gerbang logika
TRANSCRIPT
Daftar IsiBAB I PENDAHULUAN..................................................2
1.1 Dasar Teori....................................................2
1.2 Tujuan Pembelajaran............................................2
BAB II PROSES PELAKSANAAN PRAKTIKUM................................3
BAB III HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN............................4
Gerbang Logika.....................................................4
Gerbang Logika Inverter (NOT)....................................4
Gerbang Logika non-Inverter......................................5
1. Logika AND.....................................................5
2. Logika OR......................................................6
Rangkaian Logika Kombinasi 2 Masukan...............................6
2.1 Rangkaian Logika Kombinasi 2 Masukan Model 1................6
2.2 Rangkaian Logika Kombinasi 2 Masukan Model 2................7
2.3 Rangkaian Logika Kombinasi 2 Masukan Model 3................8
3. Rangkaian Logika Kombinasi 3 Masukan..........................10
3.1 Rangkaian Logika Kombinasi 3 Masukan model 1...............10
3.2 Rangkaian Logika Kombinasi 3 Masukan model 2...............11
4. Rangkaian Logika Kombinasi 4 Masukan..........................13
IV KESIMPULAN.....................................................16
2
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Dasar TeoriApa itu gerbang logika ? Gerbang logika merupakan rangkaian
dengan satu atau lebih dari satu sinyal masukan tetapi
hanya menghasilkan satu sinyal keluaran. Gerbang ini
merupakan rangkaian digital (dua keadaan), karena sinyal
masukan dan sinyal keluaran hanya berupa tegangan tinggi
atau tegangan rendah. Gerbang tersebut sering disebut
rangkaian logika karena analisisnya dapat dilakukan dengan
aljabar Boolean.
Mesin-mesin digital hanya mampu mengenali dan mengolah data
yang berbentuk biner. Pada sistem biner hanya diijinkan dua
keadaan yang berbeda. Contoh dua keadaan yang berbeda
yaitu: hidup-mati, tinggi-rendah, tersambung-putus, atas-
bawah, dll. Dua keadaan dari sistem biner tesebut
disimbolkan dengan angka biner 0 atau 1. misalnya: hidup=1
dan mati=0, tinggi=1 dan rendah=0, benar=1 dan salah=0 dan
seterusnya. Dapat pula hidup=0 dan mati=1, tinggi=0 dan
rendah=1, benar=0 dan salah=1 dan seterusnya tergantung
kesepakatan sejak awal.
1.2 Tujuan Pembelajaran Melalui praktikum haari ini diharapkan kepada setiap
mahasiswa untuk dapat memahami banyak hal mengenai gerbang
logika, diantaranya adalah :3
1. Mahasiswa/i mampu memahami jenis-jenis gerbang logika.
2. Mahasiswa/i mampu memahami Karakteristik gerbang logika.
3. Mahasiswa/i mampu memahami Fungsi gerbang logika.
4. Mahasiswa/i mampu memahami bagaimana apabila beberapa
gerbang logika itu di kombinasikan.
5. Mahasiswa/i mampu menjelaskan setiap output yang
dihasilkan dari input setiap gerbang logika yang ada.
6. Mahasiswa/i mampu memberikan penjelasan melalui
pengamatan yang telah dilakukan terhadap modul praktikum.
BAB II PROSES PELAKSANAAN PRAKTIKUM
Dalam pelaksanaan praktikum gerbang logika ini, terdapat
beberapa proses yang harus dilakukan. Beberapa proses dimaksud
adalah :
1. Setiap mahasiswa terlebih dahulu harus mendownload modul
praktikum dari Akademik.
2. Mahasiswa sebelumnya harus memahami apa itu gerbang
logika dan cara kerja gerbang logika yang ada.
3. Mahasiswa harus mendownload software simulasi (DSCH 2).
4. Mahasiswa menjalankan software simulasi dan memulai
explorasi dan pengerjaan tugas sesuai dengan modul
praktikum yang telah diberikan.
5. Mahasiswa mulai mengamati dan memahami modul yang telah
dikerjakan.
4
6. Mahasiswa menuliskan hasil pengamatan dan pemahaman
tersebut dalam lembar kerja word.
7. Setelah selesai pengerjaan praktikum, mahasiswa harus
mensubmit tugas tersebut dalam bentuk word kepada e-mail
Dosen Pengajar dan di CC kepada Asisten Dosen.
BAB III HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
Gerbang LogikaAda dua jenis gerbang logika yaitu gerbang logika inverter dan gerbang logika non-Inverter.
Gerbang Logika Inverter (NOT)Inverter (pembalik) merupakan gerbang logika yang memiliki satu
sinyal masukan dan satu sinyal keluaran dimana sinyal keluaran selalu berlawanan dengan sinyal masukan.
5
Gambar 1. Inverter (NOT)
Gambar 2. Inverter
Gerbang Logika non-Inverter
1. Logika AND
6
Dari gambar di atas jika inputan biner 0, maka led akan menyala atau bernilai 1 dan jika inputan bernilai 1 maka led mati
Pada logika AND yang menerima 2 inputan, outputnya akan
bernilai biner 1 jika kedua inputan bernilai biner 1 atau apda
rangkaian gerbang logika led akan menyala jika kedua button sama
sama menyala.
Gambar 3. Gerbang Logika AND
Gambar 4. Logika AND
7
Pada gambar jika inputan A bernilai 0 dan inputan B bernilai 0 maka led mati. Jika inputan A biner 0 dan inputan B biner 1, maka led mati. Jika inputan A biner 1dan inputan B biner 0 maka led mati. Namun jika kedua A
2. Logika OR
Gambar 5. Logika OR
Rangkaian Logika Kombinasi 2 Masukan2.1 Rangkaian Logika Kombinasi 2 Masukan Model 1
Gambar 6. Rangkaian Logika Kombinasi 2 Masukan Model 1
8
Pada gambar rangkaian diatas, jika kedua inputan bernilai biner 0 maka outputnya bernilai biner 0 atau dalam rangkaian led dalam keadaan mati, tetapi jika salah satu inputan bernilai biner 1 atau kedua inputan bernilai biner 1 maka
Pada rangkaian kombinasi diatas, jika inputan kedua inputan bernilai biner 0, atau hanya salah satu inputan bernilai 1 maka output bernilai biner 0 atau pada rangkaian led dalam keadaan mati, namun jika inputan keduanya bernilai biner 1
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel kebenaran
berikut ini.
INPUT OUTPUT
A B Y
0 0 0
0 1 0
1 0 0
1 1 1
2.2 Rangkaian Logika Kombinasi 2 Masukan Model 2
Gambar 7. Rangkaian Logika Kombinasi 2 Masukan Model 2
9
Pada gambar rangkaian kombinasi diatas, jika kedua inputan bernilai biner 0 atau salah satu dari inputan bernilai biner 0 maka output akan bernilai biner 1 atau pada rangkaian led akan menyala, tetapi jika kedua
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel kebenaran berikut ini.
INPUT OUTPUT
A B Y
0 0 1
0 1 1
1 0 1
1 1 0
2.3 Rangkaian Logika Kombinasi 2 Masukan Model 3
Gambar 9. Rangkaian Logika Kombinasi 2 Masukan Model 3
10
Pada gambar rangkaian kombinasi diatas, jika kedua inputan bernilai biner 0 atau salah satu dari inputan bernilai biner 0maka output akan bernilai biner 1 atau pada rangkaian led akanmenyala, tetapi jika kedua inputan bernilai biner 1 maka output bernilai biner 0 atau pada rangkaian led dalam keadaan
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel kebenaran berikut ini.
INPUT OUTPUT
A B Y
0 0 1
0 1 1
1 0 1
1 1 0
11
Gambar 10. Rangkaian Logika Kombinasi 3 Masukan model 1
13
Pada gambar rangkaian kombinasi diatas, jika ketiga inputan bernilai biner 0 maka output akan bernilai biner 1 atau pada rangkaian led akan menyala, tetapi jika inputan terdapat biner 1 atau ketiga inputan tersebut bernilai biner 1 maka outputnya bernilai 0 atau pada rangkaian lednya dalam keadaan mati.
Untk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.
INPUT OUTPUT
A B C Y
0 0 0 1
0 0 1 0
0 1 0 0
0 1 1 0
1 0 0 0
1 0 1 0
1 1 0 0
1 1 1 0
3.2 Rangkaian Logika Kombinasi 3 Masukan model 2
14
Gambar 11. Rangkaian Logika Kombinasi 3 Masukan model 2
15
Pada gambar rangkaian diatas output akan bernilai biner 1 atau pada rangkaian led akan menyala jika inputan 000,001 dan 100.
Jika inputan bernilai biner 010, 011,101, 110, dan 111 maka output akan bernilai biner 0 atau pada rangkaian led dalam keadaan mati.
Untuk lebih jelasnya dpat dilihat pada tabel kebenaran berikutini.
INPUT OUTPUT
A B C Y
0 0 0 1
0 0 1 1
0 1 0 0
0 1 1 0
1 0 0 1
1 0 1 0
1 1 0 0
1 1 1 0
4. Rangkaian Logika Kombinasi 4 Masukan
16
Gambar 12. Rangkaian Logika Kombinasi 4 Masukan
18
Pada gambar rangkaian diatas, jika inputan bernilai 0111, 1110,1111 maka output akan bernilai biner 1 atau pada rangkaian led akan menyala, tetapi jika inputan bernilai 0000,0001, 0010, 0011, 0100, 0101, 0110, 1000, 1001, 1010, 1011, 1100, 1101 makaoutput akan bernilai 0 atau pada rangkaian led dalam keadaan
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel kebenaran berikut.
INPUT OUTPUT
A B C D Y
0 0 0 0 0
0 0 0 1 0
0 0 1 0 0
0 0 1 1 0
0 1 0 0 0
0 1 0 1 0
0 1 1 0 0
0 1 1 1 1
1 0 0 0 0
1 0 0 1 0
1 0 1 0 0
1 0 1 1 0
1 1 0 0 0
1 1 0 1 0
1 1 1 0 1
1 1 1 1 1
19
IV KESIMPULANGerbang logika atau gerbang logik adalah suatu entitas dalamelektronika dan matematika boolean yang mengubah satu ataubeberapa masukan logik menjadi sebuah sinyal keluaran logik.Logika merupakan dasar dari semua penalaran (reasoning).Untuk menyatukan beberapa logika, kita membutuhkan operatorlogika dan untuk membuktikan kebenaran dari logika, kita dapatmenggunakan tabel kebenaran. Tabel kebenaran menampilkanhubungan antara nilai kebenaran dari proposisi atomik. Dengantabel kebenaran, suatu persamaan logika ataupun proposisi bisadicari nilai kebenarannya. Dengan menggunakan tabel kebenarankita dapat mendesain suatu rangkaian logika. Dalam teknikdigital apa yang dinamakan logika tegangan adalah dua kondisitegangan yang saling berlawanan. Kondisi tegangan “adategangan” mempunyai istilah lain “berlogika satu” (1) atau“berlogika tinggi” (high), sedangkan “tidak ada tegangan”memiliki istilah lain “berlogika nol” (0) atau “berlogikarendah” (low). Dalam membuat rangkaian logika kita menggunakangerbang-gerbang logika yang sesuai dengan yang dibutuhkan.Rangkaian digital adalah sistem yang mempresentasikan sinyalsebagai nilai diskrit.
20