untitled - pmpk | kemdikbud

197

Upload: khangminh22

Post on 01-Mar-2023

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

i

ii

Disklaimer: Buku ini merupakan Buku Siswa yang dipersiapkan Pemerintah dalam rangka implementasi Kurikulum 2013. Buku ini disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak di bawah koordinasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan dipergunakan dalam tahun ke 5 penerapan Kurikulum 2013 untuk Pendidikan Khusus. Buku ini merupakan “dokumen hidup” yang senantiasa diperbaiki, diperbarui dan dimutakhirkan sesuai dengan dinamika kebutuhan dan perubahan zaman. Masukan dari berbagai kalangan diharapkan dapat meningkatkan kualitas buku ini.

Katalog Dalam Terbitan (KDT)

MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN

Indonesia. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Seni Lukis: Buku Siswa / Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudyaan, 2018

Judul : Buku Siswa Seni Lukis (Manusia,

Pemandangan Alam, Imajiner, Evaluasi, dan

Pengembangan) SMALB Kelas XII

Tunagrahita/Autis

Penulis : Yulianto, M.Sn.

Penelaah : Drs. M. Fajar Prasudi, M.Sn.

Ilustrator : Yulianto, M.Sn.

Diterbitkan oleh : Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus

Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar

dan Menengah.

ISBN :

Penyelia Penebitan : Pusat Kurikulum dan Pembelajaran.

iii

KATA SAMBUTAN

Pada tahun pelajaran 2014/2015 Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan mulai memberlakukan Kurikulum 2013 Pendidikan Khusus di

seluruh SLB. Pemberlakuan kurikulum tersebut diikuti dengan penyiapan

buku teks pelajaran sebagai salah satu sarana pendukung dalam

implementasi Kurikulum 2013. Kurikulum pendidikan khusus dirumuskan

secara terpadu meliputi kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan

yang harus dikuasai oleh peserta didik. Kurikulum ini dikembangkan

dengan mengakomodasi hambatan siswa pada setiap ketunaan.

Pada tahun pelajaran 2018/2019 Kementerian Pendidikan dan

kebudayaan melalui Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan

Khusus mempersiapkan buku teks pelajaran keterampilan pilihan SMALB,

yang sudah disesuaikan dengan Perdirjen Nomor 10 Tahun 2017 tentang

Struktur Kurikulum, Kompetensi Dasar, Kompetensi Inti dan Pedoman

Implementasi Kurikulum 2013 Pendidikan Khusus.

Dalam memberikan pelayanan pendidikan bagi peserta didik

berkebutuhan khusus yang bermakna dalam kehidupan, peserta didik perlu

dibekali dengan program keterampilan pilihan yang sesuai dengan bakat

dan minat masing-masing peserta didik, sehingga setelah menyelesaikan

pendidikan mereka mampu mandiri dengan memanfaatkan peluang dan

kesempatan pasar serta potensi yang ada di daerah masing-masing.

Program keterampilan pilihan sangatlah penting bagi peserta didik

berkebutuhan khusus sebagai bekal hidup ketika mereka terjun ditengah-

tengah masyarakat.

Pada tahun anggaran 2018 Direktorat Pembinaan PK dan LK

melaksanakan penyusunan Buku Siswa Seni Lukis Kelas XII untuk

Tunagrahita/Autis. Dalam penyediaan buku Keterampilan Pilihan tersebut,

Direktorat Pembinaan PK dan LK bekerja sama dengan Pusat Kurikulum

dan Perbukuan, P4TK Bisnis dan Pariwisata, P4TK Bidang Seni dan Budaya,

P4TK Bidang Pertanian Cianjur, dan Perguruan Tinggi terkait.

Buku keterampilan pilihan bagi siswa berkebutuhan khusus

dikembangkan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi,

iv

dunia usaha dan dunia kerja untuk memenuhi kebutuhan hidup. Buku

keterampilan pilihan bagi peserta didik berkebutuhan khusus digunakan

sebagai buku acuan pembelajaran yang dipersiapkan untuk mencapai

kemandirian yang disesuaikan dengan kebutuhan pasar dan potensi yang

ada di masing-masing daerah peserta didik. Keterampilan yang

dikembangkan melalui program kemandirian ini adalah keterampilan kerja

praktis dan memerlukan legalitas formal akademis, mudah dilakukan serta

berorientasi kerja.

Buku keterampilan pilihan ini merupakan salah satu sumber belajar

bagi siswa yang dapat dipadukan dengan sumber belajar lainnya sesuai

dengan kemampuan siswa berkebutuhan khusus. Kami berharap buku ini

bisa bermanfaat bagi siswa dan guru dalam melaksanakan kegiatan

belajar-mengajar di sekolah. Selain itu juga dapat dimanfaatkan Kepala

Sekolah, Pengawas, orangtua dan pihak-pihak yang berkepentingan dalam

rangka meningkatkan mutu dan layanan pendidikan bagi siswa

berkebutuhan khusus.Selain diperuntukkan bagi siswa yang belajar di

sekolah luar biasa, juga dapat dimanfaatkan oleh siswa berkebutuhan

khusus yang belajar di sekolah inklusif. Saran dan kritik yang sifatnya

membangun dari berbagai pihak sangat kami harapkan. Melalui

kesempatan ini kami menyampaikan banyak terimakasih kepada Saudara

Drs. M. Fajar Prasudi, M.Sn sebagai penelaah dan Saudara Yulianto, S.Sn.,

M.Sn sebagai penulis sekaligus ilustrator yang telah mencurahkan

pemikirannya untuk mempersiapkan buku ini dengan baik.

September 2018 Direktur Pembinaan PK dan LK

Poppy Dewi Puspitawati

NIP196305211988032001

v

KATA PENGANTAR

Kurikulum Pendidikan Khusus 2013 untuk siswa berkebutuhan khusus

mulai diterapkan pada tahun pelajaran 2014/2015. Kurikulum Pendidikan

Khusus 2013 merupakan kurikulum berbasis kompetensi, di dalamnya

dirumuskan secara terpadu kompetensi sikap, pengetahuan, dan

keterampilan yang harus dikuasai oleh siswa. Kurikulum ini dikembangkan

dan dilaksanakan dengan mengakomodasi hambatan siswa sejak

penyusunan Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, dan Silabusnya.

Dengan kurikulum ini, diharapkan dapat mewujudkan lulusan SMALB

Tunagrahita/Autis Indonesia tumbuh dan berkembang menjadi generasi yang

berkarakter, kreatif, danproduktif.Harapan dan sekaligus kemampuan ini

diperjelas dalam kompetensi inti,yang salah satunya, “menyajikan

pengetahuan dalam bahasa yang jelas, logis dan sistematis, dalam karya

yang estetis, atau dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak sehat,

beriman, berakhlak mulia”. Berpijak pada kempotensi tersebut, proses

pembelajaran pada buku ini didukung dengan model pembelajaran berbasis

penemuan (discovery learning) melalui kegiatan-kegiatan berbentuk tugas

(project based learning), dan penyelesaiaan masalah (problem solving based

learning) yang mencakup proses mengamati, menanya, mengumpulkan

informasi, mengasosiasi, dan mengomunikasikan.

Buku Siswa ini disusun sebagai buku teks pelajaran atau bahan ajar

yang membantu mengarahkan siswa dalam mempelajari materi-materi mata

pelajaran keterampilan seni lukis. Buku ini bertujuan untuk mengembangkan

wawasan, ide, gagasan kreatif, dan inovasi-inovasi yang dapat

mengembangkan potensi siswa secara optimal dengan mengacu pada

kondisi, kebutuhan, dan ketrampilan.

Selain sebagai sarana pembelaran seni lukis untuk peserta didik

berkebutuahn khusus. Secara luas Buku Siswa ini dapat dimanfaatkan oleh

pihak-pihak yang berkepentingan dengan peningkatan mutu dan layanan

pendidikan khusus di tanah air. Penulis menyadari benar bahwa Buku Siswa

ini belum sepenuhnya dapat memenuhi tuntutan pembelajaran sebagaimana

mestinya. Oleh karena itu, sebagai naskah awal buku ini memerlukan

vi

perbaikan dan penyempurnaan secara terus menerus. Dengan demikian

kritik dan saran sangat penulis harapkan dari berbagai pihak. Penulis

mengucapkan terimakasih yang tulus kepada semua pihak yang telah

mendukung penyusunan buku ini. Mudah-mudahan karya kecil ini

berkontribusi positif terhadap perkembangan Pendidikan Khusus di Tanah

Air.

Aamiin

Jakarta, 2018

Penulis

vii

DAFTAR ISI

Halaman Prancis ............................................................................................ i

Katalog Dalam Terbitan (KDT) .................................................................. .. ii

Kata Sambutan Direktur Pembinaan PK dan LK ........................................ iii

Kata Pengantar........................................................................................... ... iv

Daftar Isi................................................................................................. ........ vii

Daftar Gambar .................................................................................... .......... x

Daftar Tabel ............................................................................................. ...... xv

BAB I Menggambar Manusia.............................................................. .......... 1

Peta Pembelajaran.. .............................................................................. 2

A. Tujuan Pembelajaran ........................................................................ ... 3

B. Kegiatan Pemebelajaran.................................................................... .. 3

Pembelajaran 1 Menggambar Karakter Wajah Manusia ................. 7

Pembelajaran 2 Menggambar Karakter Manusia (Anak-Anak) ....... 18

Pembelajaran 3 Menggambar Karakter Manusia Dewasa ............... 26

C. Refleksi .................................................................................................... 35

D. Rangkuman.................................................................................... ........ 35

E. Interaksi Orang Tua............................................................................... 37

F. Latihan Soal ............................................................................................ 37

BAB II Melukis Potrait manusia .................................................................... 39

Peta Pembelajaran ................................................................................ 40

A. Tujuan Pembelajaran ............................................................................ 41

B. Kegiatan Pembelajaran ........................................................................ 41

Pembelajaran 1 Melukis Potrait Anak-Anak ...................................... 45

Pembelajaran 2 Melukis Potrait Manusia Desawa ............................ 54

Pembelajaran 3 Melukis Potrait Manusia Lansia .............................. 62

C. Refleksi .................................................................................................... 69

D. Rangkuman.................................................................................... ........ 70

E. Interaksi Orang Tua............................................................................... 70

F. Latihan Soal ............................................................................................ 71

viii

BAB III Melukis Pemandangan dan Aktivitas Manusia .............................. 73

Peta Pembelajaran ................................................................................ 74

A. Tujuan Pembelajaran ............................................................................ 75

C. Kegiatan Pembelajaran......................................................................... 75

Pembelajaran 1 Melukis Pemandangan Alam .................................... 79

Pembelajaran 2 Melukis Aktivitas Manusia ........................................ 89

D. Refleksi ................................................................................................... 97

E. Rangkuman.................................................................................... ........ 98

F. Interaksi Orang Tua............................................................................... 99

G. Latihan Soal ........................................................................................... 99

BAB IV Melukis Imajiner................................................................................. 101

Peta Pembelajaran ................................................................................ 102

A. Tujuan Pembelajaran ............................................................................ 103

B. Kegiatan Pembelajaran ........................................................................ 103

Pembelajaran 1 Melukis Imajiner Bentuk Alam Benda .................... 107

Pembelajaran 2 Melukis Imajier Bentuk Flora Fauna ........................ 115

Pembelajaran 3 Melukis Imajiner Bentuk Manusia ........................... 123

C. Refleksi .................................................................................................... 130

D. Rangkuman.................................................................................... ........ 130

E. Interaksi Orang Tua............................................................................... 131

F. Latihan Soal ............................................................................................ 131

BAB V Evaluasi dan Pengembangan Karya Seni Lukis ............................... 133

Peta Pembelajaran ................................................................................ 134

A. Tujuan Pembelajaran ............................................................................ 135

B. Kegiatan Pembelajaran ........................................................................ 135

Pembelajaran 1 Evaluasi Karya Seni Lukis ......................................... 138

Pembelajaran 2 Pengembangan Karya Seni Lukis ............................ 145

C. Refleksi .................................................................................................... 163

D. Rangkuman ............................................................................................ 164

E. Interaksi Orang Tua ............................................................................... 150

F. Latihan dan Tugas ................................................................................. 150

ix

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 169

GLOSARIUM ................................................................................................. 171

Lampiran ...................................................................................................... 173

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Sketsa karakter tubuh pria dan wanita ............................... 8

Gambar 1.2 Proporsi Manusia sesuai dengan tingkatan usia ................. 6

Gambar 1.3 Karya-karya gambar wajah manusia dewasa....................... 7

Gambar 1.4 Bentuk global wajah manusia ................................................ 8

Gambar 1.5 Bentuk mata manusia ............................................................. 8

Gambar 1.6 Bentuk hidung manusia .......................................................... 8

Gambar 1.7 Beberapa bentuk mulut/bibir manusia ................................. 8

Gambar 1.8 Beberapa bentuk telinga manusia ......................................... 9

Gambar 1.9 Beberapa karakter bentuk rambut pria dan wanita ............. 9

Gambar 1.10 Proporsi karakter wajah batita ............................................... 10

Gambar 1.11 Proporsi karakter wajah anak-anak ....................................... 10

Gambar 1.12 Proporsi karakter wajah wanita dewasa ............................... 10

Gambar 1.13 Proporsi wajah manusia dewasa tampak samping dan ¾ . 11

Gambar 1.14 Contoh sketsa mata, hidung, telinga, dan bibir ................... 12

Gambar 1.15 Pola dasar bentuk wajah ............................................................. 14

Gambar 1.16 Garis bantu bagian-bagian wajah ......................................... 14

Gambar 1.17 penerapan pembentukan bagian-bagaian wajah ................ 15

Gambar 1.18 Pengarsiran bagian-bagian wajah ......................................... 15

Gambar 1.19 Pengarsiran bagian-bagian wajah dengan lebih detail ...... 16

Gambar 1.20 “Face”, 30cm x 20cm pensil pada kertas ..................................... 17

Gambar 1.21 Foto Anak-Anak “full body” .......................................................... 18

Gambar 1.22 Karya gambar karakter anak-anak .............................................. 19

Gambar 1.23 Sketsa karakter anak-anak dengan pensil .................................. 20

Gambar 1.24 Pembuatan sketsa figur anak-anak dengan garis bantu ............ 22

Gambar 1.25 Proses pembentukan bagian-bagian tubuh figur anak-anak ..... 22

Gambar 1.26 Pengarsiran bagian-bagian tubuh sesuai dengan gelap

terang ......................................................................................... 23

Gambar 1.27 Pengarsiran detail bagian-bagian tubuh .................................... 23

Gambar 1.28 Karya gambar karakter anak-anak ......................................... 24

Gambar 1.29 Foto Manusia Dewasa ................................................................. 26

Gambar 1.30 Karya gambar karakter manusia dewasa .................................... 27

Gambar 1.31 Sketsa wajah manusia dengan pensil ......................................... 29

Gambar 1.32 Sketsa figur manusia dewasa ..................................................... 30

xi

Gambar 1.33 Proses pembentukan bagian-bagian tubuh figur manusia

dewasa ........................................................................................ 31

Gambar 1.34 Proses arsir bagian-bagian tubuh figur manusia dewasa .......... 31

Gambar 1.35 Garp detail dan finishing gambar figur manusia dewasa. ......... 32

Gambar 1.36 Karya gambar manusia figur dewasa, “Male Proportion”, 2018, . 33

Gambar 2.1 Contoh lukisan potret tampak depan .................................... 43

Gambar 2.2 Contoh lukisan potret tampak samping ................................ 43

Gambar 2.3 Contoh lukisan potret tampak ¾ ........................................... 44

Gambar 2.4 Foto figur anak-anak ................................................................ 45

Gambar 2.5 Contoh lukisan potret figur anak-anak .................................. 45

Gambar 2.6 Sketsa potret anak-anak dengan pensil ................................ 48

Gambar 2.7 Pembuatan sketsa figur anak-anak ....................................... 50

Gambar 2.8 Penerapan warna dasar objek/figur anak-anak .................. 50

Gambar 2.9 Pewarnaan sesuai dengan gelap terang objek ..................... 51

Gambar 2.10 Proses garap detail dasar objek/figur anak-anak ................ 51

Gambar 2.11 Karya seni lukis potret figur anak-anak ................................ 52

Gambar 2.12 Figur Manusia Dewasa ............................................................ 54

Gambar 2.13 Karya seni lukis potret, cat minyak pada kanvas .................. 55

Gambar 2.14 Sketsa potret perempuan dengan pensil pada kertas ......... 56

Gambar 2.15 Sketsa global figur .................................................................... 58

Gambar 2.16 Penerapan warna dasar pada objek ...................................... 58

Gambar 2.17 Penerapan warna lanjutan pada objek .................................. 59

Gambar 2.18 Garap detail dan finishing ...................................................... 59

Gambar 2.19 Karya seni lukis potret perempuan ......................................... 60

Gambar 2.20 Karya foto figur perempuan lanjut usia ................................. 62

Gambar 2.21 Karya seni lukis potret figur kakek ......................................... 63

Gambar 2.22 Sketsa figur kakek .................................................................... 64

Gambar 2.23 Sketsa figur lanjut usia pada kertas ....................................... 66

Gambar 2.24 Penerapan warna dasar pada objek ...................................... 66

Gambar 2.25 Penerapan warna lanjutan pada objek .................................. 67

Gambar 2.26 Garap detail dan finishing ...................................................... 67

Gambar 2.27 Karya seni lukis potret figur kakek, dengan cat air .............. 68

Gambar 3.1 Ilustrasi pemilihan obyek melukis pemandangan alam ..... 77

xii

Gambar 3.2 Bentuk garis vertikal dan horizontal foto pemandangan .... 79

Gambar 3.3 Foto landscape pedesaan ........................................................ 80

Gambar 3.4 Lukisan Pemandangan alam, cat air pada kertas ................ 81

Gambar 3.5 Lukisan Pemandangan alam, cat minyak pada kanvas ....... 81

Gambar 3.6 Sketsa Pemandangan alam dengan pensil pada kertas ..... 83

Gambar 3.7 Sketsa dasar pemandangan .................................................... 85

Gambar 3.8 Pewarnaan dasar obyek pemandangan alam ...................... 85

Gambar 3.9 Pewarnaan gelap terang obyek pemandangan alam .......... 86

Gambar 3.10 Pendetailan dan finishing lukisan pemandangan alam ..... 86

Gambar 3.11 Karya seni lukisPemandangan alam ...................................... 87

Gambar 3.12 Contoh foto aktivitas manusia ................................................ 89

Gambar 3.13 Lukisan “Aktivitas Manusia dengan cat minyak ................... 90

Gambar 3.14 Sketsa “aktivitas manusia”dengan pensilpada kertas ......... 92

Gambar 3.15 Sketsa dasar obyek aktivits manusia dengn pensil .............. 93

Gambar 3.16 Menegaskan sketsa awal dengan cat .................................... 94

Gambar 3.17 Penerapan warna dasr obyek aktivitas manusia .................. 94

Gambar 3.18 Pembentukan obyek aktivitas manusia sesuai denan gelap

terang ......................................................................................... 95

Gambar 3.19 Pendetailan dan finishing lukisan aktivitas manusia .......... 95

Gambar 3.20 Karya seni lukis aktivitas manusia “Membatik” .................... 96

Gambar 4.1 Lukisan Koboe Sarawan .............................................................. 104

Gambar 4.2 Lukisan Koboe Sarawan .............................................................. 104

Gambar 4.3 Lukisan Salvador Dali .................................................................. 105

Gambar 4.4 Seni lukis karya Salvador Dali, cat minyak pada kanvas ............. 107

Gambar 4.5 Sketsa bentuk imajiner alam benda ........................................... 109

Gambar 4.6 Sketsa dasar bentuk imajiner alam benda .................................. 111

Gambar 4.7 Pewarnaan dasar obyek imajiner alam benda ............................ 111

Gambar 4.8 Pembentukan obyek imajiner alam benda .................................. 112

Gambar 4.9 Pendetailan dan finishing lukisan imajiner alam benda ............ 112

Gambar 4.10 Karya seni lukis imajiner alam benda dengan cat air

pada kertas ................................................................................. 113

Gambar 4.11 Lukisan imajiner flora dan fauna ................................................ 115

Gambar 4.12 Sketsa bentuk imajiner flora dan fauna ...................................... 117

Gambar 4.13 Sketsa dasar bentuk imajiner flora fauna ................................... 119

xiii

Gambar 4.14 Penegasan Sketsa dasar bentuk imajiner flora fauna ................. 119

Gambar 4.15 Pewarnaan dasar obyek imajiner flora fauna ............................. 120

Gambar 4.16 Pembentukan obyek imajiner flora fauna ................................... 120

Gambar 4.17 Pendetailan dan finishing lukisan bentuk imajiner flora fauna .. 121

Gambar 4.18 Karya seni lukis imajiner “Flora dan Fauna” ................................ 123

Gambar 4.19 Seni lukis karya imajiner figur manusia ...................................... 125

Gambar 4.20 Sketsa dasar obyek imajiner manusia ......................................... 126

Gambar 4.21 Pewarnaan dasar bentuk imajiner manusia ............................... 127

Gambar 4.22 Pembentukan obyek dengan teknik gradasi ............................... 127

Gambar 4.23 Pendetailan dan finishing lukisan bentuk imajiner manusia ..... 128

Gambar 4.24 Karya seni lukis imajiner manusia ................................................ 128

Gambar 5.1 Lukisan karya Yulianto, 2013, Dimana Rumahku ........................ 138

Gambar 5.2 5.2 Lukisan karya Aksa Dit Atachri, 2017, “Kuda” ........................ 142

Gambar 5.3 Hasil karya melukis pada talenan kayu ....................................... 146

Gambar 5.4 Abstraksi bentuk ikan .................................................................. 147

Gambar 5.5 Abstraksi bentuk pohon .............................................................. 147

Gambar 5.6 Hasil melukis pada air ............................................................. 148

Gambar 5.7 Sketsa bentuk pada talenan kayu ............................................... 154

Gambar 5.8 Warna dasar obyek “ikan” ........................................................... 154

Gambar 5.9 Pewarnaan sesuai dengan gelap terang obyek .......................... 155

Gambar 5.10 Garap detail dan finishing karya ................................................ 155

Gambar 5.11 Karya seni lukis potret figur anak-anak ................................ 156

Gambar 5.12 Pembuatan garis awal menggunakan ........................................ 157

Gambar 5.13 Pembuatan bentuk dasar batang pohon menggunakan

sedotan .............................................................................................. 158

Gambar 5.14 Pembuatan bentuk ranting-ranting pohon menggunakan

sedotan ....................................................................................... 158

Gambar 5.15 Penegasan obyek dan finishing .................................................. 159

Gambar 5.16 “Pohon” Karya seni lukis pengembangan alat dengan sedotan. . 159

Gambar 5.17 Alat dan bahan melukis dengan air ............................................ 160

Gambar 5.18 Penerapan warna merah pada air .............................................. 161

Gambar 5.19 Penerapan warna putih pada air ................................................ 161

Gambar 5.20 Penerapan warna putih pada air ................................................ 161

Gambar 5.21 Memindahkan warna pada kertas .............................................. 162

xiv

Gambar 5.22 Mengangkat hasil pemindahan warna dari air ke media kertas 162

Gambar 5.23 Karya pengembangan teknik melukis dengan air ....................... 162

Gambar 5.24 Lukisan Yulianto, 2017, “Flora”, 40x30cm, akrilik pada kanvas .... 166

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Alat dan Bahan Menggambar dengan Pensil .............................. 4

Tabel 2.1 Alat dan Bahan Melukis Potret .................................................... 42

Tabel 3.1 Alat dan Bahan Melukis Pemandangan dan Akvivitas Manusia . 78

Tabel 4.1 Alat dan Bahan Melukis Imajiner ................................................ 106

Tabel 5.1 Alat dan Bahan Melukis Melukis pada Talenan Kayu .................. 149

Tabel 5.1 Alat dan Bahan Melukis dengan Sedotan ................................... 150

Tabel 5.1 Alat dan Bahan Melukis dengan Air ............................................ 151

xvi

1

BAB I

MENGGAMBAR MANUSIA

2

Peta Pembelajaran Menggambar Manusia

Menggambar Manusia

Obyek Wajah

Obyek Anak-Anak

Obyek Dewasa

Menyiapkan Alat Bahan

Studi Karakter Bentuk

Pembuatan Sketsa

Memberi kesan volume (Gelap terang)

Finishing

3

A. Tujuan Pembelajaran

Melalui pendekatan saintifik peserta didik mampu menangkap dan

mempersepsi bentuk karakter manusia, yang dipindahkan ke media gambar

dengan tepat, meliputi:

1) Wajah Manusia

2) Anak-Anak

3) Dewasa

Melalui kegiatan menggambar manusia ini diharapkan mampu

memberikan pemahaman kepada peserta didik tentang karakter bentuk

manusia (proporsi dan gelap terang/ kesan volume). Dengan memperbanyak

latihan menggambar manusia dapat memperkaya perbendaharaan rupa dan

memperdalam gagasan pada kegiatan selanjutnya. Terlebih dalam

pembuatan karya seni lukis realis, suasana ataupun bentuk imajiner.

B. Kegiatan Pembelajaran

Pembelajaran menggambar manusia pada dasarnya serupa dengan

praktik menggambar bentuk yang telah dipelajarai pada kelas sebelumnya.

Menggambar manusia adalah proses mentransformasikan obyek manusia

yang telah di amati ataupun dibayangkan pada sebuah media gambar.

Dalam menggambar manusia terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan,

meliputi:

1. Teknik dan langkah-langkah menggambar manusia

Secara umum teknik menggambar manusia terbagi menjadi empat

langkah utama, yaitu: pembuatan pola dasar, pembentukan, pewarnaan

gambar, pendetailan akhir dan finishing.

2. Alat dan Bahan

4

Adapun alat dan bahan menggambar manusia dengan pensil

diuraikan melalui tabel berikut.

Tabel 1.1 Alat dan Bahan Menggambar dengan Pensil

No.

Nama Alat/Bahan

Fungsi Alat/Bahan

Alat:

1. Papan Gambar Digunakan sebagai alas menggambar.

2. Penghapus Digunakan sebagai alat meghapus dan

merapikan gambar.

3. Penggaris/Mistar Digunakan untuk membuat garis lurus.

4. Rautan Pensil Digunakan untuk meruncingkan pensil

Bahan:

1. Pensil

(B,2B,3B,4b,5B)

Medium yang digunakan untuk

membentuk gelap terang suatu obyek.

2. Kertas Bidang untuk menggambar

3. Gloos Varnish Medium yang digunakan sebagai bahan

pelapis atau pelindung karya dari debu

ataupun goresan.

3. Anatomi Tubuh Manusia

Bagian utama anatomi tubuh manusia terdiri dari:

a. Kepala, meliputi: kepala bagian atas, mata, hidung, telinga dan

mulut.

b. Tubuh, meliputi postur keseluruhan dan pinggul, bahu,punggung,

dada, perut.

c. Tangan dan Kaki

4. Karakter Tubuh

Karakter tubuh yang perlu dikanli adalah karajter tubuh pria atau

wanita. Karakter tubuh pria identik dengan tubuh yang yang kuat, kekar,

berotot, dan tegap. Sedangkan wanita memiliki karakter tubuh yang

gemulai, berkulit lembut, dan umumnya lebih kecil dari pria.

5

Gambar 1.1 Sketsa karakter tubuh pria dan wanita

(Sumber: https://id.pinterest.com)

5. Proporsi

Proporsi adalah perbandingan antara bagian yang satu dengan

bagian lain yang dipadukan. Proporsi manusia dapat disesuaikan dengan

tingkatan usianya, meliputi:

a. Usia batita (1 - 3 tahun) menggunakan proporsi tubuh 1 : 4 tinggi

kepala

b. Usia balita (4 - 6 tahun) menggunakan proporsi tubuh 1 : 5 tinggi

kepala

c. Usia anak-anak (7 - 13 tahun) menggunakan proporsi tubuh 1 : 6

tinggi kepala

d. Usia remaja (14 - 17 tahun) menggunakan proporsi tubuh 1 : 7

tinggi kepala

e. Usia dewasa (18 - 45 tahun) menggunakan proporsi tubuh 1 : 8 - 8

½ tinggi kepala

6

Gambar 1.2 Proporsi Manusia sesuai dengan tingkatan usia.

(Sumber: https://nikeartstudio.files.wordpress.com)

7

Pembelajaran 1

Menggambar Wajah Manusia

Cermati uraian teks dan gambar-gambar berikut.

Gambar 1.3 Karya-karya gambar wajah mannusia menggunakan pensil pada kertas

(Sumber: http://id.pinterest.com)

Dalam proses menggambar wajah manusia terdapat enam bagian

yang harus diperhatikan yaitu: bentuk global atau tengkorak wajah manusia,

mata, hidung, mulu/bibir, telinga, dan rambut. Enam bagian tersebut menjadi

karakter utama wajah seseorang.

8

Gambar 1.4 Bentuk global wajah manusia

(Sumber: https://id.pinterest.com)

Gambar 1.7 Beberapa bentuk mulut/bibir manusia.

(Sumber: https://id.pinterest.com)

Gambar 1.5 Bentuk mata manusia

(Sumber: https://id.pinterest.com)

Gambar 1.6 Bentuk hidung manusia

(Sumber: Dokumen Pribadi)

9

Gambar 1.8 Beberapa bentuk telinga manusia

(Sumber: https://id.pinterest.com)

Gambar 1.9 Beberapa karakter bentuk rambut pria dan wanita

(Sumber: https://id.pinterest.com)

Setelah mengetahui bagian-bagian karakter wajah manusia, dalam

praktiknya peserta didik perlu memperhatikan prosporsi dan penempatan

bagian-bagian wajah manusia dengan benar. Prosporsi tersebut diterapkan

dengan memperhatikan tingkatan usia. Untuk lebih jelas mengenai proporsi

wajah manusia perhatikan gambar berikut.

10

Gambar 1.10 Proporsi karakter wajah batita

(Sumber: https://id.pinterest.com)

Gambar 1.11 Proporsi karakter wajah anak-anak

(Sumber: https://id.pinterest.com)

Gambar 1.12 Proporsi karakter wajah wanita dewasa

(Sumber: https://id.pinterest.com)

11

Gambar 1.13 Proporsi karakter wajah manusia dewasa tampak samping dan ¾

(Sumber: https://id.pinterest.com)

Setelah memahami teks bacaan dan karakter gambar wajah manusia, buatlah 4 pertanyaan tentang menggambar manusia tersebut.

Contoh:

1. Bagaiamanakah cara menggambar wajah manusia?

2. ........................................................................................................................

3. .........................................................................................................................

4. .........................................................................................................................

Sebelum mulai menggambar wajah manusia peserta didik perlu

melakukan studi jenis atau karakter bentuk wajah manusia. Untuk itu

lakukan hal berikut ini.

12

Contoh:

Gambar 1.14 Contoh gambar sketsa hidung, telinga, bibir, dan mata dengan pensil

(Sumber: Wang, Thomas C. 2002)

a. Pergilah ke perpustakaan untuk mencari informasi mengenai

karakter bentuk indra pada wajah manusia.

b. Diskusikan dengan teman Anda mengenai karakter bentuk

hidung, bibir, mata, telinga, alis yang dimiliki manusia.

c. Bandingkan ukuran dan letak bagian-perbagian indra

manusia sesuai dengan krakter usia.

d. Selanjutnya dengan kertas ukuran A4 dan pensil 2B, buatlah

gambar sketsa mata, alis, hidung, telinga, bibir/mulut secara

terpisah.

13

Buatlah gambar wajah manusia sesuai dengan arahan dari guru.

Untuk mempermudah proses menggambar wajah mansuia, perhatikan

langkah-langkah menggambar wajah berikut.

Contoh:

“Menggambar wajah perempuan dewasa menggunakan pensil pada kertas”

Awali praktik menggambar wajah dengan mengisi cek list alat dan bahan

yang digunakan.

No.

Nama Alat/Bahan

Tersedia

Keterangan Ada Tidak Ada

Alat:

1. Papan Gambar

2. Penghapus

3. Penggaris/Mistar

4. Rautan

5. Jangka

Bahan:

1. Pensil

(B,2B,3B,4b,5B)

2. Kertas

3. Gloos Varnish

Notasi: Berikan tanda (√) untuk menunjukkan kesediaan alat dan bahan.

Catatan: Siapkan alat dan bahan menggambar karakter wajah tersebut pada

ruang kerja atau studio lukis. Pastikan alat dan bahan yang Anda siapkan

tepat, lengkap, dan aman untuk digunakan.

14

1) Mulailah menggambar

manusia dengan bentuk

pola dasar yakni lingkaran.

Gambar 1.15 Pola dasar bentuk wajah

(Sumber: http://id.pinterest.com)

2) Buatlah garis bantu

untuk menempatkan

bagian-bagian wajah

manusia.

Gambar 1.16 Garis bantu bagian-bagian wajah

(Sumber: http://id.pinterest.com)

15

3) Gambarlah bagian-

bagian wajah manusia

sesuai dengan letak dan

proporsinya menggunakan

pensil.

Gambar 1.17 Penerapan pembentukan bagian-bagian wajah

(Sumber: http://id.pinterest.com)

4) Arsirlah bagian-

bagian wajah manusia

sesuai dengan bentuk yang

Anda amati dengan pensil.

Gambar 1.18 Pengarsiran bagian-bagian wajah

(Sumber: http://id.pinterest.com)

16

Gambar 1.20 “Face”, 30cm x 20cm pensil pada kertas

(Sumber: http://id.pinterest.com)

5) Amati kembali

gambar wajah yang telah

Anda buat. Bila gambar

benar-benar telah selesai

tulis namamu pada salah

satu sudut bawah gambar.

Untuk menjaga kualitas

karya, lapisi karya Anda

dengan gloss varnish.

Gambar 1.19 Pengarsirn bagian-bagian wajah dengan lebih detail

(Sumber: http://id.pinterest.com)

17

Sebelum melanjutkan pada kegiatan berikutnya. Praktikan pembuatan

gambar wajah manusia tersebut secara berlang-ulang. Lakukanlah hingga

karya mencapai bentuk yang maksimal.

a. Presentasi Karya

Presentasikan gambar wajah yang berhasil Anda buat kepada guru dan

teman-teman. Ceritakan hal menarik maupun kendala-kendala yang Anda

hadapi selama proses menggambar.

Demi menunjang keberhasilan Anda dalam praktik berikutnya. Berilah

kesempatan pada guru dan teman-teman, untuk mengapresiasi kelebihan

maupun kekurangan karya yang telah Anda buat.

b. Hasil Presentasi

Setelah selesai melakukan presentasi, tulislah kekurangan dan

kelebihan gambar Anda.

Contoh:

Tugas Praktik “Menggambar Wajah Manusia”

Badung Wira Sanjaya, 2017, “Wajah Idolaku”, 20cm x 30cm, pensil pada kertas

Kekurangan:

1) Arsiran pada bagian hidung terlalu gelap.

2) ...........................................................................................................................

Kelebihan:

1) Jenis arsiran yang diterapkan unik.

2) ...........................................................................................................................

18

Pembelajaran 2

Menggambar Karakter Anak-Anak

Amatilah gambar-gambar berikut.

Gambar 1.21 Foto Anak-Anak “full body”

(Sumber: http://pixabay.com)

19

Gambar 1.22 Karya gambar karakter anak-anak menggunakan pensil pada kertas

(Sumber: http://id.pinterest.com)

Apa yang Anda tangkap dari gambar tersebut?

Setelah melakukan pengamatan terhadap contoh gambar karakter

anak-anak. Buatlah 4 pertanyaan tentang contoh-contoh gambar tersebut.

Contoh:

1. Bagaimanakah cara menggambar karakter anak-anak dengan pensil?

2. ........................................................................................................................

20

3. .........................................................................................................................

4. .........................................................................................................................

Sebelum mulai melukis karakter anak-anak, peserta didik perlu

melakukan studi bentuk karakter anak-anak. Untuk itu lakukan hal berikut

ini.

Contoh:

Gambar 1.23 Sketsa karakter anak-anak dengan pensil

(Sumber: Dokumen Pribadi)

a. Pergilah keperpustakaan untuk mencari informasi mengenai

foto karakter anak-anak.

b. Diskusikan dengan temanmu mengenai proporsi karakter

anak-anak.

c. Selanjutnya cari dua foto anak-anak yang berbeda.

d. Dengan kertas ukuran A4 dan pensil 2B, buatlah gambar

sketsa dari 2 foto anak-anak yang berhasil Anda temukan.

21

Buatlah gambar karakter anak-anak sesuai dengan arahan dari guru.

Untuk mempermudah proses menggambar, perhatikan langkah-langkah

berikut.

Contoh:

“Menggambar karakter anak perempuan, dengan pensil pada kertas”

Awali praktik menggambar karkater anak-anak dengan mengisi cek list alat

dan bahan yang digunakan

No.

Nama Alat/Bahan

Tersedia

Keterangan Ada Tidak Ada

Alat:

1. Papan Gambar

2. Penghapus

3. Penggaris/Mistar

4. Rautan Pensil

Bahan:

1. Pensil

(B,2B,3B,4b,5B)

2. Kertas

3. Gloos Varnish

Notasi: Berikan tanda (√) untuk menunjukkan kesediaan alat dan bahan.

Catatan: Siapkan alat dan bahan menggambar karakter anak-anak tersebut

pada ruang kerja atau studio lukis. Pastikan alat dan bahan yang Anda

siapkan tepat, lengkap, dan aman untuk digunakan.

22

1) Buatlah garis bantu

untuk menempatkan

bagian-bagian tubuh anak

manusia. Kemudian buat

sketsa global karakter

anak-anak,

Gambar 1.24 Pembuatan sketsa figur anak-anak dengan

garis bantu

(Sumber: Dokumen Pribadi)

2) Gambarlah bagian-

bagian tubuh anak-anak

sesuai dengan letak dan

proporsinya.

Gambar 1.25 Proses pembentukan bagian-bagian

tubuh figur anak-anak

(Sumber: Dokumen Pribadi)

23

3) Arsirlah bagian-bagian

figur anak-anak sesuai

dengan bentuk yang Anda

amati dengan pensil.

Gambar 1.26 Pengarsiran bagian-bagian tubuh sesuai dengan gelap

terang.

(Sumber: Dokumen Pribadi)

4) Amati kembali gambar

yang telah Anda buat.

Dengan pensil yang runcing

detailkan bagian-bagian figur

anak-anak seperti: bentuk

rambut, cekungan mata, alis,

dan lipatan kain. Bila gambar

benar-benar telah selesai.

Tulis namamu pada salah

satu sudut bawah gambar.

Untuk menjaga kualita karya,

lapisi karya Anda dengan

gloss varnish.

Gambar 1.27 Pengarsiran detail bagian-bagian tubuh

(Sumber: Dokumen Pribadi)

24

Gambar 1.28 Karya gambar anak-anak “Child Proportion ”, 2018, 29x21, pensil pada kertas

(Sumber: Dokumen Pribadi)

Sebelum melanjutkan pada kegiatan tahap berikutnya. Praktikan

pembuatan gambar karakter anak-anak tersebut secara berlang-ulang.

Lakukanlah hingga karya mencapai bentuk yang maksimal.

25

a. Presentasi Karya

Presentasikan gambar manusia yang telah berhasil Anda buat kepada

teman dan guru. Ceritakan hal menarik maupun kendala-kendala yang Anda

hadapi selama proses menggambar.

Demi menunjang keberhasilan Anda dalam praktik berikutnya. Berilah

kesempatan pada guru dan teman, untuk mengapresiasi kelebihan maupun

kekurangan karya yang telah Anda buat.

b. Hasil Presentasi

Setelah selesai melakukan presentasi, tulislah kekurangan dan

kelebihan hasil karya yang berhasil Anda buat.

Contoh:

Tugas Praktik Menggambar “Anak-Anak”

Wira Abdi Negara, 2017, “Idola Masa Kecil”, 20cm x 30cm, pensil pada kertas

Kekurangan:

1) Kesan volume pada tangan kurang nampak

2) ...........................................................................................................................

Kelebihan:

1) Jenis arsiran yang diterapkan unik.

2) ...........................................................................................................................

26

Pembelajaran 3

Menggambar Karakter Manusia Dewasa

Amatilah gambar-gambar berikut.

Gambar 1.29 Foto Manusia Dewasa

(Sumber: http://pixabay.com)

27

Gambar 1.30 Karya gambar karakter manusia dewasa dengan pensil pada kertas

(Sumber: https://id.pinterest.co)

Apa yang Anda tangkap dari gambar tersebut?

Setelah melakukan pengamatan terhadap contoh gambar karakter

manusia dewasa. Buatlah 4 pertanyaan tentang contoh-contoh gambar

tersebut.

28

Contoh:

1. Bagaiamanakah cara menggambar karakter manusia dewasa dengan pensil?

2. ........................................................................................................................

3. .........................................................................................................................

4. .........................................................................................................................

Sebelum praktik menggambar manusia. Peserta didik perlu melakukan

studi jenis atau karakter bentuk dasar karakter manusia dewasa. Untuk itu

lakukan hal berikut ini.

a. Pergilah keperpustakaan untuk mencari informasi mengenai

foto karakter manusia dewasa.

b. Diskusikan dengan teman Anda mengenai proporsi karakter

manusia dewasa.

c. Selanjutnya cari dua foto yang berbeda.

d. Dengan kertas ukuran A4 dan pensil 2B, buatlah gambar

sketsa dari 2 foto manusia dewasa yang berhasil Anda

temukan.

29

Contoh:

Gambar 1.31 Sketsa wajah manusia dengan pensil

(Sumber: https://belajar-menggambar.blogspot.co.id)

Buatlah gambar karakter manusia dewasa sesuai dengan arahan dari

guru. Untuk mempermudah proses menggambar, perhatikan langkah-

langkah menggambar manusia dewasa dengan pensil berikut.

Contoh:

“Menggambar karakter pria dewasa dengan pensil pada ketas”

Awali praktik menggambar wajah dengan mengisi cek list alat dan bahan

yang digunakan.

30

No.

Nama Alat/Bahan

Tersedia

Keterangan Ada Tidak Ada

Alat:

1. Papan Gambar

2. Penghapus

3. Penggaris/Mistar

4. Rautan Pensil

Bahan:

1. Pensil

(B,2B,3B,4b,5B)

2. Kertas

3. Gloos Varnish

Notasi: Berikan tanda (√) untuk menunjukkan kesediaan alat dan bahan.

Catatan: Siapkan alat dan bahan menggambar karakter wajah tersebut pada

ruang kerja atau studio lukis. Pastikan alat dan bahan yang Anda siapkan

tepat, lengkap, dan aman untuk digunakan.

1) Buatlah sket kasar

secara keseluruhan. Terap-

kan garis bantu untuk

menempatkan bagian-

perbagian bentuk obyek.

Gambar 1.32 sketsa figur manusia dewasa dengan

garis bantu.

(Sumber: Dokumen Pribadi)

31

2) Gambarlah bagian-

bagian manusia sesuai

dengan tempat dan

proporsinya

Gambar 1.33 Proses pembentukan bagian-bagian tubuh figur manusia dewasa.

(Sumber: Dokumen Pribadi)

3) perhatikan gelap terang

obyek. Arsirlah secara

perlahan pada tiap-tiap

bagian obyek dengan

menggunakan pensil.

Gambar 1.34 Proses arsir bagian-bagian tubuh figur

manusia dewasa.

(Sumber: Dokumen Pribadi)

32

4) Dengan pensil yang

runcing, detailkan bagian –

bagian tubuh figur, seperti

rambut, lipatan kain,

cekungan mata dan

hidung.

Kemudian amati kembali

gambar yang telah Anda

buat. Bila gambar benar-

benar telah selesai. Tulis

namamu pada salah satu

sudut bawah gambar.

Untuk menjaga kualita

karya, lapisi karya Anda

dengan gloss varnish.

Gambar 1.35 Garp detail dan finishing gambar figur

manusia dewasa.

(Sumber: Dokumen Pribadi)

33

Gambar 1.36 Karya gambar manusia figur dewasa, “Male Proportion”, 2018, 29x21cm, pensil pada kertas.

(Sumber: Dokumen Pribadi)

Sebelum melanjutkan kegiatan berikutnya. Praktikan pembuatan

gambar karakter manusia dewasa tersebut secara berlang-ulang. Lakukanlah

hingga karya mencapai bentuk yang maksimal.

34

a. Presentasi Karya

Presentasikan gambar manusia yang telah berhasil Anda buat kepada

teman dan gurumu. Ceritakan hal menarik maupun kendala-kendala yang

Anda hadapi selama proses menggambar.

Demi menunjang keberhasilan dalam praktik berikutnya, berilah

kesempatan pada guru dan teman Anda untuk mengapresiasi kelebihan

maupun kekurangan karya yang telah Anda buat.

b. Hasil Presentasi

Setelah selesai melakukan presentasi, tulislah kekurangan dan

kelebihan hasil karya yang berhasil Anda buat.

Contoh:

Tugas Praktik Menggambar Figur “Manusia Dewasa”

Saiful Hidayat, 2017, “Self ”, 20cm x 30cm, pensil pada kertas

Kekurangan:

1) proporsi tangan terlalu panjang

2) ...........................................................................................................................

Kelebihan:

1) Jenis arsiran yang diterapkan unik.

2) ...........................................................................................................................

35

C. Refleksi

Sebelum melanjutkan kegiatan pembelajaran berikutnya, ayo lakukan

refleksi dengan menjawab pertanyaan berikut:

1. Bagaimana materi yang diperoleh dalam kegiatan pembelajaran

menggambar manusia?

2. Apa saja manfaat kegiatan pembelajaran menggambar manusia?

3. Apakah Anda memperoleh pengalaman positif atau menarik dalam

pembelajaran ini?

4. Sebutkan kendala-kendala yang Anda hadapi selama pembelajaran

dalam bab ini!

Tulislah dengan baik jawaban Anda pada buku tulis.

D. Rangkuman

Pada bab I ini, termuat 3 materi pembelajaran yakni menggambar

wajah manusia, figur anak-anak, dan figur manusia dewasa. Dalam kegiatan

pembelajarannya peserta diarahkan untuk melakukan pengamatan,

membuat ataupun merumuskan pertanyaan, mengumpulkan informasi,

ekplorasi, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan hasil karya.

Ada beberapa kemampuan yang perlu dikuasai dalam menggambar manusia,

yaitu:

a. Memilih objek dan mempersepsikan karakter objek manusia yang

hendak digambar.

b. Menentukan sudut pandang yang baik terhadap objek yang hendak

digambar.

c. Mentransformasikan bentuk objek ke atas bidang gambar.

36

d. Menjadikan ilusi tiga dimensi terhadap objek manusia yang digambar

dengan menerapakan prinsip perspektif, proporsi, dan gelap terang.

e. Mentransformasikan karakter permukaan obyek, seperti halus,

lembut, keriput, ataupun berbulu.

Ada banyak sudut pAndang yang dapat digunakan sebagai acuan

menggmabar manusia, mulai dari wajah, karakter manusia sesuai dengan

usia, hingga bentuk gerak aktivitas manusia. Terdapat kata kunci yang harus

diperhatikan peserta didik dalam proses menggambar manusia, yakni:

anatomi, karakter tubuh, dan proporsi manusia.

Setiap karakter manusia memiliki karakter proporsi yang berbeda-

beda. Proporsi ukuran ideal manusia dewasa adalah delapan kali ukuran

kepala. Sedangkan untuk anak-anak adalah 4-6 kali ukuran kepala.

Prosedur menggambar manusia terbagi menjadi beberapa tahap yakni:

a. persiapan alat bahan, fisik, ruang kerja, dan objek yang hendak

dilukis. Kriteria jenis obyek baik yang digunakan sebagai objek acuan

menggambar adalah: objek foto dari orang yang sering dijumpai,

memiliki bentuk yang menarik, dan gelap terang foto yang nampak

jelas.

b. Pembuatan Sketsa menggambar manusia terbagi menjadi dua, yakni:

gambar sketsa sebagai studi karakter bentuk objek, dan gambar

sketsa pada media lukis (kertas).

c. pembentukan/Memberi kesan volume (gelap terang)

d. Penditailan dan Finishing

Ada beberapa langkah penting saat melakukan finishing karya, yakni:

1) Melakukan pengamatan hasil kerja secara cermat dan evaluasi karya

sebelum finish.

2) Menuliskan nama atau tAnda tangan. Hingga dipastikan finish, maka

proses terakhir adalah memberikan atau melapisi karya tersebut

dengan gloss varnish.

37

E. Interaksi dengan Orangtua

Setelah berhasil menjawab pertanyaan pada kegiatan “refleksi”,

ceritakan pengalaman yang Anda peroleh selama belajar menggambar

manusia. Diskusikan kendala-kendala yang Anda hadapi selama proses

belajar di sekolah, kepada orangtua Anda di rumah.

F. Soal Latihan

a. Pengetahuan

Kerjakan soal berikut pada buku/lembar jawab yang disediakan guru.

1. Sebutkan 3 jenis alat dan 2 jenis bahan yang digunakan untuk menggambr

manusia dengan pensil!

..................................................................................................................................

................................................................................................................

2. Jelaskan pengertian teknik arsir dalam menggambar manusia!

..................................................................................................................................

..............................................................................................................

3. J elskan perbandingan proporsi anak-anak dan manusia dewasa!

..................................................................................................................................

................................................................................................................

4. Sebutkan 5 kemampuan pokok yang harus diperhatikan dalam

menggambar manusia!

..................................................................................................................................

................................................................................................................

5. Jelaskan prosedur menggambar manusia!

..................................................................................................................................

................................................................................................................

38

b. Praktik

Buatlah gambar objek manusia menggunakan pensil pada kertas, dengan

ketentuan berikut!

1. “Foto Wajah Pahlawan”

2. ”Foto Balita”

3. “Foto Tokoh Idola”

Lakukan proses pembuatan gambar manusia tersebut dengan

memperhatikan keamanan, keselamatan kerja, serta prosedur menggambar

yang benar.

39

BAB II

Melukis Potret Manusia

40

Peta Pembelajaran

Melukis Potret Manusia

Melukis Potret Manusia

Potret Anak-Anak

Potret Manusia Dewasa

Potret Lansia

Menyiapkan Alat Bahan

Studi Karakter Obyek

Pembuatan Sketsa

Pewarnaan

Finishing

41

A. Tujuan Pembelajaran

Melalui pendekatan Saintifik, peserta didik mampu mempersepsi

bentuk karakter dan ekspresi manusia, yang dipindahkan ke media lukis

dengan tepat, meliputi.

1) Anak-anak

2) Dewasa

3) Lanjut usia

Dalam melukis potret peserta didik akan diarahkan untuk dapat

mengeksplor kembali tentang warna. Melalui proporsi, impresi warna, dan

sudut pandang yang tepat mampu menimbulkan suatu ekspresi yang

menarik. Selebihnya kegiatan melukis potret ini diharapkan mampu

memperkuat kemampuan melukis realis, memperkaya perbendaharaan rupa

dan memperdalam gagasan pada kegiatan selanjutnya.

B. Kegiatan Pembelajaran

Seni lukis potret adalah karya seni lukis yang menggambarkan wajah,

dengan tujuan untuk menunjukkan karakteristik ataupun fitur seseorang..

Dengan demikian tidak heran bila melihat karya-karya seni lukis potret,

dimana ekspresi wajah atau mimik digarap dengan serius hingga menyentuh

batin mata penonton.

Dalam praktiknya melukis potret banyak menghimpun teknik-teknik

melukis realistik. Pemahaman proporsi hingga langkah-langkah membuat

sketsa kasar karya seni lukis potret ini, tidak jauh berbeda dengan

pembelajaran pada bab 1 (menggambar manusia). Sehingga untuk mencapai

bentuk yang akurat dan detail, tidak ada solusi lain selain harus terus berlatih

dan belajar dari pengalaman. Untuk menunjang praktik melukis potret

diperlukan pemahaman tentang:

42

1. Teknik dan Langkah-Langkah Melukis Potret

Secara umum teknik melukis potret terbagi menjadi beberapa

langkah utama, yaitu: persiapan alat dan bahan, pembuatan sketsa dasar,

pewarnaan dasar atau layer, pewarnaan sesuai dengan gelap terang atau

layer 2-3, pendetailan akhir dan finishing.

Catatan: banyaknya lapisan atau layer dalam proses pewarnaan, sesuai

dengan kebutuhan atau capaian bentuk yang diinginkan.

2. Menentukan Bahan Pewarnaa (Cat)

Bahan (cat) yang Anda gunakan akan menentukan teknik maupun

hasil akhir lukisan. Oleh karena itu pilih dan siapkanlah alat, bahan, dan

perangkat pendukung melukis dengan tepat, lengkap, serta aman

digunakan. Adapun alat dan bahan melukis potret diuraikan melalui tabel

berikut.

Tabel 2.1 Alat dan Bahan Melukis Potret

No.

Nama Alat/Bahan

Fungsi Alat/Bahan

Alat:

1. Kuas Digunakan sebagai alat menorehkan cat pada permukaan kanvas.

2. Palet Tempat untuk mencampur/mengolah warna.

3. Pisau Palet Alat untuk mengambil sekaligus mencampur warna pada palet.

4. Kain lap

Digunakan untuk membersihkan dan mengeringkan kuas

5. Kapas/spons Alat untuk membersihkan kertas sebelum penerapan warna melukis cat air

6. Wadah medium pengencer cat

Tempat untuk meletakkan medium pengencer cat

7. Wadah pencuci kuas Tempat untuk mencuci kuas 8. Papan gambar Media untuk meletakkan kertas lukis 9. Easel/penyangga

kanvas Alat untuk menyangga lukisan

Bahan:

43

1. Pensil Medium untuk membuat gambar sketsa

2. Cat minyak/cat akrilik/

cat air

Medium pewarna

3. Kanvas/ kertas Bidang yang digunakan untuk melukis

4. Minyak Pengencer

Digunakan untuk medium campuran cat minyak

5. Tiner Medium untuk membersihkan kuas 6. Air Digunakan untuk medium campuran cat

akrilik dan cat air, medium untuk membersihkan kuas

7. Gloos varnish Medium pelapis karya

3. Figur

Dalam melukis potret plihlah figur potret yang menarik dan mudah

untuk dilukis. Usahakan obyek foto yang Anda gunakan sebagai acuan

melukis potret mempunyai kualitas yang baik. Hal tersebut penting

dilakukan agar karakteristik figur cepat tertangkap, seperti warna kulit,

karakter rambut, hidung, bibir, mata, dan lain sebagainya. Ada beberapa

sudut pandang yang dapat digunakan sebagai acuan melukis potret

yakni, potret tampak depan, tampak ¾, dan tampak samping.

Gambar 2.1 Contoh lukisan potret tampak depan.

(Sumber: Vera,2013)

Gambar 2.2 Contoh lukisan potret tampak samping

(Sumber: http://id.pinterest.com)

44

4. Pembuatan Warna Kulit

Secara umum warna kulit manusia terbagi menjadi tiga karakter

yakni: putih kekuning-kuningan, putih kemerah-merahan, dan putih

kehitam-hitaman. Untuk membuat warna kulit pada umumnya perseta

didik perlu menyiapkan cat warna yang sesuai.

Tahapan pembuatan warna kulit meliputi:

a. Color (warna asli kulit):proses pembuatan kulit diawali warna kulit

asli.

b. Lighting (akibat penyinaran) : warna kulit asli akibat penyinaran,

ditambah warna putih.

Gambar 2.3 Contoh lukisan potret tampak ¾

(Sumber: http://id.pinterest.com)

45

c. Star (akibat pantulan): kulit yang terkena pantulan sinar

menggunakan warna putih.

d. Bayangan (akibat tertutupnya sinar): warna kulit asli yang sinarnya

tertutup ditambah warna coklat.

e. Kedalaman (celah-celah hitam):kulit kedalaman mengunakan

warna coklat tua atau hitam.

Pembelajaran I

Melukis Potret Figur Anak-Anak

Amatilah gambar-gambar berikut.

46

Gambar 2.4 Foto figur anak-anak

(Sumber: Dokumen Pribadi)

Gambar 2.5 , Contoh lukisan potret figur anak-anak menggunakan media cat akrilik pada kanvas.

(Sumber: http://id.pinterest.com)

Apa yang Anda tangkap dari gambar-gambar tersebut?

47

Setelah melakukan pengamatan terhadap contoh gambar lukisan

potret figur anak-anak. Buatlah 4 pertanyaan tentang contoh-contoh

gambar tersebut.

Contoh:

1. Bagaimanakah langkah-langkah melukis potret figur anak-anak?

2. ........................................................................................................................

3. .........................................................................................................................

4. .........................................................................................................................

Sebelum mulai melukis potret anak-anak, peserta didik perlu

melakukan studi jenis atau karakter figur anak-anak. Untuk itu lakukan hal

berikut ini.

a. Pergilah ke perpustakaan untuk mencari informasi karya –

karya seni lukis potret anak-anak.

b. Selanjutnya cari dua foto potret figur anak-anak.

c. Dengan kertas ukuran A4 dan pensil 2B, buatlah gambar

sketsa dari 2 bentuk wajah yang berhasil Anda temukan.

d. Lakukan secara berulang-ulang hingga sketsa nampak

maksimal.

48

Gambar 2.6 Sketsa potret anak-anak dengan pensil

(Sumber: Pat Clarke, 2000)

Buatlah lukisan potret figur anak-anak dengan cat akrilik sesuai

dengan arahan dari guru. Untuk mempermudah proses melukis, perhatikan

langkah-langkah melukis potret berikut.

Contoh:

“Melukis potret figur anak-anak menggunakan cat akrilik pada kanvas”

Awali praktik melukis potret figur anak-anak dengan mengisi cek list alat dan

bahan yang digunakan.

49

No.

Nama Alat/Bahan

Tersedia

Keterangan Ada Tidak Ada

Alat:

1. Kuas

2. Palet

3. Pisau Palet

4. Kain lap

5. Wadah medium pengencer cat

6. Papan gambar

7. Penyangga kanvas

Bahan:

1. Pensil

2. Cat akrilik

3. Kanvas

4. Air

5. Tiner

6. Gloos varnish

Notasi: Berikan tanda (√) untuk menunjukkan kesediaan alat dan bahan.

Catatan: Siapkan alat dan bahan melukis potret figur anak-anak tersebut

pada ruang kerja atau studio lukis. Pastikan alat dan bahan yang Anda

siapkan tepat, lengkap, dan aman untuk digunakan.

50

1) Buatlah sketsa bentuk

figur menggunakan cat

warna putih + coklat

muda + air. Terapkan

gambar sketsa dengan

kuas pada kanvas.

Gambar 2.7 Pembuatan sketsa figur anak-anak

(Sumber: Pat Clarke, 2000)

2) Berikan warna dasar

objek secara menyeluruh.

Terapkan warna hitam + biru

tua pada pakaian, campuran

warna kuning dan coklat

pada rambut, serta kuning

ochre + orange pada topi.

Gambar 2.8 Penerapan warna dasar objek/figur anak-anak

(Sumber: Pat Clarke, 2000)

51

3) Mulai lakukan

pembentukan secara

bertahap. Baurkan warna

ochre dan putih pada pada

bagian-bagian kulit yang

lebih terang. Goreskan warna

hitam pada bagian mata.

Coklat pada alis, telinga, dan

bayangan dagu pada leher.

Beri sentuhan warna putih

dan merah muda pada

bentuk bibir.

Gambar 2.9Pewarnaan sesuai dengan gelap terang objek

(Sumber: Pat Clarke, 2000)

Gambar 2.10 proses garap detail dasar objek/figur anak-anak

(Sumber: Pat Clarke, 2000)

4) Detailkan objek dengan

mempertegas tiap-tiap bagian.

Hitam pada bola mata. Coklat

bayangan dagu pada leher.

Campuran warna putih dan

sedikit ochre untuk

membentuk kesan high light.

Hitam pada pakaian. Kuning

dan putih pada topi.

Setelah karya dinyatakan

finish, tulis nama Anda di

ruang yang kosong. Untuk

menjaga kualitas karya, Lapisi

karya Anda dengan gloss

varnish.

52

Gambar 2.11 Karya seni lukis potret figur anak-anak, cat akrilik pada kanas

(Sumber: Pat Clarke, 2000)

Sebelum melanjutkan pada kegiatan tahap berikutnya. Praktikan

pembuatan karya seni lukis potret figur anak-anak tersebut secara berulang-

ulang. Lakukanlah hingga karya mencapai bentuk yang maksimal.

53

a. Presentasi Karya

Presentasikan karya seni lukis yang berhasil Anda buat kepada teman

dan guru. Ceritakan hal menarik maupun kendala-kendala yang Anda hadapi

selama proses melukis.

Demi menunjang keberhasilan Anda dalam praktik berikutnya. Berilah

kesempatan pada guru dan teman-teman, untuk mengapresiasi kelebihan

maupun kekurangan karya yang telah Anda buat.

b. Hasil Presentasi

Setelah selesai melakukan presentasi, tulislah kekurangan dan

kelebihan lukisanmu.

Contoh:

Tugas Praktik “Melukis Potret Figur anak-anak”

Kekurangan:

1) ...........................................................................................................................

2) ...........................................................................................................................

Kelebihan:

1) ...........................................................................................................................

2) ...........................................................................................................................

54

Pembelajaran

Melukis Potret Figur Dewasa

Amatilah gambar-gambar berikut.

Gambar 2.12 Figur Manusia Dewasa

(Sumber: Dokumen Pribadi)

55

Gambar 2.13 Karya seni lukis potret, cat minyak pada kanvas

(Sumber: https://www.artelista.com)

Apa yang Anda tangkap dari gambar tersebut?

Setelah melakukan pengamatan terhadap contoh gambar karakter

anak-anak. Buatlah 4 pertanyaan tentang contoh-contoh gambar

tersebut.

Contoh:

1. Bagaimanakah cara membuat warna kulit?

2. ........................................................................................................................

3. .........................................................................................................................

4. .........................................................................................................................

56

Sebelum mulai melukis potret figur dewasa peserta didik perlu

melakukan studi bentuk karakter anak-anak. Untuk itu lakukan hal berikut

ini.

Contoh:

Gambar 2.14 Sketsa potret perempuan dengan pensil pada kertas.

(Sumber: https://id.pinterest.com)

a. Pergilah keperpustakaan untuk mencari informasi mengenai

foto dan karya seni lukis potret figur dewasa.

b. Amati tiap karakter detail yang di sajikan pada foto maupun

karya tersebut.

c. Selanjutnya cari tiga foto potret figur dewasa yang berbeda.

d. Dengan kertas ukuran A4 dan pensil 2B, buatlah gambar

sketsa dari tiga foto tersebut.

57

Buatlah lukisan potret figur anak-anak dengan cat minyak sesuai

dengan arahan dari guru. Untuk mempermudah proses melukis, perhatikan

langkah-langkah melukis potret berikut.

Contoh:

“Melukis potret figur manusia dewasa menggunakan cat minyak pada kanvas”

Awali praktik melukis potret manusia dewasa dengan mengisi cek list alat dan bahan yang digunakan.

No.

Nama Alat/Bahan

Tersedia

Keterangan Ada Tidak Ada

Alat:

1. Kuas

2. Palet

3. Pisau Palet

4. Kain lap

5. Wadah medium pengencer cat

6. Papan gambar

7. Penyangga kanvas

Bahan:

1. Pensil

2. Cat minyak

3. Kanvas

4. Minyak Pengencer

5. Tiner

6. Gloos varnish

Notasi: Berikan tanda (√) untuk menunjukkan kesediaan alat dan bahan.

58

Catatan: Siapkan alat dan bahan melukis potret figur dewasa tersebut pada

ruang kerja atau studio lukis. Pastikan alat dan bahan yang Anda siapkan

tepat, lengkap, dan aman untuk digunakan.

1) Buatlah seketsa kasar

dengan warna coklat.

Kemudian tegaskan secara

global bagian-bagian yang

gelap menggunakan cat

yang agak encer.

Gambar 2.15 Sketsa global figur

(Sumber: http://id.pinterest.com)

2) Perhatikan warna dasar

kulit figur. Blok warna dasar

secara keseluruhan. Cam-

puran warna coklat/

ochredan sedikit putih.

Coklat dan sedikit biru

muda pada rambut. Warna

putih dan dan sedikit

merah muda pada wajah

figur.

Gambar 2.16 Penerapan warna dasar pada objek

(Sumber: http://id.pinterest.com)

59

3) Mulai lakukan

pembentukan secara

bertahap. Baurkan warna

ochre dan putih pada pada

bagian-bagian kulit yang

lebih terang. Goreskan

warna hitam dan coklat

pada alis dan mata. Beri

sentuhan warna putih dan

merah muda bibir.

Gambar 2.17 Penerapan warna lanjutan pada objek

(Sumber: http://id.pinterest.com)

Gambar 2.18 Garap detail dan finishing

(Sumber: http://id.pinterest.com)

4) Detailkan objek dengan

mempertegas tiap-tiap bagian.

Hitam pada rabut dan mata. Coklat

bayangan dagu pada leher.

Campuran warna putih dan sedikit

ochre untuk membentuk kesan

high light. Serta beri warna putih

pada background agar figur

nampak lebih jelas. Setelah lukisan

dinyatakan finish, tulis nama Anda

pada ruang kosong. Untuk menjaga

kualitas karya, lapisi karya Anda

dengan gloss varnish.

60

Gambar 2.19 Karya seni lukis potret perempuan, cat minyak pada kanvas

(Sumber: http://id.pinterest.com)

Sebelum melanjutkan pada kegiatan berikutnya. Praktikan melukis

potret ini secara secara berlang-ulang. Lakukanlah hingga karya seni lukis

potret mencapai bentuk yang maksimal.

a. Presentasi Karya

Presentasikan karya seni lukis yang telah berhasil Anda buat kepada

teman dan guru. Ceritakan pengalaman menarik maupun kendala-kendala

yang Anda hadapi selama melukis potret figur manusia dewasa.

61

Demi menunjang keberhasilan Anda dalam praktik berikutnya. Berilah

kesempatan pada guru dan teman, untuk mengapresiasi kelebihan maupun

kekurangan karya yang telah Anda buat.

b. Hasil Presentasi

Setelah selesai melakukan presentasi, tulislah kekurangan dan

kelebihan hasil karya yang berhasil Anda buat.

Contoh:

Tugas Praktik Melukis “Potret Figur Dewasa”

Kekurangan:

1) ...........................................................................................................................

2) ...........................................................................................................................

Kelebihan:

1) ...........................................................................................................................

2) ...........................................................................................................................

62

Pembelajaran 3

Melukis Potret Figur Manusia Lanjut Usia

Amatilah gambar-gambar berikut.

Gambar 2.20 Karya foto figur perempuan lanjut usia

(Sumber: http://id.pinterest.com)

63

Gambar 2.21 Karya seni lukis potret figur kakek, cat air pada kertas

(Sumber: https://www.artelista.com)

Apa yang Anda tangkap dari gambar tersebut?

Setelah melakukan pengamatan terhadap contoh gambar karakter

manusia dewasa. Buatlah 4 pertanyaan tentang contoh-contoh gambar

tersebut.

Contoh:

1. Bagaiamanakah cara menggambar karakter manusia dewasa dengan

pensil?

2. ........................................................................................................................

64

3. .........................................................................................................................

4. .........................................................................................................................

Lakukanlah studi karakter tentang karakteristik potret figur lanjut usia,

dengan tahapan berikut.

Contoh:

Contoh:

Gambar 22. Sketsa figur kakek,

dengan pensil pada kertas

(Sumber: https://id.pinterest.com)

a. Pergilah keperpustakaan untuk mencari informasi mengenai

foto-foto dan karya seni lukis potret figur lanjut usia.

b. Diskusikan dengan teman Anda mengenai karakter figur.

c. Selanjutnya cari dua foto figur lanjut usia yang berbeda.

d. Dengan kertas ukuran A4 dan pensil 2B, buatlah gambar

sketsa dari 2 foto figur tersebut.

65

Buatlah lukisan potret figur manusia lanjut usia dengan cat air sesuai

dengan arahan dari guru. Untuk mempermudah proses melukis, perhatikan

langkah-langkah melukis potret berikut.

Contoh:

“Melukis potret figur lanjut mansuia usia menggunakan cat airpada kertas”

Awali praktik melukis potret figur manusia lanjut usia dengan mengisi cek list alat dan bahan yang digunakan.

No.

Nama Alat/Bahan

Tersedia

Keterangan Ada Tidak Ada

Alat:

1. Kuas

2. Palet

3. Pisau Palet

4. Kain lap

5. Wadah medium pengencer cat

6. Papan gambar

Bahan:

1. Pensil

2. Cat air

3. Kertas

4. Air

5. Gloos varnish

Notasi: Berikan tanda (√) untuk menunjukkan kesediaan alat dan bahan.

66

Catatan: Siapkan alat dan bahan melukis potret figur lanjut usia tersebut

pada ruang kerja atau studio lukis. Pastikan alat dan bahan yang Anda

siapkan tepat, lengkap, dan aman untuk digunakan.

1) Buatlah sketsa figur

kakek dengan pensil pada

kertas.

Gambar 2.23 Sketsa figur lanjut usia pada kertas

(Sumber:http://yongyen.com)

2) blok keseluran warna

dasar figur secara

keseluruhan. Sisakan warna

putih kertas sebagai kesan

high light. Warna coklat

transparan pada wajah.

Abu-abu pada rambut dan

pakaian.

Gambar 2.24 Penerapan warna dasar pada objek

(Sumber: http://yongyen.com)

67

3) Mulai bentuklah bagian-

bagian objek secara

bertahap. Berikan abu-abu

gelap pada rambut. Coklat

lebih gelap pada lekukan

pipi, hidung, garis mata,

bayangan dagu pada leher.

Gambar 2.25 Penerapan warna lanjutan pada objek

(Sumber: http://yongyen.com)

4) Detailkan tiap-tiap

bagian. Gunakan campuran

warna hitam dan ungu untuk

membuat kesan lekukan

pakaian. Terapkan coklat tua

pada garis bibir dan kesan

garis pada mata. Setelah

karya dinyatakan finish. Tulis

nama anada pada ruang

yang kosong. Untuk menjaga

kualitas, lapisi karya Anda

dengan gloss varnish.

Gambar 2.26 Garap detail dan finishing seni lukis potret figur

lanjut usia

(Sumber: http://yongyen.com)

68

Gambar 2.27 Karya seni lukis potret figur kakek, cat air pada kertas.

(Sumber: http://yongyen.com)

Sebelum melanjutkan kegiatan berikutnya. Praktikan melukis potret

figur lanjut usia tersebut secara berulang-ulang. Lakukanlah hingga karya

mencapai bentuk yang maksimal.

a. Presentasi Karya

Presentasikan karya seni Anda kepada teman dan gurumu. Ceritakan

pengalaman menarik maupun kendala-kendala yang Anda hadapi selama

proses menggambar.

69

Demi menunjang keberhasilan Anda dalam praktik berikutnya. Berilah

kesempatan pada guru dan teman, untuk mengapresiasi kelebihan maupun

kekurangan karya yang telah Anda buat.

b. Hasil Presentasi

Setelah selesai melakukan presentasi, tulislah kekurangan dan

kelebihan karya Anda.

Contoh:

Tugas Praktik Melukis “Manusia Lanjut Usia”

Kekurangan:

1) ...........................................................................................................................

2) ...........................................................................................................................

Kelebihan:

1) ...........................................................................................................................

2) ...........................................................................................................................

C. Refleksi

Sebelum melanjutkan kegiatan pembelajaran berikutnya, ayo lakukan

refleksi dengan menjawab pertanyaan berikut:

1. Bagaimana materi yang diperoleh dalam kegiatan pembelajaran

melukis potret?

2. Apa saja manfaat melukis potret manusia?

3. Apakah Anda memperoleh pengalaman positif atau menarik dalam

pembelajaran ini?

4. Sebutkan kendala-kendala yang Anda hadapi selama pembelajaran

dalam bab ini!

Tulislah jawaban Anda dengan baik pada buku tulis.

70

D. Rangkuman

Pada bab II ini, termuat 3 materi pembelajaran yakni melukis potret

figur anak-anak, figur manusia dewasa, dan figur lanjut usia. Dalam kegiatan

pembelajarannya peserta diarahkan untuk melakukan pengamatan,

membuat ataupun merumuskan pertanyaan, mengumpulkan informasi/

ekplorasi, mengasosiasi, dan mengomunikasikan hasil karya.

Ada beberapa kemampuan yang perlu dikuasai dalam melukis potret

manusia, yaitu:

a. Memilih objek dan mempersepsikan karakter objek manusia yang

hendak digambar.

b. Menentukan sudut pandang yang baik terhadap objek yang hendak

dilukis.

c. Mentransformasikan bentuk objek ke atas bidang lukis.

d. Menjadikan ilusi tiga dimensi terhadap objek manusia yang dilukis

dengan menerapakan prinsip perspektif, proporsi, dan gelap

terang.

e. Mentransformasikan ekspresi dan karakter figur.

Dalam praktik melukis potret teknik yang digunakan tidak jauh

berbeda dengan melukis realis. Secara umum prosedur melukis potret

terdapat beberapa tahapan, yakni persiapan alat bahan, pembuatan sketsa,

pewarnaan dasar, pembentukan, garap detail, dan finishing.

E. Interaksi dengan Orangtua

Setelah berhasil menjawab pertanyaan pada kegiatan “refleksi”.

Ceritakan pengalaman yang Anda peroleh selama belajar melukis potret

manusia. Dan diskusikan kendala-kendala yang Anda hadapi selama proses

pembelajaran ini, bersama orangtua Anda di rumah.

71

F. Soal Latihan

a. Pengetahuan

Kerjakanlah soal berikut pada kertas atau lembar jawab yang telah

disediakan guru.

1. Jelaskan pengertian seni lukis potret!

.........................................................................................................................

.........................................................................................................................

2. Sebutkan 3 jenis alat dan 3 jenis bahan yang digunakan untuk

melukis potret manusia dengan cat minyak!

.........................................................................................................................

.......................................................................................................................

3. Sebutkan 3 karakter warna kulit manusia dalam melukis potret!

.........................................................................................................................

.........................................................................................................................

4. Sebutkan 5 kemampuan pokok yang harus diperhatikan dalam

melukis potret!

.........................................................................................................................

.........................................................................................................................

5. Jelaskan prosedur melukis potret manusia!

.........................................................................................................................

.........................................................................................................................

b. Praktik

Buatlah lukisan potret objek manusia menggunakan cat

minyak/air/akrilik pada kanvas, dengan ketentuan berikut.

1. “Potret Figur Balita”

72

2. ”Potret Figur Sahabatku”

3. “Potret Figur Nenek”

Lakukan praktik pembuatan lukisan potret tersebut dengan

memperhatikan keamanan dan keselamatan kerja serta prosedur melukis

yang benar.

73

BAB III

Melukis Pemandangan

dan Aktivitas Manusia

74

Peta Pembelajaran

Melukis Pemandangan dan Aktivitas Manusia

Melukis Pemandangan dan Aktivitas Manusia

Melukis Pemandangan

Alam

Melukis Aktivitas Manusia

Menyiapkan Alat Bahan

Studi Karakter Obyek

Pembuatan Sketsa

Pewarnaan

Finishing

75

A. Tujuan Pembelajaran

Melalui pendekatan saintifik peserta didik mampu melukis

pemandangan alam dan aktivitas manusia sesuai prosedur. Pembelajaran ini

terbagi menjadi dua tema pembelajaran yakni:

1) Melukis Pemandangan Alam

2) Melukis Aktivitas Manusia

Kegiatan melukis pemandangan alam dan aktivitas manusia ini

diharapkan mampu memberikan pemahaman kepada peserta didik tentang

karakter bentuk, suasana, dan ekspresi gerak manusia. Dalam

pengembangan seni lukis, kegiatan pembelajaran ini diharapkan

memperkaya perbendaharaan rupa dan memperdalam gagasan pada

kegiatan melukis tingkat lanjut.

B. Kegiatan Pembelajaran

Pemandangan alam (landscape) merupakan tema yang paling akrab

ketika berhadapan dengan buku gambar. Kegiatan pembelajaran melukis

pemandangan alam dan aktivitas manusia pada dasarnya mencoba

mengaplikasikan beberapa pembelajaran sebelumnya, mulai dari melukis

alam benda, flora, fauna, dan manusia ke dalam sebuah karya seni lukis.

Untuk memudahkan Anda dalam melukis pemandangan dan aktivitas

manusia, perhatikan beberapa hal berikut:

1. Teknik dan Langkah-Langkah

Pembuatan karya seni lukis pemandangan dan aktivits manusia

diawali dengan persiapan alat dan bahan, pembuatan sketsa, pewarnaan,

pendetailan, dan finishing. Teknik pewarnaan dalam melukis ini

menyesuaikan dengan alat dan bahan yang digunakan. Teknik

transparan sangat sesuai diterapkan menggunakan cat air, sedangkan

teknik plakat diterapkan menggunakan cat akrilik, cat minyak, dan cat

76

poster. Untuk mempertajam warna dan mempermudah proses melukis,

pewarnaan dilakukan dengan menggunakan teknik berlapis atau layer.

Catatan: banyaknya jumlah lapisan warna lukisan menyesuaikan dengan

kebutuhan dan pencapaian visual suatu obyek lukisan.

2. Pemilihan Objek

Setiap waktu dan tempat di alam ini telah menyajikan

pemandangan dan aktivitas manusia yang tidak akan habis untuk dilukis.

Obyek yang dapat digunakan sebagai acuan melukis pemandangan

meliputi: pegunungan, hutan, hamparan safana, panorama danau,

pantai/laut, keindahan sunrice/sunset, alam pedesaan, sungai, barisan

bukit, dan sebagainya. Sedangkan obyek acuan melukis aktivits manusia,

meliputi: aktivitas petani sedang panen, tukang becak, penjual dan

pembeli di pasar, pementasan tari, memahat patung, membatik, nelayan

mencari ikan, memancing di sungai dan sebagainya.

Setelah Anda mengetahui ragam obyek acuan melukis

pemandangan dan aktivitas manusia, bukan berarti Anda melukiskan

secara penuh mengeni obyek yang ada di alam ini. Namun Anda cukup

memilih salah satu view obyek yang paling menarik dan mudah untuk

Anda terapkan pada media lukis. Hal ini penting dilakukan agar

konsentrasi Anda dalam proses melukis tidak terpecah. Untuk lebih jelas

mengenai pemilihan obyek, perhatikan ilustrasi berikut.

Obyek panorama pemandangan alam

77

Menentukan view obyek pemandangan yang hendak dilukis.

View obyek pemandangan yang akan dilukis

Gambar 3.1 Ilustrasi pemilihan obyek melukis pemandangan alam

(Sumber: Dokumen Pribadi)

Dalam pemilihan obyek ini, usahakan Anda keluar ruangan dan

melihat langsung obyek yang hendak dilukis. Sedangkan untuk merekam

obyek acuan melukis Anda dapat membuat sketsa pada kertas dengan

pensil, atau menggunakan alat berupa kamera.

Catatan: Bila peserta didik tidak memungkinkan untuk berhadapan

langsung dengan obyek acuan melukis. Peserta didik diarahkan mencari

gambar/foto pemandangan alam dan aktivitas pada media internet.

3. Alat dan Bahan

Bahan (cat) yang Anda gunakan akan menentukan teknik maupun

hasil karya yang telah dibuat. Oleh karena itu pilih dan siapkanlah alat,

78

bahan, dan perangkat pendukung melukis dengan tepat, lengkap, serta

aman digunakan. Adapun alat dan bahan melukis pemandangan dan

aktivitas manusia diuraikan melalui tabel berikut.

Tabel 3.1 Alat dan Bahan Melukis Pemandangan dan Akvivitas Manusia

No.

Nama Alat/Bahan

Fungsi Alat/Bahan

Alat:

1. Kuas Digunakan sebagai alat menorehkan cat pada permukaan kanvas.

2. Palet Tempat untuk mencampur/mengolah warna.

3. Pisau Palet Alat untuk mengambil sekaligus mencampur warna pada palet.

4. Kain lap

Digunakan untuk membersihkan dan mengeringkan kuas

5. Kapas/spons Alat untuk membersihkan kertas sebelum penerapan warna melukis cat air

6. Wadah medium pengencer cat

Tempat untuk meletakkan medium pengencer cat

7. Wadah pencuci kuas Tempat untuk mencuci kuas 8. Papan gambar Media untuk meletakkan kertas lukis 9. Easel/penyangga

kanvas Alat untuk menyangga lukisan

Bahan:

1. Pensil Medium untuk membuat gambar sketsa

2. Cat minyak/cat akrilik/

cat air

Medium pewarna

3. Kanvas/ kertas Bidang yang digunakan untuk melukis

4. Minyak Pengencer

Digunakan untuk medium campuran cat minyak

5. Tiner Medium untuk membersihkan kuas 6. Air Digunakan untuk medium campuran cat

air dan akrilik, air juga digunakan sebagai medium untuk membersihkan kuas

7. Gloos varnish Medium pelapis karya

79

4. Komposisi

Melukis pemandangan alam adalah sebuah praktik melukis yang

menampilkan pemandangan alam sebagai subyek utama, dengan

didukung unsur-unsurnya yang disusun dalam komposisi yang serasi.

Dengan pengolahan komposisi yang baik maka karya yang dihasilkan

akan menarik. Karya pemandangan alam memiliki dua pola yang sangat

tegas, yakni antara bentuk-bentuk obyek membentuk garis vertikal dan

horizontal. Garis vertikal cenderung ditampilkan melalui bentuk obyek

seperti; pohon, rumput, tiang listrik, dan sebagainya. Serta garis

horizontal sering berperan secara jelas membagi dua bidang lukis

menjadi dua bagian yakni bentangan bumi baik itu tanah maupun laut

dengan langit.

Gambar 3.2 Bentuk garis vertikal dan horizontal pada karya foto pemandangan pedesaan

(Sumber: Dokumen Pribadi)

Dengan memperhatikan garis horisontal dan vertikal yang nampak

pada obyek acuan, Anda dapat menentukan komposisi paling menarik

untuk dilukis. Satu hal yang tidak kalah penting dalam melukis

pemandangan dan aktivits manusia adalah pengolahan perspektif warna

dan perspektif bentuk obyek. Sebab melalui penerapan perspektif inilah

mampu membentuk kesan ruang pada suatu lukisan.

80

Pembelajaran I

Melukis PemAndanga Alam

Amatilah gambar-gambar berikut.

Gambar 3.3 Foto landscape pedesaan

(Sumber: Dokumen Pribadi)

81

Gambar 3.4 Lukisan Pemandangan alam, cat air pada kertas,

(Sumber: https://id.pinterest.com/)

Gambar 3.5 Lukisan Pemandangan alam, cat minyak pada kanvas

(Sumber: https://id.pinterest.com/)

Apa yang Anda tangkap dari gambar-gambar tersebut?

82

Setelah melakukan pengamatan terhadap contoh gambar lukisan

Pemandangan alam, buatlah 4 pertanyaan tentang contoh-contoh gambar

tersebut.

Contoh:

1. Apa yang ditampilkan pada lukisan pemandangan alam?

2. Bagaimanakah cara melukis pemandangan alam?

3. .........................................................................................................................

4. .........................................................................................................................

Sebelum mulai melukis pemandangan alam, Anda perlu melakukan

studi bentuk objek acuan. Untuk itu lakukan hal berikut ini.

a. Pergilah ke perpustakaan untuk mencari informasi karya foto ataupun lukisan pemAndangan alam.

b. Kemudian keluarlah dari ruangan, temukan objek pemandangan alam di sekitar Anda.

c. Selanjutnya cari tiga lokasi yang menurut Anda memiliki pemandangan alam yang paling menarik.

d. Dengan kertas ukuran A4 dan pensil 2B, buatlah gambar sketsa dari 3 objek pemandangan alam tersebut.

Catatan: bila Anda mengalami kesulitan dalam menemukan objek acuan. Peserta didik dapat mencari gambar atau foto acuan melalui media internet.

83

Contoh:

Gambar 3.6 Sketsa Pemandangan alam dengan pensil pada kertas

(Sumber: Dokumen Pribadi)

84

Buatlah karya seni lukis pemandangan alam sesuai dengan arahan

dari guru. Untuk mempermudah proses melukis, perhatikan langkah-langkah

berikut.

Contoh:

“Melukis Pemandangan alam pedesaan dengan cat air pada kertas”

Awali praktik melukis pemandangan alam dengan mengisi cek list alat dan bahan yang digunakan.

No.

Nama Alat/Bahan

Tersedia

Keterangan Ada Tidak Ada

Alat:

1. Kuas

2. Palet

3. Pisau Palet

4. Kain lap

5. Wadah medium pengencer cat

6. Papan gambar

7. Easel/Penyangga kanvas

Bahan:

1. Pensil

2. Cat minyak

3. Kanvas

4. Air

5. Gloos varnish

Notasi: Berikan tanda (√) untuk menunjukkan kesediaan alat dan bahan.

85

Catatan: Siapkan alat dan bahan melukis pemandangan alam tersebut pada

ruang kerja atau studio lukis. Pastikan alat dan bahan yang Anda siapkan

tepat, lengkap, dan aman untuk digunakan.

1. Bersihkan kertas dengan

spons setengah basah.

Buatlah sketsa pemandanga

alam dengan pensil pada

kertas. Kemudian warnailah

dengan cat air secara tipis

sebagai latar belakang.

Gambar 3.7 Sketsa dasar pemandangan

(Sumber: Dokumen Pribadi)

2. Selanjutnya berikan warna

dasar pada tiap-tiap objek

pemandangan alam. Hijau

muda pad dedaunan pohon,

coklat mud pada tanah,

kuning pada rumput, dan biru

muda pada awan.

Gambar 3.8 Pewarnaan dasar obyek pemandangan alam

(Sumber: Dokumen Pribadi)

86

Gambar 3.9 Pewarnaan gelap terang obyek pemandangan alam

(Sumber: Dokumen Pribadi)

Gambar 3.10 Pendetailan dan finishing lukisan pemandangan alam

(Sumber: Dokumen Pribadi)

4. Detailkan tiap-tiap bagian

oyek yang disajikan dengan

menggunakan kuas runcing.

Warna coklat tua dan ungu

tua untuk bagian yang gelap

dan sisakan putih kertas

sebagai kesan high light.

Teliti kembali karya Anda.

Bila benar-benar selesai, tulis

nama Anda. Serta untuk

menjaga kualitas karya lapisi

karya Anda dengan gloss

varnish.

3. Lakukan pembentukan

secara bertahap pada tiap-

tiap objek disajikan dengan

memperhatikan gelap terang.

Baurkan warna coklat pada

ranting dan batang pohon.

Hijau tua pada dedaunan,

biru tua pada langit,

campuran coklat tua dan biru

pada batu. Biru muda dan

sedikit kuning/ochre pada

obyek air.

87

Gambar 3.11 Karya seni lukis pemandangan alam, cat air pada kertas

(Sumber: Dokumen Pribadi)

Sebelum melanjutkan pada kegiatan tahap berikutnya. Praktikan

pembuatan karya seni lukis pemandangan alam tersebut secara berulang-

ulang. Lakukanlah hingga karya mencapai bentuk yang maksimal.

a. Presentasi Karya

Presentasikan hasil karya Anda kepada teman dan guru. Ceritakan hal

menarik maupun kendala-kendala yang Anda hadapi selama proses melukis

pemandangan alam.

88

Demi menunjang keberhasilan anada dalam praktik berikutnya. Berilah

kesempatan pada guru dan teman, untuk mengapresiasi kelebihan maupun

kekurangan karya yang telah Anda buat.

b. Hasil Presentasi

Setelah selesai melakukan presentasi, tulislah kekurangan dan

kelebihan lukisan Anda.

Contoh:

Tugas Praktik Melukis “Pemandangan Alam”

Kekurangan:

1) ...........................................................................................................................

2) ...........................................................................................................................

Kelebihan:

1) ...........................................................................................................................

2) ...........................................................................................................................

89

Pembelajaran 2

Melukis Aktivitas Manusia

Amatilah gambar-gambar berikut.

Gambar 3.12 Contoh foto aktivitas manusia

(Sumber: https://id.pinterest.com)

90

Gambar 3.13 Lukisan “Aktivitas Manusia”, cat minyak pada kanvas

(Sumber: https://id.pinterest.com)

Apa yang Anda tangkap dari gambar-gambar tersebut?

91

Setelah melakukan pengamatan terhadap contoh gambar lukisan

aktivitas manusia. Buatlah 4 pertanyaan tentang contoh-contoh gambar

tersebut.

Contoh:

1. Apa yang ditampilkan pada lukisan tersebut?

2. Bagaimanakah cara melukis aktivitas manusia?

3. .........................................................................................................................

4. .........................................................................................................................

Sebelum mulai melukis aktivitas manusia, Anda perlu melakukan studi

karakter objek acuan. Untuk itu lakukan hal berikut ini.

a. Pergilah keperpustakaan untuk mencari informasi karya foto ataupun lukisan yang menampilkan aktivitas manusia.

b. Kemudian keluarlah dari ruangan, temukan objek “aktivitas manusia”di sekitar Anda

c. Selanjutnya cari tiga lokasi dan menampilakn aktivitas manusia yang menurut Anda menarik.

d. Dengan kertas ukuran A4 dan pensil 2B, buatlah gambar sketsa dari 3 objek aktivitas manusia tersebut.

Catatan: bila peserta didik mengalami kesulitan dalam menemukan objek acuan. Peserta didik dapat mencari gambar atau foto acuan melalui media internet.

92

Gambar 3.14 Sketsa “aktivitas manusia”dengan pensil pada kertas

(Sumber: https://id.pinterest.com)

Buatlah karya seni lukis aktivitas manusia sesuai dengan arahan dari

guru. Untuk mempermudah proses menggambar, perhatikan langkah-

langkah melukis aktivitas manusia seperti berikut.

Contoh:

“Melukis aktivitas manusia menggunakan cat minyak pada kanvas”

Awali praktik melukis potret manusia dewasa dengan mengisi cek list alat dan bahan yang digunakan.

No.

Nama Alat/Bahan

Tersedia

Keterangan Ada Tidak Ada

Alat:

1. Kuas

2. Palet

93

3. Pisau Palet

4. Kain lap

5. Wadah medium pengencer cat

6. Papan gambar

7. Easel/Penyangga kanvas

Bahan:

1. Pensil

2. Cat minyak

3. Kanvas

4. Minyak Pengencer

5. Tiner

6. Gloos varnish

Notasi: Berikan tanda (√) untuk menunjukkan kesediaan alat dan bahan.

Catatan: Siapkan alat dan bahan melukis aktivitas manusia tersebut pada

ruang kerja atau studio lukis. Pastikan alat dan bahan yang Anda siapkan

tepat, lengkap, dan aman untuk digunakan.

1) Buatlah sketsa objek aktivitas

mansuai dengan pensil pada

kanvas.

Gambar 3.15 Sketsa dasar obyek aktivits manusia dengn pensil

(Sumber: Dokumen Pribadi)

94

2) Teagaskan dan perbaiki

sketsa awal dengan menggu-

nakan cat coklat transparan.

Gambar 3.16 Menegaskan sketsa awal dengan cat

(Sumber: Dokumen Pribadi)

3) Terapkan warna dasar

secara bertahap pada tiap-

tiap obyek. Campuran ochre

dan putih pada kulit mnusia.

Coklat tua pada pakaian

atasan, kuning dan hijau pada

pakaian bawahan.

Gambar 3.17 Penerapan warna dasr obyek aktivitas manusia

(Sumber: Dokumen Pribadi)

95

5) Detailkan tiap-tiap bagian

oyek yang disajikan dengan

menggunakan kuas runcing.

Warna hitam, coklat tua, dan

ungu tua untuk bagian yang

gelap. Warna putih sebagai

kesan high light. Bila

dinyatakan telah benar-benar

selesai. Tulis nama Anda pada

ruang yang kosong/tepat.

Untuk menjaga kualitas karya

Anda, lapisi karya dengan

gloss varnish.

4) Lakukan pembentukan

tiap-tiap obyek aktivitas

manusia dengan memper-

hatikan gelap. Terapkan

warna coklat pada bagian

lekukan wajah dan kulit

lainnya. Campuran warna

ungu dan coklat tua, pad

abagian gelap draperi kain.

Gambar 3.18 Pembentukan obyek aktivitas manusia sesuai denan gelap

terang

(Sumber: Dokumen Pribadi)

Gambar 3.19 Pendetailan dan finishing lukisan aktivitas manusia

(Sumber: Dokumen Pribadi)

96

Gambar 3.20 Karya seni lukis aktivitas manusia “Membatik”, dengan cat minyak pada kanvas

(Sumber: Dokumen Pribadi)

Sebelum melanjutkan pada kegiatan tahap berikutnya. Praktikkan

pembuatan karya seni lukis aktivitas manusia tersebut secara berulang-

ulang. Lakukanlah hingga karya mencapai bentuk yang maksimal.

a. Presentasi Karya

Presentasikan hasil karya Anda kepada teman dan guru. Ceritakan hal

menarik maupun kendala-kendala yang Anda hadapi selama proses melukis

aktivitas manusia.

Berilah kesempatan pada guru dan teman, untuk mengapresiasi

kelebihan maupun kekurangan karya yang telah Anda buat.

97

b. Hasil Presentasi

Setelah selesai melakukan presentasi, tulislah kekurangan dan

kelebihan hasil karya yang berhasil Anda buat.

Contoh:

Tugas Praktik Melukis “Aktivitas Manusia”

Kekurangan:

1) ...........................................................................................................................

2) ...........................................................................................................................

Kelebihan:

1) ...........................................................................................................................

2) ...........................................................................................................................

C. Refleksi

Sebelum melanjutkan kegiatan pembelajaran berikutnya, ayo lakukan

refleksi dengan menjawab pertanyaan berikut:

1. Bagaimana materi yang diperoleh dalam kegiatan pembelajaran

melukis pemandangan alam dan aktivitas mansia?

2. Apa saja manfaat melukis pemandangan alam dan aktivitas

mansia?

3. Apakah Anda memperoleh pengalaman positif atau menarik dalam

pembelajaran ini?

4. Sebutkan kendala-kendala yang Anda hadapi selama pembelajaran

dalam bab ini?

Tulislah dengan baik jawaban Anda pada buku tulis.

98

D. Rangkuman

Pada bab III ini, termuat 2 materi pembelajaran yakni melukis

Pemandangan alam dan aktivitas manusia. Dalam kegiatan pembelajarannya

peserta diarahkan untuk melakukan pengamatan, membuat pertanyaan,

mengumpulkan informasi/melakukan ekplorasi, mengasosiasi, dan

mengomunikasikan hasil karya.

Melukis landscape atau pemandangan alam adalah sebuah praktik

melukis yang menampilkan pemandangan alam sebagai subyek utama,

dengan didukung unsur-unsurnya yang disusun dalam komposisi yang serasi.

Dalam melukis lanskap gambaran backgroud langit selalu menjadi bagian

dalam pemandangan, dan cuaca sering karakter pendukung background

lukisan.

Ada beberapa kemampuan yang perlu dikuasai dalam melukis

pemAndangn alam dan aktivitas manusia, yaitu:

a. Menentukan sudut pandang objek yang menarik untuk dilukis.

b. Mentransformasikan bentuk objek acuan ke atas bidang lukis.

c. Menjadikan ilusi tiga dimensi terhadap objek yang dilukis dengan

menerapakan prinsip perspektif, balance, harmoni, proporsi, dan

gelap terang.

d. Mentransformasikan ekspresi ataupun suasana.

Dalam praktik melukis pemandangan alam bahan (cat) menentukan

jenis teknik melukis yang digunakan. Secara umum prosedur melukis

pemandangan alam dan aktivitas mansia meliputi beberapa tahapan, yakni

persiapan alat bahan, pembuatan sketsa, pewarnaan warna dasar,

pembentukan gelap terang, garap detail, dan finishing.

99

E. Interaksi dengan Orangtua

Setelah berhasil menjawab pertanyaan pada kegiatan “refleksi”.

Ceritakan pengalaman yang Anda peroleh selama belajar melukis

pemandangan alam dan aktivitas manusia. Diskusikan kendala-kendala

selama proses pembelajaran ini, bersama orangtua Anda di rumah.

F. Soal Latihan

a. Pengetahuan

Kerjakanlah soal berikut pada kertas atau lembar jawab yang telah

disediakan guru.

1. Jelaskan pengertian melukis landscape!

.........................................................................................................................

.........................................................................................................................

2. Sebutkan 3 objek yang dapat digunakan sebagai acuan melukis

pemandangan alam!

.........................................................................................................................

.......................................................................................................................

3. Sebutkan 3 jenis alat dan 3 jenis bahan yang digunakan untuk

melukis pemandangan alam dengan teknik aquarel!

.........................................................................................................................

.........................................................................................................................

4. Sebutkan 4 kemampuan pokok yang harus diperhatikan dalam

melukis pemandangan alam dan aktivitas manusia!

.........................................................................................................................

.........................................................................................................................

100

5. Jelaskan prosedur melukis pemandangan alam!

.........................................................................................................................

.........................................................................................................................

b. Praktik

Buatlah karya seni lukis pemandangan dan aktivitas manusia, dengan

tema berikut.

1. “Alam Pedesaan”, cat air pada kertas

2. ”Masa Panen” cat akrilik pada kanvas

3. “Gerak Tari Daerah”, cat minyak pada kanvas

Lakukan proses pembuatan lukisan pemandangan alam dan aktivitas

manusia dengan memperhatikan keamanan, keselamatan kerja, dan

prosedur melukis yang benar.

101

BAB IV

Melukis Imajiner

102

Peta Pembelajaran

Melukis Imajiner

Melukis Imajiner

Imajiner Bentuk Alam Benda

Imajiner Bentuk Flora Fauna

Memahami Konsep Imajiner

Menyiapkan Alat Bahan

Studi Karakter Bentuk

Pembuatan Sketsa

Pewarnaan

Finishing Imajiner Bentuk

Manusia

103

A. Tujuan Pembelajaran

Melalui Pendekatan saintifik peserta didik mampu melukis imajiner

sesuai prosedur. Pembelajaran ini dibagi menjadi tiga tema pembelajaran

yaitu:

1) Imajiner Alam Benda

2) Imajiner Flora dan Fauna

3) Imajiner Manusia

Melalui kegiatan pembelajaran ini diharapkan dapat memicu daya

imajinatif dan kreativitas peserta didik dalam praktik seni lukis. Tema pada

setiap sub-sub pembelajaran akan menuntun peserta didik untuk

mengeksplorsi bentuk obyek lukis. Dengan demikian imajinasi dan kreativitas

personal dapat membentuk karakter seni lukis personal pula.

B. Kegiatan Pembelajaran

Selama ini peserta didik diarahkan untuk melukis dengan berpegang

pada rasio-rasio tertentu. Pada paraktik melukis imajiner ini peserta didik

dapat bereksplorasi sebebas mungkin, baik itu alat bahan, teknik, maupun

ide gagasan. Secara umum imajiner diartikan sebagai suatu hal yang hanya

terdapat dalam angan-angan atau khayal. Dengan demikian melukis

imajiner adalah pembuatan karya seni lukis dengan mencoba menampilkan

sebuah obyek yang sebatas ada di angan-angan, dengan unsur-unsur

keganjilan yang tidak ada di dunia nyata. Untuk memudahkan Anda dalam

melukis imajiner perhatikan beberapa hal berikut.

1. Penerapan Konsep Imajiner dalam Seni Lukis

Konsep imajiner dalam praktik melukis sering digunakan oleh para

seniman gaya surealistik, seperti tokoh Salvador Dali, Ivan Sagito, Lucia

Haritini, Ivan Hariyanto, Koeboe Sarawan. Dalam praktiknya penerapan

konsep imajiner sekurang-kurangnya, terbentuk melalui tiga hal yakni:

104

a. Penggabungan dua obyek yang berbeda menjadi suatu bentuk obyek

yang baru, seperti: gajah bersayap kupu-kupu, batu memiliki mata dan

bibir, manusia berkepala banteng.

Gambar 4.1 Lukisan Koboe Sarawan, menampilkan bentuk imajiner figur manusia berkepala sapi

(Sumber: Dokumen Pribadi)

b. Pengolahan background lukisan untuk menimbulkan suasana tertentu

(mistis, nglangut, fantasi, hening, mencekam), seperti kuda berlarian

diatas awan, serigala memakan matahari, burung menyelam di air.

Gambar 4.2 Lukisan Koboe Sarawan, menampilkan bentuk imajiner boneka “Loro Blonyo”

melayang di udara

(Sumber: Dokumen Pribadi)

105

c. Melebih-lebihkan bentuk suatu obyek, seperti: jam meleleh, kaki

gajah menjulang tinggi ke langit, batu dilukiskan sangat rapuh

melebihi rapuhnya kayu, manusia dengan mimik marah dengan

wajah merah menyerupai api.

Gambar 4.3 Lukisan Salvador Dali, menampilkan bentuk imajiner kaki hewan yang dipanjang-panjangkan

(Sumber: https://id.pinterest.com)

2. Teknik dan Langkah-Langkah

Secara umum teknik dan langkah-langkah melukis imajiner terbagi

menjadi beberapa langkah utama, yaitu: persiapan alat dan bahan,

pembuatan sketsa dasar, pewarnaan lapisan/layer dasar, pewarnaan

sesuai dengan gelap terang atau layer 2-3, pendetailan akhir dan

finishing.

Catatan: banyaknya lapisan atau layer dalam proses pewarnaan,

diterapkan sesuai dengan kebutuhan atau capaian bentuk yang

diinginkan.

106

3. Alat dn Bahan

Bahan (cat) yang Anda gunakan akan menentukan teknik maupun

hasil akhir lukisan. Oleh karena itu pilih dan siapkanlah alat, bahan, dan

perangkat pendukung melukis dengan tepat, lengkap, serta aman

digunakan. Adapun alat dan bahan melukis bentuk imajiner telah

diuraikan melalui tabel berikut.

Tabel 4.1 Alat dan Bahan Melukis Imajiner

No.

Nama Alat/Bahan

Fungsi Alat/Bahan

Alat:

1. Kuas Digunakan sebagai alat menorehkan cat pada permukaan kanvas.

2. Palet Tempat untuk mencampur/mengolah warna.

3. Pisau Palet Alat untuk mengambil sekaligus mencampur warna pada palet.

4. Kain lap

Digunakan untuk membersihkan dan mengeringkan kuas

5. Kapas/spons Alat untuk membersihkan kertas sebelum penerapan warna melukis cat air

6. Wadah medium pengencer cat

Tempat untuk meletakkan medium pengencer cat

7. Wadah pencuci kuas Tempat untuk mencuci kuas 8. Papan gambar Media untuk meletakkan kertas lukis 9. Easel/penyangga

kanvas Alat untuk menyangga lukisan

Bahan:

1. Pensil Medium untuk membuat gambar sketsa

2. Cat minyak/cat akrilik/

cat air

Medium pewarna

3. Kanvas/ kertas Bidang yang digunakan untuk melukis

4. Minyak Pengencer

Digunakan untuk medium campuran cat minyak

5. Tiner Medium untuk membersihkan kuas 6. Gloos varnish Medium pelapis karya

107

Pembelajaran I

Imajiner Alam Benda

Amatilah gambar-gambar berikut.

Gambar 4.4 Seni lukis karya Salvador Dali, cat minyak pada kanvas

(Sumber: Dokumen Kemendikbud)

Apa yang Anda tangkap dari gambar-gambar tersebut?

108

Setelah melakukan pengamatan terhadap contoh gambar lukisan

imajiner alam benda. Buatlah 4 pertanyaan tentang contoh-contoh

gambar tersebut.

Contoh:

1. Bagaimana bentuk obyek alam benda pada lukisan tersebut?

2. .........................................................................................................................

3. .........................................................................................................................

4. .........................................................................................................................

Sebelum mulai melukis imajiner alam benda, Anda perlu melakukan

studi karakter bentuk. Untuk itu lakukan hal berikut ini.

a. Amati dan pilih tiga benda yang ada disekitar Anda. B. Kemudian terapkan konsep imajiner secara bebas pada obyek

yang sedang Anda pikirkan. c. Dengan kertas ukuran A4 dan pensil 2B atau pena, buatlah

gambar sketsa dari 3 obyek obyek imajiner dalam pikiran Anda tersebut.

d. Buatlah gambar sketsa sebanyak mungkin hingga bentuk benda imajiner tersebut sesuai dengan yang Anda pikirkan.

109

Gambar 4.5 Sketsa bentuk imajiner alam benda

(Sumber: https://id.pinterest.com)

Buatlah karya seni lukis alam benda dengan konsep imajiner, sesuai

dengan arahan dari guru. Untuk mempermudah proses melukis, perhatikan

langkah-langkah berikut.

Contoh:

“Melukis bentuk imajiner alam benda dengan cat air pada kertas”

110

Awali praktik melukis bentuk imajiner alam benda dengan mengisi pedoman cek list alat dan bahan berikut.

No.

Nama Alat/Bahan

Tersedia

Keterangan Ada Tidak Ada

Alat:

1. Kuas

2. Palet

3. Kain lap

4. Wadah medium pengencer cat

5. Papan gambar

6. Kapas/spon

Bahan:

1. Pensil

2. Cat air

3. Kertas

4. Air Bersih

5. Gloos varnish

6.

Notasi: Berikan tanda (√) untuk menunjukkan kesediaan alat dan bahan.

Catatan: Siapkan alat dan bahan melukis bentuk imajiner alam benda

tersebut pada ruang kerja atau studio lukis. Pastikan alat dan bahan yang

Anda siapkan tepat, lengkap, dan aman untuk digunakan.

111

1) Buatlah sketsa imajiner

alam benda dengan pensil

pada kertas.

Gambar 4.6 Sketsa dasar bentuk imajiner alam benda

(Sumber: Dokumen Pribadi)

2) Berikan warna dasar pada

setiap obyek imajiner

alam benda. Biru muda

pada baian tepi kaca,

coklat muda pada tutup

botol dan obyek perhu.

Hijau muda pada rumput,

biru tua pada rumah.

Gambar 4.7 Pewarnaan dasar obyek imajiner alam benda

(Sumber: Dokumen Pribadi)

112

3) Mulailah lakukan

pembentukan bentuk

imjiner alam benda

dengan memperhatikan

kesan gelap terang obyek.

Baurkan warna hijau tua

pada rumput, biru tua

pada kaca, campuran

coklat tua dan biru pada

genting, serta coklat tua

pada bagian tutup botol.

Gambar 4.8 Pembentukan obyek imajiner alam benda

(Sumber: Dokumen Pribadi)

4) Detailkan dan pertegas

setiap bagian-bagian

obyek imajiner alam

benda dengan menguna-

kan kuas yang runcing.

Bila karya benar-benar

telah selesai, tulis nama

Anda. Serta untuk

menjaga

Gambar 4.9 Pendetailan dan finishing lukisan imajiner

alam benda

(Sumber: Dokumen Pribadi)

113

Gambar 4.10 Karya seni lukis imajiner alam benda dengan cat air pada kertas

(Sumber: Dokumen Pribadi)

Sebelum melanjutkan pada kegiatan tahap berikutnya. Praktikkan

pembuatan karya seni lukis imajiner alam benda tersebut secara berulang-

ulang. Lakukanlah hingga karya mencapai bentuk yang maksimal.

a. Presentasi Karya

Presentasikan karya yang Anda buat kepada teman dan guru.

Ceritakan pengalaman menarik maupun kendala-kendala yang Anda hadapi

selama proses melukis.

114

Demi menunjang keberhasilan Anda dalam praktik berikutnya. Berilah

kesempatan pada guru dan teman-teman, untuk mengapresiasi kelebihan

maupun kekurangan karya yang telah Anda buat.

b. Hasil Presentasi

Setelah selesai melakukan presentasi, tulislah kekurangan dan

kelebihan lukisan Anda.

Contoh:

Tugas Praktik Melukis “Imajiner Alam Benda”

Kekurangan:

1) ...........................................................................................................................

2) ...........................................................................................................................

Kelebihan:

1) ...........................................................................................................................

2) ...........................................................................................................................

115

Pembelajaran 2

Imajiner Flora

Amatilah gambar-gambar berikut.

a. b.

Gambar 4.11 Lukisan imajiner flora dan fauna, a) cat air pada kertas, b) akrilik pada kanvas

(Sumber: https://id.pinterest.com)

Apa yang Anda tangkap dari gambar tersebut?

116

Setelah melakukan pengamatan terhadap contoh gambar lukisan

imajiner flora an fauna. Buatlah 4 pertanyaan tentang contoh gambar

tersebut.

Contoh:

1. Bagaimana bentuk flora dan fauna pada lukisan tersebut?

2. .........................................................................................................................

3. .........................................................................................................................

4. .........................................................................................................................

Sebelum mulai melukis imajiner flora dan fauna, peserta didik perlu

melakukan studi karakter bentuk. Untuk itu lakukan hal berikut ini.

a. Tentukan jenis flora dan fauna yang ada disekitarmu. B. Kemudian terapakan konsep imajiner secara bebas pada

obyek yang sedang Anda tentukan. c. Dengan kertas ukuran A4 dan pensil 2B atau pena, buatlah

gambar sketsa dari 3 obyek imajiner flora dalam pikiran Anda tersebut.

d. Buatlah gambar sketsa sebanyak mungkin hingga bentuk imajiner tersebut sesuai dengan imajinsi Anda.

117

Gambar 4.12 Sketsa bentuk imajiner flora dan fauna, pena pada kertas

(Sumber: https://id .pinterest.com)

Buatlah karya seni lukis flora fauna dengan konsep imajiner, sesuai

dengan arahan dari guru. Untuk mempermudah proses melukis, perhatikan

langkah-langkah berikut.

Contoh:

“Melukis bentuk imajiner flora fauna dengan cat akrilik pada kanvas”

Awali praktik melukis bentuk imajiner flora fauna dengan mengisi pedoman cek list alat dan bahan berikut.

118

No.

Nama Alat/Bahan

Tersedia

Keterangan Ada Tidak Ada

Alat:

1. Kuas

2. Palet

3. Pisau Palet

4. Kain lap

5. Wadah medium pengencer cat

6. Easel/penyangga lukisan

Bahan:

1. Pensil

2. Cat akrilik

3. Kertas

4. Air Bersih

5. Gloos varnish

Notasi: Berikan tanda (√) untuk menunjukkan kesediaan alat dan bahan.

Catatan: Siapkan alat dan bahan melukis bentuk imajiner alam benda

tersebut pada ruang kerja atau studio lukis. Pastikan alat dan bahan yang

Anda siapkan tepat, lengkap, dan aman untuk digunakan.

119

1) Buatlah sketsa dengan

pensil pada kertas/kanvas.

Gambar 4.13 Sketsa dasar bentuk imajiner flora fauna

(Sumber: Dokumen Pribadi)

2) Bersihkan kertas dengan

spons setengah basah.

Kemudian tegaskan sketsa

obyek dengan warna dasar

obyek. Coklat muda pada

obyek rusa, hiju muda pada

obyek daun, biru muda pad

background.

Gambar 4.14 Penegasan Sketsa dasar bentuk imajiner flora

fauna dengan cat

(Sumber: Dokumen Pribadi)

120

4) Lakukan pembentukan

obyek dengan menerapkan

gradasi warna pada tiap-

tiap bagian obyek. Seperi

baurkan warna ochre,

kuning, dan putih pada

muka rusa. Warna biru tua,

coklat tua, dan putih pada

tanduk rusa. Untuk

memperunik bentuk

imajiner flora fauna,

berikan kesan garis-garis

pendek sebagai bulu rusa,

dan titik-tik pada muka

rusa.

3) Terapkan warna dasar

pada tiap-tiap obyek. Coklat

muda pada kepala dan badan

rusa, hijau tua dan hijau

muda pada daun, biru

muda/tua pada background,

dn warna putih pada wajah

rusa.

Gambar 4.15 pewarnaan dasar obyek imajiner flora fauna

(Sumber: Dokumen Pribadi)

Gambar 4.16 Pembentukan obyek imajiner flora fauna

(Sumber: Dokumen Pribadi)

121

Gambar 4.18 Karya seni lukis imajiner “Flora dan Fauna”

(Sumber: Dokumen Pribadi)

5) Detailakn tiap bagian-

bagian obyek dengan

menggunakan kuas

“detail”. Pastikan

background telah diwarnai

dengan merata. Bila karya

telh selesai, tulis nama

Anda. Serta untuk menjaga

kualitas karya, lapisi karya

tersebut dengan gloss

varnish.

Gambar 4.17 Pendetailan dan finishing lukisan bentuk imajiner

flora fauna

(Sumber: Dokumen Pribadi)

122

Sebelum melanjutkan pada kegiatan tahap berikutnya. Praktikan

pembuatan karya seni lukis imajiner flora fauna tersebut secara berulang-

ulang. Lakukanlah hingga karya mencapai bentuk yang maksimal.

a. Presentasi Karya

Presentasikan karya Anda kepada guru dan teman-teman. Ceritakan

pengalaman menarik maupun kendala-kendala yang Anda hadapi selama

proses melukis.

Demi menunjang keberhasilan Anda dalam praktik berikutnya. Berilah

kesempatan pada guru dan teman-teman, untuk mengapresiasi kelebihan

maupun kekurangan karya yang telah Anda buat.

b. Hasil Presentasi

Setelah selesai melakukan presentasi, tulislah kekurangan dan

kelebihan lukisan Anda.

Contoh:

Tugas Praktik Melukis “Imajiner Flora dan Fauna”

Kekurangan:

1) ...........................................................................................................................

2) ...........................................................................................................................

Kelebihan:

1) ...........................................................................................................................

2) ...........................................................................................................................

123

Pembelajaran 3

Imajiner Bentuk Manusia

Amatilah gambar-gambar berikut.

Gambar 4.19 Seni lukis karya imajiner figur manusia,

(Sumber: https://id.pinterest.com)

Apa yang Anda tangkap dari gambar-gambar tersebut?

124

Setelah melakukan pengamatan terhadap contoh gambar lukisan

imajiner figur manusia. Buatlah 4 pertanyaan tentang contoh-contoh

gambar tersebut.

Contoh:

1. Bagaimana bentuk figur manusia pada lukisan tersebut?

2. .........................................................................................................................

3. .........................................................................................................................

4. .........................................................................................................................

Sebelum mulai melukis imajiner figur manusia, Anda perlu melakukan

studi karakter bentuk. Untuk itu lakukan hal berikut ini.

a. Tentukan jenis karakter manusia yang ada disekitarmu. B. Kemudian terapakan konsep imajiner secara bebas pada

obyek pilihan Anda. c. Dengan kertas ukuran A4 dan pensil 2B atau pena, buatlah

gambar sketsa dari 3 obyek imajiner manusia dalam pikiran Anda tersebut.

d. Buatlah gambar sketsa sebanyak mungkin hingga bentuk imajiner tersebut sesuai dengan imajinsi Anda.

125

Gambar 4.19 Sketsa bentuk imajiner manusia, pena pada kertas

(Sumber: https://jikobiartwork.files.wordpress.com)

Buatlah karya seni lukis figur manusia dengan konsep imajiner.

Praktikkan sesuai dengan arahan dari guru. Untuk mempermudah proses

melukis, perhatikan langkah-langkah berikut.

Contoh:

“Melukis bentuk imajiner figur manusia menggunakan cat minyak pada kanvas”

Awali praktik melukis bentuk imajiner figur manusia dengan mengisi pedoman cek list alat dan bahan berikut.

No.

Nama Alat/Bahan

Tersedia

Keterangan Ada Tidak Ada

Alat:

1. Kuas

2. Palet

126

3. Pisau Palet

4. Kain lap

5. Wadah medium pengencer cat

6. Easel/penyangga kanvas

Bahan:

1. Pensil

2. Cat minyak

3. Kanvas

4. Minyak Pengencer

5. Tiner

6. Gloos varnish

Notasi: Berikan tanda (√) untuk menunjukkan kesediaan alat dan bahan.

Catatan: Siapkan alat dan bahan melukis bentuk imajiner figur manusia

tersebut pada ruang kerja atau studio lukis. Pastikan alat dan bahan yang

Anda siapkan tepat, lengkap, dan aman untuk digunakan.

1) Buatlah sketsa dengan

dengan cat transparan pada

kanvas.

Gambar 4.20 Sketsa dasar obyek imajiner manusia

(Sumber: Dokumen Pribadi)

127

3) Mulailah pembentukan

secara bertahap pada tiap-

tiap obyek disajikan

dengan memperhatikan

gelap terang. Baurkan/

gradasikan beberapa warna

hingga menytu dan obyek

terkesan bervolume. Seperti

campur-an warna coklat,

ochre, kuning, dan putih

pada wajah obyek manusia.

Warna ungu, biru, merah,

hijau, dan putih pada

background.

2) Berikan warna dasar pada

tiap-tiap obyek. Campuran

putih dan ochre pada

wajah, hitam pada pakaian,

biru pada dasi, hiajau

untuk background, dan

warna coklat pada tanah.

Gambar 4.21 Pewarnaan dasar bentuk imajiner manusia

(Sumber: Dokumen Pribadi)

Gambar 4. 22 Pembentukan obyek dengan teknik gradasi

(Sumber: Dokumen Pribadi)

128

Gambar 4.24 Karya seni lukis imajiner manusia

(Sumber: Dokumen Pribadi)

4) Detailkan tiap-tiap bagian

obyek yang disajikan

dengan menggunakan kuas

runcing. Teliti kembali

karya Anda. Bila benar-

benar selesai. Tulis nama

Anda. Serta untuk

melindungi kualitas karya

lapisi karya Anda dengan

gloss varnish.

Gambar 4.23 Pendetailan dan finishing lukisan bentuk

imajiner manusia

(Sumber: Dokumen Pribadi)

129

Sebelum melanjutkan pada kegiatan tahap berikutnya. Praktikan

pembuatan karya seni lukis imajiner figur manusia tersebut secara berlang-

ulang. Lakukanlah hingga karya mencapai bentuk yang maksimal.

a. Presentasi Karya

Presentasikan karya yang Anda buat kepada guru dan teman-teman.

Ceritakan hal menarik maupun kendala-kendala yang Anda hadapi selama

proses melukis.

Demi menunjang keberhasilan Anda dalam praktik berikutnya. Berilah

kesempatan pada guru dan teman-teman, untuk mengapresiasi kelebihan

maupun kekurangan karya yang telah Anda buat.

b. Hasil Presentasi

Setelah selesai melakukan presentasi, tulislah kekurangan dan

kelebihan lukisan Anda.

Contoh:

Tugas Praktik Melukis “Imajiner Manusia”

Kekurangan:

1) ...........................................................................................................................

2) ...........................................................................................................................

Kelebihan:

1) ...........................................................................................................................

2) ...........................................................................................................................

130

C. Refleksi

Sebelum melanjutkan kegiatan pembelajaran berikutnya, ayo lakukan

refleksi dengan menjawab pertanyaan berikut:

1. Bagaimana materi yang diperoleh dalam kegiatan pembelajaran

melukis imajiner?

2. Apa saja manfaat melukis imajiner?

3. Apa Anda memperoleh pengalaman positif atau menarik dalam

pembelajaran ini?

4. Sebutkan kendala-kendala yang Anda hadapi selama pembelajaran

dalam bab ini!

Tulislah dengan baik jawaban Anda pada buku tulis.

D. Rangkuman

Pada bab IV ini, termuat tiga materi pembelajaran yakni melukis

bentuk imajiner alam benda, flora fauna, dan figur manusia. Dalam kegiatan

pembelajarannya peserta diarahkan untuk melakukan pengamatan,

membuat ataupun merumuskan pertanyaan, mengumpulkan informasi dan

ekplorasi, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan hasil karya.

Secara umum seni lukis imajiner cenderung mengarah pada visual

karya surealistik. Melukis dengan konsep imajiner bukanlah sekedar asal

menampilkan dunia hayal. Namun pada proses maupun hasil akhir melukis

imajiner mampu menimbulkan cerita atau makna yang unik.

Dalam proses pembuatan karya seni lukis imajiner, akurasi proporsi

tidak terikat pada ukuran tertentu. Melainkan keseimbangan karya, suasana,

ataupun ekspresi suatu karya muncul atas kesatuan dari kebebasan

pengolahan objek. Tidak jauh berbeda pada prosedur melukis sebelumnya,

terdapat beberapa tahapan dalam melukis imajiner yakni: persiapan alat dan

131

bahan, pembuatan sketsa, pewarnaan warna dasar, pembentukan gelap

terang, garap detail, dan finishing.

E. Interaksi dengan Orangtua

Setelah berhasil menjawab pertanyaan pada kegiatan “refleksi”.

Ceritakan pengalaman yang Anda peroleh selama belajar melukis imajiner.

Serta diskusikan kendala-kendala yang Anda hadapi selama proses

pembelajaran ini, bersama orangtua Anda di rumah.

F. Soal Latihan

a. Pengetahuan

Kerjakanlah soal berikut pada kertas atau lembar jawab yang telah

disediakan guru.

1. Jelaskan penger tian melukis imajiner?

.........................................................................................................................

.........................................................................................................................

2. Sebutkan 3 jenis alat dan 3 jenis bahan yang digunakan untuk

melukis imajiner dengan teknik opaqoe?

.........................................................................................................................

.......................................................................................................................

3. Sebutkan 3 pelukis Indonesia yang meiliki kecendrungan pada gaya

surealistik!

.........................................................................................................................

.........................................................................................................................

4. Sebutkan 3 cara penerapan konsep imajiner dalam pembuatan karya

seni lukis!

.........................................................................................................................

.........................................................................................................................

132

5. Jelaskan prosedur melukis imajiner!

.........................................................................................................................

.........................................................................................................................

b. Praktik

Buatlah karya seni lukis imajiner, dengan ketentuan berikut.

1. “Imajiner Gelas”, cat air pada kertas

2. ”Imajiner Bunga Mawar” cat akrilik pada kanvas

3. “Imajiner binatang laut”, cat minyak pada kanvas

4. “Imajiner Super Hiro”, cat akrilik/ cat minyak/ cat air pada kanvas

Lakukan praktik melukis tersebut dengan memperhatikan kemanan,

keselamatan kerja, dan prosedur yang benar.

133

BAB V

Evaluasi dan Pengembangan

Karya Seni Lukis

134

Peta Pembelajaran

Evalusi dan Pengembangan Karya Seni Lukis

Evalusi dan

Pengembangan

Karya Seni Lukis

Evaluasi Karya Seni Lukis

Pengembangan Karya Seni Lukis

Idioplastis

Persispan Alat Bahan

Studi Karakter Bentuk

Pewarnaan

Finishing

Fisikoplastis

Deskripsi Kaya

Analisis Karya

Interpretasi karya

Penilaian/Judgement

Media, Alat, dan Teknik

135

A. Tujuan Pembelajaran

Melalui pendekatan saintifik peserta didik dapat mengevaluasi dan

mengembangkan karya seni lukis sesuai prosedur. Kegiatan pembelajaran

pada BAB V ini terbagi menjadi dua yakni: Pertama, Peserta didik bertugas

untuk dapat mendiskripsikan dan mengenalisis suatu karya seni. Kedua,

melalui pengalaman melukis yang pernah diperoleh pada kegiatan

sebelumnya, peserta didik diharapkan mampu membuat sebuah

pengembangan karya seni lukis.

Pada kegiatan evaluasi karya seni lukis, peserta didik diarahkan untuk

dapat berpikir kritis dan kreatif. Melalui pengamatan yang seksama, peserta

didik berlatih untuk dapat menguraiakan suatu karya seni lukis. Dengan

demikian, peserta didik tidak sebatas mampu praktik melukis. Melainkan,

juga tumbuh sikap apresiatif yang positif baik bagi personal maupun

kehidupan karya seni lukis secara luas.

Sedangkan pada kegiatan pengembangan seni lukis, peserta didik

diharapkan berani membuat karya pengembangan seni lukis. Terdapat tiga

bentuk pengembangan yang disajikan dalam bab ini, yakni: 1) pengem-

bangan media lukis dengan kayu, 2) pengembangan alat melukis dengan

sedotan, dan 3) pengembagan teknik melukis dengan air. Melalui

pengembangan karya seni lukis ini dirapkan mampu menjadi sarana

alternatif dan sekaligus meningkatkan kreativitas peserta didik dalam

berkarya.

B. Kegiatan Pembelajaran

Terdapat tiga unsur dalam kehidupan seni yakni: pembuat karya

(seniman), karya seni, dan pengamat seni. Pada kegiatan pembelajaran

sebelumnya secara tidak langsung Anda telah menerapkan ketiga unsur

tersebut. Anda telah praktik untuk membuat karya-karya seni, secara tidak

lansung Anda berperan sebagai pelaku pembuat karya seni. Lukisan-lukisan

136

hasil kegiatan pembelajaran merupakan aspek kedua yakni, karya seni.

Setiap akhir kegiatan pembelajaran Anda mempresentasikan karya dan

mendiskusikannya dengan teman, secara tidak langung Anda telah berperan

sebagai apresiator atau pengamat seni.

Pada kegiatan pembelajaran ini peserta didik akan diarahkan untuk

dapat lebih sungguh-sungguh dalam mengamati dan mengevaluasi suatu

karya seni lukis. Dalam cabang seni rupa murni karya seni bukan semata-

mata suatu coretan cat yang terdapat pada kanvas. Melainkan, seorang

pelukis telah menyiratkan maksud ataupun pesan-pesan tertentu. Dengan

demikian, sebagai apresiator peserta didik perlu melakukan evaluasi karya

seni lukis secara seksama.

Secara umum evaluasi diartikan sebagai penafsiran atau penilaian.

Dalam seni rupa evasluasi merupakan sebuah proses untuk menggali dan

menentukan nilai suatu karya seni baik itu secara “ekstrinsik” maupun

“intrinsik”. Pada tataran apresiasi ataupun kritik seni, evaluasi dipahami

sebagai bagian paling akhir yakni, seorang apresiator ataupun kritikus harus

mampu menemukan karakter dan membuat judgement sutu karya seni.

Proses evaluasi karya seni lukis dapat dilakukan melalui 4 langkah

yakni: deskripsi, analisis, interpretasi, dan membuat keputusan nilai atau

judgement suatu karya seni lukis.

a. Deskripsi

Deskripsi adalah suatu penggambaran atau pelukisan dengan

kata-kata apa saja yang tersaji dalam karya seni lukis yang

ditampilkan. Adanya penjelasan dasar tentang yang tampak pada

visual. Diharapkan dapat membangun bayangan atau image bagi

pembaca deskripsi tersebut mengenai karya seni lukis yang disajikan.

b. Analisis

Proses analisis dilakukan dengan jalan “menggali” dan

menjelaskan obyek-obyek yang dengan berpijak pada data-data

pendukung suatu karya seni lukis. Analisis dapat dilakukan mulai

137

dengan menguraikan unsur-unsur seperti garis, titik, bidang, warna,

komposisi, balance, hingga kesatuan karya seni lukis.

c. Interpretasi

Interpretasi adalah menafsirkan hal-hal yang terdapat di balik

suatu karya seni lukis, mulai dari makna, pesan, hingga nilai-nilai yang

dikandungnya.

d. Penilaian atau Judgement

Penilaian terbentuk atas hasil deskripsi, analisis, dan

interpretasi. Dalam melakukan penilaian dalam karya seni lukis

sebagai aspek pendukung, penetapan nilai suatu karya seni lukis perlu

dilkukan perbandingan dengan karya lain yang sejenis (alat, bahan,

teknik dan, kecenderungan gaya). Hal ini dilakukan untuk

memudahkan apresiator mengetahui ciri khas suatu karya seni lukis

tersebut.

Untuk membantu kegiatan melakukan evaluasi karya seni lukis sesuai

dengan prosedur, terdapat dua unsur penting yakni unsur fisikoplastis dan

unsur idioplastis.

a. Unsur Fisikoplastis

Unsur fisikoplastis merupakan unsur-unsur nyata yang nampak

jelas pada bentuk fisik suatu karya seni. Unsur-unsur ini dapat dilihat

maupun diraba. Karakteristiknya menyesuaikan dengan alat, bahan,

dan teknik yang diterapkan saat melukis. Unsur-unsur fisikoplastis

meliputi titik, garis, bidang, ruang, tekstur, ukuran, warna, komposisi,

irama, pusat perhatian (centre of interest), keseimbangan,

harmoni/keselarasan, dan kesatuan.

b. Unsur Idioplastis

Unsur ideoplastis adalah apa yang ada dibalik lukisan atau

patung, atau tersirat namun tidak tampak kasat mata, artinya yang

tidak dilihat oleh kemampuan mata, namun dapat dihayati melalui

pengalaman estetis dan perasaan seseorang dalam menikmati sebuah

138

hasil karya murni baik seni lukis maupun seni patung. Bagi seorang

pelukis maupun pematung, penciptaan bentuk karyanya harus dapat

mengekspresikan atau mengungkapkan ide yang ada dalam pikirannya

(cipta), imajinasi perasaannya (rasa), keinginannya (karsa) serta

pengalaman.

Pembelajaran I

Evaluasi Karya Seni Lukis

Cermatilah gambar dan uraian evaluasi karya seni lukis berikut.

Gambar 5.1 Lukisan karya Yulianto, 2013, Dimana Rumahku, 170x135cm, cat akrilik pada kanvas.

(Sumber: Dokumen Pribadi)

139

a. Deskripsi Karya Seni Lukis

Seni lukis “Dimana Rumahku” menampilkan bentuk susunan batang

pohon hitam yang menyerupai kontruksi rumah. Pada lukisan ini juga

menampilakan siluet bentuk figur hewan seperti, jerapah, rusa, burung,

dan harimau. Pada bagian bawah lukisan, pelukis nampak menampilkan

potongan-potongan kayu yang disusun sebagai pondasi bentuk kontruksi

rumah. Potongan-potongan kayu ini dilukiskan dengan menggunakan

warna-warna coklat. Bentuk-bentuk yang ditampilakn dalam lukisan ini

nampak memainkan bentuk garis, seperti pada batang pohon dan isian

ruang kosong background lukisan. Secara keseluruhan background pada

lukisan ini cenderung menyajikan gradasi warna merah kecoklatan.

b. Analisis Karya Seni Lukis

Dengan menggunakan cat akrilik dalam pembuatannya, pelukis

cenderung menggunakan teknik plakat. Peran garis dalam lukisan cukup

medominasi. Selain sebagai membentuk karakter suatu bentuk tertentu,

mampu menimbulkan kesan ruang. Seperti pada background meskipun

lukisan cenderung dihadirkan secara flat, adanya permainan garis

mampu menimbulkan kesan jauh kedalaman ruang. Garis dalam lukisan

ini juga mampu menimbulkan irama tertentu.

Warna dalam lukisan cenderung menggadirkan warna hitam,

coklat, ochre, dan merah. Warna hitam pada susuan batang pohon dalam

lukisan ini nampak tegas, sehingga centre of intersest pada lukisan ini

cepat ditangkap. Seacara keseluruhan background pada lukisan ini

digarap dengan menampilkan warna-warna pastel yakni merah

kecoklatan. Dengan gradasi yang lembut warna pada bacground mampu

membuat lukisan ini nampak harmoni.

Kesatuan setiap elemen-elemen seni rupa dalam lukisan ini

mampu menimbulkan kesan tertentu. Namun demikian dengan

pengolahan warna-warna ynag cenderung flat, serta permainan gradasi

warna pada background nampak berhati-hati. Menjadikan lukisan dengan

berjudul “Dimana Rumahku” kurang menimbulkan greget.

140

c. Interpretasi Karya Seni Lukis.

Penggarapan elemen-elemen seni rupa hingga membentuk suatu

bentuk-bentuk yang unik dan memiliki makna tertentu. Susunan pohon

hitam kering yang mennyerupai bentuk kontruksi rumah dapat diartikan

sebagai kedadaan hutan yang mengalami kerusakan. Dengan cenderung

memainkan warna merah dan coklat nampak suasana yang muncul

mengarah pada panas dan gersang.

Bentuk-bentuk pendukung lainnya yang disajikan dalam lukisan ini

juga cukup memberikan penegasan suasana kerusakan hutan. Seperti

siluet hewan-hewan diartikan keresahan maupun kemusnahan penghuni

hutan. Bentuk tumpukan potongan batang pohon dapat diartikan adanya

eksplotasi hutan yang cukup besar.

d. Hasil Evaluasi (Judgemend)

Lukisan berjudul “Dimana Rumahku”, telah berhasil menampilkan

kesatuan elemen-elemen seni rupa hingga membentuk suasa tertentu.

Garis dalam lukisan ini tampil sebagai elemen yang dominan, baik itu

digunakan untuk membentuk objek maupun untuk capaian nilai artistika.

Akan tetapi, adanya pengolahan teknik plakat dan dengan permainan

gradasi yang cukup flat mengakibatkan lukisan ini kurang memunculkan

greget.

Dengan mamahami secara keseluruhan, lukisan berjudul “Dimana

Rumahku” memiliki suatu nilai skaligus pesan yang ingin disampaikan

kepada apresiator. Hutan merupakan salah satu aspek penting dalam

kelangsungan hidup seluruh mahkluk yang ada dibumi. Dengan demikian

hendaknya manusia sadar akan dampak negatif eksploitasi hutan,

sehingga ekosistem mahkluk hidup yang ada di bumi ini mampu terjaga

dengan baik.

141

Setelah melakukan mengamati dan memahami ulasan karya seni

lukis di atas. Buatlah 4 pertanyaan tentang evaluasi kara seni lukis.

Contoh:

1. Bagaimana langkah-langkah mengevaluasi karya seni lukis?

2. .........................................................................................................................

3. .........................................................................................................................

4. .........................................................................................................................

Sebelum melakukan praktik evaluasi suatu karya seni lukis, lakukan

kegiatan berikut.

a. Pergilah ke perpustakaan dan cari informasi mengenai evaluasi karya seni.

b. Cari dua artikel atau ulasan mengenai evalusi ataupun kritik suatu karya seni lukis, pada koran, majalah, katalog pameran, buku dan seni rupa. Catatan: Bila Anda mengalami kesulitan mencari artikel dalam media cetak, Anda dapat mengakses informasi tersebut melalui media internet.

c. Baca dan pahami tiap-tiap uraian evalusi karya seni lukis yang berhasil Anda temukan.

d. Kemudian tulis tiga hal menarik yang telah disajikan dalam ulasan tersebut pada buku tulis Anda.

142

Buatlah evaluasi karya seni lukis pada selembar kertas folio dengan

memperhatikan arahan guru. Tulis dengan baik dan rapi hasil evaluasi Anda

menggunakan pena atau bolpoin. Untuk mempermudah proses evaluasi,

cermati tahapan-tahapan evaluasi berikut.

Contoh: Praktik evaluasi karya seni lukis.

1. Persiapan Obyek Evaluasi (Karya Seni lukis)

Gambar 5.2 Lukisan karya Aksa Dit Atachri, 2017, “Kuda”, 40 x 30cm, cat minyak pada kanvas.

(Sumber: Dokumen Pribadi)

Catatan: Dalam menyiapkan obyek evaluasi, pilihlah karya seni lukis yang

sedapat mungkin Anda mengetahui deskripsi ringkas dari sebuah lukisan,

seperti: nama pelukis, tahun pembuatan, ukuran karya, dan media yang

143

digunakan dalam lukisan tersebut. Hal ini akan mempermudah Anda dalam

melakukan proses analisis.

a. Deskripsi Karya Seni Lukis “Kuda”

Lukisan dengn judul “Kuda”, menampilkan seekor kuda berwarna

coklat berdiri dengan tegap. Obyek kuda nampak sedang dalam kandang

yang dilengkapi dengan pagar berwarna coklat kehitaman. Backround

pada lukisan ini menghadirkan pepohonan hijau, rerumputan hijau

menguning, dan awan biru.

b. Analisis Karya Seni Lukis “Kuda”

Warna-warna yang ditampilkan pada lukisn ini sangat jelas dan

berusaha menyerupai potret aslinya. Gelap terang pada obyek kuda digrap

dengan cermat, sehingga kesan volume, tekstur, dan karakter kuda sangat

nampak jelas. Obyek pohon, pagar, dan rerumputan pada background

digarap tidak begitu detil sehinga obyek utama nampak jelas. Dengan

menempatkan obyek utama di tengah dan menempatkan obyek

pendukung dengan tepat, menjadikan komposisi lukisan ini nampak

seimbang.

c. Interpretasi Karya Seni Lukis “Kuda”

Dilukiskan kuda coklat berdiri tegap, lekukan anatomi tubuh kuda

yang jelas, menunjukkan kuda yang ditampilkan adalah kuda yang sehat

dan kuat. Lewat lukisan “Kuda” pelukis nampak ingin menyampaikan

adanya sosok kekuatan, kegagahan, dan keindahan mkhluk hidup di alam

ini.

d. Evaluasi Karya Seni Lukis “Kuda”

Lukisan berjudul “Kuda”, telah berhasil menampilkan kesatuan

elemen-elemen seni rupa hingga membentuk suasa tertentu. Garis,

warna, tekstur, gelp terang mampu menyatu hingga membentuk obyek

yang nampak nyata seperti aslinya. Dengan mamahami secara

keseluruhan, lukisan berjudul “Kuda” memiliki suatu nilai skaligus pesan

yang ingin disampaikan pada apresiator. Tuhan yang maha kuasa, telah

menciptakan alam ini beserta isinya dengan beragam bentuk. Ada yang

144

kuat, gagah, lembut, indah dan kesemuanya tersebut telah memiliki peran

yang saling berkaitan.

a. Presentasi Hasil Evaluasi

Presentasikan hasil evaluasi karya seni lukis Anda pada guru dan

teman-teman. Uraikan hasil analisis Anda secara runtut. Ceritakan hal

menarik maupun kendala-kendala yang Anda hadapi selama melakukan

evaluasi.

Demi menunjang keberhasilan Anda dalam praktik evaluasi berikutnya.

Berilah kesempatan pada guru dan teman untuk mengapresiasi kelebihan

maupun kekurangan hasil evaluasi Anda.

b. Hasil Presentasi

Setelah selesai melakukan presentasi. Tulislah dengan rapi kritik

maupun saran yang diberikan oleh teman dan guru Anda pada buku tulis.

......................................................................................................................................

......................................................................................................................................

......................................................................................................................................

......................................................................................................................................

....................................................................................................................................

145

Pembelajaran 2

Pengembangan Karya Seni Lukis

Pengembangan seni lukis pada kegiatan pembelajaran ini mencoba

menerapakan tiga komponenen yakni: pengembangan teknik,

pengembangan alat, dan pengembangan bahan/media. Pengembangan

karya seni lukis pada kegiatan ini meliputi:

1) Pengembangan media seni lukis dengan kayu

Dalam kegiatan ini Anda akan diarahkan untuk mencoba

melukis dengan tidak lagi pada kertas atau kanvas, melainkan pada

permukaan kayu. Ada banyak jenis kayu olahan yang dapat

digunakan sebagai media meluis, salah satunya yakni talenan kayu.

Pada dasarnya melukis pada talenan kayu ini sama dengan praktik

melukis sebelumnya. Mulai teknik ataupun alat dan bahan yang

digunakan.

Dengan mencoba melukis pada talenan kayu ini diharapkan

menambah pengetahuan dan pengalaman melukis Anda dengan

media selain kertas dan kanvas. Selain itu melukis pada talenan kayu

ini diharapkan mampu menjadi alternatif media lukis dan mengisi

peluang-peluang berwirausaha dibidang seni lukis.

146

Gambar 5.3 Hasil karya melukis pada talenan kayu

(Sumber: https://elisgirlyart.files.wordpress.com)

2) Pengembangan alat melukis dengan sedotan plastik

Pada keiatan ini Anda akan diarahkan untuk mencoba melukis

dengan alat-alat yang bukan pada umumnya. Dimana Anda akan

melukis menggunakan alat berupa sedotan plastik. Sebagai alat yang

biasa digunakan untuk membantu kemudahan Anda saat minum.

Sedotan ternyata dapat menjadi alat unik pengembangan karya seni

lukis.

Bilamana Anda biasa mengandalkan kekuatan tangan untuk

memainkan kuas. Pada kegiatan melukis dengan sedotan ini Anda

akan menggunakan mulut sebagai tenaga utama. Sedotan digunakan

sebagai alat perantara untuk mengantarkan udara dari mulut pada

warna yang disajikan pada media lukis. Dengan demikian permainan

bentuk dan warna sebuah lukisan merupakan hasil dari meniup warna

dengan sedotan.

Pewarna yang digunakan dalam melukis dengan sedotan adalah

cat yang cenderung mengandung banyak air. Semakin cair cat atau

warna yang digunakan hasil tiupan warna akan semakin panjang.

147

Sulitnya untuk menerapkan akurasi dalam proses melukis dengan

sedotan. Karya-karya yang dihasilkan melukis dengan sedotan

cendrung pada bentuk-bentuk abstraksi suatu obyek, seperti: abstraksi

tumbuhan, abstraksi alam benda, abstraksi hewan, dan abstraksi

manusia.

Gambar 5.4 Abstraksi bentuk ikan

(Sumber: https://i.ytimg.com/vi/iqQOfEwdKhM/maxresdefault.jpg)

Gambar 5.5 Abstraksi bentuk Pohon

(Sumber: Dokumen Pribadi)

148

3) Pengembangan teknik melukis dengan air

Pada kegiatan sebelumnya Anda telah mengenal dan

mempraktikkan beberapa teknik melukis, seperti: teknik plakat,

transparan, dusel, arsir, blocking, sapuan basah, sapuan kering, dan

sebagainya. Pada kgitan ini Anda tidak lagi terpaku pada salah satu

teknik tersebut, sebab proses melukis dilakukan di air dan kemudian

dipindahkan ke kertas sebagai bentuk sajian akhir.

Melukis di air dilakukan dengan spontan dan cepat, sehingga

hasil lukisan yang dihasilkan cenderung berwujud abstrak. Dengan

demikian, melukis di air ini lebih menekankan ekplorasi teknik dan

media, permainan jenis warna, komposisi warna, kesatuan, dan

harmonisasi.

Gambar 5.6 Hasil karya melukis pada air, penyajian menggunakan media kertas dan didukung dengan cat besi

sebagai medium pewarna.

(Sumber: Dokumen Pribadi)

149

Setelah membaca uraian dan contoh gambar pengembangan karya

seni lukis. Buatlah 4 pertanyaan tentang contoh-contoh gambar tersebut.

Contoh:

1. Bagaimana langkah-langkah melakukan pengembangan karya seni

lukis dengan sedotan?

2. .........................................................................................................................

3. .........................................................................................................................

4. .........................................................................................................................

Dalam praktik pengembangan karya seni lukis terdapat alat dan bahan

yang digunakan. Untuk itu perhatikan jenis dan fungsi alat bahan

pengembangan karya seni lukis pada tabel berikut ini.

1) Alat dan Bahan Pengembangan Media Lukis degan Kayu.

Tabel 5.1 Alat dan Bahan Melukis Melukis pada Talenan Kayu

No.

Nama Alat/Bahan

Fungsi Alat/Bahan

Alat:

1. Kuas Digunakan sebagai alat menorehkan cat pada permukaan media lukis.

2. Palet Tempat untuk mencampur/mengolah warna.

150

3. Pisau Palet Alat untuk mengambil sekaligus mencampur warna pada palet.

4. Kain lap

Digunakan untuk membersihkan dan mengeringkan kuas

5. Wadah medium pengencer cat

Tempat untuk meletakkan medium pengencer cat

6. Wadah pencuci kuas Tempat untuk mencuci kuas Bahan:

1. Pensil Medium untuk membuat gambar sketsa

2. cat akrilik Medium pewarna

3. Kayu Talenan Bidang yang digunakan untuk melukis

4. Air Bersih

Digunakan untuk medium campuran cat akrilik dan mencuci kuas.

5. Gloos varnish Medium pelapis karya

2) Alat dan Bahan Pengembangan Alat Melukis dengan Sedotan

Tabel 5.2 Alat dan Bahan Melukis dengan Sedotan

No.

Nama Alat/Bahan

Fungsi Alat/Bahan

Alat:

1. Sedotan plastik Digunakan sebagai alat menorehkan cat pada permukaan media lukis.

2. Palet Tempat untuk mencampur/mengolah warna.

3. Pisau Palet Alat untuk mengambil sekaligus mencampur warna pada palet.

4. Kain lap

Digunakan untuk membersihkan dan mengeringkan alat lukis

5. Wadah medium pengencer cat

Tempat untuk meletakkan medium pengencer cat

6. Wadah pencuci kuas Tempat untuk mencuci kuas Bahan:

1. Pensil Medium untuk membuat gambar sketsa

2. cat akrilik Medium pewarna

3. Kayu Talenan Bidang yang digunakan untuk melukis

4. Air Bersih Digunakan untuk medium campuran cat

151

akrilik dan mencuci alat lukis. 5. Gloos varnish Medium pelapis karya

3) Alat dan Bahan Pengembangan Teknik Melukis dengan Air

Tabel 5.3 Alat dan Bahan Melukis dengan Air

No.

Nama Alat/Bahan

Fungsi Alat/Bahan

Alat:

1. Lidi/tusuk sate Digunakan sebagai alat memainkan cat pada permukaan air.

2. Palet Tempat untuk mencampur/mengolah warna.

3. Kain lap

Digunakan untuk membersihkan cat yang tercecer dan mengeringkan lidi/tusuk sate.

4. Wadah medium pengencer cat

Tempat untuk meletakkan medium pengencer cat

Bahan:

1. Cat Besi Medium pewarna

2. Kertas Media untuk menyajikan hasil akhir

lukisan

3. Air bersih Medium yang digunakan untuk proses

melukis

4. Tiner

Digunakan untuk medium campuran cat besi dan mencuci alat lukis.

5. Gloos varnish Medium pelapis karya

Setelah mecermati tabel alat dan bahan pengembangan karya seni

lukis di atas. Tulis ulang alat dan bahan pengembangan karya seni lukis pada

buku tulis Anda, dalam bentuk tabel dengan baik dan benar.

Contoh:

152

Alat dan Bahan Melukis pada Talenen

No.

Nama Alat/Bahan

Fungsi Alat/Bahan

Alat:

1. Kuas Digunakan sebagai alat menorehkan cat pada permukaan bidang kayu talenan.

2. ......... ....................

3. ......... ....................

4. ......... ....................

Bahan:

1. Cat Besi Medium pewarna

2. ......... ....................

3. ......... ....................

4. ......... ....................

5. ......... ....................

Buatlah karya pengembangan seni lukis sesuai dengan arahan

dari guru. Untuk mempermudah proses melukis, perhatikan langkah-

langkah berikut.

1) Pengembangan Media Melukis pada Kayu

Contoh:

“Melukis ikan hias dengan cat akrilik pada talenan kayu”

153

Awali praktik melukis dengan mengisi cek list alat dan bahan yang

digunakan.

No.

Nama Alat/Bahan

Tersedia

Keterangan Ada Tidak Ada

Alat:

1. Kuas

2. Palet

3. Pisau Palet

4. Kain lap

5. Wadah medium pengencer cat

Bahan:

1. Pensil

2. Cat akrilik

3. Talenan Kayu

4. Air

5. Gloos varnish

Notasi: Berikan tanda (√) untuk menunjukkan kesediaan alat dan bahan.

Catatan: Siapkan alat dan bahan melukis tersebut pada ruang kerja atau

studio lukis. Pastikan alat dan bahan yang Anda siapkan tepat, lengkap, dan

aman untuk digunakan.

154

a) Buatlah sketsa bentuk “ikan

dalam aquarium gelas”

menggunakan pensil.

Gambar 5.7 Sketsa bentuk pada talenan kayu

(Sumber: Dokumen Pribadi)

b) Terapkan warna dasar pada

tiap-tiap bagian obyek secara

bertahap. Warna orange pada

kepala ikan, campuran

orange+kuning+putih pada

badan ikan, dan warna putih

pada ekor ikan. Warna coklat

muda pada background.

Gambar 5.8 Warna dasar obyek “ikan”

(Sumber: Dokumen Pribadi)

155

d) Detailkan objek dengan

mempertegas tiap-tiap

bagian. Hitam pada bola

mata. Warna merah pekat

pada garis-garis kulit/sisik

ikan. Warna putih untuk

membentuk kesan high light.

Setelah karya dinyatakan

finish, tulis nama Anda di

ruang yang kosong. Untuk

menjaga kualitas karya,

Lapisi karya Anda dengan

gloss varnish.

c) Mulai lakukan pembentukan

dengan memperhatikan

gelap terang obyek secara

bertahap. Baurkan warna

kuning dan putih pada pada

bagian-bagian obyek yang

lebih terang. Goreskan warna

merah pada bagian mata,

garis insang, dan garis

lekukan pada sirip dan ekor.

Warna putih pada outline

gelas aquarium.

Gambar 5.9 Pewarnaan sesuai dengan gelap terang obyek

(Sumber: Dokumen Pribadi)

Gambar 5.10 Garap detail dan finising karya

(Sumber: Dokumen Pribadi)

156

Gambar 5.11 Karya seni lukis pengembangan media pada talenan kayu

(Sumber: Dokumen Pribadi)

2) Pengembangan Alat Melukis dengan Sedotan Plastik

Contoh: “Melukis pohon dengan cat akrlik pada kertas”

Awali praktik melukis dengan mengisi cek list alat dan bahan yang

digunakan.

No.

Nama Alat/Bahan

Tersedia

Keterangan Ada Tidak Ada

Alat:

1. Sedotan

2. Palet

3. Pisau Palet

4. Kain lap

5. Wadah medium pengencer cat

157

6. Papan gambar

Bahan:

1. Pensil

2. Cat akrilik

3. Kertas

4. Air

5. Gloos varnish

Notasi: Berikan tanda (√) untuk menunjukkan kesediaan alat dan bahan.

Catatan: Siapkan alat dan bahan melukis tersebut pada ruang kerja atau

studio lukis. Pastikan alat dan bahan yang Anda siapkan tepat, lengkap,

dan aman untuk digunakan.

a) Teteskan warna ochre pada

kertas menggunakan

sedotan. Kemudian tiup titik

warna tersebut hingga

membentuk sebuah garis.

Gambar 5.12 Pembuatan garis awal menggunakan

sedotan .

(Sumber: Dokumen Pribadi)

158

b) Lakukan pembuatan garis

dengan sedotan secara

berulang-ulang hingga

menyerupai bentuk dasar

batang pohon. Lakukan

secara bertahap dengan

vareasi warna coklat, ochre,

kuning, dan hijau.

Gambar 5.13 Pembuatan bentuk dasar batang pohon

menggunakan sedotan .

(Sumber: Dokumen Pribadi)

c) Teteskan warna pada garis-

garis bentuk dasar batang

pohon. Tiup dengan kuat

tetesan warna tersebut, tepat

di atasnya hingga tetesan

warna tersebut pecah dan

membentuk garis-garis kecil

menyerupai ranting. Lakukan

secara bertahap dengan

vareasi warna yang berbeda

seperti: hijau, coklat, ochre,

dan kuning.

Gambar 5.14 Pembuatan bentuk ranting-ranting pohon menggunakan

sedotan .

(Sumber: Dokumen Pribadi)

159

Gambar 5.16 “Pohon” Karya seni lukis pengembangan alat dengan sedotan.

(Sumber: Dokumen Pribadi)

d) Sebagai sentuhan akhir,

terapkan campuran warna

biru dan coklat untuk

mempertegas bentuk.

Setelah karya melukis pohon

dengan sedotan telah selesai,

lapisi karya dengan gloss

varnish.

Gambar 5.15 Penegasan obyek dan finishing.

(Sumber: Dokumen Pribadi)

160

3) Pengembangan Teknik Melukis dengan Air

Awali praktik melukis dengan mengisi cek list alat dan bahan yang

digunakan.

No.

Nama Alat/Bahan

Tersedia

Keterangan Ada Tidak Ada

Alat:

1. Lidi/tusuk sate

2. Palet

3. Kain lap

4. Wadah medium pengencer cat

5. Nampan/wadah menempatkan air

Bahan:

1. Cat besi

2. Kertas

3. Tiner

4. Air

5. Gloos varnish

Notasi: Berikan tanda (√) untuk menunjukkan kesediaan alat dan bahan.

Catatan: Siapkan alat dan bahan melukis tersebut pada ruang kerja atau

studio lukis. Pastikan alat dan bahan yang Anda siapkan tepat, lengkap,

dan aman untuk digunakan.

Gambar 5.17 Alat dan bahan melukis dengan air (sumber: Dokumen Pribadi)

161

a) Tuangkan campuran warna

merah+tiner pada nampan/

wadah yang telah diisi

dengan air bersih.

Gambar 5.18 Penerapan warna merah pada air

(Sumber: Dokumen Pribadi)

b) Tuangkan warna putih+tiner ,

kuning+tiner dan biru+tiner

tepat di atas warna merah.

Gambar 5.19 Penerapan warna putih pada air

(Sumber: Dokumen Pribadi)

c) Mainkan warna mengguna-

kan lidi/tusuk sate, hingga

membentuk komposisi warna

yang unik.

Gambar 5.20 Memainkan warna pada air dengan

lidi/tusuk sate

(Sumber: Dokumen Pribadi)

162

Gambar 5.23 Karya pengembangan teknik melukis dengan air

(Sumber: Dokumen Pribadi)

d) Tempelkan potongan kertas

pada permukaan air.

Gambar 5.21 Memindahkan warna pada kertas

(Sumber: Dokumen Pribadi)

e) Angkat kertas Anda,

kemudian angin-anginkan

kertas tersebut hingga

kering. Setelah karya benar-

benar kering lapisi karya

Anda menggunakan gloss

varnish

Gambar 5.22 Mengangkat hasil pemindahan warna dari air ke

media kertas

(Sumber: Dokumen Pribadi)

163

a. Presentasi Karya

Presentasikan hasil pengembangan karya seni lukis Anda kepada

teman dan guru Anda. Tunjukkan bentuk-bentuk pengembangan yang Anda

lakukan. Ceritakan hal menarik maupun kendala-kendala yang Anda hadapi

selama praktik pengembangan karya seni lukis.

Demi menunjang keberhasilan Anda dalam praktik melukis berikutnya.

Berilah kesempatan pada guru dan teman Anda untuk mengapresiasi

kelebihan maupun kekurangan karya yang telah Anda buat.

b. Hasil Presentasi

Setelah selesai melakukan presentasi. Tulislah kritik dan saran yang

diberikan oleh teman dan guru Anda pada buku tulis dengan baik.

......................................................................................................................................

......................................................................................................................................

......................................................................................................................................

......................................................................................................................................

....................................................................................................................................

C. Refleksi

Sebelum melanjutkan kegiatan pembelajaran berikutnya, ayo lakukan

refleksi pembelajaran dengan menjawab pertanyaan berikut:

1. Bagaimana materi yang diperoleh dalam kegiatan pembelajaran

evaluasi dan pengembangan karya seni lukis?

2. Apa saja manfaat melakukan evaluasi karya seni lukis?

164

3. Apa Anda memperoleh pengalaman positif atau menarik dalam

pembelajaran ini?

4. Sebutkan kendala-kendala yang Anda hadapi selama pembelajaran

dalam bab ini!

Tulislah dengan baik semua jawaban Anda pada buku tulis.

D. Rangkuman

Pada bab V ini, termuat dua materi pembelajaran yakni evaluasi karya

seni lukis dan pengembangn karya seni luki. Dalam kegiatan

pembelajarannya peserta diarahkan untuk melakukan pengamatan,

membuat ataupun merumuskan pertanyaan, mengumpulkan informasi dan

ekplorasi, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan hasil karya.

Belajar mencoba melakukan evaluasi akan menambah pemikiran kritis

peserta didik dalam tingkat apresiasi maupun praktik melukis. Evaluasi

dilakukan melalui empat tahap yakni, deskripsi, analisis, interpretasi, dan

penilaian atau judgement. Pengamatan menjadi menjadi modal utama

dalam melakukan evaluasi. Adapun hal penting yang harus diketahui dan

dipahami dalam melakukan evaluasi, yaitu:

a. Unsur Fisikoplastis

Unsur fisikoplastis merupakan unsur-unsur yang nampak dalam

bentuk fisik dari sebuah lukisan, seperti: titik, garis, bidang, bentuk,

warna, ruang, dan tekstur.

b. Aspek Fisikoplastis

Aspek fisikoplastis dalam seni rupa meliputi pengorganisasian

unsur-unsur seni rupa, seperti: komposisi, irama, gelap terang, pusat

perhatian, keseimabangan, keselarasan, dan kesatuan.

c. Unsur Idioplastis

165

Unsur idioplastis adalah apa yang ada dibalik atau tersirat

dalam suatu lukisan, seperti: ide pelukisnya, rasa, keinginan,

pengalaman pribadi, dan pesan moral suatu karya seni.

Pengembangan karya seni lukis dapat dilakukan melalui tiga hal,

yakni: pengembangan media, alat, dan teknik. Kayu merupakan bentuk

pengemabangan sekaligus alternatif media dalam melukis. Melukis

menggunakan sedotan cenderung menghasilkan bentu-bentuk abstraksi,

seperti: abstraksi bentuk hewan, tumbuhan, alam benda, dan manusia.

Sedangkan melukis dengan air akan menghasilakan karya yang abstrak,

dengan demikian permainan warna menjadi perhatian paling utama.

E. Interaksi dengan Orangtua

Setelah berhasil menjawab pertanyaan pada kegiatan “refleksi”.

Ceritakan pengalaman yang Anda peroleh selama belajar evaluasi dan

pengembangan karya seni lukis. Diskusikan kendala-kendala yang Anda

hadapi selama proses pembelajaran ini, kepada orangtua Anda.

F. Soal Latihan

a. Pengetahuan

1. Jelaskan pengertian evaluasi karya seni?

.........................................................................................................................

.........................................................................................................................

2. Sebutkan 4 tahapan pokok yang dilakukan pada saat melakukan

evaluasi karya seni lukis?

.........................................................................................................................

.......................................................................................................................

3. Sebutkan 5 unsur fisikoplastis yang terdapat dalam suatu karya seni

lukis!

166

.........................................................................................................................

.........................................................................................................................

4. Sebutkan 3 bentuk pengembangan karya seni lukis!

.........................................................................................................................

.........................................................................................................................

5. Sebutkan 3 bahan digunakan dalam melukis dengan air!

.........................................................................................................................

.........................................................................................................................

b. Praktik

1) Buatlah ulasan evaluasi karya seni lukis berikut, sesuai dengan

prosedur.

Gambar 5.24 Lukisan Yulianto, 2017, “Flora”, 40x30cm, akrilik pada kanvas

(Sumber: Dokumen Pribadi)

167

2) Praktikkan salah satu bentuk pengembangan seni lukis dengan

tema berikut,

a) Melukis tokoh kartun pada talenan kayu dengan cat

akrilik.

b) Melukis bebas menggunakan sedotan, cat akrilik

pada kertas.

c) Melukis bebas dengan air, cat besi pada kertas.

Lakukan praktik pembuatan karya pengembangan seni lukis

dengan memperhatikan keamanan dan keselamatan kerja serta

prosedur melukis yang benar.

168

169

GLOSARIUM

Abstrak : suatu pernyataan seni yang tidak berorientasi pada ide atau

bentuk menunjukkan ciri-ciri suatu yang nyata seperti realitas.

Abstraksi : pengabstrakan, suatu proses pemisahan aspek tertentu dari

objek secara keseluruhan dan hanya memusatkan perhatian

pada satu aspek saja di antara beberapa aspek yang ada.

Analisis : menemukan kualitas yang disusun, kesesuaian konsep

dengan ungkapan visual.

Anatomi : hubungan bagian-bagian tubuh manusia, binatang, atau

tumbuh-tumbuhan.

Artistik : mengandung nilai keindahan.

Dusel : teknik menggambar dengan cara menggosok sehingga

menimbulkan kesan gelap-terang atau tebal-tipis.

Detail : bagian yang kecil

Ekspresi : pengungkapan maksud, gagasan, persaan.

Figur : bentuk, wujud, tokoh.

Finishing : tahap penyelesaian.

Gradasi : tingkatan perubahan dari sebuah unsur.

Ground : bagian dasar.

Identifikasi : penentu atau penetapan identitas seseorang, benda, dan

sebagainya.

Intensitas : keadaan tingkatan atau ukuran intensnya.

Internet : jaringan komputer.

170

Impresionisme : sebuah aliran seni rupa yang berusaha menampilkan

kesan-kesan pencahayaan yang kuat, dengan penekanan

pada warna.

Kanvas : bidang yang digunakan untuk melukis yang terbuat dari kain.

Komposisi : tata susunan yang menyangkut keseimbangan, kesatuan,

irama, dan keselarasan dalam suatu karya.

Landscape : semua gambr di luar ruangan (luar gedung) yang

merepresentasikan pemandangan alam.

Proporsi : hasil dari hubungan perbandingan antar jarak, jumlah, dan

bagian disebut sebagai hubungan satu bagian lain dan

keseluruhan dalam suatu susunan.

Realistik : salah satu gaya seni rupa yang menitik beratkan pada

kenyataan (realita) yang diangkat dan ditangkap apa adanya.

Sketsa : rancangan bentuk, gambar hanya dengan garis atau goresan

ynag mengandung unsur bentuk.

Tekstur : kesan raba suatu permukaan benda.

Surealisme : aliran seni lukis yang kebanyakan menyerupai bentuk-bentuk

ynag sering ditemui dimimpi. Pelukis berusaha mengabaikan

bentuk secara keseluruhankemudian mengolah setiap bagian

tertentudari obyek untuk menghasilkan sensasi tertentu yang

bisa dirasakan manusia untuk tanpa harus mengerti bentuk

aslinya.

View : arah pandang dari subyek/model.

171

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Supono Pr. 1992. Dasar-Dasar Melukis Teknik Basah. Jakarta: PT.

General Print.

Bahari, Noryan. 2008. Kritik Seni Wacana Apresiasi dan Kreasi Seni.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Clarke, Pat. 2000. Painting Heads anda Faces. North Light Books.

Simonds, Jackie. 2001. Pelukis Pemula Sketsa. Jakarta: Erlangga.

Mikke Susanto. 2012. Diksi Rupa Kumpulan Istilah dan Gerakan Seni Rupa.

Yogyakarta dan Bali: DictiArt Lab dan Djagad Art House.

Mofit. 2003. Cara Mudah Menggambar. Jakarta: Gramedia.

Rosari, Renati W. 2013. Kamus Seni Budaya. Surakarta: Aksara Sinergi Media.

Simon, Howard. 1996. Teknik Menggambar. Ditermahkan oleh: Dean Praty

R.Semarang: Dahara Prize.

Soedarso SP. 2000. Sejarah Perkembangan Seni Rupa Modern.

Yogyakarta:CV.Studio Delapan Puluh Enterprise.

Suryahadi, A.A.K. 2008. Seni Rupa: Menjadi Sensitif, Kreatif, Apresiatif dan

Produktif, Buku Teks untuk guru dan siswa di SMK Seni dan Budaya,.

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah KejuruanDirektorat

Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan MenengahDepartemen

Pendidikan Nasional.

Szabo, Zoltan. 1994. Watercolor Techniques. Ohio: F&W Publication.

Wahadyo, Agus(Penyunting). 2011. Drawing Magic. Jakarta:Mediakita.

Wang, Thomas C. 2002. Pencil Sketching. New York: INC.

Yulianto. 2013. “Dampak Negatif Perusakan Hutan sebagai Sumber Inspirasi

Penciptaan Karya Seni Lukis”, Brikolase, Jurnal Kajian Teori, Praktik

dan Wacana Seni Budaya Rupa Vol 2, No. 6 (Desember, 2013), 76-

88.

172

Sumber Lewat Internet:

https://belajar-menggambar.blogspot.co.id

https://www.artelista.com

https://elisgirlyart files.wordpress.com

https://id.pinterest.com

https://jikobiartwork.files.wordpress.com

https://nikeartstudio.files.wordpress.com

http://pixabay.com

https://i.ytimg.com/vi/iqQOfEwdKhM/maxresdefault.jpg

http://yongyen.com

173

Lampiran 1.

PROFIL PENELAAH

Nama : Drs. M Fajar Prasudi, M.Sn

Tempat/Tanggal Lahir : Yogyakarta/ 10 Februari 1963

Unit kerja : PPPPTk Seni dan Budaya

Alamat : Jl. Kaliurang KM 12,5 Ngaglik, Sleman, DIY

No.Telfon/HP : 082135138556

Email : [email protected]

Pendidikan :

- Sekolah Menengah Seni Rupa Jurusan Seni Lukis

- Pendidikan Seni Rupa IKIP Yogyakarta

- Program Pascasarjana Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta

Pengkajian Seni

Karya Tulis :

- BSE Kriya Keramik

174

- Modul Kriya Keramik untuk guru SMK (Modul PKB)

Buku yang pernah di telaah :

- Modul PKB Kriya Keramik SMK

- Modul PKB Seni Budaya SMA

Yogyakarta, 2018

Drs. M. Fajar Prasudi, M.Sn

175

Lampiran 2.

PROFIL PENULIS

Nama : Yulianto, M.Sn

Tempat, Tanggal Lahir : Blitar, 19 Juli 1991

Unit Kerja : SLB Bina Karya Insani Karanganyar

No. Telepon/Hp : 085325730663

Email : [email protected]

Pendidikan :

- S1 Seni Rupa Murni Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta, 2010 - S2 Pengkajian Seni Rupa Program Pascasarjana Institut Seni Indonesia

(ISI) Surakarta, 2014

Pengalaman Kerja :

- Guru Animasi SMK Bhakti Oetama Gondangrejo Karanganyar - Guru Keterampilan SLB Bina Karya Insani Karanganyar - Guru Seni Lukis Yayasan Al-Khoir Surakarta

Pengalaman Workshop dan Seminar :

176

- Pemateri, “Seni Lukis Sepatu Pada Anak Berkebutuhan Khusus Kabupaten Karanganyar”, Bertempat di Asrama Yayasan Dharma Wanita Karanganyar. Tahun 2012.

- Pembicara Pada Seminar “Semangat Nasinalisme Dalam Penciptaan Karya Seni” Bertempat Di Pendopo Ageng Institut Seni Indonesia Surakarta, Tahun 2012.

- Pemateri, “Majalah Dinding Sebagai Media Berekspresi”, Bertempat Di SMA N 2 Sukoharjo, Tahun 2013.

- Pembicara Simposium Seni Nasional “Peran Pendidikan Tinggi Seni Dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN”, Bertempat Gedung PPS ISI Yogyakarta, Tahun 2015.

- Pemateri, “Improving Painting Technique, to PAUD Teacher”, Bertempat di Yayasan Al-Khoir Boyolali, 2018.

- Pemateri, “Pelatihan Berkisah melalui Menggambar dan Mewarnai”, bertempat di Institut Agama Islam Sunan (IAI) Giri Bojonegoro, 2018.

Pengalaman Pameran

- “Kompetisi Seni Lukis Kategori Basic”, Bertempat di TBJT. - Seni Lukis Klasik Wayang Kamasan ”, Bertempat di ISI Denpasar. - “Festival Seni Melayu Asia Tenggara”, Bertempat di Padang Sumatera

Barat. - “Diesnatalies ISI-Ska Ke 48”, Bertempat Di Galeri Seni Rupa Kampus II ISI-

Ska. - “Semangat Gerabah”, Bertempat Balai Dusun Padi, Pacitan. - “Urip Mung Mampir ?”, Bertempat di Bentara Budaya Surakarta. - Pameran Tunggal “Dampak Negatif Perusakan Hutan”, Bertempat di

Galeri Seni Rupa Kampus II Isi Ska.

Ilustrator

- 2017. Buku Siswa Melukis Flora Fauna dan Alam Benda SMALB Kelas XI Tunarungu/Tunadaksa. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

- 2017. Buku Guru Melukis Flora Fauna dan Alam Benda SMALB Kelas XI Tunarungu/Tunadaksa. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Buku/Karya Ilmiah :

- Yulianto, “Dampak Negatif Perusakan Hutan sebagai Sumber Inspirasi Penciptaan Karya Seni Lukis”, Brikolase, Jurnal Kajian Teori, Praktik dan Wacana Seni Budaya Rupa Vol 2, No. 6 (Desember, 2013), 76-88.

- Yulianto, “Peran Wayang Beber dalam Peningkatan Moral dan Citra Indonesia”, Naskah Simposum Seni Nasional tahun 2015, PPS ISI-Yogyakarta, 39-55.

177

- Yulianto, “Kajian Bentuk Seni Lukis Loro Blonyo Karya Koeboe Sarawan”, Brikolase, Jurnal Kajian Teori, Praktik dan Wacana Seni Budaya Rupa Vol 8, No. 2 (Desember, 2016), 112-132.

- Yulianto. 2017. Buku Siswa Melukis Flora Fauna dan Alam Benda SMALB Kelas XI Tunarungu/Tunadaksa. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

- Yulianto. 2017. Buku Guru Melukis Flora Fauna dan Alam Benda SMALB Kelas XI Tunarungu/Tunadaksa. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Karanganyar, 2018

Yulianto, M.Sn.

178

Lampiran 3.

Desabilitas bukan penghalang untuk terus berkarya, di bawah ini

merupakan teman-teman penyandang autis yang tekun dan mampu

menemukan kehidupan dalam dunia seni lukis.

1. Ivan Ufuq Isfahan

Ivan merupakan

penyandang autisme dan

mental retardation. Ivan Lahir

pada 6 Juni 2000. Sejak kecil Ivan

memiliki kegemaran dalam

menggambar. Peran Ibu yang

senantiasa memberikan

kasihsayang, nampaknya bakat

yang dimiliki Ivan tak dilewatkan

oleh sang ibu. Di mana lewat

dorongan positif sang ibu, Ivan

mampu terus belajar, berlatih, dan berkarya dengan serius.

Di usia yang terbilang belia, dalam dunia seni rupa prestasi Ivan dapat

diartikan mampu mengalahkan remaja-remaja pada umumnya. Berkat

ketekunan serta dorongan positif dari sang ibu, kini karya-karya seni lukis

Ivan telah banyak dikoleksi oleh para kolektor. Beberapa pameran seni lukis

yang turut membesarkan nama Ivan diantara adalah bertempat di Balai

Soedjatmoko Surakarta, Taman Ismail Marzuki Jakarta, Hotel Majapahit

Surabaya, The Sunan Hotel Solo, dan lain sebagainya (Sumber:

http://solo.tribunnews.com/2018/10/31/).

2. Stephen Wiltshire

Stephen Wiltshire lahir di London, Inggris, pada tahun 1974 dari orang

tua Karibia; ayahnya, Colvin, adalah penduduk asli Barbados, dan ibunya,

Jenewa, adalah penduduk asli St. Lucia. Pada usia tiga tahun, Wiltshire

didiagnosis menderita autisme, dan masih bisu ketika muda.

179

Pada usia lima tahun,

Wiltshire dikirim ke

Queensmill School di

London di mana ia

menyatakan minatnya

dalam menggambar. Ketika

usianya sekitar tujuh tahun,

Wiltshire menjadi terpesona dengan membuat sketsa bangunan terkenal di

London. Setelah diperlihatkan buku foto yang menggambarkan kehancuran

yang ditimbulkan oleh gempa bumi, ia mulai membuat gambar arsitektur

rinci cityscapes imajiner. Dia mulai berkomunikasi melalui seninya.

Kini Wiltshire dan karyanya telah mendunia, dimana Karya Wiltshire

telah menjadi subjek banyak film dokumenter TV. Ahli saraf terkenal Oliver

Sacks menulis tentang dia dalam bab tentang keajaiban dalam bukunya An

Anthropologist on Mars. Pada tahun 2006, Wiltshire diangkat sebagai

Anggota Ordo Kerajaan Inggris (MBE) untuk layanan seni.

Pada September

2006, Wiltshire membuka

galeri permanennya di

Royal Opera Arcade, Pall

Mall, London. Pada Juli

2009 ia bertindak sebagai

duta Hari Seni Anak-anak di Inggris. Pada 2011, Wiltshire diangkat menjadi

anggota kehormatan Society of Architectural Illustration (SAI). Pada Januari

2015, Wiltshire juga diangkat sebagai anggota kehormatan dari Asosiasi

Seniman Arsitektur Skotlandia (Sumber: https://www.stephenwiltshire.co.uk).

181