Download - Askeb Nifas Bu Diana Nursidah Individu
ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS PADA KELUARGA BP.A
KELURAHAN KALIWIRO KECAMATAN KALIWIRO KABUPATEN
WONOSOBO
TUGAS MATA KULIAH ASKEB KOMUNITAS
DOSEN PENGAMPU : DIANA NURSIDAH,SST
DISUSUN OLEH
SRI REJEKI
NIM : P.174.24.513.038
DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN DEPKES SEMARANG
PROGRAM STUDI D IV KEBIDANAN KOMUNITAS MAGELANG
2013
ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS PADA KELUARGA TN.A
KELURAHAN KALIWIRO KECAMATAN KALIWIRO KABUPATEN
WONOSOBO
I.PENGKAJIAN
Tgl pengkajian : 23 Mei 2013 Jam 08 00 WIB
a.Data Umum
1.Nama KK : Tn.A
2.Pekerjaan : Guru SD wiyata bakti
3.Pendidikan : SI
4.Alamat : Jatiwera RT 02 RW06 Kelurahan Kaliwiro , Wonosobo
5.Komposisi Keluarga:
No Nama JK TTL/
Umur
Hub.dg
KK
Pendidikan Pekerjaan Status
Kesehata
n
1 Afit Tri H L 25 th KK SI Guru Sehat
2 Khanifatus P 25 th Istri D 2 Guru Nifas
3 Anas L 74 th Anak Paud - Sehat
4 By.Khanifatu
s
P 22 Mei
13
Anak - - BBL
Genogram
Keterangan :
6.Tipe Keluarga
Keluarga Bp.A merupakan tipe keluarga inti (nuclear family ),yang terdiri dari
bapak,ibu dan anak kandung.
7.Tipe bangsa
Bp.A dan Ibu K berasal dari suku Jawa,yang masih memegang kuat aturan aturan
budaya Jawa seperti acara puputan (selamatan setelah tali pusat bayi putus ).
8.Agama
Seluruh anggota keluarga Bp.A menganut agama Islam.Mereka melaksanakan ibadah
secara rutin di rumah maupun di masjid.Mereka juga ikut berpartisipasi saat ada acara
keagamaan di dusun Jatiwero.
9.Status sosial ekonomi keluarga
Bp.A bekerja sebagai Guru wiyata bakti di SD Kaliwiro .Sedangkan Ibu K
pekerjaannya juga sebagai Guru wiyata bakti di SD Medono.Penghasilan Bp.A rata
rata perbulan Rp.2.000.000,00. .Mereka menggunakan penghasilan untuk kebutuhan
sehari hari dan biaya sekolah.
25 th
10.Aktifitas rekreasi keluarga
Keluarga Bp.A melihat siaran televisi maupaun radio sebagai sarana rekreasi atau
hiburan keluarga.Sekali kali mereka juga mempunyai acara berlibur ke tempat wisata
untuk acara rekreasi bersama keluarga.
b.Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
11.Tahap perkembangan keluarga saat ini
Pada saat ini keluarga Bp.A sedang memasuki tahap keluarga “child bearing”atau
mengasuh anak.Pada tahap ini biasanya terjadi perubahan besar karena pasangan
harus beradaptasi dengan perannya untuk memenuhi kebutuhan anggota keluarga
barunya.
12.Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Keluarga Bp.A sedang beradaptasi dengan kelahiran anak ke dua.Meskipun Ibu K
sudah pernah melahirkan,tetapi ibu belum dapat melaksanakan perawatan bayinya
secara penuh,karena pengalaman merawat anak pertama hampir seluruhnya di bantu
oleh nenek.
13.Riwayat kesehatan keluarga
Bp.A tidak sedang mengidap penyakit menular maupun penyakit menahun,begitu
pula dengan Ibu K.Kondisi ibu K saat ini dalam keadaan nifas hari ke 1.Anak
pertama Bp.A dalam keadaan sehat dan belum pernah menderita sakit sampai di rawat
di RS.,anak kedua BBL hari ke 1.dalam kondisi sehat dan .Keluarga biasa
menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan di posyandu , Puskesmas dan bidan
praktek swasta untuk mendapatkan pertolongan pertama pada saat sakit,pemeriksaan
kehamilan maupun saat melahirkan.Keluarga Bp.A juga membawa anak pertamanya
untuk mendapatkan imunisasi di posyandu Jatiwero.
14.Riwayat keluarga lainnya
Keluarga dari Bp.IA tidak ada yang menderita penyakit menular,penyakit keturunan
maupun penyakit menahun.Keluarga dari Ibu K juga tidak mempunyai riwayat
penyakit menular,penyakit keturunan maupun penyakit menahun.
c.Pengkajian Lingkungan
15.Karakteristik rumah
Luas rumah 13 m x 10 m,bangunan rumah permanen,lantai rumah dari
Keramik.Rumah terdiri dari teras,toko,garasi,kamar tamu,ruang keluarga,ruang
makan,kamar tidur 2 ruang,kamar mandi dan dapur.Jumlah jendela ada 6 jendela
kondisi selalu terbuka pada siang hari, .Perabotan rumah tangga tertata dengan rapi.Di
dalam kamar mandi terdapat wc model leher angsa dengan 1 resapan.Penggunaan air
untuk kebutuhan sehari hari menggunakan air PDAM.
Denah Rumah :
6 3 3
2 1
5 4 3
Keterangan :
1.Teras
2.R.tamu
3.Toko (tidak di isi)
4.R.Garasi
5.R Keluarga /R makan
6.Kamar tidur 1
7.Kamar tidur 2
8.Dapur
9 Kamar mandi
16.Karakteristik tetangga dan komunitas
Lingkungan sekitar rumah dalam kondisi bersih.Masyarakat melakukan kegiatan
jum’at bersih untuk membersihkan lingkungan.Masyarakat di sekitar rumah Bp.A
hidup rukun,dan saling gotong royong apabila ada keluarga yang
membutuhkan.Keluarga Bp.A juga selalu ikut serta dalam kegiatan sosial
kemasyarakatan.Budaya yang masih diterapkan di lingkungan rumah Bp.A adalah
“muyen” menengok bayi yang dilakukan oleh ibu ibu pada siang hari
. .Sedangkan kegiatan ibu ibu di siang hari biasanya membantu menyiapkan
makanan bagi tamu,yang bertujuan agar ibu dan bayi dapat beristirahat dengan
cukup.Tetangga di sekitar juga berpartisipasi ketika ibu akan bersalin menyempatkan
diri untuk menunggui atau menemani keluarga menjelang proses persalinan.Di sini
tidak ada budaya yang merugikan untuk kesehatan,seperti ibu tidak boleh makan
makanan amis setelah melahirkan.
17.Mobilitas geografis keluarga
Keluarga Bp.A tinggal menetap di dusun Jatiwero,rumah yang di tempati adalah milik
sendiri,jadi keluarga tidak pernah berpindah-pindah tempat tinggal.
18.Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Keluarga Bp.A dapat bersosialisasi bersama tetangga dengan baik.Diantara keluarga
Bp.A saling mengunjungi karena mereka hidup berdekatan dalam satu
dusun.Keluarga ini juga aktif mengikuti kegiatan kemasyarakatan seperti acara
pengajian,yasinan maupun kegiatan pmerintahan yang lain seperti pertemuan rutin
RT.
19.Sistem pendukung keluarga
Seluruh anggota keluarga Bp.A saat ini dalam kondisi sehat.Apabila ada anggota
keluarga yang sakit,mereka selalu memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan di
desa yaitu ke puskesmas atau bidan untuk mendapatkan pertolongan. transportasi
menuju ke fasilitas pelayanan kesehatan menggunakan sepeda motor atau mobil
.Masyarakat juga secara rutin menghimpun dana untuk kesehatan,yang digunakan
untuk membantu membayar transportasi bagi warga yang perlu di rujuk ke puskesmas
rawat inap maupun di rujuk ke rumah sakit.
d.Struktur Keluarga
20.Pola komunikasi keluarga
Dalam keluarga biasa menggunakan bahasa jawa.Komunikasi setiap saat,tanpa ada
gangguan.bentuk komunikasinnya secara langsung.
21.Struktur kekuatan keluarga
Dalam keluarga tidak ada ketergantungan satu sama lain.Keluarga bapak A selalu
melakukan musyawarah untuk memecahkan masalah. Mereka terbuka dengan
masukan maupun kritikan dari orang lain,demi kebaikan bersama.
22.Struktur peran
Peran masing masing anggota keluarga berjalan dengan baik.bapak A sebagai kepala
rumah tangga untuk saat ini bekerja sebagai guru dan menjadi pengambil keputusan
utama.Di samping mengurus rumah tangga Ibu K sebagai istri juga bekerja sebagai
guru untuk membantn memenuhi kebutuhan.
23.Nilai atau norma keluarga
Keluarga mempunyai kebiasaan memeriksakan kesehatannya ke fasilitas pelayanan
kesehatan di desa saat anggota keluarganya menderita suatu penyakit.Keluarga juga
meyakini bahwa sehat itu penting.
e.Fungsi Keluarga
24.Fungsi afektif
Di antara anggota keluarga memiliki rasa saling memiliki yang tinggi.Mereka saling
menghargai dan menghormati peran masing masing anggota keluarga.Anggota
keluarga memberikan dukungan penuh terhadap ibu untuk dapat merawat bayinya.
25.Fungsi sosial
Interaksi di dalam keluarga Bp.A berjalan dengan baik.Mereka saling menjaga dan
memegang norma yang ada,dan selalu berusaha berperilaku sopan diantara anggota
keluarga maupun di masyarakat.Keluarga selalu disiplin dalam hal apapun terutama
dalam beribadah.Keluarga terlibat aktif dalam kegiatan kemasyarakatan keluarga juga
melaksanakan kegiatan kegiatan budaya yang bersifat positif.keluarga berperilaku
baik dalam kesehatannya.
26.Fungsi perawatan kesehatan
*Kemampuan mengenal masalah kesehatan :
Keluarga mampu mengenal masalah kesehatan sedini mungkin.Terutama apabila ada
anggota keluarga yang sakit.
*Kemampuan mengambil keputusan mengenai tindakan yang tepat :
Dalam mengambil keputusan,keluarga selalu menggunakan jalan musyawarah
bersama,dalam keadaan darurat,keluarga pengambil keputusan selalu dilakukan
bersama.
*Kemampuan merawat anggota yang sakit :
Pada saat ini keluarga mampu merawat ibu K yang dalam kondisi nifas hari 1
4.Mereka saling membantu dan merawat bayi secara bersama sama.
*Kemampuan memelihara lingkungan rumah yang sehat :
Keluarga saling bekeja sama menciptakan lingkungan rumah yang bersih dan
nyaman.
*Penggunaan fasilitas pelayanan kesehatan di masyarakat :
Keluarga menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan yang adadi desa seperti
Puskesmas atau bidan praktek swasta, apabila ada anggota keluarga yang sakit atau
pada waktu pemeriksaan kehamilan maupun pada saat ibu bersalin
f.Stress dan koping keluarga
29.Stressor jangka pendek (<6 bulan ) dan panjang (6 bulan)
Stressor jangka pendek : ibu belum mengerti cara menyusui bayi dengan benar karena
pengalaman anak yang 1 tidak minum ASI ,sedang stressor jangka panjang : ibu
belum mengerti tentang asi eksklusive.
30.Kemampuan berespon terhadap situasi stressor
Keluarga menanyakan tentang asi eksklusive dan cara menyusui bayi dengan baik dan
benar.
31.Strategi koping yang digunakan
Keluarga meminta bantuan kepada bidan untuk memberikan informasi tentang ASI
eksklusive dan cara menyusui yang baik dan benar.
32.Strategi adaptasi disfungsional
Keluarga mencari susu formula,untuk pemenuhan kebutuhan bagi bayinya di warung
sebelah rumah dan memberikannya kepada bayinya dengan alasan bayi rewel,Air
susu ibunya belum lancar .Susu formula Yang di berikan SGM 1 dengan
menggunakan sendok.
g.Harapan keluarga terhadap petugas kesehatan
Keluarga mempunyai harapan kepada petugas kesehatan (bidan) untuk dapat
membantu memecahkan setiap ada masalah kesehatan pada anggota keluarganya.
h.Pemeriksaan fisik
1.1.Pemeriksaan fisik pada Ibu K
-Keluhan ibu saat ini : ASI belum lancar keluar,pada saat menyusui payudara
terasa sakit dan putting susu terlihat datar.
-KU :baik, kesadaran :CM
-T :110/80mmhg. P:80x/mnt R :240x/mnt S :37
-Kepala : mesocephal,tidak ada kelainan
-Mata :Conjungtiva tidak anemis,sklera tidak ikterik
-THT : Tidak ada peradangan pd tenggorok,telinga bersih,tidak ada cairan
berbau yang keluar,hidung bersih,tidak ada polip.
-Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid
-Mammae : Payudara mengeras,sakit bila ditekan,ASI keluar sedikit,puting
susu sebelah kanan dan kiri terlihat datar.
-Jantung & paru paru : tidak ada wheezing,tidak ada stridor,irama jantung
teratur.
-Abdomen : TFU 2 jari di bawah pusat,kontraksi uterus keras
-Vulva vagina : keluar lochea rubra,juml. lochea ± 25 cc,tidak ada
pembengkakan pada vulva,tidak ada tanda peradangan.
-Ekstremitas : tidak ada oedem,tidak ada varices.
1.2.Pemeriksaan pada bayi
-Ibu dan keluarga mengatakan bayi rewel
-KU : baik ,menangis kuat,tidak ada tanda letargi
-BB :3100 gram PB : 48 cm SB : 37,
-R : 46x/mnt Denyut jantung : 102x/mnt
-Kepala : ubun ubun belum tertutup
-Dada : tidak ada stridor,tidak ada wheezing,irama jantung teratur
-Abdomen : peristaltik usus normal,tali pusat masih basah,tidak berbau.
-Ekstremitas : tidak ada kelainan
-Kulit : tidak ada tanda ikterus
II.DIAGNOSA KEBIDANAN
a.Analisa Data
Data Subyektif & Obyektif Penyebab Masalah
DS : ibu mengatakan ASI
belum keluar lancar,pada saat
menyusui payudara terasa
sakit,putting susu datar.
DO : payudara keras,keluar
ASI sedikit,puting susu
sebelah kanan dan kiri datar.
Ketidaktahuan cara
menyusui
Ketidaktahuan ibu dan
keluarga tentang
bagaimana cara
menyusui bayi secara
baik dan benar
DS :bayi rewel
DO :bayi diberikan PASI
(susu formula)
Ketidaktahuan ttg ASI
eksklusive
Ketidaktahuan ibu dan
keluarga tentang ASI
eksklusive
DS :Bayi rewel,ASI keluar
sedikit,pada saat menyusui
payudara terasa sakit
DO :Bayi diberi susu formula
Ketidaktahuan manfaat
ASI
Resiko terjadi masalah
pemberian ASI
dengan menggunakan sendok
b.Perumusan Diagnosa
Aktual : -Ketidaktahuan ibu dan keluarga cara menyusui bayi secara baik dan benar.
-Ketidaktahuan ibu dan keluarga tentang ASI eksklusive.
Resiko : -Resiko terjadi masalah pemberian ASI.
c.Penentuan prioritas dengan skoring.
1.Ketidaktahuan ibu dan keluarga tentang bagaimana cara menyusui bayi secara baik
dan benar
No Kriteria Skor Pembenaran
1 Sifat masalah.
Skala : Ancaman
kesehatan
2/3 x 1 =
2/3
Ketidaktahuan bagaimana cara menyusui
bayi dengan baik dan benar merupakan
ancaman kesehatan,baik untuk bayi
maupun ibunya.
2 Kemungkinan
masalah dapat diatasi
Skala : Mudah
2/2 x 2 =
2
Dengan diberikannya informasi yang
lengkap,ibu dapat merubah sikap dalam
memberikan atau menyusui bayinya
dengan baik dan benar.
3 Potensi masalah untuk
dapat di cegah.
Skala : Tinggi
3/3 x 1 =
1
Apabila ibu diberikan informasi dan diajari
petugas,ibu mampu melakukan cara
menyusui dengan baik dan benar
4 Menonjolnya masalah
Skala : Masalah
berat,harus segera
2/2 x 1 =
1
Ibu mengeluhkan adanya masalah
pengeluaran ASI dan nyeri pada
payudaraserta putting susu yang
ditangani datar,sehingga keluhan harus segera
ditangani
Total skor 4 2/3
2.Ketidaktahuan ibu dan keluarga tentang ASI eksklusive.
No Kriteria Skor Pembenaran
1 Sifat masalah
Skala : Ancaman
kesehatan
2/3 x 1 =
2/3
Ketidaktahuan ibu dan keluarga tentang
ASI eksklusive merupakan ancaman
kesehatan bagi bayinya.
2 Kemungkinan
masalah dapat diatasi
Skala : Sebagian
1/2 x 2 =
1
Meskipun sudah diberikan informasi
tentang ASI eksklusive pada waktu ANC
dan pasca persalinan,namun keluarga tetap
memberikan susu formula kepada bayinya
selama ASI belum keluar.
3 Potensial masalah
untuk dicegah
Skala : Cukup
2/3 x 1 =
2/3
Setidaknya jika ibu menghentikan
pemberian susu formula,maka bayi akan
tetap mendapatkan ASI saja minimal
sampai usia 6 bulan.
4 Menonjolnya masalah
Skala : Masalah tidak
dirasakan
0/2 x 1 =
0
Keluarga tahu tentang manfaat ASI,namun
karena ASI belum keluar,ibu memberikan
susu formula kepada bayinya.
Total skor 2 1/3
3.Resiko terjadi masalah pemberian ASI.
No Kriteria Skor Pembenaran
1 Sifat masalah
Skala : Ancaman
kesehatan
2/3 x 1 =
2/3
Masalah pemberian ASI pada bayi
merupakan ancaman kesehatan,seperti
penurunan BB,hipoglikemi maupun ikterus
2 Kemungkinan
masalah dapat diatasi
Skala : Mudah
2/2 x 2 =
2
Pemberian ASI sesering mungkin dapat
mencegah terjadinya hipoglikemi dan
ikterus
3 Potensial masalah
untuk dicegah
Skala : Tinggi
3/3 x 1 =
1
Apabila ibu memberikan ASI sesering
mungkin tanpa diberikannya PASI maupun
susu formula akan meningkatkan kadar
glukosasehingga tidak terjadi hipoglikemi
dan ikterus pada bayi.
4 Menonjolnya masalah
Skala : Masalah tidak
dirasakan
0/2 x 1 =
0
Keluarga tidak tahu akibat apabila bayi
tidak diberikan ASI sesering mungkin
Total skor 3 2/3
Prioritas masalah menurut hasil skoring :
1.Ketidaktahuan ibu dan keluarga tentang cara menyusui bayi dengan baik dan
benar.
2.Resiko terjadi masalah pemberian ASI pada bayi.
3.Ketidaktahuan ibu dan keluarga tentang ASI eksklusive.
III.RENCANA TINDAKAN
Tujuan dan Kriteria Rencana Tindakan
1.Ketidaktahuan ibu dan keluarga tentang
bagaimana cara menyusui dengan baik
dan benar.
Kriteria :
-Ibu tahu cara menyusui dengan baik dan
benar.
-Ibu dapat mempraktekkan cara
menyusui dengan baik dan benar.
-Tidak terjadi peradangan pada payudara
-Ajari bagaimana cara menyusui bayi
dengan baik dan benar.
-Motivasi ibu untuk menyusui dalam
keadaan rileks.
-Praktekkan bagaimana cara menyusui
dengan baik dan benar.
-Lihat apakah ibu telah melakukan cara
menyusui dengan benar.
-Memotivasi ibu untuk menyusui setiap
saat (on demand).
-Ajari ibu cara breast care.
-Motivasi pada ibu untuk melakukan
breast care setiap hari.
2.Resiko terjadi masalah pemberian ASI
pada bayi.
Kriteria :
-Ibu mengetahui kebutuhan bayi saat
bayi menangis
-Diskusikan tentang :
-Kebutuhan makanan pada bayi
-Cara mengenal bayi lapar atau perlu
-Ibu mau memberikan ASI on demand
-ASI dapat keluar lancar
kebutuhan yang lain.
-Cara memberikan ASI pada bayi (on
demand)
-Akibat apabila bayi kekurangan ASI.
-Motivasi kepada ibu untuk memberikan
ASI sesering mungkin,minimal tiap 2 jam
sekali.
-Bangunkan bayi apabila tiba waktunya
memberian ASI.
-Diskusikan tentang :
-Cara atau tips memperbanyak ASI.
-Cara menyimpan ASI perah
3.Ketidaktahuan ibu dan keluarga tentang
ASI eksklusive.
Kriteria :
-Ibu dan keluarga dapat mengenal ASI
eksklusive.
-Diskusikan tentang :
-Pengertian ASI
-Kandungan ASI
-Apa itu ASI eksklusive
-Langkah untuk memulai dan
mencapai pemberian ASI eksklusive
-Keuntungan pemberian ASI
-Keluarga mendukung pemberian ASI
eksklusive.
Diskusikan tentang peran keluarga dalam
mendukung pemberian ASI eksklusive.
IV.IMPLEMENTASI
Tanggal dan
Waktu
Diagnosa Implementasi Evaluasi dan
Respon
23 Mei ‘13
Pkl.08.00
Ketidaktahuan ibu
dan keluarga
bagaimana cara
menyusui bayi
dengan baik dan
benar
* Memberitahu pada ibu
bagaimana cara menyusui bayi
dengan baik dan benar :
-Duduk dalam posisi
senyaman mungkin
-Pegang bayi dalam posisi
berhadapan,dada dengan dada
-Pada saat mulut bayi
tertutup,hidung bayi sejajar
dengan puting ibu..
-Saat mulut bayi
terbuka,arahkan puting susu ibu
ke arah bibir atas sang bayi.
-Puting susu sampai areola
harus masuk ke mulut bayi.
-Susui bayi secara bergantian
antara payudara kanan dan
payudara kiri.
*Ibu mampu
mengulang
kembali
bagaimana cara
menyusui bayi
dengan baik
dan benar.
-Setelah bayi merasa
kenyang,sendawakan dengan
cara tengkurapkan bayi atau
letakkan bayi pada pundak
ibu,lalu tepuk secar pelan
punggung bayi.
*Motivasi pada ibu untuk
memberikan ASI sesering
mungkin (on demand)
*Mempraktikkan langsung pada
ibu bagaimana cara menyusui
dengan benar
*Mengajarkan dan
mempraktekkan secara langsung
pada ibu cara perawatan
payudara agar tidak terjadi
bendungan ASI
-Pengurutan : Berikan baby
oil pd tangan kmd letakkan
tangan diantara dua
*Ibu bersedia
memberikan
ASI sesering
mungkin
*Ibu dapat
mempraktikkan
cara menyusui
bayi dengan
baik dan benar
*Ibu dapat
menyebutkan
kembali cara
merawat
payudara
(breast care)
*Ibu dapat
mempraktekkan
cara perawatan
mammae ,pengurutan di mualai
dari arah
atas,samping,bawah,dilakukan
20-30 kali.
-Memegang : sokong
payudara dg tangan kiri,kmd
tangan kanan mengurut dari atas
smp puting menggunakan jari
kelingking,lakukan gerakan 20-
30 kali.
-Ninju : dengan
menggunakan buku buku
tangan,lakukan pengurutan dari
arah atas smp puting,lakukan 20-
30 kali.
-Rangsang payudara
menggunakan air hangat dan
dingin secara bergantian.
-lap menggunakan waslap
-Keringkan dengan handuk
kering
-Cuci tangan setelah
tindakan.
-Lakukan minimal 2 kali
sehari.
payudara.
23 Mei ‘13
Pkl.08.00
Resiko terjadi
masalah
pemberian ASI
pada bayi
*Mendiskusikan kebutuhan bayi:
-Apabila bayi menangis ibu
harus tanggap apakah bayi
lapar,bab atau bak.
-Tempelkan jari ibu di sudut
mulut bayi,apabila bayi
mengikutu jari ibu tandanya bayi
lapar.
-Akibat bila bayi kekurangan
ASI : Ikterus,hipoglikemi.
*Motivasi ibu untuk
memberikan ASI on demand.
*Memberitahu cara
memperbanyak ASI :
-Susui bayi segera setelah
lahir
-Sering susui bayi atau
memerah ASI
-Hindari memberi PASI
*Ibu tahu cara
mengetahuai
apakah bayi
lapar atau tidak
*Ibu tahu
akibat bayi
kekurangan
ASI
*Ibu bersedia
memberikan
ASI setiap bayi
lapar
*Ibu mampu
menyebutkan
cara
memperbanyak
ASI
-Istirahat cukup 8 jam/hari
-Ibu dalam kondisi tenang
-Minum 8-12 gelas/hari
-Konsumsi makanan bergizi
*Cara menyimpan ASI perah:
Setelah ASI selesai
diperah,simpan di dalam
boto/gelas kecil yang bersih.
Ketahanan ASI perah :
-disimpan di tempat sejuk : 6-8
jam
-termos berisi es batu : 24 jam
-lemari es : 3x24 jam
-freezer : 2 minggu
-freezer 2 pintu : 3 bulan
*Ibu tahu cara
penyimpanan
ASI perah.
23 Mei ‘13
Pkl.08.00
Ketidaktahuan ibu
dan keluarga
tentang ASI
eksklusive
Mendiskusikan tentang :
*Pengertian ASI : makanan
alamiah berupa cairan dengan
kandungan gizi yang cukup
sesuai dengan kebutuhan
bayi,sehingga bayi tumbuh dan
berkembang dengan baik
*Ibu dan
keluarga tahu
pengertian ASI
*Kandungan ASI :zat gizi yang
digunakan untuk pertumbuhan
dan perkembangan anak,zat anti
infeksi terutama infeksi
pencernaan,zat kekebalan tubuh
sehingga bayi tidak mudah sakit
*ASI eksklusive :Pemberian ASI
saja pada bayi baru lahir tanpa
pemberian makanan atau
minuman tambahan sampai usia
6 bulan.
*Mengapa harus ASI eksklusive:
-Kapasitas lambung bayi
terbatas 10-20 ml
-ASI saja dapat memenuhi
kebutuhan gizi bayi sampai usia
6 bulan
-Selama 6 bulan bayi tidak
memerlukan caira selain ASI
-Bayi yang mendapat ASI saja
lebih cepat
tengkurap,merangkak,berjalan
*Ibu dan
keluarga paham
dan mampu
menyebutkan
beberapa
kandungan ASI
*Ibu paham
yang dimaksud
ASI eksklusive
Ibu dan
keluarga paham
mengapa harus
memberikan
ASI eksklusive
dan berbicara
*Langkah memulai dan
mencapai pemberian ASI
eksklusive :
-Menyusui dalam 1 jam
pertama kelahiran
-Menyusui hanya ASI
eksklusive,tidak memberikan
makanan atau minuman selain
ASI
-Menyusui setiap saat bayi
menginginkan
-Mengeluarkan ASI/memompa
pada saat bayi tidak bersama ibu
-Mengendalikan emosi dan
pikiran supaya tenang
*Keuntungan pemberian ASI :
-Meningkatkan daya tahan
tubuh bayi
-Mengurang resiko bayi
terkena penyakit
kanker,jantung,kencing
manis,dll
Ibu dan
keluarga dpt
menyebutkan
beberapa
langkah
mencapai
pemberian ASI
Ibu paham dan
mampu
menyebutkan
manfaat ASI
-Mengoptimalkan
pertumbuhan rahang bayi
-Pada ibu,mengurangi
perdarahan setelah melahirkan
-Mempercepat pemulihan
kesehatan ibu setelah melahirkan
-Dapat menunda kehamilan
(KB alamiah)
V.EVALUASI /KUNJUNGAN ULANG
Tanggal &
Waktu
Diagnosa Evaluasi
27 Mei ‘13
Pkl.08.00
Ketidaktahuan ibu
cara bagaimana
cara menyusui
bayi dengan baik
dan benar
S :
-Payudara sudah tidak sakit lagi,puting susu tidak
datar dan bayi tidak rewel.
O :
-Payudara tidak mengeras,puting susu tidak
lecet,ASI keluar banyak,bayi tidur lelap
A :
-Ibu menunjukkan cara menyusui dengan benar
P :
-Pantau pemberian ASI lewat ibu kader
-Pastikan payudara ibu tidak bengkak dan puting
tidak lecet lagi
-Pastikan ibu mengkonsumsi makanan bergizi
27 Mei ‘13
Pkl 08.00
Resiko terjadi
masalah
pemberian ASI
pada bayi
S :
-Ibu mengatakan bayi tidak rewel
-Ibu mengatakan bayi sering ngompol
O :
- Tidak ada tanda letargi
-BB bayi : 3900 gram,PB : 48 cm,R : 60x/mnt,S :
37,1 .
-Kulit kemerahan,tidak ada tanda ikterik
-Tidak ada diare,warna feces kuning keemasan
A :
-Bayi mendapatkan ASI eksklusive dan cukup
dari ibu.
P :
-Motivasi ibu untuk terus memberikan ASI
eksklusive pada bayi.
-Berikan pujian & sanjungan pada ibu dan
keluarga atas tindakan atau perubahan perilaku
pemberian ASI pada bayinya.
27 Mei ‘13 Ketidaktahuan ibu
dan keluarga
S :
-Ibu mengatakan sudah tidak memberikan PASI
Pkl.08.00 tentang ASI
eksklusive
atau susu formula pada bayi.
-ASI kadang melimpah,ibu bahkan menyimpan
ASI yang diperah di gelas kecil
O :
-Terdapat ASI perah di gelas 100 cc
A :
-Terjadi perubahan perilaku ibu dan keluarga
tentang pemberian ASI eksklusive
P :
-Berikan pujian dan sanjungan pada ibu dan
keluarga atas perubahan perilaku tentang pemberia
ASI eksklusive
-Tetap motivasi pada ibu dan keluarga untuk terus
memberikan ASI eksklusive pada bayi
Dosen Pengampu Mahasiswa
Diana Nursidah,SST Siti Muslimah