makalah antropologi makhluk manusia

24
MAKALAH ANTROPOLOGI MAKHLUK MANUSIA MAKALAH DIBUAT SEBAGAI BAHAN DISKUSI DISUSUN OLEH : KETUA KELOMPOK : FAIQUL MUSTAFID ( 25. 0723 ) ANGGOTA : KARTIKA SARI LILIANA ( 25. 0813 ) FELIKS HENDI ROY ( 25. 0 ) CARLOS B.J. DAPAWOLE ( 25. 1015 ) EKA PUJI PRAMUDYA ( 25. 0 ) KELAS : A8 JURUSAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL

Upload: kemendagri

Post on 29-Mar-2023

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

MAKALAH ANTROPOLOGI

MAKHLUK MANUSIA

MAKALAH DIBUAT SEBAGAI BAHAN DISKUSI

DISUSUN OLEH :

KETUA KELOMPOK : FAIQUL MUSTAFID ( 25. 0723 )

ANGGOTA : KARTIKA SARI LILIANA ( 25. 0813 )

FELIKS HENDI ROY ( 25. 0 )

CARLOS B.J. DAPAWOLE ( 25. 1015 )

EKA PUJI PRAMUDYA ( 25. 0 )

KELAS : A8

JURUSAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL

FAKULTAS MANAJEMEN PEMERINTAHAN

INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI

JATINANGOR- JAWA BARAT

2015

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang

telah memberikan rahmat, hidayah serta kekuatan sehingga

penulis dapat menyelesaikan makalah ini.

Terwujudnya makalah ini tidak lepas dari bantuan

berbagai pihak yang telah mendorong dan membimbing penulis,

baik tenaga, ide-ide, maupun pikiran. Oleh karena itu dalam

kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada:

1. Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat,

hidayah serta kekuatan sehingga penulis dapat

menyelesaikan makalah ini.

2. Ibu Dra.Hj. Susilawati, M.Pd selaku dosen pengampu

mata kuliah Pengantar Antropologi yang telah

membimbing dan mendukung dalam pembuatan makalah

ini.

Semoga segala bantuan yang tidak ternilai harganya ini

mendapat imbalan di sisi Allah SWT sebagai amal ibadah.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari

kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun

dari berbagai pihak sangat penulis harapkan demi perbaikan ke

depan.

Jatinangor, 14 Maret 2015

Penulis

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Evolusi merupakan perubahan manusia dilihat dari

segi cirri – cirri fisiknya. Dipandang dari sudut

biologis manusia hanya merupakan suatu makhluk diantara

lebih dari sejuta macam makhluk lain, yang pernah atau

masih menduduki alam dunia ini.

Pada pertengahan abad 19 para ahli biologi, dan yang

terpenting diantara mereka C. Darwin, mengemukakan

teori mereka tentang proses evolusi manusia. Dalam

makalah ini kami mengkaji secara teoritis tentang

evolusi manusia, seiring dengan kemajuan manusia teori

evolusi terus berkembang bahkan pemahaman awal tentang

evolusi berbeda dengan pemahaman tentang evolusi masa

kini. Teori itu bentuk-bentuk hidup tertua dimika bumi

ini makhluk – makhluk bersel satu seperti protozoa.

Dalam jangka waktu beratus-ratus juta tahun

timbul dan berkembangnya berupa makhluk-makhluk dengan

organisasi sel yang kompleks. Terjadi percabangan

seiring waktu berjalan beberapa makhluk terdahulu

menghilang dan sebagian ada hingga kini hidup bersama

makhluk-makhluk hasil percabangan yang sampai sekarang

jumlah macam makhluk mencapai 1 juta. Hal ini menarik

untuk kita kaji lebih dalam, dengan mengetahui

keanekaragaman yang ada di muka bumi ini kita akan

lebih menghargai perbedaan yang ada sehingga timbul

sikap pengertian antar makhluk hidup tanpa memandang

yang satu lebih tinggi dari yang lainnya.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana kedudukan manusia diantara makhluk-

makhluk lain di dunia dipandang dari segi

antropologi khususnya berdasarkan teori evolusi?

2. Bagaimana proses evolusi ciri-ciri biologis

terjadi?

3. Apa perbedaan antara evolusi primate dengan

evolusi manusia?

4. Apa saja keanekaragaman makhluk manusia yang ada

di muka bumi?

5. Apa perbedaan organisme manusia dengan organisme

binatang?

C. Tujuan Penulisan1.Mengetahui kedudukan manusia diantara makhluk-

makhluk lain di dunia

dipandang dari segi antropologi khususnya

berdasarkan teori evolusi.

2. Mengetahui bagaimana proses evolusi ciri-ciri

biologis terjadi.

3. Mengetahui apa perbedaan antara evolusi primate

dengan evolusi manusia.

4. Mengetahui apa saja keanekaragaman makhluk

manusia yang ada di muka bumi.

5. Mengetahui apa perbedaan organisme manusia dengan

organism binatang.

BAB II

ISI

A. Manusia Diantara Mahluk Mahluk Lain

Dipandang dari sudut biologi manusia hanya merupakan

suatu macam makhluk diantara lebih dari sejuta macam makhluk

lain, yang pernah atau masih menduduki alam dunia ini. Pada

pertengahan abad ke 19 para ahli biologi, dan yang terenting

diantara mereka C.Darwin yang mengumumkan tentang sebuah

teori mereka tentang proses evolusi biologi. Menurut

teori itu bentuk bentuk tertua di muka bumi ini terdiri dari

mahluk-mahluk atau sel yang sangat sederhana seperti

misalnya protozoa. Dalam jangka waktu beratus ratus juta

tahun lamanya timbul dan berkembang bentuk bentuk hidup

berupa mahluk mahluk dengan organisasi yang lama yang makin

kompleks dan pada kala terakhir ini telah berkembang atau

berevolusi mahluk-mahluk seperti kera atau manusia.

Dalam proses evolusi biologi yang telah berlangsung

sangat lama itu, banyak bentuk mahluk yang sederhana itu

telah hilang dan punah dari muka bumi, akan tetapi banyak

juga yang bertahan macamnya dan hidup langsung sampai

sekarang, sekarang bentuk bentuk baru yang bercabang dari

bentuk bentuk lama itu menjadi sekian banyak nya hingga

macam mahluk sekarang menduduki bumi kita ini hamper

mendekati angka satu juta.

Ada juga yang membuat manusia itu berbeda dengan mahluk

mahluk lainnya yaitu karena manusia bisa membuat kebudayaan,

manusia bisa membuat berbagai macam kesenian, manusia

mempunyai akal dan pikiran, manusia mempunyai berbagai macam

aneka warna dan untuk mendapatkan sejumlah pengertian

tentang jumlah aneka warna yang sebesar itu, para ahli telah

membuat suatu system klasifikasi dimana semua mahluk didunia

ini telah mendapat tempat yang sewajarnya yang berdasarkan

atas morfologi dari organismanya. Bersama dengan beribu ribu

macam mahluk lain, manusia menyusui keturunannya dan

berdasarkan atas ciri itulah manusia dikelaskan bersama

mahluk mahluk lain itu kedalam satu golongan, yaitu kelas

binatang menyusui atau mamalia, dalam klas mamalia ini

terdapat satu sub golongan atau suku, yaitu suku primat.

Dalam suku ini, semua jenis kera, mulai dari yang kecil

sebesar tupai seperti tarsi, sampai kepada kera kera besar

seperti gorila, dikelaskan menjadi satu golongan dengan

manusia.

Sebelum zaman Darwin para ahli biologi telah

mengobservasi banyaknya persamaan ciri ciri antara organisme

kera dan organisme manusia. Suku primat dibagi menjadi dua

sub suku yaitu sub suku prosimi dan suku Antrhopoid, oleh

para ahli Antropologi manusia dikelaskan ke dalam sub suku

Antrhopoid, yang sebaliknya dibagi khusus menjadi tiga infra

suku cerchopitechoid, hominoid dan ceboid.

Ceboid menggolongkan menjadi satu semua kera baik yang

sudah punah maupun yang masih hidup langsung di daerah

tropis di benua Amerika. Cercophitecoid menggolongkan

menjadi satu semua kera baik yang sudah punah maupun yang

hidup langsung di daerah tropis di benua Asia dan Afrika

sedangkan Hominoid menjadi satu kera kera besar dengan

manusia. Hominoid kemudian dibagi menjadi lebih khusus lagi

kedalam dua keluarga yaitu keluarga pongidae dan keluarga

Hominidae.Fosil fosil itu oleh para antropologi disebut

pithecanthropus erectus.

Selain itu, Hal yang membedakan manusia dengan mahluk-

mahluk lainnya yaitu manusia mempunyai hak asasi, mempunyai

mata pencaharian. Manusia juga dapat dibedakan dengan

manusia lain yaitu dengan aneka warna misalnya ada warna

putih, kuning, coklat dan hitam.

B. EVOLUSI CIRI-CIRI BIOLOGISPemikiran terhadap bagaimana munculnya makhluk baru

menyebabkan timbulnya pertanyaan yang sangat mendasar sebab

tanpa kita sadari telah muncul beberapa spesies induknya.

Banyak di antara makhluk itu telah hilang dan punah sama

sekali. Sebagian lagi makhluk yang bertahan hidup

melanjutkan proses perkembangbiakannya. Proses percabangan

yang demikian banyak menyebabkan sekarang ini di muka bumi

terdapat hampir satu juta macam bentuk makhluk hidup.

1. Sumber ciri-ciri organisme fisik

Apabila diamati oleh kita bahwa sumber dari ciri-ciri

evolusi biologi suatu makhluk yang dapat menyebabkan

perubahan itu terletak pada gen(inggris:gene). Gen

mengandung sel dan sel di dalamnya terkandung kromosom

(inggris: chromosomes). Dalam kormosom inilah terpusat

kekuatan dengan berbagai struktur khas organisme suatu

makhluk hidup.Masing-masing struktur akan menjadikan pola

tersendiri tentang bagaimanakah cirri luar (phenotype)

ataupun ciri dalam (genotype) suatu organisasi. Setelah

melalui proses kontrasepsi, sel telur bertemu dengan sel

buah. Dalam proses mitosis terjadi pembelahan (meiosis) yang

secara periodic berulang sampai akhirnya menghasilkan

makhluk baru. Hanya saja khusus sel penentu kelamin (sex)

dengan demikian senantiasa adalah tetap 46.

2. Perubahan dalam Proses Keturunan

Dari analisis yang dilakukan para ahli, munculnya bentuk

makhluk baru adalah akibat percabangan dari bentuk makhluk

sebelumnya. Percabangan ini secara khusus menampilkan bentuk

baru dari organisme sebelimnya. Bahkan, tidak jarang muncul

suatu makhluk suatu makhluk baru yang secar fisik berdesa

dari makhluk sebelumnya.

a. Proses mutasi

Proses mutasi adalah proses yang berasal dari dalam

tubuh organisme suatu kondisi penerusan keturunannya

yang telah berabad-abad lamanya dalam penerusan

keturunannya berbentuk penyimpangan genetis dalam

zygote-nya. Lahirnya muncul dengan cirri tubuh yang

berbeda dengan induknya.

b. Proses seleksi alamiah dan adaptasi

Seleksi dan adaptasi merupakan proses yang diuraikan

dalam teori Charles Darwin, yaitu memilih individu yang

dapat bertahan dan beradaptasi dengan lingkungan.

Populasi yang tidak punah biasanya menjadi lebih cocok

dengan lingkungannya. Makhluk yang dapat bertahan hidup

akibat seleksi, dialah yang mampu melahirkan keturunan

dan memperkembangkan jenisnya.

c. Proses menghilangnya gen secara kebetulan

Proses menghilangnya gen secara kebetulan juga

dikenal dengan proses penyimpangan genetis. Proses ini

terjadi pada suatu makhluk dan memang benar-benar

secara kebetulan belaka(random genetic drift). Pada

manusia dapat dikemukakan, misalnya gen rambut keriting

dan lurus ini terjadi pada suatu proses penerusan

keturunan dalam bagan berikut:

Pada pasangan keluarga di atas seorang ayah dengan

rambut lurus pembawa sifat lurus kawin dengan seorang

ibu berambut keriting pembawa sifat keriting akan

melahirkan anak-anak dengan struktur sebagai berikut:

1, anak 1, rambut lurus pembawa sifat keriting

2, anak 2, rambut lurus pembawa sifat lurus.

3, anak 3, rambut keriting pembawa sifat lurus.

4, anak 4, rambut keriting pembawa sifat keriting.

C. Evolusi Primate dan Manusia

Ayah (lurus/lurus) Ibu (keriting/keriting)

Anak I Anak II Anak III Anak IV

Sumber Ciri-ciri Organisma Fisi. Dalam proses

evolusi itu makhluk makhluk yang baru timbul sebagai

proses percabangan dari bentuk-bentuk yang lebih tua.

Dalam proses tersebut ciri-ciri biologi yang baru

berwujud pada organisma suatu makhluk tertentu dan

menyebabkan terjadinya bentuk baru yang agak berbeda

dari bentuk organisme induk yang lama. Bentuk baru tadi

terus berubah, dan dalam jangka waktu yang cukup lama

perbedaan bentuk organisme makhluk induk yang lama

dengan makhluk cabang yang baru makin lama makin besar.

Organisme dari semua makhluk di dunia, tidak hannya

satu sel tetapi juga kera atau manusia, terdiri dari

sel. Pada makhluk yang organismanya kompleks seperti

manusia jumlah selnya mencapai sepuluh trilyun

banyaknya, dan bentuk serta fungsi dari ke 10 trilyun

itu berbeda menurut fungsi dan tugasnya masing-masing

dalam organisme. Meskipun begitu, setiap sel mempunyai

inti yang sama. Setiap sel inti manusia misalnya,

terdiri dari 46 bagian yang disebut kromosom. Pada

kromosom inilah terletak beribu-ribu pusat kekuatan

dengan berbagai macam stuktur biokimia yang khas, yang

menjadi sebab dari segala ciri organisme makhluk yang

bersangkutan. Satu pusat kekuatan itu disebut gen. Satu

gen, atau kombinasi dari beberapa gen, menjadi sebab

dari suatu ciri lahir dari organisme, sedangkan ada pula

satu gen yang menjadi penyebab dari adanya beberapa ciri

lahir.

Pada waktu konsepsi, apabila sel sperma berpadu

dengan sel telur, maka akan terjadi suatu sel buah, atau

zygote. Seluruh tubuh organisme baru akan timbul dari

zygote tadi, dengan suatu proses yang disebut dengan

mitosis. Tiap-tiap kromasom akan membelah diri menjadi dua

sampai beberapa trilyun sampai membentuk organism yang

lengkap.

Proses mitosis bagi semua sel itu sama, tetapi ada

pengecualian tampak pada timbulnya sel-sel gamete, atau

sel-sel sex (yaitu sel-sel sperma dengan sel telur pada

wanita). Disini sel-sel baru tidak timbul karena

pembelahan diri tiap krhomosom, tetapi karena pemisahan

dari ke-46 kromosom.

Kromosom memiliki dua golongan, A dan A1 yang

masing-masing terdiri dari 23 kromosom, dan masuk ke

dalam dua sel sex yang berbeda. Dari ciri-ciri ayah dan

ibu yang kebetulan dibawa oleh sel-sel sex tadi, juga

tidak akan semua tampak dalam organisme yang baru

melainkan hanya ciri-ciri pada gen yang kuat atau

dominan, yang akan tampak, sedangkan pada ciri-ciri gen

yang tidak kuat atau resesif, tidak akan tampak pada

organism yang baru. Misalnya, Ayah mempunyai gen rambut

keriting yang dominan sedangkan ibu mempunyai gen rambut

kejur yang resesif, maka anak akan mempunyai rambut

keriting.

Ada anggapan bahwa ciri-ciri tubuh tidak turun

melalui darah melainkan dari saluran lain, diajukan oleh

seorang pendeta bangsa Austria bernama Gregor Mendel,

yang hidup dalam suatu biara di Moravia.

Ayah secara genotipe mempunyai rambut keriting dan

secara fenotipe mempunyai rambut keriting pula. Ibu

secara genotipe mempunyai gen untuk rambut kejur dan

secara fenotipe mempunyai rambut kejur pula. Anak secara

genotipe mempunyai gen-gen keriting dari ayah dan kejur

dari ibu, tetapi karena gen untuk rambut itu dominan,

maka secara fenotipe akan mempunyai rambut keriting.

Perubahan dalam proses keturunan suatu ciri yang

berasal dari suatu nenek moyang laki-laki atau perempuan

tak pernah dapat dicampur, tetapi selalu dapat tersimpan

dalam gen yang diturunkan dan disebarkan kepada generasi

berikutnya. Percabangan itu bisa terjadi karena beberapa

proses evolusi yang menurut analisa

para ahli biologi dapat dibagi kedalam 3 golongan yaitu

proses mutasi, proses seleksi dan adaptasi, serta proses

menghilangnya gen secara kebetulan.

Mutasi adalah suatu proses yang berasal dari dalam

organisme. Suatu gen yang telah lama dari generasi

sebelumn-sebelumnya dan suatu ketika gen itu dibentuk

pada suatu zygote yang baru dapat berubah sedikit

sifatnya. Akibatnya ialah bahwa individu yang baru tumbuh

dari zygote tadi akan mendapat suatu ciri tubuh baru yang

tidak ada pada nenek-nenek moyangnya.

Seleksi dan Adaptasi adalah suatu prosesevolusi yang

berasal dari sekitaran alam. Dasar-dasar dari proses ini

telah sejak lama diuraikan oleh C. Darwin. Menurut para

ahli sekarang, banyak ciri baru yang terjadi karena

mutasi pada kelompok-kelompok manusia itu, sering

terbukti lebih cocok dengan sekitaran alam yang juga

selalu berubah-ubah itu. Individu-individu dengan ciri

lama dengan lambat laun akan berkurang angka

kelahirannya. Menghilangnya suatu gen tertentu sering

juga disebabkan oleh peristiwa yang berasal dari dalam

organisme atau dari sekitaran alam, tetapi yang

disebabkan oleh peristiwa-peristiwa kebetulan. Contoh:

dalam suatu kelompok manusia yang semuanya mempunyai

rambut keriting ada beberapa individu yang mempunyai gen

resesif untuk rambut kejur. Kebetulan beberapa individu

ini yang pada saat lahirnya juga mempunyai rambut

keriting, memisahkan diri dari kelompok induk. Dengan

peristiwa kebetulan tadi gen resesif untuk rambut kejur

terbawa, dan pada suatu ketika akan menyebabkan timbulnya

individu-individu yang secara lahir juga mempunyai rambut

kejur. Sebaliknya, dalam kelompok induk, gen untuk rambut

kejur sudah hilang. Untuk selanjutnya dalam kelompok yang

baru orang-orang dengan rambut kejur mungkin akan selalu

bertambah jumlahnya, sedangkan dalam kelompok induk semua

individu dalam generasi selanjutnya akan selalu mempunyai

rambut keriting sampai timbul suatu saat atau zaman

ketika dimana mutasi atau seleksi alam membawa perubahan.

Ada beberapa faktor pengarah, yaitu:

1. Dalam setiap species terdapat banyak penyimpangan

yang menurun, karenanya dalam satu spesies

tidak ada dua individu yang tepat sama dalam

susunan genetiknya (pada saudara kembar misalnya, susunan

genetiknya tetap tidak sama).

2. Pada umumnya proses reproduksi menghasilkan

jumlah individu dalam tiap generasi lebih banyak

daripada jumlah individu pada generasi sebelumnya.

3. Penambahan individu dalam tiap species ternyata

dikendalikan hingga jumlah suatu populasi

species dalam waktu yang cukup lama tidak

bertambah secara drastis.

4. Ada persaingan antara individu-individu dalam

species untuk mendapatkan kebutuhan hidupnya dari

lingkungannya. Persaingan intra species ini terjadi

antara individu-individu yang berbeda sifat genetiknya.

Individu yang mempunyai sifat paling sesuai

dengan lingkungannya akan memiliki

viabilitas yang tinggi. Di samping viabilitas juga fertilitas

yang tinggi merupakan faktor yang penting

dalam seleksi alam.

Terbentuknya spesies baru dapat terjadi karena :

1. Isolasi waktu

Misalnya adalah kuda. Kuda jaman eosen

yaitu Eohippus - Mesohippus - Meryhippus –

Pliohippus - Equus. Dari jaman eosin hingga

sekarang seorang ahli palaentolog menduga telah

terjadi 150 ribu kali mutasi yang menguntungkan

untuk setiap gen kuda. Dengan demikian terdapat

cukup banyak perbedaan antara nenek moyang kuda

dengan kuda yang kita kenal sekarang. Oleh

sebab itu kuda-kuda tersebut dinyatakan berbeda

species.

2. Isolasi geografis

Burung Fringilidae yang mungkin terbawa

badai dari pantai Equador ke kepulauan Galapagos.

Karena pulau-pulau itu cukup jauh jaraknya maka

perkawinan populasi satu pulau dengan pulau lainnya

sangat jarang terjadi. Akibat penumpukan mutasi yang

berbeda selama ratusan tahun menyebabkan

kumpulan gen yang jauh berbeda pada tiap- tiap

pulaunya. Dengan demikian populasi burung di tiap-tiap pulau

di kepulauan Galapagos menjadi spesies yang

terpisah.

3. Domestikasi

Hewan ternak yang dijinakkan dari hewan

liar dan tanaman budi daya dari tumbuhan liar

adalah contoh domestikasi. Domestikasi

memindahkan makhluk-makhluk tersebut dari habitat aslinya

ke dalam lingkungan yang diciptakan manusia. Hal

ini mengakibatkan muncul jenis hewan dan

tumbuhan yang memiliki sifat menyimpang dari sifat

aslinya.

4. Mutasi kromosom

Peristiwa terjadinya species baru secara

cepat.

5. Isolasi Reproduksi

Tanda dua populasi berbeda species bila

mereka tidak dapat berhibridisasi disebut juga bila

mereka mengalami Isolasi reproduksi. Isolasi

reproduksi terjadi karena isolasi ekologi, isolasi musim,

isolasi tingkah laku, isolasi mekanik,

isolasi gamet.

D. Aneka Ragam Manusia1. Konsep Ras

Manusia yang tersebar di seluruh permukaan bumi

dan berbagai macam kondisi alam, menunjukkan suatu

aneka warna yang secara fisik terlihat nyata. Ciri-

ciri lahir seperti warna kulit, warna dan bentuk

rambut, bentuk muka, dan sebagainya menunjukkan

bahwa aneka warna tersebut terlihat secara jelas

dan menyebabkan timbulnya pengertian ras. Dengan

demikian, ras disini merupakan suatu golongan

manusia yang menunjukkan berbagai ciri tubuh yang

tertentu dengan suatu frekuensi yang besar.

2. Metode-Metode Untuk mengklasifikasikan

Aneka Ras Manusia

Untuk mengklasifikasikan aneka warna ras

manusia di duni didasarkan pada ciri lahir (ciri

morfologi) yang terdapat pada tubuh individu. Ciri-ciri

morfologi itu yang dalam praktik merupakan ciri-ciri

fenotipe, terdiri dari dua golongan, yaitu ciri-ciri

kualitatif (seperti warna kulit, bentuk rambut), dan

ciri-ciri kuantitatif (seperti berat badan, ukuran

badan).

Selain ciri morfologi, ada juga metode yang

mengklasifikasikan aneka ras dengan filogenik.

Metode ini tidak hanya menggambarkan persamaan

persamaan dan perbedaan-perbedaan antar ras, tetapi juga

menggambarkan hubungan asal-usul antar ras serta

percabangannya. Untuk membangun suatu klasifikasi

berdasarkan filogenik, diperlukan pengetahuan mengenai ciri-

ciri

genotipe. Ciri-ciri genotipe dapat diketahui pada

gen yang tidak mudah diubah oleh pengaruh proses-proses

mutasi, seleksi, dan sebagainya. Seperti gen

untuk golongan darah, gen untuk tipe darah, dan lainnya.

3. Klasifikasi Aneka Ras Manusia

Klasifikasi yang berasal dari para sarjana

terkenal masih berdasarkan metode-metode

morfologikal yang lama karena metode klasifikasi baru yang

berdasarkan frekuensi gen masih dalam taraf

pengembangan dan belum dilakukan secara luas.

Klasifikasi C. Linnaeus (1725) yang mempergunakan

warna kulit sebagai ciri terpenting, klasifikasi

J.F.blumenbach (1755) yang mengkombinasikan

ciri-ciri morfologi dengan geografi, klasifikasi J.

Deniker (1889) yang memakai warna dan bentuk rambut.

Selain itu, metode- metode yang mempergunakan unsur-

unsur filogenik baru tampak sekitar 30 tahun yang

lalu, dan yang paling terkenal adalah metode E. Von Eickstedt

dan metode E.A. Hooton.

E. Organ Manusia

Perbedaan Organisme Manusia dan Organisme binatang,

mahluk manusia adalah mahluk yang hidup dalam kelompok

dan mempunyai organism yang secara biologis sangat kalah

kemampuan fisiknya dengan jenis-jenis binatang

berkelompok yang lain. Walaupun demikian otak manusia

telah berevolusi, otak manusia telah dikembangkan oleh

bahasa tetapi juga mengembangkan bahasa. Bahasa

menyebabkan bahwa manusia tidak hanya dapat belajar

secara kongkret peristiwa yang bersangkutan dengan

keadaan-keadaan tadi, tetapi juga secara abstrak tanpa

menyelami sendiri peristiwa tersebut. Dengan demikian

bahasa manusia itu mengabstraksikan dan menyimpan tiap

pengetahuan baru ke dalam lambang vocal atau kata-kata

baru, yang makin lama makin menjadi banyak jumlahnya.

Dengan bahasa pula, pengetahuan manusia selama

berpuluh-puluh ribu generasi sejak zaman mahluk induk

Australopitcheus berkeliaran di daerah-daerah sabana di

Afrika selatan hingga sekarang itu. Kemampuan organism

memang terbatas jika di bandingkan dengan mahluk lain.

Kemampuan daripada semua panca inderanya menyebabkan

bahwa ia tidak dapat lari, loncat, memanjat pohin,

menyelam dalam air ataupun terbang, tapi walaupun

demikian kapasitas otaknya yang unggul yang berupa akal,

menyebabkan ia dapat mengembangkan system pengetahuan

yang menjadi dasar dari kemampuannya untuk membuat macam-

macam alat hidup seperti senjata, alat-alat produksi,

alat-alat berlindung, alat-alat transport dan sebagainya

serta sumber-sumber energi lain. Peralatan hidup dan

sistem teknologi manusia inilah yang menjadi penyambung

dari keterbatasan kemampuan organismenya.

Dengan adanya pengaturan antara individu-individu

dalam kelompok dan dengan adanya peralatan hidup, maka cara

mahluk manusia mencari dan memproduksi pangannya dilakukan

juga dengan system-sistem tertentu di mana terdapat

pembagian kerja antara berbagai tahap atau teknik memproduksi

pangan dan peralatan hidupnya. Dengan demikian manusia

sejak dahulu kala telah menciptakan atau memiliki system

dalam hal mata pencaharian hidupnya, yaitu sistem ekonomi.

Kemampuan otak manusia untuk membentuk gagasan dari

konsep-konsep dalam akalnya menyebabakan bahwa manusia dapat

membayangkan dirinya sendiri sebagai suatu identitas

tersendiri, lepas dari lingkungan dan alam sekelilingnya.

Kemampuan ini merupakan dasar dari kesadaran identitas

diri dan kesadaran kepribadian diri sendiri. Suadah tentu

banyak binatang yang mempunyai identitas diri, namun

kesadaran itu tidak setajam yang dimiliki manusia, karena

manusia juga mempunyai kemampuan untuk membayangkan dengan

akalnya peristiwa-peristiwa

yang mungkin dapat terjadi terhadapnya, baikk yang

bahagia dan menyenangkan, maupun yang sengsara dan

menakutkan, rasa takut terbesar adalah rasa takut terhadap

peristiwa yang ia sadari pasti akan terjadi padanya,

ialah tibanya maut. Keasadaran akan tibanya maut inilah

yang merupakan salah satu sebab timbulnya suatu unsure

penting dalam kehidupan manusia, yaitu religi.Kehidupan

manusia juga berbeda dengan kehidupan organism binatang

dengan adanya pula penyambung hasrat alamiahnya untuk

keindahan, akal manusia mengadakan suatu reaksi yang

sadar dan kreatif, sehingga menjadi suatu unsure khas

dalam hidupnya, yaitu kesenian.

Walaupun manusia memang kalah kemampuannya dengan

banyak jenis binatang jenis berkelompok lainnya namun

kemampuan otaknya, yang kita sebut dengan akal budi itu,

telah menyababkan berkembangnya system-sistem yang dapat

membantu dan menyambung keterbatasan kemampuan

organismenya itu, keseluruhan dari system-sistem tersebut

yaitu :

1. Sistem perlambangan vocal atau bahasa.

2. Sisem pengetahuan.

3. Organisasi sosial

4. Sistem peralatan hidup dan tekhnologi

5. Sistem mata pencaharian

6. Sistem religi

7. Kesenian

Hal tersebut merupakan kebudayaan. Kebudayaan

manusia tidak terkandung dalam kapasitas organismenya,

artinya tidak tertentukan dalam system gennya, berbeda

dengan kemampuan-kemampuan organisme binatang. Manusia harus

mempelajari kebudayaannya sejak ia lahir, selama seluruh

jangka hidupnya, hingga saatnya mati, semua dengan jerih

payah, walaupun demikian, dengan kebudayaannya manusia

dapat menjadi mahluk yang paling berkuasa dan berkembang biak

paling luas di muka bumi ini.

BAB III

KESIMPULAN

Manusia merupakan mahluk yang paling sempurna diantara

makhluk-makhluk lainya, karena manusia memang diciptakan

dengan berbagai kesempurnaan dari Tuhan. Namun dalam hal ini

menurut ilmuwan C. Darwin bahwa manusia memiliki proses

evolusi yang diawali dari primata atau sejenis kera hingga

akhir dari evolusinya menjadi yang paling sempurna yaitu

manusia.

Manusia paling sempurna atau sekarang ini disebut dengan

homo sapien. Hingga hari ini manusia selalu dikaji dan

diteliti dari berbagai aspek, manusia juga digolongkan dengan

jenis-jenis ras yaitu ras Caucasoid, mongoloid, ausroloid,

negroid dan ras-ras khusus, dan manusia berkembang dengan

bahasa tetapi juga manusia mengembangkan bahasanya dengan

akal.

DAFTAR PUSTAKA

Koentjaraningrat. 1979. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta:

Aksara Baru.

Koentjaraningrat. 2009. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta:

Rineka Cipta.

Wikipedia. Australoid.Com. diakses pada tanggal 10/03/2015. pukul

10:00 AM.