ekonomi makro islam

34
STRUKTUR DOSEN PENGASUH Ekonomi Makro Islam Atika Zahra Maulida, SHI. MSI Keseimbangan Umum OLEH : KELOMPOK 14 AdellaNurlita : 1401150097 Didi Purwanto : 1401150 Institut Agama Islam Negeri ANTASARI BANJARMASIN SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM EKONOMI SYARIAH 2015 1

Upload: independent

Post on 26-Nov-2023

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

STRUKTUR DOSEN PENGASUH

Ekonomi Makro Islam Atika Zahra Maulida, SHI. MSI

Keseimbangan Umum

OLEH :

KELOMPOK 14

AdellaNurlita : 1401150097

Didi Purwanto : 1401150

Institut Agama Islam Negeri ANTASARI BANJARMASIN

SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM

EKONOMI SYARIAH

2015

1

KATA PENGANTAR

Bismillahhirrohmannirrohim..

Segala Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas Rahmat dan Izin-Nya

lah kami mampu menyelesaikan tugas makalah mengenai “Keseimbangan Umum” ini dengan

baik dan lancar. Tak lupa Sholawat dan Salam kami sampaikan kepada Junjungan Nabi besar

Muhammad Saw, keluarga, para sahabat, dan juga umat beliau hingga akhir zaman. Makalah ini

disusun sebagai tugas kelompok pada Mata Kuliah Ekonomi Makro Islam.

“Tidak ada gading yang tak retak”, Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini

masih banyak terdapat kekurangan, baik yang disengaja maupun tidak. Oleh sebab itu, penulis

mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar Makalah ini dapat lebih baik lagi. Akhir

kata kami berharap semoga Makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi kami sebagai penulis

dan pembaca pada umumnya.

Banjarmasin, 18 Desember 2015

Penulis

2

DAFTAR ISI

Cover………………………………………………………… i

Kata pengantar………………………………………………… ii

Daftarisi………………………………………………………………. iii

Pendahuluan

A. Latarbelakang……………………………………………. 1

B. Rumusanmasalah…………………………………………. 1

C. Tujuan…………………………………………………………….. 1

Pembahasan

A. Konsep Pengertian .............................................................. 2

B. Keseimbangan Kurva IS-LM ............................................... 3

a. Keseimbangan Pasar Barang dan Kurva IS ................. 3

b. Keseimbangan Pasar Uang dan Kurva IS .................. 6

c. Keseimbangan Kurva IS-LM ................................... 9

C. Pembentukan Kurva IS ........................................................ 10

a. Perubahan-Perubahan Kurva IS ............................. 11

D. Pembentukan Kurva LM ........................................................ 11

a. Perubahan-Perubahan Kurva LM ............................... 12

E. Keseimbangan Perekonomian dalam Model IS-LM ............... 13

a. Keseimbangan Pendapatan Nasional dalam Model Is-LM ... 14

3

b. Perubahan-Perubahan Keseimbangan IS-LM .............. 15

c. Pertumbuhan Penawaran Uang .................................. 15

F. Keseimbangan Pasar Barang dan Pasar Uang dalam Perspektif Islam.... 16

a. Pasar Barang dalam Perspektif Islam ............................... 16

b. Permintaan Uang dalam Perspektif Islam ................ 22

G. Permintaan dalam Keseimbangan Umum ........................ 25.

H. Penawaran dalam Keseimbangan Umum ....................... 26

Penutup

DAFTAR PUSTAKA

4

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penulisan makalah ini merupakan pemaparan mengenai Keseimbangan Umum agar lebih

memahami tentang hal tersebut, yang diambil dari beberapa sumber. Salah satu sumber yang

paling banyak digunakan adalah bukuDr. Masyhuri yang berjudulEkonomi Mikro. Sumber lain

yang digunakan juga dari buku yang ditulis oleh Sadono Sukirno yang berjudul Pengantar Teori

Makroekonomi Edisi Kedua dan berbagai sumber-sumber lainnya.

B. Rumusan Masalah :

1. Apa konsep pengertian keseimbangan umum?

2. Bagaimana pembentukan kurva IS?

3. Bagaimana pembentukan kurva LM?

4. Apa permintaan dan penawaran dalam keseimbangan umum?

C. Tujuan : Untuk memberikan pengetahuan, dan penjelasan mengenai Keseimbangan

Umum

5

BAB 2

KESEIMBANGAN UMUM

A. Konsep Pengertian

Ada dua orang atau dua kelompok konsumsi dan ada dua macam barang,

misalnya makanan (food) dan bukan makanan (non food). A mempunyai selera atau

fungsi utility yang dapat digambarkan dengan kurva indifferen (indifference curve) a1,

a2.................. dan seterusnya. B juga indifference curve b1, b2, ............ dan seterusnya.

Jumlah barang tertentu harus didistribusikan antara A dan B misalnya pada titik

H, maka A memperoleh makanan AH1, dan bukan makanan AH2, sedangkan B

memperoleh barang tersebut sebesar CH1 dan DH1 utility A = Ua3 dan utility B = Ub2.

Kalau redistribusi barang sehingga H bergeser sepanjang a3 sampai titik K maka

utility A = Ua3 tetap, utility B= Ub3 naik. Demikian total utility A dan B naik berarti

kesejahteraan keseluruhan naik. Demikian kalau H bergeser sepanjang b2 sampai titik

LUA = Uau naik, UB = Ub2, tetap maka total utility naik, kesejahteraan masyarakat naik.

Kalau K dan L merupakan titik singgung antara indifference curve A dan

indifference B, maka pada titik akan meningkatkan utility salah satu maka utility yang

lain akan turun. Karena utility bersifat subjektif, maka titik K dan L sudah merupakan

titik optimum: suatu keadaan dimana tidak seorang pun dapat meningkatkan

kesejahteraannya tanpa mengurangi kesejahteraan pihak lain. Titik optimum kalau

dihubungkan disebut contract curve.

Pada titik slope indifference curbe A = slope indifference curve B.

6

MRSA = MRSB

Generalisasi MRSA = MRSB = MRSC..................... dan seterusmnya.

Marginal rate of substitution antara dua macam barang (q1 dan qi) untuk semua

orang sama.1

B. Keseimbangan Kurva IS-LM

a. Keseimbangan Pasar Barang dan Kurva IS

Jika keseluruhan barang dan jasa yang ditransaksikan, maka pasar disebut dengan

pasar barang. Jadi, bahwa pasar barang adalah pasar dimana semua barang dan jasa

yang diproduksi oleh suatu negara dan dalam jangka waktu tertentu.

Dengan pasar barang, maka ada permintaan dan penawaran. Permintaan dalam

pasar barang merupakan agregasi dari semua permintaan akan barang dan jasa di

dalam negeri, penawaran asdalah semua barang dan jasa yang diproduksi dalam

negeri.

Jika permintaan total dari barang dan jasa dalam negara diasumsikan merupakan

penjumlahan dari monsumsi, investasi dan pengeluaran pemerintah, maka rumusnya

adalah:

Z = C + I + G

Bahwa besaran konsumsi ditentukan oleh besaran disposable income yang dalam

hal ini adalah total pendapatan dikurangi dengan pajak, sehingga persamaan menjadi:

Z = C (Y – T) + I + G

Dengan menjabarkan fungsi konsumsi bahwa C = c0 + c1 Yd, maka persamaan

tersebut diturunkan beriku:

Z = C0 + C1 Yd + I + G

1 Masyhuri, Ekonomi Mikro, (Malang: UIN-Malang Press, 2007) hal. 269-271

7

Z = C0 + C1 (Y-T) + I + G, dimana C1 = marginal propensity to consume

Jika total produksi dalam negara sama dengan total pendapatan Y, dan permintaan

sama dengan penawaran, maka: Y = Z, demikian secara sistematis dapat mengganti Y

dengan Z sehingga persamaan dapat menjadi:

Y = C0 + C1 ( Y – T) + I + G

Persamaan tersebut mennunjukkan bahwa pendapatan (disimbolkan Y), sama

dengan permintaan, yang merupakan penjabaran dari Z.

Persamaan dapat dijabarkan lebih lanjut:

Y = C0 + C1 ( Y – T) + I + G

Y = C0 + C1Y – C1T + I + G

Y-C1Y = C0 + I + G - C1T

(1 – C1) Y = C0 + I + G - C1T

Y = 1/ (1 – C1) [C0 + I + G - C1T]

Dimana 1/ (1 – C1) disebut dengan multiplier dan [C0 + I + G – C1T] merupakan

pengeluaran autonomous.

Dengan pemdekatan matematis, pendekatan grafis dapat digunakan untuk

menggambarkan ekuilibrium di pasar barang.

8

Kenaikan tingkat bunga akan mengakibatkan turunnya investasi dan

mengakibatkan turunnya output secara nasional. Turunnya output ditunjukkan oleh

bergesernya nilai Y ke kiri menjadi Y’. Pergeseran nilai output Y lebih besar

dibandingkan denagn berkurangnya nilai investasi, dikarenakan adanya faktor

multiplier efek.

Turunnya output, dikarenakan turunnya suku bunga, dapat digambarkan dalam

suatyu kurva, yang disebut dengan kurva IS. Proses penurunan kurva IS dari

keseimbangan di pasar barang deapat dilihat

Kondisi awal terjadi keseimbangan pada titik A dengan Y, kemudian terjadi

kenaikan tingkat suku bunga dari i menjadi i’ berdampak bergesernya kurva ZZ

menjadi ZZ’ yang disebabkan turunnya investasi sebagai akibat naiknya tingkat suku

bunga, kenaikan tingkat suku bunga akhirnya berdampak pada penurunan Y sebagai

akibat turunnya tingkat investasi sehingga terbentuk keseimbangan baru pada A’ dan

Y’. Dampak lain pada kurva IS, akan mengakibatkan terjadinya pergerakan sepanjang

kurva. Jika terjadi perubahan pajak (T) akan mengakibatkan perubahan konsumsi,

9

atau perubahan dalam pengeluaran pemerintah maka kurva IS akan bergeser ke kiri

maupun ke kanan.

.2

b. Keseimbangan Pasar Uang dan Kurva LM

Pasar uang merupakan suatu tempat dimana terjadi interaksi keuangan.

Keseimbangan akan tercapai pada jumlah permintaan uang di pasar sama dengan

jumlah penawaran. Dalam sistem ekonomi islam permintaan uang dipengaruhi oleh

tingkat bunga sedangkan penawaran merupakan otoritas dari bank sentral, sehingga

bentuk kurva penawaran menjadi inelastis sempurna.

Besarnya permintaan uang dipengaruhi oleh pendapatan nominal dan suku bunga.

Secara matematis hubungan dapat ditulis berikut:

M = $YL (i)

Dinyatakan bahwa kenaikan pemdapatan akan meningkatkan permintaan uang

nominal, sedangkan kenaikan suku bunga akan menurunkan permintaan uang. Jika

hubungan dalam bentuk nominal akan dirubah dalam bentuk rill, maka:

M/P = YL (i)

2 Nurul Huda dkk, Ekon omi Makro Islam Pendekatan Teoretis, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2009), hal.122 - 127

10

Dari persamaan tersebut dapat diketahui bahwa permintaan uang rill akan

dipengaruhi oleh pendapatan rill dan tingkat bunga. Perbedaan antara uang nominal

dengan uang rill akan terlihat dari daya belinya. Uang nominal menyatakan jumlah

uang yang tertera di uang fiat, sedangkan uang rill mengukur uang dari daya belinya.

Misal, kita membawa uang yang banyak untuk membeli 4 mangkuk bakso, maka

jumlah uang yang disiapkan adalah sebesar 4 kali harga mangkuk bakso. Jika harga

satu mangkuk bakso sama dengan Rp. 10.000,00, maka jumlah uang harus disediakan

untuk membeli 4 mangkuk sup adalah sebanyak 4 kali Rp 10.000,00 sama dengan Rp

40.000,00

Hubungan antara permintaan dan penawaran uang secara grafis adalah:

Saat terjadi kenaikan pendapatan, permintaan jumlah uang beredar akan

meningkat, jika jumlah uang yang beredar tidak berubah (karena otoritasnya ada pada

BI), maka akan mengakibatkan suku bunga meningkat. Keseimbangan lama ada pada

titik A dengan jumlah uang yang beredar M, dan suku bunga i. Ekuilibrium pada

kombinasi jumlah keseimbanagan sebesar M, dengan suku bunga i’. Suku bunga yang

baru atau i’ lebih tinggi dibandingkan dengan suku bunga lama atau i. Dari kejadian

tersebut, dapat dilihat bahwa ketika jumlah uang tetap beredar, kenaikan pendapatan,

11

maka mengakibatkan suku bunga meningkat. Dengan kata lain ada hubungan yang

positif antara pendapatan dengan suku bunga.

Jika hubungan antara suku bunga dengan pendapatan digambarkan secara khusus,

maka akan ditemukan pada kurva LM. Proses penurunan kurva LM dari

keseimbangan pasar uang dapat dilihat

Menggambarkan bagaimana proses penurunan keseimbangan pada pasar uang

(LM). Kondisi awal terdapat keseimbangan antara money demand dengan money

supply pada titik A dengan suku bunga sebesar i dan pendapatan/ output sebesar Y.

Kemudian pendapatan naik dari Y ke Y’, maka menyebabkan money demand

meningkat sehingga akan menggeser kurva Md menjadi Md’ yang berdampak pada

kenaikan tingkat suku bunga i menjadi i’ sehingga terbentuk keseimbangan baru A

menjadi A’. Selain dari gambar 7.6 terlihat bahwa antara pendapatan dengan i

memiliki slope positif. Artinya, semakin tinggi pendapatan, maka tingkat bunga akan

meningkat.3

Pergeseran Kurva LM

Perubahan Y mengakibatkan perubahan i, dan mengakibatkan terjadinya

pergerakan di sepanjang kurva. Namun jika jumlah uang beredar atau jika terjadi

3 Ibid, hal 127 - 129

12

perubahan harga, maka mengakibatkan pergeserran kurva LM. Misal, jika jumlah

uang beredar bertambah, maka M/P meningkat, dan mengakibatkan kiurva LM

bergeser ke kanan bawah dan akhirnya akan menggeser tingkat bunga ke posisi yang

lebih rendah.

4

c. Keseimbangan Kurva IS-LM

Keseimabangan yang terjadi merupakan keseimbangan anyara pasar uang dan

pasar barang.

IS : C (Y-T) + I (Y,i) + G

LM : M/P = YL (i)

kurva IS merupakan kurva yang menghubungkan anata i dengan Y pada pasar

barang dalam kondisi ekuilibrium. Kurva LM merupakan kurva yang

menghubungkan antara Y dan i pada pasar uang dalam kondisi ekuilibrium. Jika

kurva IS dan kurva LM pada satu tiitik (i,Y) maka titik menggambarkan sekaligus

keseimbangan yang terjadi di pasar barang maupun pasar unag.

4 Ibid, hal 129 - 130

13

Keseimbangan IS-LM merupakan keseimbangan dalam perekonomian. Pada

gambar tersebut keseimabangan gerjadi pada titik A yaitu pada tingkat pendapatan

sebesar Y dan tingkat bunga sebesar io. Dalam keseimbangan diasumsikan pasar uang

dan pasar barang dalam kondisi ekuilibrium.5

C. Pembentukan Kurva IS

Dua faktor penentu investasi perusahaan ialah: tingkat pengembalian modal (rate of

returns) dan tingkat bunga. Semakin rendah tingkat bunga, semakin banyak investasi dan

keadaan ini meningkatkan keseimbangan perekonomian dan pendapatan nasional. Berarti,

semakin rendah tingkat bunga, semakin tinggi pendapatan nasional. Sifat hubungan ini

digambarkan oleh kurva IS. Pembentukan kurva IS dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:

a. Mewujudkan kurva IS dari melihat perubahan yang berlaku ke

ataskeseimbangan pendapatan nasional sebagai akibat perubahan tingkat

bunga.

b. Menggunakan grafik empat kuadran yang menerangkan perhubungan di

antara tingkat bunga, suntikan, bocoran, dan keseimabangan pendapat

nasional.

a. Perubahan – Perubahan Kurva IS5 Ibid, hal 130 - 131

14

Dalam perekonomian tiga sektor, perubahn kurva IS terutama disebabkan oleh

tiga perubahan berikut:

a. Kenaikan atau pengurangan investasi.

b. Kenaikan atau pengurangan pengeluaran pemerintah.

c. Kenaikan atau pengurangan pajak.

D. Pembentukan Kurva LM

Kurva LM menggambarkan keseimbangan yang berlaku di pasaran uang pada

berbagai tingkat pendapatan nasional. Teori moneter yang dikemukakan oleh Keynes

menunjukkan bahwa (i) tingakat bunga ditentukan oleh permintaan dan pemawaran uang

(ii) faktor yang menentukan permintaan uang adalah pendapatan nasional yang semakin

tinggi pendapatan nasional semakin tinggi permintaan uang untuk transaksi dan berjaga-

jaga. Menyebabkan keseimbangan di pasaran uang yaitu keseimbangan di antara

permintaan dan penawaran uang erat hubungannya dengan pendapatan nasional.

Akibat dari kenaikan dalam pengeluaran agregat, pendapatan nasional bertambah.

Pertambahan pendapatan ansional mengakibatkan permintaan ke atas uang naik sebagai

akibat kenaikan permintaan uang untuk transaksi. Dalam pasaran uang tercapai

keseimbangan baru. Maka hakikatnya analisis dengan menggunakan kurva LM

menunjukkan hubungan di anatara keseimbangan di pasaran uang dengan pendapatan

nasional.

Cara membentuk kurva IS, dalam pembentukan kurva LM dua pendekatan daoat

digunakan, yaitu:

15

a. Mewujudkan kurva LM dengan menganalisis akibat perubahan pendapatan

nasional ke atas keseimbangan permintaan dan penawaran uang dan tingkat

bunga yang ditentukan oleh berbagai keadaan keseimbangan yang berlaku.

b. Menggunakan empat grafik kuadran yang menerangkan perhubungan di

antara tingkat bunga, permintaan dan penawaran uang dan tingkat pendapatan

nasional.

a. Perubahan – Perubahan Kurva LM

Bahwa tiga faktor mempengaruhi pwmbentukan kurva, yaitu penwaran uang, permintaan

uang untuk spekulasi dan permintaan uang untuk transaksi dan berjaga-jaga. Tujuan untuk

meminta uang untuk spekulasi, transaksi dan berjaga-jaga adalah relatif stabil sifatnya. Faktor

yang mempengaruhi tidak mengalami perubahan yang nyata. Contoh kebiasaan orang untuk

mengkonsumsi yaitu kebiasaan cara membelanjakan uang tidak berubah dengan mudah. Maka

kurva Ds (permintaan uang untuk spekulasi) dan kurva Dt (permintaan uang untuk transaksi dan

berjaga-jaga) relatif stabil. Apabila terjadi perpindahan dalam kurva LM bukanlah disebabkan

oleh perpindahan kurva Ds atau Dt.

Perubahan dalam kurva LM terutama disebabkan olwh perubahan dalam penawaran

uang. Pertumbuhan penawaran uang akan memindahkan kurva LM ke kanan dan sebaliknya

pengurangan penawaran uang akan memindahkan kurva LM ke kiri.

16

Dalam Gambar 8.7 menggunakan grafik empat kuadran ditunjukkan akibat dari

pertambahan penawaran uang dari Ms0 menjadi Ms1. Kurva Ds dan Dt adalah permintaan uang

utnuk spekulasi dan permintaan uang untuk transaksi dan berjaga-jaga. Mulanya penawaran uang

adalah Ms0 maka cara yang diterangkan dapat bahwa LM0 adalah kurva keseimbangan pasar uang

pada berbagai tingkat pendapatan nasional yang asal. Bank Sentral menambah penawaran uang

dari Ms0 menjadi Ms1.

Dengan menghubungkan titik N dan M diperoleh kurva LM1. Kesimpulan: pertambahan

penawaran uang akan mengakibatkan pergerakan kurva LM ke sebalah kanan.6

E. Keseimbangan Perekonomian dalam Model IS-LM

Kurva IS maupun LM menggambarkan keseimbangan pada erbagai tingkat bunga

dan pendapatan nasional. Apabila dilihat secara berasingan setiap kurva tidak dapat

menentukan tingkat bunga yang sebenarnya berlaku dalam perekonomian dan pendapatan

nasional pada keseimbangan. Dapat ditentuksn dengan mengintegrasikan kurva IS dan

LM dalam satu grafik. Tiga aspek yang berhubungan dengan keseimbangan

perekonomian dalam model IS-LM yaitu:

a. Penentuan keseimbangan perekonomian negara.

6 Sadono Sukirno, Pengantar Teori Makroekonomi Edisi Kedua, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2002), hal. 263 - 270

17

b. Berbagai kemungkinan perubahan keseimbangan.

c. Multiplier dalam model IS-LM.

a. Keseimbangan Pendapatan Nasional dalam Model IS-LM

Menggunakan gambar 8.8 diterangkan keseimbangan dan ketidakseimbangan

perekonomian dalam model IS-LM. Dua grafik (a) dan (b) dibuat unruk menerangkannya.

Keseimbangan dalam perekonomian tercapai di titik E. Karena, secara serentak sektor rill dan

sektor keuangan mengalami keseimbangan. Grafik (a) dan (b) menunjukkan bahwa pada tingkat

bunga pada keseimbangan adalah r dan pendapatan nasional pada keseimbangan adalah Y.

Bahwa keadaan perekonomian akan mencapai keseimbangan dapat dibuktikan dengan melihat

keadaan dalam perekonomian apabila digambarkan oleh titik yang berbeda dengan titik E.

Dalam Gambar 8.1 dan 8.5 berhubungan dengan grafik telah ditunjukkan bahwa:

a. Apabila keadaan dalam perekonomian digambarkan oleh titik di sebelah kanan kurva

IS berlaku keadaan di mana AE<Y dan apabila titik berada di sebelah kiri kurva IS

berlaku keadaan AE>Y.

b. Apabila keadaan dalam perekonomian digambarkan oleh titik di sebelah kanan kurva

LM berlaku keadaan Ms<Dm dan apabila titik berada di sebelah kiri maka Ms>Dm.

18

b. Perubahan – Perubahan Keseimbangan IS-LM

Dalam perekonomian tiga sektor, perubahan dalam keseimbangan terutama

disebabkan oleh perubahan berikut: investasi pemerintah, pengeluaran pemerintah, pajak

dan penawaran uang. Akibat tiap dari perubahan ini pada tingkat bunga dan pendapatan

nasional ditunjukkan dalam Gambar 8.9. Apabila terjadi perubahan sebaliknya yaitu

terjadi penurunan.

.

c. Pertambahan Penawaran Uang

Grafik (d) menunjukkan bagaimana pertambahan penawaran uang mempengaruhi

keseimbangan. Kurva LM0 menggambarkan keadaan sebelum ada perubahan penawaran

uang. Kenaikan dalam penawaran uang memindahkan kurva tersebut ke LM1. Perubahan

penawaran uang tidak mempengaruhi kurva IS, dan tidak ada perubahan dalam

kedudukan kurva. Berarti keseimbangan yang asal adalah E0 dan keseimbangan baru

adalah E1. Dapat dibuat kesimpulan mengenai akibat perubahn penawaran uang le atas

keseimbangan, yaitu:

19

a. Pertambahan penawaran uang, ditunjukkan dalam grafik (d) , menurunkan tingkat

bunga (dari r0 menjadi r1) dan menambah pendapatan nasional (dari Y0 menjadi Y1).

b. Penurunan penawaran uang menaikkan tingkat bunga dan mengurangi pendapatan

nasional.7

F. Keseimbangan Pasar Barang dan Pasar Uang dalam Perspektif Islam

Kerangka IS-LM dalam hal ini digunakan untuk menelaah fungsi investasi dan

permintaan uang dalam sebuah perekonomian.

a. Pasar Barang dalam Perspektif Islam

Dalam pasar barang dalam pemikiran konvensional, komponen-komponen

penyusunnya antara lain konsumsi (C), investasi (I), dan pengeluaran pemerintah (G). Jika

secara matematis hubungan ini dapat ditulis berikut:

Kurva IS: Y = C (Y – T), I (Y,i) dan G

Satu hal yang menjadi ciri dari pasar barang dalam sistem ekonomi konvensional

adalah instrumen suku bunga yang menjadi faktor penentu besaran investasi di masyarakat.

Tentu akan bertentangan dengan konsep perekonomian dalam Islam yang jelas

mengaharmkan suku bunga karena sama dengan riba. Riba yaitu tambahan yang terjadi tanpa

adanya aktifitas sektor rill.

Dalam Islam, suku bunga diganti dengan bagi hasil, sehingga isentif dalam

melakukan investasi adalah besaran bagi hasil. Besaran bagi hasil menjadi daya tarik bagi

investor untuk melakukan investasi adalah share dari keuntungan yang dibagi kepada

7 Sadono Sukirno, Pengantar Teori Makroekonomi Edisi Kedua, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2002), hal 270 - 277

20

investor dan para pengelola. Semakin besar bagian bagi hasil yang diterima oleh investor,

akan meningkatkan motivasi bagi investor untuk semakin banyak melakukan investasi.

Demikian, denagn return, semakin besar profit dalam suatu investasi, maka tingkat bagi hasil

akan semakin tinggi.

Investasi adalah bagian dari komponen dari permintaan agregat di pasar barang

selain konsumsi (C) dan belanja pemerintah (G).

Permintaan investasi di pasar barang akan dipengaruhi oleh ketersediaan sumber daya

yang dapat mendukung kegiatan investasi, besaran keuntungan akan didapatkan dari usaha,

ketersediaan modal dan adanya bagian dari sumber daya manusia yang memiliki kemauan

dan kemampuan kewirausahaan dengan mempertimbangkan tingkat keuntungan dan besaran

risiko.

Terkait dengan keuntungan, besarnya keuntungan akan diukur dengan menggunakan

besaran standar upah minimum. Kesediaan seorang entrepneur untuk menggeluti suatu bisnis

akan tergantung kepada besaran risiko dan keuntungan, dimana penjumlahan secara simultan

antara besaran keuntungan dengan risiko kerugian sama minimal sama dengan besaran upah

minimum. Selain, untuk mendapatkan keuntungan akan dipenagruhi oleh besaran modal

yang digunakan dalam berinvestasi. Hubungan antara besarnya modal dengan tingkat

keuntungan investasi digambarkan dalam Gambar 7.13. Bahwa untuk mencapai profit yang

setara dengan upah minimum dibutuhkan besaran investasi tertentu (Io). Kegiatan investasi

akan mengahasilkan keuntungan yang maksimum jika modal investasi terus ditambah.

Namun investasi menghasilkan keuntungan maksimum, penambahan modal investasi yang

selanjutnya akan menghasilkan tingkat keuntungan yang tidak lebih tinggi.

21

Rm = tingkat output harapan yang menjadi motivasi bagi SDM untuk melakukan

kegiatan entrepneur

Im = tingkat investasi minimum yang dibutuhkan untuk menghasilkan keuntungan

sebesar R dalam kegiatan entrepneur

Secara umum, dapat terjadi pada kondisi dimana modal yang tersedia tidak dalam

bentuk bunga, melainkan dalam bentuk bagi hasil, mudarabah ataupun musyarakah.

Permintaan secara agregat sangat dipengaruhi oleh permintaan investasi di tinglkat

mikro. Dimana besaran investasi di tingkat mikro akan dipengaruhi oleh ekspektaasi

keuntungan dan bagi hasil ynag diklaim oleh pemilik dana.

22

Kurva A menunjukkan tingkat ekspektasi keuntungan yang diharapkan dari kegiatan

entrepneurship. Nilai ini meningkat sejalan dengan peningkatan nilai investasi, dan

peningkatan terjadi sampai pada satu titik dimana investasi menghasilkan keuntungan yang

semakin menurun. Kurva B dari perspektif pemilik dana, dimana jika semakin besar tingkat

investasi maka akan semakin besar tingkat profit yang diharapkan.

Berdasarkan Gambar 7.14, semakin besar investasi maka secara umum akan semakin

besar juga tingkat keuntungan yang diharapkan. Demikian sampai pada satu titik, dimana

pada tingkat tertentu keuntungan yang diharapkan akan semakin menurun (digambarkan pada

kondisi A). Dari sisi pemilik dana, dengan semakin besar investasi, maka harapannya akan

semakin besar pula tingkat keuntungan yang diharapkan (Kurva B).

Dapat ditutunkan suatu nilai bagi hasil, yang dilambangkan dengan ‘a’. Nilai ‘a’

merupakan rasio dari bagian keuntungan untuk pemilik dana dengan total keuntungan untuk

pemilik dana dengan total keuntungan investasi. Nilai a disebut sebagai besaran bagi hasil

(profit sharing) mdari investasi dan akan memainkan peran penting dalam keseimbangan di

pasar uang maupun di pasar barang.

Besaran nilai ‘a’ diantara 0 dan 1. Nilai ini dimungkinkan sama dengan 0 atau sama

dengan 1.8

Secara umum, jika semakin besar tingkat rasio profit sharing, maka semakin besar

investasi yang masuk. Namun tingkat investasi secara rasional di suatu negara tidak ahanya

8 Nilainya akan sama dengan 0 jika semua keuntungan menjadi milik pengusaha. Terjadi karena beberapa hal. Pertama, yang diharapkan rendah dan risiko yang tinggi sehingga dikompensasi dengan nilai keuntungan yang di dapat. Kedua, dana yang disediakan sifatnya qardhul hasan sehingga murni untuk menolong para wiraswata miskin. Dan ketiga, untuk menghindari zakat. Nilai a sa dengan 1 jika pemilik dana mengambil semua bagian keuntungan. Terjadi jika pemilik dana merasa tingkat keuntungan yang ada tidak rasional.

23

dipengaruhi oleh profit sharing ratio (a), juga oleh tingkat keuntungan investasi di negara

tersebut, banyaknya kegiatan investasi di pasar rill dan yang yerpenting adalah iklim

kondusif dalam melakukan investasi. Termasuk dalam faktor keamanan, stabilitas politik,

dan perekonomian.

Kurva IS dan Kemiringannya

Kurva IS menggambarkan keseimbangan dalam pasar barang direspresentasikan

dalam persamaan berikut:

Y = Ao – A1a,

a = A – A’Y

Dimana:

A’ = 1 – b (1 – t) / i

B = marginal propensity to consume

t = besaran pajak

i = sensitivitas dari permintaan akan dana investasi terhadap rasio

keuntungan.

Kurva IS akan horizontal pada saat A’ = 0. Terjadi saat b(1 – t) sama

dengan 1 atau i infinite. Secara rill, banyak dana investasi yang ditawarkan

oleh pemilik dana, dan saat yang bersamaan sumber daya manusia (SDM)

juga tersedia. Tingkat keuntungan R rendah, Q rendah, P dan W rendah.

Kondisi kurva IS horizontal akan menggambarkan fase awal dari suatu

perekonomian.

24

Kurva IS akan berslope negatif, saat pembangunan ekonomi mulai

berjalan, tenaga kerja sudah terserap dan R atau profit dari investasi mulai

meningkat dari kondisi awalnya. Kemiringan kurva IS akan tergantung pada

besaran marginal propensity to save (mps) dan besar tidaknya keinginan

masyarakat untuk berinvestasi dipengaruhi oleh nilai ‘a’.

Kurva IS berslope negatif (a) menggambarkan kondisi dimana

perekonomian mulai berjalan. Saat sebagian dana dan SDM terserap dalam

proses pembangunan dan keinginan masyarakat untuk berinvestasi

dipengaruhi nilai a.

Kurva IS mendekati vertikal (b) menunjukkan kondisi perekonomian

sudah tahap advance, kegiatan investasi tidak sensitif terhadap nilai a. Saat

permintaan akan uang horizontal pada semua nilai a. Saat R sangat tinggi.

25

Kurva IS berbentuk vertikal saat jumlah dana yang dinvestasikan tidak

sensitif terhadap perubahan besaran a. Nilai R pada kondisi ini diperkirakan

tinggi dan menggambarkan suatu perekonomian sudah memasuki tahap

advance.

Saat kurva IS mendekati vertikal, maka dalam pasar uang terjadi liquidity

trap, dimana setiap nilai a, orang ingin memegang uang lebih banyak. Terjadi

karena dua hal, rasio bagi hasil atau a yang tinggi dan tingkat keuntungan

yang tinggi.

b. Permintaan Uang dalam Perspektif Islam

Permintaan akan uang dalam sistem perekonomian yang islami dipengaruhi oleh

motif seorang muslim dalam memegang uang. Menurut Metwally ada dua motif

utama seorang muslim dalam memegang uang, yaitu:

1. Motivasi transaksi

2. Motivasi berjaga – jaga

Bahwa permintaan uang untuk tujuan spekulasi sebagaimana yang dikemukakan

Keynes, tidak akan ada dalam sistem perekonomian uang islami. Permintaan uang

dalam ekonomi islam menurut Metwally dipengaruhi oleh tingkat pendapatan.

Besarnya persediaan uang tunai akan berhubungan dengan tingkat pendapatan dan

frekuensi pengeluaran.

Terbatasnya jumlah uang untuk berjaga – jaga tidak terlepas dari kepercayaan

seorang muslim akan janji Allah di Al – Qur’an bahwa Allah akan menjamin rezeki

mereka. Rasulullah mencontohkan sikapnya yang tidak pernah menyimpan sesuatu

26

apapun. Bahkan dalam suatu hadits dikatakan bahwa Rasulullah tidak bisa tidur jika

terdapat uang dinar di kantongnya.

Bahwa permintaan uang seorang muslim dipengaruhi oleh pendapatannya, maka

Fahim Khan membuat hubungan ini secara sistematis, yaitu:

L = bY ..................................................................................... (7.1)

Selain dipengaruhi oleh tingkat pendapatan, permintaan uang dalam sistem

ekonomi Islam tegantung kepada ekspektasi return dari financial aset. Ekspektasi

return yang tinggi dari financial aset menyebabkan uang menjadi kurang bermanfaat

jika uang hanya dipegang dan tidak diinvestasikan.

Pertimbangan altruistic mempunyai hubungan positif pada Y dan sebaliknya

mempunyai hubungan negatif dengan Q. Secara matematis, hubungan antara

permintaan uang dengan sikap altruistic oleh Fahim Khan, dirumuskan berikut:

A = a2Y – hQ ................................................................... (7.2)

Dari persamaan (7.1) dan (7.2) dapat digabung, dan secara sistematis dapat

dirumuskan berikut:

LA = ky – hQ ................................................................. (7.3)

Bahwa permintaan uang real dipengaruhi oleh peningkatan pendapatan real dan

penurunan tingkat ekspektasi return dari financial aset. Maka persamaan fungsi

permintaan uang secara matematis dinyatakan berikut:

LA = kY – hQ, dimana k > 0; h > 0

27

L = permintaan akan uang

Q = ekspektasi profit pada financial aset untuk pemilih aset

Diketahui bahwa Q = aR dan R adalah eksogen

Maka diperoleh persaamaan: LA = kY – haR atau LA = kY – h’a, dimana h’ = hR

Munculnya komponen a atau rasio profit sharing berasal dari return investasi

dalam bentuk aset finansial, dimana return adalah sama dengan bagian keuntungan

yang dibagikan kepada pemilik dana atau secara matematis dituliskan dengan

persamaan Q = a R

kY – h’a = M

P

Keseimbangan di pasar uang berdasarkan asumsi jumlah uang beredar dan tingkat

harga yang tetap, sehingga jumlah uang rill yang beredar pun tetap. Berdasarkan

persamaan tersebut dengan analisis matematis secara sederhana dapat diturunkan

hubungan antara a dan Y, yaitu:

Bahwa antara a atau bagi hasil dengan tingkat pendapatan terdapat suatu

hubungan positif. Secara grafis, hubungan positif antara a dan Y digambarkan dalam

suatu kurva disebut dengan kurva LAM.

28

Antara kurva LM dengan kurva LAM memiliki slope sama dan menggambarkan

sisi yang sama yaitu moneter. Menurut Khan, terdapat perbedaan mendasar diantara

kedua kurva. Kurva LM menggambarkan hubungan antara tingkat bunga (i) dan

pendapatan (Y) saat pasar uang dalam keseimbangan. Kurva ini dibangun

berdasarkan motif spekulasi dalam permintaan uang akibat dari perubahanyang

terjadi pada saat suku bunga. Kurva LAM dibangun dari permintaan uang yang

berlandaskan motif untuk mendapatkan profit dari investasi dengan

mempertimbangkan sikap altruistic.

G. Permintaan dalam Keseimbangan Umum

Dalam analisis keseimbangan umum, konsumen diasumsikan memiliki fungsi

kepuasan yang homogen. Individu memilih tingkat konsumsi berdasarkan tingkat

pendapatan dan harga barang-barang. Tingkat pendapatan selanjutnya dihitung

berdasarkan kepemilikan faktor produksi (tenaga kerja, modal, dll).

Selanjutnya, dalam konteks keseimbangan umum, yang akan menentukan besarnya

alokasi adalah agregasi dari fungsi kepuasan individu atau representative utility function.

29

Pada sesi ini akan dipergunakan contoh dua barang, dan untuk itu representative utility

function misalnya dapat dinyatakan:

U (X,Y) = √ XY (1)

H. Penawaran dalam Keseimbangan Umum

Dalam model keseimbangan umum, hal yang lebih kompleks untuk dimodelkan

adalah sisi penawaran.

1. Dalam model keseimbangan umum, produksi diasumsikan efisien dalam

alokasi faktor. Dalam model ini dimisalkan modal (K) dan pekerja (L).

2. Kurva untuk menggambarkan alokasi faktor produksi yang efisien dikenal

sebagai production possibility frontier/PPF.

3. Perangkat analisis untuk menggambarkan konsep PPF dikenal sebagai

Edgeworth Box Diagram.

Ilustrasi Edgeworh Box Diagram

Dengan asumsi jumlah K dan L yang terbatas di perekonomian untuk produksi barang X

dan Y, maka ilustrasi alokasi yang mungkin dari dua faktor produksi ini:

30

Alokasi K dan L yang Efisien

a. Untuk mengilustrasikan konsep efisiensi dalam produksi, titik A dapat dikontraskan

dengaan alokasi lain yang efisien (p1; p2; p3; p4) dalam gambar berikut.

b. ciri efisien adalah output yang dihasilkan paling besar dengan jumlah sumber daya

(K,L) yang sama.

c. Pada titik A, jumlah output x2 dapat ditingkatkan dengan menggeser isoquant menjadi

x3 atau dari y2 ke y3.

d. Sementara di titik A dengan total K dan L yang sama dengan skenario tadi

mengahsilkan output yang lebih rendah.

9

9 W. Nicholson, Microeconomic Theory: Basic Principles and Extensions 9th ed, ( :Thomson Corp, 2005), hal.

31

BAB 3

PENUTUP

Kesimpulan :

Jika permintaan total dari barang dan jasa dalam negara diasumsikan merupakan

penjumlahan dari monsumsi, investasi dan pengeluaran pemerintah, maka

rumusnya adalah: Z = C + I + G

Jika total produksi dalam negara sama dengan total pendapatan Y, dan permintaan

sama dengan penawaran, maka: Y = Z, demikian secara sistematis dapat

mengganti Y dengan Z sehingga persamaan dapat menjadi: Y = C0 + C1 ( Y – T)

+ I + G

Besarnya permintaan uang dipengaruhi oleh pendapatan nominal dan suku bunga.

Secara matematis hubungan dapat ditulis berikut: M = $YL (i)

. Pembentukan kurva IS dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:

a.Mewujudkan kurva IS dari melihat perubahan yang berlaku ke

ataskeseimbangan pendapatan nasional sebagai akibat perubahan tingkat bunga.

b. Menggunakan grafik empat kuadran yang menerangkan perhubungan di

antara tingkat bunga, suntikan, bocoran, dan keseimabangan pendapat nasional.

Cara membentuk kurva IS, dalam pembentukan kurva LM dua pendekatan dapat

digunakan, yaitu:

32

a. Mewujudkan kurva LM dengan menganalisis akibat perubahan pendapatan

nasional ke atas keseimbangan permintaan dan penawaran uang dan tingkat bunga

yang ditentukan oleh berbagai keadaan keseimbangan yang berlaku.

b. Menggunakan empat grafik kuadran yang menerangkan perhubungan di antara

tingkat bunga, permintaan dan penawaran uang dan tingkat pendapatan nasional

Saran : Dengan ini diharapkan mahasiswa mahasiswi dapat memahami isi makalah ini yang

berjudul Keseimbangan Umum

33

DAFTAR PUSTAKA

Huda Nurul dkk, 2009. Ekonomi Makro Islam. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Sukirno Sadono. 2002. Pengantar Teori Makroekonomi Edisi Kedua. Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada

Masyhuri. 2007. Ekonomi Mikro. Malang: UIN Malang Press

Nicholson, W. (2005). Microeconomic Theory: Basic Principles and Extensions 9th ed. Thomson Corp

34