kapasitas fungsional dan kualitas hidup lansia wanita osteoartritis lutut

96
HUBUNGAN KAPASITAS FUNGSIONAL DENGAN KUALITAS HIDUP LANSIA WANITA OSTEOARTRITIS LUTUT DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA BEKASI TAHUN 2016 Penguji : 1. Prof. Dr. Tri Budi W Rahardjo, drg. MS 2. Dr. Tri Suratmi, M.Pd 3. dr. Noegroho Iman Santosa, SKM Asyifa Robiatul Adawiyah 140510037 TESIS PROGRAM PASCASARJANA (S2) UNIVERSITAS RESPATI INDONESIA (URINDO)

Upload: big-coin

Post on 09-Dec-2023

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

HUBUNGAN KAPASITAS FUNGSIONAL DENGAN KUALITAS HIDUP LANSIA WANITA

OSTEOARTRITIS LUTUT DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA BEKASI TAHUN 2016

Penguji : 1. Prof. Dr. Tri Budi W Rahardjo, drg. MS 2. Dr. Tri Suratmi, M.Pd 3. dr. Noegroho Iman Santosa, SKM

Asyifa Robiatul Adawiyah 140510037

TESIS PROGRAM PASCASARJANA (S2) UNIVERSITAS RESPATI INDONESIA (URINDO)

1. Latar Belakang

2. Rumusan Masalah

3. Pertanyaan Penelitian

4. Tujuan Penelitian

5. Manfaat Penelitian

PENDAHULUAN (I)

Latar Belakang Proporsi Populasi Usia 60 tahun Keatas

2015 2050

Sumber: WHO World Report on Ageing and Health, 2015

Umur Harapan Hidup Meningkat

keberhasilan pencapaian

pembangunan nasional bid. Kesehatan

Dapat memperbaiki kualitas hidup berdampak pada

UHH

WASPADA: Indonesia akan menghadapi

tiga beban

(1) Meningkatnya angka kelahiran, (2)

beban penyakit menular/tidak menular, (3) peningkatan Angka

Beban Tanggungan kelompok produktif tidak produktif

10 Penyakit Terbanyak pada Lansia Tahun 2013 No. Jenis Penyakit Prevalensi Menurut Kelompok Umur (%)

55-64 tahun 65-74 tahun 75+ tahun

1 Hipertensi 45.9 57.6 63.8

2 Artritis 45.0 51.9 54.8

3 Stroke 33.0 46.1 67.0

4 PPOK 5.6 8.6 9.4

5 Diabetes Melitus 5.5 4.8 3.5

6 Kanker 3.2 3.9 5.0

7 PJK 2.8 3.6 3.2

8 Batu Ginjal 1.3 1.2 1.1

9 Gagal Jantung 0.7 0.9 1.1

10 Gagal Ginjal 0.5 0.5 0.6

Sumber: Kementerian Kesehatan RI, Riskesdas, 2013

Riskesdas 2013, Prevalensi menurut umur: 15-24 (7,0%)

25-34 (16,1%) 35-44 (26,9%)

45-54 (37,2%) 55-64 (45,0%) 65-74 (51,9%)

≥75 tahun (54,8%)

Riskesdas 2013, Prevalensi menurut jenis kelamin: Laki-laki (21,8%)

Perempuan (27,5%)

Prevalensi Artritis di Indonesia

Prevalensi osteoartritis di Indonesia

Pada umur >65 tahun osteoartritis lebih banyak diderita oleh

wanita

Sumber: Handayani, 2008; Soenarto, 1994)

Prevalensi menurut provinsi, Indonesia 2013

33,1% 32,1% 30,0%

26,9%

0,0%

5,0%

10,0%

15,0%

20,0%

25,0%

30,0%

35,0%

Nusa

Tenggara

Timur

Jawa Barat Bali Jawa Timur

Sumber: Riset Kesehatan Dasar, 2013

1 2 3 4

Tahun Persentase

2015 16%

2014 12,5%

2013 11,2%

Prevalensi osteoartritis di RSUD Kota Bekasi

78,6% adalah

perempuan

dengan rentang

usia 50-81 tahun

Tentang Osteoartritis:

OA dapat menimbulkan nyeri kronik, disabilitas, mempengaruhi kualitas hidup

Belum ada terapi yang dapat menyembuhkan OA

Penatalaksanaan ditujukan pada: (1)pengendalian nyeri, (2)memperbaiki gerak dan fungsi sendi,

(3)Meningkatkan kualitas hidup

Sumber: Perhimpunan Reumatologi Indonesia, 2014

Rumusan Masalah dan Pertanyaan Penelitian

Dengan prinsip dari penatalaksanaan OA tersebut, maka penulis ingin menganalisis tentang hubungan kapasitas fungsional dengan kualitas hidup wanita lansia osteoartritis di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bekasi tahun 2016.

Tujuan Penelitian

• Mengkaji hubungan kapasitas fungsional dengan kualitas hidup wanita lanjut usia dengan osteoartritis lutut di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bekasi

Tujuan Umum

Wanita lansia osteoartritis lutut di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bekasi

Tujuan Khusus Mengkaji Hubungan:

Karakteristik pasien dengan indeks osteoartritis

Karakteristik dengan kapasitas fungsional

Indeks osteoartritis dengan kapasitas fungsional

Kapasitas fungsional dengan kualitas hidup

1.

2.

3.

4.

1. Lanjut Usia

2. Osteoartritis

3. Kapasitas Fungsional

4. Kualitas Hidup

5. Kerangka Teori

TINJAUAN PUSTAKA (II)

Aspek yang dikenali pada sifat penyakit pada lansia

Etiologi

Diagnosis Perjalanan Penyakit

Penurunan Sistem Endokrin dan Muskuloskeletal pada lansia wanita

Esterogen terus menurun,

Osteoartritis mulai progresif

Osteoartritis

Esterogen menurun

TGF-Beta pada osteoblas dan

Nitrit Oxide (NO) pada sel endotel

menurun

Diferensiasi dan maturasi

osteoklas meningkat

Bone marrow stroma cell dan

sel mononuklear meningkat

IL-1, TNF-alpha, IL-6, M-CSF (mediator

inflamasi) naik

Absorpsi-reabsorbsi kalsium di

ginjal menurun

Terjadi hipokalsemia

Mekanisme umpan balik hormon paratiroid meningkat

Reabsorbsi tulang OSTEOARTRITIS

Keadaan osteoartritis

Faktor patogenik dalam Osteoartritis

Stres abnormal

Kartilago abnormal

Dampak Buruk pada kartilago

Perubahan Biofisik Frakturnya jaringan kolagen

Proteoglikan mulai menghilang

Perubahan Biokimia Faktor Inhibitor berkurang

Enzim proteolitik meningkat

KERUSAKAN KARTILAGO

Obesitas, anotomis abnormal,

mikrofraktur dan remodelling tulang, hilangnya kestabilan

sendi, trauma

Penuaan, Penyakit genetik dan metabolik, inflamasi Aktivitas sistem imun

Klasifikasi Diagnosis Osteoartritis Berdasarkan Kriteria American College of

Rheumatology (ACR)

• Nyeri sendi lutut

• dan paling sedikit 3 dari 6 kriteria di bawah ini:

• krepitus saat gerakan aktif

• kaku sendi < 30 menit

• umur > 50 tahun

• pembesaran tulang sendi lutut

• nyeri tekan tepi tulang

• tidak teraba hangat pada sinovium sendi lutut

Berdasarkan Kriteria Klinis:

Sensitivitas 95% dan Spesifisitas 69%. Sumber: Perhimpunan Reumatologi Indonesia, 2014

Kekuatan Hubungan dari berbagai Jenis Faktor Risiko

Tipe Osteoartritis Kuat Sedang Lemah Kejadian OA

OA Lutut Usia, Wanita, Aktivitas Fisik,

Tingginya Indeks Massa Tubuh

dan densitas tulang, Trauma

Sebelumnya, Terapi Sulih

Hormon

Vitamin D,

Merokok,

Aligment

Kekuatan otot

quadriceps, olah raga

atau aktivitas fisik yang

berlebihan

OA Panggul Usia Aktivitas

fisik,

tingginya

IMT

Trauma, Olahraga atau

aktivitas fisik yang

berlebihan

OA tangan Usia Aktivtas Fisik,

Tingginya

IMT

Jenis Pekerjaan,

Olahraga atau Aktivtas

fisik yang berlebihan

Sumber: Perhimpunan Reumatologi Indonesia, 2014

Kapasitas Fungsional Healthy Ageing

Sumber: World Report on Ageing and Health (28: 2015)

Grafik Hipotesis dari Kapasitas Fungsional

A Optimal trajectory B Interrupted trajectory C Declining trajectory

Sumber: World Report on Ageing and Health (31: 2015)

Grafik Kapasitas Fungsional dan Kapasitas Intrinsik

Sumber: World Report on Ageing and Health (32: 2015)

Osteoartritis

Kualitas Hidup

kualitas hidup adalah persepsi individu mengenai posisi kehidupannya dalam lingkup budaya dan sistem nilai kehidupan

mereka serta dalam hubungan dengan tujuan, harapan dan standar yang mereka anut (WHO,1991)

Elemen yang mempengaruhi kualitas

hidup lansia

Perawatan yang dilakukan

Dukungan lingkungan

Lansia itu sendiri

Pengukuran Kualitas Hidup menurut WHO

menurut Bowling dalam bukunya “Research Methods in Health: investigating health”, yang paling memenuhi kriteria penilaian

kualitas hidup adalah kuesioner kualitas hidup dari WHO (World Health Organization Quality of Life(WHOQOL))

(Yvoone, 2006; Wulandari DW, 2004; Bowling A. 1997)

Perkembangan WHOQOL

WHOQOL-100

(tahun 1998)

WHOQOL-BREF

(tahun 1998)

WHOQOL-OLD

(tahun 2006)

Domain WHOQOL-OLD • fungsi sensorik, dampak hilangnya

kemampuan sensorik pada kualitas hidup Sensory Abilities

• kemandirian di usia tua , mampu atau bebas untuk hidup mandiri dan mengambil keputusan sendiri

Autonomy

• kepuasan tentang prestasi dalam hidup dan hal-hal untuk menatap masa yang akan datang

Past, Present, and Future Activities

• partisipasi dalam aktivitas sehari-hari, terutama di masyarakat Social Participation

• keprihatinan , kekhawatiran dan ketakutan tentang pandangan kematian Death and Dying

• Mampu memiliki seseorang dan menjalin hubungan intim Intimacy

Mempengaruhi KAPASITAS FUNGSIONAL (Functional Ability)

KAPASITAS INTRINSIK (Intrinsic Capacity)

Aktifitas Sehari-hari

OSTEOARTRITIS

Mempengaruhi

KUALITAS HIDUP

Psikis

Aktivitas Mental/sosial

Fisik Usia

Lansia obesitas

Jenis Kelamin

Perempuan Trauma Genetik

Nyeri Kekakuan sendi Menurunnya Fungsi Fisik

KERANGKA TEORI

1. Kerangka Konsep

2. Hipotesis

3. Definisi Operasional

BAB III

Aktivitas Sehari-hari

1. Activity of Daily Living

2. Instrument Activity of Daily Living

Aktivitas Mental/Sosial

Kualitas Hidup pasien

Wanita Lansia

1. Kemampuan sensoris

(sensory abilities)

2. Kemandirian

(autonomy)

3. Aktivitas pada masa

lampau, kini dan yang

akan datang (past,

present and future

activities)

4. Partisipasi sosial

(social participation)

5. Kematian dan sekarat

(death and dying)

6. Persahabatan dan

cinta kasih (intimacy)

Variabel Independen Variabel Dependen

Karakteristik Pasien:

1. Umur

2. Indeks Massa

Tubuh

3. Genetik

4. Status pernikahan

5. Pendidikan

6. Penghasilan

7. Pekerjaan

8. Rutinitas Olahraga

9. Penggunaan alat

bantu berjalan

Indeks Osteoartritis:

1. Rasa nyeri 2. Kekakuan sendi 3. Komponen Fungsi

Fisik

KERANGKA KONSEP

Definisi Operasional

Umur Indeks Massa Tubuh (IMT)

Riwayat Peyakit

Osteoartritis

Status Pernikahan

Pendidikan Penghasilan Pekerjaan Rutinitas Olahraga

Penggunaan alat bantu berjalan

Indeks Osteoartritis

ADL IADL

Aktivitas mental/sosial

Kualitas hidup

Details

1. Desain Penelitian

2. Lokasi dan Waktu Penelitian

3. Populasi dan Sampel Penelitian

4. Istrumen Penelitian

5. Manajemen Data

6. Analisis Data

METODE PENELITIAN

• Cross Sectional

Desain Penelitian

• RSUD Bekasi Januari 2016-Mei 2016

Lokasi dan Waktu Penelitian

• Accidental Sampling

Populasi dan Sampel Penelitian

ANALISIS DATA

• Data Numerik

• Data Kategorik

Analisis Univariat

• Kategorik – kategorik Chi Square

• Kategorik – Numerik Uji T dan ANOVA

• Numerik – Numerik Korelasi dan Regresi

Analisis Bivariat

• Kategorik + Numerik Numerik (Analisis Regresi Linier Ganda)

Analisis Multivariat

Alur Penelitian

Accidental Sample di Poli Bedah

dan Penyakit dalam

Kriteria inklusi dan

eksklusi

Inform Consent

Wawancara dan

observasi

Pengolahan dan analisis

data

HASIL PENELITIAN 1. Gambaran Karakteristik, Indeks Osteoartritis, Kapasitas

Fungsional, dan Kualitas Hidup Lansia Wanita

2. Hubungan Karakteristik dengan Indeks Osteoartritis

3. Hubungan Karakteristik dengan Kapasitas Fungsional

4. Hubungan Indeks Osteoartritis dengan Kapasitas Fungsional

5. Hubungan Indeks Osteoartritis dengan Kualitas Hidup

6. Hubungan Kapasitas Fungsional, Osteoartritis dan Karakteristik dengan Kualitas hidup Lansia Wanita

Gambaran Karakteristik, Indeks Osteoartritis, Kapasitas

Fungsional, dan Kualitas Hidup Lansia Wanita

Karakteristik Responden Variabel Jumlah Persentase

Umur

45-54 tahun 4 5,0

55-64 tahun 49 61,3

60-69 tahun 8 10,0

≥70 tahun 19 23,8

Total 80 100,0

Variabel Jumlah Persentase Indeks Massa Tubuh (IMT)

18,5 – 25,0 23 28,8 25,1 – 27,0 14 17,5 >27,0 43 53,8 Total 80 100,0

Variabel Jumlah Persentase

Riwayat Penyakit

Osteoartritis

Tidak ada 13 16,3

Ada 67 83,8

Total 80 100,0

Variabel Jumlah Persentase Pendamping Hidup

Dengan pasangan

48 60,0

Tanpa pasangan

32 40,0

Total 80 100,0

Karakteristik Responden

Variabel Jumlah Persentase

Pendidikan

Terakhir

Perguruan

tinggi 19 23,8

Lulus SMA 31 38,8

Lulus SMP 22 27,5

Lulus SD 8 10,0

Total 80 100,0

Variabel Jumlah Persentase

Penghasilan

≥ Rp. 2.900.000,- 46 57,5

< Rp. 2.900.000,- 34 42,5

Total 80 100,0

Penghasilan

Karakteristik Responden

Variabel Jumlah Persentase

Pekerjaan

Bekerja 46 57,5

Tidak bekerja 34 42,5

Total 80 100,0

Variabel Jumlah Persentase

Rutinitas

olahraga

Melakukan

olahraga teratur

≥3 kali/minggu/

30 menit

6 7,3

Tidak melakukan

olahraga teratur

<3 kali/minggu/

30 menit

26 31,7

Tidak melakukan

olahraga 48 58,5

Total 80 100,0

Indeks Osteoartritis

Variabel Mean SD Minimal-Maksimal

95%CI

Indeks Osteoartritis

68,13 11,35 27,08-82,29 65,60-70,65

Distribusi Indeks Osteoartritis Lansia Wanita di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bekasi tahun 2016

(hasil dalam bentuk persentase)

No. Variabel Jumlah Persentase Indeks Osteoartritis

1. Rasa Nyeri (Pain) 6-10 (cukup nyeri) 2 2,5 11-15 (nyeri) 46 57,5 16-20 (sangat nyeri) 32 40,0

2. Kekakuan Sendi 3-4 (cukup kaku) 32 40,0 5-6 (kaku) 45 56,3 7-8 (sangat kaku) 3 3,8

3. Kesulitan Melakukan Aktivitas Sehari-hari

18-34 (cukup sulit) 4 5,0 35-51 (Sulit) 53 66,3 52-68 (sangat sulit) 23 28,8

Total 80 100,0

Distribusi Domain Indeks Osteoartritis Lansia Wanita di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bekasi tahun 2016

Distribusi butir pertanyaan WOMAC Lansia Wanita di Rumah Sakit Umum

Daerah Kota Bekasi tahun 2016

Nyeri Sedikit

nyeri (%)

Cukup

nyeri (%)

Nyeri

(%)

Sangat nyeri

(%)

1. Berjalan 2,5 16,3 50,0 31,3

2. Menaiki tangga 0 15 46,3 38,8

3. Pada malam hari 0 27,5 45 27,5

4. Saat istirahat 2,5 38,8 58,8 0

5. Membawa beban 0 20 76,3 3,8

Kekakuan Sedikit

kaku (%)

Cukup

kaku (%)

Kaku

(%)

Sangat kaku

(%)

6. Kekakuan di pagi hari 0 48,8 48,8 2,5

7. Kekakuan yang terjadi

di kemudian hari

0 40 56,3 3,8

Sulit Beraktivitas Sedikit sulit

(%)

Cukup sulit

(%)

Sulit (%) Sangat sulit

(%)

8. Menuruni tangga 0 16,3 65 18,8

9. Menaiki tangga 0 37,5 55 7,5

10.Berdiri dari duduk 2,5 36,3 41,3 20

11.Berdiri 0 30 55 15

12.Berbelok ke lantai 0 18,8 51,3 30

13.Berjalan di atas

permukaan yang

datar

5 38,8 33,8 22,5

14.Masuk atau keluar

mobil 2,5 12,5 75,0 10

15.Pergi berbelanja 2,5 30 58,8 8,8

16.Memakai kaos kaki 2,5 47,5 50 0

17.Berbaring di tempat

tidur

0 42,5 51,3 6,3

Sulit Beraktivitas Sedikit

sulit (%)

Cukup

sulit (%)

Sulit

(%)

Sangat sulit

(%)

18.Membuka/meng-

ambil kaos kaki

5 40 28,8 26,3

19.Bangkit dari tempat

tidur

2,5 40 55 2,5

20.Masuk/keluar bak

tempat mandi

2,5 55 42,5 0

21.Duduk 2,5 76,3 21,3 0

22.Keluar/masuk toilet 2,5 37,5 57,5 2,5

23.Melakukan tugas

rumah tangga berat

0 15 38,8 46,3

24.Melakukan tugas

rumah tangga ringan

20 60 20 0

Kapasitas Fungsional No. Variabel Jumlah Persentase 1. Activity of Daily Living (ADL)

12-19 (ketergantungan ringan) 2 2,5

9-11 (ketergantungan sedang) 46 57,5

5-8 (ketergantungan berat) 32 40,0

2. Instrumental Activity of Daily Living (IADL)

9-16 (mandiri/tak perlu bantuan)

58 70,7

1-8 (perlu bantuan) 22 26,8 Total 80 100,0

Variabel Jumlah Persentase

Aktivitas

Mental/Sosial

54-80 (cukup aktif) 29 36,3

27-53 (jarang aktif) 51 63,8

Total 80 100,0

Distribusi Kualitas Hidup dalam Raw Facet Score (RFS)

No. Variabel Mean SD Min-Max 95% CI

1. Kemampuan

Sensoris 11,75 2,82 7-16 11,12-12,38

2. Kemandirian 10,74 2,33 6-16 10,22-11,26

3.

Aktivitas Masa

Lalu, Sekarang,

dan Akan Datang

11,38 2,23 8-16 10,88-11,87

4. Partisipasi Sosial 11,59 1,99 8-16 11,14-12,03

5. Pandangan

Kematian 10,09 3,13 5-16 9,39-10,78

6. Persahabatan

dan Cinta Kasih 9,76 3,22 5-16 9,04-10,48

Kualitas Hidup

Lansia 65,21 12,88 46-96 62,35-68,08

Distribusi Kualitas Hidup dalam Transformed Facet Score (TFS) dan Transformed Total Score (TTS)

No. Variabel Mean SD Min-Max 95% CI

1. Kemampuan

Sensoris

48,44 17,64 18,75-75,00 44,51-52,36

2. Kemandirian 42,11 14,57 12,50-75,00 38,87-45,35

3. Aktivitas Masa

Lalu, Sekarang,

dan Akan Datang

46,09 13,94 25,00-75,00 42,99-49,20

4. Partisipasi Sosial 47,42 12,49 25,00-75,00 44,64-50,20

5. Pandangan

Kematian

38,04 19,57 6,25-75,00 33,69-42,40

6. Persahabatan dan

Cinta Kasih

36,02 20,17 6,25-75,00 31,53-40,50

Kualitas Hidup

Lansia

42,93 13,41 22,92-75,00 39,95-45,92

Hasil Analisis Hubungan Karakteristik umur, indeks massa tubuh, pendidikan, dan rutinitas

olahraga dengan Indeks Osteoartritis (Uji ANOVA)

Hubungan Umur dengan Indeks Osteoartritis (dalam persentase)

Umur Indeks Osteoartritis

Mean SD 95% CI p value

45-54 tahun 62,50 11,38 44,39-80,61 0,001 55-64 tahun 65,29 11,36 62,02-68,55

60-69 tahun 68,36 12,17 58,19-78,53

≥ 70 tahun 76,54 6,19 73,55-79,52

Hasil penelitian RISKESDAS, 2013: Pada usia 45-54 prevalensinya

sebesar 37,2% usia 55-64 sebesar 45%

usia 65-74 sebesar 51,9% usia lebih dari 75 sebesar 54,8%.

semakin meningkat prevalensinya seiring

dengan bertambahnya usia seseorang

Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Indeks Osteoartritis (dalam persentase)

Indeks Massa

Tubuh (IMT)

Indeks Osteoartritis

Mean SD 95% CI p

value

18,5 – 25,0 66,99 14,22 60,84-73,13 0,012

25,1 – 27,0 61,01 5,60 57,78-64,25

>27,0 71,05 10,01 67,97-74,14

Penelitian Health and Nutrition Examination Survey

(HANES) I, ada hubungan yang erat antara berat

badan dengan OA lutut.

Pengaruh dari kondisi mekanik adalah tingginya IMT, salah satu faktor resiko untuk

terbentuknya OA lutut.

Hubungan Pendidikan dengan Indeks Osteoartritis (dalam persentase)

Pendidikan Indeks Osteoartritis

Mean SD 95% CI p value

Perguruan tinggi 63,43 9,62 58,80-68,07 0,001 Lulus SMA 65,42 12,39 60,88-69,97

Lulus SMP 72,16 9,48 67,96-76,36

Lulus SD 78,65 4,20 75,13-82,16

Eksplorasi Kao dan Tsai (2013) pengalaman hidup lansia dengan

osteoarthritis: (1)ketidakpahaman terhadap osteoarthritis, (2)efek

pada kehidupan sehari-hari, (3)perlindungan dan

penanggulangan

menggambarkan tingkat pendidikan

memberikan banyak pengetahuan tentang penyakit osteoartritis termasuk cara representasi penyakit dan keyakinan tentang kontrol medis dan bedah terhadap nyeri

Hubungan Rutinitas Olahraga dengan Indeks Osteoartritis (dalam persentase)

Rutinitas Olahraga Indeks Osteoartritis

Mean SD 95% CI p value

Melakukan olahraga

teratur ≥ 3 kali/ minggu/30

menit

57,30 2,28 65,60-70,65 0,0001

Tidak melakukan olahraga

teratur <3 kali/minggu/30

menit

57,45 8,55 54,00-60,91

Tidak melakukan olahraga 75,26 6,86 73,27-77,25

Hasil Analisis Hubungan Karakteristik Riwayat penyakit

Osteoartritis, Pendamping Hidup, Penghasilan, Penghasilan dan Alat

Bantu Berjalan dengan Indeks Osteoartritis (Uji T Independen)

Hubungan Riwayat Penyakit OA dan Pendamping Hidup dengan Indeks

Osteoartritis (dalam persentase)

Variabel

Karakteristik

Indeks Osteoartritis

Mean SD SE P Value N

Riwayat Penyakit

Osteoartritis

Tidak ada 74,44 4,24 1,18 0,027 13

Ada 66,90 11,90 1,45 67

Pendamping

hidup

Dengan pasangan 66,88 10,70 1,54 0,233 48

Tanpa pasangan 69,99 12,19 2,15 32

Hubungan Penghasilan dan Pekerjaan dengan Indeks

Osteoartritis (dalam persentase)

Variabel

Karakteristik

Indeks Osteoartritis

Mean SD SE P Value N

Penghasilan

≥ Rp. 2.900.000,- 64,86 10,50 1,55 0,002 46

< Rp. 2.900.000,- 72,55 11,08 1,90 34

Pekerjaan

Bekerja 64,56 11,59 1,70 0,001 46

Tidak Bekerja 72,95 9,14 1,57 34

Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh OECD (Organization for Economic Co-operation and Development Source, 2015) pada status sosial ekonomi

rendah, multiple disease, ras, dan usia dengan penelitian kohort historis skala besar di Inggris dan Amerika menemukan bahwa multimorbiditas lebih

banyak prevalensinya pada masyarakat dengan status sosial ekonomi rendah, hal tersebut sesuai dengan

laporan yang dilakukan berulang.

(OECD:Organization for Economic Co-operation and Development)

Variabel

Karakteristik

Indeks Osteoartritis

Mean SD SE P Value N

Penggunaan Alat

Bantu Berjalan

Tidak

menggunakan

57,41 7,82 1,32 0,0001 35

Menggunakan 76,46 4,65 0,69 45

Hubungan Penggunaan Alat Bantu Berjalan dengan Indeks Osteoartritis

(dalam persentase)

Hasil Analisis Hubungan Karakteristik dengan Kapasitas

Fungsional umur

penghasilan

rutinitas olahraga

penggunaan alat bantu berjalan

1. Activity of Daily Living

2. Instrument Activity of Daily Living

3. Aktivitas Mental dan Sosial

Hubungan Umur dengan Activity of Daily Living

Umur

Responden

Activity of Daily Living (ADL)

Total P value Ketergantu-

ngan ringan

Ketergantu-

ngan sedang

Ketergantu-

ngan berat

n % n % n % n %

45-54 tahun 4 100 0 0 0 0 4 100 0,001

55-64 tahun 41 87,3 7 14,3 1 2,0 49 100

60-69 tahun 8 100 0 0 0 0 8 100

≥ 70 tahun 4 21,1 9 47,4 6 31,6 19 100

Total 57 71,3 16 20 7 8,8 80 100

Hubungan Umur dengan Instrument Activity of Daily Living

Umur

Responden

Instrument Activity of Daily Living (IADL)

Total P value Mandiri/tak perlu

bantuan Perlu bantuan

n % n % n %

45-54 tahun 4 100 0 0 4 100 0,001

55-64 tahun 42 87,5 7 14,3 49 100

60-69 tahun 8 100 0 0 8 100

≥ 70 tahun 4 21,1 15 78,9 19 100

Total 58 71,3 16 22 80 100

Hubungan Umur dengan Aktivitas Mental Sosial

Umur

Responden

Aktivitas Mental Sosial Total P value

Cukup aktif Jarang aktif

n % n % n %

45-54

tahun 3 75 1 25 4 100 0,001

55-64

tahun

21 42,9 28 57,1 49 100

60-69

tahun

3 37,5 5 62,5 8 100

≥ 70 tahun 4 21,1 15 78,9 19 100

Total 58 71,3 16 22 80 100

penelitian kualitatif terkait pengalaman hidup dengan osteoarthritis lutut yang dilakukan MacKay, Jaglal, Sale, Badley dan Davis (2014), ditemukan

beberapa tema inti yaitu: gangguan fisik, gangguan kehidupan sosial, gangguan emosional, dan cara berpikir terhadap tubuh dan diri sendiri.

OSTEOARTRITIS Bisa diperbaiki dengan

penatalaksanaan yang tepat

Hubungan Penghasilan dengan Activity of Daily Living

Penghasilan

Activity of Daily Living (ADL)

Total P

value Ketergantu-

ngan ringan

Ketergantu-

ngan sedang

Ketergantu-

ngan berat

n % n % n % n %

≥ Rp.

2.900,000,- 39 84,8 6 13,0 1 2,2 46 100 0,005

< Rp.

2.900.000,- 18 52,9 10 29,4 6 17,6 34 100

Total 57 71,3 16 20 7 8,8 80 100

Hubungan Penghasilan dengan Instrument Activity of Daily Living

Penghasilan

Instrument Activity of Daily Living

(IADL) Total P value OR

Mandiri/tak

perlu bantuan Perlu bantuan

n % n % n %

≥ Rp.

2.900,000,- 40 87,0 6 13,0 46 100 0,002 5,926

< Rp.

2.900.000,- 18 52,9 16 47,1 34 100

Total 58 72,5 22 27,5 80 100

Hubungan Penghasilan dengan Aktivitas Mental Sosial

Penghasilan

Aktivitas Mental Sosial

Total P value Cukup aktif Jarang aktif

n % n % n %

≥ Rp.

2.900,000,- 19 41,3 27 58,7 46 100 0,391

< Rp.

2.900.000,- 10 29,4 24 70,6 34 100

Total 29 36,3 51 63,8 80 100

Rutinitas Olahraga

Activity of Daily Living (ADL)

Total P value

Ketergantu-

ngan ringan

Ketergantu-

ngan sedang

Ketergantu-

ngan berat

n % n % n % n %

Melakukan olahraga

teratur ≥3 kali/

minggu/ 30 menit

6 100 0 0 0 0 6 100 0,009

Tidak melakukan

olahraga teratur < 3

kali/ minggu/30

menit

24 92,3 1 3,8 1 3,8 26 100

Tidak melakukan

olahraga 27 56,3 15 31,3 6 12,5 48 100

Total 57 71,3 16 20 7 8,8 80 100

Hubungan Rutinitas Olahraga dengan Activity of Daily Living

Hubungan Rutinitas Olahraga dengan Instrument Activity of Daily Living

Rutinitas Olahraga

Instrument Activity of Daily

Living (IADL) Total P value

Mandiri/tak

perlu bantuan Perlu bantuan

n % n % n %

Melakukan olahraga teratur

≥3 kali/ minggu/ 30 menit 6 100 0 0 6 100 0,002

Tidak melakukan olahraga

teratur < 3 kali/ minggu/30

menit

24 92,3 2 7,7 26 100

Tidak melakukan olahraga 28 58,3 20 41,7 48 100

Total 58 72,5 22 27,5 80 100

Hubungan Rutinitas Olahraga dengan Aktvitas Mental Sosial

Rutinitas Olahraga

Aktivitas Mental Sosial Total P value

Cukup aktif Jarang aktif

n % n % n %

Melakukan olahraga teratur

≥3 kali/ minggu/ 30 menit 5 83,3 1 16,7 6 100 0,001

Tidak melakukan olahraga

teratur < 3 kali/ minggu/30

menit

14 53,8 12 46,2 26 100

Tidak melakukan olahraga 10 20,8 38 79,2 48 100

Total 29 36,3 51 63,8 80 100

Hubungan Penggunaan alat bantu berjalan dengan Activity of Daily Living

Penggunaan Alat Bantu

Berjalan

Activity of Daily Living (ADL)

Total P value Ketergan-tungan ringan

Ketergan-tungan sedang

Ketergan-tungan berat

n % n % n % n % Tidak

menggunakan alat bantu

32 91,4 1 2,9 2 5,7 35 100 0,001

Menggunakan alat bantu

25 55,6 15 33,3 5 11,1 45 100

Total 57 71,3 16 20 7 8,8 80 100

Hubungan Penggunaan alat bantu berjalan dengan Instrument Activity

of Daily Living

Penggunaan

alat bantu

berjalan

Instrument Activity of Daily

Living (IADL) Total

P value OR Mandiri/tak

perlu bantuan

Perlu

bantuan

n % n % n %

Tidak

menggunakan

alat bantu

32 91,4 3 8,6 35 100 0,002 7,795

Menggunakan

alat bantu 26 57,8 19 42,2 45 100

Total 58 71,3 16 22 80 100

Hubungan Penggunaan alat bantu berjalan dengan Aktivitas Mental Sosial

Penggunaan

alat bantu

berjalan

Aktivitas Mental Sosial Total

P value OR Cukup aktif Jarang aktif

n % n % n %

Tidak

menggunakan

alat bantu

3 75 1 25 4 100 0,006 4,156

Menggunakan

alat bantu 21 42,9 28 57,1 49 100

Total 58 71,3 16 22 80 100

Hasil Analisis Hubungan Indeks Osteoartritis dengan Kualitas Hidup

Variabel r R2 Persamaan garis P value

Indeks Osteoartritis

-0,601 0,361 Kualitas Hidup=91,341+

(-0,711)*Indeks Osteoartritis

0,0001

Hubungan kuat dan berpola negatif

dapat menerangkan 36,1% variasi Kualitas

Hidup

Hubungan Indeks Osteoartritis dengan Kualitas Hidup

Hasil Analisis Hubungan Kapasitas Fungsional dengan Kualitas Hidup

Hubungan Activity of Daily Living dengan Kualitas Hidup

Variabel r R2 Persamaan garis P value

Activity of Daily Living (ADL)

0,649 0,421 Kualitas hidup=2,724+

2,846*ADL 0,0001

Hubungan kuat dan berpola positif

dapat menerangkan 42,1% variasi Kualitas

Hidup

Hubungan Instrument Activity of Daily Living dengan Kualitas Hidup

Variabel r R2 Persamaan garis P value Instrument Activity of Daily Living

0,792 0,627 Kualitas Hidup=10,669+

3,275*IADL 0,0001

Hubungan kuat dan berpola positif

dapat menerangkan 62,7% variasi Kualitas

Hidup

Variabel r R2 Persamaan garis P value

Aktivitas Mental Sosial

0,607 0,368

Kualitas Hidup=10,378+ 0,693*Aktivitas Mental Sosial

0,0001

Hubungan Aktivitas Mental Sosial dengan Kualitas Hidup

Hubungan kuat dan berpola positif

dapat menerangkan 36,8% variasi Kualitas

Hidup

Kontribusi Kapasitas Fungsional, Osteoartritis, dan karakteristik

terhadap Kualitas Hidup

ANALISIS MULTIVARIAT

UJI REGRESI LINIER GANDA

Penentuan variabel kandidat

multivariat

p value > 0,25 ≠ masuk, jika secara substansi penting dapat dimasukan

p value < 0,25 langsung masuk tahap multivariat

Melakukan multivariat secara bersamaan

Variabel Valid p value <0,05

Variabel yang p valuenya >0,05

dikeluarkan satu persatu

6 Variabel dikeluarkan satu per satu perubahan Coef. Tiap variabel tidak ada yg

berubah lebih dari 10% variabel keluarkan

perubahan Coef. Tiap variabel ada yg berubah lebih dari 10% variabel tidak dikeluarkan

Sampai tidak ada lagi p value yang >0,05 maka proses pencarian variabel yang masuk

model telah selesai

No Variable Independen P value Keterangan 1. Umur 0,0001 Lanjut ke multivariat 2. Indeks Massa Tubuh 0,013 Lanjut ke multivariat 3. Riwayat Penyakit

Osteoartritis 0,403 Tidak lanjut ke

multivariat 4. Pendamping Hidup 0, 090 Lanjut ke multivariat 5. Pendidikan 0,0001 Lanjut ke multivariat 6. Penghasilan 0,0001 Lanjut ke multivariat 7. Pekerjaan 0,0001 Lanjut ke multivariat 8. Rutinitas Olahraga 0,0001 Lanjut ke multivariat 9. Penggunaan alat bantu

berjalan 0,0001 Lanjut ke multivariat

10. Indeks Osteoartritis 0,0001 Lanjut ke multivariat 11. Activity of Daily Living 0,0001 Lanjut ke multivariat 12. Instrument Activity of

Daily Living 0,0001 Lanjut ke multivariat

13. Aktivitas Mental Sosial 0,0001 Lanjut ke multivariat 14. Kesejahteraan Individu 0,0001 Lanjut ke multivariat

Setelah melewati 6 kali tahap analisis maka dapat diputuskan variabel yang dapat masuk ke

dalam model regresi adalah: No Variabel Kolom B

(Variabel in

Equation)

Beta R Koefisien

Determinasi

(R Square)

Uji F

(p value)

1. Umur Responden -5,433 -0,370 0,913 0,834 0,0001

2. Indeks massa tubuh -3,934 -0,258

3. Pendamping hidup -4,148 -0,152

4. Penghasilan -3,728 -0,138

5. Pekerjaan 5,721 0,212

6. Rutinitas olahraga 3,963 0,188

7. Penggunaan alat bantu

berjalan

-2,143 -0,080

8. Indeks osteoartritis -0,049 -0,042

9. ADL -1,295 -0,062

10. IADL -9,232 -0,309

11. Aktivitas mental sosial -4,282 -0,154

• Pada kotak ‘ANOVA’, kita lihat hasil uji F yang menunjukkan nilai P (sig) = 0,000, berarti pada alpha 5% kita dapat menyatakan bahwa model regresi cocok (fit) dengan data yang ada dan dapat diartikan kedua variabel tersebut secara signifikan dapat untuk memprediksi variabel kualitas hidup lansia wanita osteoartritis di RSUD Kota Bekasi

Pada tabel ‘Model Summary’ terlihat

koefisien determinasi (R

Square) menunjukkan nilai

0,834 artinya bahwa model regresi yang

diperoleh dapat menjelaskan

83,4% variabel-variabel dependen

kualitas hidup.

Dari hasil di atas, persamaan regresi yang diperoleh adalah:

Kualitas Hidup Wanita Lansia dengan Osteoartritis = 58,047 - 0,353Umur responden – 0,795 Indeks Massa Tubuh - 5,144 Pendamping hidup - 1,410 Pendidikan terakhir – 2,220 penghasilan + 2,777 Pekerjaan + 1,155 Rutinitas olahraga – 1,453 Penggunaan alat bantu berjalan + 0,052 Indeks Osteoartritis + 0,563 ADL + 1,267 IADL + 0,190 Aktivitas Mental Sosial + 0,570 Indeks kesejahteraan WHO

Kesimpulan

Terdapat sebelas variabel yang dapat memprediksi kualitas hidup lansia wanita osteoartritis yaitu: umur responden, indeks massa tubuh, pendamping hidup, penghasilan,

pekerjaan, rutinitas olahraga, penggunaan alat bantu berjalan, indeks osteoartritis, Activity of Daily Living, Instrument

Activity of Daily Living, dan Aktivitas Mental Sosial.

Kesebelas variabel independen tersebut berkontribusi dan dapat menjelaskan variasi variabel kualitas hidup sebesar

83,4% di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bekasi.

Saran

1. Osteoartritis berada pada posisi declining Capacity (kapasitas yang mulai menurun). Tindakan yang perlu dilakukan pada tahap tersebut adalah mulai mengintervensi dan membuat sasaran pada kelompok lansia dengan periode kapasitas yang menurun dan perlu penekanan yang berbeda.

2. Selama tahap ini, penyakit mulai berkembang, dan penekanan sistem kesehatan umumnya akan bergeser dari pencegahan menjadi pengobatan untuk meminimalkan dampak dari kondisi ini kepada kapasitas individu tersebut secara keseluruhan.

3. Oleh karena itu layanan kesehatan diperlukan untuk membantu memberhentikan atau paling tidak memperlambat penurunan kapasitas tersebut.

4. Selanjutnya, peran lingkungan dalam memungkinkan kapasitas fungsional akan menjadi sangat penting. Peran lingkungan dalam memungkinkan perilaku sehat akan terus menjadi penting untuk segmen ini pada populasi yang lebih tua, namun penekanannya bisa berubah. Misalnya, aktivitas fisik dapat dipromosikan lebih banyak untuk membangun dan mempertahankan massa otot dan keseimbangan untuk mengurangi risiko penyakit.

Terima kasih