Download - Perhitungan ting bor
Tugas Terstruktur
Jajang Sujarwadi │ 1106022 56
Rekayasa Pondasi II
BAB V
PERHITUNGAN PONDASI TIANGBOR
Pada pembangunan Gedung RSU Purwakarta ini, selain direncanakan
menggunakan pondasi tiang pancang (seperti telah diuraikan pada Bab IV), dicari
juga alternatif lain yaitu dengan menggunakan pondasi tiang bor (boredpile).
Diharapkan setelah didapat hasil perhitungan dengan pondasi tiang bor, kita dapat
mengambil keputusan pondasi apa yang tepat, praktis, dan ekonomis yang akan
digunakan pada pembangunan Gedung RSU Purwakarta ini.
Agar lebih jelasnya, di bawah ini akan diuraikan perhitungan pondasi tiang bor
(boredpile) pada pembangunan Gedung RSU Purwakarta.
5.1 Data Perhitungan
Pada perhitungan pondasi tiang bor (boredpile), menggunakan data yang sama
seperti pada perhitungan pondasi tiang pancang. Baik itu profil dan karakteristik
teknis tanahnya, maupun beban axial dan beban lateral maksimum yang bekerja pada
masing-masing kolom Gedung RSU Purwakarta ini.
5.1.1 Profil dan Karakteristik Teknis Tanah
Untuk mengetahui profil dan karakteristik teknis tanah pada proyek Gedung
RSU Purwakarta ini, dilakukan penyelidikan tanah dengan cara Pemboran Teknik.
Adapun hasil yang diperoleh dari pemboran teknik yang telah dilakukan, didapat
data sebagai berikut :
Tugas Terstruktur
Jajang Sujarwadi │ 1106022 57
Rekayasa Pondasi II
Tabel 5.1Data Boring Log
Proyek : RSUD BAYU ASIH Started : 23 November 2010
Lokasi : Jalan Veteran-Purwakarta Finished : 26 November 2011
Hole Code : BH. 01 Tested by : Heri S.
Depth : 40 m
(m)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
Lempung sangat
lunak,coklat muda
Pasir kasar, abu-abu
muda
1 m
4.50 m
2.50 m
4.00 m
lempung kepasiran
sedang, abu-abu
Pasir sedang, abu-
abu muda
Pasir sangat halus,
abu-abu tua
Lanau kepasiran,
sedang,abu-abu
4.00 m
4.00 m
5.50 m
BORING LOG BH. 01
Sample Standard Penetration Test
"N" Value (Blows/cm)
10 30 50
Litologi
Lempung lengket,
coklat tua
Dept
Thickness
Soil Description70 90
20 40 8060
N=2
N=3
N=4
N=23
N=45
N=55
N=56
N=60
N=65
N=59
N=57
N=58
N=63
N=40
N=65
N=62
N=2
Tugas Terstruktur
Jajang Sujarwadi │ 1106022 58
Rekayasa Pondasi II
.......lanjutan Tabel. 5.1
Dari data pemboran teknik di atas diketahui lapisan tanah yang ada di lokasi
proyek adalah lempung dan pasir. Oleh karena itu dapat di asumsikan sebagai
berikut:
- Lempung → Cu = ada, ф= 00
- Pasir → Cu = 0, ф = ada0
Sama seperti pada penentuan kedalaman pondasi tiang pancang, kedalaman
pondasi tiang bor (bored pile) juga diambil pada kedalaman 12 meter dimana nilai N
= 40 ~ 55. Nilai N = 50 merupakan nilai yang menunjukkan bahwa lapisan dengan
nilai tersebut, cukup kuat sebagai dasar kedalaman pondasi.Namun untuk keamanan
nilai N pada perhitungan diambil 40. Untuk lebih jelasnya, data stratifikasi tanah dan
parameter tanah dapat dilihat seperti di bawah ini.
Proyek : RSUD BAYU ASIH Started : 23 November 2010
Lokasi : Jalan Veteran-Purwakarta Finished : 26 November 2011
Hole Code: BH. 01 Tested by : Heri S.
Depth : 40 m
(m)
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
Remark :
: Undisturbed Sample
: Disturbed Sample/SPT
14.50 m
Lanau membatu sangat
keras, abu-abu
The end of drilling at 25.00 m
50 70 90
20 40 60 80
BORING LOG BH. 01
Dept
Thickness
Litologi
Soil Description
Sample Standard Penetration Test
"N" Value (Blows/cm)
10 30
N=56/10
N=65/10
N=60/10
N=60/10
N=65/10
N=65/10
N=65/10
N=65/10
N=65/10
Tugas Terstruktur
Jajang Sujarwadi │ 1106022 59
Rekayasa Pondasi II
Tabel 5.2 Stratifikasi Tanah dan Kedalaman Pondasi Tiang
TH
ICK
NE
SS
SYMBOL SOIL DESCRIPTION N SKET KEDALAMAN PONDASI TIANG
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
Lempung Lengket
Lempung Sangat
Lunak
Lempung Kepasiran
Sedang
Pasir Kasar
1
2
4
40
DE
PT
H (M
)
1 m
4,5
0 m
2,5
0 m
4,0
0 m
4,0
0 m
Pasir Sedang 55
4,0
0 m
Pasir Sangat Halus 59
14,5
0 m Lanau Membatu
Sangat Keras
56
s.d
65
5,5
0 m
Lanau Kepasiran 57
Qp = qp x Ap
Qs1 = fs1 x As1
Qs2 = fs2 x As2
Qs3 = fs3 x As3
Qs4 = fs4 x As4
Tugas Terstruktur
Jajang Sujarwadi │ 1106022 60
Rekayasa Pondasi II
Tabel 5.3NilaiStratifikasi Tanah dan Parameter Tanah
Layer Soil Type Depth (m) Thickness N
Value Cu
(kN/m²) Cu
(kg/cm²) ф (˚)
γ sat (t/m³)
γ unsat (t/m³)
E (kg/cm²)
ν
1 Lempung 0,0 - 1,0 1,0 1 9 0,090 0 1,38 1,25 7 0,35
2 Lempung 1,0 - 5,5 4,5 2 18 0,180 0 1,41 1,28 14 0,35
3 Lempung 5,5 - 8,0 2,5 4 26 0,260 0 1,43 1,30 28 0,30
4 Pasir 8,0 - 12,0 4,0 40 0 0 45 1,87 1,70 560 0,28
5.1.2 Data Beban
Mengenai pembebanan akibat beban struktur dihitung menggunakan bantuan
Program SAP.2000. Berdasarkan data beban yang ada, didapat hasil output dari
Program SAP tersebut yaitu beban axial dan beban lateral maksimum yang bekerja
pada masing-masing kolom adalah sebagai berikut :
Tabel 5.4Beban Axial dan Beban Lateral Maksimum
BEBAN LATERAL
BEBAN AXIAL
Point FX FY
Beban (ton)
Point FZ Beban (ton)
1 -1,15 -0,43 1,15
1 101,35 101,35
2 1,09 0,91 1,09
2 24,76 24,76
3 -0,44 2,06 2,06
3 157,08 157,08
4 -0,58 0,99 0,99
4 28,64 28,64
5 -0,97 2,16 2,16
5 156,54 156,54
6 -2,26 0,92 2,26
6 24,65 24,65
7 0,36 1,11 1,11
7 104,36 104,36
8 0,76 -0,04 0,76
8 40,26 40,26
14 -0,78 2,12 2,12
14 39,76 39,76
15 3,34 -1,85 3,34
15 154,34 154,34
17 -0,03 0,45 0,45
17 475,77 475,77
19 -0,35 0,56 0,56
19 475,93 475,93
21 -3,67 0,87 3,67
21 151,82 151,82
22 0,97 -1,67 1,67
22 47,93 47,93
28 -1,01 0,48 1,01
28 47,01 47,01
29 3,32 -2,52 3,32
29 162,23 162,23
31 -0,10 0,10 0,10
31 494,30 494,30
33 -0,46 0,21 0,46
33 494,31 494,31
35 -3,80 0,51 3,80
35 158,03 158,03
36 0,96 -1,85 1,85
36 49,52 49,52
42 -0,98 2,37 2,37
42 48,77 48,77
43 3,26 -1,92 3,26
43 166,77 166,77
Tugas Terstruktur
Jajang Sujarwadi │ 1106022 61
Rekayasa Pondasi II
45 0,10 0,30 0,30
45 503,36 503,36
49 -0,68 0,42 0,68
49 502,07 502,07
51 -5,94 0,71 5,94
51 152,62 152,62
52 -6,41 0,44 6,41
52 16,31 16,31
60 0,96 1,33 1,33
60 53,85 53,85
69 -0,37 0,45 0,45
69 6,13 6,13
85 14,35 -1,31 14,35
85 35,85 35,85
86 7,48 -0,52 7,48
86 180,03 180,03
88 0,01 -1,74 1,74
88 449,97 449,97
92 -0,53 -1,21 1,21
92 452,85 452,85
94 -3,17 -0,99 3,17
94 304,07 304,07
95 -0,48 0,40 0,48
95 6,13 6,13
100 0,74 -2,56 2,56
100 8,88 8,88
101 4,52 1,40 4,52
101 415,50 415,50
103 -1,14 2,00 2,00
103 416,08 416,08
107 -0,43 1,92 1,92
107 441,97 441,97
109 -3,23 1,66 3,23
109 312,29 312,29
110 -0,50 0,39 0,50
110 6,11 6,11
111 0,60 -2,43 2,43
111 8,05 8,05
119 -0,47 0,40 0,47
119 5,95 5,95
120 0,89 -2,13 2,13
120 8,58 8,58
121 5,22 -0,48 5,22
121 490,34 490,34
123 -1,01 -0,47 1,01
123 498,08 498,08
125 -0,48 -2,06 2,06
125 290,11 290,11
133 -2,13 -1,11 2,13
133 268,62 268,62
134 -0,52 0,41 0,52
134 6,01 6,01
136 0,43 -1,11 1,11
136 9,64 9,64
142 -2,21 -0,13 2,21
142 204,03 204,03
144 0,01 -0,21 0,21
144 99,80 99,80
146 -0,09 0,06 0,09
146 100,32 100,32
148 -0,02 -0,07 0,07
148 146,37 146,37
150 -0,45 0,44 0,45
150 5,58 5,58
151 11,62 -0,91 11,62
151 43,36 43,36
152 -0,24 -0,06 0,24
152 223,71 223,71
153 -3,88 -0,04 3,88
153 41,64 41,64
154 -4,62 0,21 4,62
154 227,65 227,65
155 1,11 0,37 1,11
155 43,42 43,42
157 3,41 2,55 3,41
157 267,69 267,69
159 -3,56 1,55 3,56
159 282,77 282,77
160 -0,47 -0,17 0,47
160 3,99 3,99
Tugas Terstruktur
Jajang Sujarwadi │ 1106022 62
Rekayasa Pondasi II
5.2 Perhitungan Jumlah Pondasi Akibat Beban Axial
Pada perhitungan pondasi tiang bor (bored pile) pada proyek ini, direncanakan
menggunakan boredpile dengan data seperti di bawah ini.
- Pondasi yang akan digunakan : Pondasi Tiang Bor (boredpile)
- Dimensi Pondasi : Diameter 60 cm = 0,6 m
- Panjang Pondasi : 12 m
5.2.1 Daya Dukung Tiang
Untuk mendapatkan daya dukung tiang, digunakan rumus berikut :
Qu = Qp + Qs
Dimana :
Qu = daya dukung tiang
Qp = daya dukung ujung tiang = qp x A
Qs = daya dukung selimut tiang = Σ qs x As
a. Daya Dukung Ujung Tiang
Daya dukung ultimit pada ujung tiang bor (bored pile) dinyatakan dengan
rumus sebagai berikut.
Qp = qp xA
Dimana :
Qp = daya dukung ultimit tiang
qp = tahanan ujung per satuan luas (ton/m2)
A = luas penampang tiang bor (m2)
Perhitungan :
Mencari A (luas penampang ujung tiang bor)
Ap = ¼ π D2 = ¼ . π . 0,62 = 0,283 m2 = 2827,433 cm2
Mencari qp (tahanan ujung)
Diambil N-SPT pada ujung lapisan yaitu 55 (lihat Tabel 5.2 Stratifikasi tanah)
Gambar 5.1 Tahanan ujung ultimit pada tanah non-kohesif.
(Sumber : Reese & Wright, 1977)
36
55
Tugas Terstruktur
Jajang Sujarwadi │ 1106022 63
Rekayasa Pondasi II
Berdasarkan Gambar 5.1diatas, untuk NSPT = 55 di dapat nilai ultimit tahanan
ujung (qp) = 36 t/ft2 = 38,75008 kg/cm2, maka :
Qp = qp x A
= 38,75008kg/cm2 x2827,433 cm2
= 109563,3kg = 109,56 ton
b. Daya Dukung Selimut Tiang
Berdasarkan data stratifikasi dan parameter tanah pada Tabel 5.3, tanah pada
pembangunan gedung ini berlapis, maka untuk menentukan daya dukung selimut
tiang pada tiang bor, digunakan rumus perhitungan sebagai berikut :
Qs = ∑ 𝒇𝒏𝒊=𝟏 s . l . p
Dimana :
Qs :daya dukung ultimit selimut tiang (ton)
fs :gesekan selimut tiang (ton/m2)
p : keliling penampang tiang (m)
l : panjang tiang (m)
Perhitungan :
Mencari p (keliling tiang)
p = 2.π.r = 2 . π . 0,3 m = 1,88 m’
Mencari fs (gesekan selimut tiang)
Menurut metode Reese & Wright (1977) menyatakan bahwa gesekan selimut
tiang per satuan luas dipengaruhi oleh jenis tanah dan parameter kuat geser
tanah. Jadi, untuk tanah kohesif dan tanah nonkohesif dapat menggunakan
formula sebagai berikut.
Pada tanah kohesif (tanah lempung) = fs = α . cu
Pada tanah non-kohesif (tanah pasir) = fs =diperoleh dari gambar 5.2 di bawah.
Dimana :
α : faktor adhesi= 0,55 (berdasarkan hasil penelitian Reese)
cu : kohesi tanah (ton/m2)
- Nilai cu dan fs pada tanah non-kohesif (lempung)
Tabel 5.5Nilai cu&α pada Tanah Koehsif
Layer Cu (kg/cm²) Cu (t/m²) α (faktor adhesi)
1 0,09 0,90 0,55
2 0,18 1,80 0,55
3 0,26 2,60 0,55
Tugas Terstruktur
Jajang Sujarwadi │ 1106022 64
Rekayasa Pondasi II
- Mencari nilai fs pada tanah non-kohesif
Gambar 5.2Hubungan tahanan selimut ultimit terhadap NSPT.
(Sumber : Wright, 1977)
Dari gambar di atas maka didapat nilai fs untuk tanah non-kohesif (pasir) =
1,65 t/ft2 = 17,76045 t/m2.
Dengan menggunakan rumus mencari fs (gesekan selimut tiang) diatas, maka
didapathasil fs pada tiap layer seperti pada tabel di bawah ini :
Tabel 5.6Nilai Gesekan Selimut (fs)
Layer Jenis Nilai fs (t/m2) Panjang (m)
1 Lempung fs1 = 0,49500 L1 = 1,0 m
2 Lempung fs2 = 0,99000 L2 = 4,5 m
3 Lempung fs3 = 1,43000 L3 = 2,5 m
4 Pasir fs4 = 17,76045 L4 = 4,0 m
Maka daya dukung selimut tiang :
Qs = ∑ 𝒇𝒏𝒊=𝟏 s . l . p
Qs = (1,88x1 x0,495) +(1,88x4,5 x0,99) + (1,88x2,5 x1,43)
+ (1,88x 4 x 17,76045)
Qs = 0,93305 + 8,39748+ 6,73872+ 133,91065
Qs = 149,980ton
1,65
55
Tugas Terstruktur
Jajang Sujarwadi │ 1106022 65
Rekayasa Pondasi II
Jadi daya dukung satu tiang :
Qu = Qp + Qs
Atau dalam bahasa yang sering digunakan di Indonesia:
DDsatu tiang= DD ujung tiang + DDujung selimut
DDsatu tiang=109,56ton + 149,980ton = 259,543ton
DDijin = 𝑫𝑫𝒔𝒂𝒕𝒖𝒕𝒊𝒂𝒏𝒈
𝟐,𝟓=
𝟐𝟓𝟗,𝟓𝟒𝟑
𝟐,𝟓 = 103,817 ton
5.2.2 Jumlah Pondasi yang Dipakai Akibat Beban Axial
Penentuan jumlah pondasi didapat dari perhitungan sebagai berikut :
Jumlah pondasi = Beban Axial / DDijin
Didapatkan hasil sebagai berikut :
Tabel 5.7Jumlah Pondasi Akibat Beban Axial
Point Beban Axial Max Jmlh Pondasi yang Dipakai
1 101,35 0,98 1
2 24,76 0,24 1
3 157,08 1,51 2
4 28,64 0,28 1
5 156,54 1,51 2
6 24,65 0,24 1
7 104,36 1,01 2
8 40,26 0,39 1
14 39,76 0,38 1
15 154,34 1,49 2
17 475,77 4,58 5
19 475,93 4,58 5
21 151,82 1,46 2
22 47,93 0,46 1
28 47,01 0,45 1
29 162,23 1,56 2
31 494,30 4,76 5
33 494,31 4,76 5
35 158,03 1,52 2
36 49,52 0,48 1
42 48,77 0,47 1
43 166,77 1,61 2
45 503,36 4,85 5
49 502,07 4,84 5
Tugas Terstruktur
Jajang Sujarwadi │ 1106022 66
Rekayasa Pondasi II
51 152,62 1,47 2
52 16,31 0,16 1
60 53,85 0,52 1
69 6,13 0,06 1
85 35,85 0,35 1
86 180,03 1,73 2
88 449,97 4,33 5
92 452,85 4,36 5
94 304,07 2,93 3
95 6,13 0,06 1
100 8,88 0,09 1
101 415,50 4,00 5
103 416,08 4,01 5
107 441,97 4,26 5
109 312,29 3,01 4
110 6,11 0,06 1
111 8,05 0,08 1
119 5,95 0,06 1
120 8,58 0,08 1
121 490,34 4,72 5
123 498,08 4,80 5
125 290,11 2,79 3
133 268,62 2,59 3
134 6,01 0,06 1
136 9,64 0,09 1
142 204,03 1,97 2
144 99,80 0,96 1
146 100,32 0,97 1
148 146,37 1,41 2
150 5,58 0,05 1
151 43,36 0,42 1
152 223,71 2,15 3
153 41,64 0,40 1
154 227,65 2,19 3
155 43,42 0,42 1
157 267,69 2,58 3
159 282,77 2,72 3
160 3,99 0,04 1
JUMLAH 143
Dari hasil perhitungan secara tabelaris di atas, maka didapat jumlah tiang
akibat beban axial yaitu 143 tiang.
Tugas Terstruktur
Jajang Sujarwadi │ 1106022 67
Rekayasa Pondasi II
5.3 Perhitungan Jumlah Pondasi Akibat Beban Lateral
Beban lateral maksimum yang bekerja pada masing-masing kolom didapat dari
hasil output yang perhitungannya menggunakan bantuan Program SAP.2000. Beban
lateral maksimum tersebut dapat dilihat pada Tabel 5.4.
5.3.1 Perhitungan Akibat Beban Lateral
a. Penentuan Kriteria Tiang
Kriteria tiang pendek atau tiang panjang ditentukan berdasarkan nilai R atau T
yang ditunjukan dalam tabel di bawah ini.
Tabel 5.8Kriteria Jenis Tiang
Jenis Tiang Modulus Tanah
Kaku (Pendek) L ≤ 2 T L ≤ 2 R
Elastis (Panjang) L ≥ 4 T L ≥ 0,35 R
T = √𝐸𝐼
𝜂ℎ
5 (dalam satuan panjang)
Dimana :
E : modulus tiang (beton) = 4700 . √𝑓𝑐′
fc’ = 25 Mpa ; maka = 4700 . √25
= 23500 N/mm2 = 2350000 kg/cm2
I : momen inersia tiang = 255324 cm4 (dari Tabel 4.9)
ηh : modulus variasi = 3,80 kg/cm3 (dari Terzaghi & Reese)
didapat T = √𝐸𝐼
𝜂ℎ
5 = √
2350000 𝑥 255324
3,80
5 = 173,650 cm
Jadi, L = 12 m = 1200 cm, sedangkan nilai 4 T = 4 . 173,65 = 694,601 cm.
Maka : L ≥ 4 T
1200 cm ≥ 694,601 cm
Berdasarkan tabel kriteria jenis tiang, karena nilai L ≥ 4 T , maka kriteria jenis
tiang pada perhitungan ini termasuk Jenis Tiang Elastis (Panjang).
b. Perhitungan Akibat Beban Lateral
Karena kriteria jenis tiang termasuk Jenis Tiang Panjang, maka dalam
perhitungan akibat beban lateral, digunakan Metoda Broms untuk kondisi Tiang
Panjang dengan Kepala Tiang Terjepit (Fixed Head) pada tanah lempung.
Parameter-parameter yang digunakan :
- Dimensi Tiang = 60 cm
- Cu =0,09 kg/cm2
- Mu =dicari dengan menggunakan diagram interaksi kolom
Tugas Terstruktur
Jajang Sujarwadi │ 1106022 68
Rekayasa Pondasi II
Perhitungan Mu
Dalam perhitungan mencari nilai Mu (momen ultimit) pada pondasi bored pile
ini, akan dibantu dengan software pcaColumn. Adapun parameter-parameter yang
digunakan dalam perhitungan pada software ini yaitu :
- Dimensi Tiang = 60 cm
- Mutu beton (f’c) = 25 MPa
- Mutu baja (fy) = 400 MPa
- Tulangan = D-22
- Kombinasi pembebanan = 1,2 D + 1,0 L + 1,0 E (SNI-03-2847-2002)
Dengan menggunakan parameter-parameter di atas, setelah di runningpada
software pcaColumn maka di dapat output sebagai berikut :
Tugas Terstruktur
Jajang Sujarwadi │ 1106022 69
Rekayasa Pondasi II
Dengan nilai DDijin yaitu P = 103,8 ton = 1038 kN, maka didapat nilai Mu= 385 kN-
m = 38500 kg-m. = 3850000 kg-cm.
Maka,
Mu/Cu.D3 = 3850000 / (0,09 . 603) = 198
198
Gambar 5.3 Diagram interaksi.
385
1038
70
Tugas Terstruktur
Jajang Sujarwadi │ 1106022 70
Rekayasa Pondasi II
Gambar5.4Kapasitas lateral ultimit untuk tiang panjang pada tanah kohesif.
(Sumber : Broms, 1964)
Dari Gambar 4.3 Kurva kapasitas lateral ultimit untuk tiang panjang pada tanah
kohesif, maka didapat :
Hu/Cu.D2 = 70
Hu = (Hu/Cu.D2) * Cu * D2 = 70 * 0,09 * 602 = 22680 kg
Hijin = Hu / F = 22680/2,5 = 9072kg = 9,072 ton
5.3.2 Jumlah Pondasi yang Dipakai Akibat Beban Lateral
Penentuan jumlah pondasi didapat dari perhitungan sebagai berikut :
Jumlah pondasi = Beban Lateral / Hijin
Dari rumus tersebut didapatkan jumlah pondasi akibat beban lateral seperti
pada tabel di bawah ini.
Tugas Terstruktur
Jajang Sujarwadi │ 1106022 71
Rekayasa Pondasi II
Tabel 5.9Jumlah Pondasi Akibat Beban Lateral
Point FX FY Beban Lateral
Max Hasil
Perhitungan Diambil
1 -1,15 -0,43 1,15 0,13 1
2 1,09 0,91 1,09 0,12 1
3 -0,44 2,06 2,06 0,23 1
4 -0,58 0,99 0,99 0,11 1
5 -0,97 2,16 2,16 0,24 1
6 -2,26 0,92 2,26 0,25 1
7 0,36 1,11 1,11 0,12 1
8 0,76 -0,04 0,76 0,08 1
14 -0,78 2,12 2,12 0,23 1
15 3,34 -1,85 3,34 0,37 1
17 -0,03 0,45 0,45 0,05 1
19 -0,35 0,56 0,56 0,06 1
21 -3,67 0,87 3,67 0,40 1
22 0,97 -1,67 1,67 0,18 1
28 -1,01 0,48 1,01 0,11 1
29 3,32 -2,52 3,32 0,37 1
31 -0,10 0,10 0,10 0,01 1
33 -0,46 0,21 0,46 0,05 1
35 -3,80 0,51 3,80 0,42 1
36 0,96 -1,85 1,85 0,20 1
42 -0,98 2,37 2,37 0,26 1
43 3,26 -1,92 3,26 0,36 1
45 0,10 0,30 0,30 0,03 1
49 -0,68 0,42 0,68 0,07 1
51 -5,94 0,71 5,94 0,65 1
52 -6,41 0,44 6,41 0,71 1
60 0,96 1,33 1,33 0,15 1
69 -0,37 0,45 0,45 0,05 1
85 14,35 -1,31 14,35 1,58 2
86 7,48 -0,52 7,48 0,82 1
88 0,01 -1,74 1,74 0,19 1
92 -0,53 -1,21 1,21 0,13 1
94 -3,17 -0,99 3,17 0,35 1
95 -0,48 0,40 0,48 0,05 1
100 0,74 -2,56 2,56 0,28 1
101 4,52 1,40 4,52 0,50 1
103 -1,14 2,00 2,00 0,22 1
107 -0,43 1,92 1,92 0,21 1
109 -3,23 1,66 3,23 0,36 1
110 -0,50 0,39 0,50 0,06 1
Tugas Terstruktur
Jajang Sujarwadi │ 1106022 72
Rekayasa Pondasi II
111 0,60 -2,43 2,43 0,27 1
119 -0,47 0,40 0,47 0,05 1
120 0,89 -2,13 2,13 0,23 1
121 5,22 -0,48 5,22 0,58 1
123 -1,01 -0,47 1,01 0,11 1
125 -0,48 -2,06 2,06 0,23 1
133 -2,13 -1,11 2,13 0,23 1
134 -0,52 0,41 0,52 0,06 1
136 0,43 -1,11 1,11 0,12 1
142 -2,21 -0,13 2,21 0,24 1
144 0,01 -0,21 0,21 0,02 1
146 -0,09 0,06 0,09 0,01 1
148 -0,02 -0,07 0,07 0,01 1
150 -0,45 0,44 0,45 0,05 1
151 11,62 -0,91 11,62 1,28 2
152 -0,24 -0,06 0,24 0,03 1
153 -3,88 -0,04 3,88 0,43 1
154 -4,62 0,21 4,62 0,51 1
155 1,11 0,37 1,11 0,12 1
157 3,41 2,55 3,41 0,38 1
159 -3,56 1,55 3,56 0,39 1
160 -0,47 -0,17 0,47 0,05 1
JUMLAH 64
Dari hasil perhitungan secara tabelaris di atas, maka didapat jumlah tiang
akibat beban lateral yaitu 64 tiang.
5.4 Jumlah Tiang Pondasi yang Dipakai
Dari perhitungan jumlah pondasi akibat beban-beban yang bekerja pada setiap
kolom yaitu beban axial dan beban lateral, maka dapat di tabelariskan jumlah
pondasi (n) yang dipakai seperti pada tabel di bawah ini.
Tabel 5.10Jumlah Pondasi Tiang Bor yang Dipakai
Point n Akibat
Axial n Akibat Lateral
Jumlah Pondasi yg Dipakai
1 1 1 1
2 1 1 1
3 2 1 2
4 1 1 1
5 2 1 2
6 1 1 1
Tugas Terstruktur
Jajang Sujarwadi │ 1106022 73
Rekayasa Pondasi II
7 2 1 2
8 1 1 1
14 1 1 1
15 2 1 2
17 5 1 5
19 5 1 5
21 2 1 2
22 1 1 1
28 1 1 1
29 2 1 2
31 5 1 5
33 5 1 5
35 2 1 2
36 1 1 1
42 1 1 1
43 2 1 2
45 5 1 5
49 5 1 5
51 2 1 2
52 1 1 1
60 1 1 1
69 1 1 1
85 1 2 2
86 2 1 2
88 5 1 5
92 5 1 5
94 3 1 3
95 1 1 1
100 1 1 1
101 5 1 5
103 5 1 5
107 5 1 5
109 4 1 4
110 1 1 1
111 1 1 1
119 1 1 1
120 1 1 1
121 5 1 5
123 5 1 5
125 3 1 3
133 3 1 3
134 1 1 1
136 1 1 1
Tugas Terstruktur
Jajang Sujarwadi │ 1106022 74
Rekayasa Pondasi II
142 2 1 2
144 1 1 1
146 1 1 1
148 2 1 2
150 1 1 1
151 1 2 2
152 3 1 3
153 1 1 1
154 3 1 3
155 1 1 1
157 3 1 3
159 3 1 3
160 1 1 1
JUMLAH 143 64 145
5.5 Kelompok Tiang
5.5.1 Daya Dukung Kelompok Tiang
Pada lazimnya beban kolom struktur atas, dapat pula dipikul oleh suatu
kelompok tiang. Dan kelompok tiang tersebut mempunyai nilai efisiensi sesuai
dengan banyaknya tiang seperti dijelaskan pada uraian di bawah ini.
Gambar5.5 Efisiensi kelompok tiang berdasarkan Formula Fled.
Nilai efisiensi kelompok tiang seperti pada gambar diatas, dapat juga disajikan
secara tabelaris seperti pada tabel di bawah ini.
Eg = 4
13
16+
12
16
5 = 0.800
Tugas Terstruktur
Jajang Sujarwadi │ 1106022 75
Rekayasa Pondasi II
Tabel 5.11 Nilai Efisiensi Kelompok Tiang
Banyaknya
Tiang
Efisiensi
(Eg)
1 1
2 0.938
3 0.875
4 0.813
5 0.800
6 0.771
7 0.750
9 0.722
12 0.698
Setelah diketahui nilai efisiensi kelompok tiang, maka dapat diperhitungkan
nilai daya dukung kelompok tiang, yaitu dengan rumus seperti dibawah ini.
Daya dukung kelompok tiang = Eg x Jumlah Tiang x Daya dukung tiang tunggal
Dari rumus di atas maka didapat nilai Daya Dukung Kelompok Tiang yang
kemudian di cek terhadap beban lateral dan beban axial. Jika daya dukung kelompok
lebih kecil dari beban axial atau lateral, maka dilakukan penambahan tiang. Adapun
hasil perhitungannya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 5.12 Nilai Daya Dukung Kelompok Tiang
Point Jumlah Pondasi
Efisiensi (Eg)
Daya Dukung
Kelompok
Cek terhadap
beban Lateral
Cek terhadap
beban Axial
Penam-bahan Tiang
Jumlah Pondasi
Efisiensi (Eg)
Daya Dukung
Kelompok
Cek terhadap
beban Lateral
Cek terhadap
beban Axial
1 1 1,000 103,817 OK OK 1 1,000 103,817 OK OK
2 1 1,000 103,817 OK OK 1 1,000 103,817 OK OK
3 2 0,938 194,761 OK OK 2 0,938 194,761 OK OK
4 1 1,000 103,817 OK OK 1 1,000 103,817 OK OK
5 2 0,938 194,761 OK OK 2 0,938 194,761 OK OK
6 1 1,000 103,817 OK OK 1 1,000 103,817 OK OK
7 2 0,938 194,761 OK OK 2 0,938 194,761 OK OK
8 1 1,000 103,817 OK OK 1 1,000 103,817 OK OK
14 1 1,000 103,817 OK OK 1 1,000 103,817 OK OK
15 2 0,938 194,761 OK OK 2 0,938 194,761 OK OK
17 5 0,800 415,269 OK No 1 6 0,771 480,259 OK OK
19 5 0,800 415,269 OK No 1 6 0,771 480,259 OK OK
21 2 0,938 194,761 OK OK 2 0,938 194,761 OK OK
22 1 1,000 103,817 OK OK 1 1,000 103,817 OK OK
Tugas Terstruktur
Jajang Sujarwadi │ 1106022 76
Rekayasa Pondasi II
28 1 1,000 103,817 OK OK 1 1,000 103,817 OK OK
29 2 0,938 194,761 OK OK 2 0,938 194,761 OK OK
31 5 0,800 415,269 OK No 2 7 0,750 545,041 OK OK
33 5 0,800 415,269 OK No 2 7 0,750 545,041 OK OK
35 2 0,938 194,761 OK OK 2 0,938 194,761 OK OK
36 1 1,000 103,817 OK OK 1 1,000 103,817 OK OK
42 1 1,000 103,817 OK OK 1 1,000 103,817 OK OK
43 2 0,938 194,761 OK OK 2 0,938 194,761 OK OK
45 5 0,800 415,269 OK No 2 7 0,750 545,041 OK OK
49 5 0,800 415,269 OK No 2 7 0,750 545,041 OK OK
51 2 0,938 194,761 OK OK 2 0,938 194,761 OK OK
52 1 1,000 103,817 OK OK 1 1,000 103,817 OK OK
60 1 1,000 103,817 OK OK 1 1,000 103,817 OK OK
69 1 1,000 103,817 OK OK 1 1,000 103,817 OK OK
85 2 0,938 194,761 OK OK 2 0,938 194,761 OK OK
86 2 0,938 194,761 OK OK 2 0,938 194,761 OK OK
88 5 0,800 415,269 OK No 1 6 0,771 480,259 OK OK
92 5 0,800 415,269 OK No 1 6 0,771 480,259 OK OK
94 3 0,875 272,520 OK No 1 4 0,813 337,614 OK OK
95 1 1,000 103,817 OK OK 1 1,000 103,817 OK OK
100 1 1,000 103,817 OK OK 1 1,000 103,817 OK OK
101 5 0,800 415,269 OK No 1 6 0,771 480,259 OK OK
103 5 0,800 415,269 OK No 1 6 0,771 480,259 OK OK
107 5 0,800 415,269 OK No 1 6 0,771 480,259 OK OK
109 4 0,813 337,614 OK OK 4 0,813 337,614 OK OK
110 1 1,000 103,817 OK OK 1 1,000 103,817 OK OK
111 1 1,000 103,817 OK OK 1 1,000 103,817 OK OK
119 1 1,000 103,817 OK OK 1 1,000 103,817 OK OK
120 1 1,000 103,817 OK OK 1 1,000 103,817 OK OK
121 5 0,800 415,269 OK No 2 7 0,750 545,041 OK OK
123 5 0,800 415,269 OK No 2 7 0,750 545,041 OK OK
125 3 0,875 272,520 OK No 1 4 0,813 337,614 OK OK
133 3 0,875 272,520 OK OK 3 0,875 272,520 OK OK
134 1 1,000 103,817 OK OK 1 1,000 103,817 OK OK
136 1 1,000 103,817 OK OK 1 1,000 103,817 OK OK
142 2 0,938 194,761 OK No 1 3 0,875 272,520 OK OK
144 1 1,000 103,817 OK OK 1 1,000 103,817 OK OK
146 1 1,000 103,817 OK OK 1 1,000 103,817 OK OK
148 2 0,938 194,761 OK OK 2 0,938 194,761 OK OK
150 1 1,000 103,817 OK OK 1 1,000 103,817 OK OK
151 2 0,938 194,761 OK OK 2 0,938 194,761 OK OK
152 3 0,875 272,520 OK OK 3 0,875 272,520 OK OK
153 1 1,000 103,817 OK OK 1 1,000 103,817 OK OK
Tugas Terstruktur
Jajang Sujarwadi │ 1106022 77
Rekayasa Pondasi II
154 3 0,875 272,520 OK OK 3 0,875 272,520 OK OK
155 1 1,000 103,817 OK OK 1 1,000 103,817 OK OK
157 3 0,875 272,520 OK OK 3 0,875 272,520 OK OK
159 3 0,875 272,520 OK No 1 4 0,813 337,614 OK OK
160 1 1,000 103,817 OK OK 1 1,000 103,817 OK OK
JUMLAH 145 23 168
Catatan : Terdapat beberapa point yang nilai daya dukung kelompoknya lebih kecil
dari beban axial, maka dilakukan penambahan kolom seperti pada tabel di
atas.
5.5.2 Konfigurasi Kelompok Tiang
Berdasarkan Tabel 5.12Nilai Daya Dukung Kelompok Tiang, maka untuk
memudahkan dalam membedakan berapa banyak jumlah pondasi pada suatu kolom,
dibuatlah tipe pilecap atau konfigurasi kelompok tiang. Bentuk tipe konfigurasi
kelompok tiang atau pilecapada 7 (tujuh) buah tipe pilecap. Perbedaan tipe pilecap
ini berdasarkan jumlah tiang dalam satu pilecap tersebut. Untuk lebih jelasnya jenis
tipe dan bentuk konfigurasi kelompok tiang (pilecap) pada perencanaan pondasi
tiang bor (bored pile) ini, dapat dilihat pada pada tabel dan gambar di bawah ini.
Tabel 5.13 Tipe Konfigurasi Kelompok Tiang
TIPE PILECAP
BANYAKNYA TIANG
JUMLAH
KOLOM TIANG
A 1 27 27
B 2 13 26
C 3 5 15
D 4 4 16
E 5 0 0
F 6 7 42
G 7 6 42
TOTAL 62 168
Berikut ini merupakan gambar sketsa berukuran dari tipe pilecap yang akan
menjadi dasar dalam pelaksanaan pekerjaannya. Sedangkan untuk gambar berskala
berikut dengan detailnya akan disajikan dalam lampiran.
Tugas Terstruktur
Jajang Sujarwadi │ 1106022 78
Rekayasa Pondasi II
Pilecap Tipe A
Gambar5.6 Pilecap tipe A.
Pilecap Tipe B
Gambar5.7 Pilecap tipe B.
Pilecap Tipe C
Gambar5.8Pilecap tipe C.
600
1200
1200
600
Ø600
600 1800 600
3000
1200
600
Ø600
600 1800 600
3000
12
00
1200
1800
1800
Ø600
15
59
60°
Tugas Terstruktur
Jajang Sujarwadi │ 1106022 79
Rekayasa Pondasi II
Pilecap Tipe D
Gambar5.9Pilecap tipe D.
Pilecap Tipe E
Gambar5.10Pilecap tipe E.
600 1800 600
3000
600
1800
600
Ø600
3000
60
01
80
06
00
30
00
6001559
1800
1800
1559600
4318
60°
60°
Ø600
Tugas Terstruktur
Jajang Sujarwadi │ 1106022 80
Rekayasa Pondasi II
Pilecap Tipe F
Gambar5.11Pilecap tipe F.
Pilecap Tipe G
Gambar5.12Pilecap tipe G.
60
01
80
06
00
30
00
600 1800 1800 600
4800
Ø600
1800
1800
120°
120°
1800
60
0
60
0
2493
2493
4986
43
18
3600Ø600
Tugas Terstruktur
Jajang Sujarwadi │ 1106022 81
Rekayasa Pondasi II
5.6 Penurunan Tiang
5.6.1 Penurunan Seketika (Immediate)
Berdasarkan tipe pilecap yang ada, maka untuk penurunan seketika
(immediate) dibedakan menjadi dua tipe penurunan, yaitu penurunan tiang tunggal
untuk Pilecap Tipe A, dan penurunan kelompok tiang untuk Pilecap Tipe B, C, D, E,
F, dan G. Adapun langkah perhitungannya yaitu sebagai berikut.
a. Penurunan Tiang Tunggal
Dalam perhitungan penurunan tiang tunggal digunakan Metode Empiris
dengan rumus :
S =𝑫
𝟏𝟎𝟎+
𝑸.𝑳
𝑨𝒑 .𝑬𝒑
Dimana :
S :penurunan total di kepala tiang (inchi)
D : diameter tiang (inchi)
Q : beban kerja (lbs)
Ap : luas penampang tiang
L : panjang tiang
Ep : modulus elastis tiang
b. Penurunan Kelompok Tiang
Dalam perhitungan kelompok tiang, sehubungan dengan ujung kedalaman
pondasi di tanah pasir, maka perhitungan penurunan kelompok tiang menggunakan
Metode Vesic (1977) untuk tanah pasir, yaitu dengan rumus seperti di bawah ini.
Sg = S√𝑩𝒈
𝑫
Dimana :
Sg : penurunan kelompok tiang
S : penurunan pondasi tiang tunggal
Bg : lebar kelompok tiang
D : diameter tiang tunggal
Dengan menggunakan rumus penurunan tiang seperti di atas, maka secara
tabelaris perhitungan penurunan tiang untuk masing-masing tipe pilecap, baik itu
penurunan tiang tunggal maupun penurunan kelompok tiang, diperoleh seperti pada
tabel di bawah ini.
Tugas Terstruktur
Jajang Sujarwadi │ 1106022 82
Rekayasa Pondasi II
1) Parameter Penurunan Tiang Tunggal
D = 60 cm = 23,622 inchi
Ap = 2827,433 cm2 = 438,253 inchi2
Ep = 210000 Kg/cm2 = 2986902,008 pound/inchi2
L = 1200 cm = 472,441 inchi
Q = Beban masing2 point
2) Parameter Penurunan Kelompok Tiang
S = penurunan pondasi tiang tunggal (cm)
Bg = lebar kelompok tiang (cm)
D = 60 cm
3) Cek Penurunan
Max = 15 cm
Tabel 5.14 Penurunan Pondasi Tiang Tunggal & Kelompok Tiang
Point Beban
Axial Max (P)
Jumlah Pondasi
Tipe Pilecap
Tipe Penurunan
S Tunggal
S Tunggal
Bg Sg Cek thd Max =
(ton) (inch) (cm) (cm) (cm) 15cm
1 101,35 1 A Tunggal 0,32 0,80 OK
2 24,76 1 A Tunggal 0,26 0,65 OK
3 157,08 2 B Kelompok 0,36 0,92 180,00 1,59 OK
4 28,64 1 A Tunggal 0,26 0,66 OK
5 156,54 2 B Kelompok 0,36 0,92 180,00 1,59 OK
6 24,65 1 A Tunggal 0,26 0,65 OK
7 104,36 2 B Kelompok 0,32 0,81 180,00 1,40 OK
8 40,26 1 A Tunggal 0,27 0,68 OK
14 39,76 1 A Tunggal 0,27 0,68 OK
15 154,34 2 B Kelompok 0,36 0,91 180,00 1,58 OK
17 475,77 6 F Kelompok 0,61 1,56 360,00 3,82 OK
19 475,93 6 F Kelompok 0,61 1,56 360,00 3,83 OK
21 151,82 2 B Kelompok 0,36 0,91 180,00 1,57 OK
22 47,93 1 A Tunggal 0,27 0,70 OK
28 47,01 1 A Tunggal 0,27 0,70 OK
29 162,23 2 B Kelompok 0,37 0,93 180,00 1,61 OK
31 494,30 7 G Kelompok 0,63 1,60 360,00 3,92 OK
33 494,31 7 G Kelompok 0,63 1,60 360,00 3,92 OK
35 158,03 2 B Kelompok 0,36 0,92 180,00 1,59 OK
36 49,52 1 A Tunggal 0,28 0,70 OK
42 48,77 1 A Tunggal 0,28 0,70 OK
43 166,77 2 B Kelompok 0,37 0,94 180,00 1,62 OK
Tugas Terstruktur
Jajang Sujarwadi │ 1106022 83
Rekayasa Pondasi II
45 503,36 7 G Kelompok 0,64 1,62 360,00 3,96 OK
49 502,07 7 G Kelompok 0,64 1,61 360,00 3,96 OK
51 152,62 2 B Kelompok 0,36 0,91 180,00 1,57 OK
52 16,31 1 A Tunggal 0,25 0,63 OK
60 53,85 1 A Tunggal 0,28 0,71 OK
69 6,13 1 A Tunggal 0,24 0,61 OK
85 35,85 2 B Kelompok 0,26 0,67 180,00 1,16 OK
86 180,03 2 B Kelompok 0,38 0,96 180,00 1,67 OK
88 449,97 6 F Kelompok 0,59 1,51 360,00 3,70 OK
92 452,85 6 F Kelompok 0,60 1,52 360,00 3,71 OK
94 304,07 4 D Kelompok 0,48 1,21 180,00 2,10 OK
95 6,13 1 A Tunggal 0,24 0,61 OK
100 8,88 1 A Tunggal 0,24 0,62 OK
101 415,50 6 F Kelompok 0,57 1,44 360,00 3,53 OK
103 416,08 6 F Kelompok 0,57 1,44 360,00 3,53 OK
107 441,97 6 F Kelompok 0,59 1,49 360,00 3,66 OK
109 312,29 4 D Kelompok 0,48 1,23 180,00 2,13 OK
110 6,11 1 A Tunggal 0,24 0,61 OK
111 8,05 1 A Tunggal 0,24 0,62 OK
119 5,95 1 A Tunggal 0,24 0,61 OK
120 8,58 1 A Tunggal 0,24 0,62 OK
121 490,34 7 G Kelompok 0,63 1,59 360,00 3,90 OK
123 498,08 7 G Kelompok 0,63 1,61 360,00 3,94 OK
125 290,11 4 D Kelompok 0,47 1,19 180,00 2,05 OK
133 268,62 3 C Kelompok 0,45 1,14 180,00 1,98 OK
134 6,01 1 A Tunggal 0,24 0,61 OK
136 9,64 1 A Tunggal 0,24 0,62 OK
142 204,03 3 C Kelompok 0,40 1,01 180,00 1,75 OK
144 99,80 1 A Tunggal 0,32 0,80 OK
146 100,32 1 A Tunggal 0,32 0,80 OK
148 146,37 2 B Kelompok 0,35 0,90 4,92 0,26 OK
150 5,58 1 A Tunggal 0,24 0,61 OK
151 43,36 2 B Kelompok 0,27 0,69 4,92 0,20 OK
152 223,71 3 C Kelompok 0,41 1,05 4,92 0,30 OK
153 41,64 1 A Tunggal 0,27 0,68 OK
154 227,65 3 C Kelompok 0,42 1,06 4,92 0,30 OK
155 43,42 1 A Tunggal 0,27 0,69 OK
157 267,69 3 C Kelompok 0,45 1,14 4,92 0,33 OK
159 282,77 4 D Kelompok 0,46 1,17 4,92 0,34 OK
160 3,99 1 A Tunggal 0,24 0,61 OK
168
Tugas Terstruktur
Jajang Sujarwadi │ 1106022 84
Rekayasa Pondasi II
5.6.2 Penurunan Konsolidasi (Consolidation)
Penurunan konsolidasi atau penurunan jangka panjang adalah penurunan yang
terjadi secara berangsur-angsur bersamaan dengan dissipasi tekanan air pori. Oleh
karena itu, penurunan konsolidasi hanya terjadi pada tanah lempung. Sedangkan
untuk tanah pasir, hanya terjadi penurunan seketika (immediate).
Perkiraan penurunan konsolidasi diperkirakan dengan pengalihan beban kerja
pada kedalaman 2/3 L di bawah pilecap. Agar lebih jelasnya dapat dilihat pada
gambar distribusi tegangan untuk perkiraan penurunan penurunan pondasi tiang
seperti di bawah ini.
Gambar5.13Distribusi tegangan untuk perkiraan penurunan pondasi tiang.
Berdasarkan gambar distribusi tegangan di atas, karena pengalihan beban kerja
pada kedalaman 2/3 L = 8 m di bawah pilecap itu berada di lapasan tanah pasir,
maka tidak diperhitungkan penurunan konsolidasinya. Hal itu karena pada tanah
pasir hanya terjadi penurunan seketika (immediate) saja.
23 L = 23 .12 = 8 m
1 m
4,5 m
2,5 m
4 m
12 m
Lempung
Pasir
1
2