poly and heterocycle aromatic compound
TRANSCRIPT
Page 1
SENYAWA AROMATIK HETEROSIKLIK DAN
POLISIKLIK
Oleh:Feby Welita H140210140002Melani Rezki J140210140010Sari Syahruni140210140032
Page 2
Persyaratan Senyawa Aromatik
1. Molekul harus siklik dan datar2. memiliki orbital p yang tegak lurus pada bidang cincin (memungkinkan terjadinya delokalisasi elektron pi)3. Memiliki elektron pi = 4n + 2 (aturan Huckle) ; n = bilangan bulat
Senyawa aromatik dikelompokkan menjadi 2 yaitu :1. Heterosiklik2. Polisiklik
Page 3
Tata Nama Senyawa Aromatik
CH2CH3
etilbenzenaCl
klorobenzena
NH2
aminobenzenaNO2
nitrobenzena
12
34
5
6
Br
Br
1,2-dibromobenzena
Br
Br
1,3-dibromobenzena
Page 4
Senyawa Aromatik Poilisiklik dicirikan oleh cincin-cincin yang memakai atom-atom
karbon tertentu secara bersama-sama oleh pi aromatik biasa
Sebagian derivatnya berbentuk zat padat
Naftalena antrasena
fenantrena
Page 6
Pengikatan dalam Senyawa Aromatik Polisiklik
Tiga kriteria sistem cincin monosiklik bersifat aromatik yaitu:Tiap atom dalam sistem cincin harus mempunyai suatu orbital p yang tersedia untuk pengikatanSistem cincin harus datarHarus terdapat (4n+2) elektron pi dalam sistem cincin itu.
Dalam senyawa polisiklik, banyaknya elektron pi mudah dihitung bila digunakan rumus Kekule.
Page 7
4n + 2 = 6n = 1aromatik
4n + 2 = 10 n = 2aromatik
4n = 8non aromatik
Mengapa dengan 6 atau 10 elektron pi bersifat aromatik,sedangkan 8 elektron pi tidak ?
Karena agar bersifat aromatik, semua elektron pi harus berpasangan sehingga dimungkinkan overlapping (tumpang tindih) yang optimal sehingga terjadi delokalisasi sempurna.
Page 8
Senyawa Polisiklik lebih reaktif terhadap oksidasi, reduksi dan substitusi elektrofilik daripada benzena
OKSIDASI
Udara, kalor
V2O5
-H2O
Asam-O-ftalat
Anhidrida asam ftalat
naftalena
Page 9
naftalena
CrO3
CH3CO2H
kalor
1,4-naftokuinon
1,4-naftakuinon dapat diisolasi dari suatu oksidasi naftalena
Page 10
9,10-antrakuinon
CrO3
H2SO4
kalor
antrasena
CrO3
H2SO4
kalor
9,10-fenantrakuinon
fenantrena
Antrasena dan fenantrena dapat juga dioksidasi menjadi kuinon
Page 11
REDUKSI
Na-CH3CH2OH
Na-CH3CH2OH
Na-CH3CH2OH
kalor
kalor
kalor
Tidak ada reaksi
Tetralina
9,10-Dihidroantrasena
naftalena
antrasena
Page 13
Br
NO2
SO3H
CCH3
O
Br2, no catalyst
HNO3, H2SO4
warm
Conc. H2SO4, 80o
CH3COCl, AlCl3 Reaksi substitusi elektrofilik pada
naftalena umumnyaterjadi pada
C-1
Page 14
• Naftalena lebih mudah mengalami reaksi substitusi elektrofilik dibandingkan dengan benzen.
Ebenzen = 36 kkal/molEnaftalena = 25 kkal/mol
E+
E H
+
E+
E H
+
Page 15
• Substitusi elektrofilik (naftalen) pada C-1 lebih disukai daripada C-2.
H Br
+
H Br
+
H Br
+
H Br
+
H Br
+
H Br
+
2 penyumbang utama
Page 17
Sulfonasi Naftalena
+ SO3
SO3H
SO3H
(pada 80o ) cepat
(pada 160o ) cepat
(pada 80 o ) lambat
(pada 160 o ) sangat lambat
Pada 80o
Produk asam 1-naftalenasulfonat akan lebih dominanPada 160o
Produk asam 2-naftalenasulfonat akan lebih dominan
Page 18
• Pada suhu 80o, reaksi TERKENDALI KINETIKartinya laju relatif reaksi menentukan rasio produk yang dihasilkan.
• Pada suhu 160o , reaksi TERKENDALI TERMODINAMIK atau KESETIMBANGAN
artinya kestabilan produk menentukan jumlah rasio produk
Page 19
Meskipun asam 1-naftalensulfonat yang dominan terbentuk pada suhu rendah, isomer-1 ini kurang stabil daripada isomer-2 karena tolakan antara gugus -SO3H dan –H pada posisi 8.
SO3HH H
SO3H
H
H
H
H H
H
H
H
H
H
H HAsam 1-naftalenasulfonat
Kurang stabilAsam 2-naftalenasulfonat
lebih stabil
Page 20
Apa senyawa heterosiklik itu?
struktur cincin yang mengandung atom selain karbon, misalnya N, O, S.Contohnya: piridin
N
Page 21
Tata nama• Nomor terendah diberikan kepada atom selain karbon
(heteroatom) yang terkandung dalam cincin
• Penamaan juga dapat menggunakan huruf yunani untuk menandai posisi cincin (bila heterosiklik hanya mengandung satu heteroatom.
N6
1
2
34
5
N
Page 23
Piridina, heterosiklik 6 anggota
• Memiliki 6 anggota yang termasuk, 5 atom karbon dan 1 atom nitrogen.
• Hibridisasi nya yaitu Sp2 sehingga digolongkan cincin aromatik
• benzen bersifat nonpolar sedangkan piridina, polar.
Momen dipol = 2,26 D
..N
-
Page 24
PIRIDINA? BENZEN?• Piridina sulit mengalami reaksi subtitusi elektrofil
dibanding dengan benzen.• piridina memiliki nitrogen yang mengandung pasangan
elektron sunyi yang memengaruhi sifat kebasaan.• Piridina tidak dapat mengalami asilasi atau alkilasi
Friedel-Crafts.• Piridina dan benzene keduanya tahan terhadap
serangan oksidasi. Reaksi oksidasi dapat terjadi pada gugus samping, sedangkan cincinnya tetap utuh.
Page 25
Substitusi Nukleofilik pada piridina
Substitusi nukleofilik pada piridina lebih disukai pada posisi 2 dan 4.Pada posisi 2:
Pada posisi 4:
N Br
NH3heat
N NH2
N
NH3heat
N
Cl NH2
2-bromopiridina 2-aminopiridina
4-kloropiridina 4-aminopiridina
Page 26
Bagaimana dengan posisi 3?Resonansi zat antara pada posisi 2:
N.. Br
:NH3
-H+
N.. Br
NH2
..-
N.. Br
NH2
..-
N..
Br
NH2
..-
-Br-
N.. NH2
Penyumbang utama
Struktur resonansi zat antara
Page 27
Resonansi zat antara pada substitusi 3
N Br
NH3
-H+
- -N
Br
NH2
N
Br
NH2
N
NH2
Br
N
NH2-
-Br-
Struktur zat antara
Page 28
• Jika benzen tidak akan bereaksi dengan substitusi nukleofilik, maka piridina dapat mengalami reaksi nukleofilik jika dengan reagen basa yang kuat. Contoh: lithium dan ion amida (NH2
-) .
+ : NH2.. - 100o
no reaction
N
+ : NH2.. -
100o
-H2N NH
.. -
..
-H2O
N NH2..
+ OH-
N
+ Li 100o
N+ LiH
2-aminopiridina (70%)
2-fenilpiridina (50%)
Page 29
Mekanisme reaksi piridina dengan ion amida
• Tahap 1: serangan ion amida dan hilangnya H2
• Tahap 2: pengolahan dengan air
N.. : NH2
.. - N..
NH2
H
.... - N.. NH2
H
..
.. -
N.. NH2
H
..
.. -
loss of H-
N.. NH
H
+ H-..
N.. NH..-..
+ H2
N.. NH..-
+ H2O
N.. NH2..
+ OH-
Zat antara
Anion dari 2-aminopiridina
2-aminopiridina
Page 30
Kuinolina dan IsokuinolinaKuinolina: cincin heterocycle yang strukturnya sama dengan naftalen tapi, Nitrogen berada pada posisi-1.
N1
2
3
45
6
7
8N
N
1
2
3
45
6
7
8
N
kuinolina
isokuinolina
Page 31
Sifat dari Kuinolina dan Isokuinolina
• Kuinolina ataupun isokuinolina mengandung satu cincin piridina yang dipadukan dengan cincin benzen.
• Kedua senyawa tersebut merupakan basa lemah (pKb kuinolina = 9,1 ; pKb Isokuinolina = 8,6)
• Kedua senyawa tersebut dapat bereaksi secara substitusi lebih mudah dibanding piridina tetapi pada gugus benzenoidnya. (posisi 5 dan 8)
Page 32
N
HNO3
H2SO4
0o N
NO2
+
N
NO2kuinolina 5-nitrokuinolina(52%) 8-nitrokuinolina
(48%)
N
HNO3
H2SO4
0oN
NO2
+N
NO2
isokuinolina 5-nitroisokuinolina(90%)A
8-nitroisokuinolina(10%)
Page 33
• Kedua senyawa tersebut juga dapat menjalani reaksi substitusi nukleofilik. Posisi serangannya yaitu karbon
N
1) NH2-
2) H2ON NH2
N
1) CH3Li2) H2O N
CH3
kuinolina2-aminokuinolina
isokuinolina
1-metilisokuinolina
Page 34
Pirola, Senyawa Heterosiklik Aromatik dengan Cincin Beratom Lima
1) Agar heterosiklik cincin beranggota lima bersifat aromatik, heteroatom harus memiliki dua elektron untuk disumbangkan ke awan aromatik.
2) Pirola, furan, dan tiofena semuanya memenuhi kriteria ini dan karena itu mereka aromatik. Masing-masing mempunyai ikatan rangkap dan satu heteroatom (N, O, atau S).
NH
O S
pyrrolle furan thiophene
.. .... ....
Page 35
3)Tidak seperti piridin dan amina, pirola (pKb = 14) tidak bersifat basa.
NH
..+ H+
Tidak ada kation stabil
KENAPA ?
Page 36
• Dalam cincin beranggota lima, jumlah minimum elektron yang diperlukan untuk kearomatikan ialah enam (4n+2, dengan n=1).
• Empat karbon pirola masing-masing menyumbangkan satu elektron. Sementara, atom nitrogen di pirola harus berkontribusi dua elektron (bukan hanya satu seperti dalam piridin) ke molekul orbital dan tiga elektron di obligasi untuk dua cincin karbon dan hidrogen.
• Akibatnya, kelima elektron ikatan dari nitrogen digunakan dalam pengikatan(binding). Nitrogen pirola tidak lagi punya pasangan elektron menyendiri dan tidak bersifat basa.
Page 37
Penjelasan Struktur berdasarkan Teori Ikatan Valensi
A. Senyawa Pirol B. Senyawa Furan
C. Senyawa Tiofen
N
H
H
HH
H
++
++
+
_
_
_
_
_
dua elektron pi dari nitrogen
satu elektron pi dari karbon
H
H
H
H
++
++
+
_
_
_
_
_
dua elektron pi dari oksigen
satu elektron pi dari karbon
Odua elektron mandiridari oksigen
H
H
H
H
++
++
+
_
_
_
_
_
dua elektron pi dari sulfur
satu elektron pi dari karbon
Sdua elektron mandiridari sulfur
Page 38
Sifat Karakteristik Senyawa Heterosiklik Lingkar Lima
A. Senyawa PirolB. Senyawa Furan
Karena atom oksigen dalam furan menyumbangkan dua elektron (sepasang elektron) ke awan pi aromatik, maka atom oksigen bersifat tuna elektron.
Karena atom nitrogen dalam pirol menyumbangkan dua elektron ke awan pi aromatik, maka atom nitrogen bersifat tuna elektron.
C. Senyawa TiofenKarena atom sulfur dalam tiofen menyumbangkan dua elektron (sepasang elektron) ke awan pi aromatik, maka atom sulfur bersifat tuna elektron.
S S
+S
+
O O+
O+
NH
Pirol HN+
HN+
NH
Pirol
+ H+ tidak ada kation stabil
Page 39
Pergantian elektrofilik pada Pyrrole Cincin
NH
..-
+
elektron kaya parsial negatif
Karbon- karbon teraktifkan terhadap substitusi (serangan) elektrofilik tetapi memiliki reaktivitas yang rendah terhadap substitusi (serangan) nukleofilik. (Reaktivitas ini berlawanan dengan piridin)
Page 40
substitusi elektrofilik terjadi terutama pada 2-posisi cincin pirola.
NH
NH
NH
SO3H
NO2
SO3Pyridine
HNO3
(CH3CO)2O5oC
KENAPA ?
pirola
asam 2-pirolasulfonat (99%)
2-nitropirola (80%)
Page 41
NH
..+NO2
+
NH
H
NO2
..
+
NH
H
NO2
..+NH
H
NO2
+
-H+
NH
.. NO2
struktur resonansi untuk zat-antara
2-Nitrasi (disukai)
Tiga struktur resonansi
Page 42
3-Nitrasi (tidak disukai)
NH
..+NO2
+
NH
+
NO2
H
NH
+
NO2
H
-H+
NH
..
NO2
struktur resonansi untuk zat-antar
Hanya dua struktur resonansi
Delokalisasi muatan positif dalam zat-antara yang menghasilkan 2-nitrasi, lebih besar daripada
delokalisasi dalam zat-antara 3-nitrasi. Sehingga 2-nitrasi lebih disukai.
Page 43
Reaksi-reaksi pada Senyawa Heterosiklik Lingkar Lima
Reaksi-reaksi pada pirolaMengalami reaksi reduksi Mengalami reaksi halogenasi
HH
N N
H2 , Ni / Pt
200 - 250o
pirolidinpirol
Kb = 2,5 x 10-14 Kb = 10-3
Zn , HCl
3-pirolin
N
H
NN
H H
Br2C2H5OH
Br
Br
Br
Br
2,3,4,5-tetrabromopirol
NN
H
CCH3ONO2
O
OCH3 C
O
CCH3O
5oCH
NO2
+O
CH3 C
OH
Reaksi substitusi elektrofilik
Page 44
Reaksi-reaksi Furan
Reaksi reduksi Reaksi halogenasi
O O
H2 , Ni / Pd
50oC 90 -93 %
furan tetra hidro furan
td 31o td 65oasam furoat
O O
bromo furan
C
O
OH
Br2
OH
O
COBr Br+ CO2
Reaksi substitusi elektrofilik
NO2NH
NH
NH
+NO2
NO2
H+
+HNO2
HN +
HNO2
HN
-H+
Posisi 1 (disukai)
Posisi 2 (tidak disukai)
-H+
NH
NO2
H
++
HNO2
+NO2
HN
HN
HN
NO2
Page 45
PorfirinSistem cincin porfirin adalah unit biologis penting yang ditemukan dalam heme, komponen hemoglobin yang mengangkut-oksigen; klorofil, pigmen tumbuhan; dan sitokrom tinta, senyawa yang terlibat dalam pemanfaatan O2 oleh hewan.
N..
NH
..
N..HN..
porfirin
Sistem cincin porfirin terdiri dari empat cincin pirol yang dihubungkan oleh gugus =C-. Sistem cincin keseluruhan bersifat aromatik.
Page 47
Hidrogen pirol dalam sistem cincin porfirin dapat diganti dengan berbagai ion logam. produknya adalah kelat, senyawa atau ion di mana ion logam diikat oleh lebih dari satu ikatan dari molekul asli.
N
N..
N:
N..
: Feplanar danresonansi-stabil
Page 48
ALKALOIDA
• Senyawa basa nitrogen organik yang terdapat dalam tumbuhan
• Kebanyakan punya aktivitas biologi tertentu obat.
• Umumnya mengandung 1 atom N (ergometrin, fisostigmin, kafein > 1 N ).
• Keberadaan alkaloida : Umumnya terdapat dalam bentuk garamnya dengan asam organik atau anorganik atau dalam kombinasi dengan asam tertentu
Page 49
Klasifikasi Alkaloid
• True-alkaloid:– Berasal dari asam amino– Bersifat basa– Atom N ada pada cincin heterosiklis– Terdapat dalam bentuk garam dengan asam organik– Contoh: atropin, morfin
• Protoalkaloid:Amin sederhana dimana atom nitrogennya bukan merupakan bagian dari cincin heterosiklik, bersifat basa dan berasal dari asam amino, misal meskalin
• Pseudoalkaloid:Memiliki karakteristik seperti alkaloid tetapi tidak berasal dari asam
amino, misal alkaloid terpen (aconitin: akaloid diterpen) dan alkaloid dari jalur metabolisme asetat (coniin), sifat kebasaan rendah
Page 50
NH2H3CO
H3COOCH3
Mescalin
asal dr phenylalanin
NNH
O
H3CO OCH3
O
O
OCH3
OCH3
OCH3Reserpine
COOH
NH2
Phenylalanine
CH3
NHOHH
H
CH3
Ephedrine
berasal dr phenylalanin
N
NN
NH
CH3
CH3
CH3
O
O
Coffein
asal nukleosida
Page 51
Alkaloid Berdasarkan BiogenesisA. Alkaloid heterosiklis yang berasal dari asam amino:
1. Ornithin
2. Tirosin
3. Fenilalanin
4. Triptofan
5. Asam antranilat
6. Asam nikotinat
7. Histidin
B. Alkaloid heterosiklis yang berasal dari nukleotid purin
C. Alkaloid yang terbentuk melalui transaminasi: terpenoid alkaloid
D. Alkaloid yang terbentuk melalui transaminasi dimana N atom terletak pada eksosiklis
Page 52
NH2NH2
HOOC NH2HOOC NH2 N
COOH
CH3
O
COA
COOH
NH2OH NH
COOH
NH2
CH3
CH3 OPP
OrnithineL-Lysine As.nikotinat
NH2
OH
O
As.antranilat
COOH
NH2
Phenylalanine
Tyrosine NH
NCOOH
NH2
Hystidine
Thryptophan