seminar penerapan waris islam -...

75
SEMINAR PENERAPAN WARIS ISLAM

Upload: lamdat

Post on 02-Mar-2019

238 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

SEMINAR PENERAPAN WARIS ISLAM

ومن يعص الل ورسول ويتعد حدوده يدخل

هي ا فهيا ول عذاب م نرا خالDan siapa yang maksiat kepada Allah dan Rasul-Nya serta

menentang hudud-Nya (hukum waris), Allah masukkan ke

neraka kekal di dalamnya. Baginya siksa yang

menghinakan.(QS. An-Nisa' : 14)

ه هصف العل تعلموا الفرائض ه موها فا وعل

ت ل ما ينع من أ م وهو ينس وهو أو

Pelajarilah ilmu faraidh dan ajarkanlah. Karena dia

setengah dari ilmu dan dilupakan orang. Dan dia

adalah yang pertama kali akan dicabut dari umatku".

(HR. Ibnu Majah, Ad-Daruquthuny dan Al-Hakim)

Kedudukan hukum waris Islam

Terkait ekonomi tapi belum

banyak dikaji secara ekonomi

Perintah nabi SAW khusus

LATAR

BELAKANG

MASALAH Distorsi pemahanan dan

ditinggalkan

Kelangkaan ilmu waris

العل علما فإوا وصف تعلما الفرائض

تظر الفته حتى يختلف االثىان في سيقبض

الفريضت ال يجدان مه يقضي باDan pelajarilah ilmu faraidh dan ajarkan kepada orang-orang. Karena Aku

hanya manusia yang akan meninggal. Dan ilmu waris akan dicabut lalu fitnah menyebar, sampai-sampai ada dua orang yang berseteru dalam masalah

warisan namun tidak menemukan orang yang bisa menjawabnya". (HR. Ad-Daruquthuny dan Al-Hakim)

Banyaknya penyimpangan

10 PENYIMPANGAN

Pembagian Waris di Indonesia

Anak Laki = Anak Perempuan

Harta Waris Dikuasai Istri

Bagi Waris Sejak Masih Hidup

Menunggu semua wafat Penyimpangan

Harta Bersama Suami Istri

Bukan Ahli Waris Menuntut

Berdasarkan Kesepakatan

Ahli Waris Pengganti

Berdasarkan Ketentuan Adat

Hibah Waris

كر مثل حظ األهثيي يوصيك الل ف أوالدك لذل

Allah wasiatkan tentang (pembagian waris untuk) anak-anakmu, bagian anak laki setara dengan dua orang anak

perempuan. (QS. An-Nisa' : 11)

bahasa

istilah

DEFINISI

pindahnya sesuatu dari

seseorang kepada orang lain

pindahnya hak milik

harta legal + syar’i

dari pewaris yg wafat

ke ahli waris yg hidup

WARIS HIBAH WASIAT WAKAF

WAKTU AKAD Setelah wafat Sebelum

wafat

Sebelum wafat Sebelum wafat

WAKTU PENYERAHAN Setelah wafat Sebelum

wafat

Setelah wafat Sebelum wafat. Jika

sesudah wafat ter-

masuk wasiat

PENERIMA Hanya ahli waris Siapa saja Selain ahli waris Siapa saja

NILAI HARTA Sesuai Faraidh Bebas Maks 1/3 Bebas

HUKUM PEMBERI Wajib Sunnah Sunnah Sunnah

HUKUM IMPLEMENTASI Wajib Wajib Wajib Wajib

Hak-hak Terkait Harta Waris

1. Hak terkait kepentingan mayyit.

2. Hak pelunasan hutang.

a. Hutang kepada Allah (zakat, nazar, dll)

b. Hutang kepada manusia

3. Hak pelaksanaan wasiat.

4. Hak pembagian harta waris kepada ahli waris

Sebab-sebab Hak Waris

1. Pernikahan

2. Nasab

3. Wala

Sebab Pernikahan

•½ Jika tanpa keturunan

•¼ Jika ada keturunan

الزوج

Suami

•¼ Jika tanpa keturunan

•1/8 Jika ada keturunan

الزوجة

Isteri

Sebab Nasab / Kekerabatan

Mayyit

Orang Tua (Bapak, Ibu, Kakek, Nenek)

Saudara Seibu Sebapak, Saudara Sebapak Saudara

Seibu

Anak (Laki, Perempuan, Cucu

Laki, Cucu Perempuan)

Paman dari Jalur Bapak , Paman dari

Jalur Ibu

ANAK

1 ANAK PR

ANAK PR + LK

ANAK LK 2 + ANAK

PR

Jika laki-laki satu orang atau lebih Ashabah (Sisa)

Jika ada laki-laki

dan perempuan Ashabah (Sisa),

2 : 1

Jika anak

perempuan satu-satunya ½

Jika dua anak perempuan dan

lebih 2/3

CUCU

1 CUCU PR

CUCU PR + LK

CUCU LK 2 + CUCU

PR

Jika laki-laki satu orang atau lebih Ashabah (Sisa)

Jika ada laki-laki

dan perempuan Ashabah (Sisa),

2 : 1

Jika anak

perempuan satu-satunya ½

Jika dua anak perempuan dan

lebih 2/3

ORANG TUA

IBU BAPAK

NENEK NENEK

- ASHOBAH BILA TIDAK ADA ANAK - 1/6 BILA ADA ANAK LAKI - 1/6 + ASHABAH BILA ADA ANAK PEREMPUAN

KAKEK KAKEK

- 1/6 BILA ADA ANAK DAN BEBERAPA SAUDARA - 1/3 BILA TIDAK ADA ANAK

- 1/6 BILA ADA ANAK (MAHJUB DENGAN BAPAK)

- 1/6 BILA ADA ANAK (MAHJUB DENGAN BAPAK)

- 1/6 BILA ADA ANAK (MAHJUB DENGAN IBU)

- BUKAN AHLI WARIS

ALM

SAUDARA

SAUDARA SE IBU

SAUDARA SE BAPAK

SAUDARA KANDUNG

LK/PR

JIKA LK 1 + ASHABAH

JIKA PR 1 1/2

JIKA PR 2 + 2/3

JIKA LK 1 ASHABAH

JIKA PR 1 1/2

JIKA PR 2 + 2/3

JIKA HANYA 1 1/6

JIKA 1 + 1/3

PAMAN

PAMAN SE AYAH

PAMAN KANDUNG

ASHABAH

ANAK PAMAN

SEAYAH (Jika tidak ada anak dan paman)

ASHABAH

ASHABAH

ANAK PAMAN

KANDUNG (Jika

tidakada anak)

ASHABAH

al-muwarrits

al-warits/

al waratsah

RUKUN

WARIS

al-mauruts

pewaris wafat yang

harta warisnya akan dibagi

ahli waris yang berhak

menerima harta warisan

harta milik pewaris

yang akan dibagi

Wafatnya muwarrits

Hidupnya ahli waris SYARAT

Tidak ada mawani’

(halangan)

beda agama

pembunuhan PENGHALANG

perbudakan

RUKUN PERTAMA

Pewaris

pengertian

PEWARIS

syarat

muslim

sudah wafat

punya harta

belajar ilmu waris

mengajarkan ahli waris

memastikan berjalan kewajiban

Orang yang wafat dan

hartanya harus dibagi waris

hindari bom waktu

RUKUN KETIGA

Ahli Waris

SYARAT

MENERIMA

WARIS

hidup saat pewaris wafat

terdaftar

kafir

tidak terhijab

membunuh

budak

tidak gugur haknya

Sudah ditetapkan

bagiannya dalam

Al Quran

Tidak Mungkin Terhijab

Hanya 6 Bagian

Tidak ditentukan

bagiannya

Sisa Setelah Furudh

Ashabah bi nafs dan

Ashabah bil ghair

AHLI WARIS

ASHABUL FURUDH

ASHABAH

sdr/i seibu

أخت ألم/أخ

22

suami

زوج4

istri

زوجة3

ALM

Anak laki-laki

ابن1

Anak pr

بنت

2

cucu laki-laki

ابن19

cucu pr

بنت

20

Ayah

أب5

ibunya ibu

أم أم21

ibu

أم6

keponakan laki-laki

ابن13

keponakan laki-laki

ابن14

sepupu laki

ابن عم ألب18

sepupu laki

ابن عم شقيق17

paman seayah

عم ألب

16

paman seayah-ibu

عم شقيق

15

sdri seayah-ibu

أخت شقيقة10

sdr

seayah-ibu

أخ شقيق9

sdr seayah

أخ ألب11

sdri seayah

أخت شقيقة12

ayahnya ayah

أب أب7

ibunya ayah

أم أب8

SKEMA AHLI WARIS

يسف الرخمي

Ketetapan Hak Waris dalam Al Qur’an untuk Ashabul Furudh

BUKAN AHLI WARIS

Keluarga

BUKAN

AHLI WARIS

Bukan Keluarga

Cucu anak pr

Paman bibi jalur ibu

Keluarga tiri

Keluarga angkat

Mantan

Keponakan

Mertua - Menantu

Saudara Ipar

ALM

anak lk

ابن

cucu yang bukan ahli waris

anak pr

انت

cucu lk

ابن ابن

cucu pr

بنت ابن

cucu lk

ابن ابن

cucu pr

بنت ابن

ALM

paman bibi yang bukan ahli waris

ayah bibi paman ibu paman bibi

keponakan laki-laki

keponakan perempuan

sdr seibu

ألم أخ

ALM sdra

seayah-ibu

أخ شقيقةsdri

seayah-ibu

أخت شقيقsdr

seayah

أخ ألبsdri

seayah

أخت شقيقة

ibu

أب أم

Ayah

keponakan yang bukan ahli waris

keponakan laki-laki

keponakan perempuan

keponakan laki-laki

keponakan perempuan

keponakan laki-laki

keponakan perempuan

keponakan laki-laki

keponakan perempuan

sdri seibu

أخت ألم

keponakan laki-laki

keponakan perempuan

Ibu 2

أم

Keluarga Tiri

BUKAN

KELUARGA

Keluarga Angkat

Mantan

anak tiri

ibu tiri

ayah tiri

sdr tiri

anak angkat

ibu angkat

ayah angkat

sdr angkat

mantan suami

mantan istri

Mertua Menantu

Saudara Ipar

usia

menikah

TIDAK

BERPENGARUH

bekerja

serumah

dicintai

kekayaan

jasa

Hajb

bahasa

PENGERTIAN

istilah

penghalang

terhalangnya ahli waris

karena adanya ahli waris

yang lain

Al-hajb terbagi dua, al-hajb bil washfi (sifat/julukan), orang yang terkena hujub tersebut terhalang dari mendapatkan hak waris secara keseluruhan, misalnya orang yang membunuh pewarisnya atau murtad. al-hajb bi asy-syakhshi (karena orang lain).

- Haj hirman : penghalang yang menggugurkan seluruh hak waris. Misalnya, terhalangnya hak waris seorang kakek karena adanya ayah - Hajb nuqshan : penghalangan hak waris untuk mendapatkan bagian yang lebih banyak. Misalnya, penghalangan terhadap hak waris ibu yang seharusnya mendapatkan sepertiga menjadi seperenam disebabkan pewaris mempunyai keturunan (anak).

ALM

anak

cucu cucu

anak menghijab cucu

ALM

anak laki 1

cucu

anak laki 2

cucu

anak menghijab cucu

ayah

أب

5

ALM

ayah menghijab kakek & nenek

ibunya ibu

أم أب

8

ayahnya ayah

أب أب

7

ibunya ibu

أم أب

8

ayahnya ayah

أب أب

7

Contoh Hajb

daftar nomor ahli waris lain yang

dihijab oleh anak perempuan

nomor ahli waris

Contoh 1 Anak Laki-laki menghijab 13 orang

Saudara seayah seibu

Saudari seayah seibu

Saudara seayah

Saudari seayah

Keponakan laki 1

Keponakan laki 2

Paman seayah seibu

Saudara/i seibu

Cucu perempuan

Cucu laki-laki

Anak paman seayah

Anak paman seayah seibu

Paman seayah

sdr/i seibu

أخت ألم/أخ

22

suami

زوج4

istri

زوجة3

ALM

Anak laki-laki

ابن1

Anak pr

بنت

2

cucu laki-laki

ابن19

cucu pr

بنت

20

Ayah

أب5

ibunya ibu

أم أم21

ibu

أم6

keponakan laki-laki

ابن13

keponakan laki-laki

ابن14

sepupu laki

ابن عم ألب18

sepupu laki

ابن عم شقيق17

paman seayah

عم ألب

16

paman seayah-ibu

عم شقيق

15

sdri seayah-ibu

أخت شقيقة10

sdr

seayah-ibu

أخ شقيق9

sdr seayah

أخ ألب11

sdri seayah

أخت شقيقة12

ayahnya ayah

أب أب7

ibunya ayah

أم أب8

anak laki menghijab 13 pihak

Ayahnya ayah Ibunya ayah

Saudara seayah seibu Saudari seayah seibu

Saudara seayah Saudari seayah

Keponakan laki 1

Contoh 2 : Ayah menghijab 13 orang

Saudara/i seibu

Anak paman seayah

Paman seayah

Anak paman seayah seibu

Paman seayah seibu

Keponakan laki 2

suami

زوج4

istri

زوجة3

ALM

Anak pr

بنت

2

cucu laki-laki

ابن19

cucu pr

بنت

ayahnya ayah

أب أب7

ibunya ayah

أم أب8

Ayah

أب5

ibunya ibu

أم أم8

ibu

أم6

sdri seayah-ibu

أخت شقيقة10

sdr

seayah-ibu

أخ شقيق9

sdr seayah

أخ ألبsdri

seayah

أخت شقيقةsdr/i seibu

أخت ألم/أخ

22 11 12

keponakan laki-laki

ابنkeponakan

laki-laki

ابن14 13

sepupu laki

ابن عم شقيقsepupu

laki

ابن عم ألب18 17

paman seayah-ibu

عم شقيق

paman seayah

عم ألب

16 15

Anak laki-laki

ابن1

20

KONSEP PEMBAGIAN

fardh

METODE

MENERIMA fardh

ashabah

1/2

1/3

1/4

1/6

1/8

2/3

ashabah +

sisa

nilai bagian (pecahan) harta yang

ditetapkan Quran & Sunnah

ولكم

نصف ما ترك أزواجكم

Dan bagimu (suami-suami) seperdua dari

harta yang ditinggalkan oleh istri-istrimu,

(QS. An-Nisa' : 12)

ولهن

ب ع الر مما تركم

Dan bagi istri-istrimu ¼ dari harta yang

kamu ditinggalkan (QS. An-Nisa' : 12)

فإن كان لهن ولد فلكم

ب ع الر مما تركن

Bila istrimu punya anak, kamu mendapat

¼ dari hartanya (QS. An-Nisa' : 12)

فإن كان لكم ولد فلهن

الثم ن مما تركم

Dan bagi istri-istrimu ¼ dari harta yang

kamu ditinggalkan (QS. An-Nisa' : 12)

دس ىما الس احد م لكل ي ألب

السدسDan untuk dua orang ibu-bapak, bagi

masing-masingnya seperenam dari harta

yang ditinggalkan (QS. An-Nisa' : 12)

احدة فلا إن كاوت

النصف Dan bila dia anak wanita satu-satunya

maka dia mendapat setengah

(QS. An-Nisa' : 12)

ق اثىتيه فله فإن كه وساء ف

ث ل ثا

ما ترك Dan dan jika anak itu semuanya

perempuan lebih dari dua, maka bagi

mereka dua pertiga dari harta yang

ditinggalkan (QS. An-Nisa' : 12)

اي فألم رث أب لد فإن ل يكه ل

ل ث الث Dan jika orang yang meninggal tidak

mempunyai anak dan ia diwarisi oleh ibu-

bapaknya (saja), maka ibunya mendapat

sepertiga (QS. An-Nisa' : 12)

suami anak perempuan tunggal

suami istri

istri

ibu

ayah ibu kakek nenek

anak perempuan lebih dari satu

Kelompok yang

Mendapat Hak 1/2

Suami:

- Tidak ada ahli waris anak dan cucu

Cucu Perempuan dari anak laki-laki :

- Satu-satunya

- Tidak ada kelompok ashabah

Anak Perempuan:

- Satu-satunya

- Tidak ada kelompok ashabah

Saudara Perempuan Ayah:

- Satu-satunya

-Pewaris tidak memiliki anak

- Tidak ada kelompok ashabah

- Tidak ada ayah dan kakek

Saudara Perempuan Kandung:

- Satu-satunya

-Pewaris tidak memiliki anak

- Tidak ada kelompok ashabah

Kelompok yang Mendapat Hak 1/4

Suami

Jika pewaris memiliki keturunan

Isteri

Jika pewaris tidak

memiliki keturunan

Kelompok yang Mendapat Hak 1/8

Isteri

Jika pewaris tidak memiliki keturunan

Kelompok yang

Mendapat Hak

2/3

Dua Anak Perempuan atau lebih

jika tidak ada kelompok ashabah

Dua Cucu Perempuan atau lebih dari anak laki-laki :

Jika tidak ada kelompok ashabah

Dua Saudara Kandung Perem-puan atau lebih

- Pewaris tidak memiliki anak

- Tidak ada kelompok ashabah

- Tidak ada ayah dan kakek

Dua Saudara Perempuan atau Lebih dari jalur Ayah:

- Tidak ada saudara kandung laki-laki dan perempuan

- Pewaris tidak memiliki anak

- Tidak ada kelompok ashabah

- Tidak ada kakek nenek

Kelompok yang Mendapat Hak 1/3

Ibu

-Pewaris tidak memiliki keturunan

-Pewaris tidak memiliki saudara

Saudara laki-laki seibu dua orang atau lebih

- Pewaris tidak memiliki keturunan

-Pewaris tidak memiliki saudara dan ayah

Ayah.

-Pewaris memiliki keturunan

Ibu.

- Pewaris memiliki keturunan

- Pewaris memiliki dua saudara atau lebih

Kakek:

-Pewaris memiliki keturunan

- Tidak ada ayah

Nenek:

- Jika tidak ada ibu

Saudara perempuan dari jalur ayah

- Jika ada satu saudara kandung perempuan perempuan (1/2)

Saudara laki-laki dari ibu

- Bila tidak ada ayah, kakek, dan anak dan cucu.

Cucu perempuan dari anak laki-laki:

-Pewaris mempunyai satu anak perempuan (1/2)

Hak 1/6 untuk melengkapi 2/3

Kelompok yang Mendapat Hak

1/6

Al-hajb terbagi dua,

al-hajb bil washfi (sifat/julukan), orang yang terkena hujub tersebut terhalang dari mendapatkan hak waris secara keseluruhan, misalnya orang yang membunuh pewarisnya atau murtad.

al-hajb bi asy-syakhshi (karena orang lain).

- Haj hirman : penghalang yang menggugurkan seluruh hak waris. Misalnya, terhalangnya hak waris seorang kakek karena adanya ayah

- Hajb nuqshan : penghalangan hak waris untuk mendapatkan bagian yang lebih banyak. Misalnya, penghalangan terhadap hak waris ibu yang seharusnya mendapatkan sepertiga menjadi seperenam disebabkan pewaris mempunyai keturunan (anak).

Al Hajb

Contoh Kasus Aul

Seorang wafat dgn ahli waris suami dan 2 saudara perempuan

Bagaimana pembagian warisnya?

AUL Jumlah pembilang lebih besar

dari angka penyebut

suami – 2 saudara prm

1/2 2/3 1. Kita samakan penyebut masing-masing (bilangan

yang habis dibagi 2 dan 3) 2. Penyebutnya adalah 6 /6 /6 3/6 + 4/6 = 7/6

Tidak bersisa malah kurang

3 : 4

suami 3/7

Sdri prm 4/7

Contoh Kasus Radd

Seorang wafat dgn ahli waris istri dan 1 anak perempuan. Bagaimana pembagian warisnya?

RADD Jumlah penyebut lebih besar

dari angka pembilang

istri – 1 anak prm

1/8 1/2 1. Kita samakan penyebut masing-masing (bilangan yang habis dibagi 8 dan 2) 2. Penyebutnya adalah 8

1/8 4/8 1/8 + 4/8 = 5/8

Sisanya: 3/8

4 : 1

istri 1/5

anak prm 4/5

Faktor Kedekatan Kekerabatan : Semakin jauh semakin kecil. Anak perempuan tunggal ½, sedangkan ayahnya ¼

Faktor Generasi Penerus dan yang Memikul Beban Lebih Banyak : Bagian anak perempuan lebih besar daripada ibu. Karena anak perempuan akan jadi generasi penerus.

Faktor Beban Ekonomi : Mahar, nafkah atas keluarga dan kerabat.

Hak Waris Laki-laki Lebih Besar dari Perempuan?

Yahudi (perjanjian lama/taurat)

Nasrani (perjanjian baru/injil)

Hukum Waris Belanda dalam Burgerlijk Wetboek (BW)

Waris non Islam

No. Sistem Waris Islam Sistem Waris Non Islam

1. Universal, memberi seluruh hak waris bagi laki dan

perempuan, dewasa dan anak-anak, bahkan janin di dalam

perut, ayah dan ibu, kakek, nenek, cucu.

Parsial, belum tentu melibatkan seluruh unsur

keluarga dekat.

2. Ijbari, memaksa. Sukarela atau pilihan.

3. Peralihan harta berlaku dengan sendirinya tanpa tergantung

kehendak masing-masing pihak.

Bisa dengan jalan kompromi setelah menerima

kehendak masing-masing pihak.

4. Ada kepastian hukum yang detail untuk ahli waris. Dalam KUHPerdata, bagian waris dibagi rata.

5. Mengakui hak pribadi. Harta waris jatuh ke keluarga, tidak ke

pihak lain

Belum tentu mengakui hak pribadi, dalam sistem

sosialis, harta waris lebih banyak jatuh ke negara.

6. Memelihara hak waris orang tua Dalam sistem waris KUHPerdata dan Perjanjian lama,

orang tua belum tentu menjadi ahli waris

7. Hak waris berimbang. Mengakui hak dan kewajiban Hak waris tidak berimbang. Tidak mengacu pada hak

dan kewajiban. Hak waris dibagi rata.

8. Pewaris boleh mendistribusikan harta warisnya maksimal 1/3 Pewaris boleh mendistribusi-kan harta warisnya

sekehen-daknya.

9. Perbedaan antara hak laki-laki dan hak perempuan.

Berdasarkan tanggung jawab yang harus dipikul.

Tidak ada perbedaan antara laki-laki dan perempuan.

10. Memperhatikan hak perempuan sebagai istri, ibu, dan anak. Dalam perjanjian lama, istri tidak mendapat hak waris.

Dalam KUHPerdata, ibu belum tentu mendapat waris

bila pewaris memiliki anak.

REALITAS PENERAPAN SISTEM WARIS ISLAM

Kedudukan sistem waris dalam Islam

Problematika penerapan waris Islam

Penelitian aspek ekonomi sosial dalam penerapan waris Islam

SISTEM WARIS NON ISLAM :

Perjanjian Lama

Perjanjian baru

KUHPerdata

KEUNGGULAN KOMPARATIF SISTEM

WARIS ISLAM

SISTEM WARIS ISLAM :

Al-Qur’an

Al-Hadits

Ijtihad Ulama

DIMENSI EKONOMI DAN SOSIAL DALAM

PENERAPAN SISTEM WARIS ISLAM

EFISIENSI KEADILAN

PENGARUH EKONOMI DAN SOSIAL DARI

PENERAPAN SISTEM WARIS ISLAM

DIMENSI EKONOMI DAN SOSIAL

DALAM PENERAPAN SISTEM WARIS ISLAM

EFISIENSI

(Al-Kafa’ah)

KEADILAN

(Al-’Adalah)

“Dua pertiga ayat-ayat Al-Quran berisi tentang keharusan menegakkan keadilan dan membenci kezhaliman, dengan ungkapan kata zhulm, itsm, dhalal, dan lain sebagainya” (Ali Syariati)

Para ekonom menjelaskan efisiensi sebagai upaya untuk menghasilkan sebesar-besar pendapatan dengan sekecil-kecil pengeluaran

Efisiensi dalam Pemeliharaan

Para Ahli Waris

Efisiensi dalam Menjaga Jatah Ahli Waris

Efisiensi dalam Hak Waris Anak Kecil dan Dewasa

Efisiensi dalam Informasi tentang Hak Waris

Efisiensi dalam Tidak Mewariskan Hak Individu Murni

Efisiensi dalam Menjadikan Perempuan Ashabul Furudh

Efisiensi dalam Penggunaan Harta di

Hak waris kakek dan nenek, dalam hukum waris

Islam berkurang dengan adanya anak laki-laki, dan

hanya seperenam saja

Ashabul furudh terdiri dari 8 orang perempuan

dan 4 laki-laki

Hak penguasaan mengelola objek harta, hak orang

tua, hak wasiat, hak perwalian dll

Ilmu yang disebarluaskan dan

diberitahukan sejak awal dengan kerinciannya

Tidak ada hak intervensi apapun baginya dalam kaitan distribusi harta waris

Wasiat tidak boleh menyentuh ahli waris

Janin mendapatkan jatah waris. anak-anak kecil itu memiliki infestasi maknawiyah kepada orang lain yang produktif

Keadilan (Al-’Adalah)

Waris ke lingkungan intern keluarga

Adil dalam Pembagian Waris di Antara Anak Laki-Laki

Adil Memberi Hak Lebih Kecil pada Ushul Mayyit

Adil Perempuan Tetap dapat Hak Waris

Adil Distribusi Hak Waris

Adil Memelihara Kerabat dan Prioritas

PENERAPAN SISTEM WARIS ISLAM PENGARUHNYA SECARA EKONOMI DAN

SOSIAL MASYARAKAT

Sumbu vertical adalah presentase output atau pendapatan. Angka-angkanya akumulatif. Sumbu horizontal menggambarkan presentase jumlah keluarga. Sumbu horizontal membagi distribusi jumlah keluarga menjadi lima kelompok, masing-masing 20% kelompok keluarga paling miskin, sampai dengan 20% keluarga paling kaya. Angka-angka sumbu horizontal juga akumulatif. Pendapatan didistribusikan adil sempurna bila 20% keluarga paling miskin menikmati 20% pendapatan. 20% kelompok keluarga berikutnya juga 20% pendapatan nasional. Dengan demikian 40% kelompok keluarga menikmati 40% pendapatan nasional. Begitu seharusnya sehingga total akumulasi 100% keluarga menikmati 100% pendapatan

Pengaruh Sistem Waris dalam Distribusi dan Kurva Lorenz

Meminimalisir Strata Sosial Ekonomi di Masyarakat

مواحد،أالالفضل أباك مواحد،أالوإن ك رب أالإن هاالناس ياأي، علىعجمي قوى لعربي أالالفضلألسودعلىأحمرإالبالت

Para ahli sosiologi sekuler memandang bahwa stratifikasi sosial disebabkan oleh faktor-faktor

materil yang berdampak pada perbedaan kesempatan pada masing-masing kelas

Islam membolehkan seseorang membagikan sepertiga harta warisnya melalui wasiat.

Pemberian bagian kekayaan melalui wasiat diarahkan kepada orang-orang yang secara ekonomi

belum mapan

Stabilitas Sosial Berdampak pada Ekonomi

Wasiat 1/3 Harta

Menumbuhkan Kedamaian

Ahli waris terdiri dari keluarga dekat

Harta haram tidak menjadi

harta waris

Kesimpulan (1)

Sistem waris Islam, efisien dan adil yang menjadi inspirasi syariat Islam secara keseluruhan

Perbedaan dengan waris non Islam dalam ketidakadilan, sistem waris tidak mengutamakan perempuan, pola pembagian yang sederhana , pola penghitungan bagi rata.

Pemahaman sistem waris Islam memberi dampak psikologis yang menggerakkan ekonomi

Kesimpulan (2)

Sistem waris Islam, rinci dan istimewa

Efisiensi meminimalisir usaha dan biaya ekonomi

Keadilan memberi kenyamanan secara sosial dan ekonomi

SELESAI TERIMA KASIH ATAS SEMUANYA

SEMOGA BERMANFAAT UNTUK UMMAT

DAN KEMANUSIAAN

الحمد هلل رب العالمين