hasil penelitian sosiologi .docx (revisi).docx 12 bb

28
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Remaja adalah masa terjadinya krisis identitas atau pencarian identitas diri. Dari pencarian identitas diri seorang remaja tersebut akan memiliki rasa ketertarikan dengan lawan jenisnya. Remaja yang memiliki rasa ketertarikan dengan lawan jenisnya merupakan sifat yang normal bagi para remaja. definisi sikap sebagai suatu pola perilaku, tendensi atau kesiapan antisipatif, predisposisi untuk menyesuaikan diri dalam situasi sosial, atau secara sederhana, sikap adalah respon terhadap stimuli sosial yang telah terkondisikan. Keteratrikan dengan lawan jenis dan rasa ingin tahu dengan kepribadian masing-masing membuat seorang remaja menjalani sebuah hubungan dekat yang lebih dari teman yang disebut dengan hubungan pacaran. Pacaran adalah sebuah hubungan antara laki-laki dengan perempuan yang dijalani karena rasa ketertarikan dengan lawan jenis, ingin mengetahui keperibadian masing-masing, dan rasa ingin tahu tentang informasi lebih banyak dari lawan jenis yang disukai. Seiring perkembangannya zaman dan berkembangnya komunikasi istilah pacaran merupakan suatu hal yang biasa 1

Upload: independent

Post on 20-Apr-2023

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Remaja adalah masa terjadinya krisis identitas atau

pencarian identitas diri. Dari pencarian identitas diri

seorang remaja tersebut akan memiliki rasa ketertarikan

dengan lawan jenisnya. Remaja yang memiliki rasa

ketertarikan dengan lawan jenisnya merupakan sifat yang

normal bagi para remaja.definisi sikap sebagai suatu pola perilaku, tendensi atau

kesiapan antisipatif, predisposisi untuk menyesuaikan diri dalam

situasi sosial, atau secara sederhana, sikap adalah respon

terhadap stimuli sosial yang telah terkondisikan.

Keteratrikan dengan lawan jenis dan rasa ingin tahu

dengan kepribadian masing-masing membuat seorang remaja

menjalani sebuah hubungan dekat yang lebih dari teman yang

disebut dengan hubungan pacaran.

Pacaran adalah sebuah hubungan antara laki-laki dengan

perempuan yang dijalani karena rasa ketertarikan dengan

lawan jenis, ingin mengetahui keperibadian masing-masing,

dan rasa ingin tahu tentang informasi lebih banyak dari

lawan jenis yang disukai.

Seiring perkembangannya zaman dan berkembangnya

komunikasi istilah pacaran merupakan suatu hal yang biasa

1

atau lumrah. Anak muda yang berpacaran cukup kenal melalui

social media seperti facebook, twitter, bertukar nomer hp

dan bertemu sudah bisa langsung tertarik dengan lawan

jenisnya. Sehingga pacaran anak muda zaman modern sekarang

banyak yang memiliki dampak negatif, tetapi banyak juga yang

masih memiliki danpak positif dari pacaran.Orang tua adalah pria dan wanita yang terikat dalam

perkawinan dan siap sedia untuk memikul tanggung jawab sebagai

ayah dan ibu dari anak-anak yang dilahirkannya

Remaja yang seharusnya patuh dan sopan kepada kedua

orangtuanya adalah sebuah sifat yang seharusnya ditunjukkan

kepada orang-orang yang sudah membesarkannya. Tetapi hal

tersebut bisa saja dilalaikan karena perasaannya yang

terlalu kuat dengan lawan jenis yang disukainya. Tetapi

masih banyak juga seorang remaja yang sudah pacaran yang

masih tetap patuh dan hormat kepada kedua orangtuanya.

Tujuan kami meneliti topic pengaruh remaja pacaran

terhadap prilaku kepada orangtuanya agar bisa mengetahui apa

saja dampak-dampak remaja yang berpacaran baik dalam dampak

positif ataupun negatif. Agar para remaja sebagai generasi

penerus bangsajuga mengetahui apa yang berdampak baik untuk

hidup nya dan masih banyak waktu untuk melakukan sesuatu hal

yang positif untuk kehidupan nya.

B. Rumusan masalah

1. Apa danpak pacaran terhadap perilaku remaja ?

2

2. Bagaimanakah seharusnya sikap remaja yang belum pacaran

dan sikap remaja yang sudah berpacaran terhadap orang

tuanya ?

3. Apa saja factor pendorong remaja pacaran

C. Tujuan penelitian

1. Mengetahui danpak pacaran terhadap perilaku remaja.

2. Mengetahui sikap remaja yang belum berpacaran dengan yang

sudah berpacaran terhadap orang tuanya.

D. Manfaat penelitian

1. Praktis

a. Bagi para remaja bisa mengetahui bagaimana sikap yang

harus diterapkan kepada kedua orangtua.

b. Bagi para orangtua juga bisa mengetahui bagaimana dalam

menyikapi anak remaja yang berpacaran.

c. Bagi pembaca remaja juga dapat mengetahui bagaiman cara

berpacaran yang baik

2. Teoritis

a. Dari hasil penelitian ini semoga bisa menambah

pengetahuan kita tentang pacaran anak remaja yang

sehat.

b. Memberikan informasi pengetahuan tentang apa-apa saja

dampak dari pacaran para remaja.

3

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian remaja

Masa remaja adalah masa peralihan dimana perubahan

secara fisik dan psikologis dari masa kanak-kanak ke masa

dewasa (Hurlock, 2003). Perubahan psikologis yang terjadi

pada remaja meliputi intelektual, kehidupan emosi, dan

kehidupan sosial. Perubahan fisik mencakup organ seksual

yaitu alat-alat reproduksi sudah mencapai kematangan dan

mulai berfungsi dengan baik (Sarwono, 2006).

Muagman (1980) dalam Sarwono (2006) mendefinisikan

remaja berdasarkan definisi konseptual World Health Organization

(WHO) yang mendefinisikan remaja berdasarkan 3 (tiga)

kriteria, yaitu : biologis, psikologis, dan sosial ekonomi.

a. Remaja adalah situasi masa ketika individu berkembang

dari saat pertama kali ia menunjukkan tanda-tanda

seksual sekunder sampai saat ia mencapai kematangan

seksual

b. Remaja adalah suatu masa ketika individu mengalami

perkembangan psikologis dan pola identifikasi dari

kanak-kanak menjadi dewasa.

c. Remaja adalah suatu masa ketika terjadi peralihan dari

ketergantungan sosial-ekonomi yang penuh kepada keadaan

yang relatif lebih mandiri.

4

B. Ciri-ciri Masa Remaja

Masa remaja mempunyai ciri-ciri tertentu yang

membedakan dengan periode sebelum dan sesudahnya. Ciri-ciri

remaja menurut Hurlock (2003), antara lain:

a. Masa remaja sebagai periode yang penting yaitu

perubahan-perubahan yang dialami masa remaja akan

memberikan dampak langsung pada individu yang

bersangkutan dan akan mempengaruhi perkembangan

selanjutnya

b. Masa remaja sebagai periode pelatihan. Disini

berarti perkembangan masa kanak-kanak lagi dan belum

dapat dianggap sebagai orang dewasa. Status remaja

tidak jelas, keadaan ini memberi waktu padanya untuk

mencoba gayahidup yang berbeda dan menentukan pola

perilaku, nilai dan sifat yang paling sesuai dengan

dirinya.

c. Masa remaja sebagai periode perubahan, yaitu

perubahan pada emosi perubahan tubuh, minat dan

peran (menjadi dewasa yang mandiri), perubahan pada

nilai-nilai yang dianut, serta keinginan akan

kebebasan.

d. Masa remaja sebagai masa mencari identitas diri

yang dicari remaja berupa usaha untuk menjelaskan

siapa dirinya dan apa peranannya dalam masyarakat.

e. Masa remaja sebagai masa yang menimbulkan ketakutan.

Dikatakan demikian karena sulit diatur, cenderung

5

berperilaku yang kurang baik. Hal ini yang membuat

banyak orang tua menjadi takut.

f. Masa remaja adalah masa yang tidak realistik. Remaja

cenderung memandang kehidupan dari kaca mata

berwarna merah jambu, melihat dirinya sendiri dan

orang lain sebagaimana yang diinginkan dan bukan

sebagaimana adanya terlebih dalam cita-cita.

g. Masa remaja sebagai masa dewasa. Remaja mengalami

kebingungan atau kesulitan di dalam usaha

meninggalkan kebiasaan pada usia sebelumnya dan di

dalam memberikan kesan bahwa mereka hampir atau

sudah dewasa, yaitu dengan merokok, minum-minuman

keras, menggunakan obat-obatan dan terlibat dalam

perilaku seks. Mereka menganggap bahwa perilaku ini

akan memberikan citra yang mereka inginkan.

Disimpulkan adanya perubahan fisik maupun psikis

pada diri remaja, kecenderungan remaja akan mengalami

masalah dalam penyesuaian diri dengan lingkungan. Hal

ini diharapkan agar remaja dapat menjalani tugas

perkembangan dengan baik-baik dan penuh tanggung jawab.

C. Tahap Perkembangan Masa Remaja

Semua aspek perkembangan dalam masa remaja secara global

berlangsung antara umur 12-21 tahun, dengan pembagian usia

12-15 tahun adalah masa remaja awal, 15-18 tahun adalah masa

remaja pertengahan, 18-21 tahun adalah masa remaja akhir

(Monks, 2009).

6

Menurut tahap perkembangan, masa remaja dibagi menjadi tiga

tahap perkembangan yaitu :

7

a. Masa remaja awal (12-15 tahun), dengan ciri khas antara

lain :

1. Lebih dekat dengan teman sebaya

2. Ingin bebas

3. Lebih banyak memperhatikan keadaan tubuhnya dan

mulai berpikir abstrak

b. Masa remaja tengah (15-18 tahun), dengan ciri khas

antara lain :

1. Mencari identitas diri

2. Timbulnya keinginan untuk kencan

3. Mempunyai rasa cinta yang mendalam

4. Mengembangkan kemampuan berpikir abstrak

5. Berkhayal tentang aktivitas seks

c. Masa remaja akhir (18-21 tahun), dengan ciri khas

antara lain :

1. Pengungkapan identitas diri

2. Lebih selektif dalam mencari teman sebaya

3. Mempunyai citra jasmani dirinya

4. Dapat mewujudkan rasa cinta

8

5. Mampu berfikir abstrak

9

D. Pengertian sikap menurut para ahli

Menurut Sarnoff (dalam Sarwono, 2000) mengidentifikasikan sikapsebagai kesediaan untuk bereaksi (disposition to react) secara positif(favorably) atau secara negatif (unfavorably) terhadap obyek – obyektertentu.

D.Krech dan R.S Crutchfield (dalam Sears, 1999) berpendapat bahwasikap sebagai organisasi yang bersifat menetap dari prosesmotivasional, emosional, perseptual, dan kognitif mengenai aspek duniaindividu.

Sedangkan La Pierre (dalam Azwar, 2003) memberikan definisi sikapsebagai suatu pola perilaku, tendensi atau kesiapan antisipatif,predisposisi untuk menyesuaikan diri dalam situasi sosial, atau secarasederhana, sikap adalah respon terhadap stimuli sosial yang telahterkondisikan.

Lebih lanjut Soetarno (1994) memberikan definisi sikap adalahpandangan atau perasaan yang disertai kecenderungan untuk bertindakterhadap obyek tertentu. Sikap senantiasa diarahkan kepada sesuatuartinya tidak ada sikap tanpa obyek. Sikap diarahkan kepada benda-benda, orang, peritiwa, pandangan, lembaga, norma dan lain-lain.

1. Pengertian pacaran menurut para ahli

Menurut Erickson remaja adalah masa terjadinya krisis

identitas atau pencarian identitas diri. Remaja adalah tahap

umur yang datang setelah masa kanak-kanak berakhir, ditandai

oleh pertumbuhan fisik cepat.

Menurut Hurlock(1981) remaja adalah mereka yang berada

pada usia 12-18 tahun. Menurut Monks,dkk (2000), remaja

adalah mereka yang berusia 12-21 tahun. Menurut Stanley Hall

(dala Santrock 2003) usia remaja berada pada rentang 12-23

10

tahun.,masa remaja merupakan masa badai dan tekanan (storm

and stress).

Menurut para pakar pendidikan dan psikologi remaja yang

merupakan tahap peralihan dari kanak-kanak, serta persiapan

untuk memasuki masa dewasa. Biasanya remaja belum dianggap

sebagai anggota masyarakat yang perlu didengar dan

dipertimbangkan pendapatnya serta dianggap bertanggung jawab

atas dirinya.

Menurut psikologis, masa remaja adalah usia dimana

individu berintelegensi dengan masyarakat dewasa, usia

dimana anak tidak lagi merasa di bawah tingkat orang-orang

yang lebih tua melainkan berada dalam tingkatan yang sama,

sekurang-kurangnya dalam masalah hak. Integrasi dalam

masyarakat (dewasa) mempunyai banyak aspek efektif, kurang

lebih berhubungan dengan masa puber. Termasuk juga perubahan

intelektual yang mencolok.

Menurut Sri Rumini & Siti Sundaripacaran adalah

kekasih atau teman lawan jenis yang tetap dan mempunyai

hubungan berdasarkan cinta-kasih.

Menurut kamus besar resmi bahasa Indonesia Pacaran

adalah bercintaan atau berkasih-kasihan (antara lain dengan

saling bertemu di suatu tempat pada waktu yang telah

ditetapkan bersama) dengan kekasih atau teman lain-jenis

yang tetap (yang hubungannya berdasarkan cinta-kasih).

Menurut DeGenova & Rice (2005) pacaran adalah

menjalankan suatu hubungan dimana dua orang bertemu dan

11

melakukan serangkaian aktivitas bersama agar dapat saling

mengenal satu sama lain.

Menurut Bowman (1978) pacaran adalah kegiatan

bersenang-senang antara pria dan wanita yang belum menikah,

dimana hal ini akan menjadi dasar utama yang dapat

memberikan pengaruh timbal balik untuk hubungan selanjutnya

sebelum pernikahan di Amerika. 

Menurut masyarakat secara umum Pacaran merupakan proses

perkenalan antara dua insan manusia yang biasanya berada

dalam rangkaian tahap pencarian kecocokan menuju kehidupan

berkeluarga yang dikenal dengan pernikahan.

2. Konsep berpacaran yang baik menurut Galery Danbo

Saatnya menutup segala sesuatu yang menganggap bahwa

pacaran adalah gudangnya penyakit, kejadian yang tidak

senonoh seperti sex mungkin sudah marak. Karena enaknya gaya

pacaran sekarang membuat para anak muda lupa ingatan, apa

lagi orangtua yang tidak memberi aturan-aturan terkesan

bebas, tentunya harus lebih baik juga menghindari yang

tempat sepi agar setan tidak menghampiri. Apakah semua itu

bisa dilakukan? Ya ” jika para pasangan mencintai sang pacar

seharusnya tidak berani melakukan hal tersebut, tetapi kalau

sudah terlanjur, namanya gelora cinta dan nafsu jadi satu,

tidak tertahan rasanya apa boeh buat. Saatnya menyelidiki

bagaimana cara berpacaran yang baik dan tidak menyusahka

atau merugikan salah satu pihak. Mungkin sebagian dari kita

pernah menanyakan hal tersebut ke teman, media-media

12

elektronik, sahabat atau bahkan ke orang tua bahkan sampai

ada juga yang konsultasi pada psikiater. Apa arti pacaran

sehat, mari kita semua cermati pacaran sehat adalah pacaran

yang tidak “macam-macam” atau boleh dibilang gaya pacaran

yang sehat yaitu pacaran yang bermanfaat dan

bertanggungjawab tidak melanggar batas kewajaran dan masih

menjunjung nilai agama sebagai pondasinya. Karena tidak

dipungkiri, mustahil semua bisa dijalani dengan mulus,

karena semua hal di dunia ini pasti ada sisi positif dan

negatifnya, termasuk juga pacaran. Pacaran boleh saja dan

sah-sah saja , tetapi harus mengerti batasannya, tidak boleh

terlalu berlebihan. Iya kalau pacaran itu menuju ke jenjang

ke yang lebih baik. Wanita pentingnya harus hati-hati, harus

mengetahui apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan dan

harus dibatasi. Singkatnya, pacaran “sehat” harus jadi

pilihan kita kalau tidak mau terkena akibatnya dan menjaga

resiko yang terbesar seperti hamil diluar nikah, kejadian ML

yang tidak diinginkan akan membuahkan buah hati yang tidak

diinginkan, kasusnya banyak anak yang dikandung akan

diaborsi, atau dibuang. Padahal dia (bayi) tidak bersalah,

sungguh teganya semua itu dilakukannya.

Maka dari itu, Galery Danbo membuat tips konsep

berpacaran yang baik :

a. Jauh-jauh hari menerapkan hal yang tidak membiasakan

kekerasan dalam mengatasi masalah. Artinya tidak

adanya kekerasan dalam berpacaran.

13

b. Sehat Emosional. Bila kita menjalin hubungan dengan

seseorang, harus di diutamakan juga pastinya kita

ingin mempunyai rasa nyaman, saling pengertian, dan

juga keterbukaan agar hubungan yang terjalin

memiliki karakter yang matang. Maksudnya adalah agar

terjalin hubungan yang baik dan harmonis, walau

pacaran sebaiknya itu semua harus dipegang. Yang

paling penting adalah bagaimana kita mengungkapkan

dan mengendalikan emosi dengan baik agar setiap

kejadian dalam hubungan bisa terkontrol.

c. Pacaran sebaiknya bersifat tidak mengikat, artinya

hubungan sosial dengan yang lain tetap harus dijaga

dan kita tidak selalu focus hanya kepada pacar saja.

d. Kedekatan secara fisik dapat mendorong keinginan

untuk melakukan kontak fisik yang lebih jauh. Jika

hal itu diteruskan dan tidak terkontrol, maka dapat

menimbulkan hal-hal yang sangat berisiko.

14

E. Pengertian orang tua menurut para ahli

Mengenai pengertian orang tua dalam kamus besar bahasa Indonesiadisebutkan “Orang tua artinya ayah dan ibu.“ (Poerwadarmita, 1987:688).

Sedangkan dalam penggunaan bahasa Arab istilah orang tua dikenaldengan sebutan Al-walid pengertian tersebut dapat dilihat dalamAlquran surat Lukman ayat 14 yang berbunyi.Artinya: “Dan kamiperintahkan kepada manusia (Berbuat baik) kepada dua orang ibubapaknya ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yangbertambah-tambahdan menyapihnya dalam dua tahun, bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.”(Q.S. Lukman ayat 14)

menurut Miami yang dikutip oleh Kartini Kartono, dikemukakan “Orangtua adalah pria dan wanita yang terikat dalam perkawinan dan siapsedia untuk memikul tanggung jawab sebagai ayah dan ibu dari anak-anakyang dilahirkannya.“ (Kartono, 1982 : 27).

F. Tugas orang tua

Jati diri adalah suatu pengetahuan tentang siapa kita ini.Pengetahuan seperti ini sangat penting sekali dan perlu dimilikioleh remaja. Sebab anak-anak remaja yang memasuki kancah usiaremaja tanpa memiliki bekal sama sekali tentang siapa dia, danyang tidak berdaya untuk mengevaluasi masukan atau bujukan teman-temannya, akan cenderung mengikuti saja yang dikatakan temannya.

Supaya anak remaja memiliki konsep diri yang jelas,

diperlukan masukan yang terutama dari pihak orang tua sendiri

atau dari keluarga. Ini tidak bisa otomatis terjadi sewaktu anak

sudah menginjak usia remaja, melainkan harus terjadi mulai dari

usia yang paling dini. Contoh, sewaktu anak pada masa bayi

digendong oleh orang tua, orang tua berkata aduh senyummu bagus,

15

atau aduh ketawanya kok lucu. Nah ini adalah masukan, si bayi

belum tahu apa yang dikatakan oleh orang tuanya tapi ia bisa

merasakan bahwa yang dikatakan orang tuanya itu sesuatu yang baik

dan menyenangkan. Karena meskipun bayi itu belum bisa memahami

perkataan, dia sudah bisa merasakan ungkapan perasaan, jadi

perasaan yang baik yang disalurkan kepada si bayi membuat si bayi

juga merasa tenang. Sejak bayi dia harus mulai mendapatkan suatu

perasaan bahwa orang tua menerimanya. Adapun Beberapa hal yang

bisa dan seharusnya dimasukkan oleh orang tua ke dalam diri anak.

a. Melahirkanb. Mengasuhc. Membesarkand. Mengarahkan menuju kepada kedewasaan serta menanamkan norma-norma

dan nilai-nilai yang berlaku. e. Disamping itu juga harus mampu mengembangkan potensi yang ada

pada diri anakf. memberi teladan dan mampu mengembangkan pertumbuhan pribadi

dengan penuh tanggung jawab dan penuh kasih sayang. g. Membuat Anak-anak tumbuh dengan berbagai bakat dan kecenderungan

masing-masing adalah karunia yang sangat berharga, yangdigambarkan sebagai perhiasan dunia.

h. Orang tua perlu menanamkan kepada anak bahwa anak adalah

seseorang yang mereka kasihi, yang bukan saja mereka sambut

tapi sangat mereka kasihi. Dengan kata lain, mereka ini

adalah anak-anak yang berharga di mata orang tua. Anak-anak

perlu mengetahui bahwa mereka itu penting dan berharga.

i. Orang tua perlu memberitahukan pada anak-anak bahwa mereka

mempunyai kemampuan atau keunikan tertentu. Di sinilah orang tua

berfungsi sebagai pemberitahu, sebagai pemberi tanggapan, atau

sebagai cermin yang bisa memberitahukan anak: "Inilah yang

16

seharusnya kamu miliki dan inilah keadaanmu sekarang." Anak-anak

perlu mengetahui apa kesanggupan, kebiasaan, keunikan, dan

kekhususan yang dimilikinya.

j. Orang tua juga perlu mengarahkan anak ke mana dia harus

pergi, dengan siapa dia harus bergaul, bagaimana dia harus

bertindak, hidup seperti apa yang baik. Kita perlu

mengkomunikasikan pada anak, engkau ini sebetulnya siapa dan

engkau seharusnya menjadi seperti apa. Yang menarik untuk

diperhatikan adalah, ada anak yang pada waktu memasuki usia

remaja mempunyai 2 sisi yang berbeda. Di rumah dia kelihatan

manis sehingga menyukakan hati orang tua, tapi kemudian

orang tua mendapat laporan yang bertolak belakang dari

gurunya atau teman-teman mereka.

Ada beberapa kemungkinan yang menyebabkan terjadinya hal

ini:

1) Kemungkinan pertama adalah dia kebetulan berkumpul dengan

teman-teman yang mempunyai gaya atau nilai hidup yang

sangat berbeda dengan yang dianut oleh orang tuanya.

2) Anak-anak remaja memang sedang memasuki usia di mana dia

mulai berpikir sendiri.

3. Sikap remaja kepada orangtua

Seorang remaja yang baik, shaleh, tidak akan melakukan hal-

hal yang dapat menyakiti hati kedua orang tuanya. Justru ia

akan berbakti dan berbuat baik kepada mereka. Orangtuanya

ditempatkan di tempat yang tinggi di hati dan hidupnya.

Dalam kesehariannya ia akan mengutamakan kedua orang tuanya

17

dibanding yang lain. Ia akan melaksanakan apa saja yang

diperintahkan oleh mereka selagi tidak bertentangan dengan

perintah dan larangan Allah swt. Ia akan menemani mereka

selagi hidup dengan berbuat yang menyenangkan dan

membahagiakan mereka. Sikap remaja kepada orangtua

antaralain :a. Merasa orang tua menjadi perioritas pertama

b. Selalu mematuhi perkataan orang tua c. Selalu membantu orang tuad. Tidak bisa membagi rasa sayang nya ke orang laine. Perhatian nya hanya tertuju kepada orang tuaf. Tidak memperdulikan orang lain selain orang lain g. Tidak mencaci maki ataupun menghardik betapapun ‘bodoh’ dan

besar kesalahan mereka.

h. Mencaci maki adalah pantangan yang sangat penting untuk

dijauhi seorang anak terhadap orang tuanya. Betapapun mereka

bodoh dan banyak melakukan kesalahan. Karena mencaci maki

akan menyakiti hati orang tua, dan itu termasuk dosa besar.

i. Bisa jadi orang tua banyak melakukan kesalahan terhadap

anaknya karena mereka tidak mengerti apa yang diinginkan

anaknya. Perbedaan zaman, kondisi sosial, pergaulan, dan

tingkat pendidikan bisa menimbulkan salah faham. Orang tua

bisa jadi melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan

keinginan anaknya sehingga menimbulkan persoalan.

j. Menyelesaikan masalah yang dihadapinya & membebaskan

tanggungan merekaHendaknya seorang anak memperhatikan betul

kedua orang tuanya. Tidak boleh sekejap pun ia melupakan

18

mereka. Ia harus menjadi orang yang pertama yang mengetahui

dan menyelesaikannya jika orang tuanya punya masalah. Jangan

sampai seorang anak malah menelantarkan orang tuanya

sehingga ia tidak peduli dengan keadaan kedua orang tuanya.

Tidak boleh seorang anak membuat alasan bahwa ia

menelantarkan orang tuanya karena mengejar karir, pekerjaan,

atau kepentingan pribadi lainnya.

k. Mentaati perintah keduanya selagi tidak bertentangan dengan

perintah Allah dan RasulNya.Perintah kedua orang tua wajib

dilaksanakan jika mereka menyuruh pada kebaikan. Sedangakan

jika mereka menyuruh untuk bermaksiat kepada Allah swt. maka

tidak boleh ditaati. Jadi, tidak semua perintah orang tua

harus dituruti. Jika mereka menyuruh berbuat syirik,

misalnya, atau berzina, mencuri, menyuruh agar anaknya tidak

shalat, maka perintah tersebut wajib diabaikan.

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan waktu penelitian

Lokasi penelitian mengenai pengaruh pacaran remaja terhadap

prilaku ke orang tua dilakukan di SMA NEGERI 1 SELONG.

Selama 15 hari, pada tanggal 9-23Maret 2015.

B. Sumber data

19

Sumber data yang kami gunakan antara lain :

1. Perwakilan siswa/i kelas X MS.1-SOS.4

2. Buku

a. LKS Pendidikan Agama Islam Dan Budi Pekerti (untuk SMA/MA

dan SMK/MAK Kelas X)

3. Internet

C. Teknik pengumpulan data

a. Angket adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada responden untuk menggali data sesuai dengan permasalahan penelitian. Menurut Masri Singarimbum, pada penelitian survai, penggunaan angket merupakan hal yang paling pokok untuk pengumpulan data di lapangan.

b. Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.

c. Wawancara merupakan proses komunikasi yang sangat menentukandalam proses penelitian. Dengan wawancara data yang diperoleh akan lebih mendalam, karena mampu menggali pemikiran atau pendapat secara detail. Oleh karena itu dalampelaksanaan wawancara diperlukan ketrampilan dari seorang peneliti dalam berkomunikasi dengan responden.

d. Data dalam penelitian kualitatif kebanyakan diperoleh dari sumber manusia atau human resources, melalui observasi dan wawancara.

e. observasi yang dilakukan oleh peneliti memperoleh hasil yangmaksimal, maka perlu dilengkapi format atau blangko pengamatan sebagai instrumen. Dalam pelaksanaan observasi

Teknik pengumpulan data yang kami gunakan adalah angket.

Angket adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada

responden untuk menggali data sesuai dengan permasalahan

20

penelitian. Menurut Masri Singarimbum, pada penelitian

survai, penggunaan angket merupakan hal yang paling pokok

untuk pengumpulan data di lapangan.

D. Teknik analisis data

a. Penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang

sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena serta

hubungan-hubungannya. Tujuan penelitian kuantitatif adalah

mengembangkan dan menggunakan model-model matematis, teori-

teoridan/atau hipotesis yang berkaitan dengan fenomena alam.

b. Penelitian kualitatif adalah penelitian tentang riset yang

bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis .

Proses dan makna (perspektif subyek) lebih ditonjolkan dalam

penelitian kualitatif. Landasan teori dimanfaatkan sebagai

pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan fakta di

lapangan.

Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis

deskriptif kualitatif karena penelitian ini merupakan

penelitian deskriptif dan tidak memerlukan angk sebagai

pengolahan data.

E. Sampel penelitian

a. Sampel acak adalah sampel dalam pengambilan sampel dari

populasi itu memang dilakukan secara acak tanpa harus

memperhatikan strata.

21

b. Sampel bertingkat atau strata adalah Teknik yang digunakan

dalam menentukan jumlah dari sampel, apabila populasi itu

berstrata namun kurang proporsional.

c. Sampel wilayah adalah Teknik yang digunakan dalam menentukan

sampel apabila objek yang hendak diteliti atau sumber dari

datanya sangat luas.

Sampel penelitian yang kami gunakan adalah sampel acak.

Sampel acak adalah pengambilan sampel dari populasi itu

memang dilakukan secara acak tanpa harus memperhatikan

strata,sehingga semua individu dalam populasi memiliki

kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai sampel

penelitian.

BAB IV

PEMBAHASAN

Tanda-tanda seseorang mulai memasuki masa remaja adalah

mulai tertarik dengan lawan jenisnya. Ada yang hanya tertarik

saja, tetapi ada juga yang tertarik dan menjalin hubungan yang

lebih dari sekedar teman biasa yang diebut pacaran

Menurut responden, remaja adalah peralihan masa dari masa

kanak-kanak ke masa dewasa yang terjadi pada umur 12-20 tahun.

22

Dengan kata lain remaja bukanlah disebut anak-anak dan bukan pula

disebut orang dewasa karena factor umur yang tidak sesuai dengan

penyebutannya.

sikap adalah sebuah perilaku yang sudah melekat pada diri seseorangtersebut yang sulit untuk di lepaskan. Tetapi banyak juga respondenyang menagatakn jika sikap[ itu adalah tergantung dari seseorangtersebut , jika seseorang itu ingin merubah diri untuk menajdi lebihBaik.

orang tua adalah seseorang yang selalu ada buat anak nya , selalumenyayangi anak nya, dan selalu memahami anak-anak nya

Menurut responden, pacaran adalah menjalin sebuah hubungan

dekat antara laki-laki dengan perempuan untuk berbagi rasa kasih

sayang dan cinta yang terikat satu sama lain yang sebagian besar

terjadi pada umur 15 tahun.

Dari hasil penelitian beberapa responden mengatakan bahwa

sebagian besar menganggap bahwa pacaarn itu berdampak positif.

Sebagian besar menjawab bahwa pacaran tidak merubah sikap remaja

kepada orang tuanya dan menganggap pacan itu perlu .

Responden menjawab paacaran yang sehat yaitu pacaran yang

memberikan danpak positif kepada remaja itu sendiri. Remaja

sekarang lebih banyak memilih pacaran daripada hanya sekedar

berteman, mereka lebih memilih pacaran dengan alasan lebih

bersemangat belajar dengan cara berpacaran dari pada biasa-biasa

saja.

23

Dampak pacaran

a. Dampak positif

- Dapat memotivasi dalam belajar

- Saling berbagi ilmu ke pasangan

- Saling memotivasi

- Berbagi perasaan satu sama lain (curhat-curhatan)

b. Dampak negatif

- Membuang-buang waktu belajar

- Pacaran bisa membuat seseorang berlaku menyimpang

- Memiliki banyak negatif bagi perilaku remaja

- Pacaran bisa membuat seorang remaja melakukan sesuatu

yang sifat nya bernafsu

- Tidak membawa manfaat

- Mengganggu konsentrasi belajar

Sikap remaja yang harus dilakukan kepa orangtuanya yaitu taat

dan patuh kepada orangtua ,mendengarkan segala perkataanya dengan

penuh rasa hormat,mengucapkan salam saat akan meninggalkan atau

menemuinya ,tidak memotong pembicaraan orangtua karena akan

menyakiti hatinya,berbakti dengan melaksanakan nasihat dan

perintah yang baik dari orangtua ,membantu pekerjaan rumah sesuai

kemampuan, merawat dengan penuh keikhlasan dan kesabaran apalagi

orang tua sudah tua ,hormat kepada orang tua, Selalu terbuka

dengan berbagai masalah yang di hadapi selama berpacaran

24

,Memperkenalkan pasangan agar diketahui identitas dari pasangan

nya

Sikap remaja yang berpacaran terhadap orang tuanya yaitu

Selalu tetap menerapkan sikap sopan santun,Selalu tetap terbuka

kepada orang tua, Selalu patuh,Selalu bersikap jujur harus tetap

memperioritaskan kepentingan orang tua

Paktor pendorong remaja yang berpacaran yaitu adanya rasa

ketertarikan dengan lawan jenis berpacaran hanya ingin ikut-

ikutan.

A. Faktor pendorong dalam berpacaran

a. Ketertarikan dengan lawan jenis

b. Ikut-ikuttan dengan teman sebaya yang berpacaran

c. Beranggapan bahwa pacaran itu bisa berdampak positif

d. agar ada yang lebih perhatian dengan seseorang yang ingin

berpacaran

e. rasa ingin tahu bagaimana orang berpacaran

f. suasa hati yang berbeda

g. agar ada yang membantu dalam mengerjakan tugas

h. ada yang menemani ketika bepergian

25

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang bisa diambil dari pembahasan tersebut adalah

pacaran yaitu menjalin sebuah hubungan antar lawan jenis

dengan dasar ingin membagi rasa kasih sayang dan rasa cinta

dengan lawan jenis yang di sukai. Pacaran bisa memberikan

dampak positifnya dan dampak negativnya, tergantung bagaimana

remaja tersebut menjalani proses pengenalan jati dirinya

dengan baik melalui proses pacaran.

Pacaran itu memang perlu untuk para remaja karena tertarik

dengan lawan jenis merupakan suatu sifat yang normal bagi para

remaja yang transisi dari anak menuju kedewasaan. Pacaran bisa

membuat seorang remaja yang sudah terlanjur hanyut dalam

sebuah percintaannya sendiri, remaja yang sudah berlebihan

dalam pacaran bisa membuat dirinya tabu akan sebuah kebenaran,

remaja tersebut bisa melakukan penyimpangan dari agamanya.

Tetapi, remaja yang cerdas pasti tidak akan melakukan hal-hal

menyimpang karena ia mengetahui itu akan berdampak buruk bagi

dirinya dan orang-orang di sekitarnya. Dari semua pembahasan

tersebut, kembali lagi kepada orang tua selaku pengawas serta

pembimbing perilaku anaknya sehingga anaknya terutama yang

berada pada masa remaja tidak berperilaku menyimpang.

26

A. Saran

Saran dari penulis yaitu pacaran memang merupakan sebuah hal

yang normal untuk anak seusia kita atau seusia anak SMA. Tapi

kita juga harus tau batasan-batasan dalam pacaran itu apa

saja.

Mencari jati diri kita melalu proses pacaran, harus

dilakukan secara sehat jangan sampai menyimpang dari agama dan

jangan sampai tidak memperdulikan kewajiban kita sebagai

seorang anak yang harus selalu patuh dan taat kepada orang

tua, dan kewajiban kita sebagai seorang siswa yang

berkewajiban untuk menuntut ilmu. Mari sebagai generasi muda

kita harus bisa memilih mana yang berdampak positif untuk kita

dan mana yang berdampak negative untuk kita. Berpikirlah

secara sehat sebelum bertindak lebih jauh lagi sehingga kita

akan terhindar dari kata penyesalan.

27