fungsi dan sistem bilangan bulat
TRANSCRIPT
Nama : Aryawati Dewi Aras
NIM : 1111040058
Kelas : A2 (Pendidikan Matematika)
Mata Kuliah : Struktur Aljabar 1
FUNGSI dan SISTEM BILANGAN BULAT
A. Relasi
1. Pengertian Relasi
Relasi adalah hubungan antara anggota himpunan asal (domain)
dengan anggota himpunan kawan (kodomain). Suatu relasi dari himpunan A
yang merupakan daerah asal (domain) ke himpunan B yang merupakan
daerah kawan (kodomain) adalah pemasangan atau perkawanan atau
korespondensi anggota-anggota himpunan A dengan anggota -anggota
himpunan B.
2. Menyatakan Relasi
Relasi dua himpunan dapat dinyatakan dengan cara-cara berikut ini :
a. Diagram Panah
b. Himpunan Pasangan Berurutan
c. Diagram Cartesius
Contoh :
a. Diagram Panah
Himpunan A = {Bilangan Ganjil, Bilangan Genap, Bilangan Prima}
Himpunan B = {1,2}
Terdapat relasi “anggota (∈)” dari himpunan A ke himpunan B.
Bilangan Ganjil ●
Bilangan Genap ●
Bilangan Prima ●
● 1
● 2
Anggota (∈)
Anggota himpunan A yang berelasi dengan anggota himpunan B
ditunjukkan dengan arah panah, sehingga diagramnya disebut diagram
panah .
b. Himpunan Pasangan Berurutan
Himpunan A = {Echa, Rahmat, Agus, Dedhy}
Himpunan B = {Sepak Bola, Bulutangkis, Basket}
Maka himpunan pasangan berurutannya :
{(Echa, Basket), (Rahmat, Sepak Bola), (Agus, Bulutangkis), (Dedhy,
Bulutangkis)}.
c. Diagram Cartesius
Relasi “Faktor dari” dari
Himpunan A = {2,3,5,7}
ke Himpunan B = {9,14,25}.
Himpunan Pasangan Berurutannya adalah {(2,14),(3,9),(5,25),(7,14)}.
Diagram Cartesius :
Echa ●
Rahmat ●
Agus ●
Dedhy ●
● Sepak Bola
● Bulutangkis
● Basket
“Gemar Bermain”
2 3 5 7
9
14
25
A
B
B. Fungsi atau Pemetaan
1. Pengertian Fungsi atau Pemetaan
Suatu pemetaan dari himpunan A ke himpunan B adalah suatu relasi
khusus, yang memasangkan setiap anggota A dengan tepat satu anggota B.
Jika a ∈ A, b ∈ B, dan a dipasangkan dengan b maka b disebut bayangan a.
Syarat pemetaan :
a. Ada himpunan asal yaitu himpunan A (domain) atau daerah definisi.
b. Ada himpunan kawan atau kodomain, yaitu himpunan B.
c. Ada himpunan yang merupakan daerah hasil (range) dari fungsi
tersebut yang merupakan himpunan bagian dari kodomain.
d. Semua anggota daerah asal (domain) habis dipetakan.
e. Tidak ada anggota himpunan asal yang memiliki dua bayangan atau
lebih.
Fungsi atau Pemetaan adalah suatu relasi tertentu antara himpunan A
dan B yang memenuhi syarat bahwa setiap (semua) anggota himpunan A
dipasangkan dengan tepat satu anggota himpunan B. Tidak semua relasi
merupakan sebuah fungsi atau pemetaan, hanya relasi tertentu yang
memenuhi persyaratan tersebut diatas.
Ciri-ciri relasi yang merupakan pemetaan/fungsi :
a. Pada Diagram Panah
Semua anggota A mempunyai pasangan,dan tidak ada cabang relasi dari
himpunan A :
Contoh Pemetaan/Fungsi :
Contoh bukan pemetaan/fungsi :
b. Pada Himpunan Pasangan Berurutan
Contoh pemetaan/fungsi :
{(a,1),(b,1),(c,2),(d,3)}
Contoh bukan pemetaan/fungsi :
{(a,1),(b,2),(b,3),(c,3)} -------------
c. Pada Diagram Cartesius
Tidak ada dua titik segaris vertical.
Contoh pemetaan/fungsi :
Contoh bukan pemetaan/fungsi :
terdapat dua unsur himpunan
A yang ditulis lebih dari satu
kali.
2. Notasi Fungsi/Pemetaan
Jika setiap x anggota A dan y anggota B, maka ditulis :
f : x → y (baca : f memetakan x terhadap y)
atau
f : x → ax + b (baca : f memetakan x terhadap ax + b)
3. Rumus Fungsi
Fungsi f : x → ax + b dapat ditulis dengan rumus :
f(x) = ax + b
4. Variabel Tak Bergantung dan Variabel Bergantung
Persamaan grafik fungsi y = f(x) = ax + b, bahwa setiap nilai
variabel x akan menghasilkan nilai f(x) atau y, sehingga nilai x berubah,
maka nilai y juga akan berubah nilainya. Jadi, nilai fungsi f(x) akan
bergantung kepada nilai y.
Nilai x disebut variabel tak bergantung dan y atau f(x) disebut variabel
bergantung.
5. Grafik Fungsi
Langkah-langkah dalam membuat grafik dari suatu fungsi adalah sebagai
berikut:
a. Menentukan pasangan berurutan (x,y) dengan x anggota daerah asal
(domain) dan bayangan dari x dengan menggunakan tabel nilai fungsi.
b. Membut sumbu x mendatar (horizontal) dan sumbu y tegak (vertikal)
yang saling berpotongan dengan langkah-langkah:
1) Anggota domain berada pada sumbu x horizontal.
2) Anggota kodomain berada pada sumbu y vertikal
c. Menentukan pasangan berurutan (x,y) pada bidang koordinat yang
digambar dengan noktah.
d. Membuat kurva melalui noktah-noktah yang telah dibuat jika fungsi
itu pada himpunan bilangan positif dan nol. Bila a > 0 kurva terbuka
ke atas, dan a < 0 kurva terbuka ke bawah.
Catatan:
1) Jika f(x) = ax2 + bx + c, dengan a > 0 (positif), maka:
a. Grafik akan terbuka ke atas (menghadap ke atas)
b. Mempunyai koordinat titik balik minimum
c. Mempunyai nilai ekstrim minimum
2) Jika f(x) = ax2 + bx + c, dengan a < 0 (negatif), maka:
a. Grafik akan terbuka ke bawah (menghadap ke bawah)
b. Mempunyai koordinat titik balik maksimum
c. Mempunyai nilai ekstrim maksimum
6. Menghitung Nilai Fungsi
Misal suatu fungsi f : x → y dapat dinyatakan dalam bentuk rumus
fungsi, yaitu f(x) = y. Berdasarkan rumus fungsi, maka dapat ditentukan
nilai fungsi tersebut untuk setiap nilai x yang diberikan. Caranya dengan
mensubstitusikan nilai x pada rumus fungsi tersebut.
C. Sistem Bilangan Bulat
1. Pengertian
Bilangan bulat adalah bilangan yang tidak mempunyai pecahan
desimal, misalnya 8, 21, 8765, -34, 0. Berlawanan dengan bilangan bulat
adalah bilangan riil yang mempunyai titik desimal, seperti 8.0, 34.25, 0.02.
Notasi Himpunan : B = {…,-3, -2, -1, 0, 1, 2, 3, 4, …}.
Dalam bentuk garis bilangan :
2. Operasi Bilangan Bulat
Jika n bilangan bulat, maka n(-n) + n = 0. Bilangan (-n) disebut lawan
dari (invers penjumlahan dari) n, dan 0 disebut elemen identitas terhadap
penjumlahan.
Definisi diatas menyatakan bahwa untuk setiap bilangan bulat n ada
dengan tunggal bilangan bulat (-n) sedemikian hingga n + (-n) = (-n) + n = 0.
Lawan dari (-n) adalah – (-n) sehingga (-n) + (-(-n)) + (-n) = 0.
Karena (-n) + n = n + (-n) = 0 dan (-(-n)) = n. Jadi lawan dari (-n)
adalah n.
Operasi Penjumlahan :
a. Tertutup → a + b ∈ bilangan bulat
b. Komutatif → a + b = b + a
c. Asosiatif → (a + b) + c = a + (b + c)
d. Identitas → a + 0 = a
e. Invers → a + (-a) = 0
Operasi Pengurangan
Lawan (invers) → a – b = a + (-b)
Catatan : Penjumlahan 2 bilangan bulat
a. (-a) + (-b) = - (a + b) penjumlahan 2 bilangan negative
b. (-a) + b = b – a jika a < b
c. a + (-b) = a – b jika b < a
Bukti bahwa (-a) + (-b) = - (a + b) :
Misalkan a dan b bilangan – bilangan cacah, maka (-a) + (-b) merupakan
jumlah dua bilangan negatif. Misal (-a) + (-b) = c maka c = (-a) + (-b).
c + b = ((-a) + (-b)) + b sifat kesamaan
c + b = (-a) + ((-b) + b) sifat asosiatif penjumlahan
c + b = (-a) + 0 invers penjumlahan
(c + b) + a = (-a) + a sifat kesamaan
(c + b) + a = 0 invers penjumlahan
c + (b + a) = 0 sifat asosiatif penjumlahan
c + (a + b) = 0 sifat komutatif penjumlahan
(c + (a + b)) + (-(a + b)) = – (a + b) sifat kesamaan
c +((a + b) + (-(a + b))) = – (a + b) sifat asosiatif
c + 0 = – (a + b) invers penjumlahan
Jadi kesimpulannya (-a) + (-b) = – (a + b).
Bukti bahwa (-a) + b = b – a :
Penjumlahan dua bilangan bulat, yang satu positif dan yang lain negatif, kita
jelaskan sebagai berikut : Misal a dan b dua bilangan cacah dengan a < b,
berarti ada bilangan asli c sedemikian hingga a + c = b dan menurut definisi
pengurangan bilangan cacah, a + c = b sama artinya dengan b – a = c.
(-a) + b
= (-a) + (a + c)
= ((-a) + a) + c asosiatif penjumlahan
= 0 + c invers penjumlahan
= c = b - a
Jadi terbukti bahwa (-a) + b = b – a.
Operasi Perkalian
a. Tertutup → a x b bilangan bulat
b. Komutatif → a x b = b x a
c. Asosiatif → (a x b) x c = a x (b x c)
d. Identitas → a x 1 = a
e. Distributif → a (b + c) = ab + ac
a (b - c) = ab – ac
f. Invers → a x 0 = 0
Catatan :perkalian bilangan bulat
(-a) x b = -ab
(-a) x (-b) = ab
Operasi Pembagian
Kebalikan (invers) dari perkalian
a : b = a x 1/b
Perkalian bilangan bulat
Kita telah mengetahui perkalian bilangan cacah, selanjutnya pengetahuan itu
dengan sifat distributif perkalian terhadap penjumlahan bilangan bulat, kita
dapat melakukan perkalian bilangan bulat yang salah satu atau kedua-duanya
bilangan bulat negatif.
Tetapi sebelum kita membicarakan hal itu terlebih dahulu kita buktikan suatu
sifat konselasi (penghapusan) dari penjumlahan yaitu:
Jika a, b dan c bilangan-bilangan bulat dan a + c = b + c maka a = b.
Bukti :
a + c = b + c
(a + c) + (-c) = (b + c) + (-c) (sifat kesamaan)
a + (c + (-c)) = b + (c + (-c) (assosiatif penjumlahan)
a + 0 = b + 0 (invers penjumlahan)
a = b
Berikut akan diperlihatkan bagaimana memberi makna perkalian dua
bilangan bulat yang satu negatif dan lainnya positif. Misalkan a dan b adalah
bilangan cacah, maka a bilangan bulat positif dan (-b) bilangan bulat negatif.
Akan diperlihatkan bahwa a x (-b) = -(a x b).
Bukti :
a x (b + (-b)) = a x 0
(a x b) + (a x (-b)) = 0
(a x (-b)) + (a x b) = 0
((a x (-b)) + (a x b)) + (-(a x b)) = 0 + (-(a x b))
(a x (-b)) + ((a x b) + (-a(a x b))) = -(a x b)
a x (-b) + 0 = -(a x b)
a x (-b) = -(a x b)
Mengingat sifat komutatif pada perkalian bilangan bulat, maka :
(-a) x b = b x (-a)
= – (b x a)
= -(a x b)
Pembagian bilangan bulat
Seperti halnya pembagian bilangan cacah, pembagian bilangan bulat juga
didefinisikan dengan perkalian.
Telah dibuktikan bahwa (-a) x b = a x (-b) = -(a x b) dan seterusnya kita tulis
dengan –(ab), maka :
a. –(ab) : a = (-b)
b. –(ab) : b = (-a)
c. -(ab) : (-a) = b
d. -(ab) : (-b) = a
Demikian pula karena (-a) x (-b) = a x b maka:
e. ab : (-a) = (-b)
f. ab : (-b) = (-a)
***