hasil penelitian sosiologi .docx (revisi).docx 12 bb
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Remaja adalah masa terjadinya krisis identitas atau
pencarian identitas diri. Dari pencarian identitas diri
seorang remaja tersebut akan memiliki rasa ketertarikan
dengan lawan jenisnya. Remaja yang memiliki rasa
ketertarikan dengan lawan jenisnya merupakan sifat yang
normal bagi para remaja.definisi sikap sebagai suatu pola perilaku, tendensi atau
kesiapan antisipatif, predisposisi untuk menyesuaikan diri dalam
situasi sosial, atau secara sederhana, sikap adalah respon
terhadap stimuli sosial yang telah terkondisikan.
Keteratrikan dengan lawan jenis dan rasa ingin tahu
dengan kepribadian masing-masing membuat seorang remaja
menjalani sebuah hubungan dekat yang lebih dari teman yang
disebut dengan hubungan pacaran.
Pacaran adalah sebuah hubungan antara laki-laki dengan
perempuan yang dijalani karena rasa ketertarikan dengan
lawan jenis, ingin mengetahui keperibadian masing-masing,
dan rasa ingin tahu tentang informasi lebih banyak dari
lawan jenis yang disukai.
Seiring perkembangannya zaman dan berkembangnya
komunikasi istilah pacaran merupakan suatu hal yang biasa
1
atau lumrah. Anak muda yang berpacaran cukup kenal melalui
social media seperti facebook, twitter, bertukar nomer hp
dan bertemu sudah bisa langsung tertarik dengan lawan
jenisnya. Sehingga pacaran anak muda zaman modern sekarang
banyak yang memiliki dampak negatif, tetapi banyak juga yang
masih memiliki danpak positif dari pacaran.Orang tua adalah pria dan wanita yang terikat dalam
perkawinan dan siap sedia untuk memikul tanggung jawab sebagai
ayah dan ibu dari anak-anak yang dilahirkannya
Remaja yang seharusnya patuh dan sopan kepada kedua
orangtuanya adalah sebuah sifat yang seharusnya ditunjukkan
kepada orang-orang yang sudah membesarkannya. Tetapi hal
tersebut bisa saja dilalaikan karena perasaannya yang
terlalu kuat dengan lawan jenis yang disukainya. Tetapi
masih banyak juga seorang remaja yang sudah pacaran yang
masih tetap patuh dan hormat kepada kedua orangtuanya.
Tujuan kami meneliti topic pengaruh remaja pacaran
terhadap prilaku kepada orangtuanya agar bisa mengetahui apa
saja dampak-dampak remaja yang berpacaran baik dalam dampak
positif ataupun negatif. Agar para remaja sebagai generasi
penerus bangsajuga mengetahui apa yang berdampak baik untuk
hidup nya dan masih banyak waktu untuk melakukan sesuatu hal
yang positif untuk kehidupan nya.
B. Rumusan masalah
1. Apa danpak pacaran terhadap perilaku remaja ?
2
2. Bagaimanakah seharusnya sikap remaja yang belum pacaran
dan sikap remaja yang sudah berpacaran terhadap orang
tuanya ?
3. Apa saja factor pendorong remaja pacaran
C. Tujuan penelitian
1. Mengetahui danpak pacaran terhadap perilaku remaja.
2. Mengetahui sikap remaja yang belum berpacaran dengan yang
sudah berpacaran terhadap orang tuanya.
D. Manfaat penelitian
1. Praktis
a. Bagi para remaja bisa mengetahui bagaimana sikap yang
harus diterapkan kepada kedua orangtua.
b. Bagi para orangtua juga bisa mengetahui bagaimana dalam
menyikapi anak remaja yang berpacaran.
c. Bagi pembaca remaja juga dapat mengetahui bagaiman cara
berpacaran yang baik
2. Teoritis
a. Dari hasil penelitian ini semoga bisa menambah
pengetahuan kita tentang pacaran anak remaja yang
sehat.
b. Memberikan informasi pengetahuan tentang apa-apa saja
dampak dari pacaran para remaja.
3
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian remaja
Masa remaja adalah masa peralihan dimana perubahan
secara fisik dan psikologis dari masa kanak-kanak ke masa
dewasa (Hurlock, 2003). Perubahan psikologis yang terjadi
pada remaja meliputi intelektual, kehidupan emosi, dan
kehidupan sosial. Perubahan fisik mencakup organ seksual
yaitu alat-alat reproduksi sudah mencapai kematangan dan
mulai berfungsi dengan baik (Sarwono, 2006).
Muagman (1980) dalam Sarwono (2006) mendefinisikan
remaja berdasarkan definisi konseptual World Health Organization
(WHO) yang mendefinisikan remaja berdasarkan 3 (tiga)
kriteria, yaitu : biologis, psikologis, dan sosial ekonomi.
a. Remaja adalah situasi masa ketika individu berkembang
dari saat pertama kali ia menunjukkan tanda-tanda
seksual sekunder sampai saat ia mencapai kematangan
seksual
b. Remaja adalah suatu masa ketika individu mengalami
perkembangan psikologis dan pola identifikasi dari
kanak-kanak menjadi dewasa.
c. Remaja adalah suatu masa ketika terjadi peralihan dari
ketergantungan sosial-ekonomi yang penuh kepada keadaan
yang relatif lebih mandiri.
4
B. Ciri-ciri Masa Remaja
Masa remaja mempunyai ciri-ciri tertentu yang
membedakan dengan periode sebelum dan sesudahnya. Ciri-ciri
remaja menurut Hurlock (2003), antara lain:
a. Masa remaja sebagai periode yang penting yaitu
perubahan-perubahan yang dialami masa remaja akan
memberikan dampak langsung pada individu yang
bersangkutan dan akan mempengaruhi perkembangan
selanjutnya
b. Masa remaja sebagai periode pelatihan. Disini
berarti perkembangan masa kanak-kanak lagi dan belum
dapat dianggap sebagai orang dewasa. Status remaja
tidak jelas, keadaan ini memberi waktu padanya untuk
mencoba gayahidup yang berbeda dan menentukan pola
perilaku, nilai dan sifat yang paling sesuai dengan
dirinya.
c. Masa remaja sebagai periode perubahan, yaitu
perubahan pada emosi perubahan tubuh, minat dan
peran (menjadi dewasa yang mandiri), perubahan pada
nilai-nilai yang dianut, serta keinginan akan
kebebasan.
d. Masa remaja sebagai masa mencari identitas diri
yang dicari remaja berupa usaha untuk menjelaskan
siapa dirinya dan apa peranannya dalam masyarakat.
e. Masa remaja sebagai masa yang menimbulkan ketakutan.
Dikatakan demikian karena sulit diatur, cenderung
5
berperilaku yang kurang baik. Hal ini yang membuat
banyak orang tua menjadi takut.
f. Masa remaja adalah masa yang tidak realistik. Remaja
cenderung memandang kehidupan dari kaca mata
berwarna merah jambu, melihat dirinya sendiri dan
orang lain sebagaimana yang diinginkan dan bukan
sebagaimana adanya terlebih dalam cita-cita.
g. Masa remaja sebagai masa dewasa. Remaja mengalami
kebingungan atau kesulitan di dalam usaha
meninggalkan kebiasaan pada usia sebelumnya dan di
dalam memberikan kesan bahwa mereka hampir atau
sudah dewasa, yaitu dengan merokok, minum-minuman
keras, menggunakan obat-obatan dan terlibat dalam
perilaku seks. Mereka menganggap bahwa perilaku ini
akan memberikan citra yang mereka inginkan.
Disimpulkan adanya perubahan fisik maupun psikis
pada diri remaja, kecenderungan remaja akan mengalami
masalah dalam penyesuaian diri dengan lingkungan. Hal
ini diharapkan agar remaja dapat menjalani tugas
perkembangan dengan baik-baik dan penuh tanggung jawab.
C. Tahap Perkembangan Masa Remaja
Semua aspek perkembangan dalam masa remaja secara global
berlangsung antara umur 12-21 tahun, dengan pembagian usia
12-15 tahun adalah masa remaja awal, 15-18 tahun adalah masa
remaja pertengahan, 18-21 tahun adalah masa remaja akhir
(Monks, 2009).
6
a. Masa remaja awal (12-15 tahun), dengan ciri khas antara
lain :
1. Lebih dekat dengan teman sebaya
2. Ingin bebas
3. Lebih banyak memperhatikan keadaan tubuhnya dan
mulai berpikir abstrak
b. Masa remaja tengah (15-18 tahun), dengan ciri khas
antara lain :
1. Mencari identitas diri
2. Timbulnya keinginan untuk kencan
3. Mempunyai rasa cinta yang mendalam
4. Mengembangkan kemampuan berpikir abstrak
5. Berkhayal tentang aktivitas seks
c. Masa remaja akhir (18-21 tahun), dengan ciri khas
antara lain :
1. Pengungkapan identitas diri
2. Lebih selektif dalam mencari teman sebaya
3. Mempunyai citra jasmani dirinya
4. Dapat mewujudkan rasa cinta
8
D. Pengertian sikap menurut para ahli
Menurut Sarnoff (dalam Sarwono, 2000) mengidentifikasikan sikapsebagai kesediaan untuk bereaksi (disposition to react) secara positif(favorably) atau secara negatif (unfavorably) terhadap obyek – obyektertentu.
D.Krech dan R.S Crutchfield (dalam Sears, 1999) berpendapat bahwasikap sebagai organisasi yang bersifat menetap dari prosesmotivasional, emosional, perseptual, dan kognitif mengenai aspek duniaindividu.
Sedangkan La Pierre (dalam Azwar, 2003) memberikan definisi sikapsebagai suatu pola perilaku, tendensi atau kesiapan antisipatif,predisposisi untuk menyesuaikan diri dalam situasi sosial, atau secarasederhana, sikap adalah respon terhadap stimuli sosial yang telahterkondisikan.
Lebih lanjut Soetarno (1994) memberikan definisi sikap adalahpandangan atau perasaan yang disertai kecenderungan untuk bertindakterhadap obyek tertentu. Sikap senantiasa diarahkan kepada sesuatuartinya tidak ada sikap tanpa obyek. Sikap diarahkan kepada benda-benda, orang, peritiwa, pandangan, lembaga, norma dan lain-lain.
1. Pengertian pacaran menurut para ahli
Menurut Erickson remaja adalah masa terjadinya krisis
identitas atau pencarian identitas diri. Remaja adalah tahap
umur yang datang setelah masa kanak-kanak berakhir, ditandai
oleh pertumbuhan fisik cepat.
Menurut Hurlock(1981) remaja adalah mereka yang berada
pada usia 12-18 tahun. Menurut Monks,dkk (2000), remaja
adalah mereka yang berusia 12-21 tahun. Menurut Stanley Hall
(dala Santrock 2003) usia remaja berada pada rentang 12-23
10
tahun.,masa remaja merupakan masa badai dan tekanan (storm
and stress).
Menurut para pakar pendidikan dan psikologi remaja yang
merupakan tahap peralihan dari kanak-kanak, serta persiapan
untuk memasuki masa dewasa. Biasanya remaja belum dianggap
sebagai anggota masyarakat yang perlu didengar dan
dipertimbangkan pendapatnya serta dianggap bertanggung jawab
atas dirinya.
Menurut psikologis, masa remaja adalah usia dimana
individu berintelegensi dengan masyarakat dewasa, usia
dimana anak tidak lagi merasa di bawah tingkat orang-orang
yang lebih tua melainkan berada dalam tingkatan yang sama,
sekurang-kurangnya dalam masalah hak. Integrasi dalam
masyarakat (dewasa) mempunyai banyak aspek efektif, kurang
lebih berhubungan dengan masa puber. Termasuk juga perubahan
intelektual yang mencolok.
Menurut Sri Rumini & Siti Sundaripacaran adalah
kekasih atau teman lawan jenis yang tetap dan mempunyai
hubungan berdasarkan cinta-kasih.
Menurut kamus besar resmi bahasa Indonesia Pacaran
adalah bercintaan atau berkasih-kasihan (antara lain dengan
saling bertemu di suatu tempat pada waktu yang telah
ditetapkan bersama) dengan kekasih atau teman lain-jenis
yang tetap (yang hubungannya berdasarkan cinta-kasih).
Menurut DeGenova & Rice (2005) pacaran adalah
menjalankan suatu hubungan dimana dua orang bertemu dan
11
melakukan serangkaian aktivitas bersama agar dapat saling
mengenal satu sama lain.
Menurut Bowman (1978) pacaran adalah kegiatan
bersenang-senang antara pria dan wanita yang belum menikah,
dimana hal ini akan menjadi dasar utama yang dapat
memberikan pengaruh timbal balik untuk hubungan selanjutnya
sebelum pernikahan di Amerika.
Menurut masyarakat secara umum Pacaran merupakan proses
perkenalan antara dua insan manusia yang biasanya berada
dalam rangkaian tahap pencarian kecocokan menuju kehidupan
berkeluarga yang dikenal dengan pernikahan.
2. Konsep berpacaran yang baik menurut Galery Danbo
Saatnya menutup segala sesuatu yang menganggap bahwa
pacaran adalah gudangnya penyakit, kejadian yang tidak
senonoh seperti sex mungkin sudah marak. Karena enaknya gaya
pacaran sekarang membuat para anak muda lupa ingatan, apa
lagi orangtua yang tidak memberi aturan-aturan terkesan
bebas, tentunya harus lebih baik juga menghindari yang
tempat sepi agar setan tidak menghampiri. Apakah semua itu
bisa dilakukan? Ya ” jika para pasangan mencintai sang pacar
seharusnya tidak berani melakukan hal tersebut, tetapi kalau
sudah terlanjur, namanya gelora cinta dan nafsu jadi satu,
tidak tertahan rasanya apa boeh buat. Saatnya menyelidiki
bagaimana cara berpacaran yang baik dan tidak menyusahka
atau merugikan salah satu pihak. Mungkin sebagian dari kita
pernah menanyakan hal tersebut ke teman, media-media
12
elektronik, sahabat atau bahkan ke orang tua bahkan sampai
ada juga yang konsultasi pada psikiater. Apa arti pacaran
sehat, mari kita semua cermati pacaran sehat adalah pacaran
yang tidak “macam-macam” atau boleh dibilang gaya pacaran
yang sehat yaitu pacaran yang bermanfaat dan
bertanggungjawab tidak melanggar batas kewajaran dan masih
menjunjung nilai agama sebagai pondasinya. Karena tidak
dipungkiri, mustahil semua bisa dijalani dengan mulus,
karena semua hal di dunia ini pasti ada sisi positif dan
negatifnya, termasuk juga pacaran. Pacaran boleh saja dan
sah-sah saja , tetapi harus mengerti batasannya, tidak boleh
terlalu berlebihan. Iya kalau pacaran itu menuju ke jenjang
ke yang lebih baik. Wanita pentingnya harus hati-hati, harus
mengetahui apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan dan
harus dibatasi. Singkatnya, pacaran “sehat” harus jadi
pilihan kita kalau tidak mau terkena akibatnya dan menjaga
resiko yang terbesar seperti hamil diluar nikah, kejadian ML
yang tidak diinginkan akan membuahkan buah hati yang tidak
diinginkan, kasusnya banyak anak yang dikandung akan
diaborsi, atau dibuang. Padahal dia (bayi) tidak bersalah,
sungguh teganya semua itu dilakukannya.
Maka dari itu, Galery Danbo membuat tips konsep
berpacaran yang baik :
a. Jauh-jauh hari menerapkan hal yang tidak membiasakan
kekerasan dalam mengatasi masalah. Artinya tidak
adanya kekerasan dalam berpacaran.
13
b. Sehat Emosional. Bila kita menjalin hubungan dengan
seseorang, harus di diutamakan juga pastinya kita
ingin mempunyai rasa nyaman, saling pengertian, dan
juga keterbukaan agar hubungan yang terjalin
memiliki karakter yang matang. Maksudnya adalah agar
terjalin hubungan yang baik dan harmonis, walau
pacaran sebaiknya itu semua harus dipegang. Yang
paling penting adalah bagaimana kita mengungkapkan
dan mengendalikan emosi dengan baik agar setiap
kejadian dalam hubungan bisa terkontrol.
c. Pacaran sebaiknya bersifat tidak mengikat, artinya
hubungan sosial dengan yang lain tetap harus dijaga
dan kita tidak selalu focus hanya kepada pacar saja.
d. Kedekatan secara fisik dapat mendorong keinginan
untuk melakukan kontak fisik yang lebih jauh. Jika
hal itu diteruskan dan tidak terkontrol, maka dapat
menimbulkan hal-hal yang sangat berisiko.
14
E. Pengertian orang tua menurut para ahli
Mengenai pengertian orang tua dalam kamus besar bahasa Indonesiadisebutkan “Orang tua artinya ayah dan ibu.“ (Poerwadarmita, 1987:688).
Sedangkan dalam penggunaan bahasa Arab istilah orang tua dikenaldengan sebutan Al-walid pengertian tersebut dapat dilihat dalamAlquran surat Lukman ayat 14 yang berbunyi.Artinya: “Dan kamiperintahkan kepada manusia (Berbuat baik) kepada dua orang ibubapaknya ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yangbertambah-tambahdan menyapihnya dalam dua tahun, bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.”(Q.S. Lukman ayat 14)
menurut Miami yang dikutip oleh Kartini Kartono, dikemukakan “Orangtua adalah pria dan wanita yang terikat dalam perkawinan dan siapsedia untuk memikul tanggung jawab sebagai ayah dan ibu dari anak-anakyang dilahirkannya.“ (Kartono, 1982 : 27).
F. Tugas orang tua
Jati diri adalah suatu pengetahuan tentang siapa kita ini.Pengetahuan seperti ini sangat penting sekali dan perlu dimilikioleh remaja. Sebab anak-anak remaja yang memasuki kancah usiaremaja tanpa memiliki bekal sama sekali tentang siapa dia, danyang tidak berdaya untuk mengevaluasi masukan atau bujukan teman-temannya, akan cenderung mengikuti saja yang dikatakan temannya.
Supaya anak remaja memiliki konsep diri yang jelas,
diperlukan masukan yang terutama dari pihak orang tua sendiri
atau dari keluarga. Ini tidak bisa otomatis terjadi sewaktu anak
sudah menginjak usia remaja, melainkan harus terjadi mulai dari
usia yang paling dini. Contoh, sewaktu anak pada masa bayi
digendong oleh orang tua, orang tua berkata aduh senyummu bagus,
15
atau aduh ketawanya kok lucu. Nah ini adalah masukan, si bayi
belum tahu apa yang dikatakan oleh orang tuanya tapi ia bisa
merasakan bahwa yang dikatakan orang tuanya itu sesuatu yang baik
dan menyenangkan. Karena meskipun bayi itu belum bisa memahami
perkataan, dia sudah bisa merasakan ungkapan perasaan, jadi
perasaan yang baik yang disalurkan kepada si bayi membuat si bayi
juga merasa tenang. Sejak bayi dia harus mulai mendapatkan suatu
perasaan bahwa orang tua menerimanya. Adapun Beberapa hal yang
bisa dan seharusnya dimasukkan oleh orang tua ke dalam diri anak.
a. Melahirkanb. Mengasuhc. Membesarkand. Mengarahkan menuju kepada kedewasaan serta menanamkan norma-norma
dan nilai-nilai yang berlaku. e. Disamping itu juga harus mampu mengembangkan potensi yang ada
pada diri anakf. memberi teladan dan mampu mengembangkan pertumbuhan pribadi
dengan penuh tanggung jawab dan penuh kasih sayang. g. Membuat Anak-anak tumbuh dengan berbagai bakat dan kecenderungan
masing-masing adalah karunia yang sangat berharga, yangdigambarkan sebagai perhiasan dunia.
h. Orang tua perlu menanamkan kepada anak bahwa anak adalah
seseorang yang mereka kasihi, yang bukan saja mereka sambut
tapi sangat mereka kasihi. Dengan kata lain, mereka ini
adalah anak-anak yang berharga di mata orang tua. Anak-anak
perlu mengetahui bahwa mereka itu penting dan berharga.
i. Orang tua perlu memberitahukan pada anak-anak bahwa mereka
mempunyai kemampuan atau keunikan tertentu. Di sinilah orang tua
berfungsi sebagai pemberitahu, sebagai pemberi tanggapan, atau
sebagai cermin yang bisa memberitahukan anak: "Inilah yang
16
seharusnya kamu miliki dan inilah keadaanmu sekarang." Anak-anak
perlu mengetahui apa kesanggupan, kebiasaan, keunikan, dan
kekhususan yang dimilikinya.
j. Orang tua juga perlu mengarahkan anak ke mana dia harus
pergi, dengan siapa dia harus bergaul, bagaimana dia harus
bertindak, hidup seperti apa yang baik. Kita perlu
mengkomunikasikan pada anak, engkau ini sebetulnya siapa dan
engkau seharusnya menjadi seperti apa. Yang menarik untuk
diperhatikan adalah, ada anak yang pada waktu memasuki usia
remaja mempunyai 2 sisi yang berbeda. Di rumah dia kelihatan
manis sehingga menyukakan hati orang tua, tapi kemudian
orang tua mendapat laporan yang bertolak belakang dari
gurunya atau teman-teman mereka.
Ada beberapa kemungkinan yang menyebabkan terjadinya hal
ini:
1) Kemungkinan pertama adalah dia kebetulan berkumpul dengan
teman-teman yang mempunyai gaya atau nilai hidup yang
sangat berbeda dengan yang dianut oleh orang tuanya.
2) Anak-anak remaja memang sedang memasuki usia di mana dia
mulai berpikir sendiri.
3. Sikap remaja kepada orangtua
Seorang remaja yang baik, shaleh, tidak akan melakukan hal-
hal yang dapat menyakiti hati kedua orang tuanya. Justru ia
akan berbakti dan berbuat baik kepada mereka. Orangtuanya
ditempatkan di tempat yang tinggi di hati dan hidupnya.
Dalam kesehariannya ia akan mengutamakan kedua orang tuanya
17
dibanding yang lain. Ia akan melaksanakan apa saja yang
diperintahkan oleh mereka selagi tidak bertentangan dengan
perintah dan larangan Allah swt. Ia akan menemani mereka
selagi hidup dengan berbuat yang menyenangkan dan
membahagiakan mereka. Sikap remaja kepada orangtua
antaralain :a. Merasa orang tua menjadi perioritas pertama
b. Selalu mematuhi perkataan orang tua c. Selalu membantu orang tuad. Tidak bisa membagi rasa sayang nya ke orang laine. Perhatian nya hanya tertuju kepada orang tuaf. Tidak memperdulikan orang lain selain orang lain g. Tidak mencaci maki ataupun menghardik betapapun ‘bodoh’ dan
besar kesalahan mereka.
h. Mencaci maki adalah pantangan yang sangat penting untuk
dijauhi seorang anak terhadap orang tuanya. Betapapun mereka
bodoh dan banyak melakukan kesalahan. Karena mencaci maki
akan menyakiti hati orang tua, dan itu termasuk dosa besar.
i. Bisa jadi orang tua banyak melakukan kesalahan terhadap
anaknya karena mereka tidak mengerti apa yang diinginkan
anaknya. Perbedaan zaman, kondisi sosial, pergaulan, dan
tingkat pendidikan bisa menimbulkan salah faham. Orang tua
bisa jadi melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan
keinginan anaknya sehingga menimbulkan persoalan.
j. Menyelesaikan masalah yang dihadapinya & membebaskan
tanggungan merekaHendaknya seorang anak memperhatikan betul
kedua orang tuanya. Tidak boleh sekejap pun ia melupakan
18
mereka. Ia harus menjadi orang yang pertama yang mengetahui
dan menyelesaikannya jika orang tuanya punya masalah. Jangan
sampai seorang anak malah menelantarkan orang tuanya
sehingga ia tidak peduli dengan keadaan kedua orang tuanya.
Tidak boleh seorang anak membuat alasan bahwa ia
menelantarkan orang tuanya karena mengejar karir, pekerjaan,
atau kepentingan pribadi lainnya.
k. Mentaati perintah keduanya selagi tidak bertentangan dengan
perintah Allah dan RasulNya.Perintah kedua orang tua wajib
dilaksanakan jika mereka menyuruh pada kebaikan. Sedangakan
jika mereka menyuruh untuk bermaksiat kepada Allah swt. maka
tidak boleh ditaati. Jadi, tidak semua perintah orang tua
harus dituruti. Jika mereka menyuruh berbuat syirik,
misalnya, atau berzina, mencuri, menyuruh agar anaknya tidak
shalat, maka perintah tersebut wajib diabaikan.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan waktu penelitian
Lokasi penelitian mengenai pengaruh pacaran remaja terhadap
prilaku ke orang tua dilakukan di SMA NEGERI 1 SELONG.
Selama 15 hari, pada tanggal 9-23Maret 2015.
B. Sumber data
19
Sumber data yang kami gunakan antara lain :
1. Perwakilan siswa/i kelas X MS.1-SOS.4
2. Buku
a. LKS Pendidikan Agama Islam Dan Budi Pekerti (untuk SMA/MA
dan SMK/MAK Kelas X)
3. Internet
C. Teknik pengumpulan data
a. Angket adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada responden untuk menggali data sesuai dengan permasalahan penelitian. Menurut Masri Singarimbum, pada penelitian survai, penggunaan angket merupakan hal yang paling pokok untuk pengumpulan data di lapangan.
b. Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.
c. Wawancara merupakan proses komunikasi yang sangat menentukandalam proses penelitian. Dengan wawancara data yang diperoleh akan lebih mendalam, karena mampu menggali pemikiran atau pendapat secara detail. Oleh karena itu dalampelaksanaan wawancara diperlukan ketrampilan dari seorang peneliti dalam berkomunikasi dengan responden.
d. Data dalam penelitian kualitatif kebanyakan diperoleh dari sumber manusia atau human resources, melalui observasi dan wawancara.
e. observasi yang dilakukan oleh peneliti memperoleh hasil yangmaksimal, maka perlu dilengkapi format atau blangko pengamatan sebagai instrumen. Dalam pelaksanaan observasi
Teknik pengumpulan data yang kami gunakan adalah angket.
Angket adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada
responden untuk menggali data sesuai dengan permasalahan
20
penelitian. Menurut Masri Singarimbum, pada penelitian
survai, penggunaan angket merupakan hal yang paling pokok
untuk pengumpulan data di lapangan.
D. Teknik analisis data
a. Penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang
sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena serta
hubungan-hubungannya. Tujuan penelitian kuantitatif adalah
mengembangkan dan menggunakan model-model matematis, teori-
teoridan/atau hipotesis yang berkaitan dengan fenomena alam.
b. Penelitian kualitatif adalah penelitian tentang riset yang
bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis .
Proses dan makna (perspektif subyek) lebih ditonjolkan dalam
penelitian kualitatif. Landasan teori dimanfaatkan sebagai
pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan fakta di
lapangan.
Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis
deskriptif kualitatif karena penelitian ini merupakan
penelitian deskriptif dan tidak memerlukan angk sebagai
pengolahan data.
E. Sampel penelitian
a. Sampel acak adalah sampel dalam pengambilan sampel dari
populasi itu memang dilakukan secara acak tanpa harus
memperhatikan strata.
21
b. Sampel bertingkat atau strata adalah Teknik yang digunakan
dalam menentukan jumlah dari sampel, apabila populasi itu
berstrata namun kurang proporsional.
c. Sampel wilayah adalah Teknik yang digunakan dalam menentukan
sampel apabila objek yang hendak diteliti atau sumber dari
datanya sangat luas.
Sampel penelitian yang kami gunakan adalah sampel acak.
Sampel acak adalah pengambilan sampel dari populasi itu
memang dilakukan secara acak tanpa harus memperhatikan
strata,sehingga semua individu dalam populasi memiliki
kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai sampel
penelitian.
BAB IV
PEMBAHASAN
Tanda-tanda seseorang mulai memasuki masa remaja adalah
mulai tertarik dengan lawan jenisnya. Ada yang hanya tertarik
saja, tetapi ada juga yang tertarik dan menjalin hubungan yang
lebih dari sekedar teman biasa yang diebut pacaran
Menurut responden, remaja adalah peralihan masa dari masa
kanak-kanak ke masa dewasa yang terjadi pada umur 12-20 tahun.
22
Dengan kata lain remaja bukanlah disebut anak-anak dan bukan pula
disebut orang dewasa karena factor umur yang tidak sesuai dengan
penyebutannya.
sikap adalah sebuah perilaku yang sudah melekat pada diri seseorangtersebut yang sulit untuk di lepaskan. Tetapi banyak juga respondenyang menagatakn jika sikap[ itu adalah tergantung dari seseorangtersebut , jika seseorang itu ingin merubah diri untuk menajdi lebihBaik.
orang tua adalah seseorang yang selalu ada buat anak nya , selalumenyayangi anak nya, dan selalu memahami anak-anak nya
Menurut responden, pacaran adalah menjalin sebuah hubungan
dekat antara laki-laki dengan perempuan untuk berbagi rasa kasih
sayang dan cinta yang terikat satu sama lain yang sebagian besar
terjadi pada umur 15 tahun.
Dari hasil penelitian beberapa responden mengatakan bahwa
sebagian besar menganggap bahwa pacaarn itu berdampak positif.
Sebagian besar menjawab bahwa pacaran tidak merubah sikap remaja
kepada orang tuanya dan menganggap pacan itu perlu .
Responden menjawab paacaran yang sehat yaitu pacaran yang
memberikan danpak positif kepada remaja itu sendiri. Remaja
sekarang lebih banyak memilih pacaran daripada hanya sekedar
berteman, mereka lebih memilih pacaran dengan alasan lebih
bersemangat belajar dengan cara berpacaran dari pada biasa-biasa
saja.
23
Dampak pacaran
a. Dampak positif
- Dapat memotivasi dalam belajar
- Saling berbagi ilmu ke pasangan
- Saling memotivasi
- Berbagi perasaan satu sama lain (curhat-curhatan)
b. Dampak negatif
- Membuang-buang waktu belajar
- Pacaran bisa membuat seseorang berlaku menyimpang
- Memiliki banyak negatif bagi perilaku remaja
- Pacaran bisa membuat seorang remaja melakukan sesuatu
yang sifat nya bernafsu
- Tidak membawa manfaat
- Mengganggu konsentrasi belajar
Sikap remaja yang harus dilakukan kepa orangtuanya yaitu taat
dan patuh kepada orangtua ,mendengarkan segala perkataanya dengan
penuh rasa hormat,mengucapkan salam saat akan meninggalkan atau
menemuinya ,tidak memotong pembicaraan orangtua karena akan
menyakiti hatinya,berbakti dengan melaksanakan nasihat dan
perintah yang baik dari orangtua ,membantu pekerjaan rumah sesuai
kemampuan, merawat dengan penuh keikhlasan dan kesabaran apalagi
orang tua sudah tua ,hormat kepada orang tua, Selalu terbuka
dengan berbagai masalah yang di hadapi selama berpacaran
24
,Memperkenalkan pasangan agar diketahui identitas dari pasangan
nya
Sikap remaja yang berpacaran terhadap orang tuanya yaitu
Selalu tetap menerapkan sikap sopan santun,Selalu tetap terbuka
kepada orang tua, Selalu patuh,Selalu bersikap jujur harus tetap
memperioritaskan kepentingan orang tua
Paktor pendorong remaja yang berpacaran yaitu adanya rasa
ketertarikan dengan lawan jenis berpacaran hanya ingin ikut-
ikutan.
A. Faktor pendorong dalam berpacaran
a. Ketertarikan dengan lawan jenis
b. Ikut-ikuttan dengan teman sebaya yang berpacaran
c. Beranggapan bahwa pacaran itu bisa berdampak positif
d. agar ada yang lebih perhatian dengan seseorang yang ingin
berpacaran
e. rasa ingin tahu bagaimana orang berpacaran
f. suasa hati yang berbeda
g. agar ada yang membantu dalam mengerjakan tugas
h. ada yang menemani ketika bepergian
25
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang bisa diambil dari pembahasan tersebut adalah
pacaran yaitu menjalin sebuah hubungan antar lawan jenis
dengan dasar ingin membagi rasa kasih sayang dan rasa cinta
dengan lawan jenis yang di sukai. Pacaran bisa memberikan
dampak positifnya dan dampak negativnya, tergantung bagaimana
remaja tersebut menjalani proses pengenalan jati dirinya
dengan baik melalui proses pacaran.
Pacaran itu memang perlu untuk para remaja karena tertarik
dengan lawan jenis merupakan suatu sifat yang normal bagi para
remaja yang transisi dari anak menuju kedewasaan. Pacaran bisa
membuat seorang remaja yang sudah terlanjur hanyut dalam
sebuah percintaannya sendiri, remaja yang sudah berlebihan
dalam pacaran bisa membuat dirinya tabu akan sebuah kebenaran,
remaja tersebut bisa melakukan penyimpangan dari agamanya.
Tetapi, remaja yang cerdas pasti tidak akan melakukan hal-hal
menyimpang karena ia mengetahui itu akan berdampak buruk bagi
dirinya dan orang-orang di sekitarnya. Dari semua pembahasan
tersebut, kembali lagi kepada orang tua selaku pengawas serta
pembimbing perilaku anaknya sehingga anaknya terutama yang
berada pada masa remaja tidak berperilaku menyimpang.
26
A. Saran
Saran dari penulis yaitu pacaran memang merupakan sebuah hal
yang normal untuk anak seusia kita atau seusia anak SMA. Tapi
kita juga harus tau batasan-batasan dalam pacaran itu apa
saja.
Mencari jati diri kita melalu proses pacaran, harus
dilakukan secara sehat jangan sampai menyimpang dari agama dan
jangan sampai tidak memperdulikan kewajiban kita sebagai
seorang anak yang harus selalu patuh dan taat kepada orang
tua, dan kewajiban kita sebagai seorang siswa yang
berkewajiban untuk menuntut ilmu. Mari sebagai generasi muda
kita harus bisa memilih mana yang berdampak positif untuk kita
dan mana yang berdampak negative untuk kita. Berpikirlah
secara sehat sebelum bertindak lebih jauh lagi sehingga kita
akan terhindar dari kata penyesalan.
27
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Pacaran
http://www.psychologymania.com/2013/01/pengertian-pacaran.html
http://psiervianto.blogspot.com/2013/01/makalah-psikologi-sosial-remaja-dan.html
http://anak-kos-gokil.blogspot.com/2010/03/pengaruh-perilaku-menyimpang-remaja.htm
http://gallerydanbo.weebly.com/artikel-menarik/gaya-pacaran-yang-sehat-aman-baik-anak-muda1
http://blog.adamcholil.com/2013/06/sikap-anak-terhadap-kedua-orang-tuanya.html
http://telaga.org/audio/peran_orangtua_dalam_pembentukan_jati_diri_remaja
28