evaluasi penentuan harga jual produk (studi kasus … · v universitas sanata dharma fakultas...

111
EVALUASI PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK (Studi Kasus pada Kerajinan Agus Ceramics) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh: Monica Felicia Mutiarasari Putri NIM: 132114051 PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: tranngoc

Post on 09-Apr-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: EVALUASI PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK (Studi Kasus … · v UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

EVALUASI PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK

(Studi Kasus pada Kerajinan Agus Ceramics)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Oleh:

Monica Felicia Mutiarasari Putri

NIM: 132114051

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: EVALUASI PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK (Studi Kasus … · v UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

i

EVALUASI PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK

(Studi Kasus pada Kerajinan Agus Ceramics)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Oleh:

Monica Felicia Mutiarasari Putri

NIM: 132114051

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: EVALUASI PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK (Studi Kasus … · v UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: EVALUASI PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK (Studi Kasus … · v UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: EVALUASI PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK (Studi Kasus … · v UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

iv

MOTTO

“Dan ketahuilah, Aku menyertaimu senantiasa sampai akhir zaman.”

(Matius 28: 20)

“Bagaimana engkau tumbuh, bila senantiasa memilih layu? Bukankah kau

harus bertumbuh agar sesamamu beroleh manfaat daripadamu?”

Kupersembahkan untuk:

Tuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santa Monica

Papa dan Mama

Saudaraku Koko Edo, Lita dan Richard

Adhitya Putra W.

Bapak Ibu Dosen, Sahabat serta Teman-teman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: EVALUASI PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK (Studi Kasus … · v UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

v

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul:

EVALUASI PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK

Studi Kasus pada Kerajinan Agus Ceramics

dan dimajukan untuk diuji pada tanggal 15 Juni 2017 adalah hasil karya saya.

Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini

tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil

dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol

yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang

saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian

atau keseluruhan tulisan saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang

lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.

Apabila saya melakukan hal tersebut diatas, baik sengaja maupun tidak,

dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil

tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan

tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya

sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya

terima.

Yogyakarta, 31 Mei 2017

Yang membuat pernyataan,

Monica Felicia M. P.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: EVALUASI PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK (Studi Kasus … · v UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertandatangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Monica Felicia Mutiarasari Putri

Nomor Mahasiswa : 132114051

Demi mengembangkan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

EVALUASI PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK

Studi Kasus pada Kerajinan Agus Ceramics

Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata

Dharma hak untuk menyimpang, mengalihkan dalam bentuk media lain,

mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan

mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis

tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya

selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal: 31 Mei 2017

Yang menyatakan,

(Monica Felicia M. P.)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: EVALUASI PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK (Studi Kasus … · v UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan

skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk

memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi

Universitas Sanata Dharma

Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan dan

arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih

yang tak terhingga kepada:

1. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D selaku Rektor Universitas Sanata Dharma

yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan mengembangkan

kepribadian kepada penulis.

2. Albertus Yudi Yuniarto, SE., M.B.A. selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sanata Dharma.

3. Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Akt., QIA selaku Ketua Program Studi

Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

4. Ilsa Haruti Suryandari, SE., SIP., M.Sc., Akt., CA. selaku dosen pembimbing

akademik yang telah senantiasa menyertai selama 4 tahun kuliah di

Universitas ini.

5. Drs. G. Anto Listianto, M.S.A, Akt. selaku pembimbing, sahabat,dan keluarga

yang telah sabar membantu dan membimbing penulis menyelesaikan skripsi

ini.

6. Agus Sugiarto selaku pemilik Kerajinan Agus Ceramics yang memberikan ijin

untuk melakukan penelitian dan telah bersedia memberikan data yang

diperlukan.

7. Papa dan Mama yang peduli pada pendidikan anaknya, dan banyak

mendorong dan mendoakan penulis hingga skripsi ini dapat selesai.

8. Saudaraku Koko Edo, Lita dan Richard yang senantiasa memberikan

semangat dan dorongan pada penulis dalam penyelesaian skripsi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: EVALUASI PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK (Studi Kasus … · v UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

viii

9. Adhitya Putra W. yang senantiasa mendampingi dan memberikan motivasi

kepada penulis dalam mengerjakan skripsi.

10. Teman-teman seperjuangan mulai dari teman-teman Kelas B angkatan 2013

dan kelas MPAT yang mendoakan kelancaran penulisan skripsi ini.

11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu

penulis mengharapkan kritik dan saran. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi

pembaca.

Yogyakarta, 31 Mei 2017

Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: EVALUASI PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK (Studi Kasus … · v UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................... .... ii

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... .... iii

HALAMAN MOTTO ................................................................................... .... iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ...................... .... v

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ................................................ .... vi

HALAMAN KATA PENGANTAR .................................................................. vii

HALAMAN DAFTAR ISI ................................................................................ ix

HALAMAN DAFTAR TABEL ........................................................................ xi

HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ................................................................ xiii

ABSTRAK ......................................................................................................... xiv

ABSTRACT ....................................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ........................................................ 1

B. Rumusan Masalah ................................................................. 4

C. Batasan Masalah.................................................................... 4

D. Tujuan Penelitian .................................................................. 4

E. Manfaat Penelitian ................................................................ 4

F. Sistematika Penulisan ........................................................... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA .............................................................................. 7

A. Biaya Produksi ........................................................................ 7

1. Pengertian Biaya Produksi ................................................ 7

2. Unsur-Unsur Biaya Produksi ............................................ 8

2.1 Biaya Bahan Baku ...................................................... 8

2.2 Biaya Tenaga Kerja .................................................... 9

2.2.1 Jenis Tenaga Kerja ................................................ 9

2.2.2 Sifat-Sifat Tenaga Kerja Langsung ...................... 9

2.3 Biaya Overhead Pabrik ............................................... 10

2.3.1 Biaya Overhead Pabrik menurut Perilakunya ...... 12

2.3.2 Sifat-Sifat Biaya Overhead Pabrik Dibebankan ... 12

2.3.3 Dasar Pembebanan Biaya Overhead Pabrik pada

Produk ................................................................... 13

B. Akutansi Produk Bersama ...................................................... 15

1. Pengertian Biaya Bersama ................................................ 16

2. Pengertian Produk Bersama .............................................. 17

3. Alokasi Biaya ................................................................... 18

3.1 Metode Alokasi Biaya Produk Bersama ..................... 19

C. Harga Pokok Produksi ............................................................ 24

1. Pengertian Harga Pokok Produksi ................................... 24

2. Metode Pengumpulan Harga Pokok Produksi ................. 24

2.1 Metode Penentuan Harga Pokok Pesanan ................. 25

2.2 Metode Harga Pokok Proses ...................................... 28

3. Metode Penentuan Harga Pokok Produksi ...................... 29

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: EVALUASI PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK (Studi Kasus … · v UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

x

3.1 Metode Full Costing .................................................. 30

3.2 Metode Variabel Costing .......................................... 31

D. Harga Jual Produk ................................................................... 32

1. Pengertian Harga Jual Produk ......................................... 32

2. Metode Penentuan Harga Jual Produk ............................. 33

2.1 Metode Taksiran (Judgemental Method) .................. 34

2.2 Metode Berbasis Pasar (Market-Based Method)....... 34

2.3 Metode Berbasis Biaya (Cost-Based Method) .......... 37

E. Pengukuran Harga Pokok Produksi dan Harga Jual Produk .. 40

1. Pengukuran Harga Pokok Produksi .................................. 40

2. Pengukuran Harga Jual Produk ........................................ 40

3. Evaluasi Harga Jual Produk .............................................. 40

A. Menetukan Harga Pokok Produksi yang Tepat ......... 40

B. Menentukan Mark-Up ............................................... 41

F. Review Penelitian Terdahulu .................................................. 41

BAB III METODE PENELITIAN...................................................................... 44

A. Jenis Penelitian ...................................................................... 44

B. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................... 44

C. Subyek dan Obyek Penelitian ............................................... 44

D. Teknik Pengumpulan Data .................................................... 44

E. Data yang Diperlukan ........................................................... 45

F. Teknik Analisa Data .............................................................. 46

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ............................................. 48

A. Letak Perusahaan .................................................................. 48

B. Sejarah Perusahaan................................................................ 48

C. Visi dan Misi Perusahaan ...................................................... 49

D. Bahan Baku ........................................................................... 50

E. Tenaga Kerja Langsung ........................................................ 50

F. Overhead Pabrik .................................................................... 51

G. Proses Produksi ..................................................................... 55

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ........................................... 57

A. Deskripsi Data ....................................................................... 57

B. Analisis Data ......................................................................... 59

C. Pembahasan ........................................................................... 82

BAB VI PENUTUP ............................................................................................ 85

A. Kesimpulan ........................................................................... 85

B. Keterbatasan Penelitian ......................................................... 85

C. Saran ...................................................................................... 85

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 87

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: EVALUASI PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK (Studi Kasus … · v UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

xi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 Pesanan Bulan Februari 2017 pada Kerajinan Agus

Ceramics .......................................................................................... 57

Tabel 2 Perkiraan Pemakaian Bahan............................................................. 58

Tabel 3 Perkiraan Biaya ................................................................................ 58

Tabel 4 Harga Perolehan Alat Kerja dan Gedung ........................................ 59

Tabel 5 Perkiraan Harga Pokok Produksi Souvenir menurut Kerajinan Agus

Ceramics .......................................................................................... 59

Tabel 6 Harga Jual Souvenir menurut Kejarinan Agus Ceramics................. 59

Tabel 7 Penghitungan Biaya Bahan Baku Pesanan A .................................. 60

Tabel 8 Penghitungan Biaya Bahan Baku Pesanan B .................................. 61

Tabel 9 Penghitungan Biaya Tenaga Kerja Langsung Pesanan A ............... 60

Tabel 10 Penghitungan Biaya Tenaga Kerja Langsung Pesanan B ................ 60

Tabel 11 Penghitungan Alokasi Biaya Bersama ............................................ 61

Tabel 12 Penghitungan Alokasi Biaya Cat Clear Ke Masing-masing

Pesanan ............................................................................................ 62

Tabel 13 Penghitungan Alokasi Biaya Kuas Ke Masing-masing

Pesanan ............................................................................................ 63

Tabel 14 Penghitungan Alokasi Biaya Listrik Ke Masing-masing

Pemakaian ........................................................................................ 64

Tabel 15 Penghitungan Beban Listrik pada Masing-masing Pesanan ............ 65

Tabel 16 Penghitungan Beban Depresiasi Gedung pada Masing-masing

Pesanan ............................................................................................ 66

Tabel 17 Penghitungan Biaya Bahan Penolong .............................................. 67

Tabel 18 Penghitungan Biaya Bahan Habis Pakai pada Pesanan A ............... 67

Tabel 19 Penghitungan Biaya Bahan Habis Pakai pada Pesanan B ............... 68

Tabel 20 Penghitungan Biaya Tenga Kerja Tidak Langsung pada Masing-

masing Pesanan................................................................................ 69

Tabel 21 Beban Depresiasi Gedung Pabrik Bulan Februari 2017 .................. 70

Tabel 22 Beban Depresiasi Alat Kerja Bulan Februari 2017 ......................... 70

Tabel 23 Penghitungan Beban Depresiasi Alat Kerja Per Pieces

Pesanan ............................................................................................ 71

Tabel 24 Penghitungan Beban Depresiasi Alat Kerja pada Masing-

masing Pesanan................................................................................ 71

Tabel 25 Beban Depresiasi Alat Kerja ........................................................... 72

Tabel 26 Beban Listrik PLN ........................................................................... 73

Tabel 27 Penghitungan Biaya Overhead Pabrik menurut Perilakunya

pada Pesanan A ................................................................................ 73

Tabel 28 Penghitungan Biaya Overhead Pabrik menurut Perilakunya

pada Pesanan B ................................................................................ 74

Tabel 29 Harga Pokok Pesanan pada Pesanan A ............................................ 74

Tabel 30 Harga Pokok Pesanan pada Pesanan B ............................................ 74

Tabel 31 Harga Jual Produk pada Pesanan A ................................................. 75

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: EVALUASI PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK (Studi Kasus … · v UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

xii

Tabel 32 Harga Jual Produk pada Pesanan B ................................................. 75

Tabel 33 Perbandingan Konsep Penghitungan menurut Perusahaan dan

Kajian Teori ..................................................................................... 76

Tabel 34 Perbandingan Harga Pokok Pesanan Setiap Pesanan ...................... 78

Tabel 35 Perbandingan Harga Jual Produk Setiap Pesanan ........................... 79

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: EVALUASI PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK (Studi Kasus … · v UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Judul Lampiran Halaman

1 Transkrip Wawancara ............................................................. 92

2 Daftar UMR Yogyakarta 2017 ............................................... 95

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: EVALUASI PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK (Studi Kasus … · v UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

xiv

ABSTRAK

EVALUASI PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK

Studi Kasus pada Kerajinan Agus Ceramics

Monica Felicia Mutiarasari Putri

NIM : 132114051

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

2017

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kesesuaian penentuan harga

jual produk jika dibandingkan dengan kajian teori. Penelitian ini dilakukan pada

Kerajinan Agus Ceramics yang berlokasi di Pundong, Bantul, Yogyakarta.

Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Metode penelitian dilakukan dengan

teknik deskriptif kuantitatif. Teknik analisa data yang digunakan adalah

penghitungan harga jual produk dengan metode berbasis biaya pendekatan full

cost-plus mark-up. Langkah menganalisis data yaitu dengan: 1) menghitung biaya

bahan baku langsung; 2) menghitung biaya tenaga kerja langsung; 3) menghitung

biaya overhead pabrik; 4) menghitung harga pokok produksi; 5) menghitung

harga jual produk; 6) membandingkan konsep penghitungan harga pokok

produksi dan harga jual produk menurut perusahaan dan menurut kajian teori; 7)

membandingkan penghitungan harga pokok produksi menurut perusahaan dan

menurut kajian teori; 8) menghitung harga jual produk menurut perusahaan dan

menurut kajian teori; dan 9) menyimpulkan penentuan harga jual produk pada

perusahaan berdasarkan penghitungan dan analisis yang sudah dilakukan.

Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan pada penghitungan harga jual

produk menurut perusahaan dan penghitungan harga jual produk menurut kajian

teori. Terbukti dari perbedaan penghitungan harga jual produk sebesar 46,2%

pada Produk A dan 60,3% pada Produk B. Perbedaan tersebut terjadi karena

perbedaan kosep penghitungan harga jual produk menurut perusahaan dan

menurut kajian teori, dimana perusahaan mementingkan keuntungan sebesar-

besarnya ketimbang keakuratan penghitungan yang didasari penggolongan biaya

yang tepat. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa harga jual produk menurut

Kerajinan Agus Ceramics belum sesuai dengan kajian teori.

Kata kunci: harga pokok produksi, harga jual produk, dan full cost-

plusmark-up.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: EVALUASI PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK (Studi Kasus … · v UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

xv

ABSTRACT

THE EVALUATION OF PRODUCT SALES PRICE

A Case Study at Agus Ceramics Craft

Monica Felicia Mutiarasari Putri

NIM : 132114051

Sanata Dharma University

Yogyakarta

2017

The aims of this research is to find out the accuracy in determining the

product sales price when compared with the decision of the product sales price

based on theory examination. This research is conducted on Agus Ceramics Craft

located in Pundong, Bantul, Yogyakarta.

The type of research is case study. The research method is done by

quantitative descriptive thecnique. The thecniques used in data analysis is

calculating the product sales price with cost-based pricing method full cost-plus

mark-up approach. Step of analysis data that is by: 1) calculate direct material

cost; 2) calculate direct labor cost 3) calculate factory overhead cost; 4) calculate

cost of goods manufactured; 5) calculate product sales price 6) comparing the

concept of calculating the cost of goods manufactured and the product sales price

according to the company and according to the theory examination; 7) comparing

the calculating of cost of goods manufactured according to the company and

according to the theory examination; 8) comparing the calculating of product sales

price according to the company and according to the theory examination; and 9)

concludes the determination of the product selling price on the company based on

the calculation and analysis that has been done.

The result of the research showed that there was difference between the

calculation of product sales price according to the company and the calculation of

product sales price according to the theory examination. Evident from the

difference in the calculation of product sales price of 46.2% in Product A and

60,3% in Product B. The difference occured due to differences calculation concept

of the product salles price according to the company and according to theory

examination, where the company prioritized profits as much as possible rather

than accuracy calculations based on appropriate cost classification. Thus it could

be concluded that the product sales price according to Agus Ceramics Craft did

not in accordance with the of theory examination.

Keywords: cost of goods manufactured, product sales price and full cost-plus

mark-up.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: EVALUASI PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK (Studi Kasus … · v UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Mulyadi (1993: 97) menyatakan bahwa, penentuan harga pokok

produksi bertujuan untuk mengetahui berapa besarnya biaya yang

dikorbankan dengan pengolahan bahan baku menjadi barang jadi atau jasa

yang siap untuk dijual dan dipakai. Penentuan harga pokok produksi sangat

penting dalam suatu perusahaan, karena merupakan salah satu elemen yang

dapat digunakan sebagai pedoman dan sumber informasi bagi pimpinan

dalam mengambil keputusan penentuan harga jual. Perusahaan harus mampu

menentukan biaya yang timbul dalam produksi yang sesuai dengan proses

bisnis perusahaan, agar perusahaan dapat menentukan harga pokok produksi

dengan tepat.

Penentuan harga pokok produksi pada setiap perusahaan memiliki cara

yang berbeda-beda karena setiap perusahaan memiliki proses bisnis yang

berbeda. Perusahaan tidak bisa sembarangan dalam menentukan harga pokok

produksi, karena jika tidak tepat dalam menentukan harga pokok produksi

akan mempengaruhi pengambilan keputusan penentuan harga jual. Apabila

penentuan harga pokok produksi terlalu rendah maka harga jual juga rendah

sehingga laba yang diperoleh tidak maksimal. Sehingga lama-kelamaan akan

mengurangi minat untuk melakukan investasi baru bagi perusahaan tersebut,

bahkan mungkin saja akan menimbulkan kerugian bagi perusahaan apabila

biaya-biaya yang diperlukan mengalami peningkatan sedangkan harga jual

tidak berubah. Sebaliknya bila penentuan harga pokok produksi terlalu tinggi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: EVALUASI PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK (Studi Kasus … · v UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

2

maka keputusan penentuan harga jual akan menjadi tinggi, akibatnya minat

konsumen untuk membeli produk menjadi berkurang dan dapat

mengakibatkan konsumen mungkin lari ke produk sejenis yang dihasilkan

oleh perusahaan pesaing apabila perusahaan pesaing dapat menawarkan

produk sejenis dengan kualitas yang relatif sama dan harga yang cenderung

lebih rendah. Apabila terjadi demikian maka hal ini akan berdampak

mengurangi kemampuan perusahaan untuk dapat bersaing di pasaran. Oleh

karena itu, diperlukan pertimbangan yang lebih relevan dalam penentuan

harga jual yang lebih tepat.

Kebijakan penentuan harga jual oleh manajemen idealnya memastikan

pemulihan (recovery) atas semua biaya dan mencapai laba yang diinginkan

dalam kondisi sulit sekalipun (Carter dan Usry, 2004). Meskipun penawaran

dan permintaan biasanya merupakan faktor penentu dalam penetapan harga

tetapi penetapan harga jual yang menguntungkan bagi perusahaan

memerlukan pertimbangan atas biaya.

Pertimbangan perusahaan dalam keputusan penentuan harga jual pada

kenyataannya seringkali belum tepat karena banyak perusahaan, khususnya

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang menentukan harga jual

produk mereka tidak berdasarkan perhitungan dan prinsip akuntansi yang

benar, melainkan menggunakan perkiraan manajemen atau pemilik. Maka

dari itu tidak mengherankan apabila banyak UMKM yang kemudian gulung

tikar karena penghasilan dari penjualan produk atau jasa mereka tidak dapat

menutup seluruh biaya produksi dan menghasilkan laba yang diharapkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: EVALUASI PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK (Studi Kasus … · v UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

3

Oleh karena itu penentuan harga jual harus tepat, dengan didasari oleh harga

pokok produksi yang dikalkulasi dengan mark-up (Mulyadi 2005: 348).

Dalam penelitian Magdalena (2010), Pancawati (2014), dan Florensia,

et al. (2015), menyatakan bahwa penetapan harga pokok produksi perusahaan

ditetapkan lebih rendah daripada harga pokok produksi sebenarnya, sehingga

harga jual juga ditetapkan lebih rendah. Sebaliknya Cahyadi (2008), Erawati

dan Syafitri (2012), dan Djumali, et al. (2014) menyatakan bahwa harga

pokok produksi perusahaan ditetapkan lebih tinggi daripada harga pokok

produksi sesungguhnya, sehingga harga jual ditetapkan lebih tinggi.

Berdasarkan gap tersebut, peneliti tertarik untuk meneliti penentuan harga

jual pada Kerajinan Agus Ceramics, karena memiliki proses bisnis

berdasarkan pesanan konsumen. Proses bisnis seperti ini akan membuat

pemilik usaha untuk bisa membuat produk yang berbeda-beda (heterogen)

tergantung permintaan konsumen dan dapat menentukan harga jual diawal

sebelum proses produksi dimulai untuk mendapatkan kesepakatan.

Kerajinan Agus Ceramics masih mengandalkan intuisi pemilik dalam

penentuan harga jual produknya. Pada prinsipnya penentuan harga jual

Kerajinan Agus Ceramics hanya berfokus pada keuntungan yang diperoleh

tanpa perhitungan biaya yang tepat dan terperinci.

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, penulis tertarik untuk

mengambil judul penelitian “Evaluasi Penetapan Harga Jual Produk pada

Kerajinan Agus Ceramics.”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: EVALUASI PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK (Studi Kasus … · v UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

4

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah apakah penentuan harga jual produk pada Kerajinan

Agus Ceramics sudah sesuai dengan kajian teori?

C. Batasan Masalah

Penelitian ini berfokus pada evaluasi penetapan harga jual produk

souvenir gerabah teknik cetak dan teknik putar pesanan bulan Februari 2017

pada Kerajinan Agus Ceramics.

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kesesuaian

penentuan harga jual produk pada Kerajinan Agus Ceramics jika

dibandingkan dengan kajian teori.

E. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:

1. Perusahaan

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi sehingga

membantu perusahaan dalam mengembangkan dan memperbaiki

penentuan harga pokok produksi pesanan dan harga jual produk.

2. Mahasiswa dan Universitas Sanata Dharma

Penelitian ini bisa menjadi bagian kepustakaan Universitas Sanata

Dharma yang bermanfaat untuk referensi dalam tugas-tugas mahasiswa

atau hanya sekedar menambah pengetahuan dalam bidang akuntansi

manajemen.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: EVALUASI PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK (Studi Kasus … · v UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

5

3. Peneliti

Bagi peneliti, penelitian ini dapat menambah pengetahuan

mengenai penentuan harga pokok produksi pesanan dan penentuan harga

jual lebih mendalam, karena peneliti bisa memperaktikan teori yang ada

secara langsung di lokasi penelitian.

F. Sistematika Penulisan

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini akan diuraikan latar belakang masalah, rumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika

penulisan.

BAB II : KAJIAN PUSTAKA

Bab ini berisi tentang teori-teori yang berhubungan dengan harga

pokok produksi dan harga jual produk, yang meliputi pengertian

dan unsur-unsur biaya produksi; pengertian produk bersama dan

metode penghitungan alokasi biaya persama; pengertian harga

pokok produksi, metode pengumpulan harga pokok produksi dan

metode penentuan harga pokok produksi; serta pengertian harga

jual, metode penentuan harga jual, dan penentuan mark-up. Bab

ini juga berisi pengukuran harga jual produk yang tepat serta

review penelitian terdahulu.

BAB III : METODE PENELITIAN

Dalam bagian ini, menguraikan mengenai jenis penelitian, tempat

dan waktu penelitian, subyek dan obyek penelitian, sumber data,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: EVALUASI PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK (Studi Kasus … · v UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

6

teknik pengumpulan data, data yang diperlukan dan teknik analisis

data.

BAB IV : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Pada bab ini akan menjelaskan mengenai letak perusahaan,

sejarah perusahaan, visi dan misi perusahaan. Selain itu akan

dibahas juga tentang bahan baku dan tenaga kerja yang digunakan

perusahaan, overhead pabrik yang ada, dan proses produksi

perusahaan.

BAB V : ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini menguraikan mengenai hasil penelitian dengan cara

membandingkan penghitungan harga pokok produksi pada

perusahaan dengan kajian teori. Hal tersebut dilakukan untuk

melihat apakah penghitungan harga pokok produksi yang

diguakan sebagai dasar harga jual produk pada perusahaan

tersebut sudah sesuai atau belum.

BAB VI : PENUTUP

Pada bab ini disajikan kesimpulan penelitian, keterbatasan

penelitian dan saran yang diperoleh dari hasil pembahasan yang

diharapkan dapat bermanfaat bagi perusahaan dan peneliti

selanjutnya dalam menghitung harga jual produk.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: EVALUASI PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK (Studi Kasus … · v UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Biaya Produksi

1. Pengertian Biaya Produksi

Riwayadi (2014: 17) mendefinisikan bahwa, biaya produksi

(manufacturing cost) adalah biaya yang berhubungan dengan fungsi

produksi.

Fungsi produksi adalah hubungan fungsional atau sebab akibat antara

input dan output. Dalam hal ini input adalah sebab dan output sebagai

akibat. Input produksi dikenal dengan faktor-faktor produksi, yaitu modal,

tenaga kerja, sumber daya alam, dan teknologi atau kewirausahaan.

Sementara output dikenal dengan jumlah produksi.

Hansen dan Mowen (2004: 50) mendefinisikan bahwa, biaya produksi

adalah biaya yang berkaitan dengan pembuatan barang dan penyediaan

jasa.

Sementara Carter dan Usry (2005: 24) mendefinisikan bahwa, biaya

produksi adalah jumlah dari tiga unsur biaya yaitu biaya produksi

langsung, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik.

Dapat disimpulkan bahwa biaya produksi adalah biaya yang

berhubungan dengan biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja

langsung, dan biaya overhead pabrik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: EVALUASI PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK (Studi Kasus … · v UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

8

2. Unsur-Unsur Biaya Produksi

Biaya produksi terdiri atas biaya bahan baku langsung, biaya tenaga

kerja langsung, dan overhead pabrik.

Penghitungan biaya produksi ke dalam penentuan harga pokok

produksi sangatlah penting, karena biaya produksi merupakan unsur biaya

yang dihitung dalam harga pokok produksi. Berikut ini penjelasan

mengenai macam-macam biaya tersebut:

2.1 Biaya Bahan Baku

Siregar (2013: 38) mendefinisikan biaya bahan baku sebagai

besarnya nilai bahan baku yang dimasukkan ke dalam proses produksi

untuk diubah menjadi barang jadi.

Bahan baku adalah bahan yang akan diolah melalui proses

produksi menjadi produk selesai. Bahan baku yang digunakan dapat

diperoleh melalui pembelian lokal, import, atau pengolahan sendiri.

Carter (2009: 40) menyatakan biaya bahan baku dibagi menjadi

dua jenis yaitu:

a. Bahan Baku Langsung

Bahan baku langsung adalah semua bahan baku yang

membentuk integral dari produk jadi dan dimasukan secara

eksplisit dalam penghitungan biaya produk.

b. Bahan Baku Tidak Langsung

Bahan baku tidak langsung adalah bahan baku yang diperlukan

untuk menyelesaikan suatu produk tetapi tidak di klasifikasikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: EVALUASI PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK (Studi Kasus … · v UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

9

sebagai bahan baku langsung karena bahan baku tersebut tidak

menjadi bagian dari produk.

2.2 Biaya Tenaga Kerja

Biaya tenaga kerja adalah semua balas jasa (teken prestasi) yang

diberikan oleh perusahaan kepada semua karyawan.

2.2.1 Jenis Tenaga Kerja

Carter (2009 : 42) membagi tenaga kerja menjadi dua jenis yaitu :

1) Tenaga Kerja Langsung

Tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang melakukan

konveksi bahan baku langsung menjadi produk jadi dan dapat

dibebankan secara layak ke produk tertentu.

2) Tenaga Kerja Tidak Langsung

Tenaga kerja tidak langsung adalah tenaga kerja yang tidak

secara langsung ditelusuri ke konstruksi atau komposisi produk jadi.

2.2.2 Sifat-Sifat Tenaga Kerja Langsung

Adisaputro dan Anggarini (2011: 217) dalam Sari (2016),

menyatakan sifat – sifat tenaga kerja langsung sebagai berikut:

a. Besar kecilnya biaya untuk tenaga kerja jenis ini berhubungan

secara langsung dengan tingkat kegiatan produksi.

b. Biaya yang dikeluarkan untuk tenaga kerja jenis ini merupakan

biaya variabel.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: EVALUASI PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK (Studi Kasus … · v UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

10

c. Secara umum tenaga kerja ini merupakan tenaga kerja yang

kegiatannya langsung dapat dihubungkan dengan produk akhir

(terutama dalam penentuan harga pokok).

2.3 Biaya Overhead Pabrik

Hansen dan Mowen (2009: 57) mendefinisikan bahwa, biaya

overhead pabrik adalah semua biaya produksi selain biaya bahan baku

dan biaya tenaga kerja langsung.

Mulyadi (2005: 194-195) menggolongkan biaya overhead pabrik

menurut sifatnya adalah sebagai berikut:

a. Biaya Bahan Penolong

Biaya bahan penolong yaitu bahan yang tidak menjadi bagian

produk jadi atau bahan yang meskipun menjadi bagian produk jadi

tetapi nilainya relatif kecil bila dibandingkan dengan harga pokok

produksi tersebut.

b. Biaya Reparasi dan Pemeliharaan

Biaya reparasi dan pemeliharaan berupa biaya suku cadang

(spareparts), biaya bahan habis pakai (factory supplies) dan harga

perolehan jasa dari pihak luar perusahaan untuk keperluan

perbaikan dan pemeliharaan emplasemen, perumahan, bangunan

pabrik, mesin-mesin dan equipment, kendaraan dan aktiva tetap

lain yang digunakan untuk keperluan pabrik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: EVALUASI PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK (Studi Kasus … · v UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

11

c. Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung

Tenaga kerja tidak langsung adalah tenaga kerja pabrik yang

dibutuhkan dalam proses menghasilkan suatu barang, tetapi tidak

terlibat secara langsung di dalam proses produksi. Biaya tenaga

kerja tidak langsung terdiri dari upah, tunjangan dan biaya

kesejahteraan yang dikeluarkan untuk tenaga kerja tidak langsung

tersebut.

d. Biaya yang timbul sebagai akibat penilaian terhadap aktiva tetap

Biaya-biaya yang termasuk dalam kelompok ini antara lain

adalah biaya-biaya depresiasi emplasemen pabrik, bangunan

pabrik, mesin dan equipment, perkakas laboratorium, alat kerja,

dan aktiva tetap lain yang digunakan di pabrik.

e. Biaya yang timbul sebagai akibat berlalunya waktu

Biaya-biaya yang termasuk dalam kelompok ini antara lain

adalah biaya-biaya asuransi gedung dan emplasemen, asuransi

mesin dan equipment, asuransi kendaraan, dan asuransi kecelakaan

karyawan.

f. Biaya overhead pabrik lain yang secara langsung memerlukan

pengeluaran uang tunai. Biaya yang termasuk dalam kelompok ini

antara lain adalah biaya reparasi yang diserahkan kepada pihak luar

perusahaan, biaya listrik PLN dan sebagainya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: EVALUASI PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK (Studi Kasus … · v UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

12

2.3.1. Biaya Overhead Pabrik menurut Perilakunya

Mulyadi (2005: 195) menyatakan bahwa, penggolongan biaya

overhead pabrik menurut perilakunya dalam hubungannya dengan

perubahan volume produksi dapat dibagi menjadi tiga golongan

yaitu :

a. Biaya Overhead Tetap

Biaya Overhead pabrik tetap adalah biaya overhead

pabrik yang tidak berubah dalam kisar perubahan volume

kegiatan tertentu.

b. Biaya Overhead Variabel

Biaya overhead pabrik variabel adalah biaya overhead

pabrik yang berubah sebanding dengan perubahan volume

produksi dalam rentang relevan.

c. Biaya Overhead Semivariabel

Biaya overhead pabrik semivariabel adalah biaya

overhead pabrik yang berubah tidak sebanding dengan perubahan

volume kegiatan.

2.3.2. Sifat-Sifat Biaya Overhead Pabrik Dibebankan

Muhadi dan Siswanto (2001: 2) menyatakan bahwa, sifat-

sifat BOP dibebankan secara langsung pada produksi adalah

sebagai berikut :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: EVALUASI PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK (Studi Kasus … · v UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

13

1. Produksinya relatif stabil

2. Biaya overhead pabrik khususnya yang bersifat tetap bukan

merupakan bagian yang berarti dibandingkan dengan biaya

produksi total.

2.3.3. Dasar Pembebanan Biaya Overhead Pabrik pada Produk

Mulyadi (2005: 200-202) menyatakan, beberapa dasar yang

dapat dipakai sebagai satuan kegiatan untuk membebankan BOP

kepada produk adalah sebagai berikut :

a. Satuan produk

Metode ini merupakan metode yang paling sederhana

dan langsung membebankan BOP kepada produk.

Tarif BOP per satuan =

Taksiran BOP = taksiran jumlah Biaya Overhead Pabrik

bulan / tahun berjalan

Taksiran jumlah satuan produk = taksiran jumlah satuan

produk yang diproduksi bulan / tahun berjalan

b. Biaya Bahan Mentah

Jika BOP yang dominan dengan nilai bahan mentah,

maka dasar yang dipakai untuk membebankannya kepada

produk adalah biaya bahan baku yang dipakai.

Tarif BOP per satuan =

Taksiran biaya bahan mentah yang dipakai = taksiran jumlah

Biaya Overhead Pabrik yang dominan bervariasi dalam nilai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: EVALUASI PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK (Studi Kasus … · v UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

14

bahan mentah bulan / tahun berjalan (misal : biaya asuransi

bahan baku)

c. Biaya Tenaga Kerja

Jika sebagian besar elemen BOP mempunyai

hubungan yang erat dengan jumlah upah TKL, maka dasar

yang dipakai untuk membebankan BOP adalah biaya TKL.

Tarif BOP per satuan =

Taksiran biaya Tenaga Kerja Langusng = taksiran biaya

Tenaga Kerja Langsung saat proses produksi bulan / tahun

berjalan

d.Jam Tenaga Kerja Langsung

Oleh karena ada keterkaitan yang sangat erat antara

biaya TKL dengan jumlah jam kerja langsung, makan BOP

dibebankan atas dasar jam tenaga kerja langsung.

Tarif BOP per satuan =

Taksiran jam Tenaga Kerja Langusng = taksiran jam kerja

Tenaga Kerja Langsung saat proses produksi bulan / tahun

berjalan

e. Jam Mesin

Apabila BOP bervariaasi dengan waktu penggunaan

mesin, maka dasar yang dipakai untuk membebankannya

adalah jam mesin.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: EVALUASI PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK (Studi Kasus … · v UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

15

Tarif BOP per satuan =

Taksiran Jam Kerja Mesin = taksiran Jam Kerja Mesin saat

proses produksi bulan / tahun berjalan

B. Akuntansi Produk Bersama

Suatu perusahaan manufaktur yang memproduksi banyak produk pasti akan

membutuhkan beberapa unsur-unsur biaya untuk memproduksi produknya

tersebut. Diantaranya adalah biaya bersama dan biaya produksi bersama.

Mulyadi (2005: 333) menyatakan, istilah biaya bersama dapat dikaitkan

dengan dua pengertian diantaranya :

1. Biaya overhead bersama (joint overhead cost) yang harus dialokasikan ke

berbagai departemen, baik dalam perusahaan yang kegiatan produksinya

berdasarkan pesanan maupun yang kegiatannya dilakukan secara massa.

2. Biaya produksi bersama (join product cost) adalah biaya yang dikeluarkan

sejak mula – mula bahan baku diolah sampai dengan berbagai macam

produk saat dipisahkan identifikasinya. Biaya produk bersama ini terdiri

dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik.

Untuk pembahasan selanjutnya, definisi yang akan dipakai adalah sebagai

berikut :

Mulyadi (2005: 342) menyatakan, pengertian pertama biaya bersama tersebut

diatas disebut biaya bergabung (common cost), sedangkan pengertian kedua

disebut biaya bersama (joint cost). Biaya bergabung adalah biaya-biaya untuk

memproduksi dua atau lebih produk yang terpisah (tidak diolah bersama)

dengan fasilitas sama pada saat yang bersamaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: EVALUASI PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK (Studi Kasus … · v UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

16

Biaya bergabung dan biaya bersama mempunyai satu perbedaan pokok yaitu

bahwa biaya bergabung dapat diikuti jejak alirannya ke berbagai produk yang

terpisah tersebut atas dasar sebab akibat, atau dengan cara menelusuri jejak

penggunaan fasilitas. Biaya bergabung tidak meliputi biaya bahan baku dan

biaya tenaga kerja langsung, di lain sisi biaya bersama tidak dapat diikuti jejak

alirannya ke berbagai macam produk yang dihasilkan. Biaya bergabung

merupakan biaya tak langsung dalam hubungannya dengan produk-produk

yang dihasilkan.

1.Pengertian Biaya Bersama

Dalam proses produksi perusahaan tertentu, kita sering menjumpai

satu atau beberapa macam bahan baku dalam satu proses produksi yang

sama menghasilkan beberapa macam produk. Singkatnya, satu input

menghasilkan lebih dari satu output.

Biaya-biaya yang dikeluarkan selama memproduksi beberapa produk

secara bersamaanlah, yang dinamakan biaya bersama. Berikut pendapat

para ahli mengenai biaya bersama (joint cost) :

Mulyadi (2005: 334) mendefinisikan bahwa, biaya produk bersama

adalah Biaya yang dikeluarkan sejak saat mula-mula bahan baku diolah

sampai dangan saat berbagai macam produk dapat dipisahkan identitasnya.

Biaya produk bersama ini terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja,

dan biaya overhead pabrik.

Supriyono (1999 : 238) mendefinisikan bahwa, biaya produksi

bersama adalah biaya produksi yang diserap oleh produk bersama (common

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: EVALUASI PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK (Studi Kasus … · v UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

17

product) yang terdiri atas biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung

yang dapat diikuti jejaknya yang pada setiap macam produk dan biaya

overhead pabrik yang tidak dapat diikuti jejaknya pada setiap macam

produk, oleh karena itu biaya overhead pabrik pada biaya produksi bersama

disebut dengan biaya overhead bersama (joint overhead cost).

Bustami dan Nurlela (2009: 148) mendefinisikan bahwa, biaya

bersama adalah biaya yang diolah secara bersama seperti biaya tenaga kerja

langsung dan biaya overhead pabrik untuk menghasilkan beberapa produk.

2.Pengertian Produk Bersama

Bustami dan Nurlela (2009: 147) mendefinisikan bahwa, produk

bersama adalah beberapa produk yang dihasilkan dalam suatu rangkaian

atau seri produk secara bersama atau serempak dengan menggunakan

bahan, tenaga kerja dan biaya overhead secara bersama. Biaya tersebut

tidak dapat ditelusuri atau dipisahkan pada setiap produk, dan setiap

produk mempunyai nilai jual atau kuantitas yang relatif sama.

Supriyono (1999: 237-238) mendefinisikan bahwa, produk bersama

(common product) adalah beberapa macam produk yang dihasilkan

bersama-sama dengan menggunakan fasilitas yang sama tetapi asal dari

bahan baku dan tenaga kerja langsung tidak dapat diikuti jejaknya pada

setiap macam produk.

Berdasarkan teori-teori di atas dapat disimpulkan bahwa produk

bersama adalah beberapa macam produk yang diproduksi serempak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: EVALUASI PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK (Studi Kasus … · v UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

18

dengan menggunakan fasilitas yang sama tetapi biaya produksinya tidak

dapat ditelusuri pada setiap produknya.

3.Alokasi Biaya

Biaya bersama sulit diperhitungkan kepada masing-masing produk.

Oleh karena itu untuk memudahkan dalam penghitungan diperlukan

alokasi biaya.

Bustami dan Nurlela (2009: 149) mendefinisikan bahwa, alokasi

biaya adalah pembebanan biaya secara proporsional dari biaya tidak

langsung atau biaya bersama ke obyek biaya.

Bustami dan Nurlela (2009: 149) mendefinisikan, secara umum

alokasi biaya tersebut ditujukan untuk berbagai alasan sebagai berikut :

a. Menghitung harga pokok dan menentukan nilai persediaan untuk tujuan

pelaporan keuangan internal.

b. Menghitung harga pokok dan menentukan persediaan untuk tujuan

pelaporan eksternal.

c. Menilai persediaan untuk tujuan asuransi.

d. Menentukan nilai persediaan jika terjadi kerusakan terhadap nilai

barang yang rusak atau biaya bahan yang hancur.

e. Menentukan biaya departemen atau devisi untuk tujuan pelaporan

kinerja eksekutif.

f. Pengaturan tarif karena adanya sebagian produk atau jasa yang

diproduksi dikenakan peraturan harga. Misalnya di Amerika Serikat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: EVALUASI PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK (Studi Kasus … · v UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

19

produksi minyak mentah dan gas alam dilakukan bersama tetapi gas

alam dikenakan peraturan harga.

Selain dari tujuan-tujuan diatas, Mursyidi (2008: 165) juga

memaparkan bahwa analisis biaya bersama dapat dijadikan informasi

untuk perencanaan laba sekaligus penentuan harga jual yang relatif

bersaing untuk setiap jenis produk bersama.

Pada dasarnya alokasi biaya bertujuan untuk mengetahui berapa besar

kontribusi masing-masing produk bersama terhadap pendapatan

perusahaan dan mengetahui apakah seluruh biaya produksi yang

dibebankan kepada masing-masing produk bersama sudah dihitung dengan

seteliti mungkin.

3.1 Metode Alokasi Biaya Produksi Bersama

Mulyadi (2009: 360) menyatakan, biaya bersama dapat

dialokasikan kepada tiap-tiap produk bersama dengan menggunakan

salah satu dari tiga metode di bawah ini:

a. Metode Nilai Jual Relatif

Mulyadi (2005: 337) menyatakan, metode ini banyak digunakan

untuk mengalokasikan biaya bersama kepada produk bersama. Dasar

pikiran metode ini adalah bahwa harga jual suatu produk merupakan

perwujudan biaya-biaya yang dikeluarkan dalam mengolah produk

tersebut. Jika salah satu produk terjual lebih tinggi daripada produk

yang lain, hal ini karena biaya yang dikeluarkan untuk produk

tersebut lebih banyak bila dibandingkan dengan produk yang lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: EVALUASI PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK (Studi Kasus … · v UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

20

Oleh karena itu menurut metode ini, cara yang logis untuk

mengalokasikan biaya bersama adalah berdasarkan pada nilai jual

relatif masing-masing produk bersama yang dihasilkan.

Bustami dan Nurlela (2009: 150) menyatakan, metode harga jual

dapat dibedakan menjadi 2 yaitu :

1) Harga Jual Diketahui pada Saat Titik Pisah

Apabila harga jual diketahui pada saat titik pisah maka biaya

bersama dibebankan kepada produk berdasarkan nilai jual masing-

masing produk terhadap jumlah nilai jual keseluruhan produk.

Rumus Pembebanan Biaya :

2) Harga Jual Tidak Diketahui pada Saat Titik Pisah

Apabila suatu produk tidak bisa dijual pada titik pisah, maka

harga tidak dapat diketahui saat titik pisah. Produk tersebut

memerlukan proses tambahan sehingga harga jual dapat diketahui

sebelum dijual. Dasar yang dapat digunakan dalam menghasilkan

biaya bersama adalah harga pasar hipotesis. Harga pasar hipotesis

adalah nilai jual suatu produk setelah diproses lebih lanjut

dikurangi dengan biaya yang dikeluarkan untuk memproses lebih

lanjut.

Pembebanan Biaya Bersama

=

X Biaya Bersama

bbBerBerBersama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: EVALUASI PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK (Studi Kasus … · v UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

21

Rumus Pembebanan Biaya :

b. Metode Satuan Fisik

Mulyadi (2005: 338) menyatakan, Metode satuan fisik mencoba

menentukan harga pokok produk bersama sesuai dengan manfaat

yang ditentukan oleh masing-masing produk akhir. Dalam metode ini

biaya bersama dialokasikan kepada produk atas dasar koefisien fisik

kuantitas bahan baku yang terdapat dalam masing-masing produk.

Koefisien fisik ini dinyatakan dalam satuan berat, volume, atau

ukuran yang lain. Dengan demikian metode ini menghendaki bahwa

produk bersama yang dihasilkan harus dapat diukur dengan satuan

ukuran pokok yang sama.

Jika produk yang sama mempunyai satuan ukuran yang berbeda,

harus ditentukan koefisien ekuivaliensi yang digunakan untuk

mengubah berbagai satuan tersebut menjadi ukuran yang sama.

Rumus Pembebanan Biaya :

Mulyadi (2005: 339) menyatakan, metode ini hanya dapat digunakan

bila produk bersama yang dihasilkan diukur dalam satuan diukur

Pembebanan Biaya Bersama

=

X Biaya Bersama

Pembebanan Biaya Bersama

=

X Biaya Bersama

Bersama Bersama BbBersama Bersama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: EVALUASI PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK (Studi Kasus … · v UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

22

dalam satuan yang sama. Pada umumnya metode ini digunakan oleh

perusahaan yang menghasilkan beberapa macam produk yang sama

dari satu proses bersama tetapi mutunya berlainan. Dalam metode ini

harga pokok masing-masing produk dihitung sesuai dengan proporsi

kuantitas yang diproduksi. Jalan pikiran yang mendasari pemakaian

metode ini adalah karena semua produk dihasilkan dari proses yang

sama, maka tidak mungkin biaya untuk memproduksi satu satuan

produk berbeda satu sama lain.

Rumus Pembebanan Biaya :

Rumus Pembebanan Biaya :

Penelitian ini pada penghitungan harga pokok produksinya akan

didasarkan pada harga pokok produksi berbasis volume (Volume-

Based Costing−VCB) atau yang disebut juga harga pokok produksi

berbasis unit (Unit-Based Costing). Riwayadi (2016: 125)

menyatakan, berdasarkan penghitungan harga pokok produksi

berbasis volume, pembebanan biaya produksi ke produk

menggunakan driver berbasis unit (Unit-Based Driver). Driver

berbasis unit adalah driver yang dipicu oleh unit yang dihasilkan.

Pembebanan Biaya Bersama

= Biaya per unit X Jumlah unit masing-masing produk

Pembebanan Biaya Bersama

=

X Biaya Bersama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: EVALUASI PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK (Studi Kasus … · v UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

23

Keakuratan penghitungan harga pokok produksi sangat dipengaruhi

oleh keakuratan dalam memilih dasar alokasi biaya (cost allocation

base). Penentuan dasar alokasi yang akurat dapat dilakukan melalui

analisis driver biaya (cost driver). Driver biaya adalah faktor-faktor

yang menyebabkan timbulnya biaya.

Riwayadi (2016: 138) menyatakan, rumus pembebanan biaya adalah

sebagai berikut :

c. Metode Rata-rata Tertimbang

Mulyadi (2005: 340) memaparkan bahwa jika dalam metode rata-rata

biaya per satuan dasar yang dipakai dalam pengalokasian biaya

bersama adalah kuantitas produksi, maka dalam metode rata-rata

tertimbang kuantitas produksi ini dikalikan terlebih dahulu dengan

angka penimbang dan hasilnya baru dipakai sebagai dasar alokasi.

Penentuan angka penimbang untuk tiap-tiap produk didasarkan pada

jumlah bahan yang dipakai, sulitnya pembuatan produk, waktu yang

dikonsumsi, dan pembedaan jenis tenaga kerja yang dipakai untuk

setiap jenis produk yang dihasilkan.

Pool Rate / Tarif BOP per unit cost driver :

=

BOP dibebankan ke masing-masing produk :

Tarif pool X Pemakaian aktivitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: EVALUASI PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK (Studi Kasus … · v UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

24

Jika yang dipakai sebagai angka penimbang adalah harga jual produk

maka metode alokasinya disebut metode nilai jual relatif.

Rumus Pembebanan Biaya :

C. Harga Pokok Produksi

1.Pengertian Harga Pokok Produksi

Hansen dan Mowen (2009: 60) menyatakan bahwa, harga pokok

produksi (cost of goods manufactured) mencerminkan total biaya

manufaktur dari bahan langsung, tenaga kerja langsung, overhead selama

periode berjalan.

Yadiati dan Wahyudi (2008: 125) menyatakan bahwa, h arga pokok

produksi adalah biaya barang yang telah diselesaikan selama satu periode.

Haryono (2005: 78) menyatakan bahwa, harga pokok produksi adalah biaya

untuk menghasilkan produk pada perusahaan manufaktur.

Berdasarkan teori-teori di atas dapat disimpulkan bahwa harga

pokok produksi merupakan jumlah dari biaya bahan baku, biaya tenaga

kerja langsung dan biaya overhead pabrik untuk membuat suatu produk.

2. Metode Pengumpulan Harga Pokok Produksi

Metode pengumpulan harga pokok produksi dapat dikelompokkan

menjadi dua metode yaitu Metode Harga Pokok Pesanan (Job Order

Costing Method) dan Metode Harga Pokok Proses (Proses Costing Method)

Pembebanan Biaya Bersama

=

X Biaya Bersama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: EVALUASI PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK (Studi Kasus … · v UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

25

2.1 Metode Harga Pokok Pesanan.

Metode harga pokok pesanan (job order costing method) merupakan

salah satu metode pengumpulan harga pokok produksi, yang mana

proses produksinya berdasarkan pesanan dari konsumen. Untuk lebih

jelas mengenai harga pokok pesanan maka, akan diuraikan mengenai

metode harga pokok pesanan.

a. Pengertian Metode Harga Pokok Pesanan

Mulyadi (2005: 35) mendefinisikan harga pokok pesanan sebagai

metode yang biaya-biaya produksinya dikumpulkan untuk pesanan

tertentu dan harga pokok produksi per satuan dihitung dengan cara

membagi total biaya produksi untuk pesanan tersebut dengan jumlah

satuan produk dalam pesanan yang bersangkutan.

Riza (2013: 62) menyatakan, dalam metode pengumpulan biaya ini

semua biaya produksi diakumulasikan pada setiap pesanan, baik

biaya bahan baku, biaya pekerja, dan biaya overhead pabrik.

b. Karakteristik Metode Harga Pokok Pesanan

Riza (2013: 62) menyatakan, karakteristik sistem penghitungan biaya

berdasarkan pesanan adalah sebagai berikut:

1. Sistem ini diterapkan pada perusahaan yang menghasilkan

pesanan dalam bentuk produk atau jasa yang beraneka ragam dan

berbeda antara pesanan yang satu dengan yang lain, atau dengan kata

lain produk yang dihasilkan heterogen.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: EVALUASI PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK (Studi Kasus … · v UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

26

2. Biaya produksi diakumulasi ke masing-masing pesanan (job).

Pesanan dapat berupa produk atau sekelompok produk (batch of

goods).

3. Biaya per unit produk dihitung dengan cara membagi total

biaya pesanan dengan jumlah unit produk yang dihasilkan dari

pesanan tersebut.

4. Di dalam sistem biaya pesanan terdapat kartu biaya pesanan

sebagai dokumen yang digunakan mengakumulasikan biaya ke

dalam pesanan tertentu.

Mulyadi (2005: 39-41) menyatakan bahwa, pada perusahaaan

yang produksinya berdasarkan pesanan, informasi harga pokok

produksi per pesanan bermanfaat bagi manajemen untuk :

a. Menentukan harga jual yang akan dibebankan kepada

pemesan.

Taksiran biaya produksi untuk pesanan Rp XXX

Taksiran biaya nonproduksi yang

dibebankan kepada pemesan Rp XXX+

Taksiran total biaya pesanan Rp XXX

Laba yang diinginkan Rp XXX+

Taksiran harga jual yang dibebankan

kepada pemesan Rp XXX

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: EVALUASI PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK (Studi Kasus … · v UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

27

b. Mempertimbangkan penerimaan atau penolakan pesanan.

Biaya produksi pesanan:

Taksiran biaya bahan baku Rp XXX

Taksiran biaya tenaga kerja Rp XXX

Taksiran biaya overhead pabrik Rp XXX +

Taksiran total biaya produksi Rp XXX

Biaya nonproduksi :

Taksiran biaya administrasi dan umum Rp XXX

Taksiran biaya pemasaran Rp XXX +

Taksiran biaya nonproduksi Rp XXX +

Taksiran total harga pokok pesanan Rp XXX

c. Memantau realisasi biaya produksi.

Biaya bahan baku sesungguhnya Rp XXX

Biaya tenaga kerja sesungguhnya Rp XXX

Taksiran biaya overhead pabrik Rp XXX +

Total biaya produksi sesungguhnya Rp XXX

d. Menghitung laba atau rugi bruto tiap pesanan

Harga jual yang dibebankan kepada pemesan Rp XXX

Biaya produksi pesanan tertentu :

Biaya bahan baku sesungguhnya Rp XXX

Biaya tenaga kerja langsung sesungguhnya Rp XXX

Taksiran biaya overhead pabrik Rp XXX +

Total biaya produksi pesanan Rp XXX -

Laba bruto Rp XXX

e. Menentukan harga pokok persediaan produk jadi dan produk

dalam proses yang disajikan dalam neraca.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: EVALUASI PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK (Studi Kasus … · v UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

28

2.2 Metode Harga Pokok Proses

Selain menggunakan metode harga pokok pesanan, pengumpulan

harga pokok produksi juga menggunakan metode harga pokok

proses. Metode tersebut akan dibahas sebagai berikut:

a. Pengertian Harga Pokok Proses

Mulyadi (2005: 63) menyatakan bahwa, metode harga

pokok proses merupakan biaya produksi dikumpulkan

untuk setiap proses selama dalam proses tertentu, dan biaya

produksi per satuan dihitung dengan cara membagi total

biaya produksi dalam proses tertentu, selama periode

tertentu, dengan jumlah satuan produk yang dihasilkan dari

proses tersebut selama jangka waktu yang bersangkutan.

Metode harga pokok proses (process costing method)

merupakan metode pengumpulan biaya produksi yang

digunakan yang mengolah produknya secara massa. Produk

yang akan dihasilkan merupakan produk standar dan secara

berkesinambungan.

b. Karakteristik Metode Harga Pokok Proses

Widilestariningtyas, et al. (2012: 38) menyatakan

karakteristik metode harga pokok proses adalah sebagai

berikut :

1. Produk yang dihasilkan merupakan produk standar

2. Produk yang dihasilkan dari bulan ke bulan adalah sama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: EVALUASI PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK (Studi Kasus … · v UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

29

3. Kegiatan produksinya dimulai dengan diterbitkannya

perintah produksi yang berisi rencana produksi produk

standar untuk jangka waktu tertentu.

3.Metode Penentuan Harga Pokok Produksi

Penentuan harga pokok produksi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:

1. Actual costing, dalam penentuan harga pokok produksi dengan cara

actual costing biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan

biaya overhead pabrik semua dihitung berdasarkan biaya aktual yang

terjadi.

2. Normal costing, dalam penentuan harga pokok produksi dengan cara

normal costing biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dihitung

berdasarkan biaya aktual yang terjadi. Sedangkan biaya overhead

pabrik dihitung berdasarkan tarif yang ditentukan di muka.

Dalam penelitian ini akan digunakan penentuan harga pokok produksi

dengan cara normal costing karena penghitungan biaya overhead pabrik

lebih baik jika ditentukan dengan tarif di muka, dengan alasan sebagai

berikut (Mulyadi, 1991: 210):

a. Pembebanan biaya overhead pabrik atas dasar biaya yang

sesungguhnya terjadi seringkali mengakibatkan berubah-ubahnya

harga pokok per satuan produk yang dihasilkan dari bulan yang satu ke

bulan yang lain.

b. Dalam perusahaan yang menghitung harga pokok produksinya

dengan menggunakan metode harga pokok pesanan, manajemen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: EVALUASI PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK (Studi Kasus … · v UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

30

memerlukan informasi harga pokok produksi per satuan pada saat

pesanan selesai dikerjakan. Padahal elemen biaya overhead pabrik

yang baru dapat diketahui jumlahnya pada akhir setiap bulan atau akhir

tahun.

Metode penentuan harga pokok produksi adalah cara untuk

memperhitungkan unsur-unsur biaya ke dalam harga pokok produksi.

Biaya tersebut merupakan biaya produksi.

Dalam memperhitungkan unsur-unsur biaya ke dalam harga pokok

produksi, terdapat dua pendekatan, yaitu:

3.1 Metode Full Costing

Mulyadi (2005: 17) menyatakan bahwa, full costing merupakan

metode penentuan harga pokok produksi yang memperhitungkan

semua unsur biaya produksi ke dalam harga pokok produksi, yang

terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya

overhead pabrik, baik yang berperilaku variabel maupun tetap.

Harga pokok produk yang dihitung memalui pendekatan Full

Costing terdiri dari unsur harga pokok produksi (biaya bahan baku,

biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik variabel dan biaya

overhead pabrik tetap) ditambah dengan biaya non produksi (biaya

pemasaran, biaya administrasi dan umum).

Harga pokok produksi menurut metode Full Costing dengan

rumus sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: EVALUASI PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK (Studi Kasus … · v UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

31

Biaya Bahan Baku Rp XXX

Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp XXX

Biaya Overhead Pabrik Tetap Rp XXX

Biaya Overhead Pabrik Variabel Rp XXX +

Harga Pokok Produksi Rp XXX

3.2 Metode Variabel Costing

Mulyadi (2005: 18) menyatakan bahwa, variabel costing

merupakan metode penentuan harga pokok produksi yang hanya

memperhitungkan biaya produksi yang berperilaku variabel ke dalam

harga pokok produksi, yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga

kerja langsung, dan biaya overhead pabrik.

Harga pokok produk yang dihitung dengan menggunakan metode

Variabel Costing terdiri dari unsur harga pokok produksi variabel

(biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead

pabrik variabel) ditambah dengan biaya nonproduksi variabel (biaya

pemasaran variabel dan biaya administrasi dan umum variabel).

Harga pokok produksi menurut metode variable costing dengan

rumus sebagai berikut:

Biaya Bahan Baku Rp XXX

Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp XXX

Biaya Overhead Pabrik Variabel Rp XXX +

Harga Pokok Produksi Rp XXX

Metode Full Costing maupun Variabel Costing merupakan

metode penentuan harga pokok produksi. Perbedaan antara kedua

metode tersebut terletak pada perlakuan terhadap biaya produksi

yang berperilaku tetap. Hal tersebut berakibat pada penghitungan

harga pokok produksi dan penyajian laporan rugi-laba.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: EVALUASI PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK (Studi Kasus … · v UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

32

D. Harga Jual Produk

1. Pengertian Harga Jual Produk

Mulyadi (2005: 39) menyatakan bahwa, harga jual adalah besarnya

harga yang akan dibebankan kepada konsumen yang diperoleh atau

dihitung dari biaya produksi ditambah biaya non produksi dan laba yang

diharapkan.

Supriyono (2001: 314) menyatakan bahwa, harga jual adalah jumlah

moneter yang dibebankan oleh suatu unit usaha kepada pembeli atau

pelanggan atas barang atau jasa yang dijual atau diserahkan.

Sumarni dan Soeprihanto (2007: 281) mendefinisikan harga sebagai

jumlah uang (ditambah beberapa produk kalau mungkin) yang dibutuhkan

untuk mendapatakan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayananya.

Krismiaji dan Aryani (2011: 326) dalam Slat (2013) mendefinisikan

harga jual sebagai upaya untuk menyeimbangkan keinginan untuk

memperoleh manfaat sebesar-besarnya dari perolehan pendapatan yang

tinggi dan penurunan volume penjualan jika harga jual yang dibebankan

ke konsumen terlalu mahal.

Berdasarkan teori-teori di atas dapat disimpulkan bahwa harga jual

adalah jumlah biaya produksi dan biaya non produksi (harga pokok

produksi) ditambah dengan laba yang diharapkan perusahaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: EVALUASI PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK (Studi Kasus … · v UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

33

2. Metode Penentuan Harga Jual Produk

Herman (2006: 175) menyatakan, ada beberapa metode penetapan

harga (methods of price determination) yang dapat dilakukan budgeter

dalam perusahaan, yaitu :

2.1 Metode Taksiran (Judgemental Method)

Herman (2006: 175) menyatakan bahwa, metode ini biasa

digunakan oleh perusahaan yang baru saja berdiri karena dilakukan

dengan menggunakan prediksi tanpa menggunakan data statistik.

Oleh karena itu kekurangan dari metode ini adalah tingkat keakuratan

prediksi sangat rendah.

2.2 Metode Berbasis Pasar (Market-Based Method)

Herman (2006: 175) menyatakan, metode berbasis pasar dapat

dibedakan menjadi :

1. Harga pasar saat ini (current market price)

Metode ini dipakai apabila perusahaan mengeluarkan produk

baru, yaitu hasil modifikasi dari produk yang lama. Perusahaan

akan menetapkan produk baru tersebut seharga dengan produk

yang lama. Penggunaan metode ini murah dan cepat. Akan

tetapi pangsa pasar yang didapat pada tahun pertama relatif kecil

karena konsumen belum mengetahui profil produk baru

perusahaan tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: EVALUASI PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK (Studi Kasus … · v UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

34

2. Harga pesaing (competitor price)

Metode ini menetapkan harga produknya dengan mereplikasi

langsung harga produk perusahaan saingannya untuk produk

yang sama atau berkaitan.

Dengan metode ini perusahaan berpotensi mengalami

kehilangan pangsa pasar karena dianggap sebagai pemalsu. Ini

dapat terjadi apabila produk perusahaan tidak mampu menyaingi

produk pesaing.

3. Harga pasar disesuaikan (adjusted current marker price)

Penyesuaian dapat dilakukan berdasarkan pada faktor eksternal

dan internal. Dengan metode ini, perusahaan mengidentifikasi

harga pasar yang berlaku pada saat penyiapan anggaran dengan

melakukan survei pasar atau memperoleh data sekunder. Harga

yang berlaku tersebut dikalikan dengan penyesuaian (price

adjustment) setelah mempertimbangkan faktor internal dan

eksternal yang ditetapkan dalam angka indeks (persentase).

Supriyono (2001: 315) menyatakan, beberapa tipe pasar adalah :

1. Persaingan Sempurna

Horngren (1988) dalam Magdalena (2010: 35)

menyatakan, pada pasar persaingan sempurna banyak

barang atau jasa bersifat homogen yang diperdagangkan di

pasar. Selain itu penjual maupun pembeli tidak mampu

mempengaruhi harga pasar barang atau jasa. Dalam pasar

persaingan sempurna perusahaan bergerak di pasar yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: EVALUASI PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK (Studi Kasus … · v UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

35

sangat bersaing, di mana barang tidak dapat dibedakan dan

harus menerima harga seperti yang ditentukan oleh

kekuatan pasar.

Pengaruh persaingan sempurna terhadap terhadap

penentuan harga jual barang atau jasa adalah sebagai

berikut:

a. Harga ditentukan oleh penawaran dan permintaan.

b. Semakin tinggi harga jual maka semakin banyak barang

atau jasa yang ditawarkan oleh penjual.

c. Semakin rendah harga jual maka semakin banyak

barang atau jasa yang diminta oleh pembeli.

d. Kurva penawaran biasanya bergerak dari kiri bawah ke

kanan atas.

e. Kurva permintaan biasanya bergerak dari kiri atas ke

kanan bawah.

f. Harga pasar terjadi pada titik ekulibrium pasar, yaitu

titik perpotongan antara kurva penawaran dengan kurva

permintaan.

2. Persaingan Monopolistik

Dalam persaingan monopolistik setiap penjual

mencoba untuk membuat produknya berbeda dibandingkan

dengan produk yang dijual oleh penjual lainnya.

Karakteristik persaingan monopolistik asalah sebagai

berikut:

a. Terdapat banyak penjual yang serupa, namun produk

yang dijual tidak sama.

b. Kemungkinan terdapat differensiasi harga namun tidak

ada penjual secara individual yang mempengaruhi

secara nyata terhadap produk yang serupa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: EVALUASI PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK (Studi Kasus … · v UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

36

c. Setiap penjual menghadapi kurva permintaan dengan

kemiringan yang menurun.

d. Kemungkinan terjadi suatu rentang harga dalam

persaingan monopolistik.

e. Jika harga yang ditentukan lebih tinggi dibandingkan

dengan produk pesaing, kemungkinan perusahaan

tersebut kehilangan pelanggan atau penurunan kuantitas

yang dijual.

f. Penurunan harga mungkin dapat menambah pelanggan

atau jumlah yang dijual.

3. Oligopoli

Dalam suatu pasar oligopolistik terdapat satu

penjual tunggal yang cukup besar untuk mempengaruhi

harga pasar. Pada pasar ini terdapat pemimpin harga (price

leader) dan pengikut harga (price follower). Masalah yang

dihadapi oleh pemimpin harga adalah bagaimana

menentukan harga jual agar labanya maksimal dan agar

harga yang ditentukan tersebut juga diikuti oleh pengikut

harga.

Karakteristik pasar oligopolistik adalah hanya

terdapat beberapa produsen besar yang saling bersaing pada

pasar tersebut, dan satu produsen besar yang sangat

mempengaruhi pasar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: EVALUASI PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK (Studi Kasus … · v UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

37

4. Monopoli

Jika dalam pasar hanya terdapat satu produsen yang

melayani permintaan barang atau jasa, maka produsen

tersebut memegang kendali harga barang atau jasa yang

bersangkutan. Pasar tersebut menunjukkan pasar monopoli.

Dalam pasar monopoli terdapat pemasok tunggal dan tidak

ada persaingan. Karakteristik pasar monopoli adalah:

a. Pemegang monopoli dalam suatu negara biasanya

menghadapi pembatasan-pembatasan yang dilakukan oleh

pemerintah.

b. Perusahaan monopoli biasanya berusaha dalam bidang

usaha yang menguasai hajad hidup masyarakat. Sebagai

contoh: Pertamina dan PLN.

2.3 Metode Berbasis Biaya (Cost-Based Pricing)

Kamaruddin (2013: 148) menyatakan bahwa, biaya (cost)

merupakan komponen penting yang harus dipertimbangkan dalam

penentuan harga jual produk atau jasa. Harga jual produk atau jasa

pada umumnya ditentukan dari jumlah semua biaya ditambah jumlah

tertentu yang disebut dengan mark-up. Cara penentuan harga jual

tersebut dikenal dengan Pendekatan Cost-Plus (Cost-Plus Approach).

Pengertian cost-plus menurut Kamaruddin (2013: 148) adalah nilai

biaya tertentu ditambah dengan kenaikan (mark-up) yang ditentukan.

Sementara pengertian menurut Mulyadi (2005: 348), Cost-Plus Pricing

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: EVALUASI PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK (Studi Kasus … · v UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

38

atau harga jual barang atau jasa dalam keadaan normal adalah

penentuan harga jual dengan cara menambah laba yang diharapkan di

atas biaya penuh masa yang akan datang untuk memperoleh barang

atau jasa.

Mulyadi (2005: 348) dalam Erawati dan Syafitri (2012), Cost-Plus

Pricing ditentukan dengan formula sebagai berikut :

Harga Jual = Taksiran Biaya Penuh + Mark-Up

Supriyono (2001: 334) dalam Magdalena (2010) menyatakan,

taksiran biaya penuh dapat dihitung menggunakan dua pendekatan

yaitu :

A. Penghitungan harga jual berdasar harga pokok produksi penuh

(Full Cost-Plus Mark-Up)

Dalam pendekatan harga pokok penuh dalam penentuan harga

jual berdasarkan cost-plus, pengertian biaya dalam hal ini adalah

biaya untuk memproduksi satu unit produk. Dalam pengertian

biaya tersebut tidak termasuk biaya non produksi. Oleh karena itu,

target harga jual dengan menggunakan pendekatan ini ditentukan

sebesar biaya produksi ditambah dengan tingkat keuntungan yang

diharapkan (required profit margin) atau mark-up yang diinginkan

sehingga pendekatan ini disebut pula dengan metode biaya penuh

ditambah mark-up. Mark-up yang ditambahkan tersebut digunakan

untuk menutup biaya nonproduksi dan untuk menghasilkan laba

yang diinginkan. Rumus penghitungan yang digunakan adalah :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: EVALUASI PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK (Studi Kasus … · v UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

39

Biaya bahan baku Rp xx

Biaya tenaga kerja langsung Rp xx

Biaya overhead variabel Rp xx

Biaya overhead tetap Rp xx +

Jumlah Rp xx

Mark-up = …% x Rp xx = Rp xx +

Harga jual per unit produk Rp xx

B. Penghitungan harga jual berdasar harga pokok produksi variabel

(Variable Cost-Plus Mark-up)

Pendekatan harga pokok produksi penuh sebagai dasar

penentuan harga jual menekankan penggolongan biaya berdasar

fungsi, sedangkan pendekatan biaya variabel sebagai dasar

penentuan harga jual menekankan penggolongan biaya berdasarkan

perilakunya. Pendekatan biaya variabel disebut juga pendekatan

laba kontribusi. Pada pendekatan biaya variabel, penentuan harga

jual produk atau jasa ditentukan sebesar biaya variabel ditambah

mark-up yang harus tersedia untuk menutup semua biaya tetap dan

untuk menghasilkan laba yang diinginkan. Metode ini disebut pula

metode biaya variabel ditambah mark-up.

Rumus penghitungan yang digunakan dalam penentuan harga

jual dengan metode harga pokok variabel ditambah mark-up

adalah :

Biaya bahan baku Rp xx

Biaya tenaga kerja langsung Rp xx

Biaya overhead variabel Rp xx +

Biaya nonproduksi variabel per unit Rp xx

Jumlah biaya variabel Rp xx

Mark-up = …% x Rp xx = Rp xx +

Harga jual per unit produk Rp xx

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: EVALUASI PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK (Studi Kasus … · v UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

40

E. Pengukuran Harga Pokok Produksi dan Harga Jual Produk.

1. Pengukuran Harga Pokok Produksi

Harga pokok produksi dalam penelitian ini dapat diukur dengan harga

pokok pesanan dengan pendekatan full costing. Adapun rumus harga

pokok pesanan dengan pendekatan full costing adalah :

Biaya Bahan Baku Rp XXX

Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp XXX

Biaya Overhead Pabrik Tetap Rp XXX

Biaya Overhead Pabrik Variabel Rp XXX +

Harga Pokok Produksi Rp XXX

2. Pengukuran Harga Jual Produk

Harga jual produk dalam penelitian ini dapat diukur dengan harga jual

dengan pendekatan cost-plus pricing dengan dasar harga pokok produksi

full-costing. Adapun rumus harga jual dengan dasar harga pokok produksi

full-costing adalah :

Biaya Bahan Baku Rp xx

Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp xx

Biaya Overhead Variabel Rp xx

Biaya Overhead Tetap Rp xx

Jumlah Rp xx

Mark-up = …% x Rp xx = Rp xx

Harga jual per unit produk Rp xx

3. Evaluasi Harga Jual Produk

A. Menentukan Harga Pokok Produksi yang Tepat

Mulyadi (2009: 26) menyatakan, penentuan harga pokok produksi

yang tepat dapat dicapai dengan menghitung biaya bahan baku

langsung, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik

secara tepat. Menghitung biaya produksi secara tepat dapat dicapai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: EVALUASI PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK (Studi Kasus … · v UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

41

dengan ketepatan penggolongan elemen-elemen apa saja yang

dimasukan pada biaya tersebut.

B. Menentukan Mark-Up

Mulyadi (2009: 28) dalam Slat (2013) menyatakan, masalah

penting dalam penerapan penentuan harga jual cost-plus adalah

penentuan besarnya persentase margin atau mark-up yang ditambah

pada biaya. Baik pada pendekatan harga pokok produksi penuh (full

costing) maupun pada harga pokok produksi variabel (variabel

costing), elemen biaya tertentu tidak dimasukkan ke dalam pengertian

biaya, harga pokok produksi penuh tidak memasukkan biaya non

produksi sebagai elemen biaya dan harga pokok produksi variabel

tidak memasukkan biaya tetap sebagai elemen biaya. Oleh karena itu,

penentuan laba yang diharapkan secara tepat dapat dilakukan dengan

cara menentukan mark-up yang mampu menutup elemen biaya yang

tidak dimasukkan ke dalam biaya dan harus dapat menghasilkan laba

yang diharapkan (margin) (Ikhsan 2009: 102).

F. Review Penelitian Terdahulu

Berikut adalah penelitian terdahulu mengenai penghitungan harga jual

berdasarkan harga pokok produksi :

Magdalena (2010), menggunakan penghitungan harga pokok variabel

ditambah mark-up pada Bakpia Djogja. Hasil penelitian menyatakan bahwa

penetapan harga pokok produksi perusahaan ditetapkan lebih rendah daripada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: EVALUASI PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK (Studi Kasus … · v UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

42

harga pokok produksi sesungguhnya, sehingga harga jual juga ditetapkan lebih

rendah.

Pancawati (2014), menggunakan penghitungan harga pokok produksi

metode full costing pada UKM Bandeng Duri Lunak Bu Darmono Semarang.

Hasil penelitian menyatakan bahwa harga pokok produksi yang ditetapkan

pada perusahaan ditetapkan lebih rendah daripada harga pokok produksi

sesungguhnya, sehingga harga jual juga ditetapkan lebih rendah. Harga jual

dihitung dengan menjumlahkan penghitungan harga pokok produksi dengan

laba yang diinginkan perusahaan.

Florensia, et al. (2015), menggunakan penghitungan harga pokok

metode full costing pada Koperasi Pemasaran Usaha Bersama (KPUB) "Sapi

Jaya" Kandangan. Hasil penelitian menyatakan bahwa penetapan harga pokok

produksi perusahaan ditetapkan lebih rendah daripada harga pokok produksi

ssesungguhnya, sehingga harga jual juga ditetapkan lebih rendah.

Cahyadi (2008), menggunakan penghitungan harga pokok produksi

metode full costing ditambah mark-up pada Toko Bakpao Lengkongsari. Hasil

penelitian menyatakan bahwa harga pokok produksi perusahaan ditetapkan

lebih tinggi daripada harga pokok produksi sesunggunya, sehingga harga jual

ditetapkan lebih tinggi

Erawati dan Syafitri (2012), menggunakan penghitungan harga pokok

produksi metode full costing pada CV Harapan Inti Usaha Palembang. Hasil

penelitian menyatakan bahwa harga pokok produksi perusahaan ditetapkan

lebih tinggi daripada harga pokok produksi sesunggunya, sehingga harga jual

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: EVALUASI PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK (Studi Kasus … · v UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

43

ditetapkan lebih tinggi. Harga jual dihitung dengan metode cost-plus pricing,

yaitu dengan menjumlahkan penghitungan harga pokok produksi dengan laba

yang diinginkan perusahaan.

Djumali, et al. (2014), menggunakan penghitungan harga pokok

produksi metode full costing pada PT. Sari Malalugis Bitung. Hasil penelitian

menyatakan bahwa harga pokok produksi perusahaan ditetapkan lebih tinggi

daripada harga pokok produksi sesungguhnya, sehingga harga jual ditetapkan

lebih tinggi. Harga jual dihitung dengan metode cost-plus pricing, yaitu

dengan menjumlahkan penghitungan harga pokok produksi dengan laba yang

diinginkan perusahaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: EVALUASI PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK (Studi Kasus … · v UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

44

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis Penelitian ini adalah studi kasus, yaitu melaksanakan penelitian

terhadap obyek penelitian tertentu yang populasinya terbatas, sehingga

kesimpulan yang diambil dari penelitian ini hanya berlaku bagi obyek yang

diteliti dan berlaku pada waktu tertentu.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Kerajinan Agus Ceramics yang beralamat di

Desa Nglorong RT 01, Kelurahan Panjangrejo, Kecamatan Pundong,

Kabupaten Bantul dan diperkirakan dilaksanakan pada Bulan Desember 2016-

Bulan Februari 2017.

C. Subyek dan Obyek Penelitian

1. Subyek Penelitian:

1. Pemimpin Perusahaan

2. Obyek Penelitian:

1. Biaya-biaya untuk menghitung harga pokok produksi

2. Metode penentuan harga pokok produksi

3. Metode penentuan harga jual

4. Data-data yang mendukung lainya dalam penelitian ini

D. Teknik Pengumpulan Data

1. Wawancara

Jogiyanto (2013: 114) menyatakan, wawancara adalah komunikasi

dua arah untuk mendapatkan data dari responden. Teknik ini merupakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: EVALUASI PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK (Studi Kasus … · v UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

45

salah satu cara untuk mendapatkan informasi secara primer sebagai

penunjang untuk melakukan penelitian. Peneliti akan melakukan

wawancara terhadap subyek dalam penelitian ini.

a. Observasi

“Observasi merupakan teknik atau pendekatan untuk mendapatkan

data primer dengan cara mengamati langsung obyek data” (Jogiyanto

2013 : 109-110).

b. Dokumentasi

Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data untuk memperoleh

dokumen atau arsip dari Kerajinan Agus Ceramics. Pendokumentasian

dilakukan pada data yang berhubungan dengan penghitungan harga

pokok produksi dan harga jual.

E. Data yang Diperlukan

1. Gambaran umum perusahan

2. Biaya produksi

3. Penentuan Harga Pokok Produksi

4. Data tentang jumlah produk yang dipesan

5. Laba yang diharapkan oleh perusahaan

6. Data harga jual produk menurut perusahaan.

7. Penentuan harga jual produk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: EVALUASI PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK (Studi Kasus … · v UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

46

F. Teknik Analisa Data

Teknik analisis data yang dapat digunakan untuk menjawab rumusan

masalah tersebut adalah dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Menghitung Biaya Bahan Baku yang sesungguhnya terjadi dengan cara

mendeskripsikan berapa harga dan kuantitas bahan baku yang

digunakan oleh Kerajinan Agus Ceramics untuk suatu pesanan

tertentu.

2. Menghitung Biaya Tenaga Kerja Langsung yang sesungguhnya terjadi

dengan cara mendeskripsikan berapa upah pekerja, bagaimana sistem

pembayaran tenaga kerja, dan berapa jumlah pesanan pada Kerajinan

Agus Ceramics.

3. Menghitung Biaya Overhead Pabrik dibebankan dengan cara

menghitung Alokasi Biaya Bersama dan menghitung biaya yang

dibebankan pada tiap driver, kemudian menghitung total Biaya

Overhead Pabrik.

4. Melakukan penghitungan Harga Pokok Produksi berdasarkan teori

dengan menggunakan metode job order costing dengan

Mendeskripsikan Biaya Bahan Baku, Biaya Tenaga Kerja, Biaya

Overhead Pabrik Tetap dan Biaya Overhead Pabrik Variabel,

kemudian menghitung total Harga Pokok Produksi berdasarkan

pesanan (job order costing method) dengan metode full costing.

5. Melakukan penghitungan Harga Jual Produk berdasarkan teori dengan

menggunakan pendekatan Full Cost-Plus Mark-Up.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: EVALUASI PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK (Studi Kasus … · v UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

47

6. Membandingkan konsep penghitungan Harga Pokok Produksi dan

Harga Jual Produk menurut Kerajinan Agus Ceramics dan menurut

kajian teori, serta menganalisis perbedaan konsep penghitungan yang

ada.

7. Membandingkan penghitungan Harga Pokok Produksi menurut

perusahaan dan penghitungan Harga Pokok Produksi berdasarkan

pesanan (job order costing method) dengan metode full costing.

8. Membandingkan penghitungan Harga Jual Produk menurut perusahaan

dan penghitungan Harga Jual Produk dengan pendekatan Full Cost-

Plus Mark-Up.

9. Menyimpulkan penetapan harga jual produk pada Kerajinan Agus

Ceramics berdasarkan penghitungan dan analisis yang sudah

dilakukan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: EVALUASI PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK (Studi Kasus … · v UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

48

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Letak Perusahaan

Bapak Agus Sugiarto merupakan salah satu pengrajin keramik yang

berada di daerah Bantul. Beliau melakukan kegiatan usahanya di Desa

Nglorong Rt 01 Kelurahan Panjangrejo Kecamatan Pundong Kabupaten

Bantul Yogyakarta yang sekaligus menjadi tempat tinggalnya. Desa Nglorong

berbatasan dengan Dusun Tambran dibagian Utara, Dusun Semampir dibagian

Selatan, Dusun Jetis dibagian Timur, serta Dusun Tegal dan Sarang dibagian

Barat. Dusun Nglorong berada di km 22 Jalan Parangtritis, untuk mencapai

lokasi Agus Ceramics harus menempuh kurang lebih 1 km dari jalan raya

utama.

B. Sejarah Perusahaan

Agus Ceramics merupakan usaha yang bergerak di bidang kerajinan

tanah liat atau yang biasa disebut gerabah. Agus Ceramics didirikan oleh

Bapak Agus Sugiarto pada tahun 1999, awalnya beliau bekerja di tempat

kerajinan gerabah karena merasa kesulitan saat hendak memproduksi gerabah,

setelah memperoleh banyak ilmu dan pengalaman akhirnya beliau mendirikan

usaha gerabah sendiri di Desa Nglorong.

Agus Ceramics didirikan dengan modal sendiri sebesar Rp 300.000,00

dan awalnya belum mempunyai karyawan. Laba bersih yang diperoleh selama

dua tahun pertama digunakan Bapak Agus untuk membeli tanah, membangun

rumah, dan membeli motor. Seiring berjalannya waktu, usaha Bapak Agus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: EVALUASI PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK (Studi Kasus … · v UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

49

semakin berkembang sehingga beliau mempekerjakan karyawan. Agus

Ceramics memiliki berbagai jenis kerajinan antara lain souvenir,

gentong,nampan, kendi, vas bunga, asbak, dan tempat pena.

C. Visi dan Misi Perusahaan

1. Visi Perusahaan

Setiap perusahaan mempunyai visi dalam mendirikan usahannya,

visi dari Kerajinan Agus Ceramics adalah :

Menjadi Perusahaan Gerabah yang Kompeten dalam Kualitas dan Produk.

2. Misi Perusahaan

Misi dari Kerajinan Agus Ceramics adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan kualitas produk dan profesionalitas pelayanan.

2. Mengembangkan kreativitas dan inovasi produk.

3. Membangun kerjasama antar pengerajin gerabah di sekitar Kecamatan

Pundong.

4. Mengembangkan UMKM demi terciptanya lapangan pekerjaan yang

mandiri.

3. Motto Perusahaan

Motto dari Kerajinan Agus Ceramics adalah sebagai berikut:

“Produk dengan harga murah tapi bukan produk murahan.”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: EVALUASI PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK (Studi Kasus … · v UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

50

D. Bahan Baku

Bahan baku yang digunakan pada Agus Ceramics adalah :

a. Tanah liat

Tanah liat dari Dusun Jetis, Pundong, Bantul. Tanah liat mentah

berasal dari Daerah Godean, yang kemudian dicampur dengan pasir

dan tanah dengan sedikit kandungan kaolin kemudian diproses

menggunakan penggilingan sehingga menjadi tanah liat yang siap

diolah.

b. Cat

Cat yang digunakan merupakan cat dengan Merk Finatex yang

dibeli dari Pasar Pundong. Cat ini digunakan untuk menghias

terakota sesuai pesanan konsumen.

c. Sandy / pewarna cat

Pewarna cat yang digunakan juga berasal dari Pasar Pundong.

Bahan ini digunakan sebagai campuran cat untuk menghias

terakota.

E. Tenaga Kerja Langsung

Pada dua tahun pertama didirikannnya Agus Ceramics, Bapak Agus

memiliki 10 -15 karyawan. Namun beberapa tahun terakhir karena perubahan

pangsa pasar maka tenaga kerja pada Agus Ceramics dikurangi. Karyawan

yang aktif sampai saat ini ada 10 orang, namun yang sering dipakai ada 4

orang termasuk Bapak Agus dan istrinya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: EVALUASI PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK (Studi Kasus … · v UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

51

Sistem penggajian yang diberikan kepada karyawan tidak menggunakan

sistem mingguan atau bulanan, melainkan menggunakan system borongan,

tergantung dari berapa jumlah items yang diproduksi setiap karyawan.

Misalnya harga borongan per produk Rp 10.000,00 jika karyawan dapat

menyelesaikan 5 produk maka pada hari itu karyawan berhak menerima upah

sebesar Rp 50.000,00.

F. Overhead Pabrik

1. Bahan Penolong

Bahan penolong yang dibutuhkan adalah :

a. Air

Air digunakan sebagai campuran pada tanah liat saat proses

pembentukan souvenir teknik putar, campuran untuk

mengencerkan cat, dan campuran pada gypsum saat membuat

cetakan souvenir teknik cetak.

Air yang digunakan berasal dari sumur pribadi milik Pak Agus

sehingga tidak ada pengeluaran biaya untuk penggunaan air, tetapi

karena saat penggunaan air dibutuhkan pompa air maka akan

dibebankan biaya listrik pada penggunaan pompa air. Biaya listrik

pada usaha Agus Ceramics juga digunakan untuk kebutuhan rumah

tangga Pak Agus sehingga biaya listrik akan dihitung dengan

alokasi biaya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: EVALUASI PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK (Studi Kasus … · v UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

52

b. Cat Clear

Cat Clear yang digunakan berasal dari Pasar Pundong. Clear

digunakan untuk melapisi souvenir yang telah dicat sehingga

terlihar mengkilap dan cat dapat bertahan lama.

2. Bahan Habis Pakai

Bahan habis pakai yang digunakan adalah :

a. Kuas

Kuas yang digunakan dibeli dari Pasar Pundong. Kuas yang

digunakan adalah kuas nomor 12 untuk mengecat warna dasar dan

kuas nomor 3 untuk mengecat motif hiasan pesanan souvenir.

b. Kayu bakar

Kayu bakar yang digunakan berasal dari masyarakat sekitar Desa

Nglorong. Tahan liat yang sudah dibentuk akan dibakar

menggunakan kayu bakar ini sehingga menjadi terakota (tanah liat

merah / tanah bakar) yang siap dihias.

c. Plastik penutup

Plastik penutup ini merupakan plastik pupuk bekas yang dibeli dari

masyarakat sekitar Desa Nglorong. Plastik penutup ini berfungsi

untuk menutupi tanah liat yang sudah dibentuk agar tidak cepat

kering sebelum proses penjemuran.

d. Sepon

Sepon yang digunakan dibeli dari Pasar Pundong. Sepon ini

berfungsi untuk pemolesan cat clear.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: EVALUASI PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK (Studi Kasus … · v UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

53

e. Cap Nama

Cap nama yang digunakan dipesan dari Pasar Pundong. Cap nama

digunakan untuk mencetak nama yang ingin dituliskan pada

souvenir.

f. Gypsum

Gypsum yang digunakan dibeli dari Pasar Pundong. Gypsum

digunakan untuk membuat cetakan souvenir teknik cetak. Cetakan

souvenir merupakan cetakan yang dibuat sendiri oleh Bapak Agus

sesuai pesanan konsumen dan biasanya hanya sekali pakai.

3. Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung

Pemilik perusahaan sebagai pihak yang bertanggung jawab pada

proses produksi tidak membebankan upah untuk dirinya, seharunya

pemilik perusahaan mendapatkan gaji sebagai mandor dalam proses

produksi.

4. Penilaian terhadap Aktiva Tetap

Biaya yang termasuk dalam kelompok ini antara lain :

a. Depresiasi bangunan

Bangunan yang didepresiasi meliputi tempat produksi yang

digunakan pada rumah Bapak Agus, seperti tempat membentuk

tanah liat dan tempat membakar gerabah.

b. Depresiasi alat kerja

Alat kerja yang didepresiasi meliputi :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: EVALUASI PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK (Studi Kasus … · v UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

54

1) Alat putar untuk sovenir teknik putar

Alat putar berfungsi untuk membentuk tanah liat sesuai dengan

bentuk yang diinginkan. Alat putar ini terbuat dari batu dan

tiang penyangga dari besi.

2) Rak jemur

Rak jemur berfungsi sebagai rak untuk menjemur souvenir.

Rak ini terbuat dari bambu.

3) Gasbul / peredam knalpot

Gasbul berfungsi sebagai pengganti jerami pada proses

pembakaran. Kelebilan gasbul adalah membuat sirkulasi udara

dalam tungku pembakaran lancar karena bahannya yang

menyerap udara sehingga tungku pembakaran semakin panas

merata dan tahan lama panasnya. Hal tersebut menyebabkan

kayu bakar yang digunakan lebih irit.

4) Tungku pembakaran

Tungku pembakaran berfungsi sebagai alat pembarakan tanah

liat. Tungku pembakaran terbuat dari batu bata yang disusun

menggunakan tanah sawah. Tungku ini dapat menampung

1.500 pieces souvenir untuk sekali pembakaran.

5. Overhead Pabrik Lain yang Secara Lansung Memerlukan Pengeluaran

Uang Tunai

Biaya yang termasuk dalam kelompok ini merupakan biaya listik

PLN. Daya listrik yang digunakan pada rumah Pak Agus sebesar 450

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: EVALUASI PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK (Studi Kasus … · v UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

55

watt dengan beban listrik Rp 60.000,00 tiap bulan. Pemakaian listrik

pada Agus Ceramics juga digunakan untuk kebutuhan rumah tangga

pada rumah tersebut sehingga untuk menghitung beban listrik untuk

produksi dibutuhkan penghitungan alokasi biaya.

G. Proses Produksi

Proses produksi untuk produk souvenir teknik cetak dan souvenir

teknik putar adalah sebagai berikut :

1) Siapkan tanah liat dan alat putar dan/atau alat cetak. Alat cetak (cetakan)

dibuat dengan menggunakan gypsum dengan campuran air secukupnya

dan dibentuk sesuai pesanan konsumen.

2) Untuk souvenir teknik putar, tanah liat harus dicampur dengan sedikit air

agar memudahkan proses pembentukan sementara untuk souvenir teknik

putar tanah liat yang dipilih harus tanah liat yang mempunyai sedikit

kandungan air agar tidak menimbulkan retakan saat proses pencetakan.

3) Untuk souvenir teknik putar dibutuhkan segenggam tanah liat yang telah

dibasahi dengan air kemudian dibentuk bulatan, lalu dibentuk di atas alat

putar dengan cara menekan tanah liat tepat ditengah sambil memutar alat

putar. Setelah tanah liat sesuai dengan bentuk yang diinginkan, potong

menggunakan benang agar tinggi masing-masing pieces sama.

4) Untuk souvenir teknik cetak dibutuhkan segenggam tanah liat yang

dibentuk bulatan kemudian letakan pada cetakan lalu tekan-tekan

menggunakan jari hingga semua cetakan tertutup tanah liat. Setelah itu

keluarkan tanah liat dari cetakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: EVALUASI PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK (Studi Kasus … · v UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

56

5) Baik souvenir teknik cetak maupun teknik putar kemudian diangin-

anginkan selama semalam. Proses ini dilakukan dengan menutup

souvenir dengan plastik penutup agar tanah liat tidak cepat kering.

6) Souvenir yang sudah diangin-anginkan kemudian dicap menggunakan

cap nama. Setelah itu souvenir dijemur menggunakan rak jemur. Jika

cuaca cerah maka proses penjemuran cukup dalam waktu 3 hari,tapi jika

cuaca mendung dibutuhkan waktu hingga seminggu.

7) Souvenir yang sudah kering ditandai dengan tanah liat yang mengeras

dan warna tanah liat berubah menjadi coklat terang. Tanah liat yang

sudah kering kemudian dimasukan ke tungku pembakaran dan ditutup

menggunakan gasbul. Proses pembakaran untuk souvenir teknik putar

membutuhkan waktu 3 sampai 4 jam sementara untuk souvenir teknik

cetak membutuhkan waktu 6 sampai 7 jam. Pembakaran souvenir teknik

cetak lebih lama karena produk ini cenderung lebih tebal dan lebih besar

dari souvenir teknik putar.

8) Setelah tanah liat dibakar dan didinginkan, gerabah akan di-finishing.

Proses akhir dalam produksi ini berupa pemberian cat pada gerabah.

Mula-mula cat akan diencerkan terlebih dahulu menggunakan air

secukupnya. Pewarnaan gerabah meliputi pemberian warna dasar,

pemberian warna pada hiasan dan nama, dan pemberian clear agar warna

tahan lama dan souvenir terlihat mengkilap. Cat dapat dibuat dengan

mencampurkan cat warna putih dan sandy dengan warna yang diinginkan

secukupnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: EVALUASI PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK (Studi Kasus … · v UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

57

BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Kerajinan Agus Ceramics merupakan usaha yang bergerak dalam

bidang kerajinan tanah liat. Usaha ini menerima pesanan dari konsumen sesuai

spesifikasi yang diinginkan oleh konsumen. Proses produksi berjalan sesuai

dengan unit yang dipesan oleh konsumen.

Pada penelitian ini penulis hanya membatasi pada pesanan Bulan

Februai 2017 yang mencakup pesanan souvenir teknik putar (pesanan A) dan

souvenir teknik cetak (pesanan B) sebagai obyek yang diteliti. Agus Ceramics

termasuk dalam Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sehingga biaya

dan pemakaian bahan yang timbul dari proses produksi hanya dikira-kira.

Pesanan Bulan Februari 2017, perkiraan pemakaian bahan, perkiraan biaya,

perkiraan harga perolehan alat dan gedung, dan perkiraan biaya produksi pada

Kerajinan Agus Ceramics dapat dijelaskan pada tabel berikut ini :

Tabel 1 Pesanan Bulan Februari 2017 pada Kerajinan Agus Ceramics

No. Nama Pesanan Teknik Jumlah

1. Souvenir asbak (Pesanan A) Putar 500 psc

2. Souvenir pistol (Pesanan B) Cetak 1.500 psc

3. Tempat lilin Cetak 150 psc

4. Celengan Cetak 100 psc

5. Toples ( S, M dan L) Cetak 140 set = 420 pcs

6. Vas bunga ( S, M dan L) Cetak 100 set = 300 pcs

Total 2.970 pcs

Sumber : Wawancara Tahun 2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: EVALUASI PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK (Studi Kasus … · v UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

58

Tabel 2 Perkiraan Pemakaian Bahan

No. Nama

Bahan

Harga Perkiraan Pemakaian

Bahan Baku

1. Tanah liat Rp 50.000,00 / 15 gulung Pesanan A : 8 gulung

Pesanan B : 20 gulung

2. Cat Rp 55.000,00 / kaleng Pesanan A : 1 kaleng

Pesanan B : 2 kaleng

3. Sandy Rp 10.000, 00 / ons Pesanan A : ⁄ ons sandy warna

muda dan ⁄ ons sandy warna

tua

Pesanan B : ⁄ ons sandy warna

tua

Bahan Penolong

1. Cat clear Rp 18.000, 00 / ⁄ kilo ⁄ kilo untuk semua pesanan

Bahan Habis Pakai

1. Kuas Kuas no.3 = Rp 1.200, 00

Kuas no.12 = Rp 2.400, 00

Masing-masing satu kuas untuk

kedua pesanan

1 bulan ( 2.000 pcs)

2. Kayu

bakar

Rp 10.000,00 / gulung 6 gulung masing-masing pesanan

3. Plastik

Penutup

Rp 500, 00 / psc Masing-masing dua plastik untuk

kedua pesanan

4. Sepon Rp 2.000, 00 / pcs Satu sepon untuk kedua pesanan

( 2.000 pcs)

5. Cap nama Rp 4. 000, 00 / pcs 1 kali pemakaian

6. Gypsum Rp 3.700, 00 / kilo 1 kilo / cetakan

Sumber : Wawancara Tahun 2017

Tabel 3 Perkiraan Biaya

No. Nama Biaya

1. Tenaga

Kerja

- Pembentukan tanah liat :

Pesanan A = Rp 200,00/ pcs

Pesanan B = Rp 350,00 / pcs

- Pembakaran :Rp 30,00 / pcs

- Finishing :Rp 150,00 / pcs

Pesanan A = 500 pcs

Pesanan B = 1.500 pcs

2. Listrik Lampu = 40 watts

Pompa air = 125 watts

Kebutuhan rumah tangga = 285

watts

Lampu = 6 jam / hari

Pompa air = 0,5 jam /

hari

Kebutuhan rumah tangga =

8 jam / hari

Perkiraan biaya listrik bulan

Februari 2017 = Rp

60.000,00

Sumber : Wawancara Tahun 2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: EVALUASI PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK (Studi Kasus … · v UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

59

Tabel 4 Harga Perolehan Alat Kerja dan Gedung

No. Nama Harga Perolehan Umur Ekonomis

Alat

1. Alat putar Rp 800.000,00 20 tahun

2. Rak jemur Rp 40.000,00 1 tahun

3. Gasbul Rp 1.600.000,00 4 tahun

4. Tungku pembakaran Rp 1.000.000,00 4 tahun

Gedung

1. Tempat

pembentukan tanah

liat

Luas lantai 6

Rp 16.000.000,00

20 tahun

2. Tempat pembakaran

Luas lantai 10

20 tahun

Sumber : Wawancara Tahun 2017

Tabel 5 Perkiraan Biaya Produksi Souvenir menurut Kerajinan Agus

Ceramics

No. Nama Souvenir Harga

1. Souvenir teknik putar (Pesanan A) Rp 1.250,00 / psc

2. Souvenir teknik cetak (Pesanan B) Rp 1.500,00 / psc

Sumber : Wawancara Tahun 2017

Tabel 6 Harga Jual Souvenir menurut Kerajinan Agus Ceramics

No. Nama Souvenir Harga

1. Souvenir teknik putar (Pesanan A) Rp 2.500,00 / psc

2. Souvenir teknik cetak (Pesanan B) Rp 3.000,00/ psc

Sumber : Wawancara Tahun 2017

B. Analisa Data

1. Penghitungan Biaya Bahan Baku

Penghitungan biaya bahan baku sesungguhnya pesanan souvenir pada

Kerajinan Agus Ceramics dapat dilihat pada tabel berikut :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: EVALUASI PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK (Studi Kasus … · v UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

60

Tabel 7 Penghitungan Biaya Bahan Baku Pesanan A

No. Bahan Baku Jumlah Harga Per Satuan Total Biaya

1. Tanah liat 8 gulung Rp 3.300,00 Rp 26.400,00

2. Cat 1 Rp 55.000,00 Rp 55.000,00

2. Sandy warna

muda

⁄ ons Rp 10.000,00/ons Rp 2.500,00

3. Sandy warna

tua

⁄ ons Rp 10.000,00/ons Rp 5.000,00

Total Rp 88.900,00

Sumber : Data Primer Diolah Tahun 2017

Tabel 8 Perhitungan Biaya Bahan Baku Pesanan B

No. Bahan Baku Jumlah Harga Per Satuan Total Biaya

1. Tanah liat 8 gulung Rp 3.300,00 Rp 66.000,00

2. Cat 2 Rp 55.000,00 Rp 110.000,00

3. Sandy warna

tua

⁄ ons Rp 10.000,00/ons Rp 5.000,00

Total Rp 181.000,00

Sumber : Data Primer Diolah Tahun 2017

Harga tanah liat per satuan =

=

= Rp 3.333,00 dibulatkan menjadi Rp 3.300,00

2. Penghitungan Biaya Tenaga Kerja Langsung

Penghitungan biaya tenaga kerja langsung sesungguhnya dalam proses

produksi pesanan souvenir dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 9 Penghitungan Biaya Tenaga Kerja Langsung Pesanan A

Jumlah Upah Per

Satuan

Total Biaya

Pembentukan Tanah Liat 500 pcs Rp 200,00 Rp 100.000,00

Pembakaran Tanah Liat 500 pcs Rp 30,00 Rp 15.000,00

Finishing Souvenir

(Pemberian Cat dan Clear)

500 pcs Rp 150,00 Rp 75.000,00

Total Rp 190.000,00

Sumber : Data Primer Diolah Tahun 2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: EVALUASI PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK (Studi Kasus … · v UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

61

Tabel 10 Penghitungan Biaya Tenaga Kerja Langsung Pesanan B

Jumlah Upah Per

Satuan

Total Biaya

Pembentukan Tanah Liat 1.500 pcs Rp 350,00 Rp 525.000,00

Pembakaran Tanah Liat 1.500 pcs Rp 30,00 Rp 45.000,00

Finishing Souvenir

(Pemberian Cat dan

Clear)

1.500 pcs Rp 150,00 Rp 225.000,00

Total Rp 795.000,00

Sumber : Data Primer Diolah Tahun 2017

3. Penghitungan Biaya Overhead Pabrik

Penghitungan biaya overhead pabrik dalam proses produksi pesanan

souvenir pada Kerajinan Agus Ceramics menurut sifatnya dapat

dijabarkan sebagai berikut :

a. Biaya bersama

Biaya bersama yang timbul dalam proses produksi pesanan souvenir

pada Kerajinan Agus Ceramics dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 11 Penghitungan Alokasi Biaya Bersama

Bagian

Pemakaian

Cat Clear

dan Kuas

Pieces Bagian

Pemakaian

Listrik

kWh Bagian

Gedung

Pabrik

Pieces

Pesanan A 500 Lampu 0,24 Tempat

pembentukan

tanah liat

500

Pesanan B 1.500 Pompa air 0,0625 Tempat

pembakaran 1.500

Kebutuhan

rumah tangga 2,28

Total 2.000 2,5825 2.000

Sumber : Data Primer Diolah Tahun 2017

Rumus merubah watts ke kWh adalah ∑ / 1000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: EVALUASI PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK (Studi Kasus … · v UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

62

Dimana ∑ Kilowatt-hours

= Watts

= Time in hours

kWh Lampu = 40 x 6 / 1000

= 0,24 dan

seterusnya

Sebagaimana telah dijelaskan pada bab dua, Pool Rate / Tarif Biaya

Overhead Pabrik per unit cost driver akan dihitung dengan rumus :

=

selanjuatnya Biaya Overhead Pabrik

dibebankan ke masing-masing produk akan dihitung dengan rumus :

Tarif pool X Pemakaian aktivitas.

1) Dengan menggunakan cost driver pieces, tarif beban cat clear

dapat dihitung sebagai berikut :

Tarif cat clear :

=

=

= Rp 9,00 per pcs

Dengan menggunakan tarif ini, alokasi beban cat clear pada

masing-masing produk adalah sebagai berikut :

Tabel 12 Penghitungan Alokasi Biaya Cat Clear ke Masing-masing Pesanan

Bagian Pemakaian

Cat Clear

Pieces Tarif Beban Cat

Clear per pcs

Total Biaya

Pesanan A 500 Rp 9,00 Rp 4.500,00

Pesanan B 1.500 Rp 9,00 Rp 13.500,00

Total 2.000 Rp 18.000,00

Sumber : Data Primer Diolah Tahun 2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: EVALUASI PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK (Studi Kasus … · v UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

63

2) Dengan menggunakan cost driver pieces, tarif beban kuas dapat

dihitung sebagai berikut :

Tarif kuas :

=

=

= Rp 1,80 per pcs

Dengan menggunakan tarif ini, alokasi beban kuas pada masing-

masing produk adalah sebagai berikut :

Tabel 13 Penghitungan Alokasi Biaya Kuas ke Masing-masing Pesanan

Bagian Pemakaian

Cat Clear

Pieces Tarif Beban Cat

Clear per pcs

Total Biaya

Pesanan A 500 Rp 1,80 Rp 900,00

Pesanan B 1.500 Rp 1,80 Rp 2.700,00

Total 2.000 Rp 3.600,00

Sumber : Data Primer Diolah Tahun 2017

3) Dengan menggunakan cost driver kWh, tarif beban listrik dapat

dihitung sebagai berikut :

Tarif beban listrik :

=

=

= Rp 23.233,30 dibulatkan menjadi Rp 23.233,00 per kWh

Dengan menggunakan tarif ini, alokasi beban listrik ke masing-

masing pemakaian dapat dilihat pada tabel berikut ini :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: EVALUASI PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK (Studi Kasus … · v UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

64

Tabel 14 Penghitungan Alokasi Biaya Listrik ke Masing-masing

Pemakaian

Pemakaian

Listrik

kWh Tarif Beban

Listik per

kWh

Total Beban

Lampu 0,24 Rp 23.233,00 Rp 5.576,00

Pompa air 0,0625 Rp 23.233,00 Rp 1.452,00

Kebutuhan

rumah tangga

2,28 Rp 23.233,00 Rp52.971,00

Total 2,5825 Rp 59.999,00dibulatkan

menjadi Rp 60.000,00

Sumber : Data Primer Diolah Tahun 2017

Beban listrik bulan Februari 2017 tidak hanya dibebankan pada

pesanan A dan Pesanan B melainkan ke seluruh pesanan, maka

penghitungan beban listrik PLN Bulan Februari 2017 untuk

masing-masing pesanan adalah sebagai berikut :

Tarif beban listrik untuk lampu :

=

=

= Rp 1,88 / pcs

Tarif beban listrik untuk pompa :

=

=

= Rp 0,48 / pcs

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: EVALUASI PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK (Studi Kasus … · v UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

65

Tabel 15 Penghitungan Beban Listrik pada Masing-masing Pesanan

No. Nama Pesanan Jumlah Tarif

Listrik

Total

Lampu

1. Souvenir asbak (Pesanan A) 500 psc Rp 1,88 Rp 940,00

2. Souvenir pistol (Pesanan B) 1.500 psc Rp 1,88 Rp 2.820,00

3. Tempat lilin 150 psc Rp 1,88 Rp 282,00

4. Celengan 100 psc Rp 1,88 Rp 188,00

5. Toples ( S, M dan L) 140 set = 420 pcs Rp 1,88 Rp 790,00

6. Vas bunga ( S, M dan L) 100 set = 300 pcs Rp 1,88 Rp 564,00

Total Rp 5.580,00

Pompa Air

1. Souvenir asbak (Pesanan A) 500 psc Rp 0,48 Rp 240,00

2. Souvenir pistol (Pesanan B) 1.500 psc Rp 0,48 Rp 720,00

3. Tempat lilin 150 psc Rp 0,48 Rp 72,00

4. Celengan 100 psc Rp 0,48 Rp 48,00

5. Toples ( S, M dan L) 140 set = 420 pcs Rp 0,48 Rp 202,00

6. Vas bunga ( S, M dan L) 100 set = 300 pcs Rp 0,48 Rp 144,00

Total Rp 1.426,00

Sumber : Data Primer Diolah Tahun 2017

4) Depresiasi gedung pabrik menggunakan metode garis lurus :

Gedung pabrik dibangun dengan harga perolehan sebesar Rp

16.000.000,00 untuk umur ekonomis 20 tahun, sementara nilai

residu diperkirakan sebesar Rp 1.000.000,00. Depresiasi gedung

pabrik menggunakan metode garis lurus dapat dihitung sebagai

berikut :

Beban depresiasi :

= [(Harga Perolehan – Nilai Residu) : Umur Ekonomis]

= 12/12 x [( Rp 16.000.000,00 Rp 1.000.000,00) : 20]

= Rp 750.000,00 per tahun atau Rp 62.500,00 per bulan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: EVALUASI PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK (Studi Kasus … · v UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

66

Dengan menggunakan cost driver total pesanan bulan Februari

2017, tarif beban depresiasi gedung pabrik dapat dihitung

sebagai berikut :

Tarif beban depresiasi gedung :

=

=

= Rp 21,04 dibulatkan menjadi Rp 21,00

Beban depresiasi gedung pabrik bulan Februari 2017 tidak hanya

dibebankan pada pesanan A dan Pesanan B melainkan ke seluruh

pesanan, maka penghitungan beban depresiasi gedung Bulan

Februari 2017 untuk masing-masing pesanan adalah sebagai

berikut :

Tabel 16 Penghitungan Beban Depresiasi Gedung pada Masing-masing

Pesanan

No. Nama Pesanan Jumlah Tarif

Depresiasi

Total

1. Souvenir asbak (Pesanan A) 500 psc Rp 21,00 Rp 10.500,00

2. Souvenir pistol (Pesanan B) 1.500 psc Rp 21,00 Rp 31.500,00

3. Tempat lilin 150 psc Rp 21,00 Rp 3.150,00

4. Celengan 100 psc Rp 21,00 Rp 2.100,00

5. Toples ( S, M dan L) 140 set = 420 pcs Rp 21,00 Rp 8.820,00

6. Vas bunga ( S, M dan L) 100 set = 300 pcs Rp 21,00 Rp 6.300,00

Total Rp 62.370,00

Sumber : Data Primer Diolah Tahun 2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: EVALUASI PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK (Studi Kasus … · v UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

67

b. Biaya Bahan Penolong

Seperti yang sudah dijelaskan pada tabel 12, biaya bahan penolong

dalam proses produksi pesanan souvenir pada Kerajinan Agus

Ceramics dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 17 Penghitungan Biaya Bahan Penolong pada Pesanan

Pesanan Nama Bahan Penolong Total Biaya

Pesanan A Cat clear Rp 4.500,00

Pesanan B Cat clear Rp 9.000,00

Sumber : Data Primer Diolah Tahun 2017

c. Biaya Reparasi dan Pemeliharaan

Biaya reparasi dan pemeliharaan yang ada dalam pesanan souvenir

adalah Biaya Bahan Habis Pakai. Biaya Bahan Habis Pakai yang

timbul dalam proses produksi pesanan souvenir pada Kerajinan Agus

Ceramics dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 18 Penghitungan Biaya Bahan Habis Pakai pada Pesanan A

No. Nama Bahan Habis

Pakai

Jumlah Harga Total Biaya

1. Kuas Rp 900,00

2. Kayu bakar Rp 20.000,00

3. Plastik penutup 2 Rp 500,00 Rp 1.000,00

4. Cap nama 1 Rp 4.000,00 Rp 4.000,00

5. Sepon Rp 500,00

Total Rp 26.400,00

Sumber : Data Primer Diolah Tahun 2017

Satu sepon diperkirakan akan habis dipakai untuk 2.000 pcs

sehingga sepon yang dipakai untuk kedua pesanan akan

menimbulkan biaya bersama. Harga satu buah sepon Rp 2.000,00

bila digunakan untuk 2.000 pcs maka setiap pieces akan dikenakan

biaya Rp 1,00. Biaya sepon untuk pesanan A adalah sebesar 500 x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: EVALUASI PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK (Studi Kasus … · v UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

68

Rp 1,00 = Rp 500,00 dan untuk pesanan B adalah sebesar 1.500 x Rp

1,00 = Rp 1.500,00.

Kayu bakar yang dibutuhkan untuk sekali pembakaran adalah 6

gulung dengan harga per gulung Rp 10.000,00 dan kapasitas tungku

untuk sekali pembakaran adalah sebesar 1.500 pcs, sementara

pesanan A hanya sebesar 500 pcs sehingga Pesanan A akan dibakar

bersama pesanan lain dan akan timbul biaya alokasi. Biaya kayu

bakar untuk tiap pieces souvenir adalah sebesar [(Rp 10.000,00 x

6) : 1.500 pcs] = Rp 40,00 sehingga biaya kayu bakar untuk

Pesanan B adalah sebesar Rp 40,00 x 500 pcs = Rp 20.000,00

Tabel 19 Penghitungan Biaya Bahan Habis Pakai pada Pesanan B

No. Nama Bahan Habis

Pakai

Jumlah Harga Total Biaya

1. Kuas Rp 2.700,00

2. Kayu bakar 6 Rp 10.000,00 Rp 60.000,00

3. Plastik penutup Rp 500,00 Rp 1.000,00

4. Cap nama 1 Rp 4.000,00 Rp 4.000,00

5. Gypsum 1 Rp 3.700,00 Rp 3.700,00

6. Sepon Rp 1.500,00

Total Rp 72.900,00

Sumber : Data Primer Diolah Tahun 2017

d. Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung

Menurut Surat Keputusan nomor 235/KEP/2016, Upah Minimum

Kota/Kabupaten (UMK) Kabupaten Bantul adalah sebesar Rp

1.404.760,00, maka upah pemilik sebagai mandor pada bulan

Februari 2017 adalah sebesar Rp 1.404.760,00.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: EVALUASI PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK (Studi Kasus … · v UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

69

Biaya tenaga kerja tidak langsung ini harus dibebankan pada tiap

pesanan yang ada, maka perhitungan biaya tenaga kerja tidak

langsung pada tiap pesanan adalah :

Tabel 20 Penghitungan Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung pada Masing-

masing Pesanan

No. Nama Pesanan Jumlah Upah

Mandor

Total

1. Souvenir asbak (Pesanan A) 500 psc Rp 473,00 Rp 236.500,00

2. Souvenir pistol (Pesanan B) 1.500 psc Rp 473,00 Rp 709.500,00

3. Tempat lilin 150 psc Rp 473,00 Rp 70.950,00

4. Celengan 100 psc Rp 473,00 Rp 47.300,00

5. Toples ( S, M dan L) 140 set = 420 pcs Rp 473,00 Rp 198.660,00

6. Vas bunga ( S, M dan L) 100 set = 300 pcs Rp 473,00 Rp 141.900,00

Total Rp 1.404.810,00

=

= Rp 472,98 Dibulatkan menjadi Rp 473,00

e. Biaya yang Timbul Akibat Penilaian terhadap Aktiva Tetap

Biaya yang timbul akibat penilaian terhadap aktiva tetap yang ada

dalam pesanan souvenir adalah :

1) Beban Depresiasi Gedung Pabrik

Seperti yang sudah diperhitungkan di atas biaya depresiasi

gedung yang timbul pada Kerajinan Agus Ceramic dapat dilihat

di tabel berikut :

Tabel 21 Beban Depresiasi Gedung Pabrik Bulan Februari 2017

Pesanan Beban Depresiasi

Pesanan A Rp 10.500,00

Pesanan B Rp 31.500,00

Sumber : Data Primer Diolah Tahun 2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: EVALUASI PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK (Studi Kasus … · v UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

70

2) Beban Depresiasi Alat Kerja

Biaya depresiasi alat kerja yang timbul pada Kerajinan Agus

Ceramics dapat dilihat di tabel berikut :

Tabel 22 Beban Depresiasi Alat Kerja Bulan Februari 2017

No. Nama Beban Depresiasi

1. Alat putar Rp 2.900,00

2. Rak jemur Rp 2.500,00

3. Gasbul Rp 33.300,00

4. Tungku pembakaran Rp 20.800,00

Total Rp 59.500,00

Sumber : Data Primer Diolah Tahun 2017

Diperkirakan nilai residu untuk alat putar sebesar Rp 100.000,00

dan nilai residu untuk rak jemur sebesar Rp 10.000,00.

Penghitungan

Beban depresiasi alat putar :

= [(Harga Perolehan – Nilai Residu) : Umur Ekonomis]

= 12/12 x [( Rp 800.000,00 Rp 100.000,00) : 20]

= Rp 35.000,00 per tahun atau Rp 2.900,00 per bulan

Beban depresiasi rak jemur :

= [(Harga Perolehan – Nilai Residu) : Umur Ekonomis]

= 12/12 x [( Rp 40.000,00 Rp 10.000,00) : 1]

= Rp 30.000,00 per tahun atau Rp 2.500,00 per bulan

Beban depresiasi gasbul :

= (Harga Perolehan : Umur Ekonomis)

= 12/12 x ( Rp 1.600.000,00 : 4)

= Rp 400.000,00 per tahun atau Rp 33.300,00 per bulan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: EVALUASI PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK (Studi Kasus … · v UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

71

Beban depresiasi tungku pembakaran :

= (Harga Perolehan : Umur Ekonomis)

= 12/12 x ( Rp 1.000.000,00 : 4 )

= Rp 250.000,00 per tahun atau Rp 20.800,00 per bulan

Beban depresiasi alat kerja Bulan Februari 2017 tidak hanya

dibebankan pada Pesanan A dan Pesanan B tetapi dibebankan ke

semua pesanan, maka beban depresiasi alat kerja Bulan Februari

2017 untuk masing-masing pesanan dapat dihitung sebagai

berikut :

Tabel 23 Penghitungan Beban Depresiasi Alat Keja per Pieces Pesanan

No. Nama Beban

Depresiasi

Jumlah

Pesanan

Beban

Depresiasi

per Pcs

1. Alat putar Rp 2.900,00 500 psc Rp 5,80

2. Rak jemur Rp 2.500,00 2.970 pcs Rp 0,84

3. Gasbul Rp 33.300,00 2.970 pcs Rp 11,20

4. Tungku pembakaran Rp 20.800,00 2.970 pcs Rp 7,00

Sumber : Data Primer Diolah Tahun 2017

Tabel 24 Penghitungan Beban Depresiasi Alat Kerja pada Masing-masing

Pesanan

No. Nama Pesanan Jumlah Tarif

Depresiasi

Total

Tempat Pembentukan Alat Putar

1. Souvenir asbak (Pesanan A) 500 psc Rp 5,80 Rp 2.900,00

Total Rp 2.900,00

Rak Jemur

1. Souvenir asbak (Pesanan A) 500 psc Rp 0,84 Rp 420,00

2. Souvenir pistol (Pesanan B) 1.500 psc Rp 0,84 Rp 1.260,00

3. Tempat lilin 150 psc Rp 0,84 Rp 126,00

4. Celengan 100 psc Rp 0,84 Rp 84,00

5. Toples ( S, M dan L) 140 set = 420 pcs Rp 0,84 Rp 353,00

6. Vas bunga ( S, M dan L) 100 set = 300 pcs Rp 0,84 Rp 252,00

Total Rp 2.495,00

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: EVALUASI PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK (Studi Kasus … · v UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

72

Lanjutan Tabel 24

Gasbul

1. Souvenir asbak (Pesanan A) 500 psc Rp 11,20 Rp 5.600,00

2. Souvenir pistol (Pesanan B) 1.500 psc Rp 11,20 Rp 16.800,00

3. Tempat lilin 150 psc Rp 11,20 Rp 1.680,00

4. Celengan 100 psc Rp 11,20 Rp 1.120,00

5. Toples ( S, M dan L) 140 set = 420 pcs Rp 11,20 Rp 4.704,00

6. Vas bunga ( S, M dan L) 100 set = 300 pcs Rp 11,20 Rp 3.360,00

Total Rp 33.264,00

Tungku Pembakaran

1. Souvenir asbak (Pesanan A) 500 psc Rp 7,00 Rp 3.500,00

2. Souvenir pistol (Pesanan B) 1.500 psc Rp 7,00 Rp 10.500,00

3. Tempat lilin 150 psc Rp 7,00 Rp 1.050,00

4. Celengan 100 psc Rp 7,00 Rp 700,00

5. Toples ( S, M dan L) 140 set = 420 pcs Rp 7,00 Rp 2.940,00

6. Vas bunga ( S, M dan L) 100 set = 300 pcs Rp 7,00 Rp 2.100,00

Total Rp 19.740,00

Sumber : Data Primer Diolah Tahun 2017

Berdasarkan tabel 24, maka total beban depresiasi Alat Kerja Pesanan A dan

Pesanan B adalah:

Tabel 25 Beban Depresiasi Alat Kerja

No. Nama Beban Depresiasi Alat Kerja

Pesanan A

1. Alat putar Rp 2.900,00

2. Rak jemur Rp 420,00

3. Gasbul Rp 5.600,00

4. Tungku pembakaran Rp 3.500,00

Total Rp 12.420,00

Pesanan B

1. Rak jemur Rp 1.260,00

2. Gasbul Rp 16.800,00

3. Tungku pembakaran Rp 10.500,00

Total Rp 28.560,00

Sumber : Data Primer Diolah Tahun 2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: EVALUASI PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK (Studi Kasus … · v UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

73

f. Biaya Overhead Pabrik Lain yang Secara Langsung Memerlukan

Pengeluaran Uang Tunai

Biaya overhead pabrik lain yang secara langsung memerlukan

pengeruaran uang tunai yang timbul pada Kerajinan Agus Ceramics

adalah Beban Listrik PLN.

Seperti yang sudah diperhitungkan di atas beban listrik PLN yang

timbul pada Pesanan A dan Pesanan B dapat dilihat di tabel berikut :

Tabel 26 Beban Listrik PLN

No. Bagian Pemakaian Listrik Beban Listrik

Pesanan A

1. Lampu Rp 940,00

2. Pompa air Rp 240,00

Total Rp 1.180,00

Pesanan B

1. Lampu Rp 2.820,00

2. Pompa air Rp 720,00

Total Rp 3.540,00

Sumber : Data Primer Diolah Tahun 2017

g. Total penghitungan biaya overhead pabrik dalam proses produksi

pesanan souvenir pada Kerajinan Agus Ceramics dapat dilihat pada

tabel berikut :

Tabel 27 Total Penghitungan Biaya Overhead Pabrik Pesanan A

No. Nama Biaya Total Biaya

1. Beban Depresiasi Gedung Pabrik Rp 10.500,00

2. Beban Depresiasi Alat Kerja Rp 12.420,00

3. Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung Rp 236.500,00

4. Biaya Bahan Penolong Rp 4.500,00

5. Biaya Bahan Habis Pakai Rp 26.400,00

6. Biaya Listrik Rp 1.180,00

Total Rp 291.500,00

Sumber : Data Primer Diolah Tahun 2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: EVALUASI PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK (Studi Kasus … · v UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

74

Tabel 28 Total Penghitungan Biaya Overhead Pabrik pada Pesanan B

No. Nama Biaya Total Biaya

1. Beban Depresiasi Gedung Pabrik Rp 31.500,00

2. Beban Depresiasi Alat Kerja Rp 28.560,00

3. Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung Rp 709.500,00

4. Biaya Bahan Penolong Rp 13.500,00

5. Biaya Bahan Habis Pakai Rp 72.900,00

6. Biaya Listrik Rp 3.540,00

Total Rp 859.500,00

Sumber : Data Primer Diolah Tahun 2017

4. Penghitungan Harga Pokok Produksi menggunakan metode job order

costing dengan pendekatan full costing

Sebagaimana telah dijelaskan pada bab 2 harga pokok produksi penuh

(full costing) akan dihitung dengan rumus :

Biaya Bahan Baku Rp XXX

Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp XXX

Biaya Overhead Pabrik Tetap Rp XXX

Biaya Overhead Pabrik Variabel Rp XXX +

Harga Pokok Produksi Rp XXX

Tabel 29 Harga Pokok Pesanan A

Nama Biaya Total Biaya

Biaya Bahan Baku Rp 88.900,00

Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp 190.000,00

Biaya Overhead Pabrik Rp 291.500,00

Harga Pokok Produksi Rp 570.400,00 = Rp 1.141,00 / pcs

Sumber : Data Primer Diolah Tahun 2017

Tabel 30 Harga Pokok Pesanan B

Nama Biaya Total Biaya

Biaya Bahan Baku Rp 181.000,00

Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp 795.000,00

Biaya Overhead Pabrik Rp 895.500,00

Harga Pokok Produksi Rp 1.871.500,00 = Rp 1.248,00 / pcs

Sumber : Data Primer Diolah Tahun 2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: EVALUASI PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK (Studi Kasus … · v UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

75

5. Penghitungan harga jual berdasarkan harga pokok produksi penuh (full

costing)

Sebagaimana telah dijelaskan pada bab 2 harga jual berdasarkan harga

pokok produksi penuh (full costing) akan dihitung dengan rumus :

Biaya bahan baku Rp xx

Biaya tenaga kerja langsung Rp xx

Biaya overhead variabel Rp xx

Biaya overhead tetap Rp xx +

Jumlah Rp xx

Mark-up = …% x Rp xx = Rp xx +

Harga jual per unit produk Rp xx

Tabel 31 Harga Jual Pokok Pesanan A

Nama Biaya Total Biaya

Biaya Bahan Baku Rp 88.900,00

Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp 190.000,00

Biaya Overhead Pabrik Rp 291.500,00

Harga Pokok Produksi Rp 570.400,00

Mark-Up (50%) Rp 285.200,00

Total Harga Jual Pesanan A Rp 855.600,00

Harga Jual per Unit Rp 1.710,00

Sumber : Data Primer Diolah Tahun 2017

Tabel 32 Harga Jual Pokok Pesanan B

Nama Biaya Total Biaya

Biaya Bahan Baku Rp 181.000,00

Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp 795.000,00

Biaya Overhead Pabrik Rp 895.500,00

Harga Pokok Produksi Rp 1.871.500,00

Mark-Up (50%) Rp 935.750,00

Harga Jual Pesanan B Rp 2.807.250,00

Harga Jual per Unit Rp 1.871,00

Sumber : Data Primer Diolah Tahun 2017

6. Identifikasi persamaan dan perbedaan penghitungan menurut perusahaan

dan kajian teori.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: EVALUASI PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK (Studi Kasus … · v UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

76

Setelah menganalisis data di atas maka dapat dilihat persamaan dan

perbedaan konsep penghitungan menurut perusahaan dan konsep

penghitungan menurut kajian teori pada penggolongan biaya, Harga

Pokok produksi, dan Harga Jual Produk pada tabel dibawah ini :

Tabel 33 Perbandingan Konsep Penghitungan Menurut Perusahaan dan

Kajian Teori.

No. Perusahaan Kajian Teori Keterangan

1. Penggolongan Biaya

Produksi :

Biaya Bahan Baku

Biaya Tenaga Kerja

Langsung

Biaya Overhead Pabrik

Penggolongan Biaya

Produksi :

Biaya Bahan Baku

Biaya Tenaga Kerja

Langsung

Biaya Overhead Pabrik

Sesuai

Tidak Sesuai

Tidak Sesuai

2. Menghitung HPP :

Perkiraan Menghitung HPP :

BBB XXX

BTKL XXX

BOP variabel XXX

BOP tetap XXX

HPP XXX

Tidak Sesuai

3. Menghitung HJP :

HPP+ (Biaya non

produksi) + (HPP x %

Laba)

Menghitung HJP :

Harga Jual = Taksiran

Biaya Penuh + Mark-up

Tidak Sesuai

Sumber : Data Primer Diolah Tahun 2017

Penggolongan biaya bahan baku pada perusahaan sudah sesuai

dengan kajian teori karena perusahaan dapat mendeskripsikan bahan baku

yang digunakan pada proses produksi, tetapi dalam penggolongan tenaga

kerja langsung dan biaya overhead pabrik perusahaan belum sesuai

dengan kajian teori. Dalam penggolongan tenaga kerja lansung perusahaan

belum tepat pada pembayaran upah karena Pak Agus dan istrinya tidak

dihitung sebagai tenaga kerja padahal beliau dan istrinya terlibat dalam

proses produksi. Dalam biaya overhead pabrik perusahaan masih salah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: EVALUASI PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK (Studi Kasus … · v UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

77

menggolongkan gasbul yang merupakan alat kerja menjadi bahan

penolong. Selain itu perusahaan juga tidak membebankan alokasi biaya

bersama dan beban depresiasi gedung dan alat kerja, padahal alokasi biaya

tersebut penting untuk mengetahui apakah biaya produksi sudah

dibebankan pada produk seteliti mungkin dan bila suatu perusahaan tidak

menghitung biaya depresiasi dapat menyebabkan harga pokok produksi

terlalu kecil sehingga laba perusahaan lebih tinggi daripada semestinya.

Perusahaaan juga tidak menghitung upah mandor pada pemilik yang

bertanggung jawab selama proses produksi, sehingga tidak ada biaya

tenaga kerja tidak langsung pada penghitungan biaya produksi menurut

perusahaan.

Penghitungan Harga Pokok Produksi pada perusahaan belum sesuai

dengan kajian teori karena penghitungan hanya berdasarkan kira-kira

dengan mengesampingkan ketepatan penghitungan dan mengutamakan

keuntungan yang sebesar-besarnya.

Penghitungan Harga Jual Produk menurut perusahaan belum sesuai

dengan kajian teori karena Harga Jual Produk dihitung berdasarkan

perkiraan Harga Pokok Produksi yang dijumlahkan laba yang diharapkan

perusahaan, metode tersebut mirip dengan rumus penetapan mark-up

dalam kajian teori. Tetapi perusahaan masih menambahkan biaya non

produksi (biaya pengemasan, biaya angkut dan biaya pemasaran) pada

penghitungan Harga Jual Produk sehingga tidak sesuai dengan kajian

teori. Ketidaksesuaian ini diakibatkan karena seharusnya mark-up sudah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: EVALUASI PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK (Studi Kasus … · v UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

78

dapat menutupi biaya non produksi yang tidak dibebankan pada

penghitungan Harga Pokok Produksi sekaligus mencapai laba yang

diharapkan perusahaan, sementara dengan menghitung biaya non produksi

pada penghitungan Harga Jual Produk maka hasil penghitungan menjadi

tidak tepat karena elemen biaya dihitung secara berulang.

7. Perbandingan penghitungan Harga Pokok Produksi menurut perusahaan

dan penghitungan Harga Pokok Produksi secara teori berdasarkan Harga

Pokok Produksi Penuh ( full costing).

Seperti yang sudah dijelaskan pada tabel 5 biaya produksi Pesanan

A adalah sebesar Rp 1.250,00 dan Pesanan B sebesar Rp 1.500,00,

karena Kerajinan Agus Ceramics tidak memiliki perseiaan barang dalam

proses, maka biaya produksi dapat dijadikan Harga Pokok Produksi.

Kerajinan Agus Ceramics juga tidak memiliki persediaan barang jadi,

sehingga Harga Pokok Produksi dapat dijadikan Harga Pokok Penjualan.

Tabel 34 Perbandingan Harga Pokok Produksi Setiap Pesanan

Produk Harga Pokok Produksi Selisih

Menurut

Perusahaan

Menurut Full

Costing

Dalam

Rupiah

%

Produk A Rp 1.250,00 / psc Rp 1.141,00 / pcs Rp 109,00 9,5 %

Produk B Rp 1.500,00 / psc Rp 1.248,00/ pcs Rp 252,00 20,2 %

Sumber : Data Primer Diolah Tahun 2017

Rp 109,00 ÷ Rp 1.141,00 = 0,0955

= 9,5 %

Dapat disimpulkan bahwa terdapat selisih penghitungan Harga

Pokok Produksi adalah sebesar 9,5 % untuk Pesanan A dan 20,2 %

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: EVALUASI PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK (Studi Kasus … · v UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

79

untuk Pesanan B pada Harga Pokok Produksi menurut Kerajinan Agus

Ceramics dan menurut kajian teori.

8. Perbandingan penghitungan harga jual menurut perusahaan dan

penghitungan harga jual menurut kajian teori dengan pendekatan harga

jual berdasar harga pokok produksi penuh (Full Cost-Plus Mark-Up)

Tabel 35 Perbandingan Harga Jual Produk Setiap Pesanan

Produk Harga Jual Produk Selisih

Menurut

Perusahaan

Menurut Full

Cost-Plus Mark-

Up

Dalam

Rupiah

%

Produk

A

Rp 2.500,00 / psc Rp 1.710,00 / psc Rp 790,00 46,2%

Produk

B

Rp 3.000,00 / psc Rp 1.871,00 / psc Rp 1.129 ,00 60,3%

Sumber : Data Primer Diolah Tahun 2017

Rp 790,00 ÷ Rp 1.710,00 = 0,4619

= 46,2 %

Dapat disimpulkan bahwa terdapat selisih penghitungan Harga Jual

Produk adalah sebesar 46,2 % untuk Pesanan A dan 60,3 % untuk

Pesanan B pada Harga Jual Produk menurut Kerajinan Agus Ceramics

dan menurut kajian teori.

9. Penyimpulan penetapan Harga Jual Produk pada Kerajinan Agus

Ceramics adalah terdapat selisih antara hasil penghitungan Harga

Pokok Produksi pada Produk A dan Produk B. Pada Produk A, Harga

Pokok Produksi menurut perusahaan sebesar Rp 1.250,00 sedangkan

menurut metode job order costing pendekatan full costing Harga Pokok

Produksi sebesar Rp 1.141,00 sehingga terdapat selisih sebesar Rp

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: EVALUASI PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK (Studi Kasus … · v UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

80

109,00 dengan presentase perbedaan sebesar 9,5%. Pada Produk B,

Harga Pokok Produksi menurut perusahaan sebesar Rp 1.500,00

sedangkan menurut metode job order costing pendekatan full costing

Harga Pokok Produksi sebesar Rp 1.248,00 sehingga terdapat selisih

sebesar Rp 252,00 dengan presentase perbedaan sebesar 20,2%.

Selisih juga terjadi pada penghitungan Harga Jual Produk Produk A dan

Produk B. Pada Produk A, Harga Jual Produk menurut perusahaan

sebesar Rp 2.500,00 sedangkan menurut metode full-cost mark-up

Harga Jual Produk sebesar Rp 1.710,00 sehingga terdapat selisih

sebesar Rp 790,00 dengan presentase perbedaan sebesar 46,2%. Pada

Produk B, Harga Jual Produk menurut perusahaan sebesar Rp 3.000,00

sedangkan menurut metode full-cost mark-up Harga Jual Produk

sebesar Rp 1.871,00 sehingga terdapat selisih sebesar Rp 1.129,00

dengan presentase perbedaan sebesar 60,3%.

Setelah melakukan analisis dengan membandingkan penghitungan Harga

Pokok Produksi dan Harga Jual Produk menurut perusahaan dengan

penghitungan Harga Pokok Produksi dan Harga Jual Produk menurut

teori maka dapat ditarik kesimpulan bahwa penghitungan Harga Pokok

Produksi dan Harga Jual Produk yang dilakukan oleh Kerajinan Agus

Ceramics berbeda dengan penghitungan menurut teori. Berikut ini

penjelasan mengenai beberapa penyebab perbedaan tersebut:

a) Perbedaan pertama adalah pada konsep penghitungan, hal ini

disebabkan karena penghitungan menurut perusahaan hanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: EVALUASI PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK (Studi Kasus … · v UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

81

berdasarkan perkiraan dan tidak melakukan penggolongan biaya.

Perkiraan pada biaya produksi yang dilakukan perusahaan tidak

menggunakan penghitungan yang pasti melainkan perkiraan untuk

memperoleh keuntungan sebesar-besarnya.

b) Perbedaan kedua adalah pada penghitungan Harga Pokok Produksi.

Perusahaan tidak membebankan alokasi biaya bersama dan beban

depresiasi gedung dan alat kerja dalam Harga Pokok Produksi.

Pemilik Kerajinan Agus Ceramics juga tidak menghitung upah kerja

apabila beliau dan istrinya mengerjakan proses produksi, serta tidak

adanya gaji mandor bagi pemilik yang bertanggung jawab dalam

proses peroduksi sehingga perusahaan tidak menghitung biaya

tenaga kerja tidak langsung pada biaya overhead pabrik. Penetapan

Harga Pokok Produksi yang tidak tepat oleh perusahaan

menyebabkan penghitungan Harga Jual Produk juga tidak sesuai

dengan kajian teori.

c) Perbedaan ketiga adalah pada penetapan Harga Jual Produk.

Perusahaan tidak hanya menjumlahkan laba yang diinginkan pada

Harga Pokok Produksi tetapi perusahaan juga membebankan biaya

pengemasan, biaya angkut, dan biaya pemasaran sehingga konsep

penghitungan Harga Jual Produk menjadi tidak sesuai dengan kajian

teori.

Berdasarkan analisis di atas, maka dapat disimpulkan bahwa hasil

penghitungan Harga Pokok Produksi Kerajinan Agus Ceramics lebih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: EVALUASI PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK (Studi Kasus … · v UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

82

tinggi dari hasil penghitungan Harga Pokok Produksi menurut kajian

teori, sehingga penghitungan Harga Pokok Produksi menurut Kerajinan

Agus Ceramics tidak tepat. Ketidaktepatan penetapan Harga Pokok

Produksi Kerajinan Agus Ceramics menyebabkan hasil penghitungan

Harga Jual Produk pada Kerajinan Agus Ceramics tidak sesuai dengan

penghitungan Harga Jual Produk menurut kajian teori. Ketidaksesuaian

Harga Jual Produk pada Kerajinan Agus Ceramics juga disebabkan oleh

konsep penghitungan Harga Jual Produk perusahaan yang tidak sesuai

dengan konsep penghitungan menurut kajian teori.

C. Pembahasan

Penelitian ini menggunakan dasar penghitungan Harga Pokok

Produksi metode harga pokok proses (job order costing) pendekatan full-

costing untuk menghitung Harga Jual Produk metode full cost-plus mark-

up.

Hasil penelitian ini cenderung mendukung penelitian Cahyadi

(2008), dimana peneliti juga menggunakan penghitungan harga jual

dengan dasar harga pokok produksi metode full-costing ditambah mark-up

pada Toko Bakpao Lengkongsari. Hasil penelitian menyatakan bahwa

harga pokok produksi perusahaan ditetapkan lebih tinggi daripada harga

pokok produksi sesungguhnya, sehingga harga jual ditetapkan lebih tinggi

daripada harga jual menurut teori.

Hasil penelitian juga cenderung mendukung penelitian Erawati dan

Syafitri (2012), dimana peneliti juga menggunakan penghitungan harga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: EVALUASI PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK (Studi Kasus … · v UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

83

jual dengan dasar harga pokok produksi metode full-costing pada CV.

Harapan Inti Usaha Palembang. Hasil penelitian menyatakan bahwa harga

pokok produksi perusahaan ditetapkan lebih tinggi daripada harga pokok

produksi sesungguhnya, sehingga harga jual ditetapkan lebih tinggi

daripada harga jual menurut teori. Harga jual dihitung dengan metode

cost-plus pricing, yaitu dengan menjumlahkan penghitungan harga pokok

produksi dengan laba yang diinginkan perusahaan.

Hasil penelitian juga cenderung mendukung penelitian Djumali, et

al. (2014) dimana peneliti juga menggunakan penghitungan harga jual

dengan dasar harga pokok produksi metode full-costing pada PT. Sari

Malalugis Bitung. Hasil penelitian menyatakan bahwa harga pokok

produksi perusahaan ditetapkan lebih tinggi daripada harga pokok

produksi sesungguhnya, sehingga harga jual ditetapkan lebih tinggi

daripada harga jual menurut teori. Harga jual dihitung dengan metode

cost-plus pricing, yaitu dengan menjumlahkan penghitungan harga pokok

produksi dengan laba yang diinginkan perusahaan.

Sebaliknya penelitian ini cenderung tidak mendukung penelitian

Magdalena (2010), dimana peneliti menggunakan penghitungan harga jual

dengan dasar harga pokok variabel ditambah mark-up pada Bakpia Djogja.

Hasil penelitian menyatakan bahwa penetapan harga pokok produksi

perusahaan ditetapkan lebih rendah daripada harga pokok produksi

sesungguhnya, sehingga harga jual juga ditetapkan lebih rendah daripada

harga jual menurut teori.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: EVALUASI PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK (Studi Kasus … · v UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

84

Hasil penelitian ini juga cenderung tidak mendukung penelitian

Pancawati (2014), dimana peneliti menggunakan penghitungan harga jual

dengan dasar harga pokok produksi metode full-costing pada UKM

Bandeng Duri Lunak Bu Darmo Semarang. Hasil penelitian menyatakan

bahwa penetapan harga pokok produksi perusahaan ditetapkan lebih

rendah daripada harga pokok produksi sesungguhnya, sehingga harga jual

juga ditetapkan lebih rendah daripada harga jual menurut teori. Harga jual

dihitung dengan menjumlahkan penghitungan harga pokok produksi

dengan laba yang diinginkan perusahaan.

Hasil penelitian ini juga cenderung tidak mendukung penelitian

Florensia, et al. (2015) dimana peneliti menggunakan penghitungan harga

jual dengan dasar harga pokok produksi metode full-costing pada Koperasi

Usaha Bersama (KPUB) ”Sapi Jaya” Kandangn. Hasil penelitian

menyatakan bahwa penetapan harga pokok produksi perusahaan

ditetapkan lebih rendah daripada harga pokok produksi sesungguhnya,

sehingga harga jual juga ditetapkan lebih rendah daripada harga jual

menurut teori.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: EVALUASI PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK (Studi Kasus … · v UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

85

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penentuan Harga Jual \Produk pesanan A dan pesanan B pada Kerajinan

Agus Ceramics belum sesuai dengan kajian teori karena Harga Pokok Produksi

menurut Kerajinan Agus Ceramics yang menjadi dasar penentuan Harga Jual

Produk ditetapkan lebih tinggi daripada penghitungan Harga Pokok Pesanan (job

order costing) pendekatan full costing. Terbukti dari perbedaan penghitungan

harga pokok produksi sebesar 9,5% pada Produk A dan 20,2% pada Produk B

serta perbedaan penghitungan harga jual produk sebesar 46,2% pada Produk A

dan 60,3% pada Produk B. Selain Harga Pokok Produksi menurut perusahaan

yang ditetapkan lebih tinggi, penghitungan Harga Jual Produk menurut Kerajinan

Agus Ceramics lebih tinggi daripada Harga Pokok Produksi menurut full-cost

mark-up disebabkan juga oleh perbedaan konsep penghitungan Harga Jual Produk

menurut perusahaan, dimana perusahaan masih memperhitungkan biaya non

produksi pada penghitungan Harga Jual Produknya.

B. Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan penelitian ini adalah penelitian ini tidak didukung dengan

dokumen terkait yang mendukung perhitungan harga pokok produksi dan

harga jual produk melainkan hanya menggunakan data hasil wawancara.

C. Saran

Berdasarkan hasil pembahasan penulis memberikan beberapa saran

yang dapat dipertimbangkan, antara lain :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: EVALUASI PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK (Studi Kasus … · v UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

86

Bagi perusahaan :

1.Kerajinan Agus Ceramics sebaiknya menggolongkan elemen biaya

produksi secara tepat agar dapat menghitung Harga Pokok Produksi

secara tepat pula, sehingga Harga Pokok Produksi yang tepat

tersebut nantinya dapat menjadi dasar penentuan Harga Jual Produk

bagi pesanan.

2. Perbedaan hasil penghitungan Harga Jual produk menurut

Kerajinan Agus Ceramics dan menurut kajian teori dapat dijadikan

stategi marketing, yaitu dengan menjadikan hasil penghitungan

menurut kajian teori sebagai patokan dalam pemberian discount

atau bonus pada tiap pesanan.

Bagi penelitian selanjutnya :

1. Sebaiknya peneliti selanjutnya melakukan tahap wawancara dan

observasi yang lebih mendalam pada perusahaan sehingga

informasi yang didapat lebih lengkap dan informasinya dilengkapi

dengan dokumen pendukung.

2. Sebaiknya penelitian selanjutnya bukan hanya meneliti tentang

evaluasi penentuan harga jual produk suatu produk tertentu saja,

melainkan dapat mengevaluasi harga jual produk beberapa pesanan

dalam bulan tertentu pada suatu perusahaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: EVALUASI PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK (Studi Kasus … · v UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

87

DAFTAR PUSTAKA

Adisaputro, Gunawan dan Anggraini, Yunita. 2011. Anggaran Bisnis. Edisi

Pertama. UPP STIM YKPN, Yogyakarta.

Agus. 2017. Daftar Gaji UMR Yogyakarta 2017. https://www.gajiumr.com/gaji-

umr-jojga-yogyakarta/. Diakses tanggal 15 Juli 2017.

Bustami, Bastian dan Nurlela. 2009. Akuntansi Biaya. Edisi Pertama. Jakarta.

Mitra Wacana Media, Jakarta.

Cahyadi, Hendro. 2008. “Evaluasi Penentuan Harga Jual Toko Bakpao (Studi

Kasus pada Toko Bakpao Lengkongsari)”. Skripsi Tidak Dipublikasikan.

Universitas Atma Jaya, Yogyakarta.

Carter, William. 2009. Akuntansi Biaya “Cost Accounting”. Diterjemahkan oleh

Salemba Empat. Salemba Empat, Jakarta.

Carter,William K dan Usry Milton dalam Krista. 2004. Akuntansi Biaya. Edisi

Ketiga Belas. Buku Satu. Salemba Empat, Jakarta.

Carter,William K dan Usry Milton dalam Krista. 2005. Akuntansi Biaya. Edisi

Ketiga Belas. Buku Dua. Salemba Empat, Jakarta.

Djumali, Indo., Jullie J. Sondakh, dan Lidia Mawikere. 2014. “Perhitungan Harga

Pokok Produksi Menggunakan Metode Variable Costing dalam Proses

Penentuan Harga Jual pada PT. Sari Malalugis Bitung”. Jurnal Berkala

Ilmiah Efisiensi. Universitas Sam Ratulangi Manado.Vol. 14, No. 2-Mei

2014.

Erawati dan Syafitri, Lili. 2012. “Analisis Harga Pokok Produksi Sebagai Dasar

Penentuan Harga Jual pada CV Harapan Inti Usaha Palembang”. Jurnal.

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Multi Data, Palembang.

Florensia, Emi., Muhammad Safi, dan Endang Nirowati Pamungkas. 2015.

“Evaluasi Harga Pokok Produksi untuk Menentukan Harga Jual Produk

(Studi Kasus pada Koperasi Pemasaran Usaha Bersama Sapi Jaya

Kandangan Periode Tahun 2013)”. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB). Vol.

20 No. 1 Juni 2015.

Hansen, Don dan Mowen dalam Fitriasari, Dewi dan Kwary, Deny Arnos. 2004.

Akuntansi Manajemen. Edisi Ketujuh. Salemba Empat, Jakarta.

Hansen, Don dan Mowen dalam Kwary, Deny Arnos. 2009. Akuntansi

Manajerial. Edisi Kedelapan. Salemba Empat, Jakarta.

Haryono. 2005. Dasar-dasar Akuntansi. Penerbit STIE YKPN. Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: EVALUASI PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK (Studi Kasus … · v UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

88

Herman. 2006. Manajemen Keuangan. Bumi Aksara, Jakarta

Horngren, Charles T. dan George Foster. 1998. Akuntansi Biaya : Suatu

Pendekatan Manajerial. Diterjemahkan oleh Marianus Sinaga. Edisi

Enam. Jilid Satu. Erlangga, Jakarta.

Ikhsan, Arfan. 2009. Akuntansi Manajemen Perusahaan Jasa. Graha Ilmu,

Yoyakarta.

Kamarudin, Ahmad. 2013. Akuntansi Manajemen : Dasar-dasar Konsep Biaya

dan Pengambilan Keputusan. Edisi Revisi 8. Rajawali Pers Bisnis, Jakarta.

Kotler, Philip. 2005. Manajemen Pemasaran. Diterjemahkan oleh Benyamin

Molan. Edisi Kesebelas. Jilid Kedua. PT. Indeks Gramedia, Jakarta.

Magdalena, Meria. 2010. “Evaluasi Penentuan Harga Jual Produk Bakpia (Studi

Kasus pada Bakpia Djogja)”. Skripsi Tidak Dipublikasikan. Universitas

Atma Jaya, Yogyakarta..

Muhadi dan Joko Siswanto. 2001. Akuntansi Biaya. Kanisius, Yogyakarta.

Mulyadi. 1991. Akuntansi Biaya. Edisi Kelima. STIE YKPN, Yogyakarta.

Mulyadi. 1993. Akuntansi Biaya: Penentuan Harga Pokok dan Pengendalian

Biaya. Edisi Kelima. STIE YKPN, Yogyakarta.

Mulyadi. 2001. Akuntansi Manajemen: Konsep, Manfaar dan Rekayasa. Edisi

Ketiga. Salemba Empat, Jakarta.

Mulyadi. 2005. Akutansi Biaya. Edisi Kelima. UPP AMP YKPN- Akademi

Manajemen Perusahaan YKPN, Yogyakarta.

Mulyadi. 2009. Akuntansi Biaya. Aditya Media, Yogyakarta.

Mursyidi. 2008. Akuntansi Biaya. Edisi Pertama. Refika Adhitama, Bandung.

Murti, Sumarni dan Soeprihanto, John. 2007. Pengantar Bisnis. Edisi kedua. STIE

YKPN. Yogyakarta.

Pancawati Wahyu, Riana. 2014. “Penetapan Harga Pokok Produksi (HPP) Produk

Bandeng Presto Menggunakan Metode Full Costing Sebagai Dasar

Penentuan Harga Jual (Studi Kasus : UKM Bandeng Duri Lunak Bu

Darmono)”. Jurnal. Universitas Dian Nuswantoro, Semarang.

Riwayadi. 2014. Akuntansi Biaya Pendekatan Tradisional dan Kontemporer.

Salemba Empat, Jakarta.

Riza, Kautsar. 2013. Akuntansi Biaya Pendekatan Product Costing. Akademia

Permata, Jakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: EVALUASI PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK (Studi Kasus … · v UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

89

Sari, Riska Putri Sekar Tanjung. 2016. “Analisis Perhitungan Harga Pokok

Produksi Dengan Metode Job Order Costing (Studi Kasus Pada CV.

Dharma Putra Mandiri)”. Skripsi. Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Siregar, Baldric. 2013. Akuntansi Biaya. Salemba Empat, Jakarta.

Slat, Andre Henri. 2013. “Analisis Harga Pokok Produk dengam Metode Full

Costing dan Penentuan Harga Jual (Studi Kasus pada CV. Anugerah

Genteng Manado)”. Jurnal EMBA. Universitas Sam Ratulagi, Manado.

Sugiri, Slamet. 1993. Pengantar Akuntansi 2. Edisi Revisi. UPP AMP YKPN,

Yogyakarta.

Supriyono, R.A. 2001. Akuntansi Manajemen 3: Proses Pengendalian

Manajemen. Edisi Pertama. BPFE dan STIE-YKPN, Yogyakarta.

Supriyono. 1999. Akuntansi Biaya Pengumpulan Biaya dan Penentuan Harga

Pokok. Edisi Kedua. Cetakan Keempat Belas. BPFE, Yogyakarta.

Widilestariningtyas, Ony., Sonny W.F, dan Sri Dewi A. 2012. Akuntansi Biaya.

Edisi Pertama. Graha Ilmu, Yogyakarta.

Yadiati, Winwin dan Wahyudi, Ilham. 2008. Pengantar Akuntansi. Edisi Revisi.

Kencana, Jakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: EVALUASI PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK (Studi Kasus … · v UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

90

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: EVALUASI PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK (Studi Kasus … · v UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

91

Lampiran 1

Transkrip Wawancara

P : Peneliti

N : Narasumber

P : Ada berapa pesanan kerajinan pada Bulan Februari 2017 Pak?

N : 500 pieces souvenir asbak, 1.500 pieces souvenir pistol, 150 pieces tempat

lilin, 100 pieces celengan, 140 set toples dan 100 set vas bunga.

P : Berapa tanah liat yang digunakan untuk pembuatan souvenir Pak?

N : Pembelian tanah liat bersifat borongan yaitu seharga Rp 50.000,00 untuk

kurang lebih 15 gulungan. Untuk pesanan A dibutuhkan kurang lebih 8 gulung

tanah liat dan pesanan B dibutuhkan kurang lebih 20 gulung tanah liat.

P : Berapa upah yang diberikan untuk pegawai? Apakah upah diberikan secara

borongan?

N : Ya upah diberikan secara borongan. Untuk upah membentuk souvenir putar

sebesar Rp 200,00 per pieces sementara souvenir cetak sebesar Rp 350,00 per

pieces. Upah membakar sebesar Rp 30,00 per pieces dan upah mengecat

sebesar Rp 150,00 per pieces.

P : Untuk sekali pembakaran dibutuhkan berapa kayu bakar?

N : Sekali membakar butuh sekitar 6 gulung, itu untuk kisaran 1.500 pieces.

Harga per gulungnya Rp 10.000,00 .

P : Selain kayu bakar apa saja bahan penolong yang digunakan?

N : Ada cat dan clear untuk finishing. Cat harganya Rp 55.000,00 per kaleng,

clear harganya Rp 18.000,00 per setengah kilo, ada juga sandy untuk pewarna

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: EVALUASI PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK (Studi Kasus … · v UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

92

cat seharga Rp 10.000,00 per ons. Gasbul untuk membakar seharga

Rp1.600.000,00.

P : Menurut saya gasbul itu termasuk alat kerja Pak, soalnya hanya digunakan

untuk menutup tungku pembakaran dan tidak digunakan sebagai bahan

pembuatan kerajinan. Kalau untuk penggunaan bahan penolong kira-kira

buhuh berapa banyak untuk masing-masing pesanan?

N : Untuk pesanan A dibutuhkan sekaleng cat, nanti dibagi untuk dicampur sandy.

Kalau mau warnanya terang sandy-nya seperempat ons kalau mau tua

setengah ons. Untuk pesanan B butuh dua kaleng, satu warna putih untuk

dicampur sandy setengah ons dan satu kaleng warna hitam. Cat clear hanya

butuh setengah kilo soalnya pemakaiannya sedikit, nanti pengaplikasiannya

pakai sepon yang harganya Rp 2.000,00 .

P : Kuas yang digunakan ada berapa dan berapa harganya?

N : Ada dua, nomor 3 dan nomor 12. Harganya Rp 1.200,00 dan Rp 2.400,00.

Beli yang murah saja mbak soalnya Cuma sebulan sudah rusak bulunya.

P : Untuk cap nama dan cetakan souvenir harganya berapa?

N : Cap harganya Rp 4.000,00 di Pasar Pundong, kalau cetakan bikin sendiri

pakai gypsum harganya per karung sepuluh kiloan Rp 37.000,00. Satu cetakan

butuh sekilo gypsumi, tiap ada pesanan buat baru soalnya cepat aus dan pecah.

P : Untuk biaya listrik dan air tiap bulan berapa Pak?

N : Rumah saya kapasitas listriknya 450 watts biasanya per bulan Rp 60.000,00,

kalau air saya pakai sumur jadi ga bayar, paling yang kehitung pakai pompa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: EVALUASI PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK (Studi Kasus … · v UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

93

airnya saja. Saya pakai pompa yang 125 watts, taun ini kebetulan lembur terus

jadi lampu tempat produksi dipakai. Lampu pakai yang 40 watts mbak.

P : Untuk pembuatan tungku pembakaran biayanya berapa Pak?

N : Dulu biayanya sekitar Rp 1.000.000,00 untuk beli batu batanya. Kebetulan

baru taun lalu saya buat baru, soalnya kalau sudah empat tahun batu batanya

kebanyakan sudah pecah karena panas.

P : Ruangan produksi ini sendiri butuh biaya berapa saat pembangunannya?

N : Kalau tempat pembentukan dan pembakaran ini sekitar Rp 16.000.000,00.

P : Berapa biaya perolehan untuk alat kerja?

N : Alat putar itu saya pakai yang dari besi dan batu supaya awet jadi agak mahal

harganya Rp 800.000,00, rak jemur harganya Rp 40.000,00 kebetulan rak

jemurnya baru soalnya hanya bisa dipakai setahun, maklum bahannya dari

bambu makanya cepat rusak.

P : Kalau nanti alat kerjanya sudah rusak apa bisa dijual sebagai rongsokan Pak?

N : Yang bisa dirongsokin hanya alat putar dan rak jemur mbak. Kemungkinan

harganya Rp 100.000,00 untuk alat putar dan Rp 10.000,00 untuk rak

jemurnya.

P : Berapa harga Jual untuk masing-masing pesanan Pak?

N : Untuk pesanan A perkiraan biaya produksinya Rp 1.250,00 per pieces pesanan

B Rp 1.500,00 per pieces biasanya nanti saya tambahkan setengah biaya

produksi untuk keuntungan dan ditambah dengan biaya pembungkusan

dengan plastik. Kebetulan pesanan ini juga diminta untuk dikirim jadi nanti

saya kemas dengan peti kayu. Belum penghitungan biaya pemasarannya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: EVALUASI PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK (Studi Kasus … · v UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

94

mbak, kalau ada orang pesan kan butuh pulsa untuk telfon, butuh kuota

internet untuk mengakses website saya jadi nanti biaya itu juga saya

perhitungkan ke pesanan. Pesanan A nanti saya jual Rp 2.500,00 per pieces

dan pesanan B Rp 3.000,00 per pieces.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: EVALUASI PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK (Studi Kasus … · v UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

95

Lampiran 2

Daftar UMR Yogyakarta 2017

Kota / Kabupaten Upah (Rp)

Kota Yogyakarta Rp 1.572.200,00

Kabupaten Sleman Rp 1.448.385,00

Kabupaten Bantul Rp 1.404.760,00

Kabupaten Gunung Kidul Rp 1.337.650,00

Kabupaten Kulon Progo Rp 1.373.600,00

Sumber : gajiumr.com

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI