endokarditis akper pemkab muna

24
Endokarditis A. Konsep Penyakit a. Pengertian Endokarditis adalah suatu infeksi pada lapisan endokard jantung( lapisan yang paling dalam dari otot jantung ) akibat infeksi kuman/ mikroorganisme yang masuk. Biasanya secara normal selalu ada kuman yang komensal di permukaan luarnya. Pada lapisan ini didapat adanya lesi spesifik, berupa vegetasi, yang merupakan masa dengan ukuran yang bervariasi, yang terbentuk platelet, fibrin, mikroba, dan sel- sel inflamasi saling berkaitan satu sama lain. Di dalam jantung, tempat yang paling sering terkena proses endokerditis infeksi adalah katup jantung namun proses endokarditis dapat pula mengenai sisi septal defect (misalnya pada atrial defect, ventricular septal defect), arteriovenois shunt, arterioterial (patent dustus arterious) atau koartasio aorta, endokarditis dibagi menjadi dua, yaitu endokarditis infektif dan endokarditis bakterialis. Endokarditis infektif adalah infeksi pada endokardium(selaput jantung) dan katub jantung. Endokarditis infektif dapat terjadi secara tiba- tiba dan dalam beberapa hari bisa berakibat fatal(endokarditis infektif akut) atau bisa terjadi

Upload: operator-warnet-vast-raha

Post on 26-Jun-2015

894 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: Endokarditis AKPER PEMKAB MUNA

Endokarditis

A. Konsep Penyakit

a. Pengertian

Endokarditis adalah suatu infeksi pada lapisan endokard jantung( lapisan

yang paling dalam dari otot jantung ) akibat infeksi kuman/ mikroorganisme yang

masuk. Biasanya secara normal selalu ada kuman yang komensal di permukaan

luarnya. Pada lapisan ini didapat adanya lesi spesifik, berupa vegetasi, yang

merupakan masa dengan ukuran yang bervariasi, yang terbentuk platelet, fibrin,

mikroba, dan sel- sel inflamasi saling berkaitan satu sama lain. Di dalam jantung,

tempat yang paling sering terkena proses endokerditis infeksi adalah katup

jantung namun proses endokarditis dapat pula mengenai sisi septal defect

(misalnya pada atrial defect, ventricular septal defect), arteriovenois shunt,

arterioterial (patent dustus arterious) atau koartasio aorta, endokarditis dibagi

menjadi dua, yaitu endokarditis infektif dan endokarditis bakterialis.

Endokarditis infektif adalah infeksi pada endokardium(selaput jantung)

dan katub jantung. Endokarditis infektif dapat terjadi secara tiba- tiba dan dalam

beberapa hari bisa berakibat fatal(endokarditis infektif akut) atau bisa terjadi

secara bertahap dan tersamar dalam beberapa minggu sampai beberapa

bulan(endokarditis infektif subakut)

Ada 2 macam endokarditis bacterialis (EB) yaitu: pertama adalah EB akut,

apabila masa inkubasinya berlangsung kurang dari empat minggu. Kedua adalah

Endokarditis baktrialis subakut/ kronis, berlangsungnya lebih dari 4 minggu, biasa

disebut Endokarditis Bakterilis lanta atau special lenta.

b. Etiologi

Mikroorganisme yang dapat menimbulkan penyakit ini paling banyak

adalah streptococcus viridans untuk endokarditis subakut, dan staphylococcus

aureus untuk endokarditis infektif akut.

Factor predisposisi adalah kelainan katub jantung, terutama penyakit

jantung reumatik, katub aorta bikuspidalis, prolabs katub mitral dengan

regurgitasi, katub buatan, katub yang floppy pada sindrom marfan, tindakan

Page 2: Endokarditis AKPER PEMKAB MUNA

bedah gigi orofaring yang baru, tindakan atau pembedahan pada saluran

urogenital atau saluran napas, pecandu, narkotika intravena sentral, dan

pemberian nutrisi penetral yang lama.

c. Patofisiologi

Terjadinya endokarditis reumatik disebabkan langsung oleh demam

reumatik suatu penyakit sistemik yang disebabklan oleh infeksi streptococcus

group A. Demam reumatik mempengaruhi persendian menyebabkan poliartritis.

Kerusakan jantung dan lesi sendi bukan akibat infeksi atau secara langsung

dirusak oleh organisme tersebut.

Kerusakan jantung dan lesi sendi bukan akibat infeksi, artinya jaringan

tersebut tidak mengalami infeksi atau secara langsung dirusak oleh organisme

tersebut, namun hal ini merupakan fenomena sensivitas atau reaksi, yang terjadi

sebagai respons terhadap streptokokus hemolitikus. Lekosit darah akan tertimbun

pada jaringan yang terkena dan memben nodul, yang kemudian akan diganti

dengan jaringan parut. Miokardium tentu saja terlibat dalam proses inflamasi ini;

artinya, berkembanglah miokarditis rematik yang sementara melemahkan tenaga

kontraksi jantung. Demikian pula pericardium juga terlibat; artinya, juga terjadi

perikarditis rematik selama perjalanan akut penyakit.komplikasi miokardial dan

pericardial tersebut biasanya tanpa meninggalkan gejala sisa yang serius. Namun

sebaliknya endokarditis rematik mengakibatkan efek samping kecatatan

permanen.

Endokarditis rematik secara anatomis dimanifestasikan dengan adanya

tumbuhan kecil yang transparan, yang menyerupai manik dengan dengan ukuran

sebesar kepala jarum pentul, tersusun dalam deretan sepanjang tepi bilah

katup.Manik- manik kecil tadi tidak tidak tampak berbahaya dan dapat

menghilang tanpa merusak bilah katup, namun yang lebih sering mereka

menimbulkan efek serius. Mereka menjadi awal terjadinya suatu proses yang

secara bertahap menebalkan bilah- bilah katup, menyebabkanya menjadi

memendek dan menebal disbanding yang normal, sehingga tak dapat menutup

Page 3: Endokarditis AKPER PEMKAB MUNA

dengan sempurna. Terjadilah kebocoran, suatu keadaan yang disebut regurtasi

katup.Tempat yang paling sering mengalami regurtasi katup adalah katup mitral.

Pada pasien lain, tepi bilah katup yang meradang menjadi lengket satu

sama lain, mengakibatkan stenosis katup, yaitu penyempitan lumen katup.

Sebagian kecil pasien dengan demam reumatik menjadi sakit berat dengan gagal

jantung yang berat, disritmia serius, dan pneumonia rematik.Pasien ini harus

dirawat diruang perawatan intensif.

Kebanyakan pasien sembuh dengan segera dan biasanya

sempurna.Namun, meskipun pasien telah bebas dari gejala, masih ada beberapa

efek residual permanen yang tetap tinggal yang sering menimbulkan deformitas

katup progresif.Beratnya kerusakan jantung, atau bahkan keberadaannya,

mungkin tidak tampak pada pemerikasaan fisik selama fase akut selama

ini.Namun, kemudian bising jantung yang khas untuk stenosis katup, regurgitasi

atau keduanya dapat terdengar pada auskultasi dan pada beberapa pasien, bahkan

dapat terdeteksi adanya thriil pada saat palpasi.Miokardium biasanya dapat

mengkompensasi defek katup tersebut dengan baik sampai beb erapa waktu

tertentu.Selama miokardium masih bias mengkompensasi, pasien masih dalam

keadaan sehat. Namun cepat atau lambat, miokardium gagal jantung akan muncul,

apabila terjadi dekompensasi.

1. Efek destruktif local, akibat infeksi intrakardiak

2. Embolisasi yang berasal dari organ lain

3. Baterimia

4. Reaksi antibody pada orbanisme penyebab infeksi

Port d’entrée(tempat masuk/ tinggalnya kuman) antara lain di tonsil, gigi,

farinks, intestium, traktus urogenetalia. Melalui peredaran darah maka bakteri

melekat pada katub jantung yang rusak maupun endokardium, kemudian

terbentuk sllatu thrombus + fibrin dan didalamnya bakteri- bakteri tersebut

berkumpul dan berkembang biak. Begitu pula dalam tindakan- tindakan bedah

urologis(sistokopi), partus/ abortus, cabut gigi dapat menyebabkan endokarditis.

Page 4: Endokarditis AKPER PEMKAB MUNA

d. Tanda dan Gejala

Sering pasien tidak mengetahui dengan jelas sejak kaluhan penyakitnya

timbul. Pada beberapa pasien, manifestasi penyakit menjadi jelas sesudah cabut

gigi, infeksi saluran nafas atau tindakan lain. Keluhan umum yang sering diderita

adalah demam, lemah, letih, lesu, keringat malam banyak, anoreksia, berat badan

menurun dan sakit sendi. Bila terjadi emboli akan timbul keluhan seperti paralisis,

sakit dada, sakit perut, hematuria, buta mendadak, sakit pada jari tangan, dan kaki

dan sakit pada kulit.

e. Penatalaksanaan

Prinsip dasar dalam pengobatan endokarditis membasmi kuman penyebab

secepat mungkin, tindakan operasi pada saat yang tepat bila

diperlukan.Mengobati kompliikasi yang terjadi.

Sasaran pengobatan adalah eradikasi total organisme penyerang melalui

dosis adekuat agen antimicrobial yang sesuai.

a. Isolisasikan organisme penyebab melalui seri kultur darah. Kultur

darah dilakukan untuk membantu perjalanan terapi.

b. Setelah pemulihan dari proses infeksi, kerusakan katub serius mungkin

membutuhkan pengganti katub.

c. Suhu tubuh pasien dipantau untuk keefektifan pengobatan.

f. Komplikasi

Diantara berbagai manifestasi klinik dari endokarditis komplikasi

neurologi merupakan hal yang penting karena sering terjadi, merupakan

komplikasi neurologik. Dapat melalui 3 cara:

1. penyumbatan dari pembuluh darah oleh emboli yang berasal dari vegetasi

endokardial

2. infeksi meningen, jaringan otak, dinding pembuluh darah karena septik

emboli atau bakterimia

3. reaksi immunologis

Page 5: Endokarditis AKPER PEMKAB MUNA

B. Konsep Askep

a. Pengkajian

Data Demografi/ identitas

Umur (usia> tua)

Suku bangsa

Pekerjaan

Lingkungan/ tempat tinggal

Pengkajian data dasar

1) Riwayat atau adnya factor- factor resiko:

Penyakit jantung bawaan

Riwayat bedah jantung

Pemakaian obat-obatan intravena yang sembarangan

Prosedue diagnosa kardiovaskuler sebelumnya yang bersifat

invasive.

2) Pemerisaan fisisk berdasarkan pengkajian status kardiovaskuler dan

survei umum kemungkinan menunjukkan:

Tiga kelompok besar anemia, demam intermitten dan murmur

systole(dengan stenosis aorta infusiensi tricuspid atau

infusiensi mitral) atau murmur diastolic (dengan isufiensi aorta

stenosis tricuspid atau stenosis mitral)

Atralgia

Anoreksia dan kehilangan berat badan

Lelah

Lesi vaskuler

- Nodus osler(nyeri, adanya nodul merah dikulit)

- Lesi janeways(datar, tidak ada nyeri, bintik- bintik

merah yang ditemukan ditelapak kaki dan ditelapak

tangan yang menjadi pusat karena tekanan)

Ptekia

Gejala gagal jantung

Page 6: Endokarditis AKPER PEMKAB MUNA

3) Pemeriksaan diagnostik

Kultur darah positif untuk infeksi organisme

JDL menunjukkan leukositosis, Hb, hematokrit, dan SDM

dibawah batas normal

Laju sedimen eritrosit(ESR) meningkat, menggambarkan

adanya peradangan

Urinelasis AU menunjukkan hematuria dan proteunaria positif

Sinar X dada mendeteksi gagal jantung kongestif dan

hipertropi jantung

EKG untuk mengkaji gagal jantung dan aritmia

Ekokardiogram untuk menentukan luasnya kerusakan katup

Enzim jantung: CPK mungkin tinggi, tetapi isoenzim MB tidak

ada

Angiografi: dapat menunjukkan stenosis katup dan regurtasi/

penurunan gerak dinding

Sinar X dada: dapat menunjukan pembesaran jantung, infiltrsi

pulmonal

JDL : dapat menunjukkan infeksi akut/ kronis anemia

Kultur darah: dilakukan untuk mengisolasi bakteri, virus, dan

jamur penyebab

LED: umumnya meningkat

Titer ASO: peninggian pada demam reumatik(kemungkinan

pencetus)

Titer ANA: positif pada penyakit antonium missal:

SLE(kemungkinan pencetus)

Perikardiosintesis: cairan pericardial dapat diperiksa untuik

etiologi, infeksi, seperti bakteri, tuberkolosis, infeksi virus, atau

jamur, SLE, penyakit rheumatoid, keganasan.

4) Kajian perasaan pasien dan masalah- masalah tentang kondisi sesudah

distress cardiopulmonal.

b. Diagnosa Keperawatan

Page 7: Endokarditis AKPER PEMKAB MUNA

1. Nyeri(akut) dapat dihubungkan dengan:

Inflamasi endokardium

Efek- efek sistemik dari infeksi

Iskemia jaringan(miokardium)

2. Intoleransi aktivitas dapat berhubungan dengan:

Inflamasi dan degenerasi sel-sel otot moikard

Pembatasan pengisian jantung/ kontraksi ventrikel,penurunan curah

jantung

Toksin dari organisme penginfeksi

3. Curah jantung, penurunan, resiko tinggi terhadap factor resiko dapat meliputi :

Akumulasi cairan dalam kantung perikardia (perikarditis)

Stenosis/ insufisiensi katup

Penurunan atau konstriksi fungsi ventrikel

Degenerasi otot jantung

4. Perfusi jaringan, perubahan, resiko tinggi terhadap faktor resiko meliputi Emboli

trombus/ vegetasi katup sekunder terhadap endokarditis

5. kurang pengetahuan tentang kondisi/ pengobatan dapat di hubungkan dengan

Kurang informasi tentang proses penyakit, cara untuk mencegah pengulangan

atau komplikasi.

c. Intervensi

1. Nyeri (akut)

INTERVENSI/ TINDAKAN RASIONAL

Mandiri :

Selidiki keluhan nyeri dada,

perhatikan awitan dan factor

pemberat atau penurun.

Nyeri perikarditis secara khas terletak subternal

dan dapat menyebar keleher dan punggung.

Namun ini berbeda dari iskemia miokard/ nyeri

infrak, pada nyeri ini menjadi memburuk pada

inspirasi dalam, gerakan, atau berbaring dan

hilang dengan duduk tegak/ membungkuk.

Catatan: nyeri dada dapat atau mungkin tidak

menyertai endokarditis dan miokarditis,

Page 8: Endokarditis AKPER PEMKAB MUNA

Perhatikan penunjuk

nonverbal dari ketidak

nyamanan. Misalnya:

berbaring dengan diam atau

gelisah, tegang otot, menangis.

Berikan lingkungan yang

tenang dan tindakan

kenyamanan. Misalnya:

perubahan posisi, gosokan

punggung, penggunaan

kompres panas/ dingin,

dukungan emosional, berikan

aktivitas hiburan yang yang

tepat

Kolaboratif :

Berikan obat- obat sesuai

indikasi: agen nonsteroid mis,

indometasin(indocin);

ASA(aspirin), antipiretik mis;

ASA/ asetaminofen(Tylenol)

steroid

Berikan oksigen suplemen

sesuai indikasi

tergantung adanya iskemia.

Tindakan ini dapat menurunkan emosional

pasien.

Mengarahkan kembali perhatian, memberikan

distraksi dalam tingkat aktivitas individu.

Dapat menghilangkan nyeri, menurunkan respon

inflamasi

Untuk menurunkan demam dan meningkatkan

kenyamanan.

Dapat diberikan untuk gejala yang lebih berat

Memaksimalkan ketersediaan oksigen untuk

ambilan untuk menurunkan ketidaknyamanan

berkenaan dengan iskemia.

2. Intoleransi aktivitas

INTERVENSI/ TINDAKAN RASIONAL

Mandiri :

Kaji respon pasien terhadap

aktivitas. Perhatikan adanya

Miokarditis menyebabkan inflamasi dan

kemungkinan kerusakan fungsi sel- sel

miokardial, sebagai akibat GJK. Penurunan

Page 9: Endokarditis AKPER PEMKAB MUNA

dan perubahan dalam keluhan

kelemahan, keletihan, dan

dispnea berkenaan dengan

aktivitas.

Pantau frekuensi/ irama

jantung, TD, dan frekuensi

pernapasan sebelum/ setelah

aktivitas dan selama

diperlukan.

Pertahankan tirah baring

selama priode demam dan

sesuai indikasi

Rencanakan perawatan dengan

priode istirahat/ tidur tanpa

gangguan.

Bantu pasien dalam program

latihan progresif bertahap

sesegera mungkin untuk turun

dari tempat tidur, mencatat

respon tanda vital dan toleransi

pasien pada peningkatan

aktivitas.

Evaluasi respons emosional

terhadap situas/ berikan

dukungan.

pengisian dan curah jantung dapat menyebabkan

pengumpulan cairan dalam kantung pericardial

bila ada perikarditis. Akhirnya, endokarditis

dapat terjadi dengan disfungsi katup, secara

negative mempengaruhi curah jantung.

Membantu menentukan derajat dekompensasi

jantung dan pulmonal. Penurunan TD,

takikardia, disritmia, dan takipnea adalah

indikatif dari kerusakan toleransi jantung

terhadap aktivitas.

Meningkatkan resolusi inflamasi selama fase

akut dari perikarditis/ endokarditis. Catatan:

demam meningkatkan kebuuhan dan kebutuhan

oksigen, karenanya meningkatkan kebutuhan

dan konsumsi oksigen, karenanya meningkatkan

beban kerja jantung dan menurunkan toleransi

aktivitas.

Memberikan keseimbangan dalam kebutuhan

dimana aktivitas bertumpu pada jantung

meningkatkan proses penyembuhan dan

kemampuan koping emosional.

Saat inflamasi/ kondisi dasar teratasi, pasien

mungkin mampu melakukan aktifitas yang

diinginkan, kecuali kerusakan miokard

permanent/ terjadi komplikasi.

Ansietas akan ada karena inflamasi/ infeksi dan

respon jantung (fisiologis), serta derajat takut

pasien serta kebutuhan ketrampilan koping

Page 10: Endokarditis AKPER PEMKAB MUNA

Kolaborasi :

Berikan oksigen suplemen.

emosional diakibatkan oleh potensial penyakit

yang mengancam hidup(psikologis). Dorongan

dan dukungan akan diperlukan untuk mengatasi

frustrasi terhadap tinggal dirumah sakit yang

lama.

Peningkatan ketersediaan oksigen untuk ambilan

miokard untuk mengimbangi peningkatan

konsumsi oksigen yang terjadi dengan aktivitas.

3. Curah jantung, penurunan, risiko tinggi terhadap factor resiko

INTERVENSI/ TINDAKAN RASIONAL

Mandiri:

Pantau frekuensi/ irama

jantung

Auskultasi bunyi jantung.

Perhatikan jarak/ muffled

tonus jantung, murmur, gallop

S3 dan S4.

Dorong tirah baring dalam

posisi semi fowler.

Berikan tindakan kenyamanan,

missal: gosokan punggung dan

perubahan posisi, dan aktivitas

hiburan dalam toleransi

jantung.

Dorong penggunaan teknik

menejemen stres, missal:

bimbingan imajinasi, latihan

pernafasan.

Selidiki nadi cepat, hipotensi,

Takikardia dan disritmia dapat terjadi saat

jantung berupaya untuk meningkatkan curahnya

berespons pada demam, hipoksia, dan asidosis

karena iskemia.

Memberikan deteksi dini dari terjadinya

komplikasi, missal: GJK, tamponade jantung.

Menurunkan kerja jantung, mrmaksimalkan

curah jantung

Meningkatkan relaksasi dan mengarahkan

kembali perhatian.

Perilaku yang bermanfaat untuk mengontrol

ansietas, meningkatkan relaksasi, menurunkan

beban kerja jantung.

Manifestasi klinis dari tamponade jantung yang

dapat terjadi pada perikarditis bila akumulasi

cairan/ eksudat dalam kantung pericardia

membatasi pengisian dan curah jantung.

Manivestasi klinis dari GJK yang dapat

Page 11: Endokarditis AKPER PEMKAB MUNA

penyempitan tekanan nadi,

peningkatan CVP/ DVJ,

perubahan tonus jantung,

penurunan tingkat kesadaran.

Kolaborasi:

Berikan oksigen suplemen.

Berikan obat- obatan sesuai

indikasi, missal: digitalis,

diuretic.

Antibiotic/ antimicrobial

intravena

Bantu dalam perikardiosentesis

darurat.

Siapkan pasien untuk

pembedahan, bila

diindikasikan.

menyertai endokarditis(infeksi/ disfungsi katup)

atau miokarditis(disfungsi otot miokard akut).

Meningkatkan ketersediaan oksigen untuk fungsi

miokard dan untuk menurunkan efek

metabulisme anaerob, yang terjadi sebagai akibat

dari hipoksia dan asidosis.

Dapat diberikan untuk meningkatkan

kontraktilitas miokard dan menurunkan kerja

jantung pada adanya GJK(miokarditis)

Diberikan untuk mengatasi pathogen yang

teridentifikasi(endokarditi/ perikarditis,

miokarditis), yang mencegah keterlibatan/

kerusakan jantung lebih lanjut.

Prosedur dapat dilakukan ditempat tidur untuk

menurunkan tekanan cairan disekitar jantung,

yang dapat dengan cepat memperbaiki curah

jantung(perikarditis).

Penggantian katub mungkin perlu untuk

memperbaiki curah jantung (endokarditis).

Perikardektomi mungkin diperlukan karena

akumulasi cairan pericardial berulang atau

jaringan parut dan kontriksi fungsi

jantung(perikarditis).

4. Perfusi jaringan

INTERVENSI/ TINDAKAN RASIONAL

Mandiri :

Observasi ekstrimitas terhadap

pembekakan, eritmia.

Indicator yang menunjukkan embolisasi sistemik

pada otak.

Page 12: Endokarditis AKPER PEMKAB MUNA

Perhatikan nyeri tekan/ nyeri,

tanda hormone positif.

Observasi hematuria, disertai

dengan nyeri punggung/

pinggang, oliguria.

Perhatikan keluhan nyeri pada

abdomen kiri atas yang

menyebar ke bahu kiri, nyeri

tekan local, kekakuan

abdominal.

Tingkatkan tirah baring dengan

tepat.

Dorong latihan aktif/ Bantu

dengan rentang gerak sesuai

toleransi.

Kolaborasi:

Berikan/ lepaskan stoking

antiembolisme sesuai indikasi.

Berikan antikoagulan, contoh:

heparin, warfarin(coumadin).

Ketidakaktifan/ tirah baring lama mencetuskan

stasis vena., meningkatkan risiko pembentukan

trombosis vena.

Menandakan emboli ginjal.

Dapat menandakan emboli splenik.

Dapat membantu mencegah pembentukan atau

migrasi emboli pada pasien dengan endokarsitis.

Tirah baring lama (sering diperlukan untuk

pasien dengan endokarditis dan miokarditis),

namun, membawa risikonya sendiri tentang

terjadinya fenomena tromboembolik.

Meningkatkan sirkulasi perifer dan aliran balik

vena, karenanya menurunkan resiko

pembentukan trombus.

Penggunaannya controversial, tetapi dapat

meningkatkan sirkulasi vena dan menurunkan

risiko pembentukan thrombus vena supervisial/

dalam.

Heparilamin dapat digunakan secara profilaksis

bila pasien memerlukan tirah baring lama,

mengalami sepsis atau GJK dan atau sebelum

atau sesudah bedah penggantian katup. Catatan :

Heparin kontraindikasi pada perikarditis dan

tamponade jantung caumaden adalah obat

Page 13: Endokarditis AKPER PEMKAB MUNA

pilihan untuk tera[pi setelah pengganti katup

jangka panjang, atau adanya thrombus perifer.

5. Kurang pengetahuan(kebutuhan belajar), tentang kondisi/ pengobatan

INTERVENSI/ TINDAKAN RASIONAL

Mandiri:

Jelaskan efek inflamasi pada

jantung, secara individual pada

pasien. Ajarkan untuk

memperhatikan gejala

sehubungan dengan

komplikasi/ berulangnya dan

gejala yang dilaporkan dengan

segera pada pemberi

perawatan, contoh demam,

peningkatan nyeri dada tak

biasanya, peningkatan berat

badan, peningkatan toleransi

terhadap aktivitas.

Anjurkan pasien/ orang

terdekat tentang dosis, tujuan

dan efek samping obat,

kebutuhan diet/ pertimbangan

khusus aktivitas yang

diizinkan/ dibatasi.

Kaji ulang perlunya antibiotik

jangka panjang/ terapi

antimicrobial.

Diskusikan penggunaan

antibiotic profilaksis.

Untuk bertanggung jawab terhadap kesehatan

sendiri, pasien perlu memahami penyebab

khusus, pengobatan, dan efek jangka panjang

yang diharapkan dari kondisi inflamasi, sesuai

dengan tanda/ gejala yang menunjukkan

kekambuhan/ komplikasi.

Informasi perlu untuk meningkatkan perawatan

diri, peningkatan keterlibatan pada program

terapiutik, mencegah komplikasi.

Perawatan dirumah sakit lama/ pemberian

antibiotik IV/ antimikrobial perlu sampai kultur

darah negative/ hasil darah lain menunjukkan tak

ada infeksi.

Pasien dengan riwayat demam reumatik berisiko

tinggi untuk kambuh dan biasanya memerlukan

Page 14: Endokarditis AKPER PEMKAB MUNA

Identifikasi tindakan

pencegahan endokarditis

seperti: Pembersihan mulut

dan perawatan gigi yang baik.

Hindari orang yang mengalami

proses infekasi(khususnya

pernafasan).

Pilih metode KB yang

tepat(untuk pasien wanita)

Hindari penggunaan obat

narkotik IV.

Tingkatan praktek kesehatan

seperti nutrisi yang baik,

keseimbangan antara aktivitas/

istirahat, pantau status

kesehatan sendiri dan

melaporkan tanda infeksi.

Berikan imunisasi, contoh

vaksin influenza sesuai

indikasi.

Identifikasi dukungan

profilaksis antibiotic jangka panjang. Pasien

dengan masalah katup yang tidak mengalami

riwayat demam reumatik memerlukan

perlindungan antibiotic jangka pendek untuk

prosedur yang menyebabkan pemindahan

bakteri. Seperti prosedur meliputi prosedur gigi,

tonsilektomi dan/ atau adenoidektomi, prosedur

bedah/ biopsi mukosa pernapasan, bronkoskopi,

insisi/ drainase jaringan terinfeksi dan prosedur

GI/GU, melahirkan.

Bakteri umumnya ditemukan dimulut dapat

masuk dengan mudah kesirkulasi sitemik

melalui gusi.

Terjadinya infeksi, khususnya pernapasan

streptokokal/ pneumokokal atau influenza.

Meningkatkan risiko keterlibatan jantung.

Penggunaan IUD telah dihubungkan dengan

peningkatan risiko proses inflamasi/ infeksi

pelvis.

Menurunkan resiko masuknya pathogen

langsung kesistem sirkulasi.

Kekuatan system imun dan tahanan terhadap

infeksi.

Menurunkan risiko mengalami infeksi berat

yang dapat menimbulkan infeksi jantung.

Ketidaktoleransian terhadap aktivitas dapat

Page 15: Endokarditis AKPER PEMKAB MUNA

individu/ sumber yang tersedia

pasca pulang untuk memenuhi

perawatan/ kebutuhan

pemeliharaan di rumah.

Tekankan pentingnya evaluasi

perawatan medis teratur,

anjurkan pasien membuat

perjanjian.

Identifikasi factor resiko

pencetus yang dapat dikontrol

pasien, contoh: penggunaan

obat IV(endokarditis) dan

penganan masalah.

mengganggu kemampuan pasien melakukan

tugas yang dibutuhkan

Pemahaman alasan untuk pengawasan medis dan

rencana untuk/ penerimaan tanggung jawab

untuk evaluasi menurunkan risiko kambuh/

komplikasi.

Pasien mungkin bermotivasi dengan adanya

masalah jantung untuk mencari dukungan untuk

menghentikan penyalahgunaan obat/ perilaku

merusak.

d. Evaluasi

1. Nyeri hilang atau terkontrol

2. Pasien memiliki cukup energy untuk beraktivitas

3. Mengidentifikasi perilaku untuk menurunkan beban kerja jantung.

4. Perfusi jaringan normal dengan terpenuhinya nutrisi jaringan

5. Menyatakan pemahaman tentang proses penyakit dan regimen pengobatan.