vacum frying disusun untuk melengkapi tugas mata kuliah
TRANSCRIPT
VACUM FRYING
Disusun untuk melengkapi tugas mata kuliah TeknologiPengolahan Pangan dan Hasil Pertanian Jurusan Teknologi
Hasil Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian
Oleh (Kelompok 1):
1. Alfisyahrica111710101036
2. Sherli Adistya 111710101082
3. Effi Luciana111710101086
4. Mella Rosa111710101022
5. Febri Ardianto 111710101032
6. Firman Iswahyudi111710101080
Fakultas Teknologi Pertanian
Jurusan Teknologi Hasil Pertanian
Universitas Jember 2012
Prinsip Kerja Vakum Frying
Prinsip kerja vacuum frying adalah menghisap kadar air
dalam sayuran dan buah dengan kecepatan tinggi agar
pori-pori daging buah-sayur tiak cepat menutup,
sehingga kadar air dalam buah dapat diserap dengan
sempurna. Prinsip kerja dengan mengatur keseimbangan
suhu dan tekanan vakum.
Untuk menghailkan produk dengan kualitas yang bagus
dalam artian warna, aroma, dan ras buah-sayur tidak
berubah dan wrenyah pengaturan suhu tidak boleh melebih
85 C dan tekanan vakum antara 65 – 76 cmHg. Sebaiknya
air dalam bak penampung pada vacuum frying tidak
mengandung partikel besi karena dapat menyebabkan air
keruh dan dapat merusak pompa vakum yang akhirnya
mempengaruhi kerenyahan keripik ( Hidayat, 2008).
Kondisi vakum ini dapat menyebabkan penurunan titik
didih minyak dari 110º C – 200º C menjadi 80º C – 100º
C sehingga dapat mencegah terjadinya perubahan rasa,
aroma, dan warna bahan seperti mangga dan buahan
lainnya (Argo dkk,2005).
Bahan yang digoreng diletakkan di dalam keranjang
berangka segi empat yang bagian bawahnya terbuat dari
bahan tahan panas dan karat, dengan diameter sekitar 2
mm. keranjang dan bahannya ditempatkan secara manual di
dalam penggorengan.
Faktor – faktor yang mempengaruhi mutu akhir produk
yang digoreng adalah kualitas bahan yang digoreng,
kualitas minyak goreng, jenis alat penggorengan dan
sistem kemasan produk akhir. Selama penyimpanan, produk
yang digoreng dapat pula mengalami kerusakan yaitu
terjadinya ketengikan dan perubahan tekstur pada
produk. Ketengikan dapat terjadi karena minyak/ lemak
mengalami oksidasi. Hal ini dipengaruhi oleh mutu
minyak, kondisi proses penggorengan dan sistem
pengemasan yang digunakan.
Pada alat penggoreng vakum ini Uap air yang terjadi
sewaktu proses penggorengan disedot oleh pompa vakum.
Setelah melalui kondensor uap air mengembun dan
kondensat yang terjadi dpat dikeluarkan. Sirkulasi air
pendingin pada kondensor dihidupkan sewaktu proses
penggorengan.
Aplikasi penggunaan penggoreng vakum
Vakum frying digunakan untuk bahan dengan kadar air
tinggi dan kadar glukosa yang tinggi, hal ini
dikarenakan pada bahan – bahan yang digoreng
menggunakan penggoreng biasa dengan kadar gula yang
tinggi ( Indocitrago, 2010). Pada bahan seperti pada
buah nangka dan mangga serta wortel, maka hasil keripik
yang digoreng tidak akan renyah dan akan menjadi
seperti jelly serta berubah warna menjadi coklat karena
reaksi mailard yang terjadi antara gula dan panas
tinggi pada suu penggorengan.
Aplikasi lain yakni digunakan untuk menggoreng bahan
dengan kandungan volatil tinggi seperti aroma dan
pigmen yang sensitif panas. Karena titik didih minyak
yang rendah serta bertekanan membuat aroma tidak
menguap dari bahan dan hanya air saja yang menguap
secara berangsur -angsur
Tahapan penggorengan dengan vakum frying
Pada dasarnya proses pengolahan keripik buah dengan
mesin vaccum frying melalui tahapan sebagai berikut:
1. Persiapan, meliputi kegiatan sortasi, pencucian,
pengupasan, dll.
2. Pencegahan Oksidasi, dengan blansir, penambahan anti
oksidan, dll.
3. Pengirisan/pembelahan.
4. Penambahan bahan makanan aditif, perendaman dalam
sirup, esen, tepung
5. Penggorengan, dilakukan dengan mesin penggorengan
hampa.
6. Pengatusan minyak, deoiling dengan spinner.
7. Pengemasan, menggunakan bahan kemasan yang kedap
cahaya dan uap air (anonym C, 2010).
Berikut adalah contoh tahapan penggorengan kripik
pisang menggunakan penggoreng vakum.
Pisang yang biasa digunakan untuk pembuatan keripik
menggunakan vacuum frying adalah pisang dengan tingkat
kematangan penuh > 80%.
Cara menggoreng dengan menggunakan penggorengan
vakum sebagai berikut :
1. Isi bak air sampai ejector tercelup sedalam ± 3 cm
dan usahakan temperatur air bersuhu < 270C selama
penggorengan berlangsung.
2. Isi tabung penggorengan dengan minyak goreng hingga
setengah volume.
3. Atur kedudukan jarum penyetel suhu pada 85oC – 95oC,
kemudian hubungkan steker boks pengendali suhu
dengan sumber listrik.
4. Masukkan bahan irisan pisang ke dalam keranjang
penggoreng.
5. Nyalakan kompor elpiji untuk memanaskan minyak
sampai suhu 900 C dan usahakan suhu konstan selama
penggorengan.
6. Tutup tabung penggorengan.
7. Nyalakan pompa air.
8. Tunggu sampai tekanan di dalam tabung mencapai
minimal – 76 cmHg, pastikan tidak ada yang bocor.
9. Putar keranjang penggorengan dengan menggunakan tuas
setengah putaran (1800).
10. Biarkan proses penggorengan berlangsung sampai
kaca indikator sudah tidak ada lagi uap air/embun
dan suara gemersik sudah hilang. Selama penggorengan
berlangsung usahakan sesering mungkin mengaduk
dengan memeutar tuas berkali-kali.
11. Kembalikan posisi keranjang penggorengan di atas
minyak penggorengan.
12. Biarkan selama 5 menit agar minyak yang ada di
dalam bahan dan keranjang tertiriskan.
13. Buang tekanan dengan membuka katup pembuang
tekanan dan tekan tombol off untuk mematikan mesin
vakum.
14. Buka tutup tabung penggoreng dan tutup keranjang
penggorengan.
15. Ambil hasil penggorengan dan langsung dimasukkan
ke dalam mesin spinner dan hidupkan mesin spinner
selama 2-3 menit.
16. Hentikan mesin spinner, aduk keripik pisang, lalu
nyalakan lagi selama 1 menit.
17. Keluarkan kripik dari mesin spinner dan
didinginkan.
Contoh cara pemakaian minyak goreng yang ekonomis:
- Minyak baru ditambah 120 ppm TBHQ (120 mg/kg minyak)
- Panaskan, goreng sampai matang
- Agar minyak selalu baik, tambahkan 30 mg per kg
minyak setiap jam. Jika awal pakai 5 kg minyak,
tambahkan 150 mg TBHQ
- Selesai menggoreng, api dimatikan, tambahkan 30
ppm/kg TBHQ (150 mg)
Proses sortasi dilakukan untuk mengklasifikasi kualitas
atau mutu dengan cara memilah dan mengelompokkan
berdasarkan ukuran, warna, dan bentuk keripik yang
dihasilkan, dilakukan secara manual (wicak,2010)
Komoditi yang dapat digoreng dengan penggoreng vakum
Komoditi yang dapat digoreng dengan metode vakum adalah
semua bahan yang memiliki kadar air tinggi dan gula
yang tinggi, untuk perlakuan pendahuluan bahan bahan
dapat diblansing atau dilakukan pembekuan terlebih
dahulu. Pembekuan dapat menigkatkan kadar air bahan
dan dapat meningkatkan kerenyahan dari kripik yang akan
dibuat.
Daftar Pustaka
Anonym a. 2010. teknologi-penggorengan-vakum http://mahasiswait.students-blog.undip.ac.id/2009/06/14/teknologi-penggorengan-vakum/ diakses 28 Maret 2012
Anoym b. 2010 Mesin vakum Frying. http://indocitagro.co.id/index.php?option=com_content&task=view&id=2&Itemid=39 diakses 28 Maret 2012
Anonym C. 2010. Vacum frying technology http://vacuumfrying.wordpress.com/ diakses 28 Maret 2012