strategi rekonstruksi koperasi pemuda indonesia lomba karya tulis nasional (lktn) pekan-ku koperasi...
TRANSCRIPT
1
STRATEGI REKONSTRUKSI
KOPERASI PEMUDA INDONESIA
LOMBA KARYA TULIS NASIONAL (LKTN) PEKAN-KU
Koperasi Mahasiswa Universitas Andalas Sumatera Barat
DI SUSUN OLEH :
NILA WIJAYANTI
NIM : A93213158
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA
Jln. Ahmad Yani nomor. 117 Kota Surabaya
Provinsi Jawa Timur
2
LEMBAR PENGESAHAN
Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “STRATEGI REKONSTRUKSI KOPERASI
PEMUDA INDONESIA” ini diajukan sebagai Lomba Karya Tulis Nasional dalam
rangkaian event PEKAN-KU yang diadakan oleh Koperasi Mahasiswa Universitas Andalas
Sumatera Barat dan dinyatakan telah mendapat persetujuan sebagai karya tulis.
Surabaya, 10 November
2014
Disetujui oleh,
Penyusun
Nila Wijayanti
Mengesahkan,
Kepala Jurusan Prodi Sastra Iinggris
Endratno Pilih Swasono, S.Pd, M.Pd.
NIP. 197106072003121001
3
ABSTRAK
Pemuda adalah individu yang bila dilihat secara fisik sedang mengalami perkembangan dan
secara psikis sedang mengalami perkembangan emosional, sehingga pemuda merupakan
sumber daya manusia pembangunan baik saat ini maupun masa datang. Pemuda adalah
potensi terbesar yang dimiliki bangsa Indonesia untuk bersaing dengan berbagai tantangan
global yang ada. Tantangan global yang ada salah satunya adalah AFTA 2015. ASEAN Free
Trade Area (AFTA) merupakan wujud dari kesepakatan dari negara-negara ASEAN untuk
membentuk suatu kawasan bebas perdagangan dalam rangka meningkatkan daya saing
ekonomi kawasan regional ASEAN dengan menjadikan ASEAN sebagai basis produksi
dunia serta serta menciptakan pasar regional bagi 500 juta penduduknya. Untuk menunjang
peran serta pemuda Indonesia dalam kesiapan menuju AFTA 2015 adalah melalui kegiatan
koperasi. Indonesia saat ini telah memiliki suatu lembaga yang menaungi kegiatan koperasi
pemuda indonesia yang diberi nama KOPINDO (Koperasi Pemuda Indonesia). Namun
perlu adanya strategi khusus dalam pegembagan Koperasi Pemuda Indonesia. Tujuannya
agar dapat tercipta generasi Pemuda Indonesia yang unggul dan kompetitif dalam
menghadapi era pasar bebas ASEAN.
Kata kunci : strategi, unggul, kompetitif
4
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum.wr.wb
Puji syukur alhamdulilah, saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT. Karena atas
segala rahmatNya, saya dapat menyelesaikan penulisan Karya Ilmiah ini untuk mengikuti
Lomba Karya Tulis Nasional (LKTN) yang diselenggarakan oleh Universitas Andalas
Sumatera Barat.
Pada kesempatan ini, saya ingin mengucapkan terima kasih atas
diselenggarakannya Lomba Karya Tulis Nasional (LKTN) oleh Universitas Andalas.
Sehingga saya dapat mengikutsertakan hasil pemikiran saya dalam bidang pengembangan
Koperasi Pemuda di Indonesia saat ini. Lomba ini juga sangat membantu bagi mahasiswa
di seluruh Indonesia untuk dapat berpartisipasi menuangkan hasil pemikirannya sebagai
salah satu wujud kepedulian mahasiswa akan negeri ini.
Melalui penulisan Karya Ilmiah ini, saya ingin menyampaikan hasil pemikiran saya
dalam pengembangan Koperasi Pemuda Indonesia melalui Strategi Rekonstruksi yang
ditujukan guna berjalannya dan berkembangnya Koperasi Pemuda Indonesia supaya dapat
bersaing dalam pasar bebas ASEAN 2015 mendatang
Harapan saya, hasil penulisan ini dapat diterima oleh Panitia Penyelenggara Lomba
Karya Tulis Nasional. Agar tujuan serta sasaran saya dalam penulisan ini dapat terlaksana.
Karena pemuda merupakan potensi besar Negara Indonesia agar dapat menjadi Negara
yang maju dan mandiri. Sekian yang dapat saya sampaikan. Mohon dimaafkan jika
terdapat kesalahan kata.
Wassalamualaikum wr.wb
Penulis
5
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang....................................................................................................1
1.2 Rumusan masalah................................................................................................3
1.3 Tujuan Penulisan.................................................................................................3
1.4 Manfaat Penulisan...............................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pemuda...............................................................................................4
2.1.1 Pemuda dan Potensinya........................................................................5
2.1.2 Pemuda dan Masalahnya.......................................................................5
2.2 Pengertian MEA &AEC.....................................................................................6
2.2.1 Pengertian AFTA..................................................................................7
2.3 Pengertian Koperasi............................................................................................9
2.3.1 Fungsi dan Peran Koperasi.................................................................11
2.3.2 Jenis-jenis Koperasi............................................................................12
2.3.3 Prinsip-Prinsip Koperasi......................................................................13
2.3.4 Koperasi Pemuda Indonesia................................................................15
2.3.5 Jenis-jenis Koperasi Pemuda Indonesia..............................................16
2.4 Strategi Rekonstruksi Koperasi Pemuda di Indonesia........................................17
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................22
3.2 Saran...............................................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................23
6
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Presiden Soekarno pernah berkata “berikan aku satu pemuda, akan aku goncangkan
Indonesia dan berikan aku sepuluh pemuda, akan kugoncangkan dunia ini”, kata-kata bung
Karno tersebut menggambarkan bagaimana pentingnya peranan pemuda untuk memajukan
negara ini. Pemuda adalah salah satu aset negara yang tak ternilai harganya. Pemuda dalam
proses pertumbuhan dan perkembangannya tentu menghadapi berbagai permasalahan. Tidak
asing lagi bagi kita kenakalan-kenakalan pemuda yang semakin marak dan bervariatif
permasalannya. Tidak terlepas dari hakikat pemuda sebagai pribadi yang berpotensi,
berkarakter dan berdaya kritis yang tinggi, hal ini tentu harus diiringi dengan pembinaan dan
pengembangan potensi pemuda agar terarah kepada hal yang positif. Pola dasar pembinaan
dan pengembangan generasi muda telah ditetapkan oleh Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan dalam Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor : 0323/U/1978
tanggal 28 Oktober 1978. Maksud dari pola pembinaan dan pengembangan generasi muda
adalah agar semua pihak yang turut serta dan berkepentingan dalam penanganan
permasalahan generasi muda benar-benar menggunakan pola dasar pembinaan dan
pengembangan sebagai pedoman sehingga pelaksanaannya dapat terarah, menyeluruh dan
terpadu serta berlangsung secara terus-menerus. Tentunya dengan pembinaan dan
pengembangan generasi muda secara terarah dapat memberi kontribusi yang tinggi terhadap
negeri ini. Salah satunya adalah dengan melibatkan potensi generasi muda melalui koperasi.
Seperti yang kita ketahui bersama bahwa pada tahun 2015 Indonesia akan
dihadapkan pada pasar bebas ASEAN, hal ini tentu butuh kesiapan dan kematangan yang
cukup untuk warga Indonesia khusunya para pemuda. Koperasi adalah salah satu faktor
pendorong bagi para pemuda agar dapat bersaing dengan negara-negara yang tergabqung
dalam AFTA 2015. Indonesia saat ini telah memiliki suatu lembaga yang menaungi kegiatan
koperasi pemuda indonesia yang diberi nama KOPINDO (Koperasi Pemuda Indonesia).
Bukan hanya Indonesia yang mempunyai lembaga perkoperasian bagi para pemuda. Negara-
negara yang tergabung dalam International Cooperatives Alliance Asia Pasific (ICA AP)
tentunya juga mempunyai lembaga yag menaungi dan memfasilitasi peran penting pemuda
dalam perkembangan serta berlangsungnya koperasi di negara mereka masing-masing.
7
Diantaranya adalah Jepang (NFUCA), Filipina (MMAFECO), Indonesia (DEKOPIN),
Korea Selatan (KUCF), Thailand, Malaysia (ANGKASA), India, dan Singapura (SNCF).
Pada tanggal 17 September 2014 International Cooperatives Alliance Asia Pasific (ICA
AP) yang berkedudukan di New Delhi India, mengadakan commitee meeting di Bali
International Convention Center (BICC) Nusa Dua. Tentunya dalam agenda ini dihadiri oleh
perwakilan dari Indonesia. Diantaranya Ilham Nasa’I sebagai perwakilan dari DEKOPIN,
Kopkun Unsoed dan Kopma UGM.
Berdasarkan informasi yang kami himpun dari website resmi Kopma UGM, kami
mengetahui bahwa dalam agenda tersebut cukup didominasi oleh laporan-laporan dari
masing-masing negara yang hadir, namun minus laporan dari Indonesia. Hal ini
menimbulkan pertanyaan bagi salah satu perwakilan Kopma UGM yaitu “Bagaimana
perkembangan koperasi pemuda di Indonesia?” jika laporan perkembangan saja dari forum
ini tidak disampaikan. Hal ini tentu menjadi pertanyaan besar sekaligus pukulan bagi
koperasi pemuda Indonesia. Bahwasanya eksistensi koperasi pemuda masih belum tampak
jelas bahkan untuk menyampaikan laporan perkembangan saja indonesia belum mampu.
Merujuk kepada apa yang dikatakan oleh Asep Palahudin, S.Ip sebagai ketua umum
KOPINDO periode 2014 – 2017 di Kantor KOPINDO, Tebet Jakarta, Senin (14/7) “Karena
koperasi bukan hanya sebuah institusi ekonomi belaka, akan tetapi lebih dari itu koperasi
merupakan sebuah ideologi dasar yang membentuk sendi-sendi kehidupan berbangsa dan
bernegara. Inilah yang diperjuangkan Kopindo dan kader-kadernya,”. Maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa berlangsungnya koperasi pemuda di Indonesia merupakan hal yang
mutlak untuk tetap dijaga dan dikembangkan.
Jika ditinjau dari pelaksanaanya, kurangnya pemahaman dari kalangan pemuda
tentang kegiatan koperasi pemuda merupakan suatu kendala bagi perkembangan koperasi
pemua di Indonesia. Tidak hanya pemahaman saja, keterbatasan fasilitas dan kurangnya
ketentuan yang mengikat dari pemerintah tentang pentingnya memiliki koperasi pemuda
bagi setiap instansi pendidikan pun menjadi kendala. Untuk menunjang daya minat pemuda
terhadap keterlibatan mereka dalam kegiatan koperasi indonesia pun diperlukan adanya
inovasi-inovasi baru. Tentunya inovasi yang dapat menyesuaikan dengan keinginan mereka
tanpa meninggalkan asa-asas koperasi dan pesan-pesan budaya dari indonesia sendiri.
8
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas maka dapat diajukan rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana peran penting pemuda dalam menghadapi pasar bebas ASEAN 2015 ?
2. Bagaimana perkembangan koperasi pemuda di Indonesia saat ini ?
3. Strategi apa yang dibutuhkan Koperasi Pemuda Indonesia agar dapat bersaing
dengan pasar bebas ASEAN 2015 ?
1.3 Tujuan Penulisan
Dari masalah yang telah diangkat, maka tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah:
1. Untuk mengetahui kesiapan koperasi pemuda Indonesia dalam menyambut Pasar
Bebas ASEAN 2015.
2. Untuk mengetahui hal-hal apa saja yang perlu dibenahi sehingga eksistensi koperasi
pemuda Indonesia dapat bersaing dengan forum-forum koperasi pemuda yang ada di
dunia.
1.4 Manfaat Penulisan
Manfaat penulisan karya ilmah ini adalah :
1. Bagi lembaga
- Dapat mengetahui dan lebih mendaya gunakan potensi pemuda dalam kegiatan
koperasi di Indonesia.
2. Bagi masyarakat
- Dapat mengetahui pentingnya peran serta pemuda dalam koperasi dan turut
membantu pengembangan potensi pemuda dalam kegiatan koperasi di Indonesia.
3. Bagi penulis
- Dapat menyampaikan inovasi baru yang akan membantu meningkatkan peran
serta pemuda dalam kegiatan koperasi di Indonesia.
9
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pemuda
Pemuda menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah orang yg masih muda, harapan
bangsa. Sedangkan Pengertian Pemuda menurut Undang – Undang No. 40 tahun 2009
adalah warga negara Indonesia yang memasuki periode penting pertumbuhan dan
perkembangan yang berusia 16 (enam belas) sampai 30 (tiga puluh) tahun; dan Kepemudaan
adalah berbagai hal yang berkaitan dengan potensi, tanggung jawab, hak, karakter, kapasitas,
aktualisasi diri, dan cita-cita pemuda. Menilik dari sisi usia maka pemuda merupakan masa
perkembangan secara biologis dan psikologis. Pemuda adalah individu yang bila dilihat
secara fisik sedang mengalami perkembangan dan secara psikis sedang mengalami
perkembangan emosional, sehingga pemuda merupakan sumber daya manusia
pembangunan baik saat ini maupun masa datang.
Sejarah perjuangan bangsa Indonesia telah mencatat peran penting pemuda yang dimulai
dari pergerakan Budi Utomo tahun 1908, Sumpah Pemuda tahun 1928, Proklamasi
Kemerdekaan tahun 1945, pergerakan pemuda, pelajar, dan mahasiswa tahun 1966, sampai
dengan pergerakan mahasiswa pada tahun 1998 yang telah membawa bangsa Indonesia
memasuki masa reformasi. Hal ini membuktikan bahwa pemuda mampu berperan aktif
sebagai garda terdepan dalam proses perjuangan, pembaruan, dan pembangunan bangsa.
Menurut data PBB, jumlah penduduk Indonesia usia 10 hingga 24 tahun berjumlah 65 juta
orang. Sedangkan data lainnya yaitu Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana
Nasional (BKKBN) menyebut jumlah penduduk Indonesia yang berusia 16-30 tahun di
Indonesia berjumlah 63 juta. Hal ini merupakan salah satu kesempatan bagi bangsa
Indonesia untuk bangkit menjadi negara yang maju. Melalui peran aktif dan produktif dari
kaum pemuda, Indonesia dapat merubah nama dari negara yang berkembang menjadi negara
yang maju dan mandiri. Tidak dapat dipungkiri bahwa saat ini banyak negara-negara yang
sedang berlomba meningkatkan potensi pemudanya sebagai salah satu bentuk pembangunan
berkelanjutan. Tentu upaya itu adalah upaya emas yang harus dimiliki setiap bangsa untuk
dapat menggali potensi para pemudanya.
10
2.1.2 Pemuda dan potensinya
Pemuda Indonesia bukanlah pemuda yang lemah dan tidak berdaya guna. Banyaknya
prestasi yang diperoleh pemuda Indonesia membuktikan bahwa pemuda Indonesia adalah
pemuda yang berpotensi.
Potensi pemuda di Indonesia dapat dikategorikan sebagai berikut :
1. Idealisme dan daya kritis
2. Dinamika dan kreativitas
3. Optimisme dan semangat pembaharuan
4. Sifat kemandirian, disiplin, peduli, dan bertanggung jawab
5. Keanekaragaman dalam persatuan dan kesatuan
6. Kemampuan menguasai ilmu dan teknologi
Pesatnya potensi pemuda di Indonesia saat ini harus diimbangi dengan pembinaan dan
pengembangan yang terarah. Harapannya agar dapat berfungsi sebagai salah satu aset
bangsa yang dapat membuat perubahan ke arah yang lebih baik.
2.1.3 Masalah-masalah pemuda Indonesia
Dalam perkembangannya, pemuda Indonesia tidak hanya berpotensi saja. Masalah-masalah
yang timbul sejalan dengan perkembangannya pun bervariatif. Saat ini Indonesia sering
dilibatkan dengan permasalahan pemuda-pemudinya yang sangat meresahkan.
Masalah itu diantaranya :
1. Maraknya pembunuhan di kalangan pemuda ( Peristiwa Ade Sara )
2. Rendahnya moralitas ( peristiwa pelecehan pada saat ospek ITN malang )
3. Menurunnya kesadaran pemuda atas masalah-masalah yang timbul di masyarakat
4. Pencurian dan perampokan di kalangan pemuda
Melihat dari banyaknya masalah-masalah di kalangan pemuda Indonesia saat ini
menunjukkan bahwa kurangnya perhatian dan pembinaan khusus dari masyarakat maupun
pemerintah. Lembaga-lembaga yang didirikan untuk menaungi pemuda saat ini memang
sudah bervariatif. Tetapi pelaksanaan akan fungsi dan tujuannya perlu ditanyakan kembali.
11
2.2 Pengertian MEA & AEC 2015
ASEAN sebagai gabungan bangsa-bangsa Asia Tenggara yang beraggotakan 10 negara
(Indonesia, Thailand, Malaysia, Singapura, Filipina, Brunei Darussalam, Vietnam, Laos,
Myanmar dan Kamboja) memiliki pandangan terbuka, hidup dalam perdamaian, stabilitas
dan kemakmuran, serta terikat bersama dalam kemitraan dalam pembangunan yang dinamis.
Pada tahun 2003 para pemimpin ASEAN telah bersepakat untuk membangun suatu
“masyarakat ASEAN” pada tahun 2020. Namun, pada tahun 2007 seluruh kepala negara
yang tergabung dalam ASEAN mengadakan “Deklarasi Percepatan Pembentukan ASEAN
Komunitas tahun 2015” yang diadakan di Cebu, Filipina pada tanggal 13 Januari 2007. Pada
pertemuan ini seluruh pemimpin Negara telah menandatangani surat perjanjian
dilaksanakannya Komunitas ASEAN.
Pembentukan Komunitas ASEAN 2015 berlandaskan pada 3 pilar, yaitu Komunitas
Keamanan ASEAN (ASEAN Security Community), Komunitas Ekonomi ASEAN
(ASEAN Economic Community), dan Komunitas Sosial Budaya ASEAN (ASEAN Socio-
Cultural Community). Komunitas Ekonomi ASEAN (ASEAN Economic Community/AEC)
2015, akan diarahkan kepada pembentukan sebuah integrasi ekonomi kawasan dengan
mengurangi biaya transaksi perdagangan, memperbaiki fasilitas perdagangan dan bisnis,
serta meningkatkan daya saing sektor UMKM.
Pemberlakuan AEC 2015 bertujuan untuk menciptakan pasar tunggal dan basis produksi
yang stabil, makmur, berdaya saing tinggi, dan secara ekonomi terintegrasi dengan regulasi
efektif untuk perdagangan dan investasi, yang di dalamnya terdapat arus bebas lalu lintas
barang, jasa, investasi, dan modal serta difasilitasinya kebebasan pergerakan pelaku usaha
dan tenaga kerja.
Implementasi AEC 2015 akan berfokus pada 12 sektor prioritas, yang terdiri atas 7 (tujuh)
sektor barang (industri pertanian, peralatan elektonik, otomotif, perikanan, industri berbasis
karet, industri berbasis kayu, dan tekstil) dan 5 (lima) sektor jasa (transportasi udara,
pelayanan kesehatan, pariwisata, logistik, dan industri teknologi informasi.
12
Kementerian Koperasi dan UKM memiliki concern dan komitmen dalam mendukung upaya
mengantisipasi pelaksanaan MEA melalui koordinasi, sinkronisasi, sinergi dan kerjasama
mulai dari aspek hulu, middle dan hilir dalam kerangka pemberdayaan pemberdayaan
Koperasi dan UMKM. ( sumber : Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah )
2.2.1 Pengertian AFTA
ASEAN Free Trade Area (AFTA) merupakan wujud dari kesepakatan dari negara-negara
ASEAN untuk membentuk suatu kawasan bebas perdagangan dalam rangka meningkatkan
daya saing ekonomi kawasan regional ASEAN dengan menjadikan ASEAN sebagai basis
produksi dunia serta serta menciptakan pasar regional bagi 500 juta penduduknya. AFTA
dibentuk pada waktu Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke IV di Singapura tahun
1992. Awalnya AFTA ditargetkan akan dicapai dalam waktu 15 tahun (1993-2008),
kemudian dipercepat menjadi tahun 2003, dan terakhir dipercepat lagi menjadi tahun 2002.
Perkembangan terakhir yang terkait dengan AFTA adalah adanya kesepakatan untuk
menghapuskan semua bea masuk impor barang bagi Brunai Darussalam pada tahun 2010,
Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand, dan bagi Kamboja, Laos, Myanmar
dan Vietnam pada tahun 2015.
Tujuan dari AFTA
menjadikan kawasan ASEAN sebagai tempat produksi yang kompetitif sehingga
produk ASEAN memiliki daya saing kuat di pasar global.
menarik lebih banyak Foreign Direct Investment (FDI).
meningkatkan perdagangan antar negara anggota ASEAN (intra-ASEAN Trade).
Manfaat dan Tantangan AFTA bagi Indonesia
Manfaat :
Peluang pasar yang semakin besar dan luas bagi produk Indonesia, dengan penduduk
sebesar ± 500 juta dan tingkat pendapatan masyarakat yang beragam;
Biaya produksi yang semakin rendah dan pasti bagi pengusaha/produsen Indonesia
yang sebelumnya membutuhkan barang modal dan bahan baku/penolong dari negara
anggota ASEAN lainnya dan termasuk biaya pemasaran;
Pilihan konsumen atas jenis/ragam produk yang tersedia di pasar domestik semakin
banyak dengan tingkat harga dan mutu tertentu;
13
Kerjasama dalam menjalankan bisnis semakin terbuka dengan beraliansi dengan
pelaku bisnis di negara anggota ASEAN lainnya.
Tantangan :
Pengusaha/produsen Indonesia dituntut terus menerus dapat meningkatkan
kemampuan dalam menjalankan bisnis secara profesional guna dapat memenangkan
kompetisi dari produk yang berasal dari negara anggota ASEAN lainnya baik dalam
memanfaatkan peluang pasar domestik maupun pasar negara anggota ASEAN
lainnya.
Jadwal Penurunan dan atau Penghapusan Tarif Bea Masuk
Negara Anggota AFTA Jadwal Penurunan/Penghapusan
ASEAN -6
1. Tahun 2003 : 60% produk dengan tarif 0%
2. Tahun 2007 : 80% produk dengan tarif 0%
3. Tahun 2010 : 100% produk dengan tarif 0%
Vietnam
1. Tahun 2006 : 60% produk dengan tarif 0%
2. Tahun 2010 : 80% produk dengan tarif 0%
3. Tahun 2015 : 100% produk dengan tarif 0%
Laos dan Myanmar
1. Tahun 2008 : 60% produk dengan tarif 0%
2. Tahun 2012 : 80% produk dengan tarif 0%
3. Tahun 2015 : 100% produk dengan tarif 0%
Kamboja 1. Tahun 2010 : 60% produk dengan tarif 0%
2. Tahun 2015 : 100% produk dengan tarif 0%
14
2.3 Pengertian Koperasi
Pengertian koperasi secara sederhana berawal dari kata ”co” yang berarti bersama dan
”operation” (Koperasi operasi) artinya bekerja. Jadi pengertian koperasi adalah kerja sama.
Sedangkan pengertian umum koperasi adalah : suatu kumpulan orang-orang yang
mempunyai tujuan sama, diikat dalam suatu organisasi yang berasaskan kekeluargaan
dengan maksud mensejahterakan anggota.
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang atau badan hukum yang
berlandaskan pada asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi. Kegiatan usaha koperasi
merupakan penjabaran dari UUD 1945 pasal 33 ayat (1). Dengan adanya penjelasan UUD
1945 Pasal 33 ayat (1) koperasi berkedudukan sebagai soko guru perekonomian nasional
dan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dalam sistem perekonomian nasional. Sebagai
salah satu pelaku ekonomi, koperasi merupakan organisasi ekonomi yang berusaha
menggerakkan potensi sumber daya ekonomi demi memajukan kesejahteraan anggota.
Karena sumber daya ekonomi tersebut terbatas, dan dalam mengembangkan koperasi harus
mengutamakan kepentingan anggota, maka koperasi harus mampu bekerja seefisien
mungkin dan mengikuti prinsip-prinsip koperasi dan kaidah-kaidah ekonomi.
Pengertian Koperasi Menurut Para Ahli
Berikut ini pengertian koperasi menurut para ahli :
1. Dr. Fay ( 1980 )
Koperasi adalah suatu perserikatan dengan tujuan berusaha bersama yang terdiri atas mereka
yang lemah dan diusahakan selalu dengan semangat tidak memikirkan dari sendiri
sedemikian rupa, sehingga masing-masing sanggup menjalankan kewajibannya sebagai
anggota dan mendapat imbalan sebanding dengan pemanfaatan mereka terhadap organisasi.
2. R.M Margono Djojohadikoesoemo
Koperasi adalah perkumpulan manusia seorang-seoarang yang dengan sukanya sendiri
hendak bekerja sama untuk memajukan ekonominya.
15
3. Prof. R.S. Soeriaatmadja
Koperasi adalah suatu badan usaha yang secara sukarela dimiliki dan dikendalikan oleh
anggota yang adalah juga pelanggannya dan dioperasikan oleh mereka dan untuk mereka
atas dasar nir laba atau dasar biaya.
4. Paul Hubert Casselman
Koperasi adalah suatu sistem, ekonomi yang mengandung unsur sosial.
5. Margaret Digby
Koperasi adalah kerja sama dan siap untuk menolong.
6. Dr. G Mladenata
Koperasi adalah terdiri atas produsen-produsen kecil yang tergabung secara sukarela untuk
mencapai tujuan bersama dengan saling tukar jasa secara kolektif dan menanggung resiko
bersama dengan mengerjakan sumber-sumber yang disumbangkan oleh anggota.
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi
dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan
ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan. (Pasal 1)
Oleh karena itu, pengertian koperasi secara lebih rinci adalah :
Dimiliki oleh orang-orang yang usaha atau kepentingan ekonominya sama.
Sebagai pemilik badan usaha, anggota memodali dan ikut menanggung resiko
koperasi.
Dimaksudkan untuk memajukan ekonomi pemilik dengan cara meningkatkan efisiensi
ekonomi melalui usaha secara bersama.
Dikelola oleh pengurus yang dipilih dari dan oleh anggota. Kegiatan usaha dikelola
oleh seorang manajer pelaksana yang diangkat oleh pengurus.
16
2.3.1 Fungsi dan Peran Koperasi
Sebagaimana dikemukakan dalam pasal 4 UU No. 25 Tahun 1992, fungsi dan peran koperasi
di Indonesia seperti berikut ini.
Membangun dan mengembangkan potensi serta kemampuan ekonomi anggota pada
khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan
sosial Potensi dan kemampuan ekonomi para anggota koperasi pada umumnya relatif kecil.
Melalui koperasi, potensi dan kemampuan ekonomi yang kecil itu dihimpun sebagai satu
kesatuan, sehingga dapat membentuk kekuatan yang lebih besar. Dengan demikian koperasi
akan memiliki peluang yang lebih besar dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan
sosial masyarakat pada umumnya dan anggota koperasi pada khususnya.
Turut serta secara aktif dalam upaya meningkatkan kualitas kehidupan manusia dan
masyarakat Selain diharapkan untuk dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi para
anggotanya, koperasi juga diharapkan dapat memenuhi fungsinya sebagai wadah kerja sama
ekonomi yang mampu meningkatkan kualitas kehidupan manusia dan masyarakat pada
umumnya. Peningkatan kualitas kehidupan hanya bisa dicapai koperasi jika ia dapat
mengembangkan kemampuannya dalam membangun dan meningkatkan kesejahteraan
ekonomi anggota-anggotanya serta masyarakat disekitarnya.
Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian
nasional Koperasi adalah satu-satunya bentuk perusahaan yang dikelola secara demokratis.
Berdasarkan sifat seperti itu maka koperasi diharapkan dapat memainkan peranannya dalam
menggalang dan memperkokoh perekonomian rakyat. Oleh karena itu koperasi harus
berusaha sekuat tenaga agar memiliki kinerja usaha yang tangguh dan efisien. Sebab hanya
dengan cara itulah koperasi dapat menjadikan perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan
dan ketahanan perekonomian nasional.
Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan
usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi Sebagai salah
satu pelaku ekonomi dalam sistem perekonomian Indonesia, koperasi mempunyai tanggung
jawab untuk mengembangkan perekonomian nasional bersama-sama dengan pelaku-pelaku
ekonomi lainnya. Namun koperasi mempunyai sifat-sifat khusus yang berbeda dari sifat
bentuk perusahaan lainnya, maka koperasi menempati kedudukan yang sangat penting
17
dalam sistem perekonomian Indonesia. Dengan demikian koperasi harus mempunyai
kesungguhan untuk memiliki usaha yang sehat dan tangguh, sehingga dengan cara tersebut
koperasi dapat mengemban amanat dengan baik.
2.3.2 Jenis-jenis Koperasi
Penjenisan koperasi diatur dalam Pasal 16 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang
Perkoperasian yang mana menyebutkan bahwa jenis koperasi didasarkan pada kesamaan
kegiatan dan kepentingan ekonomi anggotanya. Dengan demikian, sebelum kita mendirikan
koperasi harus metentukan secara jelas keanggotaan dan kegiatan usaha. Dasar untuk
menentukan jenis koperasi adalah kesamaan aktivitas, kepentingan dan kebutuhan ekonomi
anggotanya.
Beberapa jenis koperasi menurut ketentuan undang-undang, adalah :
1. Koperasi Simpan Pinjam adalah koperasi yang beranggotakan masyarakat baik selaku
konsumen maupun produsen barang. Usaha koperasi jenis ini adalah
menyelenggarakan fungsi penghimpun dana dan menyediakan pinjaman/modal untuk
kepentingan anggota, baik selaku konsumen maupun produsen. Koperasi ini dapat
dianggap pula sebagai koperasi jasa.
2. Koperasi Konsumen adalah koperasi yang beranggotakan para konsumen atau
pemakai barang kebutuhan sehari-hari. Usaha koperasi jenis ini adalah
menyelenggarakan fungsi penyedia barang-barang keperluan sehari-hari untuk
kepentingan anggota dan masyarakat selaku konsumen.
3. Koperasi Produsen adalah koperasi yang beranggotakan para produsen barang dan
memiliki usaha rumah tangga. Usaha koperasi jenis ini adalah menyelenggarakan
fungsi penyedia bahan/sarana produksi, pemrosesan dan pemasaran barang yang
dihasilkan anggota selaku produsen.
4. Koperasi Pemasaran adalah koperasi yang beranggotakan para pemasok barang hasil
produksi. Usaha koperasi jenis ini adalah menyelenggarakan fungsi
pemasaran/distribusi barang yang dihasilkan/diproduksi oleh anggota.
18
5. Koperasi Jasa adalah koperasi yang menyelenggarakan fungsi pelayanan jasa tertentu
untuk kepentingan anggota, misalnya jasa asuransi, angkutan, audit, pendidikan dan
pelatihan, dan sebagainya.
2.3.3 Prinsip-Prinsip Koperasi
Merujuk pada Undang-Undang Nomor 25 tahun 1992, prinsip-prinsip koperasi adalah:
1. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka.
2. Pengelolaan dilakukan secara demokratis.
3. Pembagian SHU dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha
masing-masing anggota.
4. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal.
5. Kemandirian.
6. Pendidikan perkoperasian.
7. Kerjasama antar koperasi..
Berikut ini adalah penjelasan tentang prinsip-prinsip tersebut:
1. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka
Siapapun yang memenuhi persyaratan sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga (AD dan ART) koperasi dapat menjadi anggota. Seseorang tidak dapat dipaksa
untuk menjadi anggota. Mereka dapat dengan bebas menentukan pilihannya. Demikian juga
bila hendak keluar dari koperasi, mereka dapat memutuskan sendiri, asalkan sesuai dengan
ketentuan dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangganya.
Sifat terbuka memiliki arti bahwa dalam keanggotaan tidak dilakukan pembatasan
(diskriminasi) dalam bentuk apapun. (Penjelasan UU No. 25/1992 pasal 5 ayat 1 huruf a).
2. Pengelolaan koperasi dilakukan secara demokratis
Pengelolaan demokratis berarti :
Rapat anggota adalah pemegang kekuasaan tertinggi.
Urusan kegiatan koperasi diselenggarakan oleh pengurus.
19
Pengurus dipilih dari dan oleh anggota.
Pengurus mengangkat manajer dan karyawan atas persetujuan rapat anggota.
Kebijakan pengurus dikontrol oleh anggota melalui pengawas.
Laporan keuangan dan kegiatan koperasi lainnya terbuka dan tran-sparan.
Satu anggota satu hak suara.
3. Pembagian SHU dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha
masing-masing anggota
Bagian SHU untuk anggota, dihitung secara sebanding (proporsional) berdasarkan
transaksi dan penyertaan modal (simpanan pokok dan simpanan wajib) setiap anggota
pada akhir tahun buku.
Transaksi anggota tercatat di koperasi.
Persentase SHU yang dibagikan kepada anggota ditentukan dalam rapat anggota.
4. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal
Modal dalam koperasi dipergunakan untuk kemanfaatan anggota, bukan untuk sekedar
mencari keuntungan. Karena itu, anggota memperoleh bunga yang terbatas terhadap modal.
Bunganya tidak lebih dari suku bunga bank pemerintah yang lazim. Anggota memperoleh
keuntungan dalam bentuk lain, seperti mengikuti pendidikan anggota dan dapat memperoleh
produk dengan mudah, murah dan bermutu tinggi.
5. Kemandirian
Kemandirian berarti koperasi tidak bergantung pada pihak lain. Karena koperasi memiliki:
Modal sendiri yang berasal dari anggota.
Pengelola sendiri, yaitu pengurus yang dipilih dari dan oleh anggota.
AD dan ART sendiri. Koperasi membuat AD dan ART-nya dengan merujuk pada
Undang-undang Nomor 25 tahun 1992.
6. Pendidikan Perkoperasian
20
Untuk meningkatkan kemampuan manajemen dan terlaksananya prinsip-prinsip koperasi,
maka penting sekali anggota, pengurus dan karyawan koperasi ditingkatkan pemahaman,
kesadaran dan keterampilannya melalui pendidikan. Besarnya biaya pendidikan ditetapkan
oleh anggota dalam rapat anggota.
7. Kerjasama antar koperasi
Koperasi dapat bekerjasama dengan koperasi-koperasi lain di tingkat lokal, nasional
ataupun internasional.
Di Indonesia, koperasi-koperasi primer bisa membentuk pusat dan induk di tingkat
regional dan nasional.
2.3.4 Koperasi Pemuda Indonesia
Koperasi Pemuda Indonesia adalah organisasi pusat yang menaungi segala kegiatan
koperasi di kalangan pemuda. Secara fungsi dan prinsip nya sama dengan Koperasi pada
umumnya, namun Koperasi Pemuda Indonesia memiliki tujuan tersendiri, diantaranya :
Tujuan Organisasi Koperasi Pemuda Indonesia (Kopindo):
Mengembangkan kesejahteraan anggota pada umumnya dalam rangka menggalang dan
mengembangkan usaha anggota secara optimal sebagai salahsatu upaya membangun dan
mewujudkan masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila.
Meningkatkan tanggung jawab dan peran generasi muda melalui peningkatan penghayatan
dan partisipasi anggota secara optimal sebagai salah satu upaya membangun dan
mewujudkan koperasi sebagai soko guru perekonomian nasional, yang selanjutnya menjadi
unsur penggerak perkembangan perkoperasian di Indonesia pada masa datang.
21
2.3.5 Jenis-jenis Koperasi Pemuda Indonesia :
1. Kopindo Wisata
2. Kopindo Garment : Unit usaha ini bergerak di bidang pembuatan jaket
almamater, seragam karyawan, jaket, training dan kaos.
3. Kopindo media : Unit usaha ini meliputi penerbitan buku, jurnal ilmiah,
majalah, advertising dan Event Organizer
4. Kopindo Konstruksi : Membangun asrama mahasiswa, perumahan,
perkantoran, pasar (pusat perbelanjaan) dan lain-lain. Dengan klasifikasi A
untuk bidang sipil, jalan, pengairan dan landasan. Proyek-proyek yang
berkaitan dengan unit usaha Kopindo.
5. Kopindo Consult : Menangani kegiatan konsultan dalam bidang: Manajemen
dan pengembangan UKMK, Pendidikan dan Pelatihan PSDM,
Pemberdayaan masyarakat (community development), Pendidikan Analisis
mengenai dampak lingkungan (AMDAL), Penyajian Informasi Lingkungan
(PIL), Studi Evaluasi Lingkungan (SEL), Percetakan Sawah.
6. Kopindo Niaga : Meliputi perdagangan dibidang: Perdagangan Umum (ATK
dan ritel), Perdagangan hasil bumi
22
2.4 Strategi Rekonstruksi Koperasi Pemuda di Indonesia
Seiring dengan Instruksi Presiden Republik Indonesia nomor 6 tahun 2014 Tentang
peningkatan daya saing nasional dalam rangka menghadapi Masyarakat ekonomi
Association of Southeast Asian Nations. Dalam surat Instruksi tersebut Presiden Indonesia
telah menginstruksikan bahwa pengembangan serta peningkatan produksi serta sumberdaya
manusia perlu ditingkatkan sebagai wujud bahwa Indonesia siap menghadapi Pasar Bebas
ASEAN.
Pemuda adalah salah satu pilar yang mempunyai peran penting dalam pembangunan
perekonomian bangsa. Begitu juga dalam lingkup masyarakat, peran serta pemuda sangat
dibutuhkan. Dengan berkontribusi aktif dan berperan serta dalam berbagai kegiatan di
lingkup masyarakat. Taufik Abdullah dalam bukunya menjelaskan bahwa ada beberapa
alasan mengapa pemuda memiliki tanggung jawab besar dalam tatanan masyarakat, antara
lain:
1. Kemurnian Idealismenya.
2. Keberanian dan keterbukaannya dalam menyerap nilai-nilai dan gagasan-gagasan
baru.
3. Semangat dan spontanitas pengabdiannya.
4. Inovasi dan kreativitasnya.
5. Keinginan untuk segera mewujudkan gagasan baru.
6. Keteguhan janjinya dan keinginan untuk menampilkan sikap dan kepribadiannya
yang mandiri.
Peran pemuda sangatlah penting dalam kesiapan masyarakat Indonesia menuju pasar bebas
ASEAN. Pengembangan serta perberdayaan pemuda dengan menanamkan budaya koperasi
dirasa sangatlah penting sebagai wujud kesiapan para generasi muda dalam pasar bebas
ASEAN.
Sejalan dengan apa yang telah dikatakan oleh Ketua Umum Kopindo,M.Suhaimi pada rapat
kerja pada tanggal 6 oktober 2012, dengan memberi kerangka Kopindo ke depan. “Kita
harus kapasitas organisasi dan bisnis Kopindo berkelas internasional. Jangan kalah dengan
koperasi-koperasi di negara lain”. Kopindo telah tergabung dalam International
Cooperatives Alliance Asia Pasific (ICA AP). Negara yang tergabung diantaranya adalah
23
Jepang (NFUCA), Filipina (MMAFECO), Indonesia (DEKOPIN), Korea Selatan (KUCF),
Thailand, Malaysia (ANGKASA), India, dan Singapura (SNCF). Pada tanggal 17
September 2014 International Cooperatives Alliance Asia Pasific (ICA AP) yang
berkedudukan di New Delhi India, mengadakan commitee meeting di Bali International
Convention Center (BICC) Nusa Dua. Dalam pertemuan ini setiap negara wajib melaporkan
hasil kegiatan koperasi kepemudaan di daerahnya masing-masing. Singapura sebagai negara
maju mengelola koperasi pemuda yang ada dengan berpijak pada 3E (Educate, Explore and
Engage). Pertama, educate, Singapura sebagai negara maju tentu juga sangat mengutamakan
dalam memperkaya knowledge dari anak-anak yang tergabung dalam koperasi dengan
mengacu pada nilai-nilai dan prinsip koperasi. Kedua, explore, anak-anak anggota koperasi
ini diarahkan dan difasilitasi melalui program-program untuk penguatan skill. Ketiga,
engage, pada aspek ini bagaimana koperasi dapat merekatkan antar anggota koperasi
maupun antar koperasi melalui community.
Singapura telah mempunyai pedoman yang cukup bagus jika dibandingkan dengan
Indonesia. Prinsip yang dipunyai Indonesia pun sebenarnya tidak jauh berbeda dengan
Singapura, hanya perlu sedikit strategi rekonstruksi agar kegiatan koperasi Pemuda di
Indonesia dapat bersaing dengan Koperasi pemuda yang ada di ICA AP.
Strategi tersebut diantaranya :
1. Meninjau kembali anggota Koperasi Pemuda Indonesia
Sesuai dengan Pengertian Pemuda menurut Undang – Undang No. 40 tahun 2009
adalah warga negara Indonesia yang memasuki periode penting pertumbuhan dan
perkembangan yang berusia 16 (enam belas) sampai 30 (tiga puluh) tahun. Namun
saat ini yang menjadi anggota dalam Koperasi Pemuda Indonesia hanyalah Koperasi
Mahasiswa (KOPMA) saja.
Untuk menanamkan rasa peduli dan cinta koperasi alangkah baiknya jika kesadaran
berkoperasi ini ditanamkan sejak bangku SMA. Kita selalu menjumpai koperasi di
sekolah-sekolah khususnya SMA, namun koperasi tersebut masih dikelola oleh
karyawan sekolah itu sendiri. Sesuai dengan prinsip koperasi yang dalam
keanggotaanya menerapkan asas sukarela, kepedulian berkoperasi di lingkup
sekolah dapat dibuat semacam ekstrakurikuler yang dalam keikutsertaannya pun
24
sukarela. Tetapi harus ada peran Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan yang
mewajibkan setiap Sekolah Menengah Atas mempunyai ekstrakurikuler Koperasi
Siswa.
Berlandaskan dengan prinsip Singapura dalam menjalankan koperasi pemudanya
melalui engage, kita juga dapat mempererat persaudaraan antar Koperasi Pemuda
dengan melibatkan Koperasi Mahasiswa turut serta membangun Koperasi Siwa.
Dalam hal ini Koperasi Mahasiswa sebagai yang lebih berpenglaman, wajib
membina dan membimbing Koperasi Siswa sebagai adik mereka. Dengan kegiatan
seperti ini maka rasa kebersamaan dan kecintaan koperasi akan semakin erat.
2. Penyediaan sarana dan prasarana.
Meninjau ulang budaya educate yang diterapkan oleh Singapura dalam
mengembangkan koperasi pemuda di negaranya, koperasi pemuda Indonesia
harusnya juga memperhatikan hal tersebut. Perlunya pemahaman pemuda akan
pentingnya kegiatan berkoperasipun harus ditingkatkan. Hal ini juga berkaitan
dengan srana dan prasarana maupun media yang ada.
Koperasi Pemuda Indonesia telah mempunyai Pondok Pemuda Cibodas sebagai
sarana dan media tempat belajar berkoperasi dan berwirausaha. Jika keberadaan
pondok pemuda tersebut dimiliki disetiap daerah, maka kegiatan pemahaman
koperasi di kalangan pemuda akan lebih terfasilitasi. Sebagai contoh, Dinas
Penddidikan Kota Surabaya mempunyai villa khusus untuk kegiatan para pemuda di
derah Trawas, Mojokerto. Namun, kegiatan ysng telah ada di Pondok Pemuda di
Cibodas belum ada di villa ini. Ini merupakan bukti bahwa kegiatan Koperasi
Pemuda Indonesia belum terfasilitasi dengan baik.
3. Menerapkan budaya kritis sebagai sarana kegiatan produktif pengganti konsumtif.
Sejarah telah membuktikan bahwa Pemuda Indonesia adalah pemuda yang kritis.
Dengan peran aktifnya pemuda Indonesia dalam merebut kemerdekaan 1945 dapat
dikatakan bahwa pemuda Indonesia adalah pemuda yang kritis. Tidak hanya kritis,
pemuda Indonesia pun telah membuktikan bahwa mereka pun memiliki sikap
produktif. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya pemuda yang menciptakan hal-hal
25
baru yang berguna bagi masyarakat maupun negara. Salah satunya adalah maraknya
penciptaan robotika sebagai alat bantu kegiatan masyarakat oleh mahasiswa ITS,
maraknya penciptaan alat daur ulang air kotor menjadi air bersih oleh mahasiswa
Universitas Brawijaya.
Berpedoman dengan budaya kritis dan kegiatan produktif di kalangan pemuda
Indonesia, sesungguhnya Indonesia dapat bersaing dengan pasar asing. Indonesia
sebagai negara berkembang sudah harus mengurangi budaya konsumtif. Budaya
konsumtif yang dimaksud adalah konsumtif terhadap produk-produk asing.
Yang membuat produk asing dapat bersaing adalah kepekaan mereka dalam
menghadap maslah dan menemukan solusinya, seperti contoh : banyaknya orang
yang bermata minus di tiongkok, mereka berfikir bagaimana cara mengatasinya.
Dengan melakukan penelitian akhirnya mereka dapat membuat alat untuk dapat
mengurangi permasalahan tersebut. Tidak hanya pasar lokal yang menjadi sasaran,
namun pasar asing pun juga. Akhirnya mereka berhasil memproduksi dalam jumlah
banyak.
Untuk itu Pemuda Indonesia sebagai generasi yang kritis harus diarahkan kepada
permasalahan-permasalahan yang timbul di masyarakat dan cara mengatasinya.
Sebagai contoh : banyaknya limbah minyak di aliran air, pemuda harus diarahkan
untuk peka terhadap masalah itu dan mencari solusinya. Setelah budaya produktif
itu timbul, peran Koperasi Pemuda sebagai wadah distribusi yang diharapkan.
Dengan demikian, Koperasi Pemuda tidak hanya berperan sebagai penyalur produk-
produk asing. Tetapi juga sebagai penyedia produk-produk hasil kreativitas pemuda
itu sendiri yang berdaya guna bagi masyarakat. Koperasi Pemuda pun dapat
menyalurkan produknya kepada koperasi-koperasi lain yang membutuhkan.
4. Meningkatkan kualitas produksi lokal.
Dengan berfungsinya peran pemuda sebagai generasi yang produktif, harus diiringi
dengan ualitas produk tersebut. Salah satu faktor yang menyebabkan banyak
masyarakat yang lebih percaya kepada produk asing adalah tingkat kualitasnya lebih
baik dari produk lokal. Ini juga merupakan tugas dari Koperasi Pemuda Indonesia
untuk dapat menjawab tantangan kualitas produksi. Tentu peran serta pemerintah
26
sangat diharapkan dalam upaya ini. Artinya, harus ada keterlibatan pemerintah untuk
menyediakan bahan produksi yang berkualitas dan berdaya saing tinggi demi
terciptanya produk yang uggul dan berkualitas.
5. Meningkatkan daya jual koperasi melalui media promosi
Koperasi pada umumnya hanya menjual barang-barang yang dibutuhkan oleh
anggotanya tanpa memperdulikan media promosi. Belakangan ini, di Indonesia
marak dengan ada nya multilevel marketing yang dalam pengembangan nya
menggunakan distributor sebagai media promosi. Disamping itu adanya majalah
produk dan tunjangan insentif berupa uang untuk distributornya yang membuat
bisnis ini sukses di Indonesia. Jika ditinjau dari anggotanya, kebanyakan dari
kalangan pemuda. Ini merupakan potensi besar bagi Koperasi Pemuda Indonesia
untuk dapat mempromosikan produk-produknya melalui para anggotanya.
Adanya majalah produk memang suatu cara yang dapat menarik minat para
konsumen. Koperasi Pemuda sebagai penyedia barang ataupun jasa hendaknya
memakai cara ini sebagai salah satu penarik minat konsumennya. Setelah itu, untuk
mempromosikan barang atau jasa yang ada di dalam majalah, tentu perlu adanya
keterlibatan distributor, dala hal ini anggotalah yang menjadi distributor nya. Jika
pendistribusian dilakukan oleh anggota koperasi sendiri, maka hendaknya ada suatu
insentif atau poin khusu yang didapatkan oleh anggota yang berhasil mendapatkan
konsumen. Dengan berlakunya sistem ini, tentu akan menarik daya minat pemuda
dalam kegiatan berkoperasi.
Dengan berlakunya 5 strategi khusus yang harus diterapakan oleh Koperasi Pemuda
Indonesia sebagai wujud rekonstruksi kegiatan koperasi yang ada, maka peran aktif pemuda
serta berlangsungnya kegiatan koperasi pemuda di Indonesia dapat efektif. Sebagai salah
satu bentuk kesiapan pemuda Indonesia dalam menyambut pasar bebas ASEAN yang akan
berlangsung pada tahun 2015 mendatang. Harapannya, agar pemuda Indonesia dapat
menikmati dan bangga akan produk lokal. Tidak hanya pasar lokal yang menjadi sasaran,
namun juga pasar asing sebagai mitra AFTA 2015. Disini peran Koperasi Pemuda Indonesia
dapat dijadikan wadah produktifitas dari kreativitas para pemuda.
27
BAB III
3.1 Kesimpulan
Koperasi Pemuda adalah salah satu lembaga terpenting dalam mempersiapkan generasi
muda Indonesia menyambut MEA, AEC maupun AFTA 2015 mendatang. Oleh karena itu
peningkatan kegiatan didalamnya harus dibenahi. Pemuda sebagai salah satu penggerak
kegiatan koperasi juga harus di kembangkan dan dibina potensinya. Perlu adanya peran
pemerintah dan lembaga yang menaungi untuk dapat terus meningkatkan potensi pemuda
dalam rangka membentuk negara yang maju dan bersaing.
3.2 Saran
Peran pemerintah sangat penting untuk perkembangan koperasi pemuda Indonesia yang
kompetitif. Untuk itu, kepedulian pemerintah dalam menangani berbagai permasalahan serta
solusinya di kalangan pemuda sangat diharapkan.
28
Daftar pustaka
Taufik Abdullah. Pemuda dan Perubahan Sosial. LP3S, Jakarta, 1974
Kamus Besar Bahasa Indonesia (online)
Anissa Aprilia Fitriani. Skripsi. fakultas hukum ,universitas pakuan bogor, 2012
http://www.tarif.depkeu.go.id/
http://www.depkop.go.id/
http://ditmawa.ugm.ac.id/
http://pondokpemudacibodas.com/
http://kopindo.co.id/
29
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya :
Nama : Nila Wijayanti
Tempat tanggal lahir : 27 Februari1995
Jenis kelamin : Perempuan
Nomor Induk Mahasiswa : A93213158
Jurusan/Fakultas : Sastra Inggris/Adab dan Humaniora
Alamat Rumah : Ploso II/10 tambaksari Surabaya
Alamat Universitas : Jln. Ahmad Yani 117 Surabaya
Nomor telepon : 085730422724
Nama orang tua : Supriadi (alm)
Sekian daftar riwayat hidup yang dapat syaa lampirkan guna melengkapi persyaratan
dalam mengikuti Lomba Karya Tulis Nasional (LKTN) ini.
Surabaya, 10 November 2014
Nila Wijayanti