laporan kinerja instansi pemerintah kabupaten
TRANSCRIPT
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan rasa syukur kepada Allah SWT yang telah
melimpahkan ahmat dan karuniaNya, sehingga penyusunan Laporan
Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Kabupaten Gayo Lues Tahun 2017
dapat diselesaikan, sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan
Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem
Akuntabilitas.
Penyusunan Laporan Kinerja berpedoman pada Peraturan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis
Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Secara substantif merupakan
sarana pelaporan kinerja dalam rangka mengimplementasikan Sistem
Akuntabilitas Kinerja.Instansi Pemerintah yang menginformasikan
penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan kebijakan, serta
pencapaian sasaran dalammewujudkan tujuan, misi dan visi
Pemerintah Kabupaten Gayo Lues.
Tanpa terasa,periode Pemerintahan Tahun 20122017 di
Kabupaten Gayo Lues dengan Visi :“Terwujudnya Masyarakat Gayo
Lues yang Sejahtera, Rukun, Damai, Bertaqwa, dan Bermartabat”
telah memasuki tahun ke5 (lima) yang merupakan tahun terakhir dari
pelaksanaan Dokumen RPJMD Kabupaten Gayo LuesTahun 2012
2017.
Disamping itu pula, penyusunan LKjIP ini sebagai wujud
komitmen kami untuk menciptakan tata kelola pemerintahan yang
baik, transparan dan akuntabel dalam upaya untuk mewujudkan
pemerintahan yang berorientasi hasil ( Government by Result Oriented )
kami berharap LKjIP ini dapat menjadi tolok ukur keberhasilan
pembangunan dan sebagai parameter pencapaian kinerja Pemerintah
1
Kabupaten Gayo Lues, dan sebagai bahan evaluasi untuk
penyempurnaan dan meningkatkan kinerja dimasa yang akan datang.
Semoga penyajian LKjIP Pemerintah Kabupaten Gayo Lues ini
menjadi cermin serta sebuah umpan balik bagi kita semua untuk
mengevaluasi kinerja organisasi selama satu tahun agardapat
melaksanakan kinerja kedepan secara lebih produktif, efektif dan
efesien, baik dari aspek pemahaman, pengorganisasian, manajemen
keuangan maupun koondisi pelaksanaanya.
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................ ii
DAFTAR TABEL...................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR DAN GRAFIK.............................................................. vi
BAB I. PENDAHULUAN............................................................................ 1
A. LATAR BELAKANG.......................................................................... 1B. GAMBARAN UMUM DAERAH.......................................................... 3C. POLA HUBUNGAN ORGANISASI PEMERINTAH KABUPATEN
GAYO LUES..................................................................................... 37
D. SUMBER DAYA MANUSIA KABUPATEN GAYO LUES....................... 40E. ISUISU STRATEGIS........................................................................ 40
F. SISTEMATIKA PENULISAN.............................................................. 41
BAB II. PERENCANAAN KINERJA............................................................ 64
A. PERENCANAAN STRATEGIS........................................................... 43
B. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017...................................... 52
C. PROGRAM PRIORITAS........................................................... 58
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA............................................... 64
A. CAPAIAN KINERJA TAHUN 2017............................................ 66B. ANALISIS DAN EVALUSI CAPAIAN KINERJA.......................... 69
C. REALISASI ANGGARRAN........................................................ 176
BAB IV. PENUTUP......................................................................... 185
DAFTAR LAMPIRAN
1. Perjanjian Kinerja Tahun 2017;2. Indikator Kinerja Utama (Iku) Kabupaten Gayo Lues;3. Hasil Reviu Inspektorat; dan4. Lainlain yang dianggap perlu.
3
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Luas wilayah kecamatan 11
Tabel 1.2 Jarak Ibu Kota Kecamatan ke Ibukota Kab. Gayo Lues 12
Tabel 1.3 Luas penggunaan lahan di Kab. Gayo Lues 13
Tabel 1.4 Jumlah Desa Masingmasing Kecamatan 15
Tabel 1.5 Nama dan jumlah kemukiman masingmasing kecamatan 16
Tabel 1.6 Nama anggota DPRK 20142015 16
Tabel 1.7 Penempatan Wilayah pengembangan 17
Tabel 1.8 Jumlah penduduk 21
Tabel 1.9 Distribusi persentase PDRB Kab.Gayo Lues menurut
lapangan Usaha 20122016 26
Tabel 1.10 PDRB perkapita menurut lapangan usaha tahun 2013201628
Tabel 2.1 Tujuan, sasaran dan indikator 45
Tabel 2.2 Perjanjian kinerja tahun 2017 53
Tabel 3.1 Capaian Kinerja tahun 2017 28
Tabel 3.2.1 Analisis capaian kinerja sasaran strategis 1 70
Tabel 3.2.2 Analisis capaian kinerja sasaran strategis 2 74
Tabel 3.2.3 Analisis capaian kinerja sasaran strategis 3 78
Tabel 3.2.4 Analisis capaian kinerja sasaran strategis 4 81
Tabel 3.2.5 Analisis capaian kinerja sasaran strategis 5 83
Tabel 3.2.6 Analisis capaian kinerja sasaran strategis 6 88
Tabel 3.2.7 Analisis capaian kinerja sasaran strategis 7 91
Tabel 3.2.8 Analisis capaian kinerja sasaran strategis 8 94
Tabel 3.2.9 Analisis capaian kinerja sasaran strategis 9 98
Tabel 3.2.10 Analisis capaian kinerja sasaran strategis 10 100
Tabel 3.2.11 Analisis capaian kinerja sasaran strategis 11 102
Tabel 3.2.12 Analisis capaian kinerja sasaran strategis 12 106
Tabel 3.2.13 Analisis capaian kinerja sasaran strategis 13 109
Tabel 3.2.14 Analisis capaian kinerja sasaran strategis 14 113
4
Tabel 3.2.15 Analisis capaian kinerja sasaran strategis 15 115
Tabel 3.2.16 Analisis capaian kinerja sasaran strategis 16 119
Tabel 3.2.17 Analisis capaian kinerja sasaran strategis 17 121
Tabel 3.2.18 Analisis capaian kinerja sasaran strategis 18 124
Tabel 3.2.19 Analisis capaian kinerja sasaran strategis 19 127
Tabel 3.2.20 Analisis capaian kinerja sasaran strategis 20 130
Tabel 3.2.21 Analisis capaian kinerja sasaran strategis 21 133
Tabel 3.2.22 Analisis capaian kinerja sasaran strategis 22 136
Tabel 3.2.23 Analisis capaian kinerja sasaran strategis 23 145
Tabel 3.2.24 Analisis capaian kinerja sasaran strategis 24 150
Tabel 3.2.25 Analisis capaian kinerja sasaran strategis 25 153
Tabel 3.2.26 Analisis capaian kinerja sasaran strategis 26 155
Tabel 3.2.27 Analisis capaian kinerja sasaran strategis 27 157
Tabel 3.2.28 Analisis capaian kinerja sasaran strategis 28 160
Tabel 3.2.29 Analisis capaian kinerja sasaran strategis 29 164
Tabel 3.2.30 Analisis capaian kinerja sasaran strategis 30 168
Tabel 3.2.31 Analisis capaian kinerja sasaran strategis 31 171
Tabel 3.2.32 Analisis capaian kinerja sasaran strategis 32 174
Tabel 3.3.1 Target dan realisasi pendapatan T.anggran 2017 176
Tabel 3.3.2 Target dan realisasi PAD 2017 177
Tabel 3.3.3 Target dan realisasi pendapatan pajak 2017 178
Tabel 3.3.4 Target dan realisasi pendapatan retribusi 2017 179
Tabel 3.3.5 Target dan realisasi dari hasil pengelolaan kekayaan daerah
dan hasil penyertaan modal 180
Tabel 3.3.6 Target dan realisasi zakat, infak dan sadakah 182
Tabel 3.3.7 Target dan realisasi lainlain PAD yang sah 182
Tabel 3.3.8 Target dan realisasi pendapatan dana perimbangan 183
Tabel 3.3.9 Target dan realisasi llainlain pendapatan daerah yang sah 184
5
DAFTAR GAMBAR DAN GRAFIKDAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Luas wilayah kecamatan 11
Gambar 1.2 Jarak Ibu Kota Kecamatan ke Ibukota Kab. Gayo Lues 12
Gambar 1.3 Luas penggunaan lahan di Kab. Gayo Lues 13
DAFTAR GRAFIK
Grafik 1.1 Sarana pendidikan 22
Grafik 1.2 Sarana kesehatan 23
Grafik 1.3 Laju Pertumbuhan IPM 25
Grafik 1.4 Distribusi PDRB Berdasarkan lapangan usaha26
Grafik 1.5 Laju pertumbuhan PDRB kategori pertambangan dan penggalian
tahun 20122016 29
Grfaik 1.6 Laju pertumbuhan PDRB kategori Industri pengolahan
tahun 20122016 30
Grafik 1.7 Laju pertumbuhan PDRB kategori listrik dan gas
tahun 20122016 31
Grafik 1.8 Laju pertumbuhan PDRB kategori kontruksi
tahun 20122016 32
Grfaik 1.9 Laju pertumbuhan PDRB kategori perdagangan besar dan
eceran tahun 20122016 33
Grafik 1.10 Laju pertumbuhan PDRB kategori transportasi dan pergudangan
tahun 20122016 33
Grafik 1.11 Laju pertumbuhan PDRB kategori penyediaan akomodasi dan
makan minum 20122016 35
Grfaik 1.12 Laju pertumbuhan PDRB kategori administrasi pemerintah,
pertahanan dan jaminan sosiaal tahun 20122016 37
Grafik 1.13 Laju pertumbuhan PDRB kategori jasa pendidikan
tahun 20122016 38
Grafik 1.14 Laju pertumbuhan PDRB kategori jasa kesehatan dan kegiatan
sosial tahun 20122016 39
6
Grfaik 1.15 Laju pertumbuhan PDRB kategori jasa lainnya
tahun 20122016 39
Grafik 1.16 capaian jumlah persentase dan target penurunan angka
kemisskinan Gayo Lues dan Aceh 20122017 40
Grafik 1.17 persentase PNS daerah berdasarkan golongan tahun 2017 45
7
B A B IPENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam rangka menjamin penyelenggaraan pemerintah yang
demokratis, transparan, akuntabel, efesien dan efektif dan dalam
kerangka tata pemerintahan yang baik (goodgovernance)
diperlukan pengembangan dan penerapan sistem
pertanggungjawaban yang tepat, jelas, dan terukur sehingga
penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan dapat
berlangsung secara berdayaguna, berhasil guna, bersih dan
tanggung jawab serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme.
Melihat perkembangan yang terjadi sampai saat ini,
pemerintah daerah memiliki tanggung jawab yang sangat
besar.Termasuk pula keharusan pemerintah untuk terus
melakukan regulasi dan restrukturisasi berbagai aspek
penyelenggaraan pemerintah untuk mewujudkan iklim usaha
yang lebih kondusif dan kehidupan masyarakat yang lebih
nyaman dan sejahtera.
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun
2014 Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintahanan, yang mewajibkan setiap instansi pemerintah dan
unit kerja untuk menyusun laporan akuntabilitas kinerja sebagai
wujud pertanggungjawaban atas segala tugas dan kewajiban yang
diamanatkan kepadanya. Pertanggungjawaban dimaksud
selanjutnya dilaporkan kepada pemberi tugas dan wewenang
(amanat) melalui suatu media yaitu Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah (LKjIP).
Sebagai tindaklanjut Peraturan Presiden tersebut, setiap
Tahun Pemerintah Kabupaten Gayo Lues telah menyusun LKjIP.
Sebagaimana TahunTahun sebelumnya, pada Tahun 2017
1
Pemerintah Kabupaten Gayo Lues berusaha menyusun LKjIP
secara sistematis untuk menyajikan keberhasilan atau kegagalan
dan hambatan serta permasalahan yang dihadapi dalam mencapai
Sasaran Staregis RPJMD Kabupaten Gayo Lues Tahun 2012
2017.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Kabupaten Gayo
Lues disusun sebagai bukti pertanggungjawaban pemerintah
Kabupaten Gayo Lues atas hasil kinerja dalam mencapai
tujuan/sasaran strategis.
Berdasarkan acuan dari Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Gayo Lues Tahun 2012
2017 penyusunan LKIP Pemerintah Kabupaten Gayo Lues
didasarkan pada indikator kinerja yang ada yang ditetapkan lewat
tujuan dan sasaran yang direncanakan.
Pelaksanaan penyusunan LKjIP Pemerintah Kabupaten Gayo
Lues Tahun 2017 didasarkan pada beberapa landasan sebagai
berikut:
1. UndangUndang Nomor 28 Tahun 1999 tentangPenyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi,Kolusi, dan Nepotisme.
2. Undangundang Nomor 23 Tahun 2014tentang PemerintahanDaerah
3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja InstansiPemerintahanan;
4. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara danReformasi Birokrasi Repulik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerjadan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja InstansiPemerintah;
5. Peraturan Daerah (Qanun) Kabupaten Gayo Lues Nomor 7Tahun 2016 tentang PerubahanAtas Peraturan Daerah(Qanun) Nomor 13 Tahun 2013 Tentang RencanaPembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) KabupatenGayo Lues Tahun 20122017.
2
B. GAMBARAN UMUM DAERAH1. KONDISI GEOGRAFIS
Secara geografis Kabupaten Gayo Lues terletak pada posisi
garis lintang 03º 40’26” 04º 16’55” LU dan garis bujur 96º 43’
24” 97º 55’ 24” BT. Secara administrasi Kabupaten Gayo
Lues sesuai dengan UndangUndang Nomor 4 Tahun 2002
tentang pembentukan Kabupaten Gayo Lues mempunyai
batasbatas sebagai berikut:
Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Aceh
Tamiang dan Kabupaten Langkat Provinsi Sumatera Utara;
Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Aceh Tengah,
Kabupaten Aceh Tamiang dan Kabupaten Aceh Timur;
Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Aceh
Tenggara, Aceh Selatan dan Kabupaten Aceh Barat Daya;
Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Aceh Barat
Daya dan Kabupaten Nagan Raya.
Wilayah Kabupaten Gayo Lues terletak diketinggian antara
1003000 meter diatas permukaan laut (mdpl), 56,08 persen
wilayahnya berada diketinggian 10002000 meter diatas
permukaan laut dan 43,39 persen wilayahnya berada
dikemiringan diatas 40 persen yang berupa pegunungan.
Sebagian kawasannya merupakan daerah suaka alam Taman
Nasional Gunung Leuser yang diandalkan sebagai paruparu
dunia. Peta Kabupaten Gayo Lues dapat dilihat pada Gambar
1.1 berikut ini :
3
Gambar. 1.1
Peta Wilayah Administrasi Kabupaten Gayo Lues
Sumber : Qanun Gayo Lues No.15 Tahun 2013 tentang RTRWK Gayo Lues 20122032
Kabupaten Gayo Lues terdiri dari 11 Kecamatan,
kecamatan terjauh dari ibukota Kabupaten Gayo Lues adalah
Kecamatan Tripe Jaya dengan Ibukota kecamatan adalah
Rerebe yaitu sejauh 55 Km. Sedangkan Ibukota kecamatan
terdekat dari Ibukota Kabupaten Gayo Lues adalah
Kecamatan Dabun Gelang dengan Ibukota Kecamatan
Kampung Badak Burjumpe sejauh 2 Km. Sedangkan
Kecamatan Blangkejeren merupakan Ibukota dari Kabupaten
Gayo Lues.
Luas wilayah Kabupaten Gayo Lues berdasarkan Qanun
Gayo Lues Nomor 15 Tahun 2013 Tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Kabupaten Gayo Lues Tahun 20122032
adalah 5.549,91km2atau 554.991 hektar. Sedangkan
penghitungan luasan sebagaimana ditetapkan dalam Undang
Undang Nomor 4 Tahun 2002 tentang Pembentukan
Kabupaten Aceh Barat Daya, Kabupaten Gayo Lues,
Kabupaten Aceh Jaya, Kabupaten Nagan Raya dan Kabupaten
Aceh Tamiang adalah 5.719,58 km2 (571.958 ha). Perbedaan
4
tersebut disebabkan oleh metoda pengukuran yang berbeda.
Luas wilayah yang dimuat dalam RTRW tersebut dihitung
dengan menggunakan teknologi digitasi arcgis 10 dan analisis
terhadap spot 6 Tahun 2009, sedangkan yang ditetapkan
dalam UU Nomor 4 Tahun 2002 masih menggunakan cara
manual kartografi terhadap peta topdam Tahun 1978. Sesuai
dengan kemajuan teknologi pemetaan yang terus meningkat
pesat, hampir seluruh luas wilayah kabupaten/kota dan
provinsi di Indonesia berubah.
Dalam wilayah Kabupaten Gayo Lues sendiri, kecamatan
terluas adalah Kecamatan Pining dengan persentase 24,33
persen dari wilayah Kabupaten Gayo Lues. Sedangkan
Kecamatan Blangkejeren adalah kecamatan terkecil yaitu
dengan luas 2,99 persen dari wilayah Kabupaten Gayo Lues.
Untuk lebih jelasnya persentase luas wilayah masingmasing
Kecamatan dalam Kabupaten Gayo Lues Tahun 2017 dan
jarak dari Ibukota Kecamatan ke Ibu Kota Kabupaten Gayo
Lues dapat dilihat pada Gambar 1.2 dan Gambar 1.3 dibawah
ini
Gambar 1.2Persentase Luas Wilayah Masingmasing Kecamatan
Sumber :Profil Kabupaten Gayo Lues Tahun 2016
5
Sedangkan Jarak dari Ibukota Kecamatan ke Ibu Kota
Kabupaten dapat dilihat pada gambar 1.3 dibawah ini :
Gambar 1.3Jarak dari Ibukota Kecamatan ke Ibukota Kabupaten.
Sumber : Profil Kabupaten Gayo Lues Tahun 2016.
Sedangkan Luas Wilayah Kecamatan dan Ibukota
Kecamatan dalam Kabupaten Gayo Lues dapat dilihat pada
tabel 1.1berikut ini:
Tabel. 1.1Luas Wilayah Kecamatan
NO KECAMATANIBUKOTA
KECAMATANLUAS(KM2)
PERSENTASE (%)
1. Blangkejeren Blangkejeren 166,06 2,992. Kuta Panjang Kuta Panjang 269,53 4,863. Terangun Terangun 671,80 12,104. Rikit Gaib Ampa Kolak 264,08 4,765. Pining Pining 1.350,11 24,336. Blang Jerango Buntul Gemuyang 382,42 6,897. Blang Pegayon Cinta Maju 272,18 4,908. Dabun Gelang Badak Burjumpe 444,71 8,019. Putri Betung Gumpang 996,86 17,9610. Pantan Cuaca Kenyaran 295,07 5,3211. Tripe Jaya Rerebe 437,13 7,88
Luas Kabupaten Gayo Lues 5.549,91 100Sumber :ProfilKabupaten Gayo Lues Tahun 2016.
Jarak dari Ibukota Kecamatan Ke Ibukota Kabupaten Gayo
Lues dan Ke Provinsi dapat dilihat pada Tabel 1.2 dibawah ini:
6
Tabel 1.2Jarak Ibukota Kecamatan Ke Ibukota Kabupaten Gayo Lues
dan Ke Provinsi
NO KECAMATANIBUKOTA
KECAMATAN
IBUKOTAKABUPATENJARAK (KM)
PROVINSI(KM)
1. Blangkejeren Blangkejeren 0 4742. Kuta Panjang Kuta Panjang 12 4863. Terangun Terangun 45 5194. Rikit Gaib Ampa Kolak 18 4565. Pining Pining 55 5296. Blang Jerango Bntul Gemuyang 14 4887. Blang Pegayon Cinta Maju 3 4778. Dabun Gelang Burjumpe 2 4769. Putri Betung Gumpang 40 51410. Pantan Cuaca Kenyaran 28 44611. Tripe Jaya Rerebe 55 529Sumber :Profil Kabupaten Gayo Lues Tahun 2016
Keterangan: Perhitungan Melalui Citra Satelit
Jarak dari Ibukota Kabupaten Gayo Lues Ke Provinsi Melalui :
Blangkejeren Lukup : ± 556 km
Blangkejeren Aceh Barat Daya : ± 427 km
Blangkejeren Takengon (Isak) : ± 444 km
Blangkejeren Takengen (Bintang) : ± 424 km.
1.1. Penggunaan Lahan
Kabupaten Gayo Lues yang dikelilingi oleh perbukitan
serta lahan yang masih sangat luas untuk dimanfaatkan
oleh penduduk Kabupaten Gayo Lues untuk menggarap dan
dijadikan sebagai lahan pertanian, baik untuk tanaman
pangan maupun tanaman holtikultura.
Penggunaan Lahan di Kabupaten Gayo Lues dimanfaatkan
oleh penduduk untuk meningkatkan perekonomian
masyarakat Aceh umumnya dan Masyarakat Kabupaten
Gayo Lues khususnya. Luas penggunaan lahan di
Kabupaten Gayo Lues dapat dilihat pada Tabel 1.3 di bawah
ini :
Tabel 1.3
7
Luas Penggunaan Lahan diKabupaten Gayo Lues
NO RENCANA POLA RUANG LUAS (Ha) (KM2)
I KAWASAN LINDUNG 395.352,75 3.953,53
1. Danau 18,86 0,192. Hutan Lindung 188.370,11 1.883,703. Kawasan Cagar Budaya 6,50 0,074. Ruang Terbuka Hijau 58,65 0,595. Sempadan Danau 11,94 0,126. Sempadan Sungai 2.020,56 20,217. Sungai 1.327,93 13,288. Taman Nasional Gunung
Leuser
203.538,20 2.035,389. Area Peternakan 3.900,89 39,0110
.
Hutan Produksi 30.195,37 301,9511
.
Hutan Produksi Konversi 653,50 6,5412
.
Hutan Produksi Terbatas 22.719,22 227,1913
.
Kawasan Bandara 220,05 2,2014
.
Kawasan Hankam 62,50 0,6315
.
Kawasan Wisata 74,36 0,7416
.
Perkebunan Rakyat 75.974,07 759,7417
.
Permukiman Pedesaan 5.690,90 56,9118
.
Permukiman Perkotaan 1.755,71 17,5619
.
Pertanian Lahan Kering 4.037,40 40,3720
.
Sawah 7.886,28 78,8621
.
Transmigrasi 6.456,88 64,5722
.
Wisata Budaya 10,99 0,1123
.
Balai Benih Ikan 9,00 0,0924
.
Kawasan Adat Terpencil 4,84 0,05TOTAL LUAS 554.991 5.549,91
Sumber : Hasil Digital spot Tahun 2009.
1.2. Pemerintahan
Kabupaten Gayo Lues terdiri dari 11 Kecamatan,
145Kampung (Desa), yang terdiri dari 136 Kampung
8
Defenitif dan 9 Kampung Persiapan serta 25 Kemukiman
yang tersebar di 11 Kecamatan. Jumlah Kampungyang
terbanyak terdapat di Kecamatan Terangun yaitu
26Kampung sedangkan Kecamatan Blangkejeren sebanyak
21 Kampung.Banyaknya Kampung dan Kemukiman pada
masingmasing Kecamatan dapat dilihat pada tabel 1.4 dan
1.5 dibawahini:
Tabel 1.4Jumlah Desa masingmasing Kecamatan
NO KECAMATANIBUKOTA
KECAMATANJUMLAH
DESA1. Blangkejeren Blangkejeren 212. Kutapanjang Kutapanjang 123. Terangun Terangun 264. Rikit Gaib Ampa Kolak 135. Pining Pining 96. Blangjerango Buntul Gemuyang 107. Blangpegayon Cinta Maju 128. Dabun Gelang Burjumpe 119. Putri Betung Gumpang 1310. Pantan Cuaca Kenyaran 911. Tripe Jaya Rerebe 10
Jumlah Desa 146Sumber : Setdakab Gayo Lues Bagian Tata Pemerintahan 2017.
9
Sedangkan jumlah Kemukiman dalam Kabupaten Gayo
Lues dapat dilihat pada tabel 1.5 bawah ini:
Tabel 1.5Nama dan Jumlah Kemukiman Masing masing
Kecamatan di Kabupaten Gayo Lues
NO KECAMATANJUMLAH
KEMUKIMAN
NAMA KEMUKIMAN
1. Blangkejeren 3Mukim BlangperlombaanMukim Ujung BaroMukim Blangpegayon
2. Kutapanjang 2Mukim Waluh KampungMukim Blangsere
3. Terangun 4
Mukim Ingin JayaMukim Bujang SelamatMukim Suka MajuMukim Pintu Rime Gayo
4. Rikit Gaib 2Mukim Suluh UtamaMukim Suluh Jaya
5. Pining 2Mukim PiningMukim Goh Lemu
6. Blangjerango 2Mukim Tige SagiMukim Air Jenih
7 Blangpegayon 2Mukim Cinta MajuMukim Senubung Jaya
8. Dabun Gelang 2Mukim SangirMukim Dah Kalang
9. Putri Betung 2Mukim Marpunge JayaMukim Gumpang Raya
10. Pantan Cuaca 2Mukim KenyaranMukim Pantan Antara
11. Tripe Jaya 2Mukim Tripe JayaMukim Pasir Antara
Jumlah Kemukiman 25Sumber : Setdakab Gayo Lues Bagian Tata Pemerintahan 2017
Di Kabupaten Gayo Lues Pada Tahun 2014 telah
dilaksanakan Pemilihan Anggota DPR Kabupaten Gayo Lues
dengan aman, tertib dan damai. Adapun Nama Anggota DPR
Kabupaten Gayo Lues Periode 20142019 dan Asal Partai
dapat dilihat pada Tabel 1.6 dibawah ini:
Tabel 1.6
10
Nama Anggota DPR Kabupaten Gayo Lues Periode 2014 2019.
NO NAMA PENDIDIKAN ASAL PARTAI1. H. ALI HUSIN, SH S.1 GOLKAR2. SAID SANI, S.Pd.i S.1 GOLKAR3 SAMSUL ALAM, S.Sos S.1 GOLKAR4. SELAMAT RIADI SMA GOLKAR5. DEDI YOVIANSYAH, SST, M.Si S.2 GOLKAR6. M. YUSUF HS SMA GOLKAR7. TAWAR SMA PA8. Hj. ELLIWATI SIREGAR, SKM S.1 PA9. H. RAJUDIN, SE S.1 DEMOKRAT10. RAMLI SYARIF SMA DEMOKRAT11. ABU KASIM MURTADA, SH S.1 HANURA12. IBRAHIM, S.Hut S.1 HANURA13. H. MUHAMAMAD RAUH, SE S.1 PKB14. USMAN KARIM SMA PKB15. Drs. H. SYAMSUAR S.1 PPP16. Hj, NURLAILI, S.AP S.1 PKPI17. ABDUL AZIS, SE S.1 PKPI18. ILYAS SMA PBB19. ABDUSSALAM SMA PDI PERJUANGAN20. ABD. WAHAB, S.Pd.I S.1 GERINDRA
Sumber: Sekretariat DPRKabupaten Gayo Lues Tahun 2017.
1.3. Potensi Pengembangan Wilayah
Kabupaten Gayo Lues memiliki lahan yang masih luas
hampir disetiap Kecamatan, sehingga sangat sentral untuk
pengembangan wilayah danstrategis bagi pembangunan
ekonomi dan sosial budaya yang didukung oleh sistem
jaringan prasarana dan sarana lingkungan, sebagai salah satu
modal dasar utama bagi kehidupan danpenghidupan
masyarakat yang berkesinambungan.
Berdasarkan Qanun Gayo Lues Nomor 15 Tahun 2013
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Gayo
Lues Tahun 20122032, penetapan wilayah pengembangan
secara rinci dapat dilihat pada Tabel 1.7 berikut ini :
Tabel 1.7Penempatan Wilayah Pengembangan (WP)
11
NOHIERARKI/
FUNGSIPUSAT KETERANGAN
FUNGSI UTAMA DAN ARAHPENGEMBANGAN
1. PKL Blangkejeren Ibukota Kabupaten Gayo Lues
Pusat pemerintahan Kabupaten sebagai IbukotaKabupaten Gayo Lues Perdagangan, Industridan jasa skala kabupatenIndustri pengolahandan jasa hasil perkebunan kopi, kakao, nilam,sere wangi dan tembakau pusat penelitian danpengembanganperkebunan pusat penelitian danpengembangan pertanian tanamanpanganpusat pengembangan perikanan airtawar pusat industri hasil pertambangan mineralpusat industri pengolahan dan industri jasa hasilpertanian tanaman pangan dan hortikulturapusat kebudayaandan pariwisata pusat kegiatanolahraga
2. PKL Terangun Ibukota Kecamatan Terangun
Pusat Pemerintahan Kecamatan Terangunkawasan strategis Kabupaten wilayah baratJalurlintas strategis dari Gayo Lues ke wilayah baratAceh pusat perdagangan, industri dan jasaskala Kecamatan pusat industri pengolahan danjasa hasil perkebunan kopi, kakao, jeruk manis,nilam, sere wangi dan kelapa sawitpusatpengembangan perikanan air tawar pusatpengembangan peternakan (Desa Berhut) pusatindustri hasil pertambangan mineral pusatindustri pengolahan dan industri jasa hasilpertanian tanaman pangan dan hortikulturawilayah barat pusat kebudayaan dan pariwisata
Pining Ibukota Kecamatan Pining
Pusat Pemerintahan Kecamatan Piningkawasan strategis Kabupaten wilayah timurJalurlintas strategis Gayo Lues ke wilayah TimurAceh pusat perdagangan, industri dan jasaskala Kecamatan kawasan industri pengolahandan jasa hasil perkebunan kakao, nilam, serewangi, kelapa sawit dan karet kawasanpengembangan peternakan (Desa Gajah)kawasan industri hasil pertambangan mineralpusat industri pengolahan dan industri jasa hasilpertanian tanaman pangan dan hortikulturawilayah timur pusat kebudayaan dan pariwisata
3. PPK Kutapanjang Ibukota Kecamatan Kutapanjang
Pusat Pemerintahan Kecamatan Kutapanjangpusatperdagangan, industri dan jasa skalaKecamatan kawasan industri pengolahan danjasa hasil perkebunan kopi, kakao, buah-buahan, sere wangi dan tembakau kawasanindustri hasil pertambangan mineralKawasanindustri pengolahan dan industri jasa hasilpertanian tanaman pangan dan hortikulturapusat kebudayaan dan pariwisata
Ampakolak Ibukota Kecamatan Rikit Gaib
Pusat Pemerintahan Kecamatan Rikit GaibPusat perdagangan, industri dan jasa skalaKecamatan kawasan industri pengolahan danjasa hasil perkebunan kopi, kakao, buah-buahan, sere wangi dan tembakau kawasanindustri hasil pertambangan mineral pusatkebudayaan dan pariwisata
Cinta maju Ibukota Kecamatan Blangpegayon
Pusat Pemerintah KecamatanBlangpegayonPusat perdagangan, industri danjasa skala Kecamatan pusat industri
12
NOHIERARKI/
FUNGSIPUSAT KETERANGAN
FUNGSI UTAMA DAN ARAHPENGEMBANGAN
hasilpertambangan mineral pusat kebudayaandan pariwisata
Badak Bur Jumpe
Ibukota Kecamatan Dabun Gelang
Pusat Pemerintahan Kecamatan DabunGelangpusat perdagangan, industri dan jasa skalakecamatan pusat industri hasil pertambanganmineral pusat industripengolahan dan industrijasa hasil pertanian tanaman pangan pusatkebudayaan dan pariwisata
Rerebe Ibukota Kecamatan Tripejaya
Pusat Pemerintahan Kecamatan Tripe Jayapusat perdagangan, industri dan jasa skalaKecamatan kawasan industri pengolahan danjasa hasil perkebunan kopi, kakao, buah-buahan, sere wangi dan tembakau pusat industrihasil pertambangan mineral pusat industripengolahan dan industri jasa hasil pertaniantanaman pangan pusat kebudayaan danpariwisata
Buntul Gemunyang
Ibukota Kecamatan Blangjerango
Pusat Pemerintahan Kecamatan Blangjerangopusat perdagangan, industri dan jasa skalakecamatan kawasan industri pengolahan danjasa hasil perkebunan kakao, nilam, sere wangi,kelapa sawit dan karet pusat penelitian danpengembangan perkebunan pusat industri hasilpertambangan mineral pusat industripengolahan dan industri jasa hasil pertaniantanaman pangan pusat kebudayaan danpariwisata
Gumpang Ibukota Kecamatan Putri Betung
Pusat Pemerintah Kecamatan Putri Betungpusat perdagangan, industri dan jasa skalakecamatan kawasan industri pengolahan danjasa hasil perkebunan kakao, nilam, sere wangi,kelapa sawit dan karet pusat industri hasilpertambangan mineral pusat industripengolahan dan industri jasa hasil pertaniantanaman pangan pusat kebudayaandanpariwisata
Kenyaran Ibukota Pantan Cuaca
Pusat Pemerintah Kecamatan Pantan Cuacapusat perdagangan, industri dan jasa skalaKecamatan kawasan industri pengolahan danjasa hasil perkebunan kakao, nilam, sere wangi,kelapa sawit dan karet pusat pengembanganperikanan air tawar pusat industri hasilpertambangan mineral pusat industripengolahan dan industri jasa hasil pertaniantanaman pangan pusat kebudayaan danpariwisata
4. PPL Pantan Antara Kecamatan Pantan Cuaca
Pusat Pemerintahan Mukim Pantan Antara diKecamatan Pantan Cuaca kawasan industripengolahan dan jasa hasil perkebunan kakao,nilam, sere wangi, kelapa sawit dan karetkawasan kebudayaan dan pariwisata
Air Jernih Kecamatan Blangjerango
Pusat Pemerintahan Mukim AirJernihdiKecamatanBlangjerangokawasanpengembagan perkebunan kopi,serewangi, kemiri dan pertanian tanaman pangan
13
NOHIERARKI/
FUNGSIPUSAT KETERANGAN
FUNGSI UTAMA DAN ARAHPENGEMBANGAN
kawasan kebudayaan danpariwisataSangir Kecamatan
Dabun GelangPusat Pemerintahan Mukim Sangir diKecamatanDabun Gelang kawasan industri pengolahandan jasa hasil perkebunan kakao, nilam, serewangi, kelapa sawit dan karet kawasankebudayaan dan pariwisata
Pintu Rime Gayo
Kecamatan Terangun
Pusat Pemerintahan Mukim Pintu Rime GayoKecamatan Terangun kawasan industripengolahan dan jasa hasil perkebunan kakao,nilam, sere wangi, kelapa sawit dan karetkawasan kebudayaan dan pariwisata
Goh lemu Kecamatan Tripejaya
Pusat Pemerintahan Mukim Pasir AntaraKecamatan Tripe Jaya kawasan kebudayaandan pariwisata
Pasir Antara Kecamatan Tripejaya
Pusat Pemerintahan Mukim Pasir AntaraKecamatan Tripe JayaKawasan industripengolahan dan jasa hasil perkebunan kakao,nilam, sere wangi, kelapa sawit dan karetkawasan kebudayaan dan pariwisata
Marpunge Kecamatan Putri Betung
Pusat Pemerintah Mukim MarpungeKecamatanPutri Betung pusat industri hasil pertambanganmineral pusat industri pengolahan dan industrijasa hasil pertanian tanaman pangan kawasankebudayaan dan pariwisata
Sumber: Bappeda Kabupaten Gayo Lues, 2016.Keterangan PKL: Pusat Kegiatan Lokal PPL: Pusat Pelayanan Lingkungan.
1.4. Wilayah Rawan Longsor
Kabupaten Gayo Lues yang dikelilingi oleh perbukitan yang
terjal serta anak sungai yang banyak sehingga pada musim
hujan sering terjadinya longsor, bahkan longsor sering terjadi
dijalan jalan besar baik jalan antar Kabupaten ataupun jalan
14
antar kecamatan., Kawasan rawan tanah longsor umumnya
terjadi akibat proses perpindahan massa tanah oleh aliran
permukaan (run off) pada wilayah yang mempunyai tofografi
yang curam.
Permasalahan banjir dan longsor yang terjadi selama ini,
sangat terkait dengan adanya fenomena alam dan perilaku
manusia dalam penyelenggaraan/pengelolaan alam. Konsep
dasar yang harus dipahami dalam
penyelenggaraan/pengelolaan longsor adalah pemahaman
dasar terkait dengan pengertian dan ruang lingkup
keseimbangan ekosistem yang mempunyai limitasi
pemanfaatan. Kawasan yang sering terjadi rawan longsor pada
musim hujan di Kabupaten Gayo Lues berada di Kecamatan
sebagai berikut:
a. Kecamatan Putri Betung ;
b. Kecamatan Pantan Cuaca ;
c. Kecamatan Dabun Gelang ;
d. Kecamatan Pining desa Pining;
e. Kecamatan Tripe Jaya desa Uyem Beriring;
Kawasan rawan banjir tidak ditemui secara permanen di
Kabupaten Gayo Lues.Hanya pada beberapa daerah yang
dilalui oleh sungaisungai besar di wilayah Kabupaten Gayo
Lues, yaitu Krueng Tripe dimana bencana banjir yang terjadi
hanya sesaat. Wilayah tersebut dikatagorikan rawan banjir
karena kondisi kawasan tangkapan air yang sempit, drainase
yang jelek dan pengelolaan kawasan atasnya yang tidak
memperhatikan kaidah konservasi, menyebabkan sebagian
besar air hujan menjadi aliran permukaan (run off) yang
terkumpul di wilayah lembah.
2. GAMBARAN UMUM DEMOGRAFIS2.1. Penduduk
15
Kabupaten Gayo Lues dengan Ibukota Kecamatan
Blangkejeren yang terdiri dari 11 Kecamatan, 25 Kemukiman
dan 145kampung memiliki jumlah Penduduk 100.929 jiwa.
Untuklebihjelasnya dapat dilihat dalam tabel 1.8dan Tabel 1.9
dibawah ini:
Tabel. 1.8Jumlah Penduduk Perkecamatan dan Jumlah KK
NO KECAMATANJENIS KELAMIN JUMLAH
KKJUMLAH
PENDUDUKLAKILAKI PEREMPUAN
1. BLANGKEJEREN 15.507 15.426 8.422 30.9332. DABUN GELANG 3.306 3.390 1.900 6.6963 BLANGPEGAYON 3.175 3.132 1.725 6.3074. KUTAPANJANG 4.641 4.626 2.617 9.2675. RIKIT GAIB 2.274 2.451 1.362 4.7256. TERANGUN 4.937 4.882 2.705 9.8197. PINING 2.679 2.645 1.475 5.3248. PUTRI BETUNG 4.663 4.494 2.521 9.1579. PANTAN CUACA 2.368 2.225 1.231 4.59310. TRIPE JAYA 3.098 3.009 1.754 6.19711. BLANGJERANGO 3.920 3.991 2.299 7.911
JUMLAH 50.568 50.361 28.011 100.929Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kabupaten Gayo Lues Tahun 2017.
Dilihat dari tabel 1.8 diatas dapat dijelaskan bahwa jumlah
penduduk terbanyak di Ibu Kota Kabupaten Gayo Lues yaitu
Kecamatan Blangkejeren, sedangkan jumlah penduduk paling
sedikit terdapat di Kecamatan Pantan Cuaca, Jumlah penduduk
lakilaki lebih banyak dibanding jumlah penduduk perempuan.
Berdasarkan Surat Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan
Sipil Kabupaten Gayo Lues Nomor: 470/003/2017 perihal
Laporan Bulanan Kependudukan Bulan Desember 2017,
Tanggal, 29 Desember 2017. Jumlah penduduk Kabupaten Gayo
Lues Tahun 2017 berjumlah 100.929 jiwa,dengan Rician Laki
laki 50.568 Jiwadan Perempuan 50.361 Jiwa.
2.2. Pendidikan
16
Pemerintah Kabupaten Gayo Lues menyelenggarakan urusan
wajib pendidikan dari pendidikan anak usia dini, wajib dasar 9
Tahun, menengah sampai pendidikan tinggi. Sejak Tahun 2014,
Unsyiah Banda Aceh cabang Gayo Lues sudah mulai
melaksanakan proses belajar mengajar. Adapun Grafik sarana
Pendidikan di Kabupaten Gayo Lues dapat di lihat pada Grafik
1.1 di bawah ini:
Grafik 1.1
Grafik Sarana Pendidikan di Kabupaten Gayo Lues
Sumber: Profil Gayo Lues 2016.
Bila dilihat dari grafik diatas bahwa sarana pendidikan di
Kabupaten Gayo Lues sudah lengkap mulai dari tingkat
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sampai dengan perguruan
tinggi. Walapun perguruan tinggi masih merupakan cabang dari
Banda Aceh.
Tahun 2017 jumlah PAUD sebanyak 110 unit, untuk sekolah
dasar (SD) 89 unit dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) 10 unit,
Sekolah Menengah Pertama (SMP) 48 unit dan Madrasah
Tsanawiyah (MTs) sebanyak 9 unit dan Sekolah Menengah Atas
(SMA) 16 unit dan Madrasah Aliyah (MA) sebanyak 3 unit.
17
2.3. Kesehatan
Untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat
Pemerintah Kabupaten Gayo Lues telah menyediakan beberapa
sarana kesehatan bagi masyarakat yaitu mulai dari Rumah Sakit
Umum Daerah, Puskesmas (Pustu, Pusling), Posyandu dan
poskesdes yang berada disetiap desa dan ditempati oleh Bidan
desa yang ditugaskan di desa tersebut.Selain sarana dan
prasarana yang terus dibenahi untuk meningkatkan pelayanan
bagi masyarakat, pemerintah daerah juga menyediakan dan
meningkatkan sumber daya medis dan paramedis yaitu mulai
dari dokter, perawat, bidan dan tenaga teknis lainnya. Adapun
sarana dan prasarana kesehatan di Kabupaten Gayo Lues yang
tersebar di Kecamatan dan Desa dapat dilihat pada grafik 1.2
bawahini :
Grafik.1.2
Sarana Kesehatan di Kabupaten Gayo Lues
Sumber : Profil Gayo Lues 2016.
Bila dilihat dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa di
Kabupaten Gayo Lues terdapat 1 Rumah Sakit Umum Daerah,
12 unit Puskesmas yang terdiri dari 6 unit Puskesmas perawatan
dan 6 unit Puskesmas non perawatan dan 41 unit Puskesmas
Pembantu, dan setiap desa sudah memiliki Poskesdes.
18
2.4. Indek Pembangunan Manusia (IPM)
Perkembangan pembangunan manusia di kabupaten Gayo Lues
terus mengalami perbaikan, haal ini dilihat dari peningkatannya angka
IPM selama priode 20102016. Dimana IPM Gayo Lues naik 3.3 poin
dalam jangka waktu enam tahun. Capaian IPM yang terus meningkat
dari tahun ke tahun ini memnjadi pertanda bahwa kualitas
pembangunan manusia Kabupaten Gayo Lues dilihat dari aspek
kesehatan, pendidikan dan ekonomi juga semakin baik.
Angka IPM Gayo Lues pada tahun 2016 mencapai 64,26%, berarti
tingkat pencapaian pembangunan manusianya dapat dikatakan masih
sekitar 64.26% dari kondisi pembangunan manusia yang ideal (IPM
ideal =100). Dengan capain sebesar itu, Gayo Lues menempati urutan
ke 20 dari 23 Kabupaten/Kota se Provinsi Aceh dalam hal
pembangunan manusia. Berdasarkan kategori yang diberikan oleh
UNDP yakni pencapaian pembangunan manusia dikategorikan menjadi
kategori sedang pada priode 20102016. adapun perbandingan
pertumbuhan angka IPM kabupaten Gayo Lues tahun 2010 s/d tahun
2016 dapat di lihat pada grafik 1.3 di bawah ini:
Grafik 1.3Angka dan pertumbuhan IPM Kabupaten Gayo Lues, 20102016
19
2010 2011 2012 2013 2014 2015 201659
60
61
62
63
64
65
60.93
61.91
62.8563.22 63.34
63.6764.26
IPM
Keberhasilan pembangunan manusia tidak hanya di ukur
dari tingginya IPM aakan tetapi juga harus dilihat dari kecepatan
dalam peningkatannya. Untuk mengukur kecepatan peningkatan
IPM dalam suatu kurun waktu digunakan ukuran pertumbuahan
atau ratarata pertumbuhan per tahun. Pertumbuhan IPM Gayo
Lues selama priode 20102014 terus mengalami penurunaaan dan
mulai meningkat di tahun 2015 dan 2016. Artinya capaian IPM
Gayo Lues terus pertumbuhan ini mengimplikasikan kepada
lamanya waktu yang dibutuhkan untuk mencapai IPM yang ideal.
Dibandingkan dengan Kabupaten/Kota lain, capaian
pembangunan manusia Gayo Lues pada tahun 2016 menempati
peringkat ke20 di Provinsi Aceh. Nilai IPM Gayo Lues masih lebih
tinggi dari Kabupaten Aceh Selatan, Kabupaten Simeulue dan
Kota Subulussalam.
3. PERTUMBUHAN EKONOMI
Perekonomian Kabupaten Gayo Lues pada Tahun 2016
mengalami percepatan dibandingkan pertumbuhan TahunTahun
sebelumnya. Laju pertumbuhan PDRB Gayo Lues Tahun 2016
mencapai 4,3 persen, sedangkan Tahun 2015 sebesar 3,85 persen.
Pertumbuhan ekonomi tertinggi dicapai oleh kategori pengadaan
listrik dan Gas sebesar 12,5 persen. Sedangkan secara keseluruhan
yang positif kecuali kategori pertambangan dan pengggalian yang
mencatat penurunan (pertumbuhan negatif).
20
Penurunan pertumbuhan ekonomi kategori pertambangan
dipicu oleh berhentinya seluruh aktifitas eksplorasi pertambangan
di Kabupaten Gayo Lues yang disebabkan adanya peraturan
pemerintah yang mengatur pengelolaan perijinan aktifitas
pertambangan harus melalui kementrian ESDM yang dimulai sejak
Tahun 2015.
Pada Tahun 2016, pertumbuhan ekonomi makro Kabupaten
Gayo Lues di dorong oleh 3 sektor utama yaitu sektor pertanian,
Kehutanan dan perikanan sebesar 40.44 persen, sektor
perdagangan besar dan eceran 11.07 persen dan sektor industri
pengolahan sebesar 10,40 persen. Peranan pertumbuhan PDRB
Menurut lapangan usaha (persen) dapat dilihat pada tabel 1.2 dan
Distribusi PDRB lapangan Usaha 2015 dapat lihat pada gambar 1.1
dibawah ini :
Pada Tahun 2015, pertumbuhan ekonomi makro Kabupaten
Gayo Lues di dorong oleh 3 sektor utama yaitu sektor pertanian,
Kehutanan dan perikanan sebesar 39,94 persen, sektor
perdagangan besar dan eceran 10,84 persen dan sektor industri
pengolahan sebesar 10,21 persen. Peranan pertumbuhan PDRB
Menurut lapangan usaha (persen) dapat dilihat pada tabel 1.9 dan
Distribusi PDRB lapangan Usaha 2015 dapat lihat pada gambar 1.4
dibawah ini :
Tabel 1.9Distribusi Persentase PDRB Kabupaten Gayo Lues ADHB
Menurut Lapangan Usaha 20122015
NO Lapangan Usaha 2013 2014 2015 2016
1 Pertanian, Kehutanan, dan perikanan 4.66 1.84 3.96 3.86
2 Pertambangan dan Penggalian 9.08 7.87 10.10 8.413 Industri Pengolahan 6.02 2.61 4.06 5.894 Pengadaan Listrik dan Gas 9.40 6.22 8.37 12.53
5 Pengadaan Air, Pengolahan Sampah, Limbah dan Daur Ulang
5.48 8.54 7.15 8.32
6 Konstruksi 10.56 7.95 5.21 4.34
7 Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 7.14 6.99 4.87 5.76
8 Transportasi dan Pergudangan 6.36 6.28 3.40 2.379 Penyediaan Akomodasi dan 3.96 3.54 5.39 6.77
21
Makan Minum10 Informasi dan komunikasi 2.19 1.98 3.52 4.2111 Jasa keuangan dan Asuransi 6.36 19.75 4.43 5.1512 Real Estat 5.28 3.97 4.27 4.8813 Jasa Perusahaan 4.56 3.26 2.54 3.62
14 Administrasi Pemerintahan,Pertanahan dan Jaminan Sosial
0.95 2.14 4.97 5.64
15 Jasa Pendidikan 5.28 5.77 3.77 5.33
16 Jasa Kesehatan dan kegiatansocial 5.78 6.13 4.72 6.56
17 Jasa Lainnya 5.41 4.11 3.21 4.61Produk Domestik RegionalBruto 5.43 3.86 3.85 4.32
Sumber : BPS Kabupaten Gayo Lues Tahun 2016 dalam Buku Tinjauan Perekonomian Kabupaten GayoLues Tahun 20112016.
Grafik 1.4Distribusi PDRB Lapangan Usaha
1) PDRB Perkapita
Bila PDRB suatu daerah dibagi dengan jumlah penduduk
yang tinggal didaerah, maka akan dihasilkan suatu PDRB
perkapita. PDRB perkapita atas dasar harga berlaku
menunjukkan nilai PDRB perkepala atau persatu orang
penduduk. Pada Tahun 2016, PDRB perkapita Gayo Lues
mencapai 25,02 juta rupiah. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada tabel 1.10 dibawah ini :
Tabel 1.10
22
PDRB Perkapita Menurut Lapangan Usaha (Juta Rupiah) Tahun 20132016
NO URAIANTAHUN
2013 2014 2015 20161. ADHB 1.798.386,1 1.934.145,2 2.078.297,5 2.239.723,22. ADHK 1.590.759,8 1.652.368,8 1.715.997,8 1.790.153,03. Proyeksi
Penduduk (Jiwa)
84.717 86.262 87.881 89.500
4. ADHB/Kapita 21,23 22,42 23,65 25,025. ADHK/Kapita 18,78 19,16 19,53 20,00
Sumber: BPS Gayo Lues Tahun 2016.
2) Perkembangan PDRB Menurut Lapangan Usaha
PDRB Kabupaten Gayo Lues menurut lapangan usaha
dirinci menjadi 17 katagori lapangan usaha dan sub katagori
pertanian. Perkembangan usaha diuraikan dibawah ini:
1. Pertanian, Kehutanan dan Perikanan.Katagori ini mencakup pertanian, kehutanan dan perikanan
yang teridiri atas golongan tanaman pangan, golongan
tananaman holtikultura, golongan tanaman perkebunan,
golongan peternakan, dan golongan jenis pertanian dan
perburuan.pertanian merupakan kontribusi peningkatan
perekonomian masyarakat. Pada Tahun 2016 katagori
pertanian, kehutanan dan perikanan memberi kontribusi
paling dominan terhadap PDRB atas harga berlaku sebesar
40,44%. Golongan tanaman pangan merupakan
penyumbang terbesar terhadap katagori pertanian yaitu
85,04% dari seluruh nilai tambah pertanian. Distribusi ini
juga ditunjang dengan pertumbuhan ekonomi yang naik
juga dari 2,79% pada Tahun 2014 menjadi 3,69% pada
Tahun 2016. Sub katagori kehutanan yang memiliki
kontribusi 9,03% dari keseluruhan PDRB katagori
pertanian,kehutanan memberikan peranan sebesar 10 % di
Tahun 2016 dan perikanan memberikan memberikan
23
peranan sebesar 5 %. Dapat di lihat pada Tabel 1.11 di
bawah ini:
Tabel 1.11PDRB Perkapita Menurut Lapangan Usaha
(Juta Rupiah) 20132016
NO Lapangan UsahaTAHUN
2013 2014 2015 2016
1.Pertanian,Peternakan, Perburuan dan Jasa Pertanian
84,71 84,80 84,86 84,29
2. Kehutanan dan Penebangan Kayu
9,43 9,32 9,23 9,90
3. Perikanan 5,86 5,88 5,90 5,81 Sumber: BPS Gayo Lues Tahun 2016.
2. Pertambangan dan Penggalian.Pada Katagori pertambangan dan penggalian secara
keseluruhan pada Tahun 2016 mengalami penurunan
sebesar 8,41%(pertumbuhan negatif) setelah melambat
perlahan sejak Tahun 2012 sampai 2015 mulai dari 9,08%
menjadi 7,87%, lalu 2,35 %. dan akhirnya menurun ke level
10,10 % Hal ini disebabkan oleh berhentinya separuh
aktifitas eksplorasi tambang (baik emas maupun timah)
dipertengahan Tahun 2015 sekalipun izin eksplorasi masih
ada. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik dibawah
ini :Grafik. 1.5
Laju pertumbuhan PDRB Katagori Pertambangan danPenggalian Tahun 20122016 (Persen)
3. Industri Pengolahan Katagori industri pengolahan merupakan salah satu
penyumbang nilai tambah bruto yang cukup signifikan
24
dengan menyumbang sebesar 10,40% pada Tahun 2016.
Laju pertumbuhan katagori industri pengolahan berangsur
naik menjadi 5,89 % dari 4,06 % di Tahun 2015. Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik. 1.6 dibawah ini :
Grafik. 1.6Laju pertumbuhan PDRB Katagori Industri Pengolahan
Tahun 20122016 (Persen)
4. Pengadaan Listrik dan Gas.Katagori pengadaan listrik dan gas berkontribusi sebesar
0,07% terhadap perekonomian Gayo Lues Tahun 2016.
Sedikit melambat namun kembali optimis berakselerasi dari
Tahun 2012 sampai 2016, perlambatan terlihat dari Tahun
20122014 yaitu 9,4 % menjadi 6,22 % dan 6,19 % setelah
itu pada Tahun 2015 dan 2016 beraksilasi menjadi 8,37 %
dan 12,53 %. Untuk lebih jelanya dapat dilihat pada grafik.
1.7 dibawah ini :
Grafik. 1.7Laju pertumbuhan PDRB Katagori Listrik dan Gas
Tahun 20122016 (Persen)
25
5. Pengadaan Air, Pengolahan Sampah, Limbah dan Daur Ulang.Katagori ini mencakup kegiatan ekonomi pengumpulan,
pengolahan, pendistribusian air melalui berbagai saluran
pipa untuk kebutuhan rumah tangga dan industri.
termasuk juga pengumpulan, penjernihan, dan pengolahan
air dan sungai, danau, mata air, hujan dan tidak termasuk
pengoperasian peralatan irigasi untuk keperluan pertanian.
Peranan katagori ini terhadap perekonomian Kabupaten
Gayo Luest Tahun 2016 stabil di angka 0,02 %. Tabel 1.25.
Laju prtumbuhan kategori ini pada Tahun 2012 sampai
2014 mengalami perlambatan yaitu dari 9.4 persen menjadi
6.22 persen dan 6.19 persen. Setelah itu pada 2015 dan
2016 berakselerasi menjadi 8.37 persen dan 12.53 persen. 6. Konstruksi
Katagori konstruksi adalah kegiatan usaha di bidang
konstruksi umum dan konstruksi khusus pekerjaan gedung
dan bangunan sipil, baik digunakan sebagai tempat tinggal
atau sarana kegiatan lainnya. Kegiatan konstruksi
mencakup pekerjaan baru, perbaikan penambahan dan
Perubahan. Katagori ini menyumbang sebesar 10,07%
terhadap total perekonomian Kabupaten Gayo Lues. Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada Grafik. 1.8 dibawah ini Grafik. 1.8
Laju pertumbuhan PDRB Katagori Kontruksi Tahun 20122016 (Persen
26
7. Perdagangan Besar/ Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda
MotorKatagori ini meliputi kegiatan ekonomi/lapangan usaha
dibidang perdagangan besar dan eceran (yaitu penjualan
tanpa Perubahan teknis) dari berbagai jenis barang dan
memberikan imbalan jasa yang mengiringi penjualan barang
tersebut. Pedagang besar seringkali secara fisik
mengumpulkan, menyortir dan memisahkan kualitas barang
dalam ukuran besar, membongkar dari ukuran besar dan
mengepak ulang menjadiukuran yang lebih kecil. Sedangkan
pedagang eceran melakukan penjualan kembali barang
barang (tanpa Perubahan teknis) yang dikonsumsi oleh
masyarakat umum melalui toko, kios, dan dari pintu ke
pintu. Katagori ini menyumbang 10 % dengan pertumbuhan
sebesar 5,76 %, sedikit berakselerasi dibanding Tahun
sebelumnya yang mencapai diatas 4,87 %. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada Grafik 1.9. dibawah ini :
Grafik. 1.9Laju pertumbuhan PDRB Katagori Perdagangan Besar dan
Eceran Tahun 20122016 (Persen)
27
8. Transportasi dan Pergudangan.Katagori ini mencakup penyediaan angkutan penumpang
atau barang baik berjadwal maupun tidak, dengan
menggunakan rel, saluran pipa, jalan darat air atau udara
dan kegiatan yang berhubungan dengan udara.Katagori ini
menyumbang peranan yang cukup konstan diangka 2%.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Grafik 1.10 dibawah
ini :Grafik. 1.10
Laju pertumbuhan PDRB Katagori Transportasi danPergudangan Tahun 20122016 (Persen)
9. Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum.Katagori ini mencakup penyediaan akomodasi penginapan
jangka pendek untuk pengunjung dan pelancong lainnya
serta penyediaan makan dan minuman untuk konsumsi
segera. Katagori ini menyumbang 04 % 0,5 % secara
keseluruhan, katagori ini mencatatkan laju pertumbuhan
stabil di level 3 % pada Tahun 20122014, lalu mengalami
akselerasi di 20152016 menjadi 5,39 persen dan 6,77
28
persen. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Grafik 1.11
dibawah ini :
Grafik 1.11Laju pertumbuhan PDRB Katagori Penyediaan Akomodasi
dan Makan Minum Tahun 20122016 (Persen)
10. Informasi dan Komunikasikatagori ini mencakup produksi dan informasi dan produk
kebudayaan, persediaan alat untuk mengirimkan atau
mendistribusikan produkpoduk ini dan juga data atau
kegiatan komunikasi, teknologi informasi dan pengolahan
data serta kegiatan jasa informasilainnya. Peranan katagori
ini terhadap perekonomian di Gayo Lues selama Tahun
20122016 sebesar 1,38 %.
11. Jasa Keuangan dan AsuransiKegiatan ekonomi pada Katagori ini sempat tumbuh
mencakup jasa perantara keuangan, asuransi dan pensiun,
jasa keuangan lainnya serta jasa penunjang keuangan.
Katagori ini jga mencakup kegiatan pemegang asset sepeti
kegiatan perusahaan holding dan kegiatan dari lembaga
penjamin atau pendanan dan lembaga keuangan sejenis.
29
Peranan katagori ini terhadap perekonomian di Gayo Lues
Tahun 2016 sedikit berakselerasi menjadi 5,15 %.12. Real Estat.
Katagori ini meliputi kegiatan persewaan, agen dan atau
perantara dalam penjualan atau pembelian real estat serta
penyediaan jasa real estat lainnya bisa dilakukan atas milik
sendiri atau milik orang lain yang dilakukan atas dasar
balas jasa kontrak. Katagori real estat memberikan
kontribusi yang relatif stabil bagi PDRB Gayo Lues dengan
peranan hampir mendekati 3 %. Selama Tahun 20122016
naik menjadi 4,88 %.13. Jasa Perusahaan
Selama lima Tahun terahir, kontribusi kegiatan ekonomi
pada katagori jasa perusahaan relatif tidak banyak berubah
yaitu dari 0,13 % pada Tahun 2012 – 2015 hal ini
menunjukkan pula peranan katagori ini relatif kecil
dibandingkan perananperanan katagori lainya pada
perekonomoan Gayo Lues pada umumnya. Sedangkan laju
pertumbuhan cukup pluktuatif antara Tahunya yaitu 5,28
% ,3,97 %, 4,49 % , 4,27 % dan 4,88 %.14. Administrasi Pemerintah, Pertahanan dan Jaminan Sosial
Wajib.Katagori ini mencakup kegiatan yang sifatnya pemerintahan,
yang umumnya dilakukan oleh administrasi pemerintahan.
Katagori ini juga mencakup perundangundangan dan
penterjemahan hukum yang berkaitan dengan pengadilan
dan menurut peraturanya, seperti halnya administrasi
program berdasarkan peraturan perundangundangan,
kegiatan legislatif, perpajakan, pertahanan negara,
keamanan dan keselamatan Negara, pelayanan imigrasi,
hubungan luar negeri dan administrasi program pemerintah.
Selama Tahun 20122016 peranan termasuk 5 besar dan
relatif setabil dengan menunjukkan peningkatan, yaitu
dengan kontribusi sebesar 9,95 %, 9,87 %, 9,93 %, 10,56 %
30
dan 10,57 % sedangkan laju pertumbuhan relatif setabil dan
berakselerasi di Tahun 2016. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada Grafik 1.12 dibawah ini :
Grafik 1.12Laju pertumbuhan PDRB Katagori Administrasi
Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial WajibTahun 20122016 (Persen)
15. Jasa PendidikanKatagori ini mencakup kegiatan pendidikan pada berbagai
tingkatan dan untuk berbagai pekerjaan, baik secara lisan
atau tertulis seperti halnya dengan berbagai cara
komunikasi. Katagori ini juga mencakup pendidikan negeri
dan swasta juga mencakup pengajaran yang terutama
mengenai kegiatan olahraga, hiburan dan penunjang
pendidikan. Pada Tahun 2016 Katagori jasa pendidikan
memiliki kontribusi relatif setabil ini menyumbang 2,4 %
terhadap total perekonomian di Kabupaten Gayo Lues pada
Tahun 2016. Dengan penghitungan atas harga konstan
2010, mengalami perlambatan 5,46 % pada Tahun 2014
menjadi 3,77 % pada Tahun 2015 lalu berakselerasi kembali
ke Level 5,33 %. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
Grafik 1.13 dibawah ini :
Grafik 1.13
Laju pertumbuhan PDRB Katagori Jasa PendidikanTahun 20122016 (Persen)
31
16. Jasa Kesehatan dan Kegiatan SosialKatagori ini mencakup kegiatan penyediaan jasa kesehatan
dan kegiatan sosial yang cukup luas cakupannya, dimulai
dari pelayanan kesehatan yang diberikan oleh tenaga
profesional terlatih dirumah sakit dan fasilitas kesehatan
lainnya. Kegiatan Jasa kesehatan dan Sosial mencakup :
Jasa Rumah Sakit, Jasa Klinik, Jasa Rumah Sakit Lainnya,
Praktek Dokter, Jasa Pelayanan Kesehatan yang dilakukan
oleh para media, jasa kesehatan tradisional, Jasa Pelayanan
Penunjang Kesehatan, jasa Angkutan Khusus Pengangkut
orang sakit (Medical Evacuation) Jasa Kesehatan Hewan,
Jasa Kegiatan Sosial. Pada Tahun 2016, kontribusinya
terhadap perekonomian Gayo Lues sebesar 3,45 %. Selama
Tahun 20122016 laju pertumbuhannya relatif setabil
dengan menunjukkaan sedikit perlambatan, yaitu 5,78 %
diTahun 2012 6,13 % , 2013 5,36 %, Tahun 2014, 4,72 %
di Tahun 2015 dan 6,56% di Tahun 2016. Sedangkan
kontribusinya terhadap perekonomian Kabupaten Gayo Lues
Stabil di atas 3 %.Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
Grafik 1.14 dibawah ini :
Grafik 1.14 Laju pertumbuhan PDRB Katagori Jasa Kesehatan dan
Kegiatan Sosial Tahun 20122016 (Persen)
32
17. Jasa Lainnya.Kontribus kategori Jasa lainnya terhadap perekonomian
Gayo Lues relatif kecil yaitu berturutturut sejak 20122016
sebesar 0.41 persen, 0.41 persen, 0.40 persen, 0.39 persen,
dan 0.38 persen. Sedangkan laju pertumbuhannya
fluktuatif, yaitu 5.41 persen, 4.11 persen, 4.60 persen, 3.21
persen, dan 4.61 persen selama Tahun 20122016. Kecilnya
kontribusi kategori ini terhadap perekonomian Gayo Lues
lebih disebabkan oleh belum banyak dan kurnag
beragamnya usaha di bidang ini, belum lagi Nilai Tambah
Bruto yang dihasilkan oleh usaha di kategori ini tidak
sebanding dengan omset yang jauh lebih besar dikeluarkan
untuk modal barang produksi (inventory) yang dipasok dari
kota besar dengan ongkos yang lumayan mahal. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada Grafik 1.15 dibawah ini :
Grafik 1.15 Laju pertumbuhan PDRB Katagori Jasa Lainya Tahun
20122016 (Persen)
3. Inflasi
33
Inflasi wilayah Kabupaten Gayo Lues mengikuti inflasi yang di
hitung BI Lhokseumawe. Bulan Januari 2016 Kabupaten Gayo
Lues mengalami Inflasi sebesar 0,29 %. Sedangkan Kota Banda
Aceh mengalami Inflasi sebesar 0,61%. Secara nasional terjadi
inflasi sebesar 0,51%. Sedangkan year on year (januari 2016
terhaddap januari 2015) untuk Kabupaten Gayo Lues sebesar
2,28 %, Kota Banda Aceh 1,79 % dan nasional 4,14%.
4. Tingkat Kemiskinan
Salah satu indikator yang digunakan untuk mengetahui taraf
kesejahteraan masyarakat di suatu daerah adalah dengan
melihat tingkat kemiskinan di daerah tersebut. Jumlah dan
Persentase penduduk Miskin Kabupaten Gayo Lues dari Tahun
20112014 ditampilkan pada Grafik 1.16 di bawah ini:
Grafik 1.16Capaian Jumlah, Persentase, dan Target PenurunanKemiskinan Gayo Lues dan Aceh Tahun 20122017
Sumber: Bappeda Gayo Lues (diolah)
Dari Grafik 1.16 dapat dilihat persentase penduduk miskin di
Kabupaten Gayo Lues selama kurun waktu 20122014 cenderung
mengalami penurunan kecuali pada Tahun 2013 yang mengalami
kenaikan sebesar 0,02 persen dari 22,31 persen di Tahun 2012
menjadi 22,33 persen di Tahun 2013. Jumlah rumah tangga
miskin paling banyak di Kecamatan Blangkejeren.Hal ini
menggambarkan bahwa meskipun Blangkejeren adalah ibukota
kabupaten dan sebagai pusat pemerintahan apabila lapangan
kerja dan usaha sempit, tidak menjamin kehidupan sejahtera.
34
DINAS DAERAHLEMTEKDA
(Badan/Kantor/RS)
SET DPRKLEMBAGA LAIN DAERAH
C A M A T
SETDA
BUPATIWAKIL BUPATI
DPRK
KEMEN /LPNK
INSTANSIVERTIKAL KAB
Tingginya angka kemiskinan ini mencerminkan bahwa
dampak dari pembangunan belum memberikan pengaruh
signifikan terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat di Gayo
Lues. Oleh karena itu, program pengentasan kemiskinan melalui
penciptaan lapangan kerja, peningkatan keterampilan
masyarakat yang didukung oleh pembangunan infrastruktur
dasar yang terintegrasi menjadi prioritas di masa yang akan
datang. Demikian juga dengan dukungan terhadap akses modal,
pemasaran produk unggulan masyarakat dan penguatan
kelembagaannya perlu menjadi program prioritas di 5 (Tahun)
mendatang.
C. POLA HUBUNGAN ORGANISASI PEMERINTAH KAB. GAYO LUES
Gambar 1.3Struktur Pola Hubungan Organisasi Pemerintah Kabupaten Gayo Lues
35
Struktur Pola Hubungan OrganisasiPemerintah Kabupaten Gayo Lues
: garis komando
: garis koordinasi
Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Gayo Lues
semenjak Undang undang Nomor 4 Tahun 2002 tentang
Pembentukan Kabupaten Aceh Barat Daya, Kabupaten Gayo
Lues, Kabupaten Aceh Jaya, Kabupaten Nagan Raya, dan Kabupaten
Aceh Tamiang di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, telah mengalami
beberapakali perubahan perangkat daerah. Perubahan terakhir
mengacu kepada Undang Undang nomor 23 tahun 14 tentang
pemerintahan Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun
2016 tentang Perangkat Daerah.
Berdasarkan peraturan tersebut di atas, pada Tahun 2016
Pemerintah Kabupaten Gayo Lues telah menetapkan Qanun Kabupaten
Gayo Lues Nomor 6 Tahun 2016 Tentang Pembentukan dan Susunan
Organisasi Perangkat Kabupaten Gayo Lues, yang terdiri dari :
1. Sekretariat Daerah
2. Inspektorat Kabupaten
3. Sekretariat DPRK (SETWAN)
4. Badan Pengelolaan Keuangan Kabupaten
5. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
6. Badan Kepegawaiandan Pengembangan SUmber Daya
Manusia
7. Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
36
8. Badan Penanggulangan Bencana
9. Dinas Pendidikan;
10. Dinas Kesehatan;
RSUD Gayo Lues
11. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
12. Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman
13. Satuan Polisi Pamong Praja dan Wilayatul Hisbah
14. Dinas Sosial;
15. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
16. Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak,
Pengendalian Penduduk dan KB
17. Dinas Pertanian;
18. Dinas Perindustrian;
19. Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM
20. Dinas Pariwisata;
21. Dinas Kepemudaan dan Olahraga;
22. Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu
Pintu;
23. Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung;
24. Dinas Lingkungan Hidup
25. Dinas Perhubungan;
26. Dinas Transmigrasi;
27. Dinas Perpustakaan;
28. Dinas Pangan dan Perikanan;
29. Dinas Syariat Islam;
30. Dinas Pertanahan;
31. Secretariat MPU
32. Secretariat MPD
33. Secretariat MAA
34. Secretariat Baitul Mall
35. Secretariat Dewan Pengurus Korpri Kabupaten;
36. Kecamatan Terangun
37
37. Kecamatan Tripe Jaya
38. Kecamatan Blangjerango
39. Kecamatan Kutapanjang
40. Kecamatan Blangpegayon
41. Kecamatan Blangkejeren
42. Kecamatan Dabun Gelang
43. Kecamatan Pining
44. Kecamatan Pantan Cuaca
45. Kecamatan Rikit Gaib
46. Kecamatan Putri Betung
D. SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) KABUPATEN GAYO LUESJumlah pegawai Negeri Sipil (PNS) di Satuan Pemerintah
kabupaten Gayo Lues tahun 2017 sebanyak 3.091 Orang. Dari
total PNS, dengan rincian jumlah Pejabat Struktural sebanyak 545
Orang terdiiri dari 422 Orang Lakilaki dan 127 orang perempuan.Persentase jumlah pegawai berdasarkan golongan dapat
dilihat pada Grafik 1.17 di bawah ini:
Grafik 1.17Grafik Persentase PNS daerah berdasarkan golongan tahun
2017
Gol I Gol II Gol III Gol IV0.00%
10.00%
20.00%
30.00%
40.00%
50.00%
60.00%
70.00%
80.00%
2%
23%
71%
13%
38
Sedangkan jika dilihat dari tingkat pendidikannya terlihat
bahwa 47% PNS di Kabupaten Gayo Lues berpendidikan Sarjana
dan 23% berpendidikan SLTA sedangkan PNS dengan pendidikan
Diploma sebanyak 25%. Manum masih terdapat PNS dengan
pendidikan di bawah SMA sebesar 3%.
E. ISUISU STRATEGIS
Adapun isu strategis pembangunan Gayo Lues tahun 2012
2017 berdasarkan analisis SWOT, maka yang menjadi isu strategis
pembangunan kabupaten gayo lues selama 5 tahun addalah sebabi
berikut:1. Pelaksanaan syariat islam belum optimal2. Tata kelola pemerintahan belum optimal3. Masih rendahnya pertumbuhan ekonomi4. Kerawanan pangan dan nilai produk pertanian rendah5. Tingkat kemiskinan dan pengangguran masih tinggi6. Kualitas sumber daya manusi masih rendah7. Belum optimal pelayanan kesehatan8. Pembangunan infrastruktur belum merata9. Pemmanfaatan sumber daya alam belum optimal dan lingkungan
hidup.10. Pelestarian daan pengembangan adat istiadat dan seni budaya11. Peningkatan keamanan dan ketertiban Kabupaten Gayo Lues.
F. SISTEMATIKA PENULISAN
Adapun sistematika penyusunan LKjiP Kabupaten Gayo
Lues berdasarkan Peraturan Menteri Pemberdayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53
Tahun 2014 tentang petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan
Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah, sebagai berikut:
BAB I Pendahuluan, bab ini berisi tentang penjelasan umum
organisasi, dengan penekanan kepada aspek strategis
39
organisasi serta permasalahan utama (strategic issued)
yang sedang dihadapi organisasi.
BAB II Perencanan Kinerja, Pada bab ini diuraikan
ringkasan/ikhtisar perjanjian kinerja tahun yang
bersangkutan
BAB III Akuntabilitas Kinerja, bab ini berisi tentang capaian
kinerja organisasi untuk setiap pernyataan kinerja
sasaran strategis Organisasi sesuai dengan hasil
pengukuran kinerja organisasi. Untuk setiap pernyataan
kinerja sasaran strategis tersebut dilakukan analisis
capaian kinerja sebagai berikut: 1. Membandingkan
antara target dan realisasi kinerja tahun ini; 2.
Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian
kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun
terakhir; 3. Membandingkan realisasi kinerja sampai
dengan tahun ini dengan target jangka menengah yang
terdapat dalam dokumen perencanaan strategis
organisasi; 4. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan
atau peningkatan/penurunan kinerja serta alternative
solusi yang telah dilakukan; dan 5. Analisis program dan
kegiatan yang menunjang keberhasilan dan kegagalan
pncapaian kinerja.
BAB IV Penutup, bab ini berisi kesimpulan secara umum
atas capaian kinerja organisasi serta langkah dimasa
mendatang yang akan dilakukan organisasi untuk
meningkatkan kinerja.
LAMPIRAN
1) Perjanjian Kinerja;2) Indikator Kinerja Utam (IKU);3) Hasil Evaluasi Inspektorat Kabupaten; dan4) Lainlain yang anggap perlu.
40
BAB II PERENCANAAN KINERJA
A. PERENCANAAN STRATEGIS
Perencanaan Strategis adalah
merupakan dokumentasi rencana
pembangunan daerah yang ditentukan
dalam jangka waktu tertentu. Berdasarkan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) Kabupaten Gayo Lues
Tahun 2012 2017 yang ditetapkan dalam
Qanun Kabupaten Gayo Lues Nomor 7 Tahun 2015 Sebagaimana
41
Sejahtera mengandung artiterpenuhinya kebutuhan dasaryang meliputi kebutuhansandang, pangan, papan,pendidikan, kesehatan, bebas darikemiskinan, pengangguran,keterbelakangan, dan bebas daripenindasan dan rasa takut.
Rukunadalah suatu bentukhubungan masyarakat Gayo Luesyang memberikan kenyamanan,ketentraman, ketertiban dalammenjalankan kehidupanmasyarakat yang mempunyaimanfaat, sehingga memberikannilai positif bagi masyarakat baikantara satu individu kemasyarakat lainnya,
Damai merupakan sebuahharapan setiap Masyarakat GayoLues untuk menjalankankehidupan bermasyarakat danbernegara, damai diartikan secaraluas baik dari sisi damai mampumenjaga stabilitas keamanan dandamai untuk tetap menjalankanproses pembangunan yangdemokratis.
Bertaqwa adalah suatu prilakuterhadap keyakinan masyarakatyang dijalankan selaku umatberagama, mampu menjalankandan mampu mengamalkanperintah Tuhan Yang Maha Esa
Bermartabat merupakan sebuahbentuk keberhasilan dari titikperjuangan oleh individu,kelompok masyarakat dan secaraumum berasal dari prosespembangunan karakteristikpembangunan manusia yangberakhlak mulia. Bermartabatjuga berpasal dari sebuahkeberhasilan semua proses danefektifitas atas pembangunandaerah Gayo Lues
telah dilakukan perubahan atas Qanun Nomor 4 Tahun 2012 , telah
dipilih pendekatan implementasi pengembangan sosial budaya dan
pemberdayaan masyarakat yang di jabarkan dalam Visi, Misi,
Strategi dan Sasaran Pembangunan Kabupaten Gayo LuesTahun
20122017 adalah:
1. Visi dan MisiVisi adalah suatu gambaran menantang tentang keadaan masa
depan yang berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan
instansi pemerintah. Sebagaimana telah disebutkan diatas
bahwa untuk mewujudkan tujuan pembangunan Kabupaten
Gayo Lues ditetapkan Visi Daerah yaitu:
“Terwujutnya Masyarakat Gayo Lues yang Sejahtera,
Rukun, Damai, Bertaqwa dan Bermartabat”.
42
Misi adalah suatu yang harus diemban atau dilaksanakan oleh
instansi pemerintahan, sebagai penjabaran visi yang telah
ditetapkan. Dengan penyataan misi diharapkan seluruh anggota
organisasi dan pihak yang berkepentingan dapat mengetahui dan
mengenal keberadaan dan peran instansi pemerintah dala
penyelenggaraan pemerintahan Negara. Misi merupakan
rumusan umum mengenai upayaupaya yang akan dilaksanakan
untuk
mewujudkan visi. Misi dan tujuan dalam RPJMD Kabupaten
Gayo Lues Tahun 20122017 adalah:
2. Tujuan, Sasaran dan indikator
Tujuan merupakan suatu yang akan dicapai atau
dihasilkan dalam jangka waktu 15 tahun mengacu kepada visi
43
MISI
Menjalankan Syari’at Islam secara Kaffah;
Mewujudkan Penyelenggaraan Pemerintahan yang Bersih, Berwibawa, Bebas dari KKN dan Menegakkan Supremasi Hukum;
Meningkatkan Pemberdayaan EkonomiMasyarakat;
Meningkatkan Kualitas Sumber DayaManusia;
Menggali dan Melestarikan Sumber DayaAlam dan Memanfaatkannya Secara TepatGuna;
Menggali dan Melestarikan Adat Istiadatdan Seni Budaya;
Meningkatkan Keamanan dan Ketertibandi Kabupaten Gayo Lues.
dan misi serta didasarkan isu dan analisis strategis. Tujuan
akan mengarahkan perumusan sasaran, kebijakan, program dan
kegiatan dalam rangka merealisasikan misi.
Sasaran merupakan hasil yang ingin dicapai secara nyata
dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur, dalam waktu yang
lebih pendek dari tujuan, dalam sasaran dirancang pula
indikator sasaran. Untuk mewujudkan misi sebagaimana telah
dirumuskan di atas, maka tujuan dan sasaran yang hendak
dicapai dalam kurun waktu 5 (lima) tahun dapat dilihat pada
tabel di bawah ini:
Tabel 2.1. Tujuan, Sasaran dan indikator
NO TUJUAN SASARAN
1 Menciptakan hidup dan kehidupan masyarakat yang islami sesuai denganajaran dalam AlQuran dan Hadist
Meningkatnya pemahaman masyarakat tentang pelaksanaan syariat islam, dengan indikator utama:1. Meningkatnya Angka Melek AlQuran2. Jumlah ZIS sebagai PADMeningkatnya prasarana dan sarana peribadatan untuk mendukung pelaksanaa syariat islam yang kaffah, dengan indikator:1. Jumlah rumah ibadahTersedianya jumlah imam
/ulamam 2 Menciptakan ketenteraman, keamanan
dan kedamaian masyarakat Kabupaten Gayo lues dalam menjalankan ibadah
Mewujudkan ketenteraman masyarakat dalam menjalankan ibadah dalam kehidupan sosial budaya, dengan indikator:1. Menurunnya jumlah pelanggaran Syariat Islam2. Meningkatnya cakupan patroli petugas Satpol PP
3 Menciptakan penyelenggaraan Pemerintah yang bersih, berwibawa bebas dari KKN dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat & melaksanakan melaksanakan pembangunan daerah sebagai upaya peningkatan kesejahtraan masyarakat
Terwujudnya penyelenggaraan Pemerintah Daerah yang transparan, pertisipatif dan akuntabel berdasarkan norma Syari’at Islam, dengan indicator :1. Jumlah pejabat yang memiliki sertifikat keahlian
pengadaan dan jasa Terwujudnya aparatur pemerintah yang kompeten, berwibawa, professional dan Islam , dengan indikaor:1. Nilai LAKIP SKPK danPemerintah Kabupaten dari
Ccmenjadi BB2. Jumlah PNS yang mengikuti Tugas belajar/ ijin
belajar .Meningkatnya kinerja pelayanan publik yang professional, cepat tepat, mudah dan terjangkau, denganindikator:1. Opini BPK terhadap Laporan Keuangan Daerah
menjadi WTP.2. Jumlah perangkat Daerah yang memiliki SOP 3. Lama Proses perizinanTerwujudnya pelayanan prima bagi masyarakat, dengan indikator:1. Meningkatnay persentase kualifikasi pendidikan
aparatur Pemerintah kampung tamatan SLTA .
44
2. Sistem informasi pelayanan Perizinzn dan Administrasi Pemerintah tersedia.
3. Meningkatnya kepemilikan E KTP .Terwujudnya perencanaan pembangunan daerah yang visioner, ramah lingkungan dan sustainable, dengan indikator:1. Meningkatnya persentase qanun yang diselesaikan
dalam prolegda.2. Menurunnya jumlah temuan hasil pemeriksaan
lembaga ekternal (BPK) yang di tindak lanjuti.4 Menegakkan supremasi hukum Terwujudnya penegakan supremasi hukum,dengan
indikator:1. Menurunnya jumlah angka kriminalitas.
5 Pemberdayakan ekonomi masyarakat Mengembangkan sektor unggulan dan produk unggulan dengan indikator: 1. Meningkatnya persentase desa berstatus
swasembada terhadap total desa 2. Meningkatnya jumlah industri berbasis teknilogi Meningkatkan infrastruktur, potensi dan daya saing daerah melalui peningkatan investasi dengan :1. Meningkatnya Produktivitas padi 2. Meningkatnya produktivitas daging sapi3. Meningkatnya produksi ikan per tahun4. Meningkatnya produksi perkebunan
6 Mewujudkan Usaha Mikro Kecil Menegah dan Koperasi yang tangguh sehingga dapat mengambil bagian dalam proses pembangunan ekonomi daerah,dengan indikator:1. Meningkatnya jumlah koperasi aktif.2. Meningkatnya jumlah UKM
7 Meningkatkan kualitas dan kuantitas rehabilitasi dan penanganan penyandang masalah kesejahtraan sosial
Menurunnya jumlah penyandang masalah kesejahtraan sosial, dengan indikator:1. Jumlah panti sosial yang dikelola swasta tetap2. Angka partisipasi angkatan kerja 3. Tingkat pengangguran terbuka4. Rasio ketergantungan Terciptanya peningkatan pembinaan terhadap para penyandang masalah kesejahtraan sosisl, dengan indikator :1. Jumlah PMKS yang dibutuh (Anak Yatim,orang
cacat, RTLH, fakir miskin,orang kusta,ODKB dan lasia/Jompo.
8 Penyediaan pemerataan mutu pendidikan
Meningkatnya ketersediaan sarana dan prasarana , akses pemerataan , mutu, relevan dan daya saing pendidikan dengan indikator:1. Angka melek huruf.2. Angka rata2 lama sekolah3. APK4. APM( SD/MI/Paket A, SMP/MTs/Paket Bdan
SMA/SMK/MA/Paket C5. Rasio guru terhadap murid (SD/MI,SMP/MTs,SMA)6. Angka kelulusan (SD/MI,SMP/MTs,SMA/MAMeningkatnya keterjangkuaan pelayanan pendidikan pada semua jenjangan pendidikan bagi segenap lapisan masyarakat dengan indikator :1. Pengelolaan arsip secara baku2. Peningkatan SDM Pengelolaan kearsipanMeningkatnya budaya baca guna, dengan indikator.1. Jumlah perpustakaan daerah dan kampung
9 Meningkatkan kecakupan,jenis,dan kualitaspelayanan kesehatanmasyarakat dan keluarga berencana
Meningkatnya kualitas dan kapasitas pelayanan kesehatan masyarakat baik pelayanan kesehatan dasar maupun rujukan, dengan indikator:1. Rasio Rumah Sakit per satuan penduduk2. Rasio Dokter per satuan penduduk3. Rasio Tenaga Medis persatuan penduduk
45
4. Cakupan Penemuan dan penanganan penderita penyakit TBC BTA.
Menumbuhkan dan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap keluarga kecil bahagia sejahtera, dengan indikator :1. Rataratajumlah anak per keluarga 2. Rasio akseptor Kb3. Cakupan peserta KB aktifPeningkatan kesehatan ibu dan anak melalui penurunanangka kematian ibu, bayidan balita dengan indikator :1. Angka kematian bayi2. Jumlah gizi buruk yang ditemukan Peningkatan status gizi masyarakat, dengan indikator :1. Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan
tetap10 Mewujudkan masyarakat Gayo Lues
sejahtera jasmani dan rohaniMeningkatnya pembinaan dan pemasyarakatan olah raga, dengan indikator :1. Jumlah atlit yang dikirim ke avent olah raga diluar
daerah.2. Jumlah penyelenggaraan ke avent olah raga di Gayo
Lues3. Jumlah prestasi olah raga Gayo Luestingkat provinsi
yang memperoleh mendali emas ,perak,perunggu4. Jumlah organisasi olahraga yang dibina 5. Jumlah organisasi masyarakat/pemuda yang dibina
tetap6. Jumlah Gedung olah raga yang dipelihara tetap7. Jumlah pembina kepemudaan
11 Meningkatnya koservasi dan pemanfaatan lingkungan hidup untuk mendukungpertumbuhan ekonomi
Terwujudnya konservasi sumber daya alam dan lingkungan dalam meningkatkan pemanfaatan potensi sumber daya dan lingkungan serta mendayagunakan potensi sumber daya alam dan lingkungan secara berkelanjutan, dengan indikator:1. Rehabilitas Hutan dan lahan2. Kerusakan kawasan hutan3. Pertambangan tampa ijin
12 Terwujudnya Kelestarian Lingkungan melalui pembangunan berwawasan lingkungan , dengan indikator:1. Persentase penanganan sampah2. Persentase luas pemukiman yang tertata3. Persentase rumah tangga yang memilki tempat
pembuang sampah13 Penataan Ruang dan pengembangan
wilayah secara tewrpaduTersusun dokumen tata ruang diarahkan kepada penyusunan rencana tata ruang wilayah (RTRW) Kabupaten rencana umumtata ruang kota (RUTRK) ibukotaibukota Kecamatan dan pusat desadesa yang tumbuh cepat, dengan indikator :1. Rasio ruang terbuka Hijau per Satuan LuasWilayah
ber HPL/HGB14 Meningkatkan upaya penanganan
mitigasibencana dan penanganankeluarga korbanpaska bencana
Meningkatkan kesadaran masyarakat dalam meminimalkan potensi terjadi bencana dengan ikdikator :1. Cakupan pelayanan bencana kebakaran Kabupaten
tetap15 Menggali danmelestarikan adat
istiadat danseni budaya GayoMenjadikan masyarakat yang menjunjung tinggi adat istiadat Gayo, dengan indikator :1. Pelaksanaan adat istiadad Gayo yang masih
dilaksanakan 2. Frekuensi sosialisasi adat istiadat dan budaya.
16 Mengembangkan budaya lokal di masyarakat
Terwujudnya masyarakat Gayo lues yang berbudaya dengan indikator :1. Jumlah enent seni dan budaya di Gayo Lues 2. Jumlah prestasi seni dan budaya
46
3. Jumlah kelompok seni Meningkatnya pendapatan masyarakat kepariwisataan dengan indikator :1. Kunjungan wisata asing 2. Kunjungan wisata lokal
Peningkatan ketentraman dan ketertiban dalam masyarakat, dengan indikator :1. Rasio poskambling per desa sebanyak 1 unit per
desa2. Persentase partisipasi masyarakat dalam pemilihan
logislatif3. Persentase partisipasi masyarakat dalam pemilihan
presiden dan wikil presiden 17 Meningkatkan jaminan dan kepastian
hukumterhadap perlindungan hak anak dan perempuan
Meningkatnay jaminan dan kepastian hukum terhadap perlindungan hak anak, dengan indikator :1. Jumlah kasus KDRT 2. Persentase cakupan perempuan dan anak korban
kekerasan yang mendapatkan pelayanan hukum
Meningkatnya jaminan dan kepastian hukum terhadap perlindungan hak perempuan, dengan indikator : 1. Persentase tingkatketerwakilan perempuan lembaga
eksekutif 2. Persentase tingkatketerwakilan perempuan lembaga
legislative
Berdasarkan tujuan dan sasaran strategis dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Gayo
Lues Tahun 20122017 yang berjangka waktu 5 (lima) tahun,
selanjutnya untuk memperjelas pengukuran capaian tujuan dan
sasaran dimaksud maka telah disusun Indikator Kinerja Utama
Kabupaten Gayo Lues dalam bentuk Peraturan Bupati Nomor 80
Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Nomor 14
Tahun 2015 tentang Indikator Kinerja Utama Kabupaten Gayo
Lues.
B. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017
Perjanjian Kinerja Pemerintah Kabupaten Gayo Lues Tahun
2017 merupakan suatu dokumen yang diformalkan dalam
kaitannya dengan sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintahan (SAKIP). Dokumen ini merupakan salah satu
komponen dari siklus kinerja yang dimulai dari perencanaan dan
diakhiri dengan adanya Laporan Kinerja Instansi Pemerintahan
(LKIP).
47
Perjanjian Kinerja merupakan rencana tahunan sebagai penjabaran
lebih lanjut dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Kabupaten Gayo Lues tahun 20122017 yang berjangka waktu
5 (lima) tahun. Target indikator kinerja akan menjadi tolah ukur dalam
pengukuran keberhasilan atau kegagalan pemerintah dalam upaya
pencapaian Visi,Misi, Tujuan dan Sasarannya. Dokumen Perjanjian
Kinerja Kabupaten Gayo Lues Tahun 2017 dapat dilihat pada Tabel 2.2
berikut:
Tabel 2.2
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017PEMERINTAH KABUPATEN GAYO LUES
No
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
(1) (2) (3) (4)
1meningkatnya pemahaman masyarakat tentang pelaksanaan syariat islam
1 Angka Melek AlQur’an 80%
2 Persentase ZIS sebagai PAD 4 Miliar
2Meningkatnya prasarana peribadatan syariat islam yang kaffah
1Jumlah Rumah Ibadah Per Desa 2 Unit
2 Jumlah Ulama atau Imam 75 Orang
3
Mewujudkan Ketentraman Masyarakat dalam Menjalankan Ibadah dan Kehidupan Sosial Budaya
1 Menurunnya Jumlah Pelanggaran Syariat Islam
86 Perkara
2 Cakupan Patroli Petugas Satpol PP
65%
4
Terwujudnya Penyelenggaraan Pemerintah Daerah yang Transparan, Partisipatif dan Akuntabel berdasarkan norma syariat Islam
1Jumlah Pejabat yang memiliki sertifikat keahlian pengadaan barang dan jasa
90 Orang
5
Terwujutnya Aparatur Pemerintahan yang Kompeten, Berwibawa, Profesional dan Islami
1 Niilai LAKIP Pemerintah Kabupaten BB
2Jumlah PNS yang MengikutiTugas Belajar atau Izin Belajar
6 Orang
6
Meningkatnya kinerja pelayanan Publik yang profesional, cepat, tepat, mudah dan terjangkau
1 Opini BPK terhadap LaporanKeuangan Daerah
WTP
2 Jumlah perangkat daerah yang memiliki SOP
46 SKPK
3 Lama Proses Perizinan 4 Hari
7Terwujudnya pelayanan prima bagi masyarakat
1
Persentase Kualifikasi pendidikan aparatur pemerintah kampung tamatan SLTA
85%
2sistem informasi pelayanan perizinan dan administrasi pemerintah
Ada
48
3 Jumlah Kepemilikan EKTP 100%
8
Terwujutnya perencanaan pembangunan daerahyang visioner, ramah lingkungan dan dan sustainable
1
Menurunnya Jumlah Temuan Hasil Pemeriksaan lembaga eksternal (BPK) yang ditindaklanjuti
870 Rekomendasi
2 Persentase qanun yang diselesaikan dalam prolegda 100%
9 Terrwujudnya penegakan supremasi hukum 1 Menurunnya jumlah angka
kriminalitas 62
10Mengembangkan sektorunggulan dan produkunggulan
1 Jumlah Desa berstatus swasembada 23,61%
2 Jumlah Industri Berbasis Teknologi 105 Unit
11
Meningkatnya Infrastruktur, potensi dan daya saing daerah melalui peningkatan investasi
1 Jumlah Produktivitas padi 6 Ton/H
2 Jumlah produksi daging sapi
58.000Ton
3 Jumlah Produksi Ikan 3.970 Ton
4 Jumlah Produksi Perkebunan
7.038 Ton
12
Mewujudkan Usaha Mikro Kecil Menengah dan Koperasi yang Tangguh sehingga Dapat Mengambil Bagian dalam Proses Pembangunan Ekonomi Daerah
1 Jumlah koperasi UKM 4705 Unit
2 Jumlah koperasi aktif 144 Unit
13Menurunnya Jumlah Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial
1 Tingkat Pengangguran terbuka 1.20 %
2 Angka partisipasi angkatan kerja 78%
3 Jumlah Panti sosial yang dikelola swasta 12 Unit
4 Rasio Ketergantungan 60,6%
14
Terciptanya peningkatan pembinaan terhadap para penyandang masalah kesejahteraan sosial
1 Jumlah PMKS yang dibantu 1682 Orang
2
a. Anak yatimb. Cacatc. WRSEd. RTLHe. Fakir Miskinf. Eks Kustag. ODKBh. Lansia
355 Orang 81 Orang227 Orang147 Orang437 Orang50 Orang
0385 Orang
15
Meningkatnya ketersediaan sarana dan prasarana, akses, pemerataan, mutu, relefansi dan daya saingpendidikan
1 Angka Melek Huruf 96,23%
2 Angka ratarata lama sekolah
8 Tahun
3 APK 100%
4
Angka Partisipasi Murni (APM) :a. SD/MI/Paket Ab. SMP/MTs/Paket Bc. SMA/SMK/MA/paket C
100%97,50%90,75%
5 Angka kelulusan :a. SD/MIb. SMP/MTsc. SMA/SMK/MA
99,31%99,92%99,94%
6 Rasio guru terhadap murid/siswa :a. SD/MIb. SMP/MTsc. SMA/SMK/MA
16 Guru/murid16 Guru/murid12 Guru/murid
16 Meningkatnya 1 Persentase pengelolaan arsip 25 %
49
keterjangkauan pelayanan pendidikan pada semua jenjang Pendidikan Bagi Segenap Lapisan Masyarakat
secara baku
2 Jumlah SDM Pengelola Kearsipan 5 Kali
17 Meningkatnya budaya baca guna 1 Jumlah perpustakaan
Daerah dan kampong 1 buah
18
Meningkatnya Kualitas dan Kapasitas Pelayanan Kesehatan Masyarakat BaikPelayanan Kesehatan Dasarmaupun Rujukan.
1 Rasio Rumah sakit Per satuan penduduk 0.02 BH/1000
2 Rasio Dokter per satuan penduduk 0.25/Orang/1000
3 Rasio tenaga medis per satuan penduduk 12.75 Orang
4Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit TBC
75 %
19
Menumbuhkan dan Meningkatkan Kesadaran Masyarakat terhadap Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera
1 Jumlah peserta KB aktif 95 %
2 Ratarata Jumlah anak Per Keluarga 2 orang
3 Rasio Aseptor KB 88%
20
Peningkatan Kesehatan Ibu dan Anak Melalui Penurunan Angka KematianIbu, Bayi dan Balita.
1 Jumlah Gizi buruk 0 Orang
2 Angka kematian bayi 9 Orang
21 Peningkatan Status Gizi Masyarakat 1 Cakupan balita Gizi Buruk
mendapat perawatan tetap 100%
22 Meningkatnya Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga
1Jumlah Atlit yang dikirim ke event Olahraga di luar daerah
250 Orang
2 Jumlah penyelenggaraan event olahraga di Gayo Lues
7 Even
3
Jumlah prestasi olahraga Gayo Lues tingkat provinsia. Emasb. Perakc. Perunggu
3 Mendali6 Mendali8 Mendali
4 Jumlah Organisasi Olahragayang dibina 20 Organisasi
5Jumlah Organisasi Masyarakat/Pemuda yang dibina
7 Organisasi
6 Jumlah Klub Olahraga yang dibina 60 Klub
7Jumlah Gedung Olahraga yang dipelihara 3 Unit
8 Jumlah pembinaan kepemudaan 2 Kali
23
Terwujudnya Konservasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan dalam Meningkatkan PemanfaatanPotensi Sumber Daya dan Lingkungan serta Mendayagunakan Potensi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Secara Berkelanjutan
1 Rehabilitasi hutan dan lahan 15.760 Ha
2 Jumlah Kerusakan kawasanhutan
14960 Ha
3 Jumlahh Pertambangan Tanpa Izin
2 Buah
24 Terwujudnya kelestarian lingkungan melalui pembangunan berwawasan lingkungan
1 persentase penanganan sampah 70%
2 Persentase Luas pemukimanyang tertata 70%
3 persentase rumah tangga 46,76%
50
yang memiliki tempat pembuangan sampah
25
Tersusunya dokumen tata ruang diarahkann kepada penyusunan rencana tata ruang wilayah (RTRW) Kabupaten, rencana umum tata ruang kota (RUTRK) ibu kota, kecamatan dan pusat desadesa yang tumbuh cepat
Rasio Ruang terbuka Hijau per satuan luas wilayah ber HPL/HGB
0,03%
26
Meningkatnya kesadaran masyarakat dalam meminimalkan potensi terjadinya bencana
1Cakupan pelayanan bencana kebakaran kabupaten
100%
27Manjadikan Masyarakat yang menjunjung tinggi adat istiadat Gayo
1Pelaksanaan adat istiadat gayo yang masih dilaksanakan
90%
2 Frekuensi sosialisasi adat istiadat dan budaya gayo
2 Kali
28 Terwujudnya masyarakat Gayo Lues yang berbudaya
1 Jumlah event seni dan Budaya di Gayo Lues
6 Kali
2 Jumlah Prestasi seni dan budaya
2 Piagam
3 Jumlah kelompok seni 145 Kelompok
29 Meningkatnya pendapatan masyarakat kepariwisataan
1 Jumlah Kunjungan Wisata Asing 200 org
2 Jumlah Kunjungan Wisata Lokal 1.300 org
30Peningkatan ketentraman dan ketertiban dalam masyarakat
1 Rasio poskamling per Desa 1 Unit /Desa
2Persentase partisipasi masyarakat dalam pemilihan legislative
3
Persentase partisipasi masyarakat dalam pemilihan Presiden dan wakil presiden
31Meningkatnya Jaminan danKepastian Hukum TerhadapPerlindungan Hak Anak
1 Jumlah kasus KDRT 16 Kasus
2
Persentase cakupan perempuan dan anak korban kekerasan yang mendapatkan pelayanan hokum
90%
32
Meningkatnya Jaminan danKepastian Hukum TerhadapPerlindungan Hak Perempuan
% tingkat keterwakilan perempuan lembaga eksekutif
10%
% tingkat keterwakilan perempuan lembaga Legislatif
10%
Untuk mewujudkan Kinerja Pemerintah Kabupaten Gayo Lues
Tahun 2017 tersebut didukung dengan anggaran sebesar
Rp.1.068.453.444.802.28 (satu triliun enam puluh delapan
miliar empat ratus lima puluh tiga jutaempat ratus empat
puluh empatribu delapan ratus dua koma sembilan rupiah)
51
C. PROGRAM PRIORITAS YANG MENUNJANG KEBERHASILAN
SASARAN STRATEGIS
No SASARAN STRATEGIS PROGRAM YANG MENUNJANG KEBERHASILANSASARAN
(1) (2) (3)
1meningkatnya pemahaman masyarakat tentang pelaksanaansyariat islam
1 Program pemantapan pelaksanaan syariat islam
2 Program Pengembangan Nilai Budaya Islam
3 Program Pengembangan Komunikasi dan InformasiAgama Islam
4 Program Peningkatan Zis dan Kelembagaan
5 Program Peningkatan Sumber Daya dan PeranUlama
6 Program pemantapan pelaksanaan syariat islam
2Meningkatnya prasarana peribadatan syariat islam yang kaffah
1Program peningkatan partisipasi masyarakat danpembangunan desa bersyariat
2Program Pemberdayaan dan Peningkatan LembagaKeagamaan
3
Mewujudkan Ketentraman Masyarakat dalam Menjalankan Ibadah dan Kehidupan Sosial Budaya
1 Program Penegakan Kebijakan Pelaksanaan SyariatIslam
2 Program Pengembangan Komunikasi dan InformasiAgama Islam
4
Terwujudnya Penyelenggaraan Pemerintah Daerah yang Transparan, Partisipatif dan Akuntabel berdasarkan norma syariat Islam
5
Terwujutnya Aparatur Pemerintahan yang Kompeten, Berwibawa, Profesional dan Islami
1 Program Pendataan, Perencanaan, Pengawasan,Monitoring , Evaluasi dan Pelaporan
2 Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur
3 Program peningkatan daan pengembangan systempelaporan capaian kinerja dan keuangan
6Meningkatnya kinerja pelayanan Publik yang profesional, cepat, tepat, mudah dan terjangkau
1 Program Peningkatan dan PengembanganPengelolaan Keuangan Daerah
2 Program Pembinaan dan Fasilitasi PengelolaanKeuangan
3 Program perencanaan pembangunan daerah
7 Terwujudnya pelayanan prima bagi masyarakat
1 Program Penataan Administrasi Kependudukan
2 Program Peningkatan Kapasitas AparaturPemerintah Kampung
3Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalamMembangun Kampung
8
Terwujutnya perencanaan pembangunan daerahyang visioner, ramah lingkungan dan dan sustainable
1 Program penataan peraturan perundangundangan
2 Program Peningkatan Sistem Pengeawasan Internaldan Pengendalian KDH
3 Program Peningkatan Profesionalisme TenagaPemeriksa dan Aparatur Pengawas
52
9 Terrwujudnya penegakan supremasi hokum
1 Program penegakan kebijakan daerah
2 Program pemeliharaan kantrantibmas danpencegahan tindak kriminaal
10 Mengembangkan sektorunggulan dan produk unggulan
1 Program Peningkatan Keberdayaan MasyarakatPedesaan
2 Program pengembangan lembaga ekonomi pedesaan
3 Program peningkatan kemampuan teknologi industry
11Meningkatnya Infrastruktur, potensi dan daya saing daerah melalui peningkatan investasi
1 Program Peningkatan produksi Pertanian/Perkebunan
2 Program peningkatan produksi peternakan
3 Program peningkatanpemasaran hasil produksi peternakan
4 Program pemberdayaan penyuluh pertanian/perkebunan lapangan
5 Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/Perkebunan
6 Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/ Perkebunan
7 Program pengembangan budidaya perikanan
12
Mewujudkan Usaha Mikro Kecil Menengah dan Koperasi yang Tangguh sehingga Dapat Mengambil Bagian dalam Proses Pembangunan Ekonomi Daerah
1Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi
2 Program Penciptaan Iklim Usaha Kecil Menengah yang Konduksif
3 Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitip Usaha Kecil Menengah
4 Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha bagi Usaha Mikro Kecil Menengah
5 Program Pengembangan Industri Kecil Menengah
6 Program perencanaan pembangunan Ekonomi
13Menurunnya Jumlah Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial
1 Program Peningkatan Kualitas dan ProduktivitasTenaga Kerja
2 Program Pelayanan dan Rehabilitasi KesejahteraanSosial
3 Program pembinaan panti asuhan /panti jumpo
4Program perencanaan pembangunan social danbudaya
14
Terciptanya peningkatan pembinaan terhadap para penyandang masalah kesejahteraan sosial
1 Program Pelayanan dan Rehabilitasi KesejahteraanSosial
2Program Pembinaan Eks Penyandang PenyakitSosial (Eks narapidana, PSK, narkoba dan penyakitsosial lainnya)
15
Meningkatnya ketersediaan sarana dan prasarana, akses, pemerataan, mutu, relefansi dan daya saing pendidikan
1 Program Pendidikan Anak Usia Dini
2 Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar SembilanTahun
3 Program Pendidikan Menengah
4 Program Pendidikan Non Formal
16
Meningkatnya keterjangkauan pelayanan pendidikan pada semua jenjang Pendidikan Bagi Segenap Lapisan Masyarakat
1 Program Manajemen Pelayanan Pendidikan
2 Program Perbaikan Sistem Administrasi Kearsipan
3 Program Penyelamatan dan Pelestarian Dokumen/Arsip Daerah
17 Meningkatnya budaya baca guna 1 Program pengembangan budaya baca dan pembinaan perpustakaan
18 Meningkatnya Kualitas dan Kapasitas Pelayanan Kesehatan Masyarakat Baik Pelayanan
1 Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
2 Program Upaya Kesehatan Masyarakat
53
Kesehatan Dasar maupun Rujukan.
3 Program Pengawasan Obat dan Makanan
4 Program Promosi Kesehatan dan PemberdayaanMasyarakat
5 Program Peningkatan SDM Kesehatan
6 Program Pencegahan dan Penanggulangan PenyakitMenular
7 Program Obat dan Pembekalan Kesehatan
8 Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin
9 Program Kemitraan Peningkatan PelayananKesehatan
19
Menumbuhkan dan Meningkatkan Kesadaran Masyarakat terhadap Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera
1 Program Peningkatan Kulaitas Hidup danPerlindungan Perempuan
2 Program Keluarga Berencana dan KeluargaSejahtera
3 Program Kesehatan Reproduksi Remaja
4 Program Keserasian Kebijakan Peningkatan KualitasAnak dan Perempuan
20Peningkatan Kesehatan Ibu dan Anak Melalui Penurunan Angka Kematian Ibu, Bayi dan Balita.
1 Program Perbaikan Gizi Masyarakat
2 Program pengembangan lingkungan sehat
3 Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan AnakBalita
4 Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkandan Anak
21Peningkatan Status Gizi Masyarakat 1 Program Perbaikan Gizi Masyarakat
22 Meningkatnya Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga
1 Program Peningkatan Peran Serta Kepemudaan
2 Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olah Raga
3 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana OlahRaga
23
Terwujudnya Konservasi SumberDaya Alam dan Lingkungan dalam Meningkatkan Pemanfaatan Potensi Sumber Daya dan Lingkungan serta Mendayagunakan Potensi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Secara Berkelanjutan
1 Program pengendalian pencemaran lingkungan dan perusakan lingkungan
2 Program perencanaan tata ruang
3 Program pengendalian banjir
24
Terwujudnya kelestarian lingkungan melalui pembangunan berwawasan lingkungan
1 Program perencanaan tata ruang
2 Program pengembangan perumahan
3 Program lingkungan sehat perumahan
4 Program pengembangan kinerja pengelolaanpersampahan
5 Program pengendalian perencanaan dan perusakanlingkungan hidup
6 Program pengembangan kinerja pengelolaan airminum dan air limbah
25 Tersusunya dokumen tata ruang diarahkann kepada penyusunan rencana tata ruang wilayah
1 Program perencanaan tata ruang
54
(RTRW) Kabupaten, rencana umum tata ruang kota (RUTRK) ibu kota, kecamatan dan pusat desadesa yang tumbuh cepat
2
Program pengembangan kotakota menengah dan besar
26
Meningkatnya kesadaran masyarakat dalam meminimalkan potensi terjadinyabencana
1 Program tanggap darurat penanggulangan bencana
27Manjadikan Masyarakat yang menjunjung tinggi adat istiadat Gayo
1 Program pelestarian nilai adat dan budaya
2 Program pengelolaan keragaman budaya
3 Program pengelolaan kekayaan budaya
28 Terwujudnya masyarakat Gayo Lues yang berbudaya 1 Prograaam pengembangan nilai budaya
29 Meningkatnya pendapatan masyarakat kepariwisataan
1 Program pengembangan destinasi pariwisata
2 Program pengembangan kemitraan
3 Program pengembangan pemasaran pariwisata
30Peningkatan ketentraman dan ketertiban dalam masyarakat
1 Program peningkatan keamanan dan Kenyamanan Lingkungan
2 Program peningkatan keamanan dan Kenyamanan Lingkun Program Penegakan Kebijakan Daerah
3Program Penegakan Kebijakan Pelaksanaan Syariat Islam
31Meningkatnya Jaminan dan Kepastian Hukum Terhadap Perlindungan Hak Anak
1 Program keserasian kebijakan peningkatan kualitas anak dan perempuan
2 Program pelayanan bantuan hokum
3 Program penguatan kelembagaan pengarustamaam gender dan anak
32Meningkatnya Jaminan dan Kepastian Hukum Terhadap Perlindungan Hak Perempuan
1 Program pelayanan bantuan hokum
2 Program peningkatan peran serta dan kesetaraan gender dalam pembangunan
3 Program pendidikan politik masyarakat
4 Prograaam pengembangan wawasan kebangsaan
55
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
erselenggaranya tata kepemerintahan yang baik (good
governance) adalah prasyarat bagi setiap pemerintahan
untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dalam
mencapai tujuan serta citacita bangsa dan bernegara.
Guna menciptakan pemerintahan yang bersih dan baik maka
diperlukan tiga pilar utama yang merupakan elemen dasar yang saling
berkaitan. Ketiga elemen dasar tersebut adalah partisipasi,
transparansi dan akuntabilitas. Dalam rangka itu diperlukan
pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang
tepat, jelas, terukur, dan legitimate sehingga penyelenggaraan
pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung secara
berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab serta
bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme.
TT
Akuntabilitas kinerja adalah perwujudan kewajiban suatu
instansi pemerintah untuk mempertanggung jawabkan
keberhasilan/ kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam
mencapai tujuantujuan dan sasaransasaran yang telah
ditetapkan melalui alat pertanggung jawaban secara
periodik.Tujuan sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah
adalah untuk mendorong terciptanya akuntabilitas kinerja instansi
pemerintah sebagai salah satu prasyarat untuk terciptanya
pemerintah yang baik.
56
Untuk lebih meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang
lebih berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab,
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 tahun 2014
Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahanan,
yang mewajibkan setiap instansi pemerintah dan unit kerja untuk
menyusun laporan akuntabilitas kinerja sebagai wujud
pertanggungjawaban atas segala tugas dan kewajiban yang
diamanatkan kepadanya. Pertanggungjawaban dimaksud
selanjutnya dilaporkan kepada pemberi tugas dan wewenang
(amanat) melalui suatu media yaitu Laporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (LKjIP).
Sebagai tindaklanjut Peaturan Presiden tersebut, setiap tahun
Pemerintah Kabupaten Gayo Lues telah menyusun LKjIP.
Sebagaimana tahun tahun sebelumnya, pada tahun 2017
Pemerintah Kabupaten Gayo Lues berusaha menyusun LKjIP secara
sistematis untuk menyajikan keberhasilan atau kegagalan dan
hambatan serta permasalahan yang dihadapi dalam mencapai
Sasaran Staregis Qanun Kabupaten Gayo Lues Nomor 7 Tahun 2015
tentang Perubahan atas Qanun Nomor 14 Tahun 2013 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kabupaten Gayo
Lues Tahun 2012 2017.
Capaian kinerja Pemerintah Kabupaten Gayo Lues Tahun
2017, berdasarkan pada hasil pengukuran, evaluasi dan analisis
akuntabilitas kinerja, yang mencakup penetapan kinerja tahun
2017, pengukuran pencapaian sasaran yang merupakan tingkat
pencapaian target dari masingmasing indikator kinerja
sebagaimana tercantum dalam Peraturan Daerah (Qanun) Nomor 7
Tahun 2015 tentang perubahan atas Qanun No 13 Tahun 2013
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Gayo Lues Tahun 20122017. Adapun rincian teknis
perhitungan pencapain masingmasing indikator kinerja
sebagaimana dijabarkan dalam Peraturan Bupati Gayo Lues Nomor
57
80 Tahun 2016 tentang perubahan atas peraturaan Bupati Nomor
14 tahun 2015 tentang Indikator Kinerja Utama (IKU) Pemerintah
Kabupaten Gayo Lues, sebagaimana dapat dilihat pada Lampiran.
B. CAPAIAN KINERJA TAHUN 2017Adapun capaian keneja Tahun 2017 dapat dilihat pada tabel di
bawah ini:
Tabel 3.1Capaian Kinerja Tahun 2017
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI
%
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1meningkatnyapemahamanmasyarakattentangpelaksanaansyariatislam
1 AngkaMelek AlQur’an 80% 80% 100
2 Jumlah Zis sebagai PAD 4 Miliar 4 Miliar 100
2
Meningkatnya prasarana peribadatan syariat islam yang kaffah
1JumlahRumahIbadah Per Desa 2 Unit
2Unit/des
a100
2 JumlahUlamaatau Imam 75 Orang 75 Orang 100
3
Mewujudkan Ketentraman Masyarakat dalam Menjalankan Ibadah dan Kehidupan Sosial Budaya
1 Menurunnya Jumlah Pelanggaran Syariat Islam
80 Kasus 86Perkara
93
2 Cakupan PatroliPetugasSatpol PP
65% 65% 100
4
Terwujudnya Penyelenggaraan Pemerintah Daerah yang Transparan, Partisipatif dan Akuntabel berdasarkan norma syariat Islam
1JumlahPejabat yang memilikisertifikatkeahlianpengadaanbarangdanjasa
90 Orang99
Orang 110
5
Terwujutnya Aparatur Pemerintahan yang Kompeten, Berwibawa, Profesional dan Islami
1Niilai LAKIP PemerintahKabupaten BB
2Jumlah PNS yang MengikutiTugasBelajaratauIzinBelajar
6 Orang 4 Orang 66,7
6
Meningkatnya kinerja pelayanan Publik yang profesional, cepat, tepat, mudahdanterjangkau
1Opini BPK terhadapLaporanKeuangan Daerah
WTP
2 Jumlahperangkatdaerah yang memiliki SOP
30 SKPK 45 SKPK 125
3 Lama Proses Perizinan 4 Hari 4 Hari 100
7 Terwujudnyapelayanan prima bagimasyarakat
1PersentaseKualifikasipendidikanaparaturpemerintahkampungtamatan SLTA
85% 80% 94,1
2Sisteminformasipelayananperizinandanadministrasipemerintah
Ada Ada 100
3 JumlahKepemilikan EKTP 100% 77,76% 77,7
8 Terwujutnyaperencanaa 1 MenurunnyaJumlahTemuan 870 343Reko 39
58
npembangunandaerahyangvisioner, ramahlingkungandandan sustainable
HasilPemeriksaanlembagaeksternal (BPK) yang ditindaklanjuti
Rekomendasi mendasi
2 Persentaseqanun yang diselesaikandalamprolegda 100% 100% 100
9 Terwujudnyapenegakansupremasihukum 1 Menurunnyajumlahangkakri
minalitas 80 80 Kasus 86
10Mengembangkansektorunggulandanprodukunggulan
1Persentase desaberstatusswasembada terhadap total desa
23,61% 23,61% 100
2 JumlahIndustriBerbasisTeknologi 105 Unit 105 Unit 100
11
Meningkatnya Infrastruktur, potensi dan daya saing daerah melalui peningkatan investasi
1 JumlahProduktivitaspadi 6 Ton/H 5.2 Ton 94
2 Jumlahproduksidagingsapi 58.000 Ton 265 Ton 100
3 JumlahProduksiIkan 3.970 Ton 3.970Ton
100
4 JumlahProduksi Perkebunan 7.038 Ton 12.630Ton
92
12
Mewujudkan Usaha Mikro Kecil Menengah dan Koperasi yang Tangguh sehingga Dapat Mengambil Bagian dalam Proses Pembangunan EkonomiDaerah
1 Jumlahkoperasi UKM 4705 Unit 6291Unit 100
2 Jumlahkoperasiaktif 144 Unit 144 Unit 100
13Menurunnya Jumlah Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial
1 Tingkat Pengangguranterbuka
1.20 % 1.20 % 100
2 Angkapartisipasiangkatankerja
78 % 78 % 100
3 JumlahPantisosial yang dikelolaswasta
12 Unit 12 Unit 100
4 RasioKetergantungan 60.60 % 60.60 % 100
14
Terciptanya peningkatan pembinaanterhadapparapenyandangmasalahkesejahteraansosial
1 Jumlah PMKS yang dibantu 1682 Oranga. Anak yatimb. Cacatc. WRSEd. RTLHe. Fakir Miskinf. Eks Kustag. ODKBh. Lansia
355 Orang 81 Orang227 Orang147 Orang437 Orang50 Orang2 orang
385 Orang
345 org81 Org894 Org277 org
5414 Org50 org133 org364 org
97100939188
1.2381006.6594
15
Meningkatnya ketersediaan sarana dan prasarana, akses, pemerataan, mutu, relefansi dan daya saingpendidikan
1 AngkaMelekHuruf 96,23% 96,23% 100
2 Angka ratarata lama sekolah 8 Tahun 9 Tahun 100
3 APK 100% 100% 100
4
Angka Partisipasi Murni (APM):a. SD/MI/Paket Ab. SMP/MTs/Paket Bc. SMA/SMK/MA/paket C
100%97.50%90.75%
100%97.50%90.75% 100
5 Angkakelulusan :a. SD/MIb. SMP/MTsc. SMA/SMK/MA
99,90%99,92%99,94%
99,90%99,92%99,94% 100
6 Rasio guru terhadapmurid/siswa :
7a. SD/MIb. SMP/MTsc. SMA/SMK/MA
16 Gr/mrd16 Gr/mrd12 Gr/mrd
1.161:161.12
100
16
MeningkatnyaketerjangkauanpelayananpendidikanpadasemuajenjangPendidikanBagiSegenapLapisanMasyarakat
1 Persentasepengelolaanarsipsecarabaku
25%25%
100
2 Jumlah SDM Pengelola Kearsipan 5 Kali 10 Kali 200
17 Meningkatnyabudayabacaguna 1 Jumlahperpustakaan
Daerah dankampung 1 Buah 1 Buah 100
59
18
MeningkatnyaKualitasdanKapasitasPelayananKesehatanMasyarakatBaikPelayananKesehatanDasarmaupunRujukan.
1 RasioRumahsakit Per satuanpenduduk
0.02BH/1000
0.02BH/1000
100
2 RasioDokter per satuanpenduduk
0.25/Orang/1000
0.25/Orang/1000
100
3 Rasiotenagamedis per satuanpenduduk
12.75 Orang 12.75Orang
100
4Cakupanpenemuandanpenangananpenderitapenyakit TBC
75% 75% 100
19
MenumbuhkandanMeningkatkanKesadaranMasyarakatterhadapKeluarga Kecil Bahagia Sejahtera
1 Jumlahpeserta KB aktif 95 % 95 100
2 Ratarata Jumlahanak Per Keluarga
2 Orang 20 Org 100
3 Rasio Aseptor KB 88% 88% 100
20
PeningkatanKesehatanIbudanAnakMelaluiPenurunanAngkaKematianIbu, BayidanBalita.
1 JumlahGiziburuk 0 orang 0 100
2 Angkakematianbayi 9 Orang 9% 100
21 Peningkatan Status GiziMasyarakat
1 CakupanbalitaGiziBurukmendapatperawatantetap
100% 100% 100%
22MeningkatnyaPembinaandanPemasyarakatanOlahraga
1JumlahAtlit yang dikirimke event Olahraga di luardaerah
250 Orang
2 Jumlahpenyelenggaraan event olahraga di GayoLues 7 Even 7 Even 100
3
JumlahprestasiolahragaGayoLuestingkatprovinsia. Emasb. Perakc. Perunggu
3 Mendali6 Mendali8 Mendali
4 Jumlah Organisasi Olahragayang dibina
20 organisasi 20organisasi
100
5Jumlah Organisasi Masyarakat/Pemuda yang dibina
7 Organisasi7Organis
asi 100
6JumlahKlubOlahraga yang dibina 60 Klub
7 JumlahGedungOlahraga yang dipelihara 3 Unit 3Unit 100
8Jumlahpembinaankepemudaan 2 Kali 2Kali 100
23
TerwujudnyaKonservasiSumberDayaAlamdanLingkungandalamMeningkatkanPemanfaatanPotensiSumberDayadanLingkungansertaMendayagunakanPotensiSumberDayaAlamdanLingkunganSecaraBerkelanjutan
1 Rehabilitasihutandanlahan 15.760 Ha 15.760 100
2 Jumlah Kerusakan kawasan hutan 14.960 Ha 14.960
Ha 100
3 JumlahhPertambanganTanpaIzin
2 Buah 5 100
24
Terwujudnyakelestarianlingkunganmelaluipembangunanberwawasanlingkungan
1 Persentase penanganan sampah 70% 67 100
2 Persentase Luas pemukimanyang tertata 70% 70 100
3Persentase rumah tangga yang memiliki tempat pembuangan sampah
46,76% 46,76 100
25
Tersusunyadokumentataruangdiarahkannkepadapenyusunanrencanatataruangwilayah (RTRW) Kabupaten, rencanaumumtataruangkota (RUTRK) ibukota, kecamatandanpusatdesadesa yang tumbuhcepat
Rasio Ruangter buka Hijau per satuan luas wilayah ber HPL/HGB
0,03% 0,03% 100
26Meningkatnyakesadaranmasyarakatdalammeminimalkanpotensiterjadi
1Cakupanpelayananbencanakebakarankabupaten 100% 100% 100
60
nyabencana
27
ManjadikanMasyarakat yang menjunjungtinggiadatistiadatGayo
1 Pelaksanaanadatistiadatgayoyang masihdilaksanakan 100% 90% 100
2 Frekuensisosialisasiadatistiadatdanbudayagayo 2 Kali 2 100
28TerwujudnyamasyarakatGayoLues yang berbudaya
1 Jumlah event senidanBudaya di GayoLues 6 kali 6 kali 100
2 Jumlah Prestasi seni dan budaya 2 Piagam 2 Piagam 100
3 Jumlahkelompokseni 145Kelompok
145Kelompo
k100
29Meningkatnyapendapatanmasyarakatkepariwisataan
1 JumlahKunjunganWisataAsing
200 Orang 255 127
2 Jumlah Kunjungan Wisata Lokal
1.300 Orang 6954Orang
535
30Peningkatanketentramandanketertibandalammasyarakat
1 Rasioposkamling per Desa 1 Unit /Desa 1 Unit/Desa
100
2Persentase partisipasi masyarakat dalam pemilihanlegislatif
90 %
3Persentase partisipasi masyarakat dalam pemilihanPresiden dan wakil presiden
76,88 %
31
Meningkatnya Jaminandan Kepastian HukumTerhadap Perlindungan Hak Anak
1 Jumlahkasus KDRT 3 Kasus 16 Kasus 18,7
2
Persentase cakupan perempuan dan anak korbankekerasan yang mendapatkan pelayanan hukum
90 % 90 % 100
32
Meningkatnya Jaminan dan Kepastian Hukum Terhadap Perlindungan Hak Perempuan
% tingkat keterwakilan perempuan lembaga eksekutif
10 % 10 % 100
% tingkat keterwakilan perempuan lembaga Legislatif
10 % 10 % 100
C. ANALISIS DAN EVALUSI CAPAIAN KINERJA
Pembahasan capaian kinerja kebijakan dan strategi
Pemerintah Kabupaten Gayo Lues untuk mewujudkan pencapaian
Misi secara terukur sebagaimana telah ditetapkan dalam RPJMD
Tahun 20122015, lebih lanjut diuraikan berdasarkan Perjanjian
Kinerja Pemerintah Kabupaten Gayo Lues Tahun 2017.
Capaian kinerja kebijakan “Peningkatan pemahaman
Masyarakat tentang pelaksanaan Syariat Islam” melalui strategi
.Untuk melihat capaian kinerja tahun 2016 sebagai tahun kelima
61
Sasaran 1 Meningkatnya Pemahaman Masyarakat TentangPelaksanaan Syariat Islam
Tabel 3.2.1Analisis Capaian Kinerja SasaranStrategis Meningkatnya Pemahaman Masyarakat Tentang Pelaksanaan
Syariat Islam
NO
Indikator Kinerja
Kinerja awalpriodeRPJM
Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Target
AkhirRPJM
Capaian rata2RPJM
Target
Raelisasi % Targ
etRaelisa
si % Target
Raelisasi % Targ
etRaelisasi % Targ
etraelisa
si %
1
AngkaMelekAlQura
n60% 60% 60%
100 65% 65% 100 70% 70% 100 75% 75%
100 80% 80% 100 80% 100%
2
JumlahZIS
SebagaiPAD
2 Jt 2 Jt 1,8 M 90 2 M 3.430M 170 3.5
M4.114
M 117,5 3.8 M 3 M 79 4 M 4 M 100 4 M 100%
Rata2 CapaianSasaran
95%
135%
108,8%
89,5%
100%
100%
Capaian Kinerja Sasaran meningkatnya Meningkatnya Pemahaman Masyarakat Tentang Pelaksanaan
Syariat Islam di Kabupaten GayoLues tahun 2017 adalah sebesar 100% mangalami peningkatan artinnya melalui 2
indikator kinerja Tahun 2017 adalah sebesar 100%. Capaian tersebut berdampak pada capain Akhir kinerja RPJMD
tahun 2017 sebesar100%.
63
Dalam mengukuran meningkatnya pengamalan syaraiat islam,
salah satu indikator yang digunakan adalah angka melek
Alquran. Pelaksanaan syariat islam di Kabupaten Gayo Lues
semakin baik dapat dilihat dari angka melek huruf
Alqurantahun 2017 yaitu sebesar 80%. Dengan capaia tersebut
tercapailah target aakhir RPJM dimana target rpjm sebesar
80% dan terealisasi sebesar 80 dengan persentase capaian
sebesar 100%.
Tabel 3.2.1.1Data Melek Alquran
No Kampung/Kec. Anak
Anak Remaja DewasaProses Membaca
Lancar Sedang BelumBisa
1 Seneren/Pantan Cuaca
59Orang 42 16
55 Orang 2 47 4
152 Orang 3 85 63
2 Padang/Teragun 104Orang 4 55 45
162Orang 73 80 4
548 Orang 100 234 216
3 Tetingi/Blangpegayon 31Orang 3 28 2
64 Orang 28 35 1
150 Orang 32 85 33
4 Pasir putih/Pining 58Orang 18 23 19
68 Orang 30 26 10
133 Orang 40 71 23
Adapun upaya yang dilakukan dalam rangka pencapaian target
sasaran dengan indikator Angka melek AlQuran, melalui
program pengembangan komunikasi dan informasi agama islam
dan Program Pemantapan pelaksanaan syari’at islam dengan
kegiatan Pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Qur’an Tingkat
Provinsi Aceh, TC MTQ Tingkat Provinsi Acehkegiatan ini
dilaksanakan setiap 2 (dua) tahun sekali dilaksanakan MTQ
tingkat Kabupaten yang melibatkan 11 (sebelas) kecamatan dan
setiap 2 (dua) tahun sekali dilaksanakan MTQ Tingkat Provinsi
64
Aceh dengan peserta sebanyak 48 Orang dari pemerintah
kabupaten.
Capaian intuk indikator Jumlah ZIS Sebagai PAD pada tahun
2017 tercapai sebesar 100% dengan target 4 M terealisasi 4 M.
Adapun capain target RPJM tercapai sebesar 100% dengan
realisasi jumlah ZIS sebanyak 4 M Rupiah.Adapun upaya yang dilakukan dalam rangka pencapaian
target sasaran dengan indikatorJumlah ZIS Sebagai PAD
melalui program peningkatan ZIS dan pembinaan kelembagaan
dilaksanakan melalui kegiatan sosialisasi ZIS, harta wakaf,
harta agama dan perwalian.Dari pencapaian di atas dapat dikatakan bahawa, perioritas
pelaksanaan Syariat islam di Kabupaten Gayo Lues dengan
dikeluarkannya UndangUndang Republik Indonesia Nomor 11
Tahun 2006 tentang Pemerintah Aceh Pasal 20 di sebutkan
bahwa:”Peenyelenggaraan Pemerintah Aceh dan Pemerintah
Kabupaten/kota berpedoman apada asas umum penyelenggaraan
pemerintah yang terdiri atas asas keislaman. Pasal 42
menyebutkan :”Gubernur atau Bupati/Walikota mempunyai tugas
dan wewenang melaksanakan dan mengoordinasikan pelaksanaan
syariat islam secara menyeluruh. Syariat islam yang dimaksud
meliputi ibadah, ahwal alsyakhshiyah (hukum keluarga),
muamalah (hukum perdata), jinayah (hukum pidana), qadha’
(peradilan), tarbiyah (pendidikan), dakwah, syiar, dan pembelaan
islam.
65
Sasaran 2 Meningkatan Prasarana dan Sarana Peribadatan untukMendukung Pelaksanaan Syariat Islam yang Kaffah
Capaian kinerja sasaran meningkatnya Prasarana dan
sarana peribadatan untuk mendukung pelaksanaan syariat
islam yang kaffah di capai dengan adanyak kebijakan
“Pengembangan sarana dan prasarana peribadatan untuk
mendudkung pelaksanaan syariat islam yang kaffah” melalui
strategi peningkatan pelayanan keagamaan bagi seluruh lapisan
masyarakat secara oftimal dan peningkatan pemberdayaan
lembaga keagamaan serta melakukan sertifikasi, penatausahaan,
pengelolaan dan pemberdayaan sektor agama. Untuk melihat
capaian kinerja tahun 2017 sebagai tahun keempat RPJMD
Kabupaten Gayo Lues Tahun 20122017, dapat dilihat pada tabel
berikut:
66
Tabel 3.2.2Analisis Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatan Prasarana dan Sarana Peribadatan untuk
Mendukung Pelaksanaan Syariat Islam yang Kaffah
NO
Indikator
Kinerja
Kinerja awalpriodeRPJM
Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017TargetAkhirRPJM
Capaian
rata2RPJM
Target Raelisasi
% Target
raelisasi
% Target Raelisasi
% Target Raelisasi
% Target Raelisasi
%
1 Jumlah rumah ibadah per desa
2Unit/d
esa
2Unit/d
esa
2Unit/d
esa
100 2Unit/desa
2Unit/desa
100
2Unit/d
esa
2Unit/desa
100
2Unit/d
esa
2Unit/desa
100
2Unit/d
esa
2Unit/desa
1002
Unit/desa
100
2 Jumlah imam/ulama
70Orang
70Orang
70Orang
100 94Oran
g
70Oran
g
74 75Orang
75Oran
g
100
75Orang
75Oran
g
100
75Orang
75Org
100 225Orang
164
Rata2 capaian Sasaran 100%
87%
100%
100%
100%
132%
Berdasarkan tabel 3.2.2 di atas capaian kinerja sasaran meningkatnya Meningkatan Prasarana dan
Sarana Peribadatan untuk Mendukung Pelaksanaan Syariat Islam yang Kaffah di Kabupaten Gayo Lues
tahun 2017 melalui 2 indikator kinerja adalah sebesar 100%, menunjukkan peningkatan dari tahuntahun
sebelumnya. Sedangkan ratarata capaian Akhir RPJM sebesar 132%. Adapun capaian setiap indikator adalah
sebagai berikut:
67
Capaian untuk indikator jumlah ibadah per desa dari tahun
2012 awal RPJM sampai akhir RPJM ditergetkan sebanyak 2 unit
per desa terealisasi di Akhir RPJM sebanyak 2 Unit per Desa
artinya, capaian akhir RPJM sebesar 100 persen. Salah satu keberhasilan ini disebabkan adanya program
pembangunan rumah ibadah. Adapun jumlah perbandingan
rumah ibadah di Kabupaten Gayo Lues dapat dilihat pada Tabel
3.2.2.1 di bawah ini:Tabel 3.2.2.1
Jumlah Tempat Ibadah di Kabupaten Gayo Lues
N
oRumah Ibadah 2013 2014 2015 2016 2017
1 Masjid 132Unit
132Unit
155Unit
2 Meunasah 138Unit
129Unit
158Unit
3 LembagaKeagamaan
74 Unit
Sumber: Dinas Syariat Islam
Adapun upaya yang dilakukan dalam rangka pencapaian target
sasaran dengan indikator jumlah rumah ibadah per desa melalui
programProgram Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam
Pembangunan Desa Bersyariat dengan kegiatan Pemberdayaan
Lembaga & Organisasi Masyarakat Perdesaan (Remaja Masjid).
Pelatihan Life Skill (Metoda Cepat Baca Kitab Kuning)
Santriwan/Santriwati) kegiatan meningkat, melihat kenyataan di
PesantrenPesantren para santri memondok 67 Tahun untuk
mempelajari supaya mampu membaca kitab kuning, memberi
kebijakan teknis cara cepat baca kitab kuning. Sehingga para
santri mampu membaca kitab kuning dengan cepat.
Dilaksanakan hanya dua tahun yaitu 2016 dan 2017 dan
mencapai target sebesar 75%.
Capaian intuk indikator jumlah ulama/imam pada tahun
20sebanyak 75 orang meningkat sebanyak 5 orang dari tahun
sebelumnya, dimana pada tahun 2015 terdapat 70 orang
68
ulama. Meningkatnya ulama/imam di Kabupaten Gayo Lues di
dukung oleh program penata peraturan perundangundangan
(DI) dan peningkatan sumber daya dan peran ulama dengan
adanyapembekalan hukum islam bagi imam kampung,
kaderisasi ulama dengan adanya kegiatan pelatihan
peningkatan kapasitas Imam Menasah dalam pelaksanaan
Syariat Islam, kegiaan penyuluhan hukum bagi Imam
Kampung. Untuk mewujudkan pengembangan sarana dan prasarana
peribadatan dan kelembagaan yang mendukung pelaksanaan
Syari’at Islam yang kaffah dengan memberdayakan tokoh adat dan
tokoh masyarakat (jema opat/sarak opat) di Kabupaten Gayo Lues,
mengingat dominan penduduk Kabupaten Gayo Lues hampir 100
persen berstatus muslim.Adapun upaya yang dilakukan dalam rangka pencapaian
target sasaran dengan indikator jumlah ulama/imam melalui
program Program Pemantapan pelaksanaan syari’at islam dengaa
kegiatan Pelatihan Fardhu Kifayah , Pemberdayaan Khatib dan
Imam Masjid, Pembekalan Hukum Islam Bagi Imam Kampung dan
Peningkatan Pemahaman Agama Bagi Aparatur Kampung, selain
kegiatan tersebut adanya Pemberdayaan Khatib dan Imam Masjid
dilaksanakan pada tahun 2016 .
Capaian kinerja sasaran Mewujudkan Ketentraman
69
Sasaran 3 Mewujudkan Ketentraman Masyarakat dalam MenjalankanIbadah dan Kehidupan Sosial Budaya
Masyarakat dalam Menjalankan Ibadah dan Kehidupan Sosial
Budayadicapai melalui kebijakan “Terwujudnya supremasi
hukum islam dan terwujudnya masyarakat yang berkualitas
dalam kehidupan beragama dan sosial budaya” melalui strategi
penguatan lembaga pelayanan dan penegak hukum serta
peningkatan kerjasama dan koordinasi antar instansi. Untuk
melihat capaian kinerja tahun 2017 sebagai tahun keempat
RPJMD Kabupaten Gayo Lues Tahun 20122017, dapat dilihat
pada tabel berikut:
70
Tabel 3.2.3Analisis Capaian Kinerja Sasaran Strategis Mewujudkan Ketentraman Masyarakat dalam Menjalankan
Ibadah dan Kehidupan Sosial Budaya
NO IndikatorKinerja
Kinerja awalpriod
eRPJM
Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017Targe
tAkhirRPJM
Capaian rata2RPJM
Target
Raelisasi
% Target
raelisasi
% Target
raelisasi
% Target
Raelisasi
% Target
raelisas
i
%
1 Menurunnya jumlah pelanggaran syariat islam
298Perka
ra
298perka
ra
294perkara
98,6
173perka
ra
173perkara
100120
perkara
120perka
ra
100
100Perka
ra
62Perkara
62
80Perka
ra
86Perkara
9380
Kasus
93%
2 Cakupan patrol petugas Satpolpp
40% 40% 45%
112 50% 50% 10
0 55% 55%100
60% 75%125
65% 65%
100 65% 100%
Rata2 capaianSasaran
105,3%
100%
100%
93.5%
96,5%
96,5%
Berdasarkan tabel 3.2.3 di atas capaian kinerja sasaran meningkatnya Mewujudkan Ketentraman
Masyarakat dalam Menjalankan Ibadah dan Kehidupan Sosial Budaya di Kabupaten Gayo Lues tahun 2017
melalui 2 indikator kinerja adalah sebesar 96,5%, menunjukkan peningkatan dari tahuntahun sebelumnya.
Sedangkan ratarata capaian Akhir RPJM sebesar 96,5%. peningkatan tersebut dapat di lihat pada capaian setiap
indikator adalah sebagai berkut:
71
Adapun capaian untuk indikator menurunnya jumlah pelanggaran
Syariat Islam pada tahun 2017 dibandingkan dengan tahun 2016
menggalami peningkatan jumlah pelanggar karena masih
kurangnya pengawasan dilakukan oleh aparat yang bersangkutan,
kemudian pada tahun 2015 dari target yang ada terealisasi 64
pelanggar berarti tingkat pelanggaran berkurang disebabkan karena
patroli atau pengawasan dilakukan secara rutin. Sementara pada
tahun 2014 jumlah pelanggaran sebanding dengan realisasi yang
dicapai oleh petugas Wilayatul Hisbah, begitu juga pada tahun 2013
antara target dan realisasi mengalami kesamaan dalam capaian
target dan realisasi .Dengan capaian tersebut untuk indikator
menurunnya jumlah pelanggaran syariat islam pada akhir RPJM di
targetkan dari 298 Kasus menjadi 80 Kasus tercapai 96,5%.
Penyebab adanya peningkatan realisasi jumlah kasus
pelanggaran dikarenakan oleh:
Rendahnya partisipasi masyarakat mengawasi pelaksanaan
Syariat Islam. Kurangnya kesadaran masyarakat melakukan kontrol terhadap
pelanggaran Syariat Islam. Masih adanya tempat/lokasi pelanggaran yang beroprasi tanpa
kontrol dari masyarakat Keterbatasan relugasi hukum dalam menyelesaikan kasus
pelanggaran qanun Syariat Islam.
Sedangkan untuk analisis program dan kegiatan yang
menunjang keberhasilan capaian indikator menurunnya jumlah
pelanggaran Syariat Islam dilaksanakan Program kebijakan
pelaksanaan Syariat Islam melalui kegiatan razia gabungan dengan
tim pekat.
Sedangkan untuk capaian indikator cakupan patroli patugas satpol
PP dan WH pada tahun 2017 di targetkan sebesar 65% terealisasi
100%, dengan capaian tersebut dapat di lihat bahwa target awal
72
RPJMD sebesat 40% sedangkan target akhir RPJMD sebesar 65%
sehinga capaian kinerja untuk indikator tersebut selama kurun
waktu 5 tahun telah melebihi dari 100%. keberhasilan ini dicapai salah satunya adanya program dan
kegiatan yang dilaksanakan pemerintah kabupaten untuk
meningkatkan ketentraman masyarakat salah satunya adalah
program penegakan kebijakan daerah melalui kegiatan penyusunan
draf peraturan bupati/qanun tentang ketentraman, ketertiban
dalam menjalankan ibadah.
Capaian Capaian kinerja sasaran Terwujudnya Penyelenggaraan
Pemerintah Daerah Yang Transparan, Partisipatif dan Akuntabel
Bedasarkan Norsma Syariat Islam dicapai melalui kebijakan
“Mewujudkan penyelenggaraan pemerintah daerah yang transaparan,
partisipatif dan akuntabel berdasrkan norma syariat islam ”melalui
strategi menata struktur dan proses birokrasi organisasi secara bertahap
serta terpadu. Untuk melihat capaian kinerja tahun 2017 yang
merupakan tahun akhir RPJM dan perbandingannya dengan tahun
tahun sebelumnya, dapat dilihat pada tabel berikut:
73
Sasaran 4 Terwujudnya Penyelenggaraan Pemerintah Daerah YangTransparan, Partisipatif dan Akuntabel Bedasarkan Norma Syariat
Islam
Tabel 3.2.4Analisis Capaian Kinerja Sasaran Strategis Terwujudnya Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Yang
Transparan, Partisipatif dan Akuntabel Bedasarkan Norma Syariat Islam
NO
Indikator Kinerja
Kinerja awal priode RPJM
Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 TargetAkhir RPJM
Capaian rata2 RPJM
Target
raelisasi % Targ
etraelisasi % Targ
etraelisasi % Targ
etRaelisasi % Targ
etraelisasi %
1
Jumlah pejabat yang memiliki sertifikat keahlian pengadaan barang dan jasa
184Oran
g
90Oran
g
90Orang 100
90Oran
g
94Orang
104,4
90org
90Orang 100
90Oran
g97 org 107
90Oran
g
99orng 110
270Oran
g36,6%
Rata2 capaianSasaran
100%
104,4%
100%
107%
110%
36,6%
Berdasarkan tabel 3.2.4 di atas capaian kinerja sasaran meningkatnya Terwujudnya Penyelenggaraan
Pemerintah Daerah Yang Transparan, Partisipatif dan Akuntabel Bedasarkan Norma Syariat Islam di
Kabupaten Gayo Lues tahun 2017 melalui 1 indikator kinerja adalah sebesar 110%, menunjukkan peningkatan
dari tahuntahun sebelumnya. Sedangkan ratarata capaian Akhir RPJM belum mencapai target dimana capaian
nya hanya sebesar 36,6%. penurunan tersebut dapat di lihat pada capaian indikator Jumlah pejabat yang
74
memiliki sertifikat keahlian pengadaan barang dan jasa pada tahun 2013 sampai dengan tahun 2017 sebanyak
99 Orang.
75
Capaain tersebut tidak mencapai target akhir RPJM tahun 2017,
dimana targetnya sebanyak 270 orang sedangkan tercapainya hanya
sebanyak 99 Orang. Kegagalan tersebut disebabkan oleh banyaknya
pejabat yang sudah memiliki sertifikat keahlian pengadaan barang dan
jasa yang dipindah tugaskan ke luar kabupaten.
Capaian Capaian kinerja sasaran Terwujudnya Aparatur
Pemerintahan yang Kompeten, Berwibawa, Propesional dan islami
dicapai melalui kebijakan “Mewujudkan aparatur pemerintah yang
bersih, berwibawa, profesional dan islami dan meningkatkan
profesionalisme aparatur dalam peningkatan good ang clean governance”
melalui strategi peningkatan kualitas SDM aparatur melalui pendidikan
dan pelatihan, meningkatkan kesejahteraan aparatur daerah. Untuk
melihat capaian kinerja tahun 2017 yang merupakan tahun akhir RPJM
dan perbandingannya dengan tahuntahun sebelumnya, dapat dilihat
pada tabel berikut:
76
Sasaran 5 Terwujudnya Aparatur Pemerintahan yang Kompeten,Berwibawa, Propesional dan islami
Tabel 3.2.5Analisis Capaian Kinerja Sasaran Strategis Sasaran 5 Terwujudnya Aparatur Pemerintahan yang
Kompeten, Berwibawa, Propesional dan islami.
NO
IndikatorKinerja
Kinerja awalpriodeRPJM
Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Target
AkhirRPJM
Capaian rata2RPJMTarg
etRaelisasi %
Target
raelisasi %
Target
raelisasi %
Target
Raelisasi
%Target
raelisasi %
1 Nilai LKIPPemeintah Kabupaten
C C C 100 C C 100 C C 100 B CC 50 BB BB 50%
2 Jumlah PNS yang mengikutitugas belajar/ijin belajar
5Orang
5Oran
g
14Oran
g175
5Oran
g
5Orang
1005
Orang
8Oran
g160
6Oran
g
8Orang
133,3
6Oran
g
4Orang
66,7
80Orang
49%
Rata2 capaianSasaran
137,5%
100%
130%
183,3%
66,7%
49,5%
Berdasarkan tabel 3.2.5 di atas capaian kinerja sasaran meningkatnya Terwujudnya Aparatur
Pemerintahan yang Kompeten, Berwibawa, Propesional dan islami di Kabupaten Gayo Lues tahun 2017
melalui 2 indikator kinerja adalah sebesar 66,7%, menunjukkan peningkatan dari tahuntahun sebelumnya.
Sedangkan ratarata capaian Akhir RPJM sebesar 49,5%, peningkatan tersebut dapat di lihat pada capaian setiap
indikator adalah sebagai berkut:
77
Untuk capaian indikator nilai LAKIP pemerintah Kabupaten
pada tahun 2016 dengan nilai CC, hasil evaluasi dari
Kemenpan dan RB tahun 2016 dan tahuntahun sebelumnya
dapat dilihat pada tabel di bawah ini:Tabel 3.2.5.1
Hasil Evaluasi LKjIP Kabupaten Gayo Lues
No Komponen yang dinilai
Bobot Nilai
2016 20171 Perencanaan kinerja 30 15,12 18,512 Pengukuran kinerja 25 8,00 10,813 Pelaporan kinerja 15 8,15 8,194 Evaluasi internal 10 2,45 3,344 Capaian kinerja 20 8,16 9,39
Nilai hasil evaluasi 100 41,89 50,24Tingkat akuntabilitas kinerja C CC
Sedangkan untuk analisis program dan kegiatan yang menunjang
keberhasilan capaian indikator Nilai LKjIP Pemerintah Kabupaten
Gayo Lues diantaranya dilaksanakan program peningkatan
pengembangan system pelaporan pencapaian kinerja dan
keuangan dengan kegiatan penyusunan laporan capaian kinerja,
ikhtisar realisasi kinerja SKPD, penyusunan laporan
Akuntabilitas kinerja instansi pemerintah SKPD, penyusunan
rencana strategis (renstra).
Adapun masalah atau kendala yang dihadapi dalam pencapaian
indikator nilai LKjIP pemerintah Kabupaten adalah sebagai
berikut:
Masih sulitnya membangun data kinerja di masingmasing
SKPK, mengingat data yang ada selain tidak akurat juga tidak
lengkap dan selalu berubahubah. Hal ini karena masih
banyak SKPK belum sepenuhnya menerapkan Indikator
Kinerja Utama dalam pelaksanaan tugasnya. Belum banyak berubahnya Mindset aparatur, terhadap
pemahaman akuntabilitas, sehingga dalam pelaksanaan tugas
78
dan kegiatannya sering tidak mempertimbangkan manfaatnya
dari kegiatan yang telah direncankan.
Sedangkan untuk Jumlah PNS Yang mengikuti tugas
belajar/ijin belajar pada tahun 2017 sejumlah 4 bila
dibandingkan dengan tahuntahun sebelumnya dimada pada
tahun 2013 tercatat sebanyak 14 orang, mengalami penirunan
di tahun 2014 yang hanya 5 orang, mengalami peningkatan di
tahun 2015 dan tahun 2016 mmenjadi 8 orang. dari capaian
tersebut dapat dilihat capaian akhir RPJM sebesar 49%.
Ketidak tercapaian tersebut disebabkan oleh tidak terdaatanya
aparatur sipil Negara yang telah mengikuti tugas belajar/ijin
belajar, juga disebabkan oleh kurangnya minat ASN untuk
mengikuti pendidikan lebih lanjut.Jumlah PNS yang telah mengikuti tugas belajar sejak
tahun 2012 sampai tahun 2017 dapat dilihat pada Tabel
3.2.5.2 berikut.
Tabel 3.2.5.2Jumlah PNS yangTelah Mengikuti Tugas Belajar dan Izin
BelajarTahun 20122017
Sumber: BKPSDM Kabupaten Gayo Lues
Sedangkan untuk analisis program dan kegiatan yang
dilaksankan dalam rangka pencapaian sasaran tersebut diatas
telah dilaksanakan beberapa kegiataan untuk meningkatkan
kualitas sumber daya manusia, aparatur yang berkualitas dan
profesional sehingga dapat memberikan kontribusi pada
penyelenggaraan pemerintah yang baik, bersih, transparan dan
akuntabel. Adapun kegiatan yang telah dilaksanakan untuk
peningkatan SDM aparatur adalah sebagai berikut:
79
No Spekulasi Kependidikan Jumlah1 Tugas Belajar 39 Orang2 Izin belajar 71 Orang
Jumlah 110 Orang
Bimbingan teknis implementasi peraturan perundang
undangan yaitu bimbingan dalam rangka peningkatan
pemahaman tentang ketentuanketentuan yang tercantum
dalam Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2015 Tentang
Aparatur Sipil Negara dan Peraturan Pemerintah Nomor 53
Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai serta Peraturan
Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi
Kerja Pegawai Negeri Sipil; Pendidikan dan pelatihan struktural bagi PNS; Diklat Manajemen of Training (MoT) penyelenggara diklat dalam
rangka meningkatkan kompetensi dan kemampuan lebih baik
dalam mengelola kediklatan secara professional, pemerintah
Kabupaten Gayo Lues mengirim satu orang pejabat struktural
Eselon IV sebagai peserta diklat ke Provinsi Aceh; Diklat Teknis Fungsional, yaitu dengan pelaksanaan
Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan CPNS Golongan III,II dan
I dan pemberian bantuan bagi pegawai negeri sipil Formasi
Khusus Dokter Golongan III; Pemberian bantuan tugas belajar dan ikatan dinas; Kenaikan Pangkat Otomatis; Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan; Pembangunan/pengembangan sistem informasi kepegawaian.
Dilakukannya penataan ulang pegawai negeri sipil secara
elektronik. Penyusunan Instrumen Analisis Jabatan; Penyusunan dokumen dan Analisis Kebutuhan PNS
2012/2017;
80
Sasaran 6 Meningkatnya Kinerja Pelayanan Publik yangProfessional, Cepat, Tepat, Mudah dan Terjangkau
Capaian Capaian kinerja sasaran Meningkatnya Kinerja
Pelayanan Publik yang Professional, Cepat, Tepat, Mudah dan
Terjangkaudicapai melalui kebijakan “peningkatan system lembaga
pemerintah dan mempertegas tufoksi satuan kerja daerah” melalui
strategi merumuskan rencana aksi dan sosialisasi pemberantasan
korupsi secara efektif. Untuk melihat capaian kinerja tahun 2017
yang merupakan tahun akhir RPJM dan perbandingannya dengan
tahuntahun sebelumnya, dapat dilihat pada tabel berikut:
81
Tabel 3.2.6Analisis Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya Kinerja Pelayanan Publik yang
Professional, Cepat, Tepat, Mudah dan Terjangkau
NO
Indikator
Kinerja
Kinerja
awalpriod
eRPJM
Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017
Target
Akhir
RPJM
Capaia n
rata2RPJM
Target
raelisasi
% Target
Raelisasi
% Target
raelisasi
% Target
Raelisasi
% Target
raelisasi
%
1
Opini BPK terhadap laporankeuangan Daerah
WDP WTP WDP WTP WDP WTP WTP 100 WTP WTP 100 WTP WTP 100%
2
Jumlahperangkat Daerh yang memiliki SOP
9SKPK
9SKP
K
9SKPK
100
9SKPK
9 SKPK100
36SKPK
25SKPK 69,4
36SKPK
36SKPK 100
36SKPK
45SKPK 125
30SKPK
100%
3
Lama proses Perizinan
4 Hari 4Hari
5 Hari 80 4Hari
5 Hari 80 4Hari
4 Hari 100 4Hari
4 Hari 100 4Hari
4 Hari 100 4Hari
100%
Rata2 capaianSasaran
90%
90%
89,8%
100%
112.5% 100%
Berdasarkan tabel 3.2.6 di atas capaian kinerja sasaran meningkatnya Meningkatnya Kinerja Pelayanan Publik
yang Professional, Cepat, Tepat, Mudah dan Terjangkau di Kabupaten Gayo Lues tahun 2017 melalui 4indikator
kinerja adalah sebesar 112.5%, menunjukkan peningkatan dari tahuntahun sebelumnya. Sedangkan ratarata capaian
82
Akhir RPJM sebesar 100% artinya telah mencapai target. peningkatan tersebut dapat di lihat pada capaian setiap indikator
adalah sebagai berkut:
83
Untuk capaian indikator Opini BPK terhadap Laporan Keuangan
Daerah pada Tahun 2013 dan tahun 2014 adalah Wajar dengan
Pengecualian (WDP), sedangkan tahun 2015 dan tahun 2016
meningkat menjadi Wajar Tanpa Pengembalian (WTP), hal ini
disebabkan oleh pengelolaan keuangan daerah sudah semakin
membaik berdasarkan ketentuan atas ketaatan peraturan dan
perundangundangan yang berlaku.Sedangkan untuk analisis program dan kegiatan yang
menunjang keberhasilan capaian indikator melalui programProgram
Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian
Pelaksanan Kebijakan KDH Peningkatan kapasitas aparatur
pemerintah desa.
Untuk capaian indikator jumlah perangkat Daerah yang memiliki
SOP pada tahun 2017 ditargetkan sebanyak 36 SKPK dengan
capaian 45 SKPK mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya,
dimana pada tahun 2013 dan 2014 perangkat daerah yang sudah
memiliki SOP sebanyak 9 SKPK mengalami peningkatan di tahun
2015 menjadi 25 SKPK dan mengalami peningkatan lagi di tahun
2016 yaitu sebanyak 36 SKPK. Sedangkan capaian akhir RPJM
telah tercapai yaitu sebesar 100%.
Sedangkan untuk capaian indikator lama proses perizinan pada
tahun 2017 tecapai selama 4 Hari , mengalami peningkatan dari
tahun sebelumnya dimana pada tahun 2013 dan tahun 2014 lama
proses perizinan tercapai 5 hari sedangkan tahun 2015 dan tahun
2016 meningkat menjadi 4 hari. Hal tersebut berdampak pada
capaian akhir RPJM dengan capaian sebesar 100% dengan proses
prizinan 4 Hari.
84
Capaian Capaian kinerja sasaran Terwujudnya Aparatur
Pemerintahan yang Kompeten, Berwibawa, Propesional dan islami
dicapai melalui kebijakan “mewujudkan pelayanan prima bagi
masyarakat” melalui strategi peningkatan pelayanan bagi masyarakat.
Untuk melihat capaian kinerja tahun 2017 yang merupakan tahun akhir
RPJM dan perbandingannya dengan tahuntahun sebelumnya, dapat
dilihat pada tabel berikut:
85
Sasaran 7 Terwujudnya Pelayanan PrimaBagimasyarakat
Table 3.2.7Analisis Capaian Kinerja Sasaran Strategis Terwujudnya Pelayanan Prima Bagimasyarakat
NO
IndikatorKinerja
Kinerja
awalpriod
eRPJM
Tahun 2013Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017
Target
Akhir
RPJM
Capaian
rata2RPJM
Target
Raelisasi % Targ
etraelis
asi % Target
raelisasi % Targ
etraelis
asi % Target
raelisasi %
1
Persentasekualifikasipendidikan aparaturpemerintah kampong
75% 75% 75% 100 75% 75% 100 75% 75% 100% 80% 80% 100 85% 80% 94,1 85% 94,1%
2
Sistem informasi pelayananperizinan dan administrasi pemerintahan
Ada Ada Ada 100 Ada Ada 100 Ada Ada 100% Ada Ada 100 Ada Ada 100 Ada 100%
3Persentasekepemilikan EKTP
44,0%
44,0%
58,04% 131 58,04
%58,04
% 100 100% 55% 55 95% 70,51
% 74.2 100%
77,76%
77,76
100%
77,76%
Rata2 capaianSasaran
110%
100%
85%
91,4%
90,6%
90,62%
Berdasarkan tabel 3.2.7 di atas capaian kinerja sasaran meningkatnya Terwujudnya pelayanan prima
bagi masyarakat di Kabupaten Gayo Lues tahun 2017 melalui 3indikator kinerja adalah sebesar 90,6%,
menunjukkan peningkatan dari tahuntahun sebelumnya. Sedangkan ratarata capaian Akhir RPJM sebesar
90,62% peningkatan tersebut dapat di lihat pada capaian setiap indikator adalah sebagai berkut:
87
Untuk capaian indikator persentase kualifikasi pendidikan aparatur
pemerintah kampung tahun 2017 ditargetkan 85% terealisasi sebesar
80%, bila dibandingkan dengan tahuntahun sebelumnya mengalami
peningkatan dimana pada tahun 2013 sampai dengan tahun 2015
tercapai sebesar 75% mengalami peningkatan di tahun 2016 dan 2017
sebanyak 5% sehingga capaian akhir RPJM menjadi 80%, artinya dari
capaian tersebut belum mencapai target akhir RPJMD sebesar 5%.
Penyebab tidak tercapainya target tersebut di sebabkan masih adanya
kualifikasi pendidikan aparatur pemerintah kampung di tahun
2017masih ada aparatur kampung yang berpendidikan tingkan SMP.
Sedangkan untuk analisis program dan kegiatan yang
menunjang keberhasilan capaian indikator persentase kualifikasi
pendidikan aparatur pemerintah kampung diantaranya yaitu program
peningkatan kapasitas aparatur kampung dengan kegiatan Pelatihan
Aparatur Pemerintah Kampung dalam Bidang Pembangunan Kawasan
Perdesaan.
Untuk capaianindikatorSistem informasi pelayanan perizinan dan
administrasi pemerintahan pada tahun 2017 sudah tercapai, Artinya di
pemerintah kabupaten sudah memiliki system informasi pelayanan
perizinan dan administrasi pemerintahan Untuk capaianindikator Persentase kepemilikan EKTP tahun 2017
tercapai sebesar 77,76%, capaian tahun 2016 sebesar 70,51%, capaian
tahun 2015 sebesar 55%, capaian tahun 2014 sebesar 55%, capaian
tahun 2013 sebesar 49,7%.Analisis permasalahan KTP yang belum
tercapai 22,24 % jumlah penduduk yang sudah melakukan perekaman
sebesar 62,096 orang dari wajib KTP sejumlah 67,859 orang dan Ktpel
yang diterbitkan berjumlah 52,773. Dikaitkan dengan target SPM
bedasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri RI Nomer 69 Tahun 2012
cakupan penerbitan KTP pada tahun 2015 sudah harus mencapai 100
%.
88
Sedangkan untuk analisis program dan kegiatan yang menunjang
keberhasilan capaian indikator Persentase kepemilikan EKTP
dicapai melalui program Penataan Administrasi kependudukan
dengan kegiatan perekaman EKTP, namun Kendala yang dihadapi
dikarenakan alat pencetakan ktp yang tersedia berjumlah 2 unit
namun yang berfungsi hanya satu unit dan ketersedian blangko
KTP yang sedikit sehinnga menghambat proses pencetakan KTP
Elektronik. Sementara untuk mengukur indikator adalah dengan
mengetahui jumlah KTP yang diterbitkan (52,773) dan jumlah
penduduk wajib KTP (67,859).
Capaian kinerja sasaran Terwujudnya Perencanaan Pembangunan
Daerah yang Visioner, Ramah Lingkungan dan Sustainable dicapai
melalui kebijakan “mewujudkan pembangunan yang berhasil dan
berdaya guna serta efesiensi penggunaan anggaran pembangunan yang
terukur secara holistik dan sinergi dengan pembangunan kewilayahan
dan pembangunan lintas sektoral”melalui strategi peningkatan kualitas
dokumen perencanaan. Untuk melihat capaian kinerja tahun 2017 yang
merupakan tahun akhir RPJM dan perbandingannya dengan tahun
tahun sebelumnya, dapat dilihat pada tabel berikut:
89
Sasaran 8 Terwujudnya Perencanaan Pembangunan Daerah yangVisioner, Ramah Lingkungan dan Sustainable
Tabel 3.2.8Analisis Capaian Kinerja Sasaran Strategis Terwujudnya Perencanaan Pembangunan Daerah yang
Visioner, Ramah Lingkungan dan Sustainable.
NO
Indikator Kinerja
Kinerjaawal
priodeRPJM
Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017
Target
AkhirRPJM
Capaianrata
2RPJM
Target
raelisasi % Targe
tRaelis
asi % Target
Raelisasi % Targ
etRaelisasi % Targe
t
raelisas
i%
1Persentase qanun yang diselesaikan dalam prolegda
100% 100% 100% 100 100% 33,3%33.3 100% 100% 100
100%
100%
100 100%
100%
100 100%
100%
2
Menurunnya jumlah temuan hasil pemeriksaanlembaga eksternal (BPK) yang ditindaklanjuti
870Rek
755Rek 87 870
Rek650Rek 75 870
Rek721Rek 83 870
Rek679Rek 78 870
Rek343Rek 39 72.4
%
Rata2 capaianSasaran
93.5%
54.2%
91.5%
89%
69.5%
86.2%
Berdasarkan tabel 3.2.8 di atas capaian kinerja sasaran meningkatnya Terwujudnya Perencanaan
Pembangunan Daerah yang Visioner, Ramah Lingkungan dan Sustainable. di Kabupaten Gayo Lues tahun
2017 melalui 2 indikator kinerja adalah sebesar 69,5%, menunjukkan peningkatan dari tahuntahun
sebelumnya. Sedangkan ratarata capaian Akhir RPJM sebesar 86,2%, peningkatan tersebut dapat di lihat pada
capaian setiap indikator adalah sebagai berkut:
90
Capaian untuk indikator Persentase qanun yang diselesaikan dalam
prolegda pada tahun 2017 dengan target 100% terealisasi 100%,
perbandingannya dengan tahuntahun sebelumnya, dimana tahun
2013, tahun 2015 dan tahun 2016 terealisasi sebesar 100%, artinya
semua Qanun yang ditargetkan terselesaikan namun di tahun 2014
ada 2 (dua) Rancangan Qanun ditunda pengesahannya, hal ini
disebabkan karena pada waktu tersebut belum terbentuknya alat
kelengkapan Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK), 4 (empat)
Qanun ditunda pembahasan disebabkan kerena belum adanya
petunjuk teknis dari perubahan UndangUndang Nomor 32 Tahun
2004 menjadi UndangUndang Nomor 23 Tahun 2015 tentang
Pemerintah Daerah. Dilihat dari capaian tersebut di atas capaian
ratarata Akhir RPJM tercapai sebesar 100%.
Sedangkan untuk analisis program dan kegiatan yang
menunjang keberhasilan capaian indikator persentase qanun yang
diselesaikan dalam prolegda dicapai melalui program penataan
peraturan perundangundangan melalui kegiatan publikasi peraturan
perundangundangan, penyusunan rencana kerja rancangan
peraturan perundangundangan.
Untuk hambatan dan kendala yang dihadapai dalam
pencapaian indikator persentase qanun yang diselesaikan dalam
prolegda adalah sebagai berikut:
Belum dikuasainya tata peraturan perundangundangan oleh
para aparatur, sehingga mengakibatkan lamanya terselesaikan
sebuah produk hukum. Masih minimnya pemahaman aparatur tentang proses dan
tahapan dalam penyusunan regulasi, sehingga sering
menimbulkan kesalahpahaman.
Untuk capaian indikator menurunnya jumlah temuan hasil
pemeriksaan lembaga eksternal (BPK) yang ditindaklanjuti pada
tahun 2017 dapat di lihat pada table di bawah ini:
91
Tabel 3.2.8.1Perkembangan Penyelesaian Tindaklanjut Hasil Pemeriksaan BPK RI,
Inspektorat Provinsi dan Inspektorat Kabupaten Posisi 31 Desember 2017
NO InstansiPemeriksa
JumlahRekomendasi
TelahDitindaklanjuti
Sisa PersentasePenyelesaian
1 BPKRI 590 439 151 74,40 %
2 Inspektorat Provinsi
518 436 34 84,16 %
3 Inspektorat Kabupaten 3.242 2,273 969 70,11 %
Jumlah 4.350 3.148 1.202 72,36 %
32.54%
36.80%
30.66%
GRAFIK PERKEMBANGAN PENYELESAIAN TINDAKLANJUT HASIL PEMERIKSAAN BPK PERWAKILAN ACEH, INSPEKTORAT ACEH DAN INSPEKTORAT KABUPATEN
Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK)Inspektorat ProvinsiInspektorat Kabupaten Gayo Lues
Sumber: Inspektorat Kab. Gayo Lues
Dalam melaksanakan program dan kegiatan ini seringkali
mengalami kendala, sehingga perlu dilakukan penyempurnaan dan
mencari solusinya, diantaranya :
Kurangnya kesungguhan kepala SKPK/Unit kerja dalam merespon
atau menyelesaikan hasil temuan pengawasan. Tidak pedulinya kepala SKPK/Unit kerja terhadap temuan yang lama,
karena pejabat yang lama telah berpindah tempat tugas dan sebagian
kecil telah meninggal dunia.Solusinya : Melakukan koordinasi dengan Pimpinan Daerah secara
92
berkala untuk menginformasikan terhadap temuantemuan, sehingga
pimpinan daerah dapat mendorong SKPK/Unit Kerja untuk segera
menyelesaikannya dan Akan melakukan koordinasi terus menerus
dengan kepala SKPK/Unit Kerja atas temuantemuan terdahulu, jika
hal ini tidak membuahkan hasil akan disampaikan kepada Tim
MPTGR Kabupaten Gayo Lues.
Capaian kinerja sasaran Terwujudnya Penegakan Supremasi
Hukum dicapai melalui kebijakan “mewujudkan penegakan supremasi
hukum” melalui strategi memberdayakan masyarakat dan aparatur
penegakan hukum.Untuk capaian kinerja tahun 2017 yang
merupakan tahun akhir RPJM dan perbandingannya dengan tahun
tahun sebelumnya, dapat dilihat pada tabel berikut:
93
Sasaran 9 Terwujudnya Penegakan Supremasi Hukum
Tabel 3.2.9Analisis Capaian Kinerja Sasaran StrategisTerwujudnya Penegakan Supremasi Hukum
NO
IndikatorKinerja
Kinerja
awalpriode
RPJM
Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Target
Akhir
RPJM
Capaian
rata2RPJM
Target
raelisasi
%Target
raelisasi
%Target
Raelisasi
%Target
raelisasi
%Target
raelisasi
%
1
Menurunnya jumlah angka kriminalitas
298kasu
s
298kasu
s
294kasus
98,6
173kasu
s
173kasus
100%
120kasu
s
120kasus
100%
100kasu
s
62kasus
62%
80Kasus
86kasus
9380
kasus
90%
Rata2 capaianSasaran
98,6
100%
100%
62%
93% 90%
Berdasarkan tabel 3.2.9 di atas capaian kinerja sasaran meningkatnya Terwujudnya penegakan
supremasi hukum di Kabupaten Gayo Lues tahun 2017 melalui satu indikator kinerja Menurunnya jumlah
angka kriminalitas pada tahun 2017 tercapai sebesar 86%, sedangkan ratarat capaian RPJM sebesar 90%.
Capaian kinerja sasaran Mengembangkan Sektor
Unggulan dan Produk Unggulan dicapai melalui
kebijakan“Peningkatan potensi ekonomi daerah dan investasi
daerah” melalui strategi revitalisasi pertanian focus pada komoditi
unggulan dan andalan, peningkatan lahan produktif dan
pemanfaatan lahan tidur secara berkelanjutaan.Untuk melihat
capaian kinerja tahun 2017 yang merupakan tahun akhir RPJM dan
perbandingannya dengan tahuntahun sebelumnya, dapat dilihat
pada tabel berikut:
95
Sasaran 10 Mengembangkan Sektor Unggulan dan ProdukUnggulan
Tabel 3.2.10Analisis Capaian Kinerja Sasaran Strategis Mengembangkan Sektor Unggulan dan Produk Unggulan
NO
IndikatorKinerja
Kinerja
awalpriod
eRPJM
Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017Targe
tAkhirRPJM
Capaian
rata2RPJM
Target
raelisasi %
Target
Raelisasi %
Target
raelisasi %
Target
Raelisasi %
Target
raelisasi %
1
Persentase desa bersetatus swasembada terhadap total desa
21,5%
21,5%
21% 97,6
21,5%
21,5% 100 22,91%
22,91%
100 23,61%
23,61%
100 23,61%
23,61%
100 23,61%
100%
2
Jumlah IndustriberiBasis teknologi
4357Unit
50Unit
50Unit
100
216Unit
216Unit 100
70Unit
70Unit 100
90Unit
90Unit 100
105Unit
105Unit 100
4600Unsit 100%
Rata2 capaianSasaran
99%
100%
100%
100%
100%
100%
Berdasarkan tabel 3.2.10 di atas capaian kinerja sasaran meningkatnya mengembangkan sektor
unggulan dan produk unggulan di Kabupaten Gayo Lues tahun 2017 melalui 2 indikator kinerja adalah
sebesar 100%, menunjukkan peningkatan dari tahuntahun sebelumnya. Sedangkan ratarata capaian Akhir
RPJM sebesar 100%. peningkatan tersebut dapat di lihat pada capaian setiap indikator adalah sebagai berkut:
96
Capaian untuk indikator persentase desa bersetatus swasembada
terhadap total desa pada tahun 2017 target 23,66% teralisasi
sebesar 23,66% , mengalami kenaikan dari awal tahun RPJM,
dimana pada tahun 2013 dan tahun 2014 tercapai sebesar 21%,
sedangkan tahun 2015 tercapai sebesar 22,91% dan pada tahun
2016 tercapai sebesar 23,6%. Bila dibandingkaan dengan target
akhir RPJM telah mencapai target yaitu sebesar 100%.
Keberhasiln tersebut disebabkan oleh adanya analisis
program dan kegiatan yang dilaksanakan di antaranya program
Peningkatan sumber daya aparatur Pemerintahan ,
kelembagaan mukim dan kampung , partisipatif masyarakat
dalam pelaksaanaan gotong royong dengan Peningkatan
kapasitas aparatur pemerintah desa, Peningkatan Partisipasi
Masyarakat dalam Membangun Kampung dan Peningkatan
Keberdayaan Masyarakat Perdesaan.
Capaian untuk indikator jumlah industrri berbasis teknologi pada
tahun 2017 target 105 Unit terealisasi sebanyak 105 Unit dengan
capaian 100% mengalai peningkatan, dimana pada tahun 2013
sebanyak 50 Unit, tahun 2014 meningkat menjadi 216 Unit,
tahun 2015 sebanyak 70 unit, sedangkan pada tahun 2016 target
90%.
Capaian kinerja sasaran Meningkatnya Infastruktur,Potensi dan Daya Saing Daerah Melalui Peningkatan Investasidicapai melalui kebijakan “Peningkatan Investasi” melalui strategipeningkatan potensi daya saing daerah melalui peningkataninvestasi .Untuk melihat capaian kinerja tahun 2017 yangmerupakan tahun akhir RPJM dan perbandingannya dengan tahuntahun sebelumnya, dapat dilihat pada tabel berikut:
97
Tabel 3.2 11Analisis Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya Infastruktur, Potensi dan Daya Saing
Daerah Melalui Peningkatan Investasi
NO
IndikatorKinerja
KinerjaawalpriodeRPJM
Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017
Target
Akhir
RPJM
Capaianrata
2RPJM
Target
realisasi
%Target
realisasi
%Target
Realisasi
%Target
realisasi
%Target
realisasi
%
1 Produktivitaspadi
4 ton 3ton
4,5ton
150 4,5ton
4,2ton
93 4ton
5.2ton
130 5ton
4,9ton
98 5,5ton
5,2ton
94 6ton
86,6
2 Produksidaging 55.240 ton
219ton
358ton 163
358ton
769ton 214
484ton
484ton 100
245ton
245ton
100
265ton
265ton
100
58.000ton
135,4
3 Produksiikan 2.611 ton
2.611ton
3273ton 125
2612
ton
2612ton 100
3.325ton
3.325 ton 100
846.36ton
846.36ton
100
3.970ton
3.970 ton
100
39.970ton
105
4 Produksiperkebunan 6.533 ton
10.029ton
10.029ton
10010.108ton
10.108ton
10011.746ton
11.746ton
10012.630ton
12.630ton
100
13,774ton
12.630ton
927.038ton
179
Rata2 capaianSasaran
134.5%
126.8%
107,5%
99,5%
96,5%
126,5%
Berdasarkan tabel 3.2.10 di atas capaian kinerja sasaran meningkatnya Meningkatnya Infastruktur,
Potensi dan Daya Saing Daerah Melalui Peningkatan Investasi di Kabupaten Gayo Lues tahun 2017 melalui
4 indikator kinerja adalah sebesar 96,5%, menunjukkan peningkatan dari tahuntahun sebelumnya. Sedangkan
ratarata capaian Akhir RPJM sebesar 126,5%. Peningkatan tersebut dapat di lihat pada capaian setiap indikator
adalah sebagai berikut:
98
Untuk indikator kinerja produktivitas padi, pada tahun 2013
ditargetkan sebanyak 3 ton dengan realisasimengalami
kenaikan sebanyak 4,5 ton (150%), pada tahun 2014 dengan
target 4,5 ton, dan realisasinya sebanyak 4,2 ton (93%),
kemudian pada tahun 2015 dengan target sebanyak 4 ton,
realisasinya naik menjadi 5,2 ton (130%), pada tahun 2016
ditargetkan sebanyak 5 ton, namun realisasinya turun
menjadi 4,9 ton (98%), dan pada tahun 2017 telah dtargetkan
sebanyak 5,5 ton namun realisasinya turun menjadi 52 ton
(94%), untuk indikator ini capaian rata rata RPJM selama
lima tahun adalah 86,6 %. Sedangkan untuk analisis program dan kegiatan untuk
menunjang keberhasilan capaian indikator diatas dicapai
melalui program Peningkatan Ketahanan Pangandengan
kegiatan Pengembangan pertanian pada lahan kering. Untuk indikator produksi daging, pada tahun 2013 target
sebanyak 219 ton dengan capaian realisasi sebanyak 358 ton
(163%), pada tahun 2014 dengan target sebanyak 358 ton,
dan capaian realisasinya sebanyak 769 ton (214%), untuk
tahun 2015 dengan target sebanyak 484 ton, dan capaian
realisasinya juga sebanyak 484 ton (100%), untuktahun 2016
dengan target sebanyak 245 ton, dan capaian realisasinya
sebanyak 245 ton (100%), untuktahun 2017 dengan target
sebanyak 265 ton, dan capaian realisasinya juga sebanyak
265 ton (100%). Untuk indikator ini capaian rata rata RPJM
selama lima tahun adalah 135,4 %.
Sedangkan untuk analisis program dan kegiatan untuk
menunjang keberhasilan capaian indikator diatas dicapai
melalui program Peningkatan Ketahanan Pangan dengan
kegiatan Pengembangan pertanian pada lahan kering.
Untuk indikator produksi ikanpada tahun 2013 target
sebanyak 2.611 ton dengan capaian realisasi sebanyak 3273
99
ton (125%), pada tahun 2014 dengan target sebanyak 358
ton, dan capaian realisasinya sebanyak 769 ton (214%),
untuk tahun 2015 dengan target sebanyak 484 ton, dan
capaian realisasinya juga sebanyak 484 ton (100%), untuk
tahun 2016 dengan target sebanyak 245 ton, dan capaian
realisasinya sebanyak 245 ton (100%), untuk tahun 2017
dengan target sebanyak 265 ton, dan capaian realisasinya
juga sebanyak 265 ton (100%). Untuk indikator ini capaian
rata rata RPJM selama lima tahun adalah 135,4 %.Sedangkan untuk analisis program dan kegiatan untuk
menunjang keberhasilan capaian indikator diatas dicapai
melalui program Peningkatan Ketahanan Pangan dengan
kegiatan Pengembangan pertanian pada lahan kering.
Dari capaian tersebut diatas perioritas ketahanan pangan dan
kemandirian pangan di Kabupaten Gayo Lues adalah pertanian
menjadi sektor strategis pembangunan, karena potensi sumber
daya pertanian yang melimpah. Potensi tersebut dimanfaatkan dan
dikembangkan untuk ketahanan pangan masyarakat Kabupaten
Gayo Lues. Sumber pangan lokal di Gayo Lues antara lain tanaman
pangan dan holtikultura.Kebutuhan pangan selain bersumber dari
pertanian juga berasal dari peternakan.Kebutuhan konsumsi
daging di Kabupaten Gayo Lues tahun 2017 dipenuhi dari produksi
sendiri.
100
Capaian kinerja sasaran Mewujudkan Usaha Mikro Kecil
Menengah dan Koperasi yang Tangguh Sehingga dapat
Mengambil bagian dalam Proses Pembangunan Ekonomi
Daerah dicapai melalui kebijakan ““Pembangunan Ekonomi
Daerah” melalui strategi peningkatan usaha mikro kecil dan operasi
yang tangguh.Untuk melihat capaian kinerja tahun 2017 yang
merupakan tahun akhir RPJM dan perbandingannya dengan tahun
tahun sebelumnya, dapat dilihat pada tabel berikut:
101
Sasaran 12 Mewujudkan Usaha Mikro Kecil Menengah danKoperasi yang Tangguh Sehingga dapat Mengambil bagian
dalam Proses Pembangunan Ekonomi Daerah
Tabel 3.2.12Analisis Capaian Kinerja Sasaran Strategis Mewujudkan Usaha Mikro Kecil Menengah dan Koperasi
yang Tangguh Sehingga dapat Mengambil bagian dalam Proses Pembangunan Ekonomi Daerah
NO
Indikator Kinerja
Kinerja awalpriodeRPJM
Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017
Target
AkhirRPJM
Capaian rata2RPJM
Target
raelisasi
%Target
raelisasi
%Target
Raelisasi
%Target
raelisasi
%Target
raelisasi
%
1Jumlah Koperasi Aktif
55Unit
55Unit
37Unit
6755
Unit55
Unit100
144Unit
140Unit
97,2
144Unit
143Unit
99%
144Unit
119Unit
83144Unit
83
2Jumlah UKM
4573Unit
250Unit
250Unit
100
4573Unit
3499Unit
76,5
4470Unit
5138Unit
115
4590Unit
4442Unit
97
4705Unit
6291Unit
113,7
4705Unit
113,7%
Rata2 capaianSasaran
82.5%
88,2%
106,1%
98%
98,3%
98,3%
Berdasarkan tabel 3.2.12 di atas capaian kinerja sasaran meningkatnya Mewujudkan Usaha Mikro Kecil
Menengah dan Koperasi yang Tangguh Sehingga dapat Mengambil bagian dalam Proses Pembangunan
Ekonomi Daerah di Kabupaten Gayo Lues tahun 2017 melalui 2indikator kinerja adalah sebesar 98,3%,
menunjukkan peningkatan dari tahuntahun sebelumnya. Sedangkan ratarata capaian Akhir RPJM sebesar
98,3.%. Peningkatan tersebut dapat di lihat pada capaian setiap indikator adalah sebagai berkut:
102
Capaian untuk indikator jumlah koperasi aktif pada tahun 2017
tercapai 129 Unit, mengalami penurunan dari tahuntahun
sebelumnya dimana pada tahun 2013 sebanyak 37 Unit, tahun 2014
sebanyak 55 Unit, tahun 2015 sebanyak 140 Unit, tahun 2016
sebanyak 143 Unit. Menurun di tahun 2017 disebabkan oleh tidak
terdatanya koperasi yang masih aktif. Bila dibandingkan dengan
target RPJM belum tercapai masih sebesar 83%.Sedangkan untuk analisis program dan kegiatan yang menunjang
keberhasilan capaian indiksator tersebut di atas di capai melalui
program Perogram Peningkatan Kualitas Kelembagaan Kopersi dengan
kegiataan Pembangunan Sistem Informasi Perencanaan
Pengembangan Perkoperasian. Capaian untuk indikator jumlah IKM pada tahun 2017 sebanyak 6291
Unit, mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. Seiring
pertumbuhan dan perkembangan Ekomoni Masyarakat Kabupaten
Gayo Lues setiap tahunnya, yang diikuti dengan pertambahan Jumlah
Penduduk maka Potensi Industri Kecil dan Menengah (IKM) yang ada
di Wilayah Kabupaten Gayo Lues juga semakin banyak dan
berkembang, sehingga peluang pengembangan Potensi Hasil Produk
Produk Unggulan IKM Masyarakat Gayo Lues terbuka lebar, dengan
diiringi peningkatan keterampilan, keahlian pelaku IKM dan
kemampuan daya saing terhadap Industriindustri lainnya, baik Lokal
maupun Nasional.Untuk Data Pertumbuhan Industri Kecil dan
Menengah (IKM) di Dalam Wilayah Kabupaten Gayo Lues dari Tahun
2012 s.d per Desember 2017 berdasarkan Jenis Usaha, sesuai Data
Dinas Perindustrian Kab. Gayo Lues, dapat dilihat pada tabel berikut
ini.
Tabel 3.2.12.1
103
Data Pertumbuhan Industri Kecil dan Menengah (IKM)di Dalam Wilayah Kabupaten Gayo Lues
Tahun 2012 s.d per Desember 2017
.
Capaian kinerja sasaran Menurunnya Jumlah Penyandang Maslah
Kesejahteraan Sosial dicapai melalui kebijakan “Peningkatan
Kesejahteraan Sosial” melalui strategi menurunnya penyandang maslah
kesejahteraan sosial.Untuk melihat capaian kinerja tahun 2017 yang
merupakan tahun akhir RPJM dan perbandingannya dengan tahun
tahun sebelumnya, dapat dilihat pada tabel berikut:
104
Sasaran 13 Menurunnya Jumlah Penyandang MaslahKesejahteraan Sosial
Tabel 3.2.13Analisis Capaian Kinerja Sasaran Strategis Menurunnya Jumlah Penyandang Maslah Kesejahteraan
Sosial
NO
IndikatorKinerja
Kinerja awalpriodeRPJM
Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Target
AkhirRPJM
Capaian
rata2RPJM
Target
realisasi
%Target
realisasi
%Target
realisasi
%Target
realisasi
%Target
realisas
i%
1
Jumlah panti sosial yang dikelola swasta
12 Unit12Uni
t
12Unit
100
12Uni
t
12Unit 100 12
Unit12
Unit 100 12Unit
12Unit 100 12
Unit12
Unit100
12Unit 100%
2
Angka partisipasi angkatan kerja
65,24%65,24%
74,78%
115
75% 75% 100 75% 75% 100 76% 76% 100 78% 78% 10
074,78
% 103%
3Tingkat pengangguran terbuka
4,4%4,4% 1.20%
100
1.20%
1.20% 100
1.20% 1.20% 100
1.20%
1.20% 100
1.20%
1.20%
100 1.20% 100%
4Rasio ketergantungan
60,86%60,86%
60,8% 99,9
60,86%
60,75%
99,82
60,70%
60,70% 100 60,6
5%60,60%
99,92
60,60%
60,60%
100
60,60%
100,35%
Rata2 capaianSasaran
103,7%
99,9%
100%
99,9%
100%
100,8%
Berdasarkan tabel 3.2.13 di atas capaian kinerja sasaran Menurunnya Jumlah Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial Menurunnya Jumlah Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial di Kabupaten Gayo
Lues tahun 2017, melalui 4 indikator kinerja adalah sebesar 100%, menunjukkan peningkatan dari tahuntahun
sebelumnya. Sedangkan ratarata capaian Akhir RPJM sebesar 100,8%. Peningkatan tersebut dapat dilihat pada
capaian setiap indikator adalah sebagai berikut:
105
Untuk capaian indikator jumlah panti sosial yang dikelola swasta
pada tahun 2017 dengan target 12 unit tercapai sebanyak 12 Unit, jika
dilihat dari tahun 2013 s/d tahun 2016 capaian indikator tersebut
sebanyak 12 Unit. Berdasarkan capaian tersebut target sebagaimana
yang telah ditetapkan dalam RPJM selama kurun waktu lima tahun
telah tercapai sebesar 100%.Sedangkan untuk analisis program dan kegiatan untuk menunjang
keberhasilan capaian indikator diatas dicapai melalui program
Terbinanya panti asuhan/jompo dengan kegiatan Jumlah sarana
ibadah dalam panti dan Jumlah panti yang diberikan bantuan. Untuk indikator angka partisipasi angkatan kerja pada tahun 2017
dengan target capaian 78%, dengan realisasi capaiannya juga sebesar
78%, jika dilihat pada tahun 2013 tercapai 115%, tahun 2014 s.d
tahun 2016 masing masing tercapai 100%. Berdasarkan capaian
tersebut target sebagaimana yang telah ditetapkan dalam RPJM selama
kurun waktu lima tahun telah tercapai sebesar 103%.Sedangkan untuk analisis program dan kegiatan untuk menunjang
keberhasilan capaian indikator diatas dicapai melalui program
Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerjadengan kegiatan
Penyusunan Data Base Tenaga Kerja Daerah, Pengadaan peralatan
Pendidikan dan Keterampilan bagi pencari kerja (OTSUS),
Pemeliharaan Rutin/ Berkala Sarana dan Prasarana BLK, Sosialisasi
tentang penerimaan Tenaga Kerja Luar Negeri dan Pelatihan
Perbengkelan Roda Dua Lanjutan (SILPA OTSUS). Untuk indikator Tingkat pengangguran terbuka pada tahun 2017
ditargetkan capaiannya 1,20%, dengan realisasi sebesar 1,20%, apabila
dilihat pada tahun dari tahun 2013 s/d tahun 2016 capaian indikator
tersebut juga sebesar 1,20%. Berdasarkan capaian tersebut target
sebagaimana yang telah ditetapkan dalam RPJM selama kurun waktu
lima tahun telah tercapai sebesar 100%.Sedangkan untuk analisis program dan kegiatan untuk menunjang
keberhasilan capaian indikator diatas dicapai melalui program
Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja dengan kegiatan
106
Penyusunan Data Base Tenaga Kerja Daerah, Pengadaan peralatan
Pendidikan dan Keterampilan bagi pencari kerja (OTSUS),
Pemeliharaan Rutin/ Berkala Sarana dan Prasarana BLK, Sosialisasi
tentang penerimaan Tenaga Kerja Luar Negeri dan Pelatihan
Perbengkelan Roda Dua Lanjutan (SILPA OTSUS). Untuk indikator Rasio ketergantungan pada tahun 2017 telah
ditargetkan sebesar 60,60%, dan tercapai juga sebesar 60,60%, jika
dilihat pada tahun 2013 dengan target sebesar 60,86% yang realisasi
capaiannya sebesar 60,8%, pada tahun 2014 dengan target sebesar
60,86% realisasi capaiannya sebesar 60,75%, kemudian tahun 2015
dengan target sebesar 60,70% yang realisasi capaiannya sebesar
60,70%, sementara di tahun 2016 dengan target sebesar 60,65%
realisasi capaiannya adalah sebesar 60,60%. Berdasarkan capaian
tersebut target sebagaimana yang telah ditetapkan dalam RPJM selama
kurun waktu lima tahun telah tercapai sebesar 100,35%.Sedangkan untuk analisis program dan kegiatan untuk menunjang
keberhasilan capaian indikator diatas dicapai melalui program
Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja dengan kegiatan
Penyusunan Data Base Tenaga Kerja Daerah, Pengadaan peralatan
Pendidikan dan Keterampilan bagi pencari kerja (OTSUS),
Pemeliharaan Rutin/ Berkala Sarana dan Prasarana BLK, Sosialisasi
tentang penerimaan Tenaga Kerja Luar Negeri dan Pelatihan
Perbengkelan Roda Dua Lanjutan (SILPA OTSUS).
Dalam pencapain target sasaran tersebut diatas, adanya
permasalahan atau kendala yang dihadapi walaupun capaian kinerja
sasaran meningkatnya kesempatan kerja pada tahun ini melebihi
target. Permasalahan utama (strategicissued) dibidang
ketenagakerjaan adalah masih tingginya angka pengangguran di
Kabupaten Gayo Lues. Dari permasalahan tersebut diatas dengan
hasilevaluasi dan pemantauan secaramendalam, maka Isu Strategis
Bidang Ketenagakerjaan adalah antara lain, Peluang dan persaingan
kerja disektor swasta dan Kualitas Tenaga Kerja.
107
Isu Strategis ketenagakerjaan merupakan hal yang perlu
dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Gayo Lues lima tahun kedepan
dikarenakan, kesempatan kerja sekalipun cukup terbuka, namun
bekerja hanya sebagai buruh kasar baik di perusahaan perkebunan
maupun pertambangan. Demikian pula disektor perikanan, buruh
angkut dan petani kemudian juga Semakin meningkatnya arus migrasi
sehingga sangat rentan peluang kerja bagi penduduk sekitar yang
termajinalkan dan menjadikan tingginya jumlah pengangguran.
Capaian kinerja sasaran Terciptanya Peningkatan Pembinaan
Terhadap Para Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial dicapai
melalui kebijakan “Peningkatan Kesejahteraan Sosial” melalui strategi
menurunnya penyandang maslah kesejahteraan sosial.Untuk melihat
capaian kinerja tahun 2017 yang merupakan tahun akhir RPJM dan
perbandingannya dengan tahuntahun sebelumnya, dapat dilihat pada
tabel berikut:
108
Sasaran 14 Terciptanya Peningkatan Pembinaan TerhadapPara Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial
Tabel 3.2.14Analisis Capaian Kinerja Sasaran Strategis Terciptanya Peningkatan Pembinaan Terhadap Para
Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial
NO
IndikatorKinerja
Kinerja awalpriod
eRPJM
Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Target
Akhir
RPJM
Capaian
rata2RPJM
Target
raelisasi
%Target
raelisasi
%Target
raelisasi
%Target
Raelisasi
%Target
raelisasi
%
1 Jumlah PMKSyang dibantu
a. Anakyatim 499org
233Org
233Org 100 266
Org266Org 100 315
Org315Org 100 409
org 409 100 355org
345org 97 1578
org 316
b. Cacat 282org
136org
136org 100 146
Org146Org 100 239
org239org 100 82
org 82 org 100 81org 81 org 100 684
org 242
c. WRSE 542org
266org
266org 100 276
Org276Org 100 334
org334org 100 228
org 228 org 100 227org
894org 939 1331
org 245
d. RTLH 151org
51org 51 org 100 100
Org100Org 100 100
org100org 100 100
org 100 org 100 147org 277org 188 498
org 329
e. Fakir Miskin
872org
436org
436org 100 436
Org436Org 100 436
org436org 100 436
org 436 org 100 437org
5414org 1.238 2181
org 250
f. Eks Kusta 82 org 32org 32 org 100 50
org 50 org 100 50org 50 org 100 50
org 60 org 120 50org 50 org 100 232
org 282
g. ODKB 13 org 4 org 4 org 100 9 org 9 org 100 18org 18 org 100 1 org 9 org 900 2 org 133
org 6.650 32org 246
h. Lansia/Jompo
836org
418org
418org 100 418
org 100 488org
488org 100 385
org 385 org 100 385org
364org 94 2034
org 243
Rata2capaianSasaran
100%
100%
100%
100%
117.5%
100%
Berdasarkan tabel 3.2.14 di atas capaian kinerja sasaran meningkatnya Terciptanya Peningkatan
Pembinaan Terhadap Para Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial di Kabupaten Gayo Lues tahun 2017
melalui 1 indikator kinerja adalah sebesar 117,5%, menunjukkan peningkatan dari tahuntahun sebelumnya.
Sedangkan ratarata capaian Akhir RPJM sebesar 100%. Peningkatan tersebut dapat di lihat pada capaian setiap
indikator adalah sebagai berkut:
109
Capaian untuk indikator jumlah PMKS yang dibantu pada tahun 2017
tercapai 100%, perbandingan setiap tahunnya dapat dilihat pada tabel
di bawah ini:Tabel3.2.14.1
Jumlah PMKS yang dibantu pada tahun 2017 dan perbandingandengan tahuntahun sebelumnya
No
PMKS Tahun2012 2013 2014 2015 2016 2017
1 Anak Yatim 1578 233 266 315 3452 Cacat 684 136 146 239 813 WRSE 1331 266 276 334 8944 RTLH 498 51 100 100 2775 Fakir Miskin 2181 463 436 436 4376 Eks Kusta 232 32 50 50 50 507 ODKB 32 4 9 18 9 28 Lansia/Jomp
o2094 184 418 488 364
Sedangkan untuk analisis program dan kegiatan yang menunjang
keberhasilan capaian indikator melalui Program pelayanan dan
rehabilitasi kesejahteraan social dengan kegiatan Bantuan operasional
tenaga kesejahteraan sosial kecamatan (TKSK) dan Bantuan operasional
taruna siaga bencana (TAGANA).
Capaian kinerja sasaran Meningkatnya Ketersediaan Sarana dan
Prasarana, Akses, Pemerataan, Mutu, Relevansi dan Daya saing
Pendidikandicapai melalui kebijakan ““Peningkatan mutu
pendidikan” melalui strategi meningkatnya ketersediaan sarana dan
prasarana, akses, pemerataann, mutu, relevansi dan daya saing
pendidikan.Untuk melihat capaian kinerja tahun 2017 yang
110
Sasaran 15 Meningkatnya Ketersediaan Sarana dan Prasarana,Akses, Pemerataan, Mutu, Relevansi dan Daya saing Pendidikan
merupakan tahun akhir RPJM dan perbandingannya dengan tahun
tahun sebelumnya, dapat dilihat pada tabel berikut:
111
Tabel 3.2.15Analisis Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya Ketersediaan Sarana dan Prasarana, Akses,
Pemerataan, Mutu, Relevansi dan Daya saing Pendidikan
NOIndikatorKinerja
Kinerjaawal
priodeRPJM
Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017TargetAkhirRPJM
Capaian rata2RPJMTarget raelisasi %
TArge
t
raelisasi
% TargetRaelis
asi% Target
raelisasi
% Targetraelis
asi%
1Angka Melek Huruf 88,19% 88,19% 88,19% 10
087,34%
90,37%
103,5
92,50%
92,50% 100 94,10 92,50 98
,2 96,23% 96,23%
100
96,23% 100
2Angka Rata-Rata Lama sekolah
9,11Tahun
9,11Tahun 7 Tahun 77
7,04Tahun
7,04Tahun 100 7,22
Tahun7,22
Tahun 100 7,5Tahun
7,5Tahun
100 8 Tahun
9Tahu
n
100
10Tahun 100
3 APK 78% 78% 92,7% 118 94% 94% 100 96% 96% 100 97 % 97% 10
0 100% 100% 100 100% 100
4
APM:a. SD/MIb. SMP/MTSc. SMA/SMK/M
A
99,76%96,35%80,69%
99,76%96,35%80,69%
99,76%96,35%80,69%
100
10096,7
590
95%95,75
%90%
9599100
100%97%90.25
%
100%97%90.25
%
100100100
100%97.25%90.50%
100%97.25
%90.50
%
100
100%97,50%90,75%
100%97,50
%90,75
%
100
100%97,50
%90,75
%
100
5
Rasio guru terhadap murida. SD/MIb. SMP/MTSc. SMA/SMK/M
A
1:121:161:10
1:121:161:10
1:161:121: 9
1007590
1:161:141:10
1:161:141: 10
1001:151:151: 11
1:161:151: 11
93,7100100
1:161:161: 12
1:161:151:12
100
93100
1:161:161: 12
1:161:161: 12
100
1:161:161:12
100
6
Angka kelulusana. SD/MIb. SMP/MTSc. SMA/SMK/M
A
98,8499,9499,74
98,8499,9499,74
98,8499,9499,74
100
99,2399,8699,87
98,8499,9499,74
99,610099,8
99,2599,8899,90
99,2599,8899,90 100
99,2899,9099,92
99,2899,9099,92
100
99.9099,9299,94
99.9099,9299,94
100
99.9099,9299,94
100
Rata2 capaian Sasaran 96,6%
99,8%
99,5% 82,6%
100%
100%
112
Berdasarkan tabel 3.2.15 di atas capaian kinerja sasaran
meningkatnya Meningkatnya Ketersediaan Sarana dan
Prasarana, Akses, Pemerataan, Mutu, Relevansi dan Daya
saing Pendidikandi Kabupaten Gayo Lues tahun 2017 melalui
6indikator kinerja adalah sebesar100%, menunjukkan peningkatan
dari tahuntahun sebelumnya. Sedangkan ratarata capaian Akhir
RPJM sebesar 100%.peningkatan tersebut dapat di lihat pada
capaian setiap indikator adalah sebagai berikut:
Capaian untuk indicator angka melek huruf tahun 2017mencapai
tidak ada peningkatan dari tahun sebelumnya. Angka melek
huruf di Kabupaten Gayo Lues dapat dilihat pada grafik di bawah
ini:
Grafik 3.2.15.1Angka Melek Huruf per Tahun
2013 2014 2015 2016 2017
87.89 88.19
92.5 92.5
96.2
Sumber: Dinas Pendidikan
Sedangkan untuk indikator Angka Partisipasi Murni pada
masingmasing tingkat pendidikan dari tahun ke tahun
mengalami peningkatan yang cukup memuaskan.Perbandingan
capaian angka partisipasi murni menurut jenjang pendidikan
pada tahun 2017 mencapai 100%.
Capaian indikator lainnya yaitu Rasio Guru terhadap
murid/siswa masingmasing tingkat pendidikan tahun 2016
mulai membaik. Rasio guru terhadap murid dapat dilihat pada
Grafik berikut ini:
113
Grafik 3.2.15.2Rasio Guru/Murid MasingMasing Pendidikan
2015
2016
2017
1:07 1:09 1:10 1:12 1:13 1:14 1:16 1:17
1:16
1:16
1:16
1:15
1:15
1:16
1:11
1:12
1:12
SDSMPSMA
Sumber : BPS Kab. Gayo Lues
Salah satu indikakor untuk mengukur pendidikan adalah rata
rata lama sekolah (RRLS)/Mean Year of schooling (MYS)yaitu
tahun yang digunakan dalm menjalani pendidikan formal. RRLS
penduduk Gayo Lues baru mencapai 7,5 tahun. Angka ini berarti
ratarata penduduk Gayo Lues menamatkan pendidikannya di
jenjang kelas I SMP. Sedangkan Angka Harapan Lama Sekolah
(HLS) didefenisikan lamanya sekolah yang diharapkan akan
dirasakan oleh anak pada umur tertentu dimasa mendatang
dengan asumsi sama dengan peluang saat ini. Angka HLS Gayo
Lues mengalami peningkatan setiap tahunnya, dimana pada
tahun 2017 mencapai 9 tahun.
Dan untuk mendukung tercapainya sasaran
Meningkatnya Ketersediaan Sarana dan Prasarana, Akses,
Pemerataan, Mutu, Relevansi dan Daya Saing Pendidikan
.dibutuhkan sarana pendidikan yang memadai. Dimana
Pemerintah Kabupaten Gayo Lues menyelenggarakan urusan
wajib pendidikan dari pendidikan anak usia dini, wajib dasar 9
tahun, menengah sampai pendidikan tinggi. Sejak Tahun 2014,
114
Unsyiah Banda Aceh cabang Gayo Lues sudah mulai
melaksanakan proses belajar mengajar. Dari capaian indikator di
atas ratarata capaian sasaran RPJM sebesar 100%.
Capaian kinerja sasaran Meningkatnya Keterjangkauan
Pelayanan Pendidikan pada Semua jenjang pendidikan bagi
segenap lapisan masyarakat dicapai melalui kebijakan
““Memperluas kesempatan pendidikan bagi masyarakat dan
peningkatan pengawasan dan pembinaan kependidikann di semua
tingkat pendidikan” melalui strategi pemberantasan buta aksara
dan pengembangan kurikulum daalam peningkatan kemampuan
khusus siswa.Untuk melihat capaian kinerja tahun 2017 yang
merupakan tahun akhir RPJM dan perbandingannya dengan
tahuntahun sebelumnya, dapat dilihat pada tabel berikut:
115
Tabel 3.2.16Analisis Capaian Kinerja Sasaran StrategisMeningkatnya Keterjangkauan Pelayanan Pendidikan pada
Semua Jenjang Pendidikan bagi Segenap Lapisan Masyarakat
NO
Indikator
Kinerja
Kinerjaawal
priodeRPJM
Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Target
Akhir
RPJM
Capaian
rata2RPJM
Target
Raelisasi
% Target
raelisasi
% Target
Raelisasi
% Target
raelisasi
% Target
raelisasi
%
1
Persentase pengelolaan arsip secara baku
3 % 3% 4% 133 2 % 3% 150 25% 25% 100 20% 25% 125 25% 25% 10025%
100%
2
Peningkatan SDMpengelola kearsipan
4 Kali 4Kali 4 Kali 100 2
Kali2
Kali 100 2Kali 2 Kali 100 3
Kali4
Kali 133 5Kali
10Kali 100
10Kal
i
100%
Rata2 capaianSasaran
116,5%
125%
100%
129%
100%
100%
Berdasarkan tabel 3.2.16 di atas capaian kinerja sasaran meningkatnya Meningkatnya Keterjangkauan
Pelayanan Pendidikan pada Semua Jenjang Pendidikan bagi Segenap Lapisan Masyarakat di Kabupaten
Gayo Lues tahun 2017 melalui 2indikator kinerja adalah sebesar 100%, menunjukkan peningkatan dari tahun
tahun sebelumnya. Sedangkan ratarata capaian Akhir RPJM sebesar 100%. peningkatan tersebut dapat di lihat
pada capaian setiap indikator adalah sebagai berikut:
116
Capaian untuk indikator persentase pengelolaan arsip secara baku
pada tahun 20117 tercapai sebesar 25% dengan target 25%
persentase 100%, bila dibandingkan dengan tahun selumnya
mmengalami peningkatan, dimana pada tahun 2013 tercapai sebesar
4%, tahun 2014 tercapai 3%, taahun 2015 sampai dengan tahun 2016
tercapai sebesar 25%, hal tersebut berdampak pada capain aakhir
RPJM menjadi 100%.Sedangkan untuk analisis program dan kegiatan yang menunjang
keberhasilan capaian indikator tersebut di atas di capai melalui
programProgram Perbaikan Sistem Administrasi Kearsipan, program
penyelamatan dan pelestarian dokumen arsip dan program
penyelamatan dan pelestarian dokumen arsip. Capaian peningkatan SDM pengelolaan kearsipan pada tahun 2017
tercapai sebanyak 10 kali dengan capain sebesar 200%, memgalami
peningkatan dari tahun sebelumnya, dimana pada tahun 2013
terlaksana 4 kali, pada tahun 2014 terlaksana 2 kali, pada tahun
2015 terlaksana 2 kali, sedangkan pada tahun 2016 terlaksana 4 kali.
Dengan capaian tersebut tercapalah target RPJM dengan realisasi
100%.
Capaian kinerja sasaran Meningkatnya Budaya Baca dicapai
melalui kebijakan “Memasyarakatkan budaya membaca” melalui
strategi peningkatan budaya baca”.Untuk melihat capaian kinerja
tahun 2017 yang merupakan tahun akhir RPJM dan
perbandingannya dengan tahuntahun sebelumnya, dapat dilihat
pada tabel berikut:
117
Sasaran 17 Meningkatnya Budaya Baca
Tabel 3.2.17Analisis Capaian Kinerja Sasaran StrategisMeningkatnya Budaya Baca
No
IndikatorKinerja
Kinerja awalpriodeRPJM
Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 TargetAkhirRPJM
Capaian rata2RPJM
Target
raelisasi % Targ
etraelisa
si % Target
raelisasi % Targ
etraelisa
si % Target
raelisas
i%
1 Jumlah perpustakaan daerah dan kampung
35Unit
0 0 0 30 30 100 30 35 116
,6 1 1 100 1 1
100
38 97,3%
Rata2 capaianSasaran 0 10
0%116,6%
100%
100%
97,3%
Berdasarkan tabel 3.2.17 di atas capaian kinerja sasaran meningkatnya Meningkatnya Budaya Baca di
Kabupaten Gayo Lues Tahun 2017 melalui 1indikator kinerja adalah sebesar 100%, menunjukkan peningkatan
dari tahuntahun sebelumnya. Sedangkan ratarata capaian Akhir RPJM sebesar 97,3%. Peningkatan tersebut
dapat dilihat pada capaian setiap indikator adalah sebagai berikut:
118
Capaian indikator jumlah perpustakaan daerah dan kampungpada
tahun 2017 sebanyak 1 perpustakaan dengan capaian 100 persen,
sama dengan capaian tahun 2016 yaitu 100 persen juga. Hal ini terjadi
karena adanyapenambahanjumlah perpustakaan sebanyak 1 unit
perpustakaan.Untuk capaian selama 5 tahun dapat disimpulkan bahwa
terdapat perubahan yang signifikan terhadap jumlah perpustakaan
pada tahun 2014 sebanyak 30 perpustakaan, diikuti dengan
penambahan kembali sebanyak 5 perpustakaan pada tahun 2015 serta
masingmasing sebanyak 1 perpustakaan pada tahun 2016 dan 2017,
namun sampai akhir tahun 2017 yang merupakan tahun terakhir dari
RPJMbelum tercapai target 38 perpustakaan, hanya 37 perpustakaan
saja yang tercapai dengan ratarata capaian kinerja sebesar 97,3%.
Tidak tercapainya target ini disebabkan oleh minimnya angggaran
untuk pembangunan gedung perpustakaan yang baru, khusunya
perpustakaan kampung. Program /kegiatan yang mendukung pencapaian
kinerja indikator adalah Program Pengembangan Budaya Baca dan
Pembinaan Perpustakaan, dilaksanakan melalui Kegiatan
Pengembangan Minat dan Budaya Baca.
Gambar Pengunjung Perpustakaan
119
Capaian kinerja sasaran Meningkatnya Kualitas dan Kapasitas
Pelayanan Kesehatan Masyarakat Baik Pelayanan Kesehatan
Dasar Maupun Rujukan dicapai melalui kebijakan“mewujutkan
masyarakat Gayo Lues yang sehat” melalui strategi mendorong
pemerataan jangkauan dan pelayanan kesehatan secara menyeluruh
(promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif) terpadu ,
berkesinambungan sesuai standar pelayanan minimal.Untuk melihat
capaian kinerja tahun 2017 yang merupakan tahun akhir RPJM dan
perbandingannya dengan tahuntahun sebelumnya, dapat dilihat pada
tabel berikut:
120
Sasaran 18 Meningkatnya Kualitas dan Kapasitas PelayananKesehatan Masyarakat Baik Pelayanan Kesehatan Dasar Maupun
Rujukan
Tabel 3.2.18Analisis Capaian Kinerja Sasaran StrategisMeningkatnya Kualitas dan Kapasitas Pelayanan
Kesehatan Masyarakat Baik Pelayanan Kesehatan Dasar maupun Rujukan
No
Indikator Kinerja
Kinerja
awalpriod
eRPJM
Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Target
Akhir
RPJM
Capaian
rata2RPJM
Target
Realisasi %
Target
Realisasi %
Target
Realisasi %
Target
Realisasi %
Target
Realisasi %
1
Rasio Rumah sakit per satuan penduduk
0.01 0.01 0.01 100 0.01 0.02 100 0.02 0.02 100 0.02 0.02 100 0.02 0.02 100 0.02 100%
2
Rasio Dokter per satuan penduduk
0.44 0.44 0.26 59.0 0.44 0.44 100 0.25 0.25 100 0.25 0.25 100 0.25 0.25 100 0.25 100%
3
Rasio tenaga medis persatuan penduduk
4,6 4.6 4.38 95.2 4.6 4.6 100 12.75 12.75 100 12.7
5 12,75 100 12,75 12,75 100 12,7
5 100%
4
Cakupan penemuan dan penanganan penderitapenyaakitTBC BTA
45% 45% 31.4 69.7 45 45 100 65 65 100 70 70 100 75 75 100 75 100%
Rata2 capaianSasaran
80.98%
100%
100%
100%
100%
100%
121
Berdasarkan Tabel 3.2.18 di atas capaian kinerja sasaran
meningkatnya Meningkatnya Kualitas dan Kapasitas Pelayanan
Kesehatan Masyarakat Baik Pelayanan Kesehatan Dasar maupun
Rujukan di Kabupaten Gayo Lues Tahun 2017 melalui 4indikator
kinerja adalah sebesar 100%, menunjukkan peningkatan dari tahun
tahun sebelumnya. Sedangkan ratarata capaian Akhir RPJM sebesar
100%. Peningkatan tersebut dapat dilihat pada capaian setiap
indikator adalah sebagai berikut:
Untuk indicator Rasio Rumah Sakit per Satuan Pendudukpada
tahun 2017 ditargetkan sebanyak 0.02, yang terealisasi juga sama
yaitu 0.02. Selama 5 tahun, yaitu 2013 sampai dengan 2017
tercapai target yang sudah ditetapkan, dengan capaian kinerja 100
persen setiap tahunnya, sehingga antara target dan realisasi di
RPJM tercapai dengan ratarata capain kinerjanya 100% untuk
indikator ini. Indikator Rasio Rumah Sakit per Satuan Penduduk
didukung oleh program Obat dan Perbekalan Kesehatan, Program
Upaya Kesehatan Masyarakat,dan Program Standarisasi Pelayanan
Kesehatan; Untuk indikator Rasio Dokter per Satuan Penduduk untuk tahun
2017 ditargetkan sebanyak 0.25, yang terealisasi juga sama yaitu
0.25 dengan capaian 100 persen. Pada tahun 2013 target 0.44 yang
terealisasi 0.26 dengan capaian hanya 59 persen, sedangkan tahun
2014 antara target dan realisasi tercapai juga yaitu 0.44, dimana
capaiannya 100 persen. Dari tahun 2015 sampai dengan 2017
antara target dan realisasinya tercapai sebesar 0.25 dengan capaian
100 persen setiap tahunnya. Hal ini didukung oleh program
Standarisasi Pelayanan Kesehatan; Indikator Rasio Tenaga Medis per Satuan Penduduk untuk tahun
2017 ditargetkan sebanyak 12.75, yang terealisasi juga sama yaitu
12.75 dengan capaian 100 persen. Pada tahun 2013 target 4.6 yang
terealisasi 4.38 dengan capaian hanya 95.2 persen, sedangkan
122
tahun 2014 antara target dan realisasi tercapai juga yaitu 4.6,
dimana capaiannya 100 persen. Dari tahun 2015 sampai dengan
2017 antara target dan realisasinya tercapai sebesar 12.75 dengan
capaian 100 persen setiap tahunnya. Hal ini didukung oleh program
Standarisasi Pelayanan Kesehatan; Indikator Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit
TBC BTA untuk tahun 2017 ditargetkan sebanyak 75 %, yang
terealisasi juga sama yaitu 75 % dengan capaian 100 persen. Pada
tahun 2013 target 45 % yang terealisasi hanya 31.4% dengan
capaian hanya 69.7 persen, sedangkan tahun 2014 antara target
dan realisasi tercapai juga yaitu 45%, dimana capaiannya 100
persen. Pada tahun 2015 target 65% dan realisasi juga 65% dengan
capaian 100 persen. Sedangkan tahun 2016 target dan realisasi
tercapai sebesar 75% dengan capaian 100 persen. Hal ini didukung
oleh Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular.
Capaian kinerja sasaran Menumbuhkan dan Meningkatkan
Kesadaran Masyarakat Terhadap Keluarga Kecil Bahagia
Sejahtera dicapai melalui kebijakan “Perluasan akses dan kualitas
pelayanan KB terutama bagi keluarga miskin dalam rangka
pengendalian laju pertumbuhan penduduk dan peningkatan kualitas
kesejahteraan penduduk” melalui strategi mendorong dan mendudung
ketersediaan , pemerataan mutu dan pelayanan kelaurga
berencana.Untuk melihat capaian kinerja tahun 2017 yang merupakan
tahun akhir RPJM dan perbandingannya dengan tahuntahun
sebelumnya, dapat dilihat pada tabel berikut:
123
Sasaran 19 Menumbuhkan dan Meningkatkan KesadaranMasyarakat Terhadap Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera
Tabel 3.2.19Analisis Capaian Kinerja Sasaran Strategis Menumbuhkan dan Meningkatkan Kesadaran Masyarakat
Terhadap Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera
No
Indikator
Kinerja
Kinerja
awalpriod
eRPJM
Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Target
Akhir
RPJM
Capaian
rata2RPJM
Target
raelisasi % Targ
etraelisa
si % Target
raelisasi % Targ
etraelisa
si % Target
raelisasi %
1
Ratarata jumlah anak per keluarga
4Orang 3 3 100 4 4 100 3 3 100 2 2 100 2 2 100 2 100%
2Rasio AseptorKB
85,22%
86 87 98 86.5 87 100,5 88 87 98 87.5 88 100 88 88 100 88 100%
3
Cakupan pesertaKB
81,99%
90 91.73 101 91.75
91.99 100,2 91 92 101 94 95 101 95 95 100 95 100%
Rata2 capaianSasaran
101%
100.2%
101%
101%
100% 100%
Berdasarkan tabel 3.2.19 di atas capaian kinerja sasaran meningkatnya Menumbuhkan dan Meningkatkan
Kesadaran Masyarakat Terhadap Keluarga Kecil Bahagia Sejahteradi Kabupaten Gayo Lues tahun 2017
melalui 3 indikator kinerja adalah sebesar 100%, menunjukkan peningkatan dari tahuntahun sebelumnya.
Sedangkan ratarata capaian Akhir RPJM sebesar 100%. Peningkatan tersebut dapat di lihat pada capaian setiap
indikator adalah sebagai berikut:
124
Capaian indikator Ratarata Jumlah Anak per Keluarga pada tahun
2017 tercapai sebanyak 2 orang dengan realisasi persentase capaian
sebesar 100%, sama dengan realisasi dan capaian pada tahun 2016
lalu. Pada tahun 2013 target dan realisasi sebesar 3 orang yang
dengan capaian hanya 100persen, sedangkan tahun 2014 antara
target dan realisasi tercapai juga yaitu 4 orang, dimana capaiannya
100 persen. Pada tahun 2015 target 3 orang dan realisasi juga 3
orang dengan capaian 100 persen. Sedangkan tahun 2016 target
dan realisasi tercapai sebesar 2 orang dengan capaian 100 persen.
Hal ini didukung olehProgram Keluarga Berencana danProgram
Keluarga Berencana Keluarga Sejahtera; Untuk indikatorRasio Aseptor KB pada tahun 2017 tercapai
sebanyak 87% dengan realisasi persentase capaian sebesar
98%.Pada tahun 2013 target 86% dan realisasi sebesar 87% dengan
capaian hanya 98 persen, sedangkan tahun 2014 target 86.5%
dengan realisasi 87% dimana capaiannya 100 persen. Pada tahun
2015 target 88% dan realisasi hanya 87% dengan capaian 98
persen.Sedangkan tahun 2016 target sebsesar 87.5% dan realisasi
sebesar 88% dengan capaian 100 persen. Hal ini didukung oleh
Program Keluarga Berencana dan Program Keluarga Berencana
Keluarga Sejahtera; Untuk indikator Cakupan Peserta KB pada tahun 2017 tercapai
sebanyak 95% sesuai dengan target dengan persentase capaian
sebesar 100 persen.Pada tahun 2013 target 90% dan realisasi
sebesar 91.73% dengan capaian 101 persen, sedangkan tahun 2014
target 91.75% dengan realisasi 91.99% dimana capaiannya 100
persen. Pada tahun 2015 target 91% dan realisasi 92% dengan
capaian 101 persen, sedangkan tahun 2016 target sebsesar 94%
dan realisasi sebesar 95% dengan capaian 101 persen. Hal ini
didukung oleh Program Keluarga Berencana dan Program Keluarga
Berencana Keluarga Sejahtera.
125
Perbandingan Jumlah Penggunaan Aseptor KB di Kabupaten Gayo
Lues Tahun 2017 dan tahun sebelumnya dapat dilihat padaTabel
di bawah ini:
Tabel 3.2.19.1Jumlah Aseptor KB Gayo LuesTahun 20142016
No
NamaAkseptor
2014 2015 2016
1 Implan/susuk 359 Orang 95 Orang 1371 Orang2 IUD/Spiral 445 Orang 457 Orang 940 Orang
3 Suntik7115
Orang3333 Orang
26692Orang
4 MOW 32 Orang 10 Orang 218 Orang5 MOP 4 Orang 4 Orang 12 Orang
6 Pil3897
Orang1.533Orang
11450Orang
7 Kondom1279
Orang497 Orang 2805 Orang
Sumber:DinasKesehatan
Capaian kinerja sasaran Peningkatan Kesehatan Ibu dan Anak
Melalui Penurunan Angka Kematian Ibu, Bayi dan Balitadicapai
melalui kebijakan“Mendorong peningkatan cakupan pelayanan
kesehatan ibu, bayi, balita, playanan sekolah, kesehatan kerja dan
asusila” melalui strategi penurunan angka kematian ibu, bayi dan
balita.Untuk melihat capaian kinerja tahun 2017 yang merupakan
tahun akhir RPJM dan perbandingannya dengan tahuntahun
sebelumnya, dapat dilihat pada tabel berikut:
126
Sasaran 20 Peningkatan Kesehatan Ibu dan Anak MelaluiPenurunan Angka Kematian Ibu, Bayi dan Balita
Tabel 3.2.20Analisis Capaian Kinerja Sasaran StrategisPeningkatan Kesehatan Ibu dan Anak Melalui Penurunan
Angka Kematian Ibu, Bayi dan Balita
NO
IndikatorKinerja
Kinerja
awalpriod
eRPJM
Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017
Target
Akhir
RPJM
Capaian
rata2RPJM
Target
raelisasi
%Target
raelisasi
%Target
raelisasi
%Target
raelisasi
%Target
raelisasi
%
1Angka kematian bayi
15,6% 15% 18% 12
0 15% 15,6% 104 11% 11% 100 10% 9% 90 9 % 9% 100 9% 100
2
Jumlah gizi buruk yang ditemukan
8Orang
8orang
4orang 50
4oran
g
8orang 200
4oran
g
2orang 50
1oran
g
1orang
100 0 0 100 0 100
Rata2 capaianSasaran
85%
152%
75%
95%
100%
100%
Berdasarkan tabel 3.2.20 di atas capaian kinerja sasaran meningkatnya Peningkatan Kesehatan Ibu dan Anak
Melalui Penurunan Angka Kematian Ibu, Bayi dan Balita di Kabupaten Gayo Lues tahun 2017 melalui
2indikator kinerja adalah sebesar 100%, menunjukkan peningkatan dari tahuntahun sebelumnya. Sedangkan
ratarata capaian Akhir RPJM sebesar 100%. peningkatan tersebut dapat di lihat pada capaian setiap indikator
adalah sebagai berikut:
127
Untuk indikator angka kematian bayi pada tahun 2017 telah
ditargetkan turun sebesar 9%, dan tercapai penurunan sebesar
9% (100%), jika dilihat pada tahun 2013 dengan target sebesar
15% yang realisasi capaiannya sebesar 18% (120%), pada tahun
2014 dengan target sebesar 15% realisasi capaiannya sebesar
15,6% (104%) kemudian tahun 2015 dengan target sebesar 11%
yang realisasi capaiannya sebesar `11%, (100%) sementara di
tahun 2016 dengan target sebesar 10% realisasi capaiannya
adalah sebesar 9% (90%). Berdasarkan capaian tersebut target
sebagaimana yang telah ditetapkan dalam RPJM selama kurun
waktu lima tahun telah tercapai sebesar 100%.Sedangkan untuk analisis program dan kegiatan untuk
menunjang keberhasilan capaian indikator diatas dicapai melalui
Program peningkatan pelayanan kesehatan anak balita dengan
kegiatan Pelatihan Pelayanan Perawatan Kesehatan Bagi Tenaga
Kesehatan (OTSUS) dan Pelatihan Penatalaksanaan Penanganan
Bayi dan Anak Balita (OTSUS). Untuk indikator Jumlah gizi buruk yang ditemukanpada tahun
2017 telah ditargetkan turun sebesar 9%, dan tercapai penurunan
sebesar 9% (100%), jika dilihat pada tahun 2013 dengan target
sebesar 15% yang realisasi capaiannya sebesar 18% (120%), pada
tahun 2014 dengan target sebesar 15% realisasi capaiannya
sebesar 15,6% (104%) kemudian tahun 2015 dengan target
sebesar 11% yang realisasi capaiannya sebesar `11%, (100%)
sementara di tahun 2016 dengan target sebesar 10% realisasi
capaiannya adalah sebesar 9% (90%). Berdasarkan capaian
tersebut target sebagaimana yang telah ditetapkan dalam RPJM
selama kurun waktu lima tahun telah tercapai sebesar 100%. Sedangkan untuk analisis program dan kegiatan untuk
menunjang keberhasilan capaian indikator diatas dicapai melalui
Program peningkatan pelayanan kesehatan anak balita dengan
kegiatan Pelatihan Pelayanan Perawatan Kesehatan Bagi Tenaga
128
Kesehatan (OTSUS) dan Pelatihan Penatalaksanaan Penanganan
Bayi dan Anak Balita (OTSUS).
Capaian kinerja sasaran Peningkatan Status Gizi Masyarakat
dicapai melalui kebijakan“peningkatan status gizi masyarakat”
melalui strategi pemberdayaan masyarakat, LSM,swatsa dan sektor
terkait dalam upaya penanggulangan maslah gizi dan pencapaian
keluarga sadar gizi.Untuk melihat capaian kinerja tahun 2017 yang
merupakan tahun akhir RPJM dan perbandingannya dengan tahun
tahun sebelumnya, dapat dilihat pada tabel berikut:
129
Sasaran 21 Peningkatan Status Gizi Masyarakat
Tabel 3.2.21Analisis Capaian Kinerja Sasaran Strategis Peningkatan Status Gizi Masyarakat
NO
Indikator
Kinerja
Kinerja
awalpriod
eRPJM
Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017
Target
Akhir
RPJM
Capaian
rata2RPJM
Target
Realisasi
% Target
realisasi
% Target
realisasi
% Target
realisasi
% Target
realisasi
%
Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan tetap
100% 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
%
Rata2 capaianSasaran
100%
100%
100%
100%
100%
100%
Berdasarkan tabel 3.2.21 di atas capaian kinerja sasaran Peningkatan Status Gizi Masyarakat di
Kabupaten Gayo Lues tahun 2017 melalui indikator kinerja cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan
tetapadalah sebesar 100%, hal ini menunjukkan pencapaian sesuai dengan target yang telah ditetapkan.
Sedangkan ratarata capaian Akhir RPJM sebesar 100%.
130
Untuk capaian indikator cakupan balita gizi buruk mendapat
perawatan tetap,dari tahun 2013 s.d 2017 dengan target setiap
tahunnya adalah 100%, terlihat bahwa capaian yang dihasilkan juga
100% pada tiap tahunnya. Berdasarkan capaian tersebut target
sebagaimana yang telah ditetapkan dalam RPJM selama kurun waktu
lima tahun telah tercapai sebesar 100%.Sedangkan untuk analisis program dan kegiatan untuk
menunjang keberhasilan capaian indikator diatas dicapai melalui
program perbaikan gizi masyarakat, dengan kegiatan Pelatihan
Tatalaksana Gizi buruk dan Pemantauan Status Gizi Pada Anak
Berdasarkan BB/U, TB/U, BB/TB Bagi Petugas Kesehatan dan Kader
(OTSUS), Sosialisasi Pentingnya Gizi Seimbang dalam masa
Pertumbuhan Anak Bagi Petugas Kesehatan dan Kader (OTSUS),
Pemberian Makanan Tambahan Untuk Bumil dan IBU Menyusui
(OTSUS), Pemberian Makanan Tambahan Untuk Balita Gizi Kurang
(OTSUS), Pemberian Makanan Tambahan Seluruh Anak Balita (14
Tahun) (OTSUS), dan Repitalisasi Posyandu dan Pelayanan
Penimbangan Balita Bagi Petugas Kesehatan dan Kader ( OTSUS).Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan adalah balita gizi
buruk yang ditangani di sarana pelayanan kesehatan sesuai
tatalaksana gizi buruk di satu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu. Pada tahun 2017 di Kabupaten Gayo Lues tidak ditemukan
balita yang mengalami gizi buruk, sehingga cakupan balita gizi buruk
mendapat perawatan adalah 100%.
131
Capaian kinerja sasaran Meningkatnya Pembinaan dan
Pemasyarakatan Olahraga dicapai melalui kebijakan
““Mewujudkan masyarakat Gayo Lues yang sejahtera jasmani dan
rohani” melalui strategi peningkatan pembinaan olahraga.Untuk
melihat capaian kinerja tahun 2017 yang merupakan tahun akhir
RPJM dan perbandingannya dengan tahuntahun sebelumnya,
dapat dilihat pada tabel berikut:
132
Sasaran 22 Meningkatnya Pembinaan dan PemasyarakatanOlahraga
Tabel 3.2.22Analisis Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga
NO
IndikatorKinerja
Kinerjaawal
priodeRPJM
Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017TargetAkhirRPJM
Capaian
rata2RPJM
Target
raelisasi %
Target
Raelisasi %
Target
raelisasi %
Target
raelisas
i% Target
raelisas
i%
1
Jumlah Atlet yang dikirim keevent olahraga di luar daerah
210Orang
122Org
210org
186Org
88,5 250org
250Org
258org
103.2
250 Or 750Org
62,4%
2
Jumlah penyelenggaraan event olahraga
7 Event7
Event
5Event
71,4
7Event 7
Event100
7Event
7Event 10
0
7Even
t
9Event
128,5
7 Event
10Event
142,8
7 Event 100%
3
Jumlah prestasi olahraga Gayo Lues tingkat provinsi, Emas,Perak dan perunggu
144
2 6 8
2 6 8
268
100
4
Jumlah organisasi olahraga yang dibina
20 Orgs 20Orgs
18Orgs
90
20Orgs
18Orgs 90
20Orgs
18Orgs 90 20
Orgs
18Orgs
90 20 Orgs19Orgs
9520
Organisasi
90%
5
Jumlah Organisasi masyarakat/pemuda yang dibina
5Organis
asi
5Organisasi
3organisasi
60
5Organisasi
4organisasi
80
7Organisasi
5Organisasi
71,4
7Organisas
i
6Organisas
907
Organisasi
6Organisas
907
Organisasi
90%
6Jumlah Klub Olahraga yang dibina
60Klub
60Klub
48Klub
80
60Klub
53Klub 88,3
60Klub
59Klub
58,3
60Klub
91Klub
151,7 60 Klub
60Klub
100 60 Klub 100%
7Jumlah Gedung Olahraga
3 unit3
Unit1
Unit
33,3
3Unit
2Unit 66,6
3Unit
2Unit
66,6
3Unit
4Uni
t
133,3 3 Unit
4Unit
133,3
3 unit133,3
%
8Jumlah Pembinanaan kepemudaan
2 Kali 2Kali 1 Kali 9
0 2 Kali 2 Kali 100 2Kali 2 Kali 10
02
Kali2
Kali 100 2 Kali 2Kali
100 2 Kali 100%
Rata2 capaian Sasaran 87,6
96,5%
133
Berdasarkan tabel 3.2.22 di atas capaian kinerja sasaran
meningkatnya Meningkatnya Pembinaan dan Pemasyarakatan
Olahragadi Kabupaten Gayo Lues tahun 2017 melalui 8indikator
kinerja adalah sebesar 87,6%, menunjukkan peningkatan dari
tahuntahun sebelumnya. Sedangkan ratarata capaian Akhir
RPJM sebesar 96,5%, dari capaian tersebut terlihat ada beberapa
capaian indikator tidak memenuhi target RPJM. Capaian setiap
indikator adala sebagai berikut:
Capain untuk indikator Jumlah Atlet yang dikirim ke event
olahraga di luar daerah pada tahun 2017 tidak tercapai
disebabkan oleh pada setiap tahun ganjil pemerintah kabupaten
tidak meleksanakan kegiatan tersebut karena tidak adanya
pelaksanaan event olahraga yang diikuti di luar daerah/provinsi.
Sedangkan tahun 2016 atlit yang di kirim untuk mengikuti
lomba di luar daerah sebanyak 258 Orang melebihi dari target
253 orang dengan capaian sebesar 103, 2% dan pada tahun
2014 jumlah atlit yang dikirim ke event luar daerah sebanyak
186 (seratus delapan puluh enam) orang yang berarti memiliki
penurunan di tahun 2015 dan memiliki kenaikan di tahun 2016.
Mengingat bahwa pada tahun 2014 Kabupaten Gayo Lues ikut
serta dalam POPDA tahun 2014 yang dilaksanakan di tingkat
provinsi.
Sedangkan untuk analisis
program dan kegiatan yang
menunjang keberhasilan capaian
indikator tersebut di atas diantaranya adalah program Program
Pembinaan dan permasyarakatan olahraga dengan kegiatan
135
penyelenggaraan kompetisi Pekan Olahraga Pelajar Daerah
(POPDA), penyelenggaraan kompetisi tingkat umum, kegiaatan
pembinaan atlit usia dini dan menengah Capaian untuk indikator Jumlah penyelenggaraan event
olahraga di Gayo LuesPada setiap tahunnya pemerintah
kabupaten Gayo Lues melalui Instansiinstansi terkait
menyelenggarakan event olahraga tingkat kabupaten adalah 7
(tujuh) kegiatan rutin, namun pada tahun 2016 event olahraga
yang didukung oleh pemerintah kabupaten sejumlah 9
(sembilan) event. Hal ini mempengaruhi capaian kinerja dari
target yang ditetapkan sebesar 128,5%.Pada tahun 2015 dan
2014 event yang diselenggarakan tingkat kabupaten samasama
mencapai target yaitu 7 (tujuh) kegiatan, karena mengingat
kegiatan penyelenggaraan eventevent ini merupakan ajang
tahunan dalam rangka memperingati HUT RI pada setiap
tahunnya.
Tabel 3.2.22.1Penyelenggaraan Eventevent Olahraga
di Gayo Lues 2014 s.d 2017TAHUN EVENT
2014
1. Sepak Bola (Piala Bupati)2. Sepak Bola (Piala Dandim)3. Bola Volly (Polres Cup)4. Bulu Tangkis6. Atletik7. Catur
2015
1. Sepak Bola (Piala Bupati)2. Sepak Bola (Piala Dandim)3. Bola Volly (Polres Cup)4. Bulu Tangkis5. Tenis Meja6. Atletik7. Catur
2016
1. Sepak Bola (Piala Bupati)2. Sepak Bola (Piala Dandim)3. Bola Volly (Polres Cup)4. Bulu Tangkis5. Tenis Meja6. Atletik7. Catur8. Arung Jeram (Kejurda I Wilayah Aceh)9. O2SN
136
2017
1. Sepak Bola (Piala Bupati)2. Bola Volly3. Bulu Tangkis4. Tenis Meja5. Atletik6. Catur7. Sepak Bola (POPKAB)8. Atletik (POPKAB)9. Bola Volly (POPKAB)10. Tenis Meja (POPKAB)
Sedangkan untuk analisis program dan kegiatan yang
menunjang keberhasilan capaian indikator tersebut di atas
diantaranya adalah program Program Pembinaan dan
permasyarakatan olahraga dengan kegiatan penyelenggaraan
kompetisi Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA),
Penyelenggaraan kompetisi olahraga antar kecamatan,
penyelenggaraan kompetisi tingkat umum, dan Penyelenggaraan
kompetisi Bola Volly. Sedangkan untuk capaian indikator jumlah prestasi
olahragaPada tahun 2016 pemerintah daerah melalui Dinas
Pemuda dan Olahraga mendapatkan sejumlah 16 (enam belas)
medali yang terdiri dari 2 medali emas, 6 medali perak dan 8
medali perunggu. Rincian peraihan prestasi olehraga dapat di
lihat pada table 3.2.22. 2 di bawaah ini:
137
Table 3.2.22.2Prestasi olahraga tahun 2016
No KejuaraanHasil perolehan
KetEmas Perak Perunggu
1 PON XIV JABAR 1 TarungDerajat
2 Kejuaraan Asia Tenggara keII KualaLumpur 1 Tarung
Derajat
3 Kejurda Piala DPRA Kota Lhoksumawe 1 Pencak
Silat
4 Kejurda Piala DPRA Kota Lhoksumawe 1 PencakSilat
5 Kejurda Piala DPRA Kota Lhoksumawe 1 PencakSilat
6 Popda XIV Kota Langsa 1 Bola Volly
Putri
7 Popda XIV Kota Langsa 1 Lembar
Lembing
8 Popda XIV Kota Langsa 1 Pencak
Silat
9 Kejurda Wilayah II Kota Langsa 1 Tarung
Derajat
10 Kejurda Wilayah II Kota Langsa 1 Tarung
Derajat
11 Open Turnamen Kejuaraan Karate KKI seSumatra Kota Sabang 1 Karate
12 Open Turnamen Kejuaraan Karate KKI seSumatra Kota Sabang 1 Karate
13 Open Turnamen Kejuaraan Karate KKI seSumatra Kota Sabang 1 Karate
14 Open Turnamen Kejuaraan Karate KKI seSumatra Kota Sabang 1 Karate
15 Open Turnamen Kejuaraan Karate KKI seSumatra Kota Sabang 1 Karate
16 Open Turnamen Kejuaraan Karate KKI seSumatra Kota Sabang 1 Karate
17 Open Turnamen Kejuaraan Karate KKI seSumatra Kota Sabang 1 Karate
Sumber: Dinas Kepemudaan Dan Olahraga
Sedangkan pada tahun sebelumnya yakni 2017, 2015 dan
tahun 2013 kabupaten Gayo Lues belum mendapatkan medali,
dikarenakan belum maksimalnya sarana dan prasarana pada
masa itu dan diharapkan pada tahuntahun berikutnya
Pemerintah Kabupaten Gayo Lues untuk lebih meningkatkan
sarana dan prasarana olahraga mulai dari tingkat kecamatan
hingga kabupaten demi maksimalnya prestasi olahraga
Kabupaten Gayo Lues ini di masa yang akan datang.
Capaian indikator jumlah organisassi olahraga pada tahun 2017
berjumlah 19 organisasi belum memenuhi dari target capaian
kinerja yaitu sejumlah 20 (dua puluh) cabang organisasi
olahraga.Sedangkan pada tahun 2013 s/d tahun 2015 jumlah
138
organisasi olahraga atau PENGCAB di Gayo Lues berjumlah 18
(Sembilan) organisasi. Dari tahun ke tahun jumlah organisasi
olahraga di Gayo Lues semakin bertambah hal tersebut
disebabkan oleh bertambahnya minat serta bakat
pemuda/pemudi juga semakin mengalami progres yang positif. Program yang mendukung dan menunjang indikator ini
adalah Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga dan
terakomodir dalam Kegiatan Pembinaan Olahraga yang
berkembang dimasyarakat. Berikut namanama organisasi
olahraga yang ada di Kabupaten Gayo Lues pada tabel dibawah
ini :Tabel 3.2.22.3
Jumlah Organisasi Olagraga Kab. Gayo Lues
No NAMA PENGCAB
1 Sepak Bola (PSSI)
2 Atletik (PASI)
3 Bulu Tangkis (PBSI)
4 Bola Voli (PBVSI)
5 Bola Basket (PERBASI)
6 Balap Motor (IMI)
7 Catur (PERCASI)
8 Sepeda (ISSI)
9 Karate (FORKI)
10 Menembak Berburu (PERBAKIN)
11 Panahan (PERPANI)
12 Takraw (PTSI)
13 Tarung Drajat (KODRAT)
14 Tenis Meja (PTMSI)
15 Tinju (PERTINA)
16 Panjat Tebing (FPTI)
17 Pencak Silat (IPSI)
18 Olahraga Berkuda (PORDASI)
19 Arung Jeram (FAJI)
Capaian jumlah klub olahraga yang dibina pada tahun
2017sebanyak 60 Klub dengan capaian 100%, bila dibandingkan
dengan tahun tahun sebelumnya mengalami peningkatan,
dimana pada tahun 2013 terdapat 48 Klub olahraga yang dibina
tidak mencapai target 60 Klub dengan capaian sebesar 80%,
tahun 2014 target 60 Klub terealisasi 53 Klub dengan capaian
139
88,3%, tahun 2015 target 60 Klub terealisasi 59 Klub dengan
capaian 98,3%, sedangkan tahun 2016 meningkat dengan pesat
dimana target 60 Klub terealisasi 91 Klub dengan capaian
151,7%. Dari tahun ke tahun jumlah organisasi olahraga di Gayo
Lues terus memiliki peningkatan dikarenakan eventevent
olahraga dilaksanakan secara rutin pada setiap tahunnya, hal ini
membuat masyarakat semakin antusias dalam membentuk klub
olahraga mulai dari tingkat desa dan kecamatan. Pendataan
jumlah klub olahraga didasarkan pada keikutsertaan klubklub
olahraga pada eventevent tingkat kabupaten dan klubklub yang
mendapatkan bantuan sarana pendukung dari pemerintah. Bila
dibandingkan dengan target akhit tahun RPJM telah tercapai
100%.
Capaian untuk indikator jumlah organisasi
masyarakat/pemuda yang dibina pada tahun 2017 sebanyak 6
(enam) organisasi pemuda dari target 7 organisasi dengan
capaian 90%. Perbandingan dengan tahun sebelumnya, dimana
pada tahun 2013 terdapat 3 Organisasi Pemuda, tahun 2014
sebanyak 5 organisasi pemuda, tahun 2016 terdapat 6
organisasi pemuda yang dibina. Capaian tersebut berdampak
pada capaian akhir RPJM , dimana target akhir 7 Orgaanisasi
tercapai hanya 6 organisasi dengan persentase capaian sebesar
90%. Adapun penyebab tidak tercapainya target RPJM diatas
adalah dikarenakan masih ada beberapa organisasi yang pada
hakekatnya sudah terbentuk namun belum terdaftar pada Dinas
Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Gayo Lues. Diharapkan
pada masa mendatang organisasiorganisasi tersebut meminta
rekomendasi dan konfirmasi kepada Pemerintah Gayo Lues
melalui Dinas Kepemudaan dan Olahraga, baik organisasi yang
sudah terbentuk maupun yang akan mendirikan organisasi
baru. Berikut ini adalah grafik peningkatan jumlah organisasi
masyarakat/pemuda di Kabupaten Gayo Lues :
140
Grafi 3.2.22.1Jumlah organisasi pemuda yang dibina (20142017)
2014 2015 2016 20170
1
2
3
4
5
6
7
8
Jumlah OrganisasiTarget
Sumber: Dinas Kepemudaan dan Olahraga Untuk capaian untuk indikator jumlah gedung olahraga pada
tahun 2017 adalah sebanyak 4 (empat) gedung olahraga yang
pada hakekatnya merupakan sarana dan prasarana yang
menunjang kegiatan olahraga tersebut. Jumlah sarana
prasarana olahraga tersebut terdiri dari 3 (tiga) unit milik
pemerintah daerah dan 1 (satu) unit didukung pihak
swasta.Berikut ini sarana dan prasarana olahraga di Kabupaten
Gayo Lues pada tabel 3.2.22.4 dibawah ini :
Tabel3.2.22.4Sarana dan prasarana olahraga
No Sarana dan PrasaranaOlahraga
Keterangan
1 GOR Blang Sere Dalam Proses LanjutanPembangunan
2 Stadion Pacuan KudaBuntul Nege
3 Komplek Stadion SeribuBukit
4 GOR Jaya Raya Milik Swasta
141
Dalam pencapaian target sasaran tersebut di atas dalam
pencapaiannya ditemukan beberapa permaslahan dan kendala
yaitu sebagai berikut:
Belum optimalnya pola pembibitan pembinaan atlit olahraga Kurang optimalnya pemeliharaan dan pemanfaatan sarana
dan prasarana olahraga dan masih kurangnya sarana dan
prasarana olahraga; dan Organisasi pemuda yang belum memiliki manajemn
kelembagaan yang kuat.
Capaian kinerja sasaran Terwujudnya Konservasi Sumberdaya Alam
dan Lingkungan dalam Meningkatkan Pemanfaatan Potensi Sumber
Daya dan Lingkungan serta Mendayagunakan Sumberdaya Alam dan
Lingkungan Secara Berkelanjutan, dicapai melalui kebijakan
“Peningkatan kawasan konservasi” melalui strategi optimalisasi
ketersediaan kawasan lindung dan sumbersumber air,
pengembangan hasil hutan non kayu.Untuk melihat capaian kinerja
tahun 2017 yang merupakan tahun akhir RPJM dan
perbandingannya dengan tahuntahun sebelumnya, dapat dilihat
pada tabel berikut:
142
Sasaran 23 Terwujudnya Konservasi Sumberdaya Alam dan Lingkungandalam Meningkatkan Pemanfaatan Potensi Sumber Daya dan
Lingkungan serta Mendayagunakan Sumberdaya Alam dan LingkunganSecara Berkelanjutan.
Table 3.2.23Analisis Capaian Kinerja Sasaran Strategis Terwujudnya Konservasi Sumber daya Alam danLingkungan dalam Meningkatkan Pemanfaatan Potensi Sumber Daya dan Lingkungan serta
Mendayagunakan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Secara Berkelanjutan
NO
IndikatorKinerja
Kinerja
awalpriod
eRPJM
Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017
Target
Akhir
RPJM
Capaian
rata2RPJM
Target
realisasi % Targ
etrealis
asi % Target
realisasi % Targ
etrealis
asi % Target
realisasi %
1Rehabilitasi Hutan
dan lahan
12.530Ha
2.460 Ha
2.460 Ha 100
350Ha
350Ha 100
13.625Ha
13.625Ha
10013.625Ha
13.625Ha
10015.760Ha
15.760Ha
10015.769Ha
100,5%
2
Kerusakan
Kawasanhutan
21.000Ha
21.000Ha
12.500Ha
5912.500Ha
12.150Ha
9717.095Ha
17.095Ha
10016.450Ha
14.960Ha
9014.960Ha
14.960Ha
100 14.960Ha
100%
3Pertamba
ngantanpa izin
4buah
7buah
5Buah 71
6buah
4Buah 66
5buah
4Buah 80
4Bua
h
5buah 125
2Bua
h
2Bua
h
100%
Rata2capaianSasaran
76,7%
87,7%
93,3%
105%
100% 100,
2%
143
Berdasarkan tabel 3.2.23 di atas capaian kinerja sasaran
Terwujudnya Konservasi Sumberdaya Alam dan Lingkungan
dalam Meningkatkan Pemanfaatan Potensi Sumber Daya
dan Lingkungan serta Mendayagunakan Sumberdaya Alam
dan Lingkungan Secara Berkelanjutan di Kabupaten Gayo
Lues tahun 2017 melalui 3indikator kinerja adalah sebesar
100%, Sedangkan ratarata capaian Akhir RPJM sebesar 102%.
Peningkatan tersebut dapat di lihat pada capaian setiap indikator
adalah sebagai berikut,
Untuk indikator Rehabilitasi Hutan dan lahan pada tahun
2013 dengan target seluas 2.460Ha yang capaian realisasi
seluas 2.460 Ha (100%), tahun 2014 telah ditargetkan
seluas 350 Ha dengan capaian realisasi seluas 350 Ha
(100%), pada tahun 2015 telah ditargetkan seluas 13.625 Ha
dengan capaian realisasiseluas 13.625 Ha (100%), pada
tahun 2016 telah ditargetkan seluas 13.625 Ha dengan
capaian realisasiseluas 13.625 Ha (100%), dan pada tahun
2017 telah ditargetkan seluas 15.760 Ha dengan capaian
realisasiseluas 15.760 Ha (100%).Berdasarkan capaian tersebut target sebagaimana yang
telah ditetapkan dalam rata rata RPJM selama kurun waktu
lima tahun telah tercapai sebesar 105%.Sedangkan untuk analisis program dan kegiatan untuk
menunjang keberhasilan capaian indikator diatas dicapai
melalui program Program Pengendalian Pencemaran dan
Perusakan Lingkungan Hidupdengan kegiatanPeningkatan
peran serta masyarakat dalam pengendalian lingkungan
hidup. UntukindikatorKerusakan Kawasan hutan, pada tahun 2013
ditargetkan berkurang menjadi 21.000 Ha, namun
realisasinya seluas 12.500 Ha, (59%) pada tahun 2014 yang
ditargetkan berkurang seluas 12.500 Ha, namun capaian
realisasi adalah 12.150Ha (97%), pada tahun 2015
144
ditargetkan seluas 17.095 Ha dengan capaiannya juga
17.095 Ha (100%), pada tahun 2016 ditargetkan berkurang
seluas 16.450 Ha, namun capainnya seluas 14.690 Ha
(90%), sementara pada tahun 2017 ditargetkan berkurang
seluas 14.690 Ha dengan capaian realisasinya juga seluas
14.690 Ha (100%).Berdasarkan capaian tersebut target sebagaimana yang
telah ditetapkan dalam rata rata RPJM selama kurun waktu
lima tahun telah tercapai sebesar 100%.Sedangkan untuk analisis program dan kegiatan untuk
menunjang keberhasilan capaian indikator diatas dicapai
melalui program Program Pengendalian Pencemaran dan
Perusakan Lingkungan Hidup dengan kegiatan Peningkatan
peran serta masyarakat dalam pengendalian lingkungan
hidup. Untuk indikator Pertambangan Tanpa Izin, berdasarkan
Undangundang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah
Daerah, dimana kewenangan Pemerintah Daerah Kabupaten
di bidang Pertambangan sudah tidak ada, maka target
khususnya bidang Pertambangan atas Persentase Area
pertambangan tanpa izin pada Tahun 2017 juga Nihil atau
tidak ada, terakhir dilaksanakan pada tahun 2016 dengan
hasil akhir capaian kinerja atas Sasaran tercapai 75% atau
capaian 100% sesuai target yang ditetapkan. Untuk Luas
Area penambangan tanpa izin pada tahun 2016 ini tidak ada
atau 0 ha karena regulasi atas UU Nomor 23 Tahun 2014
tentang Kewenangan Daerah. Untuk Bidang Energi dan
Sumber Daya Mineral Daerah Kabupaten/Kota hanya diberi
kewenangan untuk Penerbitan izin pemanfaatan langsung
panas bumi dalam Daerah Kabupaten/Kota, tetapi tetap
kewenangan penuh pada Pemerintah Pusat dan Daerah
Provinsi, serta belum adanya Peraturan Pemerintah,
Peraturan Daerah/Qanun yang mengatur jelas tentang hal
145
ini. Oleh karena itu, Dinas Perindustrian dalam Urusan
Energi dan Sumber Daya Mineral memfokuskan
pelaksanaan pada Luas penambangan liar yang ditertibkan,
dengan hasil luas penambangan yang ditertibkan pada
tahun 2016 sebesar 5,25 Ha, dengan lokasi tersebar di
dalam Wilayah Kabupaten Gayo Lues.
Untuk capaian indikator Luas Hutan Kabupaten Gayo Lues
pada tahun 2017sebagian besar wilayah Kabupaten Gayo Lues
merupakan kawasan yang dilindungi, dengan luas 425.165,23
Ha (76,61%) yang terdiri dari Hutan Lindung, TNGL dan
Kawasan Lindung diluar kawasan hutan. Sebagian lagi
merupakan kawasan budidaya seluas 129.825,83 Ha (23,39%)
yang terdiri dari hutan Produksi Terbatas, Hutan Produksi dan
Areal Penggunaan Lain, adapun rincian luas dan persentase
kawasan hutan dapat dilihat pada Tabeldi bawah ini:
Tabel 3.2.23.1Luas Kawasan Hutan di Kabupaten Gayo Lues Tahun 2016
NoKawasan
HutanLuas (ha) Persentase Keterangan
1Areal Penggunaan
Lain (APL)74,358.71 13.40
Berdasarkan SK Menhut No.
P.865/MenhutII/2015 Tanggal
23 September 2015
2Hutan Produksi
Konversi (HPK)653.98 0.12
3Hutan Produksi
(HP)30,382.31 5.47
4Hutan Produsi
Terbatas (HPT)26,678.92 4.81
5 Hutan Lindung (HL) 221,077.91 39.83
6
Taman Nasional
Gunung Leuser
(TNGL)
201,842.73 36.37
JUMLAH 554,994.56 100.00
Sumber : Dinas Kehutanan dan Perkebunan
Setelah diberlakukannya Undang – Undang No 23 Tahun
2015 maka kewenangan pengelolaan hutan tidak lagi menjadi
tanggung jawab Kabupaten tetapi menjadi tanggung jawab
146
Provinsi.Sebagai efek dari diberlakukannya peraturan tersebut
adalah tidak tertanganinya rehabilitasi hutan secara optimal, dan
kewenangan kabupaten hanya pada hutan rakyat atau Areal
Penggunaan Lain (APL).
Capaian kinerja sasaran Mewujudkan Kelestarian Lingkungan
melalui Pembangunan Berwawasan Lingkungan dicapai melalui
kebijakan “Peningkatan Kesejahteraan Sosial” Terciptanya
kelestarian lingkungan” melalui strategi meningkatkan pengawasan
dan pengendalian pencemaran/perusakan LH serta koordinasi
pengelolaan LH dengan seluruh stakeholders.Untuk melihat capaian
kinerja tahun 2017 yang merupakan tahun akhir RPJM dan
perbandingannya dengan tahuntahun sebelumnya, dapat dilihat
pada tabel berikut:
147
Sasaran 24Mewujudkan Kelestarian Lingkungan melaluiPembangunan Berwawasan Lingkungan
Tabel 3.2.24Analisis Capaian Kinerja Sasaran Strategis SasaranMewujudkan Kelestarian Lingkungan melalui
Pembangunan Berwawasan Lingkungan
No
IndikatorKinerja
Kinerja awalpriodeRPJM
Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017
Target
AkhirRPJM
Capaian
rata2RPJM
Target
raelisasi % Targ
etraelis
asi % Target
raelisasi % Targ
etRaelis
asi % Target
raelisasi %
1
Persentase penanganan sampah
60% 60% 84% 14084,62
%84,62
% 100 65% 65% 100 65% 67% 103 67% 67% 100 70% 100%
2
Persentase luas pemukiman yang tertata
30% 30% 40% 133 45% 45% 100 55% 55% 100 60% 70% 116 70% 70% 100 40% 100%
3
Persentase rumah tangga yang memiliki tempat pembuangan sampah
39,56%
39,56% 36,4% 92
39,56%
39,56% 100
41,96%
41,96% 100
44,36%
46.76% 105
46,76%
46.76% 100
46.76%
184.9%
Rata2 capaianSasaran
121%
100%
100%
108%
100%
128%
Berdasarkan tabel 3.2.24 di atas capaian kinerja sasaran meningkatnya Mewujudkan Kelestarian
Lingkungan melalui Pembangunan Berwawasan Lingkungan di Kabupaten Gayo Lues tahun 2017 melalui
3indikator kinerja adalah sebesar 100%, menunjukkan peningkatan dari tahuntahun sebelumnya. Sedangkan
148
ratarata capaian Akhir RPJM sebesar 128%. Peningkatan tersebut dapat dilihat pada capaian setiap indikator
adalah sebagai berikut:
149
Capaian indikator Persentase Penanganan Sampah pada tahun
2017 tercapai sebanyak 67% sesuai dengan target dengan
persentase capaian sebesar 100 persen. Dibandingkan tahun
2016 mengalami peningkatan antara target 65% dengan
realisasi 67% dimana capaian kinerjanya 103 persen. Pada
tahun 2013 target 60% dan realisasi sebesar 84% dengan
capaian 140 persen, sedangkan tahun 2014 target dan realisasi
tercapai sebesar 84.62% dimana capaiannya 100 persen. Pada
tahun 2015 target 65% dan realisasi 65% dengan capaian 100
persen. Hal ini didukung oleh Program Program Pengembangan
Kinerja Pengelolaan Persampahan; Capaian indikator Persentase Luas Pemukiman yang Tertata
pada tahun 2017 tercapai sebesar 70% sesuai dengan target
dengan persentase capaian sebesar 100 persen. Dibandingkan
tahun 2016 mengalami peningkatan antara target 60% dengan
realisasi 70% dimana capaian kinerjanya 116 persen.Pada
tahun 2013 target 30% dan realisasi sebesar 40%dengan
capaian 133 persen,sedangkan tahun 2014 target dan realisasi
tercapai sebesar 45% dimana capaiannya 100 persen. Pada
tahun 2015 target 55% dan realisasi 55% dengan capaian 100
persen. Hal ini didukung olehProgram Pengendalian
Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup dan Program
Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan; Capaian indikator Persentase Rumah Tangga yang Memiliki
Tempat Pembuangan Sampah pada tahun 2017 sebesar
46.76% sesuai dengan target dengan persentase capaian
sebesar 100 persen.Dibandingkan tahun 2016 mengalami
peningkatan antara target 44.36% dengan realisasi 46.76%
dimana capaian kinerjanya 105 persen. Pada tahun 2013 target
39.56% dan realisasi sebesar 36.4% dengan capaian 92 persen,
sedangkan tahun 2014 target dan realisasi tercapai sebesar
39.56% dimana capaiannya 100 persen. Pada tahun 2015
target 41.96% dan realisasi 41.96% dengan capaian 100
150
persen. Hal ini didukung oleh Program Pengembangan Kinerja
Pengelolaan Persampahan.
Capaian kinerja sasaran Tersusun Dokumen Tata Ruang Diarahkan
Kepada Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
Kabupaten, Rencana Umum Tata Ruang Kota (RUTRK) Ibukota
Ibukota Kecamatan dan Pusat DesaDesa yang Tumbuh
Cepatdicapai melalui kebijakan “Peningkatan Kesejahteraan Sosial”
“mewujudkan penataan ruang dan pengembangan wilayah secara
terpadu dan penataan sistem pemanfaatan hutan dan zonasi fungsi
hutan secara berkelanjutan” melalui strategi terwujutnya penataan
ruang dan pengembangan wilayah secara terpadu.Untuk melihat
capaian kinerja tahun 2017 yang merupakan tahun akhir RPJM dan
perbandingannya dengan tahuntahun sebelumnya, dapat dilihat
pada tabel berikut:
151
Sasaran 25 Tersusun Dokumen Tata Ruang Diarahkan KepadaPenyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten,
Rencana Umum Tata Ruang Kota (RUTRK) IbukotaIbukotaKecamatan dan Pusat DesaDesa yang Tumbuh Cepat.
Tabel 3.2.25Analisis Capaian Kinerja Sasaran Strategis Tersusun Dokumen Tata Ruang Diarahkan Kepada Penyusunan
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten, Rencana Umum Tata Ruang Kota (RUTRK) IbukotaIbukotaKecamatan dan Pusat DesaDesa yang Tumbuh Cepat
No
Indikator Kinerja
Kinerja
awalpriod
eRPJM
Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017Target
AkhirRPJM
Capaian
rata2RPJM
Target
raelisasi
%Target
raelisasi
%Target
raelisasi
%Target
raelisasi
%Target
raelisasi
%
1
Rasio ruang terbukahijau per satuan wilayah ber HPL/HGB
0,05%
0.03%
0,05%166%
0.03%
0,05%166%
0.03%
0,03% 1000,03%
0.03% 1000,03%
0.03% 1000,05%
100%
Rata2 capaianSasaran
166%
166%
100%
100%
100% 100%
Berdasarkan tabel 3.2.25 di atas capaian kinerja sasaran meningkatnya Mewujudkan Ketentraman
Masyarakat dalam Menjalankan Ibadah dan Kehidupan Sosial Budaya di Kabupaten Gayo Lues tahun
2017 melalui 1indikator kinerja adalah sebesar 100%, menunjukkan peningkatan dari tahuntahun
sebelumnya. Sedangkan ratarata capaian Akhir RPJM sebesar 100%. Peningkatan tersebut dapat dilihat pada
capaian setiap indikator adalah sebagai berikut:
152
Capaian indikator Rasio Ruang Terbuka Hijau per Satuan
Wilayah berHPL/HGBpada tahun 2017 sebesar 0.03% sesuai
dengan target dengan persentase capaian sebesar 100 persen.
Pada tahun 2016 dengan persentase yang sama yaitu dengan
target 0.03% dan realisasinya 0.03% juga, dimana capaian
kinerjanya 100persen. Pada tahun 2013 target 0.03% dan
realisasi sebesar 0.05% dengan capaian 166 persen, begitu juga
dengan tahun 2014 target 0.03% dan realisasi sebesar 0.05%
dimana capaiannya 166 persen. Pada tahun 2015 antara target
dan realisasi sama yaitu 0.03% realisasi dengan capaian 100
persen. Hal ini didukung oleh Program Perlindungan dan
Konservasi Sumber Daya.
Capaian kinerja sasaran Meningkatnya Kesadaran Masyarakat
dalam Meminimalkan Potensi terjadinya Bencana dicapai
melalui kebijakan“Peningkatan penanganan dan pengurangan
bencana” melalui strategi memasyarakatkan bahaya bencana.Untuk
melihat capaian kinerja tahun 2017 yang merupakan tahun akhir
RPJM dan perbandingannya dengan tahuntahun sebelumnya,
dapat dilihat pada tabel berikut:
153
Sasaran 26 Meningkatnya Kesadaran Masyarakat dalamMeminimalkan Potensi terjadinya Bencana.
Table 3.2.26Analisis Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya Kesadaran Masyarakat dalam
Meminimalkan Potensi terjadinya Bencana
NO
Indikator Kinerja
Kinerja awalpriodeRPJM
Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017
Target
AkhirRPJM
Capaian
rata2RPJM
Target
Raeli
sasi% Targe
t
Raeli
sasi% Targe
t
Raeli
sasi% Targe
t
Raeli
sasi% Targe
t
Raeli
sasi%
1
Cakupanpelayana
nbencanakebakara
nkabupate
n
100% 100% 100% 100 100% 100
% 100 100% 100% 100 100% 100
% 100 100% 100% 100
100%
100%
Rata2 capaianSasaran
100%
100%
100%
100%
100%
100%
Berdasarkan tabel 3.2.26 di atas capaian kinerja sasaran meningkatnya Meningkatnya Kesadaran
Masyarakat dalam Meminimalkan Potensi terjadinya Bencana di Kabupaten Gayo Lues tahun 2017 melalui
2indikator kinerja adalah sebesar 100%, menunjukkan peningkatan dari tahuntahun sebelumnya. Sedangkan
ratarata capaian Akhir RPJM sebesar 100 %.
154
Capaian untuk indikator Cakupan pelayanan bencana
kebakaran kabupaten dati tahun 2013 sampai dengan tahun
2017 target 100% tercapai setiap tahun sebesar 100%
Capaian kinerja sasaran Menjadikan Masyarakat yang
Menjunjung Tinggi Adat Istiadat Gayo dicapai melalui
kebijakan“Lestarinya adat istiadat dan seni budaya Gayo” melalui
strategi merumuskan dan meluruskan kembali pelaksanaan adat
istiadat Gayo dalam masyarakat sebagai art subject (pelaku).Untuk
melihat capaian kinerja tahun 2017 yang merupakan tahun akhir
RPJM dan perbandingannya dengan tahuntahun sebelumnya,
dapat dilihat pada tabel berikut:
155
Sasaran 27 Menjadikan Masyarakat yang Menjunjung TinggiAdat Istiadat Gayo
Tabel 3.2.27Analisis Capaian Kinerja Sasaran Strategis Menjadikan Masyarakat yang Menjunjung Tinggi Adat
Istiadat Gayo
NO
IndikatorKinerja
Kinerja
awalpriod
eRPJM
Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017
Target
Akhir
RPJM
Capaian
rata2RPJM
Target
raelisasi % Targ
etraelisa
si % Target
raelisasi % Targ
etraelisa
si % Target
raelisasi %
1
Persentaseadat
istiadatGayo yang
masihdilaksana
kan
90% 90% 90% 100 90% 90,62% 100 90% 90% 100 90% 90% 100 90% 90% 100 90% 100%
2
Frequeansi
sosialisasiadat
istiadatdan
budayagayo
2 Kali 2Kali 2 Kali 100 2
Kali 2 Kali 100 2Kali 2 Kali 100 2
Kali 2 Kali 100 2Kali 2 Kali 100 2
Kali 100%
Rata2 capaianSasaran100%
100%
100%
100%
100% 100%
Berdasarkan tabel 3.2.27 di atas capaian kinerja sasaran meningkatnya Mewujudkan Ketentraman
Masyarakat dalam Menjalankan Ibadah dan Kehidupan Sosial Budaya di Kabupaten Gayo Lues tahun 2017
melalui 2indikator kinerja adalah sebesar 100%, menunjukkan peningkatan dari tahuntahun sebelumnya.
Sedangkan ratarata capaian Akhir RPJM sebesar 100%. peningkatan tersebut dapat di lihat pada capaian setiap
indikator adalah sebagai berikut:
156
Capaian untuk indikator persentase pelaksanaan adat istiadat
gayo yang masih dilaksanakan pada tahun 2017 terealisasi
sebesar 100%, artinya Masyarakat Kabupaten Gayo Lues dari
tahun ke tahunnya masih menjunjung tinggi adat istiadat
yang di terapkan di Kabupaten Gayo Lues, sama bila
dibandingkan dengan tahuntahun sebelumnya, mengingat
Suku Gayo Lues salah satu suku yang ada di Indonesia,
memiliki budaya tersendiri dan yang membedakan dengan
kebudayaan dan adat suku lain, salah satunya pelaksanaan
adat perkawinan.Sedangkan program dan kegiatan yang menunjang
keberhasilan capaian indikator tersebut di atas di antaranya
adalah program Pelestarian adat dan budaya dengan kegiatan
Pemberian dukungan, penghargaan dan kerjasama di bidang
budaya. Keberhasilan pencapaian target kinerja ini tidak
terlepas dari kegiatan yang dilaksanakan berupa pentas seni
dan festival musik etnik. Dalam pelaksanaan pentas seni dan
festival musik etnik, pekerja seni diajak untuk memainkan alat
musik tradisional yang telah jarang ditemui seperti popo, bansi
dan lainlain, dalam pentas seni dan festival musik etnik juga
menampilkan kesenian, budaya dan adat istiadat dalam bentuk
tarian, lagu maupun drama. Kegiatan ini berhasil
mempopulerkan kembali seni budaya dan adat istiadat yang
telah jarang ditemui dalam kehidupan seharihari masyarakat
Kabupaten Gayo Lues.Adapun hambatan dan kendala untuk mencapai target
indikator persentase pelaksanaan adat istiadat gayo yang masih
dilaksanakandiantaraanya Sulitnya melakukan koordinasi
dengan pelaku seni di Kecamatan jauh, karena terbatasnya
jaringan telekomunikasi. Capaian untuk indikator Frequeansi sosialisasi adat istiadat
dan budaya gayo pada tahun 2017 dicapai sebanyak 2 kali
157
sama dengan tahuntahun sebelumya dan tercapai 100%
RPJM.Sedangkan program dan kegiatan yang menunjang
keberhasilan capaian indikator tersebut di atas di antaranya
adalah programPengelolaan keragaman budaya dengan
kegiatan Promosi kesenian daerah, Penyelenggaraan festival
seni dan budaya, Pagelaran pentas seni Kabupaten Gayo Lues,
Penyelenggaraan festival musik etnik.Dalam peningkatan capaian sasaran startegis tersebut di
atas tidak luput dari permasalahan atau kendala yang timbul
meskipun capaian sasaran tersebut telah melampaui target
RPJM, adapun permasalahannya adalah: Masih kurangnya pelaksanaan eventevent seni dan budaya
yang dilaksanakan di Kabupaten Gayo Lues Sulitnya menghitung secara pasti persentase pemeliharaan
adat istiadat dan seni budaya Gayo Lues yang ada di
masyarakat
Capaian kinerja sasaran Terwujudnya Masyarakat Gayo Lues
yang Berbudaya dicapai melalui kebijakan“mewujudkan
masyarakat Gayo Lues yang berbudaya” melalui strategi
meningkatkan promosi budaya Gayo dalam menjaga keberlanjutan
program dunia secara prefentive dan mensertifikasi seni dan budaya
lainnya setingkat nasional dan inetrnasional.Untuk melihat capaian
kinerja tahun 2017 yang merupakan tahun akhir RPJM dan
perbandingannya dengan tahuntahun sebelumnya, dapat dilihat
pada tabel berikut:
158
Sasaran 28 Terwujudnya Masyarakat Gayo Lues yangBerbudaya
Tabel 3.2.28Analisis Capaian Kinerja Sasaran Strategis Terwujudnya Masyarakat Gayo Lues yang Berbudaya
NO
Indikator
Kinerja
Kinerja
awalpriod
eRPJM
Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017Targe
tAkhirRPJM
Capaian
rata2RPJM
Target
Raelisasi % Targe
traelisa
si % Target
raelisasi % Targe
tRaelisa
si % Target
raelisasi %
1
Jumlahevent seni dan budayagayo
6 Kali 6 Kali 6 Kali 100 3 Kali 2 Kali 66,6 6 Kali 3 Kali 50 6 Kali 6 Kali 100 6 Kali 6 Kali 100 6 Kali 100%
2
Jumlahprestasiseni dan budaya
2piaga
m
2piaga
m
2Piagam 100
2Piaga
m
2Piaga
m100
2Piaga
m
0Piaga
m0
2Piaga
m0 0
2Piaga
m
2Piaga
m100
2Piaga
m 100%
3Jumlahkelompok seni
144Klp
144Klp
144Klp 100 144
Klp144Klp 100 145
Klp145Klp
100
145Klp
145Klp 100 145
Klp145Klp 100 145
Klp 100%
Rata2 capaianSasaran
100%
88.9%
50%
66,6%
100%
100%
Berdasarkan tabel 3.2.28 di atas capaian kinerja sasaran meningkatnya Terwujudnya Masyarakat Gayo
Lues yang Berbudaya di Kabupaten Gayo Lues tahun 2017 melalui 3indikator kinerja adalah sebesar 100%,
menunjukkan peningkatan dari tahuntahun sebelumnya. Sedangkan ratarata capaian Akhir RPJM sebesar
100%. peningkatan tersebut dapat di lihat pada capaian setiap indikator adalah sebagai berikut :
159
Capaian untuk indikatorJumlah event seni dan budaya
gayopada tahun 2017 dengan target 6 event terealisasi
sebanyak 6 event, sedangkan perbandingan dengan tahun
tahun lainnya, dimana pada tahun 2013 capaian kinerja
terlealisasi sebanyak 6 event, dan menurun pada tahun 2014
yaitu sebanyak 2 event, dan meningkat pada tahun 2015
menjadi 3 event, dan meningkat lagi pada tahun 2016
menjadi 6 event. Capaian untuk indikator jumlah perestasi seni dan budaya
pada tahun 2012 tidak diketahui, sedangkan pada tahun
2013 dan 2014 capian kinerja terlealisasi sebanyak 2 prestasi
sedangkan untuk tahun 2015 dan 2016 tidak memenuhi
target karena tidak ada event kompetisi yang diikuti. dari
capaiantersebut diatas tercapailah target RPJM tahun
terakhir sebesar 100% Sedangkan capaian untuk indicator jumlah kelompok seni
pada tahun 2017 dengan target 145 kelompok dengan capaian
145 kelompok mengalami peningkatan dari tahuntahun
sebelumnya, dimana pada tahun 2013 dan tahun 2014
terealisasi sebanyak 144 kelompok, namun tahun 2015
sampai dengan tahun 2017 bertambah menjadi 145
kelompok.dari capaian tersebut diatas tercapailah target
RPJM tahun terakhir sebesar 100%.Keberhasilan pencapaian target kinerja sasaran ini tidak
terlepas dari dukungan Pemerintah Daerah melalui Dinas
Pariwisata dukungan warga masyarakat Kabupaten Gayo Lues.
Pemerintah juga melakukan kerjasama dengan Event Organizer
yang ada di luar daerah Kabupaten Gayo Lues dalam rangka
promosi kesenian daerah.Program ini bertujuan untuk
memasarkan secara optimal seni budaya dan wisata alam
Kabupaten Gayo Lues guna terus meningkatkan
kepariwisataan daerah sehingga dapat dikenal oleh masyarakat
luas.Selain kegiatan tersebut untuk meningkatkan masyarakat
160
Gayo Lues yang berbudaya di lakukan kegiatan Promosi
Kesenian Daerah.
Kegiatan ini adalah salah satu kegiatan rutin yang dilakukan
oleh Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kab. Gayo Lues, dimana
di dalam kegiatan ini bertujuan dalam mempromosikan
kepariwisataan daerah Kabupaten Gayo Lues dengan melakukan
penampilan Tari Saman ke luar daerah, baik di dalam dan di luar
negeri. Hal ini dilakukan karena mengingat bahwa Tari Saman
adalah salah satu kebudayaan masyarakat Gayo yang sudah
mendunia dan sangat diminati oleh dunia luas, namun dalam
pelaksanaan kegiatan ini sangat membutuhkan dana yang besar
sehingga hampir sebagian besar dana pemasaran pariwisata
digunakan untuk membiayai kegiatan ini.
Dalam mengukur terwujutnya masyarakat Gayo Lues yang
berbudaya, salah satu indikator yang digunakan adalahjumlah
event seni dan budaya di Gayo Lues.Penyelenggaraan event seni
dan budaya di Gayo Lues yang secara capaiannya sesuai dengan
target yang ditentukan yaitu 100 % bahkan melebihi dari capaian
pada tahun 2015.
Untuk menunjang terwujutnya masyarakat Gayo Lues yang
berbudaya di Gayo Lues dilaksanakan beberapa Kegiatan di
antaranya:
Kegiatan Promosi Kesenian Daerah.Kegiatan ini adalah salah satu kegiatan rutin yang dilakukan
dimana di dalam kegiatan ini bertujuan dalam mempromosikan
kepariwisataan daerah Kabupaten Gayo Lues dengan melakukan
penampilan Tari Saman ke luar daerah, baik di dalam dan di luar
negeri. Hal ini dilakukan karena mengingat bahwa Tari Saman
adalah salah satu kebudayaan masyarakat Gayo yang sudah
mendunia dan sangat diminati oleh dunia luas.
161Sasaran 29 Meningkatnya Pendapatan Masyarakat Kepariwisataan
Capaian kinerja sasaran Meningkatnya Pendapatan
Masyarakat Kepariwisataan dicapai melalui kebijakan
“Peningkatan Kesejahteraan Sosial” melalui strategi menurunnya
penyandang maslah kesejahteraan sosial.Untuk melihat capaian
kinerja tahun 2017 yang merupakan tahun akhir RPJM dan
perbandingannya dengan tahuntahun sebelumnya, dapat dilihat
pada tabel berikut:
162
Table 3.2.29Analisis Capaian Kinerja Sasaran StrategisMeningkatnya Pendapatan Masyarakat Kepariwisataan
NO
Indikator
Kinerja
Kinerja
awalpriode
RPJM
Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017
Target
Akhir
RPJM
Capaian
rata2RPJM
Target
Raelisasi
% Target
raelisasi
% Target
raelisasi
% Target
raelisasi
% Target
raelisasi
%
1
Jumlahkunjun
ganwisataasing
158oran
g200 147 73,
5 200 158 79 200 74 37 200 269 134,5 200 255 127 200 127
%
2
Jumlahkunjun
ganwisatalokal
1095
orang
1017 1164
114,4
1300 1253
96,3
1150 2908 253
1250 4335 347
1300 6954 535
1300
535%
Rata2 capaianSasaran 94%
88%
145%
241%
331%
331%
Berdasarkan tabel 3.2.29 di atas capaian kinerja sasaran meningkatnya Meningkatnya Pendapatan
Masyarakat Kepariwisataandi Kabupaten Gayo Lues tahun 2017 melalui 2indikator kinerja adalah sebesar
331%, menunjukkan peningkatan yang sangat signifikan dari tahuntahun sebelumnya. Sedangkan ratarata
capaian Akhir RPJM sebesar 331%. Peningkatan tersebut dapat di lihat pada capaian setiap indikator adalah
sebagai berikut:
163
Capaian indikator jumlah kunjungan wisatawan asing pada
tahun 2017 terealisasi sebanyak 255 orang atau 127 % dari
target wisatawan 200 orang. Realisasi capaian untuk Tahun
2017 dan 2016 lebih baik dari capaian Tahun 2015 yang
mencapai realisasi sebanyak 269 orang. Sedangkan Tahun
2015 menurun di bandingkan dengan Tahun 2014 yang
mencapai realisasi sebanyak 74 orang, untuk Tahun 2014 lebih
baik dari capaian tahun 2013 yang mencapai realisasi 158
orang. Sedangkan Tahun 2013 mencapai realisasi sebanyak 147
orang dan untuk tahun 2012 data tidak diketahui, bila
dibandingkan dengan capaian RPJM tahun terakhit telah
tercapai melebihi target, dimana target akhir RPJM sebanyak
200 orang terealisasi menjadi 255 orang dengan capaian 127%. Capaian untuk indikator jumlah kunjungan wisatawan local
pada tahun 2017 terealisasi sebanyak 6.954 orang atau 535 %
dari target wisatawan 1.250 orang. Realisasi capaian wisatawan
domestik Tahun 2017 dan 2016 lebih baik dari capaian Tahun
2015 yang mencapai realisasi sebanyak 2.908orang, sedangkan
Tahun 2015 lebih baik dari Tahun 2014 yang mencapai realisasi
1253 orang, dan Tahun 2014 lebik baik dari tahun 2013 yang
mencapai realisasi 1164 orang., bila dibandingkan dengan
capaian RPJM tahun terakhit telah tercapai melebihi target,
dimana target akhir RPJM sebanyak 1300 orang terealisasi
menjadi 6954 orang dengan capaian 535%.Perhitungan jumlah kunjungan wisatawan baik asing
maupun lokal dihitung berdasarkan akumulasi jumlah
kunjungan wisatawan ke Kabupaten Gayo Lues bekerjasama
dengan pihakpihak terkait (Pemilik tempat objek wisata, pemilik
hotel dan penginapan).Sedangkan untuk analisis program dan kegiatan yang
menunjang keberhasilan capaian ke dua indicator dicapai
melalui proramPengembangan destinasi pariwisata dengan
kegiatan Pengembangan jenis dan paket wisata unggulan dan
165
program Pengelolaan Keragaman Budaya dengan kegiatan
Promosi kesenian daerah. Keberhasilan pencapaian target kinerja
sasaran ini tidak terlepas dari dukungan Pemerintah Daerah
melalui Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif aktif melakukan
promosi wisata, baik melalui pameran, inflight magazine dan
pertunjukan kesenian di luar daerahserta dukungan seluruh
stakeholder pariwisata dan warga masyarakat Kabupaten Gayo
Lues. Dalam peningkatan capaian sasaran startegis tersebut di
atas tidak luput dari permasalahan atau kendala yang timbul
meskipun capaian sasaran tersebut telah melampaui target
RPJM, adapun permasalahannya adalah:
Belum maksimalnya peningkatan sarana dan prasarana
penunjang objek wisata yang ada di Kabupaten Gayo Lues;
Belum adanya regulasi pengelolaan objek wisata, sehingga
objek wisata yang ada di Kabupaten Gayo Lues belum
terkelola dengan baik;
Pola pikir masyarakat yang masih terbatas untuk dapat
mengembangkan sumberdaya alam sebagai salah satu mata
pencaharian melalui pariwisata; dan
Sumber Daya Manusia pelaku pariwisata yang masih
terbatas, contohnya belum semua objek wisata memiliki
pemandu wisata (Guide).
166
Sasaran 30 Peningkatan Ketentraman dan Ketertiban dalamMasyarakat
Capaian kinerja sasaran Peningkatan Ketentraman dan
Ketertiban dalam Masyarakatdicapai melalui kebijakan
“kebijakan “menciptakan Gayo Lues yang aman dan tertib, tentram
dan damai” melalui strategi pembinaan sistem keamanan dan
ketertiban swakarya masyarakat, peningkatan rasa persatuan dan
kesatuan dalam masyarakat.Untuk melihat capaian kinerja tahun
2017 yang merupakan tahun akhir RPJM dan perbandingannya
dengan tahuntahun sebelumnya, dapat dilihat pada tabel berikut:
167
Table 3.2.30Analisis Capaian Kinerja Sasaran StrategisPeningkatan Ketentraman dan Ketertiban dalam
Masyarakat
No
Indikator
Kinerja
Kinerja awalpriodeRPJM
Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017TargetAkhirRPJM
Capaian
rata2RPJM
Target raelisasi
% Target raelisasi
% Target Raelisasi
% Target raelisasi
% Target raelisasi
%
1
Rasio poskamling per desa
1Unit/d
esa
1Unit/d
esa
1Unit/des
a
1001
Unit/desa
1Unit/des
a
1001
Unit/desa
1Unit/d
esa
100
1Unit/d
esa
1Unit/d
esa
100
1Unit/d
esa
1Unit/d
esa
100
1Unit/d
esa100
2
Persentase partisipasi masyarakat dalam pemilihan legislatif
88,43
%
88.43%
88.43% 100
90%
3
Persentase partisipasi masyarakat dalam pemilihan presiden
76.88
%75% 76.8
8% 102.5
90%
Rata2 capaianSasaran 100
%101.2
%
100%
100%
168
Berdasarkan tabel 3.2.30 di atas capaian kinerja sasaran
meningkatnya Peningkatan Ketentraman dan Ketertiban dalam
Masyarakat di Kabupaten Gayo Lues tahun 2017 melalui 2indikator
kinerja adalah sebesar 100%, menunjukkan peningkatan dari tahun
tahun sebelumnya. Sedangkan ratarata capaian Akhir RPJM sebesar
100%. peningkatan tersebut dapat di lihat pada capaian setiap
indikator adalah sebagai berikut:
Capaian indikator Rasio poskamling per desa pada tahun 2017
yaitu 1 unit/desa sesuai dengan target dengan persentase capaian
sebesar 100 persen.Pada tahun 2016 dengan capain persentase
yang sama yaitu 100 persen, yaitu 1 unit/desa juga. Begitu juga
halnya dengan tahun 2013 sampai dengan tahun 2015, dimana
terealisasi 1 unit/desa dan persentase capaian kinerjanya sebesar
100 persen setiap tahunnya.Hal ini didukung oleh Program
Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan; Capaian untuk indikator Persentase partisipasi masyarakat dalam
pemilihan legislatifhanya pada tahun 2013 saja terlaksana dan
terpenuhi target dan realisasi sebesar 88.43% dengan persentase
capaian 100%,sedangkan untuk tahun 2014 sampai tahun 2017
tidak ada data karena tidak ada pelaksanaan pemilihan
legislatif.Hal ini didukung oleh Program Peningkatan Keamanan dan
Kenyamanan Lingkungan; Capaian untuk indikator Persentase partisipasi masyarakat dalam
pemilihan presiden hanya pada tahun 2014 saja terlaksana dengan
target 75% dan realisasi sebesar 76.88% dengan persentase capaian
101.2%, sedangkan untuk tahun 2013 dan 2015 sampai dengan
tahun 2017 tidak ada data karena tidak ada pelaksanaan pemilihan
presiden.Hal ini didukung oleh Program Peningkatan Keamanan dan
Kenyamanan Lingkungan
169
Capaian kinerja sasaran Meningkatnya Jaminan dan Kepastian
Hukum Terhadap Perlindungan Hak Anak dicapai melalui
kebijakan“penyusunan regulasi yang mengatur perlindungan anak dan
perempuan” melalui strategi penguatan kelembagaan pengarustamaan
gender dan anak.Untuk melihat capaian kinerja tahun 2017 yang
merupakan tahun akhir RPJM dan perbandingannya dengan tahun
tahun sebelumnya, dapat dilihat pada tabel berikut:
170
Sasaraan 31 Meningkatnya Jaminan dan Kepastian HukumTerhadap Perlindungan Hak Anak
Table 3.2.31Analisis Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya Jaminan dan Kepastian Hukum Terhadap
Perlindungan Hak Anak
NO
IndikatorKinerja
Kinerja
awalpriod
eRPJM
Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017Target
Akhir
RPJM
Capaian
rata2RPJM
Target
raelisasi % Targ
etraelisa
si % Target
raelisasi % Targ
etraelisa
si % Target
raelisasi %
1 Jumlah kasusKDRT
6Kasus
6Kasu
s
5Kasus 12 0 6 1 11 9 1 4 25
3Kasus
16Kasus
18,7%
3Kasu
s18,9%
2
Persentasecakupan
perempuandan anakkorban
kekerasanyang
mendapatkanpelayanan
hukum
88,43
%88,43
% 80% 90,4 80% 80% 100 85% 100% 117 85% 83,3% 98 90% 90% 100 90% 100%
Rata2 capaianSasaran 51,2%
50%
25,2%
61.5%
59,3% 59,3%
Berdasarkan tabel 3.2.31 di atas capaian kinerja sasaran meningkatnya Meningkatnya Jaminan dan
Kepastian Hukum Terhadap Perlindungan Hak Anakdi Kabupaten Gayo Lues tahun 2017 melalui 2indikator
kinerja adalah sebesar 59,3%, mengalami penurunaan dari tahuntahun sebelumnya. Sedangkan ratarata
capaian Akhir RPJM sebesar 59,3%. Penurunan dan peningkatan tersebut dapat di lihat pada capaian setiap
indikator adalah sebagai berikut:
171
Capaian untuk indikator jumlah kasus KDRT pada tahun 2017
ditargetkan sebanyak 3 kasus namun terealisasi sebanyak 16
kasus. Bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya di tahun
2017 mengalami peningkatan jumlah kasus, dimana tahun 2013
terdapat 5 kasus KDRT, tahun 2014 meningkat menjadi 6 kasus
KDRT, tahun 2015 menurun menjadi 11 kasus, sedangkan di
tahun 2016 menurun menjadi 4 kasus KDRT. Meningkatnya
kasus KDRT dari tahun ke tahun di sebabkan masih minimnya
pengetahuaan tentang kerukunan keluarga. Dari capaian diatas
dapat dilihat bahwa target akhir RPJM sebanyak 3 Kasus tidak
tercapai karena di akhir tahun masih ada 6 kasus yang terjadi.
Sedangkan untuk analisis program dan kegiatan yang
menunjang keberhasilan capaian indikator jumlah kasus KDRT
dicapai dengan adanya program peningkatan kualitas hidup dan
perlindungan perempuan dengan kegiatan pelaihan bagi pelatih
(TOT) SDM pelayanan dan pendampingan korban KDRT.
Capaian untuk indikator Persentase cakupan perempuan dan
anak korban kekerasan yang mendapatkan pelayanan hukum
pada tahun 2017 ditargetkan sebesar 90% dengan realisasi 90%
dengan capaian 100%, bila dibandingkan dengan tahun
sebelumnya dimana tahun 2013 dengan target 88,43% terealisasi
sebesar 80%, tahun 2014 dengan target 80% terealisasi sebesar
80%, tahun 2015 dengan target 85% terealisasi 100% , tahun
2016 dengan target 85% terealisasi sebesar 83,3% , sedangkan
untuk capaian akhir RPJM dengan target 90% tercapai sebesar
90% dengan persentase capaian sebesar 100%.
Sedangkan untuk analisis program dan kegiatan yang
menunjang keberhasilan capaian indikator jumlah kasus KDRT
dicapai dengan adanya program peningkatan kualitas hidup dan
perlindungan perempuan dengan kegiatan pelaihan bagi pelatih
(TOT) SDM pelayanan dan pendampingan korban KDRT dan
program Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Anak dan
172
PerempuanSosialisasi yang terkait dengan kesetaran gender,
pemerdayaan perempuan dan perlindungan anak.
Dalam pencapaian target sasaran tersebut di atas adanya
permasalahan dan kendala yang dihadapi diantaranya:
Lemahnya posisi perempuan dalam pengembangkan sumber
daya ekonomi dan proses pengambilan keputusan
Masih kurangnya keberpihakan stakeholder pada perempuan
kelompok renta.
Capaian kinerja sasaran Meningkatnya Jaminan dan Kepastian
Hukum terhadap Perlindungan Hak Perempuan dicapai melalui
kebijakan“penyusunan regulasi yang mengatur perlindungan anak
dan perempuan” melalui strategi penguatan kelembagaan
pengarustamaan gender dan anak.Untuk melihat capaian kinerja
tahun 2017 yang merupakan tahun akhir RPJM dan
perbandingannya dengan tahuntahun sebelumnya, dapat dilihat
pada tabel berikut:
173
Sasaran 32 Meningkatnya Jaminan dan Kepastian Hukum terhadapPerlindungan Hak Perempuan
Table 3.2.32Analisis Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya Jaminan dan Kepastian Hukum terhadap
Perlindungan Hak Perempuan
NO
IndikatorKinerja
Kinerja
awalpriod
eRPJM
Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Target
Akhir
RPJM
Capaian
rata2RPJM
Target
Raelisasi
%Target
Raelisasi
%Target
raelisasi
%Target
raelisasi
%Target
raelisasi
%
1
Persentase tingkat keterwakilan perempuan lembaga eksekutif
6% 6% 6%100
6,7% 6,7% 100 6,5% 7% 107 10% 8,3% 83 10% 10% 100 10% 100
2
Persentase tingkat keterwakilan perempuan lembaga legislatif
0% 0% 0% 0% 10% 10% 100 10% 10% 100 10% 10% 100 10% 10% 100 10% 100
Rata2 capaian Sasaran 50%
100%
103,5%
91,5%
100%
100%
Berdasarkan tabel 3.2.32 di atas capaian kinerja sasaran meningkatnya Meningkatnya Jaminan dan
Kepastian Hukum terhadap Perlindungan Hak Perempuandi Kabupaten Gayo Lues tahun 2017 melalui
2indikator kinerja adalah sebesar 100%, menunjukkan peningkatan dari tahuntahun sebelumnya. Sedangkan
174
ratarata capaian Akhir RPJM sebesar 100%. peningkatan tersebut dapat di lihat pada capaian setiap indikator
adalah sebagai berikut:
175
LKjIP PEMERINTAH KABUPATEN GAYO LUESTAHUN 2017
Capaian untuk indikator Persentase tingkat keterwakilan
perempuan lembaga eksekutif pada tahun 2017 ditargetkan
sebesar 10% dengan realisasi 10% sehingga persentase
capaian sebesar 100%, bila dibandingkan dengan capaian
tahuntahun sebelumnya mengalami peninngkata, dimana
pada tahun 2013 target 6% dengan realisasi 6%, tahun 2014
target 6,5% dengan ralisasi 6,5%, tahun 2015 target 6,5%
dengan realisasi 7%, tahun 2016 target 10% dengan realisasi
8,3%. Bila dibandingkan dengan target akhir RPJM selama
kurun waktu 5 tahun telah terealisasi sebesar 10% dengan
capaian sebesar 100% Sedangkan capaian untuk indikator persentase tingkat
keterwakilan perempuan lembaga legislative pada tahun 2017
dengan target 10% terealisasi 10% dengan capaian sebesar
100%. Dibandingkan dengan tahunttahun sebelumnya
mengalami peningkatan, peningkatan tersebut terjadi hanya
di tahun 2014 dimana di tahun tersebut capaiannya sebesar
0% sedangkan tahun 2015 s/d tahun 2017 tercapai setiap
tahunnya sebesar 10% dan dari hasil capaian tersebut
tercapailah target akhir RPJM sebesar 100%
Peningkatan capaian ke 2 indikator tersebut di atas
disebabkan oleh Meningkatnya tingkat capaian ini dipegaruhi
oleh adanya pelaksanaan Program Keserasian Kebijakan
Peningkatan Kualitas Anak dan Perempuan, dilaksanakan
melalui kegiatan perumusan kebijakan peningkatan kualitas
hidup perempuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.
176
LKjIP PEMERINTAH KABUPATEN GAYO LUESTAHUN 2017
D. REALISASI ANGGARRAN
Realisasi Anggaran Pendapatan Daerah Tahun 2017Pendapatan Kabupaten Gayo Lues terdiri dari Pendapatan
Asli Daerah (PAD), Pendapatan Transfer dan lainlain Pendapatan
Daerah yang Sah. Pendapatan Daerah Kabupaten Gayo Lues
pada tahun 2017 terealisasi sebesar Rp.60.312.240.602,47,
dari target sebesar Rp.64.388.474.577,60, atau 93,66 %.
Perbandingan Realisasi Pendapatan Daerah Tahun Anggaran
2017dengan tahun sebelumnya dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.3.1Target dan Realisasi Pendapatan Kabupaten Gayo Lues
Tahun Anggaran 2017
No Uraian Target (Rp) Realisasi (Rp) (%)
1. Pendapatan Asli Daerah
64.388.474.577,60 60.312.240.602,47 93,67
2. Dana Perimbangan
583.428.462.500,00 571.558.575.124,00 97,97
3. Lainlain pendapatan daerah yang sah
345.652.478.419,00 344.739.456.772,98 99,74
Jumlah 993.469.415.496,60 976.610.272.499,45 98,30
Sumber : BPKD Kabupaten Gayo LuesTahun 2017(data sebelum audit BPK)
Pendapatan Kabupaten GayoLues yang dapat dipacu dan
dapat dikendalikan (Controllable) adalah Pendapatan Asli Daerah.
Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Gayo Lues terdiri atas
Penerimaan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Kabupaten Gayo
Lues, hasil pengelolaan kekayaan Daerah Kabupaten Gayo Lues
yang dipisahkan dan hasil penyertaan modal Kabupaten Gayo
Lues, zakat dan lainlain Pendapatan Asli Kabupaten Gayo Lues
yang sah.
Memaksimalkan penerimaan tersebut dibutuhkan
penggalian potensi sumbersumber Pendapatan Asli Daerah
177
LKjIP PEMERINTAH KABUPATEN GAYO LUESTAHUN 2017
secara optimal berdasarkan kewenangan yang dimiliki Satuan
Kerja Perangkat Kabupaten selaku pengelola Pendapatan Asli
Daerah dengan menetapkan target secara rasional dan terukur
dengan melaksanakan beberapa kegiatan yang mampu
mendorong pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah dengan
mempedomani peraturan perundangundangan yang berlaku:
Tabel. 3.3.2Target dan Realisasi Pendapatan Asli Daerah
Kabupaten Gayo Lues Tahun 2017
No Uraian Target (Rp)Realisasi
(Rp) (%)
1. Pendapatan PajakDaerah 3.891.653.932,00 5.433.785.265,80 139,63
2. Hasil RetribusiDaerah 26.731.627.901,00 22.296.472.033,00 83,41
3.
Hasil PengelolaanKekayaan DaerahygDipisahkan
3.522.603.116,60 3.522.600.616,60 100,00
4.PendapatanZakat, Infaq danSadaqah
4.500.000.000,00 4.222.250.614,00 93,83
5.
LainlainPendapatanAsliDaerah yangSah
25.742.589.628,00 24.837.132.073,07 96,48
Jumlah 64.388.474.577,60 60.312.240.602,47 93,67Sumber :BPKD Kabupaten Gayo Lues Tahun 2017(data sebelum audit BPK)
a. Pajak Daerah Kabupaten Gayo Lues
Pendapatan Asli Daerah dalam APBK didominasi oleh jenis
pajak terutama Pajak restoran dan pajak mineral bukan logam dan
batuan serta Pajak Penerangan Jalan (PPJ). Rincian target dan
realisasi dapat dilihat pada tabel 3.3.3 berikut:
178
LKjIP PEMERINTAH KABUPATEN GAYO LUESTAHUN 2017
Tabel. 3.3.3Target dan Realisasi Pendapatan Pajak
Kabupaten Gayo Lues Tahun 2017
No Uraian Target (Rp)Realisasi
(Rp) (%)1. Pajak Hotel 200.000.000,00 204.367.800,00 102,182. Pajak Restoran 1.390.645.995,00 2.329.063.710,80 167,483. Pajak hiburan 1.757.639,00 0,00 0,004. Pajak Reklame 20.000.000,00 22.983.350,00 114,925. Pajak Penerangan
Jalan 1.000.000.000,00 1.447.962.938,00 144,80
6. Pajak Mineral BukanLogam dan Batuan 729.250.298,00 718.470.607,00 98,52
7. Pajak Parkir 0,00 0,00 0,008. Pajak Bumi dan
Bangunan (PBB) 500.000.000,00 647.800.621,00 129,56
9. Pajak Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB)
50.000.000,00 63.136.239,00 126,27
Jumlah 3.891.653.932,00 5.433.785.265,80 139,63Sumber :BPKD Kabupaten Gayo Lues Tahun 2017(data sebelum audit BPK)
Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa pajak reklame
mendapat hasil yang tertinggi dari target realisasi pendapatan
pajak Kabupaten Gayo Lues tahun 2017 yaitu dari target
Rp.3.891.653.932,00 dapat direalisasikan menjadi Rp.
5.433.785.265,80atau senilai 139,63%. Diurutan kedua target
realisasi pendapatan pajak Kabupaten Gayo Lues pada tahun
2016 yaitu Pajak Restoran senilai 167,48%. Sedangkan pajak
hiburan dan pajak parkir belum direalisasikan mengingat
beberapa kendala yang kedepan akan diupayakan realisasinya.
Realisasi pajak PBBP2 sebesar Rp.647.800.621,00,,
atau sebesar 129,56%capaian realisasinya sudah melebihi target
dikarenakan meningkatnya jumlah masyarakat sadar pajak.
Sedangkan penerimaan Pajak Bea Perolehan Hak Atas
Tanah dan Bangunan (BPHTB) sebesar Rp. 63.136.239,00,
realisasinya sebesar 126,27 %. Walaupun realisasi pada pajak
179
LKjIP PEMERINTAH KABUPATEN GAYO LUESTAHUN 2017
BPHTB sudah melebihi target, namun demikian terus dilakukan
halhal sebagai berikut :
1. Pengkajian dan evaluasi terhadap sumbersumber
penerimaan Pajak Daerah.
2. Melakukan penilaian kembali Nilai Jual Objek Pajak (NJOP)
bumi dan bangunan dengan melihat harga real objek pajak
tersebut.
3. Sosialisasi Pemungutan Pendapatan Asli Daerah, terutama
pajak daerah dan retribusi daerah.
4. Penguatan dan Penertiban objekobjek pajak melalui
kerjasama dengan pihakpihak yang terkait.
b. Retribusi Daerah
Sejalan dengan upaya Pemerintah Kabupaten Gayo Lues
untuk berupaya meningkatkan penerimaan dari sektor retribusi
atas pelayanan publik yang diberikan oleh masyarakat, maka
Tahun Anggaran 2017 retribusi Daerah Kabupaten Gayo Lues
dapat direalisasikan sebesar Rp. 26.731.627.901,00 atau
83,41 % dari yang direncanakan Rp. 22.296.472.033,00.
Target dan Realisasi Retribusi Daerah tahun 2017 secara
keseluruhan sebagai berikut:
Tabel. 3.3.4Target dan Realisasi Pendapatan Retribusi
Kabupaten Gayo LuesTahun 2017
No Uraian Target (Rp)Realisasi
(Rp) (%)1. Retribusi Jasa Usaha 983.827.901,00 918.965.997,00 93,412. Retribusi Jasa Umum 25.637.800.000,00 21.258.866.780,00 82,92
3.Retribusi Perizinan Tertentu 110.000.000,00 118.639.256,00 107,85
Jumlah 26.731.627.901,00 22.296.472.033,00 83,41
Sumber :BPKD Kabupaten Gayo Lues Tahun 2017 (data sebelum audit BPK)
180
LKjIP PEMERINTAH KABUPATEN GAYO LUESTAHUN 2017
Dari data diatas dapat dijelaskan retribusi jasa umum yang
terdiri dari pelayanan kesehatan, pelayanan persampahan/
kebersihan dan pelayanan parkir ditepi jalan umum terealisasi
sebesar 82,92% hal ini sudah melebihi target dari yang
direalisasikan namun dari retribusi jasa usaha dan retribusi
perijinan tertentu realisasinya masih belum tercapai. Hal ini
disebabkan masih kurangnya pemahaman masyarakat bahwa
charging for service yang diberikan dimaksudkan untuk
pemeliharaan atas sarana maupun prasarana pelayanan agar
dapat terpelihara kelangsungan pelayanan oleh Pemerintah
Kabupaten Gayo Lues dikemudian hari. Langkah kebijakan
Pemerintah Kabupaten Gayo Lues salah satunya dengan
melakukan peningkatan pengawasan terhadap objek retribusi
serta pelaksanaan pemungutan yang dilakukan SKPK terkait.
c. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan Dan
Hasil Penyertaan Modal Kabupaten.
Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan
hasil penyertaan modal Kabupaten Gayo Lues, Realisasi
Pendapatan Asli Daerah yang bersumberdari perusahaan milik
daerah dan hasil pengelolaan keuangan daerah yang dipisahkan
Tahun Anggaran 2017 realisasinya tercapai sebesar 100,00%
atau penerimaan sebesar Rp.3.522.600.616,60, Target dan
realisasi dari hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan
dan hasil penyertaan modal kabupaten Tahun 2017 dapat dilihat
pada tabel 3.3.5 dibawah ini :
Tabel. 3.3.5Target dan Realisasi Pendapatan dari Hasil Pengelolaan Kekayaan
Daerah KabupatenGayoLues dan Hasil Penyertaan ModalKabupaten GayoLues Tahun 2017
No Uraian Target (Rp)Realisasi
(Rp) (%)
181
LKjIP PEMERINTAH KABUPATEN GAYO LUESTAHUN 2017
1.
Bagian Laba atasPenyertaan ModalPada Perusahaan Milik Daerah /BUMD
3.522.603.116,60 3.522.600.616,60 100,00
Jumlah 3.522.603.116,60 3.522.600.616,60 100,00Sumber :BPKD Kabupaten Gayo Lues Tahun 2017(data sebelum audit BPK)
d. Zakat
Seperti dapat dilihat pada tabel berikut ini realisasi Zakat
sebesar Rp.1.546.436.041,00, sesuai dengan UndangUndang
Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintah Aceh, dan Pasal 24
ayat 2 Qanun Nomor 10 Tahun 2007 tentang Baitul Mal serta
Pasal 4 Bab III Peraturan Gubernur Nanggroe Aceh Darussalam
Nomor 60 Tahun 2008 tentang Mekanisme Pengelolaan Zakat,
zakat telah ditetapkan sebagai salah satu penerimaan PAD.
Penerimaan Zakat dan Peraturan Bupati Gayo Lues Nomor 1
Tahun 2009 tentang Mekanisme Pengelolaan Zakat, perolehan
zakat ditargetkandalam Tahun Anggaran 2017 sebesar
Rp.3.300.000.000,00, pada tahun 2017 perolehan zakat naik
menjadi46,86%.
Zakat diterima dari penghasilan PNS/Pejabat, Karyawan,
yang beragama Islam dalam lingkup Kabupaten Gayo Lues yang
pembayarannya melalui APBD, Zakat Penghasilan dari PNS/
Pejabat/ Karyawan yang beragama Islam Pada DinasLembaga
Teknis Daerahdan Lembaga Daerah Lingkup Pemerintahan
Pusat/ Lembaga lainnya Tingkat Kabupaten Gayo Lues yang
pembayarannya melalui APBN atau sumber dana lainnya, Zakat
Mal pada Tingkat Kabupaten Gayo Lues meliputi BUMN, BUMD
Kabupaten Gayo Lues dan Perusahaan Swasta Besar dan Harta
Agama dan Harta Wakaf dalam Lingkup Kabupaten GayoLues.
Penerimaan daerah dari zakat baru tercatat di kas daerah
sebagai Pendapatan Asli Daerah mulai tahun 2011 ini
dikarenakan belum efektifnya pengelolaan zakat oleh Baitul mal
182
LKjIP PEMERINTAH KABUPATEN GAYO LUESTAHUN 2017
Kabupaten Gayo Lues. Sedangkan realisasi untuk infaq sebesar
Rp. 2.674.854.073,00. dan sadaqah sebesar
Rp.1.195.000.000,00.
Untuk dimasa yang akan datang akan terus dilakukannya
kegiatan sosialisasi zakatdan infaq serta pemantapan
pemahaman terhadap penerimaan maupun penyaluran zakat
oleh Badan Baitul mal Kabupaten Gayo Lues agar peningkatan
penerimaan zakat/infaq diharapkan semakin meningkat dan
pengelolaannya dapat dilakukan sesuai dengan prinsip syariah.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.3.6 dibawah ini :
Tabel. 3.3.6Target dan Realisasi Zakat, Infaq dan Sadakah Kabupaten Gayo
Lues Tahun 2017
No Uraian Target (Rp)Realisasi
(Rp) (%)1. Zakat 3.300.000.000,00 1.546.436.041,00 46,862. Infaq 1.195.000.000,00 2.674.854.073,00 223,843. Sadaqah 5.000.000,00 960.500,00 19,21Jumlah 4.500.000.000,00 4.222.250.614,00 93,83
Sumber :BPKD Kabupaten Lues Tahun 2017 ( data sebelum Audit BPK)
e. LainLain Pendapatan Asli Kabupaten Gayo Lues Yang SahSampai dengan berakhirnya Tahun Anggaran 2017, lain
lain Pendapatan Asli KabupatenGayoLues yang sah dengan
rinciannya sebagai berikut dapat dilihat pada tabel 3.3.7 di
berikut ini:
Tabel. 3.3.7Rencana dan Realisasi Lainlain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah
Kabupaten Gayo Lues Tahun 2017
No Uraian Rencana (Rp)Realisasi
(Rp) (%)1. Lainlain
pendapatan aslidaerah yang sah
25.742.589.628,00 24.837.132.073,07 96,48
183
LKjIP PEMERINTAH KABUPATEN GAYO LUESTAHUN 2017
Jumlah 25.742.589.628,00 24.837.132.073,07 96,48Sumber :BPKD Kabupaten Gayo Lues Tahun 2017(data sebelum audit BPK)
Realisasi penerimaan lainlain Pendapatan Asli Daerah diatas
ditentukan oleh beberapa item yang memberikan sumbangan
terbesar yaitu hasil penjualan aset daerah yang tidak dipisahkan,
penerimaanjasa giro, pendapatan denda keterlambatan pelaksanaan
pekerjaan,pendapatan denda pajak, pendapatan dari pengembalian,
hasil dari pemanfaatan kekayaan daerah, hasil dari pengelolaan
dana bergulir, lainlain PAD yang sah lainnya serta pendapatan
dana kapitasi JKN mencapai 96,48%.
f. Pendapatan Dana Perimbangan
Dana Perimbangan pada dasarnya merupakan hak
Pemerintah Daerah sebagai konsekuensi dari revenue sharing policy
sehingga sangat bergantung kepada kebijakan pemerintah.Konsep
revenue sharing didasarkan atas pemikiran untuk pemberdayaan
daerah dan prinsip keadilan.Seiring meningkatnya tuntutan
akuntabilitas kinerja pemerintah maka kebijakan revenue sharing
harus adil, demokratis dan transparan.
Pendapatan Dana Perimbangan sangat terkait dengan
pelaksanaan di desentralisasi kewenangan dan fiskal yang
diserahkan kepada daerah. Komponen dana perimbangan
bersumber dari Bagi Hasil Pajak, Bagi Hasil Bukan Pajak/ SDA,
Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK).
Komponen Dana Alokasi Khusus diarahkan pada peningkatan
kualitas pendidikan, kesehatan dan infrastruktur wilayah, rencana
dan realisasi pendapatan dari dana perimbangan adalah sebagai
berikut untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.3.8
berikutini :
Tabel. 3.3.8Target dan Realisasi Pendapatan Dana PerimbanganKabupaten GayoLues Tahun Anggaran 2017
184
LKjIP PEMERINTAH KABUPATEN GAYO LUESTAHUN 2017
No Uraian Target (Rp)Realisasi
(Rp) (%)1. Dana Bagi Hasil
Pajak 12.808.636.000,00 10.742.399.185,00 83,87
2. Dana Bagi HasilBukan Pajak 7.722.729.000,00 8.004.907.742,00 103,65
3. Dana Alokasi Umum(DAU) 462.943.021.000,00 462.943.021.000,00 100,00
4. Dana AlokasiKhusus (DAK) Fisik 73.688.659.500,00 71.922.350.622,00 97,60
5. Dana AlokasiKhusus (DAK) NonFisik
26.265.417.000,00 17.945.896.575,00 68,33
Jumlah 583.428.462.500,00 571.558.575.124,00 97,97
Sumber :BPKD Kabupaten Gayo Lues Tahun 2017(data sebelum audit BPK)
Secara umum dana perimbangan terealisasi sebesar
97,97% yang terdiri dari Dana Bagi Hasil Pajak/Bukan Pajak,
Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus yang di dominasi
penerimaannnya oleh Dana Alokasi Umum (DAU) dengan
realisasi 100%.
Terhadap Dana Perimbangan ini, langkah yang telah
ditempuh untuk meningkatkan dana perimbangan ini
khususnya Dana Bagi Hasil Pajak yang sampai saat ini
terealisasi 83,87%. Gunamengoptimalisasikan realisasi dana
bagi hasil pajak ini, Pemerintah Kabupaten GayoLues secara
aktif melakukan konsultasi dengan Pemerintah Aceh dan Kantor
Wilayah Dirjen Pajak Aceh, dalam melakukan sosialisasi
terhadap wajib pajak khususnya PBB. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada tabel 3.3.9 dibawah ini :
Tabel. 3.3.9Target dan Realisasi Lainlain Pendapatan Daerah Yang Sah
Tahun 2017
No Uraian Target (Rp)Realisasi
(Rp) (%)
185
LKjIP PEMERINTAH KABUPATEN GAYO LUESTAHUN 2017
1. Pendapatan Hibah 0,00 2.663.875,00 0,00
2. Dana Bagi Hasil Pajakdari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya
20.609.716.392,00 19.580.968.062,23 95,01
3. Dana Penyesuaian 112.903.222.000,00 112.903.222.000,00 100,00
4. Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Lainnya
212.139.540.027,00 212.139.540.026,75 100,00
5. Pendapatan lainnya 0,00 113.062.809,00 0,00
Jumlah 345.652.478.419,00 344.739.456.772,98 99,74
Sumber :BPKD Kabupaten Gayo Lues Tahun 2017(data sebelum audit BPK)
Realisasi dari pendapatan lainlain pendapatan daerah yangsah tahun 2017 mencapai 99,74%, dengan penyumbang realisasiterbesar adalah Dana Bagi Hasil Pajak Dari Provinsi DanPemerintah Daerah Lainnya sebesar Rp. 19.580.968.062,23, atau
95,01%.
BAB IV
PENUTUP
Pada tahun 2017 merupakan tahun ke5 (lima) daripada
pencapaian 32 (tiga puluh dua) sasaran strategis sebagaimana yang
telah ditetapkan sebagaiman tercantum dalam Qanun Kabupaten Gayo
Lues Nomor 7 Tahun 2015 Perubahan atas Qanun Nomor 14 Tahun
2013 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Gayo Lues Tahun 20122017.
Berdasarkan hasil pengukuran, evaluasi dan analisis kinerja yang
dilakukan menunjukkan bahwa pencapaian terhadap sasaran strategis
secara garis besar bermakna baik dalam menunjang tercapainya Visi dan
Misi Kabupaten Gayo Lues. Namun disadari masih terdapat beberapa
kelemahan dalam menjalankan amanat sebagaimana yang telah
dipercayakan oleh masyarakat kepada pemerintah Kabupaten Gayo Lues.
186
LKjIP PEMERINTAH KABUPATEN GAYO LUESTAHUN 2017
Laporan kinerja Pemerintah Kabupaten Gayo Lues Tahun 2017
menyajikan berbagai keberhasilan maupun kegagalan capaian strategis
yang ditunjukkan oleh pemerintah Kabupaten Gayo Lues pada Tahun
Anggaran 2017 dan perkembangan dari tahuntahun sebelumnya,
yang tercermin pada capaian indikator kinerja utama (IKU)
berdasarkan tujuan dan sasaran. Secara umum capaian Sasaran
Strategis Tahun 20122017 menunjukan perkembangan yang
signifikan. Secara umum capaian kinerja terhadap target RPJMD
selama tahun berjalan sudah mencapai target bahkan sebagian
capaian indikator telah melampaui target RPJMD. Adapun capaian
persentase setiap sasaran strategis adalah sebagai berikut:
1. Sasaran meningkatnya pemahaman masyarakat tentang
pelaksanaan syariat islam dengan capaian akhir RPJM sebesar
100%.2. Sasaran meningkatnya prasarana dan sarana peribadatan untuk
mendukung pelaksanaan syariat islam yang kaffah dengan capain
akhir RPJM sebesar 132%.3. Sasaran mmewujutkan ketentraman masyarakat dalam
menjalankan ibadah dan kehidupan social budaya dengan capain
akhir RPJM sebesar 96,5%.4. Sasaran terwujudnya penyelenggraan pemerintah daerah yang
transparan, partisipatif dan akuntabel berdasarkan norma syari’at
islam dengan capain akhir RPJM sebesar 36,6%.5. Sasaran terwujutnya aparatur pemerintahan yang kompeten,
berwibawa, professional dan islami dengan capain akhir RPJM
sebesar 49,5%.6. Sasaran meningkatnya kinerja pelayanan public yang professional,
cepat, tepat, mudah dan terjangkau dengan capain akhir RPJM
sebesar 100%.7. Sasaran terwujudnya pelayanan prima bagi masyarakat dengan
capain akhir RPJM sebesar 90,62%.8. Sasaran terwujudnya perencanaan pembangunan daerah yang
visioner, ramah lingkungan dan sustainable dengan capain akhir
RPJM sebesar 86,2%.
187
LKjIP PEMERINTAH KABUPATEN GAYO LUESTAHUN 2017
9. Sasaran terwujudnya penegakan supremasi hukum dengan capain
akhir RPJM sebesar 90%.10. Sasaran mengembangkan sector unggulan dan produk unggulan
dengan capain akhir RPJM sebesar 100%.11. Sasaran meningkat infrastruktur, potensi dan daya saing daerah
melalui peningkatan investasi dengan capain akhir RPJM sebesar
126,5 %.12. Sasaran mewujutkan usaha mikro kecil menengah dan koperasi
yang tangguh sehingga dapat mengambil bagian dalam proses
pembangunan ekonomi daerah dengan capain akhir RPJM sebesar
98,3%.13. Sasaran menurunnya jumlah penyandang masalah kesejahteraan
soaial dengan capain akhir RPJM sebesar 100,8%.14. Sasaran terciptanya peningkatan pembinaan terhadap para
penyandang masalah kesejahteraan social dengan capain akhir
RPJM sebesar 100%.15. Sasaran meningkatnya ketersediaan sarana dan prasarana, akses,
pemerataan, mutu, relevansi dan daya saing pendidikan dengan
capain akhir RPJM sebesar 100%.16. Sasaran meningkatnya keterjangkauan pelayanan pendidikan pada
semua jenjang pendidikan bagi segenap lapisan masyarakat, dengan
capain akhir RPJM sebesar 100%.17. Sasaran meningkatnya budaya baca guna, dengan capain akhir
RPJM sebesar 97,3%.18. Sasaran meningkatnya kualitas dan kapasitas pelayanan kesehatan
masyarakat baik pelayanan kesehatan dasar maupun rujukan,
dengan capain akhir RPJM sebesar 100%.19. Sasaran menumbuhkan dan meningkatkan kesadaran masyarakat
terhadap keluarga kecil bahagia sejahtera, dengan capain akhir
RPJM sebesar 100%.20. Sasaran peningkatan kesehatan ibu dan anak melalui penurunan
angka kematian ibu, bayi dan balita, dengan capain akhir RPJM
sebesar 100%.21. Sasaran peningkatan status gizi masyarakat, dengan capain akhir
RPJM sebesar 100%.
188
LKjIP PEMERINTAH KABUPATEN GAYO LUESTAHUN 2017
22. Sasaran meningkatnya pembinaan dan pemasyarakatan olahraga,
dengan capain akhir RPJM sebesar 96,5%.23. Sasaran Terwujudnya konservasi sumber daya alam dan lingkungan
dalam meningkatkan pemanfaatan potensi sumber daya dan
lingkungan serta mendayagunakan potensi sumber daya alam dan
lingkungan secara berkelanjutan, dengan capain akhir RPJM
sebesar 100,2%.24. Sasaran Terwujudnya Kelestarian Lingkungan melalui
pembangunan berwawasan lingkungan, dengan capain akhir RPJM
sebesar 128%.25. Sasaran Tersusun dokumen tata ruang diarahkan kepada
penyusunan rencana tata ruang wilayah (RTRW) Kabupaten rencana
umumtata ruang kota (RUTRK) ibukotaibukota Kecamatan dan
pusat desadesa yang tumbuh cepat, dengan capain akhir RPJM
sebesar 100%.26. Sasaran Meningkatkan kesadaran masyarakat dalam
meminimalkan potensi terjadi bencana, dengan capain akhir RPJM
sebesar 100%.27. Sasaran Menjadikan masyarakat yang menjunjung tinggi adat
istiadat Gayo, dengan capain akhir RPJM sebesar 100%.28. Sasaran Terwujudnya masyarakat Gayo lues yang berbudaya,
dengan capain akhir RPJM sebesar 100%.29. Sasaran Meningkatnya pendapatan masyarakat kepariwisataan,
dengan capain akhir RPJM sebesar 331%.30. Sasaran Peningkatan ketentraman dan ketertiban dalam
masyarakat, dengan capain akhir RPJM sebesar 100%. 31. Sasaran Meningkatnya jaminan dan kepastian hukum terhadap
perlindungan hak anak, dengan capain akhir RPJM sebesar 59,3%.32. Sasaran Meningkatnya jaminan dan kepastian hukum terhadap
perlindungan hak perempuan, dengan capain akhir RPJM sebesar
100%.
Adapun upaya atau strategis ke depan yang dilakukan dalam rangka
pembangunan pemerintah kabupaten gayo lues kedepan adalah sebagai
berikut:
189
LKjIP PEMERINTAH KABUPATEN GAYO LUESTAHUN 2017
1. Meningkatkan penerapan Syari’at Islam dan nilai budaya Gayo Lues
yang Islami di semua aspek kehidupan masyarakat;2. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia yang terampil, mandiri
dan partisipatif dalam pembangunan;3. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat Gayo Lues melalui
pemberdayaan dan pemerataan ekonomi dengan mengoptimalkan
pemanfaatan sumber daya alam yang berkelanjutan;4. Mewujudkan tata pemerintahan yang responsif dan akuntabel
melalui penguatan kelembagaan pemerintah yang bersih, sederhana
dan berwibawa; dan
5. Mewujudkan Implementasi UUPA dan perjanjian damai Mou Helsinki
sesuai dengan situasi dan potensi daerah.
Demikian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Kabupaten
Gayo Lues ini disusun untuk dijadikan bahan evaluasi kinerja pemerintah
Kabupaten Gayo Lues kedepan dan kiranya dapat bermanfaat untuk lebih
meningkatkan kinerja dimasa yang akan datang.
190