manajemen sdm
TRANSCRIPT
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Era globalisasi telah bergulir dan didominasi oleh teknologi
informasi sebagai infrastruktur menjadi sahabat bagi para
pelaku bisnis. Ekonomi akan lebih berbasis pada pengetahuan
bukan pada tanah atau mesin-mesin tradisional. Asset ekonomi
bukan semakin tidak bersifat fisik lagi, seperti gedung,
mesin atau property lainnya, tetapi bersifat mental
intelektual, seperti persepsi pasar, hubungan, citra
perusahaan, citra merek, hak paten, kredibilitas, visi dan
pengembangan khusus
Persainagan antar perusahaan di era globalisasi semakin
tajam, sehingga sumber daya manusia dituntut untuk selalu
pro-aktif untuk terus menerus mampu mengembangkan diri. SDM
harus menjadi manusia pembelajar yakni pribadi-pribadi yang
mau belajar dan berkerjakeras dengan penuh semangat,
sehingga potensi insaninya berkembangsecara maksimal. Oleh
karena itu, SDMyang diperlukan saat ini adalah SDM yang
mampu menguasai teknologi dengan cepat, adaptif, dan
resposnsif terhadap perubahan-perubahan. Dalam kondisi
tersebut integritas pribadi semakin penting untuk
memenangkan persaingan. Agar perusahaan mampu terus bertahan
dan bersaing, dominasi teknologi saja tak cukup jika tidak
ditunjang oleh SDM yang mumpuni, sehingga investasi dalam
1Manajemen Sumber Daya Manusia.
2
sumber daya ekonomi yang paling berharga, yaitu SDM tidak
dapat ditunda lagi. Ancaman nyata terbesar terhadap
stabilitas ekonomi adalah angkatan kerjs yang tidak siap
untuk menghadapi tantangan-tantangan maupun perubahan-
perubahan yabg terjadi di sekelilingnya. SDM yang tak
memiliki kesanggupan menghadapi tuntutan globalisasi
menganggap pekerjaan sebagai beban. Mereka menganggapnya
sebagai suatu keharusan dan tuntutan. Kondisi akhirnya
adalah tidak merasakan makna kerja. SDM yang menganggap
pekerjaan sebagai beban dapat dikatakan sebagai SDM yang
memiliki etos kerja rendah. Tentunya untuk menjawab
tantanagn tersebut harus disiapkantenaga kerja yang handal
dalam bidangnyamasing-masing.
Pada dasarnya, sumber daya manusia adalah sumber daya yang
dibutuhkan oleh organisasi. Sebab, sumber daya manusia
adalah sumber yang berperan aktif terhadap jalannya suatu
organisasi dan proses pengambilan keputusan. Pengambilan
suatu keputusan yang terbaik yang dihasilkan oleh suatu
sumber daya manusia menunjukkan kinerja seseorang dan
kemampuannya untuk menganalisa suatu masalah dalam lingkup
kerja dan jabatannya. Namun hal tersebut juga tak terlepas
dari kejelian dan ketepatan dalam proses menentukan seorang
pegawai untuk berada dalam dalam suatu pekerjaan dan jabatan
tertentu. Pegawai yang mampu melakukan pekerjaan tertentu
mungkin akan lebih tepat dan lebih baik jika sia ditempatkan
pada bidang tertentu. The right man on the right place, akan membawa
2Manajemen Sumber Daya Manusia.
3
suatu organisasi pada hasil kinerja yang maksimal dan
mengurangi kesalahan-kesalahan dalam tugas atau pekerjaan.
Keputusan yang menentukan apakah organisasi dapat menentukan
atau mengembangkan sumber daya manusia sebaiknya dilakukan
secara terstruktur dan terhimpun dalam suatu system yang
baik sehingga proses penentuannya dapat cepat dilakukan dan
mengurangi kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi
sebelumnya seperti kesalahannya menunjuk seseorang yang
tidak tepat dalam pekerjaannya. Sumber daya manusia yang
baik apabila ia mampu mengambil keputusan dengan baik sesuai
dan kondisi yang ada pada saat itu semua tergantung dengan
kemapuan intelektual dan analisis dari sumber daya
manusianya. Sehingga dapatlah kita katakana adanya sumber
daya manusia ini organisasi tidak akan berarti apa-apa.
Oleh karena itu , SDM di perusahaan perlu dikelola secara
professional agar terwujud keseimbangan antara kebutuhan
karyawan dengan tuntutan dan kemampuan organisasi
perusahaan. Keseimbangan tersebut merupakan kunci utama
perusahaan agar dapat berkembang secara produktif dan wajar.
Dengan pengaturan manajemen SDM secara professional,
diharapkan karyawan berkerja secara produktif. Pengelolahan
karyawan secara profesioanal ini harus dimulai sedini
mungkin, sejak perekrutan karyawan, penyeleksian,
pengklasifikasian, penempatan karyawan sesuai dengan
kemampuan, keahlian, keterampilan dan pengambangan karirnya.
3Manajemen Sumber Daya Manusia.
4
B. Rumusan Masalah
1. Apa Sumber Daya Manusia Dan Manajemen Sumber Daya Manusia
Dan Hal-hal Yang Berkaitan Dengannya?
2. Apa Perencanaan Sumber Daya Manusia Dan Hal-hal Yang
Berkaitan Dengannya?
3. Apa Pengembangan Sumber Daya Manusia Dan Hal-hal Yang
Berkaitan Dengannya?
4. Apa Kompensasi Dan Hal-hal Yang Berkaitan Dengannya?
C. Tujuuan
1. Untuk Mengetahui tentang Pengertian Sumber Daya Manusia
Dan Manajemen Sumber Daya Manusia Dan Hal-hal Yang
Berkaitan Dengannya
2. Untuk Mengetahui Tentang Perencanaan Sumber Daya Manusia
Dan Hal-hal Yang Berkaitan Dengannya
3. Untuk Mengetahui Tentang Pengembangan Sumber Daya Manusia
Dan Hal-hal Yang Berkaitan Dengannya
4. Untuk Mengetahui Tentang Kompensasi Dan Hal-hal Yang
Berkaitan Dengannya
4Manajemen Sumber Daya Manusia.
5
BAB II
PEMBAHASANA. Sumber Daya Manusia Dan Manajemen Sumber Daya Manusia
1. Sumber Daya Manusia
Sebelum membahas mengenai manajemen sumber daya manusia
perlu diketahui dahulu sumber daya manusia. Sumber daya
manusia merupakan terjemahan dari “human resource” namun
ada pula ahli yang menyamakan sumber daya manusia dengan
“man power’’ (tenaga kerja). Bahkan sebagian orang
menyertakan pengertian sumber daya manusia dengan
personal (personalia, kepegawaian, dan sebagainya).
sumber daya manusia.merupakan satu-satunya sumber daya
yang memiliki akal perasaan , keinginan, keterampilan,
5Manajemen Sumber Daya Manusia.
6
pengetahuan, dorongan, daya, dan karya. Semua potensi SDM
berpengaruh terhadap upaya organisasi dalam menacapai
tujuan. Sumber daya manusia berkualitas tinggi menurut
Ndraha (1999) adalah sumber daya yang mampu menciptakan
bukan saja nilai komparatif tetapi juga nilai kompetitif-
generatif-inovatif dengan menggunakan energy tertinggi
seperti: intelligence, creatifity dan imagination, tidak lagi semata-
mata menggunakan energy kasar, seperti bahan mentah, air,
lahan, tenaga otot, dan sebagainya.
Realitanya, ada sejumlah negara yang dapat dikatakan
tidak memiliki sumber daya alami tetapi sanagt maju
ekonominya karena keunggulan sumber daya manusianya
seperti jepang dan sigapura. Sebaliknya ada negara yang
memiliki keduanya tetapi ternyata tertinggal dan terpuruk
perekonomiannya hanya karena sumber daya manusianya
berada di bawah standar “unggul” seperti Indonesia.
Memang di banyak negara yang tergolong dalam kelompok
negara berkembang, semua sumber daya tersebut masih laten
(masih berupa potensi) dan masih harus dikembangkan.
Dengan berpegang pada pengertian tersebut maka SDM harus
diartikan sebagai sumber dari kekuatan yang berasal dari
manusia-manusia yang dapat didayagunakan oleh organisasi.
Dengan berpegang pada pengertian itu, istilah sumber daya
manusia adalah bersumber daya dan merupakan kekuatan
(power). Hal ini relevan dalam kerangka berfikir bahwa
6Manajemen Sumber Daya Manusia.
7
agar menjadi sebuah kekuatan, sumber daya manusia harus
ditingkatkan kualitas dan kompetensinya.
2. Manajemen Sumber Daya Manusia
Pada hakikatnya manajemen sumber daya manusia merupakan
gerakan pengakuan terhadap pentingnya unsure manusia
sebagai sumber daya yang cukup potensial dan sangant
dominan pada setiap organisasi. Oleh sebab itu perlu
dikembangkan, sehingga mampu memberikan kontribusi yang
maksimal terhadap pencapaina tujuan organisai maupun
pencapaian pribadi SDM itu sendiri. manajemen sumber
daya manusia sangat besar kontribusinya bagi kesuksesan
suatu organisasi/perusahaan. Manajemen sumber daya
manusia adalah keseluruhan proses perencanaan,
pengorganisasian , pengarahan, dan pengawasan terhadap
kegiatan pengadaan seleksi, pelatihan, penempayan,
pemberian kompensasi, pengembangan, pengintegrasian,
pemeliharaan, dan pelepasan sumber daya manusia untuk
tercapainya berbagai tujuan individu, masyarakat,
pelanggan pemerintah, dan organisasi yang bersangkutan.
Manajemen sumber daya manusia merupakan strategi dari
organisasi. manajemen sumber daya manusia harus di
pamdang sebagai perluasan dari pandangan tradisional
untuk mengelolah orang secara efektif dan untuk
membutuhkan pengetahuan tentang perilaku dan kemampuan
mengelolahnya. Menurut Simamora (1997), manajemen sumber
7Manajemen Sumber Daya Manusia.
8
daya manusia adalah pendayagunaan, pengembangan,
penilaian, pemberian balas jasa, dan pengelolahan
individu anggota organisasi atau kelompok pekerja.
Manajemen sumber daya manusia dapat dirumuskan srbagai
suatu proses pemanfaatn SDM secara efektif dan efisien
melalui kegaiatan perencanaan, pergerakan dan
pengendalian semua nilai yang menjadi kekuatan manusia
untuk mencapai tujuan organisasi. Manajemen sumber daya
manusia adalah proses pendayagunaan manusia sebagai
tenaga kerja secara manusiawi, agar semua potensi fisik
dan psikis yang dimilikinya berfungsi maksimal untuk
mencapai tujuan.
Focus MSDM terletak pada pengelolahan SDM di dalam
dinamika interaksi antara organisasi-pekerja yang sering
kali memeilki kepentingan berbeda. Jadi MSDM dapat juga
dikatakan merupakan kegiatan perencanaan, pengadaaan,
pengembangan, pemeliharaan serta penggunaan SDM untuk
mencapai tujuan baik secara individu maupun organisasi.
Walau objeknya sama-sama manusia namun pada hakikatnya
ada perbedaan yang hakiki antara Manajemen sumber daya
manusia dengan atau Manajemen tenaga kerja atau menejemen
personalia. Dalam sebutan manajemen personalia terkandung
pengertian bahwa personalia atau karyawan hanya dianggap
sebagai salah satu factor produksi saja, yang tenaganya
harus digunakan secara produktif bagi pencapaian tujuan
perusahaan. Adapun dala sebutan MSDM terkandung
8Manajemen Sumber Daya Manusia.
9
pengertian bahwa karyawan yang ada dalam perusahaan itu
merupakan asset (kekayaan, milik yang berharga)
perusahaan, yang harus dipelihara dan dipenuhi
kebutuhannya dengan baik. Dalam MSDM karyawan diangkat
harkatnya tidak saja sebagai objek pencapaian tujuan
organisasi tetapi dianggap sebagai subjek yang berperan
untuk menentukan tercapai tidaknya tujuan perusahaan.
Manajemen sumber daya manusiamerupakan bagian dari
manajemen keorganisasian yang memfokuskan diri pada
unsure SDM.
Menurut Umar (1999) dalam tugasnya Manajemen sumber daya
manusia dapat dikelompokkan atas 3 fungsi: a) fungsi
manajerial yakni perencanaan, pengorganisasian pengarahan
dan pengendalian. b) fungsi operasional yakni pengadaan,
pengembangan, kompensasi, pengintegrasian, pemeliharan,
dan pemutusan hubungan kerja,. c) fungsi ketiga yakni
kedudukan manajemen SDM dalam pencapaian tujuan
organisasi perusahaan secara terpadu.
3. Tujuan Manajemen Sumber Daya Manusia
Tujuan pasti dari MSDM bervariasi antara satu organisasi
dengan organisasi yang lain, tergantung pada tingkat
perkembangan organisasi. Menurut Bary Cushway (1994)
tujuan MSDM adalah :
a. Memberikan saran pada manajemen tentang kebijakan SDM
guna memastikan organisasi memiliki tenaga kerja yang
bermotivasi tinggi dan kinerja tinggi serta dilengkapi
9Manajemen Sumber Daya Manusia.
10
dengan sarana untuk menghadapi perubahan dan memenuhi
kewajiban pekerjaan secara legal.
b. Memelihara dan melaksanakan kebijakan dan prosedur SDM
untuk mencapai tujuan organisasi
c. Mengatasi krisis dan situasi sulit dalam hubungan antar
pegawai agar tak ada gangguan dalam mencapai tujuan
organisasi
d. Menyediakan sarana komunikasi antar karyawan dengan
manajemen organisasi
e. Membantu perkembnagan arah strategi organisasi secara
keseluruhan, dengan memperhatikan segi-segi SDM
f. Menyediakan bantuan dan menciptakan kondisiyang dapat
mambantu manajer lini dalam mencapai tujuan.
g. Bertindak sebagai pemelihra standar organisasional dan
nilai dalam manajemen SDM
4. Peranan Manajemen Sumber Daya Manusia.
Dengan memahami tujuan perusahaan adalah untuk memperoleh
laba dan sebagai wadah melakukan aktivitas yang merupakan
laba dan sebagai wadah melakukan aktifitas yang merupakan
suatu system, peranan SDM dapat dibedakan menjadi 3
yaitu:
a. SDM pengemban misi perusahaan. Semua perusahaan pasti
memiliki visi dan misi, sasaran dan tujuan. Visi dan
misi tak akan tercapai tanpa diemban oleh SDM yang
berkompeten. Masalahnya terletak pada kemampuan SDM
untuk mengemban misi tersebut dengan baik. Untuk itu
10Manajemen Sumber Daya Manusia.
11
perlu SDM memiliki keunggulan dan kesungguhan dalam
bekerjasama mencapai tujuan.
b. SDM sebagai pimpinan/ manajer perusahaan. Pimpinan aatu
manajer dalam perusahaan terbagi atas 3 tingkatan yakni
puncak, menengah, dan bawah. Peran pemimpin sangat
penting dalam mencapai keberhasilan perusahaan, karena
pimpinan yang menentukan dan memegang kunci dalam
pengambilan keputusan suatu perusahaan. Dalam
menjalankan perannya, setiap pimpinan melakukan banyak
kegiatan yaitu membuat perencanaan, memberi
perintah/petunjuk, mengawasi pelaksanaan pekerjaan,
menilai hasil kerja dan member nasehat.
c. SDM sebagai pekerja. Peranan pekerja dalam perusahaan
sangat penting sehingga semua unsure yang ada tak akan
berfungsi tanpa manusia. Seorang pekerja menginginkan
hasil kerjanya memiliki nilai dan sepadan dengan
kedudukannya dalam perusahaan/organisasi. Semakin
tinggi kedudukan seseorang semakin besar peran yang
dimainkan. Karena tertarik akan dapat berperan dalam
salah satu bidang pekerjaan, manusia mau bekerja
sehingga peran itu dapat dinilai sebagai salah satu
motivasi. Peranan seorang pekerja dalam perusahaan
dapat bermanfaat secara optimal jika memiliki kemampuan
dan diberikan kesempatan. Kemauan tanpa kesempatan tak
menghasilkan apa-apa dan begitu juga sebaliknya maka
hasilnya tak memadai.
11Manajemen Sumber Daya Manusia.
12
5. Tantangan Manajemen Sumber Daya Manusia.
1. Tantangan eksternal
a. Teknologi
b. Tantangan ekonomi
c. Tantangan situasi politik pemerintah
d. Tantangan kondisi social dan budaya
e. Tantangan demografis dan geografis
f. Tantangan kondisi pasar dan tenaga kerja
g. Tantangan para pesaing
2. Tantangan internal
a. Karakter organisasi. Setiap perusahaan memiliki
sifat unik dalam menjalankan usahanya. Karakteristik
organisasi merupakan cirri organisai dengan orang-
orangnya, berbagai tujuannya, teknologi, peraturan
dan kebijakannya. Tantangan bagi MSDM adalah
penyesuaian kegiatan SDM secara produktif dengan
karakter organisasi
b. Serikat pekerja. Setiap perjanjian kerja yang
mengatur persyaratn kerja ditandatangani oleh
manajemen dan serikat pekerja. Perjanjian itu akan
membatasi kegiatan departemen SDM
c. System informasi. Departemen SDM memerlukan sejumlah
informasi yang terinci. Kemampuan untuk mendapat
inforrmasi itu merupakan tantangan bagi departemen
SDM
12Manajemen Sumber Daya Manusia.
13
d. Perbedaan individu karyawan dan system nilai. SDM
yang ada dalam perusahaan memiliki karekter
keperibadian yang berbeda-beda. karekter
keperibadian yang berbeda-beda itu harus
diperhatikan oleh manajemen, khususnya departemen
SDM agar tak terjadi konflik dalam perusahaan.
e. Produktifitas SDM
B.Perencanaan Sumber Daya Manusia1. Pengertian Sumber Daya Manusia
Perencanaan Sumber Daya Manusia merupakan fungsi utama
yang harus dilaksanakan dalam organisasi, guna menjamim
tersedianya tenaga kerja yang tepat untuk menduduki
berbagai posisi, jabatan, dan pekerjaan yang tepat dan
waktu yang tepat. Kesemuanya itu dalm rangka mencapai
tujuan dan berbagai sasaran yang telah dan akan
ditetapkan. Perencanaan Sumber Daya Manusia adalah
sebagai proses untuk menentukan jumlah dan jenis manusia
yang dibutuhkan oleh suatu organisasi atau perusahaan
dalam waktu dan twmpat yang tepat serta melakukan tugas
sesuai dengan yang diharapkan, Perencanaan SDM sebagi
proses yang sistematis dan terus menerus dalam
13Manajemen Sumber Daya Manusia.
14
menganalisa kebutuhan organisasi dan SDM dalam kondisi
yang selalu berubah dan mengembangkan kebijakan
personalia yang sesuai dengan rencana jangka panjang
organisasi. Hal ini merupakan bagian yang integral dari
perencanaan dan anggaranperuahaan, karena pembiayaan dan
perkiraan sumber daya manusia akan terpengaruh dan
dipengaruhi oleh rencana jangka panjang perussahaan.
Perencanaan SDM merupakan bagian yang penting dari pada
proses perencanaan strategis, karena tak sajmembantu
perusahaan dalam menentukan SDM yang diperlukan untuk
mencapai yujuan tetapi juga untuk menentukan apa yang
benar-benar dicapai dengan SDM yang tersedia. Dalam
perencanaan SDM akan berpengaruh dan dipengaruhi oleh
rencan strategis perusahaan. perencanaan SDM perlu bagi
suatu organisasi supaya organisasi tesebut tidak
mengalami hambatan dalam bidang SDM dalam mencapai
tujuannya. Perencanna SDM tidak bersifat statis, karena
perkembangan IPTEK dan lingkungan yang selalu berubah
sehingga perencanaan SDM harus dapat mengakomodasi setiap
gerak perubahan tersebut. Oleh karenanya perencanaan SDM
harus mengikuti setiap perkembangan dan tuntutan
perubahan yang salalu berubah.
Ada 4 kegiatan yang harus dilakukan oleh perencanaan SDM
yaitu: a) menginventarisasi persediaan SDM, b)
memprediksi SDM, c) penyususnan rencana-rencana SDM, d)
memonitor dan evaluasi.
14Manajemen Sumber Daya Manusia.
15
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi PSDM
a. Factor Internal
Adapun kendala yang terdapat di dalam organisasi itu
sendiri, meliputi: rencana strategis, anggaran, estimas
produksi dan penjualan, rancangan organisasi dan tugas
kerja, dan perluasan usaha atau kegiatan baru.
Disamping itu, factor internal juga dapat dipilah
berdasarkan sistemnya seperti: system informasi
manajemen dan pemasaran, sistem manajemen keuangan,
system marketing dan pasar, system manajemen
pelaksanaan
b. Factor Eksternal
Merupakan berbagai factor yang pertumbuhan dan
perkembangannya berada diluar kemampuan, semisal:
situasi ekonomi, sosisal, politik teknologi, peraturan
perundangan, dan pesaing. Factor internal dan eksternal
tersebut saling berinteraksi dan mempengaruhi.
Perencanaan SDM harus bertitik tolak dari pengkajian
terhadap factor-faktor tersebut.
2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi PSDM
a. Factor Internal
Adapun kendala yang terdapat di dalam organisasi itu
sendiri, meliputi: rencana strategis, anggaran, estimas
produksi dan penjualan, rancangan organisasi dan tugas
15Manajemen Sumber Daya Manusia.
16
kerja, dan perluasan usaha atau kegiatan baru.
Disamping itu, factor internal juga dapat dipilah
berdasarkan sistemnya seperti: system informasi
manajemen dan pemasaran, sistem manajemen keuangan,
system marketing dan pasar, system manajemen
pelaksanaan
b. Factor Eksternal
Merupakan berbagai factor yang pertumbuhan dan
perkembangannya berada diluar kemampuan, semisal:
situasi ekonomi, sosisal, politik teknologi, peraturan
perundangan, dan pesaing. Factor internal dan eksternal
tersebut saling berinteraksi dan mempengaruhi.
Perencanaan SDM harus bertitik tolak dari pengkajian
terhadap factor-faktor tersebut.
3. Tahapan Dan Proses Perencanaan Sumber Daya Manusia
a. Tahapan Perencanaan Sumber Daya Mnusia
Menurut Jakson & Schuler (1990) perencanaan sumber daya
manusia yang tepat membutuhkan langkah-langkah tertentu
berkaitan dengan aktifitas perencanaan sumber daya
16Manajemen Sumber Daya Manusia.
17
manusia menurut organisasi modern. Langkah-langkah
tersebut meliputi. :
1. Pengumpulan dan analisis data untuk meramalkan
permintaan maupun persediaan SDM yang
diekspektasikan bagi perencanaan bisnis masa depan
2. Mengembangkan tujuan perencanaan SDM
3. Merancang dan mengimplementasikan program-program
yang memudahkan organisasi untuk pencapaian tujuan
perencanaan SDM
4. Mengawasi dan mengevaluasi program-program yang
berjalan
Keempat tahp itu dapat diimplementasikan pada pencapaian
jangka pendek (kurang dari 1 tahun). Jangka menengah (2
sampai 3 tahun), jangka panjang (3 tahun lebih)
Rothwell (1995) menawarkan suatu teknik PSDM yang
meliputi beberapa tahap. yaitu:
1. Investigasi baik pada lingkungan eksternal, internal
dan organisasional
2. Forecasting atau peramalan atas ketersediaan supply dan
demand SDM saat ini dan masa depan
3. Perencanaan bagi rekrutmen, pelatihan, promosi dan
lain-lain
4. Utilisasi, yang ditunjukkan bagi manpower dan kemudian
memberikan feedback bagi proses awal
Sementara itu, pendekatan yang digunakan dalam
merencanakan SDM adalah action drive yang memudahkan
17Manajemen Sumber Daya Manusia.
18
organisasi untuk memfokuskan bagian tertentu dengan lebih
akurat atau skill need, dari pada melakukan perhitungan
numeric dengan amgka yang besar untuk keseluruhan bagian
organisasi
Pendekatan ini diawali dengan strategic drive korporasi saat
ini, atau masalh bisnis yang terjadi dari tingginya
biodata tenaga kerja, pelayanan konsumen yang rendah, dan
berupaya untuk merencanakan solusi yang masuk akal. Agar
efektif, pendekatan harus didasarkan pada diagnosis
masalah secara akurat dan analisis alternative rencana.
Dalam hal ini teknik kunatitatif masih diperlukan.
Misalnya, biaya tingginya tenaga kerja dapat berasal dari
:
Teknik rekruitmen yang baik/buruk yang menyebabkan
tingginys tingkat perpindahan karyawan atau
rendahnya kualitas karyawan.
Penggunaan keterampilan atau waktu kerja yang kurang
efektif
Tingginya tingkat absensi, dan rewardyang tak sesuai
dengan pendekatan “action drive” akan memudahkan
organisasi memfokuskan secara akurat bagian tertentu
atau keterampilan yang dibutuhkana daripda
memproduksi perhitungan numeric dalam skala besar
bagi keseluruhan. Pada umumnya yang perlu
diperhatikan dalam awal PSDM adalah pengamatan
lingkungan.
18Manajemen Sumber Daya Manusia.
19
Perencanaan SDM umumnya dipandang sebagai cirri penting
dari tipe ideal model MSDM meski pada praktiknya tidak
harus selalu dijadikan prioritas utama. Perencanaan SDM
merupakan kondisi penting dari “integrasi bisnis” dan
“strategic”, implikasinya tidak sama. Manpower planning
mnggambarkan pendekatan tradisional dalam upaya forecasting
apakah ada ketidaksesuaian antara supply and demand(penawaran
dan permintaan) tenaga kerja serta merencanakan penyesuasian
kebijakan yang paling tepat. Integrasi antara PSDM
terhadap pengembangan bisnis sebaiknya memastikan
kebutuhan terhadap pengembangan bisnis sebaiknya
menastikan bahwa kebutuhan PSDM harus dilihat sebagai
suatu tanggungjawab lini.
b. Proses Perencanaan Sumber Daya Mnusia
Perencanaan Sumber Daya Manusia memiliki 4 tahapan
yang meliputi
1. Pengumpulan, analisis, dan peramalan data dalam
rangka mengembangkan perkiraan pasokan SDM dan
permintaan SDM (membuat system informasi SDM)
2. Menetapkan tujuan dan kebijakan SDM. Mendapatkan
persetujuan dan dukungan dari manajemen puncak
3. Merancang dan mengimplementasikan rencana dan
program tindakandalam berbagai bidang kegiatan
seperti recruitment, pelatihan dan promosiyang
memungkinkan organisasi mencapai tujuan SDM-nya
19Manajemen Sumber Daya Manusia.
20
4. Mengendalikan dan mengevaluasi rencana dan program
kepegawaian untukmemfasilitasi kemajuan kea rah
tujuan SDM.
Keempat tahapan itu disebut sebagai prosedur dan
tahapan untuk perencanaan dan pemrograman SDM. Oleh EW
Vetter prosedur tahapan ini dihubungkan dalam suatu
skema hingga tampak seperti gambar :
Dalam gambar tersebut data dilihat tahap pertama
meliputi
1. Analisis terhadap 4 elemen SDM:
Penyimpanan/ketersediaan, pemekerjaan, produktifitas
dan organisasi
2. peramalan permintaan SDM secara keseluruhan
3. Peramalan SDM per unit
4. Persetujuan anggaran
5. Manajemen perkiraan pemasokan
Adapun pada tahap kedua dalam proses ini dilakukan
persetujuan oleh manajemen puncak tentang segala
seseuatu yang berkaitan dengan pernyataan- pernyataan
dalam PSDM. Di samping itu dalam tahap ini juga
ditentukan bebagai tujuan dan kebijakan yang berkaitan
dengan SDM. Tahap ketiga berupa pemrograman SDM yang
meliputi Rekrutmen dan seleksi, Penempatan,
Pemberhentian, Remunerasi, Pelatihan pengembangan,
Penialaian dan identifikasi, serta System informasi
20Manajemen Sumber Daya Manusia.
21
PSDM diakhiri dengan tahap keempat, yakni Control dan
evaluasi yang memusatkan perhatiannya padaefektifitas
kebijakan SDM untuk akhirnya menjadi informasi baru
bagi tahap pertama
Prosedur Dan Tahap Perencanaan Dan Pemrograman SDM
21Manajemen Sumber Daya Manusia.
1.Analisis:
Penyimpanan,
pemekerjaan,
2.peramalan
permintaan SDM
secara keseluruhan
Persetuj
uan
Pemrograman:
Rekrutmen
dan
seleksi
Penempatan
Pemberhent
ian
Remunerasi
Pelatihan
pengembang
an
Penialaian
Control
dan
evaluasi
22
4. Evaluasi Perencanaan Sumber Daya Manusia
Perencanaan Sumber Daya Manusia dapat dipakai sebagai
indicator kesusuaian antara supply dan demand bagi sejumlah
orang yang ada dalam organisasi dengan keterampilan yang
sesuai. Perencanaan Sumber Daya Manusia juga berguna sebagai
early warning organisasi tehadap implikasi strategi bisnis bagi
pengembangan SDM dengan melakukan audit terhadap SDM.
22Manajemen Sumber Daya Manusia.
3.Peramalan SDM
per unit
4.Persetujuan
anggaran
5.Manajemen
perkiraan pemasokan
Tahap 1
Pemrograman:
Rekrutmen
dan
seleksi
Penempatan
Pemberhent
ian
Remunerasi
Pelatihan
pengembang
an
Penialaian
Persetuj
uan
Tahap
3Tahap
4Tahap 2
23
Teknik-teknik yang dapat dipakai dalam mengevaluasi PSDM
meliputi:
1. Audit sederhana terhadap sasasran apakah memenuhi
tujuan, kekosongan terisi, biaya berkurang, dan
sebagainya. Adapun tingkat audit tergantung tujuan
organisasi dan seberapa jauh analisis terhadap
keberhasilan maupun penyimpangan dapat dilakukan
2. Evaluasi sebagai bagian dari tinjauan prosedur
organisasi lain seseuai standar penggunaan.
Prosedur total kualitas, perlu bagi kebutuhan
pengawasasn dan dapat menggambarkan atensi bagi
ketidakcukupan SDM
Prosedur investasi manusia, perlu pengawasan bagi
seluruh karyawan berbasis kontinuitas; dan
Pendekatan analitis bagi utilisasi SDM dan
pengawasan hasil
3. Evaluasi sebagai bagian dari audit komunikasi
general atau survey sikap manusia
4. Dimasukkannya hah-hal berikut sebagai bagian dari
audit yang lebih luas atau tinjauan fungsi SDM:
Nilai tambah yang diperoleh organisasi misalnya
dalam pengembangan manusia pengurangan perpindahan
tenaga kerja
Dalam pemenuhan target departemen SDM atau
penetapan fungsi
23Manajemen Sumber Daya Manusia.
24
Dalam pengawasan pencapaian equal opportunity
target dalam hal gender atau ras
Sebagai bagian bentuk internal atau eksternal
bench-marking komparasi dari perencanaan SDM yang
digunakan dan outcomes dalam bagian lain dari
organisasi yang sama
5. Melakukan review atas penilaian individu
C.Pengembangan Sumber Daya Manusia
1.Arti Pengembangan Sumber Daya ManusiaPengembangan (development) merupakan fungsi operasional
kedua dari MSDM. Pengembangan karyawan baru atau lama
perlu dilakukan secara terencana dan berkesinambungan.
Pengembangan karyawan dianggap sangat penting manfaatnya,
karena tuntutan pekerjaan atau jabatan, sebagai akibat
dari kemajuan teknologi dan semakin ketatnya persaingan
diantara perusahaan yang sejenis. Setiap personel
dituntut agar dapat bekerja efektif, efisien, kualitas
dan kuantitas pekerjaannya baik sehingga daya saing
perusahaan semakin besar. Berbicara masalah pengembangan
sumber daya manusia sebenarnya dapat dilihat dari 2 aspek
yaitu kuantitas dan kualitas. Pengertian kuantitas
menyangkut jumlah SDM. Kuantitas SDM tanpa disertai engan
kualitas SDM yang baik akan menjadi beban bagi
perusahaan. Organisasi harus memperhatikan skill, Knowledge,
dan ability (SKA) atau kopetensi yang harus dipenuhi.
24Manajemen Sumber Daya Manusia.
25
pengembangan sumber daya manusia adalah proses persiapan
masing-masing individuuntuk memikul tanggungjawab yang
berbeda atau lebih tinggi di dalam organisasi, biasanya
berkaitan dengan peningkatan kemampuan intelektual untuk
melaksankan pekerjaan lebih baik. Pengembangan mengarah
pada kesempatan-kesempatan belajar yang didesain guna
membantu pengembangan para pekerja. Pengembangan sumber
daya manusia adalah suatu usaha untuk meningkatkan
kemampuan teknis, teoritis, konseptual dan moral karyawan
sesuai dengan kebutuhan pekerjaan atau jabatan melalui
pendidikan dan latihan. Pendidikan untuk meningkatkan
keahlian teoritis, konseptual dan moral karyawan,
sedangkan dari pelatihan bertujuan untuk meningkatkan
ketrampilan teknis pelaksanaan pekerjaan karyawan.
Berdasarkan UU no 2 tahun 1989 pendidikan adalah usaha
sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan
bimbingan, pengajaran, dan/atau latihan bagi peranannya
di masa yang akan datang; Pelatihan adalah bagian dari
pendidikan yang menyangkut proses belajar untuk
memperoleh dan meningkatkan keterampilan diluar system
pendidikan yang berlaku dalam waktu yang relative singkat
dengan metode yang lebih mengutamakan praktik daripada
teori. Pelatihan membantu karyawan dalam memahami
pengetahuan praktis dan penerapannya, guna meningkatkan
keterampilan, kecakapan, dan sikap yang diperlukan oleh
organisasi dalam rangka usaha mencapai tujuan, sedangkan
25Manajemen Sumber Daya Manusia.
26
pendidikan adalah suatu kegiatan untuk meningkatkan
penguasaan teori dan keterampilan memutuskan terhadap
persoalan-persoalan yang menyangkut kegiatan mencapai
tujuan.
Perbedaan Latihan Dan Pendidikan
No Dimensi Latihan Pendidikan1 Siapa(Who)? Non manager Manager2 Apa(What)? Technical-mechanichal
operation
Teorictical
conceptual ideas3 Mengapa(Why
)?
Specific job-related General knowledge
4 Kapan(When)
?
Short term Long term
2.Tujuan Dan Sasaran
a.Tujuan Tujuan perusahaaan akan tercapaiajika karyawan dapat
menjalankan bergbagai ttugasnya dengan baik dan
efisien. Oleh karenanya untuk meningkatkan kemampuan
kerja para karyawan perusahaan harus menjalankan usaha-
usaha pengembangan karyawan. Jadi tujuan pengembangan
sumber daya manusia adalah untuk memperbaiki
efektifitas kerja karyawan dalam mencapai hasil kerja
yang telah ditetapkan. Selain itu juga bertujuan untuk
meningkatkan kualitas profesionalisme dan keterampilan
karyawan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya secara
26Manajemen Sumber Daya Manusia.
27
optimal dan produktif. Oleh karena itu perusahaan perlu
terus untuk melaksanakan pengenbangan SDM karena
investasi dalam SDM merupakan pengeluaran yang
ditujukan untuk memperbaiki kapasitas produktif dari
manusia. Perbaikan efektifitas kerja dapat dilakukan
dengan cara memperbaiki pengetahuan karyawan,
keterampilan maupun sikap karyawan itu sendiri terhadap
tugas-tugasnya. Pengembangan karyawan bertujuan dan
bermanfaat bagi perusahaan, karywan, konsumen, dan
masyarakat yang mengkonsumsi barang/jasa yang
dihasilkan perusahaan tersebut.
b.Sasaran1. Meningkatkan produktifitas kerja. pelatihan dapat
meningkatkan performance posisi jabatan dari yang saat
ini. jika level of performance-nya naik/meningkat maka
berakibat pada peningkatan dari produktifitas dan
peningkatan keuntungan untuk perusahaan
2. Meningkatkan mutu kerja. ini berarti peningkatan
baik pada kualitas maupun kuantitas, tenaga kerja
yang berpengtahuan dan terlatih jelas akan lebih
baik dan akan lebih sedikit berbuat kesalahan dalam
perusahaan
3. Meningkatkan ketetapan ddalam perencanaan SDM.
Pelatihan yang baik bisa mempersiapkan tenaga kerja
27Manajemen Sumber Daya Manusia.
28
untuk keperluan di masa mendatang. Jika ada
lowongan-lowongan maka secara mudah akan di isi oleh
tenaga-tenaga dari dalam perusahaan sendiri.
4. Meningkatkan moral kerja. jika perusahaan
menyelenggarakan program pelatihan dengan tepat maka
iklim dan suasana organisasi pada umumnya akan
menjadi lebih baik.dengan iklim kerja yang sehat,
maka moral kerja juga akan meningkat
5. Menjaga keselamatan dan kesehaan. Suatu pelatihan
yang tepat dapat membantu menghindari timbulnya
kecelakaan-kecelakaan kerja. selain itu lingkungan
kerja akan menjadi lebih aman dan tentram
6. Menunjang pertumbuhan pribadi. Dimaksudkan untuk
bahwa program pelatihan yang tepat sebenarnya
memberi keuntungan bagi perusahaan maupun bagi
karyawan itu sendiri. Bagi tenaga kerja akan lebih
mematangkan karyawan dalam bidang kepribadian
keterampilan dan intelektual.
3.Metode Pengembangan Sumber Daya ManusiaMetode Pengembangan Sumber Daya Manusia ini
menitikberatkan pada metode latihan yang meliputi:
1. Metode latihan bagi karyawan non managerial meliputi
a. On the job method (dalam pekerjaan): on the job dan appreticeship
b. Off the job method (diluar pekerjaan)
2. Metode latihan bagi karyawan managerial meliputi
28Manajemen Sumber Daya Manusia.
29
a. On the job method (dalam pekerjaan): 1. Belajar dari
pengalaman, 2 co aching, 3 understudy (magang), 4 position
rotation/tour of duty, 5 proyek khusus dan task force, 6
penugasan dalam bentuk panitia, 7 bacaan selektif
b. Off the job method (diluar pekerjaan) meliputi : 1
kursus-kursus, 2 role play, 3 simulasi, 4 sensitivity training
(latihan kerja), 5 latihan, 6 special meeting (pertemuan
khusus), 7 multiple management
4.Langkah-langkah dalam Pengembangan SDMa. Penentuan Kebutuhan
Hal ini menyangkut anggaran yang harus disediakan untuk
membiayai kegiatan pelatihan dan pengembangan merupakan
beban bagi organisasi. Oleh karenanya agar penyediaan
anggaran tersebut sungguh dapat dibenarkan, perlu
adanya jaminan terlebih dahulu, dahwa kegiatan
pengembangan itu telah benar-benar dibutuhkan. Artinya
pelatihan dan pengembangan tertentu hanya dilaksanakan
apabila kebutuhan mutlak perlu didasarkanpada analisis
yang tepat. Analisis ini marus mampu mendiagnosa paling
sedikit 2 hal, yaitu masalah-masalah yang dihadapi
sekarang dan berbagai tantanagan baru yang diperkirakan
akan timbul di masa depan. Besarnya pemborosan karena
banyaknya kesalahan diperbuat dalam melaksanakantugas,
sering terjadinya kecelakaan, rendahnya produktifitas
kerja, kurangnya kegairahan bekerja dan masalah-masalah
sejenis adalah contoh dari situasi yang sudah
29Manajemen Sumber Daya Manusia.
30
mengharuskan adanya pelatihan. Mengidentifikasi
kebutuhan, terdapat 3 pihak yang terlibat. Pihak
pertama aialah satuan organisasi yang mengelolah SDM.
Peranan satuan kerja ini adlah mengidentifikasi
kebutuhan organisasi sebagai keseluruhan, baik untuk
kepentingan saat ini maupun dalam rangka mempersiapkan
organisasi menghadapi tantangan masa depan. Pihak kedua
adalah para manajer berbagai satuan kerja. karena para
manajer itulah yang sehari-hari memimpin para karyawan
dan mereka pulalah yang bertanggungjawab atas
keberhasilan atau kegagalan satuan-satuan unit kerja
yang dipimpinnya, merekalah yang dianggap paling
mengetahui kebutuhan pengembangan apa yang diperlukan.
Pihak ketiga adalah para pegawai yang bersangkutan.
Banyak organisasi yang memberikan kesempatan pada para
pegawainya untuk mencalonkan diri mengikuti program
pengembangan. Sumber-sumber informasi yang diperlukan
adalah :
1. perencanaan karier pegawai yang telah disusun
sebelumnya,
2. daftar penilaian pelaksanaan pekerjaan,
3. catatan tentang produksi,
4. berbagai laporan tentang keluhan, keselamatan kerja,
dan statistic kemangkiran
5. data mutasi pegawai
6. Hasil tes interview
30Manajemen Sumber Daya Manusia.
31
Dan semua informasi ini memberikan petunjuk tentanag
adanya berbagai permasalahan yang diperkirakan
dapat dipecahkan melalui kegiatan ini.
b. Penentuan Saasaran
Berdasarkan analisis akan pelatihan dan pengembangan,
berbagai sasaran ditetapkan. Sasaran yang ingin dicapai
bersifat teknikal akan tetapi dapat menyangkut
keberperilakuan atau keduanay. Berbagai sasaran harus
dnyatakan sekongkrit mungkin, baik untuk pelatih maupun
peserta. Bagi pihak penyelenggara guna mengetahui
sasaran tersebut adalah sebagai tolak ukur kelak untuk
menentukan berhasil tidaknya program ini dan sebagai
bahan untuk menentukan langkah selanjutnya seperti isi
program dan metode pelatihan yang dipakai. Bahi para
peserta manfaatnya terutama pada persiapan dan usaha
apa yang mereka perlu lakukan agar memperoleh manfaat
yang sebesar-besarnya. Kejelasannya sasaran akan sangat
berguna dalam program ini ternyata dianggap kurang
berhasil terutama sebagai umpan balik bagi bagian yang
mengelolah SDM baik mengenai programnya maupun mengenai
peserta. Artinya supaya kesalahan yang terjadi pada
saat pelatihan tersebut tak terulang lagi pada
pelaksanaan program ini di masa depan.
c. Penentuan Program
Dalam program pengembangan harus jelas diketahui apa
yang ingin dicapai. Salah satu sasaran yang ingin
31Manajemen Sumber Daya Manusia.
32
dicapai adalah mengerjakan keterampilan tertentu yang
pada umumnya berupa keterampilan baru yang belum
dimiliki oleh karyawan padahal diperlukan dalam
pelaksanaan kerja. Mungkin juga pelaksanaannya
dimaksudkan untuk mengajarkan pada para karyawan akan
pengetahuan baru, bahkan sangat mungin juga diperlukan
untuk perubahan perilaku dalam pelaksanaan tugas. Dan
penting untuk diperhatikan bahwa melalui program ini 2
kepentingan harus sama-sama terpenuhi. Kepentingan
pertama adalah kepentingan organisasi yang tercermin
pada peningkatan kemampuan organisasi mencapai
tujuannya. Jika tidak maka ada yang kurang telah
terjadi. Kepentingan kedua adalah kepentingan pegawai
pesarta pelatihanyang apabila tak terpenuhi maka akan
berakibat pada kurangnya motifasi, baik pada saat
mengikuti pelatihan maupun pada saat melaksanakan
pekerjaan.
d. Identifikasi Prinsip-Prinsip Belajar
Pada akhirnya, hasil yang dicapai dapat digunakan
sebagai tolak ukuur tentang tapat tidaknya prinsip-
prinsip belajar yang dilaksanakandalam program ini.
dengan perkataan lain yang diharapkan terjadi adalah
berlangsungnya proses belajar dan mengajar dengan cepat
karena peserta merasa bahwa prinsip belajar yang
diterapkan tepat. Dikalangan para pakar pelatihan dan
pengembangan yang telah umum diterima pendapat yang
32Manajemen Sumber Daya Manusia.
33
mengatakan pada dasarnya prinsip belajar yang layak
dipertimbangkan dalam proses belajar mengajar di
program ini, untuk diterapkan berkisar pada lima hal
yaitu partisipasi, repetisi (pengulangan materi),
relevansi, pengalihan pengetahuan dan keterampilanyang
bersifat simulasi dan umpan balik.
e. Pelaksanaan Program
Perlu ditekankan bahwa pelaksanaan program pelatihan
sangat bersifat situasional. Artinya dengan penekanan
pada perhitungan kepentingan organisasi dan kebutuhan
pada peserta, penerapan prinsip-prinsip belajar dapat
berbeda dalam aksentuasi dan intensitasnya yang pada
gilirannya tercerminpada penggunaan teknik-teknik
tertentu dalam proses belajar mengajar. Disamping itu
suatu teknik mengajar dapat berupa pelatihan bagi
sekelompok [eserta tetapi berupa pengembangan bagi
sekelompok peserta yang lainnya padahal sama-sama
mengikuti program yang sama. Tepat tidaknya suatu
teknik mengajar digunakan sangat bergantung pada
berbagai pertimbangkan yang ditonjolkan, seperti
kehematan pembiayaan, materi program, tersedianya
fasilitas tertentu, preferensi dan kemampuan peserta,
preferensi dan kemampuan pelatih dan prinsip-prinsip
belajar yang diterapkan. Berikut adalah teknik yang
biasa dipakai : a) pelatihan jabatan dalam jabatan, 2)
rotasi pekerjaan, 3) system magang, 4) system ceramah,
33Manajemen Sumber Daya Manusia.
34
5)pelatihan vestibule, 6) role playing, 7) stud kasus,
8) simulasi, 9) pelatihan laboratorium. 10) belajar
sendiri
f. Penilaian pelaksanaan Program
Pelaksanaan program PPSDM dapat dikatakan berhasil jika
dalam diri para peserta erjadi suatu proses
transformasi. Proses tersebut dapat dinyatakan
berlangsung dengan baik jika terjadi paling sedikit 2
hal yaitu: a)peningkatan kemampuan dalam melaksanakan
tugas, b)perubahan perilaku yang tercermin pada sikap,
disiplin dan etos kerja. Dengan demikian, langkah-
langkah yang dilaksanakan adalah:
1) Penentuan criteria evaluasi ditetapkan bahkan
sebelum suatu program pelatihan diselenggarakan
dengantolak ukur yang jelas berkaitan dengan
peningkatan kemampuan dan produktifitas kerja dalam
posisi atau jabatan sekarang maupun dalam rangka
mempersiapkan para pekerja menerima tugas pekerjaan
baru pada masa epan
2) Penyelenggaraan suatu tes untuk mengetahui tingkat
pengetahuan, keterampilan dan kemampuan para pekerja
sekarang guna memperoleh informasi tentang program
pelatihan dan pengembangan yang akan diselenggarakan
3) Pelaksanaan ujian pasca pelatihan dan pengembangan
untuk melihat apakah memang terjadi transformasi
yang diharapkan atau tidak dan apakah transformasi
34Manajemen Sumber Daya Manusia.
35
itu tercermin dalam pelaksanaan pekerjaan masing-
masing
4) Tindak lanjut yang berkesinambungan. Salah satu
tolak ukur penting dalam menilai berhasil tidaknya
suatu program ini ialah jika transformasi yang
diharapkan memang terjadi untuk kurun waktu yang
cukup panjang di masa depan, tidak hanya segera
setelah program tersebut selesai diselenggarakan.
Hal ini sangat penting mendapat perhatian karena
memang benar bahwa hasil suatu program pelatihan
dan, terutama, pengembangan tidak selalu terlihat
dengan segera
D.Kompensasi1. Pengertian Kompensasi
Kompensasi merupakan salah satu fungsi penting dalam
MSDM. Kompensasi dimaksudkan sebagai balas jasa (reward)
perusahaan terhadap pengorbanan, wajtu tenaga, dan
pikiran yang telah diberikan mereka pada perusahaan.
Kompensasi dapat didefinisikan sebagai bentuk penghargaan
yang diberikan kepada karyawan sebagai balas jasa atas
kontribusi yang mereka berikan kepada organisasi. Segala
sesuatu yang diterima oleh karyawan sebagai balas jasa
atas kontribusinya kepada perusahaan atau organisasi
dapat dikatakan sebagai organisasi. Pada prinsipnya,
pemberian kompensasi itu merupakan hasil penjualan tenaga
35Manajemen Sumber Daya Manusia.
36
para SDM terhadap perusahaan, namun dalam hal ini
terkadung pula pengertian bahwa para karyawan telah
memberikan segala kemampuan kerjanya pada perusahaan,
maka perusahaan sewajarnya menghargai jerih payah
karyawan itu dengan cara member balas jasa yang setimpal
pada mereka. Sebenarnya hubungan antara perusahaan dengan
karyawan tidak ubahnya seperti hubungan antarapenjual dan
pembeli di pasar. Perusahaan sebagai pembeli jasa
menawarkan pekerjaan pada para karyawan (pencari kerja)
dan karyawan sebagai penjual yang menjual jasa/tenaga
pada perusahaan. Sebagai imbalan dari menjual atau
memberikan tenaga ini, maka perusahaan memberikan imbalan
atau kompensasi pada karyawan atas jasa yang diberikan.
Jadi hubungan antara perusahaan dan karyawan merupakan
hubungan simbosis mutualisme. Bagi pengusaha, kompensasi
merupakan bagian dari biaya produksi. Untuk mendapat
keuntungan yang optimal, penggunaan biaya harus dilakukan
secara efisien, sehingga satu diantaranya pengusaha
cendrung menekan siaya kompensasi seminimal mungkin. Dan
dari sisi pekerja kompensasi dipandang sebagai hak dan
merupakan sumber pendapatan utama, karena itu jumlahnya
harus dapat memenuhi kebutuhan untuk diri dan keluarganya
serta adanya jaminan kepastian penerimaannya.
Kompensasi dihitung berdasarkanpada evaluasi pekerjaan,
yang dimaksudkan untuk mendapatkan pemberian kompensasi
yang mendekati layak (Worth) dan adil (equality). Karena
36Manajemen Sumber Daya Manusia.
37
bila tak berdasarkan hal tersebut akan dapat menimbulkan
kecemburuan social. Pemberian kompensasi yang layak dan
adil merupakan kata kunci dalam upaya mendekaati
pemberian upah yang layak dan adil. Untuk mencapai
tingkat keadilan dn kelayakan yang lebih baik, maka
perbedaan pemberian kompensasi hanya berdasarkan pada
perbedaan-perbedaan kegiatan manajerial, tanggungjawab,
kemampuan, pengetahuan, dan produktifitas.
2. Macam-Macam Bentuk Kompensasi
Kompensasi dapat diberikan dalam berbagai macam bentuk,
seperti dalam bentuk pemberian uang, pemberian material,
dan fasilitas dan dalam bentuk pemberian kesempatan
berkarier. Pemberian uang secara langsung seperti gaji
tunjangan dan insentif. Gaji adalah kompensasi 0yang
dinberikan pada karyawan secara periodic (biasanya
sebulan sekali). Tunjangan adlah kompensasi yang
diberikan pada perusahaan pada para karyawan, karena
karyawan itu dianggap telah ikut berpartisipasi dengan
baik dalam rangka mencapai tujuan perusahaan. Contohnya
tunjangan jabatan, keluarga, transport, perumahan dan
sebagainya. Insentif adalah kompensasi yang diberikan
pada karyawan tertentu, karena keberhasilan atas
prestasinya. Contohnya insentif 5% dari gaji bagi
karyawan yang melakukan penjualan melampaui target yang
ditentukan. Pemberian uang secara tak langsung seperti
berbagai jenis asuransi, jaminan social dan kesehatan.
37Manajemen Sumber Daya Manusia.
38
Menurut Kowtha dan Leng, insentif merupakan salah satu
jenis penghargaan yang dikaitkan dengan prestasi kerja.
Semakin tinggi prestasi kerjanya semakin besar pula
insentif yang diberikan.
Kompensasi tak saja dapat diberikan dalam bentuk uang,
tetapi juga berbentuk materiil atau benda. Hal ini
dikarenakan prestasi yang diberikan kadang-kadang sukar
dinilai dengan uang, tetapi mudah bila diwujudkan dalam
bentuk materiil. Disamping uang dan materiil, kompensasi
dapat diberikan perusahaan berupa fasilitas atau
kemudahan-kemudahan bagi para karyawan. Kompensasi berupa
penyediaan fasilitas ini biasanya tak berdiri sendiri,
tetapi sekaligus sebagai tambahan dari bentuk kompensasi
uang atau materil. Pada umumnya, jenis fasilitas yang
sering disediakan oleh berbagai perusahaan antara lain
fasilitas lingkungan kerja, kesehatan, anatarjemput,
makan siang, dan fasilitas perumahan.
Pada dasrnya kompensasi dibagi menjadi 2 yaitu kompensasi
langsung dan tidak langsung. kompensasi langsung adalah
yang langsung diberikan pada karyawan yang berhubungan
dengan hasil kerja karyawan. Adapun kompensasi tidak
langsung yaitu pemberian kompensasi tidak dikaitkan
dengan hasil kerja kayawan yang bersangkutan. kompensasi
tidak langsung disebut juga dengan kompensasi pelengkap.
Dikatakan demikian karena kompensasi tidak langsung ini
diberikan pada karyawan hanya untuk melengkapi kompensasi
38Manajemen Sumber Daya Manusia.
39
yang telah diberikan oleh perusahaan. Dengan alasan,
misalnya biaya hidup semakin besar, menuntut banyak
sumber pendapatan bagi karyawan. Untuk itu dibutuhkan
kompensasi pelengkap seperti fasilitas kesehatan,
tunjangan transportasi, dan sebagainya. Adapun keuntungan
dengan dengan diberikannya kompensasi pelengkap adalah:
a) meningkatkan semangat kerja dan kesetiaan pada
karyawan pad perusahaan, b) menurunkan jumlah absensi
karyawan dan adanya perputarn karyawan(job rotation), c)
mengurangi adanya intervensi pemerintah dalam rangka
penyelenggraan kesejahtraan karyawan.
3. Factor Yang Mempengaruhi Pemberian Kompensasi
a. Penawaran dan permintaan tenaga kerja. jika pencari
kerja (penawaran )lebih banyak dari ;owongan kerja
(permintaan) maka kompensasi relative kecil. Sebaliknya
jika pencari kerja lebih sedikit dari lowongan maka
kompensasi relative besar
b. Kemampuan dan kesediaan perusahaan. Bila kemampuan dan
kesediaan perusahaan untuk membayar lebih baik maka
tingkat kompensasi semakin besar, begitu juga
sebaliknya maka tingkat kompensasi semakin besar.
c. Serikat buruh atau organisasi karyawan. Jika serikat
buruhnya kuat dan berpengaruh maka tingkat kompensasi
semakin besar, sebaliknya jika serikat buruh tak kuat
dan kurang berpengaruh maka tingkat kompensasi relative
kecil
39Manajemen Sumber Daya Manusia.
40
d. Produktifitas kerja karyawan. Jika produktifitas kerja
karyawan baik dan banyak maka kompensasi akan semakin
besar, sebaliknya jika produktifitasnya buruk dan
sedikit maka kompensasinya kecil.
e. Pemerintah dengan UU dan Kepres. Pemerintah dengan UU
dan Kepres menetapkan besarnya upah minimum penetapan
pemerintah ini sangat penting supaya pengusaha tak
sewenang-wenang menetapkan balas jasa bagi karyawan,
karena pemerintah bertugs untuk melindungi massa dari
tindakan sewenang-wenangnya.
f. Living cost. Bila biaya hidup di daerah yang tinggi
maka tingkat kompensasinya semakin besar, tetapi
sebaliknya jika tingkat biaya hidup di daerah itu
rendah makatingkat kompensasi relative kecil.
g. Posisi jabatan karyawan. Karyawan yang lebih tinggi
jabatannya maka akan mendapat kompensasi yang relative
besar begitu pula sebaliknya, karywan yang jabatannya
lebih rendah maka akan mendapat kompensasi yang lebih
kecil.
h. Pendidikan dan pengalaman kerja.
i. Kondisi perekonomian nasional. Bila kondisi
perekonomian nasioal sedang maju maka tingkat upah
semakin besar karena mendekati kondisi full employment,
jika kondisi perekonomian kurang maju maka tingkat upah
rendah karena banyak pengangguran (disqueshed un
employment)
40Manajemen Sumber Daya Manusia.
41
j. Jenis dan sifat pekerjaan. Jika jenis dan sifat
pekerjaan itu mengerjakan nya sulit dan memiliki resiko
(financial,keselamatan) besar maka tingkat upah semakin
besar karena meminta kecakapan serta ketelitian untuk
menajalankannya mudah dan resiko kecil maka tingkat
upah relative kecil.
4. Tujuan Kompensasi
Pemberian kompensasi pada karyawan bertujuan untuk antara
lain menjamin sumber nafkah karyawan dan keluarganya,
meningkatkan prestasi kerja, meningkatkan harga diri
karyawan, mempererat hubungan kerja antar karyawan,
mencegah karyawan meninggalkan perusahaan, meningkatkan
disiplin kerja, efisiensi tenaga karyawan yang potensial,
perusahaan dapat bersaing dengan tenaga kerja di pasar,
mempermudah perusahaan mencapai tujuan, melaksankan
peraturan perundangan yang berlaku, dan perusahaan dapat
memberikan teknologi baru. Menurut notomiharjo (1992) ada
beberapa tujuan dari kompensasi yaitu:
1) Menghargai prestasi kerja
2) Menjamin keadilan
3) Mempertaruhkan karyawan
4) Memperoleh karyawan bermutu
5) Pengendalian biaya
6) Memenuhi peraturan-peraturan
5. Metode Pemberian Kompensasi
41Manajemen Sumber Daya Manusia.
42
Ada 2 metode yang digunakan yaitu metode tunggal dan
metode jamak
a) Metode tunggal yaitu metode yang dalam penetapan gaji
pokok hanya didasarkan pada ijazah terakhir saja dari
pendidikan formal yang dimiliki karyawan. Tingkay
golongan dan gaji pokok seseorang ditetapkan atas
ijazah terakhir yang dijadikan standarnya.
b) Metode jamak yaitu suatu metode yang dalam gaji pokok
didasarkan atas beberapa pertimbangan seperti ijazah,
sifat pekerjaan, pendidikan formal, bahkan hubungan
keluarga ikut menentukan besarnya gaji pokok seseorang.
Stndar gaji yang pasti tidak ada, terdapat pada
perusahaan swasta yang didalamnya masih sering terdapat
diskriminasi.
Metode manapun yang diberlakukan mka hendaknya dapat
memberikan kepuasan dan keadilan pada semua pihak
sehingga tujuan karyawan mapun sasaran organisasi sama-
sama tercapai dengan baik.
6. Sistem Dan Waktu Pembayaran Kompensasi
1. Sistem Pembayaran Kompensasi
System pembayaran kompensasi pada umumnya diterapkan
sebagai berikut:
a. System waktu
o Besarnya kompensasi ditetapkan berdasarkan
standar waktu seperti jam, hari, minggu atau
bulan
42Manajemen Sumber Daya Manusia.
43
o Administrasi pengupahannya relative mudah dapat
diterapkan pada karyawan tetap, maupun pekerja
haran
o System ini ditetapkan, jika prestasi kerja
sulit di ukur per unitnya dan bagi karyawan
tetap kompensasinya dibayar atas system waktu
secara periodic setiap bulannya
o Besatnya kompensasi hanya didasarkan a\pada
lamanya kerja, bukan dikaitkan dengan prestasi
kerja
o Kebaikannya adalah administrasi pengupahan
mudah dan besarnya kompensasi yang akan
dibayarkan tetap
o Kekurangannya adalah pekerja yang malas pun
kompensasinya tetap dibayar sebesar perjanjian
o Contoh: a) =si A pekerja harian, upah perhari
10.000, jika ia bekerja selama 6 hari, maka
upah si A adalah 10.000x6= 60.000.
b) si b pekerja tetap dengan upah per bulan
500.000 jadi setiap bulan si B mendapat upah
500.000
b. System output
o Kompensasi ditetapkan atas kesatuan unit yang
dihasikan pekerja, seperti per potong, per
meter dan sebagainya
43Manajemen Sumber Daya Manusia.
44
o Kompensasi yang dibayar selalu didasarkan pada
banyaknya hasil yang dikerjakanbukan pada waktu
lamanya untuk mengerjakan
o Tak dapat ditetapkan pada karyawan tetap dan
jenis pekerjaan yang tidak memiliki standar
fisik seperti karyawan administrasi
o Kelebihannya adalah memberikan kesempatan pad
karyawan yang bekerja bersungguh-sungguh serta
berprestasi baik akan mendapat balas jasa yang
lebih besar. Hal yang diperlukan kualitas
barang yang dihasilkan dan karyawan jangan
sampai memaksa diri untuk bekerja di luar
kemapuan
o Kelemahannya adalah kualitas barang yang
dihasilkan kurang baik karyawan yang kurang
mampu balas jasanya kecil sehingga kurang
manusiawi
c. System borongan
o Suatu cara pengupahan yang penetapan besarnya
jasa didasarkan atas volume pekerjaan dan
lamanya mengerjakan
o Penetapan besarnya upah berdasarkan sisitem ini
cukup rumit, lama mengerjakan serta berapa
banayak alat yang diperlukan untuk
menyelesaikannya
44Manajemen Sumber Daya Manusia.
45
o Dalam system ini mmerlukan kalkulasi yang tepat
untuk memperoleh balas jasa yang wajar.
Perhitungan-perhitungan yang tepat.
2. Waktu Pembayaran Kompensasi
a. Kompensasi harus dibayar tepat waktu, jangan sampai
terjadi penundaan, supaya keercayaan karyawan
terhadap bonafiditas perusahaan semakin besar,
kesenangan dan konsentrasi kerja akan lebih baik.
b. Waktu pembayran kompensai yang tepat akan memberikan
dampak positif bagi karyawan dn perusahaan yang
bersangkutan
c. Kebijakan kompensasi harus deprogram dengan baik dan
di informasikan secara jelas pada karyawan supaya
bermanfaat
45Manajemen Sumber Daya Manusia.
46
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
1.Manajemen sumber daya manusia merupakan strategi dariorganisasi. manajemen sumber daya manusia harus di
pamdang sebagai perluasan dari pandangan tradisional
untuk mengelolah orang secara efektif dan untuk
membutuhkan pengetahuan tentang perilaku dan kemampuan
mengelolahnya. Menurut Simamora (1997), manajemen
sumber daya manusia adalah pendayagunaan, pengembangan,
penilaian, pemberian balas jasa, dan pengelolahan46
Manajemen Sumber Daya Manusia.
47
individu anggota organisasi atau kelompok pekerja.
Manajemen sumber daya manusia dapat dirumuskan srbagai
suatu proses pemanfaatn SDM secara efektif dan efisien
melalui kegaiatan perencanaan, pergerakan dan
pengendalian semua nilai yang menjadi kekuatan manusia
untuk mencapai tujuan organisasi. Manajemen sumber daya
manusia adalah proses pendayagunaan manusia sebagai
tenaga kerja secara manusiawi, agar semua potensi fisik
dan psikis yang dimilikinya berfungsi maksimal untuk
mencapai tujuan.
2. Perencanaan SDM sebagi proses yang sistematis dan terus
menerus dalam menganalisa kebutuhan organisasi dan SDM
dalam kondisi yang selalu berubah dan mengembangkan
kebijakan personalia yang sesuai dengan rencana jangka
panjang organisasi. Hal ini merupakan bagian yang
integral dari perencanaan dan anggaranperuahaan, karena
pembiayaan dan perkiraan sumber daya manusia akan
terpengaruh dan dipengaruhi oleh rencana jangka panjang
perussahaan. Ada 4 kegiatan yang harus dilakukan oleh
perencanaan SDM yaitu: a) menginventarisasi persediaan
SDM, b) memprediksi SDM, c) penyususnan rencana-rencana
SDM, d) memonitor dan evaluasi
3. . Pengembangan mengarah pada kesempatan-kesempatan
belajar yang didesain guna membantu pengembangan para
pekerja. Pengembangan sumber daya manusia adalah suatu
usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis,
47Manajemen Sumber Daya Manusia.
48
konseptual dan moral karyawan sesuai dengan kebutuhan
pekerjaan atau jabatan melalui pendidikan dan latihan
4. Kompensasi dapat didefinisikan sebagai bentuk
penghargaan yang diberikan kepada karyawan sebagai
balas jasa atas kontribusi yang mereka berikan kepada
organisasi. Segala sesuatu yang diterima oleh karyawan
sebagai balas jasa atas kontribusinya kepada perusahaan
atau organisasi dapat dikatakan sebagai organisasi.
Kompensasi dapat diberikan dalam berbagai macam bentuk,
seperti dalam bentuk pemberian uang, pemberian
material, dan fasilitas dan dalam bentuk pemberian
kesempatan berkarier.
48Manajemen Sumber Daya Manusia.
49
DAFTAR PUSTAKAArdana, Komang. Mujiati, Ni Wayan. Utama, I Wayan
Mudiatha. Manajemen Sumber Daya Manusia. Graha Ilmu.
Jogjakarta. 2012.
Kaswan. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Keunggulan Bersaing.
Jogjakarta. 2012
Sutrisno, Edy. Manajemen Sumber Daya Manusia. Graha Ilmu.
Jakarta. 2012
49Manajemen Sumber Daya Manusia.