contoh analisis amos spss

25
Contoh analisis penelian

Upload: independent

Post on 27-Nov-2023

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Contoh analisis penelitian

M. ANDI. K / PENELITI 2

LAPORAN PENELITIAN MOTIVASI DAN STRATEGI BELAJAR MAPEL JURUSAN MA MARET 2016

M. Andi. K(Peneliti)

3/8/2016

M. ANDI. K / PENELITI 3

DAFTAR ISI

• Pendahuluan– Latar Belakang & Tujuan Penelitian– Model Pemikiran Memahami Tujuan dan Cara Meraih

• Metodologi– Populasi dan Metode Sampel– Alat Ukur / Pengukuran Fakta terhadap realita– Sistim Evidensi – Cara penyajian Evidensi statistik sebagai basis

kesimpulan kesimpulan

3/8/2016

M. ANDI. K / PENELITI 4

DAFTAR ISI• HASIL PENELITIAN– DESKRIPSI VARIABEL-VARIABEL PENELITIAN : OBSERVED & LATENT

KONSTRUK» NILAI INTRINSIK & EXTRINSIK MAPEL JURUSAN DALAM PERSEPSI SANTRI» TINGKAT PERCAYA DIRI DALAM BELAJAR MAPEL JURUSAN» TINGKAT KECEMASAN DALAM MENJALANI TEST» MAKNA BELAJAR & TINGKAT PERCAYA MANFAAT BELAJAR » POLA DAN TINGKAT KEGIGIHAN USAHA BELAJAR» POLA DAN TINGKAT KOLABORASI» STRATEGI PILIHAN BELAJAR» MASALAH KETERBATASAN WAKTU» TINGKAT KEMANDIRIAN (SINGLE-OBSERVED)

– KORELASI BI KONSTRUK MANOVA » Motivasi Nilai Intrinsik Mapel => Efikasi Diri» Motivasi

3/8/2016

M. ANDI. K / PENELITI 5

DAFTAR ISI

• HASIL PENELITIAN– KORELASI MULTI KONSTRUK (AMOS)

» Pembentukan Efikasi Diri» Pembentukan Kegigihan Usaha Belajar» Pembentukan Potensi Patah Semangat

• KESIMPULAN• SARAN PEMANFAATAN / KEPUTUSAN

PENERAPAN HASIL PENELITIAN

3/8/2016

M. ANDI. K / PENELITI 6

BAB-1 : PENDAHULUAN

3/8/2016

M. ANDI. K / PENELITI 7

PENDAHULUAN• Latar Belakang :– Ada grafik gambaran nilai UN 2015 yang menunjukan sekitar 30% anak-anak

punya nilai kurang memuaskan.–Menurut dugaan para guru yang diketahui melalui wawancara, ada masalah

motivasi belajar dari anak-anak didik mereka. Di setiap kelas kbm yang dibina oleh guru-guru yang diwawancarai, katanya selalu ada anak-anak yang memang nilainya menurun, kemudian stagnan dan jarang yg bisa kembali menanjak.

– Untuk kepentingan pemecahan masalah, diputuskan untuk melakukan penelitian terhadap Motivasi belajar dan Strategi Belajar yang dihasilkannya.

• Pertanyaan Penelitian : – Bagaimanakah gambaran dan tingkat Motivasi Belajar anak-anak?– Bagaimanakah faktor-faktor motivasi belajar bekerja menentukan perilaku

strategi belajar anak-anak hari ini ? – Apa saja variabel strategis dari motivasi belajar yang bisa diatur / di trigger agar

menghasilkan perilaku strategi belajar yang baik ?3/8/2016

M. ANDI. K / PENELITI 8

PENDAHULUAN-(lanjutan)• Model Pemikiran untuk Menjelaskan– Para peneliti Motivasi dan strategi belajar seperti Pintrich, Skinner, atau Belmont

dan lainnya, menjelaskan bahwa Keberhasilan belajar amat bergantung perilaku strategi belajar, dan perilaku strategi belajar akan sangat ditentukan oleh motivasi belajar.

– Strategi Belajar dan Motivasi Belajar memiliki elemen-elemen atau faktor faktor konstruktif , yang kesemuanya akan berinteraksi saling mempengaruhi hingga memunculkan perilaku strategi belajar terbaik.

– Motivasi belajar akan dikonstruksi oleh faktor faktor : • Nilai intrinsik / nilai penghargaan terhadap Mapel Jurusan yang bersumber dari sajian Mapel

Jurusan itu sendiri• Nilai Extrinsik / nilai penghargaan terhadap Mapel Jurusan yang bersumber dari pemaknaan

oleh Keluarga, Teman dekat, dan Universitas yang dicita citakan• Efikasi Diri / kepercayaan diri untuk mampu menjalani proses belajar hingga berprestasi• Kecemasan Test / tingkat kecemasan yang menyertai setiap kali anak-anak hendak atau

sedang menjalani Test / Evaluasi / Ujian atau bentuk-bentuk evaluasi lainnya.• Makna kegiatan belajar yang dijalani • Kepercayaan santri terhadap manfaat belajar

3/8/2016

M. ANDI. K / PENELITI 9

PENDAHULUAN-(lanjutan)– Strategi Belajar akan dikonstruksi oleh elemen-elemen: • Kegigihan belajar • Potensi patah semangat• Kolaborasi belajar• Kemandirian belajar

– Setiap elemen faktorial dari Motivasi akan bekerja mempengaruhi setiap elemen faktorial Strategi

– Hasil dari pengaruh itu adalah Perilaku Strategi Belajar Aktual.• Untuk membentuk perilaku strategi belajar yang

diinginkan, yang bisa kita setel / tune adalah memilih dan menstimulasi elemen-faktorial Motivasi yang menurut penelitian adalah signifikan berpengaruh.

3/8/2016

M. ANDI. K / PENELITI 10

BAGAN KORELASI• Keterkaitan antara Elemen-elemen motivasi

dan elemen-2 Strategi tergambar sebagai berikut :

3/8/2016

M. ANDI. K / PENELITI 11

BAB 2 : METODOLOGI

3/8/2016

M. ANDI. K / PENELITI 12

POPULASI DAN SAMPEL

• POPULASI– Populasi penelitian adalah seluruh santri Madrasah

Aliyah , Ponpes ……• Sampel– 200 santri dari putra dan putri yang mencakup

kehadiran dari setiap jurusan. – Angka 200 ini mencukupi untuk dua tingkat analisis : (1)

analisis umum, (2) analisis cabang lanjutan – agar setiap cabang analisis lanjut (post-hoc) yang

menghendaki N minimal adalah 60 anak.

3/8/2016

M. ANDI. K / PENELITI 13

Instrumen Penelitian

• Instrumen penelitian adalah Skala Likert 7 tingkat, yang diadopsi dari quesener skala motivasi dan strategi belajar yang digunakan oleh Universitas Michigan sejak tahun 1995.

• Instrumen ini digunakan karena sangat objektif, dalam arti tidak menyertakan kriteria nilai-nilai masyarakat amerika atau manapun, tapi instrumen ini hadir seumpama termometer yang bisa mengukur tingkat suhu bagi setiap orang dimanapun.

3/8/2016

M. ANDI. K / PENELITI 14

Instrumen Penelitian

• Instrumen penelitian adalah pernyataan-pernyataan yang harus dinilai tingkat kesesuaiannya dengan pribadi santri oleh para santri itu sendiri yang menjadi peserta penelitian.

• Total jumlah pernyataan yang digunakan untuk mengukur keberadaan setiap elemen motivasi dan setiap elemen perilaku strategi belajar adalah 42 item pernyataan.

3/8/2016

M. ANDI. K / PENELITI 15

Instrumen Penelitianalat ukur elemen-2 motivasi

– Motivasi intrinsik diukur dengan 4 pernyataan– Motivasi extrinsik diukur dengan 4 pernyataan– Makna kegiatan belajar diukur dgn 4 pernyataan– Kepercayaan terhadap manfaat belajar 4 pernytn– Efikasi diri diukur dengan 8 pernyataan– Tingkat kecemasan diukur dengan 5 pernyataan

3/8/2016

M. ANDI. K / PENELITI 16

Instrumen Penelitianalat ukur elemen-2 perilaku strategi belajar

– Usaha Belajar diukur dengan dua cabang : • Kegigihan dan Potensi patah semangat• Kegigihan diukur dua pernyataan• Patah semangat diukur dua pernyataan

– Hambatan Waktu diukur dua pernyataan– Kolaborasi diukur dengan 6 pernyataan– Kemandirian diukur dengan 1 pernyataan

3/8/2016

M. ANDI. K / PENELITI 17

STATISTIK• Tabel frekuensi nilai Rata-rata dan Modus untuk skor tingkat motivasi atau

tingkat perilaku belajar.• Statistik Multivariat berbasis hitung rata-rata General Linear Model, untuk

korelasi antara dua elemen. • Statistik Multiagregat Momen Struktur (Amos) untuk menghitung korelasi

antara beberapa elemen sekaligus dari elemen motivasi dalam mempengaruhi elemen strategi belajar.

• Trimming Kovarian untuk mengontrol agar nilai Fit Model korelasi tetap dalam ambang bagus. Triming ini sekaligus menyelesaikan masalah persyaratan normalitas, karena uji Fit biasanya akan sekaligus menormalkan distibusi respon.

• Uji linearitas untuk menentukan layak tidaknya nilai korelasi dua elemen disimpulkan

• Uji homogenitas untuk menentukan pilihan rumus alat hitung dari cabang GLM bisa dilakukan. 3/8/2016

M. ANDI. K / PENELITI 18

HASIL PENELITIAN

3/8/2016

M. ANDI. K / PENELITI 19

(amg-4)

PENGARUH PERCAYA BELAJAR DAN MAKNA KEGIATAN BELAJAR TERHADAP PATAH SEMANGAT BELAJAR

3/8/2016

M. ANDI. K / PENELITI 20

KESIMPULAN-KESIMPULAN(a)

• ADA POTENSI YG MENGUNTUNGKAN, TETAPI SANGAT BERGANTUNG GURU DAN MANAJEMEN KOMUNIKASI LINGKUNGAN

• TAMPAK DARI BAGAN KORELASI, BAHWA Tingkat Makna Belajar dan Tingkat Kepercayaan terhadap Belajar Sangat Bisa mencegah terjadinya patah semangat, --perhatikan angka negatif, pada koefisien estimasi pada bagan setelah dua slide berikut. Negatif artinya menolak atau membalik. Penghargaan terhadap belajar maupun kepercayaan terhadap manfaat belajar harus dipupuk terus.

3/8/2016

M. ANDI. K / PENELITI 21

KESIMPULAN-KESIMPULAN(b)

• ADA POTENSI EFEK BERUNTUN YANG BERBAHAYA : Penghargaan tinggi terhadap belajar membuat mereka merasa sempit waktu, lalu setelah merasa sempit waktu mereka kendor atau patah semangat.

• Pada titik kritis merasa sempit waktu ini butuh interaksi dengan guru akrab.

• Berdasar penelitian sebelumnya jika yg masuk kedalam interaksi adalah teman justru akan meningkatkan kecemasan , lalu jatuhlah percaya diri dan kegigihan usahanya.

• sementara jika yg masuk adalah guru akrab kecemasan tidak muncul dan efikasi yg naik, lalu gigih kembali.

3/8/2016

M. ANDI. K / PENELITI 22

Evidensi Koefisien B: lihat panah yg menuju variabel Patah Semangat.

3/8/2016

M. ANDI. K / PENELITI 23

SISIPAN ANALISIS TEORITIS (philosophical analysis)

MELALUI JALUR INDIRECT EFFECT KARENA ADA KONTROL SEMPIT WAKTU, POTENSI AMAT POSITIF DARI PERCAYA BELAJAR TERNYATA BISA MENJADI POTENSI AMAT NEGATIF YG MENYEBABKAN PATAH SEMANGAT.

3/8/2016

M. ANDI. K / PENELITI 243/8/2016

Awalnya, percaya belajar meningkatkan semangat dan volume

waktu belajar, tapi pada batas tertentu jika over, ia berbalik menjadi berdampak

negatif

Keyakinan / percaya kepada belajar

sebetulnya NEGATIF terhadap patah

semangat (-0,78)

Tapi kalau santri tercekam oleh terlalu

padat waktu, akan muncul jalur

pengaruh membelok yang jadi POSITIF

membentuk Patah semangat

Perhatikan Angka -2:

-0.780.430.54

Dekat garis-2panah

M. ANDI. K / PENELITI 25

Estimate S.E. C.R. P

KOLABORASI <---MAKNA_KEGI_BLJR 1.151 0.414 2.782 0.005

WAKTU <--- BELIEFS_BLJR 0.426 0.199 2.143 0.032

KOLABORASI <--- BELIEFS_BLJR 0.708 0.202 3.501 ***

kendor <---MAKNA_KEGI_BLJR -1.371 1.284 -1.068 0.286

kendor <--- WAKTU 0.636 0.098 6.489 ***

kendor <--- BELIEFS_BLJR -0.78 0.756 -1.033 0.302

kendor <--- KOLABORASI 0.895 0.784 1.14 0.254

3/8/2016