Download - Zat Adiktif Dan Aditif
-
0
BAHAN ADIKTIF DAN BAHAN ADITIF
MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Narkotika, Bahan Terlarang, dan Psikotropika
yang dibina oleh :
Ibu Metri Dian Insani, S. Si, M. Pd
Ibu Novida Pratiwi, S. Si, M. Sc
Ibu Safwatun Nida, S. Si, M. Pd
Oleh Kelompok 4, Off. B :
Atznain Iqma Miswami (120351410903)
Indrias Marufinia (120351410899)
Riski Lutfiani (120351402782)
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA
JANUARI 2015
-
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Berbicara mengenai narkoba, sering terdengar beberapa akronim yang
berkaitan dengan hal tersebut, misalnya : NAZA (Narkotika dan Zat Aditif),
NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif). Akronim NAPZA mempunyai
arti lebih lengkap dibanding yang pertama, yaitu merupakan bahan, zat atau obat
jika masuk ke dalam tubuh manusia akan mempengaruhi tubuh terutama otak atau
susunan saraf pusat, sehingga menyebabkan gangguan kesehatan fisik, psikis, dan
fungsi sosialnya karena terjadi kebiasaan, ketagihan (adiksi) serta ketergantungan
(dependensi) terhadap NAPZA (BNP Jabar, 2010).
Karena psikotropika dan narkotika digolongkan dalam obat obat yang
berbahaya bagi kesehatan maka mengenai produksi pengadaan, peredaraan,
penyaluran, penyerahan ekspor dan impor obat- obat tersebut diatur dalam undang-
undang ketentuan yang mengatur narkotika dan psikotropika terdapat dalam
Undang Undang Nomor 5 Tahun 1997 tentang psikoropika : Undang - undang
Nomor 22 Tahun 1997 tentang Narkotika. Sedangkan Zat Adikitif, disinggung
dalam Undang- undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan.
Masalah penyalahgunaan NAPZA merupakan masalah yang sangat
kompleks, yang memerlukan upaya penanggulangan secara komprehensif dengan
melibatkan kerja sama multidisipliner, multisektor, dan peran serta masyarakat
secara aktif yang dilaksanakann secara berkesinambungan, konsekuen dan
konsisten. Dalam makalah ini, kami akan membahas salah satu bagian dari
NAPZA, yaitu zat adiktif. Istilah zat adiktif mirip dengan zat aditif, agar tidak rancu
maka kami juga akan membahas tentang zat aditif.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka rumusan masalah
yang dikemukakan adalah sebagai berikut :
1. Apakah pengertian bahan adiktif dan bahan aditif?
2. Apa sajakah jenis-jenis bahan adiktif dan bahan aditif?
-
2
3. Apa sajakah bahan adiktif dan bahan aditif yang sering disalahgunakan,
bagaimana cara penggunaannya, beserta struktur kimianya?
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan dari
penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui pengertian bahan adiktif dan bahan aditif.
2. Mengetahui jenis-jenis bahan adiktif dan bahan aditif.
3. Mengetahui bahan adiktif dan bahan aditif yang sering disalahgunakan, cara
penggunaannya, beserta struktur kimianya.
-
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Bahan Adiktif dan Bahan Aditif
a) Bahan Adiktif
Menurut Undang-undang No. 23 tahun 1992 pasal 1, bahan atau zat adiktif
adalah bahan yang penggunaannya dapat menimbulkan ketergantungan psikis
(repository.usu.ac.id/bitstream). Menurut Dadang Hawari, zat adiktif adalah zat
yang dapat menimbulkan adiksi atau ketagihan sampai pada dependensi atau
ketergantungan (lib.ui.ac.id). Contohnya adalah zat yang tergolong amphetamin
dan sedativa/hipnotika, termasuk alkohol dan tembakau (rokok). Dari pengertian-
pengertian tersebut, secara umum zat adiktif adalah obat serta bahan-bahan aktif
yang apabila dikonsumsi dapat menimbulkan ketergantungan atau adiksi yang sulit
dihentikan dan berefek ingin menggunakannya secara terus menerus yang jika
dihentikan dapat memberikan efek rasa sakit luar biasa. Contohnya seperti : kopi,
rokok, alkohol, dan lain-lain (e-journal.uajy.ac.id).
Gambar 2.1.1 Zat Adiktif
b) Bahan Aditif
Bahan atau zat aditif adalah semua bahan yang ditambahkan ke dalam
makanan selama proses pengolahan, penyimpanan, atau pengepakan makanan
(elib.unikom.ac.id). Zat aditif menurut WHO (World Health Organization) adalah
zat-zat yang ditambahkan pada makanan dalam jumlah sedikit untuk memperbaiki
warna, bentuk, cita rasa, tekstur, atau memperpanjang massa penyimpanan.
Persyaratan penambahan zat aditif dalam makanan yaitu: memperbaiki kualitas atau
gizi makanan, membuat makanan tampak lebih menarik, meningkatkan cita rasa
makanan, membuat makanan menjadi tahan lama atau tidak cepat basi.
-
4
Gambar 2.1.2 Zat Aditif
2.2 Jenis-jenis Bahan Adiktif dan Bahan Aditif
Seperti yang telah ditulis diatas, bahwa zat aditif berbeda dengan zat adiktif.
Zat aditif adalah zat-zat yang ditambahkan pada makanan selama proses produksi,
pengemasan atau penyimpanan untuk maksud tertentu. Zat aditif ada dua macam
yaitu zat aditif alami dan zat aditif buatan. Sedangkan zat adiktif adalah istilah untuk
zat-zat yang pemakaiannya dapat menimbulkan ketergantungan fisik yang kuat dan
ketergantungan psikologis yang panjang (drug dependence).
a) Jenis-jenis Bahan Adiktif
Zat adiktif adalah obat serta bahan-bahan aktif yang apabila dikonsumsi
oleh organisme hidup dapat menyebabkan kerja biologi serta menimbulkan
ketergantungan atau adiksi yang sulit dihentikan dan berefek ingin
menggunakannya secara terus-menerus yang jika dihentikan dapat memberi efek
lelah luar biasa atau rasa sakit luar biasa.
Zat-zat adiktif merupakan zat yang berbahaya bagi tubuh. Para pemakai zat
adiktif sebenarnya tahu bahwa zat adiktif yang mereka konsumsi dapat
membahayakan tubuh bahkan jiwa mereka, namun mereka tetap mengonsumsi zat
tersebut. Hal tersebut terjadi karena zat adiktif menimbulkan efek yang
menenangkan.
Zat adiktif ada dua golongan, yaitu zat adiktif golongan psikotropika dan zat
adiktif golongan non-psikotropika. Zat adiktif golongan psikotropika antara lain
berbagai macam obat perangsang (stimulan), obat penekan susunan saraf pusat
(depresan), dan obat halusinasi (halusinogen). Sedangkan zat adiktif non-
psikotropika antara lain minuman beralkohol, rokok, kafein, dan inhalan.
-
5
1) Macam-macam Zat Adiktif Non-Psikotropika
Nikotin
Nikotin adalah zat adiktif yang mempengaruhi syaraf dan peredaran darah.
Zat ini bersifat karsinogen, dan mampu memicu kanker paru-paru yang mematikan.
Nikotin merupakan bahan yang sangat candu, bahkan 5 hingga 10 kali lebih kuat
menimbulkan efek psikoaktif pada manusia dari pada kokain dan morfin yang jelas
dilarang peredarannya.
Penghentian pemakaian nikotin pada pecandunya mungkin menghasilkan
banyak gejala yang tidak menyenangkan, termasuk mengidam nikotin, sifat lekas
marah, kegelisahan, konsentrasi buruk, lemas, tidak bersemangat, keresahan, sakit
kepala, kantuk, dan gangguan perut. Nikotin dapat menimbulkan efek yang
berlawanan, tergantung dosisnya. Pada dosis rendah, nikotin merangsang pikiran
dan meningkatkan detak jantung serta tekanan darah. Pada dosis tingggi, nikotin
akan menenangkan dan menurunkan detak jantung.
Nikotin terdapat dalam asap rokok. Asap rokok mengandung sekitar 4.000
komponen yang berbahaya. Setiap senyawa toksik dalam asap rokok menimbulkan
akibat yang berbeda. Tiga komponen toksik utama dalam asap rokok yaitu:
- Karbon monoksida
- Nikotin
- Tar
Gambar 2.2.1 Nikotin pada rokok
Alkohol dan Minuman Keras
Alkohol digunakan dalam pembiusan secara luas dan tertua di dunia. Salah
satu penggunaan alkohol lainnya adalah untuk mensterilkan berbagai peralatan
dalam bidang kedokteran. Jika dikonsumsi berlebihan, akan muncul efek seperti
merasa lebih bebas lagi mengekspresikan diri, tanpa ada perasaa terhambat, dan
menjadi lebih emosional. Akibat dari gejala ini muncul gangguan pada fungsi fisik
-
6
hingga motorik, yaitu bicara cadel, pandangan menjadi kabur, sempoyongan,
inkoordinasi motorik, dan bisa sampai tidak sadarkan diri.
Gambar 2.2.2 Alkohol
Kafein
Adalah alkaloida yang terdapat dalam buah tanaman kopi, biji guarana, dan
daun teh (theine). Termasuk zat adiktif yang memiliki efek stimulasi. Zat yang
terkandung dalam kopi, teh, coklat, dan cola.
Kafein memiliki efek adiktif yang jika dijabarkan memiliki pengaruh yang
sama dengan cara kerja amfetamin, kokain dan heroin, yaitu untuk menstimulasi
otak.
Ciri-ciri dari kecanduan caffeine adalah :
- Perasaan mudah tersinggung
- Sukar untuk konsentrasi
- Munculnya rasa sakit di bagian belakang kepala
- Muntah-muntah
Gambar 2.2.3 Kafein pada kopi
Inhalan
Inhalan adalah zat yang mudah menguap, dihisap untuk menghasilkan efek
psikoaktif. Penggunaan inhalan secara berulang dapat mengakibatkan hambatan
ritme jantung dan menyebabkan kematian karena kadar oksigen yang rendah
-
7
sehingga menyebabkan mati lemas. Sedangkan penyalahgunaan zat ini secara
regular dapat mengakibatkan masalah serius pada organ vital termasuk otak,
jantung, ginjal, dan hati.
Beberapa bahan zat yang sering disalahgunakan sebagai inhalan adalah
sebagai berikut:
1. Larutan yang mudah menguap, misalnya lem, aerosol yang terdapat pada cat
semprot, hairspray, pengharum ruangan dan deodoran.
2. Larutan gas, misalnya penghilang cat kuku, pengencer cat, type-X, spidol,
toluen murni, cairan korek api, bensin, dan pembersih karburator.
3. Larutan pembersih, misalnya cairan dry clening, penghilang noda, dan
penghilang minyak.
4. Berupa gas, misalnya gas tertawa (nitrous oksida), butana, propana, helium,
anestesi/pembius (nitrous oksida, eter, dan kloroform).
Gambar 2.2.3 Inhalan
2) Macam-macam Zat Adiktif Psikotropika
Zat adiktif lainnya merupakan zat atau bahan kimia yang bisa membanjiri
sel saraf di otak, khususnya Reward Circuit, dengan dopamine, yaitu zat kimia yang
mengatur sifat senang, perhatian, kesadaran dan fungsi. Zat Adiktif dapat
mempengarui otak dalam berbagai cara:
Stimulant (Upper) adalah jenis zat adiktif yang merangsang fungsi tubuh dan
meningkatkan kegairahan kerja. Jenis ini menbuat pemakainnya menjadi aktif,
segar dan bersemangat.
Contoh: Amphetamine (Shabu, Ekstasi) dan Kokain.
-
8
(a) (b) Gambar 2.2.4 (a) Ekstasi, (b) Kokain
Depressant (Downer) adalah jenis zat adiktif yang berfungsi mengurangi
aktifitas fungsional tubuh. Jenis ini membuat pemakainya menjadi tenang,
tertidur, bahkan tak sadarkan diri.
Contoh: Opioda (Morfin, Heroin, Codein), Sedative (penenang), Hipnotik
(obat tidur) dan Tranquilizer (anti cemas).
(a) (b) (c)
Gambar 2.2.5 (a) Kodein, (b) Heroin, (c) Morfin Hallucinogens adalah jenis zat adiktif yang dapat menimbulkan efek halusinasi
yang bersifat merubah perasaan, pikiran, dan seringkali menciptakan daya
pandang yang berbeda sehingga seluruh persaan dapat terganggu.
Cntoh: Kanabis (ganja).
Gambar 2.2.6 Ganja
http://1.bp.blogspot.com/-sEHrOXGk_f4/T8GSThC4QcI/AAAAAAAAASg/NJbuSo7GJOo/s1600/kokain.jpghttp://1.bp.blogspot.com/-_M48Ur3G48k/T8GR10AruHI/AAAAAAAAARo/Rtr2NxDqdwE/s1600/ganja.jpg
-
9
b) Jenis-jenis Bahan Aditif
Bahan aditif dimasukkan atau ditambahkan dalam pembuatan makanan
dimaksudkan agar mutu dan kestabilan makanan tetap terjaga dan untuk
mempertahankan nilai gizi yang mungkin rusak atau hilang selama proses
pengolahan makanan tersebut. Beberapa jenisnya diantaranya adalah sebagai
berikut:
Zat Pewarna
Adalah bahan yang dapat memberi warna pada makanan, sehingga makanan
tersebut lebih menarik.
Contoh:
- Pewarna alami: anato (orange), karamel (cokelat hitam), beta karoten
(kuning), dan klorofil (hijau).
- Pewarna buatan sintetik: biru berlian (biru), coklat HT (coklat), eritrosit
(merah), hijau FCF (hijau).
Penyedap Rasa dan Aroma, serta Penguat Rasa
Sesuai dengan namanya, zat aditif ini dapat memberikan, menambah,
mempertegas rasa dan aroma makanan. Penyedap rasa dan aroma yang banyak
digunakan berasal dari golongan ester.
Contoh penyedap rasa diantaranya adalah isoamil asetat (rasa pisang),
isoamil valerat (rasa apel), butil butirat (rasa nanas), isobutil propionat (rasa rum).
Sedangkan untuk penguat rasa, kebanyakan dari makanan memakai MSG
(Monosodium Glutamate) atau yang lebih dikenal dengan istilah vetsin.
Pemanis Buatan
Bahan ini hampir tidak mempunyai nilai gizi, contohnya sakarin
(kemanisannya 500 x gula), dulsin (kemanisannya 250 x gula), dan natrium
siklamat (kemanisannya 50 x gula) dan serbitol.
Zat Pengawet
Zat aditif ini dapat mencegah atau menghambat fermentasi, pengasaman
atau penguraian lain terhadap makanan yang disebabkan oleh mikroorganisme.
Contoh: asam benzoat, natrium benzoat, dan kalium benzoat untuk minuman
ringan, kecap, acar ketimun dalam botol, dan caos. Selain itu terdapat pula natrium
nitrat (NaNO3) untuk daging olahan dan keju, natrium nitrit (NaNO2) untuk daging
-
10
olahan, daging awetan, dan kornet kalangan, asam propionate untuk roti dan
sediaan keju olahan.
Anti Oksidan
Zat aditif ini dapat mencegah atau menghambat oksidasi. Contoh: asam
askorbat (bentukan garam kalium, natrium, dan kalium) digunakan pada daging
olahan, kaldu, dan buah kalangan. Butil Hidroksianisol (BHA) digunakan untuk
lemak dan minyak makanan. Butil Hidroksitoluen (BHT) digunakan untuk lemak,
minyak makan, margarin dan mentega.
Pengemulsi, Pemantap, dan Pengental
Zat aditif ini dapat membantu pembentukan atau pemantapan sistem
dispersi yang homogen pada makanan. Contoh: agar-agar, gelatin, dan gom arab.
Pemutih dan Pematang Tepung
Zat aditif ini dapat mempercepat proses pemutihan atau pematangan tepung
sehingga dapat memperbaiki mutu pemanggangan. Contoh: asam askorbat, aseton
peroksida, dan kalium bromat.
Pengatur Keasaman
Zat aditif ini dapat mengasamkan, menetralkan, dan mempertahankan
derajat keasaman makanan. Contoh: asam asetat, aluminium amonium sulfat,
amonium bikarbonat, asam klorida, asam laktat, asam sitrat, asam tentrat, dan
natrium bikarbonat.
Anti Kempal
Zat aditif ini dapat mencegah pengempalan makanan yang berupa serbuk.
Contoh: aluminium silikat (susu bubuk), dan kalsium aluminium silikat (garam
meja).
Pengeras
Zat aditif ini dapat memperkeras atau mencegah melunaknya makanan.
Contoh: aluminium amonium sulfat pada acar ketimun botol, dan kalium glukonat
pada buah kalangan.
Sekuestran
Bahan ini merupakan bahan yang mengikat ion logam yang ada dalam
makanan. Contoh: asam fosfat pada lemak dan minyak makan, kalium sitrat dalam
es krim, kalsium dinatrium EDTA, dan dinatrium EDTA.
-
11
Penambah Gizi
Zat aditif yang ditambahkan adalah asam amino, mineral, atau vitamin
untuk memperbaiki gizi makanan. Contohnya: asam askorbat, feri fosfat, vitamin
A, dan vitamin D.
2.3 Bahan Adiktif dan Bahan Aditif yang sering disalahgunakan, Cara
Penggunaannya, beserta Struktur Kimianya
a) Bahan Adiktif
Bahan adiktif yang sering disalahgunakan adalah bahan atau zat yang
berpengaruh psikoaktif diluar yang disebut narkotika dan psikotropika, meliputi :
Minuman berakohol
Mengandung etanol etil alkohol, yang berpengaruh menekan susunan syaraf
pusat, dan sering menjadi bagian dari kehidupan manusia sehari-hari dalam
kebudayaan tertentu. Jika digunakan sebagai campuran dengan narkotika atau
psikotropika, memperkuat pengaruh obat atau zat itu dalam tubuh manusia. Ada 3
golongan minuman berakohol, yaitu :
1. Golongan A : kadar etanol 1-5%, (misalnya: bir)
2. Golongan B : kadar etanol 5-20%, (misalnya: berbagai jenis minuman
anggur)
3. Golongan C : kadar etanol 20-45 %, (misalnya: Whiskey, Vodca, TKW,
Manson House, Johny Walker, Kamput.)
Inhalansia
Merupakan gas yang dihirup dan solven (zat pelarut) mudah menguap
berupa senyawa organik, yang terdapat pada berbagai barang keperluan rumah
tangga, kantor dan sebagai pelumas mesin. Yang sering disalahgunakan, antara lain:
Lem, thinner, penghapus cat kuku, bensin.
Tembakau
Pemakaian tembakau yang mengandung nikotin sangat luas di masyarakat.
Pada upaya penanggulangan NAPZA di masyarakat, pemakaian rokok dan alkohol
terutama pada remaja, harus menjadi bagian dari upaya pencegahan, karena rokok
dan alkohol sering menjadi pintu masuk penyalahgunaan NAPZA lain yang lebih
berbahaya.
-
12
Bahan atau obat atau zat yang disalahgunakan dapat juga diklasifikasikan
sebagai berikut :
1. Sama sekali dilarang : narkotika golongan I yaitu narkotika yang hanya dapat
digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan, dan tidak ditujukan untuk terapi
serta mempunyai potensi sangat tinggi menimbulkan ketergantungan, contoh:
heroin, kokain, ganja). dan psikotropika golongan I yaitu psikotropika yang
hanya dapat digunakan untuk kepentingan ilmu pengetahuan dan tidak
digunakan dalam terapi serta mempunyai potensi amat kuat mengakibatkan
sindroma ketergantungan,contoh: ekstasi, shabu, LSD).
2. Penggunaan dengan resep dokter: amfetamin, sedatif hipnotika.
3. Diperjualbelikan secara bebas : lem, thinner, bensin dan lain-lain.
4. Ada batas umur dalam penggunannya : alkohol, rokok.
b) Bahan Aditif
Bahan aditif yang sering disalahgunakan adalah sebagai berikut :
Natamysin
Bahan yang kerap digunakan untuk pengawet pada produk daging dan keju
ini, bisa menyebabkan mual, muntah, tidak nafsu makan, diare dan perlukaan kulit.
Kalium Asetat
Makanan yang asam umumnya ditambahi bahan pengawet ini. Padahal
bahan pengawet ini bisa menyebabkan rusaknya fungsi ginjal.
Butil Hidroksi Anisol (BHA)
Biasanya terdapat pada daging babi dan sosisnya, minyak sayur, keripik
kentang, pizza, dan teh instan. Bahan pengawet jenis ini bisa menyebabkan
penyakit hati dan memicu kanker.
Penggunaan Pewarna Sintesis Tidak Sesuai Perutukannya
Penggunaan pewarna tekstil untuk makanan yang dapat membahayakan
kesehatan konsumen. Pewarna tekstil dan pewarna cat tidak boleh digunakan
sebagai pewarna makanan karena pewarna cat dan tekstil biasanya mengandung
logam-logam berat, seperti arsen, timbal dan raksa yang bersifat racun bagi tubuh
konsumennya.
Pada dasarnya bahan adiktif dan bahan aditif aman dikonsumsi jika tidak
disalahgunakan dan penggunaannya tidak berlebihan yaitu sesuai dengan kadar
-
13
yang ditentukan oleh BPOM. Jika penggunaannya secara berlebihan maka akan
menimbulkan efek negatif pada tubuh manusia. Dari pemaparan diatas merupakan
macam-macam bahan adiktif dan bahan aditif yang sering disalahgunakan oleh
manusia.
-
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Zat adiktif adalah obat serta bahan-bahan aktif yang apabila dikonsumsi
dapat menimbulkan ketergantungan atau adiksi yang sulit dihentikan dan berefek
ingin menggunakannya secara terus menerus yang jika dihentikan dapat
memberikan efek rasa sakit luar biasa. Sedangkan zat aditif adalah zat-zat yang
ditambahkan pada makanan dalam jumlah sedikit untuk memperbaiki warna,
bentuk, cita rasa, tekstur, atau memperpanjang massa penyimpanan.
Zat adiktif ada dua golongan, yaitu zat adiktif golongan psikotropika dan zat
adiktif golongan non-psikotropika. Zat adiktif golongan psikotropika antara lain
berbagai macam obat perangsang (stimulan), obat penekan susunan saraf pusat
(depresan), dan obat halusinasi (halusinogen). Sedangkan zat adiktif non-
psikotropika antara lain minuman beralkohol, rokok, kafein, dan inhalan.
Sedangkan jenis-jenis zat adiktif antara lain zat pewarna, penyedap rasa dan aroma,
serta penguat rasa, pemanis buatan, zat pengawet, anti oksidan, pengemulsi,
pemantap, dan pengental, pemutih dan pematang tepung, pengatur keasaman, anti
kempal, pengeras, sekuestran, penambah gizi.
Bahan adiktif yang sering disalahgunakan antara lain adalah minuman
berakohol, inhalansia, tembakau. Sedangkan bahan aditif yang sering
disalahgunakan yaitu natamysin, kalium asetat, butil hidroksi anisol (BHA),
penggunaan pewarna sintesis tidak sesuai perutukannya.
-
15
DAFTAR PUSTAKA
Online, (http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/538/jbptunikompp-gdl-ajiedwipra-26860-
4-unikom_a-i.pdf), diakses tanggal 7 Januari 2015.
Online, (http://e-journal.uajy.ac.id/2232/3/2TA12681.pdf), diakses tanggal 7 Januari
2015.
Online, (http://helmiwebster.blogspot.com/2013/05/pengertian-dari-zat-aditif-
dan-adiktif.html#sthash.t3xFRJ21.dpuf) , diakses tanggal 9 Januari 2015.
Online, (https://informasisehat.wordpress.com/tag/zat-aditif/), diakses tanggal 8 Januari
2015.
Online,(http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/122646-S-5240-Hubungan%20antara
%20Literatur.pdf), diakses tanggal 7 Januari 2015.
Online, (http://nitatheexplorer.wordpress.com/20011/05/03/zat-aditif-pada-makanan),
diakses tanggal 10 Januari 2015.
Online, (http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/35217/4/Chapter%20l.pdf),
diakses tanggal 7 Januari 2015.
Online, (http://www.smallcrab.com/547-mengenal-napza-dan-penyalahgunaannya),
diakses tanggal 8 Januari 2015.
http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/538/jbptunikompp-gdl-ajiedwipra-26860-4-unikom_a-i.pdfhttp://elib.unikom.ac.id/files/disk1/538/jbptunikompp-gdl-ajiedwipra-26860-4-unikom_a-i.pdfhttp://e-journal.uajy.ac.id/2232/3/2TA12681.pdfhttp://helmiwebster.blogspot.com/2013/05/pengertian-dari-zat-aditif-dan-adiktif.html#sthash.t3xFRJ21.dpufhttp://helmiwebster.blogspot.com/2013/05/pengertian-dari-zat-aditif-dan-adiktif.html#sthash.t3xFRJ21.dpufhttps://informasisehat.wordpress.com/tag/zat-aditif/http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/122646-S-5240-Hubungan%20antara%20Literatur.pdfhttp://lib.ui.ac.id/file?file=digital/122646-S-5240-Hubungan%20antara%20Literatur.pdfhttp://nitatheexplorer.wordpress.com/20011/05/03/zat-aditif-pada-makananhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/35217/4/Chapter%20l.pdfhttp://www.smallcrab.com/547-mengenal-napza-dan-penyalahgunaannya