Transcript
  • 8/18/2019 Panduan Clinical Skill Blok Neuropsikiatri 2015

    1/96

    Clinical Skill Blok Neuropsikiatri

    No. Topik Alat dan Bahan

    1 Pemeriksaan fsik Neurologi

    Kesadaran Kuantitati (GCS

    !odul

     Tanda !eningeal !odul

    Ner"us #ranialis !odulPenlight$Kapas kering dipilin

     %arum tumpulStetoskopGarpu tala rekuensi 1&')$ &*+)$*1&).Spatula lidah

    ,idi kapas

    tes koordinasi

    & !otorik$ Sensoris -mum dan Khusus !odul

    e/ek 0isiologis$ e/ek Patologis$ e/ekegresi

    !odulammer e/ek$Penlight$Kapas kering dipilin

     %arum tumpulStetoskop

    Garpu tala rekuensi 1&')$ &*+)$*1&).Bulu kuasSpatula lidah,idi kapas

     Tes stereognosis (kun#i$ uang logam$kan#ing a2u$ gaus$ ka3u

    Pemeriksaan Vertigo Modul

    4 0ungsi ,uhur Kortikal !odul !!S5

    6a7an#ara Psikiatri !odul pemeriksaan status psikiatri

  • 8/18/2019 Panduan Clinical Skill Blok Neuropsikiatri 2015

    2/96

    85A%AT K5SA8AAN

    Kesadaran (counciousness) dibagi atas dua yaitu kualitas dan kuantitas kesadaran. Pusat

    kualitas kesadaran terletak di kortek serebrum bi hemisfer sedangkan kuantitas kesadaran

    terletak di AAS (ascending reticuler acti!ating system) di "iencefalon dan batang otak.

    Pemeriksaan kualitas kesadaran terdiri atas #

    a. Persepsi dan orientasi

    b. Cipta atau daya pikir termasuk proses pikir$ penalaran$

    penilaian$ pertimbangan dan keputusan.

    c. Afek dan emosi

    d. Nafsu atau kemauan

    e. Kepribadian

    f. Psikomotor

    Sebagian besar pemeriksaan kualitas kesadaran akan diberikan pada modul Psikiatri.

     Afasia dan %%S& ( %ini %ental Status ) diberikan di modul pemeriksaan fungsi kortikal

    luhur. Pemeriksaan kuantitas kesadaran diperiksa dengan 'CS ('lasgo Coma Scale).

    P9S58-

    Pemeriksaan kuantitas kesadaran diperiksa dengan 'CS ('lasgo Coma Scale)$

    pemeriksaan dengan urutan sebagai berikut #

    %ata

    . %eng*inspeksi pembukaan celah mata penderita apakah membuka spontan atau

    tidak.

    +. Bila mata pasien tidak membuka$ memerintah penderita membuka mata dengan

    suara.

    ,. Bila mata pasien tidak membuka $ merangsang nyeri dengan men-epit kuku -ari$

    supraorbita atau di sternum.

    . Penilaian skor mata (eye) dengan nilai *

    # membuka spontan

    , # membuka dengan perintah suara

    + # membuka dengan rangsang nyeri

    # tidak ada respon mata

  • 8/18/2019 Panduan Clinical Skill Blok Neuropsikiatri 2015

    3/96

    /erbal

    0. %enanyakan orientasi terhadap orang$ aktu dan tempat$ perhatikan ucapan penderita

    apakah lancar atau sesuai dengan pertanyaannya.

    1. Bila tidak ada suara yang keluar$ merangsang penderita dengan nyeri di di kuku$

    supraorbita atau di sternum.

    2. Penilaian bicara (!erbal) dengan nilai *0

    0 # orientasi aktu$ orang dan tempat baik dan lancar

    # disorientasi atau bingung (-aaban tidak berhubungan)

    , # hanya bisa membuat satu kata$ tidak bisa membuat kalimat (inappropiate ord)

    + # hanya ada suara tanpa arti (incomprehensi!e sound)

    # tidak ada respon suara

    %otorik

    3. %eng*inspeksi gerakan atau posisi ekstremitas penderita.

    4. %emerintahkan penderita untuk menggerakkan anggota (tangan dan kaki) baik !erbal

    atau non!erbal

    5. Bila tidak bisa$ merangsang nyeri pada kuku penderita$ lihat apakah ada gerakan

    melokalisasi nyeri$ menarik ekstremitas$ posisi decorticate$ posisi decerebrate.

    . Penilaian motoris dengan nilai *1

    1 # bisa diperintah baik !er!al atau non !erbal (obey)

    0 # bisa mengetahui asal rangsangan (locali6es) # bisa menghindar rangsangan (ithdras)

  • 8/18/2019 Panduan Clinical Skill Blok Neuropsikiatri 2015

    4/96

    , # abnormal posisi fle7i (decorticate)

    + # abnormal posisi ekstensi (decerebrate)

    # tidak ada respon motorik

    +. Cara menyebut atau menulis 'CS dengan menyebut Nilai skor %ata$/erbal dan%otorik $ misalnya # 'CS# 01$ $ +$ , dsb

  • 8/18/2019 Panduan Clinical Skill Blok Neuropsikiatri 2015

    5/96

    ,ANGKA K,:N:K P5!5:KSAAN K5SA8AAN 85NGANG,ASG96 C9!A SCA,5

     No. DiskripsiSkor

    1 & 4

    Mata

    1Meng-inspeksi pembukaan celah mata penderita apakah

    membuka spontan atau tidak.

    2Bila mata pasien tidak membuka, memerintah penderita

    membuka mata dengan suara.

    3Bila mata pasien tidak membuka , merangsang nyeri dengan

    menjepit kuku jari kaki, in!raorbita atau di sternum.

    " Menilai skor mata " sd 1

    #erbal

    $

    Menanyakan orientasi terhadap orang, %aktu dan tempat ,

     perhatikan ucapan penderita apakah lancar atau sesuai dengan

     pertanyaannya

    &Bila tidak ada suara yang keluar rangsang penderita dengan

    nyeri di di kuku, in!raorbita atau di sternum.

    ' Menilai skor (erbal $ sd 1

    Motorik 

    ) Meng-inspeksi gerakan atau posisi ekstremitas penderita.

    *Memerintahkan penderita untuk menggerakkan anggota

    + tangan dan kaki baik (erbal atau non(erbal.

    1

    Bila tidak bisa, merangsang nyeri pada kuku penderita, lihat

    apakah ada gerakan melokalisasi nyeri, menarik ekstremitas,

     posisi decorticate, posisi decerebrate.

    11 Menilai skor motorik & sd 1

    12

    Menyebut atau menulis hasil pemeriksaan /0 dengan

    menyebut Nilai skor Mata,#erbal dan Motorik , misalnya

    /0 "$&, 111, 21", 113 dsb

  • 8/18/2019 Panduan Clinical Skill Blok Neuropsikiatri 2015

    6/96

  • 8/18/2019 Panduan Clinical Skill Blok Neuropsikiatri 2015

    7/96

     TAN8A ANGSANG !5N:NG5N(!eningeal Signs

    P5NG5T:ANangsangan selaput otak adalah ge-ala yang timbul akibat peradangan pada selaput

    otak (meningitis) atau adanya benda asing pada ruang suarachnoid (darah)$ 6at kimi(kontras) dan in!asi neoplasma (meningitis carcinoma). %anifestasi subyektif adalah sakitkepala$ kuduk kaku$ fotofobia dll.

    8ang perlu diperhatikan adalah timbulnya ge-ala yang disebut meningismus$ yaitupada pemeriksaan fisik terdapat rangsangan selaput otak$ tetapi tidak ada proses patologisdi daerah selaput otak tersebut melainkan di luar kranium (misalnya mastoiditis).Pemeriksaan tanda meningeal terdiri dari kaku kuduk$ Kernig$ Brud6inski 9 s:d 9/. Ada tanda kekakuan leher yang bukan meningeal sign yaitu pada tetanus$ sepsis$ absesretrofaringeal$ artritis ser!ikal atau$ tipoid fe!er$ parkinson tahap lan-ut. Pada kasus ini

    terdapat kekakuan atau tahanan leher ke segala arah$ bila kaku kuduk murni tahanan hanyapada fleksi dagu.

    P9S58-

    Pemeriksaan Kaku kuduk dan ;anda Brud6inski 9 (leher) #

    . %empersi

    .

    . lahkan penderita berbaring terlentang di tempat tidur$ kedua tangan dan kedua tungkaidiluruskan $ kemudian ambil bantal bila ada.%emutar kepala penderita ke sampingkanan kiri serta menoleh ke kanan kiri apakah ada tahanan.

    +. %emegang kepala belakang penderita dengan tangan kiri dan tangan kanan$ kemudianmem*fleksikan kepala * dagu penderita ke arah sternum: dada penderita apakah adatahanan atau nyeri di leher$ normal dagu dapat menyentuh dada$

    ,. %enentukan kaku kuduk positip yaitu bila dagu tidak menyentuh dada atau dadaterangkat disebut

    . %enentukan tes Brud6inski 9 positif$ yaitu saat bersamaan pemeriksaan kaku kudukterlihat gerakan fleksi se-enak pada tungkai baah.

    ;anda Kernig #

    1. %empersilahkan penderita berbaring terlentang di tempat tidur$ kedua tangan dan keduatungkai diluruskan$ kemudian ambil bantal bila ada.

    2. %emfleksikan paha pada sendi panggul dan lutut 450$ ekstensikan tungkai baah padasendi lutut $ normal lebih dari ,00

  • 8/18/2019 Panduan Clinical Skill Blok Neuropsikiatri 2015

    8/96

    3. %enentukan ;anda Kernig positip bila ada tahanan atau nyeri dan sudut tidak mencapai

    ,00.

    ;anda Brud6inski 99 (tungkai) #

    4. %empersilahkan penderita berbaring terlentang di tempat tidur$ kedua tangan dan kedua

    tungkai diluruskan$ kemudian ambil bantal bila ada.

    5. %emfleksikan salah satu tungkai lurus pada sendi panggul maksimal$

    . %enentukan tanda Brud6inski tungkai (99) positif$ yaitu terlihat adanya fleksi tungkai

    kontralateral (yang tidak mengalami parese).

    ;anda Bud6inski 999 #

  • 8/18/2019 Panduan Clinical Skill Blok Neuropsikiatri 2015

    9/96

    +. %empersilahkan penderita berbaring terlentang di tempat tidur$ kedua tangan dan keduatungkai diluruskan$ kemudian ambil bantal bila ada.

    ,. %enekan kedua pipi:infraorbita pasien dengan kedua tangan pemeriksa.

    . %enentukan tanda Brud6inski 999 positif$ yaitu terlihat ada fleksi pada kedua lengan.

    ;anda Brud6inski 9/ #

    0. %empersilahkan penderita berbaring terlentang di tempat tidur$ kedua tangan dan keduatungkai diluruskan$ kemudian ambil bantal bila ada.

    1. %enekan os pubis penderita dengan tangan pemeriksa$

    2. %enentukan tanda Brud6inski 9/ positif$ yaitu terlihat ada fleksi pada kedua tungkai.

     No

    .Diskripsi

    0kor 

    1 2 3

    aku uduk dan anda Brud4inski leher +5

    1Mempersilahkan penderita berbaring terlentang di tempat tidur, kedua tangan dan kedua

    tungkai diluruskan , kemudian ambil bantal bila ada.

    2Memutar kepala penderita ke samping kanan kiri serta menoleh ke kanan kiri apakah

    ada tahanan.

    3

    Memegang kepala belakang penderita dengan tangan kiri dan tangan kanan, kemudian

    mem-!leksikan kepala - dagu penderita ke arah sternum dada penderita apakah ada

    tahanan atau nyeri di leher, normal dagu dapat menyentuh dada,

  • 8/18/2019 Panduan Clinical Skill Blok Neuropsikiatri 2015

    10/96

    "Menentukan kaku kuduk positip yaitu bila dagu tidak menyentuh dada atau dada

    terangkat disebut

    $Menentukan tes Brud4inski 5 positi!, yaitu saat bersamaan pemeriksaan kaku kuduk

    terlihat gerakan !leksi sejenak pada tungkai ba%ah.

    anda ernig

    &Mempersilahkan penderita berbaring terlentang di tempat tidur, kedua tangan dan kedua

    tungkai diluruskan , kemudian ambil bantal bila ada.

    'Mem!leksikan paha pada sendi panggul dan lutut *0, ekstensikan tungkai ba%ah pada

    sendi lutut , normal lebih dari 13$0,

    ). Menentukan anda ernig positip bila ada tahanan atau nyeri dan sudut tidak mencapai

    13$0

     

    ;. 

    Mempersilahkan penderita berbaring terlentang di tempat tidur, kedua tangan dan kedua

    tungkai diluruskan , kemudian ambil bantal bila ada.

    anda Brud4inski leher +55

    1 Mem!leksikan salah satu tungkai lurus pada sendi panggul maksimal,

    11Menentukan tanda Brud4inski tungkai +55 positi!, yaitu terlihat adanya !leksi tungkai

    kontralateral +yang tidak mengalami parese.

    anda Brud4inski 555

    12Mempersilahkan penderita berbaring terlentang di tempat tidur, kedua tangan dan kedua

    tungkai diluruskan , kemudian ambil bantal bila ada.

    13 Menekan kedua pipiin!raorbita pasien dengan kedua tangan pemeriksa.

    1" Menentukan tanda Brud4inski 555 positi!, yaitu terlihat ada !leksi pada kedua lengan.

    anda Brud4inski 5#

    1$Mempersilahkan penderita berbaring terlentang di tempat tidur, kedua tangan dan kedua

    tungkai diluruskan , kemudian ambil bantal bila ada.

  • 8/18/2019 Panduan Clinical Skill Blok Neuropsikiatri 2015

    11/96

    1& Menekan os pubis penderita dengan tangan pemeriksa,

    1' Menentukan tanda Brud4inski 5# positi!, yaitu terlihat ada !leksi pada kedua tungkai.

  • 8/18/2019 Panduan Clinical Skill Blok Neuropsikiatri 2015

    12/96

    P5!5:KSAAN K,:N:K N5

  • 8/18/2019 Panduan Clinical Skill Blok Neuropsikiatri 2015

    13/96

    2. Mata penderita yang akan diperiksa berhadapan dengan mata pemeriksa, biasanya

    mata yang berla%anan, mata kiri berhadapan dengan mata kanan pada garis dan

    ketinggian yang sama. Mata yang lain ditutup obyek +jari, benda

    3. Menggerakkan jaripolpen dari kuadran peri!er menuju ke arah sentral sampai

     penderita melihat obyek. 8byek digerakkan dari segala jurusan.

    ".

     

    Meminta penderita memberi respon jika mulai melihat gerakan jari dan hal ini

    dibandingkan dengan pemeriksa apakah ia juga sudah melihatnya.

    Bila ada gangguan lapangan penglihatan maka pemeriksa akan lebih dahulu melihat

    gerakan obyek tersebut.

  • 8/18/2019 Panduan Clinical Skill Blok Neuropsikiatri 2015

    14/96

    P5!5:KSAAN N5

  • 8/18/2019 Panduan Clinical Skill Blok Neuropsikiatri 2015

    15/96

    . Kemudian pemeriksaan gerakan bola satu mata bergantian

    eflek Akomodasi ? Kon!ergensi #

    0. %enyuruh pasien melihat benda yang -auh$ mendadak disuruh melihat -ari kita yang di

    letakkan ditengah didepan hidung 5 cm$ mendadak disuruh melihat -auh lagi$ begitu

    berulang*ulang.

    1. %emperhatikan gerakan bolamata ketengah ( kon!ergensi) dan pupil mengecil (miosis)$

    bila ada disebut positip.

    Pupil dan eflek Cahaya (reflek pupil) #

    2. %empersilahkan penderita berbaring terlentang dengan mata melihat lurus ke atas.

    3. Penerangan ruang periksa dimatikan : diredupkan$ siapkan senter 

    4. %emperhatikan pupil$ bulat atau tidak$ ukur diameter pupil berapa mm$ catat bila ada

    kelainan

    5. %emeriksa reflek cahaya$ mata diperiksa satu persatu dengan mata lainnya ditutup

    bergantian$ dengan senter yang menyala$ senter digerakkan dari luar : lateral ketengah

    tegak lurus pupil$ sinar -atuh ditengah pupil$ berhenti se-enak di tengah pupil$ diulang

    beberapa kali

    . %enentukan reflek cahaya normal (positip)$ yaitu adanya pupil mengecil (miosis) baik

    mata sesisi atau mata sisi lainnya (kontralateral)

    +. %enentukan eflek Cahaya @angsung normal (positip)$ bila pupil sesisi yang miosis

    ,. %emeriksa eflek Cahaya Konsensual dengan tangan kiri pemeriksa diletakkan di atas

    hidung pasien$ supaya sinar masuk ke mata kontralateral$ memeriksa seperti langkah ke

    5$ tetapi yang diperhatikan pupil sisi kontralateralnya mengecil (miosis)

    . %enyebutkan ciri*ciri kelainan ner!us 999

    0. %enyebutkan ciri*ciri kelainan ner!us 9/

    1. %enyebutkan ciri*ciri kelainan ner!us /9

    Ciri*ciri kelainan ner!us 999

  • 8/18/2019 Panduan Clinical Skill Blok Neuropsikiatri 2015

    16/96

     

    Ciri*ciri kelainan ner!us 9/

    Ciri*ciri kelainan ner!us /9

  • 8/18/2019 Panduan Clinical Skill Blok Neuropsikiatri 2015

    17/96

  • 8/18/2019 Panduan Clinical Skill Blok Neuropsikiatri 2015

    18/96

    C5CK ,:ST P5!5:KSAAN

     No. Diskripsi0kor 

    1 2 3

    6tosis

    1Menyuruh penderita membuka mata lebar-lebar. 5nspeksi kedua kelopak

    mata penderita, apakah ada yang jatuhlayuh +ptosis.

    edudukan Bola Mata

    2

    Memperhatikan kedudukan bola mata saat memandang lurus kedepan, bila

    tidak sejajar disebut 0trabismus , bila ketengah disebut 0trabismus

    on(ergen sedang bila keluar disebut 0trabismus Di(ergen

    3

    Memeriksa gerakan kedua bola mata penderita, ke semua arah, lihat apakah

    ada kelumpuhan otot penggerak bola mata dan tanyakan ada penglihatan

    dobel +diplopia.

    " emudian pemeriksaan gerakan bola satu mata bergantian

    9e!lek :komodasi dan on(ergensi

    $

    Menyuruh pasien melihat benda yang jauh, mendadak disuruh melihat jari

    kita yang di letakkan ditengah didepan hidung 1 cm, mendadak disuruh

    melihat jauh lagi, begitu berulang-ulang.

    &Memperhatikan gerakan bolamata ketengah + kon(ergensi dan pupil

    mengecil +miosis, bila ada disebut positip.

    6upil dan 9e!lek /ahaya +re!lek pupil

    'Mempersilahkan penderita berbaring terlentang dengan mata melihat lurus

    ke atas.

    ) 6enerangan ruang periksa dimatikan, siapkan senter 

    *Memperhatikan pupil, bulat atau tidak, ukur diameter pupil berapa mm,

    catat bila ada kelainan

  • 8/18/2019 Panduan Clinical Skill Blok Neuropsikiatri 2015

    19/96

    1

    Memeriksa re!lek cahaya, mata diperiksa satu persatu dengan mata lainnya

    ditutup bergantian, dengan senter yang menyala, senter digerakkan dari

    luar lateral ketengah tegak lurus pupil, sinar jatuh ditengah pupil, berhenti

    sejenak di tengah pupil, diulang beberapa kali.

    11Menentukan re!lek cahaya normal +positip, yaitu adanya pupil mengecil

    +miosis baik mata sesisi atau mata sisi lainnya +kontralateral

    12Menentukan 9e!lek /ahaya ;angsung normal +positip, bila pupil sesisi

    yang miosis

    13

    Memeriksa 9e!lek /ahaya onsensual dengan tangan kiri pemeriksa

    diletakkan di atas hidung pasien, supaya sinar masuk ke mata kontralateral,

    memeriksa seperti langkah ke 1, tetapi yang diperhatikan pupil sisi

    kontralateralnya mengecil +miosis

    1" Menyebutkan ciri-ciri kelainan ner(us 555

    1$ Menyebutkan ciri-ciri kelainan ner(us 5#

    1& Menyebutkan ciri-ciri kelainan ner(us #5

    N5

  • 8/18/2019 Panduan Clinical Skill Blok Neuropsikiatri 2015

    20/96

    P@ .,.P&%&9KSAAN N&/>S 999 $ 9/ dan /9

    ..Ner!us/ ;rigeminus

    N. /. ;erdiri atas bagian motorik dan sensorik. Bagian motorik mengurus otot pengunyah

    yaitu m. %asseter$ temporalis dan pterigoideus medialis serta m. pterigoideus lateral (untuk

    menggerakkan rahang ke lateral dan membuka mulut).

    Bagian sensoris untuk sensibilitas a-ah dan sebagian dalam kepala leat cabang N./

    oftalmikus$ /+ ma7ilaris dan /, mandibularis . Pemeriksaan N. / terdiri dari pemeriksaan

    motorik$ sensorik$ reflek kornea dan -a reflek.Prosedur 

    . %enginspeksi rahang penderita apakah ada de!iasi$ lihat oklusi gigi atas dan baah

    +. %enyuruh pasien membuka dan menutup mulut apakah ada kelainan dan de!iasi.

    ,. %enyuruh pasien menggigit dengan kuat$ raba m.masseter dan m.temporalis.

    . %enyuruh pasien menggerakkan rahang baah ke kiri dan ke kanan dengan tangan

    pemeriksa menahannya$ rasakan apakah ada kelumpuhan.

    0. %emeriksa eflek %asseter$ menyuruh pasien membuka mulut sedikit$ dengan

    mengetuk memakai hammer pada dagu$ melihat reflek rahang mengatup.1. %emeriksa eflek kornea ada yang langsung $ menyuruh pasien melirik ke arah yang

    berlaanan dengan mata pasien yang akan diperiksa (bila mata kiri yang diperiksa

    pasien melirik ke kanan)$ dengan u-ung kapas yang dipilin sentuhkan pada daerah

    limbus kornea$ secara cepat dari arah lateral ke medial.

    2. %enentukan reflek kornea langsung positip bila mata yang menutup mata sesisi

    rangsangan.

    3. %enentukan reflek kornea tidak langsung positip bila mata

  • 8/18/2019 Panduan Clinical Skill Blok Neuropsikiatri 2015

    21/96

    4. kontralateralnya menutup.

    eflek Kornea

    Pemeriksaan Sensoris

    5. %emeriksa nyeri dengan -arum bundel pada daerah dermatome / (

  • 8/18/2019 Panduan Clinical Skill Blok Neuropsikiatri 2015

    22/96

    P5!5:KSAAN N.< T:G5!:N-S

     No. Diskripsi

    0kor 

    1 2 3

    Motorik 

    1 Menginspeksi rahang penderita apakah ada de(iasi, lihat oklusi gigi atas dan ba%ah

    2 Menyuruh pasien membuka dan menutup mulut apakah ada kelainan dan de(iasi.

    3 Menyuruh pasien membuka mulut dengan kuat, raba m. masseter dan m. temporalis.

    9e!lek Masseter 

    "Menyuruh pasien menggerakkan rahang ba%ah ke kiri dan ke kanan dengan tangan

     pemeriksa menahannya, rasakan apakah ada kelumpuhan.

    $Memeriksa 9e!lek Masseter, menyuruh pasien membuka mulut sedikit, dengan mengetuk

    memakai hammer pada dagu, melihat re!lek rahang mengatup.

    9e!lek ornea

    &

    Memeriksa re!lek kornea ada yang langsung , menyuruh pasien melirik ke arah yang

     berla%anan dengan mata pasien yang akan diperiksa +bila mata kiri yang diperiksa pasien

    melirik ke kanan, dengan ujung kapas yang dipilin sentuhkan pada daerah limbus kornea,

    secara cepat dari arah lateral ke medial.

    'Menentukan re!lek kornea langsung positip bila mata yang menutup mata sesisi

    rangsangan.

    ) Menentukan re!lek kornea tidak langsung positip bila mata kontralateralnya menutup.

    0ensoris %ajah

    ;Memeriksa nyeri dengan jarum bundel pada daerah dermatome #1 +8ptalmikus, #2

    +Maksilaris, #3 +Mandibularis.

    1Memeriksa raba dengan kasa yang dipilin atau kuas halus pada daerah dermatome #1

    +8ptalmikus, #2 +Maksilaris, #3 +Mandibularis.

    11 Menyebutkan gangguan sensoris tipe 6eri!er dan tipe sentral +Nucleus.

  • 8/18/2019 Panduan Clinical Skill Blok Neuropsikiatri 2015

    23/96

    Ner"us 0as#ialis (%N

    (upper motor neuron) dan @%N (loer motor neuron). Kelumpuhan -enis @%N bila nukleus

    N. /99 di daerah pons sampai saraf perifer terganggu$ dengan ge-ala kelumpuhan a-ah satu

    sisi. Pada kelumpuhan tipe @%N sering disertai Ageusia iperacusis$ gangguan lakrimasi.

    P

  • 8/18/2019 Panduan Clinical Skill Blok Neuropsikiatri 2015

    24/96

  • 8/18/2019 Panduan Clinical Skill Blok Neuropsikiatri 2015

    25/96

    C5CK ,:ST P5!5:KSAAN N5

  • 8/18/2019 Panduan Clinical Skill Blok Neuropsikiatri 2015

    26/96

  • 8/18/2019 Panduan Clinical Skill Blok Neuropsikiatri 2015

    27/96

    Ner"us

  • 8/18/2019 Panduan Clinical Skill Blok Neuropsikiatri 2015

    28/96

     

    0. Nistagmus@ihat pada kedua mata penderita apakah ada nistagmus $ dengan mata diam dan matabergerak. ;entukan arah nistagmus dengan melihat fase cepatnya$ nystagmus disebut arahcepatnya.

    1. ;es ombergPemeriksa siap dibelakang pasien$ menyuruh penderita berdiri tegak dengan kedua kaki

    rapat$ kedua tangan lurus kebaah suruh penderita membuka dan menutup mata$Bila penderita -atuh disebut omberg positif$ catat arah -atuhnya

  • 8/18/2019 Panduan Clinical Skill Blok Neuropsikiatri 2015

    29/96

  • 8/18/2019 Panduan Clinical Skill Blok Neuropsikiatri 2015

    30/96

    C5CK ,:ST P5!5:KSAAN N.

  • 8/18/2019 Panduan Clinical Skill Blok Neuropsikiatri 2015

    31/96

    1$

    Menyuruh penderita berjalan setapak demi setapak

    menyambung dengan tumit kaki kanan dan ibu jari kaki kiri

    saling menempel, berjalan 2 meter di garis lurus, lihat pasien

     jatuh atau tidak seimbang, catat arah jatuhnya.

  • 8/18/2019 Panduan Clinical Skill Blok Neuropsikiatri 2015

    32/96

    Ner"us :> dan >

    Ner!us 9 (glosofaringeus) dan (!agus) diperiksa bersamaan karena fungsi hampir sama.'angguan saraf 9* mengakibatkan disfagia (sukar menelan) sehingga tersedak$ disfonia:afonia$ disartria faringeal$ hilangnya reflek muntah$ gangguan pengecapan :, belakanglidah rasa pahit $ gangguan otonom parasimpatis (bradikardia$ hipotensi dsb).

    Ciri gangguan n.9 dan suara ”bindeng”$ sengau $ dysfonia atau aponi$ >!ula asimetri$

    saat bilang”aagh”gerakan palatum molle asimetri $ saat minum tersedak dan reflek muntah

    menurun atau negatif 

    P

  • 8/18/2019 Panduan Clinical Skill Blok Neuropsikiatri 2015

    33/96

  • 8/18/2019 Panduan Clinical Skill Blok Neuropsikiatri 2015

    34/96

    N5:

    Ner!us 9 ini hanya terdiri serabut motorik. Saraf ini menginer!asi otot sternokleidomastoideus dan trape6ius.

    P

  • 8/18/2019 Panduan Clinical Skill Blok Neuropsikiatri 2015

    35/96

    2

    >ntuk memeriksa otot sternokleidomastoideus kanan, suruh pasien

    menoleh ke kiri, tahan rahang pasien, lihat kekuatannya. >ntuk

    memeriksa otot ini kanan kiri bersamaan, suruh pasien mem !leksikan

    kepala ke dada, lihat kekuatannya.

  • 8/18/2019 Panduan Clinical Skill Blok Neuropsikiatri 2015

    36/96

    Ner"us >::

    Saraf ini hanya menginer!asi otot ekstrensik dan intrinsik lidah. Kelumpuhan saraaf inidibagi men-adi dua yaitu >%N dan @%N. Pada kelumpuhan >%N$ terdapat de!iasi ke sisi

    yang lumpuh saat men-ulurkan lidah$ tidak ada atrofi dan fasikulasi. Patokan adanya de!iasi

    adalah garis tengah atau gigi incisi!us. 'angguan ner!us ini akan mengakibatkan disartria

    lingual.

    Eenis "ysartria atau pelo$ "ysartria @ingual (lesi n.99) cirinya tidak -elas bunyi ””dan”@”$

    "ysartria @abial (@esi n./99) cirinya tidak -elas bunyi ”%”$ ”%N

  • 8/18/2019 Panduan Clinical Skill Blok Neuropsikiatri 2015

    37/96

    C&CK @9S; P&%&9KSAAN N&/>S 99

     No. Diskripsi

    0kor 

    1 2 3

    1

    5nspeksi

    Menyuruh pasien membuka mulut,lihat apakah ada atro!i lidah,

    !asikulasi, de(iasi lidah,

    2Menyuruh pasien menjulurkan lidah, lihat apakah ada de(iasi lidah, catat arah

    de(iasi lidah .

    3

    Menyuruh penderita dengan lidahnya, menekan pipi penderita dengan tangan

    memeriksa menahan pipi pasien, lihat kekuatan lidah pasien, bergantian kanan

    dan kiri.

    "Menyuruh pasien mengucapkan kata-kata mengandung huru!”9 ”dan”;”,

    apakah ada gangguan dalam pengucapan.

    $Menentukan parese N.MN

  • 8/18/2019 Panduan Clinical Skill Blok Neuropsikiatri 2015

    38/96

    S:ST5! !9T9:K 

    'angguan pergerakan meliputi kelainanan yang bersifat primer misalnya pada lesi

    >%N atau @%N dan sekunder misalnya pada ganglia basalis dan serebellum. Klien sering

    datang ke dokter karena tubuh bagian tertentu tidak bisa beker-a dengan baik. Sebagian

    besar manifestasi obyektif kelainan saraf tampak dalam bentuk gangguan gerak otot.

  • 8/18/2019 Panduan Clinical Skill Blok Neuropsikiatri 2015

    39/96

    +. Bentuk anggota # diperhatikan adanya deformitas.,. >kuran anggota # dilihat besar$ kontur$ atropi$ hipertropi$ pseudohipertopi dsb.. 'erakan abnormal # tremor$ khorea$ atetose$ ballismus$ spasme$ tic$ fasikulasi dan

    mioklonus$ ke-ang tonik$ ke-ang klonik$ ke-ang mioklonik.

    Palpasi0. %empersilahkan pasien disuruh relaksasi ototnya$ kemudian ototnya dipalpasi untukmenentukan konsistensi$ serta nyeri* tekan.

    Pemeriksaan ;onus dan gerakan pasif  1. %empersilahkan pasien mengistirahatkan relaksasi ekstremitasnya$ kemudian gerakkansendi dari otot yang akan diperiksa$ kalau bisa tidak ritmis dan dilakukan mendadak$ tangankiri pemeriksa hanya memfiksasi$ tangan kanan pemeriksa yang menggerakkan sendi.

    2. %enentukan gangguan tonus atau tahanan bila menurun (hipotonus) merupakan kelainan@%N atau meningkat (hipertonus) kelainan >%N. Bila tonus meningkat ada , macam#igiditas$ Spasitas danKlonus.

    Spastisitas3. Saat menggerakan sendi dinilai tahanannya. Pada spastisitas dapat ditemukanenomena pisau lipat yaitu selalu adanya tahanan pada aal gerakan$ hal ini termasuk

    tanda >%N.

  • 8/18/2019 Panduan Clinical Skill Blok Neuropsikiatri 2015

    40/96

    4. Pada spastisitas -uga bisa didapatkan enomena pipa timah$ yaitu adanya tahananselama gerakan $ hal ini termasuk -uga tanda >%N.

    igiditas5. %enentukan adanya igiditas yaitu saat menggerakan sendi selalu adanya tahanan :kekakuan$ sehingga sendi macet: sulit digerakkan atau tahanan putus*putus$ -enisnya

    rigiditas “decorticate rigidity”dan “decerebrate rigidity”atau “fenomen cogheel”$ hal ini

    akibat gangguan e7trapiramidal.

    . %enentukan adanya“decorticate rigidity” dan “decerebrate rigidity”$ yaitu saat

    menggerakan sendi terlihat macet dengan posisi khas lihat gambar dibaah ini$ keadaan inipenting pada kegaatan herniasi otak #

    +. %enentukan adanya fenomena roda gigi (fenomena cogheel) yaitu saat menggerakansendi adanya tahanan hilang timbul:putus*putus $ keadaan ini pada penyakit Parkinson

    Pemeriksaan kekuatan motorik : Pemeriksaan gerakan aktif ;u-uan memeriksa adanya

    kelumpuhan dan kekuatan otot

    ,. %empersilahkan pasien menggerakan sendi sekuat*kuatnya untuk melaan gra!itasidan kita menahan gerakan ini. %enilai kekuatan bila bisa menggerakkan melaan gra!itasinilainya , s:d 0$ bila tidak terangkat melaan gra!itasi nilainya + s:d 5

    . %enilai Kekuatan %otorik (internasional) semua otot mulai otot penggerak sendi bahu$sendi siku$ pergelangan tangan$ -ari* -ari $ otot penggerak sendi panggul$ sendi lutut$pergelangan kaki$ -ari kaki ( lihat lampiran gambar pemeriksaan kekuatan motorik )

    Penilaian kekuatan #0 #Normal

    # Bisa melaan gra!itasi$ dapat mempertahan gra!itasi dan dapat melaan tahanansedang., # Bisa melaan gra!itasi$ sulit mempertahankan gra!itasi dan dapat melaan tahananringan+ # ;idak bisa melaan gra!itasi$ masih ada gerakan sendi dan

  • 8/18/2019 Panduan Clinical Skill Blok Neuropsikiatri 2015

    41/96

    0. Bila ada parese tentukan ”%yotome ”masing otot$ bila tetraparese atau paraparese

    penting untuk menentukan topis lesinya ( lihat lampiran gambar pemeriksaan otot).

  • 8/18/2019 Panduan Clinical Skill Blok Neuropsikiatri 2015

    42/96

    C5CK,:ST P5!5:KSAAN S:ST5! !9T9:K 

     No. Diskripsi

    0kor 

    1 2 3

    5nspeksi Motorik 

    1

    Melihat sikap anggota secara keseluruhan dan sikap bagian tubuh saat pasien berdiri,

    duduk berbaring, bergerak dan berjalan, sikap ”:pe hand”,”/la% hand”,”Drop hand”,

    ”Drop @oot”,”Ainging scapula”dsb.

    3 Menentukan adanya kelainan bentuk anggota diperhatikan adanya de!ormitas.

    "Menentukan kelainan ukuran anggota dilihat besar, kontur, atropi, hipertropi,

     pseudohipertopi dsb.

    $Menentukan adanya gerakan abnormal tremor, khorea, atetose, ballismus, spasme, tic,

    !asikulasi dan mioklonus, kejang tonik, kejang klonik, kejang mioklonik.

    6emeriksaan onus

    &

    Mempersilahkan pasien mengistirahatkan relaksasi ekstremitasnya, kemudian gerakkan

    sendi dari otot yang akan diperiksa, kalau bisa tidak ritmis dan dilakukan mendadak,

    tangan kiri pemeriksa hanya mem!iksasi, tangan kanan pemeriksa yang menggerakkan

    sendi.

    '

    Menentukan gangguan tonus atau tahanan bila menurun +hipotonus merupakan kelainan

    ;MN atau meningkat hipertonus kelainan >MN. Bila tonus meningkat ada 3 macam 9igiditas, 0pasitas dan lonus.

    0pastisitas

    )0aat menggerakan sendi dinilai tahanannya. 6ada spastisitas dapat ditemukan @enomena

     pisau lipat yaitu selalu adanya tahanan pada a%al gerakan, hal ini termasuk tanda >MN.

    *6ada spastisitas juga bisa didapatkan @enomena pipa timah, yaitu adanya tahanan selama

    gerakan , hal ini termasuk juga tanda >MN.

    9igiditas

    1

    Menentukan adanya 9igiditas yaitu saat menggerakan sendi selalu adanya tahanan kekakuan, sehingga sendi macet sulit digerakkan atau tahanan putus-putus, jenisnya

    rigiditas“decorticate rigidity”dan“decerebrate rigidity”atau“!enomen cog%heel”, hal ini

    akibat gangguan etrapiramidal.

    11Menentukan adanya“decorticate rigidity”dan“decerebrate rigid ity”, yaitu saat

    menggerakan sendi terlihat macet dengan posisi khas lihat gambar rigiditas, keadaan ini

     penting pada kega%atan herniasi otak

    12Menentukan adanya !enomena roda gigi +!enomena cog%heel yaitu saat menggerakan

    sendi adanya tahanan hilang timbul putus-putus , keadaan ini pada penyakit 6arkinson

    13 Mempersilahkan pasien menggerakan sendi sekuat-kuatnya untuk mela%an gra(itasi dankita menahan gerakan ini. Menilai kekuatan bila bisa menggerakkan mela%an gra(itasi

  • 8/18/2019 Panduan Clinical Skill Blok Neuropsikiatri 2015

    43/96

    nilainya 3 sd $, bila tidak terangkat mela%an gra(itasi nilainya 2 sd

    1"

    Menilai ekuatan Motorik +internasional semua otot mulai otot penggerak sendi bahu,

    sendi siku, pergelangan tangan, jari-jari , otot penggerak sendi panggul, sendi lutut,

     pergelangan kaki, jari kaki + lihat lampiran gambar pemeriksaan kekuatan motorik

    6enilaian kekuatan

    $ Normal

    " Bisa mela%an gra(itasi, dapat mempertahan gra(itasi dan dapat mela%an tahanansedang.

    3 Bisa mela%an gra(itasi, sulit mempertahankan gra(itasi dan dapat mela%an tahananringan

    2 idak bisa mela%an gra(itasi, masih ada gerakan sendi dan 8tot1 idak bisa mela%an gra(itasi, sendi tidak bergerak, masih ada gerakan kontraksi otot. idak bisa mela%an gra(itasi, sendi tidak bergerak dan tidak ada gerakan kontraksiotot.

    1$Bila ada parese tentukan”Myotome”masing otot, bila tetraparese atau paraparese

     penting untuk menentukan topis lesinya.

  • 8/18/2019 Panduan Clinical Skill Blok Neuropsikiatri 2015

    44/96

    S:ST5! S5NS9:K 

    Sistem sensorik adalah sistem yang mengubungan manusia dengan dunia luar. 9nformasi

    yang diterima oleh reseptor men-adi petanda bagi tubuh untuk memberikan respon.

    Pemeriksaan sensoris merupakan bagian dari pemeriksaan neurologi yang dikhususkan

    pada kelainan*kelainan sensibilitas$ yang disebabkan lesi pada susunan saraf aferen. Bila

    ter-adi kelainan sensoris maka akan tampak tanda dan ge-ala dengan pola* pola tertentu

    yang mencerminkan lokalisasi lesi di susunan aferen. Eenis sensibilitas tersebut antara lain#

    .) Sensibilitas protopatik atau eksteropatik$ yaitu rasa nyeri$ suhu$ dan rabaF +.) Sensibilitas

    proprioseptik yaitu perasaan gerak$ getar$ sikap$ dan tekan.

    9. N8&9

    . %empersiapkan alat yaitu -arum bundel$ roda gigi (rader) yang ta-am dan

    memberiinformasi ke penderita apa yang mau kita ker-akan.

    +. %empersilahkan pasien harus menutup mata.

    ,. %elakukan pemeriksaan dengan memegang -arum dan menusuk -arum tegak lurus$

    sebatas pada permukaan kulit pasien mulai dari kaki terus ke arah kepala (dari distal ke

    proksimal) disesuaikan dengan dermatom. Bandingkan sisi kanan dan kiri$ sisi yangdianggap normal dan yang sakit$ bandingkan -uga distal dan proksimal.

    . %enggambarkan kelainan nyeri berupa titik*titik$ sesuai dengan dermatomnya$ atau

    sesuai pola gangguannya.

    /. ABA

    0. %empersiapankan alat yaitu kuas halus$ kapas dan memberi informasikan ke penderita

    apa yang akan kita ker-akan.

    1. %empersilahkan pasien harus menutup mata.2. Seutas kapas yang digulung lancip digoreskan pada permukaan kulit dari distal ke

    proksimal$ bandingkan kanan dan kiri$ sisi normal dan sisi yang sakit. Sisi tubuh lateral

    kurang peka dibanding sisi medial:mesial.

    3. %enggambarkan kelainan nyeri berupa arsir garis miring$ sesuai dengan dermatomnya

    atau pola ganguannya.

    999. S>>

  • 8/18/2019 Panduan Clinical Skill Blok Neuropsikiatri 2015

    45/96

    4. %empersiapan alat yaitu satu botol : tabung reaksi yang berisi air panas dengan suhu 5

    –0oC dan satu berisi air dingin:es batu dengan suhu 5 –0oC. Sebaiknya botol

    dibungkus kain untuk membuat botol betul betul kering

    5. %emberi informasi ke penderita apa yang akan kita ker-akan.

    . %empersilahkan pasien harus menutup mata.

    +. %emeriksa rasa dingin dan panas bergantian$ dengan botol dingin dan panas

    ditempelkan bergantian pada kulit pasien $ menanyakan apa terasa dingin atau panas

    yaitu dari distal ke proksimal$ dibandingkan kanan dan kiri$ yang normal dan sisi yang

    sakit.

    9/. P

  • 8/18/2019 Panduan Clinical Skill Blok Neuropsikiatri 2015

    46/96

    +,. %enekanan atau pemencetan kuat pada tendon achilles tidak membangkitkan nyeri atau

    mengeluhnya terlambat (”delayed pain”)

    ;anda Biernacki

    +. %enekanan atau pemencetan kuat pada ner!us ulnaris di sulcus ulnaris tidak

    membangkitkan nyeri atau (”delayed pain”) ;anda Pitres

    +0. %enekanan atau pemencetan pada testis tidak menimbulkan nyeri atau (”delayed pain”)

    Ge2ala sensorik dapat diklasifkasikan dalam * golongan 3aitu =. ilang perasaan kalau dirangsang (anestesia)+. Perasaan terasa berelebihan kalau dirangsang (hipersetesia)

    ,. Perasaan yang timbul secara spontan$ tanpa adanya perangsangan (parestesia). Nyeri

    C5CK,:ST P5!5:KSAAN S:ST5! S5NS9:S

     No. Diskripsi0kor 

    1 2 3

    5. NC95

    1

    Mempersiapkan alat yaitu jarum bundel, roda gigi +rader yang tajam dan memberi in!ormasi ke

     penderita apa yang mau kita kerjakan.

    2 Mempersilahkan pasien harus menutup mata.

    3

    Melakukan pemeriksaan dengan memegang jarum dan menusuk jarum tegak lurus, sebatas pada

     permukaan kulit pasien mulai dari kaki terus ke arah kepala +dari distal ke proksimal disesuaikan dengan

    dermatom. Bandingkan sisi kanan dan kiri, sisi yang dianggap normal dan yang sakit, bandingkan juga

    distal dan proksimal.

    "Menggambarkan kelainan nyeri berupa titik-titik, sesuai dengan dermatomnya, atau sesuai pola

    gangguannya.

    55. 9:B:

    $ Mempersiapankan alat yaitu kuas halus, kapas dan memberi in!ormasikan ke penderita apa yang akankita kerjakan.

    & Mempersilahkan pasien harus menutup mata.

    '

    0eutas kapas yang digulung lancip digoreskan pada permukaan kulit dari distal ke proksimal, bandingkan

    kanan dan kiri, sisi normal dan sisi yang sakit. 0isi tubuh lateral kurang peka dibanding sisi

    medialmesial.

    )Menggambarkan kelainan nyeri berupa arsir garis miring, sesuai dengan dermatomnya atau pola

    ganguannya.

    555. 0>=>

  • 8/18/2019 Panduan Clinical Skill Blok Neuropsikiatri 2015

    47/96

      ;. 

    Mempersiapan alat yaitu satu botol tabung reaksi yang berisi air panas dengan suhu " –"$o/ dan satu

     berisi air dingines batu dengan suhu 1–1$o/.

    0ebaiknya botol dibungkus kain untuk membuat botol betulbetul kering.

    1 Memberi in!ormasi ke penderita apa yang akan kita kerjakan.

    11 Mempersilahkan pasien harus menutup mata

    12Memeriksa rasa dingin dan panas bergantian, dengan botol dingin dan panas ditempelkan bergantian pada kulit pasien , menanyakan apa terasa dingin atau panas yaitu dari distal ke proksimal, dibandingkan

    kanan dan kiri, yang normal dan sisi yang sakit.

    0ebaiknya botol dibungkus kain untuk membuat botol betulbetul kering.

    1 Memberi in!ormasi ke penderita apa yang akan kita kerjakan.

    11 Mempersilahkan pasien harus menutup mata

    12

    Memeriksa rasa dingin dan panas bergantian, dengan botol dingin dan panas ditempelkan bergantian

     pada kulit pasien , menanyakan apa terasa dingin atau panas yaitu dari distal ke proksimal, dibandingkankanan dan kiri, yang normal dan sisi yang sakit.

    6986958065@

    es 6osisi 9asa gerak pasi! 

    13 Mengin!ormasikan ke penderita apa yang mau kita kerjakan.

    1" Mempersilahkan pasien harus menutup mata.

    1$Melakukan tes posisi perasan gerak pasi! yaitu gerakan pada anggota gerak pasien yang dilakukan oleh pemeriksa.

    1&

    Menggerakan ibu jari kaki atau jari tangan, dengan cara memegang bagian lateral jari, pasien disuruh

    menyimpulkan berdasar atas terasanya posisi atau gerakan keatas atau keba%ah, atau pasien diminta

    segera menja%ab“ya”setiap perubahan sikap jarinya. 6emeriksa melakukannya dengan cepat dan

     berulang.

    es perasaan getar 

    1' Mempersiapkan alat garpu tala 12) =4 dan $12=4 dan memberi in!ormasi apa yang dilakukan

    1) Mempersilahkan pasien harus menutup mata.

    1*Menggetarkan garpu tala 12) =4 dan atau $12 =4, meletakkan pangkal garputala pada anggota gerak

     pasien yang diba%ah kulit ada tulangnya.

    2Menanyakan perasaan getar +bukan rasa dingin, raba, bunyi atau tekan dan kadang pemeriksa getaran ini

    hentikan tiba-tiba garputala dan tanyakan pada pasien apakah masih terasa getar.

    6erasaan nyeri dalam

    210ecara umum rasa nyeri dalam dengan memencet otot-otot di lengan atas, lengan ba%ah, paha, betis. =al

    ini untuk mengetahui lesi pada !unikulus posterior. anda kelainan tabes dorsalis

    anda :badie

     

    22. Menekanan atau pemencetan kuat pada tendon achilles tidak membangkitkan nyeri atau mengeluhnya

    terlambat +”delayed pain”

  • 8/18/2019 Panduan Clinical Skill Blok Neuropsikiatri 2015

    48/96

  • 8/18/2019 Panduan Clinical Skill Blok Neuropsikiatri 2015

    49/96

  • 8/18/2019 Panduan Clinical Skill Blok Neuropsikiatri 2015

    50/96

    S5NS9: K-S-S

    ;&S P&ASAAN "9SK9%9NAS9 Adalah pemeriksaan untuk fungsi proprioseptif dan fungsi analisa kortek parietal (area 0 dan2) yang disebut -uga 'nosia ;actil$ gangguannya disebut Agnosia ;actil$ pemeriksaannyameliputi ;es Stereognosia$ 'ramestesia$ ;opagnosia$ ingergnosia$ "iskrimina* + titik$Barognosia$ "iskriminasi kanan*kiri.

    P&%&9KSAAN S&NSS>SPemeriksaan ini tidak selalu diperiksa setiap pasien hanya pada indikasi$ kelainan ataukeluhan tertentu. Pemeriksaan ini terdiri atas#

    . @hermitte+. /alsa!a,. Naff6iger

    . @asse=ue0. Bragard1. Sicard2. Patrick3. Kontra Patrick4. ;inel5. Phalen

    ;&S P&ASAAN "9SK9%9NAS9

    Perasaan stereognosis. %enyiapkan alat (kunci$ uang logam$ kancing$ cincin dll.)$ memberi informasi apa yang

    akan dilakukan.+. %empersilahkan pasien harus menutup mata.,. %eletakkan benda didalam tangan pasien$ %empersilahkan pasien meraba*raba bendatersebut dan identifikasi terhadap benda yang dirabanya

    Perasaan gramestesia. %empersilahkan pasien harus menutup mata.0. Pemeriksa membuat tulisan satu huruf atau angka di telapak tangan pasien denganbenda runcing$ %empersilahkan pasien menebak tulisan tersebut.

    Perasaan diskriminalissi dua titik #1. %empersiapkan + -arum bundel dan memberi informasi apa yang akan dilakukan.

    2. %empersilahkan pasien harus menutup mata.

    3. %elakukan tusukan dengan atau + -arum pada kulit pasien di dua tempat dalam aktuyang bersamaan pada -arak tertentu

    4. %enentukan pada -arak berapa cm:mm → dapat mengenali dengan -elas + rangsangan

    tersebut.

    Earak normal #@idah mm$ u-ung -ari tangan +*2 mm$ dorsum manus +5*,5$ telapak tangan 3*+ mm$

    dada*lengan baah*tungkai baah 5 mm$ punggung*lengan atas dan paha 25*20 mm$ -arikaki ,*3 mm.

  • 8/18/2019 Panduan Clinical Skill Blok Neuropsikiatri 2015

    51/96

    Perasaan barognosia

    5. %empersiapkan alat sekrup$ kancing$ karet$ gabus dan memberi informasi apa yangakan dilakukan.

    . %empersilahkan pasien harus menutup mata.

    +. %eletakkan benda satu persatu diatas telapak tangan pasien dan %empersilahkanpasien untuk memberitahukan terbuat dari bahan apa (berat yang mana) barang*barang yang diberikan padanya.

    Perasaan ;opognosia,. %empersilahkan pasien harus menutup mata dan memberi informasi apa yang akandilakukan.. %elakukan perabaan dengan -ari pada beberapa bagian kulit pasien $ %empersilahkanpasien memberitahukan bagian tubuh mana yang disentuh oleh pemeriksa.

    @hermitte0. %emberi informasikan yang akan dilakukan dan min-a i-in dahulu ke pasien.1. %emegang kepala pasien di !ertek dengan kedua tangan$ tekan kebaah$ apakah adanyeri men-alar radikular$ miringkan kepala pasien ke kiri kemudan kekanan lalu tekandengan kedua tangan pemeriksa$ tanyakan apakah ada nyeri men-alar (radikular) danmenanyakan men-alar ke dermatome mana$ bila timbul nyeri men-alar (radikular) disebutpositip.

    /alsa!a2. %empersilahkan pasien menge-an kemudian tahan nafas beberapa menit apakah adanyeri radikular dan menanyakan men-alar ke dermatome mana$ bila timbul nyeri men-alar 

    (radikular) disebut positip.

    Naff6iger 

    3. %emberi informasikan yang akan dilakukan dan min-a i-in dahulu ke pasien.

    4. %enekan !ena -ugularis kanan dan kiri pasien bersamaan selama beberapa 5 menitapakah nyeri radikular$ dan menanyakan men-alar ke dermatome mana$ bila timbul nyerimen-alar (radikular) disebut positip.

    @asse=ue (S@ G Straight @eg aising test)+5. %empersilahkan pasien tidur terlentang$ mem*fleksikan tungkai baah pada sendipanggul dengan tungkai baah ekstensi pada sendi lutut$ kanan dan kiri bergantian.

    +. %enentukan tes @asse=ue positif.bila ada nyeri radikular dengan sudut kurang 150$

    mencatat hasil positip$ sudutnya.

    Bragard++. %elakukan tes seperti @asse=ue$ tetapi dengan ditambah mendorsifleksi kaki.

    +,. %enentukan tes Bragard positif.bila ada nyeri radikular dengan sudut kurang 150$

    mencatat hasil positip$ sudutnya.

    Sicard+. %elakukan tes seperti @asse=ue$ tetapi dengan ditambah mendorsifleksi ibu -ari kaki.

    +0. %enentukan tes Sicard positif.bila ada nyeri radikular dengan sudut kurang 150$mencatat hasil positip$ sudutnya.

  • 8/18/2019 Panduan Clinical Skill Blok Neuropsikiatri 2015

    52/96

    Patrick (abere # fleksi$ abduksi$ rotasi eksternal dan ekstensi)

    +1. %empersilahkan pasien tidur terlentang$ tumit dari tungkai yang nyeri ditaruh di lututsatunya$ kemudian tangan kiri pemeriksa memegang lutut : paha dan ditekan ke baah$ bilaterdapat nyeri di sendi panggul (Co7ae) disebut positip.

    Kontra Patrik (adire# fleksi$ adduksi$ rotasi internal dan ekstensi).+2. %empersilahkan pasien tidur terlentang$ tangan kiri pemeriksa memegang lutut $ tangankanan pemeriksa memegang tumit dan lutut ditekan ke baah sedang tumit diangkatkeatas$ bila terdapat nyeri di sendi panggul (Co7ae) disebut positip.

    ;innel+3. %engetuk saraf perifer yang akan diperiksa$ positif bila ada nyeri yang men-alar sesuaidermatom dari lokasi ketukan kedistal. Sering diperiksa pada sindroma semua -epitan saraf 

    Phalen

    +4. %elakukan !olar fleksi kedua tangan pasien dan tempelkan pada punggung tangan dantekan kedua tangan pasien yang sudah fleksi$ tes positip bila ada nyeri men-alar ke -ari*-ari.

     No. Diskripsi0kor 

    1 2 3

    0 69:0::N D5095M5N:05

    6erasaan stereognosis

    1Menyiapkan alat +kunci, uang logam, kancing, cincin dll., memberi

    in!ormasi apa yang akan dilakukan.

    2Mempersilahkan pasien harus menutup mata dan memberi in!ormasi

    apa yang akan diperiksa.

    3Meletakkan benda didalam tangan pasien, Mempersilahkan pasienmeraba-raba benda tersebut dan identi!ikasi terhadap benda yang

    dirabanya.

    6erasaan gramestesia

    "Mempersilahkan pasien harus menutup mata dan memberi in!ormasi

    apa yang akan diperiksa.

    $ 6emeriksa membuat tulisan satu huru! atau angka di telapak tangan

     pasien dengan benda runcing, Mempersilahkan pasien menebak

  • 8/18/2019 Panduan Clinical Skill Blok Neuropsikiatri 2015

    53/96

    tulisan tersebut.

    6erasaan diskriminalissi dua titik

    &Mempersiapkan 2 jarum bundel dan memberi in!ormasi apa yang

    akan dilakukan.

    ' Mempersilahkan pasien harus menutup mata.

    )Melakukan tusukan dengan 1 atau 2 jarum pada kulit pasien di dua

    tempat dalam %aktu yang bersamaan pada jarak tertentu

    *

    Menentukan pada jarak berapa cmmm → dapat mengenali dengan

     jelas 2 rangsangan tersebut.?arak normal ;idah 1 mm, ujung jari tangan 2-' mm, dorsum manus

    2-3, telapak tangan )-12 mm, dada-lengan ba%ah- tungkai ba%ah

    " mm, punggung-lengan atas dan paha '-'$ mm, jari kaki 3-) mm.

    6erasaan barognosia

    1Mempersiapkan alat sekrup, kancing, karet, gabus dan memberi

    in!ormasi apa yang akan dilakukan.

    11 Mempersilahkan pasien harus menutup mata.

    12

    Meletakkan benda satu persatu diatas telapak tangan pasien

    Mempersilahkan pasien untuk memberitahukan terbuat dari bahan

    apa +berat yang mana barang-barang yang diberikan padanya.

    Perasaan Topognosia

    13

    Mempersilahkan pasien harus menutup mata dan memberi in!ormasi

    apa yang akan dilakukan.

    14

    Melakukan perabaan dengan jari pada beberapa bagian kulit pasien ,

    Mempersilahkan pasien memberitahukan bagian tubuh mana yang

    disentuh oleh pemeriksa.

    SENSORIS KHUSUS

    ;hermitte

  • 8/18/2019 Panduan Clinical Skill Blok Neuropsikiatri 2015

    54/96

    1$ Memberi in!ormasikan yang akan dilakukan dan minja ijin dahulu ke pasien.

    1&

    Memegang kepala pasien di (ertek dengan kedua tangan, tekan keba%ah, apakah ada nyeri menjalarradikular, miringkan kepala pasien ke kiri kemudan kekanan lalu tekan dengan kedua tangan pemeriksa,

    tanyakan apakah ada nyeri menjalar +radikular dan menanyakan menjalar ke dermatome mana, bila

    timbul nyeri menjalar +radikular disebut positip.

    #alsa(a

    1'Mempersilahkan pasien mengejan kemudian tahan na!as beberapa menit apakah ada nyeri radikular danmenanyakan menjalar ke dermatome mana, bila timbul nyeri menjalar +radikular disebut positip.

     Na!4iger 

    1) Memberi in!ormasikan yang akan dilakukan dan minja ijin dahulu ke pasien.

    1*Menekan (ena jugularis kanan dan kiri pasien bersamaan selama beberapa 1 menit apakah nyeriradikular, dan menanyakan menjalar ke dermatome mana, bila timbul nyeri menjalar +radikular disebut positip.

    ;asseEue +0;9 F 0traight ;eg 9aising test

    2Mempersilahkan pasien tidur terlentang, mem-!leksikan tungkai ba%ah pada sendi panggul dengantungkai ba%ah ekstensi pada sendi lutut, kanan dan kiri bergantian.

    21Menentukan tes ;asseEue positi!.bila ada nyeri radikular dengan sudut kurang &0, mencatat hasil positip,

    sudutnya.

    Bragard

    22 Melakukan tes seperti ;asseEue, tetapi dengan ditambah men- dorsi!leksi kaki.

    23Menentukan tes Bragard positi!.bila ada nyeri radikular dengan sudut kurang &0, mencatat hasil positip,

    sudutnya.

    0icard

    2" Melakukan tes seperti ;asseEue, tetapi dengan ditambah men- dorsi!leksi ibu jari kaki.

    2$Menentukan tes 0icard positi!.bila ada nyeri radikular dengan sudut kurang &0, mencatat hasil positip,

    sudutnya.

    6atrick +@abere !leksi, abduksi, rotasi eksternal dan ekstensi

  • 8/18/2019 Panduan Clinical Skill Blok Neuropsikiatri 2015

    55/96

    2&Mempersilahkan pasien tidur terlentang, tumit dari tungkai yang nyeri ditaruh di lutut satunya, kemudiantangan kiri pemeriksa memegang lutut paha dan ditekan ke ba%ah, bila terdapat nyeri di sendi panggul+/oae disebut positip.

    ontra 6atrik +@adire !leksi, adduksi, rotasi internal , ekstensi.

    2'Mempersilahkan pasien tidur terlentang, tangan kiri pemeriksa memegang lutut , tangan kanan pemeriksamemegang tumit dan lutut ditekan ke ba%ah sedang tumit diangkat keatas, bila terdapat nyeri di sendi panggul +/oae disebut positip.

    innel

    2)Mengetuk sara! peri!er yang akan diperiksa, positi! bila ada nyeri yang menjalar sesuai dermatom darilokasi ketukan kedistal. 0ering diperiksa pada sindroma semua jepitan sara! 

    6halen

    2*Melakukan (olar !leksi kedua tangan pasien dan tempelkan pada punggung tangan dan tekan keduatangan pasien yang sudah !leksi, tes positip bila ada nyeri menjalar ke jari-jari.

  • 8/18/2019 Panduan Clinical Skill Blok Neuropsikiatri 2015

    56/96

    S:ST5! 50,5KS

    efleks adalah -aaban terhadap suatu perangsangan. 'erakan yang timbul

    namanya gerakan reflektorik. Semua gerakan reflektorik merupakan gerakan yang bangkituntuk penyesuaian diri$ baik untuk men-amin ketangkasan gerakan !olunter$ maupun untuk

    membela diri. Bila suatu perangsangan di-aab dengan bangkitnya suatu gerakan$

    menandakan baha daerah yang dirangsang dan otot yang bergerak secara reflektorik

    terdapat suatu hubungan.. @intasan yang menghubungkan reseptor dan efektor itu dikenal

    sebagai busur refleks. efleks dibagi dalam dua kelompok yaitu refleks fisiologis dan refleks

    patologis. Pemeriksaan refleks yang akan dilakukan adalah # refleks bisep$ refleks trisep$

    refleks patella dan refleks achilles. >ntuk refleks patologis adalah refleks babinski$ hoffman*

    tromner dan refleks openheim.eflek fisiologis terdiri reflek tendon (deep refle7es) dan reflek superfisial. eflek tendon

    terdiri atas # BP$ ;P$ KP$ AP$ periosto*radial dan periosto*ulnar. Sedangkan reflek

    superfisial terdiri atas # B$ reflek anal$ reflek scrotal$ reflek glutea$ dan reflek cremaster.

    efleks dalam timbul oleh regangan otot yang disebabkan oleh rangsangan dan sebagai

     -aabannya otot berkontraksi. asa regang (ketok) ditangkap oleh reseptor propioseptik

    (reflek propioseptik). Penilaian sebagai berikut #

    * tidak terdapat gerakan reflektorik apapun

    H ada gerakan reflektorik yang lemah (kontraksi otot)

    HH gerakan reflektorik yang cukup kuat (gerakan sendi)$ terdapat pada orang

    sehat :

    normal

    HHH gerakan reflektorik yang melebihi respon umum (area Penerimaan meluas)$

    tidak

    selalu patologis$ bila simetris klonus negatif 

    H H H H gerakan reflektorik yang -elas meningkat dan patologis (terdapat klonus)

    eflek superfisial %erupakan reflektorik yang timbul sebagai respons atas stimulasi

    terhadap kulit dan mukosa. Berbeda dengan refleks dalam$ refleks superfisial tidak sa-a

    mempunyai busur refleks yang segmental melainkan mempunyai komponen supraspinal

     -uga.

  • 8/18/2019 Panduan Clinical Skill Blok Neuropsikiatri 2015

    57/96

    letakkan tangan di lipat paha$ atau lengan baah pasien diletakkan pada lengan baah

    pemeriksa dengan ibu -ari pemeriksa meraba tendon Biceps.

    Stimulasi # ketukan hammer pada ibu -ari pemeriksa yang ditempatkan pada tendon otot

    biseps terssebut

    espon # fleksi lengan di sendi siku

    %enentukan nilai reflek fisiologis # * $ H$ H+$ H, atau H

    efleks tendon biseps (BP) saat tiduran

    +. %empersilahkan pasien tidur telentang dengan sikap lengan setengah ditekuk di sendi

    siku$ letakkan tangan di lipat paha$ pemeriksa dengan ibu -ari meraba tendon Biceps.

    Stimulasi # ketukan hammer pada ibu -ari pemeriksa yang ditempatkan pada tendon otot

    biseps terssebut

    espon # fleksi lengan di sendi siku

    %enentukan nilai reflek fisiologis # * $ H$ H+$ H, atau H

    efleks triseps (;P) saat duduk

    ,. %empersilahkan pasien duduk$ pemeriksa mengangkat siku

    pasien$ lengan tergantung $

    Stimulasi # ketukan hammer pada tendon otot triseps langsung. espons# ekstensi lengan

    baah di sendi siku

    %enentukan nilai reflek fisiologis # * $ H$ H+$ H, atau H

    efleks triseps (;P) saat tiduran

    . %empersilahkan pasien tidur telentang$ dengan sikap lengan

    setengah ditekuk di sendi siku$ letakkan tangan di lipat paha pasien$

    Stimulasi # ketukan hammer pada tendon otot triseps langsung. espons# ekstensi lengan

    baah di sendi siku

    %enentukan nilai reflek fisiologis # * $ H$ H+$ H, atau H

    efleks tendon lutut (KP) saat duduk

    0. %empersilahkan pasien duduk dengan sikap kedua kakinya

    digantung

    Stimulasi # ketukan hammer pada tendon patela

    espons # tungkai baah berekstensi

    %enentukan nilai reflek fisiologis # * $ H$ H+$ H, atau H

  • 8/18/2019 Panduan Clinical Skill Blok Neuropsikiatri 2015

    58/96

    efleks tendon lutut (KP) saat tiduran

    1. %empersilahkan pasien tidur telentang dengan sikap

    pemeriksan mengangkat lutut pada poplitea

    Stimulasi # ketukan hammer pada tendon patela

    espons # tungkai baah berekstensi

    %enentukan nilai reflek fisiologis # * $ H$ H+$ H, atau H

    efleks tendon Achilles (AP) saat duduk

    2. %empersilahkan pasien duduk dengan sikap kedua kakinya

    tergantung$ pemeriksa mendorsofleksikan kaki pasien maksimal.

    Stimulus # ketukan pada tendon Achilles

    espons # Plantar fleksi kaki

    %enentukan nilai reflek fisiologis # * $ H$ H+$ H, atau H

    efleks tendon lutut (KP) saat tiduran

    3. %empersilahkan pasien tidur telentang dengan sikap pergelangan kaki diletakkan diatas

    tungkai baah seberangnya Stimulasi # ketukan hammer pada tendon patela

    espons # tungkai baah berekstensi

    %enentukan nilai reflek fisiologis # * $ H$ H+$ H, atau H

    &@&KS S>P&9S9A@

    efleks kulit dinding perut

    4. %empersilahkan pasien tidur telentang dengan kulit perut terbuka$ pemeriksa menggores

    kulit dinding perut u-ung kunci atau u-ung hammer yang runcing$ menggores dari lateral

    menu-u kemedial pada setiap segmen supraumbilikal $ umbilikal dan infraumbilikal.

    %enentukan efleks kulit dinding perut positip$ yaitu bila umbilicus bergerak mendekati

    rangsangan

    P5N-NT-N P5!B5,A%AAN

    K5T5A!P:,AN P5!5:KSAAN 50,5KS 0:S:9,9G:S

    N9. ,ANGKA ? K5G:ATAN KAS-S

    A. P5!5:KSAAN 50,5K B:S5PS 1 & 4

    1. Mintalah klien berbaring telentang dengan santai

    2. @leksikanlah lengan ba%ah klien di sendi siku

  • 8/18/2019 Panduan Clinical Skill Blok Neuropsikiatri 2015

    59/96

    3. ;etakkanlah tangan klien di daerah perut di ba%ah umbilikus

    ". ;etakkanlah ibu jari pemeriksa pada tendo biseps klien lalu

    ketuklah tendo tersebut palu

    B. P5!5:KSAAN 50,5KS T:S5PS 1 & 4$. Mintalah klien berbaring dengan santai

    &. @leksikan lengan ba%ah klien di sendi siku dan tangan sedikit

    dipronasikan

    '. ;etakkanlah tangan klien di daerah perut di atas umbilikus

    ). etuklah tendo otot triseps pada !osa olekrani

    C. P5!5:KSAAN 50,5KS BAK:9A8:A,:S 1 & 4

    *. Mintalah klien berbaring dengan santai

    1. 6osisikan lengan ba%ah klien dalam posisi setengah !leksi dan

    tangan sedikit dipronasikan

    12. Mintalah klien untuk merelaksasikan lengan ba%ahnya

    sepenuhnya

    13. etuklah pada processus styloideus

    8. P5!5:KSAAN 50,5KS PAT5,,A 1 & 4

    1". Mintalah klien berbaring telentang dengan santai

    1$. ;etakkan tangan pemeriksa di belakang lutut

    1&. @leksikan tungkai klien pada sendi lutut 1 & 4

    1' etuklah pada tendon muskulus kuadriseps !emoris di

     ba%ah patella

    5. P5!5:KSAAN 50,5KS AC:,,5S

    1'. G Mintalah klien berbaring dengan santai

    1). G @leksikan tungkai ba%ah sedikit, kemudian pegang kaki

     pada ujungnya untuk memberikan sikap dorso!leksi ringan pada kaki

    1*. G etuklah pada tendo achilles

    2. @ ;akukan cuci tangan rutin

  • 8/18/2019 Panduan Clinical Skill Blok Neuropsikiatri 2015

    60/96

    K5T5A!P:,AN P5!5:KSAAN 50,5KS PAT9,9G:S

    efleks patologis adalah refleks*refleks yang tidak dapat dibangkitkan pada orang normal$

    kecuali pada bayi dan anak kecil.

    Kebanyakan berupa gerak reflektorik defensi!e atau postural yang pada orang deasa

    sehat dikelola dan ditekan oleh akti!itas susunan piramidalis. Bayi atau anak kecil umur *1

    tahun belum memiliki susunan piramidalis yang bermielinisasi penuh sehingga akti!itas

    susunan piramidalisnya belum sempurna.

    &@&KS PA;

  • 8/18/2019 Panduan Clinical Skill Blok Neuropsikiatri 2015

    61/96

    Pemeriksa mendorso fleksikan -ari tengah pasien$ kemudian melakukan pencolekan

    pada u-ung -ari tengah $ hasil positipnya akan diikuti fleksi -ari telun-uk dan ibu-ari serta

     -ari*-ari lainnya setiap kali dicolek*colek

    3. efleks offman

    Eari tengah pasien di-epit dan digoreskan pada kuku dengan u-ung kuku ibu-ari

    pemeriksa akan diikuti fleksi se-enak ibu-ari$ -ari telun-uk serta -ari*-ari lainnya setiap kali

    kuku -ari tengah digores

    &@&KS PA;

  • 8/18/2019 Panduan Clinical Skill Blok Neuropsikiatri 2015

    62/96

    C5CK,:ST P5!5:KSAAN 50,5KS PAT9,9G:S

     No. Diskripsi

    0kor 

    1 2 3

    9@;0 6:8;850 :5

    9e!leks Babinski tensor plantar response

    1

    Melakukan penggoresan telapak kaki bagian lateral dari tumit melengkung sampai pangkal

    ibu jari,

    Menentukan re!lek Babinski positi! bila timbul dorsum !lei ibujari kaki., diikuti pengembangan dan ekstensi jari-jari kaki +!anning

    9e!leks /haddock 

    2Melakukan penggoresan terhadap melingkari maleolus sampai kulit dorsum pedis bagian

    lateral atau eksterna, hasil positipnya sama dengan re!lek Babinski.

    9e!leks 8ppenheim

    3

    Melakukan pengurutan dari proksimal kedistal secara keras dengan jari telunjuk dan ibujari

    tangan terhadap kulit yang menutupi os tibia atau dengan menggunakan sendi inter!alangeal

     jari telunjuk dan jari tengah dengan tangan mengepal, hasil positipnya sama dengan re!lek

    Babinski.

    9e!leks ordon

    " Melakukan pemencetan otot betis secara keras, hasil positipnya sama dengan re!lek Babinski.

    9e!leks 0chae!!er 

    $Melakukan pemencetan tendon :chilles secara keras, hasil positipnya sama dengan re!lek

    Babinski.

    9e!leks onda

      +. Melakukan penjepitan jari kaki keempat pasien, di plantar !leksikan maksimal , dilepas, hasil positipnya sama dengan re!lek Babinski.

  • 8/18/2019 Panduan Clinical Skill Blok Neuropsikiatri 2015

    63/96

    9@;0 6:8;850 :N:N

    9e!leks r ömner 

    '

    6emeriksa men-dorso-!leksikan jari tengah pasien, kemudian melakukan pencolekan pada

    ujung jari tengah , hasil positipnya akan diikuti !leksi jari telunjuk dan ibujari serta jari-jari

    lainnya setiap kali dicolek-colek 

    9e!leks =o!!man

    )

    ?ari tengah pasien dijepit dan digoreskan pada kuku dengan ujung kuku ibujari pemeriksa

    akan diikuti !leksi sejenak ibujari, jari telunjuk serta jari-jari lainnya setiap kali kuku jari

    tengah digores

    9@;0 6:8;85 9905

    9e!leks menetek 

    * 0entuhan pada bibir akan diikuti gerakan bibir, lidah dan rahang ba%ah seolah-olah menetek.

    0nout re!leks

    1 6engetukan pada bibir atas maka bibir atas dan ba%ah menjungur atau kontraksi otot-ototsekitar bibir atau ba%ah hidung

    9e!leks memegang

    1

    1

    6enekanan atau penempatan jari pemeriksa pada telapak tangan pasien maka tangan

     pasien akan mengepal

    9e!leks palmomental

    1

    2

    6enggoresan dengan ujung pensil atau ujng gagang palu re!leks terhadap kulit

    telapak tangan bagian tenar maka didikuti kontraksi otot mentalis dan orbikularis

    oris isilateral

  • 8/18/2019 Panduan Clinical Skill Blok Neuropsikiatri 2015

    64/96

  • 8/18/2019 Panduan Clinical Skill Blok Neuropsikiatri 2015

    65/96

    P5!5:KSAAN K998:NAS: !9T9:K ( Tes Cereellum

    'angguan Cerebellum sebagai berikut #

    * "ismetria (tidak mampu melakukan gerakan tepat -arak$ tepat tu-uan dan halus).

    * "isdiadokokenesia (tidak mampu melakukan gerakan yang berlaanan berurutan).

    * ebound fenomena (tidak mampu menghentikan gerakan tepat pada aktunya)

    * Sikap$ ipotonia

    * Nistagmus (lihat %odul N.999)

    * omberg ;es (lihat %odul N./999) * Ealan ;andem (lihat %odul N./999)

    P

  • 8/18/2019 Panduan Clinical Skill Blok Neuropsikiatri 2015

    66/96

    5. %enentukan adanya "ysdiadokokinesia yaitu bila gerakan pronasi*supinasi dan gerakan

    Plantar fleksi*"orsum leksi lebih lambat atau tidak trampil.

    C5CK,:ST P5!5:KSA

  • 8/18/2019 Panduan Clinical Skill Blok Neuropsikiatri 2015

    67/96

     No. Diskripsi

    0kor 

    1 2 3

    es elunjuk-hidung

    1

    Mempersilahkan dengan telunjuk pasien disuruh menyentuh jari pemeriksa

    kemudian menyentuh hidungnya sendiri, kedudukan jari pemeriksa dirubah-

    rubah kedudukannya.

    2

    Mempersilahkan dengan telunjuk pasien disuruh menyentuh jari telunjuk

    sisi lainnya kemudian menyentuh hidungnya sendiri, kedudukan jari pasien

    disuruh merubah-rubah kedudukannya, diperiksa saat mata terbuka dan

    tertutup

    3

    Mempersilahkan kedua lengan pasien direntangkan lurus, secara bergantian

    telunjuk pasien disuruh menyentuh hidung, dengan mata terbuka dan mata

    tertutup.

    es elunjuk-telunjuk

    "

    Mempersilahkan kedua jari telunjuk pasien saling disentuhkan kemudian

    dijauhkan, kemudian disuruh menyentuh lagi berulang-ulanng, posisi tangan

    dirubah, baik mata terbuka dan mata tertutup.

    es umit-;utut-5bujari kaki

    $Mempersilahkan tumit pasien diangkat letakkan diatas lutut, geser tumit

    diatas tibia sampai ibu jari kaki dan diulang-ulang.

    &

    Menentukan adanya Dysmetria tangan yaitu bila tes telunjuk- hidung ,

    telunjuk-telunjuk dan es umit-;utut-5bujari kaki diatas tidak bisa tidak

    tepat.

    es 6ronasi-0upinasi

    'Mempersilahkan dengan kedua tangan pasien melakukan gerakan pronasi-

    supinasi secara cepat, berulang-ulang.

    es 6lantar !leksi-Dorsum @leksi

    )Mempersilahkan pasien melakukan gerakan 6lantar !leksi- Dorsum @leksi

    secara cepat, berulang-ulang.

  • 8/18/2019 Panduan Clinical Skill Blok Neuropsikiatri 2015

    68/96

    *Menentukan adanya Dysdiadokokinesia yaitu bila gerakan pronasi-supinasi

    dan gerakan 6lantar !leksi-Dorsum @leksi lebih lambat atau tidak trampil.

    AN 0-NGS: K998:NAS:

  • 8/18/2019 Panduan Clinical Skill Blok Neuropsikiatri 2015

    69/96

    P5!5:KSAAN 0-NGS: ,-- ? !5NTA, (higher #orti#al un#tion

    Pemeriksaan fungsi luhur berkaitan dengan fungsi kortek di otak besar$ pemeriksaan initerdiri atas # tingkat kesadaran$ atensi : pemusatan perhatian$ orientasi$ berbahasa$ memori$pengetahuan umum$ berhitung$ abstraksi$ gnosis$ praksis$ respon emosional

    Pada pemeriksaan ini hanya dikhususkan pada berbahasa (afasia) $ %emori dan %%S&(mini mental state e7amination).

     The !ini !ental State 5amination (!!S5   Skor

    langi lagi sampai penderita menyebutkan denganbenar. Catat -umlah pengulangan.

    3

    Perhatian dan Kalkulasi

    ( ) Pengurangan 55 dengan 2. Nilai untuk -aaban yang benar. entikan setelah 0 -aaban atau e-a secara terbalik kata “DA8>”Nilai diberikan pada huruf yang benar 

    sebelum kesalahan$ misalnya # >8AD G nilai +

    5

    %engenal Kembali : %engingat

    ( ) Penderita disuruh mengulang , ob-ek di atas tadi. 3

    Bahasa

    ( ) ;un-ukkan suatu ob-ek:benda dan penderita diminta untuk

    menyebut nama ob-ek:benda tadiF Pensil$.....-am$.....

    2

    ( ) Penderita diminta mengulang kata #“NA%>N$ ;ANPA dan B9@A’ 1

    ( ) Penderita diminta mengikuti perintah #“ Ambil kertas itu dengan

    tangan kanan anda$ lipatlah men-adi dua dan letakkan di lantai.”

    3

    /isuospasial:Persepsi

    ( ) Penderita diminta membaca dan melakukan perintah tertulis pada 1

  • 8/18/2019 Panduan Clinical Skill Blok Neuropsikiatri 2015

    70/96

     The !ini !ental State 5amination (!!S5   Skor

    kertas #“P&EA%KAN %A;A AN"A”

    ( ) Penderita diminta untuk menulis sebuah kalimat (harus mempunyaisubyek dan kata ker-a yang mempunyai arti)............................

    1

    ( ) "apatkan penderita mencontoh gambar di baah ini (beri nilai

     -ika semua sisi dan sudut baik$ dan perpotongan sisi berbentuk segi empat di baahini).

    1

    Eumlah nilai

    + –,5 # normal

    2*+, # mild cogniti!e impairmentI1 # se!ere cogniti!e impairment

  • 8/18/2019 Panduan Clinical Skill Blok Neuropsikiatri 2015

    71/96

    P5!5:KSAAN A0AS:A

     Afasia adalah salah satu gangguan berbahasa dimana ter-adi gangguan komunikasi dengansekelilingnya. Syarat pemeriksaan afasia adalah tidak ada penurunan dera-at kesadaran."alam berbahasa tercakup berbagai kemampuan 1 langkah yaitu #

    a. bicara spontan (fluently)

    b. komprehensi (comprehensi!e)

    c. mengulang (repetition)

    d. menamai (naming)

    e. membaca (reading)

    f. menulis (riting)

    "alam pemeriksaan afasia ini semua komponen di atas diperiksa tersendiri$ pembagianafasia berdasarkan gangguan komponen yang ter-adi.Eenis Afasia yang utama # Afasia %otorik (Broca)$ Afasia Sensoris$ Afasia 'lobal$ AfasiaKonduktif$ Afasia ;ranskortikal %otor$ Afasia ;ranskortikal Sensoris

    Kelancaran Berbahasa ( fluently ). %emeriksa kelancaran berbahasa $ pasien ditanya nama$ alamat$ berada dimana$ kenapasakit$ keluhannya dsb$ melihat apakah pasien men-aab dengan lancar$ tidak terbata*bata$spontan$ bila lancar maka bicara pasien fluent:lancar.

    Pemahaman Berbahasa ( comprehensi!e )

    +. %emeriksa pemahaman berbahasa $ saat anamnesa dilihat pemahaman pasien dalammen-aab pertanyaan (!erbal)$ dan isi : kualitas bahasanya$ bila tidak paham cobamemerintah dengan perintah melakukan gerakan motorik$ baik !erbal atau non !erbal $contoh angkat tangan ke atas pemeriksa dengan harapan pasien bisa mengikuti$ bila tidakbisa coba angkat tangan pasien oleh pemeriksa dan tahan sebentar$ bila bisa maka

    pemahaman baik.

    Pengulangan bahasa ( epetition ),. %empersilahkan pasien mengulang apa yang diucapkan pemeriksa$ mulai satu kata$beberapa kata atau kalimat$ contoh # mengulang kata*kata$ nama buah$ nama benda$ kota $angkaPemberian nama benda ( Naming ). %enyiapkan benda*benda sederhana di sekitar pemeriksa: pasien$ tanya nama bendatersebut$ bila bisa maka komponen penamaan baik.

  • 8/18/2019 Panduan Clinical Skill Blok Neuropsikiatri 2015

    72/96

    %embaca dan %enulis0. %empersilahkan pasien membaca dan menulis apakah ada gangguan atau tidak.

    %enentukan -enis Afasia

    1. %enentukan -enis Afasia # Afasia %otorik (Broca)$ Afasia Sensoris$

     Afasia 'lobal$ Afasia Konduktif$ Afasia ;ranskortikal %otor$ Afasia ;ranskortikal Sensoris( @ihat ;abel dan Algoritme pemeriksaan Afasia )

  • 8/18/2019 Panduan Clinical Skill Blok Neuropsikiatri 2015

    73/96

    ?enis

    :!asia

     

    0luen

    tl3

    Comprehensi"e

     

    epetit

    ion

    Naming 9eading  6riting ,esi

    Motorik

    Broca

    kspresi! 

    ak

    ;ancar Baik 

    ergang

    gu

    ergangg

    u

    Ber(arias

    ierganggu

    @rontal

    5n!erior

    6osterior 

    Aernick 

    e

    9esepti! 

    ,an#ar :si 2elek

     

     Terganggu

     

     Terganggu

     

     Terganggu

    ergangg

    u

     

     Terganggu

     TemporalSuperiorposterior

    lobalak

    ;ancar 

     

     Terganggu

     

     Terganggu

     Terganggu

    ergangg

    u

     

     Terganggu

     0rontotemporal

    onduks

    i;ancar Baik 

    ergang

    gu

    ergangg

    u

    Ber(arias

    i

     

     Terganggu

    @asikulus

    arkuatus

    girus

    supramargi

    nal

     Nominal ;ancar Baik Baik ergangg

    u

    Ber(arias

    ierganggu

    irus

    angular

    emporal

    superior

     posterior 

    ranskor 

    t ikal

    motorik 

    ak

    ;ancar Baik   Baik

     

     Terganggu

    Ber(arias

    i

     

     Terganggu

     Per i sil"iananterior

    ranskor 

    t ikal

    sensorik 

    ;ancar 

     

     Terganggu

     Baik  Terganggu

    ergangg

    u

     

     Terganggu

     Per i sil"ianposterior

  • 8/18/2019 Panduan Clinical Skill Blok Neuropsikiatri 2015

    74/96

    P5!5:KSAAN !:N: !5NTA, STAT5 (!!S5

    No ,ANGKA K,:N:K P5!5:KSAAN0-NGS: K9T:KA, ,--

    KAS-S

    :. 9:5NTAS: 1 & 4

    1. lien dipersilakan duduk

    lien diminta menyebutkan tanggal, hari, bulan,

    tahun, musim ruangan, rumah sakitkampus, kota,

     propinsi, negara.

    2 Mencatat kesalahan-kesalahan yang dibuat oleh klien

    3 :danya kesalahan-kesalahan menunjukkan gangguan

    orientasi.

    ::. 5G:STAS:

     1 Meminta klien mengingat 3 kata bola, melati, kursi.

    :::. AT5NS:?KA,K-,AS:

    1 Meminta klien mengurangi angka sebanyak lima seri

    1-' 7

    :tau menyebutkan urutan huru! dari belakang kata

    A:=C>.

    :

  • 8/18/2019 Panduan Clinical Skill Blok Neuropsikiatri 2015

    75/96

    lien dminta meniru gambar ini

  • 8/18/2019 Panduan Clinical Skill Blok Neuropsikiatri 2015

    76/96

    P5!5:KSAAN A0AS:A

     No. Diskripsi

    0kor 

    1 2 3

    elancaran Berbahasa + !luently

    1

    Memeriksa kelancaran berbahasa , pasien ditanya nama, alamat, berada dimana,

    kenapa sakit, keluhannya dsb, melihat apakah pasien menja%ab dengan lancar,

    tidak terbata-bata, spontan, bila lancar maka bicara pasien !luentlancar.

    6emahaman Berbahasa + comprehensi(e

    2

    Memeriksa pemahaman berbahasa , saat anamnesa dilihat pemahaman pasien

    dalam menja%ab pertanyaan +(erbal, dan isi kualitas bahasanya, bila tidak

     paham coba memerintah dengan perintah melakukan gerakan motorik, baik

    (erbal atau non (erbal , contoh angkat tangan ke atas pemeriksa dengan harapan

     pasien bisa mengikuti, bila tidak bisa coba angkat tangan pasien oleh pemeriksa

    dan tahan sebentar, bila bisa maka pemahaman baik.

    6engulangan bahasa + 9epetition

    3

    Mempersilahkan pasien mengulang apa yang diucapkan pemeriksa, mulai satu

    kata, beberapa kata atau kalimat, contoh mengulang kata-kata, nama buah,

    nama benda, kota , angka

    6emberian nama benda + Naming

    " Menyiapkan benda-benda sederhana di sekitar pemeriksa pasien, tanya nama benda tersebut, bila bisa maka komponen penamaan baik.

    Membaca dan Menulis

      *.Mempersilahkan pasien membaca dan menulis +spontan dan di dekte apakah ada

    gangguan atau tidak.

    Menentukan jenis :!asia

  • 8/18/2019 Panduan Clinical Skill Blok Neuropsikiatri 2015

    77/96

    $

    Menentukan jenis :!asia :!asia Motorik +Broca, :!asia 0ensoris, :!asia

    lobal, :!asia ondukti!, :!asia ranskortikal Motor, :!asia ranskortikal

    0ensoris + mengisi abel diba%ah

    Menentukan jenis :!asia

    &

    Menentukan jenis :!asia :!asia Motorik +Broca, :!asia 0ensoris, :!asia

    lobal, :!asia ondukti!, :!asia ranskortikal Motor, :!asia ranskortikal

    0ensoris + mengisi :lgoritme pemeriksaan :!asia diba%ah ini

  • 8/18/2019 Panduan Clinical Skill Blok Neuropsikiatri 2015

    78/96

    PS:K:AT:P5!5:KSAAN STAT-S !5NTA,

    ( "iadaptasi dari Kaplan ? Sadock dan Buku A-ar Psikiatri K>9)

    Pemeriksaan status mental merupakan gambaran keseluruhan tentang pasien yangdiperoleh dari hasil pengamatan terapis dan kesan yang terlihat dari apa yang ditampilkanoleh pasien pada saat proses aancara berlangsung. Status mental pasien dari aktu keaktu dapat berubah*ubah. Secara garis besar gambaran status mental adalah#

    . "eskripsi >mum

    Penampilan# 'ambaran tampilan dan kesan keseluruhan terhadap pasien yang tercermindari postur$ sikap$ cara berpakaian dan berdandan. ;erminologi yang sering digunakan untukmenggambarkan penampilan pasien adalah tampak sehat$ tampak sakit$ tampak tenang$peraatan diri baik$ tampak lebih tua$ tampak kekanak*kanakan dan lain*lain.

    Perilaku dan akti!itas psikomotor # Pengamatan ditu-ukan terhadap aspek kualitas dankuantitas akti!itas psikomotor. Apakah terdapat kegelisahan$ perlambatan psikomotor$pergerakan tubuh secara umum dan akti!itas tanpa tu-uan. ;erminologi yang seringdigunakan untuk menggambarkan psikomotor adalah tenang$ gelisah$ perlambatanpsikomotor$ peningkatan psikomotor dan lain*lain.

    Sikap terhadap pemeriksa# "apat digambarkan sebagai sikap kooperatif$ bersahabat$ hostil$defensif dan merendahkan. Perhatikan pula kemampuan membentuk rapport selama

    aancara.

    +. %ood$ afek dan keserasian afek

    a. %ood# "idefinisikan sebagai suasana perasaan yang bersifat per!asif danbertahan lama$ yang mearnai persepsi seseorang terhadap kehidupannya.

    Pemeriksa dapat menanyakan ’bagaimana suasana perasaan saudara akhir* akhir 

    iniJ’%ood dapat digambarkan dengan mood yang depresi$ hipotim$ iritabel$ irritable$

    hipertim$ euforia dan lain*lain.

    b. Afek# Penilaian terhadap afek dapat berupa afek normal (luas)$ terbatas$ tumpul atau

    mendatar. 'ambaran afek normal(luas) dapat terlihat dari !ariasi ekspresi a-ah$intonasi suara$ serta penggunaan tangan dan pergerakan tubuh. Ketika afekmen-adi terbatas$ maka luas dan intensitas dan ekspresi pasien berkurang. Afektumpul terlihat melalui intensitas ekspresi emosi berkurang lebih -auh. Afek datar ditandai dengan tidak adanya ekspresi afektif $ intonasi bicara monoton danekspresi a-ah datar.

    c.Keserasian afek# Pemeriksa mempertimbangkan keserasian respons pasien terhadaptopik yang sedang didiskusikan dalam aancara. Pasien mengekspresikankemarahan atau ketakutan ketika menceritakan aham ke-ar maka hal inimenggambarkan afek yang serasi.

    ,. Pembicaraan# "eskripsikan pembicaran pasien apakah ia berbicara spontan atautidak$ gambarkan kuantitas$ kecepatan produksi dan kualitas bicara. Amati cara

  • 8/18/2019 Panduan Clinical Skill Blok Neuropsikiatri 2015

    79/96

    pasien berbicara seperti banyak bicara$ mengomel$ fasih$ bicara cepat atau lambat$adakah penekanan$ stuttering atau irama bicara yang tidak la6im (disprosodi).

    . Persepsi# 'angguan persepsi seperti halusinasi dan ilusi dapat dihayati pasienterhadap diri dan lingkungannya. 'angguan persepsi melibatkan sistem sensorik

    seperti auditorik$ !isual$ olfaktorik$taktil$ somatik dan liliput. "apat pula pasienmengalami halusinasi hipnagogik yang muncul pada saat bangun tidur atauhalusinasi hipnopompik yang muncul pada saat bangun tidur.

    a. Pertanyaan yang dapat dia-ukan untuk menanyakan adanya halusinasi#

     Apakah anda pernah mendengar suara atau bunyi yang tidak dapat didengar orang lain atauketika tidak ada orang lain disekitar andaJ (halusinasi auditorik)$ Apakah anda mengalami sensasi yang aneh di tubuh andaJ (halusinasi taktil)$ apakah andapernah melihat sesuatu yang pada saat itu orang lain tidak bisa melihatnyaJ (halusinasi!isual). Apakah anda membaui sesuatu yang tidak dibaui oleh orang lainJ (halusinasiolfaktorius).

     Apakah anda merasa diri anda men-adi berubah tidak seperti biasanyaJ ( depersonalisasi)

     Apakah anda merasa lingkungan sekitar anda men-adi berubah tidak seperti biasanyaJ(derealisasi)

    b. Pertanyaan yang dapat dia-ukan untuk menanyakan adanya ilusi#

    i. %enurut anda$ apakah arna lampu ituJ (apabila lampu berarna putih polos dan pasienmenggambarkan lampu itu berarna arni seperti lampu disko$ maka pasien mengalamiilusi).

    0. Pikiran

    a. Proses pikir# "iobser!asi apakah pasien mempunyai kemampuan untukmen-aab pertanyaan$ berpikir yang bertu-uan$ apakah respon yangdisampaikan rele!an atau tidakJ (koheren)$ apakah pasien menun-ukkanpelonggaran asosiasi pada saat berbicaraJ ( asosiasi longgar)$ apakahpasien tidak men-aab sesuai pertanyaan selama aancaraJ (inkoheren)$apakah pasien berbicara sering lompat gagasanJ (flight of idea)

    b. 9si pikir# Apakah kamu memiliki pikiran yang menurut orang lain aneh tapimenurut kamu biasa a-aJ (aham)$ Apakah kamu memiliki ide mendesak

    yang berulang (obsesi). Apakah saudara mempunyai ketakutan tertentu yangbersifat irrasionalJ (fobia)

    1. Kesadaran# ;ingkat kesadaran adalah berkabut$ somnolen$ supor$ koma$ letargi$ alertdan fugue state.

    2.

  • 8/18/2019 Panduan Clinical Skill Blok Neuropsikiatri 2015

    80/96

    b. Penilaian orientasi tempat# Apakah pasien dapat menyebutkan nama tempatpasien diperiksa dan perlu dinilai pula bagaimana merekaberperilaku dan apakah mengetahui di mana mereka beradaJ

    c. Penilaian orientasi aktu# Apakah pasien dapat mengenali$ menyebutkan

    nama$ dan memahami peran dan relasinya dengan orang*orang tersebutJ Apakah pasien tahu siapa pemeriksaJ

    3. "aya 9ngat# Penilaian fungsi daya ingat dibagi men-adi daya ingat -angka segera$ -angka pendek$ -angka sedang$ dan -angka pan-ang.a. "aya ingat -angka pendek# %enanyakan apa yang dimakan pasien saatsarapan dan makan malam kemarinJ

    b. "aya ingat segera# %enilai recall memori dengan meminta pasien untuk menghitungurutan 1 angka berturut*turut ke depan dan sebaliknya.

    c. "aya ingat -angka pan-ang# Bagaimana masa kanak*kanak saudaraJ

    d. "aya ingat -angka pendek# %inta pasien menceritakan beberapa ke-adianpenting dalam beberapa bulan terakhirJ

    4. Konsentrasi dan perhatian#

    a. Konsentrasi menghitung 55 dikurangi 2 secara serial sebanyak 2 kali. (padasaat test kandidat boleh menanyakan minimal , kali ).

    b. Perhatian# %eminta pasien untuk menyebutkan nama benda yang dimulaidengan huruf tertentu. %eminta pasien menge-a dari belakang huruf yangterdapat pada kata ">N9A.

    5. Kemampuan membaca dan menulis# Pasien diminta untuk menuliskan kalimatsederhana dan lengkap.

    . Kemampuan !isuospasial# Pasien diminta meniru gambar -am dan pentagonal yangberhimpitan pada satu sudut.

    +. Pikiran abstrak# Kemampuan pasien untuk memahami konsep.

    a. Apakah pasien dapat menyebutkan persamaan apel dan -eruk$ me-a dankursi$ lukisan dan puisiJ

    b. Apakah pasien dapat mengartikan beberapa peribahasa ( misal# Apakahsaudara tahu arti peribahasa lebih besar pasak daripada tiangJ)

    ,. Kemampuan 9nformasi dan 9ntelegensi# 9ntelegensi pasien berhubungan dengankosakata dan pengetahuan umum yang dimilikinya seperti nama presiden saat inidan informasi*informasi terkini. Pendidikan dan status ekonomi pasien -uga perludicatat untuk penilaian ini. Kemampuan untuk memahami konsep yang canggih

     -uga mencerminkan kemampuan intelegensi.

  • 8/18/2019 Panduan Clinical Skill Blok Neuropsikiatri 2015

    81/96

    . Pengendalian impuls# "ilakukan obser!asi perilaku selama aancara.a. Apakah pasien dapat mengontrol impuls seksual$ agresif dan impuls lainnyaJb. Apakah pasien berpotensi membahayakan diri dan orang lainJ

    0."aya nilai sosial# Apakah pasien memahami akibat dari perbuatan yang dilakukannya

    dan apakah pemahamannya ini mempengaruhi dirinyaJ

    a. Apakah yang akan dilakukan apabila menemukan dompet di-alanJ

    b. Apakah yang akan dilkaukan apabila menemukan orang -atuh di -alanJ

    1. ;ilikan# %enilai pemahaman pasien terhadap penyakit yang dideritanya. %enurutsaudara apakah kondisi saudara saat ini perlu diatasi dan butuh terapiJ "era-attilikan terdiri atas#. Penyangkalan penuh terhadap penyakit.+. %empunyai sedikit pemahaman terhadap penyakit tetapi -uga sekaligusmenyangkalnya pada aktu yang bersamaan.,. Sadar akan penyakitnya tetapi menyalahkan orang lain$ faktor luar atau faktor organik.. Pemahaman baha dirinya sakit$ tetapi tidak mengetahui penyebabnya.0. ;ilikan intelektual# %engakui baha dirinya sakit dan tahu baha penyebabnyaadalah perasaan irasional atau gangguan * gangguan yang dialami$ tetapi tidakmenggunakan pengetahuan tersebut untuk pengalaman dimasa datang.1. ;ilikan emosional# Pemahaman emosional terhadap motif dan perasaan* perasaanpada diri pasien dan orang*orang penting dalam kehidupan pasien yang dapatmembaa perubahan mendasar pada perilaku pasien

    2. Penilaian realita# Apakah pasien bisa membedakan mana yang nyata dan tidaknyataJ (misal# apabila pasien memiliki aham atau halusinasi$ maka bisadisimpulkan baha pasien mengalami gangguan dalam menilai realita)

    3. %enilai kepribadian# Ceritakan tentang diri saudara seperti apaJ Bagaimanapenilaian orang lain tentang saudaraJ

  • 8/18/2019 Panduan Clinical Skill Blok Neuropsikiatri 2015

    82/96

    Pencatatan # >rutan:Skema Status Praesens Psikiatri

    Status psikiatri pasien didapatkan dari#

    Auto anamnesa

    etero anamnesa.

    Pemeriksaan # isik$ Psikiatrik$ Penun-ang$ 9nternistik$ Neurologi.

    9. 9"&N;99KAS9 PAS9&N

    . N a m a+. >mur : ;gl. @ahir.,. Kelamin

    . A l a m a t0. Suku bangsa1. Agama2. Status3. Pendidikan

    99. K&@>AN >;A%A

     Apa yang menyebabkan pasien berobat ( auto dan : atau hetero anamnesa ).

    999. 9DA8A; P&N8AK9; S&KAAN'

    * Pengembangan dari pertanyaan keluhan utama.

    * "idapat dari Auto dan : atau hetero anamnesa.

    * Pengembangan pertanyaan disesuaikan dengan data status psikiatrik.

    * Stesor : masalah psiko social.

    * aktor keturunan.

    9/. 9DA8A; P&N8AK9; "A>@> ( Penyakit fisik ? psikiatrik ).

    * Pengembangan pertanyaan sama dengan penyakit sekarang ( untuk mendapatkan

    prediksi diagnosis )

    * iayat pengobatan.

  • 8/18/2019 Panduan Clinical Skill Blok Neuropsikiatri 2015

    83/96

    * Bila pernah %S$ tanyakan #o @ama diraat : lama peraatan.

    o %endapat obat berapa macam$arnanya$ diminum berapa kali o Cara pulang

    ( "ipulangkan$ Pulang Paksa$ %elarikan diri ).

    /. 9DA8A; P9BA"9.

     A. Prenasal dan perinasal.

    B. %asaperkembangan

    C. %asa "easa

    ". Se-ak lahir sampai rema-a.

    iayat peker-aan

    iayat sosal.

    iayat perkainan dan berkeluarga.

    iayat pendidikan.

    Akti!itas sosial.

    Situasi kehidupan sekarang.

    iayat psiko seksual.

    riayat hukum

    /9. &S>%& # semua data pendukung diagnosa (data positif dan negatif)

    /99. "9A'N

  • 8/18/2019 Panduan Clinical Skill Blok Neuropsikiatri 2015

    84/96

    &!aluasi perkembangan pasien

    &!aluasi diagnosis

    &!aluasi ;erapi

    . Prognosa

    %empertimbangan beberapa aspek

    >mur 

    Eenis gangguan:penyakit

    stressor 

    faktor pendukung:dukungan sosial

    faktor keturunan

    Cara %emimpin Daancara

    . "iniatkan untuk kesembuhan pasien dengan memohon kepada ;uhan 8%& agar 

    pasien diberikan kesembuhan F dokter harus siap menolong.

    +. Pasien ditanya terlebih dahulu $ baru keluarga : pengantarnya.

    >ntuk bertanya kepada keluarga : pengantar harus sei-in pasien$ bila perlu pasien

    dan keluarganya diaancarai secara terpisah$ hindari dari kecurigaan pasien.

    ,. ;erapist tetap rele7$ -angan kaku$ dengan bi-aksana harus memperhatikan kondisi

    pasien.

    . Eangan terlalu mengharapkan hasil yang banyak pada pertemuan pertama.

    0. Sebaiknya -angan ( lihat yang perlu di perhatikan dalam aancara no. 4)

    1. >sahakan pertanyaan sistimatis$ kronologis dan selalu kritis : cermat.

    2. 'alilah : tanyakan semua ge-ala : psiko patologi yang terkait dengan

    pengisian status ( presens : psikiatrik ).

    3. >sahakan kombinasi “symptome oriented inter!ie dan “ insi=ht oriented

    inter!ie“.

    4. Bilamana tidak dapat contak !erbal$ usahakan non !erbal.

    5. Perhatikan semua$ baik yang tersurat maupun yang tersirat ( bahasa isyarat : bahasa

    badan )$ usahakan klatifikasi dan -angan tergesa gesa mengambil kesimpulan.

    . Sekaligus lakukan obser!asi tentang #

    a. eaksi dan sikap pasien: kesan umum # * biasa$ aneh$ kaku$ marah$

    malu$ cara ber-alan$ cara duduk$ tata pakeian dsb.

    b. &kspresi a-ah # * "angkal$ curiga$ -engkel$ kosong dsb.

  • 8/18/2019 Panduan Clinical Skill Blok Neuropsikiatri 2015

    85/96

    c. %ata # * Pandangan matanya$ menghindar menatap$ terbuka

    :tertutup$ kedipan mata dsb.

    d. Cara bicara # * Spontan$ cepat$ lambat$ melantur dsb.

    e. eaksi otot # * kaku : tegang$ lemas$ melaan$ santai dsb.

    f. eaksi emosional yang ditun-ukkan dengan kondisi fisiologik #

    * Keluar air mata ( sedih ).

    * %uka merah$ nafas cepat ( marah ).

    * Berkeringat dingin ( cemas ).

    +. %erangkum dan merefleksikan isi aancara yang didapat serta kondisi perasaan

    pasien dalam : untuk mengkhiri aancara.

    ,. Eangan lupa mengucapkan terima kasih atas kesediaannya .

    Sampaikan kemungkinan masih diperlukan pertemuan lagi untuk membahas hal –

    hal yang lain ( informasikan ).

    al–hal yang perlu diperhatikan dalam aancara

    . %enekankan aspek“%&"9C

  • 8/18/2019 Panduan Clinical Skill Blok Neuropsikiatri 2015

    86/96

    h. %emulai secara moralitis

    i. %embebankan kepada P7. ;entang kesulitan dokter sendiri.

     -. %emberi contoh diri sendiri.

    k. %enentramkan secara berlebihan.

    l. %engatakan“pasti : tentu”.

    m. %enyalahkan P7. (membuat malu P7.).

    B&B&APA CA;A;AN >N;>K PAS9&N S>@9; "9@AK>KAN DADANCAA :

    P&%&9KA


Top Related