efikasi diri dan hasil belajar siswa kelas vii pada

133
EFIKASI DIRI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII PADA PEMBELAJARAN MATERI PENYAJIAN DATA MENGGUNAKAN LKS BERBASIS PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA (PMRI) DI SMP KARITAS NGAGLIK TAHUN AJARAN 2019/2020 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika Disusun Oleh : Nancy Natalia Sinurat 161414024 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2020 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: EFIKASI DIRI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII PADA

EFIKASI DIRI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII PADA

PEMBELAJARAN MATERI PENYAJIAN DATA MENGGUNAKAN LKS

BERBASIS PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA

(PMRI) DI SMP KARITAS NGAGLIK TAHUN AJARAN 2019/2020

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Matematika

Disusun Oleh :

Nancy Natalia Sinurat

161414024

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2020

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: EFIKASI DIRI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII PADA

iii

HALAMAN PERSEMBAHAN

“Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah

telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah

dikaruniakan kepada kita.”

-Roma 5:5-

Dengan hati penuh syukur dan kemurahan hati,

kupersembahkan skripsi ini untuk diriku serta:

Tuhan Yesus dan Bunda Maria

Orangtua tercinta

Adik- adik tersayang

Seluruh keluarga besar dan teman-teman

Terimakasih atas segala doa dan dukungan yang selalu

diberikan kepada saya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: EFIKASI DIRI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII PADA

iv

HALAMAN MOTTO

Karena masa depan sungguh

ada, dan harapanmu tidak akan

hilang.

Amsal 23: 18

YOK BISA YOK!

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: EFIKASI DIRI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII PADA

vii

ABSTRAK

Nancy Natalia Sinurat, 2020. Efikasi Diri dan Hasil Belajar Siswa Kelas VII

Pada Pembelajaran Materi Penyajian Data Menggunakan LKS Berbasis

Pendekatan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) Di SMP Karitas

Ngaglik Tahun Ajaran 2019/2020. Skripsi. Program Studi Pendidikan

Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma,

Yogyakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) pengaruh penggunaan LKS

pada materi penyajian data berbasis PMRI terhadap hasil belajar peserta didik

kelas VII SMP Karitas Ngaglik tahun ajaran 2019/2020 dan (2) pengaruh

penggunaan LKS berbasis PMRI pada materi penyajian data terhadap efikasi diri

peserta didik kelas VII SMP Karitas Ngaglik.

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Subjek dalam

penelitian ini adalah peserta didik kelas VII SMP Karitas Ngaglik. Objek dalam

penelitian ini adalah pengaruh efikasi diri dan hasil belajar peserta didik dalam

pembelajaran menggunakan LKS berbasis PMRI pada materi penyajian data.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen pembelajaran

yaitu LKS PMRI dan instrumen penelitian berupa (1) Angket Efikasi Diri Siswa

(sebelum dan sesudah menggunakan LKS PMRI), (2) tes hasil belajar (pretest dan

posttest), (3) pedoman wawancara. Data yang diperoleh adalah angket efikasi diri

siswa, hasil belajar peserta didik, dan hasil wawancara peserta didik yang

dianalisis secara kualitatif.

Hasil penelitian adalah sebagai berikut (1) pembelajaran menggunakan

LKS berbasis PMRI pada materi penyajian data meningkatkan hasil belajar siswa

ditunjukkan ketuntasan belajar klasikal mencapai 86,67% yaitu 13 siswa tuntas

dari 15 siswa, (2) pembelajaran menggunakan LKS berbasis PMRI pada materi

penyajian data tidak berpengaruh pada efikasi diri siswa. Hasil analisis angket

menunjukkan rata-rata efikasi diri siswa secara keseluruhan sebelum

menggunakan LKS PMRI adalah 104,467 dan rata-rata efikasi diri siswa setelah

menggunakan LKS PMRI adalah 96,467. Dari hasil rata-rata ditunjukkan bahwa

efikasi diri siswa mengalami penurunan, namun masih dalam kategori berefikasi

diri tinggi.

Kata kunci: LKS PMRI, hasil belajar, efikasi diri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: EFIKASI DIRI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII PADA

viii

ABSTRACT

Nancy Natalia Sinurat. 2020. Self-Efficacy and Learning Outcomes of Grade

VII Students in Learning Data Presentation Materials Using LKS based on

Pendekatan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) in SMP Karitas Ngaglik in

2019/2020 Academic Year. Thesis. Mathematic Education Study Program,

Department of Mathematics and Natural Sciences Education, Faculty of

Teacher Training and Education, Sanata Dharma University, Yogyakarta.

This study aimed to find out (1) the influenceof using LKS on data

presentation material based on PMRI towards learning outcomes of grade VII

students of SMP Karitas Ngaglik in the academic year 2019/2020 and (2) the

influence of using LKS based on PMRI on data presentation material towards

students’ self efficacy grade VII of SMP Karitas Ngaglik.

This type of research was a descriptive study. The subjects in this research

were students of grade VII of SMP Karitas Ngaglik. The objects of this research

were the influence of self efficacy and students’ learning outcomes in learning

using LKS based on PMRI on data presentation material. The intruments used in

this study were learning insruments, namely LKS PMRI and research instruments

such us (1) Students’ Self Efficacy Questionnaire (before and after using LKS

PMRI), (2) learning outcome tests (present and posttest), and (3) interview

guidance. The data obtained were students’ self efficacy questionnaires, students’

learning outcomes, and results of student interviews that were analyzed

qualitativety.

The results of the study were: (1) learning using LKS based on PMRI on

data presentation material increased students’ learning outcomes. This result was

indicated by classical learning completeness, which reached 86,67%, namely 13

out of 15 students got complete grades, (2) learning using LKS based on PMRI on

data presentation material did not affect the strudents’ self efficacy. The results of

the questionnaire analysis showed that the average of students’ self efficacy

before using the PMRI LKS was 104,467 and the average students’ self efficacy

after using PMRI LKS was 96,467. From the average results showed that

students’ self efficacy was decreasing, but still in the category of hight self

efficacy.

Keyword: PMRI LKS, learning outcomes, self efficacy

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: EFIKASI DIRI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII PADA

xi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .......................................................................................

HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... ii

HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iii

HALAMAN MOTTO ...................................................................................... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN ................................................ vi

ABSTRAK ....................................................................................................... vii

ABSTRACT ....................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR ..................................................................................... ix

DAFTAR ISI .................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiv

DAFTAR GAMBAR. ...................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvi

BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang ................................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ........................................................................... 6

C. Batasan Masalah ................................................................................. 7

D. Rumusan Masalah .............................................................................. 7

E. Tujuan Penelitian ................................................................................ 7

F. Penjelasan Istilah ................................................................................ 8

G. Manfaat Penelitian.............................................................................. 9

H. Sistematika Penulisan.. ....................................................................... 10

BAB II KAJIAN PUSTAKA ........................................................................... 12

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: EFIKASI DIRI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII PADA

xii

A. Landasan Teori .................................................................................. 12

1. Pembelajaran Matematika ............................................................... 12

2. Hasil Belajar .................................................................................... 13

3. Efikasi Diri ..................................................................................... 14

4. Pendekatan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) .................... 20

5. Lembar Kerja Siswa (LKS) ............................................................ 28

6. Penyajian Data ............................................................................... 32

B. Penelitian yang Relevan ..................................................................... 40

C. Kerangka Berpikir .............................................................................. 41

BAB III METODE PENELITIAN................................................................... 42

A. Jenis Penelitian ................................................................................. 42

B. Subjek Penelitian .............................................................................. 42

C. Objek Penelitian ................................................................................ 42

D. Lokasi Penelitian .............................................................................. 43

E. Waktu Penelitian ............................................................................... 43

F. Bentuk Data ....................................................................................... 43

G. Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 44

H. Instrumen Penelitian ......................................................................... 45

I. Validasi Instrumen ............................................................................ 49

J. Teknik Analisis Data .......................................................................... 50

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................... 55

A. Tahap Penelitian .............................................................................. 55

B. Analisis Data Hasil Penelitian ......................................................... 55

C. Pembahasan ..................................................................................... 65

D. Keterbatasan Penelitian ................................................................... 69

BAB V PENUTUP ........................................................................................... 71

A. Kesimpulan .................................................................................... 71

B. Saran ............................................................................................. 71

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 73

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: EFIKASI DIRI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII PADA

xiii

LAMPIRAN ..................................................................................................... 78

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: EFIKASI DIRI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII PADA

xiv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.3 Tabel Baris Kolom. .......................................................................... 33

Tabel 2.4 Nilai UAS . ....................................................................................... 35

Tabel 2.5 Kurs Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat. ................................ 36

Tabel 2.6 Kegemaran Olahraga Siswa. ............................................................ 38

Tabel 3.1 Waktu Penelitian Tabel. ................................................................... 43

Tabel 3.2 Norma Skoring Kuisioner Efikasi Diri Siswa. ................................. 47

Tabel 3.3 Kisi-kisi Angket Efikasi Diri Siswa. ................................................ 47

Tabel 3.4 Kisi-kisi Soal Pretest Posttest. ......................................................... 48

Tabel 3.5 Daftar Pertanyaan Wawancara Peserta Didik. ................................. 49

Tabel 3.6 Kriteria Efikasi Diri Siswa Kelas VII SMP Karitas Ngaglik . ......... 51

Tabel 3.7 Norma Kategorisasi Efikasi Diri Siswa . ......................................... 51

Tabel 3.8 Pedoman Penilaian Pretest. .............................................................. 52

Tabel 3.9 Pedoman Penilaian Posttest. ............................................................ 53

Tabel 3.10 Kriteria Pengelompokkan. ............................................................. 54

Tabel 4.1 Daftar Hasil Pretest. ......................................................................... 56

Tabel 4.2 Data Angket Efikasi Diri siswa .. ..................................................... 57

Tabel 4.3 Presentase Efikasi Diri Siswa . ........................................................ 57

Tabel 4.4 Daftar Hasil Posttest. ....................................................................... 58

Tabel 4.5 Data Angket LKS PMRI terhadap Efikasi Diri Siswa. .................... 59

Tabel 4.6 Presentase Efikasi Diri Siswa setelah menggunakan LKS PMRI.... 59

Tabel 4.7 Pengaruh LKS PMRI terhadap Efikasi Diri Siswa. ......................... 68

Tabel 4.8 Presentase Pengaruh LKS PMRI terhadap Efikasi Diri Siswa. ....... 68

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: EFIKASI DIRI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII PADA

xv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Pemodelan Matematika.. .............................................................. 32

Gambar 2.2 Tabel Kontigensi.. ........................................................................ 33

Gambar 2.3 Tabel Distribusi Frekuensi.. ......................................................... 34

Gambar 2.4 Diagram Batang............................................................................ 36

Gambar 2.5 Diagram Garis.. ............................................................................ 37

Gambar 2.6 Diagram Lingkaran dalam bentuk persen.. .................................. 39

Gambar 2.6 Diagram Lingkaran dalam bentuk derajat.. .................................. 39

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: EFIKASI DIRI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII PADA

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran1 Surat Ijin Penelitian ....................................................................... 79

Lampiran 2 LKS PMRI. ................................................................................... 80

Lampiran 3 Tes Hasil Belajar Pretest............................................................... 99

Lampiran 4 Tes Hasil Belajar Posttest ............................................................. 103

Lampiran 5 Angket Efikasi Diri Siswa ............................................................ 107

Lampiran 6 Angket LKS PMRI terhadap Efikasi Diri Siswa .......................... 109

Lampiran 7 Lembar Validasi ........................................................................... 111

Lampiran 8 Pengerjaan Tes Hasil Belajar (Pretest) ......................................... 121

Lampiran 9 Pengerjaan Tes Hasil Belajar (Posttest)........................................ 122

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: EFIKASI DIRI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII PADA

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kurikulum 2013 (K-13) adalah kurikulum yang berlaku dalam Sistem

Pendidikan Indonesia saat ini. Kurikulum ini merupakan kurikulum tetap yang

diterapkan oleh pemerintah untuk menggantikan Kurikulum-2006 atau sering

disebut Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Menurut Kementrian

Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2014 konsep dan implementasi Kurikulum

2013 pada aspek pengetahuan mengharapkan siswa mampu mengetahui,

memahami, menerapkan, menganalisa, mengevaluasi, dan mencipta. Salah

satu upaya yang dapat dilakukan untuk mewujudkan hal tersebut adalah

dengan meningkatkan kualitas pendidikan yang berfokus pada pengembangan

kemampuan berpikir siswa. Sementara itu, pemikiran kritis, kreatif, sistematis,

dan logis dapat dikembangkan melalui pendidikan matematika. Hal ini sangat

memungkinkan karena matematika memiliki struktur dengan keterkaitan yang

kuat dan jelas satu dengan yang lainnya serta berpola pikir yang konsisten.

Matematika merupakan salah satu unsur penting dalam pendidikan, mata

pelajaran. Matematika telah diperkenalkan kepada peserta didik sejak tingkat

dasar sampai ke yang lebih tinggi, namun demikian kegunaan matematika

bukan hanya untuk memberikan kemampuan dalam perhitungan kuantitatif.

Melainkan juga membantu ilmu-ilmu lain untuk menganalisis dan mensitesis

berbagai pengamatan yang ada, menemukan hubungan-hubungan logis,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: EFIKASI DIRI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII PADA

2

menarik kesimpulan atau interpretasi dan akhirnya mengembangkan ilmu

pengetahuan itu sendiri sehingga semua jenjang pendidikan mulai dari

Sekolah Dasar sampai Perguruan Tinggi mempelajari matematika.

Mengingat pentingnya matematika sebagai ilmu universal yang mendasar,

maka diperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak dini. Dalam hal ini,

diharapkan guru dapat melibatkan siswa dalam proses pembelajaran yang

bermakna. Pembelajaran matematika di sekolah akan menjadi lebih bermakna

bila guru mengaitkan dengan apa yang telah diketahui oleh siswa dan

pengertian tentang ide matematika dapat dibangun melalui sekolah, jika siswa

secara aktif mengaitkan pengetahuannya (Sumantri, 2015). Namun, pada

kenyataannya sangat berbeda dengan pembelajaran matematika pada

umumnya. Pembelajaran matematika cenderung berorientasi kepada memberi

informasi dan menerapkan matematika yang siap pakai untuk memecahkan

masalah, sehingga seringkali muncul sejumlah persoalan dengan anggapan

bahwa pembelajaran matematika itu sulit, membosankan, dan menegangkan.

Hal ini akan berpengaruh terhadap proses pembelajaran dan berefek pada hasil

belajar yang dicapai oleh peserta didik nantinya.

Beberapa penyebab hasil belajar siswa rendah terutama dalam bidang

matematika, adalah: kurikulum yang padat, media belajar yang kurang efektif,

strategi dan metode pembelajaran yang dipilih oleh guru kurang tepat, sistem

evaluasi yang buruk, kemampuan guru yang kurang membangkitkan motivasi

belajar siswa, atau juga karena pendekatan pembelajaran yang masih bersifat

konvensional sehingga siswa tidak banyak terlibat dalam proses pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: EFIKASI DIRI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII PADA

3

Selain itu, hasil belajar juga dapat dipengaruhi oleh keyakinan diri atas

kemampuan pemecahan masalah yang dimiliki oleh siswa. Baik keyakinan

dalam kognitif, afektif, maupun psikomotor. Keyakinan ini disebut dengan

efikasi diri. Dimana efikasi diri merupakan keyakinan seseorang mengenai

sejauh mana ia mampu mengerjakan tugas, mencapai tujuan, dan

merencanakan tindakan untuk mencapai suatu goal. Efikasi diri dalam

matematika dapat diartikan sebagai keyakinan siswa akan kemampuan yang

dimiliki untuk mengerjakan soal-soal matematika dan menyelesaikan tugas

matematika. Dari wawancara yang telah dilakukan, guru mengatakan bahwa

ketika guru memberikan latihan soal, tidak jarang siswa ragu akan jawaban

mereka sendiri. Padahal siswa sudah paham dan bisa mengerjakan jika yakin

akan kemampuan yang dimiliki. Hal lain yang dikaitkan guru sebagai salah

satu penyebab kurang yakinnya siswa terhadap kemampuan yang mereka

miliki adalah keterbiasaan siswa yang selalu mengandalkan kemampuan guru.

Mengandalkan kemampuan guru disini artinya adalah guru selalu dijadikan

pilihan pertama ketika sudah mengalami kebingungan akan materi atau ragu

dengan cara atau pun jawaban yang didapat (saat mengerjakan latihan soal).

Hal ini terjadi dikarenakan siswa menganggap bahwa guru adalah pemberi

informasi (bukan siswa penemu ide melainkan guru yang akhirmya

memberitahu atau dominan sebagai pemberi informasi).

Berdasarkan pengalaman sebelumnya guru sebenarnya sudah

memperkenalkan sistem kurikulum 2013 seperti pembelajaran dengan

menggunakan pendekatan saintifik dengan pola 5M (mengamati, menanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: EFIKASI DIRI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII PADA

4

menalar, mencoba, membuat jejaring) dimana siswa dijadikan yang lebih

berperan aktif dibandingkan guru. Tetapi tidak dipungkiri guru tidak bisa

melepas secara langsung. Maksudnya disini adalah guru melakukan secara

bertahap sehingga siswa tidak kaget dengan perkenalan pembelajaran

menggunakan kurikulum 2013.

Berdasarkan berbagai faktor penyebab rendahnya hasil belajar matematika

tersebut, salah satu faktor utamanya karena kurangnya keyakinan yang

dimiliki siswa akan kemampuannya dan masih dominannya guru dalam

kegiatan belajar mengajar atau bisa dikatakan masih terbiasa untuk

menggunakan pendekatan konvensional (Zukardi dalam Supardi, 2012).

Faktor pendekatan belajar sangat mempengaruhi hasil belajar, terlebih lagi

untuk pembelajaran matematika. Hal itu dikarenakan objek yang dipelajari

dalam matematika berifat abstrak, sementara daya pikir siswa SMP kelas VII

merupakan perahilan dari SD ke SMP tingkat pertama, dimana pada umumnya

mereka memiliki daya pikir yang konkret. Guru harus mampu

mengembangkan pendekatan pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil

belajar siswa. Hal ini dapat dilakukan dengan mengaitkan matematika ke

dalam kehidupan sehari-hari. Dengan kata lain, memberikan suatu contoh

yang berorientasi pada kehidupan sehari-hari atau kehidupan nyata.

Pembelajaran yang berorientasi pada kehidupan sehari-hari salah satunya

dapat dilakukan menggunakan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik

Indonesia (PMRI). Menurut Freudenthal (dalam Heuvel & Panhuizen, 2003)

pembelajaran matematika harus dihubungkan dengan dunia nyata, dekat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: EFIKASI DIRI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII PADA

5

dengan siswa, dan berkaitan dengan kehidupan masyarakat agar melekat

menjadi sistem nilai yang diakui pada diri manusia.

Pembelajaran pada matetri penyajian data dapat diterapkan dengan

menggunakan pendekatan PMRI. Pada dasarnya konsep dan aplikasi yang

termuat dalam penyajian data sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari,

dimana didalamnya terlihat hubungan antara matematika dengan dunia nyata

dan sesungguhnya sudah dikenal oleh siswa sebelum berada di bangku

sekolah. Sehingga mempunyai peluang lebih besar untuk dipelajari

dibandingkan dengan materi yang lain, namun pada kenyataannya di lapangan

menunjukkan banyak siswa yang masih kesulitan dalam memahami materi ini.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru matematika pada tanggal 7 Mei

2020, beliau mengatakan bahwa siswa sudah mampu memahami konsep-

konsep dan menyelesaikan masalah atau persoalan yang berhubungan dengan

kehidupan sehari-hari (namun belum sepenuhnya). Menurut Hadayana (2015)

beberapa penyebabnya adalah proses belajar mengajar yang dilakukan masih

berpusat pada guru, guru sebagai pemberi yang aktif sedangkan siswa hanya

menerima dimana didalam prosesnya tidak diawali dengan masalah realistik

yang dekat dengan siswa serta kurangnya bahan ajar yang dapat digunakan

siswa secara mandiri dalam belajar sesuai dengan kecepatannya masing-

masing dalam mengaitkan matematika dengan pengalaman kehidupan nyata

siswa.

Menurut Gondorini (2017) salah satu tahapan penting dalam kegiatan

pembelajaran adalah memilih bahan ajar yang tepat dalam rangka membantu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: EFIKASI DIRI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII PADA

6

siswa mencapai kompetensinya LKS (Lembar Kerja Siswa) dapat dijadikan

sebagai salah satu bahan ajar untuk mencapai kompetensi pembelajaran. LKS

membuat sekumpulan kegiatan mendasar yang harus dilakukan oleh siswa

untuk memaksimalkan pemahaman dalam upaya pembentukan dasar sesuai

indikator pencapaian yang harus ditempuh (Gondorini, 2017). Pada

pembelajaran Matematika, penggunaan LKS dapat membimbing siswa dalam

penemuan konsep.

Berdasarkan dari latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk

mengadakan penelitian dengan judul “Efikasi Diri dan Hasil Belajar Siswa

Kelas VII pada Pembelajaran Materi Penyajian Data Menggunakan LKS

Berbasis Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) di

SMP Karitas Ngaglik Tahun Ajaran 2019/2020”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasi beberapa

permasalahana berikut:

1. Siswa belum mampu memahami konsep-konsep dan menyelesaikan

masalah atau persoalan yang berhubungan dengan kehidupan seahari-hari

2. Pembelajaran yang berpusat pada guru, guru terlalu dominan dalam artian

guru terbiasa sebagai pemberi informasi

3. Pendekatan pembelajaran yang digunakan masih dominan menggunakan

pendekatan konvensional.

4. Kurangnya keyakinan diri (efikasi diri) ketika mengerjakan latihan soal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: EFIKASI DIRI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII PADA

7

5. Keterbiasaan siswa yang selalu mengandalkan guru dalam kegiatan belajar

mengajar terlebih latihan soal.

C. Batasan Masalah

Agar pembahasan tidak meluas maka dalam penelitian “Efikasi Diri dan

Hasil Belajar Siswa Kelas VII pada Pembelajaran Materi Penyajian Data

Menggunakan LKS Berbasis Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik

Indonesia (PMRI) di SMP Karitas Ngaglik tahun ajaran 2019/2020” ini,

peneliti akan meneliti di kelas VII SMP Karitas Ngaglik. Masalah yang

dibahas hanya dibatasi pada penyajian data.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti merumuskan masalah sebagai

berikut:

1. Bagaimana pengaruh LKS Berbasis PMRI terhadap hasil belajar peserta

didik kelas VII SMP Karitas Ngaglik pada materi penyajian data?

2. Bagaimana pengaruh LKS Berbasis PMRI terhadap efikasi diri peserta

didik kelas VII SMP Karitas Ngaglik pada materi penyajian data?

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah

sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: EFIKASI DIRI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII PADA

8

1. Mengetahui pengaruh LKS berbasis PMRI terhadap hasil belajar peserta

didik kelas VII SMP Karitas Ngaglik tahun ajaran 2019/2020 setelah

belajar menggunakan LKS berbasis PMRI pada materi penyajian data.

2. Mengetahui pengaruh pengunaan LKS berbasis PMRI pada materi

penyajian data terhadap efikasi diri peserta didik kelas VII SMP Karitas

Ngaglik.

F. Penjelasan Istilah

Berikut ini disajikan penjelasan istilah yang merupakan definisi dari

beberapa pengertian:

1. Pembelajaran Matematika adalah kegiatan belajar dan mengajar yang

mempelajari ilmu matematika dengan tujuan membangun pengetahuan

matematika agar bermanfaat dan mampu mempraktekkan hasil belajar

matematika dalam kehidupan sehari-hari.

2. Hasil Belajar adalah kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah belajar,

yang wujudnya berupa kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor yang

disebabkan oleh pengalaman.

3. Efikasi Diri adalah keyakinan seseorang mengenai sejauh mana ia mampu

mengerjakan tugas, mencapai tujuan, dan merencanakan tindakan untuk

mencapai suatu goal.

4. LKS adalah panduan kerja siswa untuk mempermudah siswa dalam

pelaksanaan kegiatan pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: EFIKASI DIRI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII PADA

9

5. Pendekatan PMRI adalah pendekatan pembelajaran matematika yang

mengaitkan pengalaman kehidupan nyata siswa dengan materi

matematika.

6. Penyajian data adalah salah satu kegiatan dalam pembuatan laporan hasil

penelitian yang telah dilakukakn agar dapat dipahami dan dianalisis sesuai

dengan tujuan yang diinginkan.

G. Manfaat Penelitian

Penelitian mengenai “Efikasi Diri dan Hasil Belajar Siswa Kelas VII pada

Pembelajarn Materi Penyajian Data Menggunakan LKS Berbasis Pendekatan

Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) di SMP Karitas Ngaglik

Tahun Ajaran 2019/2020” tentunya akan bermanfaat untuk berbagai pihak,

antara lain:

1. Bagi Guru

Melalui penelitian ini, diharapkan guru lebih berani menggunakan sistem

pembelajaran berdasarkan K-13 ketika melakukan kegiatan pembelajaran.

Selain itu, disarankan agar guru tidak selalu menjadi pemberi materi untuk

mengawali pembelajaran, tetapi bisa juga mengawalinya dengan

mengaitkan pengalaman kehidupan sehari-hari dengan materi yang akan

disampaikan.

2. Bagi Peserta Didik

Siswa dapat meningkatkan hasil belajarnya dengan menggunakan

pendekatan PMRI.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: EFIKASI DIRI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII PADA

10

3. Bagi Penulis

Melalui penelitian ini, dapat menjadi sarana untuk membuat LKS berbasis

PMRI dalam proses belajar mengajar.

H. Sistematika Penulisan

Skripsi ini terdiri dari 5 bab, garis besar pada masing-masing bab adalah

sebagai berikut:

1. Bab I Pendahuluan

Pada Bab I berisi latar belakang, identifikasi masalah, pembatasan

masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, penjelasan istilah, manfaat

penelitian, dan sistematika penulisan.

2. Bab II Kajian Pustaka

Bab II berisi penjelasan mengenai teori-teori yang menjadi landasan dalam

penyusunan skripsi ini, penelitian yang relevan, dan juga menjelaskan

kerangka berpikir.

3. Bab III Metodologi Penelitian

Bab III berisi jenis penelitian pada skripsi ini, subjek penelitian, objek

penelitian, lokasi penelitian, waktu penelitian, jenis data, teknik

pengumpulan data, instrumen pengumpulan data, teknik pengujian

instrumen, dan teknik analisis data.

4. Bab IV Pembahasan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: EFIKASI DIRI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII PADA

11

Bab IV Pembahasan secara garis besar menjelaskan tentang hasil

penelitian yang meliputi tahap penelitian, data hasil penelitian, analisis

data hasil penelitian, pembahasan, dan keterbatasan penelitian.

5. Bab V Kesimpulan dan Saran

Bab V berisikan kesimpulan dari hasil penelitian, dan saran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: EFIKASI DIRI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII PADA

12

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

Teori-teori yang menjadi landasan penelitian ini sebagai berikut:

1. Pembelajaran Matematika

Pengertian pembelajaran yang dikemukakan oleh Miarso (dalam

Eveline, 2011) menyatakan bahwa pembelajaran adalah usaha pendidikan

yang dilaksanakan secara sengaja, dengan tujuan yang telah ditetapkan

terlebih dahulu sebelum proses dilakasanakan, serta pelaksanaanya

terkendali.

Menurut Zainal (2002) pembelajaran adalah suatu kombinasi yang

tersusun, meliputi unsur manusiawi, material, faisilitas, perlengkapan, dan

prosedur yang saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Selaras dengan hal tersebut, Kokom (2010) menyatakan pembelajaran

sebagai suatu sistem atau proses membelajarkan subjek didik/ pembelajar

yang direncanakan atau didesain, dilaksanakan, dan dievaluasi secara

sistematis agar subjek didik/ pembelajar dapat mencapai tujuan-tujuan

pembelajaran secara efektif dan efisien.

Sukirman,dkk (2006) pembelajaran adalah proses aktivitas siswa

melalui interaksi dengan lingkungan antara lain baik dengan guru dan

unsur-unsur pembelajaran lain maupun dengan dirinya (siswa itu sendiri).

Guru sebagai fasilitator pembelajaran yang tugas utamanya memudahkan

belajar siswa.

Dari pendapat para ahli tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran adalah suatu proses aktivitas siswa melalui interaksi

lingkungan belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran yang efektif dan

efisien.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: EFIKASI DIRI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII PADA

13

Untuk mengkaji suatu pembelajaran matematika, peneliti perlu

membahas tentang pengertian pembelajaran dan matematika. Menurut

Suherman (2003) matematika terbentuk sebagai hasil pemikiran manusia

yang berhubungan dengan ide, proses, dan penalaran. Sementara menurut

Depdiknas 2006 (Saepuloh, 2013) matematika meliputi aspek-aspek

bilangan, aljabar, geometri, dan pengukuran serta statistika dan peluang.

Senada dengan pendapat tersebut, James dan Jamers dalam kamus

matematikanya (Suherman, 2003) mengatakan bahwa matematika adalah

ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran, dan konsep-

konsep yang berhubungan satu dengan yang lainnya dengan jumlah yang

banyak terbagi ke dalam tiga bidang, yaitu aljabar, analisis dan geometri.

Dari pengertian-pengertian di atas, maka gambaran pengertian

tentang matematikapun sudah tampak. Semua definisi itu dapat diterima,

karena memang dapat ditinjau dari segala aspek, dan matematika itu

sendiri memasuki seluruh kehidupan manusia, dari segi paling sederhana

sampai kepada yang paling rumit. Sehingga dapat disimpulkan bahwa

matematika adalah ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan,

besaran, dan konsep-konsep yang meliput meliputi aspek-aspek bilangan,

aljabar, analisis.

Dari kajian di atas dapat dikatakan bahwa pembelajaran

matematika adalah suatu proses aktitivitas siswa melalui interaksi

lingkungan belajar untuk mencapai ilmu tentang logika mengenai bentuk,

susunan, besaran, dan konsep-konsep yang meliputi aspek-aspek bilangan,

aljabar, analisis.

2. Hasil Belajar Matematika

Menurut Dimyati dan Mudjiono (2013) hasil belajar merupakan

hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru,

tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi

siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya penggal dan puncak proses

belajar. Hasil belajar juga dapat diartikan sebagai prestasi belajar. Menurut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: EFIKASI DIRI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII PADA

14

Nawawi dikutip oleh Susanto (dalam Yus, 2014) hasil belajar dapat

diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi

pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil

tes mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu. Sedangkan, menurut

Hamalik (dalam Saepuolah, 2013) hasil belajar adalah sebagai tingkat

penguasaan yang dicapai oleh pelajar dalam mengikuti proses belajar

mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan yang ditetapkan.

Hasil belajar siswa pada hakikatnya merupakan perubahan tingkah

laku setelah proses belajar mengajar. Tingkah laku sebagai hasil belajar

dalam pengertian luas mencakup bidang kognitif, afektif, dan

psikomotorik (Ibid dalam Maulida, 2017). Menurut Bloom dikutip oleh

Saepuloh (2013) menggolongkan hasil belajar itu menjadi tiga bagian

yaitu, kognitif, afektif, dan psikomotorik.

Hasil belajar kognitif merupakan hasil belajar yang ada kaitannya

dengan ingatan, kemampuan kognitif atau intelektual.

Hasil belajar afektif, yaitu menunjukkan pada hasil belajar yang berupa

kepekaan rasa atau emosi.

Hasil belajar psikomotorik yaitu, kemampuan gerak tertentu.

Dengan demikian dapat disimpulkan prestasi/ hasil belajar adalah hasil

interaksi yang disimbolkan atau dilambangkan dengan nilai-nilai sebagai

tingkat penguasaan (pengetahuan atau keterampilan) yang dicapai oleh

pelajar.

Menurut Sudjana sebagaimana dikutip oleh Abdul Majid (dalam

Maulida 2017) tujuan penilaian hasil belajar adalah:

1) Mendeskripsikan kecakapan belajar siswa sehingga dapat diketahui

kelebihan dan kekurangannya dalam bidang studi atau mata pelajaran yang

ditempuhnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: EFIKASI DIRI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII PADA

15

2) Mengetahui keberhasilan proses pendidikan dan pengajaran di sekolah,

yakni seberapa jauh keefektifannya dalam mengubah tingkah laku siswa

ke arah tujuan pendidikan yang diharapkan.

3) Menentukan tindak lanjut hasil penilaian, yakni melakukan perbaikan dan

penyempurnaan dalam hal program pendidikan dan pengajaran serta

sistem pelaksanaannya.

4) Memberikan pertanggungjawaban (accountability) dari pihak sekolah

kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

3. Efikasi Diri

Istilah efikasi diri (self efficacy) diperkenalkan oleh Bandura dalam

teori kognitif sosialnya. Efikasi diri menurut Bandura adalah keyakinan

seorang terhadap kemampuan untuk menghasilkan pencapaian tertentu.

Efikasi diri adalah konsep pribadi Bandura yang mengacu pada harapan

bahwa seseorang dapat menguasai situasi dan menghasilkan hal yang

positif (Santrock, 2000).

Menurut Passer dalam Yusnimartika (2013) efikasi diri adalah

keyakinan tentang kemampuan untuk melakukan perilaku yang diperlukan

untuk mencapai hasil yang diinginkan. Efikasi diri selain dipandang

sebagai bentuk keyakinan seseorang pada kemampuan yang dimiliki juga

memberi pengaruh pada perilaku seseorang. Keyakinan yang memberi

pengaruh pada perilaku seseorang akan terkait dengan pencapaian hasil

yang diinginkan.

Efikasi diri juga bisa dipandang sebagai pengetahuan dan penilaian

diri. Menurut Friedman (2006) efikasi diri merupakan sesuatu yang

muncul dari interaksi struktur pengetahuan (apa yang diketahui orang

tentang dirinya dan dunia, dan proses penilaian di mana seseorang terus

menerus mengevaluasi situasinya). Pendapat ini menunjukkan bahwa

efikasi diri bersumber dari pengetahuan seseorang mengenai dirinya yang

kemudian berproses menjadi satu penilaian diri terkait situasi yang

dihadapinya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: EFIKASI DIRI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII PADA

16

Dapat disimpulkan bahwa efikasi diri merupakan keyakinan

seseorang akan kemampuannya dalam menyelesaikan suatu tugas-tugas

tertentu untuk dapat mencapai suatu hasil dan tujuan.

Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi efikasi diri.

Menurut Greenberg dan Baron (Hambawany, 2007) mengatakan ada dua

faktor yang mempengaruhi efikasi diri, yaitu:

a. Pengalaman langsung, sebagai hasil dari pengalaman

mengerjakan suatu tugas dimasa lalu (sudah pernah melakukan

tugas yang sama dimasa lalu)

b. Pengalaman tidak langsung, sebagai hasil observasi

pengalaman orang lain dalam melakukan tugas yang sama

(pada waktu individu mengerjakan sesuatu dan bagaimana

individu tersebut menerjemahkan pengalamannya tersebut

dalam mengerjakan suatu tugas)

Hal yang tidak jauh berbeda diungkapkan pula oleh Bandura

dikutip oleh Guntara (2014) bahwa efikasi diri seseorang dipengaruhi oleh:

a. Pencapaian prestasi. Faktor ini didasarkan oleh pengalaman-

pengalaman yang dialami individu secara langsung. Apabila

seseorang pernah mengalami keberhasilan dimasa lalu maka

dapat meningkatkan efikasi dirinya.

b. Pengalaman orang lain. Individu yang melihat orang lain

berhasil dalam melakukan aktivitas yang sama dan memiliki

kemampuan yang sebanding dapat meningkatkan efikasi

dirinya. Individu yang pada awalnya memiliki efikasi diri yang

rendah akan sedikit berusaha untuk dapat mencapai

keberhasilan seperti yang diperoleh orang lain.

c. Bujukan lisan. Individu diarahkan dengan saran, nasehat,

bimbingan sehingga dapat meningkatkan keyakinan bahwa

kemampuan-kemampuan yang dimiliki dapat membantu untuk

mencapai apa yang diinginkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: EFIKASI DIRI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII PADA

17

d. Kondisi emosional. Seseorang akan lebih mungkin mencapai

keberhasilan jika tidak terlalu sering mengalami keadaan yang

menekan karena dapat menurunkan prestasainya dan

menurunkan keyakinan akan kemampuan dirinya.

Keempat faktor di atas didukung oleh pendapat Ivancevich dan

Matteson dalam dikutip oleh Maryati (dalam Guntara, 2014) yang

menyatakan bahwa pencapaian prestasi, pengalaman orang lain, bujukan

lisan, kondisi emosional memegang peranan penting dalam

mengembangakan efikasi diri, faktor tersebut dianggap penting sebab

ketika seseorang melihat orang lain berhasil maka akan berusaha

mengikuti jejak keberhasilan orang tersebut.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor

yang mempengaruhi keyakinan diri atau efikasi diri adalah pengalaman

langsung, pengalaman tidak langsung, pencapaian prestasi, pengalaman

orang lain, bujukan lisan, kondisi emosional.

Bandura dalam Ghufron (dikutip oleh Maryam, 2015) juga

mengungkapkan bahwa efikasi diri pada setiap individu akan berbeda

berdasarkan tiga dimensi. Berikut adalah tiga dimensi tersebut:

a. Level (tingkat), dimana masalah yang berkaitan dengan derajat

kesulitan tugas individu. Apabila individu dihadapkan pada

tugas-tugas yang disusun menurut kesulitannya, maka efikasi

diri individu mungkin akan terbatas pada tugas-tugas yang

mudah, sedang, atau bahkan meliputi tugas-tugas yang paling

sulit, sesuai dengan batas kemampuan yang dirasakan untuk

memenuhi tuntutan perilaku yang dibutuhkan pada masing-

masing tingkat. Dimensi ini memiliki implikasi terhadap

pemilihan tingkah laku yang dirasa mampu dilakukannya dan

menghindari tingkah laku yang berada di luar batas

kemampuan yang dirasakannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: EFIKASI DIRI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII PADA

18

b. Strength (kekuatan), berkaitan dengan kekuatan dari keyakinan

atau pengharapan individu atas kemampuannya. Pengharpan

yang lemah mudah digoyahkan oleh pengalaman-pengalaman

yang tidak mendukung. Sebaliknya, pengahrapan yang mantap

mendorong individu tetap bertahan dalam usahanya, meskipu

mungkin ditemukan pengalaman yang kurang menunjang.

Dimensi ini biasanya berkaitan dengan level, makin tinggi level

taraf kesulitan tugas maka makin lemah keyakinan yang

dirasakan untuk menyelesaikannya.

c. Generality (generalitas), berkaitan dengan luas bidang tingkah

laku di mana individu merasa yakin terhadap kemampuannya.

Individu dapat merasa yakin terhadap kemampuan dirinya,

tergantung pada pemahaman kemampuan dirinya yang terbatas

pada suatu aktivitas dan situasi tertentu atau pada serangkaian

aktivitas dan situasi yang lebih luas dan bervariasi.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa dimensi yang

membentuk efikasi diri adalah tingkat (level), kekuatan (strength),

generalisasi (generality).

Efikasi diri yang telah terbentuk akan mempengaruhi dan memberi

fungsi pada aktivitas individu. Bandura (1994) menjelaskan tentang

pengaruh dan fungsi tersebut:

a. Fungsi Kognitif

Pengaruh dari efikasi diri pada proses kognitif seseorang sangat

bervariasi. Pertama, efikasi diri yang kuat akan mempengaruhi

tujuan pribadinya. Semakin kuat efikasi diri, semakin tinggi

tujuan yang ditetapkan oleh individu bagi dirinya sendiri dan

yang memperkuat adalah komitmen individu terhadap tujuan

tersebut. Individu dengan efikasi diri yang kuat akan

mempunyai cita-cita yang tinggi, mengatur rencana dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: EFIKASI DIRI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII PADA

19

berkomitmen pada dirinya sendiri untuk mencapai tujua

tersebut. Kedua, individu dengan efikasi diri yang kuat akan

mempengaruhi bagaimana individu tersebut menyiapkan

langkah-langkah antisipasi bila usahanya yang pertama gagal

dilakukan.

b. Fungsi Motivasi

Sebagaian beesar motivasi manusia dibangkitkan secara

kognitif. Efikasi diri mendukung motivasi dalam berbagai cara

dan menentukan tujuan-tujuan yang diciptakan individu bagi

dirinya sendiri dengan seberapa besar ketahanan individu

terhadap kegagalan. Ketika menghadapi kegagalan, individu

yang mempunyai keraguan diri terhadap kemampuan dirinya

akan lebih cepat dalam mengurangi usaha-usaha yang

dilakukan atau menyerah. Individu yang memiliki keyakinan

kuat terhadap kemampuan dirinya akan melakukan usaha yang

lebih besar ketika individu tersebut gagal dalam menghadapi

tantangan.

c. Fungsi Afeksi

Efikasi diri memegang peranan penting dalam kecemasan,

yaitu untuk mengontrol stres yang terjadi. Semakin kuat efikasi

diri, individu semakin berani menghadapi tindakan yang

menekan dan mengancam. Individu yang yakin pada dirinya

dapat menggunakan kontrol pada situasi yang mengancam,

tidak akan membangkitkan pola-pola pikiran yang

mengganggu. Sedangkan bagi individu yang tidak dapat

mengatur situasi yang mengancam akan mengalami kecemasan

yang tingi. Individu yang memikirkan ketidakmampuan coping

dalam dirinya dan memandang banyak aspek dari lingkungan

sekeliling sebagai situasi ancaman yang penuh bahaya,

akhirnya akan membuat individu membesar-besarkan ancaman

yang mungkin terjadi dan kekhawatiran terhadap hal-hal yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: EFIKASI DIRI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII PADA

20

sangat jarang terjadi. Melalui pemikiran tersebut, individu

menekan dirinya sendiri dan meremehkan kemampuan dirinya

sendiri.

d. Fungsi Selektif

Fungsi selektif akan mempengaruhi pemilihan aktivitas atau

tujuan yang akan diambil oleh individu. Individu menghindari

aktivitas dan situasi yang individu percayai telah melampaui

batas kemampuan coping dalam dirinya, namun individu

tersebut telah siap melakukan aktivitas-aktivitas yang

menantang dan memilih situasi yang dinilai mampu untuk

diatasi. Perilaku ini akan memperkuat kemampuan, minat dan

jaringan sosial yang mempengaruhi kehidupan, dan akhirnya

akan mempengaruhi arah perkembangan personal. Hal ini

karena pengaruh sosial berperan dalam pemilihan lingkungan,

berlanjut untuk meningkatkan kompetensi, nilai-nilai dan

minat-minat tersebut dalam waktu yang lama setelah faktor-

faktor yang mempengaruhi keputusan keyakinan telah

memberikan pengaruh awal.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa efikasi diri

dapat memberi pengaruh dan fungsi kognitif, fungsi motivasi, fungsi

afeksi, dan fungsi selektif pada aktivitas individu.

4. Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia

Pembelajaran matematika kini mengacu pada kurikulum 2013.

Secara khusus pembelajaran berbasis kompetensi dalam kurikulum

2013 harus memperhatikan beberapa hal, salah satunya adalah

pembelajaran perlu diletakkan pada masalah-masalah aktual yang

secara langsung bekaitan dengan kehidupan nyata yang ada. Yang

dimaksud dengan masalah aktual secara langsung berkaitan dengan

kehidupan nyata yang ada bukan berarti harus terjadi dalam kehidupan

sehari-hari. Sama hal nya dengan pembelajaran yang menggunakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: EFIKASI DIRI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII PADA

21

pendekatan realistik matematika. Realistik disini memiiliki artian suatu

masalah tersebut dapat dibayangkan (imagineable) atau nyata dalam

pikiran siswa. Suatu cerita rekaan permainan atau bahkan bentuk

formal matematika bisa digunakan sebagai masalah realistik.

Realistic Mathematic Education, yang diterjemahkan sebagai

pendidikan matematika realistik (PMR) adalah sebuah pendekatan

belajar matematika yang dikembangkan sejak tahun 1971 oleh

sekelompok ahli matematika dari Freudenthal Institute, Utrecht

University di Negeri Belanda. Pendekatan ini didasarkan pada

anggapan Hans Freudenthal (1905-1990) bahwa matematika adalah

kegiatan manusia. Menurut Freudenthal (Susilahudin, 2017)

pembelajaran matematika harus dihubungkan dengan dunia nyata,

dekat dengan siswa, dan berkaitan dengan kehidupan masyarakat, agar

melekat menjadi sistem nilai yang diakui pada diri manusia.

Menurut Soedjadi sebagaimana dikutip oleh Fatmahanik (2016)

pembelajaran matematika realistik pada dasarnya adalah pemanfaatan

realitas dan lingkungan yang dipahami peserta didik untuk

memperlancar proses pembelajaran matematika sehingga mencapai

tujuan pendidikan matamatika secara lebih baik daripada masa lalu.

Sementara itu, Susanto (Maulida 2017) pendekatan PMRI meupakan

salah satu pendekatan pembelajaran matematika yang berorientasi pada

siswa, di mana aktivitas manusia dan matematika harus dihubungkan

secara nyata terhadap konteks kehidupan sehari-hari siswa ke

pengalaman belajar real (nyata).

Sehubungan dengan pendapat di atas, dapat dikatakan bahwa

pendekatan PMRI merupakan pendekatan pembelajaran matematika

yang dihubungkan dengan dunia nyata dan berorientasi pada siswa.

Dalam Pendidikan Matematika Realistik, permasalahan realistik

digunakan sebagai pondasi dalam membangun konsep matematika atau

disebut sebagai sumber untuk pembelajaran (a source for learning).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: EFIKASI DIRI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII PADA

22

Perhatian pada pengetahuan informal dan pengetahuan awal yang

dimiliki siswa menjadi hal yang sangat mendasar dalam

mengembangkan permasalahan yang realistik. Pengetahuan informal

siswa dapat berkembang menjadi suatu pengetahuan formal

(matematika) melalui proses pemodelan. Secara umum, dalam

Pendidikan Matematika Realistik dikenal dua macam model, yaitu

“model of” dan “model for”. Menurut Susilahudin (2018:40) model of

(model dari masalah yang diberikan) terjadi ketika siswa

menyelesaikan masalah matematika dengan mula-mula

mengembangkan suatu strategi dan model penyelesaian masalah yang

sangat terkait dengan konteks masalah yang diberikan, yaitu model

solusi dari masalah tersebut. Sedangkan model for (model untuk

masalah yang memiliki karakteristik yang sama) terjadi ketika siswa

mengembangkan model umum penyelesaian masalah yang

memungkinkan siswa untuk sampai pada bentuk matematika yang

lebih formal. Model penyelesaian dari masalah ini kemudian disebut

sebagai model untuk masalah dengan karakteristik tertentu.

Ide mengenai proses model of dan model for untuk mencapai

pemahaman pada tingkat formal diilustrasikan Model Ice Berg pada

gambar di bawah ini:

Gambar 2.1 Pemodelan Matematika menggunakan model of dan

model for

(Sumber: Susilahudin Putrawangsa, 2018)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: EFIKASI DIRI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII PADA

23

Menurut Marpaung (Shadiq dan Amini, 2010), PMR

dikembangkan dari tiga prinsip dasar yang mengawali RME, yaitu:

guided reinvention and progressive mathematization (penemuan

terbimbing dan matematisasi progresif), didactical phenomenology,

serta self developed models. Prinsip RME menurut Van den Haeuvel-

Panhuizen dalam Supinah (2009) adalah sebagai berikut:

a. Prinsip aktivitas, yaitu bahwa matematika adalah aktivitas

manusia. Si pebelajar harus aktif baik secara mental maupun

fisik dalam pembelajaran matemaika, si pebelajar bukan insan

yang pasif menerima apa yang disampaikan oleh guru, tetapi

aktif baik secara fisik, teristimewa secara mental mengolah dan

menganalisis informasi, mengkonstruksi pengetahuan

matematika.

b. Prinsip realitas, yaitu pembelajaran seyogjanya dimulai dengan

masalah-masalah yang realistik bagi siswa, yaitu dapat

dibayangkan oleh siswa. Masalah yang realistik lebih menarik

bagi siswa dari masalah-masalah matematis formal tanpa

makna. Jika pembelajaran dimulai dengan masalah yang

bermakna bagi mereka, siswa akan tertarik untuk belajar.

Secara gradual siswa kemudian dibimbing ke masalah-masalah

matematis formal.

c. Prinsip berjenjang, artinya dalam belajar matematika siswa

melewati berbagai jenjang pemahaman, yaitu dari mampu

menemukan solusi suatu masalah kontekstual atau realistik

secara informal, melalui skematisasi memperoleh insight

tentang hal-hal yang mendasar sampai mampu menemukan

solusi suatu masalah matematis secara formal. Model bertindak

sebagai jembatan antara yang informal dan yang formal. Model

yang semula merupakan model suatu situasi berubah melaui

abstraksi dan generalisasi menjadi model untuk semua masalah

lain yang ekuivalen.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: EFIKASI DIRI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII PADA

24

d. Prinsip jalinan, artinya berbagai aspek atau topik dalam

matematika jangan dipandang dan diplejari sebagai bagian-

bagian yang terpisah, tetapi terjalin satu sama lain sehingga

siswa dapat melihat hubungan antar materi-materi itu secara

lebih baik. Konsep matematika adalah relasi-relasi.

e. Prinsip interaksi, yaitu matematika dipandang sebagai aktivitas

sosial. Kepada siswa perlu dan harus diberikan kesempatan

menyampaikan strateginya menyelesaikan suatu masalah

kepada yang lain untuk ditanggapi, dan menyimak apa yang

ditemukan orang lain dan strateginya menemukan hal itu serta

menanggapinya. Melalui diskusi, pemahaman siswa tentang

suatu masalah atau konsep menjadi lebih mendalam dan siswa

terdorong utnuk melakukan refleksi yang memungkinkan dia

menemukan insight untuk memperbaiki strateginya atau

menemukan solusi suatu masalah.

f. Prinsip bimbingan, yaitu siswa perlu diberikan kesempatan

untuk “menemukan kembail (re-invent)” pengetahuan

matematika “terbimbing”. Guru menciptakan kondisi belajar

yang memungkinkan siswa mengkonstruk pengetahuan

matematika mereka.

Selain memiliki prinsip, Pendidikan Matematika Realistik

mempunyai 5 dasar aplikatif, yang sekaligus merupakan

karakteristik Pendidikan Matematika Realistik (Suryanto dkk,

2010). Kelima karakteristik itu adalah:

a. Menggunakan konteks

Pembelajaran menggunakan masalah kontekstual, terutama

pada taraf penemuan konsep baru, sifat-sifat baru, atau prinsip-

prinsip baru. Konteks yang dimaksud adalah lingkungan siswa

yang nyata baik aspek budaya maupun aspek geografis. Dalam

PMR, hal itu tidak selalu diartikan “konkret” melainkan dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: EFIKASI DIRI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII PADA

25

dipahami atau dibayangkan oleh siswa. Masalah kontekstual dapat

dikemukakan di awal, di tengah atau di akhir pembelajaran.

Masalah kontekstual disajikan di awal pembelajaran, dimaksudkan

untuk memungkin siswa membangun atau menemukan suatu

konsep, definisi, operasi ataupun sifat matematis, serta cara

pemecahan masalah itu. Masalah kontekstual disajikan di tengah

pembelajaran, dimaksudkan untuk memantapkan apa yang telah

dibangun atau ditemukan. Masalah kontekstual disajikan di akhir

pembelajaran, dimaksudkan untuk mengembangkan kemampuan

siswa mengaplikasikan apa yang telah dibangun atau ditemukan.

b. Menggunakan model

Pembelajaran suatu topik matematika sering memerlukan

waktu yang panjang, serta bergerak dari berbagai tingkat abstraksi.

Dalam abstraksi itu perlu digunakan model. Model itu dapat

bermacam-macam, dapat konkret berupa benda, atau semikonkret

berupa gambar atau skema, yang ke semuanya dimaksudkan

sebagai jembatan dari konkret ke abstrak atau dari absrak ke

abstrak yang lain. Jembatan dapat berupa model yang serupa atau

mirip dengan masalah nyatanya, yaitu disebut “model of”, dan

dapat pula berupa model yang sudah lebih umum, yang

mengarahkan siswa ke pemikiran abstrak atau matematika formal,

yaitu disebut “model for”.

c. Menggunakan kontribusi siswa

Dalam pembelajaran perlu sekali diperhatikan sumbangan

atau kondisi siswa yang berupa ide atau variasi jawaban atau

variasi cara pemecahan masalah. Kontribusi siswa itu dapat

memperbaiki atau memperluas konstruksi yang perlu dilakukan

atau produksi yang perlu dihasilkan sehubungan dengan

pemecahan masalah konteksual.

d. Menggunakan format interaktivitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: EFIKASI DIRI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII PADA

26

Dalam pembelajaran jelas bahwa sangat diperlukan adanya

interaksi, baik antara siswa dan siswa atau antara siswa dan guru

yang bertindak sebagai fasilitator. Interaksi mungkin juga terjadi

antara siswa dan sarana, atau antara siswa dan matematika atau

lingkungan. Bentuk interaksi itu dapat juga macam-macam,

misalnya diskusi, negosiasi, memberi penjelasan atau komunikasi,

dsb.

e. Memanfaatkan keterkaitan antartopik

Dalam pembelajaran matematika perlu disadari bahwa

matematika adalah suatu ilmu yang terstruktur, dengan konsistensi

yang ketat. Keterkaitan antara topik, konsep, operasi, dan

sebagainya sangat kuat, sehingga sangat dimungkinkan adanya

integrasi antara topik-topik dan sebagainya. Bahkan mugkin saja

antar matematika dan bidang pengetahuan lain, untuk lebih mem-

pertajam kebermanfaatan belajar matematika. Hal ini

memungkinkan untuk menghemat waktu pembelajaran. Selain itu

dengan ditekannya keterkaitan antartopik atau antar-subtopik

sangat mungkin akan tersusun struktur kurikulum yang berbeda

dengan struktur kurikulum yang selama ini dikenal, tetapi tetap

mengarah kepada kompetensi yang ditetapkan.

Pendekatan PMRI dalam penerapannya harus disesuaikan dengan

langkah-langkah yang ada agar pembelajaran matematika menjadi

lebih terstruktur. Sehubungan dengan hal tersebut, Hobri sebagaimana

dikutip oleh Prayogo mengemukakan langkah-langkah pembelajaran

sebagai berikut:

1. Memahami masalah kontekstual

Guru memberikan masalah kontekstual dan siswa memahami

permasalahan tersebut.

2. Menjelaskan masalah kontekstual

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: EFIKASI DIRI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII PADA

27

Guru menjelaskan situasi dan kondisi soal dengan memberikan

petunjuk/saran seperlunya (terbatas) terhadap bagian-bagian

tertentu yang belum dipahami siswa. Penjelasan ini hanya sampai

siswa mengerti maksud soal.

3. Menyelesaikan masalah kontekstual

Siswa secara individu menyelesaikan masalah konteksual dengan

cara mereka sendiri. Guru memotivasi siswa untuk menyelesaikan

masalah dengan cara mereka dengan memberikan

pertanyaan/petunjuk/saran.

4. Membandingkan dan mendiskusikan jawaban

Guru menyediakan waktu dan kesempatan pada siswa untuk

membandingkan dan mendiskusikan jawaban dari soal secara

berkelompok. Untuk selanjutnya dibandingkan dan didiskusikan

pada diskusi kelas.

5. Menyimpulkan

Dari diskusi, guru mengarahkan siswa menarik kesimpulan suatu

prosedur atau konsep, dengan guru bertindak sebagai pembimbing.

Adapun menurut Gravemeijer sebagaimana dikutip oleh

Fatmahanik, langkah-langkahnya sebagai berikut:

1) Memahami masalah kontekstual yaitu guru memberikan masalah

atau soal kontekstual dalam kehidupan sehari-hari kepada siswa,

dan guru meminta siswa untuk memahami masalah tersebut secara

individual.

2) Menyelesaikan masalah kontekstual yaitu siswa individu bekerja

menyelesaikan masalah-masalah kontekstual yang diberikan oleh

guru dengan caranya sendiri.

3) Membandingkan dan mendiskusikan jawaban siswa yaitu guru

meminta siswa untuk membentuk kelompok secara berpasangan

untuk bekerja sama mendiskusikan penyelesaian masalah-masalah

yang telah diselesaikan secara individu (negosiasi,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: EFIKASI DIRI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII PADA

28

membandingkan, dan berdiskusi) kemudian membandingkan

(memeriksa, memperbaiki) hasil jawaban.

4) Diskusi kelas yaitu guru menunjuk wakil-wakil kelompok untuk

menuliskan masing-masing ide penyelesaian dan alasan dari

jawabannya, kemudian guru sebagai fasilitator dan moderator

mengarhkan siswa berdiskusi, membimbing siswa sampai pada

rumusan konsep/prinsip berdasarkan matematika formal (idealisasi,

abstraksi).

5) Menyimpulkan yaitu dari hasil diskusi kelas guru mengarahkan

siswa untuk menarik kesimpulan suatu rumusan konsep/prinsip

dari topik yang dipelajari.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa langkah-langkah

awal dalam pembelajaran pendekatan PMRI harus menggunakan masalah

kontekstual. Kemudian diakhiri hingga siswa mampu menyimpulkan dan

memecahkan matematika yang mereka hadapi berdasarkan kemampuan

atau pengetahuan yang mereka miliki.

5. Lembar Kerja Siswa (LKS)

Menurut Ali Mudlofir (2011), LKS bukan merupakan singkatan dari

Lembar Kerja Siswa, melainkan Lembar Kegiatan Siswa (Student Work

Sheet) yang berarti lembaran-lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan

oleh peserta didik, lembar kegiatan berisi petunjuk, langkah-langkah untuk

menyelesaikan suatu tugas, tugas-tugas yang diberikan kepada peserta

didik dapat berupa teori dan atau praktik.

Abdul Majid (2009) juga berpendapat bahwa LKS merupakan Lembar

Kegiatan Siswa (Student Work Sheet) yang berarti lembaran-lembaran

berisi tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik. Lembar kegiatan

biasanya berupa buku petunjuk, langkah-langkah untuk menyelesaikan

suatu tugas. Suatu tugas yang diperintahkan dalam lembar kegiatan harus

jelas kompetensi dasar yang akan dicapainya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: EFIKASI DIRI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII PADA

29

Dari uraian di atas dapat disimpulkan pengertian dari LKS adalah

Lembar kegiatan siswa yang berisi petunjuk atau langkah-langkah untuk

menyelesaikan suatu tugas, dimana tugas yang diperintahkan harus jelas

kompetensi dasar yang akan dicapai.

Dalam kajian ini, peneliti menggunakan LKS berbasis PMRI yang

mana lembar kegiatan siswa memuat aspek kognitif maupun aspek lain

yang kontennya disusun berdasarkan karakterikstik PMRI.

Penggunaan LKS memungkinkan guru megajar lebih optimal, karena

tahapan kegiatan pembelajaran akan terarah sesuai dengan LKS. Menurut

Prastowo (2013) paling tidak ada empat poin yang menjadi tujuan LKS,

meliputi: a) menyajikan bahan ajar, b) menyajikan tugas-tugas yang

meningkatkan penguasaan peserta didik terhadap materi yang diberikan, c)

melatih kemandirian peserta didik, d) memudahkan pendidik dalam

memberikan tugas kepada peserta didik.

Sedangkan menurut Achmadi (1996), LKS memiliki beberapa tujuan

seperti berikut:

a) Mengaktifkan siswa dalam kegiatan pembelajaran

b) Membantu siswa mengembangkan konsep

c) Melatih siswa untuk menemukan dan mengembangkan

ketrampilan proses

d) Sebagai pedoman guru dan siswa dalam melaksanakan proses

kegiatan pembelajaran

e) Membantu siswa dalam memperoleh informasi tentang konsep

yang dipelajari melalui proses kegiatan pembelajaran secara

sistematis

f) Membantu siswa dalam memperoleh catatan materi yang

dipelajari melalui kegiatan pembelajaran.

Adapun pula beberapa fungsi LKS yang antara lain adalah sebagai

alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang efektif,

melengkapi proses belajar siswa agar lebih menarik perhatian siswa

(Sudjana dalam Djamarah dan Zain, 2000).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: EFIKASI DIRI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII PADA

30

Berdasarkan uraian di atas, peran dari LKS adalah sebagai alat

bantu yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk mengembangkan

proses berpikir siswa dalam menemukan konsep yang diajarkan, untuk

membuat siswa aktif dalam pembelajaran, melatih kemandirian peserta

didik, melatih siswa untuk memecahkan masalah, memudahkan pendidik

dalam memberi tugas kepada peserta didik, dan juga membatu keefektifan

suatu proses pembelajaran.

Dalam menyusun LKS harus sesuai dengan tujuan pembelajaran.

LKS disusun memperhatikan syarat-syarat penyusunannya. Menurut

Darmojo dan Kaligis (1993) keberadaan LKS memberi pengaruh yang

cukup besar dalam proses pembelajaran sehingga LKS harus memenuhi

berbagai persyaratan yaitu syarat didaktik, syarat konstruksi, dan syarat

teknik.

Syarat didaktik dalam penyusunan LKS meliputi: a)

memperhatikan adanya perbedaan individual, b) tekanan pada proses

untuk menemukan konsep-konsep, c) memiliki variasi stimulus

melalui berbagai media dan kegiatan siswa, d) dapat mengembangkan

kemampuan komunikasi sosial, emosional, moral, dan estetika pada

diri siswa, e) pengalaman belajarnya ditentukan oleh tujuan

pengembangan pribadi siswa dan bukan ditentukan oleh mataeri bahan

pelajaran.

Syarat konstuksi adalah syarat-syarat yang berkenaan dengan

penggunaan bahasa, susunan kalimat, kosa kata, tingkat kesukaran, dan

kejelasan yang pada hakikatnya haruslah tepat guna dalam arti dapat

dimengerti oleh pengguna yaitu siswa. Berikut syarat-syarat konstruksi

yang meliputi:

a) menggunakan bahasa yang sesuai dengan tingkat

kedewasaan siswa, b) menggunakan strukur kalimat yang

jelas, c) memiliki data urutan pelajaran yang sesuai dengan

tingkat kemampuan siswa, d) hindari pertanyaan terlalu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: EFIKASI DIRI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII PADA

31

terbuka, e) tidak mengacu pada buku sumber yang di luar

kemampuan keterbacaan siswa, f) menyediakan ruangan

yang cukup untuk memberi keleluasan pada siswa untuk

menuliskan jawaban atau menggambar pada LKS, g)

menggunakan kalimat yang sederhana dan pendek, h)

menggunakan lebih banyak ilustrasi daripada kata-kata, i)

dapat digunakan untuk semua siswa, baik yang lamban

maupun yang cepat, j) memiliki tujuan belajar yang jelas

serta bermanfaat sebagai sumber motivasi, k) mempunyai

identitas untuk memudhakan admintistrasinya.

Syarat teknik dalam penyusunan LKS berkenaan dengan cara

penulisan yang meliputi: a) menggunakan huruf cetak dan tidak

menggunakan huruf Latin atau Romawi, b) gunakan huruf tebal yang

agak besar untuk topik, bukan huruf biasa yang diberi garis bawah, c)

gunakan tidak lebih 10 kata dalam satu baris, d) gunakan bingkai

untuk membedakan kalimat perintah dengan jawaban siswa, dan e)

usahakan perbandingan besarnya huruf dengan besarnya gambar

serasi.

Menurut Depdikbud (2004) agar LKS tepat dan akurat, maka harus

dipenuhi dengan sayarat-syarat penyusunan LKS. Syarat yang pertama

yaitu susunan kalimat dan kata-kata yang digunakan singkat, jelas,

sederhana, dan mudah dimengerti. Kedua, menggunakan gambar dan

ilustrasi yang membantu siswa untuk memahami materi. Dan syarat

ketiga yaitu tata letak dalam LKS disusun secara logis dan sitematis

yang membantu siswa untuk memahami materi, serta menggunakan

desain LKS yang menarik.

Syarat-syarat penyusunan LKS seperti yang sudah disebutkan

harus disesuaikan dengan tingkat pemahaman siswa. LKS yang

disusun untuk siswa SD akan berbeda dengan siswa SMP. Begitu pula

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: EFIKASI DIRI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII PADA

32

LKS yang disusun untuk siswa SMP akan berbeda dengan siswa

SMA. Kalimat dan kata-kata yang digunakan siswa SMP akan lebih

mudah dipahami dibandingkan dengan siswa SMA. Gambar-gambar

dan ilustrasi akan membantu siswa untuk memahami materi dan juga

membuat LKS menjadi lebih menarik. LKS juga harus disusun secara

berurutan, logis dan sistematis.

6. Penyajian Data

Menurut Sigit (2007) statistika adalah hasil-hasil pengolahan dan

analisis data. Statistik dapat berupa mean, modus, median dan sebagainya.

Statistik dapat digunakan untuk menyatakan kesimpulan data berbentuk

bilangan yang disusun dalam bentuk tabel atau diagram yang

menggambarkan karakteristik data. Sedangkan menurut Marguerrite

(dalam Astini, 2019) statistika merupakan suatu teknik yang digunakan

untuk mengumpulkan data, menganalisa data dan menyimpulkan dan

mengadakan penafsiran data yang berbentuk angka. Lain halnya dengan

Siregar (2010) yang berpendapat bahwa statistika adalah ilmu yang

mempelajari cara-cara mendeteksi suatu objek dan menganalisis setiap

aspek-aspek yang mempengaruhi objek, untuk disimpulkan secara ilmiah

tentang keberadaan objek, sebagai pedoman sains atau pengambilan

keputusan.

Berdasarkan pernyataan-pernyataan yang ada statistika adalah ilmu

yang mempelajari cara-cara atau teknik yang digunakan untuk

mengumpulkan data, menganalisis data hingga pada menyimpulkan data

dari hasil-hasil yang telah diolah atau dianalisis dan disajikan dalam

bentuk tabel atau diagram.

Kegiatan dalam pembuatan laporan hasil penelitian yang telah

dilakukan agar dapat dipahami dan dianalisis sesuai dengan tujuan yang

diinginkan disebut sebagai penyajian data (Dinda, 2018). Sedangkan

menurut Dosen (2018) penyajian data adalah aktivitas yang dilakukan oleh

seseorang penelitian, baik individu ataupun berkelompok untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: EFIKASI DIRI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII PADA

33

melengkapi proes pembuatan laporan atas hasil penelitian

kuantitatif/kualitatif yang telah dilakukan, sehingga senantiasanya bisa

dianalisis sesuai dengan standar keilmiahan. Data yang disajikan harus

sederhana dan jelas agar pengamat dapat dengan mudah memahami apa

yang disajikan.

Sehubungan dengan pendapat di atas, dapat dinyatakan bahwa

penyajian data merupakan suatu kegiatan dalam pembuatan laporan hasil

penelitian yang telah dilakukan agar dapat dipahami dan dianalisis sesuai

dengan tujuan yang diinginkan. Data yang disajikan harus sederhana dan

jelas agar pengamat dapat dengan mudah memahami apa yang disajikan.

Selain itu, penyajian data juga memilki tujuan. Menurut Sobahul

(2011) tujuan dari penyajian data adalah sebagai berikut: 1) memberi

gambaran yang sistematis tentang peristiwa-peristiwa yang merupakan

hasil penelitian atau observasi. 2) Data lebih cepat ditangkap dan

dimengerti. 3) Memudahkan dalam membuat analisis data, dan 4)

Membuat proses pengambilan keputusan dan kesimpulan lebih tepat,

cepat, dan akurat.

Penyajian data yang baik akan mempermudah untuk membaca dan

untuk selanjutnya mengolah data. Menurut Ammariah (2020) bentuk

penyajian data adalah sebagai berikut:

A. Penyajian Data dalam Bentuk Tabel

Menyajikan data dalam bentuk tabel berarti data-data disusun

dalam urutan baris dan kolom. Terdapat tiga macam penyajian data

dalam bentuk tabel, yaitu sebagai berikut:

1. Tabel Baris Kolom

Tabel ini digunakan untuk data yang hanya memiliki satu

kategori/kelompok saja. Misalnya, data yang diperoleh dari

hasil pengamatan tadi. Ada pensil, pulpen, penghapus, dan

lainnya. Data-data tersebut bisa digabung ke dalam satu

kategori/kelompok yaitu jenis-jenis alat tulis. Beikut data

jenis-jenis alat tulis disajkan dalam bentuk tabel baris kolom:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: EFIKASI DIRI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII PADA

34

Tabel 2.3 Tabel Baris Kolom

Jumlah dari masing-masing jenis alat tulis

Jenis alat tulis Jumlah

Pulpen 3

Pensil 2

Penghapus 1

Penggaris 1

Stabilo 1

2. Tabel Kontigensi

Tabel ini digunakan untuk data yang memiliki lebih dari satu

kategori/kelompok. Contoh berikut adalah tabel kontigensi

( ) artinya, terdiri dari 2 baris dan 3 kolom.

Gambar 2.2 tabel kontigensi ( )

3. Tabel Distribusi Frekuensi

Tabel ini digunakan untuk data yang dikelompokkan dalam

satu interval/selang nilai. Setiap interval nilai memiliki

frenkuensi (banyak data).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: EFIKASI DIRI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII PADA

35

Gambar 2.3 tabel distribusi frekuensi

B. Penyajian Data dalam Bentuk Diagram

Menyajikan data dalam bentuk diagram berarti data-data tersebut

disusun dan dibuat dalam bentuk gambar atau lambang. Oleh karena

itu, penyajian data dalam bentuk ini akan jauh lebih menarik. Terdapat

tiga jenis penyajian data dalam bentuk diagram, antara lain sebagai

berikut:

a. Diagram Batang (Balok)

Diagram batang biasanya digunakan untuk menyajikan data

yang dapat dikategorikan/dikelompokkan (nilai ulangan, jenis

pekerjaan, hobi, dsb) dan data tahunan (harga barang dari tahun

ke tahun, besar keuntungan dari tahun ke tahun, dsb).

Pada diagram batang, data akan digambarkan membentuk

persegi panjang yang memanjang ke atas. Setiap persegi

panjang harus memiliki lebar yang sama dan tidak boleh

menempel antara satu dengan yang lainnya.

Untuk menyajikan data dalam bentuk diagram batang,

simak contoh di bawah ini!

Misalnya ada tentang nilai rata-rata tes Ulangan Akhir

Semester pelajaran Matematika kelas 7 di SMP Cakrawala

yang disajikan dalam tabel sebagai berikut:

85 90 70 75 80 100 70 90 95 85

75 85 80 70 100 80 90 95 100 80

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: EFIKASI DIRI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII PADA

36

TaTabel 2.4 Nilai UAS Pelajaran Matematika Kelas 7

Untuk mengetahui berapa banyak siswa yang memperoleh

nilai 70, 75, 80, 85, 90, 95, dan 100 tentu akan mengalami

kesulitan. Cara mudah untuk mengetahui banyak siswa untuk

setiap nilai adalah menyajikan data tersebut dalam bentuk

diagram batang seperti di bawah ini:

Gambar 2.4

Diagram batang Nilai UAS Pelajaran Matematika Kelas 7

b. Diagram Garis

Diagram garis biasanya digunakan untuk menyajikan data yang

berkelanjutan/kontinu, misalnya jumlah penduduk tiap tahun,

jumlah produksi barang setiap tahun, perubahan iklim dan cuaca

pada rentang wakt tertentu, dan lain sebagainya.

Sesuai namanya, pada diagram garis, data akan digambarkan

membentuk garis. Cara menyajikan data dalam diagram garis

hampir sama dengan diagram batang. Hanya langkah akhirnya saja

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

70 75 80 85 90 95 100

Ban

yak

Sisw

a

Nilai

90 80 70 75 85 70 75 75 70 80

80 95 90 95 100 100 80 70 90 85

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: EFIKASI DIRI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII PADA

37

yang berbeda, yaitu menarik garis secara berurut disesuaikan degan

data.

Sebagai contoh diberikan tabel seperti di bawah ini, kemudian

akan disajikan dalam bentuk diagram garis.

Tabel 2.5 Kurs Rupiah terhadap Dolar AS

Bulan Kurs Rupiah (Rp)

Januari 9.800

Februari 9.900

Maret 10.000

April 10.100

Mei 10.300

Juni 10.200

Juli 10.000

Agustus 10.500

September 10.900

Oktober 11.000

November 11.400

Desember 11.700

Gambar 2.5 Sajian data dalam bentuk diagram garis

8,800

9,300

9,800

10,300

10,800

11,300

11,800

Ku

rs R

up

iah

Te

rhad

ap D

ola

r A

S

Tahun 2013

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: EFIKASI DIRI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII PADA

38

c. Diagram Lingkaran (Pie)

Diagram lingkaran biasanya digunakan untuk menyajikan data

yang dapat dikategorikan/dikelompokkan. Di sini, data akan

digambarkan dalam bentuk lingkaran yang terbagi menjadi

beberapa juring. Juring-juring ini dapat dinyatakan dalam bentuk

persen (%) atau dapat pula dpalam bentuk beesar sudut. Besarnya

persentase atau besarnya sudut dipengaruhi oleh besar

nilai/frekuensi data, sehingga setiap juring akan memiliki ukuran

berbeda-beda.

Jika juring dinyatakan dalam persen maka untuk satu lingkaran

penuh adalah 100% dan jika juring dinyatakan dalam derajat maka

besarnya sudut dalam satu lingkaran penuh adalah 360 derajat.

Untuk membuat diagram lingkaran, harus menentukan besar

persentase atau sudut setiap kategori datanya terlebih dahulu.

Berikut rumus yang digunakan untuk menghitung besar persentase

dan sudutnya:

i. Rumus diagram lingkaran dalam bentuk derajat

ii. Rumus diagram lingkaran dalam bentuk persen

Menyajikan diagram lingkaran hampir sama dengan

menyajikan data dalam benuk diagram batang dan diagram garis.

Misalkan diberikan data dalam bentuk tabel seperti berikut:

Tabel 2.6 Kegemaran Olahraga Siswa Kelas 7

No Kegemaran Olaharga Banyak

siswa

1 Bulutangkis 14

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: EFIKASI DIRI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII PADA

39

2 Sepakbola 11

3 Voli 5

4 Basket 8

5 Tenis meja 12

JUMLAH 50

Dari tabel yang diberikan, data kegemaran olahraga siswa

kelas 7 disajikan dalam bentuk diagram seperti berikut:

Gambar 2.6 Diagram lingkaran dalam bentuk persen

Gambar 2.6 Diagram lingkaran dalam bentuk derajat

24%

16%

10%

22%

28%

Kegemaran Olahraga Siswa Kelas 7

Tenis Meja

Basket

Voli

Sepakbola

Bullutangkis

86,4°

57,6

36°

79,2°

100,8°

Kegemaran Olahraga Siswa Kelas 7

Tenis Meja

Basket

Voli

Sepakbola

Bullutangkis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: EFIKASI DIRI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII PADA

40

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Penelitian yang dilakukan oleh Tri Astari dengan judul “Pengembangan

Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis Pendekatan Realistik untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SD Kelas IV”. Dalam penelitian ini,

peneliti mengembangakan LKS berbasis pendekatan realistik yang layak

dan efektif. Dari hasil penelitian memperoleh persentase ketuntasan

klasikal meningkat yaitu 90,91% dari 22 siswa yang mengikuti tes setelah

melakukan pembelajaran dengan LKS berbasis pendekatan realistik.

Tingkat keefektifan LKS berbasis pendekatan realistik dalam

meningkatkan hasil belajar siswa berdasarkan gain score adalah sedang.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Rizky Putri Jannati, Muhammad Isnaini

dan Muhammad Win Afgani dengan judul “Pengembangan Lembar Kerja

Siswa pada Materi Limas Menggunakan Pendekatan Pendidikan

Matematika Realistik Indonesi (PMRI)”. Dari hasil penelitian telah

menghasilkan LKS yang valid, praktis, dan efektif. Dalam penelitian ini

mereka menemukan hasil analisis data tes kemampuan pemahaman konsep

setelah menggunakan LKS PMRI efektif dengan rata-rata 83,43%.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Pahrul Arifin, Benny Nawa Trisna, Muh.

Fajaruddin Atsnan dengan judul “Mengembangkan Sel-Efficacy

Matematika Melalui Pembelajaran Pendekatan Matematika Realistik pada

Siswa Kelas VII D SMP Negeri 27 Banjarmasin tahun pelajaran 2016-

2017”. Hasil dari penelitian yang diperoleh adalah perkembangan self-

efficacy siswa terhadap matematika melalui Pendekatan Matematika

Realistik lebih baik dibandingkan pembelajaran sebelumnya.

4. Penelitian yang dilakukan oleh Asep Sopyan dan Rina Marlina dengan

judul “Kemampuan Self Efficacy Matematis Siswa dengan Pendekatan

Pembelajaran Realistic Mathematic Education (RME)”. Hasil dari

penelitian yang diperoleh adalah kemampuan self efficacy matematis siswa

dengan pendekatan Realistic Mathematic Educations (RME) lebih baik

dibandingkan kemampuan self efficacy matematis siswa dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: EFIKASI DIRI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII PADA

41

pendekatan konvensional. Jadi pendekatan Realistic Mathematic (RME)

berpengaruh positif secara signifikan untuk meningkatkan kemampuan self

efficacy matematis siswa.

C. Kerangka Berpikir

Pada dasarnya setiap individu diciptakan berbeda, ada individu yang

percaya diri dan ada juga yang pemalu, ada yang punya keyakinan tinggi, tapi

ada yang ragu-ragu. Terlebih lagi dalam hal mengambil keputusan untuk

menjawab pertanyaan soal Matematika. Tidak dipungkiri rasa ragu akan

jawaban yang dimiliki sering muncul ketika memiliki jawaban yang berbeda

dengan teman lainnya. Padahal ada kemungkinan bahwa jawaban yang telah

diperoleh sendiri itu benar. Hal ini dikarenakan adanya keraguan akan

kemampuan yang dimiliki. Keyakinan akan kemampuan diri yang dimiliki ini

disebut dengan efikasi diri. Individu yang berefikasi diri tinggi tidak akan

mudah terpengaruh dengan situasi lingkungan yang ada, dia akan yakin pada

keputusan yang sudah dibuat, mudah mengembalikan rasa percaya diri setelah

mengalami kegagalan, dan tidak akan mudah stres atau depresi. Dari beberapa

penelitian juga mengungkapkan bahwa ada hubungan yang signfikan antara

efikasi diri matematika dengan prestasi belajar atau hasil belajar matematika.

Untuk meningkatkan hasil belajar matematika perlu adanya strategi dalam

pembelajaran. Salah satu cara yang dapat digunakan adalah mengaitkan

pembelajaran ke dalam kehidupan sehari-hari seperti PMRI. Pembelajaran

dengan PMRI akan membawa siswa pada hal-hal konkret atau bisa

dibayangkan oleh siswa (tidak abstrak). Agar menarik minat siswa

pembelajaran dikemas ke dalam bentuk LKS yang berbasis PMRI. Dimana

lembar kegiatan siswa memuat aspek kognitif maupun aspek lain yang

kontennya disusun berdasarkan karakterikstik PMRI. Siswa akan diberikan

sebuah masalah konstektual yang mudah ditangkap dan dipahami secara

langsung karena berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: EFIKASI DIRI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII PADA

42

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif.

Penelitian deskriptif adalah penelitian yang tujuannya untuk menjelaskan atau

mendeskripsikan suatu peristiwa, keadaan, objek apakah orang atau segala

sesuatu yang terkait dengan variabel-variabel yang bisa dijelaskan baik

menggunakan angka-angka maupun kata-kata (Setyosari, 2010). Selain itu

menurut Noor dalam Wulandari (2020) penelitian deskriptif adalah penelitian

yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi

saat sekarang. Berdasarkan definisi di atas maka penelitian deskriptif adalah

penelitian yang bertujuan menjelaskan atau mendiskripsikan suatu peristiwa,

kejadian, gejala, keadaan yang sedang terjadi menggunakan angka-angka

maupun kata-kata.

B. Subjek Penelitian

Pada penelitian ini, subjek penelitian adalah peserta didik kelas VII SMP

Karitas Ngaglik tahun ajaran 2019/2020. Jumlah peserta didik 15 anak. Semua

peserta didik mengikuti tahap-tahap penelitian dari awal sampai akhir.

C. Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah efikas diri dan hasil belajar peserta didik kelas

VII SMP Karitas Ngaglik tahun ajaran 2019/2020 pada pembelajaran materi

penyajian data dengan menggunakan LKS Berbasis PMRI.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: EFIKASI DIRI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII PADA

43

D. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan secara daring yang mana sekolah beralamat di

Jalan Jragem Nandan, Sariharjo, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta. Sekolah ini

merupakan salah satu Karya Bruder Karitas di bawah Yayasan Karya Bakti

Cabang Yogyakarta.

E. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran 2019/2020 pada

April 2020. Secara rinci jadwal penelitian sebagai berikut:

Tabel 3.1 Waktu Penelitian

No Tanggal Kegiatan

1 23 April 2020 Izin penelitian masuk ke sekolah

2 24 April 2020 Konfirmasi izin dan wawancara guru

3 24 April 2020 – 26

Mei 2020

Menyusun dan merancang soal pretest, angket

efikasi diri, LKS 1, LKS 2, LKS 3, soal

posttest.

4 25 April 2020 Validasi LKS 1, soal pretest, dan angket

efikasi diri dengan dosen.

5 28 April 2020 Mengisi soal pretest dan angket melalui

google form.

6 4 Mei 2020 Validasi LKS 2, dan LKS 3 dengan dosen.

7 5 Mei 2020 – 12 Mei

2020

Pembelajaran daring kelas VII menggunakan

LKS Berbasis PMRI

8. 6 Mei 2020 Validasi soal posttest dengan dosen.

9 15 Mei 2020 Mengisi soal posttest melalui google form.

10 19 Mei 2020 Mengisi angket LKS PMRI terhadap efikasi

diri siswa

F. Bentuk Data

Bentuk data yang diperoleh dari penelitian ini yaitu:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: EFIKASI DIRI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII PADA

44

1. Data kualitatif

Data kualitatif dalam penelitian ini berasal dari data hasil

wawancara. Data hasil wawancara merupakan data tanggapan peserta

didik yang diperoleh setelah peneliti melakukan wawancara terhadap

enam peserta didik. Wawancara yang dilakukan untuk mengklarifikasi

jawaban siswa yang diperoleh dari angket.

2. Data kuantitatif

Data kuantitatif dalam penelitian ini berasal dari data angket efikasi

diri siswa dan tes hasil belajar. Data efikasi diri siswa diperoleh dari

pengisian angket yang berisi pernyataan-pernyataan terkait efikasi diri.

Data efikasi diri siswa akan diperkuat dengan data hasil wawancara

siswa setelah penggunaan LKS berbasis PMRI. Data hasil belajar

peserta didik diperoleh dari jawaban peseta didik sebelum dan setelah

penggunaan LKS berbasis PMRI.

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara yang dapat digunakan oleh peneliti

untuk mengumpulkan data. Oleh karena itu, perlu dipilih suatu teknik

pengumpulan data yang tepat. Pada penelitian ini peneliti menggunakan teknik

pengumpulan data dengan angket, tes, dan wawancara yang dijelaskan berikut

ini:

1. Data Angket

Pengumpulan data angket efikasi diri dilakukan dengan

memberikan angket/kuisoner dalam link google form kepada peserta didik

melalui guru matematika. Pemberian angket dilakukan satu hari bersamaan

dengan soal pretest sebelum memulai materi penyajian data. Hasil dari

kuisoner akan dianalisis untuk mendapatkan bagaimana efikasi diri peserta

didik terhadap pembelajaran penyajian data.

2. Data Tes Hasil Belajar

Pengumpulan data tes hasil belajar dilakukan dengan memberikan

soal tes dalam link google form kepada peserta didik melalui guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: EFIKASI DIRI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII PADA

45

matematika. Pemberian soal tes dilakukan sebanyak dua kali, yang

pertama adalah soal pretest dan yang kedua adalah soal posttest. Pretest

diberikan di awal pertemuan sebelum masuk ke materi dan soal posttest

diberikan setelah pembelajaran materi penyajian data selesai. Tes harus

diikuti oleh semua peserta didik kelas VII SMP Karitas Ngaglik guna

mendapatkan data tes hasil belajar yang optimal.

3. Wawancara

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara tanya jawab peneliti dengan narasumber. Wawancara

bertujuan untuk mendapatkan informasi tambahan terkait dengan efikasi

diri siswa serta untuk mendapatkan informasi yang telah peneliti peroleh

dari tanggapan angket dan hasil belajar siswa.

H. Instrumen Penelitian

1. Instrumen Pembelajaran

a. LKS berbasis PMRI

LKS PMRI dibuat untuk membantu peserta didik dalam

pembelajaran mengenai penyajian data. LKS disusun dengan

berdasarkan karakteristik dari pendekatan Pendidikan Matematika

Realistik Indonesia (PMRI), yaitu:

Menggunakan konteks

Penggunaan konteks merupakan titik awal pembelajaran

matematika. Konteks yang diberikan tidak harus masalah nyata

namun bisa dipahami atau dibayangkan oleh peserta didik.

Menggunakan model

Pembelajaran matematika sering memerlukan waktu yang

panjang serta bergerak dari berbagai tingkat abstraksi. Dalam

abstraksi itu perlu digunakan model. Penggunaan model berfungsi

sebagai jembatan (bridge) dari pengetahuan dan matematika

tingkat konkrit menuju pengertahuan matematika tingkat formal.

Kontribusi siswa

Dalam pembelajaran perlu sekali diperhatikan sumbangan

atau kondisi siswa yang berupa ide atau variasi jawaban atau

variasi cara pemecahan masalah. Kontribusi siswa dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: EFIKASI DIRI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII PADA

46

memperbaiki atau memperluas konstruksi yang perlu dilakukan

atau produksi yang perlu dihasilkan sehubungan dengan

pemecahan masalah konteksual.

Interaktivitas

Peserta didik diposisikan sebagai subjek pembelajaran,

yang mana peserta didik memiliki peran untuk lebih aktif dalam

kegiatan belajar mengajar. Keaktifan dapat terwujud ketika terjadi

suatu interaksi, baik itu antar siswa dengan siswa maupun siswa

dengan guru sebagai fasilitator. Bentuk interaksi dapat juga

macam-macam seperti diskusi, negosiasi, memberi penjelesan atau

komunikasi.

Keterkaitan

Dalam pembelajaran matematika perlu disadari bahwa

matematika adalah suatu ilmu yang terstruktur. Keterkaitan antara

topik, konsep, operasi dan sebagainya sangat kuat sehingga sangat

dimungkinkan adanya integrasi antara topik-topik dan sebagainya.

2. Instrumen Pengumpulan Data

a. Angket

Angket merupakan sejumlah pernyataan tertulis yang

digunakan untuk memperoleh informasi dari responden (Arikunto,

2010). Pernyataan yang terdapat pada Angket Efikasi Diri Siswa

terdiri dari pernyataan positif dan negatif. Responden diminta

untuk menjawab pernyataan-pernyataan yang terdapat dalam

Angket Efikasi Diri Siswa dengan memilih salah satu alternatif

jawaban yang disediakan. Skoring dilakukan dengan

menjumlahkan jawaban responden pada masing-masing item.

Semakin tinggi skor yang diperoleh, semakin tinggi juga tingkat

efikasi diri yang dimiliki,

Instrument penelitian ini menyediakan 4 alternatif pilihan yaitu

sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: EFIKASI DIRI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII PADA

47

Tabel 3.2 Norma Skoring Kuisioner Efikasi Diri Siswa

Alternatif Jawaban Skor

Pernyataan Positif Pernyataan Negatif

Sangat Sesuai 4 1

Sesuai 3 2

Tidak Sesuai 2 3

Sangat Tidak Sesuai 1 4

Angket dikonstruk berdasarkan aspek-aspek Efikasi Diri Siswa.

Oprasionalisasi objek penelitian ini dijabarkan dalam konstruk

instrumen.

Tabel 3.3 Kisi-kisi Angket Efikasi Diri Siswa

Dimensi Indikator Item

Jumlah Favorable Unfavorable

Level (tingkat

kesulitan tugas)

1.1.Mendekati tugas

yang sulit untuk

diselesaikan

1,6,11 4,19 5

1.2.Menerima tugas

yang sulit

2,20 8,25,31 5

1.3.Mengatasi tugas

yang sulit

3,12 14,23 4

Strenght

(kekuatan

keyakinan)

2.1. Keyakinan dalam

menyelesaikan tugas

dengan

kemampuannya

16,34 5,18,26 5

2.2. Cepat bangkit

setelah mengalami

kegagalan

7,21 13,22 4

2.3. Gigih dalam

berupaya mencapai

tujuan

10,24 17,27 4

Generalitas 3.1. Berani mengambil

resiko

29,32 9,30 4

3.2. Keyakinan

terhadap kemampuan

diri dalam berbagai

situasi

28,33 15,35 4

Jumlah 17 18 35

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: EFIKASI DIRI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII PADA

48

b. Tes Hasil Belajar

Dalam penelitian ini, peneliti memberikan tes sebanyak dua

kali yaitu pretest dan posttest. Soal pretest diberikan diawal

pertemuan sebelum memasuki pembelajaran materi penyajian data.

Sedangkan soal posttest diberikan pada pertemuan akhir setelah

pembelajaran materi penyajian data selesai.

Tes ini beupa pilihan ganda yang berisi materi penyajian data.

Berikut adalah kisi-kisi saol pretest dan posttest yang digunakan

dalam penelitian ini:

Tabel 3.4 Kisi-kisi Soal Prestest dan Posttest

Kompetensi Dasar Materi

Pembelajaran

Indikator Pencapaian

Kompetensi

Bentuk

soal

Nomor

soal

3.12.Menganilis

hubungan antara

data dengan cara

penyajiaanya

(tabel, diagram

batang, diagram

garis, dan

diagram

lingkaran).

Penyajian Data 1. Siswa dapat

mengidentifikasi cara

mengumpulkan data.

Pilihan

Ganda

(PG)

1

2. Siswa dapat mengetahui

macam-macam

penyajian data dalam

bentuk tabel.

2

3. Siswa dapat

mengindentifikasi

menyajikan data dengan

diagram yang sesuai

3

4. Siswa dapat

menafsirkan data sesuai

permasalahan yang

diberikan.

4

4.12.Menyajikan data

dan menafsirkan

data dalam

bentuk tabel,

diagram batang,

diagram garis,

dan diagram

lingkaran.

Penyajian Data 5. Siswa dapat

menafsirkan data dalam

bentuk tabel.

Pilihan

Ganda

(PG)

5,6

6. Siswa dapat membaca

data dalam bentuk

diagram batang.

7

7. Siswa dapat membaca

data dalam bentuk

diagram garis.

8,9

8. Siswa dapat membaca

data dalam bentuk

diagram lingakran.

10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: EFIKASI DIRI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII PADA

49

c. Pedoman wawancara

Tujuan dari wawancara adalah untuk menggali pengalaman

peserta didik setelah melakukan pembelajaran dengan

menggunakan LKS berbasis PMRI. Selain itu, wawancara

dilakukan untuk mengklarifikasi jawaban peserta didik terhadap

angket dan tes yang telah dilakukan. Berikut daftar pertanyaan

yang digunakan dalam penelitian ini:

Tabel 3.5 Daftar Pertanyaan Wawancara Peserta Didik

No Pertanyaan

1. Apa yang anda rasakan selama belajar menggunakan LKS berbasis PMRI?

2. Bagaimana tanggapan anda terhadap pembelajaran menggunakan LKS berbasis

PMRI?

3. Apa yang anda peroleh dari pembelajaran menggunakan LKS berbasis PMRI?

4. Apa anda mengalami kesulitan dalam memahami materi penyajian data selama

menggunakan LKS berbasis PMRI?

5. Dalam LKS ada bagian dimana anda diminta untuk melengkapi setiap bagian yang

kosong.

Apakah anda langsung menjawab setiap bagian dengan sesuai urutan?

Apakah anda mengerjakan lks tanpa mencari referensi/ sumber lain?

6. Selama mengerjakan latihan yang ada pada LKS yang diberikan, apakah anda

mengerjakan dengan kemampuan anda sendiri?

7. Dari pembelajaran menggunakan LKS1, LKS2, dan LKS3 apakah membuat anda

menjadi lebih yakin akan kemampuan diri anda?

8. Apakah pembelajaran seperti ini menumbuhkan rasa keyakinan terhadap

kemampuan diri anda?

I. Validasi Instrumen

Instrumen-instrmen penelitian telah divalidasi oleh ahli. Validasi

instrumen dalam penelitian ini dilakukan oleh seorang dosen dari Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta. Instrumen-instrumen yang disusun terlebih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: EFIKASI DIRI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII PADA

50

dahulu divalidasi untuk mengetahui kelayakannya. Instrumen telah direvisi

berdasarkan masukan-masukan dari ahli yang memberikan validasi.

Proses validasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah validasi

kesesuaian dengan indikator, isi dan bahasa. Instrument yang divalidasi adalah

angket, tes hasil belajar, dan LKS.

J. Teknik Analisis Data

1. Analisis Data Efikasi Diri Siswa

Perolehan data efikasi diri siswa digunakan untuk mengetahui

pengaruh efikasi diri siswa terhadap LKS PMRI. Data efikasi diri

siswa diperoleh dari pengisian angket sebanyak dua kali, dimana

angket efikasi diri siswa diberikan sebelum penggunaan LKS PMRI

dan angket LKS PMRI terhadap efikasi diri diberikan setelah

penggunaan LKS PMRI. Angket yang digunakan merupakan bentuk

dari 35 pernyataan yang meliputi tiga aspek. Aspek pertama adalah

level, strenght, dan generaliy. Pernyatan-penyataan dalam kuisioner

dibagi dalam dua pernyataan yaitu pernyataan positif dan pernyataan

negatif. Setiap pernyataan terdapat 4 pilihan jawaban, yaitu sangat

sesuai, sesuai, tidak sesuai, sangat tidak sesuai. Dalam pemberian skor,

terdapat perbedaan antara pernyataan postif dengan pernyataan

negative. Untuk pernyataan positif, sangat sesuai mempunyai skor 4,

sesuai mempunyai skor 3, tidak sesuai mempunyai skor 2, dan sangat

tidak sesuai mempunyai skor 1. Sedangkan untuk pernyataan negatif,

berkebalikan dengan pernyataan positif, yaitu skor 1 untuk sangat

sesuai, skor 2 untuk sesuai, skor 3 untuk tidak sesuai, dan skor 4 untuk

sangat tidak sesuai.

Kategori pada tingkat efikasi diri siswa kelas VII SMP Karitas

Ngaglik, disusun berdasarkan model distribusi normal. Kategorisasi ini

menempatkan individu ke dalam kelompok-kelompok yang terpisah

secara berjenjang menurut suatu kontinu berdasarkan atribut yang

diukur (Anwar, 2009). Norma kategorisasi disusun dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: EFIKASI DIRI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII PADA

51

mengelompokkan tingkat efikasi diri dalam lima kategori. Kriteria

kategorisasi tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.6 Kriteria Efikasi Diri Siswa Kelas VII SMP Karitas Ngaglik

Berdasarkan norma kategorisasi pada tabel 3.6 ditetapkan

pengelompokan tinggi rendahnya skor butir pengukuran efikasi diri

siswa kelas VII SMP Karitas Ngaglik dengan jumlah subjek 15

diperoleh unsur skor item sebagai berikut:

Skor maksimal : 4 x 35 = 140

Skor minimum : 1 x 35 = 35

Luas jarak : 140 – 35 = 105

Standar deviasi( ) : 105 : 6 = 17,5

Mean ( ) : (140+35) : 2 = 81,5

Hasil perhitungan analisis data skor item efikasi diri siswa keals

VII SMP Karitas Ngaglik disajikan dalam norma kategorisasi

pengukuran sebagai berikut:

Tabel 3.7

Norma Kategorisasi Efikasi Diri Siswa Kelas VII SMP Karitas Ngaglik

Kriteria Skor Kategori

Sangat rendah

Rendah

Sedang

Tinggi

Sangat Tinggi

Kriteria Skor Rentang Skor Kategori

Sangat Rendah

Rendah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: EFIKASI DIRI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII PADA

52

2. Analisis Hasil Belajar

Hasil belajar diperoleh dari data pretest dan posttest digunakan

untuk mengetahui pengaruh hasil belajar penggunaan LKS Berbasis

PMRI terhadap pemahaman peserta didik pada materi penyajian data.

Berikut adalah pedoman penilaian untuk pretest dan posttest:

Tabel 3.8 Pedoman penilaian pretest

Indikator Pencapaian Kompetensi Nomor

Soal

Kunci

Jawaban Skor

Siswa dapat mengidentifikasi cara mengumpulkan

data. 1 B/C 1

Siswa dapat mengetahui macam-macam penyajian

data dalam bentuk tabel. 2 C 1

Siswa dapat mengidentifikasi menyajikan data

dengan diagram yang sesuai. 3 B 1

Siswa dapat menafsirkan data sesuai permasalahan

yang diberikan. 4 D 1

Siswa dapat menafsirkan data dalam bentuk tabel. 5 C 1

Siswa dapat menafsrikan data dalam benuk tabel. 6 C 1

Ssiwa dapat membaca data dalam bentuk diagram

batang. 7 C 1

Siswa dapat membaca data dalam bentuk diagram

garis. 8 C 1

Siswa dapat membaca data dalam bentuk diagram

garis. 9 B 1

Siswa dapat membaca data dalam benuk diagram 10 D 1

Sedang

Tinggi

Sangat Tinggi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: EFIKASI DIRI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII PADA

53

lingkaran.

Total 10

Tabel 3.9 Pedoman penilaian posttest

Indikator Pencapaian Kompetensi Nomor

Soal

Kunci

Jawaban Skor

Siswa dapat mengidentifikasi cara

mengumpulkan data. 1 A 1

Siswa dapat mengetahui macam-macam

penyajian data dalam bentuk tabel. 2 B 1

Siswa dapat mengidentifikasi menyajikan data

dengan diagram yang sesuai. 3 D 1

Siswa dapat menafsirkan data sesuai

permasalahan yang diberikan. 4 B 1

Siswa dapat menafsirkan data dalam bentuk

tabel. 5 C 1

Siswa dapat menafsrikan data dalam benuk

tabel. 6 A 1

Ssiwa dapat membaca data dalam bentuk

diagram batang. 7 D 1

Siswa dapat membaca data dalam bentuk

diagram garis. 8 B 1

Siswa dapat membaca data dalam bentuk

diagram garis. 9 D 1

Siswa dapat membaca data dalam benuk

diagram lingkaran. 10 C 1

Total 10

Rumus yang digunakan peneliti untuk menghitung nilai akhir peserta didik

sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: EFIKASI DIRI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII PADA

54

Dari hasil pekerjaan peserta didik penliti dapat melakukan analisis

terhadap jawaban peserta didik dan mengetahui hasil belajar peserta didik

setelah mengguakan LKS Berbasis PMRI. Nilai yang diperoleh peserta

didik akan dikelompokkan berdasarkan kriteria pengelompokkan nilai

peserta didik menurut Arikunto (2009). Kriteria pengelompokkan nilai

sebagai berikut:

Tabel 3.10 Kriteria Pengelompokkan

Nilai (X) Kriteria

Sangat Baik

Baik

Cukup

Kurang

Gagal

3. Analisis Hasil Wawancara

Data hasil wawancara digunakan untuk memperkuat data efikasi

diri siswa selama pembelajaran menggunakan LKS PMRI. Data

tersebut diperoleh melalui angket yang diberikan kepada peserta didik.

Data analisis wawancara akan dianalisis secara kualitatif berdasarkan

jawaban yang diberikan oleh peserta didik. Subyek yang diwawancarai

sebanyak 6 siswa dan dipilih secara acak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: EFIKASI DIRI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII PADA

55

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Tahap Penelitian

Terdapat beberapa tahapan dalam penelitian ini. Penelitian dilaksanakan

pada tanggal 28 April 2020 sampai dengan 27 Mei 2020, diawali dengan

mengisi angket/ kuisioner efikasi diri siswa kelas 7, kemudian mengerjakan

pretest terkait materi penyajian data. Pada pertemuan berikutnya melakukan

pembelajaran dengan menggunakan LKS berbasis PMRI sebanyak 3 kali.

Setelah materi selesai dilanjutkan dengan mengerjakan posttest materi

penyajian data. Dan pada pertemuan terakhir mengisi angket pengaruh LKS

PMRI terhadap Efikasi Diri Siswa.

Tujuan dari pemberian pretest dan posttest adalah untuk mengetahui

pengaruh hasil belajar siswa dari penggunaan LKS berbasis PMRI. Dan tujuan

pemberian angket efikasi diri sebanyak dua kali adalah untuk mengetahui

pengaruh efikasi diri siswa dari penggunaan LKS berbasis PMRI. Untuk lebih

meyakinkan atau mengkonfirmasi analisis data yang diperoleh peneliti

melakukan wawancara dengan 6 siswa.

Sebelum melaksanakan penelitian di SMP Karitas, tanggal 23 April 2020

peneliti telah meminta ijin untuk melakukan penelitian di sekolah melalui guru

matematika secara langsung. Tanggal 24 April 2020 sekolah memberikan ijin

untuk melakukan penelitian. Setelah sekolah mengijinkan peneliti langsung

menemui guru matematika yaitu Ibu Agatha Tri Wahyuni, S.Pd. untuk

melakukan wawancara guna menggali informasi dan pengalaman materi

penyajian data dan hal lainya terkait dengan penelitian yang akan dilakukan.

B. Analisis Data Hasil Penelitian

1. Analisis Tes Hasil Belajar (Prestest)

Sebelum memulai pembelajaran dengan menggunakan LKS

berbasis PMRI peserta didik mengerjakan tes hasil belajar yaitu pretest.

Analisis ketuntasan tes hasil belajar peserta didik di SMP Karitas Ngaglik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: EFIKASI DIRI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII PADA

56

dinyatakan tuntas jika mendapat nilai minimal 65. Berikut disajikan dalam

bentuk tabel hasil pretest yang diperoleh oleh peserta didik kelas VII SMP

Karitas Ngaglik.

Tabel 4.1 Data Hasil Pretest

Kode

Siswa Nilai Ketuntasan

S1 100 Tuntas

S2 60 Tidak Tuntas

S3 100 Tuntas

S4 80 Tuntas

S5 70 Tuntas

S6 90 Tuntas

S7 90 Tuntas

S8 90 Tuntas

S9 50 Tidak Tuntas

S10 90 Tuntas

S11 40 Tidak Tuntas

S12 90 Tuntas

S13 70 Tuntas

S14 90 Tuntas

S15 70 Tuntas

Rata-rata 78,67

Dari data nilai yang didapat oleh setiap peserta didik kemudian

dianalisis dan dibandingkan dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

untuk menentukan tuntas tidaknya siswa. Hasil pretest menunjukkan

dalam mengerjakan prestest ada 12 peserta didik yang tuntas dan ada 3

peserta didik yang tidak tuntas dengan nilai rata-rata kelas adalah 78,67.

2. Analisis Angket Efikasi Diri Siswa

Untuk mengetahui efikasi diri siswa, peneliti memberikan angket

efikasi diri kepada peserta didik yang dilaksanakan pada pertemuan

pertama sebelum diberikan dan memulai pembelajaran penyajian data.

Berikut hasil dan analisis angket efikasi diri siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: EFIKASI DIRI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII PADA

57

Tabel 4.2 Data Angket Efikasi Diri Siswa

Dari analisis tersebut, kemudian diubah ke dalam bentuk persentase.

Berikut tabel yang menunjukkan efikasi diri siswa.

Tabel 4.3 Persentase Efikasi Diri Siswa

3. Analisis Tes Hasil Belajar (Posttest)

Setelah belajar dengan menggunakan LKS berbasis PMRI peserta

didik mengerjakan tes hasil belajar yaitu posttest. Analisis ketuntasan tes

Kode Siswa Skor Kriteria

S1 96 Tinggi

S2 117 Sangat tinggi

S3 95 Tinggi

S4 96 Tinggi

S5 105 Tinggi

S6 104 Tinggi

S7 112 Sangat tinggi

S8 110 Sangat tinggi

S9 135 Sangat tinggi

S10 92 Tinggi

S11 90 Sedang

S12 104 Tinggi

S13 101 Tinggi

S14 105 Tinggi

S15 108 Sangat tinggi

No Kategori Efikasi Diri Banyak Siswa Persentase

1. Sangat tinggi 5 33,33%

2. Tinggi 9 60%

3. Sedang 1 6,67%

4. Rendah 0 0%

5. Sangat rendah 0 0%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: EFIKASI DIRI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII PADA

58

hasil belajar peserta didik di SMP Karitas Ngaglik dinyatakan tuntas jika

mendapat nilai minimal 65. Berikut disajikan dalam bentuk tabel hasil

pretest yang diperoleh oleh peserta didik kelas VII SMP Karitas Ngaglik.

Tabel 4.4 Data hasil posttest

Dari data nilai yang didapat oleh setiap peserta didik kemudian

dianalisis dan dibandingkan dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

untuk menentukan tuntas tidaknya siswa. Hasil posttest menunjukkan

dalam mengerjakan posttest ada 13 peserta didik yang tuntas dan ada 2

peserta didik yang tidak tuntas dengan nilai rata-rata kelas adalah 88,00.

4. Analisis Angket LKS PMRI terhadap Efikasi Diri Siswa

Untuk mendapatkan data angket LKS PMRI terhadap efikasi diri

siswa, peneliti memberikan angket kepada peserta didik setelah

melaksanakan posttest. Angket tersebut digunakan untuk mengetahui

efikasi diri siswa terhadap pembelajaran matematika setelah menggunakan

LKS PMRI. Berikut ini adalah hasil dan analisis angket LKS PMRI

terhadap efikasi diri siswa.

Kode

Siswa Nilai Ketuntasan

S1 80 Tuntas

S2 80 Tuntas

S3 90 Tuntas

S4 60 Tidak Tuntas

S5 90 Tuntas

S6 100 Tuntas

S7 80 Tuntas

S8 80 Tuntas

S9 80 Tuntas

S10 50 Tidak Tuntas

S11 90 Tuntas

S12 80 Tuntas

S13 80 Tuntas

S14 100 Tuntas

S15 80 Tuntas

Rata-rata 88,00

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: EFIKASI DIRI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII PADA

59

Tabel 4.5 Data Angket LKS PMRI terhadap Efikasi Diri Siswa

Dari analisis tersebut, kemudian diubah ke dalam bentuk

persentase. Berikut tabel yang menunjukkan efikasi diri siswa setelah

menggunakan LKS PMRI.

Tabel 4.6 Persentase Efikasi Diri Siswa setelah Menggunakan LKS PMRI

Kode Siswa Skor Kriteria

S1 93 Tinggi

S2 104 Tinggi

S3 93 Tinggi

S4 96 Tinggi

S5 87 Sedang

S6 100 Tinggi

S7 104 Tinggi

S8 106 Tinggi

S9 114 Sangat tinggi

S10 88 Sedang

S11 90 Sedang

S12 86 Sedang

S13 97 Tinggi

S14 107 Tinggi

S15 88 Sedang

No Kategori Efikasi Diri Banyak Siswa Persentase

1. Sangat tinggi 1 6,67%

2. Tinggi 9 60%

3. Sedang 5 33,33%

4. Rendah 0 0%

5. Sangat rendah 0 0%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: EFIKASI DIRI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII PADA

60

5. Analisis Hasil Wawancara Siswa

Dalam penelitian ini ada 6 siswa yang dipilih sebagai subjek

wawancara. 6 siswa yang dipilih merupakan siswa yang mewakili

beberapa kategori berdasarkan hasil angket efikasi diri dan tes hasil

belajar. Berikut data siswa yang diwawancarai:

a) S1 mewakili siswa dengan kategori efikasi diri tinggi dan kategori

hasil belajar sangat baik.

b) S4 mewakili siswa dengan kategori efikasi diri tinggi dan kategori

hasil belajar cukup.

c) S8 mewakili siswa dengan kategori efikasi diri tinggi dan kategori

hasil belajar sangat baik.

d) S10 mewakili siswa dengan kategori efikasi diri sedang dan

kategori hasil belajar kurang.

e) S11 mewakili siswa dengan kategori efikasi diri sedang dan

kategori hasil belajar sangat baik.

f) S14 mewakili siswa dengan kategori efikasi diri tinggi dan kategori

hasil belajar sangat baik.

Hasil wawancara dengan enam siswa selanjutnya akan dianalisis

berdasarkan pengalaman pembelajaran selama menggunakan LKS berbasis

PMRI dan klarifikasi terhadap jawaban siswa. Berikut hasil wawancara

yang telah dilakukan dengan peserta didik:

a) Subjek S1 merasa bahwa pembelajaran menggunakan LKS berbasis

PMRI lumayan sulit, tapi subjek dapat mengerjakan dengan bantuan

internet. Meskipun lumayan sulit, subjek dapat dengan mudah

memahami setiap sub bahasan yang dipelajari. Ada beberapa materi

baru yang ia dapat dan juga yang sudah pernah diperoleh

sebelunmnya selama pembelajaran dengan menggunakan LKS

berbasis PMRI. Kesulitan pada materi baru yang didapatnya adalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: EFIKASI DIRI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII PADA

61

tentang macam-macam tabel penyajian sehingga agar lebih mudah

paham, subjek mencari referensi lain yang serupa melalui internet.

Dalam LKS ada beberapa bagian yang dikosongkan agar siswa

melengkapi sesuai dengan tahapan yang ada. Subjek mengisi setiap

bagian yang kosong secara urut tanpa melompati bagian-bagian

yang dirasa sulit. Ketika ada bagian yang dirasa sulit subjek mencari

jawaban di internet. Subjek juga mengerjakan dengan yakin tanpa

ada bertanya dengan teman, ia tidak ragu dengan jawaban yang

telah diperolehnya. S1 merasa bahwa pembelajaran dengan

menggunakan LKS berbasis PMRI membuatnya menjadi lebih

yakin akan kemampuan yang dimilikinya dan membuatnya menjadi

lebih percaya diri. Hal ini sedikit berbeda dengan hasil pengisian

angket yang telah dilakukan dan juga hasil beajar yang telah

diperoleh. Sebelum pembelajaran menggunakan LKS berbasis

PMRI skor angket efikasi diri yang diperoleh S1 adalah 96 dan hasil

belajar S1 adalah 100, sedangkan skor angket efikasi diri setelah

menggunakan LKS berbasis PMRI adalah 93 dan hasil belajarnya

adalah 80. Dapat dilihat bahwa ada penurunan jumlah skor efikasi

diri dan hasil belajar.

b) Subjek S4 merasa pembelajaran dengan menggunakan LKS

berbasis PMRI mudah dimengerti, ia menyukai pembelajaran

menggunakan LKS berbasis PMRI. Hal yang diperoleh subjek

selama pembelajaran adalah dapat mengetahui bentuk dan macam-

macam diagram serta penyajian data. Subjek tidak mengalami

kesulitan untuk memahami LKS yang diberikan. Saat mengerjakan

LKS, subjek mengerjakan soal yang dirasa lebih mudah terlebih

dahulu kemudian dilanjutkan dengan soal yang sulit. Awalnya

subjek mengerjakan sendiri, namun ketika ada soal yang sulit subjek

bertanya pada orangtua. Dia tidak pernah merasa ragu dengan

jawabannya sendri. S4 merasa bahwa dengan mengerjakan LKS

berbasis PMRI menumbuhkan rasa keyakinan akan kemampuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: EFIKASI DIRI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII PADA

62

yang dimilikinya. Hal ini tidak sesuai dengan skor efikasi diri yang

diperoleh subjek, dimana skor yang didapat subjek tidak mengalami

peningkatan ataupun penurunan setelah pembelajaran menggunakan

LKS berbasis PMRI. Skor yang diperoleh adalah 96, dimana subjek

dapat dikategorikan memiliki efikasi diri tinggi. Sama halnya

dengan hasil belajar yang diperoleh subjek. Sebelum pembelajaran

menggunakan LKS berbasis PMRI subjek mendapat nilai 80 dan

setelah pembelajaran menggunakan LKS berbasis PMRI subjek

mendapat nilai 60.

c) Subjek S8 merasa bahwa pembelajaran menggunakan LKS berbasis

PMRI soalnya rata, ada yang mudah dan ada yang sulit. Kesulitan

yang dialami oleh subjek yaitu tentang diagram lingkaran,

kesulitannya lebih pada operasi perhitungan. Terkadang ia merasa

ragu dan bingung pada cara atau proses perhitungannya terlebih

pada sub bahasan diagram lingkaran. Ketika mengerjakan lks,

subjek mengerjakan dari bagian yang dirasa mudah terlebih dahulu.

Saat ada soal yang dirasa sulit, ia mengerjakan dengan bantuan

orangtua atau mencari di internet. Ketika subjek ragu dengan

jawaban yang diperolehnya, ia bertanya pada teman. Subjek

beranggapan bahwa pembelajaran menggunakan LKS berbasis

PMRI membuatnya menjadi lebih tahu akan kemampuan yang

dimilkinya, lebih mengerti seberapa yakin dia akan kemampunnya

sendiri. S8 mengatakan jika dirinya lebih yakin akan

kemampuannya dengan pembelajaran seperti biasa yang digunakan

oleh guru. Dimana guru menjelaskan terlebih dahulu kemudian

dilanjutkan dengan latihan soal. Hal ini sesuai dengan hasil belajar

yang diperoleh, dimana subjek mendapat nilai 90 sebelum

pembelajaran dengan menggunakan LKS berbasis PMRI dan

mendapat nilai 80 setelah pembelajaran dengan LKS berbasis

PMRI. Tingkat efikasi diri subjek juga mengalami penurunan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: EFIKASI DIRI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII PADA

63

setelah melakukan pembelajaran dengan LKS berbasis PMRI yaitu

dari 110 menjadi 106.

d) Subjek S10 merasa bahwa pembelajaran menggunakan LKS

berbasis PMRI membingungkan. Bingung dalam artian memang

ketika memasuki materi baru subjek perlu waktu tambahan untuk

memahami kembali materi yang dibahas. Tanggapan subjek

terhadap pembelajaran menggunakan LKS berbasis PMRI adalah

membuatnya menjadi lebih rajin karena adanya latihan soal yang

diberikan. Ia juga menjadi lebih tahu langkah-langkah dan cara-cara

dalam hal penyajian data. Kesulitan yang dialami adalah operasi

perhitungan dan terkadang bingung dalam menentukan rumus yang

digunakan. Subjek mengatakan bahwa terkadang salah rumus ketika

menjawab beberapa pertanyaan pada LKS. Ketika mengerjakan

LKS subjek tidak mengerjakan secara urut, ia mengerjakan soal

yang mudah terlebih dahulu. Subjek mengerjakan lks dengan

bantuan orangtua dan juga internet. Saat merasa ragu dengan

jawaban sendiri, ia terkadang bertanya pada teman untuk lebih

memastikan jawaban yang telah didapatnya. Subjek juga

mengatakan bahwa ia mengerjakan lks secara keseluruhan dengan

kemampuannya sendiri. Dia merasa pembelajaran dengan

menggunakan LKS berbasis PMRI membuatnya yakin pada

kemampuan yang dimilikinya dan juga meningkatkan rasa

keyakinan akan kemampuan diri yang dimilikinya. Hal ini

berbanding terbalik dengan hasil belajar yang diperoleh oleh subjek.

Sebelum pembelajaran menggunakan LKS berbasis PMRI subjek

mendapat nilai 90 dan setelah pembelajaran menggunakan LKS

berbasis PMRI subjek mendapat nilai 50. Sama halnya dengan

tingkat efikasi diri yang diperoleh subjek, dimana subjek mengalami

penurunan skor dari 92 menjadi 88. Dimana subjek sebelumnya

memiliki rasa keyakinan tinggi (efikasi diri tingi) akan kemampuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: EFIKASI DIRI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII PADA

64

dirinya namun setelah pembelajaran menggunakan LKS PMRI

subjek memiliki efikasi diri sedang.

e) Subjek S11 merasa bahwa pembelajaran dengan menggunakan LKS

berbasis PMRI mudah dan ada yang membingungkan. Subjek

merasa bingung dengan kata-kata yang ada pada LKS, namun meski

begitu ia tetap merasa lebih mudah dalam belajar dengan lks yang

diberikan. Kesulitan yang dialami oleh subjek adalah pemberian

LKS tanpa adanya penjelasan di awal terlebih dahulu. Ia

mengatakan bahwa guru biasanya memberikan contoh atau

menjelaskan diawal kemudian dilanjutakn dengan contoh soal,

sehingga dia lebih paham. Ketika mengerjakan LKS, subjek

mengerjakan sesuai dengan urutan yang diberikan. Subjek juga

menggunakan sumber lain yang persis dengan materi yang

dipelajari seperti buku dan internet. Saat ada soal yang dirasa sulit

dan ragu dengan jawaban yang diperoleh, ia bertanya kepada teman.

Menurutnya, pembelajaran dengan menggunakan LKS berbasis

PMRI menjadikan dirinya lebih yakin dengan kemampuan yang

dimiliki. Ia merasa lebih percaya diri saat mengerjakan soal. Hal ini

tidak sesuai dengan hasil angket efikasi diri yang diperoleh subjek.

Subjek memiliki skor yang sama saat sebelum dan sesudah

melakukan pembelajaran dengan menggunakan LKS berbasis PMRI

yaitu 90, dimana subjek temasuk dalam kategori efikasi diri sedang.

f) Subjek S14 merasa bahwa pembelajaran menggunakan LKS

berbasis PMRI mudah dipahami. Karena langkah-langkah dan

tahapan yang diberikan secara detail. Ia merasa tidak mengalami

kesulitan selama melakukan pembelajaran dengan menggunakan

LKS berbasis PMRI. Hal yang diperoleh subjek adalah dapat

mengenal macam-macam penyajian data. Ketika mengerjakan LKS,

ia mengerjakan sesuai dengan urutan dan ia juga mengerjakan LKS

secara mandiri. Ada saat dimana merasa ragu dengan jawaban yang

diperoleh, subjek terkadang bertanya kepada temanya. Selama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: EFIKASI DIRI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII PADA

65

melakukan pembelajaran dengan LKS berbasis PMRI subjek

merasa lebih yakin dengan kemampuan yang dimilikinya.

Menurutnya melakukan pembelajaran dengan LKS berbasis PMRI

sangat mudah dan menyenangkan. Hal ini sesuai dengan hasil

belajar yang didapat oleh subjek. Setelah melakukan pembelajaran

menggunakan LKS berbasis PMRI subjek mengalami peningkatan

hasil belajar yaitu dari nilai 90 menjadi 100. Sama halnya dengan

keyakinan akan kemampuan yang dimilikinya, dengan

menggunakan LKS berbasis PMRI subjek lebih merasa yakin

dengan kemampuannya sendiri. Hal ini dapat dilihat dari skor

efikasi diri yang diperoleh subjek, dimana skor efikasi diri subjek

mengalami peningkatan dari 105 menjadi 107 dengan kategori

subjek memiliki efikasi diri tinggi.

C. Pembahasan

1. Hasil belajar dengan menggunakan LKS berbasis PMRI

Dalam pembelajaran ini, peneliti memberikan tes sebanyak dua

kali kepada peserta didik. Tes yang diberikan berupa pretest dan posttest,

dimana pretest diberikan di awal sebelum pembelajaran menggunakan

LKS berbasis PMRI dan posttest diberikan pada pertemuan terakhir

setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan LKS berbasis

PMRI. Tes diikuti oleh seluruh peserta didik kelas VII SMP Karitas

Ngaglik dengan jumlah siswa sebanyak 15. Dari pretest yang diberikan

hasil belajar yang diperoleh menunjukkan 12 peserta didik dinyatakan

tuntas dan 3 peserta didik tidak tuntas dari KKM (Kritetria Ketuntasan

Minimal) yang ditetapkan oleh sekolah yaitu 65. Sedangkan, dari posttest

yang diberikan hasil belajar siswa setelah menggunakan LKS berbasis

PMRI menunjukkan 13 siswa berhasil mencapai batas KKM (Kriteria

Ketuntasan Minimal) yang ditetapkan dan 2 siswa belum berhasil

mencapai hasil yang ditargetkan.

Nilai rata-rata kelas yang diperoleh siswa kelas 7 sebelum

melakukan pembelajaran menggunakan LKS berbasis PMRI adalah 78,67

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: EFIKASI DIRI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII PADA

66

dan nilai rata-rata kelas yang diperoleh setelah menggunakan LKS

berbasis PMRI adalah 88,00. Berdasarkan nilai rata-rata yang diperoleh

dapat dikatakan bahwa adanya peningkatan hasil belajar setelah

melakukan pembelajaran dengan menggunakan LKS berbasis PMRI. Hal

ini juga sesuai dengan hasil wawancara yang telah dilakukan peneliti

dengan beberapa siswa yang diwawancarai. Beberapa siswa menyukai

dan senang melakukan pembelajaran menggunakan LKS berbasis PMRI.

Siswa merasa lebih mudah paham dan mengerti dengan materi yang

diberikan karena adanya model langkah pengerjaan dan juga langkah-

langkah yang diberikan secara detail. Selain itu juga dengan adanya latihan

soal yang diberikan menjadikan siswa lebih rajin dalam belajar dan

mencari beberapa refrensi lain ketika mengerjakan soal.

Sesuai dengan penelitian yang dilakukan Astari (2017) LKS PMRI

berpengaruh terhadap hasil belajar peserta didik. Pengaruh hasil belajar

pada pembelajaran menggunakan LKS berbasis PMRI dalam penelitian ini

ditunjukkan dengan ketuntasan belajar klasikal mencapai >86%.

Berdasarkan hasil analisis diperoleh 13 peserta didik kelas VII SMP

Karitas Ngaglik tuntas atau sudah mencapai batas KKM dan 2 peserta

didik belum tuntas atau memenuhi batas KKM. Jumlah siswa yang sudah

tuntas dan belum tuntas bila kemudian dipresentasikan maka didapat

86,67% siswa yang tuntas dan 13,33% siswa yang belum tuntas.

2. Pengaruh LKS berbasis PMRI terhadap Efikasi Diri Siswa

Pada pengisian angket efikasi diri siswa oleh peserta didik kelas 7

SMP Karitas Ngaglik terlihat bahwa sebanyak 33,33% peserta didik

memiliki efikasi diri sangat tinggi, 60% peserta didik memiliki efikasi diri

tinggi, dan 6,67% peserta didik memiliki efikasi diri sedang. Pengisian

angket ini dilakukan pada pertemuan awal, dimana peserta didik belum

memulai pembelajaran dengan materi penyajian data. Hal ini bertujan

untuk mengetahui tingkat efikasi diri peserta didik sebelum melakukan

pembelajaran menggunakan LKS berbasis PMRI. Setelah angket dianalisis

menunjukkan bahwa tingkat efikasi diri peserta didik sebelum melakukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: EFIKASI DIRI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII PADA

67

pembelajaran menggunakan LKS PMRI mayoritas peserta didik memiliki

tingkat efikasi diri sedang. Secara rinci diperoleh bahwa sebanyak 5 siswa

memiliki efikasi diri sangat tinggi, sebanyak 9 siswa memiliki efikasi diri

tinggi, dan 1 siswa memiliki efikasi diri sedang.

Pembelajaran menggunakan LKS berbasis PMRI dilakukan

sebanyak 3 kali pertemuan. LKS1 membahas tentang mengenal data dan

menyajikan data dalam bentuk tabel. LKS2 membahas tentang mengolah

dan menyajikan data dalam bentuk diagram batang dan garis. LKS3

membahas tentang menyajikan data dalam bentuk diagram lingkaran.

Setelah peserta didik mengikuti pembelajaran secara penuh, peserta didik

diberikan posttest dan diakhiri dengan mengisi angket lks pmri terhadap

efikasi diri. Pengisian angket LKS PMRI terhadap efikasi diri dilakukan

dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh LKS PMRI terhadap efikasi

diri siswa. Dari pengisian angket yang telah dilakukan didapat bahwa

6,67% peserta didik memiliki efikasi diri sangat tinggi, 60% peserta didik

memiliki efikasi diri tinggi, dan 33,33% peserta didik memiliki efikasi diri

sedang. Setelah dianalisis, mayoritas peserta didik memiliki tingkat efikasi

diri tinggi. Secara rinci diperoleh bahwa 1 dari 15 siswa termasuk dalam

kategori efikasi diri sangat tinggi, 9 siswa memiliki efikasi diri tinggi, dan

5 siswa memiliki efikasi diri sedang.

Berdasarkan hasil pengisian angket efikasi diri siswa dan angket

LKS PMRI terhadap efikasi diri siswa yang telah dianalisis dapat

dikatakan bahwa pembelajaran dengan menggunakan LKS berbasis PMRI

kurang berpengaruh untuk meningkatkan efikasi diri siswa. Hal ini terlihat

dari adanya penurunan jumlah siswa yang memiliki tingkat efikasi diri

sangat tinggi. Sebelum melakukan pembelajaran dengan menggunakan

LKS PMRI, sebanyak 5 siswa berkategori efikasi diri sangat tinggi dan

setelah pembelajaran dengan LKS berbasis PMRI siswa yang berkategori

efikasi diri sangat tinggi hanya 1. Sama halnya dengan siswa berkategori

efikasi diri sedang. Sebelum menggunakan LKS PMRI jumlah siswa

berefikasi diri sedang sebanyak 1 siswa dan setelah menggunakan LKS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: EFIKASI DIRI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII PADA

68

PMRI jumlah siswa yang berefikasi diri sedang menjadi 5 siswa. Namun,

meski demikian peserta didik kelas 7 SMP Karitas Ngaglik memiliki

tingkat efikasi diri yang mayoritas tinggi.

Berikut disajikan tabel perbandingan dari skor efikasi diri yang

diperoleh oleh siswa sebelum menggunakan LKS PMRI dan sesudah

menggunakan LKS PMRI.

Tabel 4.7 Pengaruh LKS PMRI terhadap tingkat efikasi diri siswa

Kode Siswa

Skor sebelum

menggunakan

LKS PMRI

Kriteria

Skor sesudah

menggunakan

LKS PMRI

Kriteria

S1 96 Tinggi 93 Tinggi

S2 117 Sangat Tinggi 104 Tinggi

S3 95 Tinggi 93 Tinggi

S4 96 Tinggi 96 Tinggi

S5 105 Tinggi 87 Sedang

S6 104 Tinggi 100 Tinggi

S7 112 Sangat Tinggi 104 Tinggi

S8 110 Sangat Tinggi 106 Tinggi

S9 135 Sangat Tinggi 114 Sangat Tinggi

S10 92 Tinggi 88 Sedang

S11 90 Sedang 90 Sedang

S12 104 Tinggi 86 Sedang

S13 101 Tinggi 97 Tinggi

S14 105 Tinggi 107 Tinggi

S15 108 Sangat tinggi 88 Sedang

Rata-rata 104,467 Tinggi 96,867 Tinggi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: EFIKASI DIRI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII PADA

69

Tabel 4.8 Persentase pengaruh LKS PMRI terhadap Efikasi Diri Siswa

Dari data yang diperoleh hal ini sesuai dengan hasil wawancara

yang telah dilakukan. Mayoritas siswa mengatakan bahwa mereka

menyukai pembelajaran menggunakan LKS PMRI, namun tetap mereka

lebih yakin dengan kemampuan mereka ketika guru menjelaskan terlebih

dahulu, kemudian baru dilanjutkan dengan pemberian contoh soal dan

latihan soal.

Hal ini tidak sesuai dengan penelitian Marlina (2019) yang

mengatakan bahwa kemampuan self efficacy matematis siswa dengan

pendekatan Realistic Mathematic Educations (RME) lebih baik

dibandingkan dengan pendekatan konvensional. Hasil penelitian yang

telah dilakukan menunjukkan bahwa LKS PMRI tidak mempengaruhi

efikasi diri siswa kelas 7 SMP Karitas Ngaglik.

D. Keterbatasan Penelitian

Penelitian yang dilakukan tentu memiliki keterbatasan-keterbatasan dalam

pengerjaannya. Keterbatasan-keterbatasan dalam penelitian ini sebagai

berikut:

1. Pembelajaran daring yang dilaksanakan oleh sekolah tidak

memperkenankan untuk melakukan kegiatan/ aktivitas secara

berkelompok walaupun kelompok tersebut bisa berdiskusi dalam grup

No

Kategori

Efikasi Diri

Siswa

Persentase sebelum

menggunakan LKS

PMRI

Persentase setelah

menggunakan LKS

PMRI

1. Sangat tinggi 33,33% 6,67%

2. Tinggi 60% 60%

3. Sedang 6,67% 33,33%

4. Rendah 0% 0%

5. Sangat rendah 0% 0%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: EFIKASI DIRI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII PADA

70

medsos seperti grup WA. Sehingga LKS berbasis PMRI yang diberikan

tidak dibuat dalam beberapa kelompok melainkan secara individu.

2. Peneliti dan guru tidak dapat mendampingi pembelajaran secara efektif

karena tidak dapat mengontrol siswa secara langsung, hal ini dapat dilihat

ada beberapa siswa yang mengerjakan LKS tidak dengan maksimal (ala

kadarnya/ asal-asalan) sehingga siswa diminta untuk mengerjakan ulang

LKS tersebut.

3. LKS yang digunakan belum sepenuhnya menunjukkan karakterikstik dari

PMRI.

4. Dalam pembelajaran menggunakan LKS PMRI tidak semua siswa

mengalami peningkatan nilai hasil belajar (namun secara keseluruhan

meningkatkan hasil belajar). Hal ini dikarenakan siswa masih belum

terbiasa untuk menggunakan sistem atau model pembelajaran yang baru

dikenal oleh siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: EFIKASI DIRI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII PADA

71

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian mengenai efikasi diri dan

hasil belajar siswa kelas VII pada pembelajaran materi penyajian data

menggunakan LKS berbasis Pendekatan Matematika Realistik Indonesia

(PMRI) di SMP Karitas Ngaglilk tahun ajaran 2019/2020 disimpulkan berikut:

1. Hasil belajar dengan menggunakan LKS berbasis PMRI

Pembelajaran menggunakan LKS PMRI pada materi penyajian data di

kelas VII SMP Karitas Ngaglik berpengaruh meningkatkan hasil

belajar siswa. Analisis belajar siswa menunjukkan bahwa ketuntasan

belajar klasikal mencapai 86,67% yaitu 13 siswa tuntas dari 15 siswa.

2. Pengaruh LKS berbasis PMRI terhadap Efikasi Diri Siswa

Pembelajaran menggunakan LKS PMRI pada materi penyajian data di

kelas VII SMP Karitas Ngaglik kurang meningkatkan tingkat efikasi

diri siswa. Hasil analisis angket efikasi diri siswa menunjukkan bahwa

secara keseluruhan rata-rata sebelum menggunakan LKS PMRI adalah

104,467 dan rata-rata efikasi diri siswa setelah menggunakan LKS

PMRI adalah 96,467. Dari hasil ini ditunjukkan bahwa rata-rata efikasi

diri Kelas VII SMP Karitas Ngaglik melakukan pembelajaran

menggunakan LKS PMRI mengalami penurunan. Namun meski

demikian, tingkat efikasi diri siswa masih dalam kategori tinggi.

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah peneliti laksanakan, terdapat beberapa

saran yang dapat peneliti kemukakan sebagai berikut:

1. Bagi Guru

Pembelajaran menggunakan LKS PMRI dapat digunakan sebagai alternatif

pembelajaran karena dapat melibatkan siswa untuk belajar secara aktif

sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Selain itu, alangkah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: EFIKASI DIRI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII PADA

72

baiknya pembelajaran menggunakan LKS PMRI dipergunakan pada topik-

topik lainnya agar siswa memiliki pengalaman untuk membangun konsep

pengetahuan secara mandiri dan terbimbing. Sehingga ketika siswa

diberikan latihan soal, siswa dapat mengerjakan secara mandiri dan

mengurangi keterbiasaan siswa untuk menjadikan guru sebagai pemberi

informasi. Dengan demikian, siswa menjadi terbiasa untuk mengerjakan

latihan soal secara mandiri berdasarkan kemampuanya sendiri. Hal ini

nantinya akan berpengaruh terhadap keyakinan akan kemampuan yang

dimiliki oleh siswa sendiri (efikasi diri).

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Untuk peneliti selanjutnya dapat dilakukan wawancara kepada peserta

didik untuk mengevaluasi LKS, sehingga dapat dilanjutkan pada tahap

penelitian dan pengembangan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: EFIKASI DIRI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII PADA

73

DAFTAR PUSTAKA

Abdul, M. (2009). Belajar dan Pembelajaran. PT Remaja Rosda karya. Bandung.

Achmadi. (1996). Tujuan Lembar Kerja Siswa. [Online]. Tersedia

http://lenterakecil.com [01 Novemver 2012].

Ali, M. (2011). Aplikasi KTSP dan bahan Ajar dalam Pendidikan Islam. Jakarta:

Rajawali Pers.

Ammariah. (2020). Matematika Kelas 7 Penyajian Data dalam Tabel dan Diagram

[Internet]. Tersedia: https://blog.ruangguru.com/penyajian-data-dalam-

tabel-dan-diagram. [21 Mei 2020].

Aqib, Zainal. (2002). Profesionalisme Guru Dalam Pembelajaran. Surabaya:

Insan Cendekia.

Arifin, P., Trisna, B.N., dan Atsnan, M.F. (2017). Mengembangkan Self-Efficacy

Matematika Melalui Pembelajaran Pendekatan Matematika Realistik Pada

Siswa Kelas VIID SMP Negeri 27 Banjarmasin Tahun Pelajaran 2016-

2017. Jurnal Pendidikan 3 (2).

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

Rineka Cipta.

Astari, Tri. (2017). Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis

Pendekatan Realistik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SD Kelas

IV. Jurnal Pelangi 9 (2).

Astini, Putu. (2019), STATISTIKA [Internet]. Tersedia pada:

https://id.scribd.com/document/404260012/Pengertian-Statistika-Menurut-

Para-Ahli-docx [2019 April 03]

As’ari,A.R., Tohir,M., Valentino, E., Imron,Z., dan Taufik,I. (2017). Buku Guru

Matematika SMP/MTs Kelas VII. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan

Kebudayaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: EFIKASI DIRI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII PADA

74

As’ari,A.R., Tohir,M., Valentino, E., Imron,Z., dan Taufik,I. (2017). Matematika

SMP/MTs Kelas VII Semester 2. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan

Kebudayaan.

Bandura, A (1994). Self Efficacy. In V. S. Ramachaudran (Ed), Encyclopedia of

human behavior Age Publishing.

Bandura. (1997). Self Efficacy The Exercise of Control. New York: W.H Freeman

and Company.

Dadang Sukirman, Nana Jumhana. (2006). Perencanaan Pembelajaran. Bandung:

UPI PRESS.

Darmodjo dan Jeni Kaligis. (1993). Pendidikan IPA 2. Jakarta: Dirjen Dikti

Depdikbud.

Depdiknas. (2004). Kerangka Dasar Kurikulum 2004. Jakarta.

Dimyati dan Mudjiono. (2013). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Dinda. (2018). Statistik [Internet]. Tersedia:

https://dindaadelia75.wordpress.com/2018/09/21/tugas-online-statistik-

penyajian-data/ [21 September 2018].

Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. (2010). Strategi Belajar Mengajar.

Jakarta: Rineka Cipta.

Dosen. (2018). Penyajian Data: Pengertian, Bentuk, dan Contohnya [Internet].

Tersedia: https://dosengeografi.com/penyajian-data. [5 September 2018]

Eveline, Siregar dan Hartini Nara. (2011). Teori Belajar dan Pembelajaran.

Bogor: Ghalia Indonesia.

Fadlillah, M. (2014). Implementasi Kurikulum 2013. Yogyakarta.

Friedman, H.S., & Miriam, W.S. (2006). Kepribadian teori klasik dan riset

modern. Jakarta: Erlangga.

Gondorini. (2017). Pengembangan Bahan Ajar. Skripsi. Purwekorto: Universtias

Muhammadiyah.

Guntara, F.g. (2014). Pengaruh Efikasi Diri Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada

Mata Pelajaran Ekonomi (Survey Pada Siswa Kelas XII IPS SMAN 15

Bandung). Skripsi. UPI.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: EFIKASI DIRI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII PADA

75

Ikhsan, K.N., Hadi, S. (2018). Implementasi dan Pengembangan Kurikulum 2013.

Jurnal Ilmiah Edukasi 6 (1).

Hadayana, Yhana. (2015). Faktor Yang Menjadi Penyebab Rendahnya Nilai Hasil

Belajar Siswa Adalah [Internet]. [diunggah 19 Juni 2015]. Tersedia:

id.scribd.com

Hambawany,E. (2007). Hubungan antara Self Efficacy dan Persepsi Anak

Terhadap Perhatian Orangtua Dengan Prestasi Belajar pada Penyandang

Tuna Daksa. Skripsi. Surakarta: UMS.

Heuvel&Panhuizen. (2003). The Didactical Use Of Models In Realistic

Mathematics Education: An Example From A Longitudinal Trajectory On

Percentage. Educational Studien In Mathematics 54.

Jannati, R.P., Isnaini, M., Afgani, M.W. (2017). Pengembangan Lembar Kerja

Siswa Pada Materi Limas Menggunakan Pendekatan Pendidikan

Matematika Realistik Indonesia. Jurnal Pendidikan 12 (2).

Komalasari, Kokom. (2010). Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi.

Refika Aditama. Bandung.

Konsep dan Implementasai Kurikulum 2013. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan

Kebudayaan.

M,Ifni., Karim, A., A,Yanik N. (2017). Pendalaman Buku Teks Matematika 1B

SMP Kelas VII. Perpustakaan Nasional: Yudistira.

Maryam,S. (2015). Self Efficacy Anak Didik Pemasyarakatan Di LAPAS Anak

Klas IIA Blitar. Skirpsi. Malang: UIN Maulana Malik Ibrahim.

Maulida, Idah. (2017). Hubungan Kemampuan Guru Mengelola Kelas Dengan

Motivasi Belajar Siswa di SMK Citra Nusantara Panongan Kabupaten

Tangerang. Skripsi. Jakarta: UINSH.

Maulana, Muhammad. (2016). Efektifitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Team Assisted Individualization (TAI) dan Tipe Teams Games Tournament

(TGT) Menggunakan LKS Berbasis PMRI Terhadap Kemampuan

Pemecahan Masalah dan Minat Belajar Siswa. Skripsi. Yogyakarta: UINSK.

Moleong, J. (2008). Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya Offset.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: EFIKASI DIRI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII PADA

76

Oktaviani, M.P. (2018). Tingkat Efikasi Diri Dalam Belajar Siswa SMK (Studi

Deskriptif pada Siswa Kelas X SMK Sahid Jakarta Tahun Ajaran 2016/2017

dan Implikasinya Terhadap Usulan Terhadap Usulan Topik-topik

Bimbingan Pribadi). Skripsi. Yogyakarta: USD.

Prastowo. (2013). Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta:

Diva Press.

Putrawangsa, S. (2017). Desain Pembelajaran Matematika Realistik. Perpustakaan

Nasional: CV. Reka Karya Amerta (Rekarta).

Saepuloh, A.R. (2013). Penerapan Model Pembelajaran Sinektik Untuk

Meningkatkan Kemampuan Representasi dan Komunikasi Matematis Siswa

SMP/ Skripsi. Bandung: UPI.

Santrock, J. (2000). Children. USA: McGraw-Hills.

Sari L, Valentino A. (2018). Apa yang dimaksud dengan Efikasi Diri atau Self

Efficacy? [Internet]. [diunduh 18 Februari 2020]. Tersedia pada:

https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-efikasi-diri-atau-self-

efficacy/117246.

Setyosari, P. (2010). Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta:

Kencana.

Sigit, N. (2007). Dasar-Dasar Metode Statistika. Grasindo: Cikal Sakti.

Siregar, Syofian. Statistika Deskriptif Untuk Penelitian Dilengkapi Perhitungan

Manual dan Aplikasi SPPS Versi 17. Bandung: PT Raja Grafindo Persada.

Sopyan, A., Marlina, R. (2019). Kemampuan Self Efficacy Matematis Siswa

Dengan Pendekatan Pembelajaran Realistic Mathematic Education (Rme).

Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika

Sesiomadika.

Suherman, E. (2003). Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. JICA.

Sumantri, M.S. (2015). Strategi Pembelajaran: Teori dan Praktik di Tingkat

Pendidikan Dasar. Jakarta: Rajawali Pers.

Supardi. (2012). Pengaruh Pembelajaran Matematika Realistik Terhadap Hasil

Belajar Ditinjau dari Motiviasi Belajar. E-Jurnal Cakrawala Pendidikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: EFIKASI DIRI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII PADA

77

Suryanto,dkk. (2010). Sejarah Pendidikan Matematika Realistik Indonesia

(PMRI).

Wulandari, Ceacilia. (2020). Keefektifan Pembelajaran Bentuk Aljabar

Menggunakan Media Pop Up Book Dengan Pendekatan Pendidikan

Matematika Realistik (PMRI) Untuk Siswa Kelas VIIC SMPN 2 Girimulyo

Tahun Ajaran 2019/2020. Skripsi. Yogyakarta: USD.

Yus, Juita.M. (2014). Peningkatan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA

Menggunakan Metode Diskusi Kelas IV Sekolah Dasar. Skripsi. Pontianak:

UTP.

Yusnimartika, R., Syamsiatin, E., Pujiastuti, S.I. (2013). Pengaruh Efikasi Diri

Akademik Terhadap Hasil Belajar Matematika Tentang Soal Cerita Operasi

Hitung Campuran. Jurnal Ilmiah Visi P2TK PAUD NI 8 (1).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: EFIKASI DIRI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII PADA

78

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: EFIKASI DIRI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII PADA

79

Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: EFIKASI DIRI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII PADA

80

Lampiran 2 LKS PMRI

Materi Pokok:

PENYAJIAN DATA

Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Mengenal data dalam kehidupan sehari-hari.

2. Memahami cara mengumpulkan data.

3. Menyajikan data dalam bentuk tabel.

Petunjuk

1. Diskusikan dan kerjakan soal-soal dibawah ini dengan tepat!

2. Tuliskan hasil diskusi pada kotak/kolom jawaban yang telah disediakan!

STATISTIKAA

GOOD!!

Sub bahasan:

Mengenal data

dan Menyajikan

data dalam

bentuk tabel

Nama :

No/ kelas:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: EFIKASI DIRI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII PADA

81

Mengenal data

1. Perhatikanlah diagaram berikut yang menunjukkan data produksi pupuk

sebuah pabrik!

Dari diagram di atas apa yang kamu peroleh?

2. Awal tahun ajaran baru, sekolah akan mengambiil suatu kebijakan terkait

jam

masuk sekolah. Oleh karena itu, sekolah ingin mengetahui informasi

tentang

rata-rata jarak rumah siswa ke sekolah, alat transportasi yang digunakan

paling banyak. Bagaimana cara mendapatkan informasi tersebut?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: EFIKASI DIRI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII PADA

82

A. Menyajikan Data

Perhatikan data-data yang disajikan dalam bentuk tabel berikut:

a. Tabel baris kolom

Penjualan Sepeda Motor Perusahaan HINDI tahun 2015-2020

Tahun Banyak sepeda motor terjual

2016 28.298

2017 33.458

2018 30.267

2019 55.678

2020 47.890

b. Tabel kontigensi

c. Distribusi frekuensi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: EFIKASI DIRI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII PADA

83

Dari ketiga tabel yang diberikan, apa yang kamu peroleh? Tuliskanlah

pemahaman kalian dari masing-masing jenis tabel bawah ini!

B. Kesimpulan

Mari kita simpulkan!

Apa itu data?

Bagaimana cara memperoleh data?

-

-

-

Apa saja macam-macam penyajian dalam bentuk tabel?

-

-

-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: EFIKASI DIRI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII PADA

84

1. Bagaimana cara memperoleh data tentang:

a. Tinggi badan siswa kelas 7

b. Hobi siswa kelas 7

c. Alat transportasi ke sekolah yang digunakan oleh siswa kelas 7

2. Diketahui data nilai ulangan Matematika seperti berikut ini:

45, 45, 45, 46, 46, 46, 46, 47, 47, 47, 48, 49, 49, 50, 51, 51, 52, 52, 52,

53, 53, 53, 53, 53, 55, 55, 56, 57, 58, 58, 59, 60, 62, 62, 65, 68, 69, 71,

72, 74, 81, 81, 87, 91, 95, 100.

Susunlah data tersebut dalam bentuk tabel frekuensi!

MARI BERLATIH!

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: EFIKASI DIRI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII PADA

85

3. Dalam satu sekolah swasta memiliki 9 kelas, yaitu 7A, 7B, 7C, 8A, 8B, 8C,

9A, 9B,

dan 9C. Kelas 7A memiliki 30 siswa, yaitu 15 pria dan 15 wanita. Kelas 7B

memiliki

25 siswa, yaitu 11 pria dan 14 wanita. Kelas 7C memiliki 32 siswa, yaitu 18

pria

dan 14 wanita. Kelas 8A memiliki 24 siswa yaitu 13 pria dan 11 wanita.

Kelas 8B

memiliki 30 siswa, yaitu 13 pria dan 17 wanita. Kelas 8C memiliki 26 siswa

yaitu

12 pria dan 14 wanita. Kelas 9A memiliki 32 siswa yaitu 16 pria dan 16

wanita.

Kelas 9B memiliki 25 siswa yaitu 13 pria dan 12 wanita. Kelas 9C memiliki

28 siswa

yaitu 14 pria dan 14 wanita.

Buatlah tabel kontigensi jumlah siswa menurut jenis kelamin dari sekolah

tersebut!

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: EFIKASI DIRI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII PADA

86

Materi Pokok:

PENYAJIAN DATA

Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Menyajikan data dalam bentuk diagram batang.

2. Menyajikan data dalam bentuk diagram garis.

3. Membaca diagram batang dan diagram garis.

Petunjuk

1. Diskusikan dan kerjakan soal-soal dibawah ini dengan tepat!

2. Tuliskan hasil diskusi pada kotak/kolom jawaban yang telah disediakan!

STATISTIKAA

GOOD!!

Sub bahasan:

Mengolah dan

Menyajikan

data dalam

bentuk

diagram

batang dan

garis

Nama :

No/ kelas:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: EFIKASI DIRI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII PADA

87

A. Mengolah dan menyajikan data dalam bentuk diagram batang

Pada tanggal 28 April 2020 kelas 7 telah melaksanakan Tes Matematika.

Siswa yang mengikuti tes tersebut sebanyak 40 siswa. Dan nilai yang

diperoleh disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Untuk mempermudah mengetahui banyak siswa untuk setiap nilai

adalah menyajikan data dalam bentuk diagram batang. Sajikanlah data

tersebut dalam bentuk diagram batang!

85 90 70 75 80 100 70 90 95 85

75 85 80 70 100 80 90 95 100 80

90 80 70 75 85 70 75 75 70 80

80 95 90 95 100 100 80 70 90 85

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: EFIKASI DIRI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII PADA

88

B. Mengolah dan menyajikan dalam bentuk diagram garis

1. Seorang lelaki muda membuat sebuah produk. Karena ingin memulai bisnis,

dia menjual produk tersebut. Lelaki muda itu ingin mengetahui keuntungan

yang didapat dari bulan Januari hingga bulan Juni. Kemudian dia

menggambarkannya seperti pada grafik di atas.

Dari grafik di atas, tuliskan data apa saja yang kamu peroleh di bawah ini!

0

0.5

1

1.5

2

2.5

3

0 1 2 3 4 5 6 7

Ru

pia

h (

dal

am r

atu

san

rib

u)

Bulan

Keuntungan Penjualan Produk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: EFIKASI DIRI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII PADA

89

2. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dalam seminggu diperoleh sebagai

berikut:

Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu

10.300 10.400 10.600 10.500 10.700 10.800 10.900

Sajikanlah data tersebut dalam bentuk diagram garis!

C. Kesimpulan

Mari kita simpulkan !

Apa saja bentuk penyajian data?

Apa itu diagram batang?

Apa itu diagram garis?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: EFIKASI DIRI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII PADA

90

1. Diketahui data ukuran sepatu siswa kelas VIII salah satu SMP Swasta di

Yogyakarta adalah sebagai berikut:

Ukuran Sepatu Siswa Kelas VIII

Nama Ukuran

sepatu Nama

Ukuran

Sepatu Nama

Ukuran

Sepatu

Devari 38 Lisa 39 Lina 38

Devara 37 Nanda 40 Bunga 40

Tata 39 Nancy 39 Joshua 42

Robby 42 Andreas 42 Edo 43

Zuniar 41 Kevin 43 Ekky 44

Aldo 45 Ditha 40 Gita 40

Buatlah diagram batang sesuai dengan tabel di atas!

MARI BERLATIH!

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: EFIKASI DIRI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII PADA

91

2. Buatlah sajian diagram garis dari data berat badan seorang bayi dalam

waktu 12 bulan pada tabel berikut:

3. Apa perbedaan dari diagram batang dan diagram garis?

Bulan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Berat (kg) 3,1 3,3 3,5 4,0 4,0 4,4 4,7 5,0 5,3 5,7 6,0 6,0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: EFIKASI DIRI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII PADA

92

Materi Pokok:

PENYAJIAN DATA

Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Menyajikan data dalam bentuk diagram lingkaran.

2. Membaca diagram lingkaran.

3. Menafsirkan diagram lingkaran.

Petunjuk

1. Diskusikan dan kerjakan soal-soal dibawah ini dengan tepat!

2. Tuliskan hasil diskusi pada kotak/kolom jawaban yang telah disediakan!

STATISTIKAA

GOOD!!

Sub bahasan:

Menyajikan

data dalam

bentuk diagram

lingkaran

Nama :

No/ kelas:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: EFIKASI DIRI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII PADA

93

A. Menyajikan data dalam bentuk Diagram Lingkaran

Setelah seluruh siswa kelas VII mengumpulkan data pribadi kepada wali

kelas. Guru mendata ulang setiap instrumen-instrumen yang diperlukan.

Dari data yang telah dikumpulkan guru menyajikan salah satu data yaitu

kegemaran olahraga dari 50 siswa. Data disajikan seperti berikut :

No Kegemaran Olaharga Banyak

siswa

1 Bulutangkis 14

2 Sepakbola 11

3 Voli 5

4 Basket 8

5 Tenis meja 12

JUMLAH 50

Dari tabel yang telah dibuat, guru ingin menyajikannya secara berbeda.

Guru memilih untuk menyajikannya dalam bentuk diagram lingkaran seperti

di bawah ini:

Tenis meja , 24%

Basket, 16%

Voli, 10%

Sepakbola , 22%

Bulutangkis, 28%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: EFIKASI DIRI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII PADA

94

1. Coba amati diagram lingkaran tersebut!

Jika sudah, untuk menentukan bagaimana cara menyajikan data tabel

kegemaran olahraga di atas dalam bentuk diagram lingkaran. Lengkapilah

tabel di bawah ini!

No Kegemaran olahraga Frekuensi Presentase

1 Bulutangkis

14

2 Sepakbola

11

3 Tenismeja

12

4 Voli

5

5 Basket

8

JUMLAH

50 100%

2. Selain dalam bentuk persentase, diagram lingkaran juga bisa dalam bentuk

derajat. Dimana kita tahu bahwa satu lingkaran sudut pusatnya adalah

360 .

Lengkapilah tabel di bawah ini, untuk mengetahui diagram lingkaran

tersebut dalam bentuk derajat!

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: EFIKASI DIRI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII PADA

95

No Kegemaran olahraga Frekuensi Sudut Pusat

1 Bulutangkis

14

2 Sepakbola

11

3 Tenismeja

12

4 Voli

5

5 Basket

8

JUMLAH

50

3. Buatlah diagaram lingkaran dalam bentuk derajat dari kegemaran olahrga

siswa kelas VII!

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: EFIKASI DIRI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII PADA

96

B. Kesimpulan

Mari kita simpulkan!

Apa itu diagram lingkaran?

Bagaimana cara menyajikan data dalam bentuk diagram lingkaran?

Dari pembelajaran sebelumnya hingga saat ini. Apa perbedaan yang kamu

ketahui dari diagram batang, diagram garis dan diagram lingkaran?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: EFIKASI DIRI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII PADA

97

1. Buatlah diagram lingkaran dari data nilai ulangan harian kelas 7 berikut

ini!

Nilai

50 60 65 75 80 90 95 100

Frekuensi

5 8 4 7 3 6 2 5

MARI BERLATIH!

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: EFIKASI DIRI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII PADA

98

2. Perhatikan diagram lingkaran berikut!

Dalam suatu polin terhadap 1,000 pemirsa tentang acara televisi yang

paling disukai pada salah satu stasiun televisi disajikan dalam bentuk

diagram lingkaran di atas. Berdasarkan diagram lingkaran tersebut:

a. Acara apakah yang paling banyak diminati pemirsa? Berapa banyak

permirsa yang meminatinya?

b. Acara apakah yang paling sedikit diminati pemirsa? Berapa banyak

pemirsa yang meminatinya?

c. Berapa persen pemirsa yang meminati acara berita? Berapa banyak

pemirsa yang meminatinya?

Musik 13%

Olahraga 17%

Infotaiment 20% Berita

Sinetron 90°

Kuis 10%

Acara Televisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: EFIKASI DIRI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII PADA

99

Lampiran 3 Tes Hasil Belajar (Pretest)

PRE-TEST

MATERI PENYAJIAN DATA

Nama :

Kelas :

No. absen :

Berilah tanda silang pada a,b,c, atau d pada jawaban yang kamu anggap benar!

1. Cara yang paling tepat untuk mengumpulkan data tentang alat transportasi ke

sekolah yang digunakan siswa di kelasmu, adalah ….

a. Observasi

b. Angket

c. Kuisoner

d. Dokumen

2. Macam-macam penyajian data dalam bentuk tabel atau daftar adalah sebagai

berikut, kecuali ….

a. Tabel baris kolom

b. Tabel kontigensi

c. Tabel kelompok

d. Tabel distribusi frekuensi

3. Penyajian data yang paling tepat untuk menggambarkan keadaan nilai tukar

rupiah terhadap dolar AS dalam kurun waktu sepekan adalah ….

a. Diagram batang

b. Diagram garis

c. Diagram lambang

d. Diagram lingkaran

4. Data nilai Matematika di kelas 7B adalah:

85,70,65,100,95,55,45,90,60,55,90,85,70,75,85,85. Banyaknya siswa yang

mendapat nilai 85 adalah….

a. 1

b. 2

c. 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: EFIKASI DIRI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII PADA

100

d. 4

5. Untuk menyelesikan soal nomor 5-6, perhatikan tabel berikut!

Kelas Banyak Siswa

Laki-laki Perempuan

7A 15 15

7B 13 16

8A 14 19

8B 11 13

9A 12 20

9B 14 13

Jumlah 79 96

Jumlah siswa terbanyak ada di kelas ….

a. 7A

b. 7B

c. 8A

d. 9A

6. Selisih tertinggi siswa laki-laki dan perempuan terbanyak ada di kelas ….

a. 7B

b. 8A

c. 9A

d. 9B

Perhatikan diagram berikut!

7. Dari diagram di atas, banyak siswa yang mendapat nilai lebih dari 6 adalah ….

a. 3 orang

b. 7 orang

0

1

2

3

4

5

6

7

8

Nilai

Nilai UAS Kelas VIIA

5 6 7 8 9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: EFIKASI DIRI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII PADA

101

c. 13 orang

d. 18 orang

8. Untuk menyelesaikan soal nomor 8-9, perhatikan diagram garis berikut!

Dari suhu ruangan yang telah disediakan, suhu ruangan tertinggi terjadi pada

hari …..

a. Senin

b. Selasa

c. Sabtu

d. Minggu

9. Kenaikan suhu ruangan tertinggi terjadi pada hari …..

a. Senin – Selasa

b. Selasa – Rabu

c. Rabu – Kamis

d. Kamis - Jumat

32 30

33 34 36 37

35

0

5

10

15

20

25

30

35

40

Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu

Suhu Ruangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: EFIKASI DIRI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII PADA

102

10. Diagram berikut menunjukkan bidang studi yang disukai oleh 75 siswa.

Banyak siswa yang menyukai Bahasa Inggris adalah ….

a. 12 orang

b. 21 orang

c. 25 orang

d. 30 orang

IPA, 16%

IPS, 28% Bahasa Inggris,

40%

Matematika, 16%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: EFIKASI DIRI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII PADA

103

Lampiran 4 Tes Hasil Belajar (Posttest)

POST-TEST

MATERI PENYAJIAN DATA

Nama :

Kelas :

No. absen :

Berilah tanda silang pada a,b,c, atau d pada jawaban yang kamu anggap benar!

1. Cara yang paling tepat untuk mengumpulkan data tentang tinggi badan siswa

di kelasmu, adalah ….

e. Observasi

f. Angket

g. Kuisioner

h. Dokumen

2. Data banyaknya penduduk laki-laki dan perempuan disajikan sebagai berikut:

Nama Desa Banyak Penduduk

Laki-laki Perempuan

Sidomulyo 1.250 1.550

Kedungjajang 2.050 2.400

Arjopuro 1.500 1.650

Sidomakmur 1.350 1.500

Penyajian data tersebut diasajikan dalam bentuk ….

e. Tabel baris kolom

f. Tabel kontigensi

g. Tabel kelompok

h. Tabel distribusi frekuensi

3. Penyajian data yang paling tepat untuk menggambarkan presentase jenis

pekerjaan orangtua siswa kelas 7 adalah ….

e. Diagram batang

f. Diagram garis

g. Diagram lambang

h. Diagram lingkaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: EFIKASI DIRI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII PADA

104

4. Sebuah produsen susu cair kemasan menetapkan bahwa kemasan berisi 250

ml susu diberikan toleransi tidak harus tepat 250 ml. Berikut volume dari 20

sampel kotak susu:

245, 246, 247, 245, 252, 255, 251, 252, 254, 254, 248, 248, 249, 250, 255,

251, 247, 249, 250, 255. Banyaknya kemasan yang berisi tepat 250 ml

adalah….

a. 1

b. 2

c. 3

d. 4

Untuk menyelesikan soal nomor 5-6, perhatikan tabel berikut!

Calon Ketua

RT 001 Perolehan Suara

Jaka 40

Robi 25

Cecep 13

Anton 33

Yanto 10

5. Jumlah warga RT 001 yang memilih adalah ….

e. 101 orang

f. 111 orang

g. 121 orang

h. 131 orang

6. Calon ketua RT 001 yang memenangkan pemilihan adalah ….

a. Jaka

b. Cecep

c. Robi

d. Anton

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: EFIKASI DIRI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII PADA

105

Diagram berikut untuk soal nomor 7!

7. Jumlah siswa laki-laki dan perempuan yang mendapat 7 adalah ….

e. 7 orang

f. 9 orang

g. 20 orang

h. 22 orang

Untuk menyelesaikan soal nomor 8-9, perhatikan diagram garis berikut!

8. Jumlah penjualan sepeda motor pada bulan Maret …..

e. 25 unit

f. 30 unit

g. 35 unit

h. 40 unit

0

2

4

6

8

10

12

14

3 4 6 7 8 9

Ban

yak

sisw

a (a

nak

)

Axis Title

Hasil Ujian Matematika Kelas 7

Laki-laki

Perempuan

0

10

20

30

40

50

60

Januari Februari Maret April Mei

Jum

lah

Pe

nju

alan

(U

nit

)

Bulan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: EFIKASI DIRI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII PADA

106

9. Peningkatan jumlah penjualan tertinggi terjadi pada bulan …..

a. Januari – Februari

b. Februari – Maret

c. Maret – April

d. April – Mei

10. Diagram berikut menunjukkan kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti oleh 200

siswa.

Banyak siswa yang menyukai PMR adalah ….

a. 22 orang

b. 30 orang

c. 36 orang

d. 44 orang

Basket 15%

English Club 12%

Sepakbola 22%

Pramuka 22%

PMR 18%

Bela diri 11%

Sales

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: EFIKASI DIRI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII PADA

107

Lampiran 5

ANGKET EFIKASI DIRI SISWA

ED

1

ED

2

ED

3

ED

4

ED

5

ED

6

ED

7

ED

8

ED

9

ED

10

ED

11

ED

12

ED

13

ED

14

ED

15

ED

16

ED

17

ED

18

ED

19

ED

20

S1 3 4 3 3 1 3 3 1 3 4 3 3 2 2 2 4 2 2 3 4

S2 4 3 3 4 2 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3

S3 4 4 4 4 2 3 4 1 1 4 3 3 1 1 4 4 1 1 3 3

S4 3 4 3 1 1 2 4 2 4 4 3 4 2 3 4 3 2 3 2 3

S5 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 4 2 3 4 2 3 4 4 3

S6 4 2 2 1 2 4 4 3 3 4 4 3 4 1 4 4 3 2 2 4

S7 4 3 4 3 3 3 4 2 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4

S8 4 4 4 4 2 2 4 2 2 4 4 4 2 4 4 4 2 2 2 4

S9 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

S10 4 3 2 3 1 3 4 4 1 3 2 4 1 2 1 4 1 2 2 4

S11 4 3 3 1 2 4 4 1 1 3 3 4 2 2 3 4 3 2 2 3

S12 3 4 4 3 3 1 4 2 1 4 3 4 2 1 3 4 4 3 3 4

S13 4 3 2 3 2 3 4 2 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3

S14 3 3 4 2 3 3 4 1 1 4 4 4 3 3 4 4 4 1 2 3

S15 4 4 3 3 2 3 4 2 2 4 4 4 3 2 4 4 3 1 1 4

ED

21

ED

22

ED

23

ED

24

ED

25

ED

26

ED

27

ED

28

ED

29

ED

30

ED

31

ED

32

ED

33

ED

34

ED

35 Total

S1 4 3 2 3 2 4 2 4 2 1 1 2 4 3 4 96

S2 4 2 2 4 4 3 4 2 3 3 4 4 3 4 3 117

S3 3 1 3 4 1 3 3 3 3 1 1 3 4 4 3 95

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: EFIKASI DIRI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII PADA

108

S4 4 3 3 3 2 1 3 2 2 2 3 2 3 4 3 96

S5 2 3 4 3 3 4 4 2 3 3 4 3 3 3 3 105

S6 4 2 3 3 3 4 2 2 3 3 2 3 4 3 3 104

S7 3 3 3 3 2 3 2 4 3 2 2 3 4 4 3 112

S8 4 2 2 4 2 4 2 2 4 2 2 4 4 4 4 110

S9 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 2 135

S10 3 4 3 3 1 3 2 2 3 3 1 1 4 4 4 92

S11 4 2 1 3 2 2 2 3 3 2 1 2 3 4 3 90

S12 4 3 1 4 2 4 3 4 4 1 2 4 3 4 3 104

S13 4 3 2 4 2 3 3 2 2 3 2 2 3 4 3 101

S14 3 1 3 4 1 4 3 4 3 2 1 4 4 4 4 105

S15 4 3 3 4 1 3 2 4 4 2 2 4 4 4 3 108

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: EFIKASI DIRI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII PADA

109

Lampiran 6

ANGKET LKS PMRI TERHADAP EFIKASI DIRI SISWA

ED

1

ED

2

ED

3

ED

4

ED

5

ED

6

ED

7

ED

8

ED

9

ED

10

ED

11

ED

12

ED

13

ED

14

ED

15

ED

16

ED

17

ED

18

ED

19

ED

20

S1 2 4 4 2 1 3 2 1 2 4 3 4 3 2 2 4 3 1 2 4

S2 4 3 2 3 3 4 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 4

S3 4 3 3 3 2 3 4 2 2 3 3 3 2 2 3 4 2 2 2 3

S4 3 4 3 1 2 4 4 1 3 4 3 4 1 1 3 3 3 2 3 4

S5 1 2 2 4 2 2 2 2 4 2 2 1 2 4 1 2 4 4 4 2

S6 4 4 4 2 2 2 4 4 2 4 4 2 2 2 2 4 2 2 2 4

S7 4 4 4 2 4 2 4 2 2 4 4 4 2 2 2 4 4 4 2 4

S8 4 4 4 2 2 4 4 2 2 4 4 4 2 2 4 4 2 2 2 4

S9 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 2 3 3 3 3

S10 2 3 4 4 1 1 3 4 2 1 2 3 1 1 4 3 1 3 3 3

S11 4 4 4 1 1 4 4 1 1 3 3 3 3 1 2 3 3 1 1 4

S12 3 2 3 2 3 3 2 1 3 3 2 3 3 1 3 3 2 1 2 3

S13 4 3 3 2 3 3 4 1 2 3 3 3 3 2 4 4 2 2 3 3

S14 4 4 4 4 2 4 4 1 1 4 4 4 4 2 4 4 4 1 3 4

S15 3 4 3 1 1 4 4 1 1 4 4 4 1 1 4 4 4 1 1 4

ED

21

ED

22

ED

23

ED

24

ED

25

ED

26

ED

27

ED

28

ED

29

ED

30

ED

31

ED

32

ED

33

ED

34

ED

35 Total

S1 3 4 4 3 2 4 1 4 1 1 2 2 3 3 3 93

S2 2 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 104

S3 3 2 1 4 1 3 2 3 3 2 1 3 4 2 3 93

S4 4 2 2 4 2 2 2 3 2 2 2 2 3 4 4 96

S5 2 2 2 4 4 1 2 4 2 2 4 2 1 4 2 87

S6 4 4 2 2 2 4 2 4 4 2 2 4 2 2 2 100

S7 2 2 2 4 2 2 4 4 2 2 2 2 4 4 2 104

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: EFIKASI DIRI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII PADA

110

S8 4 2 2 4 2 2 2 4 2 2 2 4 4 4 4 106

S9 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 114

S10 3 1 2 3 3 1 3 3 3 3 2 2 4 3 3 88

S11 4 3 1 4 1 4 3 3 2 1 1 2 3 4 3 90

S12 3 1 2 4 2 3 2 2 4 1 2 3 3 3 3 86

S13 4 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 4 3 97

S14 3 1 4 4 2 4 3 1 2 1 1 4 3 4 4 107

S15 4 2 2 4 1 1 1 1 4 1 1 4 3 4 3 88

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: EFIKASI DIRI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII PADA

111

Lampiran 7 Lembar Validasi

LEMBAR VALIDASI

INSTRUMEN PENELITIAN

Materi Pelajaran : Matematika

Materi : Penyajian Data

Kelas : VII

Yth Bapak/ Ibu Validator

Mohon Bapak/Ibu berkenan memberikan penilaian pada kelengkapan

instrumen pembelajaran berupa LKS PMRI dan intrumen penelitian berupa angket

efikasi diri, soal pretest, soal posttest, dan angket LKS PMRI terhadap efikasi diri

siswa. Lembar validasi ini digunakan untuk mengetahui penilaian Bapak/Ibu

tentang kualitas dari instrumen peneitian yang akan digunakan. Angket digunakan

untuk mengetahui seberapa jauh peserta didik mengenali kemampuan dirinya

sendiri, Soal pretest digunakan sebagai pemicu awal pemahaman peserta didik

tentang materi penyajian data, LKS PMRI digunakan dalam pembelajaran dengan

materi penyajian data untuk peserta didik Kelas VII SMP pada semester genap,

Soal Posttest digunakan sebagai pembanding berhasil tidaknya pembelajaran

menggunkan LKS PMRI, dan angket LKS PMRI terhadap efikasi diri digunakan

untuk mengetahui apakah ada pengaruh peningkatan atau penurunan efikasi diri

siswa setelah meggunakan LKS berbasis PMRI. Hasil ini bertujuan untuk

mendapatkan Angket, LKS dan Soal Tes dengan kriteria valid.

Petunjuk

Berikut adalah kriteria penskoran masing-masig komponen item perangkat

pembelajaran yang dinilai. dengan memberikan tanda ( ) pada kolom serta

memberikan komentar atas kelayakan instrumen perangkat pembelajaran

No Keterangan Skor

1 Sangat baik 4

2 Baik 3

3 Cukup 2

4 Kurang 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: EFIKASI DIRI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII PADA

112

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: EFIKASI DIRI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII PADA

113

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: EFIKASI DIRI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII PADA

114

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: EFIKASI DIRI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII PADA

115

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: EFIKASI DIRI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII PADA

116

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: EFIKASI DIRI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII PADA

117

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: EFIKASI DIRI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII PADA

118

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: EFIKASI DIRI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII PADA

119

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: EFIKASI DIRI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII PADA

120

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: EFIKASI DIRI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII PADA

121

Lampiran 8 Pengerjaan Tes Hasil Belajar (Pretest)

No

absen

Nomor soal Nilai Ketuntasan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 100 Tuntas

2 0 10 0 10 10 10 10 10 0 0 60 Tidak Tuntas

3 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 100 Tuntas

4 10 10 10 10 10 10 0 10 0 10 80 Tuntas

5 0 0 10 0 10 10 10 10 10 10 70 Tuntas

6 10 10 0 10 10 10 10 10 10 10 90 Tuntas

7 10 10 10 10 10 10 0 10 10 10 90 Tuntas

8 10 10 10 10 10 10 0 10 10 10 90 Tuntas

9 0 10 10 10 10 10 0 0 0 0 50 Tidak Tuntas

10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 0 90 Tuntas

11 0 10 10 0 10 0 0 10 0 0 40 Tidak Tuntas

12 10 0 10 10 10 10 10 10 10 10 90 Tuntas

13 10 0 10 10 10 10 10 10 0 0 70 Tuntas

14 0 10 10 1 10 10 10 10 10 10 90 Tuntas

15 10 10 10 10 10 0 0 0 10 10 70 Tuntas

Rata-rata 78.67

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: EFIKASI DIRI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII PADA

122

Lampiran 9 Pengerjaan Tes Hasil Belajar (Posttest)

No

absen

Nomor soal Nilai Ketuntasan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 80 Tuntas

2 0 10 0 10 10 10 10 10 0 0 80 Tuntas

3 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 90 Tuntas

4 10 10 10 10 10 10 0 10 0 10 60 Tidak Tuntas

5 0 0 10 0 10 10 10 10 10 10 90 Tuntas

6 10 10 0 10 10 10 10 10 10 10 100 Tuntas

7 10 10 10 10 10 10 0 10 10 10 80 Tuntas

8 10 10 10 10 10 10 0 10 10 10 80 Tuntas

9 0 10 10 10 10 10 0 0 0 0 80 Tuntas

10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 0 50 Tidak Tuntas

11 0 10 10 0 10 0 0 10 0 0 90 Tuntas

12 10 0 10 10 10 10 10 10 10 10 80 Tuntas

13 10 0 10 10 10 10 10 10 0 0 80 Tuntas

14 0 10 10 1 10 10 10 10 10 10 100 Tuntas

15 10 10 10 10 10 0 0 0 10 10 80 Tuntas

Rata-rata 88.00

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI