untitled - pmpk | kemdikbud
TRANSCRIPT
ii
Disklaimer: Buku ini merupakan Buku Siswa yang dipersiapkan Pemerintah dalam rangka implementasi Kurikulum 2013. Buku ini disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak di bawah koordinasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan dipergunakan dalam tahun ke 5 penerapan Kurikulum 2013 untuk Pendidikan Khusus. Buku ini merupakan “dokumen hidup” yang senantiasa diperbaiki, diperbarui dan dimutakhirkan sesuai dengan dinamika kebutuhan dan perubahan zaman. Masukan dari berbagai kalangan diharapkan dapat meningkatkan kualitas buku ini.
Katalog Dalam Terbitan (KDT)
MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN
Indonesia. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Seni Lukis: Buku Siswa / Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudyaan, 2018
Judul : Buku Siswa Seni Lukis (Manusia,
Pemandangan Alam, Imajiner, Evaluasi, dan
Pengembangan) SMALB Kelas XII
Tunagrahita/Autis
Penulis : Yulianto, M.Sn.
Penelaah : Drs. M. Fajar Prasudi, M.Sn.
Ilustrator : Yulianto, M.Sn.
Diterbitkan oleh : Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar
dan Menengah.
ISBN :
Penyelia Penebitan : Pusat Kurikulum dan Pembelajaran.
iii
KATA SAMBUTAN
Pada tahun pelajaran 2014/2015 Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan mulai memberlakukan Kurikulum 2013 Pendidikan Khusus di
seluruh SLB. Pemberlakuan kurikulum tersebut diikuti dengan penyiapan
buku teks pelajaran sebagai salah satu sarana pendukung dalam
implementasi Kurikulum 2013. Kurikulum pendidikan khusus dirumuskan
secara terpadu meliputi kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan
yang harus dikuasai oleh peserta didik. Kurikulum ini dikembangkan
dengan mengakomodasi hambatan siswa pada setiap ketunaan.
Pada tahun pelajaran 2018/2019 Kementerian Pendidikan dan
kebudayaan melalui Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan
Khusus mempersiapkan buku teks pelajaran keterampilan pilihan SMALB,
yang sudah disesuaikan dengan Perdirjen Nomor 10 Tahun 2017 tentang
Struktur Kurikulum, Kompetensi Dasar, Kompetensi Inti dan Pedoman
Implementasi Kurikulum 2013 Pendidikan Khusus.
Dalam memberikan pelayanan pendidikan bagi peserta didik
berkebutuhan khusus yang bermakna dalam kehidupan, peserta didik perlu
dibekali dengan program keterampilan pilihan yang sesuai dengan bakat
dan minat masing-masing peserta didik, sehingga setelah menyelesaikan
pendidikan mereka mampu mandiri dengan memanfaatkan peluang dan
kesempatan pasar serta potensi yang ada di daerah masing-masing.
Program keterampilan pilihan sangatlah penting bagi peserta didik
berkebutuhan khusus sebagai bekal hidup ketika mereka terjun ditengah-
tengah masyarakat.
Pada tahun anggaran 2018 Direktorat Pembinaan PK dan LK
melaksanakan penyusunan Buku Siswa Seni Lukis Kelas XII untuk
Tunagrahita/Autis. Dalam penyediaan buku Keterampilan Pilihan tersebut,
Direktorat Pembinaan PK dan LK bekerja sama dengan Pusat Kurikulum
dan Perbukuan, P4TK Bisnis dan Pariwisata, P4TK Bidang Seni dan Budaya,
P4TK Bidang Pertanian Cianjur, dan Perguruan Tinggi terkait.
Buku keterampilan pilihan bagi siswa berkebutuhan khusus
dikembangkan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi,
iv
dunia usaha dan dunia kerja untuk memenuhi kebutuhan hidup. Buku
keterampilan pilihan bagi peserta didik berkebutuhan khusus digunakan
sebagai buku acuan pembelajaran yang dipersiapkan untuk mencapai
kemandirian yang disesuaikan dengan kebutuhan pasar dan potensi yang
ada di masing-masing daerah peserta didik. Keterampilan yang
dikembangkan melalui program kemandirian ini adalah keterampilan kerja
praktis dan memerlukan legalitas formal akademis, mudah dilakukan serta
berorientasi kerja.
Buku keterampilan pilihan ini merupakan salah satu sumber belajar
bagi siswa yang dapat dipadukan dengan sumber belajar lainnya sesuai
dengan kemampuan siswa berkebutuhan khusus. Kami berharap buku ini
bisa bermanfaat bagi siswa dan guru dalam melaksanakan kegiatan
belajar-mengajar di sekolah. Selain itu juga dapat dimanfaatkan Kepala
Sekolah, Pengawas, orangtua dan pihak-pihak yang berkepentingan dalam
rangka meningkatkan mutu dan layanan pendidikan bagi siswa
berkebutuhan khusus.Selain diperuntukkan bagi siswa yang belajar di
sekolah luar biasa, juga dapat dimanfaatkan oleh siswa berkebutuhan
khusus yang belajar di sekolah inklusif. Saran dan kritik yang sifatnya
membangun dari berbagai pihak sangat kami harapkan. Melalui
kesempatan ini kami menyampaikan banyak terimakasih kepada Saudara
Drs. M. Fajar Prasudi, M.Sn sebagai penelaah dan Saudara Yulianto, S.Sn.,
M.Sn sebagai penulis sekaligus ilustrator yang telah mencurahkan
pemikirannya untuk mempersiapkan buku ini dengan baik.
September 2018 Direktur Pembinaan PK dan LK
Poppy Dewi Puspitawati
NIP196305211988032001
v
KATA PENGANTAR
Kurikulum Pendidikan Khusus 2013 untuk siswa berkebutuhan khusus
mulai diterapkan pada tahun pelajaran 2014/2015. Kurikulum Pendidikan
Khusus 2013 merupakan kurikulum berbasis kompetensi, di dalamnya
dirumuskan secara terpadu kompetensi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang harus dikuasai oleh siswa. Kurikulum ini dikembangkan
dan dilaksanakan dengan mengakomodasi hambatan siswa sejak
penyusunan Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, dan Silabusnya.
Dengan kurikulum ini, diharapkan dapat mewujudkan lulusan SMALB
Tunagrahita/Autis Indonesia tumbuh dan berkembang menjadi generasi yang
berkarakter, kreatif, danproduktif.Harapan dan sekaligus kemampuan ini
diperjelas dalam kompetensi inti,yang salah satunya, “menyajikan
pengetahuan dalam bahasa yang jelas, logis dan sistematis, dalam karya
yang estetis, atau dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak sehat,
beriman, berakhlak mulia”. Berpijak pada kempotensi tersebut, proses
pembelajaran pada buku ini didukung dengan model pembelajaran berbasis
penemuan (discovery learning) melalui kegiatan-kegiatan berbentuk tugas
(project based learning), dan penyelesaiaan masalah (problem solving based
learning) yang mencakup proses mengamati, menanya, mengumpulkan
informasi, mengasosiasi, dan mengomunikasikan.
Buku Siswa ini disusun sebagai buku teks pelajaran atau bahan ajar
yang membantu mengarahkan siswa dalam mempelajari materi-materi mata
pelajaran keterampilan seni lukis. Buku ini bertujuan untuk mengembangkan
wawasan, ide, gagasan kreatif, dan inovasi-inovasi yang dapat
mengembangkan potensi siswa secara optimal dengan mengacu pada
kondisi, kebutuhan, dan ketrampilan.
Selain sebagai sarana pembelaran seni lukis untuk peserta didik
berkebutuahn khusus. Secara luas Buku Siswa ini dapat dimanfaatkan oleh
pihak-pihak yang berkepentingan dengan peningkatan mutu dan layanan
pendidikan khusus di tanah air. Penulis menyadari benar bahwa Buku Siswa
ini belum sepenuhnya dapat memenuhi tuntutan pembelajaran sebagaimana
mestinya. Oleh karena itu, sebagai naskah awal buku ini memerlukan
vi
perbaikan dan penyempurnaan secara terus menerus. Dengan demikian
kritik dan saran sangat penulis harapkan dari berbagai pihak. Penulis
mengucapkan terimakasih yang tulus kepada semua pihak yang telah
mendukung penyusunan buku ini. Mudah-mudahan karya kecil ini
berkontribusi positif terhadap perkembangan Pendidikan Khusus di Tanah
Air.
Aamiin
Jakarta, 2018
Penulis
vii
DAFTAR ISI
Halaman Prancis ............................................................................................ i
Katalog Dalam Terbitan (KDT) .................................................................. .. ii
Kata Sambutan Direktur Pembinaan PK dan LK ........................................ iii
Kata Pengantar........................................................................................... ... iv
Daftar Isi................................................................................................. ........ vii
Daftar Gambar .................................................................................... .......... x
Daftar Tabel ............................................................................................. ...... xv
BAB I Menggambar Manusia.............................................................. .......... 1
Peta Pembelajaran.. .............................................................................. 2
A. Tujuan Pembelajaran ........................................................................ ... 3
B. Kegiatan Pemebelajaran.................................................................... .. 3
Pembelajaran 1 Menggambar Karakter Wajah Manusia ................. 7
Pembelajaran 2 Menggambar Karakter Manusia (Anak-Anak) ....... 18
Pembelajaran 3 Menggambar Karakter Manusia Dewasa ............... 26
C. Refleksi .................................................................................................... 35
D. Rangkuman.................................................................................... ........ 35
E. Interaksi Orang Tua............................................................................... 37
F. Latihan Soal ............................................................................................ 37
BAB II Melukis Potrait manusia .................................................................... 39
Peta Pembelajaran ................................................................................ 40
A. Tujuan Pembelajaran ............................................................................ 41
B. Kegiatan Pembelajaran ........................................................................ 41
Pembelajaran 1 Melukis Potrait Anak-Anak ...................................... 45
Pembelajaran 2 Melukis Potrait Manusia Desawa ............................ 54
Pembelajaran 3 Melukis Potrait Manusia Lansia .............................. 62
C. Refleksi .................................................................................................... 69
D. Rangkuman.................................................................................... ........ 70
E. Interaksi Orang Tua............................................................................... 70
F. Latihan Soal ............................................................................................ 71
viii
BAB III Melukis Pemandangan dan Aktivitas Manusia .............................. 73
Peta Pembelajaran ................................................................................ 74
A. Tujuan Pembelajaran ............................................................................ 75
C. Kegiatan Pembelajaran......................................................................... 75
Pembelajaran 1 Melukis Pemandangan Alam .................................... 79
Pembelajaran 2 Melukis Aktivitas Manusia ........................................ 89
D. Refleksi ................................................................................................... 97
E. Rangkuman.................................................................................... ........ 98
F. Interaksi Orang Tua............................................................................... 99
G. Latihan Soal ........................................................................................... 99
BAB IV Melukis Imajiner................................................................................. 101
Peta Pembelajaran ................................................................................ 102
A. Tujuan Pembelajaran ............................................................................ 103
B. Kegiatan Pembelajaran ........................................................................ 103
Pembelajaran 1 Melukis Imajiner Bentuk Alam Benda .................... 107
Pembelajaran 2 Melukis Imajier Bentuk Flora Fauna ........................ 115
Pembelajaran 3 Melukis Imajiner Bentuk Manusia ........................... 123
C. Refleksi .................................................................................................... 130
D. Rangkuman.................................................................................... ........ 130
E. Interaksi Orang Tua............................................................................... 131
F. Latihan Soal ............................................................................................ 131
BAB V Evaluasi dan Pengembangan Karya Seni Lukis ............................... 133
Peta Pembelajaran ................................................................................ 134
A. Tujuan Pembelajaran ............................................................................ 135
B. Kegiatan Pembelajaran ........................................................................ 135
Pembelajaran 1 Evaluasi Karya Seni Lukis ......................................... 138
Pembelajaran 2 Pengembangan Karya Seni Lukis ............................ 145
C. Refleksi .................................................................................................... 163
D. Rangkuman ............................................................................................ 164
E. Interaksi Orang Tua ............................................................................... 150
F. Latihan dan Tugas ................................................................................. 150
ix
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 169
GLOSARIUM ................................................................................................. 171
Lampiran ...................................................................................................... 173
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Sketsa karakter tubuh pria dan wanita ............................... 8
Gambar 1.2 Proporsi Manusia sesuai dengan tingkatan usia ................. 6
Gambar 1.3 Karya-karya gambar wajah manusia dewasa....................... 7
Gambar 1.4 Bentuk global wajah manusia ................................................ 8
Gambar 1.5 Bentuk mata manusia ............................................................. 8
Gambar 1.6 Bentuk hidung manusia .......................................................... 8
Gambar 1.7 Beberapa bentuk mulut/bibir manusia ................................. 8
Gambar 1.8 Beberapa bentuk telinga manusia ......................................... 9
Gambar 1.9 Beberapa karakter bentuk rambut pria dan wanita ............. 9
Gambar 1.10 Proporsi karakter wajah batita ............................................... 10
Gambar 1.11 Proporsi karakter wajah anak-anak ....................................... 10
Gambar 1.12 Proporsi karakter wajah wanita dewasa ............................... 10
Gambar 1.13 Proporsi wajah manusia dewasa tampak samping dan ¾ . 11
Gambar 1.14 Contoh sketsa mata, hidung, telinga, dan bibir ................... 12
Gambar 1.15 Pola dasar bentuk wajah ............................................................. 14
Gambar 1.16 Garis bantu bagian-bagian wajah ......................................... 14
Gambar 1.17 penerapan pembentukan bagian-bagaian wajah ................ 15
Gambar 1.18 Pengarsiran bagian-bagian wajah ......................................... 15
Gambar 1.19 Pengarsiran bagian-bagian wajah dengan lebih detail ...... 16
Gambar 1.20 “Face”, 30cm x 20cm pensil pada kertas ..................................... 17
Gambar 1.21 Foto Anak-Anak “full body” .......................................................... 18
Gambar 1.22 Karya gambar karakter anak-anak .............................................. 19
Gambar 1.23 Sketsa karakter anak-anak dengan pensil .................................. 20
Gambar 1.24 Pembuatan sketsa figur anak-anak dengan garis bantu ............ 22
Gambar 1.25 Proses pembentukan bagian-bagian tubuh figur anak-anak ..... 22
Gambar 1.26 Pengarsiran bagian-bagian tubuh sesuai dengan gelap
terang ......................................................................................... 23
Gambar 1.27 Pengarsiran detail bagian-bagian tubuh .................................... 23
Gambar 1.28 Karya gambar karakter anak-anak ......................................... 24
Gambar 1.29 Foto Manusia Dewasa ................................................................. 26
Gambar 1.30 Karya gambar karakter manusia dewasa .................................... 27
Gambar 1.31 Sketsa wajah manusia dengan pensil ......................................... 29
Gambar 1.32 Sketsa figur manusia dewasa ..................................................... 30
xi
Gambar 1.33 Proses pembentukan bagian-bagian tubuh figur manusia
dewasa ........................................................................................ 31
Gambar 1.34 Proses arsir bagian-bagian tubuh figur manusia dewasa .......... 31
Gambar 1.35 Garp detail dan finishing gambar figur manusia dewasa. ......... 32
Gambar 1.36 Karya gambar manusia figur dewasa, “Male Proportion”, 2018, . 33
Gambar 2.1 Contoh lukisan potret tampak depan .................................... 43
Gambar 2.2 Contoh lukisan potret tampak samping ................................ 43
Gambar 2.3 Contoh lukisan potret tampak ¾ ........................................... 44
Gambar 2.4 Foto figur anak-anak ................................................................ 45
Gambar 2.5 Contoh lukisan potret figur anak-anak .................................. 45
Gambar 2.6 Sketsa potret anak-anak dengan pensil ................................ 48
Gambar 2.7 Pembuatan sketsa figur anak-anak ....................................... 50
Gambar 2.8 Penerapan warna dasar objek/figur anak-anak .................. 50
Gambar 2.9 Pewarnaan sesuai dengan gelap terang objek ..................... 51
Gambar 2.10 Proses garap detail dasar objek/figur anak-anak ................ 51
Gambar 2.11 Karya seni lukis potret figur anak-anak ................................ 52
Gambar 2.12 Figur Manusia Dewasa ............................................................ 54
Gambar 2.13 Karya seni lukis potret, cat minyak pada kanvas .................. 55
Gambar 2.14 Sketsa potret perempuan dengan pensil pada kertas ......... 56
Gambar 2.15 Sketsa global figur .................................................................... 58
Gambar 2.16 Penerapan warna dasar pada objek ...................................... 58
Gambar 2.17 Penerapan warna lanjutan pada objek .................................. 59
Gambar 2.18 Garap detail dan finishing ...................................................... 59
Gambar 2.19 Karya seni lukis potret perempuan ......................................... 60
Gambar 2.20 Karya foto figur perempuan lanjut usia ................................. 62
Gambar 2.21 Karya seni lukis potret figur kakek ......................................... 63
Gambar 2.22 Sketsa figur kakek .................................................................... 64
Gambar 2.23 Sketsa figur lanjut usia pada kertas ....................................... 66
Gambar 2.24 Penerapan warna dasar pada objek ...................................... 66
Gambar 2.25 Penerapan warna lanjutan pada objek .................................. 67
Gambar 2.26 Garap detail dan finishing ...................................................... 67
Gambar 2.27 Karya seni lukis potret figur kakek, dengan cat air .............. 68
Gambar 3.1 Ilustrasi pemilihan obyek melukis pemandangan alam ..... 77
xii
Gambar 3.2 Bentuk garis vertikal dan horizontal foto pemandangan .... 79
Gambar 3.3 Foto landscape pedesaan ........................................................ 80
Gambar 3.4 Lukisan Pemandangan alam, cat air pada kertas ................ 81
Gambar 3.5 Lukisan Pemandangan alam, cat minyak pada kanvas ....... 81
Gambar 3.6 Sketsa Pemandangan alam dengan pensil pada kertas ..... 83
Gambar 3.7 Sketsa dasar pemandangan .................................................... 85
Gambar 3.8 Pewarnaan dasar obyek pemandangan alam ...................... 85
Gambar 3.9 Pewarnaan gelap terang obyek pemandangan alam .......... 86
Gambar 3.10 Pendetailan dan finishing lukisan pemandangan alam ..... 86
Gambar 3.11 Karya seni lukisPemandangan alam ...................................... 87
Gambar 3.12 Contoh foto aktivitas manusia ................................................ 89
Gambar 3.13 Lukisan “Aktivitas Manusia dengan cat minyak ................... 90
Gambar 3.14 Sketsa “aktivitas manusia”dengan pensilpada kertas ......... 92
Gambar 3.15 Sketsa dasar obyek aktivits manusia dengn pensil .............. 93
Gambar 3.16 Menegaskan sketsa awal dengan cat .................................... 94
Gambar 3.17 Penerapan warna dasr obyek aktivitas manusia .................. 94
Gambar 3.18 Pembentukan obyek aktivitas manusia sesuai denan gelap
terang ......................................................................................... 95
Gambar 3.19 Pendetailan dan finishing lukisan aktivitas manusia .......... 95
Gambar 3.20 Karya seni lukis aktivitas manusia “Membatik” .................... 96
Gambar 4.1 Lukisan Koboe Sarawan .............................................................. 104
Gambar 4.2 Lukisan Koboe Sarawan .............................................................. 104
Gambar 4.3 Lukisan Salvador Dali .................................................................. 105
Gambar 4.4 Seni lukis karya Salvador Dali, cat minyak pada kanvas ............. 107
Gambar 4.5 Sketsa bentuk imajiner alam benda ........................................... 109
Gambar 4.6 Sketsa dasar bentuk imajiner alam benda .................................. 111
Gambar 4.7 Pewarnaan dasar obyek imajiner alam benda ............................ 111
Gambar 4.8 Pembentukan obyek imajiner alam benda .................................. 112
Gambar 4.9 Pendetailan dan finishing lukisan imajiner alam benda ............ 112
Gambar 4.10 Karya seni lukis imajiner alam benda dengan cat air
pada kertas ................................................................................. 113
Gambar 4.11 Lukisan imajiner flora dan fauna ................................................ 115
Gambar 4.12 Sketsa bentuk imajiner flora dan fauna ...................................... 117
Gambar 4.13 Sketsa dasar bentuk imajiner flora fauna ................................... 119
xiii
Gambar 4.14 Penegasan Sketsa dasar bentuk imajiner flora fauna ................. 119
Gambar 4.15 Pewarnaan dasar obyek imajiner flora fauna ............................. 120
Gambar 4.16 Pembentukan obyek imajiner flora fauna ................................... 120
Gambar 4.17 Pendetailan dan finishing lukisan bentuk imajiner flora fauna .. 121
Gambar 4.18 Karya seni lukis imajiner “Flora dan Fauna” ................................ 123
Gambar 4.19 Seni lukis karya imajiner figur manusia ...................................... 125
Gambar 4.20 Sketsa dasar obyek imajiner manusia ......................................... 126
Gambar 4.21 Pewarnaan dasar bentuk imajiner manusia ............................... 127
Gambar 4.22 Pembentukan obyek dengan teknik gradasi ............................... 127
Gambar 4.23 Pendetailan dan finishing lukisan bentuk imajiner manusia ..... 128
Gambar 4.24 Karya seni lukis imajiner manusia ................................................ 128
Gambar 5.1 Lukisan karya Yulianto, 2013, Dimana Rumahku ........................ 138
Gambar 5.2 5.2 Lukisan karya Aksa Dit Atachri, 2017, “Kuda” ........................ 142
Gambar 5.3 Hasil karya melukis pada talenan kayu ....................................... 146
Gambar 5.4 Abstraksi bentuk ikan .................................................................. 147
Gambar 5.5 Abstraksi bentuk pohon .............................................................. 147
Gambar 5.6 Hasil melukis pada air ............................................................. 148
Gambar 5.7 Sketsa bentuk pada talenan kayu ............................................... 154
Gambar 5.8 Warna dasar obyek “ikan” ........................................................... 154
Gambar 5.9 Pewarnaan sesuai dengan gelap terang obyek .......................... 155
Gambar 5.10 Garap detail dan finishing karya ................................................ 155
Gambar 5.11 Karya seni lukis potret figur anak-anak ................................ 156
Gambar 5.12 Pembuatan garis awal menggunakan ........................................ 157
Gambar 5.13 Pembuatan bentuk dasar batang pohon menggunakan
sedotan .............................................................................................. 158
Gambar 5.14 Pembuatan bentuk ranting-ranting pohon menggunakan
sedotan ....................................................................................... 158
Gambar 5.15 Penegasan obyek dan finishing .................................................. 159
Gambar 5.16 “Pohon” Karya seni lukis pengembangan alat dengan sedotan. . 159
Gambar 5.17 Alat dan bahan melukis dengan air ............................................ 160
Gambar 5.18 Penerapan warna merah pada air .............................................. 161
Gambar 5.19 Penerapan warna putih pada air ................................................ 161
Gambar 5.20 Penerapan warna putih pada air ................................................ 161
Gambar 5.21 Memindahkan warna pada kertas .............................................. 162
xiv
Gambar 5.22 Mengangkat hasil pemindahan warna dari air ke media kertas 162
Gambar 5.23 Karya pengembangan teknik melukis dengan air ....................... 162
Gambar 5.24 Lukisan Yulianto, 2017, “Flora”, 40x30cm, akrilik pada kanvas .... 166
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Alat dan Bahan Menggambar dengan Pensil .............................. 4
Tabel 2.1 Alat dan Bahan Melukis Potret .................................................... 42
Tabel 3.1 Alat dan Bahan Melukis Pemandangan dan Akvivitas Manusia . 78
Tabel 4.1 Alat dan Bahan Melukis Imajiner ................................................ 106
Tabel 5.1 Alat dan Bahan Melukis Melukis pada Talenan Kayu .................. 149
Tabel 5.1 Alat dan Bahan Melukis dengan Sedotan ................................... 150
Tabel 5.1 Alat dan Bahan Melukis dengan Air ............................................ 151
2
Peta Pembelajaran Menggambar Manusia
Menggambar Manusia
Obyek Wajah
Obyek Anak-Anak
Obyek Dewasa
Menyiapkan Alat Bahan
Studi Karakter Bentuk
Pembuatan Sketsa
Memberi kesan volume (Gelap terang)
Finishing
3
A. Tujuan Pembelajaran
Melalui pendekatan saintifik peserta didik mampu menangkap dan
mempersepsi bentuk karakter manusia, yang dipindahkan ke media gambar
dengan tepat, meliputi:
1) Wajah Manusia
2) Anak-Anak
3) Dewasa
Melalui kegiatan menggambar manusia ini diharapkan mampu
memberikan pemahaman kepada peserta didik tentang karakter bentuk
manusia (proporsi dan gelap terang/ kesan volume). Dengan memperbanyak
latihan menggambar manusia dapat memperkaya perbendaharaan rupa dan
memperdalam gagasan pada kegiatan selanjutnya. Terlebih dalam
pembuatan karya seni lukis realis, suasana ataupun bentuk imajiner.
B. Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran menggambar manusia pada dasarnya serupa dengan
praktik menggambar bentuk yang telah dipelajarai pada kelas sebelumnya.
Menggambar manusia adalah proses mentransformasikan obyek manusia
yang telah di amati ataupun dibayangkan pada sebuah media gambar.
Dalam menggambar manusia terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan,
meliputi:
1. Teknik dan langkah-langkah menggambar manusia
Secara umum teknik menggambar manusia terbagi menjadi empat
langkah utama, yaitu: pembuatan pola dasar, pembentukan, pewarnaan
gambar, pendetailan akhir dan finishing.
2. Alat dan Bahan
4
Adapun alat dan bahan menggambar manusia dengan pensil
diuraikan melalui tabel berikut.
Tabel 1.1 Alat dan Bahan Menggambar dengan Pensil
No.
Nama Alat/Bahan
Fungsi Alat/Bahan
Alat:
1. Papan Gambar Digunakan sebagai alas menggambar.
2. Penghapus Digunakan sebagai alat meghapus dan
merapikan gambar.
3. Penggaris/Mistar Digunakan untuk membuat garis lurus.
4. Rautan Pensil Digunakan untuk meruncingkan pensil
Bahan:
1. Pensil
(B,2B,3B,4b,5B)
Medium yang digunakan untuk
membentuk gelap terang suatu obyek.
2. Kertas Bidang untuk menggambar
3. Gloos Varnish Medium yang digunakan sebagai bahan
pelapis atau pelindung karya dari debu
ataupun goresan.
3. Anatomi Tubuh Manusia
Bagian utama anatomi tubuh manusia terdiri dari:
a. Kepala, meliputi: kepala bagian atas, mata, hidung, telinga dan
mulut.
b. Tubuh, meliputi postur keseluruhan dan pinggul, bahu,punggung,
dada, perut.
c. Tangan dan Kaki
4. Karakter Tubuh
Karakter tubuh yang perlu dikanli adalah karajter tubuh pria atau
wanita. Karakter tubuh pria identik dengan tubuh yang yang kuat, kekar,
berotot, dan tegap. Sedangkan wanita memiliki karakter tubuh yang
gemulai, berkulit lembut, dan umumnya lebih kecil dari pria.
5
Gambar 1.1 Sketsa karakter tubuh pria dan wanita
(Sumber: https://id.pinterest.com)
5. Proporsi
Proporsi adalah perbandingan antara bagian yang satu dengan
bagian lain yang dipadukan. Proporsi manusia dapat disesuaikan dengan
tingkatan usianya, meliputi:
a. Usia batita (1 - 3 tahun) menggunakan proporsi tubuh 1 : 4 tinggi
kepala
b. Usia balita (4 - 6 tahun) menggunakan proporsi tubuh 1 : 5 tinggi
kepala
c. Usia anak-anak (7 - 13 tahun) menggunakan proporsi tubuh 1 : 6
tinggi kepala
d. Usia remaja (14 - 17 tahun) menggunakan proporsi tubuh 1 : 7
tinggi kepala
e. Usia dewasa (18 - 45 tahun) menggunakan proporsi tubuh 1 : 8 - 8
½ tinggi kepala
6
Gambar 1.2 Proporsi Manusia sesuai dengan tingkatan usia.
(Sumber: https://nikeartstudio.files.wordpress.com)
7
Pembelajaran 1
Menggambar Wajah Manusia
Cermati uraian teks dan gambar-gambar berikut.
Gambar 1.3 Karya-karya gambar wajah mannusia menggunakan pensil pada kertas
(Sumber: http://id.pinterest.com)
Dalam proses menggambar wajah manusia terdapat enam bagian
yang harus diperhatikan yaitu: bentuk global atau tengkorak wajah manusia,
mata, hidung, mulu/bibir, telinga, dan rambut. Enam bagian tersebut menjadi
karakter utama wajah seseorang.
8
Gambar 1.4 Bentuk global wajah manusia
(Sumber: https://id.pinterest.com)
Gambar 1.7 Beberapa bentuk mulut/bibir manusia.
(Sumber: https://id.pinterest.com)
Gambar 1.5 Bentuk mata manusia
(Sumber: https://id.pinterest.com)
Gambar 1.6 Bentuk hidung manusia
(Sumber: Dokumen Pribadi)
9
Gambar 1.8 Beberapa bentuk telinga manusia
(Sumber: https://id.pinterest.com)
Gambar 1.9 Beberapa karakter bentuk rambut pria dan wanita
(Sumber: https://id.pinterest.com)
Setelah mengetahui bagian-bagian karakter wajah manusia, dalam
praktiknya peserta didik perlu memperhatikan prosporsi dan penempatan
bagian-bagian wajah manusia dengan benar. Prosporsi tersebut diterapkan
dengan memperhatikan tingkatan usia. Untuk lebih jelas mengenai proporsi
wajah manusia perhatikan gambar berikut.
10
Gambar 1.10 Proporsi karakter wajah batita
(Sumber: https://id.pinterest.com)
Gambar 1.11 Proporsi karakter wajah anak-anak
(Sumber: https://id.pinterest.com)
Gambar 1.12 Proporsi karakter wajah wanita dewasa
(Sumber: https://id.pinterest.com)
11
Gambar 1.13 Proporsi karakter wajah manusia dewasa tampak samping dan ¾
(Sumber: https://id.pinterest.com)
Setelah memahami teks bacaan dan karakter gambar wajah manusia, buatlah 4 pertanyaan tentang menggambar manusia tersebut.
Contoh:
1. Bagaiamanakah cara menggambar wajah manusia?
2. ........................................................................................................................
3. .........................................................................................................................
4. .........................................................................................................................
Sebelum mulai menggambar wajah manusia peserta didik perlu
melakukan studi jenis atau karakter bentuk wajah manusia. Untuk itu
lakukan hal berikut ini.
12
Contoh:
Gambar 1.14 Contoh gambar sketsa hidung, telinga, bibir, dan mata dengan pensil
(Sumber: Wang, Thomas C. 2002)
a. Pergilah ke perpustakaan untuk mencari informasi mengenai
karakter bentuk indra pada wajah manusia.
b. Diskusikan dengan teman Anda mengenai karakter bentuk
hidung, bibir, mata, telinga, alis yang dimiliki manusia.
c. Bandingkan ukuran dan letak bagian-perbagian indra
manusia sesuai dengan krakter usia.
d. Selanjutnya dengan kertas ukuran A4 dan pensil 2B, buatlah
gambar sketsa mata, alis, hidung, telinga, bibir/mulut secara
terpisah.
13
Buatlah gambar wajah manusia sesuai dengan arahan dari guru.
Untuk mempermudah proses menggambar wajah mansuia, perhatikan
langkah-langkah menggambar wajah berikut.
Contoh:
“Menggambar wajah perempuan dewasa menggunakan pensil pada kertas”
Awali praktik menggambar wajah dengan mengisi cek list alat dan bahan
yang digunakan.
No.
Nama Alat/Bahan
Tersedia
Keterangan Ada Tidak Ada
Alat:
1. Papan Gambar
2. Penghapus
3. Penggaris/Mistar
4. Rautan
5. Jangka
Bahan:
1. Pensil
(B,2B,3B,4b,5B)
2. Kertas
3. Gloos Varnish
Notasi: Berikan tanda (√) untuk menunjukkan kesediaan alat dan bahan.
Catatan: Siapkan alat dan bahan menggambar karakter wajah tersebut pada
ruang kerja atau studio lukis. Pastikan alat dan bahan yang Anda siapkan
tepat, lengkap, dan aman untuk digunakan.
14
1) Mulailah menggambar
manusia dengan bentuk
pola dasar yakni lingkaran.
Gambar 1.15 Pola dasar bentuk wajah
(Sumber: http://id.pinterest.com)
2) Buatlah garis bantu
untuk menempatkan
bagian-bagian wajah
manusia.
Gambar 1.16 Garis bantu bagian-bagian wajah
(Sumber: http://id.pinterest.com)
15
3) Gambarlah bagian-
bagian wajah manusia
sesuai dengan letak dan
proporsinya menggunakan
pensil.
Gambar 1.17 Penerapan pembentukan bagian-bagian wajah
(Sumber: http://id.pinterest.com)
4) Arsirlah bagian-
bagian wajah manusia
sesuai dengan bentuk yang
Anda amati dengan pensil.
Gambar 1.18 Pengarsiran bagian-bagian wajah
(Sumber: http://id.pinterest.com)
16
Gambar 1.20 “Face”, 30cm x 20cm pensil pada kertas
(Sumber: http://id.pinterest.com)
5) Amati kembali
gambar wajah yang telah
Anda buat. Bila gambar
benar-benar telah selesai
tulis namamu pada salah
satu sudut bawah gambar.
Untuk menjaga kualitas
karya, lapisi karya Anda
dengan gloss varnish.
Gambar 1.19 Pengarsirn bagian-bagian wajah dengan lebih detail
(Sumber: http://id.pinterest.com)
17
Sebelum melanjutkan pada kegiatan berikutnya. Praktikan pembuatan
gambar wajah manusia tersebut secara berlang-ulang. Lakukanlah hingga
karya mencapai bentuk yang maksimal.
a. Presentasi Karya
Presentasikan gambar wajah yang berhasil Anda buat kepada guru dan
teman-teman. Ceritakan hal menarik maupun kendala-kendala yang Anda
hadapi selama proses menggambar.
Demi menunjang keberhasilan Anda dalam praktik berikutnya. Berilah
kesempatan pada guru dan teman-teman, untuk mengapresiasi kelebihan
maupun kekurangan karya yang telah Anda buat.
b. Hasil Presentasi
Setelah selesai melakukan presentasi, tulislah kekurangan dan
kelebihan gambar Anda.
Contoh:
Tugas Praktik “Menggambar Wajah Manusia”
Badung Wira Sanjaya, 2017, “Wajah Idolaku”, 20cm x 30cm, pensil pada kertas
Kekurangan:
1) Arsiran pada bagian hidung terlalu gelap.
2) ...........................................................................................................................
Kelebihan:
1) Jenis arsiran yang diterapkan unik.
2) ...........................................................................................................................
18
Pembelajaran 2
Menggambar Karakter Anak-Anak
Amatilah gambar-gambar berikut.
Gambar 1.21 Foto Anak-Anak “full body”
(Sumber: http://pixabay.com)
19
Gambar 1.22 Karya gambar karakter anak-anak menggunakan pensil pada kertas
(Sumber: http://id.pinterest.com)
Apa yang Anda tangkap dari gambar tersebut?
Setelah melakukan pengamatan terhadap contoh gambar karakter
anak-anak. Buatlah 4 pertanyaan tentang contoh-contoh gambar tersebut.
Contoh:
1. Bagaimanakah cara menggambar karakter anak-anak dengan pensil?
2. ........................................................................................................................
20
3. .........................................................................................................................
4. .........................................................................................................................
Sebelum mulai melukis karakter anak-anak, peserta didik perlu
melakukan studi bentuk karakter anak-anak. Untuk itu lakukan hal berikut
ini.
Contoh:
Gambar 1.23 Sketsa karakter anak-anak dengan pensil
(Sumber: Dokumen Pribadi)
a. Pergilah keperpustakaan untuk mencari informasi mengenai
foto karakter anak-anak.
b. Diskusikan dengan temanmu mengenai proporsi karakter
anak-anak.
c. Selanjutnya cari dua foto anak-anak yang berbeda.
d. Dengan kertas ukuran A4 dan pensil 2B, buatlah gambar
sketsa dari 2 foto anak-anak yang berhasil Anda temukan.
21
Buatlah gambar karakter anak-anak sesuai dengan arahan dari guru.
Untuk mempermudah proses menggambar, perhatikan langkah-langkah
berikut.
Contoh:
“Menggambar karakter anak perempuan, dengan pensil pada kertas”
Awali praktik menggambar karkater anak-anak dengan mengisi cek list alat
dan bahan yang digunakan
No.
Nama Alat/Bahan
Tersedia
Keterangan Ada Tidak Ada
Alat:
1. Papan Gambar
2. Penghapus
3. Penggaris/Mistar
4. Rautan Pensil
Bahan:
1. Pensil
(B,2B,3B,4b,5B)
2. Kertas
3. Gloos Varnish
Notasi: Berikan tanda (√) untuk menunjukkan kesediaan alat dan bahan.
Catatan: Siapkan alat dan bahan menggambar karakter anak-anak tersebut
pada ruang kerja atau studio lukis. Pastikan alat dan bahan yang Anda
siapkan tepat, lengkap, dan aman untuk digunakan.
22
1) Buatlah garis bantu
untuk menempatkan
bagian-bagian tubuh anak
manusia. Kemudian buat
sketsa global karakter
anak-anak,
Gambar 1.24 Pembuatan sketsa figur anak-anak dengan
garis bantu
(Sumber: Dokumen Pribadi)
2) Gambarlah bagian-
bagian tubuh anak-anak
sesuai dengan letak dan
proporsinya.
Gambar 1.25 Proses pembentukan bagian-bagian
tubuh figur anak-anak
(Sumber: Dokumen Pribadi)
23
3) Arsirlah bagian-bagian
figur anak-anak sesuai
dengan bentuk yang Anda
amati dengan pensil.
Gambar 1.26 Pengarsiran bagian-bagian tubuh sesuai dengan gelap
terang.
(Sumber: Dokumen Pribadi)
4) Amati kembali gambar
yang telah Anda buat.
Dengan pensil yang runcing
detailkan bagian-bagian figur
anak-anak seperti: bentuk
rambut, cekungan mata, alis,
dan lipatan kain. Bila gambar
benar-benar telah selesai.
Tulis namamu pada salah
satu sudut bawah gambar.
Untuk menjaga kualita karya,
lapisi karya Anda dengan
gloss varnish.
Gambar 1.27 Pengarsiran detail bagian-bagian tubuh
(Sumber: Dokumen Pribadi)
24
Gambar 1.28 Karya gambar anak-anak “Child Proportion ”, 2018, 29x21, pensil pada kertas
(Sumber: Dokumen Pribadi)
Sebelum melanjutkan pada kegiatan tahap berikutnya. Praktikan
pembuatan gambar karakter anak-anak tersebut secara berlang-ulang.
Lakukanlah hingga karya mencapai bentuk yang maksimal.
25
a. Presentasi Karya
Presentasikan gambar manusia yang telah berhasil Anda buat kepada
teman dan guru. Ceritakan hal menarik maupun kendala-kendala yang Anda
hadapi selama proses menggambar.
Demi menunjang keberhasilan Anda dalam praktik berikutnya. Berilah
kesempatan pada guru dan teman, untuk mengapresiasi kelebihan maupun
kekurangan karya yang telah Anda buat.
b. Hasil Presentasi
Setelah selesai melakukan presentasi, tulislah kekurangan dan
kelebihan hasil karya yang berhasil Anda buat.
Contoh:
Tugas Praktik Menggambar “Anak-Anak”
Wira Abdi Negara, 2017, “Idola Masa Kecil”, 20cm x 30cm, pensil pada kertas
Kekurangan:
1) Kesan volume pada tangan kurang nampak
2) ...........................................................................................................................
Kelebihan:
1) Jenis arsiran yang diterapkan unik.
2) ...........................................................................................................................
26
Pembelajaran 3
Menggambar Karakter Manusia Dewasa
Amatilah gambar-gambar berikut.
Gambar 1.29 Foto Manusia Dewasa
(Sumber: http://pixabay.com)
27
Gambar 1.30 Karya gambar karakter manusia dewasa dengan pensil pada kertas
(Sumber: https://id.pinterest.co)
Apa yang Anda tangkap dari gambar tersebut?
Setelah melakukan pengamatan terhadap contoh gambar karakter
manusia dewasa. Buatlah 4 pertanyaan tentang contoh-contoh gambar
tersebut.
28
Contoh:
1. Bagaiamanakah cara menggambar karakter manusia dewasa dengan pensil?
2. ........................................................................................................................
3. .........................................................................................................................
4. .........................................................................................................................
Sebelum praktik menggambar manusia. Peserta didik perlu melakukan
studi jenis atau karakter bentuk dasar karakter manusia dewasa. Untuk itu
lakukan hal berikut ini.
a. Pergilah keperpustakaan untuk mencari informasi mengenai
foto karakter manusia dewasa.
b. Diskusikan dengan teman Anda mengenai proporsi karakter
manusia dewasa.
c. Selanjutnya cari dua foto yang berbeda.
d. Dengan kertas ukuran A4 dan pensil 2B, buatlah gambar
sketsa dari 2 foto manusia dewasa yang berhasil Anda
temukan.
29
Contoh:
Gambar 1.31 Sketsa wajah manusia dengan pensil
(Sumber: https://belajar-menggambar.blogspot.co.id)
Buatlah gambar karakter manusia dewasa sesuai dengan arahan dari
guru. Untuk mempermudah proses menggambar, perhatikan langkah-
langkah menggambar manusia dewasa dengan pensil berikut.
Contoh:
“Menggambar karakter pria dewasa dengan pensil pada ketas”
Awali praktik menggambar wajah dengan mengisi cek list alat dan bahan
yang digunakan.
30
No.
Nama Alat/Bahan
Tersedia
Keterangan Ada Tidak Ada
Alat:
1. Papan Gambar
2. Penghapus
3. Penggaris/Mistar
4. Rautan Pensil
Bahan:
1. Pensil
(B,2B,3B,4b,5B)
2. Kertas
3. Gloos Varnish
Notasi: Berikan tanda (√) untuk menunjukkan kesediaan alat dan bahan.
Catatan: Siapkan alat dan bahan menggambar karakter wajah tersebut pada
ruang kerja atau studio lukis. Pastikan alat dan bahan yang Anda siapkan
tepat, lengkap, dan aman untuk digunakan.
1) Buatlah sket kasar
secara keseluruhan. Terap-
kan garis bantu untuk
menempatkan bagian-
perbagian bentuk obyek.
Gambar 1.32 sketsa figur manusia dewasa dengan
garis bantu.
(Sumber: Dokumen Pribadi)
31
2) Gambarlah bagian-
bagian manusia sesuai
dengan tempat dan
proporsinya
Gambar 1.33 Proses pembentukan bagian-bagian tubuh figur manusia dewasa.
(Sumber: Dokumen Pribadi)
3) perhatikan gelap terang
obyek. Arsirlah secara
perlahan pada tiap-tiap
bagian obyek dengan
menggunakan pensil.
Gambar 1.34 Proses arsir bagian-bagian tubuh figur
manusia dewasa.
(Sumber: Dokumen Pribadi)
32
4) Dengan pensil yang
runcing, detailkan bagian –
bagian tubuh figur, seperti
rambut, lipatan kain,
cekungan mata dan
hidung.
Kemudian amati kembali
gambar yang telah Anda
buat. Bila gambar benar-
benar telah selesai. Tulis
namamu pada salah satu
sudut bawah gambar.
Untuk menjaga kualita
karya, lapisi karya Anda
dengan gloss varnish.
Gambar 1.35 Garp detail dan finishing gambar figur
manusia dewasa.
(Sumber: Dokumen Pribadi)
33
Gambar 1.36 Karya gambar manusia figur dewasa, “Male Proportion”, 2018, 29x21cm, pensil pada kertas.
(Sumber: Dokumen Pribadi)
Sebelum melanjutkan kegiatan berikutnya. Praktikan pembuatan
gambar karakter manusia dewasa tersebut secara berlang-ulang. Lakukanlah
hingga karya mencapai bentuk yang maksimal.
34
a. Presentasi Karya
Presentasikan gambar manusia yang telah berhasil Anda buat kepada
teman dan gurumu. Ceritakan hal menarik maupun kendala-kendala yang
Anda hadapi selama proses menggambar.
Demi menunjang keberhasilan dalam praktik berikutnya, berilah
kesempatan pada guru dan teman Anda untuk mengapresiasi kelebihan
maupun kekurangan karya yang telah Anda buat.
b. Hasil Presentasi
Setelah selesai melakukan presentasi, tulislah kekurangan dan
kelebihan hasil karya yang berhasil Anda buat.
Contoh:
Tugas Praktik Menggambar Figur “Manusia Dewasa”
Saiful Hidayat, 2017, “Self ”, 20cm x 30cm, pensil pada kertas
Kekurangan:
1) proporsi tangan terlalu panjang
2) ...........................................................................................................................
Kelebihan:
1) Jenis arsiran yang diterapkan unik.
2) ...........................................................................................................................
35
C. Refleksi
Sebelum melanjutkan kegiatan pembelajaran berikutnya, ayo lakukan
refleksi dengan menjawab pertanyaan berikut:
1. Bagaimana materi yang diperoleh dalam kegiatan pembelajaran
menggambar manusia?
2. Apa saja manfaat kegiatan pembelajaran menggambar manusia?
3. Apakah Anda memperoleh pengalaman positif atau menarik dalam
pembelajaran ini?
4. Sebutkan kendala-kendala yang Anda hadapi selama pembelajaran
dalam bab ini!
Tulislah dengan baik jawaban Anda pada buku tulis.
D. Rangkuman
Pada bab I ini, termuat 3 materi pembelajaran yakni menggambar
wajah manusia, figur anak-anak, dan figur manusia dewasa. Dalam kegiatan
pembelajarannya peserta diarahkan untuk melakukan pengamatan,
membuat ataupun merumuskan pertanyaan, mengumpulkan informasi,
ekplorasi, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan hasil karya.
Ada beberapa kemampuan yang perlu dikuasai dalam menggambar manusia,
yaitu:
a. Memilih objek dan mempersepsikan karakter objek manusia yang
hendak digambar.
b. Menentukan sudut pandang yang baik terhadap objek yang hendak
digambar.
c. Mentransformasikan bentuk objek ke atas bidang gambar.
36
d. Menjadikan ilusi tiga dimensi terhadap objek manusia yang digambar
dengan menerapakan prinsip perspektif, proporsi, dan gelap terang.
e. Mentransformasikan karakter permukaan obyek, seperti halus,
lembut, keriput, ataupun berbulu.
Ada banyak sudut pAndang yang dapat digunakan sebagai acuan
menggmabar manusia, mulai dari wajah, karakter manusia sesuai dengan
usia, hingga bentuk gerak aktivitas manusia. Terdapat kata kunci yang harus
diperhatikan peserta didik dalam proses menggambar manusia, yakni:
anatomi, karakter tubuh, dan proporsi manusia.
Setiap karakter manusia memiliki karakter proporsi yang berbeda-
beda. Proporsi ukuran ideal manusia dewasa adalah delapan kali ukuran
kepala. Sedangkan untuk anak-anak adalah 4-6 kali ukuran kepala.
Prosedur menggambar manusia terbagi menjadi beberapa tahap yakni:
a. persiapan alat bahan, fisik, ruang kerja, dan objek yang hendak
dilukis. Kriteria jenis obyek baik yang digunakan sebagai objek acuan
menggambar adalah: objek foto dari orang yang sering dijumpai,
memiliki bentuk yang menarik, dan gelap terang foto yang nampak
jelas.
b. Pembuatan Sketsa menggambar manusia terbagi menjadi dua, yakni:
gambar sketsa sebagai studi karakter bentuk objek, dan gambar
sketsa pada media lukis (kertas).
c. pembentukan/Memberi kesan volume (gelap terang)
d. Penditailan dan Finishing
Ada beberapa langkah penting saat melakukan finishing karya, yakni:
1) Melakukan pengamatan hasil kerja secara cermat dan evaluasi karya
sebelum finish.
2) Menuliskan nama atau tAnda tangan. Hingga dipastikan finish, maka
proses terakhir adalah memberikan atau melapisi karya tersebut
dengan gloss varnish.
37
E. Interaksi dengan Orangtua
Setelah berhasil menjawab pertanyaan pada kegiatan “refleksi”,
ceritakan pengalaman yang Anda peroleh selama belajar menggambar
manusia. Diskusikan kendala-kendala yang Anda hadapi selama proses
belajar di sekolah, kepada orangtua Anda di rumah.
F. Soal Latihan
a. Pengetahuan
Kerjakan soal berikut pada buku/lembar jawab yang disediakan guru.
1. Sebutkan 3 jenis alat dan 2 jenis bahan yang digunakan untuk menggambr
manusia dengan pensil!
..................................................................................................................................
................................................................................................................
2. Jelaskan pengertian teknik arsir dalam menggambar manusia!
..................................................................................................................................
..............................................................................................................
3. J elskan perbandingan proporsi anak-anak dan manusia dewasa!
..................................................................................................................................
................................................................................................................
4. Sebutkan 5 kemampuan pokok yang harus diperhatikan dalam
menggambar manusia!
..................................................................................................................................
................................................................................................................
5. Jelaskan prosedur menggambar manusia!
..................................................................................................................................
................................................................................................................
38
b. Praktik
Buatlah gambar objek manusia menggunakan pensil pada kertas, dengan
ketentuan berikut!
1. “Foto Wajah Pahlawan”
2. ”Foto Balita”
3. “Foto Tokoh Idola”
Lakukan proses pembuatan gambar manusia tersebut dengan
memperhatikan keamanan, keselamatan kerja, serta prosedur menggambar
yang benar.
40
Peta Pembelajaran
Melukis Potret Manusia
Melukis Potret Manusia
Potret Anak-Anak
Potret Manusia Dewasa
Potret Lansia
Menyiapkan Alat Bahan
Studi Karakter Obyek
Pembuatan Sketsa
Pewarnaan
Finishing
41
A. Tujuan Pembelajaran
Melalui pendekatan Saintifik, peserta didik mampu mempersepsi
bentuk karakter dan ekspresi manusia, yang dipindahkan ke media lukis
dengan tepat, meliputi.
1) Anak-anak
2) Dewasa
3) Lanjut usia
Dalam melukis potret peserta didik akan diarahkan untuk dapat
mengeksplor kembali tentang warna. Melalui proporsi, impresi warna, dan
sudut pandang yang tepat mampu menimbulkan suatu ekspresi yang
menarik. Selebihnya kegiatan melukis potret ini diharapkan mampu
memperkuat kemampuan melukis realis, memperkaya perbendaharaan rupa
dan memperdalam gagasan pada kegiatan selanjutnya.
B. Kegiatan Pembelajaran
Seni lukis potret adalah karya seni lukis yang menggambarkan wajah,
dengan tujuan untuk menunjukkan karakteristik ataupun fitur seseorang..
Dengan demikian tidak heran bila melihat karya-karya seni lukis potret,
dimana ekspresi wajah atau mimik digarap dengan serius hingga menyentuh
batin mata penonton.
Dalam praktiknya melukis potret banyak menghimpun teknik-teknik
melukis realistik. Pemahaman proporsi hingga langkah-langkah membuat
sketsa kasar karya seni lukis potret ini, tidak jauh berbeda dengan
pembelajaran pada bab 1 (menggambar manusia). Sehingga untuk mencapai
bentuk yang akurat dan detail, tidak ada solusi lain selain harus terus berlatih
dan belajar dari pengalaman. Untuk menunjang praktik melukis potret
diperlukan pemahaman tentang:
42
1. Teknik dan Langkah-Langkah Melukis Potret
Secara umum teknik melukis potret terbagi menjadi beberapa
langkah utama, yaitu: persiapan alat dan bahan, pembuatan sketsa dasar,
pewarnaan dasar atau layer, pewarnaan sesuai dengan gelap terang atau
layer 2-3, pendetailan akhir dan finishing.
Catatan: banyaknya lapisan atau layer dalam proses pewarnaan, sesuai
dengan kebutuhan atau capaian bentuk yang diinginkan.
2. Menentukan Bahan Pewarnaa (Cat)
Bahan (cat) yang Anda gunakan akan menentukan teknik maupun
hasil akhir lukisan. Oleh karena itu pilih dan siapkanlah alat, bahan, dan
perangkat pendukung melukis dengan tepat, lengkap, serta aman
digunakan. Adapun alat dan bahan melukis potret diuraikan melalui tabel
berikut.
Tabel 2.1 Alat dan Bahan Melukis Potret
No.
Nama Alat/Bahan
Fungsi Alat/Bahan
Alat:
1. Kuas Digunakan sebagai alat menorehkan cat pada permukaan kanvas.
2. Palet Tempat untuk mencampur/mengolah warna.
3. Pisau Palet Alat untuk mengambil sekaligus mencampur warna pada palet.
4. Kain lap
Digunakan untuk membersihkan dan mengeringkan kuas
5. Kapas/spons Alat untuk membersihkan kertas sebelum penerapan warna melukis cat air
6. Wadah medium pengencer cat
Tempat untuk meletakkan medium pengencer cat
7. Wadah pencuci kuas Tempat untuk mencuci kuas 8. Papan gambar Media untuk meletakkan kertas lukis 9. Easel/penyangga
kanvas Alat untuk menyangga lukisan
Bahan:
43
1. Pensil Medium untuk membuat gambar sketsa
2. Cat minyak/cat akrilik/
cat air
Medium pewarna
3. Kanvas/ kertas Bidang yang digunakan untuk melukis
4. Minyak Pengencer
Digunakan untuk medium campuran cat minyak
5. Tiner Medium untuk membersihkan kuas 6. Air Digunakan untuk medium campuran cat
akrilik dan cat air, medium untuk membersihkan kuas
7. Gloos varnish Medium pelapis karya
3. Figur
Dalam melukis potret plihlah figur potret yang menarik dan mudah
untuk dilukis. Usahakan obyek foto yang Anda gunakan sebagai acuan
melukis potret mempunyai kualitas yang baik. Hal tersebut penting
dilakukan agar karakteristik figur cepat tertangkap, seperti warna kulit,
karakter rambut, hidung, bibir, mata, dan lain sebagainya. Ada beberapa
sudut pandang yang dapat digunakan sebagai acuan melukis potret
yakni, potret tampak depan, tampak ¾, dan tampak samping.
Gambar 2.1 Contoh lukisan potret tampak depan.
(Sumber: Vera,2013)
Gambar 2.2 Contoh lukisan potret tampak samping
(Sumber: http://id.pinterest.com)
44
4. Pembuatan Warna Kulit
Secara umum warna kulit manusia terbagi menjadi tiga karakter
yakni: putih kekuning-kuningan, putih kemerah-merahan, dan putih
kehitam-hitaman. Untuk membuat warna kulit pada umumnya perseta
didik perlu menyiapkan cat warna yang sesuai.
Tahapan pembuatan warna kulit meliputi:
a. Color (warna asli kulit):proses pembuatan kulit diawali warna kulit
asli.
b. Lighting (akibat penyinaran) : warna kulit asli akibat penyinaran,
ditambah warna putih.
Gambar 2.3 Contoh lukisan potret tampak ¾
(Sumber: http://id.pinterest.com)
45
c. Star (akibat pantulan): kulit yang terkena pantulan sinar
menggunakan warna putih.
d. Bayangan (akibat tertutupnya sinar): warna kulit asli yang sinarnya
tertutup ditambah warna coklat.
e. Kedalaman (celah-celah hitam):kulit kedalaman mengunakan
warna coklat tua atau hitam.
Pembelajaran I
Melukis Potret Figur Anak-Anak
Amatilah gambar-gambar berikut.
46
Gambar 2.4 Foto figur anak-anak
(Sumber: Dokumen Pribadi)
Gambar 2.5 , Contoh lukisan potret figur anak-anak menggunakan media cat akrilik pada kanvas.
(Sumber: http://id.pinterest.com)
Apa yang Anda tangkap dari gambar-gambar tersebut?
47
Setelah melakukan pengamatan terhadap contoh gambar lukisan
potret figur anak-anak. Buatlah 4 pertanyaan tentang contoh-contoh
gambar tersebut.
Contoh:
1. Bagaimanakah langkah-langkah melukis potret figur anak-anak?
2. ........................................................................................................................
3. .........................................................................................................................
4. .........................................................................................................................
Sebelum mulai melukis potret anak-anak, peserta didik perlu
melakukan studi jenis atau karakter figur anak-anak. Untuk itu lakukan hal
berikut ini.
a. Pergilah ke perpustakaan untuk mencari informasi karya –
karya seni lukis potret anak-anak.
b. Selanjutnya cari dua foto potret figur anak-anak.
c. Dengan kertas ukuran A4 dan pensil 2B, buatlah gambar
sketsa dari 2 bentuk wajah yang berhasil Anda temukan.
d. Lakukan secara berulang-ulang hingga sketsa nampak
maksimal.
48
Gambar 2.6 Sketsa potret anak-anak dengan pensil
(Sumber: Pat Clarke, 2000)
Buatlah lukisan potret figur anak-anak dengan cat akrilik sesuai
dengan arahan dari guru. Untuk mempermudah proses melukis, perhatikan
langkah-langkah melukis potret berikut.
Contoh:
“Melukis potret figur anak-anak menggunakan cat akrilik pada kanvas”
Awali praktik melukis potret figur anak-anak dengan mengisi cek list alat dan
bahan yang digunakan.
49
No.
Nama Alat/Bahan
Tersedia
Keterangan Ada Tidak Ada
Alat:
1. Kuas
2. Palet
3. Pisau Palet
4. Kain lap
5. Wadah medium pengencer cat
6. Papan gambar
7. Penyangga kanvas
Bahan:
1. Pensil
2. Cat akrilik
3. Kanvas
4. Air
5. Tiner
6. Gloos varnish
Notasi: Berikan tanda (√) untuk menunjukkan kesediaan alat dan bahan.
Catatan: Siapkan alat dan bahan melukis potret figur anak-anak tersebut
pada ruang kerja atau studio lukis. Pastikan alat dan bahan yang Anda
siapkan tepat, lengkap, dan aman untuk digunakan.
50
1) Buatlah sketsa bentuk
figur menggunakan cat
warna putih + coklat
muda + air. Terapkan
gambar sketsa dengan
kuas pada kanvas.
Gambar 2.7 Pembuatan sketsa figur anak-anak
(Sumber: Pat Clarke, 2000)
2) Berikan warna dasar
objek secara menyeluruh.
Terapkan warna hitam + biru
tua pada pakaian, campuran
warna kuning dan coklat
pada rambut, serta kuning
ochre + orange pada topi.
Gambar 2.8 Penerapan warna dasar objek/figur anak-anak
(Sumber: Pat Clarke, 2000)
51
3) Mulai lakukan
pembentukan secara
bertahap. Baurkan warna
ochre dan putih pada pada
bagian-bagian kulit yang
lebih terang. Goreskan warna
hitam pada bagian mata.
Coklat pada alis, telinga, dan
bayangan dagu pada leher.
Beri sentuhan warna putih
dan merah muda pada
bentuk bibir.
Gambar 2.9Pewarnaan sesuai dengan gelap terang objek
(Sumber: Pat Clarke, 2000)
Gambar 2.10 proses garap detail dasar objek/figur anak-anak
(Sumber: Pat Clarke, 2000)
4) Detailkan objek dengan
mempertegas tiap-tiap bagian.
Hitam pada bola mata. Coklat
bayangan dagu pada leher.
Campuran warna putih dan
sedikit ochre untuk
membentuk kesan high light.
Hitam pada pakaian. Kuning
dan putih pada topi.
Setelah karya dinyatakan
finish, tulis nama Anda di
ruang yang kosong. Untuk
menjaga kualitas karya, Lapisi
karya Anda dengan gloss
varnish.
52
Gambar 2.11 Karya seni lukis potret figur anak-anak, cat akrilik pada kanas
(Sumber: Pat Clarke, 2000)
Sebelum melanjutkan pada kegiatan tahap berikutnya. Praktikan
pembuatan karya seni lukis potret figur anak-anak tersebut secara berulang-
ulang. Lakukanlah hingga karya mencapai bentuk yang maksimal.
53
a. Presentasi Karya
Presentasikan karya seni lukis yang berhasil Anda buat kepada teman
dan guru. Ceritakan hal menarik maupun kendala-kendala yang Anda hadapi
selama proses melukis.
Demi menunjang keberhasilan Anda dalam praktik berikutnya. Berilah
kesempatan pada guru dan teman-teman, untuk mengapresiasi kelebihan
maupun kekurangan karya yang telah Anda buat.
b. Hasil Presentasi
Setelah selesai melakukan presentasi, tulislah kekurangan dan
kelebihan lukisanmu.
Contoh:
Tugas Praktik “Melukis Potret Figur anak-anak”
Kekurangan:
1) ...........................................................................................................................
2) ...........................................................................................................................
Kelebihan:
1) ...........................................................................................................................
2) ...........................................................................................................................
54
Pembelajaran
Melukis Potret Figur Dewasa
Amatilah gambar-gambar berikut.
Gambar 2.12 Figur Manusia Dewasa
(Sumber: Dokumen Pribadi)
55
Gambar 2.13 Karya seni lukis potret, cat minyak pada kanvas
(Sumber: https://www.artelista.com)
Apa yang Anda tangkap dari gambar tersebut?
Setelah melakukan pengamatan terhadap contoh gambar karakter
anak-anak. Buatlah 4 pertanyaan tentang contoh-contoh gambar
tersebut.
Contoh:
1. Bagaimanakah cara membuat warna kulit?
2. ........................................................................................................................
3. .........................................................................................................................
4. .........................................................................................................................
56
Sebelum mulai melukis potret figur dewasa peserta didik perlu
melakukan studi bentuk karakter anak-anak. Untuk itu lakukan hal berikut
ini.
Contoh:
Gambar 2.14 Sketsa potret perempuan dengan pensil pada kertas.
(Sumber: https://id.pinterest.com)
a. Pergilah keperpustakaan untuk mencari informasi mengenai
foto dan karya seni lukis potret figur dewasa.
b. Amati tiap karakter detail yang di sajikan pada foto maupun
karya tersebut.
c. Selanjutnya cari tiga foto potret figur dewasa yang berbeda.
d. Dengan kertas ukuran A4 dan pensil 2B, buatlah gambar
sketsa dari tiga foto tersebut.
57
Buatlah lukisan potret figur anak-anak dengan cat minyak sesuai
dengan arahan dari guru. Untuk mempermudah proses melukis, perhatikan
langkah-langkah melukis potret berikut.
Contoh:
“Melukis potret figur manusia dewasa menggunakan cat minyak pada kanvas”
Awali praktik melukis potret manusia dewasa dengan mengisi cek list alat dan bahan yang digunakan.
No.
Nama Alat/Bahan
Tersedia
Keterangan Ada Tidak Ada
Alat:
1. Kuas
2. Palet
3. Pisau Palet
4. Kain lap
5. Wadah medium pengencer cat
6. Papan gambar
7. Penyangga kanvas
Bahan:
1. Pensil
2. Cat minyak
3. Kanvas
4. Minyak Pengencer
5. Tiner
6. Gloos varnish
Notasi: Berikan tanda (√) untuk menunjukkan kesediaan alat dan bahan.
58
Catatan: Siapkan alat dan bahan melukis potret figur dewasa tersebut pada
ruang kerja atau studio lukis. Pastikan alat dan bahan yang Anda siapkan
tepat, lengkap, dan aman untuk digunakan.
1) Buatlah seketsa kasar
dengan warna coklat.
Kemudian tegaskan secara
global bagian-bagian yang
gelap menggunakan cat
yang agak encer.
Gambar 2.15 Sketsa global figur
(Sumber: http://id.pinterest.com)
2) Perhatikan warna dasar
kulit figur. Blok warna dasar
secara keseluruhan. Cam-
puran warna coklat/
ochredan sedikit putih.
Coklat dan sedikit biru
muda pada rambut. Warna
putih dan dan sedikit
merah muda pada wajah
figur.
Gambar 2.16 Penerapan warna dasar pada objek
(Sumber: http://id.pinterest.com)
59
3) Mulai lakukan
pembentukan secara
bertahap. Baurkan warna
ochre dan putih pada pada
bagian-bagian kulit yang
lebih terang. Goreskan
warna hitam dan coklat
pada alis dan mata. Beri
sentuhan warna putih dan
merah muda bibir.
Gambar 2.17 Penerapan warna lanjutan pada objek
(Sumber: http://id.pinterest.com)
Gambar 2.18 Garap detail dan finishing
(Sumber: http://id.pinterest.com)
4) Detailkan objek dengan
mempertegas tiap-tiap bagian.
Hitam pada rabut dan mata. Coklat
bayangan dagu pada leher.
Campuran warna putih dan sedikit
ochre untuk membentuk kesan
high light. Serta beri warna putih
pada background agar figur
nampak lebih jelas. Setelah lukisan
dinyatakan finish, tulis nama Anda
pada ruang kosong. Untuk menjaga
kualitas karya, lapisi karya Anda
dengan gloss varnish.
60
Gambar 2.19 Karya seni lukis potret perempuan, cat minyak pada kanvas
(Sumber: http://id.pinterest.com)
Sebelum melanjutkan pada kegiatan berikutnya. Praktikan melukis
potret ini secara secara berlang-ulang. Lakukanlah hingga karya seni lukis
potret mencapai bentuk yang maksimal.
a. Presentasi Karya
Presentasikan karya seni lukis yang telah berhasil Anda buat kepada
teman dan guru. Ceritakan pengalaman menarik maupun kendala-kendala
yang Anda hadapi selama melukis potret figur manusia dewasa.
61
Demi menunjang keberhasilan Anda dalam praktik berikutnya. Berilah
kesempatan pada guru dan teman, untuk mengapresiasi kelebihan maupun
kekurangan karya yang telah Anda buat.
b. Hasil Presentasi
Setelah selesai melakukan presentasi, tulislah kekurangan dan
kelebihan hasil karya yang berhasil Anda buat.
Contoh:
Tugas Praktik Melukis “Potret Figur Dewasa”
Kekurangan:
1) ...........................................................................................................................
2) ...........................................................................................................................
Kelebihan:
1) ...........................................................................................................................
2) ...........................................................................................................................
62
Pembelajaran 3
Melukis Potret Figur Manusia Lanjut Usia
Amatilah gambar-gambar berikut.
Gambar 2.20 Karya foto figur perempuan lanjut usia
(Sumber: http://id.pinterest.com)
63
Gambar 2.21 Karya seni lukis potret figur kakek, cat air pada kertas
(Sumber: https://www.artelista.com)
Apa yang Anda tangkap dari gambar tersebut?
Setelah melakukan pengamatan terhadap contoh gambar karakter
manusia dewasa. Buatlah 4 pertanyaan tentang contoh-contoh gambar
tersebut.
Contoh:
1. Bagaiamanakah cara menggambar karakter manusia dewasa dengan
pensil?
2. ........................................................................................................................
64
3. .........................................................................................................................
4. .........................................................................................................................
Lakukanlah studi karakter tentang karakteristik potret figur lanjut usia,
dengan tahapan berikut.
Contoh:
Contoh:
Gambar 22. Sketsa figur kakek,
dengan pensil pada kertas
(Sumber: https://id.pinterest.com)
a. Pergilah keperpustakaan untuk mencari informasi mengenai
foto-foto dan karya seni lukis potret figur lanjut usia.
b. Diskusikan dengan teman Anda mengenai karakter figur.
c. Selanjutnya cari dua foto figur lanjut usia yang berbeda.
d. Dengan kertas ukuran A4 dan pensil 2B, buatlah gambar
sketsa dari 2 foto figur tersebut.
65
Buatlah lukisan potret figur manusia lanjut usia dengan cat air sesuai
dengan arahan dari guru. Untuk mempermudah proses melukis, perhatikan
langkah-langkah melukis potret berikut.
Contoh:
“Melukis potret figur lanjut mansuia usia menggunakan cat airpada kertas”
Awali praktik melukis potret figur manusia lanjut usia dengan mengisi cek list alat dan bahan yang digunakan.
No.
Nama Alat/Bahan
Tersedia
Keterangan Ada Tidak Ada
Alat:
1. Kuas
2. Palet
3. Pisau Palet
4. Kain lap
5. Wadah medium pengencer cat
6. Papan gambar
Bahan:
1. Pensil
2. Cat air
3. Kertas
4. Air
5. Gloos varnish
Notasi: Berikan tanda (√) untuk menunjukkan kesediaan alat dan bahan.
66
Catatan: Siapkan alat dan bahan melukis potret figur lanjut usia tersebut
pada ruang kerja atau studio lukis. Pastikan alat dan bahan yang Anda
siapkan tepat, lengkap, dan aman untuk digunakan.
1) Buatlah sketsa figur
kakek dengan pensil pada
kertas.
Gambar 2.23 Sketsa figur lanjut usia pada kertas
(Sumber:http://yongyen.com)
2) blok keseluran warna
dasar figur secara
keseluruhan. Sisakan warna
putih kertas sebagai kesan
high light. Warna coklat
transparan pada wajah.
Abu-abu pada rambut dan
pakaian.
Gambar 2.24 Penerapan warna dasar pada objek
(Sumber: http://yongyen.com)
67
3) Mulai bentuklah bagian-
bagian objek secara
bertahap. Berikan abu-abu
gelap pada rambut. Coklat
lebih gelap pada lekukan
pipi, hidung, garis mata,
bayangan dagu pada leher.
Gambar 2.25 Penerapan warna lanjutan pada objek
(Sumber: http://yongyen.com)
4) Detailkan tiap-tiap
bagian. Gunakan campuran
warna hitam dan ungu untuk
membuat kesan lekukan
pakaian. Terapkan coklat tua
pada garis bibir dan kesan
garis pada mata. Setelah
karya dinyatakan finish. Tulis
nama anada pada ruang
yang kosong. Untuk menjaga
kualitas, lapisi karya Anda
dengan gloss varnish.
Gambar 2.26 Garap detail dan finishing seni lukis potret figur
lanjut usia
(Sumber: http://yongyen.com)
68
Gambar 2.27 Karya seni lukis potret figur kakek, cat air pada kertas.
(Sumber: http://yongyen.com)
Sebelum melanjutkan kegiatan berikutnya. Praktikan melukis potret
figur lanjut usia tersebut secara berulang-ulang. Lakukanlah hingga karya
mencapai bentuk yang maksimal.
a. Presentasi Karya
Presentasikan karya seni Anda kepada teman dan gurumu. Ceritakan
pengalaman menarik maupun kendala-kendala yang Anda hadapi selama
proses menggambar.
69
Demi menunjang keberhasilan Anda dalam praktik berikutnya. Berilah
kesempatan pada guru dan teman, untuk mengapresiasi kelebihan maupun
kekurangan karya yang telah Anda buat.
b. Hasil Presentasi
Setelah selesai melakukan presentasi, tulislah kekurangan dan
kelebihan karya Anda.
Contoh:
Tugas Praktik Melukis “Manusia Lanjut Usia”
Kekurangan:
1) ...........................................................................................................................
2) ...........................................................................................................................
Kelebihan:
1) ...........................................................................................................................
2) ...........................................................................................................................
C. Refleksi
Sebelum melanjutkan kegiatan pembelajaran berikutnya, ayo lakukan
refleksi dengan menjawab pertanyaan berikut:
1. Bagaimana materi yang diperoleh dalam kegiatan pembelajaran
melukis potret?
2. Apa saja manfaat melukis potret manusia?
3. Apakah Anda memperoleh pengalaman positif atau menarik dalam
pembelajaran ini?
4. Sebutkan kendala-kendala yang Anda hadapi selama pembelajaran
dalam bab ini!
Tulislah jawaban Anda dengan baik pada buku tulis.
70
D. Rangkuman
Pada bab II ini, termuat 3 materi pembelajaran yakni melukis potret
figur anak-anak, figur manusia dewasa, dan figur lanjut usia. Dalam kegiatan
pembelajarannya peserta diarahkan untuk melakukan pengamatan,
membuat ataupun merumuskan pertanyaan, mengumpulkan informasi/
ekplorasi, mengasosiasi, dan mengomunikasikan hasil karya.
Ada beberapa kemampuan yang perlu dikuasai dalam melukis potret
manusia, yaitu:
a. Memilih objek dan mempersepsikan karakter objek manusia yang
hendak digambar.
b. Menentukan sudut pandang yang baik terhadap objek yang hendak
dilukis.
c. Mentransformasikan bentuk objek ke atas bidang lukis.
d. Menjadikan ilusi tiga dimensi terhadap objek manusia yang dilukis
dengan menerapakan prinsip perspektif, proporsi, dan gelap
terang.
e. Mentransformasikan ekspresi dan karakter figur.
Dalam praktik melukis potret teknik yang digunakan tidak jauh
berbeda dengan melukis realis. Secara umum prosedur melukis potret
terdapat beberapa tahapan, yakni persiapan alat bahan, pembuatan sketsa,
pewarnaan dasar, pembentukan, garap detail, dan finishing.
E. Interaksi dengan Orangtua
Setelah berhasil menjawab pertanyaan pada kegiatan “refleksi”.
Ceritakan pengalaman yang Anda peroleh selama belajar melukis potret
manusia. Dan diskusikan kendala-kendala yang Anda hadapi selama proses
pembelajaran ini, bersama orangtua Anda di rumah.
71
F. Soal Latihan
a. Pengetahuan
Kerjakanlah soal berikut pada kertas atau lembar jawab yang telah
disediakan guru.
1. Jelaskan pengertian seni lukis potret!
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
2. Sebutkan 3 jenis alat dan 3 jenis bahan yang digunakan untuk
melukis potret manusia dengan cat minyak!
.........................................................................................................................
.......................................................................................................................
3. Sebutkan 3 karakter warna kulit manusia dalam melukis potret!
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
4. Sebutkan 5 kemampuan pokok yang harus diperhatikan dalam
melukis potret!
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
5. Jelaskan prosedur melukis potret manusia!
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
b. Praktik
Buatlah lukisan potret objek manusia menggunakan cat
minyak/air/akrilik pada kanvas, dengan ketentuan berikut.
1. “Potret Figur Balita”
72
2. ”Potret Figur Sahabatku”
3. “Potret Figur Nenek”
Lakukan praktik pembuatan lukisan potret tersebut dengan
memperhatikan keamanan dan keselamatan kerja serta prosedur melukis
yang benar.
74
Peta Pembelajaran
Melukis Pemandangan dan Aktivitas Manusia
Melukis Pemandangan dan Aktivitas Manusia
Melukis Pemandangan
Alam
Melukis Aktivitas Manusia
Menyiapkan Alat Bahan
Studi Karakter Obyek
Pembuatan Sketsa
Pewarnaan
Finishing
75
A. Tujuan Pembelajaran
Melalui pendekatan saintifik peserta didik mampu melukis
pemandangan alam dan aktivitas manusia sesuai prosedur. Pembelajaran ini
terbagi menjadi dua tema pembelajaran yakni:
1) Melukis Pemandangan Alam
2) Melukis Aktivitas Manusia
Kegiatan melukis pemandangan alam dan aktivitas manusia ini
diharapkan mampu memberikan pemahaman kepada peserta didik tentang
karakter bentuk, suasana, dan ekspresi gerak manusia. Dalam
pengembangan seni lukis, kegiatan pembelajaran ini diharapkan
memperkaya perbendaharaan rupa dan memperdalam gagasan pada
kegiatan melukis tingkat lanjut.
B. Kegiatan Pembelajaran
Pemandangan alam (landscape) merupakan tema yang paling akrab
ketika berhadapan dengan buku gambar. Kegiatan pembelajaran melukis
pemandangan alam dan aktivitas manusia pada dasarnya mencoba
mengaplikasikan beberapa pembelajaran sebelumnya, mulai dari melukis
alam benda, flora, fauna, dan manusia ke dalam sebuah karya seni lukis.
Untuk memudahkan Anda dalam melukis pemandangan dan aktivitas
manusia, perhatikan beberapa hal berikut:
1. Teknik dan Langkah-Langkah
Pembuatan karya seni lukis pemandangan dan aktivits manusia
diawali dengan persiapan alat dan bahan, pembuatan sketsa, pewarnaan,
pendetailan, dan finishing. Teknik pewarnaan dalam melukis ini
menyesuaikan dengan alat dan bahan yang digunakan. Teknik
transparan sangat sesuai diterapkan menggunakan cat air, sedangkan
teknik plakat diterapkan menggunakan cat akrilik, cat minyak, dan cat
76
poster. Untuk mempertajam warna dan mempermudah proses melukis,
pewarnaan dilakukan dengan menggunakan teknik berlapis atau layer.
Catatan: banyaknya jumlah lapisan warna lukisan menyesuaikan dengan
kebutuhan dan pencapaian visual suatu obyek lukisan.
2. Pemilihan Objek
Setiap waktu dan tempat di alam ini telah menyajikan
pemandangan dan aktivitas manusia yang tidak akan habis untuk dilukis.
Obyek yang dapat digunakan sebagai acuan melukis pemandangan
meliputi: pegunungan, hutan, hamparan safana, panorama danau,
pantai/laut, keindahan sunrice/sunset, alam pedesaan, sungai, barisan
bukit, dan sebagainya. Sedangkan obyek acuan melukis aktivits manusia,
meliputi: aktivitas petani sedang panen, tukang becak, penjual dan
pembeli di pasar, pementasan tari, memahat patung, membatik, nelayan
mencari ikan, memancing di sungai dan sebagainya.
Setelah Anda mengetahui ragam obyek acuan melukis
pemandangan dan aktivitas manusia, bukan berarti Anda melukiskan
secara penuh mengeni obyek yang ada di alam ini. Namun Anda cukup
memilih salah satu view obyek yang paling menarik dan mudah untuk
Anda terapkan pada media lukis. Hal ini penting dilakukan agar
konsentrasi Anda dalam proses melukis tidak terpecah. Untuk lebih jelas
mengenai pemilihan obyek, perhatikan ilustrasi berikut.
Obyek panorama pemandangan alam
77
Menentukan view obyek pemandangan yang hendak dilukis.
View obyek pemandangan yang akan dilukis
Gambar 3.1 Ilustrasi pemilihan obyek melukis pemandangan alam
(Sumber: Dokumen Pribadi)
Dalam pemilihan obyek ini, usahakan Anda keluar ruangan dan
melihat langsung obyek yang hendak dilukis. Sedangkan untuk merekam
obyek acuan melukis Anda dapat membuat sketsa pada kertas dengan
pensil, atau menggunakan alat berupa kamera.
Catatan: Bila peserta didik tidak memungkinkan untuk berhadapan
langsung dengan obyek acuan melukis. Peserta didik diarahkan mencari
gambar/foto pemandangan alam dan aktivitas pada media internet.
3. Alat dan Bahan
Bahan (cat) yang Anda gunakan akan menentukan teknik maupun
hasil karya yang telah dibuat. Oleh karena itu pilih dan siapkanlah alat,
78
bahan, dan perangkat pendukung melukis dengan tepat, lengkap, serta
aman digunakan. Adapun alat dan bahan melukis pemandangan dan
aktivitas manusia diuraikan melalui tabel berikut.
Tabel 3.1 Alat dan Bahan Melukis Pemandangan dan Akvivitas Manusia
No.
Nama Alat/Bahan
Fungsi Alat/Bahan
Alat:
1. Kuas Digunakan sebagai alat menorehkan cat pada permukaan kanvas.
2. Palet Tempat untuk mencampur/mengolah warna.
3. Pisau Palet Alat untuk mengambil sekaligus mencampur warna pada palet.
4. Kain lap
Digunakan untuk membersihkan dan mengeringkan kuas
5. Kapas/spons Alat untuk membersihkan kertas sebelum penerapan warna melukis cat air
6. Wadah medium pengencer cat
Tempat untuk meletakkan medium pengencer cat
7. Wadah pencuci kuas Tempat untuk mencuci kuas 8. Papan gambar Media untuk meletakkan kertas lukis 9. Easel/penyangga
kanvas Alat untuk menyangga lukisan
Bahan:
1. Pensil Medium untuk membuat gambar sketsa
2. Cat minyak/cat akrilik/
cat air
Medium pewarna
3. Kanvas/ kertas Bidang yang digunakan untuk melukis
4. Minyak Pengencer
Digunakan untuk medium campuran cat minyak
5. Tiner Medium untuk membersihkan kuas 6. Air Digunakan untuk medium campuran cat
air dan akrilik, air juga digunakan sebagai medium untuk membersihkan kuas
7. Gloos varnish Medium pelapis karya
79
4. Komposisi
Melukis pemandangan alam adalah sebuah praktik melukis yang
menampilkan pemandangan alam sebagai subyek utama, dengan
didukung unsur-unsurnya yang disusun dalam komposisi yang serasi.
Dengan pengolahan komposisi yang baik maka karya yang dihasilkan
akan menarik. Karya pemandangan alam memiliki dua pola yang sangat
tegas, yakni antara bentuk-bentuk obyek membentuk garis vertikal dan
horizontal. Garis vertikal cenderung ditampilkan melalui bentuk obyek
seperti; pohon, rumput, tiang listrik, dan sebagainya. Serta garis
horizontal sering berperan secara jelas membagi dua bidang lukis
menjadi dua bagian yakni bentangan bumi baik itu tanah maupun laut
dengan langit.
Gambar 3.2 Bentuk garis vertikal dan horizontal pada karya foto pemandangan pedesaan
(Sumber: Dokumen Pribadi)
Dengan memperhatikan garis horisontal dan vertikal yang nampak
pada obyek acuan, Anda dapat menentukan komposisi paling menarik
untuk dilukis. Satu hal yang tidak kalah penting dalam melukis
pemandangan dan aktivits manusia adalah pengolahan perspektif warna
dan perspektif bentuk obyek. Sebab melalui penerapan perspektif inilah
mampu membentuk kesan ruang pada suatu lukisan.
80
Pembelajaran I
Melukis PemAndanga Alam
Amatilah gambar-gambar berikut.
Gambar 3.3 Foto landscape pedesaan
(Sumber: Dokumen Pribadi)
81
Gambar 3.4 Lukisan Pemandangan alam, cat air pada kertas,
(Sumber: https://id.pinterest.com/)
Gambar 3.5 Lukisan Pemandangan alam, cat minyak pada kanvas
(Sumber: https://id.pinterest.com/)
Apa yang Anda tangkap dari gambar-gambar tersebut?
82
Setelah melakukan pengamatan terhadap contoh gambar lukisan
Pemandangan alam, buatlah 4 pertanyaan tentang contoh-contoh gambar
tersebut.
Contoh:
1. Apa yang ditampilkan pada lukisan pemandangan alam?
2. Bagaimanakah cara melukis pemandangan alam?
3. .........................................................................................................................
4. .........................................................................................................................
Sebelum mulai melukis pemandangan alam, Anda perlu melakukan
studi bentuk objek acuan. Untuk itu lakukan hal berikut ini.
a. Pergilah ke perpustakaan untuk mencari informasi karya foto ataupun lukisan pemAndangan alam.
b. Kemudian keluarlah dari ruangan, temukan objek pemandangan alam di sekitar Anda.
c. Selanjutnya cari tiga lokasi yang menurut Anda memiliki pemandangan alam yang paling menarik.
d. Dengan kertas ukuran A4 dan pensil 2B, buatlah gambar sketsa dari 3 objek pemandangan alam tersebut.
Catatan: bila Anda mengalami kesulitan dalam menemukan objek acuan. Peserta didik dapat mencari gambar atau foto acuan melalui media internet.
84
Buatlah karya seni lukis pemandangan alam sesuai dengan arahan
dari guru. Untuk mempermudah proses melukis, perhatikan langkah-langkah
berikut.
Contoh:
“Melukis Pemandangan alam pedesaan dengan cat air pada kertas”
Awali praktik melukis pemandangan alam dengan mengisi cek list alat dan bahan yang digunakan.
No.
Nama Alat/Bahan
Tersedia
Keterangan Ada Tidak Ada
Alat:
1. Kuas
2. Palet
3. Pisau Palet
4. Kain lap
5. Wadah medium pengencer cat
6. Papan gambar
7. Easel/Penyangga kanvas
Bahan:
1. Pensil
2. Cat minyak
3. Kanvas
4. Air
5. Gloos varnish
Notasi: Berikan tanda (√) untuk menunjukkan kesediaan alat dan bahan.
85
Catatan: Siapkan alat dan bahan melukis pemandangan alam tersebut pada
ruang kerja atau studio lukis. Pastikan alat dan bahan yang Anda siapkan
tepat, lengkap, dan aman untuk digunakan.
1. Bersihkan kertas dengan
spons setengah basah.
Buatlah sketsa pemandanga
alam dengan pensil pada
kertas. Kemudian warnailah
dengan cat air secara tipis
sebagai latar belakang.
Gambar 3.7 Sketsa dasar pemandangan
(Sumber: Dokumen Pribadi)
2. Selanjutnya berikan warna
dasar pada tiap-tiap objek
pemandangan alam. Hijau
muda pad dedaunan pohon,
coklat mud pada tanah,
kuning pada rumput, dan biru
muda pada awan.
Gambar 3.8 Pewarnaan dasar obyek pemandangan alam
(Sumber: Dokumen Pribadi)
86
Gambar 3.9 Pewarnaan gelap terang obyek pemandangan alam
(Sumber: Dokumen Pribadi)
Gambar 3.10 Pendetailan dan finishing lukisan pemandangan alam
(Sumber: Dokumen Pribadi)
4. Detailkan tiap-tiap bagian
oyek yang disajikan dengan
menggunakan kuas runcing.
Warna coklat tua dan ungu
tua untuk bagian yang gelap
dan sisakan putih kertas
sebagai kesan high light.
Teliti kembali karya Anda.
Bila benar-benar selesai, tulis
nama Anda. Serta untuk
menjaga kualitas karya lapisi
karya Anda dengan gloss
varnish.
3. Lakukan pembentukan
secara bertahap pada tiap-
tiap objek disajikan dengan
memperhatikan gelap terang.
Baurkan warna coklat pada
ranting dan batang pohon.
Hijau tua pada dedaunan,
biru tua pada langit,
campuran coklat tua dan biru
pada batu. Biru muda dan
sedikit kuning/ochre pada
obyek air.
87
Gambar 3.11 Karya seni lukis pemandangan alam, cat air pada kertas
(Sumber: Dokumen Pribadi)
Sebelum melanjutkan pada kegiatan tahap berikutnya. Praktikan
pembuatan karya seni lukis pemandangan alam tersebut secara berulang-
ulang. Lakukanlah hingga karya mencapai bentuk yang maksimal.
a. Presentasi Karya
Presentasikan hasil karya Anda kepada teman dan guru. Ceritakan hal
menarik maupun kendala-kendala yang Anda hadapi selama proses melukis
pemandangan alam.
88
Demi menunjang keberhasilan anada dalam praktik berikutnya. Berilah
kesempatan pada guru dan teman, untuk mengapresiasi kelebihan maupun
kekurangan karya yang telah Anda buat.
b. Hasil Presentasi
Setelah selesai melakukan presentasi, tulislah kekurangan dan
kelebihan lukisan Anda.
Contoh:
Tugas Praktik Melukis “Pemandangan Alam”
Kekurangan:
1) ...........................................................................................................................
2) ...........................................................................................................................
Kelebihan:
1) ...........................................................................................................................
2) ...........................................................................................................................
89
Pembelajaran 2
Melukis Aktivitas Manusia
Amatilah gambar-gambar berikut.
Gambar 3.12 Contoh foto aktivitas manusia
(Sumber: https://id.pinterest.com)
90
Gambar 3.13 Lukisan “Aktivitas Manusia”, cat minyak pada kanvas
(Sumber: https://id.pinterest.com)
Apa yang Anda tangkap dari gambar-gambar tersebut?
91
Setelah melakukan pengamatan terhadap contoh gambar lukisan
aktivitas manusia. Buatlah 4 pertanyaan tentang contoh-contoh gambar
tersebut.
Contoh:
1. Apa yang ditampilkan pada lukisan tersebut?
2. Bagaimanakah cara melukis aktivitas manusia?
3. .........................................................................................................................
4. .........................................................................................................................
Sebelum mulai melukis aktivitas manusia, Anda perlu melakukan studi
karakter objek acuan. Untuk itu lakukan hal berikut ini.
a. Pergilah keperpustakaan untuk mencari informasi karya foto ataupun lukisan yang menampilkan aktivitas manusia.
b. Kemudian keluarlah dari ruangan, temukan objek “aktivitas manusia”di sekitar Anda
c. Selanjutnya cari tiga lokasi dan menampilakn aktivitas manusia yang menurut Anda menarik.
d. Dengan kertas ukuran A4 dan pensil 2B, buatlah gambar sketsa dari 3 objek aktivitas manusia tersebut.
Catatan: bila peserta didik mengalami kesulitan dalam menemukan objek acuan. Peserta didik dapat mencari gambar atau foto acuan melalui media internet.
92
Gambar 3.14 Sketsa “aktivitas manusia”dengan pensil pada kertas
(Sumber: https://id.pinterest.com)
Buatlah karya seni lukis aktivitas manusia sesuai dengan arahan dari
guru. Untuk mempermudah proses menggambar, perhatikan langkah-
langkah melukis aktivitas manusia seperti berikut.
Contoh:
“Melukis aktivitas manusia menggunakan cat minyak pada kanvas”
Awali praktik melukis potret manusia dewasa dengan mengisi cek list alat dan bahan yang digunakan.
No.
Nama Alat/Bahan
Tersedia
Keterangan Ada Tidak Ada
Alat:
1. Kuas
2. Palet
93
3. Pisau Palet
4. Kain lap
5. Wadah medium pengencer cat
6. Papan gambar
7. Easel/Penyangga kanvas
Bahan:
1. Pensil
2. Cat minyak
3. Kanvas
4. Minyak Pengencer
5. Tiner
6. Gloos varnish
Notasi: Berikan tanda (√) untuk menunjukkan kesediaan alat dan bahan.
Catatan: Siapkan alat dan bahan melukis aktivitas manusia tersebut pada
ruang kerja atau studio lukis. Pastikan alat dan bahan yang Anda siapkan
tepat, lengkap, dan aman untuk digunakan.
1) Buatlah sketsa objek aktivitas
mansuai dengan pensil pada
kanvas.
Gambar 3.15 Sketsa dasar obyek aktivits manusia dengn pensil
(Sumber: Dokumen Pribadi)
94
2) Teagaskan dan perbaiki
sketsa awal dengan menggu-
nakan cat coklat transparan.
Gambar 3.16 Menegaskan sketsa awal dengan cat
(Sumber: Dokumen Pribadi)
3) Terapkan warna dasar
secara bertahap pada tiap-
tiap obyek. Campuran ochre
dan putih pada kulit mnusia.
Coklat tua pada pakaian
atasan, kuning dan hijau pada
pakaian bawahan.
Gambar 3.17 Penerapan warna dasr obyek aktivitas manusia
(Sumber: Dokumen Pribadi)
95
5) Detailkan tiap-tiap bagian
oyek yang disajikan dengan
menggunakan kuas runcing.
Warna hitam, coklat tua, dan
ungu tua untuk bagian yang
gelap. Warna putih sebagai
kesan high light. Bila
dinyatakan telah benar-benar
selesai. Tulis nama Anda pada
ruang yang kosong/tepat.
Untuk menjaga kualitas karya
Anda, lapisi karya dengan
gloss varnish.
4) Lakukan pembentukan
tiap-tiap obyek aktivitas
manusia dengan memper-
hatikan gelap. Terapkan
warna coklat pada bagian
lekukan wajah dan kulit
lainnya. Campuran warna
ungu dan coklat tua, pad
abagian gelap draperi kain.
Gambar 3.18 Pembentukan obyek aktivitas manusia sesuai denan gelap
terang
(Sumber: Dokumen Pribadi)
Gambar 3.19 Pendetailan dan finishing lukisan aktivitas manusia
(Sumber: Dokumen Pribadi)
96
Gambar 3.20 Karya seni lukis aktivitas manusia “Membatik”, dengan cat minyak pada kanvas
(Sumber: Dokumen Pribadi)
Sebelum melanjutkan pada kegiatan tahap berikutnya. Praktikkan
pembuatan karya seni lukis aktivitas manusia tersebut secara berulang-
ulang. Lakukanlah hingga karya mencapai bentuk yang maksimal.
a. Presentasi Karya
Presentasikan hasil karya Anda kepada teman dan guru. Ceritakan hal
menarik maupun kendala-kendala yang Anda hadapi selama proses melukis
aktivitas manusia.
Berilah kesempatan pada guru dan teman, untuk mengapresiasi
kelebihan maupun kekurangan karya yang telah Anda buat.
97
b. Hasil Presentasi
Setelah selesai melakukan presentasi, tulislah kekurangan dan
kelebihan hasil karya yang berhasil Anda buat.
Contoh:
Tugas Praktik Melukis “Aktivitas Manusia”
Kekurangan:
1) ...........................................................................................................................
2) ...........................................................................................................................
Kelebihan:
1) ...........................................................................................................................
2) ...........................................................................................................................
C. Refleksi
Sebelum melanjutkan kegiatan pembelajaran berikutnya, ayo lakukan
refleksi dengan menjawab pertanyaan berikut:
1. Bagaimana materi yang diperoleh dalam kegiatan pembelajaran
melukis pemandangan alam dan aktivitas mansia?
2. Apa saja manfaat melukis pemandangan alam dan aktivitas
mansia?
3. Apakah Anda memperoleh pengalaman positif atau menarik dalam
pembelajaran ini?
4. Sebutkan kendala-kendala yang Anda hadapi selama pembelajaran
dalam bab ini?
Tulislah dengan baik jawaban Anda pada buku tulis.
98
D. Rangkuman
Pada bab III ini, termuat 2 materi pembelajaran yakni melukis
Pemandangan alam dan aktivitas manusia. Dalam kegiatan pembelajarannya
peserta diarahkan untuk melakukan pengamatan, membuat pertanyaan,
mengumpulkan informasi/melakukan ekplorasi, mengasosiasi, dan
mengomunikasikan hasil karya.
Melukis landscape atau pemandangan alam adalah sebuah praktik
melukis yang menampilkan pemandangan alam sebagai subyek utama,
dengan didukung unsur-unsurnya yang disusun dalam komposisi yang serasi.
Dalam melukis lanskap gambaran backgroud langit selalu menjadi bagian
dalam pemandangan, dan cuaca sering karakter pendukung background
lukisan.
Ada beberapa kemampuan yang perlu dikuasai dalam melukis
pemAndangn alam dan aktivitas manusia, yaitu:
a. Menentukan sudut pandang objek yang menarik untuk dilukis.
b. Mentransformasikan bentuk objek acuan ke atas bidang lukis.
c. Menjadikan ilusi tiga dimensi terhadap objek yang dilukis dengan
menerapakan prinsip perspektif, balance, harmoni, proporsi, dan
gelap terang.
d. Mentransformasikan ekspresi ataupun suasana.
Dalam praktik melukis pemandangan alam bahan (cat) menentukan
jenis teknik melukis yang digunakan. Secara umum prosedur melukis
pemandangan alam dan aktivitas mansia meliputi beberapa tahapan, yakni
persiapan alat bahan, pembuatan sketsa, pewarnaan warna dasar,
pembentukan gelap terang, garap detail, dan finishing.
99
E. Interaksi dengan Orangtua
Setelah berhasil menjawab pertanyaan pada kegiatan “refleksi”.
Ceritakan pengalaman yang Anda peroleh selama belajar melukis
pemandangan alam dan aktivitas manusia. Diskusikan kendala-kendala
selama proses pembelajaran ini, bersama orangtua Anda di rumah.
F. Soal Latihan
a. Pengetahuan
Kerjakanlah soal berikut pada kertas atau lembar jawab yang telah
disediakan guru.
1. Jelaskan pengertian melukis landscape!
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
2. Sebutkan 3 objek yang dapat digunakan sebagai acuan melukis
pemandangan alam!
.........................................................................................................................
.......................................................................................................................
3. Sebutkan 3 jenis alat dan 3 jenis bahan yang digunakan untuk
melukis pemandangan alam dengan teknik aquarel!
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
4. Sebutkan 4 kemampuan pokok yang harus diperhatikan dalam
melukis pemandangan alam dan aktivitas manusia!
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
100
5. Jelaskan prosedur melukis pemandangan alam!
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
b. Praktik
Buatlah karya seni lukis pemandangan dan aktivitas manusia, dengan
tema berikut.
1. “Alam Pedesaan”, cat air pada kertas
2. ”Masa Panen” cat akrilik pada kanvas
3. “Gerak Tari Daerah”, cat minyak pada kanvas
Lakukan proses pembuatan lukisan pemandangan alam dan aktivitas
manusia dengan memperhatikan keamanan, keselamatan kerja, dan
prosedur melukis yang benar.
102
Peta Pembelajaran
Melukis Imajiner
Melukis Imajiner
Imajiner Bentuk Alam Benda
Imajiner Bentuk Flora Fauna
Memahami Konsep Imajiner
Menyiapkan Alat Bahan
Studi Karakter Bentuk
Pembuatan Sketsa
Pewarnaan
Finishing Imajiner Bentuk
Manusia
103
A. Tujuan Pembelajaran
Melalui Pendekatan saintifik peserta didik mampu melukis imajiner
sesuai prosedur. Pembelajaran ini dibagi menjadi tiga tema pembelajaran
yaitu:
1) Imajiner Alam Benda
2) Imajiner Flora dan Fauna
3) Imajiner Manusia
Melalui kegiatan pembelajaran ini diharapkan dapat memicu daya
imajinatif dan kreativitas peserta didik dalam praktik seni lukis. Tema pada
setiap sub-sub pembelajaran akan menuntun peserta didik untuk
mengeksplorsi bentuk obyek lukis. Dengan demikian imajinasi dan kreativitas
personal dapat membentuk karakter seni lukis personal pula.
B. Kegiatan Pembelajaran
Selama ini peserta didik diarahkan untuk melukis dengan berpegang
pada rasio-rasio tertentu. Pada paraktik melukis imajiner ini peserta didik
dapat bereksplorasi sebebas mungkin, baik itu alat bahan, teknik, maupun
ide gagasan. Secara umum imajiner diartikan sebagai suatu hal yang hanya
terdapat dalam angan-angan atau khayal. Dengan demikian melukis
imajiner adalah pembuatan karya seni lukis dengan mencoba menampilkan
sebuah obyek yang sebatas ada di angan-angan, dengan unsur-unsur
keganjilan yang tidak ada di dunia nyata. Untuk memudahkan Anda dalam
melukis imajiner perhatikan beberapa hal berikut.
1. Penerapan Konsep Imajiner dalam Seni Lukis
Konsep imajiner dalam praktik melukis sering digunakan oleh para
seniman gaya surealistik, seperti tokoh Salvador Dali, Ivan Sagito, Lucia
Haritini, Ivan Hariyanto, Koeboe Sarawan. Dalam praktiknya penerapan
konsep imajiner sekurang-kurangnya, terbentuk melalui tiga hal yakni:
104
a. Penggabungan dua obyek yang berbeda menjadi suatu bentuk obyek
yang baru, seperti: gajah bersayap kupu-kupu, batu memiliki mata dan
bibir, manusia berkepala banteng.
Gambar 4.1 Lukisan Koboe Sarawan, menampilkan bentuk imajiner figur manusia berkepala sapi
(Sumber: Dokumen Pribadi)
b. Pengolahan background lukisan untuk menimbulkan suasana tertentu
(mistis, nglangut, fantasi, hening, mencekam), seperti kuda berlarian
diatas awan, serigala memakan matahari, burung menyelam di air.
Gambar 4.2 Lukisan Koboe Sarawan, menampilkan bentuk imajiner boneka “Loro Blonyo”
melayang di udara
(Sumber: Dokumen Pribadi)
105
c. Melebih-lebihkan bentuk suatu obyek, seperti: jam meleleh, kaki
gajah menjulang tinggi ke langit, batu dilukiskan sangat rapuh
melebihi rapuhnya kayu, manusia dengan mimik marah dengan
wajah merah menyerupai api.
Gambar 4.3 Lukisan Salvador Dali, menampilkan bentuk imajiner kaki hewan yang dipanjang-panjangkan
(Sumber: https://id.pinterest.com)
2. Teknik dan Langkah-Langkah
Secara umum teknik dan langkah-langkah melukis imajiner terbagi
menjadi beberapa langkah utama, yaitu: persiapan alat dan bahan,
pembuatan sketsa dasar, pewarnaan lapisan/layer dasar, pewarnaan
sesuai dengan gelap terang atau layer 2-3, pendetailan akhir dan
finishing.
Catatan: banyaknya lapisan atau layer dalam proses pewarnaan,
diterapkan sesuai dengan kebutuhan atau capaian bentuk yang
diinginkan.
106
3. Alat dn Bahan
Bahan (cat) yang Anda gunakan akan menentukan teknik maupun
hasil akhir lukisan. Oleh karena itu pilih dan siapkanlah alat, bahan, dan
perangkat pendukung melukis dengan tepat, lengkap, serta aman
digunakan. Adapun alat dan bahan melukis bentuk imajiner telah
diuraikan melalui tabel berikut.
Tabel 4.1 Alat dan Bahan Melukis Imajiner
No.
Nama Alat/Bahan
Fungsi Alat/Bahan
Alat:
1. Kuas Digunakan sebagai alat menorehkan cat pada permukaan kanvas.
2. Palet Tempat untuk mencampur/mengolah warna.
3. Pisau Palet Alat untuk mengambil sekaligus mencampur warna pada palet.
4. Kain lap
Digunakan untuk membersihkan dan mengeringkan kuas
5. Kapas/spons Alat untuk membersihkan kertas sebelum penerapan warna melukis cat air
6. Wadah medium pengencer cat
Tempat untuk meletakkan medium pengencer cat
7. Wadah pencuci kuas Tempat untuk mencuci kuas 8. Papan gambar Media untuk meletakkan kertas lukis 9. Easel/penyangga
kanvas Alat untuk menyangga lukisan
Bahan:
1. Pensil Medium untuk membuat gambar sketsa
2. Cat minyak/cat akrilik/
cat air
Medium pewarna
3. Kanvas/ kertas Bidang yang digunakan untuk melukis
4. Minyak Pengencer
Digunakan untuk medium campuran cat minyak
5. Tiner Medium untuk membersihkan kuas 6. Gloos varnish Medium pelapis karya
107
Pembelajaran I
Imajiner Alam Benda
Amatilah gambar-gambar berikut.
Gambar 4.4 Seni lukis karya Salvador Dali, cat minyak pada kanvas
(Sumber: Dokumen Kemendikbud)
Apa yang Anda tangkap dari gambar-gambar tersebut?
108
Setelah melakukan pengamatan terhadap contoh gambar lukisan
imajiner alam benda. Buatlah 4 pertanyaan tentang contoh-contoh
gambar tersebut.
Contoh:
1. Bagaimana bentuk obyek alam benda pada lukisan tersebut?
2. .........................................................................................................................
3. .........................................................................................................................
4. .........................................................................................................................
Sebelum mulai melukis imajiner alam benda, Anda perlu melakukan
studi karakter bentuk. Untuk itu lakukan hal berikut ini.
a. Amati dan pilih tiga benda yang ada disekitar Anda. B. Kemudian terapkan konsep imajiner secara bebas pada obyek
yang sedang Anda pikirkan. c. Dengan kertas ukuran A4 dan pensil 2B atau pena, buatlah
gambar sketsa dari 3 obyek obyek imajiner dalam pikiran Anda tersebut.
d. Buatlah gambar sketsa sebanyak mungkin hingga bentuk benda imajiner tersebut sesuai dengan yang Anda pikirkan.
109
Gambar 4.5 Sketsa bentuk imajiner alam benda
(Sumber: https://id.pinterest.com)
Buatlah karya seni lukis alam benda dengan konsep imajiner, sesuai
dengan arahan dari guru. Untuk mempermudah proses melukis, perhatikan
langkah-langkah berikut.
Contoh:
“Melukis bentuk imajiner alam benda dengan cat air pada kertas”
110
Awali praktik melukis bentuk imajiner alam benda dengan mengisi pedoman cek list alat dan bahan berikut.
No.
Nama Alat/Bahan
Tersedia
Keterangan Ada Tidak Ada
Alat:
1. Kuas
2. Palet
3. Kain lap
4. Wadah medium pengencer cat
5. Papan gambar
6. Kapas/spon
Bahan:
1. Pensil
2. Cat air
3. Kertas
4. Air Bersih
5. Gloos varnish
6.
Notasi: Berikan tanda (√) untuk menunjukkan kesediaan alat dan bahan.
Catatan: Siapkan alat dan bahan melukis bentuk imajiner alam benda
tersebut pada ruang kerja atau studio lukis. Pastikan alat dan bahan yang
Anda siapkan tepat, lengkap, dan aman untuk digunakan.
111
1) Buatlah sketsa imajiner
alam benda dengan pensil
pada kertas.
Gambar 4.6 Sketsa dasar bentuk imajiner alam benda
(Sumber: Dokumen Pribadi)
2) Berikan warna dasar pada
setiap obyek imajiner
alam benda. Biru muda
pada baian tepi kaca,
coklat muda pada tutup
botol dan obyek perhu.
Hijau muda pada rumput,
biru tua pada rumah.
Gambar 4.7 Pewarnaan dasar obyek imajiner alam benda
(Sumber: Dokumen Pribadi)
112
3) Mulailah lakukan
pembentukan bentuk
imjiner alam benda
dengan memperhatikan
kesan gelap terang obyek.
Baurkan warna hijau tua
pada rumput, biru tua
pada kaca, campuran
coklat tua dan biru pada
genting, serta coklat tua
pada bagian tutup botol.
Gambar 4.8 Pembentukan obyek imajiner alam benda
(Sumber: Dokumen Pribadi)
4) Detailkan dan pertegas
setiap bagian-bagian
obyek imajiner alam
benda dengan menguna-
kan kuas yang runcing.
Bila karya benar-benar
telah selesai, tulis nama
Anda. Serta untuk
menjaga
Gambar 4.9 Pendetailan dan finishing lukisan imajiner
alam benda
(Sumber: Dokumen Pribadi)
113
Gambar 4.10 Karya seni lukis imajiner alam benda dengan cat air pada kertas
(Sumber: Dokumen Pribadi)
Sebelum melanjutkan pada kegiatan tahap berikutnya. Praktikkan
pembuatan karya seni lukis imajiner alam benda tersebut secara berulang-
ulang. Lakukanlah hingga karya mencapai bentuk yang maksimal.
a. Presentasi Karya
Presentasikan karya yang Anda buat kepada teman dan guru.
Ceritakan pengalaman menarik maupun kendala-kendala yang Anda hadapi
selama proses melukis.
114
Demi menunjang keberhasilan Anda dalam praktik berikutnya. Berilah
kesempatan pada guru dan teman-teman, untuk mengapresiasi kelebihan
maupun kekurangan karya yang telah Anda buat.
b. Hasil Presentasi
Setelah selesai melakukan presentasi, tulislah kekurangan dan
kelebihan lukisan Anda.
Contoh:
Tugas Praktik Melukis “Imajiner Alam Benda”
Kekurangan:
1) ...........................................................................................................................
2) ...........................................................................................................................
Kelebihan:
1) ...........................................................................................................................
2) ...........................................................................................................................
115
Pembelajaran 2
Imajiner Flora
Amatilah gambar-gambar berikut.
a. b.
Gambar 4.11 Lukisan imajiner flora dan fauna, a) cat air pada kertas, b) akrilik pada kanvas
(Sumber: https://id.pinterest.com)
Apa yang Anda tangkap dari gambar tersebut?
116
Setelah melakukan pengamatan terhadap contoh gambar lukisan
imajiner flora an fauna. Buatlah 4 pertanyaan tentang contoh gambar
tersebut.
Contoh:
1. Bagaimana bentuk flora dan fauna pada lukisan tersebut?
2. .........................................................................................................................
3. .........................................................................................................................
4. .........................................................................................................................
Sebelum mulai melukis imajiner flora dan fauna, peserta didik perlu
melakukan studi karakter bentuk. Untuk itu lakukan hal berikut ini.
a. Tentukan jenis flora dan fauna yang ada disekitarmu. B. Kemudian terapakan konsep imajiner secara bebas pada
obyek yang sedang Anda tentukan. c. Dengan kertas ukuran A4 dan pensil 2B atau pena, buatlah
gambar sketsa dari 3 obyek imajiner flora dalam pikiran Anda tersebut.
d. Buatlah gambar sketsa sebanyak mungkin hingga bentuk imajiner tersebut sesuai dengan imajinsi Anda.
117
Gambar 4.12 Sketsa bentuk imajiner flora dan fauna, pena pada kertas
(Sumber: https://id .pinterest.com)
Buatlah karya seni lukis flora fauna dengan konsep imajiner, sesuai
dengan arahan dari guru. Untuk mempermudah proses melukis, perhatikan
langkah-langkah berikut.
Contoh:
“Melukis bentuk imajiner flora fauna dengan cat akrilik pada kanvas”
Awali praktik melukis bentuk imajiner flora fauna dengan mengisi pedoman cek list alat dan bahan berikut.
118
No.
Nama Alat/Bahan
Tersedia
Keterangan Ada Tidak Ada
Alat:
1. Kuas
2. Palet
3. Pisau Palet
4. Kain lap
5. Wadah medium pengencer cat
6. Easel/penyangga lukisan
Bahan:
1. Pensil
2. Cat akrilik
3. Kertas
4. Air Bersih
5. Gloos varnish
Notasi: Berikan tanda (√) untuk menunjukkan kesediaan alat dan bahan.
Catatan: Siapkan alat dan bahan melukis bentuk imajiner alam benda
tersebut pada ruang kerja atau studio lukis. Pastikan alat dan bahan yang
Anda siapkan tepat, lengkap, dan aman untuk digunakan.
119
1) Buatlah sketsa dengan
pensil pada kertas/kanvas.
Gambar 4.13 Sketsa dasar bentuk imajiner flora fauna
(Sumber: Dokumen Pribadi)
2) Bersihkan kertas dengan
spons setengah basah.
Kemudian tegaskan sketsa
obyek dengan warna dasar
obyek. Coklat muda pada
obyek rusa, hiju muda pada
obyek daun, biru muda pad
background.
Gambar 4.14 Penegasan Sketsa dasar bentuk imajiner flora
fauna dengan cat
(Sumber: Dokumen Pribadi)
120
4) Lakukan pembentukan
obyek dengan menerapkan
gradasi warna pada tiap-
tiap bagian obyek. Seperi
baurkan warna ochre,
kuning, dan putih pada
muka rusa. Warna biru tua,
coklat tua, dan putih pada
tanduk rusa. Untuk
memperunik bentuk
imajiner flora fauna,
berikan kesan garis-garis
pendek sebagai bulu rusa,
dan titik-tik pada muka
rusa.
3) Terapkan warna dasar
pada tiap-tiap obyek. Coklat
muda pada kepala dan badan
rusa, hijau tua dan hijau
muda pada daun, biru
muda/tua pada background,
dn warna putih pada wajah
rusa.
Gambar 4.15 pewarnaan dasar obyek imajiner flora fauna
(Sumber: Dokumen Pribadi)
Gambar 4.16 Pembentukan obyek imajiner flora fauna
(Sumber: Dokumen Pribadi)
121
Gambar 4.18 Karya seni lukis imajiner “Flora dan Fauna”
(Sumber: Dokumen Pribadi)
5) Detailakn tiap bagian-
bagian obyek dengan
menggunakan kuas
“detail”. Pastikan
background telah diwarnai
dengan merata. Bila karya
telh selesai, tulis nama
Anda. Serta untuk menjaga
kualitas karya, lapisi karya
tersebut dengan gloss
varnish.
Gambar 4.17 Pendetailan dan finishing lukisan bentuk imajiner
flora fauna
(Sumber: Dokumen Pribadi)
122
Sebelum melanjutkan pada kegiatan tahap berikutnya. Praktikan
pembuatan karya seni lukis imajiner flora fauna tersebut secara berulang-
ulang. Lakukanlah hingga karya mencapai bentuk yang maksimal.
a. Presentasi Karya
Presentasikan karya Anda kepada guru dan teman-teman. Ceritakan
pengalaman menarik maupun kendala-kendala yang Anda hadapi selama
proses melukis.
Demi menunjang keberhasilan Anda dalam praktik berikutnya. Berilah
kesempatan pada guru dan teman-teman, untuk mengapresiasi kelebihan
maupun kekurangan karya yang telah Anda buat.
b. Hasil Presentasi
Setelah selesai melakukan presentasi, tulislah kekurangan dan
kelebihan lukisan Anda.
Contoh:
Tugas Praktik Melukis “Imajiner Flora dan Fauna”
Kekurangan:
1) ...........................................................................................................................
2) ...........................................................................................................................
Kelebihan:
1) ...........................................................................................................................
2) ...........................................................................................................................
123
Pembelajaran 3
Imajiner Bentuk Manusia
Amatilah gambar-gambar berikut.
Gambar 4.19 Seni lukis karya imajiner figur manusia,
(Sumber: https://id.pinterest.com)
Apa yang Anda tangkap dari gambar-gambar tersebut?
124
Setelah melakukan pengamatan terhadap contoh gambar lukisan
imajiner figur manusia. Buatlah 4 pertanyaan tentang contoh-contoh
gambar tersebut.
Contoh:
1. Bagaimana bentuk figur manusia pada lukisan tersebut?
2. .........................................................................................................................
3. .........................................................................................................................
4. .........................................................................................................................
Sebelum mulai melukis imajiner figur manusia, Anda perlu melakukan
studi karakter bentuk. Untuk itu lakukan hal berikut ini.
a. Tentukan jenis karakter manusia yang ada disekitarmu. B. Kemudian terapakan konsep imajiner secara bebas pada
obyek pilihan Anda. c. Dengan kertas ukuran A4 dan pensil 2B atau pena, buatlah
gambar sketsa dari 3 obyek imajiner manusia dalam pikiran Anda tersebut.
d. Buatlah gambar sketsa sebanyak mungkin hingga bentuk imajiner tersebut sesuai dengan imajinsi Anda.
125
Gambar 4.19 Sketsa bentuk imajiner manusia, pena pada kertas
(Sumber: https://jikobiartwork.files.wordpress.com)
Buatlah karya seni lukis figur manusia dengan konsep imajiner.
Praktikkan sesuai dengan arahan dari guru. Untuk mempermudah proses
melukis, perhatikan langkah-langkah berikut.
Contoh:
“Melukis bentuk imajiner figur manusia menggunakan cat minyak pada kanvas”
Awali praktik melukis bentuk imajiner figur manusia dengan mengisi pedoman cek list alat dan bahan berikut.
No.
Nama Alat/Bahan
Tersedia
Keterangan Ada Tidak Ada
Alat:
1. Kuas
2. Palet
126
3. Pisau Palet
4. Kain lap
5. Wadah medium pengencer cat
6. Easel/penyangga kanvas
Bahan:
1. Pensil
2. Cat minyak
3. Kanvas
4. Minyak Pengencer
5. Tiner
6. Gloos varnish
Notasi: Berikan tanda (√) untuk menunjukkan kesediaan alat dan bahan.
Catatan: Siapkan alat dan bahan melukis bentuk imajiner figur manusia
tersebut pada ruang kerja atau studio lukis. Pastikan alat dan bahan yang
Anda siapkan tepat, lengkap, dan aman untuk digunakan.
1) Buatlah sketsa dengan
dengan cat transparan pada
kanvas.
Gambar 4.20 Sketsa dasar obyek imajiner manusia
(Sumber: Dokumen Pribadi)
127
3) Mulailah pembentukan
secara bertahap pada tiap-
tiap obyek disajikan
dengan memperhatikan
gelap terang. Baurkan/
gradasikan beberapa warna
hingga menytu dan obyek
terkesan bervolume. Seperti
campur-an warna coklat,
ochre, kuning, dan putih
pada wajah obyek manusia.
Warna ungu, biru, merah,
hijau, dan putih pada
background.
2) Berikan warna dasar pada
tiap-tiap obyek. Campuran
putih dan ochre pada
wajah, hitam pada pakaian,
biru pada dasi, hiajau
untuk background, dan
warna coklat pada tanah.
Gambar 4.21 Pewarnaan dasar bentuk imajiner manusia
(Sumber: Dokumen Pribadi)
Gambar 4. 22 Pembentukan obyek dengan teknik gradasi
(Sumber: Dokumen Pribadi)
128
Gambar 4.24 Karya seni lukis imajiner manusia
(Sumber: Dokumen Pribadi)
4) Detailkan tiap-tiap bagian
obyek yang disajikan
dengan menggunakan kuas
runcing. Teliti kembali
karya Anda. Bila benar-
benar selesai. Tulis nama
Anda. Serta untuk
melindungi kualitas karya
lapisi karya Anda dengan
gloss varnish.
Gambar 4.23 Pendetailan dan finishing lukisan bentuk
imajiner manusia
(Sumber: Dokumen Pribadi)
129
Sebelum melanjutkan pada kegiatan tahap berikutnya. Praktikan
pembuatan karya seni lukis imajiner figur manusia tersebut secara berlang-
ulang. Lakukanlah hingga karya mencapai bentuk yang maksimal.
a. Presentasi Karya
Presentasikan karya yang Anda buat kepada guru dan teman-teman.
Ceritakan hal menarik maupun kendala-kendala yang Anda hadapi selama
proses melukis.
Demi menunjang keberhasilan Anda dalam praktik berikutnya. Berilah
kesempatan pada guru dan teman-teman, untuk mengapresiasi kelebihan
maupun kekurangan karya yang telah Anda buat.
b. Hasil Presentasi
Setelah selesai melakukan presentasi, tulislah kekurangan dan
kelebihan lukisan Anda.
Contoh:
Tugas Praktik Melukis “Imajiner Manusia”
Kekurangan:
1) ...........................................................................................................................
2) ...........................................................................................................................
Kelebihan:
1) ...........................................................................................................................
2) ...........................................................................................................................
130
C. Refleksi
Sebelum melanjutkan kegiatan pembelajaran berikutnya, ayo lakukan
refleksi dengan menjawab pertanyaan berikut:
1. Bagaimana materi yang diperoleh dalam kegiatan pembelajaran
melukis imajiner?
2. Apa saja manfaat melukis imajiner?
3. Apa Anda memperoleh pengalaman positif atau menarik dalam
pembelajaran ini?
4. Sebutkan kendala-kendala yang Anda hadapi selama pembelajaran
dalam bab ini!
Tulislah dengan baik jawaban Anda pada buku tulis.
D. Rangkuman
Pada bab IV ini, termuat tiga materi pembelajaran yakni melukis
bentuk imajiner alam benda, flora fauna, dan figur manusia. Dalam kegiatan
pembelajarannya peserta diarahkan untuk melakukan pengamatan,
membuat ataupun merumuskan pertanyaan, mengumpulkan informasi dan
ekplorasi, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan hasil karya.
Secara umum seni lukis imajiner cenderung mengarah pada visual
karya surealistik. Melukis dengan konsep imajiner bukanlah sekedar asal
menampilkan dunia hayal. Namun pada proses maupun hasil akhir melukis
imajiner mampu menimbulkan cerita atau makna yang unik.
Dalam proses pembuatan karya seni lukis imajiner, akurasi proporsi
tidak terikat pada ukuran tertentu. Melainkan keseimbangan karya, suasana,
ataupun ekspresi suatu karya muncul atas kesatuan dari kebebasan
pengolahan objek. Tidak jauh berbeda pada prosedur melukis sebelumnya,
terdapat beberapa tahapan dalam melukis imajiner yakni: persiapan alat dan
131
bahan, pembuatan sketsa, pewarnaan warna dasar, pembentukan gelap
terang, garap detail, dan finishing.
E. Interaksi dengan Orangtua
Setelah berhasil menjawab pertanyaan pada kegiatan “refleksi”.
Ceritakan pengalaman yang Anda peroleh selama belajar melukis imajiner.
Serta diskusikan kendala-kendala yang Anda hadapi selama proses
pembelajaran ini, bersama orangtua Anda di rumah.
F. Soal Latihan
a. Pengetahuan
Kerjakanlah soal berikut pada kertas atau lembar jawab yang telah
disediakan guru.
1. Jelaskan penger tian melukis imajiner?
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
2. Sebutkan 3 jenis alat dan 3 jenis bahan yang digunakan untuk
melukis imajiner dengan teknik opaqoe?
.........................................................................................................................
.......................................................................................................................
3. Sebutkan 3 pelukis Indonesia yang meiliki kecendrungan pada gaya
surealistik!
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
4. Sebutkan 3 cara penerapan konsep imajiner dalam pembuatan karya
seni lukis!
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
132
5. Jelaskan prosedur melukis imajiner!
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
b. Praktik
Buatlah karya seni lukis imajiner, dengan ketentuan berikut.
1. “Imajiner Gelas”, cat air pada kertas
2. ”Imajiner Bunga Mawar” cat akrilik pada kanvas
3. “Imajiner binatang laut”, cat minyak pada kanvas
4. “Imajiner Super Hiro”, cat akrilik/ cat minyak/ cat air pada kanvas
Lakukan praktik melukis tersebut dengan memperhatikan kemanan,
keselamatan kerja, dan prosedur yang benar.
134
Peta Pembelajaran
Evalusi dan Pengembangan Karya Seni Lukis
Evalusi dan
Pengembangan
Karya Seni Lukis
Evaluasi Karya Seni Lukis
Pengembangan Karya Seni Lukis
Idioplastis
Persispan Alat Bahan
Studi Karakter Bentuk
Pewarnaan
Finishing
Fisikoplastis
Deskripsi Kaya
Analisis Karya
Interpretasi karya
Penilaian/Judgement
Media, Alat, dan Teknik
135
A. Tujuan Pembelajaran
Melalui pendekatan saintifik peserta didik dapat mengevaluasi dan
mengembangkan karya seni lukis sesuai prosedur. Kegiatan pembelajaran
pada BAB V ini terbagi menjadi dua yakni: Pertama, Peserta didik bertugas
untuk dapat mendiskripsikan dan mengenalisis suatu karya seni. Kedua,
melalui pengalaman melukis yang pernah diperoleh pada kegiatan
sebelumnya, peserta didik diharapkan mampu membuat sebuah
pengembangan karya seni lukis.
Pada kegiatan evaluasi karya seni lukis, peserta didik diarahkan untuk
dapat berpikir kritis dan kreatif. Melalui pengamatan yang seksama, peserta
didik berlatih untuk dapat menguraiakan suatu karya seni lukis. Dengan
demikian, peserta didik tidak sebatas mampu praktik melukis. Melainkan,
juga tumbuh sikap apresiatif yang positif baik bagi personal maupun
kehidupan karya seni lukis secara luas.
Sedangkan pada kegiatan pengembangan seni lukis, peserta didik
diharapkan berani membuat karya pengembangan seni lukis. Terdapat tiga
bentuk pengembangan yang disajikan dalam bab ini, yakni: 1) pengem-
bangan media lukis dengan kayu, 2) pengembangan alat melukis dengan
sedotan, dan 3) pengembagan teknik melukis dengan air. Melalui
pengembangan karya seni lukis ini dirapkan mampu menjadi sarana
alternatif dan sekaligus meningkatkan kreativitas peserta didik dalam
berkarya.
B. Kegiatan Pembelajaran
Terdapat tiga unsur dalam kehidupan seni yakni: pembuat karya
(seniman), karya seni, dan pengamat seni. Pada kegiatan pembelajaran
sebelumnya secara tidak langsung Anda telah menerapkan ketiga unsur
tersebut. Anda telah praktik untuk membuat karya-karya seni, secara tidak
lansung Anda berperan sebagai pelaku pembuat karya seni. Lukisan-lukisan
136
hasil kegiatan pembelajaran merupakan aspek kedua yakni, karya seni.
Setiap akhir kegiatan pembelajaran Anda mempresentasikan karya dan
mendiskusikannya dengan teman, secara tidak langung Anda telah berperan
sebagai apresiator atau pengamat seni.
Pada kegiatan pembelajaran ini peserta didik akan diarahkan untuk
dapat lebih sungguh-sungguh dalam mengamati dan mengevaluasi suatu
karya seni lukis. Dalam cabang seni rupa murni karya seni bukan semata-
mata suatu coretan cat yang terdapat pada kanvas. Melainkan, seorang
pelukis telah menyiratkan maksud ataupun pesan-pesan tertentu. Dengan
demikian, sebagai apresiator peserta didik perlu melakukan evaluasi karya
seni lukis secara seksama.
Secara umum evaluasi diartikan sebagai penafsiran atau penilaian.
Dalam seni rupa evasluasi merupakan sebuah proses untuk menggali dan
menentukan nilai suatu karya seni baik itu secara “ekstrinsik” maupun
“intrinsik”. Pada tataran apresiasi ataupun kritik seni, evaluasi dipahami
sebagai bagian paling akhir yakni, seorang apresiator ataupun kritikus harus
mampu menemukan karakter dan membuat judgement sutu karya seni.
Proses evaluasi karya seni lukis dapat dilakukan melalui 4 langkah
yakni: deskripsi, analisis, interpretasi, dan membuat keputusan nilai atau
judgement suatu karya seni lukis.
a. Deskripsi
Deskripsi adalah suatu penggambaran atau pelukisan dengan
kata-kata apa saja yang tersaji dalam karya seni lukis yang
ditampilkan. Adanya penjelasan dasar tentang yang tampak pada
visual. Diharapkan dapat membangun bayangan atau image bagi
pembaca deskripsi tersebut mengenai karya seni lukis yang disajikan.
b. Analisis
Proses analisis dilakukan dengan jalan “menggali” dan
menjelaskan obyek-obyek yang dengan berpijak pada data-data
pendukung suatu karya seni lukis. Analisis dapat dilakukan mulai
137
dengan menguraikan unsur-unsur seperti garis, titik, bidang, warna,
komposisi, balance, hingga kesatuan karya seni lukis.
c. Interpretasi
Interpretasi adalah menafsirkan hal-hal yang terdapat di balik
suatu karya seni lukis, mulai dari makna, pesan, hingga nilai-nilai yang
dikandungnya.
d. Penilaian atau Judgement
Penilaian terbentuk atas hasil deskripsi, analisis, dan
interpretasi. Dalam melakukan penilaian dalam karya seni lukis
sebagai aspek pendukung, penetapan nilai suatu karya seni lukis perlu
dilkukan perbandingan dengan karya lain yang sejenis (alat, bahan,
teknik dan, kecenderungan gaya). Hal ini dilakukan untuk
memudahkan apresiator mengetahui ciri khas suatu karya seni lukis
tersebut.
Untuk membantu kegiatan melakukan evaluasi karya seni lukis sesuai
dengan prosedur, terdapat dua unsur penting yakni unsur fisikoplastis dan
unsur idioplastis.
a. Unsur Fisikoplastis
Unsur fisikoplastis merupakan unsur-unsur nyata yang nampak
jelas pada bentuk fisik suatu karya seni. Unsur-unsur ini dapat dilihat
maupun diraba. Karakteristiknya menyesuaikan dengan alat, bahan,
dan teknik yang diterapkan saat melukis. Unsur-unsur fisikoplastis
meliputi titik, garis, bidang, ruang, tekstur, ukuran, warna, komposisi,
irama, pusat perhatian (centre of interest), keseimbangan,
harmoni/keselarasan, dan kesatuan.
b. Unsur Idioplastis
Unsur ideoplastis adalah apa yang ada dibalik lukisan atau
patung, atau tersirat namun tidak tampak kasat mata, artinya yang
tidak dilihat oleh kemampuan mata, namun dapat dihayati melalui
pengalaman estetis dan perasaan seseorang dalam menikmati sebuah
138
hasil karya murni baik seni lukis maupun seni patung. Bagi seorang
pelukis maupun pematung, penciptaan bentuk karyanya harus dapat
mengekspresikan atau mengungkapkan ide yang ada dalam pikirannya
(cipta), imajinasi perasaannya (rasa), keinginannya (karsa) serta
pengalaman.
Pembelajaran I
Evaluasi Karya Seni Lukis
Cermatilah gambar dan uraian evaluasi karya seni lukis berikut.
Gambar 5.1 Lukisan karya Yulianto, 2013, Dimana Rumahku, 170x135cm, cat akrilik pada kanvas.
(Sumber: Dokumen Pribadi)
139
a. Deskripsi Karya Seni Lukis
Seni lukis “Dimana Rumahku” menampilkan bentuk susunan batang
pohon hitam yang menyerupai kontruksi rumah. Pada lukisan ini juga
menampilakan siluet bentuk figur hewan seperti, jerapah, rusa, burung,
dan harimau. Pada bagian bawah lukisan, pelukis nampak menampilkan
potongan-potongan kayu yang disusun sebagai pondasi bentuk kontruksi
rumah. Potongan-potongan kayu ini dilukiskan dengan menggunakan
warna-warna coklat. Bentuk-bentuk yang ditampilakn dalam lukisan ini
nampak memainkan bentuk garis, seperti pada batang pohon dan isian
ruang kosong background lukisan. Secara keseluruhan background pada
lukisan ini cenderung menyajikan gradasi warna merah kecoklatan.
b. Analisis Karya Seni Lukis
Dengan menggunakan cat akrilik dalam pembuatannya, pelukis
cenderung menggunakan teknik plakat. Peran garis dalam lukisan cukup
medominasi. Selain sebagai membentuk karakter suatu bentuk tertentu,
mampu menimbulkan kesan ruang. Seperti pada background meskipun
lukisan cenderung dihadirkan secara flat, adanya permainan garis
mampu menimbulkan kesan jauh kedalaman ruang. Garis dalam lukisan
ini juga mampu menimbulkan irama tertentu.
Warna dalam lukisan cenderung menggadirkan warna hitam,
coklat, ochre, dan merah. Warna hitam pada susuan batang pohon dalam
lukisan ini nampak tegas, sehingga centre of intersest pada lukisan ini
cepat ditangkap. Seacara keseluruhan background pada lukisan ini
digarap dengan menampilkan warna-warna pastel yakni merah
kecoklatan. Dengan gradasi yang lembut warna pada bacground mampu
membuat lukisan ini nampak harmoni.
Kesatuan setiap elemen-elemen seni rupa dalam lukisan ini
mampu menimbulkan kesan tertentu. Namun demikian dengan
pengolahan warna-warna ynag cenderung flat, serta permainan gradasi
warna pada background nampak berhati-hati. Menjadikan lukisan dengan
berjudul “Dimana Rumahku” kurang menimbulkan greget.
140
c. Interpretasi Karya Seni Lukis.
Penggarapan elemen-elemen seni rupa hingga membentuk suatu
bentuk-bentuk yang unik dan memiliki makna tertentu. Susunan pohon
hitam kering yang mennyerupai bentuk kontruksi rumah dapat diartikan
sebagai kedadaan hutan yang mengalami kerusakan. Dengan cenderung
memainkan warna merah dan coklat nampak suasana yang muncul
mengarah pada panas dan gersang.
Bentuk-bentuk pendukung lainnya yang disajikan dalam lukisan ini
juga cukup memberikan penegasan suasana kerusakan hutan. Seperti
siluet hewan-hewan diartikan keresahan maupun kemusnahan penghuni
hutan. Bentuk tumpukan potongan batang pohon dapat diartikan adanya
eksplotasi hutan yang cukup besar.
d. Hasil Evaluasi (Judgemend)
Lukisan berjudul “Dimana Rumahku”, telah berhasil menampilkan
kesatuan elemen-elemen seni rupa hingga membentuk suasa tertentu.
Garis dalam lukisan ini tampil sebagai elemen yang dominan, baik itu
digunakan untuk membentuk objek maupun untuk capaian nilai artistika.
Akan tetapi, adanya pengolahan teknik plakat dan dengan permainan
gradasi yang cukup flat mengakibatkan lukisan ini kurang memunculkan
greget.
Dengan mamahami secara keseluruhan, lukisan berjudul “Dimana
Rumahku” memiliki suatu nilai skaligus pesan yang ingin disampaikan
kepada apresiator. Hutan merupakan salah satu aspek penting dalam
kelangsungan hidup seluruh mahkluk yang ada dibumi. Dengan demikian
hendaknya manusia sadar akan dampak negatif eksploitasi hutan,
sehingga ekosistem mahkluk hidup yang ada di bumi ini mampu terjaga
dengan baik.
141
Setelah melakukan mengamati dan memahami ulasan karya seni
lukis di atas. Buatlah 4 pertanyaan tentang evaluasi kara seni lukis.
Contoh:
1. Bagaimana langkah-langkah mengevaluasi karya seni lukis?
2. .........................................................................................................................
3. .........................................................................................................................
4. .........................................................................................................................
Sebelum melakukan praktik evaluasi suatu karya seni lukis, lakukan
kegiatan berikut.
a. Pergilah ke perpustakaan dan cari informasi mengenai evaluasi karya seni.
b. Cari dua artikel atau ulasan mengenai evalusi ataupun kritik suatu karya seni lukis, pada koran, majalah, katalog pameran, buku dan seni rupa. Catatan: Bila Anda mengalami kesulitan mencari artikel dalam media cetak, Anda dapat mengakses informasi tersebut melalui media internet.
c. Baca dan pahami tiap-tiap uraian evalusi karya seni lukis yang berhasil Anda temukan.
d. Kemudian tulis tiga hal menarik yang telah disajikan dalam ulasan tersebut pada buku tulis Anda.
142
Buatlah evaluasi karya seni lukis pada selembar kertas folio dengan
memperhatikan arahan guru. Tulis dengan baik dan rapi hasil evaluasi Anda
menggunakan pena atau bolpoin. Untuk mempermudah proses evaluasi,
cermati tahapan-tahapan evaluasi berikut.
Contoh: Praktik evaluasi karya seni lukis.
1. Persiapan Obyek Evaluasi (Karya Seni lukis)
Gambar 5.2 Lukisan karya Aksa Dit Atachri, 2017, “Kuda”, 40 x 30cm, cat minyak pada kanvas.
(Sumber: Dokumen Pribadi)
Catatan: Dalam menyiapkan obyek evaluasi, pilihlah karya seni lukis yang
sedapat mungkin Anda mengetahui deskripsi ringkas dari sebuah lukisan,
seperti: nama pelukis, tahun pembuatan, ukuran karya, dan media yang
143
digunakan dalam lukisan tersebut. Hal ini akan mempermudah Anda dalam
melakukan proses analisis.
a. Deskripsi Karya Seni Lukis “Kuda”
Lukisan dengn judul “Kuda”, menampilkan seekor kuda berwarna
coklat berdiri dengan tegap. Obyek kuda nampak sedang dalam kandang
yang dilengkapi dengan pagar berwarna coklat kehitaman. Backround
pada lukisan ini menghadirkan pepohonan hijau, rerumputan hijau
menguning, dan awan biru.
b. Analisis Karya Seni Lukis “Kuda”
Warna-warna yang ditampilkan pada lukisn ini sangat jelas dan
berusaha menyerupai potret aslinya. Gelap terang pada obyek kuda digrap
dengan cermat, sehingga kesan volume, tekstur, dan karakter kuda sangat
nampak jelas. Obyek pohon, pagar, dan rerumputan pada background
digarap tidak begitu detil sehinga obyek utama nampak jelas. Dengan
menempatkan obyek utama di tengah dan menempatkan obyek
pendukung dengan tepat, menjadikan komposisi lukisan ini nampak
seimbang.
c. Interpretasi Karya Seni Lukis “Kuda”
Dilukiskan kuda coklat berdiri tegap, lekukan anatomi tubuh kuda
yang jelas, menunjukkan kuda yang ditampilkan adalah kuda yang sehat
dan kuat. Lewat lukisan “Kuda” pelukis nampak ingin menyampaikan
adanya sosok kekuatan, kegagahan, dan keindahan mkhluk hidup di alam
ini.
d. Evaluasi Karya Seni Lukis “Kuda”
Lukisan berjudul “Kuda”, telah berhasil menampilkan kesatuan
elemen-elemen seni rupa hingga membentuk suasa tertentu. Garis,
warna, tekstur, gelp terang mampu menyatu hingga membentuk obyek
yang nampak nyata seperti aslinya. Dengan mamahami secara
keseluruhan, lukisan berjudul “Kuda” memiliki suatu nilai skaligus pesan
yang ingin disampaikan pada apresiator. Tuhan yang maha kuasa, telah
menciptakan alam ini beserta isinya dengan beragam bentuk. Ada yang
144
kuat, gagah, lembut, indah dan kesemuanya tersebut telah memiliki peran
yang saling berkaitan.
a. Presentasi Hasil Evaluasi
Presentasikan hasil evaluasi karya seni lukis Anda pada guru dan
teman-teman. Uraikan hasil analisis Anda secara runtut. Ceritakan hal
menarik maupun kendala-kendala yang Anda hadapi selama melakukan
evaluasi.
Demi menunjang keberhasilan Anda dalam praktik evaluasi berikutnya.
Berilah kesempatan pada guru dan teman untuk mengapresiasi kelebihan
maupun kekurangan hasil evaluasi Anda.
b. Hasil Presentasi
Setelah selesai melakukan presentasi. Tulislah dengan rapi kritik
maupun saran yang diberikan oleh teman dan guru Anda pada buku tulis.
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
....................................................................................................................................
145
Pembelajaran 2
Pengembangan Karya Seni Lukis
Pengembangan seni lukis pada kegiatan pembelajaran ini mencoba
menerapakan tiga komponenen yakni: pengembangan teknik,
pengembangan alat, dan pengembangan bahan/media. Pengembangan
karya seni lukis pada kegiatan ini meliputi:
1) Pengembangan media seni lukis dengan kayu
Dalam kegiatan ini Anda akan diarahkan untuk mencoba
melukis dengan tidak lagi pada kertas atau kanvas, melainkan pada
permukaan kayu. Ada banyak jenis kayu olahan yang dapat
digunakan sebagai media meluis, salah satunya yakni talenan kayu.
Pada dasarnya melukis pada talenan kayu ini sama dengan praktik
melukis sebelumnya. Mulai teknik ataupun alat dan bahan yang
digunakan.
Dengan mencoba melukis pada talenan kayu ini diharapkan
menambah pengetahuan dan pengalaman melukis Anda dengan
media selain kertas dan kanvas. Selain itu melukis pada talenan kayu
ini diharapkan mampu menjadi alternatif media lukis dan mengisi
peluang-peluang berwirausaha dibidang seni lukis.
146
Gambar 5.3 Hasil karya melukis pada talenan kayu
(Sumber: https://elisgirlyart.files.wordpress.com)
2) Pengembangan alat melukis dengan sedotan plastik
Pada keiatan ini Anda akan diarahkan untuk mencoba melukis
dengan alat-alat yang bukan pada umumnya. Dimana Anda akan
melukis menggunakan alat berupa sedotan plastik. Sebagai alat yang
biasa digunakan untuk membantu kemudahan Anda saat minum.
Sedotan ternyata dapat menjadi alat unik pengembangan karya seni
lukis.
Bilamana Anda biasa mengandalkan kekuatan tangan untuk
memainkan kuas. Pada kegiatan melukis dengan sedotan ini Anda
akan menggunakan mulut sebagai tenaga utama. Sedotan digunakan
sebagai alat perantara untuk mengantarkan udara dari mulut pada
warna yang disajikan pada media lukis. Dengan demikian permainan
bentuk dan warna sebuah lukisan merupakan hasil dari meniup warna
dengan sedotan.
Pewarna yang digunakan dalam melukis dengan sedotan adalah
cat yang cenderung mengandung banyak air. Semakin cair cat atau
warna yang digunakan hasil tiupan warna akan semakin panjang.
147
Sulitnya untuk menerapkan akurasi dalam proses melukis dengan
sedotan. Karya-karya yang dihasilkan melukis dengan sedotan
cendrung pada bentuk-bentuk abstraksi suatu obyek, seperti: abstraksi
tumbuhan, abstraksi alam benda, abstraksi hewan, dan abstraksi
manusia.
Gambar 5.4 Abstraksi bentuk ikan
(Sumber: https://i.ytimg.com/vi/iqQOfEwdKhM/maxresdefault.jpg)
Gambar 5.5 Abstraksi bentuk Pohon
(Sumber: Dokumen Pribadi)
148
3) Pengembangan teknik melukis dengan air
Pada kegiatan sebelumnya Anda telah mengenal dan
mempraktikkan beberapa teknik melukis, seperti: teknik plakat,
transparan, dusel, arsir, blocking, sapuan basah, sapuan kering, dan
sebagainya. Pada kgitan ini Anda tidak lagi terpaku pada salah satu
teknik tersebut, sebab proses melukis dilakukan di air dan kemudian
dipindahkan ke kertas sebagai bentuk sajian akhir.
Melukis di air dilakukan dengan spontan dan cepat, sehingga
hasil lukisan yang dihasilkan cenderung berwujud abstrak. Dengan
demikian, melukis di air ini lebih menekankan ekplorasi teknik dan
media, permainan jenis warna, komposisi warna, kesatuan, dan
harmonisasi.
Gambar 5.6 Hasil karya melukis pada air, penyajian menggunakan media kertas dan didukung dengan cat besi
sebagai medium pewarna.
(Sumber: Dokumen Pribadi)
149
Setelah membaca uraian dan contoh gambar pengembangan karya
seni lukis. Buatlah 4 pertanyaan tentang contoh-contoh gambar tersebut.
Contoh:
1. Bagaimana langkah-langkah melakukan pengembangan karya seni
lukis dengan sedotan?
2. .........................................................................................................................
3. .........................................................................................................................
4. .........................................................................................................................
Dalam praktik pengembangan karya seni lukis terdapat alat dan bahan
yang digunakan. Untuk itu perhatikan jenis dan fungsi alat bahan
pengembangan karya seni lukis pada tabel berikut ini.
1) Alat dan Bahan Pengembangan Media Lukis degan Kayu.
Tabel 5.1 Alat dan Bahan Melukis Melukis pada Talenan Kayu
No.
Nama Alat/Bahan
Fungsi Alat/Bahan
Alat:
1. Kuas Digunakan sebagai alat menorehkan cat pada permukaan media lukis.
2. Palet Tempat untuk mencampur/mengolah warna.
150
3. Pisau Palet Alat untuk mengambil sekaligus mencampur warna pada palet.
4. Kain lap
Digunakan untuk membersihkan dan mengeringkan kuas
5. Wadah medium pengencer cat
Tempat untuk meletakkan medium pengencer cat
6. Wadah pencuci kuas Tempat untuk mencuci kuas Bahan:
1. Pensil Medium untuk membuat gambar sketsa
2. cat akrilik Medium pewarna
3. Kayu Talenan Bidang yang digunakan untuk melukis
4. Air Bersih
Digunakan untuk medium campuran cat akrilik dan mencuci kuas.
5. Gloos varnish Medium pelapis karya
2) Alat dan Bahan Pengembangan Alat Melukis dengan Sedotan
Tabel 5.2 Alat dan Bahan Melukis dengan Sedotan
No.
Nama Alat/Bahan
Fungsi Alat/Bahan
Alat:
1. Sedotan plastik Digunakan sebagai alat menorehkan cat pada permukaan media lukis.
2. Palet Tempat untuk mencampur/mengolah warna.
3. Pisau Palet Alat untuk mengambil sekaligus mencampur warna pada palet.
4. Kain lap
Digunakan untuk membersihkan dan mengeringkan alat lukis
5. Wadah medium pengencer cat
Tempat untuk meletakkan medium pengencer cat
6. Wadah pencuci kuas Tempat untuk mencuci kuas Bahan:
1. Pensil Medium untuk membuat gambar sketsa
2. cat akrilik Medium pewarna
3. Kayu Talenan Bidang yang digunakan untuk melukis
4. Air Bersih Digunakan untuk medium campuran cat
151
akrilik dan mencuci alat lukis. 5. Gloos varnish Medium pelapis karya
3) Alat dan Bahan Pengembangan Teknik Melukis dengan Air
Tabel 5.3 Alat dan Bahan Melukis dengan Air
No.
Nama Alat/Bahan
Fungsi Alat/Bahan
Alat:
1. Lidi/tusuk sate Digunakan sebagai alat memainkan cat pada permukaan air.
2. Palet Tempat untuk mencampur/mengolah warna.
3. Kain lap
Digunakan untuk membersihkan cat yang tercecer dan mengeringkan lidi/tusuk sate.
4. Wadah medium pengencer cat
Tempat untuk meletakkan medium pengencer cat
Bahan:
1. Cat Besi Medium pewarna
2. Kertas Media untuk menyajikan hasil akhir
lukisan
3. Air bersih Medium yang digunakan untuk proses
melukis
4. Tiner
Digunakan untuk medium campuran cat besi dan mencuci alat lukis.
5. Gloos varnish Medium pelapis karya
Setelah mecermati tabel alat dan bahan pengembangan karya seni
lukis di atas. Tulis ulang alat dan bahan pengembangan karya seni lukis pada
buku tulis Anda, dalam bentuk tabel dengan baik dan benar.
Contoh:
152
Alat dan Bahan Melukis pada Talenen
No.
Nama Alat/Bahan
Fungsi Alat/Bahan
Alat:
1. Kuas Digunakan sebagai alat menorehkan cat pada permukaan bidang kayu talenan.
2. ......... ....................
3. ......... ....................
4. ......... ....................
Bahan:
1. Cat Besi Medium pewarna
2. ......... ....................
3. ......... ....................
4. ......... ....................
5. ......... ....................
Buatlah karya pengembangan seni lukis sesuai dengan arahan
dari guru. Untuk mempermudah proses melukis, perhatikan langkah-
langkah berikut.
1) Pengembangan Media Melukis pada Kayu
Contoh:
“Melukis ikan hias dengan cat akrilik pada talenan kayu”
153
Awali praktik melukis dengan mengisi cek list alat dan bahan yang
digunakan.
No.
Nama Alat/Bahan
Tersedia
Keterangan Ada Tidak Ada
Alat:
1. Kuas
2. Palet
3. Pisau Palet
4. Kain lap
5. Wadah medium pengencer cat
Bahan:
1. Pensil
2. Cat akrilik
3. Talenan Kayu
4. Air
5. Gloos varnish
Notasi: Berikan tanda (√) untuk menunjukkan kesediaan alat dan bahan.
Catatan: Siapkan alat dan bahan melukis tersebut pada ruang kerja atau
studio lukis. Pastikan alat dan bahan yang Anda siapkan tepat, lengkap, dan
aman untuk digunakan.
154
a) Buatlah sketsa bentuk “ikan
dalam aquarium gelas”
menggunakan pensil.
Gambar 5.7 Sketsa bentuk pada talenan kayu
(Sumber: Dokumen Pribadi)
b) Terapkan warna dasar pada
tiap-tiap bagian obyek secara
bertahap. Warna orange pada
kepala ikan, campuran
orange+kuning+putih pada
badan ikan, dan warna putih
pada ekor ikan. Warna coklat
muda pada background.
Gambar 5.8 Warna dasar obyek “ikan”
(Sumber: Dokumen Pribadi)
155
d) Detailkan objek dengan
mempertegas tiap-tiap
bagian. Hitam pada bola
mata. Warna merah pekat
pada garis-garis kulit/sisik
ikan. Warna putih untuk
membentuk kesan high light.
Setelah karya dinyatakan
finish, tulis nama Anda di
ruang yang kosong. Untuk
menjaga kualitas karya,
Lapisi karya Anda dengan
gloss varnish.
c) Mulai lakukan pembentukan
dengan memperhatikan
gelap terang obyek secara
bertahap. Baurkan warna
kuning dan putih pada pada
bagian-bagian obyek yang
lebih terang. Goreskan warna
merah pada bagian mata,
garis insang, dan garis
lekukan pada sirip dan ekor.
Warna putih pada outline
gelas aquarium.
Gambar 5.9 Pewarnaan sesuai dengan gelap terang obyek
(Sumber: Dokumen Pribadi)
Gambar 5.10 Garap detail dan finising karya
(Sumber: Dokumen Pribadi)
156
Gambar 5.11 Karya seni lukis pengembangan media pada talenan kayu
(Sumber: Dokumen Pribadi)
2) Pengembangan Alat Melukis dengan Sedotan Plastik
Contoh: “Melukis pohon dengan cat akrlik pada kertas”
Awali praktik melukis dengan mengisi cek list alat dan bahan yang
digunakan.
No.
Nama Alat/Bahan
Tersedia
Keterangan Ada Tidak Ada
Alat:
1. Sedotan
2. Palet
3. Pisau Palet
4. Kain lap
5. Wadah medium pengencer cat
157
6. Papan gambar
Bahan:
1. Pensil
2. Cat akrilik
3. Kertas
4. Air
5. Gloos varnish
Notasi: Berikan tanda (√) untuk menunjukkan kesediaan alat dan bahan.
Catatan: Siapkan alat dan bahan melukis tersebut pada ruang kerja atau
studio lukis. Pastikan alat dan bahan yang Anda siapkan tepat, lengkap,
dan aman untuk digunakan.
a) Teteskan warna ochre pada
kertas menggunakan
sedotan. Kemudian tiup titik
warna tersebut hingga
membentuk sebuah garis.
Gambar 5.12 Pembuatan garis awal menggunakan
sedotan .
(Sumber: Dokumen Pribadi)
158
b) Lakukan pembuatan garis
dengan sedotan secara
berulang-ulang hingga
menyerupai bentuk dasar
batang pohon. Lakukan
secara bertahap dengan
vareasi warna coklat, ochre,
kuning, dan hijau.
Gambar 5.13 Pembuatan bentuk dasar batang pohon
menggunakan sedotan .
(Sumber: Dokumen Pribadi)
c) Teteskan warna pada garis-
garis bentuk dasar batang
pohon. Tiup dengan kuat
tetesan warna tersebut, tepat
di atasnya hingga tetesan
warna tersebut pecah dan
membentuk garis-garis kecil
menyerupai ranting. Lakukan
secara bertahap dengan
vareasi warna yang berbeda
seperti: hijau, coklat, ochre,
dan kuning.
Gambar 5.14 Pembuatan bentuk ranting-ranting pohon menggunakan
sedotan .
(Sumber: Dokumen Pribadi)
159
Gambar 5.16 “Pohon” Karya seni lukis pengembangan alat dengan sedotan.
(Sumber: Dokumen Pribadi)
d) Sebagai sentuhan akhir,
terapkan campuran warna
biru dan coklat untuk
mempertegas bentuk.
Setelah karya melukis pohon
dengan sedotan telah selesai,
lapisi karya dengan gloss
varnish.
Gambar 5.15 Penegasan obyek dan finishing.
(Sumber: Dokumen Pribadi)
160
3) Pengembangan Teknik Melukis dengan Air
Awali praktik melukis dengan mengisi cek list alat dan bahan yang
digunakan.
No.
Nama Alat/Bahan
Tersedia
Keterangan Ada Tidak Ada
Alat:
1. Lidi/tusuk sate
2. Palet
3. Kain lap
4. Wadah medium pengencer cat
5. Nampan/wadah menempatkan air
Bahan:
1. Cat besi
2. Kertas
3. Tiner
4. Air
5. Gloos varnish
Notasi: Berikan tanda (√) untuk menunjukkan kesediaan alat dan bahan.
Catatan: Siapkan alat dan bahan melukis tersebut pada ruang kerja atau
studio lukis. Pastikan alat dan bahan yang Anda siapkan tepat, lengkap,
dan aman untuk digunakan.
Gambar 5.17 Alat dan bahan melukis dengan air (sumber: Dokumen Pribadi)
161
a) Tuangkan campuran warna
merah+tiner pada nampan/
wadah yang telah diisi
dengan air bersih.
Gambar 5.18 Penerapan warna merah pada air
(Sumber: Dokumen Pribadi)
b) Tuangkan warna putih+tiner ,
kuning+tiner dan biru+tiner
tepat di atas warna merah.
Gambar 5.19 Penerapan warna putih pada air
(Sumber: Dokumen Pribadi)
c) Mainkan warna mengguna-
kan lidi/tusuk sate, hingga
membentuk komposisi warna
yang unik.
Gambar 5.20 Memainkan warna pada air dengan
lidi/tusuk sate
(Sumber: Dokumen Pribadi)
162
Gambar 5.23 Karya pengembangan teknik melukis dengan air
(Sumber: Dokumen Pribadi)
d) Tempelkan potongan kertas
pada permukaan air.
Gambar 5.21 Memindahkan warna pada kertas
(Sumber: Dokumen Pribadi)
e) Angkat kertas Anda,
kemudian angin-anginkan
kertas tersebut hingga
kering. Setelah karya benar-
benar kering lapisi karya
Anda menggunakan gloss
varnish
Gambar 5.22 Mengangkat hasil pemindahan warna dari air ke
media kertas
(Sumber: Dokumen Pribadi)
163
a. Presentasi Karya
Presentasikan hasil pengembangan karya seni lukis Anda kepada
teman dan guru Anda. Tunjukkan bentuk-bentuk pengembangan yang Anda
lakukan. Ceritakan hal menarik maupun kendala-kendala yang Anda hadapi
selama praktik pengembangan karya seni lukis.
Demi menunjang keberhasilan Anda dalam praktik melukis berikutnya.
Berilah kesempatan pada guru dan teman Anda untuk mengapresiasi
kelebihan maupun kekurangan karya yang telah Anda buat.
b. Hasil Presentasi
Setelah selesai melakukan presentasi. Tulislah kritik dan saran yang
diberikan oleh teman dan guru Anda pada buku tulis dengan baik.
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
....................................................................................................................................
C. Refleksi
Sebelum melanjutkan kegiatan pembelajaran berikutnya, ayo lakukan
refleksi pembelajaran dengan menjawab pertanyaan berikut:
1. Bagaimana materi yang diperoleh dalam kegiatan pembelajaran
evaluasi dan pengembangan karya seni lukis?
2. Apa saja manfaat melakukan evaluasi karya seni lukis?
164
3. Apa Anda memperoleh pengalaman positif atau menarik dalam
pembelajaran ini?
4. Sebutkan kendala-kendala yang Anda hadapi selama pembelajaran
dalam bab ini!
Tulislah dengan baik semua jawaban Anda pada buku tulis.
D. Rangkuman
Pada bab V ini, termuat dua materi pembelajaran yakni evaluasi karya
seni lukis dan pengembangn karya seni luki. Dalam kegiatan
pembelajarannya peserta diarahkan untuk melakukan pengamatan,
membuat ataupun merumuskan pertanyaan, mengumpulkan informasi dan
ekplorasi, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan hasil karya.
Belajar mencoba melakukan evaluasi akan menambah pemikiran kritis
peserta didik dalam tingkat apresiasi maupun praktik melukis. Evaluasi
dilakukan melalui empat tahap yakni, deskripsi, analisis, interpretasi, dan
penilaian atau judgement. Pengamatan menjadi menjadi modal utama
dalam melakukan evaluasi. Adapun hal penting yang harus diketahui dan
dipahami dalam melakukan evaluasi, yaitu:
a. Unsur Fisikoplastis
Unsur fisikoplastis merupakan unsur-unsur yang nampak dalam
bentuk fisik dari sebuah lukisan, seperti: titik, garis, bidang, bentuk,
warna, ruang, dan tekstur.
b. Aspek Fisikoplastis
Aspek fisikoplastis dalam seni rupa meliputi pengorganisasian
unsur-unsur seni rupa, seperti: komposisi, irama, gelap terang, pusat
perhatian, keseimabangan, keselarasan, dan kesatuan.
c. Unsur Idioplastis
165
Unsur idioplastis adalah apa yang ada dibalik atau tersirat
dalam suatu lukisan, seperti: ide pelukisnya, rasa, keinginan,
pengalaman pribadi, dan pesan moral suatu karya seni.
Pengembangan karya seni lukis dapat dilakukan melalui tiga hal,
yakni: pengembangan media, alat, dan teknik. Kayu merupakan bentuk
pengemabangan sekaligus alternatif media dalam melukis. Melukis
menggunakan sedotan cenderung menghasilkan bentu-bentuk abstraksi,
seperti: abstraksi bentuk hewan, tumbuhan, alam benda, dan manusia.
Sedangkan melukis dengan air akan menghasilakan karya yang abstrak,
dengan demikian permainan warna menjadi perhatian paling utama.
E. Interaksi dengan Orangtua
Setelah berhasil menjawab pertanyaan pada kegiatan “refleksi”.
Ceritakan pengalaman yang Anda peroleh selama belajar evaluasi dan
pengembangan karya seni lukis. Diskusikan kendala-kendala yang Anda
hadapi selama proses pembelajaran ini, kepada orangtua Anda.
F. Soal Latihan
a. Pengetahuan
1. Jelaskan pengertian evaluasi karya seni?
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
2. Sebutkan 4 tahapan pokok yang dilakukan pada saat melakukan
evaluasi karya seni lukis?
.........................................................................................................................
.......................................................................................................................
3. Sebutkan 5 unsur fisikoplastis yang terdapat dalam suatu karya seni
lukis!
166
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
4. Sebutkan 3 bentuk pengembangan karya seni lukis!
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
5. Sebutkan 3 bahan digunakan dalam melukis dengan air!
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
b. Praktik
1) Buatlah ulasan evaluasi karya seni lukis berikut, sesuai dengan
prosedur.
Gambar 5.24 Lukisan Yulianto, 2017, “Flora”, 40x30cm, akrilik pada kanvas
(Sumber: Dokumen Pribadi)
167
2) Praktikkan salah satu bentuk pengembangan seni lukis dengan
tema berikut,
a) Melukis tokoh kartun pada talenan kayu dengan cat
akrilik.
b) Melukis bebas menggunakan sedotan, cat akrilik
pada kertas.
c) Melukis bebas dengan air, cat besi pada kertas.
Lakukan praktik pembuatan karya pengembangan seni lukis
dengan memperhatikan keamanan dan keselamatan kerja serta
prosedur melukis yang benar.
169
GLOSARIUM
Abstrak : suatu pernyataan seni yang tidak berorientasi pada ide atau
bentuk menunjukkan ciri-ciri suatu yang nyata seperti realitas.
Abstraksi : pengabstrakan, suatu proses pemisahan aspek tertentu dari
objek secara keseluruhan dan hanya memusatkan perhatian
pada satu aspek saja di antara beberapa aspek yang ada.
Analisis : menemukan kualitas yang disusun, kesesuaian konsep
dengan ungkapan visual.
Anatomi : hubungan bagian-bagian tubuh manusia, binatang, atau
tumbuh-tumbuhan.
Artistik : mengandung nilai keindahan.
Dusel : teknik menggambar dengan cara menggosok sehingga
menimbulkan kesan gelap-terang atau tebal-tipis.
Detail : bagian yang kecil
Ekspresi : pengungkapan maksud, gagasan, persaan.
Figur : bentuk, wujud, tokoh.
Finishing : tahap penyelesaian.
Gradasi : tingkatan perubahan dari sebuah unsur.
Ground : bagian dasar.
Identifikasi : penentu atau penetapan identitas seseorang, benda, dan
sebagainya.
Intensitas : keadaan tingkatan atau ukuran intensnya.
Internet : jaringan komputer.
170
Impresionisme : sebuah aliran seni rupa yang berusaha menampilkan
kesan-kesan pencahayaan yang kuat, dengan penekanan
pada warna.
Kanvas : bidang yang digunakan untuk melukis yang terbuat dari kain.
Komposisi : tata susunan yang menyangkut keseimbangan, kesatuan,
irama, dan keselarasan dalam suatu karya.
Landscape : semua gambr di luar ruangan (luar gedung) yang
merepresentasikan pemandangan alam.
Proporsi : hasil dari hubungan perbandingan antar jarak, jumlah, dan
bagian disebut sebagai hubungan satu bagian lain dan
keseluruhan dalam suatu susunan.
Realistik : salah satu gaya seni rupa yang menitik beratkan pada
kenyataan (realita) yang diangkat dan ditangkap apa adanya.
Sketsa : rancangan bentuk, gambar hanya dengan garis atau goresan
ynag mengandung unsur bentuk.
Tekstur : kesan raba suatu permukaan benda.
Surealisme : aliran seni lukis yang kebanyakan menyerupai bentuk-bentuk
ynag sering ditemui dimimpi. Pelukis berusaha mengabaikan
bentuk secara keseluruhankemudian mengolah setiap bagian
tertentudari obyek untuk menghasilkan sensasi tertentu yang
bisa dirasakan manusia untuk tanpa harus mengerti bentuk
aslinya.
View : arah pandang dari subyek/model.
171
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Supono Pr. 1992. Dasar-Dasar Melukis Teknik Basah. Jakarta: PT.
General Print.
Bahari, Noryan. 2008. Kritik Seni Wacana Apresiasi dan Kreasi Seni.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Clarke, Pat. 2000. Painting Heads anda Faces. North Light Books.
Simonds, Jackie. 2001. Pelukis Pemula Sketsa. Jakarta: Erlangga.
Mikke Susanto. 2012. Diksi Rupa Kumpulan Istilah dan Gerakan Seni Rupa.
Yogyakarta dan Bali: DictiArt Lab dan Djagad Art House.
Mofit. 2003. Cara Mudah Menggambar. Jakarta: Gramedia.
Rosari, Renati W. 2013. Kamus Seni Budaya. Surakarta: Aksara Sinergi Media.
Simon, Howard. 1996. Teknik Menggambar. Ditermahkan oleh: Dean Praty
R.Semarang: Dahara Prize.
Soedarso SP. 2000. Sejarah Perkembangan Seni Rupa Modern.
Yogyakarta:CV.Studio Delapan Puluh Enterprise.
Suryahadi, A.A.K. 2008. Seni Rupa: Menjadi Sensitif, Kreatif, Apresiatif dan
Produktif, Buku Teks untuk guru dan siswa di SMK Seni dan Budaya,.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah KejuruanDirektorat
Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan MenengahDepartemen
Pendidikan Nasional.
Szabo, Zoltan. 1994. Watercolor Techniques. Ohio: F&W Publication.
Wahadyo, Agus(Penyunting). 2011. Drawing Magic. Jakarta:Mediakita.
Wang, Thomas C. 2002. Pencil Sketching. New York: INC.
Yulianto. 2013. “Dampak Negatif Perusakan Hutan sebagai Sumber Inspirasi
Penciptaan Karya Seni Lukis”, Brikolase, Jurnal Kajian Teori, Praktik
dan Wacana Seni Budaya Rupa Vol 2, No. 6 (Desember, 2013), 76-
88.
172
Sumber Lewat Internet:
https://belajar-menggambar.blogspot.co.id
https://www.artelista.com
https://elisgirlyart files.wordpress.com
https://id.pinterest.com
https://jikobiartwork.files.wordpress.com
https://nikeartstudio.files.wordpress.com
http://pixabay.com
https://i.ytimg.com/vi/iqQOfEwdKhM/maxresdefault.jpg
http://yongyen.com
173
Lampiran 1.
PROFIL PENELAAH
Nama : Drs. M Fajar Prasudi, M.Sn
Tempat/Tanggal Lahir : Yogyakarta/ 10 Februari 1963
Unit kerja : PPPPTk Seni dan Budaya
Alamat : Jl. Kaliurang KM 12,5 Ngaglik, Sleman, DIY
No.Telfon/HP : 082135138556
Email : [email protected]
Pendidikan :
- Sekolah Menengah Seni Rupa Jurusan Seni Lukis
- Pendidikan Seni Rupa IKIP Yogyakarta
- Program Pascasarjana Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta
Pengkajian Seni
Karya Tulis :
- BSE Kriya Keramik
174
- Modul Kriya Keramik untuk guru SMK (Modul PKB)
Buku yang pernah di telaah :
- Modul PKB Kriya Keramik SMK
- Modul PKB Seni Budaya SMA
Yogyakarta, 2018
Drs. M. Fajar Prasudi, M.Sn
175
Lampiran 2.
PROFIL PENULIS
Nama : Yulianto, M.Sn
Tempat, Tanggal Lahir : Blitar, 19 Juli 1991
Unit Kerja : SLB Bina Karya Insani Karanganyar
No. Telepon/Hp : 085325730663
Email : [email protected]
Pendidikan :
- S1 Seni Rupa Murni Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta, 2010 - S2 Pengkajian Seni Rupa Program Pascasarjana Institut Seni Indonesia
(ISI) Surakarta, 2014
Pengalaman Kerja :
- Guru Animasi SMK Bhakti Oetama Gondangrejo Karanganyar - Guru Keterampilan SLB Bina Karya Insani Karanganyar - Guru Seni Lukis Yayasan Al-Khoir Surakarta
Pengalaman Workshop dan Seminar :
176
- Pemateri, “Seni Lukis Sepatu Pada Anak Berkebutuhan Khusus Kabupaten Karanganyar”, Bertempat di Asrama Yayasan Dharma Wanita Karanganyar. Tahun 2012.
- Pembicara Pada Seminar “Semangat Nasinalisme Dalam Penciptaan Karya Seni” Bertempat Di Pendopo Ageng Institut Seni Indonesia Surakarta, Tahun 2012.
- Pemateri, “Majalah Dinding Sebagai Media Berekspresi”, Bertempat Di SMA N 2 Sukoharjo, Tahun 2013.
- Pembicara Simposium Seni Nasional “Peran Pendidikan Tinggi Seni Dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN”, Bertempat Gedung PPS ISI Yogyakarta, Tahun 2015.
- Pemateri, “Improving Painting Technique, to PAUD Teacher”, Bertempat di Yayasan Al-Khoir Boyolali, 2018.
- Pemateri, “Pelatihan Berkisah melalui Menggambar dan Mewarnai”, bertempat di Institut Agama Islam Sunan (IAI) Giri Bojonegoro, 2018.
Pengalaman Pameran
- “Kompetisi Seni Lukis Kategori Basic”, Bertempat di TBJT. - Seni Lukis Klasik Wayang Kamasan ”, Bertempat di ISI Denpasar. - “Festival Seni Melayu Asia Tenggara”, Bertempat di Padang Sumatera
Barat. - “Diesnatalies ISI-Ska Ke 48”, Bertempat Di Galeri Seni Rupa Kampus II ISI-
Ska. - “Semangat Gerabah”, Bertempat Balai Dusun Padi, Pacitan. - “Urip Mung Mampir ?”, Bertempat di Bentara Budaya Surakarta. - Pameran Tunggal “Dampak Negatif Perusakan Hutan”, Bertempat di
Galeri Seni Rupa Kampus II Isi Ska.
Ilustrator
- 2017. Buku Siswa Melukis Flora Fauna dan Alam Benda SMALB Kelas XI Tunarungu/Tunadaksa. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
- 2017. Buku Guru Melukis Flora Fauna dan Alam Benda SMALB Kelas XI Tunarungu/Tunadaksa. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Buku/Karya Ilmiah :
- Yulianto, “Dampak Negatif Perusakan Hutan sebagai Sumber Inspirasi Penciptaan Karya Seni Lukis”, Brikolase, Jurnal Kajian Teori, Praktik dan Wacana Seni Budaya Rupa Vol 2, No. 6 (Desember, 2013), 76-88.
- Yulianto, “Peran Wayang Beber dalam Peningkatan Moral dan Citra Indonesia”, Naskah Simposum Seni Nasional tahun 2015, PPS ISI-Yogyakarta, 39-55.
177
- Yulianto, “Kajian Bentuk Seni Lukis Loro Blonyo Karya Koeboe Sarawan”, Brikolase, Jurnal Kajian Teori, Praktik dan Wacana Seni Budaya Rupa Vol 8, No. 2 (Desember, 2016), 112-132.
- Yulianto. 2017. Buku Siswa Melukis Flora Fauna dan Alam Benda SMALB Kelas XI Tunarungu/Tunadaksa. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
- Yulianto. 2017. Buku Guru Melukis Flora Fauna dan Alam Benda SMALB Kelas XI Tunarungu/Tunadaksa. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Karanganyar, 2018
Yulianto, M.Sn.
178
Lampiran 3.
Desabilitas bukan penghalang untuk terus berkarya, di bawah ini
merupakan teman-teman penyandang autis yang tekun dan mampu
menemukan kehidupan dalam dunia seni lukis.
1. Ivan Ufuq Isfahan
Ivan merupakan
penyandang autisme dan
mental retardation. Ivan Lahir
pada 6 Juni 2000. Sejak kecil Ivan
memiliki kegemaran dalam
menggambar. Peran Ibu yang
senantiasa memberikan
kasihsayang, nampaknya bakat
yang dimiliki Ivan tak dilewatkan
oleh sang ibu. Di mana lewat
dorongan positif sang ibu, Ivan
mampu terus belajar, berlatih, dan berkarya dengan serius.
Di usia yang terbilang belia, dalam dunia seni rupa prestasi Ivan dapat
diartikan mampu mengalahkan remaja-remaja pada umumnya. Berkat
ketekunan serta dorongan positif dari sang ibu, kini karya-karya seni lukis
Ivan telah banyak dikoleksi oleh para kolektor. Beberapa pameran seni lukis
yang turut membesarkan nama Ivan diantara adalah bertempat di Balai
Soedjatmoko Surakarta, Taman Ismail Marzuki Jakarta, Hotel Majapahit
Surabaya, The Sunan Hotel Solo, dan lain sebagainya (Sumber:
http://solo.tribunnews.com/2018/10/31/).
2. Stephen Wiltshire
Stephen Wiltshire lahir di London, Inggris, pada tahun 1974 dari orang
tua Karibia; ayahnya, Colvin, adalah penduduk asli Barbados, dan ibunya,
Jenewa, adalah penduduk asli St. Lucia. Pada usia tiga tahun, Wiltshire
didiagnosis menderita autisme, dan masih bisu ketika muda.
179
Pada usia lima tahun,
Wiltshire dikirim ke
Queensmill School di
London di mana ia
menyatakan minatnya
dalam menggambar. Ketika
usianya sekitar tujuh tahun,
Wiltshire menjadi terpesona dengan membuat sketsa bangunan terkenal di
London. Setelah diperlihatkan buku foto yang menggambarkan kehancuran
yang ditimbulkan oleh gempa bumi, ia mulai membuat gambar arsitektur
rinci cityscapes imajiner. Dia mulai berkomunikasi melalui seninya.
Kini Wiltshire dan karyanya telah mendunia, dimana Karya Wiltshire
telah menjadi subjek banyak film dokumenter TV. Ahli saraf terkenal Oliver
Sacks menulis tentang dia dalam bab tentang keajaiban dalam bukunya An
Anthropologist on Mars. Pada tahun 2006, Wiltshire diangkat sebagai
Anggota Ordo Kerajaan Inggris (MBE) untuk layanan seni.
Pada September
2006, Wiltshire membuka
galeri permanennya di
Royal Opera Arcade, Pall
Mall, London. Pada Juli
2009 ia bertindak sebagai
duta Hari Seni Anak-anak di Inggris. Pada 2011, Wiltshire diangkat menjadi
anggota kehormatan Society of Architectural Illustration (SAI). Pada Januari
2015, Wiltshire juga diangkat sebagai anggota kehormatan dari Asosiasi
Seniman Arsitektur Skotlandia (Sumber: https://www.stephenwiltshire.co.uk).