strategi pengembangan wisata berbasis masyarakat di
TRANSCRIPT
STRATEGI PENGEMBANGAN WISATA BERBASIS MASYARAKAT DI “KAMPUNG DOLANAN” DUSUN PANDES PANGGUNGHARJO
Oleh Putri Fistyaning Army
LATAR BELAKANG- Keunikan budaya dan daya tarik wisata yang dimiliki Kampung
Dolanan Dusun Pandes, seperti: nilai historis, tradisi upacara tedhak siten, pemukiman tradisional, living culture.
- Diperlukan upaya untuk mempertahankan citra kawasan dan budaya melalui partisipasi masyarakat yang besar dalam pengembangan kepariwisataan di Kampung Dolanan Dusun Pandes.
- Potensi Mainan Tradisional sebagai pelestari budaya lokal.
Sehingga diperlukan untuk meneliti partisipasi masyarakat dalam mendukung desa wisata yang ada serta strategi pengembangan yang
sesuai di Kampung Dolanan Dusun Pandes.
RUMUSAN MASALAH• Bagaimanakah kekuatan dan kelemahan dari faktor internal serta peluang
dan ancaman dari faktor eksternal Kampung Dolanan dikembangkan sebagai Desa Wisata Budaya?
• Bagaimanakah formulasi strategi pengembangan dan program yang tepat Kampung Dolanan sebagai Desa Wisata Budaya di Dusun Pandes?
TUJUAN PENELITIAN
- Untuk mengetahui kekuataan dan kelemahan dari faktor internal serta peluang dan ancaman dari faktor internal serta peluang dan ancaman dari faktor eksternal Kampung Dolanan dikembangkan sebagai Desa Wisata Budaya berbasis masyarakat
- Merumuskan strategi dan program pengembangan Kampung Dolanan berdasarkan konsep pemberdayaan masyarakat
MANFAAT PENELITIANTEORITIS
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi terhadap konsep dan wawasan mengenai strategi pengembangan desa wisata berbasis masyarakat.
PRAKTISSecara praktis, penelitian ini diharapkan mampu
menjadi acuan dalam menyelesaikan permasalahan pengelolaan desa wisata serta menjadi bahan referensi penelitian selanjutnya.
TINJAUAN PUSTAKAPeneliti, tahun, judul Variabel Metode Analisis Temuan
I Putu Sudana, UNUD, 2013. Strategi Pengembangan Desa Wisata Ekologis di Desa Belimbing, Kecamatan Pupuan Kabupaten Tabanan
Atraksi Wisata Jarak Tempuh Besaran Desa Sistem Kepercayaan
dan Kemasyarakatan Ketersediaan
Infrastruktur PEST (Politik,
Ekonomi, Sosial , Teknologi)
Analisis SWOT, EFAS, IFAS • Faktor-faktor yang menjadi kekuatan faktor internal adalah keindahan Danau dan Gunung Batur
• Faktor yang menjadi peluang adalah kondusifnya situasi keamanan Bali menjelang/pasca Pemilu
• Analisis IE, posisi Kawasan Kintamani sebagai daya tarik wisata minat khusus adalah ada pada sel I yaitu grow and build strategy
I Made Darma Oka, 2010. POLTEK Negeri Bali. Potemsi Pengembangan Pariwisata Minat Khusus (Trekking) di Desa Pejaten-Tabanan
potensi pengembangan pariwisata alam dan budaya (Kekuatan, Kelemahan,Peluang,dan Ancaman)
Persepsi masyarakat
analisis kualitatif-interpretatif yang diarahkan pada unsur paradigma budaya dan analisis kuantitatif dengan menggunakan skala likert , SWOT.
• Pengembangan wisata minat khusus (trekking) di Desa Pejaten memiliki potensi dan daya tarik tersendiri bagi wisatawan.
• Pembangunan fasilitas untuk pengembangan wisata minat khusus (trekking) melalui pembuatan jalur trekking, merupakan jenis wisata yang berkaitan dengan wisata alam dan budaya.
• Pembangunan fasilitas untuk keperluan wisatawan seperti restoran, areal parkir, pusat eksibisi keramik (gerabah lokal) sebagai tempat memajang hasil souvenirs kerajinan masyarakat.
Ni Made Ernawati , 2010. Tingkat Kesiapan Desa Tihingan-klungkung, Bali Sebagai Tempat Wisata Berbasis Masyarakat
kesiapan fasilitas infrastruktur , suprastruktur, atraksi wisata, pelayanan kepariwisataan, keramahtamahan masyarakat (hospitality)
kuesioner, selanjutnya ditabulasi kemudian dilakukan analisa frekuensi
Dari segi atraksi, keterbukaan masyarakat dan jasa yang dibutuhkan oleh wiatawan yang mana hal ini disuplai oleh masyarakat secara perseorangan sudah menunjukan tingkat kesiapan yang baik. Namun kondisi infrastruktur memiliki tingkat kesiapan yang rendah, infrastruktur memerlukan investasi yang tinggi dan adalah merupakan tugas dan tanggung jawab pemerintah di berbagai tingkat baik provinsi, kabupaten, maupun desa untuk menyiapkannya.
Christy Widyawati, 2013. Analisis Pengaruh Heritage Tourismism Terhadap Pengembangan Pariwisata Berbasis Masyarakat Studi Kasus : Kampung Buaya Kapasan, Surabaya
Pemahaman Masyarakat
Manfaat Wisata Heritage bagi masyarakat
Tingkat Partisipasi Masyarakat
penelitian kualitatif dengan pendekatan penelitian rasionalistik deduktif
• masyarakat telah mengetahui adanya kunjungan wisata di Kampung Buaya Kapasan.
• Keterlibatan masyarakat dalam kegiatan Kampung Buaya Kapasan ini didominasi oleh masyarakat dengan usia produktif dengan pekerjaan sebagai pegawai swasta, wirausaha, dan ibu rumah tangga
I Ketut Antara, 2011. Strategi Pengembangan Pariwisata Alternatif Di Desa Pelaga Kecamatan Petang Kabupaten Badung
Attraction (atraksi wisata), Accessibility (akses untuk mencapai daerah wisata), Amenity (fasilitas dan jasa wisata), dan Ancillary (kelembagaan dan sumber daya manusia pendukung kepariwisataan)
deskriptif kualitatif dan analisis SWOT
DTW Desa Pelaga memiliki berbagai potensi wisata yang layak untuk dikembangkan dan telah memenuhi empat (4) komponen penting dalam industri pariwisata yang dikenal dengan istilah empat A, yaitu Attraction (atraksi wisata), Accessibility (akses untuk mencapai daerah wisata), Amenity (fasilitas dan jasa wisata), dan Ancillary (kelembagaan dan sumber daya manusia pendukung kepariwisataan). Selain itu, masyarakat lokal sudah terlibat langsung dalam penyediaan fasilitas penunjang kepariwisataan, dan pengembangan daaerah tujuan wisata Desa Pelaga kedepan dapat dilakukan dengan mengimplementasikan beberapa strategi SWOT seperti strategi SO, ST, WO, dan strategi WT.
KERANGKA PENELITIAN
Pengembangan Kampung Dolanan untuk Pemberdayaan
Masyarakat
Observasi Wawancara Dokumentasi
Triangulasi
Internal EksternalSWOT
ANALISIS ISI
ANALISIS HASIL
FORMULASI STRATEGI
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
METODOLOGI PENELITIANMETODE : Kualitatif Deskriptif LOKASI : Dusun Pandes Panggungharjo RT03 Sewon Bantul Yogyakarta
OBJEK PENELITIAN : Kampung Dolanan
SUBJEK PENELITIAN : Kedudukan Keterangan Informasi
Pengelola Kampung Dolanan Tity Sekar, Bimo, Wahyudi Kekuatan dan Kelemahan Kampung Dolanan (Faktor
Internal)
Pengrajin Mainan Tradisional Mbah Atemo, Kekuatan dan Kelemahan Kampung Dolanan (Faktor
Internal)
Pembeli Mainan Tradisional (Belum Diketahui)
Stakeholders Dinas Pariwisata Kab. Bantul Peluang dan Ancaman (Faktor Eksternal)
TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Data Primer : Observasi, Wawancara, Dokumentasi
Data sekunder :Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul, artikel dan penelitian terdahulu.
Tabel 1 : Variabel dan Indikator Kriteria Desa Wisata (Faktor Internal)
No. Variabel Indikator
1. Atraksi Wisata - Keunikan Kampung Dolanan- Upacara Tedhak Siten, Workshop membuat mainan tradisional
2. Jarak Tempuh - Jalur wisata Pantai Parangtritis dan Pasar Seni Gabusan
- Sarana dan prasarana jalan
3. Besaran Desa - Pemukiman penduduk yang padat- SDM di Kampung Dolanan
4. Ketersediaan Infrastruktur
- Ketersediaan penginapan- Jumlah rumah makan- Ketersediaan pemandu
Tabel 2 : Variabel dan Indikator dari Lingkungan Jauh (Faktor Eksternal)
No. Variabel Indikator
1. Politik Pemilihan warga sebagai pejabat Desa
2. Ekonomi Nilai tukar rupiah yang Melemah
3. Sosial Dukungan Lembaga Desa di Kampung Dolanan, Sikap masyarakat setempat
4. Teknologi - Penggunaan teknologi informasi/internet dalam memasarkan Kampung Dolanan- Hadirnya mainan modern
Variabel (Kekuatan dan Kelemahan)
Pertanyaan
Wahyudi Bimo Sekar Dinas Pariwisata
Atraksi wisata 1. Apa keunikan yang ada di Kampung Dolanan ?
2. Apakah terdapat kerjasama dalam workshop maupun upacara Tedhak Siten?
1. Apa keunikan yang ada di Kampung Dolanan ?
2. Apakah terdapat kerjasama dalam workshop maupun upacara Tedhak Siten?
1. Apa keunikan yang ada di Kampung Dolanan ?
2. Apakah terdapat kerjasama dalam workshop maupun upacara Tedhak Siten?
1. Bagaimana upaya Dinas untuk menjaga keunikan yang ada di Kampung Dolanan?
2. Adakah kerjasama dalam kegiatan Kampung Dolanan?
Jarak tempuh 3. Apakah jarak tempuh yang dekat dengan objek wisata seperti Pantai Parangtritis dan Pasar Seni Gabusan menguntungkan bagi Kampung Dolanan?
3. Apakah jarak tempuh yang dekat dengan objek wisata seperti Pantai Parangtritis dan Pasar Seni Gabusan menguntungkan bagi Kampung Dolanan?
3. Apakah jarak tempuh yang dekat dengan objek wisata seperti Pantai Parangtritis dan Pasar Seni Gabusan menguntungkan bagi Kampung Dolanan?
3. Bagaimana upaya Dinas untuk membantu sarana dan prasarana Kampung Dolanan?
Besaran Desa 4. Apakah pemukiman penduduk yang padat merugikan Kampung Dolanan?5. Apakah ketersediaan SDM di desa Pandes atau di Kampung Dolanan sudah cukup memadai?
4. Apakah pemukiman penduduk yang padat merugikan Kampung Dolanan?5. Apakah ketersediaan SDM di desa Pandes atau di Kampung Dolanan sudah cukup memadai?
4. Apakah pemukiman penduduk yang padat merugikan Kampung Dolanan?5. Apakah ketersediaan SDM di desa Pandes atau di Kampung Dolanan sudah cukup memadai?
Infrastruktur 6. Apakah tersedia penginapan untuk para pengunjung?7. Apakah tersedia rumah makan?bagaimana pengunjung makan?8. Apakah tersedia pemandu untuk pengunjung ?cukup memadai?
6. Apakah tersedia penginapan untuk para pengunjung?7. Apakah tersedia rumah makan?bagaimana pengunjung makan?8. Apakah tersedia pemandu untuk pengunjung ?cukup memadai?
6. Apakah tersedia penginapan untuk para pengunjung?7. Apakah tersedia rumah makan?bagaimana pengunjung makan?8. Apakah tersedia pemandu untuk pengunjung ?cukup memadai?
4. Bagaimana upaya Dinas untuk membantu infrastruktur yang ada di Kampung Dolanan?
Variabel (Peluang dan Ancaman)
Pertanyaan
Wahyu Bimo Sekar Dinas Pariwisata
Politik 1. Bagaimana pemilihan warga desa Pandes sebagai pejabat desa dapat menjadi peluang bagi Kampung Dolanan?
1. Bagaimana pemilihan warga desa Pandes sebagai pejabat desa dapat menjadi peluang bagi Kampung Dolanan?
1. Bagaimana pemilihan warga desa Pandes sebagai pejabat desa dapat menjadi peluang bagi Kampung Dolanan?
1. Bagaimana pemilihan warga desa Pandes sebagai pejabat desa dapat menjadi peluang bagi Kampung Dolanan?
Ekonomi 2. Bagaimanakah upaya yang Anda lakukan untuk menghadapi melemahnya nilai tukar rupiah?
2. Bagaimanakah upaya yang Anda lakukan untuk menghadapi melemahnya nilai tukar rupiah?
2. Bagaimanakah upaya yang Anda lakukan untuk menghadapi melemahnya nilai tukar rupiah?
2. Bagaimanakah upaya yang dilakukan untuk menghadapi melemahnya nilai tukar rupiah?
Sosial 1. Apakah sudah ada dukungan dari Lembaga Desa (RT,RW,Kelurahan) bagi Kampung Dolanan?
2. Bagaimana keterlibatan masyarakat dalam kegiatan Kampung Dolanan?Contohnya?
1. Apakah sudah ada dukungan dari Lembaga Desa (RT,RW,Kelurahan) bagi Kampung Dolanan?
2. Bagaimana keterlibatan masyarakat dalam kegiatan Kampung Dolanan?Contohnya?
1. Apakah sudah ada dukungan dari Lembaga Desa (RT,RW,Kelurahan) bagi Kampung Dolanan?
2. Bagaimana keterlibatan masyarakat dalam kegiatan Kampung Dolanan?Contohnya?
1. Bagaimana dukungan Dinas terhadap Kampung Dolanan?
2. Bagaimana upaya Dinas Pariwisata Kab. Bantul untuk memberdayakan masyarakat di Kampung Dolanan?
Teknologi 3. Apakah adanya mainan modern mengancam kehadiran mainan tradisional?
3. Apakah adanya mainan modern mengancam kehadiran mainan tradisional?
3. Apakah adanya mainan modern mengancam kehadiran mainan tradisional?
3. Bagaimana upaya Dinas Pariwisata untuk menjaga kehadiran mainan tradisional di tengah munculnya mainan modern?
PANDUAN WAWANCARA KHUSUS DENGAN PERAJIN MAINAN TRADISIONAL
1. Sejak kapan Mbah berjualan mainan tradisional ini?2. Mainan apa aja yang Mbah buat?3. Dari bahan apa saja mainannya dibuat?4. Berapa harganya Mbah?5. Laku tidak Mbah?6. Sulit tidak menjualnya?Mengapa?7. Ada yang meneruskan membuatnya tidak Mbah?
1. Wiwit kapan Mbah sadean dolanan tradisional menika?2. Dolanan napa kemawon ingkang Mbah damel?3. Saking bahan napa mawon dolanan menika didamel?4. Pinten reginipun Mbah?5. Pajeng mboten Mbah?6. Susah mboten Mbah nyadenw?menawi susah kados
pundi?7. Wonten ingkang nglajengaken ndamel dolanan menika
mboten Mbah?
PANDUAN WAWANCARA KHUSUS DENGAN PENGUNJUNG /PEMBELI MAINAN
Variabel Pertanyaan
Atraksi 1. Menurut Anda, bagaimana keunikan yang ada di Kampung Dolanan selama Anda mengunjunginya?
2. Bagaimana kegiatan workshop yang Anda ikuti?
Jarak Tempuh Bagaimana keuntungan Jarak Kampung Dolanan dengan Objek wisata lain seperti Parangtritis dan Pasar Seni Gabusan?
Infrastruktur Bagaimana sarana dan prasarana yang disediakan Kampung Dolanan?Apakah sudah cukup memadai?
Analisis Data
- Data reduction, data display, dan verification (Sugiyono:2014)
- SWOT dan analisis isi
IFAS dan EFASIFAS (Internal Strategic Factors Analysis Summary): • Penentuan faktor kekuatan dan kelemahan• Perhitungan bobot (1,0 -0,0) dan rating mulai skala 4 (Outstanding) sampai 1 (Poor)• Mengkalikan bobot dengan rating Skor pembobotan masing-masing faktor• Jumlahkan skor pembobotan reaksi Kampung dolanan terhadap faktor-faktor internalEFAS
Matriks SWOTKEKUATAN KELEMAHAN
PELUANG Strategi SOCiptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang
Strategi WOCiptakan strategi yang meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang
ANCAMAN Strategi STCiptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman
Strategi WTCiptakan strategi yang meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman
IFASEFAS
Daftar PustakaDavid, Fred R.2004. Strategic Management: Concepts and Case. Prentice Hall. Francis Marion University. Denman, R. 2001. Guidelines for Community-based Ecotourism Development. Ledburry: The Tourism Company/Geneva. WWF-international Di Forti M, Lappin JM, Murray RM. 2007. Risk Factors for Schizophernia- all roads lead to dopamine. Eur Neuropsychopharmacol. Ernawati, Ni Made. 2010. Tingkat Kesiapan Desa sebagai Tempat Wisata Berbasis Masyarakat. Bali : Politeknik Negeri Bali. Inskeep, Edward.1991. Tourism Planning : An Inegrated and Sustainable Development Approach. New York : Van Nostrand Reinhold. Noegroho, Chusmeru Agung. Potensi Ketenger sebagai Desa Wisata di Kecamatan Baturaden Kabupaten Banyumas. Universitas Jendral Soedirman Purwokerto. Notoatmodjo.2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Soelaiman.1985. Menjadi Guru. Bandung: CV Diponegoro. Sudana, I Putu. 2013. Strategi Pengembangan Desa Wisata Ekologis di Desa Belimbing Kecamatan Pupuan Kabupaten Tabanan. Bali: Universitas Udayana. Sugiyono.2014. Metode Penelitian Kombinasi. Bandung: CV Afabeta