bab iv analisis data dan pembahasan
TRANSCRIPT
29
BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
4.1. Pengumpulan Data
4.1.1. Data Downtime Kerusakan Mesin Di Spinning 1
Data downtime pada spinning 1 merupakan data selama 1 tahun produksi
pada tahun 2019 sebagai berikut:
Tabel 4.1. Downtime Kerusakan Mesin Tahun 2019
No Mesin Total Downtime (Jam)
1 Blowing 272
2 Carding 545
3 Drawing 290
4 Speed Frame 340
5 Ring Frame 672
6 Winding 450
Sumber: Maintenance Spinning 1 (2021)
Diketahui dari tabel diatas bahwa total downtime terbesar yang harus
mendapat perhatian khusus adalah mesin Ring frame dengan besar downtime 672
jam pada tahun 2019. Rusaknya mesin akan menghentikan aktivitas produksi
selama beberapa saat dan berdampak pada menganggurnya mesin.
4.1.2. Data Kerusakan Mesin Ring Frame
Berdasarkan laporan harian mesin ring frame, terdapat 3 jenis mesin ring
frame: LR 60 A, Jingwei dan LR 6 A. Maka data kerusakan mesin ring framemulai
bulan September 2019 sampai dengan Februari 2020 dari setiap jenis mesin ring
framedirekapitulasi sebagai berikut:
Tabel 4.2. Rekapitulasi Data Kerusakan Mesin Ring Frame (LR 60 A)
No Nama Komponen Frekuensi
1 Ring Flange 5
2 Traveller 10
3 Spindle 5
4 Bottom Apron 5
5 Snail Wire 3
6 V.Belt 4
7 ABC Ring 3
Sumber: Maintenance Bagian Mesin Ring Frame (2021)
30
Tabel 4.2. Rekapitulasi Data Kerusakan Mesin Ring Frame (LR 60 A) ( Lanjutan)
No Nama Komponen Frekuensi
8 Traveller Cleaner 3
9 Top Roll 12
10 Creadle 6
Jumlah Kerusakan (kali) 56
Sumber: Maintenance Bagian Mesin Ring Frame (2021)
Dari tabel diatas diketahui bahwa pada bulan September 2019 sampai
dengan Februari 2020 total breakdown mesin Ring frame jenis LR 60 A sebanyak
56 kali.
Tabel 4.3. Rekapitulasi Data Kerusakan Mesin Ring frame (LR 9 A)
No Nama Komponen Frekuensi
1 Ring Flange 2
2 Traveller 10
3 Spindle 5
4 Bottom Apron 6
5 Snail Wire -
6 V.Belt 2
7 ABC Ring -
8 Traveller Cleaner 5
9 Top Roll 8
10 Creadle 6
Jumlah Kerusakan (kali) 44
Sumber: Maintenance Bagin Mesin Ring Frame (2021)
Dari tabel diatas diketahui bahwa pada bulan September 2019 sampai
dengan Februari 2020 total breakdown mesin Ring frame jenis LR 9 A sebanyak
44 kali.
Tabel 4.4. Rekapitulasi Data Kerusakan Mesin Ring Frame (Jingwei)
No Nama Komponen Frekuensi
1 Ring Flange 4
2 Traveller 13
3 Spindle 3
4 Bottom Apron 5
5 Snail Wire 2
6 V.Belt 5
7 ABC Ring -
8 Traveller Cleaner 4
9 Top Roll 9
10 Creadle 5
Jumlah Kerusakan (kali) 50
Sumber: Maintenance Bagian Mesin Ring Frame (2021)
31
Dari tabel diatas diketahui bahwa pada bulan September 2019 sampai
dengan Februari 2020 total breakdown mesin Ring frame jenis Jingwei sebanyak
50 kali.
4.1.3. Data Komponen Mesin Ring Frame dan Jenis Cacat
Tabel 4.5. Komponen Mesin Ring Frame dan Jenis Cacat
No Nama Komponen Jenis Cacat komponen
1 Ring Flange Tidak senter, aus
2 Traveller Traveller loncat
3 Spindle Mlesat, patah
4 Bottom Apron Sobbek, putus
5 Snail Wire Tidak senter, aus
6 V.Belt putus
7 ABC Ring Tidak senter, aus
8 Traveller Cleaner Aus, kotor
9 Top Roll Aus, kena pisau
10 Creadle Cacat
Sumber: Maintenance Bagian Ring Frame (2021)
4.1.4. DataDowntimeMesin Ring Frame (LR 60 A)
Data downtime pada mesin ring frame(LR 60 A)merupakan data selama 6
bulan produksi pada bulan September 2019 sampai dengan Februari 2020.Mesin
ring frame (LR 60 A) memiliki jumlah kerusakan paling banyak diantara jenis
lainnya. Penentuan rentang waktu penggunaan data dikarena penelitian hanya
dilakukan selama satu bulan.
Tabel 4.6. Downtime Mesin Ring Frame(LR 60 A)
Bulan Downtime
(Jam)
Waktu
Operasi (Jam)
Persentase
Downtime (%)
September 2019 81 720 11,25
Oktober 2019 83,5 744 11,22
November 2019 85 720 11,81
Desember 2019 84,5 744 11,36
Januari 2020 87,5 744 11,63
Februari 2020 88,5 696 12,72
Sumber: Maintenance Bagian Ring Frame(2021)
32
4.2. Analisis Data dan Pembahasan
4.2.1. Reliability Centered Maintenance(RCM)
4.2.1.1. Pemilihan Sistem dan Pengumpulan Informasi
Mesin-mesin pemintalan benang yang ada di departemenSpinning antara
lain:
1. Mesin Blowing
2. Mesin Carding
3. Mesin Drawing
4. Mesin Speed frame
5. Mesin Ring frame
2. Mesin Winding
Mesin-mesin tersebut bekerja secara berurutan mulai dari proses awal
hingga akhir. Sehingga dengan meminimalkan kerusakan pada mesin dengan
kerusakan tertinggi akan dapat menurunkan breakdown secara keseluruhan.
Dibawah ini menunjukkkan frekuensi kerusakan mesin sebagai berikut:
Gambar 4.1. Total Downtime
Sumber: Pengumpulan Data (2021)
Berdasarkan diagram pareto diatas dapat dilihat bahwa total downtime
mesin tertinggi adalah pada mesin ring frame yaitu sebesar 672 Jam. Jika terjadi
kerusakan pada salah satu komponennya saja, maka secara kesuluran proses
pemintalan benang di mesin ring frame akan berhenti. Mesin ring frame terdiri
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
Total Downtime (Jam)
Total Downtime
Kumulatif Downtime
33
dari beberapa jenis yaitu LR 60 A, Jingwei dan LR 9 A. Adapun total kerusakan
dari masing-masing jenis mesin ring frame sebagai berikut:
Gambar 4.2. Total Kerusakan Jenis-jenis Mesin Ring Frame
Sumber: Pengumpulan Data (2021)
Berdasarkan diagram pareto diatas dapat dilihat bahwa total kerusakan
tertinggi pada mesin ring frame jenis LR 60 A sebesar 56 kali. Berdasarkan hal ini,
maka mesin ring frame jenis LR 60 A dipilih sebagai objek penelitian karena
memiliki breakdown paling tinggi.
4.2.1.2. Pendefinisian Batasan Sistem
Jumlah sistem yang mendukung suatu fasilitas sangat bervariasi
tergantung pada kompleksitas itu sendiri. Definisi batasan sistem sangat penting
dalam proses analisis RCM karena:
1. Dapat membedakan secara jelas antara sistem yang satu dengan yang lainnya
dan dapat membuat daftar komponen yang mendukung sistem tersebut. Hal ini
mencegah terjadinya tumpang tindih.
2. Dapat mendefinisikan sistem input dari sistem. Ada perbedaan yang jelas
antara apa masuk dan keluar dari sistem maka akan sangat membantu dalam
akurasi analisis proses RCM pada langkah berikutnya.
3. Definisi batasan sistem terdiri dari peralatan mayor (mayor equipment) dan
batasan fisik ( physical primer boundaries).
0
20
40
60
80
100
120
140
160
LR 60 A Jingwei LR 9 A
Total Kerusakan
Total Kerusakan
Kumulatif Kerusakan
34
Berikut ini peralatan mayor pada mesin ring framesebagai berikut:
1. Top roll
2. Battom apron
3. Creadle
4. Spindle
5. Ring flange
6. ABC ring
7. Snail wire
8. Traveler
9. Traveler cleaner
Adapun batasan fisik pada mesin ring frame sebagai berikut:
Start with
1. Material berupa roving diletakkan pada rak-rak roving yang berada dibagian
atas mesin ring frame. Untaian roving melewati batang-batang penghantar
yang melintang sepanjang mesin ring frame.
2. Kemudian roving masuk ke dalam terompet yang berada dubelakang setelah
itu material masuk ke bagian peregangan.
3. Pada bagian peregangan teradi proses pernarikan serat-serat yang terjadi
antara dua titik jepit pasang rol-rol peregang yang berputar.
4. Ketika serat keluar dari bagian peregangan kemudian untaian serat memasuki
traveler yang berada di bagian ring flange. Dengan perputaran traveler maka
terbentuk lah twist pada untaian material dan terbentuk benang
5. Benang yang terbentuk kemudian digulung pada bobbin benang. Ketika
spindle berputar maka bobbin pun berputar dan menggulung benang dengan
bentuk yang sudah diatur sedemikian rupa.
Terminate with
1. Benang hasil pemintalan digulung pada bobbin benang dan dikirim ke bagian
mesin winding.
35
4.2.1.3. Deskripsi Sistem dan Functional Block Diagram
Suatu sistem dapat dideskripsikan berdasarkan fungsi dari subsistemnya.
Deskripsi sistem dan diagram blok fungsi terdiri dari beberapa item yang harus
dikembangkan yaitu:
1. Deskripsi Sistem
Langkah-langkah deskripsi sistem diperlukan untuk mengetahui komponen-
komponen yang terdapat dalam sistem.
a. Bagian Penyuapan
Material berupa gulugan roving diletakkan pada rak-rak roving yang
berada di bagian atas mesin ring frame. Untaian roving melewati batang-
batang penghantar yang melintang sepanjang mesin ring frame. Kemudian
roving masuk ke dalam terompet yang berada di dibelakang setelah itu
material masuk ke bagian peregangan.
b. Bagian Peregangan
Proses penarikan serat-serat yang terjadi antara dua titik jepit pasang rol-
rol peregang yang berputar.
c. Bagian Pemberian Antihan (Twist)
Ketika serat keluar dari bagian peregangan kemudian untaian serat
memasuki traveler yang berada di bagian ring flange. Dengan perputaran
traveler maka terbentuk lah twist pada untaian material dan terbentuklah
benang.
d. Bagian Penggulungan
Benang yang terbentuk kemudian digulung pada bobin benang. Ketika
spindle berputar maka bobin pun berputar dan menggulung benang dengan
bentuk yang sudah diatur sedemikian rupa.
2. Functional Block Diagram
Diagram Blok fungsi merupakan diagram yang memberikan gambaran yang
jelas tentang struktur fungsional sistem. Berikut ini blok diagram fungsi mesin
ring frame:
36
Gambar 4.3. Functional Block Diagram
Sumber: Pengumpulan Data (2021)
Gambar diatas mengambarkan blok diagram fungsi subsistem dari mesin
Ring frame.
4.2.1.4. Fungsi Sistem dan Kegagalan Fungsi
Menganalisis kegagalan fungsional yang terjadi pada sistem yang diteliti,
menjelasan kegagalan, komponen yang terkait dan hubungan antar komponen
dalam sistem.
Tabel 4.7. Identifikasi Kegagalan System
No Nama Komponen Jenis Cacat Kegagalan Fungsi
1. Top roll Aus, kena pisau
Kurang berfungsi maksimal
dan menyebabkan gagal
proses
2. Battom apron Sobek, putus
Kurang berfungsi maksimal
saat creadle menekan
battom apron
3. Creadle Cacat
Top apron tidak bisa di
pasang karena posisi tidak
pas
4. Spindle Mleset, patah Benang gagal proses
5. V.belt Putus Kedua poros tidak saling
terhubung
6. Ring Flange Tidak senter, aus Traveler tidak dapat
berputar di ring flange
7. ABC Ring Tidak senter, aus Tidak bisa mengontrol
perputaran traveler
Sumber: Pengumpulan Data (2021)
37
Tabel 4.7. Identifikasi Kegagalan System (Lanjutan)
No Nama Komponen Jenis Cacat Kegagalan Fungsi
8. Snail Wire Tidak senter, aus Benang turun dan tidak bisa
menggulung ke bobbin
9. Traveler Traveler loncat Benang tidak bisa
menggulung dengan baik
10. Traveller Cleaner Aus, kotor
Tidak bisa membersihkan
traveler yang berada di ring
rail dan kurang berfungsi
maksimal
Sumber: Pengumpulan Data (2021)
4.2.1.5. Failure Mode and Effect Analysis (FMEA)
FMEA digunakan untuk memprediksi komponen mana yang kritis, yang
sering rusak dan jika terjadi kerusakan pada komponen tersebut maka sejauh
mana pengaruh terhadap fungsi sistem secara keseluruhan pada pemintalan
benang serta menghitung nilai RPN (Risk Priority Number). RPN merupakan
hasil perhitungan matematis dari keseriusan effect (Severity), kemungkinan
terjadinya cause yang menimbulkan kegagalan yang berhubungan dengan effect
(Occurrence), dan kemampuan untuk mendeteksi kegagalan sebelum terjadi
(Detection). Nilai Severity, Occurance dan Detection diperoleh dengan cara
kuesioner penilain FMEA oleh ahli yang menilai dari faktor-faktor tersebut adalah
pelaksana Quality control bagian mesin Ring frame. RPN dapat ditunjukkan
dengan rumus sebagai berikut:
RPN = Severity x Occurance x Detection
Hasil RPN menunjukkan tingkatan prioritas komponen yang dianggap
beresiko tinggi sebagai pedoman ke arah tindakan perbaikan. Berikut ini hasil
rekapitulasi kuesioner penialian FMEA dalam menentuan Risk Priority Number
komponen-komponen kritis mesin Ring frame:
38
Tabel 4.8. FMEA Mesin Ring Frame
System Ring Frame Nama
Komponen Kegagalan Rate Nilai
RPN Penyebab Jenis Efek S O D
Drafting System
Top roll Top roll Aus Kurang berfungsi maksimal Tebal Tipis 9 6 7 378
Bottom apron Battom apron
Putus/sobek
Kurang berfungsi maksimal
saat Creadle menekan
Battom apron
Tebal Tipis 8 5 3 120
Creadle Creadle Cacat Top apron sobek, posisi
tidak pas Tebal Tipis 8 5 7 280
Spindles
Spindle Spindle Mlesat Benang kurang baik saat
dopping Gagal proses 7 2 2 28
V belt V belt Putus Malfungsi ( Spindle tidak
dapat berputar) Break process 9 2 5 90
Rings
Ring flange Ring flange Aus Traveller berputar di Ring
flange Berbulu 8 2 5 80
ABC Ring ABC Ring tidak
senter
Posisi ABC Ring tidak
searah dengan Ring flange Berbulu 5 2 1 10
Snail wire Snail wire Aus dan
patah
Benang turun dan
menggulung ke bobbin
melewati Snail wire
Break process 6 2 2 24
Traveller
Traveler Traveller Patah
Benang tidak bisa
menggulung dengan
sempurna
Berbulu 9 5 7 315
Traveller
cleaner
Traveller cleaner
kotor Kurang berfungsi maksimal Berbulu 6 3 2 36
Sumber: Pengumpulan Data (2021)
39
Tabel 4.9. Rekapitulasi Hasil Nilai FMEA Komponen Kritis Mesin Ring frame
No Nama Komponen S O D Nilai RPN
1. Top roll 9 6 7 378
2. Traveler 9 5 7 315
3. Creadle 8 5 7 280
4. Battom apron 8 5 3 120
5. V belt 9 2 5 90
6. Ring flange 8 2 5 80
7. Traveler cleaner 6 3 2 36
8. Spindle 7 2 2 28
9. Snail wire 6 2 2 24
10. ABC ring 5 2 1 10
Sumber: Pengolahan Data (2021)
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa 3 komponen yang memiliki nilai
RPN yang tinggi ( 200) dalam menyebabkan downtime produksi benang, yaitu
komponen Top roll, Traveler dan Creadle.
4.2.1.6. Logic Tree Analysis (LTA)
Logic Tree Analysismengandung informasi nomor, nama kegagalan
fungsi, komponen yang mengalami kegagalan, fungsi komponen dan mode
kerusakan komponen dan analisis kekritisan. Analisis kekritisan menempatkan
setiap komponen menjadi 4 kategori yaitu:
1. Kategori A (Safety problem)
2. Kategori B (Outage problem)
3. Kategori C (Economic problem)
4. Kategori D (Hidden failure)
Empat item penting dalam analisis kekritisan adalah sebagai berikut:
1. Evident yaitu apakah operator mengetahui dalam kondisi normal, telah terjadi
gangguan dalam sistem ?
2. Safety yaitu apakah mode kerusakan ini menyebabkan masalah keselamatan ?
3. Outage yaitu apakah mode kerusakan ini mengakibatkan seluruh atau sebagian
mesin terhenti ?
4. Category yaitu pengkategorian yang diperoleh setelah menjawab pertanyaan-
pertanyaan yang dianjukan.
40
Berikut ini LTA untuk komponenTop rolldiperoleh dari hasil kuesioner
LTA yang ditentuak oleh pelaksana atau mekanik bagian mesin Ring frame.
Gambar 4.4. LTA Top roll Aus
Sumber: Pengolahan data (2021)
Hasil kuesioner LTA pada komponen lainnya terdapat pada lampiran 2.
Berikut ini merupakan rekapitulasihasil kuesioner logic tree analysis pada mesin
Ring frame:
Tabel 4.10. Rekapan Hasil Identifikasi LTA Pada Mesin Ring Frame
No Komponen Failure Mode Evident Safety Outage Category
1. Top roll Top rol aus Y T Y B
2. Battom apron Battom apron putus
atau sobek
Y T Y B
3. Creadle Creadle cacat Y T Y B
4. Spindle Spindle mlesat Y T Y B
5. V.Belt V.Belt putus Y T Y B
6. Ring flange Ring flange aus T T Y B/D
7. ABC ring ABC ring tidak
senter T T T C/D
Sumber: Pengolahan Data (2021)
41
Tabel 4.10. Rekapan Hasil Identifikasi LTA Pada Mesin Ring frame
(Lanjutan)
No Komponen Failure Mode Evident Safety Outage Category
8. Snail wire Snail wire aus dan
patah Y T Y B
9. Traveler Traveler patah Y T Y B
10. Traveler cleaner Traveler cleaner
kotor T T Y B/D
Sumber: Pengolahan Data (2021)
Hasil rekapitulasi jumlah komponen untuk masing-masing kategori dan
persentase kontribusinya menyebabkan downtime.
Tabel 4.11. Rekapitulasi Hasil Penyusunan LTA Komponen Mesin Ring frame
No Kategori Jumlah Komponen Persentase (%)
1. A 0 0
2. B 7 70
3. C 0 0
4. C/D 1 10
5. D 0 0
6. D/B 2 20
Total 10 100
Sumber: Pengolahan Data (2021)
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa 70 % komponen di mesin Ring
framebersifat outage(Kategori B) yang dapat mengakibatkan kegagalan terhadap
keseluruhan atau sebagian sistem.
4.2.1.7. Pemilihan Tindakan
Pemilihan tindakan didasarkan dengan menjawab pertanyaan penuntun
(selection guide) yang disesuaikan pada road map pemilihan tindakan. Proses
akan menentukan tindakan yang tepat untuk mode kerusakan tertentu. Adapun
tugas yang dipilih dalam kegiatan preventive maintenance harus memenuhi
persyaratan berikut:
1. Aplikatif,tugas ini akan dapat mencegah kegagalan, mendeteksi kegagalan
atau menemukan kegagalan tersembunyi.
2. Efektif, tugas tersebut harus menjadi pilihan yang paling hemat diantara
kandidat lainnya.
42
Pemilihan tindakan didasari dengan mengelompokkan jenis kerusakan
yang terjadi pada mesin ring Frame kedalam kategori tindakan pencegahan yang
sesuai. Adapun beberapa tindakan pencegahan tersebut antara lain:
1. Time Directed (TD)
2. Failure Finding (FF)
3. Condition Directed (CD)
4. Run To Failure (RTF)
Berikut ini hasil cara untuk mengetahui pemilihan tindakan yang tepat
untuk mode kerusakan yang terjadi pada komponen Top rollberdasarkan
kuesioner Road map pemilihan tindakan yang diisi oleh Supervisor Maintenance
Ring frame.
Gambar 4.5. Pemilihan Tindakan Komponen Top Roll
Sumber: Pengolahan Data (2021)
Adapun hasil kuesioner Road map pemilihan tindakan pada komponen
lainnya terdapat pada lampiran 3. Berikut ini adalah rekapitulasi jenis kerusakan
yang terjadi pada komponen kritis mesin ring frame berdasarkan Road Map:
43
Tabel 4.12. Pemilihan Tindakan Perawatan Mesin Ring Frame
No Komponen Failure Mode Selection Guide
Selection Task 1 2 3 4 5 6
1. Top roll Top roll aus Y Y T T Y - TD
2. Battom apron Battom apron putus atau sobek Y Y T T Y - CD
3. Creadle Creadle cacat Y Y T T Y - TD
4. Spindle Spindle mlesat Y T Y T Y - CD
5. V.Belt V.Belt putus Y T Y T Y - CD
6. Ring flange Ring flange aus Y T T Y Y - FF
7. ABC ring ABC ringtidak senter Y T T Y Y - FF
8. Snail wire Snail wire aus Y T Y T Y - CD
9. Traveler Traveler patah Y Y T T Y - TD
10. Traveler cleaner Traveler cleaner kotor Y T T Y Y - FF
Sumber: Pengolahan Data (2021)
44
Pemilihan tindakan pencegahan yang dipilih berdasarkan hasil analisis
terhadap FMEA dan LTA adalah sebagai berikut:
1. Time Directed (TD) adalah tindakan yang diambil yang lebih berfokus pada
aktivitas pergantian yang dilakukan secara berkala. Komponen yang termasuk
dalam pemilihan tindakan adalah:
a. Top roll
b. Traveler
c. Creadle
2. Finding Failure (FF) adalah tindakan yang diambil dengan tujuan untuk
menentukan kerusakan peralatan yang tersembunyi dengan pemeriksaan
berkala. Komponen yang termasuk dalam pemilihan tindakan ini adalah:
a. Traveler cleaner
b. ABC ring
c. Ring flange
3. Condition Directed (CD) adalah tindakan yang diambil yang bertujuan untuk
mendeteksi kerusakan dengan cara visual inspection, memeriksa alat, serta
memonitoring sejumlah data yang ada. Komponen yang termasuk dalam
pemilihan tindakan ini adalah:
a. V belt
b. Spindle
c. Snail wire
d. Battom apron
4.2.2. Pengujian Pola Distribusi dan Menghitung Nilai MTTF dan MTTR
Berdasarkan hasil analisis RCM pada mesin ring frame, maka komponen
yang akan diuji pola distribusinya dan kemudian ditentukan nilai reliability adalah
komponen yang tindakan perawatan bersifat waktu atau Time Directed (TD).
Komponen tersebut adalah Traveler, Creadle, Battom apron dan Top roll.
Penentuan pola distribusi dan menghitung MTTF dan MTTR
menggunakan data TTF dan TTR dari komponen kritis mesin.Time to Failure
(TTF) adalah interval waktu antar kerusakan, yang dihitung berdasarkan selisih
45
antara waktu perbaikan mesin atau komponen dan waktu saat mesin atau
komponen berikutnya rusak. Sedangkan Time to Repair (TTR) adalah waktu yang
diperlukan untuk melakukan perbaikan terhadap mesin atau komponen yang
mengalami masalah atau kerusakan sampai mesin atau komponen tersebut dapat
beroperasi dengan baik. Periode data yang digunakan adalah breakdown bulan
September 2019 sampai dengan Februari 2020.
4.2.2.1. Data Interval Waktu Kerusakan Komponen Mesin
Berdasarkan hasil penentuan komponen kritis atau prioritas perbaikan,
diketahui bahwa terdapat 4 kompone kritis berdasarkan Time Directed (TD) yaitu
Top roll, Traveler dan Creadle termasuk kedalam komponen kritis mesinRing
Frame. Berikut data interval kerusakanpada mesin Ring Frame:
1. Kerusakan Top roll
Kerusakan komponen kritis mesin Ring frame diambil berdasakan data
interval kerusakan pada mesin Ring frame. Top roll memiliki frekuensi kerusakan
paling tinggi. Adapun TTR dan TTF dari kerusakan mesin Top roll sebagai
berikut:
Tabel 4.13.Perhitungan TTFdan TTRKerusakan Top Roll
No Tanggal Waktu Mulai
Kerusakan
Waktu Selesai
Perbaikan
TTR
(Jam)
TTF
(Jam)
1. 16-Sep-19 9:50 10:20 0,50 -
2. 30-Sep-19 9:00 9:45 0,75 334,40
3. 07-Okt-19 15:30 16:10 0,67 173,45
4. 19-Okt-19 21:20 22:10 0,83 293,70
5. 01 Nov 19 10:35 11:05 0,50 299,85
6. 21 Nov 19 7:45 9:50 2,08 476,00
7. 03-Des-19 18:30 19:15 0,75 296,40
8. 22-Des-19 18:10 18:43 0,55 454,55
9. 04-Jan-20 14:45 15:50 1,08 307,62
10. 24-Jan-20 9:55 10:30 0,58 473,65
11. 08-Feb-20 10:35 11:15 0,67 359,65
12. 29-Feb-20 7:50 9:55 2,08 499,95
Total 11,04 3969,22
Sumber: Pengolahan Data (2021)
Berikut ini merupakan perhitungan dalam menentukan waktu TTF dari
kerusakan Top roll:
46
Contoh Perhitungan TTR komponen Top roll pada tanggal 16 September 2019
pukul 9:50 sampai dengan pukul 10:20 :
Pukul 9:50 s/d pukul 10:20 = 30 menit
Time to Repair = 30 menit / 60
= 0,50 Jam
Contoh Perhitungan TTF komponen Top roll pada tanggal 16 September 2019
sampai dengan 30 September pukul 9:00 :
16 September jam 10:20 s/d jam 24:00 = 13,40Jam
17 September s/d 29 September (13 hari x 24 jam) =312 Jam
30 September 2019 jam 00:00 s/d jam 09:00 = 9 Jam +
Time to Failure =334,40 Jam
2. Kerusakan Traveler
Kerusakan komponen kritis mesin Ring frame diambil berdasarkan data
interval kerusakan pada mesin Ring frame, Traveler memiliki kerusakan kedua
tertinggi. Adapun TTR dan TTF dari kerusakan Traveler sebagai berikut:
Tabel 4.14. Perhitungan TTF dan TTR Kerusakan Traveler
No Tanggal Waktu Mulai
Kerusakan
Waktu Selesai
Perbaikan
TTR
(Jam)
TTF
(Jam)
1. 23-Sep-19 13:50 14:15 0,42 -
2. 04-Okt-19 7:40 8:00 0,33 304,85
3. 27-Okt-19 13:20 13:45 0,42 581,20
4. 06 Nov 19 9:50 10:10 0,33 235,65
5. 30 Nov 19 22:40 23:10 0,50 563,90
6. 15-Des-19 9:40 10:00 0,33 345,90
7. 05-Jan-20 5:55 6:20 0,42 499,55
8. 21-Jan-20 10:30 10:55 0,42 387,70
9. 03-Feb-20 17:05 17:40 0,58 318,10
10. 27-Feb-20 15:20 15:55 0,58 573,40
Total 4,33 3810,25
Sumber: Pengolahan Data (2021)
Berikut ini merupakan perhitungan dalam menentukan TTR dan TTF dari
kerusakan Traveler:
Contoh Perhitungan TTR komponen Traveler pada tanggal 22 September 2019
pukul 13:50 sampai dengan pukul 14:15:
47
Pukul 13:50 s/d pukul 14:15 = 42 menit
Time to Repair = 42 menit / 60
= 0,7 Jam
Contoh Perhitungan TTF komponen Traveler pada tanggal 22 September 2019
pukul 14:15 sampai dengan tanggal 04 Oktober 7:40 :
22 September jam 14:15 s/d jam 24:00 = 9,45 Jam
23 September s/d 03 Oktober (12 hari x 24 jam) = 288 Jam
04Oktrober 2019 jam 00:00 s/d jam 7:40 = 7,40 Jam +
Time to Failure = 304,85 Jam
3. Kerusakan Creadle
Kerusakan komponen kritis mesin Ring frame diambil berdasarkan data
interval kerusakan mesin Ring frame. Creadle memiliki frekuensi kerusakan
ketiga tertinggi. Adapun TTR dan TTF dari kerusakan Creadle sebagai berikut:
Tabel 4.15. TTR dan TTF Kerusakan Creadle
No Tanggal Waktu Mulai
Kerusakan
Waktu Selesai
Perbaikan
TTR
(Jam)
TTF
(Jam)
1 30-Sep-19 8:20 8:55 0,50 -
2 28-Okt-19 12:50 13:35 0,75 670,45
3 15 Nov 19 22:45 23:40 0,92 440,70
4 01-Des-19 7:20 7:55 0,58 391,40
5 08-Jan-20 10:45 11:25 0,67 914,50
6 01-Feb-20 11:00 12:00 1,00 575,35
Total 4,50 2992,40
Sumber: Pengolahan Data (2021)
Berikut ini merupakan perhitungan dalam menentukan waktu TTR dan TTF
dari kerusakan Creadle:
Hasil perhitungan TTR komponen Creadle pada tanggal 30 September 2019
pukul 8:20 sampai dengan pukul 8:55 :
Pukul 8:20 s/d pukul 8:55 = 50 menit
Time to Repair = 50 menit / 60
= 0,83 Jam
Hasil perhitungan TTF komponen Traveler pada tanggal 30 September 2019
pukul 8:55 sampai dengan tanggal 28 Oktober pukul 12:50 :
48
30 September jam 8:55 s/d jam 24:00 = 15,05 Jam
01 Oktober s/d 27 Oktober (27 hari x 24 jam) = 648 Jam
28 Oktober 2019 jam 00:00 s/d jam 7:40 = 7,40 Jam +
Time to Failure = 670,45 Jam
4.2.2.2. Pengujian Distribusi dan Penentuan Parameter
Pada pengolahan pengujian distribusi kerusakan komponen kritis mesin
Ring frame ini, digunakan nilai TTF (Time To Failure) dan nilai TTR (Time
ToRepair) dari setiap komponen kritis mesin Ring frame. Penggunaan index of fit
ditujukan untuk melihat apakah pola distribusi datakerusakan mengikuti pola
distribusi tertentu. Perhitungan index of fit akan menghasilkan nilai untuk variabel
r untuk setiap distribusi yang diuji. Untuk menentukan pola distribusi apakah yang
diikuti pola data kerusakan tersebut ditentukan dengan melihat nilai variabel r
yang paling besar.
Setelah melakukan perhitungan index of fit kemudian dlanjutkan dengan
menentukan parameter untuk menghitung reliability sesuai dengan distribusi data
masing-masing.
1. Perhitungan Index of Fit untuk interval kerusakan (TTF) komponen Top Roll
a. Index of Fit Distribusi Weibull (TTF)
Tabel 4.16. Perhitungan Index of fit Distribusi Weibull(TTF) Komponen Top Roll
i ti xi = In(ti) F(ti) yi xi.yi xi2 yi
2
1 173,45 5,16 0,06 -2,76 -14,22 26,58 7,61
2 293,70 5,68 0,15 -1,82 -10,36 32,29 3,32
3 296,40 5,69 0,24 -1,31 -7,45 32,40 1,71
4 299,85 5,70 0,32 -0,94 -5,34 32,53 0,88
5 307,62 5,73 0,41 -0,63 -3,62 32,82 0,40
6 334,40 5,81 0,50 -0,37 -2,13 33,78 0,13
7 359,65 5,89 0,59 -0,12 -0,71 34,63 0,01
8 454,55 6,12 0,68 0,12 0,72 37,45 0,01
9 473,65 6,16 0,76 0,36 2,25 37,95 0,13
Sumber: Pengolahan Data (2021)
49
Tabel 4.16. Perhitungan Index of fit Distribusi Weibull (TTF) Komponen Top Roll
(Lanjutan)
i ti xi = In(ti) F(ti) yi xi.yi xi2 yi
2
10 476,00 6,17 0,85 0,64 3,97 38,01 0,41
11 499,95 6,21 0,94 1,03 6,38 38,62 1,05
3969,22 64,32 5,50 -5,79 -30,52 377,07 15,68
r 0,044
Sumber: Pengolahan Data (2021)
Hasil perhitungan Index of fitdistribusi weibullTTF Komponen Top roll i =
1 :
π₯π = ln π‘π = ln(173,45) = 5,16
πΉ π‘π =πβ0,3
π+0,4 =
1β0,3
11+0,4 =0,06
π¦π = ln ln 1
1βπΉ π‘π =ln ln
1
1β0,06 = -2,76
π₯π . π¦π = (5,16 x (-2,76)) = -14,22
π₯π2 = 26,58
π¦π2 = 7,61
ππ€ππππ’ππ = π π₯π .π¦πβ π₯ππ
π=1 π¦πππ=1 π
π=1
π π₯π2β( π₯π)2ππ=1
ππ=1 π π¦π 2β( π¦π )2π
π=1ππ=1
= 0,044
b. Index of Fit Distribusi Eksponensial (TTF)
Tabel 4.17. Perhitungan Index of fit Distribusi Eksponansial (TTF) Komponen
Top Roll
i ti xi = ti F(ti) yi xi.yi xi2 yi
2
1 173,45 173,45 0,06 0,06 10,99 30084,90 0,00
2 293,70 293,70 0,15 0,16 47,43 86259,69 0,03
3 296,40 296,40 0,24 0,27 80,11 87852,96 0,07
4 299,85 299,85 0,32 0,39 117,66 89910,02 0,15
5 307,62 307,62 0,41 0,53 163,50 94630,06 0,28
6 334,40 334,40 0,50 0,69 231,79 111823,36 0,48
7 359,65 359,65 0,59 0,89 318,67 129348,12 0,79
8 454,55 454,55 0,68 1,13 511,50 206615,70 1,27
9 473,65 473,65 0,76 1,44 682,23 224344,32 2,07
Sumber: Pengolahan Data (2021)
50
Tabel 4.17. Perhitungan Index of fit Distribusi Eksponansial (TTF) Komponen
Top Roll (Lanjutan)
i ti xi = ti F(ti) yi xi.yi xi2 yi
2
10 476,00 476,00 0,85 1,90 905,82 226576,00 3,62
11 499,95 499,95 0,94 2,79 1395,00 249950,00 7,79
3969,22 3969,22 5,50 10,26 4464,70 1537395,15 16,55
r 0,891
Sumber: Pengolahan Data (2021)
Hasil perhitungan index of fit distribusi eksponansial TTF komponen Top
roll i = 1
π₯π = π‘π = 173,45
F ti =(iβ0.3)
(n+0.4) =
(1β0.3)
(11+0.4) = 0,06
yi = ln 1
1βF(ti ) = ln
1
1β(0,06) = 0,06
π₯π . π¦π = (173,45 x 0,06) = 10,99
π₯π2 = 30084,90
π¦π2 =0,00
ππππ ππππππ πππ = π π₯π .π¦πβ π₯ππ
π=1 π¦πππ=1 π
π=1
π π₯π2β( π₯π)2ππ=1
ππ=1 π π¦π 2β( π¦π )2π
π=1ππ=1
= 0,891
c. Index of Fit Distribusi Normal (TTF)
Tabel 4.18. Perhitungan Index of fit Distribusi Normal (TTF) Komponen Top Roll
i ti xi = ti F(ti) yi = zi xi.zi xi2 zi
2
1 173,45 173,45 0,06 -0,27 -46,83 30084,90 0,07
2 293,70 293,70 0,15 -1,04 -305,45 86259,69 1,08
3 296,40 296,40 0,24 -0,71 -210,44 87852,96 0,50
4 299,85 299,85 0,32 -0,45 -134,93 89910,02 0,20
5 307,62 307,62 0,41 -0,23 -70,75 94630,06 0,05
6 334,40 334,40 0,50 0,00 0,00 111823,36 0,00
7 359,65 359,65 0,59 0,23 82,72 129348,12 0,05
8 454,55 454,55 0,68 0,45 204,55 206615,70 0,20
9 473,65 473,65 0,76 0,71 336,29 224344,32 0,50
Sumber: Pengolahan Data (2021)
51
Tabel 4.18. Perhitungan Index of fit Distribusi Normal (TTF) Komponen Top Roll
(Lanjutan)
i ti xi = ti F(ti) yi = zi xi.zi xi2 zi
2
10 476,00 476,00 0,85 1,04 495,04 226576,00 1,08
11 499,95 499,95 0,94 0,27 134,99 249950,00 0,07
3969,22 3969,22 5,50 0,00 485,18 1537395,15 3,83
r 0,765
Sumber: Pengolahan Data (2021)
Hasil perhitungan index of fit distribusi normal TTF komponen Top roll
i = 1
π₯π = π‘π = 173,45
F ti =(iβ0.3)
(n+0.4) =
(1β0.3)
(11+0.4) = 0,06
ππ = diperoleh dari tabel z (tabel normal)
π₯π . π¦π = (173,45 x (-0,27)) = -46,83
π₯π2 = 30084,90
π¦π2 =0,07
πππππππ =π π₯π. π§π β π₯ππ
π=1 π§πππ=1 π
π=1
π π₯π2 β ( π₯π)2ππ=1
ππ=1 π π§π2 β ( π§π)2π
π=1ππ=1
= 0,765
d. Index of Fit Distribusi Lognormal (TTF)
Tabel 4.19. Perhitungan Index of fit Distribusi Lognormal (TTF) Komponen Top
roll
i ti xi = In(ti) F(ti) yi = zi xi.zi xi2 zi
2
1 173,45 5,16 0,06 -0,27 -1,39 26,58 0,07
2 293,70 5,68 0,15 -1,04 -5,91 32,29 1,08
3 296,40 5,69 0,24 -0,71 -4,04 32,40 0,50
4 299,85 5,70 0,32 -0,45 -2,57 32,53 0,20
5 307,62 5,73 0,41 -0,23 -1,32 32,82 0,05
6 334,40 5,81 0,50 0,00 0,00 33,78 0,00
7 359,65 5,89 0,59 0,23 1,35 34,63 0,05
8 454,55 6,12 0,68 0,45 2,75 37,45 0,20
9 473,65 6,16 0,76 0,71 4,37 37,95 0,50
Sumber: Pengolahan Data (2021)
52
Tabel 4.19. Perhitungan Index of fit Distribusi Lognormal (TTF) Komponen
Top roll (Lanjutan)
i ti xi = In(ti) F(ti) yi = zi xi.zi xi2 zi
2
10 476,00 6,17 0,85 1,04 6,41 38,01 1,08
11 499,95 6,21 0,94 0,27 1,68 38,62 0,07
3969,22 64,32 5,50 0,00 1,34 377,07 3,83
r 0,696
Sumber: Pengolahan Data (2021)
Hasil perhitungan index of fit distribusi lognormal TTF komponen Top
rolli = 1 :
π₯π = ln π‘π = ln(173,45) = 5,16
πΉ π‘π =πβ0,3
π+0,4=
1β0,3
11+0,4 = 0,06
ππ = diperoleh dari tabel z (tabel normal)
π₯π . π¦π = (5,16 x (-0,27)) = -1,39
π₯π2 = 26,58
π¦π2 =0,07
π πππππππππ =π π₯π. π§π β π₯ππ
π=1 π§πππ=1 π
π=1
π π₯π2 β ( π₯π)2ππ=1
ππ=1 π π§π2 β ( π§π)2π
π=1ππ=1
= 0,696
Berikut ini ringkasan nilai index of fit (r) TTF hasil keempat distribusi diatas:
Tabel 4.20. Ringkasan Index of fit TTF Top roll
Komponen Distribusi TTF Index Of Fit
Top Roll
Weibull 0,044
Eksponensial 0,891
Normal 0,765
Lognormal 0,696
Sumber: Pengolahan Data (2021)
Berdasarkan perhitungan index of fit yang telah dilakukan maka didapatkan
nilai r yang terbesar yaitu pada distribusi eksponensial. Berikut ini merupakan
perhitungan parameter TTF komponen Top roll dengan distribusi eksponensial:
Parameter π½ =n xi y iβ
ni=1 ( xi )( y i)
ni=1
ni=1
n xi2n
i=1 β( xi )ni=1
2 = 0,0072
Parameter Ξ»= Ξ²
53
2. Perhitungan Index of Fit untuk Interval Kerusakan (TTF) Komponen Traveler
a. Index of Fit Distribusi Weibull (TTF)
Tabel 4.21. Perhitungan Index of fit Distribusi Weibull(TTF) Komponen Traveler
i ti xi = In(ti) F(ti) yi xi.yi xi2 yi
2
1 235,65 5,46 0,07 -2,56 -13,98 29,84 6,55
2 304,85 5,72 0,18 -1,61 -9,22 32,72 2,60
3 318,10 5,76 0,29 -1,08 -6,24 33,20 1,17
4 345,90 5,85 0,39 -0,69 -4,05 34,18 0,48
5 387,70 5,96 0,50 -0,37 -2,18 35,52 0,13
6 499,55 6,21 0,61 -0,07 -0,44 38,61 0,00
7 563,90 6,33 0,71 0,22 1,40 40,13 0,05
8 573,40 6,35 0,82 0,54 3,41 40,34 0,29
9 581,20 6,37 0,93 0,95 6,08 40,51 0,91
3810,25 54,02 4,50 -4,67 -25,22 325,06 12,19
r 0,929
Sumber: Pengolahan Data (2021)
Hasil perhitungan Index of fit distribusi weibull TTF Komponen Traveler i
= 1 :
π₯π = ln π‘π = ln(235,65) = 5,46
πΉ π‘π =πβ0,3
π+0,4 =
1β0,3
9+0,4 =0,07
π¦π = ln ln 1
1βπΉ π‘π =ln ln
1
1β0,07 = -2,56
π₯π . π¦π = (5,46) x (-2,56) = -13,98
π₯π2 = 29,84
π¦π2 = 6,55
ππ€ππππ’ππ = π π₯π .π¦πβ π₯ππ
π=1 π¦πππ=1 π
π=1
π π₯π2β( π₯π)2ππ=1
ππ=1 π π¦π 2β( π¦π )2π
π=1ππ=1
= 0,929
b. Index of Fit Distribusi Eksponensial (TTF)
Tabel 4.22. Perhitungan Index of fit Distribusi Eksponensial (TTF) Komponen
Traveler
i ti xi = ti F(ti) yi xi.yi xi2 yi
2
1 235,65 235,65 0,07 0,08 18,24 55530,92 0,01
2 304,85 304,85 0,18 0,20 60,81 92933,52 0,04
Sumber: Pengolahan Data (2021)
54
Tabel 4.22. Perhitungan Index of fit Distribusi Eksponensial (TTF) Komponen
Traveler (Lanjutan)
i ti xi = ti F(ti) yi xi.yi xi2 yi
2
3 318,10 318,10 0,29 0,34 107,71 101187,61 0,11
4 345,90 345,90 0,39 0,50 173,03 119646,81 0,25
5 387,70 387,70 0,50 0,69 268,73 150311,29 0,48
6 499,55 499,55 0,61 0,93 465,77 249550,20 0,87
7 563,90 563,90 0,71 1,25 703,44 317983,21 1,56
8 573,40 573,40 0,82 1,71 980,56 328787,56 2,92
9 581,20 581,20 0,93 2,60 1509,60 337793,44 6,75
3810,25 3810,25 4,50 8,30 4287,90 1753724,57 12,99
r 0,895
Sumber: Pengolahan Data (2021)
Hasil perhitungan index of fit distribusi eksponansial TTF komponen
Traveler i = 1
π₯π = π‘π = 235,65
F ti =(iβ0.3)
(n+0.4) =
(1β0.3)
(9+0.4) = 0,07
yi = ln 1
1βF(ti ) = ln
1
1β(0,07) = 0,08
π₯π . π¦π = (235,65 x 0,08) = 18,24
π₯π2 = 55530,92
π¦π2 =0,01
ππππ ππππ ππ πππ = π π₯π .π¦πβ π₯ππ
π=1 π¦πππ=1 π
π=1
π π₯π2β( π₯π)2ππ=1
ππ=1 π π¦π 2β( π¦π )2π
π=1ππ=1
= 0,895
c. Index of Fit Distribusi Normal (TTF)
Tabel 4.23. Perhitungan Index of fit Distribusi Normal (TTF) Komponen Traveler
i ti xi = ti F(ti) yi = zi xi.zi xi2 zi
2
1 235,65 235,65 0,07 -1,45 -341,69 55530,92 2,10
2 304,85 304,85 0,18 -0,91 -277,41 92933,52 0,83
3 318,10 318,10 0,29 -0,55 -174,96 101187,61 0,30
4 345,90 345,90 0,39 -0,33 -114,15 119646,81 0,11
5 387,70 387,70 0,50 0,00 0,00 150311,29 0,00
6 499,55 499,55 0,61 0,33 164,85 249550,20 0,11
Sumber: Pengolahan Data (2021)
55
Tabel 4.23. Perhitungan Index of fit Distribusi Normal (TTF) Komponen
Traveler(Lanjutan)
i ti xi = ti F(ti) yi = zi xi.zi xi2 zi
2
7 563,90 563,90 0,71 0,55 310,15 317983,21 0,30
8 573,40 573,40 0,82 0,91 521,79 328787,56 0,83
9 581,20 581,20 0,93 1,45 842,74 337793,44 2,10
3810,25 3810,25 4,50 0,00 931,32 1753724,57 6,68
r 0,961
Sumber: Pengolahan Data (2021)
Hasil perhitungan index of fit distribusi normal TTF komponen Traveler
i = 1
π₯π = π‘π = 235,65
F ti =(iβ0.3)
(n+0.4) =
(1β0.3)
(9+0.4) = 0,07
ππ = diperoleh dari tabel z (tabel normal)
π₯π . π¦π = (235,65) x (-1,45) = -341,69
π₯π2 = 55530,92
π¦π2 =2,10
πππππππ =π π₯π. π§π β π₯ππ
π=1 π§πππ=1 π
π=1
π π₯π2 β ( π₯π)2ππ=1
ππ=1 π π§π2 β ( π§π)2π
π=1ππ=1
= 0,961
d. Index of Fit Distribusi Lognormal (TTF)
Tabel 4.24. Perhitungan Index of fit Distribusi Lognormal (TTF) Komponen
Traveler
i ti xi = In(ti) F(ti) yi = zi xi.zi xi2 zi
2
1 235,65 5,46 0,07 -1,45 -7,92 29,84 2,10
2 304,85 5,72 0,18 -0,91 -5,21 32,72 0,83
3 318,10 5,76 0,29 -0,55 -3,17 33,20 0,30
4 345,90 5,85 0,39 -0,33 -1,93 34,18 0,11
5 387,70 5,96 0,50 0,00 0,00 35,52 0,00
6 499,55 6,21 0,61 0,33 2,05 38,61 0,11
7 563,90 6,33 0,71 0,55 3,48 40,13 0,30
8 573,40 6,35 0,82 0,91 5,78 40,34 0,83
9 581,20 6,37 0,93 1,45 9,23 40,51 2,10
3810,25 54,02 4,50 0,00 2,32 325,06 6,68
r 0,965
Sumber: Pengolahan Data (2021)
56
Hasil perhitungan index of fit distribusi lognormal TTF komponen Top
rolli = 1 :
π₯π = ln π‘π = ln(235,65) = 5,46
πΉ π‘π =πβ0,3
π+0,4=
1β0,3
9+0,4 = 0,07
ππ = diperoleh dari tabel z (tabel normal)
π₯π . π¦π = (5,46) x (-1,45) = -7,92
π₯π2 = 29,84
π§π2 =2,10
π πππππππππ =π π₯π. π§π β π₯ππ
π=1 π§πππ=1 π
π=1
π π₯π2 β ( π₯π)2ππ=1
ππ=1 π π§π2 β ( π§π)2π
π=1ππ=1
= 0,965
Berikut ini ringkasan nilai index of fit (r) TTF hasil keempat distribusi diatas:
Tabel 4.25. Ringkasan Index of fit TTF Traveler
Komponen Distribusi TTF Index of fit
Traveler
Weibull 0,929
Eksponensial 0,895
Normal 0,961
Lognormal 0,965
Sumber: Pengolahan Data (2021)
Berdasarkan perhitungan index of fit yang telah dilakukan maka didapatkan
nilai r yang terbesar yaitu pada distribusilognormal. Berikut ini merupakan
perhitungan TTF komponen Traveler dengan distribusi lognormal:
Gradien b =π π₯π. π§π β π₯ππ
π=1 π§πππ=1 π
π=1
π ( π₯π2)ππ=1 ( π₯π)2π
π=1
= 2,685
Intersep a = yi β b xi
= -16,117
Parameter s = 1
b
= 0,372
Parameter tmed = eβπ π
57
= 404,155
3. Perhitungan Index of fit Interval Kerusakan (TTF) Komponen Creadle
a. Index of fit Distribusi Weibull(TTF)
Tabel 4.26. Perhitungan Index of fit Distribusi Weibull (TTF)Komponen Creadle
i ti xi = In(ti) F(ti) yi xi.yi xi2 yi
2
1 391,40 5,97 0,13 -1,97 -11,79 35,64 3,90
2 440,70 6,09 0,31 -0,97 -5,92 37,07 0,95
3 575,35 6,35 0,50 -0,37 -2,33 40,39 0,13
4 670,45 6,51 0,69 0,14 0,94 42,35 0,02
5 914,50 6,82 0,87 0,71 4,87 46,49 0,51
2992,40 31,74 2,50 -2,45 -14,22 201,94 5,51
r 0,966
Sumber: Pengolahan Data (2021)
Hasil perhitungan Index of fit distribusi weibull TTF Komponen Creadle
i = 1 :
π₯π = ln π‘π = ln(391,40) = 5,97
πΉ π‘π =πβ0,3
π+0,4 =
1β0,3
5+0,4 =0,13
π¦π = ln ln 1
1βπΉ π‘π =ln ln
1
1β0,13 = -1,97
π₯π . π¦π = (5,97) x (-1,97) = -11,79
π₯π2 = 35,64
π¦π2 = 3,90
ππ€ππππ’ππ = π π₯π .π¦πβ π₯ππ
π=1 π¦πππ=1 π
π=1
π π₯π2β( π₯π)2ππ=1
ππ=1 π π¦π 2β( π¦π )2π
π=1ππ=1
= 0,966
b. Index of fit Distribusi Eksponensial (TTF)
Tabel 4.27. Perhitungan Index of fit Distribusi Eksponansial (TTF) Komponen
Creadle
i ti xi = ti F(ti) yi xi.yi xi2 yi
2
1 391,40 391,40 0,13 0,14 54,34 153193,96 0,02
2 440,70 440,70 0,31 0,38 166,61 194216,49 0,14
3 575,35 575,35 0,50 0,69 398,80 331027,62 0,48
Sumber: Pengolahan Data (2021)
58
Tabel 4.27. Perhitungan Index of fit Distribusi Eksponansial (TTF) Komponen
Creadle (Lanjutan)
i ti xi = ti F(ti) yi xi.yi xi2 yi
2
4 670,45 670,45 0,69 1,16 774,89 449503,20 1,34
5 914,50 914,50 0,87 2,04 1868,39 836310,25 4,17
2992,40 2992,40 2,50 4,41 3263,03 1964251,53 6,15
r 0,996
Sumber: Pengolahan Data (2021)
Hasil perhitungan index of fit distribusi eksponansial TTF komponen
Creadle i = 1
π₯π = π‘π = 391,40
F ti =(iβ0.3)
(n+0.4) =
(1β0.3)
(5+0.4) = 0,13
yi = ln 1
1βF(ti ) = ln
1
1β(0,13) = 0,14
π₯π . π¦π = (391,40 x 0,13) = 54,34
π₯π2 = 153193,96
π¦π2 =0,02
ππππ ππππππ πππ = π π₯π .π¦πβ π₯ππ
π=1 π¦πππ=1 π
π=1
π π₯π2β( π₯π)2ππ=1
ππ=1 π π¦π 2β( π¦π )2π
π=1ππ=1
= 0,996
c. Index of Fit Distribusi Normal (TTF)
Tabel4.28. Perhitungan Index of fit Distribusi Normal (TTF) Komponen Creadle
i ti xi = ti F(ti) yi = zi xi.zi xi2 zi
2
1 391,40 391,40 0,13 -1,12 -438,37 153193,96 1,2544
2 440,70 440,70 0,31 -0,48 -211,54 194216,49 0,2304
3 575,35 575,35 0,50 0,00 0,00 331027,62 0,00
4 670,45 670,45 0,69 0,48 321,82 449503,20 0,2304
5 914,50 914,50 0,87 1,12 1024,24 836310,25 1,2544
2992,40 2992,40 2,50 0,00 696,15 1964251,53 2,97
r 1,164
Sumber: Pengolahan Data (2021)
Hasil perhitungan index of fit distribusi normal TTF komponen Creale
i = 1
π₯π = π‘π = 391,40
59
F ti =(iβ0.3)
(n+0.4) =
(1β0.3)
(5+0.4) = 0,13
ππ = diperoleh dari tabel z (tabel normal)
π₯π . π¦π = (391,40) x (-1,12) = -438,37
π₯π2 = 153193,96
π§π2 =1,2544
πππππππ =π π₯π. π§π β π₯ππ
π=1 π§πππ=1 π
π=1
π π₯π2 β ( π₯π)2ππ=1
ππ=1 π π§π2 β ( π§π)2π
π=1ππ=1
= 1,164
d. Index of fit Distribusi Lognormal (TTF)
Tabel 4.29. Perhitungan Index of fit Distribusi Lognormal (TTF) Komponen
Creadle
i ti xi = In(ti) F(ti) yi = zi xi.zi xi2 zi
2
1 391,40 5,97 0,13 -1,12 -6,75 35,64 1,28
2 440,70 6,09 0,31 -0,48 -2,92 37,07 0,23
3 575,35 6,35 0,50 0,00 0,00 40,39 0,00
4 670,45 6,51 0,69 0,48 3,12 42,35 0,23
5 914,50 6,82 0,87 1,12 7,70 46,49 1,28
2992,40 31,74 2,50 0,00 1,16 201,94 3,01
R 0,988
Sumber: Pengolahan Data (2021)
Hasil perhitungan index of fit distribusi lognormal TTF komponen Top
rolli = 1 :
π₯π = ln π‘π = ln(391,40) = 5,97
πΉ π‘π =πβ0,3
π+0,4=
1β0,3
5+0,4 = 0,13
ππ = diperoleh dari tabel z (tabel normal)
π₯π . π¦π = (5,97) x (-1,13) = -6,75
π₯π2 = 35,64
π§π2 =1,28
π πππππππππ =π π₯π. π§π β π₯ππ
π=1 π§πππ=1 π
π=1
π π₯π2 β ( π₯π)2ππ=1
ππ=1 π π§π2 β ( π§π)2π
π=1ππ=1
= 0,988
Berikut ini ringkasan nilai index of fit (r) TTF hasil keempat distribusi diatas:
60
Tabel 4.30. Ringkasan Index of fit TTF Creadle
Komponen Distribusi TTF Index of fit
Creadle
Weibull 0,966
Eksponensial 0,996
Normal 1,164
Lognormal 0,988
Sumber: Pengolahan Data (2021)
Berdasarkan perhitungan index of fit yang telah dilakukan maka didapatkan
nilai r yang terbesar yaitu pada distribusinormal. Berikut ini merupakan
perhitungan parameter TTF komponen Creadle dengan distribusi normal:
Gradien b =π π₯π. π§π β π₯ππ
π=1 π§πππ=1 π
π=1
π ( π₯π2) ππ=1 ( π₯π)2π
π=1
= 0,0048
Intersep a = yi β b xi
= -2,8839
Parameter Ο = 1
b
= 207,522
Parameter = βa
b
= 598,480
Tabel 4.31. Rekapitulasi Uji Distribusi dan Parameter TTF
No Komponen Pola Distribusi Parameter
1. Top roll Eksponansial = 0,0072
2. Traveler Lognormal s=0,372 tmed =404,155
3. Creadle Normal Ο=207,522=598,480
Sumber: Pengolahan Data (2021)
4. Perhitungan Index of fitWaktu Perbaikan (TTR) Komponen Top roll
a. Index of fit Distribusi Weibull (TTR)
Tabel 4. 32. Perhitungan Index of fit Distribusi Weibull (TTR) Komponen Top roll
i ti xi = In(ti) F(ti) yi xi.yi xi2 yi
2
1 0,50 -0,69 0,06 -2,85 1,97 0,48 8,10
2 0,50 -0,69 0,14 -1,91 1,33 0,48 3,66
Sumber: Pengolahan Data (2021)
61
Tabel 4. 32. Perhitungan Index of fit Distribusi Weibull (TTR) Komponen Top roll
(Lanjutan)
i ti xi = In(ti) F(ti) yi xi.yi xi2 yi
2
3 0,55 -0,60 0,22 -1,40 0,84 0,36 1,97
4 0,58 -0,54 0,30 -1,04 0,57 0,30 1,08
5 0,67 -0,40 0,38 -0,74 0,30 0,16 0,55
6 0,67 -0,40 0,46 -0,49 0,19 0,16 0,24
7 0,75 -0,29 0,54 -0,25 0,07 0,08 0,06
8 0,75 -0,29 0,62 -0,03 0,01 0,08 0,00
9 0,83 -0,19 0,70 0,19 -0,04 0,03 0,04
10 1,08 0,08 0,78 0,42 0,03 0,01 0,18
11 2,08 0,73 0,86 0,69 0,50 0,54 0,47
12 2,08 0,73 0,94 1,06 0,77 0,54 1,11
11,04 -2,55 6,00 -6,36 6,55 3,21 17,46
r 0,632
Sumber: Pengolahan Data (2021)
Hasil perhitungan Index of fit distribusi weibull TTR Komponen Top roll
i = 1 :
π₯π = ln π‘π = ln(0,50) = -0,69
πΉ π‘π =πβ0,3
π+0,4 =
1β0,3
12+0,4 = 0,06
π¦π = ln ln 1
1βπΉ π‘π =ln ln
1
1β0,06 = -2,85
π₯π . π¦π = (-0,69) x (-2,85) = 1,97
π₯π2 = 0,48
π¦π2 = 8,10
ππ€ππππ’ππ = π π₯π .π¦πβ π₯ππ
π=1 π¦πππ=1 π
π=1
π π₯π2β( π₯π)2ππ=1
ππ=1 π π¦π 2β( π¦π )2π
π=1ππ=1
= 0,694
b. Index of fit Distribusi Eksponensial (TTR)
Tabel 4.33. Perhitungan Index of fit Distribusi Eksponansial (TTR) Komponen
Top roll
i ti xi = ti F(ti) yi xi.yi xi2 yi
2
1 0,50 0,50 0,06 0,06 0,03 0,25 0,00
2 0,50 0,50 0,14 0,15 0,07 0,25 0,02
Sumber: Pengolahan Data (2021)
62
Tabel 4.33. Perhitungan Index of fit Distribusi Eksponansial (TTR) Komponen
Top roll (Lanjutan)
i ti xi = ti F(ti) yi xi.yi xi2 yi
2
3 0,55 0,55 0,22 0,25 0,14 0,30 0,06
4 0,58 0,58 0,30 0,35 0,21 0,34 0,13
5 0,67 0,67 0,38 0,48 0,32 0,45 0,23
6 0,67 0,67 0,46 0,62 0,41 0,45 0,38
7 0,75 0,75 0,54 0,78 0,58 0,56 0,60
8 0,75 0,75 0,62 0,97 0,73 0,56 0,94
9 0,83 0,83 0,70 1,21 1,00 0,69 1,46
10 1,08 1,08 0,78 1,52 1,65 1,17 2,32
11 2,08 2,08 0,86 1,99 4,13 4,33 3,95
12 2,08 2,08 0,94 2,87 5,98 4,33 8,26
11,04 11,04 6,00 11,24 15,25 13,67 18,36
r 0,935
Sumber: Pengolahan Data (2021)
Hasil perhitungan index of fit distribusi eksponansial TTR komponen Top
roll i = 1
π₯π = π‘π = 0,50
F ti =(iβ0.3)
(n+0.4) =
(1β0.3)
(12+0.4) = 0,06
yi = ln 1
1βF(ti ) = ln
1
1β(0,06) = 0,06
π₯π . π¦π = (0,50 x 0,06) = 0,03
π₯π2 = 0,25
π¦π2 =0.00
ππππ ππππππ ππ π = π π₯π .π¦πβ π₯ππ
π=1 π¦πππ=1 π
π=1
π π₯π2β( π₯π)2ππ=1
ππ=1 π π¦π 2β( π¦π )2π
π=1ππ=1
= 0,935
c. Index of fit Distribusi Normal (TTR)
Tabel 4.34. Perhitungan Index of fit Distribusi Normal (TTR) Komponen Top roll
i ti xi = ti F(ti) yi = zi xi.zi xi2 zi
2
1 0,50 0,50 0,06 -1,59 -0,80 0,25 2,53
2 0,50 0,50 0,14 -1,09 -0,55 0,25 1,19
3 0,55 0,55 0,22 -0,78 -0,43 0,30 0,61
Sumber: Pengolahan Data (2021)
63
Tabel 4.34. Perhitungan Index of fit Distribusi Normal (TTR) Komponen Top roll
(Lanjutan)
i ti xi = ti F(ti) yi = zi xi.zi xi2 zi
2
4 0,58 0,58 0,30 -0,53 -0,31 0,34 0,28
5 0,67 0,67 0,38 -0,3 -0,20 0,45 0,09
6 0,67 0,67 0,46 -0,1 -0,07 0,45 0,01
7 0,75 0,75 0,54 0,1 0,08 0,56 0,01
8 0,75 0,75 0,62 0,3 0,23 0,56 0,09
9 0,83 0,83 0,70 0,53 0,44 0,69 0,28
10 1,08 1,08 0,78 0,78 0,84 1,17 0,61
11 2,08 2,08 0,86 1,09 2,27 4,33 1,19
12 2,08 2,08 0,94 1,59 3,31 4,33 2,53
11,04 11,04 6,00 0,00 4,81 13,67 9,41
r 0,837
Sumber: Pengolahan Data (2021)
Hasil perhitungan index of fit distribusi normal TTR komponen Top roll
i = 1
π₯π = π‘π = 0,50
F ti =(iβ0.3)
(n+0.4) =
(1β0.3)
(12+0.4) = 0,06
ππ = diperoleh dari tabel z (tabel normal)
π₯π . π¦π = (0,50) x (-1,59) = -0,80
π₯π2 = 0,25
π§π2 =2,53
πππππππ =π π₯π. π§π β π₯ππ
π=1 π§πππ=1 π
π=1
π π₯π2 β ( π₯π)2ππ=1
ππ=1 π π§π2 β ( π§π)2π
π=1ππ=1
= 0,837
d. Index of fit Distribusi Lognormal (TTR)
Tabel 4. 35. Perhitungan Index of fit Distribusi Lognormal (TTR) Komponen
Top roll
i ti xi = In(ti) F(ti) yi = zi xi.zi xi2 zi
2
1 0,5 -0,69 0,06 -1,59 1,10 0,48 2,53
2 0,5 -0,69 0,14 -1,09 0,76 0,48 1,19
3 0,55 -0,60 0,22 -0,78 0,47 0,36 0,61
Sumber: Pengolahan Data (2021)
64
Tabel 4. 35. Perhitungan Index of fit Distribusi Lognormal (TTR) Komponen
Top roll (Lanjutan)
i ti xi = In(ti) F(ti) yi = zi xi.zi xi2 zi
2
4 0,58 -0,54 0,30 -0,53 0,29 0,30 0,28
5 0,67 -0,40 0,38 -0,3 0,12 0,16 0,09
6 0,67 -0,40 0,46 -0,1 0,04 0,16 0,01
7 0,75 -0,29 0,54 0,1 -0,03 0,08 0,01
8 0,75 -0,29 0,62 0,3 -0,09 0,08 0,09
9 0,83 -0,19 0,70 0,53 -0,10 0,03 0,28
10 1,08 0,08 0,78 0,78 0,06 0,01 0,61
11 2,08 0,73 0,86 1,09 0,80 0,54 1,19
12 2,08 0,73 0,94 1,59 1,16 0,54 2,53
11,04 -2,55 6,00 0,00 4,58 3,21 9,41
r 0,914
Sumber: Pengolahan Data (2021)
Hasil perhitungan index of fit distribusi lognormal TTR komponen Top
rolli = 1 :
π₯π = ln π‘π = ln(0,50) = -0,69
πΉ π‘π =πβ0,3
π+0,4=
1β0,3
12+0,4 = 0,06
ππ = diperoleh dari tabel z (tabel normal)
π₯π . π¦π = (-0,69) x (-1,59) = 1,10
π₯π2 = 0,48
π§π2 =2,53
π πππππππππ =π π₯π. π§π β π₯ππ
π=1 π§πππ=1 π
π=1
π π₯π2 β ( π₯π)2ππ=1
ππ=1 π π§π2 β ( π§π)2π
π=1ππ=1
= 0,914
Berikut ini ringkasan nilai index of fit (r) TTR hasil keempat distribusi diatas:
Tabel4.36. Ringkasan Index of fit TTR Top roll
Komponen Distribusi TTR Index of fit
Top roll
Weibull 0,632
Eksponansial 0,935
Normal 0,837
Lognormal 0,914
Sumber: Pengolahan Data (2021)
65
Berdasarkan perhitungan index of fit yang telah dilakukan maka didapatkan
nilai r yang terbesar yaitu pada distribusi eksponansial. Berikut ini merupakan
perhitungan parameter TTR komponen Top roll dengan distribusi eksponansial:
Parameter π½ =n xi y iβ
ni=1 ( xi )( y i)
ni=1
ni=1
n xi2n
i=1 β( xi )ni=1
2 = 1,397
Parameter Ξ»= Ξ²
5. Perhitungan Index of fit Waktu Perbaikan (TTR) Komponen Traveler
a. Index of fit Distribusi Weibull (TTR)
Tabel 4.37. Perhitungan Index of fit Distribusi Weibull (TTR) Komponen Traveler
i ti xi = In(ti) F(ti) yi xi.yi xi2 yi
2
1 0,33 -1,11 0,07 -2,66 2,95 1,23 7,10
2 0,33 -1,11 0,16 -1,72 1,91 1,23 2,97
3 0,33 -1,11 0,26 -1,20 1,33 1,23 1,44
4 0,42 -0,87 0,36 -0,82 0,71 0,75 0,68
5 0,42 -0,87 0,45 -0,51 0,44 0,75 0,26
6 0,42 -0,87 0,55 -0,23 0,20 0,75 0,05
7 0,42 -0,87 0,64 0,03 -0,03 0,75 0,00
8 0,5 -0,69 0,74 0,30 -0,21 0,48 0,09
9 0,58 -0,54 0,84 0,59 -0,32 0,30 0,35
10 0,58 -0,54 0,93 0,99 -0,54 0,30 0,99
4,33 -8,58 5,00 -5,23 6,45 7,77 13,93
r 0,914
Sumber: Pengolahan Data (2021)
Hasil perhitungan Index of fit distribusi weibull TTR Komponen Traveler
i = 1 :
π₯π = ln π‘π = ln(0,33) = -1,11
πΉ π‘π =πβ0,3
π+0,4 =
1β0,3
10+0,4 = 0,07
π¦π = ln ln 1
1βπΉ π‘π =ln ln
1
1β0,07 = -2,66
π₯π . π¦π = (-1,11) x (-2,66) = 2,95
π₯π2 = 1,23
π¦π2 = 7,10
66
ππ€ππππ’ππ = π π₯π .π¦πβ π₯ππ
π=1 π¦πππ=1 π
π=1
π π₯π2β( π₯π)2ππ=1
ππ=1 π π¦π 2β( π¦π )2π
π=1ππ=1
= 0,914
b. Index of fit Distribusi Eksponensial (TTR)
Tabel 4.38. Perhitungan Index of fit Distribusi Eksponansial (TTR) Komponen
Traveler
I ti xi = ti F(ti) yi xi.yi xi2 yi
2
1 0,33 0,33 0,07 0,07 0,02 0,11 0,00
2 0,33 0,33 0,16 0,18 0,06 0,11 0,03
3 0,33 0,33 0,26 0,30 0,10 0,11 0,09
4 0,42 0,42 0,36 0,44 0,18 0,18 0,19
5 0,42 0,42 0,45 0,60 0,25 0,18 0,36
6 0,42 0,42 0,55 0,79 0,33 0,18 0,63
7 0,42 0,42 0,64 1,03 0,43 0,18 1,07
8 0,5 0,5 0,74 1,35 0,67 0,25 1,82
9 0,58 0,58 0,84 1,81 1,05 0,34 3,28
10 0,58 0,58 0,93 2,70 1,57 0,34 7,28
4,33 4,33 5,00 9,28 4,68 1,96 14,76
R 0,938
Sumber: Pengolahan Data (2021)
Hasil perhitungan index of fit distribusi eksponansial TTR komponen
Traveler i = 1
π₯π = π‘π = 0,33
F ti =(iβ0.3)
(n+0.4) =
(1β0.3)
(10+0.4) = 0,07
yi = ln 1
1βF(ti ) = ln
1
1β(0,07) = 0,07
π₯π . π¦π = (0,33 x 0,07) = 0,02
π₯π2 = 0,11
π¦π2 = 0.00
ππππ ππππππ πππ = π π₯π .π¦πβ π₯ππ
π=1 π¦πππ=1 π
π=1
π π₯π2β( π₯π)2ππ=1
ππ=1 π π¦π 2β( π¦π )2π
π=1ππ=1
= 0,938
67
c. Index of fit Distribusi Normal (TTR)
Tabel 4.39. Perhitungan Index of fit Distribusi Normal (TTR) Komponen Traveler
i ti xi = ti F(ti) yi = zi xi.zi xi2 zi
2
1 0,33 0,33 0,07 -1,50 -0,50 0,11 2,25
2 0,33 0,33 0,16 -0,98 -0,32 0,11 0,96
3 0,33 0,33 0,26 -0,64 -0,21 0,11 0,41
4 0,42 0,42 0,36 -0,37 -0,16 0,18 0,14
5 0,42 0,42 0,45 -0,12 -0,05 0,18 0,01
6 0,42 0,42 0,55 0,12 0,05 0,18 0,01
7 0,42 0,42 0,64 0,37 0,16 0,18 0,14
8 0,5 0,5 0,74 0,64 0,32 0,25 0,41
9 0,58 0,58 0,84 0,98 0,57 0,34 0,96
10 0,58 0,58 0,93 1,50 0,87 0,34 2,25
4,33 4,33 5,00 0,00 0,73 1,96 7,54
r 0,937
Sumber: Pengolahan Data (2021)
Hasil perhitungan index of fit distribusi normal TTR komponen Traveler
i = 1
π₯π = π‘π = 0,33
F ti =(iβ0.3)
(n+0.4) =
(1β0.3)
(10+0.4) = 0,07
ππ = diperoleh dari tabel z (tabel normal)
π₯π . π¦π = (0,33) x (-1,50) = -0,50
π₯π2 = 0,11
π§π2 =2,25
πππππππ =π π₯π. π§π β π₯ππ
π=1 π§πππ=1 π
π=1
π π₯π2 β ( π₯π)2ππ=1
ππ=1 π π§π2 β ( π§π)2π
π=1ππ=1
= 0,937
d. Index of fit Distribusi Lognormal (TTR)
Tabel 4.40. Perhitungan Index of fit Distribusi Lognormal (TTR) Komponen
Traveler
i ti xi = In(ti) F(ti) yi = zi xi.zi xi2 zi
2
1 0,33 -1,11 0,07 -1,50 1,66 1,23 2,25
2 0,33 -1,11 0,16 -0,98 1,09 1,23 0,96
Sumber: Pengolahan Data (2021)
68
Tabel 4.40. Perhitungan Index of fit Distribusi Lognormal (TTR) Komponen
Traveler (Lanjutan)
i ti xi = In(ti) F(ti) yi = zi xi.zi xi2 zi
2
3 0,33 -1,11 0,26 -0,64 0,71 1,23 0,41
4 0,42 -0,87 0,36 -0,37 0,32 0,75 0,14
5 0,42 -0,87 0,45 -0,12 0,10 0,75 0,01
6 0,42 -0,87 0,55 0,12 -0,10 0,75 0,01
7 0,42 -0,87 0,64 0,37 -0,32 0,75 0,14
8 0,5 -0,69 0,74 0,64 -0,44 0,48 0,41
9 0,58 -0,54 0,84 0,98 -0,53 0,30 0,96
10 0,58 -0,54 0,93 1,50 -0,82 0,30 2,25
4,33 -8,58 5,00 0,00 1,66 7,77 7,54
r 0,944
Sumber: Pengolahan Data (2021)
Hasil perhitungan index of fit distribusi lognormal TTR komponen
Traveler i = 1 :
π₯π = ln π‘π = ln(0,33) = -1,11
πΉ π‘π =πβ0,3
π+0,4=
1β0,3
10+0,4 = 0,07
ππ = diperoleh dari tabel z (tabel normal)
π₯π . π¦π = (-1,11) x (-1,50) = 1,66
π₯π2 = 1,23
π§π2 =2,25
π πππππ ππππ =π π₯π. π§π β π₯ππ
π=1 π§πππ=1 π
π=1
π π₯π2 β ( π₯π)2ππ=1
ππ=1 π π§π2 β ( π§π)2π
π=1ππ=1
= 0,944
Berikut ini ringkasan nilai index of fit (r) TTR hasil keempat distribusi diatas:
Tabel 4.41. Ringkasan Index of fit TTR Traveler
Komponen Distribusi TTR Index of fit
Traveler
Weibull 0,914
Eksponensial 0,938
Normal 0,937
Lognormal 0,944
Sumber: Pengolahan Data (2021)
69
Berdasarkan perhitungan index of fit yang telaah dilakukan maka didapatkan
nilai r yang terbesar yaitu pada distribusi lognormal. Berikut ini merupakan
perhitungan parameter TTR komponen Traveler dengan distribusi lognormal:
Gradien b =π π₯π. π§π β π₯ππ
π=1 π§πππ=1 π
π=1
π ( π₯π2) ππ=1 ( π₯π)2π
π=1
= 4,037
Intersep a = yi β b xi
= 3,463
Parameter s = 1
b
= 0,248
Parameter tmed = eβπ π
= 0,424
6. Perhitungan Index of fit waktu Perbaikan (TTR) Komponen Creadle
a. Index of fit Distribusi Weibull (TTR)
Tabel 4.42. Perhitungan Index of fit Distribusi Weibull (TTR) Komponen Creadle
i ti xi = In(ti) F(ti) yi xi.yi xi2 yi
2
1 0,50 -0,69 0,11 -2,16 1,49 0,48 4,65
2 0,58 -0,54 0,27 -1,18 0,64 0,30 1,38
3 0,67 -0,40 0,42 -0,60 0,24 0,16 0,36
4 0,75 -0,29 0,58 -0,15 0,04 0,08 0,02
5 0,92 -0,08 0,73 0,28 -0,02 0,01 0,08
6 1,00 0,00 0,89 0,79 0,00 0,00 0,63
4,42 -2,01 3,00 -3,00 2,39 1,03 7,12
r 0,984
Sumber: Pengolahan Data (2021)
Hasil perhitungan Index of fit distribusi weibull TTR Komponen Creadle
i = 1 :
π₯π = ln π‘π = ln(0,50) = -0,69
πΉ π‘π =πβ0,3
π+0,4 =
1β0,3
6+0,4 = 0,11
70
π¦π = ln ln 1
1βπΉ π‘π =ln ln
1
1β0,11 = -2,16
π₯π . π¦π = (-0,69) x (-2,16) = 1,49
π₯π2 = 0,48
π¦π2 = 4,65
ππ€ππππ’ππ = π π₯π .π¦πβ π₯ππ
π=1 π¦πππ=1 π
π=1
π π₯π2β( π₯π)2ππ=1
ππ=1 π π¦π 2β( π¦π )2π
π=1ππ=1
= 0,984
b. Index of fit Distribusi Eksponensial (TTR)
Tabel 4.43. Perhitungan Index of fit Distribusi Eksponansial (TTR) Komponen
Creadle
i ti xi = ti F(ti) yi xi.yi xi2 yi
2
1 0,50 0,50 0,11 0,12 0,06 0,25 0,01
2 0,58 0,58 0,27 0,31 0,18 0,34 0,10
3 0,67 0,67 0,42 0,55 0,37 0,45 0,30
4 0,75 0,75 0,58 0,86 0,65 0,56 0,74
5 0,92 0,92 0,73 1,33 1,22 0,85 1,76
6 1,00 1,00 0,89 2,21 2,21 1,00 4,90
4,42 4,42 3,00 5,37 4,68 3,44 7,81
r 0,966
Sumber: Pengolahan Data (2021)
Hasil perhitungan index of fit distribusi eksponansial TTR komponen
Creadle i = 1
π₯π = π‘π = 0,50
F ti =(iβ0.3)
(n+0.4) =
(1β0.3)
(6+0.4) = 011
yi = ln 1
1βF(ti ) = ln
1
1β(0,11) = 0,12
π₯π . π¦π = (0,50) x (0,12) = 0,06
π₯π2 = 0,25
π¦π2 =0,01
ππππ ππππππ ππ π = π π₯π .π¦πβ π₯ππ
π=1 π¦πππ=1 π
π=1
π π₯π2β( π₯π)2ππ=1
ππ=1 π π¦π 2β( π¦π )2π
π=1ππ=1
= 0,966
71
c. Index of fit Distribusi Normal (TTR)
Tabel 4.44. Perhitungan Index of fit Distribusi Normal (TTR) Komponen Creadle
i ti xi = ti F(ti) yi = zi xi.zi xi2 zi
2
1 0,50 0,50 0,109 -1,23 -0,62 0,25 1,5129
2 0,58 0,58 0,266 -0,62 -0,36 0,34 0,3844
3 0,67 0,67 0,422 -0,19 -0,13 0,45 0,0361
4 0,75 0,75 0,578 0,19 0,14 0,56 0,0361
5 0,92 0,92 0,734 0,62 0,57 0,85 0,3844
6 1,00 1,00 0,891 1,23 1,23 1,00 1,5129
4,42 4,42 3,00 0,00 0,84 3,44 3,87
r 0,986
Sumber: Pengolahan Data (2021)
Hasil perhitungan index of fit distribusi normal TTR komponen Creadle
i = 1
π₯π = π‘π = 0,50
F ti =(iβ0.3)
(n+0.4) =
(1β0.3)
(6+0.4) = 0,11
ππ = diperoleh dari tabel z (tabel normal)
π₯π . π¦π = (0,50) x (-1,23) = -0,62
π₯π2 = 0,25
π§π2 =1,51
πππππππ =π π₯π. π§π β π₯ππ
π=1 π§πππ=1 π
π=1
π π₯π2 β ( π₯π)2ππ=1
ππ=1 π π§π2 β ( π§π)2π
π=1ππ=1
= 0,986
d. Index of fit Distribusi Lognormal (TTR)
Tabel 4.45. Perhitungan Index of fit Distribusi Lognormal (TTR) Komponen
Creadle
i ti xi = In(ti) F(ti) yi = zi xi.zi xi2 zi
2
1 0,50 -0,69 0,11 -1,23 0,85 0,48 1,51
2 0,58 -0,54 0,27 -0,62 0,34 0,30 0,38
3 0,67 -0,40 0,42 -0,19 0,08 0,16 0,04
4 0,75 -0,29 0,58 0,19 -0,05 0,08 0,04
Sumber: Pengolahan Data (2021)
72
Tabel 4.45. Perhitungan Index of fit Distribusi Lognormal (TTR) Komponen
Creadle (Lanjutan)
i ti xi = In(ti) F(ti) yi = zi xi.zi xi2 zi
2
5 0,92 -0,08 0,73 0,62 -0,05 0,01 0,38
6 1,00 0,00 0,89 1,23 0,00 0,00 1,51
4,42 -2,01 3,00 0,00 1,16 1,03 3,87
r 0,991
Sumber: Pengolahan Data (2021)
Hasil perhitungan index of fit distribusi lognormal TTR komponen
Creadlei = 1 :
π₯π = ln π‘π = ln(0,50) = -0,69
πΉ π‘π =πβ0,3
π+0,4=
1β0,3
6+0,4 = 0,11
ππ = diperoleh dari tabel z (tabel normal)
π₯π . π¦π = (-0,69) x (-1,23) = 0,85
π₯π2 = 0,48
π§π2 =1,51
π πππππππππ =π π₯π. π§π β π₯ππ
π=1 π§πππ=1 π
π=1
π π₯π2 β ( π₯π)2ππ=1
ππ=1 π π§π2 β ( π§π)2π
π=1ππ=1
= 0,991
Berikut ini ringkasan nilai index of fit (r) TTR hasil keempat distribusi
diatas:
Tabel 4.46. Ringkasan Index of fit TTR Creadle
Komponen Distribusi TTR Index of fit
Creadle
Weibull 0,984
Eksponensial 0,966
Normal 0,986
Lognormal 0,991
Sumber: Pengolahan Data (2021)
Berdasarkan perhitungan index of fit yang telah dilakukan maka didapatkan
nilai r yang terbesar yaitu pada distribusi lognormal. Berikut ini merupakan
perhitungan parameter TTR komponen creadle dengan distribusi lognormal:
Gradien b =π π₯π. π§π β π₯ππ
π=1 π§πππ=1 π
π=1
π ( π₯π2)ππ=1 ( π₯π)2π
π=1
73
= 3,274
Intersep a = yi β b xi
= 1,096
Parameter s = 1
b
= 0,305
Parameter tmed = eβπ π
= 0,716
Tabel 4.47. Rekapitulasi Uji Distribusi dan Parameter TTR
No Komponen Pola Distribusi Parameter
1. Top roll Eksponansial =1,397
2. Traveler Lognormal s=0,248 tmed =0,424
3. Creadle Lognormal s=0,305tmed =0,716
Sumber: Pengolahan Data (2021)
4.2.2.3. Perhitungan Mean Time To Failure (MTTF)
MTTF merupakan waktu rata-rata kerusakan komponen mesin yang
sering mengalami kerusakan dan harus diganti dengan komponen yang baru atau
baik. Berikut ini perhitungan MTTF dari data komponen kritis mesin Ring frame:
1. Komponen Top roll dengan Distribusi Eksponensial
MTTF = 1
=1
0,0072 =138,888 jam
2. Komponen Traveler dengan Distribusi Lognormal
MTTF = π‘πππ .e π 2
2
= 28,024
3. Komponen Creadle dengan Distribusi Normal
MTTF =
= 598,480 jam
Tabel 4.48. Rekapitulasi Nilai MTTF Komponen Kritis Mesin Ring frame
No Komponen Distribusi
Kerusakan Parameter
MTTF
(Jam)
74
1. Top roll Eksponansial =0,0072 139,888
Sumber: Pengolahan Data (2021)
Tabel 4.48. Rekapitulasi Nilai MTTF Komponen Kritis Mesin Ring frame
(Lanjutan)
No Komponen Distribusi
Kerusakan Parameter
MTTF
(Jam)
2. Traveler Lognormal s=0,372
tmed =404,155 28,024
3. Creadle Normal Ο=207,522=598,480 598,480
Sumber: Pengolahan Data (2021)
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai MTTF komponen Top
roll yaitu 139,190 Jam atau 6 Hari, komponen Traveler yaitu 28,024 Jam atau 1
Hari dan komponen Creadle yaitu 598,480 Jam atau 25 Hari.
4.2.2.4. Perhitungan Mean Time To Repair (MTTR)
MTTR adalah waktu rata-rata perbaikan komponen kritis mesin Ring
frame. Berikut ini perhitungan MTTR dari data komponen kritis mesin ring
frame:
1. Komponen Top Roll dengan Distribusi Eksponansial
MTTR = 1
= 1
1,397 = 0,897 jam
2. Komponen Traveler dengan Distribusi Lognormal
MTTR = π‘πππ .e π 2
2
= 0,437
3. Komponen Creadle dengan Distribusi Lognormal
MTTR = π‘πππ .e π 2
2
= 0,750
Tabel 4.49. Rekapitulasi Nilai MTTR Komponen Kritis Mesin Ring frame
No Komponen Distribusi
Kerusakan Parameter MTTR(Jam)
1. Top roll Eksponansial =1,397 0,897
2. Traveler Lognormal s=0,248
tmed =0,424 0,437
3. Creadle Lognormal s=0,305
tmed =0,716 0,750
75
Sumber: Pengolahan Data (2021)
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai MTTR komponen Top
roll yaitu 0,897 Jam, Traveler yaitu 0,437 Jam dan komponen Creadle yaitu 0,750
Jam.
4.2.3. Perhitungan Interval Waktu Pergantian Komponen Kritis Mesin
Ring Frame
Perhitungan interval waktu pergantian komponen kritis mesin ini
menggunakan nilai kehandalan (reliability) mesin. Adapun tujuan melakukan
perhitungan nilai kehandalan mesin ini yaitu untuk mengetahui optimal dimana
tindakan pencegahan seperti pergantian komponen mesin harus dilakukan
sehingga dapat mengurangi terjadinya kerusakan secara tiba-tiba yang dapat
menganggu jalannya proses produksi. Untuk menentukan interval waktu
pergantian komponen dapat dihitung sesuai dengan rumus distribusi dan
menggunakan perhitungan nilai kehandalan mesin. Berikut ini interval waktu
pergantian komponen kritis:
1. Komponen Top roll
Berdasarkan penentuan distribusi kerusakan komponen Top roll berdistribusi
Eksponansial. Data-data yang telah diketahui:
MTTF = 139,190
= 0,0072
R t = exp(βπ .t)
= 0,8413
π t =f(t)
R(t)= π
= 0,0029
f t = π exp(βπ .t)
= 0,0027
Tabel 4.50. Rekapitulasi Interval Waktu Pergantian Komponen Top roll
No t (Jam) R(t) h(t) f(t)
1. 24 0,8413 0,0072 0,0061
2. 48 0,7078 0,0072 0,0051
3. 72 0,5955 0,0072 0,0043
76
Sumber: Pengolahan Data (2021)
Tabel 4.50. Rekapitulasi Interval Waktu Pergantian Komponen Top roll
(Lanjutan)
No t (Jam) R(t) h(t) f(t)
4. 96 0,5010 0,0072 0,0036
5. 120 0,4215 0,0072 0,0030
6. 144 0,3546 0,0072 0,0026
Sumber: Pengolahan Data (2021)
Berdasarkan tabel perhitungan diatas bahwa nilai MTTF yaitu sebesar 139,888
jam. Dimana rata-rata umur komponen Top roll akan rusak pertama kali sekitar
139,190 jam dengan kehandalan komponen mesin sebesar 35,46 %. Nilai
reliability atau kehandalan dipengaruhi oleh waktu yang artinya semakin lama dan
panjangnya waktu penggunaan komponen tersebut maka nilai kehandalannya
akan semakin menurun. Maka tindakan yang dilakukan setelah umur komponen
139,190 jam harus dilakukannya perbaikan dan pergantian komponen Top roll.
2. Komponen Traveler
Berdasarkan penentuan distribusi kerusakan komponen Traveler berdistribusi
lognormal. Data-data yang telah diketahui:
MTTF = 28,024
s =0,372
tmed = 404,155
R(t) = 1 - Ξ¦ 1
π ln
π‘
π‘πππ
=0,530
Ξ»(t) = π(π‘)
π (π‘)
= 0,025
f(t) = 1
2π π‘ exp β
1
2π 2 (lnπ‘
π‘πππ)2
= 0,013
Tabel 4.51. Rekapitulasi Interval Waktu Pergantian Komponen Traveler
No t (Jam) R(t) h(t) f(t)
1. 24 0,5303 0,0245 0,0130
2. 48 0,5228 0,0612 0,0320
77
Sumber: Pengolahan Data (2021)
Berdasarkan tabel perhitungan diatas bahwa nilai MTTF yaitu sebesar 28,024
jam. Dimana rata-rata umur komponen Traveler akan rusak pertama kali sekitar
28,024 jam dengan kehandalan komponen mesin sebesar 52,28 %. Nilai reliability
atau kehandalan dipengaruhi oleh waktu yang artinya semakin lama dan
panjangnya waktu penggunaan komponen tersebut maka nilai kehandalannya
akan semakin menurun. Maka tindakan yang dilakukan setelah umur komponen
28,024 jam harus dilakukannya perbaikan dan pergantian komponen Traveler.
3. Komponen Creadle
Berdasarkan penentuan distribusi kerusakan komponen Creadle berdistribusi
normal. Data-data yang telah diketahui:
MTTF = 598,480
Ο = 207,522
= 598,480
R(t) = 1 - Ξ¦ π‘βΒ΅
π
= 0,9895
Ξ»(t) = π(π‘)
π (π‘) =
π(π‘)
1β π π‘βπ
π
= 6,861
f(t) = 1
2Β΅π exp β
1
2
(π‘βΒ΅)2
π2
= 6,789
Tabel 4.52. Rekapitulasi Interval Waktu Pergantian Komponen Creadle
No t (Jam) R(t) h(t) f(t)
1. 24 0,9895 6,861 6,789
2. 48 0,9694 5,633 5,460
3. 72 0,9633 4,602 4,433
4. 96 0,9563 3,799 3,633
5. 120 0,9482 3,169 3,005
6. 144 0,9389 2,671 2,508
7. 168 0,9284 2,276 2,113
8. 192 0,9166 1,961 1,797
Sumber: Pengolahan Data (2021)
78
Tabel 4.52. Rekapitulasi Interval Waktu Pergantian Komponen Creadle
(Lanjutan)
No t (Jam) R(t) h(t) f(t)
9. 216 0,9033 1,708 1,543
10. 240 0,8886 1,504 1,337
11. 264 0,8724 1,340 1,169
12. 288 0,8545 1,207 1,032
13. 312 0,8351 1,101 9,195
14. 336 0,8140 1,015 8,268
15. 360 0,7913 9,483 7,504
16. 384 0,7671 8,961 6,874
17. 408 0,7415 8,573 6,356
18. 432 0,7144 8,304 5,932
19. 456 0,6860 8,145 5,588
20. 480 0,6565 8,092 5,313
21. 504 0,6260 8,144 5,098
22. 528 0,5947 8,303 4,938
23. 552 0,5628 8,578 4,827
24. 576 0,5305 8,980 4,763
25. 600 0,4979 9,528 4,744
Sumber: Pengolahan Data (2021)
Berdasarkan tabel perhitungan diatas bahwa nilai MTTF yaitu sebesar
598,480 jam. Dimana rata-rata umur komponen Creadle akan rusak pertama kali
sekitar 598,480 jam dengan kehandalan komponen mesin sebesar 49,79 %. Nilai
reliability atau kehandalan dipengaruhi oleh waktu yang artinya semakin lama dan
panjangnya waktu penggunaan komponen tersebut maka nilai kehandalannya
akan semakin menurun. Maka tindakan yang dilakukan setelah umur komponen
598,480 jam harus dilakukannya perbaikan dan pergantian komponen Creadle.
Berikut rekapitulasi hasil perhitungan penjadwalan perawatan komponen
kritis mesin Ring frame sebagai berikut:
Tabel 4.53. Rekapitulasi Interval Usulan Jadwal Perbaikan
No Komponen Distribusi Usulan Jadwal
Pergantian (Jam)
1. Top roll Eksponansial 139,888
2. Traveler Lognormal 28.024
3. Creadle Normal 598,480
Sumber: Pengolahan Data (2021)