ortho desti

14
STATUS PEMERIKSAAN DAN PERAWATAN ORTODONTIK Operator : Wahyu Dwi Murtini NIM : 04101004069 Nama Pasien : Desti Adestia Pembimbing : drg. Arya Prasetya B., Sp.Orth FAKULTAS KEDOKTERAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI

Upload: unsri

Post on 28-Feb-2023

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

STATUS

PEMERIKSAAN DAN PERAWATANORTODONTIK

Operator : Wahyu Dwi Murtini

NIM : 04101004069

Nama Pasien : Desti Adestia

Pembimbing : drg. Arya Prasetya B., Sp.Orth

FAKULTAS KEDOKTERAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2013/ 2014

I. IDENTITASNama Pasien : Desti Adestia Suku :

Pasma

Umur : 21 Tahun Jenis Kelamin :Wanita

Alamat : Jl. Lunjuk Jaya, Telepon :085273123451

Lrg. Seroja 4, Bukit

Besar, Palembang

Nama Ayah : Ridwan Suku :Pasma

Nama Ibu : Kurmala Suku :Pasma

II. WAKTU PERAWATANPendaftaran : Tanggal 10 Desember 2013

Pencetakan : Tanggal 13 Desember 2013

III. ANAMNESAKeluhan utama: Pasien mengeluhkan gigi depan rahang

atasnya sedikit maju dan gigi depanrahang bawahnya jarang-jarang sejakpasien berusia kurang lebih 11 tahunsehingga pasien kurang percaya diri.Pasien ingin gigi depan rahang atas danbawahnya rapi dan rapat, tanpa jarak.

1. Riwayat Kesehatan

Kelahiran : Normal/ komplikasi/kembar

Urutan Kelahiran : Anak ke 4 dari 4anak

Nutrisi : ASI ± 14 bulan

Penyakit berat yang pernah diderita : -

Kelainan congenital : -

Lain-lain : -

2. Riwayat Gigi

Pertumbuhan dan perkembangan gigi-geligi:

a. Gigi desidui

Gigi desidui erupsi sesuai waktunya. Gigi desiduidepan rahang atas dan gigi desidui depan rahangbawah pasien pernah dicabut oleh ibunya karenagiginya goyang.

b. Gigi bercampur

Pasien pernah menambal gigi susu belakang rahangatas saat masih gigi bercampur. Gigi susu yang sudahgoyang dicabut sendiri oleh ibunya serta gigi tetappenggantinya tumbuh pada waktunya.

c. Gigi permanen

Pasien tidak pernah menambal dan mencabut giginya.Saat ini pasien sedang menjalani perawatanortodontik plat aktif.

Kebiasaan buruk : Pasien memiliki beberapa kebiasaanburuk, yaitu:

a) Pasien mengunyah satu sisi (sebelahkanan)

b) Menggigit-gigit pena sejak sekitar6-7 tahun yang lalu.

c) Menggigit-gigit bibir sejak sekitar6-7 tahun yang lalu.

d) Menopang dagu sejak sekitar 6-7tahun yang lalu.

e) Minum minuman bersoda sejak sekitar3-5 tahun yang lalu.

3. Riwayat Keluarga

Kelainan rahang dan gigi pada :

Ayah :Rahang besar, gigi kecil

Ibu :Rahang besar, gigi kecil, susunannya tidakrapi, dan rahang bawah lebih maju dari rahangatas

Saudara : Rata-rata ketiga saudara pasienmemiliki susunan gigi yang tidak rapi.

IV. PEMERIKSAAN OBJEKTIF1. Umum

Jasmani :Baik/ sedang/ jelek. Ket : -

Mental :Baik/ sedang/ jelek Ket : -

Status gizi : Kurang/ normal/ lebihKet: Baik/ tidak baik

Tinggi badan (TB): 1,63 m Beratbadan (BB): 68 kg

Indeks massa tubuh (IMT)¿ BB(kg)TB2(m)2

= 68(1,63)2

=25,6 (lebih)

2. Lokal a. Ekstra oral

Wajah depan: Indeks kepala :Lebarkepalapanjangkepala

x100=15,5717,57

x100=88,62

Bentuk kepala : Dolicho/ Meso/ Brachy CephalySimetri : Simetris/ asimetris ke kanan/kiriProporsi : Normal/ tidak normalTonus otot mastikasi : Normal/ hipertonus/hipotonus

Tonus otot bibir:Normal/ hipertonus/ hipotonusBibir posisi istirahat : Tertutup/ terbuka

Wajah samping: Profil : Cembung/ lurus/ cekung

b. Intra oral Jaringan lunak

Gingiva : Normal/ abnormal/ hiperplasia/hipertropi/ mudah berdarah

Frenulum labii : Normal/ tinggi/ rendahTonsil : Normal/ abnormalLidah : Normal/ besar/ kecilPalatum : Normal/ rendah/ tinggi/ sempit/

lebar Gigi-gigi

Pemeriksaan gigi :1. Karies : Lesi D3 pada gigi 1,7,18, 24, dan

462. Kalkulus : Pada regio A dan E3. Malposisi : Berupa celah pada gigi rahang

atas dan bawah, yaitu di antaragigi 11 dan 12, 12 dan 13, 22 dan23, 23 dan 24, 31 dan 32, 32 dan33, dan 41 dan 42.

Rumus gigi-gigi

Keterangan:K: Karies R: Radiks T:Tambalan I: InlayX: Telah dicabut P: Persistensi Im:Impaksi

J: JaketO: Belum erupsi Ag: Agenese B:Bridge En:

Endodontik Analisa fungsi

Penelanan : Normal/ abnormal

Bicara : Lidah normal/ lidah terletak diantara gigiPenutupan mulut : Normal/ bibir mengenai

bagian palatinal gigi atasPernafasan : Mulut terbuka/ mulut tertutupSenyum : Gusi terlihat/ normalKelainan TMJ : -

V. ANALISA 1. Analisa Fotografi

Wajah depan Wajah samping

Simetris/ asimetris Proporsi : Normal Garis orbita kanan kiri–garis mulut :

Sejajar/ tidak sejajar Profil :Cembung/ lurus/ cekung

2. Analisa Modela. Rahang atas

Arah sagitalInklinasi gigi insisivus : 11 labioversi

12 mesiopalatoversi21 mesiolabioversi22 mesiopalatoversi

Pergeseran gigi posterior : - Arah transversal : Gigitan fisura luar

rahang atas (normal) Arah vertikal : *Infraversi :

17,18,27, 28*Supraversi : -

b. Rahang bawah Arah sagital

Inklinasi gigi insisivus : 31mesiolabioversi

41 mesiolabioversi

Malposisi gigi individual : 35mesiolinguoversi

36 linguoversi 37 linguoversi 38 linguoversi45 mesiolinguoversi46 linguoversi 47 linguoversi 48 linguoversi

Kurva spee :Normal Arah transversal : Gigitan fisura luar

rahang bawah (normal) Arah vertikal :*Infraversi : -

*Supraversi : -

Lebar mesio-distal gigi-gigi (mm)

Gigi

Rahang atas Rahang bawahKanan Kiri Normal Ke

t Kanan Kiri Normal Ket

1 7,5 7,5 7.40-9.75

N 4,7 4,8 4.97-6.60

TN

2 5,1 5,1 6.05-8.10

TN 5,6 5,5 5.45-6.85

N

3 7,0 7,0 7.05-9.32

TN 5,75 5,75 6.15-8.15

TN

4 6,0 5,95 6.75-9.00

TN 5,55 5,85 6.35-8.75

TN

5 5,6 5,5 6.00-8.10

TN 5,8 5,75 6.80-9.55

TN

6 9,0 9,0 9.95-12.10

TN 10,6 10,8 10.62-13.05

N

7 7,5 7,6 8.75-10.87

TN 8,9 8,5 8.90-11.37

N/TN

Keterangan:

N : Normal

TN : Tidak normal

Kesimpulan : Sebagian besar gigi-geligi rahang atas dan rahang bawah memilikiukuran lebar mesio-distal yang tidak normal,yaitu lebih kecil dari ukuran normal,

kecuali gigi-gigi insisivus sentral rahangatas kanan dan kiri, gigi-gigi insisivuslateral rahang bawah kanan dan kiri, dangigi-gigi molar pertama rahang bawah kanandan kiri.

c. Model dalam keadaan oklusi Arah sagital

Overjet : 1141=2mm 21

31=2mm

Relasi molar : kanan: kelas I kiri:kelas IRelasi M1 : kanan: kelas I kiri:kelas ICrossbite anterior : tidak ada

Arah transversalGaris median : RB normal/ ke kiri/ ke kanan1,5 mmCrossbite posterior: -Lain-lain : -

Arah vertikal

Overbite : 1141

=2,5mm 2131

=2,5mm

Open bite : Gigi -Deep bite : Gigi -

3. Skema gigi-gigi dari oklusalRahang atas11 labioversi12 mesiopalatoversi

21 mesiolabioversi22 mesiopalatoversi

Rahangbawah

31mesiolabioversi41mesiolabioversi

35 mesiolinguoversi36 linguoversi 37 linguoversi 38 linguoversi45 mesiolinguoversi46 linguoversi 47 linguoversi

48 linguoversi

VI. PERHITUNGAN1. Metode Pont

Jumlah mesiodistal 12 11 21 22 : 25,2 mmJarak P1-P1 pengukuran : 34 mm

Jarak P1-P1 perhitungan : ∑ I80

x100=25,280

x100=31,5mm

Diskrepansi : 34-31,5 = +2,5 mm (milddistraksi)Jarak M1-M1 pengukuran : 41,6 mm

Jarak M1-M1 perhitungan : ∑ I64

x100=25,264

x100=39,3mm

Diskrepansi : 41,6-39,3 = +2,3 mm (milddistraksi)Keterangan : Lengkung gigi lebih besar

daripada lengkung gigiideal.

2. Metode KorkhausJumlah mesiodistal ke 4 gigi I RA : 25,2 mmTabel korkhaus : 15 mmJarak I – (P1-P1) pengukuran : 15 mmKeterangan : Dari pengukurandisimpulkan bahwa pertumbuhan rahang ke anteriornormal.

3. Metode Howes Indeks inter P1 seharusnya = ≥ 43%

Jumlah mesio distal M1-M1 = 80,25 mmJarak inter P1 pengukuran = 34 mm

Indeks inter P1 perhitungan =34

80,25x100%=42,37%

Keterangan : Indeks inter P1 perhitungan ≤43 %berarti lengkung gigi tidak dapatmenampung gigi-geligi dalam lengkungnyasecara teratur sehingga diperlukanpelebaran atau pencabutan..

Indeks inter fossa canina seharusnya = ≥ 44%Jumlah mesiodistal M1-M1 = 80,25 mmJarak inter fossa canina pengukuran = 37,3

mmIndeks inter fossa canina perhitungan =

37,38o,25

x100=46,48%

(tidak perlupencabutan)

Keterangan : Indeks interfossa caninaperhitungan ≥44 % berarti basal arch bisamenampung gigi-geligi dalam lengkungnyasecara teratur

VII. DIAGNOSA ORTODONTIMaloklusi Angle Kelas I tipe dental disertai denganmalposisi gigi individual, antara lain:

11 labioversi 12 mesiopalatoversi 21 mesiolabioversi 22 mesiopalatoversi 31 mesiolabioversi 41 mesiolabioversi 35 mesiolinguoversi 36 linguoversi 37 linguoversi 38 linguoversi 45 mesiolinguoversi 46 linguoversi 47 linguoversi

48 linguoversi Pergeseran garis median gigi RB ke kanan 1,5 mm

terhadap garis median. Diastema: Antara gigi 11 dan 12, 12 dan 13, 22 dan

23, 23 dan 24, 31 dan 32, 32 dan 33, dan antaragigi 41 dan 42.

Overjet : 1141

=2mm 2131

=2mm

Overbite :1141

=2,5mm 2131

=2,5mm

VIII. ETIOLOGI1. Faktor umum : Keturunan/ herediter2. Faktor lokal :

Lengkung gigi lebih besar daripada lengkung gigiideal.

Ukuran lebar mesio-distal gigi-geligi yang lebihkecil dari ukuran lebar mesio-distal gigi-geliginormal.

IX. RENCANA PERAWATAN1. Perawatan pendahuluan:

a) Pro Periodonsia : Scalling pada regio A dan

E,

Edukasi kesehatan gigi dan mulut,

Instruksi pasien untuk mengurangi

atau bahkan menghentikan kebiasaan

buruknya dengan menjelaskan akibat-

akibat yang akan terjadi dari

kebiasaan-kebiasaan buruk tersebut.

b) Pro Konservasi : Tumpatan RK kelas 2 pada

gigi 24

Tumpatan RK kelas 1 pada gigi 46

2. Edukasi pasien mengenai perawatan ortodontik3. Pencarian ruang dan distribusi ruang

Dengan analisis ruang dan menghitung determinasilengkung gigi

4. Pengkoreksian malposisi gigi5. Penyesuaian oklusi6. Pemakaian retainer dan perawatan.

X. JALANNYA PERAWATAN1. Pencarian ruang dan distribusi ruang

a) Analisis ruangAnalisis ruang diperlukan untuk membandingkanantara ruang yang tersedia dan ruang yangdibutuhkan untuk mengatur gigi sebagaimanamestinya, apakah terjadi kekurangan ruang(crowding), tersedia cukup ruang, atau kelebihanruang (diastema). Ukuran ruang yang tersedia M1-M1

b) Determinasi lengkung2. Pengkoreksian malposisi gigi, antara lain:3. Penyesuaian oklusi4. Pemakaian retainer