perencanaan jalan provinsi di tulang bawang barat
TRANSCRIPT
JK-PRC.22 PERENCANAAN PEMBANGUNAN
BAB V PERENCANAAN
V.1 Data Umum
Data umum yang dapat diilustrasikan pada ruas jalan
1. Klasifikasi fungsi jalan sebagai jalan
wilayah kabupaten
a. Kabupaten Lampung Utara
b. Kabupaten Tulang Bawang Barat
c. Kabupaten Tulang Bawang
d. Kabupaten Lampung Tengah
2. Memiliki 2 (dua) lajur dengan 2 (dua) arah tanpa median;
3. Perkerasan jalan yang dapat
asphalt concrete (AC
bervariasi dari 4 m sampai dengan 5 m;
4. Sebagian ruas jalan memiliki saluran drainase (pasangan batu kali) dan
sebagian lagi tidak memiliki saluran drainas
PRC.22 PERENCANAAN PEMBANGUNAN JALAN PROVINSI DI KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT
PERENCANAAN PERKERASAN
LENTUR
Data umum yang dapat diilustrasikan pada ruas jalan eksisting
Klasifikasi fungsi jalan sebagai jalan Arteri dan merupakan jalan antar
wilayah kabupaten/kota, yaitu:
Kabupaten Lampung Utara
Kabupaten Tulang Bawang Barat
Kabupaten Tulang Bawang
Kabupaten Lampung Tengah
Memiliki 2 (dua) lajur dengan 2 (dua) arah tanpa median;
Perkerasan jalan yang dapat terindentifikasi adalah lapis permukaan
asphalt concrete (AC-WC) dengan bahu jalan. Lebar badan jalan
iasi dari 4 m sampai dengan 5 m;
Sebagian ruas jalan memiliki saluran drainase (pasangan batu kali) dan
sebagian lagi tidak memiliki saluran drainase (tanah galian)
JALAN PROVINSI DI KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT – 1 (P) 2014
V-1
PERKERASAN JALAN
eksisting sebagai berikut:
dan merupakan jalan antar
Memiliki 2 (dua) lajur dengan 2 (dua) arah tanpa median;
terindentifikasi adalah lapis permukaan
WC) dengan bahu jalan. Lebar badan jalan
Sebagian ruas jalan memiliki saluran drainase (pasangan batu kali) dan
e (tanah galian);
JK-PRC.22 PERENCANAAN PEMBANGUNAN JALAN PROVINSI DI KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT – 1 (P) 2014
V-2
5. Berdasarkan geometrik eksisting untuk alinyemen horizontal relatif datar
dengan kemiringan 0 – 2 % dan alinyemen vertical relatif datar dengan
kemiringan 0 – 5%;
V.2 Parameter Perencanaan
Parameter-parameter awal perencanaan sebagai berikut:
1. Tingkat kepercayaan reliabilitas (R) untuk jalan antar kota / Arteri
sebesar 75%;
Tabel 5.1. Tingkat Reliabilitas Berdasarkan Klasifikasi Jalan
(Sumber: Tabel 3 Manual Desain Perkerasan 2012)
2. Deviasi normal standar (ZR) untuk berbagai tingkat kepercayaan R,
sebesar
-0.674;
Tabel 5.2. Deviasi Normal Standar (ZR)
(Sumber: Tabel 4 Manual Desain Perkerasan 2012)
85 - 99.9 80 - 99.9
80 - 99 75 - 95
80 - 95 75 - 95
Arteri
Perkotaan (%) Antar Kota (%)
Rekomendasi Tingkat ReliabilitasKlasifikasi Jalan
Bebas Hambatan
Kolektor
Tingkat Kepercayaan R (%) Deviasi Normal Standar (Zr)
50
60
70
75
80
85
90
99
99.9
91
92
93
94
95
-1.751
-1.881
-2.054
96
97
98
-2.327
-3.090
-3.75099.99
0.000
-0.253
-0.524
-0.674
-0.841
-1.037
-1.282
-1.340
-1.405
-1.476
-1.555
-1.645
JK-PRC.22 PERENCANAAN PEMBANGUNAN JALAN PROVINSI DI KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT – 1 (P) 2014
V-3
3. Deviasi standar gabungan (S0) ditetapkan 0.35 (range 0,35 – 0.45)
4. Indeks pelayanan awal umur rencana sesuai dengan Manual Desain
Perkerasan 2012 ditetapkan IPo = 4, indeks pelayanan perkerasan lentur
pada akhir umur rencana IPt = 2 dan indeks pelayanan jalan hancur min
1,5 (IPf). Sehingga perbedaan antara indeks pelayanan pada awal umur
rencana dengan indeks pelayanan pada akhir umur rencana, ∆IP = 2.
Tabel 5.3. Indeks Pelayanan Pada Awal Umur Rencana (IP0)
(Sumber: Tabel 8 Manual Desain Perkerasan 2012)
Tabel 5.4. Indeks Pelayanan Perkerasan Lentur Pada Akhir Umur Rencana (IPt)
(Sumber: Tabel 7 Manual Desain Perkerasan 2012)
5. Umur rencana layan jalan selama 20 Tahun
6. Pertumbuhan lalu lintas sebesar 4% (g) pertahun sesuai dengan Manual
Desain Perkeraan Lentur Tahun 2013
Klasifikasi Jalan 2011 – 2020 > 2021 – 2030
arteri dan perkotaan (%) 5 4
kolektor rural (%) 3,5 2,5
jalan desa (%) 1 1
7. Hasil survey LHR / Traffic Count (Terlampir)
8. Hasil survey Dynamic Cone Penetrometer / DCP (terlampir), sedangkan
untuk rekapitulasi nilai CBR berdasarkan ruas jalan yang ditinjau
dijabarkan dalam tabel-tabel berikut ini.
IP0 IP0
Lapis Beton Aspal (Laston/AC) dan Lapis Beton Aspal ≥ 4
Modifikasi (Laston Modifikasi/AC-Mod)
Lapis Tipis Beton Aspal (Lataston/HRS) ≥ 4
Jenis Lapis Perkerasan
Klasifikasi Jalan Indeks Pelayanan Perkerasan Akhir Umur Rencana (Ipt)
Bebas Hambatan 2.5
Arteri 2.5
Kolektor 2
≥
≥
≥
JK-PRC.22 PERENCANAAN PEMBANGUNAN JALAN PROVINSI DI KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT – 1 (P) 2014
V-4
Tabel 5.5. Rekapitulasi Nilai CBR Ruas Jalan Simpang Bandar Abung – Batas Tulang Bawang Barat Sepanjang 7,923 Km (Link. 064.1)
CBR Segmen/CBR RencanaCBRSegmen=CBRrata-rata -((CBRmax-CBRmin)/F)
% %
1 0+000 17.80
2 0+200 15.62
3 0+400 15.26
4 0+600 16.73
5 0+800 16.77
6 1+000 16.42
7 1+200 15.85
8 1+400 16.89
9 1+600 17.19
10 1+800 16.76
11 2+000 16.89
12 2+200 15.61
13 2+400 15.74
14 2+600 16.42
15 2+800 15.83
16 3+000 15.35
17 3+200 15.78
18 3+400 16.71
19 3+600 14.75
20 3+800 14.87
21 4+000 16.71
22 4+200 16.64
23 4+400 16.16
24 4+600 13.36
25 4+800 16.67
26 5+000 15.74
27 5+200 17.95
28 5+400 15.13
29 5+600 18.03
30 5+800 18.23
31 6+000 18.03
32 6+200 18.23
33 6+400 16.61
34 6+600 15.22
35 6+800 15.25
36 7+000 16.09
16.31CBR Rata-Rata
3.18 14.78
No STA Koefisien F
(Sesuai Tabel 9
MDP 2012)
CBR Titik
JK-PRC.22 PERENCANAAN PEMBANGUNAN JALAN PROVINSI DI KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT – 1 (P) 2014
V-5
Tabel 5.6. Rekapitulasi Nilai CBR Ruas Jalan Batas Tulang Bawang Barat - Simpang Daya Murni Sepanjang 10,150 Km (Link. 064.2)
JK-PRC.22 PERENCANAAN PEMBANGUNAN JALAN PROVINSI DI KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT – 1 (P) 2014
V-6
Tabel 5.7. Rekapitulasi Nilai CBR Ruas Jalan Batas Simpang Daya Murni – Gunung Batin Sepanjang 12,400 Km (Link. 064.3)
JK-PRC.22 PERENCANAAN PEMBANGUNAN JALAN PROVINSI DI KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT – 1 (P) 2014
V-7
V.3 Analisis Perencanaan
Perencanaan jalan ini merupakan perencanaan pelebaran jalan, dengan lebar
badan jalan yang disesuaikan dengan fungsi jalan arteri / antar kota sebesar 6
m.
V.3.1 Analisis Drainase Bawah Perkerasan Jalan
Klasifikasi drainase pada perkerasan jalan lentur berdasarkan fungsinya
adalah drainase permukaan (surface drainage) dan drainase bawah
permukaan (sub surface drainage).
Kualitas drainase menurut AASHTO 1993 maupun NCHRP 1-37A
adalah berdasarkan pada metoda time-to-drain. Time-to-drain adalah
waktu yang dibutuhkan oleh sistem perkerasan untuk mengalirkan air
dari keadaan jenuh sampai pada derajat kejenuhan 50%.
Drainase di bawah perkerasan jalan berada pada lapisan pondasi, pada
perencanaan jalan ini menggunakan agregat kelas A sesuai dengan
Tabel D.1 dan Gambar D.2 diperoleh yang lolos saringan P200 sebesar
5% dan ukuran agregat D10 sebesar 0.26 mm. Agregat kelas A hasil
pengujian memiliki berat isi (γd) sebesar 93.74 lb/ft3 dan berat jenis curah
/ bulk (G) sebesar 2.5.
Perhitungan lapis drainase/lapis pondasi bawah perkerasan jalan
sebagai berikut:
1. Kemiringan memanjang lapisan pondasi/drainase (S) ditetapkan
2%
2. Kemiringan melintang lapisan pondasi/drainase (Sx) ditetapkan 5%
3. Lebar lapisan drainase (W) = 2 x 3 + 1 = 7 m atau 22.95 feet (1 m
= 0.305 feet)
4. Tebal lapisan drainase / pondasi ditetapkan H = 10 Cm atau 0.33
feet
5. Porositas material n (tanpa satuan, nilai rasio dari volume relatif
dan total volume) dengan memasukan nilai berat isi (γd) dan berat
jenis (G) dalam rumus sebagai berikut:
−=G
n d
4.621
γ40.0
5.24.62
74.931 =
−=
xn
JK-PRC.22 PERENCANAAN PEMBANGUNAN JALAN PROVINSI DI KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT – 1 (P) 2014
V-8
6. Koefisien permeabilitas lapisan drainase sesuai persamaan 10
atau Gambar 5 dari Manual Desain Perkerasan 2012, adalah:
7. Porositas efektif (ne) dari Gambar 6 (Manual Desain Perkerasan
2012) untuk k = 1124.45 feet/day adalah 0.165
Gambar 5.1 Grafik Penentuan Porositas Efektif Terhadap Koefisien Permeabilitas
8. Resultan kemiringan (SR)=
9. Resultan panjang aliran (LR)=
597.0200
654.6478.110
510214.6
P
nxDxxk =
597.0
654.6478.110
5
05.0
4.026.010214.6 xxxk =
dayfeetk /45.1124=
( )2
122
xR SSS += ( ) 054.005.002.0 2
122 =+=RS
2
12
1
+=
xR S
SWL
JK-PRC.22 PERENCANAAN PEMBANGUNAN
10. Faktor kemiringan (S
11. Time Factor
hubungan antara faktor kemiringan (S
didapatkan T
Gambar 5.2 Grafik Hubungan Antara
12. Faktor m
porositas efektif, permeabilitas, resultan
lapisan
13. Time to drain
dalam satu hari (t) sebagai berikut:
PRC.22 PERENCANAAN PEMBANGUNAN JALAN PROVINSI DI KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT
Faktor kemiringan (S1) =
Time Factor dengan derajat 50% (T50) berdasarkan grafik
hubungan antara faktor kemiringan (S1) dengan
didapatkan T50 = 0.14.
Hubungan Antara Slope Factor (S1) Dan Time FactorDesain Perkerasan 2012)
Faktor md yang merupakan faktor yang berhubungan dengan
porositas efektif, permeabilitas, resultan panja
lapisan drainase dapat dihitung sebagai berikut:
Time to drain atau waktu yang diperlukan untuk mengalirkan air
dalam satu hari (t) sebagai berikut:
LR 05.0
02.0195.22
2
12
=
+=
33.0
72.241 == x
H
SxLS RR
kH
Lnm Re
d
2
=
033.045.1124
72.24165.0 2
==x
xmd
2450 xmxTt d=
xxt 242735.014.0 ==
JALAN PROVINSI DI KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT – 1 (P) 2014
V-9
berdasarkan grafik
dengan Time Factor
Time Factor T50 (Manual
faktor yang berhubungan dengan
panjang serta tebal
atau waktu yang diperlukan untuk mengalirkan air
mfeet 5.772.24 ≈=
060.433
054.0 =x
2735.0
jam919.0
JK-PRC.22 PERENCANAAN PEMBANGUNAN JALAN PROVINSI DI KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT – 1 (P) 2014
V-10
Kualitas drainase berdasarkan nilai t = 0.919 jam < 2 jam dari
Tabel 5 (Manual Desain Perkerasan 2014) diperoleh kualitas
drainase baik sekali dengan koefisien drainase (m) adalah 1.2
(Tabel 6 MDP 2012)
Tabel 5.8. Kualitas Drainase
Tabel 5.9. Koefisien Drainase (m) Untuk Memodifikasi Koefisien Kekuatan Relative Material Untreated Base dan Subbase
V.3.2 Analisis Lalu Lintas dan Kekuatan Struktur Pe rkerasan
Survey lalu lintas berupa traffic count yang telah lakukan di tiga lokasi
dalam tiga ruas jalan yang akan ditingkatkan fungsinya dijelaskan dalam
tabel-tabel berikut ini.
Kualitas Drainase Air Hilang Dalam
Baik Sekali 2 jam
Baik 1 hari
Sedang 1 minggu
Jelek 1 bulan
Jelek Sekali air tidak akan mengalir
Sumber: AASHTO 1993
> 25%
Baik Sekali 1.40 - 1.35 1.35 - 1.30 1.30 - 1.20 1.20
Baik 1.35 - 1.25 1.25 - 1.15 1.15 - 1.00 1.00
Sedang 1.25 - 1.15 1.15 - 1.05 1.05 - 0.80 0.80
Jelek 1.15 - 1.05 1.05 - 0.80 0.80 - 0.60 0.60
Jelek Sekali 1.05 - 0.95 0.95 - 0.75 0.75 - 0.40 0.40
Sumber: AASHTO 1993
Kualitas
Drainase
<1% 1 - 5% 5 - 25%
Persen waktu struktur perkerasan dipengaruhi oleh kadar air
yang mendekati jenuh dalam setahun
JK-PRC.22 PERENCANAAN PEMBANGUNAN JALAN PROVINSI DI KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT – 1 (P) 2014
V-11
Tabel 5.10. Rekapitulasi Hasil Survey Traffict Count (TC) 01
VLHR
1 2 3 4 5a 5b 6a 6b 7a 7b 7c 8 Kend/lajur
1 Bandar Abung-Batas Tulang Bawang Barat 23/09/2014 1443 77 181 191 0 0 0 355 0 0 0 35 2282
Batas Tulang Bawang Barat-Bandar Abung 23/09/2014 1550 54 145 133 0 0 0 236 0 0 0 46 2164
2 Bandar Abung-Batas Tulang Bawang Barat 24/09/2014 1434 88 239 278 0 0 0 291 0 0 0 73 2403
Batas Tulang Bawang Barat-Bandar Abung 24/09/2014 1730 57 183 202 0 0 0 292 0 0 0 79 2543
3 Bandar Abung-Batas Tulang Bawang Barat 27/09/2014 1451 46 148 201 0 0 0 352 0 0 0 67 2265
Batas Tulang Bawang Barat-Bandar Abung 27/09/2014 1335 55 195 326 0 0 0 643 0 0 0 66 2620
4 Bandar Abung-Batas Tulang Bawang Barat 28/09/2014 1147 31 58 23 0 0 0 75 0 0 0 13 1347
Batas Tulang Bawang Barat-Bandar Abung 28/09/2014 454 37 58 69 0 0 0 124 0 0 0 15 757
5 Bandar Abung-Batas Tulang Bawang Barat 29/09/2014 1190 121 148 91 0 0 0 176 0 0 0 11 1737
Batas Tulang Bawang Barat-Bandar Abung 29/09/2014 986 95 67 138 0 0 0 110 0 0 0 10 1406
6 Bandar Abung-Batas Tulang Bawang Barat 30/09/2014 1242 56 91 66 0 0 0 156 0 0 0 19 1630
Batas Tulang Bawang Barat-Bandar Abung 30/09/2014 744 57 104 144 0 0 0 156 0 0 0 16 1221
14706 774 1617 1862 0 0 0 2966 0 0 0 450 22375
1226 65 135 155 0 0 0 247 0 0 0 38 1865
Total
Tanggal Volume Lalu Lintas Harian/Kode Klasfikasi KendaraanLajur JalanNo
Lalu Lintas Harian Rata-Rata/Hari (2014)
JK-PRC.22 PERENCANAAN PEMBANGUNAN JALAN PROVINSI DI KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT – 1 (P) 2014
V-12
Tabel 5.11. Rekapitulasi Hasil Survey Traffict Count (TC) 02
VLHR
1 2 3 4 5a 5b 6a 6b 7a 7b 7c 8 Kendaraan/lajur
1 Bts. Tulang Bawang - Simpang Daya Murni 23/09/2014 1936 11 176 148 0 0 0 115 0 0 0 64 2450
Simpang Daya Murni - Bts. Tulang Bawang 23/09/2014 1118 13 132 138 0 0 0 83 0 0 0 33 1517
2 Bts. Tulang Bawang - Simpang Daya Murni 24/09/2014 898 13 107 118 0 0 0 65 0 0 0 25 1226
Simpang Daya Murni - Bts. Tulang Bawang 24/09/2014 619 6 84 64 0 0 0 55 0 0 0 23 851
3 Bts. Tulang Bawang - Simpang Daya Murni 27/09/2014 696 8 96 74 0 0 0 57 0 0 0 0 931
Simpang Daya Murni - Bts. Tulang Bawang 27/09/2014 524 11 75 83 0 0 0 64 0 0 0 0 757
4 Bts. Tulang Bawang - Simpang Daya Murni 28/09/2014 585 50 98 54 0 0 0 45 0 0 0 0 832
Simpang Daya Murni - Bts. Tulang Bawang 28/09/2014 511 15 67 120 0 0 0 49 0 0 0 0 762
5 Bts. Tulang Bawang - Simpang Daya Murni 29/09/2014 596 54 60 50 0 0 0 126 0 0 0 0 886
Simpang Daya Murni - Bts. Tulang Bawang 29/09/2014 477 66 103 102 0 0 0 154 0 0 0 0 902
6 Bts. Tulang Bawang - Simpang Daya Murni 30/09/2014 405 63 76 166 0 0 0 105 0 0 0 0 815
Simpang Daya Murni - Bts. Tulang Bawang 30/09/2014 360 90 74 101 0 0 0 118 0 0 0 0 743
8725 400 1148 1218 0 0 0 1036 0 0 0 145 12672
727 33 96 102 0 0 0 86 0 0 0 12 1056Lalu Lintas Harian Rata-Rata/Hari (2014)
Total
No Lajur Jalan Tanggal Volume Lalu Lintas Harian/Kode Klasfikasi Kendaraan
JK-PRC.22 PERENCANAAN PEMBANGUNAN JALAN PROVINSI DI KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT – 1 (P) 2014
V-13
Tabel 5.12. Rekapitulasi Hasil Survey Traffict Count (TC) 03
VLHR
1 2 3 4 5a 5b 6a 6b 7a 7b 7c 8 Kendaraan/lajur
1 Simpang Daya Murni - Simpang Gunung Batin 23/09/2014 473 124 319 81 41 28 0 45 25 0 0 39 1175
Simpang Gunung Batin - Simpang Daya Murni 23/09/2014 556 96 286 67 49 37 0 45 35 0 0 35 1206
2 Simpang Daya Murni - Simpang Gunung Batin 24/09/2014 613 80 457 57 45 32 0 33 25 0 0 26 1368
Simpang Gunung Batin - Simpang Daya Murni 24/09/2014 525 53 460 40 34 28 0 30 22 0 0 25 1217
3 Simpang Daya Murni - Simpang Gunung Batin 27/09/2014 547 95 520 51 28 25 0 30 30 0 0 25 1351
Simpang Gunung Batin - Simpang Daya Murni 27/09/2014 515 50 490 32 25 20 0 25 15 0 0 20 1192
4 Simpang Daya Murni - Simpang Gunung Batin 28/09/2014 569 116 540 71 48 45 0 50 48 0 0 45 1532
Simpang Gunung Batin - Simpang Daya Murni 28/09/2014 538 64 482 50 27 29 0 25 25 0 0 24 1264
5 Simpang Daya Murni - Simpang Gunung Batin 29/09/2014 563 100 525 83 69 65 0 69 62 0 0 30 1566
Simpang Gunung Batin - Simpang Daya Murni 29/09/2014 586 96 529 100 77 79 0 75 75 0 0 10 1627
6 Simpang Daya Murni - Simpang Gunung Batin 30/09/2014 513 60 475 34 26 55 0 55 72 0 0 23 1313
Simpang Gunung Batin - Simpang Daya Murni 30/09/2014 634 146 579 150 127 129 0 125 125 0 0 10 2025
6632 1080 5662 816 596 572 0 607 559 0 0 312 16836
553 90 472 68 50 48 0 51 47 0 0 26 1403Lalu Lintas Harian Rata-Rata/Hari (2014)
Total
No Lajur Jalan Tanggal Volume Lalu Lintas Harian/Kode Klasfikasi Kendaraan
JK-PRC.22 PERENCANAAN PEMBANGUNAN JALAN PROVINSI DI KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT – 1 (P) 2014
V-14
Dari data LHR kemudian dihitung beban sumbu kendaraan dan
pertumbuhan lalu lintas selama 10 tahun.
Berdasarkan volume, beban sumbu setiap kelas kendaraan,
perkembangan lalu lintas 4% per tahun (Tabel 4.1 MDP BM 2013) serta
parameter perancangan lainnya, untuk menganalisis lalu lintas selama
umur rencana 10 tahun, diperlukan coba-coba nilai SN (Indeks Tebal
Perkerasan). Hasil coba-coba SN selesai apabila prediksi lalu lintas
rencana relatif sama dengan (sedikit dibawah) kemampuan konstruksi
perkerasan rencana yang diinterprestasikan dengan lalu lintas.
1. Ruas Jalan Bandar Abung - Batas Tulang Bawang Se panjang
7,923 Km (Link. 064.1)
a. Percobaan 1
Berdasarkan parameter perencanaan yang telah disebutkan
di atas kemudian dicoba nilai SN = 6.1 dan nilai CBR tanah
dasar rencana pada ruas jalan ini 14.78% sehingga modulus
resilien tanah dasar (MR) sebesar 17,277 psi (3000 x
(CBRtanahdasar)0.65). Dengan menggunakan persamaan 16
(MDP 2012) dapat dihitung akumulasi beban lalu lintas
berdasarkan nilai kekuatan perkerasan (SN), yaitu:
log (W18) = 8.7907
W18 = 108.7907 = 617,519,404 ESAL
Kemudian hitung prediksi akumulasi beban lalu lintas (data
LHR 2014) terhadap beban sumbu kendaraan (Lx)
berdasarkan umur rencana 10 tahun dari persamaan 3, 4,
5a, 5b, dan 6 (MDP 2012), dengan cara:
( ) ( )
( )
( ) 07.8log*32.2
1
109440.0
log
20.01log*36.9*log 10
19.5
010
10018 −+
++
−∆
+−++= R
f
R M
SN
IPIP
IP
SNSZW
( ) ( )
( )
( ) 07.8277.17log*32.2
11.6
109440.0
5.14
5.1log
20.011.6log*36.935.0*6740.0log 10
19.5
10
1018 −+
++
−+−++−=W
JK-PRC.22 PERENCANAAN PEMBANGUNAN JALAN PROVINSI DI KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT – 1 (P) 2014
V-15
� Hitung Load Equivalent Factor (LEF):
Dimana perbandingan Wt18/Wtx (pada Tabel 5.13)
dihitung dari:
Dimana:
L2 adalah kode beban (1 untuk poros tunggal, 2
untuk poros tandem dan 3 untuk as roda tridem)
Tabel 5.13. Load Equivalent Factor (LEF) Untuk SN 6.1 Jenis
Sumbu Beban Sumbu (Lx) Log
(W tx/W t18) W tx/W t18 W t18
(kip) W tx (kip) LEF =
W t18/Wtx Kg kip Beban Pada
Sumbu Tunggal
5400 11.8943 0.8064 6.4037 18 115.2660 0.1562
Beban Pada
Sumbu Ganda
8160 17.9736 1.4357 27.2713 18 490.8826 0.0367
Beban Pada
Sumbu Tripel
13750 30.2863 1.2141 16.3702 18 294.6640 0.0611
� Hitung akumulasi beban sumbu kendaraan komulatif
perhari:
Dimana ΣBSi adalah jumlah beban setiap sumbu
kendaraan dari data LHR yang disurvey dan
diklasifikasikan per kode kendaraan.
� Akumulasi beban sumbu kendaraan komulatif dalam
setahun =
Dimana DL = 0,5 adalah faktor distribusi untuk 2 arah
tx
t
W
WLEF 18=
( ) ( ) ( )( )
( )( ) 19.5
23.32
23.32
19.5
23.32
2218
1
081.040.0
log
1
081.04.0
log
log33.4log79.4118log79.4log
+++
−∆
−
+++
−∆
+++−+=
SN
LL
IPIP
IP
LSN
LL
IPIP
IP
LLLW
W
x
fo
x
fo
xt
tx
harikipLEFBSWn
i ii /198.82118 ==∑
198.8215.0365365 1818 xxWxDxW L ==
ESAW 868,14918 =
JK-PRC.22 PERENCANAAN PEMBANGUNAN JALAN PROVINSI DI KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT – 1 (P) 2014
V-16
� Akumulasi beban lalu lintas pada umur rencana 10
tahun (sampai tahun 2024) adalah:
Dimana g adalah pertumbuhan lalu lintas (%) per
tahun.
Hasil perhitungan didapatkan bahwa nilai kekuatan struktur
perkerasan (SN) > prediksi akumulasi beban lalu lintas
berdasarkan umur rencana 10 Tahun, maka nilai kekuatan
struktur perkerasan (SN) perlu diturunkan dalam percobaan
2 berikut ini.
b. Percobaan 2
Untuk mempercepat perhitungan dan waktu perencanaan
maka perlu menggunakan komputer dalam proses iterasi ini,
sehingga didapatkan nilai SN sebesar 2.5 dengan
perhitungan sebagai berikut:
� Dengan memasukan nilai SN yang baru dan parameter
yang sama dengan persamaan di atas
� Kemudian dihitung kembali akumulasi beban lalu lintas
berdasarkan prediksi lalu lintas umur rencana untuk 10
tahun sesuai dengan dari persamaan 3, 4, 5a, 5b, dan
6 (MDP 2012) dan nilai SN yang baru, yaitu:
( )
−+==g
gxWWW
n
t
111818
( )ESALxWWt 340,799,1
04.0
104.01869,149
10
18 =
−+==
( ) ( )
( )
( ) 07.8277.17log*32.2
15.2
109440.0
5.14
5.1log
20.015.2log*36.935.0*6740.0log 10
19.5
10
1018 −+
++
−+−++−=W
( ) 3089.6log 18 =W
ESALW 389,036,210 3089.618 ==
JK-PRC.22 PERENCANAAN PEMBANGUNAN JALAN PROVINSI DI KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT – 1 (P) 2014
V-17
Tabel 5.14. Load Equivalent Factor (LEF) Untuk SN 2.5 Jenis
Sumbu Beban Sumbu (Lx) Log
(W tx/W t18) W tx/W t18 W t18
(kip) W tx (kip) LEF =
W t18/Wtx Kg kip Beban Pada
Sumbu Tunggal
5400 11.8943 0.8064 6.4037 18 115.2660 0.1562
Beban Pada
Sumbu Ganda
8160 17.9736 1.2828 19.1771 18 345.1881 0.0521
Beban Pada
Sumbu Tripel
13750 30.2863 0.9201 8.3201 18 149.7613 0.1202
� Akumulasi beban sumbu kendaraan komulatif perhari:
� Akumulasi beban sumbu kendaraan komulatif dalam
setahun:
� Akumulasi beban lalu lintas pada umur rencana 10
tahun (2034) adalah:
Sehingga dengan nilai SN = 2.5 dapat menahan beban
lalu lintas W18 = 2,036,389 ESAL lebih besar dari
beban rencana lalu lintas sebesar Wt = 1,949,991
ESAL.
2. Ruas Jalan Batas Tulang Bawang – Simpang Daya Mu rni
Sepanjang 10,150 Km (Link. 064.2)
Pada ruas jalan ini perhitungannya sama dengan point 1 dengan
hasil rincian ditabelkan pada Tabel 5.15 sebagai berikut:
harikipLEFBSWn
i ii /954.88918 ==∑
954.8895.0365365 1818 xxWxDxW L ==
ESAW 417,16218 =
( )
−+==g
gxWWW
n
t
111818
( )ESALxWWt 991,949,1
04.0
104.01452,158
10
18 =
−+==
JK-PRC.22 PERENCANAAN PEMBANGUNAN JALAN PROVINSI DI KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT – 1 (P) 2014
V-18
Tabel 5.15. Hasil Perhitungan Struktur Perkerasan Jalan Link 064.2 Dengan SN 2.35 Kekuatan Perkerasan Jalan Rencana Kekuatan Perkerasan Jalan Berdasarkan Beban Lalu Lintas
CBR Tanah Dasar rencana
(%)
Modulus Resilien (MR)
Akumulasi Beban Lalu
Lintas Rencana
(W18)
Jenis Sumbu Jumlah Lalu Lintas
Kendaraan Per hari
LEF = W t18 / W tx
Akumulasi Beban Sumbu
Kendaraan
( )18W
Akumulasi Beban Sumbu
Kendaraan Pertahun (W t)
Prediksi Akumulasi
Lalu Lintas 10 Tahun (W t)
13.40 16,210 psi 1,216,289 Esal
Beban Pada Sumbu
Tunggal
958 0.1562 510.136 kip/hari
93,100 ESA 1,117,767 ESAL
Beban Pada Sumbu Ganda
86 0.0528
Beban Pada Sumbu Tripel
0 0.1213
3. Ruas Jalan Simpang Daya Murni – Simpang Gunung B atin Sepanjang 12,400 Km (Link. 064.3)
Pada ruas jalan ini perhitungannya sama dengan point 1 dengan hasil rincian ditabelkan pada Tabel 5.16 sebagai berikut:
JK-PRC.22 PERENCANAAN PEMBANGUNAN JALAN PROVINSI DI KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT – 1 (P) 2014
V-19
Tabel 5.16. Hasil Perhitungan Struktur Perkerasan Jalan Link 064.3 Dengan SN 2,9 Kekuatan Perkerasan Jalan Rencana Kekuatan Perkerasan Jalan Berdasarkan Beban Lalu Lintas
CBR Tanah Dasar rencana
(%)
Modulus Resilien (MR)
Akumulasi Beban Lalu
Lintas Rencana
(W18)
Jenis Sumbu Jumlah Lalu Lintas
Kendaraan Per hari
LEF = W t18 / W tx
Akumulasi Beban Sumbu
Kendaraan
( )18W
Akumulasi Beban Sumbu
Kendaraan Pertahun (W t)
Prediksi Akumulasi
Lalu Lintas 20 Tahun (W t)
11.91 15,015 psi 3,547,993 Esal
Beban Pada Sumbu
Tunggal
680 0.1562 1504 kip/hari 274,549 ESA 3,296,266 ESAL
Beban Pada Sumbu Ganda
98 0.0443
Beban Pada Sumbu Tripel
47 0.1162
JK-PRC.22 PERENCANAAN PEMBANGUNAN JALAN PROVINSI DI KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT – 1 (P) 2014
V-20
V.3.3 Penentuan Tebal Perkerasan
Penentuan tebal perkerasan sangat terkait dengan jenis lapisan
perkerasan dan karekteristik bahan perkerasan yang kita gunakan.
Karena pada kondisi eksisting lapis aus/permukaan menggunakan
perkerasan laston lapis aus maka pada perencanaan peningkatan jalan
ini juga menggunakan perkerasan laston lapis aus (ACWC). Rincinan
perhitungannya sebagai berikut:
1. Ruas Jalan Bandar Abung - Batas Tulang Bawang Se panjang
7,923 Km (Link. 064.1)
Berdasarkan perhitungan sebelumnya, ruas jalan ini memiliki
beban lalu lintas rencana sebanyak 2,036,389 ESAL untuk umur
rencana 20 tahun dengan nilai struktur perkerasan sebesar 2.5
(SN).
a. Lapis permukaan menggunakan Laston / Aspal Beton
(Asphalt Concrete Wearing Course), karekteristik bahan
yang digunakan (Tabel 10 MDP 2012):
� Koefisien kekuatan relatif a*1 = 0.4
� Stabilitas Marshall = 800 Kg
� Modulus elastis = 435,000 psi (MR) atau 3000 MPa
Lapis permukaan direncanakan 2 (dua) lapis dengan
menggunakan lapis pengikat (Binder Course), sehingga kita
mengasumsikan bahwa perkerasan memiliki CBR 90%
dengan modulus elastis 29,000 psi. Nilai struktur perkerasan
pada lapis permukaan berubah, dengan menggunakan
persamaan 16 (MDP 2012) SN1 dapat diketahui sebagai
berikut:
SN1 = 2.0404 → Tebal perkerasan D*1 = SN1/a1
→ D*1 = 2.0404/0.4
→ D*1 = 5.1010 inch ∼ 12.957 Cm
Untuk efisiensi dan kekuatan struktur maka dibuat 2 (dua)
lapis sebagai berikut:
( ) ( )
( )
( ) 07.8000.29log*32.2
1
109440.0
5.14
5.1log
20.01log*36.935.0*6740.02,036,389log 10
19.51
10
110 −+
++
−+−++−=
SN
SN
JK-PRC.22 PERENCANAAN PEMBANGUNAN JALAN PROVINSI DI KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT – 1 (P) 2014
V-21
• Laston Lapis Aus (ACWC) dengan tebal 1:
D*1-ACWC= 5 Cm ∼ 1.97 inch
SN*1-ACWC = D*1-ACWC x a*1-ACWC → SN*1-ACWC =0.7874
• Laston Lapis Antara (ACBC) dengan a*2-ACBC = 0.344
Modulus elastis = 464,000 psi dan Stabilitas Marshall
800 Kg.
Tebal lapis 2 → D*2-ACBC = 8 Cm ∼ 3.15 inch
Nilai struktur perkerasan:
→ SN*2-ACBC = D*2-ACBC x a*2-ACBC
→ SN*2-ACBC = 1,2598
Maka SN*1 = SN*1-ACWC + SN*1-ACBC → SN*1 = 2.0472
Cek nilai struktur perkerasan izin:
SN*1 = 2.0472 ≥ SN1 = 2.0404 ............OK!!!!!!!
Total tebal perkerasan aspal = D*1-ACWC+D*1-ACBC
→ D*1 = 13 Cm
b. Lapis Pondasi
Di atas sudah dianalisis bahwa lapis pondasi merupakan
lapis drainase dengan tebal D*2 = 10 Cm ∼ 3.937 inch.
Dengan koefisien drainase m2 = 1.20. Struktur perkerasan
merupakan penahan beban lalu lintas di atasnya. Lapis
pondasi menggunakan agregat kelas A (CBR 90%) dengan
a*2 = 0.135 dan modulus elastis 29,000 psi.
Nilai struktur perkerasan perlu SN2 didapatkan sebesar
2.0404, sehingga Nilai struktur perkerasan yang terjadi:
SN*2 = D*2 x a*2-agregat kelas A x m2
SN*2 = 0.6378
Cek nilai struktur perkerasan:
SN*2 ≥ SN2 – SN*1
0.6378 ≥ 2.0404 - 2.0472
0.6378 ≥ -0.0068 ........................ OK!!!!!!!
c. Lapis Pondasi Bawah
Lapis fondasi bawah menggunakan agregat kelas B CBR
60% dengan modulus elastis 18.000 psi dan koefisien
kekuatan relatif a*3 = 0.125 serta koefisien drainase m3 =
JK-PRC.22 PERENCANAAN PEMBANGUNAN JALAN PROVINSI DI KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT – 1 (P) 2014
V-22
1.20. Sehingga nilai struktur lapis pondasi bawah SN3 dapat
dihitung sebagai berikut:
Sehingga Nilai struktur perkerasan perlu SN3 = 2.4603
Nilai struktur perkerasan yang terjadi pada lapisan pondasi
bawah: SN*3 = SN3 – SN2 = 2.4603 - 2.0404 = 0.4199,
sehingga tebal perkerasan lapisan pondasi bawah adalah:
→ D*3 = SN*3 / (a*3 x m3)
→ D*3 = 0.4199 / (0.125 x 1.20)
→ D*3 = 2.7993 inch ∼ 7.1102 Cm
Nilai tebal perkerasan bawah ditetapkan sebesar:
→ D*3 = 15 Cm (tebal minimum)
Cek nilai kekuatan struktur yang terjadi dengan nilai
kekuatan struktur perlu:
→ SN*1 + SN*2 + SN*3 ≥ SN
→ 2.0472+0.6378+0.4199 ≥ 2.5
→ 3.1049 ≥ 2.5 .........OK!!!!!
d. Tebal perkerasan jalan berdasarkan perhitungan untuk ruas
Bandar Abung - Batas Tulang Bawang Barat sebagai berikut:
� Tebal lapis permukaan (Laston ACWC) = 13 Cm
Dibagi menjadi 2 lapisan, yaitu:
→ Laston lapis aus (ACWC) = 5 Cm
→ Laston lapis antara (ACBC) = 8 Cm
� Lapis fondasi Agregat Kelas A (CBR 90%) = 10 Cm
� Lapis fondasi bawah Kelas B (CBR 60%) = 15 Cm
� Total Perkerasan Jalan = 38 Cm
2. Ruas Jalan Bts. Tulang Bawang Barat - Sp. Daya M urni
Sepanjang 6,25 Km (Link. 064.2)
Struktur perkerasan yang digunakan sama dengan rencana ruas
jalan Simpang Bandar Abung – Batas Tulang Bawang Barat.
Tetapi beban lalu lintas rencana berbeda sehingga tebal
perkerasan dan struktur perkerasan sebagai berikut:
( ) ( )
( )
( ) 07.8000.18log*32.2
1
109440.0
5.14
5.1log
20.01log*36.935.0*6740.02,036,389log 10
19.53
10
310 −+
++
−+−++−=
SN
SN
JK-PRC.22 PERENCANAAN PEMBANGUNAN JALAN PROVINSI DI KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT – 1 (P) 2014
V-23
Berdasarkan perhitungan sebelumnya, ruas jalan ini memiliki
beban lalu lintas rencana sebanyak 1,216,289 ESAL untuk umur
rencana 10 tahun dengan nilai struktur perkerasan sebesar 2.35
(SN).
a. Lapis permukaan menggunakan Laston / Aspal Beton
(Asphalt Concrete Wearing Course), karekteristik bahan
yang digunakan (Tabel 10 MDP 2012):
� Koefisien kekuatan relatif a*1 = 0.4
� Stabilitas Marshall = 800 Kg
� Modulus elastis = 435,000 psi (MR) atau 3000 Mpa
Lapis permukaan direncanakan 2 (dua) lapis dengan
menggunakan lapis pengikat (Binder Course), sehingga kita
mengasumsikan bahwa perkerasan memiliki CBR 90%
dengan modulus elastis 29,000 psi. Sehingga nilai struktur
perkerasan yang terjadi pada lapis permukaan, dengan
menggunakan persamaan 16 (MDP 2012) SN1 dapat
diketahui sebagai berikut:
SN1 = 0.4502 → Tebal perkerasan D*1 = SN1/a1
→ D*1 = 0.4502/0.4
→ D*1 = 1.1256 inch ∼ 2.8589 Cm
Untuk efisiensi maka dibuat 2 (dua) lapis sebagai berikut:
• Laston Lapis Aus (ACWC) dengan tebal 1:
D*1-ACWC= 5 Cm ∼ 1.9685 inch
SN*1-ACWC = D*1-ACWC x a*1-ACWC → SN*1-ACWC =0.7874
• Laston Lapis Antara (ACBC) dengan a*2-ACBC = 0.344
Modulus elastis = 464,000 psi dan Stabilitas Marshall
800 Kg.
Tebal lapis 2 → D*2-ACBC = 7 Cm ∼ 2.76 inch
Nilai struktur perkerasan:
→ SN*2-ACBC = D*2-ACBC x a*2-ACBC
→ SN*2-ACBC = 0,9480
( ) ( )( )
( ) 07.8000.435log*32.2
1
109440.0
5.14
5.1log
20.01log*36.935.0*6740.01,216,289log 10
19.51
10
110 −+
++
−+−++−=
SN
SN
JK-PRC.22 PERENCANAAN PEMBANGUNAN JALAN PROVINSI DI KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT – 1 (P) 2014
V-24
Maka SN*1 = SN*1-ACWC + SN*1-ACBC → SN*1 = 1.7354
Cek nilai struktur perkerasan izin:
SN*1 = 1.7354 ≥ SN1 = 0.4502 ............OK!!!!!!!
Total tebal perkerasan aspal = D*1-ACWC+D*1-ACBC
→ D*1 = 12 Cm
b. Lapis Pondasi
Di atas sudah dianalisis bahwa lapis pondasi merupakan
lapis drainase dengan tebal D*2 = 10 Cm ∼ 3.937 inch.
Dengan koefisien drainase m2 = 1.20. Struktur perkerasan
merupakan pondasi agregat kelas A (CBR 90%) menahan
beban lalu lintas sebesar 1,216,289 ESAL dengan a*2 =
0.135 dan modulus elastis 29,000 psi. Sehingga Nilai struktur
perkerasan perlu SN2 dapat dihitung dengan persamaan 16
(MDP 2012).
Nilai struktur perkerasan perlu SN2 = 1.8676
Nilai struktur perkerasan yang terjadi:
SN*2 = D*2 x a*2-agregat kelas A x m2
SN*2 = 3.937 x 0.135 x 1.20
SN*2 = 0.6378
Cek nilai struktur perkerasan:
SN*2 ≥ SN2 – SN*1
0.6378 ≥ 1.8678 - 1.7354
0.6378 ≥ 0.1322 ........................OK!!!!!
c. Lapis Pondasi Bawah
Lapis fondasi bawah menggunakan agregat kelas B CBR
60% dengan modulus elastis 18.000 psi dan koefisien
kekuatan relatif a*3 = 0.125 serta koefisien drainase m3 =
1.20. Sehingga nilai struktur lapis pondasi bawah SN3 dapat
dihitung sebagai berikut:
( ) ( )
( )
( ) 07.8000.29log*32.2
1
109440.0
5.14
5.1log
20.01log*36.935.0*6740.01,216,289log 10
19.51
10
110 −+
++
−+−++−=
SN
SN
JK-PRC.22 PERENCANAAN PEMBANGUNAN JALAN PROVINSI DI KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT – 1 (P) 2014
V-25
Nilai struktur perkerasan perlu SN3 = 2.2556
Nilai struktur perkerasan yang terjadi pada lapisan pondasi
bawah: SN*3 = SN3 – SN2 = 2.2556 - 1.8678 = 0.3380,
sehingga tebal perkerasan lapisan pondasi bawah adalah:
→ D*3 = SN*3 / (a*3 x m3)
→ D*3 = 0.3380 / (0.125 x 1.20)
→ D*3 = 2.5865 inch ∼ 6.5698 Cm
→ D*3 = 15 Cm (tebal minimum)
Cek nilai kekuatan struktur yang terjadi dengan nilai
kekuatan struktur perlu:
→ SN*1 + SN*2 + SN*3 ≥ SN
→ 1.7354+0.6378+0.3880 ≥ 2.89
→ 2.7612 ≥ 2.35 .........OK!!!!!
d. Tebal perkerasan jalan untuk ruas Batas Tulang Bawang
Barat - Simpang Daya Murni sebagai berikut:
� Tebal lapis permukaan (Laston ACWC) = 12 Cm
Terdiri dari 2 lapisan, yaitu:
→ Laston lapis aus (ACWC) = 5 Cm
→ Laston lapis antara (ACBC) = 7 Cm
� Lapis fondasi Agregat Kelas A (CBR 90%) = 10 Cm
� Lapis fondasi bawah Kelas B (CBR 60%) = 15 Cm
� Total Perkerasan Jalan = 37 Cm
3. Ruas Jalan Simpang Daya Murni - Simpang Gunung B atin
Sepanjang 12,400 Km (Link. 064.3)
Pada ruas jalan ini struktur perkerasan dapat menahan beban lalu
lintas sebesar 3,547,993 ESAL dengan nilai struktur perkerasan
SN = 2.9.
a. Lapis permukaan menggunakan Laston / Aspal Beton
(Asphalt Concrete Wearing Course), karekteristik bahan
yang digunakan (Tabel 10 MDP 2012):
( ) ( )
( )
( ) 07.8000.18log*32.2
1
109440.0
5.14
5.1log
20.01log*36.935.0*6740.01,216,289log 10
19.53
10
310 −+
++
−+−++−=
SN
SN
JK-PRC.22 PERENCANAAN PEMBANGUNAN JALAN PROVINSI DI KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT – 1 (P) 2014
V-26
� Koefisien kekuatan relatif a*1 = 0.4
� Stabilitas Marshall = 800 Kg
� Modulus elastis = 435,000 psi (MR) atau 3000 Mpa
Lapis permukaan direncanakan 2 (dua) lapis dengan
menggunakan lapis pengikat (Binder Course), sehingga kita
mengasumsikan bahwa perkerasan memiliki CBR 90%
dengan modulus elastis 29,000 psi. Sehingga nilai struktur
perkerasan yang terjadi pada lapis permukaan, dengan
menggunakan persamaan 16 (MDP 2012) SN1 dapat
diketahui sebagai berikut:
SN1 = 0.6264 → Tebal perkerasan D*1 = SN1/a1
→ D*1 = 0.6264/0.4
→ D*1 = 1.5660 inch ∼ 3.9777 Cm
Untuk efisiensi maka dibuat 2 (dua) lapis sebagai berikut:
• Laston Lapis Aus (ACWC) dengan tebal 1:
D*1-ACWC= 5 Cm ∼ 1.9685 inch
SN*1-ACWC = D*1-ACWC x a*1-ACWC → SN*1-ACWC =0.7874
• Laston Lapis Antara (ACBC) dengan a*2-ACBC = 0.344
Modulus elastis = 464,000 psi dan Stabilitas Marshall
800 Kg.
Tebal lapis 2 → D*2-ACBC = 10 Cm ∼ 3.9370 inch
Nilai struktur perkerasan:
→ SN*2-ACBC = D*2-ACBC x a*2-ACBC
→ SN*2-ACBC = 1.3543
Maka SN*1 = SN*1-ACWC + SN*1-ACBC → SN*1 = 2.1417
Cek nilai struktur perkerasan izin:
SN*1 = 2.1417 ≥ SN1 = 0.6264 ............OK!!!!!!!
Total tebal perkerasan aspal = D*1-ACWC+D*1-ACBC
→ D*1 = 15 Cm
( ) ( )
( )
( ) 07.8000.435log*32.2
1
109440.0
5.14
5.1log
20.01log*36.935.0*6740.03,547,993log 10
19.51
10
110 −+
++
−+−++−=
SN
SN
JK-PRC.22 PERENCANAAN PEMBANGUNAN JALAN PROVINSI DI KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT – 1 (P) 2014
V-27
b. Lapis Pondasi
Di atas sudah dianalisis bahwa lapis pondasi merupakan
lapis drainase dengan tebal D*2 = 10 Cm ∼ 3.937 inch.
Dengan koefisien drainase m2 = 1.20. Struktur perkerasan
merupakan pondasi agregat kelas A (CBR 90%) menahan
beban lalu lintas sebesar 3,547,993 dengan a*2 = 0.135 dan
modulus elastis 29,000 psi. Sehingga Nilai struktur
perkerasan perlu SN2 dapat dihitung dengan persamaan 16
(MDP 2012).
Nilai struktur perkerasan perlu SN2 = 2.2420
Nilai struktur perkerasan yang terjadi:
SN*2 = D*2 x a*2-agregat kelas A x m2
SN*2 = 3.937 x 0.135 x 1.20
SN*2 = 0.6378
Cek nilai struktur perkerasan:
SN*2 ≥ SN2 – SN*1
0.6378 ≥ 2.2420 - 2.1417
0.6378 ≥ 0.1002 ........................OK!!!
c. Lapis Pondasi Bawah
Lapis fondasi bawah menggunakan agregat kelas B CBR
60% dengan modulus elastis 18.000 psi dan koefisien
kekuatan relatif a*3 = 0.125 serta koefisien drainase m3 =
1.20. Sehingga nilai struktur lapis pondasi bawah SN3 dapat
dihitung sebagai berikut:
Nilai struktur perkerasan perlu SN3 = 2.7014
Nilai struktur perkerasan yang terjadi pada lapisan pondasi
bawah: SN*3 = SN3 – SN2 = 2.7014 - 2.2420 = 0.4595,
sehingga tebal perkerasan lapisan pondasi bawah adalah:
( ) ( )
( )
( ) 07.8000.29log*32.2
1
109440.0
5.14
5.1log
20.01log*36.935.0*6740.03,547,993log 10
19.52
10
210 −+
++
−+−++−=
SN
SN
( ) ( )
( )
( ) 07.8000.18log*32.2
1
109440.0
5.14
5.1log
20.01log*36.935.0*6740.03,547,993log 10
19.53
10
310 −+
++
−+−++−=
SN
SN
JK-PRC.22 PERENCANAAN PEMBANGUNAN JALAN PROVINSI DI KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT – 1 (P) 2014
V-28
→ D*3 = SN*3 / (a*3 x m3)
→ D*3 = 0.4595 / (0.125 x 1.20)
→ D*3 = 3.0631 inch ∼ 7.7802 Cm
→ D*3 = 15 Cm (tebal minimum)
Cek nilai kekuatan struktur yang terjadi dengan nilai
kekuatan struktur perlu:
→ SN*1 + SN*2 + SN*3 ≥ SN
→ 2.1417+0.6378+0.4595 ≥ 2.9
→ 3.2390 ≥ 2.9 .........OK!!!!!
d. Tebal perkerasan jalan untuk ruas Simpang Daya Murni -
Simpang Gunung Batin sebagai berikut:
� Tebal lapis permukaan (Laston ACWC) = 18 Cm
Terdiri dari 2 lapisan, yaitu:
→ Laston lapis aus (ACWC) = 5 Cm
→ Laston lapis antara (ACBC) = 10 Cm
� Lapis fondasi Agregat Kelas A (CBR 90%) = 10 Cm
� Lapis fondasi bawah Kelas B (CBR 60%) = 15 Cm
� Total Perkerasan Jalan = 40 Cm
Dalam pelaksanaan pelebaran badan jalan menjadi 6 m dengan penambahan lebar
antara 0.5 – 0.75 m baik di kiri maupun kanan jalan sangat sulit dilakukan dengan
menggunakan perkerasan hotmix (ACWC dan ACBC) sehingga alternatif yang
dilakukan adalah menggunakan perkerasan lapen untuk aus dan onderlaagh untuk
pondasinya. Tebal lapen yang direncanakan tebal 7 Cm dan onderlaagh dengan tebal
15 Cm.