pengembangan kopi bubuk cap paristo liberika
TRANSCRIPT
1
PENGEMBANGAN KOPI BUBUK CAP PARISTO LIBERIKA
DALAM MENINGKATKAN PENJUALAN
Pada Kedai Gerai UMKM Mekar Jaya Betara Kabupaten
Tanjung Jabung Barat
SKRIPSI
Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar
Sarjana Strata Satu ( S.1) Dalam Ilmu Ekonomi Syariah
Pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Oleh :
TAMYIZUL FUAD
NIM: EES.160647
PEMBIMBING
Drs. H. Maulana Yusuf, M. Ag
Bambang Kurniawan, S.P., M.E
PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN
JAMBI
2020
i
i
PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI
Yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Tamyizul Fuad
NIM : EES.160647
Jurusan/Konsentrasi : Ekonomi Syariah
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam
Alamat : Jl. Pattimura, RT. 04 Lorong H. Selamet, Kenali Besar
Kec. Kota Baru, Kota Jambi
Menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa skripsi yang berjudul:
“Pengembangan Kopi Bubuk Cap Paristo Liberika Dalam Meningkatkan Penjualan
(Studi Kasus Kedai Gerai UMKM Mekar Jaya Betara Kabupaten Tanjung Jabung
Barat)” adalah hasil karya pribadi yang tidak mengandung plagiarisme dan tidak
berisi materi yang di publikasikan atau ditulis orang lain, kecuali kutipan yang telah
disebutkan sumbernya sesuai dengan ketentuan yang dibenarkan secara ilmiah.
Apabila pernyataan ini tidak benar, maka peneliti siap mempertanggung
jawabkannya sesuai hukum yang berlaku dan ketentuan UIN Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi, termasuk pencabutan gelar yang saya peroleh dari skripsi ini.
Jambi, Juli 2020
Yang Menyatakan,
Tamyizul Fuad
NIM.EES.160647
ii
ii
Pembimbing I : Drs. H. Maulana Yusuf, M. Ag
Pembmbing II : Bambang Kurniawan, S.P., M.E
Alamat : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam
Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
Jl. Arif Rahman Hakim Nomor. 1 Telanaipura
Jambi 36122 Telp./ Fax: (074) 583183-584118
Jambi, Juli 2020
Kepada Yth.
Bapak Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi
Di-
Jambi
NOTA DINAS
Assalamu’alaikum wr. Wb
Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka skripsi
saudara Tamyizul Fuad, NIM.EES.160647: yang berjudul “Pengembangan
Kopi Bubuk Cap Paristo Liberika Dalam Meningkatkan Penjualan Pada
Kedai Gerai UMKM Mekar Jaya Betara Kabupaten Tanjung Jabung Barat”
telah disetujui dan dapat diajukan untuk dimunaqasahkan pada Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Islam UIN Sulthan Thaha Saifuddin jambi.
Demikianlah kami ucapkan terima kasih semoga bermanfaat bagi
kepentingan Agama, Nusa dan Bangsa.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Pembimbing I, Pembimbing II,
Drs. Maulana Yusuf, M. Ag Bambang Kurniawan, S.P., M.E
NIP. 196310251992031003 NIP. 198104262015031002
iv
iv
MOTTO
Artinya : dialah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah
disegala penjurnya dan makanlah Sebagian dari rezki-Nya. Dan hanya kepada-
Nyalah (Kembali setelah) dibangkitkan1
1Qs Al-Mulk: 15
v
v
PERSEMBAHAN
Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT atas taburan cinta dan kasih
sayang-Nya yang telah memberikanku kekuatan, Membekaliku dengan ilmu
pengetahuan serta memperkenalkanku dengan cinta. Atas karunia Allah SWT
akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan. Sholawat dan salam selalu terlimpahkan
keharibaan Rasulullah SAW, Semoga kelak Rasulullah SAW memberikan
syafa’atnya untukku.
Skripsi ini ku persembahkan kepada kedua orang tuaku tersayang dan tercinta ibu
(Siti Mujayanah) dan ayah (M. Yusuf). Sebagai tanda bakti, hormat dan
terimakasih yang tiada terhingga karena telah membesarkanku, Mendidikku,
Membimbingku, Menjagaku, Mendo’akanku dengan ketulusan hati serta memberi
motivasi dan dukungan secara moril maupun materil sehingga dapat menempuh
sekaligus menyelesaikan masa studi di UIN STS Jambi. Untuk siraman cinta kasih
dan sayang ibu dan ayah yang tiada terhingga dan tiada mungkin dapat kubalas.
Semoga ini menjadi langkah awal untuk membuat ibu dan ayah bahagia.
Terimakasih untuk keluarga besarku dan abang tersayang (Sirojunnasar) beserta
ponakan (Hania), kakak iparku (Hasna) dan bibi saya (Lina Kurniati) pamam saya
(Latif Patoni) yang telah memberikan pangan dan papan selama saya melanjutkan
pendidikan di Jambi. Terimakasih untuk keluargaku yang telah memberi semangat
dan menjadi kebanggaanku untuk menjadi contoh dan manusia yang lebih baik,
penyemangatku dalam menyelesaikan skripsi ini.
vi
vi
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perkembangan kopi bubuk cap
paristo dalam meningkatkan penjualan Pada Kedai Gerai UMKM Mekar Jaya
Betara Tanjung Jabung Barat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode kualitatif. Informan dalam penelitian ini adalah ketua Kedai garai UMKM
Mekar Jaya, karyawan Kedai Gerai UMKM Mekar Jaya, konsumen Kedai Gerai
UMKM Mekar Jaya. Metode pengumpulan data dilakukan dengan observasi,
wawacara dan dokumetasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi
data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Hasil dari penelitian ini yaitu Pengembangan produk kopi bubuk cap paristo
liberika di Kedai Gerai UMKM Mekar Jaya, apabila ditinjau berdasarkan indikator
yaitu produk baru, modifikasi produk dan usha riset maka dapat dikategorikan kopi
bubuk cap paristo liberika sudah berkembang dengan tujuan untuk meningkatkan
penjualan, sehingga dalam pemasarannya Kedai Gerai UMKM Mekar Jaya
membangun pangsa pasar dengan menarik dan meningkatkan distributor baru serta
mempromosikan kepada calon konsumen dengan menawarkan tester terlebih
dahulu. Kedai Gerai UMKM Mekar Jaya juga memberikan layanan baik, tempat
atau lokasi yang nyaman dan strategis untuk berdiskusi kepada distributor maupun
konsumen untuk mempertahankan sekaligus memanen pangsa pasar.
Kata Kunci : Kopi Bubuk Cap Paristo, Penjualan, Pengembangan
vii
vii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-nya serta anugerah yang tiada terkira, shalawat dan salam
selalu tercurahkan kepada junjungan kita Rasullah SAW yang telah mengajarkan
suri tauladan, dan yang telah membawa kita dari jaman jahiliyah ke jaman modern
seperti yang kita rasakan sekarang sekarang dengan kemudahannya sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengembangan Kopi Bubuk
Cap Paristo Liberika Dalam Meningkatkan Penjualan (Studi Kasus Kedai Gerai
Umkm Mekar Jaya Betara Kabupaten Tanjung Jabung Barat)”.
Skripsi ini disusun guna melengkapi persyaratan dalam menyelesaikan
kelulusan studi pada Program Sarjana (S1) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
Selesainya sekripsi ini tak lepas dari bimbingan, bantuan, dan dorongan dari
bebagai pihak, terutama dosen pembimbing I Bapak Drs. Maulana Yusuf, M. Ag,
dan dosen, pembimbing II Bapak Bambang Kurniawan, S.P.,M.E, yang telah
banyak memberikan bimbingan dan pengarahan serta saran untuk kesempurnaan
penulisan sekripsi ini.
Tiada yang dapat penulis berikan kepada mereka untuk saat ini kecuali do’a
kepada Allah SWT, semoga jasa baiknya dan pengorbanan mereka mendapat
balasannya dari Allah SWT. Pada kesempatan ini, penulis juga menyampaikan
ucapan terimakasih kepada:
1. Bapak Dr. A.A Miftah, M. Ag. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam UIN STS Jambi.
viii
viii
2. Ibu Dr. Rafidah, SE., M. EI,, selaku Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam UIN STS Jambi.
3. Bapak Dr. Novi Mubiyanto, SE., ME. selaku Wakil Dekan II Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam UIN STS Jambi.
4. Bapak Dr. Sucipto, S. Ag. M.A selaku Wakil Dekan III Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Islam UIN STS Jambi.
5. Bapak Ambok Pangiuk, S.Ag., M.SI dan M. Yunus M.Si, selaku Ketua dan
Sekretaris Program Studi Ekonomi Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam UIN STS Jambi.
6. Bapak dan Ibu Staff Karyawan/Karyawati di lingkungan Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Islam UIN STS Jambi.
7. Semua pihak yang terlibat dalam penyusunan skripsi ini, baik langsung
maupun tidak langsung.
Di samping itu, disadari juga bahwa skripsi ini masih jauh dari
Kesempurnaan. Oleh karenanya diharapkan kepada semua pihak untuk dapat
memberikan kontribusi pemikiran demi perbaikan skripsi ini. Kepada ALLAH
SWT kita mohon ampunan-Nya, dan kepada manusia kita memohon kemaafannya.
Semoga amal kebajikan kita dinilai seimbang oleh ALLAH SWT.
Jambi, Juli 2020
TAMYIZUL FUAD
NIM.EES.160647
ix
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN DEPAN
SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI .............................. i
NOTA DINAS ............................................................................................... ii
MOTTO ........................................................................................................ iii
PERSEMBAHAN ......................................................................................... iv
ABSTRAK .................................................................................................... v
KATA PENGANTAR .................................................................................. vi
DAFTAR ISI ................................................................................................. vii
DAFTAR TABEL ........................................................................................ x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................. 9
C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 10
D. Manfaat Penelitian ............................................................................. 10
E. Batasan Masalah................................................................................. 10
F. Kerangka Teori................................................................................... 11
G. Tinjauan Pustaka ................................................................................ 25
BAB II METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian ........................................................................ 31
B. Jenis dan Sumber data ........................................................................ 32
C. Metode Pengumpulan Data ................................................................ 33
D. Teknik Analisis Data .......................................................................... 34
E. Tringulasi Data ................................................................................... 36
F. Sistem Penulisan ................................................................................ 37
BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
A. Sejarah Berdirinya Gerai UMKM Mekar Jaya .................................. 39
B. Sejarah Paristo.................................................................................................... 41
C. Letak Geografis Gerai UMKM Mekar Jaya....................................... 42
D. Visi dan Misi .................................................................................... 43
E. Struktur Organisasi ............................................................................ 44
BAB IV PEMBAHASAN
A. Strategi Pengembangan Produk Kopi Bubuk Cap Paristo Liberika . 44
B. Strategi Gerai UMKM Mekar Jaya Dalam Meningkatkan Penjualan 52
x
x
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................................ 72
B. Saran ................................................................................................... 73
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP PENULIS
xi
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 : Data Penjualan Kopi Bubuk Cap Paristo Liberika ........................ 7
Tabel 1.2 : Penelitian Terdahulu ..................................................................... 26
Tabel 3.1 : Kabupaten dan Kota di Provinsi Jambi ......................................... 39
Tabel 4.1 : Harga Kopi Bubuk liberika PARISTO Kedai Gerai UMKM
Mekar Jaya ................................................................................... 55
Table 4.2 : Harga Kopi Bubuk liberika PARISTO Kedai Gerai UMKM
Mekar Jaya ................................................................................... 58
Tabel 4.3 : Data Penjualan Setelah Melakukan Pengembangan Produk
Kopi Bubuk Cap Paristo Kedai Gerai UMKM Mekar Jaya .......... 59
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kopi merupakan salah satu komoditas perkebunan unggulan Indonesia yang
memiliki peranan penting khususnya sebagai sumber devisa, penyedia lapangan
kerja, dan sebagai sumber pendapatan bagi petani ataupun pelaku ekonomi lainnya.
Pada tahun 2014 Indonesia menjadi produsen kopi keempat terbesar setelah Brazil,
Vietnam dan Kolombia. Selain sebagai produsen, padatahun 2015, Indonesia
menempati urutan eksportir terbesar ke-5 dalam hal jumlah ekspor produk kopi
dengan kode Harmonized System (HS) 0901 setelah Brazil, Vietnam, Kolombia
dan Jerman.2
Perkebunan kopi rakyat di Provinsi Jambi terdiri dari jenis kopi robusta,
arabika, dan liberika. Salah satu kabupaten penghasil kopi liberika yaitu Kabupaten
Tanjung Jabung Barat. Terdapat beberapa kecamatan di Kabupaten Tanjung Jabung
Barat penghasil kopi seperti Kecamatan Pengabuan, Kecamatan Bram Itam, dan
Kecamatan Tungkal Ulu. Kopi menjadi komoditi unggulan daerah dan Kecamatan
Betara sebagai Kawasan percontohan kopi untuk Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
Kecamatan Betara memiliki luas lahan dan produksi terbesar dibandingkan
kecamatan yang lain. Bagi masyarakat, kopi merupakan komoditas penting dalam
meningkatkan pendapatan keluarga, menggerakkan perekonomian masyarakat dan
2 Yuni Dwi Kartika, Amzul Rifin, dan Imam Teguh Saptono, Jurnal, Strategi
Pengembangan Usaha Pengolahan Kopi Arabika (Studi Kasus PT Golden Malabar),2018, hlm
212
sektor perkebunan menjadi sektor andalan Kabupaten Tanjung Jabung Barat selain
migas sebagai penyumbang pendapatan asli daerah (PAD).3
Kopi Libtukom (Liberika Tungkal Komposit) merupakan tanaman kopi
yang berasal dari Kabupaten Tanjung Jabung Barat dan telah ditetapkan sebagai
varietas bina melalui Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia No.
4968/Kpts/SR.120/12/2013 tanggal 6 Desember 2013.
Kopi liberika memiliki keunggulan tidak hanya dari aspek harga, namun
dari ukuran buah kopi yang lebih besar dan produktivitas lebih tinggi dibandingkan
robusta, bisa berbuah sepanjang tahun dengan panen sekali sebulan dan dapat
beradaptasi dengan baik pada agroekosistem setempat serta tidak ada gangguan
hama dan penyakit yang serius. Kopi liberika berbuah pada umur 3,5 tahun. Kopi
ini berbuah sepanjang tahun dengan 2 puncak produksi. Panen besar pada bulan
Mei, Juni dan Juli, sedangkan panen kecil pada bulan November, Desember dan
Januari.4
Unik dan khasnya kopi Liberika Tungkal Komposit ini lantaran dibudiday
akan di daerah gambut dengan tingkat keasaman yang cukup tinggi. Dari segi
bentuk, kopi Liberika juga mempunyai bentuk yang lebih besar dibandingkan jenis
kopi arabika dan robusta. Didukung dengan aspek mutu yang baik dan citarasa kopi
yang unik, membuat kopi ini terkenal di pasar kopi domestik maupun luar negeri
khususnya Malaysia. Hal ini juga membuat harga kopi Liberika Tungkal lebih
3 Zuhra, Hutwan Syarifuddin, Anis Tatik Maryani, Pengembangan Usahatani Kopi
Liberika*Berbasis Indeks Keberlanjutan*Di Kecamatan Betara Kabupaten Tanjung Jabung
Barat,2019,hlm: 89-90 4 Defira Suci Gusfarina, SP. / BPTP Jambi/ 2014
mahal dari jenis arabika maupun robusta. Pengamatan dilapangan, harga kopi
Liberika dalam bentuk green bean biasa dijual kisaran 40.000 Rupiah.
Saat ini, Kopi Liberika Tungkal di budidayakan oleh masyarakat kecamatan
Betara, Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Pemasaran kopi Liberika ini pun sudah
mulai berkembang, dulu masyarakat hanya menjual ke pengepul yang ada disekitar
desa mereka. Sekarang, pemasaran kopi Liberika tersedia dari bererapa alternatif
seperti UMKM, koperasi, LKM-A, Kelompok tani, atau pun kedai kopi bentukan
masyarakat. Salah satu tempat pemasaran kopi liberika adalah gerai UMKM yang
digagas Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis Mekar Sejahtera binaan Bank
Indonesia. Di gerai ini menyediakan berbagai produk olahan kopi Liberika, dari
kopi Liberika Cerry atau buah kopi utuh sampai kopi Liberika siap minum5 dan ada
juga menjual kopi bubuk cap paristo liberika, di Gerai UMKM Mekar Jaya hanya
menggunakan satu jenis kopi lokal yaitu liberika. Paristo adalah singkatan dari "
Parit Lapis Tomo ". Bisa disebut bahwa kepanjangan tersebut adalah upaya
gabungan dari 2 desa yang terdapat di kecamatan Betara yang tepatnya di Tanjung
Jabung Barat Provinsi Jambi Kota Kuala Tungkal. Usaha ini terbentuk dari 3
kelompok tani awalnya, dan sekarang menjadi 4 kelompok tani (Karya
pembangunan I,II,III dan Mekar Tani) yang tergabung dalam Lembaga Keuangan
Mikro Agribisnis Mekar Sejahtera(LKM - A MS) yang terbangun akibat binaan
dari KPw BI Jambi.
Kopi paristo sendiri sudah memiliki ijin dari Dinkes PIRT dan sudah
memiliki Label halal oleh MUI. Jadi buat siapapun yang ingin membeli produk
5 http://tanjabbarkab.go.id/site/unik-dan-khasnya-kopi-liberika-kuala-tungkal/
kopi Paristo jangan sungkan ataupun ragu karena Paristo sudah memiliki ijin yang
lengkap dari dinas kesehatan maupun dari Majlis Ulama Indonesia dan perlu di
perhatikan bahwa kopi hasil pengolahan Paristo merupakan kopi yang 100% Alami.
Keunggulan kopi paristo yaitu memiliki cita rasa yang sangat khas dari kopi
liberika selain itu juga varietas kopi liberika sudah sangat langka. Di tambah tidak
membuat perut kembung dan apabila di minum saat dingin juga masih tetap nikmat.
Secara umum rasa khas kopi Liberika memiliki rasa yang sangat nikmat di banding
jenis kopi lain karena memiliki rasa sayur yang pastinya akan membuat para pecinta
kopi langsung mengatakan Top Kopi, Top Paristo. Dan yang terpenting harga
kopi Liberika yang di jual oleh produk Paristo juga tergolong murah, namun tetap
mengedepankan kualitas produk dan rasa yang harus tetap menjadi hal yang paling
utama soal kenikmatan.6
Pengembangan produk yaitu mengembangkan konsep produk menjadi
produk nyata untuk dapat memastikan bahwa ide peoduk dapat diubah menjadi
produk yang bisa dikerjakan.7
Meningkatkan ialah menurut kamus besar bahasa indonesia ialah kata kerja
dengan arti antara lain: menaikan derajat, taraf, dan sebagainya. Sedangkan
menurut moeliono, peningkatan adalah sebuah cara atau usaha yang dilakukan
untuk mendapatkan keterampilan atau kemampuan menjadi lebih baik.8
6 http://www.betara.net/2017/07/kopi-paristo-liberika-coffeeasli.html 7 Philip Kotler dan Gary Armstrong, Prinsip-prinsip Pemasaran, Erlangga, Jakarta, Edisi
Kedua Belas, 2006, hlm. 316. 8 Moeliono, Kamus Pendidikan Indonesia, Widasarana Indonesia, Jakarta, cetakan ke 1,
1997,hlm. 21.
Penjualan adalah pencapaian yang dihasilkan dari kegiatan penjualan
barang. semakin besar jumlah penjualan yang dihasilkan perusahaan. Oleh karena
itu penjualan merupakan hal yang sangat penting didalam perusahaan. Perspektif
yaitu sudut pandang; pandangan.9
Menurut handoko, 2000: 32 Perkembangan teknologi dan ilmu
pengetahuan mengubah perspektif masyarakat terhadap kebutuhan hidupnya.
Perspektif masyarakat yang berubah mengacu pada perubahan kebutuhan hidup
masyarakat yang lebih dinamis, efektif dan efisien dimana pola-pola yang baru
menggantikan pola- pola yang lama. Perubahan ini menuntut adanya produk-
produk yang dinamis dan lebih praktis sehingga dapat memenuhi kebutuhan dan
memberi kemudahan serta mengikuti trend yang sedang menguasai dunia saat ini.
Keanekaragaman alat teknologi yang ada pada saat ini mendorong konsumen
untuk melakukan identifikasi dalam pengambilan keputusan saat menentukan
suatu merek yang menurut mereka memenuhi kriteria produk yang ideal.
Fenomena perubahan kebutuhan dan gaya hidup yang disebabkan
perkembangan zaman ini memacu perusahaan selaku produsen untuk terus
berinovasi. Produk-produk lama secara terus menerus dirancang kembali, dan
produk-produk baru tiada henti-hentinya dikembangkan. Perusahaan berupaya
menawarkan produknya agar konsumen tertarik dan melakukan pembelian. Dengan
demikian, perusahaan harus bersaing dengan menguasai teknologi untuk
mempersiapkan diri menciptakan inovasi produk. Inovasi terpenting yang dapat
dilakukan perusahaan adalah pembaharuan yang menyangkut produk itu sendiri,
9 Sulistyowati, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, cv. Buana Raya, Jakarta, 2005, hlm. 298
karena produk menjadi alasan utama seseorang untuk memilih dan membelinya.
Konsumen akan membuat keputusan untuk membeli suatu produk apabila produk
tersebut memiliki nilai lebih dibandingkan produk lainnya. Untuk menciptakan
produk yang memiliki nilai jual dan daya saing yang tinggi, dalam proses
inovasinya perusahaan harus dapat menciptakan strategi bisnis yang tepat. Oleh
karena itu, perusahaan perlu memanfaatkan sumber dayanya dengan optimal dan
melakukan kegiatan pengembangan produk untuk menjaga kelangsungan hidup
perusahaan. Pengembangan dan desain (rancangan) produk yang baik mutunya
merupakan kunci kesuksesan di dunia bisnis.10
Untuk mencapai keuntungan yang diinginkan oleh perusahaan, maka
diperlukan suatu pengembangan produk. Pengembangan produk yang dilakukan
suatu perusahaan merupakan cara perusahaan untuk memenuhi kebutuhan dan
kepuasan konsumen yang berbeda-beda. Produk yang berkualitas merupakan
keunggulan tersendiri bagi perusahaan dalam menghadapi persaingan, yang pada
akhirnya akan memberikan nilai kepuasan yang lebih tinggi kepada konsumen. Di
Kabupaten Tanjung Jabung Barat sudah banyak Kedai kopi seperti kedai kopi
Ma’il, kedai kopi Saleh dll, yang sudah berkembang. Kedai Gerai UMKM
merupakan kedai baru. Dari berbagai kedai kopi diatas maka Gerai UMKM Mekar
Jaya melakukan pengembangan seperti produk kopi bubuk cap paristo, kopi saring,
paristo liberika dan melakukan inovasi cappuccino liberika, ice kopi susu liberika
sehingga kopi bubuk cap paristo mampu bersaing dengan kedai kopi lainnya. Dari
10Miftahurrahmah, Pengembangan Kopi Bubuk Cap Semut Dalam Meningkatkan
Penjualan Ditinjau Dari Prespektif Ekonomi Islam(Studi Pada Kelompok Wanita Tani Melati
Desa Tribudisyukur Kecamatan Kebun Tebu Kabupaten Lampung Barat), skripsi,2017,hlm, 21-22
hasil prariset bahwa kopi bubuk cap paristo yang dihasilkan oleh Kelompok Gerai
UMKM Mekar Jaya saat ini mampu bersaing di pasaran dengan strategi
pengembangan produk yang digunakan.
Semua bentuk bisnis retail modern akan terus meningkat kualitas produk
dengan membuat inovasi seperti Cappucino Liberika, ice kopi susu liberika dan
menjual kopi bubuk cap paristo asli kopi liberika tidak ada campuran dengan
kemasan yang baik dan unik yang awalnya hanya menjual kopi seduh biasa. Seperti
bisnis yang terdapat di Gerai UMKM Mekar Jaya Betara yaitu produk kopi bubuk
cap paristo melakukan pengembangan produk dengan menggunakan strategi yang
baik agar dapat berkembang dengan baik. Produk kopi bubuk cap paristo
merupakan kopi yang banyak diminati oleh konsumen sehingga peneliti ingin
meneliti produk tersebut.
Pengembangan produk teh hijau semakin berkembang dengan trend yang
bersifat siklikal, sehingga menyebabkan produk teh hijau memiliki pola PLC
(Product Life Cycle) berbentuk sinusoidal pendek, dengan perkiraan waktu sekitar
1-10 tahun tergantung kepada tingkat preferensi masyarakat konsumen. Namun,
apabila proses pengembangan produk dan inovasi produk dapat dilaksanakan secara
“proaktif”(mendahului para pesaingnya), bukan tidak mungkin PLC (Product Life
Cycle) dari produk Teh Hijau Cap Pohon Kurma akan berbentuk “scallopped”
(meningkat secara periodikal). Teh Hijau Cap Pohon Kurma telah melihat peluang
pasar lain selain pasar domestik, yaitu pasar internasional di Amerika Serikat
karena trend dari gaya hidup (lifestyle) kebanyakan masyarakat Amerika Serikat
menghendaki mereka untuk mengkonsumsi bahan-bahan alami yang menyehatkan.
Untuk itu, PLU disarankan mulai melakukan pengembangan dan inovasi produk
secara serius apabila ingin melayani pasar global di mana para konsumennya
bersikap sangat “demanding” (menuntut).11
UMKM tersebut sudah ada sejak akhir tahun 2016, akan tetapi diresmikan
pada awal tahun 2017 yang diketuai oleh Bapak Sulaiman Peresmian Gerai tersebut
ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Bupati Tanjung Jabung Barat Bapak
Safrial. Modal awal dalam mendirikan Gerai UMKM Mekar Jaya tersebut adalah
dari dana pribadi. Setelah berjalan beberapa bulan UMKM tersebut di minati oleh
masyarakat dan mereka ikut serta menanamkan modal karena melihat pesatnya
perkembangan produk dalam segi penjualan. Pada UMKM terdapat beberapa
karyawan untuk mempermudah dan memperlancar kegiatan.
Dalam Gerai UMKM Mekar Jaya tersebut mengalami kemajuan dari tahun
ke tahun, yang awalnya hanya mempunyai satu toko (outlet) kini telah melakukan
kegiatan pemasaran secara besar melalui relasi, pemasaran secara online, dan
Dikedai Gerai UMKM Mekar Jaya Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
Secara umum masyarakat yang ada di Tanjung Jabung Barat lebih suka
menikmati kopi bubuk cap paristo liberika salah satunya di Kedai Gerai UMKM
mekar Jaya yang ada di Kabupaten Tanjung Jabung Barat, dapat di gambarkan
dalam data penjualan kopi bubuk cap paristo liberika sebagai berikut:
11 Bambang Purnomo, jurnal, Pengembangan Produk Dan Inovasi Produk
Pada Teh Hijau Cap Pohon Kurma (Studi Pada Pt Panguji Luhur Utama), 2017, hlm 32
Table 1.1
Data Penjualan Kopi Bubuk Cap Paristo Liberika
Tiga Tahun Terakhir di Kedai Gerai UMKM Mekar Jaya
Sumber: Kedai Gerai UMKM Mekar Jaya
Dari tabel 1.1 adalah jumlah penjualan kopi bubuk cap paristo liberika pada
tiga tahun terakhir ini. Dapat disimpulkan bahwa penjualan kopi bubuk cap paristo
liberika mengalami penurunan pada tahun 2018 dan terjdi kenaikan pada tahun
2019.
Hal inilah yang membuat peneliti merasa tertarik untuk meneliti tentang
Pengembangan Produk Kopi Bubuk Cap Paristo Liberika dalam Meningkat
kan Penjualan Pada Kedai Gerai UMKM Mekar Jaya, Betara, Tanjung Jabung
Barat.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang yang dikemukakan di atas, maka
permasalahan dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana strategi pengembangan produk kopi bubuk cap paristo liberika
dikedai gerai UMKM Mekar Jaya, Betara?
No Tahun Total Penjualan (Rp) Rata – rata
1 2017 120.643.000 10.053.583,33
2 2018 115.395.000 9.616.250
3 2019 124.855.000 10.404.583,33
Total 360.893.000 10.024.805,55
2. Bagaimana strategi kedai gerai UMKM Mekar Jaya, Betara, dalam
meningkatkan penjualan kopi bubuk cap paristo liberika?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui strategi pengembangan produk kopi bubuk cap paristo
liberika dikedai gerai UMKM Mekar Jaya, Betara, Tanjung Jabung Barat.
2. Untu k mengetahui strategi kedai gerai UMKM Mekar Jaya, Betara, Tanjung
Jabung Barat dalam meningkatkan penjualan kopi bubuk cap paristo liberika.
D. Manfaat*Penelitian
Selain ada tujuan yang ingin dicapai diharapkan juga dapat memberi manfaat
atau kegunaan penelitian, antara lain sebagai berikut:
1. Sebagai sarana bagi penulis untuk mengaplikasikan ilmu pengetahuan dari
aspek teoritis demi pengembangan ilmu syariah.
2. Untuk menambah cakrawala berfikir bagi penulis dan semoga dapat menjadi
referensi untuk menambah keilmuan yang dipersembahkan kepada mahasiswa
khususnya Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam di Universitas Islam Negeri
Sulthan Thaha Syaifuddin Jambi.
3. Sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana strata satu (S1) pada
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam bagi Jurusan Ekonomi Islam di Universitas
Islam Negeri Sulthan Thaha Syaifuddin Jambi.
E. Batasan Masalah
Untuk lebih terarahnya dan memproleh hasil penelitian yang lebih
mendalam, maka perlu diadakan pembatasan masalah. Maka dalam hal ini penulis
akan memberikan batasan-batasan mengenai strategi kedai gerai UMKM Mekar
Jaya, Betara, Tanjung Jabung Barat dalam meningkatkan penjualan kopi bubuk cap
paristo liberika.
F. Kerangka Teori
Kerangka teori sangat diperlukan pada setiap penelitian dalam rangka
memecahkan masalah yang timbul dari adanya suatu penelitian. Kerangka teori
yang dimaksud harus mempunyai landasan atau yang didasarkan pada suatu yang
dapat menjadi acuan serta sumber atau dasar dalam pengambilan kesimpulan
didalam memutuskan masalah yang ditemukan.
1. Pengembangan produk
Pengembangan produk (product development) melibatkan modifikasi
substansial terhadap produk yang ada saat ini atau penciptaan produk yang baru
namun masih terkait yang dapat dipasarkan pada pelamggan saat ini melalui saluran
distribusi yang sudah ada. Strategi pengembangan produk sering kali digunakan
untuk memperpanjang siklus hidup dari produk yang ada saat ini maupun untuk
memanfaatkan reputasi atau merek yang menguntungkan.12
Pengembangan produk merupakan serangkaian aktivitas yang dimulai dari
analisis persepsi dan peluang pasar, kemudian diakhiri dengan tahap produksi,
penjualan, dan pengiriman produk.13
Pengembangan produk adalah mengembangkan konsep produk menjadi
produk nyata untuk dapat memastikan bahwa ide produk dapat di ubah menjadi
produk yang bisa dikerjakan. Pengembangan produk merupakan strategi pemasaran
12 McGawHill, Manajemen*Strategi, Formulasi,implementasi, dan Pengendalian, Edisi 10
Buku 1, hlm, 272 13 Endang*Sulistya Rini, Peran Pengembangan Produk Dalam Meningkatkan Penjualan,
Jurnal Ekonom, Vol 16, No 1, Januari 2013,hlm,31
yang memerlukan penciptaan produk baru yang dapat dipasarkan, proses merubah
aplikasi untuk teknologi baru ke dalam produk yang dapat dipasarkan. Pengertian
pengembangan produk meliputi:
1. Produk baru yaitu:
a. Produk yang benar-benar inovatif dan unik.
b. Produk pengganti yang benarbenar berbeda dan produk yang sudah ada.
c. Produk imitatif, yaitu produk yang baru bagi perusahaan tertentu tetapi bukan
baru di dalam pasar.
d. Produk yang menggunakan bahan baku baru sama sekali.
2. Pengembangan produk:
a. Riset Pemasaran.
b. Rekayasa.
c. Desain.
3. Modifikasi produk, yaitu memperbaiki produk yang sudah ada yang meliputi
kualitas, fitur, dan style yang tujuannya meningkatkan penjualan. Modifikasi
produk menciptakan tiga dimensi, yaitu:
a. Perbaikan mutu (quality improvement).
b. Perbaikan cirri-ciri khas (feature Improvement).
c. Perbaikan gaya enent (style improvement).
4. Merchandising, yaitu semua aktivitas perencanaan baik dari produsen maupun
pedagang yang dimaksudkan untuk menyesuaikan antara produkproduk yang
dihasilkan dengan permintaan pasar.
Pengembangan produk adalah suatu proses penemuan ide untuk barang
dan jasa termasuk merubah, menambah atau merumuskan kembali sebagian dari
sifatsifat pokok yang sudah ada dalam segi corak, merek dan kuantitas.
Pengembangan produk dilaksanakan dengan tujuan untuk melayani pasar yang
telah ada sekarang dengan lebih meningkatkan penjualan, memenuhi usaha
menemukan barang baru yang lebih baik, serta melaksanakan aktivitas-aktivitas
dari teknik penelitian, perekayasaan dan perancangan produk.14 Dari beberapa
uraian diatas dapat simpulkan bahwa pengembangan produk adalah strategi atau
solusi untuk meningkatkan penjualan perusahaan agar lebih kompetitif dalam
menghadapi persaingan baik produk yang sudah ada atau produk yang baru dengan
cara menciptakan, memperbaiki atau menyesuaikan dengan kebutuhan atau kondisi
pasar. Selain itu pengembangan produk adalah strategi untuk dapat bertahan dalam
posisi perkembangan yang semakin pesat dan persaingan yang semakin tajam.
Keberhasilan sebuah perusahaan di masa depan akan banyak tergantung kepada
kemampuan perusahaan menyajikan produk-produk yang menarik, kompetitif dan
memberikan kualitas sesuai dengan kebutuhan konsumen. Oleh karena itu
pengembangan produk sangatlah penting bagi perusahaan agar dapat tetap bertahan
dalam usahanya. Tujuan pengembangan produk menurut Buchari (2000:101)
15adalah:
1. Untuk memenuhi keinginan konsumen yang belum puas
2. Untuk menambah omzet penjualan
14Ibid hlm: 31 15 Alma Buchari, Manajemen Pemasaran Dan Pemasaran Jasa, (Bandung : CV Alfabet
2004), hlm.45
3. Untuk memenangkan persaingan
4. Untuk mendaya gunakan sumber-sumber produksi
5. Untuk meningkatkan keuntungan dengan pemakaian bahan yang sama
6. Untuk mendaya gunakan sisa-sisa bahan
7. Untuk mencegah kebosanan konsumen
8. Untuk menyederhanakan produk
Pengembangan produk yang dilaksanakan oleh perusahaan dimaksudkan
untuk :
1. Mempertahankan posisi pangsa pasar (market share), yaitu untuk mencapai
tujuan perusahaan tersebut diperlukan strategi memperkenalkan produk baru
atau memperbaharui produk yang sudah ada.
2. Mengembangkan lebih lanjut posisi perusahaan sebagai innovator, sehingga
untuk mencapai tujuan ini perusahaan menjalankan strategi memperkenalkan
produk yang benar-benar baru, tidak hanya mengembangkan dari produk yang
sudah ada.
3. Memperoleh laba yang diinginkan melalui volume penjualan yang ditingkatkan,
suatu perusahaan harus memperbaiki maupun menambah produk-produk yang
dihasilkannya berdasarkan atas dua fungsi dasar, yaitu pemasaran dan inovasi
baru.
Adapun faktor-faktor yang menghambat suatu perusahaan mengadakan
pengembangan produk menurut Kotler dan Keller (2009:283), yaitu:
1. Kelangkaan ide penting pada wilayah tertentu. Mungkin hanya sedikit cara yang
tersisa untuk meningkatkan beberapa produk dasar
2. Pasar yang terfragmentasi. Perusahaan harus mengarahkan produk mereka pada
segmen pasar yang lebih kecil, dan ini berarti penjualan dan laba lebih rendah
untuk setiap produk.
3. Batasan sosial dan pemerintah. Produk harus memuaskan keamanan konsumen
dan ramah lingkungan.
4. Biaya pengembangan. Perusahaan biasanya harus menghasilkan banyak ide
untuk menemukan satu nilai kelayakan pengembangan dan sering menghadapi
tingginya biaya manufaktur, dan pemasaran.
5. Kelangkaan modal. Beberapa perusahaan mempunyai ide bagus, tetapi tidak
dapat mengumpulkan dana yang dibutuhkan untuk meneliti dan
meluncurkannya.16
6. Waktu pengembangan yang dibutuhkan lebih pendek. Perusahaan harus
mempelajari bagaimana cara memadatkan waktu pengembangan dengan
menggunakan teknik baru, mitra strategis, uji konsep dini, dan perencanaan
pemasaran yang bagus.
Pengembangan produk yaitu mengembangkan produk supaya bisa lebih
baik dan dapat menarik minat konsumen serta bisa lebih bersaing dengan seluruh
pesaing yang ada. Menurut Kotler dan Keller (2009:309), pengembangan produk
(inovasi) memiliki karakteristik, yaitu:
1. Keunggulan relatif (relative advantage), yaitu sejauh mana inovasi tersebut
tampak lebih bagus daripada produk lama.
16 Ibid, hlm 33
2. Kesesuaian (compatibility), yaitu sejauh mana tingkat sesuainya inovasi dengan
nilai dan pengalaman seseorang.
3. Kerumitan (complexity), yaitu sejauhmana tingkat sulitnya inovasi untuk
dipahami atau digunakan.
4. Kemampuan dipisahkan (divisibility), yaitu sejauh mana inovasi tersebut dapat
dicoba secara terbatas.
5. Kemampuan komunikasi (communicability), yaitu sejauh mana manfaat
penggunaan dapat dilihat atau digambarkan kepada orang lain.
2. Tahap-tahap Pengembangan Produk
Proses pengembangan produk untuk setiap perusahaan adalah berbeda,
tergantung produk serta tingkat kompleksitasnya, dan umumnya kegiatan-kegiatan
ini lebih membutuhkan daya analisis intelektual dan manajemen organisasi. Proses
pengembangan produk yang terstruktur serta terdefenisi dengan baik, sangat
diperlukan perusahaan dalam merancang produk-produk yang akan dijual ke pasar.
Tahap-tahap pengembangan produk baru seperti yang dikemukakan oleh Kotler dan
Keller (2009:287-306), yaitu:
1. Penciptaan Ide
Proses pengembangan produk baru dimulai dengan pencarian ide. Ide produk
baru bisa berasal dari interaksi dengan berbagai kelompok dan menggunakan
teknik yang menghasilkan kreativitas.
Untuk menghasilkan arus ide-ide baru yang berkesinambungan, perusahaan
harus dengan agresif menggali banyak sumber-sumber gagasan.
2. Penyaringan Ide
Tujuan dari penyaringan adalah untuk menciptakan sejumlah ide-ide yang baik
dan mengesampingkan yang jelek sedini mungkin dan membuang ide yang
buruk seawal mungkin. Ide yang dapat bertahan dapat disaring lebih lanjut
menggunakan proses pemeringkat sederhana dan jika manajemen merasa bahwa
ide produk amat cocok dengan keterampilan pemasaran dan pengalaman
pemasaran, maka perusahaan akan meningkatkan peringkat ide produk secara
keseluruhan.
3. Pengembangan dan Pengujian Konsep
Ide yang menarik harus disempurnakan menjadi konsep produk yang dapat diuji.
Kita dapat membedakan antara ide produk, konsep produk, dan citra produk. Ide
produk adalah ide untuk produk dimana perusahaan dapat melihat kemungkinan
produk dapat ditawarkan ke pasar. Konsep produk adalah versi terinci dari suatu
ide yang dinyatakan dalam istilah-istilah yang berarti bagi konsumen. Citra
produk adalah gambaran tertentu yang konsumen peroleh dari suatu produk
aktual atau potensial.
Dalam pengujian konsep mensyaratkan bahwa berbagai konsep produk diuji
pada kelompok konsumen sasaran yang tepat, kemudian reaksi konsumen
tersebut dikumpulkan. Konsep-konsep ini dapat disajikan secara simbolis atau
secara fisik. Jika konsep yang diuji semakin menyerupai produk akhir, pengujian
konsep ini dapat semakin diandalkan.
3. Penjualan
Keberhasilan suatu perusahaan diperoleh melalui penjualan. Penjualan tidak
hanya memberi keuntungan bagi perusahaan, tetapi juga bagi konsumen. Dengan
adanya penjualan, perusahaan mampu memberikan produk yang dihasilkan sesuai
dengan permintaan dan kebutuhan konsumen dengan harga tertentu. Adapun teori
penjualan yang dijelaskan oleh Subanar bahwa penjualan merupakan kegiatan yang
diupayakan oleh perusahaan sedangkan peningkatan penjualan merupakan peluang
yang tercipta karena kegiatan penjualan tersebut berhasil. Oleh karena itu penjualan
memerlukan pemikiran dan pengolahan informasi dari kosumen. Dengan melihat
suatu informasi, perusahaan akan mudah mengenali kondisi dan situasi dari
pelanggan, sehingga dapat melakukan perbaikan dan pengembangan atas
kekurangan yang ada pada produk.
4. Meningkatkan Penjualan
Salah satu bagian dari rencana perusahaan adalah rencana penjualan,
dimana dalam pelaksanaan penjualan, perusahaan harus bisa merencanakan
penjualan dengan melakukan strategi penjualan yang tepat agar dapat menentukan
tujuan penjualan yang ingin dicapai. Berdasarkan hasil analisis perkembangan
lingkungan bisnis menurut Sutojo pimpinan puncak bagian penjualan dapat
menentukan tujuan penjualan secara wajar dengan berpacu pada pangsa pasar.
Dalrymple dalam Sutojo menjelaskan bahwa strategi mengelola pangsa pasar
merupakan tujuan penjualan yang dapat berbentuk :
1. Membangun pangsa pasar dengan fokus meningkatkan jumlah penjualan produk.
2. Mempertahankan pangsa pasar dengan fokus mempertahankan jumlah hasil
penjualan produk – produk yang telah dihasilkan dan mempertahankan minat
pelanggan.
3. Memanen pangsa pasar dilakukan agar produk – produknya dapat mencapai
pasar. 17
1) Promosi Penjualan
Promosi penjualan adalah (sales promotion) adalah bentuk persuasi
langsung melalui penggunaan berbagai insentif yang dapat diukur untuk
merangsang pembelian produk dengan segera dan atau meningkatkan jumlah
barang yang dibeli pelanggan. Melalui promosi penjualan perusahaan dapat
menarik pelanggan baru, mempengaruhi pelanggan untuk membeli produk baru dan
meningkatkan impluse buying (pembelian tanpa rencana sebelumnya). Bentuk
promosi penjualan antara lain pemberian kupon, potongan harga, sampel produk,
kontes, acara, dan pengalaman, POP display dan pameran.
Belakangan ini promosi penjualan makin populer sehingga porsinya
terhadap total anggaran iklan dan promosi terus meningkat dari tahun ke tahun.
Beberapa faktor mempengaruhi pertumbuhan cepat promosi penjualan, khususnya
di pasar konsumen. Secara internal, promosi penjualan makin diakui oleh
manajemen puncak sebagai alat penjualan yang efektif; lebih banyak manajer
produk diberi wewenang untuk memanfaatkannya sering dengan meningkatnya
tekanan untuk mendongkrak angka penjualan. Bentuk-bentuk Aktivitas Promosi
Penjualan terbagi dalam beberapa tipe.18
a) Pemberian Kupon
17 Lina Karlinda Sari, Sri Nuringwahyu, Ratna Nikin Hardati, jurnal, Strategi
Pengembangan Produk Guna Meningkatkan Penjualan (Studi Pada Cv. Kajeye Food, Blimbing -
Malang), hlm : 44 18 Ibid,hlm: 18
Bentuk aktivitas promosi yang pertama pemberian kupon ini memiliki
tujuan untuk merangsang permintaan konsumen. Keunggulan dari pemberian
kupon ini adalah dukungan pengecer. Kelemahan dari aktivitas ini yaitu konsumen
menunda pembelian.
b) Potongan Harga (Diskon)
Tujuan dari bentuk aktivitas promosi adalah sebagai upaya untuk
membentuk goodwill. Diskon juga merupakan upaya yang efektif untuk mendorong
kosumen membeli, dan meningkatkan penjualan. Keberadaan pemberian potongan
terhadap konsumen sebagai penghargaan seringkali menyebabkan pembelian
dalam jumlah besar.
c) Sampel
Bentuk aktivitas promosi yang mendorong konsumen untuk coba-coba.
Dengan adanya sampel ini dapat mengurangi resiko konsumen untuk merasa
dikecawakan oleh produk yang diperjual- belikan.
d) Kontes
Kontes merupakan bentuk aktivitas komunikasi yang diadakan oleh
perusahaan untuk mendorong pembelian, membentuk business inventory. Kontes
juga sebagai upaya yang efektif untuk mendorong keterlibatan konsumen terhadap
merk atau produk.19
2) Humas atau Publikasi
Humas (hubungan masyarakat) merupakan upaya komunikasi menyel
uruh dari suatu perusahaan untuk mempengaruhi persepsi, opini, keyakinan, dan
19 Ibid,hlm: 19-20
sikap berbagai kelompok terhadap perusahaan tersebut. Tujuan utama dari humas
adalah meningkatkan reputasi positif perusahaan. Seorang humas harus memiliki
keterampilan publikasi, yaitu menyebarluaskan informasi melalui berbagai media
tentang aktivitas perusahaan atau organisasi yang pantas untuk diketahui publik.
Hubungan masyarakat (public relations) adalah berbagai program yang
dirancang untuk mempromosikan atau melindungi citra perusahaan atau produk
individunya. Departemen humas terbaik membimbing manajemen puncak untuk
menerapkan program yang positif dan menghilangkan praktik yang patut
dipertanyakan sehingga publisitas negatif tidak timbul. Mereka melaksanakan lima
fungsi berikut.20
3) Personal Selling
Penjualan personal atau personal selling merupakan cara yang paling efektif
pada tahapan terakhir pada suatu proses pembelian, khususnya mampu membangun
preferensi dari pembeli, meningkatkan kepercayaan pembeli dan mendesak
pembelo melakukam aksi pembelian. Penjualan lisan dalam percakapan dengan
satu atau lebih calon pembeli dengan maksud menciptakan terjadinya pembelian.
Personal selling ( penjualan personal ) merupakan suatu bentuk komunikasi
langsung antara seorang penjual dengan calon pembeli ( person-to-peson
communication). Penjual berupaya untuk membujuk calon bembeli secara
langsung, baik secara tetap muka ataupun melalui alat telekomunikasi seperti
telepon. Melalui interaksi secara langsung ini pihak penjual dapat melihat dan
mendengarkan tanggapan atau respon pembeli, sehingga penjual dapat langsung
20Nudiya Afidah Moniaga, Sekripsi,” Analisis Strategi Komunikasi Pemasaran Novel
“Reivan&Reina” Karya Christa Bella Dalam Internet Community Forum, hlm: 14
memodifikasi informasi yang harus disampaikan pada calon pembeli.
4) Direct Marketing
Direct marketing atau pemasaran langsung adalah upaya perusahaan atau
organisasi untuk berkomunikasi secara langsung dengan calon pelanggan sasaran
dengan maksud untuk menimbulkan tanggapan dan atau transaksi penjualan. Direct
Marketing merupakan pendekatan pemasaran yang bersifat bebas dalam
menggunakan saluran distribusi dan/ atau komunikasi pemasaran, yang
memungkinkan perusahaan memiliki strategi tersendiri dalam berhubungan dengan
konsumen.
Direct Marketing bukan sekedar kegiatan mengirim surat, e-mail, dan
mengirim katalog kepada pelanggan. Direct marketing mencakup aktivitas
pengelolaan database, telemarketing, dan iklan tanggapan langsung dengan
menggunakan berbagai saluran komunikasi seperti mengirim surat langsung kepada
pelanggan dan calon pelanggan atau melalui internet, media cetak, dan media
penyiaran.21
5) Internet Marketing
Internet Marketing (pemasaran internet) juga disebut sebagai pemasaran-i,
web marketing, online marketing, atau e-marketing atau e- commerce adalah
pemasaran dari produk atau jasa melalui internet. Internet digunakan setiap orang
diseluruh dunia untuk saling bertukar informasi, menjadi sumber informasi dan juga
menjadi sarana untuk membujuk konsumen. Internet marketing (pemasaran
internet) menuntut adanya penguasaan aspek kreatif dan aspek teknis internet
21Akhmad Rifqi Septiawan,Sekripsi,Strategi Komunikasi Pemasaran Buku Dalam
Meningkatkan Penjualan Melalui Media Sosial Instagram, hlm: 24-25
secara bersama-sama, mencakup desain, pengembangan, periklanan, dan
penjualan.22
Internet saat ini sudah menjadi media iklan yang menarik, banyak
perusahaan mengiklankan produknya melalui website maupun media sosial. Dapat
dikatakan internet merupakan media yang bahkan dapat digunakan untuk beriklan,
internet juga digunakan untuk melakukan kegiatan promosi bentuk lain, seperti
promosi penjualan dengan kupon, kontes, undian secara online. Internet juga sudah
digunakan untuk melakukan direct marketing, personal selling, serta kegiatan
humas dan publikasi secara lebih efektif dan efisien.
Internet Marketing dalam penggunaannya sebagai media untuk membangun
persepsi merek produk dan mendukung fungsi penjualan, mempunyai kemampuan
sebagai jembatan bagi perusahaan untuk mencapai tujuan dalam menggunakannya.
Penggunaan internet marketing sebagai media dalam komunikasi pemasaran
sebuah perusahaan mempermudah pemahaman tentang tujuan dari internet
marketing.
6) Iklan
Iklan atau advertising merupakan setiap bentuk komunikasi nonpersonal
mengenai suatu organisasi, produk, jasa, atau ide yang dibayar oleh sponsor.
Periklanan juga diartikan sebagai bentuk penyajian dan promosi nonpersonal atas
ide barang atau jasa yang dilakukan oleh perusahaan tertentu.
Hal utama dalam periklanan adalah membuat iklan dengan pesan efektif
yang dapat menarik perhatian konsumen.
22 Ibid,hlm: 20
A. Strategi Pesan Efektif
Suatu pesan dalam promosi harus dapat menyampaikan tujuan promosi,
mengemukakan II strategi pesan efektif, secara lebih rinci akan dijelaskan sebagai
berikut:
1. Menarik perhatian, agar efektif iklan perlu diekspos di media untuk menarik
perhatian dengan menggunakan ide yang memikat, menimbulkan rasa ingin
tahu, atau visual yang mempesona.
2. Menciptakan minat, menarik perhatian mencerminkan daya Tarik iklan,
menjaga agar perhatian tidak beralih, merefleksikan daya pikat.
B. Pesan Emosional
Salah satu bentuk pesan persuasif yang dapat menarik perhatian ialah pesan
emosional. Pesan emosional dengan istilah daya Tarik pesan (appeals) atau
imbauan pesan emosional. Penyajian pesannya diarahkan pada upaya memberikan
gambaran tentang keindahan, kesedihan, kasih saying, cinta, dan hal-hal lain yang
menyangkut perasaan.23
5. Tingkatan Produck dan Jasa
Perencanaan produk harus berpikir tentang produk dan jasa dalam tiga
tingkat. Masing-masing tingkat menambah lebih banyak nilai pelanggan. Tingkat
yang paling dasar adalah manfaat inti, yang membawa pertanyaan apa yang benar-
benar dibeli oleh pembeli? Ketika merancang produk, mula-mula pemasar harus
mendefinisikan inti, manfaat penyelesaian masalah atau jasa yang dicari konsumen.
Pada tingkat kedua, para perencana produk harus mengubah manfaat inti menjadi
23Akhmad Rifqi Septiawan,Sekripsi,Strategi Komunikasi Pemasaran Buku Dalam
Meningkatkan Penjualan Melalui Media Sosial Instagram, hlm: 28-29
produk aktual. Mereka harus mengembangkan fitur produk dan jasa, desain, tingkat
kualitas, nama merek, dan kemasan. Pada tingkat akhir atau ketiga, perencana
produk harus membangun produk tambahan di sekitar manfaat inti dan produk
aktual dengan menawarkan pelayanan dan manfaat konsumen tambahan.24
Pada tiga tingkatan produk ini, produk kopi bubuk cap paristo hanya
menggunakan dua tingkatan saja yaitu manfaat inti dan produk aktual. Pada produk
inti kedai gerai UMKM mekar jaya mencari sasaran kepada siapa produk yang
dikembangkannya untuk dijual lalu yang kedua yaitu produk aktual kedai gerai
umkm mekar jaya melakukan pengembangan produk dengan kemasan, dari
kemasan yang hanya tradisional atau hanya menggunakan kotak yang didalamnya
dibungkus plasti bening atau kaca yang didesain dengan nama merek didepannya
saat ini sudah di kembangkan dengan kemasan yang menggunakan plastik
aluminium oil dengan berbagai macam ukuran. Pada hakikatnya, seseorang
membeli suatu produk bukan hanya sekedar ia ingin memiliki produk tesebut. Para
pembeli membeli barang atau jasa karena barang atau jasa tersebut dapat digunakan
sebagai alat untuk memuaskan kebutuhan dan keinginannya. Dengan kata lain
seseorang membeli produk bukan karena fisik produk itu semata-mata, tetapi
karena manfaat yang ditimbulkan dari produk yang dibelinya tersebut.
G. Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka perlu dilakukan untuk menambah wawasan peneliti,
sebelum peneliti melangkah lebih jauh dalam permasalahan yang telah ditemukan,
24Miftahur Rahma,Skripsi,Pengembangan Kopi Bubuk Cap Semut Dalam Meningkatkan
Penjualan Tinjau Dari Prespektif Ekonomi Islam,( Studi Pada Kelompok Wanita Tani Melati Desa
Tribudisyukur Kecamatan Kebun Tebu Kabupaten Lampung Barat), Institut Agama Islam Negeri
(Iain) Raden Intan Lampung.
dan guna untuk mempertahankan keaslian karya. Dibawah ini akan diuraikan
beberapa penelitian terdahulu yang penulis anggap relevan:
Table 1.2
Penelitian Terdahulu
No Peneliti
Tahun
Alat Analisis Judul Hasil Penelitian
1 Bambang
Purnomo
(2017)
Kualitatif Pengembangan
Produk Dan
Inovasi Produk
Pada Teh Hijau
Cap Pohon
Kurma (Studi
Pada Pt Panguji
Luhur Utama)
Pengembangan produk
teh hijau semakin
berkembang dengan trend
yang bersifat siklikal,
sehingga menyebabkan
produk teh hijau memiliki
pola PLC (Product Life
Cycle) berbentuk
sinusoidal pendek,
dengan perkiraan waktu
sekitar 1-10 tahun
tergantung kepada tingkat
preferensi masyarakat
konsumen. Namun,
apabila proses
pengembangan produk
dan inovasi produk dapat
dilaksanakan secara
“proaktif”(mendahului
para pesaingnya), bukan
tidak mungkin PLC
(Product Life Cycle) dari
produk Teh Hijau Cap
Pohon Kurma akan
berbentuk “scallopped”
(meningkat secara
periodikal).
Teh Hijau Cap Pohon
Kurma telah melihat
peluang pasar lain selain
pasar
domestik, yaitu pasar
internasional di Amerika
Serikat karena trend dari
gaya hidup (lifestyle)
kebanyakan masyarakat
Amerika Serikat
menghendaki mereka
untuk mengkonsumsi
bahan-bahan alami yang
menyehatkan. Untuk itu,
PLU disarankan mulai
melakukan
pengembangan dan
inovasi produk secara
serius apabila ingin
melayani pasar global di
mana para konsumennya
bersikap sangat
“demanding”
(menuntut).25
2 M. Adzwin
dan Grisna
Anggadwita
(2016).
Kualitatif Analisa
Pengembangan
Produk Baru
Berbasis
Teknologi Pada
Rintisan Usaha
Wallts (Start-Up)
Hasil penelitian didapatkan
bahwa Wallts telah
melakukan proses
pengembangan produk baru
sesuai dengan teori Kotler,
hanya saja untuk poin
pengembangan dan
pengujian konsep, Wallts
tidak melakukan analisis
market ke segi konsumen
yang lebih luas, karena
pengembangan produk
harus mencakup produsen
dan keinginan dari
konsumen.26
25 Bambang Purnomo, jurnal, Pengembangan Produk Dan Inovasi Produk
Pada Teh Hijau Cap Pohon Kurma (Studi Pada Pt Panguji Luhur Utama), 2017, hlm 32 26 M. Adzwin dan Grisna Anggadwita, Jurnal, Analisa Pengembangan Produk Baru
Berbasis Teknologi Pada Rintisan Usaha Wallts (Start-Up), 2016.
3 Ulul
Azmiyatur
Rahmah
(2019)
Kualitatif Strategi Promosi
Dan
Pengembangan
Produk Kopi
Mahkota Raja
Blend Doa
Menurut
Pemasaran
Perspektif Islam
Di Pondok
Pesantren
Mukmin
Mandiri Waru
Sidoarjo
Bahwasannya
pengembangan produk kopi
Mahkota Raja yang
dilakukan oleh yayasan
pesantren Mukmin Mandiri
menurut pemasaran
perspektif Islam, apabila
dilihat dari produknya
menunjukkan kemurnian
kopi yang diblend dengan
doa, menjaga kualitas dan
mutu yang didapat dari
kemurnian kopi robusta,
ada manfaat yang
dihasilkan dari produk.
Dilihat dari harga dalam
memasarkannya masih di
bawah harga para pesaing
bisnis, karena orientasi
mereka tidak hanya untuk
mencari keuntungan
setinggi-tinggi nya
melainkan juga masih
memikirkan lingkungan
sosial. Dari segi tempat
untuk pengambilan biji kopi
strategis dengan
pertimbangan estimasi
waktu, proses produksi juga
dilakukan di area
perumahan dekat dengan
area pengajian. Dari segi
promosi mereka menjauhi
unsur gharar dengan
menampilkan komposisi
dan sertifikasi halal, serta
mencantumkan anjuran
untuk membaca basmalah
sebelum meminum kopi
agar mendapatkan
keberkahan dari
mengkonsumsi kopi.27
27 Ulul Azmiyatur Rahmah, Skripsi, Strategi Promosi Dan Pengembangan Produk Kopi
Mahkota Raja Blend Doa Menurut Pemasaran Perspektif Islam Di Pondok Pesantren Mukmin
Mandiri Waru Sidoarjo, 2019, hlm 29.
4 Endang
Sulistya Rini
(2013)
Kualitatif Peran
Pengembangan
Produk Dalam
Meningkatkan
Penjualan
Tuntutan konsumen dan
persaingan pasar menuntut
perusahaan untuk
melakukan pengembangan
produk. Pengembang
produk mempunyai peran
yang besar dalam
meningkatkan volume
penjualan. Oleh karena itu,
perusahaan harus selalu
memantau atau mengikuti
perkembangan selera
konsumen ataupun
keluhan-keluhan dari
pelanggan. Perusahaan
juga harus mengawasi
perubahan taktik dan
strategi dari pesaing agar
dapat mengantisipasi lebih
dini tindakan yang perlu
dilakukan berkaitan
dengan produk yang
dihasilkan perusahaan.28
5 Dicky
Judhawidjaja
(2016).
Kualitatif Perancangan
Pengembangan
Produk Baby
Dream Di
Surabaya
Hasil dari penelitian ini
adalah pada segi ciri khas
dan desain Baby Dream
mengembangkan produk
topi berbentuk karakter
sehingga Baby Dream
mempunyai nilai lebih yang
membuat produk tersebut
dapat laku dipasaran.29
Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya maka penulis memilih penelitian dengan
judul: Pengembangan Kopi Bubuk Cap Paristo Liberika Dalam Meningkatkan
Penjualan Pada Kedai Gerai UMKM Mekar Jaya Betara Kabupaten Tanjung
28 Endang Sulistya Rini, jurnal, Peran Pengembangan Produk Dalam Meningkatkan
Penjualan 2013, hlm 38 29 Dicky Judhawidjaja, jurnal, Perancangan Pengembangan Produk Baby Dream Di
Surabaya, 2016
Jabung Barat. Adapun perbedaan dengan penilitian – penelitian terdahulu adalah
dalam ini penulis hanya memfokuskan pada Kedai Gerai UMKM Mekar Jaya
Betara Kabupaten Tanjung Jabung Barat sebagai variabel yang akan diteliti.
Sedangakan perbedaan yang mendasar antara penelitian yang sekarang dan
terdahulu adalah saat ini memfokuskan objek pada usaha Keadai Gerai UMKM
Mekar Jaya Betara Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
31
BAB II
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian yang berbentuk deskriptif kualitatif, yang
mana metode diskriptif yaitu dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan
subjek atau objek penelitian (orang, Lembaga, masayarakat, dan lain – lain) pada
saat sekarang berdasarkan fakta – fakta yang terlihat sebagaimana adanya.
Mengemukakan gejala – gejala secara lengkap tentang aspek yang diteliti,
memberikan penafsiran yang memadai terhadap terhadap fakta – fakta yang
ditemukan dan tidak hanya berakhir sampai disitu, lalu ada pengumpulan data dan
penyusunan data, Analisa dan interpretasi data, sampai usaha memecahkan masalah
dengan membandingkan persamaan dan perbedaan gejala, menilai gejala,
klasifikasi gejala, menetapkan standar. Metode ini merupakan Langkah melakukan
reperentasi obyektif tentang gejala – gejala yang terdapat dalam masalah yang
diselidiki.30
Jadi penelitian ini deskriptif kualitatif berusaha menggambarkan gejala
sosial, dengan kata lain penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan sifat sesuatu
yang tengah berlangsung pada saat studi. Metode kualitatif ini memberikan
informasi yang lengkap sehingga bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan
serta banyak dapat diterapkan pada bebagai masalah. Metode penyelidikan
deskriptif tertuju pada pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang.
30Nana Syaodih Sukmadinata. Metode Penelitian (Bandung: Remaja Rosdakarya Offset.
2011),hlm. 116.
B. Jenis dan Sumber data
1. Jenis Penelitian
Penelitian ini berjenis penelitian lapangan (field research), yaitu suatu
penelitian yang dilakukan dengan mengangkat data yang ada dilapangan.31
Penelitian dilakukan dengan berada langsung pada obyeknya, sebagai usaha
untuk mengumpulkan data dan berbagai informasi. Dengan kata lain peneliti
turun dan berada langsung di lingkungan yang mengalami masalah atau yang
akan diperbaiki atau disempurnakan.32 Penelitian dilakukan Kedai Gerai
UMKM Mekar Jaya Betara Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
2. Sumber Data
Sumber data digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer dan data
sekunder.
a. Data Primer
Data primer yaitu data pokok yang di perlukan dalam penelitian,
yang di peroleh secara langsung dari sumbernya ataupun dari lokasi objek
penelitian atau keseluruhan data hasil penelitian yang diperoleh di
lapangan. Data primer tidak diperoleh melalui sumber peranatara untuk
pihak kedua dan seterusnya.33 Dalam penelitian ini sumber data primer
adalah seluruh data yang diambil dari lokasi penelitian yaitu Kedai Gerai
UMKM Mekar Jaya Betara Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
31 Rony kountur, Metode Penelitian untuk Penulisan Skripsi dan Tesis, Penerbit PPM, Jakarta, 2007, hlm. 25
32 Hadari Nawawi dan Mimi Martini, Penelitian Terapan, Gajah Mada University Press, Yogyakarta, 1996, hlm. 24
33 Sayuti Una, “Pedoman Penulisan Skripsi ( edisi revisi )”,Cetakan kedua,(jambi: Syariah
press,april 2014),hlm.34
b. Data Sekunder
Data Skunder yaitu sumber yang tidak langsung memberikan data
kepada pengumpul data. Sumber data sekunder dalam penelitian ini
meliputi sumber-sumber yang dapat memberikan data pendukung seperti
buku, dokumentasi maupun arsip serta seluruh data yang berhubungan
dengan penelitian tersebut.
C. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:
1. Observasi
Metode Observasi yaitu pengamatan yang dilakukan mengenai fenomena sosial
dengan gejala-gejala untuk kemudian dilakukan pencatatan.34 Dalam penelitian
ini penulis melakukan memilih Kedai Gerai UMKM Mekar Jaya Betara
Kabupaten Tanjung Jabung Barat sebagai objek lapangan sekaligus memperoleh
data utama.
2. Wawancara
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu
dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan
terwawancara yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Maksud
mengadakan wawancara yaitu memverifikasi, mengubah, dan memperluas
informasi yang diperoleh dari orang lain.
Peneliti melakukan wawancara secara langsung pada pihak-pihak terkait yang
bertugas mengelola kopi bubuk cap paristo liberika. Sasaran informan dalam
34 Sugiono, Op.Cit, hlm 64
wawancara penelitian mengadakan tanya jawab langsung kepada konsumen dan
pemilik kedai UMKM Mekar Jaya, Betara, Tanjung Jabung Barat.
3. Dokumentasi
Analisis dokumen dilakukan untuk mengumpulkan berbagai informasi dan
sumber data yang tertulis untuk membantu memecahkan masalah melalui
analisis dokumentasi.35 Dalam hal ini penulis akan melihat pada data atau atau
dokumentasi yang ada di kedai UMKM Mekar Jaya, Betara, Tanjung Jabung
Barat.
D. Teknik Analisis Data
Metode yang penulis gunakan yaitu deskriptif analitis. Metode deskriptif
adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu
set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa
sekarang. Tujuan dari deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau
lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta
hubungan antara fenomena yang diselidiki36
Setelah selesai penelitian ini. Maka dilakukan pengolahan data dari hasil
observasi, wawancara dan dokumentasi, data yang diperoleh terlebih dahulu
diseleksi menurut kelompok variabel-variabel tertentu dan dianalisis melalui segi
kualitatif, dengan teknik.
1. Reduksi data, yaitu upaya untuk mengelompokkan data yang diperoleh di
lapangan ke dalam suatu kelas- kelas yang lebih spesifik. Semakin lama
35Ibid, hlm. 335.
36 Yuliana, Peranan Pengembangan Produk Dalam Meningkatkan Volume Penjualan
(Studi Kasus di Miulan Hijab Semarang), sekipsi, 2015, hlm, 16
penelitian berada di lapangan, akan semakin banyak pula data yang di peroleh.
Mereduksi berarti merangakum, memilih hal-hal pokok, mencari hal-hal
penting, lalu dicari tema dan polanya. Dengan demikian, data yang telah
direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah
peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya lagi
bila diperlukan.
2. Penyajian data, dalam penelitian kualitatif biasanya para peneliti menyajikan
data dalam bentuk teks yang bersifat naratif. Penyajian data ini dilakukan untuk
memudahkan pembaca memahami apa yang terjadi dan merencanakan kerja
selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut. Selain dengan cara
naratif, penyajian data juga bisa dilakukan dengan menambahkan grafik,
bagan, atau matrik.
Kesimpulan atau verivikasi, merupakan temuan baru yang sebelumnya belum
pernah ada. Temuan dapat berupa deskriptif atau gambaran suatu objek yang
sebelumnya masih samar sehingga menjadi jelas. Bentuknya dapat berupa
hubungan kausal ( sebab – akibat ) atau iteraktif, hipotesis, atau bisa juga teori.
3. Penarikan Kesimpulan
Langkah ketiga dalam penelitian data kualitatif adalah penarikan kesimpulan
atau verivikasi. Kegiatan untuk memberikan penafsiran terhadap hasil analisis
data. Pada penelitian yang menggunakan pengujian hipotesis penelitian,
kesimpulan dapat ditaraik dari hasil pengujian hipotesis.
E. Triangulasi Data
Triangulasi data adalah Teknik pemeriksaan keabsahan data yang
memanfaatkan suatu yang lain diluar data ini untuk keperluan pengecekan atau
sebagai perbandingan terhadap data itu.37 Jadi dalam hal ini mengecek sumber data
yang diperoleh di lapangan berkenaan dengan penelitian ini. Penelitian ini
menggunakan triangulasi dengan sumber yakni membandingkan dan mengecek
balik derajat kepercayaan atau informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat
yang berbeda dalam penelitian kualitatif. Hal ini dapat dicapai dengan jalan:
1. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara.
2. Membandingkan apa yang dikatakan orang didepan umum dengan apa yang
dikatakannya secara pribadi.
3. Membandingakan apa yang dikatakan orang – orang tentang stuasi
penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu.
4. Membandingkan keadaan dan prespektif seseorang dengan berbagai
pendapat dan pandangan orang seperti rakyat biasa, orang berpendidikan
menengah atau tinggi, orang kaya, pemerintah.
5. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang
berkaitan.38
Triangulasi dengan metode menurut Meleong adalah: Pertama, pengecekan
derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian beberapa Teknik pengumpulan data.
Kedua, pengecekan derajat kepercayaan beberapa sumber data dengan metode yang
sama. Triangulasi dengan penyidik memanfaatkan peneliti atau pengamat lainnya
untuk keperluan pengecekan Kembali derajat kepercayaan data atau dengan cara
membandingakan hasil pekerjaan seorang analis dengan analisis lainnya.
37Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja
Rosdakarya,2013),hlm. 330 38Ibid, hlm. 330-331
Sedangkan trigulasi dengan teori dapat dilakukan dengan dua cara yaitu secara
induktif dan secara logika.39
Berdasarkan Teknik triangulasi tersebut diatas, maka dimaksud untuk
mengecek kebenaran dan keabsahan data-data yang diperoleh dilapangan tentang
pengembangan kopi bubuk cap Paristo dalam meningkatkan penjualan. Kedai gerai
UMKM Mekar Jaya, Tanjung Jabung Barat dari sumber obsevasi, wawancara, dan
dokumentasi sehingga dapat dipertanggung jawabkan keseluruhan data yang
diperoleh dilapangan dalam penelitian tersebut.
F. Sistematika Penulisan
Rangkaian sistematika penulisan ini terdiri dari lima bab. Masing-masing
bab diperinci lagi dengan beberapa sub bab yang saling berhubungan antara satu
sama lainnya. Adapun sistematika penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut:
Bab I merupakan bab pendahuluan yang berisi tentang latar belakang
masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian,
kerangka teori, dan tinjauan pustaka.
Bab II Pada bab ini dipaparkan metode penelitian yang mencakup
pendekatan penelitian, jenis dan sumber data, instrumen pengumpulan data, teknik
analisis data, sistematika penulisan dan jadwal penelitian.
Bab III ini memberikan gambaran umum tempat penelitian, sejarah singkat
kedai UMKM Mekar Jaya, Betara, Tanjung Jabung Barat, struktur organisasi kedai
UMKM Mekar Jaya, Betara, Tanjung Jabung Barat, geografis dan demografis kedai
UMKM Mekar Jaya, Betara, Tanjung Jabung Barat.
39Ibid, hlm. 331-332
Bab IV merupakan analisa dan pembahasan tentang Pengembangan
Produk Kopi Bubuk Cap Paristo Liberika dalam Meningkatkan Penjualan
(Studi Kasus Kedai Gerai UMKM Mekar Jaya, Betara, Tanjung Jabung Barat)
Bab V Membahas yang mana didalamnya mencakup kesimpulan dari hasil
penelitian, dan juga saran.
39
BAB III
GAMBARAN LOKASI PENELITIAN
Provinsi Jambi terletak pada Lintang Selatan dan Bujur Timur Pulau
Sumatera, sebelah Utara berbatasan dengan Provinsi Riau, sebelah Timur dengan
Laut China Selatan Provinsi Kepulaun Riau, sebelah Selatan berbatasan dengan
Propinsi Sumatera Selatan dan sebelah Barat berbatasan dengan Provinsi Sumatera
Barat. Posisi Provinsi Jambi cukup strategis karena langsung berhadpan dengan
Kawasan pertubuhan ekonomi yaitu IMS-GT (Indonesia, Malaysia, Singapura
Grow Triangle).40 Provinsi Jambi merupakan satu dari 34 provinsi di Indonesia,
terdiri dari 2 kota dan 9 kabupaten, yaitu:
Tabel 3.1
Kabupaten dan Kota di Provvinsi Jambi
Kabupaten Kota
1. Kabupaten Kerinci
2. Kabupaten Bungo
3. Kabupaten Merangin
4. Kabupaten Sarolangun
5. Kabupaten Batanghari
6. Kabupaten Muaro Jambi
7. Kabupaten Tebo
8. Kabupaten Tanjab Barat
9. Kabupaten Tanjab Timur
1. Kota Jambi
2. Kota Sungai Penuh
Sumber: Balai Desa Betara
a. Sejarah Berdirinya Gerai UMKM Mekar Jaya
Lokasi penelitian terletak di salah satu Kabupaten di Provinsi Jambi yang
bernama Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Kabupaten Tanjung Jabung Barat
terdiri dari 13 kecamatan yaitu: Kecamatan Renah Mendaluh, Kecamatan Merlung,
40 Web.Jambiprov.go.id.
40
Kecamatan Muara Papalik, Kecamatan Batang Asam, Kecamatan Tungkal Ulu,
Kecamatan Tebing Tinggi, Kecamatan senyerang, Kecamatan Pengabuan,
Kecamatan Betara, Kecamatan Bram Itam, Kecamatan Kuala Betara, Kecamatan
seberang Kota, Kecamatan Tungkal Ilir.41
Di Betara terdapat Koperasi, yang didalamnya terdapat beberapa kategori
kegiatan salah satunya adalah Grai UMKM Mekar Jaya. UMKM tersebut sudah ada
sejak akhir tahun 2016, akan tetapi diresmikan pada awal tahun 2017 yang diketuai
oleh Bapak Sulaiman, S.Pd. Peresmian Grai tersebut ditandai dengan
penandatanganan prasasti oleh Bupati Tanjung Jabung Barat Dr. Ir. H. Safrial, MS,
Presiden dan Relations PT. Petrochina, Ltd Jabung Mrs. Maryke P. Y. Pulunggono
dan Kepala Bidang Humas SKK Migas sumbangsel, Iyan Sulistiawan. Untuk
mengefektifkan keberlangsungan Grai UMKM Mekar Jaya inipun dilangsungkan
dibentuk Humam Resource Departemen (HRD) Tanjab Barat yang langsung
dukukuhkan oleh bupati H. Safrial berdasarkan SK Bupati Janjung Jabung Barat
Nomor: 864/Kep.Bup/Naker/2017. Turut hadir dalam persesmian ini, Dandim
0419/tanjab LEKTOL ARH Hary Sassono Utomo, SH, Kapolres Tanjab Barat
diwakili Kabag sumda KOMPOL Susilo Putro, Asisten II Ir. Hamdani, Kadis
Nakertrans Noo Setyo Budi, S.Sos, Kadis KUKM Komperindag Safriawan, SE,
Kadis Bunak M. Bangun, perwakilan Perbankan, perwakilan Perusahaan, Camat
Betara Wanwan Irawan, S. STS, Kades/lurah se Kecamatan Betara serta Babinsa se
Kecamatan Betara. Alasan berdirinya UMKM tersebut antara lain :
1. Untuk memperkenalkan makanan atau produk khas Betara
41http://tanjabbarkab.go.id/site/peta-wilaya/
41
2. Agar produk bisa dikenal secara luas
3. Ingin menuju pemasaran secara global
Modal awal dalam mendirikan Gerai UMKM Mekar Jaya tersebut adalah
dari dana pribadi. Setelah berjalan beberapa bulan UMKM tersebut di minati oleh
masyarakat dan mereka ikut serta menanamkan modal karena melihat pesatnya
perkembangan produk dalam segi penjualan. Pada UMKM terdapat beberapa
karyawan untuk mempermudah dan memperlancar kegiatan.
Dalam Grai UMKM Mekar Jaya tersebut mengalami kemajuan dari tahun
ke tahun, yang awalnya hanya mempunyai satu toko (outlet) kini telah melakukan
kegiatan pemasaran secara besar melalui relasi, pemasaran secara online,
minimarket, dan toko-toko yang ada di kabupaten Tanjung Jabung Barat.
b. Sejarah PARISTO
Sejarah Paristo, 27 Februari 2016 berdirinya uasaha ini merupakan unit
usaha dari koperasi produsen mekar sejahtera mandiri PARISTO adalah singkatan
dari nama kampung tempat produksi PARISTO (Parit Lpais Tomo). 27 Februari
2016 awal berdiri usaha ini dengan kemasan kotak yang didlamnya di bungkus
plastic bening atau kaca, 15 April 2016 meggunakan aluminium foil dan ada valve
harganya cukup mahal saat dimana akses kemasan belum ketemu, 05 Juli 2016 tetap
menggunakan aluminium foil warna hitam glossy dengan harga ekonomis. Tetapi
minimal 1000 pcs + stiker sudah PIRT dan label halal, 18 Oktobe 2016 mendapat
bantuan stiker dan kemasan dari desperindag Kabupten Tanjung Jabung Barat, 10
Januari 2018 mulai menggunakan kemasan karton dengan didlam dilapisi
aluminium foil kemasan bisa dibuka dan di tutup, 28 Mei 2018 mengganti stiker
42
dengan disain yang lebih sederhana, 14 Agustus 2018 membuat desain stiker baru
inovasi dan selalu inovasi, 09 September 2018 kemasan warna emas dengan stiker
sama dengan sebelumnya, 20 September 2019 kemasan sudah sempurna dengan
keinginan awal yaitu menyatu pada kemasan langsung, 13 Mei 2019 menambah
variasi dengan varian baru proses pasca panen natural, rasa lebih nikmat, 30
Agustus 2019 membuat produk baru kopi liberika luwak.
c. Letak Geografis Gerai UMKM Mekar Jaya
Jalan lintas Kuala Tungkal – Jambi Km 23 Parit Lapis, Kelurahan Mekar
Jaya, Kecamatan Betara, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi 36555.
d. Visi dan Misi
Dalam menjalankan suatu usaha tentu memiliki Visi dan Misi karena
merupakan suatu syarat wajib bagi sebuah usaha. Visi adalah sebuah pandangan
tentang tujuan jangka panjang sebuah usaha atau rencana maupun cita-cita yang
akan di capai di masa akan datang. Sedangkan Misi adalah kegiatan (aktivitas) yang
mengarah pada apa yang diharapkan serta mendukung tercapainya visi.
b. Visi
Memajukan produk UMKM menjadi produk yang bisa masuk kepemasaran
global (mendunia).
c. Misi
i. Memperkenalkan produk.
ii. Menjaga kualitas produk.
iii. Mencoba memulai pemesaran yang lebih luas.
43
KETUA
Sulaiman, S.pd
SEKRETARIS
Sandi Julio
BENDAHARA
Hendri Wahyudi
ANGGOTA
M Jamaludin
M Saputro, S.pd
Hariadi
E. Struktur Organisasi
Strustur Organisasi Grai UMKM Mekar Jaya
44
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dibahas tentang hasil penelitian beserta pembahasannya
mengenai proses tahapan pengembangan produk yang dilakukan Jakoz dan strategi
bauran pemasaran yang digunakan dalam meningkatkan daya saing. Data dalam
penelitian ini diperoleh dari teknik wawancara yang telah dilakukan peneliti dengan
pihak yang menurut peneliti paling banyak mengetahui tentang fakta dilapangan
atau informasi yang dibutuhkan. Hasil wawancara melalui panduan wawancara
yang telah dilakukan dengan informan akan dipaparkan dalam bab ini secara
lengkap sesuai dengan data-data yang telah didapat oleh peneliti dalam pembuatan
tugas akhir ini.
A. Strategi Pengembangan Produk Kopi Bubuk Cap Paristo Liberika Di
Kedai Garai UMKM Mekar, Jaya, Betara Tanjung Jabung Barat.
Pengambangan produk adalah strategi untuk mengembangkan sebuah
produk baik yang sudah ada ataupun mengubah produk sesuai dengan kondisi
pasar.42
Keberhasilan suatu produk tidak terlepas dari pengembangan produk yang
dilakukan. Teori yang digunakan untuk menguraikan strategi pengembangan
produk kopi bubuk cap paristo yang dilakukan Kedai Gerai UMKM Mekar Jaya
yaitu menggunakan teori Kotler dan Amstrong dalam teori ini ada empat
42 Philip Kotler Dan Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran, Jilid II., Ed. 12., Terj.
Benjamin Molan, (Jakarta: Prenhallindo, 2007), hlm. 320
45
pengembangan produk yaitu produk baru, pengembangan produk, modifikasi
produk, dan merchandising.43
Pada prakteknya sebelum pengembangan produk kopi bubuk cap paristo
dilaksanakan, tahap awal yang dilakukan Gerai UMKM Mekar Jaya adalah riset
pasar. Riset pasar dilakukan dengan cara observasi antara pemilik Gerai UMKM
Mekar Jaya dan tim yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana kondisi pasar
dan peluang produk yang ada pada saat itu.
Selain untuk mengetahui kondisi pasar, riset pasar dilakukan agar sebuah
produk yang diproduksi dapat sesuai dengan keinginan konsumen dan tidak
meninggalkan ciri khas kopi bubuk cap paristo liberika. Karena memahami
keinginan dan kebutuhan konsumen tidak mudah, oleh karena itu agar berhasil
sebuah perusaahaan harus membuat produk yang memiliki keunggulan diatas
pesaing dan senantiasa memperbaruhinya. Selanjutnya dalam wawancara
peneliti dengan ketua Gerai UMKM Mekar Jaya tahap berikutnya setelah
melakukan riset pasar yaitu masuk pada proses pengembangan produk. Adapun
pengembangan produk adalah sebagai berikut:44
1. Produk Baru.
Produk baru merupakan barang dan jasa yang pada dasarnya berbeda
dari yang telah dipasarkan sebelumnya diperusahaan. Sebuah perusahaan
dapatmemperoleh produk baru lewat dua cara. Pertama adalah akuisisi yaitu
dengan membeli seluruh perusahaan, paten, atau lisensi untuk membuat
43 Ibid, hlm: 31 44 Wawancara Bapak Sulaiman selaku Ketua Gerai UMKM Mekar Jaya, tanggal 24
Oktober 2019
46
produk perusahaan lain. Kedua adalah lewat pengembangan produk baru
yaitu pengembangan produk asli, perbaikan produk, modifikasi produk, dan
merek baru lewat usaha litbang milik perusahaan sendiri.
Awalnya Gerai UMKM Mekar Jaya hanya memproduksi kopi bubuk
cap paristo saja, semakin banyak diminati konsumen maka Gerai UMKM
Mekar Jaya sedikit demi sedikit menambah jenis produknya dengan kerja
sama dengan pihak koperasi desa Betara dan PT Petrochina, sehingga kini
menjadi banyak yang awalnya hanya menjual kopi bubuk cap paristo kini
bertambah diantaranya yaitu luwak paristo, kopi saring, dan menjual kopi
yang siap diminum H/ V6o, H Aero Press, H Americano, H Espresso, H
Vietnam Drip, I Es Kopi Susu, H/I Espresso Bon, I Coffee Latte, I Affogato,
Cappucino Liberika dengan model yang selalu mengikuti perkembangannya
yang siap untuk memanjakan konsumen.
2. Pengembangan Produk.
Pengembangan produk adalah strategi dan proses yang dilakukan
oleh perusahaan dalam mengembangkan produk, memperbaiki produk
lama atau memperbanyak kegunaan produk ke segmen pasar yang ada
dengan asumsi pelanggan menginginkan unsur-unsur baru mengenai
produk. Gerai UMKM Mekar Jaya Telah Melakukan Perubahan Produk
dari segi kemasan dan inovasi produk yang dihasilkan Wawancara dengan
Bapak Jamiludin akan menjawab pertanyaan dari peneliti terkait
perubahan Produk kopi bubuk cap paristo liberika.
“Kami sudah menyesuaikan produk kami dari tahun ke tahun mas,
dulu awalnya kopi bubuk itu Cuma menggunakan kemasan kotak
47
yang didlamnya di bungkus plastic bening atau kaca, setelah itu
berganti dengan meggunakan aluminium foil tapi belum ada label
PIRT dan label halnya mas , di tahun berikut nya kemasan ganti
warna dan sudah ada PIRT dan label halal, kemudian semakin kesini
kami mulai menggunakan kemasan karton dengan didlam dilapisi
aluminium foil dan kemasan itu bisa dibuka dan di tutup, itu dulu
warna nya emas kalau gak salah mas setelah itu pasca panen natural,
rasa lebih nikmat, kami mulai membuat produk baru kopi liberika
luwak.”45
Dari hasil wawancara diatas peneliti merangkum bahwa Gerai
UMKM Mekar Jaya telah memodifikasi produknya dengan baik
ditunjukan dengan perubahan kemasan setiap tahun dan terciptanya
produk baru yaitu kopi bubuk liberika luwak.
3. Modifikasi Produk
Produk yang berkualitas dan tidak ada cirinya dalam bisnis sangat
diperlukan oleh pelanggan, oleh karena itu pebisnis harus mengetahui apa
yang diperlukan oleh konsumen. Tentang kualitas produk, Peneliti
melakukan kunjungan ke lokasi penelitian untuk mendapatkan jawaban
dari pertanyaan bagaimana merek dan kualitas produk kopi bubuk cap
paristo liberika? Masih dengan informan yang sama peneliti mengajukan
pertanyaan kepada Bapak Eko selaku Konsumen kopi bubuk cap paristo,
beliau menjawab:
“ Kopi liberika dari paristo itu enak banget mas kualitas nya pun
bagus karna memang tanpa dicampur bahan lainnya, terjaminlah
mas kualitas dari kopi ini , saya kalau keluar-keluar kota bawa mkopi
ini mas sebagai oleh-oleh untuk teman.46
45 Wawancara Bapak Jamiludin selaku anggota gerai UMKM Mekar Jaya, Kopi Bubuk
cap paristo liberika, 24 Oktober 2019 46 Wawancara Bapak Eko selaku Konsumen , Kopi Bubuk cap paristo liberika, 25
Oktober 2019
48
Oleh peneliti jawaban dari bapak Eko masih kurang mewakili ,
sehingga peneliti mencoba untuk menanyakan kembali kepada konsumen
lainnya yaitu bapak Surya, Beliau melanjutkan:
“Kopi itu mas enak yang gak ada campuran, kalau di minum itu
nikmat sekali, Kopi liberika dari paristo ini mas aroma nya khas,
dikemas dengan bagus pakai alumunium foil jadi kualitas nya benar-
benar terjaga kalau di cium aroma bubuknya sebelum kopi diseduh
kalau Kopi jelek yang tidak berkualitas, pasti berbau apek.”47
Pertanyaan peneliti kepada bapak surya Ditambahkan oleh bapak
Jumadi yang juga konsumen kopi bubuk cap paristo liberika, beliau
mengatakan:
“ Benar mas kalau kopi gak berkualitas itu apek baunya, kalau kopi
berkualitas pas di seduh dengan air panas dan dicicipi ada rasa asam
dan segar. Kopi liberika cap paristo seperti itu mas kalau diseduh
dengan air panas tu langsung ada aroma khas nangka nya dan
rasanya asam-asam, mendandakan kopi liberika dari paristo
memang berkualitas”.48
Dari hasil wawancara dari informan, peneliti merangkum dan
mendapatkan bahwa kualitas produ kopi bubuk cap paristo liberika sangat
baik sehingga banyak konsumen yang mengkonsumsi produk bubuk kopi
dengan merek kopi bubuk cap paristo liberika.
a. Usaha Riset Pasar
Berbicara tentang usaha riset produk, Melakukan riset produk
merupakan salah satu tahapan yang harus dilakuan para penjual online
47 Wawancara Bapak Surya selaku Konsumen , Kopi Bubuk cap paristo liberika, tanggal
05 Juli 2020 48 Wawancara Bapak Jumadi selaku Konsumen , Kopi Bubuk cap paristo liberika, tanggal
05 Juli 2020
49
maupun offline sebelum mulai memasarkan barang jualannya agar bisa
memperkecil kemungkinan mengalami kerugian di kemudian hari. Riset
ini sangat penting dilakukan agar kita mengetahui produk apa saja yang
dibutuhkan masyarakat serta bagaimana prospek keuntungannya bila
dijual. Dengan melakukan riset terlebih dahulu terhadap produk-produk
yang akan kita jual, kita juga akan bisa melihat seberapa besar potensi
pasar produk tersebut, trendnya penjualannya saat ini dan bisa
memprediksi kira-kira bagaimana trend produk tersebut dalam beberapa
bulan ke depan. Dari hal itulah peneliti mengutarakan pertanyaan Apakah
Gerai UMKM Mekar Jaya melakukan Usaha Riset Produk Kopi bubuk cap
Paristo liberika? Pertanyaan ini dijawab oleh informan yaitu Bapak M.
Saputra, S.Pd:49
“Iya kami melakukan riset pasar dulu mas, karena itukan penting
sebelum meluncurkan produk kopi bubuk cap paristo liberika, dulu
produk kami pertaman kali di tes ke masyarakat sekitar setelah
dibilang enak baru kopi nya dijual luas dengan melakukan survey
pasar, setelah itu melihat perkembangan pasar kopi liberika ini
bagusnya pakai kemasan seperti apa, setelah itu di tes dulu kepasar
gimana responnya.”
Dengan Usaha Riset Produk yang sudah di uji coba serta dijalankan
oleh Gerai UMKM Mekar Jaya, mampu memberikan dampak yang nyata
bagi perkembangan produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Minimal
produk bubuk kopi cap paristo dapat bersaing dipasar dikenal oleh
sebagian orang. Hal ini menunjukan bahwa produk kopi bubuk cap Paristo
49 Wawancara Bapak M. Saputra, S.Pd selaku Anggota Gerai UMKM Mekar Jaya, Kopi
Bubuk cap paristo liberika, tanggal 25 Oktober 2019
50
Liberika Gerai UMKM Mekar Jaya melakukan usaha riset pasar produk
kopinya dengan baik.
b. Kehalalan Produk
Untuk memperoleh data tentang pengembangan produk kopi bubuk
cap Paristo Liberika dalam islam melalui Produk yang dibuat harus
memperhatikan kehalalan, bermutu, bermanfaat dan berhubungan dengan
kehidupan manusia. Melakukan jual beli yang mengandung unsur tidak
jelas (gharar) terhadap suatu produk akan menimbulkan potensi terjadinya
penipuan dan ketidak adilan terhadap salah satu pihak. Wawancara dengan
bapak Nurkhamid50 menjawab pertanyaan dari peneliti terkait kehalalan
produk kopi bubuk cap paristo liberika:
“Produk kopi kami jelas halal nya mas, karna kami dari pertengahan
tahun 2016 telah mengurus sertifikasi kehalalan produk atau lebih
dikenal dengan label halal mas, di tahun 2016 juga sudah memiliki
Nomor PIRT Mas.”
Hal ini menunjukan bahwa Gerai UMKM Mekar Jaya telah
bekerjasama dengan MUI dan produk kopi bubuk cap Paristo Liberika nya
halal untuk dikonsumsi.
c. Mutu Produk
Berbicara tentang Mutu atau kwalitas produk merupakan suatu hal
yang ada dalam produk yang bersifat untuk pemuasan pelanggan. Baik
buruknya mutu produk ditentukan oleh konsumen, mereka yang menilai
produk tersebut. Jika konsumen mengatakan bahwa produk bagus maka
50 Wawancara Bapak Hendri Wahyudi selaku Bendahara Gerai UMKM Mekar Jaya ,
Kopi Bubuk cap paristo liberika, tanggal 25 Oktober 2019
51
perusahaan bertugas untuk mempertahankan mutu tersebut. Peneliti
sedikit menerangkan tentang Mutu produk kepada informan yakni bapak
Harihadi.51 Karena pada saat peneliti menanyakan soal Mutu, beliau
kurang begitu mengerti. Peneliti mengajukan pertanyaan kepada informan
bagaimana mutu produk kopi bubuk Cap Paristo liberika Gerai UMKM
Mekar Jaya ?
“Mutu kopi kami terjaga mas gak ada perubahan soal rasa karena
memang prosesnya tidak berubah-ubah konsisten seperti itu terus”
Dari jawaban bapak Harihadi Peniliti melanjutkan untuk bertanya
kepada bapak Supriyadi52 dengan pertanyaan yang sama. Beliau
memaparkan:
“ Benar mas kata pak Hari, mutu produk kami terjaga, rasa tetap
sama hanya saja setiap tahun ada inovasi pada pengemasan produk
mas , stiker nya yang baru atau warna nya yang baru, kalau produk
baru ada mas belum lama ini kami membuat kopi bubuk luwak
liberika.”
Peneliti merangkum jawaban responden dan memberikan analisi
mutu produk kopi bubuk cap paristo liberika Gerai UMKM Mekar Jaya
melakukan Inovasi produk kopi bubuk cap Paristo liberika tidak
mengurangi citarasa kopi bubuknya, melainkan hanya memodifikasi pada
kemasan. Sehingga mutu produk kopi bubuknya masih berkualitas.
51 Wawancara Bapak Harihadi selaku Anggota Gerai UMKM Mekar Jaya, Kopi Bubuk
cap paristo liberika, tanggal 25 Oktober 2019 52 Wawancara Bapak supriyadi selaku Anggota Gerai UMKM Mekar Jaya , Kopi Bubuk
cap paristo liberika, tanggal 25 Oktober 2019
52
B. Strategi Kedai Gerai UMKM Mekar Jaya, Betara, Tanjung Jabung Barat
Dalam Meningkatkan Penjualan Kopi Bubuk Cap Paristo Liberika.
Setiap*perusahaan membutuhkan strategi yang tepat agar produk yang
dihasilkan oleh perusahaan dapat diterima dan dikonsumsi oleh masyarakat atau
konsumen.*Kedai Gerai UMKM Mekar Jaya merupakan salah satu industrri
pengelolaan bubuk kopi yang ada di KabupatenTanjung Jabung Barat.*Dengan
kata lain, Kedai Gerai UMKM Mekar Jaya*memiliki banyak pesaing dengan
produk yang*lebih baik. Oleh karena itu Kedai Gerai UMKM Mekar Jaya
memerlukan startegi pengembangan produk dengan baik untuk menghantarkan
suatu produk ketangan pelanggan atau konsumen.
Menurut Bapak Jamaludin53 pengembangan*produk merupakan hal yang
sangat penting dan harus*diperhatikan Kedai Gerai UMKM Mekar Jaya, terlebih
dahulu yaitu jumlah pemasok, kedua manufaktur, dan ketiga distribusi.
Manufaktur*atau*dalam bentuk lain proses*mempabrikasi yang dilakukan
Kedai Gerai UMKM Mekar*Jaya pada setiap proses produksi yang diinginkan
yakni mengelola kopi biji menjadi bubuk kopi.*Hasil pasokan bahan pemasok
dari hasil pertanian Kedai Gerai UMKM Mekar Jaya itulah Kedai Gerai UMKM
Mekar Jaya mengolah kopi biji menjadi bubuk kopi yang kemudian disalurkan
kepelanggan.*Kematangan suatu proses produksi tidak terlepas dari kinerja
perusahaan agar dapat tanggap dan barang yang di produksi dapat memenuhi
permintaan pasar.*Kedai Gerai UMKM Mekar Jaya*juga melakukan beberapa
teknik produksi dalam perancangan sebuah produk, diantaranya:
53 Wawancara Bapak Jamiludin selaku Anggota Gerai UMKM Mekar Jaya,
tanggal 24 Oktober 2019
53
a. Kedai Gerai UMKM Mekar*Jaya harus memantau kualitas bahan
baku,*agar bahan mentah yang digunakan ini benar-benar berkualitas baik
dan dapat*menghasilkan produk yang baik juga.
b. Meninjau*peralatan pembantu pekerjaan karyawan yakni open dn mesin
penggiling yang*.digunakan*.guna untuk menjamin*.dan mengatur
berlangsungnya proses produksi.
c. Mengoptimalkan*biaya yang dibutuhkan untuk memproduksi sebuah
produk dan dapat menjamin*kualitas bubuk kopi yang diproduksi
Pengembangan produk*kopi bubuk cap PARISTO Liberika yang
dilakukan Kedai Gerai UMKM Mekar Jaya yaitu dengan melakukan
Modifikasi*produk pada kemasan*adalah pertama kali berdiri 27 Februari
2016 awal berdiri usaha ini dengan kemasan kotak yang didlamnya di bungkus
plastic bening atau kaca, 15 April 2016 meggunakan aluminium foil dan ada
valve harganya cukup mahal saat dimana akses kemasan belum ketemu, 05 Juli
2016 tetap menggunakan aluminium foil warna hitam glossy dengan harga
ekonomis. Tetapi minimal 1000 pcs + stiker sudah PIRT dan label halal, 18
Oktobe 2016 mendapat bantuan stiker dan kemasan dari desperindag Kabupten
Tanjung Jabung Barat, 10 Januari 2018 mulai menggunakan kemasan karton
dengan didlam dilapisi aluminium foil kemasan bisa dibuka dan di tutup, 28
Mei 2018 mengganti stiker dengan disain yang lebih sederhana, 14 Agustus
2018 membuat desain stiker baru inovasi dan selalu inovasi, 09 September
2018 kemasan warna emas dengan stiker sama dengan sebelumnya, 20
54
September 2019 kemasan sudah sempurna dengan keinginan awal yaitu
menyatu pada kemasan langsung, 13 Mei 2019 menambah variasi dengan
varian baru proses pasca panen natural, rasa lebih nikmat, 30 Agustus 2019
membuat produk baru kopi liberika luwak.
1. Produk
a) Kopi Liberika Cap PARESTO
Setelah Mendapatkan pengakuan Hak Paten dan Sertifikat Indikasi
Geografis dari Dirjen Kekayaan Intelektual Kementrian Hukum dan
HAM Republik Indonesia, kopi Liberika komposit semakin populer di
kalangan pencinta kopi, khususnya di negara tercinta Indonesia.
Sertifikat Indikasi Geografis diberikan kepada suatu produk yang
memiliki reputasi dan kekhasan tertentu yang sesuai dengan geografis
tertentu.
Unik dan khasnya kopi Liberika Komposit ini lantaran
dibudidayakan di daerah gambut dengan tingkat keasaman yang cukup
tinggi. Dari segi bentuk, kopi Liberika juga mempunyai bentuk yang
lebih besar dibandingkan jenis kopi arabika dan robusta. Didukung
dengan aspek mutu yang baik dan citarasa kopi yang unik, membuat kopi
ini terkenal di pasar kopi domestik maupun luar negeri khususnya
Malaysia. Hal ini juga membuat harga kopi Liberika lebih mahal dari
jenis arabika maupun robusta. Jenis olahan kopi Liberika ini, dari mulai
green bean asalan atau kopi pecah kering ukuran campuran, roasting
green bean atau biji kopi yang sudah disangrai, dan kopi bubuk atau kopi
55
yang sudah siap seduh.
b) Kopi Liberika Luwak
Selain green bean dan roasting green bean, Kedai Gerai UMKM
Mekar Jaya juga mengolah kopi Luwak dari jenis liberika ini. Kopi
Luwak yang dihasilkan bukan dari penangkaran Luwak, melainkan
luwak liar yang hidup disekitar perkebunan kopi.
Kedai Gerai UMKM Mekar Jaya biasanya mengumpulkan biji kopi
dari kotoran Luwak yang jatuh disekitar kebun kopi mereka. Kopi Luwak
dari jenis Leberika ini harganya terbilang tinggi. Setiap 1 Kg kopi luwak
liberika ini dihargai sampai 200.000 rupiah untuk olahan green bean
asalan.
2. Harga
Tabel 4.1 Harga Kopi Liberika PARISTO
Gerai UMKM Mekar Jaya
Sumber: Dokumentasi Gerai UMKM Mekar Jaya
No. Jenis Produk Ukuran Harga
1. Kopi Bubuk Cap Paristo 100 Gram Rp. 20.000
2. Kopi Bubuk Cap Paristo 200 Gram Rp. 40.000
3. Paristo Liberika Luwak 100 Gram Rp. 25.000
4. Kopi saring 10 Gram Rp. 5.000
56
3. Pemasaran
Menurut Hariadi54 selaku Anggota Gerai UMKM Mekar mengatakan
“Gerai UMKM Mekar Jaya toko (outlet) kini telah melakukan kegiatan
pemasaran secara besar melalui relasi, pemasaran secara online, minimarket,
dan toko-toko yang ada di kabupaten Tanjung Jabung Barat”. Pemasaran
kopi Liberika Cap Paresto ini pun sudah mulai berkembang, dulu Gerai
UMKM Mekar Jaya hanya menjual ke pengepul yang ada disekitar desa.
Sekarang, pemasaran kopi Liberika Cap Paresto tersedia dari bererapa
alternatif seperti UMKM, koperasi, LKM-A, Kelompok tani, atau pun kedai
kopi bentukan masyarakat.
4. Proses Produksi
a. Bahan Baku
Untuk memproduksi kopi liberika digunakan bahan kopi yang
berkualitas yaitu kopi yang benar-benar masak dan berwarna merah. Tidak
sampai disitu untuk mendapatkan bahan baku yang benar- benar
berkualitas harus memulai proses dengan penyortiran terlebih dahulu dari
pada kopi merah yang sudah dikumpulkan tersebut yaitu dilakukan
pencucian dan pengendapan didalam air terlebih dahulu, kopi yang
mengembang berarti tidak berkualitas dan yang mengendap itulah yang
akan di produksi.
54 Wawancara Bapak Hariadi selaku Anggota Gerai UMKM Mekar Jaya, tanggal 24
Oktober 2019
57
b. Sarana Produksi
Masing-masing tahap produksi menempati tempat yang berbeda
untuk tempat penggorengan/pengopenan dan pembubukan berada
dibelakang bersebelahan, sedangkan ruang pengemasan berada diruang
tempat produksi Gerai UMKM Mekar Jaya. Tempat
penggorengan/pengopenan dan penggilingan dibuat satu ruangan yang
dipisahkan tembok karena hasil dari penggo rengan akan langsung di
giling untuk dijadikan dalam bentuk bubuk dan selanjutnya dibawa
keruang tengah untuk dikemas berkenaan dengan ukuran ruangan ini
sekitar 5x8 . Sedangkan dibagian depan dijadikan tokohnya yang
berukuran 3x6 tempat pemajangan produk sekaligus tempat ruangan
tamu yang akan menikmati kopi liberika cap paristo.
c.Tahap Produksi
Tahap dalam proses produksi kopi Liberika cap paristo sebagai
berikut:
1) Pengupasan Kulit Ari (Kulit Tanduk) yaitu Pemisahan ini bertujuan
untuk memisahkan Biji Kopi yang sudah kering dari Kulit Tanduk
dan Kulit Ari. Proses ini dikerjakan dengan manual.
2) Sortasi Biji Cacat yaitu Tahap ini dilakukan dengan tujuan untuk
membersihkan kopi dari kopi berkulit tanduk, dan kotoran seperti
pasir, kerikil ataupun kotoran lainnya.
3) Pengopenan/penggorengan yaitu bertujuan untuk mendapatkan biji
kopi yang bewarna cokelat kehitam – hitaman. Penggorengan yang
58
dilakukan dengan cara yaitu menggunakan open.
4) Penggilingan yaitu Penggilingan kopi yang dilakukan oleh anggota
Gerai UMKM Mekar Jaya, menggunakan mesin penggiling kopi
(Grinder).
5) Pengayakan yaitu Pengayakan kopi dilakukan untuk menyaring
Kopi Bubuk yang telah digiling oleh mesin. Pengayakan dilakukan
menggunakan ayakan manual terbuat dari plastik.
6) Pengemasan yang dilakukan oleh Gerai UMKM Mekar Jaya yaitu
melakukan pengepakan yang terlebih dahulu dikemas dalam
plastik beraneka ragam ukuran.
5. Data penjualan Produk Gerai UMKM Mekar Jaya
Setelah proses produksi selesai dan dilanjutkan dengan proses
penentuan harga , dan selanjutnya hal yang penting perlu diperhatikan
adalah aspek penjualan (selling) karena sebagus apapun produk dan
serendah apapun harga dan faktor lainnya tidak akan berjalan efektif dan
tepat ketika dalam penjualan tidak bisa optimal. Berdasarkan hasil
observasi cara penjualan yang ada di Gerai UMKM Mekar Jaya melalui
penjualan langsung, melalui tenaga pemasaran (promosi), dan pameran
pada saat event-event tertentu, pembeli biasanya datang langsung ke Gerai
UMKM Mekar Jaya untuk membeli produk bubuk kopi cap Paristo
Liberika. Gerai UMKM Mekar Jaya mampu menjual produk bubuk kopi
cap Paristo Liberika dengan baik, sehingga banyak diminati konsumen.
59
Berikut data harga kopi bubuk per bungkus dalam berbagai ukuran adalah
sebagai berikut:
Tabel 4.2 Harga Kopi bubuk Liberika PARISTO
Gerai UMKM Mekar Jaya
Sumber: Dokumentasi Gerai UMKM Mekar Jaya
1) Data Penjualan Setelah Melakukan Pengembangan Produk Kopi
Bubuk Cap Paristo Liberika Gerai UMKM Mekar Jaya Pada
Tahun 2019
Table 4.3
Bulan Penjualan (kg)
Nilai penjualan (Rp)
Januari 630 12.600.000
Februari 161 5.020.000
Maret 236 4.720.000
April 650 13.400.000
Mei 213 7.420.000
Juni 472 9.440.000
Juli 445 9.200.000
Agustus 236.5 8.200.000
September 344 7.915.000
Oktober 210 4.320.000
November 198 3.320.000
Desember 320 7.320.000
No. Jenis Produk Ukuran Harga
1. Kopi Bubuk Cap Paristo 100 Gram Rp. 20.000
2. Kopi Bubuk Cap Paristo 200 Gram Rp. 40.000
3. Paristo Liberika Luwak 100 Gram Rp. 25.000
4. Kopi Saring 10 gram Rp. 5.000
60
C. Pembahasan
1. Strategi Pengembangan Produk Kopi Bubuk Cap Paristo Liberika
Dari data yang telah diperoleh melalui penelitian langsung dan teori-
teori yang telah di kumpulkan dari berbagai sumber pustaka, dapat dianalisis
bahwa strategi yang diterapkan oleh Gerai UMKM Mekar Jaya merupakan
strategi pengembangan produk baru, sebagaimana teori Philip Kotler dan
Gary Armstrong. Pengembangan produk baru adalah pengembangan dari
peningkatan produk, modifikasi produk, yang dikembangkan perusahaan
melalui usaha riset dan pengembangan mereka sendiri. Kondisi dari berbagai
indikator terkait pengembangan produk dapat dijabarkan sebagai berikut:
a. Produk Baru
Produk baru dalam hal ini adalah menetapkan cara dan penyediaan
produk yang tepat bagi pasar sasaran yang dituju, sehingga memberikan
kepuasan tersendiri bagi para konsumennya sekaligus dapat meningkatkan
keuntungan perusahaan dalam jangka panjang melalui peningkatan
penjualan. Maka dapat dijelaskan bahwa Gerai UMKM Mekar Jaya
memahami produk baru sehingga perusahaan dapat menghasilkan produk
kopi bubuk yang berkualitas dan mampu bersaing dipasaran. Gerai
UMKM Mekar Jaya pun menggunakan bahan yang berkualitas.
Kondisi dan kemampuan penjualan pada kopi bubuk cap paristo
yaitu Gerai UMKM Mekar Jaya dapat meyakinkan pembelinya dengan
cara mampu bersaing di pasaran dengan produk kopi bubuk lainnya.
Berkaitan dengan jenis dan karakteristiknya yang mudah dikenal oleh
61
konsumen, harga produk kopi bubuk cap paristo sangat terjangkau
sekalipun bagi orang-orang yang perekonomiannya kelas menengah
kebawah.
Berdasarkan data wawancara yang peneliti peroleh dari Gerai
UMKM Mekar Jaya mengenai kebutuhan konsumen terhadap kopi bubuk
cap Paristo, Dari aspek Produk Kopi bubuk murni menunjukan tingkat
kemurnian kopi bubuk cap Paristo yang dikatakan responden atau
informan penelitian diketahui bahwa kopi bubuk cap paristo tidak
dicampur dengan bahan lainnya murni kopi asli jenis liberika, sehingga
konsumen gemar dalam mengkonsumsi kopi bubuk cap Paristo.
Dilihat dari persentase hasil wawancara, responden yang
mengkonsumsi produk bubuk kopi cap paristo liberika cukup tinggi.
Sebagian besar konsumen Gerai UMKM Mekar Jaya telah mengkonsumsi
produk kopi bubuk cap Paristo , akan tetapi ada beberapa konsumen bukan
untuk di konsumsi melainkan hanya untuk dijual kembali dan untuk
persediaan kebutuhan di rumah.
Terlihat Juga bahwa kopi bubuk cap Paristo yang di produksi oleh
Gerai UMKM Mekar Jaya kondisi dan kemampuan dalam menjual
produknya sudah cukup baik dan dapat diterima oleh masyarakat.
b. Modifikasi produk
Selain produk orisinal, aspek modifikasi juga tidak kalah pentingnya
dalam upaya pengembangan produk. Modifikasi adalah cara merubah
bentuk sebuah barang dari yang kurang menarik menjadi lebih menarik
62
tanpa menghilangkan fungsi aslinya, serta menampilkan bentuk yang lebih
bagus dari aslinya. Setiap perubahan yang dibuat pada suatu produk
(ukuran, bentuk, warna, gaya, harga, dll). Modifikasi produk biasanya
dilakukan sebagai usaha merevitalisasi produk tersebut untuk
meningkatkan permintaan.
Kopi bubuk cap paristo liberika menggunakan bahan baku kopi
liberika yang berkualitas yaitu kopi yang benar-benar masak dan berwarna
merah. Proses produksi kopi bubuk cap paristo liberika melalui beberapa
tahapan seperti penyaringan, pendinginan dan pembersihan, penggilingan,
dan pengemasan. Tahap akhir dari proses produksi adalah proses
pengemasan kopi bubuk dengan berbagai ukuran, yaitu, 10 gr (kopi saring
), 100gr, 200gr, (kopi bubuk murni). Proses pengemasan dilakukan di
rumah produksi usaha kopi bubuk cap paristo liberika. Mengemas produk
kopi bubuk cap paristo menggunakan kemasan alumunium foil dengan
stiker yang langsung menyatu pada kemasan . Dengan maksud agar kopi
bubuk cap paristo liberika terjaga dan berkualitas baik.
Modifikasi produk yang dilakukan Gerai UMKM Mekar Jaya yaitu
produk kopi bubuk cap Paristo liberika dengan menambah varian baru
proses pasca panen natural rasa lebih nikmat. Kopi bubuk cap paristo
liberika juga ada produk baru yang berasal dari pengembangan produk
lama yaitu kopi liberika luwak.
Para konsumen banyak tertarik dengan produk yang baru dibuat oleh
Gerai UMKM Mekar Jaya karena kopi jenis liberika jarang sekali dibuat
63
untuk kopi luwak, sehingga banyak konsumen yang penasaran ingin
mencoba kopi bubuk liberika luwak. Usaha kopi bubuk cap paristo
Liberika telah menggunakan beberapa peralatan dalam proses produksi,
seperti alat penyaringan, mesin penggilingan, peralatan sablon, dan mesin
press plastic. Kopi bubuk yang diproduksi oleh Gerai UMKM Mekar Jaya
mempunyai merek yaitu kopi bubuk cap Paristo Liberika, dengan kualitas
kopi yang berkualitas yaitu kopi yang benar - benar masak dan berwarna
merah untuk dipasarkan.
Dilihat dari hasil wawancara, responden yang mengetahui
pengembangan produk yang dilakukan Gerai UMKM Mekar Jaya melalui
modifikasi produk, hal ini menunjukan bahwa Gerai UMKM Mekar Jaya
telah melakukan pengembangan produk dengan baik, dengan
memodifikasi produknya, dengan cara membuat inovasi koipi liberika
luwak , kopi bubuk yang diproduksi oleh Gerai UMKM Mekar Jaaya
merupakan kopi bubuk murni yang berkualitas.
c. Usaha riset produk
Riset produk adalah sesuatu yang sangat penting dalam bisnis sebab
dengan riset produk akan diketahui apa saja yang diperlukan dalam
menciptakan suatu produk. Jika kita tidak melakukan riset produk
mungkin produk yang kita jual tidak akan laku dipasaran. Riset produk ini
sangat penting sekali untuk dilakukan, tujuannya untuk mencari tau
apakah produk yang akan kita pasarkan nantinya akan laris dipasaran atau
tidak.
64
Dalam usaha riset produk dapat dilakukan cara yaitu dengan
melakukan analisa apakah produk tersebut akan mampu terjual atau tidak,
apakah ada yang akan membeli produk tersebut atau tidak. Produk baru
merupakan hal yang paling penting bagi pelanggan dan pemasar sendiri.
Melakukan uji coba dalam menjual suatu produk apakah layak untuk dijual
atau tidak. uji coba dalam suatu produk harus dilakukan oleh setiap
perusahaan agar produk yang dibuat oleh produsen aman untuk digunakan
dan di pasarkan.
Pasar sebagai kelompok pembeli atau pihak yang menjadi sasaran
dalam penjualan, dapat pula mempengaruhi kegiatan penjualannya.
Adapaun faktor-faktor kondisi pasar yang perlu diperhatikan, yaitu jenis
pasarnya, kelompok pembeli atau segmen pasarnya, daya belinya,
frekuensi pembelinya, keinginan dan kebutuhannya.
Setiap perusahaan memiliki target penjualan guna mempertahankan
kelangsungan hidup perusahaan, maka kebijakan yang diterapkan akan
mampu mempengaruhi kelompok pembeli atau segmen pasarnya, mampu
menguasai jenis pasar sehingga dapat menjual suatu produk yang
diinginkan oleh konsumen, kemampuan masyarakat sebagai konsumen
untuk membeli barang atau jasa yang dibutuhkan. Perusahaan juga harus
memperhatikan segmen pasarnya atau pengelompokan pasar menjadi
kelompok-kelompok konsumen yang homogen, dimana tiap kelompok
dapat dipilih sebagai pasar yang dituju untuk pemasaran suatu produk.
65
Selain itu daya beli masyarakat atau konsumen sangat di perlukan
ditandai dengan meningkat atau menurun, dimana apabila jual beli
meningkat jika lebih tinggi dibanding periode lalu, sedangkan periode
menurun ditandai dengan lebih tingginya kemampuan beli masyarakat
atau konsumen dari pada periode sebelumnya.
Kopi bubuk cap Paristo Liberika merupakan kopi bubuk yang telah
dipasarkan, dipasaran kopi bubuk sangat banyak peminatnya, ini
dikarenakan sebelum melepasnya kepasaran Gerai UMKM Mekar Jaya
telah melakukan riset produk dan pasar sehingga mengetahui bagaimana
keadaan dilapangan. Gerai UMKM Mekar jaya menggunakan kemasan
alumunium foil sehingga produk kopi bubuk cap paristo liberika terjaga
kualitas dan cita rasanya , dan juga Gerai UMKM Mekar Jaya bekerjasam
dengan lembaga Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk mendapatkan
sertifikasi akan kehalalan produknya . Berdasarkan hal tersebut, kopi
bubuk cap paristo liberika yang di produksi Gerai UMKM Mekar Jaya
sudah sangat baik. Hal ini di tandai dari banyaknya tingkat penjualan yang
dilakukanGerai UMKM Mekar Jaya , serta kemudahan dalam memperoleh
kopi bubuk cap paristo liberika termasuk konsumen yang jauh sekalipun
dapat membeli kopi bubuk cap paristo liberika. Keadaan tersebut karena
adanya dukungan dari tokoh masyarakat setempat sehingga kegiatan yang
dilakukan Gerai UMKM Mekar Jaya dapat berjalan dengan baik. Dari segi
uji coba kopi bubuk cap paristo menunjukan bahwa kualitas kopinya
cukup tinggi.
66
Gerai UMKM Mekar jaya mampu menjual produk kopi bubuk cap
paristo liberika dengan baik, yaitu dengan cara Gerai UMKM Mekar Jaya
menentukan target pasarnya apakah produk yang dipasarkan dibutuhkan
oleh konsumen atau tidak, menentukan kepada siapa produk yang
dipasarkan oleh Gerai UMKM Mekar Jaya agar produk yang ditawarkan
dapat sampai kepada konsumen.
d. Pengembangan Produk Yang Dilakukan Gerai UMKM Mekar
Jaya Menurut Perspektif Ekonomi Islam
Dalam konteks Islam, produk atau jasa yang dibuat harus
memperhatikan unsur kehalalan produk, bermutu, bermanfaat dan
berhubungan dengan kehidupan manusia. Melakukan jual beli yang
mengandung unsur tidak jelas (gharar) terhadap suatu produk akan
menimbulkan potensi terjadinya penipuan dan ketidak adilan terhadap
salah satu pihak.
Produk atau jasa yang dibuat dan dapat diperjual belikan hanya dapat
terwujud dengan adanya perizinan untuk digunakan atau dikonsumsi
dalam Islam, Menurut jenis makanan, dan cara memproduksinya serta
memperolehnya. Pasangan halal adalah thayyib yang berarti baik. Suatu
makanan dan minuman tidak hanya halal, tetapi harus baik, apakah layak
dikonsumsi atau tidak, atau bermanfaatkah bagi kita yang mengkonsumsi.
Selain kita memperhatikan kehalalan produknya, kita juga perlu
memperhatikan mutu produk. Secara opersional mutu produk atau jasa
adalah sesuatu yang memenuhi atau melebihi ekspektasi pelanggan atau
67
kepuasan pelanggan. Dalam tanggung jawab sosial, seseorang harus
mampu mempertanggung jawabkan perbuatannya terhadap masyarakat
apabila melakukan perbuatan tercela. Tanggung jawab sosial ini diiringi
norma-norma sosial, karenanya rasa malu dalam diri seseorang dapat
memperkuat tanggung jawab sosialnya. Hasil pekerjaan barang atau jasa
perlu dijaga mutunya supaya jangan sampai mengecewakan konsumen.
Satu kali proses produksi mulai dari perancangan mutu produk sampai
menjadi produk produk jadi, didalam kegiatan dilakukan pekerjaan dengan
sungguh-sungguh termasuk mengendalikan pekerjaan.
Setelah produk tersebut telah memiliki mutu yang baik sehingga
pelanggan puas akan produk yang kita produksi maka harus diperhatikan
juga manfaatnya dan berhubungan dengan kehidupan manusia.
Pengembangan suatu produk atau jasa melibatkan manfaat yang
ditawarkan produk tersebut. Seperti halnya Gerai UMKM Mekar Jaya
menerapkan strategi pengembangan produk dalam mengembangkan
produknya.
Dalam islam yang menjadi acuan dalam berbisnis atau berniaga
adalah hubungan yang baik antara manusia dengan manusia dan
hububungan antara manusia dengan allah. Pengembangan produk yang
diterapkan pada Gerai UMKM Mekar Jaya dalam perspektif islam yakni
kopi bubuk cap paristo liberika yang di produksi oleh Gerai UMKM
Mekar Jaya sudah memiliki label halal hal ini ditunjukan dari hasil
wawancara kepada responden.
68
Kopi bubuk yang di produksi Gerai UMKM Mekar Jaya juga
bermutu sangat baik, kopi bubuk cap paristo liberika dapat
mempertahankan citarasa kopinya sehingga dapat memuaskan konsumen
yang mengkonsumsi kopi bubuk cap paristo liberika, Sehingga citarasa
kopi bubuk cap semut sangat baik dan tanpa dicampur bahan baku lainnya.
2. Strategi Kedai Gerai UMKM Mekar Jaya Dalam Meningkatkan
Penjualan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di kedai gerai
UMKM Mekar Jaya Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Strategi yang
digunakan adalah marketing mix atau strategi bauran pemasaran. Ketua
kedai gerai UMKM Mekar Jaya mengatakan bahwa dalam strategi
pemasaran, kedai gerai UMKM Mekar Jaya berusaha memaksimalkan
produk yang berkualitas, harga yang mempunyai daya saing, dan
memasarkan produk sebaik mungkin. Keadaan tersebut menujukkan
bahwa produk, harga, dan cara memasarkan produk merupakan bagian dari
unsur bauran pemasaran. Hal ini dilakukan oleh pemilik kedai gerai
UMKM Mekar Jaya dengan tujuan untuk menarik minat konsumen agar
membeli produk yang dihasilkan.
Kopi liberika cap paristo adalah produk yang menjadi andalan gerai
UMKM Mekar Jaya. Gerai UMKM Mekar Jaya Mulai mengembangkan
produk andalannya tersebut. Misalnya dengan menambah varian rasa,
varian ukuran, varian bentuk dan juga varian kemasannya. Hal yang paling
penting dan krusial yang terus dijaga oleh gerai UMKM Mekar Jaya
69
adalah kualitas dari produk andalan. Karena apabila terjadi perubahan rasa,
bentuk, warna, ukuran dan kualitas tanpa melakukan info atau
pemberitahuan ke pelanggan sebelumnya. Karena perubahan produk yang
tiba – tida akan menyebabkan pelanggan kecewa dan apabila pelanggan
kecewa hal tersebut akan berlanjut dan akan berakibat ke penurunan
penjualan.
Penentuan harga produk sangat menentukan dalam kesuksesan
proses penjualan. Harga adalah sejumlah uang yang harus dibayar
konsumen untuk mendapatkan sebuah produk atau jasa. Dalam bauran
pemasaran, harga merupakan salah satu faktor penting yang
mempengaruhi pemasaran suatu produk. Tinggi rendahnya harga selalu
menjadi perhatian utama para konsumen saat mereka mencari suatu
produk. Sehingga harga yang ditawarkan menjadi bahan pertimbangan
khusus, sebelum mereka memutuskan untuk membeli barang maupun
menggunakan suatu jasa. Dari kebiasaan para konsumen, dapat
disimpulkan bahwa strategi penetapan harga sangat berpengaruh terhadap
penjualan maupun pemasaran produk yang ditawarkan. Pada gerai UMKM
Mekar Jaya harga kopi liberika cap paristo masih terbilang terjangkau
dengan harga ukuran 100 gram kopi bubuk cap paristo dihargai sebesar
Rp.20.000, dengan kualitas produk yang terjamin, kopi bubuk asli tidak
ada campuran, menjadikan kopi bubuk cap paristo sebagai salah satu
pilihan yang dapat dinikmati oleh masyarakat.
70
Kopi bubuk cap paristo di produksi di kedai gerai UMKM Mekar
Jaya Betara Tanjung Jabung Barat, tempat penjemuran kopi yang akan di
produksi tersebut sangat tertutup sehingga terhindar dari kotoran hewan
seperti ayam dan lain-lain, mesin yang di gunakan untuk menyangrai kopi
sudah bisa di bilang canggih, kopi bubuk cap paristo ini juga sudah
diperiksa oleh pihak dari dinas Kesehatan. Kedai Gerai UMKM ini terletak
di pinggir jalan lintas Kuala Tungkal Jambi tepatnya di kecamatan Betara
kelurahan Mekar Jaya, kedai gerai UMKM ini cocok untuk bersantai ,
diskusi dan lain-lain. Lokasi usaha yang strategis menjadi salah satu faktor
yang mempengaruhi kesuksesan pemasaran dari sebuah usaha. Semakin
strategis lokasi usaha yang dipilih, semakin tinggi pula tingkat penjualan
dan berpengaruh terhadap kesuksesan sebuah usaha. Begitu juga
sebaliknya, jika lokasi usaha yang dipilih tidak strategis maka penjualan
pun juga tidak akan terlalu bagus.
Kegiatan promosi bisnis merupakan bagian dari strategi pemasaran
yang sangat dibutuhkan sebuah usaha, baik usaha kecil maupun usaha
yang sudah berkembang besar. Sebelum mengetahui metode ataupun
strategi promosi yang sering digunakan para pelaku bisnis, yang dimaksud
dengan promosi adalah kegiatan pendukung strategi pemasaran yang
sengaja diadakan untuk mengingatkan para konsumen mengenai produk
atau jasa dengan brand tertentu. Kedai gerai UMKM Mekar Jaya ini juga
menggunakan Strategi pemasaran secara online seperti Instagram,
facebook, bahkan di lazada, promosi ini sering digunakan sebagai salah
71
satu cara untuk meningkatkan permintaan atau penjualan barang dan jasa
yang ditawarkan, sehingga dapat meningkatkan laba yang diperoleh.
Selain itu kegiatan promosi juga memberikan kemudahan dalam
merencanakan strategi pemasaran selanjutnya, karena biasanya kegiatan
promosi dijadikan sebagai cara berkomunikasi langsung dengan calon
konsumen. Sehingga kita dapat memperoleh informasi akurat dari para
konsumen, mengenai respon produk yang kita tawarkan. Berikut beberapa
manfaat lain dari adanya kegiatan promosi : Mengetahui produk yang
diinginkan para konsumen. Mengetahui tingkat kebutuhan konsumen akan
suatu produk. Mengetahui cara pengenalan dan penyampaian produk
hingga sampai ke konsumen. Mengetahui harga yang sesuai dengan
kondisi pasaran. Mengetahui strategi promosi yang tepat kepada para
konsumen. Mengetahui kondisi persaingan pasar dan cara mengatasinya.
Menciptakan image sebuah produk dengan adanya promosi.
72
BAB V
PENUTUP
a. Kesimpulan
Berdasarkan hasil kajian dan analisis pada bab sebelumnya, maka dapat
disimpulkan beberapa hal berikut:
Kesimpulan penelitian ini adalah Kedai Gerai UMKM Mekar Jaya
menggunakan strategi pengembangan produk untuk meningkatkan
penjualan melalui produk baru, modifikasi produk, usaha riset sebelumnya
dengan cara memperbaiki sekaligus meningkatkan mutu produk kopi bubuk
dari kualitas II yang belom memiliki merek menjadi kualitas I dengan nama
merek Kopi Bubuk Cap Paristo. Ada beberapa macam kopi bubuk yang
ditingkatkan kualitasnya yaitu paristo liberika luwak, dan kopi saring.
Selanjutnya Kedai Gerai UMKM Mekar Jaya melakukan modifikasi ciri
khas pada produk Kopi liberika dan paristo liberika luwak sebelumnya
dengan memperbaiki ukuran bentuk kemasan produk, dimana kemasan kopi
bubuk cap paristo tersebut terlihat perbedaan yang mencolok pada desain,
warna, dan bobot produk, sedangkan pada produk kopi saring dapat
diketahui dari model bentuk kemasan yang digunakan dari sebelumnya.
Adapun produk kopi liberika yang dimodifikasi ciri khas nya adalah kopi cap
paristo Kedai Gerai UMKM Mekar Jaya juga menciptakan produk baru
untuk mendapatkan konsumen baru, sehingga dapat memancing penjualan.
Produk baru yang diciptakan tidak jauh berbeda dengan produk sebelumnya,
dimana beberapa produk baru ini ada yang menggunakan teknologi yang
73
hampir sama, bahan dasar yang juga hampir sama dan sasaran pasar yang
sama dari produk yang lama. Produk baru ini berupa Kopi yang siap
diminum seperti ice kopi susu liberika dan latte ice liberika gulo merah.
Pengembangan produk yang dilakukan Kedai Gerai UMKM Mekar Jaya
bertujuan untuk meningkatkan penjualan, sehingga dalam pemasarannya
Kedai Gerai UMKM Mekar Jaya membangun pangsa pasar dengan menarik
dan meningkatkan distributor baru serta mempromosikan kepada calon
konsumen dengan menawarkan tester terlebih dahulu. Kedai Gerai UMKM
Mekar Jaya juga memberikan layanan baik, tempat atau lokasi yang nyaman
dan strategis untuk berdiskusi kepada distributor maupun konsumen untuk
mempertahankan sekaligus memanen pangsa pasar.
b. Saran
Dari hasil analisis diatas dan penarikan kesimpulan sebelumnya, penulis
akan mengemukakan beberapa saran untuk pengelola kopi bubuk cap paristo
liberika yang dikelola oleh kedai gerai umkm mekar jaya sebagai berikut:
1. Dengan sarana dan prasarana masih kurang, pengembangan produk kopi
bubuk cap paristo liberika sudah berkembang dengan baik, akan tetapi perlu
mengoptimalkan pengolahan dan pemasaran hasil produksi kegiatan kedai
gerai umkm mekar jaya, sehingga dampak ekonomi yang signifikan akan
terus berlanjut.
2. Agar penjualan kedai gerai umkm mekar jaya dapat lebih meningkat peneliti
memberikan saran untuk dapat melakukan usaha riset produk.
74
3. Dalam kemasan tambahkan himbauan atau pesan moral agar konsumen dapat
tertarik dengan produk yang produksi oleh kedai gerai umkm mekar jaya.
4. Berhubung pengembangan produk kopi bubuk cap paristo liberika sudah
berjalan dengan baik dan memberikan dampak positif bagi masyarakat, maka
kedai gerai umkm mekar jaya harus dapat mempertahankan Produk kopi
bubuk cap paristo liberika agar masyarakat atau konsumen tetap percaya
dengan produk kopi bubuk cap paristo liberika
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, Al-Quran dan Terjemahnya : Departemen Agama RI, 2007
Abdullah Amrin, S.E.,Strategi Pemasaran Asuransi Syariah, hlm: 60
Burhan Bugin, penelitian kualitatif Cet I; (Jakarta: kencana,2007)
Boediono. “Pengantar Ilmu Ekonomi No.1 Ekonomi Mikro “Yogyakarta:BPFF-
YOGYAKRTA.2016
Dr. Muhammad Santoso, SE, MM, Loyalitas Nasabah Pdbank Perkreditan Rakyat
Wilayah Ceribon,cetakan pertama,(Cirebon: CV Budi utama Cipta, April
2019)hlm: 41
Fahmi Irham, Manajemen Strategi Teori dan Aplikasi, ALFABETA,Bandung,
2013, hlm: 252
Kasmir, Kewirausahaan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Permai, 2006), hlm.
129
Kartika Yuni Dwi , Amzul Rifin, dan Imam Teguh Saptono, Strategi
Pengembangan Usaha Pengolahan Kopi Arabika (Studi Kasus Pt Golden
Malabar),2018
Liliweri Alo, Komunikasi, Serba Ada Serba Makna, (Jakarta: Kencana Prenada
Media Group, 2011)
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja
Rosdakarya,2013
Mufah Jejen, Tips Menulis Karya Ilmiah . . . , hlm. 62-64.
Makmur, Saprijal, Strategi Pemasaran Dalam Meningkatkan Volume Penjualan
(Studi PadaS-Mart Swalayan PasirPengaraian), 2015
Pandji Anoraga,”Pengantar Bisnis Pengelolaan Bisnis Dalam Era Globalisasi”, Ja
karta: PT Rineka Cipta.2011
Rismayanti Puji, Strategi Komunikasi Pemasaran Dalam Meningkatkan
Penjualan,2017
Redaksi Health Secret, Khasiat bombastis kopi, (Jakarta: PT Gramedia, 2012),hlm:
1-2
Rini Endang Sulistya, Peran Pengembangan Produk Dalam Meningkatkan
Penjualan, Jurnal Ekonom, Vol 16, No 1, Januari 2013
Rahma Miftahur,2017,Pengembangan Kopi Bubuk Cap Semut Dalam
Meningkatkan Penjualan Tinjau Dari Prespektif Ekonomi Islam,( Studi
Pada Kelompok Wanita Tani Melati Desa Tribudisyukur Kecamatan Kebun
Tebu Kabupaten Lampung Barat),Skripsi, Institut Agama Islam Negeri
(Iain) Raden Intan Lampung.
Sari Siti Kumala, Strategi Promosi Musik Dan Minat Beli Konsumen (Studi
Korelasional Tentang Pengaruh Strategi Promosi Musik KFC Terhadap
Minat Beli Konsumen di Gerai KFC Jalan Walikota Medan).
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, Alfabeta, Bandung, 2014.
Suhrawardi, Lubis K, Hukum Ekonomi Islam, Sinar Grafika, Jakarta, 2004.
Suryana, Kewirausahaan Panduan Praktis: Kiatan dan Proses Menuju Sukses,
Salemba Empat, Jakarta, 2006.
Sudjarmoko Bedy , Prospek Pengembangan Industrialisasi Kopi Indonesia,2013
Sitompul Eva Elfira, Strategi Komunikasi Pemasaran Dalam Upaya Meraih
Konsumen
Simbolon Yulia Kristina, Marhayanie, Alumni Fe Usu Departemen Manajemen
2Staf Pengajar Departemen Manajemen FE USU, Pengaruh Strategi Bauran
Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Kartu Simpati Telkomsel Pada
Mahasiswa Fakultas Ekonomi Program S1 Universitas Sumatera Utara.
Tjiptono Fandy, Pemasaran Jasa, (Malang: Bayumedia Publishing, 2004)
Tripomo Tedjo dan Udan, Manajemen Strategi, Rekayasa Sains, Bandung,2013,
hlm: 118
Umar, Husein, Riset Pemasarn dan Perilaku Konsumen, (Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama, 2000),
Yuliana, Peranan Pengembangan Produk Dalam Meningkatkan Volume Penjualan
(Studi Kasus di Miulan Hijab Semarang), sekipsi, 2015
Well Engel Black, Minard, Perilaku Konsumen Jilid 1 Edisi Keenam. (Jakarta: Bina
Pura Aksara, 1994),
Zuhra, Hutwan Syarifuddin, Anis Tatik Maryani, Pengembangan Usahatani Kopi
Liberika Berbasis Indeks Keberlanjutan Di Kecamatan Betara Kabupaten
Tanjung Jabung Barat,2019
Pedoman Wawancara
1. Apa saja produk yang dihasilakan Kedai Gerai UMKM Mekar Jaya, Betara,
Kabupaten Tanjung Jabung Barat?
2. Bagaimana kedai gerai umkm menetapkan harga Kopi Bubuk Cap Paristo
Liberika yang dijual?
3. Bagaimana cara menjual dan mempromosikan produk Kopi Bubuk Cap
Paristo Lebrika?
4. Dari daerah mana saja pembeli atau konsumen Kedai Gerai UMKM?
5. Bagaimana proses dan tahapan dalam memasarkan Kopi Bubuk Cap Paristo
Liberika?
6. Bahan baku seperti apa saja yang dibutuhkan untuk membuat Kopi Bubuk
Cap Paristo Liberika?
7. Bagaimana kedai gerai umkm memenuhi kebutuhan modal untuk membuat
Kopi Bubuk Cap Paristo Liberika?
8. Peralatan apa saja yang digunakan untuk Membuat Kopi Bubuk Cap Paristo
Liberika?
9. Bagaimana proses pembuatan Kopi Bubuk Cap Paristo Liberika?
10. Apa saja hambatan – hambatan yang dirasakan oleh kedai gerai umkm
selama membuat Kopi Bubuk Cap Paristo Liberika?
Pedoman Wawancara
1. apakah Kopi bubuk yang di produksi oleh Gerai UMKM Mekar Jaya merupakan
kopi bubuk asli tidak dicampur bahan baku lainnya?
2. apakah mengkonsumsi kopi bubuk cap paristo liberika ?
3. adakah perubahan Produk kopi bubuk cap paristo liberika?
4. bagaimana merek dan kualitas produk kopi bubuk cap paristo liberika?
5. Apakah Gerai UMKM Mekar Jaya melakukan Usaha Riset Produk Kopi bubuk cap
Paristo liberika?
6. Bagaimana terkait kehalalan produk kopi bubuk cap paristo liberika ?
7. bagaimana mutu produk kopi bubuk Cap Paristo liberika Gerai UMKM Mekar
Jaya ?
CURIKULUM VIATE
A. Identitas Diri
Nama : Tamyizul Fuad
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Tempat/tgl. Lahir : Teluk Nilau, 31 Desember 1996
Nim : EES. 160647
Alamat : Parit Sidang,RT/RW 002/000, Kecamatan
Pengabuan, Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
No. Telp/HP : 085215871364
Email : [email protected]
Nama Ayah : M. Yusuf
Nama Ibu : Siti Mujayanah
B. Riwayat Pendidikan
No Nama Sekolah Tempat
Sekolah
Tahun
lulus
1 SD NEGERI NO 45/V TELUK NILAU
Parit Sidang 2010
2 SMP NEGERI 1 PENGABUAN
Teluk Nilau 2013
3 SMK NEGERI 1 KUALA TUNGKAL
Manunggal 2 2016