makalah antropologi makhluk manusia
TRANSCRIPT
MAKALAH ANTROPOLOGI
MAKHLUK MANUSIA
MAKALAH DIBUAT SEBAGAI BAHAN DISKUSI
DISUSUN OLEH :
KETUA KELOMPOK : FAIQUL MUSTAFID ( 25. 0723 )
ANGGOTA : KARTIKA SARI LILIANA ( 25. 0813 )
FELIKS HENDI ROY ( 25. 0 )
CARLOS B.J. DAPAWOLE ( 25. 1015 )
EKA PUJI PRAMUDYA ( 25. 0 )
KELAS : A8
JURUSAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL
FAKULTAS MANAJEMEN PEMERINTAHAN
INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI
JATINANGOR- JAWA BARAT
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah memberikan rahmat, hidayah serta kekuatan sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
Terwujudnya makalah ini tidak lepas dari bantuan
berbagai pihak yang telah mendorong dan membimbing penulis,
baik tenaga, ide-ide, maupun pikiran. Oleh karena itu dalam
kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada:
1. Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat,
hidayah serta kekuatan sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini.
2. Ibu Dra.Hj. Susilawati, M.Pd selaku dosen pengampu
mata kuliah Pengantar Antropologi yang telah
membimbing dan mendukung dalam pembuatan makalah
ini.
Semoga segala bantuan yang tidak ternilai harganya ini
mendapat imbalan di sisi Allah SWT sebagai amal ibadah.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun
dari berbagai pihak sangat penulis harapkan demi perbaikan ke
depan.
Jatinangor, 14 Maret 2015
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Evolusi merupakan perubahan manusia dilihat dari
segi cirri – cirri fisiknya. Dipandang dari sudut
biologis manusia hanya merupakan suatu makhluk diantara
lebih dari sejuta macam makhluk lain, yang pernah atau
masih menduduki alam dunia ini.
Pada pertengahan abad 19 para ahli biologi, dan yang
terpenting diantara mereka C. Darwin, mengemukakan
teori mereka tentang proses evolusi manusia. Dalam
makalah ini kami mengkaji secara teoritis tentang
evolusi manusia, seiring dengan kemajuan manusia teori
evolusi terus berkembang bahkan pemahaman awal tentang
evolusi berbeda dengan pemahaman tentang evolusi masa
kini. Teori itu bentuk-bentuk hidup tertua dimika bumi
ini makhluk – makhluk bersel satu seperti protozoa.
Dalam jangka waktu beratus-ratus juta tahun
timbul dan berkembangnya berupa makhluk-makhluk dengan
organisasi sel yang kompleks. Terjadi percabangan
seiring waktu berjalan beberapa makhluk terdahulu
menghilang dan sebagian ada hingga kini hidup bersama
makhluk-makhluk hasil percabangan yang sampai sekarang
jumlah macam makhluk mencapai 1 juta. Hal ini menarik
untuk kita kaji lebih dalam, dengan mengetahui
keanekaragaman yang ada di muka bumi ini kita akan
lebih menghargai perbedaan yang ada sehingga timbul
sikap pengertian antar makhluk hidup tanpa memandang
yang satu lebih tinggi dari yang lainnya.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana kedudukan manusia diantara makhluk-
makhluk lain di dunia dipandang dari segi
antropologi khususnya berdasarkan teori evolusi?
2. Bagaimana proses evolusi ciri-ciri biologis
terjadi?
3. Apa perbedaan antara evolusi primate dengan
evolusi manusia?
4. Apa saja keanekaragaman makhluk manusia yang ada
di muka bumi?
5. Apa perbedaan organisme manusia dengan organisme
binatang?
C. Tujuan Penulisan1.Mengetahui kedudukan manusia diantara makhluk-
makhluk lain di dunia
dipandang dari segi antropologi khususnya
berdasarkan teori evolusi.
2. Mengetahui bagaimana proses evolusi ciri-ciri
biologis terjadi.
3. Mengetahui apa perbedaan antara evolusi primate
dengan evolusi manusia.
4. Mengetahui apa saja keanekaragaman makhluk
manusia yang ada di muka bumi.
5. Mengetahui apa perbedaan organisme manusia dengan
organism binatang.
Dipandang dari sudut biologi manusia hanya merupakan
suatu macam makhluk diantara lebih dari sejuta macam makhluk
lain, yang pernah atau masih menduduki alam dunia ini. Pada
pertengahan abad ke 19 para ahli biologi, dan yang terenting
diantara mereka C.Darwin yang mengumumkan tentang sebuah
teori mereka tentang proses evolusi biologi. Menurut
teori itu bentuk bentuk tertua di muka bumi ini terdiri dari
mahluk-mahluk atau sel yang sangat sederhana seperti
misalnya protozoa. Dalam jangka waktu beratus ratus juta
tahun lamanya timbul dan berkembang bentuk bentuk hidup
berupa mahluk mahluk dengan organisasi yang lama yang makin
kompleks dan pada kala terakhir ini telah berkembang atau
berevolusi mahluk-mahluk seperti kera atau manusia.
Dalam proses evolusi biologi yang telah berlangsung
sangat lama itu, banyak bentuk mahluk yang sederhana itu
telah hilang dan punah dari muka bumi, akan tetapi banyak
juga yang bertahan macamnya dan hidup langsung sampai
sekarang, sekarang bentuk bentuk baru yang bercabang dari
bentuk bentuk lama itu menjadi sekian banyak nya hingga
macam mahluk sekarang menduduki bumi kita ini hamper
mendekati angka satu juta.
Ada juga yang membuat manusia itu berbeda dengan mahluk
mahluk lainnya yaitu karena manusia bisa membuat kebudayaan,
manusia bisa membuat berbagai macam kesenian, manusia
mempunyai akal dan pikiran, manusia mempunyai berbagai macam
aneka warna dan untuk mendapatkan sejumlah pengertian
tentang jumlah aneka warna yang sebesar itu, para ahli telah
membuat suatu system klasifikasi dimana semua mahluk didunia
ini telah mendapat tempat yang sewajarnya yang berdasarkan
atas morfologi dari organismanya. Bersama dengan beribu ribu
macam mahluk lain, manusia menyusui keturunannya dan
berdasarkan atas ciri itulah manusia dikelaskan bersama
mahluk mahluk lain itu kedalam satu golongan, yaitu kelas
binatang menyusui atau mamalia, dalam klas mamalia ini
terdapat satu sub golongan atau suku, yaitu suku primat.
Dalam suku ini, semua jenis kera, mulai dari yang kecil
sebesar tupai seperti tarsi, sampai kepada kera kera besar
seperti gorila, dikelaskan menjadi satu golongan dengan
manusia.
Sebelum zaman Darwin para ahli biologi telah
mengobservasi banyaknya persamaan ciri ciri antara organisme
kera dan organisme manusia. Suku primat dibagi menjadi dua
sub suku yaitu sub suku prosimi dan suku Antrhopoid, oleh
para ahli Antropologi manusia dikelaskan ke dalam sub suku
Antrhopoid, yang sebaliknya dibagi khusus menjadi tiga infra
suku cerchopitechoid, hominoid dan ceboid.
Ceboid menggolongkan menjadi satu semua kera baik yang
sudah punah maupun yang masih hidup langsung di daerah
tropis di benua Amerika. Cercophitecoid menggolongkan
menjadi satu semua kera baik yang sudah punah maupun yang
hidup langsung di daerah tropis di benua Asia dan Afrika
sedangkan Hominoid menjadi satu kera kera besar dengan
manusia. Hominoid kemudian dibagi menjadi lebih khusus lagi
kedalam dua keluarga yaitu keluarga pongidae dan keluarga
Hominidae.Fosil fosil itu oleh para antropologi disebut
pithecanthropus erectus.
Selain itu, Hal yang membedakan manusia dengan mahluk-
mahluk lainnya yaitu manusia mempunyai hak asasi, mempunyai
mata pencaharian. Manusia juga dapat dibedakan dengan
manusia lain yaitu dengan aneka warna misalnya ada warna
putih, kuning, coklat dan hitam.
B. EVOLUSI CIRI-CIRI BIOLOGISPemikiran terhadap bagaimana munculnya makhluk baru
menyebabkan timbulnya pertanyaan yang sangat mendasar sebab
tanpa kita sadari telah muncul beberapa spesies induknya.
Banyak di antara makhluk itu telah hilang dan punah sama
sekali. Sebagian lagi makhluk yang bertahan hidup
melanjutkan proses perkembangbiakannya. Proses percabangan
yang demikian banyak menyebabkan sekarang ini di muka bumi
terdapat hampir satu juta macam bentuk makhluk hidup.
1. Sumber ciri-ciri organisme fisik
Apabila diamati oleh kita bahwa sumber dari ciri-ciri
evolusi biologi suatu makhluk yang dapat menyebabkan
perubahan itu terletak pada gen(inggris:gene). Gen
mengandung sel dan sel di dalamnya terkandung kromosom
(inggris: chromosomes). Dalam kormosom inilah terpusat
kekuatan dengan berbagai struktur khas organisme suatu
makhluk hidup.Masing-masing struktur akan menjadikan pola
tersendiri tentang bagaimanakah cirri luar (phenotype)
ataupun ciri dalam (genotype) suatu organisasi. Setelah
melalui proses kontrasepsi, sel telur bertemu dengan sel
buah. Dalam proses mitosis terjadi pembelahan (meiosis) yang
secara periodic berulang sampai akhirnya menghasilkan
makhluk baru. Hanya saja khusus sel penentu kelamin (sex)
dengan demikian senantiasa adalah tetap 46.
2. Perubahan dalam Proses Keturunan
Dari analisis yang dilakukan para ahli, munculnya bentuk
makhluk baru adalah akibat percabangan dari bentuk makhluk
sebelumnya. Percabangan ini secara khusus menampilkan bentuk
baru dari organisme sebelimnya. Bahkan, tidak jarang muncul
suatu makhluk suatu makhluk baru yang secar fisik berdesa
dari makhluk sebelumnya.
a. Proses mutasi
Proses mutasi adalah proses yang berasal dari dalam
tubuh organisme suatu kondisi penerusan keturunannya
yang telah berabad-abad lamanya dalam penerusan
keturunannya berbentuk penyimpangan genetis dalam
zygote-nya. Lahirnya muncul dengan cirri tubuh yang
berbeda dengan induknya.
b. Proses seleksi alamiah dan adaptasi
Seleksi dan adaptasi merupakan proses yang diuraikan
dalam teori Charles Darwin, yaitu memilih individu yang
dapat bertahan dan beradaptasi dengan lingkungan.
Populasi yang tidak punah biasanya menjadi lebih cocok
dengan lingkungannya. Makhluk yang dapat bertahan hidup
akibat seleksi, dialah yang mampu melahirkan keturunan
dan memperkembangkan jenisnya.
c. Proses menghilangnya gen secara kebetulan
Proses menghilangnya gen secara kebetulan juga
dikenal dengan proses penyimpangan genetis. Proses ini
terjadi pada suatu makhluk dan memang benar-benar
secara kebetulan belaka(random genetic drift). Pada
manusia dapat dikemukakan, misalnya gen rambut keriting
dan lurus ini terjadi pada suatu proses penerusan
keturunan dalam bagan berikut:
Pada pasangan keluarga di atas seorang ayah dengan
rambut lurus pembawa sifat lurus kawin dengan seorang
ibu berambut keriting pembawa sifat keriting akan
melahirkan anak-anak dengan struktur sebagai berikut:
1, anak 1, rambut lurus pembawa sifat keriting
2, anak 2, rambut lurus pembawa sifat lurus.
3, anak 3, rambut keriting pembawa sifat lurus.
4, anak 4, rambut keriting pembawa sifat keriting.
C. Evolusi Primate dan Manusia
Ayah (lurus/lurus) Ibu (keriting/keriting)
Anak I Anak II Anak III Anak IV
Sumber Ciri-ciri Organisma Fisi. Dalam proses
evolusi itu makhluk makhluk yang baru timbul sebagai
proses percabangan dari bentuk-bentuk yang lebih tua.
Dalam proses tersebut ciri-ciri biologi yang baru
berwujud pada organisma suatu makhluk tertentu dan
menyebabkan terjadinya bentuk baru yang agak berbeda
dari bentuk organisme induk yang lama. Bentuk baru tadi
terus berubah, dan dalam jangka waktu yang cukup lama
perbedaan bentuk organisme makhluk induk yang lama
dengan makhluk cabang yang baru makin lama makin besar.
Organisme dari semua makhluk di dunia, tidak hannya
satu sel tetapi juga kera atau manusia, terdiri dari
sel. Pada makhluk yang organismanya kompleks seperti
manusia jumlah selnya mencapai sepuluh trilyun
banyaknya, dan bentuk serta fungsi dari ke 10 trilyun
itu berbeda menurut fungsi dan tugasnya masing-masing
dalam organisme. Meskipun begitu, setiap sel mempunyai
inti yang sama. Setiap sel inti manusia misalnya,
terdiri dari 46 bagian yang disebut kromosom. Pada
kromosom inilah terletak beribu-ribu pusat kekuatan
dengan berbagai macam stuktur biokimia yang khas, yang
menjadi sebab dari segala ciri organisme makhluk yang
bersangkutan. Satu pusat kekuatan itu disebut gen. Satu
gen, atau kombinasi dari beberapa gen, menjadi sebab
dari suatu ciri lahir dari organisme, sedangkan ada pula
satu gen yang menjadi penyebab dari adanya beberapa ciri
lahir.
Pada waktu konsepsi, apabila sel sperma berpadu
dengan sel telur, maka akan terjadi suatu sel buah, atau
zygote. Seluruh tubuh organisme baru akan timbul dari
zygote tadi, dengan suatu proses yang disebut dengan
mitosis. Tiap-tiap kromasom akan membelah diri menjadi dua
sampai beberapa trilyun sampai membentuk organism yang
lengkap.
Proses mitosis bagi semua sel itu sama, tetapi ada
pengecualian tampak pada timbulnya sel-sel gamete, atau
sel-sel sex (yaitu sel-sel sperma dengan sel telur pada
wanita). Disini sel-sel baru tidak timbul karena
pembelahan diri tiap krhomosom, tetapi karena pemisahan
dari ke-46 kromosom.
Kromosom memiliki dua golongan, A dan A1 yang
masing-masing terdiri dari 23 kromosom, dan masuk ke
dalam dua sel sex yang berbeda. Dari ciri-ciri ayah dan
ibu yang kebetulan dibawa oleh sel-sel sex tadi, juga
tidak akan semua tampak dalam organisme yang baru
melainkan hanya ciri-ciri pada gen yang kuat atau
dominan, yang akan tampak, sedangkan pada ciri-ciri gen
yang tidak kuat atau resesif, tidak akan tampak pada
organism yang baru. Misalnya, Ayah mempunyai gen rambut
keriting yang dominan sedangkan ibu mempunyai gen rambut
kejur yang resesif, maka anak akan mempunyai rambut
keriting.
Ada anggapan bahwa ciri-ciri tubuh tidak turun
melalui darah melainkan dari saluran lain, diajukan oleh
seorang pendeta bangsa Austria bernama Gregor Mendel,
yang hidup dalam suatu biara di Moravia.
Ayah secara genotipe mempunyai rambut keriting dan
secara fenotipe mempunyai rambut keriting pula. Ibu
secara genotipe mempunyai gen untuk rambut kejur dan
secara fenotipe mempunyai rambut kejur pula. Anak secara
genotipe mempunyai gen-gen keriting dari ayah dan kejur
dari ibu, tetapi karena gen untuk rambut itu dominan,
maka secara fenotipe akan mempunyai rambut keriting.
Perubahan dalam proses keturunan suatu ciri yang
berasal dari suatu nenek moyang laki-laki atau perempuan
tak pernah dapat dicampur, tetapi selalu dapat tersimpan
dalam gen yang diturunkan dan disebarkan kepada generasi
berikutnya. Percabangan itu bisa terjadi karena beberapa
proses evolusi yang menurut analisa
para ahli biologi dapat dibagi kedalam 3 golongan yaitu
proses mutasi, proses seleksi dan adaptasi, serta proses
menghilangnya gen secara kebetulan.
Mutasi adalah suatu proses yang berasal dari dalam
organisme. Suatu gen yang telah lama dari generasi
sebelumn-sebelumnya dan suatu ketika gen itu dibentuk
pada suatu zygote yang baru dapat berubah sedikit
sifatnya. Akibatnya ialah bahwa individu yang baru tumbuh
dari zygote tadi akan mendapat suatu ciri tubuh baru yang
tidak ada pada nenek-nenek moyangnya.
Seleksi dan Adaptasi adalah suatu prosesevolusi yang
berasal dari sekitaran alam. Dasar-dasar dari proses ini
telah sejak lama diuraikan oleh C. Darwin. Menurut para
ahli sekarang, banyak ciri baru yang terjadi karena
mutasi pada kelompok-kelompok manusia itu, sering
terbukti lebih cocok dengan sekitaran alam yang juga
selalu berubah-ubah itu. Individu-individu dengan ciri
lama dengan lambat laun akan berkurang angka
kelahirannya. Menghilangnya suatu gen tertentu sering
juga disebabkan oleh peristiwa yang berasal dari dalam
organisme atau dari sekitaran alam, tetapi yang
disebabkan oleh peristiwa-peristiwa kebetulan. Contoh:
dalam suatu kelompok manusia yang semuanya mempunyai
rambut keriting ada beberapa individu yang mempunyai gen
resesif untuk rambut kejur. Kebetulan beberapa individu
ini yang pada saat lahirnya juga mempunyai rambut
keriting, memisahkan diri dari kelompok induk. Dengan
peristiwa kebetulan tadi gen resesif untuk rambut kejur
terbawa, dan pada suatu ketika akan menyebabkan timbulnya
individu-individu yang secara lahir juga mempunyai rambut
kejur. Sebaliknya, dalam kelompok induk, gen untuk rambut
kejur sudah hilang. Untuk selanjutnya dalam kelompok yang
baru orang-orang dengan rambut kejur mungkin akan selalu
bertambah jumlahnya, sedangkan dalam kelompok induk semua
individu dalam generasi selanjutnya akan selalu mempunyai
rambut keriting sampai timbul suatu saat atau zaman
ketika dimana mutasi atau seleksi alam membawa perubahan.
Ada beberapa faktor pengarah, yaitu:
1. Dalam setiap species terdapat banyak penyimpangan
yang menurun, karenanya dalam satu spesies
tidak ada dua individu yang tepat sama dalam
susunan genetiknya (pada saudara kembar misalnya, susunan
genetiknya tetap tidak sama).
2. Pada umumnya proses reproduksi menghasilkan
jumlah individu dalam tiap generasi lebih banyak
daripada jumlah individu pada generasi sebelumnya.
3. Penambahan individu dalam tiap species ternyata
dikendalikan hingga jumlah suatu populasi
species dalam waktu yang cukup lama tidak
bertambah secara drastis.
4. Ada persaingan antara individu-individu dalam
species untuk mendapatkan kebutuhan hidupnya dari
lingkungannya. Persaingan intra species ini terjadi
antara individu-individu yang berbeda sifat genetiknya.
Individu yang mempunyai sifat paling sesuai
dengan lingkungannya akan memiliki
viabilitas yang tinggi. Di samping viabilitas juga fertilitas
yang tinggi merupakan faktor yang penting
dalam seleksi alam.
Terbentuknya spesies baru dapat terjadi karena :
1. Isolasi waktu
Misalnya adalah kuda. Kuda jaman eosen
yaitu Eohippus - Mesohippus - Meryhippus –
Pliohippus - Equus. Dari jaman eosin hingga
sekarang seorang ahli palaentolog menduga telah
terjadi 150 ribu kali mutasi yang menguntungkan
untuk setiap gen kuda. Dengan demikian terdapat
cukup banyak perbedaan antara nenek moyang kuda
dengan kuda yang kita kenal sekarang. Oleh
sebab itu kuda-kuda tersebut dinyatakan berbeda
species.
2. Isolasi geografis
Burung Fringilidae yang mungkin terbawa
badai dari pantai Equador ke kepulauan Galapagos.
Karena pulau-pulau itu cukup jauh jaraknya maka
perkawinan populasi satu pulau dengan pulau lainnya
sangat jarang terjadi. Akibat penumpukan mutasi yang
berbeda selama ratusan tahun menyebabkan
kumpulan gen yang jauh berbeda pada tiap- tiap
pulaunya. Dengan demikian populasi burung di tiap-tiap pulau
di kepulauan Galapagos menjadi spesies yang
terpisah.
3. Domestikasi
Hewan ternak yang dijinakkan dari hewan
liar dan tanaman budi daya dari tumbuhan liar
adalah contoh domestikasi. Domestikasi
memindahkan makhluk-makhluk tersebut dari habitat aslinya
ke dalam lingkungan yang diciptakan manusia. Hal
ini mengakibatkan muncul jenis hewan dan
tumbuhan yang memiliki sifat menyimpang dari sifat
aslinya.
4. Mutasi kromosom
Peristiwa terjadinya species baru secara
cepat.
5. Isolasi Reproduksi
Tanda dua populasi berbeda species bila
mereka tidak dapat berhibridisasi disebut juga bila
mereka mengalami Isolasi reproduksi. Isolasi
reproduksi terjadi karena isolasi ekologi, isolasi musim,
isolasi tingkah laku, isolasi mekanik,
isolasi gamet.
D. Aneka Ragam Manusia1. Konsep Ras
Manusia yang tersebar di seluruh permukaan bumi
dan berbagai macam kondisi alam, menunjukkan suatu
aneka warna yang secara fisik terlihat nyata. Ciri-
ciri lahir seperti warna kulit, warna dan bentuk
rambut, bentuk muka, dan sebagainya menunjukkan
bahwa aneka warna tersebut terlihat secara jelas
dan menyebabkan timbulnya pengertian ras. Dengan
demikian, ras disini merupakan suatu golongan
manusia yang menunjukkan berbagai ciri tubuh yang
tertentu dengan suatu frekuensi yang besar.
2. Metode-Metode Untuk mengklasifikasikan
Aneka Ras Manusia
Untuk mengklasifikasikan aneka warna ras
manusia di duni didasarkan pada ciri lahir (ciri
morfologi) yang terdapat pada tubuh individu. Ciri-ciri
morfologi itu yang dalam praktik merupakan ciri-ciri
fenotipe, terdiri dari dua golongan, yaitu ciri-ciri
kualitatif (seperti warna kulit, bentuk rambut), dan
ciri-ciri kuantitatif (seperti berat badan, ukuran
badan).
Selain ciri morfologi, ada juga metode yang
mengklasifikasikan aneka ras dengan filogenik.
Metode ini tidak hanya menggambarkan persamaan
persamaan dan perbedaan-perbedaan antar ras, tetapi juga
menggambarkan hubungan asal-usul antar ras serta
percabangannya. Untuk membangun suatu klasifikasi
berdasarkan filogenik, diperlukan pengetahuan mengenai ciri-
ciri
genotipe. Ciri-ciri genotipe dapat diketahui pada
gen yang tidak mudah diubah oleh pengaruh proses-proses
mutasi, seleksi, dan sebagainya. Seperti gen
untuk golongan darah, gen untuk tipe darah, dan lainnya.
3. Klasifikasi Aneka Ras Manusia
Klasifikasi yang berasal dari para sarjana
terkenal masih berdasarkan metode-metode
morfologikal yang lama karena metode klasifikasi baru yang
berdasarkan frekuensi gen masih dalam taraf
pengembangan dan belum dilakukan secara luas.
Klasifikasi C. Linnaeus (1725) yang mempergunakan
warna kulit sebagai ciri terpenting, klasifikasi
J.F.blumenbach (1755) yang mengkombinasikan
ciri-ciri morfologi dengan geografi, klasifikasi J.
Deniker (1889) yang memakai warna dan bentuk rambut.
Selain itu, metode- metode yang mempergunakan unsur-
unsur filogenik baru tampak sekitar 30 tahun yang
lalu, dan yang paling terkenal adalah metode E. Von Eickstedt
dan metode E.A. Hooton.
E. Organ Manusia
Perbedaan Organisme Manusia dan Organisme binatang,
mahluk manusia adalah mahluk yang hidup dalam kelompok
dan mempunyai organism yang secara biologis sangat kalah
kemampuan fisiknya dengan jenis-jenis binatang
berkelompok yang lain. Walaupun demikian otak manusia
telah berevolusi, otak manusia telah dikembangkan oleh
bahasa tetapi juga mengembangkan bahasa. Bahasa
menyebabkan bahwa manusia tidak hanya dapat belajar
secara kongkret peristiwa yang bersangkutan dengan
keadaan-keadaan tadi, tetapi juga secara abstrak tanpa
menyelami sendiri peristiwa tersebut. Dengan demikian
bahasa manusia itu mengabstraksikan dan menyimpan tiap
pengetahuan baru ke dalam lambang vocal atau kata-kata
baru, yang makin lama makin menjadi banyak jumlahnya.
Dengan bahasa pula, pengetahuan manusia selama
berpuluh-puluh ribu generasi sejak zaman mahluk induk
Australopitcheus berkeliaran di daerah-daerah sabana di
Afrika selatan hingga sekarang itu. Kemampuan organism
memang terbatas jika di bandingkan dengan mahluk lain.
Kemampuan daripada semua panca inderanya menyebabkan
bahwa ia tidak dapat lari, loncat, memanjat pohin,
menyelam dalam air ataupun terbang, tapi walaupun
demikian kapasitas otaknya yang unggul yang berupa akal,
menyebabkan ia dapat mengembangkan system pengetahuan
yang menjadi dasar dari kemampuannya untuk membuat macam-
macam alat hidup seperti senjata, alat-alat produksi,
alat-alat berlindung, alat-alat transport dan sebagainya
serta sumber-sumber energi lain. Peralatan hidup dan
sistem teknologi manusia inilah yang menjadi penyambung
dari keterbatasan kemampuan organismenya.
Dengan adanya pengaturan antara individu-individu
dalam kelompok dan dengan adanya peralatan hidup, maka cara
mahluk manusia mencari dan memproduksi pangannya dilakukan
juga dengan system-sistem tertentu di mana terdapat
pembagian kerja antara berbagai tahap atau teknik memproduksi
pangan dan peralatan hidupnya. Dengan demikian manusia
sejak dahulu kala telah menciptakan atau memiliki system
dalam hal mata pencaharian hidupnya, yaitu sistem ekonomi.
Kemampuan otak manusia untuk membentuk gagasan dari
konsep-konsep dalam akalnya menyebabakan bahwa manusia dapat
membayangkan dirinya sendiri sebagai suatu identitas
tersendiri, lepas dari lingkungan dan alam sekelilingnya.
Kemampuan ini merupakan dasar dari kesadaran identitas
diri dan kesadaran kepribadian diri sendiri. Suadah tentu
banyak binatang yang mempunyai identitas diri, namun
kesadaran itu tidak setajam yang dimiliki manusia, karena
manusia juga mempunyai kemampuan untuk membayangkan dengan
akalnya peristiwa-peristiwa
yang mungkin dapat terjadi terhadapnya, baikk yang
bahagia dan menyenangkan, maupun yang sengsara dan
menakutkan, rasa takut terbesar adalah rasa takut terhadap
peristiwa yang ia sadari pasti akan terjadi padanya,
ialah tibanya maut. Keasadaran akan tibanya maut inilah
yang merupakan salah satu sebab timbulnya suatu unsure
penting dalam kehidupan manusia, yaitu religi.Kehidupan
manusia juga berbeda dengan kehidupan organism binatang
dengan adanya pula penyambung hasrat alamiahnya untuk
keindahan, akal manusia mengadakan suatu reaksi yang
sadar dan kreatif, sehingga menjadi suatu unsure khas
dalam hidupnya, yaitu kesenian.
Walaupun manusia memang kalah kemampuannya dengan
banyak jenis binatang jenis berkelompok lainnya namun
kemampuan otaknya, yang kita sebut dengan akal budi itu,
telah menyababkan berkembangnya system-sistem yang dapat
membantu dan menyambung keterbatasan kemampuan
organismenya itu, keseluruhan dari system-sistem tersebut
yaitu :
1. Sistem perlambangan vocal atau bahasa.
2. Sisem pengetahuan.
3. Organisasi sosial
4. Sistem peralatan hidup dan tekhnologi
5. Sistem mata pencaharian
6. Sistem religi
7. Kesenian
Hal tersebut merupakan kebudayaan. Kebudayaan
manusia tidak terkandung dalam kapasitas organismenya,
artinya tidak tertentukan dalam system gennya, berbeda
dengan kemampuan-kemampuan organisme binatang. Manusia harus
mempelajari kebudayaannya sejak ia lahir, selama seluruh
jangka hidupnya, hingga saatnya mati, semua dengan jerih
payah, walaupun demikian, dengan kebudayaannya manusia
dapat menjadi mahluk yang paling berkuasa dan berkembang biak
paling luas di muka bumi ini.
BAB III
KESIMPULAN
Manusia merupakan mahluk yang paling sempurna diantara
makhluk-makhluk lainya, karena manusia memang diciptakan
dengan berbagai kesempurnaan dari Tuhan. Namun dalam hal ini
menurut ilmuwan C. Darwin bahwa manusia memiliki proses
evolusi yang diawali dari primata atau sejenis kera hingga
akhir dari evolusinya menjadi yang paling sempurna yaitu
manusia.
Manusia paling sempurna atau sekarang ini disebut dengan
homo sapien. Hingga hari ini manusia selalu dikaji dan
diteliti dari berbagai aspek, manusia juga digolongkan dengan
jenis-jenis ras yaitu ras Caucasoid, mongoloid, ausroloid,
negroid dan ras-ras khusus, dan manusia berkembang dengan
bahasa tetapi juga manusia mengembangkan bahasanya dengan
akal.