mewujudkan infrastruktur lingkungan yang berkualitas
TRANSCRIPT
PEMBANGUNAN PASAR DI PERDESAAN BERBASIS MASYARAKAT
Mewujudkan Infrastruktur Lingkungan yang Berkualitas
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan RakyatDirektorat Jenderal Bina Konstruksi
Balai Penerapan Teknologi Konstruksi
M A T E R I T E K N I S
MATERI TEKNIS
PEMBANGUNAN PASAR DI PERDESAAN BERBASIS MASYARAKAT
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
BALAI PENERAPAN TEKNOLOGI KONSTRUKSI
Sambutan Direktur Jenderal Bina Konstruksi
asa konstruksi memiliki peran strategis dalam pembangunan nasional, hal ini tertuangpada poin 3 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun2015-2019 mengenai Teknologi dan Inovasi dalam Peraturan Presiden RepublikIndonesia No. 2 tahun 2015 (Perpres 2/2015). Bappenas mencatat bahwa sebanyak
5519,4 trilyun rupiah dianggarkan untuk mendukung pembangunan infrastruktur nasionalsepanjang 2015 hingga 2019. Guna mewujudkan target pembangunan yang tercantumdalam Nawacita Presiden ini Pemerintah mendorong pembangunan infrastruktur menjadiprioritas nasional dalam rangka mendukung produktivitas pembangunan. Rencana StrategisKementerian PUPR 2015-2019 merupakan terjemahan operasional dari RPJMN 2015-2019dimana pembangunan infrastruktur PUPR mengacu kepada sasaran perwujudan keandalaninfrastruktur dalam ketahanan pangan, ketahanan air, kedaulatan energi, konektivitas bagipenguatan daya infrastruktur dasar, serta keseimbangan pembangunan antar daerah,antarsektor, dan antartingkat pemerintahan demi kesejahteraan masyarakat.
Direktorat Jenderal Bina Konstruksi sebagai salah satu Unit Eselon I di lingkunganKementerian PUPR memiliki TUSI utama yaitu melakukan pembinaan sektor jasa konstruksinasional memiliki peran strategis dalam hal penyebarluasan informasi penerapan teknologikonstruksi agar sektor konstruksi di Indonesia menjadi lebih baik, lebih produktif dan lebihefisien dalam pemanfaatan sumber daya. Pembinaan sektor konstruksi yang dilakukan olehDitjen Bina Konstruksi tidak hanya meliputi pekerjaan pada proyek besar saja, namunproyek-proyek kecil ataupun proyek-proyek yang berbasis masyarakat juga mendapatkanperhatian karena baik proyek besar ataupun kecil tetaplah merupakan bagian dari sistemsupply chain sektor konstruksi yang memberikan multiplier effect yang paling besar diantarasektor ekonomi lainnya.
Dalam rangka penyediaan infrastruktur berbasis masyarakat Direktorat Jenderal BinaKonstruksi melalui Balai Penerapan Teknologi Konstruksi telah membuat materi teknisPembangunan Pasar Di Perdesaan Berbasis Masyarakat. Pada tahap penyusunanmateri ini telah dilakukan beberapa tahapan, antara lain: penyusunan kebutuhan substansiteknis dengan beneficiaries terkait, FGD bersama stakeholders terkait, pemilihan timpenyusun materi teknis sesuai dengan kompetensinya serta pengumpulan literatur terkaityang sesuai.
Bagi para pengguna kami ucapkan selamat mempelajari materi teknis ini. Semoga materi inidapat bermanfaat bagi para pengguna dalam membuat infrastruktur pasar di perdesaanberbasis masyarakat.
Jakarta, Desember 2016
Direktur Jenderal Bina Konstruksi
J
KATA PENGANTAR
asar merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli yang ditandai
dengan adanya transaksi antara penjual dan pembeli. Pasar dapat
diklasifikasikan menjadi dua yaitu pasar modern dan pasar tradisional.
Pasar desa adalah pasar tradisional yang berkedudukan di desa dan
dikelola serta dikembangkan oleh pemerintah desa dan masyarakat desa.
Pembangunan pasar desa merupakan bagian dari pembangunan
infrastruktur desa berbasis masyarakat. Tujuan pembangunan infrastruktur desa
berbasis masyarakat adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa
melalui peningkatan peran serta masyarakat desa dalam pembangunan serta
menumbuhkan kesadaran dan kemandirian masyarakat dalam mengatasi
permasalahan dan penyediaan infrastruktur perdesaan.
Tujuan yang ingin dicapai dengan ketersediaan materi teknis ini adalah
materi ini dapat menjadi salah satu acuan bagi masyarakat desa dalam
membangun infrastruktur pasar desa. Materi teknis ini meliputi:
Bab 1 Pendahuluan
Bab 2 Perencanaan Pembangun
Bab 3 Tipe bangunan pasar desa
Bab 4 Pelaksanaan pembangunan pasar desa
Bab 5 Bangunan pelengkap pasar
Bab 7 Pemeliharaan dan pengelolaan
Bab 8 Penutup
Lampiran : Gambar disain, RAB, schedule, RKS, dokumen pengadaan barang
dan pasar di desa.
Dengan adanya materi teknis ini, masyarakat diharapkan mampu mengelola
pembangunan infrastruktur yang tepat mutu, tepat waktu, dan tepat biaya serta
menghindari terjadinya permasalahan penerapan konstruksi di kemudian hari.
Jakarta, Desember 2016
Tim Penyusun
P
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang .............................................................................. 1
1.2. Maksud dan Tujuan ...................................................................... 2
1.3. Ruang Lingkup ............................................................................. 2
1.4. Kriteria Konstruksi Pasar .............................................................. 3
1.5. Penggunaan Materi Teknis ........................................................... 4
BAB II PERENCANAAN PEMBANGUNAN
2.1. Pembentukan Struktur Organisasi ............................................... 5
2.2. Pengadaan Barang dan Jasa di Desa ............................................. 9
2.3. Output Tahap Konstruksi .............................................................. 13
BAB III TIPE BANGUNAN PASAR DESA
3.1. Bangunan Los Kering ................................................................... 14
3.2. Bangunan Los Basah .................................................................... 16
BAB IV PELAKSANAAN PEMBANGUNAN PASAR DESA
4.1. Pekerjaan Persiapan ...................................................................... 19
4.2. Pekerjaan pondasi ......................................................................... 21
4.3. Pekerjaan Struktur ....................................................................... 29
4.4. Pekerjaan Plafond dan Atap ......................................................... 35
4.5. Pekerjaan Dinding dan Plesteran ................................................. 37
4.6. Pekerjaan Plumbing ..................................................................... 39
4.7. Pekerjaan Elektikal ...................................................................... 40
4.8. Pekerjaan Pengecatan .................................................................. 41
4.9. Pekerjaan Tata Lingkungan ......................................................... 42
4.10. Pekerjaan Pembersihan ................................................................ 43
BAB V BANGUNAN PELENGKAP PASAR DESA
5.1. Bangunan Pagar ............................................................................ 45
5.2. Bangunan Kantor Proyek .............................................................. 48
5.3. Bangunan Musholla ...................................................................... 52
5.4. Bangunan Toilet ........................................................................... 54
5.5. Bangunan Pos Keamanan ............................................................ 57
BAB VI PEMELIHARAAN DAN PENGELOLAAN
6.1. Kelembagaan Pengelola ............................................................... 60
6.2. Teknik Pemeliharaan .................................................................... 61
BAB VII PENUTUP
7.1 Kesimpulan ................................................................................... 62
7.2 Saran ........................................................................................... 62
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 64
LAMPIRAN
1. Gambar Desain ............................................................................. 66
2. Rencana Anggaran Biaya (RAB) ................................................. 93
3. Schedule ........................................................................................ 104
4. Rencana Kerja dan Syarat (RKS) ................................................. 119
5. Dokumen Pengadaan Barang dan Jasa ......................................... 242
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Tim Pengelola Kegiatan (TPK) .......... 5
Gambar 3.1 Bangunan Pasar Los Kering ............................................... 14
Gambar 3.2 Bangunan Pasar Los Basah ................................................ 16
Gambar 4.1 Kaso dan Selang Waterpassi .............................................. 19
Gambar 4.2 Titik BM ............................................................................. 20
Gambar 4.3 Perhitungan Elevasi ............................................................ 20
Gambar 4.4 Pekerjaan Pengukuran/Bowplank ....................................... 22
Gambar 4.5 Galian tanah untuk pondasi ................................................ 23
Gambar 4.6 Komposisi pembuatan beton tumbuk ................................. 23
Gambar 4.7 Metode pembuatan campuran beton secara manual dan
mesin molen ........................................................................ 24
Gambar 4.8 Pas batu kosong setebal 2,5 cm .......................................... 25
Gambar 4.9 Pas batu kali ........................................................................ 26
Gambar 4.10 Komposisi pembuatan beton struktur ................................. 27
Gambar 4.11 Beton tahu ........................................................................... 28
Gambar 4.12 Pekerjaan pemasangan bekisting dan tulangan sloof ......... 29
Gambar 4.13 Pekerjaan pemasangan bekisting kolom ............................. 30
Gambar 4.14 Pekerjaan pemasangan beton tahu ...................................... 31
Gambar 4.15 Pekerjaan pengecoran ......................................................... 32
Gambar 4.16 Pekerjaan perawatan beton (curing beton) ......................... 35
Gambar 4.17 Pekerjaan plafond dan atap ................................................ 35
Gambar 4.18 Pekerjaan atap ..................................................................... 37
Gambar 4.19 Pekerjaan plesteran ............................................................. 38
Gambar 4.20 Pekerjaan acian ................................................................... 38
Gambar 4.21 Pekerjaan plumbing ............................................................ 39
Gambar 4.22 Pekerjaan kran air ............................................................... 39
Gambar 4.23 Pekerjaan elektrikal ............................................................ 40
Gambar 4.24 Pemasangan dempul dan pengecatan lapisan pertama ....... 41
Gambar 4.25 Pengecatan lapis kedua ....................................................... 42
Gambar 4.26 Pekerjaan saluran drainase ................................................. 42
Gambar 4.27 Desain pos keamanan ......................................................... 43
Gambar 5.1 Desain pagar proyek ........................................................... 45
Gambar 5.2 Pekerjaan pembersihan ....................................................... 46
Gambar 5.3 Pekerjaan pengukuran dan pematokan ............................... 46
Gambar 5.4 Pekerjaan galian tanah ........................................................ 47
Gambar 5.5 Pagar pengaman luar .......................................................... 48
Gambar 5.6 Desain rencana bangunan musholla ................................... 52
Gambar 5.7 Desain rencana bangunan pos keamanan ........................... 57
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Pasar merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli yang ditandai
dengan adanya transaksi antara penjual dan pembeli. Salah satu jenis pasar
diantaranya adalah pasar desa. Pasar desa adalah pasar tradisional yang
berkedudukan di desa dan dikelola serta dikembangkan oleh pemerintah
desa dan masyarakat desa. Pembangunan pasar desa merupakan bagian
dari pembangunan infrastruktur desa berbasis masyarakat. Penyusunan
materi ini untuk mendukung pembangunan infrastruktur perdesaan dan
menunjang pemberdayaan masyarakat perdesaan. Tujuan yang ingin
dicapai dengan ketersediaan materi teknis ini sebagai salah satu acuan bagi
masyarakat desa dalam membangun infrastruktur pasar desa. Dalam materi
ini terdapat dokumen-dokumen dalam mendukung pembangunan
infrastruktur di perdesaan. Dokumen pendukung seperti pedoman umum,
pedoman pelaksanaan, engineering design, rencana anggaran biaya (RAB),
dan spesifikasi teknis atau rencana kerja dan syarat-syarat (RKS) masih
sangat kurang keberadaannya atau bahkan tidak tersedia di setiap desa.
Tidak tersediannya pendanaan bagi pengadaan dokumen tersebut serta
rendahnya kemampuan teknis aparat desa menjadi kendala yang perlu
difasilitasi. Dokumen tersebut penting adanya sebagai bagian tertib
penyelenggaraan konstruksi mulai dari perencanaan sampai pemeliharaan
serta lebih jauh lagi tercapainya tepat mutu, biaya, dan waktu dan
menghindari terjadinya sengketa di kemudian hari.
2
1.2. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud:
Penyusunan materi ini dimaksudkan sebagai upaya kementerian PUPR
memberi masukan dan bantuan knowledge bagi pemerintah desa dalam
penyiapan dokumen yang dibutuhkan untuk pembangunan infrastruktur
pedesaan.
Tujuan:
Tujuan yang ingin dicapai dengan ketersediaan materi ini adalah
terlaksananya pembangunan bangunan gedung pasar oleh masyarakat
secara tepat mutu, tepat biaya, dan tepat waktu.
1.3. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup dari materi teknis ini adalah:
1. Pelaksanaan pembangunan teknis pasar perdesaan meliputi :
a. Bangunan persiapan, yaitu kantor proyek, dan pagar.
b. Bangunan utama pasar yaitu Pasar tipe Los kering, dan pasar los
basah.
c. Bangunan penunjang yaitu pos jaga, musholla, dan toilet.
2. Dukungan dokumen administrasi meliputi:
a. Gambar disain;
b. Rencana Anggaran Biaya (RAB);
c. Schedule atau jadwal kerja;
d. Rencana kebutuhan bahan, peralatan, dan tenaga kerja;
e. Rencana Kerja dan Syarat atau spesifikasi teknis;
f. Contoh dokumen pengadaan barang/jasa di desa.
3
1.4. KRITERIA KONSTRUKSI PASAR
“Pasar” adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli serta ditandai
dengan adanya transaksi antara penjual dan pembeli secara langsung dan
biasanya ada proses tawar-menawar.Pasar dapat disebut sebagai pusat
perbelanjaan, pasar tradisional, pertokoan, mall, plasa, pusat perdagangan
maupunsebutan lainnya;
“Pasar Tradisional” adalah pasar yang dibangun dan dikelola oleh
Pemerintah, Pemerintah Daerah,Swasta, Badan Usaha Milik Negara dan
Badan Usaha Milik Daerah termasuk kerjasama denganswasta dengan
tempat usaha berupa toko, kios, los dan tenda yang dimiliki/dikelola oleh
pedagangkecil, menengah, swadaya masyarakat atau koperasi dengan
usaha skala kecil, modal kecil dandengan proses jual beli barang dagangan
melalui tawar menawar. Sementara itu, “Pasar desa” adalah pasar
tradisional yang berada di desa yang dikembangkan dan dikelola oleh
pemerintah desa dan masyarakat desa.
Sejalan dengan peraturan Presiden Nomor 112 tahun 2007 bahwa
Pemerintah daerah berkewajiban melakukan pembinaan pasar termasuk
melakukan penataan pasar tradisional. Desa mendapat alokasi mendapat
alokasi dana bagi pembangunan infrastruktur desa. Sebagaimana diatur
melalui Peraturan Menteri Menteri Desa, PembangunanDaerah Tertinggal,
dan Transmigrasi Nomor 21 tahun 2016 bahwa salah satu prioritas
pembangunan infrastruktur Desa adalah untuk membiayai pembangunan
Pasar.Oleh karenanya, maka fasilitas pasar yang dapat dipertimbangkan
untuk mendapat alokasi adalah pasar dengan komponen:
komponen utama: Pasar los basah dan los kering
Komponen penunjang: Musholla,toilet, Tempat pembuangan sampah
sementara, dan pos keamanan.
4
1.5. PENGGUNAAN MATERI TEKNIS
Secara khusus materi teknis ini diperuntukan bagi TPK (Tim Pengelola
Kegiatan), Tenaga Fasilitator Lapangan (TFL/PDTI) dan pelaku lainnya.
Secara umum penggunan dan manfaat masing-masing dapat dilihat pada
tabel di bawah ini:
Pengguna Manfaat
Tim Pengelola
Kegiatan (TPK)
Memahami arti penting pengadaan
barang/jasa di tingkat masyarakat
Acuan untuk merencanakan, melaksanakan,
dan memantau kegiatan pembangunan
infrastruktur perdesaan
Tenaga Fasilitator
Lapangan
(TFL/PDTI)
Memfasilitasi masyarakat untuk menyusun
rencana kerja pelaksanaan kegiatan
pembangunan infrastruktur perdesaan
Memfasilitasi masyarakat untuk
melaksanakan pengadaan barang/jasa
Panduan kerja pendampingan masyarakat dan
para pemangku kepentingan di perdesaan
5
BAB II
PERENCANAAN PEMBANGUNAN
2.1. PEMBENTUKAN STRUKTUR ORGANISASI
Dalam proses pelaksanaan konstruksi dibutuhkan sumber daya manusia
yang mampu mengkoordinir sehingga pelaksanaan dapat berjalan lancar,
karena seluruh kegiatan dilakukan dari masyarakat, oleh masyarakat dan
untuk masyarakat Desa terkait. Tim Pengelola Kegiatan (TPK) adalah
sekumpulan orang atau masyarakat yang menyatukan diri secara sukarela
dalam kelompok dikarenakan adanya kepentingan dan kebutuhan yang
sama. TPK dibentuk melalui musyawarah masyarakat dengan bentuk dan
susunan pengurus ditetapkan melalui Surat Keputusan (SK). Berikut ini
merupakan contoh susunan Tim Pengelola Kegiatan (TPK).
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Tim Pengelola Kegiatan (TPK)
Rapat Anggota
Seksi Perencanaan
Seksi Pelaksanaan
Seksi Pengawasan
Panitia Pengadaan Barang/Jasa
Seksi Operasi dan Pemeliharaan
Ketua, Sekretaris, Bendahara
6
Uraian tugas masing-masing petugas adalah sebagai berikut:
1. Ketua Pelaksana
Pada posisi ketua pelaksana dapat diisi oleh Kepala Desa ataupun tokoh
masyarakat yang mampu berkomunikasi dengan masyarakat.
Tugas ketua pelaksana adalah:
a. mengatur keseluruhan dari jalannya kegiatan konstruksi, dimulai
dari persiapan, pelaksanaan, pemeliharaan jalan, dan pelaporan
kegiatan;
b. Mengkoordinasi seluruh pihak yang terlibat dalam pembangunan
infrastruktur;
c. Memimpin pelaksanaan tugas tim yang telah dibentuk dan kegiatan
rapat-rapat.
2. Sekretaris
Posisi sekertaris dapat diisi oleh tokoh masyarakat yang memahami tata
usaha dan dokumentasi.
Tugas sekretaris adalah:
a. Menyusun rencana kebutuhan dan melaksanakan kegiatan tata usaha
dan dokumentasi;
b. Melaksanakan surat-menyurat;
c. Melaksanakan pelaporan kegiatan pembangunan secara bertahap;
d. Mendokumentasikan seluruh laporan kegiatan;
e. Membantu dalam penyuluhan masyarakat.
3. Bendahara
Posisi bendahara dapat diisi oleh tokoh masyarakat yang memahami
keuangan.
Tugas bendahara adalah:
a. Menerima dan menyimpan uang;
b. Mengeluarkan / membayar tagihan sesuai dengan progres fisik;
c. Melakukan pengelolaan administrasi keuangan;
7
d. Melakukan penarikan kontribusi dari masyarakat;
e. Menyusun realisasi pembukuan serta laporan pertangggungjawaban
keuangan pada:
1) Tahap konstruksi:
a) Laporan keuangan mingguan untuk diumumkan di papan
pengumuman sehingga mudah dilihat masyarakat;
b) Laporan keuangan bulanan untuk diserahkan kepada sekretaris
desa.
2) Pasca Konstruksi (tahap operasional dan pemeliharaan) :
Laporan keuangan bulanan untuk ditempel di papan pengumuman
sehingga mudah dilihat masyarakat.
4. Seksi Perencanaan
Posisi seksi perencanaan sebaiknya merupakan orang yang mengerti
teknis dasar konstruksi
Tugas seksi perencanaan adalah:
a. Mengevaluasi dan menentukan jenis konstruksi yang akan dibangun
sesuai dengan kondisi setempat;
b. Mensosialisasikan jenis konstruksi yang akan digunakan;
c. Dengan difasilitasi fasilitator menyusun analisa teknis, gambar
disain DED, RAB, spesifikasi teknis;
d. Menyusun jadwal rencana kegiatan konstruksi;
e. Melakukan inventarisasi tenaga kerja, peralalatan, dan bahan.
5. Seksi Pelaksanaan
Seksi pelaksanaan bisa dari berbagai kalangan, namun sebaiknya
merupakan orang yang mengerti teknis dasar konstruksi
Tugas seksi pelaksanaan adalah:
a. Melakukan rekrutmen tenaga kerja;
b. Mengatur tenaga kerja di lapangan;
8
c. Mengatur dan mengkoordinir material yang diperlukan;
d. Menerima dan menyetujui material/barang masuk;
e. Bertanggung jawab terhadap keamanan material selama
pembangunan;
f. Membuat laporan tentang keadaan material;
g. Mengalokasikan material sesuai dengan kebutuhan pekerjaan
konstruksi.
6. Seksi Pengawasan
Tim Pengawasan mempunyai tugas dan bertanggungjawab dalam
melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan dan pelaporan, Secara
rinci tugas tim pengawas adalah:
a. Pengawasan kepada pekerja dengan di fasilitasi oleh fasilitator;
b. Di fasilitasi oleh TFL bertanggung jawab/menilai atas kualitas dan
progres pekerjaan fisik;
c. Menyusun laporan pekerjaan untuk diteruskan dan/atau
ditindaklanjuti ke sekretaris desa.
7. Panitia Pengadaan Barang/Jasa
Berdasarkan Perpres No 54 Tahun 2010 (dan perubahannya sesuai
Perpres No 70 Tahun 2012 tentang mekanisme pengadaan barang dan
jasa), Panitia/Pejabat Pengadaan diangkat oleh penanggungjawab
kelompok masyarakat (KSM) untuk melakukan pengadaan barang/ jasa
yang dibutuhkan dalam pelaksanaan swakelola dan Panitia/Pejabat
Pengadaan diperbolehkan bukan PNS.
a. Bertangung jawab dalam melaksanakan survey harga pasar material
setempat;
b. Mengundang supplier (peyedia barang) untuk mendapatkan harga
terendah;
c. Melaksanakan kegiatan proses pengadaan barang atau pekerjaan
9
konstruksi.
8. Seksi Operasi & Pemeliharaan
a. Mengoperasikan dan memelihara sarana sanitasi yang telah
dibangun;
b. Mengumpulkan iuran warga;
c. Melestarikan sarana sanitasi yang telah dibangun;
2.2. PENGADAAN BARANG DAN JASA DI DESA
Pengaturan pengadaan barang/jasa di desa
PengadaanBarang/Jasa di Desa pada prinsipnya dilakukan secara
Swakelola dengan memaksimalkan penggunaan material/bahan dari
wilayah setempat, dilaksanakan secara gotong royong dengan
melibatkan partisipasi masyarakat setempat, untuk memperluas
kesempatan kerja, dan pemberdayaan masyarakat setempat. Dasar
Hukum dalam pengaturan pengadaan barang dan jasa di desa antara lain:
1. Peraturan kepala LKPP no 13 tahun 2013 tentang pedoman tata cara
pengadaan barang/jasa di desa
2. Peraturan Kepala LKPP no 22 tahun 2015 tentang perubahan atas
Perka LKPP no 13 tahun 2013 tentang pedoman tata cara pengadaan
barang/jasa di desa
3. Surat edaran kepala LKPP no 2 tahun 2013 tentang penjelasan lebih
lanjut pasal 89 ayat (4) perpres no 70 tahun 2012 tentang perubahan
kedua atas perpres no 54 tahun 2010 tentang pengadaan barang/jasa
tentang pembayaran prestasi pekerjaan yang telah terpasang pada
pekerjaan konstruksi
10
Pengadaan barang dan jasa melalui swakelola atau penyedia
barang/jasa
Pelaksanaan swakelola oleh TPK meliputi kegiatan persiapan,
pelaksanaan, pengawasan, penyerahan, pelaporan, dan
pertanggungjawaban hasil pekerjaan.Pekerjaan konstruksi yang
membutuhkan tenaga ahli dan atau pearalatan berat serta tidak dapat
dilaksanakan cara swadaya dapat menggunakan penyedia barang/jasa
yang dianggap mampu oleh TPK.
1. Persiapan pelaksanaan pengadaan barang/jasa meliputi:
a. jadwal pelaksanaan pekerjaan
b. rencana penggunaan tenaga kerja, kebutuhan material dan
peralatan
c. gambar rencana kerja
d. spesifikasi teknis / rencana kerja dan syarat
e. Rencana anggaran biaya (RAB)
RAB disusun berdasarkan data harga pasar setempat atau terdekat
dengan mempertimbangkan ongkos kirim atau ongkos
pengambilan barang/jasa (contoh formulir lihar dalam lampiran)
2. Pelaksanaan pengadaan barang/jasa meliputi :
a. Pengadaan barang/jasa dengan nilai < Rp 50.000.000 (lima puluh
juta rupiah)
1) TPK membeli barang kepada 1 (satu) penyedia barang/jasa tanpa
ada surat permintaan penawaran dari TPK dan tanpa penawaran
dari penyedia barang/jasa
2) Penyedia barang/jasa memberikan bukti transaksi berupa nota,
faktur pembelian atau kuitansi atas nama TPK (contoh formulir
lihat dalam lampiran)
b. Pengadaan barang/jasa dengan nilai Rp 50.000.000 (lima puluh juta
rupiah) – Rp 200.000.000 (dua ratus juta rupiah)
11
1) TPK membeli barang kepada 1 (satu) penyedia barang/jasa
2) TPK mengajukan surat permintaan penawaran secara tertulis
kepala penyedia barang/jasa dengan dilampiri daftar rincian
barang/jasa (nama barang/jasa atau ruang lingkup pekerjaan,
volume, dan satuan) dengan contoh formulir lihat dalam
lampiran
3) Penyedia barang/jasa menyampaiakan penawaran tertulis yang
berisi daftar rincian barang/jasa (nama barang/jasa atau lingkup
pekerjaan, volume, satuan, dan harga) dengan contoh formulir
lihat dalam lampiran
4) TPK melakukan negosiasi dengan penyedia barang/jasa untuk
memperoleh harga yang lebih murah (contoh formulir lihat
dalam lampiran)
5) Penyedia barang/jasa memberikan bukti transaksi berupa nota,
faktur pembelian atau kuitansi atas nama TPK (contoh formulir
lihat dalam lampiran)
c. Pengadaan barang/jasa dengan nilai > Rp 200.000.000 (dua ratus
juta rupiah)
1) TPK mengundang dan mengajukan surat permintaan penawaran
secara tertulis dari 2 (dua) penyedia barang/jasa yang berbeda
dilampiri daftar rincian barang/jasa (nama barang/jasa atau ruang
lingkup pekerjaan, volume, dan satuan) dengan contoh formulir
lihat dalam lampiran
2) Masing-masing Penyedia barang/jasa menyampaiakan
penawaran tertulis yang berisi daftar rincian barang/jasa (nama
barang/jasa atau lingkup pekerjaan, volume, satuan, dan harga)
dengan contoh formulir lihat dalam lampiran
3) TPK menilai pemenuhan spesifikasi teknis barang/jasa terhadap
kedua penyedia barang/jasa yang memasukan penawaran
12
4) TPK melakukan negosiasi dengan penyedia barang/jasa untuk
memperoleh harga yang lebih murah (contoh formulir lihat
dalam lampiran)
5) TPK dan penyedia barang/jasa membuat surat perjanjian kerja
(contoh formulir lihat dalam lampiran) yang berisi :
a) Tanggal dan tempat dibuatkanya surat perjanjian
b) Para pihak
c) Ruang lingkup pekerjaan
d) Nilai pekerjaan
e) Hak dan kewajiban para pihak
f) Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan
g) Ketentuan keadaan kahar
h) Sanksi
6) Apabila diperlukan TPK dapat memerintahkan secara tertulis
kepada penyedia barang/jasa untuk melakukan perubahan
lingkup pekerjaan seperti menambah atau mengurangi volume,
mengubah spesifikasi teknis. Perubahan lingkup pekerjaan
dituangkan dalam bentuk adendum surat perjanjian (contoh
formulir lihat dalam lampiran)
Pengawasan pengadaan barang/jasa
Pengawasan pengadaan barang/jasa dilakukan oleh bupati/walikota atau
dapat didelegasikan kepada camat atau unit lain yang ditunjuk.
Pelaporan kemajuan,Pembayaran, dan serah terima hasil
pekerjaan
1. Kemajuan pelaksanaan pekerjaan dilaporkan TPK kepada kepala desa
(contoh formulir lihat dalam lampiran)
13
2. Setiap pengeluaran belanja harus didukung dengan bukti yang
lengkap dan sah dengan pengesahan dari sekretaris desa (contoh
formulir verifikasi dapat dilihat dalam lampiran).
3. Pembayaran prestasi pekerjaan dapat diberikan berdasarkan tahapan
penyelesaian pekerjaan (termin) yang telah terpasang termasuk
peralatan dan atau bahan yang menjadi bagian dari hasil pekerjaan.
4. Peralatan dan atau bahan yang dapat dibayarkan harus memenuhi
syarat:
a) Berada di lokasi pekerjaan sebagaimana tercantum dalam
dokumen dan dilarang dipindahkan dari area pekerjaan;
b) Disetujui oleh kepala desa dengan capaian fisik yang diterima.
5. Pembayaran prestasi kerja diberikan kepada penyedia barang/jasa
setelah dikurangi pengembalian uang muka, denda, dan atau pajak
6. Setelah pelaksanaan pekerjaan selesai 100% (selesai), TPK
menyerahkan hasil pekerjaan kepada kepala desa dengan Berita Acara
Serah Terima Hasil Pekerjaan (contoh formulir lihat dalam lampiran)
2.3. OUTPUT TAHAP KONSTRUKSI
Pada tahap ini, output yang diharapkan adalah sebagai berikut:
1. Tersusunnya SK struktur organisasi TPK
2. Tersusunnya dokumen pengadaan barang dan jasa di desa yang terdiri
dari :
a. Gambar rencana;
b. Rencana penggunaan material dan peralatan;
c. Rencana kebutuhan tenaga kerja;
d. Jadwal pelaksanaan pekerjaan;
e. Rencana kerja dan syarat (spesifikasi teknis);
f. Rencana Anggaran Biaya (RAB);
g. Dokumen atau borang-borang pengadaan barang dan jasa.
14
BAB III
TIPE BANGUNAN PASAR DESA
3.1. BANGUNAN LOS KERING
1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan bangunan pasar los kering-A meliputi pekerjaan
pembersihan lapangan, pekerjaan pengukuran, pekerjaan pondasi,
pekerjaan struktur, pekerjaan atap, pekerjaan plafond, pekerjaan lantai,
pekerjaan dinding, pekerjaan utilitas, dan pekerjaan finishing.
Gambar 3.1Bangunan Pasar Los Kering
2. Teknis Pelaksanaan
Pekerjaan pembersihan lapangan, meliputi pembersihan awal
dalam rangka pelaksanaan pekerjaan supaya dapat dilakukan,
pembersihan lapangan selama berlangsungnya pelaksanaan
konstruksi, dan pekerjaan pembersihan lapangan saat akan
berakhirnya proyek.
Pekerjaan pengukuran meliputi pengukuran dalam rangka
pembuatan bowplank.
15
Pekerjaan pondasi meliputi pekerjaan galian tanah, pekerjaan
pasangan batu kosong, pekerjaan pasangan batu kali, pekerjaan
urugan kembali, pasangan sloof, dan pembersihan lapangan.
Pekerjaan struktur, meliputi pekerjaan kolom 25x25cm, dan
pekerjaan ring balok 25x40cm.
Pekerjaan kolom 25x25cm terdiri dari pekerjaan bekisting 25x25,
pekerjaan besi tulangan 8D13 dengan sengkang d8-15, pekerjaan
pembuatan beton adukan 1pc:2ps:3kr, pekerjaan pengecoran beton
sekaligus pemadatannya, dan pekerjaan perawatan beton berupa
penyiraman beton dengan air selama sekurangnya 14 hari.
Pekerjaan ringbalok 25x40cm terdiri dari pekerjaan bekisting
25x40cm, pekerjaan besi tulangan atas 2D13 dan tulangan bawah
2D13 serta tulangan sengkang d8-15, pekerjaan pembuatan beton
adukan 1pc:2ps:3kr, pekerjaan pengecoran sekaligus
pemadatannya, dan pekerjaan perawatan beton selama sekurang-
kurangnya 14 hari.
Pekerjaan atap terdiri dari pekerjaan pengukuran, pekerjaan
pemasangan rangka baja ringan oleh installer penjual baja
ringan,pekerjaan pemasangan penutup atap dan noknya.
Pekerjaan plafond, terdiri dari pengukuran, pemasangan baja
hollow 20x40 sebagai rangka menempel keliling tembok/dinding,
pekerjaan penggantung rangka plafond, pekerjaan rangka utama
baja hollow 40x40 dengan dimensi jarak masing-masing
120x240cm, pekerjaan rangka baja hollow 20x40, dan pekerjaan
pemasangan penutup plafond dengan bahan gypsum tebal 9mm.
Pekerjaan lantai meliputi pekerjaan pengukuran untuk mendapat
elevasi mendatar menggunakan selang waterpass, pekerjaan
pemasangan beton tumbuk tebal 8 cm, pekerjaan pemasangan
plesteran lantai tebal 3 cm, dan pekerjaan acian lantai.
16
Pekerjaan dinding, berhubung bangunan los maka tidak ada
pasangan dinding.
Pekerjaan utilitas meliputi pemasangan saluran tepi pasar,
plesteran saluran,pekerjaan grill saluran, dan pekerjaan saluran
dalam pasar.
Pekerjaan finishing dan perapihan/pengecatan kolom pasar.
3.2. BANGUNAN LOS BASAH
1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan bangunan pasar los Basah-B meliputi pekerjaan pembersihan
lapangan, pekerjaan pengukuran, pekerjaan pondasi, pekerjaan
struktur, pekerjaan atap, pekerjaan plafond, pekerjaan lantai, pekerjaan
dinding, pekerjaan utilitas, pekerjaan meja dagangan, dan pekerjaan
finishing.
Gamba 3.2 Bangunan Pasar Los Basah
2. Teknis Pelaksanaan
Pekerjaan pembersihan lapangan, meliputi pembersihan awal
dalam rangka pelaksanaan pekerjaan supaya dapat dilakukan,
pembersihan lapangan selama berlangsungnya pelaksanaan
17
konstruksi, dan pekerjaan pembersihan lapangan saat akan
berakhirnya proyek.
Pekerjaan pengukuran meliputi pengukuran dalam rangka
pembuatan bowplank.
Pekerjaan pondasi meliputi pekerjaan galian tanah, pekerjaan
pasangan batu kosong, pekerjaan pasangan batu kali, pekerjaan
urugan kembali, pasangan sloof, dan pembersihan lapangan.
Pekerjaan struktur, meliputi pekerjaan kolom 25x25cm, dan
pekerjaan ring balok 25x40cm. Pekerjaan kolom 25x25cm terdiri
dari pekerjaan bekisting 25x25, pekerjaan besi tulangan 8D13
dengan sengkang d8-15, pekerjaan pembuatan beton adukan
1pc:2ps:3kr, pekerjaan pengecoran beton sekaligus pemadatannya,
dan pekerjaan perawatan beton berupa penyiraman beton dengan
air selama sekurangnya 14 hari.
Pekerjaan ringbalok 25x40cm terdiri dari pekerjaan bekisting
25x40cm, pekerjaan besi tulangan atas 2D13 dan tulangan bawah
2D13 serta tulangan sengkang d8-15, pekerjaan pembuatan beton
adukan 1pc:2ps:3kr, pekerjaan pengecoran sekaligus
pemadatannya, dan pekerjaan perawatan beton selama seurang-
kurangnya 14 hari.
Pekerjaan atap terdiri dari pekerjaan pengukuran, pekerjaan
pemasangan rangka baja ringan oleh installer penjual baja
ringan,pekerjaan pemasangan penutup atap dan noknya.
Pekerjaan plafond, terdiri dari pengukuran, pemasangan baja
hollow 20x40 sebagai rangka menempel keliling tembok/dinding,
pekerjaan penggantung rangka plafond, pekerjaan rangka utama
baja hollow 40x40 dengan dimensi jarak masing-masing
120x240cm, pekerjaan rangka baja hollow 20x40, dan pekerjaan
18
pemasangan penutup plafond dengan bahan gypsum tebal 9mm.
Pekerjaan lantai meliputi pekerjaan pengukuran untuk mendapat
elevasi mendatar menggunakan selang waterpass, pekerjaan
pemasangan beton tumbuk tebal 8 cm, pekerjaan pemasangan
plesteran lantai tebal 3 cm, dan pekerjaan kacian lantai.
Pekerjaan dinding, berhubung bangunan los tidakberdinding
maka pekerjaan dninding tidak ada.
Pekerjaan utilitas meliputi pekerjaan pasangan bata saluran,
pekerjaan plesteran saluran dan pekerjaan grill saluran.
Pekerjaan finishing meliputi pekerjaan pemasangan marka pasar
dan perapihan/pengecatan kolom pasar.
Pekerjaan meja dagangan, terdiri atas pekerjaan pelat lantai
dagangan dari beton bertulang tebal 10 cm, dan pekerjaan pasangan
keramik meja dagangan.
19
BAB IV
PELAKSANAAN PEMBANGUNAN PASAR DESA
4.1. PEKERJAAN PERSIAPAN
Pekerjaan persiapan terdiri dari pengukuran untuk membuat peil elevasi
permukaan jalan dan peil elevasi permukaan lantai dasar bangunan,
pekerjaan pembangunan pagar pengaman proyek, pekerjaan pembuatan
pekerjaan pembuatan mal-mal yang dibutuhkan
Pekerjaan pengukuran.
Sebelum pelaksanaan pembangunan bangunan gedung perlu dibuat
patok peil elevasi bangunan. Peil elevasi untuk mengetahui besarnya
timbunan yang masih diperlukan akibat perbedaan peil lantai dasar
bangunan dan peil permukaan tanah asli.
Gambar 4.1 Kaso dan Selang Waterpass
Metoda pelaksanaan pengukuran dapat digambarkan sebagai berikut:
a. Persiapkan dua buah kayu balok ukuran kaso 4/6 kayu sepanjang
+1,50m.
b. Persiapkan sebuah selang waterpas sepanjang 25,00m dan diisi air
hingga seluruh bagian selang yang berair tidak ada gelembung
udara.
20
c. Siapkan titik BM (bench mark) di area lapangan bangunan yang
akan dibangun.
Gambar 4.2 Titik BM
d. Dirikan patok di atas Jalan yang akan diambil elevasinya dan di
atas titik BM yang dibangun di atas tanah tempat bangunan akan
didirikan dan akan diambil elevasinya.
Gambar 4.3 Perhitungan Elevasi
e. Ambil elevasi yang mudah dibaca ditempat patok disisi jalan dan
kasih garis mendatar, misalnya setinggi 1,4m di atas permukaan
jalan.
f. Kemudian si orang pembaca patok di atas BM disisi bangunan akan
dibangun diberi aba-aba untuk memberi garis pada permukaan air
21
dalam selang ke patok yang dibacanya dan kemudian menggaris
pada patoknya.
g. Hasil pembacaan tersebut diterjemahkan ke dalam elevasi titik BM
dengan mengurangi jarak garis pada patok dengan puncak titik BM,
katakan jaraknya 150 cm, maka peil titik BM adalah -0,10m dan
selanjutnya dapat dihitung elevasi permukaan tanah tempat
bangunan didirikan relatif terhadap elevasi permukaan
jalan.Katakan perbedaan tinggi permukaan titik BM dengan
permukaan tanah 25 cm, maka perbedaan muka jalan dengan muka
tanah asli tempat bangunan akan dibangun menjadi -35cm dari
permukaan jalan.
h. Selanjutnya titik 0,00 bangunan gedung menjadi -35 +(-25)= -60cm
dari di atas permukaan tanah asli.
Selanjutnya, Hasil pekerjaan pengukuran dituangkan dalam bow plank.
Pekerjaan pembuatan mal-mal.
Beberapa mal yang perlu disiapkan adalah: mal pondasi batu kali,mal
pembengkokan besi tulangan, mal bekisting sloof, dan mal bekisting
kolom.
1. Mal pondasi batu kali
2. mal pembengkokan besi tulangan,
3. bekisting sloof, dan
4. bekisting kolom
yang keseluruhannya dapat dilihat pada gambar.
4.2. PEKERJAAN PONDASI
1. Pengukuran dan Pematokan
Sebelum pekerjaan pondasi dimulai perlu dilakukan pengukuran untuk
menetapkan tempat pondasi dibangun.
Pengukuran menghasilkan bowplank.
22
Gambar 4.4 Pekerjaan pengkuran/bowplank.
2. Penggalian Tanah
Guna kehematan pekerjaan galian tanah, maka sedapat mungkin
pelaksanaan galian tanah dibuat tegak/vertikal.
Dalam proyek ini galian tanah terdiri atas :
a. untuk pondasi pagar proyek,dibuat galian berukuran 20x20x20 cm
dengan jarak-masing-masing 100cm.
b. untuk pondasi kantor proyek, dibuat galian berukuran 30x30x20
dengan jarak masing-masing 120cm (sesuai gambar)
Cara mengambil
siku (sudut 90)
23
c. untuk pondasi bangunan los basah-A, dibuat galian pondasi
100x100x100 cm.
d. bangunan los kering-B,dibuat galian tanah 100x100x100cm
e. bangunan musholla, dibuat 60x60x60 cm dan
f. bangunan kantor pengamanan dibuat galian pondasi 30x30x30 cm
.
Gambar 4.5 galian tanah untuk pondasi
3. Pemasangan Pondasi Pagar dan Kantor Proyek
Pembuatan beton tumbuk adukan 1pc:3ps:5kr
Pembuatan beton tumbuk dilakukan secara manual, yaitu dengan
mengukur 1 bagian semen, 3 bagian pasir, dan 5 bagian krikil/spleet.
2/3 bagian air 1 bagian semen
3 bagian pasir 5 bagian kerikil
Gambar 4.6 komposisi pembuatan beton tumbuk
24
ketiga material tersebut diaduk secara manual menggunakan cangkul
sampai seluruh semen terlihat secara visual merata diseluruh
adukan.setelah yakin keseluruhannya merata maka ditambahkan air
sebanyak setengah ember dan sekaligus diaduk kembali secara
merata.
Pemasangan kolom pagar dan kantor proyek
pengecoran pondasi untuk pagar proyek.
Terlebih dahulu masukkan kolom kaso 5/7 pada posisi yang
seharusnya menurut bowplank dan ikat dengan pengaku/bracing
pada bagian kakinya. setelah kolom diyakini kaku, maka dilakukan
pengecoran beton tumbuk pada lubang pondasi galian sampai
penupadat dan sambil dipadatkan/ditumbuk agar diyakini cukup
padat.
pengecoran pondasi untuk pondasi kantor proyek.
Terlebih dahulu masukkan angkur plat strip 40x4mm sepanjang 35
cm ke dalam lubang pondasi. Penempatan angkur dijaga agar berada
pada tempat yang tepat guna tempat kolom kantor proyek diikatkan.
Penempatan pada posisi yang seharusnya menurut bowplank dan
ikat dengan pengaku/bracing pada bagian puncaknya. Setelah angkur
kolom kolom diyakini kaku, maka dilakukan pengecoran beton
semen pc
1 ember
Gambar 4.7 Metode pembuatan campuran beton secara manual dan mesin molen
25
tumbuk pada lubang pondasi galian sampai penuh sambil
dipadatkan/ditumbuk agar diyakini cukup padat
4. Pemasangan Batu Kosong
Pertama-tama dimasukkan pasir urug setebal 2,5cm tanpa
dipadatkan agar mudah dimasukkan batu kali.
masukkan batu kali satu-persatu
sampai diyakini menyentuh tanah
setelah seluruh permukaan
100x100cm terisi batu kali kemudian
digelarin pasir urug sampai celah-
celah batu kali berisi pasir urug.
guna menjamin kepadatannya, lakukan penyiraman air ke pasir dan
jika masih kurang tambah lagi pasirnya samai diyakini penuh
semuanya rongga antar batu kali.
5. Pemasangan Batu Kali
Setelah pasangan batu kosong selesai, dilanjutkan dengan pamasangan
pondasi batu kali.
pasang mal pondasi batu kali.
siapkan pasir, semen,batu kali, dan air yang memenuhi persyaratan.
Persyaratan pasir adalah bersih dari lumpur dan gara/asam.
Persyaratan batu kali adalah bersih dan bekas pecahan/bukan batu
bulat
persyaratan semen adalah type I, tidak membatu dan masih
berbentuk tepung
Gambar 4.8 Pas batu
kosong setebal 2,5 cm
26
persyaratan air adalah bersih/jernih dan tidak mengandung
asam/garam
buat adukan dengan komposisi 1pc:4ps diaduk secara manual
sampai merata seluruh adukannya. Setelah itu diberi air sebanyak
0,5 ember setiap ember semen sambil diaduk sampai merata.
laburkan diatas pasangan batu kosong setebal 2-3cm dan kemudian
taruh batu kali, satu persatu sampai dimensi pasangan batu kali
tercapai.
sebelum pengakhiran jangan lupa
pasang besi angkur dari besi ulir
dengan diameter 9mm sepanjang 60
cm, dengan pemasangan 25 cm masuk
ke pasangan pondasi batu kali. dan
sisanya mucul diatas pasangan batu
kali.
kemudian lakukan pengurugan kembali tanah untuk menutup
lobang pondasi yang masih lowong. Pemadatan dilakukan secara
step by step dengan ketebalan 20 cm setiap lapisan tanah yang
diurug. sambil diurug perlu disiram dengan air agar diperoleh
kandungan air yang optimal.
6. Pemasangan Sloof
a. Pekerjaan bekisting.
Mengingat ukuran sloof Bangunan pasar los kering adalah 20x25
cm, maka bekistingnya terdiri dari dua bidang vertikal diikat oleh
kaso 4/6 sejarak 60 cm masing-masing.Selanjutnya dapat dilihat
gambar Bekistng sloof 20x25 cm.
angkur 9
Gambar 4.9 Pas batu kali
27
b. Pekerjaan besi tulangan
Pekerjaan besi tulangan untuk sloof adalah besi ulir diameter
13mm sebanyak 3 buah di atas dan 3 buah di bawah (lihat
gambar).Persyaratan besi tulangan bersih dan tidak karatan
berdimensi yang betul dan bertanda SNI.Tulangan sloof sebelah
atas, pada bagian atas ujung sloof dibuat bengkokan dari atas
kebawah sampai ke dasar sloof dan dibengkokin ke arah dalam
sloof. Tulangan sloof bagian bawah, dibengkokin 5 cm ke arah
atas.Kemudian setiap jarak 15 cm diberi tulangan beugel 6.
Kesemuanya diikat dengan kawat beton yang memenuhi
persyaratan SNI.
c. Pekerjaan beton.
Persiapkan semen pc, pasir, kerikil/spleet, dan air. Keseluruhan
bahan tersebut harus memenuhi syarat seperti bersih dan bebas
lumpur bagi pasir dan spleet serta air bersih yang bebas garam dan
asam. Kemudian keseluruhannya diaduk secara manual atau mesin
molen dengan komposisi 1pc:2ps:3kr.
2/3 bagian air 1 bagian semen
2 bagian pasir
3 bagian kerikil
Gambar 4.10 komposisi pembuatan beton struktur
28
d. pekerjaan beton tahu.
Guna menjaga jarak tulangan dengan bekisting sebesar beton
decking, maka perlu diikat beton tahu pada tulangan yang
berdekatan dengan bekisting (lihat gambar). Pembuatan beton tahu
adalah seperti pembuatan beton dengan adukan 1pc:2ps:3kr dengan
diberi air sesuai perbandingan yaitu ½ liter air setiap 1kg semen.
Ukuran beton tahun pada umumnya dibuat tebal 2,5 cm dengan
penampang 3cmx3cm.
Gambar 4.11 Beton tahu
e. Pekerjaan pemasangan bekisting dan tulangan ke tempat sloof akan
dicor. Pertama-tama diletakkan bekisting, kemudian diletakkan besi
tulangan yang telah diikatkan beton tahu ke dalam beskisting dan
keseluruhannya dikakukan dengan baik, antara bekisting dan besi
tulangan telah terikat kaku.
29
f. Pekerjaan pengecoran
Sebelum pengecoran dimulai, maka bersihkanlah area beton akan
dicor serta siramlah bekisting dengan air sampai jenuh.
Setelah itu lakukan pengecoran beton ke dalam bekisting yang
berisi tulangan beton.
Sambil di cor harap lakukan pemadatan dengan mencolok dan
memukul bekisting agar beton memadat didalam bekisting.
g. Perawatan beton.
Selama minimum 14 hari, beton perlu disiram dengan air guna
menjaga agar pengeringan beton dapat berjalan dengan alamiah
tanpa pemaksaan kering.
Dengan perawatan beton yang baik diharapkan beton dakan
memberi kinerja yang baik selama umur pelayanannya.
4.3. PEKERJAAN STRUKTUR
Terdiri dari kolom ukuran 25x25 cm dengan tinggi 3,00m dan ringbalok
ukuran 25x40.
Gambar 4.12 Pekerjaan pemasangan bekisting dan tulangan sloof
30
1. Kolom 25x25.
Pemasangan terdiri dari(a) pekerjaan bekisting, (b) pekerjaan beton,
dan (c) pekerjaan besi tulangan, dan (d) pekerjaan beton tahu.
a. Pekerjaan bekisting.
Mengingat ukuran kolom Bangunan pasar los kering adalah25x25
cm, maka bekistingnya terdiri dari empat bidang vertikal diikat
oleh kaso 4/6 sejarak 60 cm masing-masing.Selanjutnya dapat
dilihat gambar Bekistng kolom 25x25. Bekisting kolom perlu
disangga dengan baik di ke-empat sisi vertikal bekisting kolom dan
juga bekisting pada dasar kolom.
b. Pekerjaan besi tulangan
Untuk kolom gunakan baja ulir diameter 13mm sebanyak 8 buah.
(lihat gambar).Persyaratan baja tulangan bersih dan tidak karatan
berdimensi yang betul 13 mm dan bertanda SNI.Tulangan kolom
sebelah bawah dibengkokin kedalam agar match dengan tulangan
angkur dari sloof.Sedangkan tulangan sebelah atas, pada bagian
atas ujung kolom dibuat bengkokan arah kedalam kolom sepanjang
5cm. Kemudian setiap jarak 15 cm diberi tulangan beugel
Gambar 4.13 Pekerjaan
pemasangan bekisting
kolom
31
8.Kesemuanya diikat dengan kawat beton yang memenuhi
persyaratan SNI.
c. Pekerjaan beton.
Persiapkan semen pc, pasir, kerikil/spleet, dan air. Kemudian
keseluruhannya diaduk secara manual atau mesin molen dengan
komposisi 1pc:2ps:3kr.
d. pekerjaan beton tahu.
Guna menjaga jarak tulangan kolom dengan bekisting sebesar
2,5cm, maka perlu dibuat pembatas berupa beton decking atau
biasa disebut beton tahu. Beton tahu diikat pada tulangan yang
berdekatan dengan bekisting. Pembuatan beton tahu adalah seperti
pembuatan beton tahu pada sloof.
e. pekerjaan pemasangan bekisting dan tulangan ke tempat kolom
akan dicor.
Pertama-tama didirikan besi tulangan pada tempat kolom akan
dicor dan diikat dengan baik serta diberi beton tahu.Kemudian
didirikan beskisting kolom mengelilingi besi tulangan (tulangan di
dalam bekisting).Bekisting perlu disangga dengan baik dan kaku
agar tidak lepas saat dilakukan pengecoran.
Gambar 4.14
Pekerjaan pemasangan
beton tahu
32
f. Pekerjaan pengecoran
Sebelum pengecoran dimulai, maka bersihkanlah area beton akan
dicor serta siramlah bekisting dengan air sampai jenuh.
Mengingat ketinggian kolom diatas 1m, maka sebelum pengecoran
agar dinding bekisting diberi lubang dua buah yaitu yang pertama
pada ketinggian 100cm dari lantai, kemudian yang kedua pada
ketinggian 200cm dari lantai.Setelah itu lakukan pengecoran
melalui lubang pertama sampai rata dasar lubang, kemudian lubang
ditutup dengan baik. Lanjutkan pengecoran dari lubang kedua
sampai penuh. Kemudian tutup lubang kedua dan lanjutkan
pengecoran dari ujung kolom teratas sampai penuh.
Gambar 4.15 Pekerjaan Pengecoran
perlu diperhatikan agar selama pengecoran agar selalu dilakukan
pemadatan beton. Pemadatan dilakukan dengan mencolok dan
memukul bekisting agar beton memadat didalam bekisting.
g. Perawatan beton.
Selama minimum 14 hari, beton perlu disiram dengan air guna
menjaga agar pengeringan beton dapat berjalan secara alamiah
tanpa pemaksaan kering.
33
Dengan perawatan beton yang baik diharapkan beton akan
memberi kinerja yang baik selama umur pelayanannya.
2. Ringbalok 25x40.
a. Pekerjaan bekisting.
Mengingat ukuran ringbalok bangunan pasar los kering adalah
25x40 cm, maka bekistingnya terdiri dari dua bidang vertikal diikat
oleh kaso 4/6 sejarak 60 cm masing-masing.Selanjutnya dapat
dilihat gambar Bekistng balok 25x40.
b. Pekerjaan besi tulangan
Pekerjaan besi tulangan untuk ringbalok adalah besi ulir diameter
13mm sebanyak 3 buah di atas dan 3 buah di bawah. Persyaratan
besi tulangan bersih dan tidak karatan berdimensi yang betul dan
bertanda SNI.Tulangan ringbalok sebelah atas, pada bagian atas
ujung ringbalok dibuat bengkokan dari atas kebawah sampai ke
dasar ringbalok dan dibengkokin ke arah dalam ringbalok.
Tulangan ringbalok bagian bawah, dibengkokin 5 cm ke arah
atas.Kemudian setiap jarak 15 cm diberi tulangan beugel 6.
kesemuanya diikat dengan kawat beton yang memenuhi
persyaratan SNI.
c. Pekerjaan beton.
Persiapkan semen pc, pasir, kerikil/spleet ukuran 15x20mm dan air.
keseluruhan bahan tersebut harus memenuhi syarat seperti bersih
dan bebas garam bagi pasir dan spleet serta air bersih yang bebas
garam dan asam.kemudian keseluruhannya diaduk secara manual
atau mesin molen dengan komposisi 1pc:2ps:3kr.
34
d. Pekerjaan beton tahu.
Guna menjaga jarak tulangan dengan bekisting sebesar beton
decking, maka perlu diikat beton tahu pada tulangan yang
berdekatan dengan bekisting. Pembuatan beton tahu adalah seperti
pembuatan beton dengan adukan 1pc:2ps:3kr dengan diberi air
sesuai perbandingan yaitu ½ liter air setiap 1kg semen.Ukuran
beton tahun pada umumnya dibuat tebal 2,5 cm dengan penampang
3cmx3cm.
e. Pekerjaan pemasangan bekisting dan tulangan ke tempat ringbalok
akan dicor.
Pertama-tama diletakkan bekisting, kemudian diletakkan besi
tulangan yang telah diikatkan beton tahu ke dalam beskisting dan
keseluruhannya dikakukan dengan baik, antara bekisting dan besi
tulangan telah terikat kaku.
f. Pekerjaan pengecoran
Sebelum pengecoran dimulai, maka bersihkanlah area beton akan
dicor serta siramlah bekisting dengan air sampai jenuh.Setelah itu
lakukan pengecoran beton ke dalam bekisting yang bersi tulangan
beton.Sambil di cor harap lakukan pemadatan dengan mencolok
dan memukul bekisting agar beton memadat didalam bekisting.
h. Perawatan beton.
Selama minimum 14 hari, beton perlu disiram dengan air guna
menjaga agar pengeringan beton dapat berjalan secara alamiah
tanpa pemaksaan kering.Dengan perawatan beton yang baik
diharapkan beton akan memberi kinerja yang baik selama umur
35
pelayanannya. Bila terjadi hujan tidak perlu dilakukan penyiraman
beton
4.4. PEKERJAAN PLAFOND DAN ATAP
1. Pekerjaan Plafond
a. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan pemasangan
plafond terdiri dari pengukuran,
pemasangan rangka baja hollow
20/40 yang menempel ke
dinding, pamasangan
penggantung plafond,
pemasangan rangka utama baja
hollow 40x40, dan pemasangan
rangka anakan baja hollow
20x40, serta diakhiri dengan
penutupan plafond dengan
gypsum tebal 9mm dan
pengecatan plafond.
Gambar 4.16 Pekerjaan perawatan beton (curing beton)
Gambar 4.17 Pekerjaan plafond
dan atap
36
b. Teknis Pelaksanaan
1) Sebelum pemasangan plafond dilakukan,perlu diyakinkan bahwa
pekerjaan plumbing dan listrik telah selesai sebelumnya.
2) Pengukuran dilakukan dengan selang waterpas guna
mendapatkan ketinggian plafond yang rata. Disamping itu
pengukuran juga dibuat untuk menentukan jarak rangka
penggantung masing-masing.
3) Pemasangan rangka menempel ke dinding. Pengikatan ke
dinding menggunakan baut dynabold dengan melakukan
pengeboran ke dinding/tembok; kemudian memasukkan baut
dinabolt serta mengencangkannya.
4) Pemasangan penggantung rangka plafond yaitu besi siku
30x30x3 ke tempat penggantungan dan memasang batang baja
diameter 4mm serta mengencangkannya kepada penggantung di
tempat gantungan.
5) Pemasangan rangka utama berupa baja hollow 40x40 sejarak
masing-masing 120cmx240cm dan mengikatnya dengan rangka
menempel di dinding dengan paku keling serta menggantungnya
kepada penggantung rangka plafond.
6) Pemasangan rangka anakan 20x40 cm diantara masing-masing
rangka penggantung utama.
7) Setelah rangka utama, rangka anakan dan penggantung plafond
selesai, maka dilakukan pemasangan penutup plafond.Dalam
pelaksanaan penutup plafond jangan lupa meyakinkan bahwa
kabel instalasi listrik telah muncul dibawah plafond.
8) Pengecatan plafond dilakukan mengikuti prosedur pengecatan
yang sudah diatur sebelumnya yaitu pemasangan dempul,
pengamplasan, pengecatan lapisan pertama, dan pengecatan
lapisan kedua.
37
2. Pekerjaan Atap
Pelaksanaan pemasangan atap dimulai dari pemasangan rangka atap
baja ringan dan dilajutkan dengan penutup atap serta pemasangan nok
atap.Pelaksanaan pemasangan baja rangka ruang dilakukan oleh
installer rangka baja ringan.Penutup atap menggunakan zink alume,
dengan pemasangan menggunakan baut mur bor yang langsung
mengikat atap dengan rangka reng rangka baja ringan.
Gambar 4.18 Pekerjaan atap
4.5. PEKERJAAN DINDING DAN PLESTERAN
1. Lokasi Pekerjaan Plesteran
Lokasi pekerjaan plesteran adalah pada kolom dan lantai.Bahan
Plesteran adalah adukan dengan komposisi 1pc:4ps.
2. Teknis Pelaksanaan Pemasangan Plesteran
Sebelum plesteran dimulai, perlu dilakukan pengukuran serta
pembuatan kepala plesteran.
Kepala plesteran dibuat dipinggir kolom selebar 4cm masing-masing
setiap pinggir kolom.
38
Tebal plesteran maksimum 10mm.Setelah kepala plesteran dibuat
maka sela-sela plesteran diisi dengan plesteran hingga rata. Dalam
pemlesteran perlu dijamin bahwa plesteran padat dan tertekan dengan
baik untuk menjamin terhindarnya dari kelongsoran plesteran.
Disamping itu sebelum plesteran agar dilakukan peng-kamprotan
terhadap permukaan yang akan diplester dengan adukan 1pc:2ps.
Peng-kamprotan untuk menciptakan pengangkuran/permukaan kasar
plesteran terhadap permukaan yang akan diplester.
Gambar 4.19 Pekerjaan
plesteran
Gambar 4.20 Pekerjaan
acian
39
4.6. PEKERJAAN PLUMBING
1. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan plumbing adalah: pekerjaan pemasangan pompa air
dan perpipaan serta kran ke kamar mandi/toilet/wudhu.
2. Teknis Pelaksanaan Pemasangan
Dalam pelaksanaan pekerjaan plumbing,maka perlu dilakukan
persiapan pemasangan plumbing yaitu dengan melakukan pengukuran
guna menempatkan pompa, tanki reservoir, kran, dan kloset.
Pengukuran dilakukan disamping untuk menentukan tempat dan lokasi
peralatan plumbing juga untuk mencapai elevasi masing-masing
peralatan plumbing. Setelah didapatkan hasil pengukuran dilakukan
pemasangan pipa dan keran air.
Gambar 4.21 Pekerjaaan plumbing
Gambar 4.22 Pekerjaan kran air
40
4.7. PEKERJAAN ELEKTRIKAL
1. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan listrik adalah pekerjaan panel listrik PLN,
pemasangan panel pembatas arus internal/sekring, pemasangan kabel
instalasi/pembawa arus, pemasangan fitting power outlet, dan
pemasangan fitting titik lampu.
2. Teknis Pelaksanaan Pemasangan
Pemasangan panel listrik PLN oleh pejabat
PLN, namun menyambungnya ke dalam
bangunan pasar merupakan tanggung
jawab pelaksana kosntruksi bangunan
pasar.
Setelah panel PLN terpasang, maka
dilakukan pemasangan panel pembatas
arus/sekring di dalam bangunan.
pemasangan kabel instalasi/pembawa arus dilakukan dengan
memasang pipa ducting pembawa kabel instalasi dan pada pertemuan
kabel perlu dilakukan pemasangan Tee-box yaitu tempat pemasangan
pertemuan kabel-kabel dari jaringan instalasi ke jaringan pengguna
arus (power outlet maupun titik lampu).
Gambar 4.23 Pekerjaan elektrikal
41
4.8. PEKERJAAN PENGECATAN
1. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan pengecatan adalah pengamplasan/ penggerindaan
permukaan yang akan dicat, penyiraman dengan air, pemasangan
dempul tembok, pengamplasan, pengecatan lapisan pertama, dan
pengecatan lapisan kedua.
2. Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
Penggerindaan/pengamplasan permukaan dilakukan untuk maksud
lebih memperhalus permukaan yang akan dicat. setelah
digerinda/diamplas dilakukan penyiraman dengan air untuk membuang
sampah hasil gerinda/amplasan.Pemasangan dempul dilakukan untuk
meratakan permukaan yang akan dicat. kemudian hasil amplasan di
amplas ulang serta disiram air.Pengecatan lapisan pertama setelah
dirasa cukup rata hasil amplasan dempul.
Gambar 4.24 Pemasangan dempul dan pengecatan lapis pertama
Pengecatan lapisan kedua setelah dirasa cukup rata hasil pengecatan
lapisan pertama.Pemeriksaan hasil pengecatan dilakukan dengan
melihat, meraba, dan menyinari dengan lampu senter hasil terhadap
hasil pengecatan.
42
Gambar 4.25 Pengecatan lapis kedua
4.9. PEKERJAAN TATA LINGKUNGAN
1. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan tata lingkungan adalah saluran drainase, dan pos
keamanan.
2. Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
Pelaksanaan saluran
Saluran drainase terdiri dari saluran berukuran 25x50 cm dengan
konstruksi pasangan batu bata dan dasar plesteran tebal 5 cm.
pasangan batu bata setengah bata tinggi 50 cm dari dasar saluran
dengan adukan 1pc:5ps.
Gambar 4.26 Pekerjaan saluran drainase
43
pelaksanaan pos keamanan
pos keamanan berukuran 2,50x2,50m dengan pondasi batu kali
setapak ukuran 40x40x40cm, ringbalok 15x20cm, kolom praktis
15x15, ringbalok 15x15, rangka atap baja ringan, penutup atap zink
alume, dan nok atap zink alume.
Gambar 4.27 Desain Pos keamanan
4.10. PEKERJAAN PEMBERSIHAN
1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan pembersihan meliputi pembersihan awal sebelum
dimulainya pelaksanaan pekerjaan pembangunan, pembersihan selama
masa pelaksanaan pekerjaan pembangunan pasar, dan pembersihan
akhir sebelum serah terima pekerjaan.
2. Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
Teknis pelaksanaan pekerjaan pembersihan adalah:
a. potong dan bersihkan rumput/pohon yang mengganggu
pelaksanaan pekerjaan pembangunan pasar.
seluruh pohon maupun rumput yang dipekirakan akan mengganggu
bagi terselenggaranya pembangunan pasar perlu dibersihkan.
b. pembongkaran dan penyisihan pagar proyek
44
setelah proyek selesai, maka pagar proyek perlu dibongkar dan
dibersihkan dari wilayah proyek.
c. pembersihan dan pembuangan material tidak diterima
jika dalam amsa pelaksanaan pembangunan ada material yang
ditolak, maka atas material tersebut perlu segera disingkirkan dari
wilayah proyek.
d. pembersihan akhir seluruh wilayah pelaksanaan pekerjaan
pembangunan pasar.
45
BAB V
BANGUNAN PELENGKAP PASAR DESA
5.1. BANGUNAN PAGAR
1. Informasi Bangunan Pagar
Mengingat bahwa area site pembangunan secara umum belum
terdefinisi, maka dalam hal ini dirasa perlu menyampaikan bangunan
pagar terdiri dari pintu pagar dan typologi pagar proyek, dengan
penjelasan:
Bangunan pagar proyek terdiri atas:
Pintu pagar proyek berukuran 2x120x240cm dan
Pagar proyek berukuran type 300x240cm.
2. Teknis Pelaksanaan
Dalam pembangunan pintu pagar dan bangunan pagar sepanjang 300
cm, maka dilakukan:
Gambar 5.1 Desain pagar proyek
46
pekerjaan pembersihan, dalam rangka agar pekerjaan
pembangunan pagar proyek dapat dengan mudah dilaksanakan.
Gambar 5.2 Pekerjaan pembersihan
pekerjaan pengukuran dan pematokan, dalam rangka menetapkan
lubang galian pondasi pagar akan dibuat.
Gambar 5.3 Pekerjaan Pengukuran dan pematokan
pekerjaan galian tanah,berupa galian tanah 20x20x20 cm setiap
jarak 1,00m. hasil galian diletakkan ditempat bangunan akan
dibangun.
47
Gambar 5.4 Pekerjaan galian tanah
pekerjaan kolom pagar dan penyangganya (bracing). sebelum
pondasi pagar dicor, maka perlu dipasang kolom pagar berupa kaso
5/7dan didukung penyangga/bracing ke arah dalam pagar dan ke
arah memanjang pagar. Halini agar menjaga pagar dapat berfungsi
dengan baik selama masa proyek berjalan.
pekerjaan pondasi. Setelah kolompagar dan brasingnya terpasang,
dilakukan pengecoran beton tumbuk. Beton tumbuk adalah adukan
beton dengan komposisi adukan 1pc:3ps:5kr dan diberi air
secukupnya dan jangan sampai terlalu encer adukan beton
tumbuknya.
sambil menunggu beton coran mengering (minimal 7 hari
kalender), maka dilakukan pembuatan pintu pagar dengan
konstruksi: rangka pintu pagar berupa kaso 5/7, engsel pagar dan
grendel pengunci keamanan pintu pagar. Ukuran pintu pagar
120x240 dengan rangka kaso 5/7.
pekerjaan balok melintang. setelah adukan mencapai umur 7 hari,
maka dipasang balok melintang kolompagar berupa kaso 4/6
sejarak 80 cm ke arah atas.
48
pekerjaan pemasangan seng pagar. setelah rangka terpasang, maka
dilakukan pemasangan seng pagar.
pemasangan pintu pagar ke kolom gantungan pintu pagar.
Pemasangan sebaiknya dilakukan setelah beton berumur 14 hari.
Hal ini untuk menjamin fungsi pagar dapat tercapai dengan
dukungan pondasi yang telah mempunyai daya dukung optimal.
Gambar 5.5 Pagar pengaman luar
5.2. BANGUNAN KANTOR PROYEK
1. Informasi Bangunan Kantor Proyek
Sebagaimana diketahui bahwa
dalam penyelenggaraan bangunan
gedung terdapat perencana,
pelaksana, pengawas dan unsur
pemilik proyek yang perlu
ditampung dalam kantor proyek
demi terselenggara
terkoordinasinya pembangunan
pasar dengan baik.
49
Artinya, bahwa setiap pembangunan bangunan gedung perlu dibuatkan
bangunan kantor proyek tempat para penyelenggara konstruksi
berkoordinasi dalam pelaksanaan pekerjaan, dengan fasilitas meja
kerja, meja rapat, gudang, toilet, lemari dokumen dan display material
disetujui, papan tulis display skedul dan capaian lapangan, lemari
display perlengkapan K3 dengan spesifikasi lantai floor, dinding
tripleks tebal 4mm, atap asbes gelombang dan plafond tripleks tebal
4mm.
Adapun jumlah orang yang perlu diakomodir sebanyak:
pemilik proyek 1 orang, pekerja paruh waktu, berkompetensi teknis
konstruksi
pengawas lapangan 1 orang pekerja full time di lapangan,
berkompetensi teknis konstruksi
manajer lapangan merangkap pelaksana lapangan 1 orang pekerja full
time di lapangan, berkompetensi teknis konstruksi
2. Teknis Pelaksanaan Pembangunan
pekerjaan pembersihan, dalam rangka agar pekerjaan pembangunan
kantor proyek dapat dengan mudah dilaksanakan.
pekerjaan pengukuran dan pematokan, dalam rangka menetapkan
bowplank bangunan kantor proyek, dan utamanya letak lubang
galian pondasi kantor proyek akan dibuat.
pekerjaan galian tanah,berupa galian tanah 30x30x20 cm setiap
jarak 1,20m mengikuti gambar. Hasil galian disebarkan ditempat
bangunan kantor proyek akan dibangun.
pekerjaan pondasi. Setelah galian tanah selesai, dilakukan
pemasangan angkur kolom berupa plat strip 40x4mm dengan
lubang baut diameter 8mm sesuai gambar. kemudian dilakukan
50
pengecoran beton tumbuk sebagai pondasi kantor proyek. Beton
tumbuk adalah adukan beton dengan komposisi adukan 1pc:3ps:5kr
dan diberi air secukupnya dan jangan sampai terlalu encer adukan
beton tumbuknya.
pekerjaan kolom kantor proyek. Setelah beton berumur
sekurangnya 7 hari, maka dilakukan pemasangan kolom dan
mengikatnya dengan mur kepada angkur plat 40x4mm.
sambil menunggu beton coran pondasi mengering (minimal 7 hari
kalender), maka dilakukan pembuatan pintu kantor proyek 80x200
sebanyak 1 buah dan 70x200cm sebanyak 2 buah, serta pengecoran
floor lantai setebal 5cm dan difinished dengan acian semen.
Adapun rangka kayu berupa kayu 2x20cm dan ditutup dengan
tripleks tebal 4mm.
pekerjaan balok melintang. Setelah adukan pondasi mencapai umur
7 hari, maka dipasang balok melintang kolom kantor berupa kaso
4/6 sejarak 80 cm ke arah atas.
pekerjaan tripleks kantor. setelah rangka kantor proyek terpasang,
maka dilakukan pemasangan tripleks tebal 4mm.
pemasangan atap kantor. Pemasangan atap kantor proyek dimulai
dengan memasang rangka kuda-kuda atap dari kayu kaso 5/7
seperti tergambar. Rangka diikat ke ringbalok dengan ikatan paku
panjang 8cm. Kemudian dilanjutkan dengan pamasangan gording
berupa kaso 5/7 sejarak 60 cm setiap gording dari nok ke arah ke
bawah. Setelah gording terpasang, dilakukan pamasangan atap
asbes gelombang dan diakhri dengan pemasangan asbes nok.
pemasangan plafond kantor proyek. Rangka plafond berupa kaso
5/7 dan diikat ke ring balok dengan ikatan paku. Jarak rangka
plafond di atur agar berbentuk kotak dengan kotak ukuran
51
60x60cm. Pada rangka kemudian diikatkan penutup plafond berupa
tripleks tebal 4mm.
pemasangan instalasi listrik. Instalasi listrik terdiri dari panel berisi
meteran listrik PLN, instalasi dalam bangunan kantor, titik lampu
dan fitting listrik serta titik outlet listrik.
instalasi listrik berupa tarikan kabel ukuran 3x2,5mm2 dari panel
listrik meteran PLN ke seluruh titik lampu dan outlet listrik.
Setelah instalasi ditarik, maka ditarik kabel dari fitting ke titik
lampu. hubungan kabel dijaga agar tidak menimbulkan hubungan
singkat. Terakhir pemasangan fitting dan titik lampu serta
penempatan lampu/bohlam.
pemasangan septik tank. Septik tank berukuran 1,50x1,50x2,00
terbuat dari dinding pasangan bata dan tutup plat beton berukuran
170x170x10cm. Tutup plat beton diberi tulangan d9-15cm. Lantai
septik tank terbuat dari pasangan adukan 1pc:3ps:5kr setebal 5cm.
Dalam pemasangan tutup septik tank perlu diingat memasang
angin-angin berupa pvc diameter 1” sepanjang 30 cm dan dibagian
atas diberi asessories tee, dan pemasangan pipa diameter 4”kearah
kloset.
pemasangan closet. Dalam pemasangan closet, perlu diatur dan
diukur agar aliran air buangan dapat berjalan lancar ke septik tank.
pemasangan kran air di toilet. Pemasangan kran air di toilet dengan
konstruksi kran air, pipa diameter ½”,shock drat, knee, pipa air,
knee, pipa menuju reservoir/pompa air.
pemasangan wastafel. Pemasangan wastafel berupa konstruksi
pemikul wastafel, pipa buangan air dari wastafel, pipa inlet air ke
wastafel, dan kran air di wastafel.
52
penempatan meja,kursi, lemari display dan papan display progres.
mengikuti tata letak seperti dalam tata ruang kantor proyek.
5.3. BANGUNAN MUSHOLLA
1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan bangunan musholla meliputi pekerjaan
persiapan/pembersihan lapangan, pekerjaan pengukuran, pekerjaan
pondasi, pekerjaan struktur, pekerjaan atap, pekerjaan plafond,
pekerjaan lantai, pekerjaan dinding, pekerjaan utilitas, pekerjaan
finishing dan pekerjaan kran air wudlu.
Gambar 5.6 Desain rencana bangunan musholla
2. Teknis Pelaksanaan
Pekerjaan persiapan/pembersihan lapangan, meliputi
pembersihan awal dalam rangka pelaksanaan pekerjaan supaya
dapat dilakukan, pembersihan lapangan selama berlangsungnya
pelaksanaan konstruksi, dan pekerjaan pembersihan lapangan saat
akan berakhirnya proyek.
Pekerjaan pengukuran meliputi pengukuran dalam rangka
pembuatan bowplank.
53
Pekerjaan pondasi meliputi pekerjaan galian tanah, pekerjaan
pasangan batu kosong, pekerjaan pasangan batu kali, pekerjaan
urugan kembali, pasangan sloof, dan pembersihan lapangan.
Pekerjaan struktur, meliputi pekerjaan kolom 15x15cm, dan
pekerjaan ring balok 15x15cm. Pekerjaan kolom 15x15cm terdiri
dari pekerjaan bekisting 15x15, pekerjaan besi tulangan 4D13
dengan sengkang d8-15, pekerjaan pembuatan beton adukan
1pc:2ps:3kr, pekerjaan pengecoran beton sekaligus pemadatannya,
dan pekerjaan perawatan beton berupa penyiraman beton dengan
air selama sekurangnya 14 hari.
Pekerjaan ringbalok 15x15cm terdiri dari pekerjaan bekisting
15x15cm, pekerjaan besi tulangan atas 2D13 dan tulangan bawah
2D13 serta tulangan sengkang d8-15, pekerjaan pembuatan beton
adukan 1pc:2ps:3kr, pekerjaan pengecoran sekaligus
pemadatannya, dan pekerjaan perawatan beton selama sekurang-
kurangnya 14 hari. Khusus ringbalok yang berbentang 5m
menggunakan ringbalok ukuran 15x45 dengan tulangan dua kolom
vertikal sebanyak 5 lapis masing-masing besi tulangan d9-10cm
dan sengkang d8-15cm.
Pekerjaan atap terdiri dari pekerjaan pengukuran, pekerjaan
pemasangan rangka baja ringan oleh installer penjual baja ringan,
pekerjaan pemasangan penutup atap dan noknya.
Pekerjaan plafond, terdiri dari pengukuran, pemasangan baja
hollow 20x40 sebagai rangka menempel keliling tembok/dinding,
pekerjaan penggantung rangka plafond, pekerjaan rangka utama
baja hollow 40x40 dengan dimensi jarak masing-masing
120x240cm, pekerjaan rangka baja hollow 20x40, dan pekerjaan
pemasangan penutup plafond dengan bahan gypsum tebal 9mm.
54
Pekerjaan lantai meliputi pekerjaan pengukuran untuk mendapat
elevasi mendatar menggunakan selang waterpass, pekerjaan
pemasangan beton tumbuk tebal 8 cm, pekerjaan pemasangan
plesteran lantai tebal 3 cm, dan pekerjaan acian lantai.
Pekerjaan dinding, terdiri dari dinding belakang, dinding tepi,
dinding sekat antar toilet dan dinding musholla, pekerjaan plesteran
pasangan bata, dan pekerjaan pengecatan dinding bata.Pekerjaan
dinding merupakan pasangan batu bata pasangan ½” bata adukan
1pc:4ps.
Pekerjaan plesteran merupakan pasangan adukan 1pc:4ps dengan
tebal 1cm serta di aci dengan air semen.
Pekerjaan pengecatan merupakan pengecatan dinding dimulai
dari perapihan/gerinda permukaan yang akan dicat, pengamplasan,
pemasangan dempul, pemasangan cat lapisan pertama, dan
pengecatan lapisan kedua.
Pekerjaan utilitas meliputi pekerjaan pasangan bata saluran,
pekerjaan plesteran saluran dan pekerjaan grill saluran.
Pekerjaan finishing meliputi pekerjaan pemasangan, daun pintu
dan interior musholla.
Pekerjaan kran air wudhu, terdiri atas pekerjaan saluran dan
buangan air kotor ke saluran lingkungan.
5.4. BANGUNAN TOILET
1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan bangunan toilet meliputi pekerjaan persiapan/pembersihan
lapangan, pekerjaan pengukuran, pekerjaan pondasi, pekerjaan
struktur, pekerjaan atap, pekerjaan plafond, pekerjaan lantai, pekerjaan
dinding, pekerjaan utilitas, dan pekerjaan finishing.
55
2. Teknis Pelaksanaan
Pekerjaan persiapan/pembersihan lapangan, meliputi
pembersihan awal dalam rangka pelaksanaan pekerjaan supaya
dapat dilakukan, pembersihan lapangan selama berlangsungnya
pelaksanaan konstruksi, dan pekerjaan pembersihan lapangan saat
akan berakhirnya proyek.
Pekerjaan pengukuran meliputi pengukuran dalam rangka
pembuatan bowplank.
Pekerjaan pondasi meliputi pekerjaan galian tanah, pekerjaan
pasangan batu kosong, pekerjaan pasangan batu kali, pekerjaan
urugan kembali, pasangan sloof, dan pembersihan lapangan.
Pekerjaan struktur, meliputi pekerjaan kolom 15x15cm, dan
pekerjaan ring balok 15x15cm. Pekerjaan kolom 15x15cm terdiri
dari pekerjaan bekisting 15x15, pekerjaan besi tulangan 4D13
dengan sengkang d8-15, pekerjaan pembuatan beton adukan
1pc:2ps:3kr, pekerjaan pengecoran beton sekaligus pemadatannya,
dan pekerjaan perawatan beton berupa penyiraman beton dengan
air selama sekurangnya 14 hari.
Pekerjaan ringbalok 15x15cm terdiri dari pekerjaan bekisting
15x15cm, pekerjaan besi tulangan atas 2D13 dan tulangan bawah
2D13 serta tulangan sengkang d8-15, pekerjaan pembuatan beton
adukan 1pc:2ps:3kr, pekerjaan pengecoran sekaligus
pemadatannya, dan pekerjaan perawatan beton selama sekurang-
kurangnya 14 hari. Khusus ringbalok yang berbentang 5m
menggunakan ringbalok ukuran 15x45 dengan tulangan dua kolom
vertikal sebanyak 5 lapis masing-masing besi tulangan d9-10cm
dan sengkang d8-15cm.
56
Pekerjaan atap terdiri dari pekerjaan pengukuran, pekerjaan
pemasangan rangka baja ringan oleh installer penjual baja ringan,
pekerjaan pemasangan penutup atap dan noknya.
Pekerjaan plafond, terdiri dari pengukuran, pemasangan baja
hollow 20x40 sebagai rangka menempel keliling tembok/dinding,
pekerjaan penggantung rangka plafond, pekerjaan rangka utama
baja hollow 40x40 dengan dimensi jarak masing-masing
120x240cm, pekerjaan rangka baja hollow 20x40, dan pekerjaan
pemasangan penutup plafond dengan bahan gypsum tebal 9mm.
Pekerjaan lantai meliputi pekerjaan pengukuran untuk mendapat
elevasi mendatar menggunakan selang waterpass, pekerjaan
pemasangan beton tumbuk tebal 8 cm, pekerjaan pemasangan
plesteran lantai tebal 3 cm, dan pekerjaan acian lantai.
Pekerjaan dinding, terdiri dari dinding belakang, dinding tepi,
dinding sekat antar toilet dan dinding musholla, pekerjaan plesteran
pasangan bata, dan pekerjaan pengecatan dinding bata.Pekerjaan
dinding merupakan pasangan batu bata pasangan ½” bata adukan
1pc:4ps.
Pekerjaan plesteran merupakan pasangan adukan 1pc:4ps dengan
tebal 1cm serta di aci dengan air semen.
Pekerjaan pengecatan merupakan pengecatan dinding dimulai
dari perapihan/gerinda permukaan yang akan dicat, pengamplasan,
pemasangan dempul, pemasangan cat lapisan pertama, dan
pengecatan lapisan kedua.
Pekerjaan utilitas meliputi pekerjaan closet, kran air, pekerjaan
pasangan bata saluran, pekerjaan plesteran saluran dan pekerjaan
grill saluran.
Pekerjaan finishing meliputi pekerjaan pemasangan daun pintu.
57
5.5. BANGUNAN POS KEAMANAN
1. Umum
Pekerjaan bangunan pos keamanan meliputi pekerjaan
persiapan/pembersihan lapangan, pekerjaan pengukuran, pekerjaan
pondasi, pekerjaan struktur, pekerjaan atap, pekerjaan plafond,
pekerjaan lantai, pekerjaan dinding, pekerjaan utilitas, dan pekerjaan
finishing.
Gambar 5.7 Desain rencana banguanan pos keamanan
2. Teknis Pelaksanaan
Pekerjaan persiapan/pembersihan lapangan, meliputi
pembersihan awal dalam rangka pelaksanaan pekerjaan supaya
dapat dilakukan, pembersihan lapangan selama berlangsungnya
pelaksanaan konstruksi, dan pekerjaan pembersihan lapangan saat
akan berakhirnya proyek.
Pekerjaan pengukuran meliputi pengukuran dalam rangka
pembuatan bowplank.
Pekerjaan pondasi ukuran 30x30x30 cm meliputi pekerjaan galian
tanah 30x30x30 cm, pekerjaan pasangan batu kosong 30x30x10cm,
58
pekerjaan pasangan batu kali 300x30x20 cm, pasangan sloof
15x20cm, dan pembersihan lapangan.
Pekerjaan struktur, meliputi pekerjaan kolom 15x15cm, dan
pekerjaan ring balok 15x15cm. Pekerjaan kolom 15x15cm terdiri
dari pekerjaan bekisting 15x15, pekerjaan besi tulangan 4D13
dengan sengkang d8-15, pekerjaan pembuatan beton adukan
1pc:2ps:3kr, pekerjaan pengecoran beton sekaligus pemadatannya,
dan pekerjaan perawatan beton berupa penyiraman beton dengan
air selama sekurangnya 14 hari.
Pekerjaan ringbalok 15x15cm terdiri dari pekerjaan bekisting
15x15cm, pekerjaan besi tulangan atas 2D13 dan tulangan bawah
2D13 serta tulangan sengkang d8-15, pekerjaan pembuatan beton
adukan 1pc:2ps:3kr, pekerjaan pengecoran sekaligus
pemadatannya, dan pekerjaan perawatan beton selama sekurang-
kurangnya 14 hari.
Pekerjaan atap terdiri dari pekerjaan pengukuran, pekerjaan
pemasangan rangka baja ringan oleh installer penjual baja ringan,
dan pekerjaan pemasangan penutup atap dan noknya.
Pekerjaan plafond, terdiri dari pengukuran, pemasangan baja
hollow 20x40 sebagai rangka menempel keliling tembok/dinding,
pekerjaan penggantung rangka plafond, pekerjaan rangka utama
baja hollow 40x40 dengan dimensi jarak masing-masing
120x240cm, pekerjaan rangka baja hollow 20x40, dan pekerjaan
pemasangan penutup plafond dengan bahan gypsum tebal 9mm.
Pekerjaan lantai meliputi pekerjaan pengukuran untuk mendapat
elevasi mendatar menggunakan selang waterpass, pekerjaan
pemasangan beton tumbuk tebal 8 cm, pekerjaan pemasangan
plesteran lantai tebal 3 cm, dan pekerjaan acian lantai.
59
Pekerjaan dinding, terdiri dari dinding belakang 2,00x2,50m,
dinding tepi 1,00x2,50 dua bidang, pekerjaan plesteran pasangan
bata, dan pekerjaan pengecatan dinding bata.Pekerjaan dinding
merupakan pasangan batu bata pasangan ½” bata adukan 1pc:4ps.
Pekerjaan plesteran merupakan pasangan adukan 1pc:4ps dengan
tebal 1cm serta di aci dengan air semen.
Pekerjaan pengecatan merupakan pengecatan dinding dimulai
dari perapihan/gerinda permukaan yang akan dicat, pengamplasan,
pemasangan dempul, pemasangan cat lapisan pertama, dan
pengecatan lapisan kedua.
Pekerjaan utilitas meliputi pekerjaan pasangan bata saluran,
pekerjaan plesteran saluran dan pekerjaan grill saluran.
Pekerjaan finishing meliputi pekerjaan pemasangan, daun pintu
dan interior.
60
BAB VI
PEMELIHARAAN DAN PENGELOLAAN
6.1. KELEMBAGAAN PENGELOLA
Kelembagaan pengelola pasar terdiri dari:
1. Kelembagaan pembangunan bangunan pasar
Kelembagaan pembangunan pasar terdiri dari:
a. Kelembagaan saat pembangunan pasar desa meliputi a. Pengelola
Proyek, b. Perencana Teknis, c. Pelaksana Konstruksi dan d.
Pengawas Konstruksi pembangunan pasar
b. Pengelola proyek pembangunan, meliputi:
Kepala satuan kerja/Pejabat Pembuat Komitmen sebagai pimpinan
pengelola proyek, dengan tugas memimpin kegiatan pembangunan
bangunan pasar sejak tahap persiapan sampai operasi dan
pemeliharaan pasar.
Bendaharawan satuan kerja sebagai bendahara pengelola proyek
pembangunan pasar dengan tugas menjadi bendaharawan
pembayaran seluruh kegiatan pembangunan pasar desa.
Pengelola Teknis kegiatan (1 orang) adalah unsur teknis dari Dinas
Pekerjaan Umum kabupaten yang mengurusi bangunan gedung,
dengan tugas membantu kepala satuan kerja dalam mengelola
teknis pembangunan pasar desa. Biaya pengelolaan teknis
pembangunan pasar dibebankan kepada anggaran Dinas PU
kabupaten ybs. Biaya pengelolaan teknis meliputi transpor ke
lokasi pasar, honorarium petugas pengelola teknis, dan biaya at
cost penyusunan laporan penyelenggaraan tugas pengelolaan teknis
pembangunan pasar desa.
61
c. Perencana teknis pembangunan proyek, sebagai institusi yang
bertanggung jawab terhadap penyesuaian Rencana Teknis Pasar desa,
meliputi Penanggung jawab perencanaan teknis, Tenaga Ahli
Bangunan Gedung, Asisten Tenaga Ahli Bangunan Gedung,dan Juru
gambar.
d. pelaksana konstruksi pembagunan pasar, sebagai institusi yang
bertanggung jawab terhadap pelaksanaan konstruksi Pasar desa
sehari-hari, meliputi Penanggung jawab pelaksanaan, Tenaga Ahli
Bangunan Gedung, Asisten Tenaga Ahli Bangunan Gedung,dan Juru
gambar.
e. pengawas pelaksanaan pembangunan pasar, sebagai institusi yang
bertanggung jawab terhadap pengawasan teknis sehari-hari
pembangunan Pasar desa, meliputi Penanggung jawab pengasasan
teknis, Tenaga Ahli Bangunan Gedung, Asisten Tenaga Ahli
Bangunan Gedung,dan Juru gambar.
2. Kelembagaan operasi dan pemeliharaan bangunan pasar
6.2. TEKNIK PEMELIHARAAN
pemeliharaan kebersihan dengan pembersihan sampah
pemeliharaan MCK dengan memberi bakteri pada septik tank dan
melakukan pengurasan septik tank setiap 6 bulan
penggantian cat sekali setahun, penggantian lampu sekali setahun.
62
BAB VII
PENUTUP
7.1. KESIMPULAN
a) Pasar desa adalah pasar tradisional yang berada di desa yang
dikembangkan dan dikelola oleh pemerintah desa dan masyarakat desa.
b) Komponen bangunan pasar desa ada dua yaitu komponen utama
(bangunan pasar los kering dan bangunan pasar los basah), komponen
penunjang (bangunan musholla, toilet, dan pos keamanan).
c) Dalam pelaksanaan pembangunan pasar desa tahapan pekerjaan yang
perlu dilaksanakan antara lain pekerjaan persiapan, pekerjaan pondasi,
pekerjaan struktur, pekerjaan plafond dan atap, pekerjaan plumbing,
pekerjaan elektrikal, pekerjaan pintu dan jendela, pekerjaan pengecatan,
pekerjaan tata lingkungan dan pekerjaan pembersihan.
d) Pemeliharaan bangunan pasar desa secara berkala perlu dilakukan
setelah bangunan pasar berdiri untuk menjaga bangunan tetap bersih dan
nyaman seperti pemeliharaan kebersihan, pengurasan septic tank,
pengecatan bangunan setahun sekali serta penggantian lampu.
e) Untuk merencanakan suatu pekerjaan dan kebutuhan dana/biaya
diperlukan Gambar Desain, Perhitungan RAB, Juga perhitungan waktu
dalam mengerjakannya dengan dibuat Schedule Pekerjaan.
7.2. SARAN
Untuk para Kepala Desa yang sedang giat-giatnya membangun desanya
baik dengan pembiayaan swadaya masyarakat ataupun mendapat dana dari
APBD atau APBN, Kami sarankan:
a) Diadakan Musyawarah desa untuk menentukan skala Prioritas ( yang
mendesak) pembangunan di desanya.
63
b) Dalam Perencanaan Pembangunan minimal harus ada:
Gambar Desain
BOQ (Bill Of Quantity) dan RAB (Rencana Anggaran Biaya)
Schedul Pekerjaan
RKS (Rencana Kerja & Syarat)
Lembar Verifikasi DED
c) Untuk memberdayakan masyarakat, pengerjaan bangunan gunakan
dengan sistem swakelola.
64
DAFTAR PUSTAKA
Republik Indonesia. 2015. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 21 Tahun 2015 tentang Penetapan
Prioritas Penggunaan Dana Desa tahun 2016.
Republik Indonesia. 2007.Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor
45/PRT/M/2007 tentang Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan
Gedung Negara.
Republik Indonesia. 2007.Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor
29/PRT/M/2007 tentang Pedoman Persyaratan Teknis Bangunan
Gedung.
Republik Indonesia. 2007. Peraturan Presiden Nomor 112 Tahun 2007 tentang
Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional, pusat perbelanjaan dan
Toko modern.
Republik Indonesia.Standar Nasional Indonesia Nomor 8152:2015 tentang
Pasar Rakyat.
94
2. RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)
Rekapitulasi Anggaran Biaya
No URAIAN PEKERJAAN VOLUME
HARGA
SATUAN KET
A
PASAR LOS KERING
10x20 m2
200.00 m2
279,673,618
B
POS SATPAM
2,50x2,50m2
6.25 m2
26,970,940
C MUSHOLLA 3,0x10 m2
35.00 m2
81,980,486
D
PASAR LOS BASAH
10x20 m2
200.00 m2
298,057,306
jumlah
441.25 m2
686,682,351
Kebutuhan lahan
KDB = 0,35 maka luas yang dibutuhkan 1,260.71 m2
Ukuran tanah 26 x 39.70
Lebar 26.00 m
Panjang 48.49 m
Komponen Gedung Negara
Pondasi 5%-10%
Struktur 25%-35%
Lantai 5%-10%
Dinding 7%-10%
Plafond 6%-8%
Atap 8%-10%
Utilitas 5%-8%
Finishing 10%-15%
95
Pasar Los Kering 10 x 20 m2
No Uraian pekerjaan Volume Harga
satuan Harga
I PEKERJAAN PERSIAPAN
27,457,498
1 Pembersihan lapangan 1.00 Ls 1,980,000 1,980,000
2 Direksi keet (basis sewa) 1.00 Ls 5,196,142 5,196,142
3 Gudang bahan (basis sewa) 1.00 Ls 3,897,107 3,897,107
4 satpam proyek (basis sewa) 1.00 Ls 3,897,107 3,897,107
5 Air kerja 1.00 Ls 1,800,000 1,800,000
6 Listrik kerja 1.00 Ls 648,000 648,000
7 Pek pagar keliling (200m basis sewa) 1.00 Ls 7,801,642 7,801,642
8 Pekerjaan pengukuran/bowplank 1.00 Ls 1,487,500 1,487,500
9 perlengkapan K3 1.00 Ls 750,000 750,000
-
II PEKERJAAN PONDASI
39,055,187
1 Pek Galian tanah pondasi 1,10x1,10x
1,00m-Umpak 29.04 m3 67,500 1,960,200
2 pek pas bt kosong tebal 10cm 2.90 m3 587,540 1,706,216
3 Pek pas batu kali pecah ad 1pc:4ps 13.08 m3 773,918 10,122,849
4 pek angkur kolom 4D8 dan beugel
d8-15cm 24.00 set 28,607 686,576
5 Pas sloof 20x25 tul Ut 2x3D10+skg
d8-15 beton ad1pc:2ps:3kr 6.83 m3 3,399,295 23,200,186
6 Galian sloof dalam 10 cm 1.83 m3 67,500 123,525
7 Lantai kerja sloof tebal 5 cm 0.92 m3 789,229 722,144
8 Pasir urug sloof tebal 5 cm 0.92 m3 280,000 256,200
9 urugan tanah kembali dipadatin
dengan baik 8.22 m3 33,750 277,290
-
III PEKERJAAN STRUKTUR
54,743,571
1 Pek Kolom 25x25x300 beton ad
1pc:2ps:3kr 4.50 m3 3,594,614 16,175,762
2 Ring balok 25x40 beton ad
1pc:2ps:3kr 13.05 m3 2,955,388 38,567,809
-
IV PEKERJAAN ATAP
50,712,000
1 Pek angkur perletakan kuda-kuda
rangka baja ringan 12.00 set 75,000 900,000
2 Pek rangka kuda-Kuda baja ringan 316.80 m2 85,000 26,928,000
3 Pekerjaan penutup atap zink alum 316.80 m2 55,000 17,424,000
4 Pek list plank bawah GRC lebar 30
cm 44.00 m1 75,000 3,300,000
5 Pek list plank atap miring GRC lebar
30 cm 28.80 m1 75,000 2,160,000
-
96
V Pek Plafond
29,320,000
1 rangka plafond bagian dalam 200.00 m2 75,000 15,000,000
2 penggantung plafond bagian dalam 200.00 m2 25,000 5,000,000
3 Pengecatan plafond bagian dalam 200.00 m2 25,000 5,000,000
4 Rangka plafond bagian luar
(miring)kanopi pinggir bawah 28.80 m2 75,000 2,160,000
5 Penutup plafond bagian luar kanopi
pinggir mengikuti atap 28.80 m2 75,000 2,160,000
-
VI Pek Lantai
49,946,814
1 Pasir urug tebal 5 cm 13.20 m3 280,000 3,696,000
2 Pas lantai kerja ad. 1pc:3ps:5kr tebal
8cm 21.12 m3 789,229 16,668,514
3 Pas lantai keramik 30x30 datar 200 m2 134,465 26,893,000
4 Pas lantai keramik 30x30 tegak di
gang 20 m2 134,465 2,689,300
-
VII Pek dinding
-
-
VIII Pek Utilitas
25,938,548
1 Pas bt bata ad 1pc:4ps saluran tepi
pasar 25x50 75 m2 113,223 8,491,710
2 Plesteran saluran ad 1pc:5ps 75 m2 28,625 2,146,838
3 pas grill saluran besi
strip3x40+2L30x30x3 68 m1 150,000 10,200,000
4 saluran dalam pasar di gang 10x15 68 m1 75,000 5,100,000
-
IX Pek finishing
2,500,000
1 marka pasar 40 unit 25,000 1,000,000
2 Perapihan dan pengecatan kolom 60 m2 25,000 1,500,000
-
REKAPITUASI
-
I PEKERJAAN PERSIAPAN
27,457,498
II PEKERJAAN PONDASI
39,055,187
III PEKERJAAN STRUKTUR
54,743,571
IV PEKERJAAN ATAP
50,712,000
V Pek Plafond
29,320,000
VI Pek Lantai
49,946,814
VII Pek dinding
-
VIII Pek Utilitas
25,938,548
IX Pek finishing
2,500,000
Jumlah
279,673,618
97
Pasar Los Basah 10 x 20 m2
No Uraian pekerjaan Volume Harga
satuan Harga
I PEKERJAAN PERSIAPAN
16,738,642
1 Pembersihan lapangan 1.00 Ls 1,980,000 1,980,000
2
-
3 Gudang bahan 3,6x4,8m2 (basis
sewa) 1.00 Ls 5,196,142 5,196,142
4 Air kerja 1.00 Ls 600,000 600,000
5 Listrik kerja 1.00 Ls 337,500 337,500
6
-
7 Pekerjaan pengukuran/bowplank 72.00 m1 109,375 7,875,000
8 perlengkapan K3 1.00 Ls 750,000 750,000
-
II PEKERJAAN PONDASI
39,055,187
1 Pek Galian tanah pondasi
1,1x1,1x 1,00 29.04 m3 67,500 1,960,200
2 pek pas bt kosong tebal
1,1x1,1x0,10m 2.90 m3 587,540 1,706,216
3 Pek pas batu kali pecah ad
1pc:4ps 13.08 m3 773,918 10,122,849
4 pek angkur kolom 4D8 24.00 set 28,607 686,576
5 Pas sloof 20x25 tul Ut
2x3D10+skg d8-15 beton K-275 6.83 m3 3,399,295 23,200,186
6 Galian sloof dalam 10 cm 1.83 m3 67,500 123,525
7 Lantai kerja sloof tebal 5 cm 0.92 m3 789,229 722,144
8 Pasir urug sloof tebal 5 cm 0.92 m3 280,000 256,200
9 urugan tanah kembali dipadatin
dengan baik 8.22 m3 33,750 277,290
-
III PEKERJAAN STRUKTUR
54,743,571
1 Pek Kolom 25x25x300 beton ad
1pc:2ps:3kr 4.50 m3 3,594,614 16,175,762
2 Ring balok 25x40 beton ad
1pc:2ps:3kr 13.05 m3 2,955,388 38,567,809
-
IV PEKERJAAN ATAP
50,712,000
1 Pek angkur perletakan kuda-
kuda rangka baja ringan 12.00 set 75,000 900,000
2 Pek rangka kuda-Kuda baja
ringan 316.80 m2 85,000 26,928,000
3 Pekerjaan penutup atap zink
alum 316.80 m2 55,000 17,424,000
4 Pek list plank bawah GRC lebar
30 cm 44.00 m1 75,000 3,300,000
98
5 Pek list plank atap miring GRC
lebar 30 cm 28.80 m1 75,000 2,160,000
-
V Pek Plafond
-
-
VI Pek Lantai
49,946,814
1 Pasir urug tebal 5 cm 13.20 m3 280,000 3,696,000
2 Pas lantai kerja tebal 8cm 21.12 m3 789,229 16,668,514
3 Pas lantai keramik 30x30 datar 200.00 m2 134,465 26,893,000
4 Pas lantai keramik 5x30 tegak di
gang 20.00 m2 134,465 2,689,300
-
VII Pek dinding
-
-
VIII Pek Utilitas
25,938,548
1 Pas bt bata ad 1pc:4ps saluran
tepi pasar 25x50 75.00 m2 113,223 8,491,710
2 Plesteran saluran ad 1pc:5ps 75.00 m2 28,625 2,146,838
3 pas grill saluran besi
strip3x40+2L30x30x3 68.00 m1 150,000 10,200,000
4 saluran dalam pasar di gang
10x15 68.00 m1 75,000 5,100,000
-
IX Pek finishing
2,500,000
1 marka pasar 40.00 unit 25,000 1,000,000
2 Perapihan dan pengecatan
kolom 60.00 m2 25,000 1,500,000
X Pek Meja dagangan
58,422,544
1 pasa batu bata dinding 99.20 m2 113,223 11,231,702
2 plesteran dinding pas batu bata 198.40 m2 28,625 5,679,101
3 Pengecatan 198.40 m2 25,000 4,960,000
4 Lantai pas beton tebal 10cm 8.00 m3 2,955,388 23,643,101
5 pas keramik 40x40 lantai saji 96.00 m2 134,465 12,908,640
-
REKAPITUASI
-
I PEKERJAAN PERSIAPAN
16,738,642
II PEKERJAAN PONDASI
39,055,187
III PEKERJAAN STRUKTUR
54,743,571
IV PEKERJAAN ATAP
50,712,000
V Pek Plafond
-
VI Pek Lantai
49,946,814
VII Pek dinding
-
VIII Pek Utilitas
25,938,548
IX Pek finishing
2,500,000
X Pek Meja dagangan
58,422,544
Jumlah
298,057,306
99
Musholla 3.0 x 10 m2
No Uraian pekerjaan Volume Harga
satuan Harga
I PEKERJAAN PERSIAPAN
2,124,031
1 Pembersihan lapangan 1.00 Ls 450,000 450,000
2
-
3 Air kerja 1.00 Ls 180,000 180,000
4 Listrik kerja 1.00 Ls 162,000 162,000
5
-
6 Pekerjaan pengukuran/bowplank 35.00 m1 27,344 957,031
7 perlengkapan K3 1.00 Ls 375,000 375,000
-
II PEKERJAAN PONDASI
7,125,782
1 Pek Galian tanah pondasi
0,8x0,8x 0,8 4.61 bh 67,500 311,040
2 pek pas bt kosong tebal 10cm 0.58 m3 350,000 201,600
3 Pek pas batu kali pecah ad
1pc:4ps 2.63 m3 773,918 2,033,857
4 pek angkur kolom 4D8 18.00 set 28,607 514,932
5 Pas sloof 20x25 tul Ut
2x3D10+skg d8-15 beton K-275 1.12 m3 3,399,295 3,793,613
6 Galian sloof dalam 10 cm 0.41 m3 67,500 27,945
7 Lantai kerja sloof tebal 5 cm 0.21 m3 789,229 163,370
8 Pasir urug sloof tebal 5 cm 0.21 m3 280,000 57,960
9 urugan tanah kembali dipadatin
dengan baik 0.64 m3 33,750 21,465
-
III PEKERJAAN STRUKTUR
5,481,940
1 Pek Kolom 15x15x300 beton K-
275 0.61 m3 3,594,614 2,183,728
2 Ring balok 20x15 beton K-275 1.12 m3 2,955,388 3,298,213
-
IV PEKERJAAN ATAP
7,950,000
1 Pek rangka kuda-Kuda baja
ringan 48.00 m2 75,000 3,600,000
2 Pekerjaan penutup atap zink
alum 48.00 m2 75,000 3,600,000
3 Pek list plank bawah GRC lebar
30 cm 10.00 m1 75,000 750,000
-
V Pek Plafond
3,980,083
100
1 Rangka plafond 35 m2 54,863 1,920,188
2 Penutup plafond 35 m2 33,854 1,184,896
3 Pengecatan plafond 35 m2 25,000 875,000
-
VI Pek Lantai
7,543,841
1 Pas lantai kerja tebal 8cm 2.80 m3 789,229 2,209,841
2 Pas lantai keramik 30x30 datar 35.00 m2 150,000 5,250,000
3 Pas lantai keramik 30x30 tegak
di depan 0.56 m2 150,000 84,000
-
VII Pek dinding
30,226,716
1 pas batu bata dinding 86.30 m2 113,223 9,771,128
2 Plesteran dinding 172.60 m2 28,625 4,940,589
3 pengecatan dinding 172.60 m2 25,000 4,315,000
4 Kusen pintu toilet 4.00 unit 1,500,000 6,000,000
5 Pintu toilet 4.00 unit 1,000,000 4,000,000
6 pengecatan pintu toilet 4.00 unit 150,000 600,000
7 engsel, kunci dan grendel pintu
toilet 4.00 set 150,000 600,000
-
VIII Pek Utilitas
10,473,091
1 Pas bt bata ad 1pc:4ps saluran
tepi pasar 25x50 12.50 m2 113,223 1,415,285
2 Plesteran saluran ad 1pc:5ps 12.50 m2 28,625 357,806
3 pas grill saluran besi
strip3x40+2L30x30x3 10.00 m1 150,000 1,500,000
4 Urinoir 2.00 unit 1,000,000 2,000,000
5 closet 4.00 unit 1,000,000 4,000,000
6 Kran 4.00 unit 150,000 600,000
7 floor drain 4.00 unit 150,000 600,000
-
IX Pek finishing
7,075,000
1 Dinding depan musholla 15.00 m2 150,000 2,250,000
2 Perapihan dan pengecatan
interior 33.00 m2 25,000 825,000
3 Pompa air+assessories 1.00 Ls 1,500,000 1,500,000
4 Water toren 750liter 1.00 Ls 2,500,000 2,500,000
-
REKAPITUASI
-
I PEKERJAAN PERSIAPAN
2,124,031
II PEKERJAAN PONDASI
7,125,782
101
III PEKERJAAN STRUKTUR
5,481,940
IV PEKERJAAN ATAP
7,950,000
V Pek Plafond
3,980,083
VI Pek Lantai
7,543,841
VII Pek dinding
30,226,716
VIII Pek Utilitas
10,473,091
IX Pek finishing
7,075,000
Jumlah
81,980,486
Pos Satpam 2.50 x 2.50 m2
No Uraian pekerjaan Volume Harga
satuan Harga
I PEKERJAAN PERSIAPAN
923,750
1 Pembersihan lapangan 1.00 Ls 46,875 46,875
2
3 Air kerja 1.00 Ls 20,000 20,000
4 Listrik kerja 1.00 Ls 22,500 22,500
5
-
6 Pekerjaan pengukuran/bowplank 1.00 Ls 459,375 459,375
7 perlengkapan K3 1.00 Ls 375,000 375,000
-
II PEKERJAAN PONDASI
1,575,000
1 Pek Galian tanah pondasi
25x25x35 4.00 bh 25,000 100,000
2 pek pasir urug 4.00 bh 15,000 60,000
3 Angkur kolom plat strip
2x40x4x35 4.00 set 50,000 200,000
4 Beton pondasi 25x25x30 ad
1pc:2ps:3kr 4.00 bh 183,750 735,000
5 Pengamanan ringbalok kayu 4.00 sisi 120,000 480,000
-
III PEKERJAAN STRUKTUR
2,002,000
1 Pek Kolom balok 10/10 4.00 bh 165,000 660,000
2 balok mendatar balok 6/12 2.00 lps 396,000 792,000
3 balok mendatar balok 5/10 2.00 lps 275,000 550,000
-
IV PEKERJAAN ATAP
4,805,000
1 Pek rangka kuda-Kuda kayu 5/10 2.00 bh 910,000 1,820,000
2 Gording 5/7 6.00 bh 150,000 900,000
3 Pekerjaan penutup atap seng
gelombang 20.00 m2 43,750 875,000
102
4 Nok atap pelana 4.00 m1 55,000 220,000
5 List plank datar 8.00 m1 55,000 440,000
6 List plank miring 10.00 m1 55,000 550,000
-
V Pek Plafond
2,883,250
1 Rangka plafond 5/7 6.25 m2 54,600 341,250
2 penutup plafond 6.25 m2 57,000 356,250
3 plafond luar miring tepi 4.5 m2 57,000 256,500
4 plafond luar miring
depan/belakang 6 m2 57,000 342,000
5 penutup plafond luar 10.5 m2 57,000 598,500
6 Cat plafond 16.75 m2 25,000 418,750
7 list plafond dalam 10 m1 57,000 570,000
-
VI Pek Lantai
8,809,596
1 Pas lantai kerja tebal 8 cm 0.5 m3 789,229 394,614
2 Pas floor 6.25 m2 45,000 281,250
3 Selasar samping 9.75 m2 789,229 7,694,982
4 Pas floor luar 9.75 m2 45,000 438,750
-
VII Pek dinding
3,702,344
1 GRC luar dalam 25.5 m2 39,063 996,094
2 Bingkai jendela/pintu 1 Ls 750,000 750,000
3 Pengecatan 78.25 m2 25,000 1,956,250
-
VIII Pek Utilitas
1,200,000
1 Lampu 2 ttk 350,000 700,000
2 gantungan dan alat satpam 1 Ls 500,000 500,000
-
IX Pek finishing
1,070,000
1 meja permanen satpam 1.2 m2 350,000 420,000
2 Kursi satpam 2 bh 150,000 300,000
3 Tangga satpam 1 ls 350,000 350,000
-
REKAPITUASI
-
I PEKERJAAN PERSIAPAN
923,750
II PEKERJAAN PONDASI
1,575,000
III PEKERJAAN STRUKTUR
2,002,000
IV PEKERJAAN ATAP
4,805,000
V Pek Plafond
2,883,250
VI Pek Lantai
8,809,596
VII Pek dinding
3,702,344
103
3. SCHEDULE
Schedule Pembangunan Pasar Los Kering Ukuran 10 m x 20 m.
No Uraian pekerjaan Volume Harga
satuan Harga Prosentase
Bulan ke 1 Bulan ke 2
1 2 3 4 1 2 3 4
I PEKERJAAN PERSIAPAN
27,457,498 9.82%
1 Pembersihan lapangan
1.00 Ls
1,980,000
1,980,000 0.71%
2
2 Direksi keet (basis sewa)
1.00 Ls
5,196,142
5,196,142 1.86%
9
3 Gudang bahan (basis sewa)
1.00 Ls
3,897,107
3,897,107 1.39%
3
4 satpam proyek (basis sewa)
1.00 Ls
3,897,107
3,897,107 1.39%
3
5 Air kerja
1.00 Ls
1,800,000
1,800,000 0.64%
1
6 Listrik kerja
1.00 Ls
648,000
648,000 0.23%
1
7
Pek pagar keliling (200m basis
sewa)
1.00 Ls
7,801,642
7,801,642 2.79%
5
8 Pekerjaan pengukuran/bowplank
1.00 Ls
1,487,500
1,487,500 0.53%
2
9 perlengkapan K3
1.00 Ls
750,000
750,000 0.27%
1
-
II PEKERJAAN PONDASI
39,055,187 13.96%
1
Pek Galian tanah pondasi
1,10x1,10x 1,00m-Umpak
29.04 m3
67,500
1,960,200 0.70%
4
104
2 pek pas bt kosong tebal 10cm
2.90 m3
587,540
1,706,216 0.61%
1
3
Pek pas batu kali pecah ad
1pc:4ps
13.08 m3
773,918
10,122,849 3.62%
4
4
pek angkur kolom 4D8 dan
beugel d8-15cm
24.00 set
28,607
686,576 0.25%
2
5
Pas sloof 20x25 tul Ut
2x3D10+skg d8-15 beton
ad1pc:2ps:3kr
6.83 m3
3,399,295
23,200,186 8.30%
1
6 Galian sloof dalam 10 cm
1.83 m3
67,500
123,525 0.04%
1
7 Lantai kerja sloof tebal 5 cm
0.92 m3
789,229
722,144 0.26%
1
8 Pasir urug sloof tebal 5 cm
0.92 m3
280,000
256,200 0.09%
1
9
urugan tanah kembali dipadatin
dengan baik
8.22 m3
33,750
277,290 0.10%
1
-
III PEKERJAAN STRUKTUR
54,743,571 19.57%
1
Pek Kolom 25x25x300 beton ad
1pc:2ps:3kr
4.50 m3
3,594,614
16,175,762 5.78%
2 2
2
Ring balok 25x40 beton ad
1pc:2ps:3kr
13.05 m3
2,955,388
38,567,809 13.79%
2 2
-
IV PEKERJAAN ATAP
50,712,000 18.13%
1
Pek angkur perletakan kuda-kuda
rangka baja ringan
12.00 set
75,000
900,000 0.32%
2
2
Pek rangka kuda-Kuda baja
ringan
316.80 m2
85,000
26,928,000 9.63%
2
3 Pekerjaan penutup atap zink alum m2 6.23% 2
105
316.80
55,000
17,424,000
4
Pek list plank bawah GRC lebar
30 cm
44.00 m1
75,000
3,300,000 1.18%
2
5
Pek list plank atap miring GRC
lebar 30 cm
28.80 m1
75,000
2,160,000 0.77%
1
-
V Pek Plafond
29,320,000 10.48%
1 rangka plafond bagian dalam
200.00 m2
75,000
15,000,000 5.36%
4 4
2
penggantung plafond bagian
dalam
200.00 m2
25,000
5,000,000 1.79%
4 4
3 Pengecatan plafond bagian dalam
200.00 m2
25,000
5,000,000 1.79%
2
4
Rangka plafond bagian luar
(miring)kanopi pinggir bawah
28.80 m2
75,000
2,160,000 0.77%
2
5
Penutup plafond bagian luar
kanopi pinggir mengikuti atap
28.80 m2
75,000
2,160,000 0.77%
2
-
VI Pek Lantai
49,946,814 17.86%
1 Pasir urug tebal 5 cm
13.20 m3
280,000
3,696,000 1.32%
1
2
Pas lantai kerja ad. 1pc:3ps:5kr
tebal 8cm 21.12 m3
789,229
16,668,514 5.96%
2
3 Pas lantai keramik 30x30 datar 200 m2
134,465
26,893,000 9.62%
16
4
Pas lantai keramik 30x30 tegak di
gang 20 m2
134,465
2,689,300 0.96%
2
-
106
VII Pek dinding
-
-
VIII Pek Utilitas
25,938,548 9.27%
1
Pas bt bata ad 1pc:4ps saluran tepi
pasar 25x50 75 m2
113,223
8,491,710 3.04%
9
2 Plesteran saluran ad 1pc:5ps 75 m2
28,625
2,146,838 0.77%
5
3
pas grill saluran besi
strip3x40+2L30x30x3 68 m1
150,000
10,200,000 3.65%
3
4
saluran dalam pasar di gang
10x15 68 m1
75,000
5,100,000 1.82%
2
-
IX Pek finishing
2,500,000 0.89%
1 marka pasar 40 unit
25,000
1,000,000 0.36%
3
2 Perapihan dan pengecatan kolom 60 m2
25,000
1,500,000 0.54%
1
-
Jumlah
279,673,618 100.00%
Jumlah tenaga kerja 27 16 4 4 17 14 21 23
107
Schedule Pembangunan Pasar Los Basah Ukuran 10 m x 20 m.
No Uraian pekerjaan Volume Harga
satuan Harga Prosentase
Bulan ke 1 Bulan ke 2
1 2 3 4 1 2 3 4
I PEKERJAAN PERSIAPAN
16,738,642 5.62%
1 Pembersihan lapangan
1.00 Ls
1,980,000
1,980,000 0.66% 2
3
Gudang bahan 3,6x4,8m2 (basis
sewa)
1.00 Ls
5,196,142
5,196,142 1.74% 3
4 Air kerja
1.00 Ls
600,000
600,000 0.20% 1
5 Listrik kerja
1.00 Ls
337,500
337,500 0.11% 1
7 Pekerjaan pengukuran/bowplank
72.00 m1
109,375
7,875,000 2.64% 2
8 perlengkapan K3
1.00 Ls
750,000
750,000 0.25% 1
-
II PEKERJAAN PONDASI
39,055,187 13.10%
1
Pek Galian tanah pondasi 1,1x1,1x
1,00
29.04 m3
67,500
1,960,200 0.66% 4
2
pek pas bt kosong tebal
1,1x1,1x0,10m
2.90 m3
587,540
1,706,216 0.57% 1
3 Pek pas batu kali pecah ad 1pc:4ps
13.08 m3
773,918
10,122,849 3.40% 4
4 pek angkur kolom 4D8
24.00 set
28,607
686,576 0.23% 2
5
Pas sloof 20x25 tul Ut 2x3D10+skg
d8-15 beton K-275
6.83 m3
3,399,295
23,200,186 7.78% 1
108
6 Galian sloof dalam 10 cm
1.83 m3
67,500
123,525 0.04% 1
7 Lantai kerja sloof tebal 5 cm
0.92 m3
789,229
722,144 0.24% 1
8 Pasir urug sloof tebal 5 cm
0.92 m3
280,000
256,200 0.09% 1
9
urugan tanah kembali dipadatin
dengan baik
8.22 m3
33,750
277,290 0.09% 1
-
III PEKERJAAN STRUKTUR
54,743,571 18.37% 2 2
1
Pek Kolom 25x25x300 beton ad
1pc:2ps:3kr
4.50 m3
3,594,614
16,175,762 5.43% 2 2
2
Ring balok 25x40 beton ad
1pc:2ps:3kr
13.05 m3
2,955,388
38,567,809 12.94%
-
IV PEKERJAAN ATAP
50,712,000 17.01%
1
Pek angkur perletakan kuda-kuda
rangka baja ringan
12.00 set
75,000
900,000 0.30% 2
2 Pek rangka kuda-Kuda baja ringan
316.80 m2
85,000
26,928,000 9.03% 2
3 Pekerjaan penutup atap zink alum
316.80 m2
55,000
17,424,000 5.85% 2
4
Pek list plank bawah GRC lebar 30
cm
44.00 m1
75,000
3,300,000 1.11% 2
5
Pek list plank atap miring GRC
lebar 30 cm
28.80 m1
75,000
2,160,000 0.72% 1
-
V Pek Plafond
-
109
-
VI Pek Lantai
49,946,814 16.76%
1 Pasir urug tebal 5 cm
13.20 m3
280,000
3,696,000 1.24% 1
2 Pas lantai kerja tebal 8cm
21.12 m3
789,229
16,668,514 5.59% 2
3 Pas lantai keramik 30x30 datar
200.00 m2
134,465
26,893,000 9.02% 16
4
Pas lantai keramik 5x30 tegak di
gang
20.00 m2
134,465
2,689,300 0.90% 2
-
VII Pek dinding
-
-
VIII Pek Utilitas
25,938,548 8.70%
1
Pas bt bata ad 1pc:4ps saluran tepi
pasar 25x50
75.00 m2
113,223
8,491,710 2.85% 9
2 Plesteran saluran ad 1pc:5ps
75.00 m2
28,625
2,146,838 0.72% 5
3
pas grill saluran besi
strip3x40+2L30x30x3
68.00 m1
150,000
10,200,000 3.42% 3
4 saluran dalam pasar di gang 10x15
68.00 m1
75,000
5,100,000 1.71% 2
-
IX Pek finishing
2,500,000 0.84%
1 marka pasar
40.00 unit
25,000
1,000,000 0.34% 3
110
2 Perapihan dan pengecatan kolom
60.00 m2
25,000
1,500,000 0.50% 1
X Pek Meja dagangan
58,422,544 19.60%
1 pasa batu bata dinding
99.20 m2
113,223
11,231,702 3.77% 11
2 plesteran dinding pas batu bata
198.40 m2
28,625
5,679,101 1.91% 5
3 Pengecatan
198.40 m2
25,000
4,960,000 1.66% 2
4 Lantai pas beton tebal 10cm
8.00 m3
2,955,388
23,643,101 7.93% 2
5 pas keramik 40x40 lantai saji
96.00 m2
134,465
12,908,640 4.33% 7
-
Jumlah
298,057,306 100.00%
Jumlah tenaga kerja 10 16 4 4 9 27 21 23
111
Schedule Pembangunan Musholla Ukuran 3 m x 10 m.
No Uraian pekerjaan Volume Harga
satuan Harga Prosentase
Bulan ke 1 Bulan ke 2 Bulan
ke 3
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2
I PEKERJAAN PERSIAPAN
2,124,031 2.59%
1 Pembersihan lapangan
1.00 Ls
450,000
450,000 0.55% 2
2 Air kerja
1.00 Ls
180,000
180,000 0.22% 1
3 Listrik kerja
1.00 Ls
162,000
162,000 0.20% 1
4 Pekerjaan pengukuran/bowplank
35.00 m1
27,344
957,031 1.17% 1
5 perlengkapan K3
1.00 Ls
375,000
375,000 0.46% 1
-
II PEKERJAAN PONDASI
7,125,782 8.69%
1 Pek Galian tanah pondasi 0,8x0,8x 0,8
4.61 bh
67,500
311,040 0.38%
4
2 pek pas bt kosong tebal 10cm
0.58 m3
350,000
201,600 0.25%
1
3 Pek pas batu kali pecah ad 1pc:4ps
2.63 m3
773,918
2,033,857 2.48%
4
4 pek angkur kolom 4D8
18.00 set
28,607
514,932 0.63%
2
5
Pas sloof 20x25 tul Ut 2x3D10+skg d8-
15 beton K-275
1.12 m3
3,399,295
3,793,613 4.63%
1
112
6 Galian sloof dalam 10 cm
0.41 m3
67,500
27,945 0.03%
1
7 Lantai kerja sloof tebal 5 cm
0.21 m3
789,229
163,370 0.20%
1
8 Pasir urug sloof tebal 5 cm
0.21 m3
280,000
57,960 0.07%
1
9
urugan tanah kembali dipadatin dengan
baik
0.64 m3
33,750
21,465 0.03%
1
-
III PEKERJAAN STRUKTUR
5,481,940 6.69%
1 Pek Kolom 15x15x300 beton K-275
0.61 m3
3,594,614
2,183,728 2.66% 2 2
2 Ring balok 20x15 beton K-275
1.12 m3
2,955,388
3,298,213 4.02% 2 2
-
IV PEKERJAAN ATAP
7,950,000 9.70%
1 Pek rangka kuda-Kuda baja ringan
48.00 m2
75,000
3,600,000 4.39% 2
2 Pekerjaan penutup atap zink alum
48.00 m2
75,000
3,600,000 4.39% 2
3 Pek list plank bawah GRC lebar 30 cm
10.00 m1
75,000
750,000 0.91% 2
-
V Pek Plafond
3,980,083 4.85%
1 Rangka plafond 35 m2
54,863
1,920,188 2.34% 1
2 Penutup plafond 35 m2
33,854
1,184,896 1.45% 1
113
3 Pengecatan plafond 35 m2
25,000
875,000 1.07% 1
-
VI Pek Lantai
7,543,841 9.20%
1 Pas lantai kerja tebal 8cm
2.80 m3
789,229
2,209,841 2.70% 1
2 Pas lantai keramik 30x30 datar
35.00 m2
150,000
5,250,000 6.40% 3
3 Pas lantai keramik 30x30 tegak di depan
0.56 m2
150,000
84,000 0.10% 1
-
VII Pek dinding
30,226,716 36.87%
1 pas batu bata dinding
86.30 m2
113,223
9,771,128 11.92% 10
2 Plesteran dinding
172.60 m2
28,625
4,940,589 6.03% 4
3 pengecatan dinding
172.60 m2
25,000
4,315,000 5.26% 2
4 Kusen pintu toilet
4.00 unit
1,500,000
6,000,000 7.32% 1
5 Pintu toilet
4.00 unit
1,000,000
4,000,000 4.88% 1
6 pengecatan pintu toilet
4.00 unit
150,000
600,000 0.73% 1
7 engsel, kunci dan grendel pintu toilet
4.00 set
150,000
600,000 0.73% 1
-
VIII Pek Utilitas
10,473,091 12.78%
114
1
Pas bt bata ad 1pc:4ps saluran tepi pasar
25x50
12.50 m2
113,223
1,415,285 1.73% 3 3
2 Plesteran saluran ad 1pc:5ps
12.50 m2
28,625
357,806 0.44% 3 3
3
pas grill saluran besi
strip3x40+2L30x30x3
10.00 m1
150,000
1,500,000 1.83% 3 3
4 Urinoir
2.00 unit
1,000,000
2,000,000 2.44% 2
5 closet
4.00 unit
1,000,000
4,000,000 4.88% 2
6 Kran
4.00 unit
150,000
600,000 0.73% 1
7 floor drain
4.00 unit
150,000
600,000 0.73% 1
-
IX Pek finishing
7,075,000 8.63%
1 Dinding depan musholla
15.00 m2
150,000
2,250,000 2.74% 3 2
2 Perapihan dan pengecatan interior
33.00 m2
25,000
825,000 1.01% 2 2
3 Pompa air+assessories
1.00 Ls
1,500,000
1,500,000 1.83% 1 1
4 Water toren 750liter
1.00 Ls
2,500,000
2,500,000 3.05% 3 1
-
Jumlah
81,980,486 100.00%
Jumlah tenaga kerja 6 16 4 4 6 23 14 15 9 6
115
Schedule Pembangunan Pos Satpam Ukuran 2,5 m x 2,5 m.
No Uraian pekerjaan Volume Harga
satuan Harga Prosentase
Bulan ke 1 Bulan ke 2
1 2 3 4 1 2 3 4
I PEKERJAAN PERSIAPAN
923,750 3.42%
1 Pembersihan lapangan
1.00 Ls
46,875
46,875 0.17% 2
3 Air kerja
1.00 Ls
20,000
20,000 0.07% 1
4 Listrik kerja
1.00 Ls
22,500
22,500 0.08% 1
6 Pekerjaan pengukuran/bowplank
1.00 Ls
459,375
459,375 1.70% 1
7 perlengkapan K3
1.00 Ls
375,000
375,000 1.39% 1
-
II PEKERJAAN PONDASI
1,575,000 5.84%
1 Pek Galian tanah pondasi 25x25x35
4.00 bh
25,000
100,000 0.37% 2
2 pek pasir urug
4.00 bh
15,000
60,000 0.22% 2
3 Angkur kolom plat strip 2x40x4x35
4.00 set
50,000
200,000 0.74% 1
4
Beton pondasi 25x25x30 ad
1pc:2ps:3kr
4.00 bh
183,750
735,000 2.73% 2
5 Pengamanan ringbalok kayu
4.00 sisi
120,000
480,000 1.78% 1
-
116
III PEKERJAAN STRUKTUR
2,002,000 7.42%
1 Pek Kolom balok 10/10
4.00 bh
165,000
660,000 2.45% 2
2 balok mendatar balok 6/12
2.00 lps
396,000
792,000 2.94% 2
3 balok mendatar balok 5/10
2.00 lps
275,000
550,000 2.04% 2
-
IV PEKERJAAN ATAP
4,805,000 17.82%
1 Pek rangka kuda-Kuda kayu 5/10
2.00 bh
910,000
1,820,000 6.75% 1
2 Gording 5/7
6.00 bh
150,000
900,000 3.34% 1
3
Pekerjaan penutup atap seng
gelombang
20.00 m2
43,750
875,000 3.24% 1
4 Nok atap pelana
4.00 m1
55,000
220,000 0.82% 1
5 List plank datar
8.00 m1
55,000
440,000 1.63% 1
6 List plank miring
10.00 m1
55,000
550,000 2.04% 1
-
V Pek Plafond
2,883,250 10.69%
1 Rangka plafond 5/7 6.25 m2
54,600
341,250 1.27% 1
2 penutup plafond 6.25 m2
57,000
356,250 1.32% 1
3 plafond luar miring tepi 4.5 m2
57,000
256,500 0.95% 1
117
4 plafond luar miring depan/belakang 6 m2
57,000
342,000 1.27% 1
5 penutup plafond luar 10.5 m2
57,000
598,500 2.22% 1
6 Cat plafond 16.75 m2
25,000
418,750 1.55% 1
7 list plafond dalam 10 m1
57,000
570,000 2.11% 1
-
VI Pek Lantai
8,809,596 32.66%
1 Pas lantai kerja tebal 8 cm 0.5 m3
789,229
394,614 1.46% 1
2 Pas floor 6.25 m2
45,000
281,250 1.04% 1
3 Selasar samping 9.75 m2
789,229
7,694,982 28.53% 1
4 Pas floor luar 9.75 m2
45,000
438,750 1.63% 1
-
VII Pek dinding
3,702,344 13.73%
1 GRC luar dalam 25.5 m2
39,063
996,094 3.69% 2
2 Bingkai jendela/pintu 1 Ls
750,000
750,000 2.78% 1
2 Pengecatan 78.25 m2
25,000
1,956,250 7.25% 1
-
VIII Pek Utilitas
1,200,000 4.45%
118
1 Lampu 2 ttk
350,000
700,000 2.60% 1
2 gantungan dan alat satpam 1 Ls
500,000
500,000 1.85% 1
IX Pek finishing
1,070,000 3.97%
1 meja permanen satpam 1.2 m2
350,000
420,000 1.56% 1
2 Kursi satpam 2 bh
150,000
300,000 1.11% 1
3 Tangga satpam 1 ls
350,000
350,000 1.30% 1
-
Jumlah
26,970,940 100.00%
Jumlah tenaga kerja 6 8 6 6 7 4 4 5
120
4. RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
BAB I
PERSYARATAN UMUM PELAKSANAAN
1.1. URAIAN UMUM
1.1.1. Pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah :
Pembangunan Bangunan gedung Pasar dengan luas tanah ... m2 dan
luas bangunan .....m2 yang terletak di
Desa………........................…………………...…………(nama
lokasi)yang meliputi pekerjaan Persiapan, Pekerjaan Pondasi,
Pekerjaan Kolom, Pekerjaan Balok, pekerjaan dinding dan ringbalk,
pekerjaan atap, pekerjaan plesteran, pekerjaan plafond, pekerjaan
plumbing, pekerjaan listrik, pekerjaan pengecatan, pekerjaan
pemasangan daun pintu dan daun jendela, pekerjaan penutup lantai,
pekerjaan tata lingkungan, dan pekerjaan pembersihan lapangan.
1.1.2. Dalam pelaksanaan pekerjaan pembangunan bangunan ini,
Pelaksana harus melaksanakan sesuai dengan ketentuan dalam
Dokumen pelaksanaan yang antara lain terdiri dari :
- kontrak swakelola
- Gambar rencana,
- Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS)
- Billof quantity (BoQ)
- Berita Acara Penjelasan (Aanwijzing), dan
- Keputusan direksi lapangan.
1.1.3. Bila terjadi ketidaksesuaian antara gambar rencana dan keadaan di
lapangan, maka Pelaksana diharuskan berkonsultasi dengan direksi
lapangan.
121
1.1.4. Pelaksana harus menyerahkan shop drawing, metode kerja,
spesifikasi tenaga kerja yang dipekerjakan, spesifikasi peralatan
kerja, dan contoh bahan untuksetiap item pekerjaan sekurang-
kurangnya tiga hari sebelum pekerjaan dimulai guna mendapat
persetujuan direksi lapangan/pengawas.
1.1.5. Kelalaian dan kekurangtelitian dalam pemenuhan hal ini (pasal
1.1.4) tidak dapat dijadikan dasar untuk mengajukan klaim dalam
bentuk apapun kepada pemberi tugas dikemudian hari.
1.2. LINGKUP PEKERJAAN
1.2.1 Umum
Pekerjaan meliputi a. persiapan (pengadaan secara cukup jumlah dan
mutu tenaga kerja baik ahli maupun terampil, bahan konstruksi,
peralatan dan alat-alat bantu serta metode kerja konstruksi sesuai
dengan setiap item/jenis pekerjaan yang dilaksanakan, b. pelaksanaan
pekerjaan konstruksi pembuatan bangunan gedung pasar, c.
pengakhiran berupa pemeriksaan hasil pekerjaan sebelum diserahkan
kepada pemilik proyek.
Dalam pelaksnaaan pekerjaan perlu dilakukan dengan sebaik-baiknya
mengenai pemeriksaan mutu bahan (baik bahan
pasir,kerikil/spleet,air, besi dll),maupun bahan jadi seperti beton
ready mixed, dan pemeriksaaan alat dan pemeriksaan volume hasil
pekerjaan, serta pemeliharan hasil pekerjaan selama masa waktu
pemeliharaan yaitu 6 bulan.
1.2.2. uraian pekerjaan
Pekerjaan terdiri dari :Pekerjaan Persiapan, Pekerjaan Pondasi,
Pekerjaan kolom, Pekerjaan Balok, pekerjaan dinding dan ringbalk,
pekerjaan atap, pekerjaan plesteran, pekerjaan plafond, pekerjaan
122
plumbing, pekerjaan listrik, pekerjaan pengecatan, pekerjaan
pemasangan daun pintu dan daun jendela, pekerjaan penutup lantai,
pekerjaan tata lingkungan, dan pekerjaan pembersihan lapangan.
1.3. PERATURAN TEKNIS
1.3.1. Untuk pelaksanaan pekerjaan ini digunakan peraturan-peraturan
seperti tercantum di bawah ini :
1. Peraturan-peraturan Umum (Algemene Voorwarden)
2. Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia (PUBI-1982)
3. Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia (PKKI-NI-51961) atau
perubahannya
4. Peraturan Direktorat Jenderal Perawatan Departemen Tenaga
Kerja tentang Keselamatan Kerja dan Kesehatan Kerja (K3).
5. Persyaratan Umum dari Dewan Teknik Pembangunan Indonesia
(DTPI 1980)
6. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum RI Nomor 29 tahun 2007
tentang Persyaratan teknis Bangunan Gedung.
7. Jika ternyata pada Rencana Kerja dan Syarat-Syarat ini terdapat
kelainanperbedaan terhadap peraturan-peraturan sebagaimana
dinyatakan didalam ayat (1) di atas, maka Rencana Kerja dan
Syarat-Syarat ini yang mengikat.
1.4. PEMAKAIAN UMUM
1.4.1. Pelaksana tetap bertanggung jawab dalam menepati semua ketentuan
yang tercantum dalam Rencana Kerja dan Syarat-Syarat serta
Gambar Kerja berikut tambahan dan perubahannya.
1.4.2. Pelaksana wajib memeriksa kebenaran dari ukuran-ukuran secara
keseluruhan maupun bagian-bagiannya dan segera memberitahukan
kepada direks lapangani/Pengawas tentang setiap perbedaan yang
123
ditemukannya di dalam Rencana Kerja dan Syarat serta Gambar
Kerja dalam pelaksanaan.
1.4.3. Pelaksana baru diijinkan membetulkan kesalahan gambar dan
melaksanakannya setelah ada persetujuan tertulis dari Direksi
lapangan/pengawas.
1.4.4. Pengambilan ukuran-ukuran yang keliru dalam pelaksanaan, didalam
hal apapun menjadi tanggungjawab Kontraktor Pelaksana, karenanya
Pelaksana diwajibkan mengadakan pemeriksaan secara
komprehensif terhadap gambar-gambar dan dokumen yang ada.
1.5. KONDISI LAPANGAN
1.5.1. Sebelum memulai pekerjaan, Pelaksana harus benar-benar
memahami kondisikeadaan lapangan pekerjaan atau hal-hal lain
yang mungkinakan mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan dan harus
sudah memperhitungkan segala akibatnya.
1.5.2. Pelaksana harus memperhatikan secara khusus mengenai pengaturan
lokasi tempat bekerja, penempatan material, pengamanan dan
kelangsungan operasi selama pekerjaan berlangsung.
1.5.3. Pelaksana harus mempelajari dengan seksama seluruh bagian
gambar, Rencana Kerja dan syarat-syarat (RKS) dan adenda-adenda
dokumen lelang, guna penyesuaian dengan kondisi lapangan
sehingga pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik.
1.6. KEBERSIHAN DAN KETERTIBAN
1.6.1. Selama berlangsungnya pekerjaan pelaksanaan pembangunan
bangunan ini, maka lapangan kerja dan bagian dalam bangunan yang
dikerjakan harus tetap dalam keadaan bersih, rapi dan tertib serta
bebas dari bahan bekas/sisa dan sampah serta tumpukan tanah dan
lain-lain.
124
1.6.2. Kelalaian dalam hal ini (butir 1.6.1) dapat menyebabkan Direksi
lapangan/Pengawas memberi perintah kepada Pelaksana
untukmenghentikan seluruh pekerjaan untuk memberikan
kesempatan kepada Pelaksana membersihkan seluruh kotoran dan
sampah tersebut pada butir 1.6.1 termasuk harus menanggung
seluruh dampak/akibat penghentian pekerjaan tersebut yang diderita
pemberi tugas.
1.6.3. Penimbunan bahan-bahan yang ada dalam gudang-gudang maupun
yang berada di alam bebas, harus diatur sedemikian rupa agar tidak
mengganggu kelancaran dan keamanan pekerjaan secara umum dan
juga agar memudahkan jalannya pemeriksaan serta penelitian bahan-
bahan oleh Direksi / Pengawas maupun oleh Pemberi Tugas.
1.6.4. Pelaksana wajib membuatkan Kamar mandi dan WC untuk
kebutuhan pekerja pada tempat-tempat tertentu yang disetujui oleh
Direksi Lapangan/ Pengawas demi terjaminnya kebersihan dan
kesehatan kerja dalam pelaksanaan pekerjaan.
1.6.5. Para pekerja Pelaksana tidak diperkenankan untuk :
a. Menginap ditempat pekerjaan kecuali dengan ijin Direksi
Lapangan/ Pengawas.
b. Memasak ditempat bekerja kecuali ijin Direksi
Lapangan/Pengawas.
c. Membawa masuk penjual-penjual makanan, buah, minum, rokok
dan sebagainya ketempat pekerjaan.
d. Keluar masuk dengan bebas tanpa izin.
1.6.6. Peraturan lain mengenai ketertiban akan dikeluarkan oleh Direksi
Lapangan/Pengawas pada waktu pelaksanaan.
125
1.7. PEMERIKSAAN DAN PENYEDIAAN BAHAN/MATERIAL
1.7.1. Bila dalam Rencana Kerja dan Syarat-Syarat yang disebutkan nama
dan pabrik pembuatan dari suatu material/bahan, maka dalamhal ini
dimaksudkan bahwa spesifikasi teknis dari material tersebut yang
digunakan dalam perencanaan dan untuk menunjukan material/bahan
yang digunakan dan untuk mempermudah Pelaksana mencari
material/barang tersebut.
1.7.2. Setiap penggantian spesifikasi teknis dari material, nama dan pabrik
pembuat dari suatu bahan/barang harus disetujui oleh Direksi
Lapangan/ Pengawas setelah melalui koordinasi terlebiih dahulu
dengan Perencana dan pemberi tugas. Jika tidak ditentukan dalam
RKS serta Gambar Kerja, maka bahan dan barang tersebut
diusahakan dan disediakan oleh Pelaksana namun harus
mendapatkan persetujuan dahulu dari Konsultan Perencana melalui
Direksi Lapangan/ Pengawas.
1.7.3. Contoh material yang akan digunakan dalam pekerjaan harus segera
disediakan atas biaya Pelaksana, setelah disetujui Direksi
Lapangan/Pengawas. Sebelum menyetujuinya maka Direksi
Lapangan/ pengawas akan memeriksanya sesuai dengan ketentuan
yang berlaku, guna menjamin bahwa material tersebut yang akan
dipakai dalam pelaksanaan pekerjaan nanti dan telah memenuhi
syarat spesifikasi teknis perencanaan.
1.7.4. Contoh material tersebut, disimpan oleh Direksi Lapangan/
Pengawas, Pengelola Teknis Pekerjaan atau Pemberi Tugas untuk
dijadikan dasar penolakan bila ternyata bahan dan barang yang
dipakai tidak sesuai kualitasnya, sifat maupun spesifikasi teknisnya.
1.7.5. Dalam pengajuan harga penawaran, Pelaksana harus sudah
memasukkan seluruh factor yang akan berpengaruh terhadap nilai
pekerjaan seperti biaya perizinan (IMB),biaya Sertifikat laik fungsi
126
(SLF), biaya pendaftaran bangunan pasar ke Pemda kabupaten/kota
setempat, harga bahan, harga sampel bahan, harga pengujian bahan,
harga ongkos angkut bahan, harga ongkos muat dan bongkar, serta
keuntungan dan overhead dalam pelaksanaan pekerjaan
pembangunan bangunan ini.
Jika pelaksana lupa atau tanpa mengingat/memperhitungkan jumlah
biaya tersebut, maka Pelaksana tetap bertanggung jawab pula atas
biaya-biaya tersebut.
1.7.6. Bahan-bahan yang tidak sesuai/tidak memenuhi syarat-syarat atau
kualitas jelek yang dinyatakan afkir/ditolak oleh Direksi
Lapangan/Pengawas, harus segera dikeluarkan dari lapangan
pekerjaan selambat-lambatnya dalam tempo 2x24 jam dan tidak
boleh dipergunakan.
- Apabila sesudah bahan-bahan tersebut dinyatakan ditolak oleh
Direksi Lapangan/ Pengawas dan ternyata masih dipergunakan
oleh Pelaksana, maka Direksi Lapangan/Pengawas wajib
memerintahkan pembongkaran kembali pekerjaan yang
menggunakan bahan afkir/ditolak tersebut kepada Pelaksana
dimana segala kerugian yang disebabkan oleh pembongkaran
tersebut, menjadi tanggung jawab Pelaksana sepenuhnya.
- Jika terdapat perselisihan dalam pelaksanaan tentang pemeriksaan
kualitas dari bahan-bahan tersebut, Konsultan Pengawas berhak
meminta kepada Kontraktor Pelaksana untuk mengambil contoh-
contoh dari bahan-bahan tersebut dan memeriksakannya ke
Laboratorium Penelitian Bahan-Bahan milik pemerintah, yang
mana segala biaya pemeriksaan tersebut menjadi tanggungan
Pelaksana.
- Sebelum ada kepastian dari laboratorium tentang baik atau
tidaknya kualitas bahan-bahan tersebut, Pelaksana tidak
127
diperkenankan melanjutkan pekerjaan-pekerjaan yang
menggunakan bahan-bahan tersebut.
1.8. PERBEDAAN DALAM DOKUMEN LAMPIRAN KONTRAK
1.8.1. Jika terdapat perbedaan-perbedaan antara Gambar rencana dan
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat ini, maka Pelaksana harus
mananyakannya secara tertulis kepada Direksi Lapangan/ Pengawas
dan Pelaksana harus mentaati keputusan tersebut.
1.8.2. Ukuran-ukuran yang terdapat dalam gambar yang terbesar dan
terakhirlah yang berlaku dan ukuran dengan angka adalah yang
harus diikuti dari pada ukuran skala dari gambar-gambar, tapi jika
mungkin ukuran ini harus diambil dari pekerjaan yang sudah selesai.
1.8.3. Apabila ada hal-hal yang disebutkan pada Gambar rencana, RKS
atau dokumen yang berlainan dan atau bertentangan, maka ini harus
diartikan bukan untuk menghilangkan satu terhadap yang lain tetapi
untuk menegaskan masalahnya. Kalau terjadi hal ini, maka yang
diambil sebagai patokan adalah yang mempunyai bobot teknis dan
atau yang mempunyai biaya yang tinggi.
1.8.4. Apabila terdapat perbedaan antara :
- Gambar arsitektur dengan gambar struktur, maka yang dipakai
sebagai acuan dalam ukuran fungsional adalah gambar arsitektur,
sedangkan untuk jenis dan kualitas bahan dan barang adalah
gambar struktur.
- Gambar arsitektur dengan gambar sanitasi, maka yang dipakai
sebagai acuan dalam ukuran kualitas dan jenis bahan adalah
gambar sanitasi, sedangkan untuk ukuran fungsional adalah
Gambar Arsitektur.
- Gambar arsitektur dengan gambar elektrikal, maka yang dipakai
sebagai acuan dalam ukuran fungsional adalah gambar arsitektur,
128
sedangkan untuk ukuran kualitas dan bahan adalah gambar
elektrikal.
1.9. GAMBAR KERJA (SHOP DRAWING)
1.9.1. Jika terdapat kekurangjelasan dalam gambar rencana, atau
diperlukan gambar tambahan/gambar detail, atau untuk
memungkinkan Kontraktor Pelaksana melaksanakan dan
menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan ketentuan, maka Pelaksana
harus membuat gambar kerja tersebut dan dibuat rangkap 3 (tiga).
Gambar kerja tersebut dibuat atas biaya Kontraktor Pelaksana dan
harus disetujui Direksi Lapangan/Pengawas.
Gambar kerja (shop drawing) harus sudah diajukan kepada Direksi
Lapangan/ pengawas paling lambat 3 hari sebelum setiap pekerjaan
dimulai.
1.9.2. Gambar kerja hanya dapat berubah apabila diperintahkan secara
tertulis oleh Pemberi Tugas, dengan mengikuti penjelasan dan
pertimbangan dari Perencana dan Direksi Lapangan/ Pengawas.
1.9.3. Perubahan rencana ini harus dibuat gambarnya yang sesuai dengan
apa yang diperintahkan oleh Pemberi Tugas atau Direksi
Lapangan/pengawas, yang jelas memperhatikan perbedaan antara
gambar kerja dan gambar perubahan rencana.
1.9.4. Gambar tersebut harus diserahkan kepada Direksi Lapangan/
Pengawas tiga hari sebelum pekerjaan dimulai untukmendapat
persetujuan sebelum pekerjaan dilaksanakan.
1.10. GAMBAR SESUAI PELAKSANAAN (ASBUILT DRAWING)
1.10.1. Termasuk semua yang belum terdapat dalam gambar rencana baik
karena penyimpangan, perubahan atas perintah Pemberi Tugas atau
Direksi Lapangan/ pengawas, maka Pelaksana harus membuat
129
gambar-gambar yang sesuai dengan apa yang telah dilaksanakan (as
built drawings), yang jelas memperlihatkan perbedaan antara gambar
rencana dan pekerjaan yang dilaksanakan.
Gambar as built drawings harus dibuat segera setelah setiap item
pekerjaan telah selesai dilaksanakan tanpa menunggu seluruh
pekerjaan telah selesai.
1.10.2. Gambar tersebut harus diserahkan dalam rangkap 5 (lima) berikut
kalkirnya kepada pemberi tugas. Biaya pembuatan As built drawings
ditanggung oleh Pelaksana.
130
BAB II
PEKERJAAN PERSIAPAN
2.1. UMUM
Pekerjaan persiapan adalah seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan
kontraktor pelaksana sebelum pekerjaan pembangunan bangunan pasar ini
dimulai, seperti pekerjaan pengukuran lapangan, pembuatan pagar, jalan
kerja/jembatan ke site, pembuatan papan nama proyek, pembuatan kantor
Direksi Lapangan/direksi keet beserta kelengkapannya seperti ruang kerja,
ruang rapat, ruang display, kamar mandi dan toilet, kantor kontraktor,
bedeng kerja, gudang bahan, biaya pengadaan listrik kerja dan air kerja,
pembuatan pos pengamanan yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan
pembangunan bangunan ini.
2.2. SITE PLAN PEKERJAAN PERSIAPAN
Sebelum memulai pekerjaan persiapan, kontraktor pelaksana diwajibkan
membuat gambar site plan pekerjaan persiapan.
Untuk itu, kontraktor pelaksana/Pemborong atas upaya dan biaya sendiri
wajib membuat gambar shop drawing site plan pekerjaan persiapan yang
meliputi a. pagar pengaman dan pintu gerbang proyek, b. jalan dan
jembatan proyek/decker, c. kantor Direksi Lapangan/direksi keet, d. kantor
pemborong, e. Gudang dan lapangan hamparan material, serta f. los kerja.
Kecuali jalan dan jembatan proyek yang tidak mungkin dibongkar lagi,
seluruh bangunan sementara tersebut adalah milik kontraktor dan wajib
dibongkar dan diangkut dari lapangan proyek setelah proyek selesai.
Biaya untuk membuat dan membongkar seluruh bangunan sementara
tersebut adalah ditanggung kontraktor pelaksana dan seharusnya sudah
dimasukkan dalam usulan analisa pekerjaan yang diajukan kontraktor
pelaksana.
131
2.3. PERALATAN KERJA, MOBILISASI DAN DEMOBILISASI
2.3.1. Kontraktor Pelaksana harus mempersiapkan dan mengadakan
peralatan-peralatan kerja serta peralatan bantu yang akan digunakan
di lokasi pekerjaan sesuai dengan lingkup pekerjaan serta
memperhitungkan segala biaya pengangkutanuntuk mobilisasi dan
demobilisasinya.
Pengajuan usulan peralatan kerja harus sudah diterima Direksi
Lapangan/ Pengawas selambat-lambatnya 3 hari sebelum item
pekerjaan yang menggunakan alat itu dimulai.
2.3.2. Kontraktor Pelaksana harus menjaga ketertiban dan kelancaran
selama perjalanan alat-alat berat yang menggunakan jalan umum
agar tidak mengganggu lalu lintas.
Khusus untuk penggunaan alat berat, maka operator alat berat harus
memiliki Surat Izin Operasional peralatan berat sesuai ketentuan
yang berlaku.
2.3.3. Direksi Lapangan/Pengawasberhak memerintahkan untuk
menambah peralatan atau menolak peralatan yang tidak sesuai dan
tidak memenuhi persyaratan.
2.3.4. Bila pekerjaan telah selesai, Pelaksana diwajibkan untuk segera
menyingkirkan alat-alat tersebut dari lapangan serta memperbaiki
kerusakan jalan maupun bangunan yang diakibatkannya dan
membersihkan bekas-bekasnya.
2.3.5. Disamping harus menyediakan alat-alat yang diperlukan seperti
dimaksud di atas,Pelaksana harus menyediakan alat-alat bantu
sehingga dapat bekerja pada kondisi apapun, seperti: tenda-tenda
untuk bekerja pada waktu hari hujan, perancah (scafolding) pada sisi
luar bangunan atau tempat lain yang memerlukan, serta peralatan
lainnya dan memperhitungkan keperluan tersebut pada harga satuan
yang sesuai dengan pemakaian alatnya.
132
2.4. PENGUKURAN
2.4.1. Hasil pengukuran harus dilaporkan kepada Pengawas agar dapat
ditentukan sebagai pedoman atau referensi dalam melaksanakan
pekerjaan sesuai dengan gambar rencana dan persyaratan teknis.
2.4.2. Pengukuran yang benar adalah pentenuan titik-titik yang telah
disetujui oleh Direksi Lapangan/Pengawas.
Khusus penentuan titik ketinggian/elevasi 0,00 m, diambil 0,50 m
dari elevasi permukaan tanah asli.
Kontraktor atas biaya sendiri diwajibkan membuat satu buah patok
bench mark (BM) yang ditempatkan dibagian lahan yang mudah
dilihat dan bukan di dalam bangunan bangunan.
Penentuan data koordinat (X,Y,Z) patok BM tersebut atas biaya dan
beban pelaksana. Pelaksana harus sudah memperhitungkan biaya
pembuatan patok BM tersebut dalam usulan biaya pelaksanaan
pembangunan bangunan ini.
2.5. SARANA AIR KERJA DAN PENERANGAN
2.5.1. Untuk kepentingan pelaksanaan pekerjaan selama pekerjaan
berlangsung, Pelaksana harus memperhitungkan biaya penyediaan
air bersih guna keperluan air kerja, air minum untuk pekerja dan air
kamar mandi/wc, selama berlangsungnya pekerjaan.
Termasuk untuk keperluan penyiraman untuk mengurangi debu
selama masa pelaksanaan pekerjaan dan pembersihan lokasi.
2.5.2. Air bersih yang dimaksud adalah air bersih, boleh berasal dari
PDAM atau sumber airlainnya yang memenuhi, serta pengadaan dan
pemasangan pipa distribusi air tersebut bagi keperluan pelaksanaan
pekerjaan dan keperluan air mandi/WC selama berlangsungnya
pekerjaan.
133
2.5.3. Pelaksana juga harus menyediakan sumber tenaga listrik untuk
keperluan pelaksanaan pekerjaan, untukkebutuhan direksi keet,
untukkebutuhan kamar mandi/WC dan untukkebutuhan penerangan
pekerjaan pada malam hari dan untuk keamanan selama pekerjaan
berlangsung.
Penyediaan Tenaga listrik berlangsung selama 24 jam penuh dalam
sehari.
2.5.4. Pengadaan tenaga listrik dapat diperoleh dengan generator set
maupun dari PLN, dan semua biaya termasuk perijinan untuktenaga
listrik tersebut menjadi tanggung jawab Pelaksana.
2.5.5. Pengadaan fasilitas mekanikal dan elektrikal termasuk pengadaan
dan pemasangan instalasi dan armatur, stop kontak dan sistim
plumbing serta sakelar/panel menjadi tanggung jawab dan atas biaya
pelaksana.
2.6. KESELAMATAN KERJA
2.4.1. Pelaksana harus menjamin keselamatan para pekerja sesuai dengan
persyaratan yang ditentukan dalam Peraturan Perburuhan atau
persyaratan yang diwajibkan untuk semua bidang pekerjaan
(ASTEK).
Kontraktor harus menugaskan tenaga ahli K3 Konstruksi
bersertifikat Kompetensi (SKA) K3 Konstruksi selama masa
pelaksanaan pekerjaan.
2.4.2. Didalam lokasi harus tersedia ruang penanganan kecelakaan/darurat
yang berisi kotak obat lengkap untuk Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan (PPPK) atas biaya dan tanggung jawab pelaksana.
134
2.7. IJIN-IJIN
2.5.1. Sebelum memulai pekerjaan konstruksi pembangunan bangunan ini,
Pelaksana atas biaya dan usaha sendiri diwajibkan mengurus
perijinan bangunan (IMB) dari pemerintah daerah kabupaten/kota
setempat.Pemberi tugas menyediakan data dan informasi yang
dibutuhkan bagi pengurusan IMB tersebut.Pelaksana diwajibkan
memperhitungkan biaya perijinan IMB tersebut dalam analisis harga
satuan pekerjaan pembangunan bangunan ini.
2.5.2. Pembuatan ijin-ijin yang diperlukan dan berhubungan dengan
pelaksanaan pekerjaan, antara lain : ijin pengambilan material, ijin
pembuangan, ijin pengurugan, ijin trayek dan pemakaian jalan, serta
ijin-ijin lain yang diperlukan sesuai dengan ketentuan/peraturan
daerah setempat, harus cepat diselesaikan dan tembusannya
disampaikan kepada direksi.
2.5.3 Setelah bangunan bangunan selesai, kontraktor atas upaya dan biaya
sendiri mengurus Sertifikat laik Fungsi (SLF) dan pendaftaran
bangunan gedung bangunan kepada pemerintah daerah
kabupaten/kota setempat.Pelaksana diwajibkan memperhitungkan
biaya perijinan IMB tersebut dalam analisis harga satuan pekerjaan
pembangunan bangunan ini.
2.8. DOKUMENTASI
2.8.1. Pelaksana harus memperhitungkan biaya pembuatan dokumentasi
serta pengirimannya kepadaKepala satuan Kerja/Pejabat Pembuat
Komitmen, Direksi Lapangan/Pengawas, serta pihak-pihak lain
yang diperlukan.
2.8.2. Yang dimaksud dalam pekerjaan dokumentasi ialah :
- Laporan-laporan perkembangan pekerjaan, seperti laporan harian,
laporan uji mutu bahan, dan laporan kejadian-kejadian penting.
135
- Foto-foto pekerjaan dari 0% sampai dengan 100%, bewarna
minimal berukuran kartu pos dilengkapi dengan album.
- Surat-surat dan dokumen lainnya, seperti permohonan ijin
melaksanakan pekerjaan dari Direksi Lapangan/Pengawas, shop
drawing, dan as built drawings.
2.8.3. Foto-foto yang menggambarkan kemajuan pekerjaan hendaknya
dilakukan sesuai dengan petunjuk Direksi Lapangan/Pengawas dan
dibuat minimal sebanyak 7 (tujuh) peristiwa, yaitu :
- Pelaksanaan pekerjaan persiapan yaitu sebelum pekerjaan
pembangunan bangunan gedung bangunandimulai.
- Pelaksanaan pekerjaan pondasi yaitu pekerjaan pengukuran
danpematokan pondasi, pekerjaan penggalian tanah, pekerjaan
pelaksanaan pondasi, pekerjaan pengurugan kembali, pekerjaan
sloof/tie beam/pile cap dan pekerjaan pembersihan/pembuangan
dari lapangan atas hasil galian.
- Pelaksanaan pekerjaan struktur:pekerjaan kolom, pekerjaan
balok, pekerjaan pelat, pekerjaan rangka atap dan pengakhiran
pekerjaan struktur.
- Pelaksanaan pekerjaan arsitektur : pekerjaan lantai, pekerjaan
dinding, pekerjaan kusen pintu/jendela, pekerjaan daun
pintu/jendela, pekerjaan plafond, pekerjaan penutup atap,
pekerjaan list plank, pekerjaan pengecatan, dan pekerjaan
pengakhiran pekerjaan arsitektur.
- Pelaksanaan pekerjaan mekanikal :pekerjaan air bersih, pekerjaan
air kotor, pekerjaan pompa air, pekerjaan ground tank, pekerjaan
water toren dan pekerjaan drainase.
- Pekerjaan elektrikal: pekerjaan panel listrik, pekerjaan penangkal
petir, pekerjaan instalasi listrik, pekerjaan titik lampu, pekerjaan
titik out-let instalasi listrik.
136
- Pekerjaan tata lingkungan, meliputi: pekerjaan area parker,
pekerjaan jalan di site, pekerjaan area bongkar muat, pekerjaan
drainase lingkungan, pekerjaan pagar, pekerjaan pintu pagar,
pekerjaan papan nama, pekerjaan sign board, pekerjaan taman,
pekerjaan Instalasi Pengolahan Air Limbah, pekerjaan Water
toren, pekerjaan ground water tank, pekerjaan pengolahan
sampah..
2.9. PEMBUATAN PAGAR PENGAMAN DAN PINTU GERBANG PAGAR
PROYEK
Pemborong atas upaya dan biaya sendiri diwajibkan membuat pagar
pengaman dan pintu gerbang pagar proyek selama masa pelaksanaan
pembangunan bangunan.
Sebelum memulai pekerjaan pembuatan pagar pengaman dan pintu
gerbang proyek, pemborong harus mengajukan dan mendapatkan
persetujuan atas shop drawing pagar pengaman dan pintu gerbang proyek
yang akan dibangun paling lambat tiga hari sebelum pekerjaan pembuatan
pagar pengaman dan pintu gerbang proyek dimulai.
Pagar pengaman dan pintu gerbang proyek proyek adalah milik pelaksana
dan wajib dibogkar dan dikeluarkan dari kawasan proyek segera setelah
proyek selesai.
2.10. JALAN KERJA DAN JEMBATAN PROYEK/DECKER
Pemborong atas upaya dan biaya sendiri diwajibkan membuat jalan kerja
dan jembatan/decker proyek selama masa pelaksanaan pembangunan
bangunan.
Sebelum memulai pekerjaan pembuatan jalan kerja dan jembatan/decker
proyek, pemborong harus mengajukan dan mendapatkan persetujuan atas
shop drawing jalan kerja dan jembatan proyek/decker yang akan dibangun
137
paling lambat tiga hari sebelum pekerjaan pembuatan jalan kerja dan
jembatan proyek/decker dimulai.
Pemborong harus sudah memperhitungkan dalam analisa usulan biayanya
bagi biaya pembuatan jalan kerja dan jembatan proyek/decker.
2.11. POS PENGAMANAN
Pemborong atas upaya dan biaya sendiri diwajibkan membuat pos
pengamanan selama masa pelaksanaan pembangunan bangunan.
Sebelum memulai pekerjaan pembuatan pos pengaman, pemborong harus
mengajukan dan mendapatkan persetujuan atas shop drawing pos
pengaman proyek yang akan dibangun paling lambat tiga hari sebelum
pekerjaan pembuatan pos pengaman proyek dimulai.
Pemborong harus sudah memperhitungkan dalam analisa usulannya bagi
biaya pembuatan pos pengaman proyek.
Pos pengaman proyek adalah milik pelaksana dan wajib dibogkar dan
dikeluarkan dari kawasan proyek segera setelah proyek selesai
2.12. PEMBUATAN KANTOR DIREKSI LAPANGAN/ DIREKSI KEET
Pemborong diwajibkan membuat kantor Direksi Lapangan/direksi keet
yang dapat menampung aktivitas 7 orang (terdiri dari Tim Leader
Pengawas, Tenaga Ahli Pengawas (2orang), pengawas lapaangan (3orang),
staf administrasi pengawas), ruang rapat untuk menampung 10 orang, serta
ruang display sampel bahan.
Kantor direksi diisi perabotan kerja seperti meja dan kursi, papan tulis, dan
meja rapat,ruang display contoh bahan yang diizinkan,1 KM/WC pria dan
1 KM/WC wanita.
Sebelum memulai pekerjaan pembuatan Kantor Direksi Lapangan/direksi
keet, pemborong harus mengajukan dan mendapatkan persetujuan atas
shop drawing pekerjaan pembuatan Kantor Direksi Lapangan/direksi keet
138
yang akan dibangun paling lambat tiga hari sebelum pekerjaan pembuatan
Kantor Direksi Lapangan/direksi keet dimulai.
Pemborong harus sudah memperhitungkan dalam analisa usulan biayanya
bagi biaya pembuatan Kantor Direksi Lapangan/direksi keet tersebut
dengan pertanggung jawaban sebagai biaya sewa kantor direksi.
Kantor Direksi Lapangan/direksi keet tersebut merupakan milik pelaksana
dan wajib atas biaya dan upaya sendiri dibongkar dan dibersihkan lokasi
bekas kantor Direksi Lapangan/direksi keet berdiri segera setelah proyek
selesai.
2.13. PEMBUATAN LOS KERJA DAN BANGUNAN ISTIRAHAT
2.13.1. Pembuatan Gudang, Los Kerja dan Bangunan Istirahat
- Pelaksana wajib membuat atas upaya dan biaya sendiri atas
Gudang bahan, los kerja dan bangunan istirahat bagi karyawan
dan tenaga kerja konstruksinya.
- Pelaksanaatas upaya dan biaya sendiri harus membuat bangunan
los kerja, gudang bahan, dan bangunan untuk tempat istirahat dan
sholat bagi pekerja, serta menempatkan Petugas Keamanan
selama proyek.
- Bangunan Gudang, los kerja dan tempat istirahat tersebut adalah
milik Pelaksana dan selesai pekerjaan secepatnya dibongkar dan
dibawa keluar dari lapangan pekerjaan.
2.13.2. Kantor dan Gudang Pelaksana
- Pelaksanaatas upaya dan biaya sendiriharus membuat Kantor
Kontraktor untuk tempat kerja Proyek manajer, site manajer,
tenaga ahli, pelaksana lapangan yang terlibat dalam
melaksanakan pekerjaan pembangunan pasar ini yang memenuhi
persyaratan kantor dilokasi proyek untuk tempat wakil dan
139
seluruh stafnya bekerja, dilengkapi dengan peralatan kantor yang
dibutuhkan.
- Pelaksana juga harus menyediakan gudang dengan luas yang
cukup untuk menyimpan bahan-bahan bangunan dan peralatan-
peralatan agar terhindar dari gangguan cuaca dan pencurian.
- Penempatan kantor dan gudang Pelaksana harus diatur
sedemikian rupa, agar mudah dijangkau dan tidak menghalangi
pelaksanaan pekerjaan.
Gambar Site plan penempatan bangunan sementara tersebut harus
mendapat persetujuan Direksi Lapangan/Pengawas.
140
BAB III
PEKERJAAN PONDASI
3.1 UMUM
3.1.1 Pekerjaan pemeriksaan tanah/daya dukung tanah.
Pondasi batu kali.
Sebelum pekerjaan pondasi batu kali dimulai, kontraktor diwajibkan
atas biaya dan upaya sendiri memeriksa secara sederhana kekuatan
daya dukung tanah tempat pondasi batu kali akan dikerjakan.
Pemeriksaan sederhana sekurang-kurangnya mengenai daya dukung
tanah.
Pondasi pelat beton
Sebelum pekerjaan pondasi pelat beton dimulai, kontraktor
diwajibkan atas biaya dan upaya sendiri memeriksa secara sederhana
kekuatan daya dukung tanah tempat pondasi pelat beton akan
dikerjakan.
Pemeriksaan sederhana sekurang-kurangnya mengenai daya dukung
tanah.
Pondasi tiang pancang
Sebelum pekerjaan pondasi tiang pancang dilakukan, pelaksana atas
biaya dan upaya sendiri diwajibkan untuk memeriksa karakteristik
daya dukung tanah untuk memastikan rencana pondasi yang ada
telah cukup kuat memikul bangunan pasar yang dibangun.
Pondasi bor
Sebelum pekerjaan pondasi bor dilakukan, pelaksana atas biaya dan
upaya sendiri diwajibkan untuk memeriksa karakteristik daya
dukung tanah untuk memastikan rencana pondasi bor yang ada telah
cukup kuat memikul bangunan pasar yang dibangun.
141
3.1.2 Risiko
Risiko atas kelalaian pelaksana dalam melakukan pemeriksaan daya
dukung tanah menjadi tanggungan kontraktor dan tidak dapat di
ajukan untuk pertimbangan perubahan pekerjaan
3.1.3 Perubahan pekerjaan pondasi
Jika menurut pelaksana bahwa dari hasil pemeriksaan daya dukung
tanah menghasilkan bahwa rencana pondasi tidak memenuhi
persyaratan keselamatan bangunan, maka kontraktor dapat
mengajukan usulan perubahan konstruksi pondasi.
Biaya atas pembuatan usulan review disain atas pondasi menjadi
tanggungan pelaksana.
Atas usulan review disain pondasi yang diajukan pelaksana maka
Direksi Lapangan/Pengawas mengadakan rapat evaluasi usulan
review disain pondasi. Hasil rapat dituangkan kedalam berita acara
review disain pondasi dan menjadi dasar bagi usulan perubahan
pekerjaan pondasi kepada pemberi tugas .
Atas usulan perubahan disain pondasi yang telah disetujui dalam
berita acara, maka pemberi tugas atas pertimbangan Direksi
Lapangan/Pengawas/pengelola teknis dapat menyetujui usulan
perubahan pondasi menjadi usulan perubahan pekerjaan pondasi.
Biaya yang timbul akibat perubahan pekerjaan harus
dikompensasikan kepada adanya penurunan biaya/down grade
specification pekerjaan lain dalam rangka menghasilkan jumlah
biaya pekerjaan tambah/kurang menjadi nol.
3.1.4 bahan-bahan konstruksi yang digunakan.
Keseluruhan bahan konstruksi yang digunakan harus memenuhi
persyaratan yang ditentukan dan sekurang-kurangnya
memenuhi/lulus uji sederhana di lapangan.
142
Batu kali pecah.Merupakan batu keras berwara kehitaman
mempunyai kekerasan yang sesuai untuk bahan konstruksi, bersih
dan tidak berlumpur serta berukuran 150-200 mm.
Pasir beton. Merupakan pasir untuk konstruksi dengan gradasi yang
memenuhi persyaratan, bersih, tidak mengandung lumpur, garam,
atau asam. Secara sederhana/kasat mata kelihatan berwarna bersih
dan tidak mengandung kotoran.
Semen Portland. Merupakan semen type-I memenuhi SNI tentang
semen Type-I, masih segar, tidak membatu, tidak menghablur.
Batu kerikil pecah/spleet.Merupakan batu keras berwara kehitaman
mempunyai kekerasan yang sesuai untuk bahan konstruksi, bersih
dan tidak berlumpur serta berukuran 10-25 mm.
Pasir pasang.Merupakan pasir untuk pekerjaan pasangan adukan
untuk pekerjaan screed, plesteran, pasangan keramik/ubin yang
memenuhi persyaratan sekurang-kurangnya bersih, tidak
mengandung lumpur, tidak mengandung garam/asam sesuai dengan
persyaratan yang berlaku.
Pasir urug.Merupakan pasir untuk kebutuhan urugan untuk
pekerjaan batu kosong pada pekerjaan pondasi batu kali maupun
pondasi pelat beton.Pasir urug tidak perlu bersih asal saja tidak boleh
mengandung garam/asam.
Air. Air untuk pekerjaan yang mengandung semen maupun air untuk
perawatan beton (curing) digunakan air bersih, bening, tidak
mengandung garam/asam dan bernilai pH antara 5,5 sd 8.5 dan
sedapat mungkin diusahakan yang mempunyai nilai pH=7.
Besi beton.Besi beton untuk pekerjaan struktur konstruksi beton
terbuat dari besi ulir dengan mutu U-32 dengan diameter mengikuti
gambar rencana.Besi beton harus bersih dari karat, tidak boleh
menggunakan besi bekas yang diluruskan.Pemeriksaan diameter besi
143
beton ulir dengan menggunakan perbandingan berat per m besi yang
diajukan dengan berat besi beton ulir per m panjang sesuai
perhitungan.
Kawat beton.Kawat beton yang digunakan sesuai dengan
persyaratan besi beton yang berlaku.
Besi beton untuk angkur. Besi beton untuk angkur kusen, angkur
pasangan batu bata ke kolom/balok dapat menggunakan besi beton
polos dengan diameter 6 mm. Panjang angkur masuk kepasangan
batu bata sepanjang minimum 24 cm dank ke arah pasangan kolom
sepanjang 24 cm.
Bekisting.Bahan bekistinguntuk pekerjaan kolom/balok/pelat dapat
menggunakan kayu atau besi atau fiberglass.Penggunaan bekisting
dapat direncanakan satu kali pakai, atau dipakai berkali-kali dengan
persyaratan bahwa permukaan bekisting masih memenuhi syarat
permukaan beton hasil pengecoran yang rapi dan indah.
3.2 PEKERJAAN PONDASI BATU KALI
Sebelum memulai pekerjaan pondasi batu kali, pelaksana diwajibkan untuk
membuat dan mengajukan kepada Direksi Lapangan/Pengawasuntuk
mendapat persetujuan atas shop drawing dan rencana adukan/mutu
betonyang digunakan dalam pekerjaan pondasi.
3.2.1. Pondasi batu kali type Setempat
Dimensi Pondasi batu kali setempat mengikuti gambar rencana.
Bahan pondasi batu kali terdiri dari Batu kali pecah, pasir beton,
semen protland, dan air yang memenuhi persyaratan tersebut pada
butir 3.1.
Jika tidak ditentukan lain digunakan campuran adukan 1pc:3ps
dengan masing-masing menggunakan perbandingan berat.
144
Pekerjaan pondasi batu kali terdiri dari
pekerjaanpengukuran,pekerjaan galian tanah, pekerjaan pasir urug,
pekerjaan pasangan batu kosong, pekerjaan pasangan batu kali, dan
pekerjaan urugan tanah.
Pekerjaan pengukuran.Pelaksana diwajibkan melakukan
Pekerjaan pengukuran untuk mendapatkan posisi pondasi yang
tepat dan elevasinya.Kontraktor mengajukan dan mendapat
persetujuan atas metoda pengukuran pada pekerjaan pondasi.
Pekerjaan galian tanah.Untuk pekerjaan pondasi batu kali, galian
tanah berhenti pada tanah keras.Jika tanah keras belum tercapai
sampai kedalaman rencana sesuai gambar rencana, maka
kontraktor diwajibkan untuk menggali sampai tanah
keras.Perbedaan atas kedalaman realisasi terhadap gambar rencana
dapat diajukan sebagai bahan pertimbangan untuk perubahan item
pekerjaan. Perhitungan atas perubahan pekerjaan harus mendapat
persetujuan dari Direksi Lapangan/Pengawas sebelum
dilanjutkan.Kemiringan tanah galian harus dibuat sedemikian
sehingga tidak menimbulkan longsor selama masa pekerjaan pelat
lajur pondasi dilaksanakan.
Pekerjaan pasangan batu kosong (aanstampin).Pekerjaan
pasangan batu kosong dimulai engan memasang/menggelar Pasir
urugsetebal 5 cm dan kemudian dilanjutkan dengan pemasangan
batu kali pecah dengan posisi berdiri (seuai dengan gambar),
kemudian dilanjutkan kembali mengisi pasir urug dan
menyiramnya supaya padat diantara batu kali.
Pekerjaan pasangan batu kali. Dimensi pekerjaan pasangan batu
kali mengikuti gambar kerja (shop drawing) dengan menggunakan
adukan 1pc:3ps. Adukan diisi di sela-sela batu kali.
145
Pekerjaan angkur kolom.Pekerjaan angkur kolom terbuat dari
besi beton ulir dengan dimensi angkur mengikuti tulangan masing-
masing kolom ybs.Panjang angkur minimum 40 kali diameter
angkur kolom ybs.Dan pada daerah pondasi diberi tulangan geser
mengikuti tulangan geser pada kolom, sebanyak sekurang-
kurangnya 4 buah angkur berada di daerah dalam pondasi.
Pengurugan dan Pemadatan tanah.Setelah apsangan batu kali
selesai sampai di ketinggian dasar sloof/tie beam, maka dilakukan
pengurugan kembali.Pengurugan kembali untuk maksud menutup
kembali lubang/cela antara pondasi batu kali dengan tanah
galian.Pengurugan kembali dilakukan dengan prosedur pengurugan
tanah yang benar, atau sekurang-kurangnya secara lapis demi lapis
setiap 30 cm diurug dan dipadatkan sampai mencapai permukaan
tanah asli.
3.2.2. Pondasi Batu kali type lajur
Pada dasarnya cara kerja pondasi batu kali type jalur sama dengan
pondasi batu kali tye setempat. Cuma bentuk pondasinya
memanjang dan bukan setempat.Hanya saja untuk pondasi batu
kali menerus diperlukan pemasangan angkur besi polos
berdiameter 6 mm dari pasangan batu kali menuju ke sloof setiap
m dengan panjang 24 cm masuk ke pondasi.
3.3. PONDASI PELAT BETON
3.3.1 Pondasi pelat beton setempat.
Dimensi Pondasi pelat beton mengikuti gambar rencana.
Bahan beton pelat lajur adalah beton fc’= 24,5 MPa (K-250)
dengan besi tulangan ulir dari mutu U-32. Jika harus diaduk
146
ditempat, maka pelaksana diwajibkan mengajukan usulan rencana
adukan (mixed disain) untuk memperoleh beton dengan mutu
fc’=24,52 M.Pa (K-250). Kelalaian mengajukan usulan rencana
adukan (mixed disain) merupakan tanggung jawab kontraktor jika
dikemudian hari ternyata mutu beton tidak mencapai mutu beton
yang direncanakan.
Pekerjaan pondasi pelat lajur terdiri dari pekerjaan pengukuran,
pekerjaan galian tanah, pekerjaan pasir urug, pekerjaan lantai kerja,
pekerjaan besi tulangan, pekerjaan bekisting, pekerjaan
pengecoran, pekerjaan perawatan beton/curing, pekerjaan
pembongkaran bekisting, dan pekerjaan urugan tanah.
Pekerjaan pengukuran.Pelaksana diwajibkan melakukan
Pekerjaan pengukuran untuk mendapatkan posisi pondasi yang
tepat dan elevasinya.Kontraktor mengajukan dan mendapat
persetujuan atas metoda pengukuran pada pekerjaan pondasi.
Pekerjaan galian tanah.Untuk pekerjaan pondasi pelat lajur,
galian tanah berhenti pada tanah keras.Jika tanah keras belum
tercapai sampai kedalaman rencana sesuai gambar rencana, maka
kontraktor diwajibkan untuk menggali sampai tanah
keras.Perbedaan atas kedalaman realisasi terhadap gambar rencana
dapat diajukan sebagai bahan pertimbangan untuk perubahan item
pekerjaan. Perhitungan atas perubahan pekerjaan harus mendapat
persetujuan dari Direksi Lapangan/Pengawas sebelum
dilanjutkan.Kemiringan tanah galian harus dibuat sedemikian
segingga tidak menimbulkan longsor selama masa pekerjaan pelat
lajur pondasi dilaksanakan.
Pekerjaan Pasir urug.Pekerjaan pasir urug setebal 10 cm
dilakukan untuk meratakan permukaan tanah dasar pondasi.Tebal
10 cm dihitung setelah pasir dipadatkan dan disiram air.
147
Pekerjaan lantai kerja.Pekerjaan lantai kerja setebal 5 cm
dilakukan setelah urugan pasir dapat diterima Direksi
Lapangan/Pengawas.Lantai kerja terbuat dari beton adukan
1pc:3psr:5kr (dengan perbandingan berat) namun harus diaduk
dengan beton molen.
Pekerjaan bekisting.Pekerjaan bekisting dilakukan diatas lantai
kerja yang telah berusia minimum 4 hari untuk menjamin lantai
kerja telah keras dan mampu memikul pekerja dalam memasang
bekisting dan besi tulangan serta mengecor beton pelat lajur.
Dimensi bekisting mengikuti gambar rencana.Spesifikasi bekisting
adalah dari kayu papan tebal 2 cm dan didukung oleh kayu kaso
4/6 dipasang vertical sejarak masing-masing 50 cm.
Pekerjaan Besi tulangan.Bahan besi tulangan adalah besi beton
ulir dari mutu U-32 dengan dimensi sesuai dengan gambar rencana.
Sebelum memulai pekerjaan besi tulangan, pelaksana diwajibkan
mengajukan shop drawing penulangan kepada Direksi
Lapangan/Pengawasuntuk mendapat persetujuan minimum 3 hari
sebelum pekerjaan dimulai.
Besi tulangan harus terikat dengan kuat dan kaku dengan
menggunakan kawat beton.
Pekerjaan pengecoran.Beton yang digunakan dari beton dengan
kuat tekan karakteristik fc’=24,5 MPa (K-250).
Pelaksana diwajibkan mengajukan izin pengecoran terlebih dahulu
kepada Direksi Lapangan/Pengawas sebelum pengecoran
dimulai.Sebelum pengecoran, pelaksana harus membersihkan yang
akan dicor dari kotoran/debu dan menyiram bekistingnya dengan
air sampai jenuh baru diperbolehkan melakukan pengecoran beton.
148
Pengecoran beton dilakukan dengan hati-hati serta sekaligus
vibrator/dirojok-rojok agar dapat menjamin beton yang dicor
keseluruhannya padat dan tanpa keropos dibagian manapun.
Pembongkaran bekisting.Pembukaan bekisting diperbolehkan
minimum setelah beton berusia 4 hari dan selama bekisting belum
dibuka, pelaksana diwajibkan melakukan perawatan beton (curing)
selama 4 hari tersebut.
Pengurugan dan Pemadatan tanah.Terhadap lubang yang masih
sisa antara pondasi dengan galian tanah perlu dilakukan
pengurugan kembali.Pengurugan kembali dilakukan dengan
prosedur pengurugan tanah yang benar, atau sekurang-kurangnya
secara lapis demi lapis setiap 30 cm diurug dan dipadatkan sampai
mencapai permukaan tanah asli.
3.3.2 Pondasi pelat beton jalur
Pada dasarnya cara kerja pondasi pelat beton type jalur sama
dengan pondasi pelat beton type setempat. Cuma bentuk
pondasinya memanjang dan bukan setempat.
3.4. Pekerjaan sloof/tie beam
Dimensi sloof/tie beam mengikuti gambar rencana.
Bahan beton sloof/tie beam adalah beton fc’= 24,5 MPa (K-250)
dengan besi tulangan ulir dari mutu U-32
Sebelum memulai pekerjaan sloof/tie beam pelaksanadiwajibkan
membuat dan mengajukan shop drawing pekerjaan sloof/tie beam
kepada Direksi Lapangan/Pengawasuntuk mendapatkan
persetujuan sekurang-kurangnya tiga hari sebelum pekerjaan
dimulai.
149
Pekerjaan sloof terdiri dari:Pekerjaan pengukuran, Pekerjaan galian
tanah, Pekerjaan pasir urug, pekerjaan lantai kerja, pekerjaan
bekisting, pekerjaan besi tulangan, pekerjaan pengecoran,
pekerjaan perawatan beton, pekerjaan pembongkaran bekisting,
pekerjaan urugan kembali, dan pekerjaan
pengakhiran/pembersihan.
3.4.1. Pekerjaan pengukuran.
Pekerjaan pengukuran dimaksudkan untuk mendapatkan
posisi sloof/tie beam yang akan dikerjakan.
3.4.2 Pekerjaan galian tanah.
Pekerjaan galian dilakukan apabila dasar tie beam/sloof
berada dibawah permukaan tanah asli. Jika dasar sloof/tie
beam tidak dibawah permukaan tanah asli atau berada diatas
pondasi batu kali, maka pekerjaan galian tanah tidak
diperlukan.
3.4.3 Pekerjaan pasir urug.
Untuk dasar sloof/tie beam yang barada di bawah permukaan
tanah asli, diperlukan pekerjaan pasir urug untuk menjamin
kerataan permukaan tanah.
3.4.4 Pekerjaan bekisting.
Bahan bekisting adalah papan ukuran tebal 20 mm atau
multipleks tebal 12 mm didukung oleh kaso 4/6 tegak
sejarak masing-masing kaso 50 cm dan diikat ke bekisting
pasangannya dengan kaso 4/6 setiap 50 cm. Beskisting harus
kaku dan dijamin tidak dapat bergerak-gerak selama
pekerjaan sloof/tie beam berlangsung.
3.4.5 Pekerjaan besi tulangan.
Besi digunakan besi ulir dari mutu U-32.Pelaksana
diwajibkan mengajukan shopdrawing besi tulangan
150
minimum3 hari sebelumnya kepada Direksi
Lapangan/Pengawasuntuk mendapatkan persetujuan atas
rencana kerja pekerjaan sloof/tie beam.
3.4.6 Pekerjaan pengecoran. Pengecoran dilakukan setelah
mendapat persetujuan dari Direksi Lapangan/Pengawas.
Sebelum pengecoran dilakukan harus diyakinkan bahwa
tempat pengecoran bersih dari sampah dan kotora dan
bekisting telah disiram dengan air bersih sampai jenuh.
3.4.7 Pekerjaan pembongkaran bekisting. Pembogkaran bekisting
dapat dilakukan setelah usia beton minimum 4 hari dan
dilakukan setelah mendapat persetujuan dari Direksi
Lapangan/Pengawas. Selama bekisting belum dibuka,
pelaksanan diwajibkan melakukan perawatan atas beton
(curing). Pembongkaran harus dilakukan hati-hati mengingat
usia beton masih sangat muda.
3.4.8 Pekerjaan urugan kembali. Pekerjaan urugan kembali
dilakukan jika pekerjaan sloof membutuhkan penggalian
tanah. Untukpekerjaan sloof/tie beam yang tidak melakukan
penggalian tanah bagi pekerjaan sloof/tie beam tersebut tidak
diperlukan pengurugan kembali. Pengurugan dilakukan
dengan hati-hatiagar tidak merusak sloof/tie beam yang
dilaksanakan. Termasuk pemadatannya harus dilakukan hati-
hati agar tidak merusak sloof/tie beam yang dikerjakan.
3.5. Pondasi bor tangan (strauss pall)
Dimensi pondasi pondasi bor tangan (strauss pall) mengikuti
gambar rencana.
Bahan beton pondasi bor tangan (strauss pall) adalah beton fc’=
24,5 MPa (K-250) dengan besi tulangan ulir dari mutu U-32
151
Sebelum memulai pekerjaan pondasi bor tangan (strauss pall),
pelaksana diwajibkan membuat dan mengajukan shop drawing
pondasi bor tangan (strauss pall)untuk mendapat persetujuan
Direksi Lapangan/Pengawas.
Pekerjaan pondasi straus pall meliputi a. pekerjaan pengukuran, b.
pekerjaan pengeboran, c. pekerjaan pemasangan tulangan, d.
pekerjaan pengecoran, dan e. pekerjaan pile cap pondasi straus pall
3.5.1 Pekerjaan pengukuran.
Pekerjaan pengukuran dilakukan untuk mendapatkan posisi
titik pondasi bor tangan (straus pall) dilaksanakan.
Ketetlitian dibutuhkan untuk menjamin daya dukung pondasi
memenuhi persyaratan keselamatan yang drencanakan. Hasil
dari pekerjaan pengukuran adalah ditetapkannya titik
as/patok as bor tangan yang akan dilakukan.
3.5.2 Pekerjaan pengeboran.
Pekerjaan pengeboran dilakukan secara manual dengan bor
tangan berdiameter 30 cm. Pelaksanaan pengeboran
dilakukan sampai kedalaman 6 m walau sebelumnya telah
mencapai tanah keras akan tetapi pengeboran tetap dilakukan
sampai kedalaman 6 m. Kecuali jika sudah tidak dapat
dilakukan lagi pengeboran maka pelaksana diwajibkan
melaporakan keadaan tersebut kepada Direksi
Lapangan/Pengawas. Namun, jika sampai kedalaman 6 m
masih belum sampai kepada tanah keras, maka pelaksana
diwajibkan untuk melaporkan keadaan tersebut kepada
Direksi Lapangan/Pengawasuntuk mendapat pertimbangan
apakah masih boleh dilanjutkan pemasangan tulangan dan
pengecoran atau harus dilakukan pengeboran sampai
ditemukan tanah keras. Atas laporan kenyataan bahwa
152
kedalaman pondasi bor tangan harus melebihi 6 m maka
dilakukan pembahasan dan atas pembahasan tersebut Direksi
Lapangan/Pengawas memberikan rekomendasi kepoada
pemberi tugas untuk melakukan perubahan pekerjaan
pondasi.
3.5.3 Pekerjaan besi tulangan.
Besi tulangan yang digunakan besi ulir dari kekuatan besi U-
32 yang dibuat mengikuti gambar rencana dan shop drawing
yang disetujui. Besi tulangan dikerjakan di permukaan tanah
dan kemudian di masukkan kedalam lubang pondasi bor
tangan (strauss pall dengan hati hati). Tulangan geser
pondasi bor tangan (strauss pall) dibuat dari besi spiral.
Walaupun kedalaman tanah keras melebihi 6 m dalamnya,
akan tetapi pekerjaan tulangan tetap seperti rencana semula
dan tak perlu diperpanjang besi tulangannya.
3.5.4 Pekerjaan pengecoran.
Jika lubang pondasi bor/strausspall berisi air, maka sebelum
melakukan pengecoran kontrsktor pelaksana diwajibkan
untuk menyiapkan saluran drainase untuk lumpur yang akan
keluar dari lubang bor tangan (strauss pall).
Pekerjaan pengecoran dilakukan dengan menggunakan
sistim pipa tremie.Pemborong tidak diijinkan untuk
melakukan pengecoran dengan menabur beton dari atas
tanpa sistim pipa tremie.Untuk menjamin mutu beton
homogen sepanjang 6 m maka batu kerikil/spleet yang
digunakan berkuran maksimum 20 mm, slump minimum 15
cm, dan mutu beton ditingkatkan 10%. Kemudian disamping
itu kontarktor pelaksana wajib menjaga agar tinggi jatuh
beton jangan melewati 100 cm dengan cara sistim tremienya
153
disambung setiap satu meter sampai kedalaman dasar
pondasi tercapai.Kemudian sebaliknya sistim tremie ditarik
dan dipotong setiap 100 cm sampai pengecoran selesai.
3.5.5 Pekerjaan pile cap/tie beam
Dimensi pile kap/tie beam/sloof mengkuti gambar rencana.
Mutu beton dari fc’=24,52 M.PA (K-250).
Pekerjaan pile cap, meliputi pekerjaan pengukuran,
pekerjaan galian tanah, pekerjaan urugan pasir, pekerjaan
lantai kerja, pekerjaan bekisting, pekerjaan pembesian,
pekerjaan pengecoran, pekerjaan pembongkaran bekisting,
pekerjaan perawatan beton (curing) dan pekerjaan
pengalhiran/pembersihan lapangan.
Pekerjaan pengkuran.Pekerjaan pengukuran dilakukan
untuk menentukan posisi yang tepat dari pile kap dan tie
beam yang aklan dibangun. Pekerjaan pengkuran diakhiri
dengan terbangunnya bow plank bagi pekerjaan pile cap/tie
beam.
Pekerjaan galian tanah.Pekerjaan galian tanah dilakukan
sampai ke dalaman dasar pile kap/tie beam/sloof. untuk
tempat pile cap dikerjakan. Kedalaman galian sampai
dengan kedalaman sesuai rencana.
Pekerjaan Pasir urug.Pekerjaan pasir urug setebal 10 cm
dilakukan untuk meratakan permukaan tanah dasar
pondasi.Tebal 10 cm dihitung setelah pasir dipadatkan dan
disiram air.
Pekerjaan lantai kerja.Pekerjaan lantai kerja setebal 5 cm
dilakukan setelah urugan pasir dapat diterima Direksi
Lapangan/Pengawas.Lantai kerja terbuat dari beton adukan
154
1pc:3psr:5kr (dengan perbandingan berat) namun harus
diaduk dengan beton molen.
Pekerjaan bekisting.Pekerjaan bekisting dilakukan diatas
lantai kerja yang telah berusia minimum 4 hari untuk
menjamin lantai kerja telah keras dan mampu memikul
pekerja dalam memasang bekisting dan besi tulangan serta
mengecor beton pelat lajur.
Dimensi bekisting mengikuti gambar rencana.Spesifikasi
bekisting adalah dari kayu papan tebal 2 cm dan didukung
oleh kayu kaso 4/6 dipasang vertical sejarak masing-masing
50 cm.
Pekerjaan Besi tulangan.Bahan besi tulangan adalah besi
beton ulir dari mutu U-32 dengan dimensi sesuai dengan
gambar rencana.
Sebelum memulai pekerjaan besi tulangan, pelaksana
diwajibkan mengajukan shop drawing penulangan kepada
Direksi Lapangan/Pengawasuntuk mendapat persetujuan
minimum 3 hari sebelum pekerjaan dimulai.
Besi tulangan harus terikat dengan kuat dan kaku dengan
menggunakan kawat beton.
Pekerjaan pengecoran.Beton yang digunakan dari beton
dengan kuat tekan karakteristik fc’=24,5 MPa (K-250).
Pelaksana diwajibkan mengajukan izin pengecoran terlebih
dahulu kepada Direksi Lapangan/Pengawas sebelum
pengecoran dimulai.Sebelum pengecoran, pelaksana harus
membersihkan yang akan dicor dari kotoran/debu dan
menyiram bekistingnya dengan air sampai jenuh baru
diperbolehkan melakukan pengecoran beton.
155
Pengecoran beton dilakukan dengan hati-hati serta sekaligus
digetarkan menggunakan vibrator/dirojok-rojok agar dapat
menjamin beton yang dicor keseluruhannya padat dan tanpa
keropos dibagian manapun.
Pembongkaran bekisting.Pembukaan bekisting
diperbolehkan minimum setelah beton berusia 4 hari dan
selama bekisting belum dibuka, pelaksana diwajibkan
melakukan perawatan beton (curing) selama 4 hari tersebut.
Pengurugan dan Pemadatan tanah.Terhadap lubang yang
masih sisa antara pondasi dengan galian tanah perlu
dilakukan pengurugan kembali.Pengurugan kembali
dilakukan dengan prosedur pengurugan tanah yang benar,
atau sekurang-kurangnya secara lapis demi lapis setiap 30
cm diurug dan dipadatkan sampai mencapai permukaan
tanah asli.
3.5.3 shop drawing pekerjaan pondasi.
Segera setelah pekerjaan pondasi selesai, pelaksana
diwajibkan membuat shop drawing pekerjaan pondasi dan
menyerahkannnya kepada Direksi
Lapangan/Pengawasuntuk mendapat persetujuan..
156
BAB IV
PEKERJAAN STRUKTUR
4.1 UMUM
4.1.1 Pekerjaan struktur meliputi pekerjaan kolom, balok, pelat, dan
pekerjaan rangka atap.
4.1.2 Bahan yang digunakan konstruksi untuk kolom, balok, pelat dan ring
balok menggunakan konstruksi beton bertulang sedangkan rangka
atap dan gording menggunakan konstruksi baja..
4.1.3 Konstruksi beton bertulang menggunakan Mutu beton fc’=24,52
M.PA (K-250). Sebelum memulai pekerjaan beton, pelaksana
diwajibkan menyerahkan rencana mutu adukan beton (mixed design)
untuk mencapai fc’=24,52 M.PA (K-250).
4.1.4 Sebelum memulai pekerjaan konstruksi beton kolom/balok/pelat/ring
balok, pelaksana diwajibkan menyerahkan shop drawing dan
rencana/metoda kerja pelaksanaan pekerjaan struktur konstruksi
beton bertulang.
4.1.5 Konstruksi baja rangka atap :
Rangka baja atap menggunakan baja profil IWF 350.250.12.10
yang digunakan dari dari mutu fc’=137,34 M.Pa (1400 kg/cm2).
Rangka gording menggunakan bajaC150.50.20.3,2 dari mutu
98,1M.Pa (1.000 kg/cm2).
Baja profil IWF 350.250.12.10, menngunakan pelat landas
dobble yaitu satu melekat kepada baja profil dan satu lagi melekat
ke angkur. Pelat landas terbuat dari besi pelat tebal 10
mm.Angkur ke kolom baja diameter 18mm panjang 40 cm diikat
dengan baut diameter 18 mm. Plat buhul kolom profil dan rafter
mengunakan besi pelat tebal 100 mm diikat ke baja profil
157
menggunakan las listrik tebal 10 mm dengan kekuatan las
fc’=137,34 M.Pa (1.400 kg/cm2). Plat landas perletakan besi
profil ke kolom menggunakan besi pelat tebal 10 mm di dukung
baut diameter 18 mm dibawah bersentuhan dengan beton kolom.
Gelagar gording menggunakan baja profil C150.50.20.3,2 (dalam
mm), dudukan gording ke rangka atap menggunakan besi siku
100.100.5 (dalam mm), dan trekstang diameter 12 mm diikat
dengan baut 12 mm. Gording diikat ke dudukan menggunakan
besi baut diameter 12 mm. besi siku dudukan diikat ke baja
prfofil IWF dengan menggunakan las listrik tebal 6 mm dengan
mutu las fc’=137,34 M.Pa (1.400 kg/cm2).
4.1.6 Bahan bangunan konstruksi beton.
4.1.1 Semen
Semen yang dipergunakan harus Portland Cement dari sumber
yang disetujui serta memenuhi dalam segala bidang dengan
syarat-syarat minimum untuk S. 550 dari Peraturan semen
Portland Indonesia 1972 - N.I. –8.
Selama pengangkutan, semen harus dilindungi terhadap hujan,
penyerahan harus didalam kantong-kantong aslinya yang
disegel dari pabrik serta disimpan didalam gudang berventilasi
cukup serta tidak bocor diletakkan diatas lantai yang
ditinggikan minimum 30 cm dari tanah. Kantong-kantong
semen tidak dipersiapkan dan menjadi tanggung jawab
pelaksana.
4.1.2 Kerikil/spleet/batu pecah kecil.
4.1.2.1 Persyaratan Bahan
Agregat kasar harus terdiri dari batu-batu pecah,
keras, tahan lama dan bersih serta tidak mengandung
bahan-bahan yang dapat mempengaruhi kekuatan
158
serta ketahanan beton dalam jangka panjang termasuk
ketahanan terhadap karat untuk penulangan.
Dimensi kerikil/spleet/batu pecah maksimum 0,75 kali
jarak bersih antar tulangan dan maksimum 20 mm.
Kerikil harus memenuhi segala peraturan P.B.I 2002.
4.1.2.2 Penyimpanan
Kerikil harus disimpan diatas permukaan bersih dan
keras dihindarkan terjadinya pengotoran serta
tercampur adukan.
4.1.3. Air
Air untuk kebutuhan konstruksi, baik adukan pasangan dan
adukan beton maupun untukkebutuhan perawatan beton
(curing beton) harus bersih/bening, tidak berbau dan tidak
mengandung garam/asam.
Air dapat diperoleh dari PDAM atau air sumur dengan
pesrayaratan tersebut di atas.
4.1.4. Pasir
4.1.4.1 Pasir dapat berupa pasir alam atau pasir buatan yang
dihasilkan oleh alat-alat pemecah batu, harus
memenuhi persyaratan komposisi ukuran.
4.1.4.2 Pasir harus terdiri dari batu-batu tajam dan keras.
Butir-butir harus bersifat kekal, tidak pecah atau
hancur oleh pengaruh cuaca.
4.1.4.3 Pasir tidak boleh mengandung Lumpur lebih dari 50
% (ditentukan terhadap berat kering).
4.1.4.4 Pasir tidak boleh mengandung beban organis terlalu
banyak yang harus dibuktikan dengan percobaan
warna dari Abrama Harder. (PBI 2002).
159
4.1.4.5 Pasir harus terdiri dari butir-butir yang beraneka
ragam besarnya.
4.1.4.6 Pasir laut tidak boleh dipakai untuk semua mutu
beton. Selanjutnya pasir harus memenuhi syarat-syarat
P.B.I. 2002.
4.1.4.7 Alat uji sederhana pasir dilapangan harus memenuhi a.
Secara visual bersih, b. Digenggam tidak
menggumpal, c. Dimasukkan ke dalam botol aqua dan
diisi air serta digoncang masih terlihat bersih airnya
serta d. Air dalam botol jika dicek dengan kertas
lakmus akan berwarna putih.
4.1.5 Besi tulangan
4.1.5.1 Besi Penulangan
Penulangan harus terdiri dari baja keras dengan mutu
U 39 dan baja lunak dengan mutu U 24 sesuai PBI
2002.
Besi tulangan untuk struktural digunakan besi
tulangan ulir dan bukan bekas bengkokan yang
diluruskan.
4.1.5.2 Penyimpanan
Penulangan harus disimpan terlepas dari tanah serta
tidak diperbolehkan ditempat terbuka untuk jangka
waktu panjang.
4.1.5.3 Pelaksanaan
Penulangan harus bebas dari lemak, kotoran, cat karat
atau bahan-bahan lain yang merugikan segera sebelum
dilakukan pemasangan. Semua penulangan harus
ditempatkan secara kokoh untuk menghindari
pergeseran selama pengerjaan. Ketinggian dan jarak
160
lapisan penutup harus tepat. Untuk ini perlu digunakan
klos-klos beton yang memenuhi syarat.
Sebelum memulai pemotongan tulangan, pelaksana
diwajibkan menyerahkan shop drawing usulan
pemotongan dan pembengkokan kepada Direksi
Lapangan/Pengawas tiga hari sebelum pekerjaan
dimulai.
4.1.6 Bekisting
4.1.6.1 Bahan
Bahan untuk bekisting harus dari papan kualitas baik
(minimum dari kayu klas 2). Ketebalan minimum
papan 2,5 cm. Untuk beton Fair Faced harus dipakai
bekisting multiplex.
Pelaksana diperkenankan menggunakan bekisting
berulang sepanjang disetujui Direksi
Lapangan/Pengawas.
Untuk bekisting kolom beton bulat dianjurkan
mengunakan bekisting plat baja.
Pelaksana dapat menggunakan perancah dari bahan
kayu/bambu/dolken maupun perancah besi
(scafolding).
4.1.6.2 Pelaksanaan
Konstruksi bekisting harus kuat dan kaku sehingga
dapat menahan getaran-getaran tekanan dan lendutan
pada proses pengecoran, pemadatan maupun
pengerasan beton. Bekisting harus pula dibuat
sedemikian rupa sehingga pembongkarannya dapat
dilaksanakan dengan baik.
161
Shop drawing usulan rencana bekisting harus diajukan
dan mendapat persetujuan Direksi
Lapangan/Pengawas sekurang-kurangnya 3 hari
sebelum pekerjaan dimulai.
Sebelum pengecoran beton, permukaan bekisting yang
berhubungan langsung dengan beton wajib disiram air
sampah jenuh.
4.1.6.3 Lapisan pada Bekisting
Untuk menjamin air semen tidak masuk ke bekisting
maka permukaan bekisting dapat diberi lapisan sejenis
paraffin, namun tidak dibenarkan menggunakan
minyak pelumas.
4.1.6.4 Permukaan Beton
Pemborong dapat mengganti penyelesaian akhir beton
berupa penutup plesteran beton, dengan sistem
permukaan beton “faired faced” tanpa plesteran.
4.1.7 Beton
4.1.9.3 Campuran Beton menggunakan Readymix dengan
kekuatan fc’=24,25 MPa (K 250)
Kontraktor wajib, membuat rencana campuran untuk
mencapai mutu fc’=24,25 MPa (K 250) sesuai P.B.I.
2002. Metode pencampuran harus mengikuti P.B.I.
2002.
4.1.9.4 Kekuatan Beton
Kekuatan karakteristik fc’=24,25 MPa (K-250)
pada sast beton berusia 28 hari, dengan Propertion
Defective = 5 % dan Devisi Standard= 30kg/cm2
(max).
4.1.9.5 Bahan Pembantu (Addictives)
162
Hanya diperbolehkan bila disetujui oleh Direksi
Lapangan/Pengawas.
Cara Mengaduk
Semua beton harus diaduk dalam beton molen dan
tidak diperkenankan diaduk dengan tangan.
Kapasitas molen minimal diatas 250 L. Perbandingan
komposisi campuran beton yaitu cement, pasir, spleet,
air menggunakan perbandingan berat sebagaimana
diatur dalam SNI analisa harga satuan pekerjaan beton
untuk mutu beton fc’=24,25 MPa dan bukan
perbandingan volume.
Pemeriksaan campuran Komposisi Semua bahan pasir,
kerikil,semen dan air harus diukur secara teliti volume
atau beratnya.
Testing-testing dilakukan sesuai dengan P.B.I. 2002
termasuk Slump test maupun Corpresion test.
Bilamana beton tidak memenuhi slumptest maka
seluruh adukan tidak boleh digunakan dan harus
dibuang keluar site oleh Kontraktor. Apabila tidak
memenuhi compression test maka prosedur P.B.I.
2002untuk perbaikan beton yang harus dilakukan.
Pelaksana harus mengajukan dan mendapat
persetujuan mixed design dari Direksi
Lapangan/konsukltan pengawas tiga hari sebelum
pekerjaan beton dimulai.
4.1.8 Angkur untuk Dinding
Semua dinding pasangan bata harus dipasangi angkur
baik arah horizontal maupun vertikal sejarak masing-
masing 100 cm jarak tiap angkur.
163
Angkur terbuat dari besi tulangan polos Ø 8 mm dan
panjangnya 40 kali diameter masing-masing masuk ke
arah batu bata dan ke kolom/balok struktur bangunan.
4.1.9 Selimut Beton
4.1.9.1 Toleransi untuk Beton Kasar Bagian-bagian
pekerjaan beton harus tepat dengan toleransi
hanya 1 cm dengan syarat toleransi ini tidak
boleh kumulatif. Ukuran-ukuran bagian harus
dalam batas-batas ketelitian- 0,3 dan + 0,5 cm.
4.1.9.2 Pemberitahuan Sebelum pengecoran
Sebelum setiap pengecoran beton,maka
pelaksana wajib memberitahukan dan
meminta ijin pengecoran kepada Direksi
Lapangan/Pengawas.
Apabila hal ini dilalaikan atau pekerjaan
persiapan untuk pengecoran tidak disetujui
oleh Engineer maka Kontraktor diwajibkan
membongkar beton yang sudah dicor atas
upaya dan biaya sendiri.
4.1.9.3 Perbandingan Mengaduk, Pengangkutan dan
Pengecoran Beton harus mendapat persetujuan
Direksi Lapangan/Pengawas.
4.1.9.4 Campuran Beton
Untuk mendapatkan mutu beton yang
disyaratkan Pemborong harus membuat
MixDesign serta membuat siliner diameter 15
cm dan panjang 30 cm.
percobaan pendahuluan minimum 20 bh,
untuk masing-masing bagian pekerjaan. Untuk
164
membuat mixed design Pemborong dapat
minta bantuan Laboratorium Penyelidikan
bahan-Bahan. Semua bahan pasir, kerikil,
semen dan air harus diukur secara teliti
volume atau beratnya.Untuk lantai kerja
campuran 1 pc :2,5 pasir : 3,5
kerikil/spleet/batu pecah dan air sebanyak 215
liter per m3 beton.
4.1.9.5 Mutu Beton
Mutu untuk semua pekerjaan struktur beton
bertulang ialah fc’=24,52 M.Pa (K. 250),
sedangkan untuk beton non-struktural ialah
fc’=17.1 M.Pa (K. 175).
4.1.9.6 Pengecoran Beton
Pengecoran beton dalam bekisting harus
diselesaikan sebelum beton mengeras, yaitu
sebelum sebelum settig time pertama beton
tercapai atau 1 jam setelah pemberian air pada
adukan beton.
Pengecoran harus dilakukan secara kontinyu
untuk satu bagian pekerjaan, pemberhentian
pengecoran tidak dibenarkan, tanpa
persetujuan Direksi Lapangan/Pengawas.
Sambungan-sambungan pengecoran yang
terjadi harus memenuhi persyaratan didalam
P.B.I. 2002. pengecoran tidak boleh dilakukan
waktu hujan kecuali apabila kontraktor telah
mengadakan persiapan-persiapan untuk itu
165
serta disetujui oleh Direksi
Lapangan/Pengawas.
4.2. KONSTRUKSI BETON
4.2.1 Kolom
4.2.1.1 Persiapan.
Sebelum pekerjaan kolom dimulai, pelaksana diwajibkan
untuk mengajukan shop drawing, rencana/metode kerja dan
contoh bahan, spesifikasi alat, dan spesifikasi tenaga kerja
untuk pekerjaan kolom yang meliputi rencana mutu adukan
beton, rencana pemotongan besi tulangan, rencana bekisting,
rencana pengecoran, dan rencana perawatan beton (curing)
untuk mendapat persetujuan Direksi
Lapangan/Pengawasminimum tiga hari sebelum pekerjaan
kolom dimulai.
4.2.1.2 pelaksanaan
Mobilisasi bahan. Mobilisasi bahan mengikuti contoh
yang diajukan.
Mobilisasi alat mengikuti spesifikasi alat yang diajukan.
Mobilisasi tenaga kerja mengikuti spesifikasi tenaga kerja
yang diajukan.
Pelaksanaan pekerjaan mengikuti shop drawing dan
usulan metode kerja yang diajukan.
Pekerjaan bekisting mengikuti shop drawing yang
diajukan
Pekerjaan besi tulangan mengikuti shop drawing yang
diajukan.
166
Pekerjaan pengadukan beton boleh dengan redy mixed
atau dengan mengikuti mixed disain yang diajukan.
Pekerjaan pengecoran mengikuti metode kerja yang
diajukan. Namun sebelum pengecoran dimulai pelaksana
diwajibkan untuk meminta persetujuan untuk pengecoran
kepada Direksi Lapangan/Pengawas.
Pekerjaan perawatan/curing beton dilakukan dengan
mengguyur permukaan kolom sebelah atas (jangan
mengguyur bekisting) satu jam setelah dicor.
Pekerjaan pembongkaran bekisting hanya boleh
dilakukan setelah beton berumur minimum 4 hari. Setelah
dibongkar diperiksa jika ada keropos dan segera
disempurnakan keroposnya. Kontraktor diwajibkan untuk
mengguyur Permukaan kolom beton selama minimum 7
hari setelah bekisting di bongkar.
4.2.1.3 Pengakhiran
Pekerjaan pengakhiran berupa pemeriksaan ketegakan
dan kerataan serta kerapuihan permukaan kolom beton.
Jika terdapat permukaan kurang rapih dan keropos, maka
pelaksana diwajibkan atas upaya dan biaya sendiri untuk
merapihkan permukaan kolom beton yang kurang rapih
tersebut segera setelah pembongkaran bekisting
dilakukan.
Kelalaian/keterlambatan pelaksana atas perapihan
permukaan kolom beton tidak dapat dijadikan alasan oleh
pelaksana jika Direksi Lapangan/Pengawas menyuruh
menyempurnakan kolom terlebih dahulu sebelum
memulai pekerjaan selanjutnya.
167
4.2.1..4 shop drawing pekerjaan kolom. Segera setelah kolom
selesai pelaksana diwajibkan segera membuat shop
drawing atas kolom yang telah selesai.
4.2.2 balok dan ring balok
4.2.2.1 Persiapan.
Sebelum pekerjaan balok/ringbalok dimulai, pelaksana
diwajibkan untuk mengajukan shop drawing,
rencana/metode kerja dan contoh bahan, spesifikasi alat, dan
spesifikasi tenaga kerja untuk pekerjaan balok/ringbalok
yang meliputi rencana mutu adukan beton, rencana
pemotongan besi tulangan, rencana bekisting, rencana
pengecoran, dan rencana perawatan beton (curing) untuk
mendapat persetujuan Direksi Lapangan/Pengawas
minimum tiga hari sebelum pekerjaan
balok/ringbalokdimulai.
4.2.1.2 pelaksanaan
Mobilisasi bahan. Mobilisasi bahan mengikuti contoh
yang diajukan.
Mobilisasi alat mengikuti spesifikasi alat yang diajukan.
Mobilisasi tenaga kerja mengikuti spesifikasi tenaga kerja
yang diajukan.
Pelaksanaan pekerjaan mengikuti shop drawing dan
usulan metode kerja yang diajukan.
Pekerjaan bekisting mengikuti shop drawing yang
diajukan
Pekerjaan besi tulangan mengikuti shop drawing yang
diajukan.
168
Pekerjaan pengadukan beton boleh dengan redy mixed
atau dengan mengikuti mixed disain yang diajukan.
Pekerjaan pengecoran mengikuti metode kerja yang
diajukan. Namun sebelum pengecoran dimulai pelaksana
diwajibkan untuk meminta persetujuan untuk pengecoran
kepada Direksi Lapangan/Pengawas.
Pekerjaan perawatan/curing beton dilakukan dengan
mengguyur permukaan balok/ringbaloksebelah atas
(jangan mengguyur bekisting) satu jam setelah dicor.
Pekerjaan pembongkaran bekisting hanya boleh
dilakukan setelah beton berumur minimum 4 hari. Setelah
dibongkar diperiksa jika ada keropos dan segera
disempurnakan keroposnya. Kontraktor diwajibkan untuk
mengguyur Permukaan balok/ringbalokbeton selama
minimum 7 hari setelah bekisting di bongkar.
4.2.1.3 Pengakhiran
Pekerjaan pengakhiran berupa pemeriksaan ketegakan
dan kerataan serta kerapihan permukaan
balok/ringbalokbeton. Jika terdapat permukaan kurang
rapih dan keropos, maka pelaksana diwajibkan atas upaya
dan biaya sendiri untuk merapihkan permukaan
balok/ringbalokbeton yang kurang rapih tersebut segera
setelah pembongkaran bekisting dilakukan.
Kelalaian/keterlambatan pelaksana atas perapihan
permukaan balok/ringbalokbeton tidak dapat dijadikan
alasan oleh pelaksana jika Direksi Lapangan/Pengawas
menyuruh menyempurnakan balok/ringbalokterlebih
dahulu sebelum memulai pekerjaan selanjutnya.
169
4.2.1..4 shop drawing pekerjaan balok/ringbalok. Segera setelah
balok/ringbalokselesai pelaksana diwajibkan segera
membuat shop drawing atas balok/ringbalokyang telah
selesai.
4.2.3 pelat
4.2.3.1 Persiapan.
Sebelum pekerjaan pelat dimulai, pelaksana diwajibkan
untuk mengajukan shop drawing, rencana/metode kerja dan
contoh bahan, spesifikasi alat, dan spesifikasi tenaga kerja
untuk pekerjaan pelat yang meliputi rencana mutu adukan
beton, rencana pemotongan besi tulangan, rencana bekisting,
rencana pengecoran, dan rencana perawatan beton (curing)
untuk mendapat persetujuan Direksi
Lapangan/Pengawasminimum tiga hari sebelum pekerjaan
pelatdimulai.
4.2.1.2 pelaksanaan
Mobilisasi bahan. Mobilisasi bahan mengikuti contoh
yang diajukan.
Mobilisasi alat mengikuti spesifikasi alat yang diajukan.
Mobilisasi tenaga kerja mengikuti spesifikasi tenaga kerja
yang diajukan.
Pelaksanaan pekerjaan mengikuti shop drawing dan
usulan metode kerja yang diajukan.
Pekerjaan bekisting mengikuti shop drawing yang
diajukan
Pekerjaan besi tulangan mengikuti shop drawing yang
diajukan.
170
Pekerjaan pengadukan beton boleh dengan redy mixed
atau dengan mengikuti mixed disain yang diajukan.
Pekerjaan pengecoran mengikuti metode kerja yang
diajukan. Namun sebelum pengecoran dimulai pelaksana
diwajibkan untuk meminta persetujuan untuk pengecoran
kepada Direksi Lapangan/Pengawas.
Pekerjaan perawatan/curing beton dilakukan dengan
mengguyur permukaan pelatsebelah atas (jangan
mengguyur bekisting) satu jam setelah dicor.
Pekerjaan pembongkaran bekisting hanya boleh
dilakukan setelah beton berumur minimum 28 hari.
Setelah dibongkar diperiksa jika ada keropos dan segera
disempurnakan keroposnya. Kontraktor diwajibkan untuk
mengguyur Permukaan pelatbeton selama minimum 7
hari setelah bekisting di bongkar.
4.2.1.3 Pengakhiran
Pekerjaan pengakhiran berupa pemeriksaan ketegakan
dan kerataan serta kerapihan permukaan pelatbeton. Jika
terdapat permukaan kurang rapih dan keropos, maka
pelaksana diwajibkan atas upaya dan biaya sendiri untuk
merapihkan permukaan pelatbeton yang kurang rapih
tersebut segera setelah pembongkaran bekisting
dilakukan.
Kelalaian/keterlambatan pelaksana atas perapihan
permukaan pelatbeton tidak dapat dijadikan alasan oleh
pelaksana jika Direksi Lapangan/Pengawas menyuruh
menyempurnakan pelatterlebih dahulu sebelum memulai
pekerjaan selanjutnya.
171
4.2.1..4 shop drawing pekerjaan pelat. Segera setelah pelatselesai
pelaksana diwajibkan segera membuat shop drawing atas
pelatyang telah selesai.
4.3. KONSTRUKSI BAJA
4.2.1 Umum
Konstruksi baja digunakan untuk rangka atap, dan gording.
Bahan untuk Konstruksi rangka atap terbuat dari IWF 350.250.12.9
dengan las listrik tebal 8 mm.
Bahan untuk gording atap terbuat dari baja C150.50.20.3,2 dan
diikat dengan las listrik tebal 6 mm.
Setelah selesai pekerjaan pemotongan dan pengelasan, dan sebelum
baja dirakit, di tempat akhirnya, terlebih dahulu dicat dasar dengan
cat meni type zink cromat.
4.2.2 persiapan
Sebelum pekerjaan konstruksi baja dimulai, kontraktor diwajibkan
mengajukan usulan shop drawing pekerjaan konstruksi baja kepada
Direksi Lapangan/Pengawas tiga hari sebelum pekerjaan dimulai
untuk mendapat persetujuan.
Pengajuan shop drawing dilampiri spesifikasi bahan rangka atap dan
gording yang diajukan, spesifikasi cat zink chromat yang akan
dipakai, spesifikasi bahan las dan pekerjaan las yang akan
dilaksanakan serta metoda ereksi struktur atap yang akan
dilaksanakan.
Petugas pelaksana pengelasan harus mempunyai sertifikat
kompetensi las konstruksi yang berlaku
172
4.2.3 Pengerjaan
Pengerjaan konstruksi rangka atap baja dilakukan
dibawah.Pemotongan baja mengikuti shop drawing yang disetujui
sebelumnya.Pemasangan konstruksi baja dilakukan di bawah.
Setelah konstruksi rangka atap baja selesai pelaksana diwajibkan
untuk melaporkan kepada Direksi Lapangan/Pengawasuntuk
diperiksa dan dievaluasi pemenuhannya terhadap defleksi sebelum
beban service bekerja. Jika hasil pemeriksaan terlihat bahwa defleksi
melebihi batas izin untuk beban sendiri, maka dilakukan evaluasi
untuk mereviewnya. Beban tambah terhadap perbaikan konstruksi
sebagaimana ditentukan dalam review disain dapat dijadikan
peruabahn pekerjaan. Atas hal ini kontraktor diwajibkan mengajukan
usulan perubahan review disain atas rangka baja atap yang tidak
memenuhi tersebut.
Jika seluruh persyaratan dipenuhi, maka kontraktor diizinkan untuk
melakukan ereksi atas konstruksi rangka atap tersebut ke tempat
finalnya.
4.2.3 pengakhiran
Setelah pekerjaan konstruksi rangka baja selesai, pemborong
diwajibkan atas biaya dan upaya sendiri melakukan pengukuran
defleksi maksimum rangka atap di puncak struktur rangka atapnya
serta di tengah-tengah bentang struktur gording yang bersangkutan
kepada Direksi Lapangan/Pengawas.
Pekerjaan konstruksi atap dinyatakan selesai setelah hasil
pemeriksaaan defleksi dinyatakan dapat diterima oleh Direksi
Lapangan/Pengawas.
4.2.4 shop drawing.
Segera setelah pekerjaan pekerjaan rangka atap selesai, pelaksana
dihwajibkan atas biaya dan upaya sendiri membuat as built drawings
174
BAB V
PEKERJAAN ARSITEKTUR
5.1 Umum
5.1.1 Lingkup pekerjaan arsitektur
Pekerjaan arsitektur meliputi pekerjaan lantai, pekerjaan dinding
baik bagian dalam maupun bagian luar, pekerjaan plafond,
pekerjaan penutup atap, dan pekerjaan finishing.Untuk bagian
dalam bangunan dirancang sebagai pekerjaan arsitektur interior.
5.1.2 Bahan bangunan arsitektur.
Bahan bangunan pekerjaan arsitektur meliputi keramik, plesteran,
kusen, pintu, jendela, plafond, façade bangunan termasuk
Aluminium Composite panel (ACP), listplank termasuk ACP,
penutup atap zink alum dan nok atap, serta pekerjaan signage
bangunan bangunan.Disamping itu juga digunakan bahan
bangunan interior seperti meja jualan, signage dan tata ruang dalam
dari bahan yang sesuai gambar rencana.
5.1.3 Persyaratan bahan bangunan
5.1.3.1. Plesteran.
Untuk pasangan batu bata dilakukan penyelesaian dengan
plesteran tebal 1 cm, adukan 1pc:3 psr dengan memakai
perbandingan berat.Persyaratan pasir, semen dan air
mengikuti ketentuan yang berlaku.
5.1.3.2. Keramik.
Keramik untuk lantai kios/los yang digunakan dari mutu
setara roman dari kualitas premium berkuran 30x30 cm,
berwarna putih dan keempat disinya tegak lurus satu
sama lain.
175
Keramik untuk meja los permanen dari keramik kelas
premium setara mutu roman, ukuran 20x20 berwarna
putih.
Keramik untuk lantai kamar mandi/toilet menggunakan
keramik keramik kelas premium setara roman berukuran
20x20 cm permukaan kasar dan keempat sisinya tegak
lurus dan berwarna gelap dan bukan hitam.
Keramik untuk dinding kamar mandi/toilet dari keramik
mutu premium setara roman berukuran 20x20 cm
berwarna putih.
5.1.3.3. kusen pintu
Kusen pintu terbuat dari rangka aluminium ukuran makro
100mmx50mm dengan tebal 2mm dengan penampang
seperti pada gambar rencana.
Kusen aluminium diikat ke kolom praktis dengan baut
dynabolt diameter 3 mm dan panjang 10cm.
Kusen mampu memikul/digantungi daun pintu dengan
ikatan engsel kupu-kupu ukuran panjang engsel 100mm
dan daun kupu-kupu 20 mm masing0masing.Engsel
diikat dengan baut ukuran 3mm dan panjang 50 mm.
Warna profil aluminium warna gelap dan bukan hitam.
5.1.3.4. Daun pintu
Daun pintu dari panel formika dengan ukuran
2000x800x30 mm. diikat pada engsel dengan
menggunakan baut ukuran diameter 3mm dan panjang 50
mm.
Daun pintu diberi kunci dobbel slot dengan sistim kunci
silinder.
176
5.1.3.5. kusen jendela
Kusen jendela terbuat dari rangka aluminium ukuran
makro 100mmx50mm dengan tebal 2mm dengan
penampang seperti pada gambar rencana.
Kusen aluminium diikat ke kolom/balok praktis dengan
baut dynabolt diameter 3 mm dan panjang 10cm.
Kusen mampu memikul/digantungi daun jendela dengan
ikatan engsel kupu-kupu ukuran panjang engsel 80mm
dan daun kupu-kupu 20 mm masing-masing.Engsel diikat
dengan baut ukuran 3mm dan panjang 50 mm.
Warna profil aluminium warna gelap dan bukan hitam.
5.1.3.6. daun jendela
Daun jendela dari rangka aluminium profil ukuran
100x50 mm tbal 2 mm dan diisi kaca rayban tebal 4 mm.
Daun jendela diikat ke kuen jendela dengan engsel kupu-
kupu ukuran 80mmx20 mm masing-masing sisi.
5.1.3.7. Pengecatan.
Pasangan Dinding bata Plesteran difinish dengan cat
dasar dan cat finish 2kali dengan cat kualitas setara
JOTUN warna gading.
5.1.3.8. plesteran/screed dan acian
Plesteran/screed dan acian. Plesteran/screed dan acian
menggunakan adukan pasir dan semen dengan komposisi
1pc:3psr. Kualitas pasir memenuhi ketentuan tentang
pasir pasang atau sekurang-kurangnya bersih, tidak
mengandung lumpur, tidak mengandung garam/asam.
5.1.3.9. penggantung dan pengikat
Penggantung dan pengikat meliputi engsel dan angkur
yaitu besi baut dengan ukuran diameter 3mm dan panjang
177
angkur 50mm serta panjang baut pengikat jendela/pintu
30 mm.
5.1.3.10. gypsum
Pekerjaan gypsum digunakan untuk pemisah dinding
dalam kios antar kios dengan kios dan bukan dinding luar
kios.
Gypsum terbuat dari bahan gyposum tebal 9 mm.
Sambungan antar gypsum menggunakan kasa dan
compound untuk mejamin ikatan antar gypsum dengan
sempurna.
5.1.3.11. rangka hollow
Rangka hollow digunakan sebagai penggantung plafond
gypsum.
Rangka hollow diikat ke dinding dan digantung ke plat
lantai atau ke gording dengan menggunakan penggantung
besi beton diameter 6 mm.
Rangka hollow pertemuan gypsum dengan ukuran
40x40mm tebal 1 mm sedasngkan didalam gypsum
menggunakan hollow 40x20mm tebal 1 mm.
5.1.3.12. partisi
Dinding poartisi menggunakan pasangan gypsum tebal
9mm dan didukung rangka aluminium ukuran
100mmx50mm tebal 2mm.
5.2 PEKERJAAN LANTAI
5.2.1 LINGKUP PEKERJAAN
Meliputi semua tenaga kerja, peralatan dan bahan-bahan yang
berhubungan dengan pekerjaan lantaipelapis lantai sesuai dengan
RKS dan gambar-gambar rencana.
178
5.2.2 PEKERJAAN PELAPIS LANTAI DAN KERAMIK
5.2.2.1. Bahan
Lantai keramik yang dipakai harus memenuhi syarat uji
keramik menurut SII 0583-81, produk No. 1 proses single
foring sekualitas ROMAN, atau setaraf dengan spesifikasi
sebagai berikut :
- Ukuran : (20x20x0,7) cm untuk KM/WC
(30x30x0,7) cm untuk Ruangan
- Bahan Dasar : Kaolin
- Kekerasan Glasier : 6-7 skala Moh’s
- Kekerasan Badan : 8 skala Moh’s
- Moisture Expansions : 0,2 – 0,05 %
- Pengkaburan : tidak terjadi
- Tahan terhadap cuaca
- Tahan terhadap asam setelah dilakukan pencelupan
kedalam HCL selama 2 hari, hanya terpengaruh sampai
3%
- Thermal Shock dipanaskan sampai 250 C, kemudian
dicelupkan kedalaman air dengan suku maupun tidak
terjadi keretakan.
- Warna terhadap Alkali dicelup kedalam larutancairan
KOH selama 2 hari, hanya terpengaruh 3%
- Warna tidak luntukr tahan terhadap asam dan basa yang
umum dipakai, tahan terhadap cuaca dan perubahan suhu
yang mendadak
- Warna keramik : - Putih untuk Ruangan
- Tekstur untuk KM/WC
- Lembaran : Tidak bergelombang dan cacat.
179
5.2.2.2 Pelaksanaan
- Seluruh pekerjaan dinding, plafond dan dibawah lantai
yang akan dipasang keramik harus sudah selesai
dikerjakan.
- Adukan untuk alassambungan ; 1 pc + 3 ps.
- Pemasangan harus rata, lurus dan saling tegak lurus.
- Selesai pemasangan dalam ruangan, lantai harus bebas
dari beban berat diatasnya.
5.3 PEKERJAAN DINDING
5.3.1 LINGKUP PEKERJAAN
Keramik 20x25 (atau seperti ditunjukkan dalam gambar) dipasang
pada dinding didaerah daerah yang ditunjukkan dalam gambar.
5.3.2 BAHAN-BAHAN
5.3.2.1 Keramik
Keramik yang dipergunakan adalah keramik berukuran
20x25 cm produksi dalam negeri setaraf produksi
ROMAN.Warna ditentukan kemudian.
5.3.2.2 Adukan
Adukan terdiri dari 1 pc : 3 pasir. Bahan perekat keramik
yang akan dipergunakan untuk pemasangan pada dinding
adalah Portland Cement biasa yang disetujui Ahli.
5.3.2.3. Air
Air harus bersih dan bebas dari asam, alkali dan organik
lainnya.
5.3.2.4. Contoh-contoh
Sebelum diadakan pemasangan Pemborong diharuskan
memberikan contoh bahan-bahan yang akan dipakai untuk
disetujui oleh Pengawas.
180
5.3.3 SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN
5.3.3.1. Pada permukaan dinding beton/bata merah yang ada,
keramik dapat langsung diletakkan, dengan menggunakan
perekat spesi 1 pc : 3 pasir, diaduk baik memakai larutan
supercement, jumlah pemakaian adalah 1 % dari berat
semen yang dipakai dengan tebal adukan tidak lebih 1,5 cm
atau bahan perekat khusus, dengan memperhatikan sehingga
mendapatkan ketebalan dinding seperti tertera pada gambar.
5.3.3.2. Keramik yang dipasang adalah yang telah diseleksi dengan
baik, warna, motif keramik harus sama tidak boleh retak,
gompal atau cacat lainnya.
5.3.3.3. Pemotongan keramik harus menggunakan alat potong
khusus untuk itu, sesuai petunjuk pabrik.
5.3.3.4. Sebelum keramik dipasang, keramik terlebih dahulu harus
direndam air sampai jenuh.
5.3.3.5. Pola keramik harus memperhatikan ukuran/letak dan semua
peralatan yang akan terpasang di dinding seperti : panel, stop
kontak, lemari gantung dan lain-lain yang tertera di dalam
gambar.
5.3.3.6. Ketinggian peil tepi atas pola keramik disesuaikan gambar.
5.3.3.7. Awal pemasangan keramik pada dinding dan kemana sisa
ukuran harus ditentukan, harus dibicarakan terlebih dahulu
dengan Pengawas sebelum pekerjaan pemasangan dimulai.
5.3.3.8. Bidang dinding keramik harus benar-benar rata, garis-garis
siar harus benar-benar lurus. Siar arah horizontal pada
dinding yang berbeda ketinggian peil lantainya harus
merupakan satu garis lurus.
181
5.3.3.9. Keramik harus disusun menurut garis-garis lurus dengan siar
sebesar 4 - 5 mm setiap perpotongan siar harus membentuk
dua garis tegak lurus.
Siar-siar keramik diisi dengan bahan pengisi siar sehingga
membentuk setengah lingkaran seperti yang disebutkan
dalam persyaratan bahan dan warnanya akan ditentukan
kemudian.
5.3.3.10. Pembersihan permukaan ubin dari sisa-sisa adukan
semen hanya boleh dilakukan dengan menggunakan cairan
pembersih untuk keramik seperti "Porstex" buatan lokal atau
sejenis.
5.3.3.11. Nat-nat pada pemasangan keramik harus diisi dengan
bahan supergrout.
5.4 PEKERJAAN KUSEN ALUMUNIUM PINTU/JENDELA DAN KACA
5.4.1 Lingkup Pekerjaan
5.4.1.1. Meliputi pengadaan tenaga kerja, peralatan bahan,
penyetelan dan pemasangan kusen alumunium/kaca pada
tempat-tempat sesuai dengan gambar rencana.
5.4.1.2. Mengatur pekerjaan kusen alumunium dengan pekerjaan-
pekerjaan bidang lain yang bersangkutan terutama pekerjaan
kaca.
5.4.1.3. Membuatgambar-gambar kerja (serta perhitungan-
perhitungan apabila diminta) yang disesuaikan dengan
gambar rencana dan RKS.
5.4.1.4. Bahan-bahan
Bahan yang digunakan adalah profil alumunium bermutu
baik setara Alexindo.
182
Alloy/Billet : menggunakan bahan asli, tidak
terbuat dari bahan-bahan scraf/sisa.
Tebal Anodising : 20 micron (minimal)
Sekrup : digunakan stainless steel
Parts : digunakan stainless steel
Anchor-anchor : baja galvanized
Sealant : dipakai jenis polysulphide warna
hitam setara Dow corning.
Standard : memenuhi Standard Industri (SII)
Standard sambungan : minimal memenuhi Standard
atau Nikkei System.
Hard-ware : setaraf ALFA, Whitco atau Interlock
Ukuran profil : 2x3”
5.4.2 Rangka Alumunium dan Kaca
5.4.2.1. Pekerjaan ini meliputi perhitungan, pengadaan dan
pemasangan pada bagian-bagian bangunan yang
menggunakan Konstruksi Alumunium sebagai rangka,
khususnya untuk pintu-pintu alumunium (bagian luar)
5.4.2.2. Pemborong Alumunium bertanggung jawab penuh atas
terselenggaranya pekerjaan-pekerjaan tersebut diatas dengan
baik. Adapun yang akan terjadi dikemudian hari, pada
bagian-bagian tersebut, seperti :
Terjadinya lendutan daripada rangka alumunium
sehingga menyebabkan pecahnya kaca.
Terjadinya kebocoran-kebocoran (angin dan air) sebagai
akibat kelalaian dalam pekerjaan.
Kerusakan-kerusakan lainnya yang disebabkan oleh
kesalahan system konstruksi yang dipakai sehingga
183
menyebabkan kerugian-kerugian dari pihak pemilik
adalah menajdi tanggung jawab Pemborong alumunium.
5.4.2.3. Pekerjaan ini harus ditangani oleh tenaga-tenaga yang ahli
dalam bidang tersebut di atas.
5.4.2.4. Sebelum pekerjaan ini dimulai, Pemborong Alumunium
terlebih dahulu harus memberikan gambar-gambar kerja dan
shop drawing khusus untuk pekerjaan tersebut untuk
mendapat persetujuan Perencana/Pengawas.
5.4.2.5. Pekerjaan yang ternyata dilaksanakan berdasarkan gambar-
gambar yang belum/tidak disetujui oleh Perencana/Pengawas
menjadi tanggung jawab Pengawas/Pemborng Alumunium.
Untuk itu berhak menolak dan menginstruksikan kepada
Pemborong Alumunium untuk membongkar pekerjaan
tersebut.Semua kerugian yang diakibatkan oleh hal-hal
diatas menajdi tanggung jawab Pemborong alumunium.
5.4.2.6. Untuk mendapat Persetujuan Perencana/Pengawas maka
Pemborong Alumunium harus mengajukan contoh-contoh
(sample) untuk bahan-bahan yang akan didatangkan dan
dipakai berupa contoh-contoh jendela/pintu-pintu
alumunium lengkap dengan semua hardware, weather strip,
angkur dan peralatan lainnya. Semuanya dalam keadaan
telah finish.
5.4.3 Konstruksi Rangka Alumunium (profil)
5.4.3.1. Tebal minimum untuk rangka Alumunium adalah 2 mm.
Ukuran-ukuran dan dimensi yang digunakan harus
dibuktikan dengan hasil perhitungan yan dapat
dipertanggung jawabkan.
184
5.4.3.2. Bahan yang dipakai :
Semua profil/rangka alumunium harus diproses dengan
anodizing minimal ± 20 microns.
Sekrup-sekrup dan baut-baut dari bahan stainless steel.
Pada bagian-bagian pengikat lainnya dipakai Steel
dengan lapisan Zinc atau Cadium ± 20 micron.
Kwalitet yang diminta adalah dari profil setarap
Alexindo.
Warna ditentukan kemudian dan mendapat persetujuan
dari Perencana.
5.4.3.3. Cara pengerjaan
Dipotong dan dipasang secara rapih dan presisi, toleransi
ukuran tidak lebih dari 2 mm.
Pergunakan alat-alat/mesin untuk memotong, punching,
drilling, dsb.
Hubungan antara alumunium-alumunium pada
sambungan-sambungan harus diberi lapisan Mastic
sedangkan pada bagian dalam sambungan-sambungan
harus ditutup dengan cara caulking.
Permukaan alumunium harus bebas dari cacat-cacat dan
die marks, dan bebas dari kotoran-kotoran yang melekat
(plesteran, cat, dll)
Pada waktu pemasangan permukaan alumunium, harus
dilindungi dengan lanosol protective coating.
185
5.4.4 Kaca dan Cermin
4.4.4.1. Produksi dari pabrik terkenal ex local Asahi
4.4.4.2. Mempunyai bidang licin, sejajar, tidak bergelombang-
gelombang dan tidak menunjukkan efek lensa (tinted float
glass).
4.4.4.3. Ukuran disesuaikan dengan gambar atau atas petunjuk-
petunjuk Perencana/Pengawas.
4.4.4.4. Tebal disesuaikan dengan gambar rencana.
4.4.4.5. Untuk cermin digunakan tebal 6 mm. dengan lapisan perak
cukup tebal dan tidak menyebabkan tmbulnya bintik-bintik
hitam (mempunyai lapisan penahan kelembaban)
4.4.4.6. Warna kaca disesuaikan dengan permintaan.
5.5 PEKERJAAN LANGIT-LANGIT
5.5.1. Lingkup Pekerjaan
Bagian ini meliputi seluruh pekerjaan langit-langit yang dipasang
pada bangunan sesuai dengan gambar.
5.5.2. Bahan-bahan
5.4.2.1. Kalsiboard dan Gyptile
Kalsiboard yang digunakan merupakan kualitas terbaik tebal
6 mm digunakan pada plafond kamar mandi untuk ruangan
lain menggunakan Gyptile dengan ukuran 60 x 120 cm tebal
9 mm.
5.5.2.2. Hollow
Untuk ukuran seperti yang dinyatakan dalam gambar dari
jenis Hollow dengan ukuran penampang 40x40x0,4 mm dan
40x20x0,4 mm.
5.5.2.3. Fisher + Skrup
186
Untuk penggunaan skrup disesuaikan dengan penggunaan
rangka hollow yang akan ditanam dalam plat atau balok
beton.
5.5.3. Pelaksanaan
Pemborong harus menyerahkan rencana langit-langit kepada
Pengawasuntuk persetujuannya.
Siapkan sambungan-sambungan lubang-lubang untuk pekerjaan lain
(listrik, mekanikal) pada pekerjaan langit-langit.
5.5.4. Pemasangan
Lembaran plat asbes semen yang cacat dan retak-retak tidak boleh
digunakan, dan harus disingkirkan dari lapangan pekerjaan.
5.5.5. Penyimpanan
Letakkan lembaran-lembaran Kalsiboard dan Gyptile yang akan
dipakai di daerah yang terlindung baik dari cuaca. Tumpukkan di
atas tiga kayu penahan (alas) pada setiap panjang lembaran ini.
Tinggi tumpukkan lembaran-lembaran plat asbes semen tidak boleh
lebih dari 2 meter.
Tempat tumpukkan harus jauh dari lalu lintas kendaraan-kendaraan
proyek yang mungkin menggangu.
5.6 PEKERJAAN ATAP&KUDA-KUDA BAJA RINGAN
5.6.1. Lingkup Pekerjaan
5.6.1.1 Meliputi pengadaan tenaga kerja, peralatan bahan,
penyetelan dan pemasangan kuda-kuda pada tempat-tempat
sesuai gambar rencana.
5.6.1.2 Membuat gambar-gambar kerja (serta perhitungan-
perhitungan apabila diminta) yang disesuaikan dengan
gambar rencana dan RKS.
187
5.6.1.3 Menyediakan contoh bahan dari setiap item pekerjaan atap
berikut accessories.
5.6.1.4 Membuat mock up pemasangan rangka kuda-kuda.
5.6.2 Bahan-bahan dan Pelaksanaan Pekerjaan
5.6.2.1 Spesifikasi Teknis setara J-Stell
Rangka atap adalah sbb :
Top Chord : ZAM UK-75 t = 0.83 mm TCT
Bottom Chord & Web : ZAM UK-75 t = 0.53 mm TCT
Reng : ZAM GD-C Roof Battens 0.48 mm
Lisplank : Galvalumne t = 1 mm
Perkuatan : - PLD-Diafragme
: - Self Drilling Screw system
: - Wind Braching
5.6.2.2 Pemborong harus mempelajari gambar rencana dan
dikonsultasikan kepada pihak aplikator baja ringan sebelum
mengajukan penawaran harga.
5.6.2.3 Sistem pemasangan rangka kuda-kuda dengan system Self
drilling screw.
5.6.2.4 Semua rangka atap sebelum ditutup penutup atap terlebih
dahulu harus diperiksa ulang mengenai sambungan-
sambungan dan kemiringan atap yang dikehendaki, sebelum
melaksanakan penutupan atap kontraktor harus memimta
izin kepada pengawas lapangan atau direksi.
5.6.2.5 Penutup atap dengan menggunakan metal roof ukuran
ketebalan dan pola sambungan disesuaikan dengan atap
eksisting yang berkualitas baik dan disetujui oleh Direksi
Lapangan/Pengawas, warna dan corak harus sama untuk
seluruh gedung, untuk maksud tersebut diatas pemborong
188
harus mengecek persediaan metal roof dimaksud
dipabriknya sebelum pemesanan dilaksanakan.
5.6.2.6 Pemborong harus memberikan contoh-contoh atap sebelum
dipasang untuk terlebih dahulu disetujui oleh Direksi
Lapangan/Pengawas Lapangan.
5.6.2.7 Dalam Pelaksanaan Rangka Kuda-kuda baja ringan
pemborong wajib memberikan jaminan pabrik dan
konstruksi minimal 25 tahun.
5.7 PEKERJAAN PENUTUP ATAP GENTENG
5.7.1. Umum
5.7.1.1 Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan baku,
perlengkapan atap dan alat-alat bantu lainnya untuk
melaksanakan pekerjaan hingga diperoleh hasil pekerjaan
yang baik dan sempurna.
5.7.1.2 Pemasangan atap meliputi seluruh pasangan pada rangka atap
yang ditentukan seperti yang ditunjukan/diisyaratkan dalam
gambar atau dalam table rincian jenis pekerjaan.
5.7.2. Persyaratan Bahan
5.7.2.1. Penutup atap yang digunakan adalah dari bahan genteng,
pemasangan dilakukan dengan kemiringan atap sesuai dengan
gambar. Kualitas bahan yang dipakai adalah ex
KIA/Morando.
5.7.2.2. Bahan penutup atap ini tidak rusak permukaannya atau cacat
lainnya.
5.7.2.3. Bahan penutup atap ditentukan warna standart. Termasuk
dalam pekerjaan ini adalah pelengkap seperti flashing
(penutup atap dan penutup samping) dengan bahan yang
sama.
189
5.7.2.4. Kontraktor harus memberikan contoh-contoh bahan, brosur
serta data teknis kepada Pengawasuntuk mendapatkan
persetujuan.
5.7.2.5. Penyimpanan semua bahan atap, harus memperhatikan cara-
cara sedemikian rupa sehingga bahan atap terhindar dari
lecet, retak, tertekuk selama penyimpanan.
5.7.2.6. Sebelum pemasangan penutup atap semua pekerjaan yang
mendahuluinya telah disetujui oleh Pengawas diantaranya
rangka konsol, pekerjaan reng.
5.7.3. Pelaksanaan
5.7.3.1. Pemasangan penutup atap tepat pada tempatnya, lurus, rata
dan level, ukur dari bagian-bagian yang sudah permanen,
lakukan pemotongan dan keperluan lain untuk pemasangan
sesuai dengan shop drawing.
5.7.3.2. Pemasangan bumbungan/nok menggunakan bumbung
genteng keramik yang berkualitas sama dengan atapnya,
pemasangan harus dilakukan dengan baik dan teliti.
Kebocoran bumbungan yang diakibatkan ketidaksempurnaan
pelaksanaan pekerjaan maupun bahan merupakan kewajiban
pemborong untuk mengulang kembali/memperbaiki
pekerjaan tersebut.
5.7.3.3. Perbaikan/pembersihan harus dilaksanakan semikian rupa
sehingga tidak mengganggu pekerjaan finishing lainnya.
5.7.3.4. Apabila ada pekerjaan finishing yang rusak akibat perbaikan
pekerjaan penutup atap ini, maka kerusakan-kerusakan
pekerjaan finishing tersebut harus segera diperbaiki.
190
5.8 PEKERJAAN PENGECATAN
5.8.1. Lingkup Pekerjaan
Bagian ini meliputi pengadaan cat dan pengecatan pada seluruh
permukaan dinding, logam dan tembok/dinding serta permukaan-
permukaan lain sesuai dengan gambar-gambar serta yang
ditunjukkan Direksi Lapangan/Pengawas.
5.8.2. Bahan - Bahan
Cat serta pelapis-pelapis lain yang akan digunakan disini, adalah
produksi yang setaraf untuk pengecatan Exterior bangunan dan
setara VINILEX atau yang setaraf untuk interior ruangan. Warna
ditentukan kemudian.
5.8.3. Persiapan.
Sebelum memulai pekerjaan pengecatan, pelaksana diwajibkan
untuk mengajukan contoh cat yang akan dipakai kepada Direksi
Lapangan/Pengawas tiga hari sebelum pekerjaan pengecatan dimulai
untuk mendapat persetujuan. Cat yang tidak mendapat persetujuan
tidak dapat dimasukkan kedalam lapangan pekerjaan.Semua cat yang
telah mendapatkan persetujuan Direksi Lapangan/Pengawas
sebelum masuk ke lokasi proyek wajib mendapat pemeriksaan
keseuaian dengan yang telah disetujui oleh Direksi
Lapangan/Pengawas.
Cat didatangkan ke lapangan pekerjaan dalam kaleng-kaleng asli
dari pabrik, lengkap dengan label perusahaan, merk dan sebagainya.
Nmaun sebelum pengecatan seluruh permukaan yang akan di cat,
pelaksana diwajibkan membuat mock up permukaan yang telah dicat
seukuran 1,00mx1,00m untuk mendapat persetujuan akhir dari
Direksi Lapangan/Pengawas. Mock-up cat yang disetujui akan
menjadi dasar pemeriksaan atas seluruh pekerjaan cat yang
dikerjakan pelaksana.
191
5.8.4. Pelaksanaan
Pelaksanaan pengecatan atas semua permukaan sesuai dengan aturan
pakai yang dijelaskan oleh pabrik pembuat cat.Pemborong harus
menyerahkan kepada Direksi Lapangan/Pengawas aturan pemakaian
cat dari pabrik pembuat cat yang disetujui Direksi
Lapangan/Pengawas
Sebelum memulai pengecatan, pelaksana diwajibkan untuk
membersihkan permukaan yang akan dicat terlebih dahulu.
Pembersihan dapat menggunakan amplas halus dan menabur
permukaan teramplas dengan dempul yang sesuai.Hasil dempulan
kemudian di amplas kembali dan dibersihkan.Selanjutnya baru di cat
dengan cat yang ditentukan.
5.8.5. Pengakhiran
Setelah selesai melakukan pengecatan, pelaksana diwajibkan untuk
memeriksa terlebih dahulu kerataan dan kerapihan permukaan hasil
pengecatan.
Ketidak rataan permukaan cat atau kekurang rapihan hasil pekerjaan
pengecatan wajib diperbaiki pelaksana dengan sebaik-baiknya.
192
BAB VI
PEKERJAAN MEKANIKAL
6.1. UMUM
1.1.1. Lingkup pekerjaan mekanikal meliputi pekerjaan air bersih,
pekerjaan air kotor, pekerjaan penanggulangan bahaya kebakaran,
pekerjaan pengatur suhu (AC).
1.1.2. Pekerjaan air bersih meliputi Sistim perpipaan air bersih dari sumber
air bersih ke fixture-fixture dalam bangunan lengkap dengan
sambungan-sambungan, belokan-belokan, tikungan, fitting-fitting
dan perlengkapan lain yang diperlukanuntuk dapat dimanfaatkannya
air bersih bagi kebutuhan utama pasar maupun kebutuhan penunjang
pasar.
Sumber air bersih dapat berupa penyambungan air ke PDAM atau
pembuatan sumber air berupa sumur pompa listrik, baik dilangsung
dipakai ke fixtures atau melalui reservoir air.Reservoir air dapat
berupa reservoir bawah tanah dan reservoir di atas menara air dalam
pasar.
Semua fixture yang direncanakan untuk dipasang termasuk kran-
kran, lengkap dengan sambungan-sambungan, belokan-belokan,
tikungan, fitting-fitting dan perlengkapan lain yang diperlukan.
Semua fixture yang direncanakan untuk dipasang termasuk kran-
kran, lengkap dengan sambungan-sambungan dan perlengkapan lain
yang diperlukan dalam persyaratan.
1.1.3. Pekerjaan air kotor meliputi Sistem perpipaan pembuangan air kotor
dan perpipaan vent dari fixture-fixture dalam bangunan sampai ke
bak-bak penampung, septic tank, atau saluran air hujan lengkap
193
dengan sambungan-sambungan, tikungan-tikungan dan
perlengkapan lain yang diperlukan.
Instalasi yang dinyatakan dalam spesifikasi ini harus sesuai dengan
Pedoman Plumbing Indonesia.
1.1.4. Pekerjaan penanggulangan bahaya kebakaran.
Pekerjaan penanggulangan bahaya kebakaran meliputi Alat
pemadam Api Ringan (APAR) dan pile hidran gedung bangunan;
sedangkan pekerjaan pile hidran lapangan termasuk pekerjaan tata
lingkungan.
1.1.5. Pekerjaan pengatur suhu
Pekerjaan pengatur suhu (air contidtioner) ditempatkan di satu ruang
tersendiri dan merupakan bagian dari bangunan bangunan.
6.1.3. PENGENDALIAN PEKERJAAN
Syarat-syarat penerimaan untuk bahan-bahan dan peralatan, cara-cara
pemasangan, kwalitas pengerjaan, harus sesuai dengan standar yang
wajar berlaku dan disesuaikan dengan pedoman Plumbing Indonesia.
6.1.4. STANDAR BAHAN
6.1.4.1. Semua bahan pipa dan peralatan-peralatan yang diperlukan
harus memenuhi standar di bawah ini :
6.1.4.2. ASTM-A 120-57 untuk pipa-pipa dan fitting dari
"Galvanized Iron".
6.1.4.3. ISO dan SNI 0162-1987-A dan SNI 0178-1987-A untuk pipa
dan fitting PVC.
6.1.4.4 Setiap bahan pipa (satu panjang utuh), fitting, fixture-fixture
dan peralatan yang akan dipasang pada instalasi ini harus
mempunyai tanda-tanda merk yang jelas dari pabrik
pembuatnya.
194
Fitting-fitting dan fixture-fixture yang tidak memiliki tanda-
tanda tersebut harus diganti atas tanggung jawab Pemborong.
6.1.4.5. Bahan-bahan, peralatan-peralatan dan peralatan-peralatan
tambahan yang disediakan harus baru dan dapat diterima.
6.1.4.6. Pipa-pipa air bersih utama maupun pipa-pipa cabang untuk
distribusi air sampai ke bangunan, baik yang ditanam di
dalam tanah maupun yang ditempatkan di atas langit-langit
dibuat dari Galvanized Iron Pipe.
6.1.4.7. Pipa-pipa sanitair domestik dari fixture-fixture sampai ke
pipa yang ada, dibuat dari PVC tekanan kerja 5 kg/cm2
standar ISO (klas AW).
6.1.4.8. Semua pipa-pipa sanitair di luar bangunan dibuat dari PVC
tekanan kerja 5 kg/cm2 standar ISO (klas AW).
6.1.4.9. Fitting-fitting untuk PVC harus cetakan pabrik dengan bahan
penyambung (perekat) seperti direkomendasikan oleh pabrik
pembuat pipa.
6.1.4.10. Kran-kran air yang dipergunakan harus dari bahan kuningan
dengan lapisan chrome, merk SAN-EI atau merk lain yang
setaraf dan disetujui.
6.1.4.11. Wastafel harus dari jenis terpasang pada dinding dari
keramik berwarna standard, seperti buatan TOTO LW-230J
lengkap dengan kran, fitting - fitting, cermin dan peralatan
tambahan lainnya.
6.1.4.12. Urinal harus dari jenis terpasang pada dinding seperti merk
TOTO type U-57, warna standard, atau merk lainnya yang
setaraf.
6.1.4.13. Kloset jongkok setara merk TOTO, warna standard.
195
6.2. Pekerjaan Air bersih
6.2.1 Persiapan
6.2.1.1. shop drawing.
Pelaksana diwajibkan untuk menyampaian shop drawing, rencana
kerja,metoda kerja dan contoh bahan dan brosur spesifikasi
bahan-bahan yang dibutuhkan kepada Direksi
Lapangan/Pengawas tiga hari sebelum pekerjaan mekanikal
dimulai untuk mendapat pesertujuan Direksi Lapangan/
konsultan pangawas.
6.2.1.2. Contoh-contoh bahan dan brosur spesifikasi bahan yang
akan digunakan dalam pekerjaan bangunan ini menjadi
beban tanggung jawab pelaksana dan disimpan di ruang
display selama masa pelaksanaan pekerjaan bangunan
berlangsung.
6.2.1.3. pembersihan bagian dalam pipa air bersih. Pelaksana
diwajibkan untuk mmenjaga agar permukaan dalam pipa
yang digunakan bagi air berih tetap dalam keadaan bersih.
Selama pemasangan berjalan, Pemborong harus menutup
setiap ujung pipa yang terbuka untuk mencegah masuknya
tanah, debu, kotoran dan lain-lain.
6.2.1.4. Setiap jaringan pipa yang telah selesai dipasang harus ditiup
dengan udara kempa, agar kotoran-kotoran yang mungkin
sudah masuk dapat terbuang sama sekali.
6.2.1.5. Cabang-cabang pipa air bersih harus dilengkapi dengan
katup yang ditempatkan sedemikian rupa sehingga jaringan
tersebut dapat berfungsi, diganti dan dikontrol alirannya
untuk masing-masing kelompok atau outlet atau fixture.
6.2.1.6. Semua pipa harus diikat/ditetapkan dengan kuat dengan
angker yang cukup kokoh (rigid).
196
6.2.1.7. Pipa-pipa tersebut ditumpu untuk menjaga agar tidak
berubah tempatnya, agar inklinasinya tetap, untuk
mencegah timbulnya getaran, dan harus sedemikian
sehingga masih memungkinkan konstruksi dan expansi pipa
oleh perubahan temperatur.
6.2.1.8. Pipa horisontal harus ditumpu dengan jarak antara tidak
lebih dari 3 meter.
6.2.1.9. Pipa vertikal harus ditumpu dengan klem (clamp atau
collar).
6.2.1.10. Penggantung/penumpu pipa dan peralatan-peralatan logam
lainnya yang akan ditutup oleh tembok atau bagian
bangunan lainnya harus dilapisi terlebih dahulu dengan cat
meni atau cat penahan karat.
6.2.1.11. Semua sambungan yang menghubungkan pipa-pipa dengan
diameter yang berbeda harus digunakan reducing fitting
atau increasing fitting.
6.2.1.12. Semua sambungan harus dibuat kedap suara dan kedap air.
6.2.1.13. Sebelum memulai pekerjaannya, pelaksana diwajibkan
untuk memeriksa dan memahami pekerjaan-pekerjaan
pelaksanaan dari pihak-pihak lain yang ikut menyelesaikan
proyek ini, apabila pekerjaan pelaksanaan dari pihak-pihak
lain tersebut dapat mempengaruhi kualitas pekerjaan
Pemborong ini sendiri.
6.2.1.14. Apabila terjadi sesuatu keadaan dimana Pemborong ini
tidak mungkin menghasilkan kualitas pengerjaan yang
terbaik, Pemborong ini wajib memberitahukan secara
tertulis kepada Pemborong Utama dan mengajukan saran-
saran perubahan/perbaikan.
197
Apabila hal itu tidak dilakukan, Pemborong ini tetap
bertanggung jawab atas kerugian-kerugian yang mungkin
ditimbulkannya.
6.2.2. PEMASANGAN
6.2.2.1. Pekerjaan air bersih.
Sumber air.Pelaksana diwajibkan untuk mengadakan air
berih bagi keperluan pelaksanaan konstruksi maupun
keperluan operasional bangunan.Sumber air dapat berupa
penyambungan ke PDAM atau pembuatan sumber air bor
dangkal.Jika dimungkinkan untuk melakukan
Penyambungan air ke PDAM, maka sumber air menggunaan
penyambungan air bersih ke PDAM.Kontraktor harus
mengajukan biaya yang diperlukan bagi biaya
penyambungan air bersih sesuai ketentuan yang berlaku.
Pembuatan sumber air dengan sumur pompa.Jika sumber air
PDAM belum dapat digunakan/belumada PDAM, maka
pelaksana diwajibkan untuk membuat sumur bor dengan
pompa air listrik sebagai alat pengangkatnya dari dasar
sumur ke reservoir.
Reservoir air.Reservoir air terdiri atas reservoir air bawah
tanah dan reservoir air atas tanah.
Sistim air bersih dari reservoir dijalankan dengan sistim
perpipaan mulai dari reservoir sampai ke titik out lenya
masing-masing sesuai gambar rencana.
Selama pemasangan pipa air bersih, pelaksana diwajibkan
menjaga permukaan pipa bagian dalam tetap bersih.
6.2.2.2. Pelaksanaan pemasangan harus direncanakan dengan baik
dan semua pembongkaran bagian-bagian bangunan lainnya
198
hanya boleh dilakukan setelah ada izin tertulis dari Direksi
Lapangan/Pengawas.
6.2.2.3. Pemborong bertanggung jawab atas penyediaan dan lokasi
pemasangan yang tepat.
6.2.3. PENGAKHIRAN
6.2.3.1 Pembersihan
Pelaksana diwajibkan untuk menjaga dan memelihara
kebersihan selama masa pelaksanaan konstruksi pekerjaan
mekanikal.Apabila terjadi kemacetan, pengotoran atas
bagian bangunan atau finish arsitektural atau timbulnya
kerusakan lainnya, yang semuanya atas kelalaian
Pemborong, karena tidak membersihkan sistim perpipaan
dengan baik, maka semua perbaikannya adalah menjadi
tanggung jawab Pemborong.
6.2.3.2 testing dan komissioning
Pelaksana diwajibkan untuk melakukan testing dan
komissioning atas seluruh pekerjaan mekanikal.
6.3. Pekerjaan Air Kotor
6.3.1. Umum.
Pelaksana diwajibkan untuk menyampaikan shop drawingcontoh
bahan, dan spesifikasi bahan/brosur kepada Direksi
Lapangan/Pengawas 3 hari sebelum pekerjaan dimulai untuk
mendapat persetujuan.
Pekerjaan air kotor meliputi air kotor didaerah kamar mandi/toilet,
air kotor di daerah pasar, air kotor bekas pembersihan bangunan los
pasar dan air kotor dari wastafel di daerah ruang menyusui.
6.3.2 Persiapan
6.3.1. Mobilisasi bahan, alat, tenaga kerja.
199
Pemeriksaan bahan, alat dan tenaga kerja konstruksi yang
diperlukan dalam pekerjaan ini dirujuk kepada shop drawing,
rencana kerja, metode kerja, tenaga kerja yang telah disetujui
sebelumnya.
Penyimpangan bahan, alat dan tenaga kerja konstruksi yang
masuk hasil pengadan pelaksana terhadap shop drawing,
rencana kerja, metode kerja, tenaga kerja yang telah disetuji
sebelumnya mengakibatkan bahan, alat dan tenaga kerja
konstruksi yang diperlukan dalam pekerjaan ini dirujuk
kepada shop drawing, rencana kerja, metode kerja, tenaga
kerja tersebut ditolak dan pelaksana diwajibkan mengeluarkan
bahan, alat dan tenaga kerja konstruksi yang diperlukan dalam
pekerjaan ini dirujuk kepada shop drawing, rencana kerja,
metode kerja, tenaga kerja yang tidak memenuhi syarat
tersebut dari lapangan maksimum 1kali 24 jam.
6.3.2 Contoh bahan dan brosur bahan
Contoh bahan, spesifikasi bahan, foto alat dan tenaga kerja
yang disetujui disimpan/dipajang di ruang display selama
masa pelaksanaan konstruksi.
6.3.3 Pengukuran dan marking
Lokasi penempatan Setiap item pekerjaan air kotor wajib
dilakukan pengukuran dan membuat marking (penandaan) atas
lokasi tersebut. Pengukurandan marking disetujui Direksi
Lapangan/konsultan pangawas.
6.3.3 Pelaksanaan
6.3.3.1 Pembobokan
Jika terpaksa mengadakan pembobokan (seharusnya tidak
perlu melakukan pembobokan), pelaksana diwajibkan
mendapat izin pembobokan dari Direksi Lapangan/Pengawas
200
sebelum dilakukan pembobokan. Khusus pembobokan
terhadap lantai hanya boleh dilakukan dengan mesin bor
(coring) dan tidak diperbolehkan secara manual pakai pahat.
Terhadap lokasi yang telah dibobok, pelaksana diwajibkan
menyelesaikan pekerjaan tersebut pada hari yang sama dan
tidak boleh menginap lobangnya.
6.3.3.2 Penempatan pipa, aksessoriesnya, dan fitting-fitting.
Dalam penempatan pipa air kotor, pelaksana diwajibkan
memperhatikan kemiringan pipa yang dibutuhkan bagi
berjalannya aliran fluida secara baik dan lancar tanpa terjadi
kemacetan (clocking) di dalam pipa.Pelaksana diwajibkan
meyakinkan bahwa penyambungan berjalan dengan baik dan
menggunakan alat penyambung yang tepat dan benar serta
menjamin tidak terjadi kebocoran.
Pada bagian ujung pipa yang langsung melayani
penampungan air kotor, penyaluran air kotor dan
pentransferan air kotor harus dikerjakan dengan hati-hati agar
tidak terjadi kebocoran. Pemborong diwajibkan menggunakan
penutup kerapatan yang membuat tempat inlet dan out let serta
sambungan menjadi kedap air (waterproof).
6.3.4. Pengahiran
6.3.4.1 pembersihan
Pelaksana diwajibkan untuk menjaga lapangan pekerjaan
selalu dalam keadaan bersih baik sebelum, semasa dan
setelah pekerjaan selesai.
6.3.4.2 Pemeriksaan hasil pekerjaan.
Setelah pekerjaan selesai, pelaksana diwajibkan melakukan
pemeriksaan dan pengujian atas seluruh hasil pekerjaan air
201
kotor terlebih dahulu sebelum menyerahkan kepada Direksi
Lapangan/Pengawas. Pengujian kebocoran dilakukan sesuai
ketentuan pekerjaan air kotor yang berlaku dan sekurang-
kurangnya lulus uji 3x24 jam digenangi air di inletnya dan
air di inlet tidak berkurang.
6.4. Pekerjaan penanggulangan bahaya kebakaran
6.4.1 Umum
Pekerjaan penanggulangan bahaya kebakaran pada
bangunanmeliputi Alat pemadamn Api Ringan (APAR) dan pile
hidran kebakaran.
6.4.2. Persiapan
Sebelum memulai pekerjaan penanggulangan bahaya kebakaran,
pelaksana diwajibkan membuat dan mengajukan shop drawing,
spesifikasi/brosur peralatan penanggulangan bahaya kebakaran,
rencana kerja dan metoda kerja, serta spesifikasi tenaga kerja yang
melaksanakan pekerjaan penanggulangan bahaya kebakaran kepada
Direksi Lapangan/Pengawasuntuk mendapat persetujuan minimum
tiga hari sebelum pekerjaan dimulai.
Pemeriksaan atas hasil mobilisasi peralatan penanggulangan bahaya
kebakaran dan tenaga kerja konstruksi dilakukan dengan merujuk
kepada usulan yang telah disetujui Direksi Lapangan/Pengawas.
Bahan-bahan dan tenaga kerja konstruksi yang tidak memenuhi
persyaratan diwajibkan dikeluarkan dari lapangan pekerjaan paling
lambat 1x24 jam setelah dinyatakan ditolak.
Bahan-bahan yang telah diterima agar disimpan dengan baik dan
menjadi tanggung jawab kontraktor keamanannya sampai bahan
tersebut terpasang ditempat akhirnya bahan tersebut. Kehilangan dan
kerusakan bahan peralatan penanggulangan bahaya kebkakaran
202
menjadi tanggung jawab pelaksana dan tidak dapat dijadikan sebagai
bahan pertimbangan pekerjaan tambah kurang atau penambahan
waktu pelaksanaan pekerjaan.
6.4.3 pelaksanaan
Sedapat-dapatnya dihindarkan adanya pembobokan, namun jika
terpaksa harus mengadakan pembobokan, maka pelaksana wajib
meminta ijin melakukan pembobokan terlebih dahului kepada
Direksi Lapangan/Pengawas.
6.4.3.1 Alat pemadam Api Ringan (APAR)
Spesifikasi APAr memenuhi ketentuan yang berlaku. Jumlah
dan penempatannya dilapangan mengikuti gambar.
6.4.3.2 Pile hidran.
Pile hidran dibuat di taman dan merupakan pekerjaan tata
lingkungan.
6.4.4. Pengakhiran
6.4.4.1 Pembersihan
Dalam segala hal, pelaksana wajib menjaga kebersihan
lapangan kerja selama masa pelaksanaan konstruksi
penangulangan bahaya kebakaran.
6.4.4.2 Pemeriksaan akhir dan As built drawing
Pelaksana diwajibkan untuk memeriksa dan meyakini bahwa
pekerjaan penanngulangan bahaya kebakaran telah dilakukan
dengan baik dan benar.
Atas seluruh pekerjaan penanggulangan bahaya kebakaran
yang telah selesai, pelaksanan diwajibkan membuat as built
drawing atas upaya dan biaya sendiri. Kontraktor diwajibkan
telah memperhitungkan dalam analisa biaya pekerjaan
penanggulangan bahaya kebakaran atas biaya pembuatan
gambar as built drawing.
203
6.5. pekerjaan pengatur suhu (air conditioning).
6.5.1 Umum
Pekerjaan pengatur suhu meliputi ruang yang dikondisikan, peralatan
pengatur suhu, alat pemeriksa temperatur ruang, dan alat drainase
embun air yang dihasilkan selama masa operasi peralatan.
6.5.2. Persiapan
Sebelum memulai pekerjaan pekerjaan pengatur suhu (air
conditioning), pelaksana diwajibkan membuat dan mengajukan shop
drawing, spesifikasi/brosur peralatan pekerjaan pekerjaan pengatur
suhu (air conditioning), rencana kerja dan metoda kerja, serta
spesifikasi tenaga kerja yang melaksanakan pekerjaan pekerjaan
pekerjaan pengatur suhu (air conditioning), kepada Direksi
Lapangan/Pengawasuntuk mendapat persetujuan.
Pemeriksaan atas hasil mobilisasi peralatan pekerjaan pekerjaan
pengatur suhu (air conditioning), dan tenaga kerja konstruksi
dilakukan dengan merujuk kepada usulan yang telah disetujui
Direksi Lapangan/Pengawas.
Bahan-bahan dan tenaga kerja konstruksi yang tidak memenuhi
persyaratan diwajibkan dikeluarkan dari lapangan pekerjaan paling
lambat 1x24 jam setelah dinyatakan ditolak.
Bahan-bahan yang telah diterima agar disimpan dengan baik dan
menjadi tanggung jawab kontraktor keamanannya sampai bahan
tersebut terpasang ditempat akhirnya bahan tersebut. Kehilangan dan
kerusakan bahan peralatan pekerjaan pekerjaan pengatur suhu (air
conditioning), menjadi tanggung jawab pelaksana dan tidak dapat
dijadikan sebagai bahan pertimbangan pekerjaan tambah kurang atau
penambahan waktu pelaksanaan pekerjaan.
6.5.3 pelaksanaan
Sedapat-dapatnya dihindarkan adanya pembobokan, namun jika
204
terpaksa harus mengadakan pembobokan, maka pelaksana wajib
meminta ijin melakukan pembobokan terlebih dahului kepada
Direksi Lapangan/Pengawas.
6.5.3.1 Ruang yang akan dikondisikan.
Pelaksana diwajibkan untuk membuat ruang yang memenuhi
syarat untuk dijadikan sebagai ruang berkondisi temperatur
ruang (ruang cold storage).
Persyaratan meliputi dinding yang dapat menjaga kebocoran
temperatur keluar dan dari luar kedalam, plafond yang
menjadi isolator panas, dan lantai yang tidak konduktor
panas.
Kegagalan persyaratan ruang cold storage menjadi tanggung
jawab kontraktor, dan kontraktor berkewajiban memberi
garansi selama minimum 7 tahun atas ruang cold storage.
6.5.3.1 Alat pengkondisi ruang (AC)
Pelaksana diwajibkan untuk menyediakan peralatan dan
memasangnya diruang berkondisi temperatur, dan
memberikan garansi kualitas alat pendingin ruang selama
minimum 7 tahun.
Type alat pengatur ruang setara Mitsubishi, dari daya total
20 PK.
Alat pendingin ruang harus menjaga kelengasan udara dalam
ruang berpendingin maksimum 80%.
6.5.3.2 sistim drainase embun hasil pendinginan.
Kontraktor wajib menjaga dan mengalirkan air hasil
kondenssasi dengan sistim drainase yang baik dan
mengindarkan ruang dari pembekuan air kondensasi (icing).
6.5.4. Pengakhiran
6.5.4.1 Pembersihan
205
Dalam segala hal, pelaksana wajib menjaga kebersihan
lapangan kerja selama masa pelaksanaan konstruksi
pendingin ruang.
6.5.4.2 Pemeriksaan akhir dan As built drawing
Pelaksana diwajibkan untuk memeriksa dan meyakini bahwa
pekerjaan pengkondisian ruang telah dilakukan dengan baik
dan benar.
Atas seluruh pekerjaan pengkondisian ruang yang telah
selesai, pelaksanan diwajibkan membuat as built drawing
atas upaya dan biaya sendiri. Kontraktor diwajibkan telah
memperhitungkan dalam analisa biaya pekerjaan
pengkondisian ruang atas biaya pembuatan gambar as built
drawing.
206
BAB - VII
PEKERJAAN ELEKTRIKAL
7.1 UMUM
7.1.1 Lingkup pekerjaan
Pekerjaan elektrikal meliputi pekerjaan penyambungan daya listrik
ke PLN, pekerjaan panel listrik (panel listrik pasar, panel listrik
bangunan, panel listrik lantai, dan panel listrik masing-masing
sektor), pekerjaan instalasi listrik, pekerjaan fixture/fitting-fitting
dan assessories.
7.1.2 Lingkup pekerjaan ini termasuk pengadaan semua material,
peralatan, dan lain-lain, pemasangan, pengujian (commissioning)
dan pemeliharaan seluruh Pekerjaan Listrik Arus Kuat seperti
disyaratkan dalam :
7.1.2.6 Spesifikasi Teknis
7.1.2.7 Gambar Perencanaan
7.1.2.8 Bill of Quantity.Pada dasarnya spesifikasi teknis, gambar
perencanaan dan bill of quantity merupakan satu kesatuan
dan bersifat saling melengkapi dan menyempurnakan.
Apabila terdapat hal-hal yang tidak termuat didalam
spesifikasi teknis, namun ada pada gambar perencanaan
atau ada pada bill of quantity maka spesifikasi teknis harus
mengikuti gambar perencanaan atau bill of quantity,
demikian pula sebaliknya sehingga diperoleh suatu
perencanaan yang sempurna.
7.1.2.9 Berita Acara Aanwijzing
7.1.2.10 Adendum
Dalam pekerjaan ini termasuk juga pekerjaan-pekerjaan lain
yang berhubungan dengan Pekerjaan Listrik Arus Kuat
207
yang belum disebutkan secara terinci, tetapi dianggap perlu
untuk kesempurnaan fungsi dan operasi Listrik Arus Kuat.
7.1.2.11 Klasifikasi Teknis
Klasifikasi Teknis perlu dilakukan sebelum ditetapkan
pemenang lelang terhadap penawaran-penawaran yang
menjadi calon pemenang lelang untuk masalah-masalah
yang secara teknis belum dapat dimengerti atau perlu
dijelaskan oleh penawar/ peserta lelang dihadapan Panitia
lelang.
7.1.3 Pekerjaan yang harus dilaksanakan pada proyek ini adalah :
7.1.3.1. Pengadaan dan Pemasangan Panel Tegangan Rendah
Meliputi, Sub Distribution Panel (SDP), Panel Daya lainnya
sesuai dengan gambar perencanaan dan termasuk seluruh
peralatan bantu yang dibutuhkan untuk kesempurnaan
sistem instalasi listrik.
7.1.3.2. Pengadaan dan Pemasangan Panel Penerangan
Meliputi Panel Penerangan termasuk seluruh komponen
yang melengkapi panel tersebut, serta komponen panel dan
busbar rating ampere-nya harus sesuai dengan kebutuhan.
7.1.3.3. Pengadaan dan Pemasangan Fixture Lampu
Meliputi armature lampu, fitting, balast, starter, capasitor,
lampu serta peralatan lain yang dibutuhkan sesuai dengan
gambar perencanaan dan spesifikasi teknis standard pabrik.
7.1.3.4. Pengadaan dan Pemasangan Instalasi Penerangan dan Stop
Kontak
Meliputi seluruh instalasi penerangan dan stop kontak yang
menghubungkan panel penerangan dengan fixture lampu
dan stop kontak, baik di dalam maupun di luar bangunan
serta peralatan bantu yang dibutuhkan, sesuai dengan
208
Gambar Perencanaan dan Persyaratan Teknis.
7.1.3.5. Pengadaan dan Pemasangan Instalasi Daya
Meliputi seluruh Instalasi Daya yang menghubungkan panel
daya dengan peralatan listrik seperti motor-motor listrik,
outlet Daya serta peralatan-peralatan lain sesuai dengan
Gambar Perencanaan dan Persyaratan Teknis.
7.1.3.6. Pengadaan dan Pemasangan Sistem Pentanahan Peralatan
Penunjang Instalasi meliputi sistem pengebumian batang
elektroda dan bare copper conductor atau kabel yang
menghubungkan peralatan yang harus ditanahkan dengan
elektroda pentanahan termasuk seluruh peralatan bantu
yang dibutuhkan serta sesuai dengan gambar perencanaan
dan spesifikasi teknis.
7.1.3.7. Melakukan seluruh perijinan ke instansi terkait.
7.1.4 Sumber daya listrik dari Panel Existing ditentukan kemudian
Tegangan Rendah 380/220 v.
7.1.5 Kawat atau kabel untuk setiap bangunan harus meliputi kabel
tegangan rendah, kabel kontrol, accessories, peralatan-peralatan dan
barang-barang lain yang perlu untuk melengkapi dan
menyempurnakan pemasangan serta operasi dari semua sistem dan
peralatan.
7.1.6 Outlet, doos, panel dan peralatan instalasi
Pengadaan dan pemasangan outlet (stop-kontak), kotak-kotak tarik
(pull box), panel board, kabel, alat-alat bantu dan semua peralatan
lain yang diperlukan untuk mendapatkan penyelesaian yang
memuaskan dari sistem instalasi.
7.1.7 Sistem "Race Way"
Sistem "Race Way" dan perlengkapannya termasuk disini konduit,
tubing, flexible conduit accessories sistem saluran bawah tanah, alat-
209
alat dan semua barang yang perlu guna melengkapi instalasi dari
semua bahan dan perlengkapan.
7.1.8 Sistem Tegangan Rendah dan perlengkapannya (dibawah 600
Volt) Sistem-sistem tegangan rendah meliputi : switch, tombol-
tombol, circuit-circuit breaker, indikator, magnetic contactor,
accessories peralatan-peralatan dan barang-barang lain yang
diperlukan untuk pemasangan dan operasi yang sempurna dari
segenap sistem dan peralatan-peralatan.
7.1.9 Sistem Illuminasi dan Peralatan
7.1.9.1. Sistem illuminasi dan peralatan meliputi armature, lampu-
lampu accessories, peralatan serta alat-alat lain yang perlu
untuk operasi yang lengkap dan sempurna dari semua
peralatan penerangan. Fixture harus seperti yang disyaratkan
dan ditunjuk pada gambar-gambar.
7.1.9.2. Kualitas dan Pengerjaan
Semua material dan accessories, baik yang disebut secara
khusus, adalah kualitas terbaik.
Pengerjaan harus kelas satu, dan menghasilkan armatur setara
dengan standard komersil utama. Armartur harus sesuai
dengan gambar dan atau schedule, atau seperti yang
disyaratkan disini.
7.2.10 Gambar-gambar
Gambar-gambar elektrikal menunjukkan secara khusus teknik
pekerjaan listrik, dicantumkan besaran-besaran listrik dan mekanis
serta spesifikasi lainnya. Pemasangan peralatan harus disesuaikan
dengan kondisi lapangan. Gambar-gambar arsitektur, struktur,
Mekanikal/Elektrikal, harus menjadi referensi untuk koordinasi
pekerjaan secara keseluruhan. Kontraktor harus menyesuaikan
peralatan dengan perencanaan dan memeriksanya kembali. Setiap
210
kekurangan atau kesalahan perencanaan harus disampaikan kepada
Ahli, Direksi Lapangan/ Pengawas atau pihak lain yang ditunjuk
untuk itu.
7.1.11. KEMAMPUAN OPERASI
7.1.11.1. Bekerjanya sistem listrik sebagai suatu sistem
keseluruhan maupun bagian-bagiannya, seperti yang
tertera pada gambar-gambar maupun yang
dispesifikasikan.
7.1.11.2. Sumber Daya Listrik
Sumber daya listrik diambil dari Panel Existing
Tegangan Rendah disalurkan dengan kabel feeder ke
SDP untuk didistribusikan ke masing-masing sub panel
peralatan mekanikal maupun elektrikal.
Untuk lebih jelas, Sistem Distribusi listrik dapat dilihat pada
diagram satu garis.
7.2 SPESIFIKASI TEKNIS MATERIAL DAN PERALATAN
7.2.1. Kawat dan Kabel
7.2.1.1. Kawat dan Kabel Tegangan Rendah (600 V & Kurang)
Kawat-kawat harus memenuhi persyaratan PUIL, VDE.
Semua kawat No. 8 (penampang 10 mm2) ke atas harus
distranded dan tidak boleh dipakai kawat yang lebih kecil dari
No. 14 (penampang 2,5 mm2), kecuali untuk pemakaian
kontrol pada "Remote Control" yang kurang dari 30 meter
panjangnya. Kecuali dipersyaratkan lain, konduktor harus type
NYY, NYFGbY, NYM, NYA.
7.2.1.2. Ukuran-ukuran
Semua konduit, kawat-kawat dan sambungan elektrikal harus
diadakan secara lengkap. Konduit dan kawat-kawat tersebut
harus mempunyai ukuran sesuai dengan yang ditunjuk atau
211
dipersyaratkan untuk memenuhi peraturan-peraturan yang
berlaku.
7.2.1.3. Kawat-kawat untuk penerangan listrik.
Termasuk outlet-outlet untuk extension dan daya listrik harus
diadakan dan dipasang lengkap dari sambungan titik
pelayanan kepada semua outlet yang ditunjuk pada gambar.
Semua kabel harus dalam konduit PVC atau metal disesuaikan
dengan fungsinya. Semua konduktor circuit cabang harus
minimum No. 14 AWG (penampang 2,5 mm2), kecuali
tercatat lain. "Home Run" untuk circuit 220 volt yang
panjangnya lebih dari 40 meter dari panel ke outlet pertama
harus minimum No. 12 AWG (penampang 4 mm2) kapasitas
34A.
7.2.1.4. Bahan Isolasi
Semua bahan isolasi untuk splice, conection dan lain-lain
seperti karet, varnished cambric, asbes, gelas, tape sintetis,
resin, splice case, "Combination" dan lain-lain harus dari tipe
yang disetujui untuk penggunaan, lokasi, voltage dan lain-lain
yang tertentu itu dan harus dipasang memakai cara yang
disetujui, menurut anjuran perwakilan pemerintah atau
manufacturer.
7.2.2. Ketentuan-ketentuan Instalasi
7.2.2.1. Kotak-kotak (doos) Outlet
Kotak-kotak outlet harus sesuai dengan persyaratan VDE,
PUIL, AVE atau standard lain. Kotak-kotak ini bisa
berbentuk single/multi gang box empat persegi. Untuk
kotak-kotak yang dipasang di lantai harus digunakan jenis
"Adaptor frame" tahan air (waterproof).
Ukuran
212
Setiap kotak outlet harus diberi bukaan konduit hanya di
tempat yang diperlukan. Setiap kotak harus cukup besar
untuk menampung jumlah dan ukuran conduit, sesuai
dengan persyaratan, tetapi tidak kurang dari ukuran yang
ditunjuk atau dipersyaratkan.
Type Tahan Cuaca (Weatherproof Type Equipment)
Kotak-kotak outlet di tempat-tempat tersebut di bawah ini
harus dari tipe tahan cuaca :
Tempat-tempat yang kena matahari.
Tempat-tempat yang kena hujan.
Tempat-tempat yang kena minyak.
Tempat-tempat yang kena udara lembab.
Tempat-tempat yang ditunjuk dalam gambar.
- Outlet pada Permukaan Khusus
- Kotak outlet untuk "stop kontak" dan tombol-tombol
saklar yang dipasang pada meja, partisi, block
beton, marmer,
- frame, besi, bata atau di dingding kayu harus
berbentuk persegi dan harus mempunyai sudut dan
sisi-sisi tegak.
- Outlet Saklar dan Stop kontak
- Kecuali tercatat atau dipersyaratkan lain, maka kotak-
kotak outlet untuk saklar dinding dan stop kontak
harus dari bahan galvanis steel dan tidak boleh
berukuran lebih dari 75 mm x 75 mm untuk satu
gang dan 75 mm x 135 mm untuk dua gang.
7.2.2.2. Panel Board
Semua panel harus dibuat dari plat baja, kecuali yang
sering kena basah/hujan harus dibuat dari jenis besi tuang
213
yang tahan kelembaban atau konstruksi khusus.
Panel harus mempunyai ukuran yang proporsional seperti
dipersyaratkan untuk "panel board" yang besarnya menurut
kebutuhan, sehingga untuk jum lah dan ukuran kabel yang
dipakai tidak perlu sesak.
Panel penerangan dan panel untuk peralatan-peralatan
lainnya harus dari type "dead front" (mematikan dari
sebelah depan), kecuali seperti dipersyaratkan lain
dilengkapi dengan "circuit breaker" dan harus mempunyai
"trip rating" dan jumlah kutub seperti ditunjuk dalam
schedule.
Circuit Breaker
Breaker kutub tunggal untuk penggunaan circuit phasa
tunggal 220 volt harus memiliki trip rating seperti
termaktub dalam schedule dengan kapasitas interupting
sebesar 5.000 Ampere simetris. "Breaker" berkutub 2 dan 3
sistem 220/380 volt harus mempunyai trip rating seperti
dalam schedule dan kapasitas interupting sebesar
10.00050.000 Ampere simetris.
Finishing/pengecatan panel mempergunakan proses
“ELECTRO STATIC POWDER” untuk menjamin
kestabilan warna dan ketahanan terhadap karat dan iklim
yang lembab dengan treatment awal untuk bahan plat panel
menggunakan system treatment phospating. Dijamin tidak
berubah warna selama 3(tiga) tahun.
Khusus untuk panel Free Standing type harus
mempergunakan system Knock Down atau modul dengan
tiang penyangga yang telah diberi lubang-lubang atau
Purching dengan mempergunakan CNC (Computer
214
Numerical Control)
Panel dilengkapi dengan Master Key.
7.2.2.3. Sistem “Race Way”
Sistem "Race Way" dan perlengkapannya termasuk disini
konduit, tubing flexible conduit accessories sistem saluran
bawah tanah, alat-alat dan semua barang yang perlu guna
melengkapi instalasi dari semua bahan dan perlengkapan.
Ukuran
Semua Race Way harus mempunyai ukuran bisa melayani
dengan baik tipe-tipe konduktor sesuai dengan VDE,
PUIL dan lain-lain. Ukuran minimum adalah diameter 3/4"
menurut ukuran pasaran.
Bahan
Sistem Race Way harus dari konduit uPVC High Impact
Heavy Gauge, semua sistem race way harus dipasang
tersembunyi.
7.2.2.4. Sistem Tegangan Rendah dan perlengkapannya (dibawah
600 Volt)
Panel-panel
Panel harus seperti ditunjuk pada gambar, kecuali
ditunjuk lain. Seluruh assembly termasuk housing, alat-
alat pelindung harus direncana kan, dibuat, dicoba dan
dimana perlu diperbaiki sesuai dengan persyaratan
minimum dengan penyesuaian dan atau penambahan
seperti dipersyaratkan.
Panel board harus dari jenis dead-front, terdiri dari plat
logam/ baja dengan tebal minimal 2 mm untuk
kerangka dan 3 mm untuk pintu untuk Free Standing
Panel, SDP Cub Distribution Panel , dll) sedangkan
215
Panel wall mounting dibuat dari plat baja tebal minimul
1,6 mm untuk kerangka dan untuk pintu 2 mm (Panel
penerangan, Panel Kontrol dan panel-panel kecil
lainnya).
Pull box
Jenis konstruksi sama dengan bagian atas setiap switch
board. Bagian sisi atas dan samping dari pull box harus
dari bagian-bagian yang bisa dibuka lepas. Dasar dari pull
box harus terdiri dari papan asbestos atau tahan api.
Alat-alat ukur
Setiap panel harus dilengkapi dengan alat-alat ukur trafo
ukur seperti pada gambar. Saklar pindah untuk ampere
meter harus ada posisi off, pada posisi ini maka trafo arus
harus dalam keadaan hubung singkat. Meter-meter adalah
dari tipe moving ironvane type khusus untuk panel, dengan
scale sirkular, flush atau semi flush, dalam kotak tahan
getaran, dengan ukuran 15 x 15 cm atau 10 x 10 cm2,
dengan scale linier dan ketelitian 1%. Posisi dari saklar
putar untuk voltmeter dan ampere meter harus ditandai
dengan jelas.
Kawat-kawat pengontrol
Kawat Pengontrol dari panel-panel dipasang dipabrik
dengan lengkap dan dibundel serta dilindungi terhadap
kerusakan mekanis.
Ukuran minimum adalah No.14 AWG (penampang 2,5
mm2) dari type 600 volt, PVC.
Transformator arus
Trafo arus adalah dari tipe kering, dengan perbandingan
kumparan yang disesuaikan dengan standar VDE.
216
Pemasangan arus kuat dapat menahan gaya-gaya mekanis
pada waktu terjadinya hubungan singkat 3 phase simetris.
Trafo arus untuk ampermeter juga boleh dipergunakan
bersamaan dengan kWH meter asalkan ketelitiannya masih
baik, apabila tidak mempergunakan trafo arus khusus.
Pemutusan daya tegangan rendah
Pemutus daya yang bekerja secara elektris, dan alat-alat
pembantunya seperti pemutus stationer primer dan
sekunder, rail-rail pendukung harus buatan pabrik yang
sama.
Bekerja Secara Elektris
Pemutus daya utama dan pemutus daya lainnya dengan
arus-arus kerja 500 sampai dengan 1250 Ampere, harus
dilengkapi dengan mekanisme elektris. Mekanisme elektris
ini dapat berbentuk type solenoid atau type daya tersimpan
(stored energy) atau lain tertera pada gambar.
Bekerja Secara magnetis
Setiap phasa dan pemutus daya tegangan rendah harus
dilengkapi dengan suatu trip arus lebih bekerja secara
selektif dan sesaat, atau secara magnetis sesuai dengan
standard yang berlaku.
Peralatan Pengaman/Pemutus Daya
Peralatan-peralatan pengaman adalah pemutus daya tanpa
minyak dengan sikring pembatas arus, pemutus daya
dengan rumah tuangan (molded case) dilengkapi dengan
sikring pembatas arus, dan pemutus sikring. Arus kerja dari
circuit breaker harus sesuai dengan gambar, dengan sikring
berkapasitas interupsi 5.000-60.000 A simetris disesuaikan
dengan kapasitas hubung singkat disetiap titik beban,
217
pemutus sikring harus dari type yang membuka dan
menutup dengan cepat.
Papan Nama
Setiap pemutus daya (circuit breaker) harus dilengkapi
dengan papan nama.
Terminal pembantu
Apabila menuju suatu terminal pada panel terdiri dari
beberapa core kabel yang disatukan pada terminal tersebut,
maka apabila perlu disatukan melalui terminal pembantu
pada panel dengan lubang terminal yang sesuai. Hal ini
harus disediakan oleh Kontraktor.
7.2.2.5. Sistem Iluminasi dan Peralatan
Lampu-lampu/Tube/Bulb Fluorescent
Fixture harus sesuai dengan gambar. Bulb adalah dengan
warna "Standard white deluxe" .Untuk twin lamp atau
double TL harus dirangkai masing-masing satu ballast
dengan satu lampu secara lead lag wiring. Semua fixture
harus diadakan perbaikan faktor kerja sehingga mencapai
PF = 0,85 dengan menggunakan kapasitor.
Lampu Down Light/Baret
Lampu down light/baret harus type PLC/TLE, untuk
penerangan koridore/Toilet atau yang ditunjuk pada
gambar lengkap dengan ballast, kapasitor dan armature
dengan tutup dari bahan poly Ethylene/bjls 8 mm dengan
power faktor tidak boleh kurang dari 0,85.
Ballast
Ballast harus leak proof,mempunyai temperature kerja
rendah, noise-less, ballast dengan rumahan dari polyster.
Untuk lampu TL dengan dua lampu disusun/digunakan
218
masing-masing satu ballast untuk tiap lampunya (anti
Stroboscopic ).
Rated dengan tegangan 220 volt, tipe ballast harus tipe low
loss dengan rugi-rugi/losses ballast tidak lebih besar dari :
TL 18 Watt, losses max. 5,5 Watt
TL 36 Watt, losses max 5,0 Watt
Ballast harus dilengkapi dengan connection terminal yang
memenuhi standard PLN.
Fittings
Lampu flourescent digunakan bahan fittings dari jenis high
quality white polycarbo-nate masing-masing untuk lampu
TKI dan TKO.
Starter
Starter untuk lampu flourescent mempunyai rediability.
Terbuat dari high quality white polycarbonate Starter
lampu disesuaikan dengan rating lampu TL.
7.3 CARA PEMASANGAN
7.3.1. Kawat dan Kabel Tegangan Rendah (600 V & kurang)
7.3.1.1. Semua kabel-kabel harus berada di dalam konduit, cable
tray, cable rack dan di-klem/diikat dengan pengikat kabel
(cable tee).
7.3.1.2. Splice/Pencabangan
Tidak diperkenankan adanya splice ataupun sambungan-
sambungan baik dalam feeder maupun cabang, kecuali pada
outlet atau kotak-kotak penghubung yang bisa dicapai.
Sambungan pada kawat circuit cabang harus di buat secara
mekanis dan harus kuat secara elektris dengan "solderless
connector" jenis kabel tekan, jenis "compression atau
soldered". Dalam membuat "Splice", konektor harus
219
dihubungkan pada konduktor-konduktor dengan baik sehingga
semua konduktor tersambung, tidak ada kawat-kawat
telanjang yang kelihatan dan tidak bisa lepas oleh getaran.
Pemasangan Kabel dan Pengantar
Semua kabel harus dipasang pada kabel tray atau
dipasang di permukaan dengan klem dan pendukung-
pendukung yang sesuai. Kabel tray harus berlubang dan
digalvanisir setelah dilubangi, dan dipasang pada
permukaan dengan pen dukung khusus yang dicat
dengan cat anti karat.
Semua kabel harus dipasang lurus/sejajar dan jari-jari
lengkungan tidak boleh kurang dari syarat-syarat pabrik
(15 kali diameter kabel)
Kabel-kabel uPVC harus diklem pada kabel tray dengan
pita besi yang dicat anti karat. Harus dipergunakan
sekrup-sekrup yang digalvanisir dengan ring-ring dari
fibre di antara pita besi dengan kabel tray.
Untuk pemasangan-pemasangan kabel, maka
Kontraktor harus menyediakan sendiri peralatan
penunjang seperti tray, klem, besi penunjang, peng-
gantung baik untuk kabel yang dipasang horizontal
maupun vertikal. Dan penunjang-penunjang ini sudah
diperhitungkan pada biaya pemasangan kabel tersebut.
Kabel NYY, NYA, NYM untuk membedakan phasa
dengan kode warna disesuaikan dengan standard PLN
dan PUIL.
Teknis pemasangan kabel harus sesuai dan mengikuti
instruksi dari pabrik pembuat.
220
Aturan pembengkokan yang diizinkan; jari-jari
minimum pelengkupan bagian dalam tidak boleh lebih
kecil dari 15 (Lima belas) kali total diameter kabel.
Dalam melakukan pembengkokan diharuskan
melunakkan kembali pembungkus tembaga denagn cara
memanasi dengan nyala merah atau hembusan panas.
Jarak antara tempat pemasangan alat penopang atau
klem.
7.3.2. Kotak -kotak (doos) Outlet
Untuk kotak-kotak yang dipasang di lantai harus digunakan jenis
"Adaptor frame" tahan air (waterproof) dan tertutup rapi, dipasang
dengan baik dan benar.
7.3.3. Pendukung dan Pengikat
Kotak-kotak pelat baja harus didukung dengan cukup supaya
mempunyai bentuk yang tetap.
7.3.4. Pendukung Kabel
Setiap pull box, termasuk kabel yang ada di atas "Switch board" dan
panel motor, harus diberi cukup banyak klem, dan lain-lain dimana
kabel dipasang dengan cara yang rapi dan teratur yang
memungkinkan pengenalan, sehingga tidak ada kabel yang
membentang tanpa pendukung.
7.3.5. Panel Board
Frame/rangka panel harus digrounding. Pada panel board harus ada
cara yang baik untuk memasang, mendukung dan menyetel "panel
board" serta penutupnya. Panel board dengan rel busbar didalamnya
harus diatur dengan baik, rapi dan benar.
7.3.6. Finishing
Semua bagian belakang dari panel, dan pintu-pintu untuk "panel
board" harus dibuat tahan karat dengan cara galvanisasi atau
221
"Cadmium plating" atau dengan "Zinc Chromate Primer". Selain
yang disebutkan, harus dilapisi dengan lapisan anti karat sebagai
berikut :
Bagian dari dalam panel dan pintu semua instalasi yang
terpendam tanpa kecuali.
Bagian luar dari panel yang digalvanisasi atau diberi "cadmium
plating" tak perlu dicat kalau seluruh kotak terpendam. Kalau
dipakai "Zinc Chromate Primer", harus dicat.
7.3.7. Konduit Tersembunyi
Pull box yang dihubungkan pada konduit tersembunyi harus
dipasang dengan penutupnya rata pada dinding atau langit-langit.
7.3.8. Kunci
Setiap panel harus dilengkapi dengan kombinasi "catch and flat key
lock". Untuk setiap panel board kuncinya adalah dari tipe "common
key". Satu panel board harus disediakan dua anak kunci.
7.3.9. Tinggi Pemasangan
Panel Pemasangan sedemikian rupa sehingga setiap peralatan dalam
panel dengan mudah masih dapat dijangkau, tergantung pada
tipe/macam panel, maka bila dibutuhkan alas/pondasi/
penumpu/penggantung maka kontraktor harus menyediakan dan
memasang sekali pun tidak tertera pada gambar.
7.3.10. Panel di Dinding
Setiap panel yang pemasangannya di dinding dari shaft electrical
pada bagian belakangnya harus dipasang rangka besi secara terpisah
yang di tempelkan ke beton. Hal ini untuk memungkinkan lewatnya
kabel ke lantai berikutnya.
7.3.11. Manhole dan Handhole
Terutama untuk jaringan luar baik di dalam maupun jalur hijau,
maka untuk penyambungan, pembelokan, pertemuan diperlukan
222
manhole yang terbuat dari beton dan tertutup plat besi dengan tebal 1
cm dan berangka. Pada beberapa tempat dibutuhkan pula handhole
dari beton dan tertutup plat besi pula. Di setiap manhole kabel harus
diberi tanda/label yang dipress dan dililitkan sehingga dengan mudah
dapat dikenal.
7.3.12. Label
Semua panel, switch dan fuse unit, isolator switch group dan
peralatan-peralatan lainnya harus diberi label sesuai dengan
fungsinya. Label ini terbuat dari bahan logam anti karat dengan
huruf-huruf hitam.
7.3.13. Sistem "Race Way"
Semua sistem race way harus dipasang tersembunyi.
Semua race way yang dipasang tersembunyi dalam konstruksi
beton juga harus dari konduit PVC dan minimal harus menpunyai
perlindungan beton setebal 3/4” diantara konduit dan permukaan
beton yang tampak. “Race Way” harus dipasang sejajar atau
tegak lurus dengan dinding bagian struktur atau pertemuan
bidang-bidang vertical dengan langit-langit.
”Race Way” yang dipasang dalam tanah atau tembus kerikil,
harus mempunyai dua lapis cat aspal pada permukaan sebelah
dalam sebelum dipasangkan. Di tanah harus diberi patok
petunjuk. Race Way yang dipasang harus kelihatan (Exposed).
7.3.14. Apabila beberapa pipa berjalan sejajar di dinding atau langit-
langit, maka harus dipergunakan klem-klem khusus untuk pipa
sejajar. Ujung-ujung pipa pada peralatan harus dipasang sekrup
dengan kuat. Semua ujung pipa yang bebas harus
ditutup/diperlengkapi dengan plat kuningan yang sesuai. Bila pipa
berada diluar bangunan maka harus pipa yang digalvanisir.
7.3.15. Daerah yang lembab atau daerah-daerah dimana disyaratkan pipa-
223
pipa galvanis, maka semua peralatan bantu fitting-fitting, klem dan
lain-lainnya harus digalvanisir atau tahan karat, dan harus
dipergunakan pendukung supaya pipa bebas dari korosif.
7.3.16. Pipa yang dipasang pada permukaan dalam bangunan harus dicat
satu jalan sebelum dipasang, dan satu lagi sesudah dipasang. Dengan
warna yang ditentukan oleh ahli/arsitek. Untuk mempermudah
pengenalan, maka pada permukaan pipa harus dicat dengan warna
sebagai berikut :
Pipa penerangan dan daya, orange.
Pipa Telephone, hijau.
Pipa Fire Alarm, merah.
Pipa Tata Suara, kuning.
7.3.17. Bila pipa masuk kedalam atau keluar dari daerah yang
mengandung bahaya kebakaran, maka pipa harus disambungkan
pada kotak-kotak isolasi yang tahan api.
7.3.18. Bila pipa melintas tembok, penyedot ruangan, lantai, langit-langit
dan lain-lain, maka lubang harus ditutup dengan baik sehingga tidak
mungkin dapat dilalui oleh debu, lembab, api dan asap.
7.3.19. Penanaman dibawah tanah (cable trench) minimal 80 cm dari
permukaan. Bila bersilangan dengan saluran lain, misalnya saluran
air, maka cable trench dapat dan harus ditanam setelah pengerasan
tanah. Untuk cable trench yang melintasi jalan, maka penanaman
dilakukan setelah pengerasan badan jalan atau bila sebelumnya harus
lebih dari 110 cm atau atas persetujuan Direksi
Lapangan/Pengawas.
7.3.20. Pengakhiran dan Sambungan
Race way harus diakhiri pada outlet persimpangan, pull box cabinet
dan lain-lain, dengan dua Lock nut dan sebuah insulating bushing
insert yang harus terbuat dari thermoplastik atau "fibre minded" yang
224
dimatikan untuk mencegah rusaknya kawat dan kabel dan tidak
mengurangi kontinitas dari sistem grounding dari "race way".
Sambungan untuk pipa logam elektrikal harus dari jenis yang tahan
hujan atau fitting yang Concerate tinggi dengan sistem penguncian
interlock compressed.
7.3.21. Panel Board
Neutral Panel harus diisolasikan dari panel board dan dipasang pada
ujung-ujung yang berlawanan dari "mains" dan mempunyai terminal
yang diberi nomor. Dimana tercatat adanya spare pada gambar-
gambar skedul dari panel board dan lain-lain, maka penghubung
yang perlu dari "Mounting bracket" dan lain-lain, harus diadakan
untuk kemungkinan pemasangan "circuit breaker" di kemudian hari.
7.3.22. Pemutus Daya Tegangan Rendah
Pemutus daya tegangan rendah dipasang dalam panel board besi,
dapat dilepas dengan menarik ke luar (draw out) atau dipasang
dengan mempergunakan klem-klem/skrup. Pemutus daya manual
harus "trip face" secara mekanis.
Relays
Kontraktor harus memberikan gambar kerja dan diagram
pengkabelan dari relay yang dipakai. Relaynya dipasang pada
panel kontrol.
Panel-panel
Konstruksi harus terbuat dari rangka baja struktur atau rangka
profil baja yang diperkuat dan dilas, dan tidak rusak dalam
pengiriman atau pemasangan. Tahan terhadap stress tegangan
akibat hubung singkat. Rangka ini harus secara lengkap
dibungkus pada bagian bawah, atas dan sisi dengan plat-plat
penutup yang bisa dilepas, bisa dicapai dari depan maupun
belakang.
225
Semua alat ukur atau tombol transfer yang disyaratkan oleh
perusahaan dikelompokkan pada sisi depan yang berengsel.
Tutup berengsel tersebut harus mempunyai engsel
tersembunyi dan grendel. Semua sumber yang perlu untuk
circuit control, transformer, dan lainnya harus dipasang pada
sisi belakang dari penutup yang berengsel.
Harus ada grill yang cukup untuk ventilasi agar kenaikan
suhu dari bagian-bagian yang mengandung arus pada nilai-
nilai yang dipersyaratkan dalam standar VDE/IEC untuk
peralatan yang tertutup dapat diatasi.
Panel pencapai belakang yang bisa dilepas harus mempunyai
konstruksi sekrup atau (screwed on/bolted on).
Material-material yang bertegangan harus dicegah dengan
sempurna terhadap kemungkinan terkena percikan air.
Pull box
Bila ditunjuk dalam gambar atau bila diperlukan oleh kondisi
pemasangan, harus dipasang sebuah pull box pada ketinggian
yang cukup dan kabel menuju "individual breaker" harus tegak
lurus melalui lubang-lubang yang terpisah pisah pada dasar pull
box ini. Penutup atas yang ditempatkan di bagian belakang
struktur harus bisa dilepas dengan mudah supaya memungkinkan
pembuatan lubang-lubang untuk konduit kabel yang diperlukan.
Penunjang-penunjang untuk kabel harus diatur sedemikian untuk
memungkinkan "arc proofing" dan pemasangan kabel. Pull box
harus mempunyai ukuran yang layak guna memungkinkan
ventilasi dan pemasangan peralatan circuit breaker yang bisa
dipindah-pindahkan di mana perlu.
Konstruksi
Panel harus seperti yang dipersyaratkan di sini dan seperti
226
ditunjuk dalam gambar untuk melaksanakan fungsi yang
diperlukan. Lokasi yang tepat dan jenis perlengkapan yang diper
lihatkan boleh berbeda menurut keperluan untuk menyesuaikan
manufacturer, sejauh bahwa fungsi dan operasi yang dimaksud
bisa dicapai. Betapa pun indentifikasi gambar tata letak, skedul
dan lain-lain, harus diiukuti dalam urutan yang tepat untuk
mempermudah pemeriksaan dan prosedure pemeriksaan
bangunan. Tempat struktur "bus" dan hubungan-hubungan harus
dibangun dan ditunjang untuk dapat menahan arus hubungan
singkatyang bisa terjadi pada lokasi yang tertentu tersebut.
Hubungan-hubungan harus dibuat atau dilas dan diklem serta
diatur untuk menjamin daerah kotak yang baik.
Papan Nama
Dipasang pada pintu atau panel dekat pada pemutusan dan dapat
dilihat dengan mudah. Cara-cara pemberian nama harus
menunjukkan dengan jelas rangkaian dari pemutus daya atau alat-
alat yang tersambung padanya. Keterangan mengenai ini harus
diajukan dalam shop drawings. Mimik diagram berwarna biru
harus dilengkapi pada papan hubung, lengkap dengan komponen-
komponen dan tanda-tanda untuk komponen-komponen tersebut.
7.3.23. Sambungan
Dikemudian hari bila dalam gambar dinyatakan adanya cadangan,
maka ruangan-ruangan tersebut harus dilengkapi dengan terminal,
klem-klem pemasangan, pendukung dan sebagainya, untuk peralatan
yang akan dipasang di kemudian hari, termasuk terminal.
Kemungkinan penyambungan dikemudian hari dapat berupa
equipment panel baru switch, circuit breaker, magnetic kontaktor
dan lain-lain.
227
7.3.24. Kawat-kawat Pengontrol
Kawat pengontrol dari panel-panel harus dipasang di pabrik/ bengkel
secara lengkap dan dibundel dan dilindungi terhadap kerusakan
mekanis.
7.4 CARA PENGETESAN
7.4.1. Lingkup pengetesan ini terbagi dalam beberapa tahap antara lain :
7.4.1.1. Pemeriksaan Struktural
Pada testing ini kondisi yang menyangkut bahan, konstruksi,
finishing, dan kontrak harus diperiksa dan disesuaikan dengan
spesifikasi (semua data harus sesuai dengan spesifikasi).
7.4.1.2. Testing Tahanan Isolasi
Tahanan isolasi antar kutub dan bagian yang hidup dan yang
mati, harus ditest dengan tester bertegangan 500 Volt DC.
Hasilnya harus menunjukan 500 mega ohm atau lebih.
7.4.1.3. Test Ketahanan Tegangan
Pada testing tahanan isolasi diatas harus dimasukan sampai
dengan 3000 Volt
7.4.1.4. Hasil pengetesan tersebut harus disertakan/dilampirkan
sebagai certificate test (test report).
7.4.2. Test dan Penyetelan untuk Peralatan Listrik
7.4.2.1. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan ini adalah memberikan ketentuan-
ketentuan dasar untuk mengadakan Commisioning balancing,
testing, penyetelan dari seluruh sistem yang ada.
7.4.2.2. Semua testing, balancing kalibrasi dan penyetelan dari
peralatan-peralatan dan kontrol yang tergabung dalam sistem
ini serta penyediaan semua instrument dan tenaga kerja harus
dilaksanakan oleh Kontraktor.
7.4.2.3. Kontraktor harus menempatkan seorang ahli yang
228
berkompeten dan berpengalaman untuk melaksanakan
pengetesan sesuai dengan keahliannya.
7.4.2.4. Test-test yang harus dilaksanakan oleh kontraktor dibawah
pengelola Proyek/Konsultan Manajemen Konstruksi antara
lain :
Tahanan isolasi section/overall
Pentanahan
Phasing out, including phase unbalance tidak lebih dari 10
%.
Load testing.
Semua thermal overload pada starter harus dicheck dan
kemudian dicatat
Setting overload untuk cirkuit breaker harus dicheck dan
kemudian dicatat
Semua rangkaian harus dicoba/ditest dengan megger
Semua Instalasi Arua Kuat harus mendapat pengetesan dari
PLN atau badan resmi yang ditunjuk Owner.
Harga-harga pengetesan harus dicatat dan harus
dibuatkan berita acara pengetesan, yang hasilnya harus
sesuai dengan standar-standar yang telah diuraikan
diatas.
7.5 Penyerahan, Pemeliharaan, Jaminan dan Training
7.5.1. Peralatan utama dan peralatan bantu Pekerjaan Listrik dalam
spesifikasi ini harus disediakan oleh kontraktor seperti ditunjuk pada
dokumen kontrak.
7.5.2. Petunjuk Operasi, Pemeliharaan dan Pendidikan.
7.5.2.1. Pada saat penyerahan untuk pertama kali, Kontraktor harus
menyerahkan
Gambar-gambar jadi (shop drawing), dalam bentuk
229
gambar cetak sebanyak 3 (tiga) set dan dalam bentuk
mikro film sebanyak 1 (satu) set.
Katalog spare-part
Buku petunjuk operasi dalam bahasa Indonesia
Buku petunjuk perawatan atas peralatan yang terpasang
dalam bahasa Indonesia.
Data-data tersebut harus diserahkan kepada pemilik
sebanyak 3 (tiga) set dan kepada Konsultan Manajemen
Konstruksi 2 (dua) set, bila gambar dan data-data tersebut
belum lengkap diserahkan maka pekerjaan Kontraktor
belum bisa diprestasikan 100 %.
Kontraktor harus memberikan pendidikan teori dan praktek
mengenai operasi dan perawatan kepada petugas-petugas
teknik yang ditunjuk oleh Pemilik/Pengelola Proyek secara
cuma-cuma sampai cakap menjalankan tugasnya, minimal
3 orang selama 3 bulan sebelum penyerahan pertama dan
3 bulan sesudah penyerahan pertama proyek ini dilakukan.
Kontraktor harus mengajukan rencana sistem pendidikan
ini terlebih dahulu kepada Pengelola Proyek/Konsultan
Manajemen Konstruksi. Segala biaya selama masa
pendidikan menjadi tanggung jawab Kontraktor.
7.5.2.2. Kontraktor harus pula memberikan 2 (dua) set
singkatan petunjuk operasi dan perawatan yang dibuat
dalam bahasa Indonesia kepada Pemilik, dan sebuah lagi
hendaknya dipasang dalam suatu kaca berbingkai dan
ditempat-kan pada dinding dalam ruang mesin utama atau
tempat lain yang ditunjuk Pengelola Proyek/Konsultan.
7.5.3. Service dan Garansi
7.5.3.1. Kontraktor harus bertanggung jawab atas seluruh
230
peralatan yang rusak selama masa garansi, termasuk
penyedian suku cadang. Segala biaya penggantian perawatan
selama masa garansi merupakan tanggung jawab Kontraktor
7.5.3.2. Memberikan garansi terhadap seluruh peralatan yang
disuplai dan juga ter-hadap sistem, minimal selama 1 (satu)
tahun sejak serah terima kedua.
7.5.3.3. Pemilik dibebaskan dari segala bentuk pembayaran atas
segala kerusakan untuk selama 1 (satu) tahun sesudah serah
terima kedua.
7.5.3.4. Kontraktor harus bertanggung jawab untuk tetap dapat
melakukan garansi dengan memperhitungkan kedalam harga
satuan sebagai resiko keterlambat-an dalam menyelesaikan
pembangunan.
7.5.3.5. Kontraktor wajib mengganti atas biaya sendiri setiap
kelompok barang-barang atau sistem yang tidak sesuai dengan
persyaratan spesifikasi, akibat kesalahan pabrik atau
pengerjaan yang salah selema jangka waktu 180 (seratus
delepan puluh) hari setelah proyek ini diserahkan terimakan
untuk pertama kali.
7.5.3.6. Kontraktor wajib menempatkan 2 (dua) orang pada setiap
hari kerja untuk mengoperasikan/ merawat peralatan
Elektrikal dan mendatangkan 1 (satu) orang supervisor
sekali seminggu untuk memeriksa atau melakukan balancing
selama masa pemeliharaan.
7.5.3.7. Kontraktor harus memberikan service secara cuma-cuma
untuk seluruh sistem Elektrikal selama 180 (seratus delapan
puluh) hari setelah proyek ini diserahkan terimakan pertama
kali dan garansi 1 (satu) tahun setelah serah terima kedua.
231
7.6.1 Perijinan
7.6.1.1. Semua ijin-ijin dan persyaratan-persyaratan yang mungkin
diperlukan untuk melaksanakan instalasi ini harus dilakukan
oleh Kontraktor atas tanggungan dan biaya Kontraktor.
7.6.1.2. Kontraktor harus bertanggung jawab atas penggunaan alat-
alat yang dipaten-kan serta kemungkinan tuntuktan ganti rugi
dan biaya-biaya yang diperlukan untuk ini. Untuk hal ini
Kontraktor wajib menyerahkan Surat Pernyataan mengenai hal
tersebut diatas.
7.6.1.3. Kontraktor harus menyerahkan semua perijinan atau
keterangan resmi yang diperoleh mengenai instalasi proyek ini
kepada Pengelola Proyek/Konsultan Manajemen Konstruksi
atau pihak ditunjuk, sebelum penyerahan kedua dilakukan.
7.6.1.4. Kontraktor harus memperoleh ijin terlebih dahulu dari
Pengelola Proyek/Konsultan Manajemen Konstruksi setiap
akan memulai suatu tahapan pekerjaan, demikian pula bila
akan melaksanakan pekerjaan di luar jam kerja (kerja lembur).
7.6.1.5. Kontraktor harus mendapatkan ijin-ijin yang berhubungan
dengan pajak, pemerintahan setempat, badan yang berwenang
terhadap instalasi yang dikerjakan. Dalam hal ini, semua biaya
yang dikeluarkan sehubungan dengan permintaan ijin tersebut
harus dibayar oleh Kontraktor.
7.6.1.6. Perincian umum pekerjaan instalasi ini adalah sebagai berikut
:
Pengadaan dan pemasangan Panel Tegangan Rendah
Pengadaan dan pemasangan Armature + lampu
Pengadaan dan pemasangan Instalasi Penerangan
Pengadaan dan pemasangan Instalasi Daya
Pengadaan dan pemasangan seluruh peralatan guna
232
menunjang beroperasinya sistem dengan sempurna
walaupun tidak terdapat dalam gambar maupun dalam
spesifikasi teknik.
7.6.1.7. Penyetelan seluruh sistem agar lengkap dan dapat bekerja
dengan baik sesuai dengan persyaratan dokumen pelelangan
dan gambar-gambar yang ada.
7.6.1.8. Pengadaan pemasangan seluruh instalasi Elektrikal sesuai
dengan per-syaratan dokumen, spesifikasi dan lainnya sesuai
dengan kontrak.
7.6.1.9. Segala sesuatu mengenai lingkup pekerjaan lebih lanjut
kepada Peng-elola Proyek/Konsultan Manajemen
Konstruksi. Konsultan atau pihak lain yang ditunjuk untuk
ini. Apabila sampai terjadi kelalaian dan kekurangan,
Kontraktor harus bertanggung jawab atas kerugian-kerugian
yang mungkin terjadi.
7.6.1.10. Semua pengadaan, pemasangan dan pengujian pekerjaan
instalasi Elektrikal harus berdasarkan gambar dokumen
lengkap dan sesuai dengan spesifikasi teknik, serta
adendum lainnya.
7.6.1.11. Bila dalam spesifikasi ini terdapat klausal-klausal/point-
point yang ditulis/disebutkan kembali, hal ini bukan berarti
klausalnya dihilangkan, akan tetapi malah mempertegas
spesifikasinya.
7.6.1.12. Semua peralatan mesin-mesin harus melalui factory test
sebelum dikirim serta harus menyerahkan sertifikat factory
test lengkap dengan merk/produk yang digunakan dan
diserahkan kepada Pemberi Tugas melalui Manajemen
Konstruksi sebanyak 3 (tiga) rangkap/copy.
7.6.1.13. Pengetesan harus disaksikan oleh pemilik, Pengelola
233
Proyek lapangan dan perancang masing-masing 1 (satu)
orang. Segala biaya yang diperlukan (transport, akomodasi,
exit permit dll) menjadi tanggung jawab Kontraktor. Sistem
pengujian dan schedulenya harus disampaikan secara
tertulis selambat-lambatnya 1 (satu) bulan setelah menerima
SPK.
234
BAB VIII
PEKERJAAN TATA LINGKUNGAN
8.1 Umum
Pekerjaan tata lingkungan meliputi a. pekerjaan area parkir, b. pekerjaan
area bongkar muat, c. pekerjaan drainase taman, d. pekerjaan tempat
pembuangan sampah sementera, e. pekerjaan papan nama bangunan, f.
pekerjaan taman/tanaman peneduh, g. pekerjaan pile hidran lapangan, h.
pekerjaan system air bersih taman, i. pekerjaan sistim listrik/penerangan
taman, j. pekerjaan sistim informasi harga, j. pekerjaan papan
pengumuman, k. pekerjaan IPAL, l. Pekerjaan pengolah sampah, m.
sistim telekomunikasi, n. pekerjaan penangkal petir, dan o. pekerjaan cctv
Sebelum memulai pekerjaan taman, pelaksana diwajibkan untuk
membuat dan mengajukan shop drawing, spesifikasi seluruh bhahan yang
dibutuhkan dan sampelnya, spesifikasi tenaga kerja konstruksi dan umlah
pekerjanya, rencana kerja dan metoda kerja kepada Direksi
Lapangan/Pengawas 3 hari sebelum memulai pekerjaan untuk mendapat
persetujuan.
8.2. Pekerjaan Area parkir
Pekerjaan area parker meliputi pekerjaan perkerasan, signage tempat
parkirdan sistim drainase area parkir.
8.3. Pekerjaan area bongkar muat
Meliputi pekerjaan lintasan dorongan barang yang dibongkar muat dari
truk.
8.4. Pekerjaan taman
Pekerjaan taman meliputi pekerjaan tanaman taman, sistim penerangan
taman, sistim pengairan taman, dan drainase tamannya.
Pelaksana diwajibkan mengkonsultasikan Tanaman yang akan ditanam
beserta cara penanaman dan perawatannya agar dapat tumbuh dengan
235
baik dan pada saat serah terima kedua telah menjadi taman yang baik dan
indah.
Pekerjaan sistim penrangan taman meliputi panel taman, instalasi
penerangan ytaman, tiang lampu penerangan taman, instalasi listrik
taman.
Khusus sumber listrik taman diambil dari sistim solar cell. Setiap tiang
lampu penerangan dipasang solar cell yang bias member penerangan
kepada listrik taman di malam hari.
Sistim pengairan taman menggunakan sistim gravitasi dari menara air
dengan menggunakan sistim perpipaan. Pengaliran air diatur secara
otomatis/elektris setiap pagi, siang dan sore.
Pekerjaan sistim drainase taman menggunakan aliran sistim gravitasi
dengan mengumpulkan air di area polder yang dapat difungsikan sebagai
kolam retensi banjir dan tempat kolam maturasi pengolahan limbah
domestic pasar.
8.5. Pekerjaan Tempat pembuangan sampah sementara
Kontraktor diwajibkan menyusun shop drawing dan mengajukan
spesifikasi konstruksi tempat pembuangan sampah sementara.
Tempat pembuangan sampah sementara adalah pempat pembuangan
sampah yang telah melalui pengolahan di peralatan pengolahan sampah
pasar yang dibuat di area pasar.
Khusus pengolahan sampah organic diarahkan bagi pembuatan kompos
dan sampah non organic diolah dulu dan hasil olahan yang tidak
berfungsi ditampung di tempat pembuangan sampah sementara.
8.6. Pekerjaan Papan namabangunan
Papan namabangunan ada dua yaitu satu di area taman, dan satu
ditempatkan diwajah bangunan bangunan.
236
8.6.1 Untuk yang ditaman
Spesifikasi papan nama pad ataman meliputi Pondasi, tiang papan
nama, papan nama itu sendiri, dan tulisan pada papan nama
sebagaimana pada gambar rencana.
Pondasi, merupakan pondasi batu kali menerus ukuran dasar 80
cm, kedalaman 80 cm, panjang pondasi 300 cm. Bahan batu kali
pecah ukuran 10-15 cm di ikat dengan adukan 1pc:4psr.
sloof ukuran 15x20 cm dari konstruksi beton bertulang dengan
tulangan utama 4 diameter 10 dan sengkang diameter 8 mm sejarak
masing-masing sengkang 20 cm. Bahan beton fc’=24,52 M.Pa (K-
250).
Kolom praktis berjarak 300 cm dan tinggi 150 cm diisi dengan
pasangan batu bata adukan 1pc:4ps, dipleseter tebal 10 mm, dikaci,
dicat dan diberi tulisan logam dengan spesifikasi tulisan P:ASAR
RAKYAT. Selengkapnya seperti pada gambar.
8.6.2 Untuk yang diwajah bangunan bangunan
Papan namabangunan yang berada di wajah bangunan dengan
spesifikasi papan nama ukuran 150x300, berangka aluminium,
berpapan panel ACP, dan diberi tulisan “BANGUNAN” dengan
teknik penampilan seperti pada gambar.
Khusus cat yang digunakan terbuat dari cat duco metallic warna
sesuai gambar.
8.7 Pekerjaan tanaman peneduh
Selain tanaman taman, taman juga ditanami pohon peneduh sbanyak 7
buah yang tersebar di are bangunan ang dapat difungsikan sebagai tempat
interaksi social Dibawah Pohon Rindang.
237
7.8 Pekerjaan pile Hidran
Pekerjaan pile hidran terdiri dari 2 buah pile hidran lapangan. Pekerjaan
meliputi penyambungan pile hidran ke pipa air bersih sistim PDAM yang
ada, pemasangan pipa hidran tanam, dan pemasangan pile hidran.
Pile hidran ini hanya berfungsi sebagai tempat Mobil pemadam
kebakaran menghisap air bagi penyemprotan pemadaman api.
Pipa yang ditanam dengan spesifikasi black steel, dibungkus aspal dan
goni menahan korosi selama umur pipa, didindungi pasir urug dan paling
atas setebal 20 cm ditutup dengan beton tumbuk (lean concrete).
Disaping pile hidran taman, disediakan panel kebakaran yang berwarna
merah dan berisi pipa selang penanggulangan kebakaran.
8.9 Pekerjaan Sistem air bersih taman
Taman dilengkapi system air bersih yang dibutuhkan bagi pelayanan
pasar los terbuka non permanen yang terpaksa harus beropersi di taman
pasar akibat perkembangan pasar sehingga kapasitas pasar terlampaui.
Air bersih pasokan ke Sistim air bersih taman dapat/harus dimatikan dari
reservoir pada saat paar tidak beroperasi.
Sistim air besih taman meliputi sistim perpipaan dari reservoir, keran
outlet, dan keran regulator di reservoir.
8.10 Pekerjaan System listrik/penerangan taman
Sistim listrik taman meliputi panel listrik taman, instalasi listrik taman,
lampu taman di menara setinggi 9,00 m dan didukung lampu penerangan
sebesar 4x200VA. Sumber listrik diambil dari panel listrik bangunan.
8.11 Pekerjaan sistem informasi harga (sign board harga)
Pekerjaan panel sistim informasi pasar terdiri dari panel informasi, sistim
listrik panel, pondasi kolom panel, kolom panel.
238
Pondasi panel dari konstruksi beton fc’=24,52 m>Pa (K-250) dengan
dimensi 50x50x80 cm dan diberi 4 buah angkur besi beton diameter 12
cm panjang 50 cm masuk ke pondasi dan diberi tulangan geser diameter 8
mm sejarak 15 cm masing-masing.
Kolom dari konstruksi beton bertulang dimensi 20x20 dan tinggi 100 cm
dan diatasya diberi bingkai beton dan board ACP dengan layar elektrik
ukuran 100x150 cm..
8.12 Pekerjaan papan pengumuman
Pekerjaan papan pengumuman meliputi tiang besi bpipa diameter 50 mm
tinggi 175cm dan diberi papan pengumuman dengan gambar dan
spesifikasi seperti pada gambar.
Dasar papan pengumuman terbuat dari bahan parikel board yang dapat
ditempel dan diikat dengan paku paying.
Papan pengumuman diberi lampu TL-2x20 VA dibagian dalam papan
pengumuman.
8.13 IPAL
Sistim Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) terdiri dari sistim
pengumpul air limbah, sistim perpipaan pembawa air limbah, kolam
penampungan awal limbah (premier chamber), kolam pengolaha air
limbah (secondary chamber), dan kolam maturasi air libah, selanjutnya
dibuang ke kolam taman.
Konstruksi sistim pengolahan air limbah menggunakan konstruksi beton
tebal 15 cm dandiberi tulangan wire mesh 10-15 untuk dinding, dasar dan
penutup IPAL.
Ukuran IPAL mengikuti gambar rencana.
239
8.14. Sarana penglolahan sampah
Terdiri dari dua jenis yaitu yang berasal dari sayur-sayuran dan sisa
makanan dan jenis lainnya.
Sampah yang berasal dari sayuran dan sisa makanan diolah dengan
metode composting.Sedangkan sampah lainnya (sampah sisa sayuran dan
makanan sisa) diolah dengan pengolahan sampah lingkungan.
Spesifikasi pengolah sampah seperti pada gambar.
8.14 sistem telkom
Sistim telkomi terdiri dari jaringan telepon dari PT. Telkom, instalasi
telkom dalam bangunan, dan sistim PABX bagi kantor pengelola pasar.
Sistim telkom juga difasilitasi dengan sistim internet.
8.15 Penangkal petir kawasan pasar
Sistim penangkal petir pasar terdiri dari tiang yang treintegrasi dengan
menara penerangan pasar, instalasi penangkal petir, kabel pembawa petir
ke tanah, dan sistim grounding.
Konstraktor pelaksana diwajibkan memasukkan shop drawing dan
spesifikasi peralatan penangkal petir mulai dari penangkap, kabel
penyalur, dan groundingnya tiga hari sebelum pekerjaan dimulai.
Karena sistim pennagkap petir akan dibangun di menara penerangan,
maka diperlukan koordinasi yang erat antara pekerjaan penangkal petir
dengan pekerjaan penerangan taman.
8.16 sistim CCTV
Sistim CCTV terdiri dari kamera pemantau aktivitas di lingkungan pasar,
kabel pembawa informasi, computer perekam hasil pantauan kamera
pemantau, dan sistim monitor.
240
Pelaksana diwajibkan untuk membuat dan mengajukan shop drawing
dilampiri dengan spesifikasi bahan dan alat CCTV yang akan digunakan
minimum tiga hari sebelum pekerjaan dimulai.
241
BAB IX
LAIN -LAIN
9.1. Semua bahan/material harus diajukan terlebih dahulu oleh Pelaksana
sebelum dilaksanakan untuk mendapatkan persetujuan.
9.2. Sebelum penyerahan pertama, Pelaksana wajib meneliti semua bagian
pekerjaan yang belum sempurna dan harus diperbaiki, halaman harus ditata
rapi dan semua barang yang tidak berguna harus disingkirkan dari lokasi
pekerjaan.
9.3. Meskipun telah ada pengawasan dan unsur-unsur lainnya, semua
penyimpangan dari ketentuan bestek dan gambar menjadi tanggung jawab
Pelaksana, untuk itu Pelaksana harus menyelesaikan pekerjaan sebaik
mungkin.
9.4. Selama masa pemeliharaan, Pelaksana wajib merawat, mengamankan dan
memperbaiki segala cacat yang timbul selama masa pemeliharaan.
243
Pembentukan tim pengadaan
pengadaan
Identifikasi potensi dan ketersediaan barang/jasa
Survey penyedia barang/jasa
Rembug pra pengadaan
Penetapan dan Pemaketan barang/jasa
Pengadaan oleh masyarakat
Pengadaan oleh penyedia barang/jasa
Nilai Rp 50 juta Nilai Rp 50 juta – Rp 200 juta
Nilai > Rp 200 juta
Penempelan di papan informasi 1. Proses pengadaan (lihat bab 2)
2. Pengiriman barang 3. pembayaran
244
Satuan Kerja ............................................................
BERITA ACARA RAPAT
PEMBENTUKAN TIM PENGADAAN
BARANG/JASA
Nama Kegiatan : Pembangunan Infrastruktur
desa......................
Nomor DIPA : ............................................
Tanggal DIPA : ............................................
Tahun Anggaran : ............................................
Lokasi : Jl. .............................
Lingkungan .....................
Desa ................................
Nomor : .....................................
Tanggal : .....................................
Lampiran : empat buah lampiran
Pada hari ini .................... tanggal ..................... bulan ......... tahun Dua ribu.............. bertempat di
Kantor Kepala Desa....................., kami yang bertandatangan di bawah ini menyatakan bahwa, telah
diadakan Rapat Desa dalam rangka Pembentukan Tim Pengadaan Barang/Jasa dengan hasil sebagai
berikut:
1. Nama kegiatan : Pembangunan infrastruktur desa berupa .......................... dengan dokumen
Perencanaan Teknis Pembangunan Infrastruktur desa..............
2. Sumber pembiayaan pembangunan berasal dari dana DIPA Nomor ............ tanggal ................
3. Nama Kepala satuan kerja: ................................. berdasarkan surat keputusan Menteri ......
.................. Nomor Tanggal .............
4. Nama Pejabat Pembuat Komitmen : ................................... berdasarkan surat keputusan Menteri
....................... Nomor Tanggal .............
5. Tim terdiri dari tiga / lima orang dimana ......... orang diantaranya adalah perempuan dengan
susunan terlampir.
6. Tim bertugas melakukan proses pengadaan barang/jasa dengan uraian tugas terlampir.
7. Tim Pengadaan dapat menggunakan perusahaan penyedia barang/jasa maupun pengadaan oleh
masyarakat sesuai ketentuan peraturan yang berlaku.
Demikian berita acara ini dibuat dan ditanda tangani di Desa ................ pada tanggal seperti tersebut
diatas untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Pimpinan Rapat
....................................
Sekretaris Rapat
....................................
Mewakili peserta Rapat
....................................
Disetujui:
SU
SU
NA
N
TI
M PENGADAAN BARANG/JASA
PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DESA .................................
Kepala Desa ..................
(...........................................)
SKPD Teknis / Sekretaris Desa .......................................................
(...........................................)
245
Pimpinan Rapat
....................................
Sekretaris Rapat
....................................
Mewakili peserta Rapat
....................................
Disetujui:
No. Nama L/P Kedudukan dalam Tim
1 Ketua Tim Pengadaan Barang/Jasa
2 Sekretaris Tim Pengadaan Barang/Jasa
3 Anggota Tim Pengadaan Barang/Jasa
4 Anggota Tim Pengadaan Barang/Jasa
5 Anggota Tim Pengadaan Barang/Jasa
Kepala Desa ..................
(...........................................)
SKPD Teknis / Sekretaris Desa .......................................................
(...........................................)
246
URAIAN TUGAS TIM PENGADAAN BARANG/JASA
PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DESA .................................
A. Persiapan.
1. Menyusun dan menanda tangani jadwal pengadaan barang/jasa (format lihat dalam lampiran).
2. Menyusun dan menanda tangani Berita Acara Penetapan Rencana Anggaran Biaya (RAB)
(format lihat dalam lampiran).
B. Pelaksanaan.
4. Mengumumkan pengadan barang/jasa pembangunan infrastruktur desa di papan pengumuman
(format lihat dalam lampiran).
5. Menerima pendaftaran calon peserta pengadaan barang/jasa (Format lihat dalam Lampiran)
6. Memberikan penjelasan teknis pekerjaan pembangunan infrastruktur desa yang akan dibangun
meliputi : a. Penjelasan gambar rencana bangunan infrastruktur, b. Penjelasan Rencana Kerja
dan Syarat-syarat, c. Penjelasan Perincian teknis Volume Pekerjaan, dan d. Penjelasan
persyaratan Peserta yang boleh ikut menfaftar.
7. Membuat dan menanda tangani Berita Acara Penjelasan Pekerjaan Pembangunan infrastruktur
Desa dengan disaksikan 2 orang saksi mewakili peserta pengadaan barang/jasa (format lihat
dalam Lampiran).
8. Mendistribusikan Berita Acara Penjelasan Pekerjaan kepada para peserta penyedia barang/jasa
9. Menerima pemasukan dokumen penawaran yang terdiri dari : (a) Usulan Administrasi, (b)
Usulan Teknis dan (c) Usulan Biaya.
10. Membuat Berita Acara Pemasukan Dokumen Penawaran (format lihat dalam Lampiran).
11. Melakukan dan membuat Berita Acara Evaluasi Dokumen Penawaran meliputi (a) Evaluasi
dokumen Administrasi, (b) Dokumen usulan teknis, dan (c). Dokumen Usulan biaya (format
lihat dalam Lampiran).
11. Mengumumkan hasil evaluasi pengadaan barang/jasa (format lihat dalam lampiran).
12. Menunggu, menerima dan mengevaluasi sanggahan peserta (jika ada sanggahan)
13. Mengusulkan calon pemenang pengadaan barang/jasa kepada Kepala Satuan Kerja (format lihat
dalam Lampiran).
247
C. Pengakhiran.
14. Mengumumkan hasil pengadaan barang/jasa sesuai penetapan kepala satuan kerja (format lihat
dalam Lampiran).
15. Menyusun Surat Perjanjian Kerja (SPK) pengadaan barang/jasa (format lihat dalam lampiran)
16. Mendokumentasikan proses pengadaan barang/jasa.
Pimpinan Rapat
....................................
Sekretaris Rapat
....................................
Mewakili peserta Rapat
....................................
Disetujui:
Kepala Desa ..................
(...........................................)
SKPD Teknis / Sekretaris Desa .......................................................
(...........................................)
248
DAFTAR HADIR RAPAT
Hari : ..............................................................................................
Tanggal : ..............................................................................................
Tempat : ...............................................................................................
No Nama Tanda Tangan
249
KEPUTUSAN KEPALA SATUAN KERJA ...................
DESA .......................................
NOMOR : .................................
TANGGAL : ..............................
MENIMBANG:
1. Bahwa dalam rangka pengadaan barang/jasa pembangunan infrastruktur desa .............. diperlukan
adanya Tim Pengadaan Barang/Jasa.
2. Bahwa untuk itu perlu ditetapkan dalam keputusan Kepala Satuan Kerja
MENGINGAT:
1. Peraturan kepala LKPP no 13 tahun 2013 tentang pedoman tata cara pengadaan barang/jasa di
desa
2. Peraturan Kepala LKPP no 22 tahun 2015 tentang perubahan atas Perka LKPP no 13 tahun 2013
tentang pedoman tata cara pengadaan barang/jasa di desa
3. Surat Edaran Kepala LKPP no 2 tahun 2013 tentang penjelasan lebih lanjut pasal 89 ayat (4)
perpres no 70 tahun 2012 tentang perubahan kedua atas perpres no 54 tahun 2010 tentang
pengadaan barang/jasa tentang pembayaran prestasi pekerjaan yang telah terpasang pada
pekerjaan konstruksi.
4. .............................
MEMUTUSKAN
MENETAPKAN : KEPUTUSAN KEPALA SATUAN KERJA TENTANG PEMBENTUKAN
TIM PENGADAAN BARANG/JASA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR
DESA................
Pertama : Membentuk Tim Pengadaan Barang/Jasa Pembangunan infrastruktur desa........................
dengan susunan seperti pada lampiran surat keputusan ini.
Kedua : Tim Bertugas menyelenggarakan pengadaan barang/jasa pembangunan infrastruktur Desa
............................ dengan uraian tugas seperti terlampir.
Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal penetapan keputusan ini sampai pemenang pengadaan
barang/jasa Pembangnan infrastruktur desa ........ ditetapkan, dengan ketentuan akan
dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya jika ternyata dalam penetapan ini terdapat
kekeliruan.
250
DITETAPKAN DI :..........................
PADA TANGGAL : .........................
-----------------------------------------------
Kepala satuan Kerja ..........................
Desa .....................
....................................
Tembusan Kepada :
1.Bupati
2.Satuan pengawasan internal
3.Yang Bersangkutan (untuk dilaksanakan sebagaimana mestinya dan penuh tanggung jawab)
251
Lampiran SK : Susunan Tim Pengadaan Barang/Jasa Pembangunan ....................... Desa .........
No SK :
Tanggal :
SUSUNAN TIM PENGADAAN BARANG/JASA
PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DESA .................................
DAFTAR SURVEY HARGA UPAH, BAHAN DAN ALAT
No. Nama L/P Kedudukan dalam Tim
1 Ketua Tim Pengadaan Barang/Jasa
2 Sekretaris Tim Pengadaan Barang/Jasa
3 Anggota Tim Pengadaan Barang/Jasa
4 Anggota Tim Pengadaan Barang/Jasa
5 Anggota Tim Pengadaan Barang/Jasa
Kepala Satuan Kerja .......................................................
(...........................................)
252
Nama Tim Pengelola Kegiatan : …….....……………..
Desa/Kelurahan : ………………………
Kecamatan : ………………………
Kabupaten : ………………………
Provinsi : ………………………
No. Nama Barang/Alat/Jasa Satuan Harga Satuan
(Rp.)
Spesifikasi Keterangan
A. Upah
1. Tukang Batu Hari
2. Tukang Kayu Hari
3. Tukang Besi Hari
4. Pekerja Hari
5. Mandor Hari
B. Bahan Bangunan
1. Batu Kali Buah
2. Btau bata m3
3. Pasir pasang m3
4. Pasir beton Zak
5. Semen, zak = 50 kg Kg
6. Besi beton …….
7. ……………….. …….
C. Peralatan
1. Ember Buah
2. Palu Buah
3. Sewa stamper Unit / hari
4. Sewa roller Unit / hari
5. ……………… ……..
Kami yang melakukan Survey Harga
No. Nama Jabatan Tanda Tangan
1. ……………………….. ………………………… ………………….
2. ………………………. ………………………… …………………..
3. ……………………… ………………………… ………………….
4. ……………………… ………………………… ………………….
5. ………………………. ………………………… ………………….
253
Satuan Kerja ............................................................
BERITA ACARA RAPAT PENETAPAN
RENCANA ANGGARAN BIAYA
PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR
DESA .........................
Nama Kegiatan : Pembangunan Infrastruktur
desa......................
Nomor DIPA : ............................................
Tanggal DIPA : ............................................
Tahun Anggaran : ............................................
Lokasi : Jl. .............................
Lingkungan .....................
Desa ................................
Nomor : .....................................
Tanggal : .....................................
Lampiran : Perincian Harga Perhitungan Sendiri
Pada hari ini .................... tanggal ..................... bulan ......... tahun Dua ribu.............. bertempat
di....................., Kami Tim Pengadaan Barang/Jasa Pembangunan infratruktur desa .............
menyatakan bahwa, telah mengadakan Rapat Penetapan Harga Perhitungan Sendiri Pembangunan
Infrastruktur Desa ............................. dengan hasil sebagai berikut:
1. Nama kegiatan : Pembangunan infrastruktur desa berupa ..........................
2. Sumber pembiayaan pembangunan berasal dari dana DIPA Nomor ............ tanggal ................
3. Nama Kepala satuan kerja: ................................. berdasarkan surat keputusan Menteri ......
.................. Nomor Tanggal .............
4. Nama Pejabat Pembuat Komitmen : ................................... berdasarkan surat keputusan Menteri
....................... Nomor Tanggal .............
5. Menyepakati Harga Perhitungan Sendiri Pembangunan Infrastruktur desa ...................... sebesar
Rp. ........................... ( ...........................................) dengan perincian harga seperti terlampir.
Demikian berita acara ini dibuat dan ditanda tangani di Desa ................ pada tanggal seperti tersebut
diatas untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Ketua Tim Pengadaan Barang/Jasa
....................................
Sekretaris Tim Pengadaan Barang/jasa
....................................
254
DOKUMEN PERENCANAN TEKNIS
PEMBANGUNAN ................
Desa..............................
Kecamatan ..........................
Kabupaten .............................
Provinsi .................................
Tahun .......................
255
JADWAL PENGADAAN BARANG/JASA
PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DESA...............................................
Ketua Tim Pengadaan Barang/Jasa
JADWAL PENGADAAN BARANG/JASA
PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DESA .............................
No Uraian pekerjaan mg-1 mg-2 mg-3 mg-4 mg-5 mg-6 mg-7 Bulan-3 Bulan-4 Bulan-5 Bulan-6 Bulan-7 Keterangan
A Persiapan
1 Penyusunan jadwal 2 hari
2 Penyusunan HPS 7 hari
3 Penyusunan dokumen Pengadaan 7 hari
B Pelaksanaan
4 Pengumuman pengadaan barang/jasa 7 hari
5 Pendaftaran peserta 4 hari
6 Penjelasan Pekerjaan 1 hari
7 Pembuatan Berita Acara Penjelasan Pekerjaan 4 hari
8 Pendistribusian Berita Acara Penjelasan Pekerjaan 4 hari
9 Pemasukan dan pembukaan penawaran 7 hari
10 Pembuatan Berita Acara Pemasukan/pembukaan Penawaran 1 hari
11 Pengevaluasian penawaran 10 hari
12 Pengumuman hasil evaluasi penawaran 1 hari
13 Masa sanggah 5 hari
13 Pengusulan penetapan pemenang Pengadaan Barang/Jasa 4 hari
C Pengakhiran
14 Pengumuman penetapan pemenang Pengadaan Barang/jasa 1 hari
15 Penyusunan konsep dokumen kontrak 7 hari
16 Pendokumentasian proses dan dokumen pengadaan 2 hari
D Pelaksanaan konstruksi
1 Pelaksanaan konstruksi 4 bulan
2 Masa pemeliharaan 6 bulan
durasi
256
Kop Tim Pengadaan Barang/jasa
Pembangunan Infrastruktur Desa .................................
Nomor : ................................... Desa......,......... 20.....
Lampiran : -
Kepada Yth :
Para Calon Penyedia Barang/Jasa Pembangunan Infrastruktur
Desa ........................
d Tempat
Perihal : PENGUMUMAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMBANGUNAN
INFRASRUKTUR DESA ...............................
Sehubungan dengan pelaksanaan pembangunan infrastruktur desa...................... kami Tim Pengadaan
Barang/Jasa Pembangunan Infrastruktur Desa..................... yang dibentuk berdasarkan Surat
Keputusan Kepala satuan Kerja Desa ....................... mengumumkan bahwa kami akan melakukan
proses pengadaan barang/jasa Pembangunan Infrastruktur Desa ...................... dengan jadwal sebagai
berikut:
1. Pendaftaran Peserta dari tanggal .................... sampai tanggal ............................... bertempat di
kantor Tim Pengadaan Barang/Jasa Pembangunan Infrastruktur Desa ..................... setiap hari
kerja mulai jam 08.00-16.00 dengan istirahat jam 12.00-13.00.
2. Penjelasan Pekerjaan pada tanggal ................................ bertempat di kantor Tim Pengadaan
Barang/Jasa Pembangunan Infrastruktur Desa ..................... mulai jam 10.00-12.00 dilanjutkan
peninjauan lokasi.
3. Pemasukan pertanyaan dapat dilakukan dari tanggal .................... sampai tanggal
............................... bertempat di kantor Tim Pengadaan Barang/Jasa Pembangunan Infrastruktur
Desa ..................... setiap hari kerja mulai jam 08.00-16.00 dengan istirahat jam 12.00-13.00.
4. Pengambilan Berita Acara Penjelasan Pekerjaan pada tanggal .................... bertempat di kantor
Tim Pengadaan Barang/Jasa Pembangunan Infrastruktur Desa ..................... pada jam 08.00-12.00.
5. Pemasukan penawaran dilakukan tanggal .................... bertempat di kantor Tim Pengadaan
Barang/Jasa Pembangunan Infrastruktur Desa ..................... mulai jam 10.00-12.00.
Demikian pengumuman ini disampaikan untuk menjadi perhatian bagi para peminat sebagai penyedia
jasa bagi pembangunan infrastruktur desa tersebut.
Ketua Tim Pengadaan Barang/Jasa
....................................
257
DAFTAR VOLUME DAN SPESIFIKASI PEKERJAAN
No. Nama Jenis Barang/Jasa Satuan Volume Spesifikasi
1
2
3
4
5
258
DAFTAR CALON PENYEDIA BARANG / JASA
YANG MEMASUKAN DOKUMEN PENAWARAN
PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DESA ...........................
No Nama Perusahaan/diwakili Tanda Tangan
1
2
3
4
5
259
Satuan Kerja ............................................................
BERITA ACARA RAPAT PENJELASAN
PEKERJAAN PENGADAAN BARANG/JASA
PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DESA
......................................
Nama Kegiatan : Pembangunan Infrastruktur
desa......................
Nomor DIPA : ............................................
Tanggal DIPA : ............................................
Tahun Anggaran : ............................................
Lokasi : Jl. .............................
Lingkungan .....................
Desa ................................
Nomor : .....................................
Tanggal : .....................................
Lampiran : Perincian Penjelasan administrasi, teknis
dan biaya
Pada hari ini .................... tanggal ..................... bulan ......... tahun Dua ribu.............. bertempat
di....................., Kami Tim Pengadaan Barang/Jasa Pembangunan infratruktur desa .............
menyatakan bahwa, telah mengadakan Rapat Penjelasan Pekerjaan Pengadaan Barang/Jasa
Pembangunan Infrastruktur Desa ............................. dengan hasil sebagai berikut:
1. Nama kegiatan : Pembangunan infrastruktur desa berupa ..........................
2. Sumber pembiayaan pembangunan berasal dari dana DIPA Nomor ............ tanggal ................
3. Nama Kepala satuan kerja: ................................. berdasarkan surat keputusan Menteri ......
.................. Nomor Tanggal .............
4. Nama Pejabat Pembuat Komitmen : ................................... berdasarkan surat keputusan Menteri
....................... Nomor Tanggal .............
5. Tim Pengadaan telah menjelaskan Dokumen Pengadaan Barang/Jasa pembangunan
infrastruktur desa ........................ meliputi Penjelasan Administrasi, penkelasan teknis dan
penjelasan biaya pembangunan dengan rincian seperti terlampir.
Demikian berita acara ini dibuat dan ditanda tangani di Desa ................ pada tanggal seperti tersebut
diatas untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Ketua Tim Pengadaan Barang/jasa
....................................
Saksi-saksi:
1. ....................................................
2. ....................................................
260
Nomor B.A : .................
Tanggal : ................
URAIAN RINCI PENJELASAN PEKERJAAN
PENGADAAN BARANG/JASA INFRASTRUKTUR DESA ...........................
A. Penjelasan Syarat-syarat Umum.
1. Nama Pekerjaan .................................
2. Lokasi Pekerjaan
3. Volume Pekerjaan:...............
4. Informasi umum pekerjaan: Pembangunan ........................dengan spesifikasi umum..............
B. Penjelasan syarat-syarat Administrasi
1. Persyaratan administrasi pelaksana antara lain:
a. mempunyai akte notaris sebagai pelaksana konstruksi.
b. mempunyai SBU dan SIUJK
c. mempunyai tenaga kerja yang berpengalaman dalam melakukan pekerjaan sejenis dalam
Pembangunan infrastruktur desa.
d. Sedapat mungkin tanaga kerja memiliki SKT sesuai bidang pekerjaan yang akan
dilaksanakan
e. berdomisili di kabupaten tempat desa berada
f. membuat pernyataan mempunyai modal cukup untuk membangun infrastruktur yang akan
dibangun.
g. membuat pernyataan mampu menetapkan dan mengusulkan bahan konstruksi yang
memenuhi persyaratan dalam Rencana Kerja dan syarat-syarat, dan bersedia menggantinya
jika tidak memenuhi persyaratan teknis bahan ybs.
h. membuat pernyataan mampu menyiapkan peralatan yang sesuai dengan usulan teknis
pelaksanaan pekerjaan yang diusulkan dalam usulan teknis.
2. Penjelasan pembayaran:
a. Metoe Pembayaran: secara bulanan atau secara termijn 25%, 50%,75%,95% dan 100%
yang boleh dipilih dan telah disepakati melalui Penjelasan pekerjaan ini menggunakan tata
cara pembayaran ........................
b. Tata cara pengajuan usulan pembayaran: Pelaksana mengajukan usulan pembayaran kepada
Kepala Satuan Kerja dengan lampiran a. Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan yang dibuat
Tim Pengawas dan b. Berita Acara Persetujuan prestasi pekerjaan oleh Kepala Satuan Kerja
c. Tim Pengawas melakukan pemeriksaan pekerjaan menyangkut progres dan kualitas
pekerjaan dan menanda tangani berita acara pemeriksaan pekerjaan untuk pembayaran
angsuran.
261
d. Kepala satuan Kerja dengan berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan yang dibuat
tim Pengawas melakukan Verifikasi atas progres dan kualitas pekerjaan dan hasil
persetujuannya dituangkan ke dalam Berita Acara Persetujuan Pekerjaan untuk Pembayaran
Angsuran.
e. Dengan Berita Acara Persetujuan Prestasi Untuk Pembayaran Angsuran yang dibuat Kepala
satuan Kerja maka bendahara melakukan pembayaran angsran kepada pelaksan kegiatan.
f. Jika Kepalas satuan kerja tidak dapat menyetujui progres dan kualitas pekerjaan, maka
penyedia barang/jasa wajib memperbaiki pekerjaan sampai memenuhi persyaratan yang
disetujui kepala satuan kerja.
g. selanjutnya sesuai dan mengikuti dokumen pengadaan barang/jasa yang ditetapkan.
C. Penjelasan syarat-syarat usulan teknis
1. Penyedia barang/jasa wajib menyerahkan usulan pelaksanaan pekerjaan setiap item pekerjaan
kepada Tim pengawas.
2. Usulan pekerjaan meliputi:
a. Gambar Kerja (shop drawing) yang lebih jelas dan detail/rinci atas pekerjaan yang akan
dikerjakan,
b. spesifikasi (Sertifikat Kompetensi Terampil) tenaga kerja yang akan melaksanakan,
c. Spesifikasi bahan yang akan digunakan,
d. Spesifikasi peralatan kerja yang akan digunakan dalam melakukan pekerjaan yang
diusulkan,
e. spesifikasi metode kerja pelaksanaan pekerjaan yang dimintakan persetujuannya.
keseluruhannya harus mengikuti dan memenuhi ketentuan ang berlaku dalam pelaksanaan
konstruksi.
3. Penyedia barang/jasa wajib mengajukan usulan pemeriksaan hasil pekerjaan secara berkala
kedalam laporan.
4. Penyedia barang/jasa wajib mengajukan progres hasil pelaksanaan untuk diperiksa oleh Tim
Pengawas untuk setiap minggu untuk mendapat izin kelanjutan pekerjaan.
5. Selengkapnya mengikuti Rencana Kerja dan syarat-syarat.
D. Penjelasan syarat-syarat usulan biaya
1. Pelaksana wajib menyampaikan usulan biaya yang berada dibawah Pagu Rencana Anggaran
Biaya (RAB). penyedia barang/jasa menyatakan menerima untuk digugurkan jika usulan biaya
yang diajukannya melampaui harga perkiraan sendiri.
2. Harga penawaran meliputi : (a) Biaya bahan, (b) biaya upah kerja, (c) biaya peralatan yang
digunakan dalam melaksanakan pekerjaan, (d) biaya pajak yang wajib dibayarkan akibat
pelaksanaan pekerjaan, dan (e) biaya lain-lain seperti K3, Kantor/gudang Pelaksana, pos
Keamanan, kerusakan lingkungan (terukur) yang timbul akibat pelaksanaan pembangunan
infrastruktur desa ini.
262
3. Penyedia barang/jasa wajib mencari dan mensurvey harga satuan pekerjaan dan upah kerja
untuk lokasi pekerjaan yang akan dilaksanakan. Harga satuan bahan dan upah adalah harga
satuan bahan dan upah telah sampai di lokasi pekerjaan.
4. Penyedia barang/jasa wajib menyusun analisis harga satuan pekerjaan untuk setiap item
pekerjaan yang tertuang dalam rincian biaya pekerjaan. dalam penyusunan analisis harga satuan
pekerjaan wajib menggunakan Standar Nasional Indonesia.
5. Membuat pernyataan bahwa penyedia barang/jasa menerima dan bertanggung jawab bahwa
setiap item pekerjaan yang dilaksanakan telah mengikuti prosedur teknis.
6. Selanjutnya mengikuti dokumen RKS yang ada.
Ketua Tim Pengadaan Barang/jasa
....................................
Saksi-saksi:
1. ....................................................
2. ....................................................
263
Satuan Kerja ............................................................
BERITA ACARA RAPAT
PEMASUKAN/PEMBUKAAN PENAWARAN
PENGADAAN BARANG/JASA
PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DESA
......................................
Nama Kegiatan : Pembangunan Infrastruktur
desa......................
Nomor DIPA : ............................................
Tanggal DIPA : ............................................
Tahun Anggaran : ............................................
Lokasi : Jl. .............................
Lingkungan .....................
Desa ................................
Nomor : .....................................
Tanggal : .....................................
Lampiran : Daftar peserta yang memasukkan SPH
Pada hari ini .................... tanggal ..................... bulan ......... tahun Dua ribu.............. bertempat
di....................., Kami Tim Pengadaan Barang/Jasa Pembangunan infratruktur desa .............
menyatakan bahwa, telah mengadakan Rapat Pmasukan/Pembukaan Penawaran Pekerjaan Pengadaan
Barang/Jasa Pembangunan Infrastruktur Desa ............................. dengan hasil sebagai berikut:
1. Nama kegiatan : Pembangunan infrastruktur desa berupa ..........................
2. Sumber pembiayaan pembangunan berasal dari dana DIPA Nomor ............ tanggal ................
3. Nama Kepala satuan kerja: ................................. berdasarkan surat keputusan Menteri ......
.................. Nomor Tanggal .............
4. Nama Pejabat Pembuat Komitmen : ................................... berdasarkan surat keputusan Menteri
....................... Nomor Tanggal .............
5. Peserta yang memasukkan penawaran sebanyak ....... peserta, yang dinyatakan sah
sebanyak....... dan yang dinyatakan tidak sah sebanyah.... peserta.
6. selanjutnya atas dokumen yang sah akan dilakukan a.evaluasi Administrasi, b.evaluasi teknis,
dan c. evaluasi biaya. Dan atas penawaran yang tidak sah akan disimpan oleh panitia.
Selanjutnya hasil pembukaan penawaran seperti terlampir.
Demikian berita acara ini dibuat dan ditanda tangani di Desa ................ pada tanggal seperti tersebut
diatas untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Ketua Tim Pengadaan Barang/jasa
....................................
264
Nomor B.A : ..............................
Tanggal : ..............................
DAFTAR PESERTA PENAWARAN PENGADAAN BARANG/JASA
PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DESA ...............................
A. Daftar Peserta yang memasukkan penawaran
No Nama peserta Usulan
Administrasi
Usulan teknis Usulan biaya Kesimpulan
1 Sah/tidak sah Sah/tidak sah Sah/tidak sah Sah/tidak sah
2 Sah/tidak sah Sah/tidak sah Sah/tidak sah Sah/tidak sah
3 Sah/tidak sah Sah/tidak sah Sah/tidak sah Sah/tidak sah
4 Sah/tidak sah Sah/tidak sah Sah/tidak sah Sah/tidak sah
5
6
B. Hasil pembukaan
1. Peserta memasukkan penawaran sebanyak ............ peserta
2. Yang sah sebanyak ............. peserta
3. Yang tidak sah sebanyak ............. peserta dan dinyatakan GUGUR.
C. Langkah selanjutnya
1. Untuk penawaran yang sah akan dilanjutkan ke proses Evaluasi dan
2. bagi yang tidak sah dinyatakan GUGUR.
Ketua Tim Pengadaan Barang/jasa
....................................
265
Satuan Kerja ............................................................
BERITA ACARA RAPAT EVALUASI
PENAWARAN PENGADAAN BARANG/JASA
PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DESA
......................................
Nama Kegiatan : Pembangunan Infrastruktur
desa......................
Nomor DIPA : ............................................
Tanggal DIPA : ............................................
Tahun Anggaran : ............................................
Lokasi : Jl. .............................
Lingkungan .....................
Desa ................................
Nomor : .....................................
Tanggal : .....................................
Lampiran : 1.Daftar peserta yang memasukkan SPH
2.Hasil evaluasi Penawaran
Pada hari ini .................... tanggal ..................... bulan ......... tahun Dua ribu.............. bertempat
di....................., Kami Tim Pengadaan Barang/Jasa Pembangunan infratruktur desa .............
menyatakan bahwa, telah mengadakan Rapat Evaluasi Penawaran Pekerjaan Pengadaan Barang/Jasa
Pembangunan Infrastruktur Desa ............................. dengan hasil sebagai berikut:
1. Nama kegiatan : Pembangunan infrastruktur desa berupa ..........................
2. Sumber pembiayaan pembangunan berasal dari dana DIPA Nomor ............ tanggal ................
3. Nama Kepala satuan kerja: ................................. berdasarkan surat keputusan Menteri ......
.................. Nomor Tanggal .............
4. Nama Pejabat Pembuat Komitmen : ................................... berdasarkan surat keputusan Menteri
....................... Nomor Tanggal .............
5. Hasil evaluasi Administrasi :
Dari Usulan administrasi dan sah sebanyak ....... peserta, yang dinyatakan Lulus evaluasi
administrasi sebanyak ......... peserta.
Yang dinyatakan gugur evaluasi administrasi sebanyak .... peserta.
6. Hasil evaluasi Teknis:
Dari hasil evaluasi administrasi yang dilanjutkan ke evaluasi Usulan Teknis yang sah sebanyak
....... peserta, yang dinyatakan Lulus evaluasi teknis sebanyak ......... peserta.
Yang dinyatakan gugur evaluasi Teknis sebanyak .... peserta.
7. Hasil evaluasi Biaya:
Dari hasil evaluasi Teknis yang dilanjutkan ke evaluasi Usulan Biaya yang sah sebanyak .......
peserta, yang dinyatakan Lulus evaluasi Biaya sebanyak ......... peserta.
Yang dinyatakan gugur evaluasi biaya sebanyak .... peserta.
8. Selanjutnya hasil evaluasi Administrasi, Evaluasi teknis dan evaluasi biaya tersebut diperoleh :
Calon pemenang I : ................................
Cadangan calon pemlon pemenang II: .................................
cadangan calon pemenang III: ...................................
Demikian berita acara ini dibuat dan ditanda tangani di Desa ................ pada tanggal seperti tersebut
diatas untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Ketua Tim Pengadaan Barang/jasa
....................................
266
Nomor B.A : ..............................
Tanggal : ..............................
DAFTAR HASIL EVALUASI PENAWARAN PENGADAAN BARANG/JASA
PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DESA ...............................
A. Daftar Peserta yang memasukkan penawaran dan sah untuk dievaluasi
No Nama peserta Dokumen Kesimpulan
A Hasil evaluasi Administrasi
1 Lulus/tidak lulus
2
3
4
5
B Hasil evaluasi Teknis
1
2
3
4
5
C Hasil Evaluasi Biaya
1
2
3
4
5
B. Hasil Evaluasi Penawaran
1. Peserta yang sah ............. peserta
2. Yang Lulus adminsitrasi sebanyak ............. peserta
3. Yang Lulus Teknis sebanyak ............. peserta
4. Yang Lulus evaluasi biaya .......... peserta
C. Urutan hasil evaluasi:
1. Calon Pemenang I: ................................
2. Cadangan calon pemenang: II.....................
3. Cadangan Calon pemenang III: ............................
Ketua Tim Pengadaan Barang/jasa
....................................
267
Kop Tim Pengadaan Barang/jasa
Pembangunan Infrastruktur Desa .................................
Nomor : ................................... Desa......,......... 20.....
Lampiran : Berita Acara Penetapan Pemenang Penawaran Pengadaan Barang/Jasa
Kepada Yth :
Kepala satuan Kerja Pembangunan Infrastruktur
Desa ........................
d Tempat
Perihal : USULAN PENETAPAN PEMENANG PENAWARAN PENGADAAN
BARANG/JASA PEMBANGUNAN INFRASRUKTUR DESA ...............................
Sehubungan dengan telah selesainya proses evaluasi penawaran atas pengadaan Barang/jasa
pembangunan infrastruktur desa...................... kami Tim Pengadaan Barang/Jasa Pembangunan
Infrastruktur Desa..................... yang dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Kepala satuan Kerja
Desa ....................... mengajukan usulan penetapan pemenang atas pengadaan barang/jasa
pembangunan infrastruktur desa .................... dengan hasil sebagai berikut:
A. Tim Pengadaan telah telah mengumumkan hasil evaluasi penawaran sebaga berikut:
1. Calon Pemenang I :
Nama peserta : ....................................
Biaya penawaran : Rp. ............................
(.......................................................................................................)
Alamat : Jl. .................................................
......................................................
......................................................
2. Cadangan Calon Pemenang II :
Nama peserta : ....................................
Biaya penawaran : Rp. ............................
(.......................................................................................................)
Alamat : Jl. .................................................
......................................................
......................................................
3. Cadangan Calon Pemenang III :
Nama peserta : ....................................
Biaya penawaran : Rp. ............................
(..............................................................................................................)
Alamat : Jl. .................................................
......................................................
B. Masa sanggah.
1. Kami telah membuka masa sanggah selama 5 hari kerja.
2. selama masa sanggah tidak ada sanggahan
Demikian usulan penetapan pemenang ini kami sampaikan untuk mohon dapat menjadi bahan bagi
bapak untuk menetapkan Pemenang dari pengadaan barang/jasa pembangunan infrastruktur
desa..................
Ketua Tim Pengadaan Barang/Jasa
....................................
268
BERITA ACARA NEGOSIASI PENAWARAN HARGA
Satuan Kerja ............................................................
BERITA ACARA KLARIFIKASI DAN
NEGOSIASI PENAWARAN PENGADAAN
BARANG/JASA PEMBANGUNAN
INFRASTRUKTUR DESA
......................................
Nama Kegiatan : Pembangunan Infrastruktur
desa......................
Nomor DIPA : ............................................
Tanggal DIPA : ............................................
Tahun Anggaran : ............................................
Lokasi : Jl. .............................
Lingkungan .....................
Desa ................................
Nomor : .....................................
Tanggal : .....................................
Lampiran : Hasil negosiasi harga
Pada hari ini .................... tanggal ..................... bulan ......... tahun Dua ribu.............. bertempat
di....................., Kami Tim Pengadaan Barang/Jasa Pembangunan infratruktur desa .............
menyatakan bahwa, telah mengadakan Rapat Penjelasan Pekerjaan Pengadaan Barang/Jasa
Pembangunan Infrastruktur Desa ............................. dengan hasil sebagai berikut:
1. Pokja TPK Pekerjaan................................ tahun 20..... mengklarifikasi aspek – aspek
biaya yang diajukan peserta dalam Dokumen Penawaran yang terdiri dari :
a. Kesesuaian rencana kerja dengan jenis pengeluaran biaya
b. Volume kegiatan dan jenis pengeluaran; dan
c. Biaya satuan dibandingkan dengan biaya yang berlaku di pasaran
2. Hasil klarifikasi dan negosiasi Biaya dan Teknis sebagai berikut :
a. Biaya yang ditawarkan pada Dokumen Penawaran
....................................................................................................................................
b. Biaya yang disetujui setelah Kalrifikasi dan Negosiasi Teknis dan Biaya
....................................................................................................................................
c. Selisih biaya yang didapat setelah Negosiasi adalah sebesar Rp ........................,-
Demikian Berita Acara ini dibuat dengan sesungguhnya untuk dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.
Kelompok Kerja Tim Pengelola Kegiatan :
1. .................................
2. .................................
3. .................................
Dst.
269
RINCIAN NEGOSIASI HARGA PENAWARAN
Pekerjaan : ............................................................................
No. Nama Barang/Jasa Satuan Volume Harga
Penawaran
(Rp)
Harga
Negosiasi
(Rp)
Harga Jadi
(Rp)
1
2
3
Total (Rp)
Dibulatkan (Rp)
Terbilang :
Penyedia barang/jasa
(...........................................)
TPK ..................
(...........................................)
270
Kop Tim Pengadaan Barang/jasa
Pembangunan Infrastruktur Desa .................................
Nomor : ................................... Desa......,......... 20.....
Lampiran : Berita Acara Evaluasi Penawaran.
Kepada Yth :
Para Peserta Pengadaan Barang/jasa Pembangunan Infrastruktur
Desa ........................
d Tempat
Perihal : PENGUMUMAN PEMENANG PENAWARAN PENGADAAN BARANG/JASA
PEMBANGUNAN INFRASRUKTUR DESA ...............................
Sehubungan dengan telah ditetapkannya Pemenang Pengadaan Barang/Jasa pembangunan
infrastruktur desa...................... kami Tim Pengadaan Barang/Jasa Pembangunan Infrastruktur
Desa..................... yang dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Kepala satuan Kerja Desa
....................... mengumumkan Pemenang pengadaan barang/jasa pembangunan infrastruktur desa
.................... dengan hasil sebagai berikut:
Nama peserta : ....................................
Biaya penawaran : Rp. ............................
(.......................................................................................................)
Alamat : Jl. .................................................
......................................................
......................................................
Demikian Pengumuman pemenang ini kami sampaikan untuk dapat dipergunakan sebagaimana
mestinya.
Ketua Tim Pengadaan Barang/Jasa
....................................
271
FORM NOTA
Kepada : Tim Pengelola Kegiatan No. :
.................................................. Tanggal :
No. Jenis Barang Unit Harga Satuan Jumlah
Penyedia Barang/jasa
(...............................)
272
Nama Penyedia Barang/Jasa Tanggal :
Alamat Penyedia Barang/Jasa No. :
FAKTUR
Kepada :
Tim Pengelola Kegiatan Syarat Pembayaran :
Alamat Tim Pengelola Kegiatan
No. Jenis Barang Banyaknya Harga Satuan Jumlah
JUMLAH
Diterima Oleh : Penyedia Barang/Jasa
(............................) (.................................)
273
FORM KWITANSI
No....................................................
Sudah terima dari : TPK .......................................................................................................
Banyaknya Uang :.................................................................................................................
Untuk Pembayaran :.................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
Jumlah Rp. ....................,......................20...........
TPK ..................
(...........................................)
Penyedia barang/jasa
(...........................................)
Mengetahui Sekretaris Desa..............
(...........................................)
MATERAI
Rp. 6000,-
274
SURAT PENAWARAN
………………, ………………. 20…
Nomor : ……………………………………..
Lampiran : 1 (Satu) berkas
Perihal : Penawaran Harga Pekerjaan Pengadaan Barang (Bahan/Alat)
Konstruksi/Pekerjaan Berupa …………………………………
Kepada Yth :
Ketua Tim Pengelola Kegiatan
…………………………..………………………..
Di Tempat
Dengan hormat,
Sehubungan dengan pengumuman pengadaan dari Tim Pengelola Kegiatan dengan surat
undangan/Pengumuman Nomor : ……………………….. ……………………………. Tanggal
…………………, maka kami yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : .........................................................
Jabatan : ..........................................................
Toko/Pemasok/Kontraktor : ..........................................................
Tahun didirikan atau Nomor ijin : ..........................................................
Usaha (bila ada)
Alamat Toko/Pemasok/Kontraktor : ..........................................................
Setelah mempelajari secara keseluruhan dokumen pengadaan pekerjaan ………………………………………..,
dengan ini kami mengajukan penawaran harga sebesar Rp. ……………………,-
(……………………………………………….), rincian harga dan surat-surat pernyataan sebagaimana terlampir,
dengan waktu penyelesaian pekerjaan selama …. (…….) hari kalender terhitung sejak ditandatanganinya Surat
Perjanjian Kerja.
Demikian surat penawaran ini kami buat dalam rangkap ………… (…………….) dan bermaterai cukup, untuk
menjadikan periksa.
…………………………… 20…
Penyedia barang/jasa
(...........................................)
275
RINCIAN HARGA PENAWARAN
Pekerjaan : ............................................................................
No. Nama Barang/Jasa Satuan Volume Harga
Satuan
(Rp)
Jumlah
Harga
(Rp)
Spesifikasi
1
2
3
Total (Rp)
Dibulatkan (Rp)
Terbilang :
.................., .........................20.......
Penyedia barang/jasa
(...........................................)
276
SURAT PERJANJIAN KERJA (SPK)
PENGADAAN BARANG/JASA
Nomor : …………………….
Paket Perjanjian Kerja : _______________________________ Pengadaan
Barang/Jasa) berupa ……………………………………
Berdasarkan Berita Acara Negosiasi antara Penyedia Barang/Jasa dengan Tim Pengelola
Kegiatan : ……………………
Nomor .................................. tanggal ........................
Kami yang bertandatangan dibawah ini :
Nama : .................................................
Jabatan : Ketua TPK ...............................
Desa/Kelurahan ............................... ................................................... , Kecamatan ,
Kab/Kota
.........................................................
Alamat ; .................................................
Selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA
Nama : .................................................
Jabatan : Pimpinan Pemasok/Toko/Kontraktor : ....................
Alamat : .................................................
Selanjutnya disebut PIHAK KEDUA
Maka dengan ini disetujui oleh dan diantara pihak pertama dan pihak kedua tersebut, hal-hal
sebagai berikut :
PASAL 1
LINGKUP PEKERJAAN
Pemasok harus melaksanakan dan menyelesaikan pengadaan barang (bahan/alat) /dan jasa
sesuai dengan spesifikasi dan volume yang disyaratkan, berupa :
Penyedia dan pengangkutan bahan sampai dilokasi kegiatan;
Penyediaan peralatan, mobilisasi/demobilisasi peralatan, penyediaan tenaga operator
peralatan di lapangan)
Pengerjaan pemasangan pipa / sumur / sanitasi
………………………………………..
277
Untuk pelaksanaan pekerjaan :
a. Nama paket/jenis kegiatan : ......................................................
b. Lokasi : ......................................................
PASAL 2
JUMLAH NILAI PERJANJIAN KERJA
Nilai perjanjian kerja untuk pekerjaan yang tertuang dalam pasal (1) surat perjanjian ini,
bersifat lumpsum untuk seluruh pekerjaan sebagaimana dicantumkan dalam dokumen
penawaran pekerjaan Pemasok/Kontraktor bersangkutan, sebesar : Rp ………………..
(………………………………………………. Rupiaah)
PASAL 3
CARA PEMBAYARAN dan PENYERAHAN PEKERJAAN
3.1. Seluruh pelaksanaan pembayaran pekerjaan tersebut dalam pasal (1) surat perjanjian ini
bisa dilaksanakan melalui Bank pemasok oleh pihak pertama dan dinyatakan dengan
Berita Acara Pembayaran;
3.2. Uang muka dapat diberikan kepada Pemasok setinggi-tingginya 20 % (dua puluh
persen) dari nilai kontrak dan pihak pemasok harus menyerahkan jaminan uang muka
dengan nilai minimal 100 % (seratus persen) dan besarnya uang muka;
3.3. Pembayaran berikutnya akan dilaksanakan stelah bahan/alat/pekerjaan*) diterima atau
dilaksanakan oleh pihak pertama dilokasi proyek;
3.4. Apabila pihak pertama mengkehendaki penyerahan bahan/alat*) atau pelaksanaan
pekerjaan tidak dilaksanakan secara sekaligus tetapi secara bertahap sesuai kebutuhan
pekerjaan pihak pertama maka cara pembayaran akan dilaksanakan secara bertahap
sesuai nilai tahapan penyerahan pekerjaan.
3.5. Rincian volume dan waktu penyerahan pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam tahap
penyerahan pekerjaan pada pasal 3.4 diatas, akan diberitahukan kemudian oleh pihak
pertama kepada pihak kedua secara tertulis, selambat-lambatnya 5 (lima) hari kalender
sebelum batas waktu penyerahan bahan/alat*) yang dikehendaki oleh pihak pertama.
PASAL 4
HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK
Pihak Pertama berkewajiban untuk :
1. Membayar biaya pengadaan pembangunan...................................
278
2. Memberikan surat rekomendasi dan Surat Perintah Kerja kepada Pihak Pertama untuk
melakukan pekerjaan Pihak Kedua untuk pengadaan
pembangunan....................................
Pihak Pertama berhak untuk :
1. Melakukan pengecekan dan/atau pengetesan atas semua pembangunan yang akan
dilakukan pada pengadaan pembangunan..............................................
2. Menerima jaminan pelaksanaan dari Pihak Pertama.
3. Menerima surat permohonan Pihak Kedua untuk melakukan pembangunan milik
Pihak Kedua sebagai penyedia barang/jasa pembangunan...............................
4. Menerima laporan hasil pekerjaan.
5. Pihak Pertama berhak menegur atau memberikan peringatan apabila Pihak kedua
tidak dapata melaksanakan pekerjaan sesuai target yang ditentukan.
6. Pihak Pertama berhak menempatkan wakilnya untuk mengawasi pelaksanaan
pekerjaan dan target kerja yang dilaksanakan Pihak Kedua.
7. Pihak Pertama berhak mendapatkan hasil yang baik dan sesuai design dari Pihak
Kedua.
Pihak Kedua berkewajiban untuk :
1. Pihak Kedua berkewajiban melaksanakan pembuatan pengadaan
pembangunan..........................sesuai dengan jangka waktu yang ditetapkan dalam
perjanjian ini.
2. Pihak Kedua wajib menyediakan perlengkapan untuk pengamanan keselamatan,
kesehatan dan keamanan tenaga kerja di lapangan.
3. Pihak Kedua berkewajiban menyediakan tenaga kerja yang mempunyai keahlian dan
pengalaman sesuai dengan bidang pekerjaan yang diperuntukkan dalam perjanjian ini.
4. Pihak Kedua berkewajiban melaksanakan pembuatan pengadaan
pembangunan....................................sesuai dengan jangka waktu yang ditetapkan
dalam perjanjian ini.
5. Pihak Kedua wajib menyiapkan bahan untuk perjanjian ini sesuai dengan spesifikasi
penawaran yang diberikan kepada Pihak Pertama.
6. Pihak Kedua berkewajiban menyerahkan jaminan pelaksanaan sebesar ...%.(.............)
dari nilai pekerjaan.
7. Pihak Kedua berkewajiban untuk membuat laporan pekerjaan secara berkala dan
menyiapkan dokumen pendukungnya.
8. Pihak Kedua bertanggung jawab atas hasil pekerjaan yang telah dilakukan.
279
Pihak Kedua berhak untuk :
1. Pihak Kedua berhak untuk mendapatkan pembayaran dari pekerjaan pelaksanaan
pembangunan...............sesuai dengan perjanjian ini.
PASAL 5
MASA PERJANJIAN KERJA
Pelaksanaan pekerjaan sebagaimana dinyatakan dalam perjanjian ini akan dilaksanakan
selama ……. (……………………… hari kalender kerja), terhitung sejak tanggal surat
perjanjian ini ditandatangani oleh kedua belah pihak.
PASAL 6
KEADAAN KAHAR (FORCE MAJEURE)
6.1.Keadaan kahar. Kegagalan atau keterlambatan pihak untuk melaksanakan dan memenuhi
tugas dan kewajibanya dalam perjanjian ini tidak dianggap sebagai cidera janji bilamana
kegagalan atau keterlambatan tersebut disebabkan oleh satu atau lebih keadaan yang
diluar kuasa manusia , dengan ketentuan bahwa pihak tersebut selanjutnya telah
mengambil semua tindakan pencegahan yang memadai, perhatian yang patut, berupaya
dengan tekun dan tindakan lainnya yang layak dan tujuan untuk menghindari kegagalan
atau keterlambatan tersebut dan untuk memenuhi kewajibannya sesuai dengan perjanjian
ini selanjutnya disebut “Keadaan Kahar”.
6.2.Kewajiban pembayaran sebelum keadaan kahar. Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam
pasal ini tidak akan memberikan alasan pembenaran atau dasar permaaf dari pihak untuk
dibebaskan dari kewajiban melakukan pembayaran atas kewajiban yang telah jatuh waktu
sebelum terjadinya kahar.
6.3.Peristiwa – peristiwa terjadinya kahar. Keadaan kahar akan meliputi perang,
pemberontakan, wabah penyakit, gempa bumi, tanah longsor, letusan gunung merapi,
semburan air panas, badai, banjir, kebakaran, perubahan ketentuan peraturan perundang
undangan, kuasa Tuhan (Act of God) dan sebab apapun dimana bagi pihak yang
bersangkutan tidak mempunyai daya dan kuasa wajar atas kejadian tersebut yang akan
mengakibatkan tertundanya, terputusnya, atau tercegahnya tindakan yang tepat waktu dari
pihak yang bersangkutan.
6.4.Penberitahuan keadaan kahar. Pada saat terjadinya keadaan kahar, apabila masih
memungkinkan, pihak yang mengalaminya harus memberitahukan secara tertulis kepada
pihak lain dalam jangka waktu paling lambat 7 (tujuh) hari kalender dengan menjelaskan
280
alasan dan penyebabnya, tempat dan perkiraan waktu terjadinya dan lamanya kejadian
kahar, selanjutnya upaya – upaya yang diperlukan untuk mengatasi dan memulihkan
keadaan kahar tersebut.
6.5.Keadaan kahar yang terus menerus. Dalam keadaan kahar yang tidak dapat diperkirakan
waktunya untuk melaksanakan pemulihan – pemulihan keadaan sebagaimana mestinya,
para pihak, baik secara sendiri- sendiri atau secara bersama – sama, menyepakati,
menyetujui dan meningkatkan diri untuk menentukan dan memutuskan langkah – langkah
atau tindakan yang diperlukan atas dasar itikat baik dan selanjutnya untuk mengadakan
keadaan kahar tersebut. Namun demikian, dalam hal keadaan kahar tidak dapat
diperkirakan berakhirnya atau berlangsung untuk jangka waktu selama 30 (tiga puluh)
hari kalender selama terus menerus, maka para pihak menyetujui dan menyepakati untuk
mengadakan koordinasi, pembahasan dan tindakan lebih lanjut mengenai
keberlangsungan perjanjian ini dan segala akibatnya.
PASAL 7
SANKSI
7.1. Apabila terjadi keterlambatan pekerjaan akibat dari kelalaian Pemasok/Kontraktor, maka
yang bersangkutan dikenakan denda keterlambatan sekurang-kurangnya 1 / 1000 (satu
perseribu) per hari dari nilai kontrak, dan akan diperhitungkan pada saat pembayaran
kepada Pemasok;
7.2. Keterlambatan yang diakibatkan karena adanya force majeure /kahar maka pihak
Pemasok/Kontraktor tidak dikenakan denda selama ada pembuktian secara tertulis dan
syah oleh pihak Pemasok. Kejadian tersebut harus dilaporkan kepada TPK selambat-
lambatnya 3 (tiga) hari setelah adanya kejadian dimaksud.
7.3. Keadaan kahar/ force majeur adalah suatu keadaan yang terjadi diluar kehendak para
pihak seperti : kerusuhan, bencana alam (banjir, gampa bumi, badai, gunung meletus,
tanah longsor, dan angin topan), kebakaran, sehingga kewajiban yang ditentukan dalam
kontrak tidak dapat dipenuhi.
7.4. Pihak Pertama berhak memutuskan/membatalkan kontrak kerja dengan Pihak Kedua,
apabila Pihak Kedua tidak melaksanakan pekerjaan dalam waktu ……… (…………..)16)
hari kalender sejak ditandatanganinya perjanjian ini dan atau sejak disampaikannya
pemberitahuan tertulis sebagaimana dimaksud pada pasal 3.5 diatas.
281
……………………….., ……..-
………………… 20 …
PIHAK PERTAMA, PIHAK KEDUA,
Ketua TPK Pimpinan pemasok/Toko/Kontraktor
……………………… ……………………………………………
MATERAI
Rp. 6000,-
282
ADENDUM KONTRAK
Nomor : ........../............../........../20...
Tanggal : ..................., 20....
Tentang
PELAKSANAAN KEGIATAN ..................................................................
...................................................................................................................................
TAHUN 20....
Pada hari ini ....................... tanggal ................... bulan ..................tahun Dua
ribu................., kami yang bertanda tangan dibawah ini :
I. Nama : ...................................................
NIP : ...................................................
Jabatan : ...................................................
Alamat : ...................................................
Yang selanjutnya disebut Pihak PERTAMA.
II. Nama : ...................................................
NPWP : ...................................................
Jabatan : ...................................................
Alamat : ...................................................
Yang selanjutnya disebut Pihak KEDUA.
Berdasarkan :
1. ..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
2. ..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
.
..........................................................................................................................................
.
..........................................................................................................................................
..
Maka PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA sepakat melakukan perubahan/Adendum
atas Surat Perjanjian..........................................................................................................
283
.................................................................................... Tahun 20...... tanggal ..........................
20...... Nomor : ................/.................../.................../20.... sebagai berikut :
1. Ketentuan Pasal ........ diubah, sehingga Pasal ........... berbunyi sebagai berikut :
Pasal .......
Nilai perjanjian kerja untuk pekerjaan........................................... adalah sebesar Rp.
............................... (..............................................................).
2. Selain ketentuan pada angka 1 tersebut di atas, ketentuan
pada..............................................
....................................................................................................... tetap berlaku.
Demikian Adendum Surat Perjanjian kerjasama
....................................................................
......................................................................................................................................................
..................... ini dibuat dengan sebenarnya pada hari, tanggal dan bulan tersebut diatas dalam
rangkap 4 (empat), 2 lembar dibubuhi materai cukup dan mempunyai kekuatan hukum yang
sama.
PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA
........................................ .....................................................
Ketua,
................................... ..............................................
............................... ............................
284
BERITA ACARA SERAH TERIMA PEKERJAAN
Pada hari ini (……………), tanggal (…………………….), bulan (……………..), tahun
(………..), telah dilakukan serah terima pekerjaan oleh dan diantara :
Nama : ………………………………………….
Jabatan : .............................................................
Dalam hal ini bertindak dan atas nama Tim Pengelola Kegiatan, yang selanjutnya
disebut sebagai PIHAK PERTAMA.
Nama : …………………………………………..
Jabatan : …………………………………………..
Alamat : ..............................................................
..............................................................
Dalam hal ini bertindak dan atas nama (Penyedia Barang/Jasa), yang selanjutnya disebut
sebagai PIHAK KEDUA.
Pihak Pertama dan Pihak Kedua dengan ini disebut sebagai “Para Pihak”. Para Pihak dengan
ini terlebih dahulu menerangkan hal-hal sebagai berikut :
1. Bahwa sebelumnya Pihak Pertama dan Pihak Kedua telah melakukan Perjanjian
Kerjasama Pelaksanaan Pekerjaan
…………………………………………………………. berdasarkan perjanjian nomor
: ………………………..;
2. Bahwa perjanjian tersebut telah mewajibkan Pihak Kedua sebagai pelaksana kerja
untuk melakukan pekerjaan dan menyerahkan hasil pekerjaan tersebut kepada Pihak
Pertama sebagai pemberi kerja yaitu Tim Pengelola Kegiatan (TPK);
Selanjutnya, untuk melaksanakan serah terima pekerjaan diantara Para Pihak berdasarkan
perjanjian, maka Para Pihak dengan ini sepakat ;
1. Bahwa, Pihak Kedua dengan ini menyerahkan hasil pekerjaan kepada Pihak Pertama
sebagaimana Pihak Pertama dengan ini menerima hasil Pekerjaan tersebut dari Pihak
Kedua;
285
2. Bahwa dengan telah dilakukannya serah terima hasil pekerjaan berdasarkan Berita
Acara ini, maka dengan demikian kewajiban Pihak Kedua sebagai Pelaksana Kerja
untuk menyerahkan hasil pekerjaan kepada Pihak Pertama dan hak Pihak Pertama
sebagai Pemberi Kerja untuk menerima hasil pekerjaan tersebut dari Pihak Kedua
berdasarkan Perjanjian telah dilaksanakan;
3. Bahwa, berita acara ini merupakan bagian dari pelaksanaan Perjanjian dan sekaligus
sebagai tanda terima hasil pekerjaan diantara Para Pihak, sehingga oleh karenanya
merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian.
Demikian Berita Acara ini dibuat pada waktu sebagaimana telah disebutkan pada bagian awal
Berita Acara ini dan agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Para Pihak
Pihak Pertama, Pihak Kedua,
Tim Pengelola Kegiatan .....................................
( Nama jelas, tanda tangan ) ( Nama Jelas, tanda tangan )
Mengetahui;
................................................
( Nama jelas, tanda tangan)
286
BERITA ACARA KEMAJUAN PELAKSANAAN PEKERJAAN
Pekerjaan : Nomor :
Lokasi : Tanggal :
Lampiran : Lembar prestasi
Pada hari ini ................ tanggal .......... bulan.......... tahun........... kami yang bertanda tangan
dibawah ini :
1. Tim Pengelola Kegiatan : ...........................................
Nama : ...........................................
Jabatan : ...........................................
2. Fasilitator : ...........................................
Nama : ...........................................
Jabatan : ...........................................
A. Telah mengadakan pemeriksaan dan penelitian bersama atas hasil pelaksanaan pekerjaan
untuk:
a. Pekerjaan : ...........................................
b. Lokasi : ...........................................
c. Penyedia Barang/Jasa : ...........................................
d. Nomor kontrak : ...........................................
B. Berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut terbukti bahwa kontraktor yang bersangkutan
telah menyelesaikan bagian-bagian pekerjaan sesuai dengan dokumen penaawaran,
Dengan prestasi sebesar .............%
C. Berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut penyedia barang/jasa berhak menerima
pembayaran tahap ...... yaitu sebesar : Rp ..................,-
Demikian Berita Acara Kemajuan Pelaksanaan ini dibuat dan ditandatangani bersama pada
tanggal tersebut diatas dalam rangkap 2 (dua) untuk dipergunakan seperlunya.
Tim Pengelola Kegiatan (Fasilitator)
(.....................................) (......................................)
Mengetahui Kepala Desa..............
(...........................................)
287
LAMPIRAN FORMULIR PRESTASI KEMAJUAN PEKERJAAN
Pekerjaan :
Lokasi :
Periode / Tanggal :
No. Item Pekerjaan
Kontrak Terpasang Minggu Ke ....
Prosentase
(%) Vol Sat
Harga
Satuan
Total
Harga Vol Sat
Harga
Satuan
Total
Harga
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
TOTAL
PPn 10%
GRAND TOTAL
Tim Pengelola Kegiatan (Fasilitator)
(.....................................) (......................................)
Mengetahui Kepala Desa..............
(...........................................)
asar merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli yang ditandai dengan adanya
Ptransaksi antara penjual dan pembeli. Pasar dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu pasar
modern dan pasar tradisional. Pasar desa adalah pasar tradisional yang berkedudukan di
desa dan dikelola serta dikembangkan oleh pemerintah desa dan masyarakat desa.
Pembangunan pasar desa merupakan bagian dari pembangunan infrastruktur desa berbasis
masyarakat. Tujuan pembangunan infrastruktur desa berbasis masyarakat adalah untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa melalui peningkatan peran serta masyarakat desa
dalam pembangunan serta menumbuhkan kesadaran dan kemandirian masyarakat dalam
mengatasi permasalahan dan penyediaan infrastruktur perdesaan.
Dengan adanya materi teknis ini, masyarakat diharapkan mampu mengelola pembangunan
infrastruktur yang tepat mutu, tepat waktu, dan tepat biaya serta menghindari terjadinya
permasalahan penerapan konstruksi di kemudian hari.
PEMBANGUNAN PASAR DI PERDESAAN BERBASIS MASYARAKAT
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan RakyatDirektorat Jenderal Bina Konstruksi
Balai Penerapan Teknologi Konstruksi