evaluasi penyimpangan nilai flash point formula campuran solar-kerosin

Upload: dwi-iswara

Post on 19-Jul-2015

262 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

AZIZ AHMAD DAROJAT M0308079

Kerosin adalah fraksi minyak bumi mempunyai titik didih 140 300 OC. Dan nilai Flash Point murni 66 oC.Minyak solar adalah jenis distilat yang mempunyai titik didih 250 oC-315 oC. Dan nilai Flash Point 39 oC. Blending adalah pencampuran dua produk atau lebih ke dalam suatu sistem sehingga menghasilkan suatu produk yang memenuhi spesifikasi.

Flash Point merupakan suhu terendah dimana sejumlah uap minyak bercampur dengan udara dan akan tersambar oleh api uji saat pengujian. Flash point berfungsi menunjukkan jumlah fraksi ringan yang terdapat dalam minyak solar secara kualitatif serta memberikan batas keamanan terhadap bahaya kebakaran selama penyimpanan, penanganan dan pemakaian.

Nilai Flash Point formula blending solar-kerosin untuk data praktek ditentukan menggunakan metode control chart.

Nilai Flash Point formula blending solar-kerosin untuk data secara teori menggunakan tabel Flash Point Blending Index Number.

Bagaimana prosedur yang dilakukan untuk menentukan penyimpangannilai Flash Point formula campuran solar-kerosin dengan berbagai perbandingan?

Bagaimanakah Metode Control Chart bisa digunakan untuk pengolahan data dalam penentuan nilai Flash Point secara praktek?

Berapakah penyimpangan nilai Flash Point formula campuran solarkerosin dengan berbagai perbandingan?

a.

Tujuan Umum

Mampu menerapkan ilmu kimia yang telah diperoleh di bangku kuliah pada dunia industri.

b.

Tujuan Khusus

Mahasiswa memahami prosedur yang dilakukan untuk penentuan penyimpangan nilai Flash Point formula campuran solar-kerosin dengan berbagai perbandingan.

Mahasiswa mampu mengolah data dengan menggunakan metode Control Chart. Mahasiswa mengetahui penyimpangan nilai Flash Point formula campuran solarkerosin dengan berbagai perbandingan.

a.

Bagi Mahasiswa

Dapat menerapkan ilmu kimia yang telah diperoleh di bangku kuliah pada dunia industri. Dapat melakukan prosedur yang dilakukan untuk menentukan prosentase penyimpangan nilai Flash Point formula campuran solar-kerosin dengan berbagai perbandingan. Mampu mengolah data dengan menggunakan metode control chart. Mengetahui penyimpangan nilai Flash Point formula campuran solar-kerosin data praktek dan perhitungan secara teori.

b.

Bagi Perusahaan

Perusahaan mendapatkan masukkan dan saran tentang berbagai macam informasi, khususnya mengenai prosentase penyimpangan antara data lapangan Flash Point dari formula blending solarkerosin dengan berbagai perbandingan dengan data perhitungan.

Berdasarkan Peraturan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral No. 018 Tahun 2010 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral, Pusat Pendidikan dan Pelatihan Minyak dan Gas Bumi mempunyai tugas melaksanakan Pendidikan dan Pelatihan bidang Minyak dan Gas Bumi.

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Minyak dan Gas Bumi (Pusdiklat Migas) adalah Instansi Pemerintah Pusat di bawah Badan Pendidikan dan Pelatihan Energi dan Sumber Daya Mineral, Departemen Sumber Daya Mineral.

a. Visi

Menjadi Pusat Pendidikan dan Pelatihan Minyak dan Gas Bumi yang unggul dengan mewujudkan tata kepemerintahan yang bersih, baik, transparan dan terbuka.

b. Misi

Meningkatkan Kapasitas aparatur Negara dan PUSDIKLAT MIGAS Negara untuk mewujudkan tata kepemerintahan yang baik.

Meningkatkan kompetensi tenaga kerja sub sector migas untuk berkompetensi melalui mekanisme ekonomi pasar.

Meningkatkan kemampuan perusahaan minyak dan gas bumi menjadi lebih kompetitif melalui program pengembangan Sumber Daya Manusia.

Metode LangsungMetode langsung dilakukan dengan melakukan proses blending antara minyak solar dengan kerosin dengan berbagai variasi perbandingan dan menghitung

nilai Flash Point dengan alat Flash Point ASTM D-93 di Pusdiklat Migas Cepu.

Metode Tak Langsung Metode tak langsung dilakukan dengan mengadakan observasi dan studi pustaka. Studi pustaka diperoleh dengan cara mempelajari proses dan pemeriksaan laboratorium terhadap produk secara teoritis dari beberapa sumber pustaka baik yang ada di perusahaan maupun di luar perusahaan.

Alat yang digunakan1. 2. 3. 4. 5.

Satu set alat Flash Point ASTM D-93 Gelas ukur 100 ml Erlenmeyer 500 ml Gelas beker 500 ml Kompresor

Bahan yang digunakan1. Solar 2. Kerosine 3. Naphtan

Proses Blending40ml solar60ml kerosin

dimasukkanGelas ukur 100ml

dikocok homogen dipindah erlenmeyer

Flash Point ASTM D-93sampeldituangkan thermometer dipasang ditutupkan Cup cover dipasang Test cup dimasukkanBath pemanas

sampel

dihidupkan

kenaikan suhu

1C

dilakukan

pengadukdicatatFlash Point

Uji nyala

diamatiLetupan kecil

Dalam penelitian ini digunakan sistematika sebagai berikut :1. 2.

Menentukan nilai rata rata dari data Flash Point Menentukan nilai standar deviasi

3.4. 5. 6. 7. 8.

Menentukan nilai UCL dan LCLMembuang data yang keluar dari batas antara UCL dan LCL Memplot data praktek Menentukan nilai index solar dan index kerosin sebagai data secara teori Memplot data teori Mencari harga penyimpangan

Percobaan ke Solar : kerosin I II III IV V

VI47

VII VIII47,5 47

IX48

X47,5

40 : 6050 : 50 60 : 40 70 : 30 80 : 20 90 : 10

47,5 47,550 52,5 54 60 63 51 52 55 61 64

4750 52,5 56 58 64

4851 53 56 58 63

4851 53 56 59 63

5052,5 55,5

50,5 50,552 56 52,5 55,5

5153 55

5053 56

5564

58,5 59,563,3 63,5

6064

6063

1 40 , 60 50 , 50 60 , 40 70 , 30 80 , 20 90 , 10 47,5 50 52,5 54 60 63

2 47,5 51 52 55 61 64

3 47 50 52,5 56 58 64

4 48 51 53 56 58 63

5 48 51 53 56 59 63

6 47 50 52,5 55,5 55 64

7 47,5 50,5 52 56 58,5 63,5

8 47 50,5 52,5 55,5 59,5 63,5

9 48 51 53 55 60 64

10 47,5 50 53 56 60 63

rata 47,5 50,5 52,6 55,5 58,9 63,5

s 0,408248 0,471405 0,394405 0,666667 1,679947 0,471405

Dalam penelitian ini cara pengolahan data secara praktek dengan metode Control Chart,yaitu dengan Pendugaan Rata rata. Rumus :

Dimana :

Biasanya

tidak diketahui dan diduga dengan s ( deviasi standar sampel )x Z .2

adalah tingkat nyata atau level of significance dan adalah interval keyakinan.

Untuk nilai Z adalah 1,96, nilai ini didapat dari Tabel Distribusi Normal dengan tingkat keyakinan 95%.. LCL =n

UCL =

x Z .2

n

Berikut adalah tabel hasil perhitungan dan grafik data secara praktek :kerosin 60 50 40 30 20 10 Flash Point 47.5 50.5 52.5 55.5 58.5 63.5Kerosin 70 60 50 40 30 20 10 0 0 20 40 60 80 data lapangan

data lapangan

Flash point

Pada penentuan nilai Flash Point secara teori, nilai Flash Point yangdigunakan adalah nilai Flash Point solar Murni yaitu 39 oC atau 102,2 F. Nilai Flash Point kerosin murni yaitu 66 oC atau 150,8 F. Dari nilai Flash

Point murni tersebut dapat diketahui nilai blending index melalui tabelFlash Point Blending Index Number. Nilai Blending Index kemudian dikalikan dengan nilai perbandingan dari formula campuran solar-kerosin masing-masing dan kemudian dijumlahkan. Dari jumlah tersebut kemudian dilihat pada tabel Flash Point Blending Index Number dan didapatkan nilai Flash Point data perhitungan.

solar

kerosin

fp solar

fp kero

index solar

index kero

indek x indek x volume volume solar kero

Total

blending blending indek (F) indek (C)

0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9

0.6 0.5 0.4 0.3 0.2 0.1

150,8 102,2 150,8 102,2 150,8 102,2 150,8 102,2 150,8 102,2 150,8 102,2

108 108 108 108 108 108

692 692 692 692 692 692

43.2 54 64.8 75.6 86.4 97.2

415.2 346 276.8 207.6 138.4 69.2

458.4 400 341.6 283.2 224.8 166.4

112 115 119 124 130 138

44.4 46.1 48.3 51.1 54.4 58.9

Tabel dan grafik perhitungan secara teori :0.7

Kerosin 60 50 40 30 20 10

Flash Point ( C )

44.4 46.1 48.3 51.1 54.4 58.9

0.60.5 0.4 0.3 0.2 0.1 0 Series1

kerosin

0

20

40

60

80

flash point

Grafik dan tabel korelasi :

Column 1 Column 1 Column 2 1 0.99732 2

Column 2

1

Nilai ini digunakan sebagai acuan prediksi dalam melakukan suatublending antara solar dan kerosin. Untuk mendapatkan nilai Flash Point yang sesuai dengan spesifikasi yang diharapkan dari produksi campuran

solar dan kerosin, dilakukan perhitungan secara teori terlebih dahulu.Setelah diketahui nilai secara teori, kemudian dalam praktek blending solar dan kerosin menggunakan nilai prosentase perbandingan tersebut. Yaitu dengan nilai penyimpangan 0,2678%. Sehingga produk blending yang dihasilkan mempunyai tingkat kepercayaan yang lebih tinggi, dan lebih aman dalam penyimpanan dan pemakaiannya.

1.

Proses yang dilakukan dalam evaluasi penyimpangan nilai Flash Point formula campuransolar-kerosin dengan berbagai perbandingan adalah sebagai berikut :Mencari

data Flash Point nilai rata rata nilai standar deviasi UCL dan LCL data yang keluar

Menentukan Menentukan Menentukan Menentukan Memplot Memplot Mencari

data yang terpilih sebagai data praktekdata hitungan

nilai penyimpangan

2.

Metode Control Chart dapat berperan sebagai metode yang digunakanuntuk menentukan nilai Flash Point data praktek.

3.

Prosentase penyimpangan nilai Flash Point formula campuran solarkerosin adalah 0,2678%.

1.

Perlu

diadakannya

penelitian

lebih

lanjut

tentang

evaluasi

penyimpangan nilai Flash Point antara data praktek dengan data perhitungan secara teori untuk formula campuran yang lain.

2.

Perlu

diadakannya

penelitian

lebih

lanjut

tentang

evaluasi

penyimpangan formula campuran antara data praktek dengan data

perhitungan secara teori untuk nilai Pour Point, Viskositas agar dalamproduksi formula campuran mempunyai nilai mutu yang tinggi.