mewujudkan infrastruktur lingkungan yang berkualitas

302
PEMBANGUNAN PASAR DI PERDESAAN BERBASIS MASYARAKAT Mewujudkan Infrastruktur Lingkungan yang Berkualitas Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Bina Konstruksi Balai Penerapan Teknologi Konstruksi MATERI TEKNIS

Upload: khangminh22

Post on 16-Mar-2023

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PEMBANGUNAN PASAR DI PERDESAAN BERBASIS MASYARAKAT

Mewujudkan Infrastruktur Lingkungan yang Berkualitas

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan RakyatDirektorat Jenderal Bina Konstruksi

Balai Penerapan Teknologi Konstruksi

M A T E R I T E K N I S

MATERI TEKNIS

PEMBANGUNAN PASAR DI PERDESAAN BERBASIS MASYARAKAT

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI

BALAI PENERAPAN TEKNOLOGI KONSTRUKSI

Sambutan Direktur Jenderal Bina Konstruksi

asa konstruksi memiliki peran strategis dalam pembangunan nasional, hal ini tertuangpada poin 3 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun2015-2019 mengenai Teknologi dan Inovasi dalam Peraturan Presiden RepublikIndonesia No. 2 tahun 2015 (Perpres 2/2015). Bappenas mencatat bahwa sebanyak

5519,4 trilyun rupiah dianggarkan untuk mendukung pembangunan infrastruktur nasionalsepanjang 2015 hingga 2019. Guna mewujudkan target pembangunan yang tercantumdalam Nawacita Presiden ini Pemerintah mendorong pembangunan infrastruktur menjadiprioritas nasional dalam rangka mendukung produktivitas pembangunan. Rencana StrategisKementerian PUPR 2015-2019 merupakan terjemahan operasional dari RPJMN 2015-2019dimana pembangunan infrastruktur PUPR mengacu kepada sasaran perwujudan keandalaninfrastruktur dalam ketahanan pangan, ketahanan air, kedaulatan energi, konektivitas bagipenguatan daya infrastruktur dasar, serta keseimbangan pembangunan antar daerah,antarsektor, dan antartingkat pemerintahan demi kesejahteraan masyarakat.

Direktorat Jenderal Bina Konstruksi sebagai salah satu Unit Eselon I di lingkunganKementerian PUPR memiliki TUSI utama yaitu melakukan pembinaan sektor jasa konstruksinasional memiliki peran strategis dalam hal penyebarluasan informasi penerapan teknologikonstruksi agar sektor konstruksi di Indonesia menjadi lebih baik, lebih produktif dan lebihefisien dalam pemanfaatan sumber daya. Pembinaan sektor konstruksi yang dilakukan olehDitjen Bina Konstruksi tidak hanya meliputi pekerjaan pada proyek besar saja, namunproyek-proyek kecil ataupun proyek-proyek yang berbasis masyarakat juga mendapatkanperhatian karena baik proyek besar ataupun kecil tetaplah merupakan bagian dari sistemsupply chain sektor konstruksi yang memberikan multiplier effect yang paling besar diantarasektor ekonomi lainnya.

Dalam rangka penyediaan infrastruktur berbasis masyarakat Direktorat Jenderal BinaKonstruksi melalui Balai Penerapan Teknologi Konstruksi telah membuat materi teknisPembangunan Pasar Di Perdesaan Berbasis Masyarakat. Pada tahap penyusunanmateri ini telah dilakukan beberapa tahapan, antara lain: penyusunan kebutuhan substansiteknis dengan beneficiaries terkait, FGD bersama stakeholders terkait, pemilihan timpenyusun materi teknis sesuai dengan kompetensinya serta pengumpulan literatur terkaityang sesuai.

Bagi para pengguna kami ucapkan selamat mempelajari materi teknis ini. Semoga materi inidapat bermanfaat bagi para pengguna dalam membuat infrastruktur pasar di perdesaanberbasis masyarakat.

Jakarta, Desember 2016

Direktur Jenderal Bina Konstruksi

J

KATA PENGANTAR

asar merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli yang ditandai

dengan adanya transaksi antara penjual dan pembeli. Pasar dapat

diklasifikasikan menjadi dua yaitu pasar modern dan pasar tradisional.

Pasar desa adalah pasar tradisional yang berkedudukan di desa dan

dikelola serta dikembangkan oleh pemerintah desa dan masyarakat desa.

Pembangunan pasar desa merupakan bagian dari pembangunan

infrastruktur desa berbasis masyarakat. Tujuan pembangunan infrastruktur desa

berbasis masyarakat adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa

melalui peningkatan peran serta masyarakat desa dalam pembangunan serta

menumbuhkan kesadaran dan kemandirian masyarakat dalam mengatasi

permasalahan dan penyediaan infrastruktur perdesaan.

Tujuan yang ingin dicapai dengan ketersediaan materi teknis ini adalah

materi ini dapat menjadi salah satu acuan bagi masyarakat desa dalam

membangun infrastruktur pasar desa. Materi teknis ini meliputi:

Bab 1 Pendahuluan

Bab 2 Perencanaan Pembangun

Bab 3 Tipe bangunan pasar desa

Bab 4 Pelaksanaan pembangunan pasar desa

Bab 5 Bangunan pelengkap pasar

Bab 7 Pemeliharaan dan pengelolaan

Bab 8 Penutup

Lampiran : Gambar disain, RAB, schedule, RKS, dokumen pengadaan barang

dan pasar di desa.

Dengan adanya materi teknis ini, masyarakat diharapkan mampu mengelola

pembangunan infrastruktur yang tepat mutu, tepat waktu, dan tepat biaya serta

menghindari terjadinya permasalahan penerapan konstruksi di kemudian hari.

Jakarta, Desember 2016

Tim Penyusun

P

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

DAFTAR GAMBAR

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang .............................................................................. 1

1.2. Maksud dan Tujuan ...................................................................... 2

1.3. Ruang Lingkup ............................................................................. 2

1.4. Kriteria Konstruksi Pasar .............................................................. 3

1.5. Penggunaan Materi Teknis ........................................................... 4

BAB II PERENCANAAN PEMBANGUNAN

2.1. Pembentukan Struktur Organisasi ............................................... 5

2.2. Pengadaan Barang dan Jasa di Desa ............................................. 9

2.3. Output Tahap Konstruksi .............................................................. 13

BAB III TIPE BANGUNAN PASAR DESA

3.1. Bangunan Los Kering ................................................................... 14

3.2. Bangunan Los Basah .................................................................... 16

BAB IV PELAKSANAAN PEMBANGUNAN PASAR DESA

4.1. Pekerjaan Persiapan ...................................................................... 19

4.2. Pekerjaan pondasi ......................................................................... 21

4.3. Pekerjaan Struktur ....................................................................... 29

4.4. Pekerjaan Plafond dan Atap ......................................................... 35

4.5. Pekerjaan Dinding dan Plesteran ................................................. 37

4.6. Pekerjaan Plumbing ..................................................................... 39

4.7. Pekerjaan Elektikal ...................................................................... 40

4.8. Pekerjaan Pengecatan .................................................................. 41

4.9. Pekerjaan Tata Lingkungan ......................................................... 42

4.10. Pekerjaan Pembersihan ................................................................ 43

BAB V BANGUNAN PELENGKAP PASAR DESA

5.1. Bangunan Pagar ............................................................................ 45

5.2. Bangunan Kantor Proyek .............................................................. 48

5.3. Bangunan Musholla ...................................................................... 52

5.4. Bangunan Toilet ........................................................................... 54

5.5. Bangunan Pos Keamanan ............................................................ 57

BAB VI PEMELIHARAAN DAN PENGELOLAAN

6.1. Kelembagaan Pengelola ............................................................... 60

6.2. Teknik Pemeliharaan .................................................................... 61

BAB VII PENUTUP

7.1 Kesimpulan ................................................................................... 62

7.2 Saran ........................................................................................... 62

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 64

LAMPIRAN

1. Gambar Desain ............................................................................. 66

2. Rencana Anggaran Biaya (RAB) ................................................. 93

3. Schedule ........................................................................................ 104

4. Rencana Kerja dan Syarat (RKS) ................................................. 119

5. Dokumen Pengadaan Barang dan Jasa ......................................... 242

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Tim Pengelola Kegiatan (TPK) .......... 5

Gambar 3.1 Bangunan Pasar Los Kering ............................................... 14

Gambar 3.2 Bangunan Pasar Los Basah ................................................ 16

Gambar 4.1 Kaso dan Selang Waterpassi .............................................. 19

Gambar 4.2 Titik BM ............................................................................. 20

Gambar 4.3 Perhitungan Elevasi ............................................................ 20

Gambar 4.4 Pekerjaan Pengukuran/Bowplank ....................................... 22

Gambar 4.5 Galian tanah untuk pondasi ................................................ 23

Gambar 4.6 Komposisi pembuatan beton tumbuk ................................. 23

Gambar 4.7 Metode pembuatan campuran beton secara manual dan

mesin molen ........................................................................ 24

Gambar 4.8 Pas batu kosong setebal 2,5 cm .......................................... 25

Gambar 4.9 Pas batu kali ........................................................................ 26

Gambar 4.10 Komposisi pembuatan beton struktur ................................. 27

Gambar 4.11 Beton tahu ........................................................................... 28

Gambar 4.12 Pekerjaan pemasangan bekisting dan tulangan sloof ......... 29

Gambar 4.13 Pekerjaan pemasangan bekisting kolom ............................. 30

Gambar 4.14 Pekerjaan pemasangan beton tahu ...................................... 31

Gambar 4.15 Pekerjaan pengecoran ......................................................... 32

Gambar 4.16 Pekerjaan perawatan beton (curing beton) ......................... 35

Gambar 4.17 Pekerjaan plafond dan atap ................................................ 35

Gambar 4.18 Pekerjaan atap ..................................................................... 37

Gambar 4.19 Pekerjaan plesteran ............................................................. 38

Gambar 4.20 Pekerjaan acian ................................................................... 38

Gambar 4.21 Pekerjaan plumbing ............................................................ 39

Gambar 4.22 Pekerjaan kran air ............................................................... 39

Gambar 4.23 Pekerjaan elektrikal ............................................................ 40

Gambar 4.24 Pemasangan dempul dan pengecatan lapisan pertama ....... 41

Gambar 4.25 Pengecatan lapis kedua ....................................................... 42

Gambar 4.26 Pekerjaan saluran drainase ................................................. 42

Gambar 4.27 Desain pos keamanan ......................................................... 43

Gambar 5.1 Desain pagar proyek ........................................................... 45

Gambar 5.2 Pekerjaan pembersihan ....................................................... 46

Gambar 5.3 Pekerjaan pengukuran dan pematokan ............................... 46

Gambar 5.4 Pekerjaan galian tanah ........................................................ 47

Gambar 5.5 Pagar pengaman luar .......................................................... 48

Gambar 5.6 Desain rencana bangunan musholla ................................... 52

Gambar 5.7 Desain rencana bangunan pos keamanan ........................... 57

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Pasar merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli yang ditandai

dengan adanya transaksi antara penjual dan pembeli. Salah satu jenis pasar

diantaranya adalah pasar desa. Pasar desa adalah pasar tradisional yang

berkedudukan di desa dan dikelola serta dikembangkan oleh pemerintah

desa dan masyarakat desa. Pembangunan pasar desa merupakan bagian

dari pembangunan infrastruktur desa berbasis masyarakat. Penyusunan

materi ini untuk mendukung pembangunan infrastruktur perdesaan dan

menunjang pemberdayaan masyarakat perdesaan. Tujuan yang ingin

dicapai dengan ketersediaan materi teknis ini sebagai salah satu acuan bagi

masyarakat desa dalam membangun infrastruktur pasar desa. Dalam materi

ini terdapat dokumen-dokumen dalam mendukung pembangunan

infrastruktur di perdesaan. Dokumen pendukung seperti pedoman umum,

pedoman pelaksanaan, engineering design, rencana anggaran biaya (RAB),

dan spesifikasi teknis atau rencana kerja dan syarat-syarat (RKS) masih

sangat kurang keberadaannya atau bahkan tidak tersedia di setiap desa.

Tidak tersediannya pendanaan bagi pengadaan dokumen tersebut serta

rendahnya kemampuan teknis aparat desa menjadi kendala yang perlu

difasilitasi. Dokumen tersebut penting adanya sebagai bagian tertib

penyelenggaraan konstruksi mulai dari perencanaan sampai pemeliharaan

serta lebih jauh lagi tercapainya tepat mutu, biaya, dan waktu dan

menghindari terjadinya sengketa di kemudian hari.

2

1.2. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud:

Penyusunan materi ini dimaksudkan sebagai upaya kementerian PUPR

memberi masukan dan bantuan knowledge bagi pemerintah desa dalam

penyiapan dokumen yang dibutuhkan untuk pembangunan infrastruktur

pedesaan.

Tujuan:

Tujuan yang ingin dicapai dengan ketersediaan materi ini adalah

terlaksananya pembangunan bangunan gedung pasar oleh masyarakat

secara tepat mutu, tepat biaya, dan tepat waktu.

1.3. RUANG LINGKUP

Ruang lingkup dari materi teknis ini adalah:

1. Pelaksanaan pembangunan teknis pasar perdesaan meliputi :

a. Bangunan persiapan, yaitu kantor proyek, dan pagar.

b. Bangunan utama pasar yaitu Pasar tipe Los kering, dan pasar los

basah.

c. Bangunan penunjang yaitu pos jaga, musholla, dan toilet.

2. Dukungan dokumen administrasi meliputi:

a. Gambar disain;

b. Rencana Anggaran Biaya (RAB);

c. Schedule atau jadwal kerja;

d. Rencana kebutuhan bahan, peralatan, dan tenaga kerja;

e. Rencana Kerja dan Syarat atau spesifikasi teknis;

f. Contoh dokumen pengadaan barang/jasa di desa.

3

1.4. KRITERIA KONSTRUKSI PASAR

“Pasar” adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli serta ditandai

dengan adanya transaksi antara penjual dan pembeli secara langsung dan

biasanya ada proses tawar-menawar.Pasar dapat disebut sebagai pusat

perbelanjaan, pasar tradisional, pertokoan, mall, plasa, pusat perdagangan

maupunsebutan lainnya;

“Pasar Tradisional” adalah pasar yang dibangun dan dikelola oleh

Pemerintah, Pemerintah Daerah,Swasta, Badan Usaha Milik Negara dan

Badan Usaha Milik Daerah termasuk kerjasama denganswasta dengan

tempat usaha berupa toko, kios, los dan tenda yang dimiliki/dikelola oleh

pedagangkecil, menengah, swadaya masyarakat atau koperasi dengan

usaha skala kecil, modal kecil dandengan proses jual beli barang dagangan

melalui tawar menawar. Sementara itu, “Pasar desa” adalah pasar

tradisional yang berada di desa yang dikembangkan dan dikelola oleh

pemerintah desa dan masyarakat desa.

Sejalan dengan peraturan Presiden Nomor 112 tahun 2007 bahwa

Pemerintah daerah berkewajiban melakukan pembinaan pasar termasuk

melakukan penataan pasar tradisional. Desa mendapat alokasi mendapat

alokasi dana bagi pembangunan infrastruktur desa. Sebagaimana diatur

melalui Peraturan Menteri Menteri Desa, PembangunanDaerah Tertinggal,

dan Transmigrasi Nomor 21 tahun 2016 bahwa salah satu prioritas

pembangunan infrastruktur Desa adalah untuk membiayai pembangunan

Pasar.Oleh karenanya, maka fasilitas pasar yang dapat dipertimbangkan

untuk mendapat alokasi adalah pasar dengan komponen:

komponen utama: Pasar los basah dan los kering

Komponen penunjang: Musholla,toilet, Tempat pembuangan sampah

sementara, dan pos keamanan.

4

1.5. PENGGUNAAN MATERI TEKNIS

Secara khusus materi teknis ini diperuntukan bagi TPK (Tim Pengelola

Kegiatan), Tenaga Fasilitator Lapangan (TFL/PDTI) dan pelaku lainnya.

Secara umum penggunan dan manfaat masing-masing dapat dilihat pada

tabel di bawah ini:

Pengguna Manfaat

Tim Pengelola

Kegiatan (TPK)

Memahami arti penting pengadaan

barang/jasa di tingkat masyarakat

Acuan untuk merencanakan, melaksanakan,

dan memantau kegiatan pembangunan

infrastruktur perdesaan

Tenaga Fasilitator

Lapangan

(TFL/PDTI)

Memfasilitasi masyarakat untuk menyusun

rencana kerja pelaksanaan kegiatan

pembangunan infrastruktur perdesaan

Memfasilitasi masyarakat untuk

melaksanakan pengadaan barang/jasa

Panduan kerja pendampingan masyarakat dan

para pemangku kepentingan di perdesaan

5

BAB II

PERENCANAAN PEMBANGUNAN

2.1. PEMBENTUKAN STRUKTUR ORGANISASI

Dalam proses pelaksanaan konstruksi dibutuhkan sumber daya manusia

yang mampu mengkoordinir sehingga pelaksanaan dapat berjalan lancar,

karena seluruh kegiatan dilakukan dari masyarakat, oleh masyarakat dan

untuk masyarakat Desa terkait. Tim Pengelola Kegiatan (TPK) adalah

sekumpulan orang atau masyarakat yang menyatukan diri secara sukarela

dalam kelompok dikarenakan adanya kepentingan dan kebutuhan yang

sama. TPK dibentuk melalui musyawarah masyarakat dengan bentuk dan

susunan pengurus ditetapkan melalui Surat Keputusan (SK). Berikut ini

merupakan contoh susunan Tim Pengelola Kegiatan (TPK).

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Tim Pengelola Kegiatan (TPK)

Rapat Anggota

Seksi Perencanaan

Seksi Pelaksanaan

Seksi Pengawasan

Panitia Pengadaan Barang/Jasa

Seksi Operasi dan Pemeliharaan

Ketua, Sekretaris, Bendahara

6

Uraian tugas masing-masing petugas adalah sebagai berikut:

1. Ketua Pelaksana

Pada posisi ketua pelaksana dapat diisi oleh Kepala Desa ataupun tokoh

masyarakat yang mampu berkomunikasi dengan masyarakat.

Tugas ketua pelaksana adalah:

a. mengatur keseluruhan dari jalannya kegiatan konstruksi, dimulai

dari persiapan, pelaksanaan, pemeliharaan jalan, dan pelaporan

kegiatan;

b. Mengkoordinasi seluruh pihak yang terlibat dalam pembangunan

infrastruktur;

c. Memimpin pelaksanaan tugas tim yang telah dibentuk dan kegiatan

rapat-rapat.

2. Sekretaris

Posisi sekertaris dapat diisi oleh tokoh masyarakat yang memahami tata

usaha dan dokumentasi.

Tugas sekretaris adalah:

a. Menyusun rencana kebutuhan dan melaksanakan kegiatan tata usaha

dan dokumentasi;

b. Melaksanakan surat-menyurat;

c. Melaksanakan pelaporan kegiatan pembangunan secara bertahap;

d. Mendokumentasikan seluruh laporan kegiatan;

e. Membantu dalam penyuluhan masyarakat.

3. Bendahara

Posisi bendahara dapat diisi oleh tokoh masyarakat yang memahami

keuangan.

Tugas bendahara adalah:

a. Menerima dan menyimpan uang;

b. Mengeluarkan / membayar tagihan sesuai dengan progres fisik;

c. Melakukan pengelolaan administrasi keuangan;

7

d. Melakukan penarikan kontribusi dari masyarakat;

e. Menyusun realisasi pembukuan serta laporan pertangggungjawaban

keuangan pada:

1) Tahap konstruksi:

a) Laporan keuangan mingguan untuk diumumkan di papan

pengumuman sehingga mudah dilihat masyarakat;

b) Laporan keuangan bulanan untuk diserahkan kepada sekretaris

desa.

2) Pasca Konstruksi (tahap operasional dan pemeliharaan) :

Laporan keuangan bulanan untuk ditempel di papan pengumuman

sehingga mudah dilihat masyarakat.

4. Seksi Perencanaan

Posisi seksi perencanaan sebaiknya merupakan orang yang mengerti

teknis dasar konstruksi

Tugas seksi perencanaan adalah:

a. Mengevaluasi dan menentukan jenis konstruksi yang akan dibangun

sesuai dengan kondisi setempat;

b. Mensosialisasikan jenis konstruksi yang akan digunakan;

c. Dengan difasilitasi fasilitator menyusun analisa teknis, gambar

disain DED, RAB, spesifikasi teknis;

d. Menyusun jadwal rencana kegiatan konstruksi;

e. Melakukan inventarisasi tenaga kerja, peralalatan, dan bahan.

5. Seksi Pelaksanaan

Seksi pelaksanaan bisa dari berbagai kalangan, namun sebaiknya

merupakan orang yang mengerti teknis dasar konstruksi

Tugas seksi pelaksanaan adalah:

a. Melakukan rekrutmen tenaga kerja;

b. Mengatur tenaga kerja di lapangan;

8

c. Mengatur dan mengkoordinir material yang diperlukan;

d. Menerima dan menyetujui material/barang masuk;

e. Bertanggung jawab terhadap keamanan material selama

pembangunan;

f. Membuat laporan tentang keadaan material;

g. Mengalokasikan material sesuai dengan kebutuhan pekerjaan

konstruksi.

6. Seksi Pengawasan

Tim Pengawasan mempunyai tugas dan bertanggungjawab dalam

melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan dan pelaporan, Secara

rinci tugas tim pengawas adalah:

a. Pengawasan kepada pekerja dengan di fasilitasi oleh fasilitator;

b. Di fasilitasi oleh TFL bertanggung jawab/menilai atas kualitas dan

progres pekerjaan fisik;

c. Menyusun laporan pekerjaan untuk diteruskan dan/atau

ditindaklanjuti ke sekretaris desa.

7. Panitia Pengadaan Barang/Jasa

Berdasarkan Perpres No 54 Tahun 2010 (dan perubahannya sesuai

Perpres No 70 Tahun 2012 tentang mekanisme pengadaan barang dan

jasa), Panitia/Pejabat Pengadaan diangkat oleh penanggungjawab

kelompok masyarakat (KSM) untuk melakukan pengadaan barang/ jasa

yang dibutuhkan dalam pelaksanaan swakelola dan Panitia/Pejabat

Pengadaan diperbolehkan bukan PNS.

a. Bertangung jawab dalam melaksanakan survey harga pasar material

setempat;

b. Mengundang supplier (peyedia barang) untuk mendapatkan harga

terendah;

c. Melaksanakan kegiatan proses pengadaan barang atau pekerjaan

9

konstruksi.

8. Seksi Operasi & Pemeliharaan

a. Mengoperasikan dan memelihara sarana sanitasi yang telah

dibangun;

b. Mengumpulkan iuran warga;

c. Melestarikan sarana sanitasi yang telah dibangun;

2.2. PENGADAAN BARANG DAN JASA DI DESA

Pengaturan pengadaan barang/jasa di desa

PengadaanBarang/Jasa di Desa pada prinsipnya dilakukan secara

Swakelola dengan memaksimalkan penggunaan material/bahan dari

wilayah setempat, dilaksanakan secara gotong royong dengan

melibatkan partisipasi masyarakat setempat, untuk memperluas

kesempatan kerja, dan pemberdayaan masyarakat setempat. Dasar

Hukum dalam pengaturan pengadaan barang dan jasa di desa antara lain:

1. Peraturan kepala LKPP no 13 tahun 2013 tentang pedoman tata cara

pengadaan barang/jasa di desa

2. Peraturan Kepala LKPP no 22 tahun 2015 tentang perubahan atas

Perka LKPP no 13 tahun 2013 tentang pedoman tata cara pengadaan

barang/jasa di desa

3. Surat edaran kepala LKPP no 2 tahun 2013 tentang penjelasan lebih

lanjut pasal 89 ayat (4) perpres no 70 tahun 2012 tentang perubahan

kedua atas perpres no 54 tahun 2010 tentang pengadaan barang/jasa

tentang pembayaran prestasi pekerjaan yang telah terpasang pada

pekerjaan konstruksi

10

Pengadaan barang dan jasa melalui swakelola atau penyedia

barang/jasa

Pelaksanaan swakelola oleh TPK meliputi kegiatan persiapan,

pelaksanaan, pengawasan, penyerahan, pelaporan, dan

pertanggungjawaban hasil pekerjaan.Pekerjaan konstruksi yang

membutuhkan tenaga ahli dan atau pearalatan berat serta tidak dapat

dilaksanakan cara swadaya dapat menggunakan penyedia barang/jasa

yang dianggap mampu oleh TPK.

1. Persiapan pelaksanaan pengadaan barang/jasa meliputi:

a. jadwal pelaksanaan pekerjaan

b. rencana penggunaan tenaga kerja, kebutuhan material dan

peralatan

c. gambar rencana kerja

d. spesifikasi teknis / rencana kerja dan syarat

e. Rencana anggaran biaya (RAB)

RAB disusun berdasarkan data harga pasar setempat atau terdekat

dengan mempertimbangkan ongkos kirim atau ongkos

pengambilan barang/jasa (contoh formulir lihar dalam lampiran)

2. Pelaksanaan pengadaan barang/jasa meliputi :

a. Pengadaan barang/jasa dengan nilai < Rp 50.000.000 (lima puluh

juta rupiah)

1) TPK membeli barang kepada 1 (satu) penyedia barang/jasa tanpa

ada surat permintaan penawaran dari TPK dan tanpa penawaran

dari penyedia barang/jasa

2) Penyedia barang/jasa memberikan bukti transaksi berupa nota,

faktur pembelian atau kuitansi atas nama TPK (contoh formulir

lihat dalam lampiran)

b. Pengadaan barang/jasa dengan nilai Rp 50.000.000 (lima puluh juta

rupiah) – Rp 200.000.000 (dua ratus juta rupiah)

11

1) TPK membeli barang kepada 1 (satu) penyedia barang/jasa

2) TPK mengajukan surat permintaan penawaran secara tertulis

kepala penyedia barang/jasa dengan dilampiri daftar rincian

barang/jasa (nama barang/jasa atau ruang lingkup pekerjaan,

volume, dan satuan) dengan contoh formulir lihat dalam

lampiran

3) Penyedia barang/jasa menyampaiakan penawaran tertulis yang

berisi daftar rincian barang/jasa (nama barang/jasa atau lingkup

pekerjaan, volume, satuan, dan harga) dengan contoh formulir

lihat dalam lampiran

4) TPK melakukan negosiasi dengan penyedia barang/jasa untuk

memperoleh harga yang lebih murah (contoh formulir lihat

dalam lampiran)

5) Penyedia barang/jasa memberikan bukti transaksi berupa nota,

faktur pembelian atau kuitansi atas nama TPK (contoh formulir

lihat dalam lampiran)

c. Pengadaan barang/jasa dengan nilai > Rp 200.000.000 (dua ratus

juta rupiah)

1) TPK mengundang dan mengajukan surat permintaan penawaran

secara tertulis dari 2 (dua) penyedia barang/jasa yang berbeda

dilampiri daftar rincian barang/jasa (nama barang/jasa atau ruang

lingkup pekerjaan, volume, dan satuan) dengan contoh formulir

lihat dalam lampiran

2) Masing-masing Penyedia barang/jasa menyampaiakan

penawaran tertulis yang berisi daftar rincian barang/jasa (nama

barang/jasa atau lingkup pekerjaan, volume, satuan, dan harga)

dengan contoh formulir lihat dalam lampiran

3) TPK menilai pemenuhan spesifikasi teknis barang/jasa terhadap

kedua penyedia barang/jasa yang memasukan penawaran

12

4) TPK melakukan negosiasi dengan penyedia barang/jasa untuk

memperoleh harga yang lebih murah (contoh formulir lihat

dalam lampiran)

5) TPK dan penyedia barang/jasa membuat surat perjanjian kerja

(contoh formulir lihat dalam lampiran) yang berisi :

a) Tanggal dan tempat dibuatkanya surat perjanjian

b) Para pihak

c) Ruang lingkup pekerjaan

d) Nilai pekerjaan

e) Hak dan kewajiban para pihak

f) Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan

g) Ketentuan keadaan kahar

h) Sanksi

6) Apabila diperlukan TPK dapat memerintahkan secara tertulis

kepada penyedia barang/jasa untuk melakukan perubahan

lingkup pekerjaan seperti menambah atau mengurangi volume,

mengubah spesifikasi teknis. Perubahan lingkup pekerjaan

dituangkan dalam bentuk adendum surat perjanjian (contoh

formulir lihat dalam lampiran)

Pengawasan pengadaan barang/jasa

Pengawasan pengadaan barang/jasa dilakukan oleh bupati/walikota atau

dapat didelegasikan kepada camat atau unit lain yang ditunjuk.

Pelaporan kemajuan,Pembayaran, dan serah terima hasil

pekerjaan

1. Kemajuan pelaksanaan pekerjaan dilaporkan TPK kepada kepala desa

(contoh formulir lihat dalam lampiran)

13

2. Setiap pengeluaran belanja harus didukung dengan bukti yang

lengkap dan sah dengan pengesahan dari sekretaris desa (contoh

formulir verifikasi dapat dilihat dalam lampiran).

3. Pembayaran prestasi pekerjaan dapat diberikan berdasarkan tahapan

penyelesaian pekerjaan (termin) yang telah terpasang termasuk

peralatan dan atau bahan yang menjadi bagian dari hasil pekerjaan.

4. Peralatan dan atau bahan yang dapat dibayarkan harus memenuhi

syarat:

a) Berada di lokasi pekerjaan sebagaimana tercantum dalam

dokumen dan dilarang dipindahkan dari area pekerjaan;

b) Disetujui oleh kepala desa dengan capaian fisik yang diterima.

5. Pembayaran prestasi kerja diberikan kepada penyedia barang/jasa

setelah dikurangi pengembalian uang muka, denda, dan atau pajak

6. Setelah pelaksanaan pekerjaan selesai 100% (selesai), TPK

menyerahkan hasil pekerjaan kepada kepala desa dengan Berita Acara

Serah Terima Hasil Pekerjaan (contoh formulir lihat dalam lampiran)

2.3. OUTPUT TAHAP KONSTRUKSI

Pada tahap ini, output yang diharapkan adalah sebagai berikut:

1. Tersusunnya SK struktur organisasi TPK

2. Tersusunnya dokumen pengadaan barang dan jasa di desa yang terdiri

dari :

a. Gambar rencana;

b. Rencana penggunaan material dan peralatan;

c. Rencana kebutuhan tenaga kerja;

d. Jadwal pelaksanaan pekerjaan;

e. Rencana kerja dan syarat (spesifikasi teknis);

f. Rencana Anggaran Biaya (RAB);

g. Dokumen atau borang-borang pengadaan barang dan jasa.

14

BAB III

TIPE BANGUNAN PASAR DESA

3.1. BANGUNAN LOS KERING

1. Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan bangunan pasar los kering-A meliputi pekerjaan

pembersihan lapangan, pekerjaan pengukuran, pekerjaan pondasi,

pekerjaan struktur, pekerjaan atap, pekerjaan plafond, pekerjaan lantai,

pekerjaan dinding, pekerjaan utilitas, dan pekerjaan finishing.

Gambar 3.1Bangunan Pasar Los Kering

2. Teknis Pelaksanaan

Pekerjaan pembersihan lapangan, meliputi pembersihan awal

dalam rangka pelaksanaan pekerjaan supaya dapat dilakukan,

pembersihan lapangan selama berlangsungnya pelaksanaan

konstruksi, dan pekerjaan pembersihan lapangan saat akan

berakhirnya proyek.

Pekerjaan pengukuran meliputi pengukuran dalam rangka

pembuatan bowplank.

15

Pekerjaan pondasi meliputi pekerjaan galian tanah, pekerjaan

pasangan batu kosong, pekerjaan pasangan batu kali, pekerjaan

urugan kembali, pasangan sloof, dan pembersihan lapangan.

Pekerjaan struktur, meliputi pekerjaan kolom 25x25cm, dan

pekerjaan ring balok 25x40cm.

Pekerjaan kolom 25x25cm terdiri dari pekerjaan bekisting 25x25,

pekerjaan besi tulangan 8D13 dengan sengkang d8-15, pekerjaan

pembuatan beton adukan 1pc:2ps:3kr, pekerjaan pengecoran beton

sekaligus pemadatannya, dan pekerjaan perawatan beton berupa

penyiraman beton dengan air selama sekurangnya 14 hari.

Pekerjaan ringbalok 25x40cm terdiri dari pekerjaan bekisting

25x40cm, pekerjaan besi tulangan atas 2D13 dan tulangan bawah

2D13 serta tulangan sengkang d8-15, pekerjaan pembuatan beton

adukan 1pc:2ps:3kr, pekerjaan pengecoran sekaligus

pemadatannya, dan pekerjaan perawatan beton selama sekurang-

kurangnya 14 hari.

Pekerjaan atap terdiri dari pekerjaan pengukuran, pekerjaan

pemasangan rangka baja ringan oleh installer penjual baja

ringan,pekerjaan pemasangan penutup atap dan noknya.

Pekerjaan plafond, terdiri dari pengukuran, pemasangan baja

hollow 20x40 sebagai rangka menempel keliling tembok/dinding,

pekerjaan penggantung rangka plafond, pekerjaan rangka utama

baja hollow 40x40 dengan dimensi jarak masing-masing

120x240cm, pekerjaan rangka baja hollow 20x40, dan pekerjaan

pemasangan penutup plafond dengan bahan gypsum tebal 9mm.

Pekerjaan lantai meliputi pekerjaan pengukuran untuk mendapat

elevasi mendatar menggunakan selang waterpass, pekerjaan

pemasangan beton tumbuk tebal 8 cm, pekerjaan pemasangan

plesteran lantai tebal 3 cm, dan pekerjaan acian lantai.

16

Pekerjaan dinding, berhubung bangunan los maka tidak ada

pasangan dinding.

Pekerjaan utilitas meliputi pemasangan saluran tepi pasar,

plesteran saluran,pekerjaan grill saluran, dan pekerjaan saluran

dalam pasar.

Pekerjaan finishing dan perapihan/pengecatan kolom pasar.

3.2. BANGUNAN LOS BASAH

1. Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan bangunan pasar los Basah-B meliputi pekerjaan pembersihan

lapangan, pekerjaan pengukuran, pekerjaan pondasi, pekerjaan

struktur, pekerjaan atap, pekerjaan plafond, pekerjaan lantai, pekerjaan

dinding, pekerjaan utilitas, pekerjaan meja dagangan, dan pekerjaan

finishing.

Gamba 3.2 Bangunan Pasar Los Basah

2. Teknis Pelaksanaan

Pekerjaan pembersihan lapangan, meliputi pembersihan awal

dalam rangka pelaksanaan pekerjaan supaya dapat dilakukan,

pembersihan lapangan selama berlangsungnya pelaksanaan

17

konstruksi, dan pekerjaan pembersihan lapangan saat akan

berakhirnya proyek.

Pekerjaan pengukuran meliputi pengukuran dalam rangka

pembuatan bowplank.

Pekerjaan pondasi meliputi pekerjaan galian tanah, pekerjaan

pasangan batu kosong, pekerjaan pasangan batu kali, pekerjaan

urugan kembali, pasangan sloof, dan pembersihan lapangan.

Pekerjaan struktur, meliputi pekerjaan kolom 25x25cm, dan

pekerjaan ring balok 25x40cm. Pekerjaan kolom 25x25cm terdiri

dari pekerjaan bekisting 25x25, pekerjaan besi tulangan 8D13

dengan sengkang d8-15, pekerjaan pembuatan beton adukan

1pc:2ps:3kr, pekerjaan pengecoran beton sekaligus pemadatannya,

dan pekerjaan perawatan beton berupa penyiraman beton dengan

air selama sekurangnya 14 hari.

Pekerjaan ringbalok 25x40cm terdiri dari pekerjaan bekisting

25x40cm, pekerjaan besi tulangan atas 2D13 dan tulangan bawah

2D13 serta tulangan sengkang d8-15, pekerjaan pembuatan beton

adukan 1pc:2ps:3kr, pekerjaan pengecoran sekaligus

pemadatannya, dan pekerjaan perawatan beton selama seurang-

kurangnya 14 hari.

Pekerjaan atap terdiri dari pekerjaan pengukuran, pekerjaan

pemasangan rangka baja ringan oleh installer penjual baja

ringan,pekerjaan pemasangan penutup atap dan noknya.

Pekerjaan plafond, terdiri dari pengukuran, pemasangan baja

hollow 20x40 sebagai rangka menempel keliling tembok/dinding,

pekerjaan penggantung rangka plafond, pekerjaan rangka utama

baja hollow 40x40 dengan dimensi jarak masing-masing

120x240cm, pekerjaan rangka baja hollow 20x40, dan pekerjaan

18

pemasangan penutup plafond dengan bahan gypsum tebal 9mm.

Pekerjaan lantai meliputi pekerjaan pengukuran untuk mendapat

elevasi mendatar menggunakan selang waterpass, pekerjaan

pemasangan beton tumbuk tebal 8 cm, pekerjaan pemasangan

plesteran lantai tebal 3 cm, dan pekerjaan kacian lantai.

Pekerjaan dinding, berhubung bangunan los tidakberdinding

maka pekerjaan dninding tidak ada.

Pekerjaan utilitas meliputi pekerjaan pasangan bata saluran,

pekerjaan plesteran saluran dan pekerjaan grill saluran.

Pekerjaan finishing meliputi pekerjaan pemasangan marka pasar

dan perapihan/pengecatan kolom pasar.

Pekerjaan meja dagangan, terdiri atas pekerjaan pelat lantai

dagangan dari beton bertulang tebal 10 cm, dan pekerjaan pasangan

keramik meja dagangan.

19

BAB IV

PELAKSANAAN PEMBANGUNAN PASAR DESA

4.1. PEKERJAAN PERSIAPAN

Pekerjaan persiapan terdiri dari pengukuran untuk membuat peil elevasi

permukaan jalan dan peil elevasi permukaan lantai dasar bangunan,

pekerjaan pembangunan pagar pengaman proyek, pekerjaan pembuatan

pekerjaan pembuatan mal-mal yang dibutuhkan

Pekerjaan pengukuran.

Sebelum pelaksanaan pembangunan bangunan gedung perlu dibuat

patok peil elevasi bangunan. Peil elevasi untuk mengetahui besarnya

timbunan yang masih diperlukan akibat perbedaan peil lantai dasar

bangunan dan peil permukaan tanah asli.

Gambar 4.1 Kaso dan Selang Waterpass

Metoda pelaksanaan pengukuran dapat digambarkan sebagai berikut:

a. Persiapkan dua buah kayu balok ukuran kaso 4/6 kayu sepanjang

+1,50m.

b. Persiapkan sebuah selang waterpas sepanjang 25,00m dan diisi air

hingga seluruh bagian selang yang berair tidak ada gelembung

udara.

20

c. Siapkan titik BM (bench mark) di area lapangan bangunan yang

akan dibangun.

Gambar 4.2 Titik BM

d. Dirikan patok di atas Jalan yang akan diambil elevasinya dan di

atas titik BM yang dibangun di atas tanah tempat bangunan akan

didirikan dan akan diambil elevasinya.

Gambar 4.3 Perhitungan Elevasi

e. Ambil elevasi yang mudah dibaca ditempat patok disisi jalan dan

kasih garis mendatar, misalnya setinggi 1,4m di atas permukaan

jalan.

f. Kemudian si orang pembaca patok di atas BM disisi bangunan akan

dibangun diberi aba-aba untuk memberi garis pada permukaan air

21

dalam selang ke patok yang dibacanya dan kemudian menggaris

pada patoknya.

g. Hasil pembacaan tersebut diterjemahkan ke dalam elevasi titik BM

dengan mengurangi jarak garis pada patok dengan puncak titik BM,

katakan jaraknya 150 cm, maka peil titik BM adalah -0,10m dan

selanjutnya dapat dihitung elevasi permukaan tanah tempat

bangunan didirikan relatif terhadap elevasi permukaan

jalan.Katakan perbedaan tinggi permukaan titik BM dengan

permukaan tanah 25 cm, maka perbedaan muka jalan dengan muka

tanah asli tempat bangunan akan dibangun menjadi -35cm dari

permukaan jalan.

h. Selanjutnya titik 0,00 bangunan gedung menjadi -35 +(-25)= -60cm

dari di atas permukaan tanah asli.

Selanjutnya, Hasil pekerjaan pengukuran dituangkan dalam bow plank.

Pekerjaan pembuatan mal-mal.

Beberapa mal yang perlu disiapkan adalah: mal pondasi batu kali,mal

pembengkokan besi tulangan, mal bekisting sloof, dan mal bekisting

kolom.

1. Mal pondasi batu kali

2. mal pembengkokan besi tulangan,

3. bekisting sloof, dan

4. bekisting kolom

yang keseluruhannya dapat dilihat pada gambar.

4.2. PEKERJAAN PONDASI

1. Pengukuran dan Pematokan

Sebelum pekerjaan pondasi dimulai perlu dilakukan pengukuran untuk

menetapkan tempat pondasi dibangun.

Pengukuran menghasilkan bowplank.

22

Gambar 4.4 Pekerjaan pengkuran/bowplank.

2. Penggalian Tanah

Guna kehematan pekerjaan galian tanah, maka sedapat mungkin

pelaksanaan galian tanah dibuat tegak/vertikal.

Dalam proyek ini galian tanah terdiri atas :

a. untuk pondasi pagar proyek,dibuat galian berukuran 20x20x20 cm

dengan jarak-masing-masing 100cm.

b. untuk pondasi kantor proyek, dibuat galian berukuran 30x30x20

dengan jarak masing-masing 120cm (sesuai gambar)

Cara mengambil

siku (sudut 90)

23

c. untuk pondasi bangunan los basah-A, dibuat galian pondasi

100x100x100 cm.

d. bangunan los kering-B,dibuat galian tanah 100x100x100cm

e. bangunan musholla, dibuat 60x60x60 cm dan

f. bangunan kantor pengamanan dibuat galian pondasi 30x30x30 cm

.

Gambar 4.5 galian tanah untuk pondasi

3. Pemasangan Pondasi Pagar dan Kantor Proyek

Pembuatan beton tumbuk adukan 1pc:3ps:5kr

Pembuatan beton tumbuk dilakukan secara manual, yaitu dengan

mengukur 1 bagian semen, 3 bagian pasir, dan 5 bagian krikil/spleet.

2/3 bagian air 1 bagian semen

3 bagian pasir 5 bagian kerikil

Gambar 4.6 komposisi pembuatan beton tumbuk

24

ketiga material tersebut diaduk secara manual menggunakan cangkul

sampai seluruh semen terlihat secara visual merata diseluruh

adukan.setelah yakin keseluruhannya merata maka ditambahkan air

sebanyak setengah ember dan sekaligus diaduk kembali secara

merata.

Pemasangan kolom pagar dan kantor proyek

pengecoran pondasi untuk pagar proyek.

Terlebih dahulu masukkan kolom kaso 5/7 pada posisi yang

seharusnya menurut bowplank dan ikat dengan pengaku/bracing

pada bagian kakinya. setelah kolom diyakini kaku, maka dilakukan

pengecoran beton tumbuk pada lubang pondasi galian sampai

penupadat dan sambil dipadatkan/ditumbuk agar diyakini cukup

padat.

pengecoran pondasi untuk pondasi kantor proyek.

Terlebih dahulu masukkan angkur plat strip 40x4mm sepanjang 35

cm ke dalam lubang pondasi. Penempatan angkur dijaga agar berada

pada tempat yang tepat guna tempat kolom kantor proyek diikatkan.

Penempatan pada posisi yang seharusnya menurut bowplank dan

ikat dengan pengaku/bracing pada bagian puncaknya. Setelah angkur

kolom kolom diyakini kaku, maka dilakukan pengecoran beton

semen pc

1 ember

Gambar 4.7 Metode pembuatan campuran beton secara manual dan mesin molen

25

tumbuk pada lubang pondasi galian sampai penuh sambil

dipadatkan/ditumbuk agar diyakini cukup padat

4. Pemasangan Batu Kosong

Pertama-tama dimasukkan pasir urug setebal 2,5cm tanpa

dipadatkan agar mudah dimasukkan batu kali.

masukkan batu kali satu-persatu

sampai diyakini menyentuh tanah

setelah seluruh permukaan

100x100cm terisi batu kali kemudian

digelarin pasir urug sampai celah-

celah batu kali berisi pasir urug.

guna menjamin kepadatannya, lakukan penyiraman air ke pasir dan

jika masih kurang tambah lagi pasirnya samai diyakini penuh

semuanya rongga antar batu kali.

5. Pemasangan Batu Kali

Setelah pasangan batu kosong selesai, dilanjutkan dengan pamasangan

pondasi batu kali.

pasang mal pondasi batu kali.

siapkan pasir, semen,batu kali, dan air yang memenuhi persyaratan.

Persyaratan pasir adalah bersih dari lumpur dan gara/asam.

Persyaratan batu kali adalah bersih dan bekas pecahan/bukan batu

bulat

persyaratan semen adalah type I, tidak membatu dan masih

berbentuk tepung

Gambar 4.8 Pas batu

kosong setebal 2,5 cm

26

persyaratan air adalah bersih/jernih dan tidak mengandung

asam/garam

buat adukan dengan komposisi 1pc:4ps diaduk secara manual

sampai merata seluruh adukannya. Setelah itu diberi air sebanyak

0,5 ember setiap ember semen sambil diaduk sampai merata.

laburkan diatas pasangan batu kosong setebal 2-3cm dan kemudian

taruh batu kali, satu persatu sampai dimensi pasangan batu kali

tercapai.

sebelum pengakhiran jangan lupa

pasang besi angkur dari besi ulir

dengan diameter 9mm sepanjang 60

cm, dengan pemasangan 25 cm masuk

ke pasangan pondasi batu kali. dan

sisanya mucul diatas pasangan batu

kali.

kemudian lakukan pengurugan kembali tanah untuk menutup

lobang pondasi yang masih lowong. Pemadatan dilakukan secara

step by step dengan ketebalan 20 cm setiap lapisan tanah yang

diurug. sambil diurug perlu disiram dengan air agar diperoleh

kandungan air yang optimal.

6. Pemasangan Sloof

a. Pekerjaan bekisting.

Mengingat ukuran sloof Bangunan pasar los kering adalah 20x25

cm, maka bekistingnya terdiri dari dua bidang vertikal diikat oleh

kaso 4/6 sejarak 60 cm masing-masing.Selanjutnya dapat dilihat

gambar Bekistng sloof 20x25 cm.

angkur 9

Gambar 4.9 Pas batu kali

27

b. Pekerjaan besi tulangan

Pekerjaan besi tulangan untuk sloof adalah besi ulir diameter

13mm sebanyak 3 buah di atas dan 3 buah di bawah (lihat

gambar).Persyaratan besi tulangan bersih dan tidak karatan

berdimensi yang betul dan bertanda SNI.Tulangan sloof sebelah

atas, pada bagian atas ujung sloof dibuat bengkokan dari atas

kebawah sampai ke dasar sloof dan dibengkokin ke arah dalam

sloof. Tulangan sloof bagian bawah, dibengkokin 5 cm ke arah

atas.Kemudian setiap jarak 15 cm diberi tulangan beugel 6.

Kesemuanya diikat dengan kawat beton yang memenuhi

persyaratan SNI.

c. Pekerjaan beton.

Persiapkan semen pc, pasir, kerikil/spleet, dan air. Keseluruhan

bahan tersebut harus memenuhi syarat seperti bersih dan bebas

lumpur bagi pasir dan spleet serta air bersih yang bebas garam dan

asam. Kemudian keseluruhannya diaduk secara manual atau mesin

molen dengan komposisi 1pc:2ps:3kr.

2/3 bagian air 1 bagian semen

2 bagian pasir

3 bagian kerikil

Gambar 4.10 komposisi pembuatan beton struktur

28

d. pekerjaan beton tahu.

Guna menjaga jarak tulangan dengan bekisting sebesar beton

decking, maka perlu diikat beton tahu pada tulangan yang

berdekatan dengan bekisting (lihat gambar). Pembuatan beton tahu

adalah seperti pembuatan beton dengan adukan 1pc:2ps:3kr dengan

diberi air sesuai perbandingan yaitu ½ liter air setiap 1kg semen.

Ukuran beton tahun pada umumnya dibuat tebal 2,5 cm dengan

penampang 3cmx3cm.

Gambar 4.11 Beton tahu

e. Pekerjaan pemasangan bekisting dan tulangan ke tempat sloof akan

dicor. Pertama-tama diletakkan bekisting, kemudian diletakkan besi

tulangan yang telah diikatkan beton tahu ke dalam beskisting dan

keseluruhannya dikakukan dengan baik, antara bekisting dan besi

tulangan telah terikat kaku.

29

f. Pekerjaan pengecoran

Sebelum pengecoran dimulai, maka bersihkanlah area beton akan

dicor serta siramlah bekisting dengan air sampai jenuh.

Setelah itu lakukan pengecoran beton ke dalam bekisting yang

berisi tulangan beton.

Sambil di cor harap lakukan pemadatan dengan mencolok dan

memukul bekisting agar beton memadat didalam bekisting.

g. Perawatan beton.

Selama minimum 14 hari, beton perlu disiram dengan air guna

menjaga agar pengeringan beton dapat berjalan dengan alamiah

tanpa pemaksaan kering.

Dengan perawatan beton yang baik diharapkan beton dakan

memberi kinerja yang baik selama umur pelayanannya.

4.3. PEKERJAAN STRUKTUR

Terdiri dari kolom ukuran 25x25 cm dengan tinggi 3,00m dan ringbalok

ukuran 25x40.

Gambar 4.12 Pekerjaan pemasangan bekisting dan tulangan sloof

30

1. Kolom 25x25.

Pemasangan terdiri dari(a) pekerjaan bekisting, (b) pekerjaan beton,

dan (c) pekerjaan besi tulangan, dan (d) pekerjaan beton tahu.

a. Pekerjaan bekisting.

Mengingat ukuran kolom Bangunan pasar los kering adalah25x25

cm, maka bekistingnya terdiri dari empat bidang vertikal diikat

oleh kaso 4/6 sejarak 60 cm masing-masing.Selanjutnya dapat

dilihat gambar Bekistng kolom 25x25. Bekisting kolom perlu

disangga dengan baik di ke-empat sisi vertikal bekisting kolom dan

juga bekisting pada dasar kolom.

b. Pekerjaan besi tulangan

Untuk kolom gunakan baja ulir diameter 13mm sebanyak 8 buah.

(lihat gambar).Persyaratan baja tulangan bersih dan tidak karatan

berdimensi yang betul 13 mm dan bertanda SNI.Tulangan kolom

sebelah bawah dibengkokin kedalam agar match dengan tulangan

angkur dari sloof.Sedangkan tulangan sebelah atas, pada bagian

atas ujung kolom dibuat bengkokan arah kedalam kolom sepanjang

5cm. Kemudian setiap jarak 15 cm diberi tulangan beugel

Gambar 4.13 Pekerjaan

pemasangan bekisting

kolom

31

8.Kesemuanya diikat dengan kawat beton yang memenuhi

persyaratan SNI.

c. Pekerjaan beton.

Persiapkan semen pc, pasir, kerikil/spleet, dan air. Kemudian

keseluruhannya diaduk secara manual atau mesin molen dengan

komposisi 1pc:2ps:3kr.

d. pekerjaan beton tahu.

Guna menjaga jarak tulangan kolom dengan bekisting sebesar

2,5cm, maka perlu dibuat pembatas berupa beton decking atau

biasa disebut beton tahu. Beton tahu diikat pada tulangan yang

berdekatan dengan bekisting. Pembuatan beton tahu adalah seperti

pembuatan beton tahu pada sloof.

e. pekerjaan pemasangan bekisting dan tulangan ke tempat kolom

akan dicor.

Pertama-tama didirikan besi tulangan pada tempat kolom akan

dicor dan diikat dengan baik serta diberi beton tahu.Kemudian

didirikan beskisting kolom mengelilingi besi tulangan (tulangan di

dalam bekisting).Bekisting perlu disangga dengan baik dan kaku

agar tidak lepas saat dilakukan pengecoran.

Gambar 4.14

Pekerjaan pemasangan

beton tahu

32

f. Pekerjaan pengecoran

Sebelum pengecoran dimulai, maka bersihkanlah area beton akan

dicor serta siramlah bekisting dengan air sampai jenuh.

Mengingat ketinggian kolom diatas 1m, maka sebelum pengecoran

agar dinding bekisting diberi lubang dua buah yaitu yang pertama

pada ketinggian 100cm dari lantai, kemudian yang kedua pada

ketinggian 200cm dari lantai.Setelah itu lakukan pengecoran

melalui lubang pertama sampai rata dasar lubang, kemudian lubang

ditutup dengan baik. Lanjutkan pengecoran dari lubang kedua

sampai penuh. Kemudian tutup lubang kedua dan lanjutkan

pengecoran dari ujung kolom teratas sampai penuh.

Gambar 4.15 Pekerjaan Pengecoran

perlu diperhatikan agar selama pengecoran agar selalu dilakukan

pemadatan beton. Pemadatan dilakukan dengan mencolok dan

memukul bekisting agar beton memadat didalam bekisting.

g. Perawatan beton.

Selama minimum 14 hari, beton perlu disiram dengan air guna

menjaga agar pengeringan beton dapat berjalan secara alamiah

tanpa pemaksaan kering.

33

Dengan perawatan beton yang baik diharapkan beton akan

memberi kinerja yang baik selama umur pelayanannya.

2. Ringbalok 25x40.

a. Pekerjaan bekisting.

Mengingat ukuran ringbalok bangunan pasar los kering adalah

25x40 cm, maka bekistingnya terdiri dari dua bidang vertikal diikat

oleh kaso 4/6 sejarak 60 cm masing-masing.Selanjutnya dapat

dilihat gambar Bekistng balok 25x40.

b. Pekerjaan besi tulangan

Pekerjaan besi tulangan untuk ringbalok adalah besi ulir diameter

13mm sebanyak 3 buah di atas dan 3 buah di bawah. Persyaratan

besi tulangan bersih dan tidak karatan berdimensi yang betul dan

bertanda SNI.Tulangan ringbalok sebelah atas, pada bagian atas

ujung ringbalok dibuat bengkokan dari atas kebawah sampai ke

dasar ringbalok dan dibengkokin ke arah dalam ringbalok.

Tulangan ringbalok bagian bawah, dibengkokin 5 cm ke arah

atas.Kemudian setiap jarak 15 cm diberi tulangan beugel 6.

kesemuanya diikat dengan kawat beton yang memenuhi

persyaratan SNI.

c. Pekerjaan beton.

Persiapkan semen pc, pasir, kerikil/spleet ukuran 15x20mm dan air.

keseluruhan bahan tersebut harus memenuhi syarat seperti bersih

dan bebas garam bagi pasir dan spleet serta air bersih yang bebas

garam dan asam.kemudian keseluruhannya diaduk secara manual

atau mesin molen dengan komposisi 1pc:2ps:3kr.

34

d. Pekerjaan beton tahu.

Guna menjaga jarak tulangan dengan bekisting sebesar beton

decking, maka perlu diikat beton tahu pada tulangan yang

berdekatan dengan bekisting. Pembuatan beton tahu adalah seperti

pembuatan beton dengan adukan 1pc:2ps:3kr dengan diberi air

sesuai perbandingan yaitu ½ liter air setiap 1kg semen.Ukuran

beton tahun pada umumnya dibuat tebal 2,5 cm dengan penampang

3cmx3cm.

e. Pekerjaan pemasangan bekisting dan tulangan ke tempat ringbalok

akan dicor.

Pertama-tama diletakkan bekisting, kemudian diletakkan besi

tulangan yang telah diikatkan beton tahu ke dalam beskisting dan

keseluruhannya dikakukan dengan baik, antara bekisting dan besi

tulangan telah terikat kaku.

f. Pekerjaan pengecoran

Sebelum pengecoran dimulai, maka bersihkanlah area beton akan

dicor serta siramlah bekisting dengan air sampai jenuh.Setelah itu

lakukan pengecoran beton ke dalam bekisting yang bersi tulangan

beton.Sambil di cor harap lakukan pemadatan dengan mencolok

dan memukul bekisting agar beton memadat didalam bekisting.

h. Perawatan beton.

Selama minimum 14 hari, beton perlu disiram dengan air guna

menjaga agar pengeringan beton dapat berjalan secara alamiah

tanpa pemaksaan kering.Dengan perawatan beton yang baik

diharapkan beton akan memberi kinerja yang baik selama umur

35

pelayanannya. Bila terjadi hujan tidak perlu dilakukan penyiraman

beton

4.4. PEKERJAAN PLAFOND DAN ATAP

1. Pekerjaan Plafond

a. Lingkup Pekerjaan

Lingkup pekerjaan pemasangan

plafond terdiri dari pengukuran,

pemasangan rangka baja hollow

20/40 yang menempel ke

dinding, pamasangan

penggantung plafond,

pemasangan rangka utama baja

hollow 40x40, dan pemasangan

rangka anakan baja hollow

20x40, serta diakhiri dengan

penutupan plafond dengan

gypsum tebal 9mm dan

pengecatan plafond.

Gambar 4.16 Pekerjaan perawatan beton (curing beton)

Gambar 4.17 Pekerjaan plafond

dan atap

36

b. Teknis Pelaksanaan

1) Sebelum pemasangan plafond dilakukan,perlu diyakinkan bahwa

pekerjaan plumbing dan listrik telah selesai sebelumnya.

2) Pengukuran dilakukan dengan selang waterpas guna

mendapatkan ketinggian plafond yang rata. Disamping itu

pengukuran juga dibuat untuk menentukan jarak rangka

penggantung masing-masing.

3) Pemasangan rangka menempel ke dinding. Pengikatan ke

dinding menggunakan baut dynabold dengan melakukan

pengeboran ke dinding/tembok; kemudian memasukkan baut

dinabolt serta mengencangkannya.

4) Pemasangan penggantung rangka plafond yaitu besi siku

30x30x3 ke tempat penggantungan dan memasang batang baja

diameter 4mm serta mengencangkannya kepada penggantung di

tempat gantungan.

5) Pemasangan rangka utama berupa baja hollow 40x40 sejarak

masing-masing 120cmx240cm dan mengikatnya dengan rangka

menempel di dinding dengan paku keling serta menggantungnya

kepada penggantung rangka plafond.

6) Pemasangan rangka anakan 20x40 cm diantara masing-masing

rangka penggantung utama.

7) Setelah rangka utama, rangka anakan dan penggantung plafond

selesai, maka dilakukan pemasangan penutup plafond.Dalam

pelaksanaan penutup plafond jangan lupa meyakinkan bahwa

kabel instalasi listrik telah muncul dibawah plafond.

8) Pengecatan plafond dilakukan mengikuti prosedur pengecatan

yang sudah diatur sebelumnya yaitu pemasangan dempul,

pengamplasan, pengecatan lapisan pertama, dan pengecatan

lapisan kedua.

37

2. Pekerjaan Atap

Pelaksanaan pemasangan atap dimulai dari pemasangan rangka atap

baja ringan dan dilajutkan dengan penutup atap serta pemasangan nok

atap.Pelaksanaan pemasangan baja rangka ruang dilakukan oleh

installer rangka baja ringan.Penutup atap menggunakan zink alume,

dengan pemasangan menggunakan baut mur bor yang langsung

mengikat atap dengan rangka reng rangka baja ringan.

Gambar 4.18 Pekerjaan atap

4.5. PEKERJAAN DINDING DAN PLESTERAN

1. Lokasi Pekerjaan Plesteran

Lokasi pekerjaan plesteran adalah pada kolom dan lantai.Bahan

Plesteran adalah adukan dengan komposisi 1pc:4ps.

2. Teknis Pelaksanaan Pemasangan Plesteran

Sebelum plesteran dimulai, perlu dilakukan pengukuran serta

pembuatan kepala plesteran.

Kepala plesteran dibuat dipinggir kolom selebar 4cm masing-masing

setiap pinggir kolom.

38

Tebal plesteran maksimum 10mm.Setelah kepala plesteran dibuat

maka sela-sela plesteran diisi dengan plesteran hingga rata. Dalam

pemlesteran perlu dijamin bahwa plesteran padat dan tertekan dengan

baik untuk menjamin terhindarnya dari kelongsoran plesteran.

Disamping itu sebelum plesteran agar dilakukan peng-kamprotan

terhadap permukaan yang akan diplester dengan adukan 1pc:2ps.

Peng-kamprotan untuk menciptakan pengangkuran/permukaan kasar

plesteran terhadap permukaan yang akan diplester.

Gambar 4.19 Pekerjaan

plesteran

Gambar 4.20 Pekerjaan

acian

39

4.6. PEKERJAAN PLUMBING

1. Lingkup Pekerjaan

Lingkup pekerjaan plumbing adalah: pekerjaan pemasangan pompa air

dan perpipaan serta kran ke kamar mandi/toilet/wudhu.

2. Teknis Pelaksanaan Pemasangan

Dalam pelaksanaan pekerjaan plumbing,maka perlu dilakukan

persiapan pemasangan plumbing yaitu dengan melakukan pengukuran

guna menempatkan pompa, tanki reservoir, kran, dan kloset.

Pengukuran dilakukan disamping untuk menentukan tempat dan lokasi

peralatan plumbing juga untuk mencapai elevasi masing-masing

peralatan plumbing. Setelah didapatkan hasil pengukuran dilakukan

pemasangan pipa dan keran air.

Gambar 4.21 Pekerjaaan plumbing

Gambar 4.22 Pekerjaan kran air

40

4.7. PEKERJAAN ELEKTRIKAL

1. Lingkup Pekerjaan

Lingkup pekerjaan listrik adalah pekerjaan panel listrik PLN,

pemasangan panel pembatas arus internal/sekring, pemasangan kabel

instalasi/pembawa arus, pemasangan fitting power outlet, dan

pemasangan fitting titik lampu.

2. Teknis Pelaksanaan Pemasangan

Pemasangan panel listrik PLN oleh pejabat

PLN, namun menyambungnya ke dalam

bangunan pasar merupakan tanggung

jawab pelaksana kosntruksi bangunan

pasar.

Setelah panel PLN terpasang, maka

dilakukan pemasangan panel pembatas

arus/sekring di dalam bangunan.

pemasangan kabel instalasi/pembawa arus dilakukan dengan

memasang pipa ducting pembawa kabel instalasi dan pada pertemuan

kabel perlu dilakukan pemasangan Tee-box yaitu tempat pemasangan

pertemuan kabel-kabel dari jaringan instalasi ke jaringan pengguna

arus (power outlet maupun titik lampu).

Gambar 4.23 Pekerjaan elektrikal

41

4.8. PEKERJAAN PENGECATAN

1. Lingkup Pekerjaan

Lingkup pekerjaan pengecatan adalah pengamplasan/ penggerindaan

permukaan yang akan dicat, penyiraman dengan air, pemasangan

dempul tembok, pengamplasan, pengecatan lapisan pertama, dan

pengecatan lapisan kedua.

2. Teknis Pelaksanaan Pekerjaan

Penggerindaan/pengamplasan permukaan dilakukan untuk maksud

lebih memperhalus permukaan yang akan dicat. setelah

digerinda/diamplas dilakukan penyiraman dengan air untuk membuang

sampah hasil gerinda/amplasan.Pemasangan dempul dilakukan untuk

meratakan permukaan yang akan dicat. kemudian hasil amplasan di

amplas ulang serta disiram air.Pengecatan lapisan pertama setelah

dirasa cukup rata hasil amplasan dempul.

Gambar 4.24 Pemasangan dempul dan pengecatan lapis pertama

Pengecatan lapisan kedua setelah dirasa cukup rata hasil pengecatan

lapisan pertama.Pemeriksaan hasil pengecatan dilakukan dengan

melihat, meraba, dan menyinari dengan lampu senter hasil terhadap

hasil pengecatan.

42

Gambar 4.25 Pengecatan lapis kedua

4.9. PEKERJAAN TATA LINGKUNGAN

1. Lingkup Pekerjaan

Lingkup pekerjaan tata lingkungan adalah saluran drainase, dan pos

keamanan.

2. Teknis Pelaksanaan Pekerjaan

Pelaksanaan saluran

Saluran drainase terdiri dari saluran berukuran 25x50 cm dengan

konstruksi pasangan batu bata dan dasar plesteran tebal 5 cm.

pasangan batu bata setengah bata tinggi 50 cm dari dasar saluran

dengan adukan 1pc:5ps.

Gambar 4.26 Pekerjaan saluran drainase

43

pelaksanaan pos keamanan

pos keamanan berukuran 2,50x2,50m dengan pondasi batu kali

setapak ukuran 40x40x40cm, ringbalok 15x20cm, kolom praktis

15x15, ringbalok 15x15, rangka atap baja ringan, penutup atap zink

alume, dan nok atap zink alume.

Gambar 4.27 Desain Pos keamanan

4.10. PEKERJAAN PEMBERSIHAN

1. Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan pembersihan meliputi pembersihan awal sebelum

dimulainya pelaksanaan pekerjaan pembangunan, pembersihan selama

masa pelaksanaan pekerjaan pembangunan pasar, dan pembersihan

akhir sebelum serah terima pekerjaan.

2. Teknis Pelaksanaan Pekerjaan

Teknis pelaksanaan pekerjaan pembersihan adalah:

a. potong dan bersihkan rumput/pohon yang mengganggu

pelaksanaan pekerjaan pembangunan pasar.

seluruh pohon maupun rumput yang dipekirakan akan mengganggu

bagi terselenggaranya pembangunan pasar perlu dibersihkan.

b. pembongkaran dan penyisihan pagar proyek

44

setelah proyek selesai, maka pagar proyek perlu dibongkar dan

dibersihkan dari wilayah proyek.

c. pembersihan dan pembuangan material tidak diterima

jika dalam amsa pelaksanaan pembangunan ada material yang

ditolak, maka atas material tersebut perlu segera disingkirkan dari

wilayah proyek.

d. pembersihan akhir seluruh wilayah pelaksanaan pekerjaan

pembangunan pasar.

45

BAB V

BANGUNAN PELENGKAP PASAR DESA

5.1. BANGUNAN PAGAR

1. Informasi Bangunan Pagar

Mengingat bahwa area site pembangunan secara umum belum

terdefinisi, maka dalam hal ini dirasa perlu menyampaikan bangunan

pagar terdiri dari pintu pagar dan typologi pagar proyek, dengan

penjelasan:

Bangunan pagar proyek terdiri atas:

Pintu pagar proyek berukuran 2x120x240cm dan

Pagar proyek berukuran type 300x240cm.

2. Teknis Pelaksanaan

Dalam pembangunan pintu pagar dan bangunan pagar sepanjang 300

cm, maka dilakukan:

Gambar 5.1 Desain pagar proyek

46

pekerjaan pembersihan, dalam rangka agar pekerjaan

pembangunan pagar proyek dapat dengan mudah dilaksanakan.

Gambar 5.2 Pekerjaan pembersihan

pekerjaan pengukuran dan pematokan, dalam rangka menetapkan

lubang galian pondasi pagar akan dibuat.

Gambar 5.3 Pekerjaan Pengukuran dan pematokan

pekerjaan galian tanah,berupa galian tanah 20x20x20 cm setiap

jarak 1,00m. hasil galian diletakkan ditempat bangunan akan

dibangun.

47

Gambar 5.4 Pekerjaan galian tanah

pekerjaan kolom pagar dan penyangganya (bracing). sebelum

pondasi pagar dicor, maka perlu dipasang kolom pagar berupa kaso

5/7dan didukung penyangga/bracing ke arah dalam pagar dan ke

arah memanjang pagar. Halini agar menjaga pagar dapat berfungsi

dengan baik selama masa proyek berjalan.

pekerjaan pondasi. Setelah kolompagar dan brasingnya terpasang,

dilakukan pengecoran beton tumbuk. Beton tumbuk adalah adukan

beton dengan komposisi adukan 1pc:3ps:5kr dan diberi air

secukupnya dan jangan sampai terlalu encer adukan beton

tumbuknya.

sambil menunggu beton coran mengering (minimal 7 hari

kalender), maka dilakukan pembuatan pintu pagar dengan

konstruksi: rangka pintu pagar berupa kaso 5/7, engsel pagar dan

grendel pengunci keamanan pintu pagar. Ukuran pintu pagar

120x240 dengan rangka kaso 5/7.

pekerjaan balok melintang. setelah adukan mencapai umur 7 hari,

maka dipasang balok melintang kolompagar berupa kaso 4/6

sejarak 80 cm ke arah atas.

48

pekerjaan pemasangan seng pagar. setelah rangka terpasang, maka

dilakukan pemasangan seng pagar.

pemasangan pintu pagar ke kolom gantungan pintu pagar.

Pemasangan sebaiknya dilakukan setelah beton berumur 14 hari.

Hal ini untuk menjamin fungsi pagar dapat tercapai dengan

dukungan pondasi yang telah mempunyai daya dukung optimal.

Gambar 5.5 Pagar pengaman luar

5.2. BANGUNAN KANTOR PROYEK

1. Informasi Bangunan Kantor Proyek

Sebagaimana diketahui bahwa

dalam penyelenggaraan bangunan

gedung terdapat perencana,

pelaksana, pengawas dan unsur

pemilik proyek yang perlu

ditampung dalam kantor proyek

demi terselenggara

terkoordinasinya pembangunan

pasar dengan baik.

49

Artinya, bahwa setiap pembangunan bangunan gedung perlu dibuatkan

bangunan kantor proyek tempat para penyelenggara konstruksi

berkoordinasi dalam pelaksanaan pekerjaan, dengan fasilitas meja

kerja, meja rapat, gudang, toilet, lemari dokumen dan display material

disetujui, papan tulis display skedul dan capaian lapangan, lemari

display perlengkapan K3 dengan spesifikasi lantai floor, dinding

tripleks tebal 4mm, atap asbes gelombang dan plafond tripleks tebal

4mm.

Adapun jumlah orang yang perlu diakomodir sebanyak:

pemilik proyek 1 orang, pekerja paruh waktu, berkompetensi teknis

konstruksi

pengawas lapangan 1 orang pekerja full time di lapangan,

berkompetensi teknis konstruksi

manajer lapangan merangkap pelaksana lapangan 1 orang pekerja full

time di lapangan, berkompetensi teknis konstruksi

2. Teknis Pelaksanaan Pembangunan

pekerjaan pembersihan, dalam rangka agar pekerjaan pembangunan

kantor proyek dapat dengan mudah dilaksanakan.

pekerjaan pengukuran dan pematokan, dalam rangka menetapkan

bowplank bangunan kantor proyek, dan utamanya letak lubang

galian pondasi kantor proyek akan dibuat.

pekerjaan galian tanah,berupa galian tanah 30x30x20 cm setiap

jarak 1,20m mengikuti gambar. Hasil galian disebarkan ditempat

bangunan kantor proyek akan dibangun.

pekerjaan pondasi. Setelah galian tanah selesai, dilakukan

pemasangan angkur kolom berupa plat strip 40x4mm dengan

lubang baut diameter 8mm sesuai gambar. kemudian dilakukan

50

pengecoran beton tumbuk sebagai pondasi kantor proyek. Beton

tumbuk adalah adukan beton dengan komposisi adukan 1pc:3ps:5kr

dan diberi air secukupnya dan jangan sampai terlalu encer adukan

beton tumbuknya.

pekerjaan kolom kantor proyek. Setelah beton berumur

sekurangnya 7 hari, maka dilakukan pemasangan kolom dan

mengikatnya dengan mur kepada angkur plat 40x4mm.

sambil menunggu beton coran pondasi mengering (minimal 7 hari

kalender), maka dilakukan pembuatan pintu kantor proyek 80x200

sebanyak 1 buah dan 70x200cm sebanyak 2 buah, serta pengecoran

floor lantai setebal 5cm dan difinished dengan acian semen.

Adapun rangka kayu berupa kayu 2x20cm dan ditutup dengan

tripleks tebal 4mm.

pekerjaan balok melintang. Setelah adukan pondasi mencapai umur

7 hari, maka dipasang balok melintang kolom kantor berupa kaso

4/6 sejarak 80 cm ke arah atas.

pekerjaan tripleks kantor. setelah rangka kantor proyek terpasang,

maka dilakukan pemasangan tripleks tebal 4mm.

pemasangan atap kantor. Pemasangan atap kantor proyek dimulai

dengan memasang rangka kuda-kuda atap dari kayu kaso 5/7

seperti tergambar. Rangka diikat ke ringbalok dengan ikatan paku

panjang 8cm. Kemudian dilanjutkan dengan pamasangan gording

berupa kaso 5/7 sejarak 60 cm setiap gording dari nok ke arah ke

bawah. Setelah gording terpasang, dilakukan pamasangan atap

asbes gelombang dan diakhri dengan pemasangan asbes nok.

pemasangan plafond kantor proyek. Rangka plafond berupa kaso

5/7 dan diikat ke ring balok dengan ikatan paku. Jarak rangka

plafond di atur agar berbentuk kotak dengan kotak ukuran

51

60x60cm. Pada rangka kemudian diikatkan penutup plafond berupa

tripleks tebal 4mm.

pemasangan instalasi listrik. Instalasi listrik terdiri dari panel berisi

meteran listrik PLN, instalasi dalam bangunan kantor, titik lampu

dan fitting listrik serta titik outlet listrik.

instalasi listrik berupa tarikan kabel ukuran 3x2,5mm2 dari panel

listrik meteran PLN ke seluruh titik lampu dan outlet listrik.

Setelah instalasi ditarik, maka ditarik kabel dari fitting ke titik

lampu. hubungan kabel dijaga agar tidak menimbulkan hubungan

singkat. Terakhir pemasangan fitting dan titik lampu serta

penempatan lampu/bohlam.

pemasangan septik tank. Septik tank berukuran 1,50x1,50x2,00

terbuat dari dinding pasangan bata dan tutup plat beton berukuran

170x170x10cm. Tutup plat beton diberi tulangan d9-15cm. Lantai

septik tank terbuat dari pasangan adukan 1pc:3ps:5kr setebal 5cm.

Dalam pemasangan tutup septik tank perlu diingat memasang

angin-angin berupa pvc diameter 1” sepanjang 30 cm dan dibagian

atas diberi asessories tee, dan pemasangan pipa diameter 4”kearah

kloset.

pemasangan closet. Dalam pemasangan closet, perlu diatur dan

diukur agar aliran air buangan dapat berjalan lancar ke septik tank.

pemasangan kran air di toilet. Pemasangan kran air di toilet dengan

konstruksi kran air, pipa diameter ½”,shock drat, knee, pipa air,

knee, pipa menuju reservoir/pompa air.

pemasangan wastafel. Pemasangan wastafel berupa konstruksi

pemikul wastafel, pipa buangan air dari wastafel, pipa inlet air ke

wastafel, dan kran air di wastafel.

52

penempatan meja,kursi, lemari display dan papan display progres.

mengikuti tata letak seperti dalam tata ruang kantor proyek.

5.3. BANGUNAN MUSHOLLA

1. Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan bangunan musholla meliputi pekerjaan

persiapan/pembersihan lapangan, pekerjaan pengukuran, pekerjaan

pondasi, pekerjaan struktur, pekerjaan atap, pekerjaan plafond,

pekerjaan lantai, pekerjaan dinding, pekerjaan utilitas, pekerjaan

finishing dan pekerjaan kran air wudlu.

Gambar 5.6 Desain rencana bangunan musholla

2. Teknis Pelaksanaan

Pekerjaan persiapan/pembersihan lapangan, meliputi

pembersihan awal dalam rangka pelaksanaan pekerjaan supaya

dapat dilakukan, pembersihan lapangan selama berlangsungnya

pelaksanaan konstruksi, dan pekerjaan pembersihan lapangan saat

akan berakhirnya proyek.

Pekerjaan pengukuran meliputi pengukuran dalam rangka

pembuatan bowplank.

53

Pekerjaan pondasi meliputi pekerjaan galian tanah, pekerjaan

pasangan batu kosong, pekerjaan pasangan batu kali, pekerjaan

urugan kembali, pasangan sloof, dan pembersihan lapangan.

Pekerjaan struktur, meliputi pekerjaan kolom 15x15cm, dan

pekerjaan ring balok 15x15cm. Pekerjaan kolom 15x15cm terdiri

dari pekerjaan bekisting 15x15, pekerjaan besi tulangan 4D13

dengan sengkang d8-15, pekerjaan pembuatan beton adukan

1pc:2ps:3kr, pekerjaan pengecoran beton sekaligus pemadatannya,

dan pekerjaan perawatan beton berupa penyiraman beton dengan

air selama sekurangnya 14 hari.

Pekerjaan ringbalok 15x15cm terdiri dari pekerjaan bekisting

15x15cm, pekerjaan besi tulangan atas 2D13 dan tulangan bawah

2D13 serta tulangan sengkang d8-15, pekerjaan pembuatan beton

adukan 1pc:2ps:3kr, pekerjaan pengecoran sekaligus

pemadatannya, dan pekerjaan perawatan beton selama sekurang-

kurangnya 14 hari. Khusus ringbalok yang berbentang 5m

menggunakan ringbalok ukuran 15x45 dengan tulangan dua kolom

vertikal sebanyak 5 lapis masing-masing besi tulangan d9-10cm

dan sengkang d8-15cm.

Pekerjaan atap terdiri dari pekerjaan pengukuran, pekerjaan

pemasangan rangka baja ringan oleh installer penjual baja ringan,

pekerjaan pemasangan penutup atap dan noknya.

Pekerjaan plafond, terdiri dari pengukuran, pemasangan baja

hollow 20x40 sebagai rangka menempel keliling tembok/dinding,

pekerjaan penggantung rangka plafond, pekerjaan rangka utama

baja hollow 40x40 dengan dimensi jarak masing-masing

120x240cm, pekerjaan rangka baja hollow 20x40, dan pekerjaan

pemasangan penutup plafond dengan bahan gypsum tebal 9mm.

54

Pekerjaan lantai meliputi pekerjaan pengukuran untuk mendapat

elevasi mendatar menggunakan selang waterpass, pekerjaan

pemasangan beton tumbuk tebal 8 cm, pekerjaan pemasangan

plesteran lantai tebal 3 cm, dan pekerjaan acian lantai.

Pekerjaan dinding, terdiri dari dinding belakang, dinding tepi,

dinding sekat antar toilet dan dinding musholla, pekerjaan plesteran

pasangan bata, dan pekerjaan pengecatan dinding bata.Pekerjaan

dinding merupakan pasangan batu bata pasangan ½” bata adukan

1pc:4ps.

Pekerjaan plesteran merupakan pasangan adukan 1pc:4ps dengan

tebal 1cm serta di aci dengan air semen.

Pekerjaan pengecatan merupakan pengecatan dinding dimulai

dari perapihan/gerinda permukaan yang akan dicat, pengamplasan,

pemasangan dempul, pemasangan cat lapisan pertama, dan

pengecatan lapisan kedua.

Pekerjaan utilitas meliputi pekerjaan pasangan bata saluran,

pekerjaan plesteran saluran dan pekerjaan grill saluran.

Pekerjaan finishing meliputi pekerjaan pemasangan, daun pintu

dan interior musholla.

Pekerjaan kran air wudhu, terdiri atas pekerjaan saluran dan

buangan air kotor ke saluran lingkungan.

5.4. BANGUNAN TOILET

1. Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan bangunan toilet meliputi pekerjaan persiapan/pembersihan

lapangan, pekerjaan pengukuran, pekerjaan pondasi, pekerjaan

struktur, pekerjaan atap, pekerjaan plafond, pekerjaan lantai, pekerjaan

dinding, pekerjaan utilitas, dan pekerjaan finishing.

55

2. Teknis Pelaksanaan

Pekerjaan persiapan/pembersihan lapangan, meliputi

pembersihan awal dalam rangka pelaksanaan pekerjaan supaya

dapat dilakukan, pembersihan lapangan selama berlangsungnya

pelaksanaan konstruksi, dan pekerjaan pembersihan lapangan saat

akan berakhirnya proyek.

Pekerjaan pengukuran meliputi pengukuran dalam rangka

pembuatan bowplank.

Pekerjaan pondasi meliputi pekerjaan galian tanah, pekerjaan

pasangan batu kosong, pekerjaan pasangan batu kali, pekerjaan

urugan kembali, pasangan sloof, dan pembersihan lapangan.

Pekerjaan struktur, meliputi pekerjaan kolom 15x15cm, dan

pekerjaan ring balok 15x15cm. Pekerjaan kolom 15x15cm terdiri

dari pekerjaan bekisting 15x15, pekerjaan besi tulangan 4D13

dengan sengkang d8-15, pekerjaan pembuatan beton adukan

1pc:2ps:3kr, pekerjaan pengecoran beton sekaligus pemadatannya,

dan pekerjaan perawatan beton berupa penyiraman beton dengan

air selama sekurangnya 14 hari.

Pekerjaan ringbalok 15x15cm terdiri dari pekerjaan bekisting

15x15cm, pekerjaan besi tulangan atas 2D13 dan tulangan bawah

2D13 serta tulangan sengkang d8-15, pekerjaan pembuatan beton

adukan 1pc:2ps:3kr, pekerjaan pengecoran sekaligus

pemadatannya, dan pekerjaan perawatan beton selama sekurang-

kurangnya 14 hari. Khusus ringbalok yang berbentang 5m

menggunakan ringbalok ukuran 15x45 dengan tulangan dua kolom

vertikal sebanyak 5 lapis masing-masing besi tulangan d9-10cm

dan sengkang d8-15cm.

56

Pekerjaan atap terdiri dari pekerjaan pengukuran, pekerjaan

pemasangan rangka baja ringan oleh installer penjual baja ringan,

pekerjaan pemasangan penutup atap dan noknya.

Pekerjaan plafond, terdiri dari pengukuran, pemasangan baja

hollow 20x40 sebagai rangka menempel keliling tembok/dinding,

pekerjaan penggantung rangka plafond, pekerjaan rangka utama

baja hollow 40x40 dengan dimensi jarak masing-masing

120x240cm, pekerjaan rangka baja hollow 20x40, dan pekerjaan

pemasangan penutup plafond dengan bahan gypsum tebal 9mm.

Pekerjaan lantai meliputi pekerjaan pengukuran untuk mendapat

elevasi mendatar menggunakan selang waterpass, pekerjaan

pemasangan beton tumbuk tebal 8 cm, pekerjaan pemasangan

plesteran lantai tebal 3 cm, dan pekerjaan acian lantai.

Pekerjaan dinding, terdiri dari dinding belakang, dinding tepi,

dinding sekat antar toilet dan dinding musholla, pekerjaan plesteran

pasangan bata, dan pekerjaan pengecatan dinding bata.Pekerjaan

dinding merupakan pasangan batu bata pasangan ½” bata adukan

1pc:4ps.

Pekerjaan plesteran merupakan pasangan adukan 1pc:4ps dengan

tebal 1cm serta di aci dengan air semen.

Pekerjaan pengecatan merupakan pengecatan dinding dimulai

dari perapihan/gerinda permukaan yang akan dicat, pengamplasan,

pemasangan dempul, pemasangan cat lapisan pertama, dan

pengecatan lapisan kedua.

Pekerjaan utilitas meliputi pekerjaan closet, kran air, pekerjaan

pasangan bata saluran, pekerjaan plesteran saluran dan pekerjaan

grill saluran.

Pekerjaan finishing meliputi pekerjaan pemasangan daun pintu.

57

5.5. BANGUNAN POS KEAMANAN

1. Umum

Pekerjaan bangunan pos keamanan meliputi pekerjaan

persiapan/pembersihan lapangan, pekerjaan pengukuran, pekerjaan

pondasi, pekerjaan struktur, pekerjaan atap, pekerjaan plafond,

pekerjaan lantai, pekerjaan dinding, pekerjaan utilitas, dan pekerjaan

finishing.

Gambar 5.7 Desain rencana banguanan pos keamanan

2. Teknis Pelaksanaan

Pekerjaan persiapan/pembersihan lapangan, meliputi

pembersihan awal dalam rangka pelaksanaan pekerjaan supaya

dapat dilakukan, pembersihan lapangan selama berlangsungnya

pelaksanaan konstruksi, dan pekerjaan pembersihan lapangan saat

akan berakhirnya proyek.

Pekerjaan pengukuran meliputi pengukuran dalam rangka

pembuatan bowplank.

Pekerjaan pondasi ukuran 30x30x30 cm meliputi pekerjaan galian

tanah 30x30x30 cm, pekerjaan pasangan batu kosong 30x30x10cm,

58

pekerjaan pasangan batu kali 300x30x20 cm, pasangan sloof

15x20cm, dan pembersihan lapangan.

Pekerjaan struktur, meliputi pekerjaan kolom 15x15cm, dan

pekerjaan ring balok 15x15cm. Pekerjaan kolom 15x15cm terdiri

dari pekerjaan bekisting 15x15, pekerjaan besi tulangan 4D13

dengan sengkang d8-15, pekerjaan pembuatan beton adukan

1pc:2ps:3kr, pekerjaan pengecoran beton sekaligus pemadatannya,

dan pekerjaan perawatan beton berupa penyiraman beton dengan

air selama sekurangnya 14 hari.

Pekerjaan ringbalok 15x15cm terdiri dari pekerjaan bekisting

15x15cm, pekerjaan besi tulangan atas 2D13 dan tulangan bawah

2D13 serta tulangan sengkang d8-15, pekerjaan pembuatan beton

adukan 1pc:2ps:3kr, pekerjaan pengecoran sekaligus

pemadatannya, dan pekerjaan perawatan beton selama sekurang-

kurangnya 14 hari.

Pekerjaan atap terdiri dari pekerjaan pengukuran, pekerjaan

pemasangan rangka baja ringan oleh installer penjual baja ringan,

dan pekerjaan pemasangan penutup atap dan noknya.

Pekerjaan plafond, terdiri dari pengukuran, pemasangan baja

hollow 20x40 sebagai rangka menempel keliling tembok/dinding,

pekerjaan penggantung rangka plafond, pekerjaan rangka utama

baja hollow 40x40 dengan dimensi jarak masing-masing

120x240cm, pekerjaan rangka baja hollow 20x40, dan pekerjaan

pemasangan penutup plafond dengan bahan gypsum tebal 9mm.

Pekerjaan lantai meliputi pekerjaan pengukuran untuk mendapat

elevasi mendatar menggunakan selang waterpass, pekerjaan

pemasangan beton tumbuk tebal 8 cm, pekerjaan pemasangan

plesteran lantai tebal 3 cm, dan pekerjaan acian lantai.

59

Pekerjaan dinding, terdiri dari dinding belakang 2,00x2,50m,

dinding tepi 1,00x2,50 dua bidang, pekerjaan plesteran pasangan

bata, dan pekerjaan pengecatan dinding bata.Pekerjaan dinding

merupakan pasangan batu bata pasangan ½” bata adukan 1pc:4ps.

Pekerjaan plesteran merupakan pasangan adukan 1pc:4ps dengan

tebal 1cm serta di aci dengan air semen.

Pekerjaan pengecatan merupakan pengecatan dinding dimulai

dari perapihan/gerinda permukaan yang akan dicat, pengamplasan,

pemasangan dempul, pemasangan cat lapisan pertama, dan

pengecatan lapisan kedua.

Pekerjaan utilitas meliputi pekerjaan pasangan bata saluran,

pekerjaan plesteran saluran dan pekerjaan grill saluran.

Pekerjaan finishing meliputi pekerjaan pemasangan, daun pintu

dan interior.

60

BAB VI

PEMELIHARAAN DAN PENGELOLAAN

6.1. KELEMBAGAAN PENGELOLA

Kelembagaan pengelola pasar terdiri dari:

1. Kelembagaan pembangunan bangunan pasar

Kelembagaan pembangunan pasar terdiri dari:

a. Kelembagaan saat pembangunan pasar desa meliputi a. Pengelola

Proyek, b. Perencana Teknis, c. Pelaksana Konstruksi dan d.

Pengawas Konstruksi pembangunan pasar

b. Pengelola proyek pembangunan, meliputi:

Kepala satuan kerja/Pejabat Pembuat Komitmen sebagai pimpinan

pengelola proyek, dengan tugas memimpin kegiatan pembangunan

bangunan pasar sejak tahap persiapan sampai operasi dan

pemeliharaan pasar.

Bendaharawan satuan kerja sebagai bendahara pengelola proyek

pembangunan pasar dengan tugas menjadi bendaharawan

pembayaran seluruh kegiatan pembangunan pasar desa.

Pengelola Teknis kegiatan (1 orang) adalah unsur teknis dari Dinas

Pekerjaan Umum kabupaten yang mengurusi bangunan gedung,

dengan tugas membantu kepala satuan kerja dalam mengelola

teknis pembangunan pasar desa. Biaya pengelolaan teknis

pembangunan pasar dibebankan kepada anggaran Dinas PU

kabupaten ybs. Biaya pengelolaan teknis meliputi transpor ke

lokasi pasar, honorarium petugas pengelola teknis, dan biaya at

cost penyusunan laporan penyelenggaraan tugas pengelolaan teknis

pembangunan pasar desa.

61

c. Perencana teknis pembangunan proyek, sebagai institusi yang

bertanggung jawab terhadap penyesuaian Rencana Teknis Pasar desa,

meliputi Penanggung jawab perencanaan teknis, Tenaga Ahli

Bangunan Gedung, Asisten Tenaga Ahli Bangunan Gedung,dan Juru

gambar.

d. pelaksana konstruksi pembagunan pasar, sebagai institusi yang

bertanggung jawab terhadap pelaksanaan konstruksi Pasar desa

sehari-hari, meliputi Penanggung jawab pelaksanaan, Tenaga Ahli

Bangunan Gedung, Asisten Tenaga Ahli Bangunan Gedung,dan Juru

gambar.

e. pengawas pelaksanaan pembangunan pasar, sebagai institusi yang

bertanggung jawab terhadap pengawasan teknis sehari-hari

pembangunan Pasar desa, meliputi Penanggung jawab pengasasan

teknis, Tenaga Ahli Bangunan Gedung, Asisten Tenaga Ahli

Bangunan Gedung,dan Juru gambar.

2. Kelembagaan operasi dan pemeliharaan bangunan pasar

6.2. TEKNIK PEMELIHARAAN

pemeliharaan kebersihan dengan pembersihan sampah

pemeliharaan MCK dengan memberi bakteri pada septik tank dan

melakukan pengurasan septik tank setiap 6 bulan

penggantian cat sekali setahun, penggantian lampu sekali setahun.

62

BAB VII

PENUTUP

7.1. KESIMPULAN

a) Pasar desa adalah pasar tradisional yang berada di desa yang

dikembangkan dan dikelola oleh pemerintah desa dan masyarakat desa.

b) Komponen bangunan pasar desa ada dua yaitu komponen utama

(bangunan pasar los kering dan bangunan pasar los basah), komponen

penunjang (bangunan musholla, toilet, dan pos keamanan).

c) Dalam pelaksanaan pembangunan pasar desa tahapan pekerjaan yang

perlu dilaksanakan antara lain pekerjaan persiapan, pekerjaan pondasi,

pekerjaan struktur, pekerjaan plafond dan atap, pekerjaan plumbing,

pekerjaan elektrikal, pekerjaan pintu dan jendela, pekerjaan pengecatan,

pekerjaan tata lingkungan dan pekerjaan pembersihan.

d) Pemeliharaan bangunan pasar desa secara berkala perlu dilakukan

setelah bangunan pasar berdiri untuk menjaga bangunan tetap bersih dan

nyaman seperti pemeliharaan kebersihan, pengurasan septic tank,

pengecatan bangunan setahun sekali serta penggantian lampu.

e) Untuk merencanakan suatu pekerjaan dan kebutuhan dana/biaya

diperlukan Gambar Desain, Perhitungan RAB, Juga perhitungan waktu

dalam mengerjakannya dengan dibuat Schedule Pekerjaan.

7.2. SARAN

Untuk para Kepala Desa yang sedang giat-giatnya membangun desanya

baik dengan pembiayaan swadaya masyarakat ataupun mendapat dana dari

APBD atau APBN, Kami sarankan:

a) Diadakan Musyawarah desa untuk menentukan skala Prioritas ( yang

mendesak) pembangunan di desanya.

63

b) Dalam Perencanaan Pembangunan minimal harus ada:

Gambar Desain

BOQ (Bill Of Quantity) dan RAB (Rencana Anggaran Biaya)

Schedul Pekerjaan

RKS (Rencana Kerja & Syarat)

Lembar Verifikasi DED

c) Untuk memberdayakan masyarakat, pengerjaan bangunan gunakan

dengan sistem swakelola.

64

DAFTAR PUSTAKA

Republik Indonesia. 2015. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah

Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 21 Tahun 2015 tentang Penetapan

Prioritas Penggunaan Dana Desa tahun 2016.

Republik Indonesia. 2007.Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor

45/PRT/M/2007 tentang Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan

Gedung Negara.

Republik Indonesia. 2007.Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor

29/PRT/M/2007 tentang Pedoman Persyaratan Teknis Bangunan

Gedung.

Republik Indonesia. 2007. Peraturan Presiden Nomor 112 Tahun 2007 tentang

Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional, pusat perbelanjaan dan

Toko modern.

Republik Indonesia.Standar Nasional Indonesia Nomor 8152:2015 tentang

Pasar Rakyat.

65

LAMPIRAN

66

GAMBAR

DESAIN

67

1. GAMBAR DESAIN

68

69

70

71

72

73

74

75

76

77

78

79

80

81

82

83

84

85

86

87

88

89

90

91

92

93

RENCANA

ANGGARAN

BIAYA (RAB)

94

2. RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)

Rekapitulasi Anggaran Biaya

No URAIAN PEKERJAAN VOLUME

HARGA

SATUAN KET

A

PASAR LOS KERING

10x20 m2

200.00 m2

279,673,618

B

POS SATPAM

2,50x2,50m2

6.25 m2

26,970,940

C MUSHOLLA 3,0x10 m2

35.00 m2

81,980,486

D

PASAR LOS BASAH

10x20 m2

200.00 m2

298,057,306

jumlah

441.25 m2

686,682,351

Kebutuhan lahan

KDB = 0,35 maka luas yang dibutuhkan 1,260.71 m2

Ukuran tanah 26 x 39.70

Lebar 26.00 m

Panjang 48.49 m

Komponen Gedung Negara

Pondasi 5%-10%

Struktur 25%-35%

Lantai 5%-10%

Dinding 7%-10%

Plafond 6%-8%

Atap 8%-10%

Utilitas 5%-8%

Finishing 10%-15%

95

Pasar Los Kering 10 x 20 m2

No Uraian pekerjaan Volume Harga

satuan Harga

I PEKERJAAN PERSIAPAN

27,457,498

1 Pembersihan lapangan 1.00 Ls 1,980,000 1,980,000

2 Direksi keet (basis sewa) 1.00 Ls 5,196,142 5,196,142

3 Gudang bahan (basis sewa) 1.00 Ls 3,897,107 3,897,107

4 satpam proyek (basis sewa) 1.00 Ls 3,897,107 3,897,107

5 Air kerja 1.00 Ls 1,800,000 1,800,000

6 Listrik kerja 1.00 Ls 648,000 648,000

7 Pek pagar keliling (200m basis sewa) 1.00 Ls 7,801,642 7,801,642

8 Pekerjaan pengukuran/bowplank 1.00 Ls 1,487,500 1,487,500

9 perlengkapan K3 1.00 Ls 750,000 750,000

-

II PEKERJAAN PONDASI

39,055,187

1 Pek Galian tanah pondasi 1,10x1,10x

1,00m-Umpak 29.04 m3 67,500 1,960,200

2 pek pas bt kosong tebal 10cm 2.90 m3 587,540 1,706,216

3 Pek pas batu kali pecah ad 1pc:4ps 13.08 m3 773,918 10,122,849

4 pek angkur kolom 4D8 dan beugel

d8-15cm 24.00 set 28,607 686,576

5 Pas sloof 20x25 tul Ut 2x3D10+skg

d8-15 beton ad1pc:2ps:3kr 6.83 m3 3,399,295 23,200,186

6 Galian sloof dalam 10 cm 1.83 m3 67,500 123,525

7 Lantai kerja sloof tebal 5 cm 0.92 m3 789,229 722,144

8 Pasir urug sloof tebal 5 cm 0.92 m3 280,000 256,200

9 urugan tanah kembali dipadatin

dengan baik 8.22 m3 33,750 277,290

-

III PEKERJAAN STRUKTUR

54,743,571

1 Pek Kolom 25x25x300 beton ad

1pc:2ps:3kr 4.50 m3 3,594,614 16,175,762

2 Ring balok 25x40 beton ad

1pc:2ps:3kr 13.05 m3 2,955,388 38,567,809

-

IV PEKERJAAN ATAP

50,712,000

1 Pek angkur perletakan kuda-kuda

rangka baja ringan 12.00 set 75,000 900,000

2 Pek rangka kuda-Kuda baja ringan 316.80 m2 85,000 26,928,000

3 Pekerjaan penutup atap zink alum 316.80 m2 55,000 17,424,000

4 Pek list plank bawah GRC lebar 30

cm 44.00 m1 75,000 3,300,000

5 Pek list plank atap miring GRC lebar

30 cm 28.80 m1 75,000 2,160,000

-

96

V Pek Plafond

29,320,000

1 rangka plafond bagian dalam 200.00 m2 75,000 15,000,000

2 penggantung plafond bagian dalam 200.00 m2 25,000 5,000,000

3 Pengecatan plafond bagian dalam 200.00 m2 25,000 5,000,000

4 Rangka plafond bagian luar

(miring)kanopi pinggir bawah 28.80 m2 75,000 2,160,000

5 Penutup plafond bagian luar kanopi

pinggir mengikuti atap 28.80 m2 75,000 2,160,000

-

VI Pek Lantai

49,946,814

1 Pasir urug tebal 5 cm 13.20 m3 280,000 3,696,000

2 Pas lantai kerja ad. 1pc:3ps:5kr tebal

8cm 21.12 m3 789,229 16,668,514

3 Pas lantai keramik 30x30 datar 200 m2 134,465 26,893,000

4 Pas lantai keramik 30x30 tegak di

gang 20 m2 134,465 2,689,300

-

VII Pek dinding

-

-

VIII Pek Utilitas

25,938,548

1 Pas bt bata ad 1pc:4ps saluran tepi

pasar 25x50 75 m2 113,223 8,491,710

2 Plesteran saluran ad 1pc:5ps 75 m2 28,625 2,146,838

3 pas grill saluran besi

strip3x40+2L30x30x3 68 m1 150,000 10,200,000

4 saluran dalam pasar di gang 10x15 68 m1 75,000 5,100,000

-

IX Pek finishing

2,500,000

1 marka pasar 40 unit 25,000 1,000,000

2 Perapihan dan pengecatan kolom 60 m2 25,000 1,500,000

-

REKAPITUASI

-

I PEKERJAAN PERSIAPAN

27,457,498

II PEKERJAAN PONDASI

39,055,187

III PEKERJAAN STRUKTUR

54,743,571

IV PEKERJAAN ATAP

50,712,000

V Pek Plafond

29,320,000

VI Pek Lantai

49,946,814

VII Pek dinding

-

VIII Pek Utilitas

25,938,548

IX Pek finishing

2,500,000

Jumlah

279,673,618

97

Pasar Los Basah 10 x 20 m2

No Uraian pekerjaan Volume Harga

satuan Harga

I PEKERJAAN PERSIAPAN

16,738,642

1 Pembersihan lapangan 1.00 Ls 1,980,000 1,980,000

2

-

3 Gudang bahan 3,6x4,8m2 (basis

sewa) 1.00 Ls 5,196,142 5,196,142

4 Air kerja 1.00 Ls 600,000 600,000

5 Listrik kerja 1.00 Ls 337,500 337,500

6

-

7 Pekerjaan pengukuran/bowplank 72.00 m1 109,375 7,875,000

8 perlengkapan K3 1.00 Ls 750,000 750,000

-

II PEKERJAAN PONDASI

39,055,187

1 Pek Galian tanah pondasi

1,1x1,1x 1,00 29.04 m3 67,500 1,960,200

2 pek pas bt kosong tebal

1,1x1,1x0,10m 2.90 m3 587,540 1,706,216

3 Pek pas batu kali pecah ad

1pc:4ps 13.08 m3 773,918 10,122,849

4 pek angkur kolom 4D8 24.00 set 28,607 686,576

5 Pas sloof 20x25 tul Ut

2x3D10+skg d8-15 beton K-275 6.83 m3 3,399,295 23,200,186

6 Galian sloof dalam 10 cm 1.83 m3 67,500 123,525

7 Lantai kerja sloof tebal 5 cm 0.92 m3 789,229 722,144

8 Pasir urug sloof tebal 5 cm 0.92 m3 280,000 256,200

9 urugan tanah kembali dipadatin

dengan baik 8.22 m3 33,750 277,290

-

III PEKERJAAN STRUKTUR

54,743,571

1 Pek Kolom 25x25x300 beton ad

1pc:2ps:3kr 4.50 m3 3,594,614 16,175,762

2 Ring balok 25x40 beton ad

1pc:2ps:3kr 13.05 m3 2,955,388 38,567,809

-

IV PEKERJAAN ATAP

50,712,000

1 Pek angkur perletakan kuda-

kuda rangka baja ringan 12.00 set 75,000 900,000

2 Pek rangka kuda-Kuda baja

ringan 316.80 m2 85,000 26,928,000

3 Pekerjaan penutup atap zink

alum 316.80 m2 55,000 17,424,000

4 Pek list plank bawah GRC lebar

30 cm 44.00 m1 75,000 3,300,000

98

5 Pek list plank atap miring GRC

lebar 30 cm 28.80 m1 75,000 2,160,000

-

V Pek Plafond

-

-

VI Pek Lantai

49,946,814

1 Pasir urug tebal 5 cm 13.20 m3 280,000 3,696,000

2 Pas lantai kerja tebal 8cm 21.12 m3 789,229 16,668,514

3 Pas lantai keramik 30x30 datar 200.00 m2 134,465 26,893,000

4 Pas lantai keramik 5x30 tegak di

gang 20.00 m2 134,465 2,689,300

-

VII Pek dinding

-

-

VIII Pek Utilitas

25,938,548

1 Pas bt bata ad 1pc:4ps saluran

tepi pasar 25x50 75.00 m2 113,223 8,491,710

2 Plesteran saluran ad 1pc:5ps 75.00 m2 28,625 2,146,838

3 pas grill saluran besi

strip3x40+2L30x30x3 68.00 m1 150,000 10,200,000

4 saluran dalam pasar di gang

10x15 68.00 m1 75,000 5,100,000

-

IX Pek finishing

2,500,000

1 marka pasar 40.00 unit 25,000 1,000,000

2 Perapihan dan pengecatan

kolom 60.00 m2 25,000 1,500,000

X Pek Meja dagangan

58,422,544

1 pasa batu bata dinding 99.20 m2 113,223 11,231,702

2 plesteran dinding pas batu bata 198.40 m2 28,625 5,679,101

3 Pengecatan 198.40 m2 25,000 4,960,000

4 Lantai pas beton tebal 10cm 8.00 m3 2,955,388 23,643,101

5 pas keramik 40x40 lantai saji 96.00 m2 134,465 12,908,640

-

REKAPITUASI

-

I PEKERJAAN PERSIAPAN

16,738,642

II PEKERJAAN PONDASI

39,055,187

III PEKERJAAN STRUKTUR

54,743,571

IV PEKERJAAN ATAP

50,712,000

V Pek Plafond

-

VI Pek Lantai

49,946,814

VII Pek dinding

-

VIII Pek Utilitas

25,938,548

IX Pek finishing

2,500,000

X Pek Meja dagangan

58,422,544

Jumlah

298,057,306

99

Musholla 3.0 x 10 m2

No Uraian pekerjaan Volume Harga

satuan Harga

I PEKERJAAN PERSIAPAN

2,124,031

1 Pembersihan lapangan 1.00 Ls 450,000 450,000

2

-

3 Air kerja 1.00 Ls 180,000 180,000

4 Listrik kerja 1.00 Ls 162,000 162,000

5

-

6 Pekerjaan pengukuran/bowplank 35.00 m1 27,344 957,031

7 perlengkapan K3 1.00 Ls 375,000 375,000

-

II PEKERJAAN PONDASI

7,125,782

1 Pek Galian tanah pondasi

0,8x0,8x 0,8 4.61 bh 67,500 311,040

2 pek pas bt kosong tebal 10cm 0.58 m3 350,000 201,600

3 Pek pas batu kali pecah ad

1pc:4ps 2.63 m3 773,918 2,033,857

4 pek angkur kolom 4D8 18.00 set 28,607 514,932

5 Pas sloof 20x25 tul Ut

2x3D10+skg d8-15 beton K-275 1.12 m3 3,399,295 3,793,613

6 Galian sloof dalam 10 cm 0.41 m3 67,500 27,945

7 Lantai kerja sloof tebal 5 cm 0.21 m3 789,229 163,370

8 Pasir urug sloof tebal 5 cm 0.21 m3 280,000 57,960

9 urugan tanah kembali dipadatin

dengan baik 0.64 m3 33,750 21,465

-

III PEKERJAAN STRUKTUR

5,481,940

1 Pek Kolom 15x15x300 beton K-

275 0.61 m3 3,594,614 2,183,728

2 Ring balok 20x15 beton K-275 1.12 m3 2,955,388 3,298,213

-

IV PEKERJAAN ATAP

7,950,000

1 Pek rangka kuda-Kuda baja

ringan 48.00 m2 75,000 3,600,000

2 Pekerjaan penutup atap zink

alum 48.00 m2 75,000 3,600,000

3 Pek list plank bawah GRC lebar

30 cm 10.00 m1 75,000 750,000

-

V Pek Plafond

3,980,083

100

1 Rangka plafond 35 m2 54,863 1,920,188

2 Penutup plafond 35 m2 33,854 1,184,896

3 Pengecatan plafond 35 m2 25,000 875,000

-

VI Pek Lantai

7,543,841

1 Pas lantai kerja tebal 8cm 2.80 m3 789,229 2,209,841

2 Pas lantai keramik 30x30 datar 35.00 m2 150,000 5,250,000

3 Pas lantai keramik 30x30 tegak

di depan 0.56 m2 150,000 84,000

-

VII Pek dinding

30,226,716

1 pas batu bata dinding 86.30 m2 113,223 9,771,128

2 Plesteran dinding 172.60 m2 28,625 4,940,589

3 pengecatan dinding 172.60 m2 25,000 4,315,000

4 Kusen pintu toilet 4.00 unit 1,500,000 6,000,000

5 Pintu toilet 4.00 unit 1,000,000 4,000,000

6 pengecatan pintu toilet 4.00 unit 150,000 600,000

7 engsel, kunci dan grendel pintu

toilet 4.00 set 150,000 600,000

-

VIII Pek Utilitas

10,473,091

1 Pas bt bata ad 1pc:4ps saluran

tepi pasar 25x50 12.50 m2 113,223 1,415,285

2 Plesteran saluran ad 1pc:5ps 12.50 m2 28,625 357,806

3 pas grill saluran besi

strip3x40+2L30x30x3 10.00 m1 150,000 1,500,000

4 Urinoir 2.00 unit 1,000,000 2,000,000

5 closet 4.00 unit 1,000,000 4,000,000

6 Kran 4.00 unit 150,000 600,000

7 floor drain 4.00 unit 150,000 600,000

-

IX Pek finishing

7,075,000

1 Dinding depan musholla 15.00 m2 150,000 2,250,000

2 Perapihan dan pengecatan

interior 33.00 m2 25,000 825,000

3 Pompa air+assessories 1.00 Ls 1,500,000 1,500,000

4 Water toren 750liter 1.00 Ls 2,500,000 2,500,000

-

REKAPITUASI

-

I PEKERJAAN PERSIAPAN

2,124,031

II PEKERJAAN PONDASI

7,125,782

101

III PEKERJAAN STRUKTUR

5,481,940

IV PEKERJAAN ATAP

7,950,000

V Pek Plafond

3,980,083

VI Pek Lantai

7,543,841

VII Pek dinding

30,226,716

VIII Pek Utilitas

10,473,091

IX Pek finishing

7,075,000

Jumlah

81,980,486

Pos Satpam 2.50 x 2.50 m2

No Uraian pekerjaan Volume Harga

satuan Harga

I PEKERJAAN PERSIAPAN

923,750

1 Pembersihan lapangan 1.00 Ls 46,875 46,875

2

3 Air kerja 1.00 Ls 20,000 20,000

4 Listrik kerja 1.00 Ls 22,500 22,500

5

-

6 Pekerjaan pengukuran/bowplank 1.00 Ls 459,375 459,375

7 perlengkapan K3 1.00 Ls 375,000 375,000

-

II PEKERJAAN PONDASI

1,575,000

1 Pek Galian tanah pondasi

25x25x35 4.00 bh 25,000 100,000

2 pek pasir urug 4.00 bh 15,000 60,000

3 Angkur kolom plat strip

2x40x4x35 4.00 set 50,000 200,000

4 Beton pondasi 25x25x30 ad

1pc:2ps:3kr 4.00 bh 183,750 735,000

5 Pengamanan ringbalok kayu 4.00 sisi 120,000 480,000

-

III PEKERJAAN STRUKTUR

2,002,000

1 Pek Kolom balok 10/10 4.00 bh 165,000 660,000

2 balok mendatar balok 6/12 2.00 lps 396,000 792,000

3 balok mendatar balok 5/10 2.00 lps 275,000 550,000

-

IV PEKERJAAN ATAP

4,805,000

1 Pek rangka kuda-Kuda kayu 5/10 2.00 bh 910,000 1,820,000

2 Gording 5/7 6.00 bh 150,000 900,000

3 Pekerjaan penutup atap seng

gelombang 20.00 m2 43,750 875,000

102

4 Nok atap pelana 4.00 m1 55,000 220,000

5 List plank datar 8.00 m1 55,000 440,000

6 List plank miring 10.00 m1 55,000 550,000

-

V Pek Plafond

2,883,250

1 Rangka plafond 5/7 6.25 m2 54,600 341,250

2 penutup plafond 6.25 m2 57,000 356,250

3 plafond luar miring tepi 4.5 m2 57,000 256,500

4 plafond luar miring

depan/belakang 6 m2 57,000 342,000

5 penutup plafond luar 10.5 m2 57,000 598,500

6 Cat plafond 16.75 m2 25,000 418,750

7 list plafond dalam 10 m1 57,000 570,000

-

VI Pek Lantai

8,809,596

1 Pas lantai kerja tebal 8 cm 0.5 m3 789,229 394,614

2 Pas floor 6.25 m2 45,000 281,250

3 Selasar samping 9.75 m2 789,229 7,694,982

4 Pas floor luar 9.75 m2 45,000 438,750

-

VII Pek dinding

3,702,344

1 GRC luar dalam 25.5 m2 39,063 996,094

2 Bingkai jendela/pintu 1 Ls 750,000 750,000

3 Pengecatan 78.25 m2 25,000 1,956,250

-

VIII Pek Utilitas

1,200,000

1 Lampu 2 ttk 350,000 700,000

2 gantungan dan alat satpam 1 Ls 500,000 500,000

-

IX Pek finishing

1,070,000

1 meja permanen satpam 1.2 m2 350,000 420,000

2 Kursi satpam 2 bh 150,000 300,000

3 Tangga satpam 1 ls 350,000 350,000

-

REKAPITUASI

-

I PEKERJAAN PERSIAPAN

923,750

II PEKERJAAN PONDASI

1,575,000

III PEKERJAAN STRUKTUR

2,002,000

IV PEKERJAAN ATAP

4,805,000

V Pek Plafond

2,883,250

VI Pek Lantai

8,809,596

VII Pek dinding

3,702,344

103

VIII Pek Utilitas

1,200,000

IX Pek finishing

1,070,000

Jumlah

26,970,940

104

SCHEDULE

103

3. SCHEDULE

Schedule Pembangunan Pasar Los Kering Ukuran 10 m x 20 m.

No Uraian pekerjaan Volume Harga

satuan Harga Prosentase

Bulan ke 1 Bulan ke 2

1 2 3 4 1 2 3 4

I PEKERJAAN PERSIAPAN

27,457,498 9.82%

1 Pembersihan lapangan

1.00 Ls

1,980,000

1,980,000 0.71%

2

2 Direksi keet (basis sewa)

1.00 Ls

5,196,142

5,196,142 1.86%

9

3 Gudang bahan (basis sewa)

1.00 Ls

3,897,107

3,897,107 1.39%

3

4 satpam proyek (basis sewa)

1.00 Ls

3,897,107

3,897,107 1.39%

3

5 Air kerja

1.00 Ls

1,800,000

1,800,000 0.64%

1

6 Listrik kerja

1.00 Ls

648,000

648,000 0.23%

1

7

Pek pagar keliling (200m basis

sewa)

1.00 Ls

7,801,642

7,801,642 2.79%

5

8 Pekerjaan pengukuran/bowplank

1.00 Ls

1,487,500

1,487,500 0.53%

2

9 perlengkapan K3

1.00 Ls

750,000

750,000 0.27%

1

-

II PEKERJAAN PONDASI

39,055,187 13.96%

1

Pek Galian tanah pondasi

1,10x1,10x 1,00m-Umpak

29.04 m3

67,500

1,960,200 0.70%

4

104

2 pek pas bt kosong tebal 10cm

2.90 m3

587,540

1,706,216 0.61%

1

3

Pek pas batu kali pecah ad

1pc:4ps

13.08 m3

773,918

10,122,849 3.62%

4

4

pek angkur kolom 4D8 dan

beugel d8-15cm

24.00 set

28,607

686,576 0.25%

2

5

Pas sloof 20x25 tul Ut

2x3D10+skg d8-15 beton

ad1pc:2ps:3kr

6.83 m3

3,399,295

23,200,186 8.30%

1

6 Galian sloof dalam 10 cm

1.83 m3

67,500

123,525 0.04%

1

7 Lantai kerja sloof tebal 5 cm

0.92 m3

789,229

722,144 0.26%

1

8 Pasir urug sloof tebal 5 cm

0.92 m3

280,000

256,200 0.09%

1

9

urugan tanah kembali dipadatin

dengan baik

8.22 m3

33,750

277,290 0.10%

1

-

III PEKERJAAN STRUKTUR

54,743,571 19.57%

1

Pek Kolom 25x25x300 beton ad

1pc:2ps:3kr

4.50 m3

3,594,614

16,175,762 5.78%

2 2

2

Ring balok 25x40 beton ad

1pc:2ps:3kr

13.05 m3

2,955,388

38,567,809 13.79%

2 2

-

IV PEKERJAAN ATAP

50,712,000 18.13%

1

Pek angkur perletakan kuda-kuda

rangka baja ringan

12.00 set

75,000

900,000 0.32%

2

2

Pek rangka kuda-Kuda baja

ringan

316.80 m2

85,000

26,928,000 9.63%

2

3 Pekerjaan penutup atap zink alum m2 6.23% 2

105

316.80

55,000

17,424,000

4

Pek list plank bawah GRC lebar

30 cm

44.00 m1

75,000

3,300,000 1.18%

2

5

Pek list plank atap miring GRC

lebar 30 cm

28.80 m1

75,000

2,160,000 0.77%

1

-

V Pek Plafond

29,320,000 10.48%

1 rangka plafond bagian dalam

200.00 m2

75,000

15,000,000 5.36%

4 4

2

penggantung plafond bagian

dalam

200.00 m2

25,000

5,000,000 1.79%

4 4

3 Pengecatan plafond bagian dalam

200.00 m2

25,000

5,000,000 1.79%

2

4

Rangka plafond bagian luar

(miring)kanopi pinggir bawah

28.80 m2

75,000

2,160,000 0.77%

2

5

Penutup plafond bagian luar

kanopi pinggir mengikuti atap

28.80 m2

75,000

2,160,000 0.77%

2

-

VI Pek Lantai

49,946,814 17.86%

1 Pasir urug tebal 5 cm

13.20 m3

280,000

3,696,000 1.32%

1

2

Pas lantai kerja ad. 1pc:3ps:5kr

tebal 8cm 21.12 m3

789,229

16,668,514 5.96%

2

3 Pas lantai keramik 30x30 datar 200 m2

134,465

26,893,000 9.62%

16

4

Pas lantai keramik 30x30 tegak di

gang 20 m2

134,465

2,689,300 0.96%

2

-

106

VII Pek dinding

-

-

VIII Pek Utilitas

25,938,548 9.27%

1

Pas bt bata ad 1pc:4ps saluran tepi

pasar 25x50 75 m2

113,223

8,491,710 3.04%

9

2 Plesteran saluran ad 1pc:5ps 75 m2

28,625

2,146,838 0.77%

5

3

pas grill saluran besi

strip3x40+2L30x30x3 68 m1

150,000

10,200,000 3.65%

3

4

saluran dalam pasar di gang

10x15 68 m1

75,000

5,100,000 1.82%

2

-

IX Pek finishing

2,500,000 0.89%

1 marka pasar 40 unit

25,000

1,000,000 0.36%

3

2 Perapihan dan pengecatan kolom 60 m2

25,000

1,500,000 0.54%

1

-

Jumlah

279,673,618 100.00%

Jumlah tenaga kerja 27 16 4 4 17 14 21 23

107

Schedule Pembangunan Pasar Los Basah Ukuran 10 m x 20 m.

No Uraian pekerjaan Volume Harga

satuan Harga Prosentase

Bulan ke 1 Bulan ke 2

1 2 3 4 1 2 3 4

I PEKERJAAN PERSIAPAN

16,738,642 5.62%

1 Pembersihan lapangan

1.00 Ls

1,980,000

1,980,000 0.66% 2

3

Gudang bahan 3,6x4,8m2 (basis

sewa)

1.00 Ls

5,196,142

5,196,142 1.74% 3

4 Air kerja

1.00 Ls

600,000

600,000 0.20% 1

5 Listrik kerja

1.00 Ls

337,500

337,500 0.11% 1

7 Pekerjaan pengukuran/bowplank

72.00 m1

109,375

7,875,000 2.64% 2

8 perlengkapan K3

1.00 Ls

750,000

750,000 0.25% 1

-

II PEKERJAAN PONDASI

39,055,187 13.10%

1

Pek Galian tanah pondasi 1,1x1,1x

1,00

29.04 m3

67,500

1,960,200 0.66% 4

2

pek pas bt kosong tebal

1,1x1,1x0,10m

2.90 m3

587,540

1,706,216 0.57% 1

3 Pek pas batu kali pecah ad 1pc:4ps

13.08 m3

773,918

10,122,849 3.40% 4

4 pek angkur kolom 4D8

24.00 set

28,607

686,576 0.23% 2

5

Pas sloof 20x25 tul Ut 2x3D10+skg

d8-15 beton K-275

6.83 m3

3,399,295

23,200,186 7.78% 1

108

6 Galian sloof dalam 10 cm

1.83 m3

67,500

123,525 0.04% 1

7 Lantai kerja sloof tebal 5 cm

0.92 m3

789,229

722,144 0.24% 1

8 Pasir urug sloof tebal 5 cm

0.92 m3

280,000

256,200 0.09% 1

9

urugan tanah kembali dipadatin

dengan baik

8.22 m3

33,750

277,290 0.09% 1

-

III PEKERJAAN STRUKTUR

54,743,571 18.37% 2 2

1

Pek Kolom 25x25x300 beton ad

1pc:2ps:3kr

4.50 m3

3,594,614

16,175,762 5.43% 2 2

2

Ring balok 25x40 beton ad

1pc:2ps:3kr

13.05 m3

2,955,388

38,567,809 12.94%

-

IV PEKERJAAN ATAP

50,712,000 17.01%

1

Pek angkur perletakan kuda-kuda

rangka baja ringan

12.00 set

75,000

900,000 0.30% 2

2 Pek rangka kuda-Kuda baja ringan

316.80 m2

85,000

26,928,000 9.03% 2

3 Pekerjaan penutup atap zink alum

316.80 m2

55,000

17,424,000 5.85% 2

4

Pek list plank bawah GRC lebar 30

cm

44.00 m1

75,000

3,300,000 1.11% 2

5

Pek list plank atap miring GRC

lebar 30 cm

28.80 m1

75,000

2,160,000 0.72% 1

-

V Pek Plafond

-

109

-

VI Pek Lantai

49,946,814 16.76%

1 Pasir urug tebal 5 cm

13.20 m3

280,000

3,696,000 1.24% 1

2 Pas lantai kerja tebal 8cm

21.12 m3

789,229

16,668,514 5.59% 2

3 Pas lantai keramik 30x30 datar

200.00 m2

134,465

26,893,000 9.02% 16

4

Pas lantai keramik 5x30 tegak di

gang

20.00 m2

134,465

2,689,300 0.90% 2

-

VII Pek dinding

-

-

VIII Pek Utilitas

25,938,548 8.70%

1

Pas bt bata ad 1pc:4ps saluran tepi

pasar 25x50

75.00 m2

113,223

8,491,710 2.85% 9

2 Plesteran saluran ad 1pc:5ps

75.00 m2

28,625

2,146,838 0.72% 5

3

pas grill saluran besi

strip3x40+2L30x30x3

68.00 m1

150,000

10,200,000 3.42% 3

4 saluran dalam pasar di gang 10x15

68.00 m1

75,000

5,100,000 1.71% 2

-

IX Pek finishing

2,500,000 0.84%

1 marka pasar

40.00 unit

25,000

1,000,000 0.34% 3

110

2 Perapihan dan pengecatan kolom

60.00 m2

25,000

1,500,000 0.50% 1

X Pek Meja dagangan

58,422,544 19.60%

1 pasa batu bata dinding

99.20 m2

113,223

11,231,702 3.77% 11

2 plesteran dinding pas batu bata

198.40 m2

28,625

5,679,101 1.91% 5

3 Pengecatan

198.40 m2

25,000

4,960,000 1.66% 2

4 Lantai pas beton tebal 10cm

8.00 m3

2,955,388

23,643,101 7.93% 2

5 pas keramik 40x40 lantai saji

96.00 m2

134,465

12,908,640 4.33% 7

-

Jumlah

298,057,306 100.00%

Jumlah tenaga kerja 10 16 4 4 9 27 21 23

111

Schedule Pembangunan Musholla Ukuran 3 m x 10 m.

No Uraian pekerjaan Volume Harga

satuan Harga Prosentase

Bulan ke 1 Bulan ke 2 Bulan

ke 3

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2

I PEKERJAAN PERSIAPAN

2,124,031 2.59%

1 Pembersihan lapangan

1.00 Ls

450,000

450,000 0.55% 2

2 Air kerja

1.00 Ls

180,000

180,000 0.22% 1

3 Listrik kerja

1.00 Ls

162,000

162,000 0.20% 1

4 Pekerjaan pengukuran/bowplank

35.00 m1

27,344

957,031 1.17% 1

5 perlengkapan K3

1.00 Ls

375,000

375,000 0.46% 1

-

II PEKERJAAN PONDASI

7,125,782 8.69%

1 Pek Galian tanah pondasi 0,8x0,8x 0,8

4.61 bh

67,500

311,040 0.38%

4

2 pek pas bt kosong tebal 10cm

0.58 m3

350,000

201,600 0.25%

1

3 Pek pas batu kali pecah ad 1pc:4ps

2.63 m3

773,918

2,033,857 2.48%

4

4 pek angkur kolom 4D8

18.00 set

28,607

514,932 0.63%

2

5

Pas sloof 20x25 tul Ut 2x3D10+skg d8-

15 beton K-275

1.12 m3

3,399,295

3,793,613 4.63%

1

112

6 Galian sloof dalam 10 cm

0.41 m3

67,500

27,945 0.03%

1

7 Lantai kerja sloof tebal 5 cm

0.21 m3

789,229

163,370 0.20%

1

8 Pasir urug sloof tebal 5 cm

0.21 m3

280,000

57,960 0.07%

1

9

urugan tanah kembali dipadatin dengan

baik

0.64 m3

33,750

21,465 0.03%

1

-

III PEKERJAAN STRUKTUR

5,481,940 6.69%

1 Pek Kolom 15x15x300 beton K-275

0.61 m3

3,594,614

2,183,728 2.66% 2 2

2 Ring balok 20x15 beton K-275

1.12 m3

2,955,388

3,298,213 4.02% 2 2

-

IV PEKERJAAN ATAP

7,950,000 9.70%

1 Pek rangka kuda-Kuda baja ringan

48.00 m2

75,000

3,600,000 4.39% 2

2 Pekerjaan penutup atap zink alum

48.00 m2

75,000

3,600,000 4.39% 2

3 Pek list plank bawah GRC lebar 30 cm

10.00 m1

75,000

750,000 0.91% 2

-

V Pek Plafond

3,980,083 4.85%

1 Rangka plafond 35 m2

54,863

1,920,188 2.34% 1

2 Penutup plafond 35 m2

33,854

1,184,896 1.45% 1

113

3 Pengecatan plafond 35 m2

25,000

875,000 1.07% 1

-

VI Pek Lantai

7,543,841 9.20%

1 Pas lantai kerja tebal 8cm

2.80 m3

789,229

2,209,841 2.70% 1

2 Pas lantai keramik 30x30 datar

35.00 m2

150,000

5,250,000 6.40% 3

3 Pas lantai keramik 30x30 tegak di depan

0.56 m2

150,000

84,000 0.10% 1

-

VII Pek dinding

30,226,716 36.87%

1 pas batu bata dinding

86.30 m2

113,223

9,771,128 11.92% 10

2 Plesteran dinding

172.60 m2

28,625

4,940,589 6.03% 4

3 pengecatan dinding

172.60 m2

25,000

4,315,000 5.26% 2

4 Kusen pintu toilet

4.00 unit

1,500,000

6,000,000 7.32% 1

5 Pintu toilet

4.00 unit

1,000,000

4,000,000 4.88% 1

6 pengecatan pintu toilet

4.00 unit

150,000

600,000 0.73% 1

7 engsel, kunci dan grendel pintu toilet

4.00 set

150,000

600,000 0.73% 1

-

VIII Pek Utilitas

10,473,091 12.78%

114

1

Pas bt bata ad 1pc:4ps saluran tepi pasar

25x50

12.50 m2

113,223

1,415,285 1.73% 3 3

2 Plesteran saluran ad 1pc:5ps

12.50 m2

28,625

357,806 0.44% 3 3

3

pas grill saluran besi

strip3x40+2L30x30x3

10.00 m1

150,000

1,500,000 1.83% 3 3

4 Urinoir

2.00 unit

1,000,000

2,000,000 2.44% 2

5 closet

4.00 unit

1,000,000

4,000,000 4.88% 2

6 Kran

4.00 unit

150,000

600,000 0.73% 1

7 floor drain

4.00 unit

150,000

600,000 0.73% 1

-

IX Pek finishing

7,075,000 8.63%

1 Dinding depan musholla

15.00 m2

150,000

2,250,000 2.74% 3 2

2 Perapihan dan pengecatan interior

33.00 m2

25,000

825,000 1.01% 2 2

3 Pompa air+assessories

1.00 Ls

1,500,000

1,500,000 1.83% 1 1

4 Water toren 750liter

1.00 Ls

2,500,000

2,500,000 3.05% 3 1

-

Jumlah

81,980,486 100.00%

Jumlah tenaga kerja 6 16 4 4 6 23 14 15 9 6

115

Schedule Pembangunan Pos Satpam Ukuran 2,5 m x 2,5 m.

No Uraian pekerjaan Volume Harga

satuan Harga Prosentase

Bulan ke 1 Bulan ke 2

1 2 3 4 1 2 3 4

I PEKERJAAN PERSIAPAN

923,750 3.42%

1 Pembersihan lapangan

1.00 Ls

46,875

46,875 0.17% 2

3 Air kerja

1.00 Ls

20,000

20,000 0.07% 1

4 Listrik kerja

1.00 Ls

22,500

22,500 0.08% 1

6 Pekerjaan pengukuran/bowplank

1.00 Ls

459,375

459,375 1.70% 1

7 perlengkapan K3

1.00 Ls

375,000

375,000 1.39% 1

-

II PEKERJAAN PONDASI

1,575,000 5.84%

1 Pek Galian tanah pondasi 25x25x35

4.00 bh

25,000

100,000 0.37% 2

2 pek pasir urug

4.00 bh

15,000

60,000 0.22% 2

3 Angkur kolom plat strip 2x40x4x35

4.00 set

50,000

200,000 0.74% 1

4

Beton pondasi 25x25x30 ad

1pc:2ps:3kr

4.00 bh

183,750

735,000 2.73% 2

5 Pengamanan ringbalok kayu

4.00 sisi

120,000

480,000 1.78% 1

-

116

III PEKERJAAN STRUKTUR

2,002,000 7.42%

1 Pek Kolom balok 10/10

4.00 bh

165,000

660,000 2.45% 2

2 balok mendatar balok 6/12

2.00 lps

396,000

792,000 2.94% 2

3 balok mendatar balok 5/10

2.00 lps

275,000

550,000 2.04% 2

-

IV PEKERJAAN ATAP

4,805,000 17.82%

1 Pek rangka kuda-Kuda kayu 5/10

2.00 bh

910,000

1,820,000 6.75% 1

2 Gording 5/7

6.00 bh

150,000

900,000 3.34% 1

3

Pekerjaan penutup atap seng

gelombang

20.00 m2

43,750

875,000 3.24% 1

4 Nok atap pelana

4.00 m1

55,000

220,000 0.82% 1

5 List plank datar

8.00 m1

55,000

440,000 1.63% 1

6 List plank miring

10.00 m1

55,000

550,000 2.04% 1

-

V Pek Plafond

2,883,250 10.69%

1 Rangka plafond 5/7 6.25 m2

54,600

341,250 1.27% 1

2 penutup plafond 6.25 m2

57,000

356,250 1.32% 1

3 plafond luar miring tepi 4.5 m2

57,000

256,500 0.95% 1

117

4 plafond luar miring depan/belakang 6 m2

57,000

342,000 1.27% 1

5 penutup plafond luar 10.5 m2

57,000

598,500 2.22% 1

6 Cat plafond 16.75 m2

25,000

418,750 1.55% 1

7 list plafond dalam 10 m1

57,000

570,000 2.11% 1

-

VI Pek Lantai

8,809,596 32.66%

1 Pas lantai kerja tebal 8 cm 0.5 m3

789,229

394,614 1.46% 1

2 Pas floor 6.25 m2

45,000

281,250 1.04% 1

3 Selasar samping 9.75 m2

789,229

7,694,982 28.53% 1

4 Pas floor luar 9.75 m2

45,000

438,750 1.63% 1

-

VII Pek dinding

3,702,344 13.73%

1 GRC luar dalam 25.5 m2

39,063

996,094 3.69% 2

2 Bingkai jendela/pintu 1 Ls

750,000

750,000 2.78% 1

2 Pengecatan 78.25 m2

25,000

1,956,250 7.25% 1

-

VIII Pek Utilitas

1,200,000 4.45%

118

1 Lampu 2 ttk

350,000

700,000 2.60% 1

2 gantungan dan alat satpam 1 Ls

500,000

500,000 1.85% 1

IX Pek finishing

1,070,000 3.97%

1 meja permanen satpam 1.2 m2

350,000

420,000 1.56% 1

2 Kursi satpam 2 bh

150,000

300,000 1.11% 1

3 Tangga satpam 1 ls

350,000

350,000 1.30% 1

-

Jumlah

26,970,940 100.00%

Jumlah tenaga kerja 6 8 6 6 7 4 4 5

119

RENCANA

KERJA DAN

SYARAT (RKS)

120

4. RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)

BAB I

PERSYARATAN UMUM PELAKSANAAN

1.1. URAIAN UMUM

1.1.1. Pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah :

Pembangunan Bangunan gedung Pasar dengan luas tanah ... m2 dan

luas bangunan .....m2 yang terletak di

Desa………........................…………………...…………(nama

lokasi)yang meliputi pekerjaan Persiapan, Pekerjaan Pondasi,

Pekerjaan Kolom, Pekerjaan Balok, pekerjaan dinding dan ringbalk,

pekerjaan atap, pekerjaan plesteran, pekerjaan plafond, pekerjaan

plumbing, pekerjaan listrik, pekerjaan pengecatan, pekerjaan

pemasangan daun pintu dan daun jendela, pekerjaan penutup lantai,

pekerjaan tata lingkungan, dan pekerjaan pembersihan lapangan.

1.1.2. Dalam pelaksanaan pekerjaan pembangunan bangunan ini,

Pelaksana harus melaksanakan sesuai dengan ketentuan dalam

Dokumen pelaksanaan yang antara lain terdiri dari :

- kontrak swakelola

- Gambar rencana,

- Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS)

- Billof quantity (BoQ)

- Berita Acara Penjelasan (Aanwijzing), dan

- Keputusan direksi lapangan.

1.1.3. Bila terjadi ketidaksesuaian antara gambar rencana dan keadaan di

lapangan, maka Pelaksana diharuskan berkonsultasi dengan direksi

lapangan.

121

1.1.4. Pelaksana harus menyerahkan shop drawing, metode kerja,

spesifikasi tenaga kerja yang dipekerjakan, spesifikasi peralatan

kerja, dan contoh bahan untuksetiap item pekerjaan sekurang-

kurangnya tiga hari sebelum pekerjaan dimulai guna mendapat

persetujuan direksi lapangan/pengawas.

1.1.5. Kelalaian dan kekurangtelitian dalam pemenuhan hal ini (pasal

1.1.4) tidak dapat dijadikan dasar untuk mengajukan klaim dalam

bentuk apapun kepada pemberi tugas dikemudian hari.

1.2. LINGKUP PEKERJAAN

1.2.1 Umum

Pekerjaan meliputi a. persiapan (pengadaan secara cukup jumlah dan

mutu tenaga kerja baik ahli maupun terampil, bahan konstruksi,

peralatan dan alat-alat bantu serta metode kerja konstruksi sesuai

dengan setiap item/jenis pekerjaan yang dilaksanakan, b. pelaksanaan

pekerjaan konstruksi pembuatan bangunan gedung pasar, c.

pengakhiran berupa pemeriksaan hasil pekerjaan sebelum diserahkan

kepada pemilik proyek.

Dalam pelaksnaaan pekerjaan perlu dilakukan dengan sebaik-baiknya

mengenai pemeriksaan mutu bahan (baik bahan

pasir,kerikil/spleet,air, besi dll),maupun bahan jadi seperti beton

ready mixed, dan pemeriksaaan alat dan pemeriksaan volume hasil

pekerjaan, serta pemeliharan hasil pekerjaan selama masa waktu

pemeliharaan yaitu 6 bulan.

1.2.2. uraian pekerjaan

Pekerjaan terdiri dari :Pekerjaan Persiapan, Pekerjaan Pondasi,

Pekerjaan kolom, Pekerjaan Balok, pekerjaan dinding dan ringbalk,

pekerjaan atap, pekerjaan plesteran, pekerjaan plafond, pekerjaan

122

plumbing, pekerjaan listrik, pekerjaan pengecatan, pekerjaan

pemasangan daun pintu dan daun jendela, pekerjaan penutup lantai,

pekerjaan tata lingkungan, dan pekerjaan pembersihan lapangan.

1.3. PERATURAN TEKNIS

1.3.1. Untuk pelaksanaan pekerjaan ini digunakan peraturan-peraturan

seperti tercantum di bawah ini :

1. Peraturan-peraturan Umum (Algemene Voorwarden)

2. Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia (PUBI-1982)

3. Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia (PKKI-NI-51961) atau

perubahannya

4. Peraturan Direktorat Jenderal Perawatan Departemen Tenaga

Kerja tentang Keselamatan Kerja dan Kesehatan Kerja (K3).

5. Persyaratan Umum dari Dewan Teknik Pembangunan Indonesia

(DTPI 1980)

6. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum RI Nomor 29 tahun 2007

tentang Persyaratan teknis Bangunan Gedung.

7. Jika ternyata pada Rencana Kerja dan Syarat-Syarat ini terdapat

kelainanperbedaan terhadap peraturan-peraturan sebagaimana

dinyatakan didalam ayat (1) di atas, maka Rencana Kerja dan

Syarat-Syarat ini yang mengikat.

1.4. PEMAKAIAN UMUM

1.4.1. Pelaksana tetap bertanggung jawab dalam menepati semua ketentuan

yang tercantum dalam Rencana Kerja dan Syarat-Syarat serta

Gambar Kerja berikut tambahan dan perubahannya.

1.4.2. Pelaksana wajib memeriksa kebenaran dari ukuran-ukuran secara

keseluruhan maupun bagian-bagiannya dan segera memberitahukan

kepada direks lapangani/Pengawas tentang setiap perbedaan yang

123

ditemukannya di dalam Rencana Kerja dan Syarat serta Gambar

Kerja dalam pelaksanaan.

1.4.3. Pelaksana baru diijinkan membetulkan kesalahan gambar dan

melaksanakannya setelah ada persetujuan tertulis dari Direksi

lapangan/pengawas.

1.4.4. Pengambilan ukuran-ukuran yang keliru dalam pelaksanaan, didalam

hal apapun menjadi tanggungjawab Kontraktor Pelaksana, karenanya

Pelaksana diwajibkan mengadakan pemeriksaan secara

komprehensif terhadap gambar-gambar dan dokumen yang ada.

1.5. KONDISI LAPANGAN

1.5.1. Sebelum memulai pekerjaan, Pelaksana harus benar-benar

memahami kondisikeadaan lapangan pekerjaan atau hal-hal lain

yang mungkinakan mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan dan harus

sudah memperhitungkan segala akibatnya.

1.5.2. Pelaksana harus memperhatikan secara khusus mengenai pengaturan

lokasi tempat bekerja, penempatan material, pengamanan dan

kelangsungan operasi selama pekerjaan berlangsung.

1.5.3. Pelaksana harus mempelajari dengan seksama seluruh bagian

gambar, Rencana Kerja dan syarat-syarat (RKS) dan adenda-adenda

dokumen lelang, guna penyesuaian dengan kondisi lapangan

sehingga pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik.

1.6. KEBERSIHAN DAN KETERTIBAN

1.6.1. Selama berlangsungnya pekerjaan pelaksanaan pembangunan

bangunan ini, maka lapangan kerja dan bagian dalam bangunan yang

dikerjakan harus tetap dalam keadaan bersih, rapi dan tertib serta

bebas dari bahan bekas/sisa dan sampah serta tumpukan tanah dan

lain-lain.

124

1.6.2. Kelalaian dalam hal ini (butir 1.6.1) dapat menyebabkan Direksi

lapangan/Pengawas memberi perintah kepada Pelaksana

untukmenghentikan seluruh pekerjaan untuk memberikan

kesempatan kepada Pelaksana membersihkan seluruh kotoran dan

sampah tersebut pada butir 1.6.1 termasuk harus menanggung

seluruh dampak/akibat penghentian pekerjaan tersebut yang diderita

pemberi tugas.

1.6.3. Penimbunan bahan-bahan yang ada dalam gudang-gudang maupun

yang berada di alam bebas, harus diatur sedemikian rupa agar tidak

mengganggu kelancaran dan keamanan pekerjaan secara umum dan

juga agar memudahkan jalannya pemeriksaan serta penelitian bahan-

bahan oleh Direksi / Pengawas maupun oleh Pemberi Tugas.

1.6.4. Pelaksana wajib membuatkan Kamar mandi dan WC untuk

kebutuhan pekerja pada tempat-tempat tertentu yang disetujui oleh

Direksi Lapangan/ Pengawas demi terjaminnya kebersihan dan

kesehatan kerja dalam pelaksanaan pekerjaan.

1.6.5. Para pekerja Pelaksana tidak diperkenankan untuk :

a. Menginap ditempat pekerjaan kecuali dengan ijin Direksi

Lapangan/ Pengawas.

b. Memasak ditempat bekerja kecuali ijin Direksi

Lapangan/Pengawas.

c. Membawa masuk penjual-penjual makanan, buah, minum, rokok

dan sebagainya ketempat pekerjaan.

d. Keluar masuk dengan bebas tanpa izin.

1.6.6. Peraturan lain mengenai ketertiban akan dikeluarkan oleh Direksi

Lapangan/Pengawas pada waktu pelaksanaan.

125

1.7. PEMERIKSAAN DAN PENYEDIAAN BAHAN/MATERIAL

1.7.1. Bila dalam Rencana Kerja dan Syarat-Syarat yang disebutkan nama

dan pabrik pembuatan dari suatu material/bahan, maka dalamhal ini

dimaksudkan bahwa spesifikasi teknis dari material tersebut yang

digunakan dalam perencanaan dan untuk menunjukan material/bahan

yang digunakan dan untuk mempermudah Pelaksana mencari

material/barang tersebut.

1.7.2. Setiap penggantian spesifikasi teknis dari material, nama dan pabrik

pembuat dari suatu bahan/barang harus disetujui oleh Direksi

Lapangan/ Pengawas setelah melalui koordinasi terlebiih dahulu

dengan Perencana dan pemberi tugas. Jika tidak ditentukan dalam

RKS serta Gambar Kerja, maka bahan dan barang tersebut

diusahakan dan disediakan oleh Pelaksana namun harus

mendapatkan persetujuan dahulu dari Konsultan Perencana melalui

Direksi Lapangan/ Pengawas.

1.7.3. Contoh material yang akan digunakan dalam pekerjaan harus segera

disediakan atas biaya Pelaksana, setelah disetujui Direksi

Lapangan/Pengawas. Sebelum menyetujuinya maka Direksi

Lapangan/ pengawas akan memeriksanya sesuai dengan ketentuan

yang berlaku, guna menjamin bahwa material tersebut yang akan

dipakai dalam pelaksanaan pekerjaan nanti dan telah memenuhi

syarat spesifikasi teknis perencanaan.

1.7.4. Contoh material tersebut, disimpan oleh Direksi Lapangan/

Pengawas, Pengelola Teknis Pekerjaan atau Pemberi Tugas untuk

dijadikan dasar penolakan bila ternyata bahan dan barang yang

dipakai tidak sesuai kualitasnya, sifat maupun spesifikasi teknisnya.

1.7.5. Dalam pengajuan harga penawaran, Pelaksana harus sudah

memasukkan seluruh factor yang akan berpengaruh terhadap nilai

pekerjaan seperti biaya perizinan (IMB),biaya Sertifikat laik fungsi

126

(SLF), biaya pendaftaran bangunan pasar ke Pemda kabupaten/kota

setempat, harga bahan, harga sampel bahan, harga pengujian bahan,

harga ongkos angkut bahan, harga ongkos muat dan bongkar, serta

keuntungan dan overhead dalam pelaksanaan pekerjaan

pembangunan bangunan ini.

Jika pelaksana lupa atau tanpa mengingat/memperhitungkan jumlah

biaya tersebut, maka Pelaksana tetap bertanggung jawab pula atas

biaya-biaya tersebut.

1.7.6. Bahan-bahan yang tidak sesuai/tidak memenuhi syarat-syarat atau

kualitas jelek yang dinyatakan afkir/ditolak oleh Direksi

Lapangan/Pengawas, harus segera dikeluarkan dari lapangan

pekerjaan selambat-lambatnya dalam tempo 2x24 jam dan tidak

boleh dipergunakan.

- Apabila sesudah bahan-bahan tersebut dinyatakan ditolak oleh

Direksi Lapangan/ Pengawas dan ternyata masih dipergunakan

oleh Pelaksana, maka Direksi Lapangan/Pengawas wajib

memerintahkan pembongkaran kembali pekerjaan yang

menggunakan bahan afkir/ditolak tersebut kepada Pelaksana

dimana segala kerugian yang disebabkan oleh pembongkaran

tersebut, menjadi tanggung jawab Pelaksana sepenuhnya.

- Jika terdapat perselisihan dalam pelaksanaan tentang pemeriksaan

kualitas dari bahan-bahan tersebut, Konsultan Pengawas berhak

meminta kepada Kontraktor Pelaksana untuk mengambil contoh-

contoh dari bahan-bahan tersebut dan memeriksakannya ke

Laboratorium Penelitian Bahan-Bahan milik pemerintah, yang

mana segala biaya pemeriksaan tersebut menjadi tanggungan

Pelaksana.

- Sebelum ada kepastian dari laboratorium tentang baik atau

tidaknya kualitas bahan-bahan tersebut, Pelaksana tidak

127

diperkenankan melanjutkan pekerjaan-pekerjaan yang

menggunakan bahan-bahan tersebut.

1.8. PERBEDAAN DALAM DOKUMEN LAMPIRAN KONTRAK

1.8.1. Jika terdapat perbedaan-perbedaan antara Gambar rencana dan

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat ini, maka Pelaksana harus

mananyakannya secara tertulis kepada Direksi Lapangan/ Pengawas

dan Pelaksana harus mentaati keputusan tersebut.

1.8.2. Ukuran-ukuran yang terdapat dalam gambar yang terbesar dan

terakhirlah yang berlaku dan ukuran dengan angka adalah yang

harus diikuti dari pada ukuran skala dari gambar-gambar, tapi jika

mungkin ukuran ini harus diambil dari pekerjaan yang sudah selesai.

1.8.3. Apabila ada hal-hal yang disebutkan pada Gambar rencana, RKS

atau dokumen yang berlainan dan atau bertentangan, maka ini harus

diartikan bukan untuk menghilangkan satu terhadap yang lain tetapi

untuk menegaskan masalahnya. Kalau terjadi hal ini, maka yang

diambil sebagai patokan adalah yang mempunyai bobot teknis dan

atau yang mempunyai biaya yang tinggi.

1.8.4. Apabila terdapat perbedaan antara :

- Gambar arsitektur dengan gambar struktur, maka yang dipakai

sebagai acuan dalam ukuran fungsional adalah gambar arsitektur,

sedangkan untuk jenis dan kualitas bahan dan barang adalah

gambar struktur.

- Gambar arsitektur dengan gambar sanitasi, maka yang dipakai

sebagai acuan dalam ukuran kualitas dan jenis bahan adalah

gambar sanitasi, sedangkan untuk ukuran fungsional adalah

Gambar Arsitektur.

- Gambar arsitektur dengan gambar elektrikal, maka yang dipakai

sebagai acuan dalam ukuran fungsional adalah gambar arsitektur,

128

sedangkan untuk ukuran kualitas dan bahan adalah gambar

elektrikal.

1.9. GAMBAR KERJA (SHOP DRAWING)

1.9.1. Jika terdapat kekurangjelasan dalam gambar rencana, atau

diperlukan gambar tambahan/gambar detail, atau untuk

memungkinkan Kontraktor Pelaksana melaksanakan dan

menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan ketentuan, maka Pelaksana

harus membuat gambar kerja tersebut dan dibuat rangkap 3 (tiga).

Gambar kerja tersebut dibuat atas biaya Kontraktor Pelaksana dan

harus disetujui Direksi Lapangan/Pengawas.

Gambar kerja (shop drawing) harus sudah diajukan kepada Direksi

Lapangan/ pengawas paling lambat 3 hari sebelum setiap pekerjaan

dimulai.

1.9.2. Gambar kerja hanya dapat berubah apabila diperintahkan secara

tertulis oleh Pemberi Tugas, dengan mengikuti penjelasan dan

pertimbangan dari Perencana dan Direksi Lapangan/ Pengawas.

1.9.3. Perubahan rencana ini harus dibuat gambarnya yang sesuai dengan

apa yang diperintahkan oleh Pemberi Tugas atau Direksi

Lapangan/pengawas, yang jelas memperhatikan perbedaan antara

gambar kerja dan gambar perubahan rencana.

1.9.4. Gambar tersebut harus diserahkan kepada Direksi Lapangan/

Pengawas tiga hari sebelum pekerjaan dimulai untukmendapat

persetujuan sebelum pekerjaan dilaksanakan.

1.10. GAMBAR SESUAI PELAKSANAAN (ASBUILT DRAWING)

1.10.1. Termasuk semua yang belum terdapat dalam gambar rencana baik

karena penyimpangan, perubahan atas perintah Pemberi Tugas atau

Direksi Lapangan/ pengawas, maka Pelaksana harus membuat

129

gambar-gambar yang sesuai dengan apa yang telah dilaksanakan (as

built drawings), yang jelas memperlihatkan perbedaan antara gambar

rencana dan pekerjaan yang dilaksanakan.

Gambar as built drawings harus dibuat segera setelah setiap item

pekerjaan telah selesai dilaksanakan tanpa menunggu seluruh

pekerjaan telah selesai.

1.10.2. Gambar tersebut harus diserahkan dalam rangkap 5 (lima) berikut

kalkirnya kepada pemberi tugas. Biaya pembuatan As built drawings

ditanggung oleh Pelaksana.

130

BAB II

PEKERJAAN PERSIAPAN

2.1. UMUM

Pekerjaan persiapan adalah seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan

kontraktor pelaksana sebelum pekerjaan pembangunan bangunan pasar ini

dimulai, seperti pekerjaan pengukuran lapangan, pembuatan pagar, jalan

kerja/jembatan ke site, pembuatan papan nama proyek, pembuatan kantor

Direksi Lapangan/direksi keet beserta kelengkapannya seperti ruang kerja,

ruang rapat, ruang display, kamar mandi dan toilet, kantor kontraktor,

bedeng kerja, gudang bahan, biaya pengadaan listrik kerja dan air kerja,

pembuatan pos pengamanan yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan

pembangunan bangunan ini.

2.2. SITE PLAN PEKERJAAN PERSIAPAN

Sebelum memulai pekerjaan persiapan, kontraktor pelaksana diwajibkan

membuat gambar site plan pekerjaan persiapan.

Untuk itu, kontraktor pelaksana/Pemborong atas upaya dan biaya sendiri

wajib membuat gambar shop drawing site plan pekerjaan persiapan yang

meliputi a. pagar pengaman dan pintu gerbang proyek, b. jalan dan

jembatan proyek/decker, c. kantor Direksi Lapangan/direksi keet, d. kantor

pemborong, e. Gudang dan lapangan hamparan material, serta f. los kerja.

Kecuali jalan dan jembatan proyek yang tidak mungkin dibongkar lagi,

seluruh bangunan sementara tersebut adalah milik kontraktor dan wajib

dibongkar dan diangkut dari lapangan proyek setelah proyek selesai.

Biaya untuk membuat dan membongkar seluruh bangunan sementara

tersebut adalah ditanggung kontraktor pelaksana dan seharusnya sudah

dimasukkan dalam usulan analisa pekerjaan yang diajukan kontraktor

pelaksana.

131

2.3. PERALATAN KERJA, MOBILISASI DAN DEMOBILISASI

2.3.1. Kontraktor Pelaksana harus mempersiapkan dan mengadakan

peralatan-peralatan kerja serta peralatan bantu yang akan digunakan

di lokasi pekerjaan sesuai dengan lingkup pekerjaan serta

memperhitungkan segala biaya pengangkutanuntuk mobilisasi dan

demobilisasinya.

Pengajuan usulan peralatan kerja harus sudah diterima Direksi

Lapangan/ Pengawas selambat-lambatnya 3 hari sebelum item

pekerjaan yang menggunakan alat itu dimulai.

2.3.2. Kontraktor Pelaksana harus menjaga ketertiban dan kelancaran

selama perjalanan alat-alat berat yang menggunakan jalan umum

agar tidak mengganggu lalu lintas.

Khusus untuk penggunaan alat berat, maka operator alat berat harus

memiliki Surat Izin Operasional peralatan berat sesuai ketentuan

yang berlaku.

2.3.3. Direksi Lapangan/Pengawasberhak memerintahkan untuk

menambah peralatan atau menolak peralatan yang tidak sesuai dan

tidak memenuhi persyaratan.

2.3.4. Bila pekerjaan telah selesai, Pelaksana diwajibkan untuk segera

menyingkirkan alat-alat tersebut dari lapangan serta memperbaiki

kerusakan jalan maupun bangunan yang diakibatkannya dan

membersihkan bekas-bekasnya.

2.3.5. Disamping harus menyediakan alat-alat yang diperlukan seperti

dimaksud di atas,Pelaksana harus menyediakan alat-alat bantu

sehingga dapat bekerja pada kondisi apapun, seperti: tenda-tenda

untuk bekerja pada waktu hari hujan, perancah (scafolding) pada sisi

luar bangunan atau tempat lain yang memerlukan, serta peralatan

lainnya dan memperhitungkan keperluan tersebut pada harga satuan

yang sesuai dengan pemakaian alatnya.

132

2.4. PENGUKURAN

2.4.1. Hasil pengukuran harus dilaporkan kepada Pengawas agar dapat

ditentukan sebagai pedoman atau referensi dalam melaksanakan

pekerjaan sesuai dengan gambar rencana dan persyaratan teknis.

2.4.2. Pengukuran yang benar adalah pentenuan titik-titik yang telah

disetujui oleh Direksi Lapangan/Pengawas.

Khusus penentuan titik ketinggian/elevasi 0,00 m, diambil 0,50 m

dari elevasi permukaan tanah asli.

Kontraktor atas biaya sendiri diwajibkan membuat satu buah patok

bench mark (BM) yang ditempatkan dibagian lahan yang mudah

dilihat dan bukan di dalam bangunan bangunan.

Penentuan data koordinat (X,Y,Z) patok BM tersebut atas biaya dan

beban pelaksana. Pelaksana harus sudah memperhitungkan biaya

pembuatan patok BM tersebut dalam usulan biaya pelaksanaan

pembangunan bangunan ini.

2.5. SARANA AIR KERJA DAN PENERANGAN

2.5.1. Untuk kepentingan pelaksanaan pekerjaan selama pekerjaan

berlangsung, Pelaksana harus memperhitungkan biaya penyediaan

air bersih guna keperluan air kerja, air minum untuk pekerja dan air

kamar mandi/wc, selama berlangsungnya pekerjaan.

Termasuk untuk keperluan penyiraman untuk mengurangi debu

selama masa pelaksanaan pekerjaan dan pembersihan lokasi.

2.5.2. Air bersih yang dimaksud adalah air bersih, boleh berasal dari

PDAM atau sumber airlainnya yang memenuhi, serta pengadaan dan

pemasangan pipa distribusi air tersebut bagi keperluan pelaksanaan

pekerjaan dan keperluan air mandi/WC selama berlangsungnya

pekerjaan.

133

2.5.3. Pelaksana juga harus menyediakan sumber tenaga listrik untuk

keperluan pelaksanaan pekerjaan, untukkebutuhan direksi keet,

untukkebutuhan kamar mandi/WC dan untukkebutuhan penerangan

pekerjaan pada malam hari dan untuk keamanan selama pekerjaan

berlangsung.

Penyediaan Tenaga listrik berlangsung selama 24 jam penuh dalam

sehari.

2.5.4. Pengadaan tenaga listrik dapat diperoleh dengan generator set

maupun dari PLN, dan semua biaya termasuk perijinan untuktenaga

listrik tersebut menjadi tanggung jawab Pelaksana.

2.5.5. Pengadaan fasilitas mekanikal dan elektrikal termasuk pengadaan

dan pemasangan instalasi dan armatur, stop kontak dan sistim

plumbing serta sakelar/panel menjadi tanggung jawab dan atas biaya

pelaksana.

2.6. KESELAMATAN KERJA

2.4.1. Pelaksana harus menjamin keselamatan para pekerja sesuai dengan

persyaratan yang ditentukan dalam Peraturan Perburuhan atau

persyaratan yang diwajibkan untuk semua bidang pekerjaan

(ASTEK).

Kontraktor harus menugaskan tenaga ahli K3 Konstruksi

bersertifikat Kompetensi (SKA) K3 Konstruksi selama masa

pelaksanaan pekerjaan.

2.4.2. Didalam lokasi harus tersedia ruang penanganan kecelakaan/darurat

yang berisi kotak obat lengkap untuk Pertolongan Pertama Pada

Kecelakaan (PPPK) atas biaya dan tanggung jawab pelaksana.

134

2.7. IJIN-IJIN

2.5.1. Sebelum memulai pekerjaan konstruksi pembangunan bangunan ini,

Pelaksana atas biaya dan usaha sendiri diwajibkan mengurus

perijinan bangunan (IMB) dari pemerintah daerah kabupaten/kota

setempat.Pemberi tugas menyediakan data dan informasi yang

dibutuhkan bagi pengurusan IMB tersebut.Pelaksana diwajibkan

memperhitungkan biaya perijinan IMB tersebut dalam analisis harga

satuan pekerjaan pembangunan bangunan ini.

2.5.2. Pembuatan ijin-ijin yang diperlukan dan berhubungan dengan

pelaksanaan pekerjaan, antara lain : ijin pengambilan material, ijin

pembuangan, ijin pengurugan, ijin trayek dan pemakaian jalan, serta

ijin-ijin lain yang diperlukan sesuai dengan ketentuan/peraturan

daerah setempat, harus cepat diselesaikan dan tembusannya

disampaikan kepada direksi.

2.5.3 Setelah bangunan bangunan selesai, kontraktor atas upaya dan biaya

sendiri mengurus Sertifikat laik Fungsi (SLF) dan pendaftaran

bangunan gedung bangunan kepada pemerintah daerah

kabupaten/kota setempat.Pelaksana diwajibkan memperhitungkan

biaya perijinan IMB tersebut dalam analisis harga satuan pekerjaan

pembangunan bangunan ini.

2.8. DOKUMENTASI

2.8.1. Pelaksana harus memperhitungkan biaya pembuatan dokumentasi

serta pengirimannya kepadaKepala satuan Kerja/Pejabat Pembuat

Komitmen, Direksi Lapangan/Pengawas, serta pihak-pihak lain

yang diperlukan.

2.8.2. Yang dimaksud dalam pekerjaan dokumentasi ialah :

- Laporan-laporan perkembangan pekerjaan, seperti laporan harian,

laporan uji mutu bahan, dan laporan kejadian-kejadian penting.

135

- Foto-foto pekerjaan dari 0% sampai dengan 100%, bewarna

minimal berukuran kartu pos dilengkapi dengan album.

- Surat-surat dan dokumen lainnya, seperti permohonan ijin

melaksanakan pekerjaan dari Direksi Lapangan/Pengawas, shop

drawing, dan as built drawings.

2.8.3. Foto-foto yang menggambarkan kemajuan pekerjaan hendaknya

dilakukan sesuai dengan petunjuk Direksi Lapangan/Pengawas dan

dibuat minimal sebanyak 7 (tujuh) peristiwa, yaitu :

- Pelaksanaan pekerjaan persiapan yaitu sebelum pekerjaan

pembangunan bangunan gedung bangunandimulai.

- Pelaksanaan pekerjaan pondasi yaitu pekerjaan pengukuran

danpematokan pondasi, pekerjaan penggalian tanah, pekerjaan

pelaksanaan pondasi, pekerjaan pengurugan kembali, pekerjaan

sloof/tie beam/pile cap dan pekerjaan pembersihan/pembuangan

dari lapangan atas hasil galian.

- Pelaksanaan pekerjaan struktur:pekerjaan kolom, pekerjaan

balok, pekerjaan pelat, pekerjaan rangka atap dan pengakhiran

pekerjaan struktur.

- Pelaksanaan pekerjaan arsitektur : pekerjaan lantai, pekerjaan

dinding, pekerjaan kusen pintu/jendela, pekerjaan daun

pintu/jendela, pekerjaan plafond, pekerjaan penutup atap,

pekerjaan list plank, pekerjaan pengecatan, dan pekerjaan

pengakhiran pekerjaan arsitektur.

- Pelaksanaan pekerjaan mekanikal :pekerjaan air bersih, pekerjaan

air kotor, pekerjaan pompa air, pekerjaan ground tank, pekerjaan

water toren dan pekerjaan drainase.

- Pekerjaan elektrikal: pekerjaan panel listrik, pekerjaan penangkal

petir, pekerjaan instalasi listrik, pekerjaan titik lampu, pekerjaan

titik out-let instalasi listrik.

136

- Pekerjaan tata lingkungan, meliputi: pekerjaan area parker,

pekerjaan jalan di site, pekerjaan area bongkar muat, pekerjaan

drainase lingkungan, pekerjaan pagar, pekerjaan pintu pagar,

pekerjaan papan nama, pekerjaan sign board, pekerjaan taman,

pekerjaan Instalasi Pengolahan Air Limbah, pekerjaan Water

toren, pekerjaan ground water tank, pekerjaan pengolahan

sampah..

2.9. PEMBUATAN PAGAR PENGAMAN DAN PINTU GERBANG PAGAR

PROYEK

Pemborong atas upaya dan biaya sendiri diwajibkan membuat pagar

pengaman dan pintu gerbang pagar proyek selama masa pelaksanaan

pembangunan bangunan.

Sebelum memulai pekerjaan pembuatan pagar pengaman dan pintu

gerbang proyek, pemborong harus mengajukan dan mendapatkan

persetujuan atas shop drawing pagar pengaman dan pintu gerbang proyek

yang akan dibangun paling lambat tiga hari sebelum pekerjaan pembuatan

pagar pengaman dan pintu gerbang proyek dimulai.

Pagar pengaman dan pintu gerbang proyek proyek adalah milik pelaksana

dan wajib dibogkar dan dikeluarkan dari kawasan proyek segera setelah

proyek selesai.

2.10. JALAN KERJA DAN JEMBATAN PROYEK/DECKER

Pemborong atas upaya dan biaya sendiri diwajibkan membuat jalan kerja

dan jembatan/decker proyek selama masa pelaksanaan pembangunan

bangunan.

Sebelum memulai pekerjaan pembuatan jalan kerja dan jembatan/decker

proyek, pemborong harus mengajukan dan mendapatkan persetujuan atas

shop drawing jalan kerja dan jembatan proyek/decker yang akan dibangun

137

paling lambat tiga hari sebelum pekerjaan pembuatan jalan kerja dan

jembatan proyek/decker dimulai.

Pemborong harus sudah memperhitungkan dalam analisa usulan biayanya

bagi biaya pembuatan jalan kerja dan jembatan proyek/decker.

2.11. POS PENGAMANAN

Pemborong atas upaya dan biaya sendiri diwajibkan membuat pos

pengamanan selama masa pelaksanaan pembangunan bangunan.

Sebelum memulai pekerjaan pembuatan pos pengaman, pemborong harus

mengajukan dan mendapatkan persetujuan atas shop drawing pos

pengaman proyek yang akan dibangun paling lambat tiga hari sebelum

pekerjaan pembuatan pos pengaman proyek dimulai.

Pemborong harus sudah memperhitungkan dalam analisa usulannya bagi

biaya pembuatan pos pengaman proyek.

Pos pengaman proyek adalah milik pelaksana dan wajib dibogkar dan

dikeluarkan dari kawasan proyek segera setelah proyek selesai

2.12. PEMBUATAN KANTOR DIREKSI LAPANGAN/ DIREKSI KEET

Pemborong diwajibkan membuat kantor Direksi Lapangan/direksi keet

yang dapat menampung aktivitas 7 orang (terdiri dari Tim Leader

Pengawas, Tenaga Ahli Pengawas (2orang), pengawas lapaangan (3orang),

staf administrasi pengawas), ruang rapat untuk menampung 10 orang, serta

ruang display sampel bahan.

Kantor direksi diisi perabotan kerja seperti meja dan kursi, papan tulis, dan

meja rapat,ruang display contoh bahan yang diizinkan,1 KM/WC pria dan

1 KM/WC wanita.

Sebelum memulai pekerjaan pembuatan Kantor Direksi Lapangan/direksi

keet, pemborong harus mengajukan dan mendapatkan persetujuan atas

shop drawing pekerjaan pembuatan Kantor Direksi Lapangan/direksi keet

138

yang akan dibangun paling lambat tiga hari sebelum pekerjaan pembuatan

Kantor Direksi Lapangan/direksi keet dimulai.

Pemborong harus sudah memperhitungkan dalam analisa usulan biayanya

bagi biaya pembuatan Kantor Direksi Lapangan/direksi keet tersebut

dengan pertanggung jawaban sebagai biaya sewa kantor direksi.

Kantor Direksi Lapangan/direksi keet tersebut merupakan milik pelaksana

dan wajib atas biaya dan upaya sendiri dibongkar dan dibersihkan lokasi

bekas kantor Direksi Lapangan/direksi keet berdiri segera setelah proyek

selesai.

2.13. PEMBUATAN LOS KERJA DAN BANGUNAN ISTIRAHAT

2.13.1. Pembuatan Gudang, Los Kerja dan Bangunan Istirahat

- Pelaksana wajib membuat atas upaya dan biaya sendiri atas

Gudang bahan, los kerja dan bangunan istirahat bagi karyawan

dan tenaga kerja konstruksinya.

- Pelaksanaatas upaya dan biaya sendiri harus membuat bangunan

los kerja, gudang bahan, dan bangunan untuk tempat istirahat dan

sholat bagi pekerja, serta menempatkan Petugas Keamanan

selama proyek.

- Bangunan Gudang, los kerja dan tempat istirahat tersebut adalah

milik Pelaksana dan selesai pekerjaan secepatnya dibongkar dan

dibawa keluar dari lapangan pekerjaan.

2.13.2. Kantor dan Gudang Pelaksana

- Pelaksanaatas upaya dan biaya sendiriharus membuat Kantor

Kontraktor untuk tempat kerja Proyek manajer, site manajer,

tenaga ahli, pelaksana lapangan yang terlibat dalam

melaksanakan pekerjaan pembangunan pasar ini yang memenuhi

persyaratan kantor dilokasi proyek untuk tempat wakil dan

139

seluruh stafnya bekerja, dilengkapi dengan peralatan kantor yang

dibutuhkan.

- Pelaksana juga harus menyediakan gudang dengan luas yang

cukup untuk menyimpan bahan-bahan bangunan dan peralatan-

peralatan agar terhindar dari gangguan cuaca dan pencurian.

- Penempatan kantor dan gudang Pelaksana harus diatur

sedemikian rupa, agar mudah dijangkau dan tidak menghalangi

pelaksanaan pekerjaan.

Gambar Site plan penempatan bangunan sementara tersebut harus

mendapat persetujuan Direksi Lapangan/Pengawas.

140

BAB III

PEKERJAAN PONDASI

3.1 UMUM

3.1.1 Pekerjaan pemeriksaan tanah/daya dukung tanah.

Pondasi batu kali.

Sebelum pekerjaan pondasi batu kali dimulai, kontraktor diwajibkan

atas biaya dan upaya sendiri memeriksa secara sederhana kekuatan

daya dukung tanah tempat pondasi batu kali akan dikerjakan.

Pemeriksaan sederhana sekurang-kurangnya mengenai daya dukung

tanah.

Pondasi pelat beton

Sebelum pekerjaan pondasi pelat beton dimulai, kontraktor

diwajibkan atas biaya dan upaya sendiri memeriksa secara sederhana

kekuatan daya dukung tanah tempat pondasi pelat beton akan

dikerjakan.

Pemeriksaan sederhana sekurang-kurangnya mengenai daya dukung

tanah.

Pondasi tiang pancang

Sebelum pekerjaan pondasi tiang pancang dilakukan, pelaksana atas

biaya dan upaya sendiri diwajibkan untuk memeriksa karakteristik

daya dukung tanah untuk memastikan rencana pondasi yang ada

telah cukup kuat memikul bangunan pasar yang dibangun.

Pondasi bor

Sebelum pekerjaan pondasi bor dilakukan, pelaksana atas biaya dan

upaya sendiri diwajibkan untuk memeriksa karakteristik daya

dukung tanah untuk memastikan rencana pondasi bor yang ada telah

cukup kuat memikul bangunan pasar yang dibangun.

141

3.1.2 Risiko

Risiko atas kelalaian pelaksana dalam melakukan pemeriksaan daya

dukung tanah menjadi tanggungan kontraktor dan tidak dapat di

ajukan untuk pertimbangan perubahan pekerjaan

3.1.3 Perubahan pekerjaan pondasi

Jika menurut pelaksana bahwa dari hasil pemeriksaan daya dukung

tanah menghasilkan bahwa rencana pondasi tidak memenuhi

persyaratan keselamatan bangunan, maka kontraktor dapat

mengajukan usulan perubahan konstruksi pondasi.

Biaya atas pembuatan usulan review disain atas pondasi menjadi

tanggungan pelaksana.

Atas usulan review disain pondasi yang diajukan pelaksana maka

Direksi Lapangan/Pengawas mengadakan rapat evaluasi usulan

review disain pondasi. Hasil rapat dituangkan kedalam berita acara

review disain pondasi dan menjadi dasar bagi usulan perubahan

pekerjaan pondasi kepada pemberi tugas .

Atas usulan perubahan disain pondasi yang telah disetujui dalam

berita acara, maka pemberi tugas atas pertimbangan Direksi

Lapangan/Pengawas/pengelola teknis dapat menyetujui usulan

perubahan pondasi menjadi usulan perubahan pekerjaan pondasi.

Biaya yang timbul akibat perubahan pekerjaan harus

dikompensasikan kepada adanya penurunan biaya/down grade

specification pekerjaan lain dalam rangka menghasilkan jumlah

biaya pekerjaan tambah/kurang menjadi nol.

3.1.4 bahan-bahan konstruksi yang digunakan.

Keseluruhan bahan konstruksi yang digunakan harus memenuhi

persyaratan yang ditentukan dan sekurang-kurangnya

memenuhi/lulus uji sederhana di lapangan.

142

Batu kali pecah.Merupakan batu keras berwara kehitaman

mempunyai kekerasan yang sesuai untuk bahan konstruksi, bersih

dan tidak berlumpur serta berukuran 150-200 mm.

Pasir beton. Merupakan pasir untuk konstruksi dengan gradasi yang

memenuhi persyaratan, bersih, tidak mengandung lumpur, garam,

atau asam. Secara sederhana/kasat mata kelihatan berwarna bersih

dan tidak mengandung kotoran.

Semen Portland. Merupakan semen type-I memenuhi SNI tentang

semen Type-I, masih segar, tidak membatu, tidak menghablur.

Batu kerikil pecah/spleet.Merupakan batu keras berwara kehitaman

mempunyai kekerasan yang sesuai untuk bahan konstruksi, bersih

dan tidak berlumpur serta berukuran 10-25 mm.

Pasir pasang.Merupakan pasir untuk pekerjaan pasangan adukan

untuk pekerjaan screed, plesteran, pasangan keramik/ubin yang

memenuhi persyaratan sekurang-kurangnya bersih, tidak

mengandung lumpur, tidak mengandung garam/asam sesuai dengan

persyaratan yang berlaku.

Pasir urug.Merupakan pasir untuk kebutuhan urugan untuk

pekerjaan batu kosong pada pekerjaan pondasi batu kali maupun

pondasi pelat beton.Pasir urug tidak perlu bersih asal saja tidak boleh

mengandung garam/asam.

Air. Air untuk pekerjaan yang mengandung semen maupun air untuk

perawatan beton (curing) digunakan air bersih, bening, tidak

mengandung garam/asam dan bernilai pH antara 5,5 sd 8.5 dan

sedapat mungkin diusahakan yang mempunyai nilai pH=7.

Besi beton.Besi beton untuk pekerjaan struktur konstruksi beton

terbuat dari besi ulir dengan mutu U-32 dengan diameter mengikuti

gambar rencana.Besi beton harus bersih dari karat, tidak boleh

menggunakan besi bekas yang diluruskan.Pemeriksaan diameter besi

143

beton ulir dengan menggunakan perbandingan berat per m besi yang

diajukan dengan berat besi beton ulir per m panjang sesuai

perhitungan.

Kawat beton.Kawat beton yang digunakan sesuai dengan

persyaratan besi beton yang berlaku.

Besi beton untuk angkur. Besi beton untuk angkur kusen, angkur

pasangan batu bata ke kolom/balok dapat menggunakan besi beton

polos dengan diameter 6 mm. Panjang angkur masuk kepasangan

batu bata sepanjang minimum 24 cm dank ke arah pasangan kolom

sepanjang 24 cm.

Bekisting.Bahan bekistinguntuk pekerjaan kolom/balok/pelat dapat

menggunakan kayu atau besi atau fiberglass.Penggunaan bekisting

dapat direncanakan satu kali pakai, atau dipakai berkali-kali dengan

persyaratan bahwa permukaan bekisting masih memenuhi syarat

permukaan beton hasil pengecoran yang rapi dan indah.

3.2 PEKERJAAN PONDASI BATU KALI

Sebelum memulai pekerjaan pondasi batu kali, pelaksana diwajibkan untuk

membuat dan mengajukan kepada Direksi Lapangan/Pengawasuntuk

mendapat persetujuan atas shop drawing dan rencana adukan/mutu

betonyang digunakan dalam pekerjaan pondasi.

3.2.1. Pondasi batu kali type Setempat

Dimensi Pondasi batu kali setempat mengikuti gambar rencana.

Bahan pondasi batu kali terdiri dari Batu kali pecah, pasir beton,

semen protland, dan air yang memenuhi persyaratan tersebut pada

butir 3.1.

Jika tidak ditentukan lain digunakan campuran adukan 1pc:3ps

dengan masing-masing menggunakan perbandingan berat.

144

Pekerjaan pondasi batu kali terdiri dari

pekerjaanpengukuran,pekerjaan galian tanah, pekerjaan pasir urug,

pekerjaan pasangan batu kosong, pekerjaan pasangan batu kali, dan

pekerjaan urugan tanah.

Pekerjaan pengukuran.Pelaksana diwajibkan melakukan

Pekerjaan pengukuran untuk mendapatkan posisi pondasi yang

tepat dan elevasinya.Kontraktor mengajukan dan mendapat

persetujuan atas metoda pengukuran pada pekerjaan pondasi.

Pekerjaan galian tanah.Untuk pekerjaan pondasi batu kali, galian

tanah berhenti pada tanah keras.Jika tanah keras belum tercapai

sampai kedalaman rencana sesuai gambar rencana, maka

kontraktor diwajibkan untuk menggali sampai tanah

keras.Perbedaan atas kedalaman realisasi terhadap gambar rencana

dapat diajukan sebagai bahan pertimbangan untuk perubahan item

pekerjaan. Perhitungan atas perubahan pekerjaan harus mendapat

persetujuan dari Direksi Lapangan/Pengawas sebelum

dilanjutkan.Kemiringan tanah galian harus dibuat sedemikian

sehingga tidak menimbulkan longsor selama masa pekerjaan pelat

lajur pondasi dilaksanakan.

Pekerjaan pasangan batu kosong (aanstampin).Pekerjaan

pasangan batu kosong dimulai engan memasang/menggelar Pasir

urugsetebal 5 cm dan kemudian dilanjutkan dengan pemasangan

batu kali pecah dengan posisi berdiri (seuai dengan gambar),

kemudian dilanjutkan kembali mengisi pasir urug dan

menyiramnya supaya padat diantara batu kali.

Pekerjaan pasangan batu kali. Dimensi pekerjaan pasangan batu

kali mengikuti gambar kerja (shop drawing) dengan menggunakan

adukan 1pc:3ps. Adukan diisi di sela-sela batu kali.

145

Pekerjaan angkur kolom.Pekerjaan angkur kolom terbuat dari

besi beton ulir dengan dimensi angkur mengikuti tulangan masing-

masing kolom ybs.Panjang angkur minimum 40 kali diameter

angkur kolom ybs.Dan pada daerah pondasi diberi tulangan geser

mengikuti tulangan geser pada kolom, sebanyak sekurang-

kurangnya 4 buah angkur berada di daerah dalam pondasi.

Pengurugan dan Pemadatan tanah.Setelah apsangan batu kali

selesai sampai di ketinggian dasar sloof/tie beam, maka dilakukan

pengurugan kembali.Pengurugan kembali untuk maksud menutup

kembali lubang/cela antara pondasi batu kali dengan tanah

galian.Pengurugan kembali dilakukan dengan prosedur pengurugan

tanah yang benar, atau sekurang-kurangnya secara lapis demi lapis

setiap 30 cm diurug dan dipadatkan sampai mencapai permukaan

tanah asli.

3.2.2. Pondasi Batu kali type lajur

Pada dasarnya cara kerja pondasi batu kali type jalur sama dengan

pondasi batu kali tye setempat. Cuma bentuk pondasinya

memanjang dan bukan setempat.Hanya saja untuk pondasi batu

kali menerus diperlukan pemasangan angkur besi polos

berdiameter 6 mm dari pasangan batu kali menuju ke sloof setiap

m dengan panjang 24 cm masuk ke pondasi.

3.3. PONDASI PELAT BETON

3.3.1 Pondasi pelat beton setempat.

Dimensi Pondasi pelat beton mengikuti gambar rencana.

Bahan beton pelat lajur adalah beton fc’= 24,5 MPa (K-250)

dengan besi tulangan ulir dari mutu U-32. Jika harus diaduk

146

ditempat, maka pelaksana diwajibkan mengajukan usulan rencana

adukan (mixed disain) untuk memperoleh beton dengan mutu

fc’=24,52 M.Pa (K-250). Kelalaian mengajukan usulan rencana

adukan (mixed disain) merupakan tanggung jawab kontraktor jika

dikemudian hari ternyata mutu beton tidak mencapai mutu beton

yang direncanakan.

Pekerjaan pondasi pelat lajur terdiri dari pekerjaan pengukuran,

pekerjaan galian tanah, pekerjaan pasir urug, pekerjaan lantai kerja,

pekerjaan besi tulangan, pekerjaan bekisting, pekerjaan

pengecoran, pekerjaan perawatan beton/curing, pekerjaan

pembongkaran bekisting, dan pekerjaan urugan tanah.

Pekerjaan pengukuran.Pelaksana diwajibkan melakukan

Pekerjaan pengukuran untuk mendapatkan posisi pondasi yang

tepat dan elevasinya.Kontraktor mengajukan dan mendapat

persetujuan atas metoda pengukuran pada pekerjaan pondasi.

Pekerjaan galian tanah.Untuk pekerjaan pondasi pelat lajur,

galian tanah berhenti pada tanah keras.Jika tanah keras belum

tercapai sampai kedalaman rencana sesuai gambar rencana, maka

kontraktor diwajibkan untuk menggali sampai tanah

keras.Perbedaan atas kedalaman realisasi terhadap gambar rencana

dapat diajukan sebagai bahan pertimbangan untuk perubahan item

pekerjaan. Perhitungan atas perubahan pekerjaan harus mendapat

persetujuan dari Direksi Lapangan/Pengawas sebelum

dilanjutkan.Kemiringan tanah galian harus dibuat sedemikian

segingga tidak menimbulkan longsor selama masa pekerjaan pelat

lajur pondasi dilaksanakan.

Pekerjaan Pasir urug.Pekerjaan pasir urug setebal 10 cm

dilakukan untuk meratakan permukaan tanah dasar pondasi.Tebal

10 cm dihitung setelah pasir dipadatkan dan disiram air.

147

Pekerjaan lantai kerja.Pekerjaan lantai kerja setebal 5 cm

dilakukan setelah urugan pasir dapat diterima Direksi

Lapangan/Pengawas.Lantai kerja terbuat dari beton adukan

1pc:3psr:5kr (dengan perbandingan berat) namun harus diaduk

dengan beton molen.

Pekerjaan bekisting.Pekerjaan bekisting dilakukan diatas lantai

kerja yang telah berusia minimum 4 hari untuk menjamin lantai

kerja telah keras dan mampu memikul pekerja dalam memasang

bekisting dan besi tulangan serta mengecor beton pelat lajur.

Dimensi bekisting mengikuti gambar rencana.Spesifikasi bekisting

adalah dari kayu papan tebal 2 cm dan didukung oleh kayu kaso

4/6 dipasang vertical sejarak masing-masing 50 cm.

Pekerjaan Besi tulangan.Bahan besi tulangan adalah besi beton

ulir dari mutu U-32 dengan dimensi sesuai dengan gambar rencana.

Sebelum memulai pekerjaan besi tulangan, pelaksana diwajibkan

mengajukan shop drawing penulangan kepada Direksi

Lapangan/Pengawasuntuk mendapat persetujuan minimum 3 hari

sebelum pekerjaan dimulai.

Besi tulangan harus terikat dengan kuat dan kaku dengan

menggunakan kawat beton.

Pekerjaan pengecoran.Beton yang digunakan dari beton dengan

kuat tekan karakteristik fc’=24,5 MPa (K-250).

Pelaksana diwajibkan mengajukan izin pengecoran terlebih dahulu

kepada Direksi Lapangan/Pengawas sebelum pengecoran

dimulai.Sebelum pengecoran, pelaksana harus membersihkan yang

akan dicor dari kotoran/debu dan menyiram bekistingnya dengan

air sampai jenuh baru diperbolehkan melakukan pengecoran beton.

148

Pengecoran beton dilakukan dengan hati-hati serta sekaligus

vibrator/dirojok-rojok agar dapat menjamin beton yang dicor

keseluruhannya padat dan tanpa keropos dibagian manapun.

Pembongkaran bekisting.Pembukaan bekisting diperbolehkan

minimum setelah beton berusia 4 hari dan selama bekisting belum

dibuka, pelaksana diwajibkan melakukan perawatan beton (curing)

selama 4 hari tersebut.

Pengurugan dan Pemadatan tanah.Terhadap lubang yang masih

sisa antara pondasi dengan galian tanah perlu dilakukan

pengurugan kembali.Pengurugan kembali dilakukan dengan

prosedur pengurugan tanah yang benar, atau sekurang-kurangnya

secara lapis demi lapis setiap 30 cm diurug dan dipadatkan sampai

mencapai permukaan tanah asli.

3.3.2 Pondasi pelat beton jalur

Pada dasarnya cara kerja pondasi pelat beton type jalur sama

dengan pondasi pelat beton type setempat. Cuma bentuk

pondasinya memanjang dan bukan setempat.

3.4. Pekerjaan sloof/tie beam

Dimensi sloof/tie beam mengikuti gambar rencana.

Bahan beton sloof/tie beam adalah beton fc’= 24,5 MPa (K-250)

dengan besi tulangan ulir dari mutu U-32

Sebelum memulai pekerjaan sloof/tie beam pelaksanadiwajibkan

membuat dan mengajukan shop drawing pekerjaan sloof/tie beam

kepada Direksi Lapangan/Pengawasuntuk mendapatkan

persetujuan sekurang-kurangnya tiga hari sebelum pekerjaan

dimulai.

149

Pekerjaan sloof terdiri dari:Pekerjaan pengukuran, Pekerjaan galian

tanah, Pekerjaan pasir urug, pekerjaan lantai kerja, pekerjaan

bekisting, pekerjaan besi tulangan, pekerjaan pengecoran,

pekerjaan perawatan beton, pekerjaan pembongkaran bekisting,

pekerjaan urugan kembali, dan pekerjaan

pengakhiran/pembersihan.

3.4.1. Pekerjaan pengukuran.

Pekerjaan pengukuran dimaksudkan untuk mendapatkan

posisi sloof/tie beam yang akan dikerjakan.

3.4.2 Pekerjaan galian tanah.

Pekerjaan galian dilakukan apabila dasar tie beam/sloof

berada dibawah permukaan tanah asli. Jika dasar sloof/tie

beam tidak dibawah permukaan tanah asli atau berada diatas

pondasi batu kali, maka pekerjaan galian tanah tidak

diperlukan.

3.4.3 Pekerjaan pasir urug.

Untuk dasar sloof/tie beam yang barada di bawah permukaan

tanah asli, diperlukan pekerjaan pasir urug untuk menjamin

kerataan permukaan tanah.

3.4.4 Pekerjaan bekisting.

Bahan bekisting adalah papan ukuran tebal 20 mm atau

multipleks tebal 12 mm didukung oleh kaso 4/6 tegak

sejarak masing-masing kaso 50 cm dan diikat ke bekisting

pasangannya dengan kaso 4/6 setiap 50 cm. Beskisting harus

kaku dan dijamin tidak dapat bergerak-gerak selama

pekerjaan sloof/tie beam berlangsung.

3.4.5 Pekerjaan besi tulangan.

Besi digunakan besi ulir dari mutu U-32.Pelaksana

diwajibkan mengajukan shopdrawing besi tulangan

150

minimum3 hari sebelumnya kepada Direksi

Lapangan/Pengawasuntuk mendapatkan persetujuan atas

rencana kerja pekerjaan sloof/tie beam.

3.4.6 Pekerjaan pengecoran. Pengecoran dilakukan setelah

mendapat persetujuan dari Direksi Lapangan/Pengawas.

Sebelum pengecoran dilakukan harus diyakinkan bahwa

tempat pengecoran bersih dari sampah dan kotora dan

bekisting telah disiram dengan air bersih sampai jenuh.

3.4.7 Pekerjaan pembongkaran bekisting. Pembogkaran bekisting

dapat dilakukan setelah usia beton minimum 4 hari dan

dilakukan setelah mendapat persetujuan dari Direksi

Lapangan/Pengawas. Selama bekisting belum dibuka,

pelaksanan diwajibkan melakukan perawatan atas beton

(curing). Pembongkaran harus dilakukan hati-hati mengingat

usia beton masih sangat muda.

3.4.8 Pekerjaan urugan kembali. Pekerjaan urugan kembali

dilakukan jika pekerjaan sloof membutuhkan penggalian

tanah. Untukpekerjaan sloof/tie beam yang tidak melakukan

penggalian tanah bagi pekerjaan sloof/tie beam tersebut tidak

diperlukan pengurugan kembali. Pengurugan dilakukan

dengan hati-hatiagar tidak merusak sloof/tie beam yang

dilaksanakan. Termasuk pemadatannya harus dilakukan hati-

hati agar tidak merusak sloof/tie beam yang dikerjakan.

3.5. Pondasi bor tangan (strauss pall)

Dimensi pondasi pondasi bor tangan (strauss pall) mengikuti

gambar rencana.

Bahan beton pondasi bor tangan (strauss pall) adalah beton fc’=

24,5 MPa (K-250) dengan besi tulangan ulir dari mutu U-32

151

Sebelum memulai pekerjaan pondasi bor tangan (strauss pall),

pelaksana diwajibkan membuat dan mengajukan shop drawing

pondasi bor tangan (strauss pall)untuk mendapat persetujuan

Direksi Lapangan/Pengawas.

Pekerjaan pondasi straus pall meliputi a. pekerjaan pengukuran, b.

pekerjaan pengeboran, c. pekerjaan pemasangan tulangan, d.

pekerjaan pengecoran, dan e. pekerjaan pile cap pondasi straus pall

3.5.1 Pekerjaan pengukuran.

Pekerjaan pengukuran dilakukan untuk mendapatkan posisi

titik pondasi bor tangan (straus pall) dilaksanakan.

Ketetlitian dibutuhkan untuk menjamin daya dukung pondasi

memenuhi persyaratan keselamatan yang drencanakan. Hasil

dari pekerjaan pengukuran adalah ditetapkannya titik

as/patok as bor tangan yang akan dilakukan.

3.5.2 Pekerjaan pengeboran.

Pekerjaan pengeboran dilakukan secara manual dengan bor

tangan berdiameter 30 cm. Pelaksanaan pengeboran

dilakukan sampai kedalaman 6 m walau sebelumnya telah

mencapai tanah keras akan tetapi pengeboran tetap dilakukan

sampai kedalaman 6 m. Kecuali jika sudah tidak dapat

dilakukan lagi pengeboran maka pelaksana diwajibkan

melaporakan keadaan tersebut kepada Direksi

Lapangan/Pengawas. Namun, jika sampai kedalaman 6 m

masih belum sampai kepada tanah keras, maka pelaksana

diwajibkan untuk melaporkan keadaan tersebut kepada

Direksi Lapangan/Pengawasuntuk mendapat pertimbangan

apakah masih boleh dilanjutkan pemasangan tulangan dan

pengecoran atau harus dilakukan pengeboran sampai

ditemukan tanah keras. Atas laporan kenyataan bahwa

152

kedalaman pondasi bor tangan harus melebihi 6 m maka

dilakukan pembahasan dan atas pembahasan tersebut Direksi

Lapangan/Pengawas memberikan rekomendasi kepoada

pemberi tugas untuk melakukan perubahan pekerjaan

pondasi.

3.5.3 Pekerjaan besi tulangan.

Besi tulangan yang digunakan besi ulir dari kekuatan besi U-

32 yang dibuat mengikuti gambar rencana dan shop drawing

yang disetujui. Besi tulangan dikerjakan di permukaan tanah

dan kemudian di masukkan kedalam lubang pondasi bor

tangan (strauss pall dengan hati hati). Tulangan geser

pondasi bor tangan (strauss pall) dibuat dari besi spiral.

Walaupun kedalaman tanah keras melebihi 6 m dalamnya,

akan tetapi pekerjaan tulangan tetap seperti rencana semula

dan tak perlu diperpanjang besi tulangannya.

3.5.4 Pekerjaan pengecoran.

Jika lubang pondasi bor/strausspall berisi air, maka sebelum

melakukan pengecoran kontrsktor pelaksana diwajibkan

untuk menyiapkan saluran drainase untuk lumpur yang akan

keluar dari lubang bor tangan (strauss pall).

Pekerjaan pengecoran dilakukan dengan menggunakan

sistim pipa tremie.Pemborong tidak diijinkan untuk

melakukan pengecoran dengan menabur beton dari atas

tanpa sistim pipa tremie.Untuk menjamin mutu beton

homogen sepanjang 6 m maka batu kerikil/spleet yang

digunakan berkuran maksimum 20 mm, slump minimum 15

cm, dan mutu beton ditingkatkan 10%. Kemudian disamping

itu kontarktor pelaksana wajib menjaga agar tinggi jatuh

beton jangan melewati 100 cm dengan cara sistim tremienya

153

disambung setiap satu meter sampai kedalaman dasar

pondasi tercapai.Kemudian sebaliknya sistim tremie ditarik

dan dipotong setiap 100 cm sampai pengecoran selesai.

3.5.5 Pekerjaan pile cap/tie beam

Dimensi pile kap/tie beam/sloof mengkuti gambar rencana.

Mutu beton dari fc’=24,52 M.PA (K-250).

Pekerjaan pile cap, meliputi pekerjaan pengukuran,

pekerjaan galian tanah, pekerjaan urugan pasir, pekerjaan

lantai kerja, pekerjaan bekisting, pekerjaan pembesian,

pekerjaan pengecoran, pekerjaan pembongkaran bekisting,

pekerjaan perawatan beton (curing) dan pekerjaan

pengalhiran/pembersihan lapangan.

Pekerjaan pengkuran.Pekerjaan pengukuran dilakukan

untuk menentukan posisi yang tepat dari pile kap dan tie

beam yang aklan dibangun. Pekerjaan pengkuran diakhiri

dengan terbangunnya bow plank bagi pekerjaan pile cap/tie

beam.

Pekerjaan galian tanah.Pekerjaan galian tanah dilakukan

sampai ke dalaman dasar pile kap/tie beam/sloof. untuk

tempat pile cap dikerjakan. Kedalaman galian sampai

dengan kedalaman sesuai rencana.

Pekerjaan Pasir urug.Pekerjaan pasir urug setebal 10 cm

dilakukan untuk meratakan permukaan tanah dasar

pondasi.Tebal 10 cm dihitung setelah pasir dipadatkan dan

disiram air.

Pekerjaan lantai kerja.Pekerjaan lantai kerja setebal 5 cm

dilakukan setelah urugan pasir dapat diterima Direksi

Lapangan/Pengawas.Lantai kerja terbuat dari beton adukan

154

1pc:3psr:5kr (dengan perbandingan berat) namun harus

diaduk dengan beton molen.

Pekerjaan bekisting.Pekerjaan bekisting dilakukan diatas

lantai kerja yang telah berusia minimum 4 hari untuk

menjamin lantai kerja telah keras dan mampu memikul

pekerja dalam memasang bekisting dan besi tulangan serta

mengecor beton pelat lajur.

Dimensi bekisting mengikuti gambar rencana.Spesifikasi

bekisting adalah dari kayu papan tebal 2 cm dan didukung

oleh kayu kaso 4/6 dipasang vertical sejarak masing-masing

50 cm.

Pekerjaan Besi tulangan.Bahan besi tulangan adalah besi

beton ulir dari mutu U-32 dengan dimensi sesuai dengan

gambar rencana.

Sebelum memulai pekerjaan besi tulangan, pelaksana

diwajibkan mengajukan shop drawing penulangan kepada

Direksi Lapangan/Pengawasuntuk mendapat persetujuan

minimum 3 hari sebelum pekerjaan dimulai.

Besi tulangan harus terikat dengan kuat dan kaku dengan

menggunakan kawat beton.

Pekerjaan pengecoran.Beton yang digunakan dari beton

dengan kuat tekan karakteristik fc’=24,5 MPa (K-250).

Pelaksana diwajibkan mengajukan izin pengecoran terlebih

dahulu kepada Direksi Lapangan/Pengawas sebelum

pengecoran dimulai.Sebelum pengecoran, pelaksana harus

membersihkan yang akan dicor dari kotoran/debu dan

menyiram bekistingnya dengan air sampai jenuh baru

diperbolehkan melakukan pengecoran beton.

155

Pengecoran beton dilakukan dengan hati-hati serta sekaligus

digetarkan menggunakan vibrator/dirojok-rojok agar dapat

menjamin beton yang dicor keseluruhannya padat dan tanpa

keropos dibagian manapun.

Pembongkaran bekisting.Pembukaan bekisting

diperbolehkan minimum setelah beton berusia 4 hari dan

selama bekisting belum dibuka, pelaksana diwajibkan

melakukan perawatan beton (curing) selama 4 hari tersebut.

Pengurugan dan Pemadatan tanah.Terhadap lubang yang

masih sisa antara pondasi dengan galian tanah perlu

dilakukan pengurugan kembali.Pengurugan kembali

dilakukan dengan prosedur pengurugan tanah yang benar,

atau sekurang-kurangnya secara lapis demi lapis setiap 30

cm diurug dan dipadatkan sampai mencapai permukaan

tanah asli.

3.5.3 shop drawing pekerjaan pondasi.

Segera setelah pekerjaan pondasi selesai, pelaksana

diwajibkan membuat shop drawing pekerjaan pondasi dan

menyerahkannnya kepada Direksi

Lapangan/Pengawasuntuk mendapat persetujuan..

156

BAB IV

PEKERJAAN STRUKTUR

4.1 UMUM

4.1.1 Pekerjaan struktur meliputi pekerjaan kolom, balok, pelat, dan

pekerjaan rangka atap.

4.1.2 Bahan yang digunakan konstruksi untuk kolom, balok, pelat dan ring

balok menggunakan konstruksi beton bertulang sedangkan rangka

atap dan gording menggunakan konstruksi baja..

4.1.3 Konstruksi beton bertulang menggunakan Mutu beton fc’=24,52

M.PA (K-250). Sebelum memulai pekerjaan beton, pelaksana

diwajibkan menyerahkan rencana mutu adukan beton (mixed design)

untuk mencapai fc’=24,52 M.PA (K-250).

4.1.4 Sebelum memulai pekerjaan konstruksi beton kolom/balok/pelat/ring

balok, pelaksana diwajibkan menyerahkan shop drawing dan

rencana/metoda kerja pelaksanaan pekerjaan struktur konstruksi

beton bertulang.

4.1.5 Konstruksi baja rangka atap :

Rangka baja atap menggunakan baja profil IWF 350.250.12.10

yang digunakan dari dari mutu fc’=137,34 M.Pa (1400 kg/cm2).

Rangka gording menggunakan bajaC150.50.20.3,2 dari mutu

98,1M.Pa (1.000 kg/cm2).

Baja profil IWF 350.250.12.10, menngunakan pelat landas

dobble yaitu satu melekat kepada baja profil dan satu lagi melekat

ke angkur. Pelat landas terbuat dari besi pelat tebal 10

mm.Angkur ke kolom baja diameter 18mm panjang 40 cm diikat

dengan baut diameter 18 mm. Plat buhul kolom profil dan rafter

mengunakan besi pelat tebal 100 mm diikat ke baja profil

157

menggunakan las listrik tebal 10 mm dengan kekuatan las

fc’=137,34 M.Pa (1.400 kg/cm2). Plat landas perletakan besi

profil ke kolom menggunakan besi pelat tebal 10 mm di dukung

baut diameter 18 mm dibawah bersentuhan dengan beton kolom.

Gelagar gording menggunakan baja profil C150.50.20.3,2 (dalam

mm), dudukan gording ke rangka atap menggunakan besi siku

100.100.5 (dalam mm), dan trekstang diameter 12 mm diikat

dengan baut 12 mm. Gording diikat ke dudukan menggunakan

besi baut diameter 12 mm. besi siku dudukan diikat ke baja

prfofil IWF dengan menggunakan las listrik tebal 6 mm dengan

mutu las fc’=137,34 M.Pa (1.400 kg/cm2).

4.1.6 Bahan bangunan konstruksi beton.

4.1.1 Semen

Semen yang dipergunakan harus Portland Cement dari sumber

yang disetujui serta memenuhi dalam segala bidang dengan

syarat-syarat minimum untuk S. 550 dari Peraturan semen

Portland Indonesia 1972 - N.I. –8.

Selama pengangkutan, semen harus dilindungi terhadap hujan,

penyerahan harus didalam kantong-kantong aslinya yang

disegel dari pabrik serta disimpan didalam gudang berventilasi

cukup serta tidak bocor diletakkan diatas lantai yang

ditinggikan minimum 30 cm dari tanah. Kantong-kantong

semen tidak dipersiapkan dan menjadi tanggung jawab

pelaksana.

4.1.2 Kerikil/spleet/batu pecah kecil.

4.1.2.1 Persyaratan Bahan

Agregat kasar harus terdiri dari batu-batu pecah,

keras, tahan lama dan bersih serta tidak mengandung

bahan-bahan yang dapat mempengaruhi kekuatan

158

serta ketahanan beton dalam jangka panjang termasuk

ketahanan terhadap karat untuk penulangan.

Dimensi kerikil/spleet/batu pecah maksimum 0,75 kali

jarak bersih antar tulangan dan maksimum 20 mm.

Kerikil harus memenuhi segala peraturan P.B.I 2002.

4.1.2.2 Penyimpanan

Kerikil harus disimpan diatas permukaan bersih dan

keras dihindarkan terjadinya pengotoran serta

tercampur adukan.

4.1.3. Air

Air untuk kebutuhan konstruksi, baik adukan pasangan dan

adukan beton maupun untukkebutuhan perawatan beton

(curing beton) harus bersih/bening, tidak berbau dan tidak

mengandung garam/asam.

Air dapat diperoleh dari PDAM atau air sumur dengan

pesrayaratan tersebut di atas.

4.1.4. Pasir

4.1.4.1 Pasir dapat berupa pasir alam atau pasir buatan yang

dihasilkan oleh alat-alat pemecah batu, harus

memenuhi persyaratan komposisi ukuran.

4.1.4.2 Pasir harus terdiri dari batu-batu tajam dan keras.

Butir-butir harus bersifat kekal, tidak pecah atau

hancur oleh pengaruh cuaca.

4.1.4.3 Pasir tidak boleh mengandung Lumpur lebih dari 50

% (ditentukan terhadap berat kering).

4.1.4.4 Pasir tidak boleh mengandung beban organis terlalu

banyak yang harus dibuktikan dengan percobaan

warna dari Abrama Harder. (PBI 2002).

159

4.1.4.5 Pasir harus terdiri dari butir-butir yang beraneka

ragam besarnya.

4.1.4.6 Pasir laut tidak boleh dipakai untuk semua mutu

beton. Selanjutnya pasir harus memenuhi syarat-syarat

P.B.I. 2002.

4.1.4.7 Alat uji sederhana pasir dilapangan harus memenuhi a.

Secara visual bersih, b. Digenggam tidak

menggumpal, c. Dimasukkan ke dalam botol aqua dan

diisi air serta digoncang masih terlihat bersih airnya

serta d. Air dalam botol jika dicek dengan kertas

lakmus akan berwarna putih.

4.1.5 Besi tulangan

4.1.5.1 Besi Penulangan

Penulangan harus terdiri dari baja keras dengan mutu

U 39 dan baja lunak dengan mutu U 24 sesuai PBI

2002.

Besi tulangan untuk struktural digunakan besi

tulangan ulir dan bukan bekas bengkokan yang

diluruskan.

4.1.5.2 Penyimpanan

Penulangan harus disimpan terlepas dari tanah serta

tidak diperbolehkan ditempat terbuka untuk jangka

waktu panjang.

4.1.5.3 Pelaksanaan

Penulangan harus bebas dari lemak, kotoran, cat karat

atau bahan-bahan lain yang merugikan segera sebelum

dilakukan pemasangan. Semua penulangan harus

ditempatkan secara kokoh untuk menghindari

pergeseran selama pengerjaan. Ketinggian dan jarak

160

lapisan penutup harus tepat. Untuk ini perlu digunakan

klos-klos beton yang memenuhi syarat.

Sebelum memulai pemotongan tulangan, pelaksana

diwajibkan menyerahkan shop drawing usulan

pemotongan dan pembengkokan kepada Direksi

Lapangan/Pengawas tiga hari sebelum pekerjaan

dimulai.

4.1.6 Bekisting

4.1.6.1 Bahan

Bahan untuk bekisting harus dari papan kualitas baik

(minimum dari kayu klas 2). Ketebalan minimum

papan 2,5 cm. Untuk beton Fair Faced harus dipakai

bekisting multiplex.

Pelaksana diperkenankan menggunakan bekisting

berulang sepanjang disetujui Direksi

Lapangan/Pengawas.

Untuk bekisting kolom beton bulat dianjurkan

mengunakan bekisting plat baja.

Pelaksana dapat menggunakan perancah dari bahan

kayu/bambu/dolken maupun perancah besi

(scafolding).

4.1.6.2 Pelaksanaan

Konstruksi bekisting harus kuat dan kaku sehingga

dapat menahan getaran-getaran tekanan dan lendutan

pada proses pengecoran, pemadatan maupun

pengerasan beton. Bekisting harus pula dibuat

sedemikian rupa sehingga pembongkarannya dapat

dilaksanakan dengan baik.

161

Shop drawing usulan rencana bekisting harus diajukan

dan mendapat persetujuan Direksi

Lapangan/Pengawas sekurang-kurangnya 3 hari

sebelum pekerjaan dimulai.

Sebelum pengecoran beton, permukaan bekisting yang

berhubungan langsung dengan beton wajib disiram air

sampah jenuh.

4.1.6.3 Lapisan pada Bekisting

Untuk menjamin air semen tidak masuk ke bekisting

maka permukaan bekisting dapat diberi lapisan sejenis

paraffin, namun tidak dibenarkan menggunakan

minyak pelumas.

4.1.6.4 Permukaan Beton

Pemborong dapat mengganti penyelesaian akhir beton

berupa penutup plesteran beton, dengan sistem

permukaan beton “faired faced” tanpa plesteran.

4.1.7 Beton

4.1.9.3 Campuran Beton menggunakan Readymix dengan

kekuatan fc’=24,25 MPa (K 250)

Kontraktor wajib, membuat rencana campuran untuk

mencapai mutu fc’=24,25 MPa (K 250) sesuai P.B.I.

2002. Metode pencampuran harus mengikuti P.B.I.

2002.

4.1.9.4 Kekuatan Beton

Kekuatan karakteristik fc’=24,25 MPa (K-250)

pada sast beton berusia 28 hari, dengan Propertion

Defective = 5 % dan Devisi Standard= 30kg/cm2

(max).

4.1.9.5 Bahan Pembantu (Addictives)

162

Hanya diperbolehkan bila disetujui oleh Direksi

Lapangan/Pengawas.

Cara Mengaduk

Semua beton harus diaduk dalam beton molen dan

tidak diperkenankan diaduk dengan tangan.

Kapasitas molen minimal diatas 250 L. Perbandingan

komposisi campuran beton yaitu cement, pasir, spleet,

air menggunakan perbandingan berat sebagaimana

diatur dalam SNI analisa harga satuan pekerjaan beton

untuk mutu beton fc’=24,25 MPa dan bukan

perbandingan volume.

Pemeriksaan campuran Komposisi Semua bahan pasir,

kerikil,semen dan air harus diukur secara teliti volume

atau beratnya.

Testing-testing dilakukan sesuai dengan P.B.I. 2002

termasuk Slump test maupun Corpresion test.

Bilamana beton tidak memenuhi slumptest maka

seluruh adukan tidak boleh digunakan dan harus

dibuang keluar site oleh Kontraktor. Apabila tidak

memenuhi compression test maka prosedur P.B.I.

2002untuk perbaikan beton yang harus dilakukan.

Pelaksana harus mengajukan dan mendapat

persetujuan mixed design dari Direksi

Lapangan/konsukltan pengawas tiga hari sebelum

pekerjaan beton dimulai.

4.1.8 Angkur untuk Dinding

Semua dinding pasangan bata harus dipasangi angkur

baik arah horizontal maupun vertikal sejarak masing-

masing 100 cm jarak tiap angkur.

163

Angkur terbuat dari besi tulangan polos Ø 8 mm dan

panjangnya 40 kali diameter masing-masing masuk ke

arah batu bata dan ke kolom/balok struktur bangunan.

4.1.9 Selimut Beton

4.1.9.1 Toleransi untuk Beton Kasar Bagian-bagian

pekerjaan beton harus tepat dengan toleransi

hanya 1 cm dengan syarat toleransi ini tidak

boleh kumulatif. Ukuran-ukuran bagian harus

dalam batas-batas ketelitian- 0,3 dan + 0,5 cm.

4.1.9.2 Pemberitahuan Sebelum pengecoran

Sebelum setiap pengecoran beton,maka

pelaksana wajib memberitahukan dan

meminta ijin pengecoran kepada Direksi

Lapangan/Pengawas.

Apabila hal ini dilalaikan atau pekerjaan

persiapan untuk pengecoran tidak disetujui

oleh Engineer maka Kontraktor diwajibkan

membongkar beton yang sudah dicor atas

upaya dan biaya sendiri.

4.1.9.3 Perbandingan Mengaduk, Pengangkutan dan

Pengecoran Beton harus mendapat persetujuan

Direksi Lapangan/Pengawas.

4.1.9.4 Campuran Beton

Untuk mendapatkan mutu beton yang

disyaratkan Pemborong harus membuat

MixDesign serta membuat siliner diameter 15

cm dan panjang 30 cm.

percobaan pendahuluan minimum 20 bh,

untuk masing-masing bagian pekerjaan. Untuk

164

membuat mixed design Pemborong dapat

minta bantuan Laboratorium Penyelidikan

bahan-Bahan. Semua bahan pasir, kerikil,

semen dan air harus diukur secara teliti

volume atau beratnya.Untuk lantai kerja

campuran 1 pc :2,5 pasir : 3,5

kerikil/spleet/batu pecah dan air sebanyak 215

liter per m3 beton.

4.1.9.5 Mutu Beton

Mutu untuk semua pekerjaan struktur beton

bertulang ialah fc’=24,52 M.Pa (K. 250),

sedangkan untuk beton non-struktural ialah

fc’=17.1 M.Pa (K. 175).

4.1.9.6 Pengecoran Beton

Pengecoran beton dalam bekisting harus

diselesaikan sebelum beton mengeras, yaitu

sebelum sebelum settig time pertama beton

tercapai atau 1 jam setelah pemberian air pada

adukan beton.

Pengecoran harus dilakukan secara kontinyu

untuk satu bagian pekerjaan, pemberhentian

pengecoran tidak dibenarkan, tanpa

persetujuan Direksi Lapangan/Pengawas.

Sambungan-sambungan pengecoran yang

terjadi harus memenuhi persyaratan didalam

P.B.I. 2002. pengecoran tidak boleh dilakukan

waktu hujan kecuali apabila kontraktor telah

mengadakan persiapan-persiapan untuk itu

165

serta disetujui oleh Direksi

Lapangan/Pengawas.

4.2. KONSTRUKSI BETON

4.2.1 Kolom

4.2.1.1 Persiapan.

Sebelum pekerjaan kolom dimulai, pelaksana diwajibkan

untuk mengajukan shop drawing, rencana/metode kerja dan

contoh bahan, spesifikasi alat, dan spesifikasi tenaga kerja

untuk pekerjaan kolom yang meliputi rencana mutu adukan

beton, rencana pemotongan besi tulangan, rencana bekisting,

rencana pengecoran, dan rencana perawatan beton (curing)

untuk mendapat persetujuan Direksi

Lapangan/Pengawasminimum tiga hari sebelum pekerjaan

kolom dimulai.

4.2.1.2 pelaksanaan

Mobilisasi bahan. Mobilisasi bahan mengikuti contoh

yang diajukan.

Mobilisasi alat mengikuti spesifikasi alat yang diajukan.

Mobilisasi tenaga kerja mengikuti spesifikasi tenaga kerja

yang diajukan.

Pelaksanaan pekerjaan mengikuti shop drawing dan

usulan metode kerja yang diajukan.

Pekerjaan bekisting mengikuti shop drawing yang

diajukan

Pekerjaan besi tulangan mengikuti shop drawing yang

diajukan.

166

Pekerjaan pengadukan beton boleh dengan redy mixed

atau dengan mengikuti mixed disain yang diajukan.

Pekerjaan pengecoran mengikuti metode kerja yang

diajukan. Namun sebelum pengecoran dimulai pelaksana

diwajibkan untuk meminta persetujuan untuk pengecoran

kepada Direksi Lapangan/Pengawas.

Pekerjaan perawatan/curing beton dilakukan dengan

mengguyur permukaan kolom sebelah atas (jangan

mengguyur bekisting) satu jam setelah dicor.

Pekerjaan pembongkaran bekisting hanya boleh

dilakukan setelah beton berumur minimum 4 hari. Setelah

dibongkar diperiksa jika ada keropos dan segera

disempurnakan keroposnya. Kontraktor diwajibkan untuk

mengguyur Permukaan kolom beton selama minimum 7

hari setelah bekisting di bongkar.

4.2.1.3 Pengakhiran

Pekerjaan pengakhiran berupa pemeriksaan ketegakan

dan kerataan serta kerapuihan permukaan kolom beton.

Jika terdapat permukaan kurang rapih dan keropos, maka

pelaksana diwajibkan atas upaya dan biaya sendiri untuk

merapihkan permukaan kolom beton yang kurang rapih

tersebut segera setelah pembongkaran bekisting

dilakukan.

Kelalaian/keterlambatan pelaksana atas perapihan

permukaan kolom beton tidak dapat dijadikan alasan oleh

pelaksana jika Direksi Lapangan/Pengawas menyuruh

menyempurnakan kolom terlebih dahulu sebelum

memulai pekerjaan selanjutnya.

167

4.2.1..4 shop drawing pekerjaan kolom. Segera setelah kolom

selesai pelaksana diwajibkan segera membuat shop

drawing atas kolom yang telah selesai.

4.2.2 balok dan ring balok

4.2.2.1 Persiapan.

Sebelum pekerjaan balok/ringbalok dimulai, pelaksana

diwajibkan untuk mengajukan shop drawing,

rencana/metode kerja dan contoh bahan, spesifikasi alat, dan

spesifikasi tenaga kerja untuk pekerjaan balok/ringbalok

yang meliputi rencana mutu adukan beton, rencana

pemotongan besi tulangan, rencana bekisting, rencana

pengecoran, dan rencana perawatan beton (curing) untuk

mendapat persetujuan Direksi Lapangan/Pengawas

minimum tiga hari sebelum pekerjaan

balok/ringbalokdimulai.

4.2.1.2 pelaksanaan

Mobilisasi bahan. Mobilisasi bahan mengikuti contoh

yang diajukan.

Mobilisasi alat mengikuti spesifikasi alat yang diajukan.

Mobilisasi tenaga kerja mengikuti spesifikasi tenaga kerja

yang diajukan.

Pelaksanaan pekerjaan mengikuti shop drawing dan

usulan metode kerja yang diajukan.

Pekerjaan bekisting mengikuti shop drawing yang

diajukan

Pekerjaan besi tulangan mengikuti shop drawing yang

diajukan.

168

Pekerjaan pengadukan beton boleh dengan redy mixed

atau dengan mengikuti mixed disain yang diajukan.

Pekerjaan pengecoran mengikuti metode kerja yang

diajukan. Namun sebelum pengecoran dimulai pelaksana

diwajibkan untuk meminta persetujuan untuk pengecoran

kepada Direksi Lapangan/Pengawas.

Pekerjaan perawatan/curing beton dilakukan dengan

mengguyur permukaan balok/ringbaloksebelah atas

(jangan mengguyur bekisting) satu jam setelah dicor.

Pekerjaan pembongkaran bekisting hanya boleh

dilakukan setelah beton berumur minimum 4 hari. Setelah

dibongkar diperiksa jika ada keropos dan segera

disempurnakan keroposnya. Kontraktor diwajibkan untuk

mengguyur Permukaan balok/ringbalokbeton selama

minimum 7 hari setelah bekisting di bongkar.

4.2.1.3 Pengakhiran

Pekerjaan pengakhiran berupa pemeriksaan ketegakan

dan kerataan serta kerapihan permukaan

balok/ringbalokbeton. Jika terdapat permukaan kurang

rapih dan keropos, maka pelaksana diwajibkan atas upaya

dan biaya sendiri untuk merapihkan permukaan

balok/ringbalokbeton yang kurang rapih tersebut segera

setelah pembongkaran bekisting dilakukan.

Kelalaian/keterlambatan pelaksana atas perapihan

permukaan balok/ringbalokbeton tidak dapat dijadikan

alasan oleh pelaksana jika Direksi Lapangan/Pengawas

menyuruh menyempurnakan balok/ringbalokterlebih

dahulu sebelum memulai pekerjaan selanjutnya.

169

4.2.1..4 shop drawing pekerjaan balok/ringbalok. Segera setelah

balok/ringbalokselesai pelaksana diwajibkan segera

membuat shop drawing atas balok/ringbalokyang telah

selesai.

4.2.3 pelat

4.2.3.1 Persiapan.

Sebelum pekerjaan pelat dimulai, pelaksana diwajibkan

untuk mengajukan shop drawing, rencana/metode kerja dan

contoh bahan, spesifikasi alat, dan spesifikasi tenaga kerja

untuk pekerjaan pelat yang meliputi rencana mutu adukan

beton, rencana pemotongan besi tulangan, rencana bekisting,

rencana pengecoran, dan rencana perawatan beton (curing)

untuk mendapat persetujuan Direksi

Lapangan/Pengawasminimum tiga hari sebelum pekerjaan

pelatdimulai.

4.2.1.2 pelaksanaan

Mobilisasi bahan. Mobilisasi bahan mengikuti contoh

yang diajukan.

Mobilisasi alat mengikuti spesifikasi alat yang diajukan.

Mobilisasi tenaga kerja mengikuti spesifikasi tenaga kerja

yang diajukan.

Pelaksanaan pekerjaan mengikuti shop drawing dan

usulan metode kerja yang diajukan.

Pekerjaan bekisting mengikuti shop drawing yang

diajukan

Pekerjaan besi tulangan mengikuti shop drawing yang

diajukan.

170

Pekerjaan pengadukan beton boleh dengan redy mixed

atau dengan mengikuti mixed disain yang diajukan.

Pekerjaan pengecoran mengikuti metode kerja yang

diajukan. Namun sebelum pengecoran dimulai pelaksana

diwajibkan untuk meminta persetujuan untuk pengecoran

kepada Direksi Lapangan/Pengawas.

Pekerjaan perawatan/curing beton dilakukan dengan

mengguyur permukaan pelatsebelah atas (jangan

mengguyur bekisting) satu jam setelah dicor.

Pekerjaan pembongkaran bekisting hanya boleh

dilakukan setelah beton berumur minimum 28 hari.

Setelah dibongkar diperiksa jika ada keropos dan segera

disempurnakan keroposnya. Kontraktor diwajibkan untuk

mengguyur Permukaan pelatbeton selama minimum 7

hari setelah bekisting di bongkar.

4.2.1.3 Pengakhiran

Pekerjaan pengakhiran berupa pemeriksaan ketegakan

dan kerataan serta kerapihan permukaan pelatbeton. Jika

terdapat permukaan kurang rapih dan keropos, maka

pelaksana diwajibkan atas upaya dan biaya sendiri untuk

merapihkan permukaan pelatbeton yang kurang rapih

tersebut segera setelah pembongkaran bekisting

dilakukan.

Kelalaian/keterlambatan pelaksana atas perapihan

permukaan pelatbeton tidak dapat dijadikan alasan oleh

pelaksana jika Direksi Lapangan/Pengawas menyuruh

menyempurnakan pelatterlebih dahulu sebelum memulai

pekerjaan selanjutnya.

171

4.2.1..4 shop drawing pekerjaan pelat. Segera setelah pelatselesai

pelaksana diwajibkan segera membuat shop drawing atas

pelatyang telah selesai.

4.3. KONSTRUKSI BAJA

4.2.1 Umum

Konstruksi baja digunakan untuk rangka atap, dan gording.

Bahan untuk Konstruksi rangka atap terbuat dari IWF 350.250.12.9

dengan las listrik tebal 8 mm.

Bahan untuk gording atap terbuat dari baja C150.50.20.3,2 dan

diikat dengan las listrik tebal 6 mm.

Setelah selesai pekerjaan pemotongan dan pengelasan, dan sebelum

baja dirakit, di tempat akhirnya, terlebih dahulu dicat dasar dengan

cat meni type zink cromat.

4.2.2 persiapan

Sebelum pekerjaan konstruksi baja dimulai, kontraktor diwajibkan

mengajukan usulan shop drawing pekerjaan konstruksi baja kepada

Direksi Lapangan/Pengawas tiga hari sebelum pekerjaan dimulai

untuk mendapat persetujuan.

Pengajuan shop drawing dilampiri spesifikasi bahan rangka atap dan

gording yang diajukan, spesifikasi cat zink chromat yang akan

dipakai, spesifikasi bahan las dan pekerjaan las yang akan

dilaksanakan serta metoda ereksi struktur atap yang akan

dilaksanakan.

Petugas pelaksana pengelasan harus mempunyai sertifikat

kompetensi las konstruksi yang berlaku

172

4.2.3 Pengerjaan

Pengerjaan konstruksi rangka atap baja dilakukan

dibawah.Pemotongan baja mengikuti shop drawing yang disetujui

sebelumnya.Pemasangan konstruksi baja dilakukan di bawah.

Setelah konstruksi rangka atap baja selesai pelaksana diwajibkan

untuk melaporkan kepada Direksi Lapangan/Pengawasuntuk

diperiksa dan dievaluasi pemenuhannya terhadap defleksi sebelum

beban service bekerja. Jika hasil pemeriksaan terlihat bahwa defleksi

melebihi batas izin untuk beban sendiri, maka dilakukan evaluasi

untuk mereviewnya. Beban tambah terhadap perbaikan konstruksi

sebagaimana ditentukan dalam review disain dapat dijadikan

peruabahn pekerjaan. Atas hal ini kontraktor diwajibkan mengajukan

usulan perubahan review disain atas rangka baja atap yang tidak

memenuhi tersebut.

Jika seluruh persyaratan dipenuhi, maka kontraktor diizinkan untuk

melakukan ereksi atas konstruksi rangka atap tersebut ke tempat

finalnya.

4.2.3 pengakhiran

Setelah pekerjaan konstruksi rangka baja selesai, pemborong

diwajibkan atas biaya dan upaya sendiri melakukan pengukuran

defleksi maksimum rangka atap di puncak struktur rangka atapnya

serta di tengah-tengah bentang struktur gording yang bersangkutan

kepada Direksi Lapangan/Pengawas.

Pekerjaan konstruksi atap dinyatakan selesai setelah hasil

pemeriksaaan defleksi dinyatakan dapat diterima oleh Direksi

Lapangan/Pengawas.

4.2.4 shop drawing.

Segera setelah pekerjaan pekerjaan rangka atap selesai, pelaksana

dihwajibkan atas biaya dan upaya sendiri membuat as built drawings

173

pekerjaan rangka atap kepada Direksi Lapangan/Pengawasuntuk

mmendapatkan persetujuan.

174

BAB V

PEKERJAAN ARSITEKTUR

5.1 Umum

5.1.1 Lingkup pekerjaan arsitektur

Pekerjaan arsitektur meliputi pekerjaan lantai, pekerjaan dinding

baik bagian dalam maupun bagian luar, pekerjaan plafond,

pekerjaan penutup atap, dan pekerjaan finishing.Untuk bagian

dalam bangunan dirancang sebagai pekerjaan arsitektur interior.

5.1.2 Bahan bangunan arsitektur.

Bahan bangunan pekerjaan arsitektur meliputi keramik, plesteran,

kusen, pintu, jendela, plafond, façade bangunan termasuk

Aluminium Composite panel (ACP), listplank termasuk ACP,

penutup atap zink alum dan nok atap, serta pekerjaan signage

bangunan bangunan.Disamping itu juga digunakan bahan

bangunan interior seperti meja jualan, signage dan tata ruang dalam

dari bahan yang sesuai gambar rencana.

5.1.3 Persyaratan bahan bangunan

5.1.3.1. Plesteran.

Untuk pasangan batu bata dilakukan penyelesaian dengan

plesteran tebal 1 cm, adukan 1pc:3 psr dengan memakai

perbandingan berat.Persyaratan pasir, semen dan air

mengikuti ketentuan yang berlaku.

5.1.3.2. Keramik.

Keramik untuk lantai kios/los yang digunakan dari mutu

setara roman dari kualitas premium berkuran 30x30 cm,

berwarna putih dan keempat disinya tegak lurus satu

sama lain.

175

Keramik untuk meja los permanen dari keramik kelas

premium setara mutu roman, ukuran 20x20 berwarna

putih.

Keramik untuk lantai kamar mandi/toilet menggunakan

keramik keramik kelas premium setara roman berukuran

20x20 cm permukaan kasar dan keempat sisinya tegak

lurus dan berwarna gelap dan bukan hitam.

Keramik untuk dinding kamar mandi/toilet dari keramik

mutu premium setara roman berukuran 20x20 cm

berwarna putih.

5.1.3.3. kusen pintu

Kusen pintu terbuat dari rangka aluminium ukuran makro

100mmx50mm dengan tebal 2mm dengan penampang

seperti pada gambar rencana.

Kusen aluminium diikat ke kolom praktis dengan baut

dynabolt diameter 3 mm dan panjang 10cm.

Kusen mampu memikul/digantungi daun pintu dengan

ikatan engsel kupu-kupu ukuran panjang engsel 100mm

dan daun kupu-kupu 20 mm masing0masing.Engsel

diikat dengan baut ukuran 3mm dan panjang 50 mm.

Warna profil aluminium warna gelap dan bukan hitam.

5.1.3.4. Daun pintu

Daun pintu dari panel formika dengan ukuran

2000x800x30 mm. diikat pada engsel dengan

menggunakan baut ukuran diameter 3mm dan panjang 50

mm.

Daun pintu diberi kunci dobbel slot dengan sistim kunci

silinder.

176

5.1.3.5. kusen jendela

Kusen jendela terbuat dari rangka aluminium ukuran

makro 100mmx50mm dengan tebal 2mm dengan

penampang seperti pada gambar rencana.

Kusen aluminium diikat ke kolom/balok praktis dengan

baut dynabolt diameter 3 mm dan panjang 10cm.

Kusen mampu memikul/digantungi daun jendela dengan

ikatan engsel kupu-kupu ukuran panjang engsel 80mm

dan daun kupu-kupu 20 mm masing-masing.Engsel diikat

dengan baut ukuran 3mm dan panjang 50 mm.

Warna profil aluminium warna gelap dan bukan hitam.

5.1.3.6. daun jendela

Daun jendela dari rangka aluminium profil ukuran

100x50 mm tbal 2 mm dan diisi kaca rayban tebal 4 mm.

Daun jendela diikat ke kuen jendela dengan engsel kupu-

kupu ukuran 80mmx20 mm masing-masing sisi.

5.1.3.7. Pengecatan.

Pasangan Dinding bata Plesteran difinish dengan cat

dasar dan cat finish 2kali dengan cat kualitas setara

JOTUN warna gading.

5.1.3.8. plesteran/screed dan acian

Plesteran/screed dan acian. Plesteran/screed dan acian

menggunakan adukan pasir dan semen dengan komposisi

1pc:3psr. Kualitas pasir memenuhi ketentuan tentang

pasir pasang atau sekurang-kurangnya bersih, tidak

mengandung lumpur, tidak mengandung garam/asam.

5.1.3.9. penggantung dan pengikat

Penggantung dan pengikat meliputi engsel dan angkur

yaitu besi baut dengan ukuran diameter 3mm dan panjang

177

angkur 50mm serta panjang baut pengikat jendela/pintu

30 mm.

5.1.3.10. gypsum

Pekerjaan gypsum digunakan untuk pemisah dinding

dalam kios antar kios dengan kios dan bukan dinding luar

kios.

Gypsum terbuat dari bahan gyposum tebal 9 mm.

Sambungan antar gypsum menggunakan kasa dan

compound untuk mejamin ikatan antar gypsum dengan

sempurna.

5.1.3.11. rangka hollow

Rangka hollow digunakan sebagai penggantung plafond

gypsum.

Rangka hollow diikat ke dinding dan digantung ke plat

lantai atau ke gording dengan menggunakan penggantung

besi beton diameter 6 mm.

Rangka hollow pertemuan gypsum dengan ukuran

40x40mm tebal 1 mm sedasngkan didalam gypsum

menggunakan hollow 40x20mm tebal 1 mm.

5.1.3.12. partisi

Dinding poartisi menggunakan pasangan gypsum tebal

9mm dan didukung rangka aluminium ukuran

100mmx50mm tebal 2mm.

5.2 PEKERJAAN LANTAI

5.2.1 LINGKUP PEKERJAAN

Meliputi semua tenaga kerja, peralatan dan bahan-bahan yang

berhubungan dengan pekerjaan lantaipelapis lantai sesuai dengan

RKS dan gambar-gambar rencana.

178

5.2.2 PEKERJAAN PELAPIS LANTAI DAN KERAMIK

5.2.2.1. Bahan

Lantai keramik yang dipakai harus memenuhi syarat uji

keramik menurut SII 0583-81, produk No. 1 proses single

foring sekualitas ROMAN, atau setaraf dengan spesifikasi

sebagai berikut :

- Ukuran : (20x20x0,7) cm untuk KM/WC

(30x30x0,7) cm untuk Ruangan

- Bahan Dasar : Kaolin

- Kekerasan Glasier : 6-7 skala Moh’s

- Kekerasan Badan : 8 skala Moh’s

- Moisture Expansions : 0,2 – 0,05 %

- Pengkaburan : tidak terjadi

- Tahan terhadap cuaca

- Tahan terhadap asam setelah dilakukan pencelupan

kedalam HCL selama 2 hari, hanya terpengaruh sampai

3%

- Thermal Shock dipanaskan sampai 250 C, kemudian

dicelupkan kedalaman air dengan suku maupun tidak

terjadi keretakan.

- Warna terhadap Alkali dicelup kedalam larutancairan

KOH selama 2 hari, hanya terpengaruh 3%

- Warna tidak luntukr tahan terhadap asam dan basa yang

umum dipakai, tahan terhadap cuaca dan perubahan suhu

yang mendadak

- Warna keramik : - Putih untuk Ruangan

- Tekstur untuk KM/WC

- Lembaran : Tidak bergelombang dan cacat.

179

5.2.2.2 Pelaksanaan

- Seluruh pekerjaan dinding, plafond dan dibawah lantai

yang akan dipasang keramik harus sudah selesai

dikerjakan.

- Adukan untuk alassambungan ; 1 pc + 3 ps.

- Pemasangan harus rata, lurus dan saling tegak lurus.

- Selesai pemasangan dalam ruangan, lantai harus bebas

dari beban berat diatasnya.

5.3 PEKERJAAN DINDING

5.3.1 LINGKUP PEKERJAAN

Keramik 20x25 (atau seperti ditunjukkan dalam gambar) dipasang

pada dinding didaerah daerah yang ditunjukkan dalam gambar.

5.3.2 BAHAN-BAHAN

5.3.2.1 Keramik

Keramik yang dipergunakan adalah keramik berukuran

20x25 cm produksi dalam negeri setaraf produksi

ROMAN.Warna ditentukan kemudian.

5.3.2.2 Adukan

Adukan terdiri dari 1 pc : 3 pasir. Bahan perekat keramik

yang akan dipergunakan untuk pemasangan pada dinding

adalah Portland Cement biasa yang disetujui Ahli.

5.3.2.3. Air

Air harus bersih dan bebas dari asam, alkali dan organik

lainnya.

5.3.2.4. Contoh-contoh

Sebelum diadakan pemasangan Pemborong diharuskan

memberikan contoh bahan-bahan yang akan dipakai untuk

disetujui oleh Pengawas.

180

5.3.3 SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN

5.3.3.1. Pada permukaan dinding beton/bata merah yang ada,

keramik dapat langsung diletakkan, dengan menggunakan

perekat spesi 1 pc : 3 pasir, diaduk baik memakai larutan

supercement, jumlah pemakaian adalah 1 % dari berat

semen yang dipakai dengan tebal adukan tidak lebih 1,5 cm

atau bahan perekat khusus, dengan memperhatikan sehingga

mendapatkan ketebalan dinding seperti tertera pada gambar.

5.3.3.2. Keramik yang dipasang adalah yang telah diseleksi dengan

baik, warna, motif keramik harus sama tidak boleh retak,

gompal atau cacat lainnya.

5.3.3.3. Pemotongan keramik harus menggunakan alat potong

khusus untuk itu, sesuai petunjuk pabrik.

5.3.3.4. Sebelum keramik dipasang, keramik terlebih dahulu harus

direndam air sampai jenuh.

5.3.3.5. Pola keramik harus memperhatikan ukuran/letak dan semua

peralatan yang akan terpasang di dinding seperti : panel, stop

kontak, lemari gantung dan lain-lain yang tertera di dalam

gambar.

5.3.3.6. Ketinggian peil tepi atas pola keramik disesuaikan gambar.

5.3.3.7. Awal pemasangan keramik pada dinding dan kemana sisa

ukuran harus ditentukan, harus dibicarakan terlebih dahulu

dengan Pengawas sebelum pekerjaan pemasangan dimulai.

5.3.3.8. Bidang dinding keramik harus benar-benar rata, garis-garis

siar harus benar-benar lurus. Siar arah horizontal pada

dinding yang berbeda ketinggian peil lantainya harus

merupakan satu garis lurus.

181

5.3.3.9. Keramik harus disusun menurut garis-garis lurus dengan siar

sebesar 4 - 5 mm setiap perpotongan siar harus membentuk

dua garis tegak lurus.

Siar-siar keramik diisi dengan bahan pengisi siar sehingga

membentuk setengah lingkaran seperti yang disebutkan

dalam persyaratan bahan dan warnanya akan ditentukan

kemudian.

5.3.3.10. Pembersihan permukaan ubin dari sisa-sisa adukan

semen hanya boleh dilakukan dengan menggunakan cairan

pembersih untuk keramik seperti "Porstex" buatan lokal atau

sejenis.

5.3.3.11. Nat-nat pada pemasangan keramik harus diisi dengan

bahan supergrout.

5.4 PEKERJAAN KUSEN ALUMUNIUM PINTU/JENDELA DAN KACA

5.4.1 Lingkup Pekerjaan

5.4.1.1. Meliputi pengadaan tenaga kerja, peralatan bahan,

penyetelan dan pemasangan kusen alumunium/kaca pada

tempat-tempat sesuai dengan gambar rencana.

5.4.1.2. Mengatur pekerjaan kusen alumunium dengan pekerjaan-

pekerjaan bidang lain yang bersangkutan terutama pekerjaan

kaca.

5.4.1.3. Membuatgambar-gambar kerja (serta perhitungan-

perhitungan apabila diminta) yang disesuaikan dengan

gambar rencana dan RKS.

5.4.1.4. Bahan-bahan

Bahan yang digunakan adalah profil alumunium bermutu

baik setara Alexindo.

182

Alloy/Billet : menggunakan bahan asli, tidak

terbuat dari bahan-bahan scraf/sisa.

Tebal Anodising : 20 micron (minimal)

Sekrup : digunakan stainless steel

Parts : digunakan stainless steel

Anchor-anchor : baja galvanized

Sealant : dipakai jenis polysulphide warna

hitam setara Dow corning.

Standard : memenuhi Standard Industri (SII)

Standard sambungan : minimal memenuhi Standard

atau Nikkei System.

Hard-ware : setaraf ALFA, Whitco atau Interlock

Ukuran profil : 2x3”

5.4.2 Rangka Alumunium dan Kaca

5.4.2.1. Pekerjaan ini meliputi perhitungan, pengadaan dan

pemasangan pada bagian-bagian bangunan yang

menggunakan Konstruksi Alumunium sebagai rangka,

khususnya untuk pintu-pintu alumunium (bagian luar)

5.4.2.2. Pemborong Alumunium bertanggung jawab penuh atas

terselenggaranya pekerjaan-pekerjaan tersebut diatas dengan

baik. Adapun yang akan terjadi dikemudian hari, pada

bagian-bagian tersebut, seperti :

Terjadinya lendutan daripada rangka alumunium

sehingga menyebabkan pecahnya kaca.

Terjadinya kebocoran-kebocoran (angin dan air) sebagai

akibat kelalaian dalam pekerjaan.

Kerusakan-kerusakan lainnya yang disebabkan oleh

kesalahan system konstruksi yang dipakai sehingga

183

menyebabkan kerugian-kerugian dari pihak pemilik

adalah menajdi tanggung jawab Pemborong alumunium.

5.4.2.3. Pekerjaan ini harus ditangani oleh tenaga-tenaga yang ahli

dalam bidang tersebut di atas.

5.4.2.4. Sebelum pekerjaan ini dimulai, Pemborong Alumunium

terlebih dahulu harus memberikan gambar-gambar kerja dan

shop drawing khusus untuk pekerjaan tersebut untuk

mendapat persetujuan Perencana/Pengawas.

5.4.2.5. Pekerjaan yang ternyata dilaksanakan berdasarkan gambar-

gambar yang belum/tidak disetujui oleh Perencana/Pengawas

menjadi tanggung jawab Pengawas/Pemborng Alumunium.

Untuk itu berhak menolak dan menginstruksikan kepada

Pemborong Alumunium untuk membongkar pekerjaan

tersebut.Semua kerugian yang diakibatkan oleh hal-hal

diatas menajdi tanggung jawab Pemborong alumunium.

5.4.2.6. Untuk mendapat Persetujuan Perencana/Pengawas maka

Pemborong Alumunium harus mengajukan contoh-contoh

(sample) untuk bahan-bahan yang akan didatangkan dan

dipakai berupa contoh-contoh jendela/pintu-pintu

alumunium lengkap dengan semua hardware, weather strip,

angkur dan peralatan lainnya. Semuanya dalam keadaan

telah finish.

5.4.3 Konstruksi Rangka Alumunium (profil)

5.4.3.1. Tebal minimum untuk rangka Alumunium adalah 2 mm.

Ukuran-ukuran dan dimensi yang digunakan harus

dibuktikan dengan hasil perhitungan yan dapat

dipertanggung jawabkan.

184

5.4.3.2. Bahan yang dipakai :

Semua profil/rangka alumunium harus diproses dengan

anodizing minimal ± 20 microns.

Sekrup-sekrup dan baut-baut dari bahan stainless steel.

Pada bagian-bagian pengikat lainnya dipakai Steel

dengan lapisan Zinc atau Cadium ± 20 micron.

Kwalitet yang diminta adalah dari profil setarap

Alexindo.

Warna ditentukan kemudian dan mendapat persetujuan

dari Perencana.

5.4.3.3. Cara pengerjaan

Dipotong dan dipasang secara rapih dan presisi, toleransi

ukuran tidak lebih dari 2 mm.

Pergunakan alat-alat/mesin untuk memotong, punching,

drilling, dsb.

Hubungan antara alumunium-alumunium pada

sambungan-sambungan harus diberi lapisan Mastic

sedangkan pada bagian dalam sambungan-sambungan

harus ditutup dengan cara caulking.

Permukaan alumunium harus bebas dari cacat-cacat dan

die marks, dan bebas dari kotoran-kotoran yang melekat

(plesteran, cat, dll)

Pada waktu pemasangan permukaan alumunium, harus

dilindungi dengan lanosol protective coating.

185

5.4.4 Kaca dan Cermin

4.4.4.1. Produksi dari pabrik terkenal ex local Asahi

4.4.4.2. Mempunyai bidang licin, sejajar, tidak bergelombang-

gelombang dan tidak menunjukkan efek lensa (tinted float

glass).

4.4.4.3. Ukuran disesuaikan dengan gambar atau atas petunjuk-

petunjuk Perencana/Pengawas.

4.4.4.4. Tebal disesuaikan dengan gambar rencana.

4.4.4.5. Untuk cermin digunakan tebal 6 mm. dengan lapisan perak

cukup tebal dan tidak menyebabkan tmbulnya bintik-bintik

hitam (mempunyai lapisan penahan kelembaban)

4.4.4.6. Warna kaca disesuaikan dengan permintaan.

5.5 PEKERJAAN LANGIT-LANGIT

5.5.1. Lingkup Pekerjaan

Bagian ini meliputi seluruh pekerjaan langit-langit yang dipasang

pada bangunan sesuai dengan gambar.

5.5.2. Bahan-bahan

5.4.2.1. Kalsiboard dan Gyptile

Kalsiboard yang digunakan merupakan kualitas terbaik tebal

6 mm digunakan pada plafond kamar mandi untuk ruangan

lain menggunakan Gyptile dengan ukuran 60 x 120 cm tebal

9 mm.

5.5.2.2. Hollow

Untuk ukuran seperti yang dinyatakan dalam gambar dari

jenis Hollow dengan ukuran penampang 40x40x0,4 mm dan

40x20x0,4 mm.

5.5.2.3. Fisher + Skrup

186

Untuk penggunaan skrup disesuaikan dengan penggunaan

rangka hollow yang akan ditanam dalam plat atau balok

beton.

5.5.3. Pelaksanaan

Pemborong harus menyerahkan rencana langit-langit kepada

Pengawasuntuk persetujuannya.

Siapkan sambungan-sambungan lubang-lubang untuk pekerjaan lain

(listrik, mekanikal) pada pekerjaan langit-langit.

5.5.4. Pemasangan

Lembaran plat asbes semen yang cacat dan retak-retak tidak boleh

digunakan, dan harus disingkirkan dari lapangan pekerjaan.

5.5.5. Penyimpanan

Letakkan lembaran-lembaran Kalsiboard dan Gyptile yang akan

dipakai di daerah yang terlindung baik dari cuaca. Tumpukkan di

atas tiga kayu penahan (alas) pada setiap panjang lembaran ini.

Tinggi tumpukkan lembaran-lembaran plat asbes semen tidak boleh

lebih dari 2 meter.

Tempat tumpukkan harus jauh dari lalu lintas kendaraan-kendaraan

proyek yang mungkin menggangu.

5.6 PEKERJAAN ATAP&KUDA-KUDA BAJA RINGAN

5.6.1. Lingkup Pekerjaan

5.6.1.1 Meliputi pengadaan tenaga kerja, peralatan bahan,

penyetelan dan pemasangan kuda-kuda pada tempat-tempat

sesuai gambar rencana.

5.6.1.2 Membuat gambar-gambar kerja (serta perhitungan-

perhitungan apabila diminta) yang disesuaikan dengan

gambar rencana dan RKS.

187

5.6.1.3 Menyediakan contoh bahan dari setiap item pekerjaan atap

berikut accessories.

5.6.1.4 Membuat mock up pemasangan rangka kuda-kuda.

5.6.2 Bahan-bahan dan Pelaksanaan Pekerjaan

5.6.2.1 Spesifikasi Teknis setara J-Stell

Rangka atap adalah sbb :

Top Chord : ZAM UK-75 t = 0.83 mm TCT

Bottom Chord & Web : ZAM UK-75 t = 0.53 mm TCT

Reng : ZAM GD-C Roof Battens 0.48 mm

Lisplank : Galvalumne t = 1 mm

Perkuatan : - PLD-Diafragme

: - Self Drilling Screw system

: - Wind Braching

5.6.2.2 Pemborong harus mempelajari gambar rencana dan

dikonsultasikan kepada pihak aplikator baja ringan sebelum

mengajukan penawaran harga.

5.6.2.3 Sistem pemasangan rangka kuda-kuda dengan system Self

drilling screw.

5.6.2.4 Semua rangka atap sebelum ditutup penutup atap terlebih

dahulu harus diperiksa ulang mengenai sambungan-

sambungan dan kemiringan atap yang dikehendaki, sebelum

melaksanakan penutupan atap kontraktor harus memimta

izin kepada pengawas lapangan atau direksi.

5.6.2.5 Penutup atap dengan menggunakan metal roof ukuran

ketebalan dan pola sambungan disesuaikan dengan atap

eksisting yang berkualitas baik dan disetujui oleh Direksi

Lapangan/Pengawas, warna dan corak harus sama untuk

seluruh gedung, untuk maksud tersebut diatas pemborong

188

harus mengecek persediaan metal roof dimaksud

dipabriknya sebelum pemesanan dilaksanakan.

5.6.2.6 Pemborong harus memberikan contoh-contoh atap sebelum

dipasang untuk terlebih dahulu disetujui oleh Direksi

Lapangan/Pengawas Lapangan.

5.6.2.7 Dalam Pelaksanaan Rangka Kuda-kuda baja ringan

pemborong wajib memberikan jaminan pabrik dan

konstruksi minimal 25 tahun.

5.7 PEKERJAAN PENUTUP ATAP GENTENG

5.7.1. Umum

5.7.1.1 Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan baku,

perlengkapan atap dan alat-alat bantu lainnya untuk

melaksanakan pekerjaan hingga diperoleh hasil pekerjaan

yang baik dan sempurna.

5.7.1.2 Pemasangan atap meliputi seluruh pasangan pada rangka atap

yang ditentukan seperti yang ditunjukan/diisyaratkan dalam

gambar atau dalam table rincian jenis pekerjaan.

5.7.2. Persyaratan Bahan

5.7.2.1. Penutup atap yang digunakan adalah dari bahan genteng,

pemasangan dilakukan dengan kemiringan atap sesuai dengan

gambar. Kualitas bahan yang dipakai adalah ex

KIA/Morando.

5.7.2.2. Bahan penutup atap ini tidak rusak permukaannya atau cacat

lainnya.

5.7.2.3. Bahan penutup atap ditentukan warna standart. Termasuk

dalam pekerjaan ini adalah pelengkap seperti flashing

(penutup atap dan penutup samping) dengan bahan yang

sama.

189

5.7.2.4. Kontraktor harus memberikan contoh-contoh bahan, brosur

serta data teknis kepada Pengawasuntuk mendapatkan

persetujuan.

5.7.2.5. Penyimpanan semua bahan atap, harus memperhatikan cara-

cara sedemikian rupa sehingga bahan atap terhindar dari

lecet, retak, tertekuk selama penyimpanan.

5.7.2.6. Sebelum pemasangan penutup atap semua pekerjaan yang

mendahuluinya telah disetujui oleh Pengawas diantaranya

rangka konsol, pekerjaan reng.

5.7.3. Pelaksanaan

5.7.3.1. Pemasangan penutup atap tepat pada tempatnya, lurus, rata

dan level, ukur dari bagian-bagian yang sudah permanen,

lakukan pemotongan dan keperluan lain untuk pemasangan

sesuai dengan shop drawing.

5.7.3.2. Pemasangan bumbungan/nok menggunakan bumbung

genteng keramik yang berkualitas sama dengan atapnya,

pemasangan harus dilakukan dengan baik dan teliti.

Kebocoran bumbungan yang diakibatkan ketidaksempurnaan

pelaksanaan pekerjaan maupun bahan merupakan kewajiban

pemborong untuk mengulang kembali/memperbaiki

pekerjaan tersebut.

5.7.3.3. Perbaikan/pembersihan harus dilaksanakan semikian rupa

sehingga tidak mengganggu pekerjaan finishing lainnya.

5.7.3.4. Apabila ada pekerjaan finishing yang rusak akibat perbaikan

pekerjaan penutup atap ini, maka kerusakan-kerusakan

pekerjaan finishing tersebut harus segera diperbaiki.

190

5.8 PEKERJAAN PENGECATAN

5.8.1. Lingkup Pekerjaan

Bagian ini meliputi pengadaan cat dan pengecatan pada seluruh

permukaan dinding, logam dan tembok/dinding serta permukaan-

permukaan lain sesuai dengan gambar-gambar serta yang

ditunjukkan Direksi Lapangan/Pengawas.

5.8.2. Bahan - Bahan

Cat serta pelapis-pelapis lain yang akan digunakan disini, adalah

produksi yang setaraf untuk pengecatan Exterior bangunan dan

setara VINILEX atau yang setaraf untuk interior ruangan. Warna

ditentukan kemudian.

5.8.3. Persiapan.

Sebelum memulai pekerjaan pengecatan, pelaksana diwajibkan

untuk mengajukan contoh cat yang akan dipakai kepada Direksi

Lapangan/Pengawas tiga hari sebelum pekerjaan pengecatan dimulai

untuk mendapat persetujuan. Cat yang tidak mendapat persetujuan

tidak dapat dimasukkan kedalam lapangan pekerjaan.Semua cat yang

telah mendapatkan persetujuan Direksi Lapangan/Pengawas

sebelum masuk ke lokasi proyek wajib mendapat pemeriksaan

keseuaian dengan yang telah disetujui oleh Direksi

Lapangan/Pengawas.

Cat didatangkan ke lapangan pekerjaan dalam kaleng-kaleng asli

dari pabrik, lengkap dengan label perusahaan, merk dan sebagainya.

Nmaun sebelum pengecatan seluruh permukaan yang akan di cat,

pelaksana diwajibkan membuat mock up permukaan yang telah dicat

seukuran 1,00mx1,00m untuk mendapat persetujuan akhir dari

Direksi Lapangan/Pengawas. Mock-up cat yang disetujui akan

menjadi dasar pemeriksaan atas seluruh pekerjaan cat yang

dikerjakan pelaksana.

191

5.8.4. Pelaksanaan

Pelaksanaan pengecatan atas semua permukaan sesuai dengan aturan

pakai yang dijelaskan oleh pabrik pembuat cat.Pemborong harus

menyerahkan kepada Direksi Lapangan/Pengawas aturan pemakaian

cat dari pabrik pembuat cat yang disetujui Direksi

Lapangan/Pengawas

Sebelum memulai pengecatan, pelaksana diwajibkan untuk

membersihkan permukaan yang akan dicat terlebih dahulu.

Pembersihan dapat menggunakan amplas halus dan menabur

permukaan teramplas dengan dempul yang sesuai.Hasil dempulan

kemudian di amplas kembali dan dibersihkan.Selanjutnya baru di cat

dengan cat yang ditentukan.

5.8.5. Pengakhiran

Setelah selesai melakukan pengecatan, pelaksana diwajibkan untuk

memeriksa terlebih dahulu kerataan dan kerapihan permukaan hasil

pengecatan.

Ketidak rataan permukaan cat atau kekurang rapihan hasil pekerjaan

pengecatan wajib diperbaiki pelaksana dengan sebaik-baiknya.

192

BAB VI

PEKERJAAN MEKANIKAL

6.1. UMUM

1.1.1. Lingkup pekerjaan mekanikal meliputi pekerjaan air bersih,

pekerjaan air kotor, pekerjaan penanggulangan bahaya kebakaran,

pekerjaan pengatur suhu (AC).

1.1.2. Pekerjaan air bersih meliputi Sistim perpipaan air bersih dari sumber

air bersih ke fixture-fixture dalam bangunan lengkap dengan

sambungan-sambungan, belokan-belokan, tikungan, fitting-fitting

dan perlengkapan lain yang diperlukanuntuk dapat dimanfaatkannya

air bersih bagi kebutuhan utama pasar maupun kebutuhan penunjang

pasar.

Sumber air bersih dapat berupa penyambungan air ke PDAM atau

pembuatan sumber air berupa sumur pompa listrik, baik dilangsung

dipakai ke fixtures atau melalui reservoir air.Reservoir air dapat

berupa reservoir bawah tanah dan reservoir di atas menara air dalam

pasar.

Semua fixture yang direncanakan untuk dipasang termasuk kran-

kran, lengkap dengan sambungan-sambungan, belokan-belokan,

tikungan, fitting-fitting dan perlengkapan lain yang diperlukan.

Semua fixture yang direncanakan untuk dipasang termasuk kran-

kran, lengkap dengan sambungan-sambungan dan perlengkapan lain

yang diperlukan dalam persyaratan.

1.1.3. Pekerjaan air kotor meliputi Sistem perpipaan pembuangan air kotor

dan perpipaan vent dari fixture-fixture dalam bangunan sampai ke

bak-bak penampung, septic tank, atau saluran air hujan lengkap

193

dengan sambungan-sambungan, tikungan-tikungan dan

perlengkapan lain yang diperlukan.

Instalasi yang dinyatakan dalam spesifikasi ini harus sesuai dengan

Pedoman Plumbing Indonesia.

1.1.4. Pekerjaan penanggulangan bahaya kebakaran.

Pekerjaan penanggulangan bahaya kebakaran meliputi Alat

pemadam Api Ringan (APAR) dan pile hidran gedung bangunan;

sedangkan pekerjaan pile hidran lapangan termasuk pekerjaan tata

lingkungan.

1.1.5. Pekerjaan pengatur suhu

Pekerjaan pengatur suhu (air contidtioner) ditempatkan di satu ruang

tersendiri dan merupakan bagian dari bangunan bangunan.

6.1.3. PENGENDALIAN PEKERJAAN

Syarat-syarat penerimaan untuk bahan-bahan dan peralatan, cara-cara

pemasangan, kwalitas pengerjaan, harus sesuai dengan standar yang

wajar berlaku dan disesuaikan dengan pedoman Plumbing Indonesia.

6.1.4. STANDAR BAHAN

6.1.4.1. Semua bahan pipa dan peralatan-peralatan yang diperlukan

harus memenuhi standar di bawah ini :

6.1.4.2. ASTM-A 120-57 untuk pipa-pipa dan fitting dari

"Galvanized Iron".

6.1.4.3. ISO dan SNI 0162-1987-A dan SNI 0178-1987-A untuk pipa

dan fitting PVC.

6.1.4.4 Setiap bahan pipa (satu panjang utuh), fitting, fixture-fixture

dan peralatan yang akan dipasang pada instalasi ini harus

mempunyai tanda-tanda merk yang jelas dari pabrik

pembuatnya.

194

Fitting-fitting dan fixture-fixture yang tidak memiliki tanda-

tanda tersebut harus diganti atas tanggung jawab Pemborong.

6.1.4.5. Bahan-bahan, peralatan-peralatan dan peralatan-peralatan

tambahan yang disediakan harus baru dan dapat diterima.

6.1.4.6. Pipa-pipa air bersih utama maupun pipa-pipa cabang untuk

distribusi air sampai ke bangunan, baik yang ditanam di

dalam tanah maupun yang ditempatkan di atas langit-langit

dibuat dari Galvanized Iron Pipe.

6.1.4.7. Pipa-pipa sanitair domestik dari fixture-fixture sampai ke

pipa yang ada, dibuat dari PVC tekanan kerja 5 kg/cm2

standar ISO (klas AW).

6.1.4.8. Semua pipa-pipa sanitair di luar bangunan dibuat dari PVC

tekanan kerja 5 kg/cm2 standar ISO (klas AW).

6.1.4.9. Fitting-fitting untuk PVC harus cetakan pabrik dengan bahan

penyambung (perekat) seperti direkomendasikan oleh pabrik

pembuat pipa.

6.1.4.10. Kran-kran air yang dipergunakan harus dari bahan kuningan

dengan lapisan chrome, merk SAN-EI atau merk lain yang

setaraf dan disetujui.

6.1.4.11. Wastafel harus dari jenis terpasang pada dinding dari

keramik berwarna standard, seperti buatan TOTO LW-230J

lengkap dengan kran, fitting - fitting, cermin dan peralatan

tambahan lainnya.

6.1.4.12. Urinal harus dari jenis terpasang pada dinding seperti merk

TOTO type U-57, warna standard, atau merk lainnya yang

setaraf.

6.1.4.13. Kloset jongkok setara merk TOTO, warna standard.

195

6.2. Pekerjaan Air bersih

6.2.1 Persiapan

6.2.1.1. shop drawing.

Pelaksana diwajibkan untuk menyampaian shop drawing, rencana

kerja,metoda kerja dan contoh bahan dan brosur spesifikasi

bahan-bahan yang dibutuhkan kepada Direksi

Lapangan/Pengawas tiga hari sebelum pekerjaan mekanikal

dimulai untuk mendapat pesertujuan Direksi Lapangan/

konsultan pangawas.

6.2.1.2. Contoh-contoh bahan dan brosur spesifikasi bahan yang

akan digunakan dalam pekerjaan bangunan ini menjadi

beban tanggung jawab pelaksana dan disimpan di ruang

display selama masa pelaksanaan pekerjaan bangunan

berlangsung.

6.2.1.3. pembersihan bagian dalam pipa air bersih. Pelaksana

diwajibkan untuk mmenjaga agar permukaan dalam pipa

yang digunakan bagi air berih tetap dalam keadaan bersih.

Selama pemasangan berjalan, Pemborong harus menutup

setiap ujung pipa yang terbuka untuk mencegah masuknya

tanah, debu, kotoran dan lain-lain.

6.2.1.4. Setiap jaringan pipa yang telah selesai dipasang harus ditiup

dengan udara kempa, agar kotoran-kotoran yang mungkin

sudah masuk dapat terbuang sama sekali.

6.2.1.5. Cabang-cabang pipa air bersih harus dilengkapi dengan

katup yang ditempatkan sedemikian rupa sehingga jaringan

tersebut dapat berfungsi, diganti dan dikontrol alirannya

untuk masing-masing kelompok atau outlet atau fixture.

6.2.1.6. Semua pipa harus diikat/ditetapkan dengan kuat dengan

angker yang cukup kokoh (rigid).

196

6.2.1.7. Pipa-pipa tersebut ditumpu untuk menjaga agar tidak

berubah tempatnya, agar inklinasinya tetap, untuk

mencegah timbulnya getaran, dan harus sedemikian

sehingga masih memungkinkan konstruksi dan expansi pipa

oleh perubahan temperatur.

6.2.1.8. Pipa horisontal harus ditumpu dengan jarak antara tidak

lebih dari 3 meter.

6.2.1.9. Pipa vertikal harus ditumpu dengan klem (clamp atau

collar).

6.2.1.10. Penggantung/penumpu pipa dan peralatan-peralatan logam

lainnya yang akan ditutup oleh tembok atau bagian

bangunan lainnya harus dilapisi terlebih dahulu dengan cat

meni atau cat penahan karat.

6.2.1.11. Semua sambungan yang menghubungkan pipa-pipa dengan

diameter yang berbeda harus digunakan reducing fitting

atau increasing fitting.

6.2.1.12. Semua sambungan harus dibuat kedap suara dan kedap air.

6.2.1.13. Sebelum memulai pekerjaannya, pelaksana diwajibkan

untuk memeriksa dan memahami pekerjaan-pekerjaan

pelaksanaan dari pihak-pihak lain yang ikut menyelesaikan

proyek ini, apabila pekerjaan pelaksanaan dari pihak-pihak

lain tersebut dapat mempengaruhi kualitas pekerjaan

Pemborong ini sendiri.

6.2.1.14. Apabila terjadi sesuatu keadaan dimana Pemborong ini

tidak mungkin menghasilkan kualitas pengerjaan yang

terbaik, Pemborong ini wajib memberitahukan secara

tertulis kepada Pemborong Utama dan mengajukan saran-

saran perubahan/perbaikan.

197

Apabila hal itu tidak dilakukan, Pemborong ini tetap

bertanggung jawab atas kerugian-kerugian yang mungkin

ditimbulkannya.

6.2.2. PEMASANGAN

6.2.2.1. Pekerjaan air bersih.

Sumber air.Pelaksana diwajibkan untuk mengadakan air

berih bagi keperluan pelaksanaan konstruksi maupun

keperluan operasional bangunan.Sumber air dapat berupa

penyambungan ke PDAM atau pembuatan sumber air bor

dangkal.Jika dimungkinkan untuk melakukan

Penyambungan air ke PDAM, maka sumber air menggunaan

penyambungan air bersih ke PDAM.Kontraktor harus

mengajukan biaya yang diperlukan bagi biaya

penyambungan air bersih sesuai ketentuan yang berlaku.

Pembuatan sumber air dengan sumur pompa.Jika sumber air

PDAM belum dapat digunakan/belumada PDAM, maka

pelaksana diwajibkan untuk membuat sumur bor dengan

pompa air listrik sebagai alat pengangkatnya dari dasar

sumur ke reservoir.

Reservoir air.Reservoir air terdiri atas reservoir air bawah

tanah dan reservoir air atas tanah.

Sistim air bersih dari reservoir dijalankan dengan sistim

perpipaan mulai dari reservoir sampai ke titik out lenya

masing-masing sesuai gambar rencana.

Selama pemasangan pipa air bersih, pelaksana diwajibkan

menjaga permukaan pipa bagian dalam tetap bersih.

6.2.2.2. Pelaksanaan pemasangan harus direncanakan dengan baik

dan semua pembongkaran bagian-bagian bangunan lainnya

198

hanya boleh dilakukan setelah ada izin tertulis dari Direksi

Lapangan/Pengawas.

6.2.2.3. Pemborong bertanggung jawab atas penyediaan dan lokasi

pemasangan yang tepat.

6.2.3. PENGAKHIRAN

6.2.3.1 Pembersihan

Pelaksana diwajibkan untuk menjaga dan memelihara

kebersihan selama masa pelaksanaan konstruksi pekerjaan

mekanikal.Apabila terjadi kemacetan, pengotoran atas

bagian bangunan atau finish arsitektural atau timbulnya

kerusakan lainnya, yang semuanya atas kelalaian

Pemborong, karena tidak membersihkan sistim perpipaan

dengan baik, maka semua perbaikannya adalah menjadi

tanggung jawab Pemborong.

6.2.3.2 testing dan komissioning

Pelaksana diwajibkan untuk melakukan testing dan

komissioning atas seluruh pekerjaan mekanikal.

6.3. Pekerjaan Air Kotor

6.3.1. Umum.

Pelaksana diwajibkan untuk menyampaikan shop drawingcontoh

bahan, dan spesifikasi bahan/brosur kepada Direksi

Lapangan/Pengawas 3 hari sebelum pekerjaan dimulai untuk

mendapat persetujuan.

Pekerjaan air kotor meliputi air kotor didaerah kamar mandi/toilet,

air kotor di daerah pasar, air kotor bekas pembersihan bangunan los

pasar dan air kotor dari wastafel di daerah ruang menyusui.

6.3.2 Persiapan

6.3.1. Mobilisasi bahan, alat, tenaga kerja.

199

Pemeriksaan bahan, alat dan tenaga kerja konstruksi yang

diperlukan dalam pekerjaan ini dirujuk kepada shop drawing,

rencana kerja, metode kerja, tenaga kerja yang telah disetujui

sebelumnya.

Penyimpangan bahan, alat dan tenaga kerja konstruksi yang

masuk hasil pengadan pelaksana terhadap shop drawing,

rencana kerja, metode kerja, tenaga kerja yang telah disetuji

sebelumnya mengakibatkan bahan, alat dan tenaga kerja

konstruksi yang diperlukan dalam pekerjaan ini dirujuk

kepada shop drawing, rencana kerja, metode kerja, tenaga

kerja tersebut ditolak dan pelaksana diwajibkan mengeluarkan

bahan, alat dan tenaga kerja konstruksi yang diperlukan dalam

pekerjaan ini dirujuk kepada shop drawing, rencana kerja,

metode kerja, tenaga kerja yang tidak memenuhi syarat

tersebut dari lapangan maksimum 1kali 24 jam.

6.3.2 Contoh bahan dan brosur bahan

Contoh bahan, spesifikasi bahan, foto alat dan tenaga kerja

yang disetujui disimpan/dipajang di ruang display selama

masa pelaksanaan konstruksi.

6.3.3 Pengukuran dan marking

Lokasi penempatan Setiap item pekerjaan air kotor wajib

dilakukan pengukuran dan membuat marking (penandaan) atas

lokasi tersebut. Pengukurandan marking disetujui Direksi

Lapangan/konsultan pangawas.

6.3.3 Pelaksanaan

6.3.3.1 Pembobokan

Jika terpaksa mengadakan pembobokan (seharusnya tidak

perlu melakukan pembobokan), pelaksana diwajibkan

mendapat izin pembobokan dari Direksi Lapangan/Pengawas

200

sebelum dilakukan pembobokan. Khusus pembobokan

terhadap lantai hanya boleh dilakukan dengan mesin bor

(coring) dan tidak diperbolehkan secara manual pakai pahat.

Terhadap lokasi yang telah dibobok, pelaksana diwajibkan

menyelesaikan pekerjaan tersebut pada hari yang sama dan

tidak boleh menginap lobangnya.

6.3.3.2 Penempatan pipa, aksessoriesnya, dan fitting-fitting.

Dalam penempatan pipa air kotor, pelaksana diwajibkan

memperhatikan kemiringan pipa yang dibutuhkan bagi

berjalannya aliran fluida secara baik dan lancar tanpa terjadi

kemacetan (clocking) di dalam pipa.Pelaksana diwajibkan

meyakinkan bahwa penyambungan berjalan dengan baik dan

menggunakan alat penyambung yang tepat dan benar serta

menjamin tidak terjadi kebocoran.

Pada bagian ujung pipa yang langsung melayani

penampungan air kotor, penyaluran air kotor dan

pentransferan air kotor harus dikerjakan dengan hati-hati agar

tidak terjadi kebocoran. Pemborong diwajibkan menggunakan

penutup kerapatan yang membuat tempat inlet dan out let serta

sambungan menjadi kedap air (waterproof).

6.3.4. Pengahiran

6.3.4.1 pembersihan

Pelaksana diwajibkan untuk menjaga lapangan pekerjaan

selalu dalam keadaan bersih baik sebelum, semasa dan

setelah pekerjaan selesai.

6.3.4.2 Pemeriksaan hasil pekerjaan.

Setelah pekerjaan selesai, pelaksana diwajibkan melakukan

pemeriksaan dan pengujian atas seluruh hasil pekerjaan air

201

kotor terlebih dahulu sebelum menyerahkan kepada Direksi

Lapangan/Pengawas. Pengujian kebocoran dilakukan sesuai

ketentuan pekerjaan air kotor yang berlaku dan sekurang-

kurangnya lulus uji 3x24 jam digenangi air di inletnya dan

air di inlet tidak berkurang.

6.4. Pekerjaan penanggulangan bahaya kebakaran

6.4.1 Umum

Pekerjaan penanggulangan bahaya kebakaran pada

bangunanmeliputi Alat pemadamn Api Ringan (APAR) dan pile

hidran kebakaran.

6.4.2. Persiapan

Sebelum memulai pekerjaan penanggulangan bahaya kebakaran,

pelaksana diwajibkan membuat dan mengajukan shop drawing,

spesifikasi/brosur peralatan penanggulangan bahaya kebakaran,

rencana kerja dan metoda kerja, serta spesifikasi tenaga kerja yang

melaksanakan pekerjaan penanggulangan bahaya kebakaran kepada

Direksi Lapangan/Pengawasuntuk mendapat persetujuan minimum

tiga hari sebelum pekerjaan dimulai.

Pemeriksaan atas hasil mobilisasi peralatan penanggulangan bahaya

kebakaran dan tenaga kerja konstruksi dilakukan dengan merujuk

kepada usulan yang telah disetujui Direksi Lapangan/Pengawas.

Bahan-bahan dan tenaga kerja konstruksi yang tidak memenuhi

persyaratan diwajibkan dikeluarkan dari lapangan pekerjaan paling

lambat 1x24 jam setelah dinyatakan ditolak.

Bahan-bahan yang telah diterima agar disimpan dengan baik dan

menjadi tanggung jawab kontraktor keamanannya sampai bahan

tersebut terpasang ditempat akhirnya bahan tersebut. Kehilangan dan

kerusakan bahan peralatan penanggulangan bahaya kebkakaran

202

menjadi tanggung jawab pelaksana dan tidak dapat dijadikan sebagai

bahan pertimbangan pekerjaan tambah kurang atau penambahan

waktu pelaksanaan pekerjaan.

6.4.3 pelaksanaan

Sedapat-dapatnya dihindarkan adanya pembobokan, namun jika

terpaksa harus mengadakan pembobokan, maka pelaksana wajib

meminta ijin melakukan pembobokan terlebih dahului kepada

Direksi Lapangan/Pengawas.

6.4.3.1 Alat pemadam Api Ringan (APAR)

Spesifikasi APAr memenuhi ketentuan yang berlaku. Jumlah

dan penempatannya dilapangan mengikuti gambar.

6.4.3.2 Pile hidran.

Pile hidran dibuat di taman dan merupakan pekerjaan tata

lingkungan.

6.4.4. Pengakhiran

6.4.4.1 Pembersihan

Dalam segala hal, pelaksana wajib menjaga kebersihan

lapangan kerja selama masa pelaksanaan konstruksi

penangulangan bahaya kebakaran.

6.4.4.2 Pemeriksaan akhir dan As built drawing

Pelaksana diwajibkan untuk memeriksa dan meyakini bahwa

pekerjaan penanngulangan bahaya kebakaran telah dilakukan

dengan baik dan benar.

Atas seluruh pekerjaan penanggulangan bahaya kebakaran

yang telah selesai, pelaksanan diwajibkan membuat as built

drawing atas upaya dan biaya sendiri. Kontraktor diwajibkan

telah memperhitungkan dalam analisa biaya pekerjaan

penanggulangan bahaya kebakaran atas biaya pembuatan

gambar as built drawing.

203

6.5. pekerjaan pengatur suhu (air conditioning).

6.5.1 Umum

Pekerjaan pengatur suhu meliputi ruang yang dikondisikan, peralatan

pengatur suhu, alat pemeriksa temperatur ruang, dan alat drainase

embun air yang dihasilkan selama masa operasi peralatan.

6.5.2. Persiapan

Sebelum memulai pekerjaan pekerjaan pengatur suhu (air

conditioning), pelaksana diwajibkan membuat dan mengajukan shop

drawing, spesifikasi/brosur peralatan pekerjaan pekerjaan pengatur

suhu (air conditioning), rencana kerja dan metoda kerja, serta

spesifikasi tenaga kerja yang melaksanakan pekerjaan pekerjaan

pekerjaan pengatur suhu (air conditioning), kepada Direksi

Lapangan/Pengawasuntuk mendapat persetujuan.

Pemeriksaan atas hasil mobilisasi peralatan pekerjaan pekerjaan

pengatur suhu (air conditioning), dan tenaga kerja konstruksi

dilakukan dengan merujuk kepada usulan yang telah disetujui

Direksi Lapangan/Pengawas.

Bahan-bahan dan tenaga kerja konstruksi yang tidak memenuhi

persyaratan diwajibkan dikeluarkan dari lapangan pekerjaan paling

lambat 1x24 jam setelah dinyatakan ditolak.

Bahan-bahan yang telah diterima agar disimpan dengan baik dan

menjadi tanggung jawab kontraktor keamanannya sampai bahan

tersebut terpasang ditempat akhirnya bahan tersebut. Kehilangan dan

kerusakan bahan peralatan pekerjaan pekerjaan pengatur suhu (air

conditioning), menjadi tanggung jawab pelaksana dan tidak dapat

dijadikan sebagai bahan pertimbangan pekerjaan tambah kurang atau

penambahan waktu pelaksanaan pekerjaan.

6.5.3 pelaksanaan

Sedapat-dapatnya dihindarkan adanya pembobokan, namun jika

204

terpaksa harus mengadakan pembobokan, maka pelaksana wajib

meminta ijin melakukan pembobokan terlebih dahului kepada

Direksi Lapangan/Pengawas.

6.5.3.1 Ruang yang akan dikondisikan.

Pelaksana diwajibkan untuk membuat ruang yang memenuhi

syarat untuk dijadikan sebagai ruang berkondisi temperatur

ruang (ruang cold storage).

Persyaratan meliputi dinding yang dapat menjaga kebocoran

temperatur keluar dan dari luar kedalam, plafond yang

menjadi isolator panas, dan lantai yang tidak konduktor

panas.

Kegagalan persyaratan ruang cold storage menjadi tanggung

jawab kontraktor, dan kontraktor berkewajiban memberi

garansi selama minimum 7 tahun atas ruang cold storage.

6.5.3.1 Alat pengkondisi ruang (AC)

Pelaksana diwajibkan untuk menyediakan peralatan dan

memasangnya diruang berkondisi temperatur, dan

memberikan garansi kualitas alat pendingin ruang selama

minimum 7 tahun.

Type alat pengatur ruang setara Mitsubishi, dari daya total

20 PK.

Alat pendingin ruang harus menjaga kelengasan udara dalam

ruang berpendingin maksimum 80%.

6.5.3.2 sistim drainase embun hasil pendinginan.

Kontraktor wajib menjaga dan mengalirkan air hasil

kondenssasi dengan sistim drainase yang baik dan

mengindarkan ruang dari pembekuan air kondensasi (icing).

6.5.4. Pengakhiran

6.5.4.1 Pembersihan

205

Dalam segala hal, pelaksana wajib menjaga kebersihan

lapangan kerja selama masa pelaksanaan konstruksi

pendingin ruang.

6.5.4.2 Pemeriksaan akhir dan As built drawing

Pelaksana diwajibkan untuk memeriksa dan meyakini bahwa

pekerjaan pengkondisian ruang telah dilakukan dengan baik

dan benar.

Atas seluruh pekerjaan pengkondisian ruang yang telah

selesai, pelaksanan diwajibkan membuat as built drawing

atas upaya dan biaya sendiri. Kontraktor diwajibkan telah

memperhitungkan dalam analisa biaya pekerjaan

pengkondisian ruang atas biaya pembuatan gambar as built

drawing.

206

BAB - VII

PEKERJAAN ELEKTRIKAL

7.1 UMUM

7.1.1 Lingkup pekerjaan

Pekerjaan elektrikal meliputi pekerjaan penyambungan daya listrik

ke PLN, pekerjaan panel listrik (panel listrik pasar, panel listrik

bangunan, panel listrik lantai, dan panel listrik masing-masing

sektor), pekerjaan instalasi listrik, pekerjaan fixture/fitting-fitting

dan assessories.

7.1.2 Lingkup pekerjaan ini termasuk pengadaan semua material,

peralatan, dan lain-lain, pemasangan, pengujian (commissioning)

dan pemeliharaan seluruh Pekerjaan Listrik Arus Kuat seperti

disyaratkan dalam :

7.1.2.6 Spesifikasi Teknis

7.1.2.7 Gambar Perencanaan

7.1.2.8 Bill of Quantity.Pada dasarnya spesifikasi teknis, gambar

perencanaan dan bill of quantity merupakan satu kesatuan

dan bersifat saling melengkapi dan menyempurnakan.

Apabila terdapat hal-hal yang tidak termuat didalam

spesifikasi teknis, namun ada pada gambar perencanaan

atau ada pada bill of quantity maka spesifikasi teknis harus

mengikuti gambar perencanaan atau bill of quantity,

demikian pula sebaliknya sehingga diperoleh suatu

perencanaan yang sempurna.

7.1.2.9 Berita Acara Aanwijzing

7.1.2.10 Adendum

Dalam pekerjaan ini termasuk juga pekerjaan-pekerjaan lain

yang berhubungan dengan Pekerjaan Listrik Arus Kuat

207

yang belum disebutkan secara terinci, tetapi dianggap perlu

untuk kesempurnaan fungsi dan operasi Listrik Arus Kuat.

7.1.2.11 Klasifikasi Teknis

Klasifikasi Teknis perlu dilakukan sebelum ditetapkan

pemenang lelang terhadap penawaran-penawaran yang

menjadi calon pemenang lelang untuk masalah-masalah

yang secara teknis belum dapat dimengerti atau perlu

dijelaskan oleh penawar/ peserta lelang dihadapan Panitia

lelang.

7.1.3 Pekerjaan yang harus dilaksanakan pada proyek ini adalah :

7.1.3.1. Pengadaan dan Pemasangan Panel Tegangan Rendah

Meliputi, Sub Distribution Panel (SDP), Panel Daya lainnya

sesuai dengan gambar perencanaan dan termasuk seluruh

peralatan bantu yang dibutuhkan untuk kesempurnaan

sistem instalasi listrik.

7.1.3.2. Pengadaan dan Pemasangan Panel Penerangan

Meliputi Panel Penerangan termasuk seluruh komponen

yang melengkapi panel tersebut, serta komponen panel dan

busbar rating ampere-nya harus sesuai dengan kebutuhan.

7.1.3.3. Pengadaan dan Pemasangan Fixture Lampu

Meliputi armature lampu, fitting, balast, starter, capasitor,

lampu serta peralatan lain yang dibutuhkan sesuai dengan

gambar perencanaan dan spesifikasi teknis standard pabrik.

7.1.3.4. Pengadaan dan Pemasangan Instalasi Penerangan dan Stop

Kontak

Meliputi seluruh instalasi penerangan dan stop kontak yang

menghubungkan panel penerangan dengan fixture lampu

dan stop kontak, baik di dalam maupun di luar bangunan

serta peralatan bantu yang dibutuhkan, sesuai dengan

208

Gambar Perencanaan dan Persyaratan Teknis.

7.1.3.5. Pengadaan dan Pemasangan Instalasi Daya

Meliputi seluruh Instalasi Daya yang menghubungkan panel

daya dengan peralatan listrik seperti motor-motor listrik,

outlet Daya serta peralatan-peralatan lain sesuai dengan

Gambar Perencanaan dan Persyaratan Teknis.

7.1.3.6. Pengadaan dan Pemasangan Sistem Pentanahan Peralatan

Penunjang Instalasi meliputi sistem pengebumian batang

elektroda dan bare copper conductor atau kabel yang

menghubungkan peralatan yang harus ditanahkan dengan

elektroda pentanahan termasuk seluruh peralatan bantu

yang dibutuhkan serta sesuai dengan gambar perencanaan

dan spesifikasi teknis.

7.1.3.7. Melakukan seluruh perijinan ke instansi terkait.

7.1.4 Sumber daya listrik dari Panel Existing ditentukan kemudian

Tegangan Rendah 380/220 v.

7.1.5 Kawat atau kabel untuk setiap bangunan harus meliputi kabel

tegangan rendah, kabel kontrol, accessories, peralatan-peralatan dan

barang-barang lain yang perlu untuk melengkapi dan

menyempurnakan pemasangan serta operasi dari semua sistem dan

peralatan.

7.1.6 Outlet, doos, panel dan peralatan instalasi

Pengadaan dan pemasangan outlet (stop-kontak), kotak-kotak tarik

(pull box), panel board, kabel, alat-alat bantu dan semua peralatan

lain yang diperlukan untuk mendapatkan penyelesaian yang

memuaskan dari sistem instalasi.

7.1.7 Sistem "Race Way"

Sistem "Race Way" dan perlengkapannya termasuk disini konduit,

tubing, flexible conduit accessories sistem saluran bawah tanah, alat-

209

alat dan semua barang yang perlu guna melengkapi instalasi dari

semua bahan dan perlengkapan.

7.1.8 Sistem Tegangan Rendah dan perlengkapannya (dibawah 600

Volt) Sistem-sistem tegangan rendah meliputi : switch, tombol-

tombol, circuit-circuit breaker, indikator, magnetic contactor,

accessories peralatan-peralatan dan barang-barang lain yang

diperlukan untuk pemasangan dan operasi yang sempurna dari

segenap sistem dan peralatan-peralatan.

7.1.9 Sistem Illuminasi dan Peralatan

7.1.9.1. Sistem illuminasi dan peralatan meliputi armature, lampu-

lampu accessories, peralatan serta alat-alat lain yang perlu

untuk operasi yang lengkap dan sempurna dari semua

peralatan penerangan. Fixture harus seperti yang disyaratkan

dan ditunjuk pada gambar-gambar.

7.1.9.2. Kualitas dan Pengerjaan

Semua material dan accessories, baik yang disebut secara

khusus, adalah kualitas terbaik.

Pengerjaan harus kelas satu, dan menghasilkan armatur setara

dengan standard komersil utama. Armartur harus sesuai

dengan gambar dan atau schedule, atau seperti yang

disyaratkan disini.

7.2.10 Gambar-gambar

Gambar-gambar elektrikal menunjukkan secara khusus teknik

pekerjaan listrik, dicantumkan besaran-besaran listrik dan mekanis

serta spesifikasi lainnya. Pemasangan peralatan harus disesuaikan

dengan kondisi lapangan. Gambar-gambar arsitektur, struktur,

Mekanikal/Elektrikal, harus menjadi referensi untuk koordinasi

pekerjaan secara keseluruhan. Kontraktor harus menyesuaikan

peralatan dengan perencanaan dan memeriksanya kembali. Setiap

210

kekurangan atau kesalahan perencanaan harus disampaikan kepada

Ahli, Direksi Lapangan/ Pengawas atau pihak lain yang ditunjuk

untuk itu.

7.1.11. KEMAMPUAN OPERASI

7.1.11.1. Bekerjanya sistem listrik sebagai suatu sistem

keseluruhan maupun bagian-bagiannya, seperti yang

tertera pada gambar-gambar maupun yang

dispesifikasikan.

7.1.11.2. Sumber Daya Listrik

Sumber daya listrik diambil dari Panel Existing

Tegangan Rendah disalurkan dengan kabel feeder ke

SDP untuk didistribusikan ke masing-masing sub panel

peralatan mekanikal maupun elektrikal.

Untuk lebih jelas, Sistem Distribusi listrik dapat dilihat pada

diagram satu garis.

7.2 SPESIFIKASI TEKNIS MATERIAL DAN PERALATAN

7.2.1. Kawat dan Kabel

7.2.1.1. Kawat dan Kabel Tegangan Rendah (600 V & Kurang)

Kawat-kawat harus memenuhi persyaratan PUIL, VDE.

Semua kawat No. 8 (penampang 10 mm2) ke atas harus

distranded dan tidak boleh dipakai kawat yang lebih kecil dari

No. 14 (penampang 2,5 mm2), kecuali untuk pemakaian

kontrol pada "Remote Control" yang kurang dari 30 meter

panjangnya. Kecuali dipersyaratkan lain, konduktor harus type

NYY, NYFGbY, NYM, NYA.

7.2.1.2. Ukuran-ukuran

Semua konduit, kawat-kawat dan sambungan elektrikal harus

diadakan secara lengkap. Konduit dan kawat-kawat tersebut

harus mempunyai ukuran sesuai dengan yang ditunjuk atau

211

dipersyaratkan untuk memenuhi peraturan-peraturan yang

berlaku.

7.2.1.3. Kawat-kawat untuk penerangan listrik.

Termasuk outlet-outlet untuk extension dan daya listrik harus

diadakan dan dipasang lengkap dari sambungan titik

pelayanan kepada semua outlet yang ditunjuk pada gambar.

Semua kabel harus dalam konduit PVC atau metal disesuaikan

dengan fungsinya. Semua konduktor circuit cabang harus

minimum No. 14 AWG (penampang 2,5 mm2), kecuali

tercatat lain. "Home Run" untuk circuit 220 volt yang

panjangnya lebih dari 40 meter dari panel ke outlet pertama

harus minimum No. 12 AWG (penampang 4 mm2) kapasitas

34A.

7.2.1.4. Bahan Isolasi

Semua bahan isolasi untuk splice, conection dan lain-lain

seperti karet, varnished cambric, asbes, gelas, tape sintetis,

resin, splice case, "Combination" dan lain-lain harus dari tipe

yang disetujui untuk penggunaan, lokasi, voltage dan lain-lain

yang tertentu itu dan harus dipasang memakai cara yang

disetujui, menurut anjuran perwakilan pemerintah atau

manufacturer.

7.2.2. Ketentuan-ketentuan Instalasi

7.2.2.1. Kotak-kotak (doos) Outlet

Kotak-kotak outlet harus sesuai dengan persyaratan VDE,

PUIL, AVE atau standard lain. Kotak-kotak ini bisa

berbentuk single/multi gang box empat persegi. Untuk

kotak-kotak yang dipasang di lantai harus digunakan jenis

"Adaptor frame" tahan air (waterproof).

Ukuran

212

Setiap kotak outlet harus diberi bukaan konduit hanya di

tempat yang diperlukan. Setiap kotak harus cukup besar

untuk menampung jumlah dan ukuran conduit, sesuai

dengan persyaratan, tetapi tidak kurang dari ukuran yang

ditunjuk atau dipersyaratkan.

Type Tahan Cuaca (Weatherproof Type Equipment)

Kotak-kotak outlet di tempat-tempat tersebut di bawah ini

harus dari tipe tahan cuaca :

Tempat-tempat yang kena matahari.

Tempat-tempat yang kena hujan.

Tempat-tempat yang kena minyak.

Tempat-tempat yang kena udara lembab.

Tempat-tempat yang ditunjuk dalam gambar.

- Outlet pada Permukaan Khusus

- Kotak outlet untuk "stop kontak" dan tombol-tombol

saklar yang dipasang pada meja, partisi, block

beton, marmer,

- frame, besi, bata atau di dingding kayu harus

berbentuk persegi dan harus mempunyai sudut dan

sisi-sisi tegak.

- Outlet Saklar dan Stop kontak

- Kecuali tercatat atau dipersyaratkan lain, maka kotak-

kotak outlet untuk saklar dinding dan stop kontak

harus dari bahan galvanis steel dan tidak boleh

berukuran lebih dari 75 mm x 75 mm untuk satu

gang dan 75 mm x 135 mm untuk dua gang.

7.2.2.2. Panel Board

Semua panel harus dibuat dari plat baja, kecuali yang

sering kena basah/hujan harus dibuat dari jenis besi tuang

213

yang tahan kelembaban atau konstruksi khusus.

Panel harus mempunyai ukuran yang proporsional seperti

dipersyaratkan untuk "panel board" yang besarnya menurut

kebutuhan, sehingga untuk jum lah dan ukuran kabel yang

dipakai tidak perlu sesak.

Panel penerangan dan panel untuk peralatan-peralatan

lainnya harus dari type "dead front" (mematikan dari

sebelah depan), kecuali seperti dipersyaratkan lain

dilengkapi dengan "circuit breaker" dan harus mempunyai

"trip rating" dan jumlah kutub seperti ditunjuk dalam

schedule.

Circuit Breaker

Breaker kutub tunggal untuk penggunaan circuit phasa

tunggal 220 volt harus memiliki trip rating seperti

termaktub dalam schedule dengan kapasitas interupting

sebesar 5.000 Ampere simetris. "Breaker" berkutub 2 dan 3

sistem 220/380 volt harus mempunyai trip rating seperti

dalam schedule dan kapasitas interupting sebesar

10.00050.000 Ampere simetris.

Finishing/pengecatan panel mempergunakan proses

“ELECTRO STATIC POWDER” untuk menjamin

kestabilan warna dan ketahanan terhadap karat dan iklim

yang lembab dengan treatment awal untuk bahan plat panel

menggunakan system treatment phospating. Dijamin tidak

berubah warna selama 3(tiga) tahun.

Khusus untuk panel Free Standing type harus

mempergunakan system Knock Down atau modul dengan

tiang penyangga yang telah diberi lubang-lubang atau

Purching dengan mempergunakan CNC (Computer

214

Numerical Control)

Panel dilengkapi dengan Master Key.

7.2.2.3. Sistem “Race Way”

Sistem "Race Way" dan perlengkapannya termasuk disini

konduit, tubing flexible conduit accessories sistem saluran

bawah tanah, alat-alat dan semua barang yang perlu guna

melengkapi instalasi dari semua bahan dan perlengkapan.

Ukuran

Semua Race Way harus mempunyai ukuran bisa melayani

dengan baik tipe-tipe konduktor sesuai dengan VDE,

PUIL dan lain-lain. Ukuran minimum adalah diameter 3/4"

menurut ukuran pasaran.

Bahan

Sistem Race Way harus dari konduit uPVC High Impact

Heavy Gauge, semua sistem race way harus dipasang

tersembunyi.

7.2.2.4. Sistem Tegangan Rendah dan perlengkapannya (dibawah

600 Volt)

Panel-panel

Panel harus seperti ditunjuk pada gambar, kecuali

ditunjuk lain. Seluruh assembly termasuk housing, alat-

alat pelindung harus direncana kan, dibuat, dicoba dan

dimana perlu diperbaiki sesuai dengan persyaratan

minimum dengan penyesuaian dan atau penambahan

seperti dipersyaratkan.

Panel board harus dari jenis dead-front, terdiri dari plat

logam/ baja dengan tebal minimal 2 mm untuk

kerangka dan 3 mm untuk pintu untuk Free Standing

Panel, SDP Cub Distribution Panel , dll) sedangkan

215

Panel wall mounting dibuat dari plat baja tebal minimul

1,6 mm untuk kerangka dan untuk pintu 2 mm (Panel

penerangan, Panel Kontrol dan panel-panel kecil

lainnya).

Pull box

Jenis konstruksi sama dengan bagian atas setiap switch

board. Bagian sisi atas dan samping dari pull box harus

dari bagian-bagian yang bisa dibuka lepas. Dasar dari pull

box harus terdiri dari papan asbestos atau tahan api.

Alat-alat ukur

Setiap panel harus dilengkapi dengan alat-alat ukur trafo

ukur seperti pada gambar. Saklar pindah untuk ampere

meter harus ada posisi off, pada posisi ini maka trafo arus

harus dalam keadaan hubung singkat. Meter-meter adalah

dari tipe moving ironvane type khusus untuk panel, dengan

scale sirkular, flush atau semi flush, dalam kotak tahan

getaran, dengan ukuran 15 x 15 cm atau 10 x 10 cm2,

dengan scale linier dan ketelitian 1%. Posisi dari saklar

putar untuk voltmeter dan ampere meter harus ditandai

dengan jelas.

Kawat-kawat pengontrol

Kawat Pengontrol dari panel-panel dipasang dipabrik

dengan lengkap dan dibundel serta dilindungi terhadap

kerusakan mekanis.

Ukuran minimum adalah No.14 AWG (penampang 2,5

mm2) dari type 600 volt, PVC.

Transformator arus

Trafo arus adalah dari tipe kering, dengan perbandingan

kumparan yang disesuaikan dengan standar VDE.

216

Pemasangan arus kuat dapat menahan gaya-gaya mekanis

pada waktu terjadinya hubungan singkat 3 phase simetris.

Trafo arus untuk ampermeter juga boleh dipergunakan

bersamaan dengan kWH meter asalkan ketelitiannya masih

baik, apabila tidak mempergunakan trafo arus khusus.

Pemutusan daya tegangan rendah

Pemutus daya yang bekerja secara elektris, dan alat-alat

pembantunya seperti pemutus stationer primer dan

sekunder, rail-rail pendukung harus buatan pabrik yang

sama.

Bekerja Secara Elektris

Pemutus daya utama dan pemutus daya lainnya dengan

arus-arus kerja 500 sampai dengan 1250 Ampere, harus

dilengkapi dengan mekanisme elektris. Mekanisme elektris

ini dapat berbentuk type solenoid atau type daya tersimpan

(stored energy) atau lain tertera pada gambar.

Bekerja Secara magnetis

Setiap phasa dan pemutus daya tegangan rendah harus

dilengkapi dengan suatu trip arus lebih bekerja secara

selektif dan sesaat, atau secara magnetis sesuai dengan

standard yang berlaku.

Peralatan Pengaman/Pemutus Daya

Peralatan-peralatan pengaman adalah pemutus daya tanpa

minyak dengan sikring pembatas arus, pemutus daya

dengan rumah tuangan (molded case) dilengkapi dengan

sikring pembatas arus, dan pemutus sikring. Arus kerja dari

circuit breaker harus sesuai dengan gambar, dengan sikring

berkapasitas interupsi 5.000-60.000 A simetris disesuaikan

dengan kapasitas hubung singkat disetiap titik beban,

217

pemutus sikring harus dari type yang membuka dan

menutup dengan cepat.

Papan Nama

Setiap pemutus daya (circuit breaker) harus dilengkapi

dengan papan nama.

Terminal pembantu

Apabila menuju suatu terminal pada panel terdiri dari

beberapa core kabel yang disatukan pada terminal tersebut,

maka apabila perlu disatukan melalui terminal pembantu

pada panel dengan lubang terminal yang sesuai. Hal ini

harus disediakan oleh Kontraktor.

7.2.2.5. Sistem Iluminasi dan Peralatan

Lampu-lampu/Tube/Bulb Fluorescent

Fixture harus sesuai dengan gambar. Bulb adalah dengan

warna "Standard white deluxe" .Untuk twin lamp atau

double TL harus dirangkai masing-masing satu ballast

dengan satu lampu secara lead lag wiring. Semua fixture

harus diadakan perbaikan faktor kerja sehingga mencapai

PF = 0,85 dengan menggunakan kapasitor.

Lampu Down Light/Baret

Lampu down light/baret harus type PLC/TLE, untuk

penerangan koridore/Toilet atau yang ditunjuk pada

gambar lengkap dengan ballast, kapasitor dan armature

dengan tutup dari bahan poly Ethylene/bjls 8 mm dengan

power faktor tidak boleh kurang dari 0,85.

Ballast

Ballast harus leak proof,mempunyai temperature kerja

rendah, noise-less, ballast dengan rumahan dari polyster.

Untuk lampu TL dengan dua lampu disusun/digunakan

218

masing-masing satu ballast untuk tiap lampunya (anti

Stroboscopic ).

Rated dengan tegangan 220 volt, tipe ballast harus tipe low

loss dengan rugi-rugi/losses ballast tidak lebih besar dari :

TL 18 Watt, losses max. 5,5 Watt

TL 36 Watt, losses max 5,0 Watt

Ballast harus dilengkapi dengan connection terminal yang

memenuhi standard PLN.

Fittings

Lampu flourescent digunakan bahan fittings dari jenis high

quality white polycarbo-nate masing-masing untuk lampu

TKI dan TKO.

Starter

Starter untuk lampu flourescent mempunyai rediability.

Terbuat dari high quality white polycarbonate Starter

lampu disesuaikan dengan rating lampu TL.

7.3 CARA PEMASANGAN

7.3.1. Kawat dan Kabel Tegangan Rendah (600 V & kurang)

7.3.1.1. Semua kabel-kabel harus berada di dalam konduit, cable

tray, cable rack dan di-klem/diikat dengan pengikat kabel

(cable tee).

7.3.1.2. Splice/Pencabangan

Tidak diperkenankan adanya splice ataupun sambungan-

sambungan baik dalam feeder maupun cabang, kecuali pada

outlet atau kotak-kotak penghubung yang bisa dicapai.

Sambungan pada kawat circuit cabang harus di buat secara

mekanis dan harus kuat secara elektris dengan "solderless

connector" jenis kabel tekan, jenis "compression atau

soldered". Dalam membuat "Splice", konektor harus

219

dihubungkan pada konduktor-konduktor dengan baik sehingga

semua konduktor tersambung, tidak ada kawat-kawat

telanjang yang kelihatan dan tidak bisa lepas oleh getaran.

Pemasangan Kabel dan Pengantar

Semua kabel harus dipasang pada kabel tray atau

dipasang di permukaan dengan klem dan pendukung-

pendukung yang sesuai. Kabel tray harus berlubang dan

digalvanisir setelah dilubangi, dan dipasang pada

permukaan dengan pen dukung khusus yang dicat

dengan cat anti karat.

Semua kabel harus dipasang lurus/sejajar dan jari-jari

lengkungan tidak boleh kurang dari syarat-syarat pabrik

(15 kali diameter kabel)

Kabel-kabel uPVC harus diklem pada kabel tray dengan

pita besi yang dicat anti karat. Harus dipergunakan

sekrup-sekrup yang digalvanisir dengan ring-ring dari

fibre di antara pita besi dengan kabel tray.

Untuk pemasangan-pemasangan kabel, maka

Kontraktor harus menyediakan sendiri peralatan

penunjang seperti tray, klem, besi penunjang, peng-

gantung baik untuk kabel yang dipasang horizontal

maupun vertikal. Dan penunjang-penunjang ini sudah

diperhitungkan pada biaya pemasangan kabel tersebut.

Kabel NYY, NYA, NYM untuk membedakan phasa

dengan kode warna disesuaikan dengan standard PLN

dan PUIL.

Teknis pemasangan kabel harus sesuai dan mengikuti

instruksi dari pabrik pembuat.

220

Aturan pembengkokan yang diizinkan; jari-jari

minimum pelengkupan bagian dalam tidak boleh lebih

kecil dari 15 (Lima belas) kali total diameter kabel.

Dalam melakukan pembengkokan diharuskan

melunakkan kembali pembungkus tembaga denagn cara

memanasi dengan nyala merah atau hembusan panas.

Jarak antara tempat pemasangan alat penopang atau

klem.

7.3.2. Kotak -kotak (doos) Outlet

Untuk kotak-kotak yang dipasang di lantai harus digunakan jenis

"Adaptor frame" tahan air (waterproof) dan tertutup rapi, dipasang

dengan baik dan benar.

7.3.3. Pendukung dan Pengikat

Kotak-kotak pelat baja harus didukung dengan cukup supaya

mempunyai bentuk yang tetap.

7.3.4. Pendukung Kabel

Setiap pull box, termasuk kabel yang ada di atas "Switch board" dan

panel motor, harus diberi cukup banyak klem, dan lain-lain dimana

kabel dipasang dengan cara yang rapi dan teratur yang

memungkinkan pengenalan, sehingga tidak ada kabel yang

membentang tanpa pendukung.

7.3.5. Panel Board

Frame/rangka panel harus digrounding. Pada panel board harus ada

cara yang baik untuk memasang, mendukung dan menyetel "panel

board" serta penutupnya. Panel board dengan rel busbar didalamnya

harus diatur dengan baik, rapi dan benar.

7.3.6. Finishing

Semua bagian belakang dari panel, dan pintu-pintu untuk "panel

board" harus dibuat tahan karat dengan cara galvanisasi atau

221

"Cadmium plating" atau dengan "Zinc Chromate Primer". Selain

yang disebutkan, harus dilapisi dengan lapisan anti karat sebagai

berikut :

Bagian dari dalam panel dan pintu semua instalasi yang

terpendam tanpa kecuali.

Bagian luar dari panel yang digalvanisasi atau diberi "cadmium

plating" tak perlu dicat kalau seluruh kotak terpendam. Kalau

dipakai "Zinc Chromate Primer", harus dicat.

7.3.7. Konduit Tersembunyi

Pull box yang dihubungkan pada konduit tersembunyi harus

dipasang dengan penutupnya rata pada dinding atau langit-langit.

7.3.8. Kunci

Setiap panel harus dilengkapi dengan kombinasi "catch and flat key

lock". Untuk setiap panel board kuncinya adalah dari tipe "common

key". Satu panel board harus disediakan dua anak kunci.

7.3.9. Tinggi Pemasangan

Panel Pemasangan sedemikian rupa sehingga setiap peralatan dalam

panel dengan mudah masih dapat dijangkau, tergantung pada

tipe/macam panel, maka bila dibutuhkan alas/pondasi/

penumpu/penggantung maka kontraktor harus menyediakan dan

memasang sekali pun tidak tertera pada gambar.

7.3.10. Panel di Dinding

Setiap panel yang pemasangannya di dinding dari shaft electrical

pada bagian belakangnya harus dipasang rangka besi secara terpisah

yang di tempelkan ke beton. Hal ini untuk memungkinkan lewatnya

kabel ke lantai berikutnya.

7.3.11. Manhole dan Handhole

Terutama untuk jaringan luar baik di dalam maupun jalur hijau,

maka untuk penyambungan, pembelokan, pertemuan diperlukan

222

manhole yang terbuat dari beton dan tertutup plat besi dengan tebal 1

cm dan berangka. Pada beberapa tempat dibutuhkan pula handhole

dari beton dan tertutup plat besi pula. Di setiap manhole kabel harus

diberi tanda/label yang dipress dan dililitkan sehingga dengan mudah

dapat dikenal.

7.3.12. Label

Semua panel, switch dan fuse unit, isolator switch group dan

peralatan-peralatan lainnya harus diberi label sesuai dengan

fungsinya. Label ini terbuat dari bahan logam anti karat dengan

huruf-huruf hitam.

7.3.13. Sistem "Race Way"

Semua sistem race way harus dipasang tersembunyi.

Semua race way yang dipasang tersembunyi dalam konstruksi

beton juga harus dari konduit PVC dan minimal harus menpunyai

perlindungan beton setebal 3/4” diantara konduit dan permukaan

beton yang tampak. “Race Way” harus dipasang sejajar atau

tegak lurus dengan dinding bagian struktur atau pertemuan

bidang-bidang vertical dengan langit-langit.

”Race Way” yang dipasang dalam tanah atau tembus kerikil,

harus mempunyai dua lapis cat aspal pada permukaan sebelah

dalam sebelum dipasangkan. Di tanah harus diberi patok

petunjuk. Race Way yang dipasang harus kelihatan (Exposed).

7.3.14. Apabila beberapa pipa berjalan sejajar di dinding atau langit-

langit, maka harus dipergunakan klem-klem khusus untuk pipa

sejajar. Ujung-ujung pipa pada peralatan harus dipasang sekrup

dengan kuat. Semua ujung pipa yang bebas harus

ditutup/diperlengkapi dengan plat kuningan yang sesuai. Bila pipa

berada diluar bangunan maka harus pipa yang digalvanisir.

7.3.15. Daerah yang lembab atau daerah-daerah dimana disyaratkan pipa-

223

pipa galvanis, maka semua peralatan bantu fitting-fitting, klem dan

lain-lainnya harus digalvanisir atau tahan karat, dan harus

dipergunakan pendukung supaya pipa bebas dari korosif.

7.3.16. Pipa yang dipasang pada permukaan dalam bangunan harus dicat

satu jalan sebelum dipasang, dan satu lagi sesudah dipasang. Dengan

warna yang ditentukan oleh ahli/arsitek. Untuk mempermudah

pengenalan, maka pada permukaan pipa harus dicat dengan warna

sebagai berikut :

Pipa penerangan dan daya, orange.

Pipa Telephone, hijau.

Pipa Fire Alarm, merah.

Pipa Tata Suara, kuning.

7.3.17. Bila pipa masuk kedalam atau keluar dari daerah yang

mengandung bahaya kebakaran, maka pipa harus disambungkan

pada kotak-kotak isolasi yang tahan api.

7.3.18. Bila pipa melintas tembok, penyedot ruangan, lantai, langit-langit

dan lain-lain, maka lubang harus ditutup dengan baik sehingga tidak

mungkin dapat dilalui oleh debu, lembab, api dan asap.

7.3.19. Penanaman dibawah tanah (cable trench) minimal 80 cm dari

permukaan. Bila bersilangan dengan saluran lain, misalnya saluran

air, maka cable trench dapat dan harus ditanam setelah pengerasan

tanah. Untuk cable trench yang melintasi jalan, maka penanaman

dilakukan setelah pengerasan badan jalan atau bila sebelumnya harus

lebih dari 110 cm atau atas persetujuan Direksi

Lapangan/Pengawas.

7.3.20. Pengakhiran dan Sambungan

Race way harus diakhiri pada outlet persimpangan, pull box cabinet

dan lain-lain, dengan dua Lock nut dan sebuah insulating bushing

insert yang harus terbuat dari thermoplastik atau "fibre minded" yang

224

dimatikan untuk mencegah rusaknya kawat dan kabel dan tidak

mengurangi kontinitas dari sistem grounding dari "race way".

Sambungan untuk pipa logam elektrikal harus dari jenis yang tahan

hujan atau fitting yang Concerate tinggi dengan sistem penguncian

interlock compressed.

7.3.21. Panel Board

Neutral Panel harus diisolasikan dari panel board dan dipasang pada

ujung-ujung yang berlawanan dari "mains" dan mempunyai terminal

yang diberi nomor. Dimana tercatat adanya spare pada gambar-

gambar skedul dari panel board dan lain-lain, maka penghubung

yang perlu dari "Mounting bracket" dan lain-lain, harus diadakan

untuk kemungkinan pemasangan "circuit breaker" di kemudian hari.

7.3.22. Pemutus Daya Tegangan Rendah

Pemutus daya tegangan rendah dipasang dalam panel board besi,

dapat dilepas dengan menarik ke luar (draw out) atau dipasang

dengan mempergunakan klem-klem/skrup. Pemutus daya manual

harus "trip face" secara mekanis.

Relays

Kontraktor harus memberikan gambar kerja dan diagram

pengkabelan dari relay yang dipakai. Relaynya dipasang pada

panel kontrol.

Panel-panel

Konstruksi harus terbuat dari rangka baja struktur atau rangka

profil baja yang diperkuat dan dilas, dan tidak rusak dalam

pengiriman atau pemasangan. Tahan terhadap stress tegangan

akibat hubung singkat. Rangka ini harus secara lengkap

dibungkus pada bagian bawah, atas dan sisi dengan plat-plat

penutup yang bisa dilepas, bisa dicapai dari depan maupun

belakang.

225

Semua alat ukur atau tombol transfer yang disyaratkan oleh

perusahaan dikelompokkan pada sisi depan yang berengsel.

Tutup berengsel tersebut harus mempunyai engsel

tersembunyi dan grendel. Semua sumber yang perlu untuk

circuit control, transformer, dan lainnya harus dipasang pada

sisi belakang dari penutup yang berengsel.

Harus ada grill yang cukup untuk ventilasi agar kenaikan

suhu dari bagian-bagian yang mengandung arus pada nilai-

nilai yang dipersyaratkan dalam standar VDE/IEC untuk

peralatan yang tertutup dapat diatasi.

Panel pencapai belakang yang bisa dilepas harus mempunyai

konstruksi sekrup atau (screwed on/bolted on).

Material-material yang bertegangan harus dicegah dengan

sempurna terhadap kemungkinan terkena percikan air.

Pull box

Bila ditunjuk dalam gambar atau bila diperlukan oleh kondisi

pemasangan, harus dipasang sebuah pull box pada ketinggian

yang cukup dan kabel menuju "individual breaker" harus tegak

lurus melalui lubang-lubang yang terpisah pisah pada dasar pull

box ini. Penutup atas yang ditempatkan di bagian belakang

struktur harus bisa dilepas dengan mudah supaya memungkinkan

pembuatan lubang-lubang untuk konduit kabel yang diperlukan.

Penunjang-penunjang untuk kabel harus diatur sedemikian untuk

memungkinkan "arc proofing" dan pemasangan kabel. Pull box

harus mempunyai ukuran yang layak guna memungkinkan

ventilasi dan pemasangan peralatan circuit breaker yang bisa

dipindah-pindahkan di mana perlu.

Konstruksi

Panel harus seperti yang dipersyaratkan di sini dan seperti

226

ditunjuk dalam gambar untuk melaksanakan fungsi yang

diperlukan. Lokasi yang tepat dan jenis perlengkapan yang diper

lihatkan boleh berbeda menurut keperluan untuk menyesuaikan

manufacturer, sejauh bahwa fungsi dan operasi yang dimaksud

bisa dicapai. Betapa pun indentifikasi gambar tata letak, skedul

dan lain-lain, harus diiukuti dalam urutan yang tepat untuk

mempermudah pemeriksaan dan prosedure pemeriksaan

bangunan. Tempat struktur "bus" dan hubungan-hubungan harus

dibangun dan ditunjang untuk dapat menahan arus hubungan

singkatyang bisa terjadi pada lokasi yang tertentu tersebut.

Hubungan-hubungan harus dibuat atau dilas dan diklem serta

diatur untuk menjamin daerah kotak yang baik.

Papan Nama

Dipasang pada pintu atau panel dekat pada pemutusan dan dapat

dilihat dengan mudah. Cara-cara pemberian nama harus

menunjukkan dengan jelas rangkaian dari pemutus daya atau alat-

alat yang tersambung padanya. Keterangan mengenai ini harus

diajukan dalam shop drawings. Mimik diagram berwarna biru

harus dilengkapi pada papan hubung, lengkap dengan komponen-

komponen dan tanda-tanda untuk komponen-komponen tersebut.

7.3.23. Sambungan

Dikemudian hari bila dalam gambar dinyatakan adanya cadangan,

maka ruangan-ruangan tersebut harus dilengkapi dengan terminal,

klem-klem pemasangan, pendukung dan sebagainya, untuk peralatan

yang akan dipasang di kemudian hari, termasuk terminal.

Kemungkinan penyambungan dikemudian hari dapat berupa

equipment panel baru switch, circuit breaker, magnetic kontaktor

dan lain-lain.

227

7.3.24. Kawat-kawat Pengontrol

Kawat pengontrol dari panel-panel harus dipasang di pabrik/ bengkel

secara lengkap dan dibundel dan dilindungi terhadap kerusakan

mekanis.

7.4 CARA PENGETESAN

7.4.1. Lingkup pengetesan ini terbagi dalam beberapa tahap antara lain :

7.4.1.1. Pemeriksaan Struktural

Pada testing ini kondisi yang menyangkut bahan, konstruksi,

finishing, dan kontrak harus diperiksa dan disesuaikan dengan

spesifikasi (semua data harus sesuai dengan spesifikasi).

7.4.1.2. Testing Tahanan Isolasi

Tahanan isolasi antar kutub dan bagian yang hidup dan yang

mati, harus ditest dengan tester bertegangan 500 Volt DC.

Hasilnya harus menunjukan 500 mega ohm atau lebih.

7.4.1.3. Test Ketahanan Tegangan

Pada testing tahanan isolasi diatas harus dimasukan sampai

dengan 3000 Volt

7.4.1.4. Hasil pengetesan tersebut harus disertakan/dilampirkan

sebagai certificate test (test report).

7.4.2. Test dan Penyetelan untuk Peralatan Listrik

7.4.2.1. Lingkup Pekerjaan

Lingkup pekerjaan ini adalah memberikan ketentuan-

ketentuan dasar untuk mengadakan Commisioning balancing,

testing, penyetelan dari seluruh sistem yang ada.

7.4.2.2. Semua testing, balancing kalibrasi dan penyetelan dari

peralatan-peralatan dan kontrol yang tergabung dalam sistem

ini serta penyediaan semua instrument dan tenaga kerja harus

dilaksanakan oleh Kontraktor.

7.4.2.3. Kontraktor harus menempatkan seorang ahli yang

228

berkompeten dan berpengalaman untuk melaksanakan

pengetesan sesuai dengan keahliannya.

7.4.2.4. Test-test yang harus dilaksanakan oleh kontraktor dibawah

pengelola Proyek/Konsultan Manajemen Konstruksi antara

lain :

Tahanan isolasi section/overall

Pentanahan

Phasing out, including phase unbalance tidak lebih dari 10

%.

Load testing.

Semua thermal overload pada starter harus dicheck dan

kemudian dicatat

Setting overload untuk cirkuit breaker harus dicheck dan

kemudian dicatat

Semua rangkaian harus dicoba/ditest dengan megger

Semua Instalasi Arua Kuat harus mendapat pengetesan dari

PLN atau badan resmi yang ditunjuk Owner.

Harga-harga pengetesan harus dicatat dan harus

dibuatkan berita acara pengetesan, yang hasilnya harus

sesuai dengan standar-standar yang telah diuraikan

diatas.

7.5 Penyerahan, Pemeliharaan, Jaminan dan Training

7.5.1. Peralatan utama dan peralatan bantu Pekerjaan Listrik dalam

spesifikasi ini harus disediakan oleh kontraktor seperti ditunjuk pada

dokumen kontrak.

7.5.2. Petunjuk Operasi, Pemeliharaan dan Pendidikan.

7.5.2.1. Pada saat penyerahan untuk pertama kali, Kontraktor harus

menyerahkan

Gambar-gambar jadi (shop drawing), dalam bentuk

229

gambar cetak sebanyak 3 (tiga) set dan dalam bentuk

mikro film sebanyak 1 (satu) set.

Katalog spare-part

Buku petunjuk operasi dalam bahasa Indonesia

Buku petunjuk perawatan atas peralatan yang terpasang

dalam bahasa Indonesia.

Data-data tersebut harus diserahkan kepada pemilik

sebanyak 3 (tiga) set dan kepada Konsultan Manajemen

Konstruksi 2 (dua) set, bila gambar dan data-data tersebut

belum lengkap diserahkan maka pekerjaan Kontraktor

belum bisa diprestasikan 100 %.

Kontraktor harus memberikan pendidikan teori dan praktek

mengenai operasi dan perawatan kepada petugas-petugas

teknik yang ditunjuk oleh Pemilik/Pengelola Proyek secara

cuma-cuma sampai cakap menjalankan tugasnya, minimal

3 orang selama 3 bulan sebelum penyerahan pertama dan

3 bulan sesudah penyerahan pertama proyek ini dilakukan.

Kontraktor harus mengajukan rencana sistem pendidikan

ini terlebih dahulu kepada Pengelola Proyek/Konsultan

Manajemen Konstruksi. Segala biaya selama masa

pendidikan menjadi tanggung jawab Kontraktor.

7.5.2.2. Kontraktor harus pula memberikan 2 (dua) set

singkatan petunjuk operasi dan perawatan yang dibuat

dalam bahasa Indonesia kepada Pemilik, dan sebuah lagi

hendaknya dipasang dalam suatu kaca berbingkai dan

ditempat-kan pada dinding dalam ruang mesin utama atau

tempat lain yang ditunjuk Pengelola Proyek/Konsultan.

7.5.3. Service dan Garansi

7.5.3.1. Kontraktor harus bertanggung jawab atas seluruh

230

peralatan yang rusak selama masa garansi, termasuk

penyedian suku cadang. Segala biaya penggantian perawatan

selama masa garansi merupakan tanggung jawab Kontraktor

7.5.3.2. Memberikan garansi terhadap seluruh peralatan yang

disuplai dan juga ter-hadap sistem, minimal selama 1 (satu)

tahun sejak serah terima kedua.

7.5.3.3. Pemilik dibebaskan dari segala bentuk pembayaran atas

segala kerusakan untuk selama 1 (satu) tahun sesudah serah

terima kedua.

7.5.3.4. Kontraktor harus bertanggung jawab untuk tetap dapat

melakukan garansi dengan memperhitungkan kedalam harga

satuan sebagai resiko keterlambat-an dalam menyelesaikan

pembangunan.

7.5.3.5. Kontraktor wajib mengganti atas biaya sendiri setiap

kelompok barang-barang atau sistem yang tidak sesuai dengan

persyaratan spesifikasi, akibat kesalahan pabrik atau

pengerjaan yang salah selema jangka waktu 180 (seratus

delepan puluh) hari setelah proyek ini diserahkan terimakan

untuk pertama kali.

7.5.3.6. Kontraktor wajib menempatkan 2 (dua) orang pada setiap

hari kerja untuk mengoperasikan/ merawat peralatan

Elektrikal dan mendatangkan 1 (satu) orang supervisor

sekali seminggu untuk memeriksa atau melakukan balancing

selama masa pemeliharaan.

7.5.3.7. Kontraktor harus memberikan service secara cuma-cuma

untuk seluruh sistem Elektrikal selama 180 (seratus delapan

puluh) hari setelah proyek ini diserahkan terimakan pertama

kali dan garansi 1 (satu) tahun setelah serah terima kedua.

231

7.6.1 Perijinan

7.6.1.1. Semua ijin-ijin dan persyaratan-persyaratan yang mungkin

diperlukan untuk melaksanakan instalasi ini harus dilakukan

oleh Kontraktor atas tanggungan dan biaya Kontraktor.

7.6.1.2. Kontraktor harus bertanggung jawab atas penggunaan alat-

alat yang dipaten-kan serta kemungkinan tuntuktan ganti rugi

dan biaya-biaya yang diperlukan untuk ini. Untuk hal ini

Kontraktor wajib menyerahkan Surat Pernyataan mengenai hal

tersebut diatas.

7.6.1.3. Kontraktor harus menyerahkan semua perijinan atau

keterangan resmi yang diperoleh mengenai instalasi proyek ini

kepada Pengelola Proyek/Konsultan Manajemen Konstruksi

atau pihak ditunjuk, sebelum penyerahan kedua dilakukan.

7.6.1.4. Kontraktor harus memperoleh ijin terlebih dahulu dari

Pengelola Proyek/Konsultan Manajemen Konstruksi setiap

akan memulai suatu tahapan pekerjaan, demikian pula bila

akan melaksanakan pekerjaan di luar jam kerja (kerja lembur).

7.6.1.5. Kontraktor harus mendapatkan ijin-ijin yang berhubungan

dengan pajak, pemerintahan setempat, badan yang berwenang

terhadap instalasi yang dikerjakan. Dalam hal ini, semua biaya

yang dikeluarkan sehubungan dengan permintaan ijin tersebut

harus dibayar oleh Kontraktor.

7.6.1.6. Perincian umum pekerjaan instalasi ini adalah sebagai berikut

:

Pengadaan dan pemasangan Panel Tegangan Rendah

Pengadaan dan pemasangan Armature + lampu

Pengadaan dan pemasangan Instalasi Penerangan

Pengadaan dan pemasangan Instalasi Daya

Pengadaan dan pemasangan seluruh peralatan guna

232

menunjang beroperasinya sistem dengan sempurna

walaupun tidak terdapat dalam gambar maupun dalam

spesifikasi teknik.

7.6.1.7. Penyetelan seluruh sistem agar lengkap dan dapat bekerja

dengan baik sesuai dengan persyaratan dokumen pelelangan

dan gambar-gambar yang ada.

7.6.1.8. Pengadaan pemasangan seluruh instalasi Elektrikal sesuai

dengan per-syaratan dokumen, spesifikasi dan lainnya sesuai

dengan kontrak.

7.6.1.9. Segala sesuatu mengenai lingkup pekerjaan lebih lanjut

kepada Peng-elola Proyek/Konsultan Manajemen

Konstruksi. Konsultan atau pihak lain yang ditunjuk untuk

ini. Apabila sampai terjadi kelalaian dan kekurangan,

Kontraktor harus bertanggung jawab atas kerugian-kerugian

yang mungkin terjadi.

7.6.1.10. Semua pengadaan, pemasangan dan pengujian pekerjaan

instalasi Elektrikal harus berdasarkan gambar dokumen

lengkap dan sesuai dengan spesifikasi teknik, serta

adendum lainnya.

7.6.1.11. Bila dalam spesifikasi ini terdapat klausal-klausal/point-

point yang ditulis/disebutkan kembali, hal ini bukan berarti

klausalnya dihilangkan, akan tetapi malah mempertegas

spesifikasinya.

7.6.1.12. Semua peralatan mesin-mesin harus melalui factory test

sebelum dikirim serta harus menyerahkan sertifikat factory

test lengkap dengan merk/produk yang digunakan dan

diserahkan kepada Pemberi Tugas melalui Manajemen

Konstruksi sebanyak 3 (tiga) rangkap/copy.

7.6.1.13. Pengetesan harus disaksikan oleh pemilik, Pengelola

233

Proyek lapangan dan perancang masing-masing 1 (satu)

orang. Segala biaya yang diperlukan (transport, akomodasi,

exit permit dll) menjadi tanggung jawab Kontraktor. Sistem

pengujian dan schedulenya harus disampaikan secara

tertulis selambat-lambatnya 1 (satu) bulan setelah menerima

SPK.

234

BAB VIII

PEKERJAAN TATA LINGKUNGAN

8.1 Umum

Pekerjaan tata lingkungan meliputi a. pekerjaan area parkir, b. pekerjaan

area bongkar muat, c. pekerjaan drainase taman, d. pekerjaan tempat

pembuangan sampah sementera, e. pekerjaan papan nama bangunan, f.

pekerjaan taman/tanaman peneduh, g. pekerjaan pile hidran lapangan, h.

pekerjaan system air bersih taman, i. pekerjaan sistim listrik/penerangan

taman, j. pekerjaan sistim informasi harga, j. pekerjaan papan

pengumuman, k. pekerjaan IPAL, l. Pekerjaan pengolah sampah, m.

sistim telekomunikasi, n. pekerjaan penangkal petir, dan o. pekerjaan cctv

Sebelum memulai pekerjaan taman, pelaksana diwajibkan untuk

membuat dan mengajukan shop drawing, spesifikasi seluruh bhahan yang

dibutuhkan dan sampelnya, spesifikasi tenaga kerja konstruksi dan umlah

pekerjanya, rencana kerja dan metoda kerja kepada Direksi

Lapangan/Pengawas 3 hari sebelum memulai pekerjaan untuk mendapat

persetujuan.

8.2. Pekerjaan Area parkir

Pekerjaan area parker meliputi pekerjaan perkerasan, signage tempat

parkirdan sistim drainase area parkir.

8.3. Pekerjaan area bongkar muat

Meliputi pekerjaan lintasan dorongan barang yang dibongkar muat dari

truk.

8.4. Pekerjaan taman

Pekerjaan taman meliputi pekerjaan tanaman taman, sistim penerangan

taman, sistim pengairan taman, dan drainase tamannya.

Pelaksana diwajibkan mengkonsultasikan Tanaman yang akan ditanam

beserta cara penanaman dan perawatannya agar dapat tumbuh dengan

235

baik dan pada saat serah terima kedua telah menjadi taman yang baik dan

indah.

Pekerjaan sistim penrangan taman meliputi panel taman, instalasi

penerangan ytaman, tiang lampu penerangan taman, instalasi listrik

taman.

Khusus sumber listrik taman diambil dari sistim solar cell. Setiap tiang

lampu penerangan dipasang solar cell yang bias member penerangan

kepada listrik taman di malam hari.

Sistim pengairan taman menggunakan sistim gravitasi dari menara air

dengan menggunakan sistim perpipaan. Pengaliran air diatur secara

otomatis/elektris setiap pagi, siang dan sore.

Pekerjaan sistim drainase taman menggunakan aliran sistim gravitasi

dengan mengumpulkan air di area polder yang dapat difungsikan sebagai

kolam retensi banjir dan tempat kolam maturasi pengolahan limbah

domestic pasar.

8.5. Pekerjaan Tempat pembuangan sampah sementara

Kontraktor diwajibkan menyusun shop drawing dan mengajukan

spesifikasi konstruksi tempat pembuangan sampah sementara.

Tempat pembuangan sampah sementara adalah pempat pembuangan

sampah yang telah melalui pengolahan di peralatan pengolahan sampah

pasar yang dibuat di area pasar.

Khusus pengolahan sampah organic diarahkan bagi pembuatan kompos

dan sampah non organic diolah dulu dan hasil olahan yang tidak

berfungsi ditampung di tempat pembuangan sampah sementara.

8.6. Pekerjaan Papan namabangunan

Papan namabangunan ada dua yaitu satu di area taman, dan satu

ditempatkan diwajah bangunan bangunan.

236

8.6.1 Untuk yang ditaman

Spesifikasi papan nama pad ataman meliputi Pondasi, tiang papan

nama, papan nama itu sendiri, dan tulisan pada papan nama

sebagaimana pada gambar rencana.

Pondasi, merupakan pondasi batu kali menerus ukuran dasar 80

cm, kedalaman 80 cm, panjang pondasi 300 cm. Bahan batu kali

pecah ukuran 10-15 cm di ikat dengan adukan 1pc:4psr.

sloof ukuran 15x20 cm dari konstruksi beton bertulang dengan

tulangan utama 4 diameter 10 dan sengkang diameter 8 mm sejarak

masing-masing sengkang 20 cm. Bahan beton fc’=24,52 M.Pa (K-

250).

Kolom praktis berjarak 300 cm dan tinggi 150 cm diisi dengan

pasangan batu bata adukan 1pc:4ps, dipleseter tebal 10 mm, dikaci,

dicat dan diberi tulisan logam dengan spesifikasi tulisan P:ASAR

RAKYAT. Selengkapnya seperti pada gambar.

8.6.2 Untuk yang diwajah bangunan bangunan

Papan namabangunan yang berada di wajah bangunan dengan

spesifikasi papan nama ukuran 150x300, berangka aluminium,

berpapan panel ACP, dan diberi tulisan “BANGUNAN” dengan

teknik penampilan seperti pada gambar.

Khusus cat yang digunakan terbuat dari cat duco metallic warna

sesuai gambar.

8.7 Pekerjaan tanaman peneduh

Selain tanaman taman, taman juga ditanami pohon peneduh sbanyak 7

buah yang tersebar di are bangunan ang dapat difungsikan sebagai tempat

interaksi social Dibawah Pohon Rindang.

237

7.8 Pekerjaan pile Hidran

Pekerjaan pile hidran terdiri dari 2 buah pile hidran lapangan. Pekerjaan

meliputi penyambungan pile hidran ke pipa air bersih sistim PDAM yang

ada, pemasangan pipa hidran tanam, dan pemasangan pile hidran.

Pile hidran ini hanya berfungsi sebagai tempat Mobil pemadam

kebakaran menghisap air bagi penyemprotan pemadaman api.

Pipa yang ditanam dengan spesifikasi black steel, dibungkus aspal dan

goni menahan korosi selama umur pipa, didindungi pasir urug dan paling

atas setebal 20 cm ditutup dengan beton tumbuk (lean concrete).

Disaping pile hidran taman, disediakan panel kebakaran yang berwarna

merah dan berisi pipa selang penanggulangan kebakaran.

8.9 Pekerjaan Sistem air bersih taman

Taman dilengkapi system air bersih yang dibutuhkan bagi pelayanan

pasar los terbuka non permanen yang terpaksa harus beropersi di taman

pasar akibat perkembangan pasar sehingga kapasitas pasar terlampaui.

Air bersih pasokan ke Sistim air bersih taman dapat/harus dimatikan dari

reservoir pada saat paar tidak beroperasi.

Sistim air besih taman meliputi sistim perpipaan dari reservoir, keran

outlet, dan keran regulator di reservoir.

8.10 Pekerjaan System listrik/penerangan taman

Sistim listrik taman meliputi panel listrik taman, instalasi listrik taman,

lampu taman di menara setinggi 9,00 m dan didukung lampu penerangan

sebesar 4x200VA. Sumber listrik diambil dari panel listrik bangunan.

8.11 Pekerjaan sistem informasi harga (sign board harga)

Pekerjaan panel sistim informasi pasar terdiri dari panel informasi, sistim

listrik panel, pondasi kolom panel, kolom panel.

238

Pondasi panel dari konstruksi beton fc’=24,52 m>Pa (K-250) dengan

dimensi 50x50x80 cm dan diberi 4 buah angkur besi beton diameter 12

cm panjang 50 cm masuk ke pondasi dan diberi tulangan geser diameter 8

mm sejarak 15 cm masing-masing.

Kolom dari konstruksi beton bertulang dimensi 20x20 dan tinggi 100 cm

dan diatasya diberi bingkai beton dan board ACP dengan layar elektrik

ukuran 100x150 cm..

8.12 Pekerjaan papan pengumuman

Pekerjaan papan pengumuman meliputi tiang besi bpipa diameter 50 mm

tinggi 175cm dan diberi papan pengumuman dengan gambar dan

spesifikasi seperti pada gambar.

Dasar papan pengumuman terbuat dari bahan parikel board yang dapat

ditempel dan diikat dengan paku paying.

Papan pengumuman diberi lampu TL-2x20 VA dibagian dalam papan

pengumuman.

8.13 IPAL

Sistim Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) terdiri dari sistim

pengumpul air limbah, sistim perpipaan pembawa air limbah, kolam

penampungan awal limbah (premier chamber), kolam pengolaha air

limbah (secondary chamber), dan kolam maturasi air libah, selanjutnya

dibuang ke kolam taman.

Konstruksi sistim pengolahan air limbah menggunakan konstruksi beton

tebal 15 cm dandiberi tulangan wire mesh 10-15 untuk dinding, dasar dan

penutup IPAL.

Ukuran IPAL mengikuti gambar rencana.

239

8.14. Sarana penglolahan sampah

Terdiri dari dua jenis yaitu yang berasal dari sayur-sayuran dan sisa

makanan dan jenis lainnya.

Sampah yang berasal dari sayuran dan sisa makanan diolah dengan

metode composting.Sedangkan sampah lainnya (sampah sisa sayuran dan

makanan sisa) diolah dengan pengolahan sampah lingkungan.

Spesifikasi pengolah sampah seperti pada gambar.

8.14 sistem telkom

Sistim telkomi terdiri dari jaringan telepon dari PT. Telkom, instalasi

telkom dalam bangunan, dan sistim PABX bagi kantor pengelola pasar.

Sistim telkom juga difasilitasi dengan sistim internet.

8.15 Penangkal petir kawasan pasar

Sistim penangkal petir pasar terdiri dari tiang yang treintegrasi dengan

menara penerangan pasar, instalasi penangkal petir, kabel pembawa petir

ke tanah, dan sistim grounding.

Konstraktor pelaksana diwajibkan memasukkan shop drawing dan

spesifikasi peralatan penangkal petir mulai dari penangkap, kabel

penyalur, dan groundingnya tiga hari sebelum pekerjaan dimulai.

Karena sistim pennagkap petir akan dibangun di menara penerangan,

maka diperlukan koordinasi yang erat antara pekerjaan penangkal petir

dengan pekerjaan penerangan taman.

8.16 sistim CCTV

Sistim CCTV terdiri dari kamera pemantau aktivitas di lingkungan pasar,

kabel pembawa informasi, computer perekam hasil pantauan kamera

pemantau, dan sistim monitor.

240

Pelaksana diwajibkan untuk membuat dan mengajukan shop drawing

dilampiri dengan spesifikasi bahan dan alat CCTV yang akan digunakan

minimum tiga hari sebelum pekerjaan dimulai.

241

BAB IX

LAIN -LAIN

9.1. Semua bahan/material harus diajukan terlebih dahulu oleh Pelaksana

sebelum dilaksanakan untuk mendapatkan persetujuan.

9.2. Sebelum penyerahan pertama, Pelaksana wajib meneliti semua bagian

pekerjaan yang belum sempurna dan harus diperbaiki, halaman harus ditata

rapi dan semua barang yang tidak berguna harus disingkirkan dari lokasi

pekerjaan.

9.3. Meskipun telah ada pengawasan dan unsur-unsur lainnya, semua

penyimpangan dari ketentuan bestek dan gambar menjadi tanggung jawab

Pelaksana, untuk itu Pelaksana harus menyelesaikan pekerjaan sebaik

mungkin.

9.4. Selama masa pemeliharaan, Pelaksana wajib merawat, mengamankan dan

memperbaiki segala cacat yang timbul selama masa pemeliharaan.

242

DOKUMEN

PENGADAAN

BARANG DAN

JASA

ALUR PROSES PENGADAAN BARANG / JASA

243

Pembentukan tim pengadaan

pengadaan

Identifikasi potensi dan ketersediaan barang/jasa

Survey penyedia barang/jasa

Rembug pra pengadaan

Penetapan dan Pemaketan barang/jasa

Pengadaan oleh masyarakat

Pengadaan oleh penyedia barang/jasa

Nilai Rp 50 juta Nilai Rp 50 juta – Rp 200 juta

Nilai > Rp 200 juta

Penempelan di papan informasi 1. Proses pengadaan (lihat bab 2)

2. Pengiriman barang 3. pembayaran

244

Satuan Kerja ............................................................

BERITA ACARA RAPAT

PEMBENTUKAN TIM PENGADAAN

BARANG/JASA

Nama Kegiatan : Pembangunan Infrastruktur

desa......................

Nomor DIPA : ............................................

Tanggal DIPA : ............................................

Tahun Anggaran : ............................................

Lokasi : Jl. .............................

Lingkungan .....................

Desa ................................

Nomor : .....................................

Tanggal : .....................................

Lampiran : empat buah lampiran

Pada hari ini .................... tanggal ..................... bulan ......... tahun Dua ribu.............. bertempat di

Kantor Kepala Desa....................., kami yang bertandatangan di bawah ini menyatakan bahwa, telah

diadakan Rapat Desa dalam rangka Pembentukan Tim Pengadaan Barang/Jasa dengan hasil sebagai

berikut:

1. Nama kegiatan : Pembangunan infrastruktur desa berupa .......................... dengan dokumen

Perencanaan Teknis Pembangunan Infrastruktur desa..............

2. Sumber pembiayaan pembangunan berasal dari dana DIPA Nomor ............ tanggal ................

3. Nama Kepala satuan kerja: ................................. berdasarkan surat keputusan Menteri ......

.................. Nomor Tanggal .............

4. Nama Pejabat Pembuat Komitmen : ................................... berdasarkan surat keputusan Menteri

....................... Nomor Tanggal .............

5. Tim terdiri dari tiga / lima orang dimana ......... orang diantaranya adalah perempuan dengan

susunan terlampir.

6. Tim bertugas melakukan proses pengadaan barang/jasa dengan uraian tugas terlampir.

7. Tim Pengadaan dapat menggunakan perusahaan penyedia barang/jasa maupun pengadaan oleh

masyarakat sesuai ketentuan peraturan yang berlaku.

Demikian berita acara ini dibuat dan ditanda tangani di Desa ................ pada tanggal seperti tersebut

diatas untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Pimpinan Rapat

....................................

Sekretaris Rapat

....................................

Mewakili peserta Rapat

....................................

Disetujui:

SU

SU

NA

N

TI

M PENGADAAN BARANG/JASA

PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DESA .................................

Kepala Desa ..................

(...........................................)

SKPD Teknis / Sekretaris Desa .......................................................

(...........................................)

245

Pimpinan Rapat

....................................

Sekretaris Rapat

....................................

Mewakili peserta Rapat

....................................

Disetujui:

No. Nama L/P Kedudukan dalam Tim

1 Ketua Tim Pengadaan Barang/Jasa

2 Sekretaris Tim Pengadaan Barang/Jasa

3 Anggota Tim Pengadaan Barang/Jasa

4 Anggota Tim Pengadaan Barang/Jasa

5 Anggota Tim Pengadaan Barang/Jasa

Kepala Desa ..................

(...........................................)

SKPD Teknis / Sekretaris Desa .......................................................

(...........................................)

246

URAIAN TUGAS TIM PENGADAAN BARANG/JASA

PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DESA .................................

A. Persiapan.

1. Menyusun dan menanda tangani jadwal pengadaan barang/jasa (format lihat dalam lampiran).

2. Menyusun dan menanda tangani Berita Acara Penetapan Rencana Anggaran Biaya (RAB)

(format lihat dalam lampiran).

B. Pelaksanaan.

4. Mengumumkan pengadan barang/jasa pembangunan infrastruktur desa di papan pengumuman

(format lihat dalam lampiran).

5. Menerima pendaftaran calon peserta pengadaan barang/jasa (Format lihat dalam Lampiran)

6. Memberikan penjelasan teknis pekerjaan pembangunan infrastruktur desa yang akan dibangun

meliputi : a. Penjelasan gambar rencana bangunan infrastruktur, b. Penjelasan Rencana Kerja

dan Syarat-syarat, c. Penjelasan Perincian teknis Volume Pekerjaan, dan d. Penjelasan

persyaratan Peserta yang boleh ikut menfaftar.

7. Membuat dan menanda tangani Berita Acara Penjelasan Pekerjaan Pembangunan infrastruktur

Desa dengan disaksikan 2 orang saksi mewakili peserta pengadaan barang/jasa (format lihat

dalam Lampiran).

8. Mendistribusikan Berita Acara Penjelasan Pekerjaan kepada para peserta penyedia barang/jasa

9. Menerima pemasukan dokumen penawaran yang terdiri dari : (a) Usulan Administrasi, (b)

Usulan Teknis dan (c) Usulan Biaya.

10. Membuat Berita Acara Pemasukan Dokumen Penawaran (format lihat dalam Lampiran).

11. Melakukan dan membuat Berita Acara Evaluasi Dokumen Penawaran meliputi (a) Evaluasi

dokumen Administrasi, (b) Dokumen usulan teknis, dan (c). Dokumen Usulan biaya (format

lihat dalam Lampiran).

11. Mengumumkan hasil evaluasi pengadaan barang/jasa (format lihat dalam lampiran).

12. Menunggu, menerima dan mengevaluasi sanggahan peserta (jika ada sanggahan)

13. Mengusulkan calon pemenang pengadaan barang/jasa kepada Kepala Satuan Kerja (format lihat

dalam Lampiran).

247

C. Pengakhiran.

14. Mengumumkan hasil pengadaan barang/jasa sesuai penetapan kepala satuan kerja (format lihat

dalam Lampiran).

15. Menyusun Surat Perjanjian Kerja (SPK) pengadaan barang/jasa (format lihat dalam lampiran)

16. Mendokumentasikan proses pengadaan barang/jasa.

Pimpinan Rapat

....................................

Sekretaris Rapat

....................................

Mewakili peserta Rapat

....................................

Disetujui:

Kepala Desa ..................

(...........................................)

SKPD Teknis / Sekretaris Desa .......................................................

(...........................................)

248

DAFTAR HADIR RAPAT

Hari : ..............................................................................................

Tanggal : ..............................................................................................

Tempat : ...............................................................................................

No Nama Tanda Tangan

249

KEPUTUSAN KEPALA SATUAN KERJA ...................

DESA .......................................

NOMOR : .................................

TANGGAL : ..............................

MENIMBANG:

1. Bahwa dalam rangka pengadaan barang/jasa pembangunan infrastruktur desa .............. diperlukan

adanya Tim Pengadaan Barang/Jasa.

2. Bahwa untuk itu perlu ditetapkan dalam keputusan Kepala Satuan Kerja

MENGINGAT:

1. Peraturan kepala LKPP no 13 tahun 2013 tentang pedoman tata cara pengadaan barang/jasa di

desa

2. Peraturan Kepala LKPP no 22 tahun 2015 tentang perubahan atas Perka LKPP no 13 tahun 2013

tentang pedoman tata cara pengadaan barang/jasa di desa

3. Surat Edaran Kepala LKPP no 2 tahun 2013 tentang penjelasan lebih lanjut pasal 89 ayat (4)

perpres no 70 tahun 2012 tentang perubahan kedua atas perpres no 54 tahun 2010 tentang

pengadaan barang/jasa tentang pembayaran prestasi pekerjaan yang telah terpasang pada

pekerjaan konstruksi.

4. .............................

MEMUTUSKAN

MENETAPKAN : KEPUTUSAN KEPALA SATUAN KERJA TENTANG PEMBENTUKAN

TIM PENGADAAN BARANG/JASA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR

DESA................

Pertama : Membentuk Tim Pengadaan Barang/Jasa Pembangunan infrastruktur desa........................

dengan susunan seperti pada lampiran surat keputusan ini.

Kedua : Tim Bertugas menyelenggarakan pengadaan barang/jasa pembangunan infrastruktur Desa

............................ dengan uraian tugas seperti terlampir.

Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal penetapan keputusan ini sampai pemenang pengadaan

barang/jasa Pembangnan infrastruktur desa ........ ditetapkan, dengan ketentuan akan

dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya jika ternyata dalam penetapan ini terdapat

kekeliruan.

250

DITETAPKAN DI :..........................

PADA TANGGAL : .........................

-----------------------------------------------

Kepala satuan Kerja ..........................

Desa .....................

....................................

Tembusan Kepada :

1.Bupati

2.Satuan pengawasan internal

3.Yang Bersangkutan (untuk dilaksanakan sebagaimana mestinya dan penuh tanggung jawab)

251

Lampiran SK : Susunan Tim Pengadaan Barang/Jasa Pembangunan ....................... Desa .........

No SK :

Tanggal :

SUSUNAN TIM PENGADAAN BARANG/JASA

PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DESA .................................

DAFTAR SURVEY HARGA UPAH, BAHAN DAN ALAT

No. Nama L/P Kedudukan dalam Tim

1 Ketua Tim Pengadaan Barang/Jasa

2 Sekretaris Tim Pengadaan Barang/Jasa

3 Anggota Tim Pengadaan Barang/Jasa

4 Anggota Tim Pengadaan Barang/Jasa

5 Anggota Tim Pengadaan Barang/Jasa

Kepala Satuan Kerja .......................................................

(...........................................)

252

Nama Tim Pengelola Kegiatan : …….....……………..

Desa/Kelurahan : ………………………

Kecamatan : ………………………

Kabupaten : ………………………

Provinsi : ………………………

No. Nama Barang/Alat/Jasa Satuan Harga Satuan

(Rp.)

Spesifikasi Keterangan

A. Upah

1. Tukang Batu Hari

2. Tukang Kayu Hari

3. Tukang Besi Hari

4. Pekerja Hari

5. Mandor Hari

B. Bahan Bangunan

1. Batu Kali Buah

2. Btau bata m3

3. Pasir pasang m3

4. Pasir beton Zak

5. Semen, zak = 50 kg Kg

6. Besi beton …….

7. ……………….. …….

C. Peralatan

1. Ember Buah

2. Palu Buah

3. Sewa stamper Unit / hari

4. Sewa roller Unit / hari

5. ……………… ……..

Kami yang melakukan Survey Harga

No. Nama Jabatan Tanda Tangan

1. ……………………….. ………………………… ………………….

2. ………………………. ………………………… …………………..

3. ……………………… ………………………… ………………….

4. ……………………… ………………………… ………………….

5. ………………………. ………………………… ………………….

253

Satuan Kerja ............................................................

BERITA ACARA RAPAT PENETAPAN

RENCANA ANGGARAN BIAYA

PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR

DESA .........................

Nama Kegiatan : Pembangunan Infrastruktur

desa......................

Nomor DIPA : ............................................

Tanggal DIPA : ............................................

Tahun Anggaran : ............................................

Lokasi : Jl. .............................

Lingkungan .....................

Desa ................................

Nomor : .....................................

Tanggal : .....................................

Lampiran : Perincian Harga Perhitungan Sendiri

Pada hari ini .................... tanggal ..................... bulan ......... tahun Dua ribu.............. bertempat

di....................., Kami Tim Pengadaan Barang/Jasa Pembangunan infratruktur desa .............

menyatakan bahwa, telah mengadakan Rapat Penetapan Harga Perhitungan Sendiri Pembangunan

Infrastruktur Desa ............................. dengan hasil sebagai berikut:

1. Nama kegiatan : Pembangunan infrastruktur desa berupa ..........................

2. Sumber pembiayaan pembangunan berasal dari dana DIPA Nomor ............ tanggal ................

3. Nama Kepala satuan kerja: ................................. berdasarkan surat keputusan Menteri ......

.................. Nomor Tanggal .............

4. Nama Pejabat Pembuat Komitmen : ................................... berdasarkan surat keputusan Menteri

....................... Nomor Tanggal .............

5. Menyepakati Harga Perhitungan Sendiri Pembangunan Infrastruktur desa ...................... sebesar

Rp. ........................... ( ...........................................) dengan perincian harga seperti terlampir.

Demikian berita acara ini dibuat dan ditanda tangani di Desa ................ pada tanggal seperti tersebut

diatas untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Ketua Tim Pengadaan Barang/Jasa

....................................

Sekretaris Tim Pengadaan Barang/jasa

....................................

254

DOKUMEN PERENCANAN TEKNIS

PEMBANGUNAN ................

Desa..............................

Kecamatan ..........................

Kabupaten .............................

Provinsi .................................

Tahun .......................

255

JADWAL PENGADAAN BARANG/JASA

PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DESA...............................................

Ketua Tim Pengadaan Barang/Jasa

JADWAL PENGADAAN BARANG/JASA

PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DESA .............................

No Uraian pekerjaan mg-1 mg-2 mg-3 mg-4 mg-5 mg-6 mg-7 Bulan-3 Bulan-4 Bulan-5 Bulan-6 Bulan-7 Keterangan

A Persiapan

1 Penyusunan jadwal 2 hari

2 Penyusunan HPS 7 hari

3 Penyusunan dokumen Pengadaan 7 hari

B Pelaksanaan

4 Pengumuman pengadaan barang/jasa 7 hari

5 Pendaftaran peserta 4 hari

6 Penjelasan Pekerjaan 1 hari

7 Pembuatan Berita Acara Penjelasan Pekerjaan 4 hari

8 Pendistribusian Berita Acara Penjelasan Pekerjaan 4 hari

9 Pemasukan dan pembukaan penawaran 7 hari

10 Pembuatan Berita Acara Pemasukan/pembukaan Penawaran 1 hari

11 Pengevaluasian penawaran 10 hari

12 Pengumuman hasil evaluasi penawaran 1 hari

13 Masa sanggah 5 hari

13 Pengusulan penetapan pemenang Pengadaan Barang/Jasa 4 hari

C Pengakhiran

14 Pengumuman penetapan pemenang Pengadaan Barang/jasa 1 hari

15 Penyusunan konsep dokumen kontrak 7 hari

16 Pendokumentasian proses dan dokumen pengadaan 2 hari

D Pelaksanaan konstruksi

1 Pelaksanaan konstruksi 4 bulan

2 Masa pemeliharaan 6 bulan

durasi

256

Kop Tim Pengadaan Barang/jasa

Pembangunan Infrastruktur Desa .................................

Nomor : ................................... Desa......,......... 20.....

Lampiran : -

Kepada Yth :

Para Calon Penyedia Barang/Jasa Pembangunan Infrastruktur

Desa ........................

d Tempat

Perihal : PENGUMUMAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMBANGUNAN

INFRASRUKTUR DESA ...............................

Sehubungan dengan pelaksanaan pembangunan infrastruktur desa...................... kami Tim Pengadaan

Barang/Jasa Pembangunan Infrastruktur Desa..................... yang dibentuk berdasarkan Surat

Keputusan Kepala satuan Kerja Desa ....................... mengumumkan bahwa kami akan melakukan

proses pengadaan barang/jasa Pembangunan Infrastruktur Desa ...................... dengan jadwal sebagai

berikut:

1. Pendaftaran Peserta dari tanggal .................... sampai tanggal ............................... bertempat di

kantor Tim Pengadaan Barang/Jasa Pembangunan Infrastruktur Desa ..................... setiap hari

kerja mulai jam 08.00-16.00 dengan istirahat jam 12.00-13.00.

2. Penjelasan Pekerjaan pada tanggal ................................ bertempat di kantor Tim Pengadaan

Barang/Jasa Pembangunan Infrastruktur Desa ..................... mulai jam 10.00-12.00 dilanjutkan

peninjauan lokasi.

3. Pemasukan pertanyaan dapat dilakukan dari tanggal .................... sampai tanggal

............................... bertempat di kantor Tim Pengadaan Barang/Jasa Pembangunan Infrastruktur

Desa ..................... setiap hari kerja mulai jam 08.00-16.00 dengan istirahat jam 12.00-13.00.

4. Pengambilan Berita Acara Penjelasan Pekerjaan pada tanggal .................... bertempat di kantor

Tim Pengadaan Barang/Jasa Pembangunan Infrastruktur Desa ..................... pada jam 08.00-12.00.

5. Pemasukan penawaran dilakukan tanggal .................... bertempat di kantor Tim Pengadaan

Barang/Jasa Pembangunan Infrastruktur Desa ..................... mulai jam 10.00-12.00.

Demikian pengumuman ini disampaikan untuk menjadi perhatian bagi para peminat sebagai penyedia

jasa bagi pembangunan infrastruktur desa tersebut.

Ketua Tim Pengadaan Barang/Jasa

....................................

257

DAFTAR VOLUME DAN SPESIFIKASI PEKERJAAN

No. Nama Jenis Barang/Jasa Satuan Volume Spesifikasi

1

2

3

4

5

258

DAFTAR CALON PENYEDIA BARANG / JASA

YANG MEMASUKAN DOKUMEN PENAWARAN

PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DESA ...........................

No Nama Perusahaan/diwakili Tanda Tangan

1

2

3

4

5

259

Satuan Kerja ............................................................

BERITA ACARA RAPAT PENJELASAN

PEKERJAAN PENGADAAN BARANG/JASA

PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DESA

......................................

Nama Kegiatan : Pembangunan Infrastruktur

desa......................

Nomor DIPA : ............................................

Tanggal DIPA : ............................................

Tahun Anggaran : ............................................

Lokasi : Jl. .............................

Lingkungan .....................

Desa ................................

Nomor : .....................................

Tanggal : .....................................

Lampiran : Perincian Penjelasan administrasi, teknis

dan biaya

Pada hari ini .................... tanggal ..................... bulan ......... tahun Dua ribu.............. bertempat

di....................., Kami Tim Pengadaan Barang/Jasa Pembangunan infratruktur desa .............

menyatakan bahwa, telah mengadakan Rapat Penjelasan Pekerjaan Pengadaan Barang/Jasa

Pembangunan Infrastruktur Desa ............................. dengan hasil sebagai berikut:

1. Nama kegiatan : Pembangunan infrastruktur desa berupa ..........................

2. Sumber pembiayaan pembangunan berasal dari dana DIPA Nomor ............ tanggal ................

3. Nama Kepala satuan kerja: ................................. berdasarkan surat keputusan Menteri ......

.................. Nomor Tanggal .............

4. Nama Pejabat Pembuat Komitmen : ................................... berdasarkan surat keputusan Menteri

....................... Nomor Tanggal .............

5. Tim Pengadaan telah menjelaskan Dokumen Pengadaan Barang/Jasa pembangunan

infrastruktur desa ........................ meliputi Penjelasan Administrasi, penkelasan teknis dan

penjelasan biaya pembangunan dengan rincian seperti terlampir.

Demikian berita acara ini dibuat dan ditanda tangani di Desa ................ pada tanggal seperti tersebut

diatas untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Ketua Tim Pengadaan Barang/jasa

....................................

Saksi-saksi:

1. ....................................................

2. ....................................................

260

Nomor B.A : .................

Tanggal : ................

URAIAN RINCI PENJELASAN PEKERJAAN

PENGADAAN BARANG/JASA INFRASTRUKTUR DESA ...........................

A. Penjelasan Syarat-syarat Umum.

1. Nama Pekerjaan .................................

2. Lokasi Pekerjaan

3. Volume Pekerjaan:...............

4. Informasi umum pekerjaan: Pembangunan ........................dengan spesifikasi umum..............

B. Penjelasan syarat-syarat Administrasi

1. Persyaratan administrasi pelaksana antara lain:

a. mempunyai akte notaris sebagai pelaksana konstruksi.

b. mempunyai SBU dan SIUJK

c. mempunyai tenaga kerja yang berpengalaman dalam melakukan pekerjaan sejenis dalam

Pembangunan infrastruktur desa.

d. Sedapat mungkin tanaga kerja memiliki SKT sesuai bidang pekerjaan yang akan

dilaksanakan

e. berdomisili di kabupaten tempat desa berada

f. membuat pernyataan mempunyai modal cukup untuk membangun infrastruktur yang akan

dibangun.

g. membuat pernyataan mampu menetapkan dan mengusulkan bahan konstruksi yang

memenuhi persyaratan dalam Rencana Kerja dan syarat-syarat, dan bersedia menggantinya

jika tidak memenuhi persyaratan teknis bahan ybs.

h. membuat pernyataan mampu menyiapkan peralatan yang sesuai dengan usulan teknis

pelaksanaan pekerjaan yang diusulkan dalam usulan teknis.

2. Penjelasan pembayaran:

a. Metoe Pembayaran: secara bulanan atau secara termijn 25%, 50%,75%,95% dan 100%

yang boleh dipilih dan telah disepakati melalui Penjelasan pekerjaan ini menggunakan tata

cara pembayaran ........................

b. Tata cara pengajuan usulan pembayaran: Pelaksana mengajukan usulan pembayaran kepada

Kepala Satuan Kerja dengan lampiran a. Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan yang dibuat

Tim Pengawas dan b. Berita Acara Persetujuan prestasi pekerjaan oleh Kepala Satuan Kerja

c. Tim Pengawas melakukan pemeriksaan pekerjaan menyangkut progres dan kualitas

pekerjaan dan menanda tangani berita acara pemeriksaan pekerjaan untuk pembayaran

angsuran.

261

d. Kepala satuan Kerja dengan berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan yang dibuat

tim Pengawas melakukan Verifikasi atas progres dan kualitas pekerjaan dan hasil

persetujuannya dituangkan ke dalam Berita Acara Persetujuan Pekerjaan untuk Pembayaran

Angsuran.

e. Dengan Berita Acara Persetujuan Prestasi Untuk Pembayaran Angsuran yang dibuat Kepala

satuan Kerja maka bendahara melakukan pembayaran angsran kepada pelaksan kegiatan.

f. Jika Kepalas satuan kerja tidak dapat menyetujui progres dan kualitas pekerjaan, maka

penyedia barang/jasa wajib memperbaiki pekerjaan sampai memenuhi persyaratan yang

disetujui kepala satuan kerja.

g. selanjutnya sesuai dan mengikuti dokumen pengadaan barang/jasa yang ditetapkan.

C. Penjelasan syarat-syarat usulan teknis

1. Penyedia barang/jasa wajib menyerahkan usulan pelaksanaan pekerjaan setiap item pekerjaan

kepada Tim pengawas.

2. Usulan pekerjaan meliputi:

a. Gambar Kerja (shop drawing) yang lebih jelas dan detail/rinci atas pekerjaan yang akan

dikerjakan,

b. spesifikasi (Sertifikat Kompetensi Terampil) tenaga kerja yang akan melaksanakan,

c. Spesifikasi bahan yang akan digunakan,

d. Spesifikasi peralatan kerja yang akan digunakan dalam melakukan pekerjaan yang

diusulkan,

e. spesifikasi metode kerja pelaksanaan pekerjaan yang dimintakan persetujuannya.

keseluruhannya harus mengikuti dan memenuhi ketentuan ang berlaku dalam pelaksanaan

konstruksi.

3. Penyedia barang/jasa wajib mengajukan usulan pemeriksaan hasil pekerjaan secara berkala

kedalam laporan.

4. Penyedia barang/jasa wajib mengajukan progres hasil pelaksanaan untuk diperiksa oleh Tim

Pengawas untuk setiap minggu untuk mendapat izin kelanjutan pekerjaan.

5. Selengkapnya mengikuti Rencana Kerja dan syarat-syarat.

D. Penjelasan syarat-syarat usulan biaya

1. Pelaksana wajib menyampaikan usulan biaya yang berada dibawah Pagu Rencana Anggaran

Biaya (RAB). penyedia barang/jasa menyatakan menerima untuk digugurkan jika usulan biaya

yang diajukannya melampaui harga perkiraan sendiri.

2. Harga penawaran meliputi : (a) Biaya bahan, (b) biaya upah kerja, (c) biaya peralatan yang

digunakan dalam melaksanakan pekerjaan, (d) biaya pajak yang wajib dibayarkan akibat

pelaksanaan pekerjaan, dan (e) biaya lain-lain seperti K3, Kantor/gudang Pelaksana, pos

Keamanan, kerusakan lingkungan (terukur) yang timbul akibat pelaksanaan pembangunan

infrastruktur desa ini.

262

3. Penyedia barang/jasa wajib mencari dan mensurvey harga satuan pekerjaan dan upah kerja

untuk lokasi pekerjaan yang akan dilaksanakan. Harga satuan bahan dan upah adalah harga

satuan bahan dan upah telah sampai di lokasi pekerjaan.

4. Penyedia barang/jasa wajib menyusun analisis harga satuan pekerjaan untuk setiap item

pekerjaan yang tertuang dalam rincian biaya pekerjaan. dalam penyusunan analisis harga satuan

pekerjaan wajib menggunakan Standar Nasional Indonesia.

5. Membuat pernyataan bahwa penyedia barang/jasa menerima dan bertanggung jawab bahwa

setiap item pekerjaan yang dilaksanakan telah mengikuti prosedur teknis.

6. Selanjutnya mengikuti dokumen RKS yang ada.

Ketua Tim Pengadaan Barang/jasa

....................................

Saksi-saksi:

1. ....................................................

2. ....................................................

263

Satuan Kerja ............................................................

BERITA ACARA RAPAT

PEMASUKAN/PEMBUKAAN PENAWARAN

PENGADAAN BARANG/JASA

PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DESA

......................................

Nama Kegiatan : Pembangunan Infrastruktur

desa......................

Nomor DIPA : ............................................

Tanggal DIPA : ............................................

Tahun Anggaran : ............................................

Lokasi : Jl. .............................

Lingkungan .....................

Desa ................................

Nomor : .....................................

Tanggal : .....................................

Lampiran : Daftar peserta yang memasukkan SPH

Pada hari ini .................... tanggal ..................... bulan ......... tahun Dua ribu.............. bertempat

di....................., Kami Tim Pengadaan Barang/Jasa Pembangunan infratruktur desa .............

menyatakan bahwa, telah mengadakan Rapat Pmasukan/Pembukaan Penawaran Pekerjaan Pengadaan

Barang/Jasa Pembangunan Infrastruktur Desa ............................. dengan hasil sebagai berikut:

1. Nama kegiatan : Pembangunan infrastruktur desa berupa ..........................

2. Sumber pembiayaan pembangunan berasal dari dana DIPA Nomor ............ tanggal ................

3. Nama Kepala satuan kerja: ................................. berdasarkan surat keputusan Menteri ......

.................. Nomor Tanggal .............

4. Nama Pejabat Pembuat Komitmen : ................................... berdasarkan surat keputusan Menteri

....................... Nomor Tanggal .............

5. Peserta yang memasukkan penawaran sebanyak ....... peserta, yang dinyatakan sah

sebanyak....... dan yang dinyatakan tidak sah sebanyah.... peserta.

6. selanjutnya atas dokumen yang sah akan dilakukan a.evaluasi Administrasi, b.evaluasi teknis,

dan c. evaluasi biaya. Dan atas penawaran yang tidak sah akan disimpan oleh panitia.

Selanjutnya hasil pembukaan penawaran seperti terlampir.

Demikian berita acara ini dibuat dan ditanda tangani di Desa ................ pada tanggal seperti tersebut

diatas untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Ketua Tim Pengadaan Barang/jasa

....................................

264

Nomor B.A : ..............................

Tanggal : ..............................

DAFTAR PESERTA PENAWARAN PENGADAAN BARANG/JASA

PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DESA ...............................

A. Daftar Peserta yang memasukkan penawaran

No Nama peserta Usulan

Administrasi

Usulan teknis Usulan biaya Kesimpulan

1 Sah/tidak sah Sah/tidak sah Sah/tidak sah Sah/tidak sah

2 Sah/tidak sah Sah/tidak sah Sah/tidak sah Sah/tidak sah

3 Sah/tidak sah Sah/tidak sah Sah/tidak sah Sah/tidak sah

4 Sah/tidak sah Sah/tidak sah Sah/tidak sah Sah/tidak sah

5

6

B. Hasil pembukaan

1. Peserta memasukkan penawaran sebanyak ............ peserta

2. Yang sah sebanyak ............. peserta

3. Yang tidak sah sebanyak ............. peserta dan dinyatakan GUGUR.

C. Langkah selanjutnya

1. Untuk penawaran yang sah akan dilanjutkan ke proses Evaluasi dan

2. bagi yang tidak sah dinyatakan GUGUR.

Ketua Tim Pengadaan Barang/jasa

....................................

265

Satuan Kerja ............................................................

BERITA ACARA RAPAT EVALUASI

PENAWARAN PENGADAAN BARANG/JASA

PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DESA

......................................

Nama Kegiatan : Pembangunan Infrastruktur

desa......................

Nomor DIPA : ............................................

Tanggal DIPA : ............................................

Tahun Anggaran : ............................................

Lokasi : Jl. .............................

Lingkungan .....................

Desa ................................

Nomor : .....................................

Tanggal : .....................................

Lampiran : 1.Daftar peserta yang memasukkan SPH

2.Hasil evaluasi Penawaran

Pada hari ini .................... tanggal ..................... bulan ......... tahun Dua ribu.............. bertempat

di....................., Kami Tim Pengadaan Barang/Jasa Pembangunan infratruktur desa .............

menyatakan bahwa, telah mengadakan Rapat Evaluasi Penawaran Pekerjaan Pengadaan Barang/Jasa

Pembangunan Infrastruktur Desa ............................. dengan hasil sebagai berikut:

1. Nama kegiatan : Pembangunan infrastruktur desa berupa ..........................

2. Sumber pembiayaan pembangunan berasal dari dana DIPA Nomor ............ tanggal ................

3. Nama Kepala satuan kerja: ................................. berdasarkan surat keputusan Menteri ......

.................. Nomor Tanggal .............

4. Nama Pejabat Pembuat Komitmen : ................................... berdasarkan surat keputusan Menteri

....................... Nomor Tanggal .............

5. Hasil evaluasi Administrasi :

Dari Usulan administrasi dan sah sebanyak ....... peserta, yang dinyatakan Lulus evaluasi

administrasi sebanyak ......... peserta.

Yang dinyatakan gugur evaluasi administrasi sebanyak .... peserta.

6. Hasil evaluasi Teknis:

Dari hasil evaluasi administrasi yang dilanjutkan ke evaluasi Usulan Teknis yang sah sebanyak

....... peserta, yang dinyatakan Lulus evaluasi teknis sebanyak ......... peserta.

Yang dinyatakan gugur evaluasi Teknis sebanyak .... peserta.

7. Hasil evaluasi Biaya:

Dari hasil evaluasi Teknis yang dilanjutkan ke evaluasi Usulan Biaya yang sah sebanyak .......

peserta, yang dinyatakan Lulus evaluasi Biaya sebanyak ......... peserta.

Yang dinyatakan gugur evaluasi biaya sebanyak .... peserta.

8. Selanjutnya hasil evaluasi Administrasi, Evaluasi teknis dan evaluasi biaya tersebut diperoleh :

Calon pemenang I : ................................

Cadangan calon pemlon pemenang II: .................................

cadangan calon pemenang III: ...................................

Demikian berita acara ini dibuat dan ditanda tangani di Desa ................ pada tanggal seperti tersebut

diatas untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Ketua Tim Pengadaan Barang/jasa

....................................

266

Nomor B.A : ..............................

Tanggal : ..............................

DAFTAR HASIL EVALUASI PENAWARAN PENGADAAN BARANG/JASA

PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DESA ...............................

A. Daftar Peserta yang memasukkan penawaran dan sah untuk dievaluasi

No Nama peserta Dokumen Kesimpulan

A Hasil evaluasi Administrasi

1 Lulus/tidak lulus

2

3

4

5

B Hasil evaluasi Teknis

1

2

3

4

5

C Hasil Evaluasi Biaya

1

2

3

4

5

B. Hasil Evaluasi Penawaran

1. Peserta yang sah ............. peserta

2. Yang Lulus adminsitrasi sebanyak ............. peserta

3. Yang Lulus Teknis sebanyak ............. peserta

4. Yang Lulus evaluasi biaya .......... peserta

C. Urutan hasil evaluasi:

1. Calon Pemenang I: ................................

2. Cadangan calon pemenang: II.....................

3. Cadangan Calon pemenang III: ............................

Ketua Tim Pengadaan Barang/jasa

....................................

267

Kop Tim Pengadaan Barang/jasa

Pembangunan Infrastruktur Desa .................................

Nomor : ................................... Desa......,......... 20.....

Lampiran : Berita Acara Penetapan Pemenang Penawaran Pengadaan Barang/Jasa

Kepada Yth :

Kepala satuan Kerja Pembangunan Infrastruktur

Desa ........................

d Tempat

Perihal : USULAN PENETAPAN PEMENANG PENAWARAN PENGADAAN

BARANG/JASA PEMBANGUNAN INFRASRUKTUR DESA ...............................

Sehubungan dengan telah selesainya proses evaluasi penawaran atas pengadaan Barang/jasa

pembangunan infrastruktur desa...................... kami Tim Pengadaan Barang/Jasa Pembangunan

Infrastruktur Desa..................... yang dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Kepala satuan Kerja

Desa ....................... mengajukan usulan penetapan pemenang atas pengadaan barang/jasa

pembangunan infrastruktur desa .................... dengan hasil sebagai berikut:

A. Tim Pengadaan telah telah mengumumkan hasil evaluasi penawaran sebaga berikut:

1. Calon Pemenang I :

Nama peserta : ....................................

Biaya penawaran : Rp. ............................

(.......................................................................................................)

Alamat : Jl. .................................................

......................................................

......................................................

2. Cadangan Calon Pemenang II :

Nama peserta : ....................................

Biaya penawaran : Rp. ............................

(.......................................................................................................)

Alamat : Jl. .................................................

......................................................

......................................................

3. Cadangan Calon Pemenang III :

Nama peserta : ....................................

Biaya penawaran : Rp. ............................

(..............................................................................................................)

Alamat : Jl. .................................................

......................................................

B. Masa sanggah.

1. Kami telah membuka masa sanggah selama 5 hari kerja.

2. selama masa sanggah tidak ada sanggahan

Demikian usulan penetapan pemenang ini kami sampaikan untuk mohon dapat menjadi bahan bagi

bapak untuk menetapkan Pemenang dari pengadaan barang/jasa pembangunan infrastruktur

desa..................

Ketua Tim Pengadaan Barang/Jasa

....................................

268

BERITA ACARA NEGOSIASI PENAWARAN HARGA

Satuan Kerja ............................................................

BERITA ACARA KLARIFIKASI DAN

NEGOSIASI PENAWARAN PENGADAAN

BARANG/JASA PEMBANGUNAN

INFRASTRUKTUR DESA

......................................

Nama Kegiatan : Pembangunan Infrastruktur

desa......................

Nomor DIPA : ............................................

Tanggal DIPA : ............................................

Tahun Anggaran : ............................................

Lokasi : Jl. .............................

Lingkungan .....................

Desa ................................

Nomor : .....................................

Tanggal : .....................................

Lampiran : Hasil negosiasi harga

Pada hari ini .................... tanggal ..................... bulan ......... tahun Dua ribu.............. bertempat

di....................., Kami Tim Pengadaan Barang/Jasa Pembangunan infratruktur desa .............

menyatakan bahwa, telah mengadakan Rapat Penjelasan Pekerjaan Pengadaan Barang/Jasa

Pembangunan Infrastruktur Desa ............................. dengan hasil sebagai berikut:

1. Pokja TPK Pekerjaan................................ tahun 20..... mengklarifikasi aspek – aspek

biaya yang diajukan peserta dalam Dokumen Penawaran yang terdiri dari :

a. Kesesuaian rencana kerja dengan jenis pengeluaran biaya

b. Volume kegiatan dan jenis pengeluaran; dan

c. Biaya satuan dibandingkan dengan biaya yang berlaku di pasaran

2. Hasil klarifikasi dan negosiasi Biaya dan Teknis sebagai berikut :

a. Biaya yang ditawarkan pada Dokumen Penawaran

....................................................................................................................................

b. Biaya yang disetujui setelah Kalrifikasi dan Negosiasi Teknis dan Biaya

....................................................................................................................................

c. Selisih biaya yang didapat setelah Negosiasi adalah sebesar Rp ........................,-

Demikian Berita Acara ini dibuat dengan sesungguhnya untuk dapat dipergunakan

sebagaimana mestinya.

Kelompok Kerja Tim Pengelola Kegiatan :

1. .................................

2. .................................

3. .................................

Dst.

269

RINCIAN NEGOSIASI HARGA PENAWARAN

Pekerjaan : ............................................................................

No. Nama Barang/Jasa Satuan Volume Harga

Penawaran

(Rp)

Harga

Negosiasi

(Rp)

Harga Jadi

(Rp)

1

2

3

Total (Rp)

Dibulatkan (Rp)

Terbilang :

Penyedia barang/jasa

(...........................................)

TPK ..................

(...........................................)

270

Kop Tim Pengadaan Barang/jasa

Pembangunan Infrastruktur Desa .................................

Nomor : ................................... Desa......,......... 20.....

Lampiran : Berita Acara Evaluasi Penawaran.

Kepada Yth :

Para Peserta Pengadaan Barang/jasa Pembangunan Infrastruktur

Desa ........................

d Tempat

Perihal : PENGUMUMAN PEMENANG PENAWARAN PENGADAAN BARANG/JASA

PEMBANGUNAN INFRASRUKTUR DESA ...............................

Sehubungan dengan telah ditetapkannya Pemenang Pengadaan Barang/Jasa pembangunan

infrastruktur desa...................... kami Tim Pengadaan Barang/Jasa Pembangunan Infrastruktur

Desa..................... yang dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Kepala satuan Kerja Desa

....................... mengumumkan Pemenang pengadaan barang/jasa pembangunan infrastruktur desa

.................... dengan hasil sebagai berikut:

Nama peserta : ....................................

Biaya penawaran : Rp. ............................

(.......................................................................................................)

Alamat : Jl. .................................................

......................................................

......................................................

Demikian Pengumuman pemenang ini kami sampaikan untuk dapat dipergunakan sebagaimana

mestinya.

Ketua Tim Pengadaan Barang/Jasa

....................................

271

FORM NOTA

Kepada : Tim Pengelola Kegiatan No. :

.................................................. Tanggal :

No. Jenis Barang Unit Harga Satuan Jumlah

Penyedia Barang/jasa

(...............................)

272

Nama Penyedia Barang/Jasa Tanggal :

Alamat Penyedia Barang/Jasa No. :

FAKTUR

Kepada :

Tim Pengelola Kegiatan Syarat Pembayaran :

Alamat Tim Pengelola Kegiatan

No. Jenis Barang Banyaknya Harga Satuan Jumlah

JUMLAH

Diterima Oleh : Penyedia Barang/Jasa

(............................) (.................................)

273

FORM KWITANSI

No....................................................

Sudah terima dari : TPK .......................................................................................................

Banyaknya Uang :.................................................................................................................

Untuk Pembayaran :.................................................................................................................

.........................................................................................................................................................

Jumlah Rp. ....................,......................20...........

TPK ..................

(...........................................)

Penyedia barang/jasa

(...........................................)

Mengetahui Sekretaris Desa..............

(...........................................)

MATERAI

Rp. 6000,-

274

SURAT PENAWARAN

………………, ………………. 20…

Nomor : ……………………………………..

Lampiran : 1 (Satu) berkas

Perihal : Penawaran Harga Pekerjaan Pengadaan Barang (Bahan/Alat)

Konstruksi/Pekerjaan Berupa …………………………………

Kepada Yth :

Ketua Tim Pengelola Kegiatan

…………………………..………………………..

Di Tempat

Dengan hormat,

Sehubungan dengan pengumuman pengadaan dari Tim Pengelola Kegiatan dengan surat

undangan/Pengumuman Nomor : ……………………….. ……………………………. Tanggal

…………………, maka kami yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : .........................................................

Jabatan : ..........................................................

Toko/Pemasok/Kontraktor : ..........................................................

Tahun didirikan atau Nomor ijin : ..........................................................

Usaha (bila ada)

Alamat Toko/Pemasok/Kontraktor : ..........................................................

Setelah mempelajari secara keseluruhan dokumen pengadaan pekerjaan ………………………………………..,

dengan ini kami mengajukan penawaran harga sebesar Rp. ……………………,-

(……………………………………………….), rincian harga dan surat-surat pernyataan sebagaimana terlampir,

dengan waktu penyelesaian pekerjaan selama …. (…….) hari kalender terhitung sejak ditandatanganinya Surat

Perjanjian Kerja.

Demikian surat penawaran ini kami buat dalam rangkap ………… (…………….) dan bermaterai cukup, untuk

menjadikan periksa.

…………………………… 20…

Penyedia barang/jasa

(...........................................)

275

RINCIAN HARGA PENAWARAN

Pekerjaan : ............................................................................

No. Nama Barang/Jasa Satuan Volume Harga

Satuan

(Rp)

Jumlah

Harga

(Rp)

Spesifikasi

1

2

3

Total (Rp)

Dibulatkan (Rp)

Terbilang :

.................., .........................20.......

Penyedia barang/jasa

(...........................................)

276

SURAT PERJANJIAN KERJA (SPK)

PENGADAAN BARANG/JASA

Nomor : …………………….

Paket Perjanjian Kerja : _______________________________ Pengadaan

Barang/Jasa) berupa ……………………………………

Berdasarkan Berita Acara Negosiasi antara Penyedia Barang/Jasa dengan Tim Pengelola

Kegiatan : ……………………

Nomor .................................. tanggal ........................

Kami yang bertandatangan dibawah ini :

Nama : .................................................

Jabatan : Ketua TPK ...............................

Desa/Kelurahan ............................... ................................................... , Kecamatan ,

Kab/Kota

.........................................................

Alamat ; .................................................

Selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA

Nama : .................................................

Jabatan : Pimpinan Pemasok/Toko/Kontraktor : ....................

Alamat : .................................................

Selanjutnya disebut PIHAK KEDUA

Maka dengan ini disetujui oleh dan diantara pihak pertama dan pihak kedua tersebut, hal-hal

sebagai berikut :

PASAL 1

LINGKUP PEKERJAAN

Pemasok harus melaksanakan dan menyelesaikan pengadaan barang (bahan/alat) /dan jasa

sesuai dengan spesifikasi dan volume yang disyaratkan, berupa :

Penyedia dan pengangkutan bahan sampai dilokasi kegiatan;

Penyediaan peralatan, mobilisasi/demobilisasi peralatan, penyediaan tenaga operator

peralatan di lapangan)

Pengerjaan pemasangan pipa / sumur / sanitasi

………………………………………..

277

Untuk pelaksanaan pekerjaan :

a. Nama paket/jenis kegiatan : ......................................................

b. Lokasi : ......................................................

PASAL 2

JUMLAH NILAI PERJANJIAN KERJA

Nilai perjanjian kerja untuk pekerjaan yang tertuang dalam pasal (1) surat perjanjian ini,

bersifat lumpsum untuk seluruh pekerjaan sebagaimana dicantumkan dalam dokumen

penawaran pekerjaan Pemasok/Kontraktor bersangkutan, sebesar : Rp ………………..

(………………………………………………. Rupiaah)

PASAL 3

CARA PEMBAYARAN dan PENYERAHAN PEKERJAAN

3.1. Seluruh pelaksanaan pembayaran pekerjaan tersebut dalam pasal (1) surat perjanjian ini

bisa dilaksanakan melalui Bank pemasok oleh pihak pertama dan dinyatakan dengan

Berita Acara Pembayaran;

3.2. Uang muka dapat diberikan kepada Pemasok setinggi-tingginya 20 % (dua puluh

persen) dari nilai kontrak dan pihak pemasok harus menyerahkan jaminan uang muka

dengan nilai minimal 100 % (seratus persen) dan besarnya uang muka;

3.3. Pembayaran berikutnya akan dilaksanakan stelah bahan/alat/pekerjaan*) diterima atau

dilaksanakan oleh pihak pertama dilokasi proyek;

3.4. Apabila pihak pertama mengkehendaki penyerahan bahan/alat*) atau pelaksanaan

pekerjaan tidak dilaksanakan secara sekaligus tetapi secara bertahap sesuai kebutuhan

pekerjaan pihak pertama maka cara pembayaran akan dilaksanakan secara bertahap

sesuai nilai tahapan penyerahan pekerjaan.

3.5. Rincian volume dan waktu penyerahan pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam tahap

penyerahan pekerjaan pada pasal 3.4 diatas, akan diberitahukan kemudian oleh pihak

pertama kepada pihak kedua secara tertulis, selambat-lambatnya 5 (lima) hari kalender

sebelum batas waktu penyerahan bahan/alat*) yang dikehendaki oleh pihak pertama.

PASAL 4

HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK

Pihak Pertama berkewajiban untuk :

1. Membayar biaya pengadaan pembangunan...................................

278

2. Memberikan surat rekomendasi dan Surat Perintah Kerja kepada Pihak Pertama untuk

melakukan pekerjaan Pihak Kedua untuk pengadaan

pembangunan....................................

Pihak Pertama berhak untuk :

1. Melakukan pengecekan dan/atau pengetesan atas semua pembangunan yang akan

dilakukan pada pengadaan pembangunan..............................................

2. Menerima jaminan pelaksanaan dari Pihak Pertama.

3. Menerima surat permohonan Pihak Kedua untuk melakukan pembangunan milik

Pihak Kedua sebagai penyedia barang/jasa pembangunan...............................

4. Menerima laporan hasil pekerjaan.

5. Pihak Pertama berhak menegur atau memberikan peringatan apabila Pihak kedua

tidak dapata melaksanakan pekerjaan sesuai target yang ditentukan.

6. Pihak Pertama berhak menempatkan wakilnya untuk mengawasi pelaksanaan

pekerjaan dan target kerja yang dilaksanakan Pihak Kedua.

7. Pihak Pertama berhak mendapatkan hasil yang baik dan sesuai design dari Pihak

Kedua.

Pihak Kedua berkewajiban untuk :

1. Pihak Kedua berkewajiban melaksanakan pembuatan pengadaan

pembangunan..........................sesuai dengan jangka waktu yang ditetapkan dalam

perjanjian ini.

2. Pihak Kedua wajib menyediakan perlengkapan untuk pengamanan keselamatan,

kesehatan dan keamanan tenaga kerja di lapangan.

3. Pihak Kedua berkewajiban menyediakan tenaga kerja yang mempunyai keahlian dan

pengalaman sesuai dengan bidang pekerjaan yang diperuntukkan dalam perjanjian ini.

4. Pihak Kedua berkewajiban melaksanakan pembuatan pengadaan

pembangunan....................................sesuai dengan jangka waktu yang ditetapkan

dalam perjanjian ini.

5. Pihak Kedua wajib menyiapkan bahan untuk perjanjian ini sesuai dengan spesifikasi

penawaran yang diberikan kepada Pihak Pertama.

6. Pihak Kedua berkewajiban menyerahkan jaminan pelaksanaan sebesar ...%.(.............)

dari nilai pekerjaan.

7. Pihak Kedua berkewajiban untuk membuat laporan pekerjaan secara berkala dan

menyiapkan dokumen pendukungnya.

8. Pihak Kedua bertanggung jawab atas hasil pekerjaan yang telah dilakukan.

279

Pihak Kedua berhak untuk :

1. Pihak Kedua berhak untuk mendapatkan pembayaran dari pekerjaan pelaksanaan

pembangunan...............sesuai dengan perjanjian ini.

PASAL 5

MASA PERJANJIAN KERJA

Pelaksanaan pekerjaan sebagaimana dinyatakan dalam perjanjian ini akan dilaksanakan

selama ……. (……………………… hari kalender kerja), terhitung sejak tanggal surat

perjanjian ini ditandatangani oleh kedua belah pihak.

PASAL 6

KEADAAN KAHAR (FORCE MAJEURE)

6.1.Keadaan kahar. Kegagalan atau keterlambatan pihak untuk melaksanakan dan memenuhi

tugas dan kewajibanya dalam perjanjian ini tidak dianggap sebagai cidera janji bilamana

kegagalan atau keterlambatan tersebut disebabkan oleh satu atau lebih keadaan yang

diluar kuasa manusia , dengan ketentuan bahwa pihak tersebut selanjutnya telah

mengambil semua tindakan pencegahan yang memadai, perhatian yang patut, berupaya

dengan tekun dan tindakan lainnya yang layak dan tujuan untuk menghindari kegagalan

atau keterlambatan tersebut dan untuk memenuhi kewajibannya sesuai dengan perjanjian

ini selanjutnya disebut “Keadaan Kahar”.

6.2.Kewajiban pembayaran sebelum keadaan kahar. Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam

pasal ini tidak akan memberikan alasan pembenaran atau dasar permaaf dari pihak untuk

dibebaskan dari kewajiban melakukan pembayaran atas kewajiban yang telah jatuh waktu

sebelum terjadinya kahar.

6.3.Peristiwa – peristiwa terjadinya kahar. Keadaan kahar akan meliputi perang,

pemberontakan, wabah penyakit, gempa bumi, tanah longsor, letusan gunung merapi,

semburan air panas, badai, banjir, kebakaran, perubahan ketentuan peraturan perundang

undangan, kuasa Tuhan (Act of God) dan sebab apapun dimana bagi pihak yang

bersangkutan tidak mempunyai daya dan kuasa wajar atas kejadian tersebut yang akan

mengakibatkan tertundanya, terputusnya, atau tercegahnya tindakan yang tepat waktu dari

pihak yang bersangkutan.

6.4.Penberitahuan keadaan kahar. Pada saat terjadinya keadaan kahar, apabila masih

memungkinkan, pihak yang mengalaminya harus memberitahukan secara tertulis kepada

pihak lain dalam jangka waktu paling lambat 7 (tujuh) hari kalender dengan menjelaskan

280

alasan dan penyebabnya, tempat dan perkiraan waktu terjadinya dan lamanya kejadian

kahar, selanjutnya upaya – upaya yang diperlukan untuk mengatasi dan memulihkan

keadaan kahar tersebut.

6.5.Keadaan kahar yang terus menerus. Dalam keadaan kahar yang tidak dapat diperkirakan

waktunya untuk melaksanakan pemulihan – pemulihan keadaan sebagaimana mestinya,

para pihak, baik secara sendiri- sendiri atau secara bersama – sama, menyepakati,

menyetujui dan meningkatkan diri untuk menentukan dan memutuskan langkah – langkah

atau tindakan yang diperlukan atas dasar itikat baik dan selanjutnya untuk mengadakan

keadaan kahar tersebut. Namun demikian, dalam hal keadaan kahar tidak dapat

diperkirakan berakhirnya atau berlangsung untuk jangka waktu selama 30 (tiga puluh)

hari kalender selama terus menerus, maka para pihak menyetujui dan menyepakati untuk

mengadakan koordinasi, pembahasan dan tindakan lebih lanjut mengenai

keberlangsungan perjanjian ini dan segala akibatnya.

PASAL 7

SANKSI

7.1. Apabila terjadi keterlambatan pekerjaan akibat dari kelalaian Pemasok/Kontraktor, maka

yang bersangkutan dikenakan denda keterlambatan sekurang-kurangnya 1 / 1000 (satu

perseribu) per hari dari nilai kontrak, dan akan diperhitungkan pada saat pembayaran

kepada Pemasok;

7.2. Keterlambatan yang diakibatkan karena adanya force majeure /kahar maka pihak

Pemasok/Kontraktor tidak dikenakan denda selama ada pembuktian secara tertulis dan

syah oleh pihak Pemasok. Kejadian tersebut harus dilaporkan kepada TPK selambat-

lambatnya 3 (tiga) hari setelah adanya kejadian dimaksud.

7.3. Keadaan kahar/ force majeur adalah suatu keadaan yang terjadi diluar kehendak para

pihak seperti : kerusuhan, bencana alam (banjir, gampa bumi, badai, gunung meletus,

tanah longsor, dan angin topan), kebakaran, sehingga kewajiban yang ditentukan dalam

kontrak tidak dapat dipenuhi.

7.4. Pihak Pertama berhak memutuskan/membatalkan kontrak kerja dengan Pihak Kedua,

apabila Pihak Kedua tidak melaksanakan pekerjaan dalam waktu ……… (…………..)16)

hari kalender sejak ditandatanganinya perjanjian ini dan atau sejak disampaikannya

pemberitahuan tertulis sebagaimana dimaksud pada pasal 3.5 diatas.

281

……………………….., ……..-

………………… 20 …

PIHAK PERTAMA, PIHAK KEDUA,

Ketua TPK Pimpinan pemasok/Toko/Kontraktor

……………………… ……………………………………………

MATERAI

Rp. 6000,-

282

ADENDUM KONTRAK

Nomor : ........../............../........../20...

Tanggal : ..................., 20....

Tentang

PELAKSANAAN KEGIATAN ..................................................................

...................................................................................................................................

TAHUN 20....

Pada hari ini ....................... tanggal ................... bulan ..................tahun Dua

ribu................., kami yang bertanda tangan dibawah ini :

I. Nama : ...................................................

NIP : ...................................................

Jabatan : ...................................................

Alamat : ...................................................

Yang selanjutnya disebut Pihak PERTAMA.

II. Nama : ...................................................

NPWP : ...................................................

Jabatan : ...................................................

Alamat : ...................................................

Yang selanjutnya disebut Pihak KEDUA.

Berdasarkan :

1. ..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

2. ..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

.

..........................................................................................................................................

.

..........................................................................................................................................

..

Maka PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA sepakat melakukan perubahan/Adendum

atas Surat Perjanjian..........................................................................................................

283

.................................................................................... Tahun 20...... tanggal ..........................

20...... Nomor : ................/.................../.................../20.... sebagai berikut :

1. Ketentuan Pasal ........ diubah, sehingga Pasal ........... berbunyi sebagai berikut :

Pasal .......

Nilai perjanjian kerja untuk pekerjaan........................................... adalah sebesar Rp.

............................... (..............................................................).

2. Selain ketentuan pada angka 1 tersebut di atas, ketentuan

pada..............................................

....................................................................................................... tetap berlaku.

Demikian Adendum Surat Perjanjian kerjasama

....................................................................

......................................................................................................................................................

..................... ini dibuat dengan sebenarnya pada hari, tanggal dan bulan tersebut diatas dalam

rangkap 4 (empat), 2 lembar dibubuhi materai cukup dan mempunyai kekuatan hukum yang

sama.

PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA

........................................ .....................................................

Ketua,

................................... ..............................................

............................... ............................

284

BERITA ACARA SERAH TERIMA PEKERJAAN

Pada hari ini (……………), tanggal (…………………….), bulan (……………..), tahun

(………..), telah dilakukan serah terima pekerjaan oleh dan diantara :

Nama : ………………………………………….

Jabatan : .............................................................

Dalam hal ini bertindak dan atas nama Tim Pengelola Kegiatan, yang selanjutnya

disebut sebagai PIHAK PERTAMA.

Nama : …………………………………………..

Jabatan : …………………………………………..

Alamat : ..............................................................

..............................................................

Dalam hal ini bertindak dan atas nama (Penyedia Barang/Jasa), yang selanjutnya disebut

sebagai PIHAK KEDUA.

Pihak Pertama dan Pihak Kedua dengan ini disebut sebagai “Para Pihak”. Para Pihak dengan

ini terlebih dahulu menerangkan hal-hal sebagai berikut :

1. Bahwa sebelumnya Pihak Pertama dan Pihak Kedua telah melakukan Perjanjian

Kerjasama Pelaksanaan Pekerjaan

…………………………………………………………. berdasarkan perjanjian nomor

: ………………………..;

2. Bahwa perjanjian tersebut telah mewajibkan Pihak Kedua sebagai pelaksana kerja

untuk melakukan pekerjaan dan menyerahkan hasil pekerjaan tersebut kepada Pihak

Pertama sebagai pemberi kerja yaitu Tim Pengelola Kegiatan (TPK);

Selanjutnya, untuk melaksanakan serah terima pekerjaan diantara Para Pihak berdasarkan

perjanjian, maka Para Pihak dengan ini sepakat ;

1. Bahwa, Pihak Kedua dengan ini menyerahkan hasil pekerjaan kepada Pihak Pertama

sebagaimana Pihak Pertama dengan ini menerima hasil Pekerjaan tersebut dari Pihak

Kedua;

285

2. Bahwa dengan telah dilakukannya serah terima hasil pekerjaan berdasarkan Berita

Acara ini, maka dengan demikian kewajiban Pihak Kedua sebagai Pelaksana Kerja

untuk menyerahkan hasil pekerjaan kepada Pihak Pertama dan hak Pihak Pertama

sebagai Pemberi Kerja untuk menerima hasil pekerjaan tersebut dari Pihak Kedua

berdasarkan Perjanjian telah dilaksanakan;

3. Bahwa, berita acara ini merupakan bagian dari pelaksanaan Perjanjian dan sekaligus

sebagai tanda terima hasil pekerjaan diantara Para Pihak, sehingga oleh karenanya

merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian.

Demikian Berita Acara ini dibuat pada waktu sebagaimana telah disebutkan pada bagian awal

Berita Acara ini dan agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Para Pihak

Pihak Pertama, Pihak Kedua,

Tim Pengelola Kegiatan .....................................

( Nama jelas, tanda tangan ) ( Nama Jelas, tanda tangan )

Mengetahui;

................................................

( Nama jelas, tanda tangan)

286

BERITA ACARA KEMAJUAN PELAKSANAAN PEKERJAAN

Pekerjaan : Nomor :

Lokasi : Tanggal :

Lampiran : Lembar prestasi

Pada hari ini ................ tanggal .......... bulan.......... tahun........... kami yang bertanda tangan

dibawah ini :

1. Tim Pengelola Kegiatan : ...........................................

Nama : ...........................................

Jabatan : ...........................................

2. Fasilitator : ...........................................

Nama : ...........................................

Jabatan : ...........................................

A. Telah mengadakan pemeriksaan dan penelitian bersama atas hasil pelaksanaan pekerjaan

untuk:

a. Pekerjaan : ...........................................

b. Lokasi : ...........................................

c. Penyedia Barang/Jasa : ...........................................

d. Nomor kontrak : ...........................................

B. Berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut terbukti bahwa kontraktor yang bersangkutan

telah menyelesaikan bagian-bagian pekerjaan sesuai dengan dokumen penaawaran,

Dengan prestasi sebesar .............%

C. Berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut penyedia barang/jasa berhak menerima

pembayaran tahap ...... yaitu sebesar : Rp ..................,-

Demikian Berita Acara Kemajuan Pelaksanaan ini dibuat dan ditandatangani bersama pada

tanggal tersebut diatas dalam rangkap 2 (dua) untuk dipergunakan seperlunya.

Tim Pengelola Kegiatan (Fasilitator)

(.....................................) (......................................)

Mengetahui Kepala Desa..............

(...........................................)

287

LAMPIRAN FORMULIR PRESTASI KEMAJUAN PEKERJAAN

Pekerjaan :

Lokasi :

Periode / Tanggal :

No. Item Pekerjaan

Kontrak Terpasang Minggu Ke ....

Prosentase

(%) Vol Sat

Harga

Satuan

Total

Harga Vol Sat

Harga

Satuan

Total

Harga

(Rp) (Rp) (Rp) (Rp)

TOTAL

PPn 10%

GRAND TOTAL

Tim Pengelola Kegiatan (Fasilitator)

(.....................................) (......................................)

Mengetahui Kepala Desa..............

(...........................................)

asar merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli yang ditandai dengan adanya

Ptransaksi antara penjual dan pembeli. Pasar dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu pasar

modern dan pasar tradisional. Pasar desa adalah pasar tradisional yang berkedudukan di

desa dan dikelola serta dikembangkan oleh pemerintah desa dan masyarakat desa.

Pembangunan pasar desa merupakan bagian dari pembangunan infrastruktur desa berbasis

masyarakat. Tujuan pembangunan infrastruktur desa berbasis masyarakat adalah untuk

meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa melalui peningkatan peran serta masyarakat desa

dalam pembangunan serta menumbuhkan kesadaran dan kemandirian masyarakat dalam

mengatasi permasalahan dan penyediaan infrastruktur perdesaan.

Dengan adanya materi teknis ini, masyarakat diharapkan mampu mengelola pembangunan

infrastruktur yang tepat mutu, tepat waktu, dan tepat biaya serta menghindari terjadinya

permasalahan penerapan konstruksi di kemudian hari.

PEMBANGUNAN PASAR DI PERDESAAN BERBASIS MASYARAKAT

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan RakyatDirektorat Jenderal Bina Konstruksi

Balai Penerapan Teknologi Konstruksi