macam-macam gangguan pencernaan

42
MACAM-MACAM GANGGUAN PENCERNAAN 1. GASTRITIS Gastritis adalah peradangan mukosa lambung. Gangguan ini umum terjadi terutama pada orang yang berusia lanjut. Penyebab Gastritis disebabkan oleh kelebihan asam lambung sehingga menyebabkan peradangan pada mukosa lambung. Dalam anatomi, lambung memiliki lapisan pelindung pada dinding dalam. Fungsi dari lapisan ini adalah agar asam lambung tidak merusak lapisan perut. Kerusakan pada lapisan pelindung menyebabkan cairan lambung yang sangat asam bisa kontak langsung dengan dinding lambung dan menyebabkan peradangan. Beberapa hal yang dapat menyebabkan kerusakan pada lapisan pelindung dari lambung: Konsumsi alkohol yang berlebihan atau kopi Merokok Infeksi bakteri Helicobacter pylori Penggunaan jangka panjang atau berlebihan obat penghilang rasa sakit kelas non-steroid anti- inflamasi (NSAID, non-steroid anti-inflamasi drugs) seperti asam mefenamat, ibuprofen, atau piroksikam Stres akibat operasi besar, kecelakaan, luka bakar, atau infeksi berat Gejala Gastritis jarang menyebabkan gejala – gejala yang serius. Gastritis menimbulkan peradangan yang tidak begitu berbahaya,

Upload: independent

Post on 08-Feb-2023

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

MACAM-MACAM GANGGUAN PENCERNAAN

1. GASTRITIS

Gastritis adalah peradangan mukosa lambung. Gangguan ini umum

terjadi terutama pada orang yang berusia lanjut.

Penyebab

Gastritis disebabkan oleh kelebihan asam lambung sehingga

menyebabkan peradangan pada mukosa lambung. Dalam anatomi, lambung

memiliki lapisan pelindung pada dinding dalam. Fungsi dari lapisan

ini adalah agar asam lambung tidak merusak lapisan perut. Kerusakan

pada lapisan pelindung menyebabkan cairan lambung yang sangat asam

bisa kontak langsung dengan dinding lambung dan menyebabkan

peradangan. Beberapa hal yang dapat menyebabkan kerusakan pada

lapisan pelindung dari lambung:

Konsumsi alkohol yang berlebihan atau kopi

Merokok

Infeksi bakteri Helicobacter pylori

Penggunaan jangka panjang atau berlebihan obat penghilang rasa

sakit kelas non-steroid anti- inflamasi (NSAID, non-steroid

anti-inflamasi drugs) seperti asam mefenamat, ibuprofen, atau

piroksikam

Stres akibat operasi besar, kecelakaan, luka bakar, atau

infeksi berat

Gejala

Gastritis jarang menyebabkan gejala – gejala yang serius.

Gastritis menimbulkan peradangan yang tidak begitu berbahaya,

tetapi berlangsung lama sehingga menyebabkan rusaknya mukosa

lambung. Penyakit ini bisa bersifat akut atau kronis.

Pengobatan

Pengobatan gastritis tergantung pada penyebabnya. Pasien gastritis

biasanya diobati dengan obat yang menetralkan atau mengurangi asam

lambung, misalnya: 

1. Antasida : Promaag, Mylanta, dll. Antasida menetralisir asam

lambung begitu cepat untuk mengobati gejala.

2. Asam inhibitor (penghambat asam): Jika antasid tidak cukup

untuk mengobati gejala, dokter biasanya meresepkan penghambat

asam seperti cimetidine, ranitidine, atau famotidin.

3. Proton pump inhibitor ( pompa proton inhibitor). Seperti

namanya, obat ini menghambat pompa asam yang memproduksi sel.

Contohnya adalah omeprazole, lansoprazol.

4. Gamat Vitaplus. Gamat vitaplus ini merupakan obat herbal,

biasanya digunakan bagi penderita gastritis yang telah akut

dan bertahun-tahun.

5. Klaritromisin ditambah amoksisilin ditambah lansoprazole.

Pengobatan ini dilakukan untuk gastritis akut, dengan

antibiotik diberikan selama 10 hari, lansoprazole diberikan

selama 1 bulan, ditambah sukralfat dan rebamipide

2. HEPATITIS

Hepatitis adalah peradangan pada hati karena toxin, seperti kimia

atau obat ataupun agen penyebab infeksi. Hepatitis yang berlangsung

kurang dari 6 bulan disebut "hepatitis akut", hepatitis yang

berlangsung lebih dari 6 bulan disebut "hepatitis kronis".

Penyebab

Hepatitis biasanya terjadi karena virus. Hepatitis juga bisa

terjadi karena infeksi virus lainnya, seperti mononukleosis

infeksiosa, demam kuning dan infeksi sitomegalovirus. Penyebab

hepatitis non-virus yang utama adalah alkohol dan obat-obatan.

Adapun jenis-jenis virus hepatitis adalah:

Virus hepatitis A

Virus hepatitis A terutama menyebar melalui vecal oral.

Penyebaran ini terjadi akibat buruknya tingkat kebersihan.

Di negara-negara berkembang sering terjadi wabah yang

penyebarannya terjadi melalui air dan makanan.

Virus hepatitis B

Virus hepatitis B ditularkan melalui darah atau produk

darah. Penularan biasanya terjadi di antara para pemakai

obat yang menggunakan jarum suntik bersama-sama, atau di

antara mitra seksual (baik heteroseksual maupun pria

homoseksual). Ibu hamil yang terinfeksi oleh hepatitis B

bisa menularkan virus kepada bayi selama proses persalinan.

Hepatitis B bisa ditularkan oleh orang sehat yang membawa

virus hepatitis B. Di daerah Timur Jauh dan Afrika, beberapa

kasus hepatitis B berkembang menjadi hepatitis menahun,

sirosis dan kanker hati.

Virus hepatitis C

Menyebabkan minimal 80% kasus hepatitis akibat transfusi

darah. Virus hepatitis C ini paling sering ditularkan

melalui pemakai obat yang menggunakan jarum bersama-sama.

Jarang terjadi penularan melalui hubungan seksual. Untuk

alasan yang masih belum jelas, penderita "penyakit hati

alkoholik" seringkali menderita hepatitis C.

Virus hepatitis D

Hanya terjadi sebagai rekan-infeksi dari virus hepatitis B

dan virus hepatitis D ini menyebabkan infeksi hepatitis B

menjadi lebih berat. Yang memiliki risiko tinggi terhadap

virus ini adalah pecandu obat.

Virus hepatitis E

Virus hepatitis E kadang menyebabkan wabah yang menyerupai

hepatitis A, yang hanya terjadi di negara-negara

terbelakang.

Virus hepatitis G

Jenis baru dari virus hepatitis yang telah terdeteksi baru-

baru ini. namun belum terlalu diketahui.

Ada juga virus-virus lain yang dapat menyebabkan hepatitis, antara

lain :

Virus Mumps

Virus Rubella

Virus Cytomegalovirus

Virus Epstein-Barr

Virus Herpes

Jenis Hepatitis

1. Hepatitis A

Pengertian

Hepatitis A adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus yang

disebarkan oleh kotoran/tinja penderita; biasanya melalui makanan

(fecal - oral), bukan melalui aktivitas seksual atau melalui

darah. Hepatitis A paling ringan dibanding hepatitis jenis lain.

Penularan virus Hepatitis A atau Hepatitis Virus tipe A (HVA)

melalui fecal oral, yaitu virus ditemukan pada tinja. Virus ini

juga mudah menular melalui makanan atau minuman yang sudah

terkontaminasi, juga terkadang melalui hubungan seks dengan

penderita.

Gejala

Gejala Hepatitis A biasanya tidak muncul sampai Anda memiliki

virus selama beberapa minggu. Hepatitis A sangat terkait dengan

pola hidup bersih. Waktu terekspos sampai kena penyakit kira-kira

2 sampai 6 minggu. Penderita akan mengalami gejala-gejala seperti

demam, lemah, letih, dan lesu, pada beberapa kasus, seringkali

terjadi muntah-muntah yang terus menerus sehingga menyebabkan

seluruh badan terasa lemas. Demam yang terjadi adalah demam yang

terus menerus, tidak seperti demam yang lainnya yaitu pada demam

berdarah, tbc, thypus, dll. Namun secara umum gejala yang terjadi

adalah:

Kelelahan

Mual dan muntah

Nyeri perut atau rasa tidak nyaman, terutama di daerah hati

(pada sisi kanan bawah tulang rusuk)

Kehilangan nafsu makan

Demam

Urin berwarna gelap

Nyeri otot

Menguningnya kulit dan mata (jaundice).

Stadium

Pendahuluan (prodromal) dengan gejala letih, lesu, demam,

kehilangan selera makan dan mual;

Stadium dengan gejala kuning (stadium ikterik); dan

Stadium kesembuhan (konvalesensi). Gejala kuning tidak selalu

ditemukan. Untuk memastikan diagnosis dilakukan pemeriksaan

enzim hati, SGPT, SGOT. Karena pada hepatitis A juga bisa

terjadi radang saluran empedu, maka pemeriksaan gama-GT dan

alkali fosfatase dapat dilakukan di samping kadar bilirubin.

Selama 2 minggu setelah gejala pertama atau 1 minggu setelah

penyakit kuning muncul. Pasien juga diharapkan menjaga

kebersihan. Dan lebih baik dirawat dirumah sakit agar mendapat

bantuan medis yang memadai

Pencegahan

1. Menerapkan pola hidup bersih

2. Terapi Imunoglobin

3. Imunisasi Hepatitis A

Imunisasi hepatitis A dilakukan dua kali, yaitu vaksinasi

dasar dan booster yang dilakukan 6-12 bulan kemudian,

sementara imunisasi hepatitis B dilakukan tiga kali, yaitu

dasar, satu bulan dan 6 bulan kemudian. Imunisasi hepatitis

A dianjurkan bagi orang yang potensial terinfeksi seperti

penghuni asrama dan mereka yang sering jajan di luar rumah.

4. Istirahat cukup, tujuannya untuk memberikan energi yang

cukup bagi sistem kekebalan tubuh dalam memerangi infeksi.

5. Minum obat anti mual.

6. Istirahatkan hati. Fungsi hati adalah memetabolisme obat-

obat yang sudah dipakai di dalam tubuh. Karena hati sedang

mengalami sakit radang, maka obat-obatan yang tidak perlu

serta alkohol dan sejenisnya harus dihindari selama sakit.

2. Hepatitis B

Pengertian

Hepatitis B adalah suatu penyakit hati yang disebabkan oleh

"Virus Hepatitis B" (VHB), suatu anggota famili Hepadnavirus yang

dapat menyebabkan peradangan hati akut atau menahun yang pada

sebagian kecil kasus dapat berlanjut menjadi sirosi hati atau

kanker hati.

Dibandingkan virus HIV, virus Hepatitis B (HBV) seratus kali

lebih ganas (infectious), dan sepuluh kali lebih banyak (sering)

menularkan. Hepatitis B kronis merupakan penyakit nekroinflamasi

kronis hati yang disebabkan oleh infeksi virus Hepatitis B

persisten. Hepatitis B kronis ditandai dengan HBsAg positif (> 6

bulan) di dalam serum, tingginya kadar HBV DNA dan berlangsungnya

proses nekroinflamasi kronis hati. Carrier HBsAg inaktif diartikan

sebagai infeksi HBV persisten hati tanpa nekroinflamasi.

Sedangkan Hepatitis B kronis eksaserbasi adalah keadaan klinis

yang ditandai dengan peningkatan intermiten ALT>10 kali batas

atas nilai normal (BANN). Diagnosis infeksi Hepatitis B kronis

didasarkan pada pemeriksaan serologi, petanda virologi,

biokimiawi dan histologi. Secara serologi, pemeriksaan yang

dianjurkan untuk diagnosis dan evaluasi infeksi Hepatitis B

kronis adalah : HBsAg, HBeAg, anti HBe dan HBV DNA (4,5).

Pemeriksaan virologi dilakukan untuk mengukur jumlah HBV DNA

serum sangat penting karena dapat menggambarkan tingkat replikasi

virus. Pemeriksaan biokimiawi yang penting untuk menentukan

keputusan terapi adalah kadar ALT. Peningkatan kadar ALT

menggambarkan adanya aktivitas kroinflamasi. Oleh karena itu

pemeriksaan ini dipertimbangkan sebagai prediksi gambaran

histologi. Pasien dengan kadar ALT yang menunjukkan proses

nekroinflamasi yang lebih berat dibandingkan pada ALT yang

normal. Pasien dengan kadar ALT normal memiliki respon serologi

yang kurang baik pada terapi antiviral. Oleh sebab itu pasien

dengan kadar ALT normal dipertimbangkan untuk tidak diterapi,

kecuali bila hasil pemeriksaan histologi menunjukkan proses

nekroinflamasi aktif. Sedangkan tujuan pemeriksaan histologi

adalah untuk menilai tingkat kerusakan hati, menyisihkan

diagnosis penyakit hati lain, prognosis dan menentukan manajemen

anti viral.

Ada 3 kemungkinan tanggapan kekebalan yang diberikan oleh tubuh

terhadap virus Hepatitis B pasca periode akut. Kemungkinan

pertama, jika tanggapan kekebalan tubuh adekuat maka akan terjadi

pembersihan virus, pasien sembuh. Kedua, jika tanggapan kekebalan

tubuh lemah maka pasien tersebut akan menjadi carrier inaktif.

Ketiga, jika tanggapan tubuh bersifat intermediate (antara dua hal

di atas) maka penyakit terus berkembang menjadi hepatitis B

kronis

Gejala

Pada umumnya, gejala penyakit Hepatitis B ringan. Gejala

tersebut dapat berupa selera makan hilang, rasa tidak enak di

perut, mual sampai muntah, demam ringan, kadang-kadang

disertai nyeri sendi dan bengkak pada perut kanan atas.

Setelah satu minggu akan timbul gejala utama seperti bagian

putih pada mata tampak kuning, kulit seluruh tubuh tampak

kuning dan air seni berwarna seperti teh.

Penyebab

Penyebab Hepatitis ternyata tak semata-mata virus. Keracunan

obat, dan paparan berbagai macam zat kimia seperti karbon

tetraklorida, chlorpromazine, chloroform, arsen, fosfor, dan zat-zat

lain yang digunakan sebagai obat dalam industri modern, bisa

juga menyebabkan Hepatitis. Zat-zat kimia ini mungkin saja

tertelan, terhirup atau diserap melalui kulit penderita.

Menetralkan suatu racun yang beredar di dalam darah adalah

pekerjaan hati. Jika banyak sekali zat kimia beracun yang

masuk ke dalam tubuh, hati bisa saja rusak sehingga tidak

dapat lagi menetralkan racun-racun lain.

Penularan

Hepatitis B merupakan bentuk Hepatitis yang lebih serius

dibandingkan dengan jenis hepatitis lainnya. Penderita Hepatitis

B bisa terjadi pada setiap orang dari semua golongan umur. Ada

beberapa hal yang dapat menyebabkan virus Hepatitis B ini

menular.

Secara vertikal, cara penularan vertikal terjadi dari Ibu yang

mengidap virus Hepatitis B kepada bayi yang dilahirkan yaitu

pada saat persalinan atau segera setelah persalinan.

Secara horisontal, dapat terjadi akibat penggunaan alat suntik

yang tercemar, tindik telinga, tusuk jarum, transfusi darah,

penggunaan pisau cukur dan sikat gigi secara bersama-sama

(Hanya jika penderita memiliki penyakit mulut (sariawan, gusi

berdarah,dll), lendir (berciuman) atau luka yang mengeluarkan

darah serta hubungan seksual dengan penderita.

Sebagai antisipasi, biasanya terhadap darah-darah yang diterima

dari pendonor akan di tes terlebih dulu apakah darah yang

diterima reaktif terhadap Hepatitis, Sipilis dan HIV.

Sesungguhnya, tidak semua yang positif Hepatitis B perlu

ditakuti. Dari hasil pemeriksaan darah, dapat terungkap apakah

ada riwayat pernah kena dan sekarang sudah kebal, atau bahkan

virusnya sudah tidak ada. Bagi pasangan yang hendak menikah,

tidak ada salahnya untuk memeriksakan pasangannya untuk

menenularan penyakit ini.

Perawatan

Hepatitis yang disebabkan oleh infeksi virus menyebabkan sel-sel

hati mengalami kerusakan sehingga tidak dapat berfungsi

sebagaimana mestinya. Pada umumnya, sel-sel hati dapat tumbuh

kembali dengan sisa sedikit kerusakan, tetapi penyembuhannya

memerlukan waktu berbulan-bulan dengan diet dan istirahat yang

baik.

Hepatitis B akut umumnya sembuh, hanya 10% menjadi Hepatitis B

kronik (menahun) dan dapat berlanjut menjadi sirosis hati atau

kanker hati. Saat ini ada beberapa perawatan yang dapat dilakukan

untuk Hepatitis B kronis yang dapat meningkatkan kesempatan bagi

seorang penderita penyakit ini. Perawatannya tersedia dalam

bentuk antiviral seperti lamivudine dan adefovir dan modulator

sistem kebal seperti Interferon Alfa ( Uniferon).

Selain itu, ada juga pengobatan tradisional yang dapat dilakukan.

Tumbuhan obat atau herbal yang dapat digunakan untuk mencegah dan

membantu pengobatan Hepatitis diantaranya mempunyai efek sebagai

hepatoprotektor, yaitu melindungi hati dari pengaruh zat toksik

yang dapat merusak sel hati, juga bersifat anti radang, kolagogum

dan khloretik, yaitu meningkatkan produksi empedu oleh hati.

Beberapa jenis tumbuhan obat yang dapat digunakan untuk

pengobatan Hepatitis, antara lain yaitu temulawak (Curcuma

xanthorrhiza), kunyit (Curcuma longa), sambiloto (Andrographis

paniculata), meniran (Phyllanthus urinaria), daun serut/mirten, jamur

kayu/lingzhi (Ganoderma lucidum), akar alang-alang (Imperata cyllindrica),

rumput mutiara (Hedyotis corymbosa), pegagan (Centella asiatica), buah

kacapiring (Gardenia augusta), buah mengkudu (Morinda citrifolia),

jombang (Taraxacum officinale).selain itu juga ada pengobatan

alternatif lain Hepatitis B Dari Wikipedia seperti hijamah/bekam

yang bisa menyembuhkan segala penyakit hepatitis, asal dilakukan

dengan benar dan juga dengan standar medis.

3. Hepatitis C

Pengertian

Hepatitis C menular terutama melalui darah. Virus ditularkan

terutama melalui penggunaan jarum suntik dalam kondisi tidak

higienis. Penularan virus hepatitis c (HCV) juga dimungkinkan

melalui hubungan seksual dan dari ibu ke anak saat melahirkan ,

tetapi kasusnya lebih jarang. Seperti halnya pada hepatitis B

banyak orang yang sehat menyebarkan virus ini tanpa disadari.

Gejala

Gejala hepatitis C sama dengan hepatitis B, namun hepatitis C

lebih berbahaya karena virusnya sulit menghilang. Pada sebagian

besar pasien (70% lebih), virus HCV terus bertahan didalam tubuh

sehingga mengganggu fungsi liver. Evolusi hepatitis C tidak dapat

diprediksi. Infeksi akut sering tanpa gejala (asimtomatik).

Kemudian, fungsi liver dapat membaik atau memburuk selama

beberapa bulan atau bahkan bertahun-tahun. Pada sekitar 20%

pasien penyakitnya beekembang sehingga menyebabkan sirosis. Saat

ini belum ada vaksin yang dapat melindungi kita terhadap

hepatitis C.

4. Hepatitis D

Pengertian

Hepatitis D juga disebut virus delta, adalah virus cacat yang

memerlukan pertolongan virus hepatitis B untuk berkembang biak.

Jika anda hanya bisa mendapatkan virus D jika anda sudah

terinfeksi dengan hepatitis B. Virus Hepatitis D (HDV) adalah

yang paling jarang.

Penularan

Pola penularan hepatitis D mirip dengan hepatitis B. Infeksi

hepatitis D dapat terjadi bersamaan (koinfeksi) atau setelah

seseorang terkena hepatitis B kronis (superinfeksi)

Orang yang terkena koinfeksi hepatitis B dan hepatitis D mungkin

mengalami penyakit akut serius dan beresiko tinggi mengalami

gagal hati akut. Orang yang terkena superinfeksi hepatitis D

biasanya mengembangkan infeksi hepatitis D kronis yang berpeluang

besar menjadi sirosis

5. Hepatitis E

Pengertian

Hepatitis E mirip dengan hepatitis A. Virus hepatitis E (HEV)

ditularkan melalui kotoran manusia ke mulut dan menyebar melalui

makanan atau minuman yang terkontaminasi. Hepatitis E menyebabkan

penyakit akut tetapi tidak menyebabkan infeksi sirosis. Secara

umum penderita hepatitis E sembuh tanpa penyakit jangka panjang.

Pada sebagian sangat kecil pasien (1-4%), terutama pada ibu

hamil, hepatitis E menyebabkan gagal hati akut berbahaya. Saat

ini belum ada vaksin hepatitis E yang tersedia secara komersial.

Anda hanya dapat mencegahnya melalui penerapan standar kebersihan

yang baik.

3. KANKER LAMBUNG

Kanker lambung adalah penyakit kanker yang ada di perut, berasal

dari sel epitel dinding perut, dapat terjadi berbagai bagian perut

(daerah antral pylorus paling banyak, diikuti oleh daerah fundic

lambung kardia, lambung sedikit lebih kecil), invasi ke dalam dan

berbagai bagian lambung.

Penyebab

Kanker lambung sering dimulai pada sisi dimana lapisan lambung

meradang. Namun banyak juga yang mengatakan bahwa peradangan adalah

akibat atau sebab dari kanker lambung. Beberapa ahli berpendapat

bahwa penyebabnya adalah penyakit ulkus gastrikum. Adapun faktor yang

diperkirakan dapat mempengaruhi adalah:

1. Faktor makanan

Misalnya: kadaluarsa makanan, makanan yang tidak baik, sayur

asin, ikan dan daging yang diawetkan, konsumsi garam yang

terlalu banyak, dapat meningkatkan resiko terkena kanker

lambung.

2. Faktor genetik

Menurut survei epidemiologi kanker lambung lebih cenderung

disebabkan oleh faktor genetik.

3. Faktor kekebalan tubuh

Pada kanker lambung, fungsi kekebalan tubuh memiliki

prevelansi lebih tinggi.

Gejala

Secara umum gejala yang terjadi pada penderita kanker lambung

adalah:

1. Sakit perut merupakan gejala kanker lambung yang paling umum.

Diawali dengan sakit yang berselang, biasanya terdiagnosis

sakit maag.

2. Bagian atas perut terasa tidak nyaman yaitu terasa penuh atau

terasa terbakar. Untuk sementara waktu bisa hilang, lalu

berulang lagi.

3. Nafsu makan menurun, bersendawa dan gangguan pencernaan:

merasa kenyang dan menurunkan asupan makanan, biasanya

disertai dengan sendawa berulang-ulang.

4. Kotoran berwarna hitam atau positif okultisme kotoran yang

berdarah

5. Kelelahan, penurunan berat badan dan anemia: ini adalah gejala

umum kanker lambung

6. Pasien sering mengalami anoreksia, kehilangan darah di saluran

pencernaan, mudah lelah dan lemas.

Secara spesifik gejala kanker lambung adalah:

Gejala awal kanker lambung

1. Perut bagian atas tidak nyaman

Gejala ini dirasakan oleh semua penderita kanker lambung ,

lebih dari 70% gejala awal kanker lambung adalah penderita

merasakan bagian atas perut tidak nyaman ini merupakan gejala

umum yang sering terjadi. Pada saat tenang biasanya akan

timbul, sebalikya disaat melakukan aktifitas rasa tidak nyaman

itu menghilang, hasil dari penyesuaian makanan dan minuman

tidak efektif

2. Nyeri, perut terasa panas / terbakar : menunjukkan penderita

kanker lambung stadium awal didalam aktivitas hidupnya sering

merasakan lambung tidak nyaman. Nyeri atau perut terasa sakit,

dengan meminum obat rasa sakit dapat diatasi. Beberapa

penderita kanker lambung setelah saat memasukkan makanan akan

timbul gejala distensi abdomen, sendawa dan lainnya. Dengan

timbulnya gejala ini setelah dilakukan deteksi kemungkinan

dapat terjadi kesalahan diagnosa menjadi radang lambung.

3. Penurunan berat badan dan cepat lelah

Gejala ini dalam waktu singkat muncul dan disertai dengan

penurunan nabsu makan. Penurunan nabsu makan merupakan salah

satu gejala awal dari kanker lambung, karena tidak merasakan

sakit pada bagian lambung maka penderita tidak terlalu

memperhatikan.

4. Jika penderita kanker lambung telah terjangkit cukup lama,

maka penderita kanker lambung dalam aktifitas hidupnya dapat

timbul gejala pendarahan gastrointestinal. Gejala yang paling

sering timbul adalah hematemesis (muntah darah), melena

(pengeluaran feses atau tinja yang berwarna hitam seperti ter

dan berisi darah yang telah dicerna), olkutisme darah.

Gejala Kanker stadium lanjut

1. Kurus dan kurang darah

2. Pada perut atas penderita kanker lambung stadium lanjut terasa

nyeri dan terus berlangsung lebih lama, dan biasanya tidak

mudah membaik.

3. Kemungkinan metastase pada kanker lambung stadium lanjut cukup

besar, biasanya bisa menyebar ke daerah sekitar yang

berdekatan seperti pankreas, hati, usus besar dan dengan mudah

bisa menyebar ke getah bening sampai sekitar kelenjar getah

bening dan kelenjar getah bening yang letaknya jauh, beberapa

di supraklavikula kiri teraba kelenjar getah bening keras

tidak aktif. Penyebaran juga dapat melalui sirkulasi darah

sampai sampai ke hati, paru, otak tulang, ovarium dan

sebagainya. Dengan demikian timbul adanya effuse abdomen,

penyakit kuning, pembengkakan hati dan gejala lainnya. Bisa

juga menyebabkan perforasi lambung, pendarahan, nekrosis,

obstruksi, dan komplikasi lain. Gejala lain dari kanker

stadium lanjut abdomen atas terasa sakit, nabsu makan menurun,

menjadi kurus, lemah, mual, muntah, melena atau penegeluasan

fases yang berwarna hitam dan berisi darah yang telah dicerna.

Diagnosa

1. Pemeriksaan secara fisik

2. Pemeriksaan laboratorium

3. Pemeriksaan pencitraan medis

sinar X barium pada saluran pencernaan bagian atas

menigkatkan CT

MRI

PET-CT scanning

USG

Endoskopi

gastroskopi

laparoskopi

Pengobatan

1. Operasi: metode yang banyak digunakan untuk pasien kanker

lambung stadium awal dan menengah, yang juga merupakan cara

mendasar dan efektif. Adapun setelah melakukan operasi pola

makan harus diatur seteratur mungkin, yaitu sebagai berikut:

Makanlah dalam porsi kecil.

Makanlah makanan yang mengandung banyak protein, yang mudah

dicerna, seperti bubur, sup telur, sup sayur-sayuran, susu,

bubuk protein yang tepat.

Hindari makanan manis dan berlemak.

Hindari makanan yang dingin, dan terlalu panas, hindari

makanan yang berbumbu pedas, minuman keras, the dan minuman

yang menstimulasi lainnya.

Untuk mencegah anemia, lebih baik makan daging tanpa lemak,

ikan, udang, hati hewan, serta jujube (kurma China) dan

lain-lain.

2. Kemoterapi: kemoterapi sebagai terapi pembantu setelah

operasi, yang menghancurkan sisa sel-sel kanker, bisa juga

digunakan saat pra-operasi, operasi, dan mengontrol transfer

sel kanker, untuk meningkatkan keberhasilan operasi.

3. Radioterapi: Radioterapi preoperatif atau intraoperatif pada

pasien dengan kanker lambung dapat meningkatkan reseksi,

meningkatkan hasil yang diharapkan. Radioterapi juga dapat

digunakan untuk meringankan gejala dan memperpanjang jangka

waktu untuk hidup.

4. SIROSIS HATI

Sirosis hati adalah penyakit umum kronis hati, yang disebabkan oleh

kerusakan pada organ hati. Sirosis adalah suatu kondisi di mana

jaringan hati yang normal digantikan oleh jaringan parut (fibrosis)

yang terbentuk melalui proses bertahap; nekrosis sel hati, lalu

terjadinya proliferasi jaringan fibrosa, lalu tumbuhnya nodul-nodul,

lama kelamaan hepatik lobus dan sirkulasi darah akan terganggu, lalu

terjadi deformasi organ hati, dan akan menjadi pengerasan dan

sirosis.

Penyebab

1. Virus Hepatitis: di Asia Tenggara, penyakit hepatitis B

kronik, paling sering terlihat. Dan menjadi penyebab utama

sirosis vena portal hati.

2. Alkoholisme: konsumsi alkohol yang berlebihan adalah salah

satu faktor yang dapat menyebabkan sirosis. Karena alkohol

memiliki efek yang toksik terhadap organ liver dan dapat

merusak sel-sel pada liver.

3. Malnutrisi: malnutrisi dapat mengurangi kekebalan tubuh, jadi

dapat mengurangi daya pertahanan sel-sel liver terhadap zat

toksik dan virus. Jadi malnutrisi secara tidak langsung dapat

menjadi penyebab sirosis

4. Racun/obat-obatan: pemakaian jangka lama obat-obatan atau

eksposur pada racun dapat menyebabkan kerusakan pada hati dan

akhirnya sirosis.

5. Gangguan peredaran: kongestif jantung kronis, gagal jantung,

chronic constrictive pericarditis dapat menyebabkan

penyumbatan pada sistem interhepatik dan menginduksikan

nekrosis dan fibrosis sel liver, ini juga disebut congestive

cirrhosis atau cardiac cirrhosis.

6. Kolestasis: Obstruksi extrahepatik saluran empedu atau

obstruksi intrahepatik kolestasis. Peningkatan level bilirubin

dapat merusak sel hati, lama kelamaan, akan menyebabkan

sirosis.

7. Schistosomiasis: Infeksi dari Schistosomiasis dapat

menyebabkan portal hypertension atau disebut juga

Schistosomiasis cirrhosis. Schistosomiasis adalah semacam

parasit.

8. Kriptogenik: Banyak faktor penyebab sirosis hati lain yang

masih belum di ketahui. Ini juga disebut, kriptogenik sirosis.

9. Beberapa racun dan polusi lingkungan.

10. Infeksi tertentu yang disebabkan bakteri dan parasit.

11. Gagal jantung parah yang dapat menyebabkan tekanan balik

darah dan kemacetan di hati.

12. Beberapa penyakit warisan langka yang dapat menyebabkan

kerusakan pada sel-sel hati, seperti hemokromatosis

(kondisi yang menyebabkan timbunan abnormal zat besi di hati

dan bagian lain tubuh) dan penyakit Wilson (kondisi yang

menyebabkan penumpukan abnormal zat tembaga di hati dan bagian

lain tubuh).

Gejala

Sirosis hati dini, gejalanya tidak begitu kelihatan. Setelah

mencapai stadium lanjut baru akan mulai kelihatan gejalanya. Ini

dikarenakan fungsi organ hati sudah ‘kelelahan’. Gejalanya adalah

disfungsi hati, hipertensi portal, pendarahan gastrointestinal,

hepatik ensefalopati, infeksi sekunder, kanker dan komplikasi

lainnya

Gejala dini

1. Kehilangan nafsu makan: Ini adalah gejala paling umum dari

sirosis awal, kadang-kadang disertai mual, muntah. Gejala ini

disebabkan oleh kerusakan sel-sel hati menyebabkan stagnasi

pencernaan dan gangguan pada sekresi enzim gastrointestinal.

2. Penurunan berat badan: Sirosis hati menyebabkan kehilangan

nafsu makan, juga menyebabkan malabsorpsi vitamin, mineral dan

protein (albumin)

3. Cepat capek: tingkat kelelahan tergantung level aktifitas

liver, bila livernya harus bekerja lebih banyak, pasien akan merasa

lebih lelah.

Gejala sirosis hati lanjut

1. Gangguan Endokrin: Sirosis hati lanjut gejalanya lebih jelas.

Menurunnya fungsi hati langsung mengakibatkan mengganggu daya

pengeluaran hormon estrogen, menyebabkan meningkatnya kandungan

estrogen dalam darah dan akhirnya penekanan pada hormon testosteron.

2. Gejala gastrointestinal: Gejala seperti, malnutrisi, kurangnya

nafsu makan, ketidaknyamanan daerah abdominal, perut terasa penuh

setelah makan, mual, muntah. Pada stadium lanjut, intoleransi

terhadap lemak dan protein, diare, ascites, pembengkakan.

3. Pendarahan dan Anaemia: Untuk pasien stadium lanjut, sering

terjadi epistasis, pendarahan gusi, ecchymosis, erosi pendarahan

gastrointestinal, hematemesis, bila perempuan sering menorrhagia

(pendarahan berlebihan sewaktu menstruasi)

4. Formasi Ascites: Sirosis hati lanjut dapat menyebabkan

ascites, distensi perut, ketegangan dinding perut, kesulitan

berjalan.

5. Hipertensi portal: Sirosis dapat menyebabkan hipertensi

portal. Hipertensi portal dapat menyebabkan esofagus varises,

splenomegali, dan ascites. Diantara gejala-gejala tersebut, yang

paling berbahaya adalah esofagus varises, karena dapat mengakibatkan

pecahnya dinding pembuluh darah yang sangat tipis, dan akhirnya

mengakibatkan pendarahan gastrointestinal.

6. Gejala Sistematik: Gejala sirosis lanjut adalah badan terasa

lelah, dan kulit berubah menjadi kasar, pucat, keabu-abuan dan

gelap.

Pengobatan

Secara umum, kerusakan sel-sel hati tidak dapat direhabilitasi.

Tujuan pengobatan adalah mencegah pembentukan jaringan parut hati

lebih lanjut, atau memperlambat kerusakan sel-sel hati. Sirosis

cenderung semakin memburuk jika penyebab yang mendasari tetap ada.

Oleh karena itu perlu upaya untuk memperlambat atau menghentikan

penyebab sirosis, misalnya:

Tidak minum alkohol jika alkohol adalah penyebabnya.

Pengobatan untuk mengendalikan virus hepatitis.

Steroid atau obat penekan kekebalan lainnya untuk mengobati

penyakit autoimun menyebabkan kerusakan hati.

Penghapusan kelebihan zat besi yang terjadi pada

hemokromatosis.

Berbagai pengobatan mungkin disarankan, tergantung pada tingkat

keparahan sirosis dan gejala yang berkembang, antara lain:

Diet rendah natrium atau diuretik untuk mengurangi cairan yang

terakumulasi dalam tubuh.

Obat untuk mengurangi gatal.

Obat-obatan yang dapat membantu mengurangi hipertensi portal.

Pengurangan cairan yang menumpuk di perut (ascites).

Bila pasien mengalami perdarahan usus sehingga muntah darah, atau

mengeluarkan darah melalui tinja, atau tinja menjadi hitam, dokter

mungkin akan segera melakukan tindakan untuk mengatasinya. Berbagai

teknik bedah dapat digunakan untuk menghentikan perdarahan dan

mengurangi risikonya lebih lanjut.

Dalam kasus yang parah di mana jaringan parut meluas dan hati nyaris

tidak bisa berfungsi, maka transplantasi hati mungkin adalah satu-

satunya pilihan.

1. Pengobatan umum:

Istirahat: untuk menjaga kondisi hati, disarankan untuk

beristirahat yang cukup.

Makanan: makan makanan yang tinggi dengan kandungan

vitamin, protein dan mineral.

Terapi yang tepat

2. Pengobatan Cina: Pengobatan Cina sudah lama digunakan untuk

menyembuhan sirosis. Ini dilakukan dengan melakukan terapi

stem cell dapat digunakan untuk pengobatan sirosis.

Prosedurnya adalah sebagai berikut; pertama mengambil sampel

sel pasien dari darah atau sum-sum tulang. Sel ini lalu akan

di kultivasi secara seksama. Setelah itu, hasil kultivasi

tersebut akan di transfusikan kembali kedalam tubuh melalui

hepatik arteri. Dari hepatik arteri, sel-sel baru itu akan

masuk ke organ liver dan berkembang biak untuk menggantikan

jaringan dan sel-sel yang sudah rusak. Dengan cara ini dapat

mengembalikan fungsi liver

.

Pencegahan

Sirosis hati dapat dicegah dengan tidak mengkonsumsi alkohol dan

menghindari risiko infeksi hepatitis C dan hepatitis B.

5. KANKER HATI

Kanker hati adalah penyakit tumor ganas yang tumbuh pada bagian

hati, rata-rata pasien berumur 44 tahun. Jika pengobatan kanker hati

tidak tepat waktu atau pengobatan tidak tepat, rata-rata waktu hidup

pasien hanya setengah tahun.

Penyebab

Hingga saat ini, penyebab langsung kanker liver masih belum

diketahui dengan jelas, namun pasti berhubungan dengan berbagai

faktor berikut:

1. Hepatitis kronis : Virus hepatitis berhubungan dengan

patogenesis kanker liver, data menunjukkan bahwa lebih dari 30%

pasien kanker liver memiliki sejarah hepatitis kronis, hepatitis B

adalah yang paling sering dijumpai.

2. Sirosis liver : Pengamatan medis menunjukkan bahwa sekitar 50%

- 90% pasien kanker liver mengalami proses sirosis yang berbeda,

maka dari itu pasien sirosis seharusnya segera berobat dan melakukan

pemeriksaan secara berkala, guna mengantisipasi terjadinya kanker

liver.

3. Mengkonsumsi air yang terkontaminasi dalam jangka panjang.

4. Mengkonsumsi makanan berjamur dalam jangka panjang.

5. Mengkonsumsi makanan yang diasinkan, digoreng, diasapkan lama

Gejala kanker hati

Gejala kanker liver yang sering dijumpai adalah :

1. Nafsu makan menurun secara signifikan, bagian perut kembung,

pencernaan tidak baik, terkadang mual, muntah.

2. Perut bagian kanan atas sakit, muncul rasa sakit yang

berkelanjutan atau berselang pada daerah liver, terkadang

mengubah posisi tubuh maka rasa sakit bertambah;

3. Badan lemah, kurus, demam yang tidak jelas penyebabnya dan

edema

4. Muncul penyakit kuning, asites, kulit gatal dan gejala

lainnya;

5. Sering mimisan, pendarahan pada subkutan.

Kemunculan kanker liver cenderung tersembunyi, pada stadium awal

umumnya tidak dijumpai gejala apapun, namun ketika muncul gejala

tertentu, kanker liver telah memasuki stadium medium dan lanjut,

pada saat itu biasanya pasien telah kehilangan kesempatan untuk

menjalani operasi, oleh karena itu general medical check-up sangat

penting untuk dilakukan.

Pengobatan kanker hati

1. Operasi

Fungsi liver normal dan volume pengangkatan tidak lebih dari

70%; Sirosis medium tidak lebih dari 50% atau yang hanya bisa

melakukan hepatectomy kiri: pasien sirosis dengan kondisi parah

tidak dapat melakukan operasi pengangkatan. Apabila pengangkatan

regularity digantikan dengan pengangkatan lokal maka hasilnya

akan lebih baik.

2. Kemoterapi intervensi

Melalui kateter, obat emboli dan obat anti kanker dimasukkan ke

dalam tumor agar tumor tidak mendapatkan asupan nutrisi dari

pembuluh darah, obat anti kanker konsentrasi tinggi pada daerah

embolisasi menyebabkan tumor mengecil atau menghilang.

3. Terapi radiasi

Cara pengobatan radiasi (juga di sebut dengan radioterapi)

adalah dengan menggunakan energi tinggi dari sinar radiasi untuk

membunuh sel kanker. Penanaman radio partikel hanya berpengaruh

pada sel lesi kanker.

4. Pengobatan tradisional China

Pengobatan tradisional China berfungsi untuk menyeimbangkan

secara menyeluruh, menguatkan fungsi anti kanker, dengan metode

konsumsi (oral), terus menerus perfusi arteri obat herbal China

dan penyerapan atomisasi obat herbal China, tidak hanya dapat

memperbaiki gejala yang timbul, seperti rasa sakit pada liver,

radang, distensi abdomen, asites dan lainnya, namun juga

berfungsi untuk mengontrol pertumbuhan kanker, tidak menimbulkan

efek samping beracun.

5. Pengobatan karakteristik kanker liver

Terapi transplantsi stem sel. Sumsum tulang diambil dari tubuh

pasien ,melalui pemisahan stem sel di luar tubuh, dimurnikan,

dikembangkan, berhasil mengkultur sel yang baru, normal, yang

lebih muda, dengan mereinfusion suspensi stem sel ke dalam liver

yang sakit, stem sel tinggal di liver, berdiferensiasi menjadi

sel-sel liver, menggantikan sel normal ataupun abnormal yang

telah mati, membuat fungsi liver kembali normal. Pasien kanker

liver yang tidak cocok untuk melakukan operasi, kemoterapi dan

radioterapi dapat menerapkan terapi trasplantasi stem sel.

Langkah-langkah perawatan

1. Menjaga baik semangat hidup, membangun kepercayaan diri untuk

melawan penyakit , menjaga kebahagiaan jasmani dan rohani,

merawat diri dengan tenang.

2. Harus mendapatkan dukungan dari keluarga, pasien kanker liver

mudah marah, pihak keluarga selayaknya bisa memaklumi dan

mengalah.

3. Mengkonsumsi makanan yang hambar, mengurangi konsumsi makanan

berlemak tinggi, menghindari makanan yang berserat kasar.

4. Menghindari penekanan berat pada bagian liver, guna

menghindari liver pecah yang menyebabkan pendarahan hebat.

6. DIARE

Diare, terjadi akibat pergerakan yang cepat dari materi tinja

sepanjang usus besar/kolon. Pada diare, infeksi paling luas terjadi

pada usus besar dan pada ileum. Di mana pun infeksi terjadi, mukosa

akan teriritasi secara luas sehingga kecepatan sekresinya sangat

tinggi. Dapat ditimbulkan karena adanya iritasi pada selaput dinding

kolon oleh virus, bakteri, diet yang jelek, zat-zat beracun, makanan

yang dapat menimbulkan iritasi pada dinding usus, atau rasa gelisah.

Diare terjadi karena adanya rangsangan yang berlebihan pada mukosa

usus sehingga gerakan otot usus meningkat dan makanan kurang

terserap secara sempurna. Diare termasuk gangguan perncernaan yang

paling sering muncul terutama pada anak-anak.

Diare akut kalau anak mencret lebih dari 4 kali sehari. Penyebabnya

bisa infeksi, bisa juga hanya karena salah makan, sebagai contoh

makanan yang tidak sesuai dengan usia anak, misalnya sudah diberikan

makan padat sebelum waktunya.

Faktor kebersihan juga menjadi sebab diare. Diare yang disebabkan

bakteri atau salah makan adalah penyebab utama gangguan pencernaan

pada anak di bawah 5 tahun (Balita). Selain itu, ada juga diare

akibat cacingan.

Pengobatan

Pengobatan Penyakit pencernaan seperti diare yang paling dianjurkan

adalah memberikan oralit. Tidak ada anak yang meninggal karena

diare, yang ada meninggal karena dehidrasi. Jadi, yang perlu

diwaspadai bukan diarenya, melainkan dehidrasinya. Selama cairan

tubuhnya cukup, tak perlu khawatir. Salah satu indikator dehidrasi

adalah buang air kecilnya. Selama kencingnya cukup, berarti tidak

ada dehidrasi. Berikan oralit, karena sudah disesuaikan dengan

cairan yang dikeluarkan melalui BAB.

7. KONSTIPASI

Sembelit/konstipasi, bila defekasi terlambat, usus besar

mengabsorpsi air secara berlebihan dari feses/tinja dan menyebabkan

feses menjadi kering dan keras. Bila hal ini terjadi, pengeluaran

feses menjadi sulit. Menahan buang air besar pada waktu-waktu yang

normal dapat menyebabkan sembelit. Sembelit dapat juga disebabkan

emosi seperti rasa gelisah, cemas, takut atau stress.

8. RADANG USUS BUNTU

Radang usus buntu/appendicitis, bila usus buntu (umbai cacing)

meradang, membengkak dan terisi oleh nanah. Terutama oleh tinja yang

keras yang menutup saluran umbai cacing/appendix vermiformis

sehingga terjadi peradangan. Bisa akut atau kronis/lama. Bila

akut,dibutuhkan tindakan operasi segera, karena bila sampai pecah,

dapat mengiritasi rongga perut dan terjadi peritonitis yang dapat

menyebabkan kematian.

Penyebab

Penyakit radang usus buntu ini umumnya disebabkan oleh infeksi

bakteri, namun faktor pencetusnya ada beberapa kemungkinan yang

sampai sekarang belum dapat diketahui secara pasti. Di antaranya

faktor penyumbatan (obstruksi) pada lapisan saluran (lumen)

appendiks oleh timbunan tinja/feces yang keras (fekalit),

hyperplasia (pembesaran) jaringan limfoid, penyakit cacing, parasit,

benda asing dalam tubuh, cancer primer dan striktur.

Diantara beberapa faktor diatas, maka yang paling sering ditemukan

dan kuat dugaannya sebagai penyabab adalah faktor penyumbatan oleh

tinja/feces dan hyperplasia jaringan limfoid. Penyumbatan atau

pembesaran inilah yang menjadi media bagi bakteri untuk berkembang

biak. Perlu diketahui bahwa dalam tinja/feces manusia sangat mungkin

sekali telah tercemari oleh bakteri/kuman Escherichia Coli, inilah

yang sering kali mengakibatkan infeksi yang berakibat pada

peradangan usus buntu.

Makan cabai bersama bijinya atau jambu klutuk beserta bijinya sering

kali tak tercerna dalam tinja dan menyelinap kesaluran appendiks

sebagai benda asin, Begitu pula terjadinya pengerasan tinja/feces

(konstipasi) dalam waktu lama sangat mungkin ada bagiannya yang

terselip masuk kesaluran appendiks yang pada akhirnya menjadi media

kuman/bakteri bersarang dan berkembang biak sebagai infeksi yang

menimbulkan peradangan usus buntu tersebut. Seseorang yang mengalami

penyakit cacing (cacingan), apabila cacing yang beternak didalam

usus besar lalu tersasar memasuki usus buntu maka dapat menimbulkan

penyakit radang usus buntu.

Gejala

1. Rasa nyeri di pusar

Sakit usus buntu biasanya terjadi di sisi kanan bawah perut.

Tapi tanda pertama biasanya ketidaknyamanan di dekat pusar

yang kemudian pindah ke perut bagian bawah kanan. Pada

beberapa orang termasuk anak dan wanita hamil mungkin rasa

sakitnya di berbagai bagian perut. Serta rasa sakit akan

memburuk jika memindahkan kaki, batuk, bersin atau tersentak

saat berkendara.

2. Rasa nyeri cepat memburuk

Rasa sakit di bagian bawah perut ini bisa sangat intens,

bahkan pada kasus yang cukup parah bisa membangunkan orang

yang sedang tidur. Setelah itu tingkat keparahan nyeri akan

meningkat dengan cepat, beberapa orang hanya dalam waktu

hitungan jam.

3. Demam dan menggigil

Gejala usus buntu bisa meniru orang sakit perut yang

disertai dengan demam, menggigil dan gemetar. Tapi jika

demam lebih dari 39 derajat celsius dan disertai nyeri perut

parah yang bisa membuat orang tidak dapat berdiri, ada

kemungkinan itu usus buntu.

4. Mual, muntah dan kehilangan nafsu makan

5. Konstipasi (sembelit) atau diare

Seperti banyak gejala lain, kondisi ini akan terjadi

setelah orang mengalami sakit perut. Jika diare yang

disertai dengan banyak lendir dan sakit perut kanan

bawah, pergilah ke dokter.

6. Perut kembung dan gas

Jika pergi tidur dalam keadaan baik tapi bangun tidur

dengan rasa sakit, sebaiknya berhati-hati. Serta jika

perut sering merasa kembung dan penuh gas tapi mengalami

kesulitan buang gas dan nyeri usus.

7. Sakit saat melepaskan tekanan di bagian kanan bawah perut

Ketika seseorang menekan bagian bawah perut dan merasa

sakit saat melepaskan tekanan, sebaiknya tidak

melakukannya lagi dan periksakan ke dokter karena

kemungkinan terkait radang usus buntu. Terutama jika rasa

sakit ini disertai dengan demam, mual atau gejala lain.

8. Kehilangan nafsu makan

9. Mual dan / atau muntah segera setelah sakit perut dimulai

10. Perut bengkak

11. Demam

12. Tak bisa kentut

13. Nyeri pada perut bagian atas atau bawah, punggung,

atau rektum

14. Nyeri ketika buang air kecil

15. Muntah yang mendahului nyeri perut

16. Sembelit atau diare dengan gas

Pengobatan

Pengobatan usus buntu bila diagnosis yang dihasilkan sudah pasti

menunjukkan penyakit radang usus buntu, maka pengobatan standarnya

adalah dengan melakukan Operasi Usus Buntu. Namun, apabila kalian

berobat sedini mungkin maka dokter bisa saja akan memberikan obat

antibiotik untuk penyembuhan, akan tetapi radang usus buntu tersebut

bisa kambuh kembali dan tingkat kekambuhannya mencapai sekitar 35%.

Setelah dilakukan operasi biasanya pasien harus diberikan antibiotik

selama 7 – 10 hari. Selanjutnya adalah perawatan luka operasi yang

harus terhindar dari kemungkinan infeksi sekunder dari alat yang

terkontaminasi dll. Segera hubungi dokter jika setelah operasi anda

mengalami :

Muntah tak terkendali.

Peningkatan rasa sakit di perut Anda.

Pusing / perasaan seperti mau pingsan.

Darah dalam muntah atau air seni.

Peningkatan rasa sakit dan kemerahan di sayatan operasi.

Demam.

Nanah di luka.

Ada juga obat herbal yaitu Jelly Gamat Luxor karena Obat Alami Usus

Buntu Jelly Gamat Luxor adalah Obat Alami Usus Buntu Yang mengandung

kandungan yang efektif untuk mengobati Penyakit usus Buntu. Obat

Alami Usus Buntu Jelly Gamat Luxor memang sangat efektif dan ampuh

dalam mengobati kanker paru paru, yang akan saya bahas dalam

kesempatan ini, tetapi sebelum saya menjalaskan Obat Alami Usus

Buntu Jelly Gamat Luxor sanya akan menjelaskan terlebih dahulu

tentang penyakit usus buntu supaya kita dapat memahami penyakit usus

buntu dan memberi penanganan yang tepat terhadap penyakit usus

buntu.

9. HEMORRHOID

Hemorrhoid/wasir, adalah pembengkakan vena di daerah anus. Hemrrhoid

cenderung berkembang pada orang-orang yang menderita sembelit.

Hemrrhoid juga sering terjadi pada wanita hamil dan orang-orang yang

terlalu gemuk. Gejala-gejala hemrrhoid meliputi rasa gatal-gatal,

nyeri, dan pendarahan.

10. POLIP

Polip, adalah pertumbuhan jaringan dari dinding usus yang menonjol

ke dalam usus dan biasanya tidak ganas. Polip bisa tumbuh dengan

atau tanpa tangkai dan ukurannya bervariasi. Polip paling sering

ditemukan di usus besar (kolon).

11. PARORITIS

Parotitis atau penyakit gondong, terjadi akibat adanya virus yang

menginfeksi kelenjar air ludah di bagian bawah telinga. Hal ini

mengakibatkan kelenjar ludah menjadi bengkak atau membesar.

12. XEROSTOMIA

Xerostomia, adalah suatu penyakit pada rongga mulut yang ditandai

rendahnya produksi air ludah. Pada penderita xerostomia, kondisi

mulut sangat kering dan makanan jadi tidak tercerna dengan baik.

Xerostomia dapat diakibatkan adanya gangguan pada pusat ludah,

syaraf pembawa rangsang ludah, ataupun oleh perubahan komposisi

faali elektrolit ludah.

13. KOLITIS ULSERATIVA

Kolitis Ulserativa, merupakan suatu penyakit menahun, dimana usus

besar mengalami peradangan dan luka, yang menyebabkan diare

berdarah, kram perut dan demam.

14. CROHN

Penyakit Crohn (Enteritis Regionalis, Ileitis Granulomatosa,

Ileokolitis), adalah peradangan menahun pada dinding usus. Penyakit

ini mengenai seluruh ketebalan dinding usus. Kebanyakan terjadi pada

bagian terendah dari usus halus (ileum) dan usus besar.

15. GASTROESOPHAGEAL

Gastroesophageal Reflux Disease (GERD), adalah kondisi adanya aliran

balik dari isi lambung ke kerongkongan sehingga asam lambung

mengalir kembali dari lambung menuju kerongkongan, menyebabkan

peradangan dan nyeri pada kerongkongan.

Reflux terjadi ketika otot berbentuk cincin yang secara normal

mencegah isi lambung mengalir kembali menuju kerongkongan (sphincter

esophageal bagian bawah) tidak berfungsi sebagaimana mestinya.

Gejala yang paling umum adalah rasa panas dalam dada dan leher

(nyeri terbakar dibelakang tulang iga).

16. KANKER USUS

Kanker usus merupakan penyakit ketiga yang menjadi penyebab kematian

di seluruh dunia. Penelitian sebelumnya dengan menggunakan binatang

sebagai percobaan, kandungan kalsium yang banyak terdapat pada susu

mampu melindungi usus dari serangan kanker.

Pencegahan kanker usus

Cara terbaik untuk mencegah dan mengurangi Penyakit pencernaan

seperti kanker usus adalah dengan mengkonsumsi makanan yang seimbang

antara buah, sayuran, dan kalori. untuk mengurai proses penimbunan

lemak.

17. FLATUS

Masuknya gas – gas dalam saluran pencernaan. Gas – gas tersebut

berupa udara yang tertelan, gas yang dihasilkan bakteri atau gas

dari difusi darah yang masuk ke saluran pencernaan. Gas nitrogen dan

oksigen lebih banyak berada dalam lambung dan dapat dikeluarkan

dengan bersendawa, sedngkan gas-gas lain, yaitu CO2, metana dan

hydrogen lebih banyak berada dalam usus besar yang dihasilkan oleh

bakteri.

18. TUKAK LAMBUNG (ULKUS)

Dinding lambung diselubungi mukus yang di dalamnya juga terkandung

enzim. Jika pertahanan mukus rusak, enzim pencernaan akan memakan

bagian-bagian kecil dari lapisan permukaan lambung. Hasil dari

kegiatan ini adalah terjadinya tukak lambung. Tukak lambung

menyebabkan berlubangnya dinding lambung sehingga isi lambung jatuh

di rongga perut. Sebagian besar tukak lambung ini disebabkan oleh

infeksi bakteri jenis tertentu.

Penyebab

Penyebab Tukak Lambung ada 2 yaitu adanya infeksi bakteri

Helicobacter Pylori (H. Pylori) dan penggunaan dari obat anti

inflamasi non steroid. Helicobacter Pylori adalah bakteri gram

negatif yang bersifat patogen, berbentuk spiral dengan 4-6 benang

cambuk. Helicobacter pylori merupakan bakteri yang hidup dan

berkembang biak di air minum dan makanan yang tidak ditangani secara

higienis atau dimasak dengan benar.

Sebagian besar penderita tukak memperoleh infeksi Helicobacter

pylori sejak masa kanak-kanak, namun gejalanya baru muncul beberapa

puluh tahun kemudian. Helicobacter Pylori dapat bertahan hidup di

perut orang yang terinfeksi selama hidup orang tersebut. Mekanisme

utama dari bakteri ini sehingga menjadi penyebab tukak lambung

adalah dalam menginisiasi pembentukan luka yaitu saat bakteri

memperbanyak diri, maka akan menghasilkan sitotoksin yang dapat

memecah pertahanan mukus kemudian menempel di sel epitel lambung

atau usus duabelas jari (duodenum). Di lambung, bakteri ini akan

menghasilkan karbondioksida, amonia dan produk lain seperti

protease, katalase dan fosfolipase yang bersifat toksik.

Produk-produk yang dihasilkan ini akan terakumulasi, kemudian dapat

merusak pertahanan mukosa lambung sehingga dapat menyebabkan

peradangan kronis pada lambung yang dapat berkembang menjadi tukak.

Penggunaan obat anti inflamasi non steroid (NSAID) juga dapat

menjadi Penyebab Tukak Lambung. NSAID adalah golongan obat yang

berkhasiat sebagai pengurang nyeri (analgesik), penurun panas

(antipiretik) dan anti radang (antiinflamasi). Contoh dari NSAID

adalah ibuprofen, meloxicam, piroxicam, asam mefenamat dan aspirin.

NSAID dapat menyebabkan tukak lambung melalui 2 cara, yaitu dengan

mengiritasi epitelium lambung secara langsung dan melalui

penghambatan sintesis prostaglandin.

Prostaglandin merupakan senyawa yang disintesis di mukosa lambung

yang berfungsi untuk melindungi fungsi fisiologis tubuh, misalnya

fungsi ginjal dan mukosa lambung. Bila produksi prostaglandin pada

lambung dihambat, maka perlindungan terhadap mukosa lambung menjadi

berkurang dan resiko terjadinya tukak menjadi meningkat. Karena itu

prostaglandin bisa menjadi penyebab tukak lambung.

Selain itu penyebab tukak lambung adalah stres. tukak lambung karena

dalam kondisi tertekan akan terjadi peningkatan produksi hormon

adrenalin yang akan berpengaruh terhadap peningkatan produksi asam

oleh reseptor asetilkolin. Akibatnya produksi asam lambung akan

menjadi meningkat. Kelebihan asam lambung ini dapat menyebabkan

rusaknya jaringan selaput lendir lambung dan jaringan halus usus

duabelas jari (duodenum).

Kebiasaan merokok merupakan Penyebab Tukak Lambung. Mekanisme yang

terjadi belum diketahui secara pasti namun kebiasaan merokok diduga

dapat menyebabkan penghambatan produksi prostaglandin pada lambung

sehingga perlindungan terhadap mukosa lambung berkurang dan resiko

terjadinya tukak lambung menjadi meningkat.

19. MUNTAH

Muntah adalah suatu gejala/simptom, bukan penyakit. Gejala ini

berupa keluarnya isi lambung (dan usus) melalui mulut dengan paksa

atau dengan kekuatan. Muntah merupakan reflek protektif tubuh karena

dapat berfungsi melawan toksin yang tidak sengaja tertelan. Selain

itu, muntah merupakan usaha mengeluarkan racun dari tubuh dan bisa

mengurangi tekanan akibat adanya sumbatan atau pembesaran organ yang

menyebabkan penekanan pada saluran pencernaan. Secara umum muntah

terdiri atas tiga fase, yaitu nausea (mual), retching (maneuver awal

untuk muntah) dan regurgitasi (pengeluaran isi lambung/usus ke

mulut).

20. SARIAWAN

Seriawan (disebut pula sariawan) atau stomatitis aftosa (stomatitis

aphtosa)[1] adalah suatu kelainan pada selaput

lendir mulut berupa luka pada mulut yang berbentuk bercak berwarna

putih kekuningan dengan permukaan agak cekung. Munculnya Seriawan

ini disertai rasa sakit yang tinggi.

21. DISFAGIA

Disfagia adalah istilah medis untuk gejala kesulitan menelan.

Meskipun pada ICD-10 disfagia dikelompokan dalam "gejala dan

tanda",istilah ini kadang-kadang digunakan untuk kondisi "kesulitan

menelan" sendiri. Penderita kadang-kadang tidak mengetahui mereka

mengalami disfagia.

Penyebab

Disfagia esofagus timbul dari kelainan di korpus esofagus, sfingter

esofagus bagian bawah, atau kardia gaster. Biasanya disebabkan oleh

striktur esofagus, keganasan esofagus, esophageal rings and webs,

akhalasia, skleroderma, kelainan motilitas spastik termasuk spasme

esofagus difus dan kelainan motilitas esofagus nonspesifik (1) .

Makanan biasanya

tertahan beberapa saat setelah ditelan, dan akan berada setinggi

suprasternal notch atau di belakang sternum sebagai lokasi

obstruksi, regurgitasi oral atau faringeal, perubahan kebiasaan

makan, dan pneumonia berulang. Bila terdapat disfagia makanan padat

dan cair, kemungkinan besar merupakan suatu masalah motilitas. Bila

pada awalnya pasien mengalami disfagia makanan padat, tetapi

selanjutnya disertai disfagia makanan cair, maka kemungkinan besar

merupakan suatu obstruksi mekanik. Setelah dapat dibedakan antara

masalah motilitas dan obstruksi mekanik, penting untuk memperhatikan

apakah disfagianya sementara atau progresif. Disfagia motilitas

sementara dapat disebabkan spasme esofagus difus atau kelainan

motilitas esofagus nonspesifik. Disfagia motilitas progresif dapat

disebabkan skleroderma atau akhalasia dengan rasa panas di daerah

ulu hati yang kronis, regurgitasi, masalah respirasi, atau penurunan

berat badan. Disfagia mekanik sementara dapat disebabkan esophageal

ring. Dan disfagia mekanik progresif dapat disebabkan oleh striktur

esofagus atau keganasan esofagus (1). Bila sudah dapat disimpulkan

bahwa kelainannya adalah disfagia esofagus, maka langkah selanjutnya

adalah dilakukan pemeriksaan barium atau endoskopi bagian atas.

Pemeriksaan barium harus dilakukan terlebih dahulu sebelum endoskopi

untuk menghindari perforasi. Bila dicurigai adanya akhalasia pada

pemeriksaan barium, selanjutnya dilakukan manometri untuk menegakkan

diagnosa akhalasia. Bila dicurigai adanya striktur esofagus, maka

dilakukan endoskopi. Bila tidak dicurigai adanya kelainan-kelainan

seperti di atas, maka endoskopi dapat dilakukan terlebih dahulu

sebelum pemeriksaan barium. Endoskopi yang normal, harus dilanjutkan

dengan manometri; dan bila manometri juga normal, maka diagnosanya

adalah disfagia fungsional (1) . Foto thorax merupakan pemeriksaan

sederhana untuk pneumonia. CT scan dan MRI memberikan gambaran yang

baik mengenai adanya kelainan struktural, terutama bila digunakan

untuk mengevaluasi pasien disfagia yang sebabnya dicurigai karena

kelainan sistem saraf pusat (2) . Setelah diketahui diagnosanya,

penderita biasanya dikirim ke Bagian THT, Gastrointestinal, Paru,

atau Onkologi, tergantung penyebabnya. Konsultasi dengan Bagian Gizi

juga diperlukan, karena kebanyakan pasien me-merlukan modifikasi

diet.

Gejala

disfagia orofaring yaitu kesulitan menelan , termasuk ketidakmampuan

untuk mengenali makanan, kesukaran meletakkan makanan di dalam

mulut, ketidakmampuan untuk mengontrol makanan dan air liur di dalam

mulut, kesukaran untuk mulai menelan, batuk dan tersedak saat

menelan, penurunan berat badan yang tidak jelas penyebabnya,

perubahan kebiasaan makan, pneumonia berulang, perubahan suara

(suara basah), regurgitasi nasal. Setelah pemeriksaan, dapat

dilakukan pengobatan dengan teknik postural, swallowing maneuvers,

modifikasi diet, modifikasi lingkungan, oral sensory awareness

technique, vitalstim therapy, dan pembedahan. Bila tidak diobati,

disfagia dapat menyebabkan pneumonia aspirasi, malnutrisi, atau

dehidrasi

22. MEGAKOLON

Megakolon adalah usus besar yang membengkak abnormal, disebabkan

oleh ulcerative colitis, Penyakit Hirschsprung, penyakit Chagas atau

penyakit neurologis, penyakitsistemik dan metabolik. Gejala-

gejalanya termasuk sembelit yang parah, bengkak dan nyeri perut,

demam dan takikardia. Pada kasus yang parah, kotoran menjadi massa

keras di dalam usus besar, yang membutuhkan pembedahan untuk

dihapus.

23. KOLITIS PSEUDOMEMBRAN

Kolitis pseudomembran adalah iritasi usus besar parah yang

disebabkan oleh bakteri Clostridium difficile. Biasanya terjadi setelah

minum antibiotik oral, yang membunuh bakteri yang biasanya hidup di

usus besar.

24. KOLITIS ULSERATIF

Kolitis ulseratif (ulcerative colitis) adalah peradangan kronis dari usus

besar (kolon) sampai menimbulkan ulserasi. Ulserasi dan peradangan

lapisan dalam usus besar menyebabkan gejala sakit perut, diare, dan

perdarahan rektum. Kondisi ini terkait erat dengan peradangan usus

yang disebut penyakit Crohn. Bersama-sama, mereka sering disebut

sebagai penyakit radang usus (inflammatory bowel disease)