episiotomi dan repair

8/20/2019 EpisiOtomi dan repair

1/26

Episiotomi dan Repair


2/26

PASPAD

Melakukan episiotomi dan repairnya

Memahami kontroversi terakhir mengenai

episiotomi


3/26

E P I S I O T O M I

Definisi ?

Tujuan ?

Indikasi ? Anatomi ?

Macam episiotomi ?

Saat yang tepat ?

Tekhnik episiotomi ?

Cara penjahitan / merepair ?

Sebab-sebab kegagalan episiotomi ?


4/26

DEFINISI

An Episiotomy is the surgical incision designed

to enlarge the vulva outlet during stage II of

delivery.Irisan pada perineum (perineotomi) untuk

memperluas outlet dengan maksud

mempermudah pengeluaran janin pada

persalinan kala II.


5/26

TUJUAN

Mencegah ruptur perinei totalis

Mencegah terjadinya sistokel, rektokel,

inkontinensia urine/alviMencegah ruptur sphincter ani & rektum

Episiotomi tidak dilakukan secara rutin

Mencegah ruptur perinei tk III/IV yang

penyembuhannya tak baik


6/26

INDIKASI

Peregangan perineum (bayi besar)

Petolongan persalinan kala II normal / primi

Indikasi tertentu : distokia bahu, pres bo.,EV,forceps, distokia pada PBP dan gawat janin (kala

II)


7/26

Anatomi


8/26

Anatomi


9/26

Anatomi


10/26

Macam Episiotomi

MEDIANA

MEDIOLATERAL


11/26


12/26

Jaringan Yang Terpotong

1.

Kulit (Perineal skin and subcutaneous Tissue)

2. Dinding belakang vagina (Posterior vaginal wall)

3. Musculus Bulbo Cavernosus

4. Musculus Perinei Transversus Superficialis

5. Pubococcygeus / serabut anterior dari bagian

Puborectal musculus levator Ani


13/26

Kapan Episiotomi

Bila dilakukan lebih awal – perdarahan lebih

banyak

Bila terlambat dilakukan bisa terjadi rupturperinei

Biasanya dilakukan pada saat kepala terlihat 3 –

4 cm di vulva

Pada EV dilakukan setelah mulai dilakukan

tarikan, kalau perlu


14/26

Teknik Episiotomi

1. Jelaskan manfaat dan indikasi ke ibu

2.

Operator berdiri disamping kanan pasien atau didepan

vulva

3. Telapak tangan kiri masuk melindungi kepala bayi dari

sentuhan gunting

4. Satu daun gunting di mukosa vagina yang satu lagi

dikulit perineum5. Sudut gunting tepat di median raphe atau 1 cm dari

mid line mengarah ke pertengahan antara anus

dengan tuberositas ischium.


15/26

Klasifikasi Trauma Perineum Spontan

menurut Sultan Derajat satu Trauma pada vagina atau kulit perineum saja

Derajat dua Trauma otot perineum tanpa melibatkan sfingter ani

Derajat tiga Robekan otot sfingter ani, dibagi lagi menjadi: 3a: robekan 50% ketebalan sfingter ani eksterna

3c: robekan juga meliputi sfingter ani interna

Derajat empat robekan derajat tiga disertai robekan epitel anus


16/26

Teknik Episiotomi

5. Pasien diberi anestesi infiltrasi / lokal.6.

Perineum yang meregang ditekan diantara telunjukdan ibu jari sebelum digunting pada saat ada HIS.

7.

Insisi / guntingan harus dilakukan satu kali , panjanginsisi ± 3 – 4 cm.

8. Perdarahan dikontrol / ditekan dengan kasa steril.


17/26

Tehnik Repair Episiotomi

1. Sebelum merepair luka epis, jalan lahir harus di

expose dengan spekulum vagina yang besar.

2.

Cari adanya laserasi cervik atau vagina jika ada harus

direpair terlebih dahulu.

3. Setelah itu tampon padat masukkan kepuncak vagina

untuk menahan perdarahan dari dalam uterus untuk

sementara sehingga luka episiotomi tampak jelas.

(kalau perlu)


18/26

Tehnik Repair Episiotomi

4. Jari ke II dan III operator dimasukkan dalam vagina! regangkan dinding vagina, exposkan batas atas(ujung) dimana jahitan akan dimulai.

5.

Puncak insisi vagina disatukan dan dijahit dengancatgut I terus ke bawah sampai ± 2 cm diatasposterior commissura.

6.

Rekonstruksi diaphragma urogenital dengan chromiccat gut 2-0 .

7.

Jahitan diteruskan lapis demi lapis sampai terakhirmenutup kulit perineum.


19/26

Prinsip Repair Episiotomi

Hemostasis

Tidak terlalu banyak jahitan

Mukosa vagina jelujur catgut chromic 2-0Otot benang 2-0 interrupted (vicryl rapide)

Jahit kulit secara subcuticuler

Mengembalikan struktur anatomis


20/26


21/26


22/26


23/26

Alasan EPISIOTOMI Kurang Dipakai

Daerah penyembuhan luka yang lambatMenyebabkan nyeri perineal yang berlebih

Resiko perdarahan, dyspareunia, infeksi

Belum ada eviden dari efek proteksi janin

Menganggu proses pengembangan laktasi

Memperlemah otot dasar panggul

Resiko terjadinya inkontinensia urine dan alvi

Bisa mengganggu aktifitas seksual


24/26

Faktor yang Mempengaruhi Penyembuhan Repair

Episiotomi

Cara penjahitan

Faktor benang

InfeksiCairan vagina

Perawatan

KU pasienPenyakit khronis

Keganasan


25/26

Akibat Kegagalan Repair

Luka dehisensi

Gejala klinis infeksi

Prolapsus uteriGangguan seksual

Fistel

Rasa nyeriGangguan psikologis


26/26

Terima kasih

episiotomi dan repair

Documents