Download - pemisahan larutan
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pemisahan dan pemurnian zat merupakan hal yang sangat penting bagi
indonesia sekarang ini,karena diberbagai bidang membutuhkan cara bagaimana
mengatasi pencemaran lingkungan yang ada sekarang ini. Cara satu-satunya untuk
mengurangi campuran pencemaran ini khususnya pada air dengan menggunakan
pemisahan dan pemurnian sifat zat.
Seperti pada limbah-limbah industri yang mencemari aliran sungai. Jenis
limbah tergantung pada jenis industrinya itu sendiri. Seperti zat warna dari pabrik
tekstil,merkuri dari industri kosmetik dari sampah organik dan pabrik pulp atau kertas.
Salah satu dari limbah industri yang berbahaya yaitu logam berat,seperti raksa(merkuri).
Air kotor yang berasal dari pemukiman maupun industri merupakan sumber
utama pencemaran air. Air kotor akan langsung dibuang ke aliran sungai dan ini sangat
membahayakan kesehatan karena menyebabkan penyakit,misalnya kolera. Apabila
digunakan masyarakat untuk kebutuhan sehari-harinya sedangkan dalam kesehariannya
masyarakat sangat membutuhkan air sungai untuk kebutuhan hidup,seperti kota
Samarinda saat ini. Banyak masyarakat menggunakannya sebagai air untuk
mandi,mencuci pakaian,bahkan untuk dikonsumsi apabila terlalu sering dikonsumsi
akan mengakibatkan kematian yang di sebsbkan keracunan bahan kimia yang
terkandung dalam air sungai hasil dari pembuangan limbah pabrik.
Untuk mencegah polusi karena air kotor seharusnya air limbah harus diolah
terlebih dahulu sebelum dibuang ke sungai. Air kotor tersebut dikumpulkan dalam
instalasi pengolahan limbah. Disana air kotor dicampur dengan udara atau airasi.
Sehingga penguraian bahan organik dapat berlangsung lebih cepat atau dengan
menggunakan sistem pemisahan secara fisik dan kimiawi.
Diharapkan dari percobaan ini,dapat di peroleh informasi dan gambaran yang
jelas mengenai pemisahan zat yang tercemar tanpa harus merugikan lingkungan itu
sendiri.
1
1.2. Tujuan Percobaan
- Untuk mendapatkan zat murni dari suatu zat yang telah tercemar atau telah
tercampur.
- Untuk mengetahui dan jenis-jenis campuran.
- Untuk mengetahui cara pemisahan campuran yang harus digunakan dalam
larutan tersebut.
2
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Pemisahan dan pemurnian adalah pemisahan bahan secara mekanik berdasarkan
perbedaan kecepatannya dengan memanfaatkan pengaruh gaya berat atau gaya
sentrifugal.
Campuran adalah suatu bahan yang terdiri atas satu atau lebih zat berlainan yang
bergabung menjadi satu yang masih mempunyai sifat zat aslinya.
Sifat-sifat campuran :
1. Terdiri dari dua jenis zat tunggal atau lebih.
2. Komposisinya tidak tetap.
3. Masih mempunyai sifat zat asal
Berbagai campuran zat yang harus dipisahkan menjadi zat murni, cara pemisahan
tersebut dapat digolongkan menjadi :
a) Pemisahan zat padat dari zat cair
b) Pemisahan zat padat dari zat padat
Cara pemisahan dapat dibagi dua, yaitu campuran homogen dan heterogen.
1. Campuran Homogen
Campuran homogen adalah penggabungan zat tunggal atau lebih yang semua
partikelnya menyebar merata sehingga membentuk 1 fase, yang disebut 1 fase
adalah zat dan sifat komposisinya sama antara satu bagian dengan bagian lain
didekatnya.
Contoh : Gula dengan air, rasa manis pada gula di semua bagian bejana sama,
baik atas, bawah maupun pinggirnya. Karena begitu kecil dan
meratanya partikel gula sehingga tidak dapat dilihat mapupun dengan
bejana mikroskop, yang hanya terlihat satu fase, yakni cairan dan
campuran seperti ini adalah larutan
2. Campuran Heterogen
3
Adalah penggabungan yang tidak merata antara 2 zat tunggal atau lebih
sehingga perbandingan komponen yang satu dengan yang lainnya tidak sama di
bebagai bejana.
Contoh :air dengan minyak tanah pada mulanya zat tidak tercampur tap setelah
dikocok terlihat gelembung-gelembung kecil, gelembung hanya
terdapat minyak, sedangkan yang lainadalah air, jadi minyak tidak
menyebar merata seperti gula dan air. Dengan kata lain campura
heterogen masih ada bidang batas antara kedua komponen atau
mengandung lebih dari satu fase.
Campuran dapat dipisahkan melalui peristiwa fisika tidak mengubah zat zat
selama pemisahan, sedangkan secara kimia satu komponen atau lebih direaksikan
dengan zat lain sehingga dapat dipisahkan, cara atau pemisahan teknik pemisahan
campuran tergantung didalamnya. Jika komponen berwujud padat dan cair misalnya
pasir dan air dapat dipisahkan dengan saringan. Saringan bermacam-macam, mulai dari
porosnya yang besar sampai yang sangat halus.
Contoh : kertas saring dan selaput semipermiabel. Kertas saring dipakai untuk
memisahkan endapan atau atau pendaran dari pelarut, selaput permiabel
dipakai untuk memisahkan suatu koloid dari pelarutnya.
Campuran homogen, seperti alkohol dalam air, tidak dapt dipisahkan dengan saringan,
karena partikelnya lolos dalam pori-pori kertas saring dan selaput semi permiabel,
campuran seperti itu dipisahkan dengan cara fisika, yaitu destilasi, rekristalisasi,
ekstraksi dan kromatografi.
Metode pemisahan sangat banyak digunakan antara lain untuk maksud-maksud berikut
ini :
Memisahkan suatu bahan padat dari bahan padat lain atau dari cairan
Memisahkan cairan atau gas dari cairan
Memisahkan cairan atau bahan padat dari gas
Larutan yang saling melarutkan dan yang tidak saling melarutkan :
Larutan yang saling melarutkan
4
Larutan yang saling melarutkan adalah campuran dua larutan polar (air dan
alkohol) atau dua larutan non polar (misal karbon tetraklorida dan benzena) yang
membentuk satu fase yang homogen.
Larutan yang tidak saling melarutkan
Larutan yang tidak saling melarutkan adalah campuran dari zat cair non polar
(misal air dan karbontetraklorida) yang membentuk larutan dua fase.
Suatu larutan adalah suatu campuran homogen dari dua zat atau lebih. Biasanya gas atau
zat padat larut dalam zat cair adalah pelarut (solvent) dimana zat cair merupakan suatu
senyawa larut. Zat yang larut dalam air adalah solute. Anggaplah suatu larutan dibuat
dengan melarutkan garam kedalam air. Garam adalah solute dan air adalah solvent.
Suatu system heterogen terdiri dari berbagai bagian yang homogen yang bersentuhan
dengan batas yang jelas. Bagian homogen ini yang dapat dipisahkan mekanik disebut
FASA. Oleh karena itu gas-gas bercampur secara sempurna dalam system gas hanya
terdapat satu fasa. Namun suatu padatan dari system cairan dapat terdirii dari beberapa
FASA, FASA adalah system dalam bagian yang :
a) Homogen dan dipisahkan dari bagian lain system oleh batas yang jelas.
b) System fisik dan kimia berbeda dari bagian lain system
c) Dapat dipisahkan secara mekanik dari bagian lain system itu.
Contoh sistem satu fase
Campuran gas yang tidak dapat bereaksi
Dua cairan yang dapat bercampur.
Contoh sistem dua fase
Gas dan padatan
Gas dan cairan
Padatan dan Cairan
Contoh sistem tiga fase
Satu padatan, satu cairan dan gas (es, air dan uap air)
5
Dua cairan tak bercampurdan gas
Dua padatan dan gas (kalsium karbonat, kalsium oksida dan karbon
dioksida)
Karena perbedaan keadaan agregasi bahan sangat mempengaruhi metode pemisahan
dan pemurnian yang diperlukan, maka diadakan perbedaan
1. Penjernihan padat/padat
Suatu campuran benar-benar padat dapat dipisahkan satu sama lain dengan cara
sederhana bila salah satu bahan (logam tero magnetic) dapat ditarik oleh magnet.
Metode lainnya adalah pengapungan yang juga diterapkan pada penambangan pasir
besi. Pada pengapungan, campuran terdiri atas bahan-bahan padat yang semuanya
memiliki berat jenis lebih besar daripada cairan cairan pembawanya. Jika suatu
bahan didalam campuran bersifat sukar dibasahkan, maka pada waktu dicampurkan
dengan air bersama udara.bahan akan diselubungi dengan gelembung udara dan naik
ke atas. Dengan penambahan zat tertentu ke dalam suatu campuran, hanya salah satu
bahan dalam campuran yang dibuat mempunyai sifat diatas sehingga bahan tersebut
dapat dipisahkan dengan cara pengapungan. Pengapungan hanya bisa berhasil baik
untuk campuran heterogen dengan ukuran yang telah cukup halus.
Pemisahan bahan-bahan dengan ukuran partikel yang kurang lebih sama tetapi
kerapatannya berbeda disebut penyortiran. Pemisahan bahan-bahan dengan ukuran
partikel yang berberda tapi mempunyai kerapatan yang sama disebut
pengklasisfikasian. Pemisahan dua jenis padatan dapat pula dipisahkan melalui :
I. Sublimasi
Sublimasi dapat digunakan untuk memisahkan komponen yang dapat
menyublim dari campurannya yang tidak menyublim. Sublimasi digunakan
untuk memurnikan zat-zat yang dapat menyublim (perubahan wujud padat ke
gas). Prinsip kerja penyubliman didasarkan pada campuran zat, dimana yang
satu dapat menyublim sedangkan yang lain tidak. Sehingga dapat disimpulkan
bahawa sublimasi adalah proses pemisahan dan pemurnian zat yang dapat
menyublim dari suatu partikel atau zat yang bercampur. Contoh, pemisahan
iodine dari campurannya dengan pasir. Ketika campuran dipanaskan, iodine
6
akan menguap sedangkan komponen campuran lain tidak. Dengan demikian
dapat diperoleh iodine murni.
II. Pelarutan
Campuran dua jenis padatan juga dapat dipisahkan dengan melarutkannya
dengan suatu pelarut yang dapat melarutkan salah satu komponen. Komponen
yang tidak larut kemudian dapat dipisahkan dengan penyaringan.misalnya,
memisahkan campuran campuran garam dengan gula. Mula-mula campuran
dilarutkan dalam alkohol. Gula akan larut sedangkan garam tidak. Garam
dapat dipisahkan dalam penyaringan, sedangkan gula dapt diperoleh dengan
dengan menguapkan filtrate.
2. Penjernihan cair/padat
Penjernihan dilakukan untuk memisahkan suspensi yang mengandung bahan padat
yang lebih berat dengan kecepatan pengendapan yang baik, pemisahan zat padat dari
cair.
I. Penyaringan
Penyaringan didasarkan pada perbedaan ukuran partikelnya. Penyaringan
biasanya menggunak kertas saring yaitu kertas yang berpori relative kecil
sehingga akan menahan suspensi
II. Pemusingan
Pemusinagn disebut juga sentrifuge. Sentrifuge juga dapat digunakan
memisahkan suspensi yang jumlahnya sedikit. Suspensi tersebut dimasukkan
ke dalam tabung reaksi kemudian dipusing. Pemusingan yang sangat cepat
akan menghasilkan gaya sentrifugal yang besar daripada gaya gravitasi
sehingga partikel tersuspensinya menggumpal didasar tabung reaksi.
Selanjutnya cairan dapat didekantasi (pengendapan) sehingga terpisah dari zat
padat dibawahnya.
III. Penguapan
Pada penguapan, larutan dapat dipanaskan sehingga pelarutnya menguap dan
meninggalkan zat terlarut. Pemisahan terjadi karena zat terlarut mempunyai
7
titik didih yang lebih tinggi daripada pelarutnya. Contohnya adalah pembuatan
garam dari air laut.
IV. Pengkristalan
Kristalisasi merupakan proses pemisahan antara zat pelarut dan zat terlarut
dengan cara menguapkan zat pelarut.
3. Penjernihan cair/cair
Penjernihan zat cair terdiri dari zat cair menggunakan :
I. Destilasi
Merupakan proses pemisahan suatu zat yang campurannya dengan
mengendapkan zat lain. Didasarkan pada masa jenis yang lebih kecil akan
menguap terlebih dahulu. Didasarkan titik didih dari suatu zat atau dua zat
yang bercampur, pada dasarnya campuran zat cair yang titik didihnya rendah
hamper seluruhnya akan menguap terlebih dahulu, baru kemudian suhu
campuran akan naik.
II. Corong Pisah
Campuran dua jenis cairan yang tidak saling melarutkan dapat dipisahkan
dengan corong pisah. Seperti dalam pemisahan campuran air dan minyak.
Dekantasi (pengendapan)
Merupakan pemisahan suatu zat dari campurannya dengan mengendapkan zat lain,
didasarkan pada massa jenis yang lebih kecil akan berada pada lapisan bagian
bawahnya atau mengendap. Contoh : air dan pasir.
Ekstraksi
Merupakan suatu proses pemurnian zat bercampur dengan menggunakan sifat
kepolran suatu zat sama halnya dengan corong pisah.
Penyaringan
Pemisahan antara partikel bebas dan partikel kecil degan menggunakan kertas
saring.
8
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
3.1 Alat dan Bahan
a. Alat :
- Sendok
- Corong gelas
- Gelas kimia 100mL
- Tabung reaksi
- Cawan penguap
- Batang pengaduk
- Lumpang dan pengerusnya
b. Bahan
- Kapur tulis
- Pasir
- Naftalena
- Minyak goreng
- CuSO4 . 5H2O
- Garam
- Aquades
3.2 Prosedur Percobaan
- Dimasukan sendok pasir kedalam gelas kimia yang berisi air,pasir dibiarkan
mengendap dan cairan yang ada dibagian atasnya dibuang.
- Dimasukan kapur tulis kedalam gelas kimia yang berisi air disduk dan
disaring dengan menggunakan kertas saring.
- Dilarutkan 5 gram CuSO4 . 5H2O kedalam 10 mL air, kemudian diuapkan
hingga volumenya setengahnya lalu di dinginkan.
9
- Dimasukan 2 gram naftalena dan sedikit garam kedalam cawan
penguap,cawan penguap ditutup dengan kertas saring yang telah dilubangi
kecil-kecil dan ditutup lagi dengan corong dengan posisi terbalik yang
lehernya disumbat kapas dan diuapkan.
- Dimasukan air dan minyak kedalam corong pisah,kocok dan biarkan hingga
kedua cairan tersebut memisah.
10
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Pengamatan
No Jenis Campuran Jenis Pemisahan
1 Air dengan Pasir Dekantasi
2 Kapur Tulis dengan Air Filtrasi
3 CuSO4 . 5H2O dengan Air
(lalu diuapkan)
Kristalisasi
4 Naftalena Sublimasi
5 Minyak Goreng dengan Air Ekstraksi
(dipisahkan dengan corong pisah)
4.2. Pembahasan
Pada prinsipnya pemisahan dilakukan untuk memisahkan 2 zat atau lebih yang
saling bercampur dan pemurnian untuk mendapatkan zat murni dari suatu zat yang telah
tercemar oleh zat lain yang didasarkan pada perbedaan sifat fisika dan kimia dari
komponennya.
1. Air dan pasir dimasukan kedalam pasir,kemudian diaduk dan
diendapkan. Setelah diamati pasir akan mengendap sedangkan air akan
berada dibagian atas. Ukuran partikel pasir akan lebih besar dari pada
massa air sehingga pasir setelah diaduk juga dapat mengendap. Awalnya
pasir sudah bercampur dengan air setelah diaduk,air akan menjadi keruh
lalu diadakan dekantasi atau pengendapan secara berangsur-angsur,air
menjadi jernih dan pasir mengendap pada bagian bawah gelas,dapat
diamati bahwa air yang berada pada bagian atas gelas adalah air yang
jernih. Campuran inimerupakan heterogen dimana pasir dan air tidak
11
dapat bercampur dengan sempurna dan batas pemisahan antara pasir dan
air tampak jelas terlihat.
2. Air dan Kapur tulis.
Pada percobaan,setelah kapur dan iar menyatu kemudian di saring
dengan kertas saring. Tampak kapur tersaring sebagai residu dan aquades
dapat melewati kertas saring sebagai filtrat.
3. CuSO4 . 5H2O dan Aquades
Pada percobaan ini larutan tampak biru tua,CuSO4 . 5H2O dimasukan
kedalam gelas kimia yang berisi aquades kemudian diaduk dan
dipanaskan pada alat pemanas sehingga volume menjadi setengahnya
atau menyusut. Setelah pemanasan,warna mengalami penjernihan dan
setelah didinginkan zat terlarut atau yang disebut polar mengkristal
karena kelarutan berkurang saat suhu diturunkan,setelah dipanaskan
5H2O lama-lama penguap sehingga hanya tersisa CuSO4 termasuk
sistem rekristalisasi.
4. Naftalena dan Garam
Percoban ini mennunjukan sistem sublimasi,setelah dipanaskan naftalena
menyublim dibawah kertas saring dan didalam corong berubah kristal
sedangkan garam tidak.
5. Air dan Minyak Goreng
Pada percobaan ini massa jenis air lebih besar dari pada minyak,terlihat
pada saat di kocok air dan minyak tidak pencampuran. Setelah
didiamkan kedua campuran akan terpisah. Air berada dibagian bawah
sedangkan minyak berada dibagian atas,minyak termasuk non polar,air
termasuk polar,karena sifat yang berbeda inilah yang menyebabkan air
termasuk polar,karena sifat yang berbeda inilah yang menyebabkan sifat
air dan minyak tidak dapat menyatu dan termasuk dalam ekstraksi.
12
Jenis-jenis pemisahan
- Filtrasi
Filtrasi adalah pemisahan bahan secara mekanis berdasarkan ukuran partikelnya
yang berbeda-beda dengan menggunakan kertas saring sehingga akan menahan
partikel terrespensi. Prinsipnya yaitu menahan partikel materi yang pada besar
dengan meloloskan partikel materi yang kecil melalui pori-pori lapisan
penyaringan. Contohnya suspensi kapur dalam air.
- Dekantasi
Dekantasi adalah pengendapan atau pemisahan bahan padat dari larutan dengan
mengendapkan zat padat dalam larutan. Contohnya pengendapan pasir dalam
air.
- Kristalisasi
Kristalisasi adalah pemisahan zat padat dari larutan atau campuran dengan cara
menguapkan pelarutnya sehingga menjadi jenuh dan terbentuk kristal. Contoh
pemisahan gula dan tebu.
- Penguapan
Penguapan adalah pemisahan suatu campuran zat padat dari larutan yang
dipanaskan sehingga pelarutnya menguap dan meninggalkan zat terlarut
mempunyai titik didih yang lebih tinggi dari pelarutnya. Contoh pembuatan
garam dari laut.
- Sublimasi (penyublim)
Sublimasi adalah pemisahan dua jenis padatan dengan menyublim dari
komponen yang dapat menyublim yaitu senyawa yang pada pemanasan meleleh
kemudian mendidih,dan pada pendinginan dari uap langsung menjadi padatan.
Sublimasi juga dapat diartikan sebagai pemisahan campuran berdasarkan
perubahan wujud dari zat padat menjadi gas atau sebaliknya. Contohnya
pemisahan secara sublimasi adalah pemisahan iodin dari campuran dengan pasir.
- Destilasi
Pemisahan dengan cara destilasi adalah perbedaan titik didih dua cairan atau
lebih. Juka campuran dipanaskan maka komponen yang titik didihnya lebih
rendah akan menyerap terlebih dahulu.
13
- Sentritugasi
Sentritugasi adalah pemisahan suspensi yang jumlahnya sedikit dengan
pemusingan yang sangat cepat menghasilkan gaya sentri tugal lebih besar dan
gaya gravitai sehingga partikel rersuspensi menggumpal didasar tabung reaksi.
- Suspensi
Suspensi adalah campuran kasar yang bersifat heterogen antara komponen masih
terdapat bidang batas dan seringkali dapat dibedakan tanpa menggunakan
mikroskop. Istilah suspensi biasanya dimaksudkan untuk campuran heterogen
dari suatu zat padat dalam zat cair. Suspensi tampak keruh dan tidak stabil. Zat
tersuspensi lambat laun terpisah karena gravitasi (mengalami sedimentasi).
Suspensi dapat dipisahkan melalui penyaringan. Contoh campuran kapur dengan
air.
- Corong pisah
Campuran dua jenis campuran yang tidak saling melarutkan dapat dipisahkan
dalam corong pisah. Seperti dalam pemisahan campuran minyak dengan air.
Yang jelas bidang kertas antara kedua jenis cairan tersebut.
Polar dan Nonpolar
- Polar adalah ikatan terjadi bila elektron yang dipakai bersama tertarik kesalah
satu pihak yang lebih elektronegatif.
- Nonpolar adalah ikatan yang terjadi bila elektron yang dipakai bersama tertarik
sama kuat.
Sulfaktan
Pemanfaatan sifat hidrofob dan hidrofil terlihat pada penggunaan deterjen dalam
proses pencucian pakaian. Kotoran yang menempel pada kain ada yang mudah larut
dalam air,tetapi banyak yang tidak larut dalam air,tetapi banyak yang tidak lart dalam
air,misalnya lemak dan minyak. Proses pencucian bertujuan agar lemak dan minyak
dapat teremulsi didalam air,tetapi minyak dan lemak lebih kuat menempel pada kain
sebab minyak dan lemak tidak larut di dalam air. Dengan bantuan sabun atau deterjen
14
maka minyak akan tertarik oleh deterjen. Oleh karena itu deterjen larut dalam
air,akibatnya minyak dan lemak dapat tercabut dari kain.
Kemampuan deterjen menarik lemak dan minyak disebabkan pada molekul
deterjen terdapat ujung-ujung liofil yang larut dalam air dan yang liofob yang berpegang
erat pada lemak dan minyak. Akibat adanya gaya tarik menarik tersebut,tegangan
permukaan lemak dan minyak dengan kain menurun sehingga lebih kuat tertarik oleh
molekul-molekul air yang mengikat kuat deterjen.
Molekul sabun dan deterjen lebih kecil dari pada molekul koloid. Akan
tetapi,pada konsentrasi relatif pekat,molekul-molekul ini dapat bergabung membentuk
partikel-partikel berukuran koloid yang disebut misel. Zat-zat yang molekul-molekulnya
tergabung atau terasosiase secara spontan dalam satu fase peendispersinya dan
membentuk partikel-partikel berukuran koloid disebut koloid terasosiasi.
Sabun adalah garam karboksida dengan rumus umum R-COO-.Na+. Didalam air
molekul R-COO-Na+ akan terasosiasi menjadi ion Na+ dan anion (R-COO-)
R-COO-Na+ R-COO- + Na+
Anion
Anion R-COO- terdiri dari gugus R- yang bersifat non polar (ekor nonpolar) dan
gugus –COO- yang bersifat non polar (kepala polar). Anion-aion R-COO- ini akan
bergabung membentuk misel. Gugus R- atau ekor nonpolar tidak larut dalam air
sehingga akan terorientasi kepusat. Sedangkan gugus –COO- atau kepala polar
larutdalam air sehingga akan berada dipermukaan yang bersentuhan dengan air.
15
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai
berikut.
- Pemisahan dan pemurnian dapat dipisahkan melalui cara
dekantasi,filtrasi,rekristalisasi dan kristalisasi.
- Pemisahan dan pemurnian dilihat dari partikel,titik didih, danperbedaan non
polar dan polar.
- Percobaan 1 dapat dipisahkan dengan dekantasi.
- Percobaan 2 dapat dipisahkan dengan filtrasi.
- Percobaan 3 dapat dipisahkan dengan kristalisasi.
- Percobaan 4 dapat dipisahkan dengan sublimasi atau menyublim.
- Percobaan 5 dapat dipisahkan dengan ekstraksi corong pisah.
Zat-zat yang berada didalam suatu campuran dapat dipisahkan dengan metode
pemisahan tertentu sesuai dengan jenis campurannya. Dalam memisahkan berbagai
macam campuran harus tepat dalam menggunakan pemisahannya. Campuran homogen
dapat dipisahkan dengan penguapan dan kristalisasi sedangkan campuran heterogen
dapat dipisahkan dengan penyaringan dan dekantasi (pengendapan).
5.2. Saran
Didalam penyediaan bahan-bahan praktikan harus sudah tersedia dan alat-alatnya
bisa dilengkapi agar praktek dapat berlangsung dengan baik dan sesuai dengan
prosedur percobaan.
16
DAFTAR PUSTAKA
Petrucci,Ralph.1987. Kimia Dasar. Erlanggar: Jakarta.
Pudjatinaka,A.H.1994.Kimia Unuversitas Asas dan Struktur. Erlangga: Jakarta.
Sudjadi. 1986. Metode Pemisahan. Fakultas Farmasi UGM: Yogyakarta.
Sukardjo. 1990. Kimia Anorganik. Rineke Cipta: Yogyakarta.
S.Syukri. 1999. Kimia Dasar I. ITB: Bandung.
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN……………………..........................................................................1
1.1 Latar Belakang…………………………………………………….………………...1
1.2 Tujuan Percobaan…………… …………………………………………………….2
BAB II.
TINJAUAN PUSTAKA………………………………...……………………………...3
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN………………………………….………….………..9
3.1 Alat dan Bahan……………………………………………………………………...9
3.2 Prosedur percobaaan………………………………………………………………..9
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN…………………………...…………………………..11
4.1 Hasil Pengamatan…………………………………………………………………..11
4.2 Pembahasan.……………………………………………………………..…………11
BAB V
PENUTUP…………………………………………………………………………….16
5.1 Kesimpulan………………………………………………………………………..16
5.2 Saran……………………………………………………………………………….16
DAFTAR PUSTAKA………………………………………..………………….……