modul tugas semester pendek blok neuropsikiatri 2

20
MODUL TUGAS SEMESTER PENDEK BLOK NEUROPSIKIATRI PRODI KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM MALANG 1. Gangguan kesadaran bisa disebabkan faktor kerusakan di otak meningen atau sistemik, Isilah isian berikut ini Meningitis Ensefalitis Koma hipoglikemi Koma hiperglike mi Etiolog i Bakteri, virus, parasit Herpes virus, arbovirus, rabies Penggunaan insulin, Penggunaan sulfonilurea Hiperinsulinisme alimenter pasca gastrektoni. Insulinoma Tumor ekstrapankreatik : fibsosorkoma, karsinoma ginjal. Hipopituitarisme DM, infeksi, penyalahgu naan obat Gejala klinis Sakit kepala Demam Foto fobia Tanda rangsang meningeal Sakit kepala Demam Gangguan kesadaran, defisit neurologik Kejang (berkeringat, gemetar, sakit kepala, dan palpitasi pingsan rasa haus, mulut kering, kulit gatal, hangat dan kering, mual dan muntah, nyeri abdomen, pusing dan poliuria. Pemerik saan fisik yang menduku ng diagnos e Kaku kuduk Brudzinsky 1 Brudzinsky 2 Kernig sign mukosa, kulit- ruam, jaringan limfe Inspeksi: Pucat, diaforesis, Kulit lembab dan dingin, gemetar, peningkatan pernafasan dangkal. • Palpasi: Piloreksi, Dehidrasi berat, Turgor buruk, mukosa pipi kering, mata cekung,

Upload: fahmi-iskandar-aminullah

Post on 27-Dec-2015

54 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ssssssssssssssssdfdfdssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss

TRANSCRIPT

Page 1: Modul Tugas Semester Pendek Blok Neuropsikiatri 2

MODUL TUGAS SEMESTER PENDEK BLOK NEUROPSIKIATRI

PRODI KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS ISLAM MALANG

1. Gangguan kesadaran bisa disebabkan faktor kerusakan di otak meningen atau

sistemik, Isilah isian berikut ini

Meningitis Ensefalitis Koma hipoglikemi Koma hiperglikemi

Etiologi Bakteri, virus, parasit

Herpes virus, arbovirus, rabies

Penggunaan insulin, Penggunaan sulfonilureaHiperinsulinisme alimenter pasca gastrektoni.InsulinomaTumor ekstrapankreatik : fibsosorkoma, karsinoma ginjal.Hipopituitarisme

DM, infeksi, penyalahgunaan obat

Gejala klinis

Sakit kepalaDemamFoto fobiaTanda rangsang

meningeal

Sakit kepala Demam Gangguan kesadaran,

defisit neurologik Kejang

(berkeringat, gemetar, sakit kepala, dan palpitasi pingsan

rasa haus, mulut kering, kulit gatal, hangat dan kering, mual dan muntah, nyeri abdomen, pusing dan poliuria.

Pemeriksaan fisik yang mendukung diagnose

Kaku kudukBrudzinsky 1Brudzinsky 2Kernig sign

mukosa, kulit-ruam, jaringan limfe

 Inspeksi: Pucat, diaforesis, Kulit lembab dan dingin, gemetar, peningkatan pernafasan dangkal.• Palpasi: Piloreksi, kelemahan motorik.• Auskultasi:Gastrointestinal: peningkatan bising usus.

Dehidrasi berat, Turgor buruk, mukosa pipi kering, mata cekung, perabaan ekstremitas dingin, nadi cepat lemah

Pemeriksaan Laboratorium yang mendukung diagnostik

Pemeriksaan analisa cairan serebrospinal,DL, Urin, uji tuberkulin, Ct scan

DL : LeukositPmx : cairan serobrospinal :cairan jemih, jumlah sel diatas normal, hitung jenis didominasi oleh limfosit, protein dan glukosa normal atau meningkat,EEG didapatkan gambaran penurunan aktivitas atau perlambatan.

Pemeriksaan glukosa darah

Gula darah dan osmolaritas serum tinggi

Terapi Antibiotik, antiviral (tergantung kausa), diazepam

Antibiotik, antiviral (tergantung kausa), diazepam

mengkonsumsi gula (dalam bentuk permen atau tablet glukosa)

Cairan hipotonis, insulin

Page 2: Modul Tugas Semester Pendek Blok Neuropsikiatri 2

1. Salah satu pemeriksaan fisik ntuk menilai kesadaran adalah menggunakan

pemeriksaan GCS. Jelaskan proses pemeriksaan GCS

2. Kejang merupakan keluhan klinis yang sering ditemui dalam praktek. Berikut ini

beberapa contoh penyakit dengan gejala klinis kejang. Isilah isian berikut ini

Kejang demam Kejang epilepsi Kejang tetanusEtiologi Disebabkan oleh

suhu yang tinggi2.timbul pada permulaan penyakit infeksi (extra Cranial), yang disebabkan oleh bakteri, virus

GenetikLesi di otak, seperti : asfiksia, tumor, trauma kepala, infeksi, stroke

Clostridium tetani

Patogenesa Demam-metabolisme basal ↑-kebutuhan O2 ↑-perubahan keseimbangan sel neuron-difusi ion kalium&natrium-pelepasan muatan listrik-kejang

Gangguan pada sel neuron (ion K berkurang dan ion Na meingkat dalam sel)Gangguan mekanisme inhibisi presinap dan pascasinap

Gejala klinis Semua KD bentuk tonik- Bentuk kejang rigiditas, spasme otot dan

Page 3: Modul Tugas Semester Pendek Blok Neuropsikiatri 2

klonik apabila berat disfungsi otonom

Pemeriksaan fisik yang mendukung diagnosis

Nilai kesadaran, suhu tubuh

Nilai kesadaran, PF : demam, hemodinamik, tanda dehidrasi, hipoksia

Adanya kekakuan lokal atau trismusAdanya kaku kuduk, risus sardonicus, opisthotonus, perut papanKekakuan extremitas yang khas : flexi tangan, extensi kakiAdanya penyulit

Pemeriksaan laboratorium pendukung

darah tepi, elektrolit, dan guladarah, pungsi lumbal

EEG : untuk membantu menegakan diagnosis epilepsi dan menentukanklasifikasi bangkitan epilepsi dan sindrom epilepsi.oMRI dan CT scan : untuk mengetahui adanya kelainan struktur di otak

Pemeriksaan biakan luka, leukosit meingkat, kadar enzim otot meingkat, EMG menunjukkan pelepasan sub unit motorik

Terapi diazepam Karbamazepin : dosis : 10-25 mg/kgBB/hr. Dibagi 3 dosis.oAsam valproat : dosis : 20-60 mg/kgBB/hr. Dibagi 2-3 dosis

Antibiotik diberikan selama 10 hari, 2 minggu bila ada komplikasi•Penisillin prokain 50.000 IU/kg BB/kali i.m, tiap 12 jam, atau•Metronidazol loading dose 15 mg/kg BB/jam, selanjutnya 7,5 mg/kg BB tiap 6 jam

Page 4: Modul Tugas Semester Pendek Blok Neuropsikiatri 2

3. Pasien dengan kelumpuhan juga merupakan keluhan yang sering muncul dalam

klinis. Berikut ini beberapa penyakit dengan gejala utama kelumpuhan. Isilah

isian berikut ini

Poliomyelitis Myastenia gravis

Guillain Bare Syndrome

Stroke perdarahan

Stroke trombosis

Etiologi genus enterovirus dan famili picorna viridae

IdiopatikAutoimun

Idiopatikinfeksi saluran pernafasan atau pencernaan

HemodinamikDefek PDGang. Faal pembekuan

Gejala klinis

Jenis asimptomatis : tidak terdapat gejala,

Jenis abortive : Anoreksia, mual, konstipasi, nyeri abdomen, disertai nyeri tenggorokan, demam ringan dan sakit kepala

Jenis non paralitk : hanya nyeri kepala, nausea dan muntah lebih hebat

Jenis paralitik : kelemahan satu atau lebih kumpulan otot skelet atau cranial

Kelemahan otot

Kelemahan progresif kedua anggota gerak atau lebih

Arefleksia

Sangat akutSakit kepalaMuntahKejangTidak sadar

Bangun tidur

Sakit kepala (-)

Muntah (-) Kejang (-)

Pemeriksaan fisik yang menduk

penderita ditugaskan untuk menghitung dengan

hilangnya refleks-refleks tendon

Kaku kuduk Kaku kuduk (-)

Page 5: Modul Tugas Semester Pendek Blok Neuropsikiatri 2

ung suara yang keras

mengedipkan matanya secara terus-menerus

Uji Tensilon (edrophonium chloride)

Uji Prostigmin (neostigmin)

Pemeriksaan laboratorium yang mendukung

Setelah masa inkubasi 7-10 hari), tidak terdapat gejala

Antistriated muscle (anti-SM) antibody

Single-fiber Electromyography (SFEMG)

Peningkatan protein dalam CSS dengan jumlah sel <10 sel/μl

Temuan elektrofisiologis mengenai adanya demyelinasi: melambatnya/ terbloknya hantaran saraf

LP darah : +Arteriografi : shift midlineCt scan : hiperdens

Lp darah –Arteriografi : stenosisCT scan : hipodens

Terapi IPV (Inaktivated Polio Vaccine, vaksin salk)OPV (Oral Polio Vaccine, Vaksin Sabin)

Antikolinesterase (asetilkolinesterase inhibitor) dan terapi imunomudulasiAntibiotikPlasma Exchange (PE)

Pengobatan simtomatikImunoglobulin IVObat sitotoksik

Dioperasi (serebelum diameter >3)Rehabilitasi medik

Anti plateletAnti coagulantTrombolitik

4. Nyeri kepala merupakan salah satu keluhan yang sering ditemukan di klinik.

Berikut ini penyakit dengan keluhan utama. Jelaskan mekanisme dasar terjadinya

nyeri kepala

Nyeri kepala dapat terjadi akibat :

1. Distensi, traksi atau dilasi pembuluh arteri intrakranial / ekstrakranial

2. Traksi/pergeseran pembuluh vena intrakranial yang besar/selubung

duramaternya

3. Kompresi, tarikan/inflamasi pada saraf-saraf kranial serta spinal

4. Spasme, Inflamasi dan trauma pada muskulus kranial serta servikal

5. Iritasi meningen serta kenaikantekanan intrakranial

Page 6: Modul Tugas Semester Pendek Blok Neuropsikiatri 2

6. Pertubasi tonjolan serotonergik intraserebral

5. Berikut ini beberapa penyakit dengan keluhan uatama nyeri kepala yang sering

dijumpai di klinik. Isilah isian berikut

Tention headache MigrainPencetus/etiologi Stres psikologis

Stres ototDisfungsi oromandibular

TraumaMakanan mengandung tiraminMenstruasiPil kontrasepsi

Patomekanisme dasar terjadinya penyakit

Fktor psikologik, kontraksi otot perikranial yg berkepanjangan, Faktor hormonal (kadar trombosit rendah)

Banyak hipotesis :Kelainan fungsi trombosit, teori vaskuler, neurovaskuler herediter, alergi makanan

Gejala klinis Terasa diikat, ditindih barang berat, perasaan tidak enak di daerah frontal dan tengkuk, berkurang setelah istirahat

Serangan 1 sisi disertai anoreksia & kadang mual muntah, fotofobia

Pemeriksaan fisik yang ditemukan pemeriksaan umum, internus dan neurologik. Pemeriksaan lokal kepala, nyeri tekan didaerah kepala, gerakan kepala ke segala arah, palpasi arteri temporalis,spasme otot peri-cranial dan tengkuk, bruit orbital dan temporal.

pemeriksaan umum, internus dan neurologik. Pemeriksaan lokal kepala, nyeri tekan didaerah kepala, gerakan kepala ke segala arah, palpasi arteri temporalis,spasme otot peri-cranial dan tengkuk, bruit orbital dan temporal

Pemeriksaan pendukung yang mendukung diagnosis

Foto Rongten kepela2. EEG3. CT-SCAN4. Arteriografi, Brain Scan Nukli

Foto Rongten kepela2. EEG3. CT-SCAN4. Arteriografi, Brain Scan Nukli

Terapi Analgetika : acetaminofenAntidepresan : amitriptilinAnticemas : benzodoazepinMuscle relaxanBOTOXAkupunctur

AnalgesikAntihistaminAntiemetikSimpatomimetik

Page 7: Modul Tugas Semester Pendek Blok Neuropsikiatri 2

6. Untuk menegakkan diagnosis, perlu dilakukan berbagai pemeriksaan neurologis.

Jelaskan bagaimana melakukan pemeriksaan neurologis pada ekstremitas atas dan

bawah

Page 8: Modul Tugas Semester Pendek Blok Neuropsikiatri 2
Page 9: Modul Tugas Semester Pendek Blok Neuropsikiatri 2
Page 10: Modul Tugas Semester Pendek Blok Neuropsikiatri 2

7. Untuk menegakkan diagnosa, adanya kelainan dari meningen, dilakukan

pemeriksaan meningeal sign. Jelaskn prosedur pemeriksaan meningeal sign

Page 11: Modul Tugas Semester Pendek Blok Neuropsikiatri 2

8. Pasien dengan gangguan jiwa, secara garis besar terbagi atas psikosa dan

neurosa. Jelaskan perbedaan dari kedua kelianan tersebut

Psikosa Neurosa

Pencetus Genetik, faktor lingkungan,

gangguan kepribadian, gelisah

Onset

Durasi

Gangguan isi pikiran

(waham/halusinasi)

Waham/halusinasi + Waham/halusinasi -

Insigt diri Jarang memahami kalau sakit Memahami kalau sakit

Sosialisasi Sering membahayakan diri

sendiri dan lingkungan

Jarang membahayakan diri

sendiri dan lingkungan

Kemauan/kebersihan diri Sering Jarag dirawat

Kepribadian premorbid Berat Dekompensasi ringan

Prognosa Umumnya buruk Umumnya baik

Page 12: Modul Tugas Semester Pendek Blok Neuropsikiatri 2

9. Secara garis besar, gangguan psikosa terbagi menjadi beberapa hal seperti gangguan

mental organik, shizofrenia, psikosa akut, psikosa karena ketergantungan, gangguan

kepribadian gangguan efek emosi, gangguan waham

Berikut ini sebutkan ciri-ciri dari berbagai penyakit psikosa dibawah ini

GMO (delirium) Shizofrenia Psikosa akut Psiko karena ketergantungan obat

Pencetus Gangguan sistem saraf (epilepsi) penyakit sistemik (gagal jantung), intoksiskasi obat (amitriptilin, doxepn, notriptili, imipramin, dan chlorpromazine)

Kelainan SSP, persaingan antar soudara, hub. Kurang baik dgn kelurga, keadaan sosial ekonomi

Gangguan kepribadian ambang, stres yang berlebihan

Faktor interpersonal- Kebiasaan- Sosial budaya- Ekonomi- Faktor obat

Onset Onset biasanya cepat, perjalanan hilang timbul, seringkali cepat sembuh, ada juga yg berlarut

Usia puncak onset untuk laki-laki adalah 15sampai 25 tahun; untuk wanita usia puncak adalah 25 sampai 35 tahun. Onset skizofreniasebelum usia 10 tahun atau sesudah 50 tahun adalah sangat jarang

Dalam periode 2 minggu

Dalam periode 12 bulan

Durasi fluktuasi sepanjang hari, bisa membaik atau berlanjut tetapi < 6 bln

Dalam waktu 6 bulan

Berlangsung > 1hari tapi < 1 bulan

Gejala klinis Ggn Kesadaran & perhatianTaraf berkabut s/d komaKemampuan memusatkan, mempertahankan & mengalihkan perhatian menurunGgn kognitif sec umumDistorsi persepsi: ilusi & halusinasi visual

Waham, gangguan berfikir, apatis, perubhan mood, deficit memory

Gejala polimorf, menyerupai skizofrenia, didominasi waham

Adiksi, penyakit infeksi, gangguan mental,

Pemeriksaan fisik/psikiatr yang mendukung

1.Pengulangan sebutan 3

benda

2.Pengulangan 7 angka ke

depan dan 5 angka ke

belakang (mundur)

3.Sebutkan nama hari

dalam seminggu ke depan

dan ke belakang

(mundur)

Page 13: Modul Tugas Semester Pendek Blok Neuropsikiatri 2

4.Ikuti kriteria diagnostik

dari lCD-10 atau DSM-

IV-TR

5.Confusion Assessment

Method (CAM)

6.Wawancarai anggota

keluarga

7.Penggunaan obat atau

zat psikoaktif overdosis

atau penghentian

mendadak.

Pemeriksaan laboratorium

Tergantung penyakit yang menyertai

Tergantung penyakit yang menyertai

Tergantung penyakit yang menyertai

Test urine

Terapi Terapi diawali dengan memperbaiki kondisi penyakitnya dan menghilangkan faktor yang memberatkan seperti:1.Menghentikan penggunaan obat2.Obati infeksi3.Suport pada pasien dan keluarga4.Mengurangi dan menghentikan agitasi untuk pengamanan pasien5.Cukupi cairan dan nutrisi6.Vitamin yang dibutuhkan7.Segala alat pengekang boleh digunakan tapi harus segera dilepas bila sudah membaik, alat infuse sesederhana mungkin, lingkungan diatur agar nyaman.

1. SomatoterapiPerbaiki KU, antipsikotik,

2. Psikoterapi3. Manipulasi

lingkungan

NeroleptikaPsikoterapi

Maintenance (subutex), dtoxification

10. Isilah isian berikut ini untuk psikosa dengan gangguan efek emosi

Bipolar DepresiPencetus Keturunan, penuh tekanan dlam

kehidupanKehilangn sesuatu yng sangat berarti

Onset Usia 20 th Usia 25 thDurasiGejala klinis Episode manik, gmbaran psikotik Afek depresi, kehilangan minat/kesenangan,

agitasi, gang. konsetrasiPemeriksaan penunjang

Tergantung penyakit yang menyertai Tergantung penyakit yang menyertai

Terapi Mood stabilizer, antipsikotik Neurotransmiter, antidepresan, terapi

Page 14: Modul Tugas Semester Pendek Blok Neuropsikiatri 2

psikososial

11. Berikut ini beberapa obat-obatan golongan psikotropika yang banyak digunakan.

Isilah isian berikut ini

Golongan benzodiazepin

CPZ Haloperidol Amitriptilin

Mekanisme kerja

Efek farmakologi benzodiazepin merupakan akibat dari aksi GABA sebagai neurotransmitter penghambat sehingga kanal klorida terbuka dan terjadi hiperpolarisasi postsinaptik membran sel dan mendorong post sinaptik membran sel tidak dapat dieksitasi.

Memblokade Dopaminepada reseptor pasca sinaps neuron di otak,khususnya di sistem limbik dan sistemekstrapiramidal

menghambat reseptor D2khususnya di jalur mesolimbik--- hiperaktivitas dopamin pada jalur ini, yang didalilkan sebagai penyebab simtompositif pada psikosis

menghambat re-uptakeaminergic neurotransmiter, menghambatpenghancuran oleh enzim monoamineoxidase sehingga tjd peningkatan jumlahaminergic neurotransmiter pana sinapsneuron di SSP

Efek terapi Toleransi, Ketergantungan fisik & psikis, Penyalahgunaan obat, Toleransi silang terhadap alkohol

pergerakan yang tidak biasa, diperlambat, atau tidak terkendali dari setiap bagian tubuh- pernapasan yang lambat- mengantuk- kehilangan kesadaran

Efek samping

kantuk, pusing, nyeri kepala, mulut kering, dan rasapahit di mulut

Sedasi dan Inhibisi Psikomotor- Gangguan Otonomik- Gangguan Ekstrapiramidal- Ggn Endokrin, metabolik, hematologik

Mengantuk, mulut kering, meningkatnya air liur, penglihatan kabur, hilangnya nafsu makan sembelit

Sedasi- Efek Antikolinergik- Efek Anti Adrenergik Alfa- Efek Neurotoksik

Indikasi Agitasi, ketegangan otot lurik, analgetikum

skizofreni, untukmemgurangi delusi, halusinasi, gangguan proses dan isi pikiran dan juga efektifdalam mencegah kekambuhan

Management of manifestasi psikosis akut dan kronis, termasuk skizofrenia dan manik negara

penderita depresi dan kadang bergunajuga pada penderita ansietas fobia, obsesif-kompulsif, dan mencegah kekambuhandepresi

Kontraindikasi

glaukoma, miasteniagravis, insufisiensi paru kronik, penyakit ginjal dan penyakit hati kronik Pada pasienusia lanjut dan anak dapat terjadi reaksi yang berlawanan

Penyakit hati, penyakit darah, epilepsi, kelainan jantung, febris yang tinggi,ketergantungan alkohol, penyakit SSP dan gangguan kesadaran

Wanita hamil , keadaan koma dan dalam kehadiran depresi SSP karena alkohol atau obat depresan lainnya

Penyakit jantung koroner• Glaucoma, retensi urin, hipertensi prostat, gangguan fungsi hati, epilepsy

Page 15: Modul Tugas Semester Pendek Blok Neuropsikiatri 2