kti bab 1,bab 2,bab 3 dan daftar pustaka

Upload: fadhila

Post on 01-Jun-2018

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/9/2019 Kti Bab 1,Bab 2,Bab 3 Dan Daftar Pustaka

    1/34

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1. Latar belakang

    Kelenjar prostat adalah organ genitalia pria yang terletak di sebelah

    inferior buli-buli,di depan rektum dan membungkus uretra posterior . Kelenjar

    prostat memiliki bentuk sebesar buah kenari dengan berat normal 20 gram pada

    dewasa,berat prostat ini juga merupakan volume prostat. Dengan kata lain berat

    dan volume prostat itu sama. Kelenjar prostat menghasilkan airan en er, sedikit

    asam, kaya asam sitrat, fosfatase asam, amilase, dan antigen spesifik ! prostat "

    prostate spesific antigen ,#$%& . 'n(im fibrinolisis di dalam airan men airkan

    semen yang mengental setelah ejakulasi. ),*

    Kelainan yang sering dijumpai pada prostat adalah benign prostate

    hyperplasia . #enyakit-penyakit tersebut dialami oleh +0 pria yang berusia 0tahun dan kurang lebih 0 pria yang berusia 0 tahun. )

    /angguan pada prostat merupakan masalah kesehatan yang ukup besar di

    dunia, karena sering terjadi pada pria yang berusia lanjut. enurut 1adan

    Kesehatan Dunia orld 3ealth 4rgani(ation bahwa penduduk usia lanjut "lansia&

    di 5ndonesia pada tahun 2020 mendatang sudah men apai angka )),67 atau

    ter atat 2 , juta orang. 2 %ngka kejadiannya banyak terdapat di 'ropa bagian

    barat, %merika $erikat dan paling sedikit di %sia.Di %merika angka kejadiannya8lebih banyak terdapat pada orang berkulit hitam dibandingkan dengan orang

    berkulit putih. 7 #revalensi yang pasti di 5ndonesia belum diketahui tetapi

    berdasarkan keputusan luar negeri diperkirakan pria 5ndonesia semenjak umur +0

    tahun 20-60 akan memerlukan pengobatan untuk hyperplasia . 9ang jelas

    prevalensi sangat tergantung pada golongan umur. Di edan ada penelitian yang

    menunjukkan penderita benign prostate hyperplasia adalah paling banyak yaitu

    sebanyak + "*6 & kasus.:

  • 8/9/2019 Kti Bab 1,Bab 2,Bab 3 Dan Daftar Pustaka

    2/34

    2

    %da beberapa pemeriksaan tambahan yang dapat dilakukan untuk

    penegakan diagnosa BPH (Benign Prostate Hyperplasia) , yaitu olok dubur,

    pemeriksaan PSA (Prostate Spesific Antigen) , pemeriksaan ultrasonografi ";$/& .

  • 8/9/2019 Kti Bab 1,Bab 2,Bab 3 Dan Daftar Pustaka

    3/34

    3

    prostat mempunyai korelasi yang kuat dengan #$% serum sehingga #$% serum

    bisa dijadikan sebagai prediktator volume prostat. +

    enga u pada uraian di atas ,maka perlu dilakukan penelitian untuk

    mendapatkan hubungan PSA(Prostate Spesific Antigen) dengan volume prostat

    pada penderita BPH (Benign Prostate Hyperplasia) ,agar dapat diketahui apakah

    benar PSA8 meningkat jika volume prostat meningkat pada penderita BPH(Benign

    Prostate Hyperplasia) . #enelitian ini dilakukan di poliklinik urologi A$;D

    #irngadi edan dikarenakan banyaknya pasien yang menderita BPH(Benign

    Prostate Hyperplasia) .

    1.2. Rumusan masalah

    1erdasarkan latar belakang di atas,dapat dirumuskan permasalahan

    penelitian ini sebagai berikut,yaitu apakah terdapat hubungan PSA(Prostate

    Spesific Antigen) dengan volume prostat pada penderita BPH (Benign Prostate

    Hyperplasia) di poliklinik urologi A$;D.#irngadi edan pada tahun 20)0 !

    20)2.

    1.3. Hip tesis

    %danya hubungan antara PSA(Prostate Spesific Antigen) dengan volume

    prostat pada penderita BPH (Benign Prostate Hyperplasia) di poliklik urologi

    A$;D #irngadi edan pada tahun 20)0 ! 20)2 .

    1.!. "u#uan penelitian

    1.!.1. "u#uan umum

    Diketahuinya hubungan antara , PSA(Prostate Spesific Antigen) dengan

    meningkatnya volume prostat pada penderita BPH(Benign Prostate

    Hyperplasia) di poliklik urologi A$;D #irngadi edan pada tahun 20)0-20)2.

  • 8/9/2019 Kti Bab 1,Bab 2,Bab 3 Dan Daftar Pustaka

    4/34

    4

    1.!.2. "u#uan khusus

    ).;ntuk mengetahui hubungan antara PSA(Prostate Spesific Antigen)

    dengan volume prostat.2.;ntuk mengetahui insiden rata ! rata PSA(Prostate Spesific Antigen)

    dan volume prostat di A$;D #irngadi edan.

    1.$. %an&aat penelitian

    #enelitian diharapkan mendatangkan manfaat antara lainC1. 1agi peneliti,penelitian ini bermanfaat dalam memperluas wawasan

    peneliti dan dapat dijadikan data penelitian lebih lanjut mengenai

    hubungan antara PSA(Prostate Spesific Antigen) dengan volume

    prostat pada penderita BPH(Benign Prostate Hyperplasia) .2. 1agi poliklinik urologi A$;D #irngadi,penelitian ini diharapkan dapat

    memberikan masukan yang baik dalam memberikan penyuluhanmengenai adanya hubungan PSA(Prostate Spesific Antigen) dengan

    volume prostat pada penderita BPH(Benign Prostate Hyperplasia) .6. 1agi dinas kesehatan,penelitian ini diharapkan dapat memberikan

    informasi dan menambah wawasan penelitian di bidang kesehatan

    urologi mengenai adanya hubungan PSA(Prostate Spesific Antigen)

    dengan volume prostat pada penderita BPH(Benign Prostate

    Hyperplasia) ,sehingga dapat dijadikan sebagai landasan bagi

    penelitian-penelitian sejenis.

    BAB II

    "IN'AUAN PU("A)A

  • 8/9/2019 Kti Bab 1,Bab 2,Bab 3 Dan Daftar Pustaka

    5/34

    5

    2.1. )elen#ar pr stat

    2.1.1. Anat mi kelen#ar pr stat

    #rostat merupakan kelenjar yang berpartisipasi dalam proses reproduksi

    laki ! laki. $e ara embriologik prostat terbentuk pada minggu ke-)2 dari uretra

    sebagai kantong ke il yang pertumbuhannya dipengaruhi oleh androgen dari

    testis. #rostat merupakan kelenjar berbentuk keru ut tertelungkup,berat

    normalnya pada orang dewasa 20 gram. Kelenjar ini sebagian terdiri atas

    jaringan kelenjar dan sebagian lagi jaringan fibromuskular yang mengelilingi

    uretra. etak prostat dalam pelvis pada batas bawah tulang pubis dan di depan

    ampulla recti . #rostat berhubungan langsung dengan kandung kemih dengan arah

    ujung keru ut mengarah ke bawah dan terletak pada diafragma urogenitale,

    seperti terlihat pada gambar 2.).)-). ?aringan kelenjar prostat oleh Eeal ")@*2&

    dibagi se ara anatomik dan histologik yaituC (ona perifer, (ona sentral, (ona

    transisi, (ona fibromuskuler anterior dan periurethral gland region . ona

    anterior fibromus!ular ,terutama terdir atas stroma fibromuskular dengan hanya

    sedikit kelenjar. ona perifer ,lebih kurang sesuai dengan lobus posterior dan

    lateral, men akup lebih kurang *0 massa glandular prostate,dan (ona ini

    merupakan tempat karsinoma prostat berasal. ona sentral , (ona ini berlokasi

    diantara dan mengelilingi duktus ejakulatorius dalam perjalanannya ke

    veromontanum. Fona ini meliputi lebih kurang 2+ massa glandular

    prostat,agaknya resisten terhadap inflamasi dan relatif juga resisten terhadap

    tranformasi maligna " hanya lebih kurang ++ karsinoma berasal dari (ona ini & .

    $ebagian karsinoma lainnya " 2+ berasal dari "ona transisi yang terletak

    anterior terhadap (ona sentral dan medial terhadap (ona perifer &. eskipun hanya

    2+ karsinoma berasal dari (ona ini ,frekuensi ini sebenarnya sangat tinggi se ara

    tidak seimbang ,dikarenakan (ona ini hanya meliputi + ! )0 volume prostat

    normal. Fona kelima " periurethral gland region), terdiri atas duktus ke il ! ke il

    dan susunan asinar abortif, tersebar sepanjang segmen uretra proksimal

    " proksimal terhadap veromontanum , juga disebut uretra praprostik & . Fona

    transisi dan kelenjar periuretral bersama ! sama disebut sebagai kelenjar

  • 8/9/2019 Kti Bab 1,Bab 2,Bab 3 Dan Daftar Pustaka

    6/34

    6

    praprostatik. 3iperplasia nodular semata ! mata berasal dari (ona transisi dan

    daerah periuretral, @seperti terlihat pada gambar 2.).)-2.

    *ambar 2.1.1+1. Anat mi kelen#ar pr stat

    $umber C httpC>>6.blogspot. om

    *ambar 2.1.1+2. , na kelen#ar pr stat

    http://3.blogspot.com/http://3.blogspot.com/
  • 8/9/2019 Kti Bab 1,Bab 2,Bab 3 Dan Daftar Pustaka

    7/34

    7

    $umberC httpC>> www. prostate. om.ph

    2.1.2. (uplai -arah kelen#ar pr stat

    #eredaran darah prostat diatur oleh arteria vesikalis inferior suatu abang

    dari arteria hipogastrika ,sedangkan drainage darah keluar melalui pleksus vena

    hipogastrika inferior dan pleksus presakral paravertebral.

    2.1.3. Persara&an kelen#ar pr stat

    #ersarafan diatur oleh saraf otonom simpatis yang dapat mensejresi ,sedangkan yang parasimpatis mempengaruhi otot - otot vesika urinaria yang

    termasuk kerja sphincter .

    2.1.!. Lim&atik kelen#ar pr stat

    %liran limfa akan mengalir melalui aliran limfa iliaka eksterna, interna,

    serta obturator menuju aliran limfa iliaka komunis ke arah aliran paraaorta.

  • 8/9/2019 Kti Bab 1,Bab 2,Bab 3 Dan Daftar Pustaka

    8/34

    8

    2.1.$. Hist l gi kelen#ar pr stat

    #rostat terdiri dari sebuah kapsul fibrosa tipis yang merupakan sirkuler

    orientasi otot serat halus serat dan jaringan kolagen yang mengelilingi uretra

    " sphincter in#olunter &. Dalam lapisan ini terletak stroma prostat, yang terdiri dari

    jaringan ikat dan elastis dan otot serat halus yang melekat pada kelenjar epitel.

    Kelenjar ini mengalir ke saluran ekskretoris utama, yang terbuka di dasar uretra

    antara veromontanum dan leher vesikalis.

  • 8/9/2019 Kti Bab 1,Bab 2,Bab 3 Dan Daftar Pustaka

    9/34

    9

    men egah kematian sel basal oleh mekanisme terprogram pada sel androgen

    dependen . $ebaliknya ada suatu keseimbangan antara androgen dan esterogen

    dalam sirkulasi yang mempengaruhi proses diferensiasi epitel prostat . $uatu

    perubahan fenotip dari sel basal ke sel sekretoris luminer terjadi karena adanya

    rangsangan androgen, sedangkan estrogen men egah proses ini yang

    mengakibatkan terjadinya hiperplasia sel basal dan atrofi sel sekretoris luminer.

    2.2. Benign pr state h/perplasia

    2.2.1. De&inisi

    Benign prostate hyperplasia atau benigna prostat hiperplasia " BPH &

    disebut juga Nodular hyperplasia , Benign prostatic hypertrophy atau Benign

    enlargement of the prostate (BEP) yang merujuk kepada peningkatan ukuran

    prostat pada laki ! laki usia pertengahan dan usia lanjut .

    1enigna prostat hiperplasia "1#3& adalah pembesaran kelenjar dan jaringan seluler kelenjar prostat yang berhubungan dengan perubahan endokrin

    berkenaan dengan proses penuaan.

    3iperplasia dari kelenjar prostat dan sel ! sel epitel mengakibatkan prostat

    menjadi besar. Ketika prostat ukup besar akan menekan saluran uretra dan

    menyebabkan obstruksi uretra baik se ara parsial maupun total,seperti terlihat

    pada gambar 2.2.)-) 3al ini dapat menimbulkan gejala ! gejala urinary hesitancy ,

    sering berkemih, peningkatan risiko infeksi saluran kemih dan retensi urin. )),)7,)+

    *ambar 2.2.1+1 Pembesaran kelen#ar pr stat

  • 8/9/2019 Kti Bab 1,Bab 2,Bab 3 Dan Daftar Pustaka

    10/34

    10

    $umber C httpC>>www.alilanthoH.files.wordpress. om

    2.2.2. Epi-emi l gi

    Di %merika $erikat ,terdapat lebih dari setengah "+0 & pada laki ! laki

    usia 0 ! *0 tahun mengalami gejala ! gejala 1#3 " benign prostate hyperplasia &dan antara usia *0 ! @0 tahun sebanyak @0 mengalami gejal ! gejala 1#3 "

    benign prostate hyperplasia &. 3asil riset di Bhina menunjukkan bahwa laki ! laki

    di daerah pedesaan sangat rendah terkena 1#3 " benign prostate hyperplasia &

    dibanding dengan laki ! laki yang hidup di daerah perkotaan. 3al ini terkait

    dengan gaya hidup seperti orang barat beresiko lebih tinggi terkena gejala 1#3 "

    benign prostate hyperplasia & dibanding dengan laki ! laki yang bergaya hidup

    tradisional atau pedesaan.))

    2.2.3. Eti l gi

    http://www.alilanthoq.files.wordpress.com/http://www.alilanthoq.files.wordpress.com/
  • 8/9/2019 Kti Bab 1,Bab 2,Bab 3 Dan Daftar Pustaka

    11/34

    11

    3ingga sekarang masih belum diketahui se ara pasti penyebab terjadinya

    hiperplasia prostat ,tetapi ada beberapa hipotesis menyebutkan bahwa hiperplasia

    prostat erat kaitannya dengan peningkatan kadar dihidrotestosteron " D3< & dan

    proses aging " menjadi tua &. 1eberapa hipotesis yang diduga sebagai penyebab

    timbulnya hiperplasia prostat adalah C ")& teori dihidrotestosteron , "2& adanya

    ketidak seimbangan antara esterogen ! testosteron , "6& interaksi antara sel stroma

    dan sel epitel prostat , "7& berkurangnya kematian sel " apoptosis & , dan "+& teori

    stem sel. )

    "e ri -ihi-r test ster n

    Dihidrotestosteron atau D3< adalh metabolit androgen yang sangat

    penting pada pertumbuhan sel ! sel kelenjar prostat. Dibentuk dari testosteron di

    dalam sel prostat oleh sel en(im +I-reduktase dengan bantuan koen(im E%D#3.

    D3< yang telah terbentuk berikatan dengan reseptor androgen " A% & membentuk

    kompleks D3

  • 8/9/2019 Kti Bab 1,Bab 2,Bab 3 Dan Daftar Pustaka

    12/34

  • 8/9/2019 Kti Bab 1,Bab 2,Bab 3 Dan Daftar Pustaka

    13/34

    13

    "e ri stem sel

    ;ntuk mengganti sel ! sel yang telah mengalami apoptosis , selalu

    dibentuk sel ! sel baru. Di dalam kelenjar prostat dikenal suatu sel stem, yaitu sel

    yang mempunyai kemampuan berproliferasi sangat ekstensif. Kehidupan sel ini

    sangat tergantung pada keberadaan hormon androgen, sehingga jika hormon ini

    kadarnya menurun seperti yang terjadi pada kastarsi, menyebabkan apoptosis.

  • 8/9/2019 Kti Bab 1,Bab 2,Bab 3 Dan Daftar Pustaka

    14/34

    14

    /ambaran mikroskopis, nodul tersusun oleh variasi ampuran elemen

    kelenjar hiperplastik dan otot stroma hiperplastik. Kelenjar tampak lebih besar dari normal dan dilapisi oleh epitel tinggi yang serin g sekali

    membentuk tonjolan papilar . 5nfark pada nodul sering ditemukan dan

    mungkin menyebabkan pembengkakan akut yang dapat men etuskan nyeri

    akut dan retensi urine. 1ila infark pada nodul periuretra terjadi, pasien

    dapat mengalami hematuria. )2,)7,)+

    2.2.!.2. Pat &isi l gi

    ;mumnya gangguan ini terjadi setelah usia pertengahan akibat perubahan

    hormonal . 1agian paling dalam prostat membesar dengan terbentuknya adenoma

    yang tersebar . #embesaran ini mendesak jaringan prostat yang normal ke arah

    tepi dan juga menyempitkan uretra . #embesaran tersebut dapat menimbulkan

    dorongan sampai di bawah basis #esica urinaria " kandung kemih & sehingga

    mengakibatkan kesulitan buang air kemih . Kandung kemih mengatasi tahanan

    tersebut dengan berkontraksi lebih kuat. Kontraksi yang terus menerus ini

    menyebabkan perubahan anatomik kandung kemih berupa hipertrofi otot

    destrusor , trabe!ulasi , terbentuknya selula , sa!ula, dan di#erti!el kandung

    kemih . #erubahan struktur pada kandung kemih tersebut , oleh pasien dirasakan

    sebagai keluhan pada saluran kemih sebelah bawah atau lo$er urinary tract

    symptoms ( U*S & yang dahulu dikenal dengan gejala prostatismus .),))

  • 8/9/2019 Kti Bab 1,Bab 2,Bab 3 Dan Daftar Pustaka

    15/34

    15

    prostat, dan otot polos pada leher kandung kemih .4tot polos itu dipersarafi oleh

    serabut simpatis yang berasal dari nervus pudendus.

    #ada 1#3 " benigna prostat hiperplasia & terjadi rasio peningkatan

    komponen stroma terhadap epitel. Kalau pada prostat normal rasio stroma

    dibanding dengan epitel adalah 2 C ) ,pada 1#3 " benigna prostat hiperplasia &

    ,rasionya meningkat menjadi 7 C ) , hal ini menyebabkan pada 1#3 terjadi

    peningkatan tonus otot polos prostat dibandingkan dengan prostat normal. Dalam

    hal ini massa prostat yang menyebabkan obstruksi komponen statik sedangkan

    otot tonus polos yang merupakan komponen dinamik sebagai penyebab obstruksi prostat. )

    2.2.$. %ani&estasi klinis

    /ejala ! gejala 1#3 " benigna prostat hiperplasia & dapat diklasifikasikan

    karena obstruksi dan iritasi ,seperti terlihat pada tabel 2.2.+. )

    "abel 2.2.$.

    4bstruksi 5ritasi3esitansi Grekuensi#an aran miksi lemah Eokturi5ntermitensi ;rgensiiksi tidak puas Disurienetes setelah miksi$umber C Dasar ! dasar urologi , #urnomo 11

    Dengan adanya stasis urin di dalam kandung kemih akan berisiko

    terjadinya infeksi saluran kemih dan batu kandung kemih . 1atu kandung kemih

    terbentuk dari kristalisasi dari garam ! garam di dalam urin residu.

    anifestasi klinis klien dengan 1#3 " benigna prostat hiperplasia & adalahC

    Poliuria " sering buang air kemih & , karena kandung kemih hanya mampu

    mengeluarkan sedikit air kemih. %liran air kemih menjadi terhambat , karena terjadi penyempitan uretra .

  • 8/9/2019 Kti Bab 1,Bab 2,Bab 3 Dan Daftar Pustaka

    16/34

    16

    Hematuria " air kemih mengandung darah & ,akibat kongesti basis kandung

    kemih . Aetensi urin Hidronefrosis dan kegagalan ginjal, terjadi akibat tekanan balik melewati

    ureter ke ginjal. ))

    2.2. . Diagn sa ban-ing

    Kondisi obstruksi traktus urinarius bagian bawah lainnya, seperti striktur

    uretra, kontraktur saluran kemih, batu saluran kemih, kanker prostat yang dapat

    dilihat setelah melakukan pemeriksaan presumtif 1#3. Aiwayat instrumisasi

    uretra, uretritis, trauma, harus diperjelas untuk menyingkirkan penyempitan

    striktur uretra dari kontraktur leher kandung kemih. 3ematuria dan nyeri adalah keadaan

    yang biasa terjadi pada batu saluran kemih. Karsinoma prostat dapat dideteksi melalui

    nilai abnormal dari DA' " igital -ectal /am & atau daari peningkatan nilai #$%

    " Prostate Spesific Antigen & .

    5nfeksi saluran kemih, dapat menyerupai gejala dari 1#3 " Benign Prostate

    Hyperplasia & ,itu dapat diketahui melalui identifikasi dengan urinalisis dan pemeriksaan

    kultur.

  • 8/9/2019 Kti Bab 1,Bab 2,Bab 3 Dan Daftar Pustaka

    17/34

    17

    2.2. . Diagn sis

    ;ntuk mendiagnosis 1#3 dapat dilihat melalui gejala, tanda ! tanda , hasil

    laboratorium, pen itraan, sistoskopi, pemeriksaan tambahan. )0

    *e#ala

    $eperti dibahas di atas , gejala 1#3 dapat dibagi menjadi keluhan

    obstruktif dan iritasi. /ejala obstruktif meliputi keengganan , pembuangan air

    ke il yg dipaksa, sensasi pengosongan kandung kemih tidak puas, menggandakan

    pembuangan air ke il " buang air ke il selanjutnya dalam waktu 2 jam darikekosongan sebelumnya&, berusaha untuk ken ing, dan pas a buang air ke il.

    /ejala iritasi meliputi urgensi, frekuensi, dan nokturia .

    Kuesioner yang dikembangkan oleh %meri an ;rologi al %sso iation

    bersifat benar dan dapat diandalkan dalam mengidentifikasi kebutuhan untuk

    mengobati pasien dan dalam memantau respons mereka terhadap terapi. /ejala

    yang terdapat di %;% kuesioner skor merupakan alat yang paling penting

    digunakan dalam evaluasi pasien 1#3 dan direkomendasikan untuk semua

    pasien sebelum mulai terapi. #enilaian ini terfokus pada * item yang meminta

    pasien untuk mengukur tingkat keparahan obstruktif dan keluhan iritasi pada skala

    0-+. Dengan demikian, skor dapat berkisar dari 0 sampai 6+. $ebuah skor gejala 0-

    * dianggap ringan, -)@ dianggap sedang dan 20-6+ dianggap parah. Distribusi

    relatif skor untuk pasien 1#3 dan pasien kontrol adalah masing-masing, 20

    dan 6 pada mereka yang memiliki skor ringan, +* dan )+ pada mereka

    dengan skor sedang , dan 26 dan 2 pada mereka yang memiliki skor berat" Bonnell et al, )@@7&. )0

    "an-a 0 tan-a

    #emeriksaan fisik, DA' " igital -ectal /am & dan pemeriksaan

    neurologis dilakukan pada semua pasien. ;kuran dan konsistensi prostat di atat,

    meskipun ukuran prostat sebagaimana ditentukan oleh DA', tidak berkorelasi

    dengan keparahan gejala atau derajat obstruksi. 1#3 biasanya mengakibatkan

  • 8/9/2019 Kti Bab 1,Bab 2,Bab 3 Dan Daftar Pustaka

    18/34

    18

    prostat yang halus menjadi membesar . ?ika terdeteksi adanya indurasi, dokter

    harus memperingatkan untuk kemungkinan kanker dan kebutuhan untuk evaluasi

    lebih lanjut " seperti pemeriksaan #$%, transrectal ultrasound , dan biopsi &. )0

    Lab rat rium

    $edimen urine diperiksa untuk men ari kemungkinan adanya proses

    infeksi atau inflamasi pada saluran kemih. #emeriksaan kultur urine berguna

    dalam men ari jenis kuman yang menyebabkan infeksi dan sekaligus menentukan

    sensitifitas kuman terhadap beberapa antimikroba yang diujikan.

    Gaal ginjal diperiksa untuk men ari kemungkinan adanya penyulit yang

    mengenai saluran kemih bagian atas, sedangkan gula darah dimaksudkan untuk

    men ari kemungkinan adanya penyakit diabetes melitus yang dapat menimbulkan

    kelainan persarafan pada buli ! buli " buli ! buli neurogenik &. ?ika di urigai

    adanya keganasan prostat perlu diperiksa kadar penanda tumor #$%. ;ntuk

    penjelasan lebih lanjut #$% akan dijelaskan di halaman berikutnya. )

    Pen itraan

    Goto polos perut berguna untuk men apai adanya batu opak di saluran

    kemih, adanya batu>kalkulosa prostat dan kadangkala dapat menunjukkan

    bayangan buli ! buli yang penuh terisi urine, yang merupakan tanda dari suatu

    retensi urine . #emeriksaan #5L " Pielografi 0ntra#ena & dapat menerangkan

    kemungkinan adanya C ")& kelainan pada ginjal maupun ureter berupa hidroureter

    atau hidronefrosis, "2& memperkirakan besarnya kelenjar prostat yang

    ditunjukkanoleh adanya indentasi prostat " pendesakan nuli ! buli oleh kelenjar

    prostat & atau ureter disebelah distal yang berbentuk seperti mata kail atau hooked

    fish, dan "6& penyulit yang terjadi pada buli ! buli yaitu adanya trabekulasi ,

    divertikelm atau sakulasi buli ! buli . #emeriksaan #5L ini sekarang tidak

    direkomendasikan pada 1#3.

    #emeriksaan ultrasonografi transrektal atau

  • 8/9/2019 Kti Bab 1,Bab 2,Bab 3 Dan Daftar Pustaka

    19/34

    19

    prostat maligna , sebagai guidance " petunjuk & untuk melakukan biopsi aspirasi

    prostat, menentukan jumlah residual urine, dan men ari kelainan lain yang

    mungkin ada di dalam buli ! buli . di samping itu, ultrasonografi transabdominal

    mampu untuk mendeteksi adanya hidronefrosis ataupun kerusakan ginjal akibat

    obstruksi 1#3 yang lama. )

    (ist sk pi

    $istoskopi tidak dianjurkan untuk menentukan kebutuhan pengobatan

    tetapi dapat membantu dalam terapi invasif pada pasien yang memilih bedah . )

    Pemeriksaan "ambahan

    Bistometrograms dan urodinamik diperuntukkan bagi pasien yang di urigai

    dengan penyakit neurologis atau mereka yang telah gagal operasi prostat. )0

    #emeriksaan derajat obstruksi prostat yang dapat diperkirakan dengan ara

    mengukur C Aesidual urine yaitu jumlah sisa urine setelah miksi. $isa urine ini dapat

    dihitung dengan ara melakukan kateterisasi setelah miksi atau ditentukan

    dengan pemeriksaan ultrasonografi setelah miksi. #an aran urine atau flo$ rate dapat dihitung se ara sederhana yaitu

    dengan menghitung jumlah urine dibagi dengan lamanya miksi

    berlangsung "ml>detik& atau dengan alat uroflometri yang menyajikan

    gambaran grafik pan aran urine. Dari uroflometri dapat diketahui lama

    waktu miksi, lama pan aran, waktu yang dibutuhkan untuk men apai

    pan aran maksimum , rata-rata pan aran, maksimum pan aran dan

    volume urine yang dikemihkan. )

    2.2. . Penatalaksanaan

  • 8/9/2019 Kti Bab 1,Bab 2,Bab 3 Dan Daftar Pustaka

    20/34

    20

    ringan dapat sembuh sendiri tanpa nmendapatkan terapi apapun atau hanya

    dengan nasehat dan konsultasi saja. Eamun ada juga yang membutuhkan terapi

    medikamentosa atau tindak medik lainnya dikarenakan keluhan semakin parah. )

    4at h&ull 5aiting

    #ilihan tanpa terapi ini ditujukan un tuk pasien 1#3 dengan skor 5#$$

    dibawah * , yaitu keluhan ringan yang tidak mengganggu aktivitas sehari ! hari.

    #asien tidak mendapatkan terapi apapun dan hanya diberi penjelasan mengenaisuatu hal yang mungkin dapat memperburuk keluhannya, misalnya " ) & jangan

    mengkonsumsi kopi atau alkohol setelah makan malam , "2& kurangi konsumsi

    makanan atau minuman yang dapat mengiritasi buli ! buli " kopi atau okelat & ,

    "6& batasi obat ! obat influen(a yang mengandung fenilpropanolamin, "7& kurangi

    makanan pedas dan asin , "+& jangan menahan ken ing terlalu lama. )

    %e-ikament sa

    dihodrotestosteron melalui

    penghambat 5-reduktase . $elain kedua ara di atas , sekarang banyak dipakai

    terapi menggunakan fitofarmika yang mekanisme kerjanya masih belum jelas. )

    6perasi

    #enyelesaian masalah pasien hiperplasia prostat jangka panjang yang

    paling baik saat ini adalah pembedahan, karena pemberian obat ! obatan atau

    terapi non invasif lainnya membutuhkan jangka waktu yang sangat lama untuk

    melihat hasil terapi.

  • 8/9/2019 Kti Bab 1,Bab 2,Bab 3 Dan Daftar Pustaka

    21/34

    21

    Desobstruksi kelenjar prostat akan menyembuhkan gejala obstruksi dan

    miksi yang tidak terlampias. 3al ini dapat dikerjakan dengan ara operasi terbuka,

    reseksi prostat transuretra "

  • 8/9/2019 Kti Bab 1,Bab 2,Bab 3 Dan Daftar Pustaka

    22/34

    22

    $etiap pasien hiperplasia prostat yang telah mendapatkan pengobatan perlu

    kontrol se ara teratur untuk mengetahui perkembangan penyakitnya. ?adwal

    kontrol tergantung paad tindakan apa yang sudah dijalaninya.

    #asien yang hanya mendapatkan pengawasan "wat hfull waiting&

    dianjurkan kontrol setelah bulan, kemudian setiap tahun, untuk mengetahui

    apakah terjadi perbaikan klinis. #enilaian dilakukan dengan pemeriksaan skor

    5#$, uroflometri, dan redisu urine pas a miksi.

    #asien yang mendapatkan terapi penghambat +I-reduktase harus dikontrol

    pada minggu ke-)2 dan bulan ke- untuk menilai respon terhadap terapi.

    Kemudian setiap tahun untuk menilai perubahan gejala miksi. #asien yang

    menjalani pengobatan penghambat alfa adrenergik harus dinilai respons terhadap

    pengobatan setalh minggu dengan melakukan pemeriksaan 5#$$, uroflometri,

    dan resdMidu urine pas a miksi. Kalau terjadi perbaikan gejala tanpa

    menunjukkan penyulit yang berarti, pengobatan dapat diteruskan. $elanjutnya

    kontrol dilakukan setelah bulan dan kemudian setiap tahun. #asien setelah

    menerima pengobatan se ara medikamentosa dan tidak menunjukkan tanda !

    tanda perbaikan perlu dipikirkan tindakan pembedahan atau terapi intervensi yang

    lain.

    $etelah pembedahan, pasien harus menjalani kon trol paling lambat

    minggu pas a operasi untuk mengetahui kemungkinan terjadinya penyulit.

    Kontrol selanjutnya setelah 6 bulan untuk mengetahui hasil akhir operasi.

    #asien yang mendapatkan terapi invasif minimal harus menjalani kontrolse ara teratur dalam jangka waktu yang lama, yaitu setelah minggu, 6 bulan,

    bulan dan setiap tahun. #ada pasien yang mendapatkan terapi invasif minimal

    ,selain dilakukan terhadap skor miksi, dilakukan pemeriksaan kultur urine. )

    2.3. Prostate spesific antigen 8 P(A 9

    2.3.1. (e#arah P(A

  • 8/9/2019 Kti Bab 1,Bab 2,Bab 3 Dan Daftar Pustaka

    23/34

    23

    #erubahan besar dalam penggunaan #$% telah terjadi sejak tahun )@ 0

    "untuk gambaran umum melihat karya polas ik dan rekan kerja N)@@@O &. protease

    serin, #$% - seperti molekul pertama kali ditunjukkan dalam jaringan prostat

    manusia pada tahun )@*0 "%blin et al, )@*0&, ditemukan dalam plasma semen

    pada tahun )@*) "3ara et al, )@*)&, dimurnikan dari jaringan prostat pada tahun

    )@*@ " ang et al, )@*@&, diukur dalam serum manusia pada tahun )@ 0

    "Kuriyama et al, )@ 0&, dan banyak digunakan sebagai penanda klinis kanker

    prostat "$eamonds et al, )@ Bhan et al, )@ * $tamey et al, )@ * 4esterling et

    al, )@ &. 5nformasi historis, karakteristik molekuler, sifat fisiologis, dan

    immunoassay untuk #$% telah ditinjau di tempat lain "4esterling, )@@) #artin

    dan 4esterling et al, )@@6 $hellhammer et al, )@@6 Lesella dan ange, )@@6

    Borma k et al, )@@+ #olas ik et al, )@@@&. )6

    #enemuan #$% hasil pen arian dari ejakulasi dan airan prostat dengan

    imunopresipitasi untuk menemukan protein khusus untuk digunakan forensik.

    #ada tahun )@*), para pekerja ?epang terisolasi, dari plasma seminalis, protein

    yang terbukti antigen spesifik terhadap semen, dan mereka melaporkan kimia dan

    fisik karakteristik dan disebut itu P-seminoprotein "3ara et al, )@*)&. 1eberapa

    tahun kemudian, dalam upaya untuk mengembangkan protein ini lebih lanjut

    sebagai penanda forensik untuk identifikasi semen, P-seminoprotein dimurnikan

    dari plasma semen manusia. #rotein semen ini, awalnya, yang disebut P-

    seminoproteins, kini telah ditunjukkan oleh urutan untuk menjadi sama dengan

    #$% " ilja dan %brahamsson, )@ &. ereka melaporkan melalui aktivitas

    proteolitik yang sama, gabungan dari glikosilasi, protein berat molekul yang sama

    dan urutan gen, serta karakteristik imunohistokimia identik dan karakteristik

    serum pada protein tersebut. )6

    ang dan rekan kerja ")@*@& pertama kali melaporkan #$% manusia yang

    kini telah terbukti merupakan penanda penting dari prostat dan prostat patologi.

    #$% dalam glikoprotein yang berfungsi sebagai protease serin dari 66.000

    yang mengandung karbohidrat * " att et al, )@ & dan ditemukan hampir se ara

    eksklusif di sel epitel dari prostat "ditinjau oleh %rmruster, )@@6 Aitthenhouse et

  • 8/9/2019 Kti Bab 1,Bab 2,Bab 3 Dan Daftar Pustaka

    24/34

    24

    al, )@@ & . #$% diukur dalam serum dan terbukti merupakan uji klinis penting

    untuk monitoring kanker prostat "Kuriyama dkk, )@ 0, )@ )&. )6

    att dan rekan kerja ")@ & telah mempelajari #$% sangat luas dan

    merupakan yang pertama kali melaporkan urutan asam amino yang lengkap.

    Aantai polipeptida tunggal mengandung 270 asam amino dan 0-linked karbohidrat

    rantai samping yang menempel pada residu serin. undwall dan ilja ")@ *&

    menunjukkan bahwa mAE% #$% dalam prostat adalah sekitar ),+ kb. )6

    #$% bertindak se ara fisiologis sebagai protease serin dan esterase arginin

    dengan kedua aktivitas hymotrypsin. ;rutan protein adalah sama dengan

    kallikreins lain "Aittenhouse et al, )@@ & yang terlibat dalam peraturan mekanisme

    sel prostat " ilja, )@ + att et al, )@ &. ilja ")@ +& melaporkan bahwa salah

    satu protein struktural dari airan semen, yaitu semenogelin, menyebabkan

    ejakulasi untuk membeku. $emenogelin adalah vesikula seminalis dominan yang

    disekresikan protein dan salah satu substrat fisiologis untuk #$%. $atu biologis

    kemungkinan peran #$% adalah untuk melisiskan bekuan saat ejakulasi. )6

    /en #$% " h2 2 & adalah anggota dari jaringan family gen human

    kallikrein yang termasuk di dalamnya adalah h2 23, h2 2', h2 2 , dan 2 2&

    3 " undwall, )@ @ ullen et al, )@@) 1erg dkk, )@@2 Barbini et al, )@@6

    Blements, )@@7 Eelson et al, )@@@ ditinjau oleh Bor dkk a k, )@@+ dan

    Aittenhouse et al, )@@ &. /en ini semua terletak pada kromosom )@ "Aeigman et

    al, )@@2 9ousef et al, )@@@&. 'kspresi ektopik #$% telah dilaporkan dalam

    konsentrasi lebih ke il dalam jaringan tumor payudara ganas "9; et al, )@@7a,

    )@@7b, )@@7 &, jaringan payudara normal "9u et al, )@@+&, air susu ibu "9u et al,

    )@@+&, serum perempuan "9u et al, )@@+&, dan karsinoma adrenal dan ginjal

    " eves ue et al, )@@+&, namun, untuk tujuan praktis dan klinis, #$% adalah organ -

    spesifik, tapi bukan spesifik penanda kanker. Keterbatasan #$% sebagai penanda

    tumor ditunjukkan dalam tumpang tindih substansial dalam nilai antara pria

    dengan penyakit prostat jinak vs ganas "4esteling et al, )@ a #artin et al )@@0&. )6

    engenai biologi molekuler dan biokimia #$% didasarkan pada studi

    ekstensif dari protein murni dari semen di mana konsentrasi #$% adalah satu juta

    kali lipat lebih tinggi daripada yang ditemukan se ara rutin dalam serum

  • 8/9/2019 Kti Bab 1,Bab 2,Bab 3 Dan Daftar Pustaka

    25/34

    25

    " Borma k et al, )@@+&. Konsentrasi yang ditemukan di berbagai plasma semen

    0,+-+,0 mg > ml, sedangkan konsentrasi serum normal pada pria berusia +0 sampai

    0 tahun tanpa penyakit prostat kisaran antara ),0 dan 7,0 ng > ml "Batalona et al,

    )@@)&. #ra-pro-#$% "2 ) asam amino& diproses dalam retikulum endoplasma dari

    sel epitel prostat di mana )*-peptida pra-region residu yang dibelah.

  • 8/9/2019 Kti Bab 1,Bab 2,Bab 3 Dan Daftar Pustaka

    26/34

  • 8/9/2019 Kti Bab 1,Bab 2,Bab 3 Dan Daftar Pustaka

    27/34

    27

    Human kallikrein 2

    3uman kallikrein 2 "hK2 NproteinO atau K K2 NgenO& adalah sebuah

    prostat - protease serin spesifik sangat erat kaitannya dengan #$% dan sebagian

    besar telah diabaikan selama ini. h2' juga merupakan protease serin,

    menunjukkan dari hibridisasi rendah keketatan dari pustaka genom hati manusia

    pada tahun )@@2, dan urutan asam amino diperkirakan memiliki 0 homologi

    dengan #$% " h! &2 2 &. 3omologi men olok antara kedua Rprostat spesifikR

    protein hubungan fisiologis dekat. 1aru-baru ini, h2' rekombinan telah

    diungkapkan dan dimurnikan.

  • 8/9/2019 Kti Bab 1,Bab 2,Bab 3 Dan Daftar Pustaka

    28/34

    28

    ) pada jaringan kanker payudara. eskipun kegunaan klinis dari anggota family

    gen kallikrein belum ditentukan. )6

    BAB III

    %E"6D6L6*I PENELI"IAN

    3.1. )erangka k nsep

    Kerangka konsep penelitian tentang hubungan #$% "#rostate $pesifi

    %ntigen& dengan volume prostat pada penderita 1#3 di poliklinik urologi

    A$;D.#irngadi edan.

  • 8/9/2019 Kti Bab 1,Bab 2,Bab 3 Dan Daftar Pustaka

    29/34

  • 8/9/2019 Kti Bab 1,Bab 2,Bab 3 Dan Daftar Pustaka

    30/34

    30

    2. Eilai pemeriksaan volume prostat adalah nilai dari tindakan pemeriksaan

    berat kelenjar prostat seseorang pasien laki-laki.6. Eilai pemeriksaan #$% ( Prostate Spesifi! Antigen ) adalah nilai dari

    pemeriksaan darah untuk mengetahui adanya peningkatan kadar prostate

    spesific antigen.7. ;sia adalah umur penderita benign prostate hyperplasia yang tertera pada

    kartu status atau rekam medis sewaktu pasien berobat di Aumah $akit

    ;mum daerah #irngadi edan.

    3.3. Ran angan penelitian

    ?enis penelitian yang digunakan adalah penelitian correlation study atau

    studi korelasi,untuk men ari hubungan antara variabel independen dan variabel

    dependen.

    3.!. L kasi -an 5aktu penelitian

    3.!.1. L kasi penelitian

    okasi penelitian yang dipilih sebagai tempat penelitian tentang hubungan

    prostate spesific antigen dengan volume prostat adalah di poliklik urologi Aumah

    $akit ;mum Daerah #irngadi edan.

    3.!.2 4aktu penelitian

    #enelitian ini akan dilaksanakan pada bulan agustus tahun 20)2.

    3.$. P pulasi -an sampel penelitian

    3.$.1. P pulasi penelitian

  • 8/9/2019 Kti Bab 1,Bab 2,Bab 3 Dan Daftar Pustaka

    31/34

    31

    #opulasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti.

    $emua pasien pria yang menderita benign prostate hyperplasia "1#3& dari tahun

    20)0-20)2 di Aumah $akit ;mum Daerah #irngadi edan.

    3.$.2. (ampel penelitian

    $ampel dalam penelitian ini menggunakan teknik pengambilan se ara total

    sampling ,dimana dilakukan dengan mengambil seluruh data yang sudah tersedia

    di poliklinik urologi Aumah $akit ;mum Daerah #irngadi edan yang akan

    menjadi sampel penelitian.

    3. . )riteria inklusi -an ekslusi

    3. .1. )riteria inklusi

    #enderita benign prostate hyperplasia yang besar

  • 8/9/2019 Kti Bab 1,Bab 2,Bab 3 Dan Daftar Pustaka

    32/34

    32

    Data yang telah terkumpul di atat dan diolah dengan menggunakan sistem

    $#$$ " Statistic Product and Ser#ice Solution & ver )*.

    DA;"AR PU("A)A

    ). #urnomo 11. Dasar ! Dasar ;rologi.'d 2. ?akarta C $agung $eto,200@

    * - , @ ! 7.

    2. httpC>>www.menegpp.go.id>indeQ.php>2)0@20))>penduduk lanjut usia.html

    % essed )7 ei 20)2 )@C7

    http://www.menegpp.go.id/index.php/21092011/penduduk%20lanjut%20usia.htmlhttp://www.menegpp.go.id/index.php/21092011/penduduk%20lanjut%20usia.html
  • 8/9/2019 Kti Bab 1,Bab 2,Bab 3 Dan Daftar Pustaka

    33/34

    33

    6. httpC >> repository.usu.a .id>bitstream>)267+ * @>2)6*2> >abstra t.pdf

    % essed )7 ei 20)2 )@C7

    7.Aubin A, $trayer Ds.'ssentials of AubinSs #hatology .+ th 'd. ;$%C ippin ot

    illiams T ilkins, 200@.

    +. Aahardjo Djoko, #akasi evina $, 1irowo #on o, /ardian $iti

  • 8/9/2019 Kti Bab 1,Bab 2,Bab 3 Dan Daftar Pustaka

    34/34

    34

    )6. alsh #B, Aetik %1, Laughan 'D, eds. BampbellSs ;rology . th 'd.

    #hiladelpia C $%;ED'A$ , 2002 )2*@ ! )2 ) .

    )7. # ri e $% , ilson orraine arly . #athophysiology Blini al Bon epts of

    Disease #ro essed . th 'd. ;$%C 'lsevier $ ien e , 2002 )620.

    )+. Kumar Linay , Botran A$, Aobbins $ . Aobbins 1asi #athology . * th 'd.

    ;$%C 'lsevier $ ien e , 2006 *77- *7+.

    ) . Aahardjo Djoko , /ardian $iti