Transcript
Page 1: PERANCANGAN PERMAINAN SIMULASI BISNIS RITEL …... · 2.5 Akuntansi Perusahaan Dagang ... Contoh Daftar Item Barang dan Data Historis ... Siklus Akuntansi

PERANCANGAN PERMAINAN SIMULASI BISNIS RITEL SEBAGAI ALAT BANTU PEMBELAJARAN

PRAKTIKUM PERANCANGAN TEKNIK INDUSTRI

Skripsi Sebagai Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

IFFA ARDHIYANA I 0305036

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA 2010

Page 2: PERANCANGAN PERMAINAN SIMULASI BISNIS RITEL …... · 2.5 Akuntansi Perusahaan Dagang ... Contoh Daftar Item Barang dan Data Historis ... Siklus Akuntansi

i

ABSTRAK Iffa Ardhiyana, NIM: I0305036. PERANCANGAN PERMAINAN SIMULASI BISNIS RITEL SEBAGAI ALAT BANTU PEMBELAJARAN PRAKTIKUM PERANCANGAN TEKNIK INDUSTRI. Skripsi. Surakarta: Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret, April 2010. Praktikum Perancangan Teknik industri (PTI) periode 2009 berupa simulasi bisnis perusahaan manufaktur, padahal pengenalan sistem bisnis di bidang ritel juga tidak kalah penting. Oleh karena itu, perlu dibuat suatu permainan simulasi bisnis pada industri ritel karena industri ritel saat ini mengalami pertumbuhan yang sangat pesat baik pangsa pasar, jumlah gerai, maupun omset penjualan. Penggunaan permainan simulasi dalam metode pembelajaran agar praktikan mudah memahami proses bisnis ritel. Perancangan permainan simulasi bisnis berbasis komputer dimulai dari perancangan konsep permainan dengan membuat teknis permainan dan membuat diagram causal loop. Langkah selanjutnya adalah membuat alat bantu praktikum dengan merancang model permainan menggunakan Software Stella versi 9.1.3. Setelah itu dibuat user interface untuk menampilkan informasi perilaku model, memudahkan dalam memasukkan input-an, serta membuat tampilan permainan yang lebih menarik. Langkah berikutnya adalah verifikasi dan validasi model, menyusun modul praktikum, dan melakukan uji coba praktikum. Pada teknis permainan, praktikan harus melakukan pemilihan lokasi dan analisis kelayakan pendirian ritel di awal permainan. Setelah itu praktikan melakukan pemilihan supplier, memilih jenis dan menentukan jumlah barang sebagai inventori awal, menetapkan jadwal kedatangan supplier, menentukan harga jual produk, menentukan jumlah pembelian ke supplier, dan jumlah utang Bank, yang nantinya digunakan sebagai input permainan. Modul praktikum yang disusun berisi tujuan praktikum, kriteria penilaian, teori pengantar, dan teknis permainan. Dari hasil uji coba, permainan simulasi bisnis yang dirancang dapat

Page 3: PERANCANGAN PERMAINAN SIMULASI BISNIS RITEL …... · 2.5 Akuntansi Perusahaan Dagang ... Contoh Daftar Item Barang dan Data Historis ... Siklus Akuntansi

ii

digunakan sebagai alat bantu untuk mempermudah memahami perilaku sistem nyata bisnis ritel. Mulai dari proses penentuan lokasi didirikannya ritel, melakukan analisis kelayakan pendirian ritel, memilih supplier, memilih jenis dan jumlah barang yang akan dijual, menentukan harga jual yang tepat, dan menentukan jumlah persediaan barang yang optimal. Selain itu juga dapat memahami keterkaitan antar variabel dalam sebuah industri ritel, sehingga diperoleh gambaran mengenai cara untuk meningkatkan kinerja bisnis ritel tersebut. Keunggulan dari permainan simulasi bisnis ini antara lain biaya yang dibutuhkan rendah, bebas risiko, menghemat waktu, serta tidak memerlukan banyak asisten. Kata kunci: Simulasi bisnis, praktikum PTI, ritel, minimarket, stella versi 9.1.3. xvi + 136 hal; 50 gambar; 49 tabel; 7 lampiran Daftar pustaka: 25 (1994-2010) vii ABSTRACT Iffa Ardhiyana, NIM: I 0305036. DESIGN OF SIMULATION RETAIL BUSINESS GAMES AS A TOOL FOR INDUSTRIAL ENGINEERING DESIGN PRACTICUM. Thesis. Surakarta: Industrial Engineering Department, Faculty of Engineering, Sebelas Maret University, in April 2010. In 2009, Industrial Engineering Design (IED) practicum simulated a business process of manufacturing companies. However, the introduction of a retail business system is also very important. Therefore, it needs to design a business simulation game of retail industry because the retail industry is currently growing rapidly, whether in market share, numbers of retailer, as well as sales turnover. Using a simulation game as a learning method aims to make the students more easily understand the retail business process. The design of computer based business simulation game consists of four steps. The first step is to design a game concept by preparing a technical game and creating a causal loop diagram. The second step is to design a game model using Stella software version 9.1.3. The next step is to design a user interface for showing model behavior, facilitate data input, and make the game interface more interesting. The final step is to verify and validate the model, develop practicum modules, and conduct practicum testing.

Page 4: PERANCANGAN PERMAINAN SIMULASI BISNIS RITEL …... · 2.5 Akuntansi Perusahaan Dagang ... Contoh Daftar Item Barang dan Data Historis ... Siklus Akuntansi

iii

In this game, the students must perform site selection and feasibility analysis of the retail establishment at the beginning of the game. After that students have to select suppliers, select the product items, determine the product quantities as the initial inventory, arrange a schedule of the suppliers arrival, calculate the product price, determine the purchased product quantity to the suppliers, and calculate the bank debt that will be used as inputs for the game. The practicum module contains practicum objectives, assessment criteria, literature review and rules of the game. The trial results show that the business simulation game designed to be used as a tool for understanding the real system of retail business. It starts from determining the retail locations, analyzing the retail feasibility, selecting suppliers, selecting the product items and quantities to be sold, determining appropriate pricing, and determining the optimal inventory quantity. In addition, it also can help to understand the relationship among variables within a retail industry, so that the students can get an idea of how to improve the retail business performance. The advantages of this business simulation game are such as low cost, risk free, saving time, and require fewer assistants. Keyword: Business simulation, IED practicum, retail, minimarket, stella version 9.1.3. xvi + 136 p; 50 pictures; 49 tables; 7 attachments

References: 25 (1994-2010)

Page 5: PERANCANGAN PERMAINAN SIMULASI BISNIS RITEL …... · 2.5 Akuntansi Perusahaan Dagang ... Contoh Daftar Item Barang dan Data Historis ... Siklus Akuntansi

iv

DAFTAR ISI

ABSTRAK ..............................................................................................

ABTRACT ..............................................................................................

KATA PENGANTAR ............................................................................

DAFTAR ISI……………………............................................................

vi

vii

viii

x

DAFTAR TABEL................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR.............................................................................

DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………….

xiv

xvi

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang …..………………….………………….......... I-1

1.2 Perumusan Masalah…….......................................................... I-4

1.3 Tujuan Penelitian ........….….................................................... I-4

1.4 Manfaat Penelitian ........……................................................... I-4

1.5 Batasan Masalah ……….......................................................... I-5

1.6 Sistematika Penulisan…………………………….………….. I-5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sistem Bisnis Ritel ...................................................................... II-1

2.1.1 Pengertian Ritel ............................................................. II-1

2.1.2 Klasifikasi Retailing …….….......................................... II-2

2.1.3 Organisasi dan Manajemen Bisnis Ritel (Minimarket)... II-9

2.2 Permainan Simulasi Bisnis ..........................................................

2.3 Konsep System Thinking .............................................................

2.4 Stella Versi 9.1.3 .........................................................................

2.5 Akuntansi Perusahaan Dagang.....................................................

2.6 Referensi Penelitian Sebelumnya ................................................

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

II-22

II-22

II-24

II-25

II-29

3.1 Kerangka Berpikir …………………….………………..……… III-3

3.2 Pengumpulan Data ......................................................................

3.3 Perancangan Sistem ....................................................................

III-4

III-8

Page 6: PERANCANGAN PERMAINAN SIMULASI BISNIS RITEL …... · 2.5 Akuntansi Perusahaan Dagang ... Contoh Daftar Item Barang dan Data Historis ... Siklus Akuntansi

v

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

3.3.1 Pembuatan Konsep Permainan .........................................

3.3.2 Perancangan Alat Bantu Praktikum Modul I ...................

3.3.3 Perancangan Alat Bantu Praktikum Modul II ..................

III-8

III-8

III-9

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

4.1 Pembuatan Konsep Permainan .................................................... IV-1

4.1.1 Teknis Permainan .............................................................

4.1.2 Diagram Causal loop ....................................................…

4.2 Pembuatan Alat Bantu Permainan Simulasi Bisnis Ritel ............

IV-1

IV-7

IV-8

4.2.1 Modul I ………………....................................................... IV-12

4.2.2 Modul II …………………………………….....................

4.3 Penyusunan Modul Praktikum …...………………..……….......

4.3.1 Modul untuk Praktikan .......................................................

4.3.2 Modul untuk Asisten ..........................................................

BAB V ANALISIS DAN IMPLEMENTASI SITEM

5.1 Uji Coba Simulasi ......................................................................

5.2 Analisis Hasil Uji Coba Simulasi ..............................................

5.2.1 Analisis Input ...................................................................

5.2.2 Analisis Proses .................................................................

5.2.3 Analisis Output .................................................................

5.2.4 Penilaian ...........................................................................

5.3 Perbandingan Praktikum Simulasi Bisnis Ritel dengan

Ritel Nyata .................................................................................

5.4 Pelaksanaan Praktikum untuk Menjawab Tujuan Praktikum ...

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan ..................................................................................

6.2 Saran ............................................................................................

IV-29

IV-46

IV-46

IV-47

V-1

V-1

V-1

V-7

V-14

V-29

V-33

V-37

VI-1

VI-1

Page 7: PERANCANGAN PERMAINAN SIMULASI BISNIS RITEL …... · 2.5 Akuntansi Perusahaan Dagang ... Contoh Daftar Item Barang dan Data Historis ... Siklus Akuntansi

vi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1

Tabel 2.2

Tabel 2.3

Tabel 2.4

Tabel 2.5

Tabel 2.6

Tabel 2.7

Tabel 2.8

Tabel 2.9

Tabel 2.10

Tabel 3.1

Tabel 4.1

Tabel 4.2

Tabel 4.3

Tabel 4.4

Tabel 4.5

Tabel 4.6

Tabel 4.7

Tabel 4.8

Tabel 4.9

Tabel 4.10

Tabel 5.1

Tabel 5.2

Tabel 5.3

Tabel 5.4

Tabel 5.5

Tabel 5.6

Keuntungan Minimarket Mandiri dan Waralaba ..........

Karakteristik Beberapa Jenis Ritel Modern ..................

Karakteristik Ritel Modern ............................................

Tiga Jenis Penggolongan Barang ……………………..

Bentuk Jurnal Umum ....................................................

Bentuk Jurnal Pembelian ..............................................

Bentuk Jurnal Penerimaan Kas .....................................

Bentuk Jurnal Penjualan ...............................................

Bentuk Jurnal Pengeluaran Kas ....................................

Bentuk Buku Besar .......................................................

Pengumpulan Data ..............................................…......

Informasi Setiap Titik Usulan Ritel ……………..........

Informasi awal yang diperlukan dalam

Pendirian Ritel ………………………………………...

Kebutuhan Modal ..........................................................

Komponen Biaya Operasional .......................................

Perkiraan Rugi/Laba Usaha ...........................................

Data Supplier A1 ………................................................

Data Supplier A2 ………………………………………

Data Supplier J1……………………………………….

Contoh Daftar Item Barang dan Data Historis

Penjualan Ritel Saingan di Sekitar Lokasi titik M9 ….

Marjin Keuntungan Normal …………...........................

Inventori Awal Ritel 1 dan 2 ………………………….

Marjin Keuntungan Ritel 1 dan 2 ……………………..

Jumlah Order Ritel 1 …………………………………..

Jumlah Order Ritel 2 …………………………………..

Peminjaman Uang Ritel 1 dan 2 ………………………

Laporan Stok Ritel 1 ……. ……………………………

II-4

II-8

II-8

II-16

II-26

II-27

II-27

II-27

II-28

II-28

III-4

IV-18

IV-19

IV-21

IV-22

IV-22

IV-24

IV-25

IV-26

IV-27

IV-28

IV-29

V-4

V-5

V-6

V-6

V-7

Page 8: PERANCANGAN PERMAINAN SIMULASI BISNIS RITEL …... · 2.5 Akuntansi Perusahaan Dagang ... Contoh Daftar Item Barang dan Data Historis ... Siklus Akuntansi

vii

Tabel 5.7

Tabel 5.8

Tabel 5.9

Tabel 5.10

Tabel 5.11

Tabel 5.12

Tabel 5.13

Tabel 5.14

Tabel 5.15

Tabel 5.16

Tabel 5.17

Tabel 5.18

Tabel 5.19

Tabel 5.20

Tabel 5.21

Tabel 5.22

Tabel 5.23

Tabel 5.24

Tabel 5.25

Tabel 5.26

Tabel 5.27

Tabel 5.28

Laporan Stok Ritel 2 …………..………………………

Laporan Penjualan Ritel 1 …………………………….

Laporan Penjualan Ritel 2 …………………………….

Pelunasan Pembelian Ritel 1 ………………………….

Pelunasan Pembelian Ritel 2 ………………………….

Biaya Operasional Ritel 1 …………………………….

Biaya Operasional Ritel 2 …………………………….

Pendapatan Ritel 1 dan 2 ………………………………

Pinjaman Bank Ritel 1 ………………………………..

Pinjaman Bank Ritel 2 ………………………………..

Cash flow Ritel 1 dan 2 ……………………………….

Rekap Transaksi Ritel 1 ……………………………….

Jurnal Umum Ritel 1 ………………………………….

Buku Besar Akun Kas Ritel 1 ………………………..

Buku Besar Akun Penjualan Ritel 1 ………………….

Buku Besar Akun Pembelian Ritel 1 ………………...

Laporan R/L Ritel 1 …………………………………..

Laporan R/L ritel 2 ……………………………………

Inventori Ritel Kelompok 1 …………………………..

Inventori Ritel Kelompok 2 ………………………….

Perbandingan Permainan Simulasi Ritel dengan Ritel

(Minimarket) ………………………………………….

Pelaksanaan Praktikum Menjawab Tujuan Praktikum..

V-16

V-17

V-18

V-19

V-21

V-22

V-23

V-23

V-24

V-26

V-26

V-27

V-29

V-29

V-30

V-30

V-30

V-31

V-31

V-33

V-35

V-38

Page 9: PERANCANGAN PERMAINAN SIMULASI BISNIS RITEL …... · 2.5 Akuntansi Perusahaan Dagang ... Contoh Daftar Item Barang dan Data Historis ... Siklus Akuntansi

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1

Gambar 2.2

Gambar 2.3

Gambar 2.4

Gambar 2.5

Gambar 2.6

Gambar 2.7

Gambar 2.8

Gambar 3.1

Gambar 4.1

Gambar 4.2

Gambar 4.3

Gambar 4.4

Gambar 4.5

Gambar 4.6

Gambar 4.7

Gambar 4.8

Gambar 4.9

Gambar 4.10

Gambar 4.11

Gambar 4.12

Gambar 4.13

Gambar 4.14

Mata Rantai Perdagangan Ritel ………………………….

Pengklasifikasian Ritel Berdasarkan

Hargadan Pelayanan............................................................

Tipe Ritel berdasar Lebar dan Kedalaman Barang yang

Ditawarkan …………………………………….................

Struktur Organisasi ritel ………………………….……....

Causal Loop Diagram…………………………………….

Reinforcing Loop Diagram……………………………….

Balancing Loop Diagram……………………………………...

Siklus Akuntansi ..................................................................

Metode Penelitian ………..………………………………

Diagram Causal Loop ……………………………………

Urutan Praktikum Perancangan Teknik Industri …………

Modul dengan Penambahan Station dan Route pada

Animasi Kedatangan Supplier ……………………………

Modul dengan Penambahan Station dan Route pada

Animasi Kedatangan Pelanggan ………………………….

Modul dengan Penambahan Station dan Route pada

Animasi Pemilihan Barang ………………………………

Modul dengan Penambahan Station dan Route pada

Animasi Pelayanan Kasir ………………………………..

Modul dengan Penambahan Station dan Route pada

Animasi Pelanggan Keluar Toko ………………………..

Animasi Proses Bisnis Ritel ………………………….…..

Peta Lokasi Ritel …………………………………………

Peta Lokasi Ritel Skala Besar ……………………………

Gambar Keseluruhan Model ...............................................

Model Kas ..........................................................................

Penjualan ............................................................................

Pinjaman dan Cicilan Bank ................................................

II-2

II-5

II-7

II-9

II-23

II-23

II-24

II-26

III-1

IV-7

IV-8

IV-13

IV-13

I V-14

IV-15

I V-15

I V-15

I V-16

IV-17

I V-30

IV-31

IV-32

IV-33

Page 10: PERANCANGAN PERMAINAN SIMULASI BISNIS RITEL …... · 2.5 Akuntansi Perusahaan Dagang ... Contoh Daftar Item Barang dan Data Historis ... Siklus Akuntansi

ix

Gambar 4.15

Gambar 4.16

Gambar 4.17

Gambar 4.18

Gambar 4.19

Gambar 4.20

Gambar 4.21

Gambar 4.22

Gambar 4.23

Gambar 4.24

Gambar 4.25

Gambar 4.26

Gambar 5.1

Gambar 5.2

Gambar 5.3

Gambar 5.4

Gambar 5.5

Gambar 5.6

Gambar 5.7

Gambar 5.8

Gambar 5.9

Gambar 5.10

Gambar 5.11

Gambar 5.12

Gambar 5.13

Gambar 5.14

Gambar 5.15

Pembelian ke Supplier Lunas tanpa Lead Time .................

Pembelian ke Supplier Lunas dengan Lead Time ...............

Pembelian ke Supplier Kredit tanpa Lead Time .................

Pembelian ke Supplier Kredit dengan Lead Time ..............

Model Biaya Operasional ...................................................

Menu Utama ……………………………………………...

Tampilan Menu Input Asisten ……………………………

Tampilan Menu Input Praktikan …………………………

Menu Report ……..………………………………………

Contoh Notifikasi Program Belum Verify ……………….

Contoh Headline Newspaper …………………………….

Form Purchase Order ……………………………………

Jadwal Kedatangan Supplier Ritel 1 ……………………..

Jadwal Kedatangan Supplier Ritel 2 ……………………..

Lay Out Praktikum ……………………………………….

Contoh Tampilan Kedatangan Supplier Ritel 1 ………….

Contoh Tampilan Kedatangan Supplier Ritel 2 ………….

Input Order Pembelian Sebelum Direvisi ………………..

Input Order Pembelian Sebelum Setelah Direvisi ………..

Notifikasi Jumlah Minimal Order ………………………..

Input Marjin Keuntungan Sebelum Revisi ………………

Input Marjin Keuntungan Setelah Revisi ………………..

Harga Beli Supplier Normal ……………………………..

Harga Beli Supplier Setelah Naik ……………………….

Potongan Harga Sebelum dan Sesudah Diganti …………

Permintaan Maksimum Sebelum Naik ………………….

Permintaan Maksimum Setelah Naik …………………..

IV-34

IV-34

IV-35

IV-35

IV-37

IV-39

IV-40

IV-40

IV-41

IV-42

IV-47

IV-47

V-3

V-3

V-8

V-9

V-9

V-10

V-11

V-12

V-12

V-12

V-13

V-13

V-13

V-14

V-14

Page 11: PERANCANGAN PERMAINAN SIMULASI BISNIS RITEL …... · 2.5 Akuntansi Perusahaan Dagang ... Contoh Daftar Item Barang dan Data Historis ... Siklus Akuntansi

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran.1

Lampiran 2

Lampiran 3

Lampiran 4

Lampiran 5

Lampiran 6

Lampiran 7

Modul Praktikum Perancangan Teknik Industri untuk

Praktikan …………………………………………..……..

Modul Praktikum Perancangan Teknik Industri untuk

Asisten ...............................................................................

Data Supplier …………………………………………......

Data Item Barang, Historis Penjualan, dan Marjin

Keuntungan Normal ………………………….……..........

Profil Perusahaan Minimarket Andina Mart …..........…....

Silabi Mata kuliah Perancangan Teknik Industri ………..

Hasil Uji Coba Permainan Simulasi Bisnis Ritel

yang Dirancang ..................................................................

L1-1

L2-1

L3-1

L4-1

L5-1

L6-1

L7-1

Page 12: PERANCANGAN PERMAINAN SIMULASI BISNIS RITEL …... · 2.5 Akuntansi Perusahaan Dagang ... Contoh Daftar Item Barang dan Data Historis ... Siklus Akuntansi

1

BAB I

PENDAHULUAN

Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan latar belakang,

perumusan masalah, tujuan dan manfaat perancangan permainan simulasi bisnis

serta batasan masalah sebagai pembatas penelitian agar tema tidak meluas.

1.1 LATAR BELAKANG

Dewasa ini, perubahan menjadi ciri utama dalam menjalankan bisnis baik

pada industri manufaktur, jasa, maupun dagang (ritel). Perubahan tersebut

menuntut hadirnya sumber daya manusia yang siap menghadapi perubahan

dengan dibekali oleh pengetahuan dan keahlian yang mencukupi. Sejalan dengan

hal tersebut, dunia pendidikan dituntut untuk semakin meningkatkan metode

pengajarannya. Salah satu metode pengajaran yang dapat menjawab permasalahan

tersebut adalah dengan permainan simulasi. Permainan simulasi sebagai sebuah

metode pengajaran menawarkan kelebihan-kelebihan yang tidak mampu diberikan

oleh metode pengajaran biasa. Permainan simulasi sanggup memberikan

kedinamisan kepada peserta dalam proses pembelajarannya dan mampu

memberikan sebuah umpan balik yang cepat, kedua hal tersebut adalah hal yang

penting dalam sebuah metode pembelajaran yang efektif (Hidayatno dan

Mahfudz, 2005).

Kompetensi yang dihasilkan melalui pembelajaran dengan simulasi

berdasarkan penelitian yang dilakukan Li, Greenberg, dan Nicholls, (2007), rata-

rata lebih tinggi daripada metode pengajaran biasa, karena pada metode

pembelajaran biasa jarang sekali memasukkan kompetensi seperti manajemen

operasi, mengambil risiko, menggunakan rencana strategis, membangun kerja

sama tim, mengembangkan kemampuan interpersonal, dan diskusi. Secara

keseluruhan, pembelajaran dengan simulasi lebih baik bagi peserta didik yang siap

kerja, mencapai tujuan studi (achieve educational goals), dan dapat

memanfaatkan waktu dengan efektif (utilize time).

Jurusan Teknik Industri Universitas Sebelas Maret memiliki kompetensi inti

yang diharapkan dari kurikulum Teknik Industri yaitu memberikan pengetahuan,

Page 13: PERANCANGAN PERMAINAN SIMULASI BISNIS RITEL …... · 2.5 Akuntansi Perusahaan Dagang ... Contoh Daftar Item Barang dan Data Historis ... Siklus Akuntansi

2

pengalaman belajar, kemampuan dan keahlian dalam hal perencanaan,

perancangan dan perbaikan. Kompetensi lain dari kurikulum Teknik Industri

adalah memberikan penguasaan untuk mengidentifikasikan, memformulasikan

dan memecahkan permasalahan sistem secara integral, menumbuhkan

kemampuan berkomunikasi secara efektif, menumbuhkan penguasaan wawasan

yang luas, menumbuhkan kemampuan bekerja dalam kelompok yang bersifat

multi disiplin, memberikan penguasaan untuk menerapkan teknik dan alat analisis

baru yang diperlukan, menanamkan kesadaran tentang tanggung jawab profesi

dan etika, dan menanamkan kesadaran tentang pentingnya belajar secara

berkelanjutan. Kurikulum yang ada dapat memberikan peluang kepada mahasiswa

untuk mengembangkan diri dan melanjutkan studi ke strata yang lebih tinggi.

Kompetensi dari kurikulum dapat mengembangkan keterampilan mahasiswa yang

berorientasi ke arah karir dan perolehan pekerjaan (Jurusan Teknik Industri UNS,

2009).

Untuk mendukung kompetensi tersebut, maka dalam kurikulum baru

disusun satu mata kuliah baru berbentuk praktikum yaitu Perancangan Teknik

Industri. Mata kuliah ini diharapkan menjawab tantangan kompetensi kurikulum

Teknik Industri yaitu memberikan penguasaan untuk mengidentifikasikan,

memformulasikan dan memecahkan permasalahan sistem secara integral,

menumbuhkan kemampuan berkomunikasi secara efektif, menumbuhkan

penguasaan wawasan yang luas, dan menumbuhkan kemampuan bekerja dalam

kelompok yang bersifat multi disiplin. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi

pihak Jurusan Teknik Industri untuk dapat mengimplementasikan mata kuliah

Perancangan Teknik Industri dalam suatu praktikum yang terintegrasi dengan

memperhatikan semua aspek bisnis yang ada (Jurusan Teknik Industri UNS,

2009).

Namun, Praktikum Perancangan Teknik Industri yang telah dilaksanakan

saat ini baru diimplementasikan di bidang manufaktur yaitu pada perusahaan

shuttlecock, padahal pengenalan sistem bisnis di bidang ritel juga tidak kalah

penting karena industri ritel saat ini mengalami pertumbuhan yang sangat pesat

baik pangsa pasar, jumlah gerai, maupun omset penjualan (AC Nielsen dalam

Pandin, 2007). Oleh karena itu, perlu dibuat suatu permainan simulasi bisnis pada

Page 14: PERANCANGAN PERMAINAN SIMULASI BISNIS RITEL …... · 2.5 Akuntansi Perusahaan Dagang ... Contoh Daftar Item Barang dan Data Historis ... Siklus Akuntansi

3

industri ritel untuk mengenalkan bisnis ritel dan memberikan pemahaman

mengenai proses bisnis ritel pada mahasiswa Teknik Industri.

Pada industri ritel khususnya minimarket terdapat aktivitas seperti

peramalan permintaan, perencanaan pembelian, penjualan, pengendalian

persediaan, perencanaan keuangan, penyusunan laporan keuangan, yang mampu

mengakomodasi tujuan khusus yang diharapkan dari Praktikum Perancangan

Teknik Industri. Tujuan khusus tersebut antara lain agar praktikan (i) mampu

mengamati dan mengatasi masalah-masalah yang timbul pada industri ritel, (ii)

mampu menghitung parameter dan performansi sistem bisnis ritel (iii) memahami

dan mampu melakukan peramalan penjualan, (iv) memahami metodologi

perencanaan dan pengendalian persediaan pada industri ritel, (v) mengerti dan

memahami informasi dan metode yang diperlukan dalam menyusun suatu rencana

pembelian dan penjualan barang, (vi) membuat perencanaan kebutuhan barang,

(vii) mampu mengklasifikasi biaya dan menggunakan tools tertentu untuk

mengestimasi biaya pada ritel, dan (viii) mampu mengelola keuangan dan cash

flow suatu perusahaan (Jurusan Teknik Industri UNS, 2009).

Permainan simulasi bisnis ini dibuat dengan berbasis komputer karena

dengan menggunakan simulasi komputer dengan bantuan software ada variabel-

variabel tertentu yang dapat dikontrol atau dikendalikan, salah satunya seperti

jumlah permintaan. Sehingga dengan adanya variabel yang dapat dikontrol

tersebut, tujuan umum dari Praktikum Perancangan Teknik Industri pada ritel

yaitu mahasiswa sanggup memahami proses bisnis di industri ritel dan mampu

menjalankan proses bisnis tersebut dalam bentuk simulasi bisnis dapat tercapai.

1.2 PERUMUSAN MASALAH

Penelitian ini memerlukan perumusan masalah yang mengacu pada latar

belakang penelitian di atas. Permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini

adalah “Bagaimana merancang permainan simulasi bisnis yang dapat digunakan

Page 15: PERANCANGAN PERMAINAN SIMULASI BISNIS RITEL …... · 2.5 Akuntansi Perusahaan Dagang ... Contoh Daftar Item Barang dan Data Historis ... Siklus Akuntansi

4

sebagai sarana pembelajaran guna meningkatkan pemahaman mahasiswa

terhadap kajian sistem bisnis ritel? “.

1.3 TUJUAN PENELITIAN

Tujuan penelitian ini sesuai dengan perumusan masalah di atas adalah :

1. Merancang permainan simulasi bisnis industri ritel yang interaktif sebagai

sarana dalam pembelajaran konsep simulasi bisnis ritel yang efektif,

mudah dipahami, dan mendekati sistem nyata.

2. Merancang modul praktikum simulasi bisnis ritel untuk praktikan dan

asisten.

1.4 MANFAAT PENELITIAN

Manfaat yang ingin diberikan bagi Laboratorium Sistem Logistik dan Bisnis

dengan adanya penelitian ini antara lain:

1. Diperoleh alat bantu untuk mempermudah memahami perilaku ”real

system” bisnis ritel dan memahami keterkaitan antar variabel dalam

sebuah industri ritel sehingga diperoleh gambaran mengenai cara untuk

meningkatkan kinerja (performance) bisnis ritel tersebut.

2. Permainan simulasi bisnis mampu menciptakan suasana belajar mengajar

yang efektif dan interaktif.

3. Permainan simulasi bisnis ritel yang dibuat dengan berbasis komputer

dapat menekan biaya, bebas risiko, menghemat waktu, serta tidak

memerlukan banyak asisten.

1.5 BATASAN MASALAH

Batasan masalah ini berfungsi untuk membatasi penelitian agar tidak terlalu

luas dan memperjelas objek penelitian yang akan dilakukan. Batasan masalah

yang digunakan sebagai berikut :

Page 16: PERANCANGAN PERMAINAN SIMULASI BISNIS RITEL …... · 2.5 Akuntansi Perusahaan Dagang ... Contoh Daftar Item Barang dan Data Historis ... Siklus Akuntansi

5

1. Pihak yang terlibat dalam simulasi bisnis ritel ini adalah supplier, peritel,

perbankan, dan konsumen.

2. Proses bisnis yang disimulasikan adalah pembelian barang ke supplier,

penjualan barang ke konsumen, dan keuangan.

3. Jenis ritel modern yang digunakan dalam penelitian adalah minimarket.

1.6 ASUMSI

Asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Setiap minimarket mempunyai proses bisnis yang meliputi proses

pengadaan barang, penyimpanan barang, penjualan, pencatatan dan

pelaporan keuangan, sehingga dapat diasumsikan bahwa minimarket

Andina Mart dapat mewakili minimarket secara umum.

1.7 SISTEMATIKA PENULISAN

Sistematika penulisan dalam penelitian ini dilakukan berdasarkan urutan

sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan berbagai hal mengenai latar belakang penelitian,

perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan

masalah, dan sistematika penulisan. Uraian bab ini dimaksudkan untuk

menjelaskan latar belakang penelitian yang dilakukan sehingga

memberikan pengetahuan sesuai tujuan penelitian, dan batasan-batasan

yang digunakan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini menguraikan teori-teori yang akan dipakai untuk mendukung

penelitian, sehingga analisis dilakukan secara teoritis. Teori yang akan

dikemukakan dalam hal ini adalah tentang sistem bisnis ritel,

pembelajaran dengan metode simulasi, konsep system thingking,

software Stella 9.1.3, siklus akuntansi dan penelitian sejenis yang pernah

dilakukan sebelumnya.

Page 17: PERANCANGAN PERMAINAN SIMULASI BISNIS RITEL …... · 2.5 Akuntansi Perusahaan Dagang ... Contoh Daftar Item Barang dan Data Historis ... Siklus Akuntansi

6

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini menjelaskan gambaran terstruktur tahap demi tahap proses

pelaksanaan penelitian dalam bentuk flowchart, membahas tentang

tahapan yang dilalui dalam penyelesaian masalah sesuai dengan

permasalahan yang ada mulai kerangka berpikir, pengumpulan data,

pembuatan konsep permainan, perancangan alat bantu praktikum, dan

pembuatan modul praktikum baik untuk asisten dan praktikan.

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

Bab ini membahas tentang perancangan sistem yang terdiri dari

pembuatan konsep permainan, pembuatan causal loop diagram,

perancangan model permainan, pembuatan peraturan, dan tata cara

permainan yang digunakan dalam simulasi bisnis ritel yang nantinya

digunakan dalam perancangan alat bantu yang diperlukan untuk

mendukung Praktikum Perancangan Teknik Industri.

BAB V ANALISIS DAN IMPLEMENTASI SISTEM

Bab ini berisi tentang analisis dan implementasi sistem yang berisi hasil

uji coba permainan simulasi bisnis ritel, apakah program permainan

yang dhasilkan sudah sesuai dan menjawab tujuan praktikum atau

belum. Uji coba permainan dilakukan kepada asisten praktikum PTI

yang akan datang. Uji coba pemainan dilakukan dengan mencoba

menjalankan praktikum untuk dua periode simulasi, setelah itu akan

dianalisis apakah permainan yang dibuat sudah mampu menjawab

tujuan yang diharapkan dari praktikum Perancangan Teknik Industri

khususnya bidang jasa yakni bisnis ritel.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini menjelaskan tentang kesimpulan akhir dari penelitian yang telah

dilakukan, saran–saran perbaikan bagi penelitian yang dilakukan, dan

saran untuk penelitian yang akan dilakukan selanjutnya.

Page 18: PERANCANGAN PERMAINAN SIMULASI BISNIS RITEL …... · 2.5 Akuntansi Perusahaan Dagang ... Contoh Daftar Item Barang dan Data Historis ... Siklus Akuntansi

7

Page 19: PERANCANGAN PERMAINAN SIMULASI BISNIS RITEL …... · 2.5 Akuntansi Perusahaan Dagang ... Contoh Daftar Item Barang dan Data Historis ... Siklus Akuntansi

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini menguraikan teori-teori yang diperlukan dalam mendukung

penelitian sehingga pelaksanaan penelitian, tahap perancangan sistem, hasil dan

analisis permasalahan dapat dilakukan secara teoritis. Pengetahuan mengenai

sistem bisnis ritel, silabi mata kuliah Perancangan Teknik Industri, siklus

akuntansi, dan referensi penelitian sebelumnya diperlukan guna menunjang

pembahasan masalah.

2.1 SISTEM BISNIS RITEL

2.1.1 Pengertian Ritel

Ritel berasal dari kata retail yang berarti eceran. Bisnis ritel merupakan

suatu bisnis menjual dan jasa pelayanan yang telah diberi nilai tambah untuk

memenuhi kebutuhan pribadi, keluarga, atau pengguna akhir lainnya. Aktivitas

nilai tambah yang ada dalam bisnis ritel diantaranya meliputi assortment, holding

inventory, dan providing service (Sopiah dan Syihabudhin, 2008).

Bisnis ritel adalah penjualan barang secara eceran pada berbagai tipe gerai

seperti kios, pasar, department store, butik dan lain-lain (termasuk juga penjualan

dengan sistem delivery service), yang umumnya untuk dipergunakan langsung

oleh pembeli yang bersangkutan (Foreign Agricultural Services, dalam Pandin,

2009).

Bisnis ritel merupakan mata rantai dari alur distribusi barang dari produsen

sampai ke konsumen akhir. Sebagai mata rantai, maka bisnis ritel adalah perantara

perdagangan yang memiliki ketergantungan pasokan barang dan jasa kepada

produsen/pemasok. Gambar mata rantai perdagangan ritel pada gambar 2.1.

Produsen

Distributor Sub Distributor

Ritel

Page 20: PERANCANGAN PERMAINAN SIMULASI BISNIS RITEL …... · 2.5 Akuntansi Perusahaan Dagang ... Contoh Daftar Item Barang dan Data Historis ... Siklus Akuntansi

9

Gambar 2.1 Mata Rantai Perdagangan Ritel Sumber: Hartono, 2007

2.1.2 Klasifikasi Retailing

Scoell dalam Sopiah dan Syihabudhin (2008), mengklasifikasikan

perusahaan atau perdagangan eceran ke dalam berbagai bentuk berdasarkan lima

klasifikasi (bentuk kepemilikan, struktur operasional, orientasi harga dan

pelayanan, barang yang ditawarkan, serta dimana peritel menjual barang

dagangannya). Penjelasannya adalah sebagai berikut:

A. Bentuk Kepemilikan

Seperti halnya beberapa jenis usaha bisnis yang lain, dimana kepemilikan

dapat berupa sewa beli, kerja sama, atau perusahaan. Kebanyakan usaha ritel

dilakukan menggunakan sewa beli dan kerja sama (partnership). Di antara bentuk

kepemilikan itu adalah Consumer Cooperatives (Coops), dimana customer juga

bertindak sebagai investor (customer investors) akan menerima bunga atas

investasi yang dilakukannya, dan setiap orang memiliki hak untuk keluar dari

keanggotaan tersebut. Kebanyakan anggota maupun nonanggota membayarkan

sejumlah uang yang relatif sama dengan jumlah uang di beberapa ritel yang lain,

dan laba yang diterima oleh anggota pemilik (member owners) didasarkan atas

jumlah pembelian mereka dari anggota. Bentuk itu akan mampu membangun

loyalitas customer. Di beberapa negara, bentuk itu cukup berhasil dalam

mengembangkan usaha ritel. Pada umumnya, usaha dengan bentuk tersebut cukup

sukses di wilayah dimana peritel(pelaku bisnis ritel) tradisonal tidak cukup efisien

atau melakukan mark up yang tinggi. Risiko kegagalan dalam menjalankan usaha

ini terutama dikarenakan pengelolaan yang tidak efisien dan kurangnya

pengalaman.

B. Struktur Operasional

Page 21: PERANCANGAN PERMAINAN SIMULASI BISNIS RITEL …... · 2.5 Akuntansi Perusahaan Dagang ... Contoh Daftar Item Barang dan Data Historis ... Siklus Akuntansi

10

Tanpa mengabaikan bentuk usaha ritel yang didasarkan pada

kepemilikannya, sebuah ritel dapat pula dijalankan sebagai:

a. Usaha peritel yang mandiri (retail independent)

b. Jaringan peritel

c. Asosiasi independent retailer

d. Organisasi franchise

Seorang atau perusahaan yang memiliki dan menjalankan sebuah toko

disebut ritel mandiri (independent retailer). Kebanyakan usaha ritel adalah

independent, dan sebagian besar dari mereka menjalankan dengan sistem nilai

guna dan partnership.

Jaringan ritel (retail chain) adalah suatu bentuk usaha ritel yang memiliki

dua atau lebih ritel yang relatif sama, dengan salah satu toko sebagai sentralnya.

Pada beberapa bentuk ritel yang memiliki jumlah toko cukup besar bisa

diklasifikasikan sebagai bentuk jaringan ritel. Dilihat dari bentuk kepemilikan,

sebagian besar chain-retailer berbentuk korporasi.

Para pedagang yang bersedia menjadi jaringan dan para peritel yang bekerja

sama dalam suatu jaringan pada dasarnya dibentuk dalam upayanya agar bersaing

lebih efektif dengan perusahaan-perusahaan dengan jaringan toko yang banyak.

Para anggota asosiasi, meski cara kepemilikannya adalah independen, dapat

menikmati beberapa keunggulan dari anggota asosiasi yang lain. Contoh dari

jaringan kerja sama ini adalah asosiasi pedagang grosir.

Perusahaan manufaktur serta perusahaan jasa yang menggunakan sistem

franchise mengombinasikan keunggulan dari sistem kepemilikan independen

dengan organisasi jaringan (chain-retailer). Sebuah franchise akan mendapatkan

lisensi untuk membuka usaha, dengan bantuan ke franchisor ke franchisee. Sistem

franchise tersebut menyediakan modal dan ekspansi yang cepat bagi franchisor,

serta memfasilitasi franchisee dengan suatu pedoman (blue print) cara kerja demi

kesuksesan. Secara lebih jelasnya keunggulan minimarket mandiri dengan

minimarket waralaba ( franchise) menurut Hartono, (2007) ditunjukkan pada tabel

2.1 berikut ini:

Tabel 2.1 Keuntungan Minimarket Mandiri dan Waralaba Minimarket Mandiri Minimarket Waralaba

1. Bebas menentukan nilai investasi awal, 1. Sudah memiliki standar operasional

Page 22: PERANCANGAN PERMAINAN SIMULASI BISNIS RITEL …... · 2.5 Akuntansi Perusahaan Dagang ... Contoh Daftar Item Barang dan Data Historis ... Siklus Akuntansi

11

tidak perlu harus ratusan juta rupiah. 2. Perubahan harga jual bisa ditentukan

setiap saat. 3. Laba usaha untuk pemilik sendiri, tidak

perlu mambayar royalti. 4. Pemilik dituntut kreativitas dan

inovasinya untuk membangun bisnis, sehingga dapat mempertajam kemampuan bisnis.

5. Bila sudah maju dan cukup modal bisa dikembangkan menjadi bisnis waralaba.

2. Merek/ brand sudah terkenal

3. Tidak direpotkan dengan pengadaan

barang dagangan. 4. Tidak perlu promosi sendiri, karena

sudah dilakukan oleh pemilik merek (pewaralaba)

Sumber: Hartono, 2007

Dengan melihat beberapa keuntungan di atas, mendirikan minimarket

mandiri lebih menarik untuk dijadikan alternatif sebagai peluang usaha. Apalagi

jika dikaitkan pada faktor permodalan maka mendirikan minimarket mandiri lebih

fleksibel dalam mnentukan nilai investasi awal, serta dengan mendirikan

minimarket mandiri tentunya akan mempertajam kemampuan bisnis karena

dituntut untuk selalu melakukan inovasi dan kreativitas dalam menjalankan usaha.

C. Orientasi Harga dan Pelayanan

Pada gambar 2.2 berikut mengidentifikasikan empat macam pilihan

bagaimana peritel memposisikan harga dan pelayanan mereka. Dengan

menganggap bahwa jasa (delivery, hadiah, pengetahuan tenaga penjual, kredit,

dan lain-lain) merupakan biaya yang harus ditanggung oleh peritel, maka biaya

tersebut harus ditutup dengan penambahan harga yang dikenakan pada setiap

produk yang dijual. Oleh karenanya, penambahan pelayanan akan meningkatkan

harga jual produk.

Page 23: PERANCANGAN PERMAINAN SIMULASI BISNIS RITEL …... · 2.5 Akuntansi Perusahaan Dagang ... Contoh Daftar Item Barang dan Data Historis ... Siklus Akuntansi

12

Gambar 2.2 Pengklasifikasian Ritel Berdasarkan Harga dan Pelayanan Sumber: Schoell Guiltinan (1990):409 dalam Sopiah dan Syihabudhin, 2008

Kuadran 1 dan 4 dari gambar di atas adalah posisi alternatif yang tidak

banyak memberikan keuntungan kepada peritel. Posisi kuadran 1 memperendah

kemampuan peritel. Toko-toko baru biasanya berada pada kondisi tersebut karena

diberikannya beragam pelayanan kepada konsumen, tetapi tidak banyak

memberikan kekuatan untuk bisa menutup keseluruhan biaya yang telah

dikeluarkan. Posisi kuadran 4 merupakan keseluruhan biaya yang telah

dikeluarkan. Posisi kuadran 4 merupakan permasalahan yang saling sulit, dimana

peritel harus menanggung biaya-biaya pelayanan yang tidak bisa dipenuhi.

Beberapa ritel tradisional sering mengalami kondisi tersebut pada saat mereka

harus bersaing dengan beragam ritel baru yang masuk, terutama yang berada di

kuadran 3. Meskipun posisi kuadran 1 dan 4 mungkin bisa berjalan dalam jangka

pendek, tetapi ada kemungkinan bahwa dalam jangka panjang mereka akan

mengalami kesulitan untuk bisa bertahan dalam persaingan dengan para peritel

baru. Di kuadran 1, peritel sendiri yang akan terkecoh dengan posisinya.

Sebaliknya, konsumenlah yang merasa tertipu di kuadran 4. Pada kuadran 2

merupakan strategi peritel yang berorientasi pada pelayanan terbaik. Peritel

menawarkan berbagai bentuk pelayanan kepada konsumen disertai fasilitas lain.

Toko-toko khusus (specialty stores) menjual satu jenis produk, tetapi dengan

strategi pelayanan yang istimewa. Sebagai konsekuensinya, harga produk yang

Quadrant 1 Quadrant 2

Quadrant 3 Quadrant 4

Poor Profit Performance

Service-oriented Positioning

Poor Value Price-oriented Positioning

Specialty Stores Some Department Stores

“Fallen” Department Stores

Discount stores Off-price stores Deep discounters

High Service

Low Service

Low Price High Price

Page 24: PERANCANGAN PERMAINAN SIMULASI BISNIS RITEL …... · 2.5 Akuntansi Perusahaan Dagang ... Contoh Daftar Item Barang dan Data Historis ... Siklus Akuntansi

13

dijual relatif tinggi. Beberapa department store juga sudah menggunakan

pendekatan tersebut dalam menjalankan operasinya, dengan menyediakan jenis-

jenis produk yang spesifik. Tantangan bagi peritel di posisi ini banyak

berdatangan dari para pesaing baru yang masuk dan memposisikan diri di kuadran

3. Dengan memilih segmen pasar dan menetukan target market, mereka

menawarkan beragam potongan harga dan pelayanan khusus yang memang tidak

cukup penting bagi konsumen. Low-price low-service, itulah posisi yang

dikembangkan di kuadran 3. Jika diamati, toko-toko yang menggunakan strategi

itu kini berjumlah cukup besar. Di sini, peritel meniadakan beberapa bentuk

pelayanan tambahan, tetapi memprioritaskan layanan pokok yang diperlukan oleh

konsumen (sarana parkir, keamanan, dan penerangan) sehingga bisa menurunkan

harga dari barang-barang dagangannya.

D. Barang Dagangan yang Ditawarkan

Bauran barang dagangan terdiri atas semua produk yang memungkinkan

para peritel untuk menjangkau target konsumennya. Ada dua dimensi bauran

barang dagangan, yaitu kelebarannya (sempit-lebar) dan kedalamannya (dangkal-

dalam).

Lebar barang dagangan (merchandise breadth) adalah beragam produk yang

ditawarkan oleh peritel untuk dijual. Sebagai contoh, sebuah toko yang hanya

menjual aneka dasi pria. Pada umumnya toko-toko khusus mempunyai lebar

barang dagangan yang sangat sempit, sedangkan department stores dan toko

diskon memiliki cukup banyak jenis barang yang bisa ditawarkan. Tingkatan

tertinggi dari merchandise breadth tersebut adalah hypermarket. Toko jenis itu

menawarkan jenis produk yang sangat banyak, mulai dari makanan hingga

kebutuhan yang kurang berguna bagi konsumen.

Kedalaman barang dagangan (merchandise depth) adalah tersedianya

berbagai pilihan atas barang dagangan yang ditawarkan. Toko dasi, sebagaimana

gambaran di atas, tidak menjual baju maupun celana, tetapi menawarkan

sejumlah model, corak, merek, warna, dan bahan dasi untuk dipilih. Sementara

itu, hipermarket menawarkan jenis barang dalam jumlah yang sangat besar, tetapi

tidak menyediakan banyak pilihan untuk satu jenis produk. Oleh karena

persediaan baran di hipermarket sangat beragam lini produknya, maka tidak bisa

Page 25: PERANCANGAN PERMAINAN SIMULASI BISNIS RITEL …... · 2.5 Akuntansi Perusahaan Dagang ... Contoh Daftar Item Barang dan Data Historis ... Siklus Akuntansi

14

ditawarkan banyak pilihan untuk suatu jenis lini produk. Secara lebih lengkapanya

digambarkan pada gambar 2.3 di bawah ini:

Gambar 2.3 Tipe Ritel berdasar Lebar dan Kedalaman Barang yang Ditawarkan

Sumber: Sopiah dan Syihabudhin, 2008

E. Cara Peritel Menjual Barang Dagangannya

Kebanyakan peritel mengambil tempat di dalam sebuah toko ritel, dimana

konsumen akan pergi ke toko/ritel tersebut untuk berbelanja. Selama beberapa

tahun terakhir ini, telah tumbuh strategi penjualan ritel yang tidak menggunakan

toko/gerai sebagai tempat menjual barang dagangannya. Strategi itu disebut non-

store retailling. Non-store retailliing berarti melakukan penjualan kepada

konsumen melalui saluran selain toko, seperti surat, telepon, atau internet.

Sedangkan bisnis ritel di Indonesia sendiri menurut Hartono (2007),

dibedakan menjadi 2 kelompok, yakni ritel tradisional (warung dan toko

tradisional) dan ritel modern (minimarket, supermarket, dan kini mulai

bermunculan hypermarket). Ritel modern pada dasarnya merupakan

pengembangan dari ritel tradisional. Format ritel ini muncul dan berkembang

seiring perkembangan perekonomian, teknologi, dan gaya hidup masyarakat yang

menuntut kenyamanan lebih dalam berbelanja (Pandin, 2009). Jenis-jenis ritel

modern dapat dilihat pada tabel 2.2.

Tabel 2.2 Jenis Ritel Modern

Men’s Tie top

Hyper market

Men’s Clothing Store

Sport Goods Store

Hard ware Store

Department Store

Sempit-dangkal Lebar-

Dalam

Page 26: PERANCANGAN PERMAINAN SIMULASI BISNIS RITEL …... · 2.5 Akuntansi Perusahaan Dagang ... Contoh Daftar Item Barang dan Data Historis ... Siklus Akuntansi

15

URAIANPASAR MODERN

(PASAR SWALAYAN)DEPARTEMENT STORE SPECIALITY STORE

MALL/ SUPERMALL/ PLAZA

TRADE CENTRE

Definisi

Sarana penjualan barang-barang kebutuhan rumah tangga termasuk kebutuhan sembako

Sarana penjualan barang-barang kebutuhan rumah tangga termasuk kebutuhan sembako, yang disusun dalam bagian yang terpisah-pisah dalam bentuk counter

Sarana penjualan yang hanya memperdagangkan satu kelompok produk saja. Trend saat ini adalah produk elektronik dan bahan bangunan dalam skala yang cukup besar

Sarana untuk melakukan perdagangan, rekreasi, restoran, dan sebagainya, yang terdiri dari banyak outlet yang terletak dalam bangunan / ruang yang menyatu

Pusat jual beli barang sandangm papan, kebutuhan sehari-hari, dll. Secara grosiran dan eceran yang didukung oleh sarana yang lengkap, seperti restoran/food courts

Metode Penjualan

* Dilakukan secara eceran, langsung pada konsumen akhir dengan cara swalayan (pembeli mengambil sendiri barang dari rak-rak dagangan dan membayar di kasir). * Tidak dapat dilakukan tawar menawar harga barang

* Dilakukan secara eceran dan cara pelayanan umumnya dibantu oleh pramuniaga. * Tidak dapat dilakukan tawar menawar harga barang

* Dilakukan secara eceran, langsung pada konsumen akhir dengan cara swalayan. * Tidak dapat dilakukan tawar menawar harga barang

* Dilakukan secara eceran langsung pada konsumen akhir, di mana outlet di dalamnya menerapkan metode swalayan maupun dibantu pramuniaga. *Tidak dapat dilakukan tawar menawar harga barang

*Dilakukan secara eceran dan grosir, umumnya dibantu oleh pramuniaga. *Dapat dilakukan tawar menawar harga barang

Sumber: Peraturan Presiden no.112 th 2007, Media Data dalam Pandin (2009)

Perbedaan utama dari ritel modern (minimarket, supermarket, dan

hypermarket) terletak pada luas lahan usaha dan range jenis barang yang

diperdagangkan, dapat dilihat pada tabel 2.3. Berikut karakteristik dari ke-3 jenis

ritel modern tersebut (Pandin, 2009):

Tabel 2.3 Karakteristik Ritel Modern Uraian Minimarket Supermarket Hypermarket

Barang yang diperdagangkan

Berbagai macam kebutuhan rumah tangga termasuk kebutuhan sehari-hari

Berbagai macam kebutuhan rumah tangga termasuk kebutuhan sehari-hari

Berbagai macam kebutuhan rumah tangga termasuk kebutuhan sehari-hari

Jumlah item < 5000 item 5000 - 25000 item > 25000 itemJenis Produk Makanan kemasan, barang-

barang hygienis pokokMakanan, barang-barang rumah tangga

Makanan, barang-barang rumah tangga, elektronik, pakaian, alat olahraga

Model Penjualan Dilakukan secara eceran, langsung pada konsumen akhir dengan cara swalayan

Dilakukan secara eceran, langsung pada konsumen akhir dengan cara swalayan

Dilakukan secara eceran, langsung pada konsumen akhir dengan cara swalayan

Luas Lantai Usaha (BerdasarPerpres No. 112 th 2007)

Maksimal 400m2 4000 - 5000 m2 > 5000 m2

Luas Lahan Parkir Minim Standard Sangat LuasModal (di luar tanah bangunan)

s/d 200 juta Rp 200 juta - Rp 10 Milyar Rp 10 Milyar ke atas

Sumber: Peraturan Presiden no.112 tahun 2007, AC Nielsen, Suryadarma dkk dalam Pandin(2009) 2.1.3 Organisasi dan Manajemen Bisnis Ritel (Minimarket)

A. Struktur Organisasi

Page 27: PERANCANGAN PERMAINAN SIMULASI BISNIS RITEL …... · 2.5 Akuntansi Perusahaan Dagang ... Contoh Daftar Item Barang dan Data Historis ... Siklus Akuntansi

16

Organisasi adalah sekumpulan dua orang atau lebih yang memiliki tujuan

yang telah ditetapkan. Minimarket dapat disebut sebagai organisasi, karena tidak

mungkin minimarket dikelola seorang diri. Oleh karenanya jika hendak

mendirikan minimarket maka berarti kita mendirikan organisasi (Hartono, 2007).

Struktur organisasi yang ideal pada ritel memiliki struktur pada gambar 2.4

berikut:

Gambar 2.4 Struktur Organisasi ritel Sumber: Hartono, 2007

Namun, untuk minimarket mandiri dapat menyesuaikan dengan kebutuhan.

Beberapa jabatan dapat dirangkap oleh satu orang atau dirangkap oleh kepala

toko. Namun, pembagian tugas dan tanggung jawab harus jelas dan dijabarkan

dalam deskripsi jabatan. Tentunya hal ini akan memudahkan bagi pemilik untuk

melakukan pengendalian internal (Hartono, 2007).

B. Deskripsi Jabatan

Berikut ini adalah deskripsi jabatan pada ritel menurut Hartono, (2007).

1. Kepala Toko (biasanya dipegang oleh pemilik toko sendiri)

a. Membuka dan menutup toko.

b. Membuat jadwal kerja untuk seluruh bagian.

c. Memeriksa laporan penjualan harian, mingguan, dan bulanan.

d. Menindaklanjuti permasalahan yang ada setiap saat.

e. Memimpin pemeriksaan persediaan secara berkala (stock opname).

f. Memesan pembelian barang dagangan yang diminta bagian gudang.

g. Bertanggung jawab atas operasional minimarket secara keseluruhan.

2. Bagian Gudang

a. Memeriksa setiap saat jumlah persediaan barang dagangan di gudang.

b. Mengajukan permohonan kepada kepala toko untuk melakukan pemesanan

barang dagangan yang jumlahnya sudah di batas minimal stok.

c. Memeriksa tanggal kadaluwarsa barang untuk kemudian dilaporkan kepada

kepala toko untuk di-retur.

Kepala Toko

Gudang Pramuniaga Kasir Admin/Keuangan

Page 28: PERANCANGAN PERMAINAN SIMULASI BISNIS RITEL …... · 2.5 Akuntansi Perusahaan Dagang ... Contoh Daftar Item Barang dan Data Historis ... Siklus Akuntansi

17

d. Melakukan stock opname yang didampingi satu orang pegawai lain

(administrasi/keuangan) untuk kemudian dilaporkan hasilnya kepada kepala

toko.

e. Mengisi kekosongan barang dagangan di rak display atas permintaan

pramuniaga.

f. Bertanggung jawab atas persediaan barang dagangan di gudang kepada

kepala toko.

3. Pramuniaga

a. Membukakan pintu masuk yang akan berkunjung ke gerai.

b. Melayani konsumen dalam mencari barang yang dibutuhkan konsumen.

c. Membersihkan ruang gerai dan perlengkapan toko bersama bagian lain yang

tidak sibuk.

d. Memeriksa setiap saat persediaan barang dagangan yang ada di rak display.

e. Meminta pengisian kekosongan barang dagangan kepada bagian gudang.

f. Bertanggung jawab kepada kepala toko.

4. Kasir

a. Melayani konsumen yang akan melakukan transaksi pembelian.

b. Meng-input data penjualan.

c. Membuat laporan kas setiap hari.

d. Menghitung jumlah uang kas pada awal jam buka sampai tutup gerai.

e. Bertanggung jawab kepada kepala toko.

5. Administrasi/Keuangan

a. Mengelola surat-menyurat dan kearsipan.

b. Membuat laporan keuangan secara berkala.

c. Membantu kepala toko dalam memeriksa laporan penjualan dari kasir.

d. Membantu kepala toko dalam membuat laporan pembelian secara berkala.

e. Membantu kepala toko memeriksa laporan persediaan dari bagian gudang.

f. Bertanggung jawab kepada kepala toko.

C. Manajemen Minimarket

Manajemen merupakan inti dari organisasi bernama minimarket.

Manajemen minimarket adalah suatu sistem yang terpadu dalam proses

Page 29: PERANCANGAN PERMAINAN SIMULASI BISNIS RITEL …... · 2.5 Akuntansi Perusahaan Dagang ... Contoh Daftar Item Barang dan Data Historis ... Siklus Akuntansi

18

pengelolaan bisnis dalam mencapai tujuannya. Tujuan melakukan bisnis

minimarket adalah memperoleh keuntungan yang optimal dari hasil operasional.

Hasil operasional utama sebuah bisnis minimarket adalah penjualan barang

dagangan yang disediakan. Selain itu ada pula penghasilan lain berupa penjualan

barang bekas (eks kemasan) berupa karton box, hasil kompensasi atas space

(ruang) yang dipakai oleh pemasok untuk mempromosikan barangnya, dan

penyewaan space (ruang) teras kepada pihak lain yang akan memanfaatkannya

untuk usaha. Adapun fungsi manajemen biasanya meliputi perencanaan,

pengorganisasian, penggerakan, dan pengendalian. Dari keempat fungsi tersebut

dijabarkan aktivitas operasional (proses bisnis internal) minimarket yang dapat

dibagi dalam beberapa aspek: sumber daya manusia, keuangan, barang dagangan,

dan fasilitas. Selain itu kegiatan lain yang mendukung dan mendorong

berputarnya roda bisnis minimarket adalah rencana pemasaran yang

bersinggungan dengan konsumen (Hartono, 2007).

D. Mengelola Keuangan Ritel

Aspek keuangan juga memegang peranan yang penting dalam bisnis

minimarket.

1. Administrasi Keuangan

Penataan administrasi keuangan sangat dibutuhkan untuk lebih memahami

arti dan fungsi keuangan dalam menjalankan bisnis. Untuk itu diperlukan untuk

membuat administrasi keuangan yang sederhana seperti buku kas, buku

pembelian, buku persediaan barang, buku penjualan, buku utang, dan buku

piutang, yang dapat digunakan sebagai sarana untuk mencatat transaksi keuangan

minimarket. Jika ingin mengetahui keuntungan dan kerugian usaha, maka harus

dibuat laporan keuangan yang lengkap (Hartono, 2007). Berikut ini adalah

penjelasan lebih lengkapnya:

a. Buku Kas

Buku kas adalah buku untuk mencatat penerimaan dan pengeluaran kas.

Sumber data untuk mencatatnya adalah bukti kas masuk (dapat dilihat di

laporan penjualan harian) dan bukti faktur asli pembelian.

b. Buku Pembelian

Page 30: PERANCANGAN PERMAINAN SIMULASI BISNIS RITEL …... · 2.5 Akuntansi Perusahaan Dagang ... Contoh Daftar Item Barang dan Data Historis ... Siklus Akuntansi

19

Buku pembelian adalah buku untuk mencatat transaksi pembelian, baik tunai

maupun kredit. Sumber data untuk mencatatnya adalah copy faktur pembelian

(faktur penjualan supplier) untuk transaksi kredit dan faktur asli untuk

transaksi tunai.

c. Buku Utang

Buku utang adalah buku untuk mencatat transaksi yang dilakukan secara

kredit, misalnya untuk pembelian kredit untuk barang dagangan. Sumber data

untuk mencatatnya adalah copy faktur pembelian kredit.

d. Buku Stok/Persediaan

Buku stok/persediaan atau sering disebut kartu stok adalah buku untuk

mencatat persediaan barang dagangan. Untuk minimarket mandiri dapat

cukup digabung menjadi satu buku antara persediaan di gudang dan persedian

di toko. Namun sekarang di minimarket kebih disarankan menggunakan POS

Probiz Smart Point (program komputer untuk kasir), dimana dalam program

tersebut sudah ada laporan stok yang secara otomatis akan menambah jumlah

barang jika ada pembelian dan mengurangi jumlah barang jika ada penjualan.

e. Buku Piutang

Buku piutang adalah buku untuk mencatat piutang-piutang toko kepada

pelanggan atau pinjaman ke pegawai. Karena usaha yang dibangun adalah

minimaret dengan penjualan secara tunai, maka tidak perlu membuat buku

piutang. Tetapi dapat saja dibuat jika ada pegawai kas bon. Buku piutang

adalah kebalikan dari buku utang.

f. Buku Penjualan

Buku penjualan adalah buku untuk mencatat transaksi penjualan.

2. Efisiensi Keuangan

a. Efisiensi Kas

Kas adalah uang tunai yang tersedia untuk operasional perusahaan.

Minimarket mandiri yang didirikan dengan modal terbatas memerlukan

pengelolaan kas secara efisien. Ada tiga strategi dasar yang dapat dijadikan

masukan untuk efisiens kas, yaitu mengulur waktu pembayaran utang dagang

Page 31: PERANCANGAN PERMAINAN SIMULASI BISNIS RITEL …... · 2.5 Akuntansi Perusahaan Dagang ... Contoh Daftar Item Barang dan Data Historis ... Siklus Akuntansi

20

sampai akhir jatuh tempo, meminimalisasi piutang, dan meningkatkan

perputaran persediaan barang dagangan. Selain itu kas yang tersedia di

minimarket tidak perlu terlalu banyak. Karenanya kita harus menentukan

jumlah kas minimum per hari. Kas minimum dapat ditetukan dengan

menghitung besarnya kewajiban yang harus dipenuhi pada hari yang sama

ditambah uang untuk kembalian (Hartono, 2007).

b. Meminimalisasi Piutang

Piutang adalah tagihan perusahaan terhadap pihak lain (konsumen, karyawan,

dan pemilik). Minimarket tidak mengenal penjualan kredit, maka sewajarnya

transaksi dilakukan secara tunai. Kalau pun ada piutang, kemungkinan yang

terjadi adalah pinjaman (kas bon) karyawan atau pemilik minimarket. Tetapi

kemudian jumlah piutang harus diminimalisasi. Bila perlu kebijakan untuk

kas bon ditiadakan kecuali darurat, misalnya untuk keperluan berobat

(Hartono, 2007).

c. Meningkatkan Perputaran Persediaan

Dalam bisnis minimarket, yang harus dilakukan untuk meminimalkan

kebutuhan uang tunai adalah meningkatkan perputaran persediaan.

Peningkatan persediaan akan mengurangi kebutuhan jumlah kas untuk

oprasional. Pemeriksaan yang dilakukan setiap saat terhadap persediaan

barang dagangan baik yang berada di rak display maupun di gudang adalah

langkah awal dalam percepatan tingkat perputaran (Hartono, 2007).

d. Pentingnya Perancanaan Keuangan

Dalam bisnis minimarket, membuat perencanaan keuangan akan

memudahkan kita untuk merencanakan penerimaan dan pengeluaran

keuangan. Perencanaan keuangan dapat dibuat secara mingguan dengan

menitikberatkan pada penerimaan dan pengeluaran uang tunai atau kas.

Penerimaan uang tunai dalam bisnis minimarket biasanya diperoleh dari hasil

penjualan setiap harinya, penjualan kardus bekas kemasan, kompensasi atas

space yang digunakan pemasok untuk media promosi, dan kemungkinan

penyewaan teras depan minimarket. Sedangkan pengeluaran biasanya

dipergunakan untuk pembelian tunai barang dagangan, pembayaran utang

Page 32: PERANCANGAN PERMAINAN SIMULASI BISNIS RITEL …... · 2.5 Akuntansi Perusahaan Dagang ... Contoh Daftar Item Barang dan Data Historis ... Siklus Akuntansi

21

dagang, gaji karyawan, bayar listrik/telepon, dan biaya operasioanal lainnya

yang dibayar tunai (Hartono, 2007).

E. Mengelola Barang Dagangan

Barang dagangan merupakan bauran produk yang menjadi aset terbesar

dalam sebuah bisnis minimarket. Sehingga barang dagangan harus dikelola secara

sistematis dan menyeluruh. Ada pun unsur-unsur pengelolaan barang dagangan

dalam bisnis minimarket adalah pengadaan barang dagangan, pengelompokan

barang, dan penjualan barang (Hartono, 2007).

1. Pengadaan Barang

a. Pemesanan Pembelian

Pengadaan barang dagangan dimulai dari proses pemesanan sampai pada

penempatan barang-barang dagangan di rak display. Proses pembelian

dilakukan dengan cara memesan, baik lewat telepon maupun melalui sales

yang mengunjungi toko. Pengadaan barang dagangan harus memiliki

ketepatan dalam jenis, model, warna, ukuran, merek, dan harga. Selain itu,

penempatan di rak toko harus tepat sesuai kategori/golongan yang sudah

disediakan (Hartono, 2007).

Pemesanan barang dagangan dapat dilakukan dengan berbagai

pertimbangan yaitu perhitungan berapa lama waktu yang dibutuhkan mulai

barang dipesan sampai barang datang (lead time), jumlah yang cukup untuk

memenuhi konsumen dalam satu periode penjualan, dan batas jumlah

minimal stok barang (Hartono, 2007). Misalnya untuk kacang kulit Garuda

500 gram biasanya datang lima hari setelah pemesanan, dan penjualan rata-

rata perhari 4 bungkus, maka stok minimal yang harus ada saat pemesanan

barang adalah 5 hari x 4 bungkus = 20 bungkus. Jadi pemesanan kacang kulit

Garuda 500 gram harus dilakukan saat jumlah persediaan minimal 20

bungkus.

b. Penerimaan Barang dan Retur

Saat barang dagangan yang dipesan datang, dilakukan pencocokan jumlah

dan harga barang sesuai pesanan. Pencocokan selanjutnya antara faktur dari

pemasok dengan jumlah, harga, tipe, ukuran, dan lainnya. Selain pencocokan,

pemeriksaan harus dilakukan untuk mengetahui kondisi barang apakah dalam

Page 33: PERANCANGAN PERMAINAN SIMULASI BISNIS RITEL …... · 2.5 Akuntansi Perusahaan Dagang ... Contoh Daftar Item Barang dan Data Historis ... Siklus Akuntansi

22

keadaan baik atau ada yang cacat, selain itu juga memeriksa tanggal

kadaluarsa. Untuk kondisi yang kurang baik (cacat), dikembalikan (retur)

kepada pemasok (Hartono, 2007).

c. Penempatan

Barang dengan kondisi baik dan tanggal kadaluwarsa yang masih lama

ditempatkan terlebih dahulu ke gudang, kemudian tempatkan ke rak display

untuk barang-barang yang sudah kosong (Hartono, 2007).

2. Persediaan Barang Dagangan

Bisnis ritel adalah bisnis yang sangat tergantung pada ketersediaan inventori

atau barang dagangan (Gusway, 2007). Inventori ritel yang sehat adalah inventori

dengan nilai ITO (Inventory Turn Over) yang kecil. ITO digunakan untuk

mengukur seberapa efektif peritel memanfaatkan investasinya pada inventori. ITO

merupakan angka yang terbentuk dari perbandingan antara rata-rata inventori dan

sales. Ada banyak metode yang dipakai untuk mengukur ITO, berikut ini adalah

salah satunya:

ITO = (Average inventory / Sales) x n ………………..……………….(2.1)

Keterangan:

Average Inventory: rata-rata inventori dalam n waktu (unit atau Rupiah)

Sales (Penjualan) : penjualan barang dalam n waktu (unit atau Rupiah)

n: TOP/Term of Payment/jatuh tempo pembayaran (Hari, Minggu, Bulan)

Pada bisnis ritel semakin cepat barang berputar, maka ritel tersebut dapat

dikatakan ritel yang sehat. Dengan meningkatnya kepercayaan dari supplier

biasanya peritel akan mendapatkan kredit pembayaran dari supplier, artinya

peritel mendapatkan kredit atau tempo pembayaran/term of payment (TOP). Salah

satu cara mengukur kesehatan dari sebuah bisnis ritel adalah dengan

membandingkan nilai TOP dengan ITO (Gusway, 2007).

Ditinjau dari perputarannya maka barang dapat dikelompokkan menjadi tiga

jenis yaitu cepat, sedang, dan lambat. Berikut ini adalah kondisi inventori serta

akibatnya (Gusway, 2007):

a. Kelebihan Inventori

Page 34: PERANCANGAN PERMAINAN SIMULASI BISNIS RITEL …... · 2.5 Akuntansi Perusahaan Dagang ... Contoh Daftar Item Barang dan Data Historis ... Siklus Akuntansi

23

Artinya adalah inventori yang ada di toko melebihi kemampuan jualnya.

Namun, inventori yang melebihi kebutuhan rutin ini dapat dibiarkan terjadi

apabila:

1) Inventori tersebut termasuk inventori yang fast moving, yaitu barang yang

perputarannya tinggi. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi jika ada

permintaan di luar normal sehingga kita tidak mengalami loss sales

(kehilangan penjualan).

2) Service level (tingkat pelayanan) pemasok kurang bisa diandalkan

sedangkan inventori termasuk jenis fast moving, maka memiliki inventori

sedikit lebih banyak adalah tindakan yang masih bisa

dipertanggungjawabkan, Risiko terbesar dari inventori sedikit berlebih

untuk barang-barang fast moving adalah lebih meningkatnya ITO tetapi

tidak terlalu berbahaya karena barang-barang fast moving mudah diserap

pasar. Risiko sebaliknya akan lebih besar jika supplier sampai terlambat

mengirim maka taruhannya adalah angka penjualan menurun.

b. Kekurangan Inventori

Risiko kekurangan inventori adalah toko akan sangat mungkin mengalami

loss sale. Situasi sedikit kekurangan inventori masih dapat dimungkinkan

untuk barang yang perputarannya slow moving.

3. Penggolongan Barang

Penggolongan merupakan salah satu kegiatan untuk memberikan klasifikasi

barang. Untuk memudahkan kita, klasifikasi dapat digolongkan berdasarkan

fungsi dan manfaat barang. Berikut ini contoh pengelompokan barang menurut

manfaat dan fungsinya (Mardiyanto dalam Fazriyati, 2007).

Tabel 2.4 Tiga Jenis Penggolongan Barang

FOOD (MAKANAN)

1 BREAKFAST FOOD

2 MILK (SUSU)

3 BABY FOOD

4 BAVERAGES

5 BASIC FOOD (SEMBAKO)

6 COOKING OIL & MARGARINE

7 SPICES & SEASONING

Page 35: PERANCANGAN PERMAINAN SIMULASI BISNIS RITEL …... · 2.5 Akuntansi Perusahaan Dagang ... Contoh Daftar Item Barang dan Data Historis ... Siklus Akuntansi

24

8 INSTAN NOODLE

9 INSTAN FOOD (MAKANAN PRAKTIS)

10 CANNED FOOD (MAKANAN KALENG)

11 SNACK & BISCUIT

12 CONFECTIONARY

13 HEALTHY FOOD

14 TOBACCO

15 OBAT & SUPLEMEN

NONFOOD

16 PERAWATAN TUBUH

17 PAPER PRODUCT

18 DETERJEN & PEMBERSIH

19 DISINFECTANT & FRESHNER

20 AKSESORIS

21 PERAWATAN RAMBUT

22 PERAWATAN MULUT & GIGI

23 KOSMETIK

24 CAR FRESHENERS

25 HOBBY PRODUCT

26 STATIONERY & SPECIAL ITEM

27 MAINAN

GENERAL MERCHANDISING

28 HOUSE HOLD NON ELECTRIC

29 PERAWATAN ANAK & BAYI

30 CLOTHING & APPAREL

31 MECHANICAL TOOLS & ELECTRICAL Sumber: Mardiyanto dalam Fazriyati, 2007

4. Penjualan dan Penetapan Harga Jual Barang

Faktor penentu utama penjualan menurut Gusway (2007), antara lain adalah

harga, assortments (ragam jenis barang yang dijual), serta customer service.

Selain itu, lokasi yang strategis, dekat pemukiman, dan fasilitas publik diincar

para peritel dalam pendirian ritel untuk meningkatkan penjualan (Fazriyati, 2007).

Menurut Zentes, Morschett, dan Klein (2007), lokasi, product assorment, dan

harga merupakan salah satu keputusan penting dalam bisnis ritel, karena dengan

lokasi yang baik, assortment yang lengkap, serta penetapan harga yang tepat dapat

menarik pengunjung untuk melakukan pembelian. Di samping itu, musim

(season) juga berpengaruh terhadap penjualan, karena pada musim tertentu barang

yang termasuk seasonable marchandise (barang musiman) akan mengalami

peningkatan penjualan. Menurut Ander dan Stern (2004), cara untuk

Page 36: PERANCANGAN PERMAINAN SIMULASI BISNIS RITEL …... · 2.5 Akuntansi Perusahaan Dagang ... Contoh Daftar Item Barang dan Data Historis ... Siklus Akuntansi

25

memenangkan ritel yang berarti mempunyai tingkat penjualan yang tinggi dengan

cara mempunyai produk yang dibutuhkan pengunjung, harga yang murah,

dominant assorment, dan pelayanan yang cepat (fast service). Sedangkan menurut

Fernie dan Moore (2003), yang mempengaruhi tingkat penjualan adalah kepuasan

pelanggan meliputi atmosfer/suasana toko, display, harga, lokasi, dan assortment.

Penetapan harga jual produk merupakan salah satu bagian penting dari

keseluruhan rencana bisnis dan strategi pemasaran perusahaan, karena langsung

berpengaruh terhadap pelanggan dan perusahaan (Hartono, 2007). Dalam

menetapkan harga jual suatu produk ada berbagai metode yang dapat dipakai oleh

manajemen dalam suatu perusahaan. Dalam hal ini Rayburn (1999)

mengemukakan bahwa ada 3 (tiga) Metode dalam penetapan harga jual yang

dilaksanakan oleh suatu perusahaan, yaitu sebagai berikut:

a. Cost Oriented Pricing

Metode penetapan harga ini adalah bentuk variasi lain dari metode cost plus.

Perhitungannya hampir sama hanya perbedaannya adalah bahwa metode

mark up ini diterapkan terhadap produk yang dibeli untuk dijual kembali

pada pihak lain (tanpa memerlukan pengolahan lebih lanjut). Sedangkan

dalam metode cost plus produk tersebut adalah dibuat atau dibiayai sendiri

kemudian dijual pada pihak lain. Penetapan metode ini misalnya banyak

dipakai oleh pedagang atau perantara. Dalam bentuk formula metode ini

dapat dirumuskan:

Harga Jual = Harga Beli+Mark up..............................................................(2.2)

b. Demand Oriented Pricing

Demand oriented pricing adalah suatu cara penetapan harga jual yang

didasarkan pada banyaknya permintaan. Jika permintaan naik harga pun

cenderung naik, dan sebaliknya jika permintaan turun maka harga cenderung

turun walaupun mungkin biaya yang di keluarkan sama saja.

c. Competition Oriented Pricing

Competition oriented pricing adalah suatu cara penetapan harga yang

didasarkan pada harga pesaing. Metode ini ditetapkan agar harga jual tidak

Page 37: PERANCANGAN PERMAINAN SIMULASI BISNIS RITEL …... · 2.5 Akuntansi Perusahaan Dagang ... Contoh Daftar Item Barang dan Data Historis ... Siklus Akuntansi

26

lebih tinggi dari harga pesaing. Tingkat harga jual dapat ditetapkan 3 (tiga)

kebijakan yaitu : sama, lebih rendah, atau lebih tinggi dari harga pesaing.

5. Stock Opname

Stock opname (pemeriksaan) dilakukan secara berkala untuk semua jenis

barang yang ada di rak display maupun di gudang. Hasil pemeriksaan fisik

dicocokkan jumlahnya dengan saldo di komputer (Hartono, 2007)

F. Analisis Lingkungan

1. Internal

Lingkungan internal adalah situasi dan kondisi yang nyata dalam lingkungan

perusahaan. Perlunya menemukan dan mengenali lingkungan internal untuk

penguasaan bidang kerja aspek bisnis internal (operasional) juga untuk memahami

masalah-masalah yang menjadi penghambat perjalanan usaha. Bisnis dalam

bentuk apapun pasti akan berhadapan dengan kendala dan hambatan. Tentunya

hambatan dan kendala dalam bisnis tidak perlu dijadikan sebagai ancaman, tetapi

justru harus dijadikan sebagai ajang pematangan konsep bisnis minimarket yang

akan dibangun. Oleh karenanya hambatan dan kendala bisnis minimarket mandiri

harus diubah menjadi peluang untuk mempertajam kemampuan bisnis (Hartono,

2007).

Hambatan dan kendala yang biasa dihadapi dalam membangun minimarket

mandiri menurut Hartono, (2007) adalah:

- Menyiasati Persoalan SDM

Dalam merekrut pegawai, diupayakan salah satu pegawai mempunyai

pengalaman dalam mengelola minimarket. Jika tidak ada seseorang yang

memiliki pengalaman, maka pelatihan harus dilakukan oleh pemilik.

- Memahami Cash Flow

Pemilik dan pengelola minimarket harus memahami cash flow (arus keluar

masuk kas uang tunai). Pembelian kredit akan menjadi utang dagang yang

harus dibayar tepat pada waktunya. Oleh karena itu, yang perlu dibuat adalah

Page 38: PERANCANGAN PERMAINAN SIMULASI BISNIS RITEL …... · 2.5 Akuntansi Perusahaan Dagang ... Contoh Daftar Item Barang dan Data Historis ... Siklus Akuntansi

27

target dan perkiraan (ramalan) penjualan secara berkala, jadwal pembelian dan

jadwal tagihan atas utang dagang. Dengan demikian kita dapat memperkirakan

kemampuan pembayaran atas pembelian barang dagangan secara kredit dan

memperkirakan jumlah pembelian barang dagangan. Sehingga dapat

menganalis prioritas pengeluaran uang tunai yang harus segera dibayarkan.

2. Konsumen

Untuk melakukan analisis konsumen maka perlu memahami karakter yang

dimiliki konsumen. Menurut E. Kennedy dan R. Dermawan Soemanagara dalam

buku Marketing Communication Taktik dan Strategi, “Sifat konsumen terbagi

dua: konsumen rasional dan irasional. Konsumen irasional memiliki karakteristik

yang berbeda dengan konsumen rasional, dilihat dari bagaimana mereka

mengambil keputusan pembelian terhadap pilihan produk dan layanan. Konsumen

irasional lebih banyak ditemui di masyarakat kita. Mereka memutuskan

menggunakan produk cenderung tanpa menggunakan analisis mendalam, yang

penting kepuasan tercapai.” Selanjutnya dinyatakan bahwa, “Konsumen rasional

cenderung melakukan analisis terhadap produk yang dipilih berdasarkan sebuah

proses penelusuran, untk memperoleh keyakinan bahwa produk yang dibeli benar-

benar bermanfaat dan memberikan dampak yang diinginkan, baik melalui majalah

atau buku, pendapat ahli, atau diskusi dengan teman. Harga juga menjadi

pertimbangan, jika diperoleh harga yang sama dengan produk-produk yang ada di

pasar.”

Data yang dibutuhkan untuk analisis konsumen adalah kepadatan penduduk,

pekerjaan, pendapatan, dan daya beli konsumen. Dengan demikian kita dapat

memperkirakan barang-barang kebutuhan apa saja yang harus disediakan

minimarket sesuai dengan tingkat kebutuhan dan keinginan konsumen. Seberapa

besar permintaan konsumen terhadap suatu barang dan berapa jumlah suatu

barang yang harus disediakan dalam satu periode penjualan (Hartono, 2007).

3. Supplier/Pemasok

Melakukan analisis terhadap pemasok sangat dibutuhkan untuk mengetahui

sejauh mana pemasok barang dapat mendukung kinerja minimarket secara

keseluruhan. Namun karena posisi tawar yang masih rendah yang artinya masih

memiliki ketergantungan terhadap pemasok, maka analisis dilakukan untuk

Page 39: PERANCANGAN PERMAINAN SIMULASI BISNIS RITEL …... · 2.5 Akuntansi Perusahaan Dagang ... Contoh Daftar Item Barang dan Data Historis ... Siklus Akuntansi

28

mempertimbangkan berbagai hal dalam kaitannya dengan pengadaan barang. Data

yang diperlukan untuk melakukan analisis pemasok antara lain adalah nama

perusahaan, barang-barang yang ditawarkan, kondisi barang (harga, jenis, ukuran,

kemasan, dll), kondisi pembelian (tunai atau kredit), jangka waktu jatuh tempo

(jika kredit), jumlah minimal pembelian, dan diskon yang dapat diperoleh

(Hartono, 2007).

4. Pesaing

Pesaing biasanya dipandang sebagai ancaman oleh kebanyakan perusahaan.

Perhatian perusahaan pada umumnya dipusatkan untuk mencari cara memperbesar

pangsa pasar dengan memperkecil pangsa pasar pesaing untuk mencari cara

mencegah masuknya pesaing baru ke dalam pasar. Salah satu analisis yang

biasanya dilakukan adalah analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunities,

dan Threats), sehingga dapat memperhitungkan pesaing dari sisi

keuggulan/kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman. Dengan demikian, dapat

diketahui kekuatan pesaing sebagai bentuk pelajaran yang dapat diambil sebagai

rujukan untuk memperbaiki kekuatan yang dimiliki. Kelemahan pesaing dapat

dijadikan sebagai peluang untuk masuk di wilayah tersebut. Ancaman pesaing

dapat digunakan sebagai informasi serta ancaman untuk bisnis kita sendiri.

Sedangkan peluang pesaing dapat dijadikan ukuran terhadap peluang yang masih

dapat dimanfaatkan (Hartono, 2007).

2.2 PERMAINAN SIMULASI BISNIS

Permainan simulasi merupakan kombinasi dari dua tipe metode

pembelajaran eksperiensial yaitu simulasi yang dapat menirukan sebuah perilaku

maupun proses, dan permainan yang merupakan sebuah aktivitas kompetisi.

Penggabungan metode pengajaran formal dengan permainan simulasi dapat

menjadi metode pembelajaran yang sangat efektif (Hidayatno dan Halim, 2004).

Permainan simulasi bisnis sudah jamak digunakan di dunia pendidikan.

Penggunaan permainan simulasi bisnis telah berlangsung sejak tahun 1960-an.

Permainan simulasi bisnis juga merupakan alat bantu dari jenis pembelajaran yang

disebut pembelajaran eksperiensial. Jenis pembelajaran seperti ini mengajak

pesertanya untuk mengalami sendiri secara langsung apa yang mereka pelajari

tersebut. Dalam hal ini, pengalaman yang pembelajar alami merupakan efek dari

Page 40: PERANCANGAN PERMAINAN SIMULASI BISNIS RITEL …... · 2.5 Akuntansi Perusahaan Dagang ... Contoh Daftar Item Barang dan Data Historis ... Siklus Akuntansi

29

keputusan yang telah mereka lakukan, dan juga keputusan dari lawan mereka

(Moeis, dkk, 2005).

Permainan simulasi bisnis merupakan salah satu bentuk pembelajaran

yang mampu memberikakan motivasi, interaktif dan bebas risiko untuk

mempelajari kedinamisan sistem bisnis (Hidayatno dan Putera, 2006). Permainan

simulasi juga dapat digunakan untuk melakukan uji coba keputusan berdasarkan

teori yang telah didapatkan di perkuliahan. (Hidayatno dan Halim, 2004).

2.3 KONSEP SYSTEM THINKING

Penerapan system thinking dimulai dengan memahami sebuah konsep yang

sederhana yang disebut “feedback” yang menunjukkan bagaimana tindakan dapat

menguatkan,melemahkan atau menyeimbangkan satu sama lain. Sebagai contoh

adalah ketika proses penuangan air dari kran ke dalam sebuah gelas. Mata kita

memperhatikan volume gelas, melihat proses pengisian air ke dalam gelas, sampai

pada akhirnya air sudah terisi sesuai dengan keinginan kita pada volume yang kita

inginkan, maka kita akan mengatur kran lebih lambat sampai akhirnya gelas

penuh dan kita mematikan kran. Kenyataannya ketika kita mengisi gelas kita

mengoperasikan sistem regulasi air, dimana lima variabel antara lain: volume air

yang kita inginkan, volume yang sedang ada dalam gelas ketika proses pengisian,

gap/selisih antar keduanya, posisi kran, dan aliran air. Variabel-variabel tersebut

dibuat dalam sebuah cause-effect relationship loop yang dinamakan feedback

process. “Proses beroperasi secara kontinyu untuk membuat volume air sesuai

dengan volume yang kita inginkan”. Pada gambar 2.5 dibawah ini merupakan

causal loop diagram, dimana maksud dari diagram tersebut adalah ketika kita

membuka kran air maka akan menyebabkan air mengalir ke dalam gelas, maka

volume gelas akan menuju ke arah volume yang kita inginkan, semakin menuju

volume yang kita inginkan gap/perbedaan semakin berkurang/menuju

keseimbangan (Senge, 1994).

Page 41: PERANCANGAN PERMAINAN SIMULASI BISNIS RITEL …... · 2.5 Akuntansi Perusahaan Dagang ... Contoh Daftar Item Barang dan Data Historis ... Siklus Akuntansi

30

Gambar 2.5 Causal Loop Diagram

Sumber: Senge, 1994

Ada dua tipe dari feedback process yaitu renforcing (pertumbuhan) dan

balancing (keseimbangan).

Gambar 2.6 Reinforcing Circle Diagram Sumber: Senge, 1994

Pada gambar 2.6 di atas menunjukkan sebuah reinforcing feedback process.

Maksud dari gambar tersebut adalah apabila produk yang dijual adalah produk

yang bagus, maka penjualan dari produk tersebut akan terus meningkat yang

berarti meningkatkan kepuasan pelanggan, dengan meningkatnya kepuasan

pelanggan maka penjualan akan semakin meningkat lagi. Sebaliknya apabila

produk yang dijual tidak bagus yang menyebabkan ketidakpuasan pelanggan yang

berakibat pada tingkat penjualan yang rendah, dan akan semakin rendah (Senge,

1994).

Gambar 2.7 Balancing Circle Diagram Sumber: Senge, 1994

Page 42: PERANCANGAN PERMAINAN SIMULASI BISNIS RITEL …... · 2.5 Akuntansi Perusahaan Dagang ... Contoh Daftar Item Barang dan Data Historis ... Siklus Akuntansi

31

Gambar 2.7 di atas menunjukkan sebuah balancing feedback process,

dimana terdapat gap antara keinginan terhadap jumlah kas dengan jumlah kas

yang sebenarnya/yang dimiliki. Ketika kita meminjam uang, dapat membuat kas

kita lebih besar, sehingga gap antara jumlah kas yang diinginkan dengan jumlah

kas yang sebenarnya berkurang. Hal inilah yang dinamakan keseimbangan

(Senge, 1994).

2.4 STELLA VERSI 9.1.3

A. Pengertian Stella

Berikut adalah pengertian Stella menurut Rusdiana, (2006):

1. Stella merupakan program/software dengan bahasa grafik yang dapat

membantu mempelajari sistem dinamis tanpa menulis ribuan garis kode.

2. Stella merupakan software yang secara khusus diikembangkan untuk

memfasilitasi kreasi dasar berpikir/belajar untuk berpikir membangun

kesepahaman dan menghasilkan pengertian yang mendalam pada konsep dasar.

B. Langkah Pembuatan Model dengan Stella

Langkah pembuatan model dengan menggunakan Stella menurut Rusdiana,

(2006) adalah sebagai berikut:

1. Definisi permasalahan dan definisi dari model

2. Desain variabel-variabel tetap

Variabel tetap merupakan sebuah indikasi dari sebuah status sistem. Variabel-

variabel tersebut diantaranya adalah stocks/reservoir dalam bentuk akumulasi

tetapi dapat juga hilang.

3. Memilih control variable

Flows yang masuk dan keluar adalah variabel tetap.

4. Run model

Run model adalah menjalankan model.

C. Building Block

Building block merupakan komponen yang digunakan untuk membangun

model pada Stella (Richmond, 2005). Berikut ini merupakan building block pada

Stella serta simbol dari masing-masing building block tersebut:

1. Stocks ( )

Page 43: PERANCANGAN PERMAINAN SIMULASI BISNIS RITEL …... · 2.5 Akuntansi Perusahaan Dagang ... Contoh Daftar Item Barang dan Data Historis ... Siklus Akuntansi

32

Stocks merupakan hasil akumulasi. Fungsinya untuk menyimpan informasi

parameter yang masuk dan keluar di dalamnya.

2. Flow ( )

Flow berfungsi seperti aliran yang akan mengisi dan mengalirkan stocks.

3. Converter ( )

Converter mempunyai fungsi untuk menyimpan konstanta, input, suatu

persamaan. Secara umum mengubah input menjadi output.

4. Connects ( )

Connects merupakan penghubung dari elemen-elemen dari suatu model.

2.5 AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG

Kegiatan perusahaan dagang meliputi pembelian barang dagangan,

menyimpannya sementara, menjual persediaan barang dagangannya kepada

pelanggan untuk memperoleh uang kas, selanjutnya menggunakan uang kas untuk

membeli persediaan lagi. Oleh karena itu akun pembelian, retur pembelian,

potongan harga, potongan pembelian, penjualan, retur penjualan dan potongan

harga, potongan penjualan, ongkos angkut merupakan akun-akun yang sering

terdapat dalam perusahaan dagang (Nuswantara, 2003).

Sistem pencatatan persediaan dalam perusahaan dagang dibagi menjadi dua

yaitu sistem periodik dan perpetual. Namun sistem yang biasa digunakan di

perusahaan dagang adalah sistem periodik. Pada sistem pencatatan periodik tidak

melakukan mutasi atas perkiraan persediaan barang dagang saat tejadi pembelian

dan penjualan, serta penilaian atas perkiraan tersebut dilakukan secara berkala

untuk periode tertentu. Sedangkan sistem pencatatn perpetual setiap pembelian

berarti mendebet perkiraan persediaan barang dan sebaliknya dikredit apabila

terjadi penjualan. Pembelian berarti persediaan barang dagangan bertamah di

debet, sedangkan penjualan berarti persediaan barang dagangan berkurang di

kredit (Suharli, 2006).

Siklus akuntansi adalah siklus yang menunjukkan langkah-langkah yang

diperlukan dalam penyelesaian proses akuntansi secara manual (Muawanah dan

Poernawati, 2008).

Page 44: PERANCANGAN PERMAINAN SIMULASI BISNIS RITEL …... · 2.5 Akuntansi Perusahaan Dagang ... Contoh Daftar Item Barang dan Data Historis ... Siklus Akuntansi

33

Tahap yang harus dilalui dalam siklus akuntansi menurut Nuswantara (2003),

antara lain:

A. Pencatatan ke Dalam Dokumen (Bukti Transaksi)

Transaksi yang terjadi di perusahaan akan dicatat dalam bukti transaksi.

Contoh bukti transaksi diantaranya adalah kuitansi pembayaran atau penerimaan

kas, purchase order, faktur pembelian, faktur penjualan, dan lain-lain.

B. Pencatatan ke Jurnal

Proses pencatatan yang dibahas di bagian ini akan difokuskan pada proses

pencatatan transaksi pokok perusahaan dagang. Pencatatan transaksi lain yang

sifatnya umum, seperti pembelian peralatan dan perlengkapan, pembayaran beban

gaji, dan sebagainya sama seperti pencatatan transaksi dalam perusahaan jasa.

Bentuk jurnal umum yang digunakan dalam proses pencatatan adalah

sebagai berikut:

Tabel 2.5 Jurnal Umum

Tgl. Nomor Bukti Keterangan Ref D K

Perusahaan dagang yang mempunyai banyak transaksi keuangan dan jenis

transaksinya sering bervariasi akan lebih praktis dan mudah dalam pengawasan,

jika menggunakan beberapa buku jurnal yang berfungsi khusus untuk mencatat

transaksi-transaksi tertentu. Jurnal-jurnal khusus yang biasanya digunakan oleh

perusahaan (Nuswantara, 2003), antara lain:

1. Jurnal Pembelian (Purchase Journal)

Jurnal pembelian merupakan jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi

pembelian barang dagang yang dilakukan secara kredit. Salah satu contoh

bentuk jurnal pembelian pada tabel berikut:

Tabel 2.6 Jurnal Pembelian Jumlah

(D) Pembelian

(K) Utang Dagang

Keterangan Kreditur

Tgl. No. FakturTgl.

FakturTermin Ref

2. Jurnal Penerimaan Kas (Cash Receipt Journal)

Page 45: PERANCANGAN PERMAINAN SIMULASI BISNIS RITEL …... · 2.5 Akuntansi Perusahaan Dagang ... Contoh Daftar Item Barang dan Data Historis ... Siklus Akuntansi

34

Jurnal penerimaan kas merupakan jurnal yang digunakan untuk mencatat

transaksi-transaksi yang berhubungan dengan penerimaan kas. Salah satu

contoh bentuk jurnal penerimaan kas sebagai berikut:

Tabel 2.7 Jurnal Penerimaan Kas

PenjualanPiutang Dagang

Pot. Penjualan

Kas

Perkiraan Jumlah

Perkiraan di debet

Tgl.No.

BKMKet. Ref Serba-Serbi

Perkiraan yang di kredit

3. Jurnal Penjualan (Sales Journal)

Jurnal penjualan merupakan jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi

penjualan barang dagang yang dilakukan secara kredit. Salah satu contoh

bentuk jurnal penjualan pada tabel berikut:

Tabel 2.8 Jurnal Penjualan Jumlah

(D) Piutang Dagang

(K) Penjualan

Tgl.No.

FakturKeterangan

DebiturTgl.

FakturTermin Ref

4. Jurnal Pengeluaran Kas (Cash Payment Journal)

Jurnal pengeluaran kas merupakn jurnal yang digunakan untuk mencatat

transaksi-transaksi yang berhubungan dengan pengeluaran kas. Salah satu

contoh bentuk jurnal pengeluaran pada tabel 2.9:

Tabel 2.9 Jurnal Pengeluaran Kas

PembelianUtang

DagangPot.

PembelianKas

Akun Jumlah

Tgl.No.

BKKKet. Ref

Perkiraan yang di debet Perkiraan di kredit

Serba-Serbi

5. Jurnal Umum (General Journal)

Jurnal umum merupakan jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi-

transaksi yang tidak bisa dicatat ke dalam jurnal khusus yang telah dijelaskan

di atas (jurnal pembelian, penerimaan kas, penjualan, pengeluaran kas).

Pencatatan dari dokumen ke dalam buku jurnal khusus dilaksanakan setiap

hari atau setiap terjadi transaksi. Demikian pula dengan pencatatan ke dalam Buku

Besar Pembantu yang didasarkan pada transaksi harian. Sedangkan pencatatan

Page 46: PERANCANGAN PERMAINAN SIMULASI BISNIS RITEL …... · 2.5 Akuntansi Perusahaan Dagang ... Contoh Daftar Item Barang dan Data Historis ... Siklus Akuntansi

35

dari jurnal khusus ke Buku Besar Umum dilakukan pada setiap akhir bulan

dengan membuat rekapitulasi terlebih dahulu terhadap jumlah-jumlah yang ada

pada setiap jurnal khusus (Nuswantara, 2003).

C. Posting Ayat-ayat Jurnal ke Akun Buku Besar

Transaksi-transaksi keuangan yang telah dicatat ke dalam jurnal selajutnya

dipindahbukukan atau di-posting ke buku besar umum yang berisi dengan nama-

nama akun. Kegiatan ini masih termasuk dalam tahap pencatatan dan bertujuan

untuk mengelompokkan atau merekap akun-akun yang sejenis yang muncul di

dalam jurnal umum. Bentuk buku besar umum yang digunakan ditunjukkan pada

tabel 2.10 berikut:

Tabel 2.10 Buku Besar Nama Akun: Nomor:

D K

SaldoTgl. Keterangan Ref D K

D. Neraca

Langkah terakhir adalah menyiapkan daftar semua akun dan saldonya dalam

sebuah neraca saldo. Neraca saldo dipersiapkan untuk melihat kesamaan debit dan

kredit akun-akun yang ada di dalm buku besar. Ringkasan akun beserta saldonya

yang terdaftar dalam neraca saldo digunakan sebagai dasar untuk menyiapkan

laporan keuangan.

Siklus akuntansi yang dijelaskan di atas dapat diringkas dalam bagan proses

pada gambar 2.8 sebagai berikut:

Gambar 2.8 Siklus Akuntansi

Page 47: PERANCANGAN PERMAINAN SIMULASI BISNIS RITEL …... · 2.5 Akuntansi Perusahaan Dagang ... Contoh Daftar Item Barang dan Data Historis ... Siklus Akuntansi

36

Sumber : Muawanah dan Poernawati, 2008

Gambar 2.8 menunjukkan ringkasan siklus akuntansi yang dikerjakan secara

manual. Siklus tersebut bermula dari bukti transaksi, dicatat dalam jurnal,

dipindahkan ke buku besar, kemudian diringkas dan diakhiri dengan penyajian

laporan keuangan (Muawanah dan Poernawati, 2008).

2.6 REFERENSI PENELITIAN SEBELUMNYA

Penelitian dengan tema sejenis oleh Moeis, dkk (2005) dengan judul

”Pembuatan Permainan Simulasi Bisnis Executive Decision dengan Pendekatan

Sistem Dinamis untuk Meningkatkan Kualitas Pengalaman Pembelajaran”.

Penelitian ini berusaha untuk membuat permainan simulasi bisnis dengan

pendekatan sistem dinamis. Dengan pendekatan ini, setiap variabel dalam sistem

akan digambarkan baik itu sebagai suatu variable stock maupun variabel flow.

Software yang digunakan untuk membuat permainan simulasi bisnis ini adalah

Powersim 2.5d. Software Powersim ini akan diintegrasikan dengan Microsoft

Excel sebagai interface-nya. Penelitian ini menghasilkan suatu permainan

simulasi bisnis yang diberi nama Executive Decisions (ED). Tahapan yang dilalui

dalam pembuatan ED sendiri adalah (i) Menganalisis permainan MESE dan EG,

(ii) Membuat konsep permainan ED, (iii) Membuat formulasi permainan ED, (iv)

Membuat model permainan ED, (v) Memverifikasi dan memvalidasi model

permainan ED, serta (vi) Membuat manual permainan ED. Permainan ini sendiri

mensimulasikan suatu industri oligopolis fiktif untuk produk yang diberi nama

PhotoGlass. PhotoGlass sendiri merupakan sebuah produk sunglasses dengan

fasilitas kamera built-in di dalamnya. Permainan ED ini mengharuskan peserta

permainan memasukkan 5 (lima) input tiap periodenya yaitu harga produk, budget

marketing, budget riset dan Pengembangan (RnD), budget investasi, dan jumlah

produksi. Dari 5 input tadi, peserta akan memperoleh suatu output yang berupa

laporan keuangan dari firma yang mereka kontrol. Peserta akan dibagi menjadi

beberapa tim, dengan 1 tim beranggotakan 2-5 orang dimana tiap tim

mengendalikan 1 firma. Selain laporan keuangan firma, tiap peserta juga akan

memperoleh laporan tentang industri secara umum. Peserta juga akan memperoleh

koran simulasi pada tiap awal periode, untuk membantu mereka dalam mengambil

Page 48: PERANCANGAN PERMAINAN SIMULASI BISNIS RITEL …... · 2.5 Akuntansi Perusahaan Dagang ... Contoh Daftar Item Barang dan Data Historis ... Siklus Akuntansi

37

keputusan untuk periode berjalan. Perbedaan permainan simulasi bisnis ini dengan

permainan sejenis yang dibangun oleh sekolah-sekolah bisnis dan manajemen

adalah pada penggunaan sebuah model yang nyata (tangible). Software Powersim

2.5d, yang berbasis pada konsep System Dynamics, digunakan untuk membuat

sebuah model yang nyata. Model ini akan sangat membantu pengguna permainan

ini untuk memahami keterkaitan antar variabel dalam sistem yang disimulasikan.

Hal tersebut akan membesar tingkat keberhasilan tujuan permainan simulasi bisnis

ini.

Penelitian oleh Hidayatno dan Putera (2006) dengan judul “Perancangan

Permainan Simulasi Bisnis Menggunakan Pendekatan Sistem Dinamis untuk

Memfasilitasi Praktek Intepretasi dan Analisis Laporan Keuangan”. Penekanan

penelitian ini adalah untuk mendesain sebuah permainan simulasi bisnis untuk

membantu pemahaman pemain dalam menginterpretasikan dan menganalisa

laporan keuangan yang disimulasikan. Permainan simulasi ini dapat memberikan

suatu lingkungan yang interaktif, bebas risiko dalam menguji coba alternatif-

alternatif pengambilan keputusan yang tentunya akan berdampak terhadap laporan

keuangan. Permainan mensimulasikan sebuah entitas bisnis keluarga dan disusun

dengan aplikasi Powersim 2005 dan Excel. Metodologi yang digunakan dalam

penelitian ini adalah (i) membuat konsep permainan dengan membangun konsep

dasar dan membuat diagram causal loop untuk mengetahui hubungan antar

variabel. , (ii) membangun model dengan menggunakan stock and flow diagram

dengan Powersim 2005, (iii) verifikasi dan validasi, (iv) menjalankan permainan.

Keputusan yang harus diambil pemain anatara lain keputusan bisnis, keputusan

keuangan, dan keputusan investasi. Ujicoba pelaksanaan telah dilakukan di kelas

Akuntansi dan Biaya. Hasil ujicoba menunjukkan bahwa pokok-pokok

pembelajaran yang ditargetkan untuk ditingkatkan dapat dicapai. Pokok-pokok

pembelajaran tersebut antara lain (i) meningkatkan kemampuan untuk menduga

profit dari sebuah perusahaan menggunakan income statement dan rasio

keuntungan, (ii) mempraktekkan penghitungan inventori yang benar untuk

memenuhi permintaan tetapi tetap dengan mengeluarkan biaya yang seminimal

mungkin, (iii) memahami perbedaan tingkat waktu pembayaran mempengaruhi

kas, (iv) memahami bahwa bunga bank dapat meningkatkan kas, namun di sisi

Page 49: PERANCANGAN PERMAINAN SIMULASI BISNIS RITEL …... · 2.5 Akuntansi Perusahaan Dagang ... Contoh Daftar Item Barang dan Data Historis ... Siklus Akuntansi

38

lain bunga bank dapat meningkatkan total cost, (v) merencanakan strategi bisnis,

(vi) memahami bahwa penentuan harga jual harus seimbang dengan pemberian

pelayanan dengan konsumen, (vii) memprediksi respon pasar dalam keputusan

bisnis yang di ambil, (viii) memahami bahwa perusahaan harus dapat memberikan

keuntungan untuk para stakeholders.

Page 50: PERANCANGAN PERMAINAN SIMULASI BISNIS RITEL …... · 2.5 Akuntansi Perusahaan Dagang ... Contoh Daftar Item Barang dan Data Historis ... Siklus Akuntansi

39

BAB III

METODE PENELITIAN

Pada Bab ini diuraikan secara sistematis mengenai metode penelitian yang

dilakukan. Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini dapat dilihat

pada gambar 3.1 di bawah ini:

Mulai

Kerangka Berpikir

Pengumpulan Data :1. Data Primer dari Andina Mart

Data dari Hasil Wawancara dan PengamatanLangsung di Lapangan:- Proses Bisnis- Masalah/kendala dalam Menjalankan Bisnis Ritel

2. Data Sekunder dari Andina Mart- Gambaran Umum Perusahaan dan Struktur

Organisasinya- Data Seluruh Item Produk yang Dijual di Andina

Mart- Data Harga Jual dan Harga Beli setiap Item Produk - Data Penjualan- Data Jumlah Transaksi selama 1 Tahun- Data Supplier Andina Mart

Tahap Pengumpulan Data

A

Gambar 3.1 Metode Penelitian

Page 51: PERANCANGAN PERMAINAN SIMULASI BISNIS RITEL …... · 2.5 Akuntansi Perusahaan Dagang ... Contoh Daftar Item Barang dan Data Historis ... Siklus Akuntansi

40

Lanjutan Gambar 3.1

Page 52: PERANCANGAN PERMAINAN SIMULASI BISNIS RITEL …... · 2.5 Akuntansi Perusahaan Dagang ... Contoh Daftar Item Barang dan Data Historis ... Siklus Akuntansi

41

Berdasarkan diagram alir metodologi penelitian di atas dapat dijelaskan

menjadi beberapa tahapan sebagai berikut :

3.1 KERANGKA BERPIKIR

Tahap ini merupakan tahap awal perancangan permainan simulasi bisnis.

Tahap ini berisi langkah awal dalam pembuatan permainan, tahap-tahap

permainan, aturan permainan, serta cara memainkan permainan.

Permainan yang dibuat adalah permainan simulasi bisnis pada industri ritel.

Pada tiap periodenya mewakili 1 bulan waktu nyata. Item produk yang dijual

sebanyak 250 item barang, dengan 19 supplier untuk dipilih menjadi 10 supplier.

Peserta permainan simulasi ini adalah praktikan Praktikum Perancangan Teknik

Industri, yang terdiri 2-3 orang setiap kelompok. Satu kelompok mewakili satu

ritel.

Sebelum memulai permainan, praktikan diberikan data usulan lokasi

pendirian ritel beserta informasi masing-masing lokasi usulan. Kemudian

praktikan memilih salah satu lokasi, melakukan pemilihan supplier, memilih serta

membeli barang untuk persediaan awal sesuai dengan segmentasi pasar dimana

lokasi ritel mereka akan didirikan. Setelah itu peserta menentukan marjin

keuntungan setiap item barang dan jumlah barang yang akan dibeli sebagai input-

an dalam permainan ini. Dimana keputusan-keputusan awal ini dilakukan pada

modul I (modul pendahuluan). Sedangkan pada modul II merupakan pelaksanaan

permainan simulasi bisnis ritel dengan menggunakan software stella 9.1.3.

Pada setiap akhir periode, praktikan akan mendapat empat buah laporan

yaitu : (i) laporan keuangan yang berisi biaya-biaya, pemasukan, dan pinjaman

bank (ii) laporan sisa persediaan semua item barang, dan (iii) laporan penjualan

semua item barang. Ritel yang menghasilkan laba bersih paling banyak, mampu

menentukan pembelian barang dan jumlah persediaan dengan tepat, serta mampu

mengontrol keuangan dengan baik dinyatakan sebagai pemenang.

Output dari penelitian perancangan permainan simulasi bisnis ini adalah

progam permainan simulasi bisnis ritel sebagai alat bantu praktikum Perancangan

Teknik Industri pada industri (ritel) dan modul praktikum (untuk asisten maupun

praktikan).

Page 53: PERANCANGAN PERMAINAN SIMULASI BISNIS RITEL …... · 2.5 Akuntansi Perusahaan Dagang ... Contoh Daftar Item Barang dan Data Historis ... Siklus Akuntansi

42

3.2 PENGUMPULAN DATA

Pada tahap ini dilakukan pengumpulan data yang dibutuhkan untuk

penelitian. Data yang dikumpulkan berupa data primer dan data sekunder. Data

primer adalah data yang diperoleh dari sumber pertama baik dari individu seperti

hasil dari wawancara atau hasil pengisian kuesioner yang dilakukan oleh

mahasiswa atau peneliti. Data sekunder merupakan data primer yang telah diolah

lebih lanjut dan telah disajikan oleh pihak lain, misalnya dalam bentuk tabel-tabel

atau dalam bentuk diagram-diagram (Hariwijaya dan Djaelani, 2004, hal.50). Data

yang dikumpulkan untuk menunjang penelitian ini dijelaskan secara lebih lanjut

dalam tabel 3.1 berikut:

Tabel 3.1 Pengumpulan Data No. Data Jenis Keterangan Tujuan Metode

1. Data mengenai proses bisnis ritel dan kendala yang dihadapi dalam menjalankan bisnis ritel

Data primer

Data hasil wawancara dengan pemilik Ritel Andina Mart serta melalui pengamatan langsung

Mengetahui proses bisnis industri ritel dan kendala yang dihadapi dalam menjalankan bisnis ritel

Wawancara dan observasi lapangan

2. Gambaran umum perusahaan dan struktur organisasinya

Data sekunder

Data didapatkan dari dokumen Andina Mart baik profil perusahaan, maupun strukur organisasinya.

Mengetahui gambaran umum perusahaan dan struktur organisasinya

Dokumen admin Andina Mart

3. Data seluruh item produk beserta harga beli dan harga jual

Data sekunder

Data didapatkan dari data admin Andina Mart

Mengetahui item produk beserta harga beli dan harga jual

Dokumen admin Andina Mart

4. Data penjualan produk harian

Data sekunder

Data didapatkan dari data penjualan dari bagian admin Andina Mart

Mengetahui jumlah penjualan produk harian

Dokumen penjualan bagian admin Andina Mart

5. Data supplier Data sekunder

Data didapatkan dari data admin Andina Mart

Mengetahui supplier (distributor) yang mensuplai barang, Lead Time, dll

Dokumen admin Andina Mart

Pada tahap pengumpulan data, data yang dikumpulkan meliputi segala

informasi yang terkait yang diperlukan dalam pengolahan data. Informasi data

diperoleh dengan melakukan pengamatan pada proses bisnis ritel dimulai dari

Page 54: PERANCANGAN PERMAINAN SIMULASI BISNIS RITEL …... · 2.5 Akuntansi Perusahaan Dagang ... Contoh Daftar Item Barang dan Data Historis ... Siklus Akuntansi

43

pemesanan kepada supplier, proses pencatatan, penjualan kepada customer, dan

laporan keuangan. Serta wawancara dengan pihak–pihak yang terkait seperti

pemilik ritel yang merangkap sebagai kepala toko serta beberapa karyawan.

Data historis yang diperoleh dari data pemesanan barang ke supplier dengan

merekap data dari faktur pembelian, data penjualan per item, serta data jumlah

transaksi, dan data pendukung lainnya misalnya mengenai urutan proses dan

semua yang berhubungan dengan proses bisnis ritel.

Pada gambar 3.2 berikut adalah diagram proses bisnis Ritel Minimarket

Andina Mart dan minimarket lain secara umum:

Page 55: PERANCANGAN PERMAINAN SIMULASI BISNIS RITEL …... · 2.5 Akuntansi Perusahaan Dagang ... Contoh Daftar Item Barang dan Data Historis ... Siklus Akuntansi

44

Gambar 3.2 Proses Bisnis Andina Mart Sumber: Andina Mart, 2009

Penjelasan Diagram Bisnis Proses pada gambar 3.2 di atas adalah sebagai berikut:

Page 56: PERANCANGAN PERMAINAN SIMULASI BISNIS RITEL …... · 2.5 Akuntansi Perusahaan Dagang ... Contoh Daftar Item Barang dan Data Historis ... Siklus Akuntansi

45

- Bagian administrasi membuat purchase order (PO) berdasarkan persetujuan

dan instruksi kepala toko tentang jumlah, ukuran, maupun jenis barang, dan

merek. Kemudian melakukan pemesanan ke supplier.

- Supplier menerima PO dan mengirimkan barang ke ritel sesuai pesanan.

- Setelah barang yang dipesan sampai, barang akan diperiksa baik jumlah,

keadaan barang, dan tanggal kadaluwarsa oleh bagian administrasi. Jika

dalam pemeriksaan ternyata ditemukan barang yang rusak maka sesuai

dengan perjanjian sebelumnya dengan supplier apakah pihak supplier mau

menerima retur atau tidak, maka jika sesuai dengan perjanjian dengan pihak

supplier mau menerima retur dan ternyata ditemukan barang yang rusak

maka bagian administrasi akan membuat dan mengirimkan surat retur serta

barang kepada pihak supplier, pihak supplier akan menerima surat dan

barang, kemudian akan menukar dengan yang baru ke ritel.

- Selanjutnya bagian data entry yang dapat diwakili bagian administrasi akan

menginputkan kode barang ke dalam komputer serta merekap data faktur

baik barang yang dibeli, jumlah pembelian (dalam rupiah) serta tanggal

jatuh tempo pembayaran/term of payment (TOP) ke buku utang. Namun

untuk pembayaran secara lunas, pembayaran dilakukan ketika barang

sampai.

- Setelah kode barang di-input-kan, pramuniaga akan menata sebagian atau

semua (sesuai dengan kebutuhan atau kapasitas display) barang yang ada di

gudang ke rak display.

- Konsumen masuk ke toko dapat langsung mencari sendiri barang yang akan

dibeli ataupun dapat meminta pramuniaga untuk menunjukkan letak barang

yang ingin dicari.

- Setelah mendapatkan barang yang ingin dibeli, konsumen menuju ke kasir

untuk melakukan pembayaran.

- Petugas kasir memindai kode barang dengan barcode kemudian menerima

uang pembayaran.

- Konsumen keluar toko.

3.3 PERANCANGAN SISTEM

3.3.1 Pembuatan Konsep Permainan

Page 57: PERANCANGAN PERMAINAN SIMULASI BISNIS RITEL …... · 2.5 Akuntansi Perusahaan Dagang ... Contoh Daftar Item Barang dan Data Historis ... Siklus Akuntansi

46

Pada langkah pembuatan konsep permainan ini dikembangkan cerita dan

aturan yang membangun permainan. Masalah-masalah yang harus diselesaikan

oleh peserta permainan baik berupa masalah penentuan lokasi, analisis kelayakan

pendirian ritel, penentuan supplier yang akan memasok barang ke toko, penetuan

jadwal kedatangan, jumlah pembelian yang harus dilakukan, penentuan harga jual,

penentuan jumlah persediaan, dan laporan keuangan. Selain itu juga dibuat

diagram causal loop untuk dapat memahami hubungan antar variabel pada

permainan simulasi bisnis ritel, dapat memahami bagaimana variabel saling

berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain sehingga dapat meningkatkan

performance.

3.3.2 Perancangan Alat Bantu Praktikum Modul I

Alat bantu praktikum dirancang untuk memudahkan dalam pelaksanaan

praktikum atau selama menjalankan permainan simulasi bisnis sehingga dapat

tercipta permainan simulasi bisnis ritel dengan output sesuai dengan yang

diinginkan. Pada modul I sebagai pendahuluan, berisi penggambaran proses bisnis

ritel, pemahaman mengenai biaya dalam mendirikan bisnis ritel, dan perencanaan

awal dalam pendirian ritel. Masing-masing kelompok dapat membuat perencanaan

baik pemilihan lokasi pendirian ritel, analisis kelayakan pendirian ritel, pemilihan

supplier, item yang akan dibeli berkaitan dengan target atau segmentasi pasar

mereka, jumlah inventori awal, dan penentuan harga jual masing-masing item

barang dengan menentukan marjin keuntungan masing-masing item barang,

dimana data hasil pemilihan tersebut digunakan sebagai input-an memulai

permainan bisnis ritel pada Modul II.

Alat bantu yang dibuat berupa pembuatan animasi dengan Software Arena

12, pembuatan usulan lokasi pendirian ritel, komponen studi kelayakan pendirian

ritel, data supplier, dan data historis penjualan setiap item barang serta presentase

marjin keuntungan normal.

3.3.3 Perancangan Alat bantu Praktikum Modul II

Pada modul II merupakan pelaksanaan permainan simulasi bisnis ritel

dengan menggunakan Software Stella 9.1.3. Pada modul II ini dibuat model

Page 58: PERANCANGAN PERMAINAN SIMULASI BISNIS RITEL …... · 2.5 Akuntansi Perusahaan Dagang ... Contoh Daftar Item Barang dan Data Historis ... Siklus Akuntansi

47

permainan, merancang user interface, memverifikasi dan memvalidasi model

yang dibuat, serta perancangan alat bantu praktikum lainnya yang dapat

mempermudah dalam pelaksanaan paktikum/permainan simulasi bisnis.

Selengkapnya akan dijelaskan sebagai berikut:

A. Pembuatan Model Permainan

Tahap selanjutnya yaitu membuat model permainan. Model permainan yang

dibuat menggunakan software Stella versi 9.1.3. Penggunaan software ini

dikarenakan kemampuan Stella yang dapat mengakomodasi konsep permainan

yang dibuat. Model permainan yang dibuat meliputi model keuangan (kas), model

penjualan, model hutang dan cicilan Bank, model pembelian ke supplier, serta

model biaya operasional. Model ini diintegrasikan dengan Microsoft Excel untuk

output data (sebagai report yang diberikan kepada praktikan untuk mempermudah

dalam melakukan analisis).

B. Perancangan User Interface

Interface pada software stella dibuat dengan tujuan untuk menampilkan

informasi perilaku model. Selain itu juga untuk memudahkan dalam memasukkan

input-an sebagai feed back dari perubahan perilaku model.

C. Memverifikasi dan Memvalidasi Model Permainan

Verifikasi dilakukan untuk menguji apakah permainan simulasi tersebut

berjalan dengan baik tanpa terjadi error. Untuk menguji apakah terjadi error

dengan cara melihat apakah ketika dijalankan ada pernyataan peringatan. Jika ada,

maka model yang dibuat perlu ditinjau lagi. Jika tidak ada error dan penghitungan

manual sudah sesuai, maka model sudah verify. Sedang untuk memvalidasi model

permainan, dilihat perilaku dari model apakah sudah sesuai dengan konsep yang

dibuat, dan penghitungan pada model sesuai dengan penghitungan manual. Jika

model sudah valid dan verify maka dilanjutkan ke tahap selanjutnya (Hidayatno

dan Dewi, 2008).

D. Perancangan Alat Bantu Praktikum Lainnya

Kelengkapan praktikum tambahan seperti newspaper serta form-form.

Contoh headline newspaper/berita sebagai informasi kepada praktikan mengenai

Page 59: PERANCANGAN PERMAINAN SIMULASI BISNIS RITEL …... · 2.5 Akuntansi Perusahaan Dagang ... Contoh Daftar Item Barang dan Data Historis ... Siklus Akuntansi

48

kondisi ekonomi, event, musim untuk membantu mengambil kebijakan di running

permainan pada periode selanjutnya.

3.3.4 Penyusunan Modul Praktikum

Setelah permainan simulasi bisnis yang dibuat dengan software Stella

selesai diverifikasi dan divalidasi, langkah selanjutnya adalah membuat modul

permainan/praktikum. Modul ini dibuat sebagai panduan dalam menjalankan

permainan/praktikum, baik untuk praktikan maupun asisten. Untuk praktikan,

modul ini memberikan gambaran umum tentang elemen-elemen permainan, game

play serta game rule permainan.

A. Modul untuk Praktikan

Modul yang dibuat untuk praktikan berisikan hal-hal sebagai berikut:

1. Tujuan Praktikum

Tujuan praktikum merupakan tujuan yang diharapkan setelah praktikan

mengikuti praktikum.

2. Kriteria Penilaian

Kriteria penilaian memaparkan hal-hal yang menjadi bahan pertimbangan

untuk menilai praktikan selama praktikum

3. Teori Pengantar

Teori pengantar berisikan teori-teori yang berhubungan dengan praktikum.

4. Teknis Pelaksanaan Praktikum

Teknis pelaksanaan praktikum baik pada modul I maupun modul II adalah

sebagai berikut:

a. Modul I Pendahuluan

Pada modul I, praktikan akan membuat keputusan dalam hal sebagai

berikut: (i) Melakukan pemilihan lokasi ritel, (ii) Melakukan analisis

kelayakan pendirian ritel, (iii) Memilih supplier, (iv) Menentukan jumlah

dan memilih jenis barang yang akan dibeli ke supplier, (v) Menetapkan

jadwal kedatangan supplier, (vi) Harga jual produk, (vii) Jumlah

pembelian ke supplier, (viii) Jumlah Utang Bank, yang nantinya

digunakan sebagai input permainan simulasi bisnis ritel pada modul II).

b. Modul II, Running Permainan Simulasi Bisnis Ritel

Page 60: PERANCANGAN PERMAINAN SIMULASI BISNIS RITEL …... · 2.5 Akuntansi Perusahaan Dagang ... Contoh Daftar Item Barang dan Data Historis ... Siklus Akuntansi

49

Pada modul II terdapat tahapan dalam permainan, peraturan umum

permainan (game rule), dan cara memainkan permainan (game play).

B. Modul untuk Praktikan

Modul untuk asisten berisi urutan praktikum, teknis pelaksanaan praktikum

untuk asisten, dan juga manipulasi (skenario apa saja yang bisa dibuat dalam

permainan, penjelasan bagaimana asisten bisa memasukkan data dan

memanipulasi permainan itu sendiri sehingga dapat diperoleh output/tujuan yang

ingin dicapai dalam permainan simulasi tersebut). Selain itu juga terdapat standar

penilaian dalam memberikan penilaian masing-masing kelompok. Dalam

pelaksanaan praktikum, asisten mempunyai tugas untuk:

1. Membagi kelompok (2-3 orang/kelompok).

2. Mengatur persiapan seperti alat bantu praktikum, jadwal simulasi, tempat, dan

sebagainya.

3. Memasukkan keputusan awal praktikan dan supervisi.

4. Mengakhiri simulasi.

5. Menilai hasil permainan simulasi masing-masing kelompok.

Page 61: PERANCANGAN PERMAINAN SIMULASI BISNIS RITEL …... · 2.5 Akuntansi Perusahaan Dagang ... Contoh Daftar Item Barang dan Data Historis ... Siklus Akuntansi

50

BAB IV

PERANCANGAN SISTEM

Pada bab ini menguraikan perancangan konsep permainan, perancangan

alat bantu praktikum, perancangan model permainan, menjalankan permainan,

verifikasi dan validasi model permainan, perancangan interface, serta penyusunan

modul praktikum.

4.1 PEMBUATAN KONSEP PERMAINAN

4.1.1 Teknis Permainan

Peserta permainan simulasi bisnis pada industri ritel ini adalah praktikan

Praktikum Perancangan Teknik Industri, yang terdiri 2-3 orang setiap kelompok.

Satu kelompok mewakili satu ritel. Pada tiap periodenya mewakili 1 bulan waktu

nyata. Item produk yang dijual sebanyak 250 item barang, dengan 19 supplier

dipilih menjadi 10 supplier.

Sebelum memulai permainan, praktikan diberikan data usulan lokasi

pendirian ritel beserta informasi masing-masing lokasi usulan. Kemudian

praktikan memilih salah satu lokasi, melakukan pemilihan supplier, memilih serta

membeli barang untuk persediaan awal sesuai dengan segmentasi pasar dimana

lokasi ritel mereka akan didirikan. Setelah itu peserta menentukan marjin

keuntungan setiap item barang dan jumlah barang yang akan dibeli sebagai input-

an dalam permainan ini. Secara lebih jelas, pada permainan ini mengharuskan

peserta/praktikan untuk membuat keputusan kebijakan dan memasukkan beberapa

input-an antara lain:

A. Pemilihan Lokasi Ritel

Memilih lokasi untuk bisnis ritel merupakan hal yang sangat penting, lokasi

yang strategis merupakan faktor utama yang menjadi daya tarik konsumen untuk

berkunjung ke ritel (Hartono, 2007). Praktikan melakukan pemilihan lokasi

dengan melihat peta yang berisi titik-titik lokasi usulan ritel yang telah disediakan

asisten. Selain terdapat peta lokasi titik-titik pendirian ritel, terdapat juga

informasi yang mendukung proses pengambilan keputusan pemilihan lokasi ritel

seperti data harga sewa toko perbulan, jumlah calon pengunjung, data jumlah

Page 62: PERANCANGAN PERMAINAN SIMULASI BISNIS RITEL …... · 2.5 Akuntansi Perusahaan Dagang ... Contoh Daftar Item Barang dan Data Historis ... Siklus Akuntansi

51

pesaing, data tempat strategis, serta informasi yang menunjukkan masing-masing

titik lokasi apakah berada di lingkungan perumahan, perkantoran, kampus, dll.

B. Analisis Kelayakan Pendirian Ritel

Setelah melakukan pemilihan lokasi ritel, maka praktikan melakukan analisis

kelayakan pendirian ritel di lokasi terpilih, kemudian melakukan analisis

profitabilitas, analisis ROI (Return on Investment), serta BEP (Break event Point)

yakni berapa lama waktu yang diperlukan sampai modal untuk melakukan

investasi kembali.

C. Pemilihan Supplier

Supplier merupakan pihak yang memasok barang ke ritel. Pemilihan supplier

adalah salah satu keputusan yang krusial, selain berhubungan dengan kredibilitas

dan jaminan mutu barang, hal itu juga terkait dengan efisiensi biaya (Sopiah dan

Syihabudhin, 2008). Jumlah keuntungan ritel salah satunya dipengaruhi oleh

faktor supplier, karena terkadang beberapa supplier memberikan potongan

pembelian/diskon. Semakin banyak potongan pembelian yang diberikan oleh

supplier maka ritel akan mendapatkan keuntungan yang semakin besar pula.

Selain itu kinerja supplier juga menjadi kunci penting dalam menjalankan bisnis

ritel, sebagai contoh karena suatu hal supplier melakukan keterlambatan

pengiriman barang ke ritel, tentu saja hal ini dapat merugikan pihak ritel (pihak

ritel menjadi kehilangan penjualan padahal permintaan banyak atau stock out)

(Gusway, 2007). Oleh karena itu dalam permainan ini dilakukan pemilihan

supplier di awal permainan. Asisten akan menyediakan Data semua supplier yang

berisi daftar produk yang disediakan, harga barang per item, rata-rata potongan

pembelian yang diberikan, jenis pembayaran, lama waktu jatuh tempo

pembayaran atau TOP (term of payment), jadwal kedatangan supplier (7 hari

sekali, 14 hari sekali, 1 bulan sekali, dll), serta lead time (lama waktu dari

pemesanan sampai akhirnya barang sampai ke ritel).

D. Pemilihan Jenis Barang dan Penentuan Jumlah Persediaan Awal

Setelah melakukan pemilihan supplier, praktikan memilih barang

berdasarkan segmentasi pasar dan lokasi didirikannya ritel, apakah di daerah

perkantoran, perumahan, maupun lingkungan asrama mahasiswa/kampus.

Penentuan jumlah pembelian sebagai persediaan awal dengan melihat historis

Page 63: PERANCANGAN PERMAINAN SIMULASI BISNIS RITEL …... · 2.5 Akuntansi Perusahaan Dagang ... Contoh Daftar Item Barang dan Data Historis ... Siklus Akuntansi

52

penjualan setiap item produk salah satu ritel pesaing di lokasi yang dipilih

praktikan sebelumnya, dengan diketahui market share yang diberikan asisten.

E. Penentuan Jadwal Awal Kedatangan Supplier

Setelah melakukan pemilihan dan penentuan jumlah pembelian barang, maka

praktikan akan menentukan tanggal kedatangan supplier yang pertama. Tanggal

kedatangan pertama supplier dipengaruhi oleh jumlah persediaan sebelumnya,

lead time, serta tanggal jatuh tempo, sehingga praktikan akan berpikir bagaimana

caranya agar semua pembayaran/pelunasan barang tidak jatuh pada hari yang

sama. Hal ini merupakan salah satu bagian dari manajemen keuangan ritel yang

baik, yaitu bagaimana dapat mengestimasi atau memprediksi pengeluaran

sehingga dapat dapat meminimalkan jumlah utang. (Hartono, 2007).

F. Penentuan Harga Jual Produk

Menentukan harga jual produk dengan menambah marjin keuntungan pada

harga beli supplier antara 0-100%, dimana rasio keuntungan tersebut ditentukan

oleh masing-masing kelompok, namun asisten juga memberikan daftar rasio

keuntungan normal. Praktikan diberikan kebebasan apakah dalam menentukan

rasio keuntungan menggunakan rasio keuntungan normal atau dapat juga di

bawah atau di atas rasio keuntungan normal. Semakin besar marjin keuntungan

maka harga barang yang dijual semakin tinggi, dengan meningkatnya harga jual

maka permintaan akan menurun.

G. Penentuan Jumlah Pembelian ke Supplier

Pada tiap awal periode, tiap kelompok akan memperoleh koran simulasi/

newspaper/berita untuk membantu kelompok dalam mengambil keputusan selama

periode berjalan, dan pada akhir periode setiap kelompok akan diberi laporan

keuangan, untuk membantu menganalisis kebijakan yang akan dilakukan

selanjutnya berdasarkan laporan keuangan hasil simulasi yang dicetak dan

diberikan oleh asisten, yang terdiri dari saldo kas akhir, sisa persediaan masing-

masing item barang, sisa utang, dll.

H. Penetuan Jumlah Utang Bank

Ketika praktikan mengestimasi pengeluaran dan pemasukan dalam satu

bulan, ternyata diperkirakan saldo kas tidak mampu mencukupi untuk membayar

Page 64: PERANCANGAN PERMAINAN SIMULASI BISNIS RITEL …... · 2.5 Akuntansi Perusahaan Dagang ... Contoh Daftar Item Barang dan Data Historis ... Siklus Akuntansi

53

biaya tertentu, maka praktikan diberikan pilihan untuk mengutang pada pihak

Bank pada awal periode running dengan jumlah sesuai kebijakan masing-masing

kelompok (minimal Rp 1.000.000,00 dan kelipatannya). Waktu pelunasan utang

adalah satu tahun dimana cicilan dibayarkan setiap satu bulan sekali (pembayaran

cicilan 12xpembayaran dalam setahun).

Pada permainan simulasi bisnis ritel ini mempunyai aturan atau ketentuan

permainan sebagai berikut:

1. Jumlah hari dalam satu bulan= 30 hari

2. Expired date tidak diperhitungkan.

3. Pemilihan supplier dilakukan satu kali. Ketika sudah menjalankan

permainan maka supplier yang digunakan adalah supplier yang telah

dipilih pada saat sebelum permainan.

4. Pembayaran kepada supplier untuk sistem jatuh tempo dilakukan saat

tepat tanggal jatuh tempo.

5. Bunga Bank dapat berubah sesuai dengan kondisi dan nilainya ditentukan

oleh asisten.

4.1.2 Diagram Causal loop

Diagram causal loop dibuat dengan tujuan agar dapat memahami hubungan

antar variabel pada permainan simulasi bisnis, dapat memahami bagaimana

variabel saling berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain sehingga dapat

meningkatkan performance (Hidayatno dan Halim, 2004)

Cash flow pada sebuah ritel terdiri dari pemasukan (income) dan

pengeluaran (expense), dimana cara dalam memaksimalkan keuntungan adalah

dengan meminimalkan pengeluaran dan meningkatkan pemasukan. Pengeluaran

pada ritel yaitu pembayaran barang ke supplier, biaya operasional dan biaya

untuk cicilan utang apabila ritel masih mempunyai tanggungan utang. Biaya

operasional merupakan biaya yang timbul akibat adanya kegiatan operasional ritel

seperti biaya tenaga kerja, biaya telepon, biaya listrik, biaya administrasi, biaya

perawatan, biaya retribusi, dan biaya sewa.

Pembayaran barang ke supplier dipengaruhi oleh jumlah pembelian dan

time of payment (waktu jatuh tempo pembayaran). Waktu jatuh tempo yang

semakin lama, maka tenggang waktu peritel harus membayar ke supplier juga

Page 65: PERANCANGAN PERMAINAN SIMULASI BISNIS RITEL …... · 2.5 Akuntansi Perusahaan Dagang ... Contoh Daftar Item Barang dan Data Historis ... Siklus Akuntansi

54

semakin lama. Jumlah pembelian ke supplier dipengaruhi oleh penjualan barang,

lead time, dan harga pembelian. Apabila penjualan barang cenderung mengalami

peningkatan, maka manajemen ritel juga akan meningkatkan jumlah pembelian ke

supplier (Hartono, 2007). Selain itu, peningkatan jumlah pembelian ke supplier

juga dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan permintaan pada musim atau hari-

hari tertentu. Jumlah pembelian juga dipengaruhi oleh lead time (lama waktu dari

mulai pemesanan ke supplier sampai barang datang di ritel), dimana semakin

lama lead time maka barang yang dipesan ke supplier semakin besar karena ritel

juga harus ikut mempertimbangkan jumlah stok minimal barang, misalnya lead

time salah satu supplier adalah 5 hari, minimal stok salah satu barang yang

dipasok supplier tersebut adalah 4 perhari, maka jumlah pembelian ditambah 20

(5x4) untuk mengantisipasi waktu lead time supplier. Jumlah pembelian ke

supplier dipengaruhi oleh jumlah penjualan, dimana jumlah penjualan tersebut

mempengaruhi inventori, sehingga secara tidak langsung juga dipengaruhi oleh

kondisi inventori, maksudnya adalah bila peritel melihat jumlah inventori salah

satu barang yang berada di rak display masih dirasa cukup, maka peritel hanya

membeli barang tersebut dalam jumlah yang sedikit, bahkan dapat juga tidak

melakukan pembelian. Peningkatan biaya baik biaya operasional, biaya pembelian

ke supplier, dan biaya cicilan utang akan menambah pengeluaran ritel, sebaliknya

apabila biaya-biaya tersebut menurun maka saldo kas akan meningkat.

Penjualan merupakan pemasukan yang paling utama dari bisnis ritel.

Semakin meningkatnya penjualan maka pendapatan yang diperoleh ritel akan

semakin besar. Penjualan ini sendiri dipengaruhi oleh permintaan. Jumlah

permintaan dipengaruhi oleh assortment, lokasi, harga jual, dan musim/event.

Kemampuan sebuah toko dalam menjawab kebutuhan konsumen

digambarkan oleh lengkapnya assortment (kelengkapan ragam barang) yang

tersedia di ritelnya. Jika assortment yang tersedia mampu menjawab kebutuhan

konsumen yang menjadi target pasarnya, maka hampir dapat dipastikan

penjualannya akan baik. Namun jika tidak mampu menjawab kebutuhan

pelanggan maka akan terjadi penumpukan barang yang akhirnya tidak terjual

(Gusway, 2007). Lokasi atau kedekatan dengan pasar juga berpengaruh terhadap

penjualan, ritel yang semakin dekat dengan pasar/pengunjung maka penjualannya

Page 66: PERANCANGAN PERMAINAN SIMULASI BISNIS RITEL …... · 2.5 Akuntansi Perusahaan Dagang ... Contoh Daftar Item Barang dan Data Historis ... Siklus Akuntansi

55

akan meningkat. Selain itu jenis barang mana yang lebih banyak terjual

dipengaruhi oleh lokasi dimana ritel didirikan, misalnya untuk lokasi ritel di

sekitar perumahan, sekitar tempat kos/asrama mahasiswa, dan perkantoran

mempunyai pola permintaan yang berbeda. Harga jual juga dapat mempengaruhi

penjualan, apabila harga jual dinaikkan, maka penjualan akan menurun, karena

konsumen akan memilih ritel lain yang menjual dengan harga yang lebih murah,

sebaliknya apabila harga diturunkan maka akan menarik pengunjung untuk datang

ke ritel dan membeli barang. Musim (event) juga berpengaruh terhadap penjualan,

misalnya ritel yang berlokasi di lingkungan kampus/kos mahasiswa dimana target

pembelinya adalah mahasiswa, maka ketika musim libur tiba seperti liburan

lebaran, libur semester, dll, penjualan akan menurun. Lain halnya dengan ritel di

lokasi perumahan, penjualan akan meningkat ketika musim libur lebaran tiba.

Pada dasarnya peritel mendirikan ritel dengan tujuan untuk mendapatkan

keuntungan maksimal yang berbentuk kas. Kas tersebut dapat diambil sebagian

untuk kepentingan pribadi pemilik (prive). Prive dapat digunakan pemilik untuk

kepentingan pribadi ataupun diinvestasikan ke bisnis lain atau dalam bentuk lain.

Sehingga dari penjelasan di atas dapat dibuat diagram causal loop seperti pada

gambar 4.1 berikut:

Page 67: PERANCANGAN PERMAINAN SIMULASI BISNIS RITEL …... · 2.5 Akuntansi Perusahaan Dagang ... Contoh Daftar Item Barang dan Data Historis ... Siklus Akuntansi

56

4.2 PERANCANGAN ALAT BANTU PERMAINAN SIMULASI BISNIS

RITEL

Page 68: PERANCANGAN PERMAINAN SIMULASI BISNIS RITEL …... · 2.5 Akuntansi Perusahaan Dagang ... Contoh Daftar Item Barang dan Data Historis ... Siklus Akuntansi

57

Sebelum merancang alat bantu praktikum, berikut ini akan dijelaskan

mengenai gambaran pelaksanaan praktikum, alat bantu dan data yang digunakan,

serta urutan praktikum Perancangan Teknik Industri yang akan dibuat, baik modul

I maupun modul II pada gambar flowchart berikut ini:

Gambar 4.2 Urutan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul I Pendahuluan

Page 69: PERANCANGAN PERMAINAN SIMULASI BISNIS RITEL …... · 2.5 Akuntansi Perusahaan Dagang ... Contoh Daftar Item Barang dan Data Historis ... Siklus Akuntansi

58

Lanjutan Gambar 4.2

Modul I Pendahuluan

Page 70: PERANCANGAN PERMAINAN SIMULASI BISNIS RITEL …... · 2.5 Akuntansi Perusahaan Dagang ... Contoh Daftar Item Barang dan Data Historis ... Siklus Akuntansi

59

Lanjutan Gambar 4.2

Modul II Permainan Simulasi

Page 71: PERANCANGAN PERMAINAN SIMULASI BISNIS RITEL …... · 2.5 Akuntansi Perusahaan Dagang ... Contoh Daftar Item Barang dan Data Historis ... Siklus Akuntansi

60

Lanjutan Gambar 4.2

4.2.1 Modul I

Modul II Permainan Simulasi

Page 72: PERANCANGAN PERMAINAN SIMULASI BISNIS RITEL …... · 2.5 Akuntansi Perusahaan Dagang ... Contoh Daftar Item Barang dan Data Historis ... Siklus Akuntansi

61

Pada modul I sebagai pendahuluan, berisi penggambaran proses bisnis ritel,

pemahaman mengenai biaya dalam mendirikan bisnis ritel, pemahaman mengenai

faktor yang terlibat dalam menjalankan bisnis ritel, dan perencanaan awal serta

analisis kelayakan pendirian ritel. Masing-masing kelompok dapat membuat

perencanaan baik pemilihan lokasi pendirian ritel, analisis kelayakan pendirian

ritel, pemilihan supplier, item yang akan dibeli berkaitan dengan target atau

segmentasi pasar mereka, jumlah inventori awal, dan penentuan harga jual

masing-masing item barang dengan menentukan marjin keuntungan masing-

masing item barang, dimana data hasil pemilihan tersebut digunakan sebagai

input-an memulai permainan bisnis ritel pada Modul II.

Berikut ini adalah alat bantu praktikum yang dirancang pada Praktikum

Perancangan Teknik Industri Modul I, sesuai dengan urutan Praktikum

Perancangan Teknik Industri pada gambar 4.2 di atas.

A. Pembuatan Animasi

Penggambaran atau visualisasi mengenai bisnis ritel dibuat dengan tujuan

agar praktikan mendapatkan gambaran dan mempermudah dalam pemahaman

proses bisnis ritel. Proses yang terjadi di ritel dimulai dari pengunjung datang,

kemudian mencari barang yang ingin dibeli, menuju kasir dapat langsung dilayani

atau harus mengantri, membayar kemudian keluar toko. Selain itu juga

mendapatkan gambaran supplier datang sesuai dengan jadwal kedatangan,

mengisi persediaan sesuai dengan jumlah yang dipesan sebelumnya oleh ritel.

Kedatangan supplier tersebut menyebabkan persediaan bertambah. Proses bisnis

ini mengacu pada gambar 3.2 diagram proses bisnis ritel Andina Mart.

Gambar modul dengan penambahan station dan route untuk membuat

animasi dengan software arena dapat dilihat pada gambar 4.3, gambar 4.4, gambar

4.5, gambar 4.6, dan gambar 4.7 berikut ini.

Page 73: PERANCANGAN PERMAINAN SIMULASI BISNIS RITEL …... · 2.5 Akuntansi Perusahaan Dagang ... Contoh Daftar Item Barang dan Data Historis ... Siklus Akuntansi

62

Suplier 1

DistributorGudang

menuju ritel

Kantor ritel

Transaksi kantor ritelsritel

meninggalkan

DistributorsGudang

Dispose 2

0

0

0

Gambar 4.3 Modul dengan Penambahan Station dan Route pada Animasi Kedatangan Supplier

DatangPelanggan rumah Route 8

0

Gambar 4.4 Modul dengan Penambahan Station dan Route pada Animasi Kedatangan Pelanggan

Page 74: PERANCANGAN PERMAINAN SIMULASI BISNIS RITEL …... · 2.5 Akuntansi Perusahaan Dagang ... Contoh Daftar Item Barang dan Data Historis ... Siklus Akuntansi

63

Mas

uk Ri

tel

Mem

ilih

Rak

90 2 2 2

Else

Rak

1Ro

ute

1

Rout

e 2

Rout

e 3

Rout

e 4

Rout

e 5

Rak

2

Rak

3

Rak

4

Rak

5

Stor

e 1

Dela

y 1

Unst

ore

1Ra

k1

Stor

e 2

Dela

y 2

Unst

ore

2Ra

k2

Stor

e 3

Dela

y 3

Unst

ore

3Ra

k3

Stor

e 4

Dela

y 4

Unst

ore

4Ra

k4

Stor

e 5

Dela

y 5

Unst

ore

5Ra

k5

lagi

?m

enca

ri ba

rang

True

False

Rout

e 6

0

0

Page 75: PERANCANGAN PERMAINAN SIMULASI BISNIS RITEL …... · 2.5 Akuntansi Perusahaan Dagang ... Contoh Daftar Item Barang dan Data Historis ... Siklus Akuntansi

1

masuk antri Decide 3T ru e

F a l s e

kasir 1

kasir 2

keluar ritel Route 7

0

0

0

0 Gambar 4.6 Modul dengan Penambahan Station dan Route pada Animsi

Pelayanan Kasir

pulang Dispose 1

0

Gambar 4.7 Modul dengan Penambahan Station dan Route pada Animasi Pelanggan Keluar Toko

Berdasarkan model pada gambar 4.3 sampai gambar 4.7 di atas dapat dibuat

animasi dan hasilnya terlihat pada gambar 4.8.

Gambar 4.8 Animasi Proses Bisnis Ritel

B. Pembuatan Peta Lokasi Usulan Ritel

Page 76: PERANCANGAN PERMAINAN SIMULASI BISNIS RITEL …... · 2.5 Akuntansi Perusahaan Dagang ... Contoh Daftar Item Barang dan Data Historis ... Siklus Akuntansi

2

Peta seluruh lokasi usulan ritel yang dapat dipilih praktikan untuk didirikan

ritel pada gambar 4.9.

Keterangan:

Gambar 4.9 Peta Lokasi Usulan Ritel Sumber: Aryantiningsih, 2009.

Pada peta lokasi tersebut terdapat usulan titik-titik yang dapat didirikan ritel

serta informasi-informasi penting dalam pendirian ritel seperti jumlah penduduk

sebagai calon pengunjung ritel, pesaing, biaya sewa masing-masing lokasi, dan

lokasi-lokasi strategis atau lokasi publik sebagai target market, dll. Informasi ini

digunakan untuk menganalisis kelayakan investasi pendirian ritel di titik lokasi

yang dipilih masing-masing kelompok.

Kemudian, dari setiap titik lokasi tersebut dibuat peta dengan skala yang lebih

besar sehingga peta menjadi lebih jelas, baik pesaing maupun lokasi strategis atau

lokasi publik di sekitar titik usulan yang dapat dilihat sebagai nilai lebih, dalam

memilih lokasi pendirian ritel. Contohnya adalah titik M.9 pada gambar 4.10.

Indomaret

Alfamart

Minimarket lainnya

Lokasi Calon Ritel

Page 77: PERANCANGAN PERMAINAN SIMULASI BISNIS RITEL …... · 2.5 Akuntansi Perusahaan Dagang ... Contoh Daftar Item Barang dan Data Historis ... Siklus Akuntansi

3

Keterangan:

Titik M9 (Lokasi Ritel Usulan)

Pom Bensin

Kampus UNS

Lembaga Bimbel Primagama

Kampus Akper Aisyah

Kampus STSI

Minimarket waralaba

Gambar 4.10 Peta Lokasi Ritel dengan Skala Besar

Sumber: Solomap, 2008

Sedangkan informasi masing-masing titik lokasi usulan yang dapat dipilih

praktikan dalam pertimbangan pendirian ritel dan analisis kelayakan pendirian

ritel pada tabel 4.1.

Tabel 4.1 Informasi Setiap Titik Usulan Ritel

Page 78: PERANCANGAN PERMAINAN SIMULASI BISNIS RITEL …... · 2.5 Akuntansi Perusahaan Dagang ... Contoh Daftar Item Barang dan Data Historis ... Siklus Akuntansi

4

No.Kode Titik

AlamatJumlah Calon

Konsumen Potensial (KK)

Biaya Sewa/bulan (Rp)

Pesaing Ket.

1 M1 Jl. Sumpah Pemuda 3.608 2.000.000/bulan2 minimarket waralaba, 7 gerai

tradisionalDekat Jalan raya

2 M2Jl. Teratai 1 No. 16, Rt 1 Rw 13 Mangkubumen

6.000 3.000.000/bulan5 minimarket waralaba, 4 gerai

tradisional

Dekat dengan pemukiman penduduk

3 M3 Jl. Arif Rahman Hakim No. 49 2.808 2.500.000/bulan2 minimarket waralaba, 6 gerai

tradisional

Dekat Perumahan dan Pemukiman

Penduduk

4 M4 Jl. Untung Suropati 4.360 2.000.000/bulan2 minimarket waralaba, 8 gerai

tradisionalDekat Pemukiman

Penduduk

5 M7 RT 03, RW 34 Mojosongo 1.551 1.000.000/bulan1 minimarket waralaba, 7 gerai

tradisionalDekat pemukiman

penduduk

6 M8 Jl. Wiranda Maramus 2.643 2500000/bulan2 minimarket waralaba, 7 gerai

tradisionalDekat Perumahan,

Poltekkes, USB

7 M9 Jl. Ir Sutami 107 1.059 2.000.000/bulan1 minimarket waralaba, 5 gerai

tradisional

Dekat pemukiman penduduk, dekat

UNS, kebun Binatang,dll

8 M10 Jl Guntur, Jebres 1.685 1.800.000/bulan1 minimarket waralaba, 6 gerai

tradisional

Dekat pemukiman penduduk, dekat

UNS

9 M11 Jl. Cahaya 2.044 2.000.000/bulan4 minimarket waralaba, 4 gerai

tradisional

Dekat Perumahan dan Pemukiman

Penduduk

10 M12 Jl. Surya 2 Jebres 1.002 1.800.000/bulan1 minimarket waralaba, 6 gerai

tradisional

Komplek Kos mahasiswa, perumahan penduduk

Sumber: Aryantiningsih, 2009. C. Menentukan Komponen Studi Kelayakan Bisnis Ritel

Setelah melakukan pemilihan lokasi awal untuk mendirikan ritel yang telah

dipilih, maka praktikan melakukan studi kelayakan. Studi kelayakan merupakan

kajian mengenai layak-tidaknya bisnis ritel yang akan dijalankan. Tanpa studi

kelayakan maka kita tidak akan tahu seberapa layaknya bisnis ritel. Komponen-

komponen yang diperlukan praktikan dalam penghitungan kelayakan investasi

pada tabel 4.2, tabel 4.3 , dan tabel 4.4, dimana nilai masing-masing variabel

tersebut sudah diberikan oleh asisten (given).

1. Informasi awal yang diperlukan dalam Studi Kelayakan Pendirian Ritel

Informasi awal yang perlu diketahui praktikan dalam pendirian ritel pada

tabel 4.2.

Tabel 4.2 Informasi awal yang diperlukan dalam Pendirian Ritel

Page 79: PERANCANGAN PERMAINAN SIMULASI BISNIS RITEL …... · 2.5 Akuntansi Perusahaan Dagang ... Contoh Daftar Item Barang dan Data Historis ... Siklus Akuntansi

5

- Nama usaha :

- Alamat usaha :

-    Luas Toko :

- Jumlah tenaga kerja :

- Jumlah calon konsumen :

- Pekerjaan calon konsumen :

-

Perkiraan rata-rata kunjungancalon konsumen :

- Perkiraan belanja harian :

- Target penjualan/bulan :

- Marjin keuntungan :

- Pesaing :

- Marjin keuntungan pesaing :

- Keunggulan :

- Risiko :

Informasi Awal

Sumber: Hartono, 2007.

Informasi awal tersebut diisi oleh praktikan sesuai dengan lokasi yang

dipilih, dengan penjelasan sebagai berikut:

· Nama usaha

Nama usaha atau merek merupakan nama ritel yang akan dibuat. Dengan

merek, konsumen mudah mengingat dimana tempat berbelanja yang tepat dan

nyaman sesuai dengan selera konsumen. Oleh karenanya menentukan merek

terhadap ritel yang akan dibangun sangat penting artinya bagi proses

perjalanan bisnis.

· Bentuk gerai

Yang dimaksud bentuk gerai adalah minimarket, warung tradisional, dll.

· Alamat usaha

Alamat usaha merupakan lokasi dimana ritel akan didirikan.

· Luas Toko

Luas toko mempengaruhi batasan kapasitas barang yang dapat ditampung.

Semakin luas toko maka barang yang dapat ditampung semakin banyak,

ragam atau jenis barang yang dijual pun semakin lengkap. Oleh karena itu

tidak heran apabila perluasan toko menjadi salah satu alternatif investasi yang

dilakukan oleh peritel selain membuka cabang di tempat lain.

· Jumlah Tenaga kerja

Tenaga kerja yang ada pada ritel terdiri dari pramuniaga, kasir, administrasi-

keuangan, dan kepala toko.

Page 80: PERANCANGAN PERMAINAN SIMULASI BISNIS RITEL …... · 2.5 Akuntansi Perusahaan Dagang ... Contoh Daftar Item Barang dan Data Historis ... Siklus Akuntansi

6

· Jumlah calon konsumen

Jumlah calon konsumen merupakan jumlah KK dalam radius 2 KM dari titik

lokasi ritel.

· Penggolongan calon konsumen berdasarkan pendapatan

· Perkiraan rata-rata kunjungan calon konsumen

Perkiraan rata-rata kunjungan calon konsumen merupakan perkiraan rata-rata

kunjungan calon konsumen di lokasi ritel yang dipilih per hari yaitu antara

300 orang/hari sampai 700 orang/hari.

· Perkiraan belanja harian

Perkiraan belanja harian merupakan rata-rata nilai (dalam rupiah) yang

dikeluarkan pengunjung setiap satu kali berbelanja.

· Target penjualan/bulan

Target penjualan perbulan merupakan target penjualan yang diharapkan

dalam setiap bulannya yaitu target penjualan harian dikalikan 30 hari.

· Marjin keuntungan

Marjin keuntungan merupakan nilai keuntungan yang diharapkan dalam

kegiatan utama ritel yakni membeli barang dan kemudian menjual kembali ke

pelanggan dengan mengambil keuntungan sebesar marjin keuntungan

tersebut.

· Pesaing

Pesaing merupakan pengusaha lain yang bergerak dalam bidang sejenis

(bidang ritel atau pengecer) seperti minimarket lain, gerai tradisional, ataupun

pasar tradisional.

· Marjin keuntungan pesaing

Marjin keuntungan pesaing merupakan perkiraan keuntungan yang diambil

oleh pesaing lain dalam satu wilayah.

· Keunggulan

Keunggulan merupakan nilai lebih yang dimilki oleh ritel seperti kedekatan

dengan pasar, harga yang lebih murah dibandingkan dengan pesaing lainnya,

serta kelengkapan barang (assortment) yang dimiliki dibandingkan dengan

pesaing lain.

· Risiko

Page 81: PERANCANGAN PERMAINAN SIMULASI BISNIS RITEL …... · 2.5 Akuntansi Perusahaan Dagang ... Contoh Daftar Item Barang dan Data Historis ... Siklus Akuntansi

7

Risiko merupakan indikasi kegagalan atau bahkan tidak terjadi balik modal

pada investasi yang dilakukan. Namun pada dasarnya usaha ritel dinilai

memilki risiko yang lebih rendah dibandingkan dengan usaha lain seperti

industri manufaktur, dll.

2. Kebutuhan Modal

Kebutuhan modal merupakan biaya yang harus dikeluarkan untuk melakukan

investasi dengan mendirikan ritel. Kebutuhan modal yang terdiri dari biaya

perlengkapan dan peralatan toko, modal kerja, serta perijinan dalam pendirian

ritel ditunjukkan pada tabel 4.3.

Tabel 4.3 Kebutuhan Modal Kebutuhan modal Jumlah Harga/unit (Rp) Total (Rp)

1.      Perlengkapan dan Peralatan Tokoa.       Rak pinggir (wall gondola ) 12 500.000 6.000.000b.      Rak dobel (double gondola ) 8 850.000 6.800.000c.       Meja Kasir 1 2.000.000 2.000.000d.      Keranjang snack 2 250.000 500.000e.       Komputer 1 3.000.000 3.000.000f. Printer LX 300 1 1.500.000 1.500.000g.       Software POS untuk kasir (pro Biz) 1 1.000.000 1.000.000h.      Timbangan Bebek 1 200.000 200.000i.      Lori 1 200.000 200.000j.        Etalase tinggi 1 750.000 750.000k.       Instalasi telepon 1 500.000 500.000l.      Kursi kasir 1 200.000 200.000m.  Tabung gas 3 300.000 900.000n.    Galon 10 30.000 300.000o.      Stempel toko + bak 1 50.000 50.000p.      AC / penyejuk ruangan 1 2.000.000 2.000.000q.      Show case /cooler 1 2.000.000 2.000.000r.      Papan nama toko 1 500.000 500.000

28.400.0002.      Modal Kerjaa.       Barang dagangan awal (persediaan awal) x1b.      Biaya Telepon 1 bulan 100.000c.       Biaya listrik 1 bulan 1.000.000d.      Gaji karyawan 6.000.000e.       Sewa toko x2

7.100.000+x1+x23.      Perizinan 2.500.000 2.500.000

2.500.000

Total Perlengkapan dan Peralatan Toko

Total Modal Kerja

Total Perizinan Sumber: Hartono, 2007

Keterangan tabel 4.3:

- x1 dan x2, sesuai kebijakan masing-masing kelompok berdasarkan lokasi ritel

yang dipilih.

- Nilai manfaat (umur ekonomis) semua peralatan dan perlengkapan di atas adalah

5 tahun (60 bulan).

Berdasarkan tabel 4.3 di atas dapat diketahui:

Page 82: PERANCANGAN PERMAINAN SIMULASI BISNIS RITEL …... · 2.5 Akuntansi Perusahaan Dagang ... Contoh Daftar Item Barang dan Data Historis ... Siklus Akuntansi

8

Total kebutuhan modal untuk investasi = total perlengkapan dan peralatan

toko+total modal kerja+total perizinan ………….………………………. (4.1)

3. Biaya Operasional

Biaya operasional merupakan biaya yang dikeluarkan untuk operasional kerja

ritel. Komponen biaya operasional tertera pada tabel 4.4.

Tabel 4.4 Komponen Biaya Operasional No. Biaya Operasional Jumlah (Rp)

1 Biaya Penyusutan perlengkapan/ peralatan toko xxx

2 Biaya TK xxx

3 Biaya Telepon xxx

4 Biaya Listrik xxx

5 Biaya Administrasi xxx

6 Biaya Retribusi xxx

7 Biaya Perawatan xxx

8 Biaya sewa toko xxx

Jumlah Biaya Operasional xxx Sumber: Hartono, 2007

4. Perkiraan Rugi Laba Usaha

Untuk menentukan perkiraan rugi/laba usaha dibuat form pada tabel 4.5

berikut:

Tabel 4.5 Perkiraan Rugi/Laba Usaha   Perkiraan Rugi/ Laba Usaha

Penjualan : Rp xxx

Harga Pokok PenjualanPersediaan Awal : Rp xxx

Pembelian : Rp xxx

Persediaan akhir (Rp xxx)

Harga Pokok Barang Terjual : (Rp xxx)

Laba Kotor : Rp xxx

Biaya Operasional : Rp xxx

Laba Usaha : Rp xxx

Sumber: Hartono, 2007

.

Rumus Laba kotor = Penjualan - Harga Pokok Barang Terjual .……..……….(4.2)

Laba Usaha= Laba Kotor - Biaya Operasional ……………………..…(4.3)

5. Analisis Keuangan

a. Analisis Profitabilitas (marjin Laba Usaha/ Operating Profit Marjin)

……………….….……….......(4.4)

b. Analisis Investasi (ROI/ Return on Investment/ Laba atas Investasi)

……………….…….….....(4.5)

Rumus = Laba Usaha : Penjualan

Rumus = Laba Usaha : Total Investasi

Page 83: PERANCANGAN PERMAINAN SIMULASI BISNIS RITEL …... · 2.5 Akuntansi Perusahaan Dagang ... Contoh Daftar Item Barang dan Data Historis ... Siklus Akuntansi

9

c. Break Event Point (BEP/Kembalinya Investasi)

……………………......….(4.6)

D. Data Supplier

Supplier merupakan pihak yang memasok barang ke ritel. Satu item barang

dapat disediakan oleh satu supplier tunggal (karena merupakan distributor resmi

dari pabrik), dapat juga disediakan oleh beberapa supplier. Tetapi barang yang

masuk di toko dengan jenis barang yang sama harus dipasok oleh satu supplier

saja. Oleh karena itu sebelum memulai permainan, praktikan terlebih dahulu

memilih supplier yang akan memasok barang ke tokonya selama 1 periode

running. Data supplier berisi jenis barang yang disediakan, lead time

pengiriman, jadwal kedatangan supplier ke ritel, potongan pembelian, cara

pembayaran, baik kredit (jatuh tempo) ataupun lunas, serta tenggang waktu jatuh

tempo pembayaran/Term of Payment (TOP).

Pada tabel 4.6 dan tabel 4.7 di bawah ini, supplier A1 dan supplier A2

menyediakan jenis barang dengan merek yang sama, sehingga praktikan akan

memilih salah satu supplier tersebut untuk memasok ke tokonya.

Dalam pemilihan supplier, praktikan dapat mempertimbangkan harga, lead

time, potongan pembelian yang sering diberikan supplier, jadwal kedatangan,

maupun TOP, sesuai dengan kebijakan praktikan. Contohnya pada tabel 4.6 dan

4.7, supplier A1 dan supplier A2, sama-sama dengan Lead time pengiriman 0 hari

(langsung dikirim), tetapi supplier A1 memberikan harga yang lebih mahal dari

A2, namun memberikan tenggang waktu pembayaran 14 hari. Supplier A2

memberikan penawaran dengan harga yang lebih murah namun pembayaran harus

dilakukan langsung ketika barang sampai di toko (sistem pembayaran tunai).

Aspek penilaian apa yang lebih dipentingkan sesuai dengan kebijakan masing-

masing praktikan.

Namun lain halnya dengan supplier J1 pada tabel 4.8 merupakan agen atau

distributor resmi dari pabrik dimana barang yang ditawarkan hanya disediakan

oleh supplier J1 saja, maka praktikan tidak mempunyai pilihan lain kecuali

memilih supplier ini.

Rumus = Total Investasi : Laba Usaha

Page 84: PERANCANGAN PERMAINAN SIMULASI BISNIS RITEL …... · 2.5 Akuntansi Perusahaan Dagang ... Contoh Daftar Item Barang dan Data Historis ... Siklus Akuntansi

10

Tabel 4.6 Data Supplier A1

Lead Time : 0 HARI TOP: 14 HARISistem Pembayaran : Tempo Jadwal kedatangan: 14 hari sekaliNo Jenis Item yang Ditawarkan Harga (Rp)/pcs Potongan Keterangan1 KIKY MEMO GARIS 1.600 2 KIKY MEMO A6 REF 4.850 3 A4 25.000 4 F4 27.000 5 KENKO CORECTION PEN 2.400 6 KENKO REFILL PROPLING 2B 750 7 SNOWMAN SPIDOL HITAM 4.200 8 PILOT BOLPOIN BPT-P 1.460 2%9 GND CUTTER BENING 2.000 2%10 SDI STAPLES NO.10 1.600 2%11 PROVINAL LEM KERTAS 950 12 PASTAKOL LEM 450 13 TESSA LONEY TONES @40 BAG 7.200 5%14 TESSA TRAVEL PACK ORIGINAL @60 BAG 2.400 5%15 ROLL TESSA DAUN KECL @100 ROLL 3.400 16 MULTI ROLL GROSIR @100 ROLL 3.000 17 KAPAS KHARISMA 30 GR 2.100 18 VITAMIN C YOU C1000 4.545 19 MIE ABC GRG AYAM 1.123 MINIMAL PEMBELIAN 40 PCS20 BISCUIT FUGU 727 2%21 FORMULA MOUTHWASH 250 ML 8.182 2%22 BATERE BIRU 1.375 10%23 BATERE ALK 4.750 24 NELCO OBH 55 ML 7.500 25 LF SPAGHETTI 4.055 26 BM MACARONI 10.727 27 BAGUS NAPTHALENE 35GR 1.529 28 BAGUS BRUSH SIKAT BAJU 4.229 *HARGA SUDAH TERMASUK PPN 10%

Supplier A1

Sumber: Andina Mart, 2009

Tabel 4.7 Data Supplier A2

Page 85: PERANCANGAN PERMAINAN SIMULASI BISNIS RITEL …... · 2.5 Akuntansi Perusahaan Dagang ... Contoh Daftar Item Barang dan Data Historis ... Siklus Akuntansi

11

Lead Time : 0 HARI TOP: 0Sistem Pembayaran : LUNAS Jadwal kedatangan: 15 hari sekaliNo Jenis Item yang Ditawarkan Harga (Rp)/pcs Potongan Keterangan1 KIKY MEMO GARIS 1.360 2 KIKY MEMO A6 REF 4.123 3 A4 21.250 4 F4 24.300 5 KENKO CORECTION PEN 2.040 6 KENKO REFILL PROPLING 2B 638 7 SNOWMAN SPIDOL HITAM 3.570 8 PILOT BOLPOIN BPT-P 1.241 1%9 GND CUTTER BENING 1.700 1%

10 SDI STAPLES NO.10 1.360 1%11 PROVINAL LEM KERTAS 808 12 PASTAKOL LEM 383 13 TESSA LONEY TONES @40 BAG 6.840 5%14 TESSA TRAVEL PACK ORIGINAL @60 BAG 2.280 5%15 ROLL TESSA DAUN KECL @100 ROLL 3.230 16 MULTI ROLL GROSIR @100 ROLL 2.850 17 KAPAS KHARISMA 30 GR 1.995 18 VITAMIN C YOU C1000 4.318 19 MIE ABC GRG AYAM 1.067 MINIMAL PEMBELIAN 40 PCS20 BISCUIT FUGU 691 1%21 FORMULA MOUTHWASH 250 ML 7.773 1%22 BATERE BIRU 1.306 1%23 BATERE ALK 4.513 24 NELCO OBH 55 ML 7.125 25 LF SPAGHETTI 3.852 26 BM MACARONI 10.191 27 BAGUS NAPTHALENE 35GR 1.453 28 BAGUS BRUSH SIKAT BAJU 4.018

*HARGA SUDAH TERMASUK PPN 10%

Supplier A2

Sumber: Andina Mart, 2009

Tabel 4.8. Data Supplier J1

Lead Time :0 hari TOP: 0 HARISistem Pembayaran : LUNAS Kedatangan 21 hariNo Jenis Item yang Ditawarkan Harga (Rp)/pcs Potongan Keterangan1 YAKULT 1.110 2 AQUA 600 ML 1.383 3 AQUA 1500 ML 2.767 4 MIZONE 2.767 5 Pocari Pet 500ml/mini pet 350 ml 4.850 7%6 ULTRA MILK 125ML 1.464 PEMBELIAN MINIMAL 6 PCS7 ULTRA MINI CHOCO 1.509 PEMBELIAN MINIMAL 6 PCS8 TEH KOTAK JASMINE 1.764 PEMBELIAN MINIMAL 6 PCS9 ADES EXTRA 600 PETX24 1.713 2%10 ADES EXTRA 1,5 PETX24 1.713 2%11 FANTA 3.719 PEMBELIAN MINIMAL 12 PCS12 COCA COLA 500 PET X24 5.010 PEMBELIAN MINIMAL 12 PCS13 GULAKU ORIGNL/GULAKU STRAWBERRY 9.000 *HARGA SUDAH TERMASUK PPN 10%

Supplier J1

Sumber: Andina Mart, 2009 Keterangan: Data Supplier yang lebih lengkap tercantum pada lampiran L-3.

E. Data Historis Penjualan setiap Item Barang dan Presentase Marjin

Keuntungan Normal

Page 86: PERANCANGAN PERMAINAN SIMULASI BISNIS RITEL …... · 2.5 Akuntansi Perusahaan Dagang ... Contoh Daftar Item Barang dan Data Historis ... Siklus Akuntansi

12

Untuk membantu praktikan dalam meramalkan permintaan masing-masing

item barang sebagai input-an jumlah pembelian ke supplier dan sebagai

persediaan awal, maka praktikan akan diberikan data historis penjualan ritel

pesaing di titik lokasi pendirian ritel yang telah dipilih praktikan. Sebagai contoh

pada titik M9, pada sekitar lokasi titik M9 terdapat pesaing yaitu 1 minimarket

waralaba dan 5 gerai tradisional. Minimarket waralaba dan 5 gerai tradisional

tersebut hanya mampu memenuhi 50% dari total permintaan (market share 50%).

Pada tabel 4.9 diberikan contoh data seluruh item barang dan data penjualan

historis ritel saingan, sedangkan tabel 4.10 berisi data marjin keuntungan normal

yang biasanya digunakan oleh peritel. Praktikan dapat mengambil keputusan

dalam menentukan harga jualnya, apakah ingin lebih rendah dari harga pasaran

yaitu dengan mengambil keputusan marjin keuntungan<marjin keuntungan

normal, atau ingin menetapkan harga jual di atas pasaran dengan menggunakan

marjin keuntungan di atas marjin normal yang bertujuan untuk mendapatkan laba

yang maksimal. Namun tentu saja keputusan dalam penentuan harga jual masing-

masing item barang akan berpengaruh terhadap jumlah permintaan. Semakin

tinggi harga jual maka permintaan akan menurun, semakin rendah harga jual

maka permintaan terhadap barang tersebut akan meningkat.

Tabel 4.9 Contoh Daftar Item Barang dan Data Historis Penjualan Ritel Saingan di Sekitar Lokasi titik M9

Page 87: PERANCANGAN PERMAINAN SIMULASI BISNIS RITEL …... · 2.5 Akuntansi Perusahaan Dagang ... Contoh Daftar Item Barang dan Data Historis ... Siklus Akuntansi

13

Bulan 1 Bulan 2 Bulan 31 KIKY MEMO GARIS 127 124 1202 KIKY MEMO A6 REF 116 104 1163 A4 87 125 1064 F4 108 102 1075 KENKO CORECTION PEN 120 106 996 KENKO REFILL PROPLING 2B 112 97 937 SNOWMAN SPIDOL HITAM 148 134 1388 PILOT BOLPOIN BPT-P 175 162 1629 GND CUTTER BENING 117 110 11810 SDI STAPLES NO.10 90 114 10211 PROVINAL LEM KERTAS 147 125 11612 PASTAKOL LEM 106 133 11113 TESSA LONEY TONES @40 BAG 146 141 14714 TESSA TRAVEL PACK ORIGINAL @60 BAG 190 222 17715 ROLL TESSA DAUN KECL @100 ROLL 129 119 15516 MULTI ROLL GROSIR @100 ROLL 206 174 21517 KAPAS KHARISMA 30 GR 178 163 16718 VITAMIN C YOU C1000 616 734 49719 MIE ABC GRG AYAM 529 640 64120 BISCUIT FUGU 183 174 18021 FORMULA MOUTHWASH 250 ML 86 72 6322 BATERE BIRU 206 167 16823 BATERE ALK 118 118 12624 NELCO OBH 55 ML 113 134 12725 LF SPAGHETTI 127 127 14226 BM MACARONI 111 107 11127 BAGUS NAPTHALENE 35GR 98 115 11228 BAGUS BRUSH SIKAT BAJU 107 95 9629 VIVA SKIN FOOD 100 114 10130 ATB MARIE SUSU 185 GR 111 98 10831 CADBURY ZUPPERNUT 60 GR 171 178 157

…..249 COCA COLA 500 PET X24 113 122 107250 GULAKU ORIGNL/GULAKU STRAWBERRY 111 122 108

No Nama ItemHistoris Penjualan

Sumber: Andina Mart, 2009

Keterangan: Data Histroris Penjualan yang lebih lengkap tercantum pada

lampiran L-4.

Tabel 4.10 Marjin Keuntungan Normal

Page 88: PERANCANGAN PERMAINAN SIMULASI BISNIS RITEL …... · 2.5 Akuntansi Perusahaan Dagang ... Contoh Daftar Item Barang dan Data Historis ... Siklus Akuntansi

14

1 KIKY MEMO GARIS 17%2 KIKY MEMO A6 REF 17%3 A4 15%4 F4 15%5 KENKO CORECTION PEN 15%6 KENKO REFILL PROPLING 2B 15%7 SNOWMAN SPIDOL HITAM 15%8 PILOT BOLPOIN BPT-P 15%9 GND CUTTER BENING 15%10 SDI STAPLES NO.10 15%11 PROVINAL LEM KERTAS 15%12 PASTAKOL LEM 15%13 TESSA LONEY TONES @40 BAG 6%14 TESSA TRAVEL PACK ORIGINAL @60 BAG 6%15 ROLL TESSA DAUN KECL @100 ROLL 6%16 MULTI ROLL GROSIR @100 ROLL 6%17 KAPAS KHARISMA 30 GR 6%18 VITAMIN C YOU C1000 6%19 MIE ABC GRG AYAM 6%20 BISCUIT FUGU 6%21 FORMULA MOUTHWASH 250 ML 6%22 BATERE BIRU 7%23 BATERE ALK 7%24 NELCO OBH 55 ML 7%25 LF SPAGHETTI 7%26 BM MACARONI 7%27 BAGUS NAPTHALENE 35GR 7%28 BAGUS BRUSH SIKAT BAJU 7%29 VIVA SKIN FOOD 9%30 ATB MARIE SUSU 185 GR 9%31 CADBURY ZUPPERNUT 60 GR 7%

…..249 COCA COLA 500 PET X24 7%250 GULAKU ORIGNL/GULAKU STRAWBERRY 9%

No Nama Item Marjin Normal

Sumber: Andina Mart, 2009

Keterangan: Data histroris penjualan yang lebih lengkap tercantum pada

lampiran L-4.

4.2.2 Modul II

Page 89: PERANCANGAN PERMAINAN SIMULASI BISNIS RITEL …... · 2.5 Akuntansi Perusahaan Dagang ... Contoh Daftar Item Barang dan Data Historis ... Siklus Akuntansi

15

Modul II merupakan pelaksanaan permainan simulasi bisnis ritel dengan

menggunakan Software Stella 9.1.3. Pada modul II dibuat model permainan,

merancang user interface, memverifikasi dan memvalidasi model yang dibuat,

serta perancangan alat bantu praktikum lainnya. Selengkapnya akan dijelaskan

sebagai berikut:

A. Pembuatan model Permainan Menggunakan Software STELLA 9.1.3

Model permainan yang dibuat meliputi model keuangan (model kas, model

peminjaman ke bank, model cicilan ke bank, dan model biaya operasional), model

pembelian ke supplier, serta model penjualan. Gambar 4.11 berikut merupakan

gambaran seluruh model.

Gambar 4.11 Gambar Keseluruhan Model

Pembuatan model di atas menggunakan array, dimana model yang sama

dikelompokkan, sehingga dapat memudahkan dalam peng-input-an data.

Page 90: PERANCANGAN PERMAINAN SIMULASI BISNIS RITEL …... · 2.5 Akuntansi Perusahaan Dagang ... Contoh Daftar Item Barang dan Data Historis ... Siklus Akuntansi

16

Selanjutnya, setiap model akan dijelaskan satu per satu yaitu sebagai

berikut:

1. Model Kas

Gambar 4.12 Model Kas

Saldo kas didapatkan dari selisih pemasukan dan pengeluaran, dapat berupa

positif berarti untung (mendapatkan laba) dan negatif yang berarti ritel mengalami

kerugian karena tidak dapat melakukan manajemen atau kontrol keuangan dengan

baik. Untuk pemasukan didapatkan dari penjualan ditambah dengan Utang Bank.

Pada pengeluaran dipengaruhi oleh biaya pembayaran barang ke supplier, biaya

operasional, dan biaya cicilan utang.

Rumus matematis model kas pada gambar 4.12 di atas sebagai berikut:

Saldo_Kas = Pemasukan-Pengeluaran.............................................................(4.7)

Pemasukan = Total_penjualan+utang .............................................................(4.8)

Pengeluaran= Pembayaran_cicilan_Bank+Biaya_operasional+

Pembelian ke_Supplier..............................................................(4.9)

2. Model Penjualan

Model Kas

Page 91: PERANCANGAN PERMAINAN SIMULASI BISNIS RITEL …... · 2.5 Akuntansi Perusahaan Dagang ... Contoh Daftar Item Barang dan Data Historis ... Siklus Akuntansi

17

Gambar 4.13 Model Penjualan

Dengan meningkatnya penjualan maka inventori ritel akan semakin

berkurang. Penentuan harga jual akan mempengaruhi jumlah permintaan.

Semakin tinggi harga yang ditetapkan maka jumlah permintaan barang akan

berkurang.

Praktikan melakukan penentuan harga jual produk dengan menambah

margin keuntungan pada harga beli supplier antara 0-100%, namun asisten juga

tetap memberikan daftar marjin keuntungan normal. Praktikan diberikan

kebebasan apakah dalam menentukan rasio keuntungan menggunakan rasio

keutungan normal atau dapat juga di bawah atau di atas rasio keuntungan normal.

Semakin besar margin keuntungan maka harga barang yang dijual semakin tinggi,

dengan meningkatnya harga jual maka permintaan akan menurun. Model

penjualan di atas berlaku untuk semua item barang dan supplier.

Input-an yang harus dimasukkan pada model penjualan gambar 4.13 adalah

sebagai berikut:

Marjin_keuntungan = input-an dari praktikan

Marjin_normal = input-an dari asisten (dengan penambahan atau pengurangan

dari standar marjin normal per item barang)

Rumus matematis dari modul penjualan di atas adalah sebagai berikut:

Harga_jual=Harga_beli+marjin_keuntungan ...............................................(4.10)

Total_penjualan=Harga_jual*jumlah_jual.....................................................(4.11)

Dmax=Demand_maks*((1+marjin_normal)-marjin_keuntungan)..................(4.12)

Model Penjualan

Page 92: PERANCANGAN PERMAINAN SIMULASI BISNIS RITEL …... · 2.5 Akuntansi Perusahaan Dagang ... Contoh Daftar Item Barang dan Data Historis ... Siklus Akuntansi

18

D min= Demand_min*((1+marjin_normal)-marjin_keuntungan)...................(4.13)

Jual=Round (Random(D_min, D_max)) ......................................................(4.14)

3. Model Peminjaman dan Cicilan Bank

Gambar 4.14 Model Pinjaman dan Cicilan Bank

Keputusan peminjaman uang ke bank dapat diambil praktikan di awal

permainan setelah praktikan menganalisis biaya dan merasa bahwa saldo kas tidak

dapat memenuhi pembayaran biaya untuk pembelian inventori awal ke supplier.

Jumlah pinjaman yang harus dikembalikan adalah pinjaman pokok ditambah

bunga pinjaman.

Input-an yang harus dimasukkan pada model pinjaman dan cicilan Bank

gambar 4.14 adalah:

Utang = input dari praktikan.

Sedangkan persamaan matematis pada gambar 4.14:

bunga utang= 10%*Utang ..............................................................................(4.15)

total utang = Utang+bunga utang ................................................................(4.16)

sisa utang = total utang– cicil utang ..........................................................(4.17)

cicil utang = total_utang/jumlah periode angsur..........................................(4.18)

4. Model Pembelian/Pelunasan ke Supplier

Model pembelian ke supplier untuk semua item barang pada dasarnya adalah

sama, yang membedakan adalah nilai masukan atau input-annya. Namun untuk

model pembelian ke supplier ini terbagi menjadi empat yaitu model pembelian

lunas tanpa lead time, model pembelian lunas dengan lead time, model pembelian

kredit tanpa lead time, serta model pembelian kredit dengan lead time.

Model Utang dan Cicilan Utang Bank

Page 93: PERANCANGAN PERMAINAN SIMULASI BISNIS RITEL …... · 2.5 Akuntansi Perusahaan Dagang ... Contoh Daftar Item Barang dan Data Historis ... Siklus Akuntansi

19

Gambar 4.15 Model Pembelian ke Supplier Lunas tanpa Lead Time

Gambar 4.16 Model Pembelian ke Supplier Tunai dengan Lead Time

Model Pembelian Lunas dengan Lead Time

Model Pembelian Lunas Tanpa Lead Time

Page 94: PERANCANGAN PERMAINAN SIMULASI BISNIS RITEL …... · 2.5 Akuntansi Perusahaan Dagang ... Contoh Daftar Item Barang dan Data Historis ... Siklus Akuntansi

20

Gambar 4.17 Model Pembelian ke Supplier Kredit tanpa Lead Time

Gambar 4.18 Model Pembelian ke Supplier Kredit dengan Lead Time

Pada keempat model pembelian tersebut, setelah terjadi pemesanan maka

barang akan dikirim ke ritel. Inventori pada supplier berkurang sebaliknya

Model Pembelian Kredit tanpa Lead Time

Model Pembelian Kredit dengan Lead Time

Page 95: PERANCANGAN PERMAINAN SIMULASI BISNIS RITEL …... · 2.5 Akuntansi Perusahaan Dagang ... Contoh Daftar Item Barang dan Data Historis ... Siklus Akuntansi

21

inventori ritel akan bertambah. Praktikan sebelumnya menentukan jumlah

inventori awal masing-masing item barang.

Supplier datang sesuai dengan jadwal kedatangan yang berbeda-beda sesuai

dengan data supplier yang dipilih di awal permainan (apakah sebulan sekali, 21

hari sekali, 14 hari sekali, 7 hari sekali, atau 10 hari sekali), sehingga sebelum

memulai permainan praktikan menentukan jadwal awal kedatangan masing-

masing supplier, misalnya untuk supplier A1 dengan jadwal kedatangan setiap 14

hari sekali ditetapkan jadwal awal kedatangan pada tanggal 3, maka supplier A1

tersebut akan datang kembali pada tanggal 17 (14+3). Dengan penentuan jadwal

awal kedatangan ini dapat mengantisipasi terjadinya penagihan pembayaran

beberapa supplier jatuh pada hari yang sama.

kemudian praktikan memasukkan jumlah pembelian atau jumlah order

barang kepada supplier. Barang tersebut akan sampai ke ritel sesuai dengan lead

time pengiriman supplier, apakah dengan lead time=0 yakni barang akan sampai

di toko pada hari yang sama, dengan lead time yang diketahui dengan pasti, atau

dengan lead time yang tidak diketahui dengan pasti misalnya 2-3 hari, 4-5 hari,

dll.

Barang yang sudah dikirim akan dilunasi sesuai dengan jenis pembayaran

supplier, apakah secara lunas yaitu ketika barang datang, maka akan langsung

dibayarkan, hal ini akan menyebabkan kas berkurang secara otomatis. Tetapi

apabila sistem pembayaran dengan sistem jatuh tempo, maka kas akan berkurang

sendiri setelah tanggal jatuh tempo.

Input-an yang harus dimasukkan pada model pembelian gambar 4.15, 4.16,

4.17, dan 4.18:

Jadwal_kedatangan_supplier=sesuai dengan data masing-masing supplier

Awal kedatangan supplier =input-an dari praktikan

Jatuh tempo=sesuai dengan waktu jatuh tempo pembayaran masing-masing

supplier

Jumlah order=input-an dari praktikan

Harga supplier=sesuai dengan harga barang dari data supplier

Diskon=sesuai dengan potongan yang diberikan supplier

Page 96: PERANCANGAN PERMAINAN SIMULASI BISNIS RITEL …... · 2.5 Akuntansi Perusahaan Dagang ... Contoh Daftar Item Barang dan Data Historis ... Siklus Akuntansi

22

Berikut ini merupakan rumusan matematis pada model pembelian, yaitu

sebagai berikut:

Harga_beli= Harga_supplier*(1-Diskon)......................................................(4.19)

Total_beli = Harga_beli*jumlah_beli...........................................................(4.20)

5. Model Biaya Operasional

Gambar 4.19 Model Biaya Operasional

Biaya operasional terdiri dari biaya tenaga kerja, biaya telepon, biaya listrik,

biaya administrasi, biaya retribusi, biaya sewa, dan biaya perawatan. Biaya gaji

karyawan, biaya sewa, dan biaya retibusi merupakan biaya fixed cost (dengan nilai

yang tetap setiap bulannya) Biaya gaji dibayarkan sekali sebulan setiap akhir

bulan yaitu tanggal tanggal 28. Biaya gaji terdiri dari 10 karyawan dengan gaji

masing-masing Rp 500.000,00 dan 1 kepala toko dengan gaji Rp 1.000.000,00.

Biaya sewa dibayar di awal bulan setiap tanggal 2 sejumlah Rp 2.000.000,-. Biaya

retribusi Rp 200.000,- dibayarkan awal bulan setiap tanggal 4. Sedangkan biaya

telepon, biaya listrik, biaya administrasi, dan biaya perawatan merupakan biaya

variable cost (setiap bulannya berubah tergantung besarnya pemakaian). Biaya

listrik dibayar setiap tanggal 18 dengan jumlah antara Rp 1.000.000,- sampai Rp

1.500.000,- , biaya telepon antara Rp 100.000,- sampai Rp 200.000,- dibayar

setiap tanggal 21. Biaya perawatan dan administrasi antara Rp 50.000 sampai Rp

100.000,- , masing-masing dibayar pada tanggal 6, dan tanggal 30.

Rumusan matematis untuk model di atas sebagai berikut:

Biaya_operasional=listrik+telepon+administrasi+retribusi+gaji_TK+sewa+

Model Biaya Operasional

Page 97: PERANCANGAN PERMAINAN SIMULASI BISNIS RITEL …... · 2.5 Akuntansi Perusahaan Dagang ... Contoh Daftar Item Barang dan Data Historis ... Siklus Akuntansi

23

perawatan…..…………………………………………...(4.21)

Biaya Tenaga Kerja=

((jumlah_karyawan*gaji_per_karyawan), 28, 30)……………………...…....(4.22)

Biaya sewa= (2000000, 2, 30) ……………..………………….……………..(4.23)

Biaya retribusi= (200000, 4, 30) ……………………………….……...……..(4.24)

Biaya listrik= ((rand_listrik*1000), 18, 30)…………..………………...…....(4.25)

Rand_listrik=Round(Random(1000, 1500)) …………………….………..….(4.26)

Biaya telepon= ((rand_telepon*1000), 21, 30) …………………....……...….(4.27)

Rand_telepon= Round(Random(100, 200)) ……………………..…………...(4.28)

Biaya administrasi= ((rand_admin*1000), 30, 30) ……………………..…....(4.29)

Rand_admin= Round(Random(50, 100))………….…………………......…..(4.30)

Biaya perawatan= ((rand_perawatan*1000), 4, 30) ………………........…....(4.31)

Rand_perawatan= Round(Random(50, 100))………….…….…………..…...(4.32)

B. Perancangan User Interface

Interface pada software stella dibuat dengan tujuan untuk menampilkan

informasi perilaku model. Selain itu juga untuk memudahkan dalam memasukkan

input-an sebagai feedback dari perubahan perilaku model. Berikut adalah user

interface yang dibuat beserta penjelasannya:

· Menu Utama

Tampilan interface pada menu utama berisi tombol game description yang

berisi diskripsi permainan dan aturan permainan, tombol asisten (input-an yang

dilakukan oleh asisten), tombol praktikan (untuk memasukkan data dan

pelaksanaan permainan yang dilakukan oleh praktikan), show movie (tombol

untuk memperlihatkan video proses bisnis ritel), dan exit (keluar program).

Sebelum menjalankan (running) permainan, terlebih dahulu memasukkan data

awal yang dilakukan oleh asisten dengan cara menekan tombol “asisten” dan

selain asisten tidak dapat memasuki menu asisten karena dilengkapi password,

selanjutnya untuk menjalankan permainan dengan menekan tombol “praktikan.

Gambar 4.20 berikut adalah gambar/tampilan menu utama.

Page 98: PERANCANGAN PERMAINAN SIMULASI BISNIS RITEL …... · 2.5 Akuntansi Perusahaan Dagang ... Contoh Daftar Item Barang dan Data Historis ... Siklus Akuntansi

24

Gambar 4.20 Menu Utama

· Tampilan Menu Input Asisten

Pada menu asisten ini, asisten memasukkan data awal seperti random

permintaan minimum dan permintaan maksimum dalam satu hari, marjin

normal, harga supplier, serta diskon supplier. Tampilan menu input asisten

pada gambar 4.21 berikut:

Gambar 4.21 Tampilan Menu Input Asisten

· Tampilan Menu Input Praktikan dan Pelaksanaan Permainan

Page 99: PERANCANGAN PERMAINAN SIMULASI BISNIS RITEL …... · 2.5 Akuntansi Perusahaan Dagang ... Contoh Daftar Item Barang dan Data Historis ... Siklus Akuntansi

25

Pada menu ini praktikan dapat memasukkan jumlah inventori awal, jumlah

order pembeian ke supplier, marjin keuntungan yang ingin diambil, serta dapat

mengontrol jumlah inventori maupun penjualan seluruh item barang.

Gambar 4.22 Tampilan Menu Input Praktikan dan Pelaksanaan Permainan

Keterangan Gambar 4.22:

§ Input Asisten:

1. Mengisi Inventori Awal pada Input-an “Inventori awal”

Mengisi nilai inventori awal pada seluruh item pada masing-masing supplier

2. Mengisi order supplier

Mengisi nilai order supplier (pemesanan) pada seluruh item pada masing-

masing supplier. Order supplier dapat direvisi setelah melihat kondisi

inventori.

3. Mengisi marjin keuntungan yang ingin diambil

Menentukan harga jual dengan mengisi marjin keuntungan yang diambil

misalnya 2 % atau 0,02. Marjin keuntungan dapat direvisi sewaktu-waktu.

§ Kontrol dan Report:

4. Kontrol jumlah inventori

1

2

3

4 5

6

7

Page 100: PERANCANGAN PERMAINAN SIMULASI BISNIS RITEL …... · 2.5 Akuntansi Perusahaan Dagang ... Contoh Daftar Item Barang dan Data Historis ... Siklus Akuntansi

26

5. Mengontrol jumlah penjualan dengan mengeklik pada keterangan gambar 5

6. Kontrol jumlah inventori akhir

7. Melihat report/laporan baik cash flow, biaya operasional, jumlah beli+kirim,

utang dan lain-lain dengan mengeklik “view report” kemudian akan muncul

tampilan seperti gambar 4.23 berikut:

Gambar 4.23 Menu Report/Laporan Hasil Running

Menu Report (menampilkan laporan hasil running) dan cetak. Menu cetak

dibuat dengan tujuan untuk mempermudah mencetak laporan hasil running

selama satu periode.

§ Memulai Permainan dan Mengakhiri Permainan:

Memulai permainan dengan mengeklik “Play” sedangkan mengakhiri

permainan dengan mengeklik tombol stop pada pojok kiri bawah pada

halaman praktikan.

C. Verifikasi dan Validasi Model

Verifikasi dilakukan untuk menguji apakah permainan simulasi bisnis ritel

yang dibuat berjalan dengan baik tanpa terjadi error dan perhitungan pada model

sesuai dengan penghitungan manual. Untuk menguji apakah terjadi error dengan

cara melihat apakah ketika dijalankan ada pernyataan peringatan. Jika ada, maka

model yang dibuat perlu ditinjau lagi. Jika tidak ada error dan penghitungan

manual sudah sesuai, maka model sudah verify. Dalam menjalankan program

Cetak

Page 101: PERANCANGAN PERMAINAN SIMULASI BISNIS RITEL …... · 2.5 Akuntansi Perusahaan Dagang ... Contoh Daftar Item Barang dan Data Historis ... Siklus Akuntansi

27

permainan simulasi dengan STELLA ini tidak terjadi error dan penghitungan

pada model sesuai dengan penghitungan manual, serta ketika akan mulai

dijalankan tidak ada pernyataan peringatan sehingga dapat dikatakan bahwa

program yang dibuat sudah verify.

Pernyataan peringatan apabila program belum verify seperti ditunjukkan

pada gambar di bawah ini.

Gambar 4.24 Contoh Notifikasi Program yang dibuat belum verify

Sedangkan untuk memvalidasi model permainan divalidasi dengan

validasi teori, validasi struktur, serta validasi kode rumus yang akan dijelaskan

masing-masing sebagai berikut:

1. Validasi Teori

Validasi merupakan validasi teori yang ada dibandingkan dengan

permainan simulasi bisnis yang dibuat. Misalnya adalah teori permintaan bahwa

permintaan akan naik disaat harga barang turun, dan sebaliknya permintaan

akan turun apabila harga mengalami kenaikan.

Untuk itu, model dijalankan dengan keputusan input ritel akan dibuat

naik(↑), turun(↓) atau tetap(-). Akan dilihat apakah pola permintaan yang

didapat ritel akan mengikuti konsep sesuai teori. Sesuai dengan hasil pada tabel

4.11, model sudah sesuai dengan konsep teori.

Tabel 4.11 Hasil Validasi Terhadap Permintaan Marjin Keuntungan Event Assortment Permintaan

- -

- -

- -

Page 102: PERANCANGAN PERMAINAN SIMULASI BISNIS RITEL …... · 2.5 Akuntansi Perusahaan Dagang ... Contoh Daftar Item Barang dan Data Historis ... Siklus Akuntansi

28

- -

- -

- -

2. Validasi Struktur

Validasi struktur dilakukan dengan melihat perilaku model yang dibuat

pada Stella apakah sudah sesuai dengan model pada causal loop yang dibuat.

Ternyata, setelah program permainan ini dijalankan, perilaku yang dihasilkan

sudah sesuai dengan konsep permainan yang dibuat. Mulai dari penentuan

marjin keuntungan yang semakin besar maka akan semakin mengurangi

penjualan, stok ritel masing-masing item berkurang ketika terjadi penjualan,

tanggal kedatangan barang sesuai dengan tanggal pesan ditambah dengan lead

time dimana dengan datangnya barang maka stok ritel akan bertambah dengan

sendiri, serta secara otomatis pembayaran/pelunasan terjadi saat waktu jatuh

tempo atau sesuai lama waktu jatuh tempo. Misalnya Supplier B dengan tanggal

awal kedatangan pada tanggal 4, jadwal kedatangan setiap 14 hari sekali, maka

seharusnya supplier B akan datang kembali pada tanggal 18(4+14), tanggal 2

pada bulan selanjutnya, dst. Supplier B mempunyai lead time pengiriman 2 hari

dan sistem pembayaran jatuh tempo 14 hari setelah tanggal pemesanan yaitu

pada tanggal 4, sehingga tanggal pembayaran seharusnya pada tanggal

18(4+14). Output dari Percobaan running pada Stella ditunjukkan pada

beberapa tabel di bawah ini:

Tabel 4.12 Kedatangan Supplier B dan Pembelian Barang Pertama

Tabel 4.13 Penerimaan Barang Pertama dari Supplier B

Page 103: PERANCANGAN PERMAINAN SIMULASI BISNIS RITEL …... · 2.5 Akuntansi Perusahaan Dagang ... Contoh Daftar Item Barang dan Data Historis ... Siklus Akuntansi

29

Tabel 4.14 Kedatangan Supplier B Kedua dan Pembelian Barang Kedua

Tabel 4.15 Penerimaan Barang dari Supplier B yang Kedua

Tabel 4.16 Pelunasan ke Supplier yang kedua dari Pemesanan pada Tanggal 4

Dari beberapa tabel di atas dapat diketahui bahwa struktur permainan

simulasi bisnis ritel yang dibuat dengan program Stella sudah sesuai dengan

konsep pada causal loop.

3. Validasi Kode Rumus

Validasi kode rumus dengan membandingkan penghitungan pada model

sesuai dengan penghitungan manual. Misalnya dapat dilihat pada contoh hasil

running selama satu hari running pada tabel 4.17 berikut:

Tabel 4.17 Hasil Running dengan Stella Total Penjualan Hari Pertama

Page 104: PERANCANGAN PERMAINAN SIMULASI BISNIS RITEL …... · 2.5 Akuntansi Perusahaan Dagang ... Contoh Daftar Item Barang dan Data Historis ... Siklus Akuntansi

30

Days Penjualan pengeluaran Saldo Kas

1 6,575,390.96 00,00 768,550

Final 7,343,940.96

Tabel 4.18 Hasil Perhitungan Manual Penjualan Barang dari Supplier J No Nama Item Harga Jual (Rp) Jumlah Terjual (pcs) Penjualan (Rp)1 YAKULT 1221 22 26.862 2 AQUA 600 ML 1507,47 7 10.552 3 AQUA 1500 ML 3016,03 2 6.032 4 MIZONE 3016,03 3 9.048 5 POCARI 4826,24 9 43.436 6 ULTRA MILK 125ML 1566,48 27 42.295 7 ULTRA MINI CHOCO 1614,63 8 12.917 8 TEH KOTAK JASMINE 1887,48 10 18.875 9 ADES EXTRA 600 PETX24 1779,46 8 14.236 10 ADES EXTRA 1,5 PETX24 1779,46 4 7.118 11 FANTA 3979,33 6 23.876 12 COCA COLA 500 PET X24 5360,7 4 21.443 13 GULAKU 9810 4 39.240

275.929,7 Total

Dengan cara yang sama seperti perhitungan manual penjualan pada

supplier J di atas, total dari penjualan masing-masing supplier dijumlah,

hasilnya terlihat pada tabel 4.19 berikut:

Tabel 4.19 Hasil Perhitungan Manual Penjualan Masing-masing Supplier

Supplier PenjualanSupplier A 435.288,15Supplier B 615.453,74Supplier C 857.932,02Supplier D 807.180,98Supplier E 479.860,00Supplier F 770.639,74Supplier G 641.638,50Supplier H 979.549,77Supplier I 711.918,35Supplier J 275.929,72

Total 6.575.390,97

Sehingga dari tabel 4.27 dan 4.29 di atas dapat diketahui bahwa

perhitungan penjualan dengan menggunakan program Stella yang dibuat sebesar

Rp 6.575.390,96 sama dengan perhitungan manual yaitu Rp 6.575.390,97.

Selain itu dapat dilihat pada perhitungan pada inventori dengan

menggunakan Stella pada tabel 4.20 dibandingkan dengan pehitungan manual.

Tabel 4.20 Inventori Hasil Running dengan Program Stella

Page 105: PERANCANGAN PERMAINAN SIMULASI BISNIS RITEL …... · 2.5 Akuntansi Perusahaan Dagang ... Contoh Daftar Item Barang dan Data Historis ... Siklus Akuntansi

31

Days Penjualan [Yakult] Sisa Inventori [Yakult] Pembelian [Yakult]

1 6 114 0

2 2 108 0

3 17 106 0

4 20 89 0

5 17 69 0

6 6 52 0

7 12 46 0

8 8 34 290

9 20 316 0

10 15 296 0

11 0 281 0

Dari tabel hasil running di atas pada kolom inventori awal terdapat

inventori item Yakult pada hari pertama sebanyak 114 setelah dikurangi

penjualan pada hari pertama sebanyak 6 maka sisa inventori yang tersedia pada

hari kedua adalah 114-6=108. Pada hari ke-8 terjadi penjualan sebanyak 8 pcs,

sisa inventori di gudang sebesar 34 pcs, kemudian melakukan pembelian ke

supplier sebanyak 290 pcs, sehingga pada hari ke-9 inventori yang masih tersisa

adalah (290+34)-8=316. Dengan melihat laporan penjualan dan inventori dari

output Stella dibandingkan dengan perhitungan manual sudah sama sehingga

validasi kode rumus sudah valid.

Sehingga dengan melihat hasil validasi baik validasi teori, struktur, dan

kode rumus, maka model yang dibuat pada Software Stella dapat dikatakan

bahwa model permainan yang dirancang sudah valid.

D. Pembuatan Kelengkapan Praktikum Lainnya

Kelengkapan praktikum tambahan seperti newspaper serta form-form. Contoh

headline newspaper/berita sebagai informasi kepada praktikan mengenai kondisi

ekonomi, event, musim untuk membantu mengambil kebijakan di running

permainan pada periode selanjutnya.

Contoh headline newspaper (koran simulasi) dan form pada gambar 4.25 dan

4.26 berikut ini:

31 Jan, HEADLINE news: 20 Februari : Lebaran, diprediksi Permintaan Sembako Naik 20%

Gambar 4.25 Contoh Headline Newspaper

Page 106: PERANCANGAN PERMAINAN SIMULASI BISNIS RITEL …... · 2.5 Akuntansi Perusahaan Dagang ... Contoh Daftar Item Barang dan Data Historis ... Siklus Akuntansi

32

TGL.

Nama Suplier:

NO. NAMA BARANG JUMLAH SATUAN JUMLAH (RP)

TOTALTOTAL BAYAR

SUPLIER PEMESAN

( ) ( )

PURCHASE ORDER

Gambar 4.26 Form Purchase Order

Form PO tersebut digunakan untuk melakukan pemesanan pembelian ke

supplier.

4.3 PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM

Modul praktikum yang disusun terdiri dari modul praktikum untuk asisten

dan modul praktikum untuk praktikan.

4.3.1 Modul Praktikum untuk Praktikan

Modul Praktikum Perancangan teknik Industri untuk Praktikan berisi:

5. Tujuan Praktikum

Tujuan praktikum berisikan tujuan yang diharapkan setelah praktikan

mengikuti praktikum

6. Kriteria Penilaian

Kriteria penilaian memaparkan hal-hal yang menjadi bahan pertimbangan

untuk menilai praktikan selama praktikum

7. Teori Pengantar

Teori pengantar berisikan teori-teori yang berhubungan dengan praktikum

8. Teknis Pelaksanaan Praktikum

1. Modul I, Pendahuluan

Pada modul I, praktikan akan membuat keputusan dalam hal sebagai

berikut: (i) Melakukan pemilihan lokasi ritel, (ii) Melakukan analisis

kelayakan pendirian ritel, (iii) Memilih supplier, (iv) Menentukan jumlah dan

memilih jenis barang yang akan dibeli ke supplier, (v) Menetapkan jadwal

awal kedatangan supplier, (vi) Harga jual produk, dan, (vii) Jumlah pembelian

Page 107: PERANCANGAN PERMAINAN SIMULASI BISNIS RITEL …... · 2.5 Akuntansi Perusahaan Dagang ... Contoh Daftar Item Barang dan Data Historis ... Siklus Akuntansi

33

ke supplier, (viii) Jumlah Utang Bank, yang nantinya digunakan sebagai input

permainan simulasi bisnis ritel pada modul II).

2. Modul II, (Running Permainan Simulasi Bisnis Ritel)

Pada modul II terdapat tahapan dalam permainan, peraturan umum

permainan, dan cara memainkan permainan.

4.3.2 Modul Praktikum untuk Asisten

Modul Praktikum Perancangan teknik Industri untuk Asisten berisi:

A. Urutan Praktikum Perancangan Teknik Industri beserta alat bantunya.

B. Teknis Pelaksanaan Praktikum (untuk asisten).

C. Cara untuk memanipulsi permainan (mengembangkan skenario permainan)

agar tujuan diadakannya praktikum dapat tercapai.

D. Standar Penilaian Permainan.

Modul praktikum secara lengkap dapat dilihat di lampiran (L-1 dan L-2).

Page 108: PERANCANGAN PERMAINAN SIMULASI BISNIS RITEL …... · 2.5 Akuntansi Perusahaan Dagang ... Contoh Daftar Item Barang dan Data Historis ... Siklus Akuntansi

34

BAB V

ANALISIS DAN IMPLEMENTASI SISTEM

Pada bab ini dijelaskan mengenai uji coba praktikum dan analisis hasil uji

coba praktikum. Uji coba praktikum dan analisis hasil uji coba praktikum akan

diuraikan lebih lanjut pada subbab berikut ini:

5.1 UJI COBA PRAKTIKUM

Permainan simulasi bisnis yang sudah dirancang perlu diuji coba untuk

mengetahui seberapa mampu menjawab tujuan dari penelitian yaitu praktikan

mampu memahami mengenai proses bisnis ritel. Uji coba dilakukan pada tanggal

25-26 Februari, dan 1 Maret 2009 di Laboratorium Sistem Logistik dan Bisnis

Jurusan Teknik Industri UNS. Uji coba dilakukan kepada empat asisten PTI

periode 2010 yang dibagi menjadi dua kelompok (masing-masing kelompok 2

orang) yakni Ritel Kelompok 1 dan Ritel Kelompok 2. Sebelumnya masing-

masing kelompok diberikan tugas mengerjakan modul 1 (pendahuluan) yang

harus dikerjakan sebagai input-an awal sebelum memulai simulasi. Asisten PTI

periode 2010 (pemain) bertindak sebagai manajer ritel yang mengatur/mengelola

ritel sehingga terkelola dengan baik, dan mampu menghasilkan keuntungan yang

lebih . Uji coba dilakukan untuk dua periode running.

5.2 ANALISIS HASIL UJI COBA PRAKTIKUM

Analisis hasil uji coba praktikum meliputi analisis input, analisis proses,

analisis output, laporan keuangan dan perbandingan simulasi bisnis yang dibuat

berbasis komputer (yaitu dengan menggunakan software Stella 9.1.3) dengan

simulasi bisnis ritel secara nyata (membuat semacam ritel/toko secara nyata),

kelebihan permainan simulasi bisnis ritel yang dibuat, serta pelaksanaan

praktikum untuk menjawab tujuan umum dan tujuan khusus diadakannya

paktikum.

5.2.1 Analisis Input

Page 109: PERANCANGAN PERMAINAN SIMULASI BISNIS RITEL …... · 2.5 Akuntansi Perusahaan Dagang ... Contoh Daftar Item Barang dan Data Historis ... Siklus Akuntansi

35

Input yang harus dimasukkan oleh masing-masing ritel berupa keputusan

bisnis untuk setiap periode. Satu periode merepresentasikan satu bulan kegiatan

operasional dan pembiayaan ritel.

A. Pemilihan Lokasi dan Analisis Kelayakan Pendirian Ritel di Lokasi yang

Dipilih

Pada uji coba permainan simulasi ini, lokasi yang dipilih baik Ritel

Kelompok 1 dan 2 adalah lokasi titik M9 yaitu lokasi di sekitar kampus/asrama

mahasiswa. Pemilihan lokasi dan analisis kelayakan pendirian ritel di loasi M9

secara lengkap terletak pada lampiran L-7.

B. Pemilihan Supplier

Dari 19 pilihan supplier yang tersedia kemudian dipilih menjadi 10 supplier

yang akan memasok barang ke masing-masing ritel. Sepuluh supplier yang

dipilih Ritel Kelompok 1 adalah Supplier A1, B1, C1, D1, E1, F1, G1, H1, I1, dan

J1. Sedangkan, supplier yang dipilih Ritel Kelompok 2 adalah Supplier A1, B1,

C2, D1, E2, F2, G1, H2, I1, dan J1.

C. Tanggal Awal Kedatangan Supplier

Jadwal awal kedatangan masing-masing supplier ditentukan oleh masing-

masing kelompok. Jadwal awal ini ditentukan dengan tujuan atau pertimbangan

untuk dapat mengestimasi pengeluaran, sehingga dalam membayar pelunasan

supplier semua tidak secara bersamaan dalam satu hari yang sama. Berikut ini

adalah kalender jadwal perencanaan kedatangan masing-masing supplier

kelompok ritel 1 (gambar 5.1) dan Ritel Kelompok 2 (gambar 5.2) selama dua

periode (dua bulan).

Page 110: PERANCANGAN PERMAINAN SIMULASI BISNIS RITEL …... · 2.5 Akuntansi Perusahaan Dagang ... Contoh Daftar Item Barang dan Data Historis ... Siklus Akuntansi

36

S S R K J S M1) 2) 3) 4) 5) 6) 7)

I A B, H C, D E, F G8) 9) 10) 11) 12) 13) 14)

J H I15) 16) 17) 18) 19) 20) 21)

A B, H C D E22) 23) 24) 25) 26) 27) 28)

I H F G29) 30) 1) 2) 3) 4) 5)

J A B, I,H C D6) 7) 8) 9 10) 11) 12)

E H I13) 14) 15) 16 17) 18) 19)

A B, H C F G20) 21) 22) 23) 24) 25) 26)

D, J E I H27) 28) 29) 30) 1) 2) 3)

A B, H C I4) 5) 6) 7 8) 9) 10)

D E H F G11) 12) 13) 14 15) 16) 17)

J I A B, H C18) 19) 20) 21 22) 23) 24)

D E, H, B I25) 26) 27) 28 29) 30) 1)

A B, H C F G Gambar 5.1 Jadwal Perencanaan Kedatangan Masing-masing

Supplier Ritel Kelompok 1

S S R K J S M1) 2) 3) 4) 5) 6) 7)

A, C B, D E, G F, H J8) 9) 10) 11) 12) 13) 14)

15) 16) 17) 18) 19) 20) 21)

A B, C, I D, E H22) 23) 24) 25) 26) 27) 28)

F, G I, J29) 30) 1) 2) 3) 4) 5)

A B C, E D, H6) 7) 8) 9 10) 11) 12)

I13) 14) 15) 16 17) 18) 19)

A B, F E, G C, H, I D, J20) 21) 22) 23) 24) 25) 26)

27) 28) 29) 30) 1) 2) 3)

I A B E H C4) 5) 6) 7 8) 9) 10)

D F G, I J11) 12) 13) 14 15) 16) 17)

A B E H18) 19) 20) 21 22) 23) 24)

C, I D25) 26) 27) 28 29) 30) 1)

F A B, I E, G H J Gambar 5.2 Jadwal Perencanaan Kedatangan Masing-masing

Supplier Ritel Kelompok 2

Keterangan gambar 5.1 dan 5.2:

Page 111: PERANCANGAN PERMAINAN SIMULASI BISNIS RITEL …... · 2.5 Akuntansi Perusahaan Dagang ... Contoh Daftar Item Barang dan Data Historis ... Siklus Akuntansi

37

S,S,R,K,J,S,M : Hari Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu, Minggu

A s/d J : Kedatangan Supplier A s/d J

1) s/d 30) : Tanggal 1 sampai dengan tanggal 30

D. Jumlah dan Jenis Barang Awal yang Akan Dibeli ke Supplier

Penentuan jumlah pembelian awal sebagai inventori awal (barang langsung

datang, tanpa lead time) yang tersedia di gudang untuk kemudian dilakukan

running. Penentuan inventori awal ini dipengaruhi oleh jadwal awal kedatangan.

Inventori awal disediakan sebelum melakukan pemesanan kepada supplier sesuai

dengan jadwal kedatangan masing-masing supplier.

Penentuan jumlah inventori awal dan jenisnya terlihat pada tabel 5.1 dan

tabel 5.2 berikut, namun untuk lebih lengkapnya terdapat pada lampiran L-7.

Tabel 5.1 Inventori Awal Ritel Kelompok 1 dan Kelompok 2

RITEL K.1 RITEL K.2JUMLAH (PCS) JUMLAH (PCS)

1 KIKY MEMO GARIS 12 13

2 KIKY MEMO A6 REF 11 113 A4 11 114 F4 11 115 KENKO CORECTION PEN 11 106 KENKO REFILL PROPLING 2B 10 117 SNOWMAN SPIDOL HITAM 14 138 PILOT BOLPOIN BPT-P 17 169 GND CUTTER BENING 12 10

10 SDI STAPLES NO.10 10 10…

54 SARDINES TOMATO CHILI KECIL 41 2655 SARDINES TOMATO CHILI BESAR 23 1756 ABC KCP MNS 135ML 49 22

…248 FANTA 33 37249 COCA COLA 500 PET X24 30 25250 GULAKU ORIGNL/STRAWBERRY 30 30

INVENTORI AWAL

NO. NAMA BARANG

E. Harga Jual Produk

Harga jual produk masing-masing item dapat ditetapkan dengan mengisi

marjin keuntungan yang tersedia pada tabel input-an pada Program Permainan

Simulasi Bisnis Ritel yang dirancang. Masing-masing ritel menetapkan harga jual

setiap item sesuai dengan marjin keuntungan (presentase keuntungan) yang

diinginkan. Semakin besar marjin keuntungan yang diambil yang berarti semakin

Page 112: PERANCANGAN PERMAINAN SIMULASI BISNIS RITEL …... · 2.5 Akuntansi Perusahaan Dagang ... Contoh Daftar Item Barang dan Data Historis ... Siklus Akuntansi

38

tinggi harga jualnya, maka penjualan masing-masing item akan semakin menurun.

Contoh input harga jual masing-masing item pada Ritel 1 dan Ritel 2 dapat dilihat

pada tabel 5.2 di bawah, untuk marjin keuntungan yang ditetapkan secara lengkap

pada lampiran L-7.

Tabel 5.2 Marjin Keuntungan yang Ditetapkan Ritel Kelompok 1 dan 2 Marjin Keuntungan Marjin Keuntungan

Ritel Kelompok 1 Ritel Kelompok 21 KIKY MEMO GARIS 17% 19% 17%2 KIKY MEMO A6 REF 17% 19% 17%3 A4 15% 17% 15%4 F4 15% 17% 15%5 KENKO CORECTION PEN 15% 17% 15%6 KENKO REFILL PROPLING 2B 15% 17% 15%7 SNOWMAN SPIDOL HITAM 15% 17% 15%8 PILOT BOLPOIN BPT-P 15% 17% 15%9 GND CUTTER BENING 15% 17% 15%10 SDI STAPLES NO.10 15% 17% 15%11 PROVINAL LEM KERTAS 15% 17% 15%12 PASTAKOL LEM 15% 17% 15%13 TESSA LONEY TONES @40 BAG 6% 8% 6%14 TESSA TRAVEL PACK ORIGINAL @60 BAG 6% 8% 6%15 ROLL TESSA DAUN KECL @100 ROLL 6% 8% 6%16 MULTI ROLL GROSIR @100 ROLL 6% 8% 6%17 KAPAS KHARISMA 30 GR 6% 8% 6%18 VITAMIN C YOU C1000 6% 8% 6%…

249 COCA COLA 500 PET X24 7% 9% 7%250 GULAKU ORIGNL/GULAKU STRAWBERRY 9% 11% 9%

No Nama Item Marjin Normal

Dari tabel 5.2 dapat diketahui bahwa Ritel Kelompok 1 mengambil kebijakan

dalam penentuan marjin keuntungan rata-rata lebih tinggi dari marjin keuntungan

normal, sedangkan Ritel Kelompok 2 rata-rata sama dengan marjin keuntungan

normal.

F. Penentuan Jumlah Pembelian/Order ke Supplier

Jumlah pembelian ditentukan masing-masing kelompok ritel. Sebelumnya

masing-masing kelompok diberi data historis penjualan selama tiga bulan untuk

memudahkan dalam penentuan jumlah pembelian. Jumlah pembelian ditentukan

sesuai dengan jadwal kedatangan supplier (waktu pesan supplier) dan lead time

masing-masing supplier, jadwal kedatangan supplier misalnya 7 hari sekali, 10

hari sekali, 14 hari sekali, 20 hari sekali, atau 21 hari sekali, sesuai dengan

karakteristik masing-masing supplier. Tabel 5.3 dan tabel 5.4 berikut merupakan

contoh jumlah pembelian/order ke supplier C.

Tabel 5.3 Jumlah Order yang Ditetapkan Ritel Kelompok 1

Page 113: PERANCANGAN PERMAINAN SIMULASI BISNIS RITEL …... · 2.5 Akuntansi Perusahaan Dagang ... Contoh Daftar Item Barang dan Data Historis ... Siklus Akuntansi

39

SUPPLIER C1 TGL. : 5/1/10

NO. NAMA BARANG JUMLAH (PCS) H/SATUAN (RP) JUMLAH (RP) POTONGAN JUMLAH (Rp)1 SARDINES TOMATO CHILI KECIL 95 3.663 346.407 346.4072 SARDINES TOMATO CHILI BESAR 53 8.453 444.798 444.7983 ABC KCP MNS 135ML 112 2.675 299.647 299.6474 ABC SAMBAL ASLI 135 M 57 2.946 169.156 169.1565 ABC SQUASH DELIGHT SIRUP 625 ML 93 8.771 812.390 812.390…28 CUTTON BUD 83 1.815 150.685 3% 146.16529 PASTA KID 45 CAMP 57 2.871 162.307 3% 157.438

TOTAL BAYAR 4.676.995

PURCHASE ORDER

Tabel 5.4 Jumlah Order yang Ditetapkan Ritel Kelompok 2

SUPPLIER C2 TGL. : 3/1/10

NO. NAMA BARANG JUMLAH (PCS) H/SATUAN (RP) JUMLAH (RP) POTONGAN JUMLAH (Rp)1 SARDINES TOMATO CHILI KECIL 103 4.029 414.712 414.7122 SARDINES TOMATO CHILI BESAR 67 9.298 627.301 627.3013 ABC KCP MNS 135ML 87 2.943 255.056 255.0564 ABC SAMBAL ASLI 135 M 60 3.240 193.561 193.5615 ABC SQUASH DELIGHT SIRUP 625 ML 90 9.648 867.043 867.043…28 CUTTON BUD 78 1.997 156.526 3% 151.83029 PASTA KID 45 CAMP 66 3.158 208.014 3% 201.773

TOTAL BAYAR 6.520.855

PURCHASE ORDER

Dari kedua tabel di atas didapat total biaya awal untuk pembelian inventori

awal yang dipesan dari supplier C untuk Ritel kelompok 1 sebesar Rp 4.576.995,

sedangkan Ritel Kelompok 2 lebih besar yaitu sebesar Rp 6.520.855.

Jumlah order yang ditetapkan masing-masing kelompok dari supplier A

sampai J selengkapnya terdapat pada Lampiran L-7.

G. Penentuan Jumlah Utang Bank

Setiap kelompok diberi modal awal sebesar Rp 20.000.000 untuk pembelian

inventori awal. Namun apabila dengan modal tersebut tidak cukup untuk

melakukan pembelian, masing-masing kelompok dapat memutuskan apakah akan

melakukan pinjaman ke Bank atau tidak. Penentuan besarnya jumlah utang

dilakukan di awal permainan sebagai modal untuk membeli barang sebelum

supplier datang pada tanggal yang telah ditentukan masing-masing kelompok

(tanggal awal kedatangan supplier). Input peminjaman Bank terlihat pada tabel

5.5 berikut.

Tabel 5.5 Peminjaman Uang Ritel Kelompok 1 dan Kelompok 2

Page 114: PERANCANGAN PERMAINAN SIMULASI BISNIS RITEL …... · 2.5 Akuntansi Perusahaan Dagang ... Contoh Daftar Item Barang dan Data Historis ... Siklus Akuntansi

40

Ritel Kelompok 1 Ritel Kelompok 2Pembelian inventori awal 44.231.450 45.081.725Modal awal 20.000.000 20.000.000Hutang 25.000.000 26.000.000Saldo Kas 768.550 918.275Hutang+Bunga 10% 27.500.000 28.600.000Cicilan/bulan 2.291.667 2.383.333

Dengan modal awal yang dimiliki sebesar Rp 20.000.000, Ritel Kelompok 1

memutuskan melakukan peminjaman awal sebesar Rp 25.000.000 untuk membeli

inventori awal sebesar Rp 44.231.450, sehingga masih tersisa di saldo kas awal

sebesar Rp 768.550. Sedangkan pada Ritel Kelompok 2 melakukan peminjaman

Bank sebesar Rp 26.000.000 untuk membeli inventori awal sebesar Rp

45.081.725, sehingga masih tersisa di saldo kas awal sebesar Rp 918.275.

Pembayaran cicilan dilakukan sebulan sekali selama satu tahun (12xcicilan)

dengan bunga 10%. Ritel Kelompok 1 pada setiap bulannya membayar cicilan

Bank sebesar Rp 2.291.667, sedangkan Ritel Kelompok 2 setiap bulannya harus

membayar cicilan utang sebesar Rp 2.383.333 setiap bulannya selama satu tahun.

Masing-masing kelompok melakukan pembayaran cicilan utang setiap tanggal 15.

Secara otomatis pada tanggal tersebut kas akan berkurang sejumlah pembayaran

cicilan/bulan masing-masing kelompok.

5.2.2 Analisis Proses

Untuk menjalankan permainan agar berjalan dengan baik diperlukan

software dan hardware yang mendukung. Software yang digunakan dalam

permainan simulasi bisnis ini adalah Software Stella versi 9.1.3 digunakan untuk

menjalankan permainan simulasi bisnis, Software ARENA digunakan sebagai alat

bantu visualisasi proses bisnis ritel, dan Ms. Excel 2007 yang digunakan untuk

ekspor hasil/output running permainan serta untuk membantu dalam pengolahan

data. Sedangkan hardware yang dibutuhkan untuk setiap kelompok meliputi:

- CPU (1) dengan spesifikasi processor dual core, memory RAM 2 GB, VGA

Card PCI (Express Dual Head dan DVI to VGA), Windows XP (Operation

System)

- monitor (1)

- keyboard (1)

- Mouse (1)

Page 115: PERANCANGAN PERMAINAN SIMULASI BISNIS RITEL …... · 2.5 Akuntansi Perusahaan Dagang ... Contoh Daftar Item Barang dan Data Historis ... Siklus Akuntansi

41

Dalam satu shift praktikum dapat dimainkan 3 arena permainan sekaligus.

Setiap satu arena dipandu oleh satu orang asisten. Satu arena terdiri dari 4 ritel.

Layout praktikum dapat dilihat pada gambar 5.3 berikut:

Gambar 5.3 Lay out Praktikum

A. Proses Kedatangan Supplier

Setelah melakukan input-an pada permainan, maka langkah selanjutnya

adalah menjalankan permainan. Pada saat menjalankan permainan terjadi paused

karena supplier datang sesuai dengan tanggal kedatangan dan berulang sesuai

dengan jangka waktu kedatangan masing-masing supplier. Pada ritel kelompok A

supplier yang datang pertama adalah supplier I yang datang pada tanggal 2, dan

berulang 10 hari kemudian. Pada tanggal 2 secara otomatis akan muncul dialog

box/notification pada layar yang memberikan tanda pada pemain bahwa supplier

akan datang dan diharapkan untuk mengecek inventori sebelum melakukan

pemesanan kepada supplier.

Sedangkan pada Ritel Kelompok 2, supplier yang datang pertama adalah

supplier A dan C yang datang bersamaan pada tanggal 3. Namun untuk supplier A

datang setiap 14 hari sekali dan supplier B datang setiap 15 hari sekali. Seperti

yang diperlihatkan pada gambar 5.4 dan 5.5 berikut:

Ritel 1 Ritel 2

Ritel 3 Ritel 4

ARENA 1

Ritel 1 Ritel 2

Ritel 3 Ritel 4

ARENA 2

Ritel 1 Ritel 2

Ritel 3 Ritel 4

ARENA 3

Page 116: PERANCANGAN PERMAINAN SIMULASI BISNIS RITEL …... · 2.5 Akuntansi Perusahaan Dagang ... Contoh Daftar Item Barang dan Data Historis ... Siklus Akuntansi

42

Gambar 5.4 Contoh Tampilan Kedatangan Supplier Ritel Kelompok 1

Gambar 5.5 Contoh Tampilan Kedatangan Supplier Ritel Kelompok

Ketika muncul dialog box/notification dan secara otomatis terjadi pause,

maka masing-masing ritel diberikan pilihan yaitu melihat inventori/jumlah barang

Page 117: PERANCANGAN PERMAINAN SIMULASI BISNIS RITEL …... · 2.5 Akuntansi Perusahaan Dagang ... Contoh Daftar Item Barang dan Data Historis ... Siklus Akuntansi

43

kemudian merevisi jumlah pembelian kepada supplier atau dapat langsung

melanjutkan permainan. Jika ritel memilih merevisi jumlah pembelian bahan

baku, maka dapat langsung mengubah/merevisi pada tabel “Order Supplier”

dengan memasukkan input-an nilai baru pada kolom masing-masing barang (lihat

gambar 5.6 dan 5.7), setelah itu permainan dapat dijalankan kembali. Jika ritel

memilih melanjutkan permainan tanpa merevisi jumlah yang akan dipesan kepada

supplier, maka dapat langsung mengklik tombol “Play”.

B. Mengubah Jumlah Order Pembelian ke Supplier

Pada awal permainan, pemain memasukkan nilai order pembelian barang ke

supplier, tetapi ketika permainan berjalan dan terjadi penjualan pemain melihat

kondisi inventori dan merasa bahwa order pembelian untuk periode pesan

selanjutnya perlu ditambah atu dikurangi, maka pemain dapat memasukkan nilai

order pembelian yang baru pada tabel “Order Supplier” seperti yang ditunjukkan

pada gambar 5.6 dan 5.7 berikut:

Gambar 5.6 Input Order Pembelian Sebelum Direvisi

Pada gambar 5.6 di atas order item nestle sebelum direvisi adalah 28, namun ketika

supplier datang pada tanggal 11 untuk menerima pesanan untuk periode selanjutnya dan

melihat kondisi stok item nestle sudah kosong 3 hari sebelum kedatangan supplier H,

Page 118: PERANCANGAN PERMAINAN SIMULASI BISNIS RITEL …... · 2.5 Akuntansi Perusahaan Dagang ... Contoh Daftar Item Barang dan Data Historis ... Siklus Akuntansi

44

maka manajemen Ritel menaikkan pembeliannya yaitu menjadi 46, seperti yang terlihat

pada gambar 5.7 di bawah ini.

Gambar 5.7 Input Order Pembelian Setelah Direvisi

Apabila terdapat aturan batas minimal pemesanan item tertentu yang

ditetapkan supplier, maka maka ketika mencoba memasukkan nilai di bawah

pemesanan minimal, akan muncul notification/peringatan seperti yang

ditunjukkan pada gambar 5.8 dan secara otomatis jumlah pemesanan akan

menyesuaikan batas pemesanan minimal yang ditentukan supplier.

Page 119: PERANCANGAN PERMAINAN SIMULASI BISNIS RITEL …... · 2.5 Akuntansi Perusahaan Dagang ... Contoh Daftar Item Barang dan Data Historis ... Siklus Akuntansi

45

Gambar 5.8 Notification Jumlah Minimal Order

C. Mengubah Harga Jual

Mengubah harga jual dengan mengubah nilai marjin keuntungan awal

dengan marjin keuntungan yang diinginkan, baik ingin menaikkan harga jual

dengan menambah presentase marjin keuntungan yang ingin diambil, dan

menurunkan harga jual dengan mengurangi presentase marjin keuntungan, seperti

yang diperlihatkan pada gambar 5.9 dan 5.10 berikut:

Gambar 5.9 Input Marjin Keuntungan Sebelum Diubah

Gambar 5.10 Input Marjin Keuntungan Setelah Diubah

D. Mengubah Harga Pembelian dan Potongan Harga Supplier

Page 120: PERANCANGAN PERMAINAN SIMULASI BISNIS RITEL …... · 2.5 Akuntansi Perusahaan Dagang ... Contoh Daftar Item Barang dan Data Historis ... Siklus Akuntansi

46

Mengubah harga pembelian supplier dilakukan oleh asisten ketika terjadi

event tertentu dan menyebabkan harga beli item barang tertentu mengalami

kenaikan atau penurunan dari harga normal. Pada gambar 5.11 dan 5.12

menjelaskan mengenai cara pengubahan harga pembelian ke supplier. Misalnya

pada saat event Lebaran menyebabkan harga kebutuhan pokok (sembako) yang

disediakan oleh supplier H mengalami kenaikan.

Gambar 5.11 Harga Pembelian ke Supplier Normal

Gambar 5.12 Harga Pembelian ke Supplier Setelah mengalami

Kenaikan Harga

Selain dengan mengubah secara langsung harga beli supplier yang dibuat

naik atau turun, potongan harga yang diberikan supplier juga dapat mempengaruhi

harga beli. Misalnya pada saat Lebaran, Supplier memberikan potongan harga

antara 1-50% untuk item tertentu seperti yang ditunjukkan pada gambar 5.13

berikut.

Gambar 5.13 Potongan Harga oleh Supplier Sebelum dan Sesudah Diubah

E. Mengubah Demand (Permintaan) Minimum dan Maksimum

Pengubahan demand minimum dan maksimum perhari dilakukan oleh

asisten. Demand terhadap suatu item barang tertentu mengalami kenaikan atau

penurunan dipengaruhi oleh event (kejadian) atau musim. Sebagai contoh pada

saat menjelang Hari Raya Idul Fitri permintaan terhadap sembako mengalami

kenaikan sehingga asisten dapat mengganti nilai demand maksimum perhari lebih

besar dari nilai demand maksimum normal, misalnya penjualan gula pasir di ritel

biasanya antara 1-6 bungkus/hari, namun menjelang Hari Raya penjualan naik

Page 121: PERANCANGAN PERMAINAN SIMULASI BISNIS RITEL …... · 2.5 Akuntansi Perusahaan Dagang ... Contoh Daftar Item Barang dan Data Historis ... Siklus Akuntansi

47

menjadi 1-12 bungkus/hari, seperti yang terlihat pada gambar 5.14 dan 5.15

berikut.

Gambar 5.14 Permintaan Maksimum Sebelum mengalami

Kenaikan Permintaan

Gambar 5.15 Permintaan Maksimum Setelah mengalami

Kenaikan Permintaan

F. Koran Simulasi

Koran simulasi dapat membantu pemain mengetahui berita ataupun kejadian

yang berpengaruh terhadap keputusan yang akan diambil pemain sebagai manajer

ritel, misalnya dalam penentuan jumlah pembelian/order berikutnya ke supplier.

Koran simulasi dapat memberikan petunjuk apakah permintaan suatu item barang

tertentu akan meningkat atau turun.

Koran simulasi diterbitkan pada akhir periode yakni pada setiap tanggal 27

waktu simulasi. Dengan Koran simulasi, pemain/praktikan dapat memperkirakan

kejadian apa yang akan terjadi pada periode depan. Misalnya mengganti kebijakan

harga jual, merevisi rencana order pembelian ke supplier baik menambah atau

mengurangi jumlah order, ataupun melakukan kebijakan lainnya untuk

mengantispasi kejadian (event) tertentu pada periode selanjutnya. Contoh koran

simulasi pada lampiran L-7.

5.2.3 Analisis Output

Setelah program selesai dijalankan, masing-masing ritel mendapat output

yang berupa tiga buah laporan yaitu : (i) laporan kondisi stok ataupun inventori

akhir semua item barang, dan (ii) laporan penjualan semua item barang, dan (iii)

laporan keuangan yang berisi biaya-biaya (pembelian barang dagangan dan biaya

operasional lain), pendapatan, pinjaman bank, dan saldo akhir.

A. Laporan Stok/Persediaan Barang Dagangan

Output stok barang dagangan Ritel Kelompok 1 dapat dilihat pada tabel 5.6

dan Ritel Kelompok 2 pada tabel 5.7.

Page 122: PERANCANGAN PERMAINAN SIMULASI BISNIS RITEL …... · 2.5 Akuntansi Perusahaan Dagang ... Contoh Daftar Item Barang dan Data Historis ... Siklus Akuntansi

48

Tabel 5.6 Laporan Stok Barang Dagangan Ritel Kelompok 1

YAKULT AQUA 600 AQUA 1500 MIZONE POCARI ULTRA MILK ADES 600 ADES 1,5 FANTA COCA COLA GULAKU

1 114 28 36 27 67 145 61 86 33 30 302 93 23 34 21 55 133 53 73 28 28 283 69 19 31 18 41 104 48 71 27 26 264 58 18 27 16 29 91 46 60 22 24 235 46 15 22 15 26 59 34 58 20 22 206 40 10 18 10 14 25 29 45 19 18 157 15 5 13 6 12 0 27 37 16 14 98 13 0 8 1 2 0 24 22 13 12 69 295 68 100 70 173 376 181 241 98 90 8110 292 62 93 67 163 359 167 235 93 88 7811 266 57 86 62 160 344 155 223 92 83 7412 257 53 79 61 152 340 150 221 90 79 6913 245 51 72 58 143 336 140 211 84 75 6814 236 48 70 57 134 317 126 195 80 71 6515 214 43 69 54 125 299 113 189 78 67 5916 203 38 62 52 117 281 102 187 70 63 5617 201 35 61 50 108 247 96 180 64 60 5418 177 31 56 47 105 219 95 162 59 57 4819 155 28 51 42 104 196 84 151 56 52 4320 151 23 48 40 99 163 75 137 50 49 3721 126 21 42 38 97 154 72 135 42 46 3522 109 17 36 34 89 130 62 126 39 43 3023 101 15 33 31 77 117 60 121 33 41 2624 86 11 31 29 67 84 54 114 30 39 2525 60 5 29 28 58 82 44 95 24 34 2226 36 4 28 23 56 62 39 88 23 31 2027 29 2 23 20 44 54 26 78 15 27 1728 13 0 20 17 35 21 24 73 11 21 1529 7 0 18 16 33 0 21 68 6 16 1130 289 96 103 81 191 346 178 264 138 27 8731 268 90 96 76 187 332 171 253 133 26 8432 265 85 95 74 182 312 165 241 121 24 8033 248 83 94 73 180 299 163 232 113 13 7434 241 79 91 72 177 288 160 227 110 10 6635 227 76 90 70 168 265 155 217 106 0 6336 215 73 87 69 163 239 153 210 99 0 5737 196 68 86 67 156 228 147 208 95 0 5038 185 65 84 64 149 222 145 206 87 0 4539 166 60 82 62 144 214 142 198 83 0 43

40 161 59 79 59 141 204 135 191 77 0 3941 141 57 76 57 135 202 129 186 70 0 3842 120 53 73 55 129 194 122 180 57 0 3643 106 51 69 54 121 168 119 168 50 0 3344 86 50 68 52 115 154 115 164 40 0 3045 76 44 67 50 108 140 110 160 25 0 2546 65 39 66 49 101 128 108 158 19 0 2447 51 37 62 48 96 104 103 149 9 0 2148 36 33 60 46 94 96 101 141 0 0 2049 18 29 56 44 86 75 92 138 0 0 1750 15 23 53 42 80 50 87 129 0 0 1451 286 112 120 80 175 337 202 219 132 118 9252 265 108 118 78 173 319 198 209 117 109 8753 257 105 115 76 170 300 190 207 104 107 8154 249 99 113 75 166 290 184 196 100 103 7555 242 94 109 74 163 275 176 190 94 96 7156 240 88 107 71 161 265 167 187 85 92 6857 225 82 104 69 155 245 165 176 70 81 6358 220 78 100 68 146 230 157 174 62 70 6159 207 72 99 66 141 228 149 172 52 58 58

Stok Akhir 195 68 96 64 138 208 147 167 46 49 53

Hari ke-Inventori

Tabel 5.7 Laporan Stok Barang Dagangan Ritel Kelompok 2

Page 123: PERANCANGAN PERMAINAN SIMULASI BISNIS RITEL …... · 2.5 Akuntansi Perusahaan Dagang ... Contoh Daftar Item Barang dan Data Historis ... Siklus Akuntansi

49

YAKULT AQUA 600 AQUA 1500 MIZONE POCARI ULTRA MILK ADES 600 ADES 1,5 FANTA COCA COLA GULAKU

1 99 26 35 25 52 117 53 69 37 25 302 97 21 34 19 43 105 47 62 33 22 263 92 16 30 15 36 84 34 57 28 17 254 90 14 29 10 24 63 24 43 25 14 235 68 12 25 7 16 39 20 27 19 9 226 67 10 22 5 15 9 11 17 12 6 187 58 8 19 0 6 0 1 7 4 3 138 338 83 118 70 159 316 148 199 111 71 979 324 79 112 66 150 291 146 195 104 68 9110 303 75 108 61 142 278 139 194 101 63 8711 280 74 107 59 134 262 127 191 96 58 8512 253 70 100 57 125 236 123 183 92 56 8113 226 66 92 55 119 230 115 171 88 54 7714 209 64 86 54 107 208 111 156 81 49 7415 194 60 80 51 94 198 110 139 74 47 7216 179 54 74 47 89 177 102 130 68 44 6617 157 51 69 45 76 172 99 116 60 43 6218 138 47 67 41 71 156 91 108 55 38 5719 123 42 60 38 62 129 87 96 53 33 5320 107 37 57 34 60 106 77 82 48 32 5221 104 35 56 31 46 73 65 75 44 28 4622 87 30 51 28 38 63 62 63 41 27 4423 65 25 48 25 30 46 59 53 37 23 3824 41 23 46 23 19 34 49 35 35 22 3425 14 18 43 19 9 16 41 18 32 17 2926 0 15 37 16 6 0 33 0 28 16 2327 0 13 36 13 1 0 28 0 27 12 2028 0 9 32 12 0 0 25 0 21 11 1629 283 91 113 80 150 335 171 221 153 137 10330 280 88 109 75 144 299 162 205 152 133 10031 270 85 102 73 134 279 157 197 146 130 9732 258 78 100 72 126 268 150 187 145 123 8933 256 72 99 70 118 261 144 179 139 115 8534 237 66 96 68 109 258 135 165 138 105 8335 233 62 93 66 100 251 127 155 129 93 8236 218 59 91 65 97 249 119 144 115 91 7837 211 56 88 64 90 225 110 132 103 80 7438 197 52 86 61 83 207 104 129 98 72 7139 193 49 84 60 79 193 98 126 95 61 7040 171 44 81 58 77 173 97 116 92 55 6341 157 42 78 55 71 155 90 107 83 47 6242 150 40 74 52 67 134 86 93 79 44 5943 147 37 73 50 62 120 82 81 67 35 5244 145 31 69 49 59 117 74 77 63 29 5145 135 25 66 47 56 96 71 63 60 27 4446 117 20 63 45 53 81 67 48 58 24 3847 112 12 62 43 51 66 61 34 45 22 3548 98 6 60 40 50 64 57 27 41 12 3149 88 1 56 39 46 54 51 18 31 7 2650 350 86 122 97 178 347 194 237 164 127 9151 335 84 119 94 170 339 189 227 160 117 8852 324 77 116 91 166 334 186 221 144 115 8353 306 70 113 90 159 311 181 215 128 107 8154 293 63 109 88 155 286 173 203 115 97 7355 273 58 107 86 147 270 165 188 104 93 6756 262 56 105 85 146 252 157 180 103 86 6257 253 49 102 84 137 248 150 179 93 81 5658 247 42 99 81 133 243 144 167 86 73 5059 227 41 95 80 127 227 138 161 79 68 48

Stok Akhir 215 37 94 79 122 219 133 159 65 57 40

Hari ke- Inventori

Dari tabel 5.6 dan 5.7 dapat diketahui bahwa kondisi akhir stok barang

dagangan Ritel Kelompok 1 yang disediakan oleh supplier J1 pada periode

pertama adalah yakult sebanyak 195 pcs, aqua 600 sebanyak 68 pcs, aqua 1500

Page 124: PERANCANGAN PERMAINAN SIMULASI BISNIS RITEL …... · 2.5 Akuntansi Perusahaan Dagang ... Contoh Daftar Item Barang dan Data Historis ... Siklus Akuntansi

50

sebanyak 96 pcs, mizone sebanyak 64 pcs, pocari sebanyak 138 pcs, sampai pada

gulaku sebanyak 53 pcs. Sedangkan pada Ritel Kelompok 2 stok pada akhir

periode untuk yakult sebanyak 215 pcs, aqua 600 sebanyak 37 pcs, aqua 1500

sebanyak 94 pcs, mizone sebanyak 79 pcs, sampai pada gulaku sebanyak 40 pcs.

Stok/inventori akhir bahan baku pada periode pertama akan menjadi inventori

awal bahan baku pada periode kedua. Laporan Stok selengkapnya pada Lampiran

L-7.

B. Laporan Penjualan

Output laporan penjualan Ritel Kelompok 1 dapat dilihat pada tabel 5.8 dan

Ritel Kelompok 2 pada tabel 5.9. Laporan stok selengkapnya pada lampiran L-7.

Tabel 5.8 Laporan Penjualan Barang dari Supplier J Ritel Kelompok 1

AQUA 1500 MIZONE POCARI ULTRA MILK ADES 600 ADES 1,5 FANTA COCA COLA GULAKU

1 2 6 12 12 8 13 5 2 22 3 3 14 29 5 2 1 2 23 4 2 12 13 2 11 5 2 34 5 1 3 32 12 2 2 2 35 4 5 12 34 5 13 1 4 56 5 4 2 25 2 8 3 4 67 5 5 10 0 3 15 3 2 38 2 3 4 6 3 7 2 2 59 7 3 10 17 14 6 5 2 310 7 5 3 15 12 12 1 5 411 7 1 8 4 5 2 2 4 512 7 3 9 4 10 10 6 4 113 2 1 9 19 14 16 4 4 314 1 3 9 18 13 6 2 4 615 7 2 8 18 11 2 8 4 316 1 2 9 34 6 7 6 3 217 5 3 3 28 1 18 5 3 618 5 5 1 23 11 11 3 5 519 3 2 5 33 9 14 6 3 620 6 2 2 9 3 2 8 3 221 6 4 8 24 10 9 3 3 522 3 3 12 13 2 5 6 2 423 2 2 10 33 6 7 3 2 124 2 1 9 2 10 19 6 5 325 1 5 2 20 5 7 1 3 226 5 3 12 8 13 10 8 4 327 3 3 9 33 2 5 4 6 228 2 1 2 21 3 5 5 5 429 5 5 2 14 3 4 8 3 630 7 5 4 14 7 11 5 1 3

Total Bulan 1 124 93 215 555 210 259 127 98 108

Hari ke-Penjualan (pcs )

Lanjutan Tabel 5.8

AQUA 1500 MIZONE POCARI ULTRA MILK ADES 600 ADES 1,5 FANTA COCA COLA GULAKU

1 2 6 12 12 8 13 5 2 2

Hari ke-Penjualan (pcs )

Page 125: PERANCANGAN PERMAINAN SIMULASI BISNIS RITEL …... · 2.5 Akuntansi Perusahaan Dagang ... Contoh Daftar Item Barang dan Data Historis ... Siklus Akuntansi

51

31 1 2 5 20 6 12 12 2 432 1 1 2 13 2 9 8 11 633 3 1 3 11 3 5 3 3 834 1 2 9 23 5 10 4 10 335 3 1 5 26 2 7 7 0 636 1 2 7 11 6 2 4 0 737 2 3 7 6 2 2 8 0 538 2 2 5 8 3 8 4 0 239 3 3 3 10 7 7 6 0 440 3 2 6 2 6 5 7 0 141 3 2 6 8 7 6 13 0 242 4 1 8 26 3 12 7 0 343 1 2 6 14 4 4 10 0 344 1 2 7 14 5 4 15 0 545 1 1 7 12 2 2 6 0 146 4 1 5 24 5 9 10 0 347 2 2 2 8 2 8 9 0 148 4 2 8 21 9 3 0 0 349 3 2 6 25 5 9 0 0 350 3 2 5 13 5 10 8 2 251 2 2 2 18 4 10 15 9 552 3 2 3 19 8 2 13 2 653 2 1 4 10 6 11 4 4 654 4 1 3 15 8 6 6 7 455 2 3 2 10 9 3 9 4 356 3 2 6 20 2 11 15 11 557 4 1 9 15 8 2 8 11 258 1 2 5 2 8 2 10 12 359 3 2 3 20 2 5 6 9 5

Total Bulan 2 70 52 149 424 144 186 227 97 111

Tabel 5.9 Laporan Penjualan Ritel Kelompok 2

AQUA 1500 MIZONE POCARI ULTRA MILK ADES 600 ADES 1,5 FANTA COCA COLA GULAKU

1 2 6 12 12 8 13 5 2 2

Hari ke-Penjualan (pcs )

1 1 6 9 12 6 7 4 3 42 4 4 7 21 13 5 5 5 13 1 5 12 21 10 14 3 3 24 4 3 8 24 4 16 6 5 15 3 2 1 30 9 10 7 3 46 3 5 9 9 10 10 8 3 57 6 4 3 34 12 14 5 6 58 6 4 9 25 2 4 7 3 69 4 5 8 13 7 1 3 5 410 1 2 8 16 12 3 5 5 211 7 2 9 26 4 8 4 2 412 8 2 6 6 8 12 4 2 413 6 1 12 22 4 15 7 5 314 6 3 13 10 1 17 7 2 215 6 4 5 21 8 9 6 3 616 5 2 13 5 3 14 8 1 417 2 4 5 16 8 8 5 5 518 7 3 9 27 4 12 2 5 419 3 4 2 23 10 14 5 1 120 1 3 14 33 12 7 4 4 621 5 3 8 10 3 12 3 1 222 3 3 8 17 3 10 4 4 623 2 2 11 12 10 18 2 1 424 3 4 10 18 8 17 3 5 525 6 3 3 16 8 18 4 1 626 1 3 5 0 5 0 1 4 3

Lanjutan Tabel 5.9

AQUA 1500 MIZONE POCARI ULTRA MILK ADES 600 ADES 1,5 FANTA COCA COLA GULAKU

1 2 6 12 12 8 13 5 2 2

Hari ke-Penjualan (pcs )

Page 126: PERANCANGAN PERMAINAN SIMULASI BISNIS RITEL …... · 2.5 Akuntansi Perusahaan Dagang ... Contoh Daftar Item Barang dan Data Historis ... Siklus Akuntansi

52

25 6 3 3 16 8 18 4 1 626 1 3 5 0 5 0 1 4 327 4 1 1 0 3 0 6 1 428 4 2 6 15 13 9 8 4 229 4 5 6 36 9 16 1 4 330 7 2 10 20 5 8 6 3 3

Total Bulan 1 123 96 230 538 214 308 143 99 11131 2 1 8 11 7 10 1 7 832 1 2 8 7 6 8 6 8 433 3 2 9 3 9 14 1 10 234 3 2 9 7 8 10 9 12 135 2 1 3 2 8 11 14 2 436 3 1 7 24 9 12 12 11 437 2 3 7 18 6 3 5 8 338 2 1 4 14 6 3 3 11 139 3 2 2 20 1 10 3 6 740 3 3 6 18 7 9 9 8 141 4 3 4 21 4 14 4 3 342 1 2 5 14 4 12 12 9 743 4 1 3 3 8 4 4 6 144 3 2 3 21 3 14 3 2 745 3 2 3 15 4 15 2 3 646 1 2 2 15 6 14 13 2 347 2 3 1 2 4 7 4 10 448 4 1 4 10 6 9 10 5 549 4 2 8 7 7 11 7 10 550 3 3 8 8 5 10 4 10 351 3 3 4 5 3 6 16 2 552 3 1 7 23 5 6 16 8 253 4 2 4 25 8 12 13 10 854 2 2 8 16 8 15 11 4 655 2 1 1 18 8 8 1 7 556 3 1 9 4 7 1 10 5 657 3 3 4 5 6 12 7 8 658 4 1 6 16 6 6 7 5 259 1 1 5 8 5 2 14 11 8

Total Bulan 2 78 54 152 360 174 268 221 203 127

Dari tabel 5.8 dan 5.9 di atas dapat diketahui bahwa rata-rata penjualan Ritel

Kelompok 2 lebih besar daripada Ritel Kelompok 1, karena Ritel Kelompok 2

menetapkan harga jual yang lebih rendah daripada harga jual pada umumnya

(marjin keuntungan yang diambil lebih rendah daripada marjin keuntungan yang

diambil oleh peritel kebanyakan). Misalnya total penjualan coca cola dan gulaku

untuk Ritel Kelompok 1 sebanyak 97 pcs dan 111 pcs, sedangkan Ritel Kelompok

2 sebanyak 203 pcs dan 111 pcs.

Dari kedua tabel di atas dapat dilihat juga bahwa penjualan Fanta dan Coca

Cola (yang disediakan oleh supplier J) baik Ritel Kelompok 1 dan 2 mengalami

kenaikan pada bulan kedua karena adanya Hari Raya Lebaran yang menyebabkan

beberapa item barang meningkat penjualannya karena banyaknya permintaan.

C. Laporan Keuangan

1. Biaya

Page 127: PERANCANGAN PERMAINAN SIMULASI BISNIS RITEL …... · 2.5 Akuntansi Perusahaan Dagang ... Contoh Daftar Item Barang dan Data Historis ... Siklus Akuntansi

53

Biaya yang dikeluarkan ritel meliputi biaya pembelian barang dagangan dan

biaya operasional.

a. Biaya Pembelian (Pelunasan) Barang Dagangan

Biaya pelunasan barang dagangan yang telah dipesan akan muncul sesuai

dengan sistem pembayaran yang ditetapkan masing-masing supplier, apabila

sistem pembayaran secara lunas, maka secara otomatis pada saat barang datang

kas akan berkurang sesuai dengan jumlah pembelian. Apabila sistem jatuh

tempo, maka pelunasan dilakukan sesuai dengan tanggal jatuh tempo. Seperti

yang ditunjukkan pada tabel 5.10 dan 5.11 di bawah ini.

Tabel 5.10 Pelunasan Pembelian Barang Dagangan Kelompok Ritel 1

PRENAGEN SUP AYAM M. BISCUIT CHIL KID SUN KARA PROMAG KOMIX XON-CE CDR SWEET MARCKS

1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 02 0 0 0 0 0 0 0 0 0 03 0 0 0 0 0 0 0 0 0 04 0 0 0 0 0 0 0 0 0 05 0 0 0 0 0 0 0 0 0 06 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0…23 0 0 0 0 0 0 0 0 0 024 0 0 0 0 0 0 0 0 0 025 0 0 0 0 0 0 0 0 0 026 0 0 0 0 0 0 0 0 0 027 3.042.200 926.500 387.100 2.270.400 154.000 162.000 34.400 393.300 1.773.094 626.42128 0 0 0 0 0 0 0 0 0 029 0 0 0 0 0 0 0 0 0 030 0 0 0 0 0 0 0 0 0 031 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0….45 0 0 0 0 0 0 0 0 0 046 0 0 0 0 0 0 0 0 0 047 0 0 0 0 0 0 0 0 0 048 2.439.500 817.500 343.000 2.270.400 140.000 162.000 34.400 360.000 1.611.904 493.24549 0 0 0 0 0 0 0 0 0 050 0 0 0 0 0 0 0 0 0 051 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0….59 0 0 0 0 0 0 0 0 0 060 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Pelunasan Pembelian Supplier F1Hari ke-

Pada tabel 5.10 di atas, Ritel Kelompok 1 menetapkan jadwal awal

kedatangan untuk supplier F1 pada tanggal 6 (Pemesanan/order barang pada

tanggal 6), supplier F1 mempunyai waktu jatuh tempo pelunasan pembayaran

21 hari, sehingga waktu pembayaran/pelunasan barang yang dipesan pada

tanggal 6 dibayar pada tanggal 27 (6+21), selanjutnya pembayaran untuk

pemesanan pada tanggal 27 dilakukan pada tanggal 48 (27+21).

Tabel 5.11 Pelunasan Pembelian Barang Dagangan Kelompok Ritel 2

Page 128: PERANCANGAN PERMAINAN SIMULASI BISNIS RITEL …... · 2.5 Akuntansi Perusahaan Dagang ... Contoh Daftar Item Barang dan Data Historis ... Siklus Akuntansi

54

PRENAGEN SUP AYAM M. BISCUIT CHIL KID SUN KARA PROMAG KOMIX XON-CE CDR SWEET MARCKS1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 02 0 0 0 0 0 0 0 0 0 03 0 0 0 0 0 0 0 0 0 04 0 0 0 0 0 0 0 0 0 05 0 0 0 0 0 0 0 0 0 06 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0…. 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

23 0 0 0 0 0 0 0 0 0 024 0 0 0 0 0 0 0 0 0 025 0 0 0 0 0 0 0 0 0 026 3.042.200 948.300 470.400 2.376.000 148.400 192.000 38.800 332.100 1.453.181 591.13127 0 0 0 0 0 0 0 0 0 028 0 0 0 0 0 0 0 0 0 029 0 0 0 0 0 0 0 0 0 030 0 0 0 0 0 0 0 0 0 031 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0….45 0 0 0 0 0 0 0 0 0 046 2.009.000 719.400 357.700 1.716.000 126.000 130.000 26.800 306.000 1.453.181 472.90547 0 0 0 0 0 0 0 0 0 048 0 0 0 0 0 0 0 0 0 049 0 0 0 0 0 0 0 0 0 050 0 0 0 0 0 0 0 0 0 051 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0…. 0 0 0 0 0 0 0 0 0 058 0 0 0 0 0 0 0 0 0 059 0 0 0 0 0 0 0 0 0 060 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Pelunasan Pembelian Supplier F2Hari ke-

Untuk Ritel Kelompok 2, pada tabel 5.11 di atas, Ritel Kelompok 1

menetapkan jadwal awal kedatangan untuk supplier F2 pada tanggal 6

(Pemesanan/order barang pada tanggal 6), supplier F2 mempunyai waktu jatuh

tempo pelunasan pembayaran 20 hari, sehingga waktu pembayaran/pelunasan

barang yang dipesan pada tanggal 6 dibayar pada tanggal 26 (6+20), selanjutnya

pembayaran untuk pemesanan pada tanggal 26 dilakukan pada tanggal 46

(26+20). Pelunasan pembelian kedua kelompok selengkapnya pada Lampiran L-

7.

b. Biaya Operasional

Biaya operasional terdiri dari biaya gaji karyawan, biaya administrasi, biaya

retribusi, biaya listrik, biaya telepon, biaya sewa, dan biaya perawatan. Output

biaya operasional Ritel Kelompok 1 dapat dilihat pada tabel 5.12 dan Ritel

Kelompok 2 pada tabel 5.13.

Tabel 5.12 Biaya Operasional Bulan Januari Ritel Kelompok 1

Page 129: PERANCANGAN PERMAINAN SIMULASI BISNIS RITEL …... · 2.5 Akuntansi Perusahaan Dagang ... Contoh Daftar Item Barang dan Data Historis ... Siklus Akuntansi

55

Gaji Retribusi Sewa Tempat Telepon Administrasi Perawatan Listrik1 0 0 0 0 0 0 02 0 0 2.000.000 0 0 0 03 0 0 0 0 0 0 04 0 200.000 0 0 0 57.000 05 0 0 0 0 0 0 0

….18 0 0 0 0 0 0 1.305.00019 0 0 0 0 0 0 020 0 0 0 0 0 0 021 0 0 0 191.000 0 0 022 0 0 0 0 0 0 0….28 6.000.000 0 0 0 0 0 029 0 0 0 0 0 0 030 0 0 0 0 100.000 0 031 0 0 0 0 0 0 032 0 0 2.000.000 0 0 0 033 0 0 0 0 0 0 034 0 200.000 0 0 0 94.000 035 0 0 0 0 0 0 036 0 0 0 0 0 0 0….47 0 0 0 0 0 0 048 0 0 0 0 0 0 1.445.00049 0 0 0 0 0 0 050 0 0 0 0 0 0 051 0 0 0 135.000 0 0 0…. 0 0 0 0 0 0 058 6.000.000 0 0 0 0 0 059 0 0 0 0 0 0 060 0 0 0 0 79.000 0 0

Biaya (Rp)Hari ke-

Tabel 5.13 Biaya Operasional Ritel Kelompok 2

Gaji Retribusi Sewa Tempat Telepon Administrasi Perawatan Listrik1 0 0 0 0 0 0 02 0 0 2.000.000 0 0 0 03 0 0 0 0 0 0 04 0 200.000 0 0 0 51.000 05 0 0 0 0 0 0 0…18 0 0 0 0 0 0 1.470.00019 0 0 0 0 0 0 020 0 0 0 0 0 0 021 0 0 0 189.000 0 0 022 0 0 0 0 0 0 0…28 6.000.000 0 0 0 0 0 029 0 0 0 0 0 0 030 0 0 0 0 93.000 0 031 0 0 0 0 0 0 032 0 0 2.000.000 0 0 0 033 0 0 0 0 0 0 034 0 200.000 0 0 0 65.000 035 0 0 0 0 0 0 036 0 0 0 0 0 0 0…. 0 0 0 0 0 0 047 0 0 0 0 0 0 048 0 0 0 0 0 0 1.307.00049 0 0 0 0 0 0 050 0 0 0 0 0 0 051 0 0 0 195.000 0 0 0…. 0 0 0 0 0 0 058 6.000.000 0 0 0 0 0 059 0 0 0 0 0 0 060 0 0 0 0 92.000 0 0

Biaya (Rp)Hari ke-

Dari tabel 5.12 dan 5.13 di atas dapat diketahui bahwa biaya sewa tempat,

retribusi, dan perawatan dibayarkan pada awal bulan. Biaya sewa dibayar setiap

tanggal 2, sedangkan biaya retribusi dan perawatan pada tanggal 4. Mulai

pertengahan bulan hingga akhir bulan biaya operasional yang harus dibayarkan

adalah biaya listrik yang dibayar setiap tanggal 18, biaya telepon pada tanggal

21, gaji karyawan dibayarkan pada tanggal 28, dan biaya administrasi pada

tanggal 30.

Page 130: PERANCANGAN PERMAINAN SIMULASI BISNIS RITEL …... · 2.5 Akuntansi Perusahaan Dagang ... Contoh Daftar Item Barang dan Data Historis ... Siklus Akuntansi

56

2. Pendapatan

Pendapatan yang diterima perusahaan berasal dari penjualan barang. Output

pendapatan Ritel Kelompok 1 dapat dilihat pada tabel 5.14.

Tabel 5.14 Pendapatan Ritel Kelompok 1 dan 2

Ritel Kelompok 1 Ritel Kelompok 2Total Penjualan (Rp)/hari Total Penjualan(Rp)/hari

1 7.349.198 7.076.1012 7.027.195 6.745.0483 7.142.761 7.344.0614 7.255.190 6.843.0365 7.308.569 6.740.6696 7.153.723 6.848.5267 6.923.875 6.954.2198 6.659.116 7.080.4189 7.242.045 7.297.30510 6.815.935 7.529.90811 7.634.262 7.423.59912 6.775.760 7.240.54213 6.939.756 7.135.87914 7.526.417 7.309.32315 6.720.635 6.858.41516 6.914.760 7.131.64217 7.012.393 7.351.24218 6.974.038 7.088.81519 7.930.186 7.025.23320 7.263.700 7.257.84121 7.308.802 7.520.14122 7.330.920 7.040.07223 7.223.213 7.043.20624 7.418.458 7.111.60825 6.633.043 6.900.50226 7.338.504 6.097.49627 7.734.087 6.295.65628 7.007.617 6.196.19729 6.757.647 7.031.81030 6.938.498 6.790.19431 6.411.657 6.198.49632 6.448.170 6.247.768

Hari ke-

Lanjutan Tabel 5.14

Ritel Kelompok 1 Ritel Kelompok 2Total Penjualan (Rp)/hari Total Penjualan(Rp)/hari

Hari ke-

Page 131: PERANCANGAN PERMAINAN SIMULASI BISNIS RITEL …... · 2.5 Akuntansi Perusahaan Dagang ... Contoh Daftar Item Barang dan Data Historis ... Siklus Akuntansi

57

35 6.404.185 6.602.88636 6.689.520 6.766.27537 6.417.299 6.570.47338 5.973.031 6.449.35239 6.256.454 6.108.28740 6.811.287 6.886.95741 6.043.395 6.307.15342 6.050.828 6.393.51043 6.057.252 6.186.19344 5.927.862 6.192.18545 6.570.974 5.687.49346 6.488.415 5.614.74047 6.302.168 5.153.71148 6.042.404 5.145.34549 6.037.274 5.901.80650 6.576.888 6.373.56451 6.551.065 6.496.38352 6.575.363 5.949.04953 6.121.141 6.565.82754 6.589.251 6.630.86755 6.128.641 6.533.86856 6.287.580 7.015.96857 6.487.446 6.315.46258 6.152.350 5.853.86459 5.896.814 5.697.65160 0 0

Dari tabel 5.14 dapat diketahui bahwa pendapatan Ritel Kelompok 1 dan 2

seluruhnya didapat dari penjualan barang dagangan. Penjualan perhari rata-rata

antara Rp 6.000.000 sampai Rp 8.000.000. Penjualan tertinggi Ritel Kelompok 1

dalam bulan 1 adalah Rp 7.930.186 yaitu pada hari ke-19, sedangkan penjualan

terendah pada hari ke-29 sebesar 5.896.814. Pada Ritel Kelompok 2 penjualan

tertinggi pada hari ke-10 sebesar Rp 7.529.908 dan terendah pada hari ke-48

sebesar Rp 5.145.345. Penjualan (dalam Rupiah) Ritel Kelompok 1 rata-rata lebih

tinggi daripada penjualan Ritel Kelompok 2 karena Ritel Kelompok 1 mengambil

keuntungan yang lebih besar, meskipun jumlah barang yang terjual rata-rata lebih

banyak Ritel Kelompok 2. Pada penjualan pada bulan kedua, baik Ritel Kelompok

1 dan Ritel Kelompok 2 mengalami penurunan karena adanya libur semester yang

mengakibatkan pelanggan ritel 70% dari mahasiswa berkurang. Namun penurunan

ni dapat diimbangi dengan naiknya beberapa jenis barang karena adanya event

hari raya.

3. Pinjaman Bank

Page 132: PERANCANGAN PERMAINAN SIMULASI BISNIS RITEL …... · 2.5 Akuntansi Perusahaan Dagang ... Contoh Daftar Item Barang dan Data Historis ... Siklus Akuntansi

58

Output pinjaman bank Ritel Kelompok 1 dapat dilihat pada tabel 5.15, dan

Ritel Kelompok 2 pada tabel 5.16.

Tabel 5.15 Pinjaman Bank Ritel Kelompok 1 Hari ke- Jumlah Pinjam Bunga Pinjam Total Pinjam Cicilan Sisa Utang

0 25.000.000 2.500.000 27.500.000 - 27.500.0001 - - - - 27.500.0002 - - - - 27.500.0003 - - - - 27.500.0004 - - - - 27.500.0005 - - - - 27.500.0006 - - - - 27.500.0007 - - - - 27.500.0008 - - - - 27.500.0009 - - - - 27.500.000

10 - - - - 27.500.00011 - - - - 27.500.00012 - - - - 27.500.00013 - - - - 27.500.00014 - - - - 27.500.00015 - - - 2.291.667 27.500.00016 - - - - 25.208.333

Tabel 5.16 Pinjaman Bank Ritel Kelompok 2 Hari ke- Jumlah Pinjam Bunga Pinjam Total Pinjam Cicilan Sisa Utang

0 26.000.000 2.600.000 28.600.000 - 28.600.0001 - - - - 28.600.0002 - - - - 28.600.0003 - - - - 28.600.0004 - - - - 28.600.0005 - - - - 28.600.0006 - - - - 28.600.0007 - - - - 28.600.0008 - - - - 28.600.0009 - - - - 28.600.000

10 - - - - 28.600.00011 - - - - 28.600.00012 - - - - 28.600.00013 - - - - 28.600.00014 - - - - 28.600.00015 - - - 2.383.333 28.600.00016 - - - - 26.216.667

Dari tabel 5.15 dan 5.16 dapat diketahui bahwa Ritel Kelompok 1 melakukan

peminjaman sebesar Rp 25.000.000 pada hari ke-0 dengan menanggung bunga

sebesar Rp 2.500.000. Ritel Kelompok 1 mengangsur pinjaman sebesar Rp

2.291.667 pada tanggal 15 sehingga pada akhir bulan sisa pinjaman yang harus

dibayar Rp 25.208.333. Sedangkan Ritel Kelompok 2 melakukan peminjaman

sebesar Rp 26.000.000 pada hari ke-0 dengan menanggung bunga sebesar Rp

2.600.000. Ritel Kelompok 1 mengangsur pinjaman sebesar Rp 2.383.333 pada

Page 133: PERANCANGAN PERMAINAN SIMULASI BISNIS RITEL …... · 2.5 Akuntansi Perusahaan Dagang ... Contoh Daftar Item Barang dan Data Historis ... Siklus Akuntansi

59

tanggal 15 sehingga pada akhir bulan sisa pinjaman yang masih harus dibayar Rp

26.216.667.

4. Cashflow

Output cashflow Ritel Kelompok 1 dan Ritel Kelompok 2 dapat dilihat pada

tabel 5.17.

Tabel 5.17 Cashflow Ritel Kelompok 1 dan 2

Hari ke- Pendapatan Pengeluaran Saldo Kas0 - - 768.5501 7.349.198 0 8.117.7482 7.027.195 2.000.000 13.144.9423 7.142.761 0 20.287.7034 7.255.190 257.000 27.285.8935 7.308.569 0 34.594.4616 7.153.723 0 41.748.1847 6.923.875 0 48.672.0608 6.659.116 4.902.839 50.428.3379 7.242.045 0 57.670.38210 6.815.935 0 64.486.31711 7.634.262 6.221.551 65.899.02912 6.775.760 8.661.412 64.013.37613 6.939.756 0 70.953.13214 7.526.417 0 78.479.54915 6.720.635 4.583.334 80.616.85016 6.914.760 0 87.531.61017 7.012.393 8.861.158 85.682.84518 6.974.038 17.530.297 75.126.58719 7.930.186 12.540.012 70.516.76120 7.263.700 17.036.017 60.744.44421 7.308.802 8.801.000 59.252.24622 7.330.920 7.915.788 58.667.37923 7.223.213 0 65.890.59224 7.418.458 0 73.309.05025 6.633.043 6.557.549 73.384.54426 7.338.504 0 80.723.04827 7.734.087 19.725.925 68.731.21028 7.007.617 22.444.700 53.294.12829 6.757.647 4.710.268 55.341.50730 6.938.498 100.000 62.180.00531 6.411.657 8.999.364 59.592.29832 6.448.170 25.071.187 40.969.28133 6.172.112 11.132.578 36.008.81634 6.246.193 294.000 41.961.00835 6.404.185 14.352.961 34.012.23336 6.689.520 8.139.600 32.562.15337 6.417.299 0 38.979.45138 5.973.031 0 44.952.482

39 6.256.454 7.058.969 44.149.96840 6.811.287 0 50.961.255

Cash Flow Ritel Kelompok 1Hari ke- Pendapatan Pengeluaran Saldo Kas

0 - - 918.2751 7.076.101 0 7.994.3762 6.745.048 2.000.000 12.739.4243 7.344.061 0 20.083.4854 6.843.036 251.000 26.675.5215 6.740.669 0 33.416.1906 6.848.526 0 40.264.7167 6.954.219 4.945.605 42.273.3298 7.080.418 0 49.353.7479 7.297.305 0 56.651.05210 7.529.908 0 64.180.96011 7.423.599 0 71.604.55912 7.240.542 0 78.845.10113 7.135.879 0 85.980.98014 7.309.323 0 93.290.30415 6.858.415 4.766.666 95.382.05216 7.131.642 0 102.513.69417 7.351.242 8.287.060 101.577.87618 7.088.815 35.599.267 73.067.42419 7.025.233 23.477.383 56.615.27420 7.257.841 12.631.963 51.241.15221 7.520.141 189.000 58.572.29322 7.040.072 0 65.612.36423 7.043.206 0 72.655.57124 7.111.608 0 79.767.17825 6.900.502 0 86.667.68026 6.097.496 30.604.123 62.161.05427 6.295.656 0 68.456.71028 6.196.197 19.250.686 55.402.22229 7.031.810 0 62.434.03230 6.790.194 93.000 69.131.22631 6.198.496 8.997.544 66.332.17832 6.247.768 9.944.440 62.635.50633 6.619.973 19.522.931 49.732.54834 6.139.136 27.344.924 28.526.76035 6.602.886 0 35.129.64636 6.766.275 0 41.895.92137 6.570.473 0 48.466.39438 6.449.352 5.954.876 48.960.87039 6.108.287 0 55.069.15740 6.886.957 0 61.956.114

Cash Flow Ritel Kelompok 2

Lanjutan Tabel 5.17

Hari ke- Pendapatan Pengeluaran Saldo KasCash Flow Ritel Kelompok 1

Hari ke- Pendapatan Pengeluaran Saldo KasCash Flow Ritel Kelompok 1

Page 134: PERANCANGAN PERMAINAN SIMULASI BISNIS RITEL …... · 2.5 Akuntansi Perusahaan Dagang ... Contoh Daftar Item Barang dan Data Historis ... Siklus Akuntansi

60

41 6.043.395 0 57.004.65042 6.050.828 6.160.884 56.894.59443 6.057.252 0 62.951.84644 5.927.862 0 68.879.70845 6.570.974 11.191.831 64.258.85146 6.488.415 14.906.821 55.840.44547 6.302.168 10.164.606 51.978.00848 6.042.404 19.357.020 38.663.39249 6.037.274 14.672.700 30.027.96650 6.576.888 14.345.850 22.259.00451 6.551.065 7.826.500 20.983.56952 6.575.363 4.633.388 22.925.54453 6.121.141 6.339.803 22.706.88354 6.589.251 0 29.296.13455 6.128.641 0 35.424.77556 6.287.580 0 41.712.35557 6.487.446 0 48.199.80158 6.152.350 6.000.000 48.352.15259 5.896.814 5.222.829 49.026.13660 0 79.000 48.947.136

41 6.307.153 0 68.263.26642 6.393.510 0 74.656.77643 6.186.193 0 80.842.96944 6.192.185 0 87.035.15445 5.687.493 12.111.637 80.611.01046 5.614.740 23.420.195 62.805.55647 5.153.711 18.634.150 49.325.11748 5.145.345 28.737.968 25.732.49449 5.901.806 15.119.656 16.514.64450 6.373.564 0 22.888.20851 6.496.383 195.000 29.189.59152 5.949.049 0 35.138.64053 6.565.827 0 41.704.46754 6.630.867 0 48.335.33355 6.533.868 0 54.869.20256 7.015.968 0 61.885.17057 6.315.462 0 68.200.63258 5.853.864 9.565.757 64.488.73959 5.697.651 6.402.983 63.783.406,8060 0 92.000 63.691.406,80

Dari tabel 5.17 di atas dapat diketahui bahwa saldo kas akhir Ritel Kelompok

1 pada periode pertama adalah sebesar Rp 48.947.136 dan Ritel Kelompok 2

sebesar Rp 63.691.406. Pendapatan diperoleh dari hasil penjualan barang

dagangan dan pinjaman bank. Pengeluaran yang dilakukan perusahaan meliputi

pembayaran biaya pembelian barang dagangan, biaya operasional, serta

pengembalian pinjaman bank. Saldo pada hari ke-60 tersebut merupakan jumlah

uang yang tersedia di kas, bukan pendapatan/keuntungan bersih.

5. Akuntansi dan Pelaporan Keuangan

Setelah ritel mendapatkan output yang berupa laporan keuangan, laporan

penjualan, dan laporan sisa persediaan. Pada setiap akhir periode, bagian

administrasi dan keuangan ritel membuat laporan keuangan yang berupa rekap

transaksi, jurnal umum, jurnal khusus, buku besar, serta membuat laporan rugi

laba, dan neraca.

a. Rekap transaksi

Perusahaan membuat rekap transaksi berdasarkan input dan output yang

meliputi transaksi pemesanan dan pembelian barang dagangan, peminjaman dan

pengembalian uang ke bank, penjualan dan pembayaran biaya operasional.

Contoh rekap transaksi untuk Ritel Kelompok 1 dapat dilihat pada tabel 5.18.

Tabel 5.18 Rekap Transaksi Ritel Kelompok 1

Page 135: PERANCANGAN PERMAINAN SIMULASI BISNIS RITEL …... · 2.5 Akuntansi Perusahaan Dagang ... Contoh Daftar Item Barang dan Data Historis ... Siklus Akuntansi

61

Transaksi1 Peminjaman uang ke Bank sebesar Rp 25.000.0001 Penjualan tunai Rp 7.349.1982 Pembayaran biaya sewa tempat sebanyak Rp 2.000.0003 Pembelian barang ke Supplier A1 Rp 8.861.158 secara kredit 4 Penjualan tunai Rp 7.255.1908 Pembelian barang ke supplier J1 Rp 4.975.628 secara tunai dengan potongan Rp 72.7898 Penjualan tunai Rp 6.659.116

15 Pembayaran cicilan 1 utang Bank sebesar Rp 2.291.66717 Pelunasan ke Supplier A1 pada pembelian tanggal 328 Pembayaran Gaji Karyawan Rp 6.000.000

Tanggal

Janu

ari'1

0

b. Jurnal umum

Pembuatan jurnal umum didasarkan pada rekap transaksi yang bisa

dikonversi ke satuan uang. Pencatatan sistem persediaan dengan menggunakan

metode fisik (periodik). Contoh jurnal umum untuk Ritel Kelompok 1 dapat

dilihat pada tabel 5.19.

Tabel 5.19 Jurnal Umum Ritel Kelompok 1 Kode Akun Nama Akun D K

1101 Kas 25.000.0005201 Bunga Bank 2.500.0002101 Utang Dagang 27.500.0001101 Kas 7.349.1984101 Penjualan 7.349.1985101 Pembelian 8.861.1582101 Utang Dagang 8.861.1581101 Kas 7.255.1904101 Penjualan 7.255.1905101 Pembelian 4.975.6285301 Potongan pembelian 72.7891101 Kas 4.902.8391101 Kas 6.659.1164101 Penjualan 6.659.116

15 2101 Utang Dagang 2.083.3335201 Bunga Bank 208.3331101 Kas 2.291.667

17 2101 Utang dagang 8.861.1581101 Kas 8.861.158

28 6101 Beban Gaji 6.000.0001101 Kas 6.000.000

3

4

8

8

Jan'10

Tanggal

1

1

c. Buku Besar

Pembuatan buku besar sesuai dengan nama-nama akun yang terdapat di

jurnal umum dan neraca awal. Contoh buku besar untuk akun kas, akun

penjualan, dan akun pembelian Ritel Kelompok 1 dapat dilihat pada tabel 5.20,

5.21, dan 5.22.

Tabel 5.20 Buku Besar Akun Kas Ritel Kelompok 1

Page 136: PERANCANGAN PERMAINAN SIMULASI BISNIS RITEL …... · 2.5 Akuntansi Perusahaan Dagang ... Contoh Daftar Item Barang dan Data Historis ... Siklus Akuntansi

62

Kode Akun : 1101Nama Akun : Kas

Tanggal Ref D K Saldo1 25.000.000 25.000.0001 7.349.198 32.349.1984 7.255.190 39.604.3888 4.902.839 34.701.5498 6.659.116 41.360.66515 2.291.667 39.068.99817 8.861.158 30.207.84028 6.000.000 24.207.840

Januari'10

Tabel 5.21 Buku Besar Akun Penjualan Ritel Kelompok 1

Kode Akun : 4101Nama Akun : Penjualan

Ref D K SaldoJanuari 1 7.349.198 (7.349.198)

4 7.255.190 (14.604.388)8 6.659.116 (21.263.504)

Tanggal

Tabel 5.22 Buku Besar Akun Pembelian Ritel Kelompok 1

Kode Akun : 5101Nama Akun : Pembelian

Ref D K Saldo0

8.861.158 8.861.1584.975.628 13.836.786

Tanggal

Januari'10

5.2.4 Penilaian

- Maksimasi laba akhir

1. Ritel Kelompok 1

Tabel 5.23 Laporan Rugi/laba Bulan 1Ritel Kelompok 1

Penjualan 214.260.304Harga Pokok Barang Terjual 195.730.889 -

Laba Kotor 18.529.415Biaya OperasionalGaji 6.000.000Retribusi 200.000Sewa 2.000.000Telepon 191.000Administrasi 100.000Perawatan 57.000Listrik 1.305.000Cicilan Hutang 2.291.667 +

12.144.667 -Laba Bersih 6.384.748

Laporan Rugi Laba Bulan 1

Analisis Profitabilitas Rasio Profitabilitas = Keuntungan Bersih/Penjualan

Page 137: PERANCANGAN PERMAINAN SIMULASI BISNIS RITEL …... · 2.5 Akuntansi Perusahaan Dagang ... Contoh Daftar Item Barang dan Data Historis ... Siklus Akuntansi

63

= 6.384.748/214.260.304 = 0,03

Analisis Investasi Nilai ROI = Keuntungan Bersih / Total Investasi

= 6.384.748 / 84.500.000 = 0,07

2. Ritel Kelompok 2

Tabel 5.24 Laporan Rugi/laba Bulan 1Ritel Kelompok 2

Penjualan 210.308.704Harga Pokok Barang Terjual 195.060.683 -

Laba Kotor 15.248.020Biaya OperasionalGaji 6.000.000Retribusi 200.000Sewa 2.000.000Telepon 189.000Administrasi 93.000Perawatan 51.000Listrik 1.470.000Cicilan Hutang 2.383.333 +

12.386.333 -Laba Bersih 2.861.687

Laporan Rugi Laba Bulan 1

Analisis Profitabilitas Rasio Profitabilitas = Keuntungan Bersih/Penjualan

= 2.861.687/210.308.704 = 0,014

Analisis Investasi Nilai ROI = Keuntungan Bersih / Total Investasi

= 2.861.687 / 85.500.000 = 0,03

Berdasarkan tabel 5.23 dan 5.24 di atas didapatkan keuntungan/laba

bersih Ritel Kelompok 1 sebesar Rp 6.384.748 dan Ritel Kelompok 2

sebesar Rp 2.861.687, maka dari kedua ritel tersebut apabila dinilai dari

maksimasi laba bersih pada Bulan 1, Ritel Kelompok 1 yang menjadi

pemenang (mendapatkan nilai/point tinggi). Namun walaupun ritel

kelompok 2 menghasilkan laba yang lebih rendah dari Ritel Kelompok 1,

Ritel Kelompok 2 masih dikatakan baik, karena nilai ROI sebesar 0,03 lebih

besar dari bunga deposito bank sebesar 9% pertahun atau 0,008 perbulan.

Page 138: PERANCANGAN PERMAINAN SIMULASI BISNIS RITEL …... · 2.5 Akuntansi Perusahaan Dagang ... Contoh Daftar Item Barang dan Data Historis ... Siklus Akuntansi

64

Untuk Ritel Kelompok 1 juga mempunyai nilai ROI yang lebih tinggi dari

pada bunga deposito bank perbulan.

Apabila dilihat dari syarat nilai rasio profitabilitas minimal yang

ditentukan oleh asisten sebesar 0,01 perbulan, maka hasil pengelolaan ritel

yang dilakukan oleh Ritel Kelompok 1 maupun Ritel Kelompok 2 dapat

dikatakan baik.

- Optimasi persediaan

1. Ritel Kelompok 1

Tabel 5.25 Inventori Ritel Kelompok 1 dalam 14 hari Supplier A1 Item : multi roll grosir

Hari ke-Sisa Inventori

sebelum order (a)Pembelian

(b)(a)+(b) Penjualan

Sisa Inventori

3 1 93 94 11 834 11 725 6 666 4 627 3 598 7 529 5 4710 11 3611 4 3212 9 2313 11 1214 6 615 2 416 1 317 3 93 96 7 89

Rata-ratapenjualan/hari = (11+11+6+4+3+7+5+11+4+9+11+6+2+1)/14

= 6,5 pcs/ hari ≈ 7 pcs/hari

2. Ritel Kelompok 2

Tabel 5.26 Inventori Ritel Kelompok 2 dalam 14 hari

Page 139: PERANCANGAN PERMAINAN SIMULASI BISNIS RITEL …... · 2.5 Akuntansi Perusahaan Dagang ... Contoh Daftar Item Barang dan Data Historis ... Siklus Akuntansi

65

Supplier A1 Item : multi roll grosir

Hari ke-Sisa Inventori

sebelum order (a)Pembelian

(b)(a)+(b) Penjualan

Sisa Inventori

3 7 53 60 4 564 8 485 4 446 6 387 9 298 11 189 9 910 9 011 0 012 0 013 0 014 0 015 0 016 0 017 88 0 88 4 84

Rata-rata penjualan/hari = (4+8+4+6+9+11+9+9)/8

= 7,5 pcs/ hari ≈ 8 pcs/hari Dari tabel 5.25 dan 5.26 di atas dapat diketahui untuk inventori item

multi roll grosir pada Ritel Kelompok 1 sisa inventori sebelum supplier A

datang kembali untuk menerima pembelian barang 14 hari ke depan dan

meminta pelunasan pembayaran barang dari order sebelumnya sebesar 3 pcs,

sedangkan pada Ritel Kelompok 2 tidak ada sisa atau 0 (nol), bahkan

persediaan pada Ritel Kelompok 2 untuk jenis multi roll grosir sudah habis

pada hari ke 10 atau 6 hari sebelum supplier A datang. Padahal produk multi

roll grosir tergolong barang fast moving. Hal ini berarti Ritel kelompok 2

kurang tepat dalam merencanakan jumlah pembelian barang dagangan

(multi roll grosir) ke supplier sebagai persediaan barang dagangan. Padahal

sebenarnya rata-rata penjualan perhari Ritel Kelompok 2 lebih tinggi dari

Ritel Kelompok 1(karena Ritel Kelompok 2 menetapkan harga jual yang

lebih rendah daripada Ritel Kelompok 1). Dengan adanya barang yang

kosong (apalagi selama 6 hari), sesuai dengan konsep permainan pada

causal loop bahwa kelengkapan (assortment) berpengaruh terhadap

penjualan, maka untuk simulasi periode selanjutnya jumlah permintaan item

multi roll grosir untuk Ritel Kelompok 2 dikurangi oleh asisten.

5.3 PERBANDINGAN PRAKTIKUM SIMULASI BISNIS RITEL DENGAN

RITEL NYATA

Tabel 5.27 Perbandingan Permainan Simulasi Bisnis Ritel yang dirancang dengan Bisnis Ritel Nyata

Page 140: PERANCANGAN PERMAINAN SIMULASI BISNIS RITEL …... · 2.5 Akuntansi Perusahaan Dagang ... Contoh Daftar Item Barang dan Data Historis ... Siklus Akuntansi

66

Faktor Pembanding

Permainan Simulasi Bisnis Ritel

Bisnis Ritel

Pemilihan Lokasi Memilih lokasi dari titik lokasi pendirian ritel yang sudah disediakan oleh asisten

Banyak yang harus dipertimbangkan diantaranya adalah ketersediaan lahan, jarak antara calon lokasi dengan ritel yang sudah ada (ritel saingan) pada lokasi calon ritel, dll.

Pihak yang Terlibat

Pihak yang terlibat adalah Peritel yang diwakili oleh praktikan (pemain), Supplier, konsumen, dan Bank yang di-generete/diwakili oleh komputer.

Pihak yang terlibat adalah pelaku bisnis ritel (peritel), supplier, konsumen, dan Bank secara nyata.

Pemilihan/ penentuan Supplier

Karakteristik supplier yang dipertimbangkan antara lain sistem pembayaran (lunas/kredit), jangka waktu jatuh tempo, dan lead time.

Selain sistem pembayaran, waktu jatuh tempo, dan lead time, masih ada yang dipertimbangkan dalam pemilihan supplier seperti kredibilitas supplier, barang yang ditawarkan supplier apakah merupakan barang yang laku di pasaran, kesesuaian janji dengan kenyataan (misalnya dalam pemberian diskon), masalah penanganan retur, dll.

Jatuh tempo dan jadwal kedatangan

Jadwal kedatangan supplier semua bersamaan dengan jatuh tempo (waktu pemesanan dan penagihan pembelian barang periode sebelumnya terjadi pada hari yang sama).

Ada yang tidak sama, misalnya jadwal kedatangan/pemesanan setiap 1 minggu sekali sedangkan waktu jatuh tempo baru 1 bulan setelah melakukan pemesanan.

Penentuan jumlah dan jenis barang

Jenis barang dagangan yang dapat dipilih terbatas sesuai dengan barang yang disediakan oleh 10 supplier.

Jenis barang dagangan yang dapat dipilih tidak terbatas (selama masih ada permintaan maka peritel berusaha menyediakan barang yang dibutuhkan konsumen).

Penentuan harga jual

Dengan menambahkan marjin keuntungan, apakah sesuai dengan marjin keuntungan rata-rata, atau bahkan dapat lebih tinggi atau rendah dari rata-rata. Potongan harga atau diskon digantikan dengan mengurangi

Terdapat diskon atau potongan harga jual untuk menarik lebih banyak pengunjung/konsumen.

Faktor Pembanding

Permainan Simulasi Bisnis Ritel

Bisnis Ritel

Lanjutan Tabel 5.27

Page 141: PERANCANGAN PERMAINAN SIMULASI BISNIS RITEL …... · 2.5 Akuntansi Perusahaan Dagang ... Contoh Daftar Item Barang dan Data Historis ... Siklus Akuntansi

67

marjin keuntungan (mengambil keuntungan yang lebih rendah dari marjin keuntungan normal).

Pelunasan pembelian barang ke supplier

Pelunasan dilakukan ketika tepat waktu jatuh tempo yang diberikan masing-masing supplier.

Pelunasan dapat lebih dari waktu jatuh tempo yang telah disepakati dengan supplier (penundaan pelunasan), karena adanya kepercayaan dari pihak supplier kepada ritel, atau karena adanya negosiasi antara pihak ritel dengan supplier.

Penentuan jumlah utang modal usaha

Peminjaman kelipatan 1 juta dan dengan sistem bunga flat (tetap). Nilai bunga bank dapat berubah sesuai kondisi (ditentukan oleh asisten).

Utang dengan bunga rendah yang diberikan BANK kepada UKM dengan jumlah maksimal peminjaman yang ditentukan. Nilai bunga berubah menyesuaikan suku bunga SBI.

Penjualan Di-generate oleh program komputer.

Sesuai dengan kondisi nyata penjualan ritel

Lead Time Maximum 3 hari Dapat mencapai mingguan Barang yang disediakan supplier

Tidak terbatas (selalu ada) Terkadang stok item tertentu kosong.

Jumlah Supplier 10 supplier 60 supplier Retur pembelian dan retur penjualan

Retur pembelian dan retur penjualan tidak dilibatkan dalam permainan karena tidak ada pengaruhnya terhadap kas secara langsung.

Terdapat retur pembelian dan penjualan (kondisi ini sangat jarang terjadi)

Srinkage (penyusutan)

Srinkage tidak dilibatkan dalam permainan ini.

Terdapat shrinkage. Jika terjadi shrinkage apalagi karena pencurian maka sebagai konsekuensinya akan diganti oleh pemilik dan karyawan sejumlah nilai barang yang hilang tersebut.

Jumlah item 250 item 2000/lebih item Waktu running Satu periode (satu bulan) diwakili

dengan 120 menit waktu permainan

Sesuai dengan waktu operasi toko mulai buka hingga tutup dalam sehari 12 jamx30 hari atau 360 jam.

Pencatatan data Pencatatan data seperti surat pengiriman barang, surat tanda terima barang, pelunasan pembelian, dll, tidak ada bukti

Semua transaksi terdapat bukti fisiknya.

Faktor Pembanding

Permainan Simulasi Bisnis Ritel

Bisnis Ritel

Lanjutan Tabel 5.27

Page 142: PERANCANGAN PERMAINAN SIMULASI BISNIS RITEL …... · 2.5 Akuntansi Perusahaan Dagang ... Contoh Daftar Item Barang dan Data Historis ... Siklus Akuntansi

68

fisiknya. Sistem Pembayaran ke supplier

Pembayaran secara lunas, dan tempo.

Lunas, tempo, dan konsinyasi

Tujuan dari penelitian ini adalah merancang permainan simulasi bisnis

pada industri ritel, sehingga diharapkan dengan dirancangnya permainan simulasi

bisnis pada industri ritel ini praktikan dapat memahami mengenai proses bisnis

ritel khusunya minimarket secara umum (tujuan umum yang diharapkan dari

praktikum Perancangan Teknik Industri dapat tercapai).

Kelebihan yang diberikan oleh permainan ini dibandingkan dengan sistem

nyatanya yaitu sebagai berikut:

A. Modal yang Dibutuhkan

Modal yang dibutuhkan untuk membangun permainan ini sangat sedikit jika

dibandingkan dengan mendirikan ritel yang nyata. Sehingga dengan

dirancangnya permainan simulasi bisnis ritel ini diharapkan dapat menekan

biaya tetapi tujuan yang ingin diharapkan dari permainan ini bahwa praktikan

mampu memahami proses bisnis ritel dapat tercapai.

B. Variabel-variabel Tertentu yang Dapat Dikontrol

Adanya variabel-variabel tertentu yang dapat dikontrol atau dikendalikan

seperti jumlah penjualan. Sistem ritel yang nyata jumlah penjualan sesuai

dengan jumlah penjualan yang terjadi sebenarnya, sedangkan pada permainan

ini penjualan dapat dikontrol sesuai dengan kondisi yang diinginkan, misalnya

menginginkan kondisi musim dan event/kejadian yang dapat mempengaruhi

penjualan, apakah dapat menyebabkan penjualan meningkat atau menurun,

sehingga tujuan yang diharapkan dari permainan/praktikum ini dapat tercapai.

C. Risiko

Pada sistem ritel yang nyata, di setiap pengambilan keputusan bisnis,

misalnya dalam menentukan barang dagangan, jumlah pembelian dan

menetapkan harga jual, terdapat risiko. Sebagai contoh apabila menentukan

jumlah pembelian yang terlalu banyak pada barang yang kurang laku (slow

moving), mengakibatkan banyak barang yang belum terjual sehingga ritel akan

mengalami kerugian. Selain itu dalam menentukan harga jual apabila dalam

Page 143: PERANCANGAN PERMAINAN SIMULASI BISNIS RITEL …... · 2.5 Akuntansi Perusahaan Dagang ... Contoh Daftar Item Barang dan Data Historis ... Siklus Akuntansi

69

menentukan harga jual ternyata sangat jauh di atas pesaing, maka akibatnya

pelanggan akan beralih ke ritel lain.

Pada permainan simulasi bisnis ritel yang dirancang ini bebas risiko setiap

kali menjalankan keputusan, namun keputusan bisnis yang diambil oleh

pemain juga tetap dapat mempengaruhi ritel (menyebabkan keuntungan

meningkat karena penjualan naik ataupun sebaliknya).

D. Waktu Running

Waktu running yang dibutuhkan dalam menjalankan permainan selama satu

periode (satu bulan) adalah 120 menit, sedangkan dalam sistem real-nya

dengan waktu operasi toko selama satu hari adalah 12 jam, maka waktu yang

dibutuhkan selama satu bulan adalah 12 jamx30 hari = 360 jam atau 21.600

menit.

E. Pihak yang Terlibat

Dalam sistem ritel yang nyata pihak yang terlibat adalah supplier, peritel,

konsumen, dan Bank secara nyata. Namun pada praktikum ini supplier,

konsumen, dan Bank diwakili oleh komputer, sehingga dalam permainan ini

tidak membutuhkan banyak personil (asisten), namun tujuan dari praktikum

ini tetap mampu tercapai karena supplier, konsumen, dan Bank yang diwakili

komputer dapat mewakili sistem nyatanya.

5.4 PELAKSANAAN PRAKTIKUM UNTUK MENJAWAB TUJUAN

YANG DIHARAPKAN DARI PRAKTIKUM

Selain tujuan umum Praktikum Perancangan Teknik Industri yaitu mahasiswa

sanggup memahami proses bisnis di industri ritel dan mampu menjalankan proses

bisnis tersebut dalam bentuk simulasi bisnis, terdapat beberapa tujuan khusus

yang diharapkan dalam Praktikum Perancangan Teknik Industri ini. Tabel berikut

adalah pelaksanaan praktikum untuk menjawab tujuan umum dan khusus yang

diharapkan dari Praktikum Perancangan Teknik Industri.

Tabel 5.28 Pelaksanaan Praktikum untuk Menjawab Tujuan Praktikum yang Diharapkan.

Page 144: PERANCANGAN PERMAINAN SIMULASI BISNIS RITEL …... · 2.5 Akuntansi Perusahaan Dagang ... Contoh Daftar Item Barang dan Data Historis ... Siklus Akuntansi

70

No. Tujuan Umum Praktikum Pencapaian Tujuan pada Pelaksanaan Parktikum

1. Mahasiswa sanggup memahami proses bisnis di industri ritel dan mampu menjalankan proses bisnis tersebut dalam bentuk simulasi bisnis.

Modul 1 (pendahuluan) dijelaskan proses bisnis dengan bantuna software ARENA, pretest, dan pada saat pelaksanaan praktikum/permainan simulasi bisnis pada industri ritel (melakukan simulasi bagaimana mengelola ritel dengan baik untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal dimana setiap kelompok bebas menentukan kebijakan bisnisnya masing-masing).

No. Tujuan Khusus Praktikum Pencapaian Tujuan pada Pelaksanaan Parktikum

1. Mampu mengamati dan mengatasi masalah-masalah yang timbul pada industri ritel.

Modul 1 (pendahuluan) yakni pada saat penentuan lokasi pendirian ritel, membuat analisis kelayakan pendirian ritel, dan pada saat pelaksanaan permainan simulasi bisnis pada industri ritel.

2. Mampu menghitung parameter dan performansi sistem bisnis ritel

Pelaksanaan permainan simulasi (menentukan kebijakan yang dapat memaksimalkan laba/keuntungan)

3. Memahami dan mampu melakukan peramalan penjualan.

Modul 1 (pendahuluan), dengan diberikan data historis penjualan.

4. Memahami metodologi perencanaan dan pengendalian persediaan pada industri ritel.

Modul 1 (pendahuluan) dengan menetukan jumlah inventori awal, jumlah order supplier, dan pelaksanaan permainan simulasi.

5. Mengerti dan memahami informasi dan metode yang diperlukan dalam menyusun suatu rencana pembelian dan penjualan barang.

Modul 1 (pendahuluan), yakni pada saat melakukan pembelian ke supplier, serta pelaksanaan permainan simulasi dengan diberikan koran simulasi, sehingga dapat meramalkan penjualan, merencanakan pembelian barang pada musim tertentu, ataupun mengambil kebijakan yang dapat meningkatkan penjualan, misalnya kebijakan penurunan harga jual, dll.

6. Membuat perencanaan kebutuhan barang.

Modul 1 (pendahuluan) dan pelaksanaan permainan simulasi dengan diberikan Koran simulasi untuk meramalkan kebutuhan barang apa saja yang akan naik atau turun.

No. Tujuan Khusus Praktikum Pencapaian Tujuan pada Pelaksanaan Parktikum

Lanjutan Tabel 5.28

Page 145: PERANCANGAN PERMAINAN SIMULASI BISNIS RITEL …... · 2.5 Akuntansi Perusahaan Dagang ... Contoh Daftar Item Barang dan Data Historis ... Siklus Akuntansi

71

7. Mampu mengklasifikasi biaya dan menggunakan tools tertentu untuk mengestimasi biaya pada industri ritel.

Modul 1 (pendahuluan) pada saat melakukan analisis kelayakan pendirian ritel, menentukan jumlah utang, dan dalam menyusun laporan keuangan.

8. Mampu mengelola keuangan dan cash flow suatu perusahaan.

Modul 1 (pendahuluan) dan saat pelaksanaan praktikum, mengelola dan merencanakan keuangan untuk meminimalkan terjadinya kas minus (pengeluaran lebih besar dari pemasukan), serta membuat keuntungan yang maksimal.

Page 146: PERANCANGAN PERMAINAN SIMULASI BISNIS RITEL …... · 2.5 Akuntansi Perusahaan Dagang ... Contoh Daftar Item Barang dan Data Historis ... Siklus Akuntansi

72

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini menguraikan kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan serta

saran yang berisi hal-hal yang dapat dipertimbangkan untuk pengembangan

penelitian selanjutnya. Kesimpulan dan saran secara terperinci dipaparkan pada

sub bab di bawah ini:

5.1 KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat ditarik

kesimpulan yang mengacu pada tujuan yaitu:

3. Permainan simulasi bisnis pada industri ritel yang dirancang dengan berbasis

komputer menggunakan software Stellla 9.1.3 sebagai sarana pembelajaran

konsep simulasi bisnis ritel yang interaktif, efektif dan mudah dipahami.

4. Permainan simulasi bisnis pada industri ritel yang dirancang dapat membantu

mahasiswa dalam memahami proses bisnis ritel, mulai dari proses pemilihan

lokasi, pendirian ritel, proses pemesanan barang, pembelian, penjualan, serta

dalam menyusun perencanaan dan laporan keuangan.

5. Modul Praktikum Perancangan Teknik Industri periode 2010 yang dibuat

untuk praktikan berisi tujuan praktikum, kriteria penilaian, teori pengantar,

teknis pelaksanaan praktikum. Sedangkan untuk asisten berisi urutan

praktikum, teknis pelaksanaan praktikum, cara memanipulasi permainan, serta

standar penilaian.

5.2 SARAN

Saran yang dapat disampaikan dari hasil penelitian ini untuk

pengembangan penelitian lebih lanjut adalah sebagai berikut:

1. Penelitian selanjutnya disarankan untuk memperhatikan variabel yang

mempengaruhi penjualan yang lain selain assortment, lokasi, event/musim,

dan harga jual, seperti customer service.

2. Penelitian selanjutnya disarankan untuk mengembangkan permainan simulasi

bisnis ritel dengan menambahkan pilihan investasi yaitu dengan melakukan

Page 147: PERANCANGAN PERMAINAN SIMULASI BISNIS RITEL …... · 2.5 Akuntansi Perusahaan Dagang ... Contoh Daftar Item Barang dan Data Historis ... Siklus Akuntansi

73

analisis kelayakan investasi, seperti investasi penambahan jumlah mesin

kasir, penambahan rak display, penambahan jumlah barang, perluasan toko,

atau penambahan fasilitas lain yang dapat meningkatkan keuntungan.

3. Penelitian selanjutnya disarankan untuk mengembangkan permainan simulasi

bisnis ritel dengan adanya tailored sourcing yaitu pemesanan/pembelian

barang ke supplier ataupun ritel lain dengan harga yang lebih tinggi apabila

terjadi stockout.

DAFTAR PUSTAKA

Ander, W.N., dan Stern, N.Z. 2004. Winning at Retail, Developing Sustained

Model for Retail Success. New Jersey: John Willey and Sons, Inc.

Aryantiningsih. 2010. Pengembangan Network Location Model dengan Split

Demand untuk Memaksimalkan Jumlah Pelanggan (Studi kasus:

Minimarket Kota Surakarta). Universitas Sebelas Maret Surakarta: Jurusan

Teknik Industri.

Fazriyati, W. 2008. Panduan Mendirikan dan Mengelola Usaha Minimarket.

Jakarta: Transmedia Pustaka.

Fernie, J., Fernie, S., dan Moore, C. 2003. Principles of Retailing. Oxford:

Butterworth-Heinemann.

Gusway, C.F. 2007. How to Operate Your Store Effectively yet Efficiently,

Referensi Cepat Memenangkan Bisnis Ritel di Tengah Persaingan yang

Sangat Ketat. Jakarta: PT Elex Media Computindo.

Hariwijaya, M., dan Djaelani. 2008. Teknik Menulis Skripsi dan Tesis.

Yogyakarta: Hanggar Kreator.

Page 148: PERANCANGAN PERMAINAN SIMULASI BISNIS RITEL …... · 2.5 Akuntansi Perusahaan Dagang ... Contoh Daftar Item Barang dan Data Historis ... Siklus Akuntansi

74

Hartono, H. 2007. Kiat Sukses Mengelola Bisnis Minimarket, Modal Kecil Untung

Besar. Yogyakarta: Percetakan Galangpress.

Hidayatno, A., dan Dewi, S. 2008. Perancangan Permainan Simulasi Bisnis yang

Melatih Analisis Rasio Keuangan dalam Memprediksi Terjadinya

Financial Distress dengan Pendekatan Sistem Dinamis. Teknosim,

Jurusan Teknik Mesin dan Industri FT UGM, hal 201-207.

Hidayatno, A., dan Halim, Y. 2004. Design of Geneshoes Business Simulation

Game With System Dynamics Approach. Jurnal Teknologi, vol XVIII, no

4, hal 1-10.

Hidayatno, A., dan Mahfudz, M.S. 2005. Development of a Production Planning

and Control Simulation Game to Enhance Learning Experience. Jurnal

Teknologi, vol XIX, no 2, hal 15-26.

Hidayatno, A., dan Putera, I. 2006. Design of Family-Owned Business Simulation

Games Using System Dynamics Approach to Facilitate Practices of

Intepreting and Analyzing Financial Reports. Jurnal Teknologi, vol XX,

no 2, hal 1-7.

Jurusan Teknik Industri.2009. Portopolio Jurusan Teknik Industri. Universitas

Sebelas Maret Surakarta: Jurusan Teknik Industri.

Kennedy, E. J., dan Soemanegara. 2006. Marketing Communication Taktik dan

Strategi. Jakarta: PT. Bhuana Ilmu Populer.

Li, T., Greenberg, B.A., and Nicholls, J.A.F. 2007. Teaching Experential

Learning: Adoption of an Inovative Course in an MBA Marketing

Curriculum. College of Business Administration, Florida International

University: Department of Marketing.

Moeis, A.O., Hidayatno, A., dan Satrio, R. 2005. Pembuatan Permainan Simulasi

Bisnis “Executive Decision” dengan Pendekatan Sistem Dinamis untuk

Meningkatkan Kualitas Pengalaman Pembelajaran. Jurnal Teknologi, vol

XIX, no 2, hal 1-6.

Page 149: PERANCANGAN PERMAINAN SIMULASI BISNIS RITEL …... · 2.5 Akuntansi Perusahaan Dagang ... Contoh Daftar Item Barang dan Data Historis ... Siklus Akuntansi

75

Muawanah, U., dan Poernawati, F. 2008. Konsep Dasar Akuntansi dan Pelaporan

Keuangan, jilid 2 untuk SMK. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah

menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar

dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional.

Nuswantara, D.A. 2003. Mengerjakan Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang.

Jakarta: Bagian Proyek Pengembangan Kurikulum Direktorat Pendidikan

Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Dan

Menengah Departemen Pendidikan Nasional

Pandin, M.L. 2009. Potret Bisnis Ritel di Indonesia: Pasar Modern (Economic

Review No.215). http:/www.bni.co.id diakses tanggal 26 Sept 2009.

Rayburn, G. 1999. Akuntansi Biaya, Jilid II Terjemahan Alfonsus Sirait. Jakarta:

Erlangga.

Richmond, B. 2005. An Introduction to System Thingking: isee systems.

Rusdiana, O. 2006. Pemodelan dengan Stella (Modul 4, Dasar Pemikiran

Pembelajaran Laboratorium Eksperimen dengan Animasi). Institut

Pertanian Bogor: Fakultas Kehutanan.

Senge, P.M. 1994. The Fifth Discipline, The Art and Practice of The Learning

Organization. New York: Currency Doubieday.

Sopiah dan Syihabudhin. 2008. Manajemen Bisnis Ritel. Yogyakarta: Penerbit

Andi.

Suharli, M. 2006. Akuntansi untuk Bisnis Jasa dan Dagang. Yogyakarta: Graha

Ilmu.

Zentes, J., Morschett, D., dan Klein, H.S. 2007. Strategic Retail Management.

Germany: Gabler.

Page 150: PERANCANGAN PERMAINAN SIMULASI BISNIS RITEL …... · 2.5 Akuntansi Perusahaan Dagang ... Contoh Daftar Item Barang dan Data Historis ... Siklus Akuntansi

76


Top Related