Download - bab 1 bab 2 bab 3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kehamilan merupakan proses alami dan normal. Masa ini merupakan
salah satu fase kehidupan wanita pada masa reproduksi. Wanita akan mengalami
sekali, dua kali, bahkan mungkin berkali-kali hamil dalam kehidupannya.
Kehamilan melibatan aspek fisik dan psikis. Secara fisik kehamilan merupakan
hal yang menakjubkan terjadi selama sembilan bulan. Diperkirakan lebih dari
50% wanita hamil mengalami mual, hanya sebagian dari mereka berakhir dengan
muntah. 1
Mortalitas dan morbiditas pada wanita hamil dan bersalin adalah masalah
besar bagi negara-negara berkembang. Menurut data statistik yang dikeluarkan
Word Healt Organization (WHO) sebagai badan Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB)
yang menangani masalah bidang kesehatan, tercatat Angka Kematian Ibu (AKI)
dalam kehamilan dan persalinan di dunia mencapai 585.000 jiwa setiap tahun.
Wanita hamil umumnya akan mengalami mual dan muntah selama beberapa bulan
pertama kehamilan, walaupun ada juga beberapa wanita hamil yang tidak
mengalami mual selama kehamilan pertama mereka, tetapi merasa mual dengan
kehamilan berikutnya. Mual (nausea) dan muntah (emesis) merupakan gangguan
yang paling sering kita jumpai pada kehamilan muda dan dikemukakan oleh 50-
70% wanita hamil dalam 16 minggu pertama. Kurang lebih 66% wanita hamil
trimester pertaa mengalami mual-mual dan 44% mengalami muntah-muntah. 2
Di Amerika kehamilan menimbulkan dampak besar pada kesehatan
bangsa. Data dari berbagai sumber digunakan untuk memberikan gambaran
sekilas. Wanita Amerika rata-rara mengalami 3,2 kehamilan sepanjang usia
mereka, 1,8 dari kehamilan dianggap kehamilan yang diinginkan. 3
Setelah mengamati 2.400 wanita hamil di Amerika hasil penelitian
menemukan 89% diketahui mengalami berbagai gejala morning sickness selama
trimester pertama kehamilannya dengan gejala paling umum yakni mual dan
muntah.
Kelompok mual muantah ini justru paling sedikit yang mengalami risiko
keguguran 3,2 kali lebih kecil disbanding kelompok yang tidak mengalami
morning sickness. 4
Di Indonesia menunjukkan bahwa hamper 50-90% dari wanita hamil
mengalami mual pada trimester pertama (3 bulan pertama kehamilannya). Mual
terhadap makanan tertentu, bahkan hanya karena mencium bau makanan tertentu
saja. Setiap wanita hamil akan memiliki derajat mual yang berbeda-beda, ada
yang tidak terlalu merakan apa-apa, tapi ada juga yang merasa mual dan ada yang
merasa sangat mual dan muntah setiap saat sehingga memerlukan pengobatan
(hiperemis gravidarum). Setiap wanita adalah special, dengan karakteristik
tersendiri. 5
Di Sumatera Utara angka kejadian mual muntah pada umur kehamilan 20
minggu mencapai 60%-80% pada kehamilan primigravida dan pada kehamilan
multigravida mencapai 40%-60%. 6
Mual muntah di pagi hari adalah salah satu gejala awal kehamilan yang
paling sering terjadi. Meskipun disebut mual muntah di pagi hari, rasa mual dam
muntah dapat terjadi kapan saja selama masa dalam kehamilan dan 75% ibu hamil
mengalaminya. Mual muntah ini biasanya palng parah terjadi pada awal trimester
pertama dan kebanyakan menghilang atau berkurang pada saat mendekati
trimester kedua. 7
Hasil survey awal yang dilakukan di RSU Sundari Medan dari Desember
2010 sampai dengan Januari 2011 dari 10 responden ibu hamil trimester I yang
dinayatajan hamil didapatkan 7 orang atau 70% yang mangalami penurunan berat
badan atau mual muntah dari 3 orang atau 30% tidak mengalami penurunan berat
badan atau mual muntah. Dengan demikian, dari data tersebut menunjukkan
bahwa masih banyak ibu hamil Trimester I yang belum mengerti bagaimana cara
mengatasi morning sickness.
Oleh seab itu bila cara mengatasi mual dan muntah (morning sickness)
dapat diketahui sejak dini maka masalah resiko yang terjadi atau dampak dari
morning sickness yang dapat membahayaan kesehatan ibu dan janinnya dapat
segera di cegah dan diatasi.
Dengan melihat masih tingginya angka kejadian mual muntah pada ibu
hamil maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Gambaran
Pengetahuan Ibu Hamil Trimester I Tentang Cara Morning Sickness di RSU
Sundari Medan Tahun 2011”
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas maka peneliti
merumuskan masalah penelitian sebagai beruikut :
Bagaimana Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Trimester I Tentang Cara
Mengatasi Morning Sickness di RSU Sundari Medan Tahun 2011 ?
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui gamabaran pengetahuan ibu hamil trimester I tentang
cara mengatasi morning sickness di RSU Sundari Medan.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui distribusi pengetahuan ibu hamil trimester I tentang
cara mengatasi morning sickness di RSU Sundari Medan berdasarkan
umur.
2. Untuk mengetahui distribusi pengetahuan ibu hamil trimester I tentang
cara mengatasi morning sickness di RSU Sundari Medan berdasarkan
Pendidikan.
3. Untuk mengetahui distribusi pengetahuan ibu hamil trimester I cara
mengatasi morning sickness di RSU Sundari Medan berdasarkan
paritas.
4. Untuk mengetahui distribusi pengetahuan ibu hamil trimester I cara
mengatasi morning sickness di RSU Sundari Medan berdasarkan status
ekonomi.
5. Untuk mengetahui distribusi pengetahuan ibu hamil trimester I cara
mengatahui morning sickness di RSU Sundari Medan berdasarkan
sumber informasi.
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian adalah :
1.4.1 Bagi Peneliti
Memberi pengalaman dan wawasan nyata bagi peneliti sebagai penelitian
pemula dalam mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang diperoleh dari
bangku kuliah dengan keadaan yang ada dilapangan.
1.4.2 Bagi Tenaga Kesahatan
Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan masukkan bagi profesi
dalam mengembangkan rencana asuhan kebidanan
1.4.3 Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai bahan tambahan dan masukan untuk bacaan pada Perpustakaan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Pengetahuan
2.1.1 Pengertian Pengetahuan
Pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu dan ini setelah orang
melakukan pengideraan terhadap obyek tertentu. Penginderaan terjadi melalui
panca indera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa
dan raba. Sebagaian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan
telinga. 8
Pengetahuan merupakan penginderaan manusia, atau hasil tahu seseorang
terhadap objek melalui indera yang dimilikinya ( mata, hidung, telinga, dan lain
sebagainya )9
2.1.2 Tingkatan Pengetahuan
Ada 6 (enam) tingkatan pengetahuan yang dicakup dalam domain kognitif,
yaitu :
1. Tahu ( know)
Tahu diartikan sebagai pengetahuan suatu materi yang telah dipelajari
sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat
kembali (recall) sesuatu yang spesifik dari keseluruhan bahan yang dipelajari atau
rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu, tahu ini merupakan tingkat
pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu
tentang apa yang paling dipelajari antara lain menyebutka, menguraikan,
mengidentifikasikan, menyatakan dan sebagainya.
2. Memahami ( comprehension)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara
benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterprestasikan materi
tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi harus
dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan dan
sebagainya terhadap objek yang dipelajari.
3. Aplikasi ( Applicatio )
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan matetri yang
telah dipelajari pada situasi atau kondisi real ( sebenarnya). Aplikasidi sini dapat
diartikan sebagai aplikasi atau penggunaan hukum – hukum, rumus, metode,
prinsip, dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain.
4. Analisa ( analisa )
Analisa adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu
objek ke dalam komponen – komponen, tetapi masih di dalam satu struktur
organisasi, dan masih ada kiatanya satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat
dilihat dari penggunaan kata kerja, seperti dapat menggambarkan ( membuat
bagan ), membedakan, memisahkan, mengelompokan, dan sebagainya.
5. Sintesis ( Synthesis )
Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakan atau
menhubungkan bagian – bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru.
Sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi
– formulasi yang ada. Misalnya, dapat menyusun, dapat merencanakan, dapat
meringkas, dapat menyesuaikan, dan sebagainya terhadap suatu teori atau
rumusan – rumusan yang telah ada.
6. Evaluasi ( evaluation )
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi
atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian – penilaian ini
didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri, atau menggunakan kriteria
– kriteriayang telah ada. 10
2.2 Proses Adopsi Perilaku
Dari pengalaman dan penelitian terbu kti bahwa perilaku yang didasari
oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak di dasarioleh
pengetahuan.
Menurut Notoatmodjo dari penelitian Rogers ( 1974 ) mengungkapkan
bahwa sebelum orang tersebut terjadi proses yang berurutan, yaitu :
1. Awarness ( kesadaran )
Dimana orang tersebutdapat menyadari dalam arti mengetahui stimulus
( objek) terlebih dahulu.
2. Interest ( tertarik )
Dimana orang mulai tertarik kepada stimulus. Hal ini terjadi karena sikap
responden sudah lebih baik.
3. Evalation ( Menimbang – nimbang )
Terhadap baik tidaknya stimulasi tersebut bagi dirinya. Hal ini terjadi sikap
responden sudah lebih baik lagi.
4. Trail ( mencoba )
`Dimana orang telah mencoba berperilaku baik.
5. Adoption ( adopsi )
Dimana orang telah mencoba berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan,
kesadaran dan sikapnya terhadap stimulus.
Namun demikian dari penelitian selanjutnya Rogers ( 1974 ) menyimpulkan
bahwa perubahan perilaku tidak selalu melewati tahap – tahap tersebut.
Apabila penerimaan perilaku baru atau adopsi perilaku melalui proses ini,
dimana didasari oleh pengetahuan, kesadaran dan sikap yang positif, maka
perilaku akan bersifat langgeng ( long lasting ). Sebaiknya apabila perilaku
ini tidak didasari pengetahuan dari kesadaran maka tidak akan berlangsung
lama8
2.3 Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan
2.3.1 Umur
Umur adalah variabel yang sudah diperhatikan dalam penyelidikan
epidemiologi, yaitu angka kesakitan atau angka kematian. Umur sangat erat
hubunganya dengan tingkat pengetahuan sesorangkarena semakin bertambahnya
umur manusia maka semakin banyak pula pengalaman yang didapatnya10.
Bertambahnya umur mempunyai hubungan dengan pengetahuan ibu
semakin bertambahnya umur seseorang semakin baik juga tingkat pengetahuan
dan kedewasaan sesorang11.
Usia di bawah 20 tahun merupakan masa individu untuk men gubah
perilaku kekanak-kanakan dan mengadakan persiapan untuk menghadapi masa
dewasa. Masa ini merupakan masa untuk memiliki sikap untuk memiliki sikap
menerima perubahan keadaan fisik yang terjadi, sikap untuk mencari identitas
diri, sikap membentuk nilai-nilai yang sesuai dengan orang dewasa serta
menerima peran dewasa12.
Usia dewasa awal dimulai ketika individu berusia 20 tahun dan berakir
pada 30 tahun. Periode dewasa awal merupakan periode masa perpindahan dari
masa remaja yang mencari identitas diri kemasa yang lebih tenang untuk
menghadapi masa mandiri, masa bekerja dan masa kreatif. Sikap positif dan
pengetahuan cukup terkait dengan kesiapan wanita menerima perubahan yang
terjadipada diri kita.
Dewasa awal adalah periode masa reproduksi. Masa ini merupakan masa
yangtepat untuk menjalani peran seks dewasa karena seorang telah mampu
memiliki sikappositifdan pengetahuan cukup terkait dengan kesiapan wanita
menerima perubahan yang terjadi pada dirinya.
Usia dewasa tengah dimulai pada usia 30 tahun keatas dan berakhir
padausia >35tahun. Masa dewasa tengah merupakan masa usia canggung, masa
jenuh dan masa sepi. Periode usia tengah ditandai dengan penurunan awal
kemauan organ tubuh khususnya organ reproduksi. Wanita yang memasuki usia
dewasa mulai mengalami kejenuhan menjalani peran seks dewasa12.
2.3.2 Pendidikan
Pendidikan memiliki peranan yang paling penting dalam menentukan
kualitas manusia. Kemampuan tersebut harus dikembangkan secara bersama-sama
dan seimbang, sehingga terbentuk manusia Indonesia seutuhnya (harmonis).
Pendidikan pada hakikatnya adalah suatu kegiatan menyampaikan pesan pada
masyarakat, kelompok atau individu dapat memperoleh pengetahuan yang lebih
baik10.
Tingkat pendidikan mempunyai hubungan erat dengan faktor sosial,
budaya, politik, ekonomi, dan sebagainya. Pendidikan juga merupakan salah satu
faktor yang sangat mempengaruhi persepsi seseorang agar lebih mudah menerima
ide/teknologi baru10.
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan
negara13.
Jenjang pendidikan adalah tahapan pendidikan yang ditetapkan
berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik, tujuan yang akan dicapai, dan
kemampuan yang dikembangkan13.
Jalur pendidikan terdiri atas formal, non formal dan informal yang dapat
saling melengkapi.
Menurut undang-undang No 20 Tahun 2003, pendidikan di bagi atas :
1. Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan awal selama 9 tahun
Pertama masa sekolah anak-anak yang melandasi jenjang pendidikan
menengah.
2. Pendidikan menengah merupakan jenjang pendidikan lanjutan pendidikan
dasar.
3. Pendidikan tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan
menengah mencakup DIII, SI, S2 yang di selenggarakan oleh perguruan
tinggi.
Pendidikan sebagai upaya untuk terciptanya kualitas sumber daya manusia
sebagai perasat utama dalam pembangun. Melalui pendidikan itu diharapkan
bangsa indonesia akan mampu membebaskan diri dari belenggu kemiskinan dan
keterbelakangan. Semakin banyak manusia yang membutuhkan pendidikan yang
semakin bervariasi mutu pendidikannya yang diharapkan.
Dengan adanya tingkat pendidikan yang rendah menyebabkan seseorang
kurang mempunyai keterampilan tertentu yang diperlukan dalam kehidupannya14.
Pendidikan menghasilkan perubahan atau peningkatan pengetahuan
masyarakat. Pengetahuan akan berpengaruh kepada perilaku dari pendidikan,
selanjutnya perilaku akan berpengaruh kepada meningkatnya pengetahuan10.
2.3.3 Paritas
Paritas adalah rata – rata anak yang dilahirkan hidup atau mati oleh
seorang wanita subur yang pernah menikah pada tahun tertentu. Semakin tua
umur wanita, tingkat kesuburan wanita pun semakin berkurang sehingga hanya
sedikit dari mereka yang melahirkan10.
Seseorang ibu dengan paritas lebih dari 5 biasanya mengalami perubahan
fisik yang semakin lemah. Paritas 2-3 merupakan paritas yang paling aman
ditinjau dari sudut kematian maternal, dimana paritas 1 dan > 3 dapat ditangani
dengan asuhan obstric yang baik dan paritas tinggi >3 hanya dapat dikurangi atau
dicegah dengan keluarga berencana15.
2.3.4 Status Ekonomi
Status sosial ekonomi adalah kedudukan atau posisi seseorang atau suatu
masyarakat, status sosial ekonomi adalah gambar tentang keadaan seseorang atau
suatu masyarakat yang ditinjau dari segi sosial ekonomi, gambar itu seperti
tingkat pendidikan, pendapatan dan sebagainya. Status ekonomi kemungkinan
besar merupakan pembentuk gaya hidup keluarga. Pendapatan keluarga memadai
akan menunjang tumbuh kembang anak. Karena orang tua dapat menyediakan
semua kebutuhan anak baik primer maupun skunder16.
Aspek financial ini potensial menjadi masalah, misalnya ibu hamil yang
suaminya belum kerja atau berhenti kerja ataupun yang penghasilanya kurang
otomatis, ibu akan mencoba membantu mengurangi beban suami dengan bekerja
ini tentu sangat beresiko bagi ibu yang sedang hamil, karena bagi ibu yang
kandungannya tergolong lemah akan mudah arbortus dan tentunya itu sangat
merugikan bagi ibu17.
Ada pula bila ibu tinggal di tempat yang kumuh, dan rumah kontrakan
yang sempit. Keadaan ini sangat tidak nyaman bagi ibu, dan pada akhirnya akan
membuat ibu sterss dan terganggu psikisnya17.
Meliputi kondisi kesehatan, asupan nutrisi cukup, tempat, periksa, dan
supan nutrisi selama hamil ialah sebagai berikut.
1. Ibu hamil dari ekonomi bawah
Kondisi kesehatan ibu hamil dari ekonomi bawah biasanya kurang. Ini
bisa disebabkan karena kurangnya fasilitas kesehatan yang tersedia atau karena
kurangnya dana bagi ibu dan bisa juga karena kurangnya pengetahuan si ibu untuk
menjaga kesehatanya. Frekuensi ANC bagi ibu hamil yang bersal dari ekonomi
bawah ini, jarang atau bahkan tidak memeriksakan kehamilanya karena
keterbatasan dana, dan pengetahuan ibu untuk memeriksakan kondisi keha
milannya. Ibu mungkin akan berkunjung ke rumah bidan untuk memeriksakan
kondisi kehamilanya bila merasakan adanya hal yang tidak beres pada
kehamilannya. Asupan nutrisi ibu hamil ini tentunya kurang karena janin yang ada
di kandungan membutuhkan banyak sekali nutrisi sedangkan untuk makan pun
hanya bisa satu kali sehari.
2. Ibu hamil dari ekonomi menengah
Kondisi kesehatan ibu hamil dari ekonomi menengah umumnya cukup. Ini
disebabkan karena baik dari fasilitas kesehatan yang tersedia atau karena dana
bagi ibu yang memadai bagi ibu untuk memeriksa kehamilannya dan bisa juga
karena ibu berpengetahuan untuk menjaga kesehatannya. Frekuensi ANC bagi ibu
hamil yang berasal dari ekonomi menengah ini, cu kup rutin setiap trimesternnya
untuk memeriksakan kondisi kondisi kehamilannya. Biasanya si ibu akan
memeriksa kehamilanya di bidan. Asupan nutrisi ibu hamil ini cukup bagi janin
yang ada di kandungan, janin membutuhkan banyak sekali nutrisi. Ibu akan
berusahan untuk bisa memenuhi kebutuhan nutrisi bagi janinnya karena dengan
terpenuhinya nutrisi janin, janin akan berkembang maksimal.
3. Ibu hamil dari ekonomi atas
Kodisi kesehatan ibu hamil dari ekonomi atas umumnya baik. Ini
disebabkan karena baik dari fasilitas kesehatan yang tersedia atau dana bagi ibu
yang memadai bagi ibu untuk memeriksa kehamilanny a dan karena ibu
berpengetahuan untuk menjaga kesehatannya. Frekuensi ANC bagi ibu hamil
yang bersasl dari ekonomi atas ini, rutin setiap trimesternya untuk memeriksakan
yang ada dikandungan. Asupan nutrisi ibu hamil ini cukup bagi janin yang ada
dikandungan, janin membutuhkan banyak sekali nutrisi. Ibu akan akan berusaha
untuk bisa memenuhi kebutuhan nutrisi bagi janinnya karena dengan
terpenuhinnya nutrisi janin, janin akan berkembang maksimal. Selain asupan
nutrisi, ibu hamil dari ekonomi atas ini juga melakukan senam hamil untuk
menjaga kehamilannya baik dan berharap nantinya saat persalinan akan mudah.
2.3.5 Sumber Informasi
Sumber informasi adalah segala sesuatu yang menjadi perantara dalam
menyampaikan informasi, menerangkan fikiran dan kemampuan. Informasi yang
diperoleh dari berbagai sumber mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang.
Jika seseorang banyak mendapat informasi cenderung memiliki pengetahuan
cukup luas8.
Informasi didefenisikan sebagai data yang telah diproses sehingga
mempunyai arti dan dapat meningkatkan pengetahuan seseorang yang
menggunakan data tersebut. Jadi sumber informasi adalah data yang merupakan
kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian – kejadian dan kesatuan nyata.
Kejadian – kejadian (event) adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu,
kesatuan nyata (fact and entity) berupa objek nyata seperti tempat, benda, dan
orang yang betul –betul ada dan terjadi18.
1. Media Massa
Media massa merupakan yang paling banyak memberikan informasi
kepada masyarakat. Tidak ada atau kurangnya informasi secara langsung akan
merugikan responden. Mengacu kepada defenisi komunikasi yaitu suatu proses
yang secara simultan diperuntukkan untuk pendidikan yang besar dan dalam skala
yang sangat besar, maka media massa berfungsi untuk membuat orang tertarik,
sebagai sumber informasi, merubah sikap dabn menstimulasi perubahan perilaku
serta meningktkan pengetahuan seseorang.
a. MediaCetak
Media Cetak sebagai alat untuk menyampaikan pesan – pesan kesehatan
sangat bervariasi antara lain :
1) Booklet : ialah suatu media untuk menyampaikan pesan – pesan dan
bentuk buku, baik tulisan maupun gambar.
2) Leaflet : ialah bentuk penyampaian informasi atau pesan – pesan kesehatan
melalui lembaran yang dilipat.
3) Flyer (selebaran) : ialah seperti leaflet tetapi, tidak dalam bentuk lipatan.
4) Flip chart (lembar balik) : media penyimpanan pesan atau informasi-
informasi kesehatan dalam bentuk lembar balik.
5) Rubrik atau tulisan-tulisan pada surat kabar atau majalah, mengenai
bahasan suatu masalah kesehatan, atau hal-hal yang berkaitan dengan
kesehatan.
6) Poster ialah bentuk media cetak berisi pesan-pesan/informasi kesehatan,
yang biasanya ditempel di tembok-tembok, di tempat-tempat umum, atau
dikendaraan umum.
7) Foto yang mengungkapkan informasi-informasi kesehatan.
b. Media elektronik :
Media elektronik sebagai sasaran untuk menyampaikan pesan-pesan atau
informasi-informasi kesehatan jenisnya berbeda-beda, antara lain :
1) Televisi : Penyampaian pesan atau informasi – informasi kesehatan
melalui media televise dapat dalam bentuk : sandiwara,
sinetron, forum diskusi atau Tanya jawab sekitar masalah
kesehatan, pidato (ceramah), TV, Sport, quiz atau cerdas
cermat, dan sebagainya.
2) Radio : Penyampaian informasi atau pesan-pesan kesehatan melalui
radio juga dapat berbentuk macam-macam antara lain : obrolan
( Tanya jawab ), sandiwara radio, ceramah, radio spot, dan
sebagainya.
3) Video : Penyampaian informasi atau pesan – pesan kesehatan dapat
melalui video.
4) Slide : Slide juga dapat digunakan untuk menyampaikan pesan atau
informasi – informasi kesehatan.
c. Media papan ( Bill board )
Paoan ( Bill Board ) yang di pasang di tempat – tempat umum dapat di
pakai, diisi dengan pesan – pesan atau informasi – informasi kesehatan.8
2. Keluarga/ Kerabat
Ada sejumlah factor yang sangat di butuhkan oleh anak dalam proses
perkembangan sosialnya, yaitu kebutuhan akan rasa aman, dihargai, diterima, dan
kebebasan untuk menyatakan diri. Sesesorang anak yang merasa dirinya di
sayangi oleh orang tuanya akan memiliki kemudahan untuk dapat mendiskusikan
kesulitan yang di hadapinya karena merasa orang tua atau keluarga merupakan
yang selalu membantunya dimanapun dan kapanpun dirinya memerlukan19
Teman/ Kerabat
Teman adalah orang dengan siapa individu terlibat dalam kegiatan yang
mentenangkan. Usia dan jenis kelamin secara keseluruhan tidak sepenting seperti
minat dan keterampilan yang sama dengan yang dimiliki individu. Anak lebih
menyukai teman bermain yang sejenis.
3. Tenaga Kesehatan
Dengan pesatnya kemajuan teknologi yang tidakdi gunakan dengan benar
oleh para remaja, maka tenaga kesehatan sangat bertanggung jawab agar tidak
terjadi hal – hal yang tidak diinginkan, karena tenaga kesehatanakan memberi
arahan dengan memberikan penyuluhan kesekolah – sekolah, membagikan,
selembaran – selembaran, poster – poster tenaga kesehatan remaja dan dapat juga
dengankonsultasi secara pribadi10.
2.4 Monitoring sickness
2.1.1 Defenisi
Kehamilan adalah suatu keadaan fisikologis, akan tetapi pentingnya
diagnosiskehamilan tidakdapat diabaikan20.
Kehamilan adalah hasil dari “kencan” sperma dan sel telur. Dalam
prosesnya, perjalanan sperma untuk menemui sel telur ( ovum ) betul –
betulpenuh pejuangan. Deri sekitar 20-40 juta sperma yang dikeluarkan, hanya
sedikit yang bertahan dan berhasil mencapai tempat sel telur. Dari jumlah yang
sedikit itu, Cuma satu sperma saja yang bisa membuahi sel telur18.
Mual muntah sudah menjadi petanda awal alamiah bagi seorang wanita yang
hamil. Istilah lain dari mual dan muntah pada ibu hamil adalah morning
sickness.Morning sickness atau mual muntah akan terjad pada kehamilan trimester
pertama (0-12 minggu ) yang dialami sekitar 70-85 % wanita. Pada beberapa
wanita, terus berlanjut hingga sepanjang masa kehamilan18.
Orang hamil memang sering mual muntah ( morning sickness ). Gejala ini
dialami 40-90 wanita. Gejala mual muntah muncul pada awalkehamilan dan akan
berhenti secara perlahan. Biasanya hanya berlangsung selama 3 bulan pertama
kehamilan dan akan berhenti begitu memasuki bulan ke 4. Mengapa gejala
mualdan muntah dapat terjadi ? Gejala ini dapatterjadi karena disebabkan oleh
adanya hormone HCG (Human ChorionicGonadotrophin ) dalam aliran darah20.
Kasus yang umum dari rasa mual dipagi hari cukup menggangu nutrisi yang
memadai sehingga membahayakan janin yang sedang berkembang ( sebutan
mual pagi hari ini sebenarnya keliru karena serangan mual biasa terjadi dipagi
hari, siang, atau malam hari atau seperti kasus anda, ia terjadi sepanjang hari )
bahkan ibu yang kehilangan berat badan, selama beberapa bulan pertama
kehamilan karena mereka sulit menekan makanan, juga tidak membahayakan
bayinya, sejauh mereka mengimbangi berat badan yang hilang di bulan – bulan
berikutnya. Dan bagi kebanyakan ibu, gejala mual pagihari tidak berlangsung
lebih lamadari bulan ketiga, meskipun kadang – kadang ada ibu yang mengalami
sampai trimester II, dan beberapaibu terutama yang mengandung bayi kembar, bsa
mengalami disepanjang Sembilan bulan21.
2.1.2 Gejala – gejala Morning Sickness
Gejala sickness meliputi :
Rasa mual dan muntah
Kehilangan selera makan
Efek psikologis : depresi, cemas
Gangguan system pencernaan
2.1.3 Etiologi
Penyebab yang pasti dalam morning sickness belum diketahui dan diduga
hal itu terjadi karena pengaruh perubahan psikologis dan adanya pengaruh
perubahan hormonal selama kehamilan. Biasanya, mereka akan mual terhadap
makanan tertentu, meskipun mereka hanya mencium bau makanan tersebut18.
Penyebab mual dan muntah ini bermacam – macam antara lain karena
adanya perubahan hormone dalam tubuh, psikologis, sampai gaya hidup. Pola
makan yang buru k sebelum maupun pada minggu – minggu awal kehamilan,
kurang tidur atau kurang istirahat dan stress dapat memperberat rasa mual dan
muntah. Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi asa mual meskipun
tidak dapat dihilangkan sama sekali, misalnya dengan mengkonsumsi makanan
seimbang, cukup bergerak, dan cukup istirahat. Oleh karena itu, calon ibu
diharapkan memiliki pengetahuan yang cukup mengenai mual agaribu dapat
menentukan sikap untuk mengatasi masalahnya pada awal kehamilan sehingga
tidakterjadi gangguan pada kehamilan selanjutnya.
2.1.4 Patofisiologi
Patofisiologi pasti mengenai kejadian mornig sickness masih belum
sepenuhnya diketahui. Para ahli belum memiliki kesamaan pandangan mengenai
hal ini. Seorang ahli dari Universitas Colorado menyatakan bahwa morning
sickness dipicu oleh situasitertentu, seperti pandangan, bau – bauan, dan rasa diri
makanan ( daging atau sayuran ) yang mungkin akan membawa bahaya untuk
janin, termasuk terhadap rokok atau alcohol. Artinya, sesungguhnya morning
sickness adalah suatu bentuk mekanisme pertahanan diri baik ibu maupun
janinnya. Hal ini umumnya terjadi pada minggu ke – 6 sampai 18 kehamilan,
yang merupakan periode paling rentan bagi janin terhadap ketidak seimbangan
kimiawi22.
2.1.5 Komplikasi
Muntah menyebabkan ketegangan pada otot abdomen dan rasa sakit, namun
mekanisme fisik muntah tidakberbahaya pada fetus. Fetus terlindung secara
sempurna dalam kantong yang berisi cairan amnion. Namun muntah yang
berkepanjangan menyebabkan dehidrasi dan kehilangan berat badan ibu hamil
yang menyebabkan defrivasi nutrisi pada fetus dan meningkatnya resiko berat
badan bayi lahir rendah.
2.1.6 Komplikasi
Dehidrasi berat, ikterik, takikardia, suhu meningkat, alkalosis, kelaparan
gangguan emosional yang berhubungan dengan kehamilan dan hubungan
keluarga, menarik diri dan depresi.
2.1.7 Penanggulangan
Cara mengatasi mual muntah23:
a. Selalu isi perut dengan sedikit makanan setiap waktu
Makan sedikit – sedikit tetapi sering sepanjang jalan
Makan rendah lemak dan karbohidrat lunak sering kali menjadi
pilihan yang baik saat anda mual.
Hindari makanan atau minum dalam jumlah banyak sekaligus
Makanlah krbohidrat kering seperti biskuat, kue beras, roti baker
atau sereal kering sebelum bangkit dari tempat tidur di pagi hari.
Makanlah cemilan ringan sebelum tidur
Jika anda bangun dimalam hari, makanlah sedikitcemilan sebelum
kembali ketempat tidur
b. Hindari apapun yang meningkatkan rasa mual
Kehamilan meningkatkan indera pembau, membuat wanita hamil
lebih rentan untuk merasa mual akibat bau – bauan tertentu
Banyak wanita kesulitan menghadapi atau memasak daging
mentah. Jika anda merasakannya, mintalah orang lain
memasakannya
Tanyakan penyedia layanan medis mengenai konsumsi splemen
vitamin B6.
2.1.8 Pengobatan
Antasida – rendah sodium, menetralkan asam lambung
Vitamin B, asam folat, menetralkan mual
Larutan gula, mengganti cairan tubu karena dehidrasi
Apabila hamil mengalami takikardi, T. Nadi 24 x/ menit, menilai
detakan nadi ?
Anti alergi ( dengan resep dokter ) bila muntah menetap,
insufisiensi peningkatan berat badan dan tanda – tanda dehidrasi
BAB III
KERANGKA KONSEP
a. Kerang ka Konsep
Kerangka Konsep
Variabel Independen Variabel Dependen
b. Defenisi Operasional
Defenisi
Morning sickness adalah mual muntah yang terjadi pada ibu hamil dan ini
sering terjadi pada trimester pertama.
Pengetahuan
Pengetahuan adalah mual muntah yang terjadi pada ibu hamil morning
sickness.
Kategori :
a. Baik : Jika ibu menjawab benar 8-10( 80%-100%)
b. Cukup : Jika ibu menjawab benar 5- 7 ( 50%-70%)
c. Kurang : Jika ibu menjawab benar ≤ 4 soal (40%)
Skala ukur : Skala ; bisa diurutkan
Contoh : Umur
Alat Ukur : Kuesioner
Umur
Umur adalah umur ibu yang dihitung mulai dari sejaklahir sampai
penelitian saat ini dilakukan
- Umur- Pendidikan- Paritas - Status Ekonomi- Sumber Informasi
Pengetahuan ibu tentang cara mengatasi morning sickness
Kategori :
a) < 20 tahun
b) 20-30 tahun
c) >30 tahun
Skala ukur : Ordinal
Alat ukur : Kuesioner
Pendidikan
Pendidikan adalah proses pendidikan ibu terakhir yang pernah ditempuh
dan diselesaikansecara formula dalam lembaga pendidikan.
Kategori :
a. Tidak sekolah : Sama sekali tidak sekolah
b. Pendidikan dasar : SD atau SLTP ( apabila tidak tamat SLTP masuk
ke SD, walaupun pernah mengikuti pelajaran SLTP)
c. Pendidikan menengah : SLTA ( apabila tamat SLTA)
Skala ukur : Ordinal
Alat ukur : Kuesioner
Paritas
Paritas adalah jumlah seluruh anak yang dilahirkan oleh seorang ibu baik
yang hidup maupun yang mati sampai penelitian dilakukan.
Kategori :
a. Primapara : ibu yang pertama kali melahirkan bayinya
b. Secundipara : ibu yang telah dua kali melahirkan bayinya
c. Multipara : ibu yang telah > 2 kali melahirkan bayinya
d. Grandemultipara : ibu yang telah > 5 kali melahirkan bayinya
Skala ukur : Ordinal
Alat ukur : kuesioner
Status ekonomi
Sosial ekonomi adalah gambaran tentang keadaan seseorang atau suatu
masyarakat yang ditinjau dari segi social ekonomi.
Kategori :
a. Ekonomi bawah
b. Ekonomi menengah
c. Ekonomi atas
Skala Ukur : Ordinal
Alat Ukur : Kuesioner
3.2.6 Sumber Informasi
Sumber informasi adalah asal yang menjadi perantara dalam penyampaian
informasi tentang ibu hamil dalam acara mengatasi morning sickness.
Kategori :
a. Media massa
Cetak
Elektronik
b. Petugas kesehatan
Dokter
Perawat
Bidan
c. Keluarga atau kerabat
Skala ukur : Nominal
Alat ukur : Koesioner
BAB IV
METODE PENELITIAN
4.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini bersifat deskriftif yaitu menggambarkan pengetahuan ibu
hamil Trimester I tentang cara mengatasi morning sickness di RSU Sundari
Medan Tahun 2011.
4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
4.2.1 Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di RSU Sundari Medan, karena rumah sakit tersebut
mempunyai populasi cukup untuk dijadikan penelitian, tempatnya strategis dan
terjangkau.
4.2.2 Waktu Penelitian
Waktu yang diperlukan dalam penyelesaian penelitian adalah mulai dari
bulan Mei 2011 – Juli 2011.
4.3 Populasi dan Sampel
4.3.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil Trimester I yang
dating untuk memeriksakan kehamilan di RSU Sundari Medan periode Mei 2011
– Juli 2011. Dari studi pendahuluan yang dilakukan penelitian terdapat jumlah ibu
hamil Trimester I yang memeriksakan kehamilan di RSU Sundari Medan periode
Mei 2011 – Juli 2011 adalah sebanyak 125 orang.
4.3.2 Sampel
Pada penelitian ini sample adalah sebagian objek yang diteliti yang
dianggap mewakili ibu yang hamil yang mengalami morning sickness di RSU
Sundari Medan 2011. Jumlah sample dapat ditentukan dengan menggunakan
rumus formula sederhana, yaitu :
n= N
1+N (d2)
n=125
1+125 (0,12)
= 55,555556
= 56 orang
Keterangan :
N = Populasi
n = Sampel
d = Tingkat kepercayaan (0,1)
4.4 Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner dengan memberikan
penjelasan singkat tentang koesioner yang dibuat oleh penulis berdasarkan konsep
teoritis. Kuesioner bertujuan untuk mengukur pengetahuan ibu tentang morning
sickness selama kehamilan. Dimana terlebih dahulu sudah diberikan penjelasan
mengenai tujuan dan cara pengisian kuesioner kepada responden, kemudian
meminta persetujuan responden untuk menjadi sample penelitian, kuesioner ini
sebanyak 10 pertanyaan dan meminta responden untuk mengisi lembar kuesioner.
Setelah responden selesai mengisi lembar kuesioner Kemudian diserahkan
kembali kepada peneliti untuk diperiksa kelengkapannya. Bila ada masalah
mengenai pengumpulan kuesioner peneliti menyelesaikan saat itu juga. Peneliti
mengakhiri pertemuan bila kuesioner telah diisi dengan lengkap.
4.5 Pengolahan Data
Data yang diperoleh selanjutnya diolah sebagai berikut :
a. Editing
Dilakukan pengecekan kelengkapan data yang telah terkumpul terdapat
kesalahan dalam pengumpulan data tersebut dan telah dilakukan pendataan
ulang.
b. Coding
Data yang telah terkumpul, diberi kode-kode khusus guna mempermudah
proses pengelolahan data.
c. Tabulating
Untuk mempermudah pengelolahan data, dimasukkan dalam bentuk table dan
distribusi frekuensi.
4.6 Analisis Data
Analisis data akan dilakukan secara deskriptif dengan melihat persentase
data yang akan terkumpul dan disajikan dalam table distribusi frekuensi. Analisis
data akan dilanjutkan dengan membahas hasil penelitian berdasarkan teori
kepustakaan yang ada dan penelitian lain yang pernah dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA
1. Kasdu D.Solusi Problem Kehamilan.Jakarta:Puspa Suara,2005.
2. Hanifa.Atasi Mual Muntah.
http://nasional.kompas.com/read/2007/06/25/18002450/atasi.mual.mun
tah.saat.hamil.2007.Diakses pada tanggal 29 April 2011.
3. Cunningham F Gary,dkk.Obstetri Williams.Jakarta:Buku kedokteran
EGC.2004.
4. Ronna.Mual Muntah Pada Kehamilan Awal.
http://nasional.kompas.com/read/2008/06/25/18002450/atasi.mual.mun
tah.saat.hamil.2010. Diakses pada tanggal 29 April 2011.
5. Surininah.Mual Muntah Saat Awal
Kehamilan.http://ourfamilyhomewordpress.com/tag/mual/.2010.Diaks
es pada tanggal 29 April 2011.
6. Maizar.Penurunan angka
kematian.http://www.tenagakesehatan.or.id/publikasi.php?
do=detail&id136.2010.Diakses pada tanggal 29 April 2011.
7. Gardner B.Mual Muntah di Pagi Hari dan Tanda-tanda & Gejala
Kehamilan.http://www.pregnancyetc.com/maternity clothes.htm
(briand Gardner).2006.Diakses pada tanggal 29 April 2011.
8. Notoadmojo S.Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni.Jakarta:Rineka
Cipta.2007.
9. Taufik M.Prinsip-Prinsip Promosi Kesehatan Dalam Bidang
Keperawatan.Jakarta:CV.Infomedika.2007.
10. Notoadmojo S.Pendidikan dan Prilaku Kesehatan.Jakarta:Rineka
Cipta.2003.
11. Hurlock,Elizabeth B.Psikologi Perkembangan.Jakarta:Erlangga.2000.
12. Widayatun TR. Ilmu Prilaku M.A.104.Jakarta:CV Agung Seto.1999
13. Depdiknas.Pendidikan Nasional.Jakarta.2003 Diakses pada tanggal 29
April 2011
14. Hartomo H.Ilmu Sosial Dasar.Jakarta:PT Bumi Aksara.2001
15. Winkjasastro Hanifa. Ilmu Kebidanan.Jakarta:Yayasan Bina
Pustaka.2002
16. Soejiningsih.Tumbuh Kembang Anak.Jakarta:EGC.2004
17. M J Insani.Makalah PsikologiMengenai Faktor Sosial, Ekonomi, dan
Budaya pada Ibu
Hamil.http://insanimj.blogspotcom/com/2010/10/makalah-psikologi-
mengenai-faktor.html.Diakses pada 29 April 2011.
18. Maulana M.Seluk Beluk Reproduksi dan
Kehamilan.Yogyakarta:Garailu.2009.
19. Alimul H, A Aziz.Riset Keperawatan dan Tekhnik Penelitian
Ilmiah.Jakarta:Salemba Medika.2005.
20. Murni, Widandri H.Kiat Mengatasi Masalah Kehamilan dan
Janin.Yogyakarta:Elmatera Publishing.2009.
21. Heidi,dkk.Kehamilan.Jakarta.Arcan.2005.
22. Febri.Mual Muntah padaIbu
Hamil.http://bidanshop.blogspot.com/2009/12/mual-munth-pada-ibu-
hamil-html.Diakses 29 April 2010.
23. Tris Booth.Tanya Jawab Seputar Kehamilan.Jakarta:BIP.2010.
Persetujuan Menjadi Responden
Saya yang bertandatangan dibawah ini
Nama :
Alamat :
Menyatakan bahwa saya bersedia menjadi responden dalam penelitian ini
yang berjudul Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Trimester I Tentang Cara
Mengatasi Morning Sickness di RSU Sundari Medan 2011.
Demikianlah surat pernyataan persetujuan ini saya sampaikan dengan
sadar tanpa ada paksaan dari siapapun.
Responden Peneliti
( ) (SARMA RUMONDANG)
KUESIONER PENELITIAN GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG
CARA MENGATASI MORNING SICKNESS DI RSU SUNDARI MEDAN TAHUN 2011
I. Persetujuan pengisian Quesioner
a. Isilah data dengan benar
b. Pilihlah salah satu jawaban dengan cara memberikan tanda silang (X) pada
jawaban yang menurut anda benar.
c. Setelah selesai, kembalikan questioner ini kepada penulis atau petugas
yang memberikan questioner kepada anda
II. Identitas
1. Nama responden :
2. Umur :
3. Pendidikan :
4. Paritas :
5. Pendapatan/bulan :
6. Sumber informasi :
1. Apakah ibu hamil memahami pengertian dari morning sickness (mual muntah) pada kehamilan trimester 1?
a. Tahub. Tidak tahu
2. Apakah ibu hamil mengetahui siapa yang mengalami morning sickness (mual muntah)?
a. Tahub. Tidak tahu
3. Apakah ibu hamil mengetahui pengaruh buruk jika mengalami morning sickness (mual muntah) yang berkepanjangan?
a. Tahub. Tidak tahu
4. Apakah ibu hamil mengetahui morning sickness ( mual muntah) terjadi pada kehamilan trimester I?
a. Tahub. Tidak tahu
5. Apakah ibu hamil mengetahui penyebab terjadinya morning sickness (mual muntah)?
a. Tahub. Tidak tahu
6. Apakah ibu hamil mengetahui gejala dari morning sickness (mual muntah)?
a. Tahub. Tidak tahu
7. Apakah ibu hamil mengetahui factor pemicu terjadinya morning sickness (mual muntah)?
a. Tahub. Tidak tahu
8. Apakah ibu hamil mengetahui jenis obat yang dapat mengurangi gejala morning sickness (mual muntah)?
a. Tahub. Tidak tahu
9. Apakah ibu hamil mengetahui waktu terjadinya morning sickness (mual muntah)?
a. Tahub. Tidak tahu
10. Apakah ibu hamil mengetahui efek yang terjadi pada perut saat mengalami morning sickness (mual muntah)?
a. Tahub. Tidak tahu