epidemologi masalah remaja

Upload: randi-n-fariza

Post on 14-Oct-2015

23 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • EPIDEMOLOGI MASALAH REMAJAMASA REMAJA adalah suatu bagian dari proses tumbuh kembang yang berkesinambungan sejak saat konsepsi sampai mencapai dewasa. ---- perubahan pertumbuhan fisik, kognitif, psikososial/tingkah laku serta hormonal

  • PENDUDUK DUNIA. - 29% adalah remaja, - 80% tinggal di negara yang sedang berkembang. BIRO PUSAT STATISTIK (1996) ----22.6% penduduk Indonesia adalah remaja.Masalah Remaja (penyakit usia remaja) : - kecelakaan - kehamilan yang tidak diinginkan - penyakit akibat hubungan seksual - penyalahgunaan alkohol dan obat terlarang

  • Pertumbuhan sosial dan pola kehidupan masyarakat usia remaja akan merupakan masalah bagi keluarga maupun bangsa seperti : - kecelakaan - kehamilan yang tak diinginkan - penyakit akibat hubungan seksual - penyalah gunaan alkohol dan obat terlarang

  • MASA REMAJA Masa Remaja (Masa Adolesence = tumbuh menjadi dewasa) --- pola kehidupan penting yang harus dilalui sebelum menginjak dewasa. Dimulai : < 10 tahun (wanita) < 12 tahun (laki-laki) Ditandai dengan masa pubertas, wanita dengan haid dan laki mimpi basah. Pubertas adalah waktu terjadinya perkembangan seks skunder antara 2-3 tahun yang dipengaruhi hormon sreroid adrenal, estrogen, dan androgen

  • MASA TRANSISI Remaja akan mengalami masa transisi : 1. Transisi dalam emosional. Ciri utamanya : peningkatan kehidupan emosi (sangat peka, mudah tersinggung perasaannya). Indikator remaja berhasil adalah bila remaja dapat mengendalikan dan mengekspresikan emosi yang sesuai dengan kelaziman pada lingkungan sosial tanpa mengabaikan keperluan dirinya, dapat melihat secara objektif situasi yang dihadapinya

  • 2. Transisi dalam sosialisasi seperti hubungan dengan teman sebaya baik sejenis atau lawan jenis. Hubungan sebaya : pengelompokan dengan sahabat karib, punya minat dan kemampuan seimbang >>>> sangat penting terhadap perkembangan tingkah laku yang dapat diterima lingkungan sosialnya sehingga akan memperoleh kepercayaan dirinya

  • 3. Transisi dalam agama. Seperti : remaja kurang rajin melaksanakan ibadah, tidak seperti mereka kanak-kanak hal ini disebabkan oleh : - melunturnya kepercayaan terhadap agama - keraguan terhadap agama

  • 4. Transisi dalam hubungan keluarga. Dalam suatu keluarga sukar dijumpai hubungan yang harmonis, biasanya menentang orang tua dan cepat menjadi marah 5. Transisi dalam moralitas. Perubahan yang terjadi meliputi perubahan sikap dan nilai-nilai yang mendasari pembentukan konsep moralnya sesuai dengan moralitas dewasa serta mampu mengendalikan tingkah lakunya sendiri

  • FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB MASALAH REMAJA Timbulnya masalah remaja disebakan oleh: 1. Adanya perubahan-perubahan biologis dan psikologis yang sangat pesat pada masa remaja. 2. Orangtua dan pendidik kurang siap untuk memberi informasi yang benar dan tepat waktu, karena ketidaktahuannya. 3. Perbaikan gizi, yang menyebabkan menars lebih dini, kawin muda masih banyak (pedesaan) dan diperkotaan (kesempatan untuk bersekolah lebih mudah dan usia kawin makin bertambah)

  • 4. Membaiknya sarana komunikasi dan transportasi akibat kemajuan teknologi ---- > membanjirnya informasi dari luar 5. Pembangunan industrilasisasi dan pertambahan penduduk -- meningkatnya urbanisasi, berkurangnya sumber daya alam perubahan tata nilai - ketimpangan sosial -- konflik perorangan maupun kelompok. 6. Kurangnya pemanfaatan penggunaan sarana untuk menyalurkan gejolak remaja --- > pengembangan keterampilan (olah raga)

  • EPIDEMOLOGI MASALAH REMAJA Masalah remaja ditiap negara berbeda sulit didapat oleh sebab kesulitan-kesulitan seperti (oleh Brindis dkk) : 1. Survei data dasar mengenai keadaan kesehatan remaja umumnya didapat lewat informasi tidak langsung (lewat wawancara terhadap orang tua). 2. Adanya keterbatasan jumlah populasi remaja yang diikutsertakan dalam penelitian atau survei 3. Belum didapat kesepakatan yang jelas antara semua instansi hal batasan usia remaja -- data yang beda 4. Survei atau penelitian masalah remaja secara nasional masih belum ada atau masih sedikit

  • MASALAH KESEHATAN REMAJA 1. MASALAH KESEHATAN FISIS 2. MASALAH PERILAKU YANG MENIMBULKAN KELAINAN FISIS

  • 1. KESEHATAN FISIS Masalah morbiditas utama masa adolesen akibat : penggunaan bahan psikotropis, aktivitas seksual dan kenderaan bermotor. 1. Akne. Masalah yang paling mengganggu remaja (80% remaja), hal ini berkaitan dengan : kebersihan kulit, pola makanan, hormonal, psikologis dan infeksi bakteri 2. Gangguan pada mata. Gangguan yang sering ditemukan : - Miop : usia 11-13 tahun, lebih banyak daripada hipermiop - Cedera mata : - kecelakaan olah raga : -bulu tangkis, tenis,sepak bola - kecelakaan kenderaan - laki-laki lebih banyak . Survey tahun 1998 pada SLTP dan SLTA dari 1219 orang dijumpai 23,4% remaja menderita gangguan penglihatan. Hasil penelitian remaja anak jalanan (1998) didapat 3,4% menderita gangguan penglihatan Hasil penelitian RS Mata Cicendo (1998) pada 4498 remaja terdapat 6,8% menderita gangguan penglihatan dan 40,3% diantaranya menderita miop

  • 3.Gangguan Pendengaran. gangguan pendengaran kronik paling sering 16/100 remaja. Amerika hampir 250000 remaja menderita tuli sama sekali oleh sebab meningitis pada masa anak-anak. Jenis :- konduktif - sensorineural : konserlagu, ke diskotik,headphone - campuran. Bagian THT RSUP Dr. Hasan Sadikin (1998) 2,5% pasien yang datang dengan OMP pada masa anak-anak. Pada Survey Kesehatan Rumah Tangga (1995) dijumpai masalah telinga adalah :-Gangguan telinga luar 192/1000 kasus - Otitis Media didapat 35/1000 kasus

  • 4. Karies dentis. Laporan SKRT (1995) didapat 15,6% penduduk berumur 1 tahun keatas tidak mempunyai kebiasaan menggosok gigi, - pedesaan = 17,8% - perkotaan = 7,9% Survey remaja SLTP dan SLTA (1998) di Bandung dijumpai 30% responden memiliki karies dentis

  • MASALAH PERILAKU Beberapa masalah perilaku . 1. Pemakaian narkotik dan zat adiktif lain (NAZA). Pemakaia ini dimulai dengan merokok atau alkohol kemudian meriyuana, obat-obatan lain : heroin, kokain, sedatif stimulan, dll. Oleh Hilman (1986) pada kelompok usia 13-15 tahun : - 49% menghisap rokok - 32% minum alkohol - 27% menghisap ganja - 16% memakai pil psikotropika - 6% memakai obat penenang Survey dari RS Ketergantungan Obat (1997) menemukan usia pemakaian semakin muda : 1. Usia 6 tahun menghisap rokok 2. Usia 7 tahun menghisap ganja 3. Usia 9 tahun meminum alkohol 4. Usia 10 tahun memakai pil psikotropika 5. Usia 15 tahun memakai opium.

  • Anak jalanan di Jakarta dan Surabaya diperkirakan 40% memakai zat yang mempengaruhi otak : lem, pil psikotropika, alkohol, dan ganja. Tahun 1991-1995 prevalens rate pemakaian alkohol dan obat-obatan oleh remaja meningkat 2 kali dari 11% menjadi 21%

  • 2. Perilaku yang menyebabkan kecelakaan. Sebab utama kematian remaja: - kecelakaan dengan tingkah laku berbahaya - pembunuhan dan - bunuh diri Perilaku beresiko dengan berkenderaan motor dengan kecepatan tinggi. Polda Jabar (1998), perilaku kebut- kebutan oleh remaja pada : 1. usia 11-21 tahun mencapai 17,8% 2. remaja yang mengalami kecelakaan lalu lintas :22,6% dari seluruh kecelakaan. Gangguan perilaku remaja muncul akibat : 1. frustasi 2. timbul rasa salah 3. kemarahan tidak tersalurkan. Australia bunuh diri menempati urutan kedua dan pembunuhan menempati urutan ketiga

  • AKTIVITAS SEKSUAL 1. Hubungan seksual sebelum menikah. Di Amerika Serikat (1982), 18,4% wanita usia 15 tahun yang belum menikah sudah melakukan hubungan seksual dan meningkat 27,1% pada tahun 1988. Data Nasional oleh Survey Keluarga (1982) menemukan 65% wanita muda menggunakan kontrasepsi yang tidak efektif atau tanpa kontrasepsi sewaktu melakukan hubungan seksual dan menurun menjadi 41% pada tahun 1988. Puslit Ekologi Kesehatan badan Litbang Kesehatan DepKes RI (1990) pada siswa SMA Jakarta dan yogjakarta -- penyebab utama melakukan hubungan seks pranikah adalah :membaca buku porno dan menonton blue film (54,3% di Jakarta dan 49,2% di Yokjakarta).Motivasi melakukan adalah : - suka sama suka ( 76% di Jakarta dan 75,6% di Yokjakarta) - pengaruh teman - kebutuhan biologis 14-18% - kurang taat pada nilai agama 20-26%

  • 2. Kawin Usia Muda. Semakin muda usia saat perkawinan pertama semakin besar resiko yang dihadapi bagi keselamatan ibu dan anak. ---- salah satu indikator kesejahteraan rakyat yaitu angka kematian ibu. Laporan Unicef The state of the worlds children 2001 menyebutkan kematian ibu rata-rata tahun 1980-1999 adalah 450/100000 kelahiran hidup. Hasil SKRT (1995) angka kematian ibu menurun menjadi 373/100000 kelahiran hidup. Penyebab kematian ibu yaitu : tidak ada nya perawatan ibu yang baik, jarak kelahiran terlalu dekat dan pernikahan dini.

  • Menurut SUPAS (1995) didapat 21,5% wanita Indonesia perkawinan pertamanya usia 17 tahun. Perkawinan pertama di desa 24,4% dan di perkotaan 16,1%. Persentase kawin muda : - Prop Jawa Timur 40,3% - Prop Jawa Barat 39,6% - Kalimantan Selatan 37,5%. Penyebab kawin muda ---- tradisi masyarakat, kedewasaan anak wanita dicapai jika sudah mendapat haid ( usia 10 atau11 tahun)

  • 3. Penyakit Menular Seksual (PMS). ---- sering terjadi pada remaja. Di Amerika Serikat dari 20 juta kasus yang dilaporkan setiap tahunnya 30% remaja dan 50% remaja muda berusia kurang 25 tahun. Prevalensinya meningkat pada masa remaja akhir dan awal dewasa, kemudian menurun dengan cepat dengan bertambahnya usia. Penyebab utama adalah : - Chlamydia trachomatis - Human papilomavirus. Remaja dengan PMS ke RS.Hasan Sadikin (1998) dijumpai : 19 kasus pria dan 20 wanita dari total kunjungan pasien baru 483 orang, remaja pria terbanyak kasus uretritis gonore dan wanita adalah bakterial vaginosis