tugas integrasi nasional nama : novita taya sara
TRANSCRIPT
TUGAS INTEGRASI NASIONAL
NAMA : NOVITA TAYA SARA
NOMOR : K6415037
PRODI : PPKN
Dosen Pembimbing: Dra. Ch Baroroh, Msi
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARETTAHUN 2016
TUGAS :
Integrasikan Apa ?
1. Tempatnya atau Wilayahnya2. Manusianya :
a. Budayanyab. Agamanya atau Keyakinanyac. Politiknyad. Pendidikannyae. Ideologinya
JAWAB :
1. Cara mengintegrasi berdasarkan Tempatnya atau Wilayahnya :
Meningkatkan Intergrasi wilayah Ramlan Surbakti (1999:53), dengan membentuk
kewenangan nasional pusat terhadap wilayah atau daerah politik yang lebih kecil.
Indonesia membentuk konsep wilayah yang jelas dalam arti wilayah yang meliputi darat,
laut, udara, dan isinya degan ukuran tertentu. Maupun dengan aparat pemerintah dan
sarana kekuasaan untuk menjaga danmempertahankan kedaulatan wilayah dari penetrasi
luar. Nmun, kenyataannya masih banyak wilayah Indonesia yang kurang mendapatkan
perhatian dari pemerintah, sehingga seringkali diaku oleh Negara lain.
Bukti :
a. Kasus Hilangnya Pulau Sipadan Dan Ligitan
keputusan jatuhnya kedua pulau tersebut terjadi pada tahun Desember 2002, saat
dimana Megawati masih menjabat sebagai Presiden Indonesia menggantikan
Abdurahman Wahid. Tapi apakah benar bahwa hal tersebut terjadi sema-mata karena
kesalahan pemerintah Megawati?
Sengketa Sipadan dan Ligitan sebenarnya sudah terjadi sejak tahun 1967 dimana baik
Indonesia maupun Malaysia memasukkan kedua pulau tersebut dalam peta
wilayahnya, dan sejak itu kedua pulau dinyatakan berstatus quo. Sejak saat itu banyak
perundingan yang sudah dilakukan, awalnya Indonesia ngotot meminta penyelesaian
kasus ini dilakukan oleh Dewan Tinggi ASEAN, tapi Malaysia selalu menolak. Sejak
tahun 1996 pemerintah Indonesia melinak, hingga kemudian pada tahun 1998, kedua
belah pihak sepakat untuk membawa masalah ini ke International Court of Justice
(ICJ) di Den Haag.
Sepakat menyerahkan kasus ini pada ICJ berarti kedua belah pihak siap menerima
apapun keputusannya nanti. Tapi yang terjadi, ketika ICJ memutuskan bahwa
Malaysia yang berhak atas pulau itu, orang-orang Indonesia malah marah-marah. Ini
menunjukkan bahwa kita bukan bangsa yang berjiwa besar. Kalau memang dari
awal tidak merelakan Sipadan dan Ligitan jatuh ke tangan Malaysia, ya tidak usah
dibawa ke ICJ, perang saja dengan Malaysia.
Perlu diketahui juga bahwa ICJ memutuskan untuk menyerahkan pulau itu pada
Malaysia atas prinsip permanent occupation, yang artinya bahwa Malaysia lebih
berhak karena mereka telah menempati pulau itu secara permanen sebelumnya.
Malaysia memang memiliki beberapa bangunan permanen di Sipadan dan Ligitan
untuk tujuan pariwisata, hal itu bisa terjadi karena selama ini Malaysia memahami
status quo kedua pulau selama sengketa sebagai tetap bagian wilayah Malaysia
sehingga boleh dikelola hingga sengketa diputuskan, sedangkan Indonesia memahami
status quo tersebut sebagai kedua negara tidak boleh ditempati atau dieksplorasi
hingga sengketa diputuskan.
Siapa yang salah?
Jika sengketa sudah terjadi sejak tahun 1967 dan selama sengketa Malaysia
sempat membangun berbagai bangunan dan dibiarkan oleh pemerintah Indonesia
yang jelas punya pengertian akan status quo yang berbeda, maka yang patut
disalahkan sebenarnya pemerintah yang membiarkan pembangunan tersebut, dan
pemerintah saat itu dipimpin oleh Soeharto. Begitu pula dalam hal diplomasi. Tidak
benar bahwa jatuhnya Sipadan dan Ligitan itu akibat lemahnya diplomasi Indonesia,
karena diplomasinya kan sudah dilakukan sampai 24 tahun, dan keputusan
penyerahan kasus ini untuk dibawa ke ICJ kan dilakukan tahun 1998, alias masih
dalam kepemimpinan Soeharto. Cuma hasil keputusannya saja baru keluar tahun
2002. Pemerintah orde baru yang salah.Sayangnya, masyarakat sudah termakan
propaganda yang selama ini beredar, padahal yang memberitakan juga bukan media
kredibel, hanya tulisan dari blog, status facebook, atau twitternya Fahri Hamzah.
Mereka hanya bisa bilang bahwa Indonesia kehilangan Sipadan dan Ligitan gara-gara
Megawati tapi ketika diminta atlas mana yang memuat Sipadan dan Ligitan sebagai
wilayah Indonesia, tidak ada yang bisa jawab, ditanya alasan kenapa ICJ memutuskan
memilih Malaysia ketimbang Indonesia, tidak dijawab, pengetahuannya hanya sebatas
dari mulut ke mulut.
b. Kasus Lepasnya Timor Timur
LATAR BELAKANG
Kronologis lepasnya Timor-Timur199821 Mei
Presiden Soeharto mengundurkan diri dari jabatan Presiden Republik Indonesia.Ia
menyerahkan jabatan presiden kepada Wakil Presiden B.J. Habibie.
19 Desember
Perdana Menteri Australia John Howard mengirim surat kepada Presiden
Habibie,mengusulkan untuk meninjau ulang pelaksanaan hak menentukan nasib
sendiri atau right to self-determination bagi rakyat Timor-Timur.
199925 Januari
Rapat Polkam membahas disposisi Presiden BJ Habibie tentang surat Howard.Dalam
disposisinya, Habibie mengatakan, “Tolong dipelajar, apakah setelah 22tahun
bergabung dengan Indonesia, masyarakat Timtim masih merasa belumcukup bersatu
dengan kita. Bagaimana kalau kita pisah baik-baik saja melaluiSidang Umum MPR?”
27 Januari
Menteri Luar Negeri Ali Alatas mengumumkan keputusan Sidang Kabinet di
BinaGraha yang memakan waktu lebih dari lima jam, yaitu Indonesia akan hands-off
dari Timtim jika Timtim menolak opsi I, yaitu tawaran otonomi khusus yangsangat
diperluas. Sebelumnya, sidang berjalan alot. Dua menteri, Menteri LuarNegeri Ali
Alatas dan Menteri Sekretaris Negata Akbar Tandjung menolakkeputusan tersebut.
Sebaliknya, Menteri Pertahanan dan Keamanan / PanglimaTNI Jendral Wiranto
menerima keputusan tersebut.
10 Februari
Kay Rala Xanana Gusmao dipindahkan dari LP Cipinang ke tahanan rumah
diSalemba.
8-10 Maret
Terjadi eksodus besar-besaran warga pendatang Timtim, bersama ribuan tonbarang.
6 April
Kekerasan di Gereja Liquica yang menyebabkan ratusan orang mengungsi.
17 April
Terjadi kerusuhan massal di Dili yang antara lain menewaskan putra aktivis pro-
kemerdekaan Manuel Viegas Carrascalao dan perusahaan kantor Harian SuaraTimor
Timur
21 April
Kelompok pro-integrasi dan pro-kemerdekaan menandatangani kesepakatandamai di
kediaman Uskup Dili Mgr Carlos Filipe Ximenes Belo SDB, antara laindisaksikan
Menhankam/Pangan TNI Jenderal Wiranto, Wakil Ketua Komnas HAMDjoko
Soegianto, dan Uskup Baucau Mgr Basillo do Nascimento.
27 April
Presiden Habibie membahas lebih dalam tentang Timtim dengan PM AustraliaJohn
Howard. Habibie mengungkapkan akan melaksanakan penentuan pendapatuntuk
mengetahui kemauan sebenarnya rakyat Timtim; tetap berintegrasi ataumemisahkan
diri dari Indonesia. Awalnya, penentuan pendapat direncanakanakan dilaksanakan 8
Agustus 1999.
5 Mei
Menlu Ali Alatas dan Menlu Portugal Jaime Gama, bersama Sekjen PBB KofiAnnan
menandatangani kesepakatan pelaksanaan penentuan pendapat padatanggal 8 Agustus
1999 di Timor Timur, di Markas PBB New York. Indonesia tetapbertanggung jawab
pada keamanan pelaksanaan tersebut. Hal tersebut tertuangdalam dua kesepakatan:a.
Kesepakatan tentang modalitas pelaksaan penentuan pendapat via
jajakpendapat.b.Kesepakatan tentang Polri sebagai penanggung jawab keamananan.
7 Mei
Sidang Umum PBB menerima dengan bulat kesepakatan 5 Mei 1999.
17 Mei
Presiden Habibie mengeluarkan Kepres no.43/1999 tentang Tim
PengamananPersetujuan RI-Portugal tentang Timtim. Kepres itu dimantapkan dengan
InpresNo.5/1999 tentang Langkah Pemantapan Persetujuan RI-Portugal.
21 Mei
Melalui Mensesneg/Menkeh Muladi, pemerintah Indonesia meminta PBBmemajukan
pelaksanaan penentuan pendapat, dari rencana awal tanggal 8Agustus menjadi tanggal
7 Agustus 1999. ”Tanggal 8 Agustus itu hari libur, hariMinggu, kita menghormati
umat Katolik, jadi jajak pendapat 7 Agustus,” kataMuladi. Namun keputusan itu
mengherankan Ali Alatas. ”Pemerintah belum membahas, apalagi menentukan
tanggal,” katanya.
1 Juni
Bendera biru PBB mulai berkibar di Timor Timur.
2 Juni
Pemerintah membentuk Satgas P3TT yang didasarkan pada Inpres No.5/1999tentang
Langkah Pemantapan Persetujuan RI-Portugal. Satgas diketuai olehDubes Aus
Tarmidzi dengan Sekretaris/ Koordinator Sudjadnan Parnohadiningrat,dan Penasihat
Keamanan Mayjen Zacky Anwar Makarim.
3 Juni
Peresmian Misi PBB di Timor Timur (UNAMET) dengan Ketua Ian Martin, di
Diliyang diwarnai kerusuhan. Tiga hari kemudian, Wakil Panglima Pejuang
Intergrasi(PPI) Eurico Gutteres memprotes UNAMET.
11 Juni
UNAMET resmi membuka kantor di Dili.
16-18 Juni
Pertemuan kedua kelompok pro-otonomi dan pro-kemerdekaan di Jakarta.
Dalampertemuan ini, mereka sepakat menyerahkan senjata yang dimiliki
kelompoksenjata kedua pihak, kepada UNAMET atau pemerintah RI.
Selaras dengan Piagam PBB pasal VII, Sekjen PBB mengadopsi
resolusipembentukan dan pengiriman pasukan multinasional ke Timtim yang
kemudiandisebut INTERFRET atau International Force for East Timor.
19 September
Rombongan INTERFRET Mayjen Peter Cosgrove tiba di Bandara Komor, Dili.
4 Oktober
”salah lirik” antara INTERFRET dan TNI mulai terjadi. Malam itu,
pasukanINTERFRET memaksa masuk kompleks ITFET menggunakan kendaraan
lapis bajaAPC. Mereka menabrak barikade pos. Dengan alasan mengejar milisi,
merekaterus bergerak hingga menerobos kawasan yang dijaga Brimob.
Keesokanharinya, Mayjen Peter Cosgrove mengembalikan satuan teledor ini ke
Australia.
14 Oktober
Satgas P4TT kembali ke Dili.
21 Oktober
Angin perdamaian mulai ditiupkan oleh Falur Rate Laec, Komandan Region
IIIFalintil.
22 Oktober
Xanana tiba di Dili. Ia tidak pernah berhenti berkampanye menyadarkan semuapihak
untuk tidak memusuhi rakyat Indonesia.
23 Oktober
Pertemuan pertama RI-Timor Leste di Markas INTERFRET, Dili. Dari
Indonesiadiwakili Komandan ITFET Brigjen JD Sitorus, Komandan Satgas
PengamanaITFET Kol Sahala Silalahi dan Perwira Penghubung militer Kapten A.
Suryo.Sementara, pihak Timor Leste diwakili Kay Rala Xanana Gusmao, Taur
MatanRuak, dan Leandro Isaac. Setelah ITFET, disusul pertemuan dengan Tim
PascaPenentuan Pendapat di Timor Timur yang antara lain diwakili Ketua P4TT
DubesTaufik R. Soedarba.
24 Oktober
Xanana mengeluarkan surat edaran yang berisi jaminan keselamatan bagi 200anwarga
negara Indonesia penghuni Masjid An-Nur.
25 Oktober
Dewan Keamanan PBB mensahkan Misi PBB untuk pemerintahan transisi
TimorTimur, United Nations Transitional Administration in East Timor , atau
UNTAET.Sekjen PBB Kofi Annan menunjuk diplomat senior dari Brazil, Sergio
Viera deMello sebagai ketua UNTAET. UNTAET akan menggantikan INTERFET.
26 Oktober
Presiden RI Abdurrahman Wahid menandatangani surat keputusan
pembentukanUNTAET.
30 Oktober
Pukul 09.00 waktu setempat, Bendera Merah Putih diturunkan dari bumi TimorLoro
Sa’e dalam upacara yang sangat sederhana tanpa liputan. INTERFETmelarang
wartawan meliput acara tersebut, kecuali RTP Portugal. Upacara senada juga
diadakan di Bandara Komoro, dipimpin Komandan Lanud Letkol PnB JohnDalas SE.
Pukul 13.00 waktu setempat, tim Satgas P4TT memutuskan berangkatke Jakarta.
Usaha Pemerintah dalam Rangka Mengatasi
Usaha yang sudah dilakukan pemerintah pada kasus Timor Timur diantaranya:
1.Menawarkan opsi kepada Timor Timur untuk menerima paket otonom,atau
merdeka. Jika paket otonomi diterima, maka Timor Timur akan tetapmenjadi wilayah
Republik Indonesia.
2.Bersama PBB melaksanakan jajak pendapat untuk melakukan referendum.
3.Mengirimkan anggota polisi untuk mengamankan proses kampanye,pertemuan, dan
jajak pendapat yang berlangsung di Timor Timur.
Argumentasi
Menurut Saya, pemerintah tidak seharusnya mengambil jalur voting
untukmenyelesaikan permasalahan yang terjadi di Timor Timur karena pada saat
ituTimor Timur sedang dipengaruhi oleh negara lain. Indonesia pada saat itu
belummenyadari bahwa di sana terdapat bahan dasar pembuat nuklir,
sementaranegara lain sudah lebih dulu menyadarinya. Indonesia juga terlalu percaya
bahwaTimor Timur akan memilih masuk NKRI, namun Indonesia tidak
mengetahuibahwa negara lain telah menawarkan sejumlah keuntungan jika keluar dari
NKRI juga telah melakukan tindakan konkrit dalam membangun Timor Timur.
2. Cara Mengintegrasi Berdasarkan Manusianya:
A. Budayanya :
Meningkatkan integrasi bangsa Ramlan Surbakti (1999: 52), adalah penyatuan
berbagai kelompok sosial budaya dalam satu-kesatuan wilayah dan dalam suatu
identitas nasional. Diandaikan, masyarakat itu berupa masyarakat majemuk yang
meliputi berbagi suku bangsa, ras, dan agama. Di Indoonesia integrasi bangsa
diwujudkan dengan a) penghapusan sifat kultural utama dari kelompok minoritas
dengan mengembangkan semacam kebudayaan nasional biasanya kebudayaan suku
bangsa yang dominan, atau b) dengan pembentukan kesetiaan nasional tanpa
menghapuskan kebudayaan kelompok kecil. Negara Indonesia menempuh cara b ini,
yakni menangani masalah integrasi bangsa dengan kebudayaan nasional yang
dilukiskan sebagai puncak-puncak (hal yang terbaik) dari kebudayaan daerah, tetapi
tanpa menghilangkan (bahkan mengembangkan) kebudayaan daerah.
Metode-metode yang dilakukan dalam memecahkan masalah akbat konflik
karena keberagaman budaya adalah sebagai berikut:
a. Metode kompetisi (competition)
Yaitu pemecahan masalah dengan menggunakan teknik persaingan, sehingga akan
muncul pihak yang menang dan kalah.
b. Metode menghindari (Avoidance)
Yaitu pemecahan masalah dengan cara salah satu pihak yang berselisih menarik diri
atau menghindari konflik.
c. Metode akomodasi (Accomodation)
Yaitu metode pemecahan masalah dengan menciptakan kondisi damai yang
bertujuan untuk sementara. Metode ini di terapkan apabila salah satu pihak bersedia
memenuhi tuntutan pihak lawan.
d. Metode kompromi(Compromise)
Yaitu pemecahan masalah dengan melakukan perundingan damai. Metode ini tidak
dilakukan untuk mencari yang menang dan kalah tetapi untuk mencari akar
permasalahan.
e. Metode Kalaborasi(Collaboration)
Yaitu metode pemecahan masalah dengan memberi keuntungan yang sama kepada
pihak-pihak yang berselisih.
f. Metode pengurangan konflik
Yaitu metode yang bertujuan untuk menekan dan mengurangi terjadinya
antagonisme yang di timbulkan konflik.
Pembangunan kebudayaan nasional dibutuhkan untuk memperkuat integrasi nasional.
Dalam membangun kebudayaan nasional yang bersifat Bhinneka Tunggal Ika,
kesadaran dan kemauan semua suku bangsa dan golongan sangat diperlukan.
Sedangkan untuk memperkuat integrasi nasional dibutuhkan pembangunan
kebudayaan nasional. Dalam GBHN 1983, pembangunan kebudayaan dimaksudkan:
o Mengembangkan nilai budaya Indonesia guna memperkuat kepribadian bangsa,
mempertebal rasa harga diri, dan kebanggaan nasional, serta memperkokoh jiwa
kesatuan nasional.
o Kebudayaan nasional terus dibina atas dasar norma – norma Pancasila dan
diarahkan pada penerapan nilai – nilai yang tetap mencerminkan kepribadian bangsa
dan meningkatkan nilai – nilai yang luhur serta mencegah nilai – nilai sosial budaya
yang bersifat feodal dan kedaerahan yang sempit.
o Pengembangan bahasa Indonesia dengan menggunakan bahasa daerah untuk
memperkaya perbendaharaan dan pengembangan bahasa nasional.
o Membina tradisi dan peninggalan sejarah yang mempunyai nilai perjuangan bangsa
dan kebanggan serta kemanfaatan nasional.
Penduuk Indonesia yang tersebar di nusantara tidak hanya terikat oleh suatu sistem
kebudayaan, tetapi oleh dua sistem kebudayaan yaitu sistem kebudayaan daerah dan
sistem kebudayaan nasional. Integrasi nasional dapat terwujud apabila seluruh
anggota masyarakat mampu mengendalikan prasangka yang ada sehingga tidak terjadi
adanya konflik dan adanya kesadaran dari seluruh warga negara untuk hidup bersatu
dalam NKRI. Kesadaran untuk hidup bersatu sebagai bangsa, ini disebabkan
masyarakat Indonesia mempunyai cita – cita dan tujuan luhur yang sama, yaitu
masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Integrasi
nasional akan bertambah kuat apabila muncul ancaman dari luar yang menyinggung
perasaan dan kesetiaan yang secara tradisional dan fundamental telah tertanam kuat
dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Tetapi dapat pula terjadi kemunduran bila
masyarakat dalam jangka waktu yang terlalu lama mengalami kekecewaan yang
mendalam. Kekecewaan akan makin tajam apabila mereka benar – benar tersinggung
atau merasa dirugikan akibat perubahan sosial budaya yang terjadi.
B. Agamanya atau Keyakinanya :
1.Menghormati Saat Umat Lain Beribadah
Menghormati saat teman atau siapapun sedang biribadah setidaknya jangan berisik
dan merusak suasana beribadah. Berdoalah dengan caramu sendiri.
2.Menghormati Acara Umat Lain
Disaat teman mu sedang puasa usahakan jangan membuatnya membatalkan puasanya
hormati dia kalau mau makan ya jangan sampai menganggu puasanya.
3.Tidak Menganggu
Kalau anda tidak bisa menghormati agama lain setidaknya jangan menganggu orang
lain beribadah .
Kemudian, kerukunan antar umat beragama adalah menciptakan persatuan antar
agama agar tidak terjadi saling merendahkan dan menganggap agama yang dianutnya
paling baik. Ini perlu dilakukan untuk menghindari terbentuknya fanatisme ekstrim
yang membahayakan keamanan, dan ketertiban umum. Bentuk nyata yang bisa
dilakukan adalah dengan adanya dialog antar umat beragama yang didalamnya bukan
membahas perbedaan, akan tetapi memperbincangkan kerukunan, dan perdamaian
hidup dalam bermasyarakat. Intinya adalah bahwa masing-masing agama
mengajarkan untuk hidup dalam kedamaian dan ketentraman.
Terakhir adalah kerukunan umat beragama dengan pemerintah, maksudnya adalah
dalam hidup beragama, masyarakat tidak lepas dari adanya aturan pemerintah
setempat yang mengatur tentang kehidupan bermasyarakat. Masyarakat tidak boleh
hanya mentaati aturan dalam agamanya masing-masing, akan tetapi juga harus
mentaati hukum yang berlaku di negara Indonesia. Bahwasanya Indonesia itu bukan
negara agama tetapi adalah negara bagi orang yang beragama.
Dalam rangka menciptakan keberhasilan pembangunan di bidang agama khususnya
dalam hal pembinaan kerukunan hidup beragama yang dinamis, maka semua pihak
baik pemerintah maupun umat beragama berkewajiban dan sangat berkepentingan
untuk senantiasa berusaha membina dan memelihara bagi terciptanya suasana dan
kehidupan beragama yang penuh kerukunan.Pembinaan dan pemeliharaan kerukunan
tersebut antara lain; dengan cara menghindarkan serta menghilangkan permasalahan
yang muncul dilingkungan umat beragama dan masyarakat pada umumnya. Sehingga
umat beragamapun dapat terhindar dari permasalahan yang akan merugikan bagi
terciptanya stabilitas serta kelancaran jalannya pembangunan.Oleh karena itu, semua
pihak baik umat beragama, pemerintah atau instansi terkait maupun pihak lainnya
sangat berperan aktif dan sangat mempengaruhi demi terwujudnya nilai-nilai yang
berujung pada kehidupan yang rukun dan damai antar umat beragama. Dengan tidak
menimbulkan konflik atau permasalahan yang ada, menghindari konflik yang muncul
serta mencari solusi terhadap permasalahan yang ada. Dengan demikian umat
beragama dapat benar-benar merasakan ketentraman dan kerukunan dalam kehidupan
diantara umat beragama.
Jadi, kerukunan hidup umat beragama yang diharapkan adalah kerukunan antar para
pemeluk agama dalam semangat saling mengerti, memahami antara satu dengan yang
lainnya. Dengan kata lain secara bahasa mengerti artinya memahami, tahu tentang
sesuatu hal, dapat diartikan mengerti keadaan orang lain, tahu serta paham mengenai
masalah-masalah sosial kemasyarakatan, sehingga dapat merasakan apa yang orang
lain rasakan.Dengan semangat saling mengerti, memahami, dan tenggang rasa- maka
akan menumbuhkan sikap dan rasa berempati kepada siapa pun yang sedang
mengalami kesulitan dan dapat memahami bila berada di posisi orang lain. Sehingga
akan terwujud dan terpelihara kerukunan antar umat beragama.
C. Politiknya :
Tata cara pembaharuan budaya pepolitikan bangsa dalam realitasnya harus harus
bisa diawali dengan pernyatuan persepsi mengenai keindonesian dan gebrakan
keIndonesia hari ini harus diawali dengan membangun kualitas sumber daya manusia
(SDM) serta menjujung tinggi harkat dan Martabat bangsa karena martabat adalah
harga diri bangsa yang perlu ditegaskan karena berdemokrasi ialah wujud untuk
mengaplikasikan keinginan bangsa dan negara untuk memenuhi haknya dalam segala
aspek, dan perjalan politik adalah suatu rumusan menuju perbaikan Indonesia serara
keseluruhan, meski harus mengisolasi diri dari lajunya arus perkembangan
zaman.Dengan catatan kualitas politik harus membudidayakan perinsip mambangun
negeri dengan SDM (sumber daya manusia) yang sehat, tanpa ada pengecualian
terkait kepentingan peribadi para kontestan politik, Dan setiap pejabat politik wajib
berjiwa nasionalisme keindonesian yang utuh agar cita-cita bangsa yang luhur bisa
tercapai.
D. Pendidikannya :
Integrasi pendidikan adalah suatu upaya penyatuan, proses pengubahan sikap dan
tata laku seseorang atau kelompok dalam usaha mendewasakan manusia melalui
upaya pengajaran dan pelatihan dalam lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat
untuk mencapai tujuan pendidikan.
Keluarga
Pendidikan dalam keluarga dilaksanakan atas dasar kasih sayang yang kodrati, rasa
kasih sayang murni, yaitu rasa kasih sayang orang tua terhadap anaknya. Rasa kasih
sayang inilah yang menjadi sumber kekuatan dan pendorong orang tua untuk untuk
tidak jemu-jemunya membimbing dan memberikan pertolongan yang dibutuhkan
anak-anaknya.
Keluarga sebagai kesatuan hidup bersama mempunyai 7 fungsi yang ada
hubungannya dengan kehidupan si anak, yaitu:
a. Fungsi biologis; yaitu keluarga merupakan tempat lahirnya anak-anak; secara
biologis anak berasal dari orang tuanya.
b. Fungsi afeksi; yaitu keluarga merupakan tempat terjadinya hubungan sosial yang
penuh dengan kemesraan dan afeksi (penuh kasih sayang dan rasa aman).
c. Fungsi sosialisasi; yaitu fungsi keluarga dalam membentuk kepribadian anak.
Melalui interaksi sosial dalam keluarga anak mempelajari pola-pola tingkah laku,
sikap, keyakinan, cita-cita dan nilai-nilai dalam masyarakat dalam rangka
perkembangan kepribadian.
d. Fungsi pendidikan; yaitu keluarga sejak dahulu merupakan institusi pendidikan.
Dahulu keluarga merupakan satu-satunya institusi untuk mempersiapkan anak agar
dapat hidup secara sosial dan ekonomi di masyarakat. Sekarangpun keluarga dikenal
sebagai lingkungan pendidikan yang pertama dan utama dalam mengembangkan
dasar kepribadian anak.
e. Fungsi rekreasi; yaitu keluarga merupakan tempat/medan rekreasi bagi anggotanya
untuk memperoleh afeksi, ketenangan dan kegembiraan.
f. Fungsi keagamaan; yaitu keluarga merupakan pusat pendidikan, upacara dan
ibadah agama bagi para anggotanya, di samping peran yang dilakukan institusi
agama.
g. Fungsi perlindungan; yaitu keluarga berfungsi memelihara, merawat dan
melindungi si anak baik fisik maupun sosialnya.
Sekolah
Sekolah sebagai suatu konsep mempunyai dua pengertian, yaitu: a) sekolah dalam arti
suatu bangunan dengan segala perlengkapannya sebagai lembaga pendidikan; b)
sekolah sebagai proses atau kegiatan belajar mengajar.
Fungsi atau peran sekolah pada umumnya adalah:
a. Mempersiapkan anak untuk suatu pekerjaan.
b. Memberikan keterampilan dasar.
c. Sebagai pembantu lingkungan keluarga bertugas mengembangkan pribadi anak
didik dengan mendidik dan mengajar serta memperbaiki dan memperhalus tingkah laku
anak didik yang dibawanya dari keluarga.
d. Sekolah juga berfungsi sebagai pewaris dan pemelihara kebudayaan; dan sebagai
pembaharu kebudayaan.
e. Sekolah bertugas menyediakan tenaga kerja yang handal yang merupakan “human
resources” dalam memenuhi tuntutan zaman yang selalu berubah.
f. Sekolah bertugas sebagai the agent of social change yaitu pembina kemajuan
masyarakat sesuai harapan masyarakat.
g. Sekolah juga bertugas melayani kepentingan bangsa/negara seperti yang ditetapkan
oleh pemerintah, karena pemerintah mengatur segala sesuatu yang menyangkut
kepentingan seluruh rakyat dan seluruh bangsa.
Masyarakat
Masyarakat adalah sekumpulan orang atau sekelompok manusia yang hidup bersama di
suatu wilayah dengan tata cara berfikir dan bertindak yang relatif sama yang membuat
warga masyarakat itu menyadari diri mereka sebagai suatu kelompok.
Perlu dipahami bahwa fungsi/peran lingkungan (keluarga, sekolah, masyarakat) itu
bukan dari segi “tempat”nya tetapi dari segi “peranan” orang-orang yang ada di
lingkungan tersebut. Apakah orang tua dan orang dewasa lain yang ada dalam keluarga
itu berperan dalam mendidik dan mengawasi perbuatan anak-anaknya? Jika tidak,
berarti anak tersebut tidak berada dalam lingkungan keluarga (meskipun anak tersebut
setiap hari ada dalam keluarga); begitu juga pada waktu jam sekolah, apakah guru-guru
di sekolah tersebut berperan dalam membimbing dan mengawasi tingkah laku anak
muridnya? Jika tidak,berarti anak-anak tersebut tidak berada di lingkungan sekolah.
Dengan demikian, apabila seoranga anak tidak mendapatkan pendidikan, perhatian,
dan pengawasan dari orang tuanya di rumah dan tidak mendapatkan bimbingan dan
pengawasan dari guru-gurunya di sekolah maka berarti anak tersebut berada dalam
lingkungan masyarakay, yaitu bimbingan dan pengawasan terhadap tingkah laku dan
perbuatan anak tersebut dilakukan oleh petugas-petugas hokum atau pemimpin-
pemimpin masyarakat. Oleh karena itu dalam kondisi yang demikian anak tersebut
menjadi tanggung jawab lingkungan masyarakat (petugas-petugas hokum, pemimpin-
pemimpin formal/informal, serta organisasi-organisasi pemuda berperan untuk
membimbing dan mendidik mereka)
Dalam masyarakat akhir-akhir ini terdapat pergeseran pandangan terhadap pendidikan.
Kini, masyarakat melihat pendidikan tidak lagi dipandang hanya sebagai bentuk
pemenuhan kebutuhan terhadap perolehan pengetahuan dan keterampilan dalam
konteks sekarang, melainkan dipandang sebagai bentuk investasi.
E. Ideologinya :
Strategi Mengatasi Ancaman Integrasi Nasional Dalam Bidang Ideologi
Untuk mengatasi ancaman integrasi nasional dalam bidang ideologi, dapat dilakukan
dengan:
a. Memahami lebih dalam arti penting Pancasila sebagai ideologi negara,
b. Menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam bermasyarakat dari hal-hal yang kecil
hingga yang besar,
c. Meningkatkan ketahanan masyarakat dalam menghadapi usaha pemecah belahan
dari luar,
d. Menumpas setiap gerakan separatis secara tegas, dan
e. Menyebarkan dan memasyarakatkan wawasan kebangsaan dan implementasi
butir-butir Pancasila, dalam rangka melestarikan dan menanamkan kesetiaan kepada
ideologi bangsa.
DAFTAR PUSTAKA
http://rimalestari123.blogspot.co.id/2013/10/integrasi-nasional.html
http://ayuafxtion.blogspot.co.id/2014/01/pemecahan-masalah-akibat-
keberagaman.html
http://annadewi.note.fisip.uns.ac.id/2015/11/25/contoh-makalah-tentang-toleransi-
beragama/
http://blog.turuntangan.org/integrasi-politik-menuju-indonesia-bermartabat/
http://zikripunya.blogspot.co.id/2012/10/integrasi-pendidikan.html
http://fahimahalkayyis.blogspot.co.id/2015/05/ancaman-integrasi-nasional-dalam-
bidang.html
http://candrawiguna.com/kasus-sipadan-dan-ligitan-bukan-kesalahan-megawati/
http://insulinda.wordpress.com/2013/06/26/kronologis-lepasnya-timor-timor-dari-
wilayah-negarakesatuan-republik-indonesia/