edisi 14 desember 2012

12
@kabarmaduranews TWITTER Email Redaksi: redaksi@kabarma.co.id JUMAT 14 Desember 2012 Coblosan Supremasi Hukum Narkoba Kabar Bangkalan Kabar Pamekasan Kabar Sumenep Kabar Sampang Imbas Pemilukada, PN Tunda Sidang Aparat Kepolisian Terlibat Pengamanan PPS Lahir Tepat Pemilukada, Rata-rata Cesar Enam Bayi Lahir 12-12-12 Tuntut RS Swasta Ditutup Aktivis Menilai Banyak yang Menyalahi Aturan Prioritaskan Pembangunan Infrastruktur Kekuatan APBD 2013 Rp 1,470 Triliun Deal dengan Valentino J Bersambung ke Hal 6 J Bersambung ke Hal 6 J Bersambung ke Hal 6 J Bersambung ke Hal 6 KM/AGUS JOSIANDI KURANG TELAK: Dari hasil rekapitulasi di tingkat desa/ kecamatan, Ra Momon yang tercatat sebagai warga Kelurahan Pengeranan hanya mendapat sekitar 40 persen dari suara pemilih di kelurahan tersebut. SAMPANG-Meski sebagian masyarakat sudah melihat hasil quick qount perolehan suara pada pemungutan suara, Rabu lalu (12/12), namun pihak-pihak penyelenggara pemungutan suara tetap sibuk menyelesaikan tahapan demi tahapan. Tahapan yang berlangsung Kamis kemarin (13/12), adalah pengiriman kotak suara berikut surat suara yang telah dicoblos, di dalamnya, dari Panitia Pemungutan Suara (PPS) ke Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK). Sesuai jadwal, penghitungan perolehan suara hasil Pemilukada tingkat PPK akan dilakukan pada 15 Desember. PPK Mulai Terima Kotak Suara Panwascam Temukan Puluhan Pemilih di Bawah Umur SAMPANG-Ternyata, tidak selu- ruh warga Sampang ikut menyum- bangkan suaranya pada pesta demokrasi lima tahunan yang diselenggarakan Rabu (12/12) kemarin lusa. Seperti halnya di Desa Pulau Mandangin, ada 3,263 warganya yang tidak menggunakan hak pilihnya alias golput. Fakta bahwa tiga ribu lebih warga Mandangin golput, diungkapkan Ketua PPL (Panitia Pengawas La- pangan) Pulau Mandangin, Umar Faruk. Ujarnya, dari 12.258 pemilik suara yang tercatat di DPT (daftar pemilih tetap), hanya 8995 yang tercatat ikut memilih pada hari pencoblosan kemarin. Hal itu diketahui dari catatan PPS (Panitia Pemungutan Suara), setelah penghitungan perolehan suara secara keseluruhan. “Dari catatan saya, ditemukan 3.263 yang tidak ikut nyob- los,” katanya kepada Kabar Madura, Kamis (13/12). Jika dipersentasekan ter- hadap jumlah total pemil- ih, sesuai yang tercantum dalam DPT, maka jumlah golput di Pulau Mandangin, mencapai sekitar 26,6 persen. Itu berarti, lebih dari seperempat pemilik hak suara di pulau itu, menyia-nyiakan hak mereka. 25 Persen Lebih Golput k SAMPANG-Perkem- bangan demokrasi selalu terkait den- gan perkembangan perilaku pemilih, teru- tama dalam demokrasi langsung yang diter- apkan di Indonesia sejak tahun 2004. De- mokrasi yang sehat bukan hanya diukur dari partisipasi pemil- ih namun bagaimana rasionalitas pemilih tersebut dalam me- nentukan pilihan. Pernyataan bernada “indah” itu diungkap- kan incumbent Noer Tjahja, Bupati Sam- pang sekaligus calon Bupati Sampang peri- ode 2013-2018, saat jumpa pers, di aula Pendapa Kabupaten Sampang, kemarin. Menurut sosok yang akrab dipanggil Noer itu, selaku Bupati Sam- pang, dia mengharap- kan masyarakat dapat menentukan sikap se- cara rasional sehingga tidak menyesal untuk lima tahun ke depan. KM/ ACHMAD SYAIFUL ROMADHON LEGOWO: Bupati Noer Tjahja selaku calon bupati incumbent, denganjantan mengakui kekalahannya. Dia berharap, pilihan warga Sampang, dilandasi pemikiran yang rasional, bukan emosional. Incumbent Harapkan Warga Sampang Rasional PAMEKASAN-Calon Bu- pati Pamekasan periode 2013- 2018 Achmad Syafii berharap, pemilukada di Kota Gerbang Salam berlangsung happy ending. Dengan kata lain, tidak ada persoalan sampai berakhir nanti. Syafii menegaskan hara- pannya itu di depan segenap wartawan dalam jumpa pers di Posko Pemenangan ASRI, Jalan Darma, Kamis (13/12). Saat jumpa pers, Syafii di- dampingi pasangannya, calon Wakil Bupati Khalil Asy’ari; para petinggi partai pengusungnya; segenap Tim ASRI, dan sejumlah simpatisan. “Saya berharap, perjala- nan atau proses pemilu- kada berlangsung baik. Sampai selesai. Sudah saatnya diakhiri strategi politik yang bersifat penza- liman. Kasihan masyara- kat,” terang Syafii sembari menyatakan bersyukur atas kebijakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jatim yang meloloskan pasangan ASRI. KM/HAIRUL ANAM KOMITMEN PERUBAHAN: Pasangan Calon Bupati-Wakil Bupati Pamekasan, Achmad Syai-Khalil Asy’ari (ASRI) foto bersama para Tim ASRI usai jumpa pers di Posko Pemenangan, Jalan Darma, Kamis (13/12). Syai Harapkan Pemilukada Happy Ending Momon Raup 3.004 Suara di Kampungnya BANGKALAN-Muda tapi luar biasa memang cocok menjadi predikat Muhammad Makmun Ibnu Fuad, saat ini. Anak RKH Fuad Amin, Bupati Bangkalan itu memang muda usia, baru 26 tahun, jalan ke 27 tahun, tapi dapat menapak- kan kakinya menjadi orang nomor satu Bangkalan. Politisi muda PAN, yang kini menjadi anggota DPRD Bang- kalan itu tinggal menunggu pelantikannya saja. Mengendap 10 Bulan SUMENEP- Kasus peny- elewengan bantuan sapi di Desa Tamedung, Kecamatan Batang-Batang yang dilapor- kan ke Kejaksaan Negeri (Ke- jari) Sumenep, 10 bulan lalu, hingga saat ini belum jelas proses hukumnya. Warga pun kecewa dan akhirnya men- datangi Kejari Sumenep guna mempertanyakan tindak lanjut kasus tersebut, Kamis (13/12). Warga sangat kecewa dengan sikap Kejari yang tidak kunjung memberikan kejelasan. Pada- hal kasus itu sudah dilapor- kan berbeulan-bulan lampau. “Tapi ssampai sekarang belum ada kepastian, kami sangat kecewa,” tegas Muhammad, salah satu waga, kepada Kabar Madura, Kamis (13/12) setelah selesai menemui Kasi Pidsus Kejari Sumenep. Didominasi Masyarakat Pantura PAMEKASAN-Sekalipun telah berjuluk Kota Pendidi- kan dan Kota Gerbang Salam, namun Pamekasan tidak steril dari praktik peredaran dan pemakaian ilegal, narkotika dan obat-obat terlarang atau narkoba, di kalangan ma- syarakatnya. KM/FATHOR RAHMAN SARANG PEMADAT: Sudah menjadi rahasia umum, bahwa pelaku tindak pidana narkoba tetap dapat menjalankan bisnis haram mereka, sekalipun di balik terali besi. ”KALAU memang Madura itu me- miliki prospek bagus dalam industri gula, sudah sejak dulu pasti ada pabrik gula di Madura. Buktinya Belanda saja tidak mau mendirikan pabrik gula di Madura, tentu saja mereka sudah memiliki studi ke- layakan pendirian pabrik gula yang dalam perhitungannya sangat tidak menguntungkan. Lha sekarang ini mengapa PTPN X berencana mendiri- kan pabrik gula di Madura? Ada apa?” Pernyataan tersebut diucapkan Ketua APTRI Wilayah PTPN X (Persero), H. Kadar Oesmadi, terkait wacana pendirian pabrik gula oleh PTPN X (Persero) di Madura. APTRI Wilayah PTPN X (Persero) Tolak Pendirian Pabrik Gula di Madura ”Belanda Saja Tidak Mau Mendirikan Pabrik Gula di Madura” TIDAK DIBERDA- YAKAN: Petani tebu di Madura selama ini hanya menerima hasil sewa kebun tanpa merasakan ‘manisnya’ gula yang mereka tanam. WWW.SETKAB.GO.ID Upaya PT Perkebunan Nusan- tara X (Persero) untuk mendiri- kan pabrik gula terintegrasi di Madura terus mendapat peno- lakan. Jika sebelumnya petani tebu Madura mengeluhkan berbagai masalah yang timbul, mulai dari sewa tanah yang tidak dibayar hingga rusaknya lahan mereka, kini penolakan datang dari Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) Wilayah PTPN X. ROSSI RAHARDJO, Surabaya J Bersambung ke Hal 6 J Bersambung ke Hal 6 J Bersambung ke Hal 6 J Bersambung ke Hal 6 KM/WAWAN AWALLUDDIN HUSNA PINDAH TANGAN: Kotak suara berikut surat suara yang telah dicoblos, di dalamnya mulai dikirim dari PPS, ke PPK, Kamis (13/12). Penghitungan di PPK akan berlangsung mulai 15 Desember mendatang.

Upload: teguh-santoso

Post on 11-Mar-2016

260 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

kabar madura

TRANSCRIPT

Page 1: Edisi 14 Desember 2012

@kabarmaduranewsTWITTER

Email Redaksi: [email protected]

JUMAT 14 Desember 2012

Coblosan

Supremasi Hukum

Narkoba

Kabar Bangkalan

Kabar Pamekasan

Kabar Sumenep

Kabar Sampang

Imbas Pemilukada, PN Tunda SidangAparat Kepolisian Terlibat Pengamanan PPS

Lahir Tepat Pemilukada, Rata-rata Cesar Enam Bayi Lahir 12-12-12

Tuntut RS Swasta DitutupAktivis Menilai Banyak yang Menyalahi Aturan

Prioritaskan Pembangunan InfrastrukturKekuatan APBD 2013 Rp 1,470 Triliun Deal dengan Valentino

Bersambung ke Hal 6

Bersambung ke Hal 6

Bersambung ke Hal 6

Bersambung ke Hal 6

KM/AGUS JOSIANDI

KURANG TELAK: Dari hasil rekapitulasi di tingkat desa/

kecamatan, Ra Momon yang tercatat sebagai warga Kelurahan

Pengeranan hanya mendapat sekitar 40 persen dari suara

pemilih di kelurahan tersebut.

SAMPANG-Meski sebagian masyarakat sudah melihat hasil quick qount perolehan suara pada pemungutan suara, Rabu lalu (12/12), namun pihak-pihak penyelenggara

pemungutan suara tetap sibuk menyelesaikan tahapan demi tahapan.Tahapan yang berlangsung Kamis kemarin (13/12), adalah pengiriman kotak suara

berikut surat suara yang telah dicoblos, di dalamnya, dari Panitia Pemungutan Suara (PPS) ke Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK). Sesuai jadwal, penghitungan perolehan

suara hasil Pemilukada tingkat PPK akan dilakukan pada 15 Desember.

PPK Mulai Terima Kotak Suara

Panwascam Temukan Puluhan Pemilih di Bawah UmurSAMPANG-Ternyata, tidak selu-

ruh warga Sampang ikut menyum-bangkan suaranya pada pesta demokrasi lima tahunan yang diselenggarakan Rabu (12/12) kemarin lusa. Seperti halnya di Desa Pulau Mandangin, ada 3,263 warganya yang tidak menggunakan hak pilihnya alias golput.

Fakta bahwa tiga ribu lebih warga Mandangin golput, diungkapkan Ketua PPL (Panitia Pengawas La-pangan) Pulau Mandangin, Umar Faruk. Ujarnya, dari 12.258 pemilik

suara yang tercatat di DPT (daftar pemilih tetap), hanya 8995 yang tercatat ikut memilih pada hari pencoblosan kemarin.

Hal itu diketahui dari catatan PPS (Panitia Pemungutan Suara), setelah penghitungan perolehan suara secara keseluruhan. “Dari

catatan saya, ditemukan 3.263 yang tidak ikut nyob-los,” katanya kepada Kabar Madura, Kamis (13/12).

Jika dipersentasekan ter-hadap jumlah total pemil-ih, sesuai yang tercantum

dalam DPT, maka jumlah golput di Pulau Mandangin, mencapai sekitar 26,6 persen. Itu berarti, lebih dari seperempat pemilik hak suara di pulau itu, menyia-nyiakan hak mereka.

25 Persen Lebih Golput

k

SAMPANG-Perkem-bangan demokrasi selalu terkait den-gan perkembangan perilaku pemilih, teru-tama dalam demokrasi langsung yang diter-apkan di Indonesia sejak tahun 2004. De-mokrasi yang sehat bukan hanya diukur dari partisipasi pemil-

ih namun bagaimana rasionalitas pemilih tersebut dalam me-nentukan pilihan.

Pernyataan bernada “indah” itu diungkap-kan incumbent Noer Tjahja, Bupati Sam-pang sekaligus calon Bupati Sampang peri-ode 2013-2018, saat jumpa pers, di aula

Pendapa Kabupaten Sampang, kemarin.

Menurut sosok yang akrab dipanggil Noer itu, selaku Bupati Sam-pang, dia mengharap-kan masyarakat dapat menentukan sikap se-cara rasional sehingga tidak menyesal untuk lima tahun ke depan.

KM/ ACHMAD SYAIFUL ROMADHON

LEGOWO: Bupati Noer

Tjahja selaku calon bupati incumbent,

denganjantan mengakui

kekalahannya. Dia berharap, pilihan warga

Sampang, dilandasi

pemikiran yang rasional, bukan

emosional.

Incumbent Harapkan Warga Sampang Rasional

PAMEKASAN-Calon Bu-pati Pamekasan periode 2013-2018 Achmad Syafii berharap, pemilukada di Kota Gerbang Salam berlangsung happy ending. Dengan kata lain, tidak ada persoalan sampai berakhir nanti.

Syafii menegaskan hara-pannya itu di depan segenap wartawan dalam jumpa pers

di Posko Pemenangan ASRI, Jalan Darma, Kamis (13/12). Saat jumpa pers, Syafii di-dampingi pasangannya, calon Wakil Bupati Khalil Asy’ari; para petinggi partai pengusungnya; segenap Tim ASRI, dan sejumlah simpatisan.

“Saya berharap, perjala-nan atau proses pemilu-

kada berlangsung baik. Sampai selesai . Sudah saatnya diakhiri strategi politik yang bersifat penza-liman. Kasihan masyara-kat,” terang Syafii sembari menyatakan bersyukur atas kebijakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jatim yang meloloskan pasangan ASRI.

KM/HAIRUL ANAM

KOMITMEN PERUBAHAN: Pasangan Calon Bupati-Wakil Bupati Pamekasan, Achmad Syafi i-Khalil Asy’ari (ASRI) foto bersama para Tim ASRI usai jumpa pers di Posko Pemenangan, Jalan Darma, Kamis (13/12).

Syafi i Harapkan Pemilukada Happy Ending

Momon Raup 3.004 Suara

di KampungnyaBANGKALAN-Muda tapi luar biasa memang cocok

menjadi predikat Muhammad Makmun Ibnu Fuad, saat ini. Anak RKH Fuad Amin, Bupati Bangkalan itu memang muda usia, baru 26 tahun, jalan ke

27 tahun, tapi dapat menapak-kan kakinya menjadi orang

nomor satu Bangkalan.Politisi muda PAN, yang kini

menjadi anggota DPRD Bang-kalan itu tinggal menunggu

pelantikannya saja.

Mengendap 10 Bulan

SUMENEP- Kasus peny-elewengan bantuan sapi di

Desa Tamedung, Kecamatan Batang-Batang yang dilapor-kan ke Kejaksaan Negeri (Ke-jari) Sumenep, 10 bulan lalu, hingga saat ini belum jelas

proses hukumnya. Warga pun kecewa dan akhirnya men-

datangi Kejari Sumenep guna mempertanyakan tindak lanjut kasus tersebut, Kamis (13/12).Warga sangat kecewa dengan

sikap Kejari yang tidak kunjung memberikan kejelasan. Pada-hal kasus itu sudah dilapor-

kan berbeulan-bulan lampau. “Tapi ssampai sekarang belum

ada kepastian, kami sangat kecewa,” tegas Muhammad,

salah satu waga, kepada Kabar Madura, Kamis (13/12) setelah selesai menemui Kasi Pidsus

Kejari Sumenep.

Didominasi Masyarakat

PanturaPAMEKASAN-Sekalipun

telah berjuluk Kota Pendidi-kan dan Kota Gerbang Salam, namun Pamekasan tidak steril

dari praktik peredaran dan pemakaian ilegal, narkotika dan obat-obat terlarang atau

narkoba, di kalangan ma-syarakatnya.

KM/FATHOR RAHMAN

SARANG PEMADAT: Sudah menjadi rahasia umum, bahwa

pelaku tindak pidana narkoba tetap dapat menjalankan bisnis haram

mereka, sekalipun di balik terali besi.

”KALAU memang Madura itu me-miliki prospek bagus dalam industri gula, sudah sejak dulu pasti ada pabrik gula di Madura. Buktinya Belanda saja tidak mau mendirikan pabrik gula di Madura, tentu saja mereka sudah memiliki studi ke-layakan pendirian pabrik gula yang dalam perhitungannya sangat tidak menguntungkan. Lha sekarang ini mengapa PTPN X berencana mendiri-kan pabrik gula di Madura? Ada apa?”

Pernyataan tersebut diucapkan Ketua APTRI Wilayah PTPN X (Persero), H. Kadar Oesmadi, terkait wacana pendirian pabrik gula oleh PTPN X (Persero) di Madura.

APTRI Wilayah PTPN X (Persero) Tolak Pendirian Pabrik Gula di Madura

”Belanda Saja Tidak Mau Mendirikan Pabrik Gula di Madura”

TIDAK DIBERDA-

YAKAN: Petani tebu di

Madura selama ini hanya

menerima hasil sewa

kebun tanpa merasakan

‘manisnya’ gula yang mereka

tanam.

WWW.SETKAB.GO.ID

Upaya PT Perkebunan Nusan-tara X (Persero) untuk mendiri-kan pabrik gula terintegrasi di Madura terus mendapat peno-lakan. Jika sebelumnya petani

tebu Madura mengeluhkan berbagai masalah yang timbul,

mulai dari sewa tanah yang tidak dibayar hingga rusaknya lahan mereka, kini penolakan datang dari Asosiasi Petani

Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) Wilayah PTPN X.

ROSSI RAHARDJO, Surabaya

Bersambung ke Hal 6

Bersambung ke Hal 6

Bersambung ke Hal 6

Bersambung ke Hal 6

KM/WAWAN AWALLUDDIN HUSNA

PINDAH TANGAN: Kotak suara berikut surat suara yang telah dicoblos, di dalamnya mulai dikirim dari PPS, ke PPK, Kamis (13/12). Penghitungan di PPK akan berlangsung mulai 15 Desember mendatang.

Page 2: Edisi 14 Desember 2012

JUMAT 14 Desember 20122

Email Redaksi: [email protected]

RUU MIRAS

Aparat Kepolisian Terlibat Pengamanan PPS

BANGKALAN-Pesta demokrasi masyarakat Bangkalan berupa pemungutan suara Pemilukada Bangkalan telah usai, namun aroma pemilukada masih tercium di kabupaten paling barat di Pulau Madura tersebut.

Pengadilan Negeri (PN) Bangka-lan terpaksa menunda persidan-gan yang dijadwal berlangsung Kamis (13/12) lantaran beberapa personil kepolisian dari Kepoli-sian Resor Bangkalan yang ber-tugas mengawal terdakwa masih terlibat dalam pengamanan Pemi-lukada Bangkalan.

Brigadir Polisi Kepala Suryo, petugas yang sering menjadi pengawal terdakwa saat dalam persidangan, menjelaskan dirinya sedang melakukan pengamanan PPS di Kecamatan Kokop, se-hingga tidak bisa menjalankan tugasnya di PN Bangkalan.

Menurut Hairil, pengacara yang mendampingi kliennya di PN Bangkalan mengatakan bahwa persidangan kemarin harus ditunda karena tidak adanya aparat kepoli-sian yang melakukan pengamanan. Hal tersebut diamini Salam, salah

seorang panitera yang bertugas di PN Bangkalan yang mengatakan bahwa sidang ditunda hingga satu pekan ke depan.

Istiadi, Humas PN Bangkalan yang dihubungi Kabar Madu-ra melalui telepon selularnya menjelaskan bahwa penundaan terebut disebabkan karena aparat kepolisian masih disibukkan dengan pengamanan Pemilukada Bangkalan.

”Memang untuk hari ini sidang di PN Bangkalan ditunda hingga pekan depan sehubungan dengan pihak kepolisian yang masih sibuk melakukan pengamanan pemilu-kada di beberapa titik lokasi. Saat ini tidak ada personil yang bertu-gas untuk pengawalan terdakwa dan pihak Kejaksaan Negeri yang bertanggung jawab atas terdakwa tidak mau mengambil risiko dengan menggelar sidang tanpa kehadiran aparat kepolisian,” jelas Istiadi yang mengaku sedang berada di Jakarta untuk keperluan dinas tersebut..

”Terkait jumlah sidang hari ini yang ditunda, dalam catatan kami mungkin sekitar tujuh kasus. Itupun penundaan satu pekan ke depan bukan berarti hingga Kamis depan. Senin (17/12) persidangan di PN Bangkalan sudah kembali normal,” jelas Istiadi. (jos/rr)

Imbas Pemilukada, PN Tunda Sidang

KM/AGUS JOSIANDI

SEPI: Suasana Pengadilan Negeri Bangkalan terlihat lengang pada Kamis (13/12) akibat dari ditundanya sejumlah sidang karena aparat kepolisian masih konsentrasi mengamankan proses pemilukada.

Menghilangkan penat atau lelah karena seharian beraktivitas dapat dilakukan di mana saja. Ada yang suka menghabiskan waktunya dengan nongkrong di kafe, menonton bioskop, atau di tempat rekreasi bersama teman, sahabat, saudara dan kekasih. Di Bangkalan, ada salah satu tempat rekreasi yang patut untuk dijadikan lokasi melepas penat,

Taman Rekreasi Kota (TRK).

EKO EDI WINARNO, Bangkalan

TRK merupakan salah satu tem-pat rekreasi yang letaknya berada di tengah kota Bangkalan. Lokasi yang mudah dijangkau menjadi salah satu nilai lebih TRK untuk menjadi jujugan warga Bangkalan yang ingin melepas penat. TRK terletak di Desa Mlajah, Keca-matan Kota Bangkalan.

Berlokasi sekitar 2 kilometer ke arah selatan dari Alun-alun Bangkalan, TRK berada persis di belakang Stadion Gelora Bang-

kalan (SGB) yang berdiri di tepi Jalan Soekarno-Hatta. Meski le-taknya berada di tengah kota, TRK

menawarkan beberapa alternatif hiburan kepada pengunjung.

Masuk ke dalam TRK, pen-

gunjung dikenakan tiket masuk Rp1.500 per orang. Dengan bi-aya tersebut, pengunjung sudah

dapat berkeliling di area TRK sesuka hati tanpa dibatasi waktu. Ada dua pilihan tempat hiburan dengan luas 4.300 meter persegi tersebut yang dapat disinggahi pengunjung, yakni kolam renang dan arena bermain.

Untuk masuk ke dalam area kolam renang, pengunjung di-wajibkan membayar tiket masuk sebesar Rp5 ribu per orang. Pen-gunjung dapat memanfaatkan segala fasilitas yang ada di dalam area kolam renang sepuasnya.

Sementara untuk arena bermain, pengunjung tidak dikenakan tiket tambahan. Dalam arena bermain terdapat banyak pilihan jenis permainan yang dapat dinikmati anak-anak, remaja, maupun orang dewasa. Di antaranya: mandi bola, mobil-mobilan remote control atau yang bisa dikemudi sendiri oleh anak-anak, becak air, dolphin boat, kolam pancing ikan, dan perahu mesin.

Danau yang terdapat di dalam TRK menjadi salah satu tempat favorit pengunjung selain kolam renang dan kolam pancing ikan. Danau yang awalnya merupakan tempat resapan air untuk kawasan sekitar tersebut menjadi lebih

indah dengan dibangunnya be-berapa sarana di sekitarnya.

Kemarin, ketika Kabar Madura mendatangi TRK, terlihat ratusan pengunjung yang memenuhi ta-man rekreasi tersebut. Mereka rata-rata datang ke TRK hanya untuk menghilangkan penat setelah seharian beraktivitas. 90 Persen pengunjung merupakan wisatawan domestik dari dalam kota Bangkalan sendiri.

Salah satu pilihan tempat yang menarik di dalam TRK yakni tem-pat yang teduh di dalam arena bermain yang banyak ditumbuhi pepohonan rindang. Kondisi sep-erti ini dapat memulihkan kem-bali kesegaran tubuh yang penat setelah beraktivitas.

”Tempat ini (TRK, red) memang asyik sebagai tempat rekreasi alter-natif karena semuanya sudah terse-dia di sini,” kata Danis, pengunjung yang datang ke TRK bersama anak dan isterinya, Kamis (13/12).

Di saat-saat tertentu, TRK meng-gelar beberapa pertunjukan musik maupun pentas seni. Bahkan beberapa produser musik lokal Jawa Timur memanfaatkan TRK sebagai tempat syuting video klip lagu yang mereka produksi. (rr)

KM/EKO EDI WINARNO

PEMANDANGAN INDAH: Danau yang terletak Taman Rekreasi Kota menjadi salah satu tempat favorit pengunjung selain kolam renang dan kolam pancing ikan.

Melihat dari Dekat Taman Rekreasi Kota Bangkalan

Alternatif Tempat Hiburan Warga di Tengah Kota untuk Hilangkan Penat

PCNU Tegas Mendukung BANGKALAN-Rancangan Undang-Un-

dang (RUU) terkait pelarangan peredaran minuman keras (miras) mulai digulirkan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI. Salah satu fraksi di Senayan menginisiasi RUU tersebut untuk bisa segera masuk dalam program legislasi nasional 2013.

Hingga saat ini regulasi terkait mi-ras hanya membatasi terkait distribusi minuman beralkohol tersebut. Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 38 tahun 2007 hanya mengatur tentang distribusi miras dan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 3 tahun 1997 hanya menjelaskan terkait penggolongan miras. Sementara RUU Miras kali ini akan mengatur tentang la-rangan mengkonsumsi, mendistribusikan, dan memproduksi.

KH Busyro Damanhuri, wakil Rois PCNU Bangkalan, merespon positif RUU tersebut. Menurutnya, langkah tersebut sangat baik sebab memotong mata rantai miras langsung dari sumbernya.

”Kami jelas mendukung RUU itu. Bagi kami apa yang terjadi selama ini belum bisa menuntaskan masalah miras. Adapun RUU yang coba diajukan saat ini, tentu itu akan memutus permasalahan miras ini langsung dari sumbernya,” jelas Busyro.

”Selama ini kontroversi pelarangan miras kurang dianggap sebab jika pere-daran miras dilarang, maka hal tersebut akan mengurangi pendapatan negara. Bagi kami itu hanya menyelesaikan ma-salah dengan masalah lain,” imbuhnya.

Busyro menambahkan, dari kacamata agama sekalipun miras sangat dilarang. ”Dalam agama sudah dijelaskan, baik mengkonsumsi maupun memproduksi mi-ras itu dilarang. Masalah miras dihubung-kan dengan masalah pendapatan negara? Terus apa gunanya kita menyelamatkan pendapatan negara namun hal tersebut tidak membawa maslahatan bagi umat,” paparnya. (jos/rr)

BANGKALAN-Pasca terselenggaran-ya Pemilukada Bangkalan yang dilak-sanakan Rabu (12/12) lalu, tumpukan lembar tugas baru sudah menunggu di meja kerja sang pemimpin terpilih, salah satu yang masih ditunggu-tunggu oleh masyarakat adalah perkemban-gan prestasi sepakbola Bangkalan yang sem-pat terhen-t i d a l a m beberapa waktu tera-khir.

Harapan besar un-tuk kem-ba l i ber -s i n a r n y a persepak-b o l a a n Bangkalan diamanat-kan kepada bupati ter-pilih. Tidak tanggung-tanggung, permasala-han seng-keta s ta-tus kepe-m i l i k a n P e r s e b a Super sebagai klub milik masyarakat Bangkalan diharapkan segera berakhir.

Hal tersebut disampaikan beberapa klub internal PSSI Bangkalan, Kamis (13/12). ”Bupati terpilih kami harapkan bisa menghidupkan kembali persepak-bolaan di Bangkalan. Dan yang terpent-ing adalah membawa kembali Perseba Super ke Bangkalan,” terang Petir Khan, pemilik klub Mitra Bangkalan.

Ia menambahkan, berdasar sejarah Perseba Super milik masyarakat Bang-

kalan atau dalam hal ini klub internal PSSI Bangkalan, bukan milik pribadi. Selain itu Petir mempertimbangkan animo masyarakat Bangkalan yang membuncah pasca prestasi Perseba Super menembus Divisi Utama Liga Indonesia.

”Sangat disayangkan apabila setelah promosi ke Divisi Utama justru Perseba Super harus jadi milik pribadi, apa-

lagi sampai dimiliki oleh orang luar. Padahal prestasi klub ini dalam meng-harumkan nama Bangkalan sudah sedemikian baik, sehingga membuat masyarakat begitu mengidolakannya,” sambungnya.

Pria yang berprofesi sebagai pen-gusaha sapi perah tersebut mengaku sempat miris ketika menyaksikan peresmian Stadion Gelora Bangkalan

(SGB) tidak dibarengi dengan ke-beradaan klub lokal sebagai penghuni stadion tersebut.

”Saya takut berdirinya SGB hanya akan membuat putera Bangkalan men-jadi penonton di stadionnya sendiri apabila Bangkalan tidak memiliki wakil di liga profesional. Perseba Super harus kembali ke Bangkalan, Itu harga mati!” tegas ayah dua puteri tersebut. (bai/rr)

KM/DOK

HARAPAN BARU: Calon Bupati Ra Momon (dua dari kiri) yang sementara unggul dalam perhitungan suara sementara Pemilukada Bangkalan, sukses membawa Bangkalan Selection menjadi juara Bupati Bangkalan Cup 2012 sebagai manajer tim.

Bupati Terpilih Harus Ambil Alih Perseba!

Sangat disayang-kan apabila setelah promosi ke Divisi

Utama justru Perse-ba Super harus jadi milik pribadi, apalagi sampai dimiliki oleh orang luar. Pada-

hal prestasi klub ini dalam mengharum-

kan nama Bangkalan sudah sedemikian

baik, sehingga membuat masyara-kat begitu mengidol-

akannya.”

PETIR KHANPemilik klub Mitra Bangkalan

Page 3: Edisi 14 Desember 2012

3JUMAT 14 Desember 2012

Email Redaksi: [email protected]

Pada hari ini kita hanya menyidan-gkan 3 perkara pidana dan 1

perkara perdata, ini sisa dari per-sidangan yang tidak diadakan pada Selasa.”

SYIHABUDDINHumas PN Sampang

PN Klaim Tidak Ganggu Jadwal Sidang

SAMPANG-Tak hanya sat-uan kerja perangkat daerah (SKPD) seluruh Sampang yang libur, Pengadilan Neg-eri Sampang juga ikut libur selama pelaksanaan Pemilu-kada Sampang, Rabu (12/12) lalu. Hal ini tentu saja mem-buat sejumlah sidang di PN Sampang ditunda.

H u m a s P N Sampang Syi-habuddin men-gatakan keputu-san meliburkan persidangan ini berdasarkan su-rat edaran yang dikeluarkan oleh Bupati Sampang terkait libur pada hari pencoblos-an Pemilukada Sampang. Na-m u n m e n u r u t S y i h a b u d d i n , agar tidak men-g a g g u j a d w a l persidangan, PN berusaha memampatkan persidangan Selasa lalu dalam sehari untuk agenda persidangan minggu ini.

“Selasa 11 Desember, per-sidangan dimampatkan yang seharusnya digelar 2 minggu ke depan, tapi digelar kema-rin,” kata Syihabuddin ke-pada Kabar Madura, Kamis (13/12).

Dengan adanya pemam-patan jadwal sidang, PN Sampang hanya menyidan-gkan 4 perkara satu di an-taranya adalah perkara per-data, kemarin. “Pada hari ini kita hanya menyidangkan 3 perkara pidana dan 1 perkara perdata, ini sisa dari persi-dangan yang tidak diadakan pada Selasa” lanjut Syihab, panggilan akrab Syihabud-din, kemarin.

Dengan sedikitnya jumlah perkara yang disidangkan Kamis kemarin, menurut Syi-hab, bukan karena alasan target anggaran tahunan yang harus diselesaikan pada akhir desember ini. “ Tidak sama sekali terkait hal itu,mungkin untuk agenda minggu ini su-dah dihabiskan pada Selasa lalu atau mungkin masih ter-pengaruh hari libur,” tambah Syihab yang juga salah satu Hakim di PN Sampang ini.

Dia juga mengungkap-kan untuk perkara-perkara

perdata banyak yang meminta d i se l enggara -kan pada min-ggu depan be-gitu juga dengan perkara pidana beberapa penga-cara mengajukan penundaan per-sidangan hingga minggu depan. Namun menu-rutnya pelaksa-naan pemilukada ini tidak terlalu berdampak den-gan pers idan-

gan. “Meski dengan adanya pemilukada tidak begitu berdampak dengan persidan-gan,” katanya.

Namun Syihab mengung-kapkan secara kuantitas perkara pidana yang disidan-gkan di PN Sampang men-galami penurunan dengan rincian 290 perkara yang disidang selama tahun 2011 dan untuk akhir tahun 2012 perkara pidana yang berhasil disidang hanya pada angka 230 perkara.

Namun masih ada kemung-kinan akan ada penambahan pada beberapa minggu ke depan di bulan Desember ini. “Biasanya kita membuat laporan pada akhir tahun mengenai turun atau nai-knya jumlah persidangan pidana di Sampang,” tan-dasnya. (waw/zis)

Pemilukada, Banyak Sidang Ditunda

SAMPANG-Sebanyak enam bayi tercatat la-hir tepat pada tanggal istimewa, yakni tanggal 12 Desember 2012 atau 12-12-2012. Kelahiran bayi yang rata-rata dilakukan persalinan den-gan caesar lahir di rumah sakit umum daerah (RSUD) Sampang, bertepatan dengan proses pemilihan umum kepala daerah (Pemilukada) Sampang. Tanggal cantik inilah yang diman-faatkan oleh para ibu hamil di atas 9 bulan untuk melahirkan ditanggal yang dianggap kramat tersebut.

Salah satu orangtua bayi yang lahir di RSUD Sampang mengatakan, anaknya lahir tepat pada tanggal 12-12-2012. Pihaknya bersyukur proses kelahirannya lancar. Sebab, kelahiran buah hatinya tersebut memang dinantikan dan sengaja dilahirkan tepat dengan tanggal bagus tersebut.

“Diharapkan dengan kelahiran anak saya yang tepat pada tanggal istimewa tersebut, mampu membawa hoki atau keberuntungan bagi si anak dan keluarganya. Sekaligus memudahkan untuk mengingat angka kelahi-ran atau ulang tahun,” ujar sang ibu bayi yang enggan dikorankan tersebut.

Menurut dia, sebenarnya, anaknya dijadwal-

kan lahir pada tanggal 13 Desember. Namun, karena menurut dokter umur kandungan istrin-ya sudah cukup, maka dokter mengizinkan bila menginginkan anaknya dilahirkan pada tanggal spesial tersebut. Karena itu, langsung dilakukan operasi.

Sementara itu, Humas RSUD Sampang dr Yuliono mengatakan adanya enam bayi yang dilahirkan di rumah sakit tersebut tidak semuanya lahir dengan cara operasi. Hal itu dilakukan atas permintaan orang tua bayi dengan berbagai alasan.

“Setelah dilakukan pemeriksaan memang usia kandungan ibu bayi rata-rata sudah cukup umur. Selain itu, ada yang terpaksa dilakukan operasi karena permintaan dari orangtua si bayi,” ujar Yuliono pada Kabar Madura, kemarin.

Dijelaskan, tidak semua bayi yang lahir ditanggal cantik tersebut dilahirkan secara operasi. Seperti bayi dari Sukilah, warga Desa Plakaran Kecamatan Jrengik yang lahir pada pukul 22.30 WIB tersebut lahir dengan cara yang normal.

Dengan berat 2,3 kilogram, bayi laki-laki dengan panjang 48 cm tersebut masih belum

dikasih nama. “Bayinya ada yang dilahir-kan secara normal dan ada juga yang tidak. Rata-rata ibu ingin melahirkan anaknya pada tanggal yang istimewa tersebut karena alasan keberuntungan,” ungkapnya.

Hal yang sama disampaikan oleh salah seorang bidan RSUD yang menangani per-salinan bayi yang lahir pada tanggal cantik tersebut mengatakan lahirnya ke enam bayi ini merupakan fenomena yang unik dengan tang-gal, bulan, serta tahun serba angka 12, namun dirinya tidak memberikan penilaian khusus terhadap angka tersebut, karena menurutnya, semua tanggal adalah baik.

Meski momennya dianggap istimewa, pihak rumah sakit tetap memberikan pelayanan yang sama dengan bayi yang lahir pada waktu se-belumnya, tidak ada penanganan khusus yang diberikan oleh pihak rumah sakit.

Berdasarkan data yang berhasil dihimpun, selain bayi laki-laki yang dilahirkan Sukilah, terdapat bayi yang lahir ditanggal cantik terse-but juga dengan lahir secara normal. Seperti bayi laki-laki Rohiyeh yang lahir dengan berat 3,9 kilogram dengan panjang 52 cm lahir pada pukul 23.30 malam. (KM10/zis)

KM/ ACHMAD SYAIFUL ROMADHON

NORMAL: Enam bayi yang lahir pada tanggal 12 Desember 2012 atau 12-12-12 di RSUD Sampang.

Lahir Tepat 12-12-12, Rata-rata Cesar

Page 4: Edisi 14 Desember 2012

PAMEKASAN-Janji Komisi B DPRD Pamekasan akan melakukan inspeksi men-dadak (sidak) realisasi pro-gram Jalan Lain Menuju Kesejahteraan Masyarakat (Jalin Kesra) yang berma-salah dinilai hanya omong doang (odong) oleh aktivis Komite Arek Lancor Bangkit (KALAB) Pamekasan. Karena hingga kini belum jelas lang-kah yang ditempuh Komisi B.

“Kami merasa kecewa saja, karena sampai hari ini sidak yang dijanjikan Komisi B be-lum terlaksana, kalau seperti ini berarti wakil rakyat tidak

pro rakyat,” ujar Zainal Abidin salah seorang aktivis KALAB kepada Kabar Madura, Kamis (13/12) kemarin.

Lambannya respon Komisi B itu membuat masyarakat ber-tanya-tanya tentang kepedu-lian wakil rakyat Pamekasan. Karena di berbagai daerah kata Zainal banyak masyarakat yang menerimanya tidak ses-uai dengan yang diharapkan.

Sehingga, kata Zainal , Komisi B segera mengam-bil langkah konkrit terkait persoalan yang membelit masyarakat Pamekasan terse-but, supaya tugas yang diem-

bannya sebagai wakil rakyat benar benar nampak.

“Kalau harapan saya, Komisi B tidak hanya berjanji dan

berkoar koar di media untuk melakukan sidak saja, semen-tara realisasinya tidak jelas. Langsung turun ke bawah dan temui masyarakat yang menerima tidak sesuai itu,” tekannya.

Terpisah, Ketua Komisi B DPRD Pamekasan Husnan Ah-madi mengatakan, pihaknya saat ini masih mendalami kasus tersebut, sehingga me-langkah sesuai dengan target yang diinginkan. “Untuk se-mentara, kami masih mencari informasi kepada teman teman yang demo kemarin, kalau kita turun dan hanya menemukan

satu dua, itu kan tidak fair namanya,” ungkapnya kepada Kabar Madura.

Langkah yang d iambi l tersebut kata Husnan, agar pihaknya melangkah den-gan target yang jelas, su-paya sidak yang dilakukan menuai hasil yang maksimal dan dapat dipertanggung-jawabkan. “Yang menerima menfaat itu sekitar dua ribu lima puluh manfaat, jadi kita mencari informasinya dulu karena itu program (Pemprov) Jawa Timur dan kita tidak tahu anggarannya berapa,” pungkasnya.(jck/zis)

JUMAT 14 Desember 20124

Email Redaksi: [email protected]

Kami merasa kecewa saja, karena sampai hari ini sidak yang dijanjikan Komisi B be-lum terlaksana, kalau seperti ini berarti wakil rakyat tidak

pro rakyat,”

ZAINAL ABIDIN Aktivis KALAB

K A S U S N A R K O T I K A

K R I M I N A L

Selama 2012, Tangani 24 Perkara PAMEKASAN-Kejaksaan Negeri (Kejari)

Pamekasan menangani 24 perkara terkait narkotika setidaknya sepanjang 2012.

“Sampai bulan November, ada 24 perkara yang telah ditngani oleh pihak ke-jari. Dari 24 perkara tersebut, pelakunya dijerat sebagai pemakai, menguasai dan penjual,” ujar Kasi Pidana Umum Kejari Pamekasan, Ach. Syafi’ie ditemui Kabar Madura, Kamis (13/12) kemarin.

Di antara 24 perkara yang masuk ke Kejari, sejauh ini masih menyelesaikan 16 perkara, sedangkan 8 masih masuk dalam tahap persidangan.

Untuk kasus Narkotika yang dijatuhkan bagi ke 16 perkara yang sudah disele-saikan Kejari, didalamnya terdapat ber-bagai macam kurungan tergantung pada pelanggaran yang telah dilakukan oleh tersangka.

Berdasarkan UU No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, yang terdapat dalam pasal 112 dan 114, bagi pemakai dipenjara minimal 4 tahun dengan denda minimal Rp 800 juta dan maksimal dikenai denda Rp 8 miliar.

Sedangkan bagi kurir, sebagaimana tertuang dalam pasal 114, diganjar ku-rungan minimal 5 tahun dan denda paling sedikit Rp. 1 miliar dan paling banyak Rp. 10 miliar.

Sedangkan jenis narkotika yang paling banyak ditransaksikan adalah sabu-sabu. “Sedangkan yang lainnya, seperti pil ekstasi dan lain sebagainya masih belum ada, dalam artian pihak Kejari masih be-lum menemukan,” kata Achmad Syafi’ie.

Dari ke 24 perkara tersebut, masih belum ada keterlibatan pelajar, baik mengkonsum-si, mengedarkan dan lain sebagainya. Rata-rata yang termasuk didalamnya adalah sudah berumur 20 tahun ke atas.(ong/zis)

Daerah Rawan Pencurian

PAMEKASAN-Tingkat keamanan di Desa Laden Kecamatan Kota Pamekasan tergolong daerah rawan pencurian, bahkan aksi yang merugikan masyarakat tersebut tidak hanya terjadi di malam hari saja.

Dalam setiap minggunya, aksi pencu-rian tersebut terjadi hingga dua sampai tiga kali, sehingga membuat masyarakat resah dan tidak nyaman, sementara dari sekian aksi pencurian tersebut tidak satu pun yang terungkap.

“Kalau di sini (Laden, red) hampir setiap hari terjadi kemalingan, ada saja yang diambil. Dari barang yang besar hingga yang paling kecil semuanya ti-dak ditampik,” tutur Mas’udi, warga ja-lan Bhayangkara kepada Kabar Madura, Kamis (13/12).

Lebih aneh lagi kata Mas’udi, aksi pencurian tersebut tidak hanya terjadi pada malam hari, melainkan pada siang bolong pun aksi pencurian kerap kali terjadi. Tak pelak hal tersebut menjadi atensi tersendiri bagi pihak keamanan kota Gerbang Salam.

Fannan, warga lainnya, juga men-gatakan, desa Laden yang masih masuk lingkup perkotaan menjadi salah satu daerah yang tidak terjamin keamanannya. Bahkan masyarakat sangat di resahkan dengan ulah orang yang tidak bertang-gung jawab tersebut.

“Kemarin tetangga saya kehilangan motor pada siang hari, sampai sekarang belum ditemukan, dan sering pula warga warga lain yang kehilangan. Pokoknya seminggu tidak sepi dengan aksi pencu-rian,” katanya.

Oleh sebab itu ia berharap, tingkat pen-gamanan di daerah tersebut dapat diting-katkan oleh pihak keamanan, sehingga masyarakat dapat hidup tentram dan ten-ang dalam setiap harinya tanpa dihantui oleh perasaan takut dan perasaan lainnya.

“Mudah mudahan keamanan bisa dit-ingkatkan oleh polsek kota, supaya ke-amanan masyarakat sedikit dapat terjaga,” harapnya.Sementara itu, hingga berita ini diturunkan, Kapolsek Kota AKP Mustaghfir belum bisa dikonfirmasi.(jck/zis)

KM/MARZUKIY

TERIAK: Salah seorang orator saat menyampaikan aspirasinya di hadapan komisi D DPRD Pamekasan, Kamis (13/12).

Tuntut RS Swasta DitutupAktivis Menilai Banyak yang Menyalahi AturanPAMEKASAN-Puluhan ak-

tivis yang tergabung dalam M a h a s i s w a M a s y a r a k a t Menggugat (M3) menggelar unjuk rasa ke kantor DPRD Kabupaten Pamekasan, Ka-mis(13/12) kemarin. Unjuk rasa mereka terkait maraknya pembangunan rumah sakit swasta yang dinilai tidak me-menuhi peraturan perundang undangan.

Dalam aksinya, para pen-gunjuk rasa menuding tidak seriusnya pemerintah dan DPRD Pamekasan dalam me-nyikapi hal tersebut menjadi indikasi adanya konspirasi pemilik modal dan pemer-intah itu sendiri. “Ini hanya dijadikan ajang memperkaya diri oleh oknum tertentu, karena ini sangat merugi-kan pemerintah dan rakyat

Pamekasan sendiri,” teriak Maimun salah seorang orator dalam aksi tersebut.

Kejadian di lapangan kata Maimun, keberadaan rumah sakit yang telah sekian tahun beroperasi tidak sesuai dengan izin yang dikeluarkan. Pihak rumah sakit justru melayani semua pasien yang di luar batas spesifikasinya.

“Rumah sakit Larasati yang izin operasionalnya sebagai rumah sakit bersalin, jus-tru menerima semua pasien demikian juga dengan rumah sakit Assyifa yang khusus un-tuk bedah menerima semua pasien pula,” tegasnya.

Ketidak tegasan pihak ter-kait untuk memberikan sank-si menjadi pertanyaan besar bagi masyarakat dan aktivis Pamekasan. Sebab jika hal itu terus dibiarkan maka hanya akan menguntungkan salah satu pihak saja dan tidak menutup kemungkinan, ke-jadian serupa terus bergulir di kota pendidikan.

“Izin operasional semen-tara itu hanya berlaku satu tahun saja, padahal rumah sakit swasta yang ada sudah bertahun tahun berjalan, ini ada indikasi konspirasi dengan orang orang tak ber-tanggung jawab. Makanya saya minta pemerintah me-nutup rumah sakit swasta tersebut,”pintanya.

Dalam aksinya mereka me-minta untuk melakukan pen-cabutan izin operasional dan tutup semua rumah sakit swasta yang tidak sesuai dengan ketentuan undang undang no. 44 pasal 24 tahun 2009. Meminta pula DPRD untuk tegas dan memberikan teguran terhadap dinas kes-ehatan yang diduga telah me-nyalah gunakan kewenangan dengan mengeluarkan izin terhadap rumah sakit yang ti-dak sesuai dengan ketentuan undang undang.

Menanggapi persoalan tersebut, Ketua Komisi D DPRD Pamekasan Makmun

mengatakan, selama ini pihak rumah sakit telah mengupay-akan terkait kelengkapan sarana dan prasarana sesuai dengan undang undang yang berlaku, sehingga pihaknya memberi waktu untuk mem-perbaikinya.

“Terimakasih kepada adik adik semuanya atas aspirasi yang disampaikan, namun dari hasil sidak yang kami lakukan kemarin, pihak rumah sakit berjanji untuk mengu-payakan adanya kelengka-pannya sarana dan prasa-rana sesuai dengan undang undang,”responnya.

Sementara itu, Hamdi Jibril salah seorang korlap aksi mengatakan, ketidak leng-kapan sarana rumah sakit swasta yang telah berjalan sekian tahun tersebut meru-pakan kelemahan pihak ter-kait untuk mengatasinya.

“Kami minta izin operasion-alnya dicabut dan rumah sakit swasta itu ditutup, karena telah melanggar permenkes,

dan beroperasi tidak sesuai dengan izin operasional yang dikeluarkan,”tandasnya.

R M R a m a d h a n i , s a l a h seorang perwakilan dari pi-hak Dinas Kesehatan Pa-mekasan di hadapan para demonstrans mengatakan, maraknya rumah sakit swasta yang menerima semua pasien tidak lain untuk melayani kebutuhan masyarakat saja.

“Kalau misalnya ada pasien tabrakan langsung dibawa ke sana, pihak rumah sakit swasta tidak boleh menolak karena itu sudah sesuai dengan sumpah. Yang tidak boleh itu rumah sakit bersalin menerima op-erasi mata,” katanya.

Ditanya tentang perpan-jangan izin operasional, pi-hak dinas kesehatan tidak bisa memberikan jawabab. Para pendemo berjanji Senin mendatang, kembali turun jalan dengan tuntutan serupa karena tidak puas dengan jawaban dari pihak terkait kemarin.(jck/zis)

Sidak Jalin Kesra, Komisi B Dituding ‘Odong’

Page 5: Edisi 14 Desember 2012

514 Desember 2012JUMAT

Email Redaksi: [email protected]

NELAYAN

Kekuatan APBD 2013 Rp 1,470 Triliun

SUMENEP-Pembahasan Ran-cangan Pendapatan dan Be-lanja Daerah (RAPBD) 2013 Kabupaten Sumenep berhasil dilakukan Badan Anggaran (Banggar) DPRD Sumenep bersama dengan Tim Anggaran (Timgar) Pemerintah Sumenep. Proses penandatangan antara Bupati Sumenep bersama den-gan Pimpinan DPRD di ruang Paripurna DPRD Sumenep, Kamis (13/12) kemarin.

Penandatangan APBD 2013 antara Pimpinan DPRD KH Imam Hasyim (Ketua), Faisal Muhlis (Wakil Ketua), Moh Hanif (Wakil Ketua) dengan Bupati Sumenep KH A Busyro Karim didampingi Wakil Bupati

Ir H Soengkono Sidik. Hadir pula dalam sidang Paripurna Pembahasan RAPBD tersebut, seluruh Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) ling-kungan Pemkab Sumenep, Anggota DPRD dan sejumlah simpatisan di ruang Paripurna Lantai II DPRD Sumenep.

Ketua DPRD Sumenep KH Imam Hasyim mengatakan, pembahasan RAPBD Sumenep tahun 2013 telah selesai diba-has. Kekuatan APBD 2013 sebe-sar Rp 1, 470 trilliun. Kekuatan APBD tersebut mengalami pen-ingkatan yang cukup signifikan dibandingkan dengan tahun-ta-hun sebelumnya. Dengan APBD tersebut, akan diprioritaskan untuk pembangunan infrastruk-tur di Kabupaten Sumenep.

”Saat ini telah selesai dilaku-kan penetapan APBD 2013. Mudah-mudahan APBD ini

dapat teralisasi dengan maksi-mal sehingga masyarakat bisa merasakan adanya pemban-gunan. Apalagi, Bapak Bupati akan lebih memprioritaskan pembangunan infrastruktur ja-lan dengan hotmik,” ujar Ketua DPRD Sumenep KH Imam Hasyim kepada wartawan, usai penandatanganan APBD 2013, Kamis (13/12).

Menurutnya, dalam APBD 2013 untuk pembangunan infrastruk-tur terutama di wilayah kepu-lauan mencapai Rp 20 miliar, sedangkan di wilayah daratan mencapai Rp 29 miliar dan Rp 25 miliar untuk pembangunan infrastruktur khusus hotmik.

Peningkatan ini sangat signifi-kan dibandingkan dengan ta-hun sebelumnya yang hanya Rp 16 milliar untuk infrastruktur.

”Insya Allah, dengan angga-ran yang cukup tersebut, jalan-

jalan yang mengalami keru-sakan akan lebih baik dengan dihotmik. Untuk infrastruktur kenaikan sangat siginifkan se-bab kenaikannya lebih dari 50 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya,” imbuh poli-tisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut.

S e l a i n i t u , y a n g p a t u t mendapatkan apresiasi adalah penetapan APBD 2013 yang jauh lebih maju tahun ini dibandingkan dengan tahun lalu. Tahun 2012 lalu, peneta-pan APBD dilakukan akhir 30 Desember tetapi tahun 2013 ini, justru berhasil ditetapkan 13 Desember. Dengan kemajuan tersebut, tahun depan akan lebih maju lagi penetapannya yang bisa ditetapkan di bulan November.

”Setelah ini, akan dilakukan evaluasi Gubernur sehingga

akhir Desember sudah ditetap-kan. Dan pada bulan Januari action. Kami di DPRD Sumenep memang ekstra, makanya ada penambahan waktu hingga dua hari. Bahkan, seandainya tidak ada penambahan waktu, tanggal 11 Desember sudah ada penetapan. Tapi kami tidak ingin tergesa-gesa, ingin yang terbaik,” tegasnya.

Sekre ta r i s Daerah Kab Sumenep, Moh Saleh men-gatakan, kekuatan APBD 2013 di Kabupaten Sumenep me-mang terdapat penambahan. Sebab, untuk Dana Alokasi Umum (DAU) mendapatkan kenaikan hingga mencapai 13 persen. Jika tahun 2012, DAU hanya sekitar Rp 800 miliar, maka tahun 2013 mencapai Rp 900 miliar. Termasuk juga, DAK mengalami kenaikan sebesar 16 persen, sehingga DAK 2013

mencapai Rp 11 miliar.”Kalau belanja pegawai ini

tidak hanya untuk gaji, tapi juga bantuan, tunjangan, dan tambahan kesejahteraan. Kalau hanya gaji pegawai, anggaran-nya sekitar Rp 608 miliar,” ungkapnya.

Sekedar diketahui, dalam laporan Raperda APBD 2013, untuk yang dibahas di Komisi A, total pendapatan Rp 2, 662 mil-iar. Sedangkan jumlah belanja daerah pada mitra kerja Komisi A sebesar Rp 252 miliar lebih. Untuk Komisi B, pendapatan dari 8 SKPD sebesar Rp 1, 360 triliun, belanja langsung dan tak langsung Rp 130 miliar lebih. Sementara, untuk SKPD mitra Komisi C, pendapatan senilai Rp 3 miliar lebih, belanja tak langsung 49, 713 miliar, dan belanja langsung Rp 188 milliar lebih. (bus/zis/adv)

Prioritaskan Pembangunan Infrastruktur

SUMENEP-Para nelayan memilih untuk memarkir sampan mereka selama dua hari terakhir di daerah pantai Salopeng. Padahal di beberapa tempat para nelayan sudah banyak memanen ikan dengan ha-sil tangkapan yang melimpah ruah.

Pengakuan tersebut diutarakan oleh Sudahnan, warga Desa Campor yang juga ikut menangkap ikan di pantai Salopeng. Menurutnya, sejak hari Rabu (12/12), ikan di daerah tersebut sepi. ”Ini aneh, biasanya saat untuk tahun-tehun sebelumnya bulan Desember tidak seperti ini,” jelasnya.

Sulitnya mendapat ikan tersebut mem-buat masyarakat yang hanya ikut melaut enggan bekerja. Sebab hasil dari tangka-pan diperkirakan tidak akan bisa mem-buahkan hasil pada para kuli. Sehingga sampan-sampan yang biasanya berangkat melaut, terpaksa diparkir lantaran tak ada yang mau bekerja.

”Bagi orang yang tidak punya sampan sendiri, mereka enggan untuk ikut. Karena tidak akan dapat bagian juga. Sebab ka-lau tidak sampai pada target tangkapan, semua hasil tangkapan ikan tersebut di miliki oleh si pemilik perahu,” ujarnya.

Kejadian tersebut memang terkesan aneh. Sebab ramalan cuaca dari Badan Meteorologi dan Klimatologi (BMKG) kondisi iklim di Sumenep masih normal, untuk cuaca hari Kamis (13/12), suhu udara berada di kisaran 25-33 Drajat Cel-cius, sementara kecepatan angin 35 km/jam. Tidak heran, bila warga Salopeng merasa heran dengan keadaan yang me-nimpa laut mereka. (aqu/zis)

KM / BUSRI THAHA

RAPBD 2013 : Bupati Sumenep KH A Busyro Karim menandatangi penetapan hasil pembahasan RAPBD 2013 disaksikan Wakil Bupati Ir H Soengkono Sidik, Ketua DPRD KH Imam Hasyim di ruang Paripurna DPRD Sumenep, Kamis (13/12).

KM / BUSRI THAHA

RAPBD 2013 : Wakil Ketua DPRD Sumenep Faisal Muhlis sedang menandatangani penetapan hasil pembahasan RAPBD 2013 dengan disaksikan Ketua DPRD KH Imam Hasyim, Wakil Ketua DPRD Moh Hanif dan Bupati KH Busyro Karim bersam Wakil Bupati Ir H Soengkono Sidik di ruang Paripurna DPRD Sumenep, Kamis (13/12)

KM/ACH. QUSYAIRI NURULLAH

PARKIR: Beberapa sampan di pantai Salopeng tak melaut karena sulitnya diperolehnya ikan.

Sulit Dapat Ikan, Parkir Perahu

KM/ACH. QUSYAIRI NURULLAH

BELUM TUNTAS: Proyek pembangunan puskesmas Saronggi senilai Rp 1,3 miliyar hingga kini belum juga selesai.

SUMENEP-Menjelang tu-tup anggaran tahun 2012, dua mega proyek di bawah naungan Dinas Kesehatan (Dinkes), ter-ancam putus kontrak. Hal ini karena pembangunan Puskes-mas Saronggi dan Puskesmas Pragaan ditengarai tidak akan bisa selesai 100 persen hingga 20 Desember mendatang.

Dewan Pimpinan Daerah Gabungan Perusahaan Kon-struksi Nasional Indonesia (DPD Gapeksindo) Kabupaten Sumenep menyatakan proyek pembangunan Puskesmas Pragaan senilai Rp 1.6 miliar dan Puskesmas Saronggih sebe-sar Rp 1,3 miliyar tidak mung-

kin selesai 100 persen benar terbukti, hingga Kamis (13/12) kemarin, dua pembanguan di dua tempat tersebut masih terus dikerjakan.

Pantauan Kabar Madura, un-tuk pembangunan Puskesmas di Saronggih, masih jauh dari sempurna. Terlihat jelas, tum-pukan bambu, pembangunan tembok, serta cermin di gedung puskesmas baru tersebut belum juga selesai pasang. Lebih parah lagi, pembangunan Puskesamas di daerah Pragaan hanya ban-gunan gedungnya saja yang selesai dikerjakan.

Karena itu, Wakil Ketua Ga-peksindo, Abu Bakar Bahrisy

secara tegas meminta untuk segera melakukan putus kon-trak dan memberlakukan denda keterlambatan sebesar 0,1 pers-en kali nilai kontrak per harinya.

Secara terpisah, Ketua Komisi C Abdul Hamid Ali Munir me-nyatakan pernyataan Gapeksin-do hendaknya menjadi perha-tian Dinas Kesahatan. Sebab, langkah tersebut sudah sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Terkait ancaman putus kontrak tersebut, Kepala Dinkes Jetty Nurdiah Ningrum justru menutup diri. Dia selalu mengumbar janji pada wartawan untuk memberikan keterangan di kantornya. (aqu/zis)

Dua Proyek Dinkes Terancam Putus Kontrak

Di Desa Muangan, Saronggih, tepatnya di sebelah utara Masjid Al-Hidayah, warga setempat berkumpul. Mereka bahu-membahu membangun jembatan layang, sebuah jembatan yang me-nyambungkan dua kecamatan, Sarong-gih dan Lenteng. Meski demikian, pem-bangunan jembatan itu tanpa dibantu

pemerintah daerah setempat.

ACH. QUSYAIRI NURULLAH, Sumenep

PEMBANGUNAN jembatan layang su-dah berlangsung selama dua hari hingga Kamis kemarin. Mereka membangun jembatan tersebut tanpa sedikitpun ada bantuan dari pemerintah. Kegelisahan warga terhadap jembatan layang yang ter-buat dari bambu, yang menjadi penyam-bung antara Desa Muangan, Kecamatan saronggih dan Desa Sendir Kecamatan Lenteng melahirkan inisiatif untuk mem-bangun jembatan yang lebih kokoh.

Apalagi selama musim penghujan, para penduduk dipaksa membuat jembatan dengan bambu tersebut hingga 4-5 kali.

Hal itu terjadi karena Kali Sarokah, pe-misah dua kecamatan tersebut seringdi-landa banjir bandang yang cukup besar.

Sehingga dalam setiap pembuatan jem-batan, masyarakat harus menghabiskan uang sebesar Rp. 2 juta lebih. ”Itu ting-gal di kalikan banyaknya pembuatan

jembatan dari bambu, berapa uang yang harus kami keluarkan,” ujar Suharto, Ke-pala Desa Muangan.

Sebenarnya, Suharto sudah melayang-kan surat permohonan bantuan jembatan kepada pemerintah daerah. Beberapa tahun silam, ada pembicaraan serius

mengenai perbaikan jembatan tersebut, namun karena permintaannya jembatan beton dan dianggap banyak memakan biaya, pemerintah daerah angkat tangan.

”Padahal kami di sini sangat membutuh-kannya. Saat mau membawa hand tractor dan membawa hasil pajak bumi yang lainnya. Kami sangat kesulitan. Apalagi jembatan yang panjangnya 42 meter ini juga dilewati oleh anak-anak kecil yang mau berangkat sekolah. Kami selalu menghawatirkan mereka saat melintasi jembatan tersebut,” kata Suharto.

Berbekal kekhawatiran itulah, masyarakat berinisatif membangun jembatan layang. Meski tidak bisa dilewati mobil, setidaknya anak-anak dan masyarakat yang membawa hasil pertaniannya tidak lagi kesulitan. Jembatan yang menghabiskan dana seten-gah miliar lebih itu bisa benar-benar mem-bantu kepada masyarakat sekitar.

”Untung kami bertemu dengan salah seorang pengusaha dari Jakarta. Mereka membantu kami dari sisi pembiayaan dan pembuatan jembatan. Kami sangat bersyukur untuk itu. Sebab, berharap kepada pemerintah daerah, hanya janji-janji kosong yang kami dapatkan,” ujar Agus Mulyadi, Koordinator Pembuatan Jembatan Layang. (zis)

Jembatan Layang di Desa Muangan Saronggi

Bosan Mengemis pada Pemerintah, Malah Dibantu Pengusaha

KM/ACH. QUSYAIRI NURULLAH

BAHU-MEMBAHU: Masyarakat bekerja serentak membangun jembatan layang yang menyambungkan dua kecamatan, Saronggih dan Lenteng.

Page 6: Edisi 14 Desember 2012

Syafii menegaskan, lolos-nya pasangan ASRI diharap-kan pula, dapat memberikan manfaat kepada masyarakat secara luas. Khususnya, masyarakat Kota Gerbang Salam yang pernah dipim-pinnya pada 2003-2008 lalu.

Diakui anggota DPR RI dari Partai Demokrat itu, dalam hal politik, masyara-kat sudah cerdas. Juga, de-wasa. Sehingga, ujarnya, masyarakat diharapkan bisa mendapatkan keleluasaan untuk memilih calon pemim-pinnya nanti berdasarkan hati nurani.

“Dan saya yakin kede-wasaan memilih masyarakat tersebut sudah mendarah daging dalam kehidupan

masyarakat Pamekasan. Tidak mudah tergoyahkan,” terangnya.

Berkenaan dengan proses hukum yang sedang ditem-puh para kuasa hukum ASRI di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN), Syafii me-nyatakan tidak akan mundur. Perjuangan terus berlanjut.

“Kami masih menunggu. Sungguh demikian, kami belum tahu apakah proses hukum di PTUN masih ja-lan terus atau tidak dengan adanya pencabutan terkait pencoretan ASRI oleh KPU Provinsi Jatim,” ungkapnya.

Dalam proses hukum di PTUN, Syafii menyatakan sudah dikuatkan dengan bukti-bukti yang kukuh. Karena itu, dirinya merasa optimis atau yakin menang

dalam PTUN tersebut.Syafii juga menyinggung

adanya tergugat intervensi di PTUN. Baginya, itu tak jadi persoalan. “Biar hasil di PTUN nanti klir. Maksud-nya, bisa diterima banyak pihak karena sudah diketa-hui oleh banyak pihak atau yang bersangkut paut di dalamnya,” tukas Syafii.

Sementara i tu, Khali l Asy’ari yang selama ini men-jadi korban dari penzali-man KPU Pamekasan, me-nyatakan siap mengikuti proses pemilukada dengan penuh ketabahan. Pasalnya, selama ini, dirinya menjadi bulan-bulanan hanya karena persoalan nama ganda.

Dalam perkembangan ter-baru, setelah lima komision-er KPU Pamekasan dipecat

oleh Dewan Kehormatan Pe-nyelenggara Pemilu (DKPP), KPU Provinsi Jatim melolos-kan pasangan ASRI.

Pelolosan tersebut dihem-buskan setelah diketahui bahwa sebenarnya tidak ada persoalan dengan pasangan ASRI. Justru, yang perlu diso-al adalah incumbent Kholilur-rahman yang tidak memiliki ijazah Madrasah Ibtidaiyah atau Sekolah Dasar (SD).

Berkaitan dengan ijazah Kholilurrahman itu, KPU Provinsi Jatim sedang mem-prosesnya. Kalau nanti betul-betul ijazah tersebut patut dipermasalahkan, maka tak menutup kemungkinan in-cumbent Kholilurrahman justru yang dicoret sebagai peserta pemilukada men-datang. (anm/yoe/adv)

Menurutnya, jika tujuan-nya memberdayakan petani tebu, maka langkah yang dilakukan oleh PTPN X (Per-sero) sudah salah.

Ia mengatakan, pemberday-aan petani tebu harusnya dia-jari cara menanam tebu melalui pembinaan dari tim teknis Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur atau pabrik gula yang bersangkutan, khususnya direksi pabrik gula. Fenomena PTPN X (Persero) yang ingin mendirikan pabrik gula dinilai Kadar sebagai langkah pem-bodohan kepada petani tebu.

”Langkah seperti ini adalah pembodohan petani karena pabrik gula langsung me-nyewa kebun milik petani selama 1-3 tahun dan seolah-olah menganggap bahwa kebun-kebun tersebut milik pabrik gula. Dampaknya, petani hanya merasakan hasil sewa kebunnya saja, tapi tidak merasakan hasil dari jerih payahnya menanam tebu,” imbuh pria yang juga menja-bat sebagai Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Jawa Timur tersebut.

Kadar sepakat jika petani-petani tebu di Madura harus menolak mentah-mentah rencana tersebut karena proyek tersebut tidak mem-berdayakan petani, justru malah merugikan petani tebu. Menurutnya menanam tebu di Madura cukup sulit karena tidak semua unsur ta-

nah di Madura cocok untuk ditanami tebu, sehingga pet-ani perlu diajari teknis cara menanam tebu yang baik.

”Saya sendiri tahun ini mencoba menanam tebu 16 hektare di Bangkalan tapi gagal karena memang susah sekali menanam tebu di Madura dengan meng-hasilkan panen yang baik karena tidak semua tanah di Madura cocok ditanami tebu,” jelasnya.

Menurutnya, seharus-nya petani tebu di Madura mendapatkan bimbingan tek-nis dari Dinas Perkebunan untuk mengajari petani mena-nam tebu seperti di wilayah PTPN IX, PTPN X, dan PTPN XI yang berada di Pulau Jawa.

”Petani ini harus dibina! Tapi pada kenyataannya justru Di-nas Perkebunan menjalin kong-kalikong dengan pihak PTPN, dalam hal ini PTPN X. Kondisi saat ini menunjukkan apa yang dilakukan oleh Dinas Perkebu-nan Jawa Timur bukan melihat potensi petani tebu Madura, tetapi hasil kongkalikong den-gan PTPN X (Persero) sehingga petani tebu Madura tidak diber-dayakan,” ulas pria murah senyum tersebut.

Dengan kenyataan tersebut Kadar menyebut bahwa PTPN X (Persero) memiliki misi khusus dalam rencananya mendirikan pabrik gula di Madura, sebab disebutkannya jika petani tebu Madura ma-sih membutuhkan pengajaran teknis menanam tebu.

Kadar mengaku khawatir

jika pabrik gula yang akan didirikan di Madura tersebut bukan dari Badan Usaha Mi-lik Negara (BUMN) murni atau swasta murni tapi dari rentetan PTPN X (Persero) saja. Menurutnya, PTPN X (Persero) pernah mencoba mendirikan pabrik gula di Mojokerto tapi gagal karena berbagai hal, salah satunya ditengarai sumber dananya berasal dari korupsi dana bongkar ratoon petani tebu.

”Jangan-jangan ini pabrik gula Rosan Kencana yang akan didirikan di Mojokerto dulu dipindahkan ke Madura. Padahal proses pendirian pabrik gula Rosan Kencana di Madura masih bermasalah, bahkan Rini (Rini Sukriswati, red) saja masih belum berha-sil ditangkap,” tegasnya saat dijumpai Kabar Madura di Surabaya, kemarin.

Kadar menginginkan jika memang ada pendirian pabrik gula di Madura, pemerintah harus turun tan-gan langsung dalam proses pendirian pabrik gula, bukan pabrik gula Rosan Kencana di Mojokerto dipindahkan lokasinya ke Madura.

Alasannya, jika pemerintah langsung yang membangun pabrik gula di Madura, secara otomatis akan memberday-akan petani tebu salah satu-nya dengan membentuk AP-TRI dan Koperasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (KPTRI).

Ia menambahkan, terkait tim yang akan berjuang untuk memperoleh kredit, suplai

pupuk, dan lain-lain, harus dibentuk perwakilan APTRI yang ada di Madura sehingga potensi petani tebu Madura semakin terasah dan bisa diberdayakan untuk memper-baiki taraf kehidupan mereka.

”Sebagai Ketua APTRI Wilayah PTPN X (Persero), Saya salut dan mendukung jika petani tebu Madura me-nolak pembangunan pabrik tebu di Madura selama mereka tidak diberdayakan. Selama perjanjiannya hanya menyewa kebun milik petani tebu, jelas merugikan petani tebu. Mere-ka dibodohi oleh oknum PTPN X (Persero),” imbuhnya.

Sebelumnya PTPN X (Per-sero) terus melakukan ka-jian bisnis terkait rencana pembangunan pabrik gula terintegrasi yang berlokasi di Madura. Direktur Utama PTPN X, Subiyono, kepada wartawan di Bangkalan be-berapa waktu lalu, menge-mukakan pembangunan pabrik gula terintegrasi tersebut diperkirakan me-merlukan investasi lebih kurang Rp1 triliun.

Namun pernyataan Subi-yono berbeda dengan apa yang diungkapkan Kadar Oesmadi. ”Secara teknis, la-han di Madura cukup layak dan prospekstif untuk budi daya tanaman tebu. Sinar matahari yang cukup juga bisa membantu peningkatan kualitas tebu untuk men-capai rendemen tinggi,” katanya seperti dikutip dari www.setkab.go.id. (rr)

Indikatornya, sepanjang ta-hun 2012, hingga November lalu, Kejaksaan Negeri (Ke-jari) Pamekasan menangani 24 perkara tentang narkoba.

Berdasarkan data yang telah didapatkan Kabar Madura dari Kejari Pame-kasan, pelanggaran tentang obat-obatan terlarang alias narkotika selama ini masih didominasi oleh masyarakat

Pantura.“Kalau saya persentasekan,

pelanggaran narkoba yang di dalamnya terdapat pemakai, kurir dan penguasaan, masih didominasi oleh masyarakat Pantura mas,” ungkap Kasi Pidum (Pidana Umum) Ke-jari Pamekasan, Ach Syafi’ie, ketika ditemui Kabar Madu-ra di ruanga kerjanya, Kamis (13/12) kemarin.

Syafi’ie menambahkan, dari 24 perkara yang ditan-

gani Kejari, belum satu pun di antaranya yang mener-apkan sanksi berupa wa-jib rehabilitasi terhadap pelakunya.

“Karena untuk melakukan rehabilitasi, Kejari tidak pu-nya kewenangan mas. Yang punya kewenangan adalah orangnya atau keluarganya untuk melakukan pengo-batan atau bisa terbebas dari ketergantungan atau kecan-duan.” (ong/yoe)

Meskipun PPS masih pu-nya waktu sampai hari ini, yakni hingga 14 Desember, untuk melakukan proses rekapitulasi, namun untuk mempermudah pengaman-an maka kotak suara Kamis (13/12) langsung diserah-kan ke PPK.

“Untuk pengamanan dan mempercepat tahapan reka-pitulasi kotak suara dari PPS harus mulai didistribussikan ke PPK hari ini,” kata Ketua PPK Kecamatan Sampang, Nurul Hidayat.

Sementara itu, untuk pros-es rekapitulasi di tingkat PPK akan dilakukan pada Sabtu (15/12), dan disele-saikan pada 16 Desember. Selanjutnya, PPK mempun-

yai waktu paling lambat tiga hari untuk melakukan reka-pitulasi sebelum diserahkan ke KPU Sampang.

“Hari Senin (17/12) kita harus sudah selesaikan rekapitulasi lalu diserahkan ke KPU,” tambah Nurul hidayat.

Dari catatan Nurul Hidayat sampai pukul 14.00 WIB dari 18 PPS sudah 13 PPS yang menyerahkan kotak suara ke PPK kecamatan Sampang. Yang belum mengirimkan di antaranya adalah Kelurahan Rongtengah, Gunung Sekar, Karang Dalam, Tanggu-mung, dan Desa Kemuning.

Namun menurut Nurul Hidayat, paling lambat hari ini seluruh PPS harus sudah mengirimkan kotak suara. “Kita targetkan hari ini su-

dah terkirim ke PPK Sam-pang, dari mandangin juga sudah terkirim,” katanya kepada Kabar Madura, Ka-mis (13/12).

Salah satu anggota KPU Sampang Miftahurrozaq membenarkan, tahapan rekapitulasi tingkat PPK harus sudah dilakukan pada Sabtu, 15 Desember 2012.

Selanjutnya, KPU Sam-pang juga akan melakukan rekapitulasi tingkat kabu-paten, sebelum dilakukan penetapan bupati terpilih, berdasarkan tahapan yang sudah ditetapkan oleh KPU. “Jika sesuai dengan ren-cana tahapan rekapitulasi tingkat KPU akan dilak-sanakan tanggal 17 sampai 18 Desember,” terang mifta-hurrozaq. (waw/yoe)

Jangan hanya gara-gara disogok atau diiming-imingi, masyarakat tergoda dan menjadi pragmatisme se-hingga salah dalam memilih.

Dikatakan, dalam kepe-mimpinannya diakui bahwa belum berhasil merubah pola pikir masyarakat Sam-pang yang sebagian besar masih belum rasional, tapi emosional. “Kalau mau maju, pola pikir masyara-katnya harus maju dan ra-sional, itu saja sarannnya,” ujarnya di sela jumpa pers bersama puluhan wartawan, kemarin (13/12).

Selain itu, bagi pasangan calon yang tidak mendapat-kan kemenangan dalam pemilukada Sampang kali ini mengharapkan unuk ber-sikap legowo dalam meneri-ma hasil keputusan nanti-nya. Sehingga kondusifitas keamanan di masyarakat akan tetap terjaga dan ter-pelihara dengan baik dan aman. “Meskipun hasil dari penghitungan cepat saya ka-lah, kita bersikap menerima dengan hasil itu,” ujarnya.

Diharapkan, sebelum ad-anya pengumuman res-mi yang dilakukan pihak KPUD Sampang, masyara-kat dapat berpikir secara

rasional dalam menentu-kan dan bersikap terhadap hasil keputusan tersebut nantinya. Masyarakat harus dapat menilai mana yang terbaik bagi kelangsungan hidup masyarakat Kabu-paten Sampang.

Sebagian masyarakat me-nilai demokrasi langsung itu sangat cocok untuk mer-eka yang memilih yang su-dah punya tingkat pendidi-kan dan tingkat sosial yang cukup. Mereka tidak mu-dah dipengaruhi oleh orang lain, disogok orang lain dan mereka sudah mempunyai pemikiran jangka panjang. (KM10/yoe)

Menghadapi kenyataan itu, Umar Faruk tampak berusaha maklum. Bahkan terkesan pula, dai beru-paya membesarkan hatinya. Menurutnya, ketidakikut-sertaan 3 ribu lebih pemilih dalam pemungutan suara, Rabu lalu, bisa jadi karena beberapa alasan.

Salah satunya, karena war-ga Mandanginbanyak yang jadi perantau, bekerja di luar pulau sehingga tidak me-mungkinkan untuk mengi-kuti coblosan. Selain itu, banyak pula yang mondok di pesantren luar pulau, juga karena sekolah di wilayah Kecamatan Kota, Sampang.

Faruk menduga, faktor-faktor tersebut menyebab-kan mereka kesulitan untuk menggunakan hak pilih mer-eka. “Bisa jadi para perantau yang kerja di luar pulau ditambah lagi yang mondok dan sekolah atau ada yang sengaja tak menggunakan hak pilihnya,” ujar Faruk.

Sementara itu, khusus Pu-lau Mandangin, tiga tera-tas dalam perolehan suara, diduduki pasangan calon bupati-wakil bupati nomor urut 1, 3, dan 6. Ketua PPS (panitia pemungutan suara) Pulau Mandangin Wasin H Awzaie mengungkapkan, posisi pertama diraih pasan-gan nomor urut 1, A Fannan

Hasib-Fadhilah Budiono (Al-Falah), dengan perolehan 4.005 suara.

Menyusul Al-Falah, adalah pasangan nomor urut 3, Tja-haja Purnama (incumbent Noer Tjahja-Heri Purnomo) yang memperoleh 2.24 suara. Selanjutnya, tiga teratas yang paling akhir adalah pasan-gan nomor urut 6, Hermanto Subaidi-KH Jakfar Sodiq (Hejaz). Pasangan tersebut mendapat 2.19 suara.

Di tempat terpisah Ketua Panwascam (Panitia Penga-was Kecamatan) Sampang Akhmad Ripto mengung-kapkan, pada hari pencob-losan mereka menemukan 30 orang pemilih yang masih di bawah umur 17 tahun dan dianggap belum mempunyai hak pilih.

Temuan tersebut didapat di TPS 1 Kelurahan Dalpenang. Ke-30 orang tesebut didu-ga santri pondok pesantren yang ikut masuk dalam DPT. Selain itu, ditemukan pula seorang lagi di salah satu TPS di kelurahan Karang Dalam.

“Kita temukan 30 orang belum cukup umur untuk memilih di TPS 1 Kelura-han Dalpenang. Dan sempat kami hentikan saat itu juga,” ujar Akhmad Ripto.

Namun secara umum, menurut Akhmad Ripto, untuk wilayah Kecamatan Sampang, sampai tahapan pendistribusian kotak su-

ara di tingkat PPK (Panitia Pemilihan Kecamatan), be-lum ditemukan pelanggaran yang berarti. “Sampai hari ini belum ditemukan pelang-garan yang berarti, masih aman-aman saja,” yakinnya.

Saling Klaim MenangSementara akibat simpang

siurnya hasil perolehan su-ara Pilkada Sampang, terjadi ketegangan antara beberapa pasangan calon (paslon). Al-Falah, pasangan calon bupatri-wakil bupati nomor urut 1, dan pasangan Her-manto Subaidi-Djakfar Sodiq (Hejaz) saling klaim sebagai pemenang dengan mem-peroleh suara terbanyak.

Informasi yang tidak me-nentu tersebut, membuat massa para pendukung kedua paslon merayakan kemenangan di poskonya masing-masing. Ucapan selamat dari berbagai pihak terhadap kedua paslon, bah-kan pendukung Hejaz sem-pat membakar kembang api sebagai wujud kegembiraan. Karena menganggap telah menang dengan perolehan suara lebih dari 30 persen, sehingga tidak perlu ada putaran kedua.

Padahal hasil penghitun-gan cepat yang dikeluarkan salah satu televisi lokal Jawa Timur, menyebutkan, paslon nomor urut 1, Fannan Hasib-Fadhillah Budiono (Al Falah)

meraih 31,45 dari total suara. Kemudian, pasangan nomor urut 2, Yahya-Faidol Mubarok (Yamfa) mendapat 3 persen.

Berikutnya, pasangan no-mor urut 3, Noer Tjahja-Heri Purnomo (Tjahaja Purnama) mendapat 18,28 persen; pas-angan nomor urut 4 Haryono Abdul Bari-Hamduddin Ikh-san mendapat 14,79 persen. Nomor urut 5, Faisol Muqod-das dan Tri Yakin (Faiq) memperoleh 1,71 persen; dan nomor urut 6, Hermanto Subaidi dan Djakfar Sodiq (Hejaz) 29,99 %.

’’Kami dari awal pencalo-nan telah dihadang agar tidak bisa berangkat. Mulai dari kendaraan Partai Politik (Parpol) yang cukup sulit kami dapatkan, karena ada pihak-pihak tertentu yang sengaja ingin menjegal,” un-gkap Fadillah, mantan Wakil Bupati Sampang yang sudah dua periode menjabat.

Disisi lain, Hermanto Subaidi mantan Sekda yang di mutasi menjadi staf Kelu-rahan berpasangan dengan Djakfar Sodiq (Hejaz) nomor urut 6, menyatakan, bahwa perolehan suara saat ini ma-sih belum final karena hasil hitung cepat tidak dapat dija-dikan acuan dasar. Sehing-ga keabsahannya masih belum bisa dipertanggung jawabkan sebagai hasil perolehan Pilkada yang sesungguhnya (waw/yoe)

Email Redaksi: [email protected]

6 JUMAT 14 Desember 2012

Direktur Utama/

Pemimpin Umum:Taufi q Rizqon

Direktur: Disyahmain

WARTAWAN KABAR MADURA DIBEKALI TANDA PENGENAL, DAN DILARANG

ME MINTA ATAU MENERIMA UANG/BA-RANG DARI SUMBER BERITA

Pemimpin Redaksi: Edi Kurniadi. Redaktur Pelaksana: Rossi Rahardjo. Koordinator Liputan: Fathurrochman Al Aziz. Redaktur: Satriyo Eko Putro. Biro Bangkalan: Firman Ghazali Akhmadi (plt kepala), Syaiful Islam. Biro Sampang: Fandri Ardiansyah (plt kepala). Biro Pamekasan: Hairul Anam (kepala), Marzukiy. Biro Sumenep: Busri Thaha (plt kepala), Ahmad Ainol Horri. Sport: Tabri Syaifullah Munir (Pamekasan-Sumenep) Ahmad Baiquni (Bangkalan-Sampang) Tata Artistik/Desain Grafi s: Ryan Kalig (kepala), Abdur Rohim, Umar Saja, Agus Subandi, Teguh Santoso. Manager Iklan dan Pemasaran/EO: Ahmadur Rusdi. Keuangan: Neny Haryanti. Staf Penagi-han: Ahmad Qoyyum, Felda Yulia, Eko Prayitno, Khairus Shodiqin. Human Resources Development (HRD): Rossi Rahadjo (koordinator), Disyahmain, Ryan Kalig. Penerbit: PT Madura Mandiri Indonesia Sejahtera. Alamat Redaksi/Iklan dan Pemasaran: San Diego Main Street MR-2 No. 16 (No.95) Pakuwon City Surabaya, Telp/Fax: (031) 5993097. Telp Redaksi: (031) 5937959. e-mail Redaksi: [email protected]. Tarif Iklan: Iklan Umum Full Colour (FC): Rp 35.000 per mm/kolom. Iklan Umum Hitam/Putih (BW): Rp 19.000 per mm/kolom. Iklan Duka Cita/Sosial: Rp 12.000 per mm/kolom. Lowongan Rp 12.000 per baris.

Sambungan dari hal 1 Sambungan dari hal 1

Sambungan dari hal 1

Sambungan dari hal 1

Sambungan dari hal 1

Sambungan dari hal 1

Sambungan dari hal 1

Sambungan dari hal 1

25 Persen Lebih Golput

PPK Mulai Terima Kotak Suara

Incumbent Harapkan Warga Sampang Rasional

Syafi i Harapkan Pemilukada Happy Ending

Didominasi Masyarakat Pantura

Belanda Saja Tidak Mau Mendirikan Pabrik Gula di Madura

Momon Raup 3.004 Suara di KampungnyaSebab, Ra Momon, demiki-

an panggilan akrabnya, su-dah dipastikan menang telak dalam Pemilukada Bangka-lan yang digelar Rabu lalu (12/12).

Perolehan suara Ra Mo-mon yang berpasangan den-gan pamannya sendiri, Ra Mondir (Mondir Rofii) dan mengusung akronim Mak-mur, jauh meninggalkan perolehan suara pasangan calon BUpati-Wakil Bupati Bangkalan yang menjadi pesaingnya, Nizar Zahro-RH Zulkifli (Nikmat).

Hasil hitung cepat atau quick count versi lembaga survei Proximity bahkan mencatat, pasangan Mak-mur memecahkan rekor Pemilihan Kepala Daerah (Pemilukada) Bangkalan dengan perolehan suara 92,07 persen. Nama Momon pun moncer berkibar.

Kepopuleran Momon bah-kan sampai melintasi Jem-batan Suramadu.

“Hebat itu, (calon) Bupati Bangkalan. Dia termuda se-Indonesia, harusnya bisa masuk Muri (Museum Rekor Indonesia),” ujar Romli, war-ga Madura asal Sumenep, yang tinggal di Surabaya dan berprofesi sebagai kontraktor

rekanan Pemkot Surabaya.“Tadi pagi (kemarin pagi,

red), saya baca beritanya di Bangkalan. Usianya (Mo-mon, red) baru 26 tahun. Bupati termuda se-Indonesia sebelumnya, berusia 30 ta-hun,” imbuh Romli dengan nada bangga, saat berbin-cang dengan Kabar Madura, di Surabaya, Kamis (13/12).

Sayang, di kampung send-iri tempat Momon meng-gunakan hak pilihnya, su-ara yang dia peroleh, tak “seindah” hasil hitung cepat Proximity. Calon bapak itu nyoblos di TPS (tempat pe-mungutan suara) 14 Kelura-han Pengeranan, Kecamatan Kota, Bangkalan.

Di wilayah tersebut, 7.469 warganya tercatat memiliki hak suara dalam Daftar Pe-milih Tetap (DPT). Untuk mengakomodir ke-7.469 pemilih itu, disediakan 17 TPS. Sejak kemarin pagi (13/12), Panitia Pemung-utan Suara (PPS) Kelurahan Pangeranan telah tuntas merekapitulasi suara yang dikumpulkan dari TPS-TPS setempat.

Mohammad Ali Muksi, Ketua PPS Kelurahan Pan-geranan mengungkapkan, dari total perolehan suara di 17 TPS tersebut, pasangan Makmur mendapat 3.004

suara. Jika dipersentasekan terhadap jumlah pemilih, maka pasangan itu hanya mendapat 40 persen lebih sedikit.

Menyusul perolehan suara Makmur, adalah bumbung kosong alias golput, atau tidak menggunakan hak pilihnya. Menurut Ali Muksi, jumlah golput mencapai 2.771 orang, atau sekitar 37 persen dari jumlah pemilih di wilayah itu.

Berikutnya adalah suara tidak sah, sebanyak 1.049 suara atau sekitar 14 persen dari total suara di wilayah tersebut. Dan peringkat pal-ing akhir, diduduki pasan-gan Nikmat, yang hanya memperoleh 645 suara, atau cuma sekitar 8,6 persen dari total suara.

Di bagian lain Ali Muksi menyatakan, proses pemun-gutan suara di wilayahnya berlangsung aman dan lan-car. “Gak ada masalah. Me-mang banyak isu, kemarin (12/12), tapi ya hanya isu aja,” tegas Ali Muksi.

“Memang beredar kabar, ada TPS yang terbakar. Bet-ul, ada, tapi yang terbakar bukan tempat pemungutan suara, melainkan tempat pembuangan sampah,” selo-roh Muksi diikuti tawa kecil rekan-rekannya. (jos/yoe)

Mengendap 10 BulanKedatangan dirinya bersama

warga yang lain ke Kejari Sumenep dalam rangka mem-pertanyakan tindakan yang dilakukan oleh Kejari setelah ada laporan dari pihaknya. Karena diakuinya kasus terse-but sudah lama ngendon di Kejari namun belum ada

kejelasan hukumnya.“Saya dan warga lainnya

datang ke sini untuk meng-klarifikasi penyalahgunaan bantuan dari APBN yang berupa sapi, di Desa Tame-dung yang dikelola kelom-pok Sekar Wangi. Karena ka-susnya sudah 10 bulan tapi belum ada perkembangan apa-apa, ada apa ini? ” tan-

dasnya penuh tanda tanya.Kedatangan mereka ke

Kejari, ternyata tetap ti-dak dapat menemukan perkembangan hukum ka-sus tersebut. Muhammad menjelaskan, Kasi Pidsus Kejari Sumenep berala-san, harus mempelajari lebih dahulu berkas kasus tersebut (rei/yoe)

Page 7: Edisi 14 Desember 2012

Email Redaksi: [email protected]

ANDA MEMILIKI UNEG-UNEG, SARAN, DAN KELUHAN TENTANG PELA YANAN PUBLIK (PENDIDIKAN, EKONOMI,

KEAMANAN DLL) DI SEANTERO MADURA? Silakan kirim melalui pesan dan alamat ke:

Kabar Madura. Tulis pendapat Anda dan kirim ke no +6287850767325 (khusus SMS)

atau via email:[email protected], [email protected]

JUMAT 14 Desember 2012 7

AYO PMU harumkan Madura di pentas ISL. Selamat berjuang PMU, gak perlu gentar menghadapi lawan2mu.

ARIN-DIAN Mespat Pamekasn, +6281330020932.

SIAPAPUN yang jadi Bupati Pamekasan nanti, saya harap kepada Bupati tolong majukan sepak bola Pame-kasan. Tidak hanya cukup sampek disini saja dan saya harap kepada Bupati baru nanti, dirikan tempat fitnes kepada pemain2 PMU yang sekarang berlaga di ISL... Biar tidak seperti kemarin, harus memiliki tempat fitnes sendiri. Saya harap tindaklanjuti keinginan masyarakat Pamekasan ini.

Chachacolok Darma Jaya Kaya Slalu, +6287750249493

BRAVO P-MU, tekadkan semangat untuk mewujudkan target ISL. Tidak ada yang tidak mungkin, perjuangan dan kesolidan sebuah tim akan menjadikan kekuatan tersendiri. Perjuangkan atas nama MADURA. P-MU akulah darahmu.

Taretania Suphi Pamex’s City+6285235545576

AYO PMU, aku akan selalu mendukungmu, aku ingin kamu peringkat ke satu di ISL...

V!k! Lp cr3w t.bum!, +6285748748523

BILA hadirku adalah debu yang memburamkan jen-dela hatimu. Biarlah angin yang membawaku menjauh. Tapi bila hadirku adalah sebuah cahaya, izinkanlah aku menjadi fans terbaik di hatimu. I love U.. P-MADURA UNITED.

+6285733258187

NEGARA merupakan satu kes-atuan antar-individu dan golongan yang sifatnya colektive colegial. Selalu bersatu padu, gotong roy-ong dan mewujudkan cita individu menuju cita universal, dan univer-sal untuk individu, yang sifatnya bertujuan untuk menggapai keari-fan lokal. Sebab hidup merupakan satu kesatuan, ibarat mata rantai yang tak harus terputus guna sal-ing menopang perjalanan sejarah kholifah fil’ard.

Sebagaimana cita besar nan arief negara Indonesia, yang tersirat dalam pernyataan “ Bhineka Tung-gal Ika”. Artinya: berbeda-beda na-mun tetap satu jua. Jadi perbedaan dan ketidak selarasan dalam suatu organisasi negara, ketika kembali kepada cita luhur pertiwi tidak ha-rus menimbulkan chaos (konflik) yang mengakibatkan pencedaraan. Baik dalam konteks moril ataupun materiil.

Namun negara kita Indonesia yang telah berkomitment untuk menetapkan Bhineka Tunggal Ika sebagai brand image pemersatu dari SARA. Nyata-nyata hari ini dapat dikatakan tahu tapi tidak mengerti. Sebab tidak sedikit ke-jadian yang keluar dari koridor teks yang dicengkram erat oleh burung Garuda dan terpampang di dadanya lima panca negara, yang menyatakan Ketuhanan yang Mahaesa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradap, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Dalam Permusyawaratan dan Perwakilan serta Keadilan So-sial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

Jelas ketika memeras lima panca yang di-jadikan azaz Negara. Hari ini sudah mulai merapuhkan tiang pe-nyanggah yang dicita-citakan sebagai iktikat membebaskan bang-sa dari kesengsaraan. S e b a b K e t u h a n a n yang Mahaesa, yang dasarnya bertujuan un-tuk memberikan ke-bebasan berkeyakinan atas masing-masing in-dividu, kerap kali ketika ada per-bedaan pendapat dalam simbiosis theologis, sulit untuk menemukan nilai penghargaan terhadap hak azazi berkeyakinan. Namun lebih sering ditemukan prahara yang berujung pada pembakaran dan penghapusan hak hidup. “Bukan suatu pembelaan terhadap salah satu theologi. Namun seyogyanya kembali pada nilai ritus untuk men-syukuri perbedaan dan mencoba untuk mengembalikan pada arah yang dinilai sesuai teks. Tentunya hal itu bisa dilakukan dengan jalan musyawarah, sebagaimana yang dilakukan oleh Rasul.”

Selain ketuhanan tentunya semua Rakyat Indonesia mencita-citakan, empat butir panca Negara yang seharusnya lebih berpihak pada rakyat secara universal. Baik ranah kemanusiaan, keadilan dan per-musyawaratan dan keadilan. Tetapi sayang beribu sayang, semuan-ya saat ini sudah mulai rapuh dan lapuk. Bukan alasan karena tergerusnya masa, tetapi lebih

pada kesadaran masing-masing individu. Yang mana setiap individu hari ini sudah gelap atas paradigma yang mesti dibangun dengan fon-dasi satu kesatuan untuk mempertahankan NKRI.

Yang ada, setiap bang-sa di dalam negara yang seharusnya berperan aktif untuk mempertah-ankan NKRI. Lebih tegas dan tegar sebagai starter untuk individu dan ke-

lompoknya saja (Nepotisme). Se-hingga pemerataan pembangunan dan keadilan sosial terjangkau dan sulit dijangkau oleh yang jauh dari garis kasta ataupun tahta. Hal itu bisa dinyatakan senantiasa terjadi, khususnya ketika terjadi pergantian jabatan. Baik itu skop civitas pendi-dikan, daerah ataupun negara.

Kenapa begitu? Sebab percaturan pergolakan Indonesia bukan per-caturan seperti di negara di luar Indonesia. Seperti di Jepang dan negara Adidaya, yang lebih men-gutamakan moral dan profesion-alisme. Sehingga perombakan dan pengambilan fungsionaris struktural benar-benar objektif dari para profesional. Ketika melakukan kesalahan ataupun kegagalan tidak sedikit yang melakukan bunuh diri (Harakiri) dan melepaskan jabatan-nya, sebagai penegasan ketidak pantasan dan rasa tanggung jawab kepada seluruh rakyatnya.

Lain pasal dengan yang terjadi di Indonesia. Perombankan dan pen-gambilan fungsionaris struktural

kedaerahan ataupun negara. Lebih memprioritaskan tim kualisi dan koleganya, sedikit yang melihat pada potensi dan militansi untuk benar-benar memajukan negaranya guna menyelamatkan anak bang-sanya. Sehingga juga tidak jadi isu baru lagi, pemangku kekuasaan di Indonesia selalu membuat penegak hukum yang militan dan berkomit-men menegakkan hukum, kebin-gungan untuk menangkap dan menjebloskan ke dalam jeruji besi. Utamanya KPK yang sampai detik ini masih juga sering buram untuk menetapkan tersangka ketika harus menghadapi orang yang memiliki posisi nomor satu ataupun dua, di suatu daerah ataupun negara.

Seyogyanya, dengan menghadir-kan harapan untuk seluruh bangsa di dalam negara, untuk berperan sebagai individu profesional dan ob-jektif. Bukan dengan bentuk geliat nepotisme, jual beli saham jabatan dan penghapusan terhadap intelek yang benar-benar komitment untuk memajukan daerah dan negaranya yang kebetulan sebagai oposan. Se-bab negara ini bukan milik individu, akan tetapi milik seluruh bangsa yang ada di dalamnya.

Sebagaimana bunyi Undang-Undang Dasar 1945 pasal 34, “fakir miskin dan anak-anak yang terlantar oleh negara”. Jelas hari ini pelaku negara harap kembali mengingat pada bunyi pasal yang mengharapkan justivikasi secara universal, bukan lebih pada pra-digma nepotis dan perorangan.

*)Mahasiswa STAIN Pamekasan

MEDIA massa atau pers yang ke-mudian lebih dikenal dengan sebu-tan media, merupakan sesuatu yang sangat urgen bagi perkembangan suatu bangsa. Karena demikian, media mencerminkan situasi dan kondisi dari kehidupan masyarakat di mana media tersebut bergerak. Sehingga pers menjadi alat bantu yang efektif bagi negara untuk dapat lebih mudah melakukan kontrol terhadap masyarakat. Hal ini sesuai dengan ketentuan pasal 33 UU No. 40 tahun 1999 tentang pers, bahwa fungsi pers adalah se-bagai media informasi, pendidikan, hiburan dan kontrol sosial.

Seiring perkembangan zaman, me-dia massa pun mengalami perkem-bangan. Jika dulu media massa yang ada terkesan tradisional, maka sekarang tidak lagi. Surat kabar, majalah, radio, televisi, film (layar lebar), sekarang telah berkembang menjadi lebih modern dengan ad-anya teknologi semisal internet, telepon selular dan lainnya.

Namun meski demiki-an, teknologi canggih tidak lantas menghapus eksistensi media massa tradisional sebagai pe-nyalur informasi. Dalam hal ini, surat kabar tetap menjadi pilihan utama bagi sebagian besar masyarakat. Terbukti dengan masih eksis dan bertambahnya penerbit, penjual dan pelanggan koran di negeri ini. Khu-susnya Madura.

Koran telah sangat akrab bagi mayarakat di Indonesia, termasuk di Madura sendiri. Terutama bagi ka-langan pelajar, pemerhati budaya, ekonomi, sosial, pendidikan dan maupun sastra. Sebab koran selalu menyajikan segala informasi yang dibutuhkan masyarakat luas, kecu-ali koran tertentu. Baik itu masyara-kat dari kalangan bawah, menengah atau kalangan masyarakat atas.

Dengan demikian, maka surat

kabar semacam koran ini sudah bisa dikatakan sebagai salah satu alat vital dalam proses pem-bangunan. Dan sudah semes t inya negara memberikan apresiasi yang patut pada koran dan tentunya juga pada media massa yang lain. Tidak lepas dari semua ini, adalah loper koran yang juga dirasa pan-tas mendapat apresiasi tersebut.

Loper koran atau pendistribusi koran, dalam bahasa penulis, meru-pakan salah satu ‘pejuang’ kemak-muran bangsa. Mereka juga andil dalam memajukan negeri tercinta ini. Meski tidak sepenuhnya, tapi mereka telah ikut meluaskan in-formasi dan wawasan masyarakat. Sehingga masyarakat menjadi tahu sebaik atau seburuk apa negeri ini. Bukankah suatu negeri akan lebih maju dengan luasnya informasi dan

wawasan masyarakatnya?Dengan begitu, masyarakat pun

punya pilihan untuk ikut menyum-bang demi kebaikan negeri tercinta. Atau paling tidak, rakyat tidak ket-inggalan informansi bagaimana sesungguhnya negeri Indonesia. Apa saja perubahan yang dilakukan oleh pemerintah terhadap Tanah Air, dan sebagainya.

Semua ini tidak bisa dilepaskan dari peran para loper koran. Bahkan hemat penulis, sang loper koran ti-dak kalah besar jasanya pada negeri ini dibandingkan dengan para wakil rakyat, yang kebanyakan hanya bisa mewakili keinginan rakyat. Keinginan untuk kaya, keinginan untuk hidup tenang, keinginan un-tuk memiliki mobil dan keinginan rakyat yang lain.

Selanjutnya, penulis pasrahkan pada pembaca akan dinilai seperti apa loper koran itu? Wallahua’lam.

*)Muktirrahman, mahasiswa INS-TIKA. [email protected]

MENGAWALI prolog kami, seb-agai pribadi yang lugu yang lahir jauh dari pusat keramaian kota, tepatnya Desa Bakiong, Keca-matan Guluk-Guluk, Kabupaten Sumenep, maka pada kesempatan kali ini kami merasa terpanggil dan sepantasnya untuk mengabdikan diri untuk kemajuan dan kes-ejahteraaan penduduk masyarakat Bakiong dengan cara memberikan motivasi dan uswah yang baik. Memberikan pemahaman bahwa kemajuan dan kesejahteraan akan tercapai hanya ditempuh melalui jalur pendidikan. Hal ini dipertegas sebagaimana landasan normatif Islam yang menyatakan bahwa : “Barang siapa yang menginginkan urusan dunia maka dengan Ilmu, dan barang siapa yang meng-inginkan urusan akhirat maka dengan Ilmu, dan barang siapa yang menginginkan urusan kedua-duanya maka harus dengan Ilmu,”

Selain landasan di atas tadi, saya teringat apa yang menjadi teori Abraham Maslow, yang me-nyatakan bahwa manusia termoti-vasi untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya. Kebutu-han-kebutuhan tersebut memiliki tingkatan atau hirarki, mulai dari yang paling rendah (bersifat dasar/fisiologis) sampai yang paling tinggi (aktualisasi diri). Hierar-chy of needs (hirarki kebutuhan) dari Maslow menyatakan bahwa manusia memiliki 5 macam kebu-tuhan. Yaitu physiological needs (kebutuhan fisiologis), safety and security needs (kebutuhan akan rasa aman), love and belonging needs (kebutuhan akan rasa kasih sayang dan rasa memiliki), esteem needs (kebutuhan akan harga diri),

dan self-actualization (kebutuhan akan aktu-alisasi diri).

Kebutuhan terakhir menurut hirarki kebutu-han Maslow adalah ke-butuhan akan aktualisasi diri. Jenis kebutuhan ini berkaitan erat dengan keinginan untuk mewu-judkan dan mengem-bangkan potensi diri. M e n u r u t A b r a h a m Maslow, kepribadian bisa mencapai peringkat teratas ketika kebutuhan-kebutuhan primer ini banyak mengalami in-teraksi satu dengan yang lain, dan dengan aktualisasi diri seseorang akan bisa memanfaatkan faktor po-tensialnya secara sempurna.

Dalam konteks masyarakat Desa Bakiong, Kecamatan Guluk-Guluk, Kabupaten Sumenep, yang secara geografis berada ± 31 Km dari pusat kabupaten/kota, dan ± 5 Km dari kecamatan, berada di kawasan dataran tinggi dengan luas desa ± 7,45 Km, memiliki delapan (8) du-sun. Yakni Dusun Bakiong, Birsa, Serbung, Lembanah, Lebilleh, Talang, Jambangan dan Ro’soro’.

Dikalangan anak-anak, remaja hingga dewasa, persoalan baca tulis hampir semua lini tidak ada prob-lem. Bisa dipastikan bahwa pemuda di desa tersebut 100 persen bisa baca tulis. Hal ini tidak terlepas dari peran dan fungsi tokoh masyarakat yang peduli terhadap pendidikan masyarakat, yaitu KH Abdur Ra’uf. Dengan semangat dan perjuan-gannya, pemuda bisa mengenyam pendidikan di Yayasan Pendidikan Islam Ainul Falah (yang meliputi beberapa unit pendidikan TK, MI,

MTs dan MA).Tetapi kemudian, hal

ini berbanding terbalik pada masyarakat di ka-langan lansia (orang tua) mayoritas dari mer-eka tidak tahu mem-baca dan menulis. Hal inilah yang kemudian ada inisitif dari beber-apa elemen masyarakat yang merasa prihatin dengan kondisi yang terjadi pada kalangan tua. Minimalnya, be-

lajar cara membaca dan menulis. Meskipun pepatah lama men-gatakan bahwa “belajar di masa muda, bagaikan mengukir di atas batu. Sementara belajar di masa tua, bagaikan mengukir di atas air.”

Dari hasil observasi dan peng-galian data-data, sekitar 200 warga lanjut usia (lansia) di Desa Bakiong, Kecamatan Guluk-Guluk, Kabupat-en Sumenep mendapatkan program dari badan statistik untuk pember-antasan buta aksara. Yakni den-gan mendatangi warga ke rumah masing-masing, mengevaluasi bisa tidaknya membaca dan menulis. Program pendidikan membaca dan menulis ini dilakukan dengan ala-san minimalnya bisa membaca dan menulis SMS dari sanak keluarga yang berada di perantauan (Kota Sumenep). Agar suasana belajar berlangsung santai, pembimbing menyampaikan pelajaran melalui permainan. Metode belajar sambil bermain ini terbukti mampu me-lecut semangat para lansia untuk belajar membaca dan menulis.

Ratusan lansia itu berusia antara 50 tahun hingga 70 tahun. Para lan-sia itu tidak malu, meskipun anak-

anak -bahkan cucu-cucu mereka, melihat dirinya belajar membaca dan menulis. Tujuan mereka belajar membaca berbeda-beda. Salah satu warga Dusun Birsa, misalnya, men-gaku mau bersusah payah belajar berhitung dan membaca supaya bisa membaca atau menulis SMS dari sanak keluarga. Dia mengaku merasa iri melihat anak-anak dan cucunya bisa asyik saling berkirim SMS, sementara dia hanya bisa menelepon.

Lain lagi dengan pernyataan warga Dusun Bakiong, tanpa dik-etahui identitasnya, yang mengaku termotivasi belajar agar kelak tidak perlu lagi bertanya jika mencari alamat atau suatu tempat. Karena sudah bisa membaca sendiri nama jalan atau kampung yang mereka masuki.

Mohammad Aqil Siraj, koordina-tor pembimbing para lansia, me-nyatakan kegembiraannya melihat tingginya motivasi belajar para peserta. ”Kami berharap semangat dan motivasi yang besar para lansia belajar membaca dan menulis ini bisa menular ke warga buta huruf lainnya, termasuk lansia yang lain,” ujarnya.

Dia berharap, partisipasi ke-lompok pemuda peduli terhadap pendidikan Bakiong ini kelak bisa berkontribusi terhadap upaya pem-berantasan buta aksara, termasuk di kalangan para lansia.

*(Alumni PPs S2 IAIN Sunan Ampel Surabaya, Dosen Tetap

STAI NATA Sampang, Dosen STIT Al-Ibrohimy, Dosen UIM Kampus

III Sumber Bungur Pakong, Asisten Dosen UNIRA dan Guru MTs Ainul

Falah)

Kembalikan Ruh Bhineka Tunggal IkaOposisi Tak Selamanya Berlainan Arah

Loper Koran untuk Negeri

Resolusi Buta Aksara dengan Pendidikan Baca Tulis Bagi Lansia(Studi Terhadap Masyarakat Desa Bakiong, Guluk-Guluk, Sumenep)

Oleh:KOIRUS SHODIQIN

Oleh:MUTIRRAHMAN

Oleh:MOH. WARDI, M.Pd. I

Page 8: Edisi 14 Desember 2012

Email Redaksi: [email protected]

JUMAT 14 Desember 20128PANWASLU

KPU

Seruan Incumbent Terkait Hasil Pemilukada Sampang SAMPANG-Bupati in-

cumbent Pemilukada Sam-pang Noer Tjahja meminta masing-masing pasangan calon (paslon) bupati dan wakil bupati, tidak terlalu gegabah mengklaim ke-menangannya. Pasalnya, pemenang pemilukada baru akan ditentukan pada rapat pleno KPU Sampang sebagai penyelenggara Pemilukada Sampang 121212.

Bertindak sebagai Bupati Sampang yang masih ak-tif, Noer Tjahja mengatakan saling klaim kemenangan yang dilakukan dua pasangan calon yang hingga kini mere-bak di masyarakat merupakan hal yang wajar dalam dunia politik. ”Yang penting mereka tidak menganggap bahwa hasil penghitungan mereka-lah yang benar dan resmi. Ini yang mesti dipahami oleh semua pihak,” ujarnya kepada wartawan, Kamis (13/12).

Dirinya meminta tim paslon untuk bersabar menunggu hasil penghitungan yang dilakukan KPU sebagai lem-baga resmi penyelenggara pemilu. Pihaknya meng-harapkan masing-masing tidak mendahului dari per-nyataan resmi KPU. ”Jangan mengambil data yang tidak jelas darimana sumbernya,” ungkapnya.

Proses saling klaim antara dua paslon yang hingga saat ini masih menunggu hasil

resmi dari KPU Sampang terjadi setelah ada nya peng-hitungan cepat (quick count) yang dilakukan masing-ma-sing jajaran tim kampanye. Mereka saling mengklaim kemenangan masing-masing calon yang diusungnya, den-gan berbagai macam metode perhitungan yang dikatakan dapat dipertanggung jaw-abkan.

Seperti yang dikatakan salah satu tim kampanye dari kubu Hejas (Hermanto Subaidi-Ja’far Sodiq) Joni Purnomo. Dia mengatakan, pihaknya tidak sembarangan dalam mengklaim kemenan-gan paslon yang diusung-nya. Sebab yang dijadikan rujukan berdasar dari lapo-ran para saksi Hejas yang disebar di setiap TPS se Kabupaten Sampang.

”Semuanya dari keteran-gan saksi dan sudah ter-kumpul dan dihitung ber-sama. Dan kami menyatakan menang dalam perolehan suara sebagai calon bupati,” ujarnya saat dihubungi Ka-bar Madura melalui saluran telepon, kemarin (13/12).

Selain itu, dikatakan peng-k la im-an kemenangan tersebut berdasarkan dari data keterangan saksi He-jas (lembar C1) dari semua TPS. Keterangan tersebut dikatakan bukan berasal dari hasil quick count, tapi model C. ”Makanya kita tidak buru-buru mengklaim kita menang jika tidak punya dasar yang kuat,” ulasnya.

Mengenai prosentase ke-menangan antara pasan-gan Hejas dan Al-Falah, dikatakan Joni tidak terpaut jauh. Hanya berkisar antara sekian persen dengan paslon di urutan kedua. ”Tapi apap-

un alasannya, kita menang,” ungkapnya kembali.

Model C sebagai landasan klaim kemenangan tersebut didapatkan dari 1.462 saksi yang disebar di semua TPS. Dan semua data diakui telah diterima dan dihitung. Tidak berdasarkan quick count. ”Quick count itu tidak dapat dipertanggung jawabkan dalam sebuah penghitungan suara dalam pemilukada ini,” ujarnya kembali.

Sementara itu, Abdurah-haman Saleh selaku Ketum PKS Sampang, partai pen-gusung Al-falah mengaku Al-Falah optimistis unggul dari semua lawannya. Klaim kemenangan Al-Falah juga dikatakan tidak hanya ber-dasar perhitungan cepat milik Pemkab dan lembaga survey. Namun pihaknya juga berdasarkan data yang didapatkan dari keterangan para tim relawan Al-Falah dan saksi di semua TPS. ”Alhamdulillah, pasangan yang kita usung menang diperolehan penghitungan cepat dari quick count mau-pun dari data lembar model C,” ujarnya saat jumpa pers, Rabu (12/12) malam.

Namun, dalam proses klaim kemenangan antara dua kubu yang mendapatkan suara ter-tinggi tersebut menyatakan, klaim kemenangan tersebut masih belum bersifat resmi. Sebelum proses penghitun-gan manual yang dilakukan KPU Sampang sebagai peny-elenggara pemilihan selesai dan mengeluarkan keputusan yang sah.

Namun hal itu sempat membuat masyarakat bertan-ya-tanya terkait pemenang dalam Pemilukada Sam-pang, kemarin. (KM10/ed)

Jangan Dulu Klaim Menang!

Minta Kepolisian Tindak Tegas Provokator

Terima Laporan Gembok Kotak Suara Rusak

SAMPANG-Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kabupaten Sampang men-gaku masih belum menemukan pelang-garan serius dalam jalannya Pemilukada 12 Desember kemarin. Mulai dari pemun-gutan hingga proses penghitungan suara. Hanya, pihaknya menerima laporan ma-salah gembok kotak suara. Itu dilaporkan PPL saat distribusi logistik KPU ke tingkat KPPS (kelompok penyelenggara pemun-gutan suara).

Ketua Panwaslu Kabupaten Sampang Iskaq Wahyudi menjelaskan, pihaknya hanya menemukan persoalan yang bersi-fat adminsitrasi. Seperti sejumlah gembok kotak suara yang rusak di wilayah utara. Seperti di Kecamatan Omben dan Robatal.

Untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, pihaknya sudah mengimbau KPPS untuk membuat berita acara terkait adanya temuan tersebut. ”Kita hanya menemukan persoalan administrasi. sep-erti gembok kotak suara yang rusak. Tapi kami belum bisa menyebutkan jumlahnya, karena belum direkapitulasi,” ujarnya saat dikonfirmasi Kabar Madura melalui saluran telepon, kemarin (13/11).

Dijelaskan, mengenai adanya laporan tersebut, pihaknya tidak dapat menyebut-kan secara rinci tempat penemuan dan lo-kasi gembok kotak suara yang dilaporkan rusak. Sebab dirinya masih menunggu rekapitulasi dari pihak Panwascam dan PPL yang masih belum valid. ”Untuk saat ini Panwascam dan PPL masih disibukkan dengan tahapan pemilukada yang saat ini masih sampai di tingkat PPK,” ulasnya.

Iskaq mengatakan, laporan penemuan adanya gembok kotak suara yang rusak tersebut dikatakan pada saat pendistribu-sian logistik yang dilakukan KPUD. Na-mun, laporan tersebut langsung teratasi dengan kerjasa yang baik antara pihak pe-nyelenggara pemilihan dengan keamanan setempat. ”Untuk kunci gembok kotak suara itu dipegang oleh tiga institusi. Yakni PPK, kepolisian dan Panwascam sendiri,” jelasnya.

Laporan tersebut dikatakan berasal dari jajarannya yang berada di bawah, yakni PPL. Namun laporan tersebut dikatakan masih bersifat lisan. Sebab, masih belum ada laporan resmi dan tertulis mengenai hal tersebut.

Iskaq juga mengakui kinerja tim peman-tau panwaslu dirasa kurang maksimal karena tidak dapat memantau selu-ruh TPS. Hal ini disebabkan pihaknya kekurangan personil. ”Dengan adanya mitra PPL, itu sedikit membantu kerja panwas dalam mengawasi jalannya pe-mungutan suara,” pungkasnya. (km10/ed)

SAMPANG-Sikap sportif ditunjukkan Bupati Sampang Noer Tjahja, yang juga men-calonkan kembali pada Pe-milihahan Umum Kepala Dae-rah (Pemilukada) Sampang 121212. Menyadari perolehan suaranya kalah jumlah dari pesaingnya, imcumbent ini dengan lapang hati menerima kekalahannya itu.

Itu, disampaikannya ke awak media di Pendapa Kabupaten Sampang, kemarin (13/12). Itu, merujuk hasil sementara dari penghitungan yang dilaku-kan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Pemkab Sampang. Termasuk juga hasil survei pihak ketiga.

”Saya merasa legawa dan menerima atas kekalahan saya kepada pasangan calon Al-Falah, yang untuk sementara dinyatakan menang. Walau hasil riilnya tergantung dari pihak KPU Sampang yang nantinya akan diputus pada 16-17 Desember mendatang,” ujar Bupati Noer Tjahja.

Lebih-lebih, diakui suami Winahyu ini, dirinya juga tak meraup hasil signifikan di TPS tempat dirinya mencoblos.

”Saya berharap kepada pe-

menang nantinya melanjutkan pembangunan di Kabupaten Sampang seperti sekarang yang sedang dalam tingkat kemajuan. Bahkan harus bisa lebih baik lagi. Saya juga mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga kondusivitas Sampang yang aman,” im-buhnya.

Sementara kepada lima pas-angan cabup/cawabup Pemi-lukada Sampang bersama tim kampanye masing-masing, Bupati meminta agar tetap menjaga kondusivitas selama tahapan penghitungan suara masih berlangsung.

Selain itu, Noer Tjahja juga mengucapkan terima kasih kepada masyarakat dan aparat keamanan, karena telah ber-hasil menjaga ketertiban dan keamanan. Sehingga Pemilu-kada Sampang berjalan lancar, aman dan damai.

”Saya ucapkan terima ka-sih kepada masyarakat dan aparat keamanan karena telah menjaga kondusifitas jalannya pemilukada,” pungkasnya.

Di samping itu, Bupati juga mengimbau aparat kepolisian untuk menindak tegas pro-vokator-provokator yang ber-

maksud merusak kondusifitas Kabupaten Sampang. Karena tegas Noer Tjahja, pembangu-nan akan sukses jiwa situasi

keamanan memadai. Sementara hasil pantauan

Kabar Madura kemarin (13/13) pasca pemungutan suara akti-

vitas perekonomian di Pasar Srimangunan, perkantoran dan sekolah mulai normal kembali. (fan/ed)

KM/ ACHMAD SYAIFUL ROMADHON

HAK SUARA: Bupati Sampang Noer Tjahja

KM/FANDRI ARDIANSYAH

SPORTIF: Incumbent Bupati Sampang Noer Tjahja (kiri) menggandeng rivalnya, Fadhilah Budiono, dalam temu media yang dilangsungkannya di Pendapa Bupati Sampang kemarin (13/12).

Karena Stiker, KPU Dilaporkan ke PanwaslukabAtas Penempelan Stiker pada Gambar Imam-ZainBANGKALAN-KPU Kabupaten Bang-

kalan dilaporkan ke Panitia Pengawas Pemilu Kabupaten (Panwaslukab) se-tempat, Kamis (13/12) kemarin. Pasalnya, KPU menempel stiker pada gambar nomor urut 1 pasangan Imam Buchori Cholil-Zainal Alim, yang didiskualifikasi.

Pihak pelapor mengaku penempelan stiker tersebut dianggap pelecehan dan cacat. Sehingga perlu ditinda-klanjuti oleh Panwaslukab untuk diusut tuntas supaya kasus serupa tidak terulang kembali.

”Saya datang kesini untuk melapor-kan KPU atas penempelan stiker pada gambar nomor urut satu. Itu saya ang-gap sebuah pelecehan. Laporan ini atas nama pribadi, bukan yang lain. Setahu saya, surat suara harus steril,” terang pelapor, Imron Abdul Fatah.

Ia menjelaskan, kronologis dirinya menemukan gambar nomor urut di-tempelin stiker ketika hendak meng-gunakan hak pilih. Dirinya datang ke TPS (tempat pemungutan suara), lalu petugas memberikan surat suara.

Kemudian surat suara itu dibuka. Namun, dirinya kaget ketika melihat gambar pasangan Imam-Zain ditempeli stiker. Menurutnya, pemasangan stiker bukan dilakukan orang iseng. Sebab

kondisi di TPS cukup steril. Dimana ada petugas dari kepolisian yang menjaga jalannya pemungutan suara. Sehingga ia berpikir kalau yang memasang stiker memang berasal dari penyelenggara

Pemilukada Bangkalan.”Dalam waktu dekat, insya Allah saya

juga akan melaporkan ke polisi. Karena menurut saya, jika dilihat dari pros-esnya, KPU memutuskan hari Kamis (6/12) malam (pencoretan Imam-Zain). Lalu anggaplah hari Jumat diputuskan untuk ditempeli stiker,” ucapnya.

Kemudian, sambung Imron, pada Minggu malam stiker sudah dikirim ke PPK. Sehingga menimbulkan per-tanyaan besar dalam benaknya, begitu cepat stiker tersebut digarap dalam waktu dua hari satu malam.

”Berdasarkan pengalaman saya, den-gan biaya lebih besar dalam waktu dua hari hanya mampu memasang 150 ribu hingga 200 ribu. Selain itu, anggaran untuk pembuatan stiker ini darimana. Kan anggaran itu sudah ada posnya masing-masing,” paparnya.

Sementara itu, Ketua Panwaslukab Bangkalan, Mashuri, mengatakan, pihaknya akan memproses semua lapo-ran yang masuk. Sebab, hal tersebut merupakan kewajiban dari panwas-lukab untuk menindaklanjutinya.

”Termasuk laporan ini. Kami akan proses sesuai dengan prosedur yang ada. Semoga dapat diselesaikan den-gan baik,” pungkasnya. (ful/ed)

KM/SYAIFUL ISLAM

LAPOR: Imron Fattah melaporkan penempelan stiker pasangan nomor urut 1, Imam-Zain, yang didiskualifi kasi KPU atas putusan PTUN, di kantor Panwaslukab Bangkalan kemarin.

Penetapan Pemenang 17-18 Desember

BANGKALAN-Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bangkalan meminta semua pihak bersabar. Sebab untuk me-nentukan pemenang Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada), masih harus menunggu hasil rekapitulasi penghitun-gan suara yang akan dilakukan 17-18 Desember nanti.

”Tanggal 17 itulah kami akan lakukan pleno terbuka. Mudah-mudahan tanggal itu pula kami sudah melakukan penetapan,” kata Fauzan Jakfar sebagaimana dikutip dari detiksurabaya.com, Kamis (13/12).

Ketua KPU Bangkalan ini menjelaskan, sesuai tahapan yang telah disusun dan ditetapkan, pada 13-14 Desember akan dilakukan rekapitulasi tingkat desa/kelurahan. Berikutnya, pada 15-16 De-sember rekapitulasi dilakukan di tingkat kecamatan. Dan pada 17-18 rekapitulasi dilakukan di tingkat kabupaten.

Meski ada pasangan calon yang telah merilis hasil hitung cepat, bagi Fauzan itu tak memengaruhi hasil akhir pemilu-kada. KPU Bangkalan, lanjutnya, tetap tak akan terpengaruh dengan apapun hasil hitung cepat tersebut.

”Silahkan menghitung sendiri, kami tetap akan menghitung secara manual sesuai tahapan yang ada,” jawab Fauzan.

Hasil hitung cepat yang dilakukan PKB sebagai tim sukses calon nomor 3 mengunggulkan pasangan Muham-mad Makmun Ibnu Fuad - Mondir A. Rofii (Makmur) dengan perolehan suara 91,81 persen suara pada Rabu (12/12) sore. (fir/ed)

KM/DOK

FAUZAN JAKFARKetua KPU Bangkalan

Page 9: Edisi 14 Desember 2012

BANGKALAN-Sebanyak 1.918 warga di Kelurahan Kemayoran, Kecamatan Kota, Kabupaten Bangka-lan, tidak menggunakan hak pilihnya dalam pemilukada kemarin (12/12). Ketida-khadiran mereka ke tempat pemungutan suara (TPS) sebagian besar karena takut pasca terjadinya kerusuhan.

Hal tersebut diketahui setelah dilakukan rekapitulasi di tingkat desa/kelurahan, Ka-mis (13/12) kemarin. Dimana dari 4.679 DPT (daftar pemilih tetap), sebanyak 1.924 pemilih tidak mencoblos.

”Banyak warga yang tidak hadir ke TPS dengan alasan takut, pasca terjadi kerusuhan di Jalan Pemuda Kaffa beber-apa hari lalu,” terang Lurah Kemayoran, Sugiyono, pada sejumlah wartawan kemarin.

Selain itu, sambungnya, warga yang tidak datang ke TPS untuk menyampaikan aspirasi politiknya karena ada yang pergi ke Surabaya. Pasalnya, saat pencoblosan sekolah dan perkantoran me-mang diliburkan. Sehingga momentum liburan tersebut banyak dimaksimalkan un-tuk jalan-jalan dan berkum-pul bersama keluarga.

Sementara partisipasi ma-syarakat yang paling tinggi terhadap pemilukada di Ke-camatan Kota, yakni Kelura-han Mlajah. Dimana angka ketidakhadiran warga hanya 591 pemilih dari 5.516 DPT.

”Alhamdulillah, banyak warga Kelurahan Mlajah yang datang ke TPS untuk menggunakan hak pilihnya,” ucap Lurah Mlajah, Achmad Siddiq.

Sedangkan untuk Kelurah-an Kraton, warga tidak hadir mencapai 1.924 pemilih dari 4.679 DPT.

Berdasarkan data yang ter-himpun dari Tim Pemenan-gan pasangan M. Makmun Ibnu Fuad-Mondir Rofii (Makmur) Kecamatan Geger berada di urutan teratas dengan jumlah tidak hadir sebanyak 33.341 pemilih dari 62.092 DPT.

Disusul Kecamatan Galis dengan angka ketidakha-diran 30.095 pemilih dari 77.921 DPT. Sementara Ke-camatan Kota Bangkalan sebanyak 25.192 pemilih dari 64.160 DPT. (ful/ed)

Email Redaksi: [email protected]

JUMAT 14 Desember 2012 9

Berharap ini Kerusuhan Terakhir

YULITA AMALIAYULITA AMALIA

BANGKALAN-Lita meru-pakan satu dari sekian banyak warga yang setuju dengan per-saingan sehat dari para politisi yang akan maju sebagai calon kepala daerah. Tak hanya pres-iden, gubernur, bupati, kepala desa bahkan calon ketua RT sekali pun. Mereka harus me-miliki jiwa besar untuk bersaing sehat, sebelum masuk dalam proses pemilihan.

Hal itu menurut pemilik nama asli Yulita Amalia ini sangat menentukan proses berjalannya pesta demokrasi tersebut. ”Selain bisa menun-jukkan kelasnya sebagai

calon orang nomor 1 di ling-kungannya, hal itu juga bisa menekan angka kericuhan seperti yang terjadi di Bang-kalan,” urai remaja yang beralamat di Kelurahan Ban-caran, Kecamatan Kota itu.

Selain itu, Lita berharap agar demonstrasi berbuah kericu-han yang sempat membuatnya bergidik beberapa hari lalu, tidak terulang lagi. Hal itu menurutnya hanya akan meru-gikan masyarakat Bangkalan yang seharusnya berperan se-bagai subyek penentu menjadi obyek penderita. ”Harapan aku untuk calon pemimpin

yang terpilih, bisa mengkon-disikan agar pada pesta de-mokrasi selanjutnya, kejadian seperti kemarin itu tidak teru-lang,” harap gadis yang men-gaku hobby bernyanyi itu.

Untuk menjaga kondusivitas di Bangkalan, memang men-jadi tanggung jawab bersama. Hal itu menjadi tidak mudah ketika tidak ada kesadaran untuk bergandengan tangan membangun kota tercinta. ”Itu sebagai ungkapan rasa memiliki terhadap tumpah darah dan tanah kelahiran kita bersama,” pungkas gadis kela-hiran 4 juli 1996 itu. (bai/ed)

KM

/ISTI

MEW

A

KPU Sampang Penuhi Panggilan DKPPOptimistis akan Memenangkan PerkaraSAMPANG-Komisi Pemili-

han Umum (KPU) Sampang sudah menang di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Surabaya atas gugatan 13 partai politik (parpol) non-par-lemen, karena tidak dilolosk-annya pencalonan Bupati dan Wakil Bupati Abdul Haq dan Imanuddin yang diusung-nya. Babak berikutnya, KPU bakal penuhi panggilan DKPP (Dewan Kehormatan Peny-elenggara Pemilihan Umum), kemarin (13/12). Sebab pihak penggugat juga mengadukan masalah tersebut ke DKPP.

Pengajuan ke DKPP ini di-lakukan M. Hudi, salah satu perwakilan dari Partai Pelo-por Kabupaten Sampang. Dari tiga kali sidang, pihak pengadu hanya hadir sekali. Yakni pada saat digelar-nya sidang kedua beberapa waktu lalu.

Hal ini diungkapkan ang-gota KPU Sampang Miftahur-rozaq, saat dihubungi Kabar Madura, melalui sambungan telepon. ”Saat ini saya masih di Jakarta. Tadi baru saja ke-luar dari gedung persidangan DKPP dan pihak pengadu tidak hadir,” katanya.

DKPP diakui hanya me-manggil Ketua KPU Sam-pang Abu Achmad Dhovi-er Shah dan Ketua Pokja Pencalonan Miftahurrozaq. ”Karena teradu yang dipang-gil ketua KPU dan ketua pokja pencalonan, kita ber-dua yang hadir, ditemani teman-teman secretariat,” kata Miftahurrozaq.

Diakui pula, dengan keti-dak hadiran pengadu, yakni M. Hudi dan Abdul Haq, persidangan tetap dilan-

jutan. Yakni, mendengar beberapa penjelasan terha-dap beberapa tuduhan yang disampaikan oleh pengadu.

Yang menjadi poin penting pada pengaduan ke DKPP adalah tertolaknya sebagai calon bupati M. Hudi dan Abdul Haq, yang diusung Partai Pelopor dan 12 partai non parlemen lainnya. Serta, KPU Sampang dianggap tidak pernah mensosialisasikan ten-tang materi pencalonan.

”Kita sampaikan secara gamblang argumentasi dan bukti otentik terkait syarat dukungan 15 persen yang tidak terpenuhi sebagai dasar tertolaknya calon bu-pati tersebut. Kita juga punya bukti terkait kehadiran sos-ialisasi materi pencalonan. Dalam hal ini, dihadiri sekre-taris Partai Pelopor,” ungkap Miftahurrozaq.

Dijelaskan pula saat per-sidangan, Miftahurrozaq menunjukkan bukti tentang materi pencalonan. ”Di de-pan majelis hakim juga, kita tunjukkan tanda bukti me-nerima materi yang diterima Partai Pelopor melalui sekre-tarisnya,” lanjutnya.

Dari dua aspek pokok yang diajukan, terbantahkan me-lalui bukti dan penjelasan di depan majelis hakim yang diketuai Maruarar Sirait dengan anggota Ida Budiati dari anggota KPU Pusat dan Sarbini. ”Kita tetap meng-hormati panggilan DKPP dengan tetap hadir pada se-tiap persidangan,” katanya.

Rozaq juga optimistis akan memenangkan perkara ini dengan lemahnya bukti yang diajukan pengadu. ”Tampak-nya sidang ini yang terakhir dan menungggu minggu depan akan ada putusan. Saya dapat informasi dari secretariat, putusan terbit sekitar satu munggu ke de-pan,” tandasnya. (waw/ed)

Bekerja Berdasar Asas Penyelenggara PemiluHarapan Panwaskab terhadap KPU PAMEKASAN-Panitia Pen-

gawas Kabupaten (Panwask-ab) Pemilukada Pamekasan berharap Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pamekasan bisa

bekerja berdasar asas peny-elenggara pemilu. Harapan tersebut dikhususkan kepada personal yang ditunjuk men-gisi posisi pergantian antar waktu (PAW) KPU Pame-kasan. Mereka memang su-dah dilantik oleh KPU Jatim, Kamis (13/12) kemarin.

Itu, ditegaskan Ketua Pan-waskab Pamekasan, Zaini, saat dihubungi wartawan

Kabar Madura. Diterang-kan, asas penyelenggara pe-milu penting diketengahkan dalam setiap kerja anggota KPU Pamekasan.

”Asas penyelenggara pe-milu tersebut ialah mandiri, jujur, adil, kepastian hukum, tertib penyelenggara pemilu, kepentingan umum, dan keterbukaan,” tutur Zaini dengan nada lugas.

Selain itu, tambahnya, penting pula diperhatikan proporsionalitas, profe-sionalitas, akuntabilitas, efisiensi, dan efektivitas.

Kalau seluruh asas di atas di-lakukan, tambah Zaini, dipas-tikan perjalanan Pemilukada Pamekasan lancar dan tidak melahirkan pergolakan yang membahayakan terhadap kehidupan masyarakat. Dan,

tekannya, roda pemerintahan pun bakal bergelinding tanpa halangan yang berarti.

Untuk diketahui, KPU Jatim telah melantik tiga PAW KPU Pamekasan. Mereka meng-gantikan lima komisioner KPU Pamekasan yang telah dicoret oleh DKPP karena pelanggaran kode etik.

Ketiga orang tersebut ialah Agus Kasiyanto, Nuzulul

Qurnain, dan Didin Sudar-man. Sedangkan Sunnah Jasuli yang juga menjadi calon, terpental karena PNS. Begitu halnya dengan Hery Purwanto, tak lolos karena persoalan tidak me-menuhi syarat administrasi. (anm/ed/adverto-rial)

Didin Sudar-gkan Sunnah juga menjadi al karena PNS. a dengan Hery k lolos karena ak me-at

ZainiKetua Panwas Kabupaten

Pamekasan

KM

/HA

IRU

L AN

AM

Kawat Berduri Ditarik dari Areal KPUKM/FATHOR RAHMAN

DISIMPAN LAGI: Selama beberapa pekan berada di sekitar halaman KPU Pamekasan, akhirnya kawat berduri dilepas.

PAMEKASAN-Kawat berduri sudah beberapa pekan mengitari kantor KPU (Komisi Pemilihan Umum) Pamekasan. Yakni sejak memanasnya tensi politik yang melanda beberapa pekan tera-khir. Situasi dimaksud memang banyak menyita perhatian publik.

Memanasnya politik di Pame-kasan itu, mengundang respon pihak kepolisian untuk memasang pengaman terhadap wilayah KPU Panekasan. Itu tak lain untuk mengantisipasi terjadinya sesuatu yang tidak diinginkan. Yakni den-gan memasang ”barikade” pagar kawat berduri. Benteng tersebut terbukti ampuh menghalangi massa yang akan menerobos ke areal dalam KPU Pamekasan di Jl Brawijaya tersebut.

Namun sejk kemarin lusa (12/12), kawat berduri yang men-gitari areal KPU Pamekasan itu akhirnya dibuka oleh pihak ke-polisian. Itu tak lepas dari mere-danya tensi politik di Pamekasan. Bahkan dinilai berangsur normal. Sehingga sudah tidak memerlu-kan kawat berduri tersebut.

”Mungkin karena sudah diang-gap aman Mas, sehingga kawat yang sudah sangat lama men-gelilingi kantor KPU Pamekasan akhirnya dibuka juga,” ujar salah seoarng warga, Dodi, yang men-gaku sering melintas di Jl Brawi-jaya tersebut, ketika ditemui Kabar Madura, Kamis (13/12) kemarin.

Dirinya sangat bersyukur den-gan situasi politik Pamekasan yang sudah mulai dingin. Bukan

karena politiknya, melainkan kawat berduri yang selama ini berada di sekitar jalan, yang me-nyebabkan warga harus mencari jalan alternatif untuk beraktifitas, kini sudah bisa dengan seksama digunakan kembali.

”Kalau saya juga turut bersyu-kur mas dengan membaiknya perpolitikan di Pamekasan. Kare-na kemarin itu sudah menim-bulkan perhatian banyak orang. Selain itu juga kawat tersebut bisa dibuka, karena mungkin sudah dianggap aman,” ucap Nuril, yang juga mengaku sering memanfaatkan ruas Jl Brawijaya.

Namun, dengan dibukanya kawat berduri yang dipasang oleh petugas, tidak menyurutkan aparat yang terdiri dari pihak

kepolisian Polres Pamekasan dan anggota Brimob untuk terus menjaga kantor KPU Pamekasan. Tampak petugas terus berjaga di sejumlah titik di areal KPU Pamekasan. Khususnya di sejum-lah posko yang telah dipasang beberapa waktu lalu.

”Alhamdulillah sekarang sudah bisa kembali leluasa menggunak-an jalan ini (Brawijaya, Red) Mas. Meskipun masih ada petugas di posko-posko yang didirikan di ber-bagai sudut kantor,” tambahnya.

Ketika Kabar Madura mencoba menghubungi Kabag Humas Polres Pamekasan melalui pon-sel, untuk mengkonfirmasi di-bukanya kawat berduri tersebut, masih belum ada jawaban dari yang bersangkutan. (ong/ed)

1.918 Warga Kemayoran Tak Nyoblos

TIGA TERATAS KECAMATAN GOLPUT DI BANGKALAN

1. Kecamatan Geger 33.341 Pemilih dari 62.092 DPT

2. Kecamatan Galis 30.095 Pemilih dari 77.921 DPT3. Kecamatan Kota Bangkalan 25.192 Pemilih dari 64.160 DPT

Sumber: Tim Pemenangan Pasangan Makmur

Page 10: Edisi 14 Desember 2012

Email Redaksi: [email protected]

JUMAT 14 Desember 201210

PAMEKASAN-Setiap pelaksanaan ujian tengah semester (UTS), ban-yak siswa sekolah yang tak mampu memanfaatkan longgarnya waktu selama pelaksanaan ujian.

Begitu pula para siswa-siswi di Pa-mekasan yang sudah sejak beberapa hari lalu mengikuti UTS. Mereka masih terlihat sangat jarang me-manfaatkan waktu untuk kegiatan yang lebih bermanfaat.

Seperti halnya ketika berlangsung pelaksanaan UTS, siswa biasanya pulang lebih awal dari sekolahnya dibanding hari-hari normal bi-asanya.

Namun ketika siswa pulang dari sekolah lebih awal, selama ber-langsung UTS, mereka manfaatkan untuk cangkrukan di pinggir jalan. Seakan, berlangsungnya UTS tidak ubahnya seperti libur sekolah bagi mereka.

“Sepertinya tidak ada beban yang terlihat di benak mereka ketika UTS berlangsung, mereka tampak biasa-biasa saja menghadapi UTS. Seharusnya mereka punya beban pelajaran, bagaimana nantinya bisa dengan baik bisa menjawab soal,” tukas Abdul Rofik, salah satu prak-tisi pendidikan Pamekasan, (13/12).

Sebaliknya, para siswa justru nampak hura-hura menikmati UTS. Sebab dengan berlangsungnya UTS, mereka bisa lebih awal pu-lang. Tentunya bagi para siswa, hal itu diartikan terbebas dari kung-kungan sekolah selama berada di ruang kelas.

“Kan sudah biasa UTS mas, tanpa dipelajari juga akan tetap terlaksana. Lagian kan sudah dipelajari ketika berada di dalam kelas, belajar sih di rumah karena kalau tidak belajar akan ditanyakan sama orangtua,” ujar salah satu pelajar, HD, ketika ditemui Kabar Madura di bundaran

Arek Lancor kemarin (13/12).Menurut Rofik, kesadaran akan

pentingnya pelajaran sediki t memudar di kalangan siswa. Wa-lau pun ada, namun kesadaran itu hanya berlangsung ketika UTS berlangsung. Setelah itu, kes-adaran itu kembali menghilang. “Terkadang, para siswa itu belajar karena tuntutan UTS, bukan timbul dari kesadarannya sendiri sebagai siswa. Ketika UTS berlangsung, ada yang giat belaja, sehingga pelajaran yang ditangkap mudah hilang, karena hanya sesaat,” kat-anya. (ong/zis)

Isi Jabatan Kepala Sekolah SMPN 4 Pamekasan PAMEKASAN-Kekosong-

an jabatan kepala sekolah di SMPN 4 Pamekasan di-respon tegas oleh Komisi D DPRD Pamekasan. Disdik diminta tegas mengambil langkah konkrit mengenai persoalan tersebut, sehingga persoalan tersebut tidak sampai berlarut larut.

Sebab jika masalah ini terus dibiarkan, tidak me-nutup kemungkinan ke-jadian serupa akan terjadi di lembaga pendidikan lain-nya. “Ya Dinas pendidi-kan agar cepat melangkah, mumpung tidak sampai mengganggu proses bela-jar mengajar di lembaga itu,” ujar Wakil Komisi D DPRD Pamekasan Juhaini pada Kabar Madura, Kamis (13/12).

Menurutnya, semestinya Dinas Pendidikan (Disdik) tidak lamban menyikapi persoalan tersbebut. Karena bagaimana pun juga ke-beradaan kepala sekolah sangat mendukung terhadap kelancaran kegiatan belajar mengajar dan proses kebi-jakan yang berlaku pada lembaga itu.

Kata Juhaini, Dinas pendi-dikan tidak boleh menekan pihak sekolah untuk me-nerima kedatangan ke-pala sekolah yang ditolak tersebut, agar tidak men-imbulkan persoalan baru di internal SMPN 4 yang berada di jalan Segara kota

Pamekasan tersebut.“Dinas pendidikan agar

mengambil ganti kepala sekolah yang bisa diteri-ma pada semua kubu, agar proses belajar mengajar bisa berjalan sebagaimana mesti-nya,” katanya.

Oleh sebab itu, dia ber-harap kepada pihak SMPN 4 agar tetap menjalankan ke-giatan belajar mengajarnya dengan baik, meski saat ini masih belum memiliki ke-pala sekolah secara formal. Supaya peserta didik tidak menjadi korban atas kasus penolakan tersebut.

Sementara itu, Kabid Ke-tenagaan Dinas Pendidikan Kabupaten Pamekasan Ach. Nawawi, mengatakan, pi-haknya tidak bisa memberi-kan jawaban terkait target penyelesaian kasus tersebut. Sebab kata Nawawi, saat ini kasus tersebut sedang ditin-dak lanjuti untuk kemudian dicari solusi terbaiknya.

“Masalah kapan SMPN 4 itu akan ada kepalanya, kami masih belum bisa menen-tukan, tapi doakan mudah mudahan cepat selesai saja,” ungkapnya.

Sebagaimana diketahui, Sugeng Hariono yang se-belumnya menjabat kepala SMPN 8 Pamekasan di tugaskan untuk memimpin SMPN 4 Pamekasan namun kedatangannya ditolak oleh pihak sekolah dengan berb-agai alasan, salah satunya, pihak sekolah ingin nuansa baru karena pada tahun 2004 lalu Sugeng Hariono juga pernah menjadi kepala SMPN 4 yang terletak di jalan Segara Pamekasan tersebut. (jck/zis)

Disdik Diminta Tegas

KM/FATHOR RAHMAN

BANYAK CANGKRUK: Sejumlah siswa sebuah SMP di Pamekasan berjalan keluar dari sekolah setelah mengikuti ujian tengah semester.

UTS, Siswa Tak Bisa Maksimalkan Waktu Luang

BANGKALAN–Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) mulai tahun depan tidak akan dikenai biaya seperti seleksi tahun sebelumnya. Kebijakan ini disambut baik oleh para pelajar SMA/sed-erajat di Bangkalan.

Dengan adanya program ini , mereka bisa lebih menghemat biaya. Kalau sebelumnya mereka harus mengeluarkan biaya Rp 150 ribu hingga Rp 200 ribu un-tuk biaya pendaftaran, kali ini semua itu ditanggung oleh pemerintah. Sehingga kesempatan untuk mengi-kuti program SNMPTN jauh lebih besar.

Dengan kuota yang dise-diakan sebanyak 60 prosen tersebut, peluang lulusan SMA/ sederajat untuk ma-suk perguruan tinggi neg-eri (PTN) jauh lebih besar. Tidak hanya untuk pelajar yang tinggal di kota saja, kesempatan yang sama juga dapat dirasakan oleh pela-

jar yang tinggal di pelosok desa, atau daerah terpencil sekalipun.

Rahmat, salah satu pela-jar kelas XII SMA Negeri di Bangkalan, mengaku senang dengan adanya program tersebut. Dirinya ingin bisa lolos SNMPTN dan dapat masuk di Uni-versitas Indonesia. “Senang banget kalau memang ada program seperti itu dan ren-cananya saya ingin sekali bisa masuk Universitas Indonesia,” katanya pada Kabar Madura saat ditemui di Alun – Alun Kota, Kamis (13/12) kemarin.

Tidak hanya Rahmat . Hampir semua pelajar ber-seragam putih abu – abu ditemui Kabar Madura juga menyambut baik. Mifta mis-alnya, tidak hanya bangga karena adanya kesempatan yang lebih besar. Tetapi dirinya juga sangat ber-harap bisa masuk di FISIP Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.

Dikonfirmasi terpisah, Drs. H. Abu Husnul Har-kan, Kepsek SMA Negeri 2 Bangkalan, mengatakan hingga sampai saat ini pi-haknya belum mendapatkan pemberitahuan dari Dinas Pendidikan soal digratis-kannya biaya SNMPTN.

Meski begitu, pihaknya akan melakukan pendataan

untuk siswa yang masuk PTN, selambat-lambatnya mulai bulan depan. Baik itu melalui jalur undangan, regular, ataupun jalur lain-nya. Kendati demikian, hal ini masih dilihat lagi dari kualitas dan kuantitas siswa.

“Pendataan siswa yang bisa mengikuti SNMPTN akan kita lakukan selambat-lambatnya mulai bulan de-pan, tentunya kualitas dan kuantitas siswa menjadi per-timbangan,” katanya saat ditemui di ruang kerjanya.

Mengingat kuota yang tersedia lebih besar, dia berharap untuk siswa SMA Negeri 2 Bangkalan yang lolos SNMPTN 2013 bisa lebih dari separuh jumlah siswa yang saat ini kurang lebih 243 siswa. Hal ini di-karenakan, pada SNMPTN tahun 2012 lebih dari 100 siswa dapat masuk PTN. Seperti : UI, UGM, Unej, dan lainnya. Rata – rata mereka mengambil jurusan IPA.(km9/zis)

SNMPTN Gratis, Siswa Menyambut Positif

KM/EDY WIENARNO

H. ABU HUSNUL HARKANKepala SMAN Bangkalan

Page 11: Edisi 14 Desember 2012

Email Redaksi: [email protected]

JUMAT 14 Desember 2012 11

BENTENG TANGGUHBENTENG TANGGUH: Manajemen P-MU mengklaim telah menjalin : Manajemen P-MU mengklaim telah menjalin kesepakatan harga dengan bek tim nasional Valentino Telaubun yang kesepakatan harga dengan bek tim nasional Valentino Telaubun yang

musim lalu memperkuat Bontang FC. musim lalu memperkuat Bontang FC.

WWW.BOLA.NET

Fachrudin Aryanto Hari Ini Bergabung Bersama TimPAMEKASAN-Perbaikan lini

belakang yang dianggap seb-agai salah satu titik lemah tim Persepam Madura United (P-MU) selama ini terus dilakukan manajemen dan tim pelatih. Di saat tim pelatih terus mening-katkan skill individu pemain dan proses kerjasama antarpemain, jajaran manajemen juga bekerja memburu pemain tambahan berkualitas.

Dikabarkan manajemen telah menjalin kesepakatan dengan dua bek tengah tim nasional Indonesia yang bertanding di AFF Cup 2012 lalu di Malaysia. Setelah mengklaim berhasil mendapatkan Fachrudin Wa-hyudi Aryanto yang musim lalu bermain untuk PSS Sleman, terbaru Manajer P-MU Achsa-nul Qosasi juga mengabarkan jika telah menjalin deal dengan Valentino Telaubun.

”Kami memang sudah ada ke-sepakatan harga dengan Valent (Valentino Telabuan, red). Teta-pi soal pasti tidaknya pemain tersebut merapat ke P-MU, ma-sih menunggu waktu beberapa hari ini,” terang Achsanul Qosasi kepada Kabar Madura, Kamis (13/12).

Pemain yang memiliki nama

lengkap Bernandus Valentino Telabuan tersebut lahir di Kat-larat, Maluku Tenggara pada 21 November 1984. Pemain yang musim lalu memperkuat Bontang FC tersebut, menurut Mustaqim, akan sangat membantu barisan belakangnya yang saat ini masih sangat rawan.

”Setidaknya jika Valent ber-gabung dengan P-MU, dia juga bisa kami plot sebagai gelandang bertahan bergantian dengan Anton Samba. Sedang Stephen Mennoh akan kami konsentra-sikan sebagai playmaker atau penyerang lubang,” jelas Pelatih Kepala P-MU, Mustaqim.

Sementara itu harapan tim pelatih kembali membuncah menyusul kepastian bergabung-nya Fachrudin Aryanto bersama skuad Laskar Sape Kerap. Se-belumnya Mustaqim sempat pesimistis terhadap peluang bergabungnya pemain kelahiran Klaten tersebut pasca terhentinya proses negosiasi antara manaje-men dengan Fachrudin.

Rencananya pemain kelahiran 19 Februari 1989 tersebut akan langsung bergabung dengan latihan tim di Sumenep dalam rangka persiapan uji coba mela-wan Persebaya DU. Kepastian tersebut diungkap Achsanul Qo-sasi. ”Besok (hari ini, red), Fach-rudin sudah akan ikut latihan dengan pemain P-MU lainnya,” tulis Achsanul melalui pesan singkatnya. (bri/rr)

Deal dengan Deal dengan Valentino Valentino

MASIH belum lengkapnya skuad P-MU hingga mencapai 20 orang membuat Mus-taqim sedikit kebingungan untuk mengin-struksikan pemainnya melakukan latihan game internal. Mengatasi permasalahan tersebut, sejumah pemain Persepam U-21 diikutsertakan dalam latihan game inter-nal, Kamis (13/12).

Pada latihan pagi, tiga pemain Persepam U-21 turut melahap materi latihan dari Mustaqim. Mereka antara lain: Said, Koko, dan Sayyaf yang didaulat mengisi skuad Persepam U-21 yang akan diterjunkan dalam kejuaraan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur, tahun depan.

Kendati baru kali pertama berlatih bersa-ma tim profesional, ketiga pemain tersebut mampu meladeni permainan seniornya. Hanya saja, cara mereka meladeni per-mainan Indriyanto Nugroho dan kawan-

kawan sebatas kemampuan melakukan cover serta membayangi pergerakan pemain lawan.

”Tidak apa-apa mereka ikut dalam latihan. Minimal mereka bisia menimba pengalaman di sini karena kebetulan pe-main kami memang masih kurang untuk melakukan latihan game,” ujar Mustaqim.

Pasca melakoni pertandingan Inter Island Cup di Bandung, skuad P-MU berkurang cukup banyak setelah manajemen me-mutuskan memulangkan tujuh pemain sekaligus. Sementara hanya dua pemain yang masuk, yakni Stephen Mennoh dan Amaobi Uzowuru, itupun Amaobi masih berkutat dengan cederanya.

Sementara tiga pemain Persepam U-21 mengaku bangga bisa berlatih dalam satu lapangan bersama pemain-pemain P-MU yang selama ini menjadi idola mereka.

”Saya sangat senang bisa ikut dalam latihan dengan pemain senior. Ini men-jadi pengalaman baru bagi kami,” ujar Said, pemain asli Pamekasan yang pada musim ini sempat dilirik salah satu klub asal Jakarta.

Selain dipersiapkan untuk Porprov, ke-beradaan Persepam U-21 juga untuk diter-junkan dalam Indonesia Super League (ISL) U-21. Melihat pemain U-21 yang muncul dalam latihan kemarin, manaje-men P-MU mulai berfikir serius untuk segera membentuk tim P-MU U-21.

”Dalam waktu dekat ini tim U-21 akan segera dibentuk. Untuk sementara kami masih berharap nama 10 pemain yang direkomendasikan oleh PSSI di empat kabupaten di Madura, mereka akan kami seleksi untuk membentuk tim P-MU U-21,” ujar Achsanul Qasasi. (bri/rr)

KM/TABRI S MUNIR

TALENTA MUDA: Sayyaf (kanan) mendapatkan pengalaman berharga mengikuti latihan tim P-MU di Stadion R. Soenarto Hadiwidjojo, kemarin.

Kekurangan Pemain, Ajak Skuad U-21

POSISI legiun asing asal Nigeria yang memegang paspor Vietnam, Amaobi Honest Uzowuru, terancam untuk bergabung dengan skuad Laskar Sape Kerap. Striker bertinggi 185 sentimeter tersebut bakal mendapat pesaing baru asal negeri petro dollar, Arab Saudi.

Manajer P-MU, Achsanul Qosasi, dikabarkan tengah mendatangkan Fahd Khalid Al Dossary yang juga berposisi sebagai tukang gedor. Berdasar ket-erangan dari Mustaqim yang mengutip pernyataan sang agen, Fahd masih berusia 23 tahun dengan tinggi badan 180 sentimeter dan bisa bermain sebagai striker atau winger.

Menurut sumber internal manajemen, Fahd tiba di Pamekasan pada Kamis (13/12) malam. Namun hingga berita ini diturunkan, pemain yang digadang akan bertandem dengan Osas di lini depan tersebut masih belum tiba di kota gerbang salam. Dikabarkan Fahd masih berada di Bandara Juanda.

Menilik curriculum vitae yang disam-paikan melalui agennya, Fahd disebut-kan pernah memperkuat klub papan atas Liga Arab Saudi, Al-Ettihad. Fahd juga ditulis pernah memperkuat Faisally FC dan Qadesia FC di Liga Arab Saudi.

”Kami akan melihat dulu cara ber-mainnya. Jika memang permainannya menjanjikan, dia harus segera dikontrak permanen oleh manajemen mengingat kick off ISL sudah semakin dekat. Tapi jika permainannya biasa-biasa saja dan bahkan di bawah pemain yang sudah ada, ya terpaksa dia harus out dari tim. Kami tidak ingin merekrut pemain asing dengan kemampuan pas-pasan,” ujar Mustaqim. (bri/rr)

SAINGAN BARU: Amaobi Honest Uzowuru bakal mendapat pesaing baru dari Arab Saudi untuk memperebu tkan pos is i tandem Osas Saha di lini depan Laskar Sape Kerap.

Datangkan Pemain Saudi, Amaobi Terancam

K-CONK MANIARekaman Lagu BaruBANGKALAN-Komunitas suporter asal Bang-

kalan yang tergabung dalam K-Conk Mania dikabarkan sedang menggarap sebuah lagu sebagai bentuk dukungan kepada tim kesayan-gan mereka yang berlaga di tengah lapangan.

Menurut Dirijen K-Conk Mania, Mimit, lagu tersebut dipersiapkan untuk permintaan kerjasama sebuah perusahaan telekomunikasi nasional. Lagu-lagu dukungan kepada P-MU tersebut akan direkam dan dijadikan ring back tone salah satu operator selular.

”Sepakbola saat ini sudah menjadi industri dan menuntut suporternya untuk menyesuaikan diri. Kami baru kali ini melakukan rekaman lagu karena ada kerjasama dengan salah satu perusahaan telekomunikasi. Rencananya kami akan menyiapkan beberapa lagu untuk layanan nada,” terang Mimit.

Di sisi lain, K-Conk Mania semakin jengah dengan kabar bahwa Perseba Super bertanding dalam sebuah turnamen di Maluku Utara. Hal tersebut membuat jarak antara K-Conk Mania dengan Perseba Super semakin jauh.

Ketidakjelasan status Perseba Super membuat K-Conk Mania meradang. Setelah melakoni laga uji coba bulan lalu, tim yang diarsiteki Nus Yadera tersebut tidak ada kejelasannya.

Beberapa ujicoba yang berencana digelar dengan klub-klub Jawa Timur gagal. Bahkan terakhir, Perseba Super tidak mendapatkan un-dangan untuk berpartisipasi di Piala Gubernur Jawa Timur 2012.

Belum jelasnya status Perseba Super ditang-gapi dingin oleh Mimit. Pria asal Kwanyar tersebut akhirnya angkat bicara terkait sengketa status kepemilikan yang terjadi sejak Divisi II itu. Mimit menganggap bahwa dirinya tidak berhak untuk mencampuri urusan manajemen Perseba Super.

”Keputusan Perseba Super ada di tangan pengurusnya sendiri. Kita tidak mau mencam-purinya termasuk ketika memutuskan untuk mengalihkan status kepemilikan ke pihak luar. Yang terpenting kita tetap berkomitmen untuk mendukung tim sepakbola Madura, lebih-lebih tim asal Bangkalan sebagai kota kelahiran k-conk mania,” tegas Mimit di sela rekaman lagu baru K-Conk Mania, Kamis (13/12). (bai/rr)

CORNER KICK

P-MU Utamakan ISLPAMEKASAN-Harapan publik Madura me-

nyaksikan P-MU bertarung di Piala Gubernur Jawa Timur 2012 bakal sulit terwujud. Manaje-men tim berjuluk Laskar Sape Kerap tersebut mempermasalahkan jadwal penyelenggaraan yang berhimpitan dengan kick off ISL.

”Kami sangat berharap pelaksanaan Piala Gubernur Jawa Timur dimajukan dari jadwal semula, semisal tanggal 20 Desember. Jika panitia penyelenggara tetap bersikukuh meng-gelar turnamen pada 26-30 Desember, kami akan berpikir ulang untuk tampil,” ujar Manajer P-MU, Achsanul Qosasi.

Persela Lamon-gan disebut-se-but bakal meng-gantikan tempat Persegres Gresik United yang men-gundurkan diri dar i tu rnamen yang mempere-butkan tropi ber-gilir dari Guber-nur Jawa Timur tersebut.

”Jika hal terse-but terjadi, san-gat tidak mungkin P-MU tampil di Piala Gubernur Jawa Timur. Laga perdana P-MU di ISL akan menghadapi Persela, sementara di Piala Gubernur Jawa Timur kami juga akan bertandingan dengan Persela. Tentu tenaga dan strategi harus kami simpan untuk debut P-MU di ISL,” jelas Achsanul.

”Dengan alasan pertimbangan waktu dan calon lawan di ISL, kami sepakat untuk tidak tampil di Piala Gubernur Jawa Timur jika tidak ada perubahan waktu pelaksa-naan. Prediksi kami, P-MU akan melakukan pertandingan perdana sekitar tanggal 13 Desember, ternyata pertandingan digelar tanggal 26,” tambah Mustaqim. (bri/rr)

Jika hal tersebut terjadi, sangat tidak mungkin P-MU tampil di Piala

Gubernur Jawa Timur. Laga perdana P-MU di ISL akan menghadapi Persela, sementara di Piala Gubernur Jawa Timur kami juga akan bertandingan dengan

Persela.”

ACHSANUL QOSASIManajer P-MU

KM

/TA

BR

I S M

UN

IR

Page 12: Edisi 14 Desember 2012

JUMAT 14 Desember 201212

Email Redaksi: [email protected]