skripsi kualitas pelayanan administrasi pertanahan (atr/bpn) di

197
SKRIPSI KUALITAS PELAYANAN ADMINISTRASI PERTANAHAN (ATR/BPN) DI KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN ENREKANG Oleh: ANUGRA Nomor Induk Mahasiswa: 105611111016 PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2021

Upload: khangminh22

Post on 22-Mar-2023

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

SKRIPSI

KUALITAS PELAYANAN ADMINISTRASI PERTANAHAN

(ATR/BPN) DI KANTOR PERTANAHAN

KABUPATEN ENREKANG

Oleh:

ANUGRA

Nomor Induk Mahasiswa: 105611111016

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS

MUHAMMADIYAH

MAKASSAR

2021

2

KUALITAS PELAYANAN ADMINISTRASI PERTANAHAN

(ATR/BPN) DI KANTOR PERTANAHAN

KABUPATEN ENREKANG

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

Ilmu Administrasi Negara

Disusun dan diusulkan oleh

ANUGRA

Nomor Induk Mahasiswa: 105611111016

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS

MUHAMMADIYAH

MAKASSAR

2021

iii

iv

v

HALAMAN PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : Anugra

Nomor Induk Mahasiswa : 105611111016

Program Studi : Ilmu Administrasi Negara

Menyatakan bahwa benar SKRIPSI penelitian ini adalah karya saya sendiri dan

bukan hasil plagiat dari sumber lain. Pernyataan ini saya buat dengan

sesungguhnya dan apabila dikemudian hari pernyataan ini tidak benar, maka saya

bersedia menerima sanksi akademik sesuai aturan yang berlaku di Universitas

Muhammadiyah Makassar.

Makassar, 01 April 2020

Yang Menyatakan,

Anugra

vi

ABSTRAK

Anugra 2021. Kualitas Pelayanan Administrasi Pertanahan (ATR/BPN) di Kantor

Pertanahan Kabupaten Enrekang (dibimbing oleh Fatmawati dan Sudarmi).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Kualitas Pelayanan

Administrasi Pertanahan di Kantor Pertanahan kabupaten Enrekang dan faktor

penghambat dan pendukung Pelayanan Administrasi Pertanahan di Kantor

Pertanahan kabupaten Enrekang

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe deskriptif,

Teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi,

Jumlah Informasi Sebanyak 10 Orang yang ditetapkan secara Purposive, analisis

data melalui Triangulasi data yang terdapat diantaranya triangulasi sumber,

triangulasi teknik, pengumpulan data dan triangulasi waktu

Hasil penelitian menunjukan bahwa kualitas pelayanan dari aspek 1.

tangible sudah terpenuhi dilihat dari beberapa indikator diantaranya : sarana dan

prasarana, Fasilitas Kantor dan aturan 2. Reliability sudah di terpenuhi di lihat dari

beberapa indikator diantaranya : Persiapan Petugas, Kehandalan Petugas dan cara

yang diandalkan 3. Responsiveness sudah di terpenuhi di lihat dari beberapa

indikator di antaranya: Kesanggupan Petugas, cara pemberitahuan informan dan

pendekatan para petugas 4. Assurance sudah di terpenuhi dilihat dari beberapa

indikator di antaranya : Budaya Kerja, Aturan keamanan masyarakat dan Sanksi

Pegawai dalam pelanggaran SOP 5. Emphaty sudah di terpenuhi dilihat dari

beberapa indikator di antaranya : Sikap Tegas dalam Pelayanan, Sikap tegas

Kepada Pegawai dan respon petugas terhadap keluhan masyarakat

KATA KUNCI : Kualitas Pelayanan, kantor Pertanahan Kabupaten Enrekang

vii

KATA PENGANTAR

Assalamu‟alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Penulis panjatkan rasa syukur yang tidak terhingga kehadirat Allah SWT,

yang telah melimpahkan rahmat dan hidayat-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “Kualitas Pelayanan Administrasi

Pertanahan (ATR/BPN) di Kantor Pertanahan Kabupaten Enrekang”

Penyusun skripsi ini dalam rangka memenuhi syarat memperoleh sarjana

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar. Penulis

menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya

bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini

penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang terhormat:

1. Kedua orang tua saya yang senantiasa memberikan doa, semangat,

motivasi, cinta dan kasih sayangnya serta memfasilitasi penulis sehingga

skripsi ini terselesaikan.

2. Saudara saya akmal dan rahmi yang senantiasa memberikan doa,

semangat, motivasi, cinta dan kasih sayangnya serta memfasilitasi penulis

sehingga skripsi ini terselesaikan.

3. Bapak Prof. Dr. H. Ambo asse, M.Ag selaku Rektor Universitas

Muhammadiyah Makassar.

4. Ibu Dr. Hj. Ihyani Malik, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Ilmu

Politik Universitas Muhammadiyah Makassar

viii

5. Bapak Nasrul Haq, S.Sos., MAP selaku Ketua Prodi Ilmu Administrasi

Negara Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah

Makassar

6. Ibu Dr. Hj Fatmawati, M.Si selaku Pembimbing I dan Dr. Hj. Sudarmi,

M.Si selaku pembimbing II yang senantiasa meluangkan waktunya untuk

membimbing dan mengarahkan penulis, sehingga skripsi ini dapat

diselesaikan.

7. Seluruh Dosen Prodi Ilmu Administrasi Negara Fakultas dan Ilmu Politik

Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah membagikan ilmunya

selama penelitian dalam proses perkuliahan

8. Seluruh staff dan pegawai Kantor Pertanahan Kabupaten Enrekang yang

telah meluangkan waktunya memberikan data berupa wawancara kepada

penulis selama proses penelitian.

9. Teman-teman seperjuangan terutama kelas C Prodi Administrasi Negara

Angkatan 2016 yang penulis tidak dapat menyebut satu persatu, terima

kasih atas kebersamaannya.

10. Keluarga besar Hisma dan teman-teman seperjuangan dari Kabupaten

Enrekang, penulis ucapkan terima kasih atas dukungan, motivasi dan

kebersamaannya selama ini.

11. Hardy suhardi syam S.pd dan Nurmin suari syam S.pd, terima kasih atas

masukan-masukan yang diberikan selama penyusunan skripsi ini.

12. Semua pihak yang sudah ikut membantu peneliti dalam proses penyusunan

skripsi ini hingga selesai.

ix

Demi kesempurnaan skripsi ini, saran dan kritik yang sifatnya membangun

semangat penulis harapkan. Semoga karya skripsi ini bermanfaat dan dapat

memberikan sumbangan yang berarti bagi pihak yang membutuhkan

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Makassar, Juni 2021

Penulis

Anugra

x

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ........................................................................................ i

HALAMAN JUDUL ............................................................................................. ii

HALAMAN PERSETUJUAN .............................................................................. iii

HALAMAN PENERIMAAN TIM ...................................................................... iv

HALAMAN PERNYATAAN .............................................................................. v

ABSTRAK ........................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR ......................................................................................... vii

DAFTAR ISI ....................................................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1

A. Latar Belakang ........................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah .................................................................................. 6

C. Tujuan Penelitian .................................................................................... 6

D. Manfaat Penelitian ................................................................................. 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................. 8

A. Penelitian Terdahulu .............................................................................. 8

B. Konsep Kualitas ................................................................................... 10

1. Pengertian Kualitas ........................................................................... 10

2. Faktor yang mempengaruhi Kualitas pelayanan .......................... 11

C. Konsep Pelayanan .................................................................................. 12

D. Pelayanan Publik .................................................................................. 13

E. Pelayanan Administrasi ...................................................................... 16

F. Pemerintah Sebagai Pelayan Masyarakat .......................................... 18

xi

G. Badan Pertanahan Nasional (BPN) ................................................... 20

H. Manfaat Administrasi Pertanahan ...................................................... 27

I. Mekanisme Pengurusan Sertifikat Tanah .......................................... 31

J. Kerangka Pikir ..................................................................................... 34

K. Fokus Penelitian ................................................................................. 36

L. Deskripsi Fokus Penelitian ................................................................. 36

BAB III METODE PENELITIAN .......................................................................... 38

A. Lokasi dan Waktu Penelitian .............................................................. 38

B. Jenis dan Tipe Penelitian .................................................................... 38

C. Sumber Data ......................................................................................... 39

D. Informan Penelitian ............................................................................ 39

E. Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 40

F. Teknik Analisis Data ........................................................................... 41

G. Pengabsahan data ................................................................................. 41

BAB IV HASI PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ......................................... 44

A. Deskripsi Objek Penelitian ................................................................. 44

B. Hasil Penelitian .................................................................................... 72

C. Pembahasan ........................................................................................ 113

BAB V PENUTUP ...................................................................................................... 120

A. Kesimpulan ......................................................................................... 120

B. Saran .................................................................................................... 121

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 123

LAMPIRAN

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Secara garis besar negara Indonesia dapat dikatakan sebagai negara yang

agrarian yang mana hasil buminya melimpah ruah, diikuti dengan banyaknya

pulau serta kekayaan laut berbagai macam, dan tidak luput pula hasil

tambangnya yang apabila pengelolaannya secara baik dan benar tentunya

akan mencetak atau mendapatkan nilai ekonomi yang tidak sedikit. Jika dilihat

dari segi atau konsep pertanahan, tanah yaitu permukaan bumi yang datar

yang merupakan tempat manusia tinggal atau ditempati, demi menjaga

kelangsungan hidupnya maka manusia atau orang-orang yang berada di

daratan tersebut melakukan cocok tanam dan segala usaha yang bisa mereka

lakukan, yang intinya dalam suatu negara atau bangsa ada sebagai pelindung

dan mengayomi rakyatnya demi untuk mencapai tujuan hidup yakni

memakmurkan dan mensejahterakan masyarakatnya atau rakyatnya melalui

berbagai usaha yang dilakukan oleh pemerintah.

Pelayanan publik adalah hal yang tidak dapat terpisahkan dari kehidupan

masyarakat, salah satu bentuk pelayanan publik di Indonesia adalah pelayanan

di bidang administrasi. Pelayanan administrasi juga terdiri dari berbagai sub

bidang yang sangat banyak, salah satunya adalah pelayanan administrasi di

bidang pertanahan. Menurut Moenir (2010:26) Pelayanan adalah kegiatan

yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan landasan faktor

materi melalui sistem, prosedur dan metode tertentu dalam rangka usaha

1

2

memenuhi kepentingan orang lain sesuai dengan haknya. Sedangkan menurut

Sinambela (2011:5) Pelayanan publik diartikan sebagai pemberian layanan

(melayani) keperluan orang atau masyarakat yang mempunyai kepentingan

pada organisasi itu sesuai dengan aturan pokok dan tatacara yang telah

ditetapkan.

Pelayanan publik yang buruk seringkali terjadi disebabkan karena

paradigma yang kurang jelas pada saat diselenggarakannya pelayanan publik

tersebut. Adapun kinerja pelayanan yang disediakan oleh pemerintah birokrasi

khususnya pemerintahan di Indonesia masih cenderung lebih mengikut kepada

orang yang memiliki kuasa dibandingkan dengan memberikan pelayanan

kepada publik (public oriented) hal inilah yang menyebabkan pemerintahan di

Indonesia dinilai otoriter. Dari kondisi pemerintahan atau birokrasi tersebut,

dalam pelaksanaan atau aktivitas pelayanan publik yang disediakan oleh

pemerintah dinilai membentuk pola atau model caring culture. Dimana pola

tersebut masih jauh dari kesan demokratis dan berkualitas dan yang Nampak

adalah kesan diskriminatif.

Selain UUPA yang menjadi salah satu landasan yuridis terhadap

pelaksanaan pengurusan sertifikat tanah di Indonesia, sebagai tindak lanjutnya

pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997

tentang pengurusan sertifikat tanah. Keberadaannya Peraturan Pemerintah

Nomor 24 Tahun 1997 ini memberikan nuansa yang sangat berbeda dengan

peraturan pemerintah Nomor 10 Tahun 1961. Peraturan pemerintah Nomor 24

Tahun 1997 berusaha memberikan kepastian hukum terhadap pemilik atau

3

yang menguasai tanah untuk melakukan pendaftaran serta pengurusan

sertifikat tanah. Hal ini terlihat dengan adanya sistem pengurusan secara

sporadik dan sistem pengurusan secara sistematis.

Pertanahan, (tanah) dapat diartikan sebagai bumi yang permukaannya

datar dengan sisi pemanfaatannya menggunakan bagian dalam bumi serta

beberapa ruang atau tempat yang berada di bagian atas (Harsono, 2007).

Dilihat dari sisi kehidupan manusia, tanah berhubungan erat dengan manusia

sebab tanah dipakai dalam berbagai hal, baik itu sebagai tempat untuk

menetap (tempat tinggal), tempat untuk menjalankan bisnis atau usaha yang

sedang dirintis, serta dijadikan sebagai tempat pemakaman atau pekuburan.

Alasan lainnya yaitu tanah juga merupakan harta yang dianggap penting serta

memiliki harga, hal inilah yang sering kali kita dapati dalam kehidupan sehari-

hari yaitu perselisihan dan pertikaian sesama manusia karena perebutan tanah

dan tentunya akan menimbulkan dampak seperti perpecahan dua kelompok.

Yang lebih kompleksnya lagi percekcokan mengenai pertanahan ini dapat

terjadi di berbagai negara terutama yang berada di perbatasan.

Dalam menanggapi persoalan tersebut, maka diperlukan adanya aturan-

aturan yang jelas serta tegas yang tentunya mempunyai kekuatan hukum yang

kuat dalam mengatur tentang masalah pertanahan tersebut. Oleh sebab itu

diberbagai negara telah mendirikan lembaga yang dapat melakukan

pengaturan tentang pertanahan sebab bila diingat kembali tanah merupakan

hal yang sangat penting serta kompleks pada kehidupan manusia umumnya

masyarakat di negara tersebut.

4

Dalam kehidupan masyarakat Indonesia telah disadari akan strategisnya

fungsi dan peranan tanah. Secara logis hal ini terjadi karena meningkatnya

aktivitas pembangunan dan jumlah penduduk yang terus bertambah, sehingga

meningkat pula kebutuhan akan tanah, baik sebagai wadah kegiatan maupun

sebagai faktor produksi pada sisi lainnya, luas tanah relatif tetap serta keadaan

dan kemampuan tanah-tanah yang tidak merata.

Sadar akan begitu berartinya tanah dalam kehidupan bermasyarakat,

Indonesia sebagai negara yang agraris maka pada penyusunan Undang –

Undang Dasar 1945 mencantumkan peranan tanah bagi bangsa Indonesia.

Sebagaimana dijelaskan dalam pasal 33 ayat (3) Undang – Undang Dasar

1945 berbunyi bahwa „‟ bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di

dalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan sebesar-besarnya untuk

kemakmuran rakyat‟‟ berdasarkan pada ketentuan pada pasal 33 ayat (3)

Undang – Undang Dasar 1945 tersebut, dan tepatnya pada tanggal 24

september 1960 dikeluarkan ketentuan hukum yang akan mengatur mengenai

pertanahan, yaitu Undang – Undang No 5 Tahun 1960 tentang dasar pokok –

pokok Agraria (UUPA),.selanjutnya pada peraturan pemerintah Nomor 24

Tahun 1997 tentang Pengurusan Sertifikat Tanah serta misi Tata Tertib

Pertanahan sebagai sasaran, Maka keterbukaan kebijaksanaan bidang

pertanahan dan Peraturannya harus termanifestasikan dalam operasionalisasi

atau tata laksana dari kualitas pelayanan yang diterapkan sehingga dapat

dikatakan sebagai salah satu persyaratan kondisi yang bermuara pada upaya

5

terwujudnya sistem pengurusan sertifikat tanah yang terpadu, serasi, efektif

dan efisien.

Dalam rangka meningkatkan pelayanan di bidang pertanahan juga

dicantumkan dalam Undang – Undang No 12 tahun 2008 tentang pemerintah

Daerah pasal 14 ayat (1) huruf (K) yang menyatakan bahwasanya pelayanan

terhadap pertanahan adalah kewajiban yang kemudian dijadikan kewenangan

pemerintah yang berada di daerah dengan skala atau tingkatan berada di

Kabupaten/Kota.

Pelayanan publik tentunya tidak luput dari peraturan, yang tertuang dalam

pasal 3 peraturan pemerintah No. 53 Tahun 2010 mengenai Pegawai Negeri

Sipil dengan salah satu bagian menjelaskan bahwa aparatur Negara diharuskan

memberikan layanan yang sebaiknya dan sebagaimana mestinya. Dari

peraturan yang dibuat saling bertentangan atau antitesa dengan apa yang

diterima oleh masyarakat Kabupaten Enrekang, terutama pada bagian

administrasi pertanahan.

Selain itu salah satu yang menjadi kualitas yang sangat dibutuhkan dalam

hal pelayanan administrasi atau Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan

Pertanahan Nasional (ATR/BPN) adalah sebuah penampilan yang secara

langsung dapat dilihat terhadap kepribadian seseorang dimana hampir semua

instansi memiliki kualitas dalam hal sebuah penampilan tapi dilain sisi banyak

faktor yang menjadi sebagai nilai yang dianggap berkualitas oleh kebanyakan

masyarakat seperti yang terjadi di Kabupaten Enrekang dimana saat dalam

melakukan sosialisasi atau pelayanan secara langsung kepada masyarakat

6

yang dapat membuat paradigma masyarakat tentang kinerja yang dilakukan

para karyawan dapat berkualitas, selain itu hasil kinerja dapat menunjukan

kualitas karyawan yang dapat membuat pengakuan kepada masyarakat di

antaranya sebuah pengurusan yang cepat dan pasti sehingga dapat

menanamkan mindset para masyarakat tentang tingkat kualitas Administrasi

Pertanahan.

Dari penjelasan diatas maka penulis tertarik untuk mengangkat

permasalahan ke dalam skripsinya dengan judul „’Kualitas Pelayanan

Administrasi Pertanahan (ATR/BPN) Di Kantor Pertanahan Kabupaten

Enrekang‘’

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas yang berkaitan dengan Kualitas

Pelayanan Administrasi Pertanahan Di Kantor Pertanahan Kabupaten Enrekang,

maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana Kualitas Pelayanan Administrasi Pertanahan di Kantor Pertanahan

kabupaten Enrekang?

2. Bagaimana faktor penghambat dan pendukung Pelayanan Administrasi

Pertanahan di Kantor Pertanahan kabupaten Enrekang?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui Kualitas pelayanan Administrasi Pertanahan di Kantor

Pertanahan Kabupaten Enrekang.

2. Untuk mengetahui faktor penghambat dan pendukung pelayanan administrasi

pertanahan di Kantor Pertanahan Kabupaten Enrekang.

7

D. Manfaat penelitian

1. Secara Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan mampu memperluas dan memperdalam ilmu

pengetahuan yang berkaitan dengan pelayanan administrasi pertanahan.

2. Secara Praktis :

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi pihak-pihak yang

bertanggung jawab terkait pelayanan administrasi pertanahan.

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Penelitian Terdahulu

Seperti halnya dengan judul yang telah diangkat oleh peneliti, maka adapun 3

(tiga) penelitian terdahulu yang digunakan sebagai rujukan dalam penelitian ini

antara lain:

1. Fahrul Islam (2017) dengan Judul “Analisis Pelayanan Administrasi Pertanahan

Di Kantor Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Pinrang”

Penelitian ini mengatakan bahwa terdapat masalah pada waktu Pengurusan

yang tidak sesuai dengan peraturan yang ada. Sedangkan untuk biaya yang

dibebankan kepada masyarakat yang mengurus sertifikat sendiri sudah sesuai,

artinya tidak ada lagi biaya-biaya tambahan. Kemudian indikator berikutnya

adalah Kualitas pelayanan pegawai BPN memiliki masalah pada

kekurangramahan yang ditunjukkan oleh pegawai BPN itu sendiri kepada

masyarakat yang melakukan pengurusan sertifikat. Dalam kenyataannya, hasil

penelitian menunjukkan bahwa pelayanan administrasi pertanahan di Kantor

Badan Pertanahan nasional Kabupaten Pinrang masih memiliki masalah,

utamanya dalam hal waktu pengurusan dan keramahan pegawai pada instansi

Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Pinrang. Faktor-faktor yang berpengaruh

pada kualitas pelayanan yang dihasilkan yakni ketepatan waktu pelayanan, biaya

pada saat pengurusan administrasi pertanahan berupa sertifikat, dan pelayanan

8

9

pegawai BPN kepada masyarakat yang melakukan pengurusan administrasi

pertanahan berupa sertifikat.

2. Purwiyanto (2018) Dengan Judul “ Analisis Pelayanan Administrasi Pertanahan

di kantor Badan pertanahan nasional Kabupaten Pacitan

penelitian ini mengatakan bahwa fasilitas pelayanan yang ada di kantor itu

belum memadai, masyarakat Kabupaten Pacitan mengeluhkan mengenai

ketidaktepatan waktu dalam melakukan pengurusan administrasi pertanahan dan

juga masyarakat Pacitan sebagian besar merasa tidak puas dengan pelayanan yang

diberikan petugas loket dan juga masyarakat menyatakan bahwa biaya yang

dibebankan kepada mereka pada saat mengurus administrasi pertanahan sudah

sesuai dengan informasi yang disampaikan sebelumnya.

3.Sembiring (2015) yang berjudul “Analisis Kualitas Pelayanan Administrasi

Pertanahan Di Kecamatan Salapian Kabupaten Langkat” menyimpulkan bahwa

pelayanan administrasi pertanahan di kecamatan Salapian sudah bagus karena

beberapa masyarakat yang dijadikan informan dalam penelitian ini merasa puas

akan pelayanan kecamatan dan ditambah lagi dengan adanya program-program

yang baru, namun terjadi satu kendala dalam hal pelayanan ini, yaitu Kurangnya

sosialisasi yang dilakukan oleh aparat pemerintah kecamatan mengenai

pentingnya untuk mendaftarkan hak atas tanah mereka. Penelitian tersebut

menggunakan desain penelitian kualitatif. Persamaan pada penelitian ini dengan

penelitian sembiring adalah sama-sama menganalisis tentang pelayanan

administrasi pertanahan.

10

B. Konsep Kualitas

1. Pengertian Kualitas

Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berpengaruh dengan

produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi

harapan (Tjiptono,2011). Sehingga definisi kualitas pelayanan dapat diartikan

sebagai upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen serta ketepatan

penyampaiannya dalam mengimbangi harapan konsumen (Tjiptono, 2011)

Kualitas pelayanan (service quality) dapat diketahui dengan cara

membandingkan persepsi para konsumen atas layanan yang nyata-nyata mereka

terima/peroleh dengan pelayanan yang sesungguhnya mereka harapkan/inginkan

terhadap atribut-atribut pelayanan suatu perusahaan. Jika jasa yang diterima atau

dirasakan (perceived service) sesuai dengan yang diharapkan, maka kualitas

pelayanan dipersepsikan baik dan memuaskan, jika jasa yang diterima melampaui

harapan konsumen, maka kualitas pelayanan dipersepsikan sangat baik dan

berkualitas. Sebaliknya jika jasa yang diterima lebih rendah daripada yang

diharapkan, maka kualitas pelayanan dipersepsikan buruk.

Menurut Moenir Kualitas pelayanan adalah para pegawai harus memiliki

kemampuan dan keterampilan yang memadai dengan demikian pelaksanaan

tugas/pekerjaan dapat dilakukan dengan baik, cepat, dan memenuhi keinginan

semua pihak, baik pegawai itu sendiri maupun masyarakat pengguna layanan.

11

Dalam teori Zeithaml, Berry, dan parasuraman di dalam buku Hardiyansyah

(2011),terdapat indikator kualitas pelayanan yang terletak pada lima dimensi

kualitas pelayanan:

1. Tangible (berwujud): Kualitas pelayanan berupa sarana fisik perkantoran,

komputerisasi, administrasi, ruang tunggu, tempat informasi.

2. Reliability (kehandalan): kemampuan dan keandalan untuk menyediakan

pelayanan yang terpercaya.

3. Responsiveness (Ketanggapan): kesanggupan untuk membantu dan

menyediakan pelayanan secara cepat dan tepat, serta tanggap terhadap keinginan

konsumen.

4. Assurance (jaminan): kemampuan dan keramahan serta sopan santun

pengawai dalam menyakinkan kepercayaan konsumen.

5. Empathy (Empati): sikap tegas tetapi penuh perhatian dari pegawai

terhadap konsumen.

2. Faktor yang mempengaruhi Kualitas pelayanan

Menurut Moenir dalam manajemen pelayanan umum di Indonesia (2014)

Faktor pendukung dan penghambat dalam pelayanan umum yaitu:

a. Faktor kesadaran

b. Faktor aturan

c. Faktor organisasi

d. Faktor pendapatan

e. Faktor kemampuan-keterampilan

12

C. Konsep Pelayanan

1. Pengertian Pelayanan

Kata pelayanan menurut istilah ialah: (1) Perihal atau cara melayani;(2)

Usaha melayani kebutuhan orang lain dengan memperoleh imbalan (uang);(3)

Kemudahan yang diberikan sehubungan dengan jual-beli barang atau jasa; (4)

Jasa. Melayani adalah pekerjaan pelayan, ialah membantu menyiapkan (mengurus

i) setiap kebutuhan atau melayani seseorang. Layanan

Adalah kata benda yang berarti perihal atau cara melayani. Bahasa inggris melaya

ni adalah to serve, layanan sama dengan service dan pelayan sama dengan

servant. Layanan adalah keluaran (output) dari aktivitas pelayan layanan yang

baik (prima) atau buruk (jelek) merupakan dampak hasil (ouElome) dari proses

pelayanan.

Menurut Moenir (2010) Pelayanan adalah kegiatan yang dilakukan oleh

seseorang atau sekelompok orang dengan landasan faktor materi melalui sistem,

prosedur dan metode tertentu dalam rangka usaha memenuhi kepentingan orang

lain sesuai dengan. Merujuk pada hal tersebut, pelayanan kemudian mempunyai

ukuran yang terstandarisasi baik dalam dimensi waktu maupun output dan

sElamanya.

2. Jenis-jenis Pelayanan

Secara umum, jenis pelayanan dapat dibagi menjadi 3 kategori yaitu

pelayanan lisan: pelayanan tulisan dan pelayanan dengan pembuatan.

13

a. Layanan dengan menggunakan lisan

Secara umum pelayanan lisan diterapkan oleh aparatur yang berkaitan

dengan relasi public, pelayanan keinformasian, serta sektor-sektor lain

yang berperan untuk memberi penjelasan atau menerangkan kepada

siapapun yang memiliki kepentingan dengan hal tersebut.

b. Layanan dengan menggunakan tulisan

Penerapan layanan dengan tulisan adalah wujud pelayanan yang paling

sering ditemui, baik dari segi kuantitas namun juga dari sisi fungsionalnya.

Layanan jenis ini memiliki efektivitas dan efisiensi yang luar biasa dalam

upaya memuaskan masyarakat baik dari aksesibilitas, pengolahan, hingga

finishingnya.

c. Layanan dalam bentuk perbuatan

Tipe pelayanan ini cenderung digunakan oleh sektor menengah-ke-

bawah dikarenakan oleh faktor ability dan agility yang kompleks sebagai

penentu hasil pelayanan.

D. Pelayanan Publik

1. Definisi Pelayanan Publik

Pelayanan Publik adalah sebuah upaya yang digerakkan dari individu

maupun organisasi birokrasi guna memfasilitasi bantuan pada masyarakat dengan

orientasi tertentu (Moenir, 2010). Pelayanan publik juga dapat dimaknai sebagai

kegiatan melayani keperluan publik dengan urgensi sesuai dengan regulasi dasar

yang telah disepakati bersama (Sinambela dkk., 2011). Dalam era modernisasi,

14

pelayanan public telah menjadi lembaga dan profesi yang semakin penting ia tidak

lagi merupakan aktivitas sambilan, tanpa payung hukum, gaji dan jaminan sosial

yang memadai, sebagaimana terjadi di banyak negara berkembang pada masa lalu.

Merujuk pada apa yang telah diuraikan terkait dengan defenisi pelayanan

publik, maka tentunya pihak birokrasi diharapkan mampu memberi layanan serta

pengayoman secara maksimal terhadap masyarakat dengan memperhatikan dan

bertumpu kepada konsep good government governance (GGG) dalam upaya

meningkatkan kapabilitas masyarakat secara komprehensif dalam menyongsong

perkembangan zaman. Pelayanan publik ini sendiri terdiri dari beberapa jenis

sebagai berikut:

1. Pengadaan jasa publik oleh birokrasi yang anggarannya berasal dari APBN

maupun APBD.

2. Penyediaan jasa public oleh sebuah organisasi ekonomi yang anggarannya

berasal dari potensi (kekayaan) Negara ataupun area yang terpisah

3. Penyediaan jasa publik yang anggarannya tidak berasal dari Negara tetapi

diperlukan eksistensinya oleh Negara yang telah diatur dalam regulasi

yang telah ditetapkan.

Contoh pelayanan jasa yang sering kita jumpai yaitu pelayanan yang

menghasilkan bentuk jasa yang dibutuhkan oleh publik, seperti pendidikan,

pemeliharaan kesehatan, penyelenggaraan transportasi, pos, dan lain sebagainya.

2. Bentuk Pelayanan Publik

Birokrasi berkewajiban melayani masyarakat sebagai bagian dari

pemenuhan atas hak-hak warga Negara. Kewajiban pemerintah, maupun hak

15

setiap warga Negara pada umumnya disebutkan dalam konstitusi suatu Negara. Di

dalam Undang-undang No 25 tahun 2009 tentang pelayanan publik, terdapat tiga

jenis pelayanan, yaitu:

Pertama Pelayanan Administratif (Pemerintahan) yaitu pelayanan yang

menghasilkan berbagai bentuk dokumen resmi yang dibutuhkan oleh publik,

misalnya status kewarganegaraan, sertifikat kompetensi, kepemilikan atau

penguasaan terhadap suatu barang dan sebagainya.

Kedua Pelayanan Barang (utilitas) yaitu pelayanan yang menghasilkan

berbagai bentuk/jenis barang yang digunakan oleh publik, misalnya jaringan

telepon, penyediaan tenaga listrik, air bersih, dan sebagainya.

Ketiga Pelayanan Jasa (Kemasyarakatan) yaitu pelayanan yang

menghasilkan berbagai bentuk jasa yang dibutuhkan oleh publik lebih ditekankan

pada kegiatan-kegiatan sosial ke masyarakat, misalnya pendidikan, pemeliharaan

kesehatan, penyelenggaraan transportasi, pos dan sebagainya.

Pola pelayanan publik dapat dibedakan dalam 5 macam pola, yaitu:

a. Pola Pelayanan Teknis Fungsional merupakan metode pelayanan yang

disediakan oleh birokrasi sesuai dengan tupoksinya.

b. Pola Pelayanan Satu Pintu adalah metode pelayanan single line oleh sebuah

unit kerja birokrasi sesuai dengan tupoksinya.

c. Pola Pelayanan Satu Atap yaitu metode pelayanan yang disediakan secara

kompleks pada satu unit kerja sesuai dengan tupoksinya masing-masing.

16

d. Pola Pelayanan Terpusat merupakan metode pelayanan dengan sistem

koordinasi yang dilakukan antara pemerintah dengan unit kerja terkait

bidang-bidang tertentu secara khusus.

e. Pola Pelayanan Elektronik merupakan metode pelayanan yang

mengintegrasikan dan mengutamakan penggunaan TIK guna

mengotomatisasi pelayanan dengan cepat dan tepat sesuai dengan kebutuhan

masyarakat. .

E. Pelayanan Administrasi

1. Definisi Administrasi

Administrasi merupakan upaya dan aktivitas yang berkaitan dengan

eksekusi aturan/regulasi dalam rangka pencapaian suatu orientasi. Administrasi

secara umum merupakan keseluruhan proses koordinasi antar beberapa pihak

guna mewujudkan orientasi yang sudah disepakati bersama. Administrasi

digambarkan sebagai keseluruhan proses terhadap pekerjaan utama yang

dijalankan oleh suatu kelompok terorganisir guna mewujudkan orientasi yang

sudah disepakati.

Ada beberapa pengertian menurut para ahli mengenai administrasi dalam

arti luas. Menurut Sondang P. Siagian administrasi dalam pengertian luas adalah

“keseluruhan proses kerjasama antara dua orang atau lebih yang didasarkan atas

rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya”.

(dalam Ayub, 2010). Apabila melihat pendapat dari Sondang P Siagian,

administrasi dapat diilustrasikan seperti pemain sepak bola yang melakukan

17

sebuah kerjasama bersama pemain lainnya untuk memenangkan timnya dalam

sebuah pertandingan.

2. Pengertian Pelayanan Administrasi

a. Tindakan administratif pemerintah yang diwajibkan oleh negara dan

diatur dalam peraturan perundang-undangan dalam rangka

mewujudkan perlindungan pribadi, keluarga, kehormatan, martabat,

dan harta benda.

b. Tindakan administratif oleh lembaga non-birokrasi yang diharuskan

oleh Negara dalam berbagai regulasi dan diimplementasikan

berlandaskan kesepakatan bersama dengan masyarakat.

Contoh layanan administratif Pelayanan berupa pembuatan kartu Tanda

Penduduk (KTP), Akte kelahiran, Akte Pernikahan, Buku Pemilik Kendaraan

Bermotor (BPKB), Akte Kematian, Surat Izin Mengemudi (SIM), Surat Tanda

Kendaraan Bermotor (STNK), Izin Mendirikan Bangunan (IMB), Paspor,

Sertifikat Kepemilikan / Penguasaan Tanah dan lain sebagainya.

3. Jenis-Jenis Pelayanan Administrasi

a. Rekomendasi Permohonan Kartu Keluarga (KK)

b. Rekomendasi Permohonan kartu tanda penduduk (KTP)

c. Rekomendasi Surat Pindah Tempat

d. Rekomendasi Permohonan Surat Keterangan Catatan Kepolisian

(SKCK)

e. Rekomendasi Surat Keterangan/Legalisir

f. Rekomendasi surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM).

18

F. Pemerintah Sebagai Pelayan Masyarakat

Secara teoritis setidaknya terdapat 3 (tiga) peran vital yang wajib

dilaksanakan birokrasi dengan tak memandang levelnya yakni public servicer,

developer, dan protector. Perihal paling penting dari ketiga hal tersebut adalah

birokrasi harus mampu melakukan pengelolaan fungsi secara maksimal guna

menghasilkan layanan yang maksimal pula kepada seluruh elemen publik

Peran layanan yang dilaksanakan birokrasi modern kini berkaitan erat

dengan orientasi pembentukan pemerintahan bahwasanya orientasi utama

pembentukannya merupakan wujud penjagaan terhadap sistem ketertiban di dalam

mana masyarakat bisa menjalani kehidupannya secara wajar. Pemerintahan

modern pada hakekatnya adalah pelayanan kepada masyarakat. Birokrasi

bukannya dihadirkan guna mengayomi pribadi, namun guna memberikan layanan

public, mengkondisikan situasi yang bisa memaksimalkan potensi masyarakat

dalam mencapai kemajuan bersama.

Berkaitan dengan hal ini, maka pemerintah dapat dikatakan merupakan

lembaga yang menyelenggarakan tugas Negara “ Pemerintah adalah segenap alat

perlengkapan Negara atau lembaga-lembaga kenegaraan yang berfungsi sebagai

alat untuk mencapai tujuan Negara‟‟ (Ndraha,1990 1) peranan pemerintahan

terefleksi dalam struktural dan keberprosesan aktivitas dengan penekanan pada

aktivitas institusi yakni guna merealisasikan orientasi dan dieksekusi oleh

sekelompok orang dengan deskripsi tugas masing-masing dalam birokrasi.

Menurut Parson (dalam Supriatna,1996: 58) mengatakan bahwa: “Birokrasi

19

adalah instrumen paripurna dalam rangka mewujudkan tujuan bernegara yakni

maksimalisasi pelayanan public.

Secara kontekstual, layanan masyarakat diuraikan bahwasanya layanan

umum merupakan pendahuluan terkait urgensitas publik, pemahaman terkait

pengurusan masyarakat, efisiensi periode pelaksanaan urgensitas umum,

pemuasan kebutuhan publik. Kemudian, orientasi tersebut diuraikan dibawah ini:

1. Penentuan layanan masyarakat yang tersedia berikut dengan jenis-

jenisnya;

2. Perlakuan masyarakat sebagai objek layanan;

3. Pemuasan terhadap objek layanan layaknya apa yang mereka kehendaki;

4. Menyampaikan layanan berlandaskan asas kualitas;

5. Penyediaan berbagai alternative.

Dalam konteks ini pelayanan publik yang menjadi monopoli pemerintah,

maka pelanggan dalam posisi tidak berdaya karena tidak mempunyai alternatif

lain. Dengan demikian telah menjadi keharusan birokrasi untuk senantiasa

menjaga dan meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat selaku

pelanggan, sehingga kepercayaan dan dukungan masyarakat terhadap pemerintah

senantiasa terjaga.

20

G. BADAN PERTANAHAN NASIONAL (BPN)

1. Sejarah Badan Pertanahan Nasional

Badan Pertanahan Nasional adalah suatu lembaga non departemen yang

dibentuk pada tanggal 19 juli 1998 berdasarkan Keputusan Presiden Republik

Indonesia Nomor 26 Tahun 1998. Badan ini merupakan peningkatan dari

Direktorat Jenderal Agraria Departemen. Peningkatan status tersebut didasarkan

pada kenyataan bahwa tanah sudah tidak lagi merupakan masalah agraria yang

selama ini lazimnya di identifikasikan sebagai pertanahan, namun tanah setelah

berkembang menjadi masalah lintas sektoral yang mempunyai dimensi pertahanan

dan keamanan.

Badan Pertanahan Nasional mempunyai tugas pokok melaksanakan tugas

pemerintahan di bidang pertanahan secara nasional, regional dan sektoral. Tugas

yang demikian luas tersebut terlalu besar untuk ditangani suatu Direktorat

Jenderal pada suatu departemen, oleh karena itu diperlukan suatu badan yang

lebih tinggi dibawah Presiden agar dapat melaksanakan tugasnya dengan otoritas

seimbang.

Dibentuknya Badan Pertanahan Nasional dengan tugas membantu presiden

dalam mengelola dan mengembangkan administrasi pertanahan, baik berdasarkan

UUPA maupun peraturan perundang-undangan lain yang meliputi peraturan-

peraturan penggunaan, penguasaan, pendaftaran tanah, pengurusan hak-hak atas

tanah, pengukuran dan pendaftaran tanah, dan lain-lain yang berkaitan dengan

masalah kebijaksanaan yang ditetapkan Presiden.

21

2. Kedudukan Badan Pertanahan Nasional

Untuk menyelenggarakan tugas dan fungsi Badan Pertanahan Nasional di

daerah, terakhir dengan Keputusan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 4

Tahun 2006, dibentuk Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Propinsi di

daerah Provinsi dan Kantor Pertanahan Kabupaten atau Kota di daerah

Kabupaten/Kota. Kantor Pertanahan adalah instansi vertikal Badan Pertanahan

Nasional di Kabupaten/ Kota yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada

Kepala Badan Pertanahan Nasional melalui Kepala Kantor Wilayah Badan

Pertanahan Nasional Propinsi. Kantor Pertanahan dipimpin oleh seorang kepala

yang berstatus sebagai pegawai negeri sipil.

3. Tugas Badan Pertanahan Nasional

Sesuai dengan ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997,

ditentukan bahwa pendaftaran tanah di Indonesia diselenggarakan oleh Badan

Pertanahan Nasional, yaitu lembaga pemerintah non departemen yang bidang

tugasnya meliputi bidang pertanahan. Dalam rangka penyelenggaraan pendaftaran

tanah yang diselenggarakan oleh Badan Pertanahan Nasional, tugas pelaksanaan

pendaftaran tanah dilakukan oleh Kepala Kantor Pertanahan, kecuali

kegiatan- kegiatan tertentu yang oleh Peraturan Pemerintah No 24 Tahun 1997

atau Peraturan perundang-undangan yang bersangkutan ditugaskan kepada pejabat

lain. Kantor Pertanahan adalah unit kerja Badan Pertanahan Nasional di wilayah

Kabupaten atau Kota, yang melakukan pendaftaran hak atas tanah dan

pemeliharaan daftar umum pendaftaran tanah.

22

Untuk melaksanakan ketentuan di atas, maka Kepala Badan Pertanahan

berwenang untuk melakukan pendaftaran hak dan menerbitkan surat keputusan

pemberian hak atas tanah yang dimohonkan oleh seseorang atau suatu badan.

Dalam pelaksanaan tugas sehari-hari sebagian wewenang pemberian hak atas

tanah dilimpahkan kepada Kantor Badan Pertanahan Provinsi maupun Kantor

Badan Pertanahan Kabupaten atau Kota, hal ini berdasarkan Peraturan Menteri

Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 3 Tahun 1999 tanggal

19 Februari 1999 tentang Pelimpahan Kewenangan Pemberian Hak Atas Tanah

Negara yang mulai berlaku sejak tanggal 19 Februari 1999.

Badan Pertanahan Nasional mempunyai tugas pokok melaksanakan tugas

pemerintahan di bidang pertanahan secara nasional, regional dan sektoral. Dalam

melaksanakan tugasnya sebagaimana dimaksud, Badan Pertanahan Nasional

menyelenggarakan fungsinya sebagai:

1. Perumusan kebijakan nasional di bidang pertanahan;

2. Perumusan kebijakan teknis di bidang pertanahan;

3. Koordinasi kebijakan, perencanaan dan program di bidang pertanahan;

4. Pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang pertanahan;

5. Penyelenggaraan dan pelaksanaan survei, pengukuran dan pemetaan di

bidang pertanahan;

6. Pelaksanaan pendaftaran tanah dalam rangka menjamin kepastian hukum;

7. Pengaturan dan penetapan hak-hak atas tanah;

8. Pelaksanaan penatagunaan tanah, reformasi agraria dan penataan wilayah-

wilayah khusus;

23

9. Penyiapan administrasi atas tanah yang dikuasai dan/atau milik

negara/daerah bekerja sama dengan Departemen Keuangan.

10. Pengawasan dan pengendalian penguasaan pemilikan tanah.

11. Kerja sama dengan lembaga-lembaga lain;

12. Penyelenggaraan dan pelaksanaan kebijakan, perencanaan dan program di

bidang pertanahan;

13. Pemberdayaan masyarakat di bidang pertanahan; 14.Pengkajian dan

penanganan masalah, sengketa, perkara dan

14. konflik di bidang pertanahan;

15. Penelitian dan pengembangan di bidang pertanahan;

16. Pendidikan, latihan dan pengembangan sumber daya manusia di bidang

pertanahan;

17. Pengelolaan data dan informasi di bidang pertanahan;

18. Pembinaan fungsional lembaga-lembaga yang berkaitan dengan bidang

pertanahan;

19. Pembatalan dan penghentian hubungan hukum antara orang, dan/atau

badan hukum dengan tanah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan yang berlaku;

20. Fungsi lain di bidang pertanahan sesuai peraturan perundang- undangan

yang berlaku.

Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Agraria Nomor 3 Tahun 1999 tersebut,

maka kewenangan pemberian hak atas tanah yang dilakukan secara individual

dan secara kolektif, serta pembatalan keputusan pemberian hak atas tanah

24

dilimpahkan sebagian kepada Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional

Provinsi dan Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota. Pelimpahan

kewenangan pemberian hak atas tanah dalam peraturan ini meliputi pula

kewenangan untuk menegaskan bahwa tanah yang akan diberikan dengan sesuatu

hak atas tanah adalah tanah negara.

Selain itu, tugas yang diemban oleh Badan Pertanahan Nasional adalah

pembangunan di bidang pertanahan dalam terwujudnya Catur Tertib Pertanahan

yang meliputi:

1. Tertib Hukum Pertanahan

Menurut Keputusan Presiden No. 7 Tahun 1979 ditegaskan, bahwa yang

dimaksud dengan tertib hukum pertanahan adalah:

1. Semua pihak yang menguasai dan atau menggunakan tanah mempunyai

2. hubungan hukum yang sah dengan tanah yang bersangkutan menurut

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

3. Tersedianya perangkat perundang-undangan di bidang pertanahan yang

lengkap dan komprehensif sebagai pedoman penyelenggaraan pelayanan

pertanahan.

4. Seluruh penyelenggaraan administrasi pertanahan dilaksanakan berdasarkan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Dewasa ini banyak sekali terjadi penguasaan pemilikan dan penggunaan tanah

oleh orang-orang/badan hukum yang melanggar ketentuan perundangan agraria

yang berlaku, karenanya perlu diambil langkah-langkah:

a. Mengadakan penyuluhan/penerangan kepada masyarakat mengenai tertib

25

hukum pertanahan guna tercapainya kepastian hukum yang meliputi

penertiban penguasaan dan pemilikan tanah berdasarkan peraturan

perundangan Agraria yang berlaku.

b. Dalam pengertian pelaksanaan tertib hukum pertanian sudah tercakup

pelaksanaan tertib dokumentasi dan administrasi tanah.

c. Mengenai sanksi hukum atas pelanggaran-pelanggaran yang terjadi

d. Melengkapi peraturan perundangan di bidang pertanian

e. Meningkatkan pengawasan intern di bidang pelaksanaan tugas keagrariaan.

f. Mengambil tindakan tegas terhadap oknum yang sengaja melakukan

penyelewengan.

g. Kebersamaan mengadakan intropeksi.

h. Adanya usaha-usaha tersebut, maka akan terwujud adanya tertib hukum

pertanahan yang menimbulkan kepastian hukum pertanahan dan hak-hak

serta penggunaannya, yang kesemuannya itu akan menciptakan suasana

ketentraman dalam masyarakat dan pengayoman masyarakat dari tindakan-

tindakan semena-mena serta persengketaan- persengketaan, sehingga

mendorong gairah kerja.

2. Tertib Administrasi Pertanahan

Dewasa ini, masih terasa adanya keluh kesah dari masyarakat, tentang

hal berurusan dengan aparat pertanahan, khususnya dalam hal:

a. Pelayanan urusan yang menyangkut tanah masih berbelit-belit dan biaya

relatif mahal.

b. Masih terjadi adanya pungutan-pungutan tambahan.

26

Sehingga dengan demikian yang disebut tertib administrasi pertanahan adalah

merupakan keadaan dimana :

a) Untuk setiap bidang telah tersedia mengenai aspek-aspek ukuran fisik,

penguasaan penggunaan, jenis hak dan kepastian hukumnya yang

dikelola dalam sistem Informasi Pertanahan yang lengkap.

b) Terdapat mekanisme prosedur, tata kerja pelayanan di bidang c

3. Tertib Pemeliharaan Tanah dan Lingkungan Hidup

Dewasa ini, banyak sekali orang/badan-badan hukum yang mempunyai

atau menguasai tanah yang tidak memperhatikan dan melakukan usaha-

usaha untuk mencegah kerusakan-kerusakan dan kehilangan kesuburan

tanah. Pada lain pihak, kepadatan penduduk yang melampaui batas

tampung wilayah, telah mendorong untuk mempergunakan tanah tanpa

mengindahkan batas kemampuan keadaan tanah dan faktor lingkungan

hidup.

Unsur-unsur yang berhubungan dengan azas-azas tata guna tanah dan

keselamatan hidup sudah benar-benar ditinggalkan guna mengejar

kebutuhan hidup yang mendesak dan bersifat sementara.

Oleh karena itu, maka yang disebut tertib pemeliharaan tanah dan

lingkungan hidup adalah merupakan keadaan dimana:

a. Penanganan bidang pertanahan telah dapat menunjang kelestarian

hidup.

b. Pemberian hak atas tanah dan pengarahan penggunaan telah dapat

menunjang terwujudnya pembangunan yang berkelanjutan dan

27

bernuansa lingkungan.

c. Semua pihak yang mempunyai hubungan hukum dengan tanah

melaksanakan kewajiban sehubungan dengan pemeliharaan tanah

tersebut.

Catur Tertib Pertanahan ini merupakan kebijakan bidang pertanahan yang

dijadikan “landasan”, sekaligus “sasaran” untuk mengadakan penataan kembali

penggunaan dan pemilikan tanah serta program-program khusus di bidang agraria

untuk usaha meningkatkan kemampuan petani-petani yang tidak bertanah atau

mempunyai tanah yang sangat sempit.

Badan Pertanahan Nasional bertugas untuk mengelola dan mengembangkan

administrasi pertanahan yang meliputi Pengaturan Penggunaan, Penguasaan,

Pemilikan dan Pengelolaan Tanah (P4T), penguasaan hak-hak atas tanah,

pengukuran dan pendaftaran tanah dan

lain-lain yang berkaitan dengan masalah pertanahan, sehingga Badan

Pertanahan Nasional sangat berperan aktif dalam mewujudkan penggunaan tanah

untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat dengan melaksanakan fungsinya di

bidang pertanahan sebagai lembaga non Departemen pembantu Presiden.

H. Manfaat Administrasi Pertanahan

Pertanahan merupakan sebuah kebijakan yang ditentukan oleh birokrasi

yang memberi aturan terkait relasi antara tanah dengan manusia demi terciptanya

situasi aman dan tentram terkait pengelolaan tanah tersebut sehingga terpelihara

dalam batasan tertentu. Terkait pertanahan ini sendiri, terdapat 3 (tiga) aspek yaitu

28

1. Aspek Hukum, yakni keorganisasian yang mengatur terkait perdata tanah

serta organisasi yang mengelola aspek legalitas tanah di Badan Pertanahan

Nasional.

2. Aspek Tata Ruang, yakni keorganisasian yang mengurusi permasalahan

tata ruang yang diatur dalam Keppres No. 10 Tahun 2003 yang memuat

sembilan aturan valid terkait hal ini.

3. Aspek Pajak, yakni keorganisasian yang mengelola sisi pajak dari

pertanahan seperti PBB (Pajak Bumi dan Bangunan).

Ketiga aspek di atas harus senantiasa diorganisir agar kiranya problematika

terkait pertanahan dapat ditangani secara maksimal. Dengan demikian, dibutuhkan

sebuah sistem tata kelola pertanahan yang kompleks dan terpadu yang disebut

dengan administrasi pertanahan. Administrasi pertanahan yakni terkait dengan hak

kepunyaan/kepemilikan, pendirian, pemakaian, dan hak-hak lainnya yang masih

berada dalam koridor pertanahan itu sendiri. Adapun Manfaat Administrasi

Pertanahan:

1. Menjamin kepastian hak atau dalam artian mempertegas ketentuan hak yang

dimiliki oleh pihak yang dijamin dalam rangka menjaga haknya terhadap

klaim dari pihak lain.

2. Stabilitas sosial, catatan publik yang tepat akan memproteksi hak sesuai

dengan batasan-batasan yang telah ditentukan dalam hak kepemilikan yang

sudah disepakati.

29

3. Kredit, catatan publik akan mereduksi bias-bias informasi via

kewenangan yang diberikan sebagai penentu besarnya potensi dari hak

kepemilikan yang ada.

4. Menjadi rujukan proses perbaikan dan pembaharuan lahan ke

depannya secara signifikan dari segi legalitas.

5. Menjaga produktivitas tanah dari berbagai aspek seperti ekonomi,

lingkungan, dan sebagainya.

6. Penjamin likuiditas tanah apabila pemegang hak milik hendak menjual

atau memperdagangkan tanahnya. Tanah dengan administrasi yang

lengkap dan terjamin tentunya akan lebih diminati masyarakat.

Terkait dengan pemeroleh manfaat dari administrasi pertanahan ini,

tentunya ada beberapa langkah yang telah ditetapkan sebagaimana telah dijelaskan

pada PP No. 24 tahun 1997 tentang pedoman registrasi tanah. Dalam PP ini

dijelaskan bahwa ada tipe pendaftaran sebagai berikut:

1. Registrasi Akta

Ada 3 (tiga) komponen pokok dalam registrasi akta ini yakini pencatatan

waktu pemasukan dokumen hak milik; penyusunan list instrumen; dan

pengarsipan dokumen atau salinannya. Walaupun tersedia banyak jenis registrasi

akta, jenis-jenis tersebut pada dasarnya akan tetap disandarkan pada 3 (tiga)

konsep berikut:

a. Jaminan pendaftaran dokumen pada kantor pelayanan publik akan

menjadi barometer pengukuran atas harga atau nilai yang dimiliki oleh

tanah yang dimiliki.

30

b. Bukti dokumen-dokumen dapat digunakan sebagai referensi kuat

dalam menghadapi berbagai gugatan

c. Pemberitahuan dan Prioritas-pendaftaran dokumen memberi

pemberitahuan publik bahwa transaksi hak milik telah terjadi, dengan

pengecualian-pengecualian, waktu pendaftaran menetapkan tuntutan

prioritas.

2. Registrasi atas Hak

Pada model registrasi ini orientasinya adalah antisipasi terhadap kecacatan

yang ada pada registrasi akta dan sebagai bentuk penyederhanaan proses transaksi

terkait hak kepemilikan. Terkait dengan registrasi hak ini, terdapat 3 (tiga) prinsip

yang harus dipegang teguh. S. R. Torrens yang berasal dari Australia pada abad-

19 memperkenalkan ketiga prinsip yang dimaksud:

1. The mirror principle-pendaftaran menggambarkan hak saat ini secara

akurat dan lengkap

2. The curtain principle-pendaftaran adalah satu-satunya sumber

informasi hak. Sebenarnya

3. The insurance principle-negara berkewajiban untuk ketelitian

pendaftaran dan untuk memberikan index-index patok dan membatasi

batas-batas hak milik secara tepat.

Registrasi atas hak ini menggambarkan graduasi meningkat yang artinya

sistem registrasi akta pada abad 19 belum sampai kepada kompleksitas yang

dibutuhkan oleh masyarakat. Ada beberapa benefit dalam sistem registrasi hak ini:

31

1. Kasus persengketaan terkait dengan perbatasan dapat dengan mudah

dideteksi karena tergambar jelas pada land map yang telah

diregistrasi.

2. Rekonstruksi ulang terhadap batas-batas yang hilang atau memudar.

3. Pembeli persil dapat dengan mudah mengetahui dan mendeteksi

wilayah yang menjadi batas-batasnya.

Ada beberapa kriteria dapat digunakan untuk mengukur pelayanan

administrasi pertanahan yaitu: prosedur layanan, waktu penyelesaian, biaya

pelayanan, produk pelayanan, sarana dan prasarana, kompetensi pemberi tugas

pelayanan.

I. Mekanisme Pengurusan Sertifikat Tanah

Kepemilikan sertifikat tanah merupakan suatu bukti otentik sebagai

penegasan terhadap kepemilikan tanah. Dalam Peraturan Pemerintah No. 24

Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah, sertifikat merupakan tanda bukti hak

kepemilikan tanah dan bangunan yang diterbitkan oleh BPN (Badan Pertanahan

Nasional) dengan berbagai keterangan sebanyak 2 (dua) rangkap; satu untuk BPN

dan satu untuk pemilik melalui kantor perwakilan masing-masing wilayah.

Sementara itu, data fisik tanah dalam Surat Ukur yang terlampir dalam

sertifikat hanya berupa ukuran luas dan tidak melampirkan ukuran lainnya secara

detail. Selain itu, data bangunan juga tidak dicantumkan dalam sertifikat.

Keterangan yang tercantum hanya tertera jika di atas tanah tersebut terdapat

bangunan. Sertifikat tanah terdiri dari beberapa jenis, antara lain sertifikat Hak

Guna Usaha (HGU), Hak Guna Bangunan (HGB), dan Sertifikat Hak Milik

32

(SHM). Adapun, untuk SHM hanya diperuntukkan untuk warga Negara

Indonesia. Sementara HGU dan HGB diperbolehkan dimiliki oleh warga asing,

namun dalam jangka waktu tertentu.

Membuat sertifikat tanah sebenarnya adalah perkara mudah, namun memang

cukup memakan waktu. Untuk itu, kita harus bersabar. Jika bisa, dalam mengurus

sertifikat tanah dilakukan sendiri oleh pemilik tanah. Hal tersebut seharusnya

lebih ekonomis atau menekan biaya pengeluaran. Adapun langkah-langkah yang

diperlukan untuk membuat sertifikat tanah menurut PP No. 24 Tahun 1997

Tentang Pendaftaran Tanah dilampirkan secara detail pada bagian akhir proposal

penelitian ini Adapun langkah-langkah yang diperlukan untuk membuat sertifikat

tanah, antara lain:

1. Menyiapkan Dokumen

Seseorang harus menyiapkan dan melampirkan dokumen- dokumen yang

menjadi syarat. Tentunya, syarat ini perlu disesuaikan dengan asal hak tanah.

Adapun, syarat-syaratnya mencakup:

a. Sertifikat Asli Hak Guna Bangunan (SHGB);

b. Fotokopi Izin Mendirikan Bangunan (IMB);

c. Identitas diri berupa Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga

(KK);

d. SPPT PBB; dan

e. Surat pernyataan kepemilikan lahan.

Selain itu, seseorang mungkin berkeinginan membuat sertifikat tanah atau

girik. Sertifikat ini berasal dari tanah yang berasal dari warisan atau turun-

33

temurun dari kakek nenek yang mungkin belum disahkan dalam sertifikat. Untuk

itu, seseorang bisa membuatkan sertifikat dengan melampirkan:

a. Akta jual beli tanah;

b. Fotokopi KTP dan KK;

c. Fotokopi girik yang dimiliki;

d. Dokumen dari kelurahan atau desa, seperti Surat Keterangan Tidak

Sengketa, Surat Keterangan Riwayat Tanah, dan Surat Keterangan Tanah

secara Sporadik.

2. Mengunjungi Kantor BPN

Seseorang perlu menyesuaikan lokasi BPN sesuai dengan wilayah tanah

berada. Di BPN, belilah formulir pendaftaran. Anda akan mendapatkan map

dengan warna biru dan kuning. Buatlah janji dengan petugas untuk mengukur

tanah.

3. Penerbitan Sertifikat Tanah Hak Milik

Setelah pengukuran tanah, seseorang akan mendapatkan data Surat Ukur

Tanah. Serahkanlah untuk melengkapi dokumen yang telah ada. Setelah itu,

seseorang hanya perlu bersabar menunggu dikeluarkannya surat keputusan.

seseorang akan dibebankan BEA Perolehan Hak Atas Tanah (BPHTB) sembari

menunggu sertifikat tanah Anda terbit. Lama waktu penerbitan ini kurang lebih

setengah hingga satu tahun lamanya. Kadangkala, seseorang perlu memastikan

kepada petugas BPN kapan sertifikat tanah tersebut jadi dan dapat diambil.

Selain BPN, seseorang dapat membuat sertifikat melalui PPAT, namun bisa

jadi harga untuk mengurusnya bisa berlipat-lipat. Selain itu, upayakan agar

34

melakukannya sendiri dan tidak menggunakan cara yang meragukan, bahkan calo.

Dari segi biaya sendiri seluruh besaran biaya layanan pertanahan telah diatur

dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 128 Tahun 2015 tentang Jenis

Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). PP ini menjadi standar biaya yang

ditetapkan untuk administrasi mengurus tanah, yaitu Rp 50.000.

J. Kerangka Pikir

Berdasarnya digunakan untuk penilaian keberhasilan atau kegagalan

pelaksanaan kegiatan, program, dan atau kebijakan sesuai dengan sasaran dan

tujuan yang ditetapkan dalam rangka mewujudkan misi dan visi instansi

pemerintah sebagai pelayanan publik. Pengukuran Kualitas Pelayanan

mencangkup penetapan indikator Kualitas dan penetapan pencapaian indikator

Kualitas. Pengukuran Kualitas Pelayanan merupakan keberhasilan atau

kegagalan seseorang dalam melaksanakan tugasnya. Jika penilaian Kualitas

terhadap birokrasi, berarti evaluasi keberhasilan atau kegagalan birokrasi

dalam menjalankan tugasnya sebagai pelayanan Publik.

Kualitas merupakan sarana untuk memperbaiki mereka yang tidak

melakukan tugasnya dengan baik di dalam organisasinya sebagai pelayanan

publik. Banyak organisasi berusaha mencapai sasaran suatu kedudukan yang

terbaik dan terpercaya dalam bidangnya.

Melihat beberapa penjelasan diatas, sangatlah penting untuk melakukan

penelitian terhadap “Kualitas Pelayanan Administrasi Pertanahan di Kantor

Pertanahan Kabupaten Enrekang” dengan menggunakan indikator kinerja dari

teori Zeithaml, Berry dan Parasuraman, dalam Hardiansyah (2011) yaitu

35

Tangibles, Reliability, Responsiveness, Assurance dan Empathy. Berikut

gambaran bagan kerangka pikir dalam penulisan ini :

Gambar 2.1 : Kerangka Pikir

Kualitas Pelayanan

Administrasi Pertanahan di

Kantor Pertanahan

Kabupaten Enrekang

Zeithhaml, Berry, dan

parasuraman (Hardiansyah,

2011)

Tangiable (berwujud) Reliability (Kehandalan)

Responsiveness (ketanggapan)

Assurance (Jaminan) Emphaty (Empati)

Faktor

Penghambat

Faktor

Pendukung

Kualitas Pelayanan Administrasi

Pertanahan

36

K. Fokus Penelitian

Dalam penelitian kualitatif terdapat fokus penelitian yang membatasi

masalah untuk diteliti. Pada penelitian ini fokus yang ditetapkan adalah

meninjau kualitas pelayanan administrasi dan Faktor mempengaruhi Kualitas

Pelayanan Administrasi di Kantor Pertanahan Kabupaten Enrekang

Khususnya Kualitas Pelayanan Administrasi

L. Deskripsi Fokus penelitian

1. Tanah/lahan yaitu suatu rahmat dan anugerah dari allah SWT yang sengaja

diciptakan untuk tempat bermukimnya makhluk hidup dalam melangsungkan

kehidupannya. Definisi ini memberikan makna bahwa manusia sebagai

makhluk hidup sangat membutuhkan tanah/lahan, baik digunakan sebagai

tempat usaha, tempat tinggal, dan tempat bercocok tanam, sementara

persediaan lahan yang ada sangat terbatas.

2. Pengurusan yaitu suatu pengarahan dan pengawalan sebuah kumpulan

yang terdiri satu atau lebih orang untuk mencapai tujuan menyelaraskan dan

mengharmoniskan kumpulan, teknologi serta sumber semula jadi.

3. Sertifikat yaitu berasal dari bahasa inggris (certificate) yang berarti ijazah

atau surat keterangan yang dibuat oleh pejabat tertentu. Dengan pemberian

surat keterangan berarti pejabat yang bersangkutan telah memberikan status

tentang keadaan seseorang.

4. Tangible (berwujud): Kualitas pelayanan berupa sarana fisik perkantoran,

komputerisasi, administrasi, ruang tunggu, tempat informasi

37

5. Reliability (kehandalan): kemampuan dan keandalan untuk menyediakan

pelayanan yang terpercaya.

6. Responsiveness (Ketanggapan): kesanggupan untuk membantu dan

menyediakan pelayanan secara cepat dan tepat, serta tanggap terhadap

keinginan konsumen.

7. Assurance (jaminan): kemampuan dan keramahan serta sopan santun

pengawai dalam menyakinkan kepercayaan konsumen.

8. Empathy (Empati): sikap tegas tetapi penuh perhatian dari pegawai

terhadap konsumen.

9. Faktor pendukung merupakan hal-hal yang menjadi pendukung dalam

pelayanan administrasi Pertanahan.

11. Faktor penghambat merupakan hal-hal yang menjadi penghambat dalam

strategi dalam Pelayanan administrasi Pertanahan.

38

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi Dan Waktu Penelitian

Penelitian ini direncanakan berlangsung selama kurang lebih dua bulan di

mulai dari bulan November sampai dengan bulan Januari 2020 yang berlokasi di

Kabupaten Enrekang yang di khususkan bertempat di Kantor Pertanahan

Kabupaten Enrekang dengan mengambil objek penelitian dalam lingkup

pelayanan administrasi Pertanahan tentang kualitas Pelayanan Administrasi di

kantor pertanahan Kabupaten Enrekang.

B. Jenis dan Tipe Penelitian

1. Tipe penelitian

Tipe penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif, ialah data yang diperoleh

berupa kata-kata, gambaran, prilaku dan tidak dituangkan dalam bentuk angka

statistik melainkan tetap dalam bentuk kualitatif yang memiliki arti lebih kaya dari

sekedar angka atau frekuensi. Interpretasi terhadap isi dibuat dan disusun secara

sistematik/menyeluruh.

2. Jenis penelitian

Jenis penelitian yang di gunakan ialah kualitatif, untuk mengumpulkan data

dan informasi sehingga mencapai titik jenuh dari proses pengumpulan data

kemudian melakukan penarikan kesimpulan mengenai apa yang hendak diperoleh

dalam penelitian ini.

38

39

C. Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini ada dua ialah:

1. Data Primer dikumpulkan melalui teknik:

a. Wawancara adalah data yang diperoleh langsung dari informan melalui tatap

muka langsung dan memberikan beberapa pertanyaan sesuai dengan yang

dibutuhkan dalam penelitian ini.

b. Observasi adalah pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan

langsung terhadap objek penelitian.

c. Dokumentasi ialah pencatatan dokumen dan data yang berhubungan dengan

penelitian ini. Data ini berfungsi sebagai bukti dari hasil wawancara di atas.

2. Data Sekunder

Data sekunder , ialah data yang diperoleh melalui studi kepustakaan, referensi-

referensi, peraturan perundang-undangan, dokumen, observasi, yang diperoleh

dari lokasi penelitian.

D. Informan Penelitian

Pihak-pihak yang terkait dalam pengurusan sertifikat tanah baik dalam

bentuk pelayanannya kepada masyarakat mengenai masalah kualitas pelayanan di

Kantor Pertanahan Kabupaten Enrekang yang terkait dengan masalah penelitian

ini. Adapun informan dalam penelitian Sebanyak 10 Orang yang ditetapkan secara

Purposive, diantaranya

40

Tabel 3.1 Identitas Informan

No Nama Inisial Pekerjaan

1 Nurul Amroni Na Petugas Loket

2 Amrullah Azis AA AnalisiS Anggaran Pertama

3 Eki Resky Herlina Ek Pengelolaan Aplikasi

4 Si Si Penata Kadasteral

5 Arif Puanto AP Petugas Loket

6 Irfan In Masyarakat

7 Samsia Sa Masyarakat

8 sahral Sl Masyarakat

9 Fitra Fa Masyarakat

10 Yasin Yn Masyarakat

11 Rusman Rn Masyarakat

E. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitian ini,

maka teknik yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Wawancara yaitu dengan mengadakan dialog atau komunikasi baik

secara bebas maupun secara mendalam pada informan

2. Observasi yaitu dengan mengadakan pengamatan langsung terhadap

obyek penelitian.

3. Dokumentasi yaitu untuk melengkapi data dalam rangka menganalisis

masalah penelitian.

41

Dengan demikian Narasumber yang dipilih dalam penelitian ini adalah

informan-informan yang diharapkan mampu memberikan informasi utama

tentang fokus kajian dari penelitian ini.

F. Teknik Analisis Data

Analisa Kualitatif merupakan suatu analisis yang digunakan untuk

membahas dan menerangkan hasil penelitian mengenai berbagai gejala atau

kasus yang dapat diuraikan dengan menggunakan kata-kata yang tidak dapat

diukur dengan angka-angka tetapi memerlukan penjabaran uraian yang jelas.

Serta hasil-hasil penelitian baik dari hasil studi lapangan maupun studi literatur

untuk kemudian memperjelas gambaran hasil penelitian.

G. Pengabsahan Data

Untuk menetapkan keabsahan data diperlukan teknik pemeriksaan.

Pelaksanaan teknik pemeriksaan didasarkan atas sejumlah kriteria tertentu

(Moleong, 2011). Uji kredibilitas data atau kepercayaan terhadap data penelitian

kualitatif antara lain dilakukan dengan perpanjangan pengamatan, peningkatan

ketekunan dalam penelitian, triangulasi, diskusi dengan teman sejawat, analisis

kasus negatif, dan membercheck (Sugiyono, 2012). Namun, untuk penelitian ini

peneliti menggunakan metode triangulasi sebagai uji kredibilitas atau

pengabsahan data.

Triangulasi bermakna yakni kebenaran data yang akan dikumpul dari

berbagai sumber data dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang lain,

serta pengecekan pada waktu yang berbeda (Sugiyono, 2012). Triangulasi dalam

42

pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber,

berbagai cara, dan berbagai waktu. Dengan demikian terdapat triangulasi sumber,

triangulasi teknik pengumpulan data, dan triangulasi waktu.

1. Triangulasi Sumber

Triangulasi sumber dilakukan dengan bentuk pengecekan data yang

diperoleh melalui beberapa sumber. Dalam hal ini peneliti melakukan

pengumpulan data dan pengujian data yang sudah diperoleh melalui hasil

pengamatan, wawancara, dan dokumen – dokumen yang ada. Kemudian

peneliti membandingan hasil wawancara dengan dokumen yang ada.

2. Triangulasi Teknik

Triangulasi teknik dilakukan dalam bentuk pengecekan data kepada

sumber yang sama dengan dengan teknik yang berbeda, dalam hal ini data

yang diperoleh dengan wawancara lalu di cek dengan observasi dan

dokumen. Apabila dengan tiga teknik pengujian kredibilitas data tersebut

menghasilkan data yang tidak sama, maka peneliti melakukan diskusi

lebih lanjut kepada sumber data yang bersangkutan atau yang lain, untuk

memastikan data mana yang dianggap benar atau mungkin semuanya

benar karena sudut pandang yang berbeda-beda.

3. Triangulasi Waktu

Triangulasi waktu untuk menguji kredibilitas data yang dilakukan

dengan mengecek data dengan teknik wawancara di pagi hari pada saat

narasumber masih segar dan pada sore hari. Bila hasil uji menghasilkan

43

data yang berbeda, maka dilakuan cara berulang-ulang hingga ditemukan

kepastian pada data tersebut.

44

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Objek Penelitian

1. Gambaran Umum Kabupaten Enrekang

a. Kondisi Geografis

Kabupaten Enrekang secara geografis terletak antara 3 14‟36‟‟-

3 50‟00” Lintang Selatan dan antara 199 40‟53” - 120 6‟33” Bujur

Timur. Letak geografis Kabupaten Enrekang berada di jantung jazirah

Sulawesi Selatan yang dalam peta batas wilayah memang bentuknya

seperti jantung. Batas wilayah Kabupaten Enrekang adalah sebagai

berikut :

1) Sebelah Utara : Kabupaten Tanah Toraja

2) Sebelah Timur : Kabupaten Luwu

3) Sebelah Selatan : Kabupaten Sidrap

4) Sebelah Barat : Kabupaten Pinrang

b. Kondisi Topografi

Topografi Wilayah Kabupaten Enrekang pada umumnya

mempunyai wilayah Topografi yang bervariasi berupa perbukitan,

pegunungan, lembah dan sungai dengan ketinggian 47 - 3.293 m dari

permukaan laut serta tidak mempunyai wilayah pantai. Secara umum

keadaan Topografi Wilayah wilayah didominasi oleh bukit-

bukit/gunung-gunung yaitu sekitar 84,96% dari luas wilayah

Kabupaten Enrekang sedangkan yang datar hanya 15,04%. Musim

44

45

yang terjadi di Kabupaten Enrekang ini hampir sama dengan musim

yang ada di daerah lain yang ada di Provinsi Sulawesi Selatan yaitu

musim hujan dan musim kemarau dimana musim hujan terjadi pada

bulan November - Juli sedangkan musim kemarau terjadi pada bulan

Agustus - Oktober.

Selama setengah dasawarsa terakhir telah terjadi perubahan

wilayah administrasi pemerintahan baik pada tingkat kecamatan

maupun level desa/kelurahan.Pada Tahun 1995 di Kabupaten

Enrekang hanya terdapat 54 desa/kelurahan yang tersebar pada 5

kecamatan.Dengan adanya perubahan situasi dan kondisi wilayah,

maka pemekaran desa/kelurahan sudah menjadi keharusan. Maka

pada tahun 1997, jumlah desa/kelurahan yang ada di Kabupaten

Enrekang telah bertambah dari 78 desa/kelurahan kondisi tahun 1996,

menjadi 108 desa/kelurahan. Demikian halnya pada tingkat

kecamatan, yang semula hanya 5 kecamatan menjadi 9 kecamatan.

Pada pertengahan tahun 2003 terjadi pemekaran sehingga

bertambah lagi sebanyak 3 desa menjadi 111 desa/kelurahan.

Kemudian pada akhir tahun 2006 terjadi pemekaran desa dan

kecamatan menjadi 11 kecamatan dan 112 desa/kelurahan.Terakhir

pada tahun 2008 mekar kembali menjadi 12 kecamatan dan 129

desa/kelurahan. Dari 12 Kecamatan tersebut, kecamatan terluas adalah

Kecamatan

Maiwa yaitu 392,87 km2 atau 22 persen dari luas Kabupaten

44

46

Enrekang, kecamatan yang mempunyai luas terkecil

adalah Kecamatan Alla yaitu 34,66 km2 atau 1,94 persen dari luas

Kabupaten Enrekang.

Pegunungan Latimojong yang memanjang dari arah utara ke

Selatan rata-rata ketinggian sekitar 3000 meter di atas permukaan laut,

memagari kabupaten enrekang di sebelah timur sedang di sebelah barat

membentang sungai Saddang yang berada dalam wilayah Kabupaten

Pinrang dengan aliran pengairan sampai Kabupaten Sidrap.

Ditinjau dari kerangka pengembangan wilayah maupun secara

geografis Kabupaten Enrekang juga dapat dibagi kedalam dua kawasan

yaitu Kawasan Barat Enrekang (KBE) dan Kawasan Timur Enrekang

(KTE). KBE meliputi Kecamatan Alla, Kecamatan Anggeraja,

Kecamatan Enrekang dan Kecamatan Cendana, sedangkan KTE

meliputi Kecamatan Curio, Kecamatan Malua, Kecamatan Baraka,

Kecamatan Bungin dan Kecamatan Maiwa. Luas KBE kurang lebih

659,03 Km 2 atau 36,90% dari Luas Kabupaten Enrekang sedangkan

luas KTE kurang lebih 1.126,98 Km2 atau 63,10% dari, Luas wilayah

Kabupaten Enrekang.

Dilihat dari aktivitas perekonomian, tampak ada perbedaan

signifikan antara kedua wilayah tersebut. Pada umumnya aktivitas

perdagangan dan industri berada pada wilayah KBE. Selain itu industri

jasa seperti transportasi, telekomunikasi, hotel, restoran, perbankan,

perdagangan industri pengolahan hasil pertanian berpotensi

47

dikembangkan di wilayah tersebut. Sedangkan KTE yang selama ini

dianggap relatif tertinggal bila dilihat dari ketersedian sarana dan

prasarana sosial ekonomi, sangat memadai dari segi potensi SDA,

sehingga amat potensial untuk pengembangan pertanian dalam arti

yang luas yaitu pertanian tanaman pangan/ hortikultura, perkebunan

dan pengembangan hutan rakyat.

Pemekaran dari lima kecamatan menjadi sembilan kecamatan di

Kabupaten Enrekang menyebabkan akses penduduk terhadap

pelayanan pemerintahan lebih mudah dicapai. Kondisi ini dipermudah

oleh semakin dekatnya pusat pemerintahan kecamatan dari desa-desa

bawahannya. Selain itu jumlah penduduk serta aktivitasnya yang akan

ditangani setiap wilayah kecamatan semakin berkurang. Pemekaran ini

diharapkan dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan efektifitas

pelaksanaan roda pemerintahan sehingga akan memberikan efek positif

terhadap akselerasi pembangunan di setiap wilayah.

Kawasan Timur Enrekang yang memiliki wilayah yang luas

dengan berbagai potensinya memberi peluang untuk pengembangan

pertanian tanaman pangan dan hortikultura serta tanaman perkebunan

dan kehutanan. Adanya keterbatasan akses KTE terhadap Kawasan

Barat Enrekang mengindikasikan perlunya kebijakan atau langkah

langkah strategis yang memungkinkan kedua wilayah tersebut dapat

bersinergi untuk menuju pencapaian visi dan misi daerah.

48

c. Kondisi wilayah kabupaten enrekang.

Kabupaten Enrekang berada di jantung Jazirah Sulawesi Selatan yang

dalam peta batas wilayah memang bentuknya seperti jantung. Pegunungan

Latimojong yang memanjang dari Utara ke Selatan rata-rata ketinggian ±

3.000 meter diatas permukaan laut, memagari Kabupaten Enrekang di

sebelah timur sedang di sebelah barat membentang Sungai Saddang dari

utara ke selatan yang pengendalian airnya menentukan pengairan saddang

yang berada dalam wilayah Kabupaten Pinrang dengan aliran pengairan

sampai ke Kabupaten Sidenreng Rappang.Kabupaten Enrekang terletak

antara 3º 14‟36” LS dan 119º40‟53” BT. Jarak dari ibukota Provinsi

Sulawesi Selatan (Makassar) ke kota Enrekang dengan jalan darat

sepanjang 235 Km. Batas-batas daerah Kabupaten Enrekang : Sebelah

Utara Kabupaten Tana Toraja, Sebelah Selatan Kabupaten Sidenreng

Rappang, Sebelah Barat Kabupaten Pinrang, dan Sebelah Timur

Kabupaten Luwu dan Sidenreng Rappang. Kabupaten Enrekang berada di

daerah pegunungan, terdiri dari gunung-gunung dan bukit-bukit sambung

menyambung, mengambil dari ± 85% dari seluruh luas Kabupaten

Enrekang yang luasnya ± 1.786,01 Km atau 2,92 dari seluruh luas seluruh

provinsi Sulawesi Selatan, secara administratif terbagi menjadi 9

kecamatan dan 111 Desa.

Iklim di Kabupaten Enrekang hampir sama dengan daerah lainnya di

provinsi Sulawesi Selatan yaitu terbagi 2 musim yaitu musim hujan dan

musim kemarau. Musim hujan terjadi/ berlangsung pada bulan November-

49

Juli, sedangkan pada musim kemarau berlangsung pada bulan Agustus-

Oktober. Jumlah hari hujan (HH) pada tahun 2001 139 dan curah hujan

3.970 mm, tahun 2002 jumlah HH 137 hari dan CH 1410 mm, tahun 2003

jumlah HH 82 CH 1925 mm.

Gambar 4:1 peta Kabupaten Enrekang

Sumber : Buku Profil Kabupaten Enrekang

d. Kondisi Penduduk Kabupaten Enrekang

Jumlah penduduk di Kabupaten Enrekang untuk tahun 2019 adalah

sebanyak 188.070 jiwa yang tersebar di 12 kecamatan. Dengan kepadatan

penduduk mencapai 105 jiwa/km².

Tabel 4.1 Penduduk menurut jenis kelamin dan kepadatan

penduduk menurut Kecamatan di Kabupaten Enrekang

Tahun 2018

No. Nama

Kecamatan

Laki-

Laki

Perempuan Jumlah

Total

Kepadatan

Penduduk

1. Maiwa 11.655 11.657 23.312 59,3

2. Bungin 2.284 2.098 4.382 18,5

3. Enrekang 14.928 14.929 29.857 102,5

4. Cendana 4.269 4.420 8.689 95,5

5. Baraka 10.495 10.287 20.782 130,6

50

6. Buntu Batu 6.097 5.896 11.933 94,7

7. Anggeraja 11.866 11.850 23.716 189,2

8. Malua 4.275 4.322 8.597 213,0

9. Alla 10.107 10.046 20.153 581,4

10. Curio 7.248 7.094 14.342 80,3

11. Masalle 6.145 5.953 12.098 177,0

12. Baroko 5.184p 4.965 10.149 247,1

Kabupaten Enrekang 94.553 93.517 188.070 105.3

Sumber : Kabupaten Enrekang Dalam Angka 2018 BPS Enrekang

Berdasarkan tabel Kecamatan Enrekang memiliki jumlah penduduk

yang paling banyak jika dibandingkan dengan kecamatan yang lain yaitu

sebesar 29.857 jiwa. Hal ini dimungkinkan karena kecamatan ini berada di

ibu kota Kabupaten dengan penduduk yang heterogen. Adapun kecamatan

dengan penduduk yang paling sedikit yaitu kecamatan Bungin dengan

jumlah penduduk sebesar 4.382 jiwa dan merupakan kecamatan yang baru

dimekarkan.

2. Gambaran umum Pertanahan Kabupaten Enrekang

a. Kantor Pertanahan Kabupaten Enrekang

Kantor Pertanahan Kabupaten Enrekang berdiri di atas tanah Sertipikat

Hak Pakai seluas 716 m² atas nama Pemerintah Republik Indonesia cq.

Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia, terletak di Jalan Sultan

Hasanuddin No. 2, dengan luas bangunan 1.161 m².

Kantor Pertanahan Kabupaten Enrekang dalam menyelenggarakan

tugas dan fungsinya didukung oleh SDM sebanyak 64 orang, terdiri dari

21 pejabat struktural dan 3 jabatan fungsional umum (JFU). Kantor

Pertanahan Kabupaten Enrekang dalam menyelenggarakan tugas dan

51

fungsinya didukung oleh SDM sebanyak 64 orang, terdiri dari 21

pejabat struktural dan 3 jabatan fungsional umum (JFU), dan dari jumlah

JFU tersebut sebagai petugas ukur sebanyak 3 orang, Pegawai Pemerintah

Non Pegawai Negeri (PPNPN), Security, Cleaning Service, Pengemudi

sebanyak 40 orang.

b. Visi , Misi, Prinsip dan Azas

Penetapan tujuan dan sasaran didasarkan pada identifikasi faktor- faktor

kunci keberhasilan (Critical Success Factor) yang ditetapkan setelah penetapan

visi dan misi. Penetapan tujuan akan mengarah kepada perumusan sasaran,

kebijakan, program dan kegiatan dalam rangka merealisasikan Visi dan

Misi. Sedangkan sasaran menggambarkan hal-hal yang ingin dicapai melalui

tindakan-tindakan terfokus yang bersifat spesifik, terinci, terukur dan dapat

dicapai.

1) Visi:

Menjadi Lembaga yang mampu mewujudkan Tanah dan Pertanahan

untuk sebesar- besar kemakmuran rakyat, serta keadilaan berkelanjutan

sistem kemasyarakatan, kebangsaan, dan Kenegaraan Republik Indonesia.

2) Misi:

a) Meningkatkan kinerja dan profesionalisme serta Iman dan Taqwa

pegawai

b) Mewujudkan komitmen bersama dalam memberikan pelayanan

yang berkualitas dan Jaminan Kepastian Hukum

c) Meningkatkan mutu pelayanan yang Responsif, Transparan,

52

Akuntabel, dan tidak Diskriminatif

d) Mewujudkan penyelesaian sengketa dan Konflik Pertanahan yang

Berkeadilan

e) Membuka Akses untuk Pemberdayaan Masyarakat

f) Berkomitmen mensukseskan Program Strategis Nasional dan

Rencana Strategis Pemerintah Daerah Kabupaten Enrekang sesuai

Ketentuan yang Berlaku

3) Prinsip dan azas

pengelolaan pertanahan nasional dijalankan dengan 4 prinsip pertanahan

yaitu:

a) Pengelolaan pertanahan harus berkontribusi pada kesejahteraan

rakyat (welfare);

b) .Pengelolaan pertanahan harus berkontribusi pada keadilan (justice);

c) Pengelolaan pertanahan harus berkontribusi pada Indonesia

Sustainability Society (sustainability);

d) Pengelolaan pertanahan harus berkontribusi pada harmoni

kemasyarakatan harmony).

Keempat prinsip pengelolaan pertanahan tersebut diatas, diturunkan

dari Pancasila, Pasal 33 ayat (3) UUD 1945, Tap MPR Nomor

IX/MPR/2001,Pasal 1 sampai dengan Pasal 15 Undang-Undang Pokok

Agraria, dan peraturan perundang-undangan lain yang langsung mengatur

pertanahan. Dengan terwujudnya kebijakan dan strategi Pengelolaan

Pertanahan sebagaimana diuraikan dalam keempat prinsip tersebut di atas,

53

pada gilirannya akan menguatkan lembaga pertanahan sesuai dengan jiwa,

semangat, prinsip dan aturan yang tertuang dalam UUPA dan aspirasi rakyat

secara luas.

c. Tugas Pokok dan Fungsi

Kantor Pertanahan menyelenggarakan fungsi:

1) Penyusunan rencana, program, anggaran dan pelaporan;

2) Pelaksanaan survei, pengukuran dan pemetaan;

3) Pelaksanaan penetapan hak tanah, pendaftaran tanah dan

pemberdayaan masyarakat;

4) Pelaksanaan penataan pertanahan;

5) Pelaksanaan pengadaan tanah;

6) Pelaksanaan pengendalian pertanahan dan penanganan sengketa dan

perkara pertanahan; dan

7) Pelaksanaan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unit

organisasi Kantor Pertanahan.

d. Kantor Pertanahan terdiri atas

1) Sub bagian Tata Usaha

Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan pemberian

dukungan administrasi kepada seluruh unit organisasi Kantor Pertanahan.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam

Subbagian Tata Usaha menyelenggarakan fungsi:

a) penyusunan rencana, program dan anggaran, serta pelaporan;

b) pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan program strategis

54

pertanahan;

c) pelaksanaan urusan organisasi, ketatalaksanaan,analisis jabatan,

dan pengelolaan urusan kepegawaian;

d) pengoordinasian dan fasilitasi pelaksanaan reformasi birokrasi di

Kantor Pertanahan;

e) pelaksanaan urusan keuangan dan administrasi barang milik negara;

f) pelaksanaan urusan ketatausahaan, rumah tangga,protokol,

perlengkapan, dan penyelenggaraan layanan pengadaan;

g) pengoordinasian dan fasilitasi pengelolaan pelayanan pertanahan;

dan

h) pelaksanaan urusan hubungan masyarakat dan pelayanan informasi,

advokasi hukum, peraturan perundang-undangan, dan penanganan

pengaduan masyarakat.

2) Seksi Infrastruktur Pertanahan

Seksi Infrastruktur Pertanahan mempunyai tugas melakukan

pengoordinasian dan pelaksanaan pengukuran dan pemetaan dasar,

pengukuran dan pemetaan kadastral, serta survei dan pemetaan tematik.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud , Seksi

Infrastruktur Pertanahan menyelenggarakan fungsi:

a) pelaksanaan pengukuran dan pemetaan dasar;

b) pelaksanaan pengukuran batas administrasi, kawasan dan wilayah

tertentu;

c) pelaksanaan pembinaan tenaga teknis, surveyor, dan petugas survei

55

dan pemetaan tematik;

d) pelaksanaan pengelolaan dan pemutakhiran peralatan teknis

serta teknologi pengukuran dan pemetaan;

e) pelaksanaan pemeliharaan kerangka dasar kadastral nasional di

wilayahnya;

f) pelaksanaan dan pengelolaan basis data geospasial pertanahan dan

Komputerisasi Kegiatan Pertanahan berbasis data spasial;

g) pelaksanaan pengukuran dan pemetaan kadastral, pembukuan serta

pengelolaan basis data dan informasi batas bidang tanah, ruang dan

perairan;

h) pelaksanaan survei dan pemetaan tematik pertanahan, perbatasan

dan wilayah tertentu; dan

i) pelaksanaan bimbingan teknis, koordinasi, pemantauan, evaluasi dan

pelaporan di seksi infrastruktur pertanahan.

3) Seksi Hubungan Hukum Pertanahan

Seksi Hubungan Hukum Pertanahan mempunyai tugas melakukan

pengoordinasian dan pelaksanaan penetapan hak tanah dan pemberdayaan

hak tanah masyarakat, pendaftaran hak tanah dan pemeliharaan data hak

tanah serta pembinaan PPAT.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam, Seksi

Hubungan Hukum Pertanahan menyelenggarakan fungsi:

a) pelaksanaan pemberian penetapan, perpanjangan dan penetapan

kembali hak perseorangan dan badan hukum swasta, serta hak atas

56

ruang dan hak komunal;

b) penyiapan bahan pemberian izin dan penetapan hak atas

tanah badan sosial/keagamaan serta penegasan sebagai tanah wakaf,

tanah bekas milik Belanda dan bekas tanah asing lainnya;

c) penyiapan bahan penunjukan badan hukum tertentu yang dapat

mempunyai hak milik;

d) pelaksanaan inventarisasi dan identifikasi tanah hak perseorangan dan

badan hukum swasta, serta hak atas ruang;

e) pelaksanaan pemberdayaan hak atas tanah masyarakat;

f) penyiapan kerjasama dengan lembaga pemerintah dan lembaga

non pemerintah dalam rangka pemberdayaan hak atas tanah

masyarakat;

g) pelaksanaan pengembangan dan diseminasi model pemberdayaan hak

atas tanah masyarakat;

h) pelaksanaan pendaftaran hak atas tanah, hak atas ruang, hak milik atas

satuan rumah susun, hak pengelolaan, hak tanggungan, tanah wakaf,

hak atas tanah badan sosial/keagamaan dan pencatatan pembatalan

hak serta hapusnya hak;

i) pemeliharaan data pendaftaran tanah dan ruang, hak milik atas satuan

rumah susun, hak pengelolaan, tanah wakaf, dan pemberian izin

peralihan hak, pelepasan hak, perubahan penggunaan dan perubahan

pemanfaatan/komoditas, peralihan saham, pengembangan dan

pembinaan PPAT;

57

j) pengelolaan informasi dan Komputerisasi Kegiatan Pertanahan

berbasis data yuridis; dan

k) pelaksanaan bimbingan teknis, koordinasi, pemantauan, evaluasi dan

pelaporan di seksi hubungan hukum pertanahan.

4) Seksi P enat aan Pertanahan

Seksi Penataan Pertanahan mempunyai tugas melakukan

pengoordinasian dan pelaksanaan penatagunaan tanah dan kawasan

tertentu, land reform dan konsolidasi tanah.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam , Seksi

Penataan Pertanahan menyelenggarakan fungsi:

a) pelaksanaan penyusunan persediaan tanah, penetapan penggunaan dan

pemanfaatan tanah, neraca penatagunaan tanah, bimbingan dan

penerbitan pertimbangan teknis pertanahan dan penatagunaan tanah,

pemantauan dan evaluasi perubahan penggunaan tanah, pengelolaan

basis data dan sistem informasi geografi;

b) pelaksanaan inventarisasi dan pengelolaan basis data potensi dan

data lahan pertanian pangan berkelanjutan;

c) pelaksanaan inventarisasi dan pengelolaan basis data tanah obyek

landreform, pengusulan penetapan/penegasan tanah obyek

landreform, pengeluaran tanah dari obyek landreform,

pendayagunaan tanah obyek landreform dan ganti kerugian tanah

obyek landreform;

58

d) pelaksanaan bimbingan teknis, koordinasi, pemantauan, evaluasi dan

pelaporan di seksi penataan pertanahan.

5) Seksi Pengadaan Tanah

Seksi Pengadaan Tanah mempunyai tugas melakukan

pengoordinasian dan pelaksanaan pemanfaatan tanah pemerintah dan

penilaian tanah, serta fasilitasi pengadaan dan penetapan tanah

pemerintah.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam,

Seksi Pengadaan Tanah menyelenggarakan fungsi:

a) pelaksanaan pemberian perizinan kerjasama pemanfaatan tanah

pemerintah, perpanjangan perizinan kerjasama pemanfaatan tanah

pemerintah, pemberian rekomendasi pencatatan peralihan dan

penghapusan tanah pemerintah serta pemberian rekomendasi

penertiban pelanggaran perjanjian kerjasama pemanfaatan tanah

pemerintah;

b) fasilitasi perencanaan dan persiapan pengadaan tanah, pelaksanaan

pengadaan tanah pemerintah, dan penyerahan hasil pengadaan tanah;

c) pelaksanaan penetapan hak atas tanah, izin peralihan hak atau izin

pelepasan hak dan kerjasama pemanfaatan aset instansi pemerintah,

badan hukum pemerintah dan badan usaha pemerintah;

d) pelaksanaan penilaian tanah, bidang tanah dan properti;

e) pelaksanaan pengadaan, pemutakhiran dan kerjasama pembuatan

peta zona nilai tanah kabupaten/kota, peta zona nilai ekonomi

59

kawasan dan potensi sumber daya agraria;

f) pengelolaan informasi dan Komputerisasi Kegiatan Pertanahan

berbasis data zona nilai tanah dan zona nilai ekonomi kawasan; dan

g) pelaksanaan bimbingan teknis, koordinasi, pemantauan, evaluasi dan

pelaporan di seksi pengadaan tanah.

6) Seksi Penanganan Masalah dan Pengendalian Pertanahan

Seksi Penanganan Masalah dan Pengendalian Pertanahan

mempunyai tugas melakukan pengoordinasian dan pelaksanaan

penanganan sengketa, konflik dan perkara pertanahan, serta pengendalian

pertanahan.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Seksi

Penanganan Masalah dan Pengendalian Pertanahan menyelenggarakan

fungsi :

a) pelaksanaan pencegahan, penanganan dan penyelesaian

sengketa/konflik pertanahan, serta analisis dan penyiapan usulan

pembatalan hak atas tanah;

b) pelaksanaan penanganan dan penyelesaian perkara pertanahan,

analisis dan penyiapan usulan pembatalan hak atas tanah berdasarkan

putusan pengadilan atau hasil perdamaian;

c) pelaksanaan pengendalian dan pemantauan pemanfaatan pertanahan;

d) pelaksanaan penelitian data dan penyiapan usulan serta rekomendasi

penertiban dan pendayagunaan tanah terlantar; dan

e) pelaksanaan bimbingan teknis, koordinasi, pemantauan, evaluasi dan

60

pelaporan di seksi penanganan masalah dan pengendalian pertanahan.

e. SOP (Standar Operasional Prosedur)

PERATURAN MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN

PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 19 TAHUN 2019

TENTANG

TATA CARA PENYUSUNAN PETA PROSES BISNIS DAN STANDAR

OPERASIONAL PROSEDUR DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN AGRARIA

DAN TATA RUANG/BADAN PERTANAHAN NASIONAL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN

PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang :

a. bahwa setiap penyelenggara pelayanan menyusun, menetapkan, dan

menerapkan peta proses bisnis dan standar operasional prosedur untuk

meningkatkan tertib administrasi, efisiensi, efektifitas dan profesionalitas

dalam pelaksanaan tugas dan fungsi di lingkungan Kementerian Agraria

dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional;

b. bahwa untuk memberikan kepastian dan keseragaman pelayanan

masyarakat di lingkungan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan

Pertanahan Nasional, diperlukan pedoman penyusunan proses bisnis dan

standar operasional prosedur di lingkungan Kementerian Agraria dan Tata

Ruang/Badan Pertanahan Nasional;

61

c. bahwa peta proses bisnis dan standar operasional prosedur di

lingkungan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan

Nasional diperlukan sebagai pedoman dalam menjalankan tugas dan

fungsi agar lebih efektif dan efisien, penilaian kinerja, menjadi acuan

dalam penyusunan, pembuatan atau perbaikan standar operasional

prosedur, perbaikan standar kinerja pelayanan, perbaikan struktur

organisasi, pembuatan dan perbaikan uraian pekerjaan, serta menjadi

dasar pengambilan keputusan strategis terkait pengembangan organisasi

dan sumber daya manusia;

d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam

huruf a, huruf b dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri Agraria

dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional tentang Tata Cara

Penyusunan Peta Proses Bisnis dan Standar Operasional Prosedur di

Lingkungan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan

Nasional;

Mengingat :

1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-

Pokok Agraria (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1960 Nomor

104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2043);

2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan

Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5038);

62

3. Peraturan Presiden Nomor 17 Tahun 2015 tentang Kementerian

Agraria dan Tata Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2015 Nomor 18);

4. Peraturan Presiden Nomor 20 Tahun 2015 tentang Badan Pertanahan

Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 21);

5. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan

Nasional Nomor 8 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional

(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 694)

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Agraria dan Tata

Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 1 Tahun 2019 tentang

Perubahan atas Peraturan Menteri Nomor 8 Tahun 2015 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan

Pertanahan Nasional (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019

Nomor 191);

6. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan

Nasional Nomor 38 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor

Wilayah Badan Pertanahan Nasional dan Kantor Pertanahan (Berita

Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1874) sebagaimana telah

diubah dengan Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan

Pertanahan Nasional Nomor 4 Tahun 2018 tentang Perubahan atas

Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan

Nasional Nomor 38 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor

63

Wilayah Badan Pertanahan Nasional dan Kantor Pertanahan (Berita

Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 500);

Memutuskan:

Menetapkan : Peraturan Menteri Agraria Dan Tata Ruang/ Kepala Badan

Pertanahan Nasional Tentang Tata Cara Penyusunan Peta Proses Bisnis

Dan Standar Operasional Prosedur Di Lingkungan Kementerian Agraria

Dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional.

BAB I KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:

1. Proses Bisnis adalah sekumpulan aktivitas kerja terstruktur dan

saling terkait yang menghasilkan keluaran sesuai dengan kebutuhan

pengguna.

2. Peta Proses Bisnis adalah diagram yang menggambarkan hubungan kerja

yang efektif dan efisien antar unit organisasi agar menghasilkan kinerja

sesuai dengan tujuan pendirian organisasi agar menghasilkan keluaran

yang bernilai tambah bagi pemangku kepentingan.

3. Peta Proses adalah peta yang menggambarkan seluruh rangkaian proses

inti, pendukung, dan proses lainnya di lingkungan Kementerian Agraria

dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional.

4. Prose adalah serangkaian tahapan yang mengubah input menjadi output.

5. Proses Inti adalah proses yang menciptakan aliran nilai utama.

64

6. Proses Pendukung adalah proses untuk mengelola operasional dari

suatu sistem dan memastikan proses inti berjalan dengan baik.

7. Proses Lainnya adalah proses yang tidak memiliki kaitan langsung dengan

Proses Inti namun menghasilkan nilai manfaat bagi pemangku kepentingan

eksternal.

8. Pemangku Kepentingan adalah masyarakat, kelompok, komunitas

ataupun individu yang memiliki hubungan dan kepentingan terhadap

suatu organisasi.

9. Pelayanan Internal adalah berbagai jenis pelayanan yang dilakukan oleh

suatu unit kerja kepada unit kerja lain di lingkungan Kementerian Agraria

dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional.

10. Pelayanan Publik adalah jenis pelayanan yang dilaksanakan unit-

unit organisasi di lingkungan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan

Pertanahan

11. Nasional yang langsung ditujukan kepada masyarakat atau kepada instansi

Pemerintah lainnya sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

12. Standar Operasional Prosedur Kementerian Agraria dan Tata

Ruang/Badan Pertanahan Nasional yang selanjutnya disebut SOP adalah

standar operasional prosedur dari berbagai proses penyelenggaraan

administrasi pemerintahan yang sesuai dengan peraturan perundang-

undangan.

13. Unit Organisasi adalah unit organisasi di lingkungan Kementerian Agraria

dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional yang terdiri dari Kementerian

65

Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional, Kantor Wilayah

Badan Pertanahan Nasional, Kantor Pertanahan, dan Sekolah Tinggi

Pertanahan Nasional.

14. Unit Kerja adalah satuan Unit Organisasi yang tercermin dalam subbagian

dan seksi di Kantor Pertanahan, bagian dan bidang di Kantor Wilayah,

serta Biro, Pusat dan Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional pada Sekretariat

Jenderal, Sekretariat Direktorat Jenderal, dan Direktorat pada Direktorat

Jenderal, Sekretariat Inspektorat Jenderal, dan Inspektorat Jenderal di

Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional.

15. Naskah SOP adalah serangkaian instruksi terperinci dan tertulis yang

dibakukan terkait proses penyelenggaraan tugas fungsi di lingkungan

Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional.

16. Dokumen SOP adalah sekumpulan uraian prosedur yang disusun dalam

satu buku yang dipergunakan dalam suatu kegiatan tertentu pada satuan

organisasi.

17. Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional yang

selanjutnya disebut Kementerian adalah kementerian yang

menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang agraria/pertanahan dan

tata ruang.

18. Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional yang

selanjutnya disebut Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan

urusan pemerintah di bidang agraria/pertanahan dan tata ruang.

66

BAB III

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

Bagian Kesatu

Umum

Pasal 23

Manfaat penyusunan SOP di lingkungan Kementerian terdiri atas:

1. memberikan keseragaman dan kepastian dalam penyusunan Peta

Proses Bisnis dan SOP sejak awal, Proses sampai dengan akhir kegiatan;

2. menjamin kelancaran setiap tahapan Proses pelaksanaan kegiatan dan

kemudahan pengendalian;

3. mempertegas tanggung jawab pelaksana tugas atau aparatur (aktor) pada

setiap tahapan Proses penyelesaian kegiatan;

4. meningkatkan daya guna dan hasil guna secara berkelanjutan dalam

melaksanakan tugas umum pemerintahan;

5. memberikan informasi yang jelas dalam penyelesaian setiap tahapan Proses

kegiatan yang dilaksanakan oleh setiap aparatur (aktor) dalam pemerintahan;

dan

6. memberikan kejelasan dan transparansi kepada masyarakat sebagai

penerima pelayanan mengenai hak dan kewajibannya.

Pasal 24

SOP di lingkungan Kementerian terdiri atas:

a. SOP Pelayanan Internal;

b. SOP Pelayanan Publik; dan

67

c. SOP strategis.

Bagian Kedua

Pelaksanaan Penyusunan Standar Operasional Prosedur

Paragraf 1

Umum

Pasal 27

1. Penyusunan SOP dilakukan berdasarkan usulan dari Unit Kerja.

2. Usulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan kepada Unit

Kerja Eselon II yang membidangi urusan organisasi dan kepegawaian.

Pasal 28

Pelaksanaan penyusunan SOP dilakukan dengan tahapan:

a. persiapan;

b. penilaian kebutuhan;

c. pengembangan;

d. integrasi dalam manajemen; dan

e. pemantauan dan evaluasi.

Paragraf 2

Persiapan

Pasal 29

Tahap persiapan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28

huruf a meliputi kegiatan:

1. pembentukan tim penyusun SOP;

2. pelatihan SOP bagi anggota tim; dan

68

3. pemberitahuan kepada seluruh unit tentang kegiatan

penyusunan SOP.

Pasal 30

1. Tim penyusun SOP sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

wajib memiliki kompetensi dan pemahaman terhadap

pelaksanaan kegiatan dan rangkaian tindak kerja di Unit

Organisasi baik yang berasal dari internal maupun eksternal

satuan Unit Kerja.

2. Tim penyusun SOP mempunyai tugas:

a. melakukan identifikasi kebutuhan;

b. mengumpulkan data;

c. melakukan analisis prosedur;

d. melakukan pengembangan;

e. melakukan uji coba;

f. melakukan sosialisasi;

g. mengawal penerapan; melakukan pemantauan dan

evaluasi

h. melakukan penyempurnaan; dan

i. menyajikan hasil-hasil pengembangan pimpinan

Pasal 31

Pelatihan SOP bagi anggota tim sebagaimana dimaksud dalam pasal 29 huruf b

menjadi tanggung jawab Unit Kerja pengusul SOP.

Pasal 32

69

Pemberitahuan kepada seluruh unit tentang kegiatan penyusunan SOP

sebagaimana dimaksud dalam pasal 29 huruf c menjadi tanggung jawab Unit

Kerja pengusul SOP dan disampaikan kepada pimpinan Unit Kerja Eselon I

terkait dan Unit Kerja Eselon II yang mempunyai tugas di bidang organisasi dan

kepegawaian.

Pasal 37

Prinsip penerapan SOP terdiri atas:

a. konsisten;

b. komitmen:

c. perbaikan berkelanjutan;

d. mengikat;

e. seluruh unsur memiliki peran penting; dan

f. terdokumentasi baik.

Paragraf 5

Integrasi dalam Manajemen

Pasal 39

1. Integrasi dalam manajemen berupa Proses penetapan rencana penerapan

SOP yang dapat dilakukan melalui Proses sosialisasi kepada setiap

pegawai yang berkepentingan untuk mempelajari serta memahami semua

tugas, arahan, lama penyelesaian tugas dan metode pelaksanaan kegiatan

yang diatur dalam SOP.

2. Distribusi dan aksesibilitas dari salinan SOP yang dikembangkan harus

tersedia dan mudah diakses oleh seluruh pegawai pelaksana SOP.

70

3. Pimpinan Unit Kerja wajib melakukan supervisi terhadap pelaksanaan dan

ketepatan penerapan SOP.

Paragraf 6

Pemantauan dan Evaluasi SOP

Pasal 40

1. pemantauan dan evaluasi dilakukan secara terus menerus agar proses

penerapan SOP dapat berjalan dengan baik.

2. SOP bersifat dinamis mengikuti kebutuhan organisasi dan tuntutan

masyarakat terhadap peningkatan mutu layanan menjadi salah satu faktor

perlunya dilakukan pemantauan dan evaluasi yang berkesinambungan.

3. Pemantauan dan evaluasi bertujuan untuk memperoleh informasi dan data

yang berkaitan dengan pelaksanaan penyusunan, integrasi dalam tugas dan

fungsi, hambatan/kendala, sampai dengan analisis pengembangan SOP

selanjutnya.

4. Pemantauan dan evaluasi SOP dilaksanakan secara regular dalam jangka

waktu 1 (satu) tahun atau dapat dilakukan sesuai dengan kebutuhan.

5. Kegiatan pemantauan dan evaluasi SOP dilaksanakan oleh Unit Organisasi

terkait/Unit Organisasi pengusul SOP dengan membentuk tim yang

melibatkan Unit Kerja Eselon II yang mempunyai tugas di bidang organisasi

dan kepegawaian.

Pasal 41

Pemantauan dan evaluasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal

40 ayat (1) dilaksanakan dengan menggunakan instrumen yang terukur dan

71

obyektif dengan metode:

1. pengamatan secara langsung di lapangan yang dilakukan oleh penyeliaan di

setiap Unit Kerja sebagai pengamat yang memantau jalannya penerapan

SOP;

2. wawancara dengan pelaksana;

3. wawancara dengan pihak yang dilayani dan Pemangku Kepentingan

mengenai aspek kualitas pelayanan, kesesuaian dengan janji layanan dan

prosedur pelayanan;

4. pertemuan dan diskusi kelompok kerja yang dilakukan dengan

mengidentifikasi permasalahan dan/atau ketidaksesuaian dalam pelaksanaan

kegiatan sebagaimana tercantum pada SOP serta merumuskan perbaikan

SOP;

5. pengarahan dalam pelaksanaan untuk menjamin agar Proses dapat berjalan

sesuai dengan prosedur.

Pasal 42

1. Laporan hasil pemantauan dan evaluasi SOP paling sedikit memuat:

a. Unit Organisasi objek pemantauan dan evaluasi;

b. waktu pelaksanaan pemantauan dan evaluasi;

c. SOP yang dipantau dan dievaluasi;

d. ringkasan hasil pemantauan dan evaluasi;

e. pelaksanaan dan catatan pemantauan dan evaluasi;

f. kesimpulan dan saran; dan

g. lampiran pendukung.

72

B. Hasil penelitian

observasi atau pengamatan langsung terhadap objek penelitian yaitu kantor

Pertanahan Kabupaten Enrekang . Penyajian data dalam penelitian ini adalah data

yang diperoleh dari wawancara yakni berupa tanya jawab antara peneliti dan

responden serta dokumen lain yang menunjang penelitian ini. Berikut ini akan

diuraikan hasil kajian lapangan yang erat kaitannya dengan fokus yang diteliti

yaitu mengenai Kualitas Pelayanan Administrasi Pertanahan di Kantor Pertanahan

Kabupaten Enrekang dan faktor penghambat dan pendukung Pelayanan

Administrasi Pertanahan di Kantor Pertanahan Kabupaten Enrekang ?

Wawancara dilakukan kepada kepala seksi pendaftaran tanah, staf

pelayanan administrasi. Acuan dalam mengukur pelayanan pada penelitian ini

berdasarkan pada Indikator kualitas pelayanan yang digunakan sesuai dengan

kerangka pikir yang telah dicantumkan yang terletak pada lima dimensi kualitas

pelayanan yaitu : Tangible (berwujud),Reliability (kehandalan), Responsiveness

(Ketanggapan), Assurance (jaminan) Empathy (Empati) Berikut adalah penyajian

data yang diperoleh :

1. Tangible (Berwujud)

Dimensi Tangible (berwujud) merupakan penampilan fasilitas

fisik, peralatan, personal, dan media komunikasi dalam pelayanan. Jika

dimensi ini dirasakan oleh masyarakat sebagai pengguna layanan sudah

baik maka masyarakat akan menilai baik dan merasakan kepuasan

terhadap pelayanan yang diberikan pegawai pelayanan Kabupaten

Enrekang Namun sebaliknya jika dimensi ini dirasakan oleh masyarakat

73

buruk, maka masyarakat akan menilai buruk dan tidak akan merasa puas

terhadap pelayanan yang diberikan pegawai pelayanan. Untuk mengukur

dimensi Tangible dalam upaya mengetahui kualitas pelayanan publik di

Kantor Kabupaten Enrekang dapat diukur melalui indikator sebagai

berikut :

a. Sarana dan prasarana

Sarana dan Prasarana sangat dibutuhkan dalam proses

pelayanan pemerintahan terkhusus bagi Administrasi Pertanahan di

Kabupaten Enrekang dalam mengurus administrasi, selain itu

sangat dibutuhkan dalam ketepatan dan kecepatan dalam hal

pengurusan maka dari itu para dinas fasilitas terabdet yang dapat

megimbangi permintaan dari masyarakat dan tidak lepas peralatan

yang digunakan seperti komputer yang terupdate dan fasilitas

jaringan internet dengan kecepatan yang dapat megimbangi dalam

proses pegolahan data base selain itu ada beberapa juga aplikasi

pendukung yang dibuat khusus dalam pertanahan untuk

mempermudah para pegawai dalam menangani permintaan

masyarakat dan adapun sarana prasarana yang disiapkan di kantor

Pertanahan kabupaten enrekang sebagai berikut :

Tabel 4.4 Sarana dan prasarana kantor kab. Enrekang

Sarana Prasarana

Komputer Gedung Pelayaan

Print Ruangan Loket

74

Alat Cetak Ruangan Warkah

Internet Ruangan Laktasi

Telpon Loket Pengaduan

Kendaraan

Sumber : Arsip Pertanahan Kabupaten Enrekang

Seperti yang di bahasakan sala satu responden yang

bernama AA salah satu pegawai di Admisntrasi Pertanahan bagian

analis anggaran pertanahan megatakan :

Dalam hal mempermudah pegurusan kami meyediakan

layanan secara daring untuk memudahkan masyarakat

mendapatkan pelayanan dan aplikasi yang di guanakan

yang saat ini banyak di guanakan masyarakat adalah HT,

EL, Aplikasi Sentuh tanahku

Selain itu pendapat serupa juga diungkapkan salah satu

responden yang bernama ER mengatakan :

Dalam mempermudah pelayanan kami memanfaatkan

teknologi yang sudah disiapkan

Selain itu pendapat lain yang diungkapkan dari pihak

masyarakat tentang sarana dan prasarana yang terdapat di kantor

Pelayanan Administrasi pertanahan di Kabupaten Enrekang yang

bernama IN Selaku Masyarakat Yang perna Melakukan

pengurusan di Kantor Administrasi pertanahan Mengatakan :

Sarana dan prasarana yang disiapkan kantor Pelayanan

Administrasi pertanahan itu sangat baik memulai aplikasi

yang dapat mempermudah dalam pengurusan dll, walaupun

saya belum terlalu paham semua aplikasi tetanang yang

disarankan para petugas yang berada di kantor pertanahan

tapi itu sangat membantu dalam mempermudah melakukan

pengurusan.

75

Hasil wawancara yang di lakukan dengan sala satu

responden bernama AA dan ER dimana yang di katakan

responden tersebut tentang sarana dan prasarana yang dapat

membantu para pegawai di Admisntrasi Pertanahan di Kabupaten

Enrekang megatakan saat ini para pegawai menggunakan aplikasi

tambahan dalam mempermudah bagi masyarakat dalam pegurusan

pertanahan dan di perkuat oleh pendapat dari masyarakat yang

pernah melakukan pengurusan di kantor pertanahan megatakan

sarana parasaran yang di siapakan para petugas sangat membantu

para masyasrakat

Pendapat yang serupa juga diungkapkan salah satu

responden yang berinisial Fa berpendapat tentang sarana dan

prasarana yang dimiliki administrasi pertanahan di kantor

pertanahan kabupaten enrekang mengatakan :

Sarana yang dimiliki sudah sangat baik dan layak dan

prasarana yang digunakan itu sudah memadai sebagai dinas

pelayanan masyarakat sehingga membuat para masyarakat

yang datang mengurus merasa nyaman saat dilayani dan

para pegawainya sangat sopan

Dari hasil wawancara yang dilakukan dengan infor,am

Berinisial Fa berpendapat bahwa dalam pengurusan dibutuhkan

sebuah peralatan yang dapat meyimbangi permintaan dari

masyarakat dan hal tersebut sudah dilakukan sampai sejauh ini

karena saat ini masyarakat semakin bertambah maka secara

otomatis permintaan pun semakin bertambah maka tidak bisa

76

dipungkiri bahwa perkembangan teknologi pun dibutuhkan dalam

pengurusan tersebut dalam megimbangi permintaan masyarakat

dan hal tersebut sudah diatur dalam peraturan pemerintah

Kabupaten Enrekang Nomor 124 tahun 2011 Tentang

Standarisasi sarana dan prasarana kerja Pemerintahan Daerah

Kabupaten Enrekang

b. Fasilitas di kantor Pertanahan untuk kenyamanan masyarakat

Fasilitas di kantor pertanahan untuk kenyamanan

masyarakat itu sangat dibutuhkan dalam hal menjaga citra di

pertanahan di Kabupaten Enrekang , dan tidak bisa di pungkiri

dalam hal pengurusan para pegawai tidak bisa melayani

masyarakat sekaligus secara otomatis akan terjadi antrian dan hal

ini sangat sering terjadi di kantor Administrasi Pertanahan

mengingat bahwa permintaan masyarakat sangat pesat maka dari

itu tidak heran jika kebutuhan atau permintaan para pegawai dalam

penataan ruang tunggu itu sangat penting, dan beberapa hiburan

seperti televisi yang dapat menghilangkan rasa kebosanan saat

mengantri wifi Gratis dan beberapa fasilitas yang dapat membuat

masyarakat melakukan pengurusan merasa nyaman yang dapat

menghilangkan kejenuhan para masyarakat yang mengurus

Seperti yang dibahasakan salah satu responden yang bernama Na

bagian Petugas Loket mengatakan :

77

Kami menyiapkan ruang tunggu bagi masyarakat dengan

Fasilitas AC, Laktasi dan Bermain Mini

Selain itu pendapat serupa juga diungkapkan salah satu

responden yang bernama AA mengatakan :

Kami menyediakan Nomor Antrian, Ruang tunggu ber AC

Kursi Roda Bagi Penyandang disabilitas, Ruang Laktasi

dan Ruang Bermain Anak

Selain itu pendapat lain yang diungkapkan dari pihak

masyarakat tentang Fasilitas kantor yang terdapat di kantor

Pelayanan Administrasi pertanahan di Kabupaten Enrekang yang

bernama SA Selaku Masyarakat Yang perna Melakukan

pengurusan di Kantor Administrasi pertanahan Mengatakan :

Soal Fasilitas Sudah sangat baik karena sudah disiapkan

berbagai fasilitas yang dapat membuat para pengunjung

dapat membuat nyaman saat melakukan antrian seperti

ruang tunggu dan taman yang bisa ditempati bersantai bagi

pengurus administrasi pertanahan

Wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan salah satu

responden yang bernama Na dan AA di mana seperti yang

dibahasakan Na tentang tempat yang telah difasilitasi gaara para

masyarakat yang antri dalam pengurusan administrasi pertanahan

tidak merasa jenuh dan atau bosan dan hal ini juga diungkapkan

salah satu responden dari pihak masyarakat yang pernah

melakukan pengurusan administrasi pertanahan di kabupaten

Enrekang

Fasilitas yang disiapkan bertujuan kepentingan masyarakat

tapi di lain hal ini juga salah satu penjagaan citra bagi

pemerintahan terkhusus bagi Administrasi Pertanahan agar

para pegawai tetap bisa dengan nyaman melayani

78

masyarakat dan masyarakat pun dapat percaya para

pegawai Administrasi Pertanahan dalam pengurusan.

Pendapat lain juga di ungkapkan dari pihak masyarakat

yang beranisal Yn mengataka :

kalo dari pihak kami apa yang saya pernah lihat tentang

fasilitas di kantor pertanahan Kabupaten Enrekang, fasilitas

yang digunakan itu sudah sangat baik mulai dari fasilitas

yang digunakan dalam mengurus sampai dengan fasilitas

untuk masyarakat yang sedang mengantri seperti fasilitas

yang digunakan para pegawai diantaranya komputer yang

dilengkapi dengan fasilitas memadai sehingga bisa

membuat dalam pengurusan begitu cepat sehingga tidak

membutuhkan lagi pihak luar dalam hal seperti mencetak

hasil berkas karena dilihat secara langsung mereka sudah

memiliki fasilitas yang sudah dihubungkan dengan

computer mereka sehingga setelah penginputan bisa

langsung dicetak dan membuat pengurusan lebih cepat

Dan hal ini dilakukan oleh pemerintah setempat sendiri

demi kenyamanan masyarakat saat mengantri dan hal tersebut tidak

diatur dalam peraturan hal hanya inisiatif pemerintah setempat

demi menjaga pencitraan

c. Aturan petugas dalam pelayanan

Aturan patugas dalam pelayanan betujuam umtuk agar

pegawai tidak sala `tingkah di hadapan masyarakat hal ini juga

menujukan demi nama baik di Admisntrasi Pertanahan karena pada

dasarnya manuasia apabila sudah mendapat tekanan maka

keseringan manusia lepas kontrol seperti berbicara tidak jelas dan

kasar tapi di Admisntrasi Pertanahan dalam menjaga pencitraan

ada beberapa hal yang di lakukan kepada pegawai agar para

pegawai tetap ramah dalam menjalankan tugasnya walaun di bawa

79

tekana dari permintaan masyarakat yang tidak ada habis-habisnya

dan hal ini sudah memang di tetapkan dan memberikan pelatihan

bagi pegawai agar masysarakat juga dapat ramah dalam diuruskan

administrasi peratanahan mereka. Selain itu para pegawai pun

harus menunjukan sifat yang membuat para masyarakat merasa

nyaman

seperti hasil wawancara yang dilakukan dengan satu

responden yang bernama SI sebagai Penata Kadastral mengatakan :

untuk menjaga pencitraan para pegawai mejelaskan kepada

masyrakat sesuai dengan SOP dan menerangkan dengan

ramah dan sejelas mungkin

Selain itu pendapat serupa juga diungkapkan salah satu

responden yang bernama AA mengatakan :

Dalam pelayanan kami menerapkan 5 senyum salam sapa

sopan kepada publik dengan tujuan pencitraan pelayanan di

instansi kami

Selain itu pendapat lain yang diungkapkan dari pihak

masyarakat tentang aturan petugas dalam pelayanan yang terdapat

di kantor Pelayanan Administrasi pertanahan di Kabupaten

Enrekang yang bernama SL Selaku Masyarakat Yang perna

Melakukan pengurusan di Kantor Administrasi pertanahan

Mengatakan :

Para petugas pada saat dalam pelayanan sudah sangat baik

karena saat melakukan pengurusan mereka mengatakan

para pengunjung dengan baik dan menjelaskan dengan jelas

selain itu para petugas juga sangat sopan dalam pelayanan

hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan salah

satu responden yang bernama SI dimana responden berpendapat

80

tentang aturan para petugas dalam melayani masyarakat dimana

para petugas telah training tentang SOP di dinas agar dalam

pelayanan mereka tidak kebingungan dalam bertindak karena

sudah menjadi aturan yang ingin dilakukan kepada masyarakat dan

hal dikategorikan wajib bagi pegawai dan pendapat dari

masyarakat yang bernama Sl memperkuat dari pendapat dari

petugas di mana pendapat dari syahral mengatakan bahwa para

petugas pada saat melakukan pelayanan sudah sangat baik dan

sopan

Aturan atau SOP yang telah diberlakukan di dinas sudah

diwajibkan maka tidak heran jika para pegawai dalam melayani

masyarakat sangat ramah kepada masyarakat walaupun mereka

mendapat tekanan tapi mereka tetap berusaha bertahan menjaga

citra dan tetap menjalankan aturan pelayanan kepada masyarakat

dan hal ini dilakukan agar nama baik pemerintahan tetap terjaga

dan para pegawai dapat tetap bekerja sesuai permintaan masyarakat

selain itu hal tersebut sudah diatur mewajibkan para pegawai

mengikuti aturan tersebut dimana diatur dalam Peraturan Bupati

Kabupaten Enrekang Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 2 tahun

2017 BAB II Pasal 3 Poin 1 Sebagai ukuran Standar kinerja bagi

Pegawai dalam menyelesaikan, memperbaiki Serta Mengevaluasi

Pekerjaan Yang Menjadi tugasnya

81

2. Reliability (Keandalan)

Dimensi Reliability (Kehandalan) merupakan kemampuan unit

pelayanan dalam memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan segera

dan memuaskan. Dimensi Reliability ini juga merupakan kemampuan

penyedia layanan untuk memberikan pelayanan secara tepat waktu dan

konsisten. Kehandalan dapat diartikan mengerjakan dengan benar sesuai

dengan prosedur kerja, standar pelayanan dan waktu yang telah dijanjikan.

Pemenuhan pelayanan yang tepat dan memuaskan meliputi ketepatan

waktu, kecakapan dalam memberikan layanan serta kecakapan dalam

menanggapi keluhan jika ada keluhan yang masuk dari Masyarakat serta

pemberian pelayanan secara wajar dan akurat. Untuk mengukur dimensi

Reliability dalam upaya mengetahui kualitas pelayanan Pertanahan di

Kantor Kabupaten Enrekang ,

Keandalan pegawai dalam melayani pengguna layanan sangat

dibutuhkan untuk menjaga citra yang ada di kantor pertanahan selain itu

keahlian pegawai dalam melayani pengguna layanan sangat penting bagi

proses pelayanan. Jika pegawai tidak cermat dalam melayani masyarakat

maka akan terjadi kesalahan dan menimbulkan pekerjaan baru. Sebagai

contoh ketika pegawai salah ketik dalam penulisan nama pada Sertifikat

tanah, maka pengguna layanan harus mengurus kembali nama yang salah

tersebut. Dari ketidakcermatan tersebut akan menimbulkan pekerjaan baru

yang seharusnya tidak perlu dilakukan oleh pegawai, serta akan

menimbulkan penilaian yang kurang baik oleh pengguna layanan terhadap

82

kualitas pelayanan yang diberikan. Maka dari itu pegawai harus cermat

dalam mengerjakan tanggung jawab tugas khususnya yang berkaitan

dengan pelayanan agar tercipta pelayanan yang baik dan masyarakat akan

menilai baik. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, pegawai kantor

Kabupaten Enrekang sudah cermat atau teliti dalam melayani

masyarakat.

a. Persiapan Petugas dalam Pelayanan

Persiapan Petugas dalam Pelayanan itu hal sangat wajib

dilakukan karena tanpa persiapan pekerjaan tidak semaksimal yang

diharapkan dan hal dapat membuat kualitas pelayan di

Administrasi Pertanahan Kabupaten Enrekang menurun maka dari

itu di wajibkan semua pegawai melakukan persiapan dalam

melayani masyarakat mulai dari cara bicara bahkan dalam hal

penampilan maka dari itu para pegawai dari Administrasi

Pertanahan memiliki pelatihan yang mereka dapatkan agar siap

dalam menjalankan tugasnya dan seperti yang dijelaskan

sebelumnya bahwa SOP yang diperlukan agar para karyawan tetap

terjaga saat bekerja

Adapun hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti

dengan salah satu responden yang bernama EK sebagai Pengelola

Aplikasi Mengatakan :

Dalam persiapan para petugas termasuk saya yang harus

disiapkan yaitu mengerti apa yang akan di jelaskan dan

memiliki dan memiliki cara komunikasi yang baik

83

Selain itu pendapat serupa juga diungkapkan salah satu

responden yang bernama Si ST mengatakan :

Mengerti apa yang ingin dikerjakan sopan dan jelas dalam

menerapkan SOP Memahami SOP pelayananan dan

permohonan

Selain itu pendapat lain yang diungkapkan dari pihak

masyarakat tentang aturan petugas dalam pelayanan yang terdapat

di kantor Pelayanan Administrasi pertanahan di Kabupaten

Enrekang yang bernama SL Selaku Masyarakat Yang perna

Melakukan pengurusan di Kantor Administrasi pertanahan

Mengatakan :

Persiapan para petugas dalam melakukan pelayanan sangat

baik dilihat penampilan dan cara mengarahkan atau cara

mereka berbicara dengan masyarakat sangat bagus dan

mudah dimengerti

Dari hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan

salah satu narasumber yang bernama EK sebagai Pengelola

Aplikasi berpendapat bahwa mereka melakukan persiapan

sebelumnya dimana materi yang akan disampaikan kepada

masyarakat sebelumnya harus di pelajari dan pahami dan cara

bicara kepada masyarakat dimana hal tersebut sudah dijelaskan di

hasil wawancara sebelumnya tentang SOP yang harus diterapkan

para pegawai dan diperkuat dari pendapat masyarakat tentang cara

para petugas melakukan pelayanan

Persiapan petugas dalam pelayanan memang sangat

dibutuhkan karena tanpa persiapan yakin bahwa hasil yang bakalan

84

dicapai tidak maksimal yang diinginkan dan memahami apa

bakalan disampaikan kepada masyarakat karena hal ini bisa

bakalan ada pertanyaan yang muncul berakibat fatal bagi pegawai

bila tidak memahami apa yang mereka bicarakan maka dari itu

para pegawai memang harus mempersiapkan dan mempelajari hal

tersebut. Dan hal ini telah diatur dalam Peraturan Bupati

Kabupaten Enrekang Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 2 tahun

2017 BAB II Pasal 3 Poin 2 Mengurangi Tingkat Kesalahan dan

kelalaian yang mungkin dilakukan seorang pegawai dalam

melaksanakan tugas

b. keandalan para petugas dalam pelayanan

Keandalan para pegawai sangat dibutuhkan dalam

pelayanan kepada masyarakat seperti komunikasi, kejelasan dan

lain-lainya hal sudah di tuntut sebelumnya agar dapat memahami

kemauan masyarakat demi menjaga citra dinas pertanahan di

Kabupaten Enrekang walaupun masih ada beberapa menjadi

keluhan masyarakat tapi sampai sejauh ini para dinas masih bisa

mengatasi karena pada dasarnya tidak ada yang sempurna pasti

bakalan ada kesalahan tapi menjadi masalahnya adalah bagaimana

cara mereka mengatasi masalah tersebut dan tidak lain hal tersebut

dilakukan dengan komunikasi yang baik agar masyarakat paham

begitupun proses saat menjalankan tugas di kantor Administrasi

Pertanahan tetap menjaga komunikasi yang baik karena sampai

85

sejauh ini pandangan masyarakat terhadap dinas masih stabil dalam

artian bahwa kualitas yang mereka jalankan sudah termasuk baik

Berhubungan dengan hal tersebut peneliti di sini melakukan

wawancara dengan salah satu responden yang bernama Si sebagai

penata Kadastral mengatakan :

Cara keandalan yang digunakan dalam petugas dalam

pelayanan yaitu dapat berbicara dengan jelas, rinci simple

dalam menjelaskan komunikasi verbal yang baik kepada

masyarakat.

Selain itu pendapat serupa juga diungkapkan salah satu

responden yang bernama ER mengatakan :

Kami Akan Segera Merespon cepat Permohonan yang

masuk tanpa menunda karena itu memang prioritas kami

Dari hasil wawancara yang di lakuakan dengan sala satu

responde yang bernama Si dan ER berpendapat tetang kenadalan

para petugas dalam menjalankan pelayanan kepada masyarakat

yaitu dia bependapat tentang komunikasi kepada masyarakat di hal

tersebut tetap dijaga demi citra Admisntrasi Pertanahan kepada

masyarakat dan agar masyarakat dapat memahami apa di

sampaikan kepada pegawai,

keandalan para petugas dalam pelayanan tidak lain adalah

sebuah komunikasi yang baik tanpa komunikasi yang baik dalam

pengurusan yakin bahwa bakalan terjadi kekacauan antara

masyarakat dan pegawai maka dari itu tidak heran jika para

pegawai sudah mempersiapkan cara-cara yang baik saat

86

menghadapi publik dan pengalaman yang diperbanyak terbiasa

dalam hal komunikasi dan bahasa yang simple dipahami agar apa

bicarakan bisa nyambung mengingat bahwa tidak semua

masyarakat memiliki pendidikan yang tinggi secara otomatis

bakalan ada beberapa masyarakat yang hanya bisa menggunakan

bahasa bahasa simple dan hal ini telah diatur dalam Peraturan

Bupati Kabupaten Enrekang Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 2

tahun 2017 BAB II Pasal 3 Poin 3 meningkatkan kualitas

pelayanan kepada masyarakat secara lebih mudah, cepat, sederhana

efektif dan efisien serta terjangkau

c. cara yang diandalkan para pegawai dalam pelayanan

cara yang diandalkan para pegawai dalam pelayanan pasti

ada sesuatu yang menjadi nilai positif bagi Administrasi

Pertanahan di Kabupaten Enrekang dimana sesuatu yang

diandalkan biasanya sesuatu yang sudah teruji untuk diluncurkan

ke masyarakat bertujuan untuk mempermudah dan membantu

masyarakat dalam hal ini membantu dalam pengurusan selain itu

hal tersebut juga mempermudah bagi dinas sendiri agar terjadi

kesalahpahaman, maka dari itu di jaman sekarang banyak instansi

yang saat ini memanfaatkan perkembangan teknologi bahkan

perkembangan saat ini sudah menjangkau bagian terpencil sebuah

daerah, maka dari itu dibutuhkan sebuah strategi atau cara yang

87

dapat mempermudah pekerjaan dan para masyarakat dalam

pengurusan.

Adapun hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti

dengan salah satu responden bernama Si sebagai Penata Kadastral

mengatakan

Cara yang kami andalkan yang yaitu buku kontrol baik

manual maupun dalam bentuk digital untuk meninjau

progress penyelesaian pekerjaan dan saran biasanya lebih

baik diakses permohonan agar tidak perlu ke kantor

Selain itu pendapat serupa juga di ungkapkan sala satu

responden yang bernama Na mengatakan :

Kami kan segera menyelesaikan pekerjaan sehingga

pekerjaan dapat selesai tepat waktu

Dari hasil wawancara dengan salah satu responden yang

bernama Si sebagai Penata Kadastral dan Na dimana responden

tersebut berpendapat tentang cara diandalkan pegawai dan hal ini

telah diatur dalam SOP diatur dalam Peraturan Bupati Kabupaten

Enrekang Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 2 tahun 2017 BAB II

Pasal 3 Poin 4 Menjamin konsistensi Pelayanan kepada

Masyarakat dari aspek mutu, waktu dan prosedur

3. Dimensi Responsiveness (Cara Pemberian layanan)

Dimensi Responsiveness (Cara Pemberian Layanan) yaitu sikap

tanggap pegawai dalam memberikan pelayanan yang dibutuhkan dan dapat

menyelesaikan pelayanan dengan cepat sesuai jangka waktu yang telah

dijanjikan. Kecepatan pelayanan yang diberikan merupakan sikap tanggap

88

dari petugas dalam pemberian pelayanan yang dibutuhkan. Sikap tanggap

ini berkaitan dengan akal dan cara berfikir pegawai yang ditunjukkan pada

pelanggan. Untuk mengukur dimensi Responsiveness dalam upaya

mengatasi kualitas pelayanan publik di Kantor Administrasi Pertanahan

Kabupaten Enrekang dapat diukur melalui indikator sebagai berikut :

a. Kesanggupan Petugas dalam melayani masyarakat

Kesanggupan Petugas dalam melayani masyarakat itu hal

yang wajib dimiliki oleh petugas Pelayanan di dinas terkhusus bagi

Administrasi Pertanahan di Kabupaten Enrekang dimana setiap

saat akan berhadapan dengan masyarakat yang ingin diselesaikan

masalahnya tentang pertanahan dan tidak sedikit masyarakat yang

mengalami masalah tersebut maka dari itu pegawai layanan wajib

merespon pengguna layanan yang datang. Pengguna layanan akan

merasa dihargai oleh pegawai layanan ketika pegawai pelayanan

dapat memberikan respon yang baik. Merespon pengguna layanan

dapat menimbulkan efek positif bagi kualitas pelayanan publik di

kantor Kecamatan Pengasih. Pegawai merespon dan tanggap

dengan para pengguna layanan yang ingin mendapatkan pelayanan

ini dibuktikan ketika pengguna layanan yang sudah selesai

mendapatkan pelayanan, pegawai langsung memanggil antrian

selanjutnya dan bertanya apa keperluan yang diperlukan.

89

Hal tersebut berhubungan dengan hasil wawancara yang

dilakukan oleh peneliti dengan salah satu responden yang bernama

NA Sebagai Petugas Loket Mengatakan :

Hal yang kami lakukan yaitu Komunikasi yang mudah

dipahami masyarakat dan memiliki integritas

Selain itu pendapat serupa juga diungkapkan salah satu

responden yang bernama ER mengatakan :

Dalam pelayanan diantara kami tidak semuanya bisa

melakukan segalanya maka dari itu kami saling membantu

menyerahkan kepada lebih bisa dalam hal berbicara demi

citra instansi kami

Selain itu pendapat lain yang diungkapkan dari pihak

masyarakat tentang Kesanggupan para petugas yang terdapat di

kantor Pelayanan Administrasi pertanahan di Kabupaten Enrekang

yang bernama IN selaku masyarakat yang perna melakukan

pengurusan di Kantor Administrasi pertanahan Mengatakan :

Kalau saya lihat tidak semuanya juga petugas pelayanan

administrasi memiliki berbagai macam bidang tapi para

petugas menjalankan tugas begitu sangat baik di bidang

mereka masing masing

Hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan salah

satu responden yang bernama NA Sebagai Petugas Loket ER

dimana di salah satu petugas yang paling sering mendapat keluhan

dari masyarakat karena dan memiliki cara dalam penyelesaian

yaitu dengan komunikasi yang mudah dipahami dan integritas hal

tersebut sangat dibutuhkan karena mengingat banyak masyarakat

yang tidak paham dengan bahasa istilah maka dari itu pegawai

90

mengambil inisiatif untuk memahami kemampuan bahasa

masyarakat agar komunikasi tetap terjaga selain itu pendapat dari

salah satu masyarakat yang pernah melakukan pengurusan di

kantor administrasi pertanahan berpendapat bahwa para petugas

sangat baik dalam menjalankan bidangnya masing masing

Komunikasi adalah yang sangat penting dalam menjaga

hubungan terkhusus dalam sebuah pekerjaan karena tanpa

komunikasi yang baik maka sering terjadi kesalahpahaman dan trik

komunikasi yang bisa nyaman diterima oleh masyarakat agar tidak

terjadi kebingungan maka wajarlah rata-rata orang yang ditugaskan

terkhusu bagian yang langsung berhadapan dengan masyarakat bisa

komunikasi yang dapat memahami masyarakat dan hal ini telah

diatur dalam SOP diatur dalam Peraturan Bupati Kabupaten

Enrekang Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 2 tahun 2017 BAB III

Pasal 5 Poin 2 bagian satu yaitu kemudahan dan kejelasan, yaitu

prosedur yang distandarkan harus mudah, dimengerti dan

diterapkan oleh semua pegawai

b. cara pemberitahuan Informasi Kepada masyarakat

pemberitahuan Informasi Kepada masyarakat adalah hal

yang sangat penting dilakukan oleh para petugas terkhusu bagi

dinas karna tampa hal tersebut yakin bahwa banyak masyarakat

mengalami kesalahpahaman terkhusus tentang pertanahan apalagi

persoalan pertanahan saat ini sangat sensitif bagi masyarakat

91

mengingat perkembangan penduduk yang sangat pesat dan

perebutan hak milik tanah sering sekali terjadi di mana-mana maka

dari itu dari Administrasi Pertanahan mengambil inisiatif untuk

memberikan informasi kepada masyarakat agar dapat mengurangi

masalah di masyarakat tentang persoalan pertanahan dan ada

beberapa hal yang dilakukan oleh para dinas dalam memberikan

pemahaman kepada masyarakat, seperti memanfaatkan media

sosial.

Adapun hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti

berkaitan dengan hal tersebut dengan salah satu responden yang

bernama Amirullah Aus sebagai Analisis Anggaran Pertama

Mengatakan :

Untuk memberikan informasi kepada masyarakat yang

kami lakukan yaitu keterbukaan informasi, memasang

papan SOP di loket dan membuat sosial media diantaranya

FB, IG, Twitter dan Youtube

Selain itu pendapat serupa juga diungkapkan salah satu

responden yang bernama ER mengatakan :

Dalam pemberian informasi kami memanfaatkan teknologi

yang dapat mempermudah dalam pelayanan

Selain itu pendapat lain yang diungkapkan dari pihak

masyarakat tentang Cara pemberitahuan informasi kepada

masyarakat yang terdapat di kantor Pelayanan Administrasi

pertanahan di Kabupaten Enrekang yang bernama Sa Selaku

Masyarakat Yang perna Melakukan pengurusan di Kantor

Administrasi pertanahan Mengatakan :

92

Cara para petugas dalam penyampaian informasi itu sudah

sangat baik dan mudah didapatkan karena para petugas

memanfaatkan teknologi agar masyarakat yang ingin

mengurus administrasi pertanahan dan juga sangat sopan

dan mudah dimengerti

Dari hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan

salah satu responden yang bernama AA dan ER dimana responden

tersebut menyatakan tentang cara memberikan informasi yang

paling urgen adalah pemanfaatan perkembangan teknologi

mengingat bahwa perkembangan teknologi saat ini sudah

menjangkau pedalaman desa dan dinas saat ini memanfaatkan hal

tersebut dalam penyampaian informasi tentang pertanahan dan

pendapat tersebut serupa yang diungkapkan salah satu responden

yang bernama SA selaku masyarakat yang dapat memperkuat

pendapat para petugas

Pendapat yang serupa juga diungkapkan salah satu

responden yang berinisial RN tentang cara pegawai pemberian

informasi kepada masyarakat mengatakan :

Cara pemberian informasi kepada masyarakat para pegawai

sudah sangat baik dan itu sudah pasti karena kalo dilihat

mereka orang berpengalaman dan memiliki tingkat

pendidikan yang tinggi selain mereka sering memanfaatkan

yang lagi trend seperti media sosial yang begitu banyak

digunakan masyarakat yang biasa digunakan dalam

menyampaikan hal-hal tentang administrasi pertanahan

sehingga membuat masyarakat tidak ketinggalan informasi

Perkembangan teknologi saat ini memang sangat luar biasa

dan bisa dimanfaatkan oleh berbagai macam instansi seperti hal

yang dilakukan oleh instansi Administrasi Pertanahan di

93

Kabupaten Enrekang dalam penyampaian informasi dan

masyarakat pun bisa apdet informasi dengan cepat tanpa pergi ke

tempat sosialisasi karena mengingat waktu masyarakat sangat

kurang dalam mengikuti sosialisasi yang diadakan oleh pemerintah

maka dari itu dengan adanya teknologi saat ini masyarakat dapat

mendapatkan informasi di mana dan kapanpun Dan hal ini telah

diatur dalam SOP diatur dalam Peraturan Bupati Kabupaten

Enrekang Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 2 tahun 2017 BAB III

Pasal 5 Poin 3 bagian bagian C yaitu perbaikan Berkelanjutan

yaitu pelaksanaan harus terbuka terhadap penyempurnaan untuk

memperoleh prosedur yang benar benar efisien dan efektif

c. pendekatan para petugas dalam melayani keluhan masyarakat

pendekatan para petugas dalam melayani keluhan

masyarakat adalah hal yang sangat penting dalam penyampaian

komunikasi yang ingin dilakukan oleh dinas kepada masyarakat

karena tanpa pendekatan masyarakat tidak akan paham karena hal

tersebut yang akan dilakukan oleh pera dinas mengita lagi dengan

waktu para masyarakat yang sibuk dengan bekerja dalam

kehidupan sehari hari dan apabila hal tersebut tidak dipahami oleh

masyarakat maka wajar kalau masyarakat tidak merespon kegiatan

oleh para pemerintah maka dari para dinas terkhusus Administrasi

Pertanahan agar bisa komunikasi dengan baik dengan masyarakat

maka hal pertama sering dilakukan adalah pendekatan secara

94

emosional bertujuan agar apa yang ingin disampaikan kepada

masyarakat dapat diterima dengan baik selain itu hal ini bertujuan

untuk menjaga citra para merentah

adapun hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti

berkaitan dengan hal tersebut dengan salah satu responden yang

bernama AA sebagai Analisis anggaran Pertama Mengatakan :

pendekatan yang kami lakukan yaitu melayani dengan

ramah dan menerapkan 5S dan limaS itu dimaksud adalah

Salam, Senyum, Sapa, Sopan dan Santun agar masyarakat

merasa nyaman saat dilayani

Selain itu pendapat serupa juga diungkapkan salah satu

responden yang bernama AP mengatakan :

Semua Petugas selalu memberikan layanana utama pada

masyarakat demi menjaga nama baik di massayarakat

Selain itu pendapat lain yang diungkapkan dari pihak

masyarakat tentang Pendekatan Petugas dalam melakukan

pelayanan yang terdapat di kantor Pelayanan Administrasi

pertanahan di Kabupaten Enrekang yang bernama SL Selaku

Masyarakat Yang perna Melakukan pengurusan di Kantor

Administrasi pertanahan Mengatakan :

Pendekatan para petugas saat melakukan pelayanan sudah

sangat bagus karena mereka selalu menerapkan yang sering

para karyawan manapun yaitu 5 S dan mengutamakan saat

masyarakat saat melakukan pengurusan

hasil wawancara dilakukan oleh peneliti dimana dengan

salah satu responden yang bernama AA dan AP dimana

mengutarakan cara yang sering digunakan dalam pendekatan

95

dimana saat berhadapan dengan masyarakat selalu memperlihatkan

sikap ramah kepada masyarakat untuk menjaga citra diri sendiri

dan dinas dan hal tersebut segala cara dilakukan agar para

masyarakat dapat menerima dengan nyaman dan pendapat tersebut

serupa yang diungkapkan salah satu responden yang bernama SL

selaku masyarakat yang dapat memperkuat pendapat para petugas

pendekatan dengan cara yang sopan adalah yang umum

yang dilakukan terutama bagi instansi saat ini agar membuat Orang

yang ingin dihadapi dapat merasa nyaman dengan kehadiran orang

tersebut seperti halnya para pemerintah walaupun kebanyakan

kinerja mereka tidak bisa terlihat secara langsung tapi pendekatan

yang dilakukan kepada masyarakat sangat baik sehingga

masyarakat dapat menerima dengan senang dan tanpa disadari

berpengaruh terhadap kenyamanan psikologi yang diterima

masyarakat sehingga membuat para dinas lebih terbuka dan

diterima dengan baik oleh masyarakat dan hal ini telah diatur

dalam SOP diatur dalam Peraturan Bupati Kabupaten Enrekang

Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 2 tahun 2017 BAB III Pasal 5

Poin 2 bagian F yaitu Berorientasi pada Pengguna, yaitu prosedur

yang yang distandarkan harus mempertimbangkan kebutuhan

pengguna, sehingga dapat memberikan kepuasaan kepada

Penguasa

96

4. Assurance (Keyakinan dan kepercayaan)

Dimensi Assurance (Keyakinan dan kepercayaan) yaitu mencakup

pengetahuan, kemampuan, kesopanan dan sifat dapat dipercaya yang

dimiliki pegawai, bebas dari bahaya, resiko, dan keragu-raguan. Jaminan

adalah upaya perlindungan yang disajikan untuk masyarakat bagi

warganya terhadap resiko yang apabila resiko itu terjadi akan dapat

mengakibatkan gangguan dalam struktur kehidupan yang normal. Untuk

mengukur dimensi Assurance dalam upaya mengetahui kualitas pelayanan

publik di Kantor Kecamatan Pengasih dapat diukur melalui indikator

sebagai berikut :

a. budaya kerja petugas dalam pelayanan

budaya kerja petugas dalam pelayanan adalah hal kebiasaan

sering dilakukan dan hal tersebut berkaitan dengan latihan yang

pernah diberikan karena hampir setiap instansi memiliki pelatihan

untuk mencapai tujuan tersebut dan tidak heran jika sikap para

pegawai saat melayani semuanya hampir sama karena tuntutan

sebelumnya dalam dunia pekerjaan yang memperlihatkan kualitas

individu dalam terjun langsung dilapangan dan juga penjagaan

nama baik citra instansi maka pegawai dituntut untuk

mempertahankan sikap yang diajarkan dan menahan emosi pada

saat mendapat tekanan dan sanksi bagi para pegawai bila lepas

kontrol itu sangatlah berat maka dari itu para harus mempelajari

sikap yang telah ditentukan dan membiasakan diri

97

adapun hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti

berkaitan dengan budaya kerja petugas dalam pelayanan dengan

salah satu narasumber yang bernama Si mengatakan :

kami akan Melayani Sesuai SOP dengan Bersikap

Sopan/Santun, Profesional dalam Pelayanan dan terpercaya

(menjelaskan informasi yang benar dan sesuai SOP)

Selain itu pendapat serupa juga diungkapkan salah satu

responden yang bernama ER mengatakan :

Palayanan yang kami lakukan yang jelas tidak lepas dari

SOP yang telah di terapkan oleh istansi

dari hasil wawancara yang dilakukan dengan salah satu

responden yang bernama Si dan ER, di mana responden tersebut

berpendapat tentang budaya kerja petugas dalam pelayanan yaitu

pelayanan yang sesuai dengan SOP dalam artian bahwa semua

pegawai memang diwajibkan dalam menjalankan tugasnya sesuai

dengan SOP yang telah ditetapkan demi menjaga hubungan baik

dengan masyarakat dan pencitraan di dinas pertanahan.

SOP adalah standar yang telah ditetapkan dan harus dijalani

oleh para pekerja demi mencapai tujuan tersebut karena tanpa SOP

kebanyakan orang tidak tau tindakan apa yang dilakukan pada saat

berhadapan dengan masyarakat dan Pengadaan Pelatihan dalam

menerapkan SOP ini karena pada dasarnya tidak ada orang bisa

langsung menguasai materi yang dari perusahaan maka sering kita

dengar training artinya uji coba pekerjaan dalam pekerjaan dalam

uji coba biasanya pegawai baru atau petugas langsung

98

mempraktekan hasil dari materi yang mereka dapatkan dan diawasi

tim dan Dan hal ini telah diatur dalam SOP diatur dalam Peraturan

Bupati Kabupaten Enrekang Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 2

tahun 2017 BAB III Pasal 5 Poin 3 bagian bagian A-C yaitu a.

kemudahan dan kejelasan, yaitu prosedur yang distandarkan harus

mudah, dimengerti dan diterapkan oleh semua pegawai b. Efisien

dan efektivitas yaitu prosedur yang distandarkan harus efisien dan

efektif dalam proses pelaksanaan tugas c. perbaikan Berkelanjutan

yaitu pelaksanaan harus terbuka terhadap penyempurnaan untuk

memperoleh prosedur yang benar benar efisien dan efektif

b. aturan untuk keamanan masyarakat dalam pelayanan

keamanan data adalah hal paling urgen terhadap instansi

dalam menjaga kepercayaan kepada masyarakat hal dapat membuat

sebuah instansi mengalami kecacatan apabila tidak bisa

meyakinkan masyarakat tentang keamanan data yang di diproses

instansi tersebut terkhusus bagi instansi Administrasi Pertanahan

Kabupaten Enrekang maka dari itu tidak sedikit para pegawai

berusaha semaksimal mungkin dalam menjaga data data yang dari

masyarakat mengingat hal sebelumnya saat ini kondisi pertanahan

saat ini sangatlah sensitif selain dalam menjaga keamanan data

secara tidak langsung pegawai terlihat lebih meyakinkan dalam

melayani pada dasarnya kebanyakan orang keyakinan muncul dari

sebuah penampilan dan sikap berwibawa hal ini bertujuan untuk

99

agar masyarakat lebih nyaman saat berkomunikasi dengan pegawai

dan merasa aman dalam penyerahan data untuk diolah oleh

pegawai tersebut

adapun hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti

berkaitan dengan aturan untuk keamanan masyarakat dalam

pelayanan dengan salah satu narasumber yang bernama SI sebagai

Penata Kadastral mengatakan

Kami tetap menjaga wibawa kami dengan bekerja sesuai

dengan SOP dan Bila memunkinkan pelayanan dan

pembayaran kami peradakan secara online

Selain itu pendapat serupa juga diungkapkan salah satu

responden yang bernama AA, mengatakan :

Jelas kami akan memberikan informasi secara terbuka dan

sesuai SOP dan 5 S

Selain itu pendapat lain yang diungkapkan dari pihak

masyarakat tentang Pendekatan Petugas dalam melakukan

pelayanan yang terdapat di kantor Pelayanan Administrasi

pertanahan di Kabupaten Enrekang yang bernama IN Selaku

Masyarakat Yang Perna Melakukan pengurusan di Kantor

Administrasi pertanahan Mengatakan :

Keamanan dalam melakukan pengawasan itu sangat bagus

kara para petugas sangat terbuka dan bertanggung jawab

Dari hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan

salah satu naraSumber yang bernama SI dan Amrullah Isis,

mengatakan tentang aturan untuk keamanan masyarakat dalam

100

pelayanan dimana di menjelaskan cara agar masyarakat lebih

percaya kepada pegawai dengan menerapkan SOP dan

mempermudah masyarakat bila tidak memiliki kesempatan dalam

pengurusan yaitu secara online dan kemudian diungkapkan salas

atau pendapat dari masyarakat yang bernama UN tentang aturan

dalam pengurusan mengatakan sudah sangat baik karena para

karyawan sangat bertanggung jawab dalam mengurus data

masyarakat dan sangat terbuka

SOP adalah hal yang paling mendasar bagi pegawai dalam

menjalankan tugasnya dimana SOP seperti yang dijelaskan

sebelumnya adalah aturan para pegawai dalam menjalankan

tugasnya dalam pelayanan masyarakat hal demi menjaga hubungan

baik dengan masyarakat agar tidak terjadi kesalahpahaman dan

masyarakat dapat lebih mempercayai lagi para Pegawai dalam

menjalankan tugasnya. Dan Dan hal ini telah diatur dalam SOP

diatur dalam Peraturan Bupati Kabupaten Enrekang Provinsi

Sulawesi Selatan Nomor 2 tahun 2017 BAB II Bagian Kedua Poin

d yaitu menjamin konsistensi pelayanan kepada masyarakat dari

aspek, mutu waktu dan prosedur

c. Sanksi Pegawai dalam Pelanggaran SOP

Kesalahan dalam menjalankan sebuah tugas adalah hal yang wajar

dilakukan siapapun termasuk para pegawai Administrasi

Pertanahan Kabupaten Enrekang tapi dalam sebuah instansi

101

sebuah kesalahan akan diusahakan untuk tidak terulang lagi apalagi

para pegawai karna pada dasarnya sebuah instansi memiliki sebuah

aturan kepada pekerja termasuk saat melakukan kesalahan dalam

sebuah aturan sering terdengar yang bisa disebut dengan SP dan

hal tersebut biasanya ada 3 tingkatan dan bila mencapai SP 3 dalam

artian bahwa 3 kesalahan yang berturut-turut maka pegawai

tersebut akan di keluarkan dan saat melakukan SP2 hal tersebut

terjadi peringatan keras biasanya terjadi skorsing maka tidak

sedikit para pegawai berusaha meminimalisir kesalahan dalam

bekerja mengingat kondisi tersebut sangatlah mengkhawatirkan

pekerjaan bagi para pegawai tapi dibalik hal tersebut ada tujuan

kemana para instansi demi menjaga baik agar tetap dipercaya tapi

pada dasarnya kebanyakan para pegawai atau pekerja saat

mendapat SP pertama mereka berusaha keras agar tidak

mengulanginya lagi walaupun SP pertama sebatas peringatan agar

tidak mengulangi kesalahan tersebut.

Adapun hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti

dengan salah satu narasumber yang bernama yang bernama

Amirullah Aus sebagai Analis anggaran Pertama tentang sanksi

yang diberikan kepada pegawai mengatakan :

Melakukan kesalahan adalah yang wajar dan bila ada

pegawai melakukan kesalahan maka kami akan segera

menegur dan mengevaluasi petugas tersebut

102

Selain itu pendapat serupa juga diungkapkan salah satu

responden yang bernama ER mengatakan :

Bila ada karyawan melakukan kesalahan maka karyawan

tersebut di tegur dan bina sesuai SOP yang telah diterapkan

Hasil wawancara dilakukan oleh peneliti dengan salah satu

responden yang bernama Amirullah Aus sebagai Analis anggaran

Pertama dan ER berpendapat tentang sanksi yang diberikan

kepada para pegawai apa yang dikatakan tentang teguran pertama

di mana bila pegawai melakukan kesalahan atau pelanggaran yang

tidak sesuai dengan SOP diterapkan maka pegawai tersebut

mendapat teguran dan Evaluasi agar tidak mengulangi lagi

kesalahan yang dilakukan

Sangsi adalah sebuah hukuman yang di berikan kepada

sesorang yang melakukan pelanggaran aturan yang telah di tetap

kan sebua istansi dimana aturan tersebut demi menjaga kestabilan

sebuah lembaga termasuk Admisntrasi Pertanahan di Kabupaten

Enrekang dan nama baik dari masyarakat agar pegawai dapat

bekerja sesuia dengan tujuan para istansi sebelumnya hal

menujukan pentingnya sebuah aturan dalam sebuj lemabaga karna

tanpa aturan yakin akan terjadi sebuah kekacauan dimana para

pegawai akan bekerja sesuai dengan Ego mereka.

103

5. Empathy/Empathy (Respon Afektif)

Dimensi Empathy (Empati) meliputi kemudahan dalam melakukan

hubungan, komunikasi yang baik dan memahami kebutuhan pengguna

layanan. Empati adalah perhatian yang dilaksanakan secara pribadi atau

individu terhadap pengguna layanan dengan menempatkan dirinya pada

situasi sebagai pengguna layanan. Untuk mengukur Emphaty (Empati)

dalam upaya mengatasi kualitas pelayanan Administrasi Pertanahan di

Kabupaten Enrekang kepada masyarakat

Tujuan dari empati adalah memberikan kenyanmana kepada para

pegawai dalam pelayanan dan dapat membangun hubungan emosional

kepada masyarakat karna dengan bersimpati kepada masyarakat maka

masyarakat pun nyaman di layani oleh para pegawai dan adapun indikatir

dari empati sebagai berikut :

a. Sikap Tegas dalam pelayanan

sikap tegas dalam pelayanan adalah sebuah sikap yang

konsisten terhadap aturan tapi tetap membuat masyarakat nyaman

dilayani dalam hal ini ada beberapa hal yang dilakukan oleh para

pegawai di antaranya Pegawai melayani dengan tidak diskriminatif

(Membeda- bedakan) Dalam proses pelayanan, tidak hanya

keramahan dan sikap sopan santun, tetapi sikap tidak membeda-

bedakan juga sangat perlu untuk diterapkan. Sikap tidak membeda-

bedakan maksudnya, ketika melayani pegawai tidak mendahulukan

pengguna layanan yang sudah kenal saja misalnya keluarga atau

104

teman dekat. Semua harus dilayani dengan sama dan harus sesuai

nomor antrian dan menjelaskan kepada masyarakat agar tidak

terjadi kekacauan saat pengurusan selain itu di butuhkan sifat dari

pegawai yang selalu mengarahkan masyarakat,

adapun hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti

dengan salah satu narasumber yang bernama SI Sebagai Penata

Kadastral dimana di menyatakan sebagai berikut

sikap tegas dalam pelayanan yang kami lakukan adalah

bersikap ramah atau membimbing masyarakat agar tidak

terjadi keslashan dalam dalam pegurusan tetap sopan dan

sikap dalam menaggapi

Selain itu pendapat serupa juga diungkapkan salah satu

responden yang bernama AA mengatakan :

Petugas Selalu memberikan pelayanan Prima kepada

masyarakat dan berusaha tetap memuaskan masyarakat

Selain itu pendapat lain yang diungkapkan dari pihak

masyarakat tentang Pendekatan Petugas dalam melakukan

pelayanan yang terdapat di kantor Pelayanan Administrasi

pertanahan di Kabupaten Enrekang yang bernama SL Selaku

Masyarakat Yang perna Melakukan pengurusan di Kantor

Administrasi pertanahan Mengatakan :

Para petugas selalu pada pendiriannya yaitu memberikan

pelayanan kepada masyarakat sebaik mungkin karena di

daerah kami nama baik sangat mempengaruhi dan bila

petugas tidak melakukan yang terbaik maka nama mereka

akan rusak maka wajar jika para petugas sangat baik kepada

masyarakat

105

Hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan salah satu

narasumber yang bernama SI dan AA Sebagai Penata Kadastral di

mana berpendapat tentang sikap tegas dalam pelayanan yaitu lebih

mendahulukan sikap yang dapat mencerminkan sikap pelayanan

yang baik kepada masyarakat dan tetap mengarahkan masyarakat

bila ada kesulitan dalam pengurusan hal tersebut lagi-lagi

dipertegas tentang SOP yaitu salah satunya adalah sikap Tegas

dapat membuat masyarakat terasa nyaman saat di layani.

Sikap dalam sebuah pelayanan adalah hal utama dalam

berhadapan langsung dengan masyarakat di mana hal ini

menjelaskan tersebut demi menjaga nama baik sebuah instansi dan

hubungan baik dengan masyarakat karena tanpa komunikasi yang

baik yakin pandangan masyarakat kepada pemerintah akan

memiliki penilaian yang buruk terhadap pelayanan yang dilakukan

termasuk Administrasi Pertanahan di Kabupaten Enrekang Dan

hal ini telah diatur dalam SOP diatur dalam Peraturan Bupati

Kabupaten Enrekang Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 2 tahun

2017 BAB III Prinsip SOP pasal 5 Poin 2 Bagian b Efisien dan

efektivitas yaitu prosedur yang yang distandarkan efisien dan

efektif dalam proses pelaksanaan tugas

106

b. Sikap tegas kepada pegawai yang tidak konsisten terhadap

pelayanan

sikap tegas adalah hal wajib di peradaban dalam

menjalankan sebuah instansi dan hal ini tidak bisa di pungkiri

bahwa banyak yang lalai dalam tugasnya maka dari itu pimpinan

berhak mengambil keputusan sikap tegas kepada bawahan hal ini

menunjukan sikap kepemimpinan dalam mencapai tujuan lembaga

terkhusus instansi Administrasi Pertanahan di Kabupaten

Enrekang walaupun kinerja saat ini sudah masuk kategori sangat

baik tapi masih ada beberapa para pegawai yang diluar kendali

seperti pelayanan yang komitmen dalam melayani masyarakat

contohnya pegawai yang lebih mendahulukan keluarganya

dibandingkan masyarakat yang sudah mengantri hal mencerminkan

sikap yang dapat merusak citra sebuah instansi maka dari itu

pimpinan berhak mengambil tindakan saat menemukan pegawai

yang seperti ini

adapun hasil wawancara yang dilakukan dengan salah satu

nara sumber yang bernama AA sebagai Analis Anggaran Pertama

Mengatakan :

Bila kami menemukan Pegawai yang tidak konsisten maka

kami akan megambil tindakan pertama yaitu menegur dan

megevaluasi kembali agar tidak megulanginya lagi

Selain itu pendapat serupa juga diungkapkan salah satu

responden yang bernama ER mengatakan :

107

Bila ada terjadi seperti hal tersebut yang jelasnya pertama

akan ditegur diberikan arahan sesuai dengan SOP

Hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan salah satu

narasumber yang bernama AA sebagai dan ER berpendapat tetang

pegawai yang melakukan pelanggaran di mana bila ada pegawai

yang melakukan pelanggaran maka mereka akan melakukan

teguran yang mengevaluasi kinerja para pegawai yang melakukan

pelanggaran.

Sikap Tegas dalam sebuah instansi memang sangatlah

dibutuhkan demi kemajuan dan kepercayaan karena tanpa adanya

sikap ketegasan maka maka banyak pekerja yang melalaikan

tugasnya, tapi dalam hal ini semua manusia pasti kesalahan tapi di

mana ketegasan yang sering diperhadapkan diman memiliki

tingkatan bagi pegawai yang memiliki kesalahan seperti yang

dijelaskan sebelumnya di mana ada tiga tingkatan, hal ini bertujuan

untuk masih memberikan harapan kepada pekerja walaupun

kondisi yang terancam dikeluarkan bila melakukan kesalahan

pertama dan hampir setiap instansi menerapkan hal seperti ini

termasuk instansi Administrasi Pertanahan

c. Respon Petugas Terhadap Keluhan Masyarakat

Respon Petugas Terhadap Keluhan Masyarakat terhadap

masyarakat sangatlah dibutuhkan karena pada dasarnya masyarakat

butuh perhatian dalam pengurusan mengingat bahwa kurang

pemahaman masyarakat di lingkup pemerintah membuat

108

masyarakat masih banyak yang kebingungan dalam pengurusan,

terkhusus bagi pengurusan tentang pertanahan di Administrasi

Pertanahan Kabupaten Enrekang maka dari dibutuhkan respon

petugas terhadap masyarakat yang benar-benar kebingungan untuk

diarahkan dalam pengurusan hingga selesai dan kesabaran dalam

menghadapi para masyarakat

Adapun hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti

dengan salah satu narasumber yang bernama Si sebagai Penata

kadastral tentang respon petugas terhadap keluhan masyarakat

mengatakan :

Respon kita saat berhadapan masyarakat yang jelasnya

paham tentang aturan dan pekerjaannya kemudian

terpercaya, profesional dalam menjelaskan,

menindaklanjuti keluhan masyarakat dan memberikan

solusi atau penyelesaian masalahnya

Selain itu pendapat serupa juga diungkapkan salah satu

responden yang bernama ER mengatakan :

Bila mendapatkan masyarakat yang mengeluh yaitu,

menindaklanjuti keluhan dengan memberikan solusi

Selain itu pendapat lain yang diungkapkan dari pihak

masyarakat tentang Pendekatan Petugas dalam melakukan

pelayanan yang terdapat di kantor Pelayanan Administrasi

pertanahan di Kabupaten Enrekang yang bernama IN Selaku

Masyarakat Yang perna Melakukan pengurusan di Kantor

Administrasi pertanahan Mengatakan :

Para petugas sudah sangat baik dalam melakukan pelayanan

seperti saat saya tidak tau apa yang dilakukan petugas

109

langsung memberikan penjelasan dan mengarahkan saya

dan bukan Cuma itu segala sesuatu yang menjadi keluhan

para masyarakat dalam pengurusan akan dicarikan

solusinya oleh para petugas

Hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan salah

satu narasumber yang bernama Si dan ER berpendapat tentang

respon petugas terhadap keluhan petugas dimana tindakan yang

dilakukan tentang sifat kemudian pendekatan untuk membantu hal

memang sangat dibutuhkan karena sebelum membantu diusahakan

bagaimana caranya agar kita bisa dipercaya dalam membantu yaitu

sifat professional dan selain itu pendapat yang diungkapkan dari

pihak masyarakat juga memperkuat pendapat dari para Petugas

Sipat yang baik dalam pekerjaan memang bisa membuat

orang percaya bahwa kita bisa membantunya hal ini menunjukan

kepada masyarakat tentang citra yang dimiliki dalam membantu

dalam hal ini dimaksud citra adalah sifat profesional dalam bekerja

dan siap melayani sesuai dengan fungsinya di instansi tersebut

terkhusus bagi Instansi Administrasi Pertanahan di Kabupaten

Enrekang Dan hal ini telah diatur dalam SOP diatur dalam

Peraturan Bupati Kabupaten Enrekang Provinsi Sulawesi Selatan

Nomor 2 tahun 2017 BAB III Prinsip SOP pasal 5 Poin 2 Bagian f

berorientasi pada pengguna, yaitu prosedur yang distandarkan

harus mempertimbangkan kebutuhan pengguna, sehingga dapat

memberikan kepuasan kepada pengguna

110

6. Faktor Pendukung Kualitas Pelayanan Administrasi Pertanahan

Pada setiap pelayanan tentunya harus ada hal-hal yang dapat

membuat kenyamanan bekerja agar mendapat hasil yang maksimal. Faktor

pertama yang digunakan untuk mendorong terciptanya pelayanan yang

baik di Kabupaten Enrekang yaitu berupa semangat yang diberikan

pegawai satu sama lain, berusaha untuk memberikan pelayanan yang

terbaik bagi pengguna layanan yang membutuhkan pelayanan. Bahkan

Sampai Sejauh Ini Administrasi Pertanahan telah menyiapkan aplikasi

khusus di Administrasi Pertanahan dimana aplikasi tersebut bisa

digunakan dengan mudah masyarakat mengingat perkembangan teknologi

saat ini semakin meningkat yang dapat mempermudah masyarakat mencari

informasi bahkan sampai dalam pengurusan

Adapun hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan

salah satu narasumber yang bernama AA bagian perencanaan dan

pelaporan berkaitan dengan faktor pendukung di Administrasi Pertanahan

mengatakan

Faktor pendukung yang saya ketahui yaitu Didukung dengan

aplikasi Mobile, Aplikasi Sentuh Tanahku di Google dan

Memudahkan Masyarakat dalam hal pengecekan berkas,Sosialisasi

masyarakat tentang aplikasi sentuh tanahku,Program PTSL

(Pendaftaran tanah Sistematis Lengkap) Pemungutan Biayanya :

Rp. 250.000/Bidang Maksimal dan Pengecekan Sertifikat tanah

Secara Online

Hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan salah satu

narasumber yang bernama AA bagian perencanaan dan pelaporan

berpendapat faktor pendukung di Administrasi Pertanahan dimana melihat

111

segi pendukung dari peralatan yang dapat mempermudah masyarakat

dalam pengurusan hal ini memang benar adanya di mana masyarakat yang

tidak sempat atau tidak punya waktu pengurusan administrasi pertanahan

maka masyarakat bisa memanfaatkan teknologi yang bisa di akses di mana

pun

Selain hal tersebut di kantor pertanahan memiliki dua cara dalam

melakukan administrasi pertanahan yang pertama secara online dan yang

kedua secara Offline, Adapun pelayanan online yang dilakukan di kantor

pertanahan dengan menggunakan aplikasi sentuh tanahku, dimana aplikasi

tersebut digunakan sebagai Pengecekan sertifikat, SKPT (Surat

Keterangan pendaftaran Tanah), Informasi Nilai Tanah, Atau Nilai Aset

Properti, Hak Tanggungan yang meliputi Cessie dan Roya kemudian

secara Offline yaitu : Pendaftaran Pertama Kali, Peralihan Jual Beli,

Peralihan Hibah, Peralihan Waris Pemecahan Sertifikat tanah, Pemisahan

Sertifikat Tanah, Penggabungan.

Perkembangan teknologi saat ini banyak dimanfaatkan oleh

instansi untuk mempermudah pekerjaan dan bagi instansi pelayanan publik

dapat mempermudah bagi penggunanya dan publik hal menunjukkan

bahwa begitu pentingnya perkembangan teknologi saat ini bisa membantu

banyak orang dalam mengurus berbagai hal termasuk instansi

Administrasi Pertanahan yang bagi masyarakat dapat mengurus

administrasi melalui online

112

7. Faktor Penghambat Kualitas Pelayanan Administrasi Pertanahan

dalam sebuah instansi terkhusu di dinas Administrasi Pertanahan

di Kabupaten Enrekang pasti memiliki sebuah kendala dimana kendala

tersebut ada sesuatu yang menghambat yang menimbulkan suatu masalah

dimana dimana seperti yang dibahas sebelumnya pada umumnya

masyarakat tidak terlalu paham tentang instansi pemerintahan sehingga

membuat para masyarakat sulit dalam memahami aturan yang berada di

pemerintahan terkhusu di instansi Administrasi Pertanahan sehingga

sering terjadi pemikiran negatif di masyarakat terhadap Administrasi

Pertanahan di Kabupaten Enrekang padahal pada dasarnya aturan

dikeluarkan agar membuat masyarakat nyaman dan hal lainya masyarakat

tidak memahami proses yang dilakukan oleh para dinas dalam penyusunan

data.

Berkaitan dengan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti

dengan salah satu narasumber yang bernama AA bagian perencanaan dan

pelaporan berkaitan dengan faktor Penghambat di Administrasi Pertanahan

mengatakan :

Faktor penghambat yaitu Pemikiran Pemikiran Negatif masyarakat

terhadap instansi contoh : masyrakat mengira di persulit dalam

pegurusan, Jaringan tidak terlalu baik,Kurangnya pemahaman

masyarakat mengenai aturan (kelengkapan Berkas) dan Masalah

Jaringan Internet (Serba Digital)

Dari hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan salah

satu responden yang bernama AA bagian perencanaan dan pelaporan

berpendapat tentang faktor penghambat yaitu masyarakat masih awam

113

terhadap aturan pemerintahan dan jaringan yang masih sering terjadi

gangguan sehingga membuat akses tidak terlalu lancar

Persoalan masyarakat yang menjadi faktor penghambat adalah hal

wajar karena tidak semuanya masyarakat memiliki pendidikan yang tinggi

sehingga membuat masi ada beberapa yang paham dan mengingat bahwa

Kabupaten Enrekang begitu sangat luas sehingga membuat para petugas

tidak sempat menjangkau semua daerah untuk pengadaan sosialisasi

sehingga membuat beberapa masyarakat tidak paham tentang administrasi

di Administrasi Pertanahan kemudian persoalan jaringan internet

walaupun saat teknologi hampir semua masyarakat menggunakan tapi

mengingat medan yang berada di Kabupaten Enrekang bahwa banyak

menjadi penghambat gelombang jaringan sehingga sering terjadi

gangguan.

C. Pembahasan

1. Kualitas Pelayanan Publik di Kantor Kabupaten Enrekang

Kualitas pelayanan publik merupakan usaha untuk memenuhi

segala sesuatu yang berhubungan dengan produksi, jasa, manusia, proses,

lingkungan, dan yang menjadi kebutuhan serta keinginan konsumen baik

itu berupa barang dan jasa yang diharapkan dapat memenuhi harapan dan

kepuasan masyarakat sebagai pelanggan. Kualitas pelayanan secara umum

harus memenuhi harapan-harapan pelanggan dan memuaskan kebutuhan

mereka. Namun, demikian meskipun definisi ini berorientasi pada

pengguna layanan, tidak berarti bahwa dalam menentukan kualitas

114

pelayanan penyedia jasa pelayanan harus menuruti semua keinginan

konsumen. Kualitas pelayanan dapat diketahui dengan cara

membandingkan persepsi pengguna layanan atas pelayanan yang mereka

terima dengan pelayanan yang sesungguhnya mereka harapkan. Pelayanan

yang berkualitas dapat dinilai dari dimensi-dimensi Pelayanan sebagai

berikut :

Dimensi Tangible (Berwujud) Dimensi ini merupakan kemampuan

suatu penyedia layanan dalam menunjukkan eksistensinya pada

masyarakat. Penampilan dan kemampuan sarana dan prasarana fisik

perusahaan dan keadaan lingkungan sekitarnya adalah bukti nyata dari

pelayanan yang diberikan oleh penyedia jasa yang meliputi fasilitas fisik

tempat pelayanan tersebut, teknologi (peralatan dan perlengkapan yang

dipergunakan) serta penampilan pegawai dalam melayani pengguna

layanan. Secara singkat dapat diartikan sebagai penampilan fasilitas fisik,

peralatan, dan personil.

Pada penelitian ini, dimensi tangible ditentukan oleh indikator-

indikator yaitu Sarana dan prasarana, Fasilitas di kantor Pertanahan untuk

kenyamanan masyarakat dan Aturan petugas dalam pelayanan

Pelayanan Administrasi Pertanahan di Kabupaten enrekang sudah

menerapkan dimensi Tangible beserta indikatornya. Penilaian kualitas

Kualitas Pelayanan Administrasi Pertanahan Di Kantor Pertanahan

Kabupaten Enrekang yang sudah berjalan sesuai harapan masyarakat

dalam dimensi ini antara lain Penyediaan layanan secara daring untuk

115

memudahkan masyarakat mendapatkan pelayanan dan aplikasi yang

digunakan yang saat ini banyak digunakan masyarakat adalah HT, EL,

Aplikasi Sentuh tanahku dengan tujuan mempermudah masyarakat

pengurusan dan ruang tunggu bagi masyarakat dengan Fasilitas AC,

Laktasi dan Bermain Mini disiapkan di kantor Administrasi Pertanahan

kabupaten enrekang kemudian para pegawai menjelaskan kepada

masyarakat sesuai dengan SOP dan menerangkan dengan ramah dan

sejelas mungkin tentang pengurusan di Administrasi Pertanahan kabupaten

Enrekang dari hasil wawancara yang didapatkan tentang kualitas

Administrasi Administrasi Pertanahan di kabupaten enrekang sangat baik

di dimensi Tangible

Pada penelitian ini, dimensi Reliability (Keandalan) ditentukan

oleh indikator-indikator yaitu Persiapan Petugas dalam Pelayanan,

keandalan para petugas dalam pelayanan, dan cara yang diandalkan para

pegawai dalam pelayanan

Pelayanan Administrasi Pertanahan di Kabupaten Enrekang sudah

menerapkan dimensi Reliability beserta indikatornya. Penilaian Kualitas

Pelayanan Administrasi Pertanahan Di Kantor Pertanahan Kabupaten

Enrekang yang sudah berjalan sesuai harapan masyarakat dalam dimensi

ini antara lain para petugas mengerti apa yang akan di jelaskan dan

memiliki cara komunikasi yang baik kepada masyarakat kemudian dapat

berbicara dengan jelas, rinci simple dalam menjelaskan komunikasi verbal

yang baik kepada masyarakat. Dan buku kontrol baik manual maupun

116

dalam bentuk digital untuk meninjau progress penyelesaian pekerjaan dan

saran biasanya lebih baik diakses permohonan agar tidak perlu ke kantor

dan hal ini dapat mempermudah bagi masyarakat maupun Para Pegawai

Administrasi Pertanahan Kabupaten Enrekang dari hasil wawancara yang

didapatkan tentang kualitas Administrasi Administrasi Pertanahan di

kabupaten enrekang sangat baik di dimensi Reliability

Pada penelitian ini, Dimensi Responsiveness (Cara Pemberian

layanan) ditentukan oleh indikator-indikator yaitu Kesanggupan Petugas

dalam melayani masyarakat, cara pemberitahuan Informasi Kepada

masyarakat dan pendekatan para petugas dalam melayani keluhan

masyarakat

Pelayanan Administrasi Pertanahan di Kabupaten Enrekang sudah

menerapkan dimensi Responsiveness beserta indikatornya. Penilaian

Kualitas Pelayanan Administrasi Pertanahan Di Kantor Pertanahan

Kabupaten Enrekang yang sudah berjalan sesuai harapan masyarakat

dalam dimensi ini antara lain para pegawai telah melakukan Komunikasi

yang mudah dipahami masyarakat dan memiliki integritas kemudian

keterbukaan informasi, memasang papan SOP di loket dan membuat sosial

media di antaranya FB, IG, Twitter dan Youtube dan melayani dengan

ramah dan menerapkan 5S dan limaS itu dimaksut adalah Salam, Senyum,

Sapa, Sopan dan Santun dari hasil wawancara yang didapatkan tentang

kualitas Administrasi Administrasi Pertanahan di kabupaten enrekang

sangat baik di dimensi Responsiveness

117

Pada penelitian ini, Dimensi Assurance (Keyakinan dan

kepercayaan) ditentukan oleh indikator-indikator yaitu budaya kerja

petugas dalam pelayanan, aturan untuk keamanan masyarakat dalam

pelayanan dan Sanksi Pegawai dalam Pelanggaran SOP

Pelayanan Administrasi Pertanahan di Kabupaten Enrekang sudah

menerapkan dimensi Assurance beserta indikatornya. Penilaian Kualitas

Pelayanan Administrasi Pertanahan Di Kantor Pertanahan Kabupaten

Enrekang yang sudah berjalan sesuai harapan masyarakat dalam dimensi

ini antara lain para pegawai Melakukan Sesuai SOP dengan Bersikap

Sopan/Santun, Profesional dalam Pelayanan dan terpercaya (menjelaskan

informasi yang benar dan sesuai SOP) kemudian menjaga wibawa dengan

bekerja sesuai dengan SOP dan Bila memunkinkan pelayanan dan

pembayaran kami peradaban secara online dan bila ada pegawai

melakukan kesalahan maka kami akan segera menegur dan mengevaluasi

petugas tersebut dari hasil wawancara yang didapatkan tentang kualitas

Administrasi Administrasi Pertanahan di kabupaten enrekang sangat baik

di dimensi Assurance

Pada penelitian ini, Dimensi Empathy/Empathy (Respon Afektif)

(Keyakinan dan kepercayaan) ditentukan oleh indikator-indikator yaitu

Sikap Tegas dalam pelayanan, Sikap tegas kepada pegawai yang tidak

konsisten terhadap pelayanan dan Respon Petugas Terhadap Keluhan

Masyarakat

118

Pelayanan Administrasi Pertanahan di Kabupaten Enrekang sudah

menerapkan dimensi Emphaty/Empati beserta indikatornya. Penilaian

Kualitas Pelayanan Administrasi Pertanahan Di Kantor Pertanahan

Kabupaten Enrekang yang sudah berjalan sesuai harapan masyarakat

dalam dimensi ini antara lain para pegawai Melakukan Pekerjaan dengan

bersikap ramah atau membimbing masyarakat agar tidak terjadi kesalahan

dalam dalam pengurusan tetap sopan dan sikap dalam menanggapi

kemudian mengambil tindakan pertama yaitu menegur dan mengevaluasi

kembali agar tidak mengulanginya lagi dan paham tentang aturan dan

pekerjaanya kemudian terpercaya, profesional dalam menjelaskan,

menindaklanjuti keluhan masyarakat dan memberikan solusi atau

penyelesaian masalahnya

Faktor Pendukung Kualitas Pelayanan Administrasi Pertanahan

sudah sangat baik sesuai dengan hasil wawancara dimana dinas

menggunakan atau memanfaatkan perkembangan teknologi bagi pegawai

dan masyarakat yang Didukung dengan aplikasi Mobile, Aplikasi Sentuh

Tanahku di Google dan Memudahkan Masyarakat dalam hal pengecekan

berkas,Sosialisasi masyarakat tentang aplikasi sentuh tanahku, Program

PTSL (Pendaftaran tanah Sistematis Lengkap) Pemungutan Biayanya : Rp.

250.000/Bidang Maksimal dan Pengecekan Sertifikat tanah Secara Online

hal ini menunjukkan hasil dari penelitian menunjukkan dengan sangat baik

Faktor Penghambat Kualitas Pelayanan Administrasi Pertanahan

dalam penelitian ini ada beberapa yang menjadi kendala bagi Administrasi

119

Pertanahan di antaranya yaitu Pemikiran Pemikiran Negatif masyarakat

terhadap instansi contoh masyarakat mengira di persulit dalam

pengurusan, Jaringan tidak terlalu baik,Kurangnya pemahaman

masyarakat mengenai aturan (kelengkapan Berkas) dan Masalah Jaringan

Internet (Serba Digital) hal ini dapat membuat kualitas Administrasi

Administrasi Pertanahan menjadi kurang baik

120

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Adapun kesimpulan dari skripsi in diantaranya sebagai berikut

1. Pada penelitian ini, dimensi tangible ditentukan oleh indikator-indikator

yaitu Sarana dan prasarana, Fasilitas di kantor Pertanahan untuk

kenyamanan masyarakat dan Aturan petugas dalam pelayanan, dari hasil

wawancara yang didapatkan tentang kualitas Administrasi Administrasi

Pertanahan di Kabupaten Enrekang sangat baik di dimensi tangible,

dimensi Reliability (Keandalan) ditentukan oleh indikator-indikator yaitu

Persiapan Petugas dalam Pelayanan, keandalan para petugas dalam

pelayanan, dan cara yang diandalkan para pegawai dalam pelayanan dari

hasil wawancara yang didapatkan tentang kualitas Administrasi

Administrasi Pertanahan di Kabupaten Enrekang sangat baik di dimensi

Reliability, Dimensi Responsiveness (Cara Pemberian layanan)

ditentukan oleh indikator-indikator yaitu Kesanggupan Petugas dalam

melayani masyarakat, cara pemberitahuan Informasi Kepada masyarakat

dan pendekatan para petugas dalam melayani keluhan masyarakat dari

hasil wawancara yang didapatkan tentang kualitas Administrasi

Administrasi Pertanahan di Kabupaten Enrekang sangat baik di dimensi

Responsiveness, Dimensi Assurance (Keyakinan dan kepercayaan)

ditentukan oleh indikator-indikator yaitu budaya kerja petugas dalam

pelayanan, aturan untuk keamanan masyarakat dalam pelayanan dan

120

121

Sanksi Pegawai dalam Pelanggaran SOP dari hasil wawancara yang

didapatkan tentang kualitas Administrasi Administrasi Pertanahan di

Kabupaten Enrekang sangat baik di dimensi Assurance, Dimensi

Empathy/Empathy (Respon Afektif) (Keyakinan dan kepercayaan)

ditentukan oleh indikator-indikator yaitu Sikap Tegas dalam pelayanan,

Sikap tegas kepada pegawai yang tidak konsisten terhadap pelayanan dan

Respon Petugas Terhadap Keluhan Masyarakat dari hasil wawancara

yang didapatkan tentang kualitas Administrasi Administrasi Pertanahan

di Kabupaten Enrekang sangat baik di dimensi Emphaty, dari kelima

dimensi yang digunakan dalam wawancara masuk kategori sangat baik

jadi kualitas Administrasi Administrasi Pertanahan di Kabupaten

Enrekang sangat baik

2. Faktor Pendukung Kualitas Pelayanan Administrasi Pertanahan sudah

sangat baik sesuai dengan hasil wawancara dimana dinas menggunakan

atau memanfaatkan perkembangan teknologi bagi pegawai dan

masyarakat dan Faktor Penghambat Kualitas Pelayanan Administrasi

Pertanahan dalam penelitian ini ada beberapa yang menjadi kendala

sehingga dapat membuat kualitas Administrasi Administrasi Pertanahan

menjadi kurang baik

B. Saran

Adapun beberapa saran yang dituangkan oleh peneliti dalam skripsi ini

sebagai berikut :

122

1. Disarankan kepada pemerintah setempat dan instansi lainya agar Kantor

pertanahan bisa dijadikan sebagai patokan dalam pelayanan publik karena

instansi tersebut dapat mempertahankan citra yang baik kepada

masyarakat

2. Di sarankan kepada Admisntrasi pertanahan agar dapat mengkaji lebih

dalam lagi tentang masalah masyarakat yang berkaitan tentang persoalan

tanah

3. Disarankan kepada peneliti selanjutnya agar dapat lebih mengembangkan

lagi hasil penelitian ini dan bisa mencari masalah baru yang dapat

memunculkan solusi bagi instansi di dinas Kabupaten Enrekang maupun

instansi luar Kabupaten Enrekang

123

DAFTAR PUSTAKA

Ak Maulana, E Larasati. 2017. Analisis Kualitas Pelayanan Administrasi

Kependudukan di Kecamatan Klari Kabupaten Karawang. Diponegoro.

Universitas Diponegoro.

A.S. Moenir, 2010. Manajemen Pelayanan Umum Di Indonesia. Bumi Aksara:

Jakarta. Hlm 88.

Boedi Harsono. 2005. Hukum Agraria Indonesia Sejarah Pembentukan Undang-

Undang Pokok Agraria, Isi dan Pelaksanaannya. Jakarta: Penerbit

Djambatan.

Burhan Bungin,2001, Metodologi penelitian social : format-format Kuantitatif

dan kualitatif, Airlangga University Press, Surabaya.

Boediono,B. 2003. Pelayanan Prima Perpajakan. Jakarta: Rineka Cipta.

Firmansyah. Analisis Pelayanan Publik (Studi Pelayanan Administrasi

Pertahanan dalam Pengurusan Surat Keterangan Riwayat

Penguasaan/Pengelolaan Tanah di Kelurahan Air Raja Kecamatan

Tanjung pinang Timur).Kepulauan Riau: Universitas Maritim Raja Ali

Haji Tanjung Pinang.

Fitriani. 2014. Manajemen Pelayanan Publik Dalam Pengurusan Sertifikat Tanah

di Kantor Pertanahan. Makassar. Universitas Muhammadiyah Makassar.

Hardiyansyah. 2011. Kualitas Pelayanan Publik. Yogyakarta: Gava Media.

Husni Thamrin. 2013. Hukum Pelayanan Publik, Aswaja Pressindo. Yogyakarta.

https://www.pahlevi.net. Pengertian Pelayanan, Jenis – jenis.2019.

ISLAM, A. F. 2017. Analisis Pelayanan Administrasi Pertanahan di Kantor

Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Pinrang (Doctoral dissertation).

Sulawesi Selatan: Universitas Hasanuddin.

Kasmir. 2010. Manajemen Perbankan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Karthi Nisjar. 1991. Beberapa Catatan tentang Good Governance – Jurnal

Administrasi Pembangunan. Volume 1 Nomor 2.

Kec-pule.trenggalekkab.go.id

Mulyadi, Deddy.2015. Studi Kebijakan Publik dan Pelayanan publik. Bandung:

Alfabeta.

124

Moenir., H. (2002). Manajemen pelayanan umum di indonesia. Jakarta: Bumi

Aksara.

Mahardika, & Farida. 2013. Capital Adequacy, Loan Deposit Ratio dan Non

Performing Loan Terhadap Profitability. Malang: Universitas

Muhammadiyah Malang.

Moenir. 2006. Manajemen Pelayanan Umum. Jakarta: Bumi Aksara.

Pamudji. 1986. Ekologi Administrasi Negara. Jakarta: Bina Aksara.

Purwiyanto, Lantara, & Akhmad. 2018. Analisis Pelayanan Administrasi

Pertanahan Di Kantor Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Pacitan.

Yogyakarta : STIE Widya Wiwaha.

Repository. Unpas.ac.id

Ridwan Juniarso, dkk. 2009. Hukum Administrasi Negara dan Kebijakan

Pelayanan Publik. Bandung: Nuansa.

Irwansyah Asmawi. 2011. Kepemimpinan dalam pelayanan publik. Jakarta:

STIA-LAN.

Sugiyono, dkk. 2017. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Sinambela, Lijan Poltak, dkk, 2006. Reformasi Pelayanan Publik, Teori, dan

Kebijakan. Jakarta: Bumi Aksara.

Sinambela, L. D. (2011). Reformasi pelayanan publik. Jakarta: Bumi Aksara.

Sugiyono. 2012. Metodologi penelitian kuantitatif, kualitatif, R & D, JI.

Gegerkalong Hilir No. 84. Bandung: Alfabeta.

Tjiptono, Fandy.2011.strategi pemasaran. Edisi pertama. Andi Offset.

Yogyakarta.

Tjiptono. 2011. Strategi Pemasaran. Edisi Pertama. Andi Offset. Yogyakarta.

Tim Penyusun. 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

DOKUMEN PUBLIK

Undang – Undang Nomor 5 Tahun 1960 Tentang Dasar Pokok – Pokok Agraria (

UUPA ).

125

Peraturan Menteri Negara Agraria/ Kepala badan pertanahan nasional Nomor

3/1997 tentang petunjuk pelaksanaan PP Nomor 24 Tahun 1997 tentang

pendaftaran tanah.

Undang – Undang No 12 Tahun 2008 Tentang Pemerintahan Daerah.

Peraturan pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 Tentang Mekanisme Pendaftaran

Tanah.

UU No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik.

Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 Tentang Pengawai Negeri Sipil.

Peraturan Pemerintah Nomor 128 Tahun 2015 Tentang Jenis Penerimaan Negara

Bukan Pajak (PNBP ).

126

LAMPIRAN

127

PEDOMAN WAWANCARA

TANGIBLES ( KEMAMPUAN DALAM MEMBERIKAN LAYANAN)

1. Apa saja sarana Prasarana yang dipergunakan dalam pelayanan agar

pelayanan bisa cepat dan tepat?

2. seperti apa kualitas pelayanan berupa fasilitas fisik penunjang agar

masyarakat yang diberi pelayanan nyaman untuk dalam ruang tunggu

pelayanan?

3. seperti apa aturan yang ditetapkan petugas pelayanan agar masyarakat

yang dilayani nyaman terhadap petugas yang melayani?

RELIABILITY (KEANDALAN)

1. Bagaimana persiapan petugas yang diberi tugas pelayan agar cara

melayaninya disukai oleh masyarakat yang dilayani?

2. seperti apa cara yang jadi kehandalan petugas pelayanan agar masyarakat

puas terhadap pelayanan?

3. bagaimana cara yang diandalkan instansi agar pelayanan bisa cepat dan

tepat sesuai waktu yang dijanjikan?

RESPONSIVENESS (CARA PEMBERIAN LAYANAN)

1. Bagaimanakah dinas terkait dalam melihat kesanggupan petugas yang

diberikan amanah untuk melayani agar cepat dan tanggap melayani

permintaan masyarakat yang dilayani?

2. Bagaimana cara dinas terkait untuk memberikan pemberitahuan tentang

informasi pelayanan agar masyarakat yang dilayani mengetahui aturan

untuk dilayani?

128

3. Bagaimana kesediaan petugas pelayanan dalam memberi bantuan kepada

masyarakat dan terlihat tidak pernah sibuk melayani permintaan

masyarakat?

ASSURANCE (KEYAKINAN DAN KEPERCAYAA)

1. Seperti apa budaya kerja petugas pelayanan agar tercipta keramahan serta

sopan santun kepada masyarakat yang diberi pelayanan?

2. cara apa yang ditetapkan atau aturan yang ditetapkan agar masyarakat

merasa aman ketika diberikan pelayanan?

3. ketika ada petugas yang melakukan pelanggaran seperti memperlihatkan

sikap yang tidak ramah ataupun sopan kepada masyarakat yang dilayani,

seperti apa sanksi yang diberikan kepada petugas tersebut?

EMPATHY/ EMPATHY (RESPON AFEKTIF)

1. Bagaimana sikap tegas petugas pelayanan agar masyarakat yang dilayani

tetap merasa nyaman dalam pelayanan?

2. bagaimana sikap tegas dinas terkait apabila ada petugas yang terlihat

memberikan pelayanan khusus kepada keluarga atau kerabatnya?.

3. seperti apa pendekatan petugas pelayanan dalam melayani agar cepat dan

tepat melayani keluhan masyarakat yang dilayani?

129

Nama : Na

Jabatan : Petugas Loket

Pendidikan : D3 Ekonomi

Tempat : Kantor Pertanahan Kabupaten Enrekang

Tanggal : 4 Januari 2021

Waktu : Jam 11:30-03.00 Wita

Transkrip Wawancara

No Fokus Pertanyaan Jawaban Kesimpulan

1 Sarana dan prasarana

yang di gunakan

pegawai

Apa saja sarana

Prasarana yang

dipergunakan dalam

pelayanan agar

pelayanan bisa cepat

dan tepat?

Kami menyiapkan ruang yang nyaman, Informasi

yang jelas dan petugas yang berintegritas

Kantor Pertanahan Kabupaten

Enrekang telah menyiapkan

informasi dan ruang tunggu

demi kenyamanan masyarakat

yang mengurus

2 Kualitas bagi Tempat

pelayanan bagi

masyarakat di ruang

tunggu

seperti apa kualitas

pelayanan berupa

fasilitas fisik

Kami menyiapkan ruang tunggu bagi

masyarakat dengan Fasilitas AC, Laktasi dan

Bermain Mini

Kualitas Kantor Pertanahan

Kabupaten Enrekang Sudah

sangat baik karena sudah

130

penunjang agar

masyarakat yang

diberi pelayanan

nyaman untuk dalam

ruang tunggu

pelayanan?

dilengkapi beberapa peralatan

yang dapat membuat masyarakat

nyaman dalam mengurus

3 Aturan yang

memberikan

kenyaman Pelayanan

Bagi Masyarakat

seperti apa aturan

yang ditetapkan

petugas pelayanan

agar masyarakat yang

dilayani nyaman

terhadap petugas yang

melayani?

Kami memberikan Masyarakat syarat

kelengkapan berkas di lengkapi permohonanya

Karyawan Kantor Pertanahan

Kabupaten Enrekang

memberikan arahan tentang

kelengkapan berkas yang

dilengkapi untuk mengajukan

permohonan

4 Persiapan Petugas

Dalam Pelayanan Bagaimana persiapan

petugas yang diberi

Bersipat Ramha, Berpakaian Rapi Dan Murah

Seyum

Karyawan Kantor Pertanahan

Kabupaten Enrekang Memiliki

131

tugas pelayan agar

cara melayaninya

disukai oleh

masyarakat yang

dilayani?

sifat yang mencerminkan untuk

kenyamanan masyarakat

5 Keandalan para

Petugas Dalam

Pelayanan

seperti apa cara yang

jadi kehandalan

petugas pelayanan

agar masyarakat puas

terhadap pelayanan?

Melayani, Profesional dan terpercaya Keandalan petugas Kantor

Pertanahan Kabupaten Enrekang

tidak lain adalah sikap yang

dapat memberikan kenyamanan

bagi masyarakat

6 Cara Istansi cepat

dan tepat sesuai

waktu yang

dijanjikan dalam

Pelayanan

bagaimana cara yang

diandalkan instansi

agar pelayanan bisa

cepat dan tepat sesuai

waktu yang

dijanjikan?

Kami kan segera menyelesaikan pekerjaan

sehingga pekerjaan dapat selesai tepat waktu

Karyawan Kantor Pertanahan

Kabupaten Enrekang tidak

menunda pekerjaan bila ada

masyarakat datang untuk

mengurus

132

7 Kesanggupan Petugas

dalam Pelayanan Bagaimanakah dinas

terkait dalam melihat

kesanggupan petugas

yang diberikan

amanah untuk

melayani agar cepat

dan tanggap melayani

permintaan

masyarakat yang

dilayani?

Hal yang kami lakukan yaitu Komunikasi

yang mudah dipahami masyarakat dan

memiliki integritas

Karyawan Kantor Pertanahan

Kabupaten Enrekang dalam hal

komunikasi dengan masyarakat

menggunakan kata susah

dimengerti oleh masyarakat

8 Cara penyampaian

informasi kepada

masyarakat agar bisa

di dimengerti

Bagaimana cara dinas

terkait untuk

memberikan

pemberitahuan tentang

Mmeberikan syrat yang menunjang berkas Karyawan Kantor Pertanahan

Kabupaten Enrekang

memberikan syarat yang harus

dilengkapi oleh masyarakat

133

masyarakat informasi pelayanan

agar masyarakat yang

dilayani mengetahui

aturan untuk dilayani?

9 Kesiapan petugas

dalam memberikan

bantuan pelayanan

Bagaimana kesediaan

petugas pelayanan

dalam memberi

bantuan kepada

masyarakat dan

terlihat tidak pernah

sibuk melayani

permintaan

masyarakat?

Menyediakan contoh kelengkapan berkas yang

dibutuhkan oleh masyarakat

Karyawan Kantor Pertanahan

Kabupaten Enrekang

menyiapkan berkas yang bisa

digunakan masyarakat dalam

melengkapi berkas

10 Budaya kerja Petugas

dalam pelayanan

untuk menciptakan

keramahan

Seperti apa budaya

kerja petugas

pelayanan agar

Senyum, Sapa Sopan Budaya Karyawan Kantor

Pertanahan Kabupaten Enrekang

tidak lain adalah tingkah laku

134

tercipta keramahan

serta sopan santun

kepada masyarakat

yang diberi

pelayanan?

yang dapat memberikan

kenyaman bagi masyarakat saat

mengurus

11

Cara yang di tetapkan

agar aman cara apa yang

ditetapkan atau aturan

yang ditetapkan agar

masyarakat merasa

aman ketika diberikan

pelayanan?

Melayani Terpercaya dan profesional Karyawan Kantor Pertanahan

Kabupaten Enrekang

memperlihatkan sikap baik yang

tidak lain adalah tingkah laku

yang dapat memberikan

kenyaman bagi masyarakat saat

mengurus

12 Sangsi petugas yang

melakukan

pelanggaran

ketika ada petugas

yang melakukan

pelanggaran seperti

memperlihatkan sikap

Ditegur dan DInasehati Karyawan Kantor Pertanahan

Kabupaten Enrekang akan

mendapatkan teguran dan

dinasehati agar tidak

mengulanginya lagi

135

yang tidak ramah

ataupun sopan kepada

masyarakat yang

dilayani, seperti apa

sanksi yang diberikan

kepada petugas

tersebut?

13 Sikap tegas dalam

Pelayanan yang tetap

membuat masyarakat

nyaman

Bagaimana sikap

tegas petugas

pelayanan agar

masyarakat yang

dilayani tetap merasa

nyaman dalam

pelayanan?

Memberikan Informasi tanpa mengurangi atau

menambahkan

Karyawan Kantor Pertanahan

Kabupaten enrekang siap

memberikan informasi yang

dibutuhkan masyarakat dalam

pelayanan

14 Sikap tegas dalam

pelayanan apabila ada

bagaimana sikap tegas

dinas terkait apabila

Tergantung Pelayanan Khusus Seperti Apa Sikap tegas yang dimaksud

adalah petugas yang memiliki

136

petugas melakukan

pelanggaran

ada petugas yang

terlihat memberikan

pelayanan khusus

kepada keluarga atau

kerabatnya?.

tugas Khusus dalam

mengevaluasi karyawan yang

melakukan pelanggaran

15 Pendekatan petugas

dalam pelayanan

dalam pelayanan

seperti apa pendekatan

petugas pelayanan

dalam melayani agar

cepat dan tepat

melayani keluhan

masyarakat yang

dilayani?

Memberikan pemahaman yang mudah dimengerti

masyarakat

Pendekatan yang dilakukan

dengan Karyawan Kantor

Pertanahan Kabupaten Enrekang

tidak lain adalah dengan

menjelaskan agar masyarakat

pahaman yang dimaksud

petugas

137

Nama : AA

Jabatan : Analisis Anggaran Pertama

Pendidikan : D3 Ekonomi

Tempat : Kantor Dinas Kehutanan Provinsi Sulsel

Tanggal : 4 Januari 2021

Waktu : Jam 11:30-03.00 Wita

Transkrip Wawancara

No Fokus Pertanyaan Jawaban Kesimpulan

1 Sarana dan prasarana

yang di gunakan

pegawai

Apa saja sarana

Prasarana yang

dipergunakan dalam

pelayanan agar

pelayanan bisa cepat

dan tepat?

Dalam hal mempermudah pegurusan kami

meyediakan layanan secara daring untuk

memudahkan masyarakat mendapatkan

pelayanan dan aplikasi yang di guanakan

yang saat ini banyak di guanakan masyarakat

adalah HT, EL, Aplikasi Sentuh tanahku

Kantor Pertanahan Kabupaten

Enrekang telah menyiapkan

aplikasi yang bisa di gunakan

masyarakat dalam pengurusan

2 Kualitas bagi Tempat

pelayanan bagi

masyarakat di ruang

tunggu

seperti apa kualitas

pelayanan berupa

fasilitas fisik

Kami menyediakan Nomor Antrian, Ruang

tunggu ber AC Kursi Roda Bagi Penyandang

disabilitas, Ruang Laktasi dan Ruang

Kualitas Kantor Pertanahan

Kabupaten Enrekang Sudah

sangat baik karena sudah

dilengkapi beberapa peralatan

138

penunjang agar

masyarakat yang

diberi pelayanan

nyaman untuk dalam

ruang tunggu

pelayanan?

Bermain Anak

yang dapat membuat masyarakat

nyaman dalam mengurus

3 Aturan yang

memberikan

kenyaman Pelayanan

Bagi Masyarakat

seperti apa aturan

yang ditetapkan

petugas pelayanan

agar masyarakat yang

dilayani nyaman

terhadap petugas yang

melayani?

Dalam pelayanan kami menerapkan 3 hal

senyum salam sapa sopan kepada publik

dengan tujuan pencitraan pelayanan di

instansi kami

Karyawan Kantor Pertanahan

Kabupaten Enrekang

memberikan arahan tentang

kelengkapan berkas yang

dilengkapi untuk mengajukan

permohonan

4 Persiapan Petugas

Dalam Pelayanan

Bagaimana persiapan

petugas yang diberi

tugas pelayan agar

Menerapkan 5 s Yaitu Salam, Sopan, Senyum

Sapa dan santun

Karyawan Kantor Pertanahan

Kabupaten Enrekang Memiliki

sifat yang mencerminkan untuk

139

cara melayaninya

disukai oleh

masyarakat yang

dilayani?

kenyamanan masyarakat

5 Keandalan para

Petugas Dalam

Pelayanan

seperti apa cara yang

jadi kehandalan

petugas pelayanan

agar masyarakat puas

terhadap pelayanan?

Melayani dengan Efisien dan Efektif Sesuai

dengan SOP

Keandalan petugas Kantor

Pertanahan Kabupaten Enrekang

tidak lain adalah sikap yang

dapat memberikan kenyamanan

bagi masyarakat

6 Cara Istansi cepat

dan tepat sesuai

waktu yang

dijanjikan dalam

Pelayanan

bagaimana cara yang

diandalkan instansi

agar pelayanan bisa

cepat dan tepat sesuai

waktu yang

dijanjikan?

Menyediakan layanan Kontak Service, Melayani

sesuai nomor antrian berdasarkan SOP

Karyawan Kantor Pertanahan

Kabupaten Enrekang melayani

dengan konsisten sesuai SOP

yang telah diperlakukan

140

7 Kesanggupan Petugas

dalam Pelayanan

Bagaimanakah dinas

terkait dalam melihat

kesanggupan petugas

yang diberikan

amanah untuk

melayani agar cepat

dan tanggap melayani

permintaan

masyarakat yang

dilayani?

Meminta respon masyarakat Karyawan Kantor Pertanahan

Kabupaten Enrekang dalam hal

komunikasi dengan masyarakat

dengan cara meminta respon

agar bisa mengoreksi apa yang

diinginkan masyarakat

8 Cara penyampaian

informasi kepada

masyarakat agar bisa

di dimengerti

masyarakat

Bagaimana cara dinas

terkait untuk

memberikan

pemberitahuan tentang

informasi pelayanan

agar masyarakat yang

Untuk memberikan informasi kepada

masyarakat yang kami lakukan yaitu

keterbukaan informasi, memasang papan SOP

di loket dan membuat sosial media di

antaranya FB, IG, Twitter dan Youtube

Karyawan Kantor Pertanahan

Kabupaten Enrekang

memberikan informasi yang

dibutuhkan masyarakat dalam

pengurusan

141

dilayani mengetahui

aturan untuk dilayani?

9 Kesiapan petugas

dalam memberikan

bantuan pelayanan

Bagaimana kesediaan

petugas pelayanan

dalam memberi

bantuan kepada

masyarakat dan

terlihat tidak pernah

sibuk melayani

permintaan

masyarakat?

pendekatan yang kami lakukan yaitu melayani

dengan ramah dan menerapkan 5S dan limaS

itu dimaksut adalah Salam, Senyum, Sapa,

Sopan dan Santun agar masyarakat merasa

nyaman saat dilayani

Karyawan Kantor Pertanahan

Kabupaten Enrekang dengan

megandalkan sikap yang dapat

membuat masyarakat lebih

tenag saat mengurus

10 Budaya kerja Petugas

dalam pelayanan

untuk menciptakan

keramahan

Seperti apa budaya

kerja petugas

pelayanan agar

tercipta keramahan

serta sopan santun

Kami melayani, profesional dan terpercaya

kepada masyarakat

Budaya Karyawan Kantor

Pertanahan Kabupaten Enrekang

tidak lain adalah tingkah laku

yang dapat memberikan

kenyaman bagi masyarakat saat

142

kepada masyarakat

yang diberi

pelayanan?

mengurus

11 Cara yang di tetapkan

agar aman

cara apa yang

ditetapkan atau aturan

yang ditetapkan agar

masyarakat merasa

aman ketika diberikan

pelayanan?

Jelas kami akan memberikan informasi

secara terbuka dan sesuai SOP dan 5 S

Karyawan Kantor Pertanahan

Kabupaten Enrekang

memperlihatkan sikap baik yang

tidak lain adalah tingkah laku

yang dapat memberikan

kenyaman bagi masyarakat saat

mengurus

12 Sangsi petugas yang

melakukan

pelanggaran

ketika ada petugas

yang melakukan

pelanggaran seperti

memperlihatkan sikap

yang tidak ramah

ataupun sopan kepada

Melakukan kesalashan adalah yang wajar dan

bila ada pegawai melakukan kesalahan maka

kami akan segera menegur dan megevaluasi

petugas tersebut

Karyawan Kantor Pertanahan

Kabupaten Enrekang akan

mendapatkan teguran dan

dinasehati agar tidak

mengulanginya lagi

143

masyarakat yang

dilayani, seperti apa

sanksi yang diberikan

kepada petugas

tersebut?

13 Sikap tegas dalam

Pelayanan yang tetap

membuat masyarakat

nyaman

Bagaimana sikap

tegas petugas

pelayanan agar

masyarakat yang

dilayani tetap merasa

nyaman dalam

pelayanan?

Petugas Selalu memberikan pelayanan Prima

kepada masyarakat dan berusaha tetap

memuaskan masyarakat

Karyawan Kantor Pertanahan

Kabupaten enrekang siap

memberikan Pelayanan yang

baik kepada masyarakat

14 Sikap tegas dalam

pelayanan apabila ada

petugas melakukan

pelanggaran

bagaimana sikap tegas

dinas terkait apabila

ada petugas yang

terlihat memberikan

Bila kami menemukan Pegawai yang tidak

konsisten maka kami akan megambil tindakan

pertama yaitu menegur dan megevaluasi

kembali agar tidak megulanginya lagi

Sikap tegas yang dimaksud

adalah petugas yang memiliki

tugas Khusus dalam

mengevaluasi karyawan yang

144

pelayanan khusus

kepada keluarga atau

kerabatnya?.

melakukan pelanggaran

14 Pendekatan petugas

dalam pelayanan

dalam pelayanan

seperti apa pendekatan

petugas pelayanan

dalam melayani agar

cepat dan tepat

melayani keluhan

masyarakat yang

dilayani?

Melayani dengan profesional dan terpercaya Pendekatan yang dilakukan

dengan Karyawan Kantor

Pertanahan Kabupaten Enrekang

tidak lain adalah dengan sikap

yang profesional dan terpercaya

oleh masyarakat

145

Nama : EK

Jabatan : Pengelolaan Aplikasi

Pendidikan : S1 Geologi

Tempat : Kantor Pertanahan Kabupaten Enrekang

Tanggal : 4 Januari 2021

Waktu : Jam 11:30-03.00 Wita

Transkrip Wawancara

No Fokus Pertanyaan Jawaban Kesimpulan

1 Sarana dan prasarana

yang di gunakan

pegawai

Apa saja sarana

Prasarana yang

dipergunakan dalam

pelayanan agar

pelayanan bisa cepat

dan tepat?

Dalam mempermudah pelayanan kami

memanfaatkan teknologi yang sudah

disiapkan

Kantor Pertanahan Kabupaten

Enrekang telah teknologi yang

bisa di gunakan masyarakat

dalam pengurusan

2 Kualitas bagi Tempat

pelayanan bagi

masyarakat di ruang

seperti apa kualitas

pelayanan berupa

fasilitas fisik

Kami akan memberikan penjelasan dan arahan

tentang brosur dimana menjelaskan tentang

waktu, biaya dan prosedur

Kualitas Kantor Pertanahan

Kabupaten Enrekang Sudah

sangat baik karena mengarahkan

146

tunggu penunjang agar

masyarakat yang

diberi pelayanan

nyaman untuk dalam

ruang tunggu

pelayanan?

dengan baik masyarakat yang

sedang mengurus

3 Aturan yang

memberikan

kenyaman Pelayanan

Bagi Masyarakat

seperti apa aturan

yang ditetapkan

petugas pelayanan

agar masyarakat yang

dilayani nyaman

terhadap petugas yang

melayani?

Aturan yaitu kami diwajibkan dapat

berkomunikasi dengan baik masyarakat yang

sedang mengurus

Karyawan Kantor Pertanahan

Kabupaten Enrekang

memberikan arahan tentang

kelengkapan berkas yang

dilengkapi untuk mengajukan

permohonan

4 Persiapan Petugas

Dalam Pelayanan

Bagaimana persiapan

petugas yang diberi

tugas pelayan agar

Dalam persiapan para petugas termasuk saya

yang harus disiapkan yaitu mengerti apa yang

akan di jelaskan dan memiliki dan memiliki

Karyawan Kantor Pertanahan

Kabupaten Enrekang Memiliki

sifat yang mencerminkan untuk

147

cara melayaninya

disukai oleh

masyarakat yang

dilayani?

cara komunikasi yang baik

kenyamanan masyarakat

5 Keandalan para

Petugas Dalam

Pelayanan

seperti apa cara yang

jadi kehandalan

petugas pelayanan

agar masyarakat puas

terhadap pelayanan?

Kami Akan Segera Merespon cepat

Permohonan yang masuk tanpa menunda

karena itu memang prioritas kami

Keandalan petugas Kantor

Pertanahan Kabupaten Enrekang

tidak lain adalah sikap yang

dapat memberikan kenyamanan

bagi masyarakat

6 Cara Istansi cepat

dan tepat sesuai

waktu yang

dijanjikan dalam

Pelayanan

bagaimana cara yang

diandalkan instansi

agar pelayanan bisa

cepat dan tepat sesuai

waktu yang

dijanjikan?

- -

7 Kesanggupan Petugas Bagaimanakah dinas Dalam pelayanan diantara kami tidak Karyawan Kantor Pertanahan

148

dalam Pelayanan terkait dalam melihat

kesanggupan petugas

yang diberikan

amanah untuk

melayani agar cepat

dan tanggap melayani

permintaan

masyarakat yang

dilayani?

semuanya bisa melakukan segalanya maka

dari itu kami saling membantu menyerahkan

kepada lebih bisa dalam hal berbicara demi

citra instansi kami

Kabupaten Enrekang dalam hal

komunikasi dengan masyarakat

dengan cara meminta respon

agar bisa mengoreksi apa yang

diinginkan masyarakat

8 Cara penyampaian

informasi kepada

masyarakat agar bisa

di dimengerti

masyarakat

Bagaimana cara dinas

terkait untuk

memberikan

pemberitahuan tentang

informasi pelayanan

agar masyarakat yang

dilayani mengetahui

Dalam pemberian informasi kami

memanfaatkan teknologi yang dapat

mempermudah dalam pelayanan

Karyawan Kantor Pertanahan

Kabupaten Enrekang

memberikan informasi yang

dibutuhkan masyarakat dalam

pengurusan

149

aturan untuk dilayani?

9 Kesiapan petugas

dalam memberikan

bantuan pelayanan

Bagaimana kesediaan

petugas pelayanan

dalam memberi

bantuan kepada

masyarakat dan

terlihat tidak pernah

sibuk melayani

permintaan

masyarakat?

Semua Petugas selalu memberikan layanana

utama pada masyarakat demi menjaga nama

baik di massayarakat

Karyawan Kantor Pertanahan

Kabupaten Enrekang dengan

megandalkan sikap yang dapat

membuat masyarakat lebih

tenag saat mengurus

10 Budaya kerja Petugas

dalam pelayanan

untuk menciptakan

keramahan

Seperti apa budaya

kerja petugas

pelayanan agar

tercipta keramahan

serta sopan santun

kepada masyarakat

Palayanan yang kami lakukan yang jelas tidak

lepas dari SOP yang telah di terapkan oleh

istansi

Budaya Karyawan Kantor

Pertanahan Kabupaten Enrekang

tidak lain adalah tingkah laku

yang dapat memberikan

kenyaman bagi masyarakat saat

mengurus

150

yang diberi

pelayanan?

11 Cara yang di tetapkan

agar aman

cara apa yang

ditetapkan atau aturan

yang ditetapkan agar

masyarakat merasa

aman ketika diberikan

pelayanan?

Kami melayani sesuai dengan SOP Karyawan Kantor Pertanahan

Kabupaten Enrekang

memperlihatkan sikap baik yang

tidak lain adalah tingkah laku

yang dapat memberikan

kenyaman bagi masyarakat saat

mengurus

12 Sangsi petugas yang

melakukan

pelanggaran

ketika ada petugas

yang melakukan

pelanggaran seperti

memperlihatkan sikap

yang tidak ramah

ataupun sopan kepada

masyarakat yang

Bila ada karyawan melakukan kesalahan

maka karyawan tersebut di tegur dan bina

sesuai SOP yang telah diterapkan

Karyawan Kantor Pertanahan

Kabupaten Enrekang akan

mendapatkan teguran dan

dinasehati agar tidak

mengulanginya lagi

151

dilayani, seperti apa

sanksi yang diberikan

kepada petugas

tersebut?

13 Sikap tegas dalam

Pelayanan yang tetap

membuat masyarakat

nyaman

Bagaimana sikap

tegas petugas

pelayanan agar

masyarakat yang

dilayani tetap merasa

nyaman dalam

pelayanan?

Melayani Profesional dan terpercaya Karyawan Kantor Pertanahan

Kabupaten enrekang siap

memberikan Pelayanan yang

baik kepada masyarakat

14 Sikap tegas dalam

pelayanan apabila ada

petugas melakukan

pelanggaran

bagaimana sikap tegas

dinas terkait apabila

ada petugas yang

terlihat memberikan

pelayanan khusus

Bila ada terjadi seperti hal tersebut yang

jelasnya pertama akan ditegur diberikan

arahan sesuai dengan SOP

Sikap tegas yang dimaksud

adalah petugas yang memiliki

tugas Khusus dalam

mengevaluasi karyawan yang

melakukan pelanggaran

152

kepada keluarga atau

kerabatnya?.

15 Pendekatan petugas

dalam pelayanan

dalam pelayanan

seperti apa pendekatan

petugas pelayanan

dalam melayani agar

cepat dan tepat

melayani keluhan

masyarakat yang

dilayani?

Bila mendapatkan masyarakat yang

mengeluh yaitu, menindaklanjuti keluhan

dengan memberikan solusi

Pendekatan yang dilakukan

dengan Karyawan Kantor

Pertanahan Kabupaten Enrekang

tidak lain adalah dengan sikap

yang profesional dan terpercaya

oleh masyarakat

153

Nama : SI

Jabatan : Penata Kadasteral

Pendidikan : S1 Elektro

Tempat : Kantor Dinas Kehutanan Provinsi Sulsel

Tanggal : 4 Januari 2021

Waktu : Jam 11:30-03.00 Wita

Transkrip Wawancara

No Fokus Pertanyaan Jawaban Kesimpulan

1 Sarana dan prasarana

yang di gunakan

pegawai

Apa saja sarana

Prasarana yang

dipergunakan dalam

pelayanan agar

pelayanan bisa cepat

dan tepat?

Layanan elektronik yang terintegrasi dengan dinas

dinas lain agar memudahkan dalam pengurusan

Kantor Pertanahan Kabupaten

Enrekang telah menyiapkan

informasi dan ruang tunggu

demi kenyamanan masyarakat

yang mengurus

2 Kualitas bagi Tempat

pelayanan bagi

masyarakat di ruang

seperti apa kualitas

pelayanan berupa

fasilitas fisik

Brosur Pamflet berdasarkan SOP Pelayanan dan

Monitor untuk menampilkan Informasi

Kualitas Kantor Pertanahan

Kabupaten Enrekang Sudah

sangat baik karena sudah

154

tunggu penunjang agar

masyarakat yang

diberi pelayanan

nyaman untuk dalam

ruang tunggu

pelayanan?

dilengkapi beberapa peralatan

yang dapat membuat masyarakat

nyaman dalam mengurus

3 Aturan yang

memberikan kenyaman

Pelayanan Bagi

Masyarakat

seperti apa aturan

yang ditetapkan

petugas pelayanan

agar masyarakat yang

dilayani nyaman

terhadap petugas yang

melayani?

untuk menjaga pencitraan para pegawai

mejelaskan kepada masyrakat sesuai dengan

SOP dan menerangkan dengan ramah dan

sejelas mungkin

Karyawan Kantor Pertanahan

Kabupaten Enrekang

memberikan arahan tentang

kelengkapan berkas yang

dilengkapi untuk mengajukan

permohonan

4 Persiapan Petugas

Dalam Pelayanan

Bagaimana persiapan

petugas yang diberi

Mengerti apa yang ingin dikerjakan sopan dan

jelas dalam menerapkan SOP Memahami

Karyawan Kantor Pertanahan

Kabupaten Enrekang Memiliki

155

tugas pelayan agar

cara melayaninya

disukai oleh

masyarakat yang

dilayani?

SOP pelayananan dan permohonan

sifat yang mencerminkan untuk

kenyamanan masyarakat

5 Keandalan para

Petugas Dalam

Pelayanan

seperti apa cara yang

jadi kehandalan

petugas pelayanan

agar masyarakat puas

terhadap pelayanan?

Cara keandalan yang digunakan dalam

petugas dalam pelayanan yaitu dapat

berbicara dengan jelas, rinci simple dalam

menjelaskan komunikasi verbal yang baik

kepada masyarakat.

Keandalan petugas Kantor

Pertanahan Kabupaten Enrekang

tidak lain adalah sikap yang

dapat memberikan kenyamanan

bagi masyarakat

6 Cara Istansi cepat dan

tepat sesuai waktu

yang dijanjikan

dalam Pelayanan

bagaimana cara yang

diandalkan instansi

agar pelayanan bisa

cepat dan tepat sesuai

waktu yang

dijanjikan?

Cara yang kami andalkan yang yaitu buku

kontrol baik manual maupun dalam bentuk

digital untuk meninjau progress penyelesaian

pekerjaan dan saran biasanya lebih baik

diakses permohonan agar tidak perlu ke

kantor

Karyawan Kantor Pertanahan

Kabupaten Enrekang tidak

menunda pekerjaan bila ada

masyarakat datang untuk

mengurus

156

7 Kesanggupan Petugas

dalam Pelayanan

Bagaimanakah dinas

terkait dalam melihat

kesanggupan petugas

yang diberikan

amanah untuk

melayani agar cepat

dan tanggap melayani

permintaan

masyarakat yang

dilayani?

Evaluasi yang dilakukan secara berkala untuk

mengetahui kualitas dan mutu hasil

Karyawan Kantor Pertanahan

Kabupaten Enrekang dalam hal

komunikasi dengan masyarakat

menggunakan kata susah

dimengerti oleh masyarakat

8 Cara penyampaian

informasi kepada

masyarakat agar bisa di

Bagaimana cara dinas

terkait untuk

memberikan

Menjelaskan secara lisan melalui brosur pamflet

dan informasi yang dapat diakses secara online

Karyawan Kantor Pertanahan

Kabupaten Enrekang

memberikan syarat yang harus

157

dimengerti masyarakat pemberitahuan tentang

informasi pelayanan

agar masyarakat yang

dilayani mengetahui

aturan untuk dilayani?

dilengkapi oleh masyarakat

9 Kesiapan petugas

dalam memberikan

bantuan pelayanan

Bagaimana kesediaan

petugas pelayanan

dalam memberi

bantuan kepada

masyarakat dan

terlihat tidak pernah

sibuk melayani

permintaan

masyarakat?

Melayani secara efisien, sopan, santun serta tutur

penyampaian

Karyawan Kantor Pertanahan

Kabupaten Enrekang

menyiapkan berkas yang bisa

digunakan masyarakat dalam

melengkapi berkas

10 Budaya kerja Petugas

dalam pelayanan untuk

Seperti apa budaya

kerja petugas

kami akan Melayani Sesuai SOP dengan

Bersikap Sopan/Santun, Profesional dalam

Budaya Karyawan Kantor

Pertanahan Kabupaten Enrekang

158

menciptakan

keramahan

pelayanan agar

tercipta keramahan

serta sopan santun

kepada masyarakat

yang diberi

pelayanan?

Pelayanan dan terpercaya (menjelaskan

informasi yang benar dan sesuai SOP)

tidak lain adalah tingkah laku

yang dapat memberikan

kenyaman bagi masyarakat saat

mengurus

11 Cara yang di tetapkan

agar aman

cara apa yang

ditetapkan atau aturan

yang ditetapkan agar

masyarakat merasa

aman ketika diberikan

pelayanan?

Kami tetap menjaga wibawa kami dengan

bekerja sesuai dengan SOP dan Bila

memunkinkan pelayanan dan pembayaran

kami peradakan secara online

Karyawan Kantor Pertanahan

Kabupaten Enrekang

memperlihatkan sikap baik yang

tidak lain adalah tingkah laku

yang dapat memberikan

kenyaman bagi masyarakat saat

mengurus

12 Sangsi petugas yang

melakukan

pelanggaran

ketika ada petugas

yang melakukan

pelanggaran seperti

Memeberikan arahan atau bimbingan terhadap

petugas, evaluasi pekerjaan bimbingan teknis dan

peringatan apabila telah berualang kali

Karyawan Kantor Pertanahan

Kabupaten Enrekang akan

mendapatkan teguran dan

dinasehati agar tidak

159

memperlihatkan sikap

yang tidak ramah

ataupun sopan kepada

masyarakat yang

dilayani, seperti apa

sanksi yang diberikan

kepada petugas

tersebut?

mengulanginya lagi

13 Sikap tegas dalam

Pelayanan yang tetap

membuat masyarakat

nyaman

Bagaimana sikap

tegas petugas

pelayanan agar

masyarakat yang

dilayani tetap merasa

nyaman dalam

pelayanan?

sikap tegas dalam pelayanan yang kami

lakukan adalah bersikap ramah atau

membimbing masyarakat agar tidak terjadi

keslashan dalam dalam pegurusan tetap sopan

dan sikap dalam menaggapi

Karyawan Kantor Pertanahan

Kabupaten enrekang siap

memberikan informasi yang

dibutuhkan masyarakat dalam

pelayanan

14 Sikap tegas dalam bagaimana sikap tegas Kami akan memberikan arahan, menegur petugas Karyawan Kantor Pertanahan

160

pelayanan apabila ada

petugas melakukan

pelanggaran

dinas terkait apabila

ada petugas yang

terlihat memberikan

pelayanan khusus

kepada keluarga atau

kerabatnya?.

evaluasi per jangka waktu, peringatan

pemberhentian apabila terjadi berulang kali

Kabupaten enrekang telah

menerapkan Sikap tegas yang

dimaksud

15 Pendekatan petugas

dalam pelayanan dalam

pelayanan

seperti apa pendekatan

petugas pelayanan

dalam melayani agar

cepat dan tepat

melayani keluhan

masyarakat yang

dilayani?

Respon kita saat berhadapan masyarakat yang

jelasnya paham tentang aturan dan

pekerjaannya kemudian terpercaya,

profesional dalam menjelaskan,

menindaklanjuti keluhan masyarakat dan

memberikan solusi atau penyelesaian

masalahnya

Pendekatan yang dilakukan

dengan Karyawan Kantor

Pertanahan Kabupaten Enrekang

tidak lain adalah dengan

menjelaskan agar masyarakat

pahaman yang dimaksud

petugas

161

No Fokus Pertanyaan Jawaban

Kesimpulan 1 2 3 4

1

Sarana dan

prasarana yang

di gunakan

pegawai

Apa saja sarana

Prasarana yang

dipergunakan

dalam pelayanan

agar pelayanan

bisa cepat dan

tepat?

Kami menyiapkan

ruang yang nyaman,

Informasi yang jelas

dan petugas yang

berintegritas

Dalam hal

mempermudah

pegurusan kami

meyediakan layanan

secara daring untuk

memudahkan

masyarakat

mendapatkan

pelayanan dan

aplikasi yang di

guanakan yang saat

ini banyak di

guanakan

masyarakat adalah

HT, EL, Aplikasi

Dalam

mempermudah

pelayanan kami

memanfaatkan

teknologi yang

sudah disiapkan

Layanan elektronik

yang terintegrasi

dengan dinas dinas

lain agar memudahkan

dalam pengurusan

Kantor

Pertanahan

Kabupaten

Enrekang Cukup

baik dalam hal

pemanfaatan

sarana prasarana

demi

kenyamanan

masyarakat yang

mengurus

Matriks Wawancara

162

Sentuh tanahku

2

Kualitas bagi

Tempat

pelayanan bagi

masyarakat di

ruang tunggu

seperti apa

kualitas

pelayanan berupa

fasilitas fisik

penunjang agar

masyarakat yang

diberi pelayanan

nyaman untuk

dalam ruang

tunggu

pelayanan?

Kami menyiapkan

ruang tunggu bagi

masyarakat dengan

Fasilitas AC, Laktasi

dan Bermain Mini

Kami menyediakan

Nomor Antrian,

Ruang tunggu ber

AC Kursi Roda Bagi

Penyandang

disibilitas, Ruang

Laktasi dan Ruang

Bermain Anak

Kami akan

memberikan

penjelasan dan arahan

tetang brosur dimana

menjelaskan tetang

waktu, biaya dan

prosedur

Brosur Faplet

berdasarkan SOP

Pelayanan dan

Monitor untuk

menampilkan

Informasi

Kualitas Kantor

Pertanahan

Kabupaten

Enrekang Sudah

sangat baik

dalam hal

penyiapan

ruangan bagi

masyarakat

sedang mengurus

163

3

Aturan yang

memberikan

kenyaman

Pelayanan Bagi

Masyarakat

seperti apa aturan

yang ditetapkan

petugas pelayanan

agar masyarakat

yang dilayani

nyaman terhadap

petugas yang

melayani?

Kami memberikan

Masyarakat syarat

kelengkapan berkas di

lengkapi

permohonanya

Dalam pelayanan

kami menerapkan 3

hal senyum salam

sapa sopan kepada

pubilk dengan tujuan

pencitraan

pelayanana di istansi

kami

Aturan yaitu kami di

wajibkan dapat

berkomunikasi dengan

baik masyarakt yang

sedang mengurus

untuk menjaga

pencitraan para

pegawai mejelaskan

kepada masyrakat

sesuai dengan SOP

dan menerangkan

dengan ramah dan

sejelas mungkin

Karyawan

Kantor

Pertanahan

Kabupaten

Enrekang dalam

hal aturan bagi

kenyamana

pelayanan bagi

masyarakat

sudah sangat

baik

164

4

Persiapan

Petugas Dlama

Pelayanan

Bagaimana

persiapan petugas

yang diberi tugas

pelayan agar cara

melayaninya

disukai oleh

masyarakat yang

dilayani?

Bersipat Ramha,

Berpakaian Rapid an

Murah Seyum

Menerapkan 5 s Yaitu

Salam, Sopan, Senyum

Sapa dan santun

Dalam persiapan

para petugas

termasuk saya yang

harus di siapkan

yaitu megerti apa

yang akan di

jelaskan dan

memiliki dan

memiliki cara

komunikasi yang

baik

Megerti apa yang

ingin dikerjakan

sopan dan jelas

dalam menerapkan

SOP Memamhami

SOP pelayananan

dan permohonan

Karyawan

Kantor

Pertanahan

Kabupaten

Enrekang

Sudah sangat

baik karna para

karyawan

Memilki sipat

yang

mencerminkan

untuk

kenyamanan

masyarakat

165

5

Keandalan para

Petugas Dalam

Pelayanan

seperti apa cara

yang jadi

keandalan petugas

pelayanan agar

masyarakat puas

terhadap

pelayanan?

Melayani, Propesional

dan terpercaya

Melayani dengan

Efisien dan Efektif

Sesuai dengan SOP

Kami Akan Segera

Merespon cepat

Permohonan yang

masuk tanpa

menunda karna itu

memang perioritas

kami

Cara keandalan yang

diguanakan dalam

petugas dalam

pelayanan yaitu

dapat berbicara

dengan jelas, rinci

simple dalam

menjelakan

komunikasi verbal

yang baik kepada

masyarakat.

Keandalan

petugas Kantor

Pertanahan

Kabupaten

Enrekang sangat

baik

karnakeandlan

yang paling utma

tidak lain adalah

sikap yang dapat

memberikan

kenyamana bagi

masyarakat

166

6

Cara Istansi

cepat dan tepat

sesuai waktu

yang

dijanjikan

dalam

Pelayanan

bagaimana cara

yang diandalkan

instansi agar

pelayanan bisa

cepat dan tepat

sesuai waktu yang

dijanjikan?

Kami kana segera

meneyelesaikan

pekerjaa sehingga

pekerjaan dapat

selesai tepat waktu

Menyediakan layanan

Contak Service,

Melayani sesuai

nomor antrian

berdasarkan SOP

- Cara yang kami

andalkan yang yaitu

buku kontorl baik

manual maupun

dalam bentuk digital

untuk menunjau

progress peyelesaiaa

pekerjaan dan saran

biasaya lebih baik di

akses permohonan

agar tidak perlu ke

kantor

Karyawan

Kantor

Pertanahan

Kabupaten

Enrekang sudah

sangat baik karna

dalam hal

pekerjaan tidak

meunda

pekerjaan bila

ada masyarakat

datang untuk

mengurus

167

7

Kesanggupan

Petugas dalam

Pelayanan

Bagaimanakah

dinas terkait

dalam melihat

kesanggupan

petugas yang

diberikan amanah

untuk melayani

agar cepat dan

tanggap melayani

permintaan

masyarakat yang

dilayani?

Hal yang kami

lakukan yaitu

Komunkasi yang

mudah di pahami

masyrakat dan

memiliki integritas

Meminta respon

masyarakat

Dalam pelayanan

dinatara kami tidak

semuanya bisa

melakukan

segalanaya maka

dari itu kami selang

membantu

meyerahkan kepada

lebih bisa dalam hal

berbicara demi citra

istansi kami

Evaluasi yang di

lakukan secara berkala

untuk megetahui

kulaitas dan mutu hasil

Karyawan

Kantor

Pertanahan

Kabupaten

Enrekang sudah

sangat baik

dalam hal

komunikasi

dengan

masyarakat tidak

mengunakan kata

sussah di

megertti oleh

masyarakat

168

8

Cara

penyampaian

informasi

kepada

masyarakat agar

bisa di di

megherti

masyarakat

Bagaimana cara

dinas terkait

untuk

memberikan

pemberitahuan

tentang informasi

pelayanan agar

masyarakat yang

dilayani

mengetahui

aturan untuk

dilayani?

Mmeberikan syrat

yang menunjang

berkas

Untuk memberikan

informasi kepada

masyarakat yang

kami lakukan yaitu

keterbukaan

informasi,

memasang papan

SOP di loket dan

membuat sosial

media di antaranya

FB, IG, Teiter dan

You Tube

Dalam pemberian

informasi kami

memanfaatkan

teknologi yang dapat

mempermudah

dalam pelayanan

Menjelaskan secara

lisan melalui brosur

pamlet dan infor,masi

yang dapat di akses

secara online

Karyawan

Kantor

Pertanahan

Kabupaten

Enrekang sudah

sangat baik

dalam hal

penyampaian

informasi dan

memberikan

syrat yang harus

di lenkapi olleh

masyasrakat

169

9

Kesedian

petugas dalam

memberikan

bantuan

pelayanan

Bagaimana

kesediaan petugas

pelayanan dalam

memberi bantuan

kepada

masyarakat dan

terlihat tidak

pernah sibuk

melayani

permintaaan

masyarakat?

Meyediakan contoh

kelengkapan berkas

yang di butuhkan oleh

masysarakat

pendekatan yang

kami lakukan yaitu

melayani dengan

ramah dan

menerapkan 5S dan

lima S itu dimaksut

adalah Salam,

Senyum, Sapa,

Sopan dan Santun

agar masayrakat

merasa nyaman saat

di layani

Semua Petugas

selalu memberikan

layanana utama

pada masyarakat

demi menjaga nama

baik di

massayarakat

Melayani secara

efisien, sopan, santun

serta tutur

penyampaian

Karyawan

Kantor

Pertanahan

Kabupaten

Enrekang sudah

sangat baik

dalam hal

kesdiaan para

karyawan dan

meyiapakan

berkas yang bisa

di guanakan

masyaraka dalam

melengkapi

berkas

170

10

Budaya kerja

Petugas dalam

pelayanan untuk

menciptakan

keramahan

Seperti apa

budaya kerja

petugas pelayanan

agar tercipta

keramahan serta

sopan santun

kepada

masyarakat yang

diberi pelayanan?

Senyum, Sapa Sopan Kami melayani,

propesional dan

terpercaya kepada

masyasrakat

Palayanan yang

kami lakukan yang

jelas tidak lepas dari

SOP yang telah di

terapkan oleh istansi

kami akan Melayani

Sesuai SOP dengan

Bersikap

Sopan/Santum,

Profesional dalam

Pelayanan dan

terpercaya

(menjelaskan

informasi yang benar

dan sesuai SOP)

Budaya

Karyawan

Kantor

Pertanahan

Kabupaten

Enrekang sudah

sangat baik karna

budaya yang di

pertahankan

tidak lain adalah

tingkah laku

yang dapat

memberikan

kenyaman bagi

masyasrakat saat

mengurus

171

11

Cara yang di

tetapkan agar

aman

cara apa yang

ditetapkan atau

aturan yang

ditetapkan agar

masyarakat

merasa aman

ketika diberikan

pelayanan?

Melayani Terpercaya

dan propesional

Jelas kami akan

memberikan

informasi secara

terbuka dan sesuai

SOP dan 5 S

Kami malayani sesuai

dengan SOP

Kami tetap menjaga

weribawa kami

dengan bekerja

sesuai dengan SOP

dan Bila

memunkinkan

pelayanan dan

pembayaran kami

peradakan secara

online

Karyawan

Kantor

Pertanahan

Kabupaten

Enrekang sudah

sangat baik

dengan

memperlihatkan

sikap baik yang

tidak lain adalah

tingkah laku

yang dapat

memberikan

kenyaman bagi

masyasrakat saat

mengurus

172

12

Sangsi petugas

yang melakukan

pelanggaran

ketika ada

petugas yang

melakukan

pelanggaran

seperti

memperlihatkan

sikap yang tidak

ramah ataupun

sopan kepada

masyarakat yang

dilayani, seperti

apa sanksi yang

diberikan kepada

petugas tersebut?

Di tegur dan

DInasehati

Melakukan

kesalashan adalah

yang wajar dan bila

ada pegawai

melakukan

kesalahan maka

kami akan segera

menegur dan

megevaluasi petugas

tersebut

Bila ada karyawan

melakukan

kesalahan maka

karyawan tersebut

di tegur dan bina

sesuai SOP yang

telah di terapkan

Memeberikan arahan

atau bimbingan

terhadap petugas,

evaluasi pekerjaan

bimbingan teknis dan

peringatan apabila

telah berualang kali

Karyawan

Kantor

Pertanahan

Kabupaten

Enrekang sudah

sangat baik

dalam sanksi

yang di berikan

para petugas

akan akan

mendapatkan

teguran dan

dinasehati agar

tidak

megulanginya

lagi

173

13

Sikap tegas

dalam

Pelayanan yang

tetap memuat

masyarakat

nyaman

Bagaimana sikap

tegas petugas

pelayanan agar

masyarakat yang

dilayani tetap

merasa nyaman

dalam pelayanan?

Memberaikan

Informasi tanpa

mengurangi atau

menambahkan

Petugas Selalu

memberikan

pelayanan Prima

kepada masyarakat

dan berusaha tetap

memuaskan

masyarakat

Melayani Propesioanl

dan terpercaya

sikap tegas dalam

pelayanan yang kami

lakukan adalah

bersikap ramah atau

membimbing

masyarakat agar

tidak terjadi

keslashan dalam

dalam pegurusan

tetap sopan dan

sikap dalam

menaggapi

Karyawan

Kantor

Pertanahan

Kabupaten

enerkang sduah

sangat baik

dalam sikap

tegas yang tetap

buat masyarakat

nyaman dan siap

memberikan

informasi yang di

butuhkan

masysarakat

dalam pelayanan

174

14

Sikap tegas

dalam pelayanan

apabila ada

petugas

melakukan

pelanggaran

bagaimana sikap

tegas dinas terkait

apabila ada

petugas yang

terlihat

memberikan

pelayanan khusus

kepada keluarga

atau kerabatnya?.

Tergantung Pelayanan

Khusus Seperti Apa

Bila kami

menemukan Pegawai

yang tidak konsisten

maka kami akan

megambil tindakan

pertama yaitu

menegur dan

megevaluasi kembali

agar tidak

megulanginya lagi

Bila ada terjadi

seperti hal tersebut

yang jleasnya

pertama akan di

tegur di berikan

arahan sesuai dengan

SOP

Kami akan

memeberikan arahan,

menegur petugas

evaluasi per janganka

waktu, peringatan

pemeberentihan

apabila terjadi

berulang kali

Karyawan

Kantor

Pertanahan

Kabupaten

enerkang telah

menerapkan

Sikap tegas yang

dimaksut

175

15

Pendekatan

petugas dalam

pelayanan

seperti apa

pendekatan

petugas pelayanan

dalam melayani

agar cepat dan

tepat melayani

keluhan

masyarakat yang

dilayani?

Memberikan

pemahaman yang

mudah di megerti

masyarakat

Melayani dengan

propesional dan

terpercaya

Bila mendapatkan

masyarakat yang

megeluh yaitu,

menindalanjuti

keluhan dengan

memeberika solusi

Respon kami saat

berhadapan

masyarakatyang

jelasnya paham

tetang aturan dan

pekerjaanya

kemudian

terpercaya,

prfesional dalam

menjelaskasna,

menindalanjuti

keluhan masyarakat

dan memberikan

solusi atau

peneyelsaian

masalahmya

Pendekatan yang

di lakukan

dengan

Karyawan

Kantor

Pertanahan

Kabupaten

Enrekang sudah

sangat baik karna

tetap

megandalkan

yang tidak lain

adalah dengan

menjelaskan

agara masyarakat

pahaman yang di

maksut petugas

176

DOKUMENTASI

177

178

179

180

181

182

183

184

185

186

RIWAYAT HIDUP

Anugra biasa di panggil Ugga Lahir di manggugu pada

tanggal 15 Juli 1997 Penulis merupakan anak ke 3 dari 3

bersaudara dari pasangan Hapit dan dewi. Penulis

menempuh pendidikan dimulai dari SDN 65 Tampo tamat

pada tahun 2010. Selanjutnya di tahun 2010 penulis

melanjutkan pendidikan pada jenjang sekolah menengah pertama SMPN 1

Anggeraja selama tiga tahun dan tamat pada tahun 2013. Pada tahun 2013 lanjut

pada jenjang sekolah menengah atas yaitu di SMAN 1 Anggeraja selama tiga

tahun dan tamat pada tahun 2016. Kemudian penulis melanjutkan pendidikan di

jenjang perguruan tinggi yaitu di Universitas Muhammadiyah Makassar pada

jurusan Ilmu Administrasi Negara. Penulis telah berhasil menyelesaikan

pengerjaan tugas akhir skripsi ini.Semoga dengan penulisan tugas akhir skripsi ini

mampu memberikan kontribusi positif bagi dunia pendidikan.Akhir kata penulis

mengucapkan rasa syukur yang sebesar-besarnya