Download - Protozoa Flagellata
Kelas flagellata / Mastighopora
Flagellata atau Mastigophora dalam taksonomi kuno merupakan salah satu kelas
dalam filum protozoa atau protista yang mirip hewan, namun dalam taksonomi modern
menjadi superkelas yang dibagi menjadi dua kelas : phytomastigophorea dan
zoomastigophora. Alat gerak flagellata adalah flagellum atau cambuk getar, yang juga
merupakan ciri khasnya sehingga namanya disebut flagellata (flagellum=cambuk). Flagellata
juga memiliki alat pernapasan yang disebut stigma. Stigma ini berfungsi sebagai alat respirasi
yang dilakukan untuk pembakaran hidrogen yang terkandung di dalam kornel.
Bentuk tubuh lebih tetap tanpa rangka luar, tubuhnya dilindungi oleh suatu selaput
yang fleksibel yang disebut pellicle, disebelah luarnya terdapat selaput plasma. Alat gerak
berupa bulu cambuk (flagrum=mastix). Hidup di air tawar, di laut, atau parasit pada
organisme lain/manusia. Pembiakkan secara vegetatif dengan membelah diri. Bentuk umum
yang dipelajari ialah euglena. Tubuhnya dempak/tumpul di bagian depan dan runcing di
bagian belakang. Didalam protoplasma terdapat nukleus, chloroplast dengan pyrenoid dan
dibagian depan terdapat bintik mata (stigma) yang berwarna merah serta rongga berdenyut.
Bintik mata berfungsi untuk mengarahkan organisme ke arah cahaya yang intensitasnya
sedang. Pada keadaan yang tidak menguntungkan, euglena dapat membentuk kista. Dekat
ujung anterior sebelah bawah terdapat mulut sel (cytostome) yang diteruskan ke dalam gullet
cell (cytopharynk). Cytopharynk membesar di bagian dasarnya membentuk suatu gelembung
yang disebut reservoir.
Reproduksi flagellata Flagellata bereproduksi secara aseksual dengan melakukan
pembelahan biner dengan arah membujur. Dari satu sel dihasilkan dua sel, dari dua sel
dihasilkan empat sel, dan seterusnya. Pembelahan sel dan inti sel tidak diikuti oleh
pembelahan flagela, tetapi flagela baru akan terbentuk pada sel anak hasil pembelahan. Pada
flagellata yang hidup parasi, seperti Trypanosoma sp. pembelahan biner dapat terjadi di
jaringan darah tubuh inang.
Klasifikasi Flagellata atau Mastigophora
a. Flagellata dibedakan menjadi dua kelompok dilihat dari bentuknya :
1. Fitoflagellata
Fitoflagellata adalah flagellata yang dapat berfotosintesis karena memiliki klorofil.
Fitoflagellata mencerna makanannya dengan berbagai cara, seperti menelan lalu
mencerna didalam tubuhnya (holozik), membuat makanannya sendiri (holofitik), atau
mencerna organisme yang sudah mati (saprofitik). Habitat fitoflagellata adalah di
perairan kotor.
b. Struktur tubuh
Struktur tubuh fitoflagellata adalah tubuhnya diselubungi oleh membran selulosa
seperti volvox. Ada juga yang memiliki lapisan pellicle, seperti euglena. Pellicle
adalah lapisan luar yang terbentuk dari selaput plasma yang mengandung protein.
c. Reproduksi Fitolagellata
Fitoflagellata bereproduksi melalui dua cara yaitu secara seksual dengan cara
konjugasi dan secara aseksual dengan cara membelah diri.
d. Klasifikasi Fitoflagellata
Fitoflagellata dibagi menjadi tiga kelas, antara lain :
1. Euglenoida : Euglenoida memiliki bentuk tubuh anggota Euglenoida yang
menyerupai gelendong dan diselimuti oleh pellicle. Euglenoida mempunyai satu atau
dua flagela di bagian ujung anterior. Di bagian ujung anterior terdapat bintik mata
yang berwarna merah dengan mengandung pigmen karoten. Bintik mata tersebut
berfungsi dalam melindungi daerah yang peka cahaya di pangkal flagela. Anggota
kelompok ini dikenal dengan Euglena viridis.
Euglena viridis banyak dijumpai di air tawar dengan ciri-ciri antara lain sebagai
berikut :
Memiliki ukuran tubuh 35-60 mikron
Ujung tubuh yang meruncing dengan satu bulu cambuk, sehingga dapat bergerak aktif
dengan flagela. Gerakan tersebut disebut juga dengan gerak euglenoid.
Memiliki stigma (bintik mata berwarna merah) untuk membedakan gelap dan terang
Memiliki kloroplas yang mengandung klorofil yang digunakan untuk berfotosintetis.
Ada juga Euglena yang tidak berkloroplas, seperti Astasia.
Makanan masuk melalui sitofaring
yang menuju ke vakuola, dan di
vakuola tersebut makanan yang
berupa organisme kecil akan dicerna.
Euglena viridis
2. Dinoflagellata : Dinoflagellata memiliki bentuk tubuh yang bervariasi tetapi
kebanyakan lonjong dengan warna yang kecokelatan dan kekuningan. Dinoflagellata
merupakan penyusun plankton laut. Walaupun sebagian besar habitatnya di laut, ada
juga yang hidup di air tawar. Dinoflagellata bersimbiosis di terumbu karang, ubur-
ubur, anemon, dan invertebrata lainnya. Flagelanya terletak di cekungan transversal
yang mengelilingi tubuh. Banyak spesies dinoflagellata kehilangan flagelanya dan
tumbuh sebagai fase vegetatif yang non-motil. Contoh anggota dinoflagellata antara
lain. Ceratilum, Noctiluca milliaris, dan Gymnodinium.
Noctiluca milliaris kebanyakan hidup diair laut dan mempunyai ciri-ciri antara lain
sebagai berikut :
Memiliki dua flagela yaitu satu panjang dan yang satunya pendek
Melakukan simbiosis dengan jenis alga tertentu
Tubuhnya dapat memancarkan sinar yang terkena
rangsangan mekanis. Kita dapat melihatnya pada waktu
malam, ketika ombak memecah karang atau dayung
memukul air laut,
akan timbul cahaya
yang berkilauan yang
dihasilkan
oleh Noctiluca.
Noctiluca miliaris
3. Volvocida : Volvocida umumnya berbentuk bulat, dengan hidup secara soliter atau
berkoloni. Volvocida mempunyai 2 flagela. Dinding sel Volvocida tersusun atas
selulosa. Contohnya anggota kelompok ini yang paling terkenal adalah Volvox
globator, Ciri-ciri volvox adalah sebagai berikut :
Koloninya terdiri ribuan individu yang bersel satu dan masing-masing memiliki dua
flagela
Setiap sel memiliki inti, vakuola kontraktil, stigma, dan kloroplas.
Sel-sel dihubungkan dengan benang-benang protoplasma yang membentuk hubungan
fisiologis.
Volvox globator
2. Zooflagellata
Zooflagellata adalah flagellata yang tidak berkoloroplas dan menyerupai hewan.
Zooflagellata habitatnya terdapat di air tawar dan air laut. Sebagian besari dari
zooflagellata bersifat parasit, walaupun ada juga yang hidup bebas.
b. Struktur tubuh
Bentuk tubuh Zooflagellata mirip dengan leher porifera. Zooflagellata mempunyai
flagella yang memiliki fungsi untuk menghasilkan aliran air dengan mengoyangkan
flagela. Selain itu, flagela juga berfungsi sebagai alat gerak.
c. Reproduksi Zooflagellata
Reproduksi terjadi secara aseksual dengan pembelahan biner longitudinal.
d. Klasifikasi Zooflagellata
Contoh yang terkenal adalah dari genus Trypanosoma dan Leishamania. Keduanya
bersifat parasit pada tubuh manusia atau hewan :
1. Trypanosoma : trypanosoma memiliki tubuh pipih panjang seperti daun dan tidak
membentuk kista. Trypanosoma hidup di dalam sel darah merah, sel darah putih, dan
sel hati tubuh vertebrata inangnya. Infeksi karena Trypanosoma disebut juga dengan
trypanosomiasis. Dalam siklus hidupnya, Trypanosoma memiliki dua bentuk yaitu
berflagela pada fase ekstraseluler dan tidak berflagela pada fase intraseluler. Sebagian
dari siklus hidupnya melekat di sel lambung atau mengisap darah manusia. Hospes
perantara Trypanosoma adalah hewan-hewan pengisap darah. Contoh jenis-jenis
Trypanosoma adalah sebagai berikut :
Trypanosoma lewisi, hidup pada tikus, perantaranya adalah kutu tikus.
Trypanosoma evansi, penyebab penyakit sura (malas) pada ternak,
perantaranya adalah lalat tabanus.
Trypanosoma brucei, penyebab penyakit nagano pada ternak, perantaranya
adalah lalat tse-tse.
Trypanosoma gambiense dan Trypanosoma rhodensiense. Hewan penyebab
tidur pada manusia ini mulanya terdapat di Afrika, kemudian menyebar ke
Asia. Perantaranya adalah lalat tse-tse, yaitu Glossina palpalis untuk T.
gambiense dan Glossina mursitans untuk T. rhodesiense.
Trypanosoma cruzi, penyebab penyakit anemia pada anak-anak (cagas); T.
Cruz ditemukan di Amerika Tengah.
Berikut contoh gambar dari Trypanosoma :
Trypanosoma
Trypanosoma brucei Trypanosoma gambiense
Siklus hidup Trypanosoma gambiense menginfeksi inangnya :
1. Lalat tse-tse Glossina palpalis yang mengandung Trypanosoma mengigit
manusia. Trypanosoma kemudian beredar dalam jaringan darah.
2. Trypanosoma hidup dan bereproduksi dengan cara pembelahan biner
memanjang di dalam jaringan darah manusia, getah bening, limpa, dan
berpotensi merusak sistem saraf. Penderita akan mengalami demam, nyeri otot
dan sendi, tidak dapat berjalan, tidak dapat berbicara, dan banyak tidur di
siang hari tetapi tidak dapat tidur (insomnia) di malam hari. Semakin lama
penderita tidak bisa dibangunkan dan akhirnya meninggal dunia.
3. Penyebaran kepada orang lain terus terjadi bila lalat tse-tse menggigit serta
mengisap darah penderita, kemudian menularkan kepada orang lain.
4. Trypanosoma hidup di dalam saluran pencernaan lalat tse-tse selama 20-30
hari. Trypanosoma infektif akhirnya menetap di kelenjar air liur lalat tse-tse.
Lalat tse-tse banyak terdapat di sepanjang tepi sungai di Afrika bagian barat
dan tengah. Lalat tersebut mampu terbang dengan jarak jangkau hingga
mencapai 3 mil dan biasanya mengigit pada waktu siang hari.
2. Leishmania
Leishmania merupakan penyebab penyakit pada sel-sel endotelium pembuluh darah.
Endotelium merupakan sel epitelum yang melapisi jantung, pembuluh darah,
pembuluh limfa. Contoh jenis-jenis Leishmania adalah sebagai berikut :
Leishmania donovani, penyebab penyakit kala azar yang ditandai dengan demam dan
juga anemia. Jenis ini banyak ditemuka di mesir, disekitar laut tengah, dan India.
Leishmania tropica, penyebab penyakit kulit yang disebut penyakit oriental. Jenis ini
banyak ditemukan di Asia (daerah mediterania) dan sebagian di Amerika Selatan.
Leishmania brasilliensis, penyebab penyakit kulit di meksiko dan amerika tengah,
selatan.
Leishmania