hk-waris ppt
TRANSCRIPT
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS LAMPUNG 2014 1
PEWARISAN MENURUT B.W
Disusun Oleh :
AMBAR PUJOTOMO
Kelompok 7
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS LAMPUNG 2014 2
PENGERTIAN
HUKUM WARIS : adalah aturan hukum yang mengatur mengenai akibat hukum dari matinya seseorang terhadap kekayaan yang ditinggalkan- nya, yaitu mengatur bagaimanakah kekayaan tersebut akan berpindah kepada orang2 yang berhak menerimanya.
Kelompok 7
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS LAMPUNG 2014 3
Unsur–unsur Pewarisan Pewaris : orang yg mati dan
meninggalkan warisan. Ahliwaris : orang yg menggantikan
kedudukan pewaris atas harta warisan.
Harta warisan : komplek kekayaan yg berupa aktiva dan pasiva si pewaris yang berpindah kepada ahliwaris.
Kelompok 7
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS LAMPUNG 2014 4
Buku II KUH. Perdata
XII : ttg pewarisan karena kematian XIII : ttg surat wasiat XIV : ttg pelaksana wasiat dan pengurusan
harta peninggalan. XV : ttg hak memikir dan hak istimewa
untuk mengadakan pendaftaran harta peninggalan.
XVI : ttg menerima dan menolak suatu warisan. XVII : ttg pemisahan harta peninggalan XVIII : ttg harta peninggalan yang tak terurus.
Kelompok 7
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS LAMPUNG 2014 5
Dua Macam Pewarisan
Pewarisan karena kematian = pewarisan undang-undang = pewarisan ab-intestato. Ahliwarisnya dinamakan ahliwaris undang-undang = ahliwaris ab-intestaat (a.i).
Pewarisan testamenter = pewarisan berdasar surat wasiat = pewarisan ad-testamento. Ahliwarisnya dinamakan ahliwaris testamenter = ahliwaris surat wasiat.
Kelompok 7
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS LAMPUNG 2014 6
Pewarisan Ab-intestatoYang berhak mewaris berdasar pewarisan
ab intestato adalah: Golongan I : Suami/istri yang hidup
terlama Golongan II : Orang tua, saudara-, dan
keturunannya Golongan III : Kakek dan nenek dalam
garis lurus keatas Golongan IV : Sanak saudara dalam garis
kesamping sampai derajat ke- enamKelompok 7
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS LAMPUNG 2014 7
Golongan I PASAL 852 B.W MENENTUKAN, BAHWA :
Anak-anak atau sekalian keturunan mereka, biar dilahirkan dari lain-lain
Perkawinan sekalipun, mewarisi dari kedua orang tua , kakek, nenek atau semua
keluarga sedarah mereka selanjutnya dalam garis lurus ke atas, dengan tiada
perbedaan antara laki-laki atau perempuan dan tiada perbedaan berdasarkan
kelahiran lebih dahulu. Mereka mewaris kepala demi kepala, jika dengan si meninggal mereka bertalian
keluarga dalam derajat ke satu dan masing-masing mempunyai hak karena diri
sendiri; mereka mewaris pancang demi pancang, jika sekalian mereka atau
sekedar sebagian mereka bertindak sebagai pengganti. “Atau 1 : n” Ket= n: banyaknya yang mewaris
Kelompok 7
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS LAMPUNG 2014 8
Golongan II
Golongan II ini terdiri dari orang tua (ayah dan/atau ibu si meninggal dunia dan saudara-saudara si meninggal dunia).
Ketentuannya adalah sebagai berikut : Dalam hal orang tua (ayah/ibu) si meninggal masih hidupAyah dan ibu si meninggal masih hidup, kalau ada satu saudara
masing-masing menerima 1/3 bagian.R meninggal dunia, maka pembagian harta warisannya adalah sebagai berikut.A dan B masing-masing 1/3, jadi berdua (A dan B) = 2/3. C menerima 1 – 2/3 = 1/3.
Kelompok 7
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS LAMPUNG 2014 9
Golongan II
Ayah dan ibu masing-masing mendapatkan ¼ jika ada dua saudara atau lebih.
P meninggal dunia, maka pembagiannya adalah sebagai berikut :
A dan B masing-masing mendapat ¼, jadi 2 orang mendapat ½, sisanya dibagi untuk C dan D, masing-masing ½X½ = ¼DP+
C
A B
Kelompok 7
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS LAMPUNG 2014 10
Golongan II
Dalam hal orang tua (ayah/ibu) si meninggal masih hidupAyah dan ibu masing-masing mendapatkan ¼ jika ada dua
saudara atau lebih. S meninggal dunia, maka pembagiannya adalah sebagai berikut :
A dan B masing-masing ¼, jadi keduanya ½. sisanya = 1- ½ = ½ dibagi 4, untuk C, D, E dan F,masing-masing menerima :
¼ x ½ = 1/8;Demikian seterusnya.F
B
ES+
DC
A
Kelompok 7
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS LAMPUNG 2014 11
Golongan II
Dalam hal orang tua (ayah/ibu) si meninggal masih hidup
Jika ayah atau ibu saja yang ada bersama dengan satu orang saudara, maka pembagiannya adalah sebagai berikut :Ayah/ Ibu masih hidup, mendapat ½ bagian, kemudian sisanya yaitu 1 – ½ = ½ untuk saudara. P+C
A+ B
Kelompok 7
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS LAMPUNG 2014 12
Golongan II
Akan tetapi jika ayah/ibu tersebut bersama-sama dengan dua orang saudara atau lebih maka, ayah atau ibu mendapat 1/4. T meninggal dunia denga ahli warisnya yaitu ayah, dan 5 orang saudaranya, yaitu C, D, E, F dan G. Maka pembagiannya adalah :
Ayah = 1/4, sisa 1 – 1/4= 3/4. C = D = E = F = G = 1/5 x 3/4= 3/20.
G
B+
FET+ DC
A
Kelompok 7
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS LAMPUNG 2014 13
Golongan II
Dalam hal ayah dan ibu sudah meninggal sedangkan ahli waris adalah sudara-saudaranya saja, maka pembagiannya adalah dibagi rata.
Q meninggal dunia, ahli warisnya adalah R, S, T dan U. Maka masing-masing mendapat bagian yang sama, R = S = T = U yaitu ¼.
B+
UTS
Q+R
A+
Kelompok 7
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS LAMPUNG 2014 14
Golongan II Jika pewaris meninggalkan saudara-saudara yang berasal dari perkawinan yang
berbeda dan ayah serta ibu masih hidup.
Ahli waris P : A dan B (ayah dan ibu), C (saudara kandung), D (saudara seayah) E (saudara seibu) Pembagiannya : A = B masing-masing ¼, jadi A dan B total ½ . sisanya (1- ½ = ½), dibagi dua,
masing-masing ½ X ½ = ¼ untuk saudara dari garisw ayah dan sisanya untuk saudara dari garis ibu. Jadi untuk garis ibu dibagi untuk C, E dan F = 1/3 X ¼ = 1/12 sedangkan untuk garis ayah dibagi untuk : D dan C, masing-masing = ½ X ¼ = 1/8.
A = B = ¼; D= 1/8; C = 1/12 + 1/8 = 2/24 + 3/24 = 5/24; E = F = 1/12.
CP+D
X+A B
L+
E` F+
Kelompok 7
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS LAMPUNG 2014 15
Golongan II Jika ayah atau ibu saja yang masih hidup. Jika tinggal ayah atau ibu saja
yang masih hidup yang mewaris bersama-sama saudara sekandung, seayah dan seibu, maka pembagiannya adalah sebagai berikut :
P meninggal dunia, dengan ahli waris yang terdiri dari : A (ayah ); B (ibu);D ( saudara kandung );C ( saudara seayah );E dan F (saudara seibu) Pembagiannya :
Sisanya 1 – ¼ = ¾ bagian, terlebih dahulu dibagi dua, masing-masing untuk garis ayah dan garis ibu = ¾ X ½ = 3/8. Untuk garis ibu dibagi antara D, E, dan F yang masing-masing menerima 1/3 X 3/8
Untuk garis ayah dibagi dua untuk D dan C, masing-masing ½ X 3/8 = 3/16.Jadi : A,B menerima ¼; D menerima 1/8 + 3/16 = 5/16; E = F = 1/8
C
+ L+
E` F+P+D
Kelompok 7
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS LAMPUNG 2014 16
Golongan III Seandainya ahli waris dari golongan I dan golongan II
tidak ada, maka yang menjadi ahli waris adalah yang berasal dari golongan III, yang mana ahli waris golongan III ini terdiri dari keluarga sedarah adalah garis lurus ke atas (kakek, nenek dan seterusnya ke atas).
Cara pembagian dari/untuk golongan III ini ialah mula-mula harta warisan kita bagi dua (kloving), masing-masing untuk garis keluarga sedarah lurus ke atas dari garis ayah ½ dan sisanya untuk garis keluarga sedarah lurus ke atas dari garis ibu. Dalam tiap-tiap belahan, keluarga yang derajadnya sama mendapat bagian yang sama, dan keluarga yang derajadnya terdekat menutup yang jauh.
Kelompok 7
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS LAMPUNG 2014 17
Golongan III
½ bagian untuk garis ibu ½ bagian untuk garis ayah, untuk garis ibu diterima oleh B yaitu ½ bagian dan untuk garis ayah diterima oleh C dan D, masing-masing ¼ bagian.
Dari skema tersebut, maka yang
untuk garis ayah di terima oleh E saja, yaitu ½ bagian dan yang untuk garis ibu diterima oleh C dan D, dan masing-masing menerima ½ x ½ = ¼ bagian.
C+
B+
A+
+D
E
Kelompok 7
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS LAMPUNG 2014 18
Golongan IV
Ahli waris dari golongan IV, terdiri dari keluarga dalam garis ke samping sampai derajad ke 6, yaitu :
•Paman dan bibi, baik dari pihak ayah maupun ibu.•Keturunan paman dan bibi, sampai derajad ke 6 dihitung dari si meninggal dunia.
+
+ 1+
I+
G J
P+
D
+
B EA FC
Kelompok 7
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS LAMPUNG 2014 19
Golongan IV Dalam hal ini, harta warisan
dibagi dua (kloving), setengah bagian untuk keluarga sedarah dari garis ayah yaitu K, L dan M sehingga bagian dari K=L= M = ½ x 1/3 yaitu 1/6.
Dan sisanya dibagi untuk keluarga sedarah dalam garis ibu, yaitu R dan S, dan mereka masing-masing menerima ½ x ½ = ¼ bagian.
++
+ +
SR
+ +
+
L K M
P+
Kelompok 7
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS LAMPUNG 2014 20
Golongan IV Perlu untuk diingat bahwa ahli waris golongan III
dan golongan IV dapat secara bersama-sama mewaris, asal mereka berlainan garis.
P meninggal dunia. Ahli waris dari garis ayah adalah A dan B yang berasal dari orang tua golongan III (P), sedangkan R, S dan T dari garis ibu dan merupakan ahli waris turunan golongan IV. Pembagiannya adalah, mula-mula harta warisan kita bagi dua, selanjutnya setengah bagian untuk garis ayah, yang secara rata dibagi untuk A dan B, sehingga masing-masing menerima ¼ bagian, dan sisanya untuk yang berasal dari garis ibu yang secara rata dibagi untuk R, S dan T sehingga mereka masing-masing menerima ½ x 1/3 = 1/6 bagian.
Kelompok 7