kisah pertobatan raja daud

16
KISAH PERTOBATAN RAJA DAUD (2 Samuel 12: 1-25) OLEH:

Upload: twitter

Post on 22-Feb-2023

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

KISAH PERTOBATAN RAJA DAUD(2 Samuel 12: 1-25)

OLEH:

CHEALSE TAMARA S

XI IIS 2/8

2 Samuel 12:11-25

12:11Beginilah firman TUHAN: Bahwasanya malapetaka akan Kutimpakan keatasmu yang datang dari kaum keluargamu sendiri. Aku akan mengambil isteri-isterimu di depan matamu dan memberikannya kepada orang lain; orang itu akan tidur dengan isteri-isterimu di siang hari.

12:12Sebab engkau telah melakukannya secara tersembunyi, tetapi Aku akan melakukan hal itu di depan seluruh Israel secara terang-terangan."

12:13Lalu berkatalah Daud kepada Natan: "Aku sudah berdosa kepada TUHAN." Dan Natan berkata kepada Daud: "TUHAN telah menjauhkan dosamu itu: engkau tidak akan mati.

12:14Walaupun demikian, karena engkau dengan perbuatan ini telah sangat menista TUHAN, pastilah anak yang lahir bagimu itu akan mati."

12:15Kemudian pergilah Natan ke rumahnya. Dan TUHAN menulahi anak yang dilahirkan bekas isteri Uria bagi Daud, sehingga sakit.

12:16Lalu Daud memohon kepada Allah oleh karena anak itu, ia berpuasadengan tekun dan apabila ia masuk ke dalam, semalam-malaman itu ia berbaring di tanah.

12:17Maka datanglah kepadanya para tua-tua yang di rumahnya untuk meminta ia bangun dari lantai, tetapi ia tidak mau; juga ia tidak makan bersama-sama dengan mereka.

12:18Pada hari yang ketujuh matilah anak itu. Dan pegawai-pegawai Daud takut memberitahukan kepadanya, bahwa anak itu sudah mati. Sebab mereka berkata: "Ketika anak itu masih hidup, kita telah berbicara kepadanya, tetapi ia tidak menghiraukan perkataan kita. Bagaimana kita dapat mengatakan kepadanya: anak itu sudah mati? Jangan-jangan ia mencelakakan diri!"

12:19Ketika Daud melihat, bahwa pegawai-pegawainya berbisik-bisik, mengertilah ia, bahwa anak itu sudah mati. Lalu Daud bertanya kepada pegawai-pegawainya: "Sudah matikah anak itu?" Jawab

mereka: "Sudah."12:2

0Lalu Daud bangun dari lantai, ia mandi dan berurap dan bertukar pakaian; ia masuk ke dalam rumah TUHAN dan sujud menyembah. Sesudah itu pulanglah ia ke rumahnya, dan atas permintaannya dihidangkan kepadanya roti, lalu ia makan.

12:21Berkatalah pegawai-pegawainya kepadanya: "Apakah artinya hal yang kauperbuat ini? Oleh karena anak yang masih hidup itu, engkau berpuasa dan menangis, tetapi sesudah anak itu mati, engkau bangun dan makan!"

12:22Jawabnya: "Selagi anak itu hidup, aku berpuasa dan menangis, karena pikirku: siapa tahu TUHAN mengasihani aku, sehingga anak itu tetap hidup.

12:23Tetapi sekarang ia sudah mati, mengapa aku harus berpuasa? Dapatkah aku mengembalikannya lagi? Aku yang akan pergi kepadanya, tetapi ia tidak akan kembali kepadaku."

12:24Kemudian Daud menghibur hati Batsyeba, isterinya; ia menghampiriperempuan itu dan tidur dengan dia, dan perempuan itu melahirkanseorang anak laki-laki, lalu Daud memberi nama Salomo kepada anak itu. TUHAN mengasihi anak ini

12:25dan dengan perantaraan nabi Natan Ia menyuruh menamakan anak ituYedija, oleh karena TUHAN.

DOSA DAN PERTOBATAN DAUD:

Ada dua jenis dosa yang dilakukan Daud : perzinahan dan pembunuhan. Daud berdosa kepada Tuhan karena melakukan perzinahandengan Batsyeba, padahal dia adalah istri Uria, panglima perang Daud sendiri. Dan lebih keji lagi, Daud juga melakukan pembunuhanberencana terhadap Uria. Daud mengirim surat kepada Yoab agar menempatkan Uria di barisan terdepan saat bertempur. Inilah perintah Daud “Tempatkanlah Uria di barisan depan dalam pertempuran yang paling hebat, kemudian kamu mengundurkan diri dari padanya, supaya ia terbunuh mati.” (2 Samuel 11:15). Sungguh, betapa jahatnya hati Daud, Demi mendapatkan Batsyeba, Daud tega membunuh Uria. Kemudian Tuhan mengutus nabi Natan untukmenegur dan memperingati Daud. Nabi Natan datang pada Daud dengan

perumpamaan antara orang kaya yang memiliki banyak kambing, dombadan lembu, sapi, dengan orang miskin yang tidak memiliki apa-apa,hanya punya satu-satunya anak domba betina kecil yang dibeli dan dipelihara serta sangat dikasihinya. Ketika si kaya dapat tamu, ia tidak mau mengorbankan miliknya tapi menyembelih satu-satunya anak domba milik si miskin itu. Mendengar perkara seperti ini Daud langsung menjawab bahwa si kaya harus dihukum mati karena tidak berbelas kasihan! Daud gampang menjatuhi hukuman dan menghakimi orang lain tapi tidak berkaca siapa dia saat menjatuhihukuman tersebut. Natan katakan ..dialah orang kaya itu. Daudlah seharusnya yang dijatuhi hukuman mati. Maka dengan penuh penyesalan Daud datang kepada Tuhan dan memohon pengampunan. Ia mengakui betapa keji perbuatannya dengan berseru, “Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, hapuskanlah pelanggaranku menurut rahmat-Mu yang besar! Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku!” (Mazmur 51:3-4). Sekalipun Daud telah diampuni dosanya oleh Tuhan, dia tetap harusmenerima ganjaran atas perbuatannya itu. Tuhan memang telah menghapus dosanya, tetapi ada konsekuensi yang harus diterima Daud: “…pedang tidak akan menyingkir dari keturunanmu sampai selamanya, karena engkau telah menghina Aku dan mengambil isteri Uria, orang Het itu, untuk menjadi isterimu.” dan “…pastilah anak yang lahir bagimu itu akan mati.” (ayat 10,14 dari 2 Samuel). Anak yang dilahirkan Batsyeba harus mati; pedang pun tidak berlalu dari keturunan Daud sampai selamanya; Absalom anak Daud melakukan pemberontakan, bahkan mencemari isteri-isteri ayahnya. Jadi sekali pun dosa Daud telah diampuni, ganjaran dari Tuhan harus diterima dan dijalaninya. Tuhan kita adalah Pribadi yang penuh dengan kasih, tetapi Dia juga Tuhan yang adil, tidak ada kompromi terhadap dosa.

AKIBAT DOSA DAUD:

Maka Allah menyatakan hukumannya kepada Daud:

1. Pedang tidak akan menyingkir dari keturunanmu selama-lamanya (12:10),

2. Malapetaka akan datang dari dalam kaum keluarga Daudsendiri (12:11),

3. Isteri-isteri Daud akan ditiduri di depan orang banyak (12:11-12).

Mazmur 32:1-5 “…Selama aku berdiam diri, tulang-tulangku menjadi lesu karena aku mengeluh sepanjang hari; sebab siang malam tangan-Mu menekan aku dengan berat, sumsumku menjadi kering, seperti oleh teriknya musim panas. Dosaku kuberitahukan kepada-Mudan kesalahanku tidaklah kusembunyikan; aku berkata: “Aku akan mengaku kepada TUHAN pelanggaran-pelanggaranku,” dan Engkau mengampuni kesalahan karena dosaku.”

Mazmur ini ditulis Daud setelah Natan menegur dosa perzinahannya dengan Batsyeba dan aksi pembunuhan terhadap Uria, suami Batsyeba. Daud semula berusaha menutupi dosanya dan mengira tidakada seorangpun yang tahu apa yang diperbuatnya. Ia mengira rahasianya rapi tertutup dengan matinya Uria. Tuhan menunggu pengakuan Daud. Entah berapa tahun Tuhan mendiamkan keadaan ini. Selama menjadi penipu, hidup dalam dusta, kemunafikan, dan berdiam diri tanpa pengakuan, tulang-tulang Daud menjadi lesu. Sumsumnya kering seperti terbakar panas matahari. Ia menderita mengeluh sepanjang hari. Tangan Tuhan menekan Daud sampai ia mengaku dosa dan Tuhan mengampuninya.

Daud sadar akan dosanya. Ia menulis (Mazmur 51:1-19) sebagai reaksi dari teguran Tuhan melalui nabi Natan. Daud mengakui dosanya tapi ia harus menanggung akibat dari dosa itu. Tuhan

mengampuni Daud sehingga ia tidak harus mati (2 Sam.13:13). Tapi hukuman dosa harus ditanggung Daud dan keluarganya. Daud harus bayar harga yang sangat mahal atas dosa ini. Ia telah melanggar hukum taurat yang sangat serius. Ia sudah berjinah, membunuh, danmengingini istri sesama. Tiga pasal hukum taurat telah dilanggarnya, padahal Daud adalah seorang raja yang memutuskan perkara benar dan salah jika rakyat datang padanya untuk suatu masalah hukum. Pedang tidak akan berhenti terjadi bagi rumah tangga Daud. Anak hasil hubungan gelapnya mati, istri-istri Daud akan ditiduri orang disiang hari secara terbuka tanpa tersembunyi. Absalom, anaknya sendiri yang melakukan aib terhadap10 gundik Daud dengan disaksikan oleh orang Israel.

2 SAMUEL 12: 7b -15a PEDANG AKAN MENIMPA KELUARGA DAUD

KEMATIAN PERTAMA - ANAK PERTAMA BATSYEBA :

Pada bagian sebelumnya sudah disinggung bahwa anak pertama Batsyeba , anak hasil dari perzinahan itu telah mati (2 Samuel 12: 18 ).Sebelum anak itu mati, sebetulnya Daud sudah bertobat setelah mendapat teguran Tuhan melalui Nabi Natan (2 Samuel 12 :1-7). Ketika Mendapat teguran itu segeralah Daud menyesali perbuatannyadan bertobat. Dalam pertobatannya itu Daud memohon agar anaknya itu janganlah mati (2 Samuel 12: 15b-25). Sungguhpun akhirnya Daud diampuni Tuhan, tetapi kerusakan akibat dosa itu tetap menimpa keluarga Daud 

Kematian ke 4 orang anaknya, adalah ramalan/ nubuatan yang diucapkan dengan tidak sengaja oleh Daud sendiri “anak domba betina itu harus dibayar gantinya empat kali lipat, karena ia telah melakukan hal itu dan oleh karena ia tidak kenal belas kasihan” (2 Samuel 12: 6). Kemudian terjadilah apa yang

diucapkannya ini di 2 Samuel 12:18 anak pertama; Batsyeba; 2 Samuel 13:33; Amnon, 2 Samuel 19:4; Absalom; dan 1 Raja-Raja 2:24-25; Adonia. Dan juga nubuat dari Natan, hukuman pedang tidakakan beralih dari keluarganya (2 Samuel 12:10).Salomo ini lahir setelah kematian anak pertama Batsyeba itu, yangberarti pula kelahirannya ini setelah pertobatan Daud. Dan masa ini terjadi setelah Batsyeba resmi menjadi istri Raja (2 Samuel 12:24-25).

KEMATIAN KEDUA - AMNON: *2 Samuel 13: 1-22 PERKOSAAN ATAS TAMAR :

Absalom anak ketiga Daud, banyak disebut dalam pasal ini karena kaitannya dengan tamar, yang dicintai Amnon, saudara tirinya. “Cinta” berubah menjadi nafsu yang tidak masuk akal sehingga dia menjadi sakit. Karena hal itu, penasehat Amnon yang cerdik, Yonadab, mengusulkan agar ia memanfaatkan “penyakitnya” untuk

membuat Daud mengunjungi dia.

Daud tidak curiga sama sekali terhadap permintaan Amnon supaya Tamar menyiapkan roti bagi saudaranya yang sakit. Ketika Tamar sudah selesai menyiapkan makanan dan semua pelayan disuruh keluar(ayat 9), Amnon bukannya makan, melainkan meminta Tamar agar ia tidur bersamanya. Dengan menggunakan kata “tidur” pada ayat 5,6,8,11,14, kita diingatkan kembali pada Daud yang “tidur” dengan Batsyeba dan penolakan Uria untuk tidur di rumahnya sendiri (pasal 11). Seringnya pasal ini menggunakan kata “kakak” dan “adik” menekankan kejahatan yang mengikis keluarga Daud sendiri.

Tamar mengajukan permohonan yang menyedihkan kepada Amnon agar dia tidak melakukan kejahatan yang tidak bisa diterima di Israel.Tetapi Amnon tidak mau mendengar alasannya yang halus. Nafsunya terpuaskan, dan terungkaplah kebencian Amnon yang tersembunyi. Kalau sebelumnya ia memerintahkan semua pelayan keluar (ayat 9), kini ia memanggil pelayannya masuk supaya mengusir Tamar (ayat 17). Tamar memohon agar tidak dipermalukan lebih jauh, tetapi lagi-lagi ditolak. Diusirnya Tamar ini merupakan pembalikan dari dipanggilnya Batsyeba (2 Samuel 11:4). Dalam kedukaan, Tamar mengoyak pakaian khusus yang menandakan bahwa dirinya putri raja.Akhirnya ia tinggal bersama Absalom. Daud, meskipun marah ketika mendengar hal itu, tetapi tidak berbuat apa-apa terhadap anak sulungnya. Kemarahan Absalom dipendam, mengisyaratkan bahwa ia akan melakukan sesuatu nantinya.

* 2 Samuel 13:23-28 ABSALOM MEMBUNUH AMNON :

Absalom menanti 2 tahun untuk membalas kejahatan Amnon yang tidakdihukum ayahnya. Kenyataan bahwa Absalom dapat merebut hak khususDaud memperlihatkan bahwa sedikit demi sedikit Daud mulai

kehilangan pengawasan atas hak anak-anaknya.

Laporan bohong bahwa semua anak Daud telah dibunuh Absalom (ayat 30) menyebabkan Daud takut akan terjadi hal-hal yang lebih buruk.Yonadab menjelaskan bahwa hanya Amnon yang dibunuh. Disini Daud tampak sedih seperti kebanyakan para pemimpin yang berkuasa, terasing dari rencana-rencana bawahannya. Seperti halnya dengan Amnon (ayat 21) Daud tidak melakukan tindakan apa-apa terhadap Absalom yang melarikan diri ketanah leluhurnya di luar Israel (bandingkan kejadian 34).

AKIBAT DOSA AMNON:Amnon mendapat hukuman dimana dia terbunuh oleh perintah Absalom. 

* 2 Samuel 13 : 28 – 32 : Absalom memerintahkan orang-orangnya, “ …… Paranglah Amnon, maka haruslah kamu membunuh dia ……..” …… Hanya Amnon yang mati , sebab hal itu telah terlihat pada air muka Absalom, sejak Amnon memperkosa Tamar, adiknya.

Kematian Amnon mengingatkan apa yang tertulis dalam 2 Samuel 12: 6 dan 2 Samuel 12:10.

KEMATIAN KETIGA: ABSALOMAbsalom mempunyai kisah yang unik, dan harus dijelaskan dengan panjang lebar, sebab semua kejadiannya terkait dengan “dosa dan kesalahan” yang pernah diperbuat Daud. Konsekwensi dosa terberat yang alami Daud adalah ketika ia menghadapi pengkianatan anaknya sendiri, Absalom.

DAUD TERTIPU UNTUK KESEKIAN KALINYA ( 2 SAMUEL 15;:7-12)

Seperti tertipu dengan mengizinkan Tamar menemui Amnon dan Amnon kepada Absalom (2 Samuel 13:26-27). Daud sekali lagi tidak sadar bahwa pedang mengancam keluarganya dengan megizinkan Absalom pergi ke Hebron. Alasan Absalom pergi ke Hebron, yakni memenuhi nazar yang ia ucapkan di Gesur, tidak mungkin ditentang raja (ayat 8 ). Mengapa Absalom tidak beribadah di Yerusalem, tidak pernah terpikirkan oleh Daud, ia hanya berpikir bahwa Hebron adalah tempat kelahiran Absalom ( 2 Samuel 3:2-3) dan dimana Dauddiangkat menjadi raja atas Isarel (2 Samuel 5:3). Alasan alasan ini menyebabkan Hebron menjadi tempat yang logis dan ironis bagi Absalom untuk mengumpulkan anak buahnya. Ketika penasehat Daud bernama Ahitofel pergi kepada Absalom, maka persekongkolan itu diumumkan.

Absalom menuruti saran Ahitofel untuk mengambil selir selir Daud.Sebagai tindakan politis untuk mengklaim pemerintahan ini memusnahkan segala harapan untuk pemulihan hubungan antara bapak dengan anak (bdk 2 Samuel 6-11), tenda diatas atap mengingatkan pembaca kepada Daud yang sedang berjalan-jalan diatas atap (2 Samuel 11:1) dan nubuat Natan bahwa istri-istri Daud akan diambil:

* 2 Samuel 12:11 Beginilah firman TUHAN: Bahwasanya malapetaka akan Kutimpakan ke atasmu yang datang dari kaum keluargamu sendiri. Aku akan mengambil isteri-isterimu di depan matamu dan memberikannya kepada orang lain; orang itu akan tidur dengan isteri-isterimu di siang hari.

Nubuat itu terpenuhi dalam ayat berikut :

* 2 Samuel 16:21-22 16:21 Lalu jawab Ahitofel kepada Absalom: "Hampirilah gundik-gundik ayahmu yang ditinggalkannya untuk menunggui istana. Apabila seluruh Israel mendengar, bahwa engkau telah membuat dirimu dibenci oleh ayahmu, maka segala orang yang menyertai engkau, akan dikuatkan hatinya." 16:22 Maka dibentangkanlah kemah bagi Absalom di atas sotoh, lalu Absalom menghampiri gundik-gundik ayahnya di depan mata seluruh Israel

PERMINTAAN DAUD SEBELUM PERANG:

Sebelum berangkat, pasukan dan panglimanya mendengar permintaan Daud dengan jelas supaya mereka jangan mencelakakan Absalom (2 Samuel 18:5).

2 Samuel 18:6-18 ABSALOM DIKALAHKAN

Dampak pertempuran jauh lebih dramatis daripada pertempurannya sendiri. Kepala Absalom terikat di pohon, sementara tentara yang setiadan Yoab yang tidak setia berdebat mengenai siapa yang akan

membunuhnya (ayat 11-14). Peringatan tentara itu mengenai permintaan Daud, gagal mencegah Yoab, yang dengan keji membunuh Absalom, kejadianini terkait dengan luka lama yang dialami Yoab dalam perselisihan antara dirinya dengan Absalom yang tertulis dalam. 2 Samuel 14:30-33. Tetapi pertimbangan Yoab mungkin tidak terkait pada hal itu saja. Seperti halnya Abner (2 Samuel 3: 22-27), perbuatan Yoab membunuh ini karena ia tidak dapat mentolerir ancaman terhadap tahta kerajaan. Sehingga ia menjadi orang yang suka bertindak atas pertimbangan manusiawi.

Daud dalam perjalanan hidupnya yang sudah penuh dengan liku-liku, menjadikannya lebih peka terhadap kehendak Allah, mencintai anaknya lebih daripada tahta kerajaan. Ia semakin sadar mengenai hukuman pedang yang dikatakan Natan tidak akan beralih dari keluarganya (2 Samuel 12:10).

Setelah sangkakala ditiup oleh Yoab (ayat 16), perang perebutan tahta itu berakhir. Orang-orang Israel yang berpihak kepada Absalom melarikan diri dan jasad Absalom ditimbuni dengan batu, kuburan bagi orang yang berbuat salah bdk (Yosua 7:26). Pilar yang dibangun Absalomuntuk dirinya sendiri mengingatkan kita akan tanda peringatan yang dibangun oleh Saul ( 1 Samuel 15:12).

Apa akibat dari dosa Absalom itu ? 

Absalom mendapat hukuman. Dia tewas dengan cara yang unik. 2 Samuel 18 : 9 – 15 : “… Adapun Absalom menunggangi bagal. Ketika bagal itu lewat dibawah jalinan dahan-dahan pohon tarbantin yang besar, tersangkutlah kepalanya pada dahan tarbantin yang besar itu ……. Pada saat tergantung itulah Absalom dibunuh oleh Yoab : ….. Lalu diambilnyalah tiga lembing dalam tanganya dan ditikamkannya ke dada Absalom …… lalu memukul dia dan membunuh dia (Absalom)”. 

Lagi, kematian ke-3 anak Daud ini mengingatkan apa yang tertulis dalam2 Samuel 2: 6 dan 2 Samuel 12:10.

KEMATIAN KEEMPAT - ADONIA : 

Latar belakang:

* 1 Raja Raja 1 : 5-10 AMBISI ADONIA

Setelah kematian Amnon dan Absalom, otomatis anak lelaki tertua adalah Adonia. Adonia berharap bahwa ia akan menggantikan tahta ayahnya. Bahkan sebelum kematian Daud, Adonia telah mempersiapkandiri seolah-olah dengan izin ayahnya mengambil alih pemerintahan.Ia mendapat kereta-kereta, penunggang-penunggang kuda, dan orang yang berlari didepannya, menandakan ia adalah orang yang sangat penting. Hal ini merupakan isyarat/tanda bagi orang yang akan segera memimpin (bdk. 1 Samuel 8:20). 

* 1 Raja Raja 1 : 11-53 SALOMO DIRESMIKAN SEBAGAI RAJA

Kemudian setelah Daud mati dan diangkatnya Salomo menjadi raja atas Israel. Peristiwa ini menjadikan suatu perseteruan Adonia kepada Salomo.

1 Raja-Raja 2:13-18 Pada suatu hari Adonia, anak Hagit, masuk menghadap Batsyeba,ibu Salomo, lalu perempuan itu berkata: "Apakah engkau datang maksud damai?" Jawabnya: "Ya, damai!" Kemudian katanya: "Ada sesuatu yang hendak kukatakan keapdamu." Jawab perempuan itu: "Katakanlah!" Lalu katanya: "Engkau sendiri tahu bahwa akulah yang berhak atas kedudukan raja, dan bahwa seluruh Israel mengharapkan, supaya aku menajdi raja; tetapi sebaliknya kedudukan raja jatuh kepada adikku, sebab dari TUHANlah ia mendapatnya. Dan sekarang, satu permintaan saja kusampaikan kepadamu; janganlah tolak permintaanku." Jawab perempuan itu keapdanya: "Katakanlah!" Maka katanya: "Bicarakanlah kiranya dengan raja Salomo, sebab ia tidak akan menolak permintaanmu, supaya Abisag, gadis Sunem itu,

diberikannya kepadaku menjadi isteriku." Jawab Batsyeba: "Baik, aku akan membicarakan hal itu untuk engkau dengan raja."

Solomo adalah orang yang pikirannya sangat tajam. Walaupun ibundanya tidak menyebut bahwa permintaan itu dari Adonia, dia tahu bahwa hal itu merupakan rencana licik Adonia untuk mendapatkan takhta. Jadi, Salomo berkata kepada Batsyeba, "Mengapa kamu meminta Abisag, perempuan Sunem itu untuk Adonia? Mintakan juga kerajaan itu bagi dia." Salomo sangatlah marah. Diamau mengambil kesempatan untuk membunuh Adonia agar tidak ada lagi masalah di waktu yang akan datang. Adonia tidak tahu bahwa permintaan kecil itu akan membawa pada kematiannya. (1 Raja-Raja 2:24-25)

Solomo telah mengampuni dosa yang membawa maut yang diperbuat oleh Adonia saat dia mencoba merebut kekuasaan. Pada waktu itu, Salomo berkata kepada Adonia, "Jika ia berlaku sebagai ksatria, maka sehelai rambut pun dari kepalanya tidak akan jatuh ke bumi, tetapi jika ternyata ia bermaksud jahat, haruslah ia dibunuh." (1 Raja-raja 1: 51). Dia bukan tanpa syarat berjanji untuk tidak membunuhnya. Dia mengampuni Adonia dengan syarat bahwa dia menjadi orang yang ksatria, seorang pria sejati. Menjadi seorang yang layak atau ksatria adalah menjadi jujur, adil dan benar. Inilah syarat yang Salomo berikan kepada Adonia sebagai syarat bagi pengampunannya -menjadi orang yang benar.

KESIMPULANRaja Daud adalah contoh seorang manusia kecil yang digunakan olehTuhan dalam karya – karyaNya yang besar. Seorang dengan ketrampilan luas, talenta seni yang tinggi, kemampuan perang yangbaik dan jiwa kepemimpinan yang tinggi. Namun demikian, (2 Samuel11 & 12) mencatat kegagalan rohani yang serius dari Daud dan hukuman Allah atasnya untuk seumur hidupnya.

Kisah dosa-dosa dan aneka tragedi yang menyusul dalam kehidupan pribadi dan keluarga Daud menjadi suatu peringatan dan contoh yang serius untuk setiap orang percaya, bukan hanya untuk bangsa Israel. Mengenai aneka peristiwa yang mirip pada masa keluaran, Roh Kudus melalui Paulus menekankan,“Semuanya ini telah menimpa mereka sebagai contoh dan dituliskan untuk menjadi peringatan bagi kita yang hidup pada waktu, di mana zaman akhir telah tiba”;oleh karena itu kita harus berhati-hati supaya tidak menginginkanhal-hal jahat, bertindak mesum, dan mencobai Tuhan.  Pengalaman Daud menunjukkan bagaimana jauhnya seorang dapat jatuh apabila dia berbalik dari Allah dan pimpinan Roh Kudus. Ketika Allah mula-mula memanggilnya untuk menjadi raja, Daud menjadi orang yang berkenan di hati Allah; akan tetapi dengan membunuh Uria danmengambil istrinya, Daud telah menghina Allah dan firman-Nya.

Sekalipun Daud bertobat dari dosa-dosanya dan menerima pengampunan Allah, Allah tidak meniadakan akibat dosa-dosanya. Demikian pula, seorang percaya mungkin melakukan dosa-dosa yang hebat, dan kemudian melalui dukacita menurut kehendak Allah dan pertobatan yang sungguh-sungguh menerima kasih karunia dan pengampunan Allah. Sekalipun demikian, pulihnya hubungan seorang dengan Allah tidaklah berarti bahwa orang itu akan lolos dari hukuman jasmani atau dibebaskan dari dampak-dampak dosa tertentu pada waktu itu.

APLIKASI UNTUK DIRI SENDIRI:Dari kisah dosa dan pertobatan Daud, saya belajar untuk lebih berhati-hati dan mempertimbangkan sesuatu dalam bertindak. Kita tidak boleh mengikuti hawa-nafsu daging kita seperti yang dilakukan Daud oleh Bathsyeba, Amnon kepada Tamar. Berlakulah baik kepada setiap orang, jangan pernah merancang kejahatan dan

menganggap semuanya itu tertutup dan tak akan ketahuan. Karena sepandai-pandainya kita menutupi sesuatu, Tuhan melihat kita, Tuhan tahu apa yang kita lakukan. Dan apa yang kita lakukan, akanberbuah dimasa datang. (Galatia 6:7b)

Segeralah bertobat. Reaksi yang benar terhadap dosa ialah bertobat dengan sungguh-sungguh, menghampiri Allah untuk menerima pengampunan, kasih karunia, dan kemurahan-Nya, serta bersedia menerima hukuman Allah tanpa dendam atau pemberontakan. Daud menyadari dan mengakui dosa-dosanya yang hebat, mengarahkan kembali hatinya kepada Allah dan menerima teguran Allah dengan kerendahan hati. Seperti itulah juga seharusnya kita, mengakui dosa kita dan tak menutupinya dari Tuhan. Berubah ke yang lebih baik dan memohon pengampunan yang kekal. Dan harus diingat, walaupun Tuhan sudah mengampuni kita, tapi kita harus tetap mempertanggungjawabkan akibat dari dosa yang kita lakukan.