bab iv pengujian dan analisa 4.1 pengujian alat

13
58 BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4.1 Pengujian Alat Penggujian alat ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah alat yang dibuat bekerja sesuai yangdiharapkan. Pengujian alat ini dimulai dari pengukuran alat, penukuran alat meliputi tegangan yang masuk kerangkaian hingga tegangan yang keluar dari rangkaian dan ke output beban. Kemudian pembersihan injektor, pembersihan injektor meliputi bagaimana alat ini membersihkan dan mengamati hasil sebelum dan sesudah pembersihan 4.1.1 Pengukuran alat Pengukuran alat ini bertujuan untuk mengetahui besar tegangan input maupun tegangan output. Pengujian pertama yaitu pengkuran pada tegangan masuk dari PLN 220 V dan keluaran dari tegangan trafo, kemudian masuk ke output adaptor dan input dari arduino dan rangkaian injektor tester (rangkaian pembersih injektor). Untuk hasil dari pengukuran dapat dilihat di tabel berikut ini:

Upload: khangminh22

Post on 30-Jan-2023

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

58

BAB IV

PENGUJIAN DAN ANALISA

4.1 Pengujian Alat

Penggujian alat ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah alat yang

dibuat bekerja sesuai yangdiharapkan. Pengujian alat ini dimulai dari pengukuran

alat, penukuran alat meliputi tegangan yang masuk kerangkaian hingga tegangan

yang keluar dari rangkaian dan ke output beban. Kemudian pembersihan injektor,

pembersihan injektor meliputi bagaimana alat ini membersihkan dan mengamati

hasil sebelum dan sesudah pembersihan

4.1.1 Pengukuran alat

Pengukuran alat ini bertujuan untuk mengetahui besar tegangan input

maupun tegangan output. Pengujian pertama yaitu pengkuran pada tegangan

masuk dari PLN 220 V dan keluaran dari tegangan trafo, kemudian masuk ke

output adaptor dan input dari arduino dan rangkaian injektor tester (rangkaian

pembersih injektor). Untuk hasil dari pengukuran dapat dilihat di tabel berikut ini:

59

Tabel 4.1 hasil pengukuran pada alat.

No. Proses Ketika ON Ketika

Proses

Setelah

Proses

1 Pengukuran input

tegangan AC

223 V

223 V 223 V

2 Pengukuran Output

Trafo 12,8 V 12,8 V 12,8 V

3 Pengukuran Output

Power Supply 15,2 V 14,4V 15 V

4 Pengukuran Input

Arduino 5 V 5 V 5 V

5 Pengukuran Output

Injektor Tester 0 V 11,8 V 0 V

60

4.1.2 Pembersihan injektor

Pembersihan injektor bertujuan untuk mengetahui proses pembersihan dan

baik buruknya injektor. Pengujian pertama yaitu dengan mengamati proses

penyemprotan pada katup injektor, apakah semprotan pada injektor baik atau

tidak dapat dilihat dari tabel perbandingan tabel berikut :

Tabel 4.2 perbandingan injektor kotor dan bersih dengan frekuensi = 15

Hz, waktu 1 menit.

No. Injektor Keterangan

1

Injektor bersih

dengan pengabutan

yang sempurna.

2

Injektor kotor

dengan pengabutan

yang kurang

sempurna.

61

Tabel 4.3 hasil pembersihan injektor dengan frekuensi = 15 Hz, waktu 1

menit.

No Pembersihan

Hasil

Pembersihan Ke-1

Dengan freq = 15 Hz, waktu = 1 menit.

Pembersihan Ke-2

Dengan freq = 15 Hz, waktu = 1 menit.

Pembersihan Ke-3

Dengan freq = 15 Hz, waktu = 1 menit.

Pembersihan Ke-4

Dengan freq = 15 Hz, waktu = 1 menit.

Pembersihan Ke-5

Dengan freq = 15 Hz, waktu = 1 menit.

62

Tabel 4.4 hasil pembersihan injektor dengan frekuensi = 45 Hz, waktu 2

menit.

No Pembersihan

Hasil

Pembersihan Ke-1

Dengan freq = 45 Hz, waktu =2 menit.

Pembersihan Ke-2

Dengan freq = 45 Hz, waktu = 2 menit.

Pembersihan Ke-3

Dengan freq = 45 Hz, waktu = 2 menit.

Pembersihan Ke-4

Dengan freq = 45 Hz, waktu = 2 menit.

Pembersihan Ke-5

Dengan freq = 45 Hz, waktu = 2 menit.

63

Tabel 4.5 perbandingan cairan sisa pembersihan injektor dengan waktu

pembersihan 3 menit dengan kecepatan 21 Hz.

No. Injektor Keterangan

1

Cairan Injektor

cleaner sisa

pembersihan injektor

yang kotor.

2

Cairan Injektor

cleaner sisa

pembersihan injektor

yang sudah bersih.

64

4.2 Analisa

Analisa berikut ini membahas bagaimana hasil dari pengukuran alat dan

membandingkan dengan tegangan yang dibutuhkan pada tiap bagian. Membahas

proses pembersihan, dan membahas tentang rangkaian yang di buat untuk alat

pembersih injektor sepeda motor ini.

4.2.1 Analisa Pengukuran Alat

Dari hasil pengukuran beberapa input dan output dapat diberikan analisa

bahwa output dari pengukuran tegangan sebelum proses berjalan ialah untuk

pengukuran input tegangan AC = 223 VAC, output trafo = 12,8 VAC, output

power supply = 14,4 VDC, input arduino = 5 VDC dan output injektor tester =

11,8 VDC. Tegangan untuk pengukuran setelah proses pembersihan ialah untuk

pengukuran input tegangan AC = 223 VAC, output trafo = 12,8 VAC, output

power supply = 15 VDC, input arduino = 5 VDC, dan output injektor tester = 0

VDC.

Dari pengukuran yang dilakukan terdapat sedikit perbedaan antara data

pengukuran sebelum proses pembersihan berjalan dan sesudah proses

pembersihan berjalan, hal tersebut terjadi karena tegangan PLN yang kurang

stabil dan karena ketika proses berjalan makan beban akan semakin besar dan

input tegangan dibagi ke beberapa bagian sehingga tegangan sedikit berkurang.

65

4.2.2 Analisa Pembersihan

a. Pembersihan injektor dengan frekuensi = 15 Hz, waktu 1 menit.

Dari pembersihan yang telah dilakukan dapat dianalisa bahwa injektor

yang kotor tidak dapat menyemprotkan cairan secara normal (berkabut) hal

tersebut terjadi karena katup pada injektor tersumbat oleh partikel-partikel kecil

kotoran yang menumpuk, kotoran dapat masuk melalui bahan bakar maupun dari

ruang bakar yang kurang sempurna. Tersumbatnya katup injektor dapat

mengakibatkan aliran bahan bakar tidak sempurna dan sepeda motor menjadi

ngandat, injektor yang normal akan menyemprotkan bahan bakar yang berkabut

jadi bahan bakar tidak menyemprot seperti air namun akan terlihat seperti kabut.

Dari pengujian kelima proses tersebut proses pertama merupakan proses

pengkabutan untuk injektor kotor, terlihat bahwa katup pada injektor tidak

menyemprotkan bahan bakar secara normal, hal tersebut dapat dikatakan bahwa

injekto kotor.

Kemudian untuk proses kedua setelah dibersihkan selama 1 menit dan

frekuensi 15 Hz pada alat injektor tester terlihat perbedaan pada pengkabutan

injektor, proses kedua setelah di bersihkan selama 1 menit dan frekuensi 15 Hz

pengkabutan sudah mulai sempurna atau dapat dikatakan injektor dalam keadaan

baik. Untuk proses ke tiga sampai kelima dengan waktu pembersihan yang sama

yaitu 1 menit dan frekuensi 15 Hz terlihat bahwa pengkabutan pada injektor sama

seperti proses ke dua dan dapat di katakan bahwa injektor telah dalam kondisi

baik dan sudah siap dipasangkan kembali pada sepeda motor.

66

b. Pembersihan injektor dengan frekuensi = 45 Hz, waktu 2 menit.

Pembersihan injektor dengan frekuensi = 45 Hz, dengan waktu 2 menit

didapatkan hasil yang sama dengan pembersihan injektor dengan frekuensi 15 Hz,

waktu 1 menit, dilihat dari bentuk pengabutan yang terjadi tidak ada perbedaan

yang terjadi.

Perbedaan antara frekuensi 15 Hz dan 45 Hz ialah tingkat kecepatan

getaran injektor semakin tinggi frekuensi maka kecepatan getar injektor semakin

naik dan semakin tinggi frekuensi semakin mudah pula kotoran yang ada pada

injektor itu rontok. Perbedaan waktu 1 menit dan 2 menit tidak mempengaruhi

bentuk pengabutan, waktu pembersihan hanya membedakan lama tidak nya proses

pembersihan, untuk waktu 1 menit pembersihan akan berjalan selama 1 menit dan

2 menit akan berjalan selama 2 menit. Dari lamanya waktu pembersihan maka

semakin banyak cairan yang keluar atau cairan yang digunakan untuk

membersihkan.

Injektor yang kotor maka cairan sisa pembersihan berwarna kecoklatan

atau terlihat seperti warna karat. Sedangkan injektor yang bersih maka

pembersihan berarna bening. Tidak semua cairan sisa pembersihan yang kotor

berwarna coklat bisa saja berwarna hihtam karena terkena kotoran sisa

pembakaran. Untuk injektor yang hasil pengabutannya tidak sempurna walaupun

sudah di bersihkan berkali-kali maka disarankan injektor tersebut harus di ganti.

Apabila tetap dipasang mengakibatkan akselerasi kendaraan kurang sempurna.

67

4.2.3 Analisa Rangkaian

Gambar 4.1 merupakan rangkaian modul alat pembersih injektor sepeda

motor :

Gambar 4.1 skema modul alat pembersih injektor.

Gambar 4.1 merupakan modul injektor tester, dalam rangkaian tersebut

terdapat beberapa komponen penting yang dibutuhkan dalam pembuatan alat

pembersih injektor sepeda motor, komponen tersebut yaitu modul arduino yang

merupakan fungsi utama yaitu untuk menyimpan progam, optocopler atau photo

transistor merupakan transistor penghubung dari ouput pin pada arduino agar

dapat bekerja mengaktifkan MOSFET. Ic 7805 merupakan ic regulator yang

digunakan untuk menyalurkan tegangan pada arduino dan LCD. Dan jamper –

jamper pada skema merupakan penghubung antara rangkaian dengan input

ataupun output.

68

Ketika ada tegangan 12 volt yang masuk pada JP8 maka tegangan

dilanjutkan menuju ic 7805 untuk di turunkan sebesar 5 volt yang digunakan

untuk menyalurkan arduino dan LCD. Untuk ouput dari rangkaian injektor tester

yaitu pada pin 2 dan 4, output pin 2 dan 4 kemudian masuk ke optocopler, karena

output dari arduino bertegangan kecil maka diberilah optocopler untuk

menghubungkan ouput dari pin arduino agar dapat dibaca oleh MOSFET. Yang

kemudian MOSFET tersebut dapat bekerja memutus dan menyambung tegangan

sesuai apa yang di instruksikan dari output arduino. Berikut merupakan gambar

rangkaian power supply :

Gambar 4.2 Power Supply.

Output dari sebuah trafo 0,5 ampere bertegangan 12 volt AC tegangan

yang keluar kemudian disearahkan menggunakan dioda. Setelah disearahkan

kemudian tegangan menjadi DC namun tegangan yang keluar tidak 12 volt DC

murni masih ada tegangan yang disebut tegangan riplle. Hal tersebut dapat

diketahui dengan menghitung Vpp pada power supply berkapasitor dengan rumus

sebagai berikut :

69

Vpp = Vin + (Vin/pi) Buku catatan pelajaran elektronika. Demak : SMK Futuhiyyah.

Ket : Vpp = tegangan peak to peak

Vin = tegangan input pada trafo

Pi = 3,14

Dalam power supply yang digunakan Vin = 12 volt kita cari tegangan puncak

yaitu :

Vpp = Vin + (Vin/pi)

= 12 volt + (12 volt /3,14)

= 12 volt + 3,82

= 15,83 Volt DC

Kemudian tegangan itu di filter oleh kapasitor agar mendapatkan tegangan

DC yang smpurna. Untuk mendapatkan tegangan 5 volt untuk mensupply

tegangan arduino danLCD di butuhkah IC 7805 untuk membendung tegangan 12

volt menjadi 5 volt.

70

Pada rangkaian power supply di gambar 4.1 dapat kita lihat tegangan riplle

nya melalui grafik berikut :

Gambar 4.3 grafik Vpp.

Dari gambar 4.2 kita dapat melihat bagaimana tegangan riple itu.

Tegangan riplle merupakan tegangan riak yang terjadi pada proses penyearahan

tegangan menggunakan tranfo dioda dan kapasitor, tegangan riak dapat

dihilangkan dengan memberikan IC regulator sesuai kebutuhan agar tegangan

yang didapat menjadi DC murni tanpa riak .