KECAKAPAN HIDUP DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK
KECAKAPAN AKADEMIK SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
(Studi Fenomenologi di SMK IT Smart Infomatika Surakarta)
KECAKAPAN HIDUP DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK
KECAKAPAN AKADEMIK SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
(Studi Fenomenologi di SMK IT Smart Infomatika Surakarta)
Untuk Memenuhi sebagian Persyaratan
Program
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
KECAKAPAN HIDUP DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK
KECAKAPAN AKADEMIK SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
(Studi Fenomenologi di SMK IT Smart Infomatika Surakarta)
NASKAH PUBLIKASI
Untuk Memenuhi sebagian Persyaratan
Guna Memenuhi Derajat Sarjana S
Program Studi Pendidikan Matematika
EKA SETYANINGSIH
A 410 080 2
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
KECAKAPAN HIDUP DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK
KECAKAPAN AKADEMIK SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
(Studi Fenomenologi di SMK IT Smart Infomatika Surakarta)
NASKAH PUBLIKASI
Untuk Memenuhi sebagian Persyaratan
Guna Memenuhi Derajat Sarjana S
Studi Pendidikan Matematika
Oleh:
EKA SETYANINGSIH
A 410 080 2
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013
KECAKAPAN HIDUP DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK
KECAKAPAN AKADEMIK SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
(Studi Fenomenologi di SMK IT Smart Infomatika Surakarta)
NASKAH PUBLIKASI
Untuk Memenuhi sebagian Persyaratan
Guna Memenuhi Derajat Sarjana S-
Studi Pendidikan Matematika
EKA SETYANINGSIH
A 410 080 221
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
KECAKAPAN HIDUP DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK
KECAKAPAN AKADEMIK SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
(Studi Fenomenologi di SMK IT Smart Infomatika Surakarta)
Untuk Memenuhi sebagian Persyaratan
-1
Studi Pendidikan Matematika
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
KECAKAPAN HIDUP DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK
KECAKAPAN AKADEMIK SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
(Studi Fenomenologi di SMK IT Smart Infomatika Surakarta)
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
KECAKAPAN HIDUP DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK
Yang bertanda tangan dibawah ini
Nama : Prof. Dr. Sutama, M.pd
NIP : 131943782
Nama : Dr. Tjipto Subadi, M.si (Pembimbing II)
NIP : 150
Telah membaca dan mencermati naskah artikel publikasi ilmiah yang merupakan
ringkasan skripsi (tugas akhir) dari mahasiswa :
Nama : Eka Setyaningsih
NIM : A 410 080 221
Program Studi : P
Judul Skripsi :
MATEMATIKA UNTUK KECAKAPAN AKADEMIK SEKOLAH
MENENGAH KEJURUAN
Naskah artikel tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan
Demikian persetujuan dibuat, se
Prof. Dr. Sutama, M.pd
Yang bertanda tangan dibawah ini
Nama : Prof. Dr. Sutama, M.pd
NIP : 131943782
Nama : Dr. Tjipto Subadi, M.si (Pembimbing II)
NIP : 150
Telah membaca dan mencermati naskah artikel publikasi ilmiah yang merupakan
ringkasan skripsi (tugas akhir) dari mahasiswa :
Nama : Eka Setyaningsih
NIM : A 410 080 221
Program Studi : P
Judul Skripsi :
MATEMATIKA UNTUK KECAKAPAN AKADEMIK SEKOLAH
MENENGAH KEJURUAN
Naskah artikel tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan
Demikian persetujuan dibuat, se
Pembimbng I
Prof. Dr. Sutama, M.pd
Surat Persetujuan Artikel Publikasi Ilmiah
Yang bertanda tangan dibawah ini
Nama : Prof. Dr. Sutama, M.pd
NIP : 131943782
Nama : Dr. Tjipto Subadi, M.si (Pembimbing II)
NIP : 150
Telah membaca dan mencermati naskah artikel publikasi ilmiah yang merupakan
ringkasan skripsi (tugas akhir) dari mahasiswa :
Nama : Eka Setyaningsih
NIM : A 410 080 221
Program Studi : P
Judul Skripsi :
MATEMATIKA UNTUK KECAKAPAN AKADEMIK SEKOLAH
MENENGAH KEJURUAN
Naskah artikel tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan
Demikian persetujuan dibuat, se
Pembimbng I
Prof. Dr. Sutama, M.pd
Surat Persetujuan Artikel Publikasi Ilmiah
Yang bertanda tangan dibawah ini pembimbingskripsi/ tugas
Nama : Prof. Dr. Sutama, M.pd
Nama : Dr. Tjipto Subadi, M.si (Pembimbing II)
Telah membaca dan mencermati naskah artikel publikasi ilmiah yang merupakan
ringkasan skripsi (tugas akhir) dari mahasiswa :
Nama : Eka Setyaningsih
NIM : A 410 080 221
Program Studi : Pendidikan Matematika
Judul Skripsi : KECAKAPAN HIDUP DALAM PEMBELAJARAN
MATEMATIKA UNTUK KECAKAPAN AKADEMIK SEKOLAH
MENENGAH KEJURUAN
Naskah artikel tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan
Demikian persetujuan dibuat, semoga dapat dipergunakan seperlunya.
Pembimbng I
Surat Persetujuan Artikel Publikasi Ilmiah
pembimbingskripsi/ tugas
Nama : Dr. Tjipto Subadi, M.si (Pembimbing II)
Telah membaca dan mencermati naskah artikel publikasi ilmiah yang merupakan
ringkasan skripsi (tugas akhir) dari mahasiswa :
Nama : Eka Setyaningsih
NIM : A 410 080 221
endidikan Matematika
KECAKAPAN HIDUP DALAM PEMBELAJARAN
MATEMATIKA UNTUK KECAKAPAN AKADEMIK SEKOLAH
Naskah artikel tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan
moga dapat dipergunakan seperlunya.
Pembimbng I
Surat Persetujuan Artikel Publikasi Ilmiah
pembimbingskripsi/ tugas
(Pembimbing I)
Nama : Dr. Tjipto Subadi, M.si (Pembimbing II)
Telah membaca dan mencermati naskah artikel publikasi ilmiah yang merupakan
endidikan Matematika
KECAKAPAN HIDUP DALAM PEMBELAJARAN
MATEMATIKA UNTUK KECAKAPAN AKADEMIK SEKOLAH
Naskah artikel tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan
moga dapat dipergunakan seperlunya.
Surakarta,
Pembimbng I
Surat Persetujuan Artikel Publikasi Ilmiah
pembimbingskripsi/ tugas akhir
(Pembimbing I)
Nama : Dr. Tjipto Subadi, M.si (Pembimbing II)
Telah membaca dan mencermati naskah artikel publikasi ilmiah yang merupakan
KECAKAPAN HIDUP DALAM PEMBELAJARAN
MATEMATIKA UNTUK KECAKAPAN AKADEMIK SEKOLAH
Naskah artikel tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan
moga dapat dipergunakan seperlunya.
Surakarta, 24
Pembimbing
Dr. Tjipto Subadi
Telah membaca dan mencermati naskah artikel publikasi ilmiah yang merupakan
KECAKAPAN HIDUP DALAM PEMBELAJARAN
MATEMATIKA UNTUK KECAKAPAN AKADEMIK SEKOLAH
24 Januari 2013
Pembimbing II
Dr. Tjipto Subadi,M.si
Telah membaca dan mencermati naskah artikel publikasi ilmiah yang merupakan
KECAKAPAN HIDUP DALAM PEMBELAJARAN
MATEMATIKA UNTUK KECAKAPAN AKADEMIK SEKOLAH
Januari 2013
,M.si
EFFICIENCY LIVE IN STUDY OF MATHEMATICS FOR THE
EFFICIENCY OF VOCATIONAL AKADEMIC HIGH SCHOOL
(Study fenomenology at SMK IT Smart Informatika Surakarta)
By
Eka Setyaningsih Majors Education of Mathematics
School of Teacher Training and Education
Muhammadyah University of Surakarta, 2012, 63 pages
This research aim to: (1) to describes are understanding of student of SMK IT Smart
Informatika Surakarta concerning ability of variable to identify akademic and depict
relation between variable, (2) to describes are understanding of student concerning
ability of student akademic identify problem and depict relation between problem of
study of mathematics, ( 3) to describes skill of akademic as student application form
of SMK IT Smart Informatika Surakarta in conducting an research study of
mathematics. This research type represent research qualitative with approach of study
of fenomenologi. Technique analyse data conducted with data collecting step, data
discount, presentation of conclusion and data/verification. Authenticity of data used
by triangulation technique. Result of from this research is: (1) ability of student to
develop efficiency of akademic by identifying variable and depict between variable
make student can comprehend by xself from concept given by teacher in study of
mathematics. (2) understanding of student to compile hypothesis of picture whereas
at problems of mathematics to finished and also develop to separate ability of student
to prove, (3) efficiency of akademic representing one of the subdivision of efficiency
of life claim student to be able to develop by conducting verification by conducting
an research in study of mathematics.
Keyword: Efficiency of Life, Efficiency of akademic.
PENDAHULUAN
Matematika merupakan salah satu bidang studi yang menduduki peranan
penting dalam pendidikan. Hal ini dapat dilihat dari waktu jam pelajaran sekolah
lebih banyak dibanding pelajaran yang lain, baik dalam pelaksanaan pendidikan dasar
sampai pendidikan menengah atas. Belajar matematika pada dasarya merupakan
belajar konsep, sedangkan konsep dasar matematika merupakan kesatuan yang bulat
dan utuh. Untuk itu dalam proses belajar mengajar yang terpenting adalah bagaimana
guru dapat mengajar konsep itu, Pengajaran matematika harus dimulai dari hal – hal
yang sederhana menuju ke hal yang sifatnya lebih kompleks, dan harus
memperhatikan urutan dari beberapa konsep.
Peningkatkan kemampuan matematika siswa tidaklah mudah. Dalam kegiatan
belajar mengajar dilingkungan sekolah sering dijumpai masalah antara lain : (1)
Hampir tidak ada siswa yang mempunyai inisiatif untuk bertanya pada guru; (2)
Sibuk menyalin apa yang ditulis dan diungkapkan guru; (3) Apabila ditanya guru
tidak ada yang mau menjawab tetapi mereka menjawab secara bersamaan sehingga
suara tidak jelas; (4) Siswa terkadang sibuk sendiri waktu guru menerangkan atau
mengajar (Bacham Edmud,2005 : 95).
Pendidikan berorientasi kecakapan hidup bagi peserta didik adalah sebagai
bekal dalam menghadapi dan memecahkan problema hidup dan kehidupan, baik
sebagai pribadi yang mandiri, warga masyarakat, maupun sebagai warga
negara.Apabila hal ini dapat dicapai, maka ketergantungan terhadap ketersediaan
lapangan pekerjaan, yang berakibat pada meningkatnya angka pengangguran, dapat
diturunkan, yang berarti produktivitas nasional akan meningkat secara bertahap.
Secara garis besar kecakapan hidup (life skills) dapat dikelompokan menjadi
dua, yaitu kecakapan hidup yang bersifat umum ( General LifeSkills ) dan kecakapan
hidup yang bersifat spesifik ( Spesific LifeSkills ) yang masing-masing kecakapan
dapat dibagi menjadi sub - sub kecakapan. Kecakapan generik mencakup kecakapan
personal dan kecakapan sosial.Kecakapan hidup spesifik terdiri atas kecakapan
akademik dan kecakapan vokasional.
Lembaga pendidikan dan pelatihan yang mempersiapkan sumber daya
manusia tersebut adalah SMK.Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan di SMK yang
diselenggarakan di sekolah bertujuan untuk membekali peserta didik dalam
mengembangkan kepribadian potensial akademik, dan dasar – dasar keahlian yang
kuat dan benar.Sedangkan yang diselenggarakan di dunia kerja bertujuan agar
menguasai kompetensi keahlian produktif berstandar, menginternalisasi sikap nilai
dan budaya industri yang berorientasi kepada standar mutu, nilai-nilai ekonomi dan
jiwa kewirausahaan serta membentuk etos kerja yang kritis, produktif dan kompetitif.
SMK diharapkan bisa menghasilkan manusia yang mempunyai kecakapan
hidup (life skill).Berhasilnya sekolah, menghasilkan manusia yang mempunyai
kecakapan - kecakapan hidup (life skill) di sekolah tersebut.Matematika yang
merupakan cabang ilmu pengetahuan eksak yang terorganisir secara sistematis di
harapkan dapat membantu peserta didik dalam pemecahan masalah yang di hadapi
sehari – hari dengan pembelajaran yang inovatif dikembangkan melalui kemampuan
berpikir analitis dan kreatif.
Dengan adanya permasalahan tersebut maka penulis tertarik untuk
mengadakan penelitian tentang kecakapan hidup dalam pembelajaran matematika
untuk kecakapan akademik menegah kejuruan. Penelitian ini bertujuan untuk
mendiskripsikan pemahaman siswa tentang mengidentifikasi masalah, menyusun
hipotesis, dan melakukan penelitian untuk meningkatkan kecakapan akademik SMK
IT Smart Informatika Surakarta
METODE PENELITIAN
Pendekatan penelitian dilihat jenisnya ada dua, yaitu pendekatan kuantitatif dan
pendekatan kualitatif.Menurut Tjipto Subadi (2011: 84) penelitian kuantitatif adalah
penelitian yang melihat fenomena sebagai suatu gabungan variabel yang asumsinya
dengan mengamati perilaku tampak (surface behavior) dan kata-kata ucapan untuk
menggambarkan manusia dan dunianya, sedangkan penelitian kualitatif adalah
penelitian yang melihat fenomena sebagai suatu yang holistic yang berasumsi bahwa
pemahaman tingkah laku manusia tidak cukup hanya dengan perilaku tampak
melainkan juga perspektif dalam diri dari perilaku manusia (inner perspective of
human behavior) untuk memperoleh gambaran utuh tentang manusia dan
dunianya.Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan
mengguanakan pendekatan studi fenmenologi.Menurut Tjipto Subadi (2009) dalam
bukunya berjudul “Sosiologi dan Sosiologi pendidikan” menyebutkan bahwa (1)
salah satu teori yang mengkaji tentang fenoenologi adalah teori Berger yaitu first
orderunderstanding dan second order understanding.(2) First orde understanding
merupakan proses meminta peneliti untuk menyatakan kepada kepada pihak yang
diteliti guna mendapatkan penjelasan yang benar, second orderunderstanding
merupakan proses memperoleh makna baru dan benar, (3) Kelebihan dari teori
Berger (first order understanding dan second order understanding), yaitu adanya
peluang induvidu sebagai subjek penelitian (informan penelitia) melakukan
interprestasi dan kemudian penelitimelakukan interprestasi itu sampai mendapatkan
makna yang berkaitan dengan pokok masalah penelitian.
Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kecakapan akademik matematika
siswa. Guru matematika dan peneliti dilibatkan sejak dialogawal, perencanaan
tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, refleksi, evaluasidan penyimpulan. Data
penelitian tindakan kelas ini dikumpulakan denganmetode observasi, catatan
lapangan dan dokumentasi.Observasi digunakan untukmengetahui adanya perubahan
tingkah laku belajar siswa yaitu kemampuan belajar siswa melalui kecakapan hidup
untuk kecakapan akademik.Catatan lapangan dalam penelitian ini adalah catatan
pengamatan yangdilakukan oleh peneliti dan guru matematika.Dokumentasi pada
penelitian inipada saat kegiatan pembelajaran dan kemampuan siswa dalam
menganalisis masalah, menyusun hipotesis, dan melakukan penelitian.Analisis data
dilakukan secara deskriptif kualitatif. Analisis datakualitatif dilakukan dengan metode
alur, yaitu data dianalisis sejak tindakanpembelajaran dilaksankan dan dikembangkan
selama proses pembelajaran. Aluryang dilalui dalam analisis data meliputi reduksi
data dan penarikan kesimpulan.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan pembelajaran matematika secara keseluruhan kecakapan
akademik yang merupakan sub dari kecakapan hidup dipengaruhi dengan
kemampuan siswa dalam menganalisis variabel, menyusun hipotesis dan tindakan
terakhir yaitu kemampuan siswa dalam melakukan suatu penetian untuk suatu
pembuktian dari permasalahan. Dari hasil penelitian didapat kesulitan siswa
terbanyak dalam melakukan proses awal yaitu menganalisis variabel saat siswa
menerima soal matematika dengan membaca dan memahami soal yang diberikan
guru kemudian mencari tahu apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan. Masalah
yang ada dalam bentuk matematika diidentifikasi secara detail sehingga penyelesaian
yang akan dicari tidak akan melenceng dari apa yang ditanyakan dan tepat pada
sasaran yang diharapkan.
Keterampilan Akademik Mengidentifikasi Variabel dan Menggambarkan
Hubungan Antar Variabel dalam Pembelajaran Matematika yang merupakan masalah
dasar yamg dihadapi siswa ketika harus berhadapan pada suatu permasalahan dan
harus menganalisis atau mengidentifikasi permasalahan apabila permasalahan yang di
berikan oleh guru tingkat kesulitanya lebih sedikit dari permasalahan yang
sebelumnya di ajarkan guru.
Pemahaman dan menyusun hopotesis dilakukan siswa setelah siswa
menegidentifikasi variabel – variabel kemudian disusun untuk menjadi sebuah
hipotesis.Penelitian dilakukan setelah siswa telah melakukan tahap mengidentifikasi
variabel – variabel dan memahami variabel satu dengan yang lain serta telah
menyusunan gambaran awal dari suatu hipotesis.
Penelitian dalam pembelajaran matematika sangat diperlukan untuk
membuktikan suatu teori – teori dalam pembelajaran dengan tujuan siswa dapat
memahami dengan sepenuhnya konsep yang telah diajarkan dan tidak hanya
memahami konsep saja tetapi mampu untuk mengaplikasikan kedalam kehidupan
sehari – sehari.
Kecakapan akademik atau kemampuan berpikir ilmiah, pada dasarnya
merupakan pengembangan dari kecakapan berpikir rasional bersifat umum,
kecakapan akademik sudah lebih mengarah kepada kegiatan yang bersifat
akademik/keilmuan. Kecakapan akademik mencakup antara lain kecakapan
melakukan identifikasi variabel dan menjelaskan hubungannya pada suatu fenomena
tertentu, merumuskan hipotesis terhadap suatu rangkaian kejadian, serta merancang
dan melaksanakan penelitian untuk membuktikan sesuatu gagasan atau keingintahuan
(Anwar: 2004).
Kecakapan mengelolah informasi metematika dan merumuskan suatu
hipotesis berarti kecakapan siswa berinteraksi dan terlihat penuh dalam memaknai
materi matematika. Pemahaman matematika oleh siswa membutuhkan proses berfikir
kritis dan kreatif untuk memperoleh kesimpulan dari materi matematika. Hal itu akan
membuat latihan untuk siswa menyusun hipotesis dari materi matematika yang
berupa definisi (pengertian), konsep, operasi, relasi, dan prinsip dari usahanya sendiri.
pengetahuan dan pemahaman siswa terhadap konsep matematika menurut
NCTM (Suhena, 2009) dapat dilihat dari kemampuan siswa dalam: (1)
Mendefinisikan konsep secara verbal dan tulisan; (2) Mengidentifikasi dan membuat
contoh dan bukan contoh; (3) Menggunakan model, Gambar dan simbol-simbol
untuk merepresentasikan suatu konsep; (4) Mengubah suatu bentuk representasi ke
bentuk lainnya; (5) Mengenal berbagai makna dan interpretasi konsep; (6)
Mengidentifikasi sifat-sifat suatu konsep dan mengenal syarat yang menentukan
suatu konsep; (7) Membandingkan dan membedakan konsep-konsep. Hal ini terjadi
karena kecakapan mengidentifikasi variabel lebih sering muncul hampir dalam
seluruh tahap pembelajaran berfikir induktif baik pada tahap pembentukan
konsep.Pada tahap pembentukan konsep siswa diminta untuk mengidentifikasi
kemudian mengidentifikasi variabel – variabel yang berpengaruh dan
menghubungkan variabel terhadap permasalahan baru yang diberikan guru.
Hasil penelitian para ahli yang mendukung penelitian yang dilakukanoleh
peneliti, diantaranya: yang dikemukakan oleh Eka Ester Yustiningrum (2006) dalam
skipsinya yang berjudul Implementasi Pendidikan Life Skill di SMK Batik 1
SurakartaTemuan ini menunjukkan bahwa Pemahaman siswa menegenai pendidikan
life skill tentang bagaimana proses pembelajaran yang sesuai dengan pengalaman
nyata siswa dalam pemecahan masalah yang dihadapi.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa penelitian yang dilakukan
peneliti sejalan dengan para ahli, dimana dengan memenarapkan kecakapan hidup
pada siswa mampu mempengaruhi kemampuan akademik siswa dalam pembelajaran
matematika.
SIMPULAN
a. Keterampilan Akademik Mengidentifikasi Variabel dan Menggambarkan
Hubungan Antar Variabel dalam Pembelajaran Matematika
Pemahaman mengidentifikasi suatu variabel dan menghubungkan
variabel satu dengan yang lain merupakan tahapan awal siswa dalam
menyelesaikan suatu permasalahan, supaya siswa tidak hanya mengerti saja
suatu konsep tetapi sekaligus memahami sendiri mengenai konsep dalam
pembelajaran matematika.
b. Keterampilan Akademik Memanahami dan Keterampilan Menyusun
Hipotesis dalam Pembelajaran Matematika
Pemahaman konsep dan melakukan tindakan untuk menyusunan
hipotesis mampu mengembangkan keterampilan tersendiri bagi siswa.
Sehingga siswa mampu membuat gambaran sementara tentang suatu
permasalahan apa yang akan di selesaikan.
c. Pemahaman dan mengembangkan Keterampilan Akademik Menyusun dan
Melakukan Penelitian dalam Pembelajaran Matematika
Mengingat situasi dan kondisi SMK IT Smart Informatika Surakarta
yang berangkat dari sekolahan gratis dengan semua fasilitas pendukung
proses pembelajaran yang sangat terbatas tetapi dengan semua keterbatasan
fasilitas tidak membuat semangat siswa untuk belajar. Ini terlihat ketika siswa
disuruh membuktikan suatu teori dengan melakukan penelitian dengan rasa
keingintauan dan keingainan untuk bisa membuktikanya dengan dikerjakan
secara kelompok dan saling bekerja sama.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim (2008).Pedoman Integrasi Life Skills Dalam Pembelajaran. Jakarta: Dirjen
KAI Depag.
Anonim.(2009). Konsep Dasar Life Skills. Tersedia: http://mixingblogging.-
blogspot.com/2007/06/kecakapan-hidup-life-skill.html. Diakses pada : Sabtu
20 Febuari 2010.
Anonim.(2009). Latar belakang Life Skills. Tersedia: http://mixingblogging.-
blogspot.com/2007/06/kecakapan-hidup-life-skill.html. Diakses pada : kamis
28 Januari 2010.
Anonim.(2009). Pendidikan Kecakapan Hidup. Tersedia: http://Katresna72.
wordpress.com/2009/10/20/pendidikan-kecakapan-hidup/. Diakses pada
kamis 07 Januari 2010.
Anonim.(2009). Pengembangan Model Kecakapan Hidup. Pusat Kurikulum,
Balitbang Diknas. www.puskur.net. Diakses pada: Sabtu 20 Maret 2010
Asmani. (2009). “Sekolah Life Skills” Lulus Siap Kerja!.Yogyakarta: DIVA Press.
Dimyati dan Mudjono,(1999), Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta dan
Departemen Pendidikan dan Krbudayaan.
Hudoyo, Herman. 1979. Pengembangan Kurikulum Matematika dan Pelaksanaannya
di Depan Kelas. Surabaya: Usaha Nasional.
Sagala, Syaiful.(2006), Konsep dan Makna pembelajaran. Bandung: Alfabeta
Satori.D. (2002).“Implementasi Life Skills dalam Konteks Pendidikan di
Sekolah”.Dalam jurnal Pendidikan dan Kebudayaan. No 034 (8). Januari
2002.
Slamet PH. (2002). “Pendidikan Kecakapan Hidup Konsep Dasar”.Dalam Jurnal
pendidikan dan Kebudayaan. Nomor 037 (hal 541 – 561) Balitbang Diknas
Subadi, Tjipto. 2005. Metode penelitian Kualitatif. Surakarta: FKIP-UMS.
Subadi, Tjipto. 2009. Sosiologi dan Sosiologi Pendidikan. Kartasura: Fairus Media
Subadi, Tjipto. 2010. “First order understanding dan second order understanding”
(online). (http://tjiptosubadi.blogspot.com/2010/04/teori-pengumpulan-data-
dan-analisis.html, diakses tanggal 19 Maret 2012).
Sugiono. 2008. Memahami Penelitian Kuantitatif. Alfabeta: Anggota Ikatan
Penerbitan Indonesia.