Download - Makalah Biologi Medik Print
MAKALAH BIOLOGI MEDIK
EMBRIOLOGI
NAMA KELOMPOK :
1. AL HIDAYANI2. DESYANA3. DWI SETIO ANGRAINI4. FRILA NANDYSA DJANAS5. NOR AFIFAH RIANA6. RISDIANA YULIA FITRI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKA RAYA
ANALIS KESEHATAN B
TAHUN 2014/2015
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Biologi Medik tentang Embriologi dengan baik.
Adapun makalah Biologi Medik tentang Embriologi ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan bayak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini. Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadar sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena itu dengan lapang dada dan tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin member saran dan kritik kepada kami sehingga kami dapat memperbaiki makalah Biologi Medik ini. Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari makalah Biologi Medik tentang Embriologi ini dapat diambil hikmah dan manfaatnya sehingga dapat memberikan inspirasi terhadap pembaca. Palangka Raya, 26 Desember 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN………………………………………………….. I1.1 LATAR BELAKANG…………………………………………. II
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Organogenesis ………………………………………1
2.2 Tahap-tahap Organogenesis …………………………………… 2
2.3 Turunan Mesoderm……………………………………………. 2
2.4 Turunan Endoderm…………………………………………….
2.5 Factor-faktor yang mempengaruhi organogenesis…………...
BAB 3 PENUTUP
3.1 KESIMPULAN………………………………………………….
BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Organogenesis adalah suatu proses pembentukan organ yang berasal dari tiga lapisan
germinal embrio yang telah terbentuk terlebih dahulu pada tahap gastrulasi. Masing- masing
lapisan yaitu ektoderm, mesoderm dan endoderm akan membentuk suatu bumbung yang akan
berkembang menjadi sistem organ tertentu yang berbeda namun berkaitan satu dengan yang lain.
Pada organogenesis juga terjadi tahap pertumbuhan akhir embrio yaitu penyelesaian secara halus
bentuk definitif menjadi ciri suatu individu (Anonim, 2011).
Lapisan-lapisan tersebut berkembang menjadi turunan jaringan dan organ masing-masing
pada saat dewasa. Misalnya lapisan Ektoderm akan berdiferensiasi menjadi cor (jantung), otak
(sistem saraf), integumen (kulit), rambut dan alat indera. Lapisan Mesoderm akan berdiferensiasi
menjadi otot, rangka (tulang/osteon), alat reproduksi (testis dan ovarium), alat peredaran darah
dan alat ekskresi seperti ren. Lapisan Endoderm akan berdiferensiasi menjadi alat pencernaan,
kelenjar pencernaan, dan alat respirasi seperti pulmo. Imbas embrionik yaitu pengaruh dua
lapisan dinding tubuh embrio dalam pembentukan satu organ tubuh pada makhluk hidup.
Contohnya : Lapisan mesoderm dengan lapisan ektoderm yang keduanya mempengaruhi dalam
pembentukan kelopak mata. Lapisan Endoderm akan berdiferensiasi menjadi alat pencernaan,
kelenjar pencernaan, dan alat respirasi seperti pulmo. Imbas embrionik yaitu pengaruh dua
lapisan dinding tubuh embrio dalam pembentukan satu organ tubuh pada makhluk hidup.
Contohnya : Lapisan mesoderm dengan lapisan ektoderm yang keduanya mempengaruhi dalam
pembentukan kelopak mata (Anonim, 2011).
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Organogenesis
Dalam perkembangan hewan, organogenesis (organo-genesis berasal dari kata Yunani
όργανον yaitu dengan mana yang bekerja", dan γένεσις "asal, penciptaan, generasi") adalah
proses dimana ektoderm, endoderm, dan mesoderm berkembang menjadi organ-organ internal
organisme. Organ-organ internal memulai pembangunan pada manusia dalam 3 sampai minggu
ke-8 di dalam rahim. Lapisan dalam organogenesis dibedakan menjadi tiga proses: lipatan,
perpecahan, dan kondensasi. Mengembangkan selama tahap awal pada hewan chordata adalah
tabung saraf dan notochord. Semua hewan vertebrata memiliki proses pembentukan gastrula
dengan cara yang sama. Vertebrata mengembangkan pial neural yang membedakan ke dalam
banyak struktur, termasuk beberapa tulang, otot, dan komponen dari sistem saraf perifer
(Anonim, 2011).
Organogenesis adalah proses pembentukan organ atau alat tubuh. Pertumbuhan ini
diawali dari pembentukan embrio (bentuk primitif) menjadi fetus (bentuk definitif) kemudian
berdiferensiasi menjadi memiliki bentuk dan rupa yang spesifik bagi keluarga hewan dalam satu
species. Organogenesis mencangkup proses transformasi atau perubahan bentuk serta proses
diferensiasi prosesyang terjadi secara terus menerus pada sel, jaringan untuk membentuk
struktur yang spesifik. Diferensiasi sel terjadi melalui interaksi sel yang diperantarai oleh
molekul signalling yang bervariasi. (Anonim, 2011)
Organogensisi dimulai akhir minggu ke 3 dan berakhir pada akhir minggu ke 8. Dengan
berakhirnya organogenesis maka cirri-ciri eksternal dan system organ utama sudah terbentuk
yang selanjutnya embryo disebut fetus (Anonim, 2011).
Organogenesis terdiri dari dua periode, yaitu pertumbuhan antara dan pertumbuhan akhir.
Pada periode pertumbuhan antara atau transisi terjadi transformasi dan differensiasi bagian-
bagian tubuh embryo dari bentuk primitive sehingga menjadi bentuk definitif. Pada periode ini
embryo akan memiliki bentuk yang khusus bagi suatu spesies. Pada periode pertumbuhan akhir,
penyelesaian secara halus bentuk definitive sehingga menjadi ciri suatu individu. Pada periode
ini embryo mengalami penyelesaian pertumbuhan jenis kelamin, watak (karakter fisik dan psikis)
serta wajah yang khusus bagi setiap individu (Anonim, 2011).
B. Tahap-tahap Organogenesis
Dalam berlangsungnya proses organogenesis memiliki dua periode atau tahapan yaitu (Anonim,
2012) :
a. Periode pertumbuhan Antara
Pada periode ini terjadi transformasi dan diferensiasi bagian – bagian tubuh embrio sehingga
menjadi bentuk yang definitif, yang khas bagi suatu spesies. Seperi pada katak adanya tingkat
berudu.
b. Periode Pertumbuhan akhir
Periode pertumbuhan akhir adalah periode penyelesaian bentuk definitif menjadi suatu bentuk
individu (pertumbuhan jenis kelamin, roman / wajah yang khas bagi suatu individu). Namun
pada aves, reptil dan mamalia batas antara periode antara dan akhir tidak jelas.
Organogenesis yaitu proses pembentukan organ-organ tubuh pada makhluk hidup (hewan
dan manusia). Organ yang dibentuk ini berasal dari masing-masing lapisan dinding tubuh embrio
pada fase gastrula yaitu (Anonim, 2012)
Lapisan Ektoderm akan berdiferensiasi menjadi cor (jantung), otak (sistem saraf), integumen
(kulit), rambut dan alat indera.
Lapisan Mesoderm akan berdiferensiasi menjadi otot, rangka (tulang/osteon), alat reproduksi
(testis dan ovarium), alat peredaran darah dan alat ekskresi seperti ren.
Lapisan Endoderm akan berdiferensiasi menjadi alat pencernaan, kelenjar pencernaan, dan
alat respirasi seperti pulmo. Imbas embrionik yaitu pengaruh dua lapisan dinding tubuh embrio
dalam pembentukan satu organ tubuh pada makhluk hidup. Contohnya : Lapisan mesoderm
dengan lapisan ektoderm yang keduanya mempengaruhi dalam pembentukan kelopak mata.
C. Turunan Mesoderm
Mesoderm adalah lapisan nutfah ktiga yang terbentuk, tetapi merupakan sumber bagian
terbesar zat hidup dalam organisme. Seluruh otot, jaringan- jaringan ikat padat (tulang, Kartilago
dan serat), darah dari pembuluh-pembuluhnya, serta mesenterium tipis yang menghubungkan
hampir semua organ dalam ke dinding tubuh,
Dalam organogenesis ada 2 hal yang perlu dicatat
1. Setiap embrio mengalami embriogenesis dengan menempuh tahap-tahap embriogenesis yang
dimiliki leluhur secara evolusi.
2. Berhubung dengan rekapitulasi pertumbuhan di atas ada beberapa bagian tubuh embrio yang
pada suatu ketika berkembang lalu susut dan hilang, atau berubah letak dan peranan dan
dibandingkan dengan asal-usul susut dan tak berperanan tapi jadi berkembang.
Alat tubuh berasal dari bumbung ektoderm, mesoderm, dan endoderm. Pada awal organogenesis
terjadi diferensiasi pada bumbung mesoderm (Nurhayati, 2004):
a. Epimere
Bagian sklerotome memisahkan diri dari somit yang berupa sekelompok sel mesenkim.
Kelompok sel mesenkim ini membentuk tulang belakang yang menyelaputi notochord dan
bumbung neural. Somit kemudian kembali menyusun diri menjadi bumbung yang terdiri dari dua
bgaian, yaitu :
Dermatome, sebelah luar
Myotome, sebelah dalam
Rongga yang terbentuk disebut myocoel sekunder. Dermatome menghasilkan mesenkim yang
akan berpindah ke bawah epidermis membentuk lapisan dermis.
b. Mesomere
Mesomere dibedakan menjadi dua area yaitu :
Genital ridge, yang mengandung sel-sel untuk membentuk gonad. Sel-sel induk benih
(primordium germ cell) datang ke dalam dari kantong yolk untuk jadi gamet.
Nephrotome, yang tumbuh menjadi ginjal dan saluran-salurannya.
c. Hypomere
Berupa somatic mesoderm dan splanchnic mesoderm yang akan menumbuhkan kantung insang
di daerah pharynx forgut dan menumbuhkan selaput rongga tubuh yang mengikat pericardium,
pleura, peritoneum dan mesentorium dari mesoderm.
Adapun turunan mesoderm meliputi (Nurhayati, 2004) :
a) Mesoderm korda : mesoderm aksial
Turunan mesoderm ini pada organisme dewasa disubtitusi oleh kolumna vertebrata. Dimana
kolumna vertebralis dibangun oleh sklerotom dari somit. Fungsinya secara khusus yaitu
membentuk notochord atau sumbu tubuh yang berfungsi sebagai penyokong tubuh itu sendiri.
b) Mesoderm paraksial : somit =epimel = segmental
Turunan mesoderm ini akan membentuk jaringan ikat tubuh, tulang otot, tulang rawan, dan
dermis. Diferensiasi mesoderm Dorsal ( Paraksial ) ada yang bersifat segmental maupun yang
tidak, tergantung pada hewannya. Beberapa contoh Diferensiasi dari mesoderm dorsal (paraksial)
adalah sebagai berikut:
1. Pada Ayam dan burung
Disebut juga mesoderm segmental . Sel-sel mesoderm (yang tidak membentuk notochord)
menyebar ke arah lateral membentuk lempengan yang tebal disebut dengan mesoderm
paraksial (terlentang sepanjang kedua sisi notochord dan bumbung neural). Sementara daerah
unsure primitive memendek dan bumbung neural terbentuk. Dari mesoderm paraksial terpisah
balok-balok berbentuk segitiga yang disebut somit. Somit pertama dibentuk pada bagian interior
dari embrio, dan somit-somit baru dibentuk dibelakang secara teratur. Sel-sel yang menyusun
somit sangat mampat dan tersusun atas suatu epitel. Perkembangan selanjutnya sel-sel pada
bagian ventral dari somit bermitosis (kehilangan sifat epithelnya) dan menjadi mesenkim
(kendur), daerah ini disebut sklerotum. Sel-sel mesenkim akan bermigrasi ke arah bumbung
neural dan notochord menjadi kondrosit akan membangun rangka tubuh. Selanjutnya sel-sel
sklerotum memisahkan diri dari somit. Sisa-sisa sel-sel somit membentuk suatu tabung padat
berlapis-lapis. Lapisan dorsal disebut Dermaton (membentuk jarikat kulit/ dermis). Lapisan
dalam disebut miotom ( sel-selnya membentuk otot membentuk otot serat lintang dari punggung
dan anggota tubuh)
2. Pada Manusia
Tidak bersegmen, merupakan tempat terjadinya proses pembentukan Otot. Dimana pembentukan
otot melaui proses yang disebut Myogenesis yang secrara ringkasnya yaitu dibentuk dari sel
mesenkim membentuk mioblast (sel otot). Terdiri dari 4 tingkatan yaitu sel (somit) sebagai
precursors, sel ini mengalami proliferasi membentuk populasi sel otot, diferensiasi membentuk
protein spesifik, dan menjadi sel otot yang matang. Adapun untuk pembentukan otot rangka
miotom yang berjejer sepasang-sepasang terbentang di kedua sisi vertebrae dimana setiap
miotom membentuk 2 daerah otot pada trncus dimana daerah dorsal (epaxial) serta daerah
ventral yang dinamakan hypaxial. Untuk otot anggota terbagi atas dua yaitu yang berasal dari
sel-sel mesenkim (dari miotom) dan miotom berasal dari bagian luar Pre-cartilage rangka dalam
kuncup anggota. Kemudian otot pada kepala berasal dari miofom dan berasal dari Pre-chorda.
Lalu otot lidah itu tumbuh dari daerah pharynx. Untuk beberapa jenis otot lain seperti otot
jantung tumbuh dari lapisan splanknopleura serta otot polos yang berasal dari dermaton dan
kemudian membina otot polos cutis dan subcutis
c) Mesoderm intermediet
Turunan mesoderm ini akan membentuk system urogenital dimana diferensiasinya meliputi
pembentukan pembentukan ginjal yang sebelumnya dimulai dengan pembentukan nefros
dimana pada ikan primitif dinamakan Pronefros sedangkan pada ikan kelas tinggi serta amphibia
dinamakan mesonefros kemudian pada bangsa Aves dan mamalia, bukan lagi didalam bentuk
nefron tetapi nefron-nefron tersebut sudah membentuk organ berupa ginjal atau ren. Adapun
pembentukan dari jenis-jenis ginjal mahkluk hidup yaitu sebagai berikut:
1) PRONEFROS
Dibentuk dari segmen-segmen nefrotomi
Sel-sel nefrotom berpisah dan membentuk rongga yaitu nefrocoel
Tubulus pronefros dibentuk dari nefrotom yang mengandung nefrocoel serta bermuara dan
berhubungan dengan coelom melalui nefrostom
Pada ujung saluran pronefros yang lainnya bersatu membentuk ductus pronefros
Ductus pronefros memanjang ke arah posterior dan bersatu dengan kloaka
Glomerulus merupakan suatu gulungan pembuluh darah sebagai cabang dari aorta dorsal
berhubungan dengan corong dekat nefrostom
Kemudian masuk melalui nefrostom ke dalam pronefros untuk kemudian dialirkan ke kloaka.
2) MESONEFROS
Tubulus mesonefros dibentuk dari nefrotom bagian posterior dari daerah pronefros
Tubulus mesonefros berhubungan dengan ductus pronefros
Ductus pronefros sekarang disebut ductus mesonefros atau ductus wolff
Pembentukan tubulus mesonefros diinduksi oleh ductus pronefros, sewaktu ductus pronefros
tumbuh memanjang ke arah posterior tubuh
Aorta dorsalis membuat cabang pembuluh darah yang menggelung membentuk glomerulus
yang berhubungan dengan ductus mesonefros
Bagian tubulus yang berhubungan dengan gomerulus akan berinvaginasi membentuk kapsula
bowman
Pada daerah dekat dengan daerah dimana ductus mesonefros bersatu dengan kloaka, tumbuh
suatu tonjolan yaitu tonjolan ureter
Tunas ureter tumbuh melebar dan bercabang masuk ke dalam posterior dari mesonefros yang
merupakan bakal metanefros
Tunas ureter menginduksi jaringan nefrogenik metanefros yang membentuk tubulus
metanefros.
d) Mesoderm lateral ventral : hipomer
Turunan mesoderm ini akan membentuk system sirkulasi, permukaan rongga tubuh, dan
komponen anggota tubuh serta pertumbuhan anggota gerak, adapun pertumbuhan dari derivate
mesoderm lateral tersebut adalah sebagai berikut :
Pembentukan
Sel-sel mesoderm somatic di bawah ectoderm mengalami proliferasi yakni :
Kerucut (urodela)
Dayung (mamalia, ayam, ikan)
Pada : ikan , Anura, Reptilia, Burung dan Mamalia permukaan yang membentuk tonjolan
ditutup oleh suatu penebalan ectoderm pematang ectoderm.
Terdapat suatu ketergantungan AER dan mesoderm tunas anggota tubuh
Kalau mesoderm tunas tidak ada maka AER tidak akan terbentuk
Sebaliknya bila AER tidak ada maka mesoderm tidak akan tumbuh
Mesoderm mempunyai dua sumber untuk membentuk anggota tubuh yaitu :
a. Mesoderm somatic
b. Sel-sel soma
Mesoderm somatic dan sel-sel somit bermigrasi ke daerah bakal anggota tubuh dan
berkembang menjadi otot anggota tubuh
Seiring memanjangnya tunas , sel-sel bakal tulang rawan menempati bagian tengah
Tunas anggota tubuh kemudian berubah dari bentuk dayung (kerucut) menjadi berbentuk
anggota tubuh sebenarnya
Bentuk anggota tubuh dicapai karena terjadi tumbuh secara diferensial dan di Bantu dengan
kematian sel.
Sebagian lagi membina tulang hyoid
e) Mesoderm kepala : somitomer
Turunan mesoderm ini akan membentuk otot pada wajah atau muka.
D. Turunan Endoderm
Pada gastrula bundar, archenterons langsung akan menjadi lumen bumbung endoderm, yang
akan membina metenteron (saluran pencernaan primitif). Metenteron dibagi atas tiga daerah
yaitu foregut (metenteron depan), midgut (tengah) dan nindgut (belakang) (Anonim, 2011).
Pada lapisan endoderm, turunnya akan membentuk :
Lapisan epitel seluruh saluran pencernaan mulai faring sampai rectum.
Kelenjar-kelenjar pencernaan misalnya hepar, pancreas, serta kelenjar lender yang
mengandung enzim dlam esophagus, gaster dan intestium.
Lapisan epitel paru atau insang.
Kloaka yang menjadi muara ketiga saluran: pembuangan (ureter), makanan (rectum), dan
kelamin (ductus genitalis).
Lapisan epitel vagina, uretra, vesika urinaria dan kelenjar-kelenjarnya.
1. Pembentukan saluran pencernaan
Saluran pencernaan primitif terbagi menjadi 3 bagian, yaitu usus depan (fore gut), usus tengah
(mid gut), dan usus belakang (hind gut).
Usus depan: terbentuk oleh adanya pelipatan endodern atap arkenteron bagian anterior, yang
akan diikuti oleh mesoderm splanknik. Usus depan akan menjadi rongga mulut, faring, esofagus,
lambung dan duodenum.
Usus tengah: daerah arkenteron antara usus depan dan usus belakang.
Usus tengah akan menjadi yeyunum, ileum dan kolon .
Usus belakang: terbentuk oleh adanya pelipatan endodern atap arkenteron bagian posterior,
yang akan diikuti oleh mesodern splanknik.
Usus belakang akan menjadi rektum dan kloaka atau anus
Epitel saluran pencernaan terbentuk dari endoderm, kecuali epitel mulut dan anus – dari
ektoderm.
Jaringan-jaringan/ struktur-struktur lain penyususn saluran pencernaan dibentuk oleh
mesoderm splanknik.
2. Pembentukan mulut
Mulut terbentuk pada bagian anterior usus depan. Invaginasi ektoderm (= lekuk stomodeum)
yang diikuti dengan evaginasi endoderm usus depan menyebabkan terbentuknya keping oral.
Keping oral makin lama makin menipis, akhirnya pecah → menjadi lubang mulut.
3. Pembentukan anus
Anus terbentuk pada bagian posterior usus belakang. Invaginasi ektoderm (= lekuk
proktodeum) yang diikuti dengan evaginasi endoderm usus belakang menyebabkan
terbentuknya keping anal. Keping anal makin lama makin menipis, akhirnya pecah → menjadi
lubang anus.
4. Pembentukan hati
Tunas (divertikulum) hati timbul sebagai evaginasi ke arah ventaral dari endoderm di antara
bakal lambung dan duodenum. Tonjolan endoderm tersebut dilapisi oleh mesenkim dan
mesoderm splanknik. Tunas hati kemudian bercabang-cabang membentuk hati, percabangan
bagian distal membentuk sel-sel parenkim sekretori, bagian proksimal membentuk sel-sel duktus
hepatikus.
Sel-sel hati (perenkim hati) dan sel-sel duktus hepatikus terbentuk dari endoderm
Jaringan-jaringan lain dari hati dibentuk oleh mesenkim dan mesoderm splanknik.
Dari bagian akar tunas hati timbul tonjolan yang lain, yaitu tunas kantung empedu.
5. Pembentukan pankreas
Pankreas tunggal berasal dari dua buah tonjolan endoderm di dekat tunas hati (1 diventral dan 1
di dorsal). Kedua tonjolan tersebut kemudian bercabang-cabang dan berfusi membentuk
pankreas tunggal.
Sel-sel pankreas sekretori (asini pankreas) dan sel-sel duktus pankreatik dibentuk dari sel-
sell endodermal
Pulau-pulau Langerhans dibentuk dari sel-sell endodermal. Pada awal perkembangannya,
kelompok sel-sel endodermal ini menjadi terpisah dan terperangkap dalam mesoderm di antara
asini pankreas.
Kelompok-kelompok tersebut termodifikasi menjadi sel-sel pulau Langerhans. Di dalam
pankreas manusia dewasa terdapat 200.000 sampai 1.800.000 pulau Langerhans.
6. Pembentukan trakea dan paru-paru
Pembentukan trakea dan paru-paru berkaitan dengan saluran pencernaan.
Pada usus depan di perbatasan faring dan esofagus terjadi evaginasi endoderm ke arah ventral
membentuk lekuk laringotrakea.
Lekuk laringotrakea memanjang, kemudian memisahkan diri dari usus depan dan akan
tumbuh ke arah posterior sebagai trakea yang terletak di sisi ventral esofagus. Endoderm yang
berasal dari usus depan membentuk bagian epitel trakea, sedangkan tulang rawan, jaringan ikat
dan ototnya berasal dari mesenkim disekitarnya.
Sementara memanjang, kedua ujung trakea menggelembung → menjadi tunas paru-paru.
Mesoderm akan menginduksi tunas paru-paru untuk terus tumbuh dan membentuk
percabangan bronkus dan bronkiolus. Di akhir percabangan, epitel akan menipis dan
terbentuklah alveolus.
Epitel bronkus sampai dengan alveolus terbentuk dari endoderm, demikian pula dengan
kelenjar-kelenjarnya; sedangkan jaringan ikat dan otot pada paru-paru terbentuk dari mesenkim.
Pleura yang membungkus paru-paru berasal dari mesoderm splanknik.
E. Factor-faktor yang mempengaruhi organogenesis
Seperti halnya tumbuhan dan hewan, perkembangan pada manusia dipengaruhi oleh beberapa
faktor meliputi (Anonim, 2012) :
1. Gen
Gen adalah materi genetik yang mengatufat suatu individu. Sifat anak didapat dari kedua orang
tuanya. Sifat orang tua yang diturunkan kepada anaknya, sebagian berasal dari ayah dan sebagian
berasal dari ibu. Sifat-sifat ini bisa bersifat morfologi dan fisiologis. Bahkan, ada penyakit yang
diwariskan dari orang tua kepada anaknya.
2. Lingkungan
Lingkungan memiliki pengaruh kepada pertumbuhan dan perkembangan manusia. Contohnya
cahaya matahari dan air. Matahari berguna untuk pertumbuhan tulang dan air sebagai pelarut
dalam tubuh kita. Aktivitas yang dilakukan dapat merangsang pertumbuhan dan perkembangan
pada manusia
3. Nutrisi
Nutrisi amat dibutuhkan dalam proses pertumbuhan dan perkembangan. Nutrisi yang dibutuhkan
berasal dari makanan sehari-hari. Nutrisi yang kita butuhkan terdiri atas karbohidrat, protein,
lemak, vitamin dan mineral.
4. Hormon
Hormon adalah salah satu faktor internal selain gen yang mempengaruhi pertumbuhan. Hormon
yang paling berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan adalah hormon somatotropin.
Orang yang kelebihan hormon ini akan menderita gigantisme dan orang yang kekurangan
hormon ini akan menderita kretinisme.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat ditarik dari materi yaitu :
1. Organogenesis merupakan pembentukan organ atau alat tubuh. Pertumbuhan ini diawali dari
pembentukan embrio (bentuk primitif) menjadi fetus (bentuk definitif) kemudian berdiferensiasi
menjadi memiliki bentuk dan rupa yang spesifik bagi keluarga hewan dalam satu species
2. Tahap-tahap organogenesis ada dua yaitu :
Periode Pertumbuhan akhir adalah periode penyelesaian bentuk definitif menjadi suatu bentuk
individu (pertumbuhan jenis kelamin, roman / wajah yang khas bagi suatu individu). Namun
pada aves, reptil dan mamalia batas antara periode antara dan akhir tidak jelas.
Periode pertumbuhan antara adalah periode ini terjadi transformasi dan diferensiasi bagian –
bagian tubuh embrio sehingga menjadi bentuk yang definitif, yang khas bagi suatu spesies.
Seperi pada katak adanya tingkat berudu.
3. Turunan mesoderm meliputi chordamesoderm atau mesoderm aksial, mesoderm paraaksial,
mesoderm lateral, mesoderm kepala dan mesoderm intermediet
4. Turunan endoderm akan membentuk
Lapisan epitel seluruh saluran pencernaan mulai faring sampai rectum.
Kelenjar-kelenjar pencernaan misalnya hepar, pancreas, serta kelenjar lender yang
mengandung enzim dlam esophagus, gaster dan intestium.
Lapisan epitel paru atau insang.
Kloaka yang menjadi muara ketiga saluran: pembuangan (ureter), makanan (rectum), dan
kelamin (ductus genitalis)
Lapisan epitel vagina, uretra, vesika urinaria dan kelenjar-kelenjarnya
5. Faktor-faktor yang mempengaruhi organogenesis meliputi gen, lingkungan, nutrisi dan
hormone