tabel alokasi frekuensi nasional

181
Edisi 2005 DIREKTORAT SPEKTRUM FREKUENSI RADIO DAN ORBIT SATELIT DIREKTORAT SPEKTRUM FREKUENSI RADIO DAN ORBIT SATELIT DIREKTORAT JENDERAL POS DAN TELEKOMUNIKASI DIREKTORAT JENDERAL POS DAN TELEKOMUNIKASI DEPARTEMEN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DEPARTEMEN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA JAKARTA, AGUSTUS 2005 JAKARTA, AGUSTUS 2005

Upload: tni

Post on 22-Nov-2023

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Edisi 2005

DIREKTORAT SPEKTRUM FREKUENSI RADIO DAN ORBIT SATELITDIREKTORAT SPEKTRUM FREKUENSI RADIO DAN ORBIT SATELITDIREKTORAT JENDERAL POS DAN TELEKOMUNIKASIDIREKTORAT JENDERAL POS DAN TELEKOMUNIKASI

DEPARTEMEN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKADEPARTEMEN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

JAKARTA, AGUSTUS 2005JAKARTA, AGUSTUS 2005

Pengertian Istilah Berikut ini adalah daftar dari istilah dan pengertian yang berkaitan dengan Tabel Alokasi Frekuensi Indonesia. Istilah dan pengertian disadur dari Peraturan Radio Internasional dari International Telecommunication Union. 1 – Istilah Umum Administrasi: Setiap departemen atau badan pemerintah yang bertanggung jawab dalam melaksanakan kewajiban-kewajiban yang terdapat dalam Konstitusi dari Himpunan Telekomunikasi Internasional, di dalam Konvensi Himpunan Telekomunikasi Internasional dan Regulasi Administratif. (CS 1002) Alokasi (dari pita frekuensi): Pencantuman pita frekuensi tertentu di Tabel Alokasi Frekuensi untuk digunakan oleh satu atau lebih servis radiokomunikasi ruang angkasa atau teresterial atau servis radioastronomi berdasarkan persyaratan tertentu. Istilah ini juga berlaku untuk pembagian lebih lanjut pita frekuensi dimaksud. Penjatahan (dari frekuensi radio atau kanal frekuensi radio): Pencantuman kanal frekuensi tertentu sesuai dengan rencana yang disepakati, yang disetujui dan disahkan oleh suatu konferensi yang berwenang, yang digunakan oleh satu atau lebih administrasi-administrasi bagi servis radiokomunikasi ruang angkasa atau servis radiokomunikasi teresterial di satu atau lebih negara atau wilayah geografis yang tercantum dalam rencana tersebut di atas dan berdasarkan persyaratan tertentu. Penetapan (dari frekuensi radio atau kanal frekuensi radio: Izin yang diberikan oleh suatu administrasi kepada suatu stasiun radio untuk menggunakan suatu frekuensi radio atau kanal frekuensi radio berdasarkan persyaratan tertentu. Radio: Istilah umum bagi penggunaan gelombang radio Gelombang Radio atau Gelombang Hertzian: Gelombang elektromagnetik dengan frekuensi yang lebih rendah dari 3 000 GHz, yang merambat dalam ruang angkasa tanpa sarana penghantar buatan. Radiokomunikasi: Telekomunikasi dengan perantaraan gelombang radio Radiokomunikasi Terestrial: Setiap radiokomunikasi selain dari radiokomunikasi ruang angkasa atau radio astronomi. Radiokomunikasi Angkasa: Setiap radiokomunikasi mencakup penggunaan satu atau lebih stasiun ruang angkasa, atau penggunaan satu atau lebih satelit pemantul atau obyek-obyek lain yang ada di ruang angkasa. Radiopenentu: Penentu posisi, kecepatan dan/atau karakteristik-karakteristik lain dari suatu objek, atau untuk mendapatkan keterangan yang berkaitan dengan parameter-parameter tersebut, yang menggunakan sifat-sifat rambatan gelombang radio. Radionavigasi: Radiopenentu yang digunakan untuk keperluan navigasi, termasuk pemberitahuan adanya peringatan.

Radiolokasi: Radiopenentu yang digunakan untuk keperluan-keperluan selain untuk radionavigasi. Radio Pencari Arah: Radiopenentu yang menggunakan penerimaan gelombang radio untuk menentukan arah suatu stasiun atau obyek. Radio Astronomi: Astronomi yang berdasarkan penerimaan gelombang radio yang berasal dari kosmik. Waktu Internasional Terkoordinasi (Universal Time Coordinated / UTC): Skala waktu, berdasarkan ukuran detik (SI), sebagaimana didefinisikan di dalam Rekomendasi ITU-R TF.460-4. Untuk tujuan-tujuan penggunaan praktis yang berhubungan dengan Peraturan Radio, UTC adalah sama dengan waktu saat matahari tepat pada meridian utama (garis bujur 0°), yang semula dinyatakan dengan GMT. Aplikasi Industri, Ilmiah dan Medis (ISM) (dari energi frekuensi radio): Operasi dari suatu alat atau perangkat yang dirancang untuk membangkitkan atau menggunakan energi frekuensi radio secara lokal untuk keperluan Industri, Ilmiah, Medis alat-alat rumah tangga atau sejenisnya yang tidak termasuk penggunaan dalam bidang telekomunikasi. 2 – Servis-servis Radiokomunikasi Servis Radiokomunikasi: Suatu servis yang didefinisikan dalam bagian ini yang mencakup transmisi, emisi dan/atau penerimaan dari gelombang-gelombang radio untuk tujuan telekomunikasi tertentu. Yang dimaksud dengan servis radiokomunikasi di dalam Peraturan Radio ini adalah komunikasi radio terestrial, kecuali bila dinyatakan lain. Servis Tetap: Suatu servis radiokomunikasi antara titik-titik tetap tertentu. Servis Tetap-Satelit: Suatu servis radiokomunikasi antara stasiun-stasiun bumi pada tempat-tempat tetap tertentu dengan menggunakan satu atau lebih satelit; dalam beberapa kasus, servis ini mencakup hubungan satelit-ke-satelit, yang dapat juga dioperasikan pada servis antar-satelit; servis tetap-satelit dapat mencakup hubungan pencatu untuk servis komunikasi radio ruang angkasa lainnya. Servis Antar Satelit: Suatu servis radiokomunikasi yang menyediakan hubungan antara satelit-satelit buatan. Servis Pengoperasian Angkasa: Suatu Servis radiokomunikasi dikhususkan untuk operasi kendaraan ruang angkasa, terutama untuk penjejakan ruang angkasa, telemetri dan telekomando ruang angkasa. Biasanya fungsi-fungsi tersebut telah dicakup dalam servis radio di mana stasiun ruang angkasa tersebut beroperasi.

Servis Bergerak: Suatu servis radiokomunikasi antara stasiun bergerak dan stasiun darat, atau antar stasiun-stasiun bergerak. (CV). Servis Bergerak-Satelit : Suatu servis radiokomunikasi :

• antara stasiun-stasiun bumi bergerak dan satu atau lebih stasiun ruang angkasa, atau antara stasiun-stasiun ruang angkasa yang digunakan oleh servis ini; atau

• antara stasiun-stasiun bumi bergerak dengan menggunakan satu atau lebih stasiun ruang angkasa.

Servis ini dapat juga termasuk hubungan pencatu yang diperlukan bagi pengoperasiannya. Servis Bergerak Darat: Suatu servis bergerak antara stasiun-stasiun induk dan stasiun-stasiun darat bergerak atau antara stasiun-stasiun darat bergerak. Servis Bergerak Darat-Satelit: Suatu servis bergerak-satelit yang stasiun-stasiun bumi bergeraknya terletak di darat. Servis Bergerak Maritim: Suatu servis bergerak antara stasiun-stasiun pantai dengan stasiun-stasiun kapal laut, atau antar stasiun-stasiun kapal laut atau antar stasiun-stasiun komunikasi pelengkap di kapal; stasiun-stasiun kendaraan penyelamat dan stasiun-stasiun rambu radio) penunjuk posisi darurat dapat juga beroperasi dalam servis ini. Servis Bergerak Maritim-Satelit: Suatu servis bergerak satelit yang stasiun-stasiun bumi bergeraknya terletak di kapal; stasiun-stasiun kendaraan penyelamat dan stasiun-stasiun rambu radio penunjuk posisi darurat dapat juga beroperasi dalam servis ini. Servis Bergerak Penerbangan: Suatu servis bergerak antara stasiun-stasiun penerbangan dengan stasiun-stasiun pesawat udara, atau antara stasiun-stasiun pesawat udara, yang juga dapat mencakup stasiun-stasiun kendaraan penyelamat; stasiun-stasiun rambu radio) penunjuk-posisi darurat dapat beroperasi di dalam servis ini pada frekuensi-frekuensi yang ditentukan untuk marabahaya dan keadaan darurat. Servis Bergerak Penerbangan (R) : Suatu servis bergerak yang digunakan untuk komunikasi yang berhubungan dengan keselamatan dan pengaturan penerbangan, terutama jalur-jalur penerbangan sipil nasional atau internasional. (R): route (jalur) Servis Bergerak Penerbangan (OR): Suatu servis bergerak penerbangan yang bertujuan untuk komunikasi, termasuk komunikasi-komunikasi yang berhubungan dengan koordinasi penerbangan, terutama di luar jalur-jalur penerbangan nasional dan internasional. (OR): off-route (luar jalur)

Servis Bergerak Penerbangan-Satelit: Suatu servis bergerak-satelit di mana stasiun bergerak-bumi ditempatkan pada pesawat terbang; stasiun penyelamat dan stasiun-stasiun rambu radio penunjuk-posisi dapat juga beroperasi di dalam servis ini. Servis Bergerak Penerbangan-Satelit (R): Suatu servis bergerak penerbangan-satelit digunakan untuk komunikasi yang berhubungan dengan keselamatan dan pengaturan penerbangan, terutama jalur-jalur penerbangan sipil nasional atau internasional. Servis Bergerak Penerbangan-Satelit (OR): Suatu servis bergerak penerbangan-satelit yang bertujuan untuk komunikasi, termasuk komunikasi-komunikasi yang berhubungan dengan koordinasi penerbangan, terutama di luar jalur-jalur penerbangan nasional dan internasional. Servis Penyiaran: Suatu servis komunikasi radio yang transmisinya dimaksudkan untuk penerimaan langsung oleh masyarakat umum. Servis ini dapat meliputi transmisi suara, transmisi televisi atau jenis-jenis transmisi lainnya (CS). Servis Penyiaran-Satelit: Suatu servis komunikasi radio yang sinyalnya dipancarkan atau dipancarkan ulang oleh stasiun ruang angkasa dan dimaksudkan untuk penerimaan langsung oleh masyarakat umum. Istilah "penerimaan langsung" dalam servis siaran-satelit mencakup baik penerimaan langsung individu maupun penerimaan langsung gabungan. Servis Radiopenentu: Suatu servis komunikasi radio untuk keperluan radio Servis Radiopenentu-Satelit: Suatu servis komunikasi radio untuk keperluan radio penentu yang menggunakan satu atau lebih stasiun-stasiun ruang angkasa. Servis Radionavigasi: Suatu servis radiopenentu yang dipergunakan untuk keperluan navigasi radio. Servis Radionavigasi-Satelit: Suatu servis radio penentu-satelit yang dipergunakan untuk keperluan radionavigasi. Servis ini juga dapat mencakup hubungan pencatu yang diperlukannya Servis Radionavigasi Maritim: Suatu servis radionavigasi yang dimaksudkan untuk kemanfaatan dan keselamatan operasi kapal-kapal. Servis Radionavigasi Maritim-Satelit: Suatu servis radionavigasi -satelit yang stasiun-stasiun buminya terletak di kapal. Servis Radionavigasi Penerbangan: Suatu servis radionavigasi yang dimaksudkan untuk kemanfaatan dan keselamatan operasi pesawat udara Servis Radionavigasi Penerbangan-Satelit: Suatu servis radionavigasi-satelit di mana stasiun-stasiun bumi ditempatkan pada pesawat udara. Servis Radiolokasi: Suatu servis radiopenentu untuk keperluan radiolokasi.

Servis Radiolokasi-Satelit: Suatu servis radiopenentu-satelit yang digunakan untuk tujuan radiolokasi.. Servis ini juga dapat mencakup hubungan pencatu yang diperlukannya Servis Bantuan Metereologi: Servis radiokomunikasi yang digunakan bagi pengamatan dan eksplorasi metereologi, termasuk hidrologi. Servis Eksplorasi Bumi-Satelit: Servis radiokomunikasi antara stasiun-stasiun bumi dan satu atau lebih stasiun-stasiun ruang angkasa, yang dapat termasuk hubungan antara stasiun-stasiun ruang angkasa, di mana:

• informasi yang berhubungan dengan karakteristik dari Bumi dan fenomena alamnya, termasuk data yang berhubungan dengan keadaan lingkungan, diambil dari sensor-sensor aktif atau pasif pada satelit-satelit bumi;

• informasi serupa dikumpulkan dari wahana berbasis Bumi atau berbasis wahana ruang udara;

• informasi tersebut boleh dibagikan pada stasiun-stasiun bumi dalam sistim yang berkaitan;

• interogasi wahana dapat dimasukkan dalam servis ini.

Servis ini dapat juga termasuk hubungan pencatu yang diperlukan bagi pengoperasiannya. Servis Meteorologi-Satelit: Suatu servis eksplorasi bumi-satelit bagi keperluan meteorologi. Servis Frekuensi dan Tanda Waktu Standar: Suatu servis radiokomunikasi untuk tujuan-tujuan ilmiah, teknik dan lain-lain, yang memancarkan frekuensi-frekuensi tertentu, tanda-tanda waktu, atau kedua-duanya dengan ketelitian yang tinggi, ditujukan bagi penerimaan masyarakat umum. Servis Frekuensi dan Tanda Waktu Standar-Satelit: Servis radiokomunikasi yang menggunakan stasiun-stasiun ruang angkasa pada satelit bumi untuk tujuan yang sama dengan stasiun-stasiun servis frekuensi dan tanda waktu standar. Servis ini ini juga dapat mencakup hubungan pencatu yang diperlukannya. Servis Penelitian Ruang Angkasa: Suatu servis radiokomunikasi di mana pesawat ruang angkasa atau benda-benda lain di ruang angkasa digunakan bagi keperluan ilmiah atau teknologi. Servis Amatir: Suatu ervis radiokomunikasi untuk tujuan melatih diri sendiri, saling berkomunikasi dan penyelidikan teknis yang dilakukan oleh para amatir, yaitu mereka yang telah mendapat izin dan berminat dalam bidang teknik radio semata-mata untuk tujuan pribadi tanpa tujuan komersial. Servis Amatir-Satelit: Suatu servis radiokomunikasi yang menggunakan stasiun ruang angkasa pada satelit-satelit bumi bagi tujuan yang sama dengan servis amatir. Servis Radio Astronomi: Suatu servis yang berhubungan dengan penggunaan radio astronomi.

Servis Keselamatan: Setiap servis radiokomunikasi yang digunakan secara tetap atau sementara bagi penyelamatan jiwa manusia dan kepemilikan. 3 – Kategori-kategori Servis Servis-servis primer dan sekunder: Apabila di dalam suatu bagian pada Tabel Alokasi Frekuensi ini dialokasikan untuk lebih dari satu dinas, baik berlaku di seluruh dunia maupun secara wilayah, maka dinas-dinas tersebut ditulis sebagai berikut::

a. nama dinas yang ditulis dengan "huruf besar" (contoh: TETAP); dinas tersebut mempunyai kategori “primer”;

b. dinas yang ditulis dengan "huruf biasa" (contoh: Bergerak); dinas tersebut

mempunyai kategori "sekunder".

c. Catatan kaki harus ditulis dengan "huruf biasa" (contoh: BERGERAK kecuali bergerak penerbangan).

Stasiun-stasiun servis sekunder:

a. tidak boleh menyebabkan gangguan yang merugikan bagi stasiun-stasiun servis primer di mana frekuensi-frekuensi sudah ditetapkan atau di mana frekuensi-frekuensi mungkin ditetapkan kemudian;

b. tidak dapat meminta proteksi dari gangguan yang merugikan yang disebabkan

oleh stasiun-stasiun primer di mana frekuensi-frekuensi sudah ditetapkan atau mungkin ditetapkan kemudian;

c. tetapi, dapat meminta proteksi terhadap gangguan yang merugikan, dari

stasiun-stasiun servis yang sama atau servis-servis sekunder lainnya di mana frekuensi-frekuensinya ditetapkan kemudian;

Tabel alokasi ITU terdiri tiga kolom, di mana di setiap kolom berkorespondensi dengan salah satu dari Wilayah ITU. Di mana satu alokasi meliputi seluruh Tabel ITU atau hanya satu atau dua dari ketiga kolom tersebut, ini merupakan alokasi dunia atau alokasi Wilayah. Pita frekuensi yang dirujuk pada setiap alokasi ditandai di sudut atas kiri dari bagian kotak Tabel yang bersangkutan. Referensi catatan kaki yang muncul di Tabel di bawah servis-servis yang dialokasikan berlaku untuk seluruh alokasi yang bersangkutan. Referensi catatan kaki yang muncul di sebelah kanan nama servis berlaku hanya untuk servis tersebut.

4 - Wilayah dan Area Bagi alokasi frekuensi-frekuensi dunia telah dibagi menajdi tiga Wilayah, seperti yang ditunjukkan oleh peta berikut.

� � � �

� � �

� � �

� � �

� �

� �

� � � �

� �

� �

� � �

� � �

� � �

� � �

� � �

� �

� �

� � � �

� �

� �

� � �

� � �

���� � � � �� � � � � � � �� � � � � �� � � � �� � � � � � � � � � � � � � � � � � � � � � � � � � � � � � � � � � �

����

����

� � � �� � � � � � � �� � � � � �� � � � �� � � � � � � � � � � � � � � � � � � � � � � � � � � � � � � � � � � ����

���

���

� � � � � � �

� � � � � �

� � � � � � � � � � � �

Bagian yang berbayang mewakili Zona Tropis sebagaimana dijelaskan di No. 5.16 sampai 5.20 dan 5.21.di Peraturan Radio Internasional.

Wilayah 1 Wilayah 2 Wilayah 3

5.53 5.54

9 – 14 RADIONAVIGASI

14 – 19.95 TETAP

BERGERAK MARITIM 5.57

5.55 5.56

19.95 – 20.05 FREKUENSI DAN WAKTU STANDAR

(20 kHz)

20.05 – 70 TETAP

BERGERAK MARITIM 5.57

5.56 5.58

70 – 72 70 – 90 70 – 72

RADIONAVIGASI 5.60 TETAP RADIONAVIGASI 5.60

BERGERAK MARITIM 5.57

RADIONAVIGASI MARITIM 5.60 Tetap

Radiolokasi Bergerak Maritim 5.57

5.59

72 – 84 72 – 84

TETAP TETAP

BERGERAK MARITIM 5.57 BERGERAK MARITIM 5.57

RADIONAVIGASI 5.60 RADIONAVIGASI 5.60

5.56

84 – 86 84 – 86

RADIONAVIGASI 5.60 RADIONAVIGASI 5.60

Tetap

Bergerak Maritim 5.57

5.59

86 – 90 86 – 90

TETAP TETAP

BERGERAK MARITIM 5.57 BERGERAK MARITIM 5.57

RADIONAVIGASI RADIONAVIGASI 5.60

5.56 5.61

90 – 110 RADIONAVIGASI 5.62

Tetap

5.63 5.64

110 – 112 110 – 130 110 – 112

TETAP TETAP TETAP

BERGERAK MARITIM BERGERAK MARITIM BERGERAK MARITIM

RADIONAVIGASI RADIONAVIGASI MARITIM 5.60 RADIONAVIGASI 5.60

Radiolokasi

5.64 5.64

112 – 115 112 – 117.6

RADIONAVIGASI 5.60 RADIONAVIGASI 5.60

Tetap

115 – 117.6 Bergerak Maritim

RADIONAVIGASI 5.60

Tetap

Bergerak Maritim

5.64 5.65 5.64 5.65

117.6 – 126 117.6 – 126

TETAP TETAP

BERGERAK MARITIM BERGERAK MARITIM

RADIONAVIGASI 5.60 RADIONAVIGASI 5.60

5.64 5.64

kHz

9 – 126

Alokasi untuk Servis

Di bawah 9 (tidak dialokasikan)

Penggunaan dan Perencanaan

Frekuensi

Di bawah 9 (tidak dialokasikan) 1. Radionavigasi

5.53 5.54 INS1 INS2

9 – 14 RADIONAVIGASI 1. Radionavigasi

14 – 19.95 TETAP 1. Tetap

BERGERAK MARITIM 5.57 2. Bergerak Maritim

5.55 5.56

19.95 – 20.05 FREKUENSI DAN TANDA WAKTU STANDAR 1. Frekuensi dan Tanda Waktu Standar (SFT)

(20 kHz) (20 kHz)

20.05 – 70 TETAP 1. Tetap

BERGERAK MARITIM 5.57 2. Bergerak Maritim

5.56 5.58

70 – 72 RADIONAVIGASI 5.60 1. Radionavigasi

Tetap 2. Tetap

Bergerak Maritim 5.57 3. Bergerak Maritim

5.59

72 – 84 TETAP 1. Tetap

BERGERAK MARITIM 5.57 2. Bergerak Maritim

RADIONAVIGASI 5.60 3. Radionavigasi

84 – 86 RADIONAVIGASI 5.60 1. Radionavigasi

Tetap 2.Tetap

Bergerak Maritim 5.57 3. Bergerak Maritim

5.59

86 – 90 TETAP 1. Tetap

BERGERAK MARITIM 5.57 2. Bergerak Maritim

RADIONAVIGASI 5.60 3. Radionavigasi

90 – 110 RADIONAVIGASI 5.62 1. Radionavigasi

Tetap 2. Tetap

5.63 5.64

110 – 112 TETAP 1. Tetap

BERGERAK MARITIM 2. Bergerak Maritim

RADIONAVIGASI 5.60 3. Radionavigasi

5.64

112 – 117.6 RADIONAVIGASI 5.60 1. Radionavigasi

Tetap 2. Tetap

Bergerak Maritim 3. Bergerak Maritim

5.64 5.65

117.6 – 126 TETAP 1. Tetap

BERGERAK MARITIM 2. Bergerak Maritim

RADIONAVIGASI 5.60 3. Radionavigasi

5.64

kHz

9 – 126

Alokasi untuk Indonesia

Wilayah 1 Wilayah 2 Wilayah 3

126 – 129 110 – 130 126 – 129

RADIONAVIGASI 5.60 TETAP RADIONAVIGASI 5.60

BERGERAK MARITIM Tetap

RADIONAVIGASI MARITIM 5.60 Bergerak Maritim

Radiolokasi

5.64 5.65

129 – 130 129 – 130

TETAP TETAP

BERGERAK MARITIM BERGERAK MARITIM

RADIONAVIGASI 5.60 RADIONAVIGASI 5.60

5.64 5.61 5.64 5.64

130 – 148.5 130 – 160 130 – 160

TETAP TETAP TETAP

BERGERAK MARITIM BERGERAK MARITIM BERGERAK MARITIM

5.64 5.67 RADIONAVIGASI

148.5 – 255 5.64 5.64

PENYIARAN 160 – 190 160 – 190

TETAP TETAP

Radionavigasi Penerbangan

200 – 275 200 – 285

5.68 5.69 5.70 RADIONAVIGASI PENERBANGAN RADIONAVIGASI PENERBANGAN

255 – 283.5 Bergerak Penerbangan Bergerak Penerbangan

PENYIARAN

RADIONAVIGASI PENERBANGAN 275 – 285

RADIONAVIGASI PENERBANGAN

5.70 5.71 Bergerak Penerbangan

283.5 – 315 Radionavigasi Maritim

RADIONAVIGASI PENERBANGAN (radiorambu)

RADIONAVIGASI MARITIM

(radiorambu) 5.73

285 – 315

RADIONAVIGASI MARITIM (radiorambu) 5.73

5.72 5.74

315 – 325 315 – 325 315 – 325

RADIONAVIGASI PENERBANGAN RADIONAVIGASI MARITIM RADIONAVIGASI PENERBANGAN

Radionavigasi Maritim (radiorambu) 5.73 RADIONAVIGASI MARITIM

(radiorambu) 5.73 Radionavigasi Penerbangan (radiorambu) 5.73

5.72 5.75

325 – 405 325 – 335 325 – 405

RADIONAVIGASI PENERBANGAN RADIONAVIGASI PENERBANGAN RADIONAVIGASI PENERBANGAN

Bergerak Penerbangan Bergerak Penerbangan

Radionavigasi Maritim

335 – 405

RADIONAVIGASI PENERBANGAN

Bergerak Penerbangan

5.72

405 – 415 405 – 415

RADIONAVIGASI 5.76

5.72

415 – 435 415 – 495

BERGERAK MARITIM 5.79

RADIONAVIGASI PENERBANGAN

5.72

435 – 495

BERGERAK MARITIM

5.72 5.81 5.82 5.77 5.78 5.81 5.82

Radionavigasi Penerbangan 5.80

190 – 200

RADIONAVIGASI 5.76

Bergerak Penerbangan

BERGERAK MARITIM 5.79

RADIONAVIGASI PENERBANGAN

RADIONAVIGASI PENERBANGAN

kHz

126 - 495

Alokasi untuk Servis

Penggunaan dan Perencanaan

Frekuensi

126 – 129 RADIONAVIGASI 5.60 1. Radionavigasi

Tetap 2. Tetap

Bergerak Maritim 3. Bergerak Maritim

5.64 5.65

129 – 130 TETAP 1. Tetap

BERGERAK MARITIM 2. Bergerak Maritim

RADIONAVIGASI 5.60 3. Radionavigasi

5.64

130 – 160 TETAP 1. Tetap

BERGERAK MARITIM 2. Bergerak Maritim

RADIONAVIGASI 3. Radionavigasi

5.64

160 – 190 TETAP

Radionavigasi Penerbangan 1. Tetap

2. Radionavigasi Penerbangan

190 – 200 RADIONAVIGASI PENERBANGAN 1. Radionavigasi Penerbangan

200 – 285 RADIONAVIGASI PENERBANGAN 1. Radionavigasi Penerbangan (rambu-rambu tanpa

Bergerak Penerbangan pengarah beroperasi pada pita ini)

2. Bergerak Penerbangan

285 – 315 RADIONAVIGASI PENERBANGAN 1. Radionavigasi Penerbangan (rambu-rambu tanpa

RADIONAVIGASI MARITIM pengarah beroperasi pada pita ini)

(radiorambu) 5.73 2. Radionavigasi Maritim (rambu-rambu radio)

315 – 325 RADIONAVIGASI PENERBANGAN 1. Radionavigasi Penerbangan

RADIONAVIGASI MARITIM 2. Radionavigasi Maritim (rambu-rambu radio)

(radiorambu) 5.73

325 – 405 RADIONAVIGASI PENERBANGAN 1. Radionavigasi Penerbangan (rambu-rambu tanpa

Bergerak Penerbangan pengarah beroperasi pada pita ini)

2. Bergerak Penerbangan

405 – 415 RADIONAVIGASI 5.76 1. Radionavigasi

Bergerak Penerbangan 2. Bergerak Penerbangan

Radiopenentu-arah 410 kHz

415 – 495 BERGERAK MARITIM 5.79 5.79A 1. Bergerak Maritim

Radionavigasi Penerbangan 5.80 2. Radionavigasi Penerbangan

415 – 495 kHz pada servis Bergerak Maritim terbatas pada

telegrafi radio

5.77 5.78 5.81 5.82

kHz

126 - 495

Alokasi untuk Indonesia

Wilayah 1 Wilayah 2 Wilayah 3

495 – 505 BERGERAK (marabahaya dan panggilan)

5.83

505 – 526.5 505 – 510 505 – 526.5

BERGERAK MARITIM BERGERAK MARITIM 5.79 BERGERAK MARITIM

5.79 5.79A 5.84 5.79 5.79A 5.84

RADIONAVIGASI PENERBANGAN 5.81 RADIONAVIGASI PENERBANGAN

510 – 525 Bergerak Penerbangan

BERGERAK 5.84 Bergerak Darat

RADIONAVIGASI PENERBANGAN

5.72 5.81 525 – 535 5.81

526.5 – 1 606.5 PENYIARAN 5.86 526.5 – 535

PENYIARAN RADIONAVIGASI PENERBANGAN PENYIARAN

Bergerak

5.88

535 – 1 605 535 – 1 606.5

PENYIARAN PENYIARAN

5.87 5.87A 1 605 – 1 625

1 606.5 – 1 625 PENYIARAN 5.89 1 606.5 – 1 800

TETAP TETAP

BERGERAK MARITIM 5.90 BERGERAK

BERGERAK DARAT RADIOLOKASI

RADIONAVIGASI

5.92 5.90

1 625 – 1 635 1 625 – 1 705

RADIOLOKASI TETAP

BERGERAK

5.93 PENYIARAN 5.89

1 635 – 1 800 Radiolokasi

TETAP

BERGERAK MARITIM 5.90 5.90

BERGERAK DARAT 1 705 – 1 800

TETAP

BERGERAK

RADIOLOKASI

RADIONAVIGASI PENERBANGAN

5.92 5.96 5.91

1 800 – 1 810 1 800 – 1 850 1 800 – 2 000

RADIOLOKASI AMATIR TETAP

BERGERAK kecuali bergerak penerbangan

5.93 RADIONAVIGASI

1 810 – 1 850 Radiolokasi

AMATIR

5.98 5.99 5.100 5.101

1 850 – 2 000 1 850 – 2 000

TETAP AMATIR

BERGERAK kecuali bergerak penerbangan TETAP

BERGERAK kecuali bergerak penerbangan

RADIOLOKASI

RADIONAVIGASI

5.92 5.96 5.103 5.102 5.97

kHz

495 - 2 000

Alokasi untuk Servis

Penggunaan dan Perencanaan

Frekuensi

495 – 505 BERGERAK (marabahaya dan panggilan) 1. Bergerak (marabahaya dan panggilan)

Frekuensi 500 kHz adalah frekuensi mara bahaya dan

5.83 panggilan internasional untuk telegrafi Morse.

505 – 526.5 BERGERAK MARITIM 5.79 5.79A 5.84 1. Bergerak Maritim

RADIONAVIGASI PENERBANGAN 2. Radionavigasi Penerbangan

Bergerak Penerbangan 3. Bergerak Penerbangan

Bergerak Darat 4. Bergerak Darat

5.81

526.5 – 1 606.5 PENYIARAN 1. Penyiaran

5.88

1 606.5 – 1 800 TETAP 1. Tetap

BERGERAK 2. Bergerak

RADIOLOKASI 3. Radiolokasi

RADIONAVIGASI 4. Radionavigasi

5.91

1 800 – 2 000 AMATIR 1. Amatir

TETAP 2. Tetap

BERGERAK kecuali bergerak penerbangan 3. Bergerak kecuali Bergerak Penerbangan

RADIONAVIGASI 4. Radionavigasi

Radiolokasi 5. Radiolokasi

Di Wilayah 3, Sistem Loran beroperasi pada 1850 kHz

pada pita 1825 – 1875 kHz; atau 1950 kHz pada pita

5.97 1925 – 1975 kHz

kHz

495 - 2 000

Alokasi untuk Indonesia

Wilayah 1 Wilayah 2 Wilayah 3

2 000 – 2 025

TETAP

BERGERAK kecuali

bergerak penerbangan (R)

5.92 5.103

2 025 – 2 045

TETAP

BERGERAK kecuali

bergerak penerbangan (R)

Bantuan Meteorologi 5.104

5.92 5.103

2 045 – 2 160

TETAP 2 065 – 2 107

BERGERAK MARITIM

BERGERAK DARAT

2 107 – 2 170

5.92

2 160 – 2 170

RADIOLOKASI

5.93 5.107

2 170 – 2 173.5 BERGERAK MARITIM

2 173.5 – 2 190.5 BERGERAK (marabahaya dan panggilan)

5.108 5.109 5.110 5.111

2 190.5 – 2 194 BERGERAK MARITIM

2 194 – 2 300 2 194 – 2 300

TETAP

BERGERAK kecuali

bergerak penerbangan (R)

5.92 5.103 5.112 5.112

2 300 – 2 498 2 300 – 2 495

TETAP

BERGERAK kecuali

bergerak penerbangan (R)

PENYIARAN 5.113

5,103 2 495 – 2 501

2 498 – 2 501

FREKUENSI DAN TANDA

WAKTU STANDAR

(2 500 kHz)

2 501 – 2 502 FREKUENSI DAN TANDA WAKTU STANDAR

Penelitian Ruang Angkasa

2 502 – 2 625 2 502 – 2 505

TETAP

BERGERAK kecuali 2 505 – 2 850

bergerak penerbangan (R)

5.92 5.103 5.114

2 625 – 2 650

BERGERAK MARITIM

RADIONAVIGASI MARITIM

5.92

2 650 – 2 850

TETAP

BERGERAK kecuali

bergerak penerbangan (R)

5.92 5.103

2 850 – 3 025 BERGERAK PENERBANGAN (R)

5.111 5.115

TETAP

BERGERAK

2 000 – 2 065

TETAP

BERGERAK

kHz

2 000 - 3 025

PENYIARAN 5.113

FREKUENSI DAN TANDA WAKTU STANDAR (2500 kHz)

FREKUENSI DAN TANDA WAKTU STANDAR

TETAP

BERGERAK

Alokasi untuk Servis

TETAP

BERGERAK

TETAP

BERGERAK

5.106

BERGERAK MARITIM 5.105

Penggunaan dan Perencanaan

Frekuensi

2 000 – 2 025 TETAP 1. Tetap

BERGERAK 2. Bergerak

2 065 – 2 107 BERGERAK MARITIM 5.105 1. Bergerak Maritim

TETAP 2. Tetap

5.106 INS3

2 107 – 2 170 TETAP 1. Tetap

BERGERAK 2. Bergerak

2 170 – 2 173.5 BERGERAK MARITIM 1. Bergerak Maritim

2 173.5 – 2 190.5 BERGERAK (marabahaya dan panggilan) 1. Bergerak Maritim (Mara bahaya dan panggilan)

2182 kHz- frekuensi mara bahaya dan panggilan telepon

radio internasional

2187,5 kHz- frekuensi mara bahaya internasional untuk

5.108 5.109 5.110 5.111 panggilan selektif digital

2 190.5 – 2 194 BERGERAK MARITIM 1. Bergerak Maritim

2 194 – 2 300 TETAP 1. Tetap

BERGERAK 2. Bergerak

5.112

2 300 – 2 495 TETAP 1. Tetap

BERGERAK 2. Bergerak

PENYIARAN 5.113 3. Penyiaran

2 495 – 2 501 FREKUENSI DAN TANDA WAKTU STANDAR 1. Frekuensi dan Tanda Waktu Standar (SFT)

(2500 kHz) (2500 kHz)

2 501 – 2 502 FREKUENSI DAN TANDA WAKTU STANDAR 1. Frekuensi dan Tanda Waktu Standar

Penelitian Ruang Angkasa 2. Penelitian Ruang Angkasa

2 502 – 2 505 FREKUENSI DAN TANDA WAKTU STANDAR 1. Frekuensi dan Tanda Waktu Standar

2 505 – 2 850 TETAP 1. Tetap

BERGERAK 2. Bergerak

2 850 – 3 025 BERGERAK PENERBANGAN (R) 1. Bergerak Penerbangan (R)

5.111 5.115 3032 kHz - Pencarian dan Pertolongan

kHz

Alokasi untuk Indonesia

2 000 - 3 025

Wilayah 1 Wilayah 2 Wilayah 3

3 025 – 3 155 BERGERAK PENERBANGAN (OR)

3 155 – 3 200 TETAP

BERGERAK kecuali bergerak penerbangan (R)

5.116 5.117

3 200 – 3 230 TETAP

BERGERAK kecuali bergerak penerbangan (R)

PENYIARAN 5.113

5.116

3 230 – 3 400 TETAP

BERGERAK kecuali bergerak penerbangan

PENYIARAN 5.113

5.116 5.118

3 400 – 3 500 BERGERAK PENERBANGAN (R)

3 500 – 3 800 3 500 – 3 750 3 500 – 3 900

AMATIR 5.120 AMATIR 5.120 AMATIR 5.120

TETAP TETAP

BERGERAK kecuali 5.119 BERGERAK

bergerak penerbangan 3 750 – 4 000

5.92 AMATIR 5.120

3 800 – 3 900 TETAP

TETAP BERGERAK kecuali

BERGERAK bergerak penerbangan (R)

PENERBANGAN (OR)

BERGERAK DARAT

3 900 – 3 950 3 900 – 3 950

BERGERAK BERGERAK PENERBANGAN

PENERBANGAN (OR) PENYIARAN

3 950 – 4 000 3 950 – 4 000

TETAP TETAP

PENYIARAN PENYIARAN

4 000 – 4 063 TETAP

BERGERAK MARITIM 5.127

5.126

4 063 – 4 438 BERGERAK MARITIM 5.79A 5.109

5.110 5.130 5.131 5.132

5.128 5.129

4 438 – 4 650 4 438 – 4 650

TETAP

BERGERAK kecuali

bergerak penerbangan (R)

4 650 – 4 700 BERGERAK PENERBANGAN (R)

4 700 – 4 750 BERGERAK PENERBANGAN (OR)

4 750 – 4 850 4 750 – 4 850 4 750 – 4 850

TETAP TETAP TETAP

BERGERAK PENERBANGAN (OR) Bergerak kecuali bergerak penerbangan PENYIARAN 5.113

4 850 – 4 995 TETAP

BERGERAK DARAT

PENYIARAN 5.113

4 995 – 5 003 FREKUENSI DAN TANDA WAKTU STANDAR

(5 000 kHz)

Alokasi untuk Servis

TETAP

BERGERAK kecuali bergerak penerbangan (R)

kHz

3 025 - 5 003

Penggunaan dan Perencanaan

Frekuensi

3 025 – 3 155 BERGERAK PENERBANGAN (OR) 1. Bergerak Penerbangan (OR)

3 155 – 3 200 TETAP 1. Tetap

BERGERAK kecuali bergerak penerbangan (R) 2. Bergerak kecuali bergerak penerbangan (R)

5.116 5.117

3 200 – 3 230 TETAP 1. Tetap

BERGERAK kecuali bergerak penerbangan (R) 2. Bergerak kecuali bergerak penerbangan (R)

PENYIARAN 5.113

5.116

3 230 – 3 400 TETAP 1. Tetap

BERGERAK kecuali bergerak penerbangan (R) 2. Bergerak kecuali bergerak penerbangan

PENYIARAN 5.113

5.116 5.118

3 400 – 3 500 BERGERAK PENERBANGAN (R) 1. Bergerak Penerbangan (R)

3 500 – 3 900 AMATIR 5.120 1. Amatir

TETAP 2. Tetap

BERGERAK 3. Bergerak

3 900 – 3 950 BERGERAK PENERBANGAN 1. Bergerak Penerbangan

PENYIARAN 2. Penyiaran

3 950 – 4 000 TETAP 1. Tetap

PENYIARAN 2. Penyiaran

5.126

4 000 – 4 063 TETAP 1. Tetap

BERGERAK MARITIM 5.127 2. Bergerak Maritim

5.126

4 063 – 4 438 BERGERAK MARITIM 5.79A 5.109 5.110 1. Bergerak Maritim

5.130 5.131 5.132

4207,5 kHz frekuensi mara bahaya bagi pemanggilan

selektif digital

4209,5 kHz untuk pemanfaatan eksklusif oleh stasiun

pantai menggunakan teknik pencetakan langsung pita

sempit untuk transmisi peringatan-peringatan meteorologi,

navigasi dan informasi penting bagi kapal-kapal.

4210 kHz merupakan frekuensi internasional informasi

5.128 5.129 keselamatan maritim

4 438 – 4 650 TETAP 1. Tetap

BERGERAK kecuali bergerak penerbangan 2. Bergerak kecuali bergerak penerbangan

4 650 – 4 700 BERGERAK PENERBANGAN (R) 1. Bergerak Penerbangan (R)

4 700 – 4 750 BERGERAK PENERBANGAN (OR) 2. Bergerak Penerbangan (OR)

4 750 – 4 850 TETAP 1. Penyiaran

PENYIARAN 5.113 2. Tetap

Bergerak Darat

4 850 – 4 995 TETAP 1. Penyiaran

BERGERAK DARAT 2. Tetap

PENYIARAN 5.113 3. Bergerak Darat

4 995 – 5 003 FREKUENSI DAN TANDA WAKTU STANDAR 1. Frekuensi dan Tanda Waktu Standar (SFT)

(5 000 kHz) (5000 kHz)

3 025 - 5 003

Alokasi untuk Indonesia

kHz

Wilayah 1 Wilayah 2 Wilayah 3

5 003 – 5 005 FREKUENSI DAN TANDA WAKTU STANDAR

Penelitian Ruang Angkasa

5 005 – 5 060 TETAP

PENYIARAN 5.113

5 060 – 5 250 TETAP

Bergerak kecuali bergerak penerbangan

5.133

5 250 – 5 450 TETAP

BERGERAK kecuali bergerak penerbangan

5 450 – 5 480 5 450 – 5 480 5 450 – 5 480

TETAP BERGERAK PENERBANGAN (R) TETAP

BERGERAK PENERBANGAN (OR) BERGERAK PENERBANGAN (OR)

BERGERAK DARAT BERGERAK DARAT

5 480 – 5 680 BERGERAK PENERBANGAN (R)

5.111 5.115

5 680 – 5 730 BERGERAK PENERBANGAN (OR)

5.111 5.115

5 730 – 5 900 5 730 – 5 900 5 730 – 5 900

TETAP TETAP TETAP

BERGERAK DARAT BERGERAK kecuali Bergerak kecuali

bergerak penerbangan (R) bergerak penerbangan (R)

5 900 – 5 950 PENYIARAN 5.134

5.136

5 950 – 6 200 PENYIARAN

6 200 – 6 525 BERGERAK MARITIM 5.109 5.110 5.130 5.132

5.137

6 525 – 6 685 BERGERAK PENERBANGAN (R)

6 685 – 6 765 BERGERAK PENERBANGAN (OR)

6 765 – 7 000 TETAP

Bergerak kecuali bergerak penerbangan (R)

5.138 5.138A 5.139

7 000 – 7 100 AMATIR

AMATIR-SATELIT

5.140 5.141 5.141A

7 100 – 7 200 AMATIR

5.141A, 5.141B, 5.141C, 5.142

7 200 – 7 300 7 200 – 7 300 7 200 – 7 300

PENYIARAN AMATIR PENYIARAN

5.142

7 300 – 7 400 PENYIARAN 5.134

5.143 5.143A 5.143B 5.143C 5.143D

7 400 – 7 450 7 400 – 7 450 7 400 – 7 450

PENYIARAN TETAP PENYIARAN

Bergerak kecuali bergerak

penerbangan (R) 5.143A 5.143C

7 450 – 8 100 TETAP

Bergerak kecuali bergerak penerbangan (R)

5.144

8 100 – 8 195 TETAP

BERGERAK MARITIM

kHz

5 003 - 8 965

Alokasi untuk Servis

Penggunaan dan Perencanaan

Frekuensi

5 003 – 5 005 FREKUENSI DAN TANDA WAKTU STANDAR 1. Frekuensi dan Tanda Waktu Standar (SFT)

Penelitian Ruang Angkasa (5000 kHz)

2. Penelitian Ruang Angkasa

5 005 – 5 060 TETAP 1. Tetap

PENYIARAN 5.113

5 060 – 5 250 TETAP 1. Tetap

BERGERAK kecuali bergerak penerbangan 2. Bergerak kecuali bergerak penerbangan

5.133

5 250 – 5 450 TETAP 1. Tetap

BERGERAK kecuali bergerak penerbangan 2. Bergerak kecuali bergerak penerbangan

5 450 – 5 480 TETAP 1. Tetap

BERGERAK PENERBANGAN (OR) 2. Bergerak Penerbangan (OR)

BERGERAK DARAT 3. Bergerak Darat

5 480 – 5 680 BERGERAK PENERBANGAN (R) 1. Bergerak Penerbangan (R)

5.111 5.115 Operasi pencarian dan pertolongan

5 680 – 5 730 BERGERAK PENERBANGAN (OR) 1. Bergerak Penerbangan (OR)

5.111 5.115 Operasi pencarian dan pertolongan

5 730 – 5 900 TETAP 1. Tetap

Bergerak kecuali bergerak penerbangan (R) 2. Bergerak kecuali bergerak penerbangan

5 900 – 5 950 PENYIARAN 5.134 1. Penyiaran

2. Tetap

5.136 INS4 3. Bergerak kecuali bergerak penerbangan (R)

5 950 – 6 200 PENYIARAN 1. Penyiaran

6 200 – 6 525 BERGERAK MARITIM 1. Bergerak Maritim

2. Tetap

6312 kHz frekuensi mara bahaya bagi panggilan selektif

digital

6314 kHz frekuensi internaional untuk transmisi informasi

5.109 5.110 5.130 5.132 5.137 keselamatan maritim

6 525 – 6 685 BERGERAK PENERBANGAN (R) 1. Bergerak Penerbangan (R)

6 685 – 6 765 BERGERAK PENERBANGAN (OR) 1. Bergerak Penerbangan (OR)

6 765 – 7 000 TETAP 1. Tetap

Bergerak kecuali Bergerak Penerbangan (R) 2. Bergerak kecuali bergerak penerbangan (R)

5.138 5.138A 5.139 INS5

7 000 – 7 100 AMATIR 1. Amatir

AMATIR-SATELIT 2. Amatir-Satelit

5.140 5.141 5.141A

7 100 – 7 200 AMATIR 1. Amatir

PENYIARAN 5.141C 2. Penyiaran

5.141A, 5.141B, 5.142 INS6 INS7

7 200 – 7 300 PENYIARAN 1. Penyiaran

7 300 – 7 400 PENYIARAN 5.134 1. Penyiaran

TETAP 2. Tetap

Bergerak kecuali bergerak penerbangan 3. Bergerak kecuali bergerak penerbangan

5.143 5.143A 5.143B 5.143C 5.143D INS8

7 400 – 7 450 PENYIARAN 1. Penyiaran

2. Tetap

3. Bergerak

5.143A 5.143C INS6

7 450 – 8 100 TETAP 1. Tetap

Bergerak kecuali bergerak penerbangan (R) 2. Bergerak kecuali bergerak penerbangan (R)

5.144

8 100 – 8 195 TETAP 1. Tetap

BERGERAK MARITIM 2. Bergerak Maritim

kHz

Alokasi untuk Indonesia

5 003 - 8 195

Wilayah 1 Wilayah 2 Wilayah 3

8 195 – 8 815 BERGERAK MARITIM 5.109 5.110 5.132 5.145

5.111

8 815 – 8 965 BERGERAK PENERBANGAN (R)

8 965 – 9 040 BERGERAK PENERBANGAN (OR)

9 040 – 9 400 TETAP

9 400 – 9 500 PENYIARAN 5.134

5.146

9 500 – 9 900 PENYIARAN

5.147 5.148

9 900 – 9 995 TETAP

9 995 – 10 003 FREKUENSI DAN TANDA WAKTU STANDAR (10 000 kHz)

5.111

10 003 – 10 005 FREKUENSI DAN TANDA WAKTU STANDAR

Penelitian Ruang Angkasa

5.111

10 005 – 10 100 BERGERAK PENERBANGAN (R)

5.111

10 100 – 10 150 TETAP

Amatir 5.120

10 150 – 11 175 TETAP

Bergerak kecuali bergerak penerbangan (R)

11 175 – 11 275 BERGERAK PENERBANGAN (OR)

11 275 – 11 400 BERGERAK PENERBANGAN (R)

11 400 – 11 600 TETAP

11 600 – 11 650 PENYIARAN 5.134

5.146

11 650 – 12 050 PENYIARAN

5.147 5.148

12 050 – 12 100 PENYIARAN 5.134

5.146

12 100 – 12 230 TETAP

12 230 – 13 200 BERGERAK MARITIM 5.109 5.110 5.132 5.145

13 200 – 13 260 BERGERAK PENERBANGAN (OR)

13 260 – 13 360 BERGERAK PENERBANGAN (R)

13 360 – 13 410 TETAP

RADIO ASTRONOMI

5.149

13 410 – 13 570 TETAP

Bergerak kecuali bergerak penerbangan (R)

5.150

13 570 – 13 600 PENYIARAN 5.134

5.151

13 600 – 13 800 PENYIARAN

5.148

13 800 – 13 870 PENYIARAN 5.134

5.151

13 870 – 14 000 TETAP

Bergerak kecuali bergerak penerbangan (R)

14 000 – 14 250 AMATIR 5.120

AMATIR-SATELIT

kHz

8 195 - 14 250

Alokasi untuk Servis

Wilayah 1 Wilayah 2 Wilayah 3

57 – 58.2 EKSPLORASI BUMI-SATELIT (pasif)

TETAP

ANTAR-SATELIT 5.556A

BERGERAK 5.558

PENELITIAN RUANG ANGKASA (pasif)

5.547 5.557

58.2 – 59 EKSPLORASI BUMI-SATELIT (pasif)

TETAP

BERGERAK

PENELITIAN RUANG ANGKASA (pasif)

5.547 5.556

59 – 59.3 EKSPLORASI BUMI-SATELIT (pasif)

TETAP

ANTAR-SATELIT 5.556A

BERGERAK 5.558

RADIOLOKASI 5.559

PENELITIAN RUANG ANGKASA (pasif)

59.3 – 64 TETAP

ANTAR-SATELIT

BERGERAK 5.558

RADIOLOKASI 5.559

5.138

64 – 65 TETAP

ANTAR-SATELIT

BERGERAK kecuali bergerak penerbangan

5.547 5.556

65 – 66 EKSPLORASI BUMI-SATELIT

TETAP

ANTAR-SATELIT

BERGERAK kecuali bergerak penerbangan

PENELITIAN RUANG ANGKASA

5.547

66 – 71 ANTAR-SATELIT

BERGERAK 5.553 5.558

BERGERAK-SATELIT

RADIONAVIGASI

RADIONAVIGASI-SATELIT

5.554

71 – 74 TETAP

TETAP-SATELIT (angkasa-ke-Bumi)

BERGERAK

BERGERAK-SATELIT (angkasa-ke-Bumi)

74 – 76 TETAP

TETAP-SATELIT (angkasa-ke-Bumi)

BERGERAK

PENYIARAN

PENYIARAN-SATELIT

Penelitian Ruang Angkasa (angkasa-ke-Bumi)

5.559A 5.561

76 - 77.5 RADIO ASTRONOMI

RADIOLOKASI

Amatir

Amatir-Satelit

Penelitian Ruang Angkasa (angkasa-ke-Bumi)

5.149

GHz57 - 77.5

Alokasi untuk Servis

Wilayah 1 Wilayah 2 Wilayah 3

14 250 – 14 350 AMATIR 5.120

5.152

14 350 – 14 990 TETAP

Bergerak kecuali bergerak penerbangan (R)

14 990 – 15 005 FREKUENSI DAN TANDA WAKTU STANDAR (15 000 kHz)

5.111

15 005 – 15 010 FREKUENSI DAN TANDA WAKTU STANDAR

Penelitian Ruang Angkasa

15 010 – 15 100 BERGERAK PENERBANGAN (OR)

15 100 – 15 600 PENYIARAN

5.148

15 600 – 15 800 PENYIARAN 5.134

5.146

15 800 – 16 360 TETAP

5,153

16 360 – 17 410 BERGERAK MARITIM 5.109 5.110 5.132 5.145

17 410 – 17 480 TETAP

17 480 – 17 550 PENYIARAN 5.134

5.146

17 550 – 17 900 PENYIARAN

5.148

17 900 – 17 970 BERGERAK PENERBANGAN (R)

17 970 – 18 030 BERGERAK PENERBANGAN (OR)

18 030 – 18 052 TETAP

18 052 – 18 068 TETAP

Penelitian Ruang Angkasa

18 068 – 18 168 AMATIR 5.120

AMATIR-SATELIT

5,154

18 168 – 18 780 TETAP

Bergerak kecuali bergerak penerbangan

18 780 – 18 900 BERGERAK MARITIM

18 900 – 19 200 PENYIARAN 5.134

5.146

19 200 – 19 680 TETAP

19 680 – 19 800 BERGERAK MARITIM 5.132

19 800 – 19 990 TETAP

19 990 – 19 995 FREKUENSI DAN TANDA WAKTU STANDAR

Penelitian Ruang Angkasa

5.111

19 995 – 20 010 FREKUENSI DAN TANDA WAKTU STANDAR (20 000 kHz)

5.111

20 010 – 21 000 TETAP

Bergerak

21 000 – 21 450 AMATIR 5.120

AMATIR-SATELIT

21 450 – 21 850 PENYIARAN

5.148

21 850 – 21 870 TETAP 5.155A

5,155

21 870 – 21 924 TETAP 5.155B

kHz

14 250 - 21 924

Alokasi untuk Servis

Wilayah 1 Wilayah 2 Wilayah 3

21 924 – 22 000 BERGERAK PENERBANGAN (R)

22 000 – 22 855 BERGERAK MARITIM 5.132

5.156

22 855 – 23 000 TETAP

5.156

23 000 – 23 200 TETAP

Bergerak kecuali bergerak penerbangan (R)

5.156

23 200 – 23 350 TETAP 5.156A

BERGERAK PENERBANGAN (OR)

23 350 – 24 000 TETAP

BERGERAK kecuali bergerak penerbangan 5.157

24 000 – 24 890 TETAP

BERGERAK DARAT

24 890 – 24 990 AMATIR 5.120

AMATIR-SATELIT

24 990 – 25 005 FREKUENSI DAN TANDA WAKTU STANDAR (25 000 kHz)

25 005 – 25 010 FREKUENSI DAN TANDA WAKTU STANDAR

Penelitian Ruang Angkasa

25 010 – 25 070 TETAP

BERGERAK kecuali bergerak penerbangan

25 070 – 25 210 BERGERAK MARITIM

25 210 – 25 550 TETAP

BERGERAK kecuali bergerak penerbangan

25 550 – 25 670 RADIO ASTRONOMI

5.149

25 670 – 26 100 PENYIARAN

26 100 – 26 175 BERGERAK MARITIM 5.132

26 175 – 27 500 TETAP

BERGERAK kecuali bergerak penerbangan

5.150

27 500 – 28 000 BANTUAN METEOROLOGI

TETAP

BERGERAK

28 000 – 29 700 AMATIR

AMATIR-SATELIT

29 700 – 30 005 TETAP

BERGERAK

30 005 – 30 010 OPERASI RUANG ANGKASA (identifikasi satelit)

TETAP

BERGERAK

PENELITIAN RUANG ANGKASA

30 010 – 37 500 TETAP

BERGERAK

37 500 – 38 250 TETAP

BERGERAK

Radio Astronomi

5.149

kHz

21.924 - 38.250

Alokasi untuk Servis

Wilayah 1 Wilayah 2 Wilayah 3

38.25 – 39.986 TETAP

BERGERAK

39.986 – 40.02 TETAP

BERGERAK

Penelitian Ruang Angkasa

40.02 – 40.98 TETAP

BERGERAK

5.150

40.98 – 41.015 TETAP

BERGERAK

Penelitian Ruang Angkasa

5.160 5.161

41.015 – 44 TETAP

BERGERAK

5.160 5.161

44 – 47 TETAP

BERGERAK

5.162 5.162A

47 – 68 47 – 50 47 – 50

PENYIARAN TETAP TETAP

BERGERAK BERGERAK

PENYIARAN

50 – 54

AMATIR

5.166 5.167 5.168 5.170

54 – 68 54 – 68

PENYIARAN TETAP

Tetap BERGERAK

5.163 5.164 5.165 Bergerak PENYIARAN

68 – 74.8 68 – 72 68 – 74.8

TETAP PENYIARAN TETAP

BERGERAK kecuali Tetap BERGERAK

bergerak penerbangan Bergerak

5,173

72 – 73

TETAP

BERGERAK

73 – 74.6

RADIO ASTRONOMI

5,178

74.6 – 74.8

5.149 5.174 5.175 TETAP

5.177 5.179 BERGERAK 5.149 5.176 5.179

74.8 – 75.2 RADIONAVIGASI PENERBANGAN

5.180 5.181

75.2 – 87.5 75.2 – 75.4

TETAP

BERGERAK kecuali bergerak penerbangan

5,179

75.4 – 76 75.4 – 87

TETAP TETAP

BERGERAK BERGERAK

76 – 88

PENYIARAN 5.149 5.182 5.183

5.175 5.179 5.184 Tetap 5.186 5.188

5,187 Bergerak 87 – 100

87.5 – 100 5,185 TETAP

PENYIARAN 88 – 100 BERGERAK

5,190 PENYIARAN PENYIARAN

100 – 108 PENYIARAN

5.192 5.194

MHz

TETAP

BERGERAK

38.25 - 136

Alokasi untuk Servis

Wilayah 1 Wilayah 2 Wilayah 3

108 – 117.975 RADIONAVIGASI PENERBANGAN

5197 5.197A

117.975 – 137 BERGERAK PENERBANGAN (R)

5.111 5.198 5.199 5.200 5.201

5.202 5.203 5.203A 5.203B

137 – 137.025 OPERASI RUANG ANGKASA (angkasa-ke-Bumi)

METEOROLOGI-SATELIT (angkasa-ke-Bumi)

BERGERAK-SATELIT (angkasa-ke-Bumi) 5.208A 5.209

PENELITIAN RUANG ANGKASA (angkasa-ke-Bumi)

Tetap

Bergerak kecuali bergerak penerbangan (R)

5.204 5.205 5.206 5.207 5.208

137.025 – 137.175 OPERASI RUANG ANGKASA (angkasa-ke-Bumi)

METEOROLOGI-SATELIT (angkasa-ke-Bumi)

PENELITIAN RUANG ANGKASA (angkasa-ke-Bumi)

Tetap

Bergerak-Satelit (angkasa-ke-Bumi) 5.208A 5.209

Bergerak kecuali bergerak penerbangan (R)

5.204 5.205 5.206 5.207 5.208

137.175 – 137.825 OPERASI RUANG ANGKASA (angkasa-ke-Bumi)

METEOROLOGI-SATELIT (angkasa-ke-Bumi)

BERGERAK-SATELIT (angkasa-ke-Bumi) 5.208A 5.209

PENELITIAN RUANG ANGKASA (angkasa-ke-Bumi)

Tetap

Bergerak kecuali bergerak penerbangan (R)

5.204 5.205 5.206 5.207 5.208

137.825 – 138 OPERASI RUANG ANGKASA (angkasa-ke-Bumi)

METEOROLOGI-SATELIT (angkasa-ke-Bumi)

PENELITIAN RUANG ANGKASA (angkasa-ke-Bumi)

Tetap

Bergerak-Satelit (angkasa-ke-Bumi) 5.208A 5.209

Bergerak kecuali bergerak penerbangan (R)

5.204 5.205 5.206 5.207 5.208

138 – 143.6 138 – 143.6 138 – 143.6

BERGERAK PENERBANGAN (OR) TETAP TETAP

BERGERAK BERGERAK

RADIOLOKASI Penelitian Ruang Angkasa

Penelitian Ruang Angkasa (angkasa-ke-Bumi)

5.210 5.211 5.212 5.214 (angkasa-ke-Bumi) 5.207 5.213

136 - 143.6

Alokasi untuk Servis

MHz

Wilayah 1 Wilayah 2 Wilayah 3

143.6 – 143.65 143.6 – 143.65 143.6 – 143.65

BERGERAK PENERBANGAN (OR) TETAP TETAP

PENELITIAN RUANG ANGKASA BERGERAK BERGERAK

(angkasa-ke-Bumi) RADIOLOKASI PENELITIAN RUANG ANGKASA

PENELITIAN RUANG ANGKASA (angkasa-ke-Bumi)

(angkasa-ke-Bumi)

5.211 5.212 5.214 5.207 5.213

143.65 – 144 143.65 – 144 143.65 – 144

BERGERAK PENERBANGAN (OR) TETAP TETAP

BERGERAK BERGERAK

RADIOLOKASI Penelitian Ruang Angkasa

Penelitian Ruang Angkasa (angkasa-ke-Bumi)

(angkasa-ke-Bumi)

5.210 5.211 5.212 5.214 5.207 5.213

144 – 146 AMATIR 5.120

AMATIR-SATELIT

5,216

146 – 148 146 – 148 146 – 148

TETAP AMATIR AMATIR

BERGERAK kecuali TETAP

bergerak penerbangan (R) BERGERAK

5.217 5.217

148 – 149.9 148 – 149.9

TETAP

BERGERAK kecuali

bergerak penerbangan (R)

BERGERAK-SATELIT

(Bumi-ke-angkasa) 5.209

5.218 5.219 5.221 5.218 5.219 5.221

149.9 – 150.05 BERGERAK- SATELIT (Bumi-ke-angkasa) 5.209 5.224A

RADIONAVIGASI-SATELIT 5.224B

5.220 5.222 5.223

150.05 – 153 150.05 – 156.7625

TETAP

BERGERAK kecuali

bergerak penerbangan

RADIO ASTRONOMI

5.149

153 – 154

TETAP

BERGERAK kecuali

bergerak penerbangan (R)

Bantuan Meteorologi

154 – 156.7625

TETAP

BERGERAK kecuali

bergerak penerbangan (R)

5.226 5.227 5.225 5.226 5.227

156.7625 – 156.8375 BERGERAK MARITIM (marabahaya dan panggilan)

5.111 5.226

156.8375 – 174 156.8375 – 174

TETAP

BERGERAK kecuali bergerak penerbangan

5.226 5.229 5.226 5.230 5.231 5.232

TETAP

BERGERAK

143.6 - 174

Alokasi untuk Servis

MHz

BERGERAK-SATELIT (Bumi-ke-angkasa) 5.209

TETAP

BERGERAK

BERGERAK

TETAP

Wilayah 1 Wilayah 2 Wilayah 3

174 – 223 174 – 216 174 – 223

PENYIARAN PENYIARAN TETAP

Tetap BERGERAK

Bergerak PENYIARAN

5.234

216 – 220

TETAP

BERGERAK MARITIM

Radiolokasi 5.241

5.235 5.237 5.243 5.242

5.244 220 – 225 5.233 5.238 5.240 5.245

223 – 230 AMATIR 223 – 230

PENYIARAN TETAP TETAP

Tetap BERGERAK BERGERAK

Bergerak Radiolokasi 5.241 PENYIARAN

RADIONAVIGASI PENERBANGAN

225 – 235 Radiolokasi

5.243 5.244 5.246 TETAP

5.247 BERGERAK 5.250

230 – 235 230 – 235

TETAP TETAP

BERGERAK BERGERAK

5.244 5.247 5.251 RADIONAVIGASI PENERBANGAN

5.252

5.250

235 – 267 TETAP

BERGERAK

5.111 5.199 5.252 5.254 5.256

267 – 272 TETAP

BERGERAK

Operasi Ruang Angkasa (angkasa-ke-Bumi)

5.254 5.257

272 – 273 OPERASI RUANG ANGKASA (angkasa-ke-Bumi)

TETAP

BERGERAK

5.254

273 – 312 TETAP

BERGERAK

5.254

312 – 315 TETAP

BERGERAK

Bergerak-Satelit (Bumi-ke-angkasa) 5.254 5.255

315 – 322 TETAP

BERGERAK

5.254

322 – 328.6 TETAP

BERGERAK

RADIO ASTRONOMI

5.149

Alokasi untuk Servis

174 - 328.6

MHz

Wilayah 1 Wilayah 2 Wilayah 3

328.6 – 335.4 RADIONAVIGASI PENERBANGAN

5.258 5.259

335.4 – 387 TETAP

BERGERAK

5.254

387 – 390 TETAP

BERGERAK

Bergerak-Satelit (angkasa-ke-Bumi)

5.208A 5.254 5.255

390 – 399.9 TETAP

BERGERAK

5.254

399.9 – 400.05 BERGERAK-SATELIT (Bumi-ke-angkasa) 5.209 5.224A

RADIONAVIGASI-SATELIT 5.222 5.260 5.224B

5.220

400.05 – 400.15 FREKUENSI DAN TANDA WAKTU STANDAR-SATELIT (400.1 MHz)

5.261 5.262

400.15 – 401 BANTUAN METEOROLOGI

METEOROLOGI-SATELIT (angkasa-ke-Bumi)

BERGERAK-SATELIT (angkasa-ke-Bumi) 5.208A 5.209

PENELITIAN RUANG ANGKASA (angkasa-ke-Bumi) 5.263

Operasi Ruang Angkasa (angkasa-ke-Bumi)

5.262 5.264

MHz

Alokasi untuk Servis

328.6 - 401

Wilayah 1 Wilayah 2 Wilayah 3

401 – 402 EKSPLORASI BUMI-SATELIT (Bumi-ke-angkasa)

BANTUAN METEOROLOGI

METEOROLOGI-SATELIT (Bumi-ke-angkasa)

OPERASI RUANG ANGKASA (angkasa-ke-Bumi)

Tetap

Bergerak kecuali bergerak penerbangan

402 – 403 EKSPLORASI BUMI-SATELIT (Bumi-ke-angkasa)

BANTUAN METEOROLOGI

METEOROLOGI-SATELIT (Bumi-ke-angkasa)

Tetap

Bergerak kecuali bergerak penerbangan

403 – 406 BANTUAN METEOROLOGI

Tetap

Bergerak kecuali bergerak penerbangan

406 – 406.1 BERGERAK-SATELIT (Bumi-ke-angkasa)

5.266 5.267

406.1 – 410 TETAP

BERGERAK kecuali bergerak penerbangan

RADIO ASTRONOMI

5.149

410 – 420 TETAP

BERGERAK kecuali bergerak penerbangan

PENELITIAN RUANG ANGKASA (angkasa-ke-angkasa) 5.268

420 – 430 TETAP

BERGERAK kecuali bergerak penerbangan

Radiolokasi

5.269 5.270 5.271

Alokasi untuk Servis

MHz

401 - 430

Wilayah 1 Wilayah 2 Wilayah 3

430 – 432 430 – 432

AMATIR RADIOLOKASI

RADIOLOKASI Amatir

5.276 5.277 5.280 5.281 5.282 5.283 5.271 5.276 5.277 5.278 5.279 5.281 5.282

432 – 438 432 – 438

AMATIR RADIOLOKASI

RADIOLOKASI Amatir

Eksplorasi Bumi-Satelit (aktif) 5.279A Eksplorasi Bumi-Satelit (aktif) 5.279A

5.138 5.276 5.277 5.280 5.281 5.282 5. 5.271 5.276 5.277 5.278 5.279 5.281 5.282

438 – 440 438 – 440

AMATIR RADIOLOKASI

RADIOLOKASI Amatir

5.271 5.273 5.274 5.275 5.276 5.277 5 5.271 5.276 5.277 5.278 5.279 5.281 5.282

440 – 450 TETAP

BERGERAK kecuali bergerak penerbangan

Radiolokasi

5.269 5.270 5.271 5.284 5.285 5.286

450 – 455 TETAP

BERGERAK

5.209 5.271 5.286 5.286A 5.286B 5.286C 5.286D 5.286E

455 – 456 455 – 456 455 – 456

TETAP TETAP TETAP

BERGERAK BERGERAK BERGERAK

BERGERAK-SATELIT (Bumi-ke-angkasa)

5.209 5.271 5.286A 5.286B 5.286C 5.286E 5.209 5.271 5.286A 5.286B 5.286C 5.209 5.271 5.286A 5.286B 5.286C 5.286E

430 - 456

Alokasi untuk Servis

MHz

Wilayah 1 Wilayah 2 Wilayah 3

456 – 459 TETAP

BERGERAK

5.271 5.287 5.288

459 – 460 459 – 460 459 – 460

TETAP TETAP TETAP

BERGERAK BERGERAK BERGERAK

BERGERAK-SATELIT (Bumi-ke-angkasa)

5.209 5.271 5.286A 5.286B 5.286C 5.209 5.271 5.286A 5.286B 5.286C 5.286E

460 – 470 TETAP

BERGERAK

Meteorologi-Satelit (angkasa-ke-Bumi)

5.287 5.288 5.289 5.290

470 – 790 470 – 512 470 – 585

PENYIARAN PENYIARAN TETAP

Tetap BERGERAK

Bergerak PENYIARAN

5.292 5.293

512 – 608

PENYIARAN

5.291 5.298

5,297 585 – 610

608 – 614 TETAP

RADIO ASTRONOMI BERGERAK

Bergerak-Satelit kecuali bergerak PENYIARAN

penerbangan-satelit (Bumi-ke-angkasa) RADIONAVIGASI

5.149 5.305 5.306 5.307

610 – 890

614 – 806 TETAP

PENYIARAN BERGERAK 5.317A

5.149 5.294 5.296 5.300 5.302 5.304 5.30Tetap PENYIARAN

5.311 5.312 5.291A Bergerak

790 – 862 5.293 5.309 5.310 5.311

TETAP 806 – 890

PENYIARAN TETAP

BERGERAK

PENYIARAN

5.312 5.313 5.314 5.315 5.316

5.319 5.321

862 – 890

TETAP

BERGERAK kecuali bergerak penerbangan

PENYIARAN 5.322

5.319 5.323 5.310 5.317 5.318 5.149 5.305 5.306 5.307 5.311

456 - 890

Alokasi untuk Servis

MHz

Wilayah 1 Wilayah 2 Wilayah 3

890 – 942 890 – 902 890 – 942

TETAP TETAP TETAP

BERGERAK kecuali bergerak penerbangan BERGERAK kecuali bergerak penerbangan BERGERAK

PENYIARAN 5.322 Radiolokasi PENYIARAN

Radiolokasi 5.318 5.325 Radiolokasi

902 – 928

TETAP

Amatir

BERGERAK kecuali bergerak penerbangan

Radiolokasi

5.150 5.325 5.326

928 – 942

TETAP

BERGERAK kecuali bergerak penerbangan

Radiolokasi

5.323 5.325 5.326

942 – 960 942 – 960 942 – 960

TETAP TETAP TETAP

BERGERAK kecuali BERGERAK BERGERAK

bergerak penerbangan PENYIARAN

PENYIARAN 5.322

5.323 5.320

960 – 1 164 RADIONAVIGASI PENERBANGAN 5.328

1 164 – 1 215 RADIONAVIGASI PENERBANGAN

RADIONAVIGASI-SATELIT (angkasa-ke-Bumi)

(angkasa-ke-angkasa) 5.328B

5.328A

1 215 – 1 240 EKSPLORASI BUMI-SATELIT (aktif)

RADIOLOKASI

RADIONAVIGASI-SATELIT (angkasa-ke-Bumi) 5.328B, 5.329, 5.329A

PENELITIAN RUANG ANGKASA (aktif)

5.330 5.331 5.332

1 240 – 1 300 EKSPLORASI BUMI-SATELIT (aktif)

RADIOLOKASI

RADIONAVIGASI-SATELIT (angkasa-ke-Bumi) 5.328B, 5.329, 5.329A

PENELITIAN RUANG ANGKASA (aktif)

Amatir

5.329 5.330 5.331 5.332 5.335 5.335A

1 300 – 1 350 RADIONAVIGASI PENERBANGAN 5.337

RADIOLOKASI

RADIONAVIGASI-SATELIT (Bumi-ke-angkasa)

5.149 5.337A

1 350 – 1 400 1 350 – 1 400

TETAP RADIOLOKASI

BERGERAK

RADIOLOKASI

5.149 5.338 5.339 5.339A 5.149 5.334 5.339 5.339A

MHz

Alokasi untuk Servis

890 - 1400

Wilayah 1 Wilayah 2 Wilayah 3

1 400 – 1 427 EKSPLORASI BUMI-SATELIT (pasif)

RADIO ASTRONOMI

PENELITIAN RUANG ANGKASA (pasif)

5.340 5.341

1 427 – 1 429 OPERASI RUANG ANGKASA (Bumi-ke-angkasa)

TETAP

BERGERAK kecuali bergerak penerbangan

5.341

1 429 – 1 452 1 429 – 1 452

TETAP TETAP

BERGERAK kecuali bergerak BERGERAK 5.345

penerbangan

5.341 5.342 5.341

1 452 – 1 492 1 452 – 1 492

TETAP TETAP

BERGERAK kecuali bergerak BERGERAK 5.343

penerbangan PENYIARAN 5.345 5.347

PENYIARAN 5.345 5.347 PENYIARAN-SATELIT 5.345 5.347

PENYIARAN-SATELIT 5.345 5.347

5.341 5.342 5.341 5.344

1 492 – 1 518 1 492 – 1 518 1 492 – 1 518

TETAP TETAP TETAP

BERGERAK kecuali bergerak penerbangan BERGERAK 5.343 BERGERAK

5.341 5.342 5.341 5.344 5.341 5.348A

1 518 – 1 525 1 518 – 1 525 1 518 – 1 525

TETAP TETAP TETAP

BERGERAK kecuali bergerak penerbangan BERGERAK 5.343 BERGERAK

BERGERAK-SATELIT (angkasa-ke-Bumi) BERGERAK-SATELIT (angkasa-ke-Bumi) BERGERAK-SATELIT (angkasa-ke-Bumi)

5.348 5.348A 5.348B 5.348C 5.348 5.348A 5.348B 5.348C 5.348 5.348A 5.348B 5.348C

5.341 5.342 5.341 5.344 5.341

1 525 – 1 530 1 525 – 1 530 1 525 – 1 530

OPERASI RUANG ANGKASA OPERASI RUANG ANGKASA OPERASI RUANG ANGKASA

(angkasa-ke-Bumi) (angkasa-ke-Bumi) (angkasa-ke-Bumi)

TETAP BERGERAK-SATELIT (angkasa-ke-Bumi) TETAP

BERGERAK-SATELIT (angkasa-ke-Bumi) 5.347A 5.351A BERGERAK-SATELIT (angkasa-ke-Bumi)

Eksplorasi Bumi-Satelit Eksplorasi Bumi-Satelit 5.347A 5.351A

Bergerak kecuali bergerak penerbangan 5.34Tetap Eksplorasi Bumi-Satelit Bergerak 5.349

Bergerak 5.343

5.341 5.342 5.350 5.351 5.352A 5.354 5.341 5.351 5.354 5.341 5.351 5.352A 5.354

1 530 – 1 533 1 530 – 1 533

OPERASI RUANG ANGKASA OPERASI RUANG ANGKASA (angkasa-ke-Bumi)

(angkasa-ke-Bumi) BERGERAK-SATELIT (angkasa-ke-Bumi) 5.353A

BERGERAK-SATELIT Eksplorasi Bumi-Satelit

(angkasa-ke-Bumi) 5.353A Tetap

Eksplorasi Bumi-Satelit Bergerak 5.343

Tetap

Bergerak kecuali bergerak penerbangan

5.341 5.342 5.351 5.354 5.341 5.351 5.354

1 533 – 1 535 1 533 – 1 535

OPERASI RUANG ANGKASA OPERASI RUANG ANGKASA (angkasa-ke-Bumi)

(angkasa-ke-Bumi) BERGERAK-SATELIT (angkasa-ke-Bumi) 5.353A

BERGERAK-SATELIT Eksplorasi Bumi-Satelit

(angkasa-ke-Bumi) 5.353A Tetap

Eksplorasi Bumi-Satelit Bergerak 5.343

Tetap

Bergerak kecuali bergerak penerbangan

5.341 5.342 5.351 5.354 5.341 5.351 5.354

1 535 – 1 559 BERGERAK-SATELIT (angkasa-ke-Bumi)

5.341 5.351 5.353A 5.354 5.355 5.356 5.357

5.357A 5.359 5.362A

MHz

1400 - 1559

Alokasi untuk Servis

Wilayah 1 Wilayah 2 Wilayah 3

1 559 – 1 610 RADIONAVIGASI PENERBANGAN

RADIONAVIGASI-SATELIT (angkasa-ke-Bumi)

1 610 – 1 610.6 1 610 – 1 610.6 1 610 – 1 610.6

BERGERAK-SATELIT (Bumi-ke-angkasa) BERGERAK-SATELIT (Bumi-ke-angkasa) BERGERAK-SATELIT (Bumi-ke-angkasa)

RADIONAVIGASI PENERBANGAN RADIONAVIGASI PENERBANGAN RADIONAVIGASI PENERBANGAN

RADIO PENENTU-SATELIT Radio penentu-Satelit (Bumi-ke-angkasa)

(Bumi-ke-angkasa)

5.341 5.355 5.359 5.363 5.364 5.366 5.341 5.355 5.359 5.364 5.366 5.367

5.367 5.368 5.369 5.371 5.372 5.341 5.364 5.366 5.367 5.368 5.370 5 5.368 5.369 5.372

1 610.6 – 1 613.8 1 610.6 – 1 613.8 1 610.6 – 1 613.8

BERGERAK-SATELIT (Bumi-ke-angkasa) BERGERAK-SATELIT (Bumi-ke-angkasa) BERGERAK-SATELIT (Bumi-ke-angkasa)

RADIO ASTRONOMI RADIO ASTRONOMI RADIO ASTRONOMI

RADIONAVIGASI PENERBANGAN RADIONAVIGASI PENERBANGAN RADIONAVIGASI PENERBANGAN

RADIO PENENTU-SATELIT Radiopenentu-satelit (Bumi-ke-angkasa)

(Bumi-ke-angkasa)

5.149 5.341 5.355 5.359 5.363 5.364 5.149 5.341 5.364 5.366 5.367 5.368 5.149 5.341 5.355 5.359 5.364 5.366

5.366 5.367 5.368 5.369 5.371 5.372 5.370 5.372 5.367 5.368 5.369 5.372

1 613.8 – 1 626.5 1 613.8 – 1 626.5 1 613.8 – 1 626.5

BERGERAK-SATELIT BERGERAK-SATELIT BERGERAK-SATELIT

(Bumi-ke-angkasa) (Bumi-ke-angkasa) (Bumi-ke-angkasa)

RADIONAVIGASI PENERBANGAN RADIONAVIGASI PENERBANGAN RADIONAVIGASI PENERBANGAN

Bergerak-Satelit (angkasa-ke-Bumi) RADIO PENENTU-SATELIT Bergerak-Satelit (angkasa-ke-Bumi)

(Bumi-ke-angkasa) Radiopenentu-Satelit (Bumi-ke-angkasa)

Bergerak-Satelit (angkasa-ke-Bumi)

5.341 5.355 5.359 5.363 5.364 5.365 5.341 5.364 5.365 5.366 5.367 5.341 5.355 5.359 5.364 5.365

5.366 5.367 5.368 5.369 5.371 5.372 5.368 5.370 5.372 5.366 5.367 5.368 5.369 5.372

1 626.5 – 1 631.5 1 626.5 – 1 631.5

BERGERAK-SATELIT (Bumi-ke-angkasa) BERGERAK-SATELIT (Bumi-ke-angkasa)

5.341 5.351 5.354 5.355 5.359 5.353A 5.341 5.351 5.354 5.355 5.353A

1 631.5 – 1 636.5 BERGERAK-SATELIT (Bumi-ke-angkasa)

5.341 5.351 5.353 5.354 5.355 5.359 5.374 5.353A

1 636.5 – 1 645.5 BERGERAK-SATELIT (Bumi-ke-angkasa)

5.341 5.351 5.353A 5.354 5.355 5.359

1 645.5 – 1 646.5 BERGERAK-SATELIT (Bumi-ke-angkasa)

5.341 5.354 5.375

1 646.5 – 1 656.5 BERGERAK-SATELIT (Bumi-ke-angkasa) 5.362A

5.341 5.351 5.354 5.355 5.359 5.376

1 656.5 – 1 660 BERGERAK-SATELIT (Bumi-ke-angkasa)

5.341 5.351 5.354 5.355 5.359 5.374 5.362B

1 660 – 1 660.5 BERGERAK-SATELIT (Bumi-ke-angkasa)

RADIO ASTRONOMI

5.149 5.341 5.351 5.354 5.376A 5.362B

1 660.5 – 1 668 RADIO ASTRONOMI

PENELITIAN RUANG ANGKASA (pasif)

Tetap

Bergerak kecuali bergerak penerbangan

5.149 5.341 5.379 5.379A

1 668 – 1 668.4 BANTUAN METEOROLOGI

TETAP

BERGERAK kecuali bergerak penerbangan

RADIO ASTRONOMI

5.149 5.341

MHz

Alokasi untuk Servis

1559 - 1668

Wilayah 1 Wilayah 2 Wilayah 3

1 668.4 – 1 670 BANTUAN METEOROLOGI

TETAP

BERGERAK kecuali bergerak penerbangan

RADIO ASTRONOMI

5.149 5.341

1 670 – 1 675 BANTUAN METEOROLOGI

TETAP

METEOROLOGI-SATELIT (angkasa-ke-Bumi)

BERGERAK 5.380

5.341

1 675 – 1 690 1 675 – 1 690 1 675 – 1 690

BANTUAN METEOROLOGI BANTUAN METEOROLOGI BANTUAN METEOROLOGI

TETAP TETAP TETAP

METEOROLOGI-SATELIT (angkasa-ke-Bumi METEOROLOGI-SATELIT (angkasa-ke-Bumi METEOROLOGI-SATELIT (angkasa-ke-Bumi)

BERGERAK kecuali bergerak penerbangan BERGERAK kecuali bergerak penerbangan BERGERAK kecuali bergerak penerbangan

BERGERAK-SATELIT (Bumi-ke-angkasa)

5.341 5.341 5.377 5.341

1 690 – 1 700 1 690 – 1 700 1 690 – 1 700

BANTUAN METEOROLOGI BANTUAN METEOROLOGI BANTUAN METEOROLOGI

METEOROLOGI-SATELIT METEOROLOGI-SATELIT METEOROLOGI-SATELIT

(angkasa-ke-Bumi) (angkasa-ke-Bumi) (angkasa-ke-Bumi)

Tetap BERGERAK-SATELIT (Bumi-ke-angkasa)

Bergerak kecuali bergerak penerbangan

5.289 5.341 5.382 5.289 5.341 5.377 5.381 5.289 5.341 5.381

1 700 – 1 710 1 700 – 1 710 1 700 – 1 710

TETAP TETAP TETAP

METEOROLOGI-SATELIT METEOROLOGI-SATELIT METEOROLOGI-SATELIT

(angkasa-ke-Bumi) (angkasa-ke-Bumi) (angkasa-ke-Bumi)

BERGERAK kecuali bergerak penerbangan BERGERAK kecuali bergerak penerbangan BERGERAK kecuali bergerak penerbangan

BERGERAK-SATELIT (Bumi-ke-angkasa)

5.289 5.341 5.289 5.341 5.377 5.289 5.341 5.384

1 710 – 1 930 TETAP

BERGERAK 5.380

5.149 5.341 5.385 5.386 5.387 5.388

MHz

1668.4 - 1930

Alokasi untuk Servis

Wilayah 1 Wilayah 2 Wilayah 3

1 930 – 1 970 1 930 – 1 970 1 930 – 1 970

TETAP TETAP TETAP

BERGERAK BERGERAK BERGERAK

5.388 5.388 5.388

1 970 – 1 980 1 970 – 1 980 1 970 – 1 980

TETAP TETAP TETAP

BERGERAK BERGERAK BERGERAK

5.388 5.388 5.388

1 980 – 2 010 TETAP

BERGERAK

BERGERAK-SATELIT (Bumi-ke-angkasa)

5.388 5.389A 5.389B 5.389F

2 010 – 2 025 2 010 – 2 025 2 010 – 2 025

TETAP TETAP TETAP

BERGERAK BERGERAK BERGERAK

BERGERAK-SATELIT

(Bumi-ke-angkasa)

5.388 5.388 5.389C 5.389D 5.390 5.398E 5.388

2 025 – 2 110 OPERASI RUANG ANGKASA (Bumi-ke-angkasa)

(angkasa-ke-angkasa)

EKSPLORASI BUMI-SATELIT

(Bumi-ke-angkasa) (angkasa-ke-angkasa)

TETAP

BERGERAK 5.391

PENELITIAN RUANG ANGKASA (Bumi-ke-angkasa)

(angkasa-ke-angkasa)

5.392

2 110 – 2 120 TETAP

BERGERAK

PENELITIAN RUANG ANGKASA (angkasa dalam)

(Bumi-ke-angkasa)

5.388

2 120 – 2 160 2 120 – 2 160 2 120 – 2 160

TETAP TETAP TETAP

BERGERAK BERGERAK BERGERAK

Bergerak-Satelit (angkasa-ke-Bumi)

5.388 5.388 5.388

2 160 – 2 170 2 160 – 2 170 2 160 – 2 170

TETAP TETAP TETAP

BERGERAK BERGERAK BERGERAK

BERGERAK-SATELIT (angkasa-ke-Bumi)

5.388 5.392A 5.388 5.389C 5.389D 5.389E 5.390 5.388

MHz

1930 - 2170

Alokasi untuk Servis

Wilayah 1 Wilayah 2 Wilayah 3

2 170 – 2 200 TETAP

BERGERAK

BERGERAK-SATELIT (angkasa-ke-Bumi)

5.388 5.389A 5.389F 5.392A

2 200 – 2 290 OPERASI RUANG ANGKASA (angkasa-ke-Bumi)

(angkasa-ke-angkasa)

EKSPLORASI BUMI-SATELIT (angkasa-ke-Bumi)

(angkasa-ke-angkasa)

TETAP

BERGERAK 5.391

PENELITIAN RUANG ANGKASA (angkasa-ke-Bumi)

(angkasa-ke-angkasa)

5.392

2 290 – 2 300 TETAP

BERGERAK kecuali bergerak penerbangan

PENELITIAN RUANG ANGKASA (angkasa dalam)

(angkasa-ke-Bumi)

2 300 – 2 450 2 300 – 2 450

TETAP TETAP

BERGERAK BERGERAK

Amatir RADIOLOKASI

Radiolokasi Amatir

5.150 5.282 5.395 5.150 5.282 5.393 5.394 5.396

2 450 – 2 483.5 2 450 – 2 483.5

TETAP TETAP

BERGERAK BERGERAK

Radiolokasi RADIOLOKASI

5.150 5.397 5.150 5.394

2 483.5 – 2 500 2 483.5 – 2 500 2 483.5 – 2 500

TETAP TETAP TETAP

BERGERAK BERGERAK BERGERAK

BERGERAK-SATELIT (angkasa-ke-Bumi) BERGERAK-SATELIT (angkasa-ke-Bumi) BERGERAK-SATELIT (angkasa-ke-Bumi)

Radiolokasi RADIOLOKASI RADIOLOKASI

RADIO PENENTU-SATELIT Radio penentu-satelit

(angkasa-ke-Bumi) 5.398

5.150 5.371 5.397 5.398 5.399

5.400 5.402 5.150 5.402 5.150 5.400 5.402

2 500 – 2 520 2 500 – 2 520 2 500 – 2 520

TETAP 5.409 5.410 TETAP 5.409 5.411 TETAP 5.409 5.411

TETAP-SATELIT (angkasa-ke-Bumi) 5.415 TETAP-SATELIT (angkasa-ke-Bumi) 5.415 TETAP-SATELIT (angkasa-ke-Bumi) 5.415

BERGERAK kecuali bergerak penerbangan BERGERAK kecuali bergerak penerbangan BERGERAK kecuali bergerak penerbangan

BERGERAK-SATELIT (angkasa-ke-Bumi) BERGERAK-SATELIT (angkasa-ke-Bumi) BERGERAK-SATELIT (angkasa-ke-Bumi)

5.403 5.405 5.407 5.408 5.412 5.414 5.403 5.404 5.407 5.414 5.403 5.404 5.407 5.414 5.403A

MHz

2170 - 2520

Alokasi untuk Servis

Penggunaan dan Perencanaan

Frekuensi

8 195 – 8 815 BERGERAK MARITIM 5.109 5.110 1. Bergerak Maritim

5.132 5.145 8416.5 kHz merupakan frekuensi internasional untuk

transmisi informasi keselamatan maritim

8414.5 kHz merupakan frekuensi mara bahaya bagi

5.111 panggilan selektif digital

8 815 – 8 965 BERGERAK PENERBANGAN (R) 1. Bergerak Penerbangan (R)

8 965 – 9 040 BERGERAK PENERBANGAN (OR) 1. Bergerak Penerbangan (OR)

9 040 – 9 400 TETAP 1. Tetap

9 400 – 9 500 PENYIARAN 5.134 1. Penyiaran

5.146

9 500 – 9 900 PENYIARAN 1. Penyiaran

5.147 5.148

9 900 – 9 995 TETAP 1. Tetap

9 995 – 10 003 FREKUENSI DAN TANDA WAKTU STANDAR 1. Frekuensi dan Tanda Waktu Standar (SFT)

(10 000 kHz) (10 000 kHz)

5.111

10 003 – 10 005 FREKUENSI DAN TANDA WAKTU STANDAR 1. Frekuensi dan Tanda Waktu Standar (SFT)

Penelitian Ruang Angkasa 2. Penelitian Ruang Angkasa

5.111

10 005 – 10 100 BERGERAK PENERBANGAN (R) 1. Bergerak Penerbangan (R)

5.111

10 100 – 10 150 TETAP 1. Tetap

Amatir 5.120 2. Amatir

10 150 – 11 175 TETAP 1. Tetap

Bergerak kecuali bergerak penerbangan (R) 2. Bergerak kecuali bergerak penerbangan (R)

11 175 – 11 275 BERGERAK PENERBANGAN (OR) 1. Bergerak kecuali bergerak penerbangan (OR)

11 275 – 11 400 BERGERAK PENERBANGAN (R) 1. Bergerak Penerbangan (R)

11 400 – 11 600 TETAP 1. Tetap

11 600 – 11 650 PENYIARAN 5.134 1. Penyiaran

5.146

11 650 – 12 050 PENYIARAN 1. Penyiaran

5.147

12 050 – 12 100 PENYIARAN 5.134 1. Penyiaran

5.146

12 100 – 12 230 TETAP 1. Tetap

12 230 – 13 200 BERGERAK MARITIM 5.109 1. Bergerak Maritim

5.110 5.132 5.145 12579 kHz merupakan frekuensi internasional untuk

transmisi informasi keselamatan maritim

13577 kHz merupakan frekuensi mara bahaya bagi

panggilan selektif digital

13 200 – 13 260 BERGERAK PENERBANGAN (OR) 1. Bergerak Penerbangan (OR)

13 260 – 13 360 BERGERAK PENERBANGAN (R) 1. Bergerak Penerbangan (R)

13 360 – 13 410 TETAP 1. Tetap

RADIO ASTRONOMI 2. Radio Astronomi

5.149

13 410 – 13 570 TETAP 1. Tetap

Bergerak kecuali bergerak penerbangan (R) 2. Bergerak kecuali bergerak penerbangan (R)

ISM 13353 - 13567 kHz (frekuensi pusat 13560 kHz)

RFID beroperasi pada pita 13553 - 13567 kHz dengan

5.150 emisi kuat medan maksimum 10,000 mV/m

13 570 – 13 600 PENYIARAN 5.134 1. Penyiaran

5.151 INS4

13 600 – 13 800 PENYIARAN 1. Penyiaran

5.148

13 800 – 13 870 PENYIARAN 5.134 1. Penyiaran

5.151 INS4

13 870 – 14 000 TETAP 1. Tetap

Bergerak kecuali bergerak penerbangan (R) 2. Bergerak kecuali bergerak penerbangan (R)

14 000 – 14 250 AMATIR 5.120 1. Amatir

AMATIR-SATELIT 2. Amatir-Satelit

kHz

8 965 - 14 990

Alokasi untuk Indonesia

Wilayah 1 Wilayah 2 Wilayah 3

2 520 – 2 655 2 520 – 2 655 2 520 – 2 535

TETAP 5.409 5.410 5.411 TETAP 5.409 5.411 TETAP 5.409 5.411

BERGERAK kecuali bergerak penerbangan TETAP-SATELIT (angkasa-ke-Bumi) 5.415 TETAP-SATELIT (angkasa-ke-Bumi) 5.415

PENYIARAN-SATELIT 5.413 5.416 BERGERAK kecuali bergerak penerbangan BERGERAK kecuali bergerak penerbangan

PENYIARAN-SATELIT 5.413 5.416 PENYIARAN-SATELIT 5.413 5.416

5.403 5.403A

2 535 – 2 655

TETAP 5.409 5.411

BERGERAK kecuali bergerak penerbangan

PENYIARAN-SATELIT 5.413 5.416

5.339 5.403 5.405 5.408 5.412

5.417 5.418 5.339 5.403 5.339 5.418

2 655 – 2 670 2 655 – 2 670 2 655 – 2 670

TETAP 5.409 5.410 5.411 TETAP 5.409 5.411 TETAP 5.409 5.411

BERGERAK kecuali bergerak penerbangan TETAP-SATELIT(Bumi-ke-angkasa) TETAP-SATELIT (Bumi-ke-angkasa) 5.415

PENYIARAN-SATELIT 5.413 5.416 (angkasa-ke-Bumi) 5.415 BERGERAK kecuali bergerak penerbangan

Eksplorasi Bumi-Satelit (pasif) BERGERAK kecuali bergerak penerbangan PENYIARAN-SATELIT 5.413 5.416

Radio Astronomi PENYIARAN-SATELIT 5.413 5.416 Eksplorasi Bumi-Satelit (pasif)

Penelitian Ruang Angkasa (pasif) Eksplorasi Bumi-Satelit (pasif) Radio Astronomi

Radio Astronomi Penelitian Ruang Angkasa (pasif)

Penelitian Ruang Angkasa (pasif)

5.149 5.412 5.417 '5.420 5.149 5.420 5.149 5.420

2 670 – 2 690 2 670 – 2 690 2 670 – 2 690

TETAP 5.409 5.410 5.411 TETAP 5.409 5.411 TETAP 5.409 5.411

BERGERAK kecuali bergerak penerbangan TETAP-SATELIT (Bumi-ke-angkasa) TETAP-SATELIT (Bumi-ke-angkasa) 5.415

BERGERAK-SATELIT (Bumi-ke-angkasa) (angkasa-ke-Bumi) 5.415 BERGERAK kecuali bergerak penerbangan

Eksplorasi Bumi-Satelit (pasif) BERGERAK kecuali bergerak penerbangan BERGERAK-SATELIT (Bumi-ke-angkasa)

Radio Astronomi BERGERAK-SATELIT (Bumi-ke-angkasa) Eksplorasi Bumi-Satelit (pasif)

Penelitian Ruang Angkasa (pasif) Eksplorasi Bumi-Satelit (pasif) Radio Astronomi

Radio Astronomi Penelitian Ruang Angkasa (pasif)

Penelitian Ruang Angkasa (pasif)

5.149 5.419 5.420 5.149 5.419 5.420 5.149 5.419 5.420

2 690 – 2 700 EKSPLORASI BUMI-SATELIT (pasif)

RADIO ASTRONOMI

PENELITIAN RUANG ANGKASA (pasif)

5.340 5.421 5.422

2 700 – 2 900 RADIONAVIGASI PENERBANGAN 5.337

Radiolokasi

5.423 5.424

2 900 – 3 100 RADIONAVIGASI 5.426

Radiolokasi

5.425 5.427

3 100 – 3 300 RADIOLOKASI

Eksplorasi Bumi-Satelit (aktif)

Penelitian Ruang Angkasa (aktif)

5.149 5.333 5.428

3 300 – 3 400 3 300 – 3 400 3 300 – 3 400

RADIOLOKASI RADIOLOKASI RADIOLOKASI

Amatir Amatir

Tetap

Bergerak

5.149 5.429 5.430 5.149 5.430 5.149 5.429

MHz

2520 - 3400

Alokasi untuk Servis

Wilayah 1 Wilayah 2 Wilayah 3

3 400 – 3 600 3 400 – 3 500

TETAP TETAP

TETAP-SATELIT (angkasa-ke-Bumi) TETAP-SATELIT (angkasa-ke-Bumi)

Bergerak Amatir

Radiolokasi Bergerak

Radiolokasi 5.433

5.282 5.432

3 500 – 3 700

5.431 5.434 TETAP

3 600 – 4 200 TETAP-SATELIT (angkasa-ke-Bumi)

TETAP BERGERAK kecuali bergerak penerbangan

TETAP-SATELIT (angkasa-ke-Bumi) Radiolokasi 5.433

Bergerak

5.435

3 700 – 4 200

TETAP

TETAP-SATELIT (angkasa-ke-Bumi)

BERGERAK kecuali bergerak penerbangan

4 200 – 4 400 RADIONAVIGASI PENERBANGAN 5.438

5.437 5.439 5.440

4 400 – 4 500 TETAP

BERGERAK

4 500 – 4 800 TETAP

TETAP-SATELIT (angkasa-ke-Bumi) 5.441

BERGERAK

4 800 – 4 990 TETAP

BERGERAK 5.442

RADIO ASTRONOMI

5.149 5.339 5.443

4 990 – 5 000 TETAP

BERGERAK kecuali bergerak penerbangan

RADIO ASTRONOMI

Penelitian Ruang Angkasa (pasif)

5.149

5 000 – 5 010 RADIONAVIGASI PENERBANGAN

RADIONAVIGASI-SATELIT (Bumi-ke-angkasa)

5.367

5 010 – 5 030 RADIONAVIGASI PENERBANGAN

RADIONAVIGASI-SATELIT (angkasa-ke-Bumi) (angkasa-ke-angkasa) 5.328B 5.443B

5.367

5 030 – 5 150 RADIONAVIGASI PENERBANGAN

5.367 5.444 5.444A

3400 - 5150

MHz

Alokasi untuk Servis

Wilayah 1 Wilayah 2 Wilayah 3

5 150 – 5 250 RADIONAVIGASI PENERBANGAN

TETAP-SATELIT (Bumi-ke-angkasa) 5.447A

BERGERAK kecuali bergerak penerbangan 5.446A 5.446B

5.446 5.447 5.447B 5.447C

5 250 – 5 255 EKSPLORASI BUMI-SATELIT (aktif)

RADIOLOKASI

PENELITIAN RUANG ANGKASA 5.447D

BERGERAK kecuali bergerak penerbangan 5.446A 5.447F

5.447E 5.448 5.448A

5 255 – 5 350 EKSPLORASI BUMI-SATELIT (aktif)

RADIOLOKASI

PENELITIAN RUANG ANGKASA (aktif)

BERGERAK kecuali bergerak penerbangan 5.446A 5.447F

5.447E 5.448 5.448A

5 350 – 5 460 EKSPLORASI BUMI-SATELIT (aktif) 5.448B

PENELITIAN RUANG ANGKASA (aktif) 5.448C

RADIONAVIGASI PENERBANGAN5.449

RADIOLOKASI 5.448D

5 460 – 5 470 RADIONAVIGASI 5.449

EKSPLORASI BUMI-SATELIT (aktif)

PENELITIAN RUANG ANGKASA (aktif)

RADIOLOKASI 5.448D

5.448B

5 470 – 5 570 RADIONAVIGASI MARITIM

BERGERAK kecuali bergerak penerbangan 5.446A 5.450A

EKSPLORASI BUMI-SATELIT (aktif)

PENELITIAN RUANG ANGKASA (aktif)

RADIOLOKASI 5.450B

5.448B 5.450 5.451

5 570 – 5 650 RADIONAVIGASI MARITIM

BERGERAK kecuali bergerak penerbangan 5.446A 5.450A

RADIOLOKASI 5.450B

5.450 5.451 5.452

5 650 – 5 725 RADIOLOKASI

BERGERAK kecuali bergerak penerbangan 5.446A 5.450A

Amatir

Penelitian Ruang Angkasa (angkasa luas)

5.282 5.451 5.453 5.454 5.455

5 725 – 5 830 5 725 – 5 830

TETAP-SATELIT (Bumi-ke-angkasa) RADIOLOKASI

RADIOLOKASI Amatir

Amatir

5.150 5.451 5.453 5.455 5.456 5.150 5.453 5.455

Alokasi untuk Servis

MHz

5150 - 5830

Wilayah 1 Wilayah 2 Wilayah 3

5 830 – 5 850 5 830 – 5 850

TETAP-SATELIT (Bumi-ke-angkasa) RADIOLOKASI

RADIOLOKASI Amatir

Amatir Amatir-Satelit (angkasa-ke-Bumi)

Amatir-Satelit (angkasa-ke-Bumi)

5.150 5.451 5.453 5.455 5.456 5.150 5.453 5.455

5 850 – 5 925 5 850 – 5 925 5 850 – 5 925

TETAP TETAP TETAP

TETAP-SATELIT (Bumi-ke-angkasa) TETAP-SATELIT (Bumi-ke-angkasa) TETAP-SATELIT (Bumi-ke-angkasa)

BERGERAK BERGERAK BERGERAK

Radiolokasi Radiolokasi

5.150 5.150 5.150

5 925 – 6 700 TETAP

TETAP-SATELIT (Bumi-ke-angkasa) 5.457A 5.457B

BERGERAK

5.149 5.440 5.458

6 700 – 7 075 TETAP

TETAP-SATELIT (Bumi-ke-angkasa) (angkasa-ke-Bumi) 5.441

BERGERAK

5.458 5.458A 5.458B 5.458C

7 075 – 7 145 TETAP

BERGERAK

5.458 5.459

7 145 – 7 235 TETAP

BERGERAK

PENELITIAN RUANG ANGKASA (Bumi-ke-angkasa) 5.460

5.458 5.459

7 235 – 7 250 TETAP

BERGERAK

5.458

7 250 – 7 300 TETAP

TETAP-SATELIT (angkasa-ke-Bumi)

BERGERAK

5.461

7 300 – 7 450 TETAP

TETAP-SATELIT (angkasa-ke-Bumi)

BERGERAK kecuali bergerak penerbangan

5.461

7 450 – 7 550 TETAP

TETAP-SATELIT (angkasa-ke-Bumi)

METEOROLOGI-SATELIT (angkasa-ke-Bumi)

BERGERAK kecuali bergerak penerbangan

5.461A

5830 - 7550

Alokasi untuk Servis

MHz

Wilayah 1 Wilayah 2 Wilayah 3

7 550 – 7 750 TETAP

TETAP-SATELIT (angkasa-ke-Bumi)

BERGERAK kecuali bergerak penerbangan

7 750 – 7 850 TETAP

METEOROLOGI-SATELIT (angkasa-ke-Bumi) 5.461B

BERGERAK kecuali bergerak penerbangan

7 850 – 7 900 TETAP

BERGERAK kecuali bergerak penerbangan

7 900 – 8 025 TETAP

TETAP-SATELIT (Bumi-ke-angkasa)

BERGERAK

5.461

8 025 – 8 175 EKSPLORASI BUMI-SATELIT (angkasa ke Bumi)

TETAP

TETAP-SATELIT (Bumi-ke-angkasa)

BERGERAK 5.463

5.462A

8 175 – 8 215 EKSPLORASI BUMI-SATELIT (angkasa ke Bumi)

TETAP

TETAP-SATELIT (Bumi-ke-angkasa)

METEOROLOGI-SATELIT (Bumi-ke-angkasa)

BERGERAK 5.463

5.462A

8 215 – 8 400 EKSPLORASI BUMI-SATELIT (angkasa ke Bumi)

TETAP

TETAP-SATELIT (Bumi-ke-angkasa)

BERGERAK 5.463

5.462A

8 400 – 8 500 TETAP

BERGERAK kecuali bergerak penerbangan

PENELITIAN RUANG ANGKASA (angkasa-ke-Bumi) 5.465 5.466

8 500 – 8 550 RADIOLOKASI

5.468 5.469

8 550 – 8 650 EKSPLORASI BUMI-SATELIT (aktif)

RADIOLOKASI

PENELITIAN RUANG ANGKASA (aktif)

5.468 5.469 5.469A

8 650 – 8 750 RADIOLOKASI

5.468 5.469

8 750 – 8 850 RADIOLOKASI

RADIONAVIGASI PENERBANGAN 5.470

5.471

MHz

7550 - 8850

Alokasi untuk Servis

Wilayah 1 Wilayah 2 Wilayah 3

8 850 – 9 000 RADIOLOKASI

RADIONAVIGASI MARITIM 5.472

5.473

9 000 – 9 200 RADIONAVIGASI PENERBANGAN 5.337

Radiolokasi

5.471

9 200 – 9 300 RADIOLOKASI

RADIONAVIGASI MARITIM 5.472

5.473 5.474

9 300 – 9 500 RADIONAVIGASI 5.476

Radiolokasi

5.427 5.474 5.475

9 500 – 9 800 RADIOLOKASI

RADIONAVIGASI

EKSPLORASI BUMI-SATELIT (aktif)

PENELITIAN RUANG ANGKASA (aktif)

5.476A

9 800 – 10 000 RADIOLOKASI

Tetap

5.477 5.478 5.479

10 – 10 450 10 – 10 450 10 – 10 450

TETAP TETAP TETAP

BERGERAK BERGERAK BERGERAK

RADIOLOKASI RADIOLOKASI RADIOLOKASI

Amatir Amatir Amatir

5.479 5.479 5.479

10 450 – 10 500 RADIOLOKASI

Amatir

Amatir-Satelit

5.481

10 500 – 10 550 10 500 – 10 550

TETAP TETAP

BERGERAK BERGERAK

Radiolokasi RADIOLOKASI

8850 - 10550

Alokasi untuk Servis

MHz

Wilayah 1 Wilayah 2 Wilayah 3

10.55 – 10.6 TETAP

BERGERAK kecuali bergerak penerbangan

Radiolokasi

10.6 – 10.68 EKSPLORASI BUMI-SATELIT (pasif)

TETAP

BERGERAK kecuali bergerak penerbangan

RADIO ASTRONOMI

PENELITIAN RUANG ANGKASA (pasif)

Radiolokasi

5.149 5.482

10.68 – 10.7 EKSPLORASI BUMI-SATELIT (pasif)

RADIO ASTRONOMI

PENELITIAN RUANG ANGKASA (pasif)

5.340 5.483

10.7 – 11.7 10.7 – 11.7

TETAP TETAP

TETAP-SATELIT (angkasa-ke-Bumi) TETAP-SATELIT (angkasa-ke-Bumi) 5.441 5.484A

(Bumi-ke-angkasa) 5.441 5.484 BERGERAK kecuali bergerak penerbangan

BERGERAK kecuali bergerak penerbangan

11.7 – 12.5 11.7 – 12.1 11.7 – 12.2

TETAP TETAP 5.486 TETAP

PENYIARAN TETAP-SATELIT (angkasa-ke-Bumi) BERGERAK kecuali bergerak penerbangan

PENYIARAN-SATELIT Bergerak kecuali bergerak penerbangan PENYIARAN

Bergerak kecuali bergerak penerbangan PENYIARAN-SATELIT

5.485 5.488

12.1 – 12.2

TETAP-SATELIT (angkasa-ke-Bumi)

5.485 5.488 5.489 5.487 5.487A 5.492A

12.2 – 12.7 12.2 – 12.5

TETAP TETAP

BERGERAK kecuali bergerak penerbangan TETAP-SATELIT (angkasa-ke-Bumi)

PENYIARAN BERGERAK kecuali bergerak penerbangan

PENYIARAN-SATELIT PENYIARAN

5.487 5.487A 5.492 5.484A 5.487

12.5 – 12.75 12.5 – 12.75

TETAP-SATELIT (angkasa-ke-Bumi) 5.488 5.490 5.492 5.487A TETAP

(Bumi-ke-angkasa) 12.7 – 12.75 TETAP-SATELIT (angkasa-ke-Bumi) 5.484A

TETAP BERGERAK kecuali bergerak penerbangan

TETAP-SATELIT (Bumi-ke-angkasa) PENYIARAN-SATELIT 5.493

BERGERAK kecuali bergerak penerbangan

5.494 5.495 5.496

GHz

10.55 - 12.75

Alokasi untuk Servis

Wilayah 1 Wilayah 2 Wilayah 3

12.75 – 13.25 TETAP

TETAP-SATELIT (Bumi-ke-angkasa) 5.441

BERGERAK

Penelitian Ruang Angkasa (angkasa luas) ( angkasa-ke-Bumi)

13.25 – 13.4 EKSPLORASI BUMI-SATELIT (aktif)

RADIONAVIGASI PENERBANGAN 5.497

PENELITIAN RUANG ANGKASA (aktif)

5.498A 5.499

13.4 – 13.75 EKSPLORASI BUMI-SATELIT (aktif))

RADIOLOKASI

PENELITIAN RUANG ANGKASA 5.501A

Frekuensi dan Tanda Waktu-Satelit Standar

(Bumi-ke-angkasa)

5.499 5.500 5.501 5.501B

13.75 – 14 TETAP-SATELIT (Bumi-ke-angkasa) 5.484A

RADIOLOKASI

Penelitian Ruang Angkasa

Standar Frekuensi dan Tanda Waktu-Satelit

(Bumi-ke-angkasa)

Eksplorasi bumi-satelit

5.499 5.500 5.501 5.502 5.503

14 – 14.25 TETAP-SATELIT (Bumi-ke-angkasa) 5.457A 5.457B 5.484A 5.506 5.506B

RADIONAVIGASI 5.504

Bergerak-Satelit (Bumi-ke-angkasa) 5.504C 5.506A

Penelitian Ruang Angkasa

5.504A 5.505

14.25 – 14.3 TETAP-SATELIT (Bumi-ke-angkasa)) 5.457A 5.457B 5.484A

5.506 5.506B

RADIONAVIGASI 5.504

Bergerak-Satelit (Bumi-ke-angkasa) 5.506A 5.508A

Penelitian Ruang Angkasa

5.504A 5.505 5.508 5.509

14.3 – 14.4 14.3 – 14.4 14.3 – 14.4

TETAP TETAP TETAP

TETAP-SATELIT (Bumi-ke-angkasa) 5.506 TETAP-SATELIT (Bumi-ke-angkasa) TETAP-SATELIT (Bumi-ke-angkasa) 5.506

Bergerak-Satelit (Bumi-ke-angkasa) 5.457A 5.484A 5.506 5.506B Bergerak-Satelit (Bumi-ke-angkasa)

kecuali bergerak penerbangan-satelit BERGERAK kecuali bergerak penerbangan kecuali bergerak penerbangan-satelit

Radionavigasi-Satelit Bergerak-Satelit (Bumi-ke-angkasa) 5.506A 5 Radionavigasi-Satelit

Radionavigasi-Satelit

5.504A

GHz

12.75 - 14.4

Alokasi untuk Servis

Wilayah 1 Wilayah 2 Wilayah 3

14.4 – 14.47 TETAP

TETAP-SATELIT (Bumi-ke-angkasa) 5.457A 5.457B 5.484A

5.506 5.506B

BERGERAK kecuali bergerak penerbangan

Bergerak-Satelit (Bumi-ke-angkasa) 5.506A 5.509A

Penelitian Ruang Angkasa (angkasa-ke-Bumi)

5.504A

14.47 – 14.5 TETAP

TETAP-SATELIT (Bumi-ke-angkasa)5.457A 5.457B 5.484A

5.506 5.506B

BERGERAK kecuali bergerak penerbangan

Bergerak-Satelit (Bumi-ke-angkasa) 5.504B 5.506A 5.509A

Radio Astronomi

5.149 5.504A

14.5 – 14.8 TETAP

TETAP-SATELIT (Bumi-ke-angkasa) 5.510

BERGERAK

Penelitian Ruang Angkasa

14.8 – 15.35 TETAP

BERGERAK

Penelitian Ruang Angkasa

5.339

15.35 – 15.4 EKSPLORASI BUMI-SATELIT (pasif)

RADIO ASTRONOMI

PENELITIAN RUANG ANGKASA (pasif)

5.340 5.511

15.4 – 15.43 RADIONAVIGASI PENERBANGAN 5.511D

15.43 – 15.63 TETAP-SATELIT (Bumi-ke-angkasa) 5.511A

RADIONAVIGASI PENERBANGAN

5.511C

15.63 – 15.7 RADIONAVIGASI PENERBANGAN 5.511D

15.7 – 16.6 RADIOLOKASI

5.512 5.513

16.6 – 17.1 RADIOLOKASI

Penelitian Ruang Angkasa (angkasa luas)

(angkasa-ke-Bumi)

5.512 5.513

17.1 – 17.2 RADIOLOKASI

5.512 5.513

17.2 – 17.3 EKSPLORASI BUMI-SATELIT (aktif)

RADIOLOKASI

PENELITIAN RUANG ANGKASA (aktif)

5.512 5.513 5.513A

14.4 - 17.3

Alokasi untuk Servis

GHz

Wilayah 1 Wilayah 2 Wilayah 3

17.3 – 17.7 17.3 – 17.7 17.3 – 17.7

TETAP-SATELIT (Bumi-ke-angkasa) 5.516 TETAP-SATELIT (Bumi-ke-angkasa) 5.516 TETAP-SATELIT (Bumi-ke-angkasa) 5.516

Radiolokasi PENYIARAN-SATELIT Radiolokasi

Radiolokasi

5.514 5.514 5.515 5.517 5.514

17.7 – 18.1 17.7 – 17.8 17.7 – 18.1

TETAP TETAP TETAP

TETAP-SATELIT (angkasa-ke-Bumi) TETAP-SATELIT (angkasa-ke-Bumi) TETAP-SATELIT (angkasa-ke-Bumi)

(Bumi-ke-angkasa) 5.516 (Bumi-ke-angkasa) 5.516 (Bumi-ke-angkasa) 5.484A 5.516

BERGERAK PENYIARAN-SATELIT BERGERAK

Bergerak 5.518

5.515 5.517

17.8 – 18.1

TETAP

TETAP-SATELIT (angkasa-ke-Bumi)

(Bumi-ke-angkasa) 5.484A 5.516

BERGERAK

18.1 – 18.4 TETAP

TETAP-SATELIT (angkasa-ke-Bumi) (Bumi-ke-angkasa)

5.484A 5.516B 5.520

BERGERAK

5.519 5.521

18.4 – 18.6 TETAP

TETAP-SATELIT (angkasa-ke-Bumi) 5.484A 5.516B

BERGERAK

18.6 – 18.8 18.6 – 18.8 18.6 – 18.8

TETAP TETAP TETAP

TETAP-SATELIT (angkasa-ke-Bumi) 5.523 TETAP-SATELIT (angkasa-ke-Bumi) TETAP-SATELIT (angkasa-ke-Bumi) 5.523

BERGERAK kecuali bergerak penerbangan 5.522B BERGERAK kecuali bergerak penerbangan

Eksplorasi Bumi-Satelit (pasif) BERGERAK kecuali bergerak penerbangan Eksplorasi Bumi-Satelit (pasif)

Penelitian Ruang Angkasa (pasif) EKSPLORASI BUMI-SATELIT (pasif) Penelitian Ruang Angkasa (pasif)

Penelitian Ruang Angkasa (pasif)

5.522 5.522A 5.522

18.8 – 19.3 TETAP

TETAP-SATELIT (angkasa-ke-Bumi) 5.516B 5.523A

BERGERAK

19.3 – 19.7 TETAP

TETAP-SATELIT (angkasa-ke-Bumi) (Bumi-ke-angkasa)

S.523B 5.523C 5.523D 5.523E

BERGERAK

19.7 – 20.1 19.7 – 20.1 19.7 – 20.1

TETAP-SATELIT (angkasa-ke-Bumi) TETAP-SATELIT (angkasa-ke-Bumi) TETAP-SATELIT (angkasa-ke-Bumi)

5.484A 5.516B 5.484A 5.516B 5.484A 5.516B

Bergerak-Satelit (angkasa-ke-Bumi) Bergerak-Satelit (angkasa-ke-Bumi) Bergerak-Satelit (angkasa-ke-Bumi)

5.524 5.524 5.525 5.526 5.527 5.528 5.529 5.524

20.1 – 20.2 TETAP-SATELIT (angkasa-ke-Bumi) 5.484A 5.516B

BERGERAK-SATELIT (angkasa-ke-Bumi)

5.524 5.525 5.526 5.527 5.528

17.3 - 20.2

Alokasi untuk Servis

GHz

Wilayah 1 Wilayah 2 Wilayah 3

20.2 – 21.2 TETAP-SATELIT (angkasa-ke-Bumi)

BERGERAK-SATELIT (angkasa-ke-Bumi)

Standar Frekuensi dan Tanda Waktu-Satelit

(angkasa-ke-Bumi)

5.524

21.2 – 21.4 EKSPLORASI BUMI-SATELIT (pasif)

TETAP

BERGERAK

PENELITIAN RUANG ANGKASA (pasif)

21.4 – 22 21.4 – 22 21.4 – 22

TETAP TETAP TETAP

BERGERAK BERGERAK BERGERAK

PENYIARAN-SATELIT PENYIARAN-SATELIT 5.347A 5.530 PENYIARAN-SATELIT

5.530 5.531 5.530 5.531

22 – 22.21 TETAP

BERGERAK kecuali bergerak penerbangan

5.149

22.21 – 22.5 EKSPLORASI BUMI-SATELIT (pasif)

TETAP

BERGERAK kecuali bergerak penerbangan

RADIO ASTRONOMI

PENELITIAN RUANG ANGKASA (pasif)

5.149 5.532

22.5 – 22.55 TETAP

BERGERAK

22.55 – 23.55 TETAP

ANTAR-SATELIT

BERGERAK

5.149

23.55 – 23.6 TETAP

BERGERAK

23.6 – 24 EKSPLORASI BUMI-SATELIT (pasif)

RADIO ASTRONOMI

PENELITIAN RUANG ANGKASA (pasif)

5.340

24 – 24.05 AMATIR

AMATIR-SATELIT

5.150

24.05 – 24.25 RADIOLOKASI

Amatir

Eksplorasi Bumi-Satelit (aktif)

5.150

24.25 – 24.45 24.25 – 24.45 24.25 – 24.45

TETAP RADIONAVIGASI RADIONAVIGASI

TETAP

BERGERAK

24.45 – 24.65 24.45 – 24.65 24.45 – 24.65

TETAP ANTAR-SATELIT TETAP

ANTAR-SATELIT RADIONAVIGASI ANTAR-SATELIT

BERGERAK

RADIONAVIGASI

5.533 5.533

24.65 – 24.75 24.65 – 24.75 24.65 – 24.75

TETAP ANTAR-SATELIT TETAP

ANTAR-SATELIT RADIOLOKASI-SATELIT ANTAR-SATELIT

(Bumi-ke-angkasa) BERGERAK

5.533

GHz

20.2 24.75

Alokasi untuk Servis

Wilayah 1 Wilayah 2 Wilayah 3

24.75 – 25.25 24.75 – 25.25 24.75 – 25.25

TETAP TETAP-SATELIT (Bumi-ke-angkasa) 5.535 TETAP

TETAP-SATELIT (Bumi-ke-angkasa) 5.535

BERGERAK

25.25 – 25.5 TETAP

ANTAR-SATELIT 5.536

BERGERAK

Frekuensi dan Sinyal Waktu Standar-Satelit (Bumi-ke-angkasa)

25.5 – 27 EKSPLORASI BUMI-SATELIT (angkasa-ke-Bumi) 5.536A 5.536B

TETAP

ANTAR-SATELIT 5.536

BERGERAK

PENELITIAN RUANG ANGKASA (angkasa-ke-Bumi) 5.536A 5.536C

Standar Frekuensi dan Tanda Waktu-Satelit (Bumi-ke-angkasa)

27 – 27.5 27 – 27.5

TETAP TETAP

ANTAR-SATELIT 5.536 TETAP-SATELIT (Bumi-ke-angkasa)

BERGERAK ANTAR-SATELIT 5.536 5.537

BERGERAK

27.5 – 28.5 TETAP 5.537A

TETAP-SATELIT (Bumi-ke-angkasa)5.484A 5.516B 5.539

BERGERAK

5.538 5.540

28.5 – 29.1 TETAP

TETAP-SATELIT (Bumi-ke-angkasa)5.484A 5.16B 5.523A 5.539

BERGERAK

Eksplorasi bumi-satelit (Bumi-ke-angkasa) 5.541

5.540

29.1 – 29.5 TETAP

TETAP-SATELIT (Bumi-ke-angkasa)) 5.516B 5.523C

5.523E 5.5353A 5.539 5.541A

BERGERAK

Eksplorasi bumi-satelit (Bumi-ke-angkasa) 5.541

5.540

29.5 – 29.9 29.5 – 29.9 29.5 – 29.9

TETAP-SATELIT (Bumi-ke-angkasa) 5.539 TETAP-SATELIT (Bumi-ke-angkasa) 5.539 TETAP-SATELIT (Bumi-ke-angkasa)

Eksplorasi Bumi-Satelit (Bumi-ke-angkasa) BERGERAK-SATELIT (Bumi-ke-angkasa) 5.484A 5.516B 5.539

5.541 Eksplorasi Bumi-Satelit (Bumi-ke-angkasa) Eksplorasi Bumi-Satelit (Bumi-ke-angkasa)

Bergerak-Satelit (Bumi-ke-angkasa) 5.541 5.541

Bergerak-Satelit (Bumi-ke-angkasa)

5.540 5.542 5.525 5.526 5.527 5.529 5.540 5.542 5.540 5.542

29.9 – 30 TETAP-SATELIT (Bumi-ke-angkasa) 5.484A 5.516B 5.539

BERGERAK-SATELIT (Bumi-ke-angkasa)

Eksplorasi bumi-satelit (Bumi-ke-angkasa) 5.541 5.543

5.525 5.526 5.527 5.538 5.540 5.542

30 – 31 TETAP-SATELIT (Bumi-ke-angkasa)

BERGERAK-SATELIT (Bumi-ke-angkasa)

Frekuensi dan Sinyal Waktu Standar-Satelit (angkasa-ke-Bumi)

5.542

GHz

24.75 - 31

Alokasi untuk Servis

Wilayah 1 Wilayah 2 Wilayah 3

31 – 31.3 TETAP 5.543A

BERGERAK

Standar Frekuensi dan Tanda Waktu-Satelit

(angkasa-ke-Bumi)

Penelitian Ruang Angkasa 5.544 5.545

5.149

31.3 – 31.5 EKSPLORASI BUMI-SATELIT (pasif)

RADIO ASTRONOMI

PENELITIAN RUANG ANGKASA (pasif)

5.340

31.5 – 31.8 31.5 – 31.8 31.5 – 31.8

EKSPLORASI BUMI-SATELIT (pasif) EKSPLORASI BUMI-SATELIT (pasif) EKSPLORASI BUMI-SATELIT (pasif)

RADIO ASTRONOMI RADIO ASTRONOMI RADIO ASTRONOMI

PENELITIAN RUANG ANGKASA (pasif) PENELITIAN RUANG ANGKASA (pasif) PENELITIAN RUANG ANGKASA (pasif)

Tetap Tetap

Bergerak kecuali bergerak penerbangan Bergerak kecuali bergerak penerbangan

5.149 5.546 5.340 5.149

31.8 – 32 RADIONAVIGASI

TETAP 5.547A

PENELITIAN RUANG ANGKASA (angkasa dalam) (angkasa-ke-Bumi)

5.548 5.547 5.547B

32 – 32.3 TETAP 5.547A

RADIONAVIGASI

PENELITIAN RUANG ANGKASA (angkasa luas) (angkasa-ke-Bumi)

5.547 5.547C 5.548

32.3 – 33 ANTAR-SATELIT

TETAP 5.547A

RADIONAVIGASI

5.548 5.547 5.547D

33 – 33.4 RADIONAVIGASI

TETAP 5.547A

5.547 5.547E

33.4 – 34.2 RADIOLOKASI

5.549

34.2 – 34.7 RADIOLOKASI

PENELITIAN RUANG ANGKASA (angkasa dalam) (angkasa-ke-Bumi)

5.549

34.7 – 35.2 RADIOLOKASI

Penelitian Ruang Angkasa 5.550

5.549

35.2 – 35.5 BANTUAN METEOROLOGI

RADIOLOKASI

5.549

GHz

31 - 35.5

Alokasi untuk Servis

Wilayah 1 Wilayah 2 Wilayah 3

35.5 – 36 BANTUAN-BANTUAN METEOROLOGI

EKSPLORASI BUMI-SATELIT (aktif)

RADIOLOKASI

PENELITIAN RUANG ANGKASA (aktif))

5.549 5.549A

36 – 37 EKSPLORASI BUMI-SATELIT (pasif)

TETAP

BERGERAK

PENELITIAN RUANG ANGKASA (pasif)

5.149

37 – 37.5 TETAP

BERGERAK

PENELITIAN RUANG ANGKASA (pasif)

5.547

37.5 – 38 TETAP

TETAP-SATELIT (angkasa-ke-Bumi)

BERGERAK

PENELITIAN RUANG ANGKASA (angkasa-ke-Bumi)

Eksplorasi bumi-satelit (angkasa-ke-Bumi)

5.547

38 – 39.5 TETAP

TETAP-SATELIT (angkasa-ke-Bumi)

BERGERAK

Eksplorasi bumi-satelit (angkasa-ke-Bumi)

5.547

39.5 – 40 TETAP

TETAP-SATELIT (angkasa-ke-Bumi) 5.516B

BERGERAK

BERGERAK-SATELIT (angkasa-ke-Bumi)

Eksplorasi bumi-satelit (angkasa-ke-Bumi)

5.547

40 – 40.5 EKSPLORASI BUMI-SATELIT (Bumi-ke-angkasa)

TETAP

TETAP-SATELIT (angkasa-ke-Bumi)5516B

BERGERAK

BERGERAK-SATELIT (angkasa-ke-Bumi)

PENELITIAN RUANG ANGKASA (Bumi-ke-angkasa)

Eksplorasi bumi-satelit (angkasa-ke-Bumi)

40.5 – 41 40.5 – 41 40.5 – 41

TETAP TETAP TETAP

TETAP-SATELIT (angkasa-ke-Bumi) TETAP-SATELIT (angkasa-ke-Bumi) TETAP-SATELIT (angkasa-ke-Bumi)

PENYIARAN PENYIARAN PENYIARAN

PENYIARAN-SATELIT PENYIARAN-SATELIT PENYIARAN-SATELIT

Bergerak Bergerak Bergerak

Bergerak-satelit (angkasa-ke-bumi)

5.547 5.547 5.547

41 – 42.5 41 – 42.5 41 – 42.5

TETAP

TETAP-SATELIT (angkasa-ke-Bumi) 5.516B

PENYIARAN

PENYIARAN-SATELIT

Bergerak

5.547 5.551F 5.551H 5.551I

GHz

35.5 - 42.5

Alokasi untuk Servis

Wilayah 1 Wilayah 2 Wilayah 3

42.5 – 43.5 TETAP

TETAP-SATELIT (angkasa-ke-Bumi) 5.552

BERGERAK kecuali bergerak penerbangan

RADIO ASTRONOMI

5.149 5.547

43.5 – 47 BERGERAK 5.553

BERGERAK-SATELIT

RADIONAVIGASI

RADIONAVIGASI-SATELIT

5.554

47 – 47.2 AMATIR

AMATIR-SATELIT

47.2 – 47.5 TETAP

TETAP-SATELIT (Bumi-ke-angkasa) 5.552

BERGERAK

5.552A

47.5 – 47.9 TETAP

TETAP-SATELIT (Bumi-ke-angkasa) 5.552

BERGERAK

47.9 – 48.2 TETAP

TETAP-SATELIT (Bumi-ke-angkasa) 5.552

BERGERAK

5.552A

48.2 – 50.2 TETAP

TETAP-SATELIT (Bumi-ke-angkasa) 5.552

BERGERAK

5.149 5.340 5.555

50.2 – 50.4 EKSPLORASI BUMI-SATELIT (pasif)

PENELITIAN RUANG ANGKASA (pasif)

5.340

50.4 – 51.4 TETAP

TETAP-SATELIT (Bumi-ke-angkasa)

BERGERAK

Bergerak-Satelit (Bumi-ke-angkasa)

51.4 – 52.6 TETAP

BERGERAK

5.547 5.556

52.6 – 54.25 EKSPLORASI BUMI-SATELIT (pasif)

5.340 5.556

54.25 – 55.78 EKSPLORASI BUMI-SATELIT (pasif)

ANTAR-SATELIT 5.556A

PENELITIAN RUANG ANGKASA (pasif)

55.78 – 56.9 EKSPLORASI BUMI-SATELIT (pasif)

TETAP 5.557A

ANTAR-SATELIT 5.556A

BERGERAK 5.558

PENELITIAN RUANG ANGKASA (pasif)

5.547 5.557

56.9 – 57 EKSPLORASI BUMI-SATELIT (pasif)

TETAP

ANTAR-SATELIT 5.558A

BERGERAK 5.558

PENELITIAN RUANG ANGKASA (pasif)

5.547 5.557

GHz

42.5 - 57

Alokasi untuk Servis

Wilayah 1 Wilayah 2 Wilayah 3

77.5 – 78 AMATIR

AMATIR-SATELIT

Radio Astronomi

Penelitian Ruang Angkasa (angkasa-ke-Bumi)

5.149

78 – 79 RADIOLOKASI

Amatir

Amatir-Satelit

Radio Astronomi

Penelitian Ruang Angkasa (angkasa-ke-Bumi)

5.149 5.560

79 – 81 RADIO ASTRONOMI

RADIOLOKASI

Amatir

Amatir-Satelit

Penelitian Ruang Angkasa (angkasa-ke-Bumi)

5.149

81 – 84 TETAP

TETAP-SATELIT (angkasa-ke-Bumi)

BERGERAK

BERGERAK-SATELIT (angkasa-ke-Bumi)

RADIO ASTRONOMI

Penelitian Ruang Angkasa (angkasa-ke-Bumi)

5.149 5.561A

84 – 86 TETAP

TETAP-SATELIT (Bumi-ke-angkasa) 5.561B

BERGERAK

RADIO ASTRONOMI

5.149

86 – 92 EKSPLORASI BUMI-SATELIT (pasif)

RADIO ASTRONOMI

PENELITIAN RUANG ANGKASA (pasif)

5.340

92 – 94 TETAP

BERGERAK

RADIO ASTRONOMI

RADIOLOKASI

5.149

94 – 94.1 EKSPLORASI BUMI-SATELIT (aktif)

RADIOLOKASI

PENELITIAN RUANG ANGKASA (aktif)

Radio Astronomi

5.562 5.562A

94.1 – 95 TETAP

BERGERAK

RADIO ASTRONOMI

RADIOLOKASI

5.149

95 – 100 TETAP

BERGERAK

RADIO ASTRONOMI

RADIOLOKASI

RADIONAVIGASI

RADIONAVIGASI-SATELIT

5.149 5.554

GHz

77.5 - 100

Alokasi untuk Servis

Wilayah 1 Wilayah 2 Wilayah 3

100 – 102 EKSPLORASI BUMI-SATELIT (pasif)

RADIO ASTRONOMI

PENELITIAN RUANG ANGKASA (pasif)

5.340 5.341

102 – 105 TETAP

BERGERAK

RADIO ASTRONOMI

5.149 5.341

105 – 109.5 TETAP

BERGERAK

RADIO ASTRONOMI

PENELITIAN RUANG ANGKASA (pasif) 5.562B

5.149 5.341

109.5 – 111.8 EKSPLORASI BUMI-SATELIT (pasif)

RADIO ASTRONOMI

PENELITIAN RUANG ANGKASA (pasif)

5.340 5.341

111.8 – 114.25 TETAP

BERGERAK

RADIO ASTRONOMI

PENELITIAN RUANG ANGKASA (pasif) 5.562B

5.149 5.341

114.25 – 116 EKSPLORASI BUMI-SATELIT (pasif)

RADIO ASTRONOMI

PENELITIAN RUANG ANGKASA (pasif)

5.340 5.341

116 – 119.98 EKSPLORASI BUMI-SATELIT (pasif)

ANTAR-SATELIT 5.562C

PENELITIAN RUANG ANGKASA (pasif)

5.341

119.98 – 122.25 EKSPLORASI BUMI-SATELIT (pasif)

ANTAR-SATELIT 5.562C

PENELITIAN RUANG ANGKASA (pasif)

5.138 5.341

122.25 – 123 TETAP

ANTAR-SATELIT

BERGERAK 5.558

Amatir

5.138

123 – 130 TETAP-SATELIT (angkasa-keBumi)

BERGERAK-SATELIT (angkasa-ke-Bumi)

RADIONAVIGASI

RADIONAVIGASI-SATELIT

Radio Astronomi 5.562D

5.149 5.554

130 – 134 EKSPLORASI BUMI-SATELIT (aktif) 5.562E

TETAP

ANTAR-SATELIT

BERGERAK 5.558

RADIO ASTRONOMI

5.149 5.562A

Alokasi untuk Servis

GHz

100 - 134

Wilayah 1 Wilayah 2 Wilayah 3

134 – 136 AMATIR

AMATIR-SATELIT

Radio Astronomi

136 – 141 RADIO ASTRONOMI

RADIOLOKASI

Amatir

Amatir-Satelit

5.149

141 – 148.5 TETAP

BERGERAK

RADIO ASTRONOMI

RADIOLOKASI

5.149

148.5 - 151.5 EKSPLORASI BUMI-SATELIT (pasif)

RADIO ASTRONOMI

PENELITIAN RUANG ANGKASA (pasif)

5.340

151.5 – 155.5 TETAP

BERGERAK

RADIO ASTRONOMI

RADIOLOKASI

5.149

155.5 – 158.5 EKSPLORASI BUMI-SATELIT (pasif) 5.562F

TETAP

BERGERAK

RADIO ASTRONOMI

PENELITIAN RUANG ANGKASA (pasif) 5.562B

5.149 5.562G

158.5 – 164 TETAP

TETAP-SATELIT (angkasa-ke-Bumi)

BERGERAK

BERGERAK-SATELIT (angkasa-ke-Bumi)

164 – 167 EKSPLORASI BUMI-SATELIT (pasif)

RADIO ASTRONOMI

PENELITIAN RUANG ANGKASA (pasif)

5.340

167 – 174.5 TETAP

TETAP-SATELIT (angkasa-ke-Bumi)

ANTAR-SATELIT

BERGERAK 5.558

5.149 5.562D

174.5 – 174.8 TETAP

ANTAR-SATELIT

BERGERAK 5.558

174.8 – 182 EKSPLORASI BUMI-SATELIT (pasif)

ANTAR-SATELIT 5.562H

PENELITIAN RUANG ANGKASA (pasif)

182 – 185 EKSPLORASI BUMI-SATELIT (pasif)

RADIO ASTRONOMI

PENELITIAN RUANG ANGKASA (pasif)

5.340

GHz

134 - 185

Alokasi untuk Servis

Wilayah 1 Wilayah 2 Wilayah 3

185 – 190 EKSPLORASI BUMI-SATELIT (pasif)

ANTAR-SATELIT 5.562H

PENELITIAN RUANG ANGKASA (pasif)

190 – 191.8 EKSPLORASI BUMI-SATELIT (pasif)

PENELITIAN RUANG ANGKASA (pasif)

5.340

191.8 – 200 TETAP

ANTAR-SATELIT

BERGERAK 5.558

BERGERAK-SATELIT

RADIONAVIGASI

RADIONAVIGASI-SATELIT

5.149 5.341 5.554

200 – 202 EKSPLORASI BUMI-SATELIT (pasif)

RADIO ASTRONOMI

PENELITIAN RUANG ANGKASA (pasif)

5.340 5.341 5.563A

202 – 209 EKSPLORASI BUMI-SATELIT (pasif)

RADIO ASTRONOMI

PENELITIAN RUANG ANGKASA (pasif)

5.340 5.341 5.563A

209 – 217 TETAP

TETAP-SATELIT (Bumi-ke-angkasa)

BERGERAK

RADIO ASTRONOMI

5.149 5.341

217 – 226 TETAP

TETAP-SATELIT (Bumi-ke-angkasa)

BERGERAK

RADIO ASTRONOMI

PENELITIAN RUANG ANGKASA (pasif) 5.562B

5.149 5.341

226 – 231.5 EKSPLORASI BUMI-SATELIT (pasif)

RADIO ASTRONOMI

PENELITIAN RUANG ANGKASA (pasif)

5.340

231.5 – 232 TETAP

BERGERAK

Radiolokasi

232 – 235 TETAP

TETAP-SATELIT (angkasa-ke-Bumi)

BERGERAK

Radiolokasi

235 – 238 EKSLORASI BUMI SATELIT (pasif)

TETAP-SATELIT (angkasa-ke-Bumi)

PENELITIAN RUANG ANGKASA (pasif)

5.563A 5.563B

238 – 240 TETAP

TETAP-SATELIT (angkasa-ke-Bumi)

BERGERAK

RADIOLOKASI

RADIONAVIGASI

RADIONAVIGASI-SATELIT

Alokasi untuk Servis

GHz

185 - 240

Wilayah 1 Wilayah 2 Wilayah 3

240 – 241 TETAP

BERGERAK

RADIOLOKASI

241 – 248 RADIO ASTRONOMI

RADIOLOKASI

Amatir

Amatir-Satelit

5.138 5.149

248 – 250 AMATIR

AMATIR-SATELIT

Radio Astronomi

5.149

250 – 252 EKSPLORASI BUMI-SATELIT (pasif)

PENELITIAN RUANG ANGKASA (pasif)

RADIO ASTRONOMI

5.340 5.563A

252 – 265 TETAP

BERGERAK

BERGERAK-SATELIT (Bumi-ke-angkasa)

RADIO ASTRONOMI

RADIO NAVIGASI

RADIONAVIGASI-SATELIT

5.149 5.564

265 – 275 TETAP

TETAP-SATELIT (Bumi-ke-angkasa)

BERGERAK

RADIO ASTRONOMI

5.149 5.563A

275 – 1000 (tidak dialokasikan) 5.565

240 - 1000

Alokasi untuk Servis

GHz

Penggunaan dan Perencanaan

Frekuensi

14 250 – 14 350 AMATIR 5.120 1. Amatir

5.152

14 350 – 14 990 TETAP 1. Tetap

Bergerak kecuali bergerak penerbangan (R) 2. Bergerak kecuali bergerak penerbangan (R)

14 990 – 15 005 FREKUENSI DAN TANDA WAKTU STANDAR 1. Frekuensi dan Tanda Waktu Standar (SFT)

(15 000 kHz) (15000 kHz)

5.111

15 005 – 15 010 FREKUENSI DAN TANDA WAKTU STANDAR 1. Frekuensi dan Tanda Waktu Standar

Penelitian Ruang Angkasa 2. Penelitian Ruang Angkasa

15 010 – 15 100 BERGERAK PENERBANGAN (OR) 1. Bergerak Penerbangan (OR)

15 100 – 15 600 PENYIARAN 1. Penyiaran

5.148

15 600 – 15 800 PENYIARAN 5.134 1. Penyiaran

5.146

15 800 – 16 360 TETAP 1. Tetap

5,153

16 360 – 17 410 BERGERAK MARITIM 5.109 1. Bergerak Maritim

5.110 5.132 5.145 16806,5 kHz merupakan frekuensi internasional untuk

transmisi informasi keselamatan maritim

16804 kHz merupakan frekuensi mara bahaya bagi

panggilan selektif digital

17 410 – 17 480 TETAP 1. Tetap

17 480 – 17 550 PENYIARAN 5.134 1. Penyiaran

5.146

17 550 – 17 900 PENYIARAN 1. Penyiaran

5.148

17 900 – 17 970 BERGERAK PENERBANGAN (R) 1. Bergerak Penerbangan (R)

17 970 – 18 030 BERGERAK PENERBANGAN (OR) 1. Bergerak Penerbangan (OR)

18 030 – 18 052 TETAP 1. Tetap

18 052 – 18 068 TETAP 1. Tetap

Penelitian Ruang Angkasa 2. Penelitian Ruang Angkasa

18 068 – 18 168 AMATIR 5.120 1. Amatir

AMATIR-SATELIT 2. Amatir-Satelit

5,154

18 168 – 18 780 TETAP 1. Tetap

Bergerak kecuali bergerak penerbangan 2. Bergerak kecuali bergerak penerbangan

18 780 – 18 900 BERGERAK MARITIM 1. Bergerak Maritim

18 900 – 19 200 PENYIARAN 5.134 1. Penyiaran

5.146

19 200 – 19 680 TETAP 1. Tetap

19 680 – 19 800 BERGERAK MARITIM 5.132 1. Bergerak Maritim

19680,5 kHz merupakan frekuensi internasional untuk

transmisi informasi keselamatan maritim

19 800 – 19 990 TETAP 1. Tetap

19 990 – 19 995 FREKUENSI DAN TANDA WAKTU STANDAR 1. Frekuensi dan Tanda Waktu Standar (SFT)

Penelitian Ruang Angkasa (20000 kHz)

2. Penelitian Ruang Angkasa

5.111

19 995 – 20 010 FREKUENSI DAN TANDA WAKTU STANDAR 1. Frekuensi dan Tanda Waktu Standar (SFT)

(20 000 kHz) (20000 kHz)

5.111

20 010 – 21 000 TETAP 1. Tetap

Bergerak 2. Bergerak

21 000 – 21 450 AMATIR 5.120 1. Amatir

AMATIR-SATELIT 2. Amatir-Satelit

21 450 – 21 850 PENYIARAN 1. Penyiaran

5.148

21 850 – 21 870 TETAP 5.155A 1. Tetap

5,155

21 870 – 21 924 TETAP 5.155B 1. Tetap

Pita ini digunakan oleh servis tetap untuk penyediaan

servis-servis yang terkait dengan keselamatan

penerbangan pesawat udara.

kHz

14 990 - 23 000

Alokasi untuk Indonesia

Penggunaan dan Perencanaan

Frekuensi

21 924 – 22 000 BERGERAK PENERBANGAN (R) 1. Bergerak Penerbangan

22 000 – 22 855 BERGERAK MARITIM 5.132 1. Bergerak Maritim

22376 kHz merupakan frekuensi internasional untuk

5.156 transmisi informasi keselamatan maritim

22 855 – 23 000 TETAP 1. Tetap

5.156

23 000 – 23 200 TETAP 1. Tetap

BERGERAK kecuali bergerak penerbangan (R) 2. Bergerak kecuali bergerak penerbangan (R)

5.156

23 200 – 23 350 TETAP 5.156A 1. Tetap

BERGERAK PENERBANGAN (OR) 2. Bergerak Penerbangan (OR)

Pita ini digunakan oleh servis tetap untuk penyediaan

servis-servis yang terkait dengan keselamatan

penerbangan pesawat udara.

23 350 – 24 000 TETAP 1. Tetap

BERGERAK kecuali bergerak penerbangan 2. Bergerak kecuali bergerak penerbangan

5.157 Pemanfaatan pita ini oleh servis bergerak maritim terbatas

pada telegrafi radio antar kapal

24 000 – 24 890 TETAP 1. Tetap

BERGERAK DARAT 2. Bergerak darat

24 890 – 24 990 AMATIR 5.120 1. Amatir

AMATIR-SATELIT 2. Amatir-Satelit

24 990 – 25 005 FREKUENSI DAN TANDA WAKTU STANDAR 1. Frekuensi dan Tanda Waktu Standar (SFT)

(25 000 kHz) (25 000 kHz)

25 005 – 25 010 FREKUENSI DAN TANDA WAKTU STANDAR 1. Frekuensi dan Tanda Waktu Standar (SFT)

Penelitian Ruang Angkasa 2. Penelitian Ruang Angkasa

25 010 – 25 070 TETAP 1. Tetap

BERGERAK kecuali bergerak penerbangan 2. Bergerak kecuali bergerak penerbangan

25 070 – 25 210 BERGERAK MARITIM 1. Bergerak Maritim

25 210 – 25 550 TETAP 1. Tetap

BERGERAK kecuali bergerak penerbangan 2. Bergerak kecuali bergerak penerbangan

25 550 – 25 670 RADIO ASTRONOMI 1. Radio Astronomi

5.149

25 670 – 26 100 PENYIARAN 1. Penyiaran

26 100 – 26 175 BERGERAK MARITIM 5.132 1. Bergerak Maritim

26100 kHz merupakan frekuensi internasional untuk

transmisi informasi keselamatan maritim

26 175 – 27 500 TETAP 1. Tetap

BERGERAK kecuali bergerak penerbangan 2. Bergerak kecuali bergerak penerbangan

Komunikasi Radio Antar Penduduk (KRAP/CB)

40 kanal - 26 960 - 27 410 kHz

5.150 ISM 26 957 - 27 283 kHz (frekuensi pusat 27120 kHz)

27 500 – 28 000 BANTUAN METEOROLOGI 1. Bantuan-bantuan meteorologi

TETAP 2. Tetap

BERGERAK 3. Bergerak

28 000 – 29 700 AMATIR 1. Amatir

AMATIR-SATELIT 2. Amatir-Satelit

29 700 – 30 005 TETAP 1. Tetap

BERGERAK 2. Bergerak

30 005 – 30 010 OPERASI RUANG ANGKASA 1. Operasi ruang angkasa (identifikasi satelit)

(identifikasi satelit) 2. Tetap

TETAP 3. Bergerak

BERGERAK 4. Penelitian Ruang Angkasa

PENELITIAN RUANG ANGKASA

30 010 – 37 500 TETAP 1. Tetap

BERGERAK 2. Bergerak

37 500 – 38 250 TETAP 1. Tetap

BERGERAK 2. Bergerak

Radio Astronomi 3. Radio Astronomi

5.149

kHz

21.924 - 38.250

Alokasi untuk Indonesia

Penggunaan dan Perencanaan

Frekuensi

38.25 – 39.986 TETAP 1. Tetap

BERGERAK 2. Bergerak

39.986 – 40.02 TETAP 1. Tetap

BERGERAK 2. Bergerak

40.02 – 40.98 TETAP 1. Tetap

BERGERAK 2. Bergerak

5.150 ISM 40,66 - 40,70 MHz (frekuensi pusat 40,68 MHz)

40.98 – 41.015 TETAP 1. Tetap

BERGERAK 2. Bergerak

Penelitian Ruang Angkasa 3. Penelitian Ruang Angkasa

5.160 5.161

41.015 – 44 TETAP 1. Tetap

BERGERAK 2. Bergerak

5.160 5.161

44 – 47 TETAP 1. Tetap

BERGERAK 2. Bergerak

Telepon nirkabel

5.162 5.162A 46,075 - 46,725 MHz dan 49,125 - 49,725 MHz

47 – 50 TETAP 1. Tetap

BERGERAK 2. Bergerak

PENYIARAN 3. Penyiaran

Telepon nirkabel

46,075 - 46,725 MHz dan 49,125 - 49,725 MHz

50 – 54 TETAP 1. Tetap

BERGERAK 2. Bergerak

PENYIARAN 3. Penyiaran

5.166 5.167 5.168 5.170 INS9 4. Amatir

54 – 68 TETAP 1. Tetap

BERGERAK 2. Bergerak

PENYIARAN 3. Penyiaran

68 – 74.8 TETAP 1. Tetap

BERGERAK 2. Bergerak

5.149 5.176 5.179

74.8 – 75.2 RADIONAVIGASI PENERBANGAN 1. Radionavigasi Penerbangan

5.180 5.181 Rambu-rambu penanda bandara 75 MHz

75.2 – 75.4 TETAP 1. Tetap

BERGERAK 2. Bergerak

5,179

75.4 – 87 TETAP 1. Tetap

BERGERAK 2. Bergerak

5.149 5.182 5.183

5.186 5.188

87 – 100 TETAP 1. Radio Siaran FM

BERGERAK Spasi kanal 400 kHz di Jakarta, Semarang, Surabaya,

PENYIARAN Bandung, Medan.

Seluruh wilayah lain beroperasi pada skema spasi kanal

100 – 108 PENYIARAN 800 kHz.

Stasiun-stasiun yang berlokasi di wilayah perbatasan

5.192 5.194 tunduk pada koordinasi internasional.

MHz

38.25 - 136

Alokasi untuk Indonesia

Penggunaan dan Perencanaan

Frekuensi

108 – 117.975 RADIONAVIGASI PENERBANGAN 1. Radionavigasi Penerbangan

2. Instrumen Sistem Pendaratan (ILS)

108-112 MHz

3. Sistem Kisaran Omni Vertikal (VOR)

112 - 117.975 MHz

5197 5.197A

117.975 – 137 BERGERAK PENERBANGAN (R) 1. Bergerak Penerbangan (R)

2. Servis-servis Pengawasan Lalu Lintas Udara

117.975 - 121.9625

3. 121.5 MHz frekuensi darurat penerbangan primer.

123.1 MHz merupakan pendukung 121.5 MHz.

4. Komunikasi Penerbangan Umum

121.9625 - 123.5875 MHz

5.Servis-servis Pengawasan Lalu Lintas Udara

123.5875 - 128.8125 MHz

6.Komunikasi Pengawasan Operasi Penerbangan

128.8125 - 132.0125 MHz

7.Servis-servis Pengawasan Lalu Lintas Udara

132.0125 - 136MHz

5.111 5.198 5.199 5.200 5.201 136.000-136.475 MHz digunakan untuk kepentingan

5.202 5.203 5.203A 5.203B Pengawasan Lalu Lintas Udara (ATC)

137 – 137.025 TETAP 1. Tetap

BERGERAK kecuali bergerak penerbangan (R) 2. Bergerak kecuali bergerak penerbangan ( R )

OPERASI RUANG ANGKASA (angkasa-ke-Bumi) 3. Operasi ruang angkasa (Angkasa-ke-Bumi)

METEOROLOGI-SATELIT (angkasa-ke-Bumi) 4. Meteorologi-satelit (Angkasa-ke-Bumi)

BERGERAK-SATELIT (angkasa-ke-Bumi) 5. Bergerak-satelit (Angkasa-ke-Bumi)

5.208A 5.209 6. Penelitian Ruang Angkasa (Angkasa-ke-Bumi)

PENELITIAN RUANG ANGKASA

(angkasa-ke-Bumi)

5.204 5.205 5.206 5.207 5.208 INS10

137.025 – 137.175 TETAP 1. Tetap

BERGERAK kecuali bergerak penerbangan (R) 2. Bergerak kecuali bergerak penerbangan ( R )

OPERASI RUANG ANGKASA (angkasa-ke-Bumi) 3. Operasi ruang angkasa (Angkasa-ke-Bumi)

METEOROLOGI-SATELIT (angkasa-ke-Bumi) 4. Meteorologi-satelit (Angkasa-ke-Bumi)

PENELITIAN RUANG ANGKASA 5. Bergerak-satelit (Angkasa-ke-Bumi)

(angkasa-ke-Bumi) 6. Penelitian Ruang Angkasa (Angkasa-ke-Bumi)

Bergerak-Satelit (angkasa-ke-Bumi) 5.208A

5.209

5.204 5.205 5.206 5.207 5.208 INS10

137.175 – 137.825 TETAP 1. Tetap

BERGERAK kecuali bergerak penerbangan (R) 2. Bergerak kecuali bergerak penerbangan ( R )

OPERASI RUANG ANGKASA (angkasa-ke-Bumi) 3. Operasi ruang angkasa (Angkasa-ke-Bumi)

METEOROLOGI-SATELIT (angkasa-ke-Bumi) 4. Meteorologi-satelit (Angkasa-ke-Bumi)

BERGERAK-SATELIT (angkasa-ke-Bumi) 5. Bergerak-satelit (Angkasa-ke-Bumi)

5.208A 5.209 6. Penelitian Ruang Angkasa (Angkasa-ke-Bumi)

PENELITIAN RUANG ANGKASA

(angkasa-ke-Bumi)

5.204 5.205 5.206 5.207 5.208 INS10

137.825 – 138 TETAP 1. Tetap

BERGERAK kecualibergerak penerbangan (R) 2. Bergerak kecuali bergerak penerbangan (R)

OPERASI RUANG ANGKASA (angkasa-ke-Bumi) 3. Pengoperasian ruang angkasa (Angkasa-ke-Bumi)

METEOROLOGI-SATELIT (angkasa-ke-Bumi) 4. Meteorologi-satelit (Angkasa-ke-Bumi)

PENELITIAN RUANG ANGKASA 5. Penelitian Ruang Angkasa (Angkasa-ke-Bumi)

(angkasa-ke-Bumi) 6. Bergerak-satelit (Angkasa-ke-Bumi)

Bergerak-Satelit (angkasa-ke-Bumi)

5.208A 5.209

5.204 5.205 5.206 5.207 5.208 INS10

138 – 143.6 TETAP 1. Tetap

BERGERAK 2. Bergerak

Penelitian Ruang Angkasa (angkasa-ke-Bumi) 3. Penelitian Ruang Angkasa (angkasa-ke-Bumi)

Komunikasi Radio Antar Penduduk (KRAP)

5.207 5.213 142.0375 - 143.5375 MHz (60 kanal)

MHz

Alokasi untuk Indonesia

136 - 143.6

Penggunaan dan Perencanaan

Frekuensi

143.6 – 143.65 TETAP 1. Tetap

BERGERAK 2. Bergerak

PENELITIAN RUANG ANGKASA 3. Penelitian Ruang Angkasa (Angkasa-ke-Bumi)

(angkasa-ke-Bumi)

5.207 5.213

143.65 – 144 TETAP 1. Tetap

BERGERAK 2. Bergerak

Penelitian Ruang Angkasa (angkasa-ke-Bumi) 3. Penelitian Ruang Angkasa (Angkasa-ke-Bumi)

5.207 5.213

144 – 146 AMATIR 5.120 1. Amatir

AMATIR-SATELIT 2. Amatir-Satelit

5,216

146 – 148 AMATIR 1. Amatir

TETAP 2. Tetap

BERGERAK 3. Bergerak

5.217

148 – 149.9 TETAP 1. Tetap

BERGERAK 2. Bergerak

BERGERAK-SATELIT (Bumi-ke-angkasa) 5.209 3. Bergerak-satelit (Bumi-ke-angkasa)

5.218 5.219 5.221

149.9 – 150.05 BERGERAK -SATELIT (Bumi-ke-angkasa) 1. Bergerak-satelit (Bumi-ke-angkasa)

5.209 5.224A 2. Radionavigasi-satelit

RADIONAVIGASI-SATELIT 5.224B

5.220 5.222 5.223

150.05 – 156.7625 TETAP 1. Tetap

BERGERAK 2. Bergerak

156.525 MHz. Digunakan khusus bagi panggilan selektif

5.225 5.226 5.227 digital untuk mara bahaya, keselamatan dan panggilan.

156.7625 – 156.8375 BERGERAK MARITIM (marabahaya dan panggilan1. Bergerak maritim (mara bahaya dan panggilan)

Frekuensi 156.8 MHz merupakan frekuensi mara bahaya,

keselamatan dan panggilan internasional untuk servis

5.111 5.226 bergerak maritim telepon radio VHF.

156.8375 – 174 TETAP 1. Tetap

BERGERAK 2. Bergerak

Radio Paging (RPUU) 160 - 165 MHz dan 169 - 172.5 MHz

5.226 5.230 5.231 5.232 dengan spasi 25 kHz.

Alokasi untuk Indonesia

MHz

143.6 - 174

Penggunaan dan Perencanaan

Frekuensi

174 – 223 TETAP 1. Penyiaran TV

BERGERAK

PENYIARAN

Kanal TV 5-12

5.233 5.238 5.240 5.245 Pita VHF III (PAL) spasi kanal 7 MHz

223 – 230 TETAP 1. Tetap

BERGERAK 2. Bergerak

PENYIARAN 3. Penyiaran

RADIONAVIGASI PENERBANGAN 4. Radionavigasi Penerbangan

Radiolokasi

5.250

230 – 235 TETAP 1. Tetap

BERGERAK 2. Bergerak

RADIONAVIGASI PENERBANGAN 3. Radionavigasi Penerbangan

Telepon nirkabel 233.025 MHz dan 234.025-234.250 MHz

5.250 Radio Paging (RPUU) 279 - 281 MHz

235 – 267 TETAP 1. Tetap

BERGERAK 2.Bergerak

5.111 5.199 5.252

243 MHz untuk penentu lokasi darurat yang menandakan

rambu-rambu radio EPIRB

242.95-243.05 MHz untuk akses radio yang digunakan

oleh warung telepon dan aplikasi Kewajiban Servis

Universal (USO) menggunakan 259-260 MHz yang

5.254 5.256 berpasangan dengan 389-390 MHz.

267 – 272 TETAP 1. Tetap

BERGERAK 2. Bergerak

Operasi Ruang Angkasa (angkasa-ke-Bumi) 3. Operasi Ruang Angkasa (angkasa-ke-Bumi)

5.254 5.257

272 – 273 OPERASI RUANG ANGKASA (angkasa-ke-Bumi) 1. Tetap

TETAP 2. Bergerak

BERGERAK 3. Operasi Ruang Angkasa (angkasa-ke-Bumi)

5.254

273 – 312 TETAP 1. Tetap

BERGERAK 2. Bergerak

5.254

312 – 315 TETAP 1. Tetap

BERGERAK 2. Bergerak

Bergerak-Satelit (Bumi-ke-angkasa)

5.254

315 – 322 TETAP 1. Tetap

BERGERAK 2. Bergerak

5.254

322 – 328.6 TETAP 1. Tetap

BERGERAK 2. Bergerak

RADIO ASTRONOMI 3. Radio Astronomi

5.149

Alokasi untuk Indonesia

174 - 328.6

MHz

Penggunaan dan Perencanaan

Frekuensi

328.6 – 335.4 RADIONAVIGASI PENERBANGAN 1. Radioanavigasi

Radionavigasi Penerbangan terbatas pada ILS

Sistem Instrumen Pendaratan landas pacu

5.258 5.259

335.4 – 387 TETAP 1. Tetap

BERGERAK 2. Bergerak

Akses Radio Wartel dan USO

Frekuensi yang disarankan untuk digunakan oleh warung

telepon perintis dan Kewajiban Pelayanan Universal

(USO) adalah 343.1-345.1 MHz dan 357.1 - 359.1 MHz

Radio Trunking 380-399.9 MHz

Seluruh aplikasi sistem radio trunking baru pada pita-pita

VHF dan UHF harus menggunakan teknologi digital

dengan spasi kanal 12.5 kHz atau yang lebih baik.

Sistem-sistem analog yang ada akan disyaratkan untuk

berubah ke teknologi digital dengan spasi kanal 12.5 kHz

5.254 pada waktu yang akan ditentukan Ditjen Postel

387 – 390 TETAP 1. Tetap

BERGERAK 2. Bergerak

Bergerak-Satelit (angkasa-ke-Bumi) 3. Bergerak-satelit (angkasa-ke-Bumi)

Akses Radio USO

Akses radio yang digunakan oleh aplikasi Kewajiban

Pelayanan Universal (USO) menggunakan frekuensi

259-260 MHz dan 389-390 MHz dibatasi waktunya

sampai dengan penyelenggara telepon tetap ataupun

penyelenggara trunking pada pita 380 - 399.9 MHz

menjangkau daerah lokasi akses radio USO

Radio Trunking 380-399.9 MHz

Seluruh aplikasi sistem radio trunking baru pada pita-pita

VHF dan UHF harus menggunakan teknologi digital

dengan spasi kanal 12.5 kHz atau yang lebih baik.

Sistem-sistem analog yang ada akan disyaratkan untuk

berubah ke teknologi digital dengan spasi kanal 12.5 kHz

5.208A 5.254 5.255 pada waktu yang akan ditentukan Ditjen Postel

390 – 399.9 TETAP 1. Tetap

BERGERAK 2. Bergerak

Radio Trunking 380-399.9 MHz

Seluruh aplikasi sistem radio trunking baru pada pita-pita

VHF dan UHF harus menggunakan teknologi digital

dengan spasi kanal 12.5 kHz atau yang lebih baik.

Sistem-sistem analog yang ada akan disyaratkan untuk

berubah ke teknologi digital dengan spasi kanal 12.5 kHz

5.254 pada waktu yang akan ditentukan Ditjen Postel

399.9 – 400.05 BERGERAK-SATELIT (Bumi -ke-angkasa) 1. Bergerak-satelit (Bumi-ke-angkasa)

5.209 5.224A 2. Radionavigasi-satelit

RADIONAVIGASI-SATELIT

5.222 5.260 5.224B

5.220

400.05 – 400.15 FREKUENSI DAN TANDA WAKTU STANDAR- 1. Frekuensi dan Tanda Waktu Standar-Satelit (SFT)

SATELIT (400.1 MHz) (400.1 MHz)

TETAP

BERGERAK

5.261 5.262

400.15 – 401 BANTUAN METEOROLOGI 1. Bantuan-bantuan Meteorologi

METEOROLOGI-SATELIT (angkasa-ke-Bumi) 2. Meteorologi-satelit (angkasa-ke-Bumi)

BERGERAK-SATELIT (angkasa-ke-Bumi) 3. Bergerak-satelit (angkasa-ke-Bumi)

5.208A 5.209 4. Penelitian Ruang Angkasa (angkasa-ke-Bumi)

PENELITIAN RUANG ANGKASA 5. Operasi Ruang Angkasa

(angkasa-ke-Bumi) 5.263

Operasi Ruang Angkasa (angkasa-ke-Bumi)

5.262 5.264

Alokasi untuk Indonesia

MHz

328.6 - 401

Penggunaan dan Perencanaan

Frekuensi

401 – 402 EKSPLORASI BUMI-SATELIT (Bumi-ke-angkasa) 1. Bantuan-bantuan Meteorologi

BANTUAN METEOROLOGI 2. Operasi ruang angkasa (angkasa-ke-Bumi)

METEOROLOGI-SATELIT (Bumi-ke-angkasa) 3. Eksplorasi bumi satelit (Bumi-ke-angkasa)

OPERASI RUANG ANGKASA (angkasa-ke-Bumi) 4. Meteorologi-satelit (bumi ke angkasa)

Tetap 5. Tetap

Bergerak kecuali bergerak penerbangan 6. Bergerak kecuali bergerak penerbangan

402 – 403 EKSPLORASI BUMI-SATELIT (Bumi-ke-angkasa) 1. Bantuan-bantuan Meteorologi

BANTUAN METEOROLOGI 2. Eksplorasi bumi satelit (Bumi-ke-angkasa)

METEOROLOGI-SATELIT (Bumi-ke-angkasa) 3. Meteorologi-satelit (Bumi-ke-angkasa)

Tetap 4. Tetap

Bergerak kecuali bergerak penerbangan 5. Bergerak kecuali bergerak penerbangan

403 – 406 BANTUAN METEOROLOGI 1. Bantuan-bantuan Meteorologi

Tetap 2. Tetap

Bergerak kecuali bergerak penerbangan 3. Bergerak kecuali Bergerak Penerbangan

406 – 406.1 BERGERAK-SATELIT (Bumi-ke-angkasa) 1. Bergerak-satelit (Bumi-ke-angkasa)

Terbatas untuk Rambu Radio Penanda Posisi Darurat

5.266 5.267 (EPIRBS)

406.1 – 410 TETAP 1. Tetap

BERGERAK kecuali bergerak penerbangan 2. Bergerak kecuali bergerak penerbangan

RADIO ASTRONOMI 3. Radio Astronomi

Radio Trunking 407-430 MHz

Seluruh aplikasi sistem radio trunking baru pada pita-pita

VHF dan UHF harus menggunakan teknologi digital

dengan spasi kanal 12.5 kHz atau yang lebih baik.

Sistem-sistem analog yang ada akan disyaratkan untuk

berubah ke teknologi digital dengan spasi kanal 12.5 kHz

pada waktu yang akan ditentukan Ditjen Postel

Pita 406.1-430 MHz

telah diidentifikasikan kandidat pita Wilayah 3 untuk

Perlindungan Umum dan Penanggulangan Bencana yang

5.149 terkoordinasi. (Res. 646 WRC/03)

410 – 420 TETAP 1. Tetap

BERGERAK kecuali bergerak penerbangan 2. Bergerak kecuali Bergerak Penerbangan

PENELITIAN RUANG ANGKASA 3. Penelitian Ruang Angkasa

(angkasa-ke-angkasa) 5.268

Radio Trunking 407-430 MHz

Seluruh aplikasi sistem radio trunking baru pada pita-pita

VHF dan UHF harus menggunakan teknologi digital

dengan spasi kanal 12.5 kHz atau yang lebih baik.

Sistem-sistem analog yang ada akan disyaratkan untuk

berubah ke teknologi digital dengan spasi kanal 12.5 kHz

pada waktu yang akan ditentukan Ditjen Postel

Pita 406.1-430 MHz

telah diidentifikasikan kandidat pita Wilayah 3 untuk

Perlindungan Umum dan Penanggulangan Bencana yang

terkoordinasi. (Res. 646 WRC/03)

420 – 430 TETAP 1. Tetap

BERGERAK kecuali bergerak penerbangan 2. Bergerak kecuali Bergerak Penerbangan

Radiolokasi 3. Radiolokasi

Radio Trunking 407-430 MHz

Seluruh aplikasi sistem radio trunking baru pada pita-pita

VHF dan UHF harus menggunakan teknologi digital

dengan spasi kanal 12.5 kHz atau yang lebih baik.

Sistem-sistem analog yang ada akan disyaratkan untuk

berubah ke teknologi digital dengan spasi kanal 12.5 kHz

pada waktu yang akan ditentukan Ditjen Postel

Pita 406.1-430 MHz

telah diidentifikasikan kandidat pita Wilayah 3 untuk

Perlindungan Umum dan Penanggulangan Bencana yang

5.269 5.270 5.271 terkoordinasi. (Res. 646 WRC/03)

Alokasi untuk Indonesia

401 - 430

MHz

Penggunaan dan Perencanaan

Frekuensi

430 – 432 TETAP 1. Tetap

BERGERAK kecuali bergerak penerbangan 2. Bergerak kecuali bergerak penerbangan

RADIOLOKASI 3. Radiolokasi

Amatir 4. Amatir

Radio Trunking 430-435 dan 438 - 440 MHz

Seluruh aplikasi sistem radio trunking baru pada pita-pita

VHF dan UHF harus menggunakan teknologi digital

dengan spasi kanal 12.5 kHz atau yang lebih baik.

Sistem-sistem analog yang ada akan disyaratkan untuk

5.271 5.276 5.277 5.278 5.279 5.281 berubah ke teknologi digital dengan spasi kanal 12.5 kHz

5.282 INS11 pada waktu yang akan ditentukan Ditjen Postel

432 – 438 TETAP 1. Tetap

BERGERAK kecuali bergerak penerbangan 2. Bergerak kecuali bergerak penerbangan

RADIOLOKASI 3. Radiolokasi

Amatir 4. Amatir

Eksplorasi Bumi-Satelit (aktif) 5.279A 5. Eksplorasi Bumi-Satelit

Radio Trunking 430-435 dan 438 - 440 MHz

Seluruh aplikasi sistem radio trunking baru pada pita-pita

VHF dan UHF harus menggunakan teknologi digital

dengan spasi kanal 12.5 kHz atau yang lebih baik.

Sistem-sistem analog yang ada akan disyaratkan untuk

5.271 5.276 5.277 5.278 5.279 5.281 5.282 berubah ke teknologi digital dengan spasi kanal 12.5 kHz

INS11 pada waktu yang akan ditentukan Ditjen Postel

438 – 440 TETAP 1. Tetap

BERGERAK kecuali bergerak penerbangan 2. Bergerak kecuali bergerak penerbangan

RADIOLOKASI 3. Radiolokasi

Amatir 4. Amatir

Radio Trunking 430-435 dan 438 - 440 MHz

Seluruh aplikasi sistem radio trunking baru pada pita-pita

VHF dan UHF harus menggunakan teknologi digital

dengan spasi kanal 12.5 kHz atau yang lebih baik.

Sistem-sistem analog yang ada akan disyaratkan untuk

berubah ke teknologi digital dengan spasi kanal 12.5 kHz

5.271 5.276 5.277 5.278 5.279 INS11 pada waktu yang akan ditentukan Ditjen Postel

440 – 450 TETAP 1. Tetap

BERGERAK kecuali bergerak penerbangan 2. Bergerak kecuali bergerak penerbangan

Radiolokasi 3. Radiolokasi

Pita 440 -470 MHz

telah diidentifikasikan kandidat pita Wilayah 3 untuk

Perlindungan Umum dan Penanggulangan Bencana yang

5.269 5.270 5.271 5.284 5.285 5.286 terkoordinasi. (Res. 646 WRC/03)

450 – 456 TETAP 1. Tetap

BERGERAK 2. Bergerak

BERGERAK-SATELIT (Bumi-ke-angkasa) 3. Bergerak-satelit (Bumi-ke-angkasa)

Bergerak:

Digital CDMA 450 – 457.5 MHz dan 460 – 467.5 MHz

Bergerak-satelit

Uplink 454-455 MHz dan 459-460 MHz

Pita 440 -470 MHz

telah diidentifikasikan kandidat pita Wilayah 3 untuk

Perlindungan Umum dan Penanggulangan Bencana yang

terkoordinasi. (Res. 646 WRC/03)

5.209 5.271 5.286 5.286A 5.286B 5.286C

5.286D 5.286E

MHz

430 - 456

Alokasi untuk Indonesia

Penggunaan dan Perencanaan

Frekuensi

456 – 459 TETAP 1. Tetap

BERGERAK 2. Bergerak

Komunikasi Bergerak Maritim:

Ch1.457.550 MHz, Ch2.457.575 MHz,

Ch3.467.550 MHz, Ch4.467.575 MHz

Bergerak:

Digital CDMA 450 – 457,475 MHz dan 460 – 467,475 MHz

Bergerak-satelit

Uplink 454-455 MHz dan 459-460 MHz

Pita 440 -470 MHz

telah diidentifikasikan kandidat pita Wilayah 3 untuk

Perlindungan Umum dan Penanggulangan Bencana yang

5.271 5.287 5.288 terkoordinasi. (Res. 646 WRC/03)

459 – 460 TETAP 1. Tetap

BERGERAK 2. Bergerak

Bergerak-satelit

Uplink 454-455 MHz dan 459-460 MHz

Pita 440 -470 MHz

telah diidentifikasikan kandidat pita Wilayah 3 untuk

Perlindungan Umum dan Penanggulangan Bencana yang

E 5.209 5.271 5.286A 5.286B 5.286C 5.286E terkoordinasi. (Res. 646 WRC/03)

460 – 470 TETAP 1. Tetap

BERGERAK 2. Bergerak

Meteorologikal-Satelit (angkasa-ke-Bumi)

Bergerak:

Digital CDMA 450 – 457.5 MHz dan 460 – 467.5 MHz

Pita 440 -470 MHz

telah diidentifikasikan kandidat pita Wilayah 3 untuk

Perlindungan Umum dan Penanggulangan Bencana yang

5.287 5.288 5.289 5.290 terkoordinasi. (Res. 646 WRC/03)

470 – 610 PENYIARAN 470 – 610

BERGERAK 1. Penyiaran

2. Bergerak

Penyiaran:

TV UHF: Ch 22-62 spasi kanal 8 MHz

TV UHF Analog (PAL) dan UHF Digital

Bergerak:

NMT 470 Selular 479-483 MHz dan 489-493.48 MHz

sampai dengan akhir tahun 2006, pada waktu servis ini

migrasi menjadi Digital CDMA 450 di pita 450-457.5 MHz

dan 460 - 467.5 MHz.

5.149 5.291 5.298 5.305 5.306 5.307

610 – 806 PENYIARAN 470 – 610

BERGERAK 1. Penyiaran

2. Bergerak

Penyiaran:

TV UHF: Ch 22-62 spasi kanal 8 MHz

5.149 5.305 5.306 5.307 5.311 TV UHF Analog (PAL) dan UHF Digital

806 – 890 TETAP 1. Tetap

BERGERAK 5.317A 2. Bergerak

Radio Trunking 806-825 MHz dan 851-870 MHz

Aplikasi sistem radio trunking baru pada pita-pita VHF /

UHF harus menggunakan teknologi digital dengan spasi

kanal 12.5 kHz atau lebih baik. Migrasi eksisting analog.

Selular AMPS-B CDMA 825-835 MHz dan 870-880 MHz

Selular AMPS-A CDMA 835-845 MHz dan 880-890 MHz

Pita 806-824/851-869 MHz

telah diidentifikasikan kandidat pita Wilayah 3 untuk

Perlindungan Umum dan Penanggulangan Bencana yang

5.149 5.305 5.306 5.307 5.311 terkoordinasi. (Res. 646 WRC/03)

MHz

456 - 890

Alokasi untuk Indonesia

Penggunaan dan Perencanaan

Frekuensi

890 – 960 BERGERAK 5.317A 1. Bergerak

TETAP 2. Tetap

Bergerak

Selular GSM 900: 890-915 MHz dan 935-960 MHz

Radio Paging (RPUU): 931-937.5 MHz

Pita 917-920 MHz dipertimbangkan untuk aplikasi RFID

berdaya rendah di Indonesia.

Wireless Data 915 - 935 MHz di beberapa lokasi

960 – 1 164 RADIONAVIGASI PENERBANGAN 5.328 1. Radionavigasi Penerbangan:

Perangkat Pengukuran Jarak (DME) dan Navigasi Udara

Taktis (TACAN)

Catatan: Pita ini di seluruh dunia disediakan untuk

penggunaan dan pengembangan bantuan elektronik

pesawat udara untuk navigasi udara.

1 164 – 1 215 RADIONAVIGASI PENERBANGAN 1. Radionavigasi Penerbangan

RADIONAVIGASI-SATELIT (angkasa-ke-Bumi) 2. Radionavigasi-satelit (angkasa-ke-bumI)

(angkasa-ke-angkasa) 5.328B (angkasa ke angkasa)

5.328A

1 215 – 1 240 EKSPLORASI BUMI-SATELIT (aktif) 1. Eksplorasi bumi satelit (aktif)

TETAP 2. Tetap

BERGERAK 3. Bergerak

RADIOLOKASI 4. Radiolokasi

RADIONAVIGASI-SATELIT (angkasa-ke-Bumi) 5. Radionavigasi

5.328B, 5.329, 5.329A 6. Radionavigasi-satelit (angkasa-ke-Bumi)

PENELITIAN RUANG ANGKASA (aktif) (angkasa-ke-angkasa)

7. Penelitian Ruang Angkasa (aktif)

5.330 5.331 5.332 INS13

1 240 – 1 260 EKSPLORASI BUMI-SATELIT (aktif) 1. Eksplorasi bumi satelit (aktif)

TETAP 2. Tetap

BERGERAK 3. Bergerak

RADIOLOKASI 4. Radiolokasi

RADIONAVIGASI-SATELIT (angkasa-ke-Bumi) 5. Radionavigasi

5.328B, 5.329, 5.329A 6. Radionavigasi-satelit (angkasa-ke-Bumi)

PENELITIAN RUANG ANGKASA (aktif) (angkasa-ke-angkasa)

Amatir 7. Penelitian Ruang Angkasa (aktif)

5.329 5.330 5.331 5.332 5.335 5.335A 8. Amatir

INS13

1 300 – 1 350 RADIONAVIGASI PENERBANGAN '5.337 1. Radionavigasi Penerbangan

RADIOLOKASI 2. Radiolokasi

RADIONAVIGASI-SATELIT (Bumi-ke-angkasa) 3. Radionavigasi-satelit (Bumi-ke-angkasa)

5.149 5.337A

1 350 – 1 400 RADIOLOKASI 1. Radiolokasi

5.149 5.334 5.339 5.339A

MHz

890 - 1400

Alokasi untuk Indonesia

Penggunaan dan Perencanaan

Frekuensi

1 400 – 1 427 EKSPLORASI BUMI-SATELIT (pasif) 1. Satelit Ekslplorasi Bumi (Bumi ke ruang angkasa)

RADIO ASTRONOMI 2. Radio Astronomi

PENELITIAN RUANG ANGKASA (pasif) 3. Penelitian Ruang Angkasa (pasif)

5.340 5.341 Seluruh emisi pada pita ini tidak diperkenankan

1 427 – 1 429 OPERASI RUANG ANGKASA (Bumi-ke-angkasa) 1. Pengoperasian ruang angkasa (Bumi-ke-angkasa)

TETAP 2. Tetap

BERGERAK kecuali bergerak penerbangan 3. Bergerak kecuali Bergerak Penerbangan

5.341

1 429 – 1 452 TETAP 1. Tetap

BERGERAK 5.345 2. Bergerak

5.341

1 452 – 1 492 TETAP 1452 – 1492

BERGERAK 5.343 1. Tetap

PENYIARAN 5.345 5.347 2. Bergerak

PENYIARAN-SATELIT 5.345 5.347 3. Penyiaran

4. Penyiaran Satelit

Pemanfaatan pita ini oleh servis penyiaran terbatas pada

5.341 5.344 penyiaran audio digital

1 492 – 1 518 TETAP 1. Tetap

BERGERAK 2. Bergerak

5.341 5.348A

1 518 – 1 525 TETAP 1. Tetap

BERGERAK 2. Bergerak-satelit (angkasa-ke-Bumi)

BERGERAK-SATELIT (angkasa-ke-Bumi)

5.348 5.348A 5.348B 5.348C

Tidak ada penerimaan baru aplikasi sistem gelombang

mikro pada pita ini. Pita ini tunduk pada perencanaan

5.341 masa depan berdasarkan kriteria pengalokasian.

1 525 – 1 559 BERGERAK-SATELIT (angkasa-ke-Bumi) 1. Bergerak-satelit (angkasa-ke-Bumi)

5.347A 5.351A 2.Tetap

TETAP

Sambungan pengumpan (Feeder link) tidak diperkenankan

pada pita 1525-1544 MHz dan 1545-1559 MHz

Pemanfaatan pita 1544-1545 MHz terbatas pada

komunikasi mara bahaya dan keselamatan

Tidak ada penerimaan baru aplikasi sistem gelombang

mikro pada pita ini. Ditjen Postel akan mengawasi

pengembangan pita ini antara servis-servis yang

5.341 5.351 5.353A 5.354 5.355 5.356 dialokasikan untuk Indonesia yang terkait dengan potensi

5.357 5.357A 5.359 5.362A gangguan dan kriteria pengalokasian.

MHz

1400 - 1559

Alokasi untuk Indonesia

Penggunaan dan Perencanaan

Frekuensi

1 559 – 1 610 RADIONAVIGASI PENERBANGAN 1. Radionavigasi Penerbangan

RADIONAVIGASI-SATELIT (angkasa-ke-Bumi) 2. Radionavigasi-satelit (angkasa-ke-Bumi)

(angkasa-ke-angkasa)

1 610 – 1 610.6 BERGERAK-SATELIT (Bumi-ke-angkasa) 1. Bergerak-satelit (Bumi ke angkasa)

RADIONAVIGASI PENERBANGAN 2. Radionavigasi Penerbangan

Radiopenentu-Satelit (Bumi-ke-angkasa) 3. Radiopenentu-Satelit (Bumi-ke-angkasa)

5.341 5.355 5.359 5.364 5.366 5.367

5.368 5.369 5.372

1 610.6 – 1 613.8 BERGERAK-SATELIT (Bumi-ke-angkasa) 1. Bergerak-satelit (Bumi-ke-angkasa)

RADIO ASTRONOMI 2. Radio Astronomi

RADIONAVIGASI PENERBANGAN 3. Radionavigasi Penerbangan

Radiopenentu-satelit (Bumi-ke-angkasa) 4. Radiopenentu-satelit (Bumi-ke-angkasa)

5.149 5.341 5.355 5.359 5.364 5.366

5.367 5.368 5.369 5.372

1 613.8 – 1 626.5 BERGERAK-SATELIT (Bumi-ke-angkasa) 1. Bergerak-satelit (Bumi-ke-angkasa )

RADIONAVIGASI PENERBANGAN 2. Radionavigasi Penerbangan

Bergerak-Satelit (angkasa-ke-Bumi) 3. Bergerak-satelit (angkasa-ke-Bumi)

Radiopenentu-Satelit (Bumi-ke-angkasa) 4. Radiopenentu-satelit (Bumi-ke-angkasa )

5.341 5.355 5.359 5.364 5.365 5.366

5.367 5.368 5.369 5.372

1 626.5 – 1 660 BERGERAK-SATELIT (Bumi-ke-angkasa) 1. Bergerak-satelit (Bumi-ke-angkasa )

Pemanfaatan pita 1645.5-1646.5 MHz terbatas pada

komunikasi mara bahaya dan keselamatan. Sambungan

pengumpan (feeder link s) tidak diperkenankan pada pita

5.341 5.351 5.354 5.355 5.359 1626.5-1645.5 MHz dan 1646.5-1660.5 MHz

5.374 5.362B

1 660 – 1 660.5 BERGERAK-SATELIT (Bumi-ke-angkasa) 1. Bergerak-satelit (Bumi-ke-angkasa )

RADIO ASTRONOMI 2. Radio Astronomi

5.149 5.341 5.351 5.354 5.376A 5.362B

1 660.5 – 1 668.4 RADIO ASTRONOMI 1. Radio Astronomi

PENELITIAN RUANG ANGKASA (pasif) 2. Penelitian Ruang Angkasa (pasif)

Tetap 3. Tetap

Bergerak kecuali bergerak penerbangan 4. Bantuan-bantuan Meteorologi

Bantuan Meteorologi 5. Bergerak kecuali Bergerak Penerbangan

5.149 5.341 5.379 5.379A

1 668.4 – 1 670 BANTUAN METEOROLOGI 1. Bergerak-satelit (Bumi-ke-angkasa )

TETAP 2. Radio Astronomi

BERGERAK kecuali bergerak penerbangan 3. Penelitian Ruang Angkasa (pasif)

RADIO ASTRONOMI 4. Tetap

5.149 5.341

Alokasi untuk Indonesia

MHz

1559 - 1668

Penggunaan dan Perencanaan

Frekuensi

1 668.4 – 1 670 BANTUAN METEOROLOGI 1. Bergerak-satelit (Bumi-ke-angkasa )

TETAP 2. Radio Astronomi

BERGERAK kecuali bergerak penerbangan 3. Penelitian Ruang Angkasa (pasif)

RADIO ASTRONOMI 4. Tetap

5.149 5.341 5. Bergerak kecuali Bergerak Penerbangan

1 670 – 1 675 BANTUAN METEOROLOGI 1. Bantuan-bantuan Meteorologi

TETAP 2. Tetap

METEOROLOGI-SATELIT (angkasa-ke-Bumi) 3. Meteorologi-satelit (angkasa-ke-Bumi)

BERGERAK 5.380 4. Bergerak

5. Bergerak-satelit (Bumi-ke-angkasa)

Pita 1670-1675 MHz ditujukan bagi administrasi dengan

dasar seluruh dunia yang ingin mengimplementasikan

korespondensi penerbangan publik dari stasiun-stasiun

5.341 penerbangan

1 675 – 1 690 BANTUAN METEOROLOGI 1. Bantuan-bantuan Meteorologi

TETAP 2. Tetap

METEOROLOGI-SATELIT (angkasa-ke-Bumi) 3. Meteorologi-satelit (angkasa-ke-Bumi)

i) BERGERAK kecuali bergerak penerbangan 4. Bergerak kecuali Bergerak Penerbangan

5.341

1 690 – 1 700 BANTUAN METEOROLOGI 1. Bantuan-bantuan Meteorologi

METEOROLOGI-SATELIT (angkasa-ke-Bumi) 2. Meteorologi-satelit (angkasa-ke-Bumi)

5.289 5.341 5.381

1 700 – 1 710 TETAP 1. Tetap

METEOROLOGI-SATELIT 2. Meteorologi-satelit (angkasa-ke-Bumi)

(angkasa-ke-Bumi) 3. Bergerak kecuali Bergerak Penerbangan

BERGERAK kecuali bergerak penerbangan 4. Penelitian Ruang Angkasa (angkasa-ke-Bumi)

PENELITIAN RUANG ANGKASA

(angkasa-ke-Bumi)

5.289 5.341 5.384

1 710 – 1 930 TETAP 1. Tetap

BERGERAK 5.380 Tidak ada penerimaan aplikasi baru sistem gelombang

OPERASI RUANG ANGKASA mikro pada pita ini.

(Bumi-ke-angkasa) 2. Bergerak.

PENELITIAN RUANG ANGKASA Selular

(Bumi-ke-angkasa) GSM-1800 Selular 1710-1785 MHz dan 1805-1880 MHz

IMT-2000 (3G) 1920-1980 MHz dan 2110-2170 MHz

Wireless Local Loop (WLL)

DECT-WLL 1880-1900 MHz.

PHS- WLL 1895-1918 MHz

CDMA- WLL 1880-1890 MHz dan 1960-1970 MHz

IMT-2000

Pita-pita 1710-1885 MHz dan 2500-2690 MHz diidentifikasi

untuk digunakan oleh administrasi yang ingin menerapkan

Sistem Telekomunikasi Bergerak Internasional -2000

(IMT-2000) Res 223 berlaku. Di Indonesia, pita-pita yang

pada saat ini digunakan untuk tujuan ini adalah 1920-1980

MHz dan 2110-2170 MHz

Pita-pita 1885-2025 MHz dan 2110-2200 MHz ditujukan

dengan dasar seluruh dunia bagi administrasi-administrasi

yang ingin melaksanakan Sistem Telekomunikasi Bergerak

Internasional -2000 (IMT-2000). Lihat 5.388

Pola alokasi PCS-1900 akan ditinggalkan secara bertahap

untuk menuju pola IMT-2000 core band penuh

Bergerak Penerbangan

Pita 1800-1805 MHz digunakan untuk seluruh dunia bagi

administrasi-administrasi yang ingin mengimplementasikan

korespondensi umum penerbangan. Lihat 5.380

HAPS untuk IMT-2000

Pita-pita 1885-1980 MHz, 2010-2025 MHz dan 2110-2170

5.149 5.341 5.385 5.386 5.387 5.388 MHz tersedia untuk HAPS

MHz

1668.4 - 1930

Alokasi untuk Indonesia

Penggunaan dan Perencanaan

Frekuensi

1 930 – 1 980 TETAP 1.Tetap:

BERGERAK Tidak ada penerimaan baru aplikasi sistem gelombang

mikro pada pita ini.

2. Bergerak.

Wireless Local Loop (WLL)

DECT-WLL 1880-1900 MHz.

PHS- WLL 1895-1918 MHz

CDMA- WLL 1880-1890 MHz dan 1960-1970 MHz

IMT-2000

Pita-pita 1710-1885 MHz dan 2500-2690 MHz diidentifikasi

untuk digunakan oleh administrasi yang ingin menerapkan

Sistem Telekomunikasi Bergerak Internasional -2000

(IMT-2000) Res 223 berlaku. Di Indonesia, pita-pita yang

pada saat ini digunakan untuk tujuan ini adalah 1920-1980

MHz dan 2110-2170 MHz

Pita-pita 1885-2025 MHz dan 2110-2200 MHz ditujukan

dengan dasar seluruh dunia bagi administrasi-administrasi

yang ingin melaksanakan Sistem Telekomunikasi Bergerak

Internasional -2000 (IMT-2000). Lihat 5.388

Pola alokasi PCS-1900 akan ditinggalkan secara bertahap

untuk menuju pola IMT-2000 core band penuh

HAPS untuk IMT-2000

Pita-pita 1885-1980 MHz, 2010-2025 MHz dan 2110-2170

5.388 MHz tersedia untuk HAPS

1 980 – 2 010 TETAP 1. Tetap

BERGERAK 2. Bergerak

BERGERAK-SATELIT (Bumi-ke-angkasa) 3. Bergerak-satelit (Bumi-ke-angkasa )

5.388 5.389A 5.389B 5.389F Tidak ada penerimaan baru sistem gelombang mikro

2 010 – 2 025 TETAP 1. Tetap

BERGERAK 2. Bergerak

HAPS untuk IMT-2000

Pita-pita 1885-1980 MHz, 2010-2025 MHz dan

2110-2170 MHz tersedia untuk HAPS

5.388

2 025 – 2 110 OPERASI RUANG ANGKASA 1. Tetap

(Bumi-ke-angkasa) (angkasa-ke-angkasa) 2. Bergerak

EKSPLORASI BUMI-SATELIT (Bumi-ke-angkasa)

(angkasa-ke-angkasa)

TETAP

BERGERAK 5.391 HAPS untuk IMT-2000

PENELITIAN RUANG ANGKASA Pita-pita 1885-1980 MHz, 2010-2025 MHz dan

(angkasa-ke-angkasa) 2110-2170 MHz tersedia untuk HAPS

5.392

2 110 – 2 120 TETAP 1. Tetap

BERGERAK 2. Bergerak

PENELITIAN RUANG ANGKASA (angkasa dalam)3. Penelitian Ruang Angkasa (angkasa luas)

(Bumi-ke-angkasa) (Bumi-ke-angkasa )

HAPS untuk IMT-2000

Pita-pita 1885-1980 MHz, 2010-2025 MHz dan

2110-2170 MHz tersedia untuk HAPS

5.388

2 120 – 2 160 TETAP 1. Tetap

BERGERAK 2. Bergerak

HAPS untuk IMT-2000

Pita-pita 1885-1980 MHz, 2010-2025 MHz dan

5.388 2110-2170 MHz tersedia untuk HAPS

2 160 – 2 170 TETAP 1. Tetap

BERGERAK 2. Bergerak

HAPS untuk IMT-2000

Pita-pita 1885-1980 MHz, 2010-2025 MHz dan

2110-2170 MHz tersedia untuk HAPS

5.388

MHz

1930 - 2170

Alokasi untuk Indonesia

Penggunaan dan Perencanaan

Frekuensi

2 170 – 2 200 TETAP 1. Tetap

BERGERAK 2. Bergerak

BERGERAK-SATELIT (angkasa-ke-Bumi) 3. Bergerak-satelit (angkasa-ke-Bumi)

5.388 5.389A 5.389F 5.392A

2 200 – 2 290 OPERASI RUANG ANGKASA (angkasa-ke-Bumi) 1. Pengoperasian ruang angkasa (angkasa-ke-Bumi)

(angkasa-ke-angkasa) (angkasa-ke-angkasa)

EKSPLORASI BUMI-SATELIT (angkasa-ke-Bumi) 2. Eksplorasi bumi satelit (angkasa-ke-Bumi)

(angkasa-ke-angkasa) (angkasa-ke-angkasa)

TETAP 3. Tetap

BERGERAK 5.391 4. Bergerak

PENELITIAN RUANG ANGKASA 5. Penelitian Ruang Angkasa (angkasa-ke-Bumi)

(angkasa-ke-Bumi) (angkasa-ke-angkasa) (angkasa-ke-angkasa)

5.392

2 290 – 2 300 TETAP 1. Tetap

BERGERAK kecuali bergerak penerbangan 2. Bergerak kecuali Bergerak Penerbangan

PENELITIAN RUANG ANGKASA (angkasa dalam)3. Penelitian Ruang Angkasa (angkasa luas)

(angkasa-ke-Bumi) (angkasa-ke-Bumi)

2 300 – 2 450 TETAP 1. Tetap

BERGERAK 2. Bergerak

RADIOLOKASI 3. Radiolokasi

Amatir 4. Amatir

Stasiun-stasiun gelombang mikro tetap pada pita ini

diminta untuk melakukan relokasi pada pita alternatif

dalam dua tahun sejak 1 Januari 2005 sesuai Keputusan

Menteri Perhubungan No. 2/2005. Untuk informasi

tambahan, lihat Lampiran 1 dalam dokumen ini.

5.150 5.282 5.393 5.394 5.396 ISM 2400-2500 MHz (frekuensi pusat 2450 MHz)

2 450 – 2 483.5 TETAP 1. Tetap

BERGERAK 2. Bergerak

RADIOLOKASI 3. Radiolokasi

Tidak ada penerimaan baru aplikasi sistem gelombang

mikro tetap baru pada pita ini.

Stasiun-stasiun gelombang mikro tetap pada pita ini

diminta untuk melakukan relokasi pada pita alternatif

dalam dua tahun sejak 1 Januari 2005 sesuai Keputusan

Menteri Perhubungan No. 2/2005. Untuk informasi

5.150 5.394 tambahan, lihat Lampiran 1 dalam dokumen ini.

2 483.5 – 2 500 TETAP 1. Tetap

BERGERAK 2. Bergerak

BERGERAK-SATELIT (angkasa-ke-Bumi) 3. Bergerak-satelit (angkasa-ke-Bumi)

RADIOLOKASI 4. Radiolokasi

Radio penentu-Satelit (angkasa-ke-Bumi) 5.398 5. Satelit penentu radio (angkasa-ke-Bumi)

Tidak ada penerimaan baru aplikasi sistem gelombang

mikro tetap baru pada pita ini.

Stasiun-stasiun gelombang mikro tetap pada pita ini

diminta untuk melakukan relokasi pada pita alternatif

dalam dua tahun sejak 1 Januari 2005 sesuai Keputusan

Menteri Perhubungan No. 2/2005. Untuk informasi

5.150 5.400 5.402 tambahan, lihat Lampiran 1 dalam dokumen ini.

2 500 – 2 520 TETAP 5.409 5.411 1. Tetap

TETAP-SATELIT (angkasa-ke-Bumi) 5.415 2. Tetap-satelit (angkasa-ke-Bumi)

BERGERAK kecuali bergerak penerbangan 3. Bergerak kecuali Bergerak Penerbangan

BERGERAK-SATELIT (angkasa-ke-Bumi) 4. Bergerak-satelit (angkasa-ke-Bumi)

Akses nir kabel pita lebar beroperasi pada pita 2500 -

2520 MHz

5.403 5.404 5.407 5.414 5.403A Sistem troposcatter pada pita ini tidak dianjurkan

Alokasi untuk Indonesia

MHz

2170 - 2520

Penggunaan dan Perencanaan

Frekuensi

2 520 – 2 535 TETAP 5.409 5.411 1. Tetap

TETAP-SATELIT (angkasa-ke-Bumi) 5.415 2. Tetap-satelit (angkasa-ke-Bumi)

BERGERAK kecuali bergerak penerbangan 3. Bergerak kecuali Bergerak Penerbangan

PENYIARAN-SATELIT 5.413 5.416 4. Penyiaran satelit

BSS Indostar-1 (2520 - 2670 MHz)

Sistem troposcatter pada pita ini tidak dianjurkan

5.403 5.403A

2 535 – 2 655 TETAP 5.409 5.411 1. Tetap

BERGERAK kecuali bergerak penerbangan 2. Bergerak kecuali Bergerak Penerbangan

PENYIARAN-SATELIT 5.413 5.416 3. Penyiaran satelit

BSS Indostar-1 (2520 - 2670 MHz)

Sistem troposcatter pada pita ini tidak dianjurkan

5.339 5.418

2 655 – 2 670 TETAP 5.409 5.411 1. Tetap

TETAP-SATELIT (Bumi-ke-angkasa) 5.415 2. Tetap-satelit (Bumi-ke-angkasa )

BERGERAK kecuali bergerak penerbangan 3. Bergerak kecuali Bergerak Penerbangan

PENYIARAN-SATELIT 5.413 5.416 4. Penyiaran Satelit

Eksplorasi Bumi-Satelit (pasif) 5. Eksplorasi Bumi Satelit (pasif)

Radio Astronomi 6. Radio Astronomi

Penelitian Ruang Angkasa (pasif) 7. Penelitian Ruang Angkasa (pasif)

BSS-Cakrawarta (2520 - 2670 MHz)

Sistem troposcatter baru pada pita ini tidak dianjurkan

5.149 5.420

2 670 – 2 690 TETAP 5.409 5.411 1. Tetap

TETAP-SATELIT (Bumi-ke-angkasa) 5.415 2. Tetap-satelit (Bumi-ke-angkasa )

BERGERAK kecuali bergerak penerbangan 3. Bergerak kecuali Bergerak Penerbangan

BERGERAK-SATELIT (Bumi-ke-angkasa) 4. Bergerak-satelit (Bumi-ke-angkasa )

Eksplorasi Bumi-Satelit (pasif) 5. Eksplorasi Bumi Satelit (pasif)

Radio Astronomi 6. Radio Astronomi

Penelitian Ruang Angkasa (pasif) 7. Penelitian Ruang Angkasa (pasif)

Akses nir kabel pita lebar beroperasi pda pita 2670- 2690

MHz.

5.149 5.419 5.420 Sistem troposcatter baru pada pita ini tidak dianjurkan

2 690 – 2 700 EKSPLORASI BUMI-SATELIT (pasif) 1. Eksplorasi Bumi Satelit (pasif)

RADIO ASTRONOMI 2. Radio Astronomi

PENELITIAN RUANG ANGKASA (pasif) 3. Penelitian Ruang Angkasa (pasif)

5.340 5.421 5.422 Seluruh emisi pada pita ini tidak diperkenankan

2 700 – 2 900 RADIONAVIGASI PENERBANGAN 5.337 1. Radionavigasi Penerbangan

Radiolokasi 2. Radiolokasi

5.423 5.424

2 900 – 3 100 RADIONAVIGASI 5.426 1. Radionavigasi

Radiolokasi 2. Radiolokasi

Transponder-transponder interrogation pesawat udara

5.425 5.427 terbatas hanya pada sub pita 2930-2950 MHz

3 100 – 3 300 RADIOLOKASI 1. Radiolokasi

Eksplorasi Bumi-Satelit (aktif) 2. Eksplorasi bumi satelit (aktif)

Penelitian Ruang Angkasa (aktif) 3. Penelitian Ruang Angkasa (aktif)

5.149 5.333 5.428

3 300 – 3 400 RADIOLOKASI 1. Tetap

TETAP 2. Bergerak

BERGERAK 3. Radiolokasi

Amatir 4. Amatir

Pita lebar akses nir kabel beroperasi pada pita

5.149 5.429 3300-3400 MHz

Alokasi untuk Indonesia

MHz

2520 - 3400

Penggunaan dan Perencanaan

Frekuensi

3 400 – 3 500 TETAP 1. Tetap

TETAP-SATELIT (angkasa-ke-Bumi) 2. Tetap-satelit (angkasa-ke-Bumi)

BERGERAK kecuali bergerak penerbangan 3. Amatir

Amatir 4. Bergerak

Radiolokasi 5.433 5. Radiolokasi

Pada pita ini, servis-servis akses nir kabel pita lebar

dialokasikan pada sub-sub pita 3410 – 3497.5 MHz dan

memiliki status sekunder yang terkait dengan keputusan

Dirjen nomor 119 tahun 2000

5.282 5.432

3 500 – 3 700 TETAP 1. Tetap

TETAP-SATELIT (angkasa-ke-Bumi) 2. Tetap-satelit (angkasa-ke-Bumi)

BERGERAK kecuali bergerak penerbangan 3. Bergerak kecuali Bergerak Penerbangan

Radiolokasi 5.433 4. Radiolokasi

Pada pita ini, servis-servis akses nir kabel pita lebar

dialokasikan pada sub-sub pita 3410 – 3497.5 MHz dan

memiliki status sekunder yang terkait dengan keputusan

Dirjen nomor 119 tahun 2000

5.435

3 700 – 4 200 TETAP 1. Tetap

TETAP-SATELIT (angkasa-ke-Bumi) 2. Tetap-satelit (angkasa-ke-Bumi)

BERGERAK kecuali bergerak penerbangan 3. Bergerak kecuali Bergerak Penerbangan

4 200 – 4 400 RADIONAVIGASI PENERBANGAN 5.438 1. Radionavigasi Penerbangan

5.437 5.439 5.440

4 400 – 4 500 TETAP 1. Tetap

BERGERAK 2. Bergerak

4 500 – 4 800 TETAP 1. Tetap

TETAP-SATELIT (angkasa-ke-Bumi) 5.441 2. Tetap-satelit (angkasa-ke-Bumi)

BERGERAK 3. Bergerak

4 800 – 4 990 TETAP 1. Tetap

BERGERAK 5.442 2. Bergerak

RADIO ASTRONOMI 3. Radio Astronomi

Pita 4940-4990 MHz diidentifikasikan sebagai kandidat pita

Wilayah 3 untuk kepentingan Pemulihan Perlindungan

Umum dan Penanggulangan Bencana yang terkoordinasi.

5.149 5.339 5.443 (Res. 646 WRC/03)

4 990 – 5 000 TETAP 1. Tetap

BERGERAK kecuali bergerak penerbangan 2. Bergerak kecuali Bergerak Penerbangan

RADIO ASTRONOMI 3. Radio Astronomi

Penelitian Ruang Angkasa (pasif) 4. Penelitian Ruang Angkasa (pasif)

5.149

5 000 – 5 010 RADIONAVIGASI PENERBANGAN 1. Radionavigasi Penerbangan

RADIONAVIGASI-SATELIT (Bumi-ke-angkasa) 2. Radionavigasi Satelit (Bumi-ke-angkasa )

5.367

5 010 – 5 030 RADIONAVIGASI PENERBANGAN 1. Radionavigasi Penerbangan

RADIONAVIGASI-SATELIT (angkasa-ke-Bumi) 2. Radionavigasi-satelit (angkasa-ke-Bumi)

(angkasa-ke-angkasa) 5.328B 5.443B (angkasa-ke-angkasa)

5.367

5 030 – 5 150 RADIONAVIGASI PENERBANGAN 1. Radionavigasi Penerbangan

5.367 5.444 5.444A Sistem-sistem gelombang mikro standar internasional

memiliki prioritas pada pita ini.

Alokasi untuk Indonesia

MHz

3400 - 5150

Penggunaan dan Perencanaan

Frekuensi

5 150 – 5 250 RADIONAVIGASI PENERBANGAN 1. Radionavigasi Penerbangan

TETAP-SATELIT (Bumi-ke-angkasa) 5.447A 2. Tetap-satelit (Bumi-ke-angkasa )

BERGERAK kecuali bergerak penerbangan 5.446A3. Bergerak kecuali Bergerak Penerbangan

Lihat Lampiran 1 untuk informasi tambahan mengenai

5.446 5.447 5.447B 5.447C operasi sistem akses nir kabel.

5 250 – 5 255 EKSPLORASI BUMI-SATELIT (aktif) 1. Eksplorasi Bumi Satelit (aktif)

TETAP 2. Tetap

RADIOLOKASI 3. Radiolokasi

PENELITIAN RUANG ANGKASA 5.447D 4. Penelitian Ruang Angkasa

BERGERAK kecuali bergerak penerbangan 5.446A5. Bergerak kecuali Bergerak Penerbangan

Lihat Lampiran 1 untuk informasi tambahan mengenai

5.447E 5.448 5.448A INS19 INS20 operasi sistem akses nir kabel.

5 255 – 5 350 EKSPLORASI BUMI-SATELIT (aktif) 1. Eksplorasi Bumi Satelit (aktif)

TETAP 2. Tetap

RADIOLOKASI 3. Radiolokasi

PENELITIAN RUANG ANGKASA (aktif) 4. Penelitian Ruang Angkasa (aktif)

BERGERAK kecuali bergerak penerbangan 5.446A5. Bergerak kecuali Bergerak Penerbangan

Lihat Lampiran 1 untuk informasi tambahan mengenai

5.447E 5.448 5.448A INS19 INS20 operasi sistem akses nir kabel.

5 350 – 5 460 EKSPLORASI BUMI-SATELIT (aktif)5.448B 1. Eksplorasi Bumi Satelit (aktif)

PENELITIAN RUANG ANGKASA (aktif) 5.448C 2. Penelitian Ruang Angkasa (aktif)

RADIONAVIGASI PENERBANGAN 5.449 3. Radionavigasi Penerbangan

RADIOLOKASI 5.448D 4. Radiolokasi

Sub pita 5350-5470 MHz terbatas pada radar pesawat

terbang dan rambu-rambu pesawat udara yang terkait

5 460 – 5 470 RADIONAVIGASI 5.449 1. Radionavigasi

EKSPLORASI BUMI-SATELIT (aktif) 2. Eksplorasi Bumi Satelit (aktif)

PENELITIAN RUANG ANGKASA (aktif) 3. Penelitian Ruang Angkasa (aktif)

RADIOLOKASI 5.448D 4. Radiolokasi

Sub pita 5350-5470 MHz terbatas pada radar pesawat

5.448B terbang dan rambu-rambu pesawat udara yang terkait

5 470 – 5 570 RADIONAVIGASI MARITIM 1. Radionavigasi Maritim

BERGERAK kecuali bergerak penerbangan 5.446A2. Bergerak kecuali Bergerak Penerbangan

EKSPLORASI BUMI-SATELIT (aktif) 3. Eksplorasi bumi satelit (aktif)

PENELITIAN RUANG ANGKASA (aktif) 4. Penelitian Ruang Angkasa (aktif)

RADIOLOKASI 5.450B 5. Radiolokasi

5.448B 5.450 5.451

5 570 – 5 650 RADIONAVIGASI MARITIM 1. Radionavigasi Maritim

BERGERAK kecuali bergerak penerbangan 2. Bergerak kecuali Bergerak Penerbangan

5.446A 5.450A 3. Radiolokasi

RADIOLOKASI 5.450B

5.450 5.451 5.452

5 650 – 5 725 TETAP 1. Tetap

BERGERAK kecuali bergerak penerbangan 5.446A2. Bergerak kecuali Bergerak Penerbangan

RADIOLOKASI 3. Radiolokasi

Amatir 4. Amatir

Penelitian Ruang Angkasa (angkasa luas) 5. Penelitian Ruang Angkasa (angkasa luas)

5.282 5.451 5.453 5.454 5.455 INS21

5 725 – 5 830 TETAP 1. Tetap

BERGERAK 2. Bergerak

RADIOLOKASI 3. Radiolokasi

Amatir 4. Amatir

Akses nir kabel pita lebar pada pita 5725 - 5825 MHz

ISM 5725-5875 MHz (frekuensi pusat 5800 MHz)

Lihat Lampiran 1 untuk informasi tambahan mengenai

5.150 5.453 5.455 INS21 operasi sistem akses nir kabel.

Alokasi untuk Indonesia

MHz

5150 - 5830

Penggunaan dan Perencanaan

Frekuensi

5 830 – 5 850 TETAP 1. Tetap

BERGERAK 2. Bergerak

RADIOLOKASI 3. Radiolokasi

Amatir 4. Amatir

Amatir-Satelit (angkasa-ke-Bumi) 5. Amatir-satelit (angkasa-ke-Bumi)

ISM 5725-5875 MHz (frekuensi pusat 5800 MHz)

Lihat Lampiran 1 untuk informasi tambahan mengenai

5.150 5.453 5.455 INS21 operasi sistem akses nir kabel.

5 850 – 5 925 TETAP 1. Tetap

TETAP-SATELIT (Bumi-ke-angkasa) 2. Tetap-satelit (Bumi-ke-angkasa )

BERGERAK 3. Bergerak

Radiolokasi 4. Radiolokasi

ISM 5725-5875 MHz (frekuensi pusat 5800 MHz)

Pita 5850-5925 MHz diidentifikasikan sebagai kandidat

pita Wilayah 3 untuk kepentingan Perlindungan Umum

dan Penanggulangan Bencana

yang terkoordinasi.(Res. 646 WRC/03)

Lihat Lampiran 1 untuk informasi tambahan mengenai

5.150 operasi sistem akses nir kabel.

5 925 – 6 700 TETAP 1. Tetap

TETAP-SATELIT (Bumi-ke-angkasa) 5.457A 5.4572. Tetap-satelit (angkasa-ke-bumi)

BERGERAK 3. Bergerak

5.149 5.440 5.458

6 700 – 7 075 TETAP 1. Tetap

TETAP-SATELIT (Bumi-ke-angkasa) 2. Tetap-satelit (Bumi-ke-angkasa ) (angkasa-ke-Bumi)

(angkasa-ke-Bumi) 5.441 3. Bergerak

BERGERAK

5.458 5.458A 5.458B 5.458C

7 075 – 7 145 TETAP 1. Tetap

BERGERAK 2. Bergerak

5.458 5.459

7 145 – 7 235 TETAP 1. Tetap

BERGERAK 2. Bergerak

PENELITIAN RUANG ANGKASA 3. Penelitian Ruang Angkasa (Bumi-ke-angkasa )

(Bumi-ke-angkasa) 5.460

5.458 5.459

7 235 – 7 250 TETAP 1. Tetap

BERGERAK 2. Bergerak

5.458

7 250 – 7 300 TETAP 1. Tetap

TETAP-SATELIT (angkasa-ke-Bumi) 2. Tetap-satelit (angkasa-ke-Bumi)

(angkasa-ke-Bumi) 3. Bergerak

BERGERAK

5.461

7 300 – 7 450 TETAP 1. Tetap

TETAP-SATELIT (angkasa-ke-Bumi) 2. Tetap-satelit (angkasa-ke-Bumi)

BERGERAK kecuali bergerak penerbangan 3. Bergerak kecuali Bergerak Penerbangan

5.461

7 450 – 7 550 TETAP 1. Tetap

TETAP-SATELIT (angkasa-ke-Bumi) 2. Tetap-satelit (angkasa-ke-Bumi)

METEOROLOGI-SATELIT (angkasa-ke-Bumi) 3. Satelit Meteorologi (angkasa-ke-Bumi)

BERGERAK kecuali bergerak penerbangan 4. Bergerak kecuali Bergerak Penerbangan

5.461A

5830 - 7550

Alokasi untuk Indonesia

MHz

Penggunaan dan Perencanaan

Frekuensi

7 550 – 7 750 TETAP 1. Tetap

TETAP-SATELIT (angkasa-ke-Bumi) 2. Tetap-satelit (angkasa-ke-Bumi)

BERGERAK kecuali bergerak penerbangan 3. Bergerak kecuali Bergerak Penerbangan

7 750 – 7 850 TETAP 1. Tetap

METEOROLOGI-SATELIT (angkasa-ke-Bumi) 2. Meteorologi-satelit (angkasa-ke-Bumi)

5.461B 3. Bergerak kecuali Bergerak Penerbangan

BERGERAK kecuali bergerak penerbangan

7 850 – 7 900 TETAP 1. Tetap

BERGERAK kecuali bergerak penerbangan 2. Bergerak kecuali Bergerak Penerbangan

7 900 – 8 025 TETAP 7900 – 8025

TETAP-SATELIT (Bumi-ke-angkasa) 1. Tetap

BERGERAK 2. Tetap-satelit (Bumi-ke-angkasa )

3. Bergerak

5.461

8 025 – 8 175 EKSPLORASI BUMI-SATELIT (angkasa ke Bumi) 1. Eksplorasi bumi satelit (angkasa-ke-Bumi)

TETAP 2. Tetap

TETAP-SATELIT (Bumi-ke-angkasa) 3. Tetap-satelit (Bumi-ke-angkasa )

BERGERAK 5.463 4. Bergerak

Stasiun-stasiun pesawat udara tidak diperkenankan

5.462A untuk melakukan transmisi pada pita 8025-8400 MHz.

8 175 – 8 215 EKSPLORASI BUMI-SATELIT (angkasa ke Bumi) 1. Eksplorasi bumi satelit (angkasa-ke-Bumi)

TETAP 2. Tetap

TETAP-SATELIT (Bumi-ke-angkasa) 3. Tetap-satelit (Bumi-ke-angkasa )

METEOROLOGI-SATELIT (Bumi-ke-angkasa) 4. Meteorologi-satelit (Bumi-ke-angkasa )

BERGERAK 5.463 5. Bergerak

Stasiun-stasiun pesawat udara tidak diperkenankan

5.462A untuk melakukan transmisi pada pita 8025-8400 MHz.

8 215 – 8 400 EKSPLORASI BUMI-SATELIT (angkasa ke Bumi) 1. Eksplorasi bumi satelit (angkasa-ke-Bumi)

TETAP 2. Tetap

TETAP-SATELIT (Bumi-ke-angkasa) 3. Tetap-satelit (Bumi-ke-angkasa )

BERGERAK 5.463 4. Bergerak

Stasiun-stasiun pesawat udara tidak diperkenankan

5.462A untuk melakukan transmisi pada pita 8025-8400 MHz.

8 400 – 8 500 TETAP 1. Tetap

BERGERAK kecuali bergerak penerbangan 2. Bergerak kecuali Bergerak Penerbangan

PENELITIAN RUANG ANGKASA 3. Penelitian Ruang Angkasa (angkasa-ke-Bumi)

(angkasa-ke-Bumi) 5.465 5.466

8 500 – 8 550 TETAP 1. Tetap

BERGERAK 2. Bergerak

RADIOLOKASI 3. Radiolokasi

5.468 5.469 INS18

8 550 – 8 650 EKSPLORASI BUMI-SATELIT (aktif) 1. Eksplorasi bumi satelit (aktif)

TETAP 2. Tetap

BERGERAK 3. Bergerak

RADIOLOKASI 4. Radiolokasi

PENELITIAN RUANG ANGKASA (aktif) 5. Penelitian Ruang Angkasa (aktif)

5.468 5.469 5.469A INS18

8 650 – 8 750 TETAP 1. Tetap

BERGERAK 2. Bergerak

RADIOLOKASI 3. Radiolokasi

5.468 5.469 INS18

8 750 – 8 850 RADIONAVIGASI MARITIM 1. Radionavigasi Maritim

RADIOLOKASI 1. Radiolokasi

RADIONAVIGASI PENERBANGAN 5.470 2. Radionavigasi Penerbangan

5.471 INS22

MHz

7550 - 8850

Alokasi untuk Indonesia

Penggunaan dan Perencanaan

Frekuensi

8 850 – 9 000 RADIOLOKASI 1. Radiolokasi

RADIONAVIGASI MARITIM 5.472 2. Radionavigasi Maritim

5.473

9 000 – 9 200 RADIONAVIGASI PENERBANGAN 5.337 1. Radionavigasi Penerbangan

RADIONAVIGASI MARITIM 5.472 2. Radionavigasi Maritim

Radiolokasi 3. Radiolokasi

5.471 INS22

9 200 – 9 300 RADIOLOKASI 1. Radiolokasi

RADIONAVIGASI MARITIM 5.472 2. Radionavigasi Maritim

5.473 5.474

9 300 – 9 500 RADIONAVIGASI 5.476 1. Radionavigasi

Radiolokasi 2. Radiolokasi

5.427 5.474 5.475

9 500 – 9 800 RADIOLOKASI 1. Radiolokasi

RADIONAVIGASI 2. Radionavigasi

EKSPLORASI BUMI-SATELIT (aktif)) 3. Eksplorasi bumi satelit (aktif)

PENELITIAN RUANG ANGKASA (aktif) 4. Penelitian Ruang Angkasa (aktif)

5.476A

9 800 – 10 000 TETAP 1.Tetap

RADIOLOKASI 2. Radiolokasi

5.477 5.478 5.479 INS23

10 – 10 450 TETAP 1. Tetap

BERGERAK 2. Bergerak

RADIOLOKASI 3. Radiolokasi

Amatir 4. Amatir

Tidak ada penerimaan aplikasi baru sistem gelombang

mikro tetap baru pada pita ini.

Akses nir kabel pita lebar beroperasi pada pita

10.150 - 10.300 GHz.

Aplikasi-aplikasi nir kabel pita lebar harus tunduk pada

syarat-syarat yang operasi yang sesuai untuk menjamin

operasi bebas dari interferensi dari fasilitas gelombang

mikro yang ada .

5.479 Lihat Lampiran 1 dokumen ini untuk keterangan tambahan

10 450 – 10 500 RADIOLOKASI 1. Radiolokasi

Amatir 2. Amatir

Amatir-Satelit 3. Amatir-Satelit

Aplikasi-aplikasi nir kabel pita lebar harus tunduk pada

syarat-syarat yang operasi yang sesuai untuk menjamin

operasi bebas dari interferensi dari fasilitas gelombang

mikro yang ada.

Lihat Lampiran 1 dokumen ini untuk keterangan tambahan

5.481

10 500 – 10 550 TETAP 1. Tetap

BERGERAK 2. Bergerak

RADIOLOKASI 3. Radiolokasi

Akses nir kabel pita lebar beroperasi pada pita

10.500 - 10.650 GHz.

Aplikasi-aplikasi nir kabel pita lebar harus tunduk pada

syarat-syarat yang operasi yang sesuai untuk menjamin

operasi bebas dari interferensi dari fasilitas gelombang

mikro yang ada.

Lihat Catatan 5 Lampiran 1 pada dokumen ini untuk

keterangan tambahan

8850 - 10550

Alokasi untuk Indonesia

MHz

Penggunaan dan Perencanaan

Frekuensi

10.55 – 10.6 TETAP 1. Tetap

BERGERAK kecuali bergerak penerbangan 2. Bergerak kecuali Bergerak Penerbangan

Radiolokasi 3. Radiolokasi

Akses nir kabel pita lebar beroperasi pada pita

10.500 - 10.650 GHz.

Aplikasi-aplikasi nir kabel pita lebar harus tunduk pada

syarat-syarat operasi yang sesuai untuk menjamin

operasi bebas dari interferensi dari fasilitas gelombang

mikro yang ada.

Lihat Catatan 5 Lampiran 1 pada dokumen ini untuk

keterangan tambahan

10.6 – 10.68 EKSPLORASI BUMI-SATELIT (pasif) 1. Eksplorasi bumi satelit (pasif)

TETAP 5.482 2. Tetap

BERGERAK kecuali bergerak penerbangan 3. Bergerak kecuali Bergerak Penerbangan

5.482 4. Radio Astronomi

RADIO ASTRONOMI 5. Penelitian Ruang Angkasa (pasif)

PENELITIAN RUANG ANGKASA (pasif) 6. Radiolokasi

Radiolokasi

Akses nir kabel pita lebar beroperasi pada pita

10.500 - 10.650 GHz.

Aplikasi-aplikasi nir kabel pita lebar harus tunduk pada

syarat-syarat operasi yang sesuai untuk menjamin

operasi bebas dari interferensi dari fasilitas gelombang

mikro yang ada.

Lihat Catatan 5 Lampiran 1 pada dokumen ini untuk

keterangan tambahan

5.149

10.68 – 10.7 EKSPLORASI BUMI-SATELIT (pasif) 1. Eksplorasi bumi satelit (pasif)

RADIO ASTRONOMI 2. Radio Astronomi

PENELITIAN RUANG ANGKASA (pasif) 3. Penelitian Ruang Angkasa (pasif)

5.340 5.483

10.7 – 11.7 TETAP 1. Tetap

TETAP-SATELIT (angkasa-ke-Bumi) 5.441 5.484A2. Tetap-satelit (angkasa-ke-Bumi)

BERGERAK kecuali bergerak penerbangan 3. Bergerak kecuali Bergerak Penerbangan

11.7 – 12.2 TETAP 1. Tetap

BERGERAK kecuali bergerak penerbangan 2. Bergerak kecuali Bergerak Penerbangan

PENYIARAN 3. Penyiaran

PENYIARAN-SATELIT 4. Penyiaran satelit

5.487 5.487A 5.492A

12.2 – 12.5 TETAP 1. Tetap

TETAP-SATELIT (angkasa-ke-Bumi) 2. Tetap-satelit (angkasa-ke-Bumi)

BERGERAK kecuali bergerak penerbangan 3. Bergerak kecuali Bergerak Penerbangan

PENYIARAN 4. Penyiaran

5.484A 5.487

12.5 – 12.75 TETAP 1. Tetap

TETAP 2. Tetap-satelit (angkasa-ke-Bumi)

TETAP-SATELIT (angkasa-ke-Bumi) 5.484A 3. Bergerak kecuali Bergerak Penerbangan

BERGERAK kecuali bergerak penerbangan 4. Penyiaran satelit

PENYIARAN-SATELIT 5.493

GHz

10.55 - 12.75

Alokasi untuk Indonesia

Penggunaan dan Perencanaan

Frekuensi

12.75 – 13.25 TETAP 1. Tetap

TETAP-SATELIT (Bumi-ke-angkasa) 5.441 2. Tetap-satelit (Bumi-ke-angkasa )

BERGERAK 3. Bergerak

Penelitian Ruang Angkasa (angkasa luas) 4. Penelitian Ruang Angkasa (angkasa luas)

( angkasa-ke-Bumi) (angkasa-ke-Bumi)

13.25 – 13.4 EKSPLORASI BUMI-SATELIT (aktif) 13.25 - 13.4

RADIONAVIGASI PENERBANGAN 5.497 1. Eksplorasi bumi satelit (aktif)

PENELITIAN RUANG ANGKASA (aktif) 2. Radionavigasi Penerbangan

3. Penelitian Ruang Angkasa (aktif)

Penggunaan pita ini oleh servis-servis Radionavigasi

penerbangan terbatas pada bantuan-bantuan navigasi

5.498A 5.499 Doppler

13.4 – 13.75 EKSPLORASI BUMI-SATELIT (aktif) 1. Eksplorasi bumi satelit (aktif)

TETAP 2. Tetap

BERGERAK 3. Bergerak

RADIOLOKASI 4. Radiolokasi

PENELITIAN RUANG ANGKASA 5.501A 5. Penelitian Ruang Angkasa

Frekuensi dan Tanda Waktu-Satelit Standar 6. Frekuensi dan Tanda Waktu Satelit Standar

(Bumi-ke-angkasa) (Bumi-ke-angkasa)

5.499 5.500 5.501 5.501B INS18

13.75 – 14 TETAP 1. Tetap

TETAP-SATELIT (Bumi-ke-angkasa) 5.484A 2. Tetap-satelit (Bumi-ke-angkasa )

BERGERAK 3. Bergerak

RADIOLOKASI 4. Radiolokasi

Penelitian Ruang Angkasa 5. Penelitian Ruang Angkasa

Standar Frekuensi dan Tanda Waktu-Satelit 6. Frekuensi dan Tanda Waktu Satelit Standar

(Bumi-ke-angkasa) (Bumi-ke-angkasa )

Eksplorasi bumi-satelit 7. Eksplorasi bumi satelit

5.499 5.500 5.501 5.502 5.503 INS18

14 – 14.25 TETAP 1. Tetap

TETAP-SATELIT (Bumi-ke-angkasa) 2. Tetap-satelit (Bumi-ke-angkasa )

5.457A 5.457B 5.484A 5.506 5.506B 3. Bergerak

BERGERAK 4. Radionavigasi

RADIONAVIGASI 5.504 5. Bergerak-satelit (Bumi-ke-angkasa )

Bergerak-Satelit (Bumi-ke-angkasa) 6. Penelitian Ruang Angkasa

5.504C 5.506A

Penelitian Ruang Angkasa

5.504A 5.505 INS23

14.25 – 14.3 TETAP 1. Tetap

TETAP-SATELIT (Bumi-ke-angkasa) 2. Tetap-satelit (Bumi-ke-angkasa )

5.457A 5.457B 5.484A 5.506 5.506B 3. Bergerak

BERGERAK 4. Radionavigasi

RADIONAVIGASI 5.504 5. Bergerak-satelit (Bumi-ke-angkasa )

Bergerak-Satelit (Bumi-ke-angkasa) 6. Penelitian Ruang Angkasa

5.506A 5.508A

Penelitian Ruang Angkasa

5.504A 5.505 5.508 5.509 INS15

14.3 – 14.4 TETAP 1. Tetap

TETAP-SATELIT (Bumi-ke-angkasa) 2. Tetap-satelit (Bumi-ke-angkasa )

5.457A 5.484A 5.506 5.506B 3. Bergerak kecuali Bergerak Penerbangan

BERGERAK kecuali bergerak penerbangan 4. Bergerak-satelit (Bumi-ke-angkasa )

Bergerak-Satelit (Bumi-ke-angkasa) 5. Radionavigasi-satelit

5.506A 5.509A

Radionavigasi-Satelit

5.504A

GHz

12.75 - 14.4

Alokasi untuk Indonesia

Penggunaan dan Perencanaan

Frekuensi

14.4 – 14.47 TETAP 1. Tetap

TETAP-SATELIT (Bumi-ke-angkasa)) 2. Tetap-satelit (Bumi-ke-angkasa )

5.457A 5.457B 5.484A 5.506 5.506B 3. Bergerak kecuali Bergerak Penerbangan

BERGERAK kecuali bergerak penerbangan 4. Bergerak-satelit (Bumi-ke-angkasa )

Bergerak-Satelit (Bumi-ke-angkasa) 5. Radio Astronomi

5.506A 5.509A

Penelitian Ruang Angkasa (angkasa-ke-Bumi)

5.504A

14.47 – 14.5 TETAP 1. Tetap

TETAP-SATELIT (Bumi-ke-angkasa)) 2. Tetap-satelit (Bumi-ke-angkasa )

5.457A 5.457B 5.484A 5.506 5.506B 3. Bergerak

BERGERAK kecuali bergerak penerbangan 4. Penelitian Ruang Angkasa

Bergerak-Satelit (Bumi-ke-angkasa)

5.504B 5.506A 5.509A

Radio Astronomi

5.149 5.504A

14.5 – 14.8 TETAP 1. Tetap

TETAP-SATELIT (Bumi-ke-angkasa) 5.510 2. Tetap-satelit (Bumi-ke-angkasa )

BERGERAK 3. Bergerak

Penelitian Ruang Angkasa 4. Penelitian Ruang Angkasa

14.8 – 15.35 TETAP 1. Tetap

BERGERAK 2. Bergerak

Penelitian Ruang Angkasa 3. Penelitian Ruang Angkasa

5.339

15.35 – 15.4 EKSPLORASI BUMI-SATELIT (pasif) 1. Eksplorasi bumi satelit (pasif)

RADIO ASTRONOMI 2. Radio Astronomi

PENELITIAN RUANG ANGKASA (pasif) 3. Penelitian Ruang Angkasa (pasif)

5.340 5.511 Seluruh emisi pada pita ini tidak diperkenankan

15.4 – 15.43 RADIONAVIGASI PENERBANGAN 5.511D 1. Radionavigasi Penerbangan

15.43 – 15.63 TETAP-SATELIT (Bumi-ke-angkasa) 5.511A 1. Tetap-satelit (Bumi-ke-angkasa )

RADIONAVIGASI PENERBANGAN 2. Radionavigasi Penerbangan

5.511C

15.63 – 15.7 RADIONAVIGASI PENERBANGAN 5.511D 1. Radionavigasi Penerbangan

15.7 – 16.6 TETAP 1. Tetap

BERGERAK 2. Bergerak

RADIOLOKASI 3. Radiolokasi

5.512 5.513 INS18

16.6 – 17.1 TETAP 1. Tetap

BERGERAK 2. Bergerak

RADIOLOKASI 3. Radiolokasi

Penelitian Ruang Angkasa (angkasa luas) 4. Penelitian Ruang Angkasa (angkasa luas)

(angkasa-ke-Bumi) (Bumi-ke-angkasa )

5.512 5.513 INS18

17.1 – 17.2 TETAP 1. Tetap

BERGERAK 2. Bergerak

RADIOLOKASI 3. Radiolokasi

5.512 5.513 INS18

17.2 – 17.3 EKSPLORASI BUMI-SATELIT (aktif) 1. Eksplorasi bumi satelit (aktif)

TETAP 2. Tetap

BERGERAK 3. Bergerak

RADIOLOKASI 4. Radiolokasi

PENELITIAN RUANG ANGKASA (aktif) 5. Penelitian Ruang Angkasa (aktif)

5.512 5.513 5.513A INS18

GHz

14.4 - 17.3

Alokasi untuk Indonesia

Penggunaan dan Perencanaan

Frekuensi

17.3 – 17.7 TETAP-SATELIT (Bumi-ke-angkasa) 5.516 1. Tetap-satelit (Bumi-ke-angkasa )

Radiolokasi 2. Radiolokasi

5.514

17.7 – 18.1 TETAP 1. Tetap

TETAP-SATELIT (angkasa-ke-Bumi) 2. Tetap-satelit (angkasa-ke-Bumi) (Bumi-ke-angkasa )

(Bumi-ke-angkasa) 5.484A 5.516 3. Bergerak

BERGERAK

18.1 – 18.4 TETAP 1. Tetap

TETAP-SATELIT (angkasa-ke-Bumi) 2. Tetap-satelit (angkasa-ke-Bumi) (Bumi ke angkasa)

(Bumi-ke-angkasa) 5.484A 5.516B 5.520 3. Bergerak

BERGERAK

5.519 5.521

18.4 – 18.6 TETAP 1. Tetap

TETAP-SATELIT (angkasa-ke-Bumi) 2. Tetap-satelit (angkasa-ke-Bumi)

5.484A 5.516B 3. Bergerak

BERGERAK

18.6 – 18.8 TETAP 1. Tetap

TETAP-SATELIT (angkasa-ke-Bumi) 5.522B 2. Tetap-satelit (angkasa-ke-Bumi)

BERGERAK kecuali bergerak penerbangan 3. Bergerak kecuali Bergerak Penerbangan

EKSPLORASI BUMI-SATELIT (pasif) 4. Eksplorasi bumi satelit (pasif)

Penelitian Ruang Angkasa (pasif) 5. Penelitian Ruang Angkasa (pasif)

5.522A

18.8 – 19.3 TETAP 1. Tetap

TETAP-SATELIT (angkasa-ke-Bumi) 2. Tetap-satelit (angkasa-ke-Bumi)

5.516B 5.523A 3. Bergerak

BERGERAK

19.3 – 19.7 TETAP 1. Tetap

TETAP-SATELIT (angkasa-ke-Bumi) 2. Tetap-satelit (angkasa-ke-Bumi) (Bumi-ke-angkasa )

(Bumi-ke-angkasa) S.523B 5.523C 5.523D 3. Bergerak

5.523E

BERGERAK

19.7 – 20.1 TETAP-SATELIT (angkasa-ke-Bumi) 1. Tetap-satelit (angkasa-ke-Bumi)

5.484A 5.516B 2. Bergerak-satelit ( angkasa-ke-Bumi)

Bergerak-Satelit (angkasa-ke-Bumi)

5.524

20.1 – 20.2 TETAP-SATELIT (angkasa-ke-Bumi) 1. Tetap-satelit (angkasa-ke-Bumi)

5.484A 5.516B 2. Bergerak-satelit (angkasa-ke-Bumi)

BERGERAK-SATELIT (angkasa-ke-Bumi)

5.524 5.525 5.526 5.527 5.528

GHz

17.3 - 20.2

Alokasi untuk Indonesia

Penggunaan dan Perencanaan

Frekuensi

20.2 – 21.2 TETAP-SATELIT (angkasa-ke-Bumi) 1. Tetap-satelit (angkasa-ke-Bumi)

BERGERAK-SATELIT (angkasa-ke-Bumi) 2. Bergerak-satelit (angkasa-ke-Bumi)

Frekuensi dan Tanda Waktu-Satelit Standar 3. Frekuensi dan Tanda Waktu Satelit Standar

(angkasa-ke-Bumi) (angkasa-ke-Bumi)

5.524

21.2 – 21.4 EKSPLORASI BUMI-SATELIT (pasif) 1. Eksplorasi bumi satelit (pasif)

TETAP 2. Tetap

BERGERAK 3. Bergerak

PENELITIAN RUANG ANGKASA (pasif) 4. Penelitian Ruang Angkasa (pasif)

21.4 – 22 TETAP 1. Tetap

BERGERAK 2. Bergerak

PENYIARAN-SATELIT 5.347A 5.530 3. Penyiaran satelit

5.531

22 – 22.21 TETAP 1. Tetap

BERGERAK kecuali bergerak penerbangan 2. Bergerak kecuali Bergerak Penerbangan

5.149

22.21 – 22.5 EKSPLORASI BUMI-SATELIT (pasif) 1. Eksplorasi bumi satelit (pasif)

TETAP 2. Tetap

BERGERAK kecuali bergerak penerbangan 3. Bergerak kecuali Bergerak Penerbangan

RADIO ASTRONOMI 4. Radio Astronomi

PENELITIAN RUANG ANGKASA (pasif) 5. Penelitian Ruang Angkasa (pasif)

5.149 5.532

22.5 – 22.55 TETAP 1. Tetap

BERGERAK 2. Bergerak

22.55 – 23.55 TETAP 1. Tetap

ANTAR-SATELIT 2. Antar satelit

BERGERAK 3. Bergerak

5.149

23.55 – 23.6 TETAP 1. Tetap

BERGERAK 2. Bergerak

23.6 – 24 EKSPLORASI BUMI-SATELIT (pasif) 1. Eksplorasi bumi satelit (pasif)

RADIO ASTRONOMI 2. Radio Astronomi

PENELITIAN RUANG ANGKASA (pasif) 3. Penelitian Ruang Angkasa (pasif)

5.340 Semua emisi di pita ini tidak diperkenankan

24 – 24.05 AMATIR 1. Amatir

AMATIR-SATELIT 2. Amatir-satelit

5.150 ISM 24-24.25 GHz (frekuensi pusat 24.15 GHz)

24.05 – 24.25 RADIOLOKASI 1. Radiolokasi

Amatir 2. Amatir

Eksplorasi Bumi-Satelit (aktif) 3. Eksplorasi bumi satelit (aktif)

5.150 ISM 24-24.25 GHz (frekuensi pusat 24.15 GHz)

24.25 – 24.45 RADIONAVIGASI 1. Tetap

TETAP 2. Bergerak

BERGERAK 3. Radionavigasi

24.45 – 24.65 TETAP 1. Tetap

ANTAR-SATELIT 2. Antar satelit

BERGERAK 3. Bergerak

RADIONAVIGASI 4. Radionavigasi

5.533

24.65 – 24.75 TETAP 1. Tetap

ANTAR-SATELIT 2. Antar satelit

BERGERAK 3. Bergerak

5.533

GHz

20.2 24.75

Alokasi untuk Indonesia

Penggunaan dan Perencanaan

Frekuensi

24.75 – 25.25 TETAP 1. Tetap

TETAP-SATELIT (Bumi-ke-angkasa) 5.535 2. Tetap-satelit (Bumi-ke-angkasa )

BERGERAK 3. Bergerak

25.25 – 25.5 TETAP 1. Tetap

ANTAR-SATELIT 5.536 2. Antar satelit

BERGERAK 3. Bergerak

Frekuensi dan Tanda Waktu Standar-Satelit 4. Standar Frekuensi dan Tanda Waktu Satelit

(Bumi-ke-angkasa) (Bumi-ke-angkasa)

25.5 – 27 EKSPLORASI BUMI-SATELIT (angkasa-ke-Bumi) 1. Eksplorasi bumi satelit (angkasa-ke-Bumi)

5.536A 5.536B 2. Tetap

TETAP 3. Antar satelit

ANTAR-SATELIT 5.536 4. Bergerak

BERGERAK 5. Penelitian Ruang Angkasa (angkasa-ke-Bumi)

PENELITIAN RUANG ANGKASA 6. Standar Frekuensi dan Tanda Waktu Satelit

(angkasa-ke-Bumi) 5.536A 5.536C (Bumi-ke-angkasa)

Standar Frekuensi dan Tanda Waktu-Satelit

(Bumi-ke-angkasa)

27 – 27.5 TETAP 1. Tetap

TETAP-SATELIT (Bumi-ke-angkasa) 2. Tetap-satelit (Bumi-ke-angkasa )

ANTAR-SATELIT 5.536 5.537 3. Antar Satelit

BERGERAK 4. Bergerak

27.5 – 28.5 TETAP 5.537A 1. Tetap

TETAP-SATELIT (Bumi-ke-angkasa) 5.484A 5.512. Tetap-satelit (Bumi-ke-angkasa )

BERGERAK 3. Bergerak

5.538 5.540 INS24

28.5 – 29.1 TETAP 1. Tetap

TETAP-SATELIT (Bumi-ke-angkasa) 2. Tetap-satelit (Bumi ke angkasa )

5.484A 5.516B 5.523A 5.539 3. Bergerak

BERGERAK 4. Eksplorasi bumi satelit (Bumi-ke-angkasa )

Eksplorasi bumi-satelit (Bumi-ke-angkasa)

5.541

5.540

29.1 – 29.5 TETAP 1. Tetap

TETAP-SATELIT (Bumi-ke-angkasa) 5.516B 2. Tetap-satelit (Bumi-ke-angkasa )

5.523C 5.523E 5.535A 5.539 5.541A 3. Bergerak

BERGERAK 4. Eksplorasi bumi satelit (Bumi-ke-angkasa )

Eksplorasi bumi-satelit (Bumi-ke-angkasa)

5.541

5.540

29.5 – 29.9 TETAP-SATELIT (Bumi-ke-angkasa) 1. Tetap-satelit (Bumi-ke-angkasa )

5.484A 5.516B 5.539 2. Eksplorasi bumi satelit (Bumi-ke-angkasa )

Eksplorasi Bumi-Satelit (Bumi-ke-angkasa) 3. Bergerak-satelit (Bumi-ke-angkasa )

5.541

Bergerak-Satelit (Bumi-ke-angkasa)

5.540 5.542

29.9 – 30 TETAP-SATELIT (Bumi-ke-angkasa) 1. Tetap-satelit (Bumi-ke-angkasa )

5.484A 5.516B 5.539 2. Bergerak-satelit (Bumi-ke-angkasa )

BERGERAK-SATELIT (Bumi-ke-angkasa) 3. Eksplorasi bumi satelit (Bumi-ke-angkasa)

Eksplorasi bumi-satelit (Bumi-ke-angkasa)

5.541 5.543

5.525 5.526 5.527 5.538 5.540 5.542

30 – 31 TETAP-SATELIT (Bumi-ke-angkasa) 1. Tetap-satelit (Bumi-ke-angkasa )

BERGERAK-SATELIT (Bumi-ke-angkasa) 2. Bergerak-satelit (Bumi-ke-angkasa )

Frekuensi dan Tanda Waktu Standar-Satelit 3. Frekuensi dan Tanda Waktu Standar-Satelit

(angkasa-ke-Bumi) (angkasa-ke-Bumi)

5.542

Alokasi untuk Indonesia

GHz

24.75 - 31

Penggunaan dan Perencanaan

Frekuensi

31 – 31.3 TETAP 1. Tetap

BERGERAK 2. Bergerak

Standar Frekuensi dan Tanda Waktu-Satelit 3. Frekuensi dan Tanda Waktu Standar-Satelit

(angkasa-ke-Bumi) (angkasa-ke-Bumi)

Penelitian Ruang Angkasa 5.544 5.545 4. Penelitian Ruang Angkasa

5.149 5.543A INS25

31.3 – 31.5 EKSPLORASI BUMI-SATELIT (pasif) 1. Eksplorasi bumi satelit (pasif)

RADIO ASTRONOMI 2. Radio Astronomi

PENELITIAN RUANG ANGKASA (pasif) 3. Penelitian Ruang Angkasa (pasif)

5.340 INS25 Seluruh emisi pada pita ini tidak diperkenankan

31.5 – 31.8 EKSPLORASI BUMI-SATELIT (pasif) 1. Eksplorasi bumi satelit (pasif)

RADIO ASTRONOMI 2. Radio Astronomi

PENELITIAN RUANG ANGKASA (pasif) 3. Penelitian Ruang Angkasa (pasif)

Tetap 4. Tetap

Bergerak kecuali bergerak penerbangan 5. Bergerak kecuali Bergerak Penerbangan

5.149 INS25

31.8 – 32 RADIONAVIGASI 1. Tetap

TETAP 5.547A 2. Radionavigasi

PENELITIAN RUANG ANGKASA 3. Penelitian Ruang Angkasa (angkasa luas)

(angkasa dalam) (angkasa-ke-Bumi) (angkasa-ke-Bumi)

5.548 5.547 5.547B

32 – 32.3 TETAP 5.547A 1. Tetap

RADIONAVIGASI 2. Radionavigasi

PENELITIAN RUANG ANGKASA (angkasa luas) (a3. Penelitian Ruang Angkasa (angkasa luas)

(angkasa-ke-Bumi)

5.547 5.547C 5.548

32.3 – 33 ANTAR-SATELIT 1. Tetap

TETAP 5.547A 2. Antar satelit

RADIONAVIGASI 3. Radionavigasi

5.548 5.547 5.547D

33 – 33.4 RADIONAVIGASI 1. Tetap

TETAP 5.547A 2. Radionavigasi

5.547 5.547E

33.4 – 34.2 TETAP 1. Tetap

BERGERAK 2. Bergerak

RADIOLOKASI 3. Radiolokasi

5.549 INS18

34.2 – 34.7 TETAP 1. Tetap

BERGERAK 2. Bergerak

RADIOLOKASI 3. Radiolokasi

PENELITIAN RUANG ANGKASA (angkasa luas) (a4. Penelitian Ruang Angkasa (angkasa luas)

(Bumi-ke-angkasa)

5.549 INS18

34.7 – 35.2 TETAP 1. Tetap

BERGERAK 2. Bergerak

RADIOLOKASI 3. Radiolokasi

Penelitian Ruang Angkasa 5.550 4. Penelitian Ruang Angkasa

5.549 INS18

35.2 – 35.5 TETAP 1. Tetap

BANTUAN-BANTUAN METEOROLOGI 2. Bantuan-bantuan Meteorologi

BERGERAK 3. Bergerak

RADIOLOKASI 4. Radiolokasi

5.549 INS18

GHz

31 - 35.5

Alokasi untuk Indonesia

Penggunaan dan Perencanaan

Frekuensi

35.5 – 36 TETAP 1. Tetap

BANTUAN-BANTUAN METEOROLOGI 2. Bantuan-bantuan Meteorologi

BERGERAK 3. Bergerak

EKSPLORASI BUMI-SATELIT (aktif) 4. Eksplorasi bumi satelit (aktif)

RADIOLOKASI 5. Radiolokasi

PENELITIAN RUANG ANGKASA (aktif)) 6. Penelitian Ruang Angkasa (aktif)

5.549 5.549A INS18

36 – 37 EKSPLORASI BUMI-SATELIT (pasif) 1. Eksplorasi bumi satelit (pasif)

TETAP 2. Tetap

BERGERAK 3. Bergerak

PENELITIAN RUANG ANGKASA (pasif) 4. Penelitian Ruang Angkasa (pasif)

5.149

37 – 37.5 TETAP 1. Tetap

BERGERAK 2. Bergerak

PENELITIAN RUANG ANGKASA (pasif) 3. Penelitian Ruang Angkasa (angkasa-ke-Bumi)

5.547

37.5 – 38 TETAP 1. Tetap

TETAP-SATELIT (angkasa-ke-Bumi) 2. Tetap-satelit (angkasa-ke-Bumi)

BERGERAK 3. Bergerak

PENELITIAN RUANG ANGKASA 4. Penelitian Ruang Angkasa (angkasa-ke-Bumi)

(angkasa-ke-Bumi) 5. Eksplorasi bumi satelit (angkasa-ke-Bumi)

Eksplorasi bumi-satelit (angkasa-ke-Bumi)

5.547

38 – 39.5 TETAP 1. Tetap

TETAP-SATELIT (angkasa-ke-Bumi) 2. Tetap-satelit (angkasa-ke-Bumi)

BERGERAK 3. Bergerak

Eksplorasi bumi-satelit (angkasa-ke-Bumi) 4. Eksplorasi bumi satelit (angkasa-ke-Bumi)

5.547

39.5 – 40 TETAP 1. Tetap

TETAP-SATELIT (angkasa-ke-Bumi) 5.516B 2. Tetap-satelit (angkasa-ke-Bumi)

BERGERAK 3. Bergerak

BERGERAK-SATELIT (angkasa-ke-Bumi) 4. Bergerak-satelit (angkasa-ke-Bumi)

Eksplorasi bumi-satelit (angkasa-ke-Bumi) 5. Eksplorasi bumi satelit (angkasa-ke-Bumi)

5.547

40 – 40.5 EKSPLORASI BUMI-SATELIT (Bumi-ke-angkasa) 1. Eksplorasi bumi satelit (Bumi-ke-angkasa)

TETAP 2. Tetap

TETAP-SATELIT (angkasa-ke-Bumi)5516B 3. Tetap-satelit (angkasa-ke-Bumi)

BERGERAK 4. Bergerak

BERGERAK-SATELIT (angkasa-ke-Bumi) 5. Bergerak-satelit (angkasa-ke-Bumi)

PENELITIAN RUANG ANGKASA 6. Penelitian Ruang Angkasa (Bumi-ke-angkasa)

(Bumi-ke-angkasa) 7. Eksplorasi bumi satelit (angkasa-ke-Bumi)

Eksplorasi bumi-satelit (angkasa-ke-Bumi)

40.5 – 41 TETAP 1. Tetap

TETAP-SATELIT (angkasa-ke-Bumi) 2. Tetap-satelit (angkasa-ke-Bumi)

PENYIARAN 3. Penyiaran

PENYIARAN-SATELIT 4. Penyiaran satelit

Bergerak 5. Bergerak

5.547

41 – 42.5 TETAP 1. Tetap

TETAP-SATELIT (angkasa-ke-Bumi) 5.516B 2. Tetap-satelit (angkasa-ke-Bumi)

PENYIARAN 3. Penyiaran

PENYIARAN-SATELIT 4. Penyiaran satelit

Bergerak 5. Bergerak

5.547 5.551F 5.551H 5.551I

Alokasi untuk Indonesia

GHz

35.5 - 42.5

Penggunaan dan Perencanaan

Frekuensi

42.5 – 43.5 TETAP 1. Tetap

TETAP-SATELIT (angkasa-ke-Bumi) 5.552 2. Tetap-satelit (Bumi-ke-angkasa )

BERGERAK kecuali bergerak penerbangan 3. Bergerak kecuali Bergerak Penerbangan

RADIO ASTRONOMI 4. Radio Astronomi

5.149 5.547

43.5 – 47 BERGERAK 5.553 1. Bergerak

BERGERAK-SATELIT 2. Bergerak-satelit

RADIONAVIGASI 3. Radionavigasi

RADIONAVIGASI-SATELIT 4. Radionavigasi-satelit

5.554

47 – 47.2 AMATIR 1. Amatir

AMATIR-SATELIT 2. Amatir-satelit

47.2 – 47.5 TETAP 1. Tetap

TETAP-SATELIT (Bumi-ke-angkasa)5.552 2. Tetap-satelit (Bumi-ke-angkasa )

BERGERAK 3. Bergerak

5.552A

47.5 – 47.9 TETAP 1. Tetap

TETAP-SATELIT (Bumi-ke-angkasa) 5.552 2. Tetap-satelit (Bumi-ke-angkasa)

BERGERAK 3. Bergerak

47.9 – 48.2 TETAP 1. Tetap

TETAP-SATELIT (Bumi-ke-angkasa) 5.552 2. Tetap-satelit (Bumi-ke-angkasa)

BERGERAK 3. Bergerak

5.552A

48.2 – 50.2 TETAP 1. Tetap

TETAP-SATELIT (Bumi-ke-angkasa) 5.552 2. Tetap-satelit (Bumi-ke-angkasa)

BERGERAK 3. Bergerak

Seluruh emisi dari stasiun-stasiun tambahan pada pita ini

5.149 5.340 5.555 tidak diperkenankan

50.2 – 50.4 EKSPLORASI BUMI-SATELIT (pasif) 1. Eksplorasi bumi satelit (pasif)

PENELITIAN RUANG ANGKASA (pasif) 2. Penelitian Ruang Angkasa (pasif)

5.340 Seluruh emisi pada pita ini tidak diperkenankan

50.4 – 51.4 TETAP 1. Tetap

TETAP-SATELIT (Bumi-ke-angkasa) 2. Tetap-satelit (Bumi-ke-angkasa )

BERGERAK 3. Bergerak

Bergerak-Satelit (Bumi-ke-angkasa) 4. Bergerak-satelit (Bumi-ke-angkasa )

51.4 – 52.6 TETAP 1. Tetap

BERGERAK 2. Bergerak

5.547 5.556

52.6 – 54.25 EKSPLORASI BUMI-SATELIT (pasif) 1. Eksplorasi bumi satelit (pasif)

5.340 5.556 Seluruh emisi pada pita ini tidak diperkenankan

54.25 – 55.78 EKSPLORASI BUMI-SATELIT (pasif) 1. Eksplorasi bumi satelit (pasif)

ANTAR-SATELIT 5.556A 2. Antar satelit

PENELITIAN RUANG ANGKASA (pasif) 3. Penelitian Ruang Angkasa (pasif)

55.78 – 56.9 EKSPLORASI BUMI-SATELIT (pasif) 1. Eksplorasi bumi satelit (pasif)

TETAP 5.557A 2. Tetap

ANTAR-SATELIT 5.556A 3. Antar Satelit

BERGERAK 5.558 4. Bergerak

PENELITIAN RUANG ANGKASA (pasif) 5. Penelitian Ruang Angkasa (pasif)

5.547 5.557

56.9 – 57 EKSPLORASI BUMI-SATELIT (pasif) 1. Eksplorasi bumi satelit (pasif)

TETAP 2. Tetap

ANTAR-SATELIT 5.558A 3. Antar satelit

BERGERAK 5.558 4. Bergerak

PENELITIAN RUANG ANGKASA (pasif) 5. Penelitian Ruang Angkasa (pasif)

5.547 5.557

GHz

42.5 - 57

Alokasi untuk Indonesia

Penggunaan dan Perencanaan

Frekuensi

57 – 58.2 EKSPLORASI BUMI-SATELIT (pasif) 1. Eksplorasi bumi satelit (pasif)

TETAP 2. Tetap

ANTAR-SATELIT 5.556A 3. Antar satelit

BERGERAK 5.558 4. Bergerak

PENELITIAN RUANG ANGKASA (pasif) 5. Penelitian Ruang Angkasa (pasif)

5.547 5.557

58.2 – 59 EKSPLORASI BUMI-SATELIT (pasif) 1. Eksplorasi bumi satelit (pasif)

TETAP 2. Tetap

BERGERAK 3. Bergerak

PENELITIAN RUANG ANGKASA (pasif) 4. Penelitian Ruang Angkasa (pasif)

5.547 5.556

59 – 59.3 EKSPLORASI BUMI-SATELIT (pasif) 1. Eksplorasi bumi satelit (pasif)

TETAP 2. Tetap

ANTAR-SATELIT 5.556A 3. Antar satelit

BERGERAK 5.558 4. Bergerak

RADIOLOKASI 5.559 5. Radiolokasi

PENELITIAN RUANG ANGKASA (pasif) 6. Penelitian Ruang Angkasa (pasif)

59.3 – 64 TETAP 1. Tetap

ANTAR-SATELIT 2. Antar satelit

BERGERAK 5.558 3. Bergerak

RADIOLOKASI 5.559 4. Radio Lokasi

5.138 INS5

64 – 65 TETAP 1. Tetap

ANTAR-SATELIT 2. Antar satelit

BERGERAK kecuali bergerak penerbangan 3. Bergerak kecuali Bergerak Penerbangan

5.547 5.556

65 – 66 EKSPLORASI BUMI-SATELIT 1. Eksplorasi bumi satelit

TETAP 2. Tetap

ANTAR-SATELIT 3. Antar satelit

BERGERAK kecuali bergerak penerbangan 4. Bergerak kecuali Bergerak Penerbangan

PENELITIAN RUANG ANGKASA 5. Penelitian Ruang Angkasa

5.547

66 – 71 ANTAR-SATELIT 1. Antar satelit

BERGERAK 5.553 5.558 2. Bergerak

BERGERAK-SATELIT 3. Bergerak-satelit

RADIONAVIGASI 4. Radionavigasi

RADIONAVIGASI-SATELIT 5. Radionavigasi-satelit

5.554

71 – 74 TETAP 1. Tetap

TETAP-SATELIT (angkasa-ke-Bumi) 2. Tetap-satelit (angkasa-ke-Bumi)

BERGERAK 3. Bergerak

BERGERAK-SATELIT (angkasa-ke-Bumi) 4. Bergerak-satelit (angkasa-ke-Bumi)

74 – 76 TETAP 1. Tetap

TETAP-SATELIT (angkasa-ke-Bumi) 2. Tetap-satelit (angkasa-ke-Bumi)

BERGERAK 3. Bergerak

PENYIARAN 4. Penyiaran

PENYIARAN-SATELIT 5. Penyiaran satelit

Penelitian Ruang Angkasa (angkasa-ke-Bumi) 6. Penelitian Ruang Angkasa (angkasa-ke-Bumi)

5.559A 5.561

76 - 77.5 RADIO ASTRONOMI 1. Radio Astronomi

RADIOLOKASI 2. Radiolokasi

Amatir 3. Amatir

Amatir-Satelit 4. Amatir-satelit

Penelitian Ruang Angkasa (angkasa-ke-Bumi) 5. Penelitian Ruang Angkasa (angkasa-ke-Bumi)

5.149

GHz57 - 77.5

Alokasi untuk Indonesia

Penggunaan dan Perencanaan

Frekuensi

77.5 – 78 AMATIR 1. Amatir

AMATIR-SATELIT 2. Amatir-satelit

Radio Astronomi 3. Radio Astronomi

Penelitian Ruang Angkasa (angkasa-ke-Bumi) 4. Penelitian Ruang Angkasa (angkasa-ke-Bumi)

5.149

78 – 79 RADIOLOKASI 1. Radiolokasi

Amatir 2. Amatir

Amatir-Satelit 3. Amatir-Satelit

Radio Astronomi 4. Radio Astronomi

Penelitian Ruang Angkasa (angkasa-ke-Bumi) 5. Penelitian Ruang Angkasa (angkasa-ke-Bumi)

5.149 5.560

79 – 81 RADIO ASTRONOMI 1. Radio Astronomi

RADIOLOKASI 2. Radiolokasi

Amatir 3. Amatir

Amatir-Satelit 4. Amatir-satelit

Penelitian Ruang Angkasa (angkasa-ke-Bumi) 5. Penelitian Ruang Angkasa (angkasa-ke-Bumi)

5.149

81 – 84 TETAP 1. Tetap

TETAP-SATELIT (angkasa-ke-Bumi) 2. Tetap-satelit (Bumi-ke-angkasa)

BERGERAK 3. Bergerak

BERGERAK-SATELIT (angkasa-ke-Bumi) 4. Bergerak-satelit (Bumi-ke-angkasa)

RADIO ASTRONOMI 5. Radio Astronomi

Penelitian Ruang Angkasa (angkasa-ke-Bumi) 6. Penelitian Ruang Angkasa (angkasa-ke-Bumi)

5.149 5.561A

84 – 86 TETAP 1. Tetap

TETAP-SATELIT (Bumi-ke-angkasa) 5.561B 2. Tetap-satelit (Bumi-ke-angkasa)

BERGERAK 3. Bergerak

RADIO ASTRONOMI 4. Radio Astronomi

5.149

86 – 92 EKSPLORASI BUMI-SATELIT (pasif) 1. Eksplorasi bumi satelit (pasif)

RADIO ASTRONOMI 2. Radio Astronomi

PENELITIAN RUANG ANGKASA (pasif) 3. Penelitian Ruang Angkasa (pasif)

5.340 Seluruh emisi pada pita ini tidak diperkenankan

92 – 94 TETAP 1. Tetap

BERGERAK 2. Bergerak

RADIO ASTRONOMI 3 Radio Astronomi

RADIOLOKASI 4. Radiolokasi

5.149

94 – 94.1 EKSPLORASI BUMI-SATELIT (aktif) 1. Eksplorasi bumi satelit (aktif)

RADIOLOKASI 2. Radiolokasi

PENELITIAN RUANG ANGKASA (aktif) 3. Penelitian Ruang Angkasa (aktif)

Radio Astronomi 4. Radio Astronomi

5.562 5.562A

94.1 – 95 TETAP 1. Tetap

BERGERAK 2. Bergerak

RADIO ASTRONOMI 3. Radio Astronomi

RADIOLOKASI 4. Radiolokasi

5.149

95 – 100 TETAP 1. Tetap

BERGERAK 2. Bergerak

RADIO ASTRONOMI 3. Radio Astronomi

RADIOLOKASI 4. Radiolokasi

RADIONAVIGASI 5. Radionavigasi

RADIONAVIGASI-SATELIT 6. Radionavigasi-satelit

5.149 5.554

GHz

77.5 - 100

Alokasi untuk Indonesia

Penggunaan dan Perencanaan

Frekuensi

100 – 102 EKSPLORASI BUMI-SATELIT (pasif) 1. Eksplorasi bumi satelit (pasif)

RADIO ASTRONOMI 2. Radio Astronomi

PENELITIAN RUANG ANGKASA (pasif) 3. Penelitian Ruang Angkasa (pasif)

5.340 5.341 Seluruh emisi pada pita ini tidak diperkenankan

102 – 105 TETAP 1. Tetap

BERGERAK 2. Bergerak

RADIO ASTRONOMI 3. Radio Astronomi

5.149 5.341

105 – 109.5 TETAP 1. Tetap

BERGERAK 2. Bergerak

RADIO ASTRONOMI 3. Radio Astronomi

PENELITIAN RUANG ANGKASA (pasif) 5.562B 4. Penelitian Ruang Angkasa (pasif)

5.149 5.341 Terbatas pada Radio Astronomi berbasis angkasa

109.5 – 111.8 EKSPLORASI BUMI-SATELIT (pasif) 1. Eksplorasi bumi satelit (pasif)

RADIO ASTRONOMI 2. Radio Astronomi

PENELITIAN RUANG ANGKASA (pasif) 3. Penelitian Ruang Angkasa (pasif)

5.340 5.341 Seluruh emisi pada pita ini tidak diperkenankan

111.8 – 114.25 TETAP 1. Tetap

BERGERAK 2. Bergerak

RADIO ASTRONOMI 3. Radio Astronomi

PENELITIAN RUANG ANGKASA (pasif) 5.562B 4. Penelitian Ruang Angkasa (pasif)

5.149 5.341 Terbatas pada Radio Astronomi berbasis angkasa.

114.25 – 116 EKSPLORASI BUMI-SATELIT (pasif) 1. Eksplorasi bumi satelit (pasif)

RADIO ASTRONOMI 2. Radio Astronomi

PENELITIAN RUANG ANGKASA (pasif) 3. Penelitian Ruang Angkasa (pasif)

Seluruh emisi pada pita ini tidak diperkenankan

5.340 5.341

116 – 119.98 EKSPLORASI BUMI-SATELIT (pasif) 1. Eksplorasi bumi satelit (pasif)

ANTAR-SATELIT 5.562C 2. Antar satelit

PENELITIAN RUANG ANGKASA (pasif) 3. Penelitian Ruang Angkasa (pasif)

5.341

119.98 – 122.25 EKSPLORASI BUMI-SATELIT (pasif) 1. Eksplorasi bumi satelit (pasif)

ANTAR-SATELIT 5.562C 2. Antar satelit

PENELITIAN RUANG ANGKASA (pasif) 3. Penelitian Ruang Angkasa (pasif)

5.138 5.341 INS 5

122.25 – 123 TETAP 1. Tetap

ANTAR-SATELIT 2. Antar Satelit

BERGERAK 5.558 3. Bergerak

Amatir 4. Amatir

5.138 INS5

123 – 130 TETAP-SATELIT (angkasa-ke-Bumi) 1. Tetap-satelit (angkasa-ke-Bumi)

BERGERAK-SATELIT (angkasa-ke-Bumi) 2. Bergerak-satelit (angkasa-ke-Bumi)

RADIONAVIGASI 3. Radionavigasi

RADIONAVIGASI-SATELIT 4. Radionavigasi-satelit

Radio Astronomi 5.562D 5. Radio Astronomi

5.149 5.554

130 – 134 EKSPLORASI BUMI-SATELIT (aktif) 5.562E 1. Eksplorasi bumi-satelit (aktif)

TETAP 2. Tetp

ANTAR-SATELIT 3. Antar satelit

BERGERAK 5.558 4. Bergerak

RADIO ASTRONOMI 5. Radio Astronomi

Operasi-operasi aktif eksplorasi bumi satelit terbatas

5.149 5.562A pada pita 133.5-134 GHz

Alokasi untuk Indonesia

GHz

100 - 134

Penggunaan dan Perencanaan

Frekuensi

134 – 136 AMATIR 1. Amatir

AMATIR-SATELIT 2. Satelit Amatir

Radio Astronomi 3. Radio Astronomi

136 – 141 RADIO ASTRONOMI 1. Radio Astronomi

RADIOLOKASI 2. Radiolokasi

Amatir 3. Amatir

Amatir-Satelit 4. Amatir-Satelit

5.149

141 – 148.5 TETAP 1. Tetap

BERGERAK 2. Bergerak

RADIO ASTRONOMI 3. Radio Astronomi

RADIOLOKASI 4. Radiolokasi

5.149

148.5 - 151.5 EKSPLORASI BUMI-SATELIT (pasif) 1. Eksplorasi Bumi-Satelit (pasif)

RADIO ASTRONOMI 2. Radio Astronomi

PENELITIAN RUANG ANGKASA (pasif) 3. Penelitian Ruang Angkasa (pasif)

5.340

151.5 – 155.5 TETAP 1. Tetap

BERGERAK 2. Bergerak

RADIO ASTRONOMI 3. Radio Astronomi

RADIOLOKASI 4. Radiolokasi

5.149

155.5 – 158.5 EKSPLORASI BUMI-SATELIT (pasif) 5.562F 1. Eksplorasi bumi satelit (pasif)

TETAP 2. Tetap

BERGERAK 3. Bergerak

RADIO ASTRONOMI 4. Radio Astronomi

PENELITIAN RUANG ANGKASA (pasif) 5.562B 5. Penelitian Ruang Angkasa (pasif)

5.149 5.562G Terbatas pada Radio Astronomi berbasis ruang angkasa

158.5 – 164 TETAP 1. Tetap

TETAP-SATELIT (angkasa-ke-Bumi) 2. Tetap-satelit (angkasa-ke-Bumi)

BERGERAK 3. Bergerak

BERGERAK-SATELIT (angkasa-ke-Bumi) 4. Bergerak-satelit (angkasa-ke-Bumi)

164 – 168 EKSPLORASI BUMI-SATELIT (pasif) 164 – 167

RADIO ASTRONOMI 1. Eksplorasi bumi satelit (pasif)

PENELITIAN RUANG ANGKASA (pasif) 2. Radio Astronomi

3. Penelitian Ruang Angkasa (pasif)

5.340 Seluruh emisi pada pita ini tidak diperkenankan

167 – 174.5 TETAP 1. Tetap

TETAP-SATELIT (angkasa-ke-Bumi) 2. Tetap-satelit (angkasa-ke-Bumi)

ANTAR-SATELIT 3. Antar satelit

BERGERAK 5.558 4. Bergerak

5.149 5.562D

174.5 – 174.8 TETAP 1. Tetap

ANTAR-SATELIT 2. Antar satelit

BERGERAK 5.558 3. Bergerak

174.8 – 182 EKSPLORASI BUMI-SATELIT (pasif) 1. Eksplorasi bumi satelit (pasif)

ANTAR-SATELIT 5.562H 2. Antar satelit

PENELITIAN RUANG ANGKASA (pasif) 3. Penelitian Ruang Angkasa (pasif)

182 – 185 EKSPLORASI BUMI-SATELIT (pasif) 1. Eksplorasi bumi satelit (pasif)

RADIO ASTRONOMI 2. Radio Astronomi

PENELITIAN RUANG ANGKASA (pasif) 3. Penelitian Ruang Angkasa (pasif)

Seluruh emisi pada pita ini tidak diperkenankan

5.340

GHz

134 - 185

Alokasi untuk Indonesia

Penggunaan dan Perencanaan

Frekuensi

185 – 190 EKSPLORASI BUMI-SATELIT (pasif) 1. Eksplorasi bumi satelit (pasif)

ANTAR-SATELIT 5.562H 2. Antar satelit

PENELITIAN RUANG ANGKASA (pasif) 3. Penelitian Ruang Angkasa (pasif)

190 – 191.8 EKSPLORASI BUMI-SATELIT (pasif) 1. Eksplorasi bumi satelit (pasif)

PENELITIAN RUANG ANGKASA (pasif) 2. Penelitian Ruang Angkasa (pasif)

5.340 Seluruh emisi pada pita ini tidak diperkenankan

191.8 – 200 TETAP 1. Tetap

ANTAR-SATELIT 2. Antar satelit

BERGERAK 5.558 3. Bergerak

BERGERAK-SATELIT 4. Bergerak-satelit

RADIONAVIGASI 5. Radionavigasi

RADIONAVIGASI-SATELIT 6. Radionavigasi-satelit

5.149 5.341 5.554

200 – 202 EKSPLORASI BUMI-SATELIT (pasif) 1. Eksplorasi bumi satelit (pasif)

RADIO ASTRONOMI 2. Radio Astronomi

PENELITIAN RUANG ANGKASA (pasif) 3. Penelitian Ruang Angkasa (pasif)

5.340 5.341 5.563A Seluruh emisi pada pita ini tidak diperkenankan

202 – 209 EKSPLORASI BUMI-SATELIT (pasif) 1. Eksplorasi bumi satelit (pasif)

RADIO ASTRONOMI 2. Radio Astronomi

PENELITIAN RUANG ANGKASA (pasif) 3. Penelitian Ruang Angkasa (pasif)

5.340 5.341 5.563A Seluruh emisi pada pita ini tidak diperkenankan

209 – 217 TETAP 1. Tetap

TETAP-SATELIT (Bumi-ke-angkasa) 2. Tetap-satelit (Bumi-ke-angkasa)

BERGERAK 3. Bergerak

RADIO ASTRONOMI 4. Radio Astronomi

5.149 5.341

217 – 226 TETAP 1. Tetap

TETAP-SATELIT (Bumi-ke-angkasa) 2. Tetap-satelit (Bumi-ke-angkasa)

BERGERAK 3. Bergerak

RADIO ASTRONOMI 4. Radio Astronomi

PENELITIAN RUANG ANGKASA (pasif) 5.562B 5. Penelitian Ruang Angkasa (pasif)

5.149 5.341 Terbatas pada Radio Astronomi berbasis angkasa saja

226 – 231.5 EKSPLORASI BUMI-SATELIT (pasif) 1. Eksplorasi bumi satelit (pasif)

RADIO ASTRONOMI 2. Radio Astronomi

PENELITIAN RUANG ANGKASA (pasif) 3. Penelitian Ruang Angkasa (pasif)

5.340 Seluruh emisi pada pita ini tidak diperkenankan

231.5 – 232 TETAP 1. Tetap

BERGERAK 2. Bergerak

Radiolokasi 3. Radiolokasi

232 – 235 TETAP 1. Tetap

TETAP-SATELIT (angkasa-ke-Bumi) 2. Tetap-satelit (ruang angkasa-ke-Bumi)

BERGERAK 3. Bergerak

Radiolokasi 4. Radiolokasi

235 – 238 EKSLORASI BUMI SATELIT (pasif) 1. Eksplorasi bumi satelit (pasif)

TETAP-SATELIT (angkasa-ke-Bumi) 2. Tetap-satelit (angkasa-ke-Bumi)

PENELITIAN RUANG ANGKASA (pasif) 3. Penelitian Ruang Angkasa (pasif)

5.563A 5.563B

238 – 240 TETAP 1. Tetap

TETAP-SATELIT (angkasa-ke-Bumi) 2. Tetap-satelit (angkasa-ke-Bumi)

BERGERAK 3. Bergerak

RADIOLOKASI 4. Radiolokasi

RADIONAVIGASI 5. Radionavigasi

RADIONAVIGASI-SATELIT 6. Radionavigasi-satelit

Alokasi untuk Indonesia

GHz

185 - 240

Penggunaan dan Perencanaan

Frekuensi

240 – 241 TETAP 1. Tetap

BERGERAK 2. Bergerak

RADIOLOKASI 3. Radiolokasi

241 – 248 RADIO ASTRONOMI 1. Radio Astronomi

RADIOLOKASI 2. Radiolokasi

Amatir 3. Amatir

Amatir-Satelit 4. Amatir-satelit

5.138 5.149 INS5

248 – 250 AMATIR 1. Amatir

AMATIR-SATELIT 2. Amatir-Satelit

Radio Astronomi 3. Radio Astronomi

5.149

250 – 252 EKSPLORASI BUMI-SATELIT (pasif) 1. Eksplorasi bumi satelit (pasif)

PENELITIAN RUANG ANGKASA (pasif) 2. Radio Astronomi

RADIO ASTRONOMI 3. Penelitian Ruang Angkasa (pasif)

5.340 5.563A Seluruh emisi pada pita ini tidak diperkenankan

252 – 265 TETAP 1. Tetap

BERGERAK 2. Bergerak

BERGERAK-SATELIT (Bumi-ke-angkasa) 3 Bergerak-satelit (Bumi-ke-angkasa)

RADIO ASTRONOMI 4. Radio Astronomi

RADIO NAVIGASI 5. Radionavigasi

RADIONAVIGASI-SATELIT 6. Radionavigasi-satelit

5.149 5.564

265 – 275 TETAP 1. Tetap

TETAP-SATELIT (Bumi-ke-angkasa) 2. Tetap-satelit (Bumi-ke-angkasa)

BERGERAK 3. Bergerak

RADIO ASTRONOMI 4. Radio Astronomi

5.149 5.563A

275 – 1000 (tidak dialokasikan) 5.565

240 - 1000

Alokasi untuk Indonesia

GHz

Catatan kaki Indonesia INS1 Pengguna frekuensi di bawah 9 kHz harus memastikan bahwa tidak ada gangguan yang merugikan yang disebabkan oleh servis-servis di mana pita-pita di atas 9 kHz dialokasikan. INS2 Peneliti-peneliti ilmiah yang menggunakan frekuensi-frekuensi di bawah 9 9 kHz didesak untuk memberi saran kepada Ditjen Postel agar penelitian tersebut mampu memberikan proteksi dari gangguan yang menrugikan. INS3 Di Indonesia, pita-pita 2065-2170 kHz, 6200-6213.5 kHz dan 6220.5-6525 kHz servis tetap juga dialokasikan dengan status primer sehinggan tidak menimbulkan gangguan yang merugikan bagi servis-servis lainnya yang dialokasikan pada pita ini. Stasiun-stasiun servis tetap hanya dapat berkomunikasi di wilayah perbatasan Indonesia saja dan mengambil daya utama yang tidak melebihi 50 Watt. Dalam membuat penugasan di pita ini, perhatian Biro harus dicurahkan pada ketentuan ini. INS4 Di Indonesia, pita 5900-5950 kHz, juga dialokasikan bagi servis tetap dengan status primer dan servis bergerak kecuali servis bergerak penerbangan ( R ) dengan status sekunder sampai dengan 1 April 2007. Setelah 1 April 2007, servis-servis ini dapat terus beroperasi di wilayah perbatasan Indonesia dengsn syarat tidka menyebabkan gangguan yang merugikan bagi servis penyiaran. Saat membuat penugasan bagi servis-servis ini, daya minimum yang dipersyaratkan harus diizinkan dengan memperhatikan penggunaan musiman dari frekuensi-frekuensi oleh servis penyiaran. INS5 Pita-pita 6765 - 6795 kHz, 61 – 61.5 GHz, 122 – 123 GHz dan 244 – 246 GHz ditujukan bagi aplikasi industri, ilmiah dan medis (ISM) berdasarkan wewenang dari Ditjen Postel dalam persetujuan dengan administrasi-administrasi lainnya dengan memperhatikan servis- servis radiokomunikasi mana saja yang mungkin terkena dampaknya. INS6 (Alokasi tambahan) Di Indonesia, setalah 29 Maret 2009, pita 7100-7200 kHz juga dialokasikan bagi servis tetap dan bergerak, kecuali servis penerbangan bergerak ( R ) dengan status primer. INS7 Di Indonesia, pita 7100-7200 kHz dialokasikan bagi servis penyiaran dengan status primer sampai dengan 29 Maret 2009. INS8 Di Indonesia pita-pita 7350-7450 kHz juga dialokasikan bagi servis tetap dengan status primer dan bagi servis bergerak, kecuali bergerak penerbangan dengan status sekunder, sampai dengan 29 Maret 2009. Setelah tanggal ini, servis-servis ini dapat terus beroperasi di wilayah perbatasan Indonesia dengan syarat tidak menyebabkan gangguan yang merugikan bagi servis penyiaran. Saat membuat penugasan bagi servis-servis ini, daya minimum yang disyaratkan haurs diizinkan dengan memperhatikan penggunaan musiman terhadap frekuensi oleh servis penyiaran.

INS9 (Alokasi alternatif) Di Indonesia, pita 50-54 MHz dialokasikan bagi servis tetap, bergerak dan penyiaran dengan status primer dan bagi servis amatir dengan status sekunder. Pengoperasian amatir Indonesia tidak boleh menyebabkan gangguan bagi servis-servis penyiaran, tetap dan bergerak di Indonesia dan administrasi-administrasi lainnya dan apabila gangguan itu timbul, pengoperasian amatir harus segera dihentikan. Jasa amatir di Indonesia tidak boleh meminta proteksi terhadap gangguan dari servis-servis lainnya yang beroperasi dengan status primer di pita ini baik di Indonesia maupun di administrasi-administrasi lainnya. INS10 (Jasa dengan kategori berbeda) Di Indonesia, pita 137-138 MHz dialokasikan bagi servis tetap dan bergerak kecuali bergerak penerbangan ( R ) dengan status primer. INS11 (Alokasi tambahan) Di Indonesia, pita 430-440 MHz juga dialokasikan bagi servis tetap dan bergerak dengan status primer dan pita-pita 430-435 MHz dan 438-440 MHz juga dialokasikan bagi servis bergerak kecuali servis bergerak penerbangan dengan status primer. INS12 Di Indonesia, pita-pita 454-456 MHz dan 459-460 MHz juga dialokasikan bagi servis bergerak-satelit (Bumi-ke-angkasa) dengan status primer. INS13 (Alokasi tambahan) Di Indonesia, pita 1215 – 1300 MHz juga dialokasikan bagi servis-servis tetap, bergerak dan radionavigasi dengan status primer dan penggunaan servis radionavigasi harus dibatasi bagi servis radionavigasi penerbangan. INS14 (Alokasi tambahan) Di Indonesia, pita 1660.5-1668 MHz juga dialokasikan bagi servis bantuan metereologi dengan status sekunder. INS15 (Alokasi tambahan) Di Indonesia, pita 1700-1710 MHz juga dialokasikan bagi servis penelitian ruang angkasa (angkasa-ke-Bumi) dengan status primer. INS16 (Alokasi tambahan) Di Indonesia, pita 1750-1850 MHz juga dialokasikan bagi pengoperasian ruang angkasa (Bumi-ke-angkasa) dan servis penelitian ruang angkasa (Bumi-ke-angkasa) dengan status primer berdasarkan persetujuan di bawah ketentuan 9.21 dengan memperhatikan sistim-sistim troposcatter. INS17 Di Indonesia, penggunaan pita 1 980-1 990 MHz oleh servis bergerak-satelit tidak boleh menyebabkan gangguan yang merugikan atau menimbulkan hambatan bagi pengembangan servis tetap dan bergerak. INS18 (Alokasi tambahan) Di Indonesia, pita-pita 3300-3400 MHz, 8500-8750 MHz, 13.4-14 GHz, 15.7-17.3 GHz dan 33.4-36 GHz juga dialokasikan bagi servis tetap dan bergerak dengan status primer.

INS19 (Alokasi tambahan) Di Indonesia, pita 5250-5350 MHz juga dialokasikan bagi servis tetap dengan status primer dan dimaksudkan untuk implementasi sistim akses nir kabel dan harus sesuai dengan Rekomendasi ITU-R F.1613. Jasa tetap tidak boleh meminta proteksi dari servis-servis radio penentu, satelit eksplorasi Bumi (aktif) dan servis penelitian ruang angkasa tapi ketentuan 5.43A tidak berlaku bagi servis tetap berkaitan dengan servis satelit eksplorasi Bumi (aktif) dan penelitian ruang angkasa (aktif). Saat sistim-sistim akses nir kabel diterapkan di pita dengan proteksi dari sistim-sistim radiopenentu yang ada, sistim-sistim tersebut tidak harus merujuk pada kondisi-kondisi yang lebih ketat oleh sistim-sistim radio penentu di masa yang akan datang yang masuk ke dalam pita ini. INS20 Di Indonesia, akses nir kabel tetap dan akses nir kabel di pita 5250-5350 MHz akan diizinkan dan diperbolehkan dengan dasar kasus-per-kasus terhadap evaluasi teknis yang memperhatikan kriteria pemisah frekuensi dan geografi yang semestinya. INS21 (Alokasi tambahan) Di Indonesia, pita 5650-5850 MHz juga dialokasikan bagi servis-servis tetap dan bergerak dengan status primer. Dalam hal ini, ketentuan-ketentuan Resolusi 229 tidak berlaku. INS22 (Alokasi tambahan) Di Indonesia, pita-pita 8825-8850 MHz dan 9000-9200 MHz juga dialokasikan bagi servis radionavigasi maritime dengan status primer bagi penggunaan radar-radar berpangkalan di pantai saja. INS23 Di Indonesia, pita-pita 9800-10 000 MHz dan 14-14.3 GHz dialokasikan bagi servis-servis tetap dengan status primer. INS24 Di Indonesia, alokasi servis tetap di pita 27.5-28.35 GHz dapat juga digunakan oleh stasiun-stasiun wahana ketinggian tinggi (HAPS). Penggunaan HAPS di pita ini terbatas di Indonesia bagi sub-pita tunggal 300 MHz dan penggunaan sub-pita ini dibatasi lebih lanjutnya di arah HAPS-ke-darat dan tidak boleh meminta proteksi dari atau menyebabkan gangguan yang merugikan bagi tipe-tipe sistim servis tetap lainnya atau servis-servis co-primer lainnya. Tambahannya, pengembangan servis-servis lainnya ini tidak boleh dihambat oleh HAPS. INS25 Di Indonesia, alokasi servis tetap 31-31.3 GHz dapat juga digunakan oleh sistim-sistim yang menggunakan stasiun-stasiun wahana ketinggian tinggi (HAPS). Penggunaan HAPS di pita ini terbatas di Indonesia dari arah darat-ke-HAPS dan tidak boleh meminta proteksi dari atau menyebabkan gangguan yang merugikan bagi tipe-tipe sistim tetap lainnya, sistim-sistim co-primer lainnya yang beroperasi di pita ini dan pengembangan servis-servis lainnya ini tidak boleh dihambat oleh HAPS sebagaimana digambarkan oleh ITU-R RA.769. Agar meyakinkan proteksi dari servis-servis satelit pasif, tingkat daya densitas yang tidak diinginkan ke dalam suatu antenna stasiun darat HAPS di pita 31.3-31.8 GHz harus dibatasi sampai -106 dB (W/MHz) di bawah kondisi langit cerah dan dapat dinaikkan menjadi sampai dengan -100 dB (W/MHz) di bawah kondisi hujan dengan maksud penurunan hujan yang menyebabkan dampak efektif di bawah kondisi langit cerah sebagaimana diungkapkan di sini. Resolusi 145 (WRC-03) menjadi rujukan.

Catatan kaki Internasional 5.53 Administrasi-administrasi yang mengijinkan penggunaan frekuensi di bawah 9 kHz harus menjamin bahwa penggunaan tersebut tidak akan menimbulkan interferensi yang merugikan servis-servis yang dialokasikan untuk pita-pita di atas 9 kHz. 5.54 Administrasi-administrasi yang melaksanakan penelitian ilmiah dengan menggunakan frekuensi di bawah 9 kHz diminta untuk memberitahukan administrasi-administrasi lain yang berkepentingan, sehingga penelitian tersebut dapat memperoleh segala proteksi yang diperlukan dari gangguan-gangguan yang merugikan 5.55 Alokasi tambahan: di Armenia, Azerbaijan, Bulgaria, Federasi Rusia, Georgia, Kyrgyzstan, Tajikistan dan Turkmenistan, pita 14-17 kHz juga dialokasikan untuk servis radionavigasi dengan status primer. (WRC-2000) 5.56 Stasiun-stasiun dalam servis-servis yang dialokasikan untuk pita-pita 14-19,5 kHz dan 20,05-7- kHz serta pita-pita 72-84 kHz dan 86-90 kHz di Wilayah 1 diperkenankan memancarkan frekuensi dan tanda waktu standar. Stasiun-stasiun tersebut akan diberikan proteksi dari gangguan-gangguan yang merugikan. Di Armenia, Azerbaijan, Belarusia, Bulgaria, Federasi Rusia, Georgia, Kazakstan, Mongolia, Kyrgyzstan, Slovakia dan Republik Cheska, Tajikistan dan Turkmenistan, frekuensi-frekuensi 25 kHz dan 50 kHz akan digunakan untuk keperluan tersebut dengan kondisi yang sama. (WRC-03) 5.57 Penggunaan pita-pita 14-19,95 kHz, 20,05-70 kHz dan 70-90 kHz (72-84 kHz dan 86-90 kHz di Wilayah 1) oleh servis bergerak maritim dibatasi pada stasiun-stasiun telegrafi radio pantai (hanya A1A dan F1B). Sebagai pengecualian, penggunaan kelas emisi J2B atau J7B diijinkan dengan syarat lebar pita yang diperlukan tidak melebihi lebar pita yang umumnya digunakan untuk kelas emisi A1A dan F1B pada pita yang bersangkutan. 5.58 Alokasi tambahan: di Armenia, Azerbaijan, Federasi Rusia, Georgia, Kazakstan, Kyrgystan, Tajikistan dan Turkmenistan, pita 67-70 kHz juga dialokasikan untuk servis radionavigasi dengan status primer. (WRC-2000) 5.59 Servis dengan kategori yang berbeda: di Bangladesh dan Pakistan, pengalokasian pita-pita 70-72 kHz dan 84-86 kHz untuk servis tetap dan servis bergerak maritim dengan status primer. (WRC-2000) 5.60 Pada pita-pita 70-90 kHz (70-86 kHz di Wilayah 1) dan 110-130 kHz (112-130 kHz di Wilayah 1), sistim-sistim radionavigasi dengan modulasi pulsa dapat digunakan pada kondisi-kondisi yang tidak menyebabkan gangguan yang merugikan servis-servis lain yang dialokasikan pada pita-pita tersebut. 5.61 Di Wilayah 2, pendirian dan pengoperasian stasiun-stasiun servis radionavigasi maritim pada pita-pita 70-90 kHz dan 110-130 kHz harus memperoleh persetujuan yang diperoleh menurut No. 9.21. Dengan administrasi yang servis-servis beroperasinya sesuai dengan apa yang dimuat dalam Tabel, yang diperkirakan dapat terpengaruh. Namun demikian, stasiun-stasiun servis tetap, servis bergerak maritim

dan servis radiolokasi penentu tidak dapat menyebabkan gangguan yang merugikan terhadap stasiun-stasiun servis radionavigasi maritim yang didirikan berdasarkan persetujuan-persetujuan tersebut. 5.62 Administrasi-administrasi yang mengoperasikan stasiun servis radionavigasi pada pita 90-110 kHz diharuskan mengkoordinasikan karakter-karakter teknis dan operasinya dengan cara sedemikian rupa untuk menghindarkan gangguan yang merugikan servisi-servis yang diselenggarakan oleh stasiun-stasiun tersebut. 5.63 (HPS-WRC-97) 5.64 Hanya emisi-emisi kelas A1A atau F1B, A2C, A3C, F1C atau F3C yang diijinkan bagi stasiun-stasiun servis tetap pada pita-pita yang dialokasikan untuk servis antara 90 kHz dan 160 kHz (148,5 kHz di Wilayah 1) dan untuk stasiun-stasiun servis bergerak maritim pada pita-pita yang dialokasikan untuk servis antara 100 kHz dan 160 kHz (148,5 kHz di Wilayah 1). Untuk perkecualian, emisi-emisi kelas J2B atau J7B juga diijinkan berada pada pita-pita antara 110 kHz dan 160 kHz (148,5 kHz di Wilayah 1) untuk stasiun-stasiun servis bergerak maritim. 5.65 Servis dengan kategori berbeda: di Bangladesh, pita-pita 112-117,6 kHz dan 126-129 kHz dialokasikan untuk servis tetap dan servis bergerak maritim dengan status primer (lihat No. 5.33). (WRC-2000) 5.66 Servis dengan kategori berbeda: di Jerman, pita 115-117,6 kHz dialokasikan untuk servis tetap dan servis bergerak maritim dengan status primer (lihat No. 5.33) dan untuk servis radionavigasi dengan status sekunder (lihat No. 5.32). 5.67 Alokasi tambahan: di Azerbaijan, Bulgaria, Mongolia, Kyrgystan, Rumania dan Turkmenistan, pita 130-148,5 kHz juga dialokasikan untuk servis radionavigasi dengan status sekunder. Baik di dalam maupun di antara negara-negara tersebut, servis ini akan memiliki hak yang sama untuk beroperasi. (WRC-2000) 5.68 Alokasi alternatif: di Angola, Burundi, Republik Kongo, Malawi, Republik Demokrasi Kongo, Rwanda dan Afrika Selatan, pita 160-200 kHz dialokasikan untuk servis tetap dengan status primer. (WRC-03) 5.69 Alokasi tambahan: di Somalia, pita 200-255 kHz juga dialokasikan untuk servis radionavigasi penerbangan dengan status primer. 5.70 Alokasi alternatif: di Angola, Botswana, Burundi, Kamerun, Republik Afrika Tengah, Republik Kongo, Etiopia, Lesotho, Madagaskar, Malawi, Mozambik, Namibia, Nigeria, Oman, Republik Demokrasi Kongo, Rwanda, Afrika Selatan, Swaziland, Tanzania, Cad, Zambia dan Zimbabwe, pita 200-283,5 kHz dialokasikan untuk servis radionavigasi penerbangan dengan status primer. (WRC-03) 5.71 Alokasi alternatif: di Tunisia, pita 255-283,5 kHz dialokasikan untuk servis penyiaran dengan status primer. 5.72 Stasiun-stasiun servis tetap Norwegia wilayah bagian utara (di sebelah utara garis 60o Lintang Utara) yang terkena gangguan aurora diijinkan untuk melanjutkan operasi pada empat frekuensi pada pita-pita 283,5-490 kHz dan 510-526,5 kHz.

5.73 Pita 285-325 kHz (283,5-325 kHz di Wilayah 1) dalam servis radionavigasi maritim dapat digunakan untuk memancarkan informasi navigasi tambahan dengan teknik pita sempit, selama tidak menyebabkan gangguan yang merugikan stasiun-stasiun rambu radio yang beroperasi di dalam servis radionavigasi (WRC-97) 5.74 Alokasi tambahan: di Wilayah 1, pita frekuensi 285,3-285,7 kHz juga dialokasikan untuk servis radionavigasi maritim (selain rambu radio) dengan status primer. 5.75 Servis dengan kategori berbeda: di Armenia, Azerbaijan, Belarusia, Federasi Rusia, Georgia, Moldova, Kyrgyzstan, Tajikistan, Turkmenistan, Ukraina dan wilayah Laut Hitam dari Bulgaria dan Rumania, pita 315-352 kHz dialokasikan untuk servis radionavigasi maritim dengan status primer, dengan syarat bahwa di wilayah Laut Baltik, penempatan frekuensi pada pita ini di stasiun-stasiun baru servis radionavigasi penerbangan atau servis radionavigasi maritim harus dikonsultasikan terlebih dahulu dengan administrasi-administrasi yang berkepentingan. (WRC-2000) 5.76 Frekuensi 410 kHz yang dikhususkan bagi radio pencari arah dalam servis radionavigasi maritim. Servis-servis radionavigasi lain yang dialokasikan untuk pita 405-415 kHz tidak boleh menyebabkan gangguan-gangguan yang merugikan bagi penemuan arah radio pada pita 406,5-413,5 kHz. 5.77 Servis dengan kategori yang berbeda: di Australia, China, Teritori Luar Prancis di Wilayah 3, India, Indonesia (sampai dengan 1 Januari 2005), Republik Islam Iran, Jepang, Pakistan, Papua Nugini dan Sri Lanka, pita 415-195 kHz dialokasikan untuk servis radionavigasi penerbangan dengan status primer. Administrasi negara-negara tersebut harus mengambil seluruh langkah praktis yang diperlukan, untuk menjamin bahwa stasiun-stasiun radionavigasi penerbangan pada pita 435-495 kHz tidak menyebabkan gangguan pada penerimaan oleh stasiun-stasiun tepi pantai dari stasiun-stasiun kapal yang memancarkan frekuensi-frekuensi yang dikhususkan bagi stasiun-stasiun kapal dengan dasar penggunaan seluruh dunia (lihat No. 52.39). (WRC-2000) 5.78 Servis dengan kategori berbeda: di Kuba, Amerika Serikta dan Meksiko, pita 415-495 kHz dialokasikan untuk servis radionavigasi penerbangan dengan status primer. 5.79. Penggunaan pita-pita 415-495 kHz dan 505-526,5 kHz (505-510 kHz di Wilayah 2) oleh servis bergerak maritim terbatas untuk telegrafi radio. 5.79A. Pada saat mendirikan stasiun-stasiun pantai dalam servis NAVTEX pada frekuensi 490 kHz, 518 kHz dan 4209,5 kHz, administrasi-administrasi sangat direkomendasikan untuk mengkoordinasikan karakteristik-karakterstik berdasarkan prosedur-prosedur Organisasi Maritim Internasional (IMO) (Lihat Resolusi 339 (Rev. WRC-97))*. 5.80 Di Wilayah 2, penggunaan pita 435-495 kHz oleh servis radionavigasi penerbangan terbatas pada rambu radio tidak berarah yang tidak menggunakan transmisi suara.

5.81 (HPS– WRC-2000) 5.82 Dalam servis bergerak maritim, frekuensi 490 kHz, dari tanggal pelaksanaan penuh GMFSS (lihat Resolusi 331 (Rev. WRC-97)*, akan digunakan secara eksklusif untuk transmisi oleh stasiun-stasiun tepi pantai untuk peringatan-peringatan navigasi dan meteorologi serta informasi-informasi penting kepada kapal-kapal, dengan sarana telegrafi cetak langsung berpita sempit. Syarat-syarat penggunaan frekuensi 490 kHz diuraikan dalam Pasal 31 dan 52. Dalam menggunakan pita 415-490 kHz untuk servis radionavigasi penerbangan, administrasi diminta untuk menjamin bahwa tidak terjadi gangguan yang merugikan pada frekuensi 490 kHz. (WRC-97) 5.83 Frekuensi 500 kHz merupakan frekuensi mara bahaya dan panggilan internasional untuk telegrafi radio Morse. Syarat-syarat penggunaannya diuraikan dalam Pasal 31 dan 52, dan Apendiks 13. 5.84 Syarat-syarat penggunaan frekuensi 518 kHz oleh servis bergerak maritim diuraikan dalam Pasal 31 dan 52, dan Apendiks 13. 5.85 Tidak digunakan. 5.86 Di Wilayah 2, pada pita 525-535 kHz, daya pembawa gelombang pada stasiun-stasiun pemancar tidak dapat melebihi 1 kW pada waktu siang hari dan 250 W pada malam hari. 5.87 Alokasi tambahan: di Angola, Botswana, Lesotho, Malawi, Mozambik, Namibia, Afrika Selatan, Swaziland dan Zimbabwe, pita 526-535 kHz juga dialokasikan untuk servis bergerak dengan status sekunder. (WRC-03) 5.87A Alokasi tambahan: di Uzbekistan, pita 526,5-1606,5 kHz juga dialokasikan untuk servis radionavigasi dengan status primer. Penggunaan tersebut harus tunduk kepada persetujuan menurut No. 9.21 dengan administrasi-administrasi yang berkepentingan dan terbatas pada rambu radio berbasis darat yang beroperasi dari 27 Oktober 1997 sampai dengan akhir masa operasi. (WRC-97) 5.88 Alokasi tambahan: di China, pita 526,5-535 kHz juga dialokasikan untuk servis radionavigasi penerbangan dengan status sekunder. 5.89 Di Wilayah 2, penggunaan pita 1 605-1 705 kHz oleh stasiun-stasiun servis pemancar harus berdasarkan Rencana yang ditetapkan oleh Konferensi Radio Administrasi Regional (Rio de Janeiro, 1988). Pemeriksaan pada penetapan-penetapan frekuensi pada stasiun-stasiun servis tetap dan servis bergerak pada pita 1 625-1 705 kHz harus mempertimbangkan pengalokasian sebagaimana tampak dalam Rencana yang ditetapkan oleh Konferensi Radio Administrasi Regional (Rio de Janeiro, 1988). 5.90 Pada pita 1 605-1 705 kHz, dalam kasus di mana sebuah stasiun pemancar Wilayah 2 terkait, wilayah servis stasiun bergerak maritim Wilayah 1 harus dibatasi oleh propagasi gelombang tanah.

5.91 Alokasi tambahan: di Filipina dan Sri Lanka, pita 1 606,5-1 705 kHz juga dialokasikan untuk servis siaran dengan status sekunder. (WRC-97) 5.92 Beberapa negara di Wilayah 1 menggunakan sistem penentu radio pada pita-pita 1 606-1 625 kHz, 1 635-1 800 kHzm 1 850-2 169 kHz, 2 194-2 300 kHz, 2 502-2 850 kHz dan 3 500-3 800 kHz, dengan syarat tunduk kepada persetujuan yang diperoleh menurut No. 9.21. Daya rata-rata radiasi stasiun-stasiun tersebut tidak dapat melebihi 50 W. 5.93 Alokasi tambahan: di Angola, Armenia, Azerbaijan, Belarusia, Federasi Rusia, Georgia, Hungaria, Kazakstan, Latvia, Lituania, Moldova, Mongolia, Nigeria, Uzbekistan, Polandia, Kyrguzstan, Slovakia, Republik Cheska, Tajikistan, Turkmenistan dan Ukraina, pita-pita 1 625-1 635 kHz, 1 800-1 810 kHz dan 2 169-2 170 kHz serta pita-pita 1 625-1 635 kHz dan 1 800-1 810 kHz di Bulgaria juga dialokasikan untuk servis tetap dan servis bergerak darat dengan status, dengan syarat tunduk kepada persetujuan yang diperoleh menurut No. 9.21. (WRC-2000) 5.94 Dan 5.95 tidak digunakan. 5.96 Di Jerman, Armenia, Austria, Azerbaijan, Belarusia, Denmark, Estonia, Federasi Rusia, Finlandia, Georgia, Hongaria, Irlandia, Islandia, Israel, Kazakstan, Latvia, Liechtenstein, Lituania, Malta, Moldova, Norwegiam Uzbekistan, Polandia, Kyrgyzstan, Slovakia, Republik Cheska, Inggris, Swedia, Switzerland, Tajikistan, Turkmenistan dan Ukraina, administrasi-administrasi dapat mengalokasikan sampai dengan 200 kHz untuk servis-servis amatir pada pita-pita 1715-1800 kHz. Akan tetapi, pada waktu mengalokasikan pita-pita di dalam kisaran pada servis-servis amatir, setelah melakukan konsultasi dengan adminitrasi-administrasi negara tetangga, para administrasi harus melakukan langkah-langkah yang perlu untuk mencegah gangguan yang merugikan dari servis amatir mereka terhadap servis tetap dan servis bergerak negara lain. Daya rata-rata setiap stasiun amatir tidak dapat melebihi 10 W. (WRC-03) 5.97 Di Wilayah 3, sistem Loran beroperasi baik pada frekuensi 1 850 kHz atau 1 950 kHz, pita-pita yang diduduki adalah 1 825-1 875 kHz dan 1 925-1 975 secara berturut-turut. Servis-servis lain yang dialokasikan untuk pita 1 800-2 000 kHz dapat menggunakan frekuensi pita tersebut dengan syarat tidak menyebabkan gangguan yang merugikan sistim Loran yang beroperasi pada frekuensi 1 850 kHz atau 1 950 kHz. 5.98 Alokasi alternatif: di Angola, Armenia, Azerbaijan, Belarusia, Belgium, Bulgaria, Kamerun, Republik Kongo, Denmark, Mesir, Eritrea, Spanyol, Etiopia, Federasi Rusia, Georgia, Yunani, Italia , Kazakstan, Lebanon, Lituania, Moldova, Republik Arab Siria, Kyrgyzstan, Somalia, Tajikistan, Tunisia, Turkmenistan, Turki dan Ukraina, pita-pita 1 810-1 830 kHz dialokasikan untuk servis tetap dan servis bergerak, kecuali servis bergerak penerbangan, dengan status primer. (WRC-03) 5.99 Alokasi tambahan: di Arab Saudi, Austria, Bosnia-Herzegovina, Irak, Jamahiriya Arab Libia, Uzbekistan, Slovakia, Rumania, Serbia dan Montenegro, Slovenia, Cad dan Togo, pita 1 810-1 830 kHz juga dialokasikan untuk servis tetap

dan servis bergerak, kecuali servis bergerak penerbangan dengan status primer. (WRC-03) 5.100 Di Wilayah 1, wewenang untuk menggunakan pita 1 810-1 830 kHz oleh servis amatir di negara-negara yang sebagian atau seluruhnya terletak di utara 40o

Lintang Utara hanya akan diberikan setelah melakukan konsultasi dengan negara-negara yang tercantum pada No. 5.98 dan 5.99 untuk menentukan langkah yang diperlukan guna menghindari gangguan-gangguan yang merugikan antara stasiun-stasiun amatir dan stasiun-stasiun servis lain yang beroperasi berdasarkan No. 5.98 dan 5.99. 5.101 Alokasi alternatif: di Burundi dan Lesotho, pita 1 810-1 850 kHz dialokasikan untuk servis tetap dan servis bergerak, kecuali servis bergerak penerbangan, dengan status primer. 5.102 Alokasi alternatif: di Argentina, Bolivia, Cile, Meksiko, Paraguai, Peru, Uruguay dan Venezuela, pita 1 850-2 000 kHz dialokasikan untuk servis tetap, servis bergerak, kecuali servis bergerak penerbangan, servis lokasi radio dan servis radionavigasi dengan status primer. 5.103 Di Wilayah 1, dalam memberikan penugasan pada stasiun-stasiun servis tetap dan servis bergerak pada pita-pita 1 850-2 045 kHz, 2 194-2 498 kHz, 2 502-2 625 kHz dan 2 650-2 850 kHz, para administrasi harus memperhatikan persyaratan khusus servis bergerak maritim. 5.104 Di Wilayah 1, penggunaan pita 2 025-2 045 kHz oleh servis bantuan meteorologi terbatas pada stasiun-stasiun terapung oseanografi. 5.105 Di Wilayah 2, kecuali di Greenland, stasiun-stasiun tepi pantai dan stasiun-stasiun kapal yang menggunakan telefon radio pada pita 2 065-2 107 kHz harus dibatasi pada kelas emisi J3E dan daya puncak selubung yang tidak melebihi 1 kW. Frekuensi-frekuensi pembawa gelombang berikut sebaiknya digunakan: 2 065,0 kHz, 2 079,0 kHz, 2 082,5 kHz, 2 086,0 kHz, 2 093,0 kHz, 2 096,5 kHz, 2 100,0 kHz dan 2 103,5 kHz. Di Argentina dan Uruguay, frekuensi pembawa gelombang 2 068,5 kHz dan 2 075,5 kHz juga digunakan untuk keperluan ini, sementara frekuensi-frekuensi pada pita 2 072-2 075,5 kHz digunakan sebagaimana tercantum pada No. 52.165. 5.106 Di Wilayah 2 dan 3, dengan syarat tidak menimbulkan gangguan yang merugikan servis bergerak maritim, frekuensi-frekuensi antara 2 065 kHz dan 2 107 kHz dapat digunakan oleh stasiun-stasiun servis tetap yang melakukan komunikasi hanya di dalam batas wilayah nasional serta dengan daya rata-rata yang tidak melebihi 50 W. Dalam menotifikasi frekuensi-frekuensi, perhatian Biro harus diarahkan pada ketentuan-ketentuan tersebut. 5.107 Alokasi tambahan: di Arab Saudi, Eritrea, Etiopia, Irak, Jamahiriya Arab Libia, Lesotho, Somalia dan Swaziland, pita 2 160-2 170 kHz juga dialokasikan untuk servis tetap dan servis bergerak, kecuali servis bergerak penerbangan (R), dengan dasar penggunaan primer. Daya rata-rata stasiun-stasiun servis ini tidak dapat melewati 50 W. (WRC-03)

5.108 Frekuensi-frekuensi pembawa gelombang 2 182 kHz juga merupakan frekuensi mara bahaya dan panggilan internasional untuk telepon radio. Kondisi-kondisi penggunaan pita 2 173,5-2 190,5 kHz diuraikan dalam Pasal-pasal 31 dan 52 dan Apendiks 13. 5.109 Frekuensi-frekuensi 2 187,5 kHz, 4 297,5 kHz, 6 312 kHz, 8 414,5 kHz, 12 577 kHz dan 16 804,5 kHz merupakan frekuensi mara bahaya internasional bagi panggilan selektif digital. Persyaratan penggunaan frekuensi ini diuraikan di dalam Pasal 31. 5.110 Frekuensi-frekuensi 2 174,5 kHz, 4 117,5 kHz, 6 268 kHz, 8 376,5 kHz, 12 520 kHz dan 16 695 kHz adalah frekuensi mara bahaya internasional bagi telegrafi cetak langsung berpita sempit. Persyaratan penggunaan frekuensi-frekuensi ini diuraikan di dalam Pasal 31. 5.111 Frekuensi-frekuensi pembawa 2 182 kHz, 3 023 kHz, 5 680 kHz, 8 364 kHz dan frekuensi-frekuensi 121,5 MHz, 156,8 MHz dan 243 MHz juga dapat digunakan, berdasarkan prosedur-prosedur yang berlaku bagi servis radio komunikasi terestrial, untuk operasi SAR yang terkait dengan kendaraan angkasa berawak. Persyaratan-persyaratan penggunaan frekuensi ini diuraikan di dalam Pasal 31 dan Apendiks 13. Hal yang sama berlaku pada frekuensi-frekuensi 10 003 kHz, 14 993 kHz dan 19 993 kHz, tetapi setiap emisi harus berada pada pita ± 3 kHz terhadap frekuensi kerja tersebut. 5.112 Alokasi alternatif: di Bosnia-Herzegovina, Denmark, Maltam Serbia dan Montenegro serta Sri Lanka, pita 2 194-2 300 kHz dialokasikan untuk servis tetap dan servis bergerak, kecuali servis bergerak penerbangan, dengan status primer. (WRC-03) 5.113 Untuk persyaratan penggunaan pita-pita 2 300-2 495 kHz (2 498 kHz di Wilayah 1), 3 200-3 400 kHz, 4 750-4 995 kHz dan 5 005-5 060 kHz oleh servis penyiaran, lihat No. 5.16 sampai 5.20, 5.21 dan 23.3 sampai 23.10. 5.114 Alokasi alternatif: di Bosnia-Herzegovina, Denmark, Irak, Malta dan Serbia dan Montenegro, pita 2 502-2 625 kHz dialokasikan untuk servis tetap dan servis bergerak, kecuali servis bergerak penerbangan dengan dasar penggunaan primer. (WRC-03) 5.115 Alokasi alternatif: Frekuensi-frekuensi pembawa (rujukan) 3 023 kHz dan 5 680 kHz dapat juga digunakan berdasarkan Pasal 31 dan Apendiks 13 oleh stasiun-stasiun servis bergerak maritim yang bertugas dalam operasi SAR yang terkoordinasi. 5.116 Administrasi-administrasi diharuskan untuk memberikan ijin penggunaan pita 3 155-3 195 kHz untuk menyediakan kanal yang sama di seluruh dunia untuk bantuan pendengaran nir kabel berdaya rendah. Kanal-kanal tambahan bagi peralatan-peralatan ini dapat ditetapkan oleh administrasi-administrasi pada pita-pita antara 3 155 kHz dan 3 400 kHz untuk menyesuaikan kebutuhan setempat.

Perlu diperhatikan bahwa frekuensi-frekuensi pada kisaran 3 000 kHz sampai dengan 4 000 kHz tetap bagi peralatan bantu pendengaran yang ditetapkan untuk beroperasi pada jarak pendek dalam medan induksinya. 5.117 Alokasi alternatif: di Bosnia-Herzegovina, Pantai Gading, Denmark, Mesir, Liberia, Malta, Serbia dan Montenegro, Sri Lanka dan Togo, pita 3 155-3 200 kHz dialokasikan untuk servis tetap dan servis bergerak kecuali servis bergerak penerbangan dengan status primer. (WRC-03) 5.118 Alokasi tambahan: di Amerika Serikat, Meksiko, Peru dan Uruguay, pita 3 230-3 400 kHz juga dialokasikan untuk servis radiolokasi dengan status sekunder. (WRC-03) 5.119 Alokasi tambahan: di Honduras, Meksiko, Peru dan Venezuela, pita 3 500-3 750 kHz juga dialokasikan untuk servis tetap dan servis bergerak dengan status primer. 5.120 (HPS – WRC-2000) 5.121 Tidak digunakan. 5.122 Alokasi alternatif: di Argentina, Bolivia, Cile, Ekuador, Paraguai, Peru dan Uruguai, pita 3 750-4 000 kHz dialokasikan untuk servis tetap dan servis bergerak, kecuali servis bergerak penerbangan, dengan status primer. 5.123 Alokasi tambahan: di Botswana, Lesotho, Malawi, Mozambik, Namibia, Afrika Selatan, Swaziland, Zambia dan Zimbabwe, pita 3 900-3 950 kHz juga dialokasikan untuk servis siaran dengan status primer, berdasarkan persetujuan yang diperoleh menurut No. 9.21. 5.124 (HPS – WRC-2000) 5.125 Alokasi tambahan: di Greenland, pita 3 950-4 000 kHz juga dialokasikan untuk servis siaran dengan status primer. Daya stasiun penyiaran yang beroperasi pada pita ini tidak dapat melebihi daya yang diperlukan untuk servis nasional dan tidak dapat melebihi – 5 kW dalam situasi apapun. 5.126 Di Wilayah 3, stasiun-stasiun yang servisnya dialokasikan pada pita 3 995-4 005 kHz dapat memancarkan frekuensi dan tanda waktu standar. 5.127 Penggunaan pita 4 000-4 063 oleh servis bergerak maritim dibatasi pada stasiun-stasiun kapal yang menggunakan telepon radio (Lihat no. 52.220 dan Apendiks 17). 5.128 Di Afganistan, Argentina, Armenia, Azerbaijan, Belarusia, Botswana, Burkina, Faso, Republik Afrika Selatan, China, Federasi Rusia, Georgiam India, Kazakstan, Mali, Nigeria, Kyrgyzstan, Tajikistan, Cad, Turkmenistan dan Ukraina, pada pita-pita 4 063-4 123 kHz, 4 130-4 133 kHz dan 4 408-4 438 kHz, stasiun-stasiun berdaya terbatas pada servis tetap yang terletak sedikitnya 600 km dari pantai

dapat beroperasi dengan syarat tidak menyebabkan gangguan yang merugikan bagi servis bergerak maritim. (WRC-97) 5.129 Dengan syarat tidak menimbulkan gangguan yang merugikan bagi servis bergerak maritim, frekuensi-frekuensi pada pita 4 063-4 123 kHz dan 4 130-4 438 kHz dapat digunakan kecuali oleh stasiun-stasiun servis tetap yang melakukan komunikasi hanya di dalam batas wilayah nasional serta dengan daya rata-rata yang tidak melebihi 50 W. 5.130 Syarat-syarat penggunakan frekuensi pembawa gelombang 4 125 kHz dan 6 215 kHz diuraikan dalam Pasal 31 dan 52 serta di dalam Apendiks 13. 5.131 Frekuensi 4 209,5 kHz juga digunakan khusus untu transmisi oleh stasiun-stasiun pantai untuk peringatan meteorologi dan navigasi serta informasi penting bagi kapal-kapal dengan teknik cetak langsung berpita sempit. 5.132 Frekuensi-frekuensi 4 210 kHz, 6 314 kHz, 8 416,5 kHz, 12 579 kHz, 16 806,5 kHz, 19 860,5 kHz, 22 376 kHz, 26 100,5 kHz merupakan frekuensi internasional bagi transmisi informasi keselamatan maritim (MSI). (Lihat Apendiks 17) 5.133 Servis dengan kategori berbeda: di Armenia, Azerbaijan, Belarusia, Federasi Rusia, Georgia, Kazakstan, Latvia, Lituania, Moldova, Uzbekistan, Kyrgyzstan, Tajikistan, Turkmenistan dan Ukraina, pita 5 130-5 250 kHz dialokasikan untuk servis bergerak kecuali servis bergerak penerbangan dengan dasar penggunaan primer. (Lihat No. 5.33) 5.134 Penggunaan pita-pita 5 900-5 950 kHz, 7 300-7 350 kHz, 9 400-9 500 kHz, 11 600-11 650 kHz, 12 050-12 100 kHz, 13 570-13 600 kHz, 13 800-13 870 kHz, 15 600-15 800 kHz, 17 480-17 550 kHz dan 18 900-19 020 kHz oleh servis penyiaran sejak 1 April 2007 tunduk kepada aplikasi prosedur pada Pasal 12. Administrasi-administrasi diminta untuk menggunakan pita-pita ini guna memudahkan pengenalam emisi modulasi digital berdasarkan ketentuan Resolusi 517 (Rev.WRX-03). (WRC-03) 5.135 (HPS – WRC-97) 5.136 Pita 5 900-59 550 kHz dialokasikan, sampai tanggal 1 April 2007, untuk servis tetap dengan status primer, seperti pada servis-servis berikut ini: di Wilayah 1 untuk servis bergerak darat dengan status primer, di Wilayah 2 untuk servis bergerak kecuali servis bergerak penerbangan (R) dengan kategori jenis primer, dan di Wilayah 3 untuk servis bergerak kecuali servis bergerak penerbangan (R) dengan status sekunder, berdasarkan aplikasi prosedur yang mengacu pada Resolusi 21 (Rev. WRC-95)*. Setelah tanggal 1 April 2007, frekuensi-frekuensi pada pita dapat digunakan oleh stasiun-stasiun servis tersebut di atas, yang melakukan komunikasi hanya di dalam batas wilayah tempatnya berlokasi, dengan syarat tidak menimbulkan intereferensi yang merugikan servis penyiaran. Pada waktu menggunakan frekuensi bagi servis-servis ini, administrasi diharuskan untuk menggunakan daya minimum yang diperlukan serta mempertimbangkan penggunaan frekuensi musiman oleh servis penyiaran yang dipublikasikan berdasarkan Peraturan Radio.

5.137 Dengan syarat tidak menimbulkan gangguan yang merugikan servis bergerak maritim, pita-pita 6 200-6 213,5 kHz dan 6 220,5-6 525 kHz dapat digunakan kecuali oleh stasiun-stasiun servis tetap, yang melakukan komunikasi hanya di dalam batas wilayah nasional serta dengan daya rata-rata yang tidak melebihi 50 W. 5.138 Pita-pita berikut ini:

6 765-6 795 kHz (frekuensi tengah 6 780 kHz), 433,05-434,79 kHz (frekuensi tengah 433,92 MHz di Wilayah 1

kecuali negara-negara tersebut dalam No.5280, 61-61,5 GHz (frekuensi tengah 61,25 GHz) 61-61,5 GHz (frekuensi tengah 122,5 GHz), dan 244-246 GHz (frekuensi tengah 245 GHz)

ditetapkan untuk aplikasi-aplikasi industri, imiah dan medis (ISM). Penggunaan pita-pita frekuensi ini harus tunduk kepada wewenang khusus yang diberikan oleh administrasi yang berkepentingan, dengan persetujuan administrasi-administrasi lain yang servis radio komunikasinya mungkin terkena dampak. Dalam menjalankan ketentuan ini, administrasi-administrasi harus mempertimbangkan Rekomendasi ITU-R terakhir yang relevan. 5.138 A. Sampai dengan tanggal 29 Maret 2009, pita 6 765-7 000 kHz dialokasikan untuk servis tetap dengan dasar penggunaan primer serta servis bergerak darat dengan status sekunder. Setelah tanggal tersebut, pita ini dialokasikan untuk servis tetap dan servis bergerak, kecuali bergerak penerbangan (R) dengan status primer. (WRC-03) 5.139 Servis dengan kategori berbeda: sampai dengan tanggal 29 Maret 2009, di Armenia, Azerbaijan, Belarusia, Federasi Rusia, Georgia, Kazakstan, Latvia, Lituania, Moldova, Mongolia, Uzbekistan, Kyrgyzstan, Tajikistan, Turkmenistan dan Ukraina, pita 6 765-7 000 kHz dialokasikan untuk servis bergerak darat dengan status primer (lihat No. 5.33). (WRC-03) 5.140 Alokasi tambahan: di Angola, Irak, Kenya, Rwanda, Somalia dan Togo, pita 7 000-7 050 kHz juga dialokasikan untuk servis tetap dengan status primer. (WRC-30) 5.141 Alokasi alternatif: di Mesir, Eritrea, Etiopia, Ginea, Jamahiriya Arab Libia dan Madagaskar, pita 7 000-7 050 kHz juga dialokasikan untuk servis tetap dengan status primer. (WRC-97) 5.141A. Alokasi tambahan: di Uzbekistan dan Kyrgyzstan, pita-pita 7 000-7 100 kHz dan 7 100-7 200 kHz juga dialokasikan untuk servis tetap dan servis bergerak dengan status sekunder. (WRC-03) 5.141B. Alokasi tambahan: setelah tanggal 29 Maret 2009, di Algeria, Arab Saudi, Australia, Bahrain, Botswana, Brunei Darussalam, China, Komoro, Republik Korea, Diego Garcia, Jibuti, Mesir, Uni Emirat Arab, Eritrea, Indonesia, Republik Islam Iran, Jepang, Yordania, Kuwait, Jamahiriya Arab Libia, Singapura, Sudan, Tunisia, Vietnam dan Yaman, pita 7 100-7 200 kHz juga dialokasikan untuk servis tetap dan servis bergerak, kecuali bergerak penerbangan (R) dengan status primer. (WRC-30)

5.141C. Di Wilayah 1 dan 3, pita 7 100-7 200 kHz dialokasikan untuk servis penyiaran sampai dengan tanggal 29 Maret 2009 dengan status primer. (WRC-03) 5.142 Sampai dengan tanggal 29 Maret 2009, penggunaan pita 7 100-7 300 kHz di Wilayah 2 oleh servis amatir tidak dapat menghambat penyelenggaraan servis-servis siaran yang dimaksudkan untuk dipergunakan di dalam Wilayah 1 dan Wilayah 3. Setelah tanggal 29 Maret 2009, penggunaan pita 7 200-7 300 kHz di Wilayah 3 oleh servis amatir tidak dapat menghambat servis siaran yang dimaksudkan untuk dipergunakan di Wilayah 1 dan Wilayah 3. (WRC-03) 5.143 Pita 7300-7350 kHz dialokasikan, sampai tanggal 1 April 2007, untuk servis tetap dengan status primer dan untuk servis bergerak darat dengan status sekunder, berdasarkan pada aplikasi prosedur yang mengacu pada Resolusi 21 (Rev. WRC-925)*. Setelah tanggal 1 April 2007. frekuensi-frekuensi pada pita ini dapat digunakan oleh stasiun-stasiun tersebut di atas, yang melakukan komunikasi hanya di dalam batas wilayah negara tempatnya berlokasi, dengan syarat tidak menimbulkan interferensi yang merugikan servis penyiaran. Pada watku menggunakan frekuensi untuk servis-servis tersebut, administrasi-administrasi diminta untuk menggunakan daya minimum yang diperlukan serta mempertimbangkan penggunaan frekuensi musiman oleh servis penyiaran yang dipublikasikan sejalan dengan Peraturan Radio. 5.143A. Di Wilayah 3, pita 7 350-7 450 kHz dialokasikan, sampai dengan tanggal 29 Maret 2009, untuk servis tetap dengan status primer dan untuk servis bergerak darat dengan status sekunder. Pada tanggal 29 Maret 2009, frekuensi-frekuensi pada pita ini dapat digunakan oleh stasiun-stasiun tersebut di atas, yang melakukan komunikasi hanya di dalam batas wilayah negara tempatnya berlokasi, asalkan tidak menimbulkan gangguan yang merugikan servis penyiaran. Pada waktu menggunakan frekuensi bagi servis-servis ini, administrasi diharuskan untuk menggunakan daya minimum yang diperlukan serta mempertimbangkan penggunaan frekuensi musiman oleh servis penyiaran yang dipublikasikan berdasarkan Peraturan Radio. (WRC-03) 5.143B. Di Wilayah 1, pita 7 350-7 450 kHz dialokasikan, sampai dengan tanggal 29 Maret 2005, untuk servis tetap dengan status primer dan servis bergerak darat dengan status sekunder. Setelah tanggal 29 Maret 2009, dengan syarat tidak menimbulkan interferensi yang merugikan servis siaran, frekuensi-frekuensi pada pita 7 350-7 450 kHz dapat digunakan oleh stasiun-stasiun pada servis tetap dan servis bergerak, dengan komuniksi hanya di dalam batas wilayah negara tempatnya berlokasi, tiap stasiun menggunakan daya radiosi total yang tidak melebihi 24 dBW. (WRC-03) 5.143C Alokasi tambahan: setelah 29 Maret 2009, di Algeria, Arab Saudi, Bahrain, Komoro, Jibuti, Mesir, Uni Emirat Arab, Republik Islam Iran, Jamahiriya Arab Libia, Yordania, Kuwait, Maroko, Mauritania, Oman, Qatar, Republik Arab Suriah, Sudan, Tunisia dan Yaman, pita-pita 7 350-7 400 kHz dan 7 400-7 450 kHz juga dialokasikan untuik servis tetap dengan status primer. (WRC-03) 5.143D Di Wilayah 2, pita 7 350-7 400 kHz dialokasikan, sampai dengan tanggal 29 Maret 2009, untuk servis tetap dengan status primer dan servis bergerak darat dengan

∗* Catatan Sekretariat: Reolusi ini disempurnakan oleh WRC-03.

status sekunder. Setelah tanggal 29 Maret 2009, frekuensi-frekuensi pada pita tersebut dapat digunakan oleh stasiun-stasiun tersebut di atas, dengan melakukan komunikasi hanya di dalam batas wilayah negara tempatnya berlokasi, dengan syarat tidak menimbulkan interferensi yang merugikan servis siaran. Pada waktu menggunakan frekuensi bagi servis-servis ini, administrasi diharuskan untuk menggunakan daya minimum yang diperlukan serta mempertimbangkan penggunaan frekuensi musiman oleh servis siaran yang dipublikasikan berdasarkan Peraturan Radio. (WRC-03) 5.143E Sampai dengan tanggal 29 Maret 2009, pita 7 450-8 100 kHz dialokasika untuk servis tetap dengan status primer dan untuk servis bergerak darat dengan status sekunder. (WRC-03) 5.144 Di Wilayah 3, stasiun-stasiun servis yang dialokasikan pada pita 7 995-8 005 kHz dapat memancarkan frekuensi dan tanda waktu standar. 5.145 Persyaratan-persyaratan penggunaan frekuensi pembawa gelombang 8 291 kHz, 12 290 kHz dan 16 420 kHz diuraikan dalam Pasal 31 dan 52 serta Apendiks 13. 5.146 Pita-pita 9 400-9 500 kHz, 11 600-11 650 kHz, 12 050-12 100 kHz, 15 600-15 800 kHz, 17 480-17 550 kHz dan 18 900-19 020 kHz dialokasikan untuk servis tetap dengan status primer sampai dengan tanggal 1 April 2007, dengan syarat tunduk kepada aplikasi prosedur yang mengacu pada Resolusi 21 (Rev. WRC-95)∗. Setelah tanggal 1 April 2007, frekuensi-frekuensi pada pita-pita ini dapat digunakan oleh stasiun-stasiun servis tetap, yang melakukan komunikasi hanya di dalam batas wilayah negara tempatnya berlokasi, dengan syarat tidak menimbulkan gangguan yang merugikan servis penyiaran. Pada waktu menggunakan frekuensi bagi servis-servis ini, administrasi diharuskan untuk menggunakan daya minimum yang diperlukan serta mempertimbangkan penggunaan frekuensi musiman oleh servis penyiaran yang dipublikasikan berdasarkan Peraturan Radio. 5.147 Dengan syarat tidak menimbulkan interferensi yang merugikan servis penyiaran, frekuensi-frekuensi pita 9 775-9 900 kHz, 11 650-11 700 kHz dan 11 975-12 050 kHz dapat digunakan oleh stasiun-stasiun servis tetap yang melakukan komunikasi hanya di dalam batas-batas wilayah negara tempatnya beralokasi, tiap stasiun menggunakan daya radiasi total tidak melebihi 24 dBW. 5.148 (HPS – WRC-97) 5.149 Dalam membuat penetapan terhadap stasiun-stasiun servis lain di mana pita-pita berikut ini:

13 360-1 3410 kHz, 25 550-25 670 kHz, 37,5-38,25 MHz, 73-74,6 MHz di Wilayah 1 dan 3, 150,05-153 MHz di Wilayah 1, 322-328,6 MHz, 406,1-410 MHz, 608-614 MHz di Wilayah 1 dan 3, 1 330-1 400 MHz, 1 610,6-1 613,8 MHz, 1 660-1 670 MHz,

4 950-4 990 MHz, 4 990-5 000 MHz, 6 650-6 675,2 MHz, 10,6-10,68 GHz, 14,47-14,5 GHz, 22,01-22,21 GHz, 22,21-22,25 GHz, 22,81-22,86 GHz, 23,07-23,12 GHz, 31,2-31,3 GHz, 31,5-31,8 GHz di Wilayah 1 dan 3

92-94 GHz, 94,1-100 GHz, 102-109,5 GHz, 111,8-114,25 GHz, 128,33-128,59 GHz, 129,23-129,49 GHz, 130-134 GHz, 136-148,5 GHz, 151,5-158,5 GHz, 168,59-168,93 GHz, 171,11-171,45 GHz,

∗ * Catatan Sekretariat: Reolusi ini disempurnakan oleh WRC-03

1 718,8-1 722,2 MHz, 2 655-2 690 MHz, 3 260-3 267 MHz, 3 332-3 339 MHz, 3 345,8-3 352,5 MHz, 4 825-4 835 MHz,

36,43-36,5 GHz, 42,5-43,5 GHz, 42,77-42,87 GHz, 43,07-43,17 GHz, 43,37-43,47 GHz, 48,94-49,04 GHz, 76-86 GHz,

172,31-172,65 GHz, 173,52-173,85 GHz, 195,75-196,15 GHz, 209-226 GHz, 241-250 GHz, 252-275 GHz,

dialokasikan, administrasi-administrasi diminta untuk melakukan langkah-langkah praktis guna melindungi servis radio astronomi dari gangguan yang merugikan. Emisi-emisi dari stasiun-stasiun pesawat ruang angkasa atau pesawat udara dapat secara khusus merupakan sumber gangguan bagi servis radio astronomi (lihat No. 4.5 dan 4.6 dan Pasal 29). (WRC-2000) 5.150 Pita-pita berikut ini:

13 553-13 567 kHz (frekuensi tengah 13 560 kHz), 26 957-27 283 kHz (frekuensi tengah 27 120 kHz), 40,66-40,70 MHz (frekuensi tengah 40,68 MHz), 902-928 MHz di Wilayah 2 (frekuensi tengah 915

MHz), 2 400-2 500 MHz (frekuensi tengah 2 450 MHz), 5 725-5 875 MHz (frekuensi tengah 5 800 MHz), dan 24-24,25 GHz (frekuensi tengah 24,125 GHz)

juga ditetapkan untuk aplikasi industri, ilmiah dan medis (ISM). Servis radio komunikasi yang beroperasi pada pita-pita ini harus dapat menerima gangguan yang merugikan, yang dapat saja disebabkan oleh aplikasi-aplikasi tersebut. Perangkat ISM yang beroperasi pada pita-pita ini tunduk kepada aturan No. 15.13. 5.151 Pita-pita 13 570-13 600 kHz dan 13 800-13 870 kHz dialokasikan, sampai dengan tanggal 1 April 2007, untuk servis tetap dengan status primer dan untuk servis bergerak kecuali bergerak penerbangan (R) dengan status sekunder, dengan syarat tunduk kepada aplikasi-aplikasi prosedur yang mengacu pada Resolusi 21 (Rev. WRC-95)∗. Setelah tanggal 1 April 2007, frekuensi-frekuensi pita ini dapat digunakan oleh stasiun-stasiun tersebut di atas, yang melakukan komunikasi hanya di dalam batas-batas wilayah suatu negara tempatnya berlokasi, dengan syarat tidak menimbulkan gangguan yang merugikan servis penyiaran. Pada waktu menggunakan frekuensi bagi servis-servis ini, administrasi diharuskan untuk menggunakan daya minimum yang diperlukan serta mempertimbangkan penggunaan frekuensi musiman oleh servis penyiaran yang dipublikasikan berdasarkan Peraturan Radio. 5.152 Alokasi tambahani: di Armenia, Azerbaijan, China, Pantai Gading, Federasi Rusia, Georgia, Republik Islam Iran, Kazakstan, Uzbekistan, Kyrgyzstan, Tajikistan dan Ukraina, pita 14 250-14 350 kHz juga dialokasikan untuk servis tetap dengan status primer. Stasiun-stasiun servis tetap tidak dapat menggunakan daya radiasi melebihi 24 dBW. (WRC-03) 5.153 Di Wilayah 3, stasiun-stasiun servis tersebut yang dialokasikan pada pita 15 995-16005 kHz dapat memancarkan frekuensi dan tanda waktu standar.

∗ * Catatan Sekretariat: Reolusi ini disempurnakan oleh WRC-03.

5.154 Alokasi tambahan: di Armenia, Azerbaijan, Federasi Rusia, Georgia, Kazakstan, Kyrgyzstan, Tajikistan, Turkmenistan dan Ukraina, pita 18 068-18 168 kHz juga dialokasikan untuk servis tetap dengan status primer dalam batas-batas wilayah tersebut, dengan daya puncak selubung tidak melebihi 1 kW. (WRC-03) 5.155 Alokasi tambahan: di Armenia, Azerbaijan, Belarusia, Federasi Rusia, Georgia, Kazakstan, Moldova, Mongolia, Uzbekistan, Kyrgyzstan, Slovakia, Republik Cheska, Tajikistan, Turkmenistan dan Ukraina, pita 21 850-21 870 kHz juga dialokasikan untuk servis bergerak penerbangan (R) dengan status primer. (WRC-03) 5.155A. di Armenia, Azerbaijan, Belarusia, Federasi Rusia, Georgia, Kazakstan, Moldova, Mongolia, Uzbekistan, Kyrgyzstan, Slovakia, Republik Cheska, Tajikistan, Turkmenistan dan Ukraina, penggunaan pita 21 850-21 870 kHz oleh servis tetap dibatasi oleh ketentuan servis yang terkait dengan keselamatan penerbangan pesawat udara. (WRC-2000) 5.155B. Pita 21 870-21 924 kHz digunakan oleh servis tetap untuk ketentuan servis yang terkait dengan keselamatan penerbangan pesawat udara. 5.156 Alokasi tambahan: di Nigeria, pita 22 720-23 200 kHz juga dialokasikan untuk servis bantuan meteorologi (radiosonde) dengan status primer. 5.156 A.Penggunaan pita 23 200-23 350 kHz oleh servis tetap dibatasi oleh ketentuan servis yang terkait dengan keselamatan penerbangan pesawat udara. 5.157 Penggunaan pita 23 350-24 000 kHz oleh servis bergerak maritim terbatas pada telegrafi radio antar kapal. 5.158 Dan 5.159 Tidak digunakan. 5.160 Alokasi tambahan: di Botswana, Burundi, Lesotho, Malawi, Republik Demokrasi Kongo, Rwanda dan Swaziland, pita 41-44 MHz juga dialokasikan untuk servis radionavigasi penerbangan dengan status primer. (WRC-2000) 5.161 Alokasi tambahan: di Republik Islam Iran dan Jepang, pita 41-44 MHz juga dialokasikan untuk servis lokasi radio dengan status sekunder. 5.162 Alokasi tambahan: di Australia dan Selandia Baru, pita 44-47 MHz juga dialokasikan untuk servis siaran dengan status sekunder. 5.162A. Alokasi tambahan: di Jerman, Austria, Belgia, Bosnia-Herzegovina, China, Vatikan, Denmark, Spanyol, Federasi Rusia, Finlandia, Prancis, Irlandia, Italia, Latvia, Republik Masedonia eks-Yugoslavia, Liechtenstein, Lituania, Luksemburg, Moldova, Monako, Norwegia, Belanda, Polandia, Portugal, Slovakia, Republik Cheska, Inggris, Swedia dan Swizsterland, pita 46-68 MHz juga dialokasikan untuk servis lokasi radio dengan status sekunder. Penggunaan ini terbatas pada operasi radar-radar pendeteksi profil angin berdasarkan Resolusi 217 (WRC-97). (WRC-2000) 5.163 Alokasi tamabahan: di Armenia, Azerbaijan, Belarusia, Federasi Rusia, Georgia, Hongaria, Kazkhstan, Latvia, Lituania, Moldova, Mongolia, Uzbekistan,

Kyrgyzstan, Slovakia, Republik Cheska, Tajikistan, Turkmenistan dan Ukraina, pita-pita 47-48,5 MHz dan 56,5-58 MHz juga dialokasikan untuk servis tetap dan servis bergerak darat dengan status sekunder. (WRC-03) 5.164 Alokasi tambahan: di Albania, Jerman, Austria, Belgia, Bosnia-Herzegovina, Botswana, Bulgaria, Pantai Gading, Denmark, Spanyol, Estonia, Finlandia, Prancis, Gabon, Yunani, Irlandia, Israel, Italia, Jamahiriya Arab Libia, Yordania, Lebanon, Liechstenstein, Luksemburg, Madagaskar, Mali, Malta, Maroko, Mauritania, Monako, Nigeria, Norwegia, Belanda, Polandia, Republik Arab Suriah, Inggris, Serbia dan Montenegro, Slovenia, Swedia,Switzerland, Swaziland, Cad, Togo, Tunisia dan Turki, pita 47 068 Mhz, sedangkan pita 47-58 Mhz di Rumania, pita 47 050 MHz di Afrika Selatan dan pita 66 068 MHz di Republik Cheska, juga dialokasikan untuk servis bergerak darat dengan status primer. Namun demikian, stasiun-stasiun servis bergerak darat di negara-negara yang tersebut dalam kaitan dengan tiap pita yang mengacu dalam catatan kaki ini tidak dapat mengakibatkan interferensi yang merugikan serta menuntut proteksi stasiun yang ada maupun yang direncanakan dari negara-negara selain yang tersebut dalam kaitaannya dengan pita tersebut. (WRC-03) 5.165 Alokasi tambahan: di Angola, Kamerun, Republik Kongo, Madagaskar, Mozambik, Somalia, Sudan, Tanzania dan Cad, pita 47 068 MHz juga dialokasikan untuk servis tetap dan servis bergerak, kecuali servis bergerak penerbangan, dengan status primer. 5.166 Alokasi alternatif: di Selandia Baru, pita 50-51 MHz dialokasikan untuk servis tetap, servis bergerak dan servis siaran dengan status primer, pita 53-54 MHz dialokasikan untuk servis tetap dan servis bergerak dengan status primer. 5.167 Alokasi alternatif: di Bangladesh, Brunei Darussalam, India, Indonesia, Republik Islam Iran, Malaysia, Pakistan, Singapura dan Thailand, pita 50-54 MHz dialokasikan untuk servis tetap, servis bergerak dan servis siaran dengan status primer. 5.168 Alokasi tambahani: di Australia, China dan Republik Demokrasi Korea, pita 50-54 MHz juga dialokasikan untuk servis siaran dengan status primer. 5.169 Alokasi alternatif: di Botswana, Burundi, Lesotho, Malawi, Namibia, Republik Demokrasi Kongo, Rwanda, Afrika Selatan, Swaziland, Zambia dan Zimbabwe, pita 50-54 MHz dialokasikan untuk servis tetap, servis amatir dengan status primer. 5.170 Alokasi tambahan: di Selandia Baru, pita 50-54 MHz juga dialokasikan untuk servis tetap dan servis bergerak dengan status primer. 5.171 Alokasi tambahan: di Botswana, Burundi, Lesotho, Malawi, Mali, Namibia, Republik Demokrasi Kongo, Rwanda, Afrika Selatan, Swaziland dan Zimbabwe, pita 50-54 MHz juga dialokasikan untuk servis tetap dan servis bergerak, kecuali servis bergerak penerbangan dengan status primer. 5.172 Servis dengan kategori berbeda: di wilayah-wilayah kekuasaan Prancis di Wilayah 2, Guyana, Jamaika dan Meksiko, pita 54-68 MHz dialokasikan untuk servis tetap dan servis bergerak dengan status primer. (lihat No. 5.33)

5.173 Servis dengan kategori berbeda: di wilayah-wilayah kekuasaan Prancis di Wilayah 2, Guyana, Jamaika dan Meksiko, pita 68-72 MHz dialokasikan untuk servis tetap dan servis bergerak dengan status primer. (lihat No. 5.33) 5.174 Alokasi alternatif: di Bulgaria, Hongaria dan Rumania, pita 68-73 MHz dialokasikan untuk servis penyiaran dengan status primer dan digunakan berdasarkan ketetapan-ketetapan dalam Keputusan-keputusan Final Konferensi Regional Khusus (Jenewa, 1960).(WRC-03) 5.175 Alokasi alternatif: di Armenia, Azerbaijan, Belarusia, Federasi Rusia, Georgia, Kazakstan, Latvia, Lituania, Moldova, Mongolia, Uzbekistan. Kyrgzstan, Tajikistan, Turkmenistan dan Ukraina, pita-pita 68-73 MHz dan 76-87,5 MHz dialokasikan untuk servis siaran dengan status primer. Servis-servis yang dialokasikan pada pita-pita tersebut di Negara lain dan servis penyiaran di dalam negara-negara yang terdaftar di atas harus tunduk kepada persetujuan-persetujuan dengan negara-negara tetangga yang berkepentingan. (WRC-2000) 5.176 Alokasi tambahan: di Australia, China, Republik Korea, Estonia (dengan syarat tunduk kepada persetujuan yang diperoleh menurut No. 9.21), Filipina, Republik Demokrasi Korea dan Samoa, pita 68-74 MHz juga dialokasikan untuk servis penyiaran dengan dasar penggunaan primer. (WRC-2000) 5.177 Alokasi tambahan: di Armenia, Azerbaijan, Belarusia, Bulgaria, Federasi Rusia, Georgia, Kazakstan, Latvia, Moldova, Uzbekistan, Kyrgyzstan, Tajikistan, Turkmenistan dan Ukraina, pita 73-74 MHz juga dialokasikan untuk servis siaran dengan status primer harus memperoleh persetujuan yang diperoleh menurut No. 9.21. (WRC-03) 5.178 Alokasi tambahan: di Kolombia, Kosta Rika, Kuba, El Salvador, Guatemala, Guyana, Honduras dan Nikaragua, pita 73-74,6 MHz juga dialokasikan untuk servis tetap dan servis bergerak dengan status sekunder. 5.179 Alokasi tambahan: di Armenia, Azerbaijan, Belarusia, Bulgaria, China, Federasi Rusia, Georgia, Kazakstan, Lituania, Moldova, Mongolia, Kyrgyzstan, Slovakia, Tajikistan, Turkmenistan dan Ukraina, pita-pita 74,6-74,8 MHz dan 75,2-75,4 MHz juga dialokasikan untuk servis radionavigasi penerbangan dengan status primer, hanya untuk pemancar-pemancar yang berada di darat. (WRC-03) 5.180 Frekuensi 75 MHz juga ditetapkan bagi rambu-rambu tanda. Administrasi-administrasi tidak diperkenankan menetapkan frekuensi yang mendekati batas badan frekuensi pelindung stasiun-stasiun servis lain yamg oleh karena daya atau letak geografis, dapat menyebabkan gangguan yang merugikan atau sebaliknya membatasi rambu-rambu tanda. Segala upaya harus dilakukan untuk memperbaiki karakteristik perangkat penerima pesawat udara dan membatasi daya pemancar stasiun-stasiun yang dekat dengan batas 74,8 MHz dan 75,2 MHz.

5.181 Alokasi tambahan: di Mesir, Israel dan Republik Arab Suriah, pita 74,8-75,2 MHz juga dialokasikan untuk servis bergerak dengan dasar penggunaan sekunder harus memperoleh persetujuan yang diperoleh menurut No. 9.21. Untuk menjamin tidak akan menimbulkan frekuensi yang dapat merugikan stasiun-stasiun servis radionavigasi penerbangan, stasiun servis bergerak tidak dapat diperkenalkan pada pita hingga tidak lagi diperlukan bagi servis radionavigasi penerbangan oleh administrasi yang dapat saja teridentifikasi dalam aplikasi prosedur yang tertuang dalam No. 9.21. (WRC-03) 5.182 Alokasi tambahan: di Samoa BArat, pita 74,5-87 MHz juga dialokasikan untuk servis siaran dengan status primer. 5.183 Alokasi tambahan: di China, Republik Korea, Jepang, Filipina dan Republik Demokrasi Korea, pita 76-87 MHz juga dialokasikan untuk servis penyiaran dengan status primer. 5.184 Alokasi tambahan: di Bulgaria dan Rumania, pita 76-87,5 MHz juga dialokasikan untuk servis penyiaran dengan status primer dan digunakan berdasarkan ketetapan-ketetapan dalam Keputusan-keputusan Final Konferensi Regional Khusus (Jenewa, 1960).(WRC-03) 5.185 Servis dengan kategori berbeda: di Amerika, wilayah-wilayah Prancis di Wilayah 2, Guyana, Jamaika, Meksiko dan Paraguai, pita 76-88 MHz dialokasikan untuk servis tetap dan servis bergerak dengan status primer. (Lihat No. 5.33) 5.186 (HPS– WRC-97) 5.187 Alokasi altenatif: di Albania, pita 81-87,5 MHz dialokasikan untuk servis penyiaran dengan status primer. dan digunakan berdasarkan ketetapan-ketetapan dalam Keputusan-keputusan Final Konferensi Regional Khusus (Jenewa, 1960). 5.188 Alokasi tambahan: di Australia, pita 85-87 MHz juga dialokasikan unutk servis siaran dengan status primer. Pengenalan servis penyiaran di Australia harus tunduk kepada persetujuan khusus antara administrasi yang berkepentingan. 5.189 Tidak digunakan. 5.190 Alokasi tambahan: di Monako, pita 87,5-88 MHz juga dialokasikan apda servis bergerak darat dengan status primer, tunduk kepada persetujuan yang diperoleh menurut No. 9.21. (WRC-97) 5.191 Tidak digunakan. 5.192 Alokasi tambahan: di China dean Republik Korea, pita 100-108 MHz juga dialokasikan untuk servis tetap dan servis bergerak dengan dasar penggunaan primer. (WRC-97) 5.193 Tidak digunakan.

5.194 Alokasi tambahan: di Azerbaijan, Lebanon, Republik Arab Suriah, Kyrgyzstan, Somalia dan Turkmenistan, pita 104-108 MHz juga dialokasikan untuk servis bergerak kecuali bergerak penerbangan (R) dengan status sekunder. (WRC-97) 5.195 Dan 5.196 Tidak digunakan. 5.197 Alokasi tambahan: di Jepang, Pakistan, Republik Arab Suriah, pita 108-111,975 MHz juga dialokasikan untuk servis bergerak dengan status sekunder, harus memperoleh persetujuan yang diperoleh menurut No. 9.21. Untuk menjamin bahwa tidak akan menimbulkan gangguan yang merugikan stasiun-stasiun servis radionavigasi penerbangan, stasiun-stasiun servis bergerak tidak akan diperkenalkan pada pita hingga tidak diperlukan lagi untuk servis radionavigasi penerbangan oleh administrasi yang dapat diidentifikasikan dalam aplikasi prosedur berdasarkan No. 9.21. (WRC-2000) 5.197A. Pita 108-117,975 MHz juga dapat digunakan oleh servis bergerak penerbangan (R) dengan status primer, dibatasi pada sistem-sistem yang memancarkan inforamsi navigasi untuk mendukung navigasi udara dan fungsi pengawasan berdasarkan standar penerbangan internasional yang diakui. Penggunaan semacam ini harus berdasarkan Resolusi 413 (WRC-03) dan tidak dapat menyebabkan gangguan yang merugikan serta menuntut proteksi stasiun yang beroperasi dalam servis radionavigasi penerbangan, yang beroperasi berdasarkan standar penerbangan internasional. (WRC-03) 5.198 Alokasi tambahan: pita 117,975-136 Mhz juga dialokasikan untuk servis bergerak penerbangan-satelit (R) dengan status sekunder, dengan syarat tunduk kepada persetujuan yang diperoleh berdasarkan No. 9.21. (WRC-97) 5.199 Pita-pita 121,45-121,55 MHz dan 242,95-243,05 MHz juga dialokasikan untuk servis bergerak-satelit yang digunakan pesawat penerima emisi yang terletak pada satelit-satelit dari rambu radio penunjuk posisi darurat yang memancar pada frekuensi 121,5 MHz dan 243 MHz. (Lihat Apendiks 13) 5.200 Pada pita 117,975-136 MHz, frekuensi 121,5 MHz merupakan frekuensi darurat penerbangan dan apabila diperlukan, frekuensi 123,1 MHz merupakan tambahan frekuensi penerbangan untuk 121,5 MHz. Stasiun bergerak servis bergerak maritim pada frekuensi-frekuensi berdasarkan ketentuan yang tertuang dalam Pasal 31 dan Apendiks 13 untuk tujuan mara bahaya dan keselamatan dengan stasiun-stasiun bergerak penerbangan. 5.201 Alokasi tambahan: di Angola, Armenia, Azerbaijan, Belarusia, Bulgaria, Estonia, Federasi Rusia, Georgia, Hongaria, Republik Islam Iran, Irak, Jepang, Kazakstan, Latvia, Moldova, Mongolia, Mozambik, Uzbekistan, Papua Nugini, Polandia, Kyrgyzstan, Slovakia, Republik Cheska, Rumania, Tajikistan, Turkmenistan dan Ukraina, pita 132-136 MHz juga dialokasikan untuk servis bergerak penerbangan (OR) dengan status primer. Dalam menetapkan frekuensi-frekuensi pada stasiun-stasiun servis bergerak penerbangan (OR), administrasi harus memperhatikan frekuensi-frekuensi yang ditetapkan pada stasiun-stasiun dalam servis bergerak penerbangan (OR). (WRC-97)

5.202 Alokasi tambahan: di Arab Saudi, Armenia, Azerbaijan, Belarusia, Bulgaria, Uni Emirat Arab, Federasi Rusia, Georgia, Republik Islam Iran, Yordania, Latvia, Moldoval, Oman, Uzbekistan, Polandia, Republik Arab Suriah, Kyrgyzstan, Slovakia, Republik Cheska, Rumania, Tajikistan, Turkmenistan dan Ukraina, pita 136-137 MHz juga dialokasikan untuk servis bergerak penerbangan (OR) dengan status primer. Dalam menetapkan frekuensi-frekuensi pada stasiun-stasiun servis bergerak penerbangan (OR), administrasi harus memperhatikan frekuensi-frekuensi yang ditetapkan pada stasiun-stasiun dalam servis bergerak penerbangan (OR). (WRC-2000) 5.203 Pada pita 136-137 MHz, satelit-satelit meteorologi operasional yang ada saat ini dapat terus beroperasi berdasarkan ketentuan yang tertara pada No. 4.4. dengan memperhatikan servis beergerak penerbangan, sampai dengan tanggal 1 Januari 2002. Administrasi-administrasi tidak dapat memberi ijin frekuensi baru pada pita ini untuk stasiun-stasiun servis satelit meteorologi. (WRC-97) 5.203A. Alokasi tambahan: di Israel, Mauritania, Qatar dan Zimbabwe, pita 136-147 MHz juga dialokasikan untuk servis tetap dan servis bergerak, kecuali servis bergerak penerbangan (R) dengan status sekunder sampai dengan tanggal 1 Januari 2005. (WRC-97) 5.203B. Alokasi tambahan: di Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Oman dan Republik Arab Suriah, pita 136-147 MHz juga dialokasikan untuk servis tetap dan servis bergerak, kecuali servis bergerak penerbangan dengan status sekunder sampai dengan tanggal 1 Januari 2005. (WRC-03) 5.204 Servis dengan kategori yang berbeda: di Afghanistan, Arab Saudi, Bahrain, Bangladesh, Bosnia-Herzegovina, Brunei Darussalam, China, Kuba, Uni Emirat Arab, India, Indonesia, Republik Islam Iran, Irak, Malaysia, Oman, Pakistan, Filipina, Qatar, Serbia dan Montenegro, Singapura, Thailand dan Yaman, pita 137-138 MHz juga dialokasikan untuk servis tetap dan bergerak kecuali servis bergerak penerbangan (R) dengan status primer. (WRC-03) 5.205 Servis dengan kategori yang berbeda: di Israel, Yordania, pita 137-138 MHz dialokasikan untuk servis tetap dan servis bergerak, kecuali bergerak penerbangan, dengan status primer. (Lihat No. 5.33) 5.206 Servis dengan kategori yang berbeda: di Armenia, Azerbaijan, Belarusia, Bulgaria, Mesir, Federasi Rusia, Finlandia, Prancis, Georgia, Yunani. Kazakstan, Lebanon, Moldova, Mongolia, Uzbekistan, Polandia, Kyrgyzstan, Republik Arab Suriah, Slovakia, Republik Cheska, Rumania, Tajikistan, Turkmenistan, dan Ukraina, pita 137-138 MHz dialokasikan untuk servis bergerak (R) penerbangan dengan status primer. (Lihat No. 5.33) (WRC-2000) 5.207 Alokasi tambahan: di Australia, pita 137-144 MHz juga dialokasikan untuk servis siaran dengan status primer sampai dengan servis tersebut dapat diakomodasikan didalam alokasi penyiaran regional. 5.208 Penggunaan pita 137-138 MHz oleh servis bergerak-satelit tunduk kepada koordinasi berdasarkan No, 9.11A. (WRC-97)

5.208A. Dalam memberikan penugasan-penugasan pada stasiun ruang angkasa dalam servis bergerak-satelit pada pita 137-138 MHz, 387-390 MHz dan 400,15-401 MHZ, adminitrasi-administrasi harus melakukan segala langkah-langkah praktis untuk melindungi servis radio astronomi pada pita-pita 150,05-153 MHz, 322-328,6 MHz, 406,1-410 MHz dan 608-614 MHz dari gangguan yang merugikan emisi-emisi yang tidak diinginkan. Tingkat ambang gangguan yang mengganggu servis radio astronomi diperlihatkan pada Tabel 1 Rekomendasi ITU-R RA.769-1. (WRC-97) 5.209 Penggunaan pita-pita 137-138 MHz, 148-150,05 MHz, 399,9-400,05 MHz, 400,15-401 MHz, 454-456 MHz dan 459-460 MHz oleh servis bergerak-satelit terbatas pada sistem-sistem satelit non geostationer. (WRC-97) 5.210 Alokasi tambahan: di Prancis, Italia, Republik Cheska dan Inggris, pita-pita 138-143,6 MHz dan 143,65-144 MHz juga dialokasikan untuk servis riset ruang angkasa (angkasa ke bumi) dengan status sekunder. (WRC-03) 5.211 Alokasi tambahan: di Jerman, Arab Saudi, Austria, Bahrain, Belgia, Bosnia-Herzegovina, Denmark, Uni Emirat Arab, Spanyol, Finlandia, Yunani, Irlandia, Israel, Kenya, Kuwait, Republik Makedonia eks Yugoslavia, Liechtenstein, Luksemburg, Mali, Malta, Norwegia, Belanda, Qatar, Inggris, Serbia dan Montenegro, Somalia, Swedia, Switzerland, Tanzania, Tunisia dan Turki, pita 138-144 MHz juga dialokasikan untuk servis maritim dan servis bergerak darat dengan status primer. (WRC-2000) 5.212 Alokasi alternatif: di Angola, Bostwana, Burundi, Kamerun, Republik Afrika Tengah, Republik Kongo, Gabon, Gambia, Ghana, Guinea, Irak, Jamihiriya Arab Libia, Yordania, Lesotho, Liberia, Malawi, Mozambik, Namibia, Oman, Uganda, Republik Demokrasi Kongo, Rwanda, Sierra Leone, Afrika Selatan, Swaziland, Cad, Togo, Zambia dan Zimbabwe, pita 138-144 MHz dialokasikan untuk servis-tetap dan servis bergerak dengan status primer. (WRC-03) 5.213 Alokasi tambahan: di China, pita 138-144 MHz juga dialokasikan untuk servis lokasi radio dengan status primer. 5.214 Alokasi tambahan: di Bosnia-Herzegovina, KroatiaKroatia, Eritrea, Etiopia, Kenya, Republik Makedonia eks Yugoslavia, Malta, Serbia dan Montenegro, Somalia, Sudan dan Tanzania, pita 138-144 MHz juga dialokasikan untuk servis tetap dengan status primer. (WRC-2000) 5.215 Tidak digunakan. 5.216 Alokasi tambahan: di China, pita 144-146 MHz juga dialokasikan untuk servis bergerak penerbangan (OR) dengan status sekunder. 5.217 Alokasi alternatif: di Afghanistan, Bangladesh, Kuba, Guyana dan India, pita 146-148 MHz dialokasikan untuk servis tetap dan servis bergerak dengan status primer.

5.218 Alokasi tambahan: pita 148-149,9 MHz juga dialokasikan untuk servis operasi ruang angkasa (bumi ke angkasa) dengan status primer, dengan syarat tunduk kepada persetujuan yang diperoleh berdasarkan No. 9.21. Luas pita setiap transmisi individual tidak dapat melebihi ± 25 kHz. 5.219 Penggunaan pita 148-149,9 MHz oleh servis bergerak-satelit juga harus memenuhi koordinasi berdasarkan No. 9.11A. Servis bergerak-satelit tidak dapat menghambat pengembangan dan penggunaan servis tetap, bergerak dan operasi ruang angkasa pada pita 148-149,9 MHz. 5.220 Penggunaan pita-pita 149,9-150,05 MHz dan 399,9-400,05 MHz oleh servis bergerak-satelit harus tunduk kepada koordinasi berdasarkan No. 9.11A. Servis bergerak-satelit tidak dapat menghambat pengembangan servis satelit radionavigasi pada pita-pita 149,9-150,05 MHz dan 399,9-400,05 MHz. (WRC-97) 5.221 Stasiun-stasiun servis bergerak-satelit pada pita148-149,9 MHz tidak dapat menimbulkan gangguan yang merugikan, atau meminta proteksi stasiun-stasiun servis tetap atau bergerak yang beroperasi berdasarkan Tabel Frekuensi Alokasi di negara-negara berikut ini: Albania, Algeria, Jerman, Arab Saudi, Australia, Austria, Bahrain, Bangladesh, Barbados, Belarusia, Belgia, Benin, Bosnia-Herzegovina, Botswana, Brunei Darussalam, Bulgaria, Kamerun, China, Cyprys, Republik Kongo, Republik Korea, Pantai Gading, Kroatia, Kuba, Denmark, Mesir, Uni Emirat Arab, Eritrea, Spanyol, Estonia, Etiopia, Federasi Rusia, Finlandia, Prancis, Gabon, Ghana, Yunani, Guinea, Guinea-Bissau, Hongaria, India, Republik Islam Iran, Irlandia, Islandia, Israel, Italia , Jamahiriya Arab Libia, Jamaika, Jepang, Yordania, Kazakstan, Kenya, Kuwait, Republik Makedonia eks Yugoslavia, Lesotho, Latvia, Lebanon, Liechstenstein, Lituania, Luksemburg, Malaysia, Mali, Malta, Mauritania, Moldova, Mongolia, Mozambik, Namibia, Norwegia, Selandia Baru, Oman, Uganda, Uzbekistan, Pakistan, Panama, Papua Nugini, Paraguai, Belanda, Filipina, Polandia, Portugal, Qatar, Republik Arab Suriah, Kyrguzstan, Slovakia, Rumania, Inggris, Senegal, Serbia dan Montenegro, Sierra Leone, Singapura, Slovenia, Sri Lanka, Afrika Selatan, Swedia, Switzerland, Swaziland, Tanzania, Cad, Thailand, Togo, Tonga, Trinidad dan Tobago, Tunisia, Turki, Ukraina, Vietnam, Yaman, Zambia dan Zimbabwe. (WRC-03) 5.222 Emisi-emisi servis satelit radionavigasi pada pita-pita 149,9-150,05 MHz dan 399,9-400,05 MHz juga dapat digunakan dengan menerima stasiun-stasiun radio servis penelitian ruang angkasa. 5.223 Mengenali bahwa penggunaan pita 149,9-150,05 MHz oleh servis tetap dan servis bergerak dapat menyebabkan gangguan yang merugikan servis satelit radionavigasi, adminitrasi-administrasi diminta untuk tidak mengijinkan penggunaan semacam ini pada aplikasi No.4.4. 5.224 (HPS – WRC-97) 5.224A. Penggunaan pita-pita 149,9-150,05 MHz dan 399,9-400,05 MHz oleh servis bergerak-satelit (bumi ke angkasa) juga dibatasi untuk servis bergerak darat-satelit (bumi ke ruang angkasa) sampai dengan tanggal 1 Januari 2015. (WRC-97)

5.224B. Alokasi pita-pita 149,9-150,05 MHz dan 399,9-400,05 MHz untuk servis satelit radionavigasi akan efektif sampai dengan tanggal 1 Januari 2015. (WRC-97) 5.225 Alokasi tambahan: di Australia dan India, pita 150,05-153 MHz juga dialokasikan untuk servis radio astronomi dengan status primer. 5.226 Frekuensi 156,8 MHz merupakan frekuensi mara bahaya, keselamatan dan panggilan internasional untuk servis yang menggunakan telepon radio VHF bergerak maritim. Persyaratan-persyaratan penggunaan frekuensi ini terdapat pada Pasal 31 dan Apendiks 13. Pada pita-pita 156-156,7625 MHz, 156,8375-157,45 MHz, 160,6-160,975 MHz dan 161,475-162,05 MHz, tiap administrasi akan memberi prioritas untuk servis bergerak maritim hanya untuk sejumlah frekuensi yang ditetapkan untuk stasiun-stasiun servis bergerak maritim oleh administrasi (lihat Pasal 31 dan 52, dan Apendiks 13) Setiap penggunaan frekuensi oleh stasiun servis lain yang dialokasikan pada pita-pita tersebut sebaiknya dihindari di wilayah-wilayah yang penggunaan semacam ini dapat menimbulkan interferensi merugikan terhadap radio komunikasi VHF dalam servis bergerak maritim. Akan tetapi, frekuensi-frekuensi 156,8 MHz dan pita-pita frekuensi yang diberikan prioritas kepada servis bergerak maritim dapat digunakan untuk radio komunikasi dalam jalur perairan dalam negeri asalkan telah disetujui oleh administrasi-administrasi yang berkepentingan atau terkenda dampak serta memperhatikan penggunaan frekuensi pada saat itu serta persetujuan-persetujuan yang ada. 5.227 Di dalam servis bergerak maritim VHF, frekuensi 156,525 MHz akan digunakan secara eksklusif untuk panggilan selektif digital mara bahaya, keselamatan dan panggilan. Syarat-syarat penggunaan frekuensi ini dijelaskan pada Pasal 31 dan 52 dan Apendiks 13 dan 18. 5.228 Tidak digunakan. 5.229 Alokasi alternatif: di Maroko, pita 162-174 MHz dialokasikan untuk servis siaran dengan status primer. Penggunaan pita ini harus memperoleh persetujuan administrasi-administrasi yang memiliki servis, baik yang telah beroperasi maupun masih dalam perencanaan, berdasarkan Tabel yang paling mungkin terkena dampak. Stasiun-stasiun yang beroperasi mulai 1 Januari 1981 dengan karakteristik-karakteristik teknis berdasarkan periode tersebut tidak akan terkena dampak persetujuan ini. 5.230 Alokasi tambahan: di China, pita 163-167 MHz juga dialokasikan untuk servis operasi ruang angkasa (ruang angkasa ke bumi) dengan status primer, yang tunduk kepada persetujuan yang diperoleh menurut No.9.21.

5.231 Alokasi tambahan: di Afghanistan, China dan Pakistan, pita 167-174 MHz juga dialokasikan untuk servis siaran dengan dasar penggunaan primer. Pengenalan servis penyiaran pada pita ini harus tunduk kepada persetujuan dengan negara-negara tetangga di Wilayah 3 yang servis-servisnya kemungkinan besar akan terkena dampak. 5.232 Alokasi tambahan: di Jepang, pita 170-174 MHz juga dialokasikan untuk servis siaran dengan status primer. 5.233 Alokasi tambahan: di China, pita 174-184 MHz juga dialokasikan untuk riset ruang angkasa (ruang angkasa ke bumi) dan servis-servis operasi ruang angkasa (ruang angkasa ke bumi) yang tunduk kepada persetujuan yang diperoleh menurut No. 9.21. Servis-servis ini tidak dapat menimbulkan gangguan yang merugikan, menuntut proteksi, dari stasiun-stasiun siaran yang telah ada atau direncanakan. 5.234 Servis dengan kategori yang berbeda: di Meksiko, pita 174-216 MHz dialokasikan untuk servis tetap dan servis bergerak dengan status primer (lihat No. 5.33). 5.235 Alokasi tambahan: di Jerman, Austria, Belgia, Denmark, Spanyol, Finlandia, Prancis, Israel, Italia, Liechstenstein, Malta, Monako, Norwegia, Belanda, Inggris, Swedia, Switzerland, pita 174-223 MHz juga dialokasikan untuk servis bergerak darat dengan dasar penggunaan primer. Akan tetapi, stasiun-stasiun servis bergerak darat tidak dapat menyebabkan gangguan yang merugikan, menuntut proteksi stasiun siaran, baik yang sudah beroperasi maupun baru direncanakan, di negara-negara selain yang terdaftar dalam catatan kaki. 5.236 Tidak digunakan. 5.237 Alokasi tambahan: di Republik Kongo, Eritrea, Etiopia, Gambia, Guinea, Jamahiriya Arab Libia, Malawi, Mali, Sierra Leone, Somali, Cad dan Zimbabwe, pita 174-223 MHz juga dialokasikan untuk servis tetap dan servis bergerak dengan status sekunder. (WRC-03) 5.238 Alokasi tambahan: di Bangladesh, India, Pakistan, Filipina, pita 200-216 MHz juga dialokasikan untuk servis radionavigasi penerbangan dengan status primer. 5.239 Tidak digunakan. 5.240 Alokasi tambahan: di China dan India, pita 216-223 MHz juga dialokasikan untuk servis radionavigasi penerbangan dengan status primer dan untuk servis lokasi radio dengan status sekunder. 5.241 Di Wilayah 2, tidak ada stasiun-stasiun baru servis lokasi radio yang dapat diijinkan pada pita 216-225 MHz. Stasiun-stasiun yang memperoleh ijin sebelum tanggal 1 Januari 1990 dapat melanjutkan operasi dengan status sekunder. 5.242 Alokasi tambahan: di Kanada, pita 216-220 MHz juga dialokasikan untuk servis bergerak darat dengan status primer.

5.243 Alokasi tambahan: di Somalia, pita 216-225 MHz juga dialokasikan untuk servis radionavigasi penerbangan dengan status primer, dengan syarat tidak menyebabkan gangguan yang merugikan servis siaran yang ada maupun yang direncanakan di negara-negara lain. 5.244 (HPS – WRC-97) 5.245 Alokasi tambahan: di Jepang, pita 222-223 MHz juga dialokasikan untuk servis radionavigasi penerbangan dengan status primer dan untuk servis radiolokasi dengan status sekunder. 5.246 Alokasi alternatif: di Spanyol, Prancis, Israel dan Monako, pita 223-230 MHz dialoksikan untnuk servis siaran dan servis bergerak darat dengan status primer (lihat No. 5.33) dengan dasar bahwa, dalam persiapan perencanaan frekuensi, servis siaran memperoleh prioritas dalam pemilihan frekuensi, dan dialokasikan untuk servis tetap dan servis bergerak, kecuali servis bergerak darat, dengan status sekunder. Akan tetapi, stasiun-stasiun servis bergerak darat tidak dapat menimbulkan gangguan yang merugikan, menuntut proteksi, dari servis-servis penyiaran yang ada maupun direncanakan di Maroko dan Algeria. 5.247 Alokasi tambahan: di Arab Saudi, Bahrain, Uni Emirat Arab, Yordania, Oman, Qatar, dan Republik Arab Suriah, pita 223-235 MHz juga dialokasikan untuk servis radionavigasi penerbangan dengan status primer. 5.248 dan 5.249 Tidak digunakan. 5.250 Alokasi tambahan: di China, pita 225-235 MHz juga dialokasikan untuk servis radio astronomi dengan status primer. 5.251 Alokasi tambahan: di Nigeria, pita 230-235 MHz juga dialokasikan untuk servis navigasi radio penerbangan dengan status primer, yang tunduk kepada persetujuan yang diperoleh menurut No. 9.21. 5.252 Alokasi alternatif: di Bostwana, Lesotho, Malawi, Mozambik, Namibia, Afrika Selatan, Swaziland, Zambia dan Zimbabwe, pita-pita 230-238 MHz dan 246-254 MHz juga dialokasikan untuk servis penyiaran dengan status primer, yang tunduk kepada persetujuan yang diperoleh menurut No. 9.21. 5.253 Tidak digunakan. 5.254 Pita-pita 235-322 MHz dan 335,4-399,9 MHz dapat digunakan oleh servis bergerak-satelit, yang tunduk kepada persetujuan yang diperoleh menurut No. 9.21, dengan syarat bahwa stasiun-stasiun servis ini tidak menyebabkan gangguan yang merugikan servis-servis lain yang beroperasi atau direncanakan berdasarkan Tabel Alokasi Frekuensi kecuali untuk alokasi tambahan yang dibuat dalam catatan kaki No. 5.256A. (WRC-03)

5.255 Pita-pita 312-315 MHz (bumi ke ruang angkasa) dan 387-390 MHz (ruang angkasa ke bumi) dalam servis bergerak-satelit dapat juga digunakan oleh sistem satelit non -geostasioner. Penggunaan semacam ini harus tunduk kepada koordinasi berdasarkan No. 9.11A. 5.256 Frekuensi 243 MHz merupakan frekuensi pada pita ini untuk digunakan oleh stasiun kendaraan penyelamat dan perangkat yang digunakan untuk tujuan penyelamatan. (lihat Apendiks 13) 5.256 A. Alokasi tambahan: di China, Federasi Rusia, Kazakstan dan Ukraina, pita 258-261 MHz juga dialokasikan untuk servis riset ruang angkasa (Bumi-ke-angkasa) dan servis penelitian ruang angkasa (Bumi-ke-angkasa) dengan status primer. Stasiun-stasiun dalam servis penelitian ruang angkasa (Bumi-ke-angkasa) dan servis operasi ruang angkasa (Bumi-ke-angkasa) tidak dapat mengakibatkan gangguan yang merugikan, tuntutan proteksi dari, atau menghambat penggunaan dan pengembangan sistem-sistem servis bergerak dan sistem-sistem servis bergerak-satelit yang beroperasi pada pita. Stasiun-stasiun penelitian ruang angkasa (Bumi-ke-angkasa) dan servis operasi ruang angkasa (Bumi-ke-angkasa) tidak dapat menghambat pengembangan masa depan sistem servis tetap negara-negara lain. (WRC-03) 5.257 Pita 267-272 MHz dapat digunakan oleh administrasi-administrasi untuk telemetri ruang angkasa di negera-negara mereka dengan status primer, yang tunduk kepada persetujuan yang diperoleh berdasarkan No. 9.21. 5.258 Penggunaan pita 328,6-335,4 MHz oleh servis radionavigasi penerbangan terbatas pada Sistem Pendarat Instrumen (lintas luncur). 5.259 Alokasi tambahan: di Mesir, Israel, Jepang dan Republik Arab Suriah, pita 328,6-335,4 MHz juga dialokasikan untuk servis bergerak dengan dasar penggunaan sekunder, dengan syarat tunduk kepada persetujuan yang diperoleh berdasarkan No. 9.21. Untuk menjamin agar tidak menimbulkan yang merugikan stasiun-stasiun servis radionavigasi penerbangan, stasiun-stasiun servis bergerak tidak dapat diperkenalkan pada pita tersebut sampai dengan tidak diperlukan bagi servis radionavigasi penerbangan oleh administrasi yang dapat diidentifikasikan dalam aplikasi prosedur yang berlaku menurut No. 9.21. (WRC-2000) 5.260 Mengenali bahwa penggunaan pita 399,9-400,05 MHz oleh servis-servis tetap dan bergerak dapat menyebabkan gangguan yang merugikan untuk servis satelit radionavigasi, administrasi-administrasi diminta untuk tidak mengijinkan penggunaan tersebut dalam aplikasi No. 4.4. 5.261 Emisi-emisi harus dibatasi pada pita ± 25 kHz dari frekuensi standar 400,1 Mhz. 5.262 Alokasi tambahan: di Arab Saudi, Armenia, Azerbaijan, Bahrain, Belarusia, Bosnia-Herzegovina, Botswana, Bulgaria, Colombia, Kosta Rika, Kuba, Mesir, Uni Emirat Arab, Ekuador, Federasi Rusia, Georgia, Hongaria, Republik Islam Iran, Irak, Israel, Yordania, Kazakstan, Kuwait, Liberia, Malaysia, Moldova, Uzbekistan, Pakistan, Filipina, Qatar, Republik Arab Suriah, Kyrgyzstan, Rumania, Serbia dan Montenegro, Singapura, Somalia, Tajikistan, Turkmenistan dan Ukraina, pita 400,05-

401 MHz juga dialokasikan untuk servis-servis tetap dan bergerak dengan status primer. (WRC-30) 5.263 Pita 400,15-401 MHz juga dialokasikan untnuk servis penelitian ruang angkasa dengan arah ruang angkasa ke ruang angkasa untuk komunikasi dengan kendaraan ruang angkasa berawak. Dalam aplikasi ini, servis penelitian ruang angkasa tidak dapat dianggap sebagai servis keselamatan. 5.264 Penggunaan pita 400,15-401 MHz oleh servis bergerak-satelit harus tunduk kepada koordinasi berdasarkan No, 9.11A. Batas rapat fluks daya yang diindikasikan dalam Annex 1 Apendiks 5 akan digunakan sampai tiba waktunya konferensi radio komunikasi internasional yang berkompeten memperbaikinya. 5.265 Tidak digunakan. 5.266 Penggunaan pita 406-406,1 MHz oleh servis bergerak-satelit terbatas pada rambu radio pengindikasi posisi darurat satelit berdaya rendah. (lihat juga Pasal 31 dan Apendiks 13) 5.267 Emisi-emisi yang berpotensi menyebabkan interferensi yang merugikan bagi penggunaan yang diijinkan pada pita 406-406,1 MHz juga tidak diperdapatkan. 5.268 Penggunaan pita 410-420 MHz oleh servis riset ruang angkasa terbatas untuk komunikasi dalam 5 km dari kendaraan ruang angkasa berawak yang sedang mengorbit. Rapat fluks berdaya pada permukaan bumi yang dihasilkan oleh emisi-emisi dari aktivitas-aktivitas di luar vehicular tidak dapat melebihi -153 dB (W/m2) untuk 00 ≤ δ ≤ 50, -153 + 0,007 (δ – 5 ) dB (W/m2) untuk 50 ≤ δ ≤ 700 dan -148 dB (W/m2) untuk 700 ≤ δ ≤ 900, di mana δ merupaka sudut kedatangan gelobang frekuensi radion dengan luas pita referensi yaitu 4 kHz. No. 4.10 tidak berlaku bagi kegiatan di luar kendaraan. Pada pita frekuensi ini servis riset ruang angkasa (ruang angkasa ke ruang angkasa) tidak dapat menuntut proteksi, atau menghambat penggunaan dan pengembangan stasiun-stasiun servis tetap dan servis bergerak. (WRC-97) 5.269 Servis dengan kategori berbeda: di Australia, Amerika Serikat, India, Jepang dan Inggris, alokasi pita-pita 420-430 MHz dan 440-450 MHz untuk servis lokasi radio dilakukan dengan status primer. (lihat No. 5.33) 5.270 Alokasi tambahan: di Australia, Amerika Serikat, Jamaika dan Filipina, pita-pita 420-430 MHz dan 440-450 MHz juga dialokasikan untuk servis amatir dengan status sekunder. 5.271 Alokasi tambahan: di Azerbaijan, Belarusia, China, India, Latvia, Lituania, Kyrgyzstan dan Turkmenistan, pita 420-460 MHz juga dialokasikan untuk servis radionavigasi penerbangan (altimeter radio) dengan status sekkunder. (WRC-30) 5.272 Servis dengan kategori berbeda: di Prancis, alokasi pita 430-434 MHz untuk servis amatir dilakukan dengan status sekunder. (lihat No. 5.32)

5.273 Servis dengan kategori berbeda: di Jamahiriya Arab Libia, alokasi pita-pita 430-432 MHz dan 438-440 MHz untuk servis radiolokasi dilakukan dengan status sekunder. (lihat No. 5.32) (WRC-03) 5.274 Alokasi alternatif: di Denmark, Norwegia dan Swedia, pita-pita 430-432 MHz dan 438-440 MHz juga dialokasikan untuk servis tetap dan servis bergerak, kecuali bergerak penerbangan, dengan status primer. 5.275 Alokasi tambahan: di Bosnia-Herzegovina, Kroatia, Estonia, Finlandia, Jamahiriya Arab Libia, Latvia, Republik Makedonia eks Yugoslavia, Serbia dan Montenegro dan Slovenia, pita-pita 430-432 MHz juga dialokasikan untuk servis tetap dan servis bergerak, kecuali bergerak penerbangan, dengan status primer (WRC-97) 5.276 Alokasi tambahan: di Afghanistan, Algeria, Arab Saudi, Bahrain, Bangladesh, Brunei Darussalam, Burkina Faso, Burundi, Mesir, Uni Emirat Arab, Ekuador, Eritrea, Etiopia, Yunani, Guinea, India, Indonesia, Republik Islam Iran, Irak, Israel, Italia, Jamahiriya Arab Libia, Yordania, Kenya, Kuwait, Lebanon, Liechtenstein, Malaysia, Malta, Nigeria, Oman, Pakistan, Filipina, Qatar, Republik Arab Suriah, Republik Rakyat Demokrat Korea, Singapura, Somalia, Switzerland, Tanzania, Thailand, Togo, Turki dan Yemen, pita 430-440 MHz juga dialokasikan untuk servis tetap dengan status primer dan pita-pita 430-435 MHz dan 438-440 MHz juga dialokasikan untuk servis tetap dengan status primer. (WRC-03) 5.277 Alokasi tambahan: di Angola, Armenia, Azerbaijan, Belarusia, Kamerun, Republik Kongo, Jibuti, Federasi Rusia, Georgia, Hongaria, Israel, Kazakstan, Mali, Moldova, Mongolia, Uzbekistan, Polandia, Kyrgyzstan, Slovakia, Republik Cheska, Rumania, Rwanda, Tajikistan, Kad, Turkmenistan dan Ukraina, pita 440-440 MHz juga digunakan untuk servis tetap dengan status primer. (WRC-03) 5.278 Servis dengan kategori berbeda: di Argentina, Kolombia, Kosta Rika, Kuba, Guyana, Honduras, Panama dan Venezuela, alokasi pita 430-440 MHz untuk servis amatir digunakan dengan status primer. (Lihat No. 5.33) 5.279 Alokasi tambahan: di Meksiko, pita-pita 430-445 MHz dan 438-440 MHz juga dialokasikan dengan status primer untuk servis bergerak darat, dengan syarat tunduk kepada persetujuan yang diperoleh menurut No. 9.21. 5.279A. Penggunaan pita ini oleh sensor-senor dalam servis satelit eksplorasi Bumi (aktif) harus berdasarkan pada Rekomendasi ITU-R SA.1260-1. Sebagai tambahan, servis satelit eksplorasi Bumi (aktif) dalam pita 432-438 MHz tidak dapat menyebabkan gangguan yang merugikan untuk servis navigasi radio penerbangan di China. Ketentuan-ketentuan pada catatan kaki ini tidak menghilangkan kewajiban servis satelit eksplorasi Bumi (aktif) dalam beroperasi sebagai servis sekunder berdasarkan No. 5.29 dan No. 5.30 (WRC-03) 5.280 Di Jerman, Austria, Bosnia-Herzegovina, Kroatia, Republik Makedonia eks Yugoslavia, Liechtenstein, Portugal, Serbia dan Montenegro, Slovania dan Switzerland, pita 433,05-434,79 MHz (pusat frekuensi 433,92 MHz) ditetapkan untuk aplikasi-aplikasi industri, ilmiah dan medis (ISM). Servis-servis radio komunikasi di

negera-negara tersebut yang beroperasi pada pita ini harus menerima gangguan yang merugikan yang dapat disebabkan oleh aplikasi-aplikasi tersebut. Perangkat ISM yang beroperasi pada pita ini harus memenuhi ketentuan No. 15.13. 5.281 Alokasi tambahan: di wilayah kekuasaan Prancis di Wilayah 2 dan India, pita 433,75-434,25 MHz juga dialokasikan untuk servis operasi ruang angkasa (bumi ke ruang angkasa) dengan status primer. Di Prancis dan Brasil, pita dialokasikan untuk servis yang sama dengan status sekunder. 5.282 Pada pita-pita 435-438 MHz, 1 260-1 270 MHz, 3 400-3 410 MHz (hanya di Wilayah 2 dan 3) dan 5 650-5 670 MHz, servis amatir-satelit dapat beroperasi dengan syarat tidak menyebabkan gangguan yang membahayakan bagi servis-servis lain yang beroperasi berdasarkan Tabel (Lihat No 5.43) 5.283 Alokasi tambahan: di Australia, pita 438-440 MHz juga dialokasikan untuk servis tetap dan servis bergerak, kecuali servis bergerak penerbangan, dengan status primer. 5.284 Alokasi tambahan: di Kanada, pita 440-450 MHz juga dialokasikan untuk servis bergerak amatir dengan status sekunder. 5.285 Servis dengan kategori berbeda: di Kanada, pita 440-450 MHz dialokasikan untuk servis lokasi radio dengan status primer. (lihat No. 5.33) 5.286 Pita 449,75-456 MHz dapat digunakan untuk servis operasi ruang angkasa (Bumi-ke-angkasa) dan servis penelitian ruang angkasa (Bumi-ke-angkasa), dengan syarat tunduk kepada persetujuan yang diperoleh menurut No. 9.21. 5.286A. Penggunaan pita-pita 454-456 MHz dan 459-460 MHz oleh servis bergerak-satelit harus tunduk kepada koordinasi menurut No. 9.11A. (WRC-97) 5.286B. Penggunaan pita 454-455 MHz pada negara-negara yang terdaftar di No. 5.286D, 455-456 MHz dan 459-460 MHz di Wilayah 2 dan 454-456 MHz di negara-negara yang terdaftar di No. 5.286E, oleh stasiun-stasiun servis bergerak-satelit, tidak dapat menimbulkan gangguan yang merugikan, meminta proteksi stasiun-stasiun servis tetap atau bergerak yang beroperasi berdasarkan Tabel Alokasi Frekuensi. (WRC-98) 5.286C. Penggunaan pita 454-455 MHz di negara-negara yang terdaftar di No. 5.286D, 455-456 MHz dan 459-460 MHz di negara-negara yang terdaftar di No. 5.286E, oleh stasiun-stasiun servis bergerak-satelit, tidak dapat menghambat pengembangan dan penggunaan servis tetap dan servis bergerak yang beroperasi berdasarkan Tabel Alokasi Frekuensi. (WRC-97) 5.286D. Alokasi tambahan: di Kanara, Amerika Serikat, Meksiko dan Panama, pita 454-455 MHz juga dialokasikan untuk servis bergerak-satelit (Bumi-ke-angkasa) dengan status primer. (WRC-97)

5.286E. Alokasi tambahanL di Teluk Verde, Indonesia, Nepal, Nigeria dan Papua Nugini, pita-pita 454-456 MHz dan 459-460 MHz juga dialokasikan untuk servis bergerak-satelit (Bumi-ke-angkasa) dengan status primer. (WRC-97) 5.287 Dalam servis bergerak maritim, frekuensi 457,525 MHz, 457,550 MHz, 457,575 MHz, 467,525 MHz, 467,550 MHz dan 467,575 MHz dapat juga digunakan oleh stasiun komunikasi di kapal. Apabila dibutuhkan, perangkat yang ditetapkan untuk penspasian kanal 12,5 kHz yang juga menggunakan frekuensi tambahan 457,5375 MHz, 457,5625 MHz, 467,5375 MHz dn 467,5625 MHz dapat diperkenalkan pada komunikasi di kapal. Penggunaan frekuensi-frekuensi dalam wilayah teritori perairan dapat tunduk pada peraturan nasional administrasi yang berkepentingan. Karakteristik-karakterisitik perangkat yang digunakan harus berdasarkan yang telah ditentukan dalam Rekomendasi ITU-RM.1 174-1. (WRC-97∗). (WRC-97) 5.288 Di wilayah teritori perairan Amerika Serikat dan Filipina, frekuensi-frekuensi yang diutamakan utnuk penggunaan stasiun-stasiun komunikasi di kapal adalah 457,525 MHz, 457,550 MHz, 457,575 MHz, 457,600 MHz yang berpasangan, secara berurutan, dengan 467,750 MHz, 467,775 MHz, 467,800 MHz dan 467,825 MHz. Karakteristik-karakteristik peranggat yang digunakan harus sesuai dengan yang tertuang dalam Rekomenrasi ITU- R M.1174-1. (WRC-03) 5.289 Aplikasi servis satelit eksplorasi Bumi, selain dari servis satelit meteorologi, dapat juga digunakan pada pita-pita 460-470 MHz dan 1 690-1 710 MHz untuk transmisi ruang angkasa ke bumi, dengan syarat tidak menyebabkan gangguan yang merugikan stasiun-stasiun yang beroperasi berdasarkan Tabel. 5.290 Servis dengan kategori berbeda: di Afghanistan, Azerbaijan, Belarusia, China, Federasi Rusia, Jepang, Mongolia, Uzbekistan, Kyrgysztan, Slovakia, Tajikistan, Turkmenistan dan Ukraina, pita 460-470 MHz dialokasikan pada servis satelit meteorologi (ruang angkasa ke bumi) dengan status primer (Lihat No. 5.33), dengan syarat tunduk kepada persetujuan yang diperoleh menurut No. 9.21. 5.291 Alokasi tambahan: di China, pita 470-485 MHz juga dialokasikan untuk penelitian ruang angkasa (angkasa-ke-Bumi) dan servis operasi ruang angkasa (angkasa-ke-Bumi) dengan status primer, dengan syarat tunduk kepada persetujuan menurut No. 9.21. dan tidak mengakibatkan gangguan yang merugikan stasiun-stasiun yang telah beroperasi maupun yang masih dalam perencanaan. 5.291 A. Alokasi tambahan: di Jerman, Austria, Denmark, Estonia, Finlandia, Liechtenstein, Norwegia, Belanda, Republik Cheska dan Switzerland, pita 470-494 MHz juga dialokasikan untuk servis radiolokasi dengan status sekunder. Penggunaan ini terbatas pada operasi radar profil angin berdasarkan Resolusi 217. (WRC-97) (WRC-97) 5.292 Servis dengan kategori berbeda: di Meksiko, Venezuela, pita 470-512 MHz dialokasikan pada servis tetap dan servis bergerak, sedangkan di Argentina dan Uruguay, dialokasikan pada servis bergerak dengan status primer (lihat No, 5.33), dengan syarat tunduk kepada persetujuan yang diperoleh menurut No. 9.21.

∗ * Catatan Sekretariat: Reolusi ini disempurnakan oleh WRC-03

5.293 Servis dengan kategori yang berbeda: di Kanada, Cile, Colombia, KubaKuba, Amerika Serikat, Guyana, Honduras, Jamaika, Meksiko, Panama dan Peru, pita-pita 470-512 MHz dan 614-806 MHz dialokasikan pada servis tetap dan servis bergerak dengan status primer (lihat No. 5.33), dengan syarat tunduk kepada persetujuan yang diperoleh menurut No. 9.21. (WRC-2000) 5.294 Alokasi tambahan: di Burundi, Kamerun, Republik Kongo, Amerika Serikat, Pantai Gading, Etiopia, Israel, Jamahiriya Arab Libia, Kenya, Lebanon, Malawi, Republik Arab Suriah, Sudan, Cad dan Yemen, pita 470-582 MHz juga dialokasikan untuk servis tetap dengan status sekunder. (WRC-03) 5.295 Tidak digunakan. 5.296 Alokasi tambahan: di Jerman, Austria, Belgia, Pantai Gading, Denmark, Spanyol, Finlandia, Prancis, Irlandia, Israel, Italia, Jamahiriya Arab Libia, Lituania, Malta, Maroko, Monako, Norwegia, Belanda, Portugal, Republik Arab Suriah, Inggris, Swedia, Switzerland, Swaziland dan Tunisia, pita 470-790 MHz juga dialokasikan dengan status sekunder untuk servis bergerak darat, yang ditujukan bagi aplikasi pendukung penyiaran. Stasiun-stasiun servis bergerak darat di negara-negara yang terdaftar dalam catatan kaki tidak dapat menimbulkan gangguan yang merugikan stasiun-stasiun yang sudah beroperasi maupun direncanakan dengan Tabel di negara-negara selain yang terdaftar dalam catatan kaki. (WRC-03) 5.297 Alokasi tambahan: di Kosta Rika, Kuba, El Salvador, Amerika Serikat, Guatemala, Guyana, Honduras, Jamaika dan Meksiko, pita 512-608 MHz juga dialokasikan untuk servis tetap dan servis bergerak dengan status primer, yang tunduk kepada persetujuan yang diperoleh menurut No. 9.21. 5.298 Alokasi tambahan: di India, pita 597-790 MHz juga dialokasikan untuk servis operasi ruang angkasa (ruang angkasa ke bumi) dengan status sekunder. 5.299 Tidak digunakan. 5.300 Alokasi tambahan: di Israel, Jamahiriya Arab Libia, Republik Arab Suriah dan Sudan, pita 582-790 MHz juga dialokasikan untuk servisa tetap dan servis bergerak, kecuali bergerak penerbangan dengan status sekunder. 5.301 Tidak digunakan. 5.302 Alokasi tambahan: di Inggris, pita 590-598 MHz juga dialokasikan untuk servis navigasi radio penerbangan dengan status primer. Semua penempatan stasiun dalam servis radionavigasi penerbangan, termasuk yang ditransfer dari pita yang berdekatan harus tunduk pada koorservisi dengan Administrasi negara-negara berikut ini: Jerman, Belgia, Denmark, Spanyol, Prancis, Irlandia, Luksemburg, Maroko, Norwegia dan Belanda. 5.303 Tidak digunakan. 5.304 Alokasi tambahan: Di Wilayah Siaran Afrika (lihat No. 5.10 sampai 5.13), pita 604-614 MHz juga dialokasikan untuk servis radio astronomi dengan status primer.

5.305 Alokasi tambahan: di China, pita 606-614 MHz juga dialokasikan untuk servis radio astronomi dengan status primer. 5.306 Alokasi tambahan: di Wilayah 1, kecuali Wilayah Siaran Afrika (lihat No. 5.10 sampai 5.13), dan di Wilayah 3, pita 608-614 MHz juga dialokasikan untuk servis radio astronomi dengan status primer. 5.307 Alokasi tambahan: di India, pita 608-614 MHz juga dialokasikan untuk servis radio astronomi dengan status primer. 5.308 Tidak digunakan. 5.309 Servis dengan kategori berbeda: di Kosta Rika, El Salvador dan Honduras, pita 614-806 MHz dialokasikan untuk servis tetap dengan status primer (lihat No. 5.33), dengan syarat tunduk kepada persetujuan yang diperoleh menurut No. 9.21. 5.310 (HPS – WRC-97) 5.311 Dalam pita frekuensi 620-790 MHz, penetapan dapat diberikan kepada stasiun-stasiun televise yang menggunakan modulasi frekuensi dalam servis satelit siaran, dengan syarat tunduk pada persetujuan antara para administrasi yang berkepentingan serta yang memiliki servis-servis yang beroperasi sesuai dengan Tabel, yang dapat terkenda dampat (Lihat Resolusi 33 (Rev. WRC-03) dan 507 (Rev. WRC-03). Stasiun-stasiun seperti ini tidak dapat menghasilkan rapat fluks daya yang melebihi nilai -129 dB (W/m2) untuk sudut-sudut kedatangan yang kurang dari 200

(Lihat Rekomendasi 705) dalam wilayah teritori negara-negara yang tidak memiliki izin administrasi negara-negara tersebut. Resolusi 545b (WRC-03) berlaku. (WRC-03) 5.312 Alokasi tambahan: di Armenia, Azerbaijan, Belarusia, Bulgaria, Federasi Ruasia, Georgia, Hongaria, Kazakstan, Moldova, Mongolia, Uzbekistan, Polandia, Kyrgyzstan, Slovakia, Republik Cheska, Rumania, Tajikistan, Turkmenistan dan Ukraina, pita 645-862 juga dialokasikan untuk servis navigasri radio penerbangan dengan status primer. (WRC-03) 5.313 (HPS – WRC-97) 5.314 Alokasi tambahan: di Austria, Italia, Moldova, Uzbekistan, Inggris dan Swaziland, pita 790-862 MHz juga dialokasikan untuk servis bergerak darat dengan status sekunder. (WRC-2000) 5.315 Alokasi alternatif: di Yunani, Italia dan Tunisia, pita 790-838 MHz juga dialokasikan untuk servis siaran dengan status primer. (WRC-2000) 5.316 Alokasi tambahan: di Jerman, Arab Saudi, Bosnia-Herzegovina, Burkina Faso, Kamerun, Pantai Gading, Kroatia, Denmark, Mesir, Finlandia, Yunani, Israel, Jamahiriya Arab Libia, Yordania, Kenya, Republik Makedonia Eks Yugoslavia, Liechtenstein, Mali, Monako, Norwegia, Belanda, Portugal, Inggris, Republik Arab Suriah, Serbia dan Montenegro, Swedia dan Switzerland, pita 790-830 MHz juga

dialokasikan untuk servis bergerak, kecuali bergerak penerbangan, dengan status primer. Akan tetapi, stasiun-stasiun servis bergerak di negara-negara yang tersebut dalam kaitan dengan tiap pita yang dirujuk dalam catatan kaki, tidak dapat menimbulkan gangguan yang merugikan, atau meminta proteksi stasiun-stasiun servis yang beroperasi sesuai dengan Tabel dalam negara-negara selain yang tersebut dalam kaitan dengan pita. (WRC-03) 5.317 Alokasi tambahan: Di Wilayah 2 (kecuali Brasil dan Amerika Serikat), pita 806-890 MHz juga dialokasikan untuk servis bergerak-satelit dengan status primer, dengan syarat tunduk kepada persetujuan yang diperoleh berdasarkan N. 9.21. Penggunaan servis ini ditujukan untuk operasi di dalam lintas batas nasional. 5.317A. Administrasi yang ingin mengimplementasikan Telekomunikasi Bergerak Internasional 2000 (IMT-2000) dapat menggunakan bagian-bagian pada pita 806-960 MHz yang dialokasikan untuk servis bergerak dengan status primer dan digunakan atau direncanakan untuk digunakan bagi sistem-sistem bergerak (lihat Resolusi 224 (WRC-2000)). Indentifikasi-identifikasi ini tidak menghalangi penggunaan pita-pita tersebut oleh aplikasi servis yang dialokasikan dan tidak menentukan prioritas dalam Peraturan Radio. (WRC-2000) 5.318 Alokasi tambahan: di Kanada, Amerika Serikat dan Meksiko, pita 849-851 MHz dan 894-896 MHz juga dialokasikan untuk servis bergerak penerbangan dengan status primer untuk korespondensi publik dengan pesawat udara. Penggunaan pita 849-851 MHz terbatas pada transmisi-transmisi dari stasiun-stasiun penerbangan dan penggunaan pita 894-896 MHz juga terbatas pada transmisi dari stasiun pesawat udara. 5.319 Alokasi tambahan: di Belarusia, Federasi Rusia dan Ukraina, pita 806-840 MHz (bumi ke ruang angkasa) dan 856-890 MHz (ruang angkasa ke bumi) juga dialokasikan untuk bergerak-satelit, kecuali bergerak penerbangan-satelit (R). Penggunaan pita-pita servis ini tidak dapat menimbulkan gangguan yang merugikan, atau meminta proteksi servis-servis negara lain yang beroperasi berdasarkan Tabel Alokasi Frekuensi dan harus tunduk pada persetujuan khusus antara para administrasi yang berkepentingan. 5.320 Alokasi tambahan: di Wilayah 3, pita 806-890 MHz dan 942-960 MHz juga dialokasikan untuk servis bergerak-satelit, kecuali bergerak penerbangan-satelit (R) dengan status primer, dengan syarat tunduk kepada persetujuan yang diperoleh menurut No. 9.21. Penggunaan pita ini terbatas pada operasi di dalam lintas batas wilayah nasional. Dalam mencapai persetujuan ini, proteksi yang tepat harus diberikan untuk servis-servis yang beroperasi berdasarkan Tabel, untuk menjamin tidak adanya gangguan yang merugikan yang diakibatkan oleh servis-servis tersebut. 5.321 Alokasi alternative: di Italia, pita 838-854 MHz dialokasikan untuk servis penyiaran dengan status primer sejak tanggal 1 Januari 1995. 5.322 Di Wilayah 1, pita 862-960 MHz, stasiun-stasiun servis penyiaran hanya dapat dioperasikan di Wilayah Siaran Afrika (lihat No. 5.10 sampai 5.13) kecuali Algeria, Mesir, Spanyol, Jamahiriya Arab Libia, Maroko, Namibia, Nigeria, Afrika Selatan,

Tanzania, Zimbabwe dan Zambia, dengan syarat tunduk kepada persetujuan No. 9.21. (WRC-2000) 5.323 Alokasi tambahan: di Armenia, Azerbaijan, Belarusia, Bulgaria, Federasi Rusia, Hongaria, Kazakstan, Moldova, Mongolia, Uzbekistan, Polandia, Kyrgyzstan, Slovakia, Republik Cheska, Rumania, Tajikistan, Turkmenistan dan Ukraina, pita 862-960 MHz juga dialokasikan untuk servis radionavigasi penerbangan dengan status primer. Penggunaan ini harus tunduk kepada persetujuan yang diperoleh berdasarkan No.9.21 dengan administrasi-administrasi yang berkepentingan dan terbatas rambu-rambu radio berbasis darat yang beroperasi pada tanggal 27 Oktober 1997 sampai dengan akhir masa hidupnya. 5.324 Tidak digunakan. 5.325 Servis dengan kategori yang berbeda: di Amerika Serikat, pita 890-942 MHz di alokasikan pada servis lokasi radio dengan status primer (lihat No. 5.33), dengan syarat tunduk kepada peraturan yang diperoleh berdasarkan No. 9.21. 5.325A Servis dengan kategori berbeda: di Amerika Serikat, pita 902-915 dialokasikan pada servis bergerak darat dengan status primer. (WRC-2000) 5.326 Servis dengan kategori yang berbeda: di Cile, pita 903-905 MHz dialokasikan untuk servis bergerak kecuali bergerak penerbangan dengan status primer, dengan syarat tunduk kepada persetujuan yang diperoleh berdasarkan No. 9.21. 5.327 Servis dengan kategori yang berbeda: di Australia, pita 915-928 MHz dialokasikan untuk servis lokasi radio dengan status primer. (lihat No. 5.33) 5.328 Penggunaan pita 960-1215 MHz oleh servis radionavigasi penerbangan dicadangkan dengan dasar penggunaan seluruh dunia untuk operasi dan pengembangan bantuan elektronik pesawat udara untuk navigasi udara dan fasilitas yang berhubungan langsung dengan basis darat. (WRC-2000) 5.328A. Stasiun-stasiun servis satelit radionavigasi dalam pita 1 164-1 215 MHz harus beroperasi sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam Resolusi 609 (WRC-03) dan tidak meminta proteksi stasiun-stasiun servis radionavigasi penerbangan pada pita 960-1 215 MHz. No. 5.43A tidak berlaku. Ketentuan No. 2.18 akan berlaku. (WRC-03) 5.328B Penggunaan pita-pita 1 164-1 300 MHz, 1 559-1 610 MHz dan 5 010-5 030 MHz oleh sistem-sistem dan jaringan dalam servis satelit radionavigasi yang untuknya koorservisi lengkap atau pemberian informasi, yang tepat, diterima oleh Biro Radio komunikasi setelah tanggal 1 Januari 2005 harus tunduk pada aplikasi ketentuan No. 9.12, 9.12A dan 9.13. Resolusi 610 (WRC-03) juga berlaku. (WRC-03) 5.329 Penggunaan servis satelit navigasri radio pada pita 1 215-1 300 MHz juga harus tunduk pada syarat bahwa tidak menimbulkan gangguan yang merugikan, tidak meminta proteksi servis radionavigasi yang berwewenang berdasarkan No. 5.331.

Selain itu, penggunaan servis satelit radionavigasi dalam pita 1 215-1 300 MHz harus tunduk pada syarat bahwa tidak menyebabkan gangguan yang merugikan servis lokasi radio. No. 5.43 tidak berlaku bagi servis lokasi radio. Resolusi 608 (WRC-03) berlaku. (WRC-03) 5.329A Penggunaan sistem dalam servis satelit radionavigasi (ruang angkasa ke ruang angkasa) yang beroperasi dalam pita-pita 1 215-1 300 MHz dan 1 559-1 610 MHz tidak ditunjukan untuki memberikan aplikasi-aplikasi servis keselamatan dan tidak menyebabkan hambatan tambahan pada sistem-sistem atau servis-servis lain yang beroperasi sesuai dengan Tabel. (WRC-2000) 5.330 Alokasi tambahan: di Angola, Arab Saudi, Bahraim, Bangladesh, Kamerun, China, Uni EmiratArab, Eritrea, Etiopia, Guyana, India, Indonesia, Republik Islam Iran, Irak, Israel, Jamahiriya Arab Libia, Jepang, Yordania, Kuwait, Lebanon, Mozambik, Nepal, Pakistan, Filipina, Qatar, Republik Arab Suriah, Somalia, Sudan, Cad, Togo dan Yemen, pita 1215-1300 MHz juga dialokasikan untuk servis tetap dan bergerak dengan status primer. (WRC-03) 5.331 Alokasi tambahan: di Algeria, Jerman, Arab Saudi, Australia, Austria, Bahrain, Belarusia, Belgium, Benin, Bosnia-Herzegovina, Brasil, Burkina Faso, Burundi, Kamerun, China, Republik Korea, Kroatia, Denmark, Mesir, Uni Emirat Arab, Estonia, Federasi Rusia, Finlandia, Prancis, Ghana, Yunani, Guinea, Equatorial Guinea, Hongaria, India, Indonesia, Republik Islam Iran, Irak, Irlandia, Israel, Yordania, Kenya, Kuwait, Republik Makedonia eks Yugoslavia, Lesotho, Latvia, Liechtenstein, Lituania, Luksemburg, Madagaskar, Mali, Mauritania, Nigeria, Norwegia, Oman, Belanda, Polandia, Portugal, Qatar, Republik Arab Suriah, Slovakia, Inggris, Serbia dan Montenegro, Slovenia, Somalia, Sudan, Sri Lanka, Afrika Selatan, Swedia, Switzerland, Thailand, Togo, Turki, Venezuela dan Vietnam, pita 1 215-1 300 MHz juga dialokasikan untuk servis radionavigasi dengan status primer. Di Kanada dan Amerika Serikat, pita 1 240-1 300 MHz juga dialokasikan untuk servis navigasiradio,dan penggunaan servis radi navigasi terbatas pada servis radionavigasi penerbangan. (WRC-03) 5.332 Pada pita 1 215-1 260 MHz, sensor-sensor aktif pesawat angkasa aktif servis eksplorasi bumi-satelit dan servis riset ruang angkasa tidak dapat menimbulkan gangguan yang merugikan, menuntut proteksi, atau menyebabkan hambatan pada operasi atau pengembangan servis lokasi radio, servis satelit radionavigasi dengan status primer. (WRC-2000) 5.333 (HPS – WRC-97) 5.334 Alokasi tambahan: di Kanada dan Amerika Serikat, pita 1 350-1 370 MHz juga dialokasikan untuk servis radionavigasi penerbangan dengan status primer. (WRC-03) 5.335 Di Kanada dan Amerika Serikat, dalam pita 1 240-1 300 MHz, sensor-sensor pesawat ruang angkasa aktif dalam servis satelit eksplorasi dan servis peneltian ruang angkasa tidak dapat menimbulkan gangguan yang merugikan, atau menyebabkan hambatan pada operasi dan pengembangan servis radionavigasi penerbangan. (WRC-97)

5.335A Dalam pita 1 260-1 300 MHz, sensor-sensor pesawat ruang angkasa aktif dalam servis eksplorasi bumi-satelit dan servis penelitian ruang angkasa tidak dapat menimbulkan gangguan yang merugikan, meminta proteksi atau menyebabkan hambatan pada operasi atau pengembangan servis lokasi radio dan servis-servis lain yang dialokasikan oleh catatan kaki dengan status primer. (WRC-2000) 5.336 Tidak digunakan. 5.337 Penggunaan pita-pita 1 300-1 350 MHz, 2 700-2 900 MHz dan 9 000-9 200 MHz oleh servis radionavigasi penerbangan tidak diperdapatkan pada radar-radar berbasis darat dan transponder-transponder pesawat udara yang terkait yang hanya hanya memancarkan frekuensi-frekuensi pita ini dan hanya pada waktu diaktifkan oleh radar-radar yang beroperasi dalam pita yang sama. 5.337A Penggunaan pita 1 300-1 350 MHz oleh stasiun bumi servis satelit radionavigasi dan oleh stasiun-stasiun servis lokasi radio tidak dapat menimbulkan gangguan yang merugikan, hambatan pada operasi dan pengembangan servis radionavigasi penerbangan. (WRC-03). 5.338 Di Azerbaijan, Mongolia, Kyrgyzstan, Slovakia, Republik Cheska, Rumania dan Turkmenistan, instalasi-instalasi servis radionavigasi yang ada dapat melanjutkan operasi dalam pita 1 350-1 400 MHz. (WRC-03) 5.339 Pita-pita 1 370-1 400 MHz, 2 640-2 655 MHz, 4 950-4 990 MHz dan 15,20-15,35 GHz juga dialokasikan untuk servis penelitian ruang angkasa (pasif) dan servis eksplorasi bumi-satelit (pasif) dengan status sekunder. 5.339A Alokasi tambahan: pita 1 390-1 392 MHz juga dialokasikan untuk servis tetap-satelit (bumi ke ruang angkasa) dengan status sekunder dan pita 1 430-1 432 MHz juga dialokasikan untuk servis tetap-satelit (ruang angkasa ke bumi) dengan dasar penggunaan sekunder. Alokasi-alokasi ini terbatas hanya pada penggunaan penggunaan feeder bagi jaringan satelit non geostastioner dalam servis bergerak-satelit dengan sambungan-sambungan servis di bawah 1 GHz. Resolusi 745 (WRC-03) berlaku. (WRC-03) 5.340 Seluruh emisi dilarang digunakan pada pita-pita berikut ini:

1 400-1 427 MHz 2 690-2 700 MHz kecuali yang ditetapkan dengan ketentuan No. 5.422 10,68-10,7 GHz kecuali yang ditetapkan dengan ketentuan No. 5.483 15,35-15,4 GHz kecuali yang ditetapkan dengan ketentuan No. 5.511 23,6-24 GHz 31,3-31,5 GHz 31,5-31,8 GHz di Wilayah 2 48,94-49,04 GHz dari stasiun pesawat udara 50,2-50,4 GHz2

2 5,340,1 Alokasi untuk servis eksplorasi bumi-satelit (pasif) dan servis riset ruang angkasa (pasif) dalam pita 50,2-50,4 GHz tidak dapat menghambat penggunaan pita yang bersebelahan oleh servis yang dialokasikan primer pada pita-pita tersebut. (WRC-97)

52,6-54,25 GHz 86-82 GHz 100-102 GHz 109,5-111,8 GHz 114,25-115 GHz 148,5-151,5 GHz 164-167 GHz 182-185 GHz 190-191,8 GHz 200-209 GHz 226-231,5 GHz 250-252 GHz (WRC-03)

5.341 Dalam pita-pita 1400-1727 MHz, 101-120 GHz dan 197-220 GHz, penelitian pasif sedang dilakukan oleh beberapa negara melalui program pencarian emisi-emisi yang sengaja dipancarkan dari sumber ekstra terestrial. 5.342 Alokasi tambahan: di Armenia, Azerbaijan, Belarusia, Bulgaria, Federasi Rusia, Uzbekistan, Kyrgystan dan Ukraina, pita 1 429-1 535 MHz juga dialokasikan untuk servis bergerak penerbangan dengan status primer secara eksklusif untuk kepentingan telemetri penerbangan di dalam wilayah teritorial nasional. Sejak tanggal 1 April 2007, penggunaan pita 1 452-1 492 MHz harus tunduk pada persetujuan di antara para administrasi yang berkepentingan. (WRC-2000) 5.343 Di Wilayah 2, penggunaan pita 1 435-1 535 MHz oleh servis bergerak penerbangan untuk telemetri memperoleh prioritas lebih daripada penggunaan-penggunaan lain oleh servis bergerak. 5.344 Alokasi alternatif: di Amerika Serikat, pita 1 452-1 525 MHz dialokasikan untuk servis tetap dan servis bergerak dengan status primer. (lihat juga No. 5.343) 5.345 Penggunaan pita 1 452-1 492 MHz oleh servis satelit siaran, dan oleh servis siaran, terbatas pada penyiaran audio digital dan harus tunduk pada ketentuan-ketentuan Resolusi 528 (WARC-92)∗ 5.346 Tidak digunakan. 5.347 Servis dengan kategori yang berbeda: di Bangladesh, Bosnia-Herzegovina, Botswana, Bulgaria, Burkina Faso, Kuba, Denmark, Mesir, Yunani, Irlandia, Italia, Mozambik, Portugal, Serbia dan Montenegro, Sri Lanka, Swaziland, Yaman dan Zimbabwe, pita 1 452-1 492 MHz dialokasikan untuk servis satelit penyiaran dan servis penyiaran dengan status sekunder sampai dengan tanggal 1 April 2007/ (WRC-03) 5.347A. Dalam pita-pita: 1 452-1 492 MHz 1 525-1 559 MHz 1 613,8-1 626,5 Mhz 2 655-2 670 MHz

∗ * Catatan Sekretariat: Reolusi ini disempurnakan oleh WRC-03

2 670-2 690 Mhz 21,4-22 GHz Resolusi 739 (WRC-03) berlaku. (WRC-03) 5.348 Penggunaan pita 1 518-1 525 MHz oleh servis bergerak-satelit harus tunduk pada persyaratan No. 9.11A. Pada pita 1 518-1 525 MHz, stasiun-stasiun servis bergerak-satelit tidak dapat meminta proteksi stasiun-stasiun servis tetap. No.5.43A tidak berlaku. (WRC-03) 5.348A Pada pita 1 518-1 525 MHz, ambang batas koordinasi dengan menggunakan level rapat fluks daya pada permukaan bumi dengan aplikasi No. 9.11A untuk stasiun-stasiun luar angkasa servis bergerak-satelit (angkasa-ke-Bumi), dalam kaitannya dengan penggunaan servis bergerak darat bagi radio bergerak khusus atau digunakan sejalan dengan jaringan telekomunikasi switch punlik (PSTN) yang beroperasi di dalam wilayah teritorial Jepang, akan menjadi 150 dB (W/m2) pada tiap pita 4 kHz untuk seluruh sudut kedatangan, di luar dari yang telah diberikan pada Tabel 5-2 Apendiks 5. Pada pita 1 518-1 525 MHz, stasiun-stasiun servis bergerak-satelit tidak dapat meminta proteksi stasiun-stasiun servis bergerak dalam wilayah teritorial Jepang. No. 5.43A tidak berlaku. (WRC-03) 5.349B Pada pita-pita 1 518-1 525 MHz, stasiun-stasiun servis bergerak-satelit tidak dapat meminta proteksi stasiun telemetri bergerak penerbangan dalam servis bergerak di dalam wilayah teritorial Amerika Serikat (lihat No. 5.343 dan 5.344) dan di negara-negara yang terdaftar dalam No. 5.43. No. 5.43A tidak berlaku. (WRC-03) 5.348C Untuk penggunaan pita-pita 1 518-1 525 MHz dan 1 668-1 675 MHz oleh servis bergerak-satelit, lihat Resolusi 225 (Rev. WRC-03). (WRC-03) 5.349 Servis dengan kategori yang berbeda: di Arab Saudi, Azerbaijam, Bahrain, Bosnia-Herzegovina, Kamerun, Mesir, Prancis, Republik Islam Iran, Irak, Israel, Kazakstan, Kuwait, Republik Makedonia eks Yugoslavia, Lebanon, Maroko, Qatar, Republik Arab Suriah, Kyrgyzstan, Rumania, Serbia dan Montenegro, Turkmenistan dan Yaman, pita 1 525-1 530 MHz dialokasikan pada servis bergerak kecuali bergerak penerbangan dengan status primer. (lihat No. 5.33). (WRC-2000) 5.350 Alokasi tambahan: di Azerbaijan, Kyrgyzstan dan Turkmenistan, pita 1 525-1 530 MHz juga dialokasikan untuk servis bergerak penerbangan dengan status primer. (WRC-2000) 5.351 Pita-pita 1 521-1 544 MHz, 1 545-1 599 MHz, 1 626-1 645,5 MHz dan 1 646,5-1 660,5 MHz tidak dapat digunakan untuk sambungan pengisi servis manapun. Sebagai perkecualian, stasiun bumi pada titik tetap yang terspesifikasi dalam servis setelit bergerak manapun dapat diberikan izin oleh administrasi untuk berkomunikasi via stasiun ruang angkasa yang menggunakan pita-pita tersebut. 5.351A Untuk penggunaan pita-pita 1 525-1 544 MHz, 1 545-1 559 MHz, 1 610-1 626,5 MHz, 1 626,5-1 645,5 MHz, 1 646,5-1 660,5 MHz, 1 980-2 010 MHz, 2 170-2 200 MHz, 2 483,5-2 500 MHz, 2 500-2 520 MHz dan 2 670-2 690 MHz oleh servis bergerak-satelit, lihat Resolusi 212 (Rev. WRC-97) dan 225 (Rev. WRC-2000)∗. (WRC-2000)

∗ * Catatan Sekretariat: Reolusi ini disempurnakan oleh WRC-03

5.352 (HPS – WRC-97) 5.352A Pada pita-pita 1 525-1 530 MHz, stasiun-stasiun servis bergerak-satelit, kecuali stasiun-stasiun servis bergerak maritim-satelit, tidak dapat menimbulkan gangguan yang merugikan atau meminta proteksi stasiun-stasiun servis tetap di Prancis dan wilayah kekuasaan Prancis di Wilayah 3, Algeria, Arab Saudi, Mesir, Guinea, India, Israel, Italia, Yordania, Kuwait, Mali, Malta, Maroko, Mauritania, Nigeria, Oman, Pakistan, Filipina, Qatar, Republik Arab Suriah, Tanzania, Vietnam dan Yemen yang akan memperoleh pemberitahuan sebelum tanggal 1 April 1998. (WRC-97) 5.353 (HPS – WRC-97) 5.353A Dalam mengaplikasikan prosedur-prosedur Bagian II Pasal 9 untuk servis satelit mobil pada pita-pita 1 530-1 544 MHz dan 1 626,5-1 645,5 MHz, prioritas harus diberikan untuk mengakomodasikan persyaratan spektrum untuk komunikasi mara bahaya, darurat dan keselamatan dari Sistem Mara Bahaya dan Keselamatan Maritim Global (GMDSS). Komunikasi mara bahaya, darurat, dan keselamatan bergerak maritim-satelit harus memperoleh akses prioritas dan ketersediaan yang bersifat segera daripada komunikasi-komunikasi bergerak-satelit lainnya yang beroperasi dalam jaringan. Sistem bergerak-satelit tidak dapat menyebabkan gangguan yang tidak dapat diterima atau menuntut proteksi komunikasi mara bahaya, darurat dan keselamatan GMDSS. Perhatian harus diberikan kepada prioritas komunikasi yang terkait dengan keselamatan pada servis bergerak-satelit lainnya. (Ketentuan Resolusi 222 (WRC-2000) akan berlaku). (WRC-2000) 5.354 Penggunaan pita -pita 1 525-1 559 MHz dan 1 626,5-1 660,5 MHz oleh servis satelit bregerak harus tunduk kepada koordinasi berdasarkan No. 9.11A. 5.355 Alokasi tambahan: di Bahrain, Bangladesh, Republik Kongo, Mesir, Eritrea, Irak, Israel, Kuwait, Lebanon, Malta, Qatar, Republik Arab Suriah, Somalia, Sudan, Cad, Togo, Yemen, pita-pita 1 540-1 559 MHz, 1 610-1 645,5 MHz dan 1 646,5-1 660 MHz juga dialokasikan pada servis tetap dengan status sekunder (WRC-03) 5.356 Penggunaan pita 1 544-1 545 MHz oleh servis bergerak-satelit (ruang angkasa ke bumi) terbatas pada komunikasi mara bahaya dan keselamatan. (lihat Pasal 31) 5.357 Transmisi pada pita 1 545-1 555 MHz dari stasiun penerbangan terestrial yang langsung ke stasiun pesawat udara, atau antara stasiun pesawat udara dalam servis bergerak penerbangan (R) juga diberikan ijin pada waktu transmisi-transmisi tersebut digunakan untuk memperpanjang atau menambah hubungan satelit ke pesawat udara. 5.357A Dalam menerapkan prosedur-prosedur Bagian II Pasal 9 untuk servis bergerak-satelit dalam pita-pita 1 545-1 555 MHz dan 1 646-1 656 MHz, prioritas harus diberikan untuk mengakomodasi persyaratan spektrum servis bergerak-satelit (R) yang menyediakan transmisi pesan dengan prioritas 1 sampai dengan 6 dalam Pasal 44. Komunikasi servis bergerak-satelit (R) penerbangan dengan prioritas 1 sampai dengan 6 dalam Pasal 44 harus memiliki akses prioritas dan ketersediaan yang bersifat segera, atau kalau diperlukan dengan tindakan pencegahan. Lebih dari

komunikasi-komunikasi bergerak-satelit lain yang berada dalam jaringan. Sistem-sistem bergerak-satelit tidak dapat mengakibatkan interferensi yang tidak dapat diterima pada, atau meminta proteksi dari komunikasi servis bergerak-satelit (R) penerbangan dengan prioritas 1 sampai dengan 6 dalam Pasal 44. Perhatian harus diberikan dari prioritas komunikasi yang terkait dengan keselamatan dalam servis bergerak-satelit lain. (Ketentuan Resolusi 222b (WRC-2000) akan berlaku.) (WRC-2000) 5.358 (HPS – WRC-97) 5.359 Alokasi tambahan: di Jerman, Arab Saudi, Armenia, Austriaa, Azerbaijan, Belarusia, Benin, Bosnia-Herzegovina, Bulgaria, Kamerun, Spanyol, Federasi Rusia, Prancis, Gabon, Georgia, Yunani, Guinea-Bissau, Hongaria, Jamihiriya Arab Libia, Yordania, Kazakstan, Kuwait, Lebanon, Lituania, Mauritania, Moldova, Mongolia, Uganda, Uzbekistan, Pakistan, Polandia, Republik Arab Suriah, Kyrgyzstan, Republik Rakyat Demokrasi Korea, Rumania, Swaziland, Tajikistan, Tanzania, Tunisia, Turkmenistan dan Ukraina, pita-pita 1 550-1 559 MHz, 1 610-1 645,5 MHz dan 1 646,5-1 660 MHz juga dialokasikan untuk servisa tetap dengan status primer. Administrasi-administrasi diminta untuk melakukan segala upaya untuk mencegah implementasi stasiun-stasiun servis tetap pada pita tersebut. (WRC-03) 5.360 sampai 5.362 (HPS – WRC-97) 5.362A Di Amerika Serikat, pita-pita 1 555-1 559 MHz dan 1 656,5-1 660,5 MHz, servis bergerak penerbangan-satelit (R) harus memberikan akses prioritas dan ketersediaan yang bersifat segera, bilamana diperlukan tindakan pencegahan, lebih daripada komunikasi bergerak-satelit lainnya yang beroperasi di dalam jaringan. Sistem-sistem bergerak-satelit tidak dapat mengakibatkan interferensi yang tidak dapat ditermina, atau meminta proteksi servis bergerak penerbangan-satelit (R) dengan prioritas 1 sampai 6 dalam Pasal 44. Perhatian harus diberikan dari prioritas komunikasi yang terkait dengan keselamatan dalam servis bergerak-satelit lain. (WRC-97) 5.362B Alokasi tambahan: Pita 1 559-1 610 MHz juga dialokasikan untuk servis tetap dengan dasar penggunaan primer sampai dengan tanggal 1 Januari 2005 di Jerman, Armenia, Azerbaijan, Belarusia, Benin, Bosnia-Herzegovina, Bulgaria, Spanyol, Federasi Ruasia, Prancis, Gabon, Georgia, Yunani, Guinea, Guinea-Bissau, Hongaria, Kazakstan, Lituania, Moldova, Mongolia, Nigeria, Uganda, Uzbekistan, Pakistan, Polandia, Kyrgyzstan, Republik Rakyat Demokrasi Korea, Rumania, Senegal, Swaziland, Tajikistan, Tanzania, Turkmenistan dan Ukraina dan sampai dengan tanggal 1 Januari 2010 di Arab Saudi, Kamerun, Jamahiriya Arab Libia, Yordania, Kuwait, Lebanon, Mali, Mauritania, Republik Arab Suriah dan Tunisia. Setelah tanggal-tanggal tersebut, servis tepat dapat melanjutkan operasi dengan status sekunder sampai dengan tanggal 1 Januari 2015, pada saat itu alokasi ini tidak akan berlaku. Administrasi-administrasi diminta untuk melakukan segala langkah yang diperlukan untuk melindungi servis satelit radionavigasi dan servis radionavigasi penerbangan serta tidak mengijinkan penetapan frekuensi baru untuk sistem servis tetap pada pita ini. (WRC-03)

5.362C Alokasi tambahan: di Bahrain, Bangladesh, Republik KOngo, Mesir, Eritrea, Irak, Israel, Yordania, Kuwait, Lebanon, Malta, Maroko, Qatar, Republik Arab Suriah, Somalia, Sudan, Cad, Togo, Yaman, pita 1 559-1 610 MHz juga dialokasikan pada servis tetap dengan status sekunder sampai dengan tanggal 1 Januari 2015, yang pada saat itulah alokasi ini tidak berlaku lagi. Administrasi-administrasi diminta untuk melakukan segala langkah praktis untuk melindungi servis satelit radionavigasi dan tidak mengijinkan penetapan frekuensi baru untuk sistem servis tetap pada pita ini. (WRC-2000) 5.363 Alokasi alternatif: di Swedia, pita 1 590-1 626,5 MHz juga dialokasikan untuk servis radionavigasi penerbangan dengan status primer. 5.364 Penggunaan pita 1 610-1 626,5 MHz oleh servis bergerak-satelit (bumi ke ruang angkas) dan servis satelit penentuan radio (bumi ke ruang angkasa) harus tunduk pada koorservisi berdsasarkan No. 9.11A. Stasiun bumi bergerak yang beroperasi baik di salah satu servis-servis pada pita ini tidak dapat menghasilkan rapat e.i.r.p. puncak yang melebihi -15dB (W/4 kHz) di dalam bagian pita yang digunakan oleh sistem-sistem yang beroperasi sesuai dengan ketentuan No. 5.366 (yang mengacu pada No. 4.10), kecuali apabila disetujui oleh administrasi-administrasi yang terkena dampak. Pada bagian di mana sistem-sistem tersebut tidak beroperasi, rapat e.i.r.p rata-rata stasiun bumi bergerak tidak dapat melebihi -3dB (W/4 kHz). Stasiun-stasiun servis bergerak-satelit tidak dapat meminta proteksi stasiun-stasiun servis radionavigasi penerbangan, stasiun-stasiun yang beroperasi sesuai dengan ketentuan-ketentuan pada No. 5.366 dan stasiun-stasiun servis yang beroperasi sesuai dengan ketentuan-ketentuan pada No. 5.359. Administrasi-administrasi yang bertanggungjawab pada koordinasi jaringan bergerak-satelit akan melakukan segala langkah praktis untuk menjamin stasiun-stasiun beroperasi sesuai dengan ketentuan-ketentuan pada No. 5.366. 5.365 Penggunaan pita 1 613,8-1 626,5 MHz oleh servis bergerak-satelit (ruang angkasa ke bumi) harus tunduk pada koordinasi sesuai dengan No. 9.11A. 5.366 Pita 1 610-1 626,5 MHz dicadangkan dengan dasar penggunaan seluruh dunia untuk penggunaan dan pengembangan bantuan elektronik pesawat udara untuk navigasi udara dan fasilitas yang berhubungan langsung dengan basis darat. Penggunaan satelit tersebut harus tunduk kepada persetujuan yang diperoleh berdasarkan No. 9.21. 5.367 Alokasi tambahan: Pita-pita 1 610-1 626,5 MHz dan 5 000-5 150 MHz juga dialokasikan untuk servis bergerak penerbangan-satelit (R) dengan status primer dan tunduk pada persetujuan yang diperoleh berdasarkan No. 9.21. 5.368 Sehubungan dengan servis satelit penentu radio dan servis bergerak-satelit, ketentuan-ketentuan No. 4.10 tidak berlaku pada pita 1 610-1 626,5 MHz, dengan pengecualian servis satelit radionavigasi penerbangan. 5.369 Servis dengan kategori yang berbeda: di Angola, Australia, Burundi, China, Eritrea, Etiopia, India, Republik Islam Iran, Israel, Jamihiriya Arab Libia, Lebanon, Liberia, Madagaskar, Mali, Pakistan, Papua Nugini, Republik Arab Suriah, Republik Demokrasi Kongo, Sudan, Swaziland, Togo da Zambia, pita 1 610-1 626,5 MHz

dialokasikan untuk servis satelitpenentu radio (Bumi-ke-angkasa) dengan status primer (lihat No. 5.33), tunduk pada persetujuan uamg diperoleh menurut Np. 9.21 dari negara-negara yang tidak terdaftar pada ketentuan-ketentuan ini. (WRC-03) 5.370 Servis dengan kategori yang berbeda: di Venezuela, alokasi untuk servis satelit penentu radio pada pita 1 610- 1 626,5 MHz (bumi ke ruang angkasa) dengan status sekunder. 5.371 Alokasi tambahan: di Wilayah 1, pita-pita 1 610-1 626,5 MHz (Bumi-ke-angkasa) dan 2 483,5-2 500 MHz (angkasa-ke-Bumi) juga dialokasikan untuk servis satelit penentu radio dengan status sekunder, yang tunduk pada persetujuan yang diperoleh berdasarkan No. 9.21. 5.372 Gangguan yang merugikan tidak dapat ditimbulkan pada stasiun-stasiun servis radio astronomi yang menggunakan pita 1 610-1 613,8 MHz oleh stasiun-stasiun servis satelit penentu radio dan bergerak-satelit (No. 29.13 berlaku) 5.373 Tidak digunakan 5.373A (HPS-WRC-97) 5.374 Stasiun bumi bergerak dalam servis bergerak-satelit yang beroperasi pada pita 1 631.5-1 634.5 MHz dan 1 656.5-1 660 Mhz tidak akan menyebabkan gangguan yang membahayakan bagi stasiun-stasiun dalam servis-servis tetap di negara-negara yang termasuk dalam daftar No. 5.359. (WRC-97) 5.375 Penggunaan pita 1 654.5-1 646.5 MHz oleh servis bergerak-satelit (Bumi-ke-angkasa) dan bagi hubungan antar satelit dibatasi untuk komunikasi mara bahaya dan panggilan. (lihat Pasal 31) 5.376 Transmisi di pita 1 646.5- 1 656.5 MHz dari stasiun-stasiun penerbangan teresterial langsung ke stasiun-stasiun pesawat udara atau antar stasiun-stasiun pesawat udara, dalam servis bergerak penerbangan ( R ) juga diizinkan apabila transmisi tersebut digunakan untuk memperluas atau menambah hubungan satelit ke pesawat udara.

5.376A Stasiun-stasiun bumi bergerak yang beroperasi pada pita 1 660-1 660.5 MHz tidak boleh menyebabkan gangguan yang merugikan bagi stasiun-stasiun di servis radio astronomi. (WRC-97)

5.377 (HPS - WRC-03) 5.378 Tidak digunakan 5.379 Alokasi tambahan: di Bangladesh, India, Indonesia, Nigeria dan Pakistan, pita 1 660.5-1 668.4 MHz juga dialokasikan bagi servis bantuan metereologi dengan kategori jenis sekunder. 5.379A Administrasi didesak untuk menyediakan perlindungan yang mudah dipraktekkan di pita 1 660.5-1 668.4 MHz bagi penelitian radio astronomi di masa yang akan datang, khususnya dengan mengurangi transmisi udara-ke-darat dalam

servis bantuan metereologi di pita 1 664.4-1 668.4 MHz dan secepat mungkin diwujudkan. 5.379B Penggunaan pita 1 668-1 675 MHz oleh servis bergerak-satelit harus dikoordinasikan dengan butir 9.11A. (WRC-03) 5.379C Untuk memproteksi servis radio astronomi di pita 1 668-1 670 MHz, nilai kumpulan rapat fluks daya yang diproduksi oleh stasiun bumi bergerak dalam jaringan servis bergerak-satelit yang beroperasi di pita ini tidak boleh melebihi –181 dB(W/m2) di 10 MHz dan −194 dB(W/m2) di setiap 20 kHz di setiap stasiun radio astronomi manapun yang terdaftar dalam Master International Frequency Register, untuk lebih dari 2% dari periode integrasi 2 000 s.(WRC-03) 5.379D Untuk membagi pita 1 668- 1 675 MHz antara servis bergerak-satelit dan servis penelitian tetap, bergerak dan ruang angkasa (pasif), Resolusi 744 (WRC-03) harus diaplikasikan. (WRC-03) 5.379E Di pita 1 668.4-1 657 MHz, stasiun-stasiun servis bergerak-satelit tidak boleh menyebabkan gangguan yang membahayakan bagi stasiun-stasiun servis bantuan metereologi di China, Republik Islam Iran, Jepang dan Uzbekistan. Di pita 1 668.4-1 675 MHz, administrasi-administrasi didesak untuk mengimplementasikan sistim-sistim baru di servis pembantu metereologi dan disarankan untuk memindahkan pengoperasian servis bantuan metereologi yang ada ke pita lain dan sesegera mungkin diwujudkan. (WRC-03)

5.380 Pita-pita 1 670-1 675 MHz dan 1 800-1 805 MHz dimaksudkan untuk digunakan oleh administrasi-administrasi yang ingin mengimplementasikan korenpondensi penerbangan publik, secara mendunia. Penggunaan pita 1 670-1 675 MHz oleh stasiun-stasiun di sistim-sistim bagi korespondensi publik dengan pesawat udara terbatas bagi transmisi-transmisi dari stasiun-stasiun penerbangan dan penggunaan pita 1 800-1 805 MHz terbatas bagi transmisi-transmisi dari stasiun-stasiun pesawat udara. 5.380A Di pita1 670-1 675 MHz, stasiun-stasiun di servis bergerak-satelit tidak boleh menyebabkan gangguan yang merugikan ataupun menghalangi pengembangan stasiun-stasiun bumi yang ada di servis satelit metereologi sebagaimana yang tercantum dalam hubungannya dengan Resolusi 670 (WRC-03) 5.381 Alokasi tambahan: di Afghanistan, Costa Rica, Kuba, India, Iran (Republik Islam) dan Pakistan, pita 1 690-1 700 MHz juga dialokasikan bagi servis tetap dan bergerak, kecuali servis bergerak penerbangan dengan kategori jenis primer. (WRC-03) 5.382 Servis dengan kategori berbeda: di Arab Saudi, Armenia, Azerbaijan, Bahrain, Belarusia, Bosnia dan Herzegovina, Bulgaria, Republik Kongo, Mesir, Uni Emirat Arab, Eritrea, Etiopia, Federasi Rusia, Guinea, Hongaria, Irak, Israel, Yordania, Kazakhstan, Kuwait, Bekas Republik Macedonia Yugoslavia, Libanon, Mauritania, Moldova, Mongolia, Oman, Uzbekistan, Polandia, Qatar, Republik Arab Siria, Kyrgyzstan, Rumania, Serbia dan Montenegro, Somalia, Tajikistan, Tanzania, Turmenistan, Ukraina dan Yaman, pita 1 690-1 700 MHz bagi servis tetap dan

bergerak, kecuali servis bergerak penerbangan dialokasikan dengan kategori jenis primer (lihat No. 5.33), dan di Republik Demokratik Rakyat Korea pita 1 690-1 700 MHz bagi servis tetap dialokasikan dengan kategori jenis primer (lihat No. 5.33) dan bagi servis bergerak kecuali servis bergerak penerbangan dengan kategori jenis sekunder. (WRC-03) 5.383 Tidak digunakan 5.384 Alokasi tambahan: di India, Indonesia dan Jepang, pita 1 700-1 710 MHz juga dialokasikan untuk dinas penelitian ruang angkasa (angkasa-ke-Bumi) dengan kategori jenis primer. (WRC-97) 5.384A Pita-pita atau porsi dari pita-pita, 1 710-1 885 MHz dan 2 500-2 690 MHz, diidentifikasikan agar digunakan oleh administrasi-administrasi yang ingin menerapkan Telekomunikasi Bergerak Internasional-2000 (IMT-2000) dalam hubungannya dengan Resolusi 223 (WRC-2000). Identifikasi ini tidak menghalangi penggunaan pita-pita ini oleh setiap aplikasi servis-servis yang dialokasikan dan yang tidak diprioritaskan dalam Peraturan Radio (WRC-2000). 5.385 Alokasi tambahan: pita 1 718.8-1 722.2 MHz juga dialokasikan bagi servis radio astronomi dengan kategori jenis sekunder bagi pengamatan garis spektral. (WRC-2000) 5.386 Alokasi tambahan: pita 1 750-1 850 MHz juga dialokasikan bagi pengoperasian ruang angkasa (Bumi-ke-Angkasa) dan servis-servis penelitian ruang angkasa (Bumi-ke-angkasa) di Wilayah 2, di Australia, Guam, India, Indonesia dan Jepang dengan kategori jenis primer, dan berdasarkan pada persetujuan yang tercantum dalam No. 9.21, khususnya yang berhubungan dengan system-sistem hambur troposferik atau troposcatter.(WRC-03) 5.387 Alokasi tambahan: di Azerbaijan, Belarusia, Georgia, Kazakstan, Mongolia, Kyrgyzstan, Slowakia, Rumania, Tajikistan dan Turkmenistan, pita 1 770-1 790 MHz juga dialokasikan bagi servis satelit metereologi dengan kategori jenis primer, dan berdasarkan pada persetujuan yang tercantum dalam No. 9.21. (WRC-03) 5.388 Pita-pita 1 885-2 025 MHz dan 2 110-2 200 MHz dimaksudkan untuk digunakan secara global oleh administrasi-administrasi yang ingin menerapkan Telekomunikasi Bergerak Internasional-2000 (IMT-2000). Penggunaan semacam ini tidak menghalangi penggunaan pita-pita ini oleh servis-servis lainnya yang dialokasikan. Pita-pita harus tersedia bagi IMT-2000 dalam hubungannya dengan Resolusi 212 (Rev.WRC-97). (Lihat juga Resolusi 223 (WRC-2000)). (WRC-2000) 5.388A Di wilayah 1 dan 3, pita-pita 1 885-1 980 MHz, 2 010-2 025 MHz dan 2 110-2 170 MHz dan, di wilayah 2, pita-pita 1 885-1 980 MHz dan 2 110-2 160 MHz bisa digunakan oleh stasiun-stasiun wahana ketinggian tinggi sebagai stasiun induk untuk menyediakan Telekomunikasi Bergerak Internasional-2000 (IMT-2000) dalam hubungannya dengan Resolusi 221 (Rev.WRC-03). Penggunaannya oleh aplikasi IMT-2000 yang menggunakan stasiun wahana ketinggian tinggi (HAPS) sebagai stasiun induk tidak menghalangi penggunaan pita-pita ini oleh setiap stasiun di servis-

servis yang dialokasikan dan yang tidak diprioritaskan dalam Peraturan Radio. (WRC-03) 5.388B Di Aljazair, Arab Saudi, Bahrain, Benin, Burkina Faso, Kamerun, Komoro, Pantai Gading, China, Kuba, Jibouti, Mesir, Uni Emirat Arab, Eritrea, Etiopia, Gabon, Ghana, India, Republik Islam Iran, Israel, Jamahiriya Arab Libia, Yordania, Kenya, Kuwait, Mali, Maroko, Mauritania, Nigeria, Oman, Uganda, Qatar, Republik Arab Syria, Senegal, Singapura, Sudan, Tanzania, Chad, Togo, Tunisia, Yaman, Zambia dan Zimbabwe, dengan tujuan memproteksi servis-servis tetap dan bergerak, termasuk stasiun-stasiun IMT-2000 bergerak, di teritori mereka dari gangguan co-kanal, stasiun ketinggian tinggi (HASP) yang beroperasi sebagai sebuah stasiun induk IMT-2000 di negara-negara tetangga, di pita-pita yang merujuk pada in No. 5.388A, tidak boleh melampaui rapat fluks daya co-kanal sebesar -127 dB(W/(m2 · MHz)) di atas permukaa Bumi diluar perbatasan-perbatasan negara kecuali ada perjanjian tertentu dari administrasi yang terkena dampak disediakan dengan notifikasi dari HAPS. (WRC-03) 5.389 Tidak digunakan 5.389A Penggunaan pita-pita 1 980-2 010 MHz dan 2 170-2 200 MHz oleh servis bergerak-satelit harus didasarkan pada koordinasi di bawah No. 9.11A dan ketentuan-ketentuan Resolusi 716 (WRC-95)3. Penggunaan pita-pita ini tidak boleh dimulai sebelum 1 Januari 2000; akan tetapi penggunaan pita 1 980-1 990 MHz di Wilayah 2 tidak boleh dimulai sebelum 1 Januari 2005. 5.389B Penggunaan pita 1 980-1 990 MHz oleh servis bergerak-satelit tidak boleh menyebabkan gangguan yang merugikan bagi atau menghalangi pengembangan servis-servis tetap dan bergerak di Argentina, Brazil, Kanada, Chili, Ekuador, dan Amerika Serikat, Honduras, Jamaika, Meksiko, Peru, Suriname dan Tobago, Uruguay dan Venezuela. 5.389C Penggunaan pita-pita 2 010-2 025 MHz dan 2 160-2 170 MHz di Wilayah 2 oleh servis bergerak-satelit tidak boleh dimulai sebelum 1 Januari 2002 dan harus didasarkan pada koordinasi yang tercantum pada No. 9.11A dan pada ketentuan-ketentuan Resolusi 716 (WRC-95)*. (WRC-97) 5.389D (HPS-WRC-03) 5.389E Penggunaan pita-pita 2 010-2 025 MHz dan 2 160-2 170 MHz oleh servis bergerak-satelit di Wilayah 2 tidak boleh menyebabkan gangguan yang merugikan bagi atau menghalangi pengembangan servis-servis tetap dan bergerak di Wilayah 1 dan 3. 5.389F Di Aljazair, Benin, Cape Verde, Mesir, Iran (Republik Islam), Mali, Republik Arab Syria dan Tunisia, penggunaan pita-pita 1 980-2 010 MHz dan 2 170-2 200 MHz oleh dinas bergerak-satelit tidak boleh menyebabkan gangguan yang merugikan bagi servis-servis tetap dan bergerak, atau menghambat pengembangan servis-servis

* Catatan Sekretariat: Resolusi ini disempurnakan oleh WRC-2000

tersebut sebelum 1 Januari 2005, atau tidak juga bagi servis yang meminta proteksi terlebih dahulu dari servis sebelumnya. (WRC-2000) 5.390 Di Argentina, Brasil, Chili, Kolombia, Kuba, Ekuador, Suriname dan Uruguay, penggunaan pita-pita 2 010-2 025 MHz dan 2 160-2 170 Mhz oleh servis-servis bergerak-satelit tidak boleh menyebabkan gangguan yang merugikan bagi stasiun-stasiun di servis-servis tetap dan bergerak sebelum 1 Januari 2005. Setelah tanggal ini, penggunaan pita-pita ini harus didasarkan pada koordinasi yang tercantum pada No 9.11A dan pada ketentuan-ketentuan Resolusi 716 (WRC-95)*. (WRC-2000) 5.391 Dalam membuat ketetapan bagi servis bergerak di pita-pita 2 025-2 110 MHz dan 2 200-2 290 MHz, administrasi-administrasi tidak dapat memperkenalkan sistim kerapatan tinggi (high density) bergerak sebagaimana dijelaskan dalam Rekomendasi ITU-R SA.1154, dan harus merujuk pada Rekomendasi tersebut dalam pengenalan setiap tipe sistim bergerak lainnya. (WRC-97) 5.392 Administrasi-administrasi diminta sesegera mungkin untuk mengambil tindakan-tindakan praktis untuk meyakinkan bahwa transmisi-transmisi angkasa-ke-angkasa antara dua satelit non-geostasioner atau lebih, dalam penelitian ruang angkasa, pengoperasian ruang angkasa dan servis eksplorasi bumi-satelit di pita-pita 2 025-2 110 MHz dan 2 200-2 290 MHz, tidak boleh menyebabkan halangan bagi transmisi-transmisi Bumi-ke-angkasa, angkasa-ke-Bumi dan angkasa-ke-angkasa lainnya di dinas-dinas tersebut dan di pita-pita tersebut antara satelit geostasioner dan non-geostasioner. 5.329A Alokasi tambahan: di Federasi Rusia, pita 2 160-2 200 MHz juga dialokasikan bagi servis penelitian angkasa (angkasa-ke-Bumi) dengan kategori jenis primer sampai 1 Januari 2005. Stasiun-stasiun di servis penelitian angkasa tidak boleh menyebabkan gangguan yang merugikan bagi, atau tidak boleh menyatakan mendapat proteksi dari, stasiun-stasiun servis tetap dan bergerak yang beroperasi di pita frekuensi ini. 5.393 Alokasi tambahan: di Amerika Serikat, India dan Meksiko, pita 2 310-2 360 MHz juga dialokasikan bagi servis penyiaran-satelit (suara) dan servis penyiaran suara pelengkap dengan kategori jenis primer. Penggunaan semacam itu terbatas bagi penyiaran audio sistim digital dan harus berdasarkan pada ketentuan-ketentuan Resolusi 528 (WARC-92)*, dengan pengecualian resolves 3 dalam kaitannya dengan pembatasan sistim penyiaran-satelit di atas 25 MHz. (WRC-2000) 5.394 Di Amerika Serikat, pita 2 300-2 390 MHz oleh servis bergerak penerbangan bagi telemetri digunakan dengan kategori jenis primer terhadap penggunaan-penggunaan lainnya oleh servis-servis bergerak. 5.395 Di Prancis dan Turki, pita 2 310-2 360 MHz oleh servis bergerak penerbangan bagi telemetri digunakan dengan kategori jenis primer terhadap penggunaan-pengunaan lainnya oleh servis bergerak. (WRC-03)

* Catatan Sekretariat: Reolusi ini disempurnakan oleh WRC-03

5.396 Stasiun-stasiun angkasa bagi servis penyiaran bergerak di pita 2 310-2 360 MHz yang beroperasi berdasarkan pada No. 5.393 yang mempengaruhi servis-servis yang dialokasikan di negara-negara lain harus dikoordinasikan dan dicatat berdasarkan pada Resolusi 33 (Rev.WRC-97)*. Stasiun-stasiun penyiaran tambahan harus merujuk pada koordinasi bilateral dengan negara-negara tetangga sebelum digunakan. 5.397 Servis dengan kategori berbeda: di Prancis, pita 2 450-2 500 MHz dialokasikan dengan kategori jenis primer bagi dinas radiolokasi (lihat No. 5.33). Penggunaan semacam itu merujuk pada kesepakatan dengan administrasi-administrasi yang memiliki servis yang beroperasi atau yang direncanakan akan beroperasi sesuai dengan Tabel Alokasi Frekuensi yang mungkin akan terpengaruh oleh penggunaan tersebut. 5.398 Dalam hal servis radiopenentu-satelit (radiodetermination-satellite) di pita 2 483.5-2 500 MHz, ketentuan-ketentuan No. 4.10 tidak berlaku. 5.399 Di Wilayah 1, di negara-negara di luar daftar yang ada di No. 5.400, gangguan yang merugikan tidak harus terjadi bagi, atau proteksi tidak boleh diminta dari, stasiun-stasiun servis radioalokasi oleh stasiun-stasiun servis radiopenentu satelit. 5.400 Kategori dinas yang berbeda: di Angola, Australia, Banglades, Burundi, China, Eritrea, Etiopia, India, Iran (Republik Islam), Jamahiriya Arab Libia, Libanon, Liberia, Madagaskar, Mali, Pakistan, Papua Nugini, Republik Demokratik Kongo, Republik Arab Siria, Sudan, Swaziland, Togo dan Zambia, alokasi pita 2 483.5-2 500 MHz bagi dinas radiopenentu satelit (angkasa-ke-Bumi) dengan kategori jenis primer (lihat No. 5.33), berdasarkan pada kesepakatan yang ditetapkan di No. 9.21 dari negara-negara yang tidak termasuk dalam ketentuan ini. (WRC-03) 5.401 Tidak digunakan 5.402 Penggunaan pita 2 483.5-2 500 MHz oleh bergerak-satelit dan servis radiopenentu satelit merujuk pada koordinasi No. 9.11A. Administrasi-administrasi diminta sesegera mungkin untuk mengambil langkah praktis untuk mencegah gangguan yang merugikan bagi servis radio astronomi dari emisi-emisi pita 2 483.5-2 500 MHz, terutama yang disebabkan oleh radiasi harmonik kedua yang bisa jatuh pada pita 4 990-5 000 MHz yang dialokasikan bagi servis radio astronomi di seluruh dunia. 5.403 Berdasarkan pada kesepakatan yang ditetapkan di No. 9.21, pita 2 520-2 535 MHz (sampai 1 Januari 2005 pita 2 500-2 535 MHz) bisa juga digunakan untuk bergerak-satelit (angkasa-ke-Bumi), kecuali bergerak penerbangan-satelit, servis-servis yang wilayah operasinya terbatas pada wilayah nasional. Ketetapan-ketetapan No. 9.11A berlaku.

5.404 Alokasi tambahan: di India dan Republik Islam Iran (Republik Islam), pita 2 500-2 516.5 MHz bisa juga digunakan untuk dinas radiopenentu satelit (angkasa-ke-Bumi), bagi pengoperasian yang terbatas pada batas-batas wilayah nasional, berdasarkan pada kesepakatan yang ditetapkan di No. 9.21. 5.405 Alokasi tambahan: di Prancis, pita 2 500-2 550 MHz juga dialokasikan pada servis radioalokasi dengan kategori jenis primer. Penggunaan tersebut berdasarkan pada kesepakatan dengan administrasi-administrasi yang memiliki servis yang beroperasi atau direncakan beroperasi sesuai dengan Tabel, yang mungkin terpengaruh oleh penggunaan tersebut. 5.406 Tidak digunakan. 5.407 Di pita 2 500-2 520 MHz, rapat fluks-daya (power of flux density) di permukaan Bumi dari stasiun-stasiun angkasa yang beroperasi di dinas bergerak-satelit (angkasa-ke-Bumi) tidak boleh melampaui -152 dB(W/(m2 . 4 kHz)) di Argentina, kecuali apabila disepakati oleh administrasi-administrasi yang bersangkutan. 5.408 (HPS-WRC-2000) 5.409 Administrasi-administrasi harus membuat segala usaha praktis untuk menghindari pengembangan sistem-sistem hambur troposferik (tropospheric scatter systems) di pita 2 500-2 690 MHz. 5.410 Pita 2 500-2690 MHz bisa digunakan untuk sistem-sistem hambur troposferik di Wilayah 1, berdasarkan pada kesepakatan yang ditetapkan di No. 9.21. 5.411 Saat merencanakan hubungan relay radio hambur troposferik yang baru di pita 2 500-2 690 MHz, semua tindakan-tindakan yang mungkin harus diambil, untuk menghindari terjadinya pengarahan antena dari hubungan-hubungan ini ke arah orbit satelit geostasioner. 5.412 Alokasi alternatif: di Azerbaijan, Bulgaria, Kyrgyzstan, dan Turkmenistan, pita 2 500 MHz dan 2 690 MHz dialokasikan bagi servis-servis bergerak dan tetap, kecuali servis bergerak penerbangan dengan kategori jenis primer. (WRC-2000) 5.413 Dalam perancangan sistim pada servis penyiaran-satelit di pita-pita antara 2 500 MHz dan 2 690 MHz, administrasi-administrasi diminta sesegera mungkin untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk melindungi servis radio astronomi di pita 2 690-2 700 MHz. 5.414 Alokasi pita frekuensi 2 500-2 520 MHz pada servis bergerak-satelit (angkasa-ke-Bumi) harus diberlakukan secara efektif pada 1 Januari 2005 dan harus merujuk pada koordinasi di No. 9.11A. 5.415 Penggunaan pita-pita 2 500-2 690 MHz di Wilayah 2 dan 2 500-2 535 MHz dan 2 655-2 690 MHz di Wilayah 3 oleh servis tetap-satelit dibatasi bagi sistem-sistem nasional dan regional, berdasarkan pada kesepakatan yang ditetapkan di No. 9.21, dengan memberikan perhatian khusus pada servis penyiaran-satelit di Wilayah 1.

Dalam arah angkasa-ke-Bumi, rapat fluks-daya (power flux density) di permukaan Bumi tidak boleh melebihi nilai yang diberikan pada Pasal 21, Tabel 21.4. 5.415A Alokasi tambahan: di India dan Jepang, berdasarkan pada kesepakatan yang ditetapkan pada No. 9.21, pita 2 515-2 535 MHz dapat juga digunakan bagi servis bergerak penerbangan-satelit (angkasa-ke-Bumi) bagi pengoperasian yang terbatas di wilayah perbatasan nasional negara-negara tersebut. (WRC-2000) 5.416 Penggunaan pita 2 520-2 670 MHz oleh servis penyiaran-satelit terbatas pada sistem-sistem nasional dan regional untuk penerimaan komunitas, dan berdasarkan pada kesepakatan yang ditetapkan di No. 9.21. (WRC-03) 5.417 (HPS-WRC-2000) 5.417A Dalam melaksanakan ketentuan No. 5.418, di Republik Korea dan Jepang, resolves 3 dari Resolusi 528 (Rev.WRC-03) dibuat sederhana agar mempermudah servis penyiaran-satelit (suara) dan servis penyiaran teresterial pelengkap untuk mendapatkan tambahan pengoperasian dengan kategori jenis primer di pita 2 605-2 630 MHz. Penggunaan ini dibatasi bagi sistem-sistem yang ingin melakukan penyiaran secara nasional. Suatu administrasi yang termasuk dalam daftar dalam ketentuan ini tidak boleh menggunakan dua frekuensi sekaligus secara bersamaan, satu berada di bawah ketentuan ini, lainnya berada di bawah ketentuan No. 5.416. Ketentuan No. 5.416 dan Tabel 21-4 Pasal 21 tidak berlaku. Penggunaan sistem-sistem satelit non-geostasioner dalam servis penyiaran-satelit (suara) di pita 2 605-2 630 MHz berdasarkan pada ketentuan-ketentuan dari Resolusi 539 (Rev. WRC-03). Rapat fluks-daya di atas permukaan Bumi yang diproduksi oleh emisi-emisi dari stasiun angkasa servis penyiaran-satelit geostasioner (suara) yang beroperasi di pita 2 605-2 630 MHz di mana informasi koordinasi Apendiks 4, atau informasi notifikasi telah diterima setelah 4 Juli 2003, bagi semua kondisi dan bagi semua metode modulasi, tidak boleh melebihi batas-batas sebagai berikut: _130 dB(W/(m2 . MHz)) bagi 0 ° ≤ Ө ≤ 5 ° _ 130. 0.4 (Ө — 5) dB(W/(m2 . MHz)) bagi 5 ° ≤ Ө ≤ 25 ° – 122 dB(W/(m2 . MHz)) bagi 25 ° ≤ Ө ≤ 90 ° di mana Ө adalah sudut datang dari gelombang yang tiba-tiba datang di atas bidang horizontal, dalam derajat. Batas-batas ini bisa dilewati pada wilayah setiap negara yang administrasinya sudah menyepakatinya. Dalam hal jaringan-jaringan dinas penyiaran-satelit (suara) Republik Korea, sebagai sebuah pengecualian terhadap batas-batas di atas, nilai dari rapat fluks-daya di − 122 dB(W/(m2 . MHz)) harus digunakan sebagai nilai ambang (threshold) yang ditetapkan pada No. 9.11 di area seluas 1 000 km di sekitar wilayah administrasi yang mendaftarkan sistem-sistem servis penyiaran-satelit, bagi sudut-sudut datang yang lebih dari 35°. (WRC-03) 5.417B Di Republik Korea dan Jepang, penggunaan pita 2 605-2 630 MHz oleh sistem satelit non-geostasioner di servis penyiaran-satelit (suara), merujuk pada No. 5.417A, di mana informasi koordinasi Apendiks 4, atau informasi notifikasi, telah diterima setelah 4 Juli 2003, harus berdasarkan pada aplikasi ketentuan-ketentuan

yang ada pada No. 9.12A, dalam kaitannya dengan jaringan satelit geostasioner di mana informasi koordinasi Apendiks 4, atau informasi notifikasi, telah diterima sebelum 5 Juli 2003. (WRC-03) 5.417C Penggunaan pita 2 605-2 630 MHz oleh sistem-sistem satelit non-geostasioner di servis penyiaran-satelit (suara), yang merujuk pada No. 5.417A di mana informasi koordinasi Apendiks 4, atau informasi notifikasi, telah diterima setelah 4 Juli 2003, harus berdasarkan pada aplikasi ketentuan-ketentuan di No. 9.12. (WRC-03) 5.417D Penggunaan pita 2 605-2 630 MHz oleh jaringan-jaringan satelit geostasioner di mana informasi koordinasi Apendiks 4, atau informasi notifikasi, telah diterima setelah 4 Juli 2003 harus berdasarkan pada ketentuan-ketentuan di No. 9.13 dalam kaitannya dengan sistem-sistem satelit non-geostasioner di servis penyiaran-satelit (suara), yang merujuk pada No. 5.417A, dan No. 22.2 tidak berlaku. (WRC-03) 5.418 Alokasi tambahan: di Republik Korea, India, Jepang, Pakistan dan Thailand, pita 2 535-2 655 MHz juga dialokasikan bagi servis penyiaran-satelit (suara) dan servis penyiaran teresterial pelengkap dengan kategori jenis primer. Penggunaan semacam ini terbatas bagi penyiaran audio digital dan berdasarkan pada ketentuan-ketentuan Resolusi 528 (Rev.WRC-03). Ketentuan-ketentuan No.5.416 dan Tabel 21-4 di Pasal 21, tidak berlaku di alokasi tambahan, Penggunaan sistem-sistem satelit non-geostasioner di servis penyiaran-satelit (suara) berdasarkan pada Resolusi 539 (Rev.WRC-03). Sistem-sistem servis penyiaran-satelit (suara) di mana informasi koordinasi Apendiks 4, atau informasi notifikasi, diterima setelah 1 Juni 2005 dibatasi bagi sistim-sistim yang bermaksud melakukan penyiaran nasional. Rapat fluks-daya di permukaan Bumi yang diproduksi oleh emisi-emisi dari stasiun angkasa dinas penyiaran-satelit geostasioner (suara) yang beroperasi di pita 2 630-2 655 MHz, yang sudah lengkap. Informasi koordinasi di Appendix 4 telah diterima setelah 1 Juni 2005, dan tidak boleh melampaui batas-batas berikut ini, untuk semua kondisi dan bagi semua metode modulasi:

_130 dB(W/(m2 . MHz)) bagi 0 ° ≤ Ө ≤ 5 ° _ 130. 0.4 (Ө — 5) dB(W/(m2 . MHz)) bagi 5 °≤ Ө ≤ 25 ° – 122 dB(W/(m2 . MHz)) bagi 25 ° ≤ Ө ≤ 90 ° di mana Ө adalah sudut datang gelombang yang tiba-tiba datang di atas bidang horizontal, dalam derajat. Batas-batas tersebut boleh dilewati pada wilayah setiap negara yang administrasinya sudah menyepakatinya. Sebagai pengecualian dari batas-batas di atas, nilai pdf – 122 dB(W/(m2 . MHz)) harus digunakan sebagai batas ambang (threshold) yang ditetapkan pada No. 9.11 di area seluas 1 500 km di sekitar wilayah administrasi yang mendaftarkan sistem servis penyiaran-satelit (suara). Sebagai tambahan, nilai rapat fluks-daya tidak boleh melampaui −100 dB(W/(m2 . MHz)) di wilayah manapun di atas wilayah Federasi Rusia.

Sebagai tambahan, suatu administrasi yang termasuk dalam daftar dalam ketentuan ini tidak boleh menggunakan dua frekuensi sekaligus secara bersamaan, satu berada di bawah ketentuan ini, lainnya berada di bawah ketentuan No. 5.416 bagi sistem di mana informasi koordinasi Apendiks 4, atau informasi notifikasi, telah diterima setelah 1 Juni 2005. (WRC-03) 5.418A Di beberapa negara-negara tertentu di Wilayah 3 yang termasuk dalam daftar No. 5.418, penggunaan pita 2 630-2 655 MHz oleh sistem-sistem satelit non-geostasioner (suara) di mana informasi koordinasi Apendiks 4, atau informasi notifikasi, telah diterima setelah 2 Juni 2000, harus berdasarkan pada aplikasi ketentuan-ketentuan di No. 9.12A, dalam kaitannya dengan jaringan-jaringan satelit geostasioner di mana informasi koordinasi Apendiks 4, atau informasi notifikasi, dipertimbangkan telah diterima setelah 2 Juni 2000, dan No. 22.2 tidak berlaku. No. 22.2 harus terus diaplikasikan dalam kaitannya dengan jaringan-jaringan satelit geostasioner di mana informasi koordinasi Apendiks 4, atau informasi notifikasi, dipertimbangkan telah diterima sebelum 3 Juni 2000. (WRC-03) 5.418B Penggunaan pita 2 630-2 655 MHz oleh sistem-sistem satelit non-geostastioner di servis penyiaran-satelit (suara), yang merujuk pada No. 5.418, di mana informasi koordinasi Apendiks 4, atau informasi notifikasi, telah diterima setelah 2 Juni 2000, harus berdasarkan pada aplikasi dari ketentuan-ketentuan di No. 9.12. (WRC-03) 5.418C Penggunaan pita 2 630-2 655 MHz oleh jaringan-jaringan satelit geostasioner, di mana informasi koordinasi Apendiks 4, atau informasi notifikasi, telah diterima setelah 2 Juni 2000, harus berdasarkan pada aplikasi dari ketentuan-ketentuan di No. 9.13 dalam kaitannya dengan sistem-sistem satelit non-geostasioner dalam servis penyiaran-satelit (suara), sebagaimana ditetapkan pada No. 5.418 dan No. 22.2 tidak berlaku. (WRC-03) 5.419 Alokasi pita frekuensi 2 670-2 690 MHz pada servis bergerak-satelit harus berlaku efektif dari 1 Januari 2005. Saat memperkenalkan sistem-sistem servis bergerak-satelit pada pita ini, administrasi-administrasi harus mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk melindungi sistem-sistem satelit yang beroperasi di pita ini sebelum 3 Maret 1992. Koordinasi sistem bergerak-satelit di pita ini merujuk pada No. 9.11A. 5.420 Pita 2 655-2 670 MHz (sampai 1 Januari 2005 pita 2 655-2 690 MHz) boleh digunakan untuk bergerak-satelit (Bumi-ke-angkasa), kecuali bergerak penerbangan-satelit, dinas yang pengoperasiannya terbatas di wilayah batas-batas nasionalnya, harus berdasarkan pada kesepakatan yang ditetapkan di No. 9.21. Koordinasi di No. 9.11A berlaku. 5.420A Alokasi tambahan: di India dan Jepang, harus berdasarkan pada kesepakatan yang ditetapkan di No. 9.21, pita 2 670-2 690 MHz dapat digunakan juga untuk servis bergerak penerbangan-satelit (Bumi-ke-angkasa) bagi operasi yang terbatas di batas-batas wilayah nasionalnya. (WRC-2000) 5.421 (HPS-WRC-03)

5.422 Alokasi tambahan: di Arab Saudi, Armenia, Azerbaijan, Bahrain, Belarusiai, Bosnia-Herzegovina, Brunei Darussalam, Republik Kongo, Pantai Gading, Kuba, Mesir, Uni Emirat Arab, Eritrea, Etiopia, Federasi Rusia, Gabon, Georgia, Guinea, Guinea-Bissau, Republik Islam Iran, Irak, Israel, Yordania, Libanon, Mauritius, Moldova, Mongolia, Nigeria, Iman, Uzbekistan, Pakistan, Filipina, Qatar, Republik Arab Siria, Kyrgyzstan, Republik Demokratik Kongo, Rumania, Serbia dan Montenegro, Somalia, Tajikistan, Tunisia, Turkmenistan, Ukraina dan Yaman, pita 2 690-2 700 MHz juga dialokasikan bagi servis-servis tetap dan bergerak, kecuali servis bergerak penerbangan, dengan kategori jenis primer. Penggunaan semacam itu terbatas pada perangkat yang dioperasikan 1 Januari 1985. (WRC-03) 5.423 Di pita 2 700-2 900 MHz, radar-radar darat yang digunakan untuk keperluan metereologi diizinkan beroperasi dengan dasar penggunaan yang sama dengan dinas radionavigasi penerbangan. 5.424 Alokasi tambahan: di Kanada, pita 2 850-2 900 Mhz juga dialokasikan bagi dinas radionavigasi maritime dalam basis utama, demi penggunaan radar-radar pantai. 5.438 Penggunaan pita 4 200-4 400 MHz oleh dinas radionavigasi penerbangan diperuntukkan khusus bagi radio altimeter yang dipasang di pesawat udara dan di transpondernya di darat. Akan tetapi penginderaan pasif di dinas-dinas satelit explorasi Bumi dan riset angkasa diizinkan di pita ini dalam basis sekunder (tidak ada proteksi diberikan oleh radio altimeter).

5.424A Di pita 2 900-3 100 MHz, stasiun-stasiun di servis radiolokasi tidak boleh menyebabkan gangguan yang merugikan atau meminta proteksi dari sistim-sistim radar pada servis radionavigasi. (WRC-03)

5.425 Di pita 2 900-3 100 MHz, penggunaan sistim transponder pemeriksa kapal (SIT) harus dibatasi pada sub-pita 2 930 -2 950 MHz.

5.426 Penggunaan pita 2 900-3 100 MHz oleh servis radionavigasi penerbangan terbatas bagi radar-radar yang berpangkalan darat.

5.427 Di pita-pita 2 900-3 100 MHz dan 9 300-9 500 MHz, tanggapan dari transponder radar tidak boleh mampu disamarkan oleh tanggapan rambu radar (racon) dan tidak boleh menyebabkan gangguan bagi radar-radar kapal atau penerbangan di servis radionavigasi, tetapi harus tetap memperhatikan No. 4.9.

5.428 Alokasi tambahan: di Azerbaijan, Kuba, Mongolia, Kyrgyzstan, Rumania, dan Turkmenistan, pita 3 100-3 300 MHz juga dialokasikan bagi servis radionavigasi dengan status perimer. (WRC-03)

5.429 Alokasi tambahan: di Arab Saudi, Bahrain, Bangladesh, Brunei Darussalam, China, Republik Kongo, Republik Korea, Uni Emirat Arab, India, Indonesia, Republik Islam Iran, Irak, Israel, Jamahiriya Arab Libia, Jepang, Yordania, Kenya, Kuwait, Libanon, Malaysia, Oman, Pakistan, Qatar, Republik Arab Siria, Republik Demokratik Rakyat Korea dan Yaman, pita 3 300-3 400 MHz juga dialokasikan bagi servis-servis tetap dan bergerak dengan kategori jenis primer. Negara-negara yang berbatasan dengan Mediterania tidak boleh meminta proteksi dari servis tetap dan bergerak mereka dari servis radiolokasi. (WRC-03)

5.430 Alokasi tambahan: di Azerbaijan, Kuba, Mongolia, Kyrgyzstan, Rumania dan Turkmenistan, pita 3 300-3 400 MHz juga dialokasikan bagi servis radionavigasi dengan kategori jenis primer. (WRC-03)

5.431 Alokasi tambahan: di Jerman, Israel dan Inggris, pita 3 400-3 475 MHz juga dialokasikan bagi servis amatir dengan kategori jenis sekunder. (WRC-03)

5.432 Servis dengan kategori berbeda: di Republik Korea, Jepang dan Pakistan, pita 3 400-3 500 MHz bagi servis bergerak, kecuali bergerak penerbangan, dialokasikan dengan kategori jenis primer. (lihat No. 5.33). (WRC-2000)

5.433 Di Wilayah 2 dan 3, pita 3 400-3 600 MHz servis radiolokasi dialokasikan dengan kategori jenis primer. Akan tetapi, semua administrasi yang mengoperasikan sistim-sistim radiolokasi di pita ini disarankan untuk menghentikan pengoperasiannya sampai tahun 1985. Setelah itu, administrasi-administrasi harus mengambil langkah praktis untuk melindungi servis tetap-satelit dan persyaratan koordinasi tidak boleh dikenakan kepada servis tetap-satelit.

5.434 (HPS - WRC-97)

5.435 Di Jepang, servis radiolokasi tidak termasuk dalam pita 3 620-3 700 MHz.

5.436 Tidak digunakan.

5.437 (HPS - WRC-2000)

5.438 Penggunaan pita 4 200-4 400 MHz oleh servis radionavigasi penerbangan dicadangkan khusus bagi radio altimeter yang dipasang di pesawat udara dan bagi transponder-transponder yang bersangkutan di darat. Akan tetapi, penginderaan pasif di eksplorasi bumi-satelit dan servis penelitian ruang angkasa diijinkan di pita ini dengan kategori jenis sekunder (tidak ada proteksi disediakan oleh radio altimeter). 5.439 Alokasi tambahan: di Republik Islam Iran dan Jamahiriya Arab Libia, pita 4 200-4 400 MHz juga dialokasikan bagi servis tetap dengan kategori jenis sekunder. (WRC-2000) 5.440 Dinas frekuensi standar dan servis satelit penunjuk waktu diizinkan menggunakan frekuensi 4 202 MHz bagi transmisi-transmisi angkasa-ke-Bumi dan frekuensi 6 427 MHz bagi transmisi-transmisi Bumi-ke-angkasa. Transmisi-transmisi ini harus ditetapkan dalam batas ± 2 MHz frekuensi-frekuensi tersebut di atas, harus berdasarkan pada kesepakatan di No. 9.21. 5.441 Penggunaan pita-pita 4 500-4 800 MHz (angkasa-ke-Bumi), 6 725-7 025 MHz (Bumi-ke-angkasa) dengan servis tetap-satelit harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan pada Appendix 30B. Penggunaan pita-pita 10.7-10.95 GHz (angkasa-ke-Bumi), 11.2-11.45 GHz (angkasa-ke-Bumi) dan 12.75-13.25 GHz (Bumi-ke-angkasa) oleh sistem-sistem satelit geostasioner di servis tetap-satelit harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan di Appendix 30B. Penggunaan pita-pita 10.7-10.95 GHz (angkasa-ke-Bumi), 11.2-11.45 GHz (angkasa-ke-Bumi) dan 12.75-13.25 GHz (Bumi-ke-angkasa) oleh sistem satelit non-geostasioner di servis tetap-satelit harus didasarkan pada aplikasi ketentuan-ketentuan No. 9.12 bagi koordinasi dengan sistem-sistem satelit non-geostasioner di servis tetap-satelit. Sistem-sistem satelit non-geostasioner di servis tetap-satelit tidak dapat menuntut proteksi dari jaringan-

jaringan satelit geostasioner di servis tetap-satelit yang beroperasi sesuai dengan Peraturan Radio, tidak tergantung pada tanggal-tanggal penerimaan oleh Biro di mana informasi koordinasi Apendiks 4, atau informasi notifikasi, sudah sesuai, bagi jaringan-jaringan satelit non-geostasioner di servis tetap-satelit dan informasi koordinasi atau informasi notifikasi sesuai dengan jaringan-jaringan satelit geostasioner dan No. 5.43 tidak berlaku. Sistem-sistem satelit non-geostasioner di servis tetap-satelit di pita-pita di atas harus dioperasikan sedemikian rupa sehingga setiap gangguan yang tidak dapat diterima yang kemungkinan timbul selama operasi dapat diperkecil dengan cepat. (WRC-2000) 5.442 Di pita-pita 4 825-4 835 MHz dan 4 950-4 990 MHz, dialokasikan terbatas hanya servis bergerak kecuali servis bergerak penerbangan. 5.443 Servis dengan kategori yang berbeda: di Argentina, Australia dan Kanada, pita-pita 4 825-4 835 MHz dan 4 950-4 990 MHz bagi servis radio astronomi dialokasikan dengan kategori jenis primer (lihat No. 5.33) 5.443A (HPS-WRC-03) 5.443B Agar tidak menyebabkan gangguan yang merugikan bagi sistem pendaratan gelombang mikro yang beroperasi di atas 5 030 MHz, kumpulan rapat fluks-daya yang diproduksi di atas permukaan Bumi di pita 5 030-5 150 MHz oleh semua stasiun-stasiun angkasa dalam sistem servis satelit radionavigasi (angkasa-ke-Bumi) yang beroperasi di pita 5 010-5 030 MHz tidak boleh melampaui – 124.5 dB(W/(m2) di pita 150 kHz. Agar tidak menyebabkan gangguan yang merugikan bagi servis radio astronomi di pita 4 990-5 000 MHz, sistem-sistem servis radionavigasi-satelit yang beroperasi di pita 5 010-5 030 MHz harus mengikuti batasan-batasan di pita 4 990-5 000 MHz yang ditetapkan pada Resolusi 741 (WRC-03). (WRC-03) 5.444 Pita 5 030-5 150 MHz digunakan untuk operasi sistem standar internasional (sistem pendaratan gelombang mikro) bagi pendekatan dan pendaratan akurat. Persyaratan sistem ini harus diprioritaskan terhadap penggunaan-penggunaan lain di pita ini. Untuk penggunaan pita ini, No. 5.444A dan Resolusi 114 (Rev.WRC-03) berlaku. (WRC-03) 5.444A Alokasi tambahan: pita 5 091-5 150 MHz juga dialokasikan bagi servis tetap-satelit (Bumi-ke-angkasa) dengan kategori jenis primer. Alokasi ini terbatas bagi hubungan pencatu dari sistem-sistem bergerak-satelit non geostasioner dalam servis bergerak-satelit dan harus berdasarkan pada No. 9.11A. Di pita 5 091-5 150 MHz, berlaku kondisi-kondisi berikut:

- sebelum 1 Januari 2018, penggunaan pita 5 091-5 150 MHz oleh hubungan pencatu dari sistem-sistem satelit non-geostasioner di servis bergerak-satelit harus dibuat sesuai dengan Resolusi 114 (Rev.WRC-03);

- sebelum 1 Januari 2018, persyaratan-persyaratan dari sistem-sistem standar internasional yang ada dan yang akan dibuat bagi servis radionavigasi penerbangan yang tidak dapat dipenuhi pada pita 5 000-5 091 MHz, harus diprioritaskan dari penggunaan lain di pita ini;

- setelah 1 Januari 2012, tidak ada penggunaan baru yang bisa dibuat bagi stasiun-stasiun bumi yang menyediakan hubungan pencatu dari sistem-sistem bergerak-satelit non-geostasioner;

- setelah 1 Januari 2018, servis tetap-satelit akan berstatus sekunder bagi dinas radionavigasi penerbangan. (WRC-03)

5.445 Tidak digunakan. 5.446 Alokasi tambahan: di negara-negara yang termasuk dalam daftar di No. 5.369 dan 5.400, pita 5 150-5 216 MHz juga dialokasikan bagi servis satelit radiopenentu (angkasa-ke-Bumi) dengan kategori jenis primer, berdasarkan pada kesepakatan yang ada di No. 9.21. Di Wilayah 2, pita ini juga dialokasikan bagi servis satelit radiopenentu (angkasa-ke-Bumi) dengan basis penggunaan primer. Di Wilayah 1 dan 3, kecuali di negara-negara yang termasuk dalam daftar No. 5.369 dan 5.400, pita ini juga dialokasikan bagi servis satelit radiopenentu (angkasa-ke-Bumi) dengan kategori jenis sekunder. Penggunaan servis satelit radiopenentu dibatasi bagi hubungan pencatu bekerservisma dengan servis satelit radiopenentu di pita-pita 1 610-1 626.5 MHz dan/atau 2 483.5-2 500 MHz. Total rapat fluks-daya di atas permukaan Bumi tidak boleh melampaui -159 dB(W/(m2) di setiap pita 4 KHz bagi semua sudut-sudut datang. 5.446A Penggunaan pita-pita 5 150-5 250 MHz dan 5 470-5 725 MHz oleh stasiun-stasiun di servis bergerak harus sesuai dengan Resolusi 229 (WRC-03). (WRC-03) 5.446B Di pita 5 150-5 250 MHz, stasiun-stasiun di dinas bergerak tidak dapat menuntut proteksi dari stasiun-stasiun bumi di servis tetap-satelit. No. 5.43A tidak berlaku bagi servis bergerak dalam kaitannya dengan stasiun-stasiun bumi servis tetap-satelit. (WRC-03) 5.447 Alokasi tambahan: di Israel, Libanon, Pakistan, Republik Arab Siria dan Tunisia, pita 5 150-5 250 MHz juga dialokasikan bagi servis bergerak, dengan kategori jenis primer, berdasarkan pada kesepakatan yang tercantum pada No. 9.21. Dalam hal ini, ketentuan-ketentuan Resolusi 229 (WRC-03) tidak berlaku. (WRC-03) 5.447A Alokasi dinas bergerak-satelit (Bumi-ke-angkasa) terbatas bagi hubungan pencatu dari sistem-sistem satelit non-geostasioner di servis bergerak-satelit dan berdasarkan pada koordinasi yang tercantum pada No. 9.11A 5.447B Alokasi tambahan: pita 5 150-5 216 MHz juga dialokasikan bagi dinas tetap-satelit (angkasa-ke-Bumi) dengan kategori jenis primer. Alokasi ini terbatas bagi hubungan pencatu dari sistem-sistem satelit non-geostasioner di servis bergerak-satelit dan berdasarkan pada ketentuan-ketentuan di No. 9.11A. Rapat fluks-daya di atas permukaan Bumi yang diproduksi oleh stasiun-stasiun angkasa servis tetap-satelit yang beroperasi dengan arah angkasa-ke-Bumi di pita 5 150-5 216 MHz tidak boleh melebihi -164 dB(W/m2) di setiap pita 4 kHz bagi semua sudut-sudut datang. 5.447C Administrasi bertanggungjawab pada jaringan-jaringan servis tetap-satelit di pita 5 150-5 250 MHz yang dioperasikan berdasarkan pada No. 5.447A dan 5.447B harus berkoordinasi dengan cara yang sama, sesuai dengan ketentuan-ketentuan pada No. 9.11A dengan administrasi-administrasi bertanggungjawab bagi jaringan-jaringan

satelit non-geostasioner yang beroperasi sesuai dengan No. 5.446 yang mulai digunakan sebelum 17 Nopember 1995. Jaringan-jaringan satelit yang beroperasi berdasarkan pada No. 5.446 yang mulai digunakan setelah 17 Nopember 1995 tidak dapat menuntut proteksi dari, dan tidak boleh menyebabkan gangguan yang merugikan bagi, stasiun-stasiun servis tetap-satelit yang beroperasi berdasarkan No. 5.447A dan 5.447B. 5.447D Alokasi pita 5 250-5 255 MHz bagi servis riset angkasa dengan kategori jenis primer dibatasi bagi sensor-sensor aktif pesawat udara. Penggunaan-penggunaan lain dari pita oleh servis penelitian angkasa dengan kategori jenis sekunder. (WRC-97)

5.447E Alokasi tambahan: Pita 5 250-5 350 MHz juga dialokasikan bagi servis tetap dengan kategori jenis primer di negara-negara berikut di Wilayah 3: Australia, Republik Korea , India, Indonesia, Republik Islam Iran, Jepang, Malaysia, Papua Nugini, Filipina, Srilanka, Thailand dan Vietnam. Penggunaan pita ini oleh servis tetap ditujukan untuk penerapan sistem-sistem akses nir kabel tetap dan harus sesuai dengan Rekomendasi ITU-R F.1613. Sebagai tambahan, servis ettap tidak boleh meminta proteksi dari radiopenentu, eksplorasi bumi-satelit (aktif) dan penelitian ruang angkasa, tetapi ketentuan-ketentuan No. 5.43A tidak berlaku bagi servis tetap dalam kaitannya dengan eksplorasi bumi-satelit (aktif) dan servis penelitian ruang angkasa (aktif). Setelah penerapan sistim akses nir kabel tetap di servis tetap dengan proteksi bagi sistim-sistim radiopenentu yang ada, tidak boleh ada halangan dikenakan bagi sistim akses nir kabel tetap oleh penerapan radiopenentu di masa yang akan datang. (WRC-03) 5.447F Di pita 5 250-5 350 MHz, stasiun-stasin di servis bergerak, tidak boleh meminta proteksi dari servis radiolokasi, servis eksplorasi bumi-satelit (aktif) dan servis penelitian ruang angkasa (aktif). Servis-servis ini tidak boleh memberlakukan criteria proteksi yang lebih ketat terhadap servis bergerak tersebut, berdasarkan pada karakteristik sistim dan criteria gangguan, sebagaimana yang disebutkan dalam Rekomendasi ITU-R M.1638 and ITU-R SA.1632. (WRC-03) 5.448 Alokasi tambahan: di Azerbaijan, Jamahiriya Arab Libia, Mongolia, Kyrgyzstan, Slowakia, Rumania dan Turkmenistan, pita 5 250-5 350 MHz juga dialokasikan bagi servis radionavigasi dengan kategori jenis primer. (WRC-03) 5.448A Servis eksplorasi bumi-satelit (aktif) dan servis penelitian angkasa di pita frekuensi 5 250-5 350 MHz tidak dapat menuntut proteksi dari servis radiolokasi. No. 5.43A tidak berlaku. (WRC-03) 5.448B Servis eksplorasi bumi-satelit (aktif) yang beroperasi di pita 5 350-5 570 MHz dan servis penelitian ruang angkasa (aktif) yang beroperasi di pita 5 460-5 570 MHz tidak boleh menyebabkan gangguan yang merugikan bagi servis radionavigasi penerbangan di pita 5 350-5 460MHz, servis radionavigasi di pita 5 460-5 470 MHz dan servis radionavigasi maritim di pita 5 470-5 570 MHz. (WRC-03) 5.448C Servis penelitian ruang angkasa (aktif) yang beroperasi di pita 5 350-5 460 MHz tidak boleh menyebabkan gangguan yang merugikan dan tidak dapat meminta proteksi dari servis-servis lain yang dialokasikan di pita ini. (WRC-03)

5.449 Penggunaan pita 5 350-5 470 MHz oleh servis radionavigasi penerbangan terbatas bagi radar pesawat udara dan rambu-rambu pesawat udara lainnya yang berhubungan. 5.450 Alokasi tambahan: di Austria, Azerbaijan, Republik Islam Iran, Mongolia,

Kyrgyzstan, Rumania, Turkmenistan dan Ukraina, pita 5 470-5 650 MHz juga dialokasikan bagi servis radionavigasi penerbangan dengan status primer. (WRC-03)

5.450A Di pita 5 470-5 725 MHz, stasiun-stasiun di servis bergerak tidak dapat meminta proteksi dari servis-servis radiopenentu. Servis-servis radiopenentu tidak boleh memberlakukan criteria proteksi yang ketat terhadap servis bergerak tersebut, berdasarkan karakteristik sistem dan kriteria gangguan, ketimbang dari yang ditetapkan di Rekomendasi ITU-R M.1638. (WRC-03) 5.450B Di pita frekuensi 5 470-5 650 MHz, stasiun-stasiun di servis radiolokasi, kecuali radar-radar darat yang digunakan bagi kepentingan metereologi di pita 5 600-5 650 MHz, tidak boleh menimbulkan gangguan yang merugikan bagi, dan tidak dapat meminta proteksi dari sistem-sistem radar di servis radionavigasi maritim. (WRC-03) 5.451 Alokasi tambahan: di Inggris, pita 5 470-5 850 MHz juga dialokasikan bagi dinas bergerak dengan kategori jenis sekunder. Batas-batas daya ditetapkan di No. 21.2, 21.3, 21.4 dan 21.5 harus berlaku di pita 5 725-5 850 MHz. 5.452 Antara 5 600 MHz dan 5 650 MHz, radar-radar darat yang digunakan untuk kepentingan metereologi diizinkan untuk beroperasi dengan status yang sama dengan dinas radionavigasi maritime. 5.453 Alokasi tambahan: di Arab Saudi, Bahrain, Bangladesh, Brunei Darussalam, Kamerun, China, Republik Kongo, Republik Korea, Pantai Gading, Mesir, Uni Emirat Arab, Gabon, Guinea, Guinea Equatorial, India, Indonesia, Republik Islam Iran, Irak, Israel, Jamahiriya Arab Libia, Jepang, Yordania, Kenya, Kuwait, Libanon, Madagaskar, Malaysia, Nigeria, Oman, Pakistan, Filipina, Qatar, Republik Arab Siria, Republik Democratik Korea, Singapura, Srilanka, Swaziland, Tanzania, Chad, Thailand, Togo, Vietnam dan Yaman, pita 5 650-5 850 MHz juga dialokasikan di servis-servis tetap dan bergerak dengan kategori jenis primer. Dalam hal ini, ketentuan-ketentuan Resolusi 229 (WRC-03) tidak berlaku. (WRC-03) 5.454 Servis dengan kategori yang berbeda: di Azerbaijan, Federasi Rusia, Georgia, Mongolia, Uzbekistan, Kyrgyzstan, Tajikistan dan Turkmenistan, pita 5 670-5 725 MHz bagi servis penelitian ruang angkasa dialokasikan dengan kategori jenis primer (lihat No. 5.33). (WRC-03) 5.455 Tambahan alokasi: di Armenia, Azerbaijan, Belarusia, Kuba, Federasi Rusia, Georgia, Hungaria, Kazakhsztan, Latvia, Moldova, Mongolia, Uzbekistan, Kyrgyzstan, Tajikistan, Turkmenistan dan Ukraina, pita 5 670-5 850 MHz juga dialokasikan bagi servis tetap dengan kategori jenis primer. (WRC-03)

5.456 Alokasi tambahan: di Kamerun, pita 5 755-5 850 MHz juga dialokasikan bagi servis tetap dengan kategori jenis primer. (WRC-03) 5.457 Tidak digunakan.

5.457A Di pita-pita 5 925-6 425 MHz dan 14-14.5 GHz, stasiun bumi yang berlokasi di atas kapal laut dapat berkomunikasi dengan stasiun-stasiun angkasa dari servis tetap-satelit. Penggunaan semacam ini harus sesuai dengan Resolusi 902 (WRC-03). (WRC-03)

5.457B Di pita-pita 5 925-6 425 MHz dan 14-14.5 GHz, stasiun-stasiun bumi yang berlokasi di atas kapal laut dapat beroperasi dengan karakteristik dan berdasarkan kondisi yang terdapat pada Resolusi 902 (WRC-03) di Aljazair, Arab Saudi, Bahrain, Komoros, Jibouti, Mesir, Uni Emirat Arab, Jamihiriya Arab Libia, Yordania, Kuwait, Maroko, Mauritania, Oman, Qatar, Republik Arab Siria, Sudan, Tunisia, dan Yemen, di servis bergerak maritim-satelit dengan kategori jenis sekunder. Penggunaan semacam ini harus sesuai dengan Resolusi 902 (WRC-03). (WRC-03)

5.458 Di pita 6 425-7 075 MHz, pengukuran sensor gelombang mikro pasif dilakukan di laut lepas. Di pita 7 075-7 250 MHz, pengukuran sensor gelombang mikro pasif dilakukan. Administrasi-administrasi harus memperhatikan kebutuhan-kebutuhan dari servis-servis eksplorasi bumi-satelit (pasif) dan penelitian ruang angkasa (pasif) di perencanaan mendatang di pita-pita 6 425-7 025 MHz and 7 075-7 250 MHz.

5.458A Dalam membuat penetapan-penetapan di pita 6 700-7 075 MHz ke stasiun-stasiun ruang angkasa dari servis tetap-satelit, administrasi diminta segera mengambil langkah-langkah praktis untuk melindungi pengamatan-pengamatan garis spektral dari servis radio astronomi di pita 6 650-6 675.2 MHz dari gangguan yang merugikan dari emisi-emisi yang tidak diinginkan.

5.458B Alokasi angkasa-ke-Bumi untuk servis tetap-satelit di pita 6 700-7 075 MHz terbatas bagi hubungan-hubungan pencatu (feeder) bagi sistem-sistem satelit geostasioner dari servis bergerak-satelit dan memenuhi koordinasi yang ada di No. 9.11A. Penggunaan pita 6 700-7 075 MHz (angkasa-ke-Bumi) oleh hubungan-hubungan pencatu bagi sistem satelit non-geostasioner di servis bergerak-satelit tidak diatur dalam No. 22.2.

5.458C Administrasi-administrasi yang membuat penyerahan notifikasi di pita 7 025-7 075 MHz (Bumi-ke-angkasa) bagi sistem satelit geostasioner di servis tetap-satelit setelah 17 Nopember 1995 harus berdasarkan pada Rekomendasi ITU-R terkait, dengan administrasi-administrasi yang telah menotifikasikan dan menggunakan sistem satelit non-geostasioner di pita frekuensi ini sebelum 18 Nopember 1995 sesuai permintaan dari administrasi-administrasi berikutnya. Konsultasi ini harus berdasarkan pada pandangan untuk memfasilitasi operasi penggunaan bersama baik dari sistem satelit geostasioner di servis tetap-satelit dan sistem satelit non-geostasioner di pita ini.

5.459 Alokasi tambahan: di Federasi Rusia, pita-pita 7 100-7 155 MHz dan 7 190-7 235 MHz juga dialokasikan untuk dinas operasi angkasa (Bumi-ke-angkasa) dengan kategori jenis primer, sesuai dengan kesepakatan yang ada di No. 9.21. (WRC-97)

5.460 Penggunaan pita 7 145-7 190 MHz oleh serviss penelitian ruang angkasa (Bumi-ke-angkasa) dibatasi hanya untuk angkasa jauh; tidak ada emisi-emisi untuk ruang angkasa jauh yang dialokasikan di pita 7 190-7 235 MHz. Satelit-satelit geostasioner di servis penelitian ruang angkasa yang beroperasi di pita 7 190-7 235 MHz tidak dapat meminta proteksi dari stasiun-stasiun servis tetap yang ada dan yang akan datang dan ketentuan No. 5.43A tidak berlaku. (WRC-03)

5.461 Alokasi tambahan: : pita-pita 7 250-7 375 MHz (angkasa-ke-Bumi) dan 7 900-8 025 MHz (Bumi-ke-angkasa) juga dialokasikan untuk servis bergerak-satelit dengan kategori jenis primer, sesuai dengan kesepakatan yang ada di No. 9.21.

5.461A Penggunaan pita 7 450-7 550 MHz oleh servis satelit metereologi (angkasa-ke-Bumi) terbatas untuk sistem-sistem satelit geostasioner. Sistem-sistem satelit non-geostasioner di pita ini yang dinotifikasi sebelum 30 Nopember 1997 dapat terus dioperasikan dengan kategori jenis primer sampai akhir masa operasinya. (WRC-97)

5.461B Penggunaan pita 7 750-7 850 MHz oleh servis satelit metereologi (angkasa-ke-Bumi) terbatas untuk sistem-sistem satelit non-geostasioner. (WRC-97)

5.462 (HPS - WRC-97)

5.462A Di Wilayah 1 and 3 (kecuali Jepang), di pita 8 025-8 400 MHz, dinas eksplorasi bumi-satelit yang menggunakan saelit-satelit geostasioner tidak dapat memproduksi rapat fluks daya (power flux-density) yang melebihi nilai-nilai ketentuan berikut ini, dari sudut kedatangan (θ), tanpa persetujuan dari administrasi-administrasi yang terkena dampak:

−174 dB(W/m2) pada pita 4 kHz untuk 0º ≤ θ < 5º

–174 + 0.5 (θ – 5) dB(W/m2) pada pita 4 kHz untuk 5º ≤ θ < 25º

–164 dB(W/m2) pada pita 4 kHz untuk 25º ≤ θ ≤ 90º

Nilai-nilai tersebut berdasarkan pada studi yang dilakukan berdasarkan pada Resolusi 124 (WRC-97)*. (WRC-97)

5.463 Stasiun-stasiun pesawat udara tidak diizinkan untuk memancar di pita 8 025-8 400 MHz. (WRC-97)

5.464 (HPS - WRC-97)

5.465 Di servis penelitian ruang angkasa, penggunaan pita 8 400-8 450 MHz terbatas untuk angkasa jauh.

5.466 Servis dengan kategori berbeda: di Israel, Singapura dan Sri Lanka, pita 8 400-8 500 MHz dialokasikan untuk servis penelitian ruang angkasa dengan kategori jenis sekunder (lihat No. 5.32). (WRC-03)

5.467 (HPS - WRC-03)

* Note by the Secretariat: This Resolution was revised by WRC-2000.

5.468 Alokasi tambahan: Arab Saudi, Bahrain, Bangladesh, Brunei Darussalam, Burundi, Kamerun, China, Republik Kongo, Kosta Rika, Mesir, Uni Emirat Arab, Gabon, Guyana, Indonesia, Republik Islam Iran, Irak, Jamahiriya Arab Libia, Jamaika, Yordania, Kenya, Kuwait, Libanon, Malaysia, Mali, Maroko, Mauritania, Nepal, Nigeria, Oman, Pakistan, Qatar, Republik Arab Syria, Republik Demokratik Rakyat Korea, Senegal, Singapura, Somalia, Swaziland, Tanzania, Chad, Togo, Tunisia and Yaman, pita 8 500-8 750 MHz juga dialokasikan untuk servis-servis tetap dan bergerak dengan kategori jenis primer. (WRC-03)

5.469 Alokasi tambahan: di Armenia, Azerbaijan, Belarusia, Federasi Rusia, Georgia, Hungaria, Lithuania, Moldova, Mongolia, Uzbekistan, Polandia, Kyrgyzstan, Republik Ceko, Rumania, Tajikistan, Turkmenistan and Ukraina, pita 8 500-8 750 MHz juga dialokasikan untuk servis bergerak darat dan servis radionavigasi dengan kategori jenis primer. (WRC-03)

5.469A Di pita 8 550-8 650 MHz, stasiun-stasiun di servis eksplorasi bumi-satelit (aktif) dan servis penelitian ruang angkasa (aktif) tidak boleh menyebabkan gangguan yang merugikan bagi, atau menghambat penggunaan dan pengembangan, stasiun-stasiun servis radiolokasi. (WRC-97)

5.470 Penggunaan pita 8 750-8 850 MHz oleh servis radionavigasi penerbangan dibatasi untuk alat bantu navigasi Doppler di pesawat udara yang bekerja pada frekuensi tengah sebesar 8 800 MHz.

5.471 Alokasi tambahan: di Aljazair, Jerman Algeria, Jerman, Bahrain, Belgia, China, Uni Emirat Arab, Prancis, Yunani, Indonesia, Republik Islam Iran, Jamahiriya Arab Libia, Belanda, Qatar and Sudan, pita-pita 8 825-8 850 MHz dan 9 000-9 200 MHz juga dialokasikan bagi servis radionavigasi, dengan kategori jenis primer, hanya penggunaan oleh radar-radar pangkalan di pantai.

5.472 Di pita-pita 8 850-9 000 MHz dan 9 200-9 225 MHz, servis radionavigasi maritim terbatas untuk radar-radar pangkalan di pantai.

5.473 Alokasi tambahan: di Armenia, Austria, Azerbaijan, Belarusia, Bulgaria, Kuba, Federasi Rusia, Georgia, Hungaria, Moldova, Mongolia, Uzbekistan, Polandia, Kyrgyzstan, Romania, Tajikistan, Turkmenistan dan Ukraina, pita-pita 8 850-9 000 MHz dan 9 200-9 300 MHz juga dialokasikan untuk servis radionavigasi dengan kategori jenis primer. (WRC-03)

5.474 Di pita 9 200-9 500 MHz, transponder-transponder pencari (SART) dapat digunakan, dengan memperhatikan Rekomendasi ITU-R (lihat juga Pasal 31).

5.475 Penggunaan pita 9 300-9 500 MHz oleh servis radionavigasi penerbangan terbatas bagi radar-radar cuaca pesawat udara dan radar-radar yang berpangkalan di darat. Sebagai tambahan, rambu-rambu radar yang berpangkalan di darat di servis radionavigasi penerbangan diizinkan berada pada pita 9 300-9 320 MHz dengan syarat tidak menyebabkan gangguan yang merugikan bagi servis radionavigasi maritim. Di pita 9 300-9 500 MHz, radar-radar yang berpangkalan di darat yang digunakan bagi tujuan metereologi memiliki prioritas terhadap perangkat-perangkat radiolokasi lainnya.

5.476 Di pita 9 300-9 320 MHz di servis radionavigasi, penggunaan radar-radar pesawat udara selain dari perangkat yang ada sejak 1 Januari 1976, tidak diizinkan sampai 1 Januari 2001.

5.476A Di pita 9 500-9 800 MHz, stasiun-stasiun di servis eksplorasi bumi-satelit (aktif) dan servis penelitian ruang angkasa (aktif) tidak boleh menimbulkan gangguan yang merugikan bagi, atau menghambat penggunaan dan pengembangan dari, stasiun-stasiun servis radionavigasi dan radiolokasi. (WRC-97)

5.477 Servis dengan kategori berbeda: di Aljazair, Arab Saudi, Bahrain, Bangladesh, Brunei Darussalam, Kamerun, Mesir, Uni Emirat Arab, Eritrea, Ethiopia, Guyana, India, Indonesia, Republik Islam, Irak, Jamaika, Jepang, Jordan, Kuwait, Libanon, Liberia, Malaysia, Nigeria, Oman, Pakistan, Qatar, Republik Demokratik Rakyat Korea, Singapura, Somalia, Sudan, Trinidad dan Tobago, dan Yaman, pita 9 800-10 000 MHz bagi servis tetap dialokasikan dengan kategori jenis primer (lihatNo. 5.33). (WRC-03)

5.478 Alokasi tambahan: di Azerbaijan, Bulgaria, Mongolia, Kyrgyzstan, Romania, Turkmenistan dan Ukraina, pita 9 800-10 000 MHz juga dialokasikan bagi servis radionavigasi dengan kategori jenis primer. (WRC-03)

5.479 Pita 9 975-10 025 MHz juga dialokasikan bagi servis satelit metereologi dengan kategori jenis sekunder bagi penggunaan oleh radar-radar cuaca.

5.480 Alokasi tambahan: di Argentina, Brasil, Chile, Kosta Rika, Kuba, El Salvador, Ekuador, Guatemala, Honduras, Meksiko, Paraguay, Peru, Uruguay dan Venezuela, pita 10-10.45 GHz juga dialokasikan bagi servis-servis tetap dan bergerak dengan kategori jenis primer. (WRC-2000)

5.481 Alokasi tambahan: di Jerman, Angola, Brasil, China, Kosta Rika, Pantai Gading, El Salvador, Ekuador, Spanyol, Guatemala, Hungaria, Jepang, Kenya, Maroko, Nigeria, Oman, Uzbekistan, Paraguay, Peru, Republik Demokratik Rakyat Korea, Tanzania, Thailand dan Uruguay, pita 10.45-10.5 GHz juag dialokasikan bagi servis-servis tetap dan bergerak dengan kategori jenis primer. (WRC-03)

5.482 Di pita 10.6-10.68 GHz, stasiun-stasiun tetap dan bergerak, kecuali bergerak penerbangan, daya radiasi ekivalen isotropisnya tidak boleh melebihi 40 dBW dan daya yang disalurkan ke antena tidak boleh melebihi –3 dBW. Batasan-batasan ini tidak boleh dilampaui sesuai dengan persetujuan yang ada di No. 9.21. Akan tetapi di Arab Saudi, Armenia, Azerbaijan, Bahrain, Bangladesh, Belarusia, China, Uni Emirat Arab, Georgia, India, Indonesia, Republik Islam Iran, Irak, Jepang, Kazakhstan, Kuwait, Latvia, Libanon, Moldova, Nigeria, Pakistan, Filipina, Qatar, Republik Arab Siria, Tajikistan dan Turkmenistan, pembatasan terhadap servis tetap dan bergerak, kecuali bergerak penerbangan tidak berlaku. (WRC-03)

5.483 Alokasi tambahan: di Arab Saudi, Armenia, Azerbaijan, Bahrain, Belarusia, Bosnia dan Herzegovina, China, Kolombia, Republik Korea, Kosta Rika, Mesir, Uni Emirat Arab, Georgia, Republik Islam Iran, Irak, Israel, Yordania, Kazakhstan, Kuwait, Libanon, Mongolia, Uzbekistan, Qatar, Kyrgyzstan, Republik Demokratik Rakyat Korea, Romania, Serbia dan Montenegro, Tajikistan, Turkmenistan dan Yaman, pita 10.68-10.7 GHz juga dialokasikan bagi servis-servis tetap dan bergerak, kecuali bergerak penerbangan pada status primer. Penggunaan semacam ini terbatas pada perangkat yang beroperasi mulai 1 Januari 1985. (WRC-03)

5.484 Di wilayah 1, penggunaan pita 10.7-11.7 GHz oleh servis bergerak-satelit (Bumi-ke-angkasa) terbatas untuk hubungan pencatu dalam servis penyiaran-satelit.

5.484A Penggunaan pita-pita 10.95-11.2 GHz (angkasa-ke-Bumi), 11.45-11.7 GHz (angkasa-ke-Bumi), 11.7-12.2 GHz (angkasa-ke-Bumi) di Wilayah 2, 12.2-12.75 GHz (angkasa-ke-Bumi) di Wilayah 3, 12.5-12.75 GHz (angkasa-ke-Bumi) di Wilayah 1, 13.75-14.5 GHz (Bumi-ke-angkasa), 17.8-18.6 GHz (angkasa-ke-Bumi), 19.7-20.2 GHz (angkasa-ke-Bumi), 27.5-28.6 GHz (Bumi-ke-angkasa), 29.5-30 GHz (Bumi-ke-angkasa) oleh sistem satelit non-geostasioner di servis tetap-satelit sesuai dengan aplikasi dari ketentuan-ketentuan dari No. 9.12 bagi koordinasi dengan sistim-sistim satelit non-geostasioner lainnya di servis tetap-satelit. Sistim-sistim satelit non-geostasioner di servis tetap-satelit tidak boleh meminta proteksi dari jaringan-jaringan satelit geostasioner di servis tetap-satelit yang beroperasi sesuai dengan Peraturan Radio, tidak tergantung pada tanggal-tanggal penerimaan oleh Biro untuk informasi koordinasi atau informasi notifikasi lengkap yang sesuai untuk sistim-sistim satelit non-geostasioner dan jaringan-jaringan satelit geostasioner di servis tetap-satelit, dan No. 5.43A tidak berlaku. Sistim-sistim non-geostasioner di servis tetap-satelit di pita di atas harus beroperasi dengan cara di mana setiap gangguan yang tidak dapat diterima yang dapat terjadi selama operasi harus segera dihilangkan. (WRC-2000)

5.485 Di Wilayah 2, di pita 11.7-12.2 GHz, transponder-transponder di stasiun-stasiun angkasa di servis tetap-satelit dapat digunakan sebagai tambahan bagi transmisi-transmisi di servis penyiaran-satelit, dengan catatan transmisi-transmisi tersebut tidak memiliki e.i.r.p. maksimum yang lebih besar dari 53 dBW untuk setiap kanal televisi dan tidak menyebabkan gangguan yang lebih besar atau meminta proteksi yang lebih terhadap gangguan dari koordinasi penetapan frekuensi dalam servis tetap-satelit. Dalam hal servis-servis ruang angkasa, pita tersebut pada prinsipnya digunakan untuk servis tetap-satelit.

5.486 Servis dengan kategori berbeda: di Meksiko dan Amerika Serikat, pita 11.7-12.1 GHz dialokasikan untuk servis tetap dengan kategori jenis sekunder. (lihat No. 5.32).

5.487 Di pita 11.7-12.5 GHz di Wilayah 1 dan 3, servis-servis tetap, tetap-satelit, bergerak, kecuali bergerak penerbangan dan penyiaran, sesuai dengan alokasi masing-masing, tidak boleh menimbulkan gangguan yang merugikan bagi, atau meminta proteksi dari, stasiun-stasiun penyiaran-satelit sesuai dengan peta Wilayah 1 dan 3 di Appendiks 30. (WRC-03)

5.487A Alokasi tambahan: di Wilayah 1, pita 11.7-12.5 GHz, di Wilayah 2, pita 12.2-12.7 GHz dan, di Wilayah 3, pita 11.7-12.2 GHz, juga dialokasikan bagi servis tetap-satelit (angkasa-ke-Bumi) dengan kategori jenis primer, terbatas bagi sistim-sistim non-geostasioner dan berdasarkan aplikasi dari ketentuan-ketentuan pada No. 9.12 untuk koordinasi dengan sistim-sistim satelit non-geostasioner lainnya di servis tetap-satelit. Sistim-sistim satelit non-geostasioner di servis tetap-satelit tidak boleh meminta proteksi dari jaringan-jaringan satelit geostasioner di servis penyiaran-satelit yang beroperasi sesuai dengan Peraturan Radio, tidak tergantung pada tanggal-tanggal yang diterima oleh Biro untuk informasi koordinasi atau notifikasi yang lengkap, yang sesuai untuk sistim-sistim satelit non-geostasioner di servis tetap-satelit dan jaringan-jaringan satelit geo-stasioner, dan No. 5.43A tidak berlaku. Sistim-sistim satelit non-geostationer di servis tetap-satelit di pita-pita di atas harus dioperaikan dengan cara di mana gangguan yang tidak dapat diterima yang dapat muncul selama pengoperasian akan dapat dikurangi dengan cepat. (WRC-03)

5.488 Penggunaan pita 11.7-12.2 GHz oleh jaringan-jaringan satelit geostasioner di servis tetap-satelit di Wilayah 2 harus sesuai dengan aplikasi dari ketentuan-ketentuan pada No. 9.14 bagi koordinasi dengan stasiun-stasiun servis teresterial di Wilayah 1, 2 dan 3. Bagi penggunaan pita 12.2-12.7 GHz oleh servis penyiaran-satelit di Wilayah 2, lihat Apendiks 30. (WRC-03)

5.489 Alokasi tambahan: di Peru, pita 12.1-12.2 GHz juga dialokasikan bagi servis tetap dengan stastus primer.

5.490 Di Wilayah 2, di pita 12.2-12.7 GHz, layanan radiokomunikasi teresterial yang ada dan di masa yang akan datang tidak boleh menimbulkan gangguan yang merugikan bagi servis ruang angkasa yang beroperasi sesuai dengan ketentuan Rencana penyiaran-satelit bagi Wilayah 2 yang dijelaskan di Apendiks 30.

5.491 (HPS - WRC-03)

5.492 Penetapan untuk stasiun-stasiun dalam servis penyiaran-satelit yang sesuai dengan Rencana wilayah atau termasuk dalam Daftar Wilayah 1 dan 3 di Apendiks 30 dapat juga digunakan bagi transmisi-transmisi di servis tetap-satelit (angkasa-ke-Bumi), dengan catatan bahwa transmisi-transmisi tersebut tidak menimbulkan lebih banyak gangguan, atau meminta proteksi yang lebih besar terhadap gangguan, dari transmisi-transmisi servis penyiaran-satelit yang beroperasi sesuai dengan Rencana atau Daftar, sebagaimana mestinya. (WRC-2000)

5.493 Servis penyiaran-satelit di pita 12.5-12.75 GHz di Wilayah 3 dibatasi untuk rapat fluks daya yang tidak melebihi –111 dB(W/(m2 . 27 MHz)) bagi semua kondisi dan semua metode modulasi pada perbatasan daerah servis. (WRC-97)

5.494 Alokasi tambahan: di Aljazair, Angola, Arab Saudi, Bahrain, Kamerun, Republik Afrika Tengah, Republik Kongo, Pantai Gading, Mesir, Uni Emirat Arab, Eritrea, Ethiopia, Gabon, Ghana, Guinea, Irak, Israel, Jamihiriya Arab Libia, Yordania, Kuwait, Libanon, Madagaskar, Mali, Maroko, Mongolia, Nigeria, Qatar, Republik Arab Siria, Republik Demokratik Rakyat Kongo, Somalia, Sudan, Chad, Togo dan Yaman, pita 12.5-12.75 GHz juga dialokasikan bagi servis-servis tetap dan bergerak, kecuali bergerak penerbangan, dengan kategori jenis primer. (WRC-03)

5.495 Alokasi tambahan: di Bosnia dan Herzegovina, Kroasia, Prancis, Yunani, Liechtenstein, Monako, Uganda, Portugis, Rumania, Serbia dan Montenegro, Slovenia, Swiss, Tanzania dan Tunisia, pita 12.5-12.75 GHz juga dialokasikan bagi servis-servis tetap dan bergerak, kecuali bergerak penerbangan, dengan kategori jenis sekunder. (WRC-03)

5.496 Alokasi tambahan: di Austria, Azerbaijan, Kirgizstan dan Turkmenistan, pita 12.5-12.75 GHz juga dialokasikan bagi servis-servis tetap dan bergerak, kecuali bergerak penerbangan, dengan kategori jenis primer. Akan tetapi, stasiun-stasiun di servis-servis ini tidak boleh menimbulkan gangguan yang merugikan bagi bagi servis tetap-satelit stasiun-stasiun bumi di negara-negara yang berada di Wilayah 1 selain dari yang termasuk dalam daftar di catatan kaki ini. Koordinasi dari stasiun-stasiun bumi ini tidak diperlukan dengan stasiun-stasiun servis tetap dan bergerak dari negara-negara yang tercantum pada catatan kaki ini. Batasan rapat fluks daya pada permukaan bumi yang ditentukan dalam Tabel 21-4 Pasal 21, untuk servis tetap-satelit berlaku untuk wilayah teritori negara-negara yang tercantum pada catatan kaki ini. (WRC-2000)

5.497 Penggunaan pita 13.25-13.4 GHz oleh servis radionavigasi penerbangan terbatas untuk alat-alat bantu navigasi Doppler.

5.498 (HPS - WRC-97)

5.498A Servis-servis eksplorasi bumi-satelit (aktif) dan penelitian ruang angkasa (aktif) yang beroperasi pada pita 13.25-13.4 GHz tidak boleh menyebabkan gangguan yang merugikan bagi, atau menghambat penggunaan dan pengembangan servis radionavigasi penerbangan. (WRC-97)

5.499 Alokasi tambahan: di Bangladesh, India dan Pakistan, pita 13.25-14 GHz juga dialokasikan bagi layanan tetap dengan kategori jenis primer.

5.500 Alokasi tambahan: : di Aljazair, Arab Saudi, Bahrain, Brunei Darussalam, Kamerun, Mesir, Uni Emirat Arab, Gabon, Indonesia, Republik Islam Iran, Irak, Israel, Yordania, Kuwait, Libanon, Madagaskar, Malaysia, Mali, Malta, Maroko, Mauritania, Nigeria, Pakistan, Qatar, Republik Arab Siria, Singapura, Sudan, Chad dan Tunisia, pita 13.4-14 GHz juga dialokasikan bagi servis-servis tetap dan bergerak dengan kategori jenis primer. (WRC-03)

5.501 Alokasi tambahan: di Azerbaijan, Hungaria, Jepang, Mongolia, Kyrgyzstan, Rumania, Inggris and Turkmenistan, pita 13.4-14 GHz juga dialokasikan bagi servis radionavigasi dengan kategori jenis primer. (WRC-03)

5.501A Alokasi pita 13.4-13.75 GHz bagi servis penelitian ruang angkasa dengan kategori jenis primer dibatasi untuk sendor-sensor pesawat ruang angkasa aktif. Penggunaan lain dari pita oleh servis penelitian ruang angkasa adalah dengan kategori jenis sekunder. (WRC-97)

5.501B Di pita 13.4-13.75 GHz, layanan-layanan eksplorasi bumi-satelit (aktif) dan penelitian angkasa (aktif) tidak boleh menimbulkan gangguan yang merugikan bagi, atau menghambat penggunaan dan pengembangan dari servis radiolokasi. (WRC-97)

5.502 Di pita 13.75-14 GHz, jaringan servis tetap-satelit geostasioner harus mempunyai antena minimum berdiameter 1.2 m dan stasiun bumi dari sistim servis tetap-satelit harus memiliki antena minimum berdiameter 4.5 m. Sebagai tambahan, e.i.r.p. yang diperkirakan sebesar satu detik, yang diradiasikan oleh sebuah stasiun di servis radiolokasi atau radionavigasi tidak boleh melampaui 59 dBW bagi sudut elevasi di atas 2° dan 65 dBW di sudut yang lebih rendah. Sebelum sebuah administrasi menggunakan sebuah stasiun bumi di jaringan satelit geostasioner di servis tetap-satelit di pita ini dengan ukuran antena lebih kecil dari 4.5 m, administrasi tersebut harus yakin bahwa rapat fluks daya yang diproduksi oleh stasiun bumi tidak melampaui:

– –115 dB(W/(m2 · 10 MHz)) untuk lebih dari 1% dari waktu yang dihasilkan di ketinggian 36 m di atas permukaan laut pada saat tanda air rendah, sebagaimana dikenali secara resmi oleh negara pantai;

– –115 dB(W/(m2 · 10 MHz)) untuk lebih dari 1% dari waktu yang dihasilkan 3 m di atas permukaan tanah di perbatasan teritori dari suatu administrasi yang membangun atau merencanakan untuk

mengembangkan radar-radar bergerak darat pada pita ini, kecuali dengan persetujuan sebelumnya.

Bagi stasiun-stasiun bumi di servis tetap-satelit yang memiliki antena dengan diameter lebih dari atau sama dengan 4.5 m, e.i.r.p. dari setiap emisi harus sebesar paling kecil 68 dBW dan tidak boleh melampaui 85 dBW. (WRC-03)

5.503 Di pita 13.75-14 GHz, stasiun-stasiun geostasioner di servis penelitian ruang angkasa yang memiliki informasi publikasi awalnya telah diterima oleh Biro sebelum 31 Januari 1992 beroperasi dengan dasar yang sama dengan stasiun-stasiun dalam servis tetap-satelit; setelah tanggal tersebut, stasiun-stasiun angkasa geostasioner baru akan beroperasi dengan kategori jenis sekunder. Sampai stasiun-stasiun angkasa geostasioner tersebut di servis penelitian ruang angkasa yang memiliki informasi publikasi awalnya telah diterima oleh Biro sebelum 31 Januari 1992 menghentikan operasinya pada pita ini berlaku kondisi sebagai berikut:

– di pita 13.77-13.78 GHz, kerapatan e.i.r.p. untuk emisi-emisi dari setiap stasiun bumi dalam servis tetap-satelit yang beroperasi dengan stasiun ruang angkasa pada orbit satelit-satelit geostasioner tidak boleh melebihi:

i) 4.7D 28 dB(W/40 kHz), di mana D adalah diameter antenna stasiun bumi servis tetap-satelit (meter) dengan diameter antenna sama dengan atau lebih besar daripada 1.2 m dan kurang daripada 4.5 m;

ii) 49.2 20 log(D/4.5) dB(W/40 kHz), di mana D adalah diameter stasiun bumi servis tetap-satelit (meter) dengan diameter antenna sama dengan atau lebih besar daripada 4.5 m dan kurang dari 31.9 m;

iii) 66.2 dB(W/40 kHz) untuk setiap stasiun bumi servis tetap-satelit dengan diameter antenna (meter) sama dengan atau lebih besar daripada 31.9 m;

iv) 56.2 dB(W/4 kHz) untuk emisi-emisi pita sempit (kurang dari 40 kHz dari lebar pita yang diperlukan) untuk stasiun bumi dalam servis tetap-satelit dari setiap stasiun bumi servis tetap-satelit yang memiliki diameter antenna 4.5 m atau lebih besar;

– kerapatan e.i.r.p. untuk emisi-emisi dari setiap stasiun bumi pada servis tetap-satelit yang beroperasi dengan stasiun angkasa di orbit satelit non-geostasioner tidak boleh melampaui 51 dBW di pita 6 MHz dari 13.772 sampai dengan 13.778 GHz.

Pengendalian daya otomatis dapat digunakan untuk meningkatkan kerapatan e.i.r.p. dalam frekuensi yang berada di dalam batas-batas frekuensi tersebut untuk mengkompensasi redaman hujan, sampai dengan batasan rapat fluks daya dalam servis tetap-satelit stasiun ruang angkasa tidak melebihi nilai yang dihasilkan dari penggunaan stasiun bumi dengan e.i.r.p. memenuhi batasan-batasan tersebut pada kondisi cuaca cerah. (WRC-03)

5.503A (HPS - WRC-03)

5.504 Penggunaan pita 14-14.3 GHz oleh servis radionavigasi harus diatur sedemikian rupa untuk memberikan proteksi yang cukup bagi stasiun-stasiun angkasa di servis tetap-satelit.

5.504A Di pita 14-14.5 GHz, stasiun-stasiun bumi pesawat udara di servis bergerak penerbangan-satelit sekunder dapat juga berkomunikasi dengan stasiun-stasiun angkasa di servis bergerak penerbangan-satelit di servis tetap-satelit. Ketentuan-ketentuan di Nos. 5.29, 5.30 dan 5.31 berlaku. (WRC-03)

5.504B Stasiun-stasiun bumi oesawat udara yang beroperasi di servis bergerak-satelit di pita 14-14.5 GHz harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan di Annex 1, Bagian C dari Rekomendasi ITU-R M.1643, dengan memperhatikan setiap stasiun radio astronomi yang melakukan pengamatan di pita 14.47-14.5 GHz yang berada di atas teritori Spanyol, Prancis, India, Italia, Inggris dan Afrika Selatan. (WRC-03)

5.504C Di pita 14-14.25 GHz, rapat fluks daya yang dihasilkan di atas teritori Arab Saudi, Botswana, Pantai Gading, Mesir, Guinea, India, Republik Islam Iran, Kuwait, Lesoto, Nigeria, Oman, Republik Arab Siria dan Tunisia oleh setiap stasiun bumi pesawat udara di servis bergerak penerbangan-satelit tidak melampaui batasan-batasan yang diberikan di Annex 1, Bagian B dari Rekomendasi ITU-R M.1643, kecuali apabila disetujui oleh administrasi-administrasi yang terkena dampaknya. Ketentuan-ketentuan dari catatan kaki ini tidak akan menurunkan kewajiban-kewajiban dari servis bergerak penerbangan-satelit untuk beroperasi dalam status sekunder sesuai dengan No. 5.29. (WRC-03)

5.505 Alokasi tambahan: di Aljazair, Angola, Arab Saudi, Bahrain, Bangladesh, Botswana, Brunei Darussalam, Kamerun, China, Republik Kongo, Republik Korea, Mesir, Uni Emirat Arab, Gabon, Guatemala, Guinea, India, Indonesia, Republik Islam Iran, Irak, Israel, Jepang, Yordania, Kuwait, Lesoto, Libanon, Malaysia, Mali, Maroko, Mauritania, Oman, Pakistan, Filipina, Qatar, Republik Arab Siria, Republik Demokratik Rakyat Korea, Singapura, Somalia, Sudan, Swaziland, Tanzania, Chad dan Yaman, pita 14-14.3 GHz juga dialokasikan bagi layanan tetap dengan kategori jenis primer (WRC-03)

5.506 Pita 14-14.5 GHz dapat digunakan, di servis tetap-satelit (Bumi-ke-angkasa), bagi hubungan pencatu bagi servis penyiaran-satelit, dengan syarat berkoordinasi dengan jaringan-jaringan lain dalam servis tetap-satelit. Penggunaan hubungan pencatu tersebut dicadangkan untuk negara-negara di luar Eropa.

5.506A Di pita 14-14.5 GHz, stasiun-stasiun bumi kapal laut dengan e.i.r.p. lebih besar dari 21 dBW harus beroperasi di bawah kondisi yang sama dengan stasiun bumi di atas kapal laut, sebagaimana disebutkan dalam Resolusi 902 (WRC-03). Catatan kaki ini tidak boleh diaplikasikan bagi stasiun-stasiun bumi kapal laut yang informasi lengkapnya ada di Apendiks 4 telah diterima oleh Biro sebelum 5 July 2003. (WRC-03)

5.506B Stasiun-stasiun bumi yang berada di atas kapal laut yang berkomunikasi dengan stasiun-stasiun angkasa di layanan tetap-satelit dapat beroperasi di pita frekuensi 14-14.5 GHz tanpa memerlukan persetujuan dahulu dari Siprus, Yunani dan Malta, di jarak minimum yang diberikan di Resolusi 902 (WRC-03) dari negara-negara ini. (WRC-03)

5.507 Tidak digunakan.

5.508 Alokasi tambahan:: di Jerman, Bosnia dan Herzegovina, Prancis, Italia, Jamahiriya Arab Libia, Republik Makedonia Eks Yugoslavia, Inggris, Serbia dan Montenegro dan Slovenia, pita 14.25-14.3 GHz juga dialokasikan bagi servis tetap dengan kategori jenis primer. (WRC-03)

5.508A Di pita 14.25-14.3 GHz, rapat fluks daya yang dihasilkan di atas teritori negara-negara Arab Saudi, Botswana, China, Pantai Gading, Mesir, Prancis, Guinea, India, Republik Islam Iran, Italia, Kuwait, Lesoto, Nigeria, Oman, Republik Arab Siria, Inggris dan Tunisia oleh setiap stasiun bumi pesawat udara di servis bergerak penerbangan-satelit tidak boleh melampaui batasan-batasan yang diberikan di Annex 1, Bagian B dari Rekomendasi ITU-R M.1643, kecuali apabila disetujui secara khusus oleh administrasi-administrasi yang terkena dampak. Ketentuan-ketentuan dari catatan kaki ini tidak akan mengurangi kewajiban-kewajiban servis bergerak penerbangan-satelit untuk beroperasi sebagai servis sekunder sesuai dengan No. 5.29. (WRC-03)

5.509 Alokasi tambahan: di Jepand, pita 14.25-14.3 GHz juga dialokasikan bagi servis bergerak, kecuali bergerak penerbangan dengan kategori jenis primer. (WRC-2000)

5.509A Di pita 14.3-14.5 GHz, rapat fluks daya yang dihasilkan di atas teritori negara-negara Arab Saudi, Botswana, Kamerun, China, Pantai Gading, Mesir, Prancis, Gabon, Guinea, India, Republik Islam Iran, Italia, Kuwait, Lesoto, Maroko, Nigeria, Oman, Republik Arab Siria, Inggris, Srilanka, Tunisia dan Vietnam oleh setiap stasiun bumi pesawat udara di servis bergerak penerbangan-satelit tidak boleh melampaui batas-batas yang diberikan di Annex 1, Bagian B dari Rekomendasi ITU-R M.1643, kecuali apabila disetujui oleh administrasi-administrasi yang terkena dampak. Ketentuan-ketentuan dari catatan kaki ini tidak akan mengurangi kewajiban-kewajiban dari servis bergerak penerbangan-satelit untuk beroperasi sebagai servis sekunder sesuai dengan No. 5.29. (WRC-03)

5.510 Penggunaan pita 14.5-14.8 GHz oleh servis tetap-satelit (Bumi-ke-angkasa) dibatasi bagi hubungan pencatu bagi servis penyiaran-satelit. Penggunaan ini dicadangkan untuk negara-negara di luar Eropa.

5.511 Alokasi tambahan: di Arab Saudi, Bahrain Bosnia dan Herzegovina, Kamerun, Mesir, Uni Emirat Arab, Guinea, Republik Islam, Irak, Israel, Jamahiriya Arab Libia, Kuwait, Libanon, Pakistan, Qatar, Serbia dan Montenegro, Republik Arab Siria, Slovenia dan Somalia, pita 15.35-15.4 GHz juga dialokasikan bagi servis-servis tetap dan bergerak dalam status sekunder. (WRC-97)

5.511A Pita 15.43-15.63 GHz juga dialokasikan bagi servis tetap-satelit (angkasa-ke-Bumi) dengan kategori jenis primer. Penggunaan pita 15.43-15.63 GHz oleh servis tetap-satelit (angkasa-ke-Bumi dan Bumi-ke-angkasa) dibatasi bagi hubungan pencatu dari sistim-sistim non-geostasioner di servis satelit begerak, sesuai dengan koordinasi dengan No. 9.11A. Penggunaan pita frekuensi 15.43-15.63 GHz oleh servis tetap-satelit (angkasa-ke-Bumi) dibatasi untuk hubungan pencatu dari sistim-sistim non-geostasioner di servis bergerak-satelit yang informasi publikasi awalnya telah diterima oleh Biro sebelum 2 Juni 2000. Pada arah angkasa-ke-Bumi, sudut elevasi stasiun bumi di atas dan penguatan ke arah bidang horizontal pesawat udara dan jarak koordinasi minimum untuk memproteksi suatu stasiun bumi dari gangguan yang merugikan harus sesuai dengan Rekomendasi ITU-R S.1341. Untuk memproteksi servis radio astronomi di pita 15.35-15.4 GHz, kumpulan rapat fluks daya yang diemisikan pada pita 15.35-15.4 GHz oleh semua stasiun-stasiun ruang angkasa di

dalam setiap hubungan pencatu dari sistim-sistim non-geostasioner di servis bergerak-satelit (angkasa-ke-Bumi) yang beroperasi di pita 15.43-15.63 GHz tidak boleh melampaui tingkat −156 dB(W/m2) di lebar pita 50 MHz, kepada setiap lokasi pengamatan radio astronomi untuk lebih daripada 2% dari waktu. (WRC-2000)

5.511B (HPS - WRC-97)

5.511C Stasiun-stasiun yang beroperasi di servis radionavigasi penerbangan harus membatasi e.i.r.p. efektif, sesuai dengan Rekomendasi ITU-R S.1340. Jarak koordinasi minimum yang diminta untuk memproteksi stasiun-stasiun radionavigasi penerbangan (No. 4.10 berlaku) dari gangguan yang merugikan dari stasiun bumi hubungan pencatu dan e.i.r.p. maksimum yang ditransmisikan ke arah bidang horisontal lokal oleh stasiun bumi hubungan pencatu harus sesuai dengan Rekomendasi ITU-R S.1340. (WRC-97)

5.511D Sistim-sistim servis tetap-satelit yang informasi publikasi awal lengkap telah diterima oleh Biro pada 21 Nopember 1997 dapat beroperasi pada pita-pita 15.4-15.43 GHz dan 15.63-15.7 GHz pada arah angkasa-ke-Bumi dan 15.63-15.65 GHz di arah Bumi-ke-angkasa. Di pita-pita 15.4-15.43 GHz dan 15.65-15.7 GHz, emisi-emisi dari stasiun angkasa non-geostasioner tidak boleh melebihi batas-batas rapat fluks daya di permukaan Bumi dari –146 dB(W/(m2 � MHz)) bagi setiap sudut kedatangan. Di pita 15.63-15.65 GHz, di mana suatu administrasi membentuk emisi-emisi dari stasiun angkasa non-geostasioner yang melampaui –146 dB(W/(m2 . MHz)) untuk setiap sudut kedatangan, harus sesuai dengan No. 9.11A dengan administrasi yang terkena dampak. Stasiun-stasiun di servis satelit tetao yang beroperasi di pita 15.63-15.65 GHz di arah Bumi-ke-angkasa tidak boleh menyebabkan gangguan yang merugikan bagi stasiun-stasiun di servis radionavigasi penerbangan (No. 4.10 berlaku). (WRC-97)

5.512 Alokasi tambahan: di Aljazair, Angola, Saudi Arabia, Austria, Bahrain, Bangladesh, Bosnia dan Herzegovina, Brunei Darussalam, Kamerun, Republik Kongo, Kosta Rika, Mesir, El Salvador, Uni Emirat Arab, Eritrea, Finlandia, Guatemala, India, Indonesia, Republik Islam Iran, Jamihiriya Arab Libia, Yordania, Kenya, Kuwait, Malaysia, Mali, Maroko, Mauritania, Mozambik, Nepal, Nikaragua, Oman, Pakistan, Qatar, Serbia dan Montenegro, Singapura, Slovenia, Somalia, Sudan, Swaziland, Tanzania, Chad, Togo dan Yaman, pita 15.7-17.3 GHz juga dialokasikan bagi servis-servis tetap dan bergerak dengan kategori jenis primer. (WRC-03)

5.513 Alokasi tambahan: di Israel, pita 15.7-17.3 GHz juga dialokasikan bagi servis-servis tetap dan bergerak dengan status primer. Servis-servis ini tidak dapat meminta proteksi dari atau menyebabkan gangguan yang merugikan bagi servis-servis yang beroperasi sesuai dengan Tabel di negara-negara selain yang disebut dalam No. 5.512.

5.513A Sensor-sensor pesawat ruang angkasa aktif yang beroperasi di pita 17.2-17.3 GHz tidak boleh menyebabkan gangguan yang merugikan bagi, atau menghambat pengembangan dari servis-servis radiolokasi dan lainnya yang dialokasikan dengan kategori jenis primer. (WRC-97)

5.514 Alokasi tambahan: di Aljazair, Angola, Arab Saudi, Austria, Bahrain, Bangladesh, Bosnia dan Herzegovina, Kamerun, Kosta Rika, El Salvador, Uni Emirat Arab, Finlandia, Guatemala, India, Republik Islam Iran, Irak, Israel, Italia, Jamihiriya Arab Libia, Jepang, Yordania, Kuwait, Lithuania, Nepal, Nikaragua, Nigeria, Oman,

Uzbekistan, Pakistan, Qatar, Kyrgyzstan, Serbia dan Montenegro, Slovenia dan Sudan, pita 17.3-17.7 GHz juga dialokasikan bagi servis tetap dan bergerak dengan kategori jenis sekunder. Batasan daya yang diberikan di No. 21.3 dan 21.5 berlaku. (WRC-03)

5.515 Di pita 17.3-17.8 GHz, peggunaan bersama antara servis tetap-satelit (Bumi-ke-angkasa) dan servis penyiaran-satelit harus sesuai dengan § 1 dari Annex 4, Appendix 30A.

5.516 Penggunaan pita 17.3-18.1 GHz oleh sistim-sistim satelit geostasioner di servis tetap-satelit (Bumi-ke-angkasa) terbatas bagi hubungan pencatu bagi servis penyiaran-satelit. Penggunaan pita 17.3-17.8 GHz di Wilayah 2 oleh sistim-sistim di servis tetap-satelit (Bumi-ke-angkasa) terbatas bagi satelit geostasioner. Bagi penggunaan pita 17.3-17.8 GHz di Wilayah 2 oleh hubungan pencatu bagi servis penyiaran-satelit di pita 12.2-12.7 GHz, lihat Pasal 11. Penggunaan pita-pita 17.3-18.1 GHz (Bumi-ke-angkasa) di Wilayah 1 dan 3 dan 17.8-18.1 GHz (Bumi-ke-angkasa) di Wilayah 2 oleh sistim-sistim satelit non-geostasioner di servis tetap-satelit berdasarkan pada aplikasi dari ketentuan-ketentuan No. 9.12 untuk koordinasi dengan sistim-sistim satelit non-geostasioner lainnya di servis tetap-satelit. Sistim-sistim satelit non-geostasioner di servis tetap-satelit tidak boleh meminta proteksi dari jaringan-jaringan satelit geostasioner di servis tetap-satelit yang beroperasi sesuai dengan Peraturan Radio, tidak tergantung dari tanggal penerimaan oleh Biro untuk informasi koordinasi atau notifikasi, sebagaimana mestinya, bagi sistim-sistim satelit non-geostasioner di servis tetap-satelit dan tanggal penerimaan informasi koordinasi lengkap dan informasi notifikasi untuk jaringan-jaringan satelit geostasioner, dan ketentuan No. 5.43A tidak berlaku. Sistim-sistim satelit non-geostasioner di servis tetap-satelit dapat beroperasi dengan cara di mana setiap gangguan yang tidak dapat diterima yang dapat terjadi selama pengoperasian dapat dikurangi dengan cepat. (WRC-2000)

5.516A Di pita 17.3-17.7 GHz, stasiun-stasiun bumi dari servis tetap-satelit (angkasa-ke-Bumi) di Wilayah 1 tidak boleh meminta proteksi dari servis penyiaran-satelit stasiun-stasiun bumi hubungan pencatu yang beroperasi sesuai dengan Appendix 30A, dan tidak boleh juga meminta batasan-batasan atau larangan-larangan bagi lokasi servis penyiaran-satelit hubungan pencatu di manapun area servis hubungan pencatu berada. (WRC-03)

5.516B Pita-pita berikut diidentifikasikan bagi penggunaan aplikasi daya tinggi di servis tetap-satelit:

17.3-17.7 GHz (angkasa-ke-Bumi) di Wilayah 1, 18.3-19.3 GHz (angkasa-ke-Bumi) di Wilayah 2, 19.7-20.2 GHz (angkasa-ke-Bumi) di semua Wilayah, 39.5-40 GHz (angkasa-ke-Bumi) di Wilayah 1, 40-40.5 GHz (angkasa-ke-Bumi) di semua Wilayah, 40.5-42 GHz (angkasa-ke-Bumi) di Wilayah 2, 47.5-47.9 GHz (angkasa-ke-Bumi) di Wilayah 1, 48.2-48.54 GHz (angkasa-ke-Bumi) di Wilayah 1, 49.44-50.2 GHz (angkasa-ke-Bumi) di Wilayah 1, dan

27.5-27.82 GHz (Bumi-ke-angkasa) di Wilayah 1, 28.35-28.45 GHz (Bumi-ke-angkasa) di Wilayah 2, 28.45-28.94 GHz (Bumi-ke-angkasa) di semua Wilayah, 28.94-29.1 GHz (Bumi-ke-angkasa) di Wilayah 2 dan 3, 29.25-29.46 GHz (Bumi-ke-angkasa) di Wilayah 2, 29.46-30 GHz (Bumi-ke-angkasa) di semua Wilayah, 48.2-50.2 GHz (Bumi-ke-angkasa) di Wilayah 2.

Identifikasi ini tidak mengecualikan penggunaan dari pita-pita ini oleh aplikasi servis tetap-satelit atau servis-servis lainnya di mana pita-pita ini dialokasikan dengan status co-primer dan tidak membentuk suatu prioritas dalam Peraturan Radio ini di antara para pengguna pita. Administrasi-administrasi harus memperhatikan hal ini saat mempertimbangkan ketentuan-ketentuan peraturan dalam kaitannya dengan pita-pita ini. Lihat Resolusi 143 (WRC-03). (WRC-03)

5.517 Di Wilayah 2, alokasi servis penyiaran-satelit di pita 17.3-17.8 GHz harus mulai efektif berlaku pada 1 April 2007. Setelah tanggal ini, penggunaan dari servis tetap-satelit (angkasa-ke-Bumi) di pita 17.7-17.8 GHz tidak boleh meminta proteksi dari dan tidak boleh menyebabkan gangguan yang merugikan bagi sistim-sistim pengoperasian di servis penyiaran-satelit.

5.518 Servis dengan kategori berbeda: di Wilayah 2, penggunaan pita 17.7-17.8 GHz bagi servis bergerak dialokasikan dengan kategori jenis primer sampai dengan 31 March 2007.

5.519 Alokasi tambahan: pita 18.1-18.3 GHz juga dialokasikan bagi servis satelit metereologi (angkasa-ke-Bumi) dengan kategori jenis primer. Penggunaannya terbatas bagi satelit-satelit geostasioner dan harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan di Pasal 21, Tabel 21-4.

5.520 Penggunaan pita 18.1-18.4 GHz oleh servis tetap-satelit (Bumi-ke-angkasa) terbatas bagi hubungan pencatu dari sistim-sistim datelit geostasioner di servis penyiaran-satelit. (WRC-2000)

5.521 Alokasi alternatif: di Jerman, Denmark, Uni Emirate Arab dan Yunani, pita 18.1-18.4 GHz dialokasikan bagi servis tetap, servis tetap-satelit (angkasa-ke-Bumi) dan servis bergerak dengan kategori jenis primer (lihat No. 5.33). Ketentuan-ketentuan No. 5.519 juga berlaku. (WRC-03)

5.522 (HPS - WRC-2000)

5.522A Emisi-emisi servis tetap dan servis tetap-satelit di pita 18.6-18.8 GHz terbatas bagi nilai yang diberikan di No. 21.5A dan 21.16.2, secara berurutan. (WRC-2000)

5.522B Penggunaan pita 18.6-18.8 GHz oleh servis tetap-satelit dibatasi untuk sistim-sistim geostasioner dan sistim-sistim dengan orbit yang memiliki apogee lebih besar dari 20 000 km. (WRC-2000)

5.522C Di pita 18.6-18.8 GHz, di Aljazair, Arab Saudi, Bahrain, Mesir, Uni Emirat Arab, Jamihiriya Arab Libia, Yordania, Libanon, Maroko, Oman, Qatar, Republik Arab Siria, Tunisia dan Yaman, sistim-sistim servis tetap dalam

pengoperasian di tanggal mulai berlakunya Akta Final dari WRC-2000 tidak berdasarkan pada batasan-batasan di No. 21.5A. (WRC-2000)

5.523 (HPS - WRC-2000)

5.523A Penggunaan pita-pita 18.8-19.3 GHz (angkasa-ke-Bumi) dan 28.6-29.1 GHz (Bumi-ke-Angkasa) oleh jaringan-jaringan servis tetap-satelit geostasioner dan non-geostasioner berdasarkan pada aplikasi dari ketentuan-ketentuan No. 9.11A sementara ketentuan No. 22.2 tidak berlaku. Administrasi-administrasi yang memiliki jaringan-jaringan satelit geostasioner di bawah koordinasi sebelum 18 Nopember 1995 harus bekerservisma semaksimal mungkin dengan berkoordinasi sesuai dengan No. 9.11A dengan jaringan-jaringan satelit non-geostasioner yang informasi notifikasinya telah diterima oleh Biro sebelum tanggal tersebut, dengan maksud mencapai hasil yang dapat diterima bagi semua pihak yang bersangkutan. Jaringan-jaringan satelit non-geostasioner tidak boleh menimbulkan gangguan yang merugikan bagi jaringan-jaringan tetap-satelit geostasioner yang informasi notifikasi lengkapnya di Apendiks 4 dianggap telah diterima oleh Biro sebelum 18 Nopember 1995. (WRC-97)

5.523B Penggunaan pita 19.3-19.6 GHz (Bumi-ke-angkasa) oleh servis tetap-satelit dibatasi bagi hubungan pencatu bagi sistim-sistim satelit-non-geostasioner di servis bergerak-satelit. Penggunaan semacam ini berdasarkan pada aplikasi dari ketentuan-ketentuan di No. 9.11A, sementara No. 22.2 tidak berlaku.

5.523C No. 22.2 harus terus diaplikasikan di pita-pita 19.3-19.6 GHz dan 29.1-29.4 GHz, antara hubungan pencatu dari jaringan-jaringan servis bergerak-satelit dan jaringan-jaringan servis tetap-satelit yang informasi koordinasi atau informasi notifikasi lengkapnya di Appendiks dianggap telah diterima oleh Biro sebelum 18 Nopember 1995. (WRC-97)

5.523D Penggunaan pita 19.3-19.7 GHz (angkasa-ke-Bumi) oleh sistim-sistim servis tetap-satelit dan oleh hubungan pencatu bagi sistim-sistim satelit non-geostasioner di servis bergerak-satelit berdasarkan pada ketentuan-ketentuan pada No. 22.2. Penggunaan dari pita ini bagi sistim-sistim servis tetap-satelit non-geostasioner, atau bagi kasus-kasus yang diindikasikan di No. 5.523C dan 5.523E, tidak berdasarkan pada ketentuan-ketentuan di No. 9.11A dan akan terus berdasarkan pada Pasal 9 (kecuali No. 9.11A) dan prosedur-prosedur 11 dan ketentuan-ketentuan pada No. 22.2. (WRC-97)

5.523E No. 22.2 akan terus diaplikasikan di pita 19.6-19.7 GHz dan 29.4-29.5 GHz, antara hubungan pencatu dari jaringan-jaringan servis bergerak-satelit non-geostasioner dan jaringan-jaringan servis tetap-satelit yang informasi koordinasi Appendiks 4, atau informasi notifikasinya di dianggap telah diterima oleh Biro pada 21 Nopember 1997. (WRC-97)

5.524 Alokasi tambahan: di Afghanistan, Aljazair, Angola, Saudi Arabia, Bahrain, Bangladesh, Brunei Darussalam, Kamerun, China, Republik Kongo, Kosta Rika, Mesir, Uni Emirat Arab, Gabon, Guatemala, Guinea, India, Republik Islam Iran, Irak, Israel, Jepang, Yordania, Kuwait, Libanon, Malaysia, Mali, Maroko, Mauritania, Nepal, Nigeria, Oman, Pakistan, Filipina, Qatar, Republik Arab Siria, Republik Demokratik Kongo, Republik Demokratik Rakyat Korea, Singapura, Somalia, Sudan, Tanzania, Chad, Togo dan Tunisia, pita 19.7-21.2 GHz juga dialokasikan bagi servis-servis tetap dan bergerak dengan kategori jenis primer.

Tambahan penggunaan ini tidak boleh memberlakukan batasan pada rapat fluks daya dari stasiun-stasiun angkasa di servis tetap-satelit di pita 19.7-21.2 GHz dan dari stasiun-stasiun angkasa di servis bergerak-satelit di pita 19.7-20.2 GHz di mana alokasi servis bergerak-satelit dengan kategori jenis primer pada pita berikutnya. (WRC-2000)

5.525 Untuk memfasilitasi koordinasi antar wilayah antara jaringan-jaringan servis bergerak-satelit dan servis tetap-satelit, pembawa-pembawa servis bergerak-satelit yang paling mudah dipengaruhi oleh gangguan harus sejauh mungkin ditempatkan pada bagian atas dari pita-pita 19.7-20.2 GHz dan 29.5-30 GHz.

5.526 Pada pita-pita 19.7-20.2 GHz dan 29.5-30 GHz di Wilayah 2, dan di pita-pita 20.1-20.2 GHz dan 29.9-30 GHz di Wilayah-wilayah 1 dan 3, jaringan-jaringan yang keduanya merupakan servis tetap-satelit dan servis bergerak-satelit dapat termasuk hubungan stasiun-stasiun bumi pada titik-titik yang ditentukan atau yang tidak ditentukan atau pada saat bergerak, melalui satu atau lebih satelit untuk komunikasi titik-ke-titik dan titik-ke-banyak titik.

5.527 Pada pita-pita 19.7-20.2 GHz dan 29.5-30 GHz, ketentuan-ketentuan pada No. 4.10 tidak berlaku dalam kaitannya dengan servis bergerak-satelit.

5.528 Alokasi servis bergerak-satelit dimaksudkan bagi penggunaan jaringan-jaringan yang menggunakan antena-antena sorotan kecil sempit dan teknologi maju lainnya pada stasiun-stasiun ruang angkasa. Administrasi-administrasi yang mengoperaikan sistim pada servis bergerak-satelit di pita 19.7-20.1 GHz di Wilayah 2 dan di pita 20.1-20.2 GHz harus mengambil semua langkah-langkah praktis untuk menjamin terus berlangsungnya ketersediaan pita-pita ini bagi administrasi-administrasi yang mengoperasikan sistim-sistim tetap dan bergerak sesuai dengan ketentuan-ketentuan di No. 5.524.

5.529 Penggunaan pita-pita 19.7-20.1 GHz dan 29.5-29.9 GHz oleh servis bergerak-satelit di Wilayah 2 dibatasi bagi jaringan-jaringan satelit baik servis tetap-satelit maupun servis bergerak-satelit sebagaimana digambarkan di No. 5.526.

5.530 Di Wilayah 1 dan 3, alokasi servis penyiaran-satelit di pita 21.4-22 GHz harus diberlakukan efektif pada 1 April 2007. Penggunaan pita oleh servis penyiaran-satelit setelah tanggal tersebut dan pada status secara sementara sebelum tanggal tersebut harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan pada Resolusi 525 (WARC-92)*.

5.531 Alokasi tambahan: di Jepang, pita 21.4-22 GHz juga dialokasikan bagi servis penyiaran dengan kategori jenis primer.

5.532 Penggunaan pita 22.21-22.5 GHz oleh servis eksplorasi bumi-satelit (pasif) dan servis penelitian ruang angkasa (pasif) tidak boleh menimbulkan hambatan-hambatan bagi servis tetap dan bergerak, kecuali servis bergerak penerbangan.

5.533 Servis antar satelit tidak boleh meminta proteksi dari gangguan yang merugikan dari stasiun-stasiun perangkat pendeteksi permukaan pada bandara dari servis navigasi radio.

5.534 (HPS- WRC-03)

* Catatan Sekertariat: Resolusi ini telah diperbaiki oleh WRC-03.

5.535 Pada pita 24.75-25.25 GHz, hubungan pencatu bagi stasiun-stasiun servis penyiaran-satelit harus memiliki prioritas bagi penggunaan lain di servis tetap-satelit (Bumi-ke-angkasa). Penggunaan-penggunaan lain semacam itu harus memproteksi dan tidak boleh meminta proteksi dari jaringan-jaringan hubungan pencatu yang ada dan di masa yang akan datang bagi stasiun-stasiun penyiaran-satelit semacam itu.

5.535A Penggunaan pita 29.1-29.5 GHz (Bumi-ke-angkasa) oleh servis tetap-satelit dibatasi bagi sistim-sistim satelit geostasioner dan hubungan pencatu bagi sistim-sistim satelit non-geostasioner di servis bergerak-satelit. Penggunaan semacam itu berdasarkan pada aplikasi dari ketentuan-ketentuan pada No. 9.11A, tapi tidak berdasarkan pada ketentuan-ketentuan No. 22.2, kecuali apabila diindikasikan di No. 5.523C dan 5.523E di mana penggunaan semacam itu tidak berdasarkan pada ketentuan-ketentuan pada No. 9.11A dan akan terus berdasarkan pada Pasal 9 (kecuali No. 9.11A) dan 11 prosedur dan pada ketentuan-ketentuan pada No. 22.2. (WRC-97)

5.536 Penggunaan pita 25.25-27.5 GHz oleh servis antar satelit dibatasi pada aplikasi-aplikasi satelit penelitian ruang angkasa dan eksplorasi bumi-satelit, dan juga transmisi-transmisi data yang berasl dari aktifitas-aktifitas industri dan medis di ruang angkasa.

5.536A Administrasi-administrasi yang beroperasi di stasiun-stasiun bumi pada servis eksplorasi bumi-satelit atau servis penelitian angkasa tidak boleh meminta proteksi dari stasiun-stasiun di servis-servis tetap dan bergerak yang dioperasikan oleh administrasi-administrasi lain. Sebagai tambahan, stasiun-stasiun bumi di servis eksplorasi bumi-satelit atau di servis penelitian ruang angkasa harus dioperasikan berdasarkan Rekomendasi ITU-R SA.1278 dan ITU-R SA.1625, secara berurutan. (WRC-03)

5.536B Di Jerman, Arab Saudi, Austria, Belgia, Braail, Bulgaria, China, Republik Demokratik Rakyat Korea, Denmark, Mesir, Uni Emirat Arab, Spanyol, Estonia, Finlandia, Prancis, Hungaria, India, Republik Islam Iran, Irlandia, Israel, Italia, Jamahiriya Arab Libia, Yordania, Kenya, Kuwait, Lebanon, Liechtenstein, Lituania, Moldova, Norwegia, Oman, Uganda, Pakistan, Filipina, Poland, Portugis, Republik Arab Siria, Slowakia, Republik Ceko, Rumania, Inggris, Singapura, Swedia, Swiss, Tanzania, Turki, Vietnam dan Zimbabwe, stasiun-stasiun yang beroperasi di servis eksplorasi bumi-satelit pada pita 25.5-27 GHz tidak boleh meminta proteksi dari, atau menghambat penggunaan dan pengembangan dari stasiun-stasiun servis tetap dan bergerak. (WRC-97)

5.536C Di Aljazair, Saudi Arabia, Bahrain, Botswana, Brasil, Kamerun, Komoros, Kuba, Jibouti, Mesir, Uni Emirat Arab, Estonia, Finlandia, Republik Islam, Israel, Yordania, Kenya, Kuwait, Lituania, Malaysia, Maroko, Nigeria, Oman, Qatar, Republik Arab Siria, Somalia, Sudan, Tanzania, Tunisia, Uruguay, Zambia dan Zimbabwe, stasiun-stasiun bumi yang beroperasi di servis penelitian ruang angkasa pada pita 25.5-27 GHz tidak boleh meminta proteksi dari, atau menghambat penggunaan dan pengembangan dari stasiun-stasiun servis tetap dan bergerak. (WRC-03)

5.537 Servis-servis ruang angkasa yang menggunakan satelit-satelit non-geostasioner yang beroperasi di servis antar satelit pada pita 27-27.5 GHz dikecualikan dari ketentuan-ketentuan No. 22.2.

5.537A Di Bhutan, Republik Korea, Federasi Ruasia, Indonesia, Republik Islam Iran, Jepang, Kazakhstan, Lesoto, Malaysia, Maldives, Mongolia, Myanmar, Uzbekistan, Pakistan, Filipina, Kyrgyzstan, Republik Demokratik Rakyat Korea, Srilanka, Thailand dan Vietnam, alokasi servis-servis tetap di pita 27.5-28.35 GHz dapat juga digunakan oleh stasiun-stasiun wahana ketinggian tinggi (HAPS). Penggunaan HAPS pada pita 27.5-28.35 GHz dibatasi, pada teritori di negara-negara yang termasuk dalam daftar di atas, untuk satu sub-pita 300 MHz. Penggunaan 300 MHz untuk alokasi servis tetap oleh HAPS di negara-negara di atas juga dibatasi selanjutnya bagi pengoperasian pada HAPS-ke-tanah dan tidak dapat menimbulkan gangguan yang merugikan kepada, atau meminta proteksi dari, jenis-jenis lain dari sistim-sistim servis tetap atau servis-servis dengan kategori primer yang sama. Selanjutnya, pengembangan servis-servis lainnya tidak boleh dihambat oleh HASP. Lihat Resolusi 145 (WRC-03). (WRC-03)

5.538 Alokasi tambahan: pita-pita 27.500-27.501 GHz dan 29.999-30.000 GHz juga dialokasikan bagi servis tetap-satelit (angkasa-ke-Bumi) dengan kategori jenis primer bagi transmisi-transmisi rambu yang dimaksudkan untuk pengendalian daya arah ke atas. Penggunaan transmisi angkasa-ke-Bumi tidak boleh melewati daya radiasi ekivalen isotropisnya (e.i.r.p.) sebesar +10 dBW pada arah dari satelit-satelit yang bersebelahan pada orbit satelit geostasioner. Pada pita 27.500-27.501 GHz, transmisi-transmisi angkasa-ke-Bumi tidak boleh menghasilkan tidak boleh menghasilkan rapat fluks daya melewati nilai yang ditentukan dalam Pasal 21, Tabel 21-4 pada permukaan Bumi.

5.539 Pita 27.5-30 GHz dapat digunakan oleh servis tetap-satelit (Bumi-ke-angkasa) bagi ketentuan-ketentuan hubungan pencatu bagi servis penyiaran-satelit.

5.540 Alokasi tambahan: pita 27.501-29.999 GHz dialokasikan bagi servis tetap-satelit (angkasa-ke-Bumi) pada status sekunder bagi transmisi-transmisi rambu yang dimaksudkan untuk pengendalian daya arah ke atas.

5.541 Pada pita 28.5-30 GHz, servis satelit eksplorasi dibatasi bagi pemindahan data antara stasiun-stasiun dan tidak digunakan untuk pengumpulan informasi melalui sensor-sensor aktif atau pasif.

5.541A Hubungan feeder dari jaringan-jaringan non-geostasioner pada servis bergerak-satelit dan jaringan-jaringan geostasioner pada servis tetap-satelit yang beroperasi pada pita 29.1-29.5 GHz (Bumi-ke-angkasa) harus menggunakan pengendali daya adaptif arah ke atas atau metode lainnya untuk kompensasi pelemahan daya, sedemikian sehingga transmisi stasiun bumi dilakukan pada tingkat daya yang dibutuhkan untuk memenuhi kinerja hubungan yang diinginkan sambil mengurangi tingkat gangguan yang sama-sama dihasilkan antara jaringan-jaringan tersebut. Metode-metode tersebut harus berlaku pada jaringan-jaringan yang informasi koordinasi Appendiks 4 dianggap telah diterima oleh Biro sesudah 17 May 1996 dan sampai dengan ketentuan-ketentuan tersebut diubah oleh konferensi radio komunikasi mendatang yang membahasnya. Administrasi-administrasi yang menyerahkan informasi Appendiks 4 untuk koordinasi sebelum tanggal tersebut dianjurkan untuk menggunakan teknik-teknik tersebut sejauh mungkin. (WRC-2000)

5.542 Alokasi tambahan: di Aljazair, Arab Saudi, Bahrain, Bangladesh, Brunei Darussalam, Kamerun, China, Republik Kongo, Mesir, Uni Emirat Arab, Eritrea, Etiopia, Guinea, India, Republik Islam Iran, Irak, Jepang, Yordania, Kuwait, Libanon, Malaysia, Mali, Morocco, Mauritania, Nepal, Pakistan, Filipina, Qatar, Republik Arab Siria, Republik Demokratik Rakyat Korea, Somalia, Sudan, Srilanka dan Chad, pita 29.5-31 GHz juga dialokasikan bagi servis-servis tetap dan bergerak pada status primer. Batasan daya diatur dalam No. 21.3 dan 21.5 berlaku. (WRC-2000)

5.543 Pita 29.95-30 GHz dapat digunakan bagi hubungan angkasa-ke-angkasa pada servis eksplorasi bumi-satelit bagi telemetri, penjejakan, dan pengendalian, dengan kategori jenis sekunder.

5.543A Di Bhutan, Republik Korea, Federasi Rusia, Indonesia, Republik Islam Iran, Jepang, Kazakhstan, Lesoto, Malaysia, Maldives, Mongolia, Myanmar, Uzbekistan, Pakistan, Filipina, Kyrgyzstan, Republik Demokratik Rakyat Korea, Srilanka, Thailand dan Vietnam, alokasi servis tetap pada pita 31-31.3 GHz dapat juga digunakan oleh sistim-sistim yang menggunakan stasiun-stasiun wahana ketinggian tinggi (HAPS) pada arah tanah HAPS. Penggunaan pita 31-31.3 GHz oleh sistim-sistim yang menggunakan HAPS dibatasi bagi teritori negara-negara yang termasuk dalam daftar di atas dan tidak boleh menimbulkan gangguan yang merugikan bagi, atau tidak boleh meminta proteksi dari, tipe-tipe lain dari sistim-sistim servis tetap, sistim-sistim pada servis bergerak dan sistim-sistim yang beroperasi berdasarkan pada No. 5.545. Lebih jauh lagi, pengembangan servis-servis ini tidak boleh dihambat oleh HAPS. Sistim-sistim yang menggunakan HAPS pada pita 31-31.3 GHz tidak boleh menimbulkan gangguan yang merugikan bagi servis radio astronomi yang memiliki alokasi primer pada pita 31.3-31.8 GHz, dengan memperhatikan criteria proteksi sebagaimana dimaksud dalam Rekomendasi ITU-R RA.769. Agar menjamim proteksi dari servis-servis pasif satelit, tingkat dari rapat daya yang tidak diinginkan terhadap antenna stasiun darat HAPS pada pita 31.3-31.8 GHz harus dibatasi pada −106 dB(W/MHz) pada saat cuaca berlangit cerah, dan dapat dinaikkan sampai dengan -100 dB(W/MHz) pada saat hujan dengan memperhatikan redaman hujan, dengan syarat bahwa pengaruh efektif pada satelit pasif tidak melebihi dampak pada kondisi langit cerah sebagaimana diuraikan di atas. Lihat Resolusi 145 (WRC-03). (WRC-03)

5.544 Pada pita 31-31.3 GHz batasan-batasan rapat fluks daya disebutkan pada Pasal 21, Tabel 21-4 harus berlaku bagi servis penelitian ruang angkasa.

5.545 Servis dengan kategori berbeda: di Armenia, Azerbaijan, Georgia, Mongolia, Kyrgyzstan, Tajikistan dan Turkmenistan, pita 31-31.3 GHz bagi servis penelitian ruang angkasa dialokasikan dengan kategori jenis primer. (Lihat No. 5.33). (WRC-03)

5.546 Servis dengan kategori berbeda: di Saudi Arabia, Armenia, Azerbaijan, Belarusia, Mesir, Uni Emirat Arab, Spanyol, Estonia, Federasi Rusia, Finlandia, Georgia, Hungaria, Republik Islam Iran, Israel, Yordania, Latvia, Libanon, Moldova, Mongolia, Uzbekistan, Polandia, Republik Arab Siria, Kyrgyzstan, Rumania, Inggris, Afrika Selatan, Tajikistan, Turkmenistan dan Turki, pita 31.5-31.8 GHz bagi servis tetap dan bergerak, kecuali bergerak penerbangan dialokasikan pada status primer. (Lihat No. 5.33). (WRC-03)

5.547 Pita-pita 31.8-33.4 GHz, 37-40 GHz, 40.5-43.5 GHz, 51.4-52.6 GHz, 55.78-59 GHz dan 64-66 GHz tersedia bagi aplikasi-aplikasi rapatan tinggi pada servis tetap (lihat Resolusi 75 (WRC-2000) dan 79 (WRC-2000)). Administrasi-administrasi harus memperhatikan ini saat mempertimbangkan ketentuan-ketentuan regulatori yang berkaitan dengan pita-pita ini. Karena adanya pengembangan yang potensial dari aplikasi-aplikasi kerapatan tinggi pada servis tetap-satelit di pita 39.5-40 GHz dan 40.5-42 GHz (lihat No. 5.516B), administrasi-administrasi harus memperhatikan lebih jauh lagi hambatan-hambatan potensial bagi aplikasi-aplikasi kerapatan tinggi pada servis tetap, sebagaimana mestinya. (WRC-03)

5.547A Administrasi-administrasi harus mengambil tindakan praktis untuk memperkecil gangguan potensial antara stasiun-stasiun pada servis tetap dan stasiun-stasiun pesawat udara pada servis radionavigasi pada pita 31.8-33.4 GHz, dengan memperhatikan kebutuhan-kebutuhan operasional dari sistim-sistim radar pesawat udara. (WRC-2000)

5.547B Alokasi tambahan: di Amerika Serikat, pita 31.8-32 GHz dialokasikan bagi servis-servis radionavigasi dan penelitian ruang angkasa (angkasa luas) (angkasa-ke-Bumi) dengan kategori jenis primer. (WRC-97)

5.547C Aokasi alternatif: di Amerika Serikat, pita 32-32.3 GHz dialokasikan bagi servis-servis radionavigasi dan penelitian ruang angkasa (angkasa luas) (angkasa-ke-Bumi) dengan kategori jenis primer. (WRC-03)

5.547D Alokasi alternatif: di Amerika Serikat, pita 32.3-33 GHz dialokasikan bagi servis antar satelit dan servis radionavigasi dengan kategori jenis primer. (WRC-97)

5.547E Alokasi alternatif: di Amerika Serikat, pita 33-33.4 GHz dialokasikan bagi servis radionavigasi dengan kategori jenis primer. (WRC-97)

5.548 Dalam merancang sistim-sistim bagi servis antar satelit pada pita 32.3-33 GHz, bagi servis radionavigasi di pita 32-33 GHz, dan bagi servis penelitian ruang angkasa (angkasa luas) di pita 31.8-32.3 GHz, administrasi-administrasi harus mengambil tindakan-tindakan yang diperlukan untuk mencegah gangguan yang merugikan antara servis-servis ini, dengan memperhatikan aspek-aspek keselamatan dai servis radionavigasi (lihat Rekomendasi 707). (WRC-03)

5.549 Alokasi tambahan: di Arab Saudi, Bahrain, Banglades, Mesir, Uni Emirat Arab, Gabon, Indonesia, Republik Islam Iran, Irak, Israel, Jamihiriya Arab Libia, Yordania, Kuwait, Libanon, Malaysia, Mali, Malta, Maroko, Mauritania, Nepal, Nigeria, Oman, Pakistan, Filipina, Qatar, Republik Arab Siria, Republik Demokratik Kongo, Singapura, Somalia, Sudan, Sri Lanka, Togo, Tunisia dan Yaman, pita 33.4-36 GHz juga dialokasikan bagi servis-servis tetap dan bergerak dengan kategori jenis primer. (WRC-03)

5.549A Di pita 35.5-36.0 GHz, pertengahan rapat fluks daya di atas permukaan Bumi, yang dibangkitkan oleh setiap sensor spaceborne pada servis eksplorasi bumi-satelit (aktif) atau servis penelitian angkasa (aktif), bagi setiap sudut yang lebih besar dari 0.8° dari pusat pusat sorotan tidak boleh melampaui −73.3 dB(W/m2) pada pita ini. (WRC-03)

5.550 Servis dengan kategori berbeda: di Armenia, Azerbaijan, Belarusia, Federasi Rusia, Georgia, Mongolia, Uzbekistan, Kyrgyzstan, Tajikistan dan Turkmenistan, pita 34.7-35.2 GHz bagi servis penelitian angkasa dialokasikan dengan kategori jenis primer (lihat No. 5.33). (WRC-03)

5.551 (HPS - WRC-97)

5.551A (HPS - WRC-03)

5.551AA (HPS - WRC-03)

5.551B (HPS - WRC-2000)

5.551C (HPS - WRC-2000)

5.551D (HPS - WRC-2000)

5.551E (HPS - WRC-2000)

5.551F Servis dengan kategori berbeda: di Jepang, pita 41.5-42.5 GHz bagi servis bergerak dialokasikan dengan kategori jenis primer (lihat No. 5.33). (WRC-97)

5.551G (HPS - WRC-03)

5.551H Rapat fluks daya (epfd) yang dihasilkan pada pita 42.5-43.5 GHz oleh semua stasiun-stasiun di sistim satelit non-geostasioner pada servis tetap-satelit (angkasa-ke-Bumi), atau pada servis penyiaran-satelit (angkasa-ke-Bumi) yang beroperasi di pita 42-42.5 GHz, tidak boleh melampaui nilai-nilai berikut pada sisi stasiun radio astronomi lebih dari 2% dari waktu:

–230 dB(W/m2) pada 1 GHz dan –246 dB(W/m2) di setiap 500 kHz dari pita 42.5-43.5 GHz pada sisi setiap stasiun radio astronomi yang terdaftar sebagai teleskop single-dish, dan

–209 dB(W/m2) di setiap 500 kHz dari pita 42.5-43.5 GHz di sisi setiap stasiun radioastronomi yang terdaftar sebagai stasiun interferometri yang bergaris induk sangat panjang.

Nilai-nilai epfd harus dievaluasi dengan menggunakan metodologi yang diberikan pada Recommendasi ITU-R S.1586 dan pola antenna panduan dan pencapaian maksimum suatu antenna di servis radio astronomi yang diberikan pada Recommendasi ITU-R RA.1631 dan dapat diaplikasikan saat langit cerah dan bagi sudut elevasi yang lebih tinggi dari sudut minimum yang beroperasi θmin dari radioteleskop (yang nilai tetapnya 5° harus diadopsikan pada saat tidak adanya informasi yang dinotifikasikan).

Nilai-nilai ini dapat diterapkan pada setiap stasiun radio astronomi yang:

– sedang beroperasi sebelum 5 July 2003 dan telah dinotifikasi pada Biro sebelum 4 Januari 2004; atau

– sedang dinotifikasikan sebelum tanggal penerimaan dari informasi koordinasi dan notifikasi Appendiks 4 , sebagaimana mestinya bagi stasiun angkasa yang batasannya berlaku.

Stasiun-stasiun radio astronomi lainnya yang dinotifikasikan setelah tanggal-tanggal ini memerlukan persetujuan dengan administrasi-administrasi yang telah mempunyai wewenang atas stasiun-stasiun angkasa. Di Wilayah 2, Resolusi 743 (WRC-03) akan berlaku. Batasan-batasan dalam catatan kaki ini dapat melampaui sisi stasiun radio astronomi dari setiap negara yang administrasinya menyetujuinya. (WRC-03)

5.551I Rapat fluks daya pada pita 42.5-43.5 GHz yang dihasilkan oleh setiap stasiun angkasa geostasioner di servis tetap-satelit (angkasa-ke-Bumi), atau servis penyiaran-satelit (angkasa-ke-Bumi) yang beroperasi pada pita 42-42.5 GHz, tidak boleh melampaui nilai-nilai berikut pada sisi dari setiap stasiun radio astronomi:

–137 dB(W/m2) pada 1 GHz dan –153 dB(W/m2) di setiap 500 kHz dari pita 42.5-43.5 GHz di sisi setiap radio astronomi yang terdaftar sebagai teleskop single-dish, dan:

–116 dB(W/m2) di setiap 500 kHz dari pita 42.5-43.5 GHz di sisi setiap stasiun radio astronomi yang terdaftar sebagai stasiun interferometri yang sangat panjang.

Nilai-nilai ini diaplikasikan pada sisi setiap stasiun radio astronomi yang:

– sedang beroperasi sebelum 5 Juli 2003 dan telah dinotifikasikan pada Biro sebelum 4 Januari 2004; atau

– sedang dinotifikasikan sebelum tanggal penerimaan dari informasi koordinasi atau notifikasi Appendix 4 yang lengkap, sebagaimana mestinya, bagi stasiun ruang angkasa yang batas-batasnya berlaku.

Stasiun-stasiun radio astronomi lainnya yang dinotifikasikan setelah tanggal-tanggal ini dapat meminta persetujuan dari administrasi-administrasi yang memiliki wewenang atas stasiun-stasiun ruang angkasa. Di Wilayah 2, Resolusi 743 (WRC-03) akan berlaku. Batas-batas di catatan kaki ini dapat dilampaui pada sisi stasiun radio astronomi setiap negara yang administrasinya menyetujuinya. (WRC-03)

5.552 Alokasi spektrum daru servis tetap-satelit pada pita-pita 42.5-43.5 GHz dan 47.2-50.2 GHz bagi transmisi Bumi-ke-angkasa lebih besar dari yang ada pada pita 37.5-39.5 GHz bagi transmisi angkasa-ke-Bumi agar dapat mengakomodir hubungan pencatu bagi satelit-penyiaran-satelit. Administrasi-administrasi didesak untuk mengambil langkah-langkah praktis untuk mencadangkan pita 47.2-49.2 GHz bagi hubungan pencatu bagi servis penyiaran-satelit yang beroperasi di pita 40.5-42.5 GHz.

5.552A Alokasi bagi servis tetap pada pita-pita 47.2-47.5 GHz dan 47.9-48.2 GHz dirancang bagi penggunaan oleh stasiun-stasiun wahana ketinggian tinggi. Penggunaan pita-pita 47.2-47.5 GHz dan 47.9-48.2 GHz berdasarkan pada ketentuan-ketentuan pada Resolusi 122 (WRC-97)*. (WRC-97)

5.553 Pada pita-pita 43.5-47 GHz dan 66-71 GHz, stasiun-stasiun pada servis bergerak darat dapat dioperasikan asalkan tidak menyebabkan gangguan yang merugikan bagi servis radiokomunikasi di mana pita-pita ini dialokasikan. (lihat No. 5.43). (WRC-2000)

* Note by the Secretariat: This Resolution was revised by WRC-03.

5.554 Pada pita-pita 43.5-47 GHz, 66-71 GHz, 95-100 GHz, 123-130 GHz, 191.8-200 GHz dan 252-265 GHz, hubungan-hubungan satelit yang menghubungkan stasiun-stasiun darat pada titik tetap tertentu juga diijinkan saat digunakan bersama dengan servis bergerak-satelit atau servis radionavigasi-satelit. (WRC-2000)

5.554A Penggunaan pita-pita 47.5-47.9 GHz, 48.2-48.54 GHz dan 49.44-50.2 GHz oleh servis tetap-satelit (angkasa-ke-Bumi) dibatasi bagi satelit-satelit geostasioner. (WRC-03)

5.555 Alokasi tambahan: pita 48.94-49.04 GHz juga dialokasikan bagi servis radio astronomi dengan kategori jenis primer. (WRC-2000)

5.555A (HPS- WRC-03)

5.555B Rapat fluks daya pada pita 48.94-49.04 GHz yang dihasilkan oleh setiap stasiun angkasa geostasioner pada servis tetap-satelit (angkasa-ke-Bumi) yang beroperasi pada pita 48.2-48.54 GHz dan 49.44-50.2 GHz tidak boleh melampaui –151.8 dB(W/m2) di setiap pita 500 kHz pada sisi setiao stasiun radio astronomi. (WRC-03)

5.556 Pengamatan radio astronomi pada pita 51.4-54.25 GHz, 58.2-59 GHz dan 64-65 GHz, dapat dilakukan berdasakan perjanjian nasional. (WRC-2000)

5.556A Penggunaan pita-pita 54.25-56.9 GHz, 57-58.2 GHz dan 59-59.3 GHz oleh servis antar satelit dibatasi bagi satelit-satelit di orbit satelit geostasioner. Masukan rapat fluks daya tunggal di semua ketinggian dari 0 km ke 1 000 km di atas permukaan Bumi dihasilkan oleh suatu stasiun di servis antar satelit, bagi semua kondisi dan bagi semua metode modulasi, tidak boleh melampaui -147 dB(W/(m2 .100 MHz)) bagi semua sudut kedatangan. (WRC-97)

5.556B Alokasi tambahan: di Jepang, pita 54.25-55.78 GHz juga dialokasikan bagi servis bergerak dengan kategori jenis primer bagi penggunaan kerapatan rendah. (WRC-97)

5.557 Alokasi tambahan: di Jepang, pita 55.78-58.2 GHz juga dialokasikan bagi servis radiolokasi dengan kategori jenis primer. (WRC-97)

5.557A Pada pita 55.78-56.26 GHz, rapat daya maksimum yang dibawa oleh transmiter ke antena dari servis tetap dibatasi pada -26 dB(W/MHz), untuk memproteksi stasiun-stasiun pada servis eksplorasi bumi-satelit (pasif). (WRC-2000)

5.558 Pada pita-pita 55.78-58.2 GHz, 59-64 GHz, 66-71 GHz, 122.25-123 GHz, 130-134 GHz, 167-174.8 GHz dan 191.8-200 GHz, stasiun-stasiun di servis bergerak penerbangan dapat dioperasikan asalkan tidak menyebabkan gangguan yang merugikan bagi servis antar satelit. (lihat No. 5.43). (WRC-2000)

5.558A Penggunaan pita 56.9-57 GHz oleh sistim-sistim antar satelit dibatasi bagi hubungan-hubungan antara satelit-satelit di orbit satelit geostasioner dan bagi transmisi-transmisi dari satelit-satelit non-geostasioner di orbit tinggi Bumi kepada satelit-satelit dengan orbit rendah Bumi. Bagi hubungan-hubungan antara satelit-satelit di orbit satelit geostasioner, masukan rapat fluks daya tunggal pada ketinggian mulai dari 0 km sampai 1 000 km di atas permukaan Bumi, bagi semua kondisi dan bagi semua metode modulasi, tidak boleh melampaui –147 dB(W/(m2 . 100 MHz)) bagi semua sudut kedatangan. (WRC-97)

5.559 Pada pita 59-64 GHz, radar-radar pesawat udara di servis radiolokasi dapat dioperasikan asalkan tidak menimbulkan gangguan yang merugikan bagi servis antar satelit (lihat No. 5.43). (WRC-2000)

5.559A Pita 75.5-76 GHz juga dialokasikan bagi servis amatir dan servis amatir-satelit dengan kategori jenis primer sampai denan tahun 2006. (WRC-2000)

5.560 Pita 78-79 GHz radar-radar yang dialokasikan pada stasiun-stasiun ruang angkasa dapat dioperasikan dengan kategori jenis primer pada servis eksplorasi bumi-satelit dan pada servis penelitian ruang angkasa.

5.561 Pada pita-pita 74-76 GHz, stasiun-stasiun di servis-servis bergerak dan penyiaran tidak boleh menyebabkan gangguan yang merugikan bagi stasiun-stasiun servis tetap-satelit atau stasiun-stasiun servis penyiaran-satelit yang beroperasi sesuai dengan keputusan dari konferensi perencanaan penetapan frekuensi yang sesuai untuk servis penyiaran-satelit. (WRC-2000)

5.561A Pita 81-81.5 GHz juga dialokasikan bagi servis amatir dan amatir-satelit dengan kategori jenis sekunder. (WRC-2000)

5.561B Di Jepang, penggunaan pita 84-86 GHz, oleh servis tetap-satelit (Bumi-ke-angkasa) dibatasi bagi hubungan pencatu di servis penyiaran-satelit dengan menggunakan orbit satelit geostasioner. (WRC-2000)

5.562 Penggunaan pita 94-94.1 GHz oleh servis eksplorasi bumi-satelit (aktif) dan servis penelitian ruang angkasa dibatasi bagi radar-radar awan pesawat ruang angkasa. (WRC-97)

5.562A Di pita-pita 94-94.1 GHz dan 130-134 GHz, transmisi-transmisi dari stasiun-stasiun ruang angkasa dari servis eksplorasi bumi-satelit (aktif) yang diarahkan ke sorotan utama dari antena radio astronomi memiliki potensi merusak bagi beberapa penerima radio astronomi. Badan-badan ruang angkasa yang mengoperasikan pemancar-pemancar dan stasiun-stasiun radio astronomi yang bersangkutan harus merencanakan pengoperasiannya secara bersamaan agar kejadian-kejadian semacam itu dapat dicegah semaksimal mungkin. (WRC-2000)

5.562B Pada pita-pita 105-109.5 GHz, 111.8-114.25 GHz, 155.5-158.5 GHz dan 217-226 GHz, penggunaan alokasi ini dibatasai bagi radio astronomi yang berbasis ruang angkasa saja. (WRC-2000)

5.562C Penggunaan pita 116-122.25 GHz oleh servis antar satelit dibatasi bagi satelit-satelit di orbit geostasioner. Masukan apat fluks daya tunggal yang dihasilkan oleh suatu stasiun di servis antar satelit, bagi semua kondisi dan bagi semua metode modulasi, di semua ketinggian dari 0 km sampai 1 000 km di atas permukaan Bumi dan dalam lingkungan seluruh posisi orbit geostasioner diduduki oleh sendor-sensor pasif, tidak boleh melampaui _148 dB(W/(m2 ⋅ MHz)) bagi semua sudut kedatangan. (WRC-2000)

5.562D Alokasi tambahan: Di Republik Korea, pita-pita 128-130 GHz, 171-171.6 GHz, 172.2-172.8 GHz dan 173.3-174 GHz juga dialokasikan bagi servis radio astronomi dengan kategori jenis primer sampai tahun 2015. (WRC-2000)

5.562E Alokasi bagi servis eksplorasi bumi-satelit (aktif) dibatasi pada pita 133.5-134 GHz. (WRC-2000)

5.562F Pada pita 155.5-158.5 GHz, alokiasi servis eksplorasi bumi-satelit (pasif) dan servis penelitian angkasa (pasif) harus dihentikan pada 1 Januari 2018. (WRC-2000)

5.562G Tanggal mulai berlakunya alokasi untuk servis tetap dan bergerak pada pita 155.5-158.5 GHz adalah 1 Januari 2018. (WRC-2000)

5.562H Penggunaan pita-pita 174.8-182 GHz dan 185-190 GHz oleh servis antar satelit dibatasi untuk satelit-satelit di orbit geostasioner. Masukan rapat daya tunggal oleh suatu stasiun di servis antar satelit bagi semua kondisi dan bagi semua metode modulasi, pada semua ketinggian dari 0 sampai 1 000 km di atas permukaan Bumi dan di dalam lingkungan seluruh posisi orbit geostasioner yang diduduki oleh sensor-sensor pasif, todak boleh melampaui -144 dB(W/(m2 ⋅ MHz)) bagi semua sudut kedatangan. (WRC-2000)

5.563 (HPS - WRC-03)

5.563A Di pita-pita 200-209 GHz, 235-238 GHz, 250-252 GHz dan 265-275 GHz, penginderaan atmosfer berbasis tanah dilakukan untuk mengawasi lingkungan atmosfer. (WRC-2000)

5.563B Pita 237.9-238 GHz juga dialokasikan bagi servis eksplorasi bumi-satelit (aktif) dan servis penelitian ruang angkasa (aktif) bagi radar-radar awan pesawat ruang angkasa saja. (WRC-2000)

5.564 (HPS - WRC-2000)

5.565 Frekuensi pita 275-1 000 GHz dapat digunakan oleh administrasi-administrasi bagi experimentasi dengan, dan pengembangan dari berbagai servis aktif dan pasif. Pada pita ini suatu kebutuhan telah diidentifikasikan bagi pengukuran garis spektral berikut bagi servis-servis pasif:

– servis radio astronomi: 275-323 GHz, 327-371 GHz, 388-424 GHz, 426-442 GHz, 453-510 GHz, 623-711 GHz, 795-909 GHz dan 926-945 GHz;

– Servis eksplorasi bumi-satelit (pasif) dan servis penelitian ruang angkasa (pasif): 275-277 GHz, 294-306 GHz, 316-334 GHz, 342-349 GHz, 363-365 GHz, 371-389 GHz, 416-434 GHz, 442-444 GHz, 496-506 GHz, 546-568 GHz, 624-629 GHz, 634-654 GHz, 659-661 GHz, 684-692 GHz, 730-732 GHz, 851-853 GHz dan 951-956 GHz.

Penelitian mendatang di wilayah yang sebagian besar belum dimanfaatkan ini dapat melibatkan garis-garis spektral tambahan dan pita-pita selanjutnya yang diminati untuk servis pasif. Administrasi-administrasi diminta segera untuk melakukan semua langlah mungkin untuk memproteksi servis-servis pasif dari gangguan yang merugikan sampai dengan tanggal saat lokasi Tabel ditentukan pada pita-pita frekuensi tersebut di atas. (WRC-2000)

LAMPIRAN 1 Lampiran berikut memuat informasi tambahan atas beragam kondisi pada Kolom 3 (Perencanaan dan Penggunaan Frekuensi) pada tabel ini.

Catatan 1 Penyelenggara sistem gelombang mikro yang ada yang terkena dampak pemberitahuan relokasi 2 tahun seperti ditetapkan dalam Keputusan Menteri No. 2/2005 tanggal 1 Januari 2005 diperlukan untuk mengontak Ditjen Postel dengan penggantian pita frekuensi operasi yang dikehendaki. Kontak perlu dilakukan sesegera mungkin tetapi harus, dalam kejadian apapun, berlangsung tidak lebih dari 6 bulan sebelum akhir masa periode 2 tahun. Catatan 2 Sistem-sistem gelombang mikro pada pita 2 400-2 483.5 MHz di ibukota-ibukota seluruh provinsi di Indonesia harus merelokasikan sistem-sistem mereka ke bagian-bagian spektrum frekuensi selama 2 tahun berlangsungnya Keputusan Menteri Perhubungan No. 2 Tahun 2005 tanggal 1 Januari 2005. Dalam pelaksanaannya, penyelenggara-penyelenggara sistem semacam ini harus memperhatikan ketentuan-ketentuan pada Catatan 1 dari Lampiran ini. Catatan 3 Di daerah pedesaan, selain ibukota-ibukota provinsi di Indonesia, sistem gelombang mikro pada pita 2 400-2 483.5 MHz dapat terus beroperasi pada dengan dasar non-interferensi pada sistem-sistem lain yang beroperasi pada pita tersebut. Catatan 4 Pada pita 5 725-5 825 MHz, Ditjen Postel akan memulai penelitian dan diskusi-diskusi dengan para operator akses nir kabel untuk menentukan penggunaan ulang frekuensi geografis untuk mencapai keefisienan spektrum dan criteria pembagian. Catatan 5 Tidak ada penerimaan aplikasi gelombang mikro baru pada pita 10-10,68 MHz. Pengaplikasi dan operator akses nir kabelpada pita ini harus beroperasi dengan dasar non interferensi pada sistem gelombang mikro yang ada, dan apabila tidak dapat menyelesaikan permasalahan interferensi, akan diminta untuk melakukan relokasi. Catatan 6 Pada pita 5 150-5 250 MHz yang beralokasi untuk kepentingan-kepentingan akses nir kabel pita lebar, untuk menjamin pembagian pita dan memberikan perlindungan terhadap interferensi, Ditjen Postel akan memperkenankan batas EIRP maksimum 200 mW (selanjutnya dibatasi sampai 10 mW pada tiap pita 1 MHz) dan membatasi aplikasi-aplikasi pada pita ini untuk penggunaan dalam ruangan. Catatan 7 Pada pita 5 250-5 350 MHz untuk menjamin kriteria proteksi yang efisien bagi operasi servis eksplorasi bumi-satelit, Ditjen Postel akan memperkenankan penggunaan parameter-parameter teknis yang terdiri dari: batasan daya pemancar 250 mW, daya rapat spektral sebesar 11 dBm pada tiap pita 1 MHz dan EIRP maksimum sebesar 1 Watt.

Catatan 8 Pada pita 5 725-5 875 MHz, Ditjen Postel akan memperkenankan penggunaan parameter teknis yang mencakup daya keluaran pemancar 1W, daya rapat spektral sejumlah 17 dBm pada tiap pita 1 MHz, dan EIRP maksimum sebesar 4 Watt; serta peralatan LE-LAN titik ke titik yang tetap beroperasi pada pita ini yang dapat menggunanakan antena pemancar dengan perolehan pengarahan sampai dengan 23 dBi tanpa penurunan yang berhubungan dalam batasan-batasan daya keluaran pemancar atau daya rapat spektral.

Budhis
Migas Indonesia