kurikulum dalam alkitab

10
KURIKULUM DALAM ALKITAB Marthen Lengkong, S.Pd.K. STT IKSM Santosa Asih “Suatu tinjauan sederhana tentang adanya kurikulum dalam Alkitab, sebagai bahan kajian untuk matakuliah Kurikulum PAK program Magister Pendidikan Agama Kristen STT IKSM Santosa Asih”

Upload: sttiksm

Post on 14-May-2023

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

KURIKULUM DALAM

ALKITAB

Marthen Lengkong, S.Pd.K.

STT IKSM Santosa Asih

“Suatu tinjauan sederhana tentang adanya kurikulum dalam

Alkitab, sebagai bahan kajian untuk matakuliah Kurikulum PAK

program Magister Pendidikan Agama Kristen

STT IKSM Santosa Asih”

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Alkitab adalah dasar dari kekristenan.Kristen berarti pengikut Yesus

Kristus.Setiap orang Kristen meyakini bahwa Alkitab adalah firman Allah yang

disampaikan kepada manusia yang bermanfaat untuk mengajar, menyatakan

kesalahan, memperbaiki kelakuan dan mendidik dalam kebenaran.1"Segala tulisan"

sebagaimana dipakai dalam 2Tim 3:16 menunjuk terutama kepada tulisan PL (2Tim

3:15).Akan tetapi, ada petunjuk bahwa ketika Paulus menulis 2 Timotius beberapa

tulisan PB sudah mulai dipandang sebagai Kitab Suci yang diilhamkan dan berkuasa

(1Tim 5:18 yang mengutip Luk 10:7; 2Pet 3:15-16).

Bagi kita dewasa ini, kata "tulisan" menunjuk kepada tulisan PL dan PB, yaitu

"Alkitab".Alkitab merupakan berita yang asli dari Allah kepada manusia dan satu-

satunya kesaksian yang tidak dapat salah mengenai kegiatan Allah yang

menyelamatkan untuk semua orang.Paulus menegaskan bahwa semua tulisan

"diilhamkan Allah" (Yun. _theopneustos_; yang terdiri atas dua kata: theos yang

artinya "Allah" dan pneo yang artinya "bernafas").

Alkitab itu adalah hidup dan Sabda Allah.Bahkan sampai kata-kata dalam

naskah asli, Alkitab itu tidak ada salahnya, benar sepenuhnya, dapat dipercayai dan

tidak mungkin salah.Hal ini benar bukan hanya ketika Alkitab membicarakan

1 2 Tim. 3:16

keselamatan, nilai-nilai etika dan moralitas, tetapi juga tanpa salah tentang segala

sesuatu yang dikatakannya, termasuk sejarah dan alam semesta.2

Jika diperhatikan dengan seksama, maka dasar tulisan Paulus dalam 2 Tim.

3:16 di atas berhubungan erat dengan dunia pendidikan. Ditemukan kata “mengajar”

dan “mendidik” yang berproses dalam “kebenaran” dengan tujuan yang jelas yaitu

“memperbaiki kelakuan”.3Dengan demikian Rasul Paulus hendak menyatakan bahwa

Alkitab merupakan suatu bahan ajar yang kongkrit.Dengan demikian maka sangat

menarik untuk dipelajari bagaimana pola atau sistematika pembelajaran yang saat ini

lebih dikenal dengan istilah kurikulum di dalam Alkitab.

B. Tujuan Penulisan

Makalah ini ditulis sebagai tugas dan bahan kajian untuk studi mata kuliah

Kurikulum Pendidikan Agama Kristen. Melalui tulisan ini penulis mengharapkan

agar pembaca bisa lebih memahami sebagian dari dinamika pendidikan Kristen yang

berhubungan dengan dasar Alkitabiah dari penerapan kurikulum dalam proses

pembelajaran Pendidikan Agama Kristen.

2http://alkitab.sabda.org/article.php?id=8470, diakses tanggal 09/10/2013.

3 Thomas, A. Groome, Pendidikan Agama Kristen: Berbagi Cerita dan Visi Kita, Jakarta: BPK-GM, 2010.

BAB II

KURIKULUM DALAM ALKITAB

A. Pengertian Kurikulum

Kata kurikulum menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti, perangkat

mata pelajaran yg diajarkan pd lembaga pendidikan; perangkat mata kuliah mengenai

bidang keahlian khusus.4Kata kurikulum sendiri berasal dari bahasa Inggris

Curriculum yang berarti sejumlah atau keseluruhan program studi yang diberikan di

sekolah, perguruan tinggi, universitas, dll.5

Soemanto (1982) mengemukakan ada 4 komponen kurikulum, yaitu: (1)

Objective (tujuan); (2) Knowledges (isi atau materi); (3) School learning experiences

(interaksi belajar mengajar di sekolah) dan; (4) Evaluation (penilaian). Pendapat

tersebut diikuti oleh Nasution (1988), Fuaduddin dan Karya (1992), serta Nana

Sudjana (1991: 21). Walaupun istilah komponen yang dikemukakan berbeda, namun

pada intinya sama yakni: (1) Tujuan; (2) Isi dan struktur kurikulum; (3) Strategi

pelaksanaan PBM (Proses Belajar Mengajar), dan: (4) Evaluasi.6

Berdasarkan pengertian-pengertian diatas maka secara sederhana dapat

disimpulkan bahwa kurikulum adalah suatu perencanaan yang sistematis dalam hal

penyampaian ilmu pengetahuan ataupun keahlian berdasarkan suatu tujuan yang

4 KBBI Dalam Jaringan: http://kbbi.web.id/. Diakses tanggal 08/10/2013.

5 Dictionary Online: http://dictionary.reference.com/browse/curriculum. Diakses tanggal 08/10/2013.

6 Kurikulum: http://id.wikipedia.org/wiki/Kurikulum. Diakses tanggal 08/10/2013.

jelas, materi yang tepat serta proses yang benar dan bisa dievaluasi untuk mengetahui

sejauh mana kegiatan tersebut berhasil.

B. Konsep Kurikulum menurut Alkitab

Kata „kurikulum‟ tidak pernah dituliskan dalam Alkitab. Tetapi hal ini bukan

berarti bahwa kurikulum tidak berhubungan sama sekali dengan Alkitab. Jika ditinjau

dari tugas dan tanggung jawab orang Kristen sesuai dengan Amanat Agung yaitu

mengajar dan menjadikan murid, maka secara tidak langsung dapat ditemukan

keterkaitan langsung antara Alkitab dan kurikulum.

Jika mengacu pada pengertian kurikulum secara umum sebagai suatu

keseluruhan proses perencanaan yang berkaitan dengan penetapan tujuan, materi,

proses dan evaluasi, maka di dalam Alkitab dapat ditemukan banyak hal yang

berkaitan dengan kurikulum itu sendiri. Bahkan dapat dikatakan bahwa Alkitab

sesungguhnya merupakan bagian dari kurikulum Allah.

Berdasarkan pemikiran di atas, maka penulis menguraikan kurikulum dalam

Alkitab menurut beberapa aspek berikut:

1. Perencanaan atau Penetapan Tujuan

Alam semesta serta isinya tidak diciptakan begitu saja tanpa tujuan. Jika

melihat proses penciptaan dalam Kejadian pasal 1 dan pasal 2 maka sangat jelas

bahwa proses penciptaan berlangsung sistematis dan berdasarkan suatu konsep

perencanaan. Jika ditinjau lebih jauh, maka sistematika penciptaan menuju pada suatu

tujuan tertentu yaitu pada penciptaan manusia.

Sebelum manusia diciptakan, ada suatu penegasan perencanaan dimana Allah

berfirman: “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita,” (Kej.

1:26). Manusia kemudian mendapat tugas untuk menguasai dan memelihara bumi

serta isinya.Tapi ini bukanlah tujuan utama dari penciptaan manusia. Tujuan dari

penciptaan manusia adalah supaya manusia bisa menjadi umat Allah dan hidup dalam

persekutuan dengan Dia.7 Jika diperhatikan lebih jauh, maka seluruh kisah

selanjutnya dalam Alkitab merupakan bagian dari proses mejadikan manusia sebagai

umat-Nya dalam persekutuan dengan Dia.

2. Materi atau pokok bahasan

Alkitab pada zaman penulisannya merupakan suatu proses dan karya Allah

untuk menegur, mengingatkan, menyelamatkan dan banyak lagi kata kerja lainnya

yang dilakukan Allah untuk membawa kembali manusia dalam persekutuan dengan

Dia. Jadi dapat dikatakan bahwa materi dari kurikulum Allah adalah firman Allah

sendiri.

3. Proses penyampaian

Proses penyampaian materi dalam dalam Alkitab terdiri dari beragam metode.

Hal ini dapat dilihat dalam Ibrani 1:1-2. Metode yang dipakai Allah sangat beragam

dan bisa dibilang sangat kreatif dan kontekstual. Ketika Allah menyampaikan materi

pertama kepada Adam, Dia menggunakan metode dialog langsung. Kepada Nuh Dia

menerapkan metode praktikum dan kepada bangsa Israel Dia menerapkan metode

ceramah maupun demonstrasi serta menggunakan media.Jika ditinjau lebih dalam

7 William A. Dyrness, Agar Bumi Bersukacita, Jakarta: BPK-GM, 2004, h. 33.

lagi, maka dapat ditemukan sangat banyak dan beragam metode yang dipakai Allah

untuk menyatakan diri-Nya dan mencapai tujuan untuk menjadikan manusia sebagai

umat-Nya.

Dalam Ibrani 1 dapat dilihat bahwa beragam metode yang Allah terapkan

mengarah pada satu pusat yaitu Yesus Kristus.Yesus Kristus sebagai Allah

menyatakan bahwa Dia adalah Guru, yang menerapkan pengajaran langsung kepada

murid-murid-Nya dengan berbagai metode dan terbukti bahwa metode yang

digunakan-Nya sangat efektif dan berdampak bahkan sampai saat ini.

Adapun metode-metode yang dipakai Yesus dalam memberikan pengajaran

antara lain ceramah (Matius 5-7), Tanya jawab (Matius 16:13-20), dialog (Yohanes

3), demonstrasi (Matius 8) dan masih ada lagi beberapa metode yang Yesus terapkan

dalam pengajaran-Nya. Jika diperhatikan dengan seksama, maka akan didapati bahwa

pengajaran Yesus bersifat sistematis dan terencana. Hal ini jelas terlihat dalam

pengajaran kepada murid-murid-Nya dalam Lukas 14:28-35. Dalam proses

pengajarannya, Yesus tidak menutup diri terhadap kreatifitas. Sistem yang Dia

terapkan dinamis dan tidak kaku (mengacu pada pola tertentu saja). Dia dengan tegas

mengatakan bahwa murid-murid-Nya kelak akan melakukan hal-hal yang bahkan

lebih besar dari yang pernah Dia lakukan (Yohanes 14:12).

4. Evaluasi

Secara umum, Alkitab merupakan evaluasi terhadap karya Allah.Sejak awal

penciptaan Allah senantiasa mengevaluasi hasil karya-Nya.Dan hasilnya adalah

sungguh sangat baik (Kejadian 1:31).Sistem evaluasi dalam Alkitab memegang

peranan penting. Melalui evaluasi maka Sang Pencipta memperikan reward maupun

punishment. Selain Allah mengevaluasi umat-Nya, Allah juga mengevaluasi bangsa

lain (Daniel 5:24-28).Dalam Injil, Yesus juga mengevaluasi murid-murid-Nya setelah

PPL (Lukas 10:17-24).

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah membahas tentang Alkitab ditinjau dari segi kurikulum, penulis

menyimpulkan bahwa sekaliupun kata kurikulum itu sendiri tidak pernah tertulis

dalam Alkitab, namun jika dipelajari lebih jauh menyangkut pengertian dan aspek-

aspeknya maka ditemukan bahwa pada dasarnya kurikulum sudah merupakan bagian

dari Alkitab atau bahkan dapat dikatakan bahwa Alkitab adalah kurikulum Allah

sendiri.

B. Aplikasi

Melalui pembahasan ini kiranya pembaca khususnya setiap orang yang

bergumul dengan dunia pendidikan Kristen bisa lebih memahami bahwa kurikulum

merupakan bagian dari Alkitab dan tidak ragu menjadikan Alkitab sebagai bahan

acuan dalam merumuskan kurikulum modern.

Namun demikian, tidak perlu terlalu terpaku dan kaku namun tetap kreatif dan

dinamis karena Guru Agung telah memberikan teladan dan ruang untuk kreatifitas

yaitu, setiap orang yang percaya kepada-Nya, akan dimampukan melakukan sesuatu

yang bahkan lebih besar dari yang pernah Sang Guru lakukan.

KEPUSTAKAAN

Alkitab, Jakarta: LAI, 2006.

Groome,Thomas, A. Pendidikan Agama Kristen: Berbagi Cerita dan Visi Kita.

Jakarta: BPK-GM. 2010.

KBBI Dalam Jaringan: http://kbbi.web.id/. Diakses tanggal 08/10/2013.

Dictionary Online: http://dictionary.reference.com/browse/curriculum. Diakses

tanggal 08/10/2013.

Kurikulum: http://id.wikipedia.org/wiki/Kurikulum. Diakses tanggal 08/10/2013.

Artikel Penuntun - Pengilhaman Dan Kekuasaan

Alkitabhttp://alkitab.sabda.org/article.php?id=8470. Diakses tanggal

09/10/2013.

Dyrness,William A. Agar Bumi Bersukacita. Jakarta: BPK-GM. 2004.