makalah good governance disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah kewarganegaraan
TRANSCRIPT
MAKALAH
GOOD GOVERNANCEDisusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
KEWARGANEGARAAN
Disusun Oleh:Kelompok 5
Fatimah Fatma Wati 13660019Andi Rori Setiawan 13660020
Resni Waroka 13660022Haniek Widjayanti 13660023Riki Darwis 13660024
Program Study Teknik IndustriFakultas Sains & Teknologi
Universitas Islam Negeri SunanKalijaga
Jl. Marsda Adisucipto Yogyakarta2014
2
Kata Pengantar
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telahmemberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kamidapat menyelesaikan makalah yang berjudul “GOOD GOVERNANCE” initepat pada waktunya dalam memenuhi tugas mata kuliahKEWARGANEGARAAN.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna,karena kami masih dalam tahap belajar. Oleh karena itu, kritikdan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kamiharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Untaian terima kasih kami ucapkan kepada semua pihak yangtelah berperan serta dalam penyusunan makalah ini. Semoga AllahSWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
Yogyakarta, 9 April 2014
Penyusun,
Good Governance
3
Daftar Isi
1. Kata Pengantar ............................... 2
2. Daftar Isi ................................... 3
3. BAB I Pendahuluan ............................ 4
a. Latar Belakang .......................... 4
4. BAB II Pembahasan ............................ 5
a. Pengertian Good Governance ............... 5
b. Urgensi Good Governance ................... 9
c. Prinsip-prinsip Good Governance ........... 11
d. Implementasinya di Indonesia .............. 14
5. BAB III Penutup .............................. 16
a. Kesimpulan ................................ 16
6. Daftar Pustaka ............................... 17
Good Governance
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah pemerintahan sebagai suatu kenyataan yang tak
dapat di hindarkan dalam hidup setiap warganegara memiliki
banyak arti bagi mereka, secara perorangan atau secara bersama-
sama. Pemerintah adalah harapan dan peluang untuk mewujudkan
hidup yang sejahtera dan berdaulat melalui pengelolaan
kebebasan dan persamaan yang di miliki oleh warganegara. Pada
sisi lain pemerintah adalah tantangan dan kendala bagi
warganegara terutama ketika pemerintah terjauhkan dari
pengalaman etika pemerintah. Suatu masyarakat tanpa pemerintah
adalah sebuah kekacauan massal. Di dalam masyarakat manusia
beradab di perlukan lebih banyak peraturan, di perlukan juga
lebih banyak upaya dan kekuatan untuk menjamin bahwa peraturan-
peraturan itu di taati.
Harapan lain yang ingn di wujudkan oleh setiap warganegara
melalui proses pemerintahan adalah berlangsungnya kehidupan
secara wajar, dalam semua bidang dan ukuran kehidupan mereka.
Pemerintah pertama-tama di harapkan dapat membentuk kesepakatan
warganegara tentang bingkai kepatutan dalam proses kehidupan
kolektif warganegara. Dengan demikian, kebutuhan akan kehidupan
yang wajar mensyaratkan kewajiban pemerintah untuk membentuk
hokum yang adil dan melakukan penegakkan hokum demi rasa
keadilan tersebut pada semua warganegara. Untuk mewujudkanGood Governance
5
tujuan dan harapan tersebut, maka di perlukan suatu system
pemerintahan yang baik dan efektif yang sesuai dengan prinsip-
prinsip bersifat demokratis. Konsep pemerintahan yang baik itu
di sebut dengan good governance.
Dalam makalah ini berisi pemaparan dari pengertian good
governance, urgensi good governance, prinsip-prinsip good
governance, dan implementasinya di Indonesia. Diharapkan juga
dengan penulisan makalah ini dapat menambah wawasan tentang
good governance secara lebih mendalam. Yang tidak kalah
pentingnya adalah peran semua lapisan untuk menjalankan tata
pemerintahan yang baik.
Good Governance
6
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Good Governance
Menurut bahasa Good Governance berasal dari dua kata yang
diambil dari bahasa inggris yaitu Good yang berarti baik, dan
governance yang berarti tata pemerintahan. Dari pengertian
tersebut good governance dapat diartikan sebagai tata
pemerintahan yang baik, atau pengelolaan/ penyelenggaraan
kepemerintahan yang baik.
Good governance didefinisikan sebagai suatu kesepakatan
menyangkut pengaturan negara yang diciptakan bersama oleh
pemerintah, masyarakat, dan swasta untuk mewujudkan
kepemerintahan yang baik secara umum. Arti good dalam good
governance mengandung pengertian nilai yang menjunjung tinggi
keinginan rakyat, kemandirian, aspek fungsional dan
pemerintahan yang efektif dan efisien. Governance (tata
pemerintahan) mencakup seluruh mekanisme, proses, dan lembaga-
lembaga dimana warga dan kelompok masyarakat mengutarakan
kepentingan mereka, menggunakan hak hukum, memenuhi kewajiban
dan menjembatani perbedaan-perbedaan di antara mereka.
Dalam menciptakan tata pemerintahan yang baik sangat
tergantung dari ketiga lembaga yang menyusun governance
tersebut yaitu pemerintah (government), dunia usaha (swasta),
dan masyarakat. Ketiga domain itu harus saling berinteraksiGood Governance
7
antara satu dengan yang lainnya. Ketiga lembaga ini harus
menjaga kesinergian dalam rangka mencapai tujuan, karena ketiga
domain ini merupakan sebuah sistem yang saling ketergantungan
dan tidak dapat dipisahkan.
Ada kaitan erat antara governance (tata pemerintahan)
dengan government (pemerintah), dimana government (pemerintah)
lebih berkaitan dengan lembaga yang mengemban fungsi memerintah
dan mengemban fungsi mengelola administrasi pemerintahan. Kalau
Tata Pemerintahan (Governance) lebih menggambarkan pada pola
hubungan yang sebaik-baiknya antar elemen yang ada. Dengan
demikian cakupan tata Pemerintahan (Governance) lebih luas
dibandingkan dengan Pemerintah (Government), karena unsur yang
terlibat dalam Tata Pemerintahan mencakup semua kelembagaan
yang didalamnya ada unsur Pemerintah (Government).
Hubungan antara Pemerintah (Government) dengan Tata
Pemerintahan (Governance) bisa diibaratkan hubungan antara
rumput dengan padi. Jika hanya rumput yang ditanam, maka padi
tidak akan tumbuh. Tapi kalau padi yang ditanam maka rumput
dengan sendirinya akan juga turut tumbuh. Jika kita hanya ingin
menciptakan pemerintah (Government) yang baik, maka tata
pemerintahan (Governance) yang baik tidak tumbuh. Tapi jika
kita menciptakan Tata Pemerintahan (Governance) yang baik,
maka pemerintah (Government) yang baik juga akan tercipta.
Lembaga yang kedua yaitu dunia usaha (swasta) yang mampu
mempengaruhi atau menunjang terbentuknya pemerintahan yang
Good Governance
8
baik. Dunia usaha berperan dalam meningkatkan nilai pertumbuhan
ekonomi dalam suatu negara, semakin tinggi pertumbuhan ekonomi
dunia usaha maka semakin maju juga perekonomian negara.
Sedangkan peran negara disini sebagai pengontrol pihak swasta
agar tidak semaunya sendiri dalam melakukan kebijakan-
kebijakan. Misalnya pemerintah menetapkan nilai jual terendah
dan tertinggi suatu barang tertentu.
Masyarakat sebagai lembaga ketiga sangat berpengaruh dalam
konsep good government ini, karena masyarakat adalah indikasi
yang paling nyata untuk mengetahui apakah suatu negara itu
sejahtera atau tidak. Masyarakat berperan sebagai pengontrol
pemerintah apabila terjadi penyelewengan-penyelewengan dalam
melaksanakan pemerintahanyya. Sedangkan pemerintah harus
memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan tujuan
kesejahteraan rakyat. Misalnya pembangunan fasilitas-fasilitas
umum dan kebijakan-kebijakan yang lainnya, yang berhubungan
dengan kepentingan umum.
Hubungan antara dunia usaha dengan masyarakat dapat
dilihat dari aktivitas pasar, dimana disitu saling
ketergantunagan antara keduanya. Dunia usaha membutuhkan
konsumen (masyarakat) untuk tetap dapat melangsungkan dan
mengembangkan usahanya. Begitu juga dengan masyarakat sangat
tergantung dengan dunia usaha untuk dapat melangsungkan dan
memenuhi kebutuhannya. Semua lembaga-lembaga pembentuk
governance saling terkait antara yang satu dengan yang lainnya.
Good Governance
9
Apabila ada salah satu yang tidak melaksanakan perannya dengan
baik maka good governance sulit untuk diwujudkan.
Citra pemerintahan buruk yang di tandai dengan saratnya
tindakan korupsi, kolusi dan nepotisme ( KKN ) telah melahirkan
sebuah fase sejarah politik bangasa indonesia dengan semangat
reformasi. Istilah Good Governance secara berangsur menjadi
populer baik di kalangan pemerintahan, swasta maupun masyarakat
secara umum. Di Indonesia, istilah ini secara umum di
terjemahkan dengan pemerintahan yang baik.
Konsep pemerintahan terus berkembang sejalan dengan
perkembangan kebudayaan dan peradaban manusia. Dalam
perkembangan penyelanggaraan pemerintahan, saat sekarang di
kembangkan suatu bingkai baru penyelenggaraan pemerintahan yang
di sebut good governance. Sebagai suatu konsep yang banyak di
populerkan pada era 1990-an, good governance di artikan dan di
definisikan secara beraneka ragam. Ada yang menghubungkannya
dengan pelaksanaan hak asasi manusia dan ada pula yang
melihatnya sebagai bagian dari prasyarat pembangunan
berkelanjutan. Namun suatu hal yang mendasar, good governance
hanya akan di jumpai pada system politik yang bersifat
demokaratis.
Rodhes (1996, 653) menyatakan bahwa governance menegaskan
suatu perubahan dalam makna pemerintahan, yang menunjukkan
suatu proses pemerintahan yang baru atau suatu kondisi yang
berubah dari penguasaan yang tertata atau metode baru dengan
Good Governance
10
mana masyarakat di perintah. Levefre (1998) menyatakan bahwa
governance memaparkan sistem aktor dan bentuk baru tindakan
publik yang di dasarkan pada fleksibilitas, kemitraan, dan
partisipasi sukarela.
Istilah Good Governance pertama kali di populerkan oleh
lembaga dana international, seperti Word Bank, UNDP dan IMF
karena berpandangan bahwa setiap bantuan international untuk
pembangunan negara-negara di dunia, terutama negara berkembang,
sulit berhasil tanpa adanya Good Governance di negara sasaran
tersebut. Good Governance dapat di artikan sebagai tindakan
atau tingkah laku yang di didasarkan kepada nilai-nilai yang
bersifat mengarahkan. Dengan demikian ranah Good Governance
tidak terbatas kepada negara dan birokrasi pemerintahan saja,
tetapi juga pada ranah masyarakat sipil yang di presentasikan
oleh organisasi non-pemerintah sebagai lembaga swadaya
masyarakat (LSM) dan juga sektor swasta. Singkatnya, tujuan
terhadap Good Governance tidak selayaknya hanya di tujukan
kepada penyelanggara negara atau pemerintahan, melainkan juga
pada masyarakat di luar struktur birokrasi pemerintahan yang
secara getol dan bersemangat menurut penyelenggaran Good
governance pada negara.
Sisi lain memaknai Good Governance sebagai penerjemahan
konkrit dari Demokrasi. Tegasnya, menurut taylor, Good
Governance adalah pemerintahan demokratis seperti yang di
praktikkan dalam negara-negara demokrasi maju di Eropa Barat
dan Amerika misalnya. Demokrasi sebagai suatu sistemGood Governance
11
pemerintahan di anggap sebagai suatu sistem pemerintahan yang
baik karena paling merefleksikan sifat-sifat Good Governance
yang secara normatif di tuntut kehadirannya bagi suksesnya
suatu bantuan badan-badan Dunia. Ia merupakan alternatif dari
sistem pemerintahan yang lain seperti totalitarinisme komunis
atau militer yang sempat populer di negara-negara dunia ketiga
di masa perang dingin.
Good Governance
12
B. Urgensi Good Governance
Good gavernance adalah pemerintahan yang baik dalam standar
proses dan maupun hasil-hasilnya, semua unsur pemerintahan bisa
bergerak secara sinergis, tidak saling berbenturan, memperoleh
dukungan dari rakyat dan terlepas dari gerakan-gerakan anarkis
yang dapat menghambat proses pembangunan. Dikategorikan
pemerintahan yang baik, jika pembangunan itu dapat dilakukan
dengan biaya yang sangat minimal menuju cita-cita kesejahteraan
dan kemakmuran, memperlihatkan hasil dengan indikator kemampuan
ekonomi rakyat meningkat, kesejahteraan spritualitasnya
meningkat dengan indikator masyarakat rasa aman, tenang,
bahagia dan penuh dengan kedamaian.
Pada era sekarang ini Indonesia terasa sangat perlu untuk
menerapkan konsep-konsep good governance dalam segala aspek
kepemerintahannya. Menurut Lingkaran Survei Indonesia (LSI)
yang melakukan survei pada saat peringatan satu tahun
pemerintahan presiden Susilo Bambang Yudhoyono disebutkan bahwa
pemerintahan SBY menghasilkan dua rapor biru dan empat rapor
merah.
Empat angka merah itu diberikan untuk kinerja hubungan
internasional, kinerja ekonomi, kinerja hukum dan kinerja
politik. Kinerja pemerintahan SBY dalam hubungan internasional
dinilai sangat buruk karena konflik antara Indonesia-Malaysia
yang penangananya yang sangat buruk. Sedangkan dua angka biru
didapat dalam bidang keamanan dan sosial, bidang keamanan
Good Governance
13
contohnya penyelesaian konflik di Aceh, sedangkan dalam bidang
sosial tanggap menghadapi bencana.
Dengan fakta survei tersebut good governance seyogyanya
diterapkan di negara Indonesia ini supaya cita-cita bangsa
indonesia menjadi negara yang makmur segera terwujud. Good
governance ini harus di dukung oleh semua lembaga yang menyusun
governance itu sendiri.
Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan arti penting atau keurgensian dari Good governance di Indonesia yaitu:
a. Memberantas korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN).
Masih banyaknya korupsi dan penyimpangan dalam
penyelenggaraan negara di Indonesia memicu munculnya
reformasi dengan salahsatu issue reformasi yang
fundamental yaitu recovery economy dari unsur KKN dengan
cara menjalankan Goodgovernace di Indonesia.
b. Memperbaiki sistem pemerintahan atau tata kenegaraan
yang selama ini bobrok dan di gerogoti unsur KKN,
sehingga terwujud suatu pemerintahan yang bersih yang
sesuai dengan keinginan warganegara indonesia.
c. Pelayanan publik, salah satu tugas pokok pemerintahan
adalah memberikan pelayanan publik seperti pelayanan jasa
kepada masyarakat. Pelayanan publik ini tidak hanya di
tekankan kepada pemerintah, tetapi juga pada sektor
swasta guna memenuhi kebutuhan atau kepentingan
masyarakat.
Good Governance
14
d. Pelaksanaan otonomi daerah kebijakan otonomi daerah
merupakan harapan besar bagi proses demokrasi dan
sekaligus kekhawatiran akan kegagalan program tersebut.
Alas an lain adalah masih belum optimalnya pelayanan
birokrasi pemerintahan dan juga sektor swasta dalam
memenuhi kebutuhan dan kepentingan publik. Ini menjadi
salah satu sebab utama mengapa Goodgovernance mendapatnya
relevansinya di Indonesia.
e. Perwujudan nilai demokrasi. Negara indonesia menganut
paham Demokrasi pancasila sebagai falsafah hidup
bernegara. Goodgovernance mampu merefleksikan nilai-nilai
demokrasi karena dalam konsep goodgovernance pada
dasarnya menekankan kesetaraan antara lembaga-lembaga
negara, baik di tingkat pusat maupun daerah sektor swasta
dan msyarakat madani.
f. Terselenggarahnya good governance merupakan prasyarat
utama mewujudkan aspirasi masyarakat dalam mencapai
tujuan dan cita-cita bangsa dan negara.
g. Pengelolaan pemerintahan yang bersih dan berwibawa
yang dirumruskan bersama oleh pemerintah dan komponen
masyarakat.
Good Governance
15
C. Prinsip – Prinsip Good Governance1. Akuntabilitas (Bertanggung jawab)
Para pembuat keputusan dalam pemerintahan, sektor swasta
dan masyarakat bertanggungjawab kepada publik dan lembaga
stakeholders. Atau bisa dikatakan sebagai
pertanggungjawaban pejabat publik terhadap masyarakat
yang memberinya kewenangan untuk mengurusi kepentingan
mereka. Gunanya adalah untuk mengontrol dan menutup
peluang terjadinya penyimpangan seperti KKN. Indikator
minimal akuntabilitas antara lain :
Adanya kesesuaian antara pelaksanaan dengan standar
prosedur pelaksanaan.
Adanya sanksi yang ditetapkan atas kesalahan dan
kelalaian dalam melaksnakan tugas.
Adanya output dan income yang terukur
2. Keterbukaan (transparasi)
Affan Gaffar menegaskan bahwa untuk mewujudkan
pemerintahan yang bersih dan berwibawa sesuai dengan
cita-cita good governance seluruh mekanisme pengelolaan
negara harus di lakukan secara terbuka. Aspek mekanisme
pengelolaan negara yang harus di lakukan secara terbuka
adalah:
Penetapan posisi, kedudukan dan jabatan
Kekayaan pejabat publik
Pemberian penghargaan
Good Governance
16
Penetapan kebijakan yang terkait dengan pencerahan
kehidupan
Kesehatan
Moralitas pejabat dan aparatur pelayanan publik
Keamanan dan ketertiban
Kebijakan dan ketertiban
Kebijakan strategis untuk pecerahan kehidupan
masyarakat
3. Partisipasi
Setiap warga negara mempunyai suara dalam pembuatan
keputusan, serta memberi dorongan bagi warga untuk
menyampaikan pendapat secara langsung atau tidak langsung
dalam proses pengambilan keputusan untuk memberi manfaat
yang sebesar-besarnya bagi masyarakat luas.
4. Penegak Hukum (Rule of law)
Partisipasi masyarakat dalam proses politik dan
perumusan-perumusan kebijakan publik memerlukan sistem
dan aturan-aturan hukum, kerangka hukum harus adil dan
dilaksanakan tanpa perbedaan terutama hukum hak asasi
manusia. Proses mewujudkan cita good governance, harus di
Good Governance
17
imbangi dengan komitmen untuk menegakkan rule of law,
dengan karakter-karakter antara lain sebagai berikut :
a. Supremasi hukum ( the supremasi of law )
b. Kepastian hukum (legal certainly)
c. Hukum yang responsif
d. Penegak hukum yang kosisten dan non-diskriminatif
e. Indenpendensi peradilan
5. Daya Tanggap (responsif)
Asas responsif adalah bahwa pemerintah harus responsif
terhadap persoaalan-persoalan masyarakat. Pemerintah
harus memahami kebutuhan masyarakatnya jangan menunggu
mereka menyampaikannya keinginannya, tetapi mereka secara
proaktif mempelajari dan menganalisa kebutuhan-kebutuhan
masyarakat, untuk kemudian melahirkan berbagai kebijakan
strategis guna memenuhi kepentingan umum.
6. Orientasi konsensus/kesepakatan
Good governance menjadi perantara kepentingan yang
berbeda untuk memperoleh pilihan yang terbaik bagi
kepentingan yang lebih luas.
7. Kesetaraan keadilan (equity)
Good Governance
18
Proses pengelolaan pemerintah harus memberikan peluang,
kesempatan, pelayanan yang sama dalam koridor kejujuran
dan keadilan. Tidak seorang atau sekelompok orangpun yang
teraniaya dan tidak memperoleh apa yang menjadi haknya.
Pola pengelolaan pemerintah seperti ini akan memperoleh
legitimasi yang kuat dari public dan akan memperoleh
dukungan serta partisipasi yang baik dari rakyat.
8. Efektivitas (effectiveness) dan efesiensi (efficiency)
Pemerintahan yang baik juga harus memenuhi kriteria
efektuvitas dan efesiensi, yakni berdayaguna dan
berhasilguna. Kriteria efektivitas biasanya di ukur
dengan parameter produk yang dapat menjangkau sebesar-
besarnya kepentingan masyarakat dari berbagai kelompok
dan lapisan sosial. Sedangkan efesiensi biasanya di ukur
dengan rasionalitas biaya pembangunan untuk memenuhi
kebutuhan semua masyarakat.
9. Visi strategis (strategic vision)
Visi strategis adalah pandangan-pandangan strategis untuk
menghadapi masa yang akan datang. Kualifikasi ini menjadi
penting dalam kerangka perwujudan goodgovernance, karena
perubahan dunia dengan kemajuan teknologinya yang begitu
cepat.
Good Governance
19
E. Implementasinya Di Indonesia
Di era pemerintahan orde baru, salah satu citra buruk
pemerintahan ditandai dengan saratnya KKN telah membuat fase
sejarah dalam kehidupan perpolitikan bangsa Indonesia, sebagai
kelanjutannya muncullah reformasi. Di antara isu reformasi yang
diwacanakan oleh para elit politik adalah good
gavernance. Konsep good gavernance secara bertahap menjadi
semboyan yang populer di kalangan pemerintahan, swasta dan
masyarakat pada umumnya. Sehingga jadilah ide good
gavernance menjadi suatu harapan dan konsep yang diusung oleh
semua lapisan masyarakat umum di republik ini. Namun yang
menjadi pertanyaan kita smua, apakah konsep good governance
sudah di laksanakan dan dijalankan di negara indonesia ini?
Untuk menjawab pertanyaan ini dapat ditelusuri dari indikator
di bawah ini, seandainya indikator di bawah ini sudah terpenuhi
dan tercukupi maka dapat dipastikan bahwa good governance sudah
terlaksana di indonesia ini. Sebenarnya indikator ini adalah
tugas dari domain/lembaga yang pembentuk good governance itu
sendiri. Indikator tersebut antara lain:
a) Pemerintah
Menciptakan kondisi politik, ekonomi dan sosial yang
stabil.
Membuat peraturan yang efektif dan berkeadilan.
Menyediakan public service yang efektif dan
accountable.
Good Governance
20
Menegakkan HAM.
Melindungi lingkungan
hidup.
Mengurus standar kesehatan dan standar keselamatan
publik.
b) Sektor Swasta (Dunia Usaha)
Menjalankan industri
Menciptakan lapangan kerja
Menyediakan insentif bagi karyawan
Meningkatkan standar hidup
masyarakat
Memelihara lingkungan hidup
Menaati peraturan
Transfer ilmu pengetahuan dan tehnologi kepada
masyarakat
Menyediakan kredit bagi pengembangan UKM
c) Masyarakat Madani
Menjaga agar hak-hak masyarakat
terlindungi
Mempengaruhi kebijakan publik
Sebagai sarana cheks and balances
pemerintah
Mengawasi penyalahgunaan kewenangan sosial pemerintaH
Good Governance
22
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Good governance didefinisikan sebagai suatu kesepakatan
menyangkut pengaturan negara yang diciptakan bersama oleh
pemerintah, masyarakat, dan swasta untuk mewujudkan
kepemerintahan yang baik secara umum. Dalam menciptakan tata
pemerintahan yang baik sangat tergantung dari ketiga lembaga
yang menyusun governance tersebut yaitu pemerintah
(government), dunia usaha (swasta), dan masyarakat. Ketiga
domain itu harus saling berinteraksi antara satu dengan yang
lainnya. Ketiga lembaga ini harus menjaga kesinergian dalam
rangka mencapai tujuan, karena ketiga domain ini merupakan
sebuah sistem yang saling ketergantungan dan tidak dapat
dipisahkan.
Dikategorikan pemerintahan yang baik, jika pembangunan itu
dapat dilakukan dengan biaya yang sangat minimal menuju cita-
cita kesejahteraan dan kemakmuran, memperlihatkan hasil dengan
indikator kemampuan ekonomi rakyat meningkat, kesejahteraan
spritualitasnya meningkat dengan indikator masyarakat rasa
aman, tenang, bahagia dan penuh dengan kedamaian.
Good Governance