TINGKAT AKTUALISASI DIRI MAHASISWA AKTIVIS KAMPUS
(Studi Deskriptif pada Mahasiswa Bimbingan dan Konseling
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Tahun Akademik 2018/2019)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling
Oleh:
Sarifatul Nuraini
151114073
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
TINGKAT AKTUALISASI DIRI MAHASISWA AKTIVIS KAMPUS
(Studi Deskriptif pada Mahasiswa Bimbingan dan Konseling Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta Tahun Akademik 2018/2019)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling
Oleh:
Sarifatul Nuraini
151114073
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN MOTTO
“Setelah Kesulitan Pasti Ada Kemudahan”
(Q.S Asy-Syarh: 5-6)
“kemenangan yang seindah-indahnya dan sesukar-sukarnya yang
boleh direbut oleh manusia ialah menundukkan diri sendiri”
(Ibu Kartini)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Aku persembahakan karyaku untuk:
Allah SWT
Puji syukur ku panjatkan atas segala rahmat serta hidayahMu. Terima kasih
atas segala nikmat kesehatan dan kesempatan yang Engkau berikan,
senantiasa memberikanku kekuatan dan ketenangan batin, dan meuntunku
menuju jalan yang Kau ridhoi.
Orangtuaku
Bapak Hadi Sumanto dan Ibu Sumiyati
Terima kasih atas cinta, nasehat, dan dukungan yang selama ini bapak dan ibu
berikan kepada anakmu ini.
Adikku satu-satunya
Alwi Alfiyan
Terima kasih karena selalu mengingatkan dan menyemangatiku untuk segera
menyelesaikan skripsi ini.
Dosen pembimbing tercinta Juster Donal Sinaga, M. Pd yang selalu
memberikan semangat, dukungan, membantu dan memberikan masukkan dalam
mengerjakan skripsi ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
TINGKAT AKTUALISASI DIRI MAHASISWA AKTIVIS KAMPUS
(Studi Deskriptif pada Mahasiswa Bimbingan dan Konseling Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta Tahun Akademik 2018/2019)
Sarifatul Nuraini
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2019
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui tingkat aktualisasi diri
mahasiswa aktivis kampus Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta tahun akademik 2018/2019 dan (2) Mengetahui butir-
butir pengukuran yang memperoleh skor teridentifikasi rendah. Jenis penelitian ini
adalah kuantitatif deskriptif. Subjek penelitian adalah mahasiswa aktivis kampus
Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma tahun
akademik 2018/2019 yang berjumlah 60 orang.
Pengumpulan datapenelitian ini menggunakan Kuesioner Tingkat
Aktualisasi Diri Mahasiswa Aktivis Kampus yang berjumlah 60 item. Kuesioner
disusun berdasarkan aspek aktualisasi diri menurut Abraham Maslow Maslow
(Olson &Hargenhahn, 2013). Nilai koefisien reliabilitas instrumen menggunakan
pendekatan Alpha Chronbach (α) sebesar 0,898. Teknik analisis data
menggunakan statistik deskriptif dengan kategorisasi sangat tinggi, tinggi, sedang,
rendah, dan sangat rendah.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mahasiswa aktivis kampus
Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
memiliki tingkat aktualisasi diri sebagai berikut: 13 mahasiswa (2,67%) memiliki
aktualisasi diri pada kategori sangat tinggi, 42 mahasiswa (70%) berada pada
kategori tinggi, 5 mahasiswa (8,33%) berada pada kategori sedang, dan tidak ada
(0%) mahasiswa yang memiliki aktualisasi diri pada kategori rendah dan sangat
rendah. Hasil analisis menunjukkan 5 item (12,5%) memiliki skor rendah sebagai
dasar menyusun usulan topik-topik pendampingan yaitu: (1) Aku Pribadi Objektif
Percaya Realita Bukan Hoax, (2) Pribadiku Baik, Sosialku Baik, (3) Aku Kreatif
Menciptakan Solusi, (4) Bercanda pada Tempatnya.
Kata Kunci: Aktualisasi Diri, Mahasiswa Aktivis Kampus, Pendampingan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
THE SELF-ACTUALIZATION LEVEL OF THE STUDENT ACTIVIST
(A Descriptive Study on Guidance and Counseling Students in Sanata
Dharma University Yogyakarta Academic Year 2018/2019)
SarifatulNuraini
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2019 The aim of this study was to: (1) determine the level of self-actualization of
campus activist in the Guidance and Counseling Study Program of Sanata Dharma
University Yogyakarta, academic year 2018/2019 and (2) Know the measurement items
that have low identified score. The type of this research is quantitative descriptive study. The research subjects were campus activist of Guidance and Counseling Study Program
Sanata Dharma University academic year 2018/2019 with total 60 students.
The data collection technique used in this study was the Campus Activist Self Actualization Level Questionnaire, with 60 items. The questionnaire was prepared based
on aspects of self-actualization according to Abraham Maslow (Olson &Hargenhahn,
2013). The reliability coefficient value of the instrument using the Chronbach Alpha (α) approach is 0.898. Data analysis techniques used was descriptive statistics with very high,
high, medium, low, and very low categorization.
The study results indicate that the campus activist of the Guidance and
Counseling Study Program of Sanata Dharma University Yogyakarta have the following levels of self-actualization: 13 students (2.67%) have very high self-actualization, 42
students (70%) are in the high category, 5 students (8.33%) were in the moderate
category, and none (0%) of students had low and very low self-actualization. The results of the analysis show that 5 items (12.5%) have a low score as the basis for proposing
mentoring topics, namely: (1) I Objectively Believe in Reality Not Hoax, (2) My Personal
Is Good, My Social Is Good, (3) I Am a Creative Solution, (4) Deliver Joke
Appropriately.
Keywords: Self Actualization, Campus Activist, Mentoring.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Alhamdulilah, puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpah rahmat serta
hidayah-Nya yang begitu besar sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Merupakan pengalaman yang sangat berharga bagi peneliti dalam proses
penyelesaian skripsi agar dapat sesuai dengan waktu yang telah ditargetkan.
Peneliti sangat menyadari bahwa karya ini masi jauh dari sempurna. Masih
banyak kekurangan dan kesalahan pada skripsi ini. Dengan segala kerendahan hati
peneliti menerima menerima kritik dan saran yang membangun agar penelitian ini
menjadi lebih baik.
Dalam menyusun skripsi ini, banyak pihak yang ikut terlibat dalam proses
membimbing, mendampingi dan mendukung setiap hal yang peneliti lakukan.
Untuk itu peneliti menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada:
1. Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.
2. Dr. Gendon Barus, M.Si., selaku Ketua Program Studi Bimbingan dan
Konseling Universitas Sanata Dharma, serta dosen pembimbingan yang
sudah bersedia membimbing saya dalam menyusun skripsi ini dengan
baik.
3. Juster Donal Sinaga, M.Pd., selaku dosen pembimbing yang dengan
penuh semangat, kesabaran dan ketulusan hati membimbing,
mendampingi, mendukung dan menguatkan peneliti dalam
menyelesaikan skripsi ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
4. Seluruh Dosen Program Bimbingan dan Konseling, Bapak Sinurat, Ibu
Retno, Ibu Indah, Ibu Hayu, Ibu Retha , Bapak Nasar, Bapak Budi dan
Bapak Agus yang telah melimpahkan ilmunya.
5. Kedua orangtua saya Bapak Hadi Sumanto dan Ibu Sumiyati yang
selalu mendukung, mendoakan, memberikan kasih sayang, dan
kepercayaan sehingga peneliti dapat menyelesaikann skripsi ini dengan
baik.
6. Adik saya satu-satunya Alwi Alfiyan yang selalu memberi semangat
sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
7. Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan bagi peneliti untuk
melakukan penelitian.
8. Teman-teman pengurus dan anggota organisasi HMPS, GnC, Empati,
BEMU dan DPMU Program Studi Bimbingan dan Konseling yang
bersedia membantu penelitian ini dengan menjadi subjek penelitian.
9. Bapak Stefanus Priyatmoko yang penuh kesabaran dalam membantu
dan melayani proses administrasi di Program Studi Bimbingan dan
Konseling.
10.Dina Sintia, Mega Andini, Yulinda, dan Luisa yang telah bersedia
meluangkan waktu, membantu dan memberikan semangat dalam
penyelsaian skripsi.
11. Sahabatku sedari SD dan SMP serta teman bermainku, Zaki, Yuli Seto,
Latifah,Anisa, Ridwan, Bayu Fiky, dan M. Taufiq yang selalu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ....................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii
HALAMAN MOTTO .................................................................................... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN ................................................. vii
ABSTRAK ..................................................................................................... viii
ABSTRACT ................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR .................................................................................... x
DAFTAR ISI .................................................................................................. xiii
DAFTAR TABEL DAN DIAGRAM .............................................................. xvi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ........................................................................ 6
C. Pembatasan Masalah ....................................................................... 7
D. Rumusan Masalah ........................................................................... 7
E. Tujuan Penelitian ............................................................................ 8
F. Manfaat Penelitian .......................................................................... 8
G. Batasan Istilah................................................................................. 9
BAB II KAJIAN PUSTAKA .......................................................................... 10
A. Aktualisasi Diri ............................................................................... 10
1. Pengertian Aktualisasi Diri ......................................................... 10
2. Ciri-ciri Orang yang Mengaktualisasikan Diri ............................ 12
3. Aspek-aspek Aktualisasi Diri ..................................................... 14
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Aktualisasi Diri .................... 19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
B. Mahasiswa Aktivis Kampus ............................................................ 20
1. PengertianMahasiswa Aktivis Kampus ....................................... 20
2. Ciri-ciri Mahasiswa Aktivis Kampus .......................................... 22
3. Bentuk-Bentuk Kegiatan Mahasiswa Aktivis Kampus Program Studi
Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma ............... .23
4. Manfaat Terlibat Aktif di Organisasi Kemahasiswaan Bagi
Mahasiswa Aktivis Kampus ....................................................... .24
5. Dampak Negatif Menjadi Aktivis Kampus.....................................25
6. Ciri-ciri Mahasiswa Sebagai Pribadi pada Masa Dewasa Awal.....25
7. Tugas Perkembangan Mahasiswa sebagai Dewasa Awal...............27
C. Penelitian Relevan....................................................................................28
D. Kerangka Pikir..........................................................................................29
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................. 31
A. Jenis Penelitian ............................................................................... 31
B. Tempat dan Waktu Penelitian ......................................................... 31
C. Subjek Penelitian ............................................................................ 32
D. Variabel Penelitian .......................................................................... 33
E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ....................................... 34
1. TeknikPengumpulan Data .......................................................... 34
2. InstrumenPengumpulan Data ..................................................... 34
F. Validitasi dan Reliabilitas Instrumen ............................................... 38
1. Validitas ..................................................................................... 38
2. Reliabilitas ................................................................................. 44
G. Teknik Analisis Data ....................................................................... 46
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................. 50
A. HasilPenelitian ................................................................................ 50
B. Pembahasan .................................................................................... 55
BAB V PENUTUP ......................................................................................... 62
A. Kesimpulan ..................................................................................... 62
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
B. Keterbatasan Penelitian ................................................................... ..63
C. Saran............................................................................................... ..64
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 65
LAMPIRAN.........................................................................................................67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR TABEL, GAMBAR DAN GRAFIK
Gambar 2.1 KerangkaPikirTingkat Aktualisasi Diri Mahasiswa Aktivis Kampus
....................................................................................................................... 30
Tabel 3.1 Jumlah Subjek Penelitian ................................................................. 32
Tabel 3.2 Norma Skoring Kuesioner Aktualisasi Diri ...................................... 36
Tabel 3.3 Kisi-kisi Kuesioner Aktualisasi Diri ................................................ 36
Tabel 3.4 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas ....................................................... 40
Tabel 3.5 Rekapitulasi 40 Item Valid………………………………………….42
Tabel 3.6 Reliabilitas Item .............................................................................. 45
Tabel 3.7Kriteria Guilford............................................................................... 46
Tabel 3.8 Norma Kategorisasi ......................................................................... 47
Tabel 3.9 Norma Kategorisasi SkorTingkat Aktualisasi Diri Mahasiswa Aktivis
Kampus Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta Tahun Akademik 2018/2019...............................48
Tabel 3.10 Norma Kategorisasi ItemTingkat Aktualisasi Diri Mahasiswa Aktivis
Kampus Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta Tahun Akademik 2018/2019...............................49
Tabel 4.1 Kategorisasi Aktualisasi Diri Mahasiswa Aktivis Kampus Program
Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Tahun Akademik 2018/2019............................................................. 50
Grafik 4.1 Kategorisasi Aktualisasi Diri Mahasiswa Aktivis Kampus Program
Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Tahun Akademik 2018/2019.................................................................51
Tabel 4.2 Distribusi Perolehan Skor item Aktualisasi Diri Mahasiswa Aktivis
Kampus Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta Tahun Akademik 2018/2019 ............................. 52
Tabel 4.3 Item-item Kuesioner Aktualisasi Diri Kategori Sedang dan Sangat
Rendah .............................................................................................. 54
Tabel 4.4 Usulan Topik-Topik Pendampingan Meningkatkan Aktualisasi Diri
Mahasiswa Aktivis Kampus Program Studi Bimbingan dan Konseling
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Tahun Akademik 2018/2019..60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1KuesionerPenelitian. ..................................................................... 68
Lampiran 2 HasilKomputasiUjiValiditasInstrumenPenelitian……....……….. 77
Lampiran 3Tabulasi Data Penelitian. ............................................................... 84
Lampiran 4. SuratIjinPenelitian ....................................................................... 87
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
Pada bab ini diuraikan latar belakang masalah, identifikasi masalah,
pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan
batasan isitilah yang digunakan dalam penelitian ini.
A. Latar Belakang Masalah
Universitas, Institut, Sekolah Tinggi, Politeknik dan Akademi merupakan
perguruan tinggi atau lembaga ilmiah yang mempunyai tugas menyelenggarakan
pendidikan dan pengajaran di atas perguruan tingkat menengah, dan memberikan
pendidikan dan pengajaran berdasarkan kebudayaan kebangsaan Indonesia dan
dengan cara ilmiah (Undang-Undang, 1961). Dalam penyelenggaraan pendidikan
di Perguruan Tinggi tidak hanya terdapat aktifitas akademik, namun juga terdapat
aktifitas non akademik yang dapat diikuti oleh mahasiswa, salah satunya
organisasi kemahasiswaan. Organisasi kemahasiswaan tersebut diikuti oleh
mahasiswa yang disebut dengan mahasiswa aktivis kampus.
Menurut Effendy (Rohman, 2015), definisi mahasiswa aktivis kampus adalah
mahasiswa yang sangat aktif dalam organisasi kemahasiswaan baik di dalam
maupun di luar kampus. Mahasiswa aktivis kampus aktif untuk mengikuti
kegiatan-kegiatan yang ada di dalam organisasi kemahasiswaan tersebut.
Karakteristik mahasiswa aktivis kampus antara lain, senang melibatkan diri pada
kegiatan-kegiatan yang ada di dalam organisasi maupun dilingkungan kampus;
dapat memberi rahan dan pandangan mengenai kondisi sosial yang diharapkan;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
sering menanggapi permasalahan sosial; dapat berkomunikasi, berdiskusi dan
berkoordinsi dengan baik; dan menyukai tantanan dan pengalaman baru.
Sebagian mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas
Sanata Dharma tahun ajaran 2018/2019 adalah aktivis kampus. berdasarkan data
yang diperoleh, terdapat 60 mahasiswa prodi BK yang aktif dalam organisasi di
dalam maupun di luar prodi. Dari 60 mahasiswa tersebut, 6 mahasiswa aktif
dalam organisasi Empati (majalah prodi BK), 30 mahasiswa aktif dalam
organisasi Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS), 18 mahasiswa aktif
dalam organisasi Guidance and Counseling (GnC),5 mahasiswa aktif dalam
Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas (BEMU), dan 1 mahasiswa aktif dalam
organisasi Dewan Perwakilan Mahasiswa Universitas (DPMU).
Bentuk-bentuk kegiatan mahasiswa aktivis kampus Program Studi
Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma tahun ajaran 2018/2019
yang mengikuti organisasi di dalam prodi antara lain, pengelolaan organisasi
Empati yang bertanggung jawab mengenai penerbitan majalah Program Studi
Bimbingan dan Konseling sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan;
mengelola organisasi HMPS yang bertanggung jawab mengenai pelaksanaan
program kerja yang telah disusun, khususnya kegiatan-kegiatan rutin yang
diselenggarakan Program Studi Bimbingan dan Konseling; dan mengelola
organisasi GnC yang bertanggung jawab mengenai kegiatan pendampingan di
dalam maupun di luar prodi. Sedangkan bentuk-bentuk kegiatan mahasiswa
aktivis kampus Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata
Dharma tahun ajaran 2018/2019 yang mengikuti organisasi di luar prodi antara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
lain, pengelolaan organisasi DPMU yang bertangung jawab untuk membuat dan
melaksanakan ketiga fungsi utama DPMU yaitu fungsi legislasi, anggaran dan
fungsi pendanaan; dan mengelola organisasi BEMU yang bertanggung jawab
untuk menjalankan fungsi aspiratif, advokasi, dan koordinasi.
Kegiatan-kegiatan dalam organisasi kemahasiswaan dapat mendorong
mahasiswa aktivis kampus untuk dapat mengaktualisaikan diri, karena
kegiatan- kegiatan tersebut dapat mendorong perkembangan diri mahasiswa.
Menurut Maslow ktualisasi diri merupakan pemanfaatan yang terus
berlangsung akan potensi, kapasitas, dan talenta sebagai pemenuhan misi atau
panggilan serta dorongan hati sebagai pengetahuan yang lebih mendalam
mengenai pribadinya sendiri (Olson & Hargenhahn, 2013). Aktualisasi diri
juga dapat diartikan sebagai keinginan individu untuk dapat menjadi dirinya
sendiri dengan sepenuhnya dan mewujudkan serta mengembangkan potensi-
potensi yang dimiliki (Marheni, 2005). Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa mahasiswa aktivis kampus yang mengaktualisasikan diri adalah
mahasiswa yang tetap dapat menjadi dirinya sendiri dan dapat memanfaatkan
serta mengembangkan potensi diri dengan baik di tengah-tengah
keterlibatannya di dalam organisasi dan kegiatan perkuliahan.
Dengan segala kegiatan yang dijalani oleh mahasiswa aktivis kampus di
masing-masing organisasi yang mereka ikuti, mahasiswa aktivis kampus
seringkali sulit untuk dapat mengaktualisasikan diri mereka dengan optimal
dikarenakan beberapa hal yang menghambat pengembangan aktualisasi diri
pada diri mahasiswa aktivis kampus tersebut. Hal-hal tersebut seperti sulitnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
mengatur waktu, pengelolaan emosi yang kurang baik, dan belum dapat
mengidentifikasi minat bakat dalam dirinya yang sebenarnya. Selain itu,
berkembangnya stereotip negatif terhadap mahasiswa aktivis kampus semakin
memperkuat bahwa mahasiswa aktivis kampus belum dapat
mengaktualisasikan dirinya secara optimal. Stereotip negatif tersebut antara
lain: mahasiswa aktivis kampus tidak dapat mengatur waktu dengan baik,
memiliki prestasi akademik yang rendah, dan cenderung pribadi yang terlalu
monoton (Anwar, 2012).
Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan beberapa mahasiswa
aktivis kampus Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata
Dharma, peneliti menyimpulkan bahwa alasan mahasiswa mengikuti
organisasi-organisasi kemahasiswaan adalah ingin menemukan dan
mengembangkan potensi, ingin menguji kemampuan diri, ingin mengisi waktu
senggang dengan kegiatan-kegiatan yang positif, membangun banyak relasi,
menjadi lebih percaya diri dan memperluas pengalaman hidup agar dapat
menjadi individu yang berkembang secara optimal. Dengan kata lain,
mahasiswa menjadi aktivis kampus agar dapat mengaktualisasikan diri.
Ada beberapa mahasiswa aktivis kampus Program Studi Bimbingan dan
Konseling Universitas Sanata Dharma belum mampu mengaktualisasikan diri
dengan optimal. Berdasarkan observasi peneliti, terdapat mahasiswa aktivis
kampus yang belum dapat mengatur waktu dengan baik, terbukti dengan
adanya beberapa mahasiswa aktivis kampus yang sering datang terlambat
dalam mengikuti perkuliahan maupun dalam mengikuti kegiatan organisasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Selain itu terdapat mahasiswa aktivis kampus yang tidak percaya diri dan
belum mampu berbicara di depan umum. Mereka sering tidak siap apabila
ditunjuk sebagai petugas yang harus tampil di depan banyak orang dan lebih
percaya diri apabila bertugas di balik layar. Terdapat mahasiswa aktivis
kampus yang belum mampu mengelola emosi dengan baik. Mereka
cenderung mudah stres dalam menghadapi permasalahan di dalam organisasi
yang berhubungan dengan dirinya sendiri maupun dengan orang lain,
sehingga mahasiswa aktivis kampus sering kali tidak dapat bekerja sama
dengan baik dengan sembarang teman.
Sebagai aktivis kampus, mahasiswa bisa tetap mengaktualisasikan diri
secara optimal. Menurut Maslow (Goble, 1987), individu yang
mengaktualisasikan diri adalah individu yang memiliki karakteristik antara
lain: dapat melihat hidup dengan jernih, membaktikan dirinya pada tugas dan
kewajiban, memiliki kepercayaan diri yang penuh dan memiliki harga diri,
memiliki kadar konflik yang rendah, memiliki kontrol diri, dan memiliki
toleransi terhadap orang lain dengan segala kekurangannya.
Aktualisasi diri terjadi sepanjang rentang hidup individu dan berakhir
ketika individu telah meninggal dunia. Begitupun dengan mahasiswa aktivis
kampus, kegiatan organisasi merupakan salah satu proses aktualisasi diri
mahasiswa. Khususnya pada mahasiswa aktivis kampus Program Studi
Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma. Sebagai calon guru
BK profesional, kegiatan organisasi dapat bermanfaat sebagai bekal untuk
mengasah kompetensi guru Bimbingan dan Konseling. Oleh karena itu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
mahasiswa aktivis kampus perlu mengaktualisasikan diri secara optimal
sebagai calon guru BK profesional.
Dalam menghadapi problem-problem yang sudah dijelaskan,
mahasiswa aktivis kampus perlu mendapatkan arahan dan pendampingan agar
mahasiswa dapat tumbuh dan berkembang secara optimal dan menjadi
individu dengan pribadi yang sehat. Dengan demikian, mahaiswa akan lebih
siap untuk dapat mencapai perkembangan pribadi yang paling tinggi yaitu
aktualisasi diri. Apabila mahasiswa tidak diarahkan dan didampingi, maka
akan menghambat proses pemenuhan kebutuhan aktualisasi diri pada diri
mahasiswa aktivis kampus. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian untuk mengetahui aktualisasi diri mahasiswa. Penelitian tersebut
berjudul “Tingkat Aktualisasi Diri Mahasiswa Aktivis Kampus Program
Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Tahun Akademik 2018/2019”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah djelaskan diatas,
masalah dapat diidentifikasi sebagai berikut:
1. Terdapat beberapa mahasiswa aktivis kampus yang belum mampu
mengatur waktu dengan baik.
2. Terdapat mahasiswa aktivis kampus yang sering terlambat dalam
mengikuti perkuliahan dan mengikuti kegiatan organisasi.
3. Terdapat mahasiswa aktivis kampus tidak percaya diri untuk berbicara
di depan orang banyak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
4. Terdapat ahasiswa aktivis kampus belum mampu mengelola emosi
dengan baik
5. Terdapat mahasiswa yang mudah stres dalam menghadapi
permasalahan.
6. Mahasiswa aktivis kampus perlu mengaktualisasikan diri secara
optimal
C. Pembatasan Masalah
Terkait dalam penelitian ini, terdapat keterbatasan penelitian. Maka
fokus kajian diarahkan pada 6 dengan meneliti Tingkat Aktualisasi Diri
Mahasiswa Aktivis Kampus.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan
masalah penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Seberapa tinggi tingkat aktualisasi diri mahasiswa aktivis kampus
Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma
Tahun Akademik 2018/2019?
2. Butir-butir pengukuran aktualisasi diri manasajakah yang perolehan
skornya teridentifikasi rendah sebagai dasar penyusunan topik-topik
pendampingan yang sesuai untuk membantu meningkatkan aktualisasi
diri mahasiswa aktivis kampus Program Studi Bimbingan dan
Konseling Universitas Sanata Dharma Tahun Akademik 2018/2019.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk:
1. Mengetahui seberapa tinggi tingkat aktualisasi diri mahasiswa aktivis
kampus Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata
Dharma Tahun Akademik 2018/2019.
2. Mengetahui butir-butir pengukuran aktualisasi diri manasajakah yang
perolehan skornya teridentifikasi rendah sebagai dasar penyusunan
topik-topik pendampingan yang sesuai untuk membantu meningkatkan
aktualisasi diri mahasiswa aktivis kampus Program Studi Bimbingan
dan Konseling Universitas Sanata Dharma Tahun Akademik
2018/2019.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua
pihak, baik itu manfaat secara teoritis maupun secara praktis. Adapun
manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini bermanfaat untuk menambah wawasan dan
bahan kajian tentang aktualisasi diri serta diharapkan dapat menambah
wawasan dan pengembangan penelitian serupa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata
Dharma
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi tolak ukur untuk
mengetahui aktualisasi diri mahasiswa aktivis kampus prodi BK
agar dapat diusulkan program guna meningkatkan aktualisasi diri
mahasiswa di dalam organisasi.
b. Bagi peneliti
Peneliti dapat mengetahui dan memahami aktualisasi diri
secara luas dan diharapkan dapat diaplikasikan dalam kehidupan
peneliti sehari-hari.
c. Bagi peneliti lain
Penelitian ini dapat menjadi referensi dan sebagai sumber
pengetahuan tambahan bagi peneliti lain yang berminat untuk
melakukan penelitian yang serupa.
G. Batasan Istilah
1. Aktualisasi diri adalah pemanfaatan sepenuhnya akan potensi diri,
kapasitas, minat bakat individu untuk dapat tumbuh dan
berkembang secara optimal dan menjadi individu yang memiliki
kepribadian sehat.
2. Mahasiswa aktivis kampus adalah mahasiswa yang mengikuti
organisasi di dalam maupun di luar Program Studi Bimbingan dan
Konseling Universitas Sanata Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Pada bab ini dijelaskan kajian teori, kajian penelitian yang relevan, dan
kerangka pikir.
A. Aktualisasi Diri
1. Pengertian Aktualisasi Diri
Menurut Maslow (Anisa dkk, 2012) aktualisasi diri adalah keinginan
individu untuk dapat menjadi dirinya dengan sepenuhnya dan mewujudkan
potensi-potensi yang dimilikinya. Maslow (Olson & Hargenhahn, 2013)
mendefinisikan aktualiasi diri sebagai pemanfaatan yang terus berlangsung
akan potensi, kapasitas dan talenta sebagai pemenuhan misi atau
panggilan, takdir atau dorongan hati sebagai pengetahuan yang lebih
penuh akan hakikat intrinsik pribadinya sendiri.
Maslow (Poduska, 1997) mengemukakan bahwa aliran aktualisasi
diri lebih mempersoalkan pada pertumbuhan pribadi individu. Aliran
aktualisasi diri menekankan proses pertumbuhan dan perkembangan
pribadi kepada tingkat yang sebaik mungkin, realisasi keunikan individu,
keadaan pentingnya individu, dan potensi-potensi individu.Maslow
(Rahmawati dkk, 2012) juga menjelaskan bahwa aktualisasi diri sebagai
kebutuhan-kebutuhan untuk tumbuh dan berkembang yang didasarkan
pada kebutuhan untuk berprestasi, berkompetensi dan independensi.
Maslow (Schultz, 1991) memiliki pandangan bahwa semua manusia
memiliki kecenderungan untuk mengaktualisasikan diri yang dibawa sejak
lahir. Maslow (Schultz, 1991) juga mengatakan bahwa manusia dilahirkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
dengan kebutuhan-kebutuhan universal yang tersusun dalam satu tingkat,
dari yang paling kuat sampai pada yang paling lemah. Maslow (Schultz,
1991) menggambarkan kebutuhan manusia dalam sebuah segitiga yang
disebut dengan hirarki kebutuhan, seperti berikut:
Gambar 1.1 Hirarki kebutuhan Abraham Maslow
Menurut pandangan Maslow (Schultz, 1991), kebutuhan yang paling
dasar harus dipuaskan sebelum muncul kebutuhan yang lebih kuat sampai
muncul kebutuhan paling tinggi yaitu aktualisasi diri. Jadi, prasyarat untuk
mencapai aktualisasi diri ialah memuaskan empat kebutuhan yang berada
dalam tingkat yang lebih rendah dari aktualisasi diri, yaitu:
a. Kebutuhan-kebutuhan fisiologis. Kebutuhan-kebutuhan yang jelas
terhadap makanan, air, udara, tidur dan seks.
b. Kebutuhan-kebutuhan akan rasa aman. Kebutuhan-kebutuhan yang
meliputi kebutuhan akan jaminan, stabilitas, perlindungan,
ketertiban, bebas dari ketakutan, dan kecemasan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
c. Kebutuhan akan memiliki dan cinta. Kebutuhan akan kasih sayang,
diterima dan menerima diri apa adanya serta dicintai dan mampu
mencintai atau memiliki.
d. Kebutuhan akan penghargaan. Kebutuhan penghargaan dari diri
sendiri dan penghargaan dari orang lain.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa aktualisasi diri
merupakan kebutuhan individu untuk dapat menjadi dirinya sendiri,
mengembangkan potensi dan kemampuan yang dimiliki serta
memanfaatkan potensi, kapasitas atau talenta yang ada pada dirinya. Untuk
dapat mengaktualisasikan diri, individu terlebih dahulu harus memenuhi
kebutuhan-kebutuhan yang bersifat instinktif, seperti makan, rasa
aman,cinta dan kasih sayang, dan memperoleh penghargaan.
2. Ciri-ciri Orang yang Mengaktualisasikan Diri
Maslow (Goble, 1987) memaparkan ciri-ciri universal dari orang
yang mengaktualisasikan diri, yaitu sebagai berikut:
a. Melihat hidup secara jernih, melihat hidup apa adanya bukan
menurut keinginan diri mereka sendiri. Mereka bersikap obyektif
terhadap hasil-hasil pengamatan mereka.
b. Rendah hati, mampu mendengarkan orang lain dengan penuh
kesabaran, dan mau mengakui bahwa mereka tidak tahu segalanya
dan orang lain akan mampu mengajari sesuatu kepada mereka.
c. Membaktikan hidupnya pada pekerjaan, tugas, kewajiban atau
panggilan tertentu yang mereka pandang penting.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
d. Melaksanakan pekerjaan dengan baik, bekerja keras, disiplin, latihan
dan tak jarang menunda kenikmatan.
e. Tegas dan memiliki pengertian yang lebih jelas tentang yang benar
dan yang salah.
f. Memiliki keberanian, tidak takut melakukan kesalahan dan belajar
dari kesalahan tersebut.
g. Lebih ekspresif, wajar dan polos, dan tidak menyembunyikan
perasaan dan pikiran mereka atau berperilaku dibuat-buat.
h. Mampu bertahan dan megabaikan cemoohan.
i. Berkonsentrasi pada tugas yang harus dikerjakan daripada
mempertahankan egonya sendiri.
j. Memiliki kepercayaan diri yang penuh dan memiliki harga diri.
k. Mampu menyesuaikan diri pada situasi yang berubah, mampu
menghentikan kebiasaan-kebiasaannya, mampu menghadapi
kebimbangan serta perubahan kondisi tanpa mengalami ketegangan
yang tidak perlu.
l. Tidak merasa terancam oleh peristiwa-peristiwa yang tidak terduga.
m. Kadar konflik dirinya rendah.
n. Tidak berperang melawan dirinya sendiri, pribadinya menyatu dan
lebih banyak energi untuk tujuan yang produktif.
o. Menemukan kebahagiaan dalam membantu orang lain.
p. Memiliki kontrol diri dan menerima penghargaan dari orang lain
yang layak diterimanya tanpa menjadi tergantung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
q. Toleransi terhadap orang lain serta kekurangan-kekurangannya.
3. Aspek-aspek Aktualisasi Diri
Maslow (Olson & Hargenhahn, 2013) memaparkan aspek-aspek
pengaktualisasian diri sebagai berikut:
a. Menyerap dan memahami realitas dengan akurat dan sepenuhnya.
Orang yang mengaktualisasikan diri memiliki persepsi yang tidak
diwarnai dengan kebutuhan tertentu atau pembelaan diri, melainkan
mengamati obyek-obyek di sekitarnya dengan obyektif dan
melihatnya sebagaimana adanya. Mereka bersandar semata-mata
pada keputusan dan persepsi mereka sendiri serta tidak terdapat
pandangan-pandangan yang berat sebelah. Maslow Maslow (Olson
& Hargenhahn, 2013) mengemukakan bahwa semakin obyektif
orang akan mampu menggambarkan kenyataan, maka semakin baik
kemampuan orang untuk berpikir secara logis, untuk mencapai
kesimpulan yang tepat, dan menjadi efisien secara intelektual.
b. Memperlihatkan penerimaan lebih besar atas dirinya sendiri, orang
lain, dan alam pada umumnya.
Individu yang mengaktualisasikan diri menerima dirinya dengan apa
adanya, menerima kelemahan-kelemahan dan kekuatan-kekuatan
tanpa keluhan atau kesusahan. Individu tidak membentengi diri,
merajuk, berbeban rasa bersalah, cemas, dan malu. Individu juga
menerima orang lain apa adanya dan tidak merasa perlu untuk
menginstruksi, menceramahi atau mengubah orang lain tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Selain itu, mereka mampu mentolerir kelemahan orang lain dan tidak
merasa terancam oleh kekuatan orang lain juga.
c. Menampilkan spontanitas, simplisitas dan kealamiahan.
Orang yang mengaktualisasikan diri cenderung berkata benar tentang
perasaannya dan apa yang dirasakan cenderung mereka ceritakan
dengan terbuka dan tidak berpura-pura. Mereka tidak
menyembunyikan emosinya dan tidak bertindak menurut aturan
sosial semata.
d. Cenderung menyoroti masalah lebih daripada dirinya sendiri.
Para pengaktualisasi diri biasanya penuh komitmen terhadap tugas
atau pekerjaan, mereka fokus dalam menghadapi suatu permasalahan
dan pekerjaan, karenanya mereka mengabdikan kebanyakan energi
mereka pada masalah dan pekerjaan tersebut. Melalui dedikasinya,
pengaktualisasi diri dapat mencapai atau memenuhi metakebutuhan-
metakebutuhan, seperti kebenaran, kebaikan, keindahan,
kesempurnaa, keadilan, keteraturan dan lain-lain.
e. Memiliki waktu yang berkualitas untuk menyendiri dan kebutuhan
akan privasi lebih besar.
Orang yang mengaktualisasikan diri memiliki kebutuhan untuk
pemisahan dan kesunyian. Kebutuhan untuk menyendiri dan
kebutuhan akan privasi merupakan kebutuhan yang kuat dari para
pengaktualisasi diri tersebut. Mereka mampu menyediakan waktu
untuk dirinya sendiri dan melakukan hal-hal yang mereka sukai atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
disebut “me time”. Meskipun mereka tidak menjauhkan diri dari
kontak dengan orang lain, mereka menggantungkan kepuasan-
kepuasan mereka pada dirinya sendiri.
f. Otonom
Orang yang mengaktualisasikan diri lebih bergantung dengan dunia
batinnya dibandingkan dengan dunia di luar dirinya. Mereka
menjadikan dirinya sendiri sebagai penentu kepuasan dan kehidupan
yang baik. Mereka juga berfokus pada pertumbuhan diri dan
pertumbuhan batinnya dibandingkan dengan kehormatan, status,
penghargaan, popularitas, prestise dan cinta yang diperoleh dari
orang lain. Mereka dapat berdiri sendiri dan dapat mempertahankan
sesuatu yang dianggap kurang sehat oleh orang lain.
g. Menampilkan kesegaran mengapresiasi berkelanjutan
Pada umumnya, orang yang mengaktualisasikan diri mendapatkan
inspirasi besar dan kepuasan yang berulang dari pengalaman-
pengalaman mendasar dalam hidup sehari-hari. Mereka senantiasa
menghargai pengalaman-pengalaman tertentu sebagaimanapun
seringnya pengalaman itu terulang.
h. Memiliki pengalaman-pengalaman puncak atau mistik secara
periodik.
Maslow Maslow (Olson & Hargenhahn, 2013) meyakini bahwa
semua manusia memiliki potensi bagi pengalaman puncak, namun
hanya para pengaktualisasi diri yang bisa memanfaatkan sepenuhnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
karena mereka tidak merasa terancam olehnya dan karenanya tidak
menghambat atau mempertahankan diri darinya apapun cara dan
alasannya. Orang yang mengaktualisasikan diri mengalami
kebahagiaan, perasaan terpesona yang hebat dan meluap-luap,
misalnya seperti pengalaman keagamaan yang mendalam.
i. Cenderung mengidentifikasi diri dengan semua umat manusia.
Individu yang mengaktualisasikan diri dapat memotivasi dirinya
memalui keberhasilan yang telah diraih oleh orang lain di sekitarnya.
Ia melihat dirinya seperti orang lain yang juga dapat mencapai
keberhasilan tersebut.
j. Mengembangkan persahabatan mendalam hanya dengan
beberapaindividu.
Para pengaktualisasi mampu memiliki cinta yang lebih besar dan
persahabatan yang lebih dalam, dan identifikasi yang lebih sempurna
dengan individu-individu lain. Mereka berbudi baik dan sabar
terhadap orang-orang lain.
k. Cenderung menerima nilai-nilai demokratis.
Orang yang mengaktualisasikan diri tidak merespon individu
berbasis ras, status atau agama. Mereka dapat bersahabat kepada
setiap orang yang cocok karakternya, tidak peduli kelas, pendidikan,
keyakinan politis, ras atau warna kulit. Mereka terkesan seperti tidak
begitu menyadari perbedaan-berbedaan tersebut yang bagi rata-rata
orang begitu gamblang dan penting.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
l. Memiliki rasa etik yang kuat.
Para pengaktualisasi diri hampir selalu mengetahui implikasi-
implikasi etik dari tindakannya. Mereka miliki norma etis dan moral
yang dirumuskan dengan baik yang mereka pegang teguh dalam
semua situasi.
m. Memiliki rasa humor yang berkembang baik dan tidak menyakiti.
Para pengaktualisasi diri tidak dapat menemukan humor di dalam
penderitaan atau musibah yang dialami orang lain. Sebaliknya,
mereka lebih banyak mengetawai diri sendiri dan umat manusia
secara umum.
n. Kreatif
Maslow (Olson & Hargenhahn, 2013) menemukan sifat kreatif pada
semua pribadi yang mengaktualisasikan diri. Kreativitas ini muncul
di beberapa subjek bukan dalam bentuk lazim menulis buku,
mengubah musik atau membuat obyek-obyek seni, melainkan dalam
bentuk yang lebih bersahaja. Kreativitas pada orang yang
mengaktualisasikan diri lebih pada suatu sikap, suatu ungkapan
kesehatan psikologis dan mengenai bagaimana individu mengamati
dan bereakti terhadap dunia. Individu memiliki daya cipta, khayalan
dan suatu cara yang tidak berprasangka terhadap orang lain.
o. Memiliki prinsip hidup
Orang yang mengaktualisasikan diri tidak tunduk begitu saja kepada
aturan yang ada di budaya karena mereka pribadi yang lebih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
diarahkan batinnya. Jika sebuah norma bertentangan dengan prinsip
hidupnya, mereka akan mengabaikannya.
Aspek-aspek diatas merupakan sifat yang diinginkan atau diharapkan
ada pada diri orang yang sehat. Para pengaktualisasi diri adalah orang
yang memandang segala hal secara obyektif, rendah hati, memiliki
kontrol diri, kreatif, tegas dan penuh toleransi. Sifat-sifat tersebut yang
menjadikan individu dapat menjalankan kehidupan yang baik dalam
bermasyarakat. Selain itu, individu juga akan lebih bahagia apabila
orang-orang yang berada di sekitarnya adalah orang yang
mengaktualisasikan diri juga.
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Aktualisasi Diri
Anari (Hanifah, 2005) menyebutkan bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi aktualisasi diri indivd adalah sebagai berikut:
a. Kreativitas
Kreativitas merupakan sikap yang diharapkan ada pada diri para
pengaktualisasi diri. Kreativitas bagi pengaktualisasi diri merupakan
suatu sikap yang dikeluarkan oleh individu yaitu asli, berdaya cipta dan
inovatif meskipun tidak menghasilkan suatu karya seni.
b. Kepribadian
Kepribadian yaitu organisasi yang dinamis dalam diri individu yang
terdiri dari sistem-sistem psikologis dan fisik yang menentukan cara
penyesuan diri individu dengan baik terhadap lingkungannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
c. Transendensi
Transendensi yaitu lebih tinggi, superlatif, unggul atau arti lainnya tidak
bergantung pada orang lain dan berdiri sendiri. Individu pengaktualisasi
diri selalu berusaha melakukan yang terbaik dan menjadi yang terbaik
pada setiap hal yang mereka lakukan.
d. Demokratis
Para pengaktualisasi diri bertingkah laku lebih dari toleransi terhadap
orang lain. Mereka sangat menyadari perbedaan-perbedaan yang ada
antara dirinya dan orang lain. Namun individu yang mengaktualisasikan
diri dapat menerima dan merespon baik semua orang tanpa memandang
latar belakang atau perbedaan yang ada. Individu yang
mengaktualisasikan diri siap mendengarkan dan belajar apapun dari
orang lain yang mengajarkannya.
e. Hubungan Sosial
Hubungan sosial dalam hal ini yaitu individu yang mengaktualisasikan
diri akan lebih menghargai keberadaan serta peran orang lain dalam
lingkungannya.
B. Mahasiswa Aktivis Kampus
1. Pengertian Mahasiswa Aktivis Kampus
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2018), mahasiswa
didefinisikan sebagai orang yang belajar di Perguruan Tinggi (Kamus
Besar Bahasa Indonesia online kbbi.kemendikbud.co.id). Siswoyo (2007)
juga menjelaskan bahwa mahasiswa adalah individu yang sedang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
menuntut ilmu di tingkat perguruan tinggi, baik perguruan tinggi negeri
maupun swasta atau lembaga lain yang setingkat dengan perguruan tinggi.
Menurut Effendy (Rohman, 2015), mahasiswa aktivis kampus
adalah mahasiswa yang sangat aktif dalam organisasi kemahasiswaan baik
di dalam maupun di luar kampus. Mereka tidak hanya aktif dalam kegiatan
menuntut ilmu sesuai dengan jurusan yang ditempuh, namun juga aktif
dalam kegiatan ada di dalam oraganisasi-organisasi kampus.
Mahasiswa dinilai memiliki tigkat intelektualitas yang tinggi,
kecerdasan dalam berfikir dan kerencanaan dalam bertindak. Berpikir
kritis dan bertindak dengan cepat dan tepat merupakan sifat yang
cenderung melekat pada mahasiswa, yang merupakan prinsip saling
melengkapi. Mahasiswa berada pada tahap perkembangan dewasa awal,
yaitu pada usia 18 sampai 20 tahun. Dilihat dari tugas perkembangannya,
mahasiswa memiliki tugas perkembangan pemantapan pendirian hidup
(Yusuf, 2013).
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa mahasiswa
merupakan individu yang sedang menuntut ilmu di dalam lembaga di
tingkat perguruan tinggi atau yang sederajat dengan perguruan tinggi.
Sedangkan mahasiswa aktivis kampus adalah mahasiswa yang sedang
menuntut ilmu di perguruan tinggi atau sederajat dan mengikuti
organisasi-organisasi kemahasiswaan di dalam maupun di luar kampus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
2. Ciri-Ciri Mahasiswa Aktivis Kampus
Kegiatan organisasi kemahasiswaan diharapkann dapat menjadi wadah
bagi mahasiswa aktivis kampus untuk dapat lebih maju dan berkembang.
Sehingga aktivis kampus dapat memiliki kemampuan sebagai hasil
mengikuti organisasi kemahasiswaan. Menurut Priambodo (Sulaeman,
2017) menyebutkan beberapa ciri yang melekat pada mahasiswa aktivis
kampus, yaitu sebagai berikut:
a. Senang melibatkan diri pada kegiatan-kegiatan yang ada di dalam
organisasi kemahasiswaan maupun di lingkungan kampus,
b. Dapat memberi arahan dan memberikan pandangan kepada teman-
teman yang ada di sekitarnya mengenai kondisi sosial yang
diharapkan,
c. Sering menanggapi permasalahan sosial yang ada dengan lisan
maupun tulisan.
d. Dapat berkomunikasi, berdiskusi dan berkoordinasi dengan baik
dengan lingkungan sekitar,
e. Sering mengemukakan pendapat dalam suatu forum maupun
organisasi,
f. Menggunakan sebagian besar watku untuk ikut serta dalam kegiatam
organisasi,
g. Memiliki lebih banyak informasi mengenai peristiwa yang terjadi di
lingkungan sekitar,
h. Menyukai tantangan dan pengalaman baru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
3. Bentuk-Bentuk Kegiatan Mahasiswa Aktivis KampusProgram Studi
Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma
Mahasiswa aktivis kampus Program Studi Bimbingan dan Konseling
Universitas Sanata Dharma mengikuti organisasi kemahasiswaan yang
sesuai dengan minat mereka masing-masing. Organisasi yang mereka ikuti
berada di dalam lingkup prodi maupun di luar prodi. Bentuk-bentuk
kegiatan dari masing-masing organisasi yang diikuti oleh mahasiswa aktivis
kampus yang berada di lingkup prodi BK antara lain: pengelolaan organisasi
Empati yang bertanggung jawab mengenai penerbitan majalah Program
Studi Bimbingan dan Konseling sesuai dengan jadwal yang telah
ditentukan; mengelola organisasi HMPS yang bertanggung jawab mengenai
pelaksanaan program kerja yang telah disusun, khususnya kegiatan-kegiatan
rutin yang diselenggarakan Program Studi Bimbingan dan Konseling; dan
mengelola organisasi GnC yang bertanggung jawab mengenai kegiatan
pendampingan di dalam maupun di luar prodi. Sedangkan bentuk-bentuk
kegiatan dari masing-masing organisasi yang diikuti oleh mahasiswa aktivis
kampus yang berada di luar prodi BK antara lain: pengelolaan organisasi
DPMU yang bertangung jawab untuk membuat dan melaksanakan ketiga
fungsi utama DPMU yaitu fungsi legislasi, anggaran dan fungsi pendanaan;
dan mengelola organisasi BEMU yang bertanggung jawab untuk
menjalankan fungsi aspiratif, advokasi, dan koordinasi.
4. Manfaat Terlibat Aktif di Organisasi Kemahasiswaan Bagi Mahasiswa
Aktivis Kampus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Mengikuti organisasi kemahasiswaan merupakan hal yang tidak
wajib diikuti oleh mahasiswa. Sukirman (Sulaeman, 2017) menjelaskan
manfaat yang dapat diperoleh mahasiswa yang terlibat aktif di dalam
organisasi adalah sebagai berikut:
a. Melatih bekerjasama dalam bentuk tim kerja multi disiplin.
b. Membina sikap mandiri, percaya diri, disiplin dan tanggung jawab.
c. Melatih berorganisasi
d. Melatih berkomunikasi dan menyatakan pendapat di muka umum
e. Membina dan mengenbangkan minat bakat.
f. Menambah wawasan.
g. Meningkatkan rasa kepedulian dan kepekaan pada masyarakat dan
lingkungan mahasiswa.
h. Membina kemampuan kritis, produktif, kreatif, dan inovatif.
Sedangkan menurut Hartoyo (Sulaeman 2017) menyatakan beberapa
manfaat dalam mengikuti organisasi adalah sebagai berikut:
a. Melatih diri untuk menjadi pemimpn (leadership)
b. Belajar mengatur waktu
c. Problem solving dan manajemen konflik
d. Memperluas jaringan (networking)
e. Membentuk pola pikir yang baik
Berdasarkan penjabaran diatas, peneliti menyimpulkan bahwa banyak
manfaat yang dapat diperoleh mahasiswa yang terlibat aktif dalam kegiatan
organisasi yang diikuti, antara lain dapat mengembangkan dirinya, bakat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
minatnya, pola pikir, wawasan, relasi dengan orang lain dan masih banyak
lagi manfaat lainnya.
5. Dampak Negatif Menjadi Aktivis Kampus
Banyak manfaat yang dapat diperoleh mahasiswa yang aktif dalam
mengikuti organisasi kemahasiswaan. Namun, keaktifan dalam sebuah
organisasi juga menimbulkan dampak negatif bagi mahasiswa. Dampak
negatif mengikuti organisasi kemahasiswaa menurut Sukirman (Sulaeman,
2017) adalah sebagai berikut:
a. Menjadi kurang fokus dalam mengikuti kegiatan akademik perkuliahan.
b. Jika tidak pandai membagi waktu, maka kuliah sebagai kewajiban
mahasiswa yang utama menjadi terbengkalai
c. Mengikuti organisasi memerlukan lebih banyak pengeluaran untuk
membeli atribut yang berhubungan dengan kegiatan organisasi.
Mahasiswa berada pada tahap perkembangan dewasa awal yang
memiliki tugas perkembangan pemantapan pendirian hidup.
6. Ciri-ciri Mahasiswa Sebagai Pribadi pada Masa Dewasa Awal
Hurlock (1980) menguraikan ciri-ciri individu dalam tahap
perkembangan dewasa awal sebagai berikut:
a. Masa dewasa awal sebagai masa pengaturan
Pada masa ini, individu mulai menerima tanggung jawab sebagai
orang dewasa. Pria dengan tanggung jawab untuk memulai karir
pekerjaannya dan wanita dengan tanggung jawab untuk mulai
menjadi seorang ibu yang mengurus rumah tangga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
b. Dewasa awal sebagai masa bermasalah
Pada awal masa dewasa awal atau dewasa muda sering muncul
masalah yang dihadapi individu dikarenakan pada masa ini adalah
masa peralihan dari masa remaja akhir. Masalah-masalah tersebut
umumnya berbeda dengan masalah-masalah yang dialami pada
masa sebelumnya.
c. Dewasa awal sebagai masa masalah ketegangan emosional
Individu sudah muali mampu memecahkan masalah yang dialami
dengan baik di masa ini, sehingga individu lebih merasa stabil dan
tenang.
d. Masa dewasa awal sebagai masa terasingan sosial
Keramahtamahan pada masa ini tergantikan dengan persaingan
masyarakat dewasa oleh karena adanya semangat bersaing dan
hasrat kuat untuk maju dalam karir.
e. Dewasa awal sebagai masa komitmen
Pada masa ini, individu mengalami perubahan dimana mereka
memiliki tanggung jawab dan komitmen sendiri.
f. Dewasa awal merupakan masa ketergantungan
Banyak individu yang masih tergantung kepada orang lain
meskipun sudah memasuki masa dewasa. Ketergantungan tersebut
biasanya terhadap orrang yang membiayai pendidikan. Seperti
contohnya mahasiswayang masih membutuhkan orang tua untuk
membiayai pendidikannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
g. Dewasa awal sebagai masa perubahan nilai
Perubahan nilai dapat dikarenakan beberapa sebab yaitu; individu
ingin dapat diterima di dalam kelompok orang dewasa atau di
lingkungan saat ini ia berada, individu menyadari bahwa pada
kelompok orang dewasa berpedoman pada nilai-nilai konvensional
dalam berkeyakinan dan berperilaku.
h. Dewasa awal sebagai masa penyesuaian dengan cara hidup baru
Pada masa ini individu dewasa awal banyak mengalami perubahan
gaya hidup dan menyesuaikan diri. Individu akan mengalami
perubahan sikap dan kepribadian seiring dengan penyesuaian diri
tersebut.
i. Dewasa awal sebagai masa kreatif
Pada masa ini individu semakin terlepas dari ketentuan dan aturan
orang tua maupun guru-gurunya. Sehingga individu semakin bebas
untuk mengeksplor potensi dan kemampuan-kemanpuan yang
dimilikinya.
7. Tugas Perkembangan Mahasiswa sebagai Dewasa Awal
Menurut Hurlock (Jahja, 2011) tugas-tugas perkembangan dewasa
awal adalah sebagai berikut:
a. Perkembangan skala nilai
Pada masa dewasa awal, mahasiswa berada pada perubahan
pengalaman dan hubungan yang semakin luas. Berubahnya nilai-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
nilai dalam hidupnya adalah agar dapat diterima oleh kelompok
sosial tempat ia berada.
b. Persiapan untuk mandiri secara ekonomi
Pada masa dewasa awal,mahasiswa diharapkanmulai
mempersiapkan diri untuk mampu mengatur dan mengatasi
masalah ekoniminya dan tidak bergantung kepada orang lain.
c. Menemukan kelompok sosial yang sesuai
Pada tahap perkembangan dewasa awal, mahasiswa mulai
menemukan kelompok sosial yang sesuai dengan nilai-nilai hidup
yang dipegangnya. Hubungan dengan teman sebaya belum dibatasi
oleh keluarga dan pekerjaan.
d. Mencapai tingkah laku yang bertanggung jawab secara emosi
Mahasiswa pada tahap ini memiliki emosi yang bergelora dan
mudah tegang. Mahasiswa pada tahap perkembangan dewasa awal
diharapkan dapat mengelola emosinya agar tetap stabil.
e. Mulai menentukan pilihan tujuan hidup.
Pada tahap perkembangan dewasa awal, mahasiswa diharapkan
sudah dapat menentukan dan menjalankan pilihan hidupnya
dengan baik.
C. Penelitian yang Relevan
Berdasarkan penelitian Ardiyandhani (2008) yang berjudul
“Aktualisasi Diri pada Aktivis Gerakan Mahasiswa Berdasarkan Teori
Carl Rogers” , didapatkan hasil bahwa aktivis gerakan mahasiswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
cenderung mengalami peningkatan hidup secara eksistensial yaitu
memiliki perilaku fleksibel dalam menangani suatu hal sesuai situasi yang
dihadapi dan berperilaku kreatif baik ketika mengalami kegagalan atau
tidak. Relevansi pada penelitian tersebut dengan penelitian ini adalah
peneliti meneliti mengenai aktualisasi diri dan subjek penelitian. Adapun
perbedaan pada penelitian ini terletak pada metode penelitian dan dasar
teori yang digunakan.
D. Kerangka Pikir
Pada bagian ini dipaparkan mengenai kerangka pikir peneliti.
Aktualisasi diri menurut Maslow (Olson & Hargenhahn, 2013) memiliki
15 aspek. Kelima belas aspek tersebut bila dimiliki oleh individu dapat
mendorong individu tersebut untuk menjadi pribadi yang
mengaktualisasikan diri. Berikut adalah kerangka pikir peneliti agar lebih
mudah untuk dipahami. Kerangka pikir dapat dilihat pada gambar 2.1.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Gambar 2.1
Skema Kerangka Pikir
Asumsi awal
Tingkat Aktualisasi Diri
Mahasiswa Aktivis Kampus
Rendah
Aspek-Aspek Aktualisasi Diri
menurut Maslow (Olson &
Hargenhahn, 2013)
Tingkat Aktualisasi Diri
Mahasiswa Aktivis Kampus
Usulan Topik-Topik Pendampingan
untuk Meningkatkan Aktualisasi Diri
Mahasiswa Aktivis Kampus Prodi
Bimbingan dan Konseling
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta Tahun Akademik
2018/2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
BAB III
METODE PENELITIAN
Dalam bab ini diuraikan beberapa hal yang berkaitan dengan metodologi
penelitian, yaitu jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, subjek penelitian,
variabel penelitian, teknik dan instrumen pengumpulan data, validitas dan
reliabilitas instrumen, dan teknik analisis data.
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif. Metode
penelitian kuantitatif adalah penelitian yang berlandaskan pada positivisme,
digunakan untuk meneliti sebuah populasi atau sampel tertentu, pengumpulan
data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau
ststistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang sudah ditetapkan. Metode
ini digunakan karena sudah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkret atau
empiris, obyektif, terukur, rasional dan sistematis (Sugiyono, 2015). Penelitian
ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran tingkat aktualisasi diri mahasiswa
aktivis kampus Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata
Dharma tahun akademik 2018/2019.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksakan di Universitas Sanata Dharma kampus III
yang beralamatkan di Jl. Paingan, Maguwoharjo, Depok, Sleman,
Yogyakarta. Penelitian ini dimulai dengan menyusun proposal penelitian
pada bulan Agustus 2018. Pada bulan Februari 2019 peneliti menyusun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
instrumen penelitian dan dilanjutkan pengumpulan data yang dilaksanakan
pada tanggal 9-15 Mei 2019.
C. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Bimbingan dan
Konseling Universitas Sanata Dharma yang mengikuti organisasi
kemahasiswaan pada tahun akademik 2018/2019 dengan data sebagai
berikut:
Tabel 3.1
Jumlah Subjek Penelitian
No. Organisasi Kemahasiswaan Jumlah Mahasiswa
1. HMPS 30 orang
2. GnC 18 orang
3. Empati 6 orang
4. BEMU 5orang
5. DPMU 1orang
TOTAL 60 orang
Alasan peneliti mengambil subjek penelitian mahasiswa aktivis
kampus Program Studi Bimbingan dan Konseling berkaita dengan status
mahasiswa Bimbingan dan Konseling sebagai calon guru BK di sekolah
yang memiliki tanggung jawab untuk dapat membantu siswa didiknya
menjadi individu yang dapat mengaktualisasikan diri sehingga dapat
memiliki pribadi yang sehat. Kegiatan organisasi kemahasiswaan yang
sangat bervariasi dapat dijadikan mahasiswa aktivis kampus sebagai
wadah untuk belajar berbagai hal, seperti kepemimpinan, kreativitas,
pemecahan masalah, pembentukan program dan lain sebagainya. Sehingga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
organisasi kemahasiswaan menjadi tempat mahasiswa untuk dapat
mengaktualisasikan diri sebagai bekal menjadi guru BK yang profesional.
D. Variabel Penelitian
Variabel penelitian merupakan atribut seseorang atau sifat atau nilai
dari seseorang, objek atau kegiatan dari orang yang mempunyai variasi
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik
kesimpulannya (Sugiyono, 2015). Variabel yang diukur dalam penelitian ini
adalah aktualisasi diri. Aktualisasi diri merupakan keinginan individu untuk
dapat menjadi dirinya dengan sepenuhnya dan mewujudkan potensi-potensi
yang dimilikinya sehingga individu dapat berkembang dengan optimal.
Peneliti ingin melihat tingkat aktualisasi diri mahasiswa aktivis
kampus Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma
tahun akademik 2018/2019. Terdapat lima belas aspek dalam aktualisasi diri
menurut Maslow (Olson & Hargenhahn, 2013) yaitu, menyerap dan
memahami realitas dengan akurat dan sepenuhnya;memperlihatkan
penerimaan lebih besar atas dirinya, orang lain dan alam pada umumnya;
menampilkan spontanitas, simplisitas, dan kealamiahan; cenderung menyoroti
masalah lebih daripada dirinya sendiri; memiliki waktu yang berkualitas
untuk menyendiri dan kebutuhan privasi lebih besar; otonom; menampilkan
kesegaran mengapresiasi bekelanjutan; memiliki pengalaman puncak atau
mistik secara periodik; cenderung mengidentifikasi diri dengan semua umat
manusia; mengembangkan persahabatan mendalam dengan beberapa
individu; cenderung menerima nilai-nilai demokratis; memiliki rasa etik yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
kuat; memiliki rasa humor yang baik dann tidak menyakiti; kreatif, dan
memiliki prinsip hidup. Kelima belas aspek inilah yang akan menjadi dasar
dalam penyusunan dan pengembangan innstrumen penelitian.
E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
1. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam pengumpulan data
adalah kuesioner atau angket. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan
data yang dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan
tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2015)
2. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berjudul Kuesioner
Tingkat Aktualisasi Diri Mahasiswa Aktivis Kampus. Kuesioner yang
digunakan pada penelitian ini menggunakan skala Likertsebagai pilihan
atau alternatif jawaban. Menurut Sugiyono (2015), skala Likert
digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau
kelompok orang mengenai suatu fenomena sosial. Item-item pertanyaan
atau pernyataan dalam kuesioner terdiri dari pertanyaan atau pernyataan
favorable dan unfavorable.
Kuesioner terdiri dari beberapa bagian yaitu, halaman coveryang
berisikan judul, nama peneliti, Program Studi, Fakultas dan Universitas
dari peneliti; pada halaman pertama berisikan identitas dan kata
pengantar. Pada bagian identitas berisikan nama, jenis kelamin, usia dan
tanggal pengisian yang harus diisi oleh responden, sedangkan pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
bagian kata pengantar berisikan permohonan kesediaan mengisi
kuesioner dengan jujur, teliti dan sesuai dengan pengalaman responden
serta ucapan terima kasih dari peneliti; pada halaman kedua berisikan
petunjuk pengisian yaitu dengan memberikan tanda ceklist (√) pada
kolom yang telah disediakan. Kolom-kolom tersebut berisikan empat
alternatif jawaban dengan menggunakan skala Likertdari gradasi tertinggi
hingga terendah yaitu sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS) dan
sangat tidak setuju (STS). Berikut norma skoring kuesioner aktualisasi
diri.
Tabel 3.2
Norma Skoring Kuesioner Aktualisasi Diri
Alternatif Jawaban Item Favorable Item Unfavorable
Sangat Setuju (SS) 4 1
Setuju (S) 3 2
Tidak setju (TS) 2 3
Sangat Tidak Setuju (STS) 1 4
Skoring dilakukan dengan cara menjumlah jawaban yang telah di
isi oleh responden pada masing-masing item yang telah di sediakan.
Semakin tinggi nilai skor yang diperoleh, maka dapat diartikan bahwa
semakin tinggi aktualisasi diri individu, sebaliknya jika skor yang
diperoleh semakin rendah, maka semakin rendah pula aktualisasi diri
individu. Kisi-kisi kuesioner aktualisasi mahasiswa aktivis kampus
Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma
tahun akademik 2018/2019 sebelum dilakukan penelitian adalah sebagai
berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Tabel 3.3
Kisi-kisi Kuesioner Aktualisasi Diri
No. Aspek Indikator Nomor Butir Jumlah Item
Favorable Unfavorable
1. Menyerap dan
memahami
realitas dengan akurat dan
sepenuhnya.
Bersikap objektif. 3 12 2 4
Mampu melihat
permasalahan dari berbagai sudut
pandang.
7 10 2
2. Memperlihatkan
penerimaan lebih besar atas dirinya,
orang lain dan
alam pada umumnya.
Percaya diri dengan
kondisi tubuh yang dimiliki.
1 8 2 4
Mampu menerima
orang lain tanpa memandang
kelemahannya.
11 6 2
3. Menampilkan
spontanitas, simplisitas dan
kealamiahan.
Terbuka terhadap
keadaan emosinya saat ini.
9 4 2 4
Bertingkahlaku apa
adanya.
5 2 2
4. Cenderung menyoroti
masalah lebih
daripada diri sendiri
Melaksanakan pekerjaan sesuai
jobdesk dalam
organisasi dengan baik.
15 24 2 4
Fokus dalam
penyelesaian
masalah.
19 22 2
5. Memiliki waktu
yang berkualitas
untuk menyendiri
dan kebutuhan privasi lebih
besar.
Mampu menyediakan
waktu untuk diri
sendiri.
13 20 2 4
Dapat melakukan hal-hal yang disukai.
23 18 2
6. Otonom. Tidak memperdulikan
perkataan orang lain
yang merendahkan.
21 16 2 4
Memiliki kadar konflik yang rendah.
17 14 2
7. Menampilkan
kesegaran
mengapresiasi berkelanjutan.
Bersyukur dengan
setiap pengalaman
yang di dapat dalam organisasi.
27 36 2 4
Selalu memperoleh
energi yang sama
31 34 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
setiap hari.
8. Memiliki
pengalaman
puncak atau mistik periodik.
Memiliki
pengalaman
keagamaan yang mendalam.
25 32 2 4
Merasakan
kebahagiaan.
35 30 2
9. Cenderung mengidentifikasi
diri dengan semua
umat manusia.
Emandang keberhasilan orang
lain sebagai motivasi
diri.
33 28 2 4
Menilai dirinya mampu mencapai
keberhasilan seperti
oran lain.
29 26 2
10. Mengembangkan persahabatan
mendalam dengan
beberapa individu.
Menemukan persahabatan sejati.
39 48 2 4
Berpacaran sehat 43 46 2
11. Cenderung
menerima nilai-
nilai demokratis.
Menerima semua
orang tanpa
memperhatikan
perbedaan.
37 44 2 4
Menyimak
penjelasan pendapat
teman saat rapat.
47 42 2
12. Memiliki rasa etik yang kuat.
Mematuhi norma yang ada.
45 40 2 4
Berlaku sopan. 41 38 2
13. Memiliki rasa
humor yang berkembang
dengan baik dan
tidak menyakiti.
Bercanda supaya
menghidupkan suasana di dalam
rapat.
51 60 2 4
Bercanda supaya mencairkan suasana
yang sedang
memanas saat
kegiatan organisasi.
55 58 2
14. Kreatif. Mampu memberikan
ide atau gagasan.
49 56 2 4
Mampu menciptakan
solusi.
59 54 2
15. Memiliki prinsip
hidup.
Mampu menolak
ajakan teman untuk
absen rapat.
57 52 2 4
Berani menegur teman yang tidak
disiplin dalam
organisasi.
53 50 2
Total 30 item 30 item 60 item
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
F. Validitas dan Reliabilitas Instrumen
1. Validitas
Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada
objek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkann oleh peneliti. Suatu
alat ukur yang valid harus memberikan gambaran yang cermat mengenai
sebuah data (Sugiyono, 2015). Maka data yang valid adalah data yang
sama antara data yang diperoleh atau dilaporkan dengan realita yang
terjadi pada subjek penelitian. Apabila peneliti melaporkan data yang
tidak sesuai dengan sesungguhnya, maka data tersebut dapat dikatakan
tidak valid.
Validitas yang yang diuji untuk instrumen penelitian ini adalah
validitas isi. Validitas isi merupakan validitas yang diestimasi lewat
penguji terhadap isi alat ukur dengan analisis rasional dengan cara
profesional judgement (Anzwar, 2009). Instrumen penelitian ini
dikonstruksi berdasarkan aspek-aspek aktualisasi diri yang diukur
danselanjutnya dikonsultasikan pada ahli (dosen pembimbing). Dalam
proses konsultasi, ahli memberikan masukan mengenai kesesuaian antara
aspek, indikator dan butir item. Setelah melakukan konsultasi dengan
dosen pembimbing, peneliti melakukan proses revisi dan konsultasi
kembali selama beberapa minggu hingga mencapai hasil instrumen final.
Penghitungan uji validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan cara
menghitung korelasi antara masing-masing skor item pernyataan dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
skor total dan rumus yang digunakan adalah rumus korelasi Pearson
product mometdengan menggunakan program IBM SPSS Statistics versi
20.Rumus korelasi Pearson product moment tersebut adalah sebagai
berikut:
rxy = ( ) ( )( )
√( ( ) ( ) ( ( ) ( ))
Keterangan:
rxy : Koefisien korelasi
Σx : Jumlah skor item /pertanyaan
Σy : Jumlah skor total (item)/total pertanyaan
Σxy : Jumlah hasil kali skor X dan skor Y berpasangan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, data yang diperoleh
harus melewati penyaringan dengan menggunakan standar koefisien
validitas minimal sama dengan 0,30 (Azwar, 2009). Dengan
demikian item pernyataan valid adalah item yang memiliki nilai
koefisien ≥ 0,30, sedangkan item dengan pernyataan yang tidak valid
memiliki nilai koefisien ≤ 0,30. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa terdapat 40 item pernyataan yang valid dan 20 item
pernyataan yang tidak valid atau gugur. Pada tabel berikut
ditunjukkan rekapitulasi hasil uji validitas item dan rekapitulasi 40
item valid.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Tabel 3.4
Rekapitulasi Hasil Uji Validitas
No. Aspek Indikator
Nomor Item
Valid Tidak
Valid
1. Menyerap dan
memahami realitas
dengan akurat dan
sepenuhnya
Bersikap positif 3 12
Mampu melihat
permasalahan dari
berbagai sudut
pandang
7, 10
2. Memperlihatkan
penerimaan lebih besar
atas dirinya, orang lain
dan alam pada
umumnya
Percaya diri dengan
kondisi tubuh yang
dimiliki
1, 8
Mampu menerima
orang lain tanpa
memandang
kelemahannya
6, 11
3. Menampilkan
spontanitas, simplisitas
dan kealamiahan
Terbuka terhadap
keadaan emosinya
saat ini
4, 9
Bertingkahlaku apa
adanya
5 2
4. Cenderung menyoroti
masalah lebih daripada
dirinya sendiri
Melaksanakan
pekerjaan sesuai
jobdesk dalam
organisasi dengan
baik
24 15
Fokus dalam
penyelesaian masalah
22 19
5. Memiliki waktu yang
berkualitas untuk
menyendiri dan
kebutuhan akan privasi
lebih besar
Mampu menyediakan
waktu untuk diri
sendiri
20 13
Dapat melakukan
hal-hal yang disukai
18, 23
6. Otonom Tidak
memperdulikan
perkataan orang lain
yang merendahkan
21 16
Memiliki kadar
konflik yang rendah
17 14
7. Menampilkan
kesegaran
mengapresiasi
berkelanjutan
Bersyukur dengan
setiap pengalaman
yang didapat dalam
organisasi
27, 36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
No. Aspek Indikator
Nomor Item
Valid Tidak
Valid
Selalu memperoleh
energi yang sama
setiap hari
34 31
8. Memiliki pengalaman-
pengalaman puncak
atau mistik secara
periodik
Memiliki pengalaman
keagamaan yang
mendalam
25, 32
Merasakan
kebahagiaan
30, 35
9. Cenderung
mengidentifikasi diri
dengan semua umat
manusia
Memandang
keberhasilan orang
lain sebagai motivasi
28 33
Menilai dirinya
mampu mencapai
keberhasilan seperti
orang lain
26, 29
10. Mengembangkan
persahabatan
mendalam dengan
beberapa individu
Menemukan
persahabatan sejati
48 39
Berpacaran sehat 43 46
11. Cenderung menerima
nilai-nilai demokratis
Menerima semua
orang tanpa
memperhatikan
perbedaan
37,44
Menyimak penjelasan
pendapat teman saat
rapat
42, 47
12. Memiliki rasa etik
yang kuat
Mematuhi norma
yang ada
40 45
Berlaku sopan 38, 41
13. Memiliki rasa humor
yang berkembang
dengan baik dan tidak
menyakiti
Bercanda supaya
menghidupkan
suasana di dalam
rapat
60 51
Bercanda supaya
mencairkan suasana
yang memanas saat
kegiatan organisasi
58 55
14. kreatif Mampu memberikan
ide atau gagasan
56 49
Mampu menciptakan
solusi
54, 59
15. Memiliki prinsip hidup Mampu menolak 52 57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
No. Aspek Indikator
Nomor Item
Valid Tidak
Valid
ajakan teman untuk
absen rapat
Berani menegur
teman yang tidak
disiplin dalam
organisasi
50, 53
Total 40 item 20 item
Tabel 3.5
Rekapitulasi 40 Item Valid
No. Aspek Indikator Nomor Item 3
Favorable Unfavorable
1. Menyerap dan
memahami realitas
dengan akurat dan
sepenuhnya
Bersikap positif 3 -
Mampu melihat
permasalahan
dari berbagai
sudut pandang
7 10
2. Memperlihatkan
penerimaan lebih
besar atas dirinya,
orang lain dan
alam pada
umumnya
Percaya diri
dengan kondisi
tubuh yang
dimiliki
1 8 4
Mampu
menerima orang
lain tanpa
memandang
kelemahannya
11 6
3. Menampilkan
spontanitas,
simplisitas dan
kealamiahan
Terbuka terhadap
keadaan
emosinya saat ini
- - 1
Bertingkahlaku
apa adanya
5 -
4. Cenderung
menyoroti masalah
lebih daripada
dirinya sendiri
Melaksanakan
pekerjaan sesuai
jobdesk dalam
organisasi
dengan baik
- 24 2
Fokus dalam
penyelesaian
masalah
22
5. Memiliki waktu Mampu - 20 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
yang berkualitas
untuk menyendiri
dan kebutuhan
akan privasi lebih
besar
menyediakan
waktu untuk diri
sendiri
Dapat melakukan
hal-hal yang
disukai
23 18
6. Otonom Tidak
memperdulikan
perkataan orang
lain yang
merendahkan
21 - 2
Memiliki kadar
konflik yang
rendah
17 -
7. Menampilkan
kesegaran
mengapresiasi
berkelanjutan
Bersyukur
dengan setiap
pengalaman yang
didapat dalam
organisasi
27 36 3
Selalu
memperoleh
energi yang sama
setiap hari
- 34
8. Memiliki
pengalaman-
pengalaman
puncak atau mistik
secara periodik
Memiliki
pengalaman
keagamaan yang
mendalam
25 32 4
Merasakan
kebahagiaan
35 30
9. Cenderung
mengidentifikasi
diri dengan semua
umat manusia
Memandang
keberhasilan
orang lain
sebagai motivasi
- 28 3
Menilai dirinya
mampu mencapai
keberhasilan
seperti orang lain
29 26
10. Mengembangkan
persahabatan
mendalam dengan
beberapa individu
Menemukan
persahabatan
sejati
- 48 2
Berpacaran sehat 43
11. Cenderung Menerima semua 37 44 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
2. Reliabilitas
Reliabilitas merupakan derajat konsistensi dan stabilitas data
dalam penelitian (Sugiyono, 2015). Didukung dengan Azwar (2009)
yang menjelaskan bahwa, reliabilitas adalah pengukuran yang
menerima nilai-
nilai demokratis
orang tanpa
memperhatikan
perbedaan
Menyimak
penjelasan
pendapat teman
saat rapat
47 42
12. Memiliki rasa etik
yang kuat
Mematuhi norma
yang ada
- 40 3
Berlaku sopan 41 38
13. Memiliki rasa
humor yang
berkembang
dengan baik dan
tidak menyakiti
Bercanda supaya
menghidupkan
suasana di dalam
rapat
60 2
Bercanda supaya
mencairkan
suasana yang
memanas saat
kegiatan
organisasi
- 58
14. kreatif Mampu
memberikan ide
atau gagasan
- 56 3
Mampu
menciptakan
solusi
59 54
15. Memiliki prinsip
hidup
Mampu menolak
ajakan teman
untuk absen rapat
- 52 1
Berani menegur
teman yang tidak
disiplin dalam
organisasi
- -
Total 40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
menggunakan instrumen penelitian dapat dikatakan memiliki nilai
reliabilitas yang tinggi apabila alat ukur yang dibuat mempunyai
hasil yang konsisten dalam mengukur apa yang akan diukur.
Perhitungan indeks reliabilitas kuesioner dalam penelitian ini
menggunakan pendekatan koefisien Alpha Cronbach (α) yaitu
sebagai berikut:
Keterangan:
Uji reliabilitas penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
program IBM SPSS Statistics versi 20. Hasil yang diperoleh yaitu
sebagai berikut:
Tabel 3.6
Reliabilitas Item
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,898 40
Hasil uji reliabilitas tersebut dikonfirmasi dengan menggunakan
kriteria Guilford. Berikut tabel kriteria Guilford:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Tabel 3.7
Kriteria Guilford
Berdasarkan kriteria diatas, dapat disimpulkan bahwa koefisien
reliabilitas terhadap 40 item instrumen yang valid dengan jumlah
Cronbach’s Alphasebesar ,898 termasuk dalam kriteria tinggi.
G. Teknik Analisis Data
Menurut Sugiyono (2015) dalam penelitian kuantitatif, teknik analisis
data yang digunakan diarahkan untuk menjawab rumusan masalah atau
menguji hipotesis yang sudah di rumuskan. Dikarenakan penelitian ini
merupakan jenis penelitian kuantitatif deskriptif, maka teknik analisis data
dilakukan denga statistik. Jenis statistik yang digunakan adalah jenis statistik
deskriptif. Berikut adalah langkah-langkah yang dilakukan dalam analisis
data:
1. Menentukan skor dari masing-masing item pada angket dengan cara
memberi nilai dari 1 sampai 4 sesuai dengan norma skoring yang berlaku
dengan melihat pernyataan yang bersifat favorable atau unfavorable.
No. Koefisien Korelasi Kualifikasi
1. 0,91 – 1,00 Sangat Tinggi
2. 0,71 – 0,90 Tinggi
3. 0,41 – 0,70 Cukup
4. 0,21 – 0,40 Rendah
5. <0,20 Sangat Rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
2. Membuat tabulasi skor item kuesioner dan menghitung skor masing-
masing subjek serta jumlah skor item. Selanjutnya menganalisis data
secara statistik dengan menggunakan program IBM Statistics versi 20.
3. Melakukan kategorisasi yang disusun berdasarkan distribusi normal
dengan metode kategorisasi jenjang atau ordinal. Azwar (2009),
menjelaskan bahwa tujuan dari kategorisasi ini adalah untuk
menempatkan masing-masing subjek pada kelompok-kelompok yang
terpisah secara berjenjang menurut suatu yang kontinum berdasarkan
atribut yang diukur. Kontinum pada penelitian ini adalah dari sangat
rendah hingga sangat tinggi. Perhitungan dalam norma kategorisasi
adalah sebagai berikut:
Tabel 3.8
Norma Kategorisasi
Keterangan:
Skor rata-rata maksimum teoritik : skor tertinggi yang didapat
Skor rata-rata minimum teoritik : skor terendah yang didapat
Standar deviasi (α) : luas jarak rentangan yang
dibagi 6 satuan deviasi
sebaran
Norma/Kriteria Skor
Skor
Kategorisasi
µ+1,5 σ <X Sangat Tinggi
µ+0,5 σ <X ≤ µ+1,5 σ Tinggi
µ-0,5 σ <X ≤ µ+0,5 σ Sedang
µ-1,5 σ <X ≤ µ-0,5 σ Rendah
X ≤ µ-1,5 σ Sangat Rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Mean teoritik (µ) : rata-rata teoritis skor
maksimum dan skor
minimum
Katerogisasi di atas kemudian diterapkan pada sebagai patokan dalam
mengelompokkan tingkat aktualisasi diri mahasiswa aktivis kampus
berdasarkan skala penilaian dengan jumlah item yang valid sebanyak 40 item.
Maka diperoleh unsur perhitunngan capaian skor subjek sebagai berikut:
Skor maksimum teoritik : 40 x 4 = 160
Skor minimum teoritik : 40 x 1 = 40
Luas jarak : 160 – 40 = 120
Standar deviasi (α) : 120 : 6 = 20
Mean teoritik (µ) : (160 + 40) : 2 = 100
Tabel 3.9
Norma Kategorisasi Aktualisasi Diri Mahasiswa Aktivis Kampus
Prodi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta Tahun Akademik 2018/2019
Selain norma kategorisasi untuk mengukur tingkat aktualisasi diri mahasiswa
aktivis kampus, peneliti juga menyusun kategorisasi perolehan skor butir
No. Formula Kategori Rentang Skor Kategorisasi
1. µ+1,5 σ <X 131-160 Sangat Tinggi
2. µ+0,5 σ <X ≤ µ+1,5 σ 111-130 Tinggi
3. µ-0,5 σ <X ≤ µ+0,5 σ 91-110 Sedang
4. µ-1,5 σ <X ≤ µ-0,5 σ 71-90 Rendah
5. X ≤ µ-1,5 σ 40-70 Sangat Rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
pengukuran dengan menggunakan norma yang sama. Berikut adalah skor-
skor yang digunakan untuk menyusun kategori perolehan skor:
Skor maksimum teoritik : 60 x 4 = 240
Skor minimum teoritik : 60 x 1 = 60
Luas jarak : 240 – 60 = 180
Standar deviasi (α) : 180 : 6 = 30
Mean teoritik (µ) : (240 + 60) : 2 = 150
Tabel 3.10
Norma Kategorisasi Skor Item Aktualisasi Diri Mahasiswa Aktivis Kampus
Prodi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta Tahun Akademik 2018/2019
No. Formula Kategori Rentang Skor Kategorisasi
1. µ+1,5 σ <X 196-240 Sangat Tinggi
2. µ+0,5 σ <X ≤ µ+1,5 σ 166-195 Tinggi
3. µ-0,5 σ <X ≤ µ+0,5 σ 136-165 Sedang
4. µ-1,5 σ <X ≤ µ-0,5 σ 106-135 Rendah
5. X ≤ µ-1,5 σ 60-105 Sangat Rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini diuraikan hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian
aktualisasi mahasiswa aktivis kampus.
A. Hasil Penelitian
Hasil penelitian menjawab rumusan masalah penelitian, yaitu:
1. Tingkat Aktualisasi Diri Mahasiswa Aktivis Kampus Program Studi
Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Tahun
Ajaran 2018/2019.
Berdasarkan data penelitian yang telah diperoleh melalui
penyebaran kuesioner aktualisasi diri pada subjek penelitian, dapat dilihat
gambaran aktualisasi diri mahasiswa aktivis kampus Program Studi
Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Tahun Akademik
2018/2019 adalah sebagai berikut:
Tabel 4.1
Kategorisasi Aktualisasi Diri Mahasiswa Aktivis Kampus
Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata
Dharma Tahun Akademik 2018/2019
Kategori Interval Frekuensi Persentase
Sangat Tinggi 131-160 13 21,67 %
Tinggi 111-130 42 70%
Sedang 91-110 5 8,33%
Rendah 71-90 0 0%
Sangat Rendah 40-70 0 0%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Kategorisasi aktualisasi diri mahasiswa aktivis kampus Program
Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Tahun Akademik 2018/2019 apabila digambarkan dalam bentuk diagram
dapat dilihat pada grafik berikut:
Grafik 4.1
Kategorisasi Aktualisasi Diri Mahasiswa Aktivis Kampus Program Studi
Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Tahun Akademik
2018/2019
Berdasarkan grafik di atas, dapat diketahui bahwa:
a. Terdapat 21,67% atau 13 mahasiswa aktivis kampus Program Studi
Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
tahun akademik 2018/2019 yang aktualisasi dirinya berada pada
kategori sangat tinggi.
b. Terdapat 70% atau 42 mahasiswa aktivis kampus Program Studi
Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
0,00%
10,00%
20,00%
30,00%
40,00%
50,00%
60,00%
70,00%
Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
21,67%
70%
8,33%
0% 0%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
tahun akademik 2018/2019 yang aktualisasi dirinya berada pada
kategori tinggi.
c. Terdapat 8,33% atau 5 mahasiswa aktivis kampus Program Studi
Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
tahun akademik 2018/2019 yang aktualisasi dirinya berada pada
kategori sedang.
d. Tidak ada atau 0% mahasiswa aktivis kampus Program Studi
Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
tahun akademik 2018/2019 yang aktualisasi dirinya berada pada
kategori rendah.
e. Tidak ada atau 0% mahasiswa aktivis kampus Program Studi
Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
tahun akademik 2018/2019 yang aktualisasi dirinya berada pada
kategori sangat rendah.
2. Identifikasi Butir Item yang Perolehan Skornya Rendah
Perolehan skor butir-butir pengukuran aktualisasi mahasiswa
aktivis kampus dikategorikan berdasarkan kategorisasi berikut:
Tabel 4.2
Distribusi perolehan skor item aktualisasi diri mahasiswa aktivis kampus
program studi bimbingan dan konseling universitas sanata dharma
yogyakarta tahun akademik 2018/2019
Kategori Interval Frekuensi Persentase Nomor Item
Sangat
Tinggi
196-240 12 item 30% 1, 5, 11, 25, 27,
29, 32, 36, 37, 41,
43, 47
Tinggi 166-195 23 item 57,5% 3, 6, 7, 8, 17, 18,
20, 21, 22, 23, 24,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
26, 28, 30, 34, 35,
40, 42, 44, 48, 52,
56, 59
Sedang 136-165 4 item 10% 10, 54, 58, 60
Rendah 106-135 0 item 0% -
Sangat
Rendah
60-105 1 item 2,5% 38
Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa:
a. Terdapat 30% atau 12 item pernyataan kuesioner aktualisasi diri
yang berada pada kategori sangat tinggi.
b. Terdapat 57,5% atau 23 item pernyataan kuesioner aktualisasi diri
yang berada pada kategori tinggi.
c. Terdapat 10% atau 4 item pernyataan kuesioner aktualisasi diri yang
berada pada kategori sedang.
d. Tidak ada atau 0% item pernyataan kuesioner aktualisasi diri yang
berada pada kategori rendah.
e. Terdapat 2,5% atau 1 item pernyataan kuesioner aktualisasi diri yang
berada pada kategori sangat rendah.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa item-item
dalam kuesioner aktualisasi diri sebagian besar berada pada kategori
sangat tinggi dan tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar
mahasiswa aktivis kampus Program Studi Bimbingan dan konseling
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta tahun akademik 2018/2019 dapat
memahami dan mengaplikasikan aspek-aspek aktualisasi diri dengan
baik, khususnya dalam menjalankan aktifitas berorganisasi. Adapun
item-item yang berada pada kategori sedang dan sangat rendah sebagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
dasar penyusunan topik-topik pendampingan bagi mahasiswa. Item-item
tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel 4.3
Item-Item Kuesioner Aktualisasi Diri Kategori
Sedang dan Sangat Rendah
NO Nomor Item Aspek Indikator Pernyataan Skor
1. 10 Menyerap
dan
memahami
realitas
dengan
akurat dan
sepenuhnya
Mampu melihat
permasalahan
dari berbagai
sudut pandang
Saya menilai
permasalahan
berdasarkan
pendapat
pribadi saja
162
2. 38 Memiliki
rasa etik
yang kuat
Berlaku sopan Saya bersikap
baik dengan
senior dan
junior yang
saya kenal
98
3. 54 Kreatif Mampu
menciptakan
solusi
Saya
menunggu
solusi dari
teman saya
ketika terdapat
permasalahan
di dalam
organisasi
165
4. 58 Memiliki
rasa humor
yang
berkembang
baik dan
tidak
menyakiti
Bercanda
supaya
mecairkan
suasana yang
sedang
memanas saat
kegiatan
organisasi
Ketika
suasana dalam
kegiatan
organisasi
memanas,
saya
cenderung
tidak mau ikut
campur
148
5 60 Memiliki
rasa humor
yang
berkembang
baik dan
tidak
menyakiti
Bercanda
supaya
menghidupkan
suasana di
dalam rapat
Saya
cenderung
diam ketika
teman-teman
di sekitar saya
pasif
157
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
B. Pembahasan
1. Deskripsi Aktualisasi Diri Mahasiswa Aktivis Kampus
Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta Tahun Akademik 2018/2019.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai
tingkat aktualisasi diri mahasiswa aktivis kampus Program Studi
Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta tahun akademik 2018/2019, sebagian besar
mahasiswa memiliki aktualisasi diri yang tinggi. Hasil penelitian
yang telah dilakukan jika dikategorikan dapat menjelaskan bahwa
sebanyak 21,67% atau 13 mahasiswa memiliki aktualisasi diri
sangat tinggi, 70% atau 42 mahasiswa memiliki aktualisasi diri
tinggi, 8,33% atau 5 mahasiswa memiliki aktualisasi diri sedang
dan tidak ada mahasiswa yang memiliki aktualisasi diri rendah
dan sangat rendah.
Hasil penelitian di atas dapat menjelaskan bahwa sebagian
besar mahasiswa aktivis kampus Program Studi Bimbingan dan
Konseling Universitas Sanata Dharma memiliki aktualisasi diri
yang tinggi. Hal itu dapat diartikan bahwa sebagian besar
mahasiswa aktivis kampus sudah dapat mengolah dirinya,
mengetahui dan memahami kompetensi diri dan dapat
mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari khususnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
dalam kegiatan berorganisasi, dengan kata lain sebagian
mahasiswa aktivis kampus prodi BK memiliki kepribadian yang
sehat.
Mahasiswa aktivis kampus Program Studi Bimbingan dan
Konseling Universitas Sanata Dharma memiliki aktualisasi tinggi
karena memenuhi kriteria dari aspek-aspek aktualisasi diri.
Maslow (Olson & Hargenhahn, 2013) menjelaskan bahwa
aktualisasi diri yang baik memiliki 15 aspek yaitu menyerap dan
memahami realitas dengan akurat dan sepenuhnya;
memperlihatkan penerimaan lebih besar atas dirinya, orang lain,
dan alam pada umumnya; menampilkan spontanitas, simplisitas,
dan kealamiahan; cenderung menyoroti masalah lebih daripada
dirinya sendiri; memiliki waktu yang berkualitas untuk
menyendiri dan kebutuhan privasi lebih besar; otonom;
menampilkan kesegaran mengapresiasi berkelanjutan; memiliki
pengalaman-pengalaman puncak atau mistik secara periodik;
cenderung mengidentifikasi diri dengan semua umat manusia;
mengembangkan persahabatan mendalam dengan beberapa
individu; cendrung menerima nilai-nilai demokrasi; memiliki rasa
etik yang kuat; memiliki rasa humor yang berkembang baik dan
tidak menyakiti; kreatif; dan memiliki prinsip hidup.
Mahasiswa aktivis kampus memiliki aktualisasi diri yang
tinggi berarti dalam kehidupan sehari-hari, dalam melaksanakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
kegiatan berorganisasi, mereka dapat menjadi diri mereka sendiri,
memandang suatu peristiwa atau permasalahan dengan objektif,
dapat menerima dan menghargai keberadaan orang lain.
Mahasiswa aktivis kampus memiliki prinsip dan tujuan dalam
mengikuti organisasi kemahasiswaan yang ada di Universitas.
Mereka mampu melaksanakan kegiatan organisasi dengan baik
dan mengaplikasikan ilmu dari pengalaman yang telah di peroleh
dalam beorganisasi ke dalam kehidupan sehari-hari.
Di dalam melakukan kegiatan sehari-hari mahasiswa aktivis
kampus dapat bersikap bijak dalam menyikapi suatu
permasalahan, mereka terbuka dengan orang lain dan dapat
merespon dengan baik kepada siapapun. Mereka proaktif, dan
melaksanakan tugas-tugas yang mereka dapatkan dengan baik.
Sebagian besar mahasiswa aktivis kampus juga memiliki prinsip
dan taat terhadap peraturan di organisasi maupun di lingkungan
tempat mereka berada.
Namun demikian, individu yang mengaktualisasikan diri
seringkali tidak memiliki kemauan untuk mengaplikasikannya
dalam kehidupan sehari-hari, sehingga mereka memiliki
aktualisasi diri yang kurang. Masih terdapat 5 mahasiswa aktivis
kampus yang tergolong dalam kategori sedang. Hal ini
dipengaruhi beberapa faktoraktualisasi diri yang tidak
diaplikasikan dengan baik oleh individu, sehingga individu tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
dapat mengaktualisasikan dirinya dengan baik. Anari (dalam
Hanifah, 2005) menyebutkan bahwa aktor-faktor yang
mempengaruhi aktualisasi diri yaitu kreativitas, kepribadian,
transendensi, demokratis dan hubungan sosial.
Kreativitas pada orang yang mengaktualisasikan diri lebih
pada daya cipta atau inovasi dalam rangka menyikapi suatu
peristiwa, bukan menghasilkan suatu karya seni atau sesuatu,
contohnya individu dapat meciptakan suatu solusi penyelesaian
masalah yang dihadapi. Faktor kepribadian pada pengaktualisasi
diri yaitu pengolahan diri individu mengenai psikis dan fisiknya
untuk menentukan cara penyesuaian diri yang baik terhadap
lingkungan. Faktor transendensi yaitu faktor yang mempengruhi
para pengaktualisasi diri untuk dapat menjadi lebih baik, unggul,
dan tidak bergantung pada orang lain. Individu yang
mengaktualisasikan diri akan berusaha menjadi yang terbaik pada
setiap hal yang ia lakukan.
Faktor demokrasi pada orang yang mengaktualisasikan diri
mendorong individu untuk bertingkahlaku lebih dari toleransi.
Mereka sangat menyadari perbedaan-perbedaan dengan orang
lain, namun mereka dapat menerima dan merespon dengan baik
orang lain tanpa melihat perbedaan tersebut. Bahkan mereka siap
untuk belajar pada siapa saja yang dapat mengajarkannya sesuatu.
Faktor hubungan sosial juga berpengaruh pada aktualisasi diri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
individu. Individu yang mengaktualisasikan diri sangat
menghargai keberadaan orang lain serta perannya dalam
lingkungannya.
Aktualisasi diri pada mahasiswa aktivis kampus dapat
ditingkatkan melalui suatu pendampingan pada program
organisasi yang telah ditetapkan seperti inisiasi. Oleh karena itu,
peneliti akan memberikan usulan topik-topik pendampingan
untuk mempertahankan mahasiswa aktivis kampus yang memiliki
aktualisasi diri sangat tinggi dan meningkatkan mahasiswa aktivis
kampus yang memiliki aktualisasi diri tinggi dan sedang.
2. Usulan Topik-Topik Pendampingan yang Sesuai untuk
Meningkatkan Aktualisasi Diri Mahasiswa Aktivis Kampus
Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata
Dharma Tahun Akademik 2018/2019.
Berdasarkan hasil penelitian ini, terdapat item yang
memiliki capaian skor sedang dan sangat rendah. Butir item yang
memiliki capaian skor sedang dan sangat rendah akan dijadikan
sebagai usulan topik pendampingan untuk meningkatkan
aktualisasi diri mahasiswa aktivis kamps Program Studi Bimbingan
dan Konseling Universitas Sanata Dharma tahun akademik
2018/2019. Terdapat 10% atau 4 butir item yang capaian skornya
sedang 2,5% atau 1 butir item yang capaian skornya sangat rendah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Usulan topik pendampingan dari jumlah item 5 terdapat
item yang disatukan dalam topik yang sama karena memiliki
maksud dan tujuan ang hampir sama untuk meningkatkan
aktualisasi diri mahasiswa. Item tersebut yaitu item nomor 58 dan
60, jadi akan terdapat 4 usulan topik pendampingan untuk
meningkatkan aktualisasi diri mahasiswa aktivis kampus Program
Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma tahun
akademik 2018/2019. Usulan topik tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel 4.4
Usulan Topik-Topik Pendampingan Meningkatkan Aktualisasi Diri
Mahasiswa Aktivis Kampus Program Studi Bimbingan dan Konseling
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Tahun Akademik 2018/2019
No. Item Indikator Aspek Topik Tujuan
1. Saya menilai
menilai
permasalahan
berdasarkan
pendapat pribadi
saja
Mampu
melihat
permasalahan
dari berbagai
sudut pandang
Menyerap
dan
memahami
realitas
dengan
akurat dan
sepenuhnya
Aku Pribadi
Objektif
Percaya
Realita
Bukan Hoax
Mahasiswa aktivis
kampus mampu
bersikap objektif
terhadap suatu
peristiwa
2. Saya bersikap
baik dengan
senior dan
junior yang saya
kenal
Berlaku sopan Memiliki
rasa etik
yang kuat
Pribadianku
Baik,
Sosialku
Baik
Mahasiswa aktivis
kampus mampu
bersikap baik
dengan setiap
individu yang
ditemui
3. Saya menunggu
solusi dari
teman saya
ketika terdapat
permasalahan di
dalam
organisasi
Mampu
menciptakan
solusi
Kreatif Aku Kreatif
Menciptakan
Solusi
Mahasiswa aktivis
kampus memiliki
daya cipta berupa
sikap dalam
menghadapi
permasalahan
4. Ketika suasana Bercanda Memiliki Bercanda Mahasiswa aktivis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
dalam
organisasi
memanas, saya
cenderung tidak
mau ikut
campur
supaya
mencairkan
suasana yang
sedang
memanas saat
kegiatan
organisasi
rasa humor
yang
berkembang
baik dan
tidak
menyakiti
pada
Tempatnya
kampus memiliki
rasa humor yang
sehat dan
diaplikasikan
secara baik di
lingkungannya
Saya cenderung
diam ketika
teman-teman di
sekitar saya
pasif
Bercanda
supaya
menghidupkan
suasana di
dalam rapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
BAB V
PENUTUP
Pada bab ini diuraikan kesimpulan, keterbatasan penelitian, saran-saran
untuk bebagai pihak.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitianmengenai tingkat aktualisasi diri
mahasiswa aktivis kampus Program Studi Bimbingan dan Konseling
Universitas Sanata Dharma tahun akademik 2018/2019 dapat disimpulkan
bahwa:
1. Akualisasi diri mahasiswa aktivis kampus Progran Studi Bimbingan
dan Konseling Universitas Sanata Dharma tahun akademik 2018/2019
sebagian besar tergolong dalam kategori tinggi. Hal ini menunjukkan
bahwa mahasiswa aktivis kampus Prodi BK sudah dapat menjalankan
aspek-aspek aktualisasi diri.
2. Usulan topik-topik pendampingan yang akan diberikanberdasarkan
analisis butir-butir item yang telah dilakukan dan mengacu pada
kategori sedang dan sangat rendah dengan jumlah 5 item. Beberapa
topik pendampingan tersebut seperti “Aku Pribadi Objektif Percaya
Realita Bukan Hoax”, ”Pribadianku Baik, Sosialku Baik”, “Aku
Kreatif, Menciptakan Solusi” dan “Bercanda pada Tempatnya”.
Usulan topik-topik pendampingan tersebut kiranya dapat menjadi
bahan pertimbangan sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
B. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini telah dilakukan sesuai dengan kaidah dan prosedur
penelitian ilmiah yang ada. Peneliti menyadari masih banyak kekurangan
yang ada dalam penelitian ini. Kekurangan dalam penelitian ini menjadi
sebuah keterbatasan bagi peneliti. Beberapa keterbatasan dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut:
1. Pencarian sumber pustaka yang terbatas dikarenakan lebih banyak
penelitian yang menggunakan lebih dari satu tokoh sebagai dasar
teori, sedangkan peneliti hanya menggunakan satu tokoh sebagai dasar
teori yaitu Abraham Maslow.
2. Kuesioner aktualisasi diri hanya dikonsultasikan kepada dosen yang
dianggap sebagai expert judgement, dan tidak dikonsultasikan kepada
ahli yang terkait dengan fokus penelitian.
3. Subjek yang tidak berada dalam satu organisasi dan satu waktu dalam
melaksanakan kegiatan, serta waktu penyebaran kuesioner yang
terbatas dikarenakan mendekati libur hari raya.
C. Saran
Saran dari hasil penelitian ini diajukan bagi peneliti lain supaya
memperoleh hasil penelitian yang lebih baik. Beberapa saran peneliti bagi
peneliti lain adalah sebagai berikut:
1. Peneliti dapat mengumpulkan data mengenai subjek penelitian
dengan lebih terinci melalui kegiatan wawancara dan observasi
secara langsung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
2. Penelitia dapat mencari dan menggunakan sumber pustaka yang
mendukung penelitian yang dilakukan. Lebih baik apabila
menggunakan sumber pustaka yang fokus pada variabel penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, Khoirul. (2012). Tidak Semata IPK, Tidak Sebatas Wisuda: Memahami
Dinamika Motivasi Berprestasi Akademik Mahasiswa Aktivis. Skripsi.
Universitas Gadjah Mada
Ariningtyas, Christina Dwi. (2015). Deskripsi Aktualisasi Diri Siswa Kelas XII
SMK yang Tinggal di Panti Asuhan Bina Putra Bantul Tahun 2015 dan
Implikasinya Terhadap Usulan Topik-Topik Bimbingan Pribadi Sosial.
Skripsi. Fakultas Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan. Universitas Sanata
Dharma.
Azwar, S. (2009). Validitas dan reliabilitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Goble, G. Frank. (1987). Mazhab Ketiga: Psikologi Humanistik Abraham
Maslow. Yogyakarta: Kanisius.
Hanifah, N. (2005). Hubungan Dukungan Sosial dengan Kecenderungan Berpikir
Positif dengan Aktualisasi diri pada Siswa Siswi Bagian Tuna Daksa.
Skripsi. Surakarta: Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah
Surakarta.
Hurlock, Elixabeth B. (1980). Psikologi Perkembangan. Edisi 5. Jakarta:
Erlangga.
Jahja, Yudrik. (2011). Psikologi Perkembangan. Jakarta: Kencana Prenada Media
Group.
Junaidy, Debby & Surjaningrum, R, Endang. (2014). Perbedaan Kualitas Hidup
pada Dewas Awal yang Bekerja dan Tidak Bekerja. Jurnal Psikologi.
Universitas Airlangga
KBBI, (2018). Kamus Besar Bahasa Indonesi (KBBI). [Online]. Available at:
https://kbbi.kemdikbud.go.id/ [Diakses 15 Mei 2018].
Olson, H Matthew & Hargenhahn, B.R. (2013). Pengantar Teori-Teori
Kepribadian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Poduska, B. (1997). 4 Teori Kepribadian. Jakarta: Restu Agung.
Rahmawati, A. Hardjono., & Nugroho, A.A. (2012). Hubungan antara Efikasi Diri
dan Aktualisasi Diri dengan Kecenderungan Mencontek pada siswa MAN
Karanganyar. Jurnal Psikologi. Universitas Sebelas Maret.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Rohman. (2015). Perbedaan Aktualisasi Diri Mahasiswa Aktivis dan Non Aktivis.
Jurnal Psikologi, 978-979–79.
Siswoyo, Dwi. (2007). Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
LAMPIRAN 1: Instrumen Penelitian
KUESIONER
Tingkat Aktualisasi Diri
Mahasiswa Aktivis Kampus
Disusun oleh:
Sarifatul Nuraini
151114073
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
KUESIONER
AKTUALISASI DIRI
A. Identitas
1. Nama :
2. Jenis kelamin :
3. Usia :
4. Tgl pengisian :
B. Kata Pengantar
Teman-teman yang terkasih,
Pada kesempatan ini, saya meminta kesediaan teman-
teman untuk dapat mengisi kuesioner ini yang bertujuan untuk
mengukur tingkat aktualisasi diri. Kuesioner ini tidak akan
mempengaruhi nilai akademik teman-teman dalam perkuliahan.
Saya mengharapkan partisipasi teman-teman untuk dapat
mengisi kuesioner ini dengan jujur, teliti, dan sesuai dengan diri
serta pengalaman teman-teman. Atas kesediaan teman-teman
saya mengucapkan terima kasih.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
C. Petunjuk Pengisian
Di bawah ini terdapat sejumlah pernyataan. Bacalah
masing-masing pernyataan dengan teliti. Berikanlah tanda
ceklist (√) pada kolom yang telah disediakan sesuai dengan diri
dan keseharian anda. Alternatif jawaban yang ada adalah
sebagai berikut:
1. Sangat Setuju (SS) : Hal ini menunjukkan teman
teman sangat setuju sesuai
pengalaman dalam kehidupan
sehari-hari.
2. Setuju (S) : Hal ini menunjukkan teman
teman setuju sesuai
pengalaman dalam kehidupan
sehari-hari.
3. Tidak Setuju (TS) : Hal ini menunjukkan teman
teman tidak setuju sesuai
pengalaman dalam kehidupan
sehari-hari.
4. Sangat Tidak Setuju (STS) : Hal ini menunjukkan teman
teman sangat tidak setuju
dengan pengalaman dalam
kehidupan sehari-hari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
No. Pernyataan SS S TS STS
1. Saya dapat menerima kondisi
tubuh saya apa adanya.
3. Saya menilai segala sesuatu
dalam hidup saya berdasarkan
fakta yang ada.
5. Saya mampu menjadi diri
saya sendiri dimanapun saya
berada.
6. Saya bergaul dengan orang
yang menguntungkan saja.
7. Saya mampu melihat
permasalahan dari berbagai
sudut pandang.
8. Saya malu tampil di depan
umum dengan keadaan tubuh
saya yang kurang ideal.
10. Saya menilai permasalahan
berdasarkan pendapat pribadi
saja.
11. Saya dapat menerima orang
lain tanpa memandang
kelemahannya.
17. Saya tidak mudah stres ketika
menghadapi masalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
No. Pernyataan SS S TS STS
organisasi.
18. Kegiatan organisasi membuat
saya meninggalkan hobi saya.
20. Karena terlalu sibuk dengan
organisasi, saya kekurangan
waktu untuk istirahat.
21. Saya tetap bisa tersenyum
sekalipun orang lain berkata
buruk tentang saya.
22. Ketika saya tidak mampu
menyelesaikan masalahh, saya
menyerahkan pada orang lain.
23. Saya dapat melakukan hobi
saya di tengah kesibukan
organisasi.
24. Saya sering mengabaikan
jobdesk di organisasi yang
saya rasa sulit untuk
dilakukan.
25. Saya merasakan ketenangan
ketika melaksanakan ibadah
secara khusuk
26. Saya merasa pesimis ketika
melihat orang lain berhasil.
27. Saya bersyukur dengan setiap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
No. Pernyataan SS S TS STS
pengalaman yang saya
dapatkan dalam mengikuti
organisasi kemahasiswaan.
28. Saya merasa iri ketika melihat
orang lain berhasil.
29 Saya yakin bahwa saya
mampu mencapai
keberhasilan seperti orang
lain.
30. Saya merasa kegiatan
organisasi membuat saya
semakin jenuh berlama-lama
di kampus.
32. Semua kegiatan ibadah yang
saya lakukan terasa hambar.
34. Saya seperti kehilangan
semangat apabila bangun pagi
di hari senin.
35. Mengikuti kegiatan organisasi
membuat saya bahagia di
tengah-tengah rutinitas kuliah.
36. Saya merasa tidak mendapat
apa-apa selama saya
mengikuti organisasi
kemahasiswaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
No. Pernyataan SS S TS STS
37. Saya selalu menerima dan
menghargai orang lain tanpa
memandang suku, ras,
ataupun agamanya.
38. Saya bersikap baik dengan
senior dan junior yang saya
kenal.
40. Saya sering melanggar
peraturan yang ada di dalam
organisasi.
41. Saya selalu berlaku sopan
dengan junior maupun senior
di dalam organisasi.
42. Saya menilai pendapat saya
selalu lebih baik daripada
pendapat teman-teman saya di
dalam rapat.
43. Bagi saya, pacaran sehat
adalah ketika masing-masing
pasangan saling mendukung
pada kegiatan yang positif.
44. Saya lebih nyaman bergaul
dengan teman yang satu
daerah dengan saya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
No. Pernyataan SS S TS STS
47. Saya selalu menyimak dengan
baik ketika teman saya
menyampaikan pendapat
ketika rapat.
48. Saya kurang akrab dengan
teman-teman dalam organisasi
yang saya ikuti.
52. Saya absen rapat apabila
teman saya juga absen.
54. Saya menunggu solusi dari
teman saya ketika terdapat
permaslahan di dalam
organisasi.
56. Saya cenderung pasif ketika
berada di organisasi.
58. Ketika suasana dalam
organisasi memanas, saya
cenderung tidak mau ikut
campur.
59. Saya mampu memberikan
pendapat sebagai solusi
permasalahan organisasi.
60. Saya cenderung diam ketika
teman-teman di sekitar saya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
No. Pernyataan SS S TS STS
pasif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Lampiran 2: Hasil Validitas Instrumen Penelitian
Nomor Item Parameter Uji Hasil
Hitung
Keputusan
VAR00001 Pearsoon Correlation
Sig. (2-tailed) N
384
000
60
Valid
VAR00002 Pearsoon Correlation
Sig. (2-tailed) N
113
312
60
Tidak Valid
VAR00003 Pearsoon Correlation
Sig. (2-tailed)
435
001
60
Valid
VAR00004 Pearsoon Correlation
Sig. (2-tailed) N
179
173
60
Tidak Valid
VAR00005 Pearsoon Correlation
Sig. (2-tailed) N
529
000
60
Valid
VAR00006 Pearsoon Correlation
Sig. (2-tailed) N
534
000
60
Valid
VAR00007 Pearsoon Correlation
Sig. (2-tailed) N
425
001
60
Valid
VAR00008 Pearsoon Correlation
Sig. (2-tailed) N
486
000
60
Valid
VAR00009 Pearsoon Correlation
Sig. (2-tailed) N
134
306
Tidak Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
60
VAR00010 Pearsoon Correlation
Sig. (2-tailed) N
350
006
60
Valid
VAR00011 Pearsoon Correlation
Sig. (2-tailed) N
568
000
60
Valid
VAR00012 Pearsoon Correlation
Sig. (2-tailed) N
285
027
60
Tidak Valid
VAR00013 Pearsoon Correlation
Sig. (2-tailed) N
183
161
60
Tidak Valid
VAR00014 Pearsoon Correlation
Sig. (2-tailed) N
211
106
60
Tidak Valid
VAR00015 Pearsoon Correlation
Sig. (2-tailed) N
149
256
60
Tidak Valid
VAR00016 Pearsoon Correlation
Sig. (2-tailed) N
294
022
60
Tidak Valid
VAR00017 Pearsoon Correlation
Sig. (2-tailed) N
358
0
60
Valid
VAR00018 Pearsoon Correlation
Sig. (2-tailed) N
302
019
60
Valid
VAR00019 Pearsoon Correlation
Sig. (2-tailed) N
088
503
Tidak Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
60
VAR00020 Pearsoon Correlation
Sig. (2-tailed) N
331
010
60
Valid
VAR00021 Pearsoon Correlation
Sig. (2-tailed) N
336
009
60
Valid
VAR00022 Pearsoon Correlation
Sig. (2-tailed) N
336
009
60
Valid
VAR00023 Pearsoon Correlation
Sig. (2-tailed) N
382
003
60
Valid
VAR00024 Pearsoon Correlation
Sig. (2-tailed) N
612
000
60
Valid
VAR00025 Pearsoon Correlation
Sig. (2-tailed) N
427
001
60S
Valid
VAR00026 Pearsoon Correlation
Sig. (2-tailed) N
461
000
60
Valid
VAR00027 Pearsoon Correlation
Sig. (2-tailed) N
570
000
60
Valid
VAR00028 Pearsoon Correlation
Sig. (2-tailed) N
487
000
60
Valid
VAR00029 Pearsoon Correlation
Sig. (2-tailed) N
421
001
Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
60
VAR00030 Pearsoon Correlation
Sig. (2-tailed) N
307
017
60
Valid
VAR00031 Pearsoon Correlation
Sig. (2-tailed) N
083
529
60
Tidak Valid
VAR00032 Pearsoon Correlation
Sig. (2-tailed) N
432
001
60
Valid
VAR00033 Pearsoon Correlation
Sig. (2-tailed) N
196
133
60
Tidak Valid
VAR00034 Pearsoon Correlation
Sig. (2-tailed) N
456
000
60
Valid
VAR00035 Pearsoon Correlation
Sig. (2-tailed) N
376
003
60
Valid
VAR00036 Pearsoon Correlation
Sig. (2-tailed) N
360
005
60
Valid
VAR00037 Pearsoon Correlation
Sig. (2-tailed) N
616
000
60
Valid
VAR00038 Pearsoon Correlation
Sig. (2-tailed) N
311
016
60
Valid
VAR00039 Pearsoon Correlation
Sig. (2-tailed) N
279
031
Tidak Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
60
VAR00040 Pearsoon Correlation
Sig. (2-tailed) N
435
001
60
Valid
VAR00041 Pearsoon Correlation
Sig. (2-tailed) N
496
000
60
Valid
VAR00042 Pearsoon Correlation
Sig. (2-tailed) N
551
000
60
Valid
VAR00043 Pearsoon Correlation
Sig. (2-tailed) N
546
000
60
Valid
VAR00044 Pearsoon Correlation
Sig. (2-tailed) N
436
001
60
Valid
VAR00045 Pearsoon Correlation
Sig. (2-tailed) N
151
251
60
Tidak Valid
VAR00046 Pearsoon Correlation
Sig. (2-tailed) N
214
101
60
Tidak Valid
VAR00047 Pearsoon Correlation
Sig. (2-tailed) N
368
004
60
Valid
VAR00048 Pearsoon Correlation
Sig. (2-tailed) N
407
001
60
Valid
VAR00049 Pearsoon Correlation
Sig. (2-tailed) N
113
389
Tidak Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
60
VAR00050 Pearsoon Correlation
Sig. (2-tailed) N
243
062
60
Tidak Valid
VAR00051 Pearsoon Correlation
Sig. (2-tailed) N
247
057
60
Tidak Valid
VAR00052 Pearsoon Correlation
Sig. (2-tailed) N
599
000
60
Valid
VAR00053 Pearsoon Correlation
Sig. (2-tailed) N
014
914
60
Tidak Valid
VAR00054 Pearsoon Correlation
Sig. (2-tailed) N
407
000
60
Valid
VAR00055 Pearsoon Correlation
Sig. (2-tailed) N
143
275
60
Tidak Valid
VAR00056 Pearsoon Correlation
Sig. (2-tailed) N
420
005
60
Valid
VAR00057 Pearsoon Correlation
Sig. (2-tailed) N
109
406
60
Tidak Valid
VAR00058 Pearsoon Correlation
Sig. (2-tailed) N
462
000
60
Valid
VAR00059 Pearsoon Correlation
Sig. (2-tailed) N
496
000
Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
60
VAR00060 Pearsoon Correlation
Sig. (2-tailed) N
380
003
60
Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Lampiran 3: Tabulasi Data Penelitian
1 3 5 6 7 8 10
11
17
18
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
32
34
35
36
37
38
40
41
42
43
44
47
48
52
54
56
58
59
60
3 3 4 3 3 3 2 4 3 3 3 3 4 3 3 4 2 4 2 4 3 4 3 3 3 4 1 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3
3 3 4 3 3 3 2 4 3 3 3 3 4 3 3 4 2 4 2 4 3 4 3 3 3 4 1 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3
3 3 4 3 3 3 2 4 3 3 3 3 4 3 3 4 2 4 2 4 3 4 3 3 3 4 1 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3
3 3 4 3 3 3 2 4 3 3 3 3 4 3 3 4 2 4 2 4 3 4 3 3 3 4 1 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3
3 3 4 3 3 3 2 4 3 3 3 3 4 3 3 4 2 4 2 4 3 4 3 3 3 4 1 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3
3 3 4 3 3 3 2 4 3 3 3 3 4 3 3 4 2 4 2 4 3 4 3 3 3 4 1 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3
3 3 4 3 3 3 2 4 3 3 3 3 4 3 3 4 2 4 2 4 3 4 3 3 3 4 1 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3
3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 2 3 2 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3
4 3 3 3 3 2 2 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 1 4 3 3 4 4 2 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 2
3 3 3 3 3 4 3 4 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3
4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3
3 3 4 2 3 2 3 4 2 2 2 3 4 3 4 4 2 3 3 4 4 3 4 3 4 4 1 4 3 3 4 2 3 2 3 3 4 2 3 2
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 2
3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 4 2 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 2
3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2
3 4 4 3 3 2 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3
4 4 3 3 3 3 2 4 3 1 1 4 4 2 3 4 2 4 3 4 3 4 1 4 4 4 4 3 4 1 4 2 4 2 3 4 1 1 3 2
4 3 4 3 4 3 2 4 3 2 1 3 3 2 4 3 3 4 3 4 2 2 4 4 4 4 2 2 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3
3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 4 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2
4 3 4 4 3 2 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 2 3 3 4 2 3 4 3 4 2 3 3 4 3 3 3 3 2
4 4 4 4 3 4 3 4 2 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 1 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
3 3 4 4 4 4 3 2 2 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 2 3 4 2 3 4 4 2 3 4 3 4 3 3 4 4 2 3 2 3 2
3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 1 4 4 3 4 4 3 3 3 2 3 2 3 2
4 3 4 4 3 3 2 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 2 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 2 3 3
3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 1 3 4 4 4 4 3 4 4 2 3 3 3 3
4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 3 3 3 4 4 3 3 4 4 1 3 3 3
3 3 2 3 2 3 2 3 2 4 2 2 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 2 3 4 3 2 3 4 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3
4 3 3 3 2 2 2 2 2 4 2 2 4 2 2 2 4 4
2 4 1 4 3 4 2 4 3 4 3 4 4 3 2 4 2 3 2 3 3
3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3
3 4 2 4 4 4 3 3 3 2 4 2 2 4 4 1 2 4 4 4 1 3 2 4 1 3 1 4 4 2 4 1 3 1 1 2 1 1 3 1
4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 1 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 2 4 4 4 1 3 4 3 4 4 4 3 4 2 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 2 2
2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 2 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 1
4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 1 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3
4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 2 3 3 3 3 3 4 1 2 3 4 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3
4 2 3 4 3 2 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4
4 4 4 3 3 3 2 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 1 3 3 4 4 1 4 4 4 3 3 2 3 3
3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 2 2 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 2 3 4 4 1 4 4 3 4 3 4 4 4 2 3 2 3 3
3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3
3 3 3 2 3 3 3 2 2 4 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3
3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2
4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 1 3 3 3 4 2 3 3 3 2 2 2 3 2
3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 2 3 3 3 1 3 3 3 4 3 3 3 3 2 2 3 3 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 1 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 2 3 3 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3
4 4 4 2 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 2 4 2 3 4 4 1 4 4 3 4 4 4 2 4 3 4 3 4 2
4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 1 4 4 3 4 3 4 4 4 2 3 2 3 2
3 3 3 4 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2
3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 2 4 3 3 4 4 1 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3
3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2
4 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 2 4 3 4 3 3 3 4 2 3 3 3 4 3 4 3 4 2 4 3 4 4
4 3 3 1 3 2 3 3 3 1 2 4 2 2 1 4 2 2 1 3 3 3 2 4 4 3 1 2 2 1 3 1 3 1 2 1 2 1 1 2
4 4 4 4 3 4 2 4 3 3 2 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 1 3 4 4 4 3 3 2 4 3 3 2 3 3
3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3
3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3
3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 2 3 3 3 2 2 2 3 2
3 3 2 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 2 3 3 4 2 3 3 3 4 3 3 3 2 2 3 1 3 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Lampiran 4: Surat Izin Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI