endokarditis yang baru
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
Endokarditis infektif (EI) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh
mikroorganisme pada permukaan endotel jantung. Infeksi biasanya paling banyak
mengenai katup jantung, namun dapat juga terjadi pada lokasi defek septal, atau
korda tendinea atau endokardium mural.1 Lesi yang khas berupa vegetasi yaitu
massa yang terdiri dari platelet, fibrin, mikroorganisme dan sel-sel inflamasi,
dengan ukuran yang bervariasi. Dahulu Infeksi pada endokardium banyak
disebabkan oleh bakteri sehingga disebut endokariditis bakterial.1 Sekarang
infeksi bukan disebabkan oleh bakteri saja, tetapi bisa disebabkan oleh
mikroorganisme lain, seperti jamur, virus, dan lain-lain.1 Banyak jenis bakteri dan
jamur, Mycobacteria, Rickettsiae, Chlamydiae, dan mikoplasma menjadi
penyebab endokarditis, namun Streptococci, Staphylococci, Enterococci, dan
Cocobacilli gram negatif yang berkembang lambat merupakan penyebab
tersering.2
Endokarditis tidak hanya terjadi pada endokardium dan katup yang telah
mengalami kerusakan, tetapi juga pada endokardium dan katup yang sehat,
misalnya pada penyalahgunaan narkotika perintravena atau pada penyakit kronik.3
Perjalanan penyakit endokarditis bisa akut, sub akut, ataupun kronik, tergantung
pada virulensi mikroorganisme dan daya tahan penderita. Infeksi subakut hampir
selalu berakibat fatal yang berkembang dalam beberapa minggu sampai beberapa
bulan dengan penyebab biasanya Streptococcus viridans, Enterococci,
Staphylococci koagulase negatif atau Cocobacilli gram negatif, sedangkan
hiperakut/akut menunjukkan toksisitas yang nyata dan berkembang dalam
beberapa hari sampai beberapa minggu, mengakibatkan destruksi katup jantung
dan infeksi metastatik, dan penyebab khasnya yaitu Staphylococcus aureus.
Endokarditis kronik hampir tidak dapat dibuat diagnosanya, karena gejalanya
tidak khas.3
1
BAB II
ENDOKARDITIS INFEKTIF
A. Definisi
Endokarditis adalah infeksi pada endokardium (selaput jantung) dan katup
jantung. Endokarditis infektif dapat terjadi secara tiba-tiba dan dalam beberapa
hari bisa berakibat fatal (endokarditis infektif akut); atau bisa terjadi secara
bertahap dan tersamar dalam beberapa minggu sampai beberapa bulan
(endokarditis infektif subakut). Bakteri penyebab endokarditis bakterialis akut
kadang-kadang cukup kuat untuk menginfeksi katup jantung yang normal atau
katup yang sehat; sedangkan bakteri penyebab endokarditis bakterialis subakut
hampir selalu menginfeksi katup abnormal (katup yang pada dasarnya sudah
mengalami kelainan struktur) maupun katup yang rusak.3
Gambar 1. Anatomi Jantung
2
Gambar 2. Jantung yang mengalami endokarditis
B. Epidemiologi
Insidens endokarditis di negara maju berkisar antara 5,9 sampai 11,6
episode per 100.000 populasi. Endokarditis infektif lebih sering terjadi pada
laki-laki dibandingkan wanita dengan rasio 1,6 sampai 2,5. Sekitar 36-75%
pasien dengan endokarditis infektif katup asli memiliki faktor predisposisi
seperti penyakit jantung rematik, penyakit jantung kongenital, prolaps katup
mitral, penyakit jantung degeneratif, hipertrofi septal asimetrik, atau penyalah
guna narkoba intravena (PNIV). Sedangkan untuk kejadian endokarditis pada
katup prostetik berkisar 7-25% kasus. 3
C. Etiologi
Endokarditis infektif dapat disebabkan oleh mikroorganisme seperti
bakteri, virus, ataupun fungi. Pada endokarditis infektif, lebih sering
disebabkan oleh bakteri dan jarang disebabkan oleh Coxiella, atau Klamidia,
dimana endokarditis yang disebabkan oleh fungi hanya berkisar 1% dari semua
3
kejadian. Pada endokarditis katup asli dengan kerusakan atau abnormal katup
sebelumnya, mikroorganisme tersering yang menjadi penyebabnya yaitu
Streptococcus viridans (50-60%). Mikroorganisme lain yaitu S. Aureus
(mikroorganisme kulit) yang bisa menyerang baik pada katup yang sehat
ataupun pada katup yang abnormal dan kejadiannya kira-kira 10-20% dari
semua kasus. S. Aureus juga merupakan kuman utama penyebab endokarditis
pada penyalahguna obat intravena. Sisanya meliputi Enterococci dan grup
HACEK (Haemophilus, Actinobacillus, Cardiobacterium, Eikenella, and
Kingella) yang merupakan mikroorganisme komensalisme pada rongga
mulut.2,3
Sedangkan endokarditis katup prostetik paling sering disebabkan oleh
Staphylococci coagulase-negative (misalnya S. epidermidis) dan
mikroorganisme lainnya meliputi gram-negative bacilli dan fungi.3
Pada 10% kasus endokarditis, tidak ditemukan kuman penyebab pada
sediaan kultur darah, hal ini biasanya dapat terjadi pada pasien yang sudah
mendapat terapi antibiotika sebelumnya.3
Mikroorganisme (bakteri atau jamur) yang terdapat di dalam aliran darah
atau yang mencemari jantung selama pembedahan jantung, dapat tersangkut
pada katup jantung dan menginfeksi endokardium. Yang paling mudah terkena
infeksi adalah katup yang abnormal atau katup yang rusak, akan tetapi katup
yang normalpun dapat terinfeksi oleh bakteri yang agresif, terutama jika
jumlahnya sangat banyak. Timbunan bakteri dan bekuan darah pada katup
(vegetasi) dapat terlepas dan berpindah ke organ vital, dimana akan
menyebabkan penyumbatan pada aliran darah arteri. Beberapa faktor
predisposisi yang mempengaruhi terjadinya endokarditis infektif, antara lain:4
1. Cedera pada kulit, lapisan mulut atau gusi (karena mengunyah atau
menggosok gigi), yang memungkinkan masuknya sejumlah kecil bakteri ke
dalam aliran darah. Gingivitis (infeksi dan peradangan pada gusi), infeksi
kecil pada kulit dan infeksi pada bagian tubuh lainnya, bisa bertindak
sebagai jalan masuk bakteri ke dalam aliran darah.
4
2. Pembedahan tertentu, prosedur gigi dan beberapa prosedur medik juga dapat
mempermudah bakteri untuk masuk ke dalam aliran darah. Contohnya
adalah penggunaan infus intravena untuk memasukkan cairan, makanan
atau obat-obatan; sistoskopi (memasukkan selang untuk memeriksa kandung
kemih) dan kolonoskopi (memasukkan selang untuk memeriksa usus besar).
3. Katup jantung yang telah mengalami kerusakan.
Pada orang yang memiliki katup jantung normal, sel darah putih pada tubuh
akan menghancurkan bakteri-bakteri yang beredar dalam aliran daran
ataupun yang tersangkut pada katup. Akan tetapi pada orang dengan katup
jantung yang telah mengalami kerusakan bisa menyebabkan bakteri
tersangkut dan berkembangbiak pada katup tersebut misalnya pada penyakit
jantung rematik ataupun pada keadaan lainnya.
4. Katup jantung buatan
Pada katup jantung buatan, bakteri dapat masuk dan bakteri ini akan lebih
kebal terhadap pemberian antibiotik. Pada pengguna katup buatan, resiko
terbesar terjadinya endokarditis adalah selama 1 tahun setelah pembedahan,
setelah itu resikonya berkurang, tetapi tetap beresiko lebih tinggi daripada
orang normal. Untuk alasan yang tidak diketahui, resiko selalu lebih tinggi
pada katup aorta buatan dibandingkan dengan katup mitral buatan dan
resiko pada katup mekanis lebih tinggi dibandingkan dengan katup babi.
5. Kelainan bawaan atau kelainan yang memungkinkan terjadinya kebocoran
darah dari satu bagian jantung ke bagian jantung lainnya, terutama penyakit
jantung kongenital sianotik yang merupakan keadaan dengan resiko tinggi
untuk terjadinya endokarditis.
6. Pemakai jarum suntik
Pemakai jarum suntik memiliki resiko untuk terjadinya endokarditis karena
mereka sering menggunakan jarum atau larutan yang kotor atau tidak steril.
Pada pemakai jarum suntik dan penderita endokarditis karena penggunaan
kateter berkepanjangan, katup yang sering terinfeksi adalah katup yang
menuju ke ventrikel kanan (katup trikuspid). Pada sebagian besar kasus
5
lainnya, yang terinfeksi adalah katup yang menuju ke ventrikel kiri (katup
mitral) atau katup yang keluar dari ventrikel kiri (katup aorta).
D. Manifestasi Klinis
Manifestasi klinis pada endokarditis secara umum dikelompokkan menjadi
beberapa kelompok, yaitu4:
1. Manifestasi infeksi sistemik:
a. Demam; menggigil, malaise, sakit kepala, anoreksia, penurunan BB
2. Manifestasi lesi intravaskular:
a. Sesak nafas, nyeri dada, nyeri perut, stroke
b. Tanda gagal jantung, murmur, petekiae, roth spots, osler nodes splinter
atau subual hemorrhages, lesi Janeway
3. Manifestasi reaksi imunologis :
a. Nyeri sendi dan otot
b. Artritis, tanda uremia, fenomena vaskular, clubbing finger
c. Proteinuria, hematuria, faktor reumatoid, penurunan komplemen
Demam merupakan gejala dan tanda yang paling sering ditemukan pada
endokarditis infektif. Demam mungkin tak ditemukan atau minimal pada
pasien usia lanjut atau pada gagal jantung kongestif, debilitas berat, gagal
ginjal kronik, dan jarang pada endokarditis infektif katup asli yang disebabkan
oleh stafilokokus koagulase negatif. Pembesaran limpa ditemukan pada 15-
50% pasien dan lebih sering pada EI subakut.3,5,6,7
Petekie merupakan manifestasi perifer tersering, dapat ditemukan pada
konjungtiva palpebra, mukosa palatal dan bukal, ekstremitas dan tidak spesifik
pada EI. Splinter atau subungual hemorrhages merupakan gambaran merah
gelap, linear atau jarang berupa flame-shaped streak pada dasar kuku atau jari,
biasanya pada bagian proksimal. Osler nodes biasanya berupa nodul subkutan
kecil yang nyeri yang terdapat pada jari atau jarang pada jari lebih proksimal
dan menetap dalam waktu beberapa jam atau hari, dan tak patognomonis untuk
EI. Lesi Janeway berupa eritema kecil atau makula hemoragis yang tak nyeri
pada telapak tangan atau kaki dan merupakan akibat emboli septik. Roth spots,
6
perdarahan retina oval dengan pusat yang pucat, jarang ditemukan pada EI. 3,5,6,7
Gejala muskuloskletal sering ditemukan berupa artralgia dan mialgia,
jarang artritis dan nyeri bagian belakang yang prominen.3
Emboli sistemik merupakan sequellae klinis tersering EI, dapat terjadi
sampai 40% pasien dan kejadiannya cenderung menurun selama terapi
pemberian antibiotik yang efektif. Gejala dan tanda neurologis terjadi pada 20-
40% pasien EI dan dikaitkan dengan peningkatan mortalitas. Strok emboli
merupakan manifestasi klinis tersering. Manifestasi klinis yang lain yaitu
perdarahan intrakranial yang berasal dari ruptur aneurisma mikotik, ruptur
arteri karena arteritis septik, kejang, dan ensefalopati.3,7,8
Secara ringkas frekuensi manifestasi klinis dan temuan lab pada pasien
endokarditis dapat dilihat pada tabel di bawah ini:6
Tabel 1. Manifestasi Klinis dan Temuan Laboratorium pada Endokarditis Infektif
Manifestasi Klinis Frekuensi (%)DemamBerkeringat dan menggigilAnoreksia, penurunan berat badan, malaiseMialgia dan artralgiaSakit pinggangMurmur jantungMurmur regurgitasi yang baru atau yang semakin beratArterial emboliSplenomegaliClubbingManifestasi neurologisManifestasi perifer (osler’s nodes, perdarahan
subungual, lesi janeway, roth’s spots)PetekieTemuan Laboratorium
AnemiaLeukositosisHematuria mikroskopisPeningkatan LEDRheumatoid factorKompleks imun dalam sirkulasiPenurunan komplemen serum
80-9040-7525-5015-307-1580-8510-4020-5015-5010-2020-402-15
10-40
70-9020-3030-50>9050
65-1005-40
7
E. Klasifikasi
1. Klasifikasi berdasarkan proses terjadinya penyakit, dibedakan menjadi:3
a. Native valve endocarditis (endokarditis pada katup asli)
b. Prosthetic valve endocarditis (endokarditis katup prostetik)
c. Endokarditis pada penyalahguna narkoba intravena (intravenous drug
abuse)
2. Klasifikasi berdasarkan status diagnosis berdasarkan kriteria duke, dibagi
menjadi:3
a. Endokarditis infektif definite
Kriteria patologis: mikroorganisme: ditemukan dengan kultur atau
histology dalam vegetasi, dalam vegetasi yang mengalami emboli,
atau dalam suatu abses intrakardiak.
Kriteria klinis: dua kriteria mayor atau satu mayor dan 3 kriteria minor
atau lima kriteris minor.
b. EI possible
Temuan konsisten dengan EI, turun dari kriteria definite tetapi tidak
memenuhi kriteria rejected.
c. EI rejected
Diagnosis alternatif tidak memenuhi manifestasi endokarditis atau
Resolusi manifestasi endokarditis dengan terapi antibiotika selama ≤ 4
hari, atau
Tidak ditemukan bukti patologis EI pada saat operasi atau autopsy,
setelah terapi antibiotika selama ≤ 4 hari
3. Klasifikasi berdasarkan lokasi anatomis:3
a. Endokarditis pada sisi kanan jantung (right sided endocarditis)
b. Endokarditis pada sisi kiri jantung (left sided endocarditis)
4. Klasifikasi berdasarkan aktivitas penyakit dan rekurensi:
Membedakan aktif dan sembuh terutana penting untuk pasien yang
menjalani operasi. Endokarditis aktif: dikatakan endokarditis infektif aktif
jika kultur darah positif dan demam ada pada saat operasi, atau kultur positif
8
saat operasi atau morfologi inflamasi aktif ditemukan intraoperatif, atau
operasi dikerjakan sebelum terapi antibiotic lengkap selesai.3
F. Patogenesis
Mekanisme terjadinya endokarditis infektif pada pasien dengan katup
normal belum diketahui dengan pasti. Mikrotrombi steril yang menempel pada
endokardium yang rusak diduga merupakan nodus primer untuk adhesi bakteri.
Faktor hemodinamik (stress mekanik) dan proses imunologis mempunyai
peranan penting pada proses terjadinya kerusakan endokard.3,6,8
Adanya kerusakan endotel, selanjutnya akan mengakibatkan deposisi
fibrin dan agregasi trombosit, sehingga akan terbentuk lesi nonbacterial
thrombotis endocardial (NBTE). Jika terjadi infeksi mikroorganisme yang
masuk dalam sirkulasi melalui infeksi fokal atau trauma, maka endokarditis
nonbakterial akan menjadi endokarditis infektif. Faktor-faktor yang terdapat
pada bakteri seperti dekstran, ikatan fibronektin dan asam teichoic berpengaruh
terhadap perlekatan bakteri dengan matriks fibrin-trombosit pada katup yang
rusak.3,6,8
Tahapan Patogenesis Endokarditis
Kerusakan endotel katup
Pembentukan thrombus fibrin-trombosit
Perlekatan bakteri pada plak thrombus-trombosit
Proliferasi bakteri local dengan penyebaran hematogen
Patogenesis endokarditis infektif pada penyalahguna narkoba intravena
(PNIV):3
Beberapa teori mengemukakan adanya kerusakan endotel (endothelial
injury), karena bombardier secara terus menerus oleh partikel yang terdapat
pada materi yang diinjeksikan. Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya
9
granulasi talk subendotel pada katup trikuspid pasien endokarditis infektif yang
diautopsi. Karena materi yang diinjeksikan secara intravena, katup jantung
yang pertama menyaring partikel adalah sisi kanan jantung. Di samping
kerusakan mekanis secara langsung, faktor lain yang juga berperan adalah
diluent (pelarut) yang dipakai dapat menyebabkan vasospasme, kerusakan
intima, dan pembentukan trombus. Selain itu obat adiktif sendiri dapat
menyebabkan kerusakan endotel. Pada PNIV, kuman dapat berasal dari kulit
yang tak steril maupun jarum yang tak steril/spuit yang terkontaminasi kuman
dan berfungsi sebagai reservoir pada pengguna berikutnya. Oleh karena
Staphylococcus aureus merupakan kuman flora kulit normal, maka kuman ini
merupakan penyebab tersering yaitu antara 50-60% kasus.
Beberapa manifestasi klinis yang timbul pada endokarditis merupakan akibat
dari mekanisme-mekanisme, antara lain:3
1. Efek destruksi lokal akibat infeksi intrakardiak. Koloni kuman pada katup
jantung atau perivalvular dapat menyebabkan kerusakan dan kebocoran
katup, terbentuk abses, atau perluasan vegetasi ke perivalvular.
2. Adanya vegetasi fragmen septik yang terlepas dapat menyebabkan
tromboemboli, seperti emboli paru (vegetasi katup tricuspid) atau sampai ke
otak (vegetasi sisi kiri).
3. Vegetasi akan melepas bakteri secara terus-menerus ke dalam sirkulasi
(bakteremia kontinus) yang mengakibatkan gejala konstitusional seperti
demam, malaise, tidak nafsu makan, penurunan berat badan, dan lainnya.
4. Respon antibodi humoral dan seluler terhadap infeksi mikroorganisme dan
kerusakan jaringan akibat kompleks imun atau interaksi komplemen-
antibodi dan antigen yang tetap menetap dalam jaringan. Manifestasi
endokarditis infektif dapat berupa petekie, Osler’s node, artritis,
glomerulonefritis, dan lainnya.
10
BAB III
DIAGNOSIS ENDOKARDITIS INFEKTIF
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis yang cermat, pemeriksaan fisik
yang teliti, dan pemeriksaan penunjang tambahan lainnya. Pada pemeriksaan
penunjang ekokardiografi bisa ditemukan adanya vegetasi dan kerusakan katup
jantung.
Penegakan diagnosis endokarditis yang biasa dipakai dengan menggunakan
kriteria duke, yaitu:6,9
Diagnosis kriteria duke:
1. Kriteria Patologis
a. Mikroorganisme, yang ditemukan dalam kultur atau pemeriksaan
histologi di dalam vegetasi, emboli yang berasal dari vegetasi, atau abses
intrakardiak
b. Dari pemeriksaan histologi didapatkan adanya endokarditis aktif di
dalam vegetasi atau abses intrakardiak
2. Kriteria Klinis
a. 2 kriteria mayor
b. 1 kriteria mayor dan 3 kriteria minor
c. 5 kriteria minor
Kriteria Mayor:
a. Kultur darah positif:
Mikroorganisme khas untuk endokarditis infektif
o Streptococcus viridans
o Streptococcus bovis
o Grup HACEK, Staphylococcus aureus atau Enterococcus
Bakteremia yang persisten
11
o ≥ 2 kultur darah (+) dalam waktu 12 jam terpisah
o ≥ 3 kultur darah (+) dalam waktu > 1 jam terpisah
b. Keterlibatan Endokardial
Ekokardiografi yang positif dengan adanya vegetasi, abses, perforasi
katup atau gangguan katup protesa
c. Regurgitasi katup baru
Kriteria Minor:
a. Adanya faktor predisposisi: predisposis dari kondisi jantung itu sendiri
dan pada penyalahguna narkoba intravena
b. Demam dengan suhu > 38oC
c. Fenomena vaskular: arterial peteki, major arterial emboli, septic
pulmonary infarcts, mycotic aneurysm, perdarahan intrakranial,
perdarahan konjungtiva, janeway lesion
d. Fenomena imunologis: glomerulonefritis, osler nodes, roth spots, faktor
reumatoid
e. Mikrobiologi/serologi: kultur darah (+) tapi tidak ditemukan tanda-tanda
pada kriteria mayor atau secara serologik terbukti adanya infeksi aktif
dari kuman-kuman penyebab endokarditis infektif.
Beberapa peneliti merekomendasikan pengambilan kultur darah saat suhu
tubuh tinggi. Dianjurkan pengambilan darah kultur sebanyak 3 kali,
sekurang-kurangnya dengan interval 1 jam, dan tidak melalui jalur infus.
Pemeriksaan kultur darah terdiri atas satu botol untuk kuman aerob dan satu
botol untuk kuman anaerob dan diencerkan sekurang-kurangnya 1:5 dalam
broth media. Minimal jumlah darah yang diambil 5 ml, lebih baik 10 ml
pada orang dewasa. Jika kondisi pasien tidak akut, terapi antibiotika dapat
ditunda 2-4 hari.6
12
BAB IV
PENATALAKSANAAN ENDOKARDITIS INFEKTIF
Penderita dirawat di rumah sakit dan mendapatkan antibiotika intravena dosis
tinggi. Pemberian antibiotika saja tidak cukup pada infeksi katup buatan. Mungkin
perlu dilakukan pembedahan jantung untuk memperbaiki atau mengganti katup
yang rusak dan membuang vegetasi. Endokarditis infektif dengan vegetasi ukuran
kurang dari 1 cm biasanya akan sembuh dengan pemberian antibiotika selama 4-6
minggu. Sedangkan untuk vegetasi yang berukuran lebih dari 1 cm dan tidak
respon terhadap pemberian antibiotika selama 3 minggu biasanya memerlukan
terapi pembedahan. Terapi dan prognosis pada endokarditis bergantung pada
keadaan yang mendasari terjadinya endokarditis dan sensitifitas organisme
terhadap jenis antibiotika tertentu.4,9
1. Antibiotika1,2,6,11
Setelah pemeriksaan kultur darah, pemberian antibiotika bisa dimulai.
Antibiotika diberikan sesuai dengan hasil tes sensitivitas dari mikroba yang
ditemukan pada pemeriksaan kultur darah.
a. Apabila penyebab endokarditis infektif adalah golongan streptococcus maka
antibiotika yang diberikan: 12
Jenis Mikroba Antibiotika Dosis Durasi Keterangan
Endokarditis katup asli
Highly Penicillin-Susceptible
Penisilin G 12-18 juta U/24 jam IV secara terus menerus
4 minggu Terutama pilihan untuk pasien usia lebih dari 65 tahun,
13
Viridans Group Streptococci andStreptococcus bovis
Atau atau dibagi dalam 4-6 dosis
pasien dengan gangguan saraf kranial 8, dan gangguan ginjal
Ceftriaxon 2 g/24jam IV/IM dalam 1 dosis
4 minggu
S.viridans & S.bovis yang relatif resisten terhadap penisilin
Penisilin G
Atau
24 juta U/24 jam IV secara terus menerus atau dibagi dalam 4-6 dosis
4 minggu Pasien dengan mikroba resisten penisilin (MIC > 0.5µg/mL), enterokokal, diberi regimen yang sama dengn regimen enterokokal endokarditis
Ceftriaxon
plus
Gentamisin
2 g/24jam IV/IM dalam 1 dosis
3 mg/kg/24jam IV/IM dalam 1 dosis
4 minggu
2 minggu
vankomisin 30 mg/kg /24jam IV dalam 2 dosis, doksis maksimal 2g/24jam
4 minggu Pasien alergi penisilin dan ceftriaxon
b. Apabila golongan staphylococcus maka antibiotika yang diberikan: 12
Jenis Mikroba Antibiotika Dosis Durasi
Endokarditis Oxacillin-susceptible stafilokokus
Nafcillin /oxacillin
12 g/24 h IV terbagi dalam 4-6 dosis
6 minggu
Oxacillin-resistant strain
vankomisin 30 mg/kg /24jam IV dalam 2 dosis
6 minggu
Endokarditis Katup
Oxacillin-susceptible
Nafcillin /oxacillin
12 g/24 h IV terbagi dalam 6 dosis
≥ 6 minggu
14
Prostetik stafilokokus plus
Rifampisin
plus
Gentamisin
900 mg/24 jam IV/per oral dibagi dalam 3 dosis
3 mg/kg/24 jam IV/IM dibagi dalam 2-3 dosis
≥ 6 minggu
2 minggu
Oxacillin-resistant stafilokokus
Vankomisin
Plus
Rifampisin
plus
Gentamisin
30 mg/kg 24 h in 2 equally divided doses
900 mg/24 jam IV/per oral dibagi dalam 3 dosis
3 mg/kg/24 jam IV/IM dibagi dalam 2-3 dosis
≥ 6 minggu
≥ 6 minggu
2 minggu
c. Apabila penyebab EI adalah golongan enterokokus, antibiotik yang
diberi: 12
Jenis Mikroba Antibiotika Dosis Durasi Keterangan
Endokarditis katup asli atau katup prostetik
Enterokokus
(Strains Susceptible toPenicillin, Gentamicin, &
Ampisilin
atau
Penisilin G
plus
12 g/24jam IV dibagi dalam 6 dosis
18–30 juta U/24jam IV secara terus-menerus atau dibagi dalam 6
4-6 minggu
4-6 minggu
Katup jantung asli: terapi selama 4 minggu untuk pasien dengan gejala penyakit ≤ 3 bulan, selama 6 minggu untuk pasien dengan gejala > 3 bulan
15
Vancomycin
Gentamisin
dosis
3mg/kg/24jam IV/IM dibagi dalam 3 dosis
4-6 minggu
Katup jantung prostetik: minimal pemberian terapi selama 6 minggu
Vankomisin
plus
Gentamisin
30mg/kg/24jam IV dalam 2 dosis
3mg/kg/24jam IV/IM dibagi dalam 3 dosis
6 minggu
6 minggu
Untuk pasien yang alergi dengan penisilin atau ampisilin
Enterokokus
(Strains Susceptible to Penicillin,Streptomycin, and Vancomycin and Resistant to Gentamicin)
Ampisilin
Atau
Penisilin G
Plus
Streptomisin
12 g/24jam IV dibagi dalam 6 dosis
24 juta U/24jam IV secara terus-menerus atau dibagi dalam 6 dosis
15 mg/kg/24 jam IV/IM dibagi dalam 2 dosis
4-6 minggu
4-6 minggu
4-6 minggu
Katup jantung asli: terapi selama 4 minggu untuk pasien dengan gejala penyakit < 3 bulan, selama 6 minggu untuk pasien dengan gejala > 3 bulan
Katup jantung prostetik: minimal pemberian terapi selama 6 minggu
Vankomisin
plus
Streptomisin
30mg/kg/24jam IV dalam 2 dosis
15mg/kg/24jam IV/IM dibagi dalam 2 dosis
6 minggu
6 minggu
Untuk pasien yang alergi dengan penisilin atau ampisilin
d. Apabila penyebab EI adalah grup HACEK, antibiotik yang diberi:12
Jenis Mikroba Antibiotika Dosis Durasi
Endokarditis Katup asli dan katup prostetik
Grup HACEK
Ceftriaxon 2g/24jam dalam 1 dosis
4 minggu
16
2. Pengobatan bila terjadi gagal jantung dapat diberikan obat-obatan seperti
digitalis, diuretika, & vasodilator. Apabila terjadi komplikasi pada organ
lain, dapat diberikan obat-obatan sesuai dengan komplikasi yang terjadi.10
3. Pembedahan6,13
Tindakan pembedahan dilakukan apabila:
a. Terjadi komplikasi gagal jantung kongestif
b. Terdapat tanda-tanda disfungsi katup prostetik dari penilaian
ekokardiografi trans-esofageal
c. Vegetasi yang besar
d. Emboli sistemik yang berulang
e. Aneurisma katup mitral
f. Abses pada katup atau endokard jantung
g. Sepsis yang sulit diatasi
h. Terjadi relaps setelah pemberian terapi yang adekuat
4. Antibiotika profilaksis6
Tindakan profilaksis antara lain pemberian antibiotika profilaksis
direkomendasikan pada pasien-pasien dengan:
a. Katup jantung prostetik baik katup bioprostetik ataupun katup homograft
b. Sebelumnya pernah mengalami endokarditis bakterialis, walaupun tanpa
disertai kelainan jantung.
c. Malformasi jantung akibat penyakit jantung kongenital
d. Hipertrofi kardiomiopati
e. Penyakit jantung rematik dan disfungsi katup didapat, walaupun setelah
pembedahan katup
f. Prolaps katup mitral disertai dengan regurgitasi katup.
g. Cabut gigi yang menyebabkan perdarahan
h. Prosedur pembedahan meliputi tonsilektomi, tindakan bedah yang
melibatkan mukosa saluran nafas, pencernaan dan genital, bronkoskopi
17
dengan menggunakan rigid bronkoskop, skleroterapi pada varises
esofagus, operasi prostat
Rekomendasi American Heart Association (AHA) mengenai penggunaan
antibiotika profilaksis untuk endokarditis yaitu:6
Profilaksis regimen untuk prosedur dental, oral, saluran respiratori,
dan esofagus: Amoksilin 3 g per oral 1 jam sebelum dental prosedur
dilakukan kemudian dilanjutkan dengan 1.5 gram, 6 jam setelahnya.
Untuk pasien yang alergi penisilin dapat diberikan eritromisin atau
klindamisin 600 mg per oral 1 jam sebelum prosedur, dan 150 mg
setelah prosedur selesai.
Profilaksis regimen untuk prosedur pada traktus urogenital dan
gastrointestinal: ampisilin 2 gr IM atau IV dengan gentamisin 1.5
mg/kgBB, 30 menit sebelum prosedur; dan 6 jam setelahnya ampisilin
1 g IM atau IV atau amoksilin1 g per oral. Untuk pasien yang alergi
penisilin dapat diberikan vankomisin 1 gr intravena selama 1-2 jam
sebelum prosedur.
A. Prognosis dan Komplikasi
1. Prognosis:4
a. Endokarditis akut yang disebabkan oleh S.aureus memiliki angka
kematian yang tinggi (40%), kecuali saat berkaitan dengan
penyalahguna narkoba intavena.
b. Endokrditis yang disebabkan oleh Streptococcus memiliki angka
kematian sekitar 10%.
c. Sebagian besar prognosis bergantung pada terjadi atau tidaknya
komplikasi yang menyertai.
2. Komplikasi10
18
Komplikasi endokarditis infektif dapat terjadi pada setiap organ. Pada
jantung dapat terjadi komplikasi seperti regurgitasi, gagal jantung, dan
terbentuknya abses. Pada paru dapat terjadi emboli paru, pneumonia. Pada
ginjal dapat terjadi glomerulonefritis. Dan pada otak dapat terjadi stroke
emboli.
19